1
Kamis, 07 April 2016
DAILY RESEARCH Statistics
Highlight
Opening Today
Nikkei
AORD
Change
Index DJIA S&P 500 FTSE 100 CAC 40 DAX NIKKEI 225 HANGSENG STI SHENZHEN SHANGHAI
Last 17716.05 2066.66 6161.63 4284.64 9624.51 15827.67 20221.29 2811.25 1961.71 3050.59
Commodities Oil (US$/barrel) CPO (RM/M.T) Gold (USD/T.oz) Nikel (USD/M.T Timah (USD/M.T) Coal (USD/M.T) Exchange IDR/USD USD/EUR JPY/USD IDR/SGD IDR/AUD TLKM TLK.NYSE
Chg 112.73 21.49 70.40 34.36 61.15 148.40 44.29 13.28 10.60 (2.47)
Price 37.76 2722.00 1224.00 8320.00 16500.00 48.75 Rates 13200.00 1.141 109.43 9797.41 10055.10
USD 51.79
Chg 0.97 (34.00) (7.50) 0.00 (150.00) 0.35 Chg (20.00) 0.00 (0.98) 40.99 81.60
IDR 3418
Chg 0.83
% 0.64 1.05 1.16 0.81 0.64 0.95 0.22 0.47 0.54 (0.08) % 2.64 (1.23) (0.61) 0.00 (0.90) 0.72 % (0.15) 0.26 (0.88) 0.42 0.82 % 1.63
Top Gainers BACA‐W2 SMMT CKRA PSDN NIRO
IDR 170 222 77 167 123
% 75.26 34.54 28.33 27.48 24.24
Chg 73 57 17 36 24
Top Losers MAGPW TKIMW BABPW INRU TGKA
IDR 2 55 12 279 3,810
% (33.33) (23.61) (14.29) (10.00) (9.93)
Chg (1) (17) (2) (31) (420)
Top Value TLKM BBRI ASII HMSP BMRI
IDR 3,420 11,175 7,450 97,500 10,300
% (1.44) 0.22 0.00 (4.18) 1.48
(miliar) 420.693 307.579 281.857 229.874 224.852
Top Volume BWPT TAXI TLKM INDY NIRO
IDR 296 235 3,420 345 123
% 6.47 0.86 (1.44) 4.23 24.24
(juta) 268.392 212.759 123.089 120.862 116.691
Notulensi Fed: Perdebatan kenaikan bunga di April. Tambang lesu, AKRA yakin bisnis BBM masih licin. KAEF cari dana Rp 400 miliar. SMRA kantongi marketing sales Rp 675 miliar.
Market Preview
I
HSG kemarin berhasil melanjut‐ kan tren penguatannya dalam rentang konsolidasi. IHSG tutup di 4868,230 menguat tipis 10,158 poin (0,20%). Perdagangan ber‐ langsung kurang bergairah didomi‐ nasi aksi beli atas saham pertam‐ bangan, konsumsi dan infrastruk‐ tur. Nilai transaksi di Pasar Reguler hanya mencapai Rp3,5 triliun di bawah rata‐rata harian Maret lalu yang mencapai Rp4,6 triliun. Senti‐ 4,868.23 men positif pasar terutama dito‐ IHSG Change 10.16 pang sejumlah isu individual Change (%) 0.21 emiten, kenaikan harga minyak Change (%/ytd) (6.86) mentah, dan respon positif Total Value (IDR triliun) 4.249 5.439 ditetapkannya kembali peringkat Total Volume (miliar saham) 11.000 layak investasi (investment grade) Net Foreign Buy (IDR miliar) Down: 274 Unchange: 100 untuk peringkat utang Indonesia Up: 191 oleh lembaga pemeringkat asal Jepang, Rating and Investment Information, Inc (R&I). Sementara bursa saham global tadi malam berhasil rebound setelah dua sesi perdagangan terakhir mengalami koreksi. Indeks saham Eurostoxx di kawasan Euro menguat 0,66% di 2909,36. Di Wall Street indeks saham utama DJIA dan S&P masing‐masing menguat 0,64% dan 1,05% ditutup di 17716,05 dan 2066,66. Indeks saham berbasiskan teknologi Nasdaq men‐ guat 1,6% di 4920,72. Penguatan indeks saham di Wall Street ditopang me‐ lemahnya dolar AS setelah pasar menyikapi hasil pertemuan The Fed yang terakhir (Fed minutes) yang mengkonfirmasi kebijakan kenaikan tingkat bunga di negara tersebut akan dilakukan berhati hati mengingat perlam‐ batan ekonomi global masih berlangsung. Harga minyak mentah tadi malam naik hingga 5,21% di USD37,76/barel setelah data cadangan minyak mentah AS pekan lalu turun di bawah perkiraan. Kenaikan harga minyak ini memicu rally harga komoditas tambang lainnya. Pada perdagangan hari ini, IHSG akan melanjutkan tren bullish den‐ gan dukungan redahnya kekhawatiran pasar global dan pelemahan dolar AS akan menguntungkan pergerakan rupiah. Kenaikan harga minyak mentah dan sejumlah harga komoditas tambang akan turut menopang aksi beli atas saham pertambangan. IHSG diperkirakan bergerak di kisaran support 4840 dan resisten menguji 4890 berpeluang melanjutkan tren penguatannya.
S1 4840 S2 4820 R1 4890 R2 4910
Kamis, 07 April 2016
News Update
Notulensi Fed: Perdebatan kenaikan bunga di April. Pada rapat yang dihelat Maret lalu, para petinggi The Federal Reserve memperdebatkan apakah suku bunga AS perlu dikerek pada April ini. Meski demikian, ada sebuah konsensus yang muncul yakni risiko perlambatan ekonomi global harus disikapi dengan pendekatan yang hati-hati. "Banyak partisipan yang mengekspresikan pandangan bahwa ekonomi global dan situasi finansial masih berpotensi menimbulkan risiko penurunan," demikian hasil rekapan pertemuan The Fed yang berlangsung 15-16 Maret lalu. Selain itu, para petinggi bank sentral AS juga sudah memberikan sinyal pada akhir pertemuan, mereka menargetkan suku bunga akan naik sebanyak dua kali di 2016. Namun, kapan waktu kenaikan suku bunga masih belum dibicarakan. Berdasarkan hasil notulensi, sejumlah anggota The Fed bilang kenaikan risiko yang dihadapi ekonomi AS berarti kenaikan suku bunga pada April mendatang bukan sesuatu hal yang pantas dilakukan. "Sebaliknya, sejumlah partisipan mengindikasikan bahwa kenaikan pada kisaran target pada pertemuan Komite selanjutnya mungkin dapat dibenarkan," kata notulensi The Fed. The Fed sebelumnya pada Desember lalu sudah memberi sinyal akan menaikkan suku bunga sebanyak empat kali di 2016. Notulensi rapat Maret menggarisbawahi konsensus antar petinggi The Fed terkait outlook hati-hati pada perekonomian. Notulensi Maret lalu juga menunjukkan adanya perbedaan pandangan anggota The Fed mengenai inflasi. "Sejumlah partisipan melihat kenaikan indeks inflasi akan berada pada tren yang stabil. Namun, sebagian lainnya, melihat kenaikan tersebut hanya bersifat sementara," kata The Fed. (Kontan) Tambang lesu, AKRA yakin bisnis BBM masih licin. PT AKR Corporindo Tbk yakin bisnis bahan bakar minyak (BBM) masih licin tahun ini. Alasan mereka, permintaan BBM dari perusahaan kontraktor pertambangan tak bakal susut meski harga komoditas tambang lesu. Asal tahu saja, perusahaan jasa pertambangan adalah klien utama AKR Corporindo di bisnis penjualan BBM. Sisanya adalah klien bisnis dari sektor pembangkit listrik dan industri manufaktur. Catatan AKR Corporindo, permintaan BBM dari dua hingga tiga klien perusahaan jasa pertambangan besar, masih stabil. Hanya mereka tak menyebutkan identitas perusahaan yang dimaksud. Di samping itu, AKR Corporindo tak merasa terganggu dengan aksi pemerintah menurunkan harga BBM bersubsidi awal April 2016. Sebab, mereka tak terikat patokan harga subsidi pemerintah. "Pertamina membayar subsidi hingga jadi harga segitu, sedangkan kami membeli harga ekonomisnya," terang Direktur PT AKR Corporindo Tbk Suresh Vembu. Selama ini, transaksi jual-beli BBM AKR Corporindo mengacu pada harga pasar. Perusahaan berkode saham AKRA di Bursa Efek Indonesia tersebut mengaku memakai benchmark alias acuan harga dari New York Mercantile Exchange (NYMEX). Menurut AKR Corporindo, pasar BBM non-subsidi masih besar. Mengingat, banyak industri yang membutuhkan solar tak bersubsidi untuk menjalankan produksi. Industri itu adalah mereka yang tergolong tak boleh menikmati solar bersubsidi. Nah di tengah tren harga BBM bersubsidi dalam negeri turun, AKR Corporindo tak lantas mengekor menurunkan harga. Mereka beralasan, harus mempertimbangkan biaya logistik tatkala menentukan harga jual BBM. Selain strategi menjaga harga jual, AKR Corporindo memperkuat jaringan pemasaran BBM. Perusahaan tersebut bermaksud menambah 20–25 stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tahun ini. Kalau semua target terpenuhi, mereka akan mengoperasikan 145–150 fasilitas pengisian bahan bakar. (Kontan) KAEF cari dana Rp 400 miliar. PT Kimia Farma Tbk (KAEF) masih mencari pendanaan untuk memenuhi kebutuhan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini. Emiten obat pelat merah ini memang punya rencana ekspansi gencar. Rusdi Rosman, Direktur Utama KAEF, mengatakan ada kebutuhan capex sebesar Rp 958 miliar. "Pendanaan tahun ini yang jelas masih mencari yang paling murah. Sumbernya bisa dari medium term notes (MTN), obligasi, perbankan maupun dari kas perusahaan," ungkap Rusdi. KAEF memiliki kas internal sekitar Rp 500 miliar. Sisa kebutuhan dana antara Rp 300 sampai Rp 400 miliar. KAEF masih menimbang sumber pendanaan yang lebih murah. Dana ini digunakan untuk pembangunan tiga pabrik, yakni pabrik garam yang memasuki pembangunan tahap kedua, pabrik rapid test dan pabrik bahan baku obat. "Ada 100 apotik dan lebih dari 50 klinik juga akan dibangun," kata Rusdi. Lewat ekspansi ini, KAEF membidik pertumbuhan pendapatan double digit. Rusdi mengatakan, pendapatan di kuartal pertama lalu naik hampir 10% ketimbang periode yang sama 2015. Pada kuartal pertama 2015, KAEF meraih penjualan Rp 1,01 triliun. Dengan pertumbuhan 10%, berarti penjualan sekitar Rp 1,11 triliun. Rusdi mengungkapkan, ada kemunduran e-catalog dari pemerintah yang baru diumumkan April ini. Sekadar informasi, perusahaan farmasi seperti KAEF mengincar pendapatan dengan menjadi pemasok obat generik dalam sistem e-catalog di Kementerian Kesehatan. Tahun lalu proyek e-catalog diumumkan Februari, sehingga omzet KAEF bisa langsung naik pada kuartal pertama. (Kontan) SMRA kantongi marketing sales Rp 675 miliar. Emiten properti, PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) terus berjuang mengejar marketing sales (pra penjualan) dengan meluncurkan produk baru. Perseroan telah merilis 107 rumah tapak di Summarecon Bandung dan hampir seluruh unit yang dilego ludes terjual. Alhasil hingga minggu pertama April, SMRA telah mengantongi marketing sales Rp 675 miliar. Perolehan marketing sales tersebut setara 15% dari target yang dipatok tahun ini yakni Rp 4,5 triliun. Adrianto Adhi, Direktur Utama SMRA mengatakan sekitar Rp 275 miliar didapat dari peluncuran rumah tapak di Summarecon Bandung pada 2 April 2016. " Dari unit yang ditawarkan 106 telah terjual," kata Andrianto. Sementara, khusus di kuartal I, SMRA baru mengantongi marketing sales Rp 400 miliar. Sebesar Rp 200 miliar didapat dari Summarecon Serpong, Summarecon Bekasi menyumbang Rp 120 miliar dan Rp 80 miliar sisanya didapat dari proyek Summarecon Kelapa Gading. Tahun ini, perseroan berencana merilis proyek baru untuk mengejar target marketing sales. Selain meluncurkan Cluster Btari Extention, SMRA juga berencana meluncurkan proyek lain di Summarecon Bandung. Hanya saja Adrianto belum mau mengungkapkan lebih jauh terkiat proyek tersebut. Hanya yang pasti perseroan mematok target marketing sales Rp 1,5 triliun dari kawasan superblok tersebut. SMRA menargetkan pendapatan penjualan Rp 4,5 triliun tahun ini. Sementara tahun 2015, perseroan mencatatkan penurunan pendapatan 2% menjadi Rp 5,6 triliun yang terdiri dari penjualan Rp 3,97 triliun dan pendapatan berulang (recurring income) Rp 1,64 triliun. Recurring income tahun lalu masih tumbuh 6% dan menyumbang kontribusi 29,2% terhadap total pendapatan perseroan atau naik dibandingkan kontribusi tahun sebelumnya yang hanya menyumbang 27%. Sedangkan penjualan tercatat turun 7% secara tahunan. (Kontan)
2
Kamis, 07 April 2016
Stock Picks PTBA 6400‐6900. Harga saham emiten batubara PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) kemarin rebound tutup di Rp6650. Pergerakan harganya mengindikasikan sinyal bullish reversal setelah mengalami tekanan jual sejak perdagangan 18 Maret lalu. Secara sektoral, sentimen pasar atas harga komoditas batubara masih bearish dengan harga saat ini di kisaran USD50/MT. Pola pergerakan harganya yang sempat menguat sejak Februari lalu masih bersifat temporer. Secara individual, katalis pergerakan harganya dalam jangka pendek adalah rencana perseroan membagikan dividen tunai tahun buku 2015 yang diperkirakan bisa mencapai 35% laba bersih atau sekitar Rp329/saham. Ini memberikan yield sebesar 5% di harga saat ini Rp6650. Penjualan perseroan 2015 lalu tumbuh 5% mencapai Rp13,73 triliun dibandingkan 2014 sebesar Rp13,08 triliun. Sedangkan laba bersih berhasil tumbuh 9,14% mencapai Rp2,03 triliun dari 2014 sebesar Rp1,86 triliun. Pertumbuhan laba tersebut sedikit melambat dibandingkan 2014 yang tumbuh 10,4%. Tahun lalu perseroan berhasil menekan biaya produksi menjadi Rp356.866/ton lebih rendah 10% dari tahun sebelumnya Rp394.784/ton. Sedangkan harga jual rata‐rata tertimbang batubara perseroan tahun lalu hanya turun 2,3% mencapai Rp707.052/ton dari tahun 2014 sebesar Rp723.635/ton. Volume penjualan batubara perseroan tahun lalu mencapai 19,10 juta ton naik 6% dari 2014 sebanyak 18,01 juta ton. Sebanyak 53% atau 10,5 juta ton penjualan tertuju ke pasar domestik dan sisanya ke pasar ekspor. Tahun ini, penjualan bersih diperkirakan tumbuh 10,8% atau mencapai Rp15,21 triliun dengan laba bersih Rp2,28 triliun atau tumbuh 12,3%. EPS tahun ini diperkirakan Rp989,6. Kemarin di harga Rp6650 saham PTBA ditransaksikan dengan PE 6,7x (E/16). Tahun lalu harga sahamnya ditransaksikan dengan PE tertinggi 15x dan terendah 9,7x. Harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan rata‐rata PE 9x (E/15) atau mencapai Rp8910, memiliki ruang penguatan 34% dari harga saat ini. Secara technical pergerakan harganya akan menguji resisten sederhana di Rp6900. Sedangkan level support di Rp6400. Trading Buy, SL 6100
3
Kamis, 07 April 2016
Stock Picks 4
ELSA 345‐370. Harga saham Elnusa Tbk (ELSA) kemarin berhasil rebound tutup di Rp355 atau menguat 5%. Maret lalu harga sahamnya berhasil menguat hingga Rp384 (22/3). Pergerakan harga sahamnya selama ini sangat dipengaruhi pergerakan harga minyak mentah dunia yang kemarin di pasar Asia menguat di USD36,8/barel. Secara technical peluang penguatan lanjutan akan menguji resisten di Rp370. Sedangkan level support saat ini di Rp345. Dibandingkan dengan harganya akhir tahun lalu di Rp247 harga saham ELSA sepanjang tahun ini telah menguat hingga 44%. Pergerakan bullish harga sahamnya sepanjang tahun ini turut ditopang solidnya kinerja perseroan sepanjang 2015 lalu terutama pencapaian kinerjanya di 4Q15. Ini tercermin dari pencapaian laba bersih (tanpa penjualan aset di 2014) berhasil tumbuh tipis 11% mencapai Rp375,36 miliar dibandingkan Rp338,40 miliar di 2014. Padahal pendapatan usaha perseroan turun 10,56% mencapai Rp3,77 triliun dari Rp4,22 triliun di 2014. Laba usaha 2015 lalu berhasil tumbuh 6,23% mencapai Rp470,2 miliar dari Rp442,6 miliar. Ini menunjukkan perseroan berhasil menekan biaya produksi dan operasionalnya di tengah lesuhnya bisnis sektor migas tahun lalu. Alhasil marjin usaha berhasil naik dari 10,48% menjadi 12,45%. Di bottom line marjin bersih juga naik menjadi 9,94% dari 8%. Topangan kinerja terutama dicapai selama 4Q15 tercermin dari pendapatan bersih mencapai Rp1,15 triliun naik 42% dari 3Q15 sebesar Rp816 miliar. Laba bersih di 4Q15 tumbuh 59% (qoq) mencapai Rp149 miliar dari Rp93,6 miliar. EPS 2015 lalu mencapai Rp51,43. Tahun ini kami target pendapatan bersih diperkirakan tumbuh 7,25% mencapai Rp4,05 triliun dengan laba bersih berpeluang tumbuh 24,55% mencapai Rp467,53 miliar dengan marjin 11,55%. EPS tahun ini diperkirakan Rp64,06. Harga sahamnya diperkirakan berpeluang ditransaksikan dengan PE 8x (E/16) atau mencapai Rp512. Namun mengingat pergerakan harga minyak mentah dunia yang masih berfluktuatif, pemodal disarankan main dalam pola trading. Pergerakan harga sahamnya kemarin membentuk pola long white candle di area downtrend mengindikasikan sinyal bullish reversal. Trading Buy, SL 330
Kamis, 07 April 2016
Stock Picks BBRI 11100‐111300. Pasca cum dividen, harga saham Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bergerak konsolidasi. Kemarin harga sahamnya tutup di Rp11150. Saat ini level support di Rp11100 dan resisten terdekat di Rp11300. Tahun lalu laba bersih perseroan tumbuh 4,9% mencapai Rp25,4 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp24,21 triliun. Tahun ini pertumbuhan kinerja perbankan diperkirakan akan lebih tinggi dari tahun lalu seiring membaiknya kondisi makro ekonomi domestik. OJK memperkirakan tahun ini pertumbuhan kredit bank mencapai 13,98% dan DPK tumbuh 12,66%. Sedangkan aset dan modal diperkirakan masing‐masing tumbuh 12,56% dan 13,01%. Perkiraan pertumbuhan kredit bank tahun ini lebih tinggi dari tahun lalu sebesar 10%. Sedangkan laba perbankan tahun ini diperkirakan tumbuh berkisar 10%‐15%, setelah tahun 2015 lalu turun rata‐rata 6,7%. Tahun ini laba bersih perseroan diperkirakan berpeluang tumbuh sekitar 11% mencapai Rp27,97 triliun. Tahun lalu pertumbuhan kredit perseroan mencapai 13,8% di atas pertumbuhan kredit industri perbankan tahun lalu sebesar 10%. Tahun ini pertumbuhan kredit diperkirakan berkisar 15%‐17%. Dari sisi valuasi harga sahamnya kemarin di Rp11150 ditransaksikan dengan PBV 2,3x. Harga sahamnya berpeluang ditransaksikan dengan rata‐rata PBV 2,8x berdasarkan historisnya ketika pasar bullish atau berpeluang mencapai target di Rp13820. Dari harga saat ini masih ada ruang penguatan 24%. Pergerakan harga sahamnya kemarin mengindikasikan sinyal bullish reversal dengan target resisten terdekat di Rp11300. Maintain Buy, SL 10900
Saham Pilihan ASII 7100-7400 BoW, SL 7000 PWON 490-520 Buy, SL 485 INCO 1820-1920 Buy, SL 1770 MEDC 1670-1900 TB, SL 1650 BEST 278-298 Buy, SL 270 ASRI 387-400 Buy, SL 379 ERAA 690-750 Buy, SL 650
5
Kamis, 07 April 2016
Stock View EMITEN IHSG
LAST
R1
R2
S1
S2
4868.23 4877.63 4887.02 4860.21 4852.18
AALI BWPT LSIP SGRO SIMP UNSP
17150 286 1755 1980 451 50
17,400.00 295.33 1,770.00 1,986.67 458.33 50.00
ADRO BORN BRAU BUMI DEWA HRUM ITMG PTBA PTRO
695 50 82 50 50 885 7100 6650 416
705.00 50.00 82.00 50.00 50.00 906.67 7,291.67 6,800.00 421.67
BIPI ELSA ENRG ESSA MEDC
50 355 50 1500 1720
50.00 361.00 50.00 1,500.00 1,841.67
ANTM INCO TINS
520 1855 760
528.33 1,890.00 775.00
INTP SMCB SMGR
20100 1070 10275
20,166.67 1,080.00 10,308.33
GDST JPRS KRAS
58 125 494
58.67 126.00 499.33
CPIN JPFA
3560 815
3,580.00 826.67
ASII GJTL
7225 765
7,283.33 786.67
ICBP INDF MYOR ROTI GGRM INAF KAEF KLBF
15200 7150 32225 1255 67000 439 1265 1415
15,250.00 7,208.33 32,483.33 1,265.00 67,916.67 446.67 1,278.33 1,426.67
UNVR
43500
43,666.66
REV 2015
G (%)
EPS 2015
PERKEBUNAN 17,650.00 16,975.00 16,800.00 13,059,216.00 ‐19.91 304.67 268.33 250.67 1,785.00 1,745.00 1,735.00 4,189,615.00 ‐11.36 1,993.33 1,966.67 1,953.33 465.67 445.33 439.67 13,835,444.00 ‐7.53 50.00 50.00 50.00 PERTAMBANGAN BATU BARA 715.00 675.00 655.00 37,032,346.42 ‐10.48 50.00 50.00 50.00 82.00 82.00 82.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 50.00 3,312,510.21 13.47 928.33 856.67 828.33 7,483.33 6,791.67 6,483.33 21,925,897.16 ‐9.27 6,950.00 6,400.00 6,150.00 13,733,627.00 5.01 427.33 405.67 395.33 PERTAMBANGAN MINYAK & GAS BUMI 50.00 50.00 50.00 367.00 344.00 333.00 3,775,323.00 ‐10.56 50.00 50.00 50.00 1,500.00 1,500.00 1,500.00 1,963.33 1,616.67 1,513.33 PERTAMBANGAN LOGAM DAN MINERAL LAINNYA 536.67 508.33 496.67 10,531,504.80 11.79 1,925.00 1,810.00 1,765.00 10,894,532.28 ‐15.64 790.00 740.00 720.00 6,874,192.00 ‐6.74 SEMEN 20,233.33 19,966.67 19,833.33 17,798,055.00 ‐10.99 1,090.00 1,060.00 1,050.00 9,239,022.00 ‐12.25 10,341.67 10,233.33 10,191.67 26,948,004.47 ‐0.14 LOGAM DAN SEJENISNYA 59.33 56.67 55.33 127.00 123.00 121.00 504.67 489.33 484.67 PAKAN TERNAK 3,600.00 3,535.00 3,510.00 838.33 801.67 788.33 25,022,913.00 2.31 OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA 7,341.67 7,183.33 7,141.67 184,196,000.00 ‐8.68 808.33 741.67 718.33 INDUSTRI BARANG KONSUMSI 15,300.00 15,125.00 15,050.00 7,266.67 7,108.33 7,066.67 32,741.67 31,983.33 31,741.67 1,275.00 1,250.00 1,245.00 68,833.34 66,466.67 65,933.34 454.33 434.67 430.33 1,621,898.67 17.41 1,291.67 1,258.33 1,251.67 4,860,371.48 7.51 1,438.33 1,401.67 1,388.33 KOSMETIK DAN BARANG KEPERLUAN RUMAH TANGGA 43,833.33 43,166.66 42,833.33
G (%)
PE 6
393.15
‐75.27
91.36
45.02
‐32.01
16.72
18.72
‐68.60
65.74
25.18
‐5.12
0.30
10.50
48.03
770.46 883.59
166.35
‐65.05 0.98
51.43
8.53 7.64
‐8.99
7.17
‐151.06 70.11 13.64
85.85 ‐67.49 ‐84.08
‐3.10 26.24 56.09
1,183.48 22.85 762.28
‐17.34 ‐73.80 ‐18.76
17.00 47.91 14.07
43.92
40.87
357.28
18.44
‐24.59
20.71
2.12 44.81
463.17 6.06
184.06 28.68
Kamis, 07 April 2016 EMITEN
LAST
R1
APLN ASRI BKSL BSDE COWL CTRA CTRP CTRS ELTY KIJA MDLN
267 392 79 1835 610 1305 402 1975 50 259 397
270.67 395.33 81.33 1,843.33 611.67 1,318.33 406.67 1,991.67 50.00 260.00 400.67
ADHI DGIK PTPP SSIA TOTL WIKA
2675 68 3790 705 680 2645
2,695.00 70.00 3,811.67 716.67 686.67 2,658.33
PGAS
2775
2,791.67
CMNP JSMR
1720 5475
1,756.67 5,516.67
BTEL EXCL ISAT TLKM
50 3910 6175 3405
50.00 3,976.67 6,208.33 3,420.00
GIAA MBSS WINS
457 287 174
462.67 291.33 178.00
INDY
283
291.67
BBCA BBKP BBNI BBRI BBTN BDMN BJBR BMRI BNGA
13050 595 5200 11150 1745 3750 915 10375 565
13,300.00 598.33 5,250.00 11,183.33 1,755.00 3,791.67 928.33 10,458.33 568.33
AKRA INTA UNTR
6950 248 15250
7,058.33 248.33 15,350.00
MAPI RALS
4675 720
4,795.00 731.67
MNCN
2135
2,153.33
BRMS BNBR
62 50
65.67 50.00
R2
S1 S2 REV 2015 G (%) EPS 2015 G (%) PE PROPERTI DAN REAL ESTAT 274.33 262.67 258.33 398.67 387.33 382.67 83.67 74.33 69.67 1,851.67 1,823.33 1,811.67 6,209,574.07 11.45 1,164.55 460.00 1.60 613.33 606.67 603.33 1,331.67 1,288.33 1,271.67 411.33 398.67 395.33 2,008.33 1,951.67 1,928.33 50.00 50.00 50.00 261.00 258.00 257.00 404.33 394.67 392.33 2,962,460.90 4.32 69.69 22.80 5.94 KONSTRUKSI BANGUNAN 2,715.00 2,660.00 2,645.00 9,389,570.10 8.51 130.22 43.08 20.93 72.00 66.00 64.00 3,833.33 3,771.67 3,753.33 14,217,372.87 14.40 152.88 39.17 25.74 728.33 691.67 678.33 693.33 671.67 663.33 2,671.67 2,633.33 2,621.67 13,908,504.01 11.60 101.65 1.60 26.02 INFRASTRUKTUR, UTILITAS DAN TRANSPORTASI 2,808.33 2,756.67 2,738.33 42,333,969.71 ‐0.16 228.31 ‐38.44 11.61 JALAN TOL, PELABUHAN, BANDARA DAN SEJENISNYA 1,793.33 1,701.67 1,683.33 5,558.33 5,441.67 5,408.33 9,848,242.05 7.33 213.14 3.23 26.27 TELEKOMUNIKASI 50.00 50.00 50.00 4,043.33 3,876.67 3,843.33 22,876,182.00 ‐2.49 ‐2.97 ‐97.16 ‐1,348.39 6,241.67 6,108.33 6,041.67 3,435.00 3,380.00 3,355.00 102,470,000.00 14.24 153.66 5.81 21.51 TRANSPORTASI 468.33 453.67 450.33 52,627,783.53 7.55 40.78 ‐122.73 10.94 295.67 281.33 275.67 182.00 170.00 166.00 1,378,353.91 ‐37.37 ‐19.45 ‐129.08 ‐10.95 KONSTRUKSI NON BANGUNAN 300.33 269.67 256.33 BANK 13,550.00 12,925.00 12,800.00 47,081,728.00 7.56 730.83 9.30 18.47 601.67 593.33 591.67 8,303,973.00 17.07 105.70 32.57 5.58 5,300.00 5,175.00 5,150.00 36,895,081.00 10.58 486.18 ‐15.91 10.90 11,216.67 11,108.33 11,066.67 85,434,037.00 13.73 1,029.53 4.77 10.95 1,765.00 1,735.00 1,725.00 14,966,209.00 16.86 174.91 65.91 10.43 3,833.33 3,716.67 3,683.33 22,420,658.00 ‐2.48 249.70 ‐8.09 16.40 941.67 898.33 881.67 10,084,451.00 14.70 142.02 23.39 6.79 10,541.67 10,283.33 10,191.67 71,570,127.00 14.26 871.50 2.33 11.76 571.67 563.33 561.67 22,318,759.00 7.24 17.02 ‐81.74 34.36 PERDAGANGAN BESAR BRANG PRODUKSI 7,166.67 6,883.33 6,816.67 19,764,821.14 ‐12.03 261.74 27.59 27.03 248.67 247.33 246.67 15,450.00 15,125.00 15,000.00 49,347,479.00 ‐7.14 1,033.07 ‐28.24 14.86 PERDAGANGAN ECERAN 4,915.00 4,610.00 4,545.00 743.33 711.67 703.33 ADVERTISING, PRINTING DAN MEDIA 2,171.67 2,108.33 2,081.67 PERUSAHAAN INVESTASI 69.33 54.67 47.33 50.00 50.00 50.00
7
Kamis, 07 April 2016
Corporate Action Code
Name
Type
Date
Time
BABP Bank MNC Internasional Tbk. AGM 28/04/2015 0:14:00 BABP Bank MNC Internasional Tbk. EGM 28/04/2015 0:14:00 ASII Astra International Tbk. AGM 28/04/2015 0:08:30
NRCA RAJA
Nusa Raya Cipta Tbk Rukun Raharja Tbk.
AGM 28/04/2015 0:10:00 AGM 29/04/2015 0:10:00
BPFI
Batavia Prosperindo Finance Tbk
AGM 30/04/2015 0:01:00
BPII BRAU ASBI ASBI
Batavia Prosperindo Finance Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Batavia Prosperindo Interna‐ sional Tbk Berau Coal Energy Tbk Asuransi Bintang Tbk. Asuransi Bintang Tbk.
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
AGM 30/04/2015 0:09:30
TOTL
Total Bangun Persada Tbk.
EGM 30/04/2015 0:09:30
BPFI BPII
EGM 30/04/2015 0:10:00 AGM 30/04/2015 0:14:00 EGM EGM AGM EGM
30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015 30/04/2015
0:14:00 0:10:00 0:14:00 0:14:00
TAXI Express Transindo Utama Tbk AGM 30/04/2015 0:09:30
TAXI Express Transindo Utama Tbk EGM 30/04/2015 0:09:30 NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
AGM
5‐Apr‐15
0:10:00
NAGA
Bank Mitraniaga Tbk
EGM
5‐Apr‐15
0:10:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
AGM 5‐May‐15
0:14:00
SIMP
Salim Ivomas Pratama Tbk
EGM 5‐May‐15
0:14:00
Venue MNC Tower, Auditorium Lt B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat MNC Tower, Auditorium Lt. B2, Jl. Kebon Sirih No.17‐19, Jakarta Pusat The Ritz‐Carlton Jakarta, Pacific Place Hotel Gran Melia, Ruang Legian 2, Jl. HR. Ra‐ suna Said Blok X‐0 Kav.4, Kuningan, Jakarta 12950 Intercontonental mid plaza hotel Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Ruang Rapat PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, Gedung Chase Plaza Lantai 12, Jl.Jend Sudirman Kav 21, Jakarta 12920 Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan Chase Plaza, Lantai 12, Jl. Jend. Sudirman Kav. 21, Jakarta Selatan PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 PT Total Bangun Persada Tbk Gedung TOTAL lantai 8, Jl. Letjend.S.Parman No. 106A, Ja‐ karta 11440 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Ruang Seminar BEI (Galeri Bursa) ‐ Gedung Bursa Efek Indonesia Tower 2 Lt. 1, Jl. Jend. Sudirman Kav.52‐53, Jakarta 12190 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Hotel Menara Peninsula ‐ Merica 2 Lt.2, Jl, LetJen. S. Parman 79 ‐ Jakarta 11410 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910 Sudirman Plaza ‐ Indofood Tower Lantai PH, Jalan Jendral Sudirman Kav. 76‐78, Jakarta Selatan 12910
8
Kamis, 07 April 2016
Corporate Action EMITEN
JUMLAH DIVIDEN
CUM DIVIDEN RECORDING DATE
PEMBAYARAN DIVIDEN
KETERANGAN
PLIN
70
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
7‐May‐15
ITMG
645
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
24‐Apr‐15
SMBR
8.34385
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
WTON
11,82
9‐Apr‐15
14‐Apr‐15
5‐May‐15
BJBR
71.6
8‐Apr‐15
13‐Apr‐15
30‐Apr‐15
MERK
6500
10‐Apr‐15
15‐Apr‐15
5‐May‐15
PGAS
144,84
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
8‐May‐15
BDMN
81,50
14‐Apr‐15
17‐Apr‐15
8‐May‐15
GEMS
3,36
13‐Apr‐15
16‐Apr‐15
20‐Apr‐15
Dividen Interim
KAEF
8.4488
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
BBCA
98
16‐Apr‐15
21‐Apr‐15
13‐May‐15
Dividen Final
BJTM
41,86
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
8‐May‐15
ACST
42
15‐Apr‐15
20‐Apr‐15
4‐May‐15
LEAD
40
7‐Apr‐15
10‐Apr‐15
30‐Apr‐15
JASS
159
‐
16‐Apr‐15
23‐Apr‐15
AALI
472
21‐Apr‐15
24‐Apr‐15
15‐May‐15
TURI
10
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
BFIN
54
22‐Apr‐15
27‐Apr‐15
15‐May‐15
ASGR
52
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
SMGR
375,34
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
TOBA
‐
23‐Apr‐15
28‐Apr‐15
20‐May‐15
JASS
100
‐
28‐Apr‐15
7‐May‐15
Dividen Interim
MDIA
10
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
SSMS
22,65
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
TLKM
89,46
24‐Apr‐15
29‐Apr‐15
21‐May‐15
9
Panin Bank Centre 4th Floor Jl. Jend. Sudirman No. 1 Jakarta 10270, Indonesia Phone : +62 21 727 99888 Fax : +62 21 571 0895 Web : www.firstasiacapital.com E-mail :
[email protected] First Asia Research Team : Ivan Kurniawan (
[email protected]) David Nathanael (
[email protected])
Branch Office Jakarta: Gedung Jaya Lt. 2 Suite L02-05 Jl. M. H. Thamrin No. 12 Jakarta 10340 Phone : +62 21 3193 1811 Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta Jl. Kusumanegara 121 - Yogyakarta 55165 Phone : 0274-543944 Solo: Universitas Muhammadiyah Surakarta Jalan A. Yani Tromol Pos 1, Pabelan Kartasura, Surakarta, Jawa Tengah 57162 (0271) 717417 Makassar : Jl. Gunung Bawakareng No. 71 Makassar 90157 Phone : +62 411 361 3122 Sampit : Universitas Darwan Ali Jl. Batu Berlian No. 10 Kalimantan Tengah 74322 Phone : +62 531 31992
Disclaimer : Laporan ini dibuat dari opini analis hanya sebagai informasi untuk membantu investor dalam memahami pasar saham Indonesia dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian PT. First Asia Capital tidak menjamin dan bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
10