I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan yang menarik terjadi dalam industri media dalam beberapa tahun belakangan ini. Sejak tahun 1996, industri ini tampak semakin menarik bagi para investor yang sebelumnya sama sekali tidak pernah bergerak dalam industri media dan sejak dikeluarkannya kebijakan pemerintah yaitu yang tercantum dalam UU RI Nomor 32– Tahun 2002 tentang penyiaran, maka bisnis media di Indonesia memiliki peluang yang cukup besar untuk berkembang. Hal ini ditandai dengan lahirnya berbagai macam media cetak (koran, tabloid, majalah) dan media elektronik (televisi, radio) yang mencoba memenuhi pasar dari berbagai segmen yang dilihat dari segi umur, pendidikan, kelas ekonomi, jenis kelamin, gaya hidup dan lain-lain. Semakin
banyaknya
media
yang
terdapat
di
pasaran
menimbulkan persaingan yang ketat di antara perusahaan sejenis. Di dalam situasi persaingan ini, konsumen mempunyai lebih banyak pilihan dalam membeli atau menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan dan konsumen sendiri akan lebih selektif dalam menentukan pilihannya. Pilihan-pilihan yang dibuat konsumen akan didasarkan pada seberapa value yang didapatkannya dari keputusan pembelian atau penggunaan media tertentu.
Pada kondisi seperti ini, perusahaan
dituntut harus benar–benar memahami keinginan konsumennya dan terus berusaha untuk memenuhi kebutuhan konsumennya sehingga perusahaan dapat terus bertahan. Salah satu jenis media yang berkembang terus hingga sekarang adalah media cetak berupa majalah.
Majalah adalah suatu jenis
publikasi yang terbit dalam waktu tertentu dimana isinya memuat berbagai bentuk informasi berupa artikel–artikel dari beberapa penulis dan iklan–iklan berbagai produk. dimaksudkan
untuk
Artikel yang dimuat dalam majalah
memuaskan
kebutuhan
informasi
target
konsumennya, sedangkan iklan–iklan dimuat sebagai sponsor dari penerbitan majalah tersebut. Selain iklan–iklan yang dimuat maka untuk
mendukung perolehan keuntungan perusahaan dari bisnis majalah didapatkan dari retail majalah (sirkulasi) dan kegiatan promosi (event/ acara off magazine).
Implikasi dari perkembangan majalah adalah
kompetisi yang ketat diantara majalah-majalah tersebut.
Dimana
kompetisi tersebut adalah semakin ketatnya perebutan “kue” iklan dan khalayak pembaca agar dapat mempertahankan kelangsungan hidup majalah. Adapun kontribusi terbesar atas kelangsungan hidup majalah tersebut diberikan dari nilai pemasangan iklan yang terdapat pada majalah tersebut. Majalah Ayahbunda adalah salah satu majalah yang diterbitkan Femina Group, pendiri majalah Femina dan Gadis pada tahun 1977. Merupakan bacaan berupa informasi seputar kehamilan, kelahiran, tumbuh kembang bayi dan balita serta hubungan suami istri. Adapun sasaran pembacanya ditujukan kepada pasangan muda yang baru menikah dan mempunyai anak usia balita (46,4 persen), usia pembacanya antara 20–34 tahun dengan jumlah pembaca wanita sebesar 84,5 persen dan pria sebesar 15,5 persen. Tingkat pendidikan pembaca Majalah Ayahbunda dimulai dari SMA sampai Sarjana, dengan status ekonomi kelas menengah keatas (kelas A & B sebesar 74,4 persen).
Secara psikografis, pembaca Majalah Ayahbunda adalah
orang-orang yang haus informasi, bergaya hidup praktis, terencana dan terorganisasi serta prioritas hidupnya adalah untuk memenuhi kebutuhan anak dan keluarganya (Nielsen Media Research, 2004). Persaingan yang semakin ketat sejak semakin banyaknya media cetak yang beredar di pasaran, tentunya turut pula dirasakan Majalah Ayahbunda.
Apalagi
didukung
dengan
semakin
bertambahnya
peredaran media cetak sejenis yang mempunyai target yang sama seperti Majalah Ayahbunda, yaitu ditujukan kepada keluarga muda yang menikah dan mempunyai anak balita. Adapun media cetak sejenis yang terdapat di pasaran yang menjadi pesaing–pesaing dalam perebutan “kue” iklan dan khalayak pembaca adalah Majalah Parent’s Guide, Tabloid Nakita, Tabloid Ibu dan Anak serta Majalah Bunda dan Balita. Kondisi ini menyebabkan Majalah Ayahbunda mengalami fluktuasi
penurunan yang cukup signifikan dalam perolehan jumlah readership dan iklan. Namun sejauh ini dari hasil riset Nielsen Media Research, 2005 jumlah readership Majalah Ayahbunda memang masih termasuk urutan terbesar dan untuk perolehan “kue” iklannya masih yang tertinggi seperti yang terlihat pada Tabel 1. Akan tetapi sebagai pelopor dan pemain terbesar di industri majalah yang ditujukan untuk keluarga muda, Majalah Ayahbunda sebagaimana keinginan perusahaan-perusahaan lainnya, tentunya tetap selalu ingin menjadi perusahaan yang terbaik (market leader).
Tabel 1. Hasil perolehan jumlah readership dan iklan pada Majalah Ayahbunda dan kompetitor periode 2004-2005 Nama
Jumlah
Hasil Perolehan Iklan (halaman)
Media Cetak
Readership
Jul-Sep
Okt-Des
Jan-Mar
(orang)
2004
2004
2005
Ayahbunda
214.000
431
373,16
264,06
Parent’s Guide
14.000
186,16
198,37
154,03
Bunda & Balita
23.000
66,33
52
79,83
Nakita
218.000
111,97
115,75
63,44
Ibu & Anak
10.000
23,24
21,53
20,8
Sumber : Nielsen Media Reseach 2005, wave 1
Oleh sebab itu, pemahaman yang mendalam tentang konsumen industri yaitu para pemasang iklan suatu majalah terutama pada Majalah Ayahbunda tentunya sangat diperlukan untuk merancang sebuah strategi pemasaran yang tepat dan efektif dalam menghadapi persaingan tersebut. Dan agar tetap survive dalam perjalanannya, maka perusahaan harus senantiasa mengadakan evaluasi terhadap strategi pemasarannya.
1.2. Identifikasi Masalah 1.
Persaingan ketat diantara perusahaan-perusahaan media cetak, karena masuknya pesaing-pesaing baru menyebabkan terjadinya pembagian “kue” iklan yang semakin mengecil.
2.
Perlu diketahui profil dan perilaku konsumen industri yaitu para pemasang iklan, untuk memahami kebutuhan dan keinginan konsumen industri yang berbeda-beda, sebagai dasar dalam perumusan strategi pemasaran.
3.
Pentingnya mengetahui faktor-faktor yang paling penting untuk mempengaruhi konsumen industri dalam proses pembelian iklan di majalah.
4.
Pentingnya
mengetahui
posisi
perusahaan
berdasarkan
persepsi konsumen industri dibandingkan dengan media cetak sejenis untuk mengetahui apakah strategi pemasaran yang dilakukan selama ini telah berjalan secara efektif atau tidak.
1.3. Rumusan Masalah 1. Bagaimana profil konsumen industri majalah. 2. Bagaimana perilaku konsumen industri terhadap berbagai atribut pembelian iklan di majalah. 3. Bagaimana posisi Majalah Ayahbunda dibandingkan dengan media cetak lainnya yang sejenis berdasarkan persepsi konsumen industri Majalah Ayahbunda terhadap atribut-aribut yang berpengaruh dalam proses pembelian iklan di majalah. 4. Faktor-faktor apa saja yang paling penting untuk mempengaruhi konsumen industri dalam proses pembelian iklan di majalah. 5. Apakah strategi pemasaran iklan Majalah Ayahbunda telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan.
1.4. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengetahui profil konsumen industri Majalah Ayahbunda. 2. Menganalisis perilaku konsumen industri terhadap berbagai atribut pembelian iklan di majalah terutama Majalah Ayahbunda. 3. Mengetahui posisi Majalah Ayahbunda dibandingkan dengan media cetak lainnya yang sejenis berdasarkan persepsi
konsumen industri Majalah Ayahbunda terhadap atribut-atribut yang berpengaruh dalam proses pembelian iklan di majalah. 4. Mengetahui
faktor-faktor
yang
mempengaruhi konsumen industri
paling
penting
untuk
dalam proses pembelian
iklan di majalah. 5. Memberikan
masukan-masukan
bagi
perumusan
strategi
pemasaran iklan Majalah Ayahbunda berdasarkan analisis hasil penelitian.