BAB III METODOLOGI
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Marzoeki Mahdi, Bogor, Jawa Barat. Penelitian dilakukan pada Agustus – Oktober 2010, mencakup pelaksanaan penelitian hingga laporan hasil penelitian. Area penelitian merupakan bagian dari area ruang terbuka dan memiliki luas sebesar 20.183 m2 .
Gambar 2. Peta lokasi penelitian Sumber:Google Maps (2010),
3.2. Alat dan Bahan Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan meteran, kompas, kamera digital 7,2 Mega Pixel (Kodak M 763), GPS. Setelah data didapatkan, data tersebut diolah dengan menggunakan alat gambar dan perangkat komputer grafis (Tabel 1).
Tabel 1. Jenis Perangkat Lunak dan Kegunaanya Nama Perangkat Lunak AutoCAD 2006 Google Earth Google Sketchup 8 Pro Adobe Photoshop CS3 Corel Draw X5 Microsoft Office 2007
Kegunaan menggambar CAD mencari foto udara menggambar bentuk 3D dan animasi mengedit gambar/foto mengatur tata letak mendokumentasikan file
3.3. Batasan Penelitian Batasan pemilihan tapak untuk penelitian ini memperhatikan pendekatan batasan sumberdaya fisik tapak dan pengguna, serta batasan aktivitas. Batasan lokasi tapak mempertimbangkan ruang yang memiliki aksesibilitas penuh untuk pengunjung secara umum dan pasien, memiliki posisi strategis dan berada di tengah area rumah sakit secara keseluruhan sebagai pusat aktivitas rumah sakit. Studi ini dibatasi sampai dengan tahap perancangan taman relaksasi di RSMM yang meliputi konsep (ruang, sirkulasi, vegetasi), site plan, planting plan, dan gambar detil (konstruksi dan penanaman).
3.4. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam studi ini adalah metode deskriptif melalui observasi lapang dan survei. Data yang dikumpulkan terdiri atas data primer yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara di lapang serta data sekunder yang diperoleh melalui studi pustaka dan sumber-sumber lain seperti, dokumen dari pemerintah daerah, dinas terkait. Pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti proses perencanaan dan perancangan yang dikemukakan Gold (1980) (Gambar 3), dengan pendekatan sumber daya dan aktivitas (Gambar 4). Dalam pendekatan sumber daya, faktor alam dan faktor sosial saling mempengaruhi dalam proses perancangan taman rumah sakit sebagai penunjang aktivitas penyembuhan di RSMM Bogor. 11
Tapak
Inventarisasi
Analisis
Karakteristik Tapak
Pengembangan
- Kondisi Awal - Hidrologi - Tanah - Vegetasi - Visual
- Pembatasan - Area Potensial - Hidrologi - Kesesuaian Lahan
Sintesis
Perencanaan
Desain Tapak
Pengembangan Alternatif
Potensi
Konsep pengembangan
Gambar 3. Bagan perencanaan dan perancangan menurut Gold (1980).
Inventarisasi Penelitian dimulai dengan kegiatan inventarisasi data pada tapak dengan mengumpulkan data biofisik, demografi, dan aspek legal. Jenis data, sumber, dan cara pengambilan data dapat dilihat pada Tabel 2. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data primer tapak adalah observasi langsung dan studi pustaka. Metode ini digunakan karena ruang lingkup penelitian yang relatif kecil serta ketersediaan data yang terbatas.
Tabel 2. Jenis, Sumber dan Cara Pengambilan Data Tapak Aspek Kondisi Umum
Fisik dan Biofisik
No.
Jenis Data
Sumber Data
Cara Pengambilan Data
1
Sejarah dan kedudukan
RSMM
Studi pustaka
2
Lokasi, batas, & akses
RSMM
Survei & pustaka
3
Fasilitas fisik
RSMM
Survei & pustaka
4
Fasilitas pelatihan
1
Iklim (Makro, Mikro)
2
Jenis tanah
RSMM Stasiun Klimatologi, RSMM Puslitan
Survei & pustaka Studi pustaka, Survei Lapang Studi pustaka
3
Topografi
Bappeda & lapang
Survei & pustaka
4
Hidrologi dan drainase
Lapang
Survei & pustaka
5
Vegetasi
Lapang
Survei & pustaka
6
Satwa
Lapang
Survei & pustaka
7
Kualitas Visual lanskap
Lapang
Survei lapang
12
Sosial
Legal
8
Struktur bangunan
Lapang
Survei lapang
9
Utilitas
Lapang
Survei lapang
1
Karakteristik pengguna
Lapang
Kuisioner / wawancara
2
Persepsi dan harapan
Lapang
Kuisioner / wawancara
1
Peraturan pemerintah
RSMM
Studi pustaka / wawancara
2
Kebijakan pemerintah
RSMM
Studi pustaka / wawancara
3
Rencana pembangunan
RSMM
Studi pustaka / wawancara
Analisis Keseluruhan aspek pada tahap inventarisasi akan diolah serta dianalisis sesuai dengan standar atau kriteria dalam perancangan lanskap. Hal ini bertujuan untuk mengetahui potensi, kendala, dan alternatif solusi. Disamping itu akan dikaji juga terhadap kebijakan dan regulasi yang berlaku. Kegiatan analisis spasial dilakukan secara kuantitatif, dan deskriptif terhadap data primer dan sekunder yang telah dikumpulkan. Data aspek legal digunakan untuk mengidentifikasi peraturan dan regulasi yang mempengaruhi rumah sakit dalam mengambil kebijakan. Data kondisi lanskap digunakan untuk menganalisis faktor-faktor yang dapat mempengaruhi aktifitas elemen yang ada di sekitarnya. Analisis tanah yang dilakukan terdiri atas studi literatur mengenai sifat fisik, kimia, kemampuan menyerap air, dan tingkat kesuburan. Aspek tersebut dinilai kesesuaiannya terhadap tanaman pertanian dan struktur eksisting. Beberapa rekomendasi berupa penambahan jenis tanaman juga disertakan dengan pertimbangan tertentu. Akses dan sirkulasi dianalisis dengan memetakan jalur eksisting dan dinilai dari segi keefektifan, keefisienan, pintu masuk dan keluar, serta jalur yang disesuaikan dengan tipe aktivitas yang dirancang di RSMM. Hidrologi dianalisis dengan memetakan lokasi inlet, outlet, arah drainase, serta kesesuaiannya untuk area relaksasi. Analisis mikroklimat dilakukan dengan menghitung nilai Temperature Humidity Index (THI) untuk menentukan tingkat kenyamanan pengguna dalam beraktivitas di tapak, baik bagi pasien, dokter maupun, pengunjung lainnya. Berikut merupakan persamaan untuk menentukan THI:
13
THI = Keterangan: T = temperatur rata-rata (0C) Rh= kelembaban (%)
Utilitas dan fasilitas dianalisis dengan menyesuaikan jenis utilitas serta fasilitas dengan aktivitas yang akan dikembangkan pada tapak. Vegetasi dan satwa dianalisis dengan menyesuaikan lingkungan eksisting dengan syarat tumbuh vegetasi dan hewan tersebut. Rekomendasi vegetasi tambahan ataupun pengganti disertakan dengan pertimbangan. Data sosial berupa analisis keinginan pengguna dan kebutuhan akan taman relaksasi dianalisis secara deskriptif melalui wawancara dan observasi langsung. Data sosial dianalisis melalui wawancara kepada pengguna tapak, data sosial digunakan untuk mengetahui keinginan pengguna serta kebutuhan akan taman relaksasi. Disamping analisis yang bersifat deskriptif dilakukan analisis kuantitatif. Analisis ini digunakan untuk mengetahui daya dukung yang akan dikembangkan pada tapak. Daya dukung yang akan dihitung adalah daya dukung pengunjung MCU dan pengguna tapak. Penentuan daya dukung dilakukan dengan mendaftar seluruh aktivitas yang diinginkan pada tapak. Hal ini dilanjutkan dengan penentuan standar kebutuhan per individu untuk melakukan aktivitas. Nilai daya dukung wisata diperhitungkan berdasarkan rata-rata dalam m2//org (Boulon dalam Nurisjah, Pramukanto, dan Wibowo, 2003). Perhitungan daya dukung bagi pengguna adalah sebagai berikut:
Daya Dukung = Keterangan: A= Area yang digunakan (m2) S= Standar kebutuhan per orang (m2/orang) Daya Dukung (orang)
Daya dukung yang dinilai erat kaitannya dengan kebutuhan penilaian daya dukung di tapak rumah sakit untuk menentukan kapasitas optimal yang dapat ditampung di tapak dengan berbagai aktivitas yang direncanakan.
14
Sintesis Hasil yang diperoleh pada tahap analisis akan dikembangkan untuk perencanaan dan perancangan. Tahap sintesis menyesuaikan tapak yang akan dikembangkan dengan kebutuhan pengguna. Tahap sintesis menyusun hubungan fungsional antara beberapa elemen atau ruang. Penyusunan hubungan fungsional yang dihasilkan memiliki kombinasi yang berbeda-beda karena disesuaikan dengan kondisi umum tapak, kebutuhan pengguna (pasien, dokter, pengunjung lainnya), kemampuan aspek tapak dan aktivitas untuk dikembangkan sebagai taman rumah sakit, serta efisiensi pengelolaan dan pemeliharaan elemen-elemen yang digunakan dalam taman. Hasil dari tahap ini menjadi alternatif terbaik terhadap pemecahan masalah yang kemudian akan dikembangkan menjadi konsep.
Konsep dan Perencanaan Alternatif terbaik yang dihasilkan pada tahap sintesis akan dikembangkan menjadi konsep dasar, konsep desain, dan konsep dan rencana pengembangan. Konsep dasar dibuat berdasarkan fungsi dan tujuan utama tapak sebagai taman rumah sakit. Konsep desain merupakan pola yang diaplikasikan pada tapak dengan berbagai pendekatan (kesesuaian tapak, fasilitas penunjang medis, dan obyek tujuan) yang mengacu pada konsep dasar. Konsep dan rencana pengembangan meliputi konsep ruang dan aktivitas, tata hijau, sirkulasi, serta rencana fasilitas dan utilitas. Perencanaan taman rumah sakit tertuang dalam bentuk rencana tapak atau gambar site plan.
Desain Lanskap Tahap Desain lanskap merupakan hasil akhir dari konsep dan perencanaan lanskap. Detil pada bagian-bagian tertentu digambarkan sesuai dengan aktivitas yang dilakukan di tapak. Gambar detil yang dibuat adalah gambar potongan, detil konstruksi fasilitas dan utilitas, gambar ilustrasi aktivitas, fasilitas dan utilitas serta detil penanaman, dan perspektif tiga dimensi (3D).
15
Prasurvei Inventarisasi
Biofisik & Sosial (Biotik & Abiotik)
Data Spasial Tapak
Analisis
Potensi & Kendala Tapak
Deskripsi Analisis & Gambar Analisis Spasial
Sintesis
Solusi Tapak dan Pemanfaatan Potensi
Deskripsi Sintesis & Gambar Sintesis spasial
Konsep
Konsep Dasar dan Konsep Pengembangan
Deskripsi Konsep & Gambar Konsep spasial
Perencanaan
Aktivitas dan Ruang Fasilitas dan Utilitas Sirkulasi Tata Hijau
Deskripsi Rencana & Gambar Site plan
Perancangan
Gambar Kerja dan Gambar Spesifikasi
Gambar Detail Ruang, Bangunan, Tampak Potongan, Perspektif
Gambar 4. Bagan tahapan penelitian
16