BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian yang akan dilaksanakan di KAP yang berdomisili di wilayah Jakarta Barat dan terdaftar di Direktorat Kantor Akuntan Publik yang diterbitkan oleh Ikatan akuntan Publik Indonesia (IAPI). Penelitian dalam hal pengambilan data dilakukan selama bulan April 2016 - Juni 2016. Dengan waktu penelitian tersebut diharapkan dapat mewujudkan hasil yang optimal dan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. B. Desain Penelitian Penelitian yang penulis gunakan dalam penyusunan penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal. Penelitian kausal ini mengkaji secara sempiris, yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk mengaetahui pengaruh atau lebih variabel terhadap variael tertentu yang bersifat sebab akibat. Dalam penelitian ini terdapat suatu variabel (independent variabel) yaitu Integritas, Pengalaman, Independen, Etika dan Fee audit dan
satu
variabel terikat (dependent variabel), yaitu kualitas hasil audit. C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Dalam melakukan penelitian ini, variabel dependen (Y) yang digunkan adalah kualitas audit. Sedangkan variabel independen nya Integritas (X1), Pengalaman (X2) Independensi ( X3), Etika (X4), Fee audit (X5). 1. Variabel independennya adalah : a) Integritas (X1) Integritas juga merupakan komponen profesionalisme auditor. Integritas adalah kepatuhan tanpa kompromi untuk kode nilai-nilai 33 http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
moral, dan menghindari penipuan, kemanfaatan, kepalsuan, atau kedangkalan apapun. Pentingnya integritas berasal dari ide bahwa profesi adalah "panggilan" dan membutuhkan profesional untuk fokus pada gagasan bahwa mereka melakukan pelayanan publik. Integritas mempertahankan standar prestasi yang tinggi dan melakukan kompetensi yang berarti memiliki kecerdasan, pendidikan, dan pelatihan untuk dapat nilai tambah melalui kinerja (Mutchler, 2003). b) Pengalaman (X2) Pengalaman audit terkait dengan berapa lama auditor bekerja dan berapa banyak perikatan audit telah selesai. Secara teknis, keahlian audit yang akan meningkatkan dengan pengalaman lebih dalam melakukan tugas audit. Meningkat Pengalaman akan memberikan kualitas audit yang lebih, terutama dalam membuat audit penilaian Bouhawia, et.al (2015). Menurut Coklin (1993) dalam Bouhawia, et.al (2015) menemukan bahwa seseorang dengan pengalaman lebih di bidang tertentu memiliki kemampuan lebih dalam mengembangkan kasus-kasus tertentu yang terkait dengan pengalaman auditor. c) Independensi (X3) Independensi auditor merupakan kepribadian auditor dalam menjalankan tanggung jawab terhadap profesinya, dimana seorang auditor yang independen akan menjadikan hasil pengauditan akan menjadi terjamin dan akan dapat di percaya. Independen seorang auditor adalah tidak memihak terhadap siapapun, dengan begitu seorang auditor tidak dapat di pengaruhi oleh pihak mana pun, dan disinilah akan dilihat
peranan independensi
terhadap tingkat
materialitas pada laporan keuangan perusahaan. Independensi Auditor
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
indikator penilainya terdiri dari (1) hubungan dengan klien, (2) Tekanan dari klien, (3) Telaah dari rekan auditor, (4) Jasa non audit dan (5) Fee audit. Dengan menggunakan skala ordinal. d) Etika (X4) Etika Profesi yaitu nilai-nilai tingkah laku atau aturan-aturan tingkah laku yang terkandung, diterima dan digunakan oleh organisasi profesi akuntan yang meliputi kepribadian, kecakapan profesional, tanggung jawab, pelaksanaan kode etik dan penafsiran dan penyempurnaan kode etik. Etika Profesi Auditor indikator penilainya terdiri dari (1)Kepribadian, (2)Kecakapan professional, (3)Tanggung jawab, (4)Pelaksanaan kode etik, (5)Penafsiran dan penyempurnaan kode etik dengan menggunakan skala ordinal. e) Fee audit (X5) Besarnya fee anggota tergantung: risiko penugasan, kompleksitas jasa yang diberikan, tingkat keahlian yang diperlukan untuk melaksanakan jasa tersebut, struktur biaya KAP yang bersangkutan dan pertimbangan profesional lainnya.” (Mulyadi 2002:63-64). 2. Variabel Dependennya adalah : a) kualitas audit (Y) Kualitas audit merupakan profabilitas bahwa auditor akan menemukan dan melaporkan sebuah pelanggaran yang ada pada sistem akuntasi pemerintah yang berpedoman pada standar audit yang telah ditetapkan. D. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel menggunkan instrumen berbentuk pertanyaan. Masing-masing item pertanyaan tersebut diukur dengan menggunkan Likert
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
dimana untuk setiap jawaban diberi poin 1 (satu) sampai dengan 5 (lima). Skala interval digunkan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang mengenai variabel penelitian. Berikut dapat dilihat dari Tabel 3.1 untuk beberapa indikator, dimensi dan skala pengukurannya yang akan digunakan dalam pengisian kuesioner. Tabel 3.1 Variabel Penelitian dan Pengukurannya Variabel Variabel penelitian Bebas Integritas (Sukriah, dkk. 2009) Bebas Pengalaman (Sukriah, dkk. 2009) Bebas Independensi (Hanny 2011)
Bebas (Nur samsi 2013)
Etika
Bebas (Purba 2015)
Fee audit
Indikator penelitian a. b. c. d. a.
Skala penelitian ordinal
Kejujuran Auditor Keberanian Auditor Sikap bijaksana Auditor Tanggung Jawab Auditor Lamanya bekerja sebagai Ordinal Auditor b. Banyaknya tugas Audit a. Lamanya hubungan dengan klien b. Tekanan dari klien c. Telaah dari rekan Auditor d. Jasa non Audit e. Independensi pelaksanaan pekerjaan f. Independensi laporan a. Kepribadian b. Kecakapan prefesional c. Tanggung jawab d. Pelaksanaan kode etik e. Penafsiran dan penyerpunaan kode etik a. Tingkat keahlian b. Kompleksitas jasa c. Risiko penugasan d. Ukuran KAP a. Kesesuaian pelaksanaan audit b. Pengendalian internal c. Auditor Independen
Bebas Kualitas (Ramdan hasil audit ialsyah2 010) Sumber : data di olah penulis
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ordinal
Ordinal
Ordinal
Ordinal
37
Dalam penelitian ini responden diminta untuk menjawab setiap pertanyaan, dan setiap instrumen akan diukur dengan skala ordinal dimana untuk setiap jawaban diberi ukuran sebagai berikut.
Tabel 3.2 Alternatif Jawaban Responden Alternative jawaban Sangat tidak setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Netral (N) Setuju (S) Sangat Setuju (SS) Sumber: Eunike, 2007
Skor 1 2 3 4 5
E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah para auditor eksternal yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di wilayah DKI Jakarta bagian Barat. 2. Sampel Penelitian Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Tehnik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode convenience sampling. Sampling ini dipilih dari elemen populasi yang datanya mudah di dapat. Pengambilan sampel
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
anggota populasi yang diberlakukan secara acak dan datanya mudah di dapat dengan mempertimbangkan kemudahan biaya keterbatasan waktu. peneliti
dalam
mengambil
data
menggunakan
kuisioner
dengan
menyebarkan daftar pertanyaan atau kuisioner dengan pihak–pihak yang berkepentingan dengan penelitian ini yaitu akuntan publik yang terdaftar dan bekerja pada kantor akuntan publik (KAP) di jakarta barat untuk mendapatkan data yang untuk dan lengkap.
F. Teknik Pengumpulan Data Dalam memperoleh data-data pada penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan. 1. Penelitian Lapangan (Field Research) Data utama penelitian ini diperoleh melalui penelitian lapangan, peneliti memperoleh data langsung dari pihak pertama (data primer). Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah akuntan publik yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner kepada KAP secara langsung ataupun melalui perantara. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk mengumpulkan informasi dari akuntan publik yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat sebagai responden dalam penelitian. Sumber data dalam penelitian ini adalah skor masing-masing indikator variabel yang diperoleh dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
pengisian kuesioner yang telah dibagikan kepada akuntan publik yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta Barat.
G. Metode Analisis Data Metode statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yaitu dengan menggunakan regresi berganda dengan bantuan perangkat lunak Statistical Package for The Social Siences (SPSS) for windows 21, setelah semua data data dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya dilakukan analisis data yang terdiri dari : 1. Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif adalah penggambaran terhadap suatu data. (Ghozali, 2013 : 19), menurutnya statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness (kemencengan distribusi). Deskripsi kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif berupa Tabel, grafik, mean, median, modus, varian, dan lain-lain sesuai dengan relevansi fenomena yang akan di deskripsikan Utami (2014 : 28). Studi deskriptif dilakukan untuk mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang diteliti dalam suatu situasi (Sekaran, 2014).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
2. Uji Kualitas Data Pengujian kualitas data yang dilakukan adalah dengan penyebaran kuesioner, maka dari kesediaan dan ketelitian para responden untuk menjawab setiap pertanyaan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam penelitian ini. Untuk itu, dalam melakukan uji kualitas data atas data primer ini peneliti melakukan uji validitas dan uji reliabilitas. a. Uji Validitas Menurut (Ghozali, 2013 : 52), uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner, suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan teknik analisis linier berganda. b. Uji Reliabilitas Adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013 : 47). Jadi uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama pula. Uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
teknik Cronbach Alpha (á), dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel), bila memiliki cronbach alpha _ 0,6 (Sekaran, 2000 : 204) dalam Trisnaningsih (2007).
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normallitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi variabel (pengganggu) dependen dan independen atau keduanya memiliki distribusi normal (Ghozali, 2013 : 160). Model regresi yang baik adalah memiliki data distribusi normal atau mendekati normal. Dan pada penelitian ini di lakukan melalui analisis grafik dan uji statistik, dengan menggunakan uji statistik non-parametrik Kolmogorov-Simirnov. b. Uji Multikolonieritas Uji Multikolinieritas digunakan untuk menguji apakah model regresi di temukan adanya kolerasi antara variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya antara variabel independen tidak terjadi korelasi antara variabel independen (Ghozali, 2013 : 105). Uji multikolinieritas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan melihat: 1) Nilai tolerancce dan lawanya 2) VIF (Varlance Inflation Factors)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
Jika tolerance _ 0,10 atau sama dengan nilai VIF _ 10 maka menunjukan adanya multikolinieritas, dan sebaliknya (Imam Ghozali, 2013 : 105-106). c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heterokedastisitas digunakan untuk menguji apakah nilai dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual suatu pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heterokedasitas dapat dilakukan dengan uji Glejser yang dilakukan dengan meregresikan semua independen dari model regresi dengan nilai mutlak residualnya. Jika variabel independen secara signifikan mempengaruhi variabel dependen maka indikasi terdapat problem heterokedastisitas. Ada 2 cara untuk mendeteksi ada atau tidak adanya heterodkedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot antara lain prediksi variabel dependen yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID, (Ghozali, 2013 : 47).
4. Uji Hipotesis Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan digunakan uji statistik terhadap output yang dihasilkan dari persamaan regresi, uji statistik ini meliputi : a. Koefisien Determinasi ( R) Pada intinya untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen, (Ghozali,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
2013:97). Koefisien Determinasi (R²) digunakan untuk mengetahui presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X). Jika R² semakin besar, maka presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin tinggi. Jika R² semakin kecil, maka presentase perubahan variabel tidak bebas (Y) yang disebabkan oleh variabel bebas (X) semakin rendah. Hasil Koefisien Determinasi (R²) didapat dengan melihat angka pada tampilan output SPSS pada kolom adjusted R Square. Secara sistematis jika nilai R2 = 1, maka adjusted R2 = R2 = 1 sedangkan jika nilai R2 = 0, maka adjusted R2 = (1-k)/(n-k). Jika k > 1 maka adjusted akan bernilai negatif. b. Uji Simultan (uji F) Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh signifikan secara bersama-sama (simultan) variabel independen terhadap variabel dependen. Dengan derajat kepercayaan 0.05 (Ghozali, 2013 : 98). Jika F hitung > FTabel maka Ho di tolak. Jika F hitung < FTabel maka Ho di terima. Dapat dilihat juga melalui besarnya probabilitas value(p value) di bandingkan dengan 0.05. kriterianya: Jika p value < 0.05 maka Ho ditolak. Jika p value > 0.05 maka Ho diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Jika F hitung> FTabel maka Ho di tolak, dapat di artikan secara statistik data yang digunakan membuktikan bahwa semua variabel independen berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. Sedangkan Jika F hitung< FTabel maka Ho di terima, dapat di artikan secara statistik data dapat digunakan untuk membuktikan bahwa semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap nilai variabel dependen. c. Uji Parsial (uji T) Uji statistik T pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh satu
variabel
penjelas/independen
secara
individual
dalam
menerangkan variasi variabel dependen. Selain itu digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen secara parsial dengan derajat signifikansi yang digunakan adalah 0,05 (Ghozali, 2013 : 98). Jika t hitung> t Tabel maka H0 ditolak. Jika t hitung< t Tabel maka H0 diterima. Dapat dilihat juga melalui besarnya probabilitas value(p value) di bandingkan dengan 0.05. kriterianya: Jika p value < 0.05 maka Ho ditolak. Jika p value > 0.05 maka Ho diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/