15
BAB III METODOLOGI 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di kawasan Situ Gintung, Kelurahan Cirendeu, Kecamatan Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten (Gambar 1). Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2010 hingga Maret 2011.
Tanpa Skala
Sumber: Dinas Pekerjaan Umum Tangerang Selatan,2009.
Gambar 1. Lokasi Situ Gintung
16 3.2 Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain alat tulis, kamera digital, kalkulator dan pengelolaan data menggunakan software Archwiew dan Adobe Photoshop, serta mengunakan hardware berupa Personel Computer (PC). 3.3Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dalam beberapa tahap yakni inventarisasi data, analisis, dan sintesis. Inventarisasi adalah kegiatan pengumpulan data seperti data kondisi fisik lanskap, data aspek kesejarahan, dan aspek kelembagaan. Inventarisasi dilakukan dengan beberapa cara yakni: a. Observasi lapang adalah pengamatan langsung di lapangan untuk mengetahui kondisi lanskap, jenis dan tata letak elemen, kondisi sekitar kawasan dan kegiatan pelestarian. b. Wawancara dilakukan terhadap nara sumber untuk mengetahui aspek kesejarahan. Selain itu, wawancara juga dilakukan saat penyebaran angket untuk mengetahui persepsi masyarakat. c. Studi pustaka untuk mendapatkan data yang tidak didapat dari dua observasi lapang, wawancara dan penyebaran angket.
Data yang terkumpul dikelompokkan menjadi data fisik, data sosial, data kesejarahan, data persepsi masyarakat dan peraturan perundangan. Jenis, bentuk dan sumber data dapat tesebut dapat dilihat lebih jelas pada Tabel 2.
Tabel 2. Jenis, bentuk data dan sumber data No 1.
Jenis Data Fisik Lokasi tapak
Bentuk Data o
Iklim
o
Topografi
o
Geologi Hidrologi.
o o
Land use
o
Letak, luas, dan batas tapak,aksesbilitas. Curah hujan, Suhu, kelembaban, arah dan kecepatan angin. Kontur dan kemiringan lahan. Jenis tanah Keadaan hidrologi dan drainase. Pola penggunaan lahan
Sumber Data o Observasi dan instansi terkait. o Observasi dan BMG.
o Bappeda dan observasi. o Bappeda o Observasi o Observasi .
17 Lanjutan Tabel 2. Jenis, bentuk data dan sumber data No 1.
Jenis Data Vegetasi dan satwa
2.
Bentuk Data
Aspek sosial
o Jenis tumbuhan dan jenis satwa o Aktivitas ekonomi o Demografi
3.
Sumber Data
Fisik o Observasi dan studi pustaka. o Observasi dan institusi terkait.
Kesejarahan o Sejarah kawasan.
o Sejarah terbentuknya situ dan keadaan situ pada awal
o Observasi dan studi pustaka.
pembentukan, sebelum bencana dan setelah bencana o Elemen-elemen
o Elemen alami dan elemen
yang mempunyai
buatan.
o Bapedda,wawancara, observasi.
nilai sejarah 4.
Persepsi masyarakat
o Tanggapan masyarakat dikawasan tentang
o Wawancara dengan bantuan kuesioner
keberlanjutan kawasan. 5.
Peraturan
o
Perda RTRW
perundangan.
o
Undang-undang
o
Sistem pengelolaan
o
Rencana tata ruang
o Bapedda, institusi terkait.
Tahapan analisis data dilakukan untuk menganalisa keterkaitan data yang diperoleh dengan potensi dan kendala yang mempengaruhi kelestarian dan kemungkinan pengembangan lanskap bersejarah tersebut. Analisa yang dilakukan sebagai berikut: a. Analisis deskriptif merupakan pendeskripsian data yang diperoleh menurut perkembangan dan perubahan setiap periodenya. b. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan lanskap tersebut dengan analisis SWOT yang dapat meninjau keberlanjutan lanskap dari kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity) dan ancaman (treath). c. Analisis kuantitatif merupakan penilaian atau skoring terhadap objek yang mempunyai nilai sejarah dengan kriteria MacKinnon et al (1986) dalam Hendry (2008). Tabel 3. Penilaian atau skoring dilakukan berdasarkan aspek keunikan lanskap, estetika/arsitektur, keutuhan lanskap atau objek,
18 keaslian lanskap atau objek, kondisi fisik lanskap atau objek, dan lingkungan. Potensi keberlanjutan objek atau lanskap sejarah. Nilai skoring meliputi 1 adalah kurang, 2 adalah sedang, dan 3 adalah baik. Peringkat potensi dilihat dari skor total dengan kriteria
6-10 adalah
kurang potensial, 11-14 adalah potensial, dan 15-18 sangat potensial.
Tabel 3. Kriteria penilaian objek yang mempunyai nilai sejarah. No
Nilai
Faktor 1 (kurang) Lanskap/ objek memiliki keunikan (sejarah/ cerita didalamnya, atraksi dsb) yang sama dengan lebih 5 objek lain pada suatu kawasan yang sama. Memiliki arsitektur yang sederhana
2(sedang) lanskap/objek memiliki keunikan (sejarah/cerita) yang sama dengan 3-5 objek lain pada suatu kawasan yang sama Memiliki arsitektur secara umum masih menunjukan kekhasannya Keutuhan lanskap/ objek yang berubah (rusak/hilang) tidak mengubah sruktur aslinya <50% Lanskap/ objek mengalami asimilasi/ renovasi (fungsi/ arsitekturnya) namun masih tetap nampak keaslianya Kondisi lanskap/ objek dalam keadaan yang baik (terawat baik)
1.
Keunikan
2.
Estetika/ arsitektur
3.
Keutuhan
Keutuhan lanskap/objek sudah berubah dari aslinya (rusak/hilang) >50%
4.
Keaslian
lanskap/objek sudah berubah sama sekali (fungsi dan arsitekturnya)
5.
Kondisi fisik
6
Lingkungan
Kondisi lanskap/objek dalam keadaan yang sangat memprihatinkan (rusak, tidak terawat sama sekali) Lingkungan disekitar tidak mendukung keberadaaan elemen lanskap sejarah sehingga dapat menghilangkan karakternya
Lingkungan disekitar mendukung keberadaan elemen lanskap sejarah namun karakter tidak menonjol.
3(baik) Lanskap/objek mengandung nilai sejarah/cerita, atraksi yang mewakili masanya dan hanya satu-satunya dalam kawasan tersebut. Memiliki estetika/arsitektur yang menyerupai arsitektur tipikalnya pada hampir semua bagian termasuk detail ornamen. lanskap/objek mengalami tindakan pelestarian dan tetap dapat mempertahankan keutuhan lanskap/ objek aslinya. lanskap/objek tidak mengalami perubahan sama sekali dari aslinya (fungsi dan arsitekturnya)
Kondisi lanskap/objek dalam keadaan yang sangat baik (terawat sangat baik)
Lingkungan disekitar dapat mendukung keberadaan elemen lanskap sejarah ( memperkuat karakter)
Sumber : Hendry,2008. Sintesis merupakan kegiatan menyusun konsep dan strategi pelestarian lanskap untuk pengembangan kawasan Situ Gintung ke arah yang lebih baik. Tahapan ini dapat dilihat dalam diagram berikut:
19
Lanskap Situ Gintung
Kondisi fisik: Lokasi, Iklim, Topografi, Geologi, Hidrologi, Landuse, Vegetasi dan satwa.
Aspek SosialEkonomi: Demografi Aktivitas ekonomi
Kesejarahan: Sejarah terbentuknya kawasan Elemenelemen yang mempunyai nilai sejarah
Persepsi Masyarakat .
Inventarisasi
Karakter lanskap kawasan Situ Gintung (analisis deskriptif) analisis nilai elemen-elemen bersejarah dengan kriteria Mackinnon dalam Hendry,2008 analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keberlanjutan situ berdasarkan analisis SWOT Analisis Sintesis
Usulan konsep pelestarian lanskap Situ Gintung
Gambar 2. Tahapan penelitian
Peraturan perundangan