BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Januari 2015. Pengambilan data volume kendaraan dilakukan selama 4 hari yaitu 2 hari di hari kerja (Senin dan Rabu) dan 2 hari di hari libur (Sabtu dan Minggu). Untuk pengambilan data inventarisasi tanaman yang ada di sepanjang Jalan Slamet Riyadi dilakukan selama duapuluh hari. Pengambilan data volume kendaraan dilakukan di empat titik ruas Jalan Slamet Riyadi.
B. Alat dan Bahan 1.
Alat untuk pengambilan data volume kendaraan Kamera video, kamera, formulir survei, counter, stopwatch, laptop, aplikasi Mobilev, dan alat tulis.
2.
Alat untuk inventarisasi tanaman Pita ukur, roll meter, rafia, Global Positioning System (GPS), kamera, patok, dan alat tulis.
3.
Bahan yang digunakan Jumlah kendaraan dan tanaman di Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta.
24
25
C. Cara Kerja 1. Traffic Counting Pengambilan sampel volume kendaraan dilakukan di empat titik lokasi di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Metode yang digunakan adalah traffic counting dengan Automatic Count Recording Method dengan menggunakan video camera untuk merekam arus lalu lintas. Durasi rekaman selama 24 jam dengan interval penghitungan volume kendaraan setiap satu jam sekali yang nantinya mendapatkan Average Daily Traffic. Dalam penelitian ini data yang diambil adalah Average Daily Traffic (ADT) karena bertujuan untuk menentukan kepadatan harian kendaraan (Ministry of Work and Transport Botswana, 2004). Selanjutnya untuk pengambilan data arus lalu lintas, Jalan Slamet Riyadi yang memiliki panjang total 5,78 km dibagi menjadi 4 ruas dengan panjang masing – masing ruas 1,45 km. Pada masing – masing ruas memiliki satu pos pengambilan rekaman arus lalu lintas. Pos 1 merupakan pos perempatan Nonongan, Pos 2 adalah perempatan Ngapempan, Pos 3 adalah daerah Purwosari, dan Pos 4 adalah pertigaan Faroka yang dapat dilihat pada Gambar 3. Untuk mengetahui kadar CO yang dikeluarkan oleh kendaraan bermotor maka data hasil traffic counting tersebut diolah dengan menggunakan aplikasi Mobilev.
26
Gambar 3. Peta titik lokasi pengambilan data volume kendaraan di Jl. Slamet Riyadi Surakarta. (Ruas 1. Gladag – Ngapeman, Ruas 2. Ngapeman – Gendengan, Ruas 3. Gendengan – Kerten, Ruas 4. Kerten – Kleco). 2. Inventarisasi Tanaman Metode yang digunakan dalam inventarisasi tanaman jalur hijau di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta adalah metode sensus tanaman. Penelitian ini menggunakan lokasi sepanjang Jalan Slamet Riyadi, sama perlakuannya seperti dalam penghitungan volume kendaraan di atas. Jalan Slamet Riyadi akan dibagi menjadi 4 ruas yang masing – masing ruasnya memiliki panjang 1,45 km, maka untuk pengambilan data inventarisasi tanaman jalur hijau disesuaikan dengan pembagian ruas tersebut. Mengacu pada penelitian Purwasih dkk. (2013), dalam pengambilan sampel tanaman di jalur hijau jalan yaitu menentukan kriteria utama dalam pengambilan data dengan memilih spesies tanaman dari tingkat pancang (berdiameter > 10 cm dan tinggi > 1,5 m) hingga tingkat tanaman. Data yang diambil adalah nama spesies tanaman, jumlah tanaman, diameter kanopi/tajuk tanaman, dan koordinat titik tanaman yang dapat dilihat pada Gambar 4. Setelah
27
diperoleh data yang diperlukan, lalu dihitung nilai dominasi tanaman yang ditentukan dengan cara menghitung benyaknya tanaman perindang persatuan luas areal masing – masing lokasi penelitian atau dengan rumus: Dominasi tanaman (Di) =
Jumlah kerimbunan individu (i) Luas daerah unit sampling
Dominasi Relatif (%) =
Dominasi individu (i)
x 100%
Total dominasi individu seluruh spesies (Setyowati, 2008) Menghitung kemampuan serapan gas CO2 oleh tanaman dilakukan dengan cara mengkalikan laju serapan CO2 dengan luas tutupan vegetasi tanaman jalur hijau (Adiastari, 2010). Menurut Prasetyo dkk. (2002) dalam penelitiannya, nilai laju serapan CO2 oleh tanaman yaitu 129,92 kg/ha/jam tau setara 569,07 ton/ha/tahun. Daya serap CO2 = Laju serapan CO2 x Luas penutupan vegetasi Hasil dari perhitungan kemampuan serapan gas CO2 digunakan untuk mengetahui kemampuan tanaman dalam menghasilkan gas oksigen (O2) dengan menggunakan perhitungan stokiometri yang nantinya digunakan untuk mengikat gas CO sehingga dapat diketahui jumlah kadar emisi gas CO yang direduksi. Menghitung kadar gas CO yang direduksi oleh tanaman jalur hijau menggunakan perhitungan stokiometri. Dengan melakukan pendekatan matematis sedehana, sisa emisi yang dapat direduksi oleh RTH berupa penutupan tajuk tanaman di sepanjang Jl. Slamet Riyadi adalah :
Sisa Emisi = Emisi total – Daya reduksi CO total tanaman
28
Pengambilan data volume kendaraan metode Traffic Counting pada 4 titik
Pengambilan data tanaman jalur hijau dengan metode sensus
Jumlah kendaraan bermotor yang melewati Jl. Slamet Riyadi
Spesies, jumlah, diameter kanopi, dan koordinat tanaman
Data diolah dengan menggunakan aplikasi Mobilev
Menghitung kemampuan tanaman mengikat gas CO2 berdasarkan luas tajuk
ADT dan jumlah kadar CO yang dikeluarkan oleh sektor transportasi
Jumlah CO yang direduksi oleh tanaman tiap ruas
Hasil dari kedua pengolahan data tersebut dibandingkan
Kemampuan tanaman jalur hijau dalam mengurangi kadar CO di sepanjang Jl. Slamet Riyadi
Gambar 4. Skema alur cara kerja penelitian.
29
D. Analisis Data Data volume kendaraan diolah dengan menggunakan aplikasi Mobilev dengan output kadar CO yang dikeluarkan kendaraan bermotor tiap tahunnya, serta kepadatan lalu lintas masing – masing ruas jalan. Hasil inventarisasi tanamanyang diperoleh akan dihitung kemampuan penyerapan CO2 di udara dan dengan metode stokiometri akan dihitung kemampuan mengurangi kadar CO di udara. Kedua data tersebut akan dibandingkan dan dianalisis dengan metode deskriptif
untuk mengetahui kemampuan tanaman jalur hijau jalan dalam
mengurangi kadar CO yang dihasilkan oleh sektor transportasi di sepanjang Jalan Slamet Riyadi Kota Surakarta.