Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
BAB V TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. Kerjasama Antar Daerah 1. Kerjasama Pemerintah Kabupaten Sleman dengan daerah lain a. Daerah yang diajak kerjasama 1) Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 2) Provinsi Kalimantan Selatan 3) Kabupaten Gunung Kidul 4) Kabupaten Kulon Progo 5) Kabupaten Bantul 6) Kabupaten Magelang 7) Kabupaten Ogan Komering Ilir 8) Kabupaten Konawe Selatan 9) Kabupaten Tana Tidung 10) Kabupaten Kubu Raya 11) Kabupaten Sijunjung 12) Kabupaten Bulungan 13) Kota Samarinda b. Dasar Hukum 1) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dan Pemerintah
Provinsi
55/PK.KDH/A/2010
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
tentang Penyelenggaraan
Nomor
Sistem Jaminan
Kesehatan Semesta di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. 2) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
Pemerintah
Provinsi
Kalimantan
Selatan
Nomor
44/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Pembangunan Prasarana dan Sarana Umum Dalam Rangka Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gunung api Merapi di Kabupaten Sleman Provinsi DIY. 3) Perjanjian Kerjasama Pemerintah antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan Nomor 425
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
45/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Pembangunan Prasarana dan Sarana Umum Dalam Rangka Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gunungapi Merapi di Kabupaten Sleman Provinsi DIY. 4) Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pengairan Pertambangan dan Penanggulangan
Bencana
Alam
Kabupaten
Sleman,
Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Gunungkidul, dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Nomor 23/PK.KDH/D/2007 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air. 5) Perjanjian kerjasama antara Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Sleman
Kabupaten
Kulon
dengan Progo
Dinas
Nomor:
Pertanian
dan
24/PK.KDH/D/2008
Kelautan tentang
Peningkatan Kualitas Ternak, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Perikanan Budidaya. 6) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan Pemerintah Kabupaten Bantul Nomor 2/PK.KDH/A/2011 tentang Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu. 7) Perjanjian Kerjasama antara Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten
Sleman
dengan
Dinas
Kelautan,
Perikanan
dan
Peternakan Kabupaten Bantul Nomor: 26/PK.KDH/D/2008 tentang Peningkatan KualitasTernak, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Perikanan. 8) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan
Nomor 37/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan
Program Transmigrasi di Simpang Tiga Kecamatan Tulung Selapan Kabupaten
Ogan
Komering
Ilir
Provinsi
Sumatera
Selatan
(Pengiriman 2011). 9) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir Provinsi Sumatera Selatan
Nomor
38/PK.KDH/A/2011
tentang
Penyelenggaraan
Program Transmigrasi di Simpang Tiga Kecamatan Tulung Selapan 426
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
Kabupaten
Ogan
Komering
Ilir
Provinsi
Sumatera
Selatan
(Pengiriman 2012). 10) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten
Sleman
dengan Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tengah
Nomor
75/PK.KDH/A/2011
tentang
Penyelenggaraan
Program transmigrasi di Lokasi Tolihe, Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tengah. 11) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung Nomor 475/005/MoU/HukOrg/II/2001 tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi di Lokasi Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Linuang Kayam, Desa Menjelutung, Kecamatan Sesayap Hilir, Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur. 12) Perubahan Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan Pemerintah Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan
Timur
Nomor
43/PK.KDH/A/2011
tentang
Penyelenggaraan Program Transmigrasi di Lokasi Unit Permukiman Transmigrasi (UPT) Linuang Kayam Desa Menjelutung Kecamatan Sesayap Hilir Kabupaten Tana Tidung Provinsi Kalimantan Timur. 13) Perjanjian
Kerjasama antara
Pemerintah Kabupaten Sleman
Dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Nomor 36/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan Program Transmigrasi di Terentang Hulu SP.1 Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. 14) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat Nomor 41/PK.KDH/A/2011
tentang
Penyelenggaraan
Program
Transmigrasi di Terentang Hulu SP.1 Kecamatan Terentang Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. 15) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Kabupaten
Kubu Raya Provinsi
Sleman Kalimantan
Barat Nomor 73/PK.KDH/A/2011 tentang Penyelenggaraan Program 427
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
Transmigrasi di Lokasi Sungai Bulan C, Kecamatan Rasau Jaya, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat . 16) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten dengan Pemerintah Kabupaten Barang
Nomor
Kubu Raya Provinsi
74/PK.KDH/A/2011
tentang
Sleman Kalimantan
Penyelenggaraan
Program Transmigrasi di Lokasi Kota Terpadu Mandiri (KTM) Terentang, Kecamatan Terentang, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. 17) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Pemerintah Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat Nomor 40/PK.KDH/A/2011
tentang
Penyelenggaraan
Program
Transmigrasi di UPT. Padang Tarok Kawasan Kamang Kecamatan Kamang Baru Kabupaten Sijunjung Provinsi Sumatera Barat. 18) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Pemerintah Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Timur Nomor 39/PK.KDH/A/2011
tentang
Penyelenggaraan
Program
Transmigrasi di Lokasi Tanjung Buka Kecamatan Palas Tengah Kabupaten Bulungan Provinsi Kalimantan Timur. 19) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Pemerintah Kota Samarinda Nomor 26/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Pembangunan Prasarana dan Sarana Kesehatan. 20) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Pemerintah Kota Samarinda Provinsi Nomor
Kalimantan Timur
26/PK.KDH/A/2011 tentang kerjasama pembangunan
prasarana dan sarana kesehatan dalam rangka rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana Gunung Api Merapi di wilayah Kabupaten Sleman. c. Bidang yang dikerjasamakan 1) Peningkatan kualitas hewan ternak, kesehatan masyarakat veteriner dan perikanan budidaya 2) Pengelolaan sampah terpadu
428
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
3) Pembangunan prasarana dan sarana kesehatan dan pendidikan dalam rangka rehabiltasi dan rekonstruksi pasca bencana erupsi Merapi 4) Transmigrasi 5) Sumber Daya Air d. Nama Kegiatan Koordinasi Kerjasama Pembangunan Daerah e. SKPD Penyelenggara Penyelenggaraan kerjasama pemerintah daerah dilaksanakan oleh Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Berdasarkan Peraturan Bupati tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi pemerintahan daerah, pengembangan otonomi daerah, administrasi wilayah perbatasan, dan kerjasama. Untuk melaksanakan tugas tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan 2) Perumusan kebijakan bidang administrasi pemerintahan daerah, pengembangan otonomi daerah, administrasi wilayah perbatasan dan kerjasama; 3) Penyelenggaraan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan
administrasi
dan
aparatur
bidang
administrasi
pemerintahan daerah 4) Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan
429
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
pembinaan administrasi dan aparatur bidang
pengembangan
otonomi daerah; 5) Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi wilayah perbatasan dan kerjasama; dan 6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan f.
Sumber Daya Manusia Sumber daya penyelenggara kerjasama pemerintah daerah adalah sebagai berikut: Tabel 5.1. SDM Penyelenggara Kerjasama Pemerintah Daerah No. 1 2 3 4 5 6
Jenis Pendidikan
SD SMP SMA Sarjana Muda/D3 Strata 1 Strata 2 Jumlah Sumber: Sekretariat Daerah
Jumlah SDM (orang) Jumlah 2 9 8 19
No 1. 2. 3. 4.
Golongan I II III IV
Jumlah
Jumlah 2 12 5
19
SDM berdasarkan Jabatan Struktural dan unsur staf yaitu terdiri dari 4 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, dan 3 orang pejabat eselon IV. g. Sumber dan Jumlah Anggaran Anggaran untuk mendukung kegiatan kerjasama dan koordinasi antar kabupaten sebesar Rp105.450.000,00 realisasi Rp88.171.600,00 atau 83,61%. h. Jangka Waktu Kerjasama Jangka waktu kerjasama dilaksanakan dalam rentang waktu sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani.
430
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
i. Hasil dari Kerjasama 1. Kerjasama
antara
Pemerintah
Kabupaten
Sleman
dengan
Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu-Opak adalah sudah dimulainya pembangunan konstruksi Embung Serut pada tahun 2011, yang telah didahului dengan penyusunan Detail Enginering Design (DED) dan dokumen UKL-UPL pada tahun 2008, serta penyediaan lahan oleh Kabupaten Sleman dan Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2009 dan 2010. 2. Kerjasama dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan adalah pemberian bantuan dan pendanaan untuk kegiatan pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi Puskesmas Rawat inap Ngemplak I di Koroulon, Bimomartani, Ngemplak senilai Rp1.725.897.615,00. 3. Kerjasama
dengan
Pemerintah
Kota
Samarinda
adalah
terbangunnya Puskesmas Pembantu di Desa Umbulharjo dan Wukirsari Cangkringan, serta pemberian 1 unit Ambulan Suzuki APV Tahun 2011. 4. Kerjasama
antara
Pemerintah
Kabupaten
Sleman
dengan
Kabupaten Bantul pada tahun 2011 telah disepakatinya pengelolaan bersama Tempat Pembuangan Sampah
Terpadu (TPST)
di
Piyungan Kabupaten Bantul. 5. Kerjasama
antara
Pemerintah
Kabupaten
Sleman
dengan
Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ilir, Pemerintah Kabupaten Konawe Selatan, Kabupaten Kubu Raya, Kabupaten Sambas dan Kabupaten Kapuas adalah telah ditempatkannya 70 KK yang terdiri dari 25 KK di Kabupaten Kubu Raya, 25 KK di Konawe Selatan, 5 KK di Kabupaten Sambas, 5 KK di Kabupaten Kapuas dan 10 KK di Kabupaten Ogan Komering Ilir. j. Permasalahan dan Solusi Permasalahan Permasalahan
dalam
kerjasama
antar
daerah
adalah
adanya
perbedaan kebijakan yang diterapkan para pelaku kerjasama baik di tingkat perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan. Hal tersebut menyebabkan
belum
optimalnya
pelaksanaan
kerjasama,
baik 431
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
perumusan kerjasama baru maupun implementasi kerjasama yang telah ada. Solusi yang dilakukan dengan melakukan peningkatan koordinasi secara aktif dan komunikasi dengan kabupaten lain pelaku kerjasama. 2. Kerjasama Pariwisata Java Promo a. Mitra yang diajak kerjasama Dalam upaya meningkatkan kegiatan bidang pariwisata, Pemerintah Kabupaten Sleman melakukan kerjasama dengan 14 Kabupaten/Kota di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah yaitu Kabupaten Sleman,
Kabupaten
Bantul,
Kabupaten
Kulonprogo,
Kabupaten
Gunungkidul, Kabupaten Purworejo, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten Magelang, Kabupaten Klaten, Kabupaten Karanganyar,
Kabupaten
Boyolali,
Kabupaten
Kebumen,
Kota
Yogyakarta dan Kota Magelang yang tergabung dalam Forum Java Promo. b. Dasar Hukum Forum Java Promo dibentuk berdasarkan Deklarasi Kerjasama Pariwisata antara Kabupaten/Kota di lingkungan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada tanggal 26 Juni 2002 di Hotel Hyatt Regency, Sleman. Untuk memfasilitasi Forum Java Promo maka dibentuk sekretariat bersama yang dikukuhkan oleh Menteri Kebudayaan dan Pariwisata, I Gde Ardika pada tanggal 21 Mei 2003 di Wonosobo. c. Bidang yang dikerjasamakan 1) Pengembangan pariwisata secara bersama-sama dalam 1 wilayah destinasi pariwisata 2) Pengembangan sarana prasarana penunjang pariwisata 3) Pengembangan produk paket wisata baru yang potensial 4) Pengembangan promosi pariwisata secara terpadu 5) Pengembangan pendidikan dan pelatihan bidang pariwisata. d. Nama Kegiatan Promosi Wisata Java Promo
432
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
e. SKPD Penyelenggara Kegiatan SKPD penyelenggara kegiatan Java Promo adalah Badan Perencanaan Pembangunan, Bappeda yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2009
Tentang
Uraian
Tugas, Fungsi,
dan
Tata
Kerja
Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan
pemerintahan daerah
dibidang perencanaan
pembnagunan Daerah, Bidang Ekonomi mempunyai fungsi yaitu : 1) Penyusunan rencana kerja Bidang Ekonomi; 2) Perumusan kebijakan teknis perencanaan pertanian, perikanan, kehutanan,
perekonomian,
pariwisata,
ketenagakerjaan,
dan
investasi; 3) Penyelenggara, pengoordiansian, dan pembinaan perencanaan bidang pertanian, perikanan dan kehutanan; 4) Penyelenggara, pengoordiansian, dan pembinaan perencanaan bidang perekonomian dan pariwisata; 5) Penyelenggara, pengoordiansian, dan pembinaan perencanaan bidang ketenagakerjaan lingkungan hidup perkotaan; 6) Penyelenggaraan evaluasi kebijakan teknis perencanaan tata ruang, sarana, prasarana dan lingkungan hidup perkotaan; dan 7) Evaluasi dan penyusunan
laporan pelaksanaan rencana kerja
Bidang Perkotaan. f. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia penyelenggara kegiatan Java Promo yaitu Bidang Ekonomi Bappeda yang bertindak sebagai pelaksana kegiatan harian adalah sebagai berikut: Tabel 5.2. SDM Penyelenggara Kerjasama Sekretariat Java Promo Jumlah SDM (orang) No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan 1 SD 1. I 2 SMP 2. II 3 SMA 1 3. III 4 Sarjana Muda/D3 1 4. IV 5 Strata 1 2 6 Strata 2 5 Jumlah 9 Jumlah Sumber: Bappeda
Jumlah 6 3
9
433
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
Pejabat struktural pendukung penyelenggaraan Sekretariat Java Promo terdiri dari 1 orang eselon II, 1 orang eselon III, dan 3 orang eselon IV. g. Sumber dan Jumlah Anggaran Anggaran untuk mendukung kegiatan Sekretariat Bersama Java Promo bersumber dari alokasi dana bantuan sosial, digunakan untuk iuran anggota yang besarnya Rp50.000.000,00 per Kabupaten/Kota per tahun dan pendampingan Sekber sebesar Rp125.000.000,00. h. Jangka Waktu Kerjasama Jangka waktu kerjasama pariwisata Java Promo tidak dibatasi. i. Hasil Kerjasama Kegiatan yang dilaksanakan Sekber Java Promo pada tahun 2011 adalah: 1) Pertemuan Koordinasi Java Promo Tingkat Kepala Bappeda dan Pariwisata (3 Bulanan) di Etasia Tlatar, Kabupaten Boyolali, tanggal 17 Februari 2011. 2) Workshop Java Promo dengan Tema “Prospek Java Promo ke depan” pada tanggal 28 Februari 2011. 3) Terlaksananya event “Fam Tour Java Promo” pada tanggal 26-27 Februari 2011. 4) Java Promo bekerjasama dengan CV Nindya Grafika dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan materi promosi “Pembuatan Paper Bag dan Booklet Profil Daya Tarik Wisata Java Promo, tanggal 16 Maret 2011 - 16 Agustus 2011. 5) Java Promo bekerjasama dengan Cipta Media Tabloid Info Wisata Jogja dalam pelaksanaan kegiatan promosi melalui media cetak atau Elektronik, tanggal 30 Maret 2011- 30 Desember 2011. 6) Java Promo bekerjasama dengan Tim Riset Bappeda Kab. Purworejo dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan Buku Profil Industri dan Investasi Java Promo. 7) Java
Promo
bekerjasama
dengan
PUSPAR
UGM
dalam
pelaksanaan Penyusunan RPJM Java Promo 2011-2016.
434
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
8) Pelaksanaan kegiatan Promosi dan Studi Pengembangan Investasi & Industri Pariwisata Ke China pada tanggal 23-28 Mei 2011. 9) Pertemuan Koordinasi Java Promo Tingkat Kepala Bappeda & Pariwisata (3 Bulanan) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Purworejo, Kabupaten Purworejo tanggal 21 Juni 2011. 10)
Java
Promo
pelaksanaan
bekerjasama kegiatan
dengan
pelatihan
PUSPAR
SDM
UGM
“Pelatihan
dalam
Kebijakan
Penanganan Kepariwisataan Pasca Bencana Alam” dan Observasi kunjungan lapangan di ODTW Gunung Bromo Kab. Probolinggo Provinsi Jawa Timur, tanggal 5-7 Juli 2011. 11)
Pengadaan cinderamata dan materi pameran dari anggota Java Promo.
12)
Pertemuan Koordinasi Java Promo Tingkat Kepala Bappeda & Pariwisata (3 Bulanan) di gedung Pertemuan Pindusta Pabrik Gula Tasikmadu Kabupaten Karanganyar tanggal 20 September 2011.
13)
Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Wisata Remaja Java Promo, dengan kegiatan kunjungan ke Desa Wisata Kebon Agung Kab. Bantul dan Desa Wisata Wanurejo Kab. Magelang, tanggal 1-2 Oktober 2011.
14)
Java
Promo
bekerjasama
dengan
Sahabat
Tour
Travel
melaksanakan kegiatan Travel Dialog dan Studi Komparasi Potensi Pariwisata di Malang, tanggal 4 - 8 Oktober 2011. 15)
Pertemuan Koordinasi Java Promo Tingkat Kepala Bapeda & Pariwisata (3 Bulanan) di Aula pasar Seni Gabusan, Kabupaten Bantul tanggal 14 Desember 2011.
16)
Pelaksanaan Pengelolaan Admin www.javapromo.com selama satu tahun.
435
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
3. Penunjangan Sekretariat Bersama Yogyakarta Sleman Bantul (Sekber Kartamantul) a. Mitra Kerjasama Mitra Pemerintah Kabupaten Sleman dalam rangka penunjangan Sekber Kartamantul adalah Pemerintah Kabupaten Bantul dan Kota Yogyakarta. b. Dasar Hukum Keputusan Bersama Bupati Sleman, Walikota Yogyakarta dan Bupati bantul Nomor 01/PK.KDH/2001, Nomor 03 Tahun 2001, Nomor 18 Tahun 2001 tentang Kerjasama Pengelolaan Prasarana dan Prasarana Perkotaan Antar Kabupaten Sleman, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul. c. Bidang yang dikerjasamakan 1) Persampahan 2) Air Limbah 3) Air Bersih 4) Jalan dan transportasi 5) Drainase 6) Tata Ruang d. Nama Kegiatan Penunjangan Sekber Kartamantul e. SKPD Penyelenggara Kerjasama SKPD
yang
Penunjangan
bertanggungjawab Sekber
untuk penyelenggaraan kegiatan
Kartamantul
adalah
Badan
Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam hal ini Bidang Perencanaan Perkotaan. Bappeda dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan Perencanaan Pembangunan Daerah. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Perencanaan Perkotaan adalah sebagai berikut : 436
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
1) Penyusunan rencana kerja Bidang Perkotaan 2) Perumusan kebijakan
teknis perencanaan tata ruang, sarana,
prasarana dan lingkungan hidup perkotaan 3) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pengendalian tata ruang perkotaan; 4) Penyelenggaraan
dan
pengorodinasian
dan
pembinaan
perencanaan sarana prasarana perkotaan; 5) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pembinaan perencanaan lingkungan hidup perkotaan; 6) Penyelenggaraan evaluasi kebijakan teknis perencanaan tata ruang, sarana, prasarana dan lingkungan hidup perkotaan; dan 7) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perkotaan Serta didukung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, Dinas Pengelola Keuangan dan kekayaan Daerah, Kantor Lingkungan Hidup, Bagian Tata Pemerintahan, dan Bagian Hukum. f. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan Kegiatan Penunjangan Sekber Kartamantul Tahun 2011 adalah sebagai berikut: Tabel 5.3. SDM Penyelenggara Kerjasama Sekber Kartamantul Jumlah SDM (orang) No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan 1 SD 1. I 2 SMP 2. II 3 SMA 1 3. III 4 Sarjana Muda/D3 4. IV 5 Strata 1 5 6 Strata 2 3 Jumlah 9 Jumlah Sumber: Bappeda
Jumlah 7 2
9
Pejabat struktural pendukung penyelenggaraan Kegiatan Penunjangan Sekber Kartamantul terdiri dari 1 orang eselon II, 1 orang eselon III dan 3 orang eselon IV.
437
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
g. Alokasi dan Realisasi Anggaran Kegiatan
Penunjangan
Sekber
Kartamantul
pada
tahun
2011
dialokasikan anggaran sebesar Rp48.200.000,00 dari APBD dengan realisasi penggunaan sebesar Rp45.488.000 (94,37%) h. Jangka Waktu Kerjasama Jangka waktu kerjasama adalah 10 tahun terhitung sejak tahun 2003. i. Hasil dari Kerjasama 1. Sektor Persampahan a. Finalisasi perjanjian pengelolaan TPST Piyungan b. Pembahasanan OM TPST Piyungan (1) Finalisasi OM TPST Piyungan (2) Pembahasan sharring OM TPST Piyungan Tahun 2012 (3) Finalisasi OM TPST Piyungan TA 2012 c. Pembahasan Proyek CDM (1) Proyek CDM TPA Piyungan (2) Rapat koordinasi lanjutan kerjasama proyek penangkapan gas metan antara Shimizu corporation dengan Kartamantul (3) Kunjungan dan diskusi tentang kelanjutan kerjasama proyek CDM d. Peningkatan Pengelolaan TPST Piyungan (1) Rapat
koordinasi
pembahasan
laporan
kegiatan
TPA
Piyungan Tahun 2010 (2) Rakor evaluasi pengelolaan TPST Piyungan Semester I Tahun 2011 (3) Review SOP TPST Piyungan (4) Evaluasi pengelolaan TPA Piyungan (5) Pembahasan isu kandungan Pb di dalam daging sapi yang berada di TPA Piyungan (6) Penanganan masalah pengelolaan sapi di TPA Piyungan (7) Evaluasi pemasangan instalasi WTP TPST Piyungan
438
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
(8) Rakor evaluasi topografi untuk optimasi kapasitas daya tampung TPA Piyungan (9) Rapat koordinasi lanjutan hasil analisis topografi TPA Piyungan e. Pebahasan Teknologi Pengelolaan TPST Piyungan (1) Rakor tindak lanjut rapat di PIP Jakarta terkait Waste To Energy Project Pipe Line untuk penyusunan rekomendasi kepada Gubernur DIY (2) Technical meeting persiapan Market Study Technology RDF (3) Presentasi pengolahan sampah dari PT. Enviro Asia f. Pembahasan Sampah Ilegal di Perbatasan 2. Sektor Air Limbah a. Rapat
Koordinasi
Implementasi
Metropolitan
Sanitation
Management and Health Project (MSMHP) Untuk Aglomerasi Perkotaan
Yogyakarta
(Pengembangan
Jaringan
dan
Pengembangan Kelembagaan) b. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat (1) Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Uji Lab Batan Terhadap Sludge IPAL Sewon (2) Rapat Koordinasi Pengelolaan Air Limbah Terpusat (3) Rapat Koordinasi Evaluasi Pengelolaan Air Limbah Terpusat c. Rapat
Koordinasi
Implementasi
Project
MSMHP
Untuk
Aglomerasi Perkotaan Yogyakarta (Pengembangan Jaringan Dan Pengembangan Kelembagaan) d. Peningkatan Pengelolaan Air Limbah Sistem Terpusat (1) Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Hasil Uji Lab Batan Terhadap Sludge IPAL Sewon (2) Rapat Koordinasi Pengelolaan Air Limbah Terpusat (3) Rapat Koordinasi Evaluasi Pengelolaan Air Limbah Terpusat e. Survey Lapangan Pemeliharaan Jaringan Pipa Air Limbah Sistem Terpusat Jaringan Air Limbah Sagan–UGM
439
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
f. Rapat Koordinasi Pembahasan Operational and Maintenance (OM) IPAL Sewon Tahun 2012 g. Review Pembahasan SKB IPAL Sewon 3. Sektor Air Limbah a. Rakor Penyediaan Air Baku Kawasan Perkotaan Yogyakarta b. Rapat koordinasi persiapan kerjasama air bersih Gelangmantul c. Rapat koordinasi pembahasan draft MoU SPAM Gelangmantul 4. Sektor Air Limbah a. Koordinasi Penanganan Jalan (1) Rakor Penanganan, Rehabilitasi dan Peningkatan Jalan Jambon (Perbatasan Kota Yogyakarta–Kabupaten Sleman) (2) Rakor sinkronisasi program pemeliharaan/pembangunan jalan dan drainase di wilayah perbatasan b. Rakor Tindak Lanjut Pembangunan Embung Langensari 5. Sektor Lain-lain a. Penanganan Lepstospirosis b. Rakor rencana pengembangan kawasan Heritage Kotagede c. Penjajagan kerjasama bidang kesehatan d. Gender dan perubahan iklim dalam industri dan daerah perkotaan e. Pembahasan operasional Sekber Kartamantul (1) Tindak Lanjut Workshop SOP Sekber Kartamantul (2) Evaluasi RAB Sekber Kartamantul Semester 1
Tahun
Anggaran 2010 – 2011 (3) Rapat
Koordinasi Lanjutan
Evaluasi Keuangan Sekber
Kartamantul (4) Rapat Koordinasi Penyusunan RAB Sekber Kartamantul Tahun Anggaran 2011 – 2012 (5) Rapat Finalisasi Penyusunan RAB Sekber Kartamantul Tahun Anggaran 2011 – 2012
440
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
f. Pengambilan kebijakan Tim Pengarah Sekber g. Diskusi fokus tentang nasib KAD pasca Permendagri 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bansos j. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang muncul adalah sering terkendalanya upaya mewujudkan kesepakatan pelaksanaan pembangunan dan pengelolaan prasarana
perkotaan
karena
terbatasnya
kemampuan
anggaran
pemerintah kabupaten/kota. Solusinya adalah melaksanakan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi maupun Pemerintah Kabupaten/Kota. B. Kerjasama Daerah dengan Pihak Ketiga 1. Pendampingan Sustainable Capacity Building For Decentralization (SCBD) Batch I Reward 2011 a. Mitra yang diajak Kerjasama Mitra Pemerintah Kabupaten Sleman dalam rangka Penyelenggaraan Sustainable Capacity Building For Decentralization adalah Asian Development Bank (ADB) melalui kantor pusat manajemen proyek SCBD di Direktorat Jenderal Otonomi Daerah Departemen Dalam Negeri. Sebagai pelaksana kegiatan adalah service provider konsorsium pemenang tender yaitu PT. Widya Graha Asana (PT. WGA) Jakarta. Pelaksanaan b. Dasar Hukum 1) Loan
Agreement
antara
Pemerintah
Indonesia
dan
Asian
Development Bank (ADB) Nomor Loan 1964-INO yang berlaku efektif mulai tanggal 5 September 2003. 2) Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan DPRD Kabupaten Sleman Nomor 57/KEP.KDH/A/2010 Nomor 03/N.KES-DPRD/2010 tentang Pelaksanaan proyek Peningkatan Kapasitas yang Berkelanjutan Untuk Desentralisasi Tahap II di Kabupaten Sleman Tahun Anggaran 2011. 3) Surat Mendagri N0 163/CPMO/SCB-DP/IV/2011 tanggal 25 April 2011 perihal Persetujuan ADB Mengenai Negoisasi Kontrak 441
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
Additional Package C.2 CB-AP Kabupaten Sleman Proyek SCB-DP: ADB Loan 1964-INO. 4) DIPA Kementerian Keuangan RI No 3103/010-07.4.01/14/2011 tanggal 20 Desember 2010. 5) Kontrak untuk jasa konsultan antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan PT. WGA nomor 001/Kontrak/SCBD/Slm/IV/2011 tanggal 27 April 2011. c. Bidang yang dikerjasamakan Bidang yang dikerjasamakan adalah lintas sektor dalam rangka pengembangan kapasitas pemerintahan daerah yang berkelanjutan untuk desentralisasi yang meliputi kerangka peningkatankapasitas, perkuatan kelembagaan, dan pengembangan sumber daya manusia (pendidikan dan latihan). d. Nama Kegiatan Kegiatan
Peningkatan
Kapasitas
Pemerintah
Daerah
yang
Berkelanjutan untuk Desentralisasi Tahun 2011 (Pendampingan SCBD Batch I Reward 2011) e. SKPD Penyelenggaraan Kerjasama SKPD
yang
bertanggungjawab
untuk penyelenggaraan kegiatan
Sustainable Capacity Building for Decentralization (SCBD) adalah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) dalam hal ini Sekretariat Bappeda. Bappeda dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2009 Tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Nomor 37 Tahun 2009
Tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah. Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat Bappeda adalah sebagai berikut : 1) Penyusunan rencana kerja Bidang Pengendalian dan Evaluasi 2) Perumusan
kebijakan
pembangunan
daerah,
teknis
pengendalian
penelitian
dan
dan
evaluasi
pengembangan,
dan
pengelolaan statistik dan informasi pembangunan daerah; 3) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah; 442
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
4) Penyelenggaraan
dan
pengorodinasian
penelitian
dan
pengembangan pembangunan daerah; 5) Penyelenggaraan dan pengkoordinasian pengelolaan statistik dan informasi pembangunan daerah 6) Penyelenggaraan evaluasi kebijakan teknis perencanaan statistik, perpustakaan dan kearsipan; dan 7) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Pengendalian dan Evaluasi f. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia Penyelenggaraan Kegiatan Pendampingan SCBD Kabupaten Sleman Tahun 2010 adalah sebagai berikut: Tabel 5.4. SDM Penyelenggara Kerjasama SCBD Jumlah SDM (orang) No. Jenis Pendidikan Jumlah 1 SD 2 SMP 3 SMA 9 4 Sarjana Muda/D3 1 5 Strata 1 6 6 Strata 2 6 Jumlah 22 Sumber: Bappeda
No 1. 2. 3. 4.
Golongan I II III IV
Jumlah
Jumlah 7 12 3
22
Pejabat struktural pendukung penyelenggaraan SCBD terdiri dari 1 orang PIU eselon II, 1 orang eselon III dan 3 orang eselon IV. g. Alokasi dan Realisasi Anggaran Kegiatan pendampingan SCBDP pada tahun 2011 dialokasikan anggaran sebesar Rp487.860.400,00 dari APBD dengan realisasi penggunaan sebesar Rp487.860.400,00 (100%). h. Jangka Waktu Kerjasama Jangka
waktu
kerjasama
adalah
1
tahun
terhitung
sejak
ditandatanganinya kontrak antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
pemenang
tender
(PT.
WGA)
nomor
001/Kontrak/SCBD/Slm/IV/2011 tanggal 27 April 2011 sampai dengan akhir tahun 2011.
443
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
i. Hasil dari Kerjasama Terlaksananya 11 kegiatan SCBD Batch I Reward 2011, yang terdiri dari 3 komponen yaitu: 1) Peningkatan Kapasitas a) Pelatihan Motivasi dan Pengembangan Kerjasama Tim melalui Penguatan Daya Pikir. b) Pelatihan Teknik Pengukuran Ekonomi c) Pelatihan Pengelola Keuangan Daerah d) Pelatihan Evaluasi Proyek Sektor Publik e) Penyusunan panduan dan strategi implementasi Open Source System dalam rangka pengembangan tehnologi informasi di kabupaten Sleman yang diarahkan pada perangkat lunak legal sesuai Surat Edaran MenPAN No. 1 Tahun 2009. dengan output kegiatan, meliputi : (1) Penyusunan kebijakan berupa Surat Keputusan Bupati Sleman No. 299/KDH/A/2011 tentang pemanfaatan open source di kabupaten Sleman. (2) Pendampingan untuk memandu proses migrasi OSS. f) Survey kepuasan masyarakat ( individu dan bisnis ) Survey dilakukan di kecamatan Ngaglik, Godean dan Minggir, dengan sampel berjumlah 127 responden ( bisnis ) dan 435 responden ( masyarakat ). Tujuan survey adalah untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat
dalam
merespon
pelayanan
yang
diberikan
Pemerintah Daerah. Lingkup survey meliputi : (1) Pelayanan dasar (administrasi dan perijinan) (2) Infrastruktur dasar dan penggunaannya (jalan, drainase, penerangan
jalan,
kebersihan
jalan,
penyediaan
air,
pembuangan sampah, pengaturan lalu lintas, pemungutan sampah, pencegahan kebakaran).
444
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
2) Perkuatan Kelembagaan a) Penyusunan alat ukur dan implementasi beban kerja pegawai, yang merupakan bagian dari desain besar penataan struktur kelembagaan untuk mencapai performa yang maksimal pada aparatur
pemerintah
kabupaten
Sleman.
Penyusunan
dilaksanakan di 26 unit kerja pada 10 SKPD. b) Pengembangan modul SIM pelayanan perijinan terpadu di Kantor Pelayanan Perijinan, Dinas PUP dan Dinas Pengendalian Pertanahan Daerah dengan melakukan penyempurnaan pada sistemnya sehingga dapat terimplementasi lebih sempurna dalam usaha pelayanan publik. c) Pengembangan SIM Perencanaan Pembangunan Daerah, berisi modul-modul
yang dirancang untuk mampu meningkatkan
efektifitas perencanaan pembangunan dari tahap perencanaan hingga pengendalian. d) Pengembangan aplikasi SIM
rumah sakit, yang terintegrasi
dengan SIM kemiskinan dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan. 3) Pengembangan SDM a) Pelatihan motivasi dan pengembangan kerjasama tim melalui penguatan daya pikir dengan peserta 88 orang. Dari pelatihan ini diharapkan
aparatur
pemerintah
kabupaten sleman
dapat
motivasi di level individual dan mampu membangun kerjasama tim dalam organisasi. b) Pelatihan evaluasi proyek sektor publik dengan peserta 27 orang. Melalui pelatihan ini diharapkan agar pejabat dan staf Pemkab Sleman dapat terlatih dalam penghitungan dan evaluasi terhadap kelayakn suatu proyek/ kegiatan. c) Pelatihan Pengelola Keuangan Daerah dengan peserta 90 orang, dimaksudkan agar aparatur pengelola keuangan unit kerja dapat terlatih dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran berbasis kinerja di UPT Sekolah maupun di BLUD Puskesmas. 445
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
d) Pelatihan kebijakan penggunaan perangkat lunak open source untuk eselon III, IV dan staf dengan peserta 70 orang diharapkan agar pejabat dan staf dapat terlatih dalam menggunakan perangkat lunak berlisensi. e) Pelatihan tehnik pengukuran ekonomi dengan peserta 30 orang, dimaksudkan agar peserta memiliki kemampuan terlatih terkait penggunaan sumber – sumber data kuantitatif dalam perencanan pembangunan. j. Permasalahan dan Solusi Permasalahan yang dihadapi dalam kerjasama program SCBD adalah: 1) Terlambatnya pencairan uang muka 2) Pelaksanaan CBAP 2011 yang singkat, dimulai bulan Oktober 2011 dan harus selesai pada akhir bulan Desember 2011. Solusi yang ditempuh untuk meminimalisasi permasalahan adalah dengan melakukan koordinasi intensif antara pelaksana, PIU, CPMO dan semua pihak agar kelancaran kegiatan dapat berlangsung dengan baik.
2. Kerjasama daerah dengan pihak ketiga lainnya a. Mitra yang diajak Kerjasama 1)
Pemerintah
2)
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
3)
Universitas Negeri Yogyakarta
4)
Universitas Mercu Buana Yogyakarta
5)
Universitas Budi Luhur Jakarta
6)
Universitas Cenderawasih Papua
7)
STIKES Guna Bangsa Yogyakarta
8)
STIKES Al Islam Yogyakarta
9)
STIKES Wira Husada Yogyakarta
10) POLTEKES Kemenkes Surakarta 11) POLTEKES Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta 12) POLTEKES Kemenkes Yogyakarta 446
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
13) AKPER Notokusumo Yogyakarta 14) AKPER Panti Rapih Yogyakarta 15) Akademi Fisioterapi YAB 16) Bapelkes Yogyakarta 17) BPK RI 18) BPKP 19) Kejaksaan Negeri Sleman 20) Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY 21) PT. Monex Investindo Futures Cabang Yogyakarta 22) PT. Telekomunikasi Indonesia 23) PT. Pikiran Rakyat Bandung 24) PT. Pupuk Kaltim 25) Ponpes Al-Qodir Cangkringan 26) Ponpes Tetirah Dzikir 27) Yayasan Media Group 28) Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Cabang Yogyakarta 29) Koperasi "Gemah Ripah" Ambarketawang Gamping 30) Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM CHARIS, LSM Komunitas Sampan, LSM LOTUS , LSM SILOAM dan LSM KUNCI) b. Dasar Hukum 1)
Perjanjian Urusan Bersama antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Kabupaten Sleman Nomor 1/PK.KDH/A/2011 tentang Program Penanggulangan Kemiskinan Melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan)
2)
Perjanjian Kerjasama Pemerintah antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Akademi Fisioterapi YAB Nomor 3/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
3)
Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan AKPER Panti Rapih Yogyakarta Nomor 4/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
447
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
4)
Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan AKPER Notokusumo Nomor 5/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
5)
Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan Bapelkes Yogyakarta Nomor
6/PK.KDH/D/2011 tentang
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan 6)
Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Poltekes Kemenkes Yogyakarta Nomor 7/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
7)
Perjanjian Kerjasama Pemerintah antara Kabupaten Sleman dengan STIKES Al Islam Nomor 8/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
8)
Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan STIKES Wira Husada Nomor 9/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
9)
Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan PT. Pikiran Rakyat Bandung Nomor 10/PK.KDH/A/2011 tentang Pembangunan Fisik Dalam Rangka Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Gunung api Merapi
10) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Fakultas Kedokteran Gigi UGM Nomor 11/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan 11) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Kejaksaan Negeri Sleman Nomor 12/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Bidang Hukum 12) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Universitas Cenderawasih Nomor 13/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan 13) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia DIY Nomor 14/PK.KDH/A/2011 tentang Perpanjangan Jangka
Waktu
Nota
Kesepahaman
antara
Kantor
Wilayah 448
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
Kementerian Hukum dan HAM DIY Nomor:W22-046.HN-03.03 Tahun 2010 dengan Pemkab Sleman Nomor:6/PK.KDH/A/2010 Mengenai Konsultasi dan Bantuan Hukum Melalui Kecamatan. 14) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Kementerian PU Nomor 16/PK.KDH/A/2011 tentang PNPM Mandiri Perkotaan. 15) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Ponpes Al-Qodir Nomor 17/PK.KDH/D/2011 tentang Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Sleman. 16) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Tetirah Dzikir (Ponpes) Nomor 18/PK.KDH/D/2011 tentang Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Sleman. 17) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Koperasi "Gemah
Ripah"
Ambarketawang Gamping
Sleman Nomor 19/PK.KDH/D/2011 tentang Pengelolaan Instalasi Biogas Pasar Buah "Gemah Ripah" Ambarketawang Gamping Sleman. 18) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
LSM
LOTUS
Nomor
20/PK.KDH/D/2011
tentang
Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Sleman. 19) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
LSM
KUNCI
Nomor
21/PK.KDH/D/2011
tentang
Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Sleman. 20) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
LSM
SILOAM
Nomor
23/PK.KDH/D/2011
tentang
Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kabupaten Sleman.
449
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
21) Perjanjian Kerjasama
antara Pemerintah Kabupaten Sleman
dengan Kementerian PU Nomor 25/PK.KDH/A/2011 tentang Pelaksanaan Kegiatan Pengembangan Lingkungan Permukiman Berbasis Komunitas (PLP-BK) Neighbourhood Development di Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak dan Desa Sumberarum Kecamatan Moyudan. 22) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan
BPK
RI
Nomor
29/PK.KDH/A/2011
tentang
Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi Untuk Akses Data Pada Pemerintah
Kabupaten Sleman
Dalam Rangka
Pemeriksaan,Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Negara. 23) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Yayasan Media Group Nomor 30/PK.KDH/A/2011 tentang Pembangunan Gedung SD Gungan di Padukuhan Duwet Desa Wukirsari Kecamatan Cangkringan. 24) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan BPKP Nomor 31/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Pelaksanaan dan Tindak Lanjut Rencana Tindak (Action Plan) Upaya Percepatan Peningkatan Akuntabilitas Keuangan Daerah Pada Pemerintah Kabupaten Sleman. 25) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PU Nomor 32/PK.KDH/A/2011
tentang
Pelaksanaan
Program
Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perkotaan (PNPM Mandiri Perkotaan) Kabupaten Sleman. 26) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
STIKES
33a/PK.KDH/D/2011
Guna tentang
Bangsa
Yogyakarta
Peningkatan
Mutu
Nomor Pelayanan
Kesehatan .
450
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
27) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Poltekes Kemenkes Kendari Nomor 33b/PK.KDH/D/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan . 28) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan PT. Telekomunikasi Indonesia Nomor 49/PK.KDH/A/2011 tentang pembangunan Sekolah Dasar Negeri Bronggang Baru di Padukuhan Panggung, Desa Argomulyo, Kecamatan Cangkringan 29) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan Nasional Nomor 50/PK.KDH/A/2011 tentang Pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMKN 1 Cangkringan 30) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Universitas Negeri Yogyakarta Nomor 51/PK.KDH/A/2011 tentang
Kerjasama
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
Sumberdaya Daerah di Kabupaten Sleman. 31) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
LSM
CHARIS
Nomor
55/PK.KDH/D/2011
tentang
Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kab. Sleman . 32) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan LSM Komunitas Sampan Nomor 56/PK.KDH/D/2011 tentang Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA di Kab. Sleman . 33) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
Universitas
58/PK.KDH/A/2011
Mercu
tentang
Buana
Kerjasama
Yogyakarta
Nomor
Pengembangan
dan
Pemberdayaan Sumberdaya Daerah di Kabupaten Sleman. 34) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
Lembaga
Kemanusiaan
Nasional
PKPU
Cabang
Yogyakarta Nomor 59/PK.KDH/A/2011 tentang Pembangunan Gedung SD Negeri Umbulharjo 2 di Padukuhan Gondang Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan. 451
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
35) Kesepakatan Bersama Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Universitas Gadjah Mada Nomor 63/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
Sumberdaya
Daerah di Kabupaten Sleman. 36) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman Dengan Universitas Budi Luhur Jakarta Nomor 65/PK.KDH/A/2011 tentang
Kerjasama
Pengembangan
dan
Pemberdayaan
Sumberdaya Daerah di Kabupaten Sleman. 37) Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan PT. Monex Investindo Futures Cabang Yogyakarta Nomor 66/PK.KDH/A/2011 tentang Kerjasama Pengembangan Sarana Prasarana dan Peningkatan Mutu Pendidikan SDN Umbulharjo 2 di Padukuhan Gondang Desa Umbulharjo Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman . 38) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan
POLTEKES
69/PK.KDH/D/2011
Kemenkes
tentang
Peningkatan
Surakarta Mutu
Nomor Pelayanan
Kesehatan 39) Perjanjian Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Sleman dengan Poltekes Bhakti Setya Indonesia Yogyakarta Nomor 77/PK. KDH/A/2011 tentang Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan c. Bidang yang dikerjasamakan Bidang yang dikerjasamakan adalah multi bidang yaitu: 1)
Hukum
2)
Kesehatan
3)
Pendidikan
4)
Keuangan dan aset
5)
Pemberdayaan masyarakat
6)
Penanggulangan bencana
7)
Penanggulangan penyalahgunaan NAPZA
452
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
d. Nama Kegiatan Koordinasi Kerjasama Pembangunan Daerah e. SKPD Penyelenggara Penyelenggaraan kerjasama pemerintah daerah dilaksanakan oleh Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2009 tentang tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Berdasarkan Peraturan Bupati tersebut Bagian menyelenggarakan
Tata Pemerintahan mempunyai tugas perumusan kebijakan, pengkoordinasian
pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi pemerintahan daerah, pengembangan daerah, administrasi wilayah perbatasan, dan kerjasama.
otonomi
Untuk melaksanakan tugas tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai fungsi: 1) Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan 2) Perumusan kebijakan bidang administrasi pemerintahan daerah, pengembangan otonomi daerah, administrasi wilayah perbatasan dan kerjasama; 3) Penyelenggaraan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan
administrasi
dan
aparatur
bidang
administrasi
pemerintahan daerah 4) Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang
pengembangan
otonomi daerah; 5) Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi wilayah perbatasan dan kerjasama; dan
453
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan f. Sumber Daya Manusia Sumber daya penyelenggara kerjasama pemerintah daerah adalah sebagai berikut: Tabel 5.5. SDM Penyelenggara Kerjasama Pemerintah Daerah No. 1 2 3 4 5 6
Jenis Pendidikan
SD SMP SMA Sarjana Muda/D3 Strata 1 Strata 2 Jumlah Sumber: Sekretariat Daerah
Jumlah SDM (orang) Jumlah 2 9 8 19
No 1. 2. 3. 4.
Golongan I II III IV
Jumlah 2 12 5
Jumlah
19
SDM berdasarkan Jabatan Struktural dan unsur staf yaitu terdiri dari 4 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, dan 3 orang pejabat eselon IV. i. Sumber dan Jumlah Anggaran Anggaran untuk mendukung kegiatan kerjasama dan koordinasi antar kabupaten sebesar Rp105.450.000,00 realisasi Rp88.171.600,00 atau 83,61%. j. Jangka Waktu Kerjasama Jangka waktu kerja sama dilaksanakan sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah ditandatangani. k. Hasil dari Kerjasama 1) Pelaksanaan
Program
Penanggulangan
Kemiskinan
Melalui
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan) 2) Peningkatan Mutu dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan. 3) Pembangunan prasarana dan sarana pendidikan, kesehatan, fasilitas umum di wilayah terdampak bencana erupsi Merapi.
454
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
4) Pengembangan dan pengeloaan sistem informasi untuk akses data dalam rangka pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan. 5) Pelaksanaan Konsultasi, Penyuluhan dan Bantuan Hukum (Advokasi Permasalahan PNS dan Perangkat Desa). 6) Pengembangan lingkungan permukiman berbasis komunitas. 7) Pengelolaan instalasi biogas di Pasar Buah Gamping. 8) Pendampingan Bagi Korban Penyalahgunaan NAPZA . l. Permasalahan dan Solusi C. Koordinasi dengan Instansi Vertikal 1. Forum Koordinasi a. Forum Komunikasi Kebijakan Pimpinan Daerah adalah forum yang melibatkan unsur kepala dan wakil kepala dari institusi Pemerintah Daerah, Kejaksaan Negeri, Kepolisian Resort (Polres), Komando Distrik Militer (Kodim) dan DPRD. b. Forum Komunikasi Pengadilan Kehakiman Kejaksaan dan Kepolisian (DILKEJAKPOL), melibatkan unsur Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri, dan Kepolisian Resort. 2. Materi Koordinasi Materi koordinasi meliputi berbagai kebijakan pemerintah daerah yang bersifat strategis, di antaranya permasalahan politik, hukum, ketertiban, keamanan dan sosial kemasyarakatan. 3. Intansi vertikal yang terlibat a. Pengadilan Negeri; b. Kejaksaan Negeri; c. Kepolisian Resort (Polres); d. Komando Distrik Militer (Kodim); e. Pengadilan Agama; f. DPRD.
455
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
4. Sumber dan Jumlah Anggaran Alokasi anggaran yang disediakan untuk penyelenggaraan koordinasi dengan instansi vertikal sebesar Rp372.600.000,00,00 bersumber pada APBD Kabupaten Sleman. Dalam pelaksanaannya anggaran tersebut dapat direalisasikan sebesar Rp327.558.250,00atau sebesar 87,92%. Alokasi
anggaran
untuk
kegiatan
Forum
Komunikasi
Pengadilan
Kehakiman Kejaksaan dan Kepolisian sebesar Rp36.550.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp31.000.000,00 atau sebesar 85%. 5. SKPD Penyelenggara Koordinasi dengan instansi vertikal
dilaksanakan oleh Bagian Tata
Pemerintahan, Sekretariat Daerah berdasarkan Perda Nomor : 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah
Kabupaten Sleman. Berdasarkan
Peraturan Bupati tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan kebijakan, pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi kebijakan
dan pembinaan
administrasi
pemerintahan
administrasi daerah,
pelaksanaan
dan aparatur
pemantauan
dan
bidang evaluasi
pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi pemerintahan daerah, pengembangan otonomi daerah, administrasi wilayah perbatasan dan kerjasama.
Untuk melaksanakan
tugas tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan b. Perumusan kebijakan bidang administrasi Pelaksanaan analisis dan penyiapan
rancangan
kebijakan
serta
pelayanan
administrasi
penyelengaraan pemerintahan daerah, c. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan
456
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
pembinaan
administrasi
dan
aparatur
bidang
administrasi
pemerintahan daerah d. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang pengembangan otonomi daerah e. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi
dan aparatur bidang administrasi wilayah
perbatasan dan kerjasama;dan f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan. 6. Sumber Daya Manusia Sumber daya penyelenggara koordinasi dengan instansi vertikal adalah sebagai berikut: Tabel 5.6. SDM Penyelenggara Koordinasi dengan Instansi Vertikal No. 1 2 3 4 5 6
Jenis Pendidikan
SD SMP SMA Sarjana Muda/D3 Strata 1 Strata 2 Jumlah Sumber: Sekretariat Daerah
Jumlah SDM (orang) Jumlah No 1. 2. 2 3. 4. 9 8 19
Golongan I II III IV
Jumlah
Jumlah 2 12 5
19
Pejabat struktural penyelenggaraan koordinasi dengan instansi vertikal adalah 4 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, 3 orang pejabat eselon IV. 7. Jumlah kegiatan koordinasi yang dilaksanakan Kegiatan koordinasi dilaksanakan sebanyak 6 kali dalam bentuk penyelenggaraan Forum Komunikasi Kebijakan Pimpinan Daerah dan 2 kali dalam bentuk Forum Pengadilan Kejaksaaan dan Kepolisian.
457
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
8. Hasil dan Manfaat Koordinasi a. Meningkatnya kualitas koordinasi antar instansi vertikal dalam upaya mewujudkan menjaga keamanan dan ketertiban. b. Antisipasi berbagai permasalahan keamananan, ketertiban, politik dan hukum di wilayah Kabupaten Sleman. c. Terdeteksinya secara dini aktivitas masyarakat/kelompok masyarakat yang berpotensi menimbulkan konflik SARA, teroris dan lainnya yang mengancam/merugikan keamanan/ketertiban daerah. d. Meningkatnya sistem keamanan pada lapisan masyarakat paling bawah dengan merevitalisasi fungsi siskamling. 9. Tindaklanjut Hasil Koordinasi a. Koordinasi dan kerjasama yang lebih erat antar isntansi dalam mewujudkan dan menjaga keamanan dan ketertiban. b. Antisipasi dan deteksi dini terhadap berbagai potensi permasalahan terkait keamanan, ketertiban dan potensi konflik serta kerawanan sosial. c. Berjalannya sistem keamanan mandiri dan kewaspadaan dini dalam masyarakat. 10. Hal-hal lain Koordinasi dengan instansi vertikal juga dilaksanakan dengan Kantor Pertanahan, Badan Pusat Statistik dan Kantor Kementerian Agama. Hal ini dilakukan untuk memperlancar penyelenggaraan pemerintahan di daerah D. Pembinaan Batas Wilayah Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2011 melaksanakan program pengembangan wilayah perbatasan dalam bentuk kegiatan koordinasi penyelesaian masalah perbatasan antar daerah dengan realisasi berupa koordinasi dalam rangka inventarisasi permasalahan di wilayah perbatasan baik perbatasan antar daerah dalam satu Provinsi DIY maupun antar daerah di Provinsi Jawa Tengah, serta permasalahan antar kecamatan dan desa dalam satu kabupaten, serta fasilitasi penyelesaian permasalahan batas daerah. 458
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
Pada
Program
Peningkatan
Administrasi
Pemerintahan
dilaksanakan
kegiatan penegasan batas wilayah Kecamatan se Kabupaten Sleman yang mengambil lokus wilayah perbatasan Kecamatan Turi yang berbatasan dengan Kecamatan Pakem, Kecamatan Tempel, Kecamatan Sleman, dan Kecamatan Ngaglik, dengan ruang lingkup dan realisasi kegiatan meliputi survey/pelacakan kembali dan penentuan garis batas wilayah sementara Kecamatan Turi sebanyak 35 titik, pemasangan 35 pilar batas wilayah Kecamatan Turi, buku laporan dan peta kerja 6 eksemplar. Selain wilayah perbatasan Kecamatan Turi, juga dilakukan penegasan batas di wilayah perbatasan Kecamatan Cangkringan, yang berbatasan dengan Kecamatan Pakem, Kecamatan Turi, dan Kecamatan Ngemplak dengan memasang 27 pilar batas wilayah Kecamatan dan 61 pilar batas wilayah desa
dalam
wilayah Kecamatan Cangkringan, buku laporan dan 1 buah peta kerja 1 eksemplar. 1. Permasalahan Batas Wilayah Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. a. Belum diterbitkannya Permendagri tentang batas Daerah antara Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Bantul, sehingga belum ada kepastian hukum penyelesaian batas antara Kabupaten Bantul dan Sleman. b. Kurang rapatnya pilar batas di wilayah perbatasan antara Desa Catur Tunggal Kecamatan Depok Kabupaten Sleman dengan Kecamatan Umbulharjo
dan
Kecamatan
Gondokusuman
Kota
Yogyakarta
sehingga batas di lapangan kurang jelas. c. Penambangan bahan galian Golongan C di Sungai Progo yang tidak terkendali sehingga mengancam kelestarian lingkungan perbatasan alam antara Kabupaten Sleman dengan Kabupaten Kulon Progo. d. Batas antara desa di beberapa Kecamatan (Pandowoharjo SlemanDonoharjo Ngaglik, Triharjo Sleman-Sumberadi Mlati) masih belum jelas,
sehingga
menimbulkan
permasalahan
dalam
penetapan,
penagihan dan pembayaran PBB. 2. Solusi yang dilakukan dan tingkat penyelesaian. Solusi yang telah dilakukan antara lain: 459
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
a. Melakukan
koordinasi
dengan
Pemerintah
Kabupaten
Bantul,
Pemerintah Provinsi DI Yogyakarta dalam upaya percepatan tindak lanjut dari Pemerintah Pusat untuk menerbitkan Permendagri tersebut. b. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Yogyakarta untuk mencermati kembali pilar batas yang sudah terpasang. c. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dalam rangka pengendalian penambangan sepanjang aliran Sungai Progo. d. Melakukan penegasan batas wilayah kecamatan dan koordinasi dengan kecamatan serta pemerintah desa, sehingga batas wilayah desa antar kecamatan menjadi jelas. 3. SKPD Penyelenggara Pembinaan Batas Wilayah SKPD penyelenggara Pembinaan Batas Wilayah dilaksanakan oleh Bagian Tata Pemerintahan, Sekretariat Daerah berdasarkan Perda Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 40 Tahun 2009 Tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah, Bagian Tata Pemerintahan Sekretariat Daerah Kabupaten Sleman. Berdasarkan Peraturan Bupati mempunyai
tugas
tersebut Bagian Tata Pemerintahan
menyelenggarakan
perumusan
kebijakan,
pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi
pelaksanaan kebijakan
dan pembinaan
administrasi
dan
aparatur
bidang administrasi pemerintahan daerah, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang administrasi pemerintahan daerah, pengembangan otonomi daerah, administrasi wilayah perbatasan dan kerjasama.
Untuk
melaksanakan tugas tersebut Bagian Tata Pemerintahan mempunyai fungsi: a. Penyusunan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan b. Perumusan kebijakan bidang administrasi Pelaksanaan analisis dan penyiapan
rancangan
kebijakan
serta
pelayanan
administrasi
penyelengaraan pemerintahan daerah, 460
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
c. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan
administrasi
dan
aparatur
bidang
administrasi
pemerintahan daerah d. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi dan aparatur bidang pengembangan otonomi daerah e. Penyelenggaraan pengkoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan, dan pembinaan administrasi
dan aparatur bidang administrasi wilayah
perbatasan dan kerjasama;dan f. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bagian Tata Pemerintahan. 4. Sumber Daya Manusia Sumber daya penyelenggara pembinaan batas wilayah adalah sebagai berikut: Tabel 5.8. SDM Penyelenggara Pembinaan Batas Wilayah Jumlah SDM (orang) No. Jenis Pendidikan Jumlah 1 SD 2 SMP 3 SMA 2 4 Sarjana Muda/D3 5 Strata 1 9 6 Strata 2 8 Jumlah 19 Sumber: Sekretariat Daerah
No 1. 2. 3. 4.
Golongan I II III IV
Jumlah
Jumlah 2 12 5
19
Pejabat struktural penyelenggaraan koordinasi dengan instansi vertikal adalah 4 orang pejabat eselon II, 1 orang pejabat eselon III, 3 orang pejabat eselon IV. E. Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Alam 1. Bencana yang terjadi dan penanganannya Erupsi Merapi 2010 meninggalkan sedimen material vulkanik yang berada di sekitar kawasan Gunungapi Merapi dengan volume ±130 juta m3. Hasil 461
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
kajian BPPTK Vulkanologi pada awal tahun 2011 menyatakan bahwa banjir lahar hujan berpotensi terjadi di sungai-sungai yang berada di sektor selatan (berada di wilayah Kabupaten Sleman). Estimasi volume tersebut adalah 34 juta m3 di alur Kali Gendol, 5 juta m3 di alur Kali Opak, 3,7 juta m3 di alur Kali Kuning dan 2 Juta m3 di alur Kali Boyong.
Banjir lahar hujan potensial terjadi ketika hujan turun dengan curah dan intensitas yang tinggi dan durasi yang lama. Banyaknya volume sedimen material vulkanik dan posisi sedimen yang berada di lereng curam semakin memungkinkan terjadinya banjir lahar hujan. Banjir ini merupakan ancaman bagi warga yang bermukim di sepanjang aliran Kali Gendol, Kali Opak, Kali Boyong, Kali Kuning, Kali Krasak dan Kali Progo (ruas Minggir). Banjir lahar hujan semakin berbahaya karena membawa material lahar dingin berupa pasir, batu, batangan kayu, sisa-sisa bangunan rumah dan abu vulkanik. Selama musim hujan tahun 2011 telah terjadi beberapa kali banjir lahar hujan, dengan catatan banjir lahar yang paling besar sebagai berikut : a. Banjir Lahar hujan tanggal 19 dan 22 Maret 2011 Curah hujan dengan intensitas tinggi di kawasan lereng Merapi pada hari Sabtu tanggal 19 Maret 2011 dan Selasa 22 Maret 2011 menyebabkan banjir lahar hujan berdampak pada wilayah-wilayah sebagai berikut: 1. Dampak banjir lahar di Kecamatan Cangkringan : Tingginya kecepatan arus banjir lahar dan besarnya volume material di Kali Gendol dan Opak menyebabkan hanyutnya jembatan darurat yang baru proses dibangun (80%) di Desa Argomuyo dan menimbulkan korban sebanyak 3 orang korban luka, 73 rumah tertimbun material (di Padukuhan Panggung, Teplok, Banaran, Jaranan, Cawisan, Brongkol, dan Guling), 1 rumah cagar budaya tertimbun material, 1 masjid tertimbun material, 7 ekor sapi dan 1 ekor kambing mati terbawa aliran, 11 unit sepeda motor tertimbun material, serta lahan sawah siap panen tertimbun material. Bencana
462
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
banjir lahar juga mengakibatkan ambrolnya gorong-gorong di Shelter Banjarsari Desa Glagaharjo. 2. Dampak banjir lahar Kecamatan Ngemplak Tingginya kecepatan arus banjir lahar di Kali Gendol dan Opak mengakibatkan kerusakan di wilayah Kecamatan Ngemplak, yaitu di Desa Sindumartani berupa kerusakan 34 rumah, 14 buah kolam ikan produksi milik warga tertimbun, 5,2 hektare lahan padi siap panen seluas milik 23 warga tertimbun, sumur tercemar lumpur, dan rusaknya 2 rumah di Desa Bimomartani. 3. Dampak banjir lahar di Kecamatan Prambanan Banjir lahar hujan di Kali Gendol menimbulkan kerusakan sampai radius 25 km dari puncak Merapi di Desa Bokoharjoyaitu rusaknya 1 rumah di Padukuhan Kranggan Randusari. 4. Dampak banir lahar di Kecamatan Kalasan Dampak banjir lahar hujan di Desa Purwomartani antara lain 1 orang terluka, 1 rumah rusak berat, talud sepanjang 56 m ambrol dan 7 rumah tegerus di Padukuhan Sanggrahan. 5. Dampak banjir lahar di Kecamatan Depok Banjir lahar yang terjadi di Kali Boyong mengakibatkan 16 rumah kemasukan material lahar dan membuat 60 warga di Desa Caturtunggal mengungsi selama 3 hari. b. Banjir Lahar hujan 1 Mei 2011 Hujan deras dengan durasi yang panjang pada hari Minggu 1 Mei 2011 menimbulkan banjir lahar hujan yang berdampak sebagai berikut: 1. Dampak banjir lahar hujan di Kecamatan Cangkringan Derasnya aliran banjir lahar hujan di Kali Opak menyebabkan jebolnya tanggul di ruas Padukuhan Teplok Desa Argomulyo dan mengakibatkan material lahar hujan masuk ke permukiman sehingga 3 rumah warga Teplok mengalami kerusakan. Untuk mengamankan masyarakat, warga diungsikan ke Padukuhan Kwangen. Selain itu
463
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
bronjong yang baru dipasang untuk mengamankan tebing di Banjarharjo ikut hanyut terbawa arus banjir. 2. Dampak banjir lahar hujan di Kecamatan Ngemplak Meluapnya banjir lahar hujan di Kali Opak pada ruas Padukuhan Ngerdi dan jebolnya tanggul Kali Gendol di ruas Padukuhan Rogobangsan menyebabkan 52 unit rumah warga rusak tertimbun material lahar.
Korban banjir lahar hujan diungsikan ke tempat-
tempat aman sebagai berikut: (a) 51 KK warga Ngerdi diungsikan di SD Rogobangsan, kemudian dipindahkan ke barak pengungsian SMA Veteran di Bimomartani. (b) Warga Tambakan dan Bokesan diungsikan ke Desa Bimomartani; sedangkan
warga
Padukuhan
Morangan,
Brongkol
dan
Cangkringan diungsikan ke PSAA Banjarharjo. Adapun data kerusakan di Padukuhan Ngerdi Sindumartani adalah 7 unit rumah rusak berat, 19 unit rumah rusak sedang, 16 unit rumah rusak ringan, 1 mobil pick up rusak, 1 unit traktor rusak, 3 ekor kambing mati dan 1 unit kandang ayam petelur dengan kapasitas 10.000 ekor roboh total. Sementara itu derasnya aliran banjir lahar hujan di Kali Kuning ruas Padukuhan Sawahan menyebabkan bangunan bendung irigasi rusak berat, dan mengganggu suplai air untuk persawahan di Desa Umbulmartani. 3. Dampak banjir lahar di Kecamatan Prambanan Banjir lahar hujan Kali Opak yang melanda wilayah Prambanan, terjadi di ruas Padukuhan Randusari Desa Bokoharjo yang menyebabkan 2 rumah warga mengalami kerusakan. 4. Dampak banjir lahar di kecamatan Minggir Banjir lahar hujan di Kali Progo menyebabkan tinggi muka air Kali Progo meningkat, sehingga banjir lahar hujan meluap dan merendam 4 rumah warga sampai setinggi 1,5 m di Padukuhan Kisik I, Sendangagung.
464
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
c. Bencana angin kencang Bencana angin kencang sering kali terjadi pada musim pancaroba, dan secara statistik terjadi pada siang sampai dengan petang hari. Jumlah kejadian bencana angin kencang berfluktuasi tergantung cuaca dan kondisi alam. Data menunjukkan bahwa tahun 2010 tercatat terdapat 19 kejadian dan pada tahun 2011 terdapat 8 kejadian. Walaupun terjadi penurunan kejadian, tetapi dampak bencana di tahun 2011 lebih besar yaitu menimpa 149 rumah, sedangkan pada tahun 2010 menimpa 71 rumah. Pemerintah Kabupaten Sleman pada tahun 2011 telah menyalurkan bantuan
kepada
korban
akibat
angin
kencang
sebesar
Rp83.450.000,00. Kejadian angin kencang yang paling merugikan tercatat pada tanggal 2 Desember 2011 yang mengakibatkan 113 rumah rusak ringan hingga berat, di Kecamatan Ngemplak, Gamping, Minggir, dan Moyudan. Angka estimasi total kerugian akibat bencana angin kencang mencapai Rp643.200.000,00. Upaya penanggulangan yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: 1) Mengerahkan tim reaksi cepat yang dilengkapi dengan gergaji mesin dan mobil hidrolik untuk membuka akses jalan yang tertutup akibat pohon tumbang, sehingga lalulintas kembali normal. 2) Membawa korban luka ke pusat pelayanan kesehatan terdekat. 3) Melakukan kajian cepat dan verifikasi korban bencana untuk bantuan korban bencana. d. Bencana Kekeringan Di wilayah Kecamatan Prambanan kekeringan terjadi di 3 desa yaitu Wukirharjo (Padukuhan Klumprit I, Klumprit 2), Gayamharjo (Padukuhan Lemahbang, Nawung, Kalinongko Kidul, Jali dan Gayam), Sumberharjo (Padukuhan
Umbulsari
A
dan
B)
dan
Sambirejo
(Padukuhan
Sumberwatu, Dawangsari, Gedang Atas dan Mlakan). Kekeringan di
465
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
wilayah
Kecamatan
Gamping
terjadi
di
Padukuhan
Sembung,
Balecatur. Upaya penanggulangan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Sleman adalah sebagai berikut: 1) Pengoperasian sistem jaringan air baku Prambanan untuk memenuhi kebutuhan air bersih, sehingga sedikit demi sedikit ketergantungan masyarakat terhadap droping air bersih dikurangi. 2) Pada tahun 2011 droping air bersih dilakukan secara selektif, terutama di daerah yang jauh dari sistem jaringan air baku. Droping 100 tangki air tersebut ditujukan bagi penduduk di wilayah Desa Wukirharjo, Gayamharjo, Sambirejo, Sumberharjo, dan Balecatur sebanyak. e. Bencana Tanah Longsor Potensi bencana tanah longsor banyak terjadi di wilayah Kecamatan Prambanan. Kondisi tersebut disebabkan oleh banyaknya rumah yang dibangun di bawah perbukitan, di mana hal tersebut memicu terjadinya tanah longsor ketika terjadi hujan dengan curah tinggi. Pada tahun 2011 terjadi 2 kali bencana tanah longsor di wilayah Kecamatan Prambanan yang mengakibatkan 3 rumah rusak. Sebagai bentuk kepedulian telah diberikan
bantuan
sosial
untuk
korban
bencana
sebesar
Rp2.000.000,00. 2. Antisipasi Daerah dalam penanggulangan Bencana Untuk menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam diperlukan manajemen penanggulangan bencana alam. Hal ini merupakan kegiatan yang berkesinambungan dan
tersistem secara baik pada masa pra
bencana, pada saat bencana terjadi maupun pada masa pasca bencana. Antisipasi terhadap terjadinya bencana yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Sleman, terutama pasca erupsi Merapi 2010, dilakukan melalui program dan kegiatan sebagai berikut: a. Perlindungan masyarakat kawasan rawan bencana, meliputi: 1) Normalisasi aliran sungai di Kali Opak, Kali Gendol, Kali Kuning. 466
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
2) Pembuatan bronjong di tanggul-tanggul sungai yang kritis dan mengancam pemukiman di sekitarnya. 3) Droping air bersih di kawasan terdampak langsung Merapi. b. Peningkatan Kapasitas Masyarakat dalam Mitigasi Bencana meliputi : 1) Operasional Penanggulangan Bencana Alam . 2) Pemantauan dan penyebaran infromasi potensi bencana berupa sosialisasi kawasan rawan bencana di 3 Kecamatan. 3) Operasional dan Pelatihan SAR . 4) Wajib latih Penanggulangan Bencana. 5) Pembinaan Pengelolaan Air Baku
Kawasan Kekeringan
di
Kecamatan Gamping dan Kecamatan Gamping. 6) Gladi Lapang penanggulangan bencana alam. c. Peningkatan Kualitas Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana meliputi : 1) Operasional dan pemeliharaan 2 unit bunker dan 2
sistem Early
Warning System (EWS). 2) Penyusunan peta resiko gempa bumi dan penyusunan data base kawasan rawan Merapi. 3) Pembangunan EWS banjir lahar hujan. 4) Fasilitasi komunitas peduli bencana berupa alat komunikasi, baju lapangan, bantuan lampu penerangan kepada 6 komunitas di Cangkringan, Pakem, Turi, dan Minggir, yang melakukan upaya pemantauan di sungai-sungai yang berhulu di Merapi. d. Melaksanakan
penyuluhan-pelatihan
pemadam
kebakaran
dan
monitoring sarana PBK. e. Tahap Rehabilitasi dan rekonstruksi merapi Rencana aksi (renaksi) rehabilitasi dan rekonstruksi Merapi menentukan beberapa program kegiatan berdasarkan sub sektor sebagai berikut (1) Sektor perumahan Sektor perumahan terdiri dari sub sektor perumahan dan sub sektor taman. Jumlah rumah masuk program rehab rekon sebanyak 2.682 unit. 467
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
(2) Sektor Infrastruktur Pembangunan infrastuktur meliputi jalan, jembatan/gorong-gorong, gedung pemerintah, air bersih, bendung/irigasi/sungai/mata air, energi, serta komunikasi dan informatika. (3) Sektor Sosial Sektor sosial yang terdampak oleh erupsi Merapi antara lain sub sektor kesehatan, lembaga sosial, agama, budaya dan pendidikan. (4) Sektor ekonomi Berhentinya proses produksi dan distribusi transaksi ekonomi mematikan
potensi
pendapatan
yang
seharusnya
diperoleh
masyarakat. (5) Lintas Sektor Pada akhir 2011, tahapan rehab rekon masih pada tataran pematangan rencana sektor infrastruktur, sosial, ekonomi, dan lintas sektor. Renaksi direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2012. Sebagai sebuah perkecualian, pada akhir tahun 2011rehab rekon sektor pemukiman telah dilaksanakan yaitu pembangunan 146 rumah hunian tetap di Kepuharjo, Wukirsari dan dilanjutkan proses pembangunan 400 rumah di Umbulharjo, dan Kepuharjo. Total target penerima
rehab rekon pemukiman tahun
2011 adalah 546
rumah/KK. 3. Sumber dan Jumlah Anggaran Alokasi anggaran yang disediakan APBD untuk penyelenggaraan urusan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana adalah Rp1.591.631.500,00 dalam
pelaksanaannya
anggaran
tersebut
terealisasi
sebesar
Rp1.412.410.455,00 atau sebesar 88,74%. 4. SKPD yang menangani SKPD yang menangani penanggulangan bencana adalah Badan Kesatuan Bangsa,
Perlindungan
Masyarakat
dan
Penanggulangan
Bencana
Kabupaten Sleman yang dibentuk sesuai dengan Perda Nomor 9 Tahun 468
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemeritah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 36 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana Kabupaten Sleman. a. Bidang Penanggulangan Bencana Struktur Organisasi
Bidang Penanggulangan Bencana adalah sebagai
berikut: 1) Subbidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan; 2) Subbidang Operasional Penanggulangan Bencana; dan 3) Subbidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bidang
Penanggulangan
Bencana
mempunyai
tugas
menyelenggarakan dan mengoordinasikan pencegahan, kesiapsiagaan dan operasional penanggulangan bencana, serta rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. Bidang Penanggulangan Bencana mempunyai fungsi sebagai berikut: 1) Penyusunan rencana kerja bidang penanggulangan bencana; 2) Perumusan kebijakan teknis pencegahan, kesiapsiagaan dan operasional
penanggulangan
bencana,
serta
rehabilitasi
dan
rekonstruksi pasca bencana; 3) Penyelenggaraan
dan
pengkoordinasian
pencegahan
dan
kesiapsiagaan penanggulangan bencana; 4) Penyelenggaraan, pengkoordinasian dan pembinaan operasional penanggulangan bencana; 5) Penyelenggaraan
dan
pengkoordinasian
rehabilitasi
dan
rekonstruksi pasca bencana; dan 6) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja bidang penanggulangan bencana. b. Bidang Penanggulangan Bahaya Kebakaran Struktur Organisasi Bidang Penanggulangan Bahaya Kebakaran adalah sebagai berikut : 1) Subbidang pemadam kebakaran; dan 2) Subbidang sarana dan prasarana pemadam kebakaran. 469
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
Bidang
Penanggulangan
Bahaya
Kebakaran
mempunyai
tugas
menyelenggarakan dan membina operasional dan pengelolaan sarana dan prasarana pemadam kebakaran. Bidang Penanggulangan Bahaya Kebakaran mempunyai fungsi sebagai berikut : 1) Penyusunan
rencana
kerja
Bidang
Penanggulangan
Bahaya
Kebakaran; 2) Perumusan kebijakan teknis operasional dan pengelolaan sarana dan prasarana pemadam kebakaran; 3) Penyelenggaraan dan pembinaan operasional pemadam kebakaran; 4) Penyelenggaraan
dan
pembinaan
pengelolaan
sarana
dan
prasarana pemadam kebakaran; dan 5) Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Penanggulangan Bahaya Kebakaran. 5. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan Sumber daya penyelenggara urusan Pencegahan dan Penanggulangan Bencana Alam sebagaimana tabel berikut. Tabel 5.9. SDM Penyelenggara Penangulangan Bencana Alam dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran Jumlah SDM (orang) No. Jenis Pendidikan Jumlah No Golongan Jumlah 1 2 3 4 5 6
SD SMP SMA Sarjana Muda/D3 Strata 1 Strata 2 Jumlah Sumber: Bakesbanglinmas dan PB
1 41 0 5 3 50
1. 2. 3. 4.
I II III IV
0 28 21 1
Jumlah
50
6. Kelembagaan yang dibentuk Fungsi penanggulangan bencana di Kabupaten Sleman dilaksanakan oleh Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat, dan Penanggulangan sesuai Perda Nomor 9 tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Dengan terbitnya Permendagri Nomor 46 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Badan Penggulangan Bencana Daerah serta pelaksanaan Pasal 25 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang 470
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
Penanggulangan Bencana, di setiap kabupaten kota dapat dibentuk Badan Penanggulangan
Bencana
Daerah.
Kabupaten
Sleman
telah
mengimplementasikan pembentukan BPBD melalui Perbup No 34/2010 tanggal 1 Desember 2010 yang mewadahi ketugasan
penanggulangan
bencana pada dinas yang memiliki fungsi yang bersesuaian dengan fungsi penanggulangan bencana. 7. Potensi bencana yang diperkirakan terjadi a. Erupsi Merapi Gunung Merapi di Sleman merupakan salah satu gunung teraktif di dunia dengan tinggi puncak hampir 3000 meter di atas permukaan laut. Merapi merupakan gunung api dengan karakteristik stratovolkano yaitu tubuh gunung api tinggi berbentuk kerucut yang terbentuk dari endapan awan panas dan lava berselang-seling. Merapi memiliki periode erupsi yang singkat (terpendek hanya 2 tahun) sehingga menjadi ancaman bahaya bagi kehidupan disekitarnya. Merapi memiliki tipe erupsi spesifik yaitu munculnya piroclastic flow/awan panas (wedhus gembel). Awan panas inilah sebenarnya merupakan letusan Merapi yaitu keluarnya sejumlah material magmatik (batu, pasir dan abu) dan konsentrasi gas sangat tinggi bersuhu ratusan derajat celcius. Awan panas Merapi yang merupakan bahaya utama dapat meluncur dengan kecepatan sampai 100 km/jam sejauh belasan kilometer. Abu yang dikeluarkan akan menyebar menurut arah dan besar angin, berpotensi merusak tanaman pertanian, mencemarkan air serta mengganggu pernafasan. Awan panas mempunyai daya rusak luar biasa dengan temperatur yang sangat tinggi sehingga dapat menghancurkan bangunan. Kawasan rawan bencana awan panas akibat erupsi 2010 menjadi lebih luas daripada erupsi-esrupsi sebelumnya. Kondisi tersebut lebih mengancam mengingat bukaan kawah berada di tenggara/Kecamatan Cangkringan, dengan eksisting lereng sungai yang penuh terisi material endapan vulkanik. Keadaan tersebut mengakibatkan material awan 471
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
panas yang relatif sedikit akan mempunyai jarak luncur yang lebih panjang daripada jangkauan normalnya. b. Banjir Lahar dingin Kabupaten Sleman dilalui 5 sungai (Kali Gendol, Kali Opak, Kali Kuning, Kali Boyong dan Kali Krasak) yang berhulu di Kaki Merapi. Aliran sungai tersebut melalui 7 wilayah kecamatan yaitu Kecamatan Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan, Ngemplak, Ngaglik dan Kalasan. Masyarakat banyak menambang bahan galian Golongan C
di sepanjang sungai
tersebut. Selain itu pada kanan kiri sungai terdapat pemukiman penduduk, pusat kegiatan ekonomi masyarakat dan jembatan-jembatan. Material vulkanik dengan volume besar dalam bentuk banjir lahar yang bergerak melalui sungai-sungai tersebut dapat merusak daerah yang dilaluinya. Mitigasi bencana secara struktural ditempuh dengan cara membangun bangunan pengendali sedimen atau bangunan sabo dam di sepanjang aliran sungai. Sabo dam dibangun dengan tujuan mengurangi besarnya daya rusak aliran banjir lahar hujan dengan cara menahan laju aliran. Selain itu untuk menghindari terjadinya korban ketika terjadi banjir lahar hujan, maka telah diupayakan peningkatan kewaspadaan aparat dan masyarakat di sekitar lembah dan sungai yang berpotensi dilewati lahar hujan. c. Bahaya Tanah Longsor Terjadinya bahaya longsor di wilayah Kabupaten Sleman disebabkan oleh jenis tanah, batuan dan kemiringannya. Sebagai contoh adalah wilayah Sengir di Kecamatan Prambanan di mana kemiringan tanahnya lebih dari 45º. Daerah berjenis tanah pasir dengan kemiringan 45º juga memilki resiko bahaya longsor yang tinggi. Tanah longsor sering terjadi pada waktu hujan terjadi dengan curah yang tinggi dan durasi waktu yang lama. Wilayah-wilayah yang memiliki resiko bahaya tanah longsor di Kabupaten Sleman diantaranya di Kecamatan Prambanan, Moyudan, Ngemplak, Pakem, Cangkringan dan sebagian wilayah Kecamatan Minggir dan Seyegan. 472
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
d. Bahaya angin kencang dan kekeringan Terdapat 10 kecamatan yang rawan bencana angin kencang di Kabupaten Sleman yakni Kecamatan Prambanan, Kalasan, Depok, Berbah, Mlati, Turi, Tempel, Seyegan, Moyudan dan Godean. Resiko kekeringan di wilayah Kabupaten Sleman juga dihadapi oleh masyarakat yang bermukim di wilayah dengan ketersediaan air sangat rendah dan muka air tanah yang sangat dalam. Wilayah yang memiliki resiko bahaya kekeringan adalah Desa Gayamharjo, Prambanan dan sebagian wilayah Kecamatan Gamping. e. Gempa Bumi Berdasarkan peta mikrozonasi gempa yang dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Sleman, daerah yang memiliki amplifikasi tanah tinggi berada di wilayah Kecamatan Berbah, Kalasan dan Prambanan. Hal ini terjadi karena kawasan tersebut berada yang berada di jalur patahan aktif Cesar Opak. Kawasan dengan amplifikasi tinggi dan sangat tinggi terdapat di Desa Purwomartani, Tirtomartani dan Tamanmartani Kecamatan Kalasan, Desa Kalitirto, Tegaltirto dan Sendangtirto Kecamatan Berbah dan di Desa Bokoharjo, Desa Sumberharjo dan Wukirharjo Kecamatan Prambanan. Jenis batuan yang ada di wilayah Kabupaten Sleman yang terdiri dari lapisan batuan sedimen hasil erupsi Merapi menyebabkan bertambahnya efek getaran gempa sehingga dapat dirasakan di seluruh wilayah Sleman. f.
Penyelenggaraan Ketentraman dan Ketertiban Umum 1. Gangguan yang Terjadi Gangguan yang disebabkan oleh konflik berbasis SARA, anarkisme dan separatisme tidak terjadi di wilayah Kabupaten Sleman. Namun demikian tercatat angka kejahatan pada tahun 2010 sebanyak 421 kasus meliputi pencurian dan perampasan, penipuan, pembunuhan, penganiayaan, penggelapan,
pemerasan,
perjudian,
perkosaan,
penemuan
mayat,
lakalantas dan unjuk rasa. Hal demikian menunjukkan bahwa secara umum
473
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
penyelenggaraan keamanan ketertiban di wilayah Kabupaten Sleman pada tahun 2011 berjalan dengan baik. 2. SKPD yang Menangani Ketentraman dan Ketertiban Umum SKPD yang menangani penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum adalah Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana serta Satuan Polisi Pamong Praja. SKPD dibentuk dengan Perda Nomor 9 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Sleman dan Peraturan Bupati Sleman Nomor 36 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Badan Kesatuan
Bangsa,
Perlindungan
Masyarakat
dan
Penanggulangan
Bencana Kabupaten Sleman, dan Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Satuan Polisi Pamog Praja. Badan Kesatuan Bangsa, Perlindungan Masyarakat dan Penanggulangan Bencana
Kabupaten
Sleman
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri, perlindungan masyarakat, penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran. Dalam penyelenggaraan tugas tersebut Badan Kesatuan
Bangsa,
Perlindungan
Masyarakat
dan
Penanggulangan
Bencana Klabupaten Sleman Mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis bidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri,
perlindungan
masyarakat,
penanggulangan
bencana
dan
penanganan kebakaran. b. Pelaksanaan tugas bidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri, perlindungan masyrakat, penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran. c. Penyelenggaraan pelayanan bidang kesatuan bangsa, politik dalam negeri,
perlindungan
masyarakat,
penanggulangan
bencana
dan
penanganan kebakaran. d. Pembinaan kesatuan bangsa, politik dalam negeri, perlindungan masyarakat, penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran. e. Pengoodinasian kesatuan bangsa, politik dalam negeri, perlindungan masyarakat, penanggulangan bencana dan penanganan kebakaran. 474
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
f. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. Satuan
Polisi
Pamong
Praja
mempunyai
tugas
melaksanakan
penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang ketentraman, ketertiban umum, dan penegakan peraturan perundang-undangan. Satuan Polisi Pamong Praja menyelenggarakan fungsi: a. Perumusan kebijakan teknis bidang ketentraman, ketertiban umum, dan penegakan peraturan perundang-undangan; b. Pelaksanaan tugas ketentraman, ketertiban umum, dan
penegakan
peraturan perundang-undangan; c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang ketentraman, ketertiban umum, dan penegakan peraturan perundang-undangan; d. Pengoordinasian penyelenggaraan ketentraman, ketertiban umum, dan penegakan peraturan perundang-undangan; e. Pembinaan ketentraman, ketertiban umum, dan penegakan peraturan perundang-undangan; f.
Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3. Jumlah Pegawai, Kualifikasi Pendidikan, Pangkat dan Golongan Sumberdaya penyelenggara Ketentraman dan ketertiban Umum adalah: Tabel 5.9. SDM Penyelenggara Ketentraman dan Ketertiban Umum Jumlah SDM (orang) Jenis Pendidikan Jumlah SD SMP 5 SMA 118 Sarjana Muda/D3 4 Strata 1 37 Strata 2 9 Jumlah 173 Sumber: Bakesbanglinmas dan PB dan Satpol PP No. 1 2 3 4 5 6
No 1. 2. 3. 4.
Golongan I II III IV Jumlah
Jumlah 2 88 75 8 173
4. Sumber dan Jumlah Anggaran Alokasi
anggaran
yang
disediakan
APBD
untuk
penyelenggaraan
Ketentraman dan Ketertiban Umum sebesar Rp 2.039.697.700,00 Dalam pelaksanaannya anggaran tersebut terealisasi sebesar Rp2.011.159,00 atau sebesar 98,60% . 475
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
5. Penanggulangan dan Kendalanya Dalam rangka menanggulangi gangguan ketentraman dan ketertiban, maka disusun program kegiatan sebagai berikut: a. Program Peningkatan Kesiapsiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran dengan kegiatan: 1) Pendidikan dan Pelatihan Pertolongan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran. 2) Penyuluhan Pencegahan Bahaya Kebakaran. a) Penyuluhan dan pelatihan PBK b) Kesamaptaan petugas Damkar 3) Pencegahan dan Pengendalian bahaya kebakaran a) Pemeriksaan peralatan PBK di Instansi Pemerintah /Swasta dan pemeriksaan sarana prasarana Perlindungan Bangunan Instansi Pemerintah/ Swasta. b) Pengadaan sarana prasarana pemadam kebakaran 4) Peningkatan pelayanan penanggulangan bahaya kebakaran a) Posko Siaga PBK b) Operasional pemadam kebakaran dan pengamanan c) Kesiapsiagaan PBK b. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan kegiatan: 1) Bimtek, workshop, seminar, lokakarya berupa Operasional Korsik Pemda 2) Pengelolaan Kepegawaian c. Program Pemeliharaan Kantramtibmas
dan Pencegahan Tindak
Kriminal dengan kegiatan: 1) Peningkatan
Kapasitas
Aparat
dalam
rangka
pelaksanaan
Siskamswakarsa a) Pembinaan Linmas tingkat kabupaten b) Pembinaan Linmas tingkat kecamatan c) Optimalisasi Rupusdalkom d) Pembentukan dan Pembinaan Tim SAR Air 2) Operasional Linmas dan Kesiapsiagaan Linmas a) Operasional Linmas dan Kesiapsiagaan Linmas 476
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
b) Operasional Linmas di 17 Kecamatan c) Pengerahan Linmas d) Karya Bhakti Linmas dalam mendukung kegiatan TMMD e) Fasilitasi dan koordinasi Kasatgas Desa dan kasi Trantib Kecamatan f) Implementasi Wasbang ( Upacara Bendera) g) Belanja Modal d. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan Peningkatan toleransi dan kerukunan dalam kehidupan beragamayang diwujudkan dalam Forum kerukunan umat beragama. e. Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan dengan kegiatan: 1) Pembinaan Wasbang dan Pemantapan Ideologi Negara 2) Peningkatan Pemahaman Wawasan Kebangsaan a) Forkom wawasan Kebangsaan bagi Generasi Muda antar Etnis dan Suku b) Deteksi Dini dan Cegah Intellijen c) Monitoring/pengawasan dan Update Data bekas Anggota OT 3) Pemantauan dan pendataan WNA/WNI keturunan, NGO (LSM) dan Lembaga Asing f.
Program Pendidikan Politik Masyarakat dengan kegiatan: 1) Penyuluhan kepada masyarakat a) Sosialisasi pemahaman Kehidupan Demokrasi dan HAM b) Peningkatan peran serta Organisasi Kemasyarakatan c) Peningkatan Partisipasi Perempuan dalam Politik 2) Koordinasi Forum-forum diskusi Politik dengan kegiatan Verifikasi Bantuan Keuangan kepada Partai Politik 3) Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) 4) Tim koordinasi Kelancaran pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah 5) Forum Komunikasi Antar Partai ( FKAP)
477
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Tahun Anggaran 2011
g. Program Pembinaan dan Fasilitasi Ketertiban Masyarakat dengan kegiatan: 1) Pembinaan dan fasilitasi ketertiban masyarakat 2) Pengawasan dan pengendalian keamanan h. Program Penegakan Hukum dengan kegiatan: 1) Operasional PPNS terhadap pelanggaran Perda 2) Operasi penertiban 5. Keikutsertaan aparat keamanan dalam penanganan Dalam upaya meningkatkan ketentraman dan ketertiban, koordinasi dan pelibatan
instansi
terkait
selalu
diilakukan,
sehingga
penanganan
permasalahan ketentraman dan ketertiban dapat dilaksanakan secara optimal. Aparat yang terlibat meliputi: Kepolisian, TNI, PPNS, Polisi Pamong Praja dan aparat instansi terkait.
478