DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.1 Maret 2017
PENGARUH SEKTOR PENDIDIKAN FORMAL TERHADAP TINGKAT PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KECAMATAN BARABAI : Studi Kasus Pendidikan Tingkat SLTA/ Sederajat dan S.1 Haris Irawan
[email protected] UNIVERSITAS ACHMAD YANI BANJARMASIN Abstract, The research objective is to: determine the effect of formal education sector to the level of employment in the District Barabai Hulu Sungai Tengah. The main data used in this study are: (1) Data on the number of high school graduate level education and S1 from the year 2007 to 2012 in the District Barabai Hulu Sungai Tengah, and (2) Data employment in the District Barabai by education level of the year 20072012. The results showed: (1) Based on t test known variable formal education sector (high school / equivalent and S.1) (X) a significant effect on employment in the District Barabai. This is evidenced from the results of the test at significance level of 5% t is greater than t table (t-test = 6.767> t-table = 2.132), and (2) The coefficient of determination of 0.919, which means that the independent variables: the formal education sector ( X) have accounted for 91.9% of variance on the dependent variable: absorption of labor in the District Barabai Hulu Sungai Tengah (Y), while the remaining 8.1% is given by other variables that are not included in this study. Keywords: Formal Education Sector and the level of employment. Abstrak, Tujuan penelitian ini adalah untuk: mengetahui pengaruh sektor pendidikan formal terhadap tingkat penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Barabai Hulu Sungai Tengah. Data utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah: (1) Data jumlah lulusan tingkat SLTA dan S1 dari tahun 2007 sampai 2012 di Kabupaten Barabai Hulu Sungai Tengah, dan (2) Data pekerjaan di Kabupaten Barabai oleh tingkat pendidikan tahun 2007-2012. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Berdasarkan uji t diketahui variabel pendidikan formal (SMA / sederajat dan S.1) (X) berpengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Barabai. Hal ini dibuktikan dari hasil uji pada tingkat signifikansi 5% t lebih besar dari t tabel (t-test = 6,767> t-table = 2,132), dan (2) koefisien determinasi sebesar 0,919, yang berarti bahwa Variabel bebas: sektor pendidikan formal (X) telah menyumbang 91,9% varians pada variabel dependen: penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Barabai Hulu Sungai Tengah (Y), sedangkan sisanya 8,1% diberikan oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.
211
Haris Irawan. Pengaruh Sektor Pendidikan Formal Terhadap Tingkat ...
Kata kunci : Sektor Pendidikan Formal dan Penyerapan Tenaga kerja.
Pendidikan
baik
formal
Data
mengenai
sektor
maupun informal sangatlah penting
pendidikan formal untuk tingkat
untuk menunjang hasil pencarian
SD/MI
lapangan
memiliki
pekerjaan.
Selain
itu
di
Kecamatan
Barabai
kontribusi
lulusan
pendidikan juga sangat penting untuk
terbanyak diantaranya 10 Kecamatan
melangkah menuju prospek ke masa
lainnya yang ada di Kabupaten Hulu
depan, seperti halnya dalam masalah
Sungai Tengah. Pada tahun 2007
mata pencaharian, terutama dalam
jumlah
pencarian pekerjaan bagi masyarakat.
pendidikan sekolah dasar sebanyak
Pendidikan
akan
1.486 orang meningkat hingga 1.687
mempengaruhi mata pencahariannya,
orang pada tahun 2012. Untuk
semakin tinggi tingkat pendidikan
jenjang pendidikan SMP/ MTs/ Paket
maka pekerjaan yang akan diperoleh
B pada tahun 2010 berjumlah 1.128
semakin tinggi pula tingkatannya.
orang, tahun 2011 mencapai 1.236
Mereka
orang
yang
yang
tinggi
tidak
memiliki
tamatan
dan
untuk
jenjang
pada
tahun
2012
menjadi
1.298
orang
pendidikan yang tinggi biasanya
meningkat
bermatapencaharian sebagai petani,
Jenjang pendidikan untuk tamatan
buruh bangunan, maupun bekerja
SMA/MA sederajat pada tahun 2010
sebagai buruh serabutan.
berjumlah 1.107 orang, pada tahun
Sektor pendidikan yang ada di
2011 sebanyak 1.139 orang dan pada
Kabupaten Hulu Sungai Tengah
tahun
khususnya
mencapai
yang
berada
di
2012
meningkat
1.257
orang.
jejang
yang relatif rendah terhadap tingkat
Perguruan Tinggi pada tahun 2010
tenaga kerja atau kesempatan kerja.
berjumlah 246 orang dan meningkat
Hal
pada
menjadi 298 orang pada tahun 2012
sumber daya manusia yang ada di
(Dinas Pendidikan Kabupaten Hulu
Kecamatan Barabai untuk mencari
Sungai Tengah, 2013).
pekerjaan di daerah lain.
pada
Adapun
Kecamatan Barabai memilik angka
demikian berpengaruh
pendidikan
hingga
tingkat
Sektor pendidikan berdasarkan jumlah 212
tamatan
pada
jenjang
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.1 Maret 2017
perguruan
tinggi
di
kecamatan
tamatan SLTA/Sederajat dan
Barabai pada tahun 2007 dan 2012
perguruan
memang
mencerdaskan
mengalami
peningkatan.
tinggi.
Upaya
bangsa
tersebut
mendirikan
sekolah-
Akan tetapi peningkatan tersebut
pemerintah
tidak disertai peningkatan jumlah
sekolah dari mulai tingkat dasar
lapangan
sampai perguruan tinggi. Sekolah
kerja
sehingga
yang
mencukupi
mengakibatkan
pengangguran
angka
bertambah
sebagai lembaga pendidikan formal diharapkan
mampu
perpindahan sumber daya manusia ke
meningkatkan
taraf
daerah lain seperti Balangan dan
bangsa. Karena dengan pendidikan
Tanjung
daerah
yang tinggi masyarakat akan mampu
tersebut banyak terdapat perusahaan
untuk menyongsong kehidupan yang
tambang
layak
dimana
kedua
besar
yang
dan
juga
dan
untuk kehidupan
mampu
untuk
membutuhkan karyawan atau pekerja
memanfaatkan sumber daya alam
yang banyak.
yang sangat melimpah ruah di bumi
Sektor pendidikan memainkan peran
utama
untuk
pertiwi yang kita cintai ini (Rahman,
membentuk
2011)
kemampuan sebuah daerah untuk menyerap
tenaga
kerja
mengembangkan
Pendidikan
dan
investasi
kapasitas
adalah
meskipun
tidak
sebuah sama
dengan investasi fisik. Orang tua atau
produktivitas kerja dalam upaya
masyarakat
menciptakan
uangnya untuk pendidikan anak-
pertumbuhan
serta
yang
membelanjakan
pembangunan yang berkelanjutan.
anaknya
Penduduk
menanamkan uang sebagai salah satu
yang
berpendidikan
pada
minimal tamatan SLTA (tamatan
bentuk
SLTA/Sederajat
Masalahnya, belum semua sekolah
tinggi)
dan
diasumsikan
perguruan mempunyai
kita
investasi
hakikatnya
mampu
masa
secara
depan.
optimal
keterampilan dan pengetahuan tinggi,
menampilkan sosok mutu proses dan
sehingga penyerapan tenaga kerja
luaran yang dikehendaki. Pemikiran
lebih banyak dikualifikasikan untuk
ini sepertinya hanya melihat sisi negatifnya
213
saja
dari
pendidikan
Haris Irawan. Pengaruh Sektor Pendidikan Formal Terhadap Tingkat ...
persekolahan kita, terutama untuk
sekolah tidak seharusnya menuntut
jenjang sekolah dasar. Akan tetapi,
disediakannya
itulah realitas disekitar kita (Danim,
melainkan sebaliknya harus mampu
2004:195).
menjadi tambahan kekuatan untuk
Fungsi
pertama
sistem
lapangan
kerja,
menciptakan kesempatan kerja baru
pendidikan sebagai pemasok tenaga
(Sudrajat dalam Merizal, 2008).
kerja terdidik memiliki arti penting
Menurut
Simanjuntak
dalam menjawab lapangan kerja
(2005:27) Penyediaan tenaga kerja
yang membutuhkan tenaga kerja
mengandung
terampil dan terlatih dalam berbagai
penduduk yang sedang dan siap
jenis pekerjaan. Penyediaan tenaga
untuk bekerja dan pengertian kualitas
kerja terdidik meliputi jumlah dan
usaha kerja yang diberikan. Secara
kualitas
umum,
yang
sesuai
dengan
pengertian
penyediaan
jumlah
tenaga
kerja
kebutuhan lapangan kerja, baik untuk
dipengaruhi oleh beberapa faktor
usaha industri, perusahaan, maupun
seperti jumlah penduduk, tenaga
perkantoran. Fungsi kedua adalah
kerja,
dalam menghasilkan lulusan yang
produktivitas,
dapat
berfungsi
jam
kerja, dan
pendidikan, lain-lain.
sebagai
tenaga
Penyediaan tenaga kerja dipengaruhi
pembangunan.
Sesuai
oleh jumlah penduduk dan struktur
dengan fungsi ini, sistem pendidikan
umur. Semakin banyak penduduk
dan
membuka
dalam umur anak-anak, semakin
cakrawala yang lebih luas bagi
kecil jumlah yang tergolong tenaga
tenaga kerja yang dihasilkannya,
kerja.
penggerak
pelatihan
harus
khususnya di dalam menciptakan
Menurut
Sumarsono
lapangan kerja dari sudut yang lebih
(2003:103) Pasar tenaga kerja adalah
luas
pada
seluruh aktivitas dari pelaku-pelaku
lapangan kerja formal, tetapi juga
yang mempertemukan pencari kerja
pada lapangan kerja potensial yang
dan lowongan kerja. Pelaku-pelaku
dapat digali melalui kesempatan
itu terdiri dari : (1) pengusaha yang
berusaha secara mandiri. Dengan
membutuhkan
konsep ini, setiap tambahan lulusan
pencari kerja, dan (3) perantara atau
tidak
hanya
terbatas
214
tenaga
kerja,
(2)
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.1 Maret 2017
pihak
ketiga
kemudahan pencari
yang
bagi
memberikan
pengusaha
kerja
untuk
Berdasarkan
dan
pengambilan
teknik
sampel
secara
salng
purposive sampling, maka dapat
berhubungan. Fungsi perantara dapat
ditetapkan yang merupakan sampel
dapat
penelitian ini adalah enam tahun
dilakukan
pemerintah
oleh
intansi
(Depnaker)
atau
terakhir
dari
keseluruhan
data
konsultan atau swasta. Penyerapan
tentang jumlah tamatan pendidikan
tenaga
banyaknya
(sektor pendidikan formal tingkat
lapangan kerja yang sudah terisi
SLTA/sederajat dan S.1), dari kurun
yang
waktu 2007-2012.
kerja
adalah
tercermin
dari
banyaknya
jumlah penduduk bekerja. Penduduk
Jenis data dalam penelitian
yang bekerja terserap dan tersebar di
ini
berbagai
sumber data yang digunakan adalah
sektor
Terserapnya
perekonomian.
penduduk
bekerja
data
adalah
data
sekunder.
kuantitatif
Data
dan
dianalisis
disebabkan oleh adanya permintaan
dengan mengunakan metode regresi
akan tenaga kerja. Oleh karena itu,
linier sederhana, dengan persamaan
penyerapan
model : Y = a + bX.
tenaga
kerja
dapat
dikatakan sebagai permintaan tenaga HASIL DAN PEMBAHASAN
kerja (Kuncoro, 2002)
Keberhasilan
dibidang
pendidikan di Kecamatan Barabai
METODE Populasi dalam penelitian ini
sangat dipengaruhi oleh ketersediaan
adalah seluruh data tentang sektor
sarana dan prasaran serta fasilitas
pendidikan yang diukur dari jumlah
pembelajaran. Sektor pendidikan di
tamatan
pendidikan
Kecamatan
pendidikan
formal)
SD/sederajart,
(sektor
tingkat
Barabai
memiliki
TK,
kontribusi penting dalam mencetak
SLTP/sederajat,
angka lulusan pendidikan sebesar
SLTA/ sederajat dan S.1 dan data
23,08%
tentang sektor penyerapan tenaga
kecamatan yang ada di Kabupaten
kerja
Hulu Sungai Tengah.
di
Kecamatan
Barabai
Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
215
dari
seluruh
wilayah
Haris Irawan. Pengaruh Sektor Pendidikan Formal Terhadap Tingkat ...
Terkait dengan ketersediaan
5.154.000.000
untuk
jenjang
pendidik dan tenaga kependidikan
pendidikan SLTA/ sederajat yang
baik secara kuantitas dan kualitas,
ada di Kecamatan Barabai.
maupun
kesejahteraannya
untuk
Jenjang tamatan pendidikan
jenjang pendidikan tingkat SLTA
tingkat SLTA/ sederajat dan S.1 yang
dan S.1, di Kecamatan Barabai
ada di Kecamatan Barabai memiliki
memiliki
baik
andil yang cukup besar terhadap
berstatus PNS maupun Honorer.
sektor pendidikan di Kabupaten Hulu
Sampai saat ini sudah 373 orang guru
Sungai Tengah. Setiap tahunnya
yang telah lulus sertifikasi dan
terjadi peningkatan jumlah tamatan
berhak menyandang sebagai Guru
baik pada jenjang SMA/ sederajat
Profesional yang dalam hal berarti
maupun pada jenjang Perguruan
kesejahteraan
yang
Tinggi (S.1). Secara jelasnya jumlah
meningkat.
tamatan pendidikan untuk tingkat
897
bersangkutan
orang
guru
guru terus
Terkait dengan sarana dan prasarana
SLTA/
belajar,
Kecamatan Barabai dapat dilihat
pemerintah
daerah
pada
tahun 2012 mengalokasikan dana
sederajat
dan
S.1
seperti pada tabel 1.
untuk rehab gedung sekolah sebesar Tabel 1. Sektor Pendidikan Berdasarkan Jumlah Tamatan Di Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah Tahun 2007-2012 No 1
2
Jenjang Pendidikan SMA/ SMK/ MA/ Paket C
Tahun 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Perguruan Tinggi (S.1)
Jumlah Tamatan 873 Orang 917 Orang 1.028 Orang 1.107 Orang 1.139 Orang 1.257 Orang 213 Orang 225 Orang 265 Orang 246 Orang 272 Orang 298 Orang
Sumber: Dinas Pendidikan Kab. HST (data diolah kembali, 2013)
216
di
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.1 Maret 2017
Tabel 1 menjelaskan sektor
orang dan jenjang perguruan tinggi
pendidikan yang ada di Kecamatan
sebanyak 298 orang.
Barabai berdasarkan jumlah tamatan
Mengenai jumlah penyerapan
terbanyak terjadi pada tahun 2012.
tenaga kerja berdasarkan jenjang
Jumlah tamatan terbesar pada jenjang
pendidikan formal tingkal SLTA/
pendidikan SMA/ sederajat 1.257
sederajat dan S.1 dapat dilihat seperti pada tabel 2 berikut:
Tabel 2. Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Berdasarkan Jenjang Tamatan Pendidikan SMA/ Sederajat dan S.1 di Kecamatan Barabai Tahun 20072012 Tahun Tingkat Pencari Kerja Pendidikan Terdaftar Ditempatkan SLTA/ Sederajat 314 Orang 88 Orang 2007 S.1 118 Orang 46 Orang SLTA/ Sederajat 326 Orang 102 Orang 2008 S.1 206 Orang 66 Orang SLTA/ Sederajat 352 Orang 113 Orang 2009 S.1 249 Orang 71 Orang SLTA/ Sederajat 429 Orang 129 Orang 2010 S.1 258 Orang 84 Orang SLTA/ Sederajat 434 Orang 124 Orang 2011 S.1 292 Orang 102 Orang SLTA/ Sederajat 467 Orang 135 Orang 2012 S.1 326 Orang 83 Orang Sumber: Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kab. HST (data diolah kembali, 2013) Tabel
2
menyatakan
terbanyak terjadi pada tahun 2011
penyerapan tenaga kerja berdasarkan
dengan
jenjang tamatan pendidikan baik
Penyerapan tenaga kerja terbanyak
formal maupun informal yang ada di
untuk jenjang pendidikan SMA/
Kecamatan Barabai dari tahun 2007
sederajat terjadi pada tahun 2011
sampai
dengan
mengalami dalam
jumlah
226
orang.
tahun
2012
dengan jumlah 124 orang dan untuk
peningkatan,
meski
jenjang S.1 sendiri sebanyak 102
jumlah
yang
kecil
dan
orang.
217
Haris Irawan. Pengaruh Sektor Pendidikan Formal Terhadap Tingkat ...
Perhitungan koefisien regresi dilakukan
secara
menggunakan
manual
aplikasi
Tabulasi data perhitungan koefisien
tanpa
regresi dapat dilihat seperti pada
SPSS.
tabel 3 berikut.
Tabel 3. Tabulasi Data Perhitungan Koefisien Regresi Tahun
X
X2
Y2
XY
1179396 1304164 1671849 1830609 1990921 2117025 10093964
17956 28224 33856 45369 51076 47524 224005 1344030
145524 191856 237912 288189 318886 317190 1499557 8997342
Y
2007 1086 134 2008 1142 168 2009 1293 184 2010 1353 213 2011 1411 226 2012 1455 218 ∑ 7740 1143 Rata-rata 190.5 1290 Sumber: Data diolah sendiri (2013) Berdasarkan tabel 4.5 di atas
60563784 a = -105,413
diketahui nilai dari: ∑
= 7.740,
∑
2
∑
2
Dari hasil perhitungan di atas ∑
= 1.143,
maka diperoleh persamaan regresi
= 10.093.964,
sebagai berikut: ∑
= 224.005,
=
a =
Nilai constanta sebesar -
dari
105,413, menunjukkan jika tidak
persamaan regresi linier sederhana
ada variabel sektor pendidikan
sebagai berikut:
(X) maka tingkat penyerapan
n XY X Y
b
b
rumus
-105.413 +
0,229X +e
1.499.557 Penggunakan
Y =
n X
2
tenaga
X
2
6(1.499.557) (7.740)(1.143) 6(10.093.964) (7.740)
kerja
di
Kecamatan
Barabai akan menurun sebesar 2
105,413. b = 0,229 adalah elastisitas antara
b = 0,229 a
a
jumlah
Y b X
variabel
penyerapan
tenaga kerja (Y). Artinya setiap
n
tambahan atau kenaikan satu
1.143 0,2293897.740
satuan
6
218
variabel
sektor
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.1 Maret 2017
pendidikan (X), maka nilai Y
atau 22,9%.
akan naik rata-rata sebesar 0,229
Tabel 4. Tabel Kerja untuk Menghitung Standar Error of Estimasi Tahun 2007
X 1086
Y 134
Ŷ -114229.40
(Y – Ŷ) -114363.40
(Y – Ŷ)2 13078987382.85
2008
1142
168
-120119.68
-120287.68
14469126610.09
2009
1293
184
-136002.40
-136186.40
18546737676.03
2010
1353
213
-142313.42
-142526.42
20313781660.37
2011
1411
226
-148414.07
-148640.07
22093871543.04
2012
1455
218
-153042.15
-153260.15
23488674392.11
∑
7740
1143
-814121.14
-815264.14
45582545935.15
Sumber: Data diolah sendiri (2013) Setelah
Ŷ
didapatkan
estimasi
kemudian dicari standar error of S yx
S yx
e
(Y Yˆ )
2
n2
menggunakan
rumus:
2
45582545935.15 4
S yx
n2
11395636483.79
dengan
Syx = 106.750,346524
Berdasarkan hasil perhitungan
Koefisien korelasi merupakan
di atas diketahui standar error of
ukuran korelasi antara dua variabel.
estimasi
Koefisien
sebesar
menunjukkan pengamatan
Y
persamaan
106750.346524
korelasi
paling
bahwa
nilai
banyak digunakan adalah koefisien
menyebar
dari
korelasi momen yang dikembangkan
regresi
sebesar
oleh
106750,346524.
Pearson.
Rumus
koefisien
korelasi tersebut dinyatakan sebagai berikut:
Pengujian Hipotesis Koefisien Korelasi r
yang
n XY X Y n
X X 2
2
n
219
Y Y 2
2
Haris Irawan. Pengaruh Sektor Pendidikan Formal Terhadap Tingkat ...
6(1.499.557) (7.740)(1.143)
rR=
Rr =
610.093.964 7.740 6 224.005 1.143 2
150.522 157.035,190018
Berdasarkan
2
r = 0,959 standar error variabel Y berdasarkan
hasil
perhitungan di atas diketahui nilai
variabel
koefisien
0,959
mencari standar error untuk koefisien
korelasi
b, a dan mencari nilai t hitung
korelasi
menunjukkan
sebesar
hubungan
X,
langkah
selanjutnya
dengan menggunakan rumus:
yang positif antara kedua variabel. Uji t Setelah diperoleh standar
t
r n2 1 r
t
2
0,959 6 2 1 0,959
t
2
1,918 0,28340606909
t = 6,767674
Dari hasil perhitungan di atas
signifikan pada taraf uji 5%. Dengan
diketahui angka t hitung adalah
demikian Hipotesis Nol (Ho) secara
6,7676 sedangkan nilai ttabel dengan
keseluruhan
tingkat signifikansi 5%, df2 = (6-1-1)
Hipotesis
adalah 2,132 (tabel distribusi t). Jika
keseluruhan diterima.
kedua angka tersebut dibandingkan
ditolak,
sebaliknya
Alternatif
(Ha)
secara
menentukan
nilai
Koefisien Determinasi
menunjukkan bahwa bahwa t hitung
Untuk
lebih besar dari t tabel atau t hitung =
koefisien determinasi (r2) digunakan
6,7676> t tabel (2,132). Ini berarti
rumus:
Variabel
independen
r2
rR2=
rR2 =
berpengaruh n XY X Y
n
2
X X n Y Y 2
2
2
2
6(1.499.557) (7.740)(1.143)
610.093.964 7.740 6 224.005 1.143 2
150.522 157.035,190018
2
r2= 0.919
220
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.1 Maret 2017
Berdasarkan hasil perhitungan diketahui
bahwa
di Kecamatan Barabai Kabupaten
koefisien
Hulu Sungai Tengah (Y), sedangkan
determinasi disesuaikan (r2) sebesar
sisanya adalah 8,1% diberikan oleh
0,919 yang berarti bahwa variabel
variabel-variabel lain yang tidak
independen:
termasuk dalam penelitian ini.
Sektor
Pendidikan
Formal (X) mempunyai kontribusi
Hasil
pengujian
dengan
sebesar 91,9% terhadap variabel
menggunakan SPSS dapat dilihat
dependen: Penyerapan tenaga kerja
seperti pada tabel 5 berikut:
Tabel 4.6 Model Summaryb
Model
R
R Square
1
0,959a
Adjusted R Square
0,919
0,898
a. Predictors: (Constant), Sektor_Pend_X b. Dependent Variable: Penyerapan_TK_Y
Sumber:Output Statistik SPSS Hasil persamaan regresi baik berdasarkan maupun
perhitungan
berdasarkan
dimana angka tersebut lebih kecil
manual
dari 0,005 yang menunjukkan bahwa
perhitungan
variabel
dengan menggunakan program SPSS
Y =
berpengaruh
terhadap dependen.
versi 16.0 for windows memiliki hasil yang sama, yaitu:
independen
Berdasarkan hasil perhitungan
-
baik secara manual maupun dengan
105,413 + 0,229X +e
menggunakan program SPSS versi
Hasi uji t secara manual
16.0 for windows diketahui bahwa
diperoleh nilai t-hitung = 6,767> t-
koefisien determinasi sebesar 0,919
tabel = 2,132 pada tingkat signifikan
yang
5% membuktikan bahwa variabel
independen:
sektor
formal
Formal (X) mempunyai kontribusi
berpengaruh positif dan signifikan
sebesar 91,9% terhadap variabel
terhadap variabel penyerapan tenaga
dependen: Penyerapan tenaga kerja
kerja di Kecamatan Barabai dengan
di Kecamatan Barabai Kabupaten
taraf signifikasi sebesar = 0,003
Hulu Sungai Tengah (Y), sedangkan
pendidikan
221
berarti
bahwa Sektor
variabel Pendidikan
Haris Irawan. Pengaruh Sektor Pendidikan Formal Terhadap Tingkat ...
sisanya adalah 8,1% diberikan oleh
S.1 (X) merupakan variabel yang
variabel-variabel lain yang tidak
mempengaruhi terhadap penyerapan
termasuk dalam penelitian ini.
tenaga
kerja,
maka
disarankan
kepada pemerintah daerah khususnya bagi Dinas Pendidikan yang ada di
SIMPULAN DAN SARAN
Kecamatan
Simpulan
Barabai
untuk
memperhatikan aspek tersebut guna
Berdasarkan uji t diketahui variabel sektor pendidikan formal
meningkatkan
(X) berpengaruh secara signifikan
kerja di Kecamatan Barabai. Pemerintah
terhadap penyerapan tenaga kerja di Kecamatan
Barabai.
Hal
penyerapan
disarankan
ini
tenaga
daerah
untuk
juga
memperhatikan
dibuktikan dari hasil uji pada taraf
variabel lainnya yang tidak dikaji
signifikan 5% t hitung lebih besar
dalam
dari t tabel (t-hitung = 6,767> t-
kemungkinan
tabel = 2,132).
tersebut
formal
(X)
sektor
telah
pendidikan
mempunyai
dimana
variabel-variabel
juga
mempengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian
0,919 yang berarti bahwa variabel :
ini
penyerapan tenaga.
Koefisien determinasi sebesar
independen
penelitian
formal
variansi
terbukti
sektor
pendidikan
berpengaruh
terhadap
kontribusi sebesar 91,9% terhadap
penyerapan tenaga kerja, maka itu
variabel
disarankan pemerintah daerah untuk
dependen:
Penyerapan
memperhatikan sektor pendidikan
tenaga kerja di Kecamatan Barabai Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Y),
formal melalui berbagai bantuan
sedangkan
8,1%
yang diberikan kepada masyarakat
diberikan oleh variabel-variabel lain
seperti pembiayaan sekolah yang
yang tidak termasuk dalam penelitian
gratis,
ini.
prasarana pendidikan di sekolah
sisanya
adalah
untuk
penyediaan
sarana
mengurangi
pengangguran di daerah.
Saran Variabel sektor pendidikan formal tingkat SLTA Sederajat dan
DAFTAR PUSTAKA 222
dan
tingkat
DINAMIKA EKONOMI Jurnal Ekonomi dan Bisnis Vol.10 No.1 Maret 2017
Arfida. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia
Ketenagakerjaan. Harvarindo
Heriawan, Rusman. 2009. Sensos Ekonomi Analisis Ketenagakerjaan. Jakarta: BPS Jakarta-Indonesia.
Ananta, Aris. 2009. Ciri Demografi, Kualitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi. Jakarta: Lembaga Demografi, FEUI.
Hudayat, Asep. 2010. Pendidikan dan Kesempatan Kerja. Bandung: MedPress
Ariyanto, Hamuri Jaka. 2011. Ilmu Ekonomi Ketenagakerjaan (online). http://ay.school.com//ilmuekon omi, diakses November 2012. Bapeda Kab. HST. 2012. Demografi Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Barabai: HST
Iqbal, Hasan. 2008. Analisis Data Penelitian dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara. Kantor Kecamatan Barabai. 2012. Laporan Potensi Desa dan Kelurahan. Hulu Sungai Tengah: Kecamatan Barabai
Danim, Sudarwan. 2004. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Pustaka Setia
Kuncoro, Haryo. 2002. Upah Sistem Bagi Hasil dan Penyerapan Tenaga Kerja, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol 7 Nomor 1 : 45-54.
Dinas Pendidikan Kab. HST. 2012. Laporan Akhir Tahun. Hulu Sungai Tengah: UPT. Dinas Pendidikan Kecamatan Barabai. Dinas
Kurniawan, Heri dkk. 2011. Regresi dan Korelasi dalam Genggaman Anda. Jakarta: Salemba Empat.
Transmigrasi, Sosial dan Tenaga Kerja Kab.HST. 2012. Laporan Tahunan. Hulu Sungai Tengah: Dinas Transmigrasi, Sosial dan Tenaga Kerja
Rahman, Fathur. 2011. Lembaga Pendidikan Formal (online). http://rahman’s. blogspot.com/kajianpendidikan/pendidikanformal//, diakses April 2013
Effendi, G. 2003. Kerangka Acuan Komisi Peningkatan Mutu SDM. Makalah Dalam Silaturrahmi Kerja Nasional III ICMI, Jakarta. Hadi,
Jakarta:
Santoso, Singgih. 2005. Panduan Lengkap SPSS Versi 16.0. PT. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Tunggal Setia. 2007. Peraturan Pelaksanaan Undang-undang
Saud
223
dan Makmun. 2011.Perencanaan Pendidikan Suatu Pendekatan
Haris Irawan. Pengaruh Sektor Pendidikan Formal Terhadap Tingkat ...
Komprehensif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Kualitatif dan R Bandung: Alvabeta.
Simanjuntak, Payman. J. 2005. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
&
D.
Suharyadi dan Poerwanto. 2010. Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern. Jakarta: Salemba Empat. Sumarsono, Sony. 2003. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: BPFE.
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis, Pendekatan Kuantitatif,
224