BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di perguruantinggiswastayang ada di Surakarta,yaituUniversitas Veteran (Univet), Universitas WidyaDharma (Unwidha).Pemilihan tempat tersebut didasarkan pada kesesuaian pelaksanaan mata kuliah MKU Bahasa Indonesia yang ada di kedua PTS tersebut dengan waktu pengambilan data penelitian ini. Selain itu kedua PTS tersebut, jadwal mata kuliah MKU dilaksanakan pada semester gasal. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan selama tiga (3) bulan pada semester genap Tahun Ajaran 2012-2013, dengan tahapan penelitian dimulai dari perencanaan hingga pelaporan penelitian.
B. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu, yaitu penelitian yang tidak dapat mengontrol semua variabel yang relevan. Walaupun demikian, pengontrolan terhadap variabel tetap dimaksimalkan.Adapun tujuan eksperimen semu menurut Budiyono (2003: 82) adalah untuk memperoleh informasi yang merupakan perkiraan bagi informasi yang dapat diperoleh melalui eksperimen yang sebenarnya dalam keadaan yang tidak memungkinkan untuk mengontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan.
124
125
Adapun desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial, yaitu desain yang digunakan untuk menguji dua variabel atau lebih secara sendiri-sendiri dan melihat adanya interaksi (Darmadi, 2011: 199). Menurut Sugiyono (2009:113), eksperimen dengan desain faktorial dilakukan dengan
memperhatikan
kemungkinan
adanya
variabel
moderator
yang
mempengaruhi perlakuan (variabel independent) terhadap hasil (variabel dependent). Penelitian ini dilakukan untuk menguji dan membuktikan hipotesis mengenai perbedaan metode pembelajaran, yaitu metode Mind Mapping (MM), Problem BasedLearning (PBL), Cooperative Integrated Reading and Coposition (CIRC) terhadap keterampilan menulis karya ilmiah yang berbentuk makalah ditinjau dari aspek berpikir logis tinggi dan rendah. Adapun perlakuan dalam penelitian ini adalah ketiga metode tersebut. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain faktorial 3x2. Penelitian ini melibatkan dua faktor yang masing-masing terdiri atas 3 dan 2 level. Secara skematis rancangan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 6. Rancangan Eksperimen Faktorial 3 x 2 Metode
Kemampuan Berpikir Logis(B)
Pembelajaran(A)
Tinggi(B1)
Rendah(B2)
MM (A1)
A1B1
A1B2
PBL (A2)
A2B1
A2B2
CIRC (A3)
A3B1
A3B2
126
Keterangan: A1B1: Metode pembelajaran MM dengan kemampuan berpikir logis tinggi A1B2: Metodepembelajaran MMdengan kemampuan berpikir logis rendah A2B1: Metode pembelajaran PBL dengan kemampuan berpikir logis tinggi A2B2: Metode pembelajaran PBLdengan kemampuan berpikir logis rendah A3B1: Metode pembelajaran CIRC dengan kemampuan berpikir logis tinggi A3B2: Metodepembelajaran CIRC dengan kemampuan berpikir logis rendah
C. Variabel Penelitian Variabel yang dikaji dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel independent (bebas) dan satu variabel dependent (terikat). Variabel independent terdiri dari variabel independen manipulatif dan variabel independen atributif. Variabel independen manipulatif adalahmetode pembelajaran yang meliputi 3 level, yaitu: 1) problem based learning; 2) mind mapping; dan 3) cooperative integrated reading and composition. Variabel independen atributif adalah kemampuan berpikir logisyang meliputi 2 level, yaitu: (1) tinggi dan (2) rendah. Sementara itu, variabel dependen dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis karya ilmiah. Secara ringkas, variabel penelitian tersebut dapat disingkat sebagai berikut. 1. Variabel independen a. Variabel independen manipulatif:metode pembelajaran PBL, MM, CIRC b. Variabel independen atributif: kemampuan berpikir logis tinggi dan rendah 2. Variabel dependen: keterampilan menulis karya ilmiah Dalampelaksanaan eksperimen, substansi kompetensi yang diajarkan adalah: 1) membaca kritis berbagai ragam wacana untuk keperluan menulis
127
ilmiah, 2) menerapkan kriteria penulisan karya ilmiah dalam menyusun dan menyunting bentuk karya ilmiah yang berupa makalah.
D. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah seluruh objek yang menjadi perhatian dalam suatu ruanglingkup dan waktu yang ditentukan (Margono,2004: 228). Selanjutnya, menurut Sugiyono (2008: 115), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu, ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.Populasi penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Nonkebahasaan Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta yang mengikuti perkuliahan matakuliah Bahasa Indonesia pada Semester 2 TahunAjaran 2012-2013.Adapun universitas swasta yang membuka matakuliah Bahasa Indonesia pada Semester 2 TahunAjaran 2012-2013 adalah Universitas Veteran Sukoharjo danUniversitas WidyaDharma Klaten. Jumlah mahasiswa yang mengikuti matakuliah Bahasa Indonesia pada Semester 2 TahunAjaran 2012-2013 di Unwidha Klaten dan Univet Sukoharjo adalah 638 mahasiswa.
2. Sampel Penelitian Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut
(Sugiyono, 2008: 116). Selanjutnya, menurut Arikunto
(2008: 116), penentuan pengambilan sampel adalahapabila kurang dari 100
128
lebih
baik
diambil
semua
sehingga
penelitiannya
merupakan
penelitianpopulasi, sedangkanjika jumlah subjeknya lebih dari 100 dapat diambil antara 10-15% atau 20-55% atau lebih.Penentuan anggota sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan teknik pengambilan sampel multi stage probability cluster proposional random sampling, yaitu rancangan probabilitas bertahap berdasarkan area dan kuota(Burhan, 2001:67). Sampel penelitian ditentukan secara bertahap. Tahap pertama adalah menentukan kota dan perguruan tinggi yang akan digunakan sebagai tempat eksperimen. Tahap kedua adalah menentukan program studi dan kelompok kelas. Tahap ketiga adalah menentukan mahasiswa yang dijadikan sebagai subjek atau orang coba dalam eksperimen. Penentuan subjek ditentukan secara random dari setiap klasifikasi kemampuan berpikir logis. Perguruan tinggiyang dipilih sebagai sampel penelitian adalah Universitas Veteran Sukoharjo danUniversitas WidyaDharma Klaten. Program studi dan kelompok kelas yang digunakan sebagai sampel adalah Program Studi Nonkebahasaan, yaitu Program StudiMatematika, semester II yang mendapatkan perkuliahan MKU Bahasa Indonesia. Sementara itu, mahasiswa yang digunakan sebagai orang coba ditetapkan secara random dari mahasiswa yang diikutsertakan dalam tes kemampuan berpikir logis. Anggota sampel berjumlah 100 orang mahasiswa dengan rincian masing-masing 36 orang untuk yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi, dan rendah yang mengikuti pembelajaran dengan metode MM, 33 orang untuk yang memiliki kemampuan berpikir logis tinggi, dan rendah yang mengikuti pembelajaran
129
dengan metode PBL, 31 orang untuk yang memilikikemampuan berpikir logis tinggi, dan rendah yang mengikuti pembelajaran dengan metode CIRC. Seluruh data eksperimen yang masuk ditabulasi dan diklasifikasi menjadi 6 sel, dan tiap-tiap sel berbeda jumlahnya (Erickson-Nosan, 1983: 372-378).
Adapun jumlah tiap sel yang dimaksud adalah: metode MM
sebanyak 36 mahasiswa, CIRC sebanyak 31 mahasiswa, dan PBLsebanyak 33mahasiswa.Secara rinci sebaran sampel penelitian adalah sebagai berikut.
Tabel 7. Rincian Jumlah Sampel Penelitian Metode Pembelajaran (A) MM (A1)
Kemampuan Berpikir Logis (B) Tinggi Rendah (B1) (B2) 22 14
Jumlah 36
PBL (A2)
19
14
33
CIRC (A3)
18
13
31
Jumlah
59
41
100
E. Teknik Pengumpulan Data Sejalan dengan variabel penelitian, terdapat dua jenis pengumpulan data dalam penelitian ini, yaitu (1) keterampilan menulis karya
ilmiah, dan (2)
kemampuan berpikir logis. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dapat dikemukakan sebagai berikut ini: (1) Tes menulis makalah, digunakan untuk mengumpulkan data keterampilan menulis karya ilmiah
130
(2) Tes kemampuan berpikir logis dilakukan dengan menggunakan tes struktur inteligensi atau Intelligent-Structure-Test (IST). IST ini digunakan untuk: a) mengukur masalah pembentukan keputusan, b) mengukur daya berpikir verbal yang integratif, c) mengukur kemampuan mengkombinasi, sehingga subtes ini dapat menunjukkan adanya kelincahan (fleksibelitas) dalam berpikir dan kedalaman berpikir, d) mengukur kemampuan abstraksi .
F. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan bagian yang sangat penting dalam penelitian. Keberhasilan penelitian sangat tergantung pada keakuratan data yang terkumpul melalui instrumen. Sejalan dengan variabel penelitian, terdapat dua jenis data yang diambil dalam penelitian ini, yaitu (1) data tentang keterampilan menulis ilmiah dan (2) data tentang kemampuan berpikir logis. Uraian tentang instrumen tersebut sebagai berikut. 1. Data keterampilan menulis ilmiah a. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data keterampilan menulis ilmiah berbentuk tes menulis makalah. Penilaian dilakukan dengan mengacu dari pendapat Suwandi (2006). Adapun indikatorindikator yang merujuk pada keterampilan menulis ilmiah dalam kajian ini adalah: 1) Isi, meliputi relevansi (isi, judul, dan topik ), tesis yang dikembangkan (pernyataan maksud), keeksplisisitan analisis, dan ketetapan simpulan
131
2) Organisasi karangan, meliputikeutuhan paragraf, perpautan paragraf, keterkembangan paragraf, dan organisasi karangan 3) Gramatika, meliputi: ketepatan bentukan kata dankeefektifan kalimat 4) Diksi, meliputi ketepatan kata, kesesuaian kata, dan kebakuan kata 5) Ejaan, meliputipemakaian huruf, penulisan kata, dan penggunaan pungtuasi 6) Notasi ilmiah, meliputi penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka b. Kisi-kisi instrumen penilaian kemampuan menulis ilmiah dapat dilihat pada tabel 8 di bawah ini. Tabel 8. Kisi-Kisi Instrumen Tes Menulis Ilmiah No 1
Komponen Penilaian
Isi a. Relevansi (isi, judul, dan topik ) b. Tesis yang dikembangkan (pernyataan maksud) c. Keeksplisisitan analisis d. Ketetapan simpulan 2 Organisasi isi a. Keutuhan paragraf b. Perpautan paragraf c. Keterkembangan paragraf d. Organisasi karangan 3 Gramatika a. Ketepatan bentukan kata b. Keefektifan kalimat 4 Diksi a. Ketepatan kata b. Kesesuaian kata c. Kebakuan kata 5 Ejaan (pemakaian huruf, penulisan kata, penggunaan pungtuasi) 6 Notasi Ilmiah (penulisan sumber kutipan dan daftar pustaka) Nilai Sumber: Suwandi (2006)
Skor
Rerata Skor
Bobot 30%
30%
15%
15%
5% 5%
Skor Per Komponen
132
c. Skor dan penilaian dalam instrumen penelitian Instrumen untuk mengumpulkan data keterampilan menulis ilmiah (makalah) berbentuk tes membuat makalah. Penilaian dilakukan dengan mengacu komponen-komponen penilaian pada ketentuan sebagai berikut: 1) Isi : a) Relevansi: skor 1-4, skor 1untuk katagori kurang relevan, skor 2 untuk katagori cukup relevan, skor 3 untuk katagori relevan, dan skor 4 untuk katagori sangat relevan. b) Tesis yang dikembangkan: skor 1-4, skor 1 untuk katagori kurang tepat, skor 2 untuk katagori cukup tepat, skor 3 untuk katagori tepat, dan skor 4 untuk katagori sangat tepat. c) Keeksplisitan: skor 1-4, skor 1 untuk katagori kurang eksplisit, skor 2 untuk katagori cukup eksplisit, skor 3 untuk katagori eksplisit, dan skor 4 untuk katagori sangat eksplisit. d) Ketepatan simpulan: skor 1-4, skor 1 untuk katagori kurang tepat, skor 2 untuk katagori cukup tepat, skor 3 untuk katagori tepat, dan skor 4 untuk katagori sangat tepat. 2) Organisasi isi a) Perpautan paragraf: skor 1-4, skor 1 untuk katagori kurang utuh, skor 2 untuk katagori cukup utuh, skor 3 untuk katagori utuh, dan skor 4 untuk katagori sangat utuh. b) Keutuhan paragraf:skor 1-4, skor 1 untuk katagori kurang berpautan, skor 2 untuk katagori cukup cukup berpautan, skor 3
133
untuk katagori berpautan, dan skor 4 untuk katagori sangat berpautan. c) Keterkembangan paragraf: skor 1-4, skor 1 untuk katagori kurang tepat, skor 2 untuk katagori cukup tepat, skor 3 untuk katagori tepat, dan skor 4 untuk katagori sangat tepat. d) Organisasi karangan: skor 1-4, skor 1 untuk katagori kurang tepat, skor 2 untuk katagori cukup tepat, skor 3 untuk katagori tepat, dan skor 4 untuk katagori sangat tepat. 3) Gramatika a) Ketepatan bentukan kata: skor 1-4, skor 1 untuk katagori banyak kesalahan, skor 2 untuk katagori sedikit kesalahan, skor 3 untuk katagori sangat sedikit kesalahan, dan skor 4 untuk katagori tidak mengandung kesalahan. b) Keefektifan kalimat: skor 1-4, skor 1 untuk katagori banyak kesalahan, skor 2 untuk katagori sedikit kesalahan, skor 3 untuk katagori sangat sedikit kesalahan, dan skor 4 untuk katagori tidak mengandung kesalahan. 4) Diksi a) Ketepan kata: skor 1-4, skor 1 untuk katagori banyak kesalahan, skor 2 untuk katagori sedikit kesalahan, skor 3 untuk katagori sangat sedikit kesalahan, dan skor 4 untuk katagori tidak mengandung kesalahan.
134
b) Kesesuaian kata: skor 1-4, skor 1 untuk katagori banyak kesalahan, skor 2 untuk katagori sedikit kesalahan, skor 3 untuk katagori sangat sedikit kesalahan, dan skor 4 untuk katagori tidak mengandung kesalahan. c) Kebakuan kata: skor 1-4, skor 1 untuk katagori banyak kesalahan, skor 2 untuk katagori sedikit kesalahan, skor 3 untuk katagori sangat sedikit kesalahan, dan skor 4 untuk katagori tidak mengandung kesalahan. 5) Ejaan: skor 1-4, skor 1 untuk katagori banyak kesalahan, skor 2 untuk katagori sedikit kesalahan, skor 3 untuk katagori sangat sedikit kesalahan, dan skor 4 untuk katagori tidak mengandung kesalahan. 6) Notasi Ilmiah:skor 1-4, skor 1 untuk katagori banyak kesalahan, skor 2 untuk katagori sedikit kesalahan, skor 3 untuk katagori sangat sedikit kesalahan, dan skor 4 untuk katagori tidak mengandung kesalahan. Selanjutnya dengan rentangan skor tersebut, dilakukan penilaian dengan menentukan rerata skor dari tiap-tiap komponen penilaian. Sementara itu, untuk bobot dari masing-masing komponen secara berurutan adalah: 30% untuk isi, 30% untuk organisasi isi, 15% untuk gramatika, 15% untuk diksi, 5% untuk ejaan, dan 5% untuk notasi ilmiah. 2. Data Kemampuan Berpikir Logis a. Instrumen kemampuan berpikir logis diperoleh melalui tes struktur inteligensi
atau
Intelligent-Structure-Test
(IST)
yang
sudah
135
standardariLaboratorium PsikologiTerapan Universitas Kristen Satya Wacana. Adapun aspek-aspek yang digali dari setiap subtes adalah: 1) Mengukur masalah pembentukan keputusan, common sense, suatu penilaian yang mendekati realitas. Tes ini untuk melihat kemandirian berpikir. 2) Mengukur daya berpikir verbal yang integratif, dapat memahami isi dari suatu pengertian. Suatu kemampuan untuk menghayati masalah bahasa. 3) Mengukur kemampuan mengkombinasi, sehingga subtes ini dapat menunjukkan adanya kelincahan (fleksibelitas) dalam berpikir dn kedalaman berpikir. 4) Mengukur kemampuana bstraksi yaitu pembentukan pengertian, kemampuan untuk menyatakan pengertian di dalam bahasa. b. Kelompok-kelompok soal atau subtes pada IST Berikut ini akan diuraikan beberapa makna yang terkandung pada setiap kelompok soal atau subtes. 1. Satzerganzung (SE) Pembentukan pendapat/penilaian (urteilsbildung), common-sense, penekanan pada konkret-praktis, rasa (sense) tentang realitas (wirklicheitssin), kemandirian dalam berpikir. 2. Wortauswahl (WA) Menangkap inti kandungan makna/pengertian dari sesuatu yang disampaikan melalui bahasa, rasa bahasa, berpikir induktif dengan
136
bahasa, kemampuan empati atau menyelami perasaan, komponenkomponen reseptif atau resapan. 3. Analogien (AN) Kemampuan
mengkombinasikan
atau
menghubung-hubungkan,
kelincahan dan kemampuan untuk berubah dan berganti dalam berpikir,
kemampuan
untuk
menangkap
dan
mengalihkan
/
memindahkan / mentransfer hubungan-hubungan / keterkaitan, kejelasan dan konsekuensi / keteraturan logis dalam berpikir, memiliki resitensi atau kemampuan untuk melawan solusi masalah yang tidak pasti (kira-kira). Merupakan satu syarat dan merupakan syarat terpenting untuk studi ilmiah. 4. Gemeinsamkeiten (GE) Kemampuan
mengabstraksikan
dengan
bahasa,
membangun
pengertian/konsep, berpikir logis dengan bahasa. 5. Merkaufgaben (ME) Kemampuan
memperhatikan
atau
mencamkan,
kemampuan
menyimpan atau mengingat kata-kata yang telah dipelajari, memiliki ingatan jangka pendek atau mengingat dalam waktu lama, daya ingat. 6. Rechenaufgaben (RA) Berpikir praktis dengan berhitung, berpikir logis-lugas, matematis, bernalar, berpikir runtut dalam mengambil kesimpulan.
137
7. Zahlenreihen (ZR) Berpikir teoritik dengan berhitung, berpikir induktif dengan angkaangka, kelincahan dan kemampuan untuk berubah dan berganti dalam berpikir, komponen-komponen ritmis atau berirama. 8. Figurenauswahl (FA) Kemampuan
membayangkan,
kekayaan
dalam
membayangkan,
berpikir visual-menyeluruh, komponen-komponenformatif(memban gun) konstruktif. 9. Wurfelaufgaben (WU) Kebiasaan (konnen) atau kemampuan dalam membayangkan ruang, komponen-komponen teknis-konstruktif, momen-momen analitis bisa menyertai,
tidak
bergantung
sama
sekali
pada
pendidikan
konvensional. Kelompok soal atau subtes pada IST dapat dilihat pada tabel 9 di bawah ini. Tabel 9. Kelompok Soal atau Subtes Kelompok Soal (sub tes)
Bahasa Indonesia
Jumlah
Waktu
Soal
Pemeriksaan
SE (satzerganzung)
Melengkapi kalimat
20
6 menit
WA (Wortauswahl)
Pemilihan kata
20
6 menit
AN (Analogien)
Analogi
20
7 menit
GE (Gemeinsamkeiten)
Kesamaan
20
8 menit
ME (Merkaufgaben)
Soal-soal
20
Mempelajari:
memperhatikan
3 menit Reproduksi: 6 menit
138
RA (Rechenaufgaben)
Soal-soal hitungan
20
10 menit
ZR (Zahlenreihen)
Deret angka
20
10 menit
FA (figurenauswahl)
Pemilihan bentuk
20
7 menit
WU (Wurfelaufgaben)
Soal-soal kubus
20
9 menit
Sumber: Amthauer (1970&1973)
G. Validasi Penelitian 1. Kesahihan (Validitas) Instrumen Tes keterampilan menulis ilmiah dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu pendapat Suwandi (2006) yang telah teruji keterandalannya. Selain itu, kesahihan instrumen dalam penelitian ini dilakukan oleh exspert judgement yang berjumlah dua orang pakar. Tujuan diadakan penilaian pedoman ini adalah untuk mengetahui validasi isi dari pedoman penilaian makalah.Berdasarkan penilaian expert judgement yang terdiri dari dua pakar maka diperoleh hasil bahwa aspek-aspek pedoman penilaian makalah telah lengkap, kejelasan instrumen penelitian dinilai baik, terdapat keterhubungan antara kisi-kisi instrumen penelitian dengan aspek-aspek pedoman penilaian makalah, bahasa yang digunakan juga telah jelas untuk dipahami, serta untuk pedoman pemberian skore telah runtut. 2. Keterandalan (reliabilitas) instrumen Penilaian makalah dilakukan oleh tiga dosen dari masing-masing universitas yaitu tiga dosen dari Universitas Veteran dan tiga dosen dari Universitas Widya Dharma. Nilai akhir makalah merupakan nilai rata-rata dari tiga penilai.Penilaian makalah lebih dari satu orang dimaksudkan untuk memenuhi konsistensi penilaian makalah. Ini sesuai dengan pendapat Azwar (1997:105-
139
109) yang menyatakan bahwa penilaianyang dilakukan lebih dari satu orang dimaksudkan untuk memenuhi reliabilitas penilaian atau uji reliabilitas dari rating antar pemberi nilai, yang menekankan pada konsistensi antar pemberi nilai/interrater reliability.
H. TeknikAnalisis Data Teknik analisis yang digunakan untuk menganalisis data penelitian hasil eksperimen adalah analisis statistik. Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk menguji perbedaan pengaruh perlakuan, uji statistik yang digunakan adalah uji beda. Uji beda yang digunakan adalah analisis varian (ANAVA), yang pada dasarnya adalah untuk melakukan uji beda rerata beberapa kelompok sekaligus. Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan faktorial 3 x 2. Teknik analisis dilakukan dengan maksud untuk melihat variansi-variansi yang muncul karena adanya perlakuan (treatment) untuk menyimpulkan ada atau tidaknya perbedaan rerata pada populasi (Budiyono, 2009:183). Proseduran analisis adalah sebagaiberikut. (1) Menetapkan hipotesis statistik; (2) Menetapkan taraf signifikansi 0,05; (3) Melakukan statistik uji hipotesis menggunakan Uji F yang menguji efek metode pembelajaran (MM, PBL, CIRC) dan hipotesis efek interaksi metode pembelajaran dan keterampilan menulis ilmiah. 1. Apabila hasil analisis menunjukkan adanya perbedaan metode pembelajaran dan adanya interaksi, maka dilanjutkan analisis Uji Scheffe
140
a. Komparasi rerata antar baris Jika uji komparasi rerata antar baris menghasilkan nilai signifikan < 0.05, maka terdapat perbedaan rerata antar baris b. Komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama. Jika uji komparasi rerata antar sel pada kolom yang sama menghasilkan nilai signifikan < 0.05, maka terdapat perbedaan rerata antar sel pada kolom yang sama c. Komparasi rerata antar sel pada baris yang sama Uji Scheffe untuk komparasi rerata antar sel pada baris yang sama. Jika uji komparasi rerata antar sel pada baris yang sama menghasilkan nilai signifikan < 0.05, maka terdapat perbedaan rerata antar sel pada baris yang sama
2. Analisis uji prasyarat Sebelum analisis varian dilakuan, perlu dilakukan uji prasyarat atau uji asumsi guna menguji mungkin atau tidaknya analisis varian ini dipergunakan. Sedikitnya ada tiga asumsi yang harus dipenuhi, yaitu: a. Subjek-subjek yang dijadikan sebagai anggota sampel penelitian harus diambil secara acak atau random. b. Sampel penelitian harus berasal dari populasi yang berdistribusi normal. c. Variansi-variansi populasi menunjukkan keadaan yang homogen. Untuk memenuhi asumsi pertama, subjek-subjek yang dijadikan sebagai sampel penelitian harus diambil secara random. Untuk memenuhi asumsi kedua,
141
perlu dilakukan uji normalitas distribusi frekuensi populasi. Pengujian dilakukan sebanyak sebelas kali, yaitu: 1) kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode MM (A1), 2) kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode PBL (A2), 3) kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode CIRC (A3), 4) kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi (B1), 5) kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis rendah (B2), 6) kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode MM dan kemampuan berpikir logis tinggi (A1B1), 7) kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode PBL dan kemampuan berpikir logis tinggi (A2B1), 8) kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode CIRC dan kemampuan berpikir logis tinggi (A3B1), 9) kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode MM dan kemampuan berpikir logis rendah (A1B2), 10) kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode PBL dan kemampuan berpikir logis rendah (A2B2), 11) kelompok mahasiswa yang mengikuti pembelajaran dengan metode CIRC dan kemampuan berpikir logis rendah (A3B2), yang mengikuti pembelajaran dengan metode CIRC antara kemampuan berpikir logis tinggi (A3B1) dengan kemampuan berpikir logis rendah (A3B2), Uji normalitas distribusi frekuensi populasi dengan Uji KolmogorovSmirnov. Selanjutnya untuk memenuhi asumsi ketiga, dilakukan uji homogenitas variansi populasi. Pengujian dilakukan dengan menggunakan uji Lavene. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan rumus:
142
H0 :
(data homogen)
H1 : paling sedikit ada satu
yang tidak sama
Jika uji homogenitas menghasilkan nilai signifikan < 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data berasal dari populasi yang variansinya hitrogen.
I. Hipotesis Statistik 1. Hipotesis pertama untuk setiap nilai i=1,2,3 atau,
tidak
terdapat
pengaruh
metode
pembelajaran
terhadap
keterampilan menulis karya ilmiah atau, metode pembelajaran tidak berpengaruh terhadap keterampilan menulis karya ilmiah paling sedikit ada satu
yang tidak nol
atau, terdapat pengaruh metode pembelajaran terhadap keterampilan menulis karya ilmiah atau, metode pembelajaran berpengaruh terhadap keterampilan menulis karya ilmiah 2. Hipotesis kedua untuk setiap nilai j = 1,2 atau, tidak terdapat pengaruh kemampuan berpikir logis terhadap keterampilan menulis karya ilmiah atau, kemampuan berpikir logis tidak berpengaruh terhadap keterampilan menulis karya ilmiah
143
paling sedikit ada satu
yang tidak nol
atau, terdapat pengaruh kemampuan berpikir logis terhadap keterampilan menulis karya ilmiah atau, kemampuan berpikir logis berpengaruh terhadap keterampilan menulis karya ilmiah 3. Hipotesis ketiga (
)
untuk setiap i = 1,2,3 dan j = 1,2
atau, tidak terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap keterampilan menulis karya ilmiah paling sedikit ada satu (
) yang tidak nol
atau, terdapat interaksi antara metode pembelajaran dan kemampuan berpikir logis terhadap keterampilan menulis karya ilmiah J. Prosedur Penelitian 1. Tahap Persiapan: Pada tahap persiapan dilakukan kegiatan-kegiatan sebagai berikut. a. penyusunan instrumen, penyusunan tahapan pembelajaran, dan pengajuan izin tempat penelitian, b. mempersiapkan dosen untuk mengajar sesuai dengan metode pembelajaran yang dieksperimenkan.Yang dilakukan dalam penyiapan dosen ialah (1) membuat pedoman teknis pelaksanaan pembelajaran bagi dosen termasuk di dalamnya disajikan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan (2) pelatihan dosen berkaitan dengan metode peembelajaran. Tujuan dalam
144
tahap ini adalah agar dosen memiliki persepsi dan langkah yang dalam proses pembelajaran dengan metode pembelajaran yang telah ditetapkan. 2. Tahap Pelaksanaan Pelaksanaan eksperimen diawali: a. pemberian tes berpikir logis dengan bantuan biro psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Tes berpikir logis tersebut untuk menentukan kelompok mahasiswa berpikir logis tinggi dan berpikir logis rendah, b. penerapan metode pembelajaran Mind Mapping (MM), Problem Based Learning (PBL), Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC). Dalam penerapan metode pembelajaran tersebut diikuti oleh kelompok mahasiswa yang mempunyai kemampuan berpikir logis tinggi dan kemampuan berpikir logis rendah, c. materi dalam pembelajaran diberikan dengan topik membuat karya ilmiah yang berbentuk makalah, cakupannya adalah: a) bagian awal, b) bagian inti, c) bagian akhir, selanjutnya
di akhir penelitian dilakukan tes
keterampilan menulis ilmiahdengan membuat makalah. 3. Tahap Penyelesaian: Pengumpulan data dari tes keterampilan menulis karya ilmiah, setelah dilakukan eksperimen. Dari data yang telah dikumpulkan selanjutnya dilakukan pengolahan data, yaitu dianalisis, disimpulkan, dan disusun dalam sebuah laporan sebagai hasil penelitian.
145