38
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Latar Penelitian Adapun yang menjadi objek dalam penelitian yaitu segenap guru tersertifikasi di SMA Negeri 2 Kota Gorontalo, dengan pengukuhan surat keputusan menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 0558/0/1984 tanggal 20 November 1984, dan berlaku surut terhitung mulai tanggal 1 Juli 1984 tentang pembukaan SMA Negeri 2 Gorontalo yang beralamat di jalan Rambutan Kelurahan Buladu Kecamatan Kota Barat Kotamadia Gorontalo yang didirikan diatas tanah seluas 25.000 M2 yang dibeli dari tanah adat dengan harga Rp 21.815.000. Penetapan objek penelitian pada lokasi tersebut didasarkan atas beberapa pertimbangan, yaitu sebagai berikut : 1. Lokasi tersebut dapat memberikan keterangan dan data yang lengkap tentang masalah yang diteliti. 2. Lokasi tersebut mudah dijangkau sehingga dari segi waktu, biaya dan tenaga cukup menunjang dan mempermudah dalam pelaksanaan penelitian yang dilakukan. 3. Lokasi tersebut juga merupakan tempat Program Pengalaman Lapangan (PPL) 2 sehingga lebih mudah dalam proses pelaksanaan serta pengumpulan data penitilian.
38
39
1.2 Pendekatan Dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan fenomenologis, yaitu suatu pendekatan di mana peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan kaitannya terhadap orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Sedangkan jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Selanjutnya untuk mendapatkan data penelitian peneliti menggunakan teknik partisipatoris, dimana peneliti menjadi instrument untuk mendapatkan data penelitian. Penyelidikan fenomenologis bermula dari diam. Keadaan “diam” merupakan upaya menangkap apa yang dipelajari dengan menekankan pada aspek-aspek subjektif dari perilaku manusia. Fenomenologis berusaha bisa masuk ke dalam dunia konseptual subjek nya agar dapat memahami bagaimana dan apa makna yang disusun subjek tersebut dalam kehidupan sehari-harinya. Singkatnya, peneliti berusaha memahami subjek dari sudut pandang subjek itu sendiri, dengan tidak mengabaikan membuat penafsiran, dengan membuat skema konseptual. Ppeneliti menekankan pada hal-hal subjektif, tetapi tidak menolak realitas “di sana” yang ada pada manusia dan yang mampu menahan tindakan terhadapnya. Para peneliti kualitatif menekankan pemikiran subjektik karena menurut pandangannya dunia itu dikuasai oleh angan-angan yang mengandung halhal yang lebih bersifat simbolis dari pada konkret. Jika peneliti menggunakan perspektif fenomenologi dengan paradigma definisi sosial biasanya penelitian ini bergerak pada kajian mikro.
40
1.3 Kehadiran Peneliti Dalam penelitian ini, peneliti sebagai pokok utama dan sekaligus sebagai pengumpul data serta instrument pendukung lainnya. Dalam hal ini peneliti mempunyai peranan yang sangat penting karena peneliti adalah pengamat penuh dalam penelitian yang akan dilakukan. Adapun kehadiran peneliti di lokasi diawali dengan penjajakan lokasi penelitian untuk mendapatkan data awal. 1.4 Instrumen Penelitian Dalam konteks ini di samping berfungsi sebagai pengumpul data maka peneliti juga berfungsi sebagai instrument, partisipan penuh, pengamat partisipan atau pengamat penuh. Mencermati hal tersebut maka kehadiran peneliti di lokasi penelitian mutlak diperlukan. 1.5 Fokus dan Sub fokus Karena terlalu luasnya masalah, maka dalam rangka penelitian kualitatif, peneliti akan membatasi penelitian dalam satu variable. Dengan demikian dalam penelitian kualitatif ada yang di sebut dengan batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian kualitatif di sebut dengan fokus, yang berisi pokok masalah yang masih bersifat umum. Spradley dalam Sanapiah Faisal (1988) mengemukakan empat alternative untuk menetapkan fokus yaitu: (1) Menetapkan fokus pada permasalahan yang di sarankan oleh informal (2) Menetapkan fokus berdasarkan domain-domain tertentu (organizing domain) (3) Menetapkan fokus yang memiliki nilai temuan untuk pengembangan iptek (4) Menetapkan fokus berdasarkan permasalahan yang terkait dengan teori-teori yang telah ada. Setiap penelitian baik penelitian kuantitatif maupun
41
kualitatif selalu berangkat dari masalah. Namun terdapat perbedaan yang mendasar antara “masalah “ dalam penelitian kualitatif. “masalah “ yang akan di pecahkan melalui penelitian harus jelas, spesifik, yang di bawa oleh peneliti masih remangremang, bahkan gelap kompleks dan dinamis. Oleh karena itu, “masalah “ dalam penelitian kualitatif masih bersifat sementara (tentative) dan akan berkembang atau berganti setelah peneliti berada di lapangan. Sehingga peneliti memformulasikan focus dalam penelitian ini yaitu bagaimana kinerja guru tersertifikasi, apakah mengalami hambatan dengan adanya beban guru dan kualifikasi guru yang diatur oleh UU No 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. 1.6 Sumber Data 1. Data Primer Data primer merupakan objek atau subjek di mana data dapat diperoleh. Data ini dapat berupak kata-kata tindakan orang-orang yang diamati atau diwanwancarai. (Nasution, 1988:32). Sumber data utama dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan guru tersertifikasi. Data primer merupakan data utama yang diambil langsung dari tempat penelitian. Data tersebut berupa hasil wawancara dengan kepala sekolah dan guru yang tersertifikasi di SMA Negeri 2 Gorontalo 2. Data Sekunder Pada data sekunder ini mencakup dokumen-dokumen sekolah seperti profil sekolah, keadaan sekolah, serta arsip administrasi lainnya yang relavan dan sesuai
42
dengan topik kajian dalam penelitian ini. Data ini akan digunakan untuk memperkuat penelitian yang dilakukan oleh peneliti. 1.7 Prosedur Pengumpulan Data Untuk memperoleh data yang diperlukan ditempuh langkah-langkah berikut: 1. Observasi Berupa pengamatan ke lokasi penelitian, yakni sekaligus merupakan teknik awal yang digunakan untuk kemungkinan memperoleh kemudahan dalam pengumpulan data umum objek penelitian. Pelaksanaan observasi dilaksanakan berstruktur. Tuloli (2002:31) hal ini dimaksudkan agar pelaksanakan observasi lebih terarah serta dapat menjaring informasi yang diperlukan. 2. Wawancara Wawancara merupakan teknik utama dalam pengumpulan data dan informasi dari objek yang diteliti. Teknik ini digunakan dengan cara mewawancarai secara langsung kepala sekolah dan guru yang tersertifikasi.
3. Dokumentasi Dokumentasi digunakan sebagai teknik untuk mendapatkan data sebagai bahan relevansi untuk memperoleh data terkait dengan masalah peneliti. 1.8 Analisis Data Spradley (1980) mengemukakan bahwa untuk menganalisis data hasil penelitian digunakan langkah-langkah sebagai berikut:
43
1. Analisis Domain Analisis domain dilakukan dengan terlebih dahulu mengklasifikasikan dalam berbagai ranah yaitu persiapan pembelajaran, pelaksanaan dan evaluasi serta tindak lanjut pembelajaran di kelas, untuk memperoleh gambaran kinerja guru tersertifikasi dari catatan lapangan kemudian dikelompokkan atau dikatergorikan sesuai penelitian. 2. Analisis Taksonomi Analisis taksonomi dilakukan dengan mengadakan pengamatan secara terfokus terhadap kinerja guru tersertifikasi untuk menghimpun elemen-elemen yang ada hubungannya dengan masalah penelitian. 3. Analisis Tema Analisis tema dilakukan untuk mendeskripsikan data secara menyeluruh dan menampilkan makna dari analisis domain dan taksonomi untuk memperoleh kemudahan mendeskripsikan hasil penelitian dan pembahasan. 1.9 Pengecekan Keabsahan Data Dalam penelitian ini peneliti dapat melakukan pengecekan keabsahan data melalui beberapa cara yaitu: 1.9.1
Ketekunan Pengamatan Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan cirri-ciri atau unsur-unsur
dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan. Kegiatan ini dilakukan pada saat pelaksanaan pengamatan di lapangan sehingga menemukan ciri-ciri dan unsure dalam situasi yang relevan dengan masalah yang diteliti. Hal ini dilakukan dengan memutuskan hal-hal tersebut secara rinci, sehingga sapek-aspek yang sekecil apapun
44
tidak terabaikan dalam pengamatan peneliti. Berarti peneliti mengadakan pengamatan dengan teliti dan dan rinci secara berkesinambungan, sehingga data yang terkumpul akan dapat dipercaya 1.9.2
Pemeriksaan Sejawat Pemeriksaan sejawat berarti pemeriksaan yang dilakukan dengan cara
mengumpulkan rekan-rekan yang sebaya yang memiliki pengetahuan umum yang sama tentang apa yang sedang diteliti sehingga bersama mereka peneliti dapat memperbaiki kembali persepsi pandangan dan analisis yang sedang dilakukan. Yang dimaksud dengan teman-teman sebaya ada guru tersertifikasi dimana peneliti melakukan penelitian, mereka melayani sebagai pembanding. 1.10
Tahap-Tahap Penelitian
Tahap-tahap penelitian yang dilakukan peneliti adalah: 1. Tahap pertama (pra lapangan) Melakukan observasi dilokasi penelitian Mengamati keadaan lokasi penelitian Melakukan persiapan instrument 2. Tahap dua (pekerjaan lapangan) a. Melaksanakan pengumpulan data b. Melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan guru tersertifikasi yang ada di SMA negeri 2 gorontalo 3. Tahap ketiga a. Melakukan pencatatan kelengkapan data
45
b. Melakukan pemeriksaan keabsaan data c. Menyusun kerangka hasil pengumpulan data 4. Tahap keempat a. Menyusun hasil pengumpulan data dengan menhubungkan teori-teori yang ada dengan teori yang relevan b. Menyusun dan melengkapi hasil pengumpulan data dengan membandingkan aplikasi teori dan pelaksanaan lapangan 5. Tahap kelima a. melakukan pengecekan hasil pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara kembali b. menganalisis kembali data yang dikumpulkan c. menyusun hasil penelitian 6. Membuat laporan hasil penelitian