89
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
Dalam upaya menarik kesimpulan dan mengambil keputusan, diperlukan asumsi-asumsi dan perkiraan-perkiraan. Secara umum hipotesis statistik merupakan pernyataan mengenai distribusi probabilitas populasi. Hipotesis ini perlu diuji untuk kemudian diterima atau ditolak. Dari sebuah asumsi tentang lebih tingginya Angka Kebutuhan Hidup Minimum (AKHM) pekerja dibandingkan Upah Minimum Propinsi (UMP) DKI Jakarta tahun 2007, penulis melakukan pengumpulan dan pengolahan data dengan hasil yang dicapai sebagai berikut :
1.
Jumlah sample (n)
= 97 orang
2.
Rata-rata angka kebutuhan hidup minimum (X)
3.
Deviasi standart (σ) belum diketahui, maka perlu dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus σ = S =
(
1 n ∑ Xi − X n i =1
= Rp. 1.188.246,54
)
2
90
Tabel 5.1
∑ (Xi n
)
2
− X
i =1
n X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 X18 X19 X20 X21 X22 X23 X24 X25 X26 X27 X28 X29 X30 X31 X32 X33 X34 X35 X36 X37 X38
Nilai Rupiah 1.005.000 1.532.000 2.080.000 937.000 1.134.000 1.436.000 984.000 1.182.000 840.000 990.000 1.207.000 1.629.000 915.000 1.533.000 780.000 1.464.000 909.000 1.047.000 1.035.000 1.175.000 924.000 897.000 1.655.000 1.156.000 1.316.000 1.240.000 1.166.000 1.246.000 999.000 1.469.000 940.000 998.000 882.000 940.000 1.311.000 1.318.000 1.014.000 1.192.000
Xi − X -183.246,54 343.753,46 891.753,46 -251.246,54 -54.246,54 247.753,46 -204.246,54 -6.246,54 -348.246,54 -198.246,54 18.753,46 440.753,46 -273.246,54 344.753,46 -408.246,54 275.753,46 -279.246,54 -141.246,54 -153.246,54 -13.246,54 -264.246,54 -291.246,54 466.753,46 -32.246,54 127.753,46 51.753,46 -22.246,54 57.753,46 -189.246,54 280.753,46 -248.246,54 -190.246,54 -306.246,54 -248.246,54 122.753,46 129.753,46 -174.246,54 3.753,46
2
Xi − X 33.579.294.421,97 118.166.441.261,97 795.224.233.421,97 63.124.823.861,97 2.942.687.101,97 61.381.776.941,97 41.716.649.101,97 39.019.261,97 121.275.652.621,97 39.301.690.621,97 351.692.261,97 194.263.612.501,97 74.663.671.621,97 118.854.948.181,97 166.665.237.421,97 76.039.970.701,97 77.978.630.101,97 19.950.585.061,97 23.484.502.021,97 175.470.821,97 69.826.233.901,97 84.824.547.061,97 217.858.792.421,97 1.039.839.341,97 16.320.946.541,97 2.678.420.621,97 494.908.541,97 3.335.462.141,97 35.814.252.901,97 78.822.505.301,97 61.626.344.621,97 36.193.745.981,97 93.786.943.261,97 61.626.344.621,97 15.068.411.941,97 16.835.960.381,97 30.361.856.701,97 14.088.461,97
91
n X39 X40 X41 X42 X43 X44 X45 X46 X47 X48 X49 X50 X51 X52 X53 X54 X55 X56 X57 X58 X59 X60 X61 X62 X63 X64 X65 X66 X67 X68 X69 X70 X71 X72 X73 X74 X75 X76
Nilai Rupiah 1.065.000 1.105.000 1.510.000 1.285.000 1.186.000 982.000 843.000 1.062.000 1.020.000 987.000 1.164.000 1.390.000 1.632.000 1.107.000 1.135.000 740.000 1.444.000 1.257.000 1.036.000 985.000 1.132.000 895.000 1.378.000 1.045.000 1.276.000 1.266.000 1.012.000 2.120.000 1.018.000 1.015.000 1.486.000 840.000 1.270.000 1.195.000 960.000 1.361.000 1.650.000 1.394.000
Xi
− X
-123.246,54 -83.246,54 321.753,46 96.753,46 -2.246,54 -206.246,54 -345.246,54 -126.246,54 -168.246,54 -201.246,54 -24.246,54 201.753,46 443.753,46 -81.246,54 -53.246,54 -448.246,54 255.753,46 68.753,46 -152.246,54 -203.246,54 -56.246,54 -293.246,54 189.753,46 -143.246,54 87.753,46 77.753,46 -176.246,54 931.753,46 -170.246,54 -173.246,54 297.753,46 -348.246,54 81.753,46 6.753,46 -228.246,54 172.753,46 461.753,46 205.753,46
2
Xi − X 15.189.709.621,97 6.929.986.421,97 103.525.289.021,97 9.361.232.021,97 5.046.941,97 42.537.635.261,97 119.195.173.381,97 15.938.188.861,97 28.306.898.221,97 40.500.169.861,97 587.894.701,97 40.704.458.621,97 196.917.133.261,97 6.601.000.261,97 2.835.194.021,97 200.924.960.621,97 65.409.832.301,97 4.727.038.261,97 23.179.008.941,97 41.309.156.021,97 3.163.673.261,97 85.993.533.221,97 36.006.375.581,97 20.519.571.221,97 7.700.669.741,97 6.045.600.541,97 31.062.842.861,97 868.164.510.221,97 28.983.884.381,97 30.014.363.621,97 88.657.122.941,97 121.275.652.621,97 6.683.628.221,97 45.609.221,97 52.096.483.021,97 29.843.757.941,97 213.216.257.821,97 42.334.486.301,97
92
n X77 X78 X79 X80 X81 X82 X83 X84 X85 X86 X87 X88 X89 X90 X91 X92 X93 X94 X95 X96 X97
Xi − X -76.246,54 -276.246,54 -227.246,54 428.753,46 -176.246,54 753,46 200.753,46 -14.246,54 861.753,46 -62.246,54 -24.246,54 217.753,46 -280.246,54 476.753,46 -299.246,54 831.753,46 -74.246,54 -178.246,54 231.753,46 18.753,46 126.753,46
Nilai Rupiah 1.112.000 912.000 961.000 1.617.000 1.012.000 1.189.000 1.389.000 1.174.000 2.050.000 1.126.000 1.164.000 1.406.000 908.000 1.665.000 889.000 2.020.000 1.114.000 1.010.000 1.420.000 1.207.000 1.315.000
Jumlah ( Σ )
σ =S=
S=
(
1 n ∑ Xi − X n i =1
)
2
1 7.870.472.346.931,25 97
S = 81.138.890.174,55 S = 284 .848,89
2
Xi − X 5.813.534.861,97 76.312.150.861,97 51.640.989.941,97 183.829.529.461,97 31.062.842.861,97 567.701,97 40.301.951.701,97 202.963.901,97 742.619.025.821,97 3.874.631.741,97 587.894.701,97 47.416.569.341,97 78.538.123.181,97 227.293.861.621,97 89.548.491.701,97 691.813.818.221,97 5.512.548.701,97 31.771.829.021,97 53.709.666.221,97 351.692.261,97 16.066.439.621,97
7.870.472.346.931,25
93
5.1
PERUMUSAN Pengujian hipotesis menggunakan Uji Dua Arah (Two Tail Test) yaitu uji
hipotesis yang menolak hipotesis nol jika hipotesis sample secara signifikan lebih tinggi atau lebih rendah dari pada nilai parameter populasi yang diasumsikan. Pengujian hipotesis juga dilakukan dengan Chi Kuadrat (χ2) yaitu teknik pengujian hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas, data berbentuk nominal dan sampelnya besar. Dalam hal ini hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya masing-masing adalah : ∗
H0 : μ = 900.560
(Upah
Minimum
Propinsi/
UMP,
mencukupi
kebutuhan hidup minimum pekerja dalam satu bulan) ∗
H1 : μ ≠ 900.560
(Upah Minimum Propinsi/ UMP, tidak mencukupi
kebutuhan hidup minimum pekerja dalam satu bulan)
1.
Uji Dua Arah (Two Tail Test)
Dengan uji dua arah ini maka terdapat dua arah penolakan. Karena hipotesis nol akan ditolak jika nilai sampelnya terlalu tinggi atau terlalu rendah, maka jumlah total resiko kesalahan dalam menolak hipotesisi nol (disebut juga dengan tingkat kepentingan) sebesar α akan didistribusikan secara sama pada kedua arah kurva distribusi, jadi luas pada setiap daerah penolakan adalah α / 2. Nilai sample lebih dari 30 (n > 30) maka menggunakan Tabel Distribusi Normal Standart (Tabel Z). Batas-batas daerah penolakan ditentukan dengan nilai Z yang bersesuaian dengan probabilitas α / 2 (ujung kiri) dan 1- α / 2 (ujung kanan).
94
Dalam uji hipotesis ini, batas penolakan dinyatakan dengan notasi Zα yang menyatakan nilai numerik pada sumbu Z dimana luas daerah di bawah kurva normal standart kanan Zα adalah α.
2.
Chi Kuadrat (χ2)
Untuk dapat membuat keputusan tentang hipotesis yang diajukan, diterima ataukah ditolak, maka harga Chi Kuadrat hasil perhitungan perlu dibandingkan dengan Chi Kuadrat tabel dengan derajat kebebasan dan taraf kesalahan tertentu. Dalam hal ini berlaku ketentuan, bila Chi Kuadrat hitung lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel, maka H0 diterima, apabila Chi Kuadrat hitung lebih besar atau sama dengan Chi Kuadrat tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
5.2
PENGUJIAN HIPOTESIS 5.2.1
Uji Dua Arah (Two Tail Test) Dalam pengujian hipotesis dilakukan dengan mengikuti prosedur
umum yang terdiri dari tujuh langkah, yaitu : 1.
Hipotesis nol dan hipotesis alternatif a.
H0 : μ = 900.560
(Angka Kebutuhan Hidup Minimum
pekerja dalam satu bulan sesuai dengan Upah Minimum Propinsi/ UMP) b.
H1 : μ ≠ 900.560
(Angka Kebutuhan Hidup Minimum
pekerja dalam satu bulan tidak sesuai dengan Upah Minimum Propinsi/ UMP)
95
2.
Tingkat kesalahan/ Taraf Nyata (α = 0.05)
3.
Distribusi pengujian n = 97 > 30 (menggunakan tabel nilai-nilai dalam distribusi)
4.
Definisi daerah-daerah penolakan (kritis) Batas-batas daerah penolakan dua ujung : Derajat kebebasan (dk) = n – 1 = 97 – 1 = 96 Tingkat kesalahan α = 0.05 Dari tabel nilai-nilai dalam distribusi didapatkan Z = ± 1.987
5.
Aturan keputusan Tolak H0 dan terima H1, jika hasil pengujian Z < - 1.987 atau Z > + 1.987 dan terima H0 jika tidak demikian.
6.
Perhitungan X
= Nilai rata-rata sample (hasil penyelidikan/ pengamatan)
μ0
= Nilai hipotesis
n
= Banyaknya elemen sample
σ
= Simpangan baku
Z
0
=
Z
0
=
Z
0
=
Z
0
=
X − μ0
σ/ n
=
(X − μ ) 0
n
σ
(1.188.246,54 − 900.560) 284.848,89
(287.686,54)9,849 284.848,89 2.833.424,732 284.848,89
97
96
Z 7.
0
= 9.947
Pengambilan keputusan Karena Z = 9.947 berada di daerah penolakan, dengan kata lain Z tidak berada diantara ± 1.987, maka hipotesis nol (H0) ditolak. Berarti menerima H1, artinya Upah Minimum Propinsi/ UMP, tidak mencukupi kebutuhan hidup minimum pekerja dalam satu bulan. Hal ini diperlihatkan pada gambar 5.1
Gambar 5.1 Uji Dua Arah
5.2.2
Chi Kuadrat (χ2) 1.
Hipotesis nol dan hipotesis alternatif : a.
H0 : μ1 = μ2 = μ3
(Angka Kebutuhan Hidup Minimum
pekerja dengan upah < UMP, = UMP, dan > UMP dalam satu bulan sama)
97
H1 : μ1 ≠ μ2 ≠ μ3
b.
(Angka Kebutuhan Hidup Minimum
pekerja dengan upah < UMP, = UMP, dan > UMP dalam satu bulan tidak sama) 2.
Tingkat kesalahan/ Taraf Nyata (α = 0.05)
Untuk menguji hipotesis, maka data hasil pengamatan perlu disusun ke dalam tabel berikut ini :
Tabel 5.2 Chi Kuadrat (χ2)
Angka Kebutuhan Hidup Minimum (AKHM)
f0
fh
(f0-fh)2
f0-fh
< UMP
998.333,33
1.188.246,54
(189.913)
= UMP
1.217.433,33
1.188.246,54
> UMP
1.348.972,97
Jumlah
3.564.739,64
36.067.026.066
30.353
29.187
851.868.905
717
1.188.246,54
160.726
25.832.986.256
21.740
3.564.739,64
0
62.751.881.228
52.810
χ2
= Chi Kuadrat
f0
= Frekuensi yang diobservasi
fh
= Frekuensi yang diharapkan
n
( f 0 − fh )2
i =1
fh
χ2 = ∑
(f0-fh)2/fh
χ2 = 52.810 Dari hasil perhitungan diperoleh harga Chi Kuadrat (χ2) = 52.810
98
Karena dalam penelitian ini terdiri dari 3 kelompok pekerja (upah < UMP, upah = UMP, upah > UMP) dan jumlah f0 sama dengan jumlah fh, maka derajat kebebasannya (dk) adalah 3-1 = 2. Taraf kesalahan 1% (0.05) sehingga dari Tabel Nilai Kritik Sebaran Chi Kuadrat (Ronald E. Walpole) dapat diperoleh harga Chi Kuadrat = 5.991. Karena harga Chi Kuadrat hasil perhitungan lebih besar dari harga Chi Kuadrat tabel (52.810 > 5.991) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Yang berarti bahwa memang ada perbedaan Angka Kebutuhan Hidup Minimum dari ketiga kelompok pekerja tersebut.
Hal ini diperlihatkan pada gambar 5.2
0
5.991 Gambar 5.2 Wilayah Kritik Chi Kuadrat
χ
2
99
5.3
ANALISA EKONOMI Untuk memenuhi angka kebutuhan hidup minimum pekerja dalam satu
bulan, sangat bergantung pada jumlah pendapatan atau upah kerja dari pekerja itu sendiri dalam setiap bulannya. Pendapatan atau upah kerja yang tidak ideal untuk memenuhi angka kebutuhan hidup minimum dapat berpengaruh terhadap status ekonomi seorang pekerja. Dalam hal ini status ekonomi terdiri dari tiga kategori yaitu golongan ekonomi kurang, cukup, dan lebih dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan pengertian sebagai berikut : a)
Golongan ekonomi kurang Diartikan sebagai pekerja yang tidak dapat memenuhi angka kebutuhan hidup minimum selama satu bulan.
b)
Golongan ekonomi cukup Diartikan sebagai pekerja yang dapat memenuhi angka kebutuhan hidup minimum selama satu bulan.
c)
Golongan ekonomi lebih Diartikan sebagai pekerja yang memiliki persediaan setelah dapat memenuhi angka kebutuhan hidup minimumnya selama satu bulan.
Dari penelitian ini, rata-rata angka kebutuhan hidup minimum seorang pekerja di wilayah Jakarta Barat setiap satu bulan adalah sebesar Rp. 1.188.246,54 (satu juta seratus delapan puluh delapan ribu dua ratus empat puluh enam koma lima puluh empat rupiah). Sedangkan Upah Minimum Propinsi DKI Jakarta
100
tahun 2007 sebesar Rp. 900.560,00 (sembilan ratus ribu lima ratus enam puluh rupiah). Dengan lebih tingginya angka kebutuhan hidup minimum seorang pekerja di wilayah Jakarta Barat setiap satu bulan (Rp. 1.188.246,54 / satu juta seratus delapan puluh delapan ribu dua ratus empat puluh enam koma lima puluh empat rupiah) terhadap pendapatan atau upah kerja sesuai dengan Upah Minimum Propinsi DKI Jakarta tahun 2007 yang telah ditetapkan (Rp. 900.560,00 / sembilan ratus ribu lima ratus enam puluh rupiah). Maka dapat dinyatakan seorang pekerja khususnya di wilayah Jakarta Barat yang memiliki pendapatan atau upah sesuai dengan Upah Minimum Propinsi DKI Jakarta, menyandang status golongan ekonomi kurang, yang diartikan sebagai pekerja yang tidak dapat memenuhi angka kebutuhan hidup minimum selama satu bulan.