BAB III 1 1.1
METODE PENELITAN
Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo dengan
subject Penelitian adalah siswa kelas VIII. Pemilihan SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo. Adapun waktu pelaksanaan penelitian tersebut dilaksanakan 5 minggu.
1.2
Desain Penelitian Adapun rancangan penelitian yang digunakan adalah one group pretest –
posttest design. Rancangan ini meliputi hanya satu kelompok yang diberikan pra dan pasca uji yaitu siswa kelas VIII SMP N 2 Batudaa dengan mengambil sampel sebanyak 28 orang. Rancangan one group pretest – posttest design dapat digambarkan sebagai berikut : Tabel 1. Penelitian
Desain Pretest
Perlakuan
Posttest
X1
T
X2
Keterangan X1
= Test awal sebelum penerapan metode pembelajaran bagian
X2
= Test akhir setelah penerapan metode pembelajaran bagian
T
= Perlakuan ( Treatment ) yaitu dengan metode pembelaran bagian
1.3
Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri atas dua macam, yaitu
1. Variabel X adalah penerapan metode pembelajaran bagian 2. Variabel Y adalah hasil belajar Permainan Tenis Meja 1.4 1.4.1
Populasi Dan Sampel Populasi Populasi adalah totalitas atau keseluruhan dari semua anggota kumpulan
yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2010 : 5). Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Batudaa Kab. Gorontalo berjumlah 28 orang. 1.4.2
Sampel Sampel adalah baik sebagian yang diambil dari populasi (Sudjana, 2010:
5). Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah cara random (acak). Adapun jumlah siswa yang akan diambil sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 28 orang. Pengambilan sampel ini dilakukan karena jumlah populasi yang banyak dan tidak memungkinkan untuk memberikan perlakuan pada semua anggota populasi. Selain itu, jumlah sampel yang berjumlah 28 orang guna memudahkan bagi peneliti untuk melakukan kontrol atau pengawasan pada sampel penelitian.
Pengambilan dengan cara yaitu menyendirikan siswa yang mampu menguasai teknik bermain tenis meja. Dengan siswa yang kurang mampu bermain tenis meja.
1.5
Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data sebagai berikut : 1. Test Dalam penelitian ini, tes digunakan untuk pengambilan data mengenai hasil belajar permainan tenis meja. Pelaksanaan tes dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum dan sesudah penerapan metode pembelajaran bagian. 2. Dokumentasi Dokumentasi digunakan untuk mendokumentasikan data yang diperoleh selama pelaksaan penelitian. Insrumet pengukuran hasil belajar disusun berdasarkan definisi konseptual hasil belajar dan dilanjutkan dengan pembuatan kisi-kisi tes hasil belajar (postest) yang memuat indicator hasil belajar.hal bertujuan untuk melihat sejauh mana hasil belajar yang diperoleh siswa dalam permainan tenis meja. Table 2 Format Penilain Aspek yang dinilai/ diukur pada tes akhir
Bentuk Tes a. Posisi kaki pada saat melakukan pukulan forehand
a. Pukulan Forehand
b. Cara memegang bet c. Posisi lengan pada saat memukul pukulan forehand
1
Nilai 2 3 4
5
Jmlh
Hasil
d. Perkenaan bola dengan bet a. posisi kaki pada saat melakukan pukulan backhand
b. Pukulan Backhand
b. cara memegang bet c. posisi lengan pada saat melakukan pukulan forehand d. perkenaan bola dengan bet
Total
Predikat SM ( Sangat Mampu ) M ( Mampu ) C ( Cukup ) K ( Kurang ) SK ( Sangat Kurang) 1.6
Skor 5 4 3 2 1
Ketuntasan (%) 90 – 100 75 – 89 60 – 74 40 – 59 0 – 39
Teknik Analisis Data Penelitian ini merupakan penelitian dengan metode eksperimen yaitu ingin
menguji adanya perbedaan dalam penerapan suatu perlakuan pada satu objek. Untuk menguji hipotesis yaitu beda rata-rata antara yang sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan metode pembelajaran bagian. Untuk menentukan apakah perbedaan itu signifikan maka dilakukan uji t. Syarat uji t adalah kelompok harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan mempunyai varians yang homogen. Oleh sebab itu sebelum melakukan uji t perlu analisis normalitas dan homogenitas sebagai berikut. 1.6.1
Uji homogenitas varians Pengujian
homogenitas
varians
bertujuan
untuk
melihat
apakah
kemampuan dan karakteristik kedua kelas homogen atau tidak. Karena dalam
penelitian ini hanya menggunakan dua kelas maka rumus yang digunakan adalah uji kesamaan dua varians. Langkah-langkah pengujian kesamaan dua varians (Sudjana, 2002: 249) adalah sebagai berikut : Akan diuji mengenai uji dua pihak untuk pasangan hipotesis nol Ho dan tandingannya H1: Ho : 12 = 22 H1
:
12 22
Jika sampel dari populasi kesatu berukuran n1 dengan varians s12 dan sampel dari populasi kedua berukuran n2 dengan varians s 22 maka untuk menguji hipotesis di atas digunakan statistik.
s12 F = 2 s2 Kriteria pengujian adalah terima hipotesis Ho jika F1 n1 1 F F1
n1 1
2
Untuk taraf nyata , dimana F m ,n didapat dari daftar distribusi F dengan
.
peluang , dk pembilang = n dan dk penyebut = n. Dalam hal lainnya Ho ditolak. Statistik lain yang digunakan untuk menguji hipotesis Ho di muka juga adalah:
F = Varians terbesar Varians terkecil
Tolak Ho hanya jika F F1
V1 .V2
2
. Dengan F1
V1 .V2
didapat daftar
2
distribusi F dengan peluang 1 , sedangkan derajat kebebasan v1 dan v2 2 masing-masing sesuai dengan dk pembilang dan penyebut 1.6.2
Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data untuk mengetahui apakah data yang diperoleh
peneliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah uji Lilefors (Sudjana, 2002:466) dengan prosedur sebagai berikut: 1. Pengamatan X1,X2,…..¸Xn dijadikan bilangan baku Z1 ,Z2,….,Zn dengan menggunakan rumus Z1
X1 X s
Dimana : X = rata-rata sampel yang diperoleh dengan rumus
X
X
1
n
s = standar deviasi yang diperoleh dengan rumus
s
n1 X 1 X 1 2
2
n1 n1 1
2. Untuk bilangan baku menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F Zi PZ Zi Misalnya; untuk Z = 0,2 maka F(0,2) - P(Z 0,2) = P(- ~ < Z 0) + P (0 < Z < 0,2) - 0,5000 + 0,0793 = 0,5793 Selanjutnya dihitung profosi Z1 , Z 2 ,......., Z n
yang lebih kecil atau sama dengan Z i Jika proporsi ini dinyatakan oleh S( Z i ), maka
S (Z i )
Banyaknya Z1 , Z 2 ,..., Z n yang Z i n
3. Hitung selisih F(Zi) - S(Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya. 4. Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih tersebut. Sebutlah harga terbesar ini LO Untuk menerima atau menolak hipotesis nol, kita bandingkan LO ini dengan nilai kritis L yang diambil dan daftar nilai kritis untuk uji Lilliefors, untuk taraf nyata yang dipilih. Kriterianya adalah ; tolak hipotesis nol bahwa populasi berdistribusi normal jika LO yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima. 1.7
Hipotesis Statistik Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan uji kesamaan
dua rata - rata. Pengujian dimaksudkan untuk melihat apakah sampel kelas eksperimen dan kelas control memperlihatkan hasil yang berbeda. Statistik hipotesis yang akan diuji dirumuskan sebagai berikut: H0 : 1 2
.
H1 : 1 > 2 Keterangan: H0
: Hipotesis nol
H1
1
: Hipotesis alternatif : Rata – rata hasil belajar siswa yang di ajarkan dengan pendekatan penemuan terbimbing.
2
: Rata – rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan metode konvensional.
1.7.1
Hitung Statistik t yang digunakan yaitu
Keterangan : t
: Nilai
D
: Perbedaan antara skor yang berpasangan : Rata – rata perbedaan antara skor yang berpasangan : Jumlah skor perbedaan yang dikuadratkan
N
: Jumlah pasangan
Menentukan taraf signifikan, yang dalam penelitian ini dipilh α = 0,05