BAB IV ANALISIS Dalam penelitian ini ada 3 variabel yang menjadi objek analisis, yaitu data input, sistem, dan output. Berikut pembahasan ketiga variable tersebut: IV.1. Data Input Dalam pembuatan aplikasi ini, terdapat dua jenis data yang dipakai sebagai data input, yaitu data spasial dan data non-spasial. a. Data Spasial Data spasial yang dikumpulkan adalah peta bidang tanah dan batas kelurahan dalam format data MapInfo (*.tab). Peta ini adalah peta yang didapatkan dari autocad dengan terlebih dahulu melakukan export data dari format data AutoCAD (*.dwg) ke format data MapInfo (*.tab). Gambar 4.1 berikut ini menjabarkan proses pengolahan data spasial:
Gambar 4.1 Proses Pengolahan Data Spasial
Kondisi tersebut memberikan kesulitan tersendiri dalam membuat aplikasi ini, terutama ketika ada perubahan data/peta bidang tanah. Ketika peta bidang tanah yang terbaru akan dimasukkan ke sistem memerlukan proses yang panjang. Mulai dari proses exporting data, uploading data ke Database Management System (Oracle database), sampai ke compiling dan running program.
42
b. Data Non-Spasial Di dalam Peraturan Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia nomor 3 tahun 2007, hasil akhir dari proses identifikasi dan inventarisasi pengadaan tanah di BPN adalah data nama pemegang hak atas tanah, status tanah dan dokumennya, luas tanah, pemilikan dan/atau penguasaan tanah dan/atau bangunan dan/atau tanaman dan/atau benda-benda lain yang berkaitan dengan tanah, penggunaan dan pemanfaatan tanah, pembebanan hak atas tanah, dan keterangan lainnya. Di dalam Tata Cara Kerja Inventarisasi Wilayah Tertentu di BPN, untuk data P4T didapatkan dari formulir isian penguasaan tanah, formulir isian kepemilikan tanah, dan formulir isian penggunaan dan pemanfaatan tanah sebagai produk akhir dari proses inventarisasi tanah. Dari uraian di atas dapat disampaikan bahwa data-data yang didapatkan sebagai input aplikasi ini merupakan data-data yang didapatkan dari proses identifikasi dan inventarisasi tanah, sehingga data-data tersebut dapat dengan mudah didapatkan di kantor wilayah BPN. Selain itu, data tersebut juga merupakan data yang didapatkan dari proses laporan tim inventarisasi tanah dengan ketentuan hasil laporan yang spesifik dan diatur oleh peraturan kepala BPN.
IV.2 Sistem IV.2.1 Perbandingan Sistem a. Sistem Lama
DATABASE P4
Gambar 4.2 Diagram Kerja Sistem Lama 43
Sistem Baru
Gambar 4.3 Diagram Kerja Sistem Baru
Tabel 4.1 Analisis Perbandingan Sistem No 1
2
3
Objek Analisis Proses Input Data, dan Update Data
Proses Edit dan Update Data Spasial
Integrasi Database dengan map software
Sistem Lama (a)
Sistem Baru (b)
Operator harus langsung mengakses database untuk melakukan input dan Update data yang cukup banyak untuk satu bidang, padahal bidang tanah yang belum terdaftar di BPN masih 80% output dari survei pemetaan bidang tanah dalam bentuk AutoCAD (*.dwg), jadi operator tidak perlu mengolah kembali data tersebut untuk melakukan analisis spasial
Dengan menjalankan aplikasi desktop GIS data pertanahan, operator mengisi formulir isian P4T, SKP, dan ZNT yang keluar setelah memilih bidang tanah terkait dan data tersebut bisa langsung ke database operator harus terlebih dahulu melakukan eksport peta dari data AutoCAD (*.dwg) ke data MapInfo (*.tab) dan memasukan data tersebut ke direktori file aplikasi tersebut. Jadi pekerjaan operator bertambah. database/DBMS sudah terintegrasi dengan map software sehingga bisa dikatakan sistem ini sudah User Friendly dan lebih capable dalam proses analisis. Namun sistem ini sangat bergantung pada desain formulir isian data pertanahan.
database/DBMS belum terintegrasi dengan map software/map files, sehingga kurang Pengguna Friendly dan proses analisis susah dilakukan
Penilaian Lama Baru
(-)
(+)
(+)
(-)
(-)
(+)
44
IV.3 Output / Luaran Analisis output dari aplikasi yang akan dibahas adalah tentang desain formulir utama dan formulir tambahan yang menjadi pusat informasi P4T, SKP, dan Nilai Tanah. a. Formulir Utama
1
2
3 4
Gambar 4.4 Format Formulir Utama
45
Tabel 4.2 Analisis Formulir Utama No Objek 1 Bidang Tanah
Analisis pada bagian ini, formulir menyajikan informasi bidang tanah, yaitu Nomor Identifikasi Bidang (NIB), alamat bidang, dan luas bidang. NIB merupakan ID bidang yang bersifat unique. NIB diatur secara terpusat di BPN sehingga tidak mungkin ada kesamaan antara satu bidang dengan bidang lainnya secara nasional. NIB ini juga dapat dipakai untuk pencarian bidang tanah tertentu
2
P4T
pada bagian ini, formulir menyajikan informasi jenis kepemilikan tanah, jenis sertifikat, penggunaan tanah dan pemanfaatan tanahnya. Jenis kepemilikan merupakan pull-down dari tanah bersertifikat, tanah adat, tanah negara, dan lain-lain. Jika tanah bersertifikat secara otomatis kolom jenis sertifikat yang merupakan pulldown dari hak milik, hak guna bangunan, hak milik satuan rumah susun, hak guna usaha, hak pakai, dan hak pengelolaan akan aktif. demikian juga dengan kolom pemanfaatan dan penggunaan tanah, merupakan pull-down dari beberapa jenis penggunaan dan pemanfaatan yang sudah ditentukan berdasarkan karakteristik daerah dan kebijakan daerah setempat. Data P4T ini dipilih untuk melakukan pencarian informasi berdasarkan jenis kepemilikan, berdasarkan jenis sertifikat, jenis pemanfaatan atau jenis penggunaannya.
3
Pemilik Tanah
4
Nilai Tanah
pada bagian ini, formulir menyajikan informasi pemilik tanah, yaitu informasi tentang nomor identitas pemilik serta jenis identitasnya (KTP, SIM atau Pasport), nama pemilik, alamat pemilik, pekerjaan dan kewarganegaraan pemilik. Data pemilik tanah ini didapatkan pada proses identifikasi dan inventarisasi tanah oleh BPN. Dengan data pemilik tanah ini, Pengguna dapat melakukan pencarian bidang tanah berdasarkan kewarganegaraan atau berdasarkan pekerjaan pada bagian ini, formulir menyajikan informasi nilai pasar bidang, nilai pajak bumi dan bangunan dan nilai tanah bidang tersebut setalah melalui proses perhitungan. Rumus perhitungan ini ditentukan berdasarkan surat edaran dirjen pajak. Nilai tanah ini berfungsi dalam pencarian bidang tanah (query) dengan nilai tanah tertentu.
46
b. Formulir Tambahan
Gambar 4.5 Format Formulir Tambahan Formulir tambahan ini menyajikan informasi tentang sengketa, konflik dan perkara, diantaranya informasi tentang no registrasi perkara, nama penggugat, nama tergugat, tipologi perkara, objek gugatan, status tanah, akar permasalahan, pokok gugatan, putusan perkara dan keterangan lainnya. Dengan data ini Pengguna dapat mencari tanah mana saja yang bersengketa berdasarkan registrasi perkara maupun tipologi perkara.
Jika dibandingkan antara kolom-kolom yang ada di database dengan formulir utama dan formulir tambahan, maka dapat dianalisis bahwa kedua formulir ini belum bisa mewakili seluruh kolom-kolom yang ada di database. Sehingga walaupun admin bisa melakukan input data sesuai kolom di dalam formulir belum tentu kolom yang ada di database terisi semua. Jadi admin harus dilakukan pengecekan kembali terhadap database 47