BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
5.1. Analisa Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya untuk menentukan bentuk persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas, maka hasilnya dapat dilhat sebagai berikut :
1. Fungsi Produksi Cobb-Douglas Tahun 2010 Bentuk Asli : τ
;
Q2010 = e M2010 L2010 T2010
γ
Q2010 = e-3974,11 M20101 L20100,001 T20100,048 Q2010 = 0M20101 L20100,001 T20100,048 Bentuk Transformasi : ln Q2010
= τ + ;lnM2010 + β ln L2010 + γ ln T2010
ln Q2010
= -3974,11 +1 lnM2010 + 0,001 ln L2010 + 0,048 ln T2010
2. Fungsi Produksi Cobb-Douglas Tahun 2011
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bentuk Asli : τ
;
Q2011 = e M2011 L2011 T2011
γ
Q2011 = e-4090,10 M20111 L2011.0,3 T2011 0,018 Q2011 = 0 M20111 L2011.0,3 T2011 0,018 Bentuk Transformasi : ln Q2011
= τ + ;lnM2011 + β ln L2011 + γ ln T2011
ln Q2011
= -4090,10 + 1 lnM2011 + 0,3 ln L2011 + 0,018 ln T2011
Dari dua bentuk persamaan fungsi produksi Cobb-Douglas yang didapat dua periode yang berbeda, maka dapat diperoleh beberapa informasi yang berkaitan dengan pengukuran produktivitas dari PT. MULYA SARRY BAKERRYsebagai berikut : 1. Indeks efisiensi produksi dari PT. MULYA SARRY BAKERRYpada tahun 2010 adalah sebesar δ = 0 sedangkan indeks efisiensi produksi dari PT. MULYA SARRY BAKERRY pada tahun 2011 adalah sebesar δ = 0 Hal ini berarti efisiensi produksi pada tahun 2011 tidak mengalami peningkatan atau penurunan dibandingkan dengan efisiensi produksi pada tahun 2010, yaitu sebesar 0 %. 2. Elastisitas output dari input yang dgunakan oleh PT. MULYA SARRY BAKERRY pada tahun 2010 sebesar koefisien ; + β + γ = 1,049, sedangkan Elastisitas output dari input yang dgunakan oleh PT. MULYA SARRY BAKERRYpada tahun 2011 sebesar koefisien ; + β + γ = 1,117. Hal ini berarti penambahan input total bahan baku, tenaga kerja dan mesin sebesar 6,1 % pada tahun 2011 akan mampu memberikan penurunan output produksi sebesar 1,117 ( ceteris paribus = dengan asumsi bahwa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
semua faktor lain yang mempengaruhi produksi dianggap konstan). Sementara itu, pada tahun 2010 penambahan input total bahan baku, tenaga kerja dan mesin hanya mampu memberikan output sebesar 1,05 % ( ceteris paribus = dengan asumsi bahwa semua faktor lain yang mempengaruhi produksi dianggap konstan). Berdasarkan hal ini, maka dapat disimpulkan bahwa fungsi produksi di PT. MULYA SARRY BAKERRYpada tahun 2011 mengalami penurunan. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 5.1. berikut ini.
Tabel 5.1. Perbandingan Angka Koefisien Fungsi Produksi Cobb-Douglas
Periode Koefisien 2010
2011
0
0
1,049
1,117
Indeks Efisiensi Produksi (δ) Elastisitas Produksi dari Input (; + β + γ )
5.1.1. Analisa Produktivitas Bahan Baku Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas seperti yang ditunjukkan dalam persamaan fungsi produksi, terlihat bahwa nilai elastisitas output dari input bahan baku pada tahun 2011 lebih besar yaitu sebesar 1,453 apabila dibandingkan dengan nilai elastisitas output dari input bahan baku pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,19. Sebagai
http://digilib.mercubuana.ac.id/
perbandingan, pada gambar berikut akan ditunjukkan tingkat produktivitas bahan baku berdasarkan tingkat output yang dihasilkan. 3,00000 Produktifitas
2,50000 2,00000 1,50000 1,00000 0,50000 0,00000 1
2
3
4
5
6
7
PBB 2010
8
9
10
11
12
PBB 2011
Grafik 5.1. Tingkat Produktivitas Bahan Baku Tingkat produktivitas bahan baku seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.2 mencerminkan bahwa jumlah hasil produksi yang diciptakan perusahaan menunjukkan grafik yang naik turun. Berdasarkan pengamatan menggunakan perhitungan fungsi produksi Cobb-Douglas maka keseluruhan tingkat elastisitas produktivitas bahan baku mengalami penurunan.
5.1.2. Analisa Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas seperti yang ditunjukkan dalam persamaan fungsi produksi, terlihat bahwa nilai elastisitas output dari input tenaga kerja pada tahun 2011 lebih kecil yaitu sebesar -5,026 apabila dibandingkan dengan nilai elastisitas output dari input tenaga kerja pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,027.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sebagai
perbandingan,
pada
gambar
berikut
akan
ditunjukkan
tingkat
produktivitas tenaga kerja berdasarkan tingkat output yang dihasilkan.
Produktifitas
10 8 6 4 2 0 1
2
3
4
5
6
7
PTK 2010
8
9
10
11
12
PTK 2011
Grafik 5.2. Tingkat Produktivitas Tenaga Kerja Tingkat produktivitas tenaga kerja seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.3 mencerminkan bahwa jumlah hasil produksi yang diciptakan perusahaan menunjukkan grafik yang naik turun. Berdasarkan pengamatan menggunakan perhitungan fungsi produksi Cobb-Douglas maka keseluruhan tingkat elastisitas produktivitas tenaga kerja mengalami kenaikan.
5.1.3. Analisa Produktivitas Mesin Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-Douglas seperti yang ditunjukkan dalam persamaan fungsi produksi, terlihat bahwa nilai elastisitas output dari input mesin pada tahun 2011 lebih kecil yaitu sebesar 0.0003 apabila dibandingkan dengan nilai elastisitas output dari input mesin pada tahun 2010 yaitu sebesar 4.614. Sebagai perbandingan, pada gambar berikut akan ditunjukkan tingkat produktivitas mesin berdasarkan tingkat output yang dihasilkan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30,00 Produktifitas
25,00 20,00 15,00 10,00 5,00 0,00 1
2
3
4
5
6
7
PM 2010
8
9
10
11
12
PM 2011
Grafik 5.3. Tingkat Produktivitas Mesin Tingkat produktivitas mesin seperti yang ditunjukkan pada gambar 5.4 mencerminkan bahwa jumlah hasil produksi yang diciptakan perusahaan menunjukkan grafik yang naik turun. Berdasarkan pengamatan menggunakan perhitungan fungsi produksi Cobb-Douglas maka keseluruhan tingkat elastisitas produktivitas mesin mengalami penurunan. 5.2. Pemecahan Masalah Berdasarkan hasil pengukuran produktivitas dengan pendekatan fungsi produksi Cobb-Douglas, secara keseluruhan tingkat produktivitas pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar 6.1 % dibandingkan dengan tingkat produktivitas pada tahun 2010. Berdasarkan elastisitas output dari input yang digunakan di PT. MULYA SARRY BAKERRYsetelah dilakukan perhitungan diketahui bahwa tingkat produktivitas tenaga kerja mengalami kenaikan pada tahun 2011, sedangkan tingkat produktivitas bahan baku dan mesin mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun 2010.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.2.1. Penyebab Penurunan Produktivitas Bahan Baku Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap karyawan bagian produksi, ada beberapa faktor penyebab penurunan produktivitas bahan baku. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Penurunan Kualitas Bahan Baku Penggunaan bahan baku manjadi salah satu faktor yang paling diutamakan di perusahaan, karena bahan baku merupakan hal yang paling terlihat ketika produksi berjalan. Bahan baku yang kualitas buruk tentunya akan menghasilakn produk yang kurang baik, selanjutnya bahan baku juga dapat mempengaruhi keuangan, jika bahan baku kulaitas buruk maka jumlah cacat produk semakin meningkat dan itu mempengaruhi keuangan perusahaan. 2. Persediaan Bahan Baku Selain memperhitungkan jumlah bahan baku yang akan digunakan untuk diproduksi, persediaan bahan baku pun menjadi faktor yang diutamakan oleh perusahaan. Bahan baku yng tersedia di temapt penyimpanan atau gudang harus selalu terpenuhi, karena jika tidak akan terjadi kekurangan bahan baku dan itu dapat menghmabat proses produksi, dan jika hal itu terjadi maka waktu produksi akan banyak yang terbuang. 3. Ketepatan Pengiriman dan Pembelian Bahan Baku Waktu pengiriman dan pembelian yang dibutuhkan harus diperhitungkan, jika tidak maka akan terjadi keterlambatan ketersediaan bahan baku di temapt penyimpanan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.2.2. Penyebab Penigkatan Produktivitas Tenaga Kerja Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara terhadap karyawan bagian produksi, ada beberapa faktor penyebab peningkatan produktivitas tenaga kerja. Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut : 1. Kesadaran Manajemen Dalam Pelatihan SDM Pelatihan terhadap karyawan telah dilakukan pada tahun 2011, dengan tujuan untuk
meningkatkan
pengetahuan
dan
ketrampilan,
sehingga
karyawan
mengetahui posisi dan tugas kerjanya. Ternayata hal itu membawa dampak positif terhadap kinerja dan motivasi, sekaligus tingkat produktivitas perusahaan meningkat. 2. Disiplin Karyawan yang Terus Ditingkatkan Disiplin kerja karyawan yang terus ditingkatkan agar terjadi ketidakterlamabatan dalam melakukan pekerjaan. Penerapan disiplin kerja sangat membawa efek besar bagi peningkatan produktivitas tenaga kerja, serta dengan saknsi yang tegas bagi karyawan yang tidak disiplin. 3. Lingkungan Kerja yang Nyaman Lingkungan kerja yang nyaman akan menciptakan kondisi kerja yang seimbang. Perusahaan mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, yang memberikan efek bagi karyawan tidak terganggu. Dengan hal itu pekerja dapat bekerja dengan baik secara maksimal. 4. Motivasi Kerja yang dibangun oleh perusahaan Motivasi kerja menjadi salah satu faktor penyebab peningkatan produktivitas secara perlahan, karena motivasi biasanya dibarengi semangat kerja yang sehat dan terkendali.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5.2.3. Penyebab Penurunan Produktivitas Mesin Untuk mengetahui penyebab permaslahan produktivitas mesin diperlukan suatu alat analisa untuk mencari akar penyebab dari permasalahan produktivitas di PT. Sumber Bahagia Metalindo, bertany mengapa beberapa kali (five whys) merupakan salah satu alat evaluasi yang dapat digunakan untuk mencari akar penyebab masalah sehingga tindakan yang sesuai pada akar penyebab masalah yang ditemukan itu akan menghilangkan masalah. Berikut adalah tabel Five Whys untuk mencari akar penyebab penurunan produktivitas mesin. Tabel 5.2. Five Whys Kondisi Mesin ( Gear Aus ) No
Bertanya Mengapa
Jawaban
1
Mengapa produktivitas mesin menurun?
Sebab gear-gear pada mesin telah aus
2
Mengapa gear pada mesin aus?
Sebab sering terjadi gesekan pada gear
3
Mengapa sering terjadi gesekan pada gear?
Sebab gear yang menggerakkan mesin
4
Mengapa gear yang menggerakkan mesin?
Sebab gear tersambung dengan motor yang menghasilkan putaran
5
Mengapa motor menghasilkan putaran?
Sebab motor tersambung dengan arus listrik
Tabel 5.3. Five Whys Kondisi Mesin ( lemahnya putaran motor ) No
Bertanya Mengapa
Jawaban
1
Mengapa produktivitas mesin menurun?
Sebab putaran motor sudah lemah
2
Mengapa motor sudah lemah?
Sebab lilitan tembaga pada motor terbakar
3
Mengapa lilitan tembaga pada motor terbakar?
Sebab terjadi konslet arus pendek
4
Mengapa terjadi konslet arus pendek?
Sebab ada lilitan yang terkena benda cair
5
Mengapa lilitan terkena benda cair?
Sebab tutup motor tidak tepat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Tabel 5.4. Five Whys Kebijakan Manajemen No 1
Bertanya Mengapa
Jawaban
Mengapa produktivitas mesin menurun?
Sebab mesin tidak memberikan hasil ynag optimal
2
Mengapa mesin tidak memberikan hasil yang
Sebab mesin sering mengalami kerusakan
optimal? 3
Mengapa mesin sering mengalami kerusakan
Sebab mesin kurang mendapatkan perawatan secara rutin
4
5
Mengapa mesin kurang mendapat perawatan
Sebab
secara rutin?
perhatian
Mengapa
manajemen
kurang
memberikan
perhatian ?
Sebab
manajemen
manajemen
kurang
memberikan
hanya
memikirkan
keuntungan
Dari tabel-tabel five whys di atas dapat dibuat diagram sebab-akibat dari akar penyebab turunnya tingkat produktivitas mesin. KONDISI MESIN
Mesin sudah tua
Produktifitas Mesin sering rusak
Mesin menurun
Perawatan tidak Dilakukan secara berkala
KEBIJAKAN MANAJEMEN
SUKU CADANG
Gambar 5.1 Diagram Sebab-Akibat Penurunan Produktivitas Mesin
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Dari identifikasi akar penyebab penurunan produktivitas yang telah dilakukan dalam evaluasi produktivitas mesin, sudah seharusnya rencana peningkatan produktivitas perusahaan berfokus pada tindakan-tindakan untuk menghilngkan akar penyebab dari masalah-masalah produktivitas yang ada. Berikut adalah langkah-langkah perbaikan yang perlu dilakukan untuk menghilangkan akar penyebab penurunan produktivitas mesin yang ada di PT. Mulya Sarry Bakery. 1. Pemeliharaan dan Tata Cara Penggunaan Mesin Hal ini berhubungan dengan waktu pemeliharaan mesin secara berkala yang dilakukan oleh perusahaan dan tata cara penggunaan mesin oleh operator. Apabila mesin yang digunakan dengan baik, dibersihkan dari kotoran sisa produksi dengan rutin dan dilakukan perawatan secara berkala, niscaya akan mempercepat waktu set-up serta mendukung peningkatan produktivitas perusahaan dan mesin itu sendiri. 2. Suku Cadang Ketersediaan suku cadangakan memperlancar jalannya proses produksi, sehingga tidak akan ada waktu yang terbuang ataupun waktu mengganggur mesin yang terlalu lama apabila mengalami kerusakan. 3. Kebijakan Manajemen Pengaturan penggunaan mesin produksi yang tidak tepat akan mempengaruhi tingkat produktivitas dari mesin itu sendiri. Karena jika mesin yang digunakan berlebihan, maka akan terjadi pemborosan penggunaan input mesin. Selain itu, waktu penjadwalan perawatan terhadap mesin dan peralatan produksi harus ditinjau ulang agar tidak mengganggu jalannya proses produksi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
http://digilib.mercubuana.ac.id/