BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X tahun ajaran 2013/2014 yang bertempat di SMA N 1Sambungmacan Sragen.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2013/2014.Sebelum kegiatan penelitian dilaksanakan, peneliti harus melalui beberapa tahapan. Adapun tahap-tahap penelitiannya adalah: a. Tahap persiapan, meliputi kegiatan pengajuan judul, permohonan dosen pembimbing, survey ke sekolah yang digunakan untuk penelitian, penyusunan proposal, permohonan ijin penelitian, menyusun instrumen penelitian yang terdiri dari angket persepsi ketrampilan mengajar dan angket kemandirian belajar. b. Tahap penelitian, meliputi kegiatan-kegiatan yang berlangsung di lapangan yaitu uji coba angket, pengambilan data dengan pemberian angket, pengambilan data nilai ulangan harian. Pengambilan data dilakukan untuk mengetahui kemampuan kognitif siswa mata pelajaran Fisika dan pengaruh persepsi ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar terhadap kemampuan kognitif siswa mata pelajaran Fisika. c. Tahap penyelesaian, meliputi analisis data hasil penelitian dan penyusunan skripsi.
B. Desain Penelitian Sesuai dengan masalah dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode ex post facto, yang bertujuan untuk menggambarkan ada tidaknya hubungan antar variabel terikat dan variabel bebas.Pendekatan yang digunakan 31
32 adalah pendekatan kuantitatif yang artinya semua informasi atau data yang diperoleh diwujudkan dengan angka dan analisis yang digunakan adalah analisis statistik.
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi menurut Arikunto (2006: 130) adalah keseluruhan subjek penelitian.Sedangkan menurut Babbie (1983) dalam Sukardi (2008: 53) populasi tidak lain adalah elemen penelitian yang hidup dan tinggal bersamasama dan secara teoretis menjadi target hasil penelitian. Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian yang tinggal bersama dalam suatu tempat dan secara terencana menjadi target hasil penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA N 1Sambungmacan Sragentahun ajaran 2013/2014, yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah total siswa sebanyak 247 siswa, dengan rincian sesuai tabel 3.1. Tabel 3.1. Jumlah Siswa Kelas X MIPA SMA N 1 Sambungmacan Sragen No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Kelas
Jumlah (siswa)
X1 X2 X3 X4
31 31 30 32
X5 X6 X7 X8
30 31 31 31
2. Sampel Pada penelitian ini, peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel secara klaster yang dilanjutkan dengan pemilihan secara random.Teknik klaster atau Cluster Sampling ini memilih sampel bukan didasarkan pada individual,
33 tetapi lebih didasarkan pada kelompok, daerah, atau kelompok subjek yang secara alami berkumpul bersama. Arikunto (2006: 134) menyatakan bahwa “apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.Tetapi jika jumlah subjeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih. Dalam penelitian ini peneliti menetapkan sampel sebesar 12% dari populasi kelas X yaitu pada kelas X3 sejumlah 30 siswa.
D. Variabel Penelitian Menurut Arikunto (2006 : 118) variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian.
1. Variabel Terikat Variabel terikat adalah kondisi yang menunjukkan akibat atau pengaruh variabel bebas.Variabel terikat pada penelitian ini adalah kemampuan kognitifsiswa dalam mata pelajaran Fisika. a. Definisi Operasional
: kemampuan kognitif siswa dalam mata pelajaran Fisika
b. Skala Pengukuran
:interval
c. Indikator
: hasil nilai ulangan konsepKalor
2. Variabel Bebas Variabel bebas adalah kondisi yang oleh peneliti dimanipulasi dalam rangka
menerangkan
hubungannya
dengan
fenomena
yang
diobservasi.Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a. Persepsi Ketrampilan Mengajar Guru 1) Definisi Operasional :proses siswamenerima dan menanggapi ketrampilan mengajar gurudalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas agar tercipta suatukondisi belajar yang efektif
34 2) Skala Pengukuran
: interval
3) Indikator
:hasil penilaian angket persepsi ketrampilan mengajar guru
b. Kemandirian Belajar 1) Definisi Operasional : proses belajar yang dilakukan atas dorongan internal dari individu tanpa bergantung pada orang lain, memiliki tanggung jawab sendiri untuk menguasai kompetensi b) Skala Pengukuran
: interval
c) Indikator
: hasil penilaian angket kemandirian belajar
E. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, angket, dan tes tertulis pilihan ganda.
1. Teknik Dokumentasi Dalam penelitian ini teknik dokumentasi digunakan untuk mengetahui jumlah dan namasiswa kelas X SMA N 1 Sambungmacan Sragen tahun ajaran 2013/2014.
2. Teknik Angket Teknik angket adalah teknik pengambilan data untuk mengukur persepsi ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar siswa.Sukardi (2008: 76) mengatakan angket sering disebut sebagai kuesioner.Dalam kuesioner terdapat beberapa macam pertanyaan yang berhubungan erat dengan masalah penelitian yang hendak dipecahkan, disusun, dan disebarkan ke responden untuk memperoleh informasi di lapangan.Teknik angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap dengan menggunakan skala likert dengan empat pilihan jawaban. Arikunto (2006) berpendapat bahwa untuk alternatif jawaban yang berupa pendapat, alternatif jawaban yang disediakan adalah “Sangat Setuju”,
35 “Setuju”, “Abstein/ragu-ragu”, “Kurang Setuju”, dan “Tidak Setuju. Alternatif jawaban ragu-ragu dapat dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternatif jawaban tersebut. Hal ini sesuai dengan pendapat Arikunto (2006: 241) yang menyatakan bahwa : Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan dengan lima alternatif karena responden cenderung memilih alternatif yang ada ditengah (karena dirasa aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya hanya empat saja. Alternatif “Sangat Setuju”, dan “Setuju” ada di sisi atau kubu awal (atau akhir) sedang dua pilihan lain, yaitu ”Tidak Setuju” dan “Sangat Tidak Setuju” di sisi atau kubu akhir (atau awal). Dalam hal ini dapat kita pahami karena “Sangat Setuju” dan “Setuju” sebetulnya berada pada sisi “Setuju”, tetapi dengan gradasi yang menyangatkan.Demikian juga dengan pilihan “Sangat Tidak Setuju” yang pada dasarnya adalah juga “Tidak Setuju”. Bentuk kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah kuesioner tertutup, yaitu kuesioner yang berisi daftar pertanyaan yang sudah disediakan jawabannya yang menunjukkan tingkatan, mulai dari setuju sampai tidak setuju, sehingga responden dapat menjawab sesuai dengan keadaan dirinya.
3. Teknik Tes Teknik tes adalah cara pengambilan data dengan tes untuk mengukur kemampuan kognitif yang berupa kemampuan kognitif fisika siswa kelas X SMA N 1 Sambungmacan Sragen tahun ajaran 2013/2014. Tes tersebut digunakan untuk mengetahui kemampuan kognitif mata pelajaran fisika. Tes tersebut berupa tes pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban
36 F. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang meliputi instrumen pengumpul data yang berupa tes kemampuan kognitif fisika siswa, angket persepsi ketrampilan mengajar guru, dan angket kemandirian belajar.
1. Instrumen Angket Angket adalah sejumlah pertanyaan atau pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket langsung yang sekaligus menyediakan alternatif jawaban bagi responden. Untuk skor penilaian pada angket persepsi siswa tentang ketrampilan mengajar guru dan kemandirian belajar dapat dilihat dibawah ini: Item yang mengarahkan jawaban positif pemberian skor ditunjukkansebagai berikut: Skor 4 : sangat setuju Skor 3 : setuju Skor 2 : kurang setuju Skor 1 : tidak setuju Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumentersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas item angket.
2. Instrumen Tes Kemampuan Kognitif Sebelum melakukan uji coba, dilakukan validitas isi dan konstruk terhadap instrumen tes. Setelah instrumen sudah memenuhi validitas isi dan konstruk baru instrumen diujicobakan.
G. Validasi Instrumen Penelitian Salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh suatu instrumen penelitian adalah validitas. Validitas menurut Arikunto (2002 :144) adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen penelitian. Jadi sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu
37 mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mempunyai validitas yang tinggi, sedangkan instrumen yang kurang valid apabila mempunyai validitas yang rendah. Untuk
mengetahui
valid
atau
tidaknya
instrumen
peneliti
menggunakan pengujian validitas isi dan konstruk. Menurut Sugiyono (2007: 352) untuk menguji validitas isi dan konstruk digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandas pada teori-teori dan selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Dalam penelitian peneliti menggunakan dosen pembimbing sebagai ahli. Pengujian konstruk selesai setelah instrumen disetujui para ahli.
H. Analisis Data 1. Uji Prasyarat Hipotesis a) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari sampel penelitian berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan uji “Liliefors”, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Menetapkan hipotesis Ho: Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal Ha: Sampel berasal dari populasi tidak berdistribusi normal Dipilih α= 5% 2) Statistik uji L maks FZi SZi
(3.3) Keterangan: Fz i Pz z i ,
Z ~ N(0,1)
S(Zi) = proporsi cacah Z1, Z2, Z3 yang Zi
38 S Z i
Banyaknyaz1 , z 2 , z 3 yang z i n
Z i skor standar di mana z i
Xi X s
S standar deviasi sampel
3) Daerah kritik (Dk) DK:L L L α/n
L L α;n yang diperoleh dari tabel Liliefors pada tingkat signifikansi α=
5% dan derajat kebebasan n (ukuran sampel) 4) Keputusan uji Ho ditolak jika L DK atau diterima jika L DK (Sudjana, 2005: 466-467) b) Uji Independensi Uji independensi digunakan untuk menyelidiki kaitan antara variabel bebas X1 dan X2. Budiyono (2009:172) menyatakan bahwa jika terdapat kaitan atau korelasi antar variabel bebas maka hubungan antara variabel bebas dan veriabel terikat dapat terganggu. Permasalahan ini diatasi dengan mengganti atau mengeluarkan variabel yang mempunyai korelasi, dan dapat juga dengan menambahkan jumlah observasi. Dalam uji ini digunakan rumus Product Moment sebagai berikut:
rxy
n X 1 X 2 X 1 X 2
n X
2 1
X 1 n X 2 X 2 2
2
2
(3.13)
(Arikunto, 2006 : 170) Hasil yang diperoleh berupa r hitung akan dibandingkan dengan r tabel pada taraf signifikansi 5 % dan n = 39. Keputusan uji: rhitung< rtabel : antara X1 dan X2 independen rhitung> rtabel : antara X1 dan X2 dependen
39 c) Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah hubungan antara variabel-variabel bebas dengan terikat bersifat linear. Menurut Sudjana (2005: 330-338) menyatakan bahwa jika linier maka persamaan garisnya adalah garis lurus, tetapi jika tidak linier maka persamaan garisnya dapat berbentuk parabola kuadratik, parabola kubik, eksponen. 1) Uji linieritas untuk satu variabel bebas dan satu variabel terikat ˆ a bX Persamaan regresi adalah Y
Harga a dan b dapat dicari dengan rumus:
Y X X X Y a n X X n X Y X Y b n X X 2 i
i
i
i
i
i
i
2
2 i
i
i
(3.4)
i
2
2 i
i
(3.5)
Langkah-langkah dalam uji linieritas: a) Hipotesis Ho = model regresi linier Ha = model regresi tidak linier b) Statistik Uji F
RJK(TC) RJK(G)
(3.6)
c) Komputasi 2 Y 2 JK(G) X1 Y n
JK (TC) = JK (S) – JK (G) dimana: JK (S)
= JK (T) – JK (a) – JK (b/a)
JK(T) Y 2
Y JK(a)
2
n
40
X i Y JK(b/a) b X i Y , n dk (TC) = k – 2 dk (G) = n – k RJK(TC)
RJK(G)
JK(TC) dk(TC)
JK(G) dk(G)
d) Daerah Kritik
F F F
α;k 2;n k
e) Keputusan Uji Ho ditolak jika F DK Uji signifikansi regresi linier sederhana: a) Hipotesis Ho = koefisien arah regresi tidak signifikan Ha = koefisien arah regresi signifikan b) Statistik uji F
RJK(b a ) RJK(s)
(3.7)
c) Komputasi RJK(b a ) JKb a RJKs
JK(S) n2
d) Daerah Kritik
DK F F Fα;1; n 2 e) Keputusan Uji Ho ditolak jika F DK 2) Uji linieritas untuk dua variabel bebas dan satu variabel terikat
41 Untuk regresi linier ganda pemeriksaannya hanya dilakukan terhadap keberartian regresi dengan menerima kenyataan bahwa bentuknya sudah linier. Persamaan regresi ˆ b b X b X Y 0 1 1 2 2
(3.8)
Jika x 1 X1 X1 , x 2 X 2 X 2 , y Y Y , maka b 0 , b1 dan b 2 dapat dicari dengan rumus b 0 Y b1 X1 bX 2
b1
b2
(3.9)
x x y x x x y x x x x x x y x x x y x x x x 2 2
1
1
2 1
1
2
1
2 1
2
2
2 2
2 1
2
2
1
2
2 2
1
(3.10)
2
(3.11)
2
Langkah-langkah dalam uji signifikansi regresi linier ganda a) Hipotesis Ho = koefisien arah regresi tidak signifikan Ha = koefisien arah regresi signifikan b) Statistik Uji
F
JKreg /k JK(S)/n k 1
(3.12)
c) Komputasi JKreg b1 x 1 y b 2 x 2 y
JKS y 2 JK(reg)
Y
2
y
2
Y
2
n
d) Daerah Kritik
F F F
α; k; n k 1
e) Keputusan Uji Ho ditolak jika harga F DK
42 Keterangan: F
: bilangan F untuk uji linearitas
JK (reg)
: jumlah kuadrat regresi
JK (G)
: jumlah kuadrat galat
JK (TC)
: jumlah kuadrat tuna cocok
JK (S)
: jumlah kuadrat sisa
RJK (reg)
: varians regresi
RJK (S)
: varians sisa
RJK (G)
: varians kekeliruan
RJK (TC)
: varians tuna cocok
n
: cacah sampel
k
: cacah variabel bebas
2. Pengujian Hipotesis a. Untuk mengetahui hubungan yang terdiri dari satu variabel bebas dengan satu variabel terikat. 1) Hipotesis Ho : y.i 0 (koefisien korelasi tidak signifikan) Ha : y.i 0 (koefisien korelasi signifikan) 2) Statistik Uji t
r n2
(3.14)
1 r2
3) Komputasi
ry,i
n X i Y X i Yi
n X
2 i
X i n Yi2 Yi 2
2
(3.15)
4) Daerah kritik
t t t
/ 2, n 2
5) Keputusan uji Ho ditolak jika t DK
(Sudjana, 2005: 379-380)
43 b. Untuk mengetahui hubungan yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas dengan satu variabel terikat 1) Hipotesis Ho : y.1, 2...k 0 (koefisien korelasi tidak signifikan) Ha : y.1, 2,...k 0 (koefisien korelasi signifikan) 2) Statistik uji
F
R 2 n k 1 k 1 R2
(3.16)
3) Komputasi JKreg
R2
y
2 i
Y
2
y
2
Y
2
n
4) Daerah kritik DK F F Fα;k;n k 1
5) Keputusan uji Ho ditolak jika F DK
(Sudjana, 2005: 385)
3. Uji Kontribusi a. Menghitung Sumbangan Relatif X1 dan X2 Terhadap Y Sumbagan Relatif (SR) digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengsn jumlah SR semua variabel bebasnya sama dengan 1 (100%). Rumus yang digunakan yaitu a1 x1 y SR X1 100% JK reg
SR X2
a2 x2y JK reg
(3.17)
100% (3.18)
44 b. MenghitungSumbangan Efektif (SE) X1 dan X2 Terhadap Y Sumbagan Relatif (SR) digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengsn jumlah SR semua variabel bebasnya sama dengan R. Rumus yang digunakan yaitu SE X1 SR X1 R 2
(3.19)
SE X2 SR X2 R 2
(3.20)
Keterangan: SR SE R
: sumbangan relatif masing-masing prediktor : sumbangan efektif masing-masing prediktor : koefisien antara X1 dan X2 dengan Y (Hadi, 2001: 46)