BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kantor CV. Solusindo Mega Karya (rumahjahit.com) yang terletak di Jl. Ceger Raya 120, depan SDIP Baitul Maal, Pondok Aren Tangerang Selatan Banten - INDONESIA 15222 . Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2015. B. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Metode penelitian deskriptif adalah “penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki keadaan, kondisi atau hal-hal lain yang sudah disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk laporan penelitian” (Sugiyono, 2013). Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan yang diteliti. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh
23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
langsung dari wawancara yang dilakukan dengan narasumber
dan
dokumentasi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian yaitu data yang berhubungan dengan seluruh transaksi pada Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Berdasarkan judul yang diambil oleh peneliti yaitu “Evaluasi Penyelesaian Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 Dengan Metode PERT dan CPM pada CV. Solusindo Mega Karya” maka definisi variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Penyelesaian Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 Dalam penelitian ini Penyelesaian Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 didefinisikan sebagai suatu rangkaian kegiatan untuk mengkaji proyek tersebut guna mengetahui ketepatan proyek dalam biaya dan waktu. 2. Percepatan Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 Percepatan Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 adalah proyek yang telah mengalami percepatan sehingga umur proyek menjadi lebih pendek dari umur normalnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel
Dimensi
Indikator
Skala
Optimistic Time
Rasio
Pesimistic Time
Rasio
Most Likely Time
Rasio
Durasi Proyek
Jalur Kritis
Rasio
Crashing Time
Instrumental Cost
Rasio
Penyelesaian Proyek Estimated Time Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015
Percepatan Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015
Crashing Cost
Sumber : Dikembangkan untuk kepentingan penelitian D. Material Kriteria material yang akan diambil dalam penelitian ini yaitu seluruh arsip atau dokumen yang berkaitan dengan Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015 yang dilaksanakan oleh CV. Solusindo Mega Karya. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data primer dan sekunder. Data primer yaitu data yang berasal langsung dari sumber data yang dikumpulkan secara khusus dan berhubungan langsung dengan permasalahan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
yang diteliti. Sumber data primer pada penelitian ini diperoleh langsung dari wawancara yang dilakukan dengan narasumber dan dokumentasi. Data sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen yang berkaitan dengan penelitian yaitu data yang berhubungan dengan seluruh transaksi pada Proyek Pembuatan Toga Wisuda Universitas Kristen Indonesia (UKI) 2015. E. Teknik Pengumpulan Data Penulis memperoleh data yang diperlukan dengan menggunakan cara sebagai berikut : 1. Teknik wawancara. “a meeting of two persons to excahnge information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu (Esterberg dalam Sugiyono, 2013). Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara dengan narasumber yang dilakukan secara tatap muka dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan. 2. Teknik pengumpulan data arsip atau dokumen. “Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu” (Sugiyono, 2013). Teknik ini
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
dilakukan dengan mempelajari dokumen-dokumen atau data yang dibutuhkan, dilanjutkan dengan pencatatan dan penghitungan. F. Metode Analisis Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode PERT dan CPM. Langkah langkah yang akan dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Perhitungan estimasi waktu penyelesaian aktivitas Menurut Nurhayati (2010) syarat pokok pemakaina PERT ialah mengestimasi harga rata-rata dan variancenya dari pada waktu pelaksanaan kegiatan. Untuk menaksir/menghitung suatu penyelesaian kegiatan diperlukan data tentang tiga estimasi waktu yaitu: a. Waktu paling optimis (Optimistic time; notasi a) Yaitu waktu penyelesaian pelaksanaan kegiatan dengan anggapan bahwa segala sesuatunya berjhalan lancar tanpa mendapat gangguan sehingga kegiatan tersebut selesau tepat pada waktu yang paling singkat (ideal). a. Waktu Paling pesimistis (Pesimistic time; notasi b) Yaitu waktu penyelesaian kegiatan dimana segala sesuatunya berjalan serba tidak lancar karena hambatan-hambatan sehingga kegiatan tersebut selesai pada waktu yang cukup lama.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
b. Waktu yang paling mungkin (most likely time; notasi m) Yaitu waktu penyelesaian kegiatan yang bisa terjadi dalam pelaksanaan berdasarkan pengalaman-pengalaman masa lampau.
Untuk menemukan waktu aktivitas yang diharapkan, t, distribusi beta menimbang tiga estimasi waktu sebagai berikut : t = (a + 4m + b)/6 Yaitu, waktu yang paing mungkin (m) diberikan bobot empat kali seperti halnya waktu optimis (a) dan waktu pesimis (b). Estimasi waktu t yang dihitung berdasarkan persamaan tersebut untuk masing-masing aktivitas digunakan dalam jarinagn proyek untuk menghitung semua waktu yang paling awal dan paling lambat. Varian = [(b – a)/6]2
Gambar 3.1. Kurva Distribusi Peluang Beta Dalam CPM setiap aktivitas dilakukan estimasi waktu yang dianggap sudah pasti, sehingga tidak perlu melakukan perhitungan seperti diatas.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
2. Analisi Jaringan Kerja Jaringan
kerja
adalah
suatu
alat
yang
digunakan
untuk
merencanakan, menjadwalkan dan mengawasi kemajuan dari suatu proyek (Nurhayati, 2010). Jaringan dikembangkan dari informasi yang diperoleh dari WBS dan gambar diagram alir dari rencana kerja proyek. Jaringan menggambarkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Kegiatan kegiatan proyek yang harus dilaksanakan 2. Urutan kegiatan yang logois 3. Ketergantungan antar kegiatan 4. Waktu kegiatan melalui lintasan kritis. Dengan mengetahui estimasi waktu yang diperlukan untuk mengerjakan setiap aktivitas pekerjaan, maka dapat dilakukan analisis jaringan kerja (network) sebagai berikut : Setelah mengumpulkan semua jenis kegiatan dan mengetahui urutan kegiatan dalam proses kerja, kemudian digambarkan dengan diagram jaringan kerja. Penggambaran jaringan kerja ini dilakukan dengan menggunakan Activity on Node (AON). AON merupakan diagram dimana titik menunjukan kegiatan, berbeda dengan AOA (Activity On Arrow) dimana kegiatan ditunjukan pada panah dalam diagram tersebut. Berikut kegiatan pada konvensi AON: Kegiatan A datang sebelum kegiatan B, yang datang sebelum kegiatan C
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Kegiatan Y dan kegiatan Z tidak dapat dimulai sebelum kegiatan X diselesaikan
Kegiatan M tidak dapat dimulai hingga kegiatan J,K dan L selesai
Kegiatan Z tidak dapat dimulai hingga kegiatan X dan Y selesai Kegiatan AA tidak dapat dimulai hingga kegiatan X dan Y selesai.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
3.
Mengidentifikasi Semua Waktu Awal (Forward Pass), Menentukan Waktu Paling Akhir (Backward Pass) dan Menghitung Waktu Slack. a. Mengidentifikasi Waktu-Waktu Terdahulu (Forward Pass) ES
ID
EF
SL
Description
ES = Earliest Start (mulai terdahulu) ID = Nama/Simbol Kegiatan EF = Earliest Finish (selesai terdahulu)
LS
Dura ttion
LF
SL = Slack (waktu bebas) Description = Deskripsi Kegiatan LS = Latest Start (mulai terakhir) LF = Latest Finish (selesai terakhir)
Fungsi dari Forward Pass(Gray dan Larson dalam Chook, 2006): 1. Seberapa cepat aktivitas dapat dimulai? (awal mulai-ES) 2. Seberapa cepat aktivitas dapat diselesaikan? (awal selesai-EF) 3. Seberapa
cepat
proyek
dapat
diselesaikan?
(waktu
yang
diharapkan-ET) Dua aturan dalam proses Forward pass: a. Peraturan Waktu Mulai Paling Awal: Sebelum sebuah aktivitas bisa dimulai, semua aktivitas pendahulunya yang terdekat harus sudah selesai (Heizer dan Render, 2015) o Jika sebuah aktivitas hanya memiliki aktivitas pendahulu terdekat tunggal, ES sama dengan EF dari aktivitas pendahulunya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
o Jika sebuah aktivitas memiliki banyak aktivitas pendahulu terdekat, ES merupakan nilai maksimal dari semua nilai EF pendahulunya. Yakni: ES = Maksimal {EF Semua aktivitas pendahulu terdekat} b. Peraturan Waktu Selesai Paling Awal: Waktu Selesai Paling Awal (EF) dari sebuah aktivitas merupakan jumlah dari waktu mulai paling awal (ES) dan waktu aktivitasnya (Heizer dan Render, 2015). Yakni: EF = ES + Waktu Aktivitas
b. Menentukan Waktu Paling Akhir (Backward Pass) Menurut Heizer dan Render (2015) Backward Pass dimulai dengan aktivitas terakhir dalam proyek. Untuk masing-masing aktivitas, kita pertama menentukan nilai LF-nya, dikuti dengan nilai LS. Dua peraturan berikut digunakan dalam proses ini. 1. Peraturan Waktu Selesai Paling Telat. Peraturan ini juga berdasarkan pada fakta bahwa sebelum sebuah aktivitas bisa dimulai, semua aktivitas sebelumnya harus diselesaikan terlebih dahulu. a. Jika sebuah aktivitas merupakan sebuah aktivitas pendahulu terdekat untuk hanya satu aktivitas, nilai LF-nya sama dengan LS dari aktivitas yang mengikuti setelahnya.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
b. Jika sebuah aktivitas merupakan sebuah aktivitas pendahulu terdekat bagi lebih dari satu aktivitas, nilai LF-nya merupakan nilai minimal dari semua nilai LS dari semua aktivitas yang mengikutinya. Yakni:
LF = Min {LS dari LS seluruh kegiatan yang langsung mengikutinya} a. Peraturan Waktu Mulai Paling Lambat. Waktu mulai yang paling lambat (LS) dari sebuah aktivitas merupakan perbedaan dari waktu selesai paling lambat(LF) dan waktu aktivitasnya. Yakni:
LS = LF – Waktu Kegiatan Fungsi Backward Pass menurut Gray dan Larson dalam Chook (2006): 1. Seberapa lambat aktivitas dapat dimulai? (akhir start-LS) 2. Seberapa lambat aktivitas dapat selesai? (akhir finish-LF) 3. Kegiatan apa yang merupakan jalur kritis? 4. Berapa lama kegiatan bisa ditunda? (kendur atau mengapung-SL) c. Menghitung Waktu Slack Setelah kita menghituung waktu paling awal dan paling telat untuk semua mudah untuk menemukan jumlah dari waktu perpanjangan (slack time) yang dimiliki dari masing-masing aktivitas. Waktu perpanjangan merupakan suatu rentang waktu sebuah aktivitas bisa ditunda tanpa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
menunda keseluruhan proyek (Heizer dan Render, 2015). Secara matematis adalah: Slack = LS – ES atau Slack = LF – EF 4. Identifikasi Jalur Kritis Jalur kritis merupakan jalur jaringan yang pada umumnya memiliki waktu slack paling sedikit. Penentuan jalur kritis, yaitu jalur dalam jaringan kerja yang memiliki jumlah waktu penyelesaian yang paling lama, sehingga jika ingin melakukan efesiensi waktu pengerjaan, maka aktivitas kegiatan dalam jalur kritis tersebut yang dipercepat.
5. Mempersingkat Proyek dan Trade-Off Biaya-Waktu Mempersingkat (crashing) ialah mempersingkat waktu aktivitas kerja dalam sebuah jaringan kerja untuk mengurangi waktu pada jalur kritis sehingga total waktu penyelesaian menjadi berkurang (Heizer dan Render, 2015). Menurutnya dalam memilih aktivitas yang akan dipercepat dan jumlah aktivitas tersebut, seorang manajer perlu memastikan hal-hal berikut: a. Jumlah di mana sebuah aktivitas dipercepat itu dimungkinkan. b. Jika
dilakukan,
durasi
aktivitas
yang
diperpendek
akan
memungkinkan kita untuk menyelesaikan proyek sesuai tenggat waktu. c. Biaya total dari mempersingkat sebuah proyek semurah mungkin. Dalam mempersingkat suatu proyek melibatkan empat langkah (Heizer dan Render, 2015) sebagai berikut:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
a. Langkah 1: Menghitung biaya singkat per minggu (atau periode waktu lainnya) untuk masing-masing aktivitas dalam jaringan kerja. Jika biaya singkat adalah sejajar sepanjang waktu, formula berikuit bisa digunakan.
(biaya singkat – biaya normal) (waktu normal – waktu singkat)
Biaya singkat per periode = b. Langkah 2: Menggunakan waktu aktivitas saat ini, tenukan jalur kritis dalam jaringan proyek. Identifikasi aktivitas-aktvitas kritis. c. Langkah 3: Jika terdapat suatu jalur kritis, kemudian pilih aktivitas pada jalur kritis ini yang (a) masih bisa dipersingkat (crashed) dan (b) memiliki biaya singkat per periode paling kecil. Mempersingkat aktivitas ini selama satu periode. Jika terdapat lebih dari satu jalur kritis, kemudian pilih satu aktivitas dari masing-masing jalur kritis dimana (a) masing-masing aktivitas yang dipilih masih bisa dipercepat dan (b) total biaya singkat per periode dari semua aktivitas yang dipilih merupakan yang paling kecil. Mempersingkat masing-masing aktivitas satu periode. Perhatikan bahwa aktivitas yang sama mungkin umum bagi lebih dari satu jalur kritis. d. Langkah 4: Perbarui semua waktu aktivitas. Jika tenggat waktu yang diinginkan telah tercapai, berhenti. Jika tidak kembali ke Langkah 2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Gamabar 3.2. Grafik Pertukaran Biaya-Waktu Proyek
http://digilib.mercubuana.ac.id/