26
BAB V PERENCANAAN LANSKAP ANCOL ECOPARK 5.1
Konsep Pengembangan Ancol Ecopark Hingga saat ini Ancol Ecopark masih terus mengalami pengembangan
dalam proses pembangunannya. Dalam pembentukan konsep awal, pihak PT.Pembangunan Jaya Ancol dibantu oleh pihak konsultan lanskap PT.AECOM yang berasal dari Singapura. Konsultan lanskap sendiri adalah pengembang swasta yang memiliki tanggung jawab moral dalam hal penyediaan ruang dan fasilitas rekreasi dalam kota (Gold, 1980). Perencana kota dan arsitek lanskap berperan penting dalam kegiatan preservasi, perencanaan ruang terbuka, pembangunan fasilitas rekreasi, dan program sosial sebagai pelayanan kebutuhan rekreasi bagi manusia. Penciptaan konsep pada Ancol Ecopark ini bertujuan untuk menambah pengalaman rekreasi yang baru bagi para pengunjungnya. Gambar desain lanskap per area dari PT.AECOM dapat dilihat pada lampiran, untuk desain lanskap keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran 5, sedangkan desain lanskap Area Eco Art pada Lampiran 6, desain lanskap Area Eco Care pada Lampiran 7, desain lanskap Area Eco Nature pada Lampiran 8, dan desain lanskap Area Eco Energy pada Lampiran 9. Dari konsep dan pengembangan desain yang diberikan oleh PT.AECOM pihak Departemen Perencanaan Rekreasi dan Resort, Taman Impian Jaya Ancol pun melakukan beberapa penyesuaian desain dengan beberapa alasan sehingga akhirnya dihasilkan sebuah rencana lanskap akhir berupa gambar final yang nantinya digunakan sebagai panduan dalam proses pembangunannya. Tujuan dari konsep rencana ini adalah untuk memberikan inovasi baru bagi Taman Impian Jaya Ancol agar dapat terus menjadi kawasan tujuan rekreasi utama di Indonesia dan mencapai keberhasilan dari segi desain kawasan dan keunggulan komersial. Penciptaan konsep Ancol Ecopark ini mengambil referensi dari beberapa kawasan rekreasi di dunia salah satunya adalah Sentosa Island dan Jurong Bird Park di Singapura. Desain penanaman lanskap Ancol Ecopark dapat dilihat pada Lampiran 10. Konsep awal pembuatan Ancol Ecopark ini dilakukan oleh pihak konsultan lanskap PT.AECOM dengan mengacu pada tujuan dari
27
pengelola Taman Impian Jaya Ancol yang bertindak sebagai klien. Dari tujuan yang diinginkan tersebut, PT.AECOM berusaha menerjemahkannya kedalam bentuk spasial dengan desain yang bertujuan menciptakan kawasan rekreasi yang berbasis lingkungan. Secara keseluruhan perencanaan konsep desain kawasan Ancol Ecopark dibuat oleh pihak konsultan PT.AECOM, Singapura yang mengikuti kehendak pengelola Taman Impian Jaya Ancol sebagai klien. Selain proses desain, terjadi perubahan desain, baik karena penyesuaian tapak maupun untuk menyesuaikan keinginan klien. Baik pihak klien maupun konsultan terus melakukan perkembangan ide, hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas perencanaan dari kawasan Ancol Ecopark itu sendiri. Perkembangan ide, rapat koordinasi, penyesuaian lapang, pencarian referensi dari kawasan rekreasi lain terus dilakukan untuk mendapatkan inovasiinovasi kreatif baru yang memperbaiki kualitas desain kawasan Ancol Ecopark. Saat ini tahap desain dari PT. AECOM telah berakhir, konsep desain yang diberikan kepada pihak pengelola Taman Impian Jaya Ancol sudah mencapai tahap final, sehingga perubahan dan penyesuaian desain sudah menjadi tanggung jawab pihak Departemen Perencanaan Rekreasi dan Resort, Taman Impian Jaya Ancol dan pengelola Ancol Ecopark sendiri. Berbagai program
atraksi utama direncanakan untuk dihadirkan pada
kawasan Ancol Ecopark ini. Keberadaan penghijauan yang baik di suatu areal bermain tidak hanya bersifat sebagai material struktur saja, tetapi juga dipakai sebagai media pengetahuan (Marcus dan Francis, 1998). Dari segi konsep ruang Ancol Ecopark dibagi menjadi 4 area, yaitu Eco Art, Eco Care, Eco Nature, dan Eco Energy. Setiap area memiliki konsep memiliki program rekreasi masing-masing dan konsep desain yang berbeda.
5.1.1 Area Eco Art Area Eco Art adalah sebuah galeri ruang terbuka yang menampilkan kesenian berupa (sculpture) seni lingkungan, pemainan komposisi pada desain penanaman dan open space area yang multifungsi. Area Eco Art merupakan suatu area yang menawarkan perpaduan antara atraksi seni yang tetap berinteraksi
28
dengan sumber daya alam. Pedoman desain pada area Eco Art adalah menciptakan kenyamanan, minimalis dengan penggunaan bahan modern. Konsep utama pada area ini adalah Garden Art yang merupakan sebuah taman yang menonjolkan unsur warna, bentukan, tekstur dan patung (sculpture). Dengan menciptakan bentukan pada vegetasi (topiary), permainan bentuk dan warna yang tidak biasa pada elemen yang tedapat di area tersebut, penciptaan suatu nilai seni dari sumber daya alam yang ada. Konsep desain penanaman pada area ini menitik beratkan pada unsur bentuk dan warna. Konsep desain Eco Art oleh PT.AECOM dapat dilihat pada Gambar 5. Dengan desain yang relatif detail, maka pihak pengelola harus melakukan pemeliharaan yang intensif pada area ini. baik dari segi frekuensi pemeliharaan maupun standar baku pemeliharaan yang harus dilakukan oleh kontraktor pemeliharaan. Desain penanaman lanskap Area Eco Art dapat dilihat pada Lampiran 11.
(Sumber: PT.AECOM, 2011)
Gambar 5 Konsep Desain Area Eco Art
29
5.1.2 Area Eco Care Area Eco Care memiliki kegiatan rekreasi alam yang fokus utamanya adalah interaksi dengan vegetasi dan satwa. Di area ini terdapat penangkaran rusa, angsa, dan burung pelikan. Selain itu juga terdapat bagian yang nantinya akan dikhususkan untuk penangkaran satwa oleh WWF. Area Eco Care memiliki konsep utama berupa keseimbangan tanaman dan hewan yang menonjolkan keanekaragaman hayati lokal. Menjadi tempat persinggahan bagi burung asli dan migran. Memiliki sumber daya tanaman yang digunakan sebagai habitat hidup hewan. Untuk konsep desain penanamannya adalah berkarakter hutan alami, menggunakan tanaman asli lokal, dan penanamannya secara berkelompok. Konsep desain area Eco Care oleh PT.AECOM dapat dilihat pada Gambar 6. Pada area Eco Care ditunjukkan bagaimana perlakuan manusia terhadap lingkungan sekitarnya merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menjaga dan melestarikan keseimbangan dan kesehatan habitat makhluk hidup lain yang ada. Pembentukan vegetasi dengan karakter hutan hujan yang memiliki kesan alami. Selain itu juga terdapat pulau-pulau kecil yang berfungsi sebagai habitat hewan yang dipelihara. Desain penanaman lanskap Area Eco Care dapat dilihat pada Lampiran 12.
(Sumber: PT.AECOM, 2011)
Gambar 6 Konsep Desain Area Eco Care
30
5.1.3 Area Eco Nature Area Eco Nature menampilkan siklus hidup tanaman; dari pembungaan, penyerbukan, kemudian menjadi buah dan biji. Dari buah yang hidup dan bunga warna-warni yang unik, tanaman akan dipilih sehingga selalu ada sesuatu yang luar biasa untuk dilihat. Area ini memiliki program utama berupa Learning Farm, dimana pengunjung dapat belajar bercocok tanam dan mengetahui dan berperan aktif dalam proses pembuatan pupuk kompos. Pada area Eco Nature konsep utamanya terletak pada tanaman buahbuahan dan bunga-bungaan yang mengagumkan. Permainan warna pada jenis tanaman yang digunakan menjadi salah satu bagian yang menarik pada area ini. pemilihan tanaman buah-buahan bertujuan untuk menarik perhatian serangga dan burung liar yang dapat menambah kesan alami pada area ini. Sehingga salah satu hal yang menarik pada area ini adalah bunyi kicauan berbagai burung liar. Menurut Setiawan et al. (2006), sebagai komponen habitat burung, pohon dapat berfungsi sebagai cover (tempat berlindung dari cuaca dan predator, bersarang, bermain beristirahat, dan mengasuh anak). Selain menyediakan bagian-bagian pohon (daun, bunga, dan buah) suatu pohon dapat berfungsi sebagai habitat (atau niche habitat) berbagai jenis organisme lain yang merupakan makanan tersedia bagi burung. Dengan makin banyak jenis pohon berarti akan tercipta banyak relung ekologi yang memungkinkan berbagai jenis burung dapat hidup secara bersama. Oleh karena itu, untuk meningkatkan keanekaragaman jenis burung di areal perkotaan, perlu dilakukan penganekaragaman jenis pohon, terutama dengan pohon bebuahan. Konsep desain area Eco Nature oleh PT.AECOM dapat dilihat pada Gambar 7. Pada konsep desain penanamannya, vegetasi utama yang ditunjukan adalah tanaman berbunga, tanaman berbuah dan hamparan bunga sebagai ground cover. Dengan meningkatnya jenis tanaman yang ditanam, diharapkan dapat meningkatkan jenis burung atau serangga hias lainnya yang dapat meningkatkan keindahan alami yang ada di Area Eco Nature. Rencana lanskap Area Eco Nature dapat dilihat pada Lampiran 13.
31
(Sumber: PT.AECOM, 2011)
Gambar 7 Konsep Desain Area Eco Nature
5.1.4 Area Eco Energy Program utama pada area Eco Energy adalah atraksi Fantastique. Pada bangunan Fantastique terdapat tribun untuk menyaksikan pertunjukan spektakuler yang diadakan pada malam hari, fasilitas penjualan makanan, dan adanya atraksi wisata yang terdapat pada plaza utama yang menjadi ruang sirkulasi utama menuju Fantastique yang bisa dimanfaatkan untuk berkumpulnya pengunjung saat sebelum dan sesudah pertunjukan pada Fantastique. Hal utama yang ditampilkan dalam area ini adalah unsur teknologi. Pedoman utama pada area ini adalah karakter desain untuk zona Eco Energy adalah kontemporer pedesaan. Kontemporer karena zona berdekatan dan juga menjembatani tepi perkotaan, pedesaan karena adanya padang rumput dan tanaman, dan komodo menjadi maskot utama pada Fantastique plaza. Konsep desain area Eco Energy oleh PT.AECOM dapat dilihat pada Gambar 8. Pada strategi penanamannya, digunakan tanaman yang dapat digunakan pada generasi energi biomassa sebagai konversi untuk biofuel, untuk menciptakan
32
efek visual dan latar pada area Fantastique, diciptakan sebagai edge (pembatas) dari area Fantastique dan berfungsi untuk sedikit menonjolkan bangunan Fantastique. Konsep desain penanamannya adalah dengan disusun secara grid dan ditanam secara masal. Rencana lanskap Area Eco Energy dapat dilihat pada Lampiran 14.
(Sumber: PT.AECOM, 2011) Gambar 8 Konsep Desain Area Eco Energy
5.2
Konsep Sirkulasi dan Aksesibilitas pada Kawasan Ancol Ecopark Sirkulasi dan aksesibilitas merupakan suatu peranan penting pada sebuah
lanskap. Pola sirkulasi juga menetukan cara seseorang dalam menikmati sebuah lanskap. Pola sirkulasi pada Area Ancol Ecopark digolongkan dalam tiga jenis sirkulasi yaitu sirkulasi untuk pedestrian, sirkulasi untuk sepeda dan sirkulasi air untuk perahu. Seluruh konsep sirkulasi ini dibuat berdasarkan konsep desain dari konsultan lanskap PT.AECOM dengan beberapa revisi desain untuk penyesuaian tapak. Secara umum, pola sirkulasi pada kawasan Ancol Ecopark dibuat dengan pola desain organik, hal ini ditujukan untuk meningkatkan keindahan dan kenyamanan bagi pengunjung. Dengan pola desain organik juga dapat memberikan kesan santai dan alami (Gambar 9).
33
(Sumber: PT.AECOM, 2011) Gambar 9 Konsep Sirkulasi Kawasan Ancol Ecopark
Selain sirkulasi, adanya aksesibilitas berupa akses masuk kawasan Ancol Ecopark juga merupakan hal penting yang harus diperhitungkan oleh pihak perencana. Selain memberikan kemudahan akses masuk, pintu masuk juga juga mempengaruhi tingkat keamanan kawasan, semakin banyak pintu masuk maka pola keamanannya pun harus semakin ditingkatkan. Ancol Ecopark sendiri nantinya akan memiliki 7 akses pintu masuk, yang terdiri dari 4 pintu masuk utama, 3 pintu masuk cadangan. 4 pintu masuk utama tersebut antara lain pintu masuk dari arah Pasar Seni, pintu masuk dari area parkir utama Ancol Ecopark, pintu masuk Fantastique Show di area Eco Energy, dan yang terakhir adalah pintu masuk pada area Eco Care yang terletak dekat Dunia Fantasi (Gambar 10). Pada masing-masing pintu masuk ini nantinya akan terdapat ticket box masing-masing.
34
(Sumber: PT.AECOM, 2011) Gambar 10 Konsep Aksesibilitas Pada Kawasan Ancol Ecopark
Keseluruhan konsep desain sirkulasi dan aksesibilitas dibuat oleh pihak konsultan lanskap PT.AECOM. Namun untuk penyempurnaan desain pihak Departemen Perencanaan Rekreasi dan Resort, Taman Impian Jaya Ancol melakukan beberapa perubahan desain. Hal ini tejadi karena adanya beberapa alasan, misalnya adanya galian listrik bawah tanah atau pipa drainase yang membuat area tersebut tidak bisa dibuat sebagai jalur sirkulasi. Untuk jalur sirkulasi sepeda, pola desainnya dibuat dengan variasi ketinggian 0-50cm, hal ini dilakukan guna kepentingan estetika dan kenyamanan pengunjung bersepeda. Kawasan Ancol Ecopark memang tidak dirancang untuk dimasuki kendaraan berat seperti mobil atau motor kedalam areanya, pihak pengelola berharap pengunjung yang datang ke Ancol Ecopark mau berjalanan kaki atau bersepeda agar kesan ramah lingkungan lebih tercipta. Sedangkan untuk sirkulasi di air menggunakan kapal yang didesain dengan bentuk unik, dengan kapal tersebut pengunjunga dapat berkeliling kanal serta mengunjungi pulau yang berada di tengah kawasan Ancol Ecopark, seperti pulau penangkaran rusa (deer island) yang aksesnya hanya bisa dicapai menggunakan kapal.