,J
I
H4-R a
ANALISIS DAMPAK PERGERAKAN NILAI TUKAR TERHADAP INFLASI DI LNDONESIA : PEKDEKATAN EXCHANGERATE PASS THROUGH
Oleh: ENN\' SRI HARTATI
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
ABSTRAK
ENNY SRI HARTATI. Analisis Dampak Pergerakan Nilai Tukar terhadap Inflasi di Indonesia: Pendekatan Exchange Rate Pass Through. Dibimbing oleh HERMANTO SIREGAR sebagai Ketua, RINA OKTAVIANI dan IMAN SUGEMA sebagai Anggota Komisi Pembimbing. -.-
Dampak pergerakan nilai tukar rupiah terhadap -inflasi di Indonesia terutama selama penerapan sistem nilai tukar mengambang cukup signifikan. Pengaruh lintasan kurs terhadap inflasi terjadi baik melalui direct pass through (dampak langsung) maupun indirect pass through (dampak tidak langsung). Hasil simulasi melalui impulse response function diketahui bahwa dampak shock nilai tukar terhadap inflasi melalui jalur langsung sekitar 0.48%-1.43%, dan berlangsung selama sekitar 13 bulan. Sementara melalui jalur tidak langsung berkisar 0.43%-1.38% dan berlangsung sekitar 10 bulan. Relatif besar dan lamanya dampak lintasan kurs terhadap inflasi pada jalur langsung menunjukkan besarnya ketergantungan Indonesia terhadap barang impor. Demikian juga cukup besarnya dampak lintasan kurs pada jalur tidak langsung menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kinerja ekspor dan impor (net ekspor) dengan keseimbangan produksi domestik atau terjadinya output gap. Fluktuasi nilai tukar rupiah berdampak signifikan terhadap permintaan dan penawaran barang-barang yang diperdagangkan secara internasional (tradable good). Namun dari variance decomposition menunjukkan bahwa pengaruh shock nilai tukar sendiri baru terasa dalam jangka panjang (setelah bulan ke empat), dalam jangka pendek pengaruhnya hanya sekitar 19%. Salah satu ha1 yang menarik dari hasil simulasi model dalam penelitian ini adalah bahwa respon kebijakan moneter untuk mengendalikan depresiasi rupiah dan inflasi dengan pengetatan likuiditas baik melalui pengurangan jumlah uang beredar maupun kenaikan suku bunga cenderung kurang efektif. Kenaikan tingkat suku bunga justru berakibat delematis terhadap perturnbuhan sektor riil, sehingga menimbulkan dampak inflasi melalui output gap. Oleh karena itu kebijakan otoritas moneter dalam mengendalikan inflasi yang bersumber dari fluktuasi nilai tukar diharapkan lebih fokus untuk : (1) menjaga keseimbangan neraca pembayaran, terutama neraca perdagangan, dan (2) memberi stimulan terhadap pertumbuhan sektor riil, antara lain dengan kebijakan meningkatkan peran intermediasi perbankan melalui peningkatan pembiayaan terhadap sektor riil. Dalam jangka pendek kebijakan moneter yang lebih penting adalah untuk mengendalikan shock inflasi, sementara untuk pengendalian laju depresiasi penting untuk jangka panjang. Dengan demikian kebijakan menyerap kelebihan likuditas perekonomian sebaiknya hanya ditujukan untuk mengurangi kegiatan spekulatif. Kebijakan pengurangan jumlah uang beredar maupun kenaikan tingkat suku bunga sebaiknya tidak berlangsung dalam waktu yang terlalu lama. Kata kunci: inflasi, nilai tukar, exchange rate passthrough, analisis vector autoregresion (VAR)
SURAT PERNYATAAN
Penulis menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa segala pemyataan dalam tesis penulis yang berjudu! :
ANALISIS DAMPAK PERGERAKAN NILAI TUKAR TERHADAP MFLASI DI INONESIA : PENDEKATAN EXCHANGE RATE PASS THROUGH
merupakan gagasan atau hasil penelitian penulis sendiri, dengan pembimbingan Komisi Pembimbing, kecwli yang dengan jelas ditunjukkan rujukmya. Tesis ini belum pemah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di Perguruan Tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, 10 Mei 2004
Enny Sri Hartati Nrp. PO 1500028
SURAT PERNYATAAN
Penulis menyatakan dengan sebenar-benamya bahwa segala -pemyataan dalam tesis penulis yang berjudu! :
ANALISIS DAMPAK PERGERAKAN NILAI TUKAR TERHADAP INFLASI DI INONESIA : PENDEKATAN EXCHANGE RATE PASS THROUGH
merupakan gagasan atau hasil penelitian penulis sendiri, dengan pembimbingan Komisi Pembimbing, kecwli yang dengan jelas ditunjukkan rujukmnya. Tesis ini belum pemah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di Perguruan Tinggi lain. Semua data dan informasi yang digunakan telah dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.
Bogor, 10 Mei 2004
Enny Sri Hartati Nrp. PO1500028
ANALISIS DAMPAK PERGERAKAN'NILAITUKAR TERHADAP INFLASI DI INDONESIA : PENDEKATAN EXCHANGE RATE PASS THROUGH
Oleh: ENNY SRI HARTATI
Tesis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Ilmu Ekonomi Pertanian
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2004
Judul Tesis
:
Analisis Dampak Pergerakan Nilai Tukar terhadap Inflasi di Indonesia : Pendekatan Exchange Rate Pass Through
Nama Mahasiswa
:
Enny Sri Hartati
Nomor Pokok
:
PO1500028
Program Studi
:
Ilmu Ekonomi Pertanian
Menyetujui, 1. Komisi Pembimbing
Dr. Ir. ~ e & m t o&iregar. MEc Ketua
\
J
i)r. Ir. Rim Oktaviani, MS Awgota
Dr. Ir. Iman Sugema. MEc A~gsota
Mengetahui,
2. Ketua Promam Studi Ilmu ~konomiPertanian
Dr. Ir. Bonar M. Sinaga, Tanggal Ujian : 10 Mei 2004
3. Dekan Sekolah Pascasariana
da Manuwoto, MSc
VI.
6.1.
PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN
Uji Sifat Time Series Data
Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data runtut waktu (time series) bulanan, yaitu dari bulan juli 1997 sampai April 2002.' Data ekonomi yang runtun waktu biasanya tidak stasioner, maka dipei-lukan uji akar-akar unit. Uji akar unit bertujuan untuk mengamati apakah koefisien variabel tertentu dari model otoregresif yang ditaksir mempunyai nilai satu atau tidak. Metode pengujian aka-akar unit yang digunakan adalah dengan uji Augmented DickeyFuller (ADF). Selanjutnya hasil ADF hams dibandingkan dengan nilai kritis yang dikembangkan MacKinnon.
6.1.1. Uji Stasioneritas pada Derajat Level
Dalam penelitian ini ada delapan variabel yang digunakan yaitu nilai tukar nominal (KURS), indeks harga impor (HGIMP), nilai tukar riil (RER), ekspor netto (NX), indeks produksi (IPI), jumlah uang beredar (JUB), suku bunga (SBI) dan indeks harga konsumen (IHK). Data yang digunakan dalam analisis pada derajat level ini semua dalam bentuk log. Untuk menguji apakah data yang 1
digunakan sudah stasioner pada derajat yang sama maka digunakan ADF test den gan memasukkan persarnaan yang mengandung intersep (co) dan variabel kecenderungan waktu (T). Selanjutnya, hasil dari ADF test dibandingkan dengan tabel nilai kritis McKinnon. Jika uji ADF lebih rendah dari nilai tabel, maka perlu dilanjutkan uji stasioneritas pada derajat difference. Hasil uji aka-akar unit dari
Dengan demikian secara umum dapat disimpulkan bahwa kebiiakan pengetatan likuiditas pada masa krisis dengan titik berat pada stabilisasi jangka pendek memang terbukti cukup berhasil, namun dengan pengorbanan semakin terkontraksinya perekonomian. Pengujian melalui impulse response memperkuat hasil penelitian ini, yaitu ketika kebijakan suku bunga tinggi diterapkan pada saat krisis dan secara konsisten dipertahankan maka hasilnya adalah dalam jangka pendek inflasi yang lebih rendah dan nilai tukar berangsur menguat. Namun di sisi lain kebijakan tersebut berdampak pada semakin merosotnya aktifitas perekonomian, tercermin produksi domestik anjlok. Lebih jelas lagi terlihat pada simulasi model indirect pass through, dimana intervensi otoritas moneter melalui suku bunga yang diharapkan dapat mengendalikan laju inflasi ternyata dalam jangka panjang tidak berpengaruh secara signifikan. Kondisi tersebut dlkarenakan -transmisi pengaruh perubahan suku bunga ke nilai tukar rupiah mengafani lag dalam mekanisme transmisinya. Hasil uji melalui jalur tidak langsung menyimpulkan shock yang terjadi pada nilai tukar mempengaruhi perilaku suku bunga SBI. Selanjutnya shock yang terjadi pads suku bunga SBI ditransmisikan ke suku bunga yang berjangka lebih panjang, baik pada suku bunga deposit0 maupun suku bunga kredit. Perubahan suku bunga tersebut selanjutnya mempengaruhi pola konsumsi dan investasi
-
melalui jalur kredit. Kenaikan suku bunga akan menyebabkan penurunan investasi dan menyebabkan penurunan permintaan agregat dan penawaran aggregat. Dengan demikian akan terjadi output gap, yang akan memicu melonjaknya inflasi. Kebijakan kenaikkan suku bunga akan efektif apabila elastisitas suku bunga terhadap aliran modal internasional yang masuk lebih besar deri pada
Larnpiran 2. Data Asli yang Digunakan dalam Penelitian
14.3
Lampiran 2. Lanjutan No. Bulan
SBI
(9 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64
(i)
Aug-00 Sep-00 Oct-00 NOV-00 Dec-00 Jan-01 Feb-01 Mar-01 Apr-01 May-Ol Jun-0 1 J~tl-01 Aug-01 Sep-01 Oct-01 NOV-01 Dec-011Jan-02 Feb-02 Mar-02 Apr-07
/
13.50 13.56 13.68 14.15 14.53 14.74 14.79 15.58 16.09 16.33 16.65 17.17 17.67 17.57 17.58 17.60 17.62 16.93 16.86 16.76 16.oi
IHKUS (IHK*) 109.85 110.08 109.92 109.77 109.71 1 13.41 113.49 113.17 1 13.18 113.47 1 13.59 113.06 1 12.84 112.99 1 12.26 111.85 111.41 114.70 114.78 1 14.84 1 15.04
IHPB IHK lndo Impor 21 1.99 288.85 21 1.87 291.25 214.33 295.71 217.15 300.18 221.37 301.97 222.10 3 11.77 224.04 3 13.61 226.04 317.38 227.07 326.05 229.63 33 1.04 233.46 333.28 238.42 330.12 237.92 3 12.17 239.44 3 15.37 241.06 3 19.83 245.18 324.30 249.15 317.15 254.12 328.32 257.93 324.64 257.87 312.82 257.261 306.98
Kurs
JUB
(e)
8290.00 8780.00 9395.00 9530.00 9595.00 9450.00 9835.00 10400.00 11675.00 11058.00 11440.00 9525.00 8865.00 9675.00 10435.00 10430.00 10400.00 10320.00 10189.00 9655.00 93 16.00
Sumber : BPS, BI. dan berbagai sumber yang diolah (1997-2002) Keterangan : t : Wahceriode i : tingkat suku bunga SBI (I bulan) IHK : Indeks Harga Konsumen Indonesia (1996 = 100) IHK* : Indeks Harga Konsumen Amerika (1996 = 100) IHPB Impor : 1nd:ks Harga Perdagangan Besar Impor (1996 = 100) e : Nilai Tukar RpNS $, berdasarkan Kurs Spot FR BI : Uang Beredar di Indonesia (miliar rupiah) JUB' X : Net EksNpor Non Migas (juta US $) IPI : Industrial Production Indeks ( Indeks Produksi Industri)
136530 135430 138886 141204 162186 145345 149879 i48375 154297 155791 160142 162154 166851 164237 169963 171383 177731 166769 168643 166173 169002
Lampiran 3. Cata Levei dalam Bectuk Log yang Digunakan dalam Penelitian Tahun
1997:07 1997:08 1997:09 1997:lO 1997:ll 1997:12 1998:Ol 1998:02 1998:03 1998:04 1998:05 1998:06 1998:07 1998:08 1998:09 1998:lO 1998:ll 1998:12 1999:Ol 1999:02 1999:03 1999:04 1999.05 1999:06 1999:07 1999:08 1999:09 1999:lO 1999:ll 1999:12 2000:O 1 2000:02 2000:03 2000:04 2000:05 2000:06 2000:07 2000:08 2000:09 2000: 10 2000: 1 1 2000: 12
LKURS
1 '
7.8628820 8.0 179667 8.0940731 8.2079469 8.2019344 8.4446225 9:247 1533 9.0768090) 9.0270 1831 8.9834398 9.2615087 9.6091 165 9.4727046 9.3 124456 9.2779990 8.9293028 8.8956296 8.9903169 9.0994088 9.0745206 9.0693527 9.0191799 9.00023641 3.8137359 8.8356469 8.93 12876 9.0343 189 8.8392767 8.9126080 8.8678501 8.9126080 8.9233247 8.9345869 8.9802981 9.06 18404 9.0750932 9.1053 13 1 9.0228052 9.08023 17 9.1479329 9.1622000 9.1689974
LIP1
LHCIMP
4.6254549 4.6374310 4.691 1606 4.7528862 4.7599038 4.8372533 5.2575829 5.37 12241 5.4398893 5.4137925 5.4827029 5.5530553 5.6432432 5.6 16771 1 5.61 1 1897 5.5638164 5.5368521 5.5239069 5.5786193 5.58 17889 5.5891 196 5.5818414 5.5635383 5.55 11591 5.5261501 5.5508427 5.58 10027 5.5536972 5.5397597 5.5536972 5.5964307 5.6032334 5.6083334 5.6108421 5.6361633 5.6575187 5.6813207 5.6659121 5.6741679 5.6893889 5.7043817 5.7103 164
I
4.7271223 4.7246307 4.7 198373 4.7017523 4.5859874 4.6146253 4.4057432i 4.27 10951 4.507 1 162 4.4448841 4.4052548 4.4724385 4.5096500 4.5045761 4.4982529 4.5220059 4.43 18877 4.4794936 4.1602883 4.3674205 4.4944621 4.4747198 4.4876246 4.4644127 4.5238517 4.5096500 4.5376405 4.5537716 4.5600682, 4.5 1 10793 4.185251 1 4.4326009 4.4959132 4.4360412 4.5277490 4.5373 195 4.5785 182 4.5990515 4.58568 15 4.6008609 4.5982463 4.4641825
LNX 6.0700446 6.6271 150 6.493 1485 6.0944723 6.5829942 6.8171739 7.0830522 7.0565201 7.4223 139 7.1979592 7.2822112 7.5200177 7.4366173 7.3 184069 7.2274446 6.8508674 6.9369257 6.9809128 6.7307794 6.9972303 7.3 173452 7.2291 !39 7.37469 17 7.217590'2'I 7.4537357 7.5778897 7.5645496 7.5552773 7.4561657 7.3564714 7.3345252 7.5683276 7.6304613 7.67285 10 7.557525 1 7.6782801 7.6236419 7.4393830 7.421 7160 7.155 1621 6.8611876 6.7788987
LRER
7.8318635 7.9777499 8.0423260 8.1416677 8.1252896 8.3496935 9.1 11661 1 8.82068 13 8.7 162047 8.6247060 8.8516202 9.1545083 8.9352714 8.7 132275 8.6399778 8.2932646 8.2568808 8.3368642 8.4459628 8.4065233 5.4017043 8.3618771 8.3437980 8.1602823 8.19393611 8.2996787 8.41 12441 8.2142692 8.2813267 8.2218901 8.2833509 8.2960103 8.3 148732 8.3517587 8.4241663 8.4370564 8.4549409 8.3654164 8.4254303 8.4801495 8.4800264 8.4670021
LIHK 4.6582369 4.6673935 4.6782348. 4.69208 16 4.6399348 4.7169799 4.78624 10 4.9054970 4.9568828 5.0028047 5.0538863 5.0991955 5.1813340 5.2424346 5.2792874 5.2765829 5.2774001 5.2914941 5.3207636 '5.3332983 5.33083301 5.3238876 5.321 1057 5.3 174825 5.3068310 5.2972 168 5.2902852 5.2908395 5.2958142 5.3 104929 5.3235952 5.3243262 5.3 197853 5.3253487 5.3337328 5.3386913 5.35 14315 5.3565391 5.3559729 5.3675 169 5.3805884 5.3998355
Lampiran 3. Lanjutan Tahun
2001 :O1 2001 :02 2001 :03 2001 :04 2001 :05 2001 :06 2001 :07 2001 :08 2001 :09 2001:lO 2001:ll 2001:12 2002:O 1 2002:02 200203
LKURS
9.1537700 9.1937027 9.249561 1 9.3652051 9.3109094 9.3448713 9.1616752 9.0898662 9.1773005 9.2529208 9.2524415 9.2495611 9.2418390 9.2290640 9.1752312
LHGIMP
5.7422582 5.7481406 5.7600923 5.7870542 5.8022244 5.8089703 5.7994435 5.7435630 5.7537386 5.7678035 5.7816734 5.7593883 5.7939939 5.7827261 5.7456203
LIP1
4.4815325 4.4969166 4.5501859 4.5381753 4.5979441 4.6007605 4.6005596 4.6086641 4.5783 127 4.6194675 4.5823 109 4.2575966 4.4393517 4.3559393 4.4573660
LNX
6.8757485 6.8223063 7.1466147 7.1190691 7.1610012 7.2585530 7.4730123 7.7153020 7.41 17375 7.5723487 7.2060805 7.3149522 7.3565353 6.9488012 7.2498815
LRER 8.4816231 8.5136155 8.5577079 8.6689243 8.6060122 '8.6244811 8.4155364 8.3439177 8.4263070 8.4886499 8.4676409 8.4447442 8.4463705 8.4194255 8.3662826
Sumber: BPS (1990,2002) Keterangan : : Nilai tukar rupiah dalam bentuk log LKURS : Indeks harga impor dalam bentuk log LHGIMP LIP1 : lndek produksi domestik dalarn bentuk log : Net ekspor dalam bentuk log LNX : Niiai t?lkar riil dalarn bentuk log LRER : Inaeks harga konsumen dalam bentuk log LIHK
LIHK
5.4031277 5.41 18246 5.4207120 5.4252583 5.4364693 5.4530108 5.4740338 5.4719345 5.4783029 5.4850459 5.5019926 5.5180551 5.5378066 5.5526882 5.5524556
Lampiran 4. Data dalzm Bentuk First Difference Tahun
1997:07 1997:08 1997:09 1997:lO 1997:ll 1997:12 1998:Ol 1998:02 1998:03 1998:04 1998:05 1998:06 1998:07 1998:08 1998:09 1998:lO 1998:ll 1998:12 1999:Ol 1999:02 1999:03 1999:04 1999:05 1999:06 1999:07 1999:08 1999:09 1999:lO 1999:ll 1999:12 2000:Ol 2000:02 2000:03 2000:04 2000:05 2000:06 2000:07 2000:08 2000:09 2000: 10 2000: 11 2000:12
DLKURS
0.0590387 0.1550847 0.0761064 0.1 138738 -0.0060126 0.2426881 0.8025318 -0.1703454 -0.0497907 -0.0435785 0.2780689 0.3476078 -0.13641 19 -0,1602590 -0.0344466 -0.3486962 -0.0336732 0.0946873 0.1090919 -0.0248882 -0.00516801 -0.0501728/ -0.0!891351 -0.1865005i 0.02191 10 0.0956407 O.lO30313 -0.1950422 0.0733313 -0.0447579 0.0447579 0.0107168 0.0112621 0.0457112 0.0815423 0.0132529 0.0302199 -0.0825079 0.0574264 0.0677012 0.0142671 0.0067974
DLHCIMP
DLIPI
DLNX
0.0039578 0.0119762 0.0537296 0.0617256 0.0070176 0.0773495 0.4203297 O.ll36412 0.0686651 -0.0260967 0.0689104 0.0703524 0.0901879 -0.0264721 -0.0055814 -0.0473733 -0.0269644 -0.0129452 0.0547124 0.3031696 0.0073307 -0.0072783 -0.018?03 1 1 -0.012079?~ -0.0253090 0.0246926 0.0301599 -0.0273055 -0.0139375 0.0139375 0.0427335 0.0068027 0.0051000 0.0025087 0.0253212 0.0213554 0.0238020 -0.0154086 0.0082559 0.0152210 0.0149928 0.0059347
I.
0.3386470 0.5570704 -0.1339665 -0.3986762 0.4885219 0.2341797 0.2658783 -0.0265322 0.3657939 -0.2243548 0.0842520 0.2378065 -0.0834005 -0.1182104 -0.0909623 -0.3765772 0.0860582 0.0439871 -0.2501331 0.2664509 0.3201149 0.0882313 -0.1455778; -0.1571016 0.2361455 0.1241540 -0.0133401 -0.0092723 -0.0991 116 -0.0996942 -0.0219463 0.2338025 0.0621336 0.0423897 -0.1153258 0.1207550 -0.0546381 -0.1842589 -0.0176670 -0.2665539 -0.2939744 -0.0822890
i
0.0144439 -0.0024816 -0.0048034 -0.0180850 -0.1157649 0.0286380 -0.2088822 -0.1346481 0.2360212 -0.0622322 -0.0396293 0.0671837 0.03721 15 -0.0050739 -0.0063232 0.0237530 -0.0901 183 0.0476059 -3.3192052 0.2071321 0.1270416 -0.0197423 0.0129049 -0.0232119 0.0594389 -0.0142017 0.0279905 0.0161311 0.0062966 -0.0489889 -0.3258281 0.2473498 0.0633123 -0.0598720 0.0917078 0.0095705 0.0411986 0.0205334 -0.0133700 0.0151794 -0.0026146 -0.1340638
DLRER
0.0503752 0.1458865 0.0645761 0.0993417 -0.0163781 Or2244039 0.7619676 -0.2909798 -0.1044766 -0.0914987 0.2269142 0.3028881 -0.2192368 -0.2220439 -0.0732498 -0.3467132 -0.0363838 0.0799834 0.1090987 -0.0394395 ;0.0048190 -0.0398272 -0.0180791 -0.1835157 0.0336538 0.1057426 0.1 115654 -0.1969749 0.0670575 -0.0594366 0.0614608 0.0126594 0.0188629 0.0368856 0.0724075 0.0128901 0.0178845 -0.0895245 0.0600139 0.0547193 -0.0001232 -0.0130243
DLIHK
0.0079978 0.0091566 0.0108412 0.0138468 0.0078532 0.0170451 0.0692611 0,1192560 0.0513859 0.0459219 0.0510816 0.0453091 0.0821385 0.0611006 0.0368528 -0.0027046 0.0008172 0.0140940 0.0292694 .0.0125348 -0.0024654 -0.0069453 -0.0027819 -0.0036232 -0.0106515 -0.0096143 -0.0069316 0.0005543 0.0049748 0.0146787 0.0131022 0.0007310 -0.0045409 0.0055634 0.0083841 0.0049585 0.0127402 0.0051076 -0.0005662 0.01 15440 0.0130715 0.0192472
Larnpiran 4. Lanjutan Tahun
DLKURS
2001 :01 2001 :02 2001 :03 2001 :04 2001:05 200 1 :06 2001107 2001 :08 2001 :!I9 2001:lO 2001 :1 1 2001:12 2002:Ol 2002102 2002:03 2002:04
-0.0152274 0.0399327 0.0558584 0.1 156440 -0.0542957 0.0339618 -0.1E3 1961 -0.071 S890 0.0874343 0.0756203 -0.0004793 -0.0028805 -0.0077220 -0.0127751 -0.0538328 -0.0357426
DLHCIMP
0.0319417 0.0058824 0.0119518 0.0269619 0.015 1702 0.0067460 -0.0095269 -0.0558805 0.0101756 0.0140649 0.013865i8 -0.0222850 0.0346055 -0.0112677 -0.0371059 -0.0188426
DLNX
0.0968498 -0.0534422 0.3243084 -0.0275456 0.0419320 0.0975518 0.2144593 0.2422897 -0.3035645 0.16061 1 1 -0.3662681 0.1088717 0.0415831 -0.4077340 0.3010803
DLIPI
DLRER
DLIHK
0.0173501 0.0153841 0.0532693 -0.0120106 0.0597688 0.0028163 -0.0002009 0.0081045 -0.0303513 0.0411548 -0.0371566 -0.3247143 0.1817551 -0.0834124 0.1014267
0.0146210 0.0319925 0.0440924 0.1 112164 -0.0629120 -0.0184688 -0.2089447 -0.0716186 0.0823892 0.0623430 -0.0210090 -0.0228966 0.0016263 -0.0269450 -0.0531429
0.0032922 0.0086969 0.0088874 0.0045464 0.01121 10 0.0165414 0.0210231 -0.0020993 0.0063684 0.0067430 0.0169468 0.0160625 0.0197515 0.0148816 -0.0002326 -0.0023683
Sumber: BPS (1990,2002) ~eterangan: DLKURS : Nilai tukar rupiah dalarn bentukfirst differenc.e DLHGIMP : Indeks harga impor Calam bentukjrst drference : Indek produksi domestik dalam bentukjrst difference DLIPI : Net ekspor dalam bentukfirst difference DLNX DLRER : Nilai tukar riil dalam bentukjrst difference DLIHK : Indeks harga konsurnen dalam bentukfirst difference
Lampiran 5. Uji Stasioneritas Data Level dalam E3ent.uk Log ADF LKURS ADF Test Statistic
-2.742443
-4.1219 -3.4875 -3.1718)
ADF LHGIMP ~ADFTest Statistic
-2.257591
-4.12191 -3.4875 1 -3.17181
ADF LRER ADF Test Statistic
-3.224489
-4.1219 -3.4875 -3.1718
ADF LNX (ADF Test Statistic
-3.224489
-4.12191 -3;4875 1 -3.17181
ADF LJUB ~ADFTest Statistic
-1.860930
-4.1219) -3.48751 -3.1718)
ADF LSBI ADF Test Statistic
-2.547454
-4.1219 -3.4875 -3.17181
ADF LIP1 IADF Test Statistic
-2.355866
-4.12191 -3.4875 -3.1718
ADF LIHK ADF Test Statistic
-2.355866
-4.1219 -3.4875 -3.17181
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root.
1
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root.
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root.
1.
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root.
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root.
I
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root.
1% Critical Value* 5% Critical Value 10'Xo Critical Value *MacKi~oncritical values for rejection of hypothesis of a unit root.
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root.
Lampiran 6. Uji Stasioneritas Data dalam Bentuk First Diference ADF DLKURS ADF Test Statistic
-8.477775
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value
-4.1249 -3.4889 -3.1727
*MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. ADF DLHGIMP ADF Test Statistic
-5.565832
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value
-4.1249 -314889 -3.1727 (
*MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. ADF DLRER ~ADFTest Statistic
1
-8.499398
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value
-4.12491 -3.48891 -3.17271
*MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. ADF DLNX ~ADFTest Statistic
I
-10.58839
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value
-4.12491 -3.4889 -3.17271
1
*MacKinnon critical values for rejeczion of hypothesis of a unit root. ADF Dljub [ADF Test Statistic
I
-1 1.030?3
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value
-4.1 2491 -3.48891 -3.17271
*MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. ADF DLSBI ~ A D FTest Statistic
I
-5.542447
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value
-4.12491 -3.48891 -3.17271
*MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. ADF DLIPI ADF Test Statistic
- 1 1.20042
1% Critical Value* 5% Critical Value
10% Critical Value *MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root. ADF DLIHK ~ A D FTest Statistic
1
-6.892299
1% Critical Value* 5% Critical Value 10% Critical Value
*MacKinnon critical values for rejection of hypothesis of a unit root.
-4.1249 -3.4889 -3.17271
-4.12491 -3.48891 -3.17271