BAB X KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisikan kesimpulan dari penelitian, mulai dari aspek pasar hingga aspek keuangan yang menunjukkan apakah pendirian usaha White Seven Café House layak atau tidak untuk dijalankan. Selain kesimpulan, terdapat saransaran mengenai penelitian lebih lanjut. 10.1
Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan analisis yang telah dilakukan pada studi
kelayakan pendirian White Seven Café House ini, dapat disimpulkan bahwa White Seven Café House layak untuk didirikan. Adapun penilaian kelayakan pendirian usaha café ini berdasarkan dari keseluruhan aspek-aspek yang berpengaruh dalam pendirian suatu usaha. Berikut adalah aspek-aspek tersebut: 1. aspek pasar Penelitian keadaan pasar dilakukan dengan melakukan survey melalui penyebaran kuesioner yang dilakukan secara online. Sesuai dengan yang diharapkan, didapat bahwa sebagian besar dari responden adalah anak muda yang masih berprofesi sebagai mahasiswa dan pelajar. Penentuan harga menu makanan juga disesuaikan dengan hasil dimana jumlah biaya paling dikeluarkan oleh para responden adalah di bawah Rp. 50.000,-. Penyediaan fasilitas yang memenuhi kebutuhan para responden merupakan hal yang ditonjolkan di White Seven Café House, dimana akan membuat para pengunjung merasa nyaman. Kendala yang dihadapi adalah berdasarkan hasil kuesioner, tersedianya beberapa fasilitas yang
136
ada di café merupakan hal yang biasa saja bagi kebanyakan responden. Namun dengan menghadirkan suasana yang nyaman layaknya di rumah akan menjadi kelebihan, dimana suasana merupakan hal yang sangat penting bagi para responden. Sehingga dengan memenuhi sebagian besar kebutuhan para responden sesuai hasil kuesioner dan beberapa penelitian, dapat dikatakan usaha ini layak didirikan karena memiliki prospek yang baik. 2. aspek pemasaran Pemasaran dilakukan berdasarkan 4P, yakni product, price, place dan promotion. Produk yang tersedia di café bukan hanya makanan dan minuman, juga terdapat fasilitas lainnya yaitu permainan baik board games atau console games. Fasilitas ini merupakan salah satu cara pemasaran yang dilakukan yakni dengan menghadirkan permainan yang dapat digunakan selagi menikmati hidangan yang tersedia. Harga untuk menu yang ada di café tergolong murah, yakni mulai Rp. 5.000,- hingga Rp. 20.000,- saja, hal ini disesuaikan dengan daya beli dari target pasar yang dituju. Café sendiri memiliki beberapa area yang ada, seperti mini bar area di lantai 1, study area di lantai 2 dan games area di lantai 3. Pembagian area ini bertujuan untuk memberikan suasana sesuai yang diinginkan pengunjung dimana café memberikan beberapa pilihan. Sedangkan untuk promosi dilakukan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Promosi jangka pendek dilakukan hanya dalam satu bulan pertama café beroperasi, seperti diskon grand opening dan pembagian kupon. Promosi jangka panjang dilakukan terus menerus selama café beroperasi, diantaranya membership, diskon anniversary juga kupon free parking. Selain itu dilakukan promosi melalui media elektronik seperti media internet dan smart phone. 137
3. aspek teknis White Seven Café House akan didirikan di Alam Sutera Town Center, yang berhadapan dengan Living World Shopping Mall dan dekat dengan Universitas Binus Nusantara serta Sekolah Santa Laurensia. Pemilihan lokasi juga berdasarkan beberapa kebutuhan lainnya, seperti kebutuhan bahan baku, ketersediaan tenaga kerja dan sebagainya. Bangunan yang digunakan berupa ruko dengan luas 15m x 4.5m dan terdiri dari tiga lantai. Segala keperluan perlengkapan yang dibutuhkan didapat dari berbagai supplier yang telah disebutkan. Café akan melakukan grand opening pada tanggal 7 Juli 2012. Berdasarkan penilaian-penilaian kualitatif yang ada, maka dapat disimpulkan bahwa dalam membangun usaha café di daerah Alam Sutera tidak terdapat halangan yang berarti, karena segala kebutuhan tersedia. 4. aspek manajemen Jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk menjalankan White Seven Café House adalah sejumlah 27 orang. Café beroperasi setiap hari dari Senin hingga Minggu, mulai dari jam 08.00 hingga jam 22.00 WIB. Terdapat 2 shift kerja yang telah dibagi dengan beban kerja yang sama untuk masing-masing tenaga kerja. Sesuai dengan visi dan misi yang dimiliki, White Seven Café House memiliki motto “feels like home” dimana akan memberikan suasana nyaman layaknya berada di rumah bagi para pengunjung. 5. aspek hukum Dalam membangun suatu usaha, perlu mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia. Bentuk usaha White Seven Café House 138
adalah perseorangan, dengan mematuhi semua peraturan dan perundangan yang berlaku maka dapat dikatakan pendirian usaha café ini layak untuk didirikan secara hukum. 6. aspek keuangan Studi kelayakan pendirian usaha White Seven Café House didukung dengan perhitungan keuangan cashflow mulai dari tahun 2012 hingga tahun 2017, yakni selama 6 tahun. Penilaian kelayakan dilakukan menggunakan tiga metode, yakni Net Present Value (NPV) dimana bila didapat hasil positif maka dinyatakan layak. Metode kedua adalah Internal Rate of Return (IRR) yang dapat dikatakan layak apabila nilai IRR yang didapat lebih besar dari nilai MARR yang ada yaitu senilai 15.54%. Sedangkan metode terakhir adalah Payback Period (PP) dimana merupakan periode pengembalian modal yang ditargetkan kurang dari 6 tahun untuk dapat dikatakan layak. Terdapat dua macam skenario, yakni skenario sewa bangunan dan skenario beli bangunan. Pada kedua skenario didapat hasil layak baik untuk metode NPV, IRR maupun PP. Berikut adalah rangkuman dari perhitungan ketiga metode tersebut: Tabel 10.1 Rangkuman Perhitungan Keuangan
Sewa Bangunan
Beli Bangunan
Kebutuhan Modal
Rp. 605.890.620,00
Rp. 2.530.890.620,00
NPV
Rp. 1.381.559.010,44
Rp. 170.989.426,52
IRR
144%
19%
PP
1 tahun 4 bulan 18 hari
4 tahun 2 bulan 11 hari
139
10.2
Saran Penelitian studi kelayakan usaha pendirian White Seven Café House ini
berdasarkan pengumpulan data yang diperoleh mulai dari tanggal 1 November 2011 hingga 1 Desember 2011. Adapun dalam pembuatan perhitungan cash flow usaha masih digunakan beberapa perkiraan atau asumsi. Beberapa asumsi diantaranya mengenai jumlah pengunjung, biaya yang dikeluarkan tiap orangnya, peningkatan jumlah pengunjung dan lain-lain. Maka dari itu dalam penelitian lebih lanjut akan lebih baik bila dilakukan penelitian lebih mendalam dalam penentuan variabel yang akan digunakan juga dalam menentukan asumsi yang akan digunakan. Sehingga dengan penelitian lebih mendalam akan didapatkan hasil yang lebih akurat dan lebih terpercaya.
140