BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1.
Data Umum Perusahaan
Pada bab ini dilakukan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian, baik yang berkaitan dengan data kuantitatif maupun data yang bersifat kualitatif. Proses pengumpulan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data historis, wawancara dengan pihak terkait yang memahami kondisi objek penelitian.
4.1.1. Hasil Produksi
Sedikit gambaran mengenai produk dari PT. Indosarana Lokapratama ada lah sebagai berikut :
1. Produk
: Cairan Rem DOT 3
2. Kemasan
: Botol 300 ML
Karena objek penelitian ini menitikberatkan pada produk cacat pada produk akhir maka untuk kemasan tidak dijelaskan lebih jauh mengenai hal ini.
54
55
Adapun produk Cairan Rem DOT 3 300 ml mempunyai standar sebagai berikut : Tabel 4.1. Standard Cairan Rem DOT3 FMVSS No. 116 No.
FMVSS No.116 DOT3
Test Items
Result
REQUIREMENT 1 2 3 4
5
color 0
Equilibrium Reflux Boiling Point (ERBP) , C 0
Wet ERBP , C Kinematic Viscosity, mm2/s
At -40 0C 0
At 100 C
pH value
colorless to amber
Yellowish
205 min.
250
140 min.
150
1500 max.
1360
1.5 min.
2.1
7.0 to 11.5
9.5
4.1.2. Kegiatan Produksi
Perusahaan PT. Indosarana Lokapratama adalah perusahaan yang bergerak dalam pembuatan Cairan Rem yang mana produk yang dihasilkan berasal dari bahan baku ( Raw material ) dan bahan pengemas ( packaging material ) yang diperoleh dari pemasok ( supplier ).
A.
Bahan baku
Untuk pembuatan cairan minyak rem DOT 3 300 ml dibutuhkan bahan baku yang sesuai dengan spesifikasi yang ada.
Berikut ini bahan baku yang dibutuhkan untuk memproduksi Cairan Rem DOT 3 300 ML 1 lot (8000 Liter) :
56
1. BTG
54.1%
4328 LTR
2. BDG
7%
560 LTR
3. MTG
7.1%
568 LTR
4. MPG
7%
560 LTR
5. DEG
17%
1360 LTR
6. PPG3000
7.8%
624 LTR
7. S471
0.001%
0.08 KG
8. SEIKEN BF 187
0.2%
16 KG
9. NZ12
0.25%
20 KG
10. APM40-RS710
0.2%
4 KG
11. BT
0.05%
4 KG
12. MTD
0.02%
1.6 KG
13. TPP
0.10%
8 KG
Adapun proses pembuatan Cairan Rem DOT 3 300 ml terdiri beberapa tahapan proses, antara lain sebagai berikut :
1.
Tahapan Proses 1 : Incoming Raw Material dan Packaging Material.
Pada tahap proses ini bahan baku diterima dan diuji oleh QC, yang mana barang yang diterima harus sesuai spesifikasi standar yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
57
2.
Tahap Proses 2 : Preparasi Bahan Baku
Pada tahap ini bahan baku yang sudah diterima oleh bagian QC kemudian dilakukan preparasi bahan sebelum bahan – bahan tersebut masuk kedalam proses produksi, didalam preparasi ini bahan – bahan disiapkan sesuai dengan ukuran yang tepat sesuai formula per lot-nya.
3.
Tahap 3 : Proses Produksi
Setelah bahan baku diukur sesuai kebutuhan maka selanjutnya dilakukan proses produksi.
Dalam proses produksi terdapat beberapa proses yang dilakukan untuk menghasilkan Cairan Rem DOT 3 300 ML, yaitu :
a.
Proses Blending / Mixing
Proses Blending adalah proses pencampuran bahan baku yang telah disiapkan untuk pembuatan cairan rem, dimana pada proses ini bahan – bahan tersebut diaduk / mixing untuk beberapa waktu agar semua bahan baku larut menjadi satu. Secara garis besar hal – hal yang dilakukan dalam proses blending sebagai berikut :
1. Pompa seluruh bahan baku yang berbentuk cair ke dalam tangki blending 2. Masukan bubuk additive 1 ke dalam tangki blending 3. Lakukan mixing selama 120 menit 4. Masukan bubuk additive 2 ke dalam tangki blending 5. Lakukan mixing selama 120 menit
58
6. Lakukan pengambilan sample setelah proses 5 selesai untuk dites dilaboratorium.
Gambar 4.1. Proses Blending
Setelah proses blending dan pengetesan juga telah dinyatakan ok, proses selanjutnya proses filling.
b.
Proses Filling
Proses filling adalah proses pengisian cairan rem yang telah di buat kedalam botol sesuai dengan ukurannya. Proses filling ini menggunakan mesin yang dapat mengukur secara otomatis berapa ML yang akan di produksi, operator hanya tinggal mensetting mesin sesuai ukuran maka mesin akan beroperasi secara otomatis sesuai settingan.
59
Gambar 4.2. Proses Filing
c.
Proses Capping
Proses capping adalah proses pemberian dan pemasangan tutup yang telah ada industion sealnya kepada botol, proses ini dilakukan menggunakan mesin cap sehingga proses berjalan dengan otomatis. Operator hanya tinggal mensetting mesin capper sesuai dengan ukuran yang akan di produksi.
Gambar 4.3. Proses Capping
60
d.
Proses Induction Seal / Pemanasan Alumunium Foil
Proses pemanasan ini dilakukan secara otomatis menggunakan mesin induction seal, mesin ini hanya menghantarkan panas terhadap benda metal saja yang melewati pemanasnya. Botol yang melewati pemanas ini mempunyai kecepatan 17 HZ atau, kecepatan botol ini tergantung dari kecepatan conveyor yang digunakan.
Gambar 4.4. Proses Induction Seal
e.
Proses Loting / Printing Code
proses ini adalah proses pemberian no lot pada bagian bawah botol. Pemberian no lot ini bertujuan sebagai identitas dari produk sehingga dapat diketahui kapan produk ini di produksinya.
61
Gambar 4.5. Proses Loting
f.
Proses Pengemasan
proses ini dilakukan pada akhir produksi, produk yang telah jadi dimasukan ke dalam kardus/box sesuai jumlah yang tertera pada box tersebut, kemudian disusun pada pallet yang ada.
Gambar 4.6. Proses Pengemasan
62
4.
Tahap 4 : Finish Good
Pada tahan Finish Good ini, produk yang telah dihasilkan direlease oleh bagian QC akan ditransfer kebagian gudang barang jadi untuk selanjutnya dikirim ke distributor.
Gambar 4.7. Finish Good
Dari semua rangkaian tahapan – tahapan proses tersebut diatas semua dalam pengawasan bagian QC, hal ini dilakukan untuk menghindari cacat produk yang bisa saja terjadi dalam proses produksi dan menjaga kualitas tetap terjamin dengan baik.
63
Gambar 4.8 Bagan Alir Penerimaan Raw Material
Gambar 4.9 Bagan Alir Penerimaan Packaging Material
64
Gambar 4.10 Bagan Alir Proses Preparasi Bahan Baku
65
Gambar 4.11 Bagan Alir Proses Produksi
66
Gambar 4.12 Bagan Alir Finish good
67
4.2.
Pengumpulan Data
Untuk keperluan penulisan ini, prosedur yang di tempuh guna mendapatkan data / informasi dari perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Wawancara dilakukan terhadap pihak – pihak yang bertanggung jawab atau berwewenang dalam pengendalian kualitas, yaitu : a. Bagian Quality Control ( QC ) b. Bagian Produksi 2. Melakukan pengamatan langsung terhadap objek – objek yang bisa memberikan informasi seperti : a. Melihat data harian produksi b. Memperhatikan metode kerja yang digunakan apakah sudah berjalan sesuai dengan SOP ( Standard Operational Procedure ) dan WI ( Work Instruction )
Sebagai gambaran dalam pengambilan data, quantity output yang dihasilkan dalam satu proses pembuatan Cairan Rem DOT 3 300 ml sebanyak 8000 liter / lot. Dengan ini penulis melakukan pengamatan selama 2 bulan.
4.3.
Pengolahan Data
Berdasarkan hasil pengamatan dan pemeriksaan yang telah dilakukan pada proses produksi, di peroleh data harian produksi Bulan Agustus – September 2010 adalah sebagai berikut ;
68
Tabel 4.2. Data Produksi JUMLAH TANGGAL
NO LOT
2/8/2010 H010210U 5/8/2010 H080510U 7/8/2010 H090710U 9/8/2010 H120910U 12/8/2010 H171210U 15/08/2010 H241510U 18/08/2010 H261810U 22/08/2010 H302210U 25/08/2010 H372510U 27/08/2010 H382710U 30/08/2010 H433010U 15/09/2010 I081510U 17/09/2010 I101710U 20/09/2010 I142010U 23/09/2010 I182310U 25/09/2010 I202510U 27/09/2010 I242710U 28/09/2010 I262810U 30/09/2010 I283010U TOTAL
PRODUKSI ( BOTOL ) 13344 13320 6624 6600 13320 4056 12792 14328 6624 10344 5496 12600 13872 13344 13368 10344 6600 13128 7416 197520
REJECT CAP SEAL BOTOL TOTAL 25 24 23 20 30 21 27 29 23 28 23 30 29 28 27 30 22 27 21 487
17 20 18 10 25 11 21 23 14 22 14 24 24 22 21 24 15 20 12 357
20 23 27 13 20 16 20 20 21 25 17 25 21 24 18 16 17 22 18 383
62 67 68 43 75 48 68 72 58 75 54 79 74 74 66 70 54 69 51 1227
4.3.1. Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan data ini dipengaruhi oleh tingkat kepercayaan yang diasumsikan dengan 90 % dan tingkat ketelitian 10 % dan dirumuskan sebagai berikut :
69
Dimana : Z
= Tingkat kepercayaan yang diasumsikan = 90 %
Karena tingkat ketelitian 90 %, maka Z = 1.65
S
= Tingkat ketelitian = 10 %
S
= 10 % = 10/100 = 1/10
Z/S
= 1.65 : 1/10 = 1.65 x 10 = 16.5
Maka rumus uji kecukupan data untuk Cairan Rem DOT 3 adalah :
Tabel 4.3. Data cairan Rem DOT 3 300 ml untuk Uji Kecukupan Data
Data ke 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Jumlah Produksi ( botol ) 13344 13320 6624 6600 13320 4056 12792 14328 6624
Jumlah Produk Cacat (Xi) ( botol ) 62 67 68 43 75 48 68 72 58
( Xi ) 2 3844 4489 4624 1849 5625 2304 4624 5184 3364
70
Data ke 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total
Jumlah Produksi ( botol ) 10344 5496 12600 13872 13344 13368 10344 6600 13128 7416 197520
Jumlah Produk Cacat (Xi) ( botol ) 75 54 79 74 74 66 70 54 69 51 1227
( Xi ) 2 5625 2916 6241 5476 5476 4356 4900 2916 4761 2601 81175
= ( 2.58 )2 = 6.66 Karena nilai N` < N ( 6.66 < 19 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual.
71
4.3.2. Pengolahan Data Untuk Cairan Rem DOT 3 300 ml Pada Bulan Agustus – September 2010 Dengan Pareto Chart dan Peta Kendali p (p-Chart)
Tabel 4.4. Jumlah Data Produk Cacat Cairan Rem DOT 3 300 Ml No
Jenis Cacat
Jumlah
Komulatif
Persentase
Komulatif
1
Cap
487
487
39.69
39.69
2
Botol
383
870
31.21
70.90
3
Seal
357
1227
29.10
100
1227
Total
100
Gambar 4.13. Diagram Pareto Produk Cacat Cairan Rem DOT 3 300 Ml Tabel 4.5. Lembar Perhitungan Proporsi Cacat Cairan Rem DOT 3 300 ML
Data ke
Jumlah Produksi ( botol )
Jumlah Produk Cacat ( botol )
Proporsi Produk Cacat
Persentase Produk Cacat
UCL (%)
CL (%)
LCL (%)
1 2 3
13344 13320 6624
62 67 68
0.00465 0.00503 0.01027
0.46 0.50 1.03
0.79 0.80 0.74
0.62 0.62 0.62
0.44 0.43 0.49
72
Data ke
Jumlah Produksi ( botol )
Jumlah Produk Cacat ( botol )
Proporsi Produk Cacat
Persentase Produk Cacat
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Total
6600 13320 4056 12792 14328 6624 10344 5496 12600 13872 13344 13368 10344 6600 13128 7416 197520
43 75 48 68 72 58 75 54 79 74 74 66 70 54 69 51 1227
0.00652 0.00563 0.01183 0.00532 0.00503 0.00876 0.00725 0.00983 0.00627 0.00533 0.00555 0.00494 0.00677 0.00818 0.00526 0.00688 0.12926
0.65 0.56 1.18 0.53 0.50 0.88 0.73 0.98 0.63 0.53 0.55 0.49 0.68 0.82 0.53 0.69 12.93
Data Ke 1 :
Dan seterusnya sampai data ke 19
UCL (%)
CL (%)
LCL (%)
0.91 0.81 1.12 0.81 0.79 0.96 0.86 1.01 0.82 0.80 0.81 0.80 0.86 0.95 0.80 0.90
0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62 0.62
0.32 0.42 0.11 0.42 0.44 0.27 0.37 0.22 0.41 0.43 0.42 0.43 0.37 0.29 0.43 0.33
73
Adapun peta kendali p ( p-chart ) dari hasil tabel diatas untuk Cairan Rem DOT 3 300 Ml adalah sebagai berikut :
Gambar 4.14. Peta Kendali p ( p-chart ) Produk Cacat Cairan Rem DOT 3 300 Ml
Dari peta kendali diatas dapat dilihat bahwa pada data ke 3 dan ke 6 titik – titik tersebut berada diluar batas control atas ( UCL ) dan batas control bawah ( LCL ). Analisa tersebut menunjukkan bahwa kondisi ini disebabkan oleh material dari cap lebih mudah patah ( getas ) dan kurang terampilnya karyawan dalam melakukan penyettingan mesin capper sehingga cap banyak yang patah.
Agar proses tersebut tetap dalam pngendalian control, maka perlu direvisi dengan mengeluarkan nilai pada data ke 3 dan ke 6 kemudian melakukan perhitungan ulang. Perhitungan tersebut dirangkum pada tabel 4.4 dibawah ini :
74
Tabel 4.6. Lembar Perhitungan Proporsi Cacat Cairan Rem DOT 3 300 ML ( revisi 1 ) Data ke
Jumlah Produksi ( botol )
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Total
13344 13320 6600 13320 12792 14328 6624 10344 5496 12600 13872 13344 13368 10344 6600 13128 7416 186840
Data Ke 1 :
Jumlah Produk Cacat ( botol ) 62 67 43 75 68 72 58 75 54 79 74 74 66 70 54 69 51 1111
Proporsi Produk Cacat
Persentase Produk Cacat
0.00465 0.00503 0.00652 0.00563 0.00532 0.00503 0.00876 0.00725 0.00983 0.00627 0.00533 0.00555 0.00494 0.00677 0.00818 0.00526 0.00688 0.1072
0.46 0.50 0.65 0.56 0.53 0.50 0.88 0.73 0.98 0.63 0.53 0.55 0.49 0.68 0.82 0.53 0.69 10.71
UCL (%)
CL (%)
LCL (%)
0.76 0.77 0.88 0.78 0.78 0.76 0.93 0.83 0.98 0.79 0.77 0.78 0.77 0.83 0.92 0.77 0.87
0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59 0.59
0.41 0.40 0.29 0.39 0.39 0.41 0.24 0.34 0.20 0.38 0.40 0.39 0.40 0.35 0.26 0.40 0.30
75
Dan seterusnya sampai data ke 17
Gambar 4.15. Peta Kendali p ( p-chart ) Produk Cacat Cairan Rem DOT 3 300 Ml ( Revisi 1 ) Setelah dilakukan perhitungan ulang dan revisi pada peta kendali, semua data berada pada batas contol atas ( UCL ) dan batas control bawah ( LCL ) yang kemudian akan digunakan untuk perbaikan pada proses produksi berikutnya.