BKM PARIRI
DOKUMEN LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO PROGRAM PENATAAN LINGKUNGAN PERMUKIMAN BERBASIS KOMUNITAS
TAHUN 2016
DESA KALIMANGO KECAMATAN ALAS KABUPATEN SUMBAWA
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya sehingga Laporan Akhir PLPBK ini dapat kami selesaikan. Laporan ini merupakan rangkuman dari pelaksanaan kegiatan PLPBK yang yang dirangkum dalam bentuk Laporan Akhir Tahun 2016 Pelaksanaan Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas dari tahap awal sampai tahap akhir diharapkan dapat merangkum semua kegiatan dan diharapkan bermanfaat bagi seluruh masyarakat yang ada di Desa Kalimango Kecamatan Alas serta mampu merubah pola tingkah laku masyarakat. Selama proses pendampingan yang dilakukan di lokasi P2KKP Proses pendampingan yang dilakukan yaitu mengawal pelaksanaan kegiatan dalam bentuk proses transformasi sosial dari masyarakat berdaya menjadi mandiri. Intervensi lanjutan yaitu bagaimana meningkatkan akuntabilitas kelembagaan masyarakat lokal, transparansi dan akuntabel terkait pemanfaatan dana BLM, peran pemda dan proses membangun kemitraan strategis dengn masyarakat, Pemda dan kelompok Peduli. Harapan kami Laporan ini dapat dijadikan salah satu dokumen untuk bahan rujukan mengenai informasi tentang pelaksanaan P2KKP
khususnya diwilayah Kecamatan Alas
Kabupaten Sumbawa. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dan mendukung proses penyusunan laporan ini sampai selesai.
Alas,
Maret 2016
BKM PARIRI
DAFTAR ISI
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunis (PLPBK) adalah program penataan lingkungan permukiman yang disusun secara partisipatif. Partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan PLPBK ini adalah partisipasi aktif, dimana setiap rangkaian proses dilakukan oleh masyarakat secara bersama-sama. Dalam PLPBK, pembangunan lingkungan diberikan penekanan khusus pada penataan kawasan permukiman padat, kumuh dan miskin di perkotaan melalui pendekatan Tridaya secara komprehensif dan terpadu. Penataan kawasan permukiman tersebut ditujukan untuk menciptakan lingkungan permukiman yang teratur, aman, nyaman, dan sehat dalam rangka mendukung upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat miskin. Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas, kemudian disingkat PLPBK, pada dasarnya adalah kelanjutan dari transformasi sosial Program Penanggulangan Kemiskinan di Perkotaan (P2KP). Beberapa prinsip dasar yang digunakan di P2KP seperti demokrasi, partisipasi, transparansi, akuntabilitas dan desentralisasi, juga menjadi prinsip dasar PLPBK.Kegiatan PLPBK merupakan salah satu intervensi di tahap akhir transformasi menuju masyarakat madani, sebagaimana tertuang dalam skema PNPM Mandiri Perkotaan dimana tahap pertama berorientasi untuk membangun pondasi masyarakat berdaya dengan sejumlah kegiatan intervensi pada perubahan sikap, perilaku, cara pandang masyarakat yang bertumpu pada nilai-nilai universal. Pada tahap berikutnya PNPM-MP berorientasi untuk 1
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 membangun transformasi menuju masyarakat mandiri yang dilakukan melalui sejumlah intervensi pembelajaran kemitraan dan sinergi antara pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli untuk mengakses berbagai peluang dan sumber daya yang dibutuhkan masyarakat. Masalah kemiskinan adalah masalah kompleks dan komprehensif, sehingga proses penanggulangan kemiskinan perlu dilakukan secara komprehensif pula oleh semua pihak (pemerintah, masyarakat dan kelompok peduli). Pelaksanaan kegiatan PLPBK sebagai bagian dari intervensi P2KP/PNPM Mandiri Perkotaan difokuskan pada kegiatan penanganan kawasan permukiman padat, kumuh dan miskin. Latar belakang PLBPK adalah sebagai berikut: Kondisi lingkungan permukiman yang buruk dan kumuh merupakan salah satu permasalahan kemiskinan; Salah satu upaya penanggulangan kemiskinan dilakukan melalui kegiatan penataan lingkungan permukiman di kawasan padat, kumuh, dan miskin; Penataan kawasan lingkungan dilakukan dengan meningkatkan kualitas perumahan dan kualitas pelayanan sarana dan prasarana yang mendukung kesejahteraan masyarakat; Pendekatan penataan lingkungan permukiman dilaksanakan berbasis komunitas. Desa yang mendapat program PLPBK adalah desa yang masuk dalam katagori mandiri. Masyarakat sudah mampu bermitra dengan dengan berbagai pihak dalam melaksanakan pembangunan di desa dan Mampu mengakses sumberdaya yang potensial. Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK) bertujuan untuk mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang harmonis dengan lingkungan hunian yang sehat, produktif, berjatidiri dan berkelanjutan. Selain itu PLPBK bagian pengendali
2
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 pembangunan, yaitu mengendalikan penyelenggaraan penataan bangunan dan lingkungan suatu kawasan perencanaan. Perencanaan penataan bangunan dan lingkungan meliputi pemenuhan persyaratan tata bangunan dan lingkungan, peningkatan taraf hidup masyarakat melalui peningkatan kualitas lingkungan, perwujudan pembangunan lingkungan yang berkelanjutan, serta peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. Sedangkan secara khusus, tujuan Program PLPBK adalah: a. Mewujudkan perilaku Masyarakat yang hidup sehat, bersih, dan tertib pembangunan serta terencana secara terpadu b. Mewujudkan masyarakat yang Kreatif dan Inovatif (Community Interpreneurship) dalam Perencanaan, Pembangunan, dan Pengelolaan hasil-hasilnya c. Mewujudkan Badan Keswadayaan Masyarakat (BKM) bersama Unit-Unit Pelayanan yang mampu memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan secara mandiri sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat (Community Management). Dengan adanya program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Kalimango terutama bagi warga miskin. Diharapkan dengan adanya program PLPBK dapat Mewujudkan lingkungan permukiman yang teratur, aman, nyaman dan sehat dalam rangka mendukung terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Kegiatan PLPBK (Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas) merupakan tahap akhir dari transformasi kondisi sosial menuju masyarakat madani sebagaimana tertuang dalam skema PNPM Mandiri Perkotaan. PLPBK diharapkan dapat mendorong
peningkatan
kemampuan
masyarakat
3
dalam
mengembangkan
kualitas
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 permukiman
yang
berkelanjutan
(sustainability
development).
Untuk
mencapai
pembangunan permukiman yang berkelanjutan ditempuh tiga jalur sebagai berikut : 1. Orientasi pada perubahan perilaku (attitude) 2. Orientasi pada pengelolaan oleh masyarakat sendiri (self community management) 3. Orientasi pada inovasi dan kreativitas masyarakat Program Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas adalah sebuah proses membangun dan mengembangkan tatanan sosial, budaya, ekonomi dan lingkungan dengan dilandasi oleh visi yang dibangun secara bersama-sama oleh masyarakat. Dengan tujuan mewujudkan tatanan kehidupan yang harmonis dengan dilandasi budaya maju masyarakatnya guna membangun lingkungan permukiman yang sehat, tertib, selaras, berjatidiri dan lestari. Sedangkan yang menjadi tujuan khususnya yaitu : a.
Memampukan
masyarakat
dalam
merencanakan
dan
mengelola
lingkungan
permukimannya sebagai upaya untuk perkuatan proses demokrasi, akuntabilitas serta tanggungjawab sosial b. Mengembangkan kemitraan antara masyarakat dengan pemerintah yang dibangun dengan kerjasama dan pengakuan atas ide-ide dan keterampilan kreatif yang dimiliki oleh masyarakat c. Mengintegrasikan proses dan hasil perencanaan penataan lingkungan permukiman yang disusun oleh masyarakat kedalam sistem perencanaan pembangunan ditingkat daerah d. Mendorong tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) di tingkat Kelurahan/Desa.
4
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Pengembangan komunitas menuju tatanan masyarakat madani yang mengedepankan perubahan sikap dan perilaku masyarakat. Ini merupakan upaya membangun tanggung jawab untuk mengelola lingkungan permukiman mereka secara harmonis serta membangun relasi dengan komunitas yang lebih luas. Pengembangan komunitas diawali dengan “Pembangunan Sosial (S)” untuk memperkokoh sikap dan perilaku masyarakat yang berbasis nilai-nilai universal (kebersamaan, kekeluargaan, kerelawanan, kejujuran dll) yang mendasari nilai-nilai kearifan lokal. Melalui pembangunan sosial diharapkan tumbuhnya modal sosial yang memperkuat tatanan komunitas dengan saling mempererat sesama anggota masyarakat. Pada akhirnya diharapkan terwujudnya budaya menjunjung etika, menghormati hukum dan peraturan, menghormati hak-hak warga lainnya, tertib, bersih, sehat dan produktif. Dalam perilaku masyarakat seperti demikian, maka masyarakat telah mampu menciptakan pengaturan kebersihan dan kesehatan lingkungan. Kegiatan ini dilakukan dalam 4 (empat) tahapan pelaksanaan baik di tingkat nasional maupun lokal atau Kelurahan/Desa sebagai berikut : I. Tahap Persiapan Pada tahap ini dilakukan kegiatan sosialisasi melalui berbagai media dengan penekanan pada lokakarya orientasi kegiatan secara berjenjang di daerah. Hal ini didukung dengan keterlibatan SKPD melalui pembentukan tim teknis. II. Tahap Perencanaan Partisipatif Tahap ini dilakukan secara bertahap atas dasar kesepakatan bersama. Proses tersebut, mencakup langkah-langkah kegiatan, sebagai berikut : Pengorganisasian dan pengembangan masyarakat Persiapan proses perencanaan partisipatif
5
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Perencanaan lingkungan makro Perencanaan lingkungan mikro Pembentukan lembaga-lembaga pengelola pembangunan Kelurahan/Desa Uji Publik hasil perencanaan Finalisasi rencana pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas III. Tahap Pemasaran Tahap pemasaran ini, merupakan tindak lanjut dari rangkaian kegiatan perencanaan partisipatif (RPP dan RTBL) yang telah dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendukung keberlanjutan upaya-upaya pembangunan lingkungan permukiman berbasis komunitas yang sesuai dengan hasil perencanaan partisipatif. Sasaran yang ingin dituju adalah : a. Terpasarkannya hasil-hasil perencanaan partisipatif kepada stakeholder potensial (Pemerintah, Lembaga non pemerintah, perusahaan swasta, BUMN, BUMD dan stakeholder lainnya) b. Adanya komitmen dan kesepakatan dari stakeholder untuk terlibat dalam pelaksanaan pembangunan kawasan PLPBK c. Terdistribusinya dana investasi pembangunan kawasan PLPBK dari para stakeholder kepada Tim Pelaksana Pembangunan kawasan PLPBK IV. Tahap Pelaksanaan Pembangunan Tahapan Pelaksanaan Kegiatan Fisik PLPBK adalah serangkaian kegiatan pelaksanaan/ implementasi hasil-hasil perencanaan yang telah disepakati bersama (tercantum dalam Rencana Program Pengembangan Lingkungan). yang di dalam pelaksanaanya akan menggunakan BLM PLPBK Tahap 2 dan 3.
6
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.2. Identifikasi Lokasi Desa Kalimango 1.2.1. Batas Geografi Desa Kalimango adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Alas yang terbagi atas 4 ( Empat dusun) yaitu Dusun Kalimango, Dusun Pok, Dusun Praya dan Dusun Krato. Desa Kalimango memiliki batas – batas administrasi Desa sebagai berikut : -
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Luar
-
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Juran Alas
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Juran Alas
-
Sebelah barat berbatasan dengan Desa Baru
Desa Kalimango memiliki jumlah penduduk 3.905 jiwa dengan luasan wilayah administrasi yaitu 35 Ha ditambah dengan luas areal persawahan 210 Ha. Dengan jumlah penduduk yang besar ini menjadikan Desa Kalimango menjadi salah satu desa yang padat di kawasan Kecamatan Alas. 1.2.2. Topografi Keadaan topografi di Desa Kalimango secara umum memiliki ketinggian sekitar 68 meter di atas permukaan laut beriklim Tropis, curah hujan rata-rata 2000 mm per tahun, suhu udara rata-rata 280 c s/d 300 c. 1.2.3. Geologi dan Klimatologi Berdasarkan peta Geologi Nusa Tenggara Barat, Skala 1:300.000, Kabupaten Sumbawa terdiri atas : Barisan Sedimen Kwarter, yang tersebar di sekitar pantai. Kawasan Sumbawa merupakan daerah agraris yang didukung oleh iklim tropis. Berdasarkan sebaran lokasi, keadaan pola curah hujan di Kabupaten Sumbawa, bagian Barat dan Utara (daerah pantai) mempunyai sebaran curah hujan yang lebih kecil
7
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 dibandingkan dengan bagian lainnya. Semakin ketimur curah hujan semakin tinggi, selaras dengan ketinggian tempat dari permukaan laut. Wilayah Sumbawa bagian tengah pada umumnya curah hujannya lebih tinggi dibandingkan dengan bagian barat dan utara maupun selatan. Desa Kalimango Kecamatan Alas masuk pada kategori dengan tingkat curah hujan yang lebih kecil, karena terletak pada bagian barat Kabupaten Sumbawa. Hujan di Kabupaten Sumbawa terjadi antara bulan Januari hingga April dan antara bulan Oktober hingga Desember. Rata–rata hujan terlama terdapat pada bulan Januari, Februari, November dan Desember. Kabupaten Sumbawa memiliki suhu berkisar antara 20–30 0C. Temperatur rata-rata di Kabupaten Sumbawa adalah sekitar 260C atau berkisar antara 200C sampai dengan 300C, dengan dua musim yaitu kemarau (April–September) dan musim Hujan (Oktober–Maret). (Sumber; Data Rencana Tata Ruang Kawasan Andalan Kab. Sumbawa, 2005 – 2015) 1.2.4. Hidrologi Hidrologi berdasarkan keadaannya terbagi atas : 1. Sumber Air Permukaan Desa Kalimango dilalui oleh oleh sungai / brang ode yang menjadi batasan administrasi antara Desa Kalimango dengan desa luar. Terdapat juga saluran irigasi yang melewati areal ini. Pengaruh kuat alam dengan keberadaan air permukaan ini menjadikan sumber air yang menjadi sumber penghidupan masyarakat dengan kedalaman air tanah 2 sampai dengan 5 meter. Sumber air permukaan ini berfungsi sebagai pengendali utama pada musim penghujan yaitu sebagai pengendali banjir. 8
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 2. Sumber Air Tanah Melihat kondisi topografi Desa Kalimango yang datar maka akan di jumpai berbagai kedalaman air tanah yang di lakukan dengan penggalian berupa sumur sebagai pemenuhan dasar terhadap sumber air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, penduduk yang menggunakan sumur gali dengan kedalaman 2-5 meter. 1.2.5. Pola Penggunaan Lahan Pola pemanfaatan lahan di wilayah Desa Kalimango Kec. Alas pada umumnya masih berupa permukiman, sedangkan sisanya pemanfaatannya untuk lahan persawahan dan perkebunan dan fungsi– fungsi lain seperti RTH sarana perekonomian lainnya seperti pasar, dan pertokoan kios, kantor pemerintahan serta fungsi-fungsi lainnya.
No
Nama Dusun
Gambar 2.1 Pola Penggunaan Lahan Desa Kalimango Kec. Alas KK Miskin
Persentasi (%)
1
Kalimango
39
10,08
2
Pok
75
19,38
3
Praya
86
22,22
4
Krato
187
48,32
Jumlah
387
100
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
1.3. Karakteristik Kependudukan 1.3.1.
Jumlah Dan Pekembangan Penduduk Penduduk sesuai dengan keberadaanya dalam suatu perencanaan yaitu selain menjadi subyek juga menjadi obyek. Olehnya itu, maka perlu adanya suatu pendataan yang lebih autentik dan akurat serta secara sistematis, baik skala perencanaan kawasan 9
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 masa depan, karena tingkat perkembangan dan pertumbuhan suatu kawasan atau wilayah ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan dalam suatu kawasan atau wilayah yang ditentukan oleh tingkat pertumbuhan penduduk dalam kaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatannnya yang dimanifestasikan dalam bentuk sektoral dan spatial. Adapun jumlah penduduk Desa Kalimango adalah 3.905 jiwa yang terbagi dalam berbagai kelompok umur.Dalam pelaksanaan Pemetaan Swadaya oleh masyarakat di temukan juga penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Adapun jumlah sebaran KK miskin yaitu 387 KK dari jumlah keseluharan 1.064 KK penduduk Desa Kalimango. Tabel 2.1
Sebaran KK Miskin Desa Kalimango Berdasarkan Dusun Tahun 2013
Sumber : Hasil PS 2013 10
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.3.2. Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Data kependudukan berdasarkan profil Desa Kalimango Kec. Alas kalau dilihat dari kelompok umur yang ada dapat dilihat bahwa kelompok terbesar pada usia produktif antara 20-29 tahun dan usia sekolah antara 5–9 tahun. 1.3.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kegiatan penduduk di
Desa Kalimango Kec. Alas
didominasi oleh
masyarakat yang bekerja di sektor Buruh sebesar 1.315 jiwa. Hal ini menggambarkan bahwa pada umumnya sektor Buruh lebih besar dapat menampung tenaga kerja dan memiliki peluang lebih besar jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini. Table 2.2 Sebaran Penduduk Berdasarkan Sektor Pekerjaan Di Desa Kalimango Kecamatan Alas No.
1
Desa
Kalimango
Petani
Buruh
Karyawan swasta
PNS
TNI
wiraswasta
Polri
254
1.315
36
95
6
215
4
Sumber : Data Profil Desa Kalimango
1.3.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Desa Kalimango Kec. Alas merupakan daerah yang letak desanya dilalui oleh garis sungai. Sehingga kawasan tepi Sungai dimanfaatkan sebagai kawasan hunian atau tempat tinggal. Berdasarkan pemetaan dilapangan, kawasan tepi sungai di Desa Kalimango Kec. Alas, yang dimanfaatkan sebagai kawasan hunian yang berada di dusun Pok, Praya, dan Krato kondisinya masih kotor atau kumuh, dikarenakan sarana dan prasarana belum memadai atau tidak ada, sehingga kawasan hunian yang dekat dengan tepi Sungai, pada saat abrasi Sungai terjadi, air sungai akan masuk ke kawasan hunian tersebut dan mengakibatkan adanya genangan atau banjir didusun Pok dan dusun Krato. 11
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
12
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
13
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
14
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
15
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.4. Gambaran Umum Sanitasi Dan Air Bersih Desa Kalimango Kec. Alas 1.4.1. Kondisi Air Bersih Air Bersih merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Penyediaan air bersih oleh penduduk di Desa Kalimango Kec. Alas berasal dari PDAM, sumur gali, sumur bor, dan pengolahan air sungai. Ada juga masyarakat yang masih mengkonsumsi air bersih dengan cara membeli air bersih ke pengecer. Pelayanan air bersih oleh PDAM belum menyentuh semua masyarakat di Desa Kalimango Kec. Alas. Jaringan yang dimiliki oleh PDAM masih terbatas hampir di beberapa dusun. Sumber air, teknologi pengolahan dan distribusi yang dipergunakan PDAM beragam. Sumber air yang digunakan antara lain Sumur bor tanah, air sungai dan mata air. Gambar 2.6 Sumber Air Bersih Di Desa Kalimango Kec. Alas
1.4.2. Kondisi MCK Dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Kondisi fasilitas umum dan sosial mencerminkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat (Public Services). Sedangkan ketersediaan dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh 16
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 fasilitas umum dan social merupakan penunjang kesejahteraan masyarakat. Fasilitas umum dan sosial merupakan fasilitas baik yang disediakan oleh pemerintah, kelompok maupun perorangan. Seperti ketersediaannya MCK dan SPAL dimana penunjang kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penyediaan MCK dan SPAL di Desa Kalimango Kec. Alas di rasakan masih kurang, karena masih ada beberpa rumah pada kawasan hunian yang belum memiliki MCK, terutama untuk masyarakat yang tinggal di dekat sungai dan tepi pantai. Sehingga masyarakat masih membuang kotoran di sembarang tempat, biasanya dibuang di sungai, laut atau di semak sekitar kawasan tempat tinggal. Seperti pada Dusun Kauman, Dusun Olat Rarang, Dusun Kalibaru dan Dusun Padak Sedangkan untuk SPAL, masih belum ada di Desa Kalimango Kec. Alas, sehingga masyarakat membuang limbah ke selokan atau langsung dibuang ke sungai, tetapi ada juga yang dibuang begitu saja atau disiram ke pekarangan disekitar rumah. Gambar 2.7 Kondisi MCK Di Desa Kalimango Kec. Alas
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
17
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.4.3. Kondisi Persampahan Pelayanan persampahan diperlukan untuk menunjang kebersihan lingkungan. Fasilitas persampahan yang terdapat di Desa Kalimango Kec. Alas masih dirasa kurang, sehingga banyak penduduk yang membuang sampah mereka ke tepi sungai. Seperti pada dusun Pok dan dusun krato, banyak terdapat sampah yang dibuang ketepi sungai, ini di akibatkan karena kondisi persampahanya dengan sistem pengangkutan oleh truk yang mengangkut sampah, tetapi jadwal pengakutan tidak tentu sehingga sampah disetiap dusun mengalami penumpukan. Gambar 3.8.3 Kondisi Persampahan
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
1.4.4. Kondisi Kelembagaan Pengelolaan Sanitasi Dan Air Bersih Pengembangan air minum di Desa Kalimango Kec. Alas dalam peningkatkan kapasitas pelayanan dan kualitas air minum masih kurang memadai disebabakan tingkat ekonomi masyarakat yang tidak mampu mengakses jaringan air bersih dari PDAM dan lokasi jaringan yang belum terjangakau. Pengembangan air minum ini lebih diutamakan pada musim kemarau. Pemenuhan kebutuhan akan air bersih pada masa yang akan datang lebih dititikberatkan pada peningkatan pemanfaatan sumber-sumber yang ada dan meningkatkan pelayanan dari PDAM. 18
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Sarana Air Bersih a. PDAM: 518buah b. Sumur Gali: 45buah c. Pompa / Sumur Pompa: 30buah
1.5. Gambaran Umum Sarana Dan Prasarana Desa Kalimango
1.5.1. Jaringan Jalan Berdasarkan Kebijakan Tata Ruang Kabupaten Sumbawa, pengembangan jaringan jalan di desa Kalimango Kec. Alas memiliki pola linier mengikuti melewati semua dusun yang ada di wilayah Desa Kalimango Kec. Alas, sedangkan kondisi jaringan jalan utama, perkerasan menggunakan aspal. Untuk jalan lingkungan atau jalan yang melewati dusun masih menggunakan tanah atau bebatuan. Kondisi jalan lingkungan hampir di semua dusun dengan kondisi rusak yang mengakibatkan becek pada musim hujan, terutama pada jalan disekitar pasar Desa Kalimango Kec. Alas. Dapat dilihat pada tabel 2.6 di bawah ini. Tabel 3.9 Jaringan Jalan Dan Kondisi Jalan Di Desa Kalimango Kec. Alas
Jaringan Jalan
N o
Jaringan Jalan
Kondisi
1
Hotmix
Baik
2
LPA-LPB Rusak Ringan
3
Paving
Rusak Berat
4
Tanah
Rusak Berat
Nama Dusun
Lebar Kalimango (m) 6 520
Pok
Praya
Krato
Jumlah
526
-
650
1696
-
200
300
681
1181
1-2
200
150
-
250
600
1-4
50
75
300
150
575
Jumlah
770
951
600
1731
4052
4
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
19
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Gambar 3.9.1 Jaringan Jalan Dan Kondisi Jalan Di Desa Kalimango
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
1.5.2. Jaringan Drainase Jaringan drainase di Desa Kalimango Kec. Alas pada umumnya berada di sepanjang jalan utama. Jaringan drainase tersebut merupakan jaringan drainase sekunder dan jenisnya terbuka. Pada musim penghujan air yang melewati jaringan drainase tersebut dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengairi sawah dan perkebunan mereka. Aliran air jaringan drainase skunder menuju sungai. Berdasarkan hasil pemetaan di lapangan kondisi drainase yang ada di Desa Kalimango Kec. Alas merupakan salah satu masalah yang sedang dihadapi. Kondisi saluran drainase yang berada di sepanjang jalan dusun dengan kondisi rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga pada musim hujan jalan yang melewati drainase tersebut dapat menimbulkan genangan atau banjir, yang mengakibatkan air masuk kedalam pekarangan dan rumah warga. Kondisi drainase
yang rusak atau tersumbat berada hampir
diseluruh lokasi Desa Kalimango Kec. Alas Untuk dapat mengairi wilayah persawahan dan perkebunan di desa Kalimango Kec. Alas masyarakat memanfaatkan aliran sungai.
20
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Gambar 3.9.2 Kondisi Saluran Drainase Di Desa Kalimango Kec. Alas
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
1.5.3. Jembatan Di Desa Kalimango Kec. Alas masih ada jembatan yang menghubungkan antara tempat satu dengan tempat yang lainnya. Seperti jembatan yang menghubungkan antara Dusun Krato dan Dusun Praya. jembatan ini terbuat dari plat beton. Gambar 3.9.3 Kondisi Jembatan Di Desa Kalimango
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
21
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
22
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
23
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
24
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.6. Gambaran Umum Kegiatan Ekonomi Desa Kalimango Struktur eknomi suatu wilayah sangat ditentukan oleh besarnya kontribusi sektor-sektor ekenomi dalam memproduksi barang dan jasa. Berdasarkan kondisi perekonomian masyarakat yang ada, pengembangan ekonomi masyarakat lebih kearah upaya pengelolaan hasil pertanian, sehingga hasil yang ada dapat mempunyai nilai jual yang dapat diperhitungkan dari segi harga maupun dari sisi kualitas produksinya. Kebutuhan dasar yang menggeluti masyarakat dalam hal ini, masih ditingkatan kurang sumber daya yang ada untuk mengolah atau budidaya hasil pertanian yang ada. Fasilitas perekonomian yang ada sudah cukup memadai kalau dilihat dari skala layanan fasilitas yang ada, misalnya toko – toko serta kios-kios yang ada sudah mampu memberikan skala layanannya melebihi skala layanan di tingkat desa. Pengembangan perekonomian masyarakat adalah bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan secara optimal fasilitas perekonomian yang ada sehingga dapat menjadi tulang punggung upaya menuju masyarakat Desa Kalimango Kec. Alas yang madani. 1.6.1. Jenis Kegiatan Ekonomi Potensial Masyarakat Sektor perekonomian memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Sektor ekonomi yang terdapat di Desa Kalimango Kec. Alas terdiri dari sektor pertanian dan perkebunan, peternakan, perdagangan, jasa dan industri.
1. Sektor Pertanian Untuk kegiatan di sektor pertanian lebih di utamakan kepada pertanian tanaman pangan yaitu komoditi utama padi dan jagung. Komoditi utamanya lebih digunakan untuk penyediaan bahan pangan di Desa Kalimango Kec. Alas Gambar Jenis Komoditi Sektor Pertanian Di Desa Kalimango Kec. Alas
25
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
2. Sektor Perdagangan Dan Jasa Fasilitas perdagangan dan jasa di desa Kalimango pada umumnya berupa pasar dan pertokoan berada di pusat desa Kalimango, kios – kios dengan skala kecil tersebar dihampir semua dusun. Sedangkan fasilitas perdagangan dan jasa berada di jalan-jalan utama pusat desa Kalimango. Gambar 3.10.1.4 Jenis Sektor Perdagangan Dan Jasa Di Desa Kalimango
3. Sektor Industri Dan Produk Rumah Tangga Aktifitas non pertanian merupakan salah satu pendukung kegiatan perekonomian suatu wilayah meskipun memberikan kontribusi yang rendah. Peran yang diberikan oleh sektor ini cukup besar yaitu perubahan nilai tambah sebagai akibat proses pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Jenis kegiatan pada sektor industri di Desa Kalimango Kec. Alas berupa industri kecil/ rumah tangga bidang pangan dan ada juga beruapa industri besar. Industri pengolahan yang ada di Desa Kalimango Kec. Alas masih bersifat tradisional dan dengan bahan baku dari sumberdaya lokal dimana bahan baku utama berasal dari wilayah kecamatan dimana industri pengolahan terletak. Potensi industri rumah tangga yang terdapat di Desa Kalimango Kec. Alas
26
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Gambar Jenis Industri Dan Produk Rumah Tangga Di Desa Kalimango Kec. Alas
1.7. Gambaran Umum Pelayanan Publik 1.7.1. Pelayanan Publik Sektor Pendidikan Desa Kalimango memiliki 10 (Sepuluh) bangunan yang di peruntukan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan, baik pada tingkat kanak – kanak, dan Sekolah Dasar. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel Pelayanan Publik Sektor Pendidikan Di Desa Kalimango
No
Nama Dusun
PAUD/TK
1
Kalimango
1
2
Pok
3 4
SD
SMP
SLTA
Jumlah
-
-
-
1
-
-
-
-
Praya
2
-
-
-
2
Krato
3
4
-
-
7
Jumlah Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
27
10
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.7.2. Pelayanan Publik Sektor Kesehatan Fasilitas kesehatan yang terdapat di Desa Kalimango yaitu Poliklinik Kesehatan Desa (POLINDES) 1 Unit, Posyandu 5 Unit, Bidan Desa 3 orang, Balita 293 Orang. 1.8. Potensi dan Masalah Ekonomi Desa Kalimango
Tabel 3.11 Potensi Dan Masalah Ekonomi di Desa Kalimango No.
Dusun
Masalah -
1
Krato
Fasilitas perhubungan, perdagangan dan jasa yang ada masih kurang memadai
2
Kalimango
3
Pok
Kurangnya modal usaha bagi industry kecil Sistem pemasaran masih bersifat tradisional Tidak tersedianya sarana dan pasaranan penunjang kawasan industri Kurangnya modal usaha bagi pedagang/wirausaha kecil
4
Praya
Kurangnya modal usaha bagi industri kecil
Potensi Tempat pengembangan ekonomi masyarakat Desa Kalimango
-
Terdapat banyak sekali industri kecil yang merupakan potensi peningkatan pengembangan ekonomi lokal
Tempat pengembangan ekonomi masyarakat
Tempat pengembangan ekonomi masyarakat
Sumber : hasil FGD Analisa Potensi dan Masalah
Tabel 3.12 Potensi Dan Masalah Sosial di Desa Kalimango
No.
Dusun
1
Krato
2
Praya
Masalah Kurang aktif kegiatan dasawisma/kelompok perempuan
Kurang partisifatif kelompok remaja/karang taruna Masih banyak anak putus
28
Potensi Penunjang SDM tentang sikap masayrakat dalam bersosialisasi
Dapat membentuk perilaku yang mandiri dan berpotensi Generasi penerus di masa
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 No.
Dusun
3
4
Pok
Kalimango
Masalah
Potensi
sekolah Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, terutama anak-anak pada program posyandu
depan Peningkatan SDM kader posyandu
Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, terutama anak-anak pada program posyandu Masih kurangannya penyuluhan tentang posyandu Masih banyak anak putus sekolah Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, terutama anak-anak pada program posyandu Masih kurangannya penyuluhan tentang posyandu Masih banyak anak putus sekolah
Sumber : hasil FGD Analisa Potensi dan Masalah
29
Peningkatan pengetahuan bagi masyrakat tentang kesehatan Peningkatan SDM kader posyandu Generasi penerus di masa depan Peningkatan pengetahuan bagi masyrakat tentang kesehatan Peningkatan SDM kader posyandu Generasi penerus di masa depan
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Tabel 3.13 Potensi Dan Masalah Infrastruktur di Desa Kalimango
No.
1
2
Dusun
Krato
Praya
Masalah
Potensi
Sering tergenang, karena drainase rusak. Air sungai meluap karena adanya pendangkalan, karena daya tampung drainase tidak mermadai Tidak tersedia TPS Tidak ada MCK Umum Kurangnya penerangan jalan Saluran drainase terputus Perlu adanya normalisasi sungai Saluran drainase terputus Jalan masih jalan tanah Sering tergenang, karena drainase rusak.
3
Pok
Pembuatan jalan baru untuk akses menuju praya Tidak terdapat MCK Umum Sering terjadi banjir kiriman akibat dari luapan air sungai Kurang TPS Perlu adanya normalisasi sungai
4
Kalimango
Tidak ada TPS Tidak ada MCK Umum Tidak lancar saluran drainase Kawasan tepi pantai belum dirabat Kurangnya penerangan jalan
30
Dapat menimbulkan Kerusakan atau kerugian Sebagai saluran limbah rumah tangga
Sebagai saluran limbah rumah tangga Sebagai aksesbilitas masyarakat Dapat menimbulkan Kerusakan atau kerugian
Sebagai aksesibilitas masyarakat Pola hidup sehat TPS masyarakat Mengakibatkan banjir besar
Tempat pembuangan sampah masyrakat Tempat buang hajat terutama masyrakat yang belum memiliki MCKi Sebagai saluran limbah rumah tangga agar tidak dibunag ke sungai Memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.9. TUJUAN Program ”Penataan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas” merupakan penataan lingkungan permukiman dengan penekanan khusus pada penataan sarana lingkungan dan kualitas hunian yang direncanakan dan dibangun dengan pendekatan kolaboratif antara bottomup approach (partisipasi masyarakat) dan topdown approach (partisipasi pemda dan stakeholders lainnya). Sebagai program peningkatan dari P2KP, prinsip-prinsip dasar P2KP, pendekatan TRIDAYA dan good governance tetap dipertahankan keterpaduannya dengan tujuan mewujudkan pembangunan berbasis komunitas (community based development) yang berkelanjutan (sustainable). Untuk mewujudkan ”keberlanjutan” (sustainability) pembangunan permukiman seperti yang diharapkan, dibutuhkan tiga syarat utama, yakni : Perubahan perilaku (attitude). Pengelolaan masyarakat sendiri (self community management). Inovasi dan kreativitas masyarakat (enterpreneurship). Desa Kalimango adalah salah satu Desa penerima program PLPBK 2012 dari 2 desa/kelurahan di Kabupaten Sumbawa, diharapkan telah memenuhi tiga syarat utama di atas, dikarenakan telah berproses dari masyarakat yang digolongkan tidak berdaya menjadi masyarakat yang mandiri (menuju madani). Dengan demikian, masyarakat Desa Dalam diharapkan telah melakukan latihan- latihan (exercises) perubahan prilaku/cara pandang ke arah yang lebih baik, berorganisasi, pemrograman dan perencanaan kegiatan dan yang terakhir adalah latihan melakukan channeling. Permasalahan yang terjadi di Desa Dalam adalah belum adanya kesiapan masyarakat untuk menerima program PLPBK ini dikarenakan pola pikir masyarakat akan perubahan pada tatanan kehidupannya masih sama dengan kondisi sebelum dan sesudah adanya P2KP yang
31
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 merupakan tahap pertama dengan tujuan “Memandirikan Masyarakat”. Pola pikir masyarakat yang terbentuk pada kondisi saat ini adalah pada program pembangunan infrastruktur bukan pada perubahan tatanan kehidupan dan perubahan pada status sosial.
1.10.
HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN ( VISI )
Visi Desa Kalimango yaitu; " Terwujudnya Desa Kalimango yang Mandiri dan Berdaya Saing dengan Kearifan Budaya Lokal Menuju Masyarakat Madani " 1.11.
STRATEGI PELAKSANAAN ( MISI ) Misi untuk mencapai cita – cita di atas ditempuh dengan usaha :
Meningkatkan kualitas pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan latihan, agar mampu secara kreatif dan inovatif melakukan pengelolaan pada pembangunan lingkungan permukiman.
Mempercepat Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat melalui pinjaman bergulir
Menyerap aspirasi Masyarakat dalam Penyusunan Program yang Partisipatif
Meningkatkan kualitas pembangunan permukiman dan pengelolaan permukiman yang harmonis, sehat produktif, berjati diri dan berkelanjutan.
Mewujudkan masyarakat yang berbudaya sehat, bersih dan tertib pembangunan.
Mewujudkan tata kelembagaan desa yang efektif dan efisien dalam menerapkan tata kepemerintahan yang baik (good governance) tingkat desa.
32
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.12.
KOMPONEN KEGIATAN PLPBK
1.12.1. Komponen Pengembangan Kapasitas Fasilitasi pendampingan diberikan melalui penugasan tim fasilitator beserta dukungan dana operasional untuk mendampingi masyarakat dalam rangka pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas. Kegiatan pendampingan masyarakat terdiri dari serangkaian kegiatan, yaitu edukasi/orientasi dan pelatihan, membangun komitmen bersama, melakukan survei swadaya, merumuskan kebutuhan nyata dari hasil pendataan yang dilakukan secara swadaya, menyusun rencana tindak penataan kembali lingkungan permukiman di wilayahnya sampai dengan pendampingan dan pengawasan pelaksanaan konstruksi. Secara rinci jenis kegiatan pendampingan mencakup : a. Pertemuan-pertemuan/musyawarah ditingkat komunitas maupun Kelurahan/Desa, baik bersifat rapat maupun sosialisasi, termasuk pertemuan dengan kelompok perempuan dan /atau kelompok rentan. b. Pelatihan dan bimbingan, termasuk penyediaan bahan dan media belajar. c. Survei swadaya, termasuk analisis, pembuatan peta tapak dan penulisan laporan. d. Pengembangan bengkel konstruksi dan bengkel bahan bangunan di kecamatan atau kluster beberapa desa yang menjadi sasaran proyek. e. Kerja kelompok penyusunan rencana tindak penataan kembali lingkungan permukiman, rencana tata ruang Kelurahan/Desa termasuk penataan persil tanah, rencana detail pembangunan rumah/lingkungan, termasuk perhitungan biayanya serta penyusunan rencana tindak pemasaran hasil perencanaan partisipatif. f. Fasilitasi pembuatan gambar-gambar teknik, spesifikasi dan perhitungan biaya dan penyusunan DTPL (Dokumen Teknik Pembangunan Lingkungan)
33
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 g. Pengawasan pelaksanaan konstruksi pembangunan lingkungan permukiman. h. Fasilitasi pertemuan-pertemuan dengan insitusi di level kota/kabupaten dalam kaitan menjaga sinergitas PLPBK dengan arah kebijakan di tingkat kota/kabupaten b.
Komponen Pendanaan BLM PLPBK Dalam Pelaksanaan Kegiatan PLPBK di wilayah Desa Kalimango Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa didukung oleh Bantuan Langsung Masyarakat sebesar Rp. 1.000.000.000,- ( Satu Milyar Rupiah ) dengan komposisi pembagian Alokasi Dana sebagai berikut : a. Dukungan Kegiatan Perencanaan, Pemasaran dan BOP BKM sebesar Rp. 150.000.000,b. Dukungan Kegiatan Sarana Prasarana sebesar Rp. 850.000.000,- Dana BLM tersebut dicairkan melalui Tiga Tahap yaitu : Tahap Pertama sebesar Rp. 150.000.000,- untuk Dukungan Perencanaan dan Pemasaran dan BOP BKM Tahap Kedua sebesar Rp.600.000.000,- dengan rincian untuk Dukungan Pembangunan Fisik Tahap Ketiga sebesar Rp.250.000.000,- untuk Dukungan Pembangunan Fisik
1.12.2. Komponen Dukungan Teknis untuk Pemerintah Kota/Kabupaten dan Pemangku Kepentingan Lainnya Fasilitasi untuk pemerintah kota/kabupaten dan pemangku kepentingan lainnya diberikan dalam bentuk fasilitasi teknik. Fasilitasi ini berupa penugasan konsultan untuk pengelolaan kegiatan dan mendukung peran pemerintah provinsi/kota/kabupaten menangani kegiatan pembangunan/penataan bangunan dan lingkungan permukiman.
34
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Secara rinci fasilitasi teknik akan mencakup penyelenggaraan kegiatan sebagai berikut: a. Dukungan Teknis kepada Pemerintah Kabupaten Lokakarya dan sosialisasi para pelaku tingkat kabupaten. Pengelolaan kegiatan fasilitasi untuk perencanaan, pemasaran sosial dan pengelolaan kegiatan fisik dalam PLPBK di desa terpilih. Supervisi dan pendampingan proses kegiatan penyusunan RPLP dan RTPLP di tingkat masyarakat. Monitoring dan evaluasi kegiatan proyek melalui SIM dan uji petik Memfasilitasi pemahaman tim teknis pemda tentang SIM PLPBK Pelaksanaan FGD-FGD tentang perkara kritis lingkungan di tingkat kabupaten melalui KBP Pertemuan-pertemuan/musyawarah KBP secara intensif, khususnya terkait dengan agenda pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas. Penguatan dan pengokohan KBP sebagai motor penggerak untuk mendorong good governance serta mengkaji berbagai perkara kritis pembangunan/penataan kembali lingkungan permukiman di tingkat kota/kabupaten serta perencanaan oleh masyarakat. Memfasilitasi pemerintah kota/kabupaten dalam mengintegrasikan RPLP dan RTPLP ke dalam dokumen perencanaan tingkat kota/kabupaten. Pelatihan dan bimbingan yang berkaitan dengan PLPBK termasuk penyediaan bahan dan media belajar. Studi lapangan untuk belajar bersama masyarakat Pengembangan kelembagaan
35
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 b. Dukungan Teknis kepada Pemangku Kepentingan Lainnya Pengelolaan kegiatan fasilitasi untuk mendukung kegiatan perencanaan, pemasaran sosial dan pengelolaan kegiatan fisik dalam Pengembangan Lingkungan Permukiman BerbasisKomunitas di Kelurahan/Desa terpilih Pelaksanaan FGD-FGD tentang perkara kritis lingkungan di tingkat kota/ kabupaten melalui KBP Pertemuan-pertemuan/musyawarah KBP secara intensif, khususnya terkait dengan agenda penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas Penguatan dan pengokohan KBP sebagai motor penggerak untuk mendorong good governance serta mengkaji berbagai perkara kritis pembangunan/penataan kembali lingkungan permukiman di tingkat kota/kabupaten serta perencanaan oleh masyarakat
Pelatihan dan bimbingan yang berkaitan dengan PLPBK
termasuk penyediaan bahan dan media belajar. Studi lapangan untuk belajar bersama masyarakat Pengembangan kelembagaan 1.12.3. Komponen Dukungan Teknis yang Diperlukan dari Pemerintah Kota/Kabupaten dan Pemangku Kepentingan Lainnya a. Dukungan teknis yang diharapkan dari pemerintah Provinsi/Kabupaten terhadap pelaksanaan PLPBK adalah : Membentuk Tim Teknis di tingkat pemda yang bertugas memberikan bimbingan teknik, fasilitasi kegiatan perencanaan dan pemasaran, serta pelaksanaan pembangunan fisik kepada masyarakat dalam rangka integrasi perencanaan
36
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 PLPBK di tingkat masyarakat dengan perencanaan pembangunan di tingkat kota/kabupaten. Pada Tahap Perencanaan; memberikan masukan-masukan bagi penetapan kebijakan, kegiatan dan anggaran untuk mendukung realisasi harmonisasi dan integrasi RPLP, RTPLP dan aturan bangunan dan lingkungan setempat serta aturan-aturan lain yang menjadi kesepakatan Aturan Bersama (AB) berbasis komunitas. Mendorong dan memastikan bahwa mitigasi bencana menjadi bagian dari produk perencanaan PLPBK yang sejalan dengan perencanaan mitigasi bencana di tingkat kota/kabupaten serta memfasilitasi agar tersosialisasi dan terlaksana dengan baik di masyarakat. Pemda memberikan dukungan dan atau kepastian hukum terhadap hasil-hasil perencanaan yang telah dilakukan sehingga diharapkan RPLP dan RTPLP tingkat kelurahan dapat dipergunakan sebagai masukan penting dalam perencanaan tata ruang tingkat kota/kabupaten, terutama dalam rencana tata ruang dan rencana detil penataan lingkungan. Pada Tahap Pemasaran Produk Perencanaan; memberikan dukungan informasi dan penguatan terhadap pengembangan ekonomi lokal serta mendorong agar dapat bersinergi dengan pengembangan ekonomi tingkat Kabupaten/Kota. Sinergi program kegiatan dalam RPLP dan RTPLP dengan berbagai kegiatan atau kegiatan SKPD terkait (mengingat PLPBK ini mencakup pengembangan usaha ekonomi masyarakat, pemberdayaan sumber daya manusia, dan penataan prasarana lingkungan serta peningkatan kualitas hunian maka kegiatan- kegiatan
37
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 yang diusulkan dalam RPLP dan RTPLP merupakan kegiatan yang bersifat lintassektor). Pada Tahap Pelaksanaan Fisik; memfasilitasi aspek-aspek teknis yang terkait dengan peraturan dan standard teknis yang berlaku di tingkat kota/kabupaten. Mendorong TKPKD sebagai lembaga resmi penanggulangan kemiskinan untuk dapat berperan aktif dalam memberi masukan dan memfasilitasi proses pelaksanaan PLPBK
agar hasilnya dapat
bersinergi dengan
kebijakan
penanggulangan kemiskinan tingkat kota/kabupaten. Memberikan fasilitas diantaranya BOP Tim Teknis yang digunakan untuk mendukung pelaksanaan kegiatan PLPBK. b. Dukungan teknis yang diharapkan dari pelaku lokal terhadap pelaksanaan PLPBK adalah : Memfasilitasi pemangku kepentingan lainnya untuk dapat memberikan berbagai dukungan terhadap pelaksanaan kegiatan PLP-BK. Pada Tahap Perencanaan; memberikan masukan-masukan bagi penetapan kebijakan, program dan anggaran untuk mendukung realisasi harmonisasi dan integrasi RPLP dan RTPLP dan aturan bangunan dan lingkungan setempat serta aturan-aturan lain yang menjadi kesepakatan Aturan Bersama(AB) berbasis komunitas. Pada Tahap Pemasaran Produk Perencanaan; memberikan dukungan informasi dan penguatan terhadap pengembangan ekonomi lokal serta mendorong agar dapat bersinergi dengan pengembangan ekonomi tingkat kota/kabupaten.
38
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Sinergi program kegiatan dalam RPLP dan RTPLP dengan berbagai program atau kegiatan pelaku lokal terkait (mengingat PLP-BK ini mencakup pengembangan usaha ekonomi masyarakat, pemberdayaan sumber daya manusia, dan penataan prasarana lingkungan serta peningkatan kualitas hunian maka kegiatan-kegiatan yang diusulkan dalam RPLP dan RTPLP merupakan kegiatan yang bersifat lintassektor). Pada Tahap Pelaksanaan Fisik; memfasilitasi masyarakat dalam melaksanakan kontrol kualitas teknis yang sesuai dengan peraturan dan standar teknis yang berlaku di tingkat kota/kabupaten
39
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
BAB 2 RANCANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN PLPBK 2.1
Letak Administrasi Desa Kalimango adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Alas yang terbagi atas 4 ( Empat dusun) yaitu Dusun Kalimango, Dusun Pok, Dusun Praya dan Dusun Krato. Desa Kalimango memiliki batas – batas administrasi Desa sebagai berikut : -
Sebelah utara berbatasan dengan Desa Luar
-
Sebelah timur berbatasan dengan Desa Juran Alas
-
Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Juran Alas
-
Sebelah barat berbatasan dengan Desa Baru
Desa Kalimango memiliki jumlah penduduk 3.905 jiwa dengan luasan wilayah administrasi yaitu 35 Ha ditambah dengan luas areal persawahan 210 Ha. Dengan jumlah penduduk yang besar ini menjadikan Desa Kalimango menjadi salah satu desa yang padat di kawasan Kecamatan Alas. 1.1.1. Topografi Keadaan topografi di Desa Kalimango secara umum memiliki ketinggian sekitar 68 meter di atas permukaan laut beriklim Tropis, curah hujan rata-rata 2000 mm per tahun, suhu udara rata-rata 280 c s/d 300 c. 1.1.2. Geologi dan Klimatologi Berdasarkan peta Geologi Nusa Tenggara Barat, Skala 1:300.000, Kabupaten Sumbawa terdiri atas : Barisan Sedimen Kwarter, yang tersebar di sekitar pantai. 40
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Kawasan Sumbawa merupakan daerah agraris yang didukung oleh iklim tropis. Berdasarkan sebaran lokasi, keadaan pola curah hujan di Kabupaten Sumbawa, bagian Barat dan Utara (daerah pantai) mempunyai sebaran curah hujan yang lebih kecil dibandingkan dengan bagian lainnya. Semakin ketimur curah hujan semakin tinggi, selaras dengan ketinggian tempat dari permukaan laut. Wilayah Sumbawa bagian tengah pada umumnya curah hujannya lebih tinggi dibandingkan dengan bagian barat dan utara maupun selatan. Desa Kalimango Kecamatan Alas masuk pada kategori dengan tingkat curah hujan yang lebih kecil, karena terletak pada bagian barat Kabupaten Sumbawa. Hujan di Kabupaten Sumbawa terjadi antara bulan Januari hingga April dan antara bulan Oktober hingga Desember. Rata–rata hujan terlama terdapat pada bulan Januari, Februari, November dan Desember. Kabupaten Sumbawa memiliki suhu berkisar antara 20–30 0C. Temperatur rata-rata di Kabupaten Sumbawa adalah sekitar 260C atau berkisar antara 200C sampai dengan 300C, dengan dua musim yaitu kemarau (April–September) dan musim Hujan (Oktober–Maret). (Sumber; Data Rencana Tata Ruang Kawasan Andalan Kab. Sumbawa, 2005 – 2015) 1.1.3. Hidrologi Hidrologi berdasarkan keadaannya terbagi atas : 1. Sumber Air Permukaan Desa Kalimango dilalui oleh oleh sungai / brang ode yang menjadi batasan administrasi antara Desa Kalimango dengan desa luar. Terdapat juga saluran irigasi yang melewati areal ini. Pengaruh kuat alam dengan keberadaan air permukaan ini 41
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 menjadikan sumber air yang menjadi sumber penghidupan masyarakat dengan kedalaman air tanah 2 sampai dengan 5 meter. Sumber air permukaan ini berfungsi sebagai pengendali utama pada musim penghujan yaitu sebagai pengendali banjir. 2. Sumber Air Tanah Melihat kondisi topografi Desa Kalimango yang datar maka akan di jumpai berbagai kedalaman air tanah yang di lakukan dengan penggalian berupa sumur sebagai pemenuhan dasar terhadap sumber air bersih. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih, penduduk yang menggunakan sumur gali dengan kedalaman 2-5 meter. 1.1.4. Pola Penggunaan Lahan Pola pemanfaatan lahan di wilayah Desa Kalimango Kec. Alas pada umumnya masih berupa permukiman, sedangkan sisanya pemanfaatannya untuk lahan persawahan dan perkebunan dan fungsi– fungsi lain seperti RTH sarana perekonomian lainnya seperti pasar, dan pertokoan kios, kantor pemerintahan serta fungsi-fungsi lainnya.
No
Nama Dusun
Gambar 2.1 Pola Penggunaan Lahan Desa Kalimango Kec. Alas KK Miskin
Persentasi (%)
1
Kalimango
39
10,08
2
Pok
75
19,38
3
Praya
86
22,22
4
Krato
187
48,32
Jumlah
387
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
1.2. Karakteristik Kependudukan 1.2.1.
Jumlah Dan Pekembangan Penduduk 42
100
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Penduduk sesuai dengan keberadaanya dalam suatu perencanaan yaitu selain menjadi subyek juga menjadi obyek. Olehnya itu, maka perlu adanya suatu pendataan yang lebih autentik dan akurat serta secara sistematis, baik skala perencanaan kawasan masa depan, karena tingkat perkembangan dan pertumbuhan suatu kawasan atau wilayah ditentukan oleh tingkat perkembangan dan pertumbuhan dalam suatu kawasan atau wilayah yang ditentukan oleh tingkat pertumbuhan penduduk dalam kaitan dengan pertumbuhan ekonomi dan pendapatannnya yang dimanifestasikan dalam bentuk sektoral dan spatial. Adapun jumlah penduduk Desa Kalimango adalah 3.905 jiwa yang terbagi dalam berbagai kelompok umur.Dalam pelaksanaan Pemetaan Swadaya oleh masyarakat di temukan juga penduduk yang masih berada di bawah garis kemiskinan. Adapun jumlah sebaran KK miskin yaitu 387 KK dari jumlah keseluharan 1.064 KK penduduk Desa Kalimango. Tabel 2.1
Sebaran KK Miskin Desa Kalimango Berdasarkan Dusun Tahun 2013
43
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
Sumber : Hasil PS 2013 1.2.2. Struktur Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Data kependudukan berdasarkan profil Desa Kalimango Kec. Alas kalau dilihat dari kelompok umur yang ada dapat dilihat bahwa kelompok terbesar pada usia produktif antara 20-29 tahun dan usia sekolah antara 5–9 tahun. 1.2.3. Struktur Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Kegiatan penduduk di
Desa Kalimango Kec. Alas
didominasi oleh
masyarakat yang bekerja di sektor Buruh sebesar 1.315 jiwa. Hal ini menggambarkan bahwa pada umumnya sektor Buruh lebih besar dapat menampung tenaga kerja dan memiliki peluang lebih besar jika dibandingkan dengan sektor lainnya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.3 dibawah ini. Table 2.2 44
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Sebaran Penduduk Berdasarkan Sektor Pekerjaan Di Desa Kalimango Kecamatan Alas No.
1
Desa
Kalimango
Petani
Buruh
Karyawan swasta
PNS
TNI
wiraswasta
Polri
254
1.315
36
95
6
215
4
Sumber : Data Profil Desa Kalimango
1.2.4. Struktur Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Desa Kalimango Kec. Alas merupakan daerah yang letak desanya dilalui oleh garis sungai. Sehingga kawasan tepi Sungai dimanfaatkan sebagai kawasan hunian atau tempat tinggal. Berdasarkan pemetaan dilapangan, kawasan tepi sungai di Desa Kalimango Kec. Alas, yang dimanfaatkan sebagai kawasan hunian yang berada di dusun Pok, Praya, dan Krato kondisinya masih kotor atau kumuh, dikarenakan sarana dan prasarana belum memadai atau tidak ada, sehingga kawasan hunian yang dekat dengan tepi Sungai, pada saat abrasi Sungai terjadi, air sungai akan masuk ke kawasan hunian tersebut dan mengakibatkan adanya genangan atau banjir didusun Pok dan dusun Krato.
45
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
46
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
47
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
48
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
49
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.3. Gambaran Umum Sanitasi Dan Air Bersih Desa Kalimango Kec. Alas 1.3.1. Kondisi Air Bersih Air Bersih merupakan kebutuhan pokok bagi kehidupan manusia untuk kelangsungan hidupnya. Penyediaan air bersih oleh penduduk di Desa Kalimango Kec. Alas berasal dari PDAM, sumur gali, sumur bor, dan pengolahan air sungai. Ada juga masyarakat yang masih mengkonsumsi air bersih dengan cara membeli air bersih ke pengecer. Pelayanan air bersih oleh PDAM belum menyentuh semua masyarakat di Desa Kalimango Kec. Alas. Jaringan yang dimiliki oleh PDAM masih terbatas hampir di beberapa dusun. Sumber air, teknologi pengolahan dan distribusi yang dipergunakan PDAM beragam. Sumber air yang digunakan antara lain Sumur bor tanah, air sungai dan mata air. Gambar 2.6 Sumber Air Bersih Di Desa Kalimango Kec. Alas
1.3.2. Kondisi MCK Dan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Kondisi fasilitas umum dan sosial mencerminkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat (Public Services). Sedangkan ketersediaan dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh 50
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 fasilitas umum dan social merupakan penunjang kesejahteraan masyarakat. Fasilitas umum dan sosial merupakan fasilitas baik yang disediakan oleh pemerintah, kelompok maupun perorangan. Seperti ketersediaannya MCK dan SPAL dimana penunjang kesejahteraan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Penyediaan MCK dan SPAL di Desa Kalimango Kec. Alas di rasakan masih kurang, karena masih ada beberpa rumah pada kawasan hunian yang belum memiliki MCK, terutama untuk masyarakat yang tinggal di dekat sungai dan tepi pantai. Sehingga masyarakat masih membuang kotoran di sembarang tempat, biasanya dibuang di sungai, laut atau di semak sekitar kawasan tempat tinggal. Seperti pada Dusun Kauman, Dusun Olat Rarang, Dusun Kalibaru dan Dusun Padak Sedangkan untuk SPAL, masih belum ada di Desa Kalimango Kec. Alas, sehingga masyarakat membuang limbah ke selokan atau langsung dibuang ke sungai, tetapi ada juga yang dibuang begitu saja atau disiram ke pekarangan disekitar rumah. Gambar 2.7 Kondisi MCK Di Desa Kalimango Kec. Alas
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
51
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.3.3. Kondisi Persampahan Pelayanan persampahan diperlukan untuk menunjang kebersihan lingkungan. Fasilitas persampahan yang terdapat di Desa Kalimango Kec. Alas masih dirasa kurang, sehingga banyak penduduk yang membuang sampah mereka ke tepi sungai. Seperti pada dusun Pok dan dusun krato, banyak terdapat sampah yang dibuang ketepi sungai, ini di akibatkan karena kondisi persampahanya dengan sistem pengangkutan oleh truk yang mengangkut sampah, tetapi jadwal pengakutan tidak tentu sehingga sampah disetiap dusun mengalami penumpukan. Gambar 3.8.3 Kondisi Persampahan
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
1.3.4. Kondisi Kelembagaan Pengelolaan Sanitasi Dan Air Bersih Pengembangan air minum di Desa Kalimango Kec. Alas dalam peningkatkan kapasitas pelayanan dan kualitas air minum masih kurang memadai disebabakan tingkat ekonomi masyarakat yang tidak mampu mengakses jaringan air bersih dari PDAM dan lokasi jaringan yang belum terjangakau. Pengembangan air minum ini lebih diutamakan pada musim kemarau. Pemenuhan kebutuhan akan air bersih pada masa yang akan datang lebih dititikberatkan pada peningkatan pemanfaatan sumber-sumber yang ada dan meningkatkan pelayanan dari PDAM. 52
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Sarana Air Bersih a. PDAM: 518buah b. Sumur Gali: 45buah c. Pompa / Sumur Pompa: 30buah
1.4. Gambaran Umum Sarana Dan Prasarana Desa Kalimango
1.4.1. Jaringan Jalan Berdasarkan Kebijakan Tata Ruang Kabupaten Sumbawa, pengembangan jaringan jalan di desa Kalimango Kec. Alas memiliki pola linier mengikuti melewati semua dusun yang ada di wilayah Desa Kalimango Kec. Alas, sedangkan kondisi jaringan jalan utama, perkerasan menggunakan aspal. Untuk jalan lingkungan atau jalan yang melewati dusun masih menggunakan tanah atau bebatuan. Kondisi jalan lingkungan hampir di semua dusun dengan kondisi rusak yang mengakibatkan becek pada musim hujan, terutama pada jalan disekitar pasar Desa Kalimango Kec. Alas. Dapat dilihat pada tabel 2.6 di bawah ini. Tabel 3.9 Jaringan Jalan Dan Kondisi Jalan Di Desa Kalimango Kec. Alas
Jaringan Jalan
N o
Jaringan Jalan
Kondisi
1
Hotmix
Baik
2
LPA-LPB Rusak Ringan
3
Paving
Rusak Berat
4
Tanah
Rusak Berat
Nama Dusun
Lebar Kalimango (m) 6 520
Pok
Praya
Krato
Jumlah
526
-
650
1696
-
200
300
681
1181
1-2
200
150
-
250
600
1-4
50
75
300
150
575
Jumlah
770
951
600
1731
4052
4
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
53
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Gambar 3.9.1 Jaringan Jalan Dan Kondisi Jalan Di Desa Kalimango
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
1.4.2. Jaringan Drainase Jaringan drainase di Desa Kalimango Kec. Alas pada umumnya berada di sepanjang jalan utama. Jaringan drainase tersebut merupakan jaringan drainase sekunder dan jenisnya terbuka. Pada musim penghujan air yang melewati jaringan drainase tersebut dapat juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengairi sawah dan perkebunan mereka. Aliran air jaringan drainase skunder menuju sungai. Berdasarkan hasil pemetaan di lapangan kondisi drainase yang ada di Desa Kalimango Kec. Alas merupakan salah satu masalah yang sedang dihadapi. Kondisi saluran drainase yang berada di sepanjang jalan dusun dengan kondisi rusak atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga pada musim hujan jalan yang melewati drainase tersebut dapat menimbulkan genangan atau banjir, yang mengakibatkan air masuk kedalam pekarangan dan rumah warga. Kondisi drainase
yang rusak atau tersumbat berada hampir
diseluruh lokasi Desa Kalimango Kec. Alas Untuk dapat mengairi wilayah persawahan dan perkebunan di desa Kalimango Kec. Alas masyarakat memanfaatkan aliran sungai.
54
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Gambar 3.9.2 Kondisi Saluran Drainase Di Desa Kalimango Kec. Alas
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
1.4.3. Jembatan Di Desa Kalimango Kec. Alas masih ada jembatan yang menghubungkan antara tempat satu dengan tempat yang lainnya. Seperti jembatan yang menghubungkan antara Dusun Krato dan Dusun Praya. jembatan ini terbuat dari plat beton. Gambar 3.9.3 Kondisi Jembatan Di Desa Kalimango
Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
55
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
56
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
57
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
58
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.5. Gambaran Umum Kegiatan Ekonomi Desa Kalimango Struktur eknomi suatu wilayah sangat ditentukan oleh besarnya kontribusi sektor-sektor ekenomi dalam memproduksi barang dan jasa. Berdasarkan kondisi perekonomian masyarakat yang ada, pengembangan ekonomi masyarakat lebih kearah upaya pengelolaan hasil pertanian, sehingga hasil yang ada dapat mempunyai nilai jual yang dapat diperhitungkan dari segi harga maupun dari sisi kualitas produksinya. Kebutuhan dasar yang menggeluti masyarakat dalam hal ini, masih ditingkatan kurang sumber daya yang ada untuk mengolah atau budidaya hasil pertanian yang ada. Fasilitas perekonomian yang ada sudah cukup memadai kalau dilihat dari skala layanan fasilitas yang ada, misalnya toko – toko serta kios-kios yang ada sudah mampu memberikan skala layanannya melebihi skala layanan di tingkat desa. Pengembangan perekonomian masyarakat adalah bagaimana masyarakat dapat memanfaatkan secara optimal fasilitas perekonomian yang ada sehingga dapat menjadi tulang punggung upaya menuju masyarakat Desa Kalimango Kec. Alas yang madani. 1.5.1. Jenis Kegiatan Ekonomi Potensial Masyarakat Sektor perekonomian memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan suatu wilayah. Sektor ekonomi yang terdapat di Desa Kalimango Kec. Alas terdiri dari sektor pertanian dan perkebunan, peternakan, perdagangan, jasa dan industri.
1. Sektor Pertanian Untuk kegiatan di sektor pertanian lebih di utamakan kepada pertanian tanaman pangan yaitu komoditi utama padi dan jagung. Komoditi utamanya lebih digunakan untuk penyediaan bahan pangan di Desa Kalimango Kec. Alas Gambar Jenis Komoditi Sektor Pertanian Di Desa Kalimango Kec. Alas
59
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
2. Sektor Perdagangan Dan Jasa Fasilitas perdagangan dan jasa di desa Kalimango pada umumnya berupa pasar dan pertokoan berada di pusat desa Kalimango, kios – kios dengan skala kecil tersebar dihampir semua dusun. Sedangkan fasilitas perdagangan dan jasa berada di jalan-jalan utama pusat desa Kalimango. Gambar 3.10.1.4 Jenis Sektor Perdagangan Dan Jasa Di Desa Kalimango
3. Sektor Industri Dan Produk Rumah Tangga Aktifitas non pertanian merupakan salah satu pendukung kegiatan perekonomian suatu wilayah meskipun memberikan kontribusi yang rendah. Peran yang diberikan oleh sektor ini cukup besar yaitu perubahan nilai tambah sebagai akibat proses pengolahan bahan baku menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Jenis kegiatan pada sektor industri di Desa Kalimango Kec. Alas berupa industri kecil/ rumah tangga bidang pangan dan ada juga beruapa industri besar. Industri pengolahan yang ada di Desa Kalimango Kec. Alas masih bersifat tradisional dan dengan bahan baku dari sumberdaya lokal dimana bahan baku utama berasal dari wilayah kecamatan dimana industri pengolahan terletak. Potensi industri rumah tangga yang terdapat di Desa Kalimango Kec. Alas
60
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Gambar Jenis Industri Dan Produk Rumah Tangga Di Desa Kalimango Kec. Alas
1.6. Gambaran Umum Pelayanan Publik 1.6.1. Pelayanan Publik Sektor Pendidikan Desa Kalimango memiliki 10 (Sepuluh) bangunan yang di peruntukan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan, baik pada tingkat kanak – kanak, dan Sekolah Dasar. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada tabel berikut :
Tabel Pelayanan Publik Sektor Pendidikan Di Desa Kalimango
No
Nama Dusun
PAUD/TK
1
Kalimango
1
2
Pok
3 4
SD
SMP
SLTA
Jumlah
-
-
-
1
-
-
-
-
Praya
2
-
-
-
2
Krato
3
4
-
-
7
Jumlah Sumber : Hasil Pemetaan Swadaya
61
10
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 1.6.2. Pelayanan Publik Sektor Kesehatan Fasilitas kesehatan yang terdapat di Desa Kalimango yaitu Poliklinik Kesehatan Desa (POLINDES) 1 Unit, Posyandu 5 Unit, Bidan Desa 3 orang, Balita 293 Orang. 1.7. Potensi dan Masalah Ekonomi Desa Kalimango
Tabel 3.11 Potensi Dan Masalah Ekonomi di Desa Kalimango No.
Dusun
Masalah -
1
Krato
Fasilitas perhubungan, perdagangan dan jasa yang ada masih kurang memadai
2
Kalimango
3
Pok
Kurangnya modal usaha bagi industry kecil Sistem pemasaran masih bersifat tradisional Tidak tersedianya sarana dan pasaranan penunjang kawasan industri Kurangnya modal usaha bagi pedagang/wirausaha kecil
4
Praya
Kurangnya modal usaha bagi industri kecil
Potensi Tempat pengembangan ekonomi masyarakat Desa Kalimango
-
Terdapat banyak sekali industri kecil yang merupakan potensi peningkatan pengembangan ekonomi lokal
Tempat pengembangan ekonomi masyarakat
Tempat pengembangan ekonomi masyarakat
Sumber : hasil FGD Analisa Potensi dan Masalah
Tabel 3.12 Potensi Dan Masalah Sosial di Desa Kalimango
No.
Dusun
1
Krato
2
Praya
Masalah Kurang aktif kegiatan dasawisma/kelompok perempuan
Kurang partisifatif kelompok remaja/karang taruna Masih banyak anak putus
62
Potensi Penunjang SDM tentang sikap masayrakat dalam bersosialisasi
Dapat membentuk perilaku yang mandiri dan berpotensi Generasi penerus di masa
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 No.
Dusun
3
4
Pok
Kalimango
Masalah
Potensi
sekolah Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, terutama anak-anak pada program posyandu
depan Peningkatan SDM kader posyandu
Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, terutama anak-anak pada program posyandu Masih kurangannya penyuluhan tentang posyandu Masih banyak anak putus sekolah Kurangnya kesadaran masyarakat akan kesehatan, terutama anak-anak pada program posyandu Masih kurangannya penyuluhan tentang posyandu Masih banyak anak putus sekolah
Sumber : hasil FGD Analisa Potensi dan Masalah
63
Peningkatan pengetahuan bagi masyrakat tentang kesehatan Peningkatan SDM kader posyandu Generasi penerus di masa depan Peningkatan pengetahuan bagi masyrakat tentang kesehatan Peningkatan SDM kader posyandu Generasi penerus di masa depan
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Tabel 3.13 Potensi Dan Masalah Infrastruktur di Desa Kalimango
No.
1
2
Dusun
Krato
Praya
Masalah
Potensi
Sering tergenang, karena drainase rusak. Air sungai meluap karena adanya pendangkalan, karena daya tampung drainase tidak mermadai Tidak tersedia TPS Tidak ada MCK Umum Kurangnya penerangan jalan Saluran drainase terputus Perlu adanya normalisasi sungai Saluran drainase terputus Jalan masih jalan tanah Sering tergenang, karena drainase rusak.
3
Pok
Pembuatan jalan baru untuk akses menuju praya Tidak terdapat MCK Umum Sering terjadi banjir kiriman akibat dari luapan air sungai Kurang TPS Perlu adanya normalisasi sungai
4
Kalimango
Tidak ada TPS Tidak ada MCK Umum Tidak lancar saluran drainase Kawasan tepi pantai belum dirabat Kurangnya penerangan jalan
64
Dapat menimbulkan Kerusakan atau kerugian Sebagai saluran limbah rumah tangga
Sebagai saluran limbah rumah tangga Sebagai aksesbilitas masyarakat Dapat menimbulkan Kerusakan atau kerugian
Sebagai aksesibilitas masyarakat Pola hidup sehat TPS masyarakat Mengakibatkan banjir besar
Tempat pembuangan sampah masyrakat Tempat buang hajat terutama masyrakat yang belum memiliki MCKi Sebagai saluran limbah rumah tangga agar tidak dibunag ke sungai Memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
BAB 3 CAPAIAN TARGET Dari kondisi existing yang digambarkan pada bab diatas, dijelaskan mengenai capaian siklus atau tahapan kegiatan yang telah tercapai maupun belum tercapai sekaligus sebaran biaya dan dokumentasinya. Penjelasan mengenai capaian tersebut diuraikan dalam tahapan perencanaan, pelaksanaan pembangunan fisik dan pemasaran sosial berikut : 3.1. TAHAPAN PERENCANAAN 3.1.1. Pelaksanaan Siklus Kegiatan Perencanan A. Tahap persiapan 1. Lokakarya Tingkat Kabupaten, dilakukan untuk menyampaikan substansi program komunitas kepada Penataan lingkungan permukiman berbasis pelaku Kabupaten, seperti Bupati, kepala SKPD, Camat, PJOK, BKM dan Kepala Kelurahan/Lurah se Kabupaten, Institusi pendidikan dan akademisi, perusahaan dan perbankan, LSM serta relawan. Maksud dan tujuan Lokakarya Kabupaten ini untuk menggugah keterlibatan pelaku di tingkat Kabupaten Sumbawa.
65
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 2. Lokakarya Tingkat Kelurahan bertempat di Sekretariat BKM/ paud Desa Kalimango pada tanggal 26 Mei 2012, dilakukan untuk menyampaikan substansi program Penataan lingkungan permukiman berbasis komunitas kepada pelaku di tingkat desa, seperti Lembaga Desa dan jajaranya, BKM, Institusi pendidikan dan akademisi di Kelurahan setempat, perusahaan dan perbangkan serta relawan. Maksud dan tujuan Lokakarya tingkat desa ini untuk menggugah keterlibatan pelaku di tingkat Desa Kalimango. 3. Pembentukan Tim Teknis, dimana Tim Teknis merupakan sekumpulan pelaku tingkat Kabupaten yang ditetapkan melalui Surat keputusan Kabupaten yang bertugas memberikan bimbingan teknis kepada pelaku di Desa Kalimango.
4. Perekrutan Tenaga Ahli Pendamping Perencanaan (TAPP), bertugas memberikan pendampingan masyarakat dalam melakukan perencanaan permukiman. Proses Pelaksanaan seleksi diawali dengan pembentukan panitia seleksi yang kemudian memanggil calon seleksi, uji kompetensi para calon TAPP dengan memberikan kesempatan paparan gagasan awal dan interview. Panitia seleksi berasa dari Tim teknis Pemda, BKM dan lembaga Desa, Korkot 5 Kabupaten Sumbawa, dan Senior Fasilitator. 66
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 B. Tahap Perencanaan Partisipatif a. Sosialisasi Akbar atau Massal, dilakukan dengan kegiatan Lomba Mewarnai Tingkat PAUD dan TK, Lomba Maraton dan Lomba Kebersihan Lingkungan yang dilaksanakan di lokasi Desa Kalimango.
Pembentukan dan Pelatihan Tim Inti Perencanaan partisipatif (TIPP), dari TIPP yang telah dibentuk kemudian diberikan pembekalan yang dilakukan di Desa dengan narasumber dari konsultan, TAPP dan tim teknis Pemda. b. Penyusunan rencana kerja rinci, dilakukan untuk memahami bersama rencana kerja oleh TIPP yang terbentuk bersama Pokja-pokja dan dibimbing oleh Tim teknis. Pelatihan Pokja-pokja dilakukan di Kelurahan dan di lingkup RW, Pokja terdiri atas relawan yang akan memfasilitasi Siklus RPK, PS dan mensosialisasikan substansi penataan lingkungan secara terus menerus dimasyarakat.
67
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
c. Soialisasi tingkat Basis dilakukan di semua level RW, pelaku sosialisasi adalah Tim Faskel dan Pokja-pokja Harapannya dalam proses penggalian data masyarakat dapat terlibat secara optimal. d. Refleksi Perkara Kritis ( RPK ) didahului dengan Pelatihan Tim RPK, Pelakasanaan RPK dan Lokakarya RPK, pelaku Kegiatan RPK adalah Tim RPK yang Harapannya dalam proses penggalian data masyarakat dapat terlibat secara optimal. e. Pemetaan Swadaya, dilakukan oleh Panitia di tingkat RW yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, melalui metode wawancara semi terstruktur dan transek di lapangan.
68
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Kegiatan Pemetaan Swadaya ini dilaksanakan untuk memberikan kesempatan masyarakat memberi masukan dan saran terhadap kondisi lingkungan yang ada disekitar mereka. f. Proses Penyusunan Rencana Penataan Lingkungan Permukiman (RPLP) dan Rencana Tindak Penataan Lingkungan Permukiman melalui musyawarah antara TAPP, TIPP, BKM,
(RTPLP) dilakukan
Aparat Kelurahan, dan
Tokoh Masyarakat membahas seputar proses perencanaan RPLP dan RTPLP yang sedang berlangsung dimasyarakat. Membahas mulai dari penyepakatan visi dan misi pengembangan Kelurahan/RPP, validasi dan identifikasi potensi dan masalah di masyarakat, analisis SWOT, rembug arahan pengembangan dan penyepakatan indikasi program. Kegiatan ini dimulai pelaksanaannya pada tanggal 16 Oktober 2012. Rembug Indikasi Program RPLP dan RTPLP, Rapat dipimpin oleh tokoh masyarakat setempat, dihadiri Fasilitator PLPBK dan TAPP, membahas mulai dari penyepakatan visi dan misi pengembangan Kelurahan/RPP, validasi dan identifikasi potensi dan masalah pada PS, analisis SWOT, rembug arahan pengembangan dan penyepakatan indikasi program. Penyusunan Aturan Bersama, dilakukan seiring dengan pelaksanaan rembug-rembug dalam pelaksanaan pemetaan Swadaya maupun kegiatan diskusi tematik dimasyarakat kemudian disusun seiring dengan penyusunan produk perencanaan. g. Lokakarya RPLP dan RTPLP, merupakan penyampaian hasil penyusunan draft RTPLP kepada masyarakat untuk mendapatkan masukan dan saran,
69
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 dihadiri segenap tokoh masyarakat, RT dan RW, TIPP, Tim teknis dan lembaga-lembaga Kelurahan.
h. Konsultasi dengan tim teknis, dilakukan untuk membangun sinergi dan keselarasan terhadap regulasi yang ada agar dokumen yang disusun sesuai dengan prosedur perencanaan RTBL dan selaras dengan perencanaan Kabupaten (RTRW dan RDTRK. Dilaksanakan atas fasilitasi pemda dan dihadiri segenap SKPD dan Tim teknis terkait. i. Pameran dan Uji Publik RPLP, RTPLP dan Aturan Bersama (PLPBK), dilaksanakan di kator Desa Kalimango pada even sosialisasi massal. Pada kesempatan tersebut di pamerkan maket perencanaan dan media hasil perencanaan, dan kemudian dikritisi dan setelah mendapatkan kesepakatan kemudian disyahkan oleh Tim teknis dan dijadikan acuan dan rujukan dalam pembangunan Desa Kalimango. 3.1.2. Proses Penyusunan Dokumen Perencanaan a. Rangkuman proses penyusunan dokumen perencanaan Proses perencanaan di Desa Kalimango dengan menggunakan pendekatan perencanaan partisipatif, sangat bergantung dengan kondisi dan kesiapan warga Desa Dalam berkontribusi dalam proses tersebut. Seberapa baik kualitas perencanaan ini sangat 70
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 dipengaruhi oleh seberapa jauh peran aktif masyarakat Proyonanggan Selatan itu sendiri. Oleh karena itu, diperlukan sebuah jadwal kegiatan dalam proses perencanaan partisipatif ini. Hal ini bertujuan untuk menyusun rencana kerja agar setiap stakeholder dapat mempersiapkan diri dan melaksanakan target-target target target apa yang harus dilakukan agar penyusunan perencanaan berjalan dengan efektif, efisien dan selesai tepat waktu.
Tabel III.1 PROSES PERENCANAAN YANG DILAKUKAN OLEH WARGA DALAM PENYUSUNAN RPLP DI DESA KALIMANGO
KEGIATAN I. 1. 2.
16.
Tahap Persiapan Orientasi/Lokakarya Orientasi PLPBK Tingkat Kota/Kabupaten Orientasi/Sosialisasi PLPBK Tingkat Kelurahan (Event Sosialisasi Massal) Orientasi/Lokakarya PLPBK Tingkat Kelurahan Pengukuhan Tim Inti Perencanaan partisipatif & Pemasaran (TIPP) Perekrutan Tenaga Pendamping Perencanaan dan Pemasaran (TAPP) Pembentukan Tim Teknis Pemda Pelatihan TAPP Pelatihan Tim Teknis Pemda Pelatihan Tim Inti Perencanaan partisipatif & Pemasaran (TIPP) Tahap Perencanaan Partisipatif & Pemasaran (Review) Pemetaan Swadaya Perencanaan Kawasan Prioritas Permukiman Miskin /RTPLP Penyusunan Aturan Bersama Penyusunan DED Penyusunan strategi pemasaran Uji Publik/Sosialisasi RTPLP, AB, DED dan Strategi Pemasaran Tingkat Kelurahan Kegiatan Pemasaran Internal
17.
Kegiatan Pemasaran Eksternal (Pelaksanaan Event Pemasaran)
18.
Review pelaksanaan & laporan pertanggungjawaban keuangan
III.
Tahap Pelaksanaan Fisik
3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. II. 10. 11. 12. 13. 14. 15.
71
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 19. 20. 21.
Coaching Pelaksanaan Pembangunan u Askot UP/ Infra & SF Pengorganisasian tim pelaksana pembangunan (UPL, kSM dll) Penyusunan Action Plan Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan
22.
Persiapan Keg Konst/Fisik (termasuk Penyusunan Proposal)
23. 24. 25.
Pelaksanaan Keg Konstruksi / Fisik Coahing Pemeliharaan & Pemanfaatan u Korkot, Askot UP/Infra & SF Review pelaksanaan fisik (seritifikasi teknis) & laporan pertgjwban keuangan Tahap Kemitraan dan Keberlanjutan
IV. 26. 27. 28. 29. 30.
Evaluasi kegiatan PLPBK Review Keberlanjutan kegiatan PLPBK Penguatan Lembaga Pengelola pembangunan Kelurahan Pelaksanaan Kemitraan (menerus) Penguatan dan persiapan pengelolaan pembangunan oleh pemerintah daerah
b. Rekap indikasi Kegiatan (RPLP) Rencana investasi di Desa Kalimango dibagi kedalam beberapa Zone, dengan melihat dari Potensi, masalah dan tingkat keberlanjutan dari pengembangan kawasan secara keseluruhan. Dengan tidak mengesampingkan sasaran dari wilayah Padat Kumuh dan Miskin maka di Desa Kalimango dibagi menjadi beberapa Zone, dapat dilihat pada peta berikut ini.
72
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 c. Besaran Investasi Dan Paket Investasi KARTU KONTROL PEMANFAATAN DANA BLM PLPBK TAHAP II : Tahap Pelaksanaan Kegiatan Pembangunan Lokasi NO
: Desa KALIMANGO KEGIATAN
TGL. PENCAIRAN
REALISASI (Rp)
E. PELAKSANA PEMBANGUNAN
1
Saldo (Rp)
REALISASI (LPD)
600,000,000
KSM Krato
21-Jan-14
23,691,000
KSM Berkarya
21-Jan-14
36,519,000
KSM Balong Ate
21-Jan-14
23,667,000
KSM Gotong Royong
21-Jan-14
25,767,000
PLAM TAWAR 30%
27-Feb-14
22,920,000
KARYA BERSAMA 30%
27-Feb-14
21,777,000
NA SALING BILIN 30%
27-Feb-14
20,100,000
73
576,309,000
23,691,000
539,790,000
36,519,000
516,123,000
23,667,000
490,356,000
25,767,000
467,436,000
22,920,000
445,659,000
21,777,000
425,559,000
20,100,000
Pelaksana
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 SALING PENDI 30%
30-Jun-14
Jumlah
5,559,000 180,000,000
KSM KRATO 60%
11 Maret 2014
47,382,000
BERKARYA 60%
11 Maret 2014
73,038,000
BALONG ATE 60%
11 Maret 2014
47,334,000
GOTONG ROYONG 60%
11 Maret 2014
51,534,000
NA SALING BILIN 60%
18-Mar-14
40,200,000
PLAM TAWAR 60%
28-Mar-14
45,400,000
KARYA BERSAMA 60%
28-Mar-14
43,554,000
SALING PENDI 60%
15-Jul-14
11,118,000
2
Jumlah
3
420,000,000
180,000,000 372,618,000
47,382,000
299,580,000
73,038,000
252,246,000
47,334,000
200,712,000
51,534,000
160,512,000
40,200,000
115,112,000
45,400,000
71,558,000
43,554,000
60,440,000
11,118,000
359,560,000
NA SALING BILIN 10%
28-Apr-14
6,700,000
PLAM TAWAR 10%
11-Jun-14
7,640,000
KARYA BERSAMA 10%
11-Jun-14
7,246,000
KRATO 10%
11-Jun-14
7,897,000
GOTONG ROYONG 10%
11-Jun-14
8,589,000
BERKARYA 10%
11-Jun-14
12,173,000
74
5,559,000
359,560,000 53,740,000 46,100,000 38,854,000 30,957,000 22,368,000 10,195,000
6,700,000 7,640,000 7,246,000 7,897,000 8,589,000 12,173,000
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 BALONG ATE 10%
11-Jun-14
7,889,000
SALING PENDI 10 %
9-Sep-14
1,853,000
Jumlah
7,889,000
2,306,000
1,853,000
453,000
59,987,000
59,987,000
Pencairan Kekurangan KSM 4
PLAM TAWAR 10%
30-Jun-14
440,000
13,000
KARYA BERSAMA 10%
30-Jun-14
13,000
-
Jumlah E (Rp)
600,000,000
75
22,368,000
599,547,000
-
-
-
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 KARTU KONTROL PEMANFAATAN DANA BLM PLP-BK TAHAP III Kegiata n : Tahap Pelaksanaan Pembangunan Lokasi NO
: Desa KALIMANGO KEGIATAN
TGL. PENCAIRAN
REALISASI (Rp)
F. PELAKSANAAN PEMBANGUNAN
1
Saldo (Rp)
REALISASI (LPD)
Pelaksana
250,000,000
Kokarrasa / Paving 300 M
Tuesday, February 24, 2015
14,052,000
235,948,000
Permata / Paving blok 230 M
Tuesday, February 24, 2015
10,980,000
224,968,000
Saling Beme / SPAL 140 M
Tuesday, February 24, 2015
20,028,000
204,940,000
Balong Pasiki / Solar sell 2 Unit
Tuesday, February 24, 2015
12,021,000
192,919,000
Kembang Sang / RTH 100 M
Tuesday, February 24, 2015
17,919,000
175,000,000
Jumlah
75,000,000
-
-
-
-
-
-
-
-
75,000,000
Kokarrasa / Paving 300 M
Wednesday, March 4, 2015
28,104,000
146,896,000
Permata / Paving blok 230 M
Wednesday, March 4, 2015
21,960,000
124,936,000
Saling Beme / SPAL 140 M
Friday, March 6, 2015
40,056,000
84,880,000
Kembang Sang / RTH 100 M
Thursday, March 12, 2015
35,838,000
49,042,000
2
76
-
-
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Balong Pasiki / Solar sell 2 Unit
Wednesday, March 18, 2015
Jumlah
3
25,000,000
150,000,000
150,000,000
Kokarrasa / Paving 300 M
Monday, March 23, 2015
4,684,000
20,316,000
Permata / Paving blok 230 M
Monday, March 23, 2015
3,660,000
16,656,000
Saling Beme / SPAL 140 M
Tuesday, March 31, 2015
6,676,000
9,980,000
Kembang Sang / RTH 100 M
Tuesday, March 31, 2015
4,007,000
5,973,000
Balong Pasiki / Solar sell 2 Unit
Tuesday, March 31, 2015
5,973,000
Jumlah
4
24,042,000
-
25,000,000
25,000,000
Kokarrasa / Paving 300 M
4,684,000
Permata / Paving blok 230 M
3,660,000
16,656,000
Saling Beme / SPAL 140 M
6,676,000
9,980,000
Kembang Sang / RTH 100 M
5,973,000
4,007,000
Balong Pasiki / Solar sell 2 Unit
4,007,000
Jumlah
25,000,000
Jumlah F
225,000,000
77
-
20,316,000
25,000,000
-
-
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 d. Rekap Pointer Aturan Bersama Berkaitan dengan hal tersebut, kegiatan pembangunan lingkungan permukiman di Desa Kalimango, Kecamatan Alas Kabupaten Sumbawa, menyepakati untuk membuat aturan bersama sebagai acuan dalam mengaplikasikan rencana tata ruang yang sudah disepakati.
Uraian detil tema di atas akan diuraikan pada bagian di bawah ini:
Pengelolaan kawasan akan dikelola oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Mengingat status lahan pada beberapa kegiatan fungsional yang direncanakan adalah milik masyarakat, maka bentuk kemitraan yang dibangun dirumuskan sebagai bentuk Aturan Bersama, yaitu: Adapun arahan aturan bersama yang telah di hasilkan melalui musyawarah dengan warga dan keterlibatan kaum termarjinal seperti warga miskin dan kaum gender di Desa Kalimango Kecamatan Alas maka di dapatkan beberapa kesepakatan dan beberapa aturan yang telah disepakati oleh masyarakat : 1. Aturan Tentang Ruang Terbuka Hijau Warga masyarakat setuju lahan desa yang kosong dijadikan sebagai RTH Setiap rumah tangga wajib memelihara pohon pelindung (mangga,jambu, sukun) di pekarangan masing-masing. Setiap rumah tangga wajib menata halaman depan rumah masing-masing yang dilengkapi dengan lampu taman agar lingkungan permukiman tidak gelap di malam hari. Setiap warga yang depan rumahnya ada pohon pelindung jalan wajib menjaga dan memelihara pohon tersebut. Menanami tanaman penghijau seperti bunga-bunga di dalam pot atau vas bunga yang di tanami di pekarangan rumah.
78
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 2. Aturan Tentang Penataan Bangunan Setiap warga yang akan mendirikan bangunan wajib memiliki IMB (Ijin Mendirikan Bangunan).pembangunan di kawasan RT/RW dan desa ijin mendirikan bangunan dari pemerintahan Desa. Setiap warga yang akan membangun rumah wajib mengikuti sempadan bangunan yang telah ditetapkan yakni 2 m dari batas pagar. Jarak antar bangunan minimal 1 m dari samping kiri, kanan dan belakang bangunan dan jika rumah tersebut memiliki tritisan harus diperhitungkan agar air hujannya tidak masuk ke halaman orang lain. Proses mendirikan bangunan tidak boleh mengganggu kenyamanan lingkungan dan ketertiban umum. Masyarakat yang ada di sepanjang jalan arteri primer wajib mematuhi sempadan bangunan 10 m dari tepi jalan. 3. Aturan Tentang Saluran Irigasi Warga masyarakat yang bermukim di sepanjang saluran irigasi/daerah aliran sungai wajib mematuhi sempadan irigasi yaitu 5 m dari tepi irigasi/sungai Penghijauan serta penataan jalur pedestrian di sepanjang tepian saluran irigasi/Daerah Aliran Sungai adalah tanggung jawab bersama warga kampung tangian dusun dalam yang ada disekitar irigasi dan yang ada di sekitar Daerah Aliran Sungai Kawasan sekitar irigasi/sungai tidak boleh dijadikan tempat pembuangan sampah sehingga wajib dijaga kebersihannya dan menjadi tanggung jawab bersama. 4. Aturan Tentang Jaringan Jalan Jalan yang akan dikembangkan adalah jalan lingkungan yang masih jalan tanah, sehingga
79
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 masyarakat yang lahannya terkena pengembangan jalan harus rela menyumbangkan sedikit lahannya untuk pengembangan jalan Jalan di pasang lampu penerang di setiap depan rumah atau bangunan oleh masing – masing pemilik. Tidak boleh berjualan atau membangun di atas bahu jalan 5. Aturan Tentang Jaringan Drainase Pembuatan drainase harus ada meskipun belum permanen Setiap rumah tangga wajib menjaga kelancaran aliran air dari saluran drainasenya Masyarakat wajib mematuhi standar pembuatan drainase yaitu lebar minimal 30 cm pada jalan lingkungan. Tidak boleh membuang sampah di saluran draenase Mempunyai jadwal gotong royong yang di namakan dengan jum’at bersih “cahaya bersama” di Desa Kalimango. Bentuk dan bangunan draenase mengarah dan mengalir ke tempat pembuangan air seperti ke sungai atau kolam sehingga tidak terjadi ketergenangan air di dalam kawasan permukiman 6. Aturan Tentang Jembatan Penyeberangan Pembuatan dan pemeliharaan jembatan adalah tanggung jawab bersama. 7. Aturan Yang Menyangkut Air Bersih Dan Limbah Rumah Tangga Penggunaan air bersih sebaiknya sesuai dengan kebutuhan. Setiap rumah tangga wajib memiliki saluran pembuangan limbah rumah tangga berupa sumur/bak resapan dan drainase secara swadaya. Tidak mencuci atau membersihkan alat-alat bekas pestisida pertanian di sumur atau
80
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 tempat mengambil air minum yang di konsumsi oleh masyarakat. 8. Aturan Tentang Persampahan Masyarakat wajib membuang sampah pada tempatnya. Pembuangan sampah dengan sistem pemisahan, sampah organik/basah dimasukkan ke lubang biopori, sedangkan sampah non organik ditampung di bak sampah. Memasang jargon-jargon kebersihan di setiap tempat yang strategis sehingga warga dapat menyadari betapa penting akan kebersihan dan kenyaman dalam bermasyarakat. Setiap rumah tangga wajib membayar iuran pengangkutan sampah sesuai dengan kesepakatan bersama yang dikoordinasikan oleh masing-masing RT. sampah yang di kumpulkan di depan rumah dan sampah yang terpisah antara sampah organik dan non organik di angkut dengan kendaraan/gerobak sampah menuju tempat pembuangan akhir. Di larang membakar sampah dalam pekarangan karena akan rentan menimbulkan bencana kebakaran. 9. Aturan Tentang MCK Dan Limbah Ternak Warga tidak boleh Buang Air Besar (BAB) di sembarang tempat, apalagi di saluran irigasi/ Daerah Aliran Sungai. Setiap rumah tangga wajib memiliki MCK (jamban) yang memenuhi syarat kesehatan dan dilengkapi dengan septick tank. Setiap warga yang memiliki ternak sebaiknya dikandangkan sehingga limbah ternak tersebut dapat diolah kembali menjadi pupuk dan dimanfaatkan bagi lahan pertanian. Warga tidak sembarang membuang air limbah rumah tanggga di pekarangan dengan membuat bak peresapan air di dalam pekarangan rumah
81
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 10. Aturan Tentang Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pemanfaatan dan pemeliharaan sanggar tani adalah tanggung jawab bersama warga kampung tangian dusun santong desa kalimango kec.alas kab.sumbawa Setiap peternak sebaiknya membentuk kelompok peternak dan mengkandangkan ternaknya secara kolektif (kandang komunal ) dan mengolah limbah ternaknya menjadi pupuk kompos dan biogas yang bernilai ekonomis. Industri kecil (pembuat kue tradisional babero,sambal pelcing,jaja tuja, dll) sebaiknya membentuk kelompok dapat mengelolanya secara bersama untuk mendapatkan bantuan modal. 11. Aturan Tentang Pelayanan Publik Setiap rumah tangga yang memiliki balita wajib mengimunisasi balita sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan. Masyarakat wajib mengikuti penyuluhan-penyuluhan kesehatan yang dilakukan secara berkala. Setiap anak kecil dapat memanfaatkan taman bermain serta menjaga dan memelihara taman bermain tersebut. Ketua RT/RW dan Kepala Dusun wajib memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Ketua RT/RW dan Kepala Dusun mengadakan musyawarah dengan warga apabila ada sebuah perencanaan dan pelaksanaan tertib administrasi pemerintahan dalam hal kelengkapanadministrasi warga antara lain : ( Kartu Keluarga,KTP dll ) Ketua RT/RW dan kepala dusun bertindak sebagai coordinator dalam pergerakan menjaga kebersihan lingkungan dan menjaga keamanan lingkungan.
82
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 12. Aturan Tentang Kelembagaan Masyarakat belajar mandiri dalam berorganisasi seperti berkumpul membuat paguyuban di tengah masyarakat dalam berpikir untuk kemajuan masyarakat dalam hal budaya sehinggamampu menjaga kearipan lokal. Pembelajaran peningkatan ekonomi rumah tangga dengan membentuk kelompok arisanarisan di kalangan remaja putri dan kelompok arisan ibu-ibu rumah tangga. Masyarakat membantu BPD,LPM dan PKK dalam menyelenggarakan kegiatankegiatannya untuk kemajuan Desa. Lembaga-lembaga yang baru terbentuk bertanggung jawab sesuai dengan bidangnya masing-masing demi kesejahteraan masyarakat. Setiap anggota kelompok tani mengadakan bermusyawarah dengan tradisi yangpernah ada untuk menjadwalkan acara adat “Biso Tian Pade’ sebagai cerminan rasa sukur pada sang pencipta atas ssegala karunianya,di adakan setiap musim tanam padi. Pengurus dalam setiap kelembagaan harus bertanggung jawab bersama dalam mensukseskan tugas dan amanah yang di emban tersebut sesuai tugas dan kegiatan kemasyarakatan.
83
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 DOKUMENTASI MUSYAWARAH ATURAN BERSAMA
Anggota BKM Pariri Ds.Kalimango
Kooordinator BKM Pariri Ds.Kalimango
Warga masyarakat semangat mendengarkan
Penyampaian asfek –asfek yang harus di sepakati menjadi Aturan Bersama
Masyarakat menyetujui isi Aturan Bersama
Panitia pelaksana Aturan Bersama tetap semangat dan tetap menjaga kebersamaan!!!!
84
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 3.2. TAHAP PELAKSANAAN a. Kegiatan Pemasaran Pembentukan Tim pemasaran Melalui fasilitasi Tim Teknis PLPBK dilakukan pembentukan Tim Pemasaran, berjumlah 17 orang terdiri atas relawan masyarakat dan kolaborasi lembaga desa dan dari dinas terkait. Dalam kesempatan tersebut, Tim pemasaran ditetapkan dengan Surat Keputusan Kelurahan untuk melegitimasi tugas dan fungsinya agar lebih optimal dan dapat bertanggungjawab penuh terhadap penggunaan dana fasilitasi Pemda. Pembentukan Panitia rekrutmen TAP dan perekrutan TA Dalam rangka pengadaan Tenaga Ahli Pemasaran, BKM Pariri Ds.Kalimango bersama pemerintah desa melaksanakan pembentukan Panitia Perekrutan Tenaga Ahli. Panitia Perekrutan Tenaga Ahli terdiri atas koordinator TIPP, BKM dan , Ketua Tim Teknis Kabupaten, Koorkot 5 Kabupaten Sumbawa dan Senior Fasilitator.Kemudian dilakukan skeduling untuk perekrutan Tenaga ahli yang dilaksanakan secara bertahap dan mendapatkan satu orang Tenaga Ahli Pemasaran. Penguatan Kapasitas Tenaga Ahli Pemasaran (TAP) Dalam rangka pengembangan kapasitas Tenaga Ahli Pemasaraan (TAP), TAP mendapatkan pembekalan oleh Konsultan, termasuk TP Desa Kalimango melaksanakan kegiatan tersebut. Kajian Dokumen perencanaan Dalam rangka memahami bersama produk perencanaan yang dihasilkan dalam kegiatan perencanaan, TIPP, TAP dan BKM bersama-sama melakukan koordinasi dan mengkaji Dokumen RPLP dan RTPLP. Kajian tersebut tidak hanya difokuskan pada indikasi program yang ada, namun juga
85
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 pada substansi gagasan yang diusung oleh dokumen tersebut yang harus diimplementasikan di Desa Kalimango. Penyusunan Grand Strategi Kegiatan Pemasaran Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh Tim pemasaran yang nantinya agar tidak mengalami kendala dan hambatan sehingga mengalami keterlambatan, Untuk lebih mengoptimalkan jadwal dan komitmen pelaku kegiatan pegrand strategi pemasaran, BKM bersama dengan TIPP dan Tim teknis melakukan penyusunan yang dilakukan atas fasilitasi Tim Teknis. Action Plan yang disepakati menjadikan acuan dalam pelaksanaan pemasaran baik output yang ditargetkan. Sosialisasi Hasil Capaian Kegiatan Tenaga Ahli Pemasaran Kepada Masyarakat) Kegiatan Pemasaran dimasyarakat diawali dengan sosialisasi kepada masyarakat, dengan diawali dengan beberapa kegiatan pelatihan atau coaching clinic menjadikan tim-tim sosialisasi di RW-RW lebih efektif untuk menyampaikan gagasan-gagasan pemasaran dan rencana kerja tim pemasaran. Penyusunan Dokumen Strategi Pemasaran dan Penyepakatan Dok Strategi Pemasaran Dokumen Strategi pemasaran disusun oleh TIP dengan didampingi Tenaga Ahli pemasaran bersama-sama dengan Tim Teknis Pemda. Kegiatan Penyusunan Dokumen Strategi Pemasaran ini dilakukan melalui kegiatan diskusi-diskusi tematik oleh beberapa narasumber hingga membuahkan grand strategi dan tolok ukur dampak yang diharapkan dari kegiatan PLPBK yang dilakukan. Pemasaran selain tolok ukur hasil pemasaran berupa investasi hasil pemasaran juga berdampak pada perubahan perilaku masyarakat. Didalam Strategi pemasaran juga disepakati terhadap rencana kerja strategi pemasaran eksternal dan strategi pemasaran internal. Setelah melalui
86
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 serangkaian konsultasi teknis, maka dilakukan kegiatan penyepakatan bersama diantara pelaku yang terdiri atas BKM, TIP dan Tim Teknis Pemda untuk meksanakan grand strategi pemasaran sesuai target capaian dengan rencana kerja yang ada. b. Kegiatan Fisik ( Pembangunan ) 1. Siklus Pelaksanaan Pembangunan Pelaksanaan Pembangunan merupakan langkah dalam membangun kepercayaan masyarakat luas. Sehingga BKM Pariri Ds.Kalimango mempersiapkan pembangunan PLPBK ini dengan persiapan yang cukup baik dengan melibatkan masyarakat melalui berbagai sosialisasi dan kesiapan sumberdaya. Dibawah ini adalah kegaiatan dalam persiapan dan pelaksanaan pembangunan oleh KSM diantaranya : Pembentukan Tim Inti Pelaksana Pembangunan (TIPP) yang bertugas untuk mengkoordinir dan mengendalikan pembangunan fisik. Pembentukan TIPP melalui musyawarah mufakat dengan menghadirkan tokoh masyarakat. Pelatihan Tim Inti Pelaksana Pembangunan. Dilakukan di Kantor Desa Kalimango dengan menghadirkan narasumber dari konsultan. Penyusunan DED (Detail Engineering Detail) oleh pihak ketiga yang dipilih/ditunjuk secara transparan dan akuntabel. Konsultasi teknis DED yang meliputi gambar kerja, RAB dan RKS dengan Tim Teknis dan Dinas terkait dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum. Pembentukan KSM dan Pelatihan KSM. Agar dalam penyusunan proposal maupun pelaksanaan pembangunan dapat optimal. Penyusunan Proposal, didampingi dan diverifikasi oleh Tim fasilitator.
87
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 Pencairan atau pemanfaatan dana oleh KSM. Dalam penggunaan dana, KSM membuka rekening dengan specimen tandatangan oleh 3 orang dari unsur KSM. Sosialisasi kegiatan KSM dimasyarakat di kawasan bertujuan untuk menggugah kepedulian dan meningkatkan swadaya masyarakat dengan berkontribusi bahan material, pendanaan dan tenaga kerja. Pelaksanaan pembangunan dan pengendalian oleh BKM Pariri Ds.Kalimango bersama dengan tim teknis. Sertifikasi Teknis oleh UPL dan Tim Faskel dan Tim Korkab. 2. Capaian Hasil Pelaksanaan Pembangunan Dalam pelaksanaan Pembangunan fisik, secara garis besar BKM Liang Numendri Desa Dalam telah menyelesaikan kegiatan-kegiatan sebagai berikut : Indikator Hasil (Komponen 2)
Indikator Hasil (Komponen 1) No.
1
Kota / Kabupaten
Kab. Sumbawa
Desa
Kalima ngo
Total Dampingan
RTPLP fokus pada kawasan miskin prioritas
Kesepakatan penataan permukiman
RTPLP memuat rencana RTH 10%
Sarana dan prasarana permukiman terbangun berkualitas baik
Pembangunan sarana dan prasarana permukiman (pemanfaat lsg)
-70%
-70%
-70%
-70%
-80%
-60%
0
0
0
0
100
68
Partisipasi warga miskin
Partisipasi Perempua n
Tersusunnya RTPLP
(Kel)
-40%
-40%
1
64
54
88
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
BAB 4 PROGRES PENYERAPAN BLM Pemanfaatan dana PLPBK BKM PARIRI Desa Kalimango. Dalam pencataan tersebut disamping dilakukan oleh kesekretariatan BKM, juga dilakukan pertanggungjawaban oleh pelaksana kegiatan baik Panitia atau Kelompok Swadaya Masyarakat ( KSM ) Dibawah ini disajikan tabel pemanfaatan dana yang dilakukan oleh BKM PARIRI Desa Kalimango pada proses pelaksanaan PLPBK di Wilayahnya. Pemanfaatan Dana PLPBK di bagi atas 3 kegiatan yaitu Perencanaan, Pemasaran dan Pelaksanaan fisik. Lebih jelasnya penggunaan Dana BLM PLPBK dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Desa
Deskripsi Kegiatan BLM Perencanaan dan 1 150.000.000,00 Pemasaran Pembangunan infrastruktur 2 600.000.000,00 Dalam Tahap I Pembangunan infrastruktur 3 250.000.000,00 Tahap II 1.000.000.000,00 Total Detail penggunaan dana tahap 1 : No. 1. 2. 3. 4. 5.
Tahap
Deskripsi Kegiatan Biaya Tenaga Pendamping Perencanaan Partisipatif Biaya Tenaga Pendamping Pemasaran Biaya Pengembangan Kapasitas Masyarakat Biaya Dukungan Proses Perencanaan Alokasi Biaya Operasional LKM/BKM TOTAL
89
BLM 25.000.000 25.000.000 17.479.000 72.521.000 10.000.000 150.000.000
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016
BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1. KESIMPULAN Pelaksanaan PLPBK yang telah dilakukan oleh masyarakat Desa Kalimango yang didukung oleh Pemerintah Kabupaten Sumbawa dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a) Ide dan Gagasan masyarakat yang tertuang dalam visi dan misi dalam RPLP dan RTPLP yang telah tersusun dan terkomunikasikan melalui serangkaian sosialisasi dan rembug dimasyarakat dan menjadi gerakan dimasyarakat untuk diwujudkan menjadi tatanan kehidupan yang lebih baik. b) Dokumen RPLP, RTPLP dan Aturan Bersama di Kelurahan penerima PLPBK telah terlaksana dengan baik dengan melibatkan seluruh komponen warga, pemerintah Kelurahan , lembaga Kelurahan dan pemangku kepentingan lainnya. c) Peningkatan kualitas Fisik lingkungan hunian permukiman di wilayah pembangunan yang mencakup peningkatan aksesibilitas kawasan, ketersediaan sarana prasarana dasar lingkungan, kesiapan daya dukung dasar lingkungan sebagai destinasi perdagangan dan menguatnya sistem kelembagaan sosial di masyarakat. d) Pembentukan kelembagaan pengelola telah terlaksana dengan melibatkan berbagai sumberdaya yang relevan terhadap Rencana Kerja dan Produk perencanaan.
90
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 e) Kegiatan PLPBK dinilai mampu menumbuhkan kepedulian dan peran beberapa tokoh masyarakat di lingkungan warga setempat sebagai panutan bagi warga lainnya untuk berbuat lebih baik terhadap lingkungannya. f) Keterlibatan kelembagan BKM dalam pendampingan proses pembangunan di masyarakat belum sepenuhnya optimal. Keterlibatan beberapa relawan anggota BKM ditengah-tengah masyarakat baru sebatas pada kepedulian mereka sebagai individu atau tokoh warga setempat, belum mencerminkan peran lembaga. Pola kepemimpinan dan pengambilan kebijakan dalam di lingkup internal BKM Harapan Indah cenderung sentralistik. Hal ini tidak saja mengganggu jalannya proses komunikasi warga bersama tim pendamping program PLPBK, namun juga berdampak pada keterlambatan pelaksanaan sejumlah kegiatan PLPBK di masyarakat. g) Keterlibatan staf dinas teknis Pemda dalam tahapan perencanaan PLPBK melalui TIPP maupun TIP sangat efektif dalam memberikan arahan konsep dan perumusan program/kegiatan pembangunan dan pemasaran yang akan diimplementasikan bersama masyarakat, termasuk membangun sinergisitas program/kegiatan yang ada maupun yang akan direncanakan dalam Renja SKPD. h) Di tingkat pemerintahan daerah melalui kebijakan Bupati Rejang Lebong, telah memunculkan kepedulian, komitmen, dan keberpihakan Pemda dalam mendukung percepatan pencapaian visi pembangunan di kawasan prioritas.
91
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 5.2. REKOMENDASI 5.1.1. Rekomendasi Tentang Rencana Kerja Tindak Lanjut Kegiatan Pemasaran 1. BKM dan Tim Teknis Senantiasa memberikan pemahaman terhadap masyarakat di kawasan prioritas, hal ini berkaitan dengan perubahan perilaku dan kontribusi terhadap program. 2. Segera dibentuk Tim Pengelola dan menyusun Aturan Main dalam Pengelolaan Kawasan Desa Kalimango . 3. Untuk Segera menyusun Rencana Kerja dalam hal penggunan dana sisa perencanaan dan pemasaran untuk kegiatan-kegiatan yang menunjang kawasan prioritas. 4. Pemasaran Sosial selalu digalakan untuk dapat bersinergi dengan pihak swasta dan donatur lainnya, dan menguatkan internal masyarakat dalam memahami dan mengawal visi kawasan prioritas. 5.1.2. Rekomendasi Tentang Pengelolaan Pasca Pembangunan 1. Dibentuknya sebuah Badan pengelola kawasan yang bertanggung jawab kepada masyarakat melalui BKM dalam kewilayahan yang lebih kecil untuk kegiatan pemeliharaan dan pengelolaan hasil-hasil pembangunan. 2. Badan Pengelola (BP) mempunyai Rencana kerja yang konkrit dan terkomunikasikan kepada masyrakat luas, dilegitimasi oleh lembaga-lembaga kelurahan sehingga dapat bersinergi dan saling melengkapi. 3. Dibutuhkan komunikasi dengan warga setempat untuk menggali swadaya dan gotong royong dalam pelaksanan pemeliharaan.
92
LAPORAN AKHIR PLPBK DESA KALIMANGO TAHUN 2016 5.1.3. Rekomendasi Tentang Peran Pelaku dalam kegiatan Penataan Lingkungan (Pemerintah, swasta, kelompok peduli dll) 1. Peningkatan kesadaran dan partisipasi masyarakat perlu dilakukan untuk menunjang suksesnya tujuan PLPBK. Dukungan dan Peran serta berbagai pihak (tokoh masyarakat dan aparat kelurahan) sangat diperlukan untuk menggugah kesadaran kritis masyarakat dan proses pembelajaran yang dilakukan untuk mencapai masyarakat yang madani.
93