BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 1 Boyolali
pada
semester gasal tahun ajaran 2015/2016. Sekolah ini beralamat di Jalan Kates No 8, Kab./Kota
Boyolali. Adapun alasan pemilihan
tempat penelitian
tersebut adalah sebagai berikut : 1. Adanya keterbukaan dari pihak sekolah, sehingga memudahkan di dalam pengumpulan data yang diperlukan yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi. 2. Belum pernah diterapkan
model Advance Organizer dan
model
Mnemonik pada peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Boyolali terutama pada materi pokok penciptaan planet bumi.
2. Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada semseter satu (gasal) Tahun Ajaran 2015/2016. Waktu yang dibutuhkan untuk penelitian ini adalah 8 bulan yaitu mulai Bulan Juli 2015 sampai Bulan Februari 2016. Adapun jadwal penelitian dibagi dalam tabel berikut :
40
41
Tabel 3.1 Tahap Pelaksanaan Penelitian No
Tahap Penelitian
Tahun 2015-2016 Jul
1.
Agus
Sep
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
Persiapan Pengajuan Judul Penyusunan Proposal Penyusunan Instrumen Seminar Proposal Perijinan Penelitian
2.
Pengujian Instrumen Pelaksanaan Pengambilan Data
3.
Penyelesaian Analisis data Penyusunan Laporan
B. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen semu (quasi experimental research), artinya semua variabel dalam penelitian tidak dapat dikontrol dengan ketat, karena obyeknya adalah peserta didik. Eksperimen yang dimaksud adalah memberikan perlakuan atau treatment pada kelompok eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer dan Mnemonik pada materi pokok teori penciptaan planet bumi. Tujuan adanya penelitian eksperimen adalah untuk mengetahui perbedaan retensi peserta didik dengan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer, Mnemonik dan Ekspositori. Penelitian
ini
menggunakan
desain
penelitian
Posttest-only
with
nonequivalent group design. Desain tersebut termasuk dalam desain eksperimen semu (quasi experimental) karena dalam desain ini tidak memungkinkan
42
melakukan penempatan subjek secara acak, baik karena kelompok kontrol atau komparasi tidak ada. Dengan demikian, desain ini sedang memadai untuk dilakukan di dalam situasi yang tidak memungkinkan bagi peneliti untuk melakukan penugasan secara acak di dalamnya dan lebih ditekankan kepada hasil posttest sehingga efek dari ekperimen lebih dapat terlihat secara jelas. Dalam desain ini peneliti memilih dua atau lebih kelompok subjek yang sudah ada kemudian memberikan perlakuan ekperimental. Eksperimen ini dilakukan di suatu kelas tertentu dengan kondisi peserta didik yang telah ada atau sebagaimana apa adanya. Peneliti tidak mungkin mengubah kondisi kelas dalam menentukan subjek untuk kelompok eksperimen. Sampel penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen diterapkan pada pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Advance Organizer dan Mnemonik. Peserta didik diberi perlakuan eksperimental menggunakan model pembelajaran Mnemonik untuk kelompok eksperimen 1, sedangkan untuk kelompok 2 menggunakan model Advance Organizer, dan untuk kelompok kontrol diberikan model pembelajaran ekspositori. Setelah dilakukan perlakuan eksperimental, peserta didik diberikan posttest untuk mengukur kognitif peserta didik setelah diberikan perlakuan. Tepatnya 2 minggu setelah dilakukan posttest, peserta didik lalu diberikan retest yang hasilnya akan digunakan sebagai data peneliti untuk diolah dan dibandingkan hasilnya dengan analisis statistik. Hasil tersebut digunakan untuk membandingkan retensi peserta didik yang diberi perlakuan yang berbeda. Pada penelitian ini tidak menggunakan pretest, karena untuk mengetahui retensi peserta didik yang dibutuhkan adalah dengan dilakukannya posttest dan retest. Untuk menguji normalitas dan homogenitas kelas dapat digunakan nilai uts sebagai pedoman perhitungannya.
43
Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Kelompok
Perlakuan
Post-test
Retest
X1
T2
T3
X2
T2
T3
X3
T2
T3
(Treatment) Eksperimen 1 ( Model Mnemonik) Eksperimen 2 (Model Advance Organizer) Kontrol (Model Ekspositori)
Keterangan : X1
: pembelajaran dengan menggunakan model Mnemonik
X2
: pembelajaran dengan menggunakan model Advance Organizer
X3
: pembelajaran dengan menggunakan model Ekspositori
T2
:
tes setelah perlakuan
T3
:
test tunda
Prosedur penelitian ini adalah : a. Menentukan kelas yang akan dijadikan sampel dalam penelitian. b. Mengelompokkan sampel menjadi tiga kelompok yaitu dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. c. Memberikan perlakuan (X1) pada kelompok eksperimen 1 berupa model pembelajaran Mnomonik, perlakuan X2 pada kelompok eksperimen 2 berupa model pembelajaran Advance Organizer, dan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran Ekspositori. d. Memberikan post-test (T2) pada kedua kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol untuk mengukur rata-rata kemampuan kognitif setelah diberikan perlakuan eksperimental. e. Memberikan retest (T3) pada kelompok eksperimen 1, kelompok eksperimen 2, dan kelompok kontrol untuk mengukur rata-rata hasil retensi peserta didik
44
dari aspek kognitif yang telah dicapai setelah dilakukan perlakuan ekperimental (X1, X2, - ). Test dilakukan dua minggu setelah dilakukan posttest. f. Membandingkan hasil posttest dan retest dari ketiga kelompok tersebut dengan anava (analisis varian satu jalan untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan. g. Menghitung retensi peserta didik menggunakan rumus recognition method dari ketiga kelompok tersebut.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (Arikunto, 2010: 173). Populasi penelitian ini adalah 8 kelas X SMA Negeri 1 Boyolali yang mendapatkan mata pelajaran geografi. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011: 118). Sampel penelitian ini dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu dua kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Sampel yang digunakan merupakan sampel kelas. Kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran Advance Organizer dan Mnemonik. Kelas kontrol diterapkan model pembelajaran Ekspositori. D. Teknik Pengambilan Sampel Pengambilan populasi sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik cluster random sampling yaitu penentuan sampel dengan objek yang sangat luas (Sugiyono, 2011: 21). Alasan pemilihan teknik sampling ini ialah karena populasi penelitian tidak terdiri dari individu-individu, melainkan terdiri dari kelompok-kelompok individu (kelas). Teknik cluster random sampling dilakukan dengan menggunakan pengundian, undian tersebut dilakukan dengan dalam satu tahap dengan tiga kali pengambilan. Nomor undian pertama keluar yang akan diterapkan sebagai kelompok eksperimen 1, nomor undian kedua akan
45
diterapkan sebagai kelompok eksperimen 2, dan nomor undian ketiga akan diterapkan sebagai kelompok kontrol. Berdasarkan undian maka ditetapkan bahwa kelompok eksperimen 1 (menggunakan model Mnemonik) adalah kelas X MIPA 5, kelompok eksperimen 2 (menggunakan model Advance Organizer) adalah kelas X IPS 2, dan kelompok kontrol (menggunakan model Ekspositori) adalah kelas X IPS 1. Setelah dilakukan pengundian, kemudian peneliti menguji nilai UTS kelas yang telah dipilih dengan menggunakan uji Liliefors dan Uji Bartlet guna mengetahui apakah data tersebut normal serta homogen atau tidak. Hasil pengolahan data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16-22. E. Teknik Pengumpulan Data 1. Variabel Penelitian a. Variabel Bebas Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (Arikunto, 2010: 162).
Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah model pembelajaran Advance Organizer, Mnemonik, dan Ekspositori b. Variabel Terikat Variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel bergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Arikunto, 2010: 162). Variabel terikat dalam penelitan ini adalah retensi peserta didik pada materi pokok teori penciptaan planet bumi.
2. Pengumpulan Data Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan meliputi : a. Dokumentasi Dalam penelitian ini, dokumentasi yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar siswa untuk mengetahui retensi peserta didik kelas X tahun pelajaran 2015/2016 adalah berupa dokumen nilai peserta didik Kelas X SMA Negeri 1 Boyolali dan buku profil sekolah.
46
b. Wawancara Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin
melakukan
studi
pendahuluan
untuk
menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ini mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondenya sedikit/kecil (Sugiyono,
2011:194). Penggunaan wawancara dilakukan
sebelum dan sesudah pelaksanaan penelitian. Wawancara dilakukan kepada guru pengampu pelajaran Geografi kelas X untuk mendapatkan informasi awal model pembelajaran yang digunakan oleh guru. Adapun kisi-kisi wawancara disajikan dalam Tabel 3.3 berikut :
Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara No
Aspek yang ditanyakan
No Butir
Jumlah
1.
Model pembelajaran yang digunakan
1
1
2.
Media pembelajaran yang digunakan
2
1
3.
Keaktifan peserta didik pada proses
3
1
4
1
pembelajaran 4.
Retensi peserta didik Jumlah Butir
4
Wawancara dilakukan dengan memberi pertanyaan kepada guru geografi yaitu Ibu Maryati selaku pengampu kelas X SMA Negeri 1 Boyolali. Hasil dokumentasi wawancara selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 1. c. Observasi Menurut Hadi dalam Sugiyono (2011 :203) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap objek penelitian. Dalam melakukan observasi selama pelajaran berlangsung peneliti bertindak
47
sebagai guru pelaksana dalam pembelajaran menggunakan
model
pembelajaran Advance Organizer, Mnemonik dan Ekspositori serta dibantu guru mata pelajaran Geografi kelas X ( guru kolaborasi ) bertindak sebagai pengamat (observer). Untuk mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh guru pelaksana apakah sudah melaksanakan pembelajaran Advance Organizer, Mnemonik dan
Ekspositori dapat dilakukan dengan memberikan tanda
checklist pada lembar observasi kinerja guru yang telah disiapkan. Instrumen observasi kinerja guru selengkapnya disajikan pada Lampiran. Sedangkan untuk mendapatkan informasi berkaitan dengan respon peserta didik setelah
pembelajaran Advance Organizer,
Mnemonik, dan
Ekspositori yang telah dilaksanakan menggunakan instrumen angket respon peserta didik. Instrumen respon peserta didik setelah mendapatkan pembelajaran Advance Organizer, Mnemonik dan Ekspositori Adapun kisikisi observasi keterlaksanaan sintaks disajikan dalam Tabel 3.4 berikut :
Tabel 3.4 Kisi-kisi Observasi No
Aspek yang diamati
No Butir
Jumlah
1.
Tahap Persiapan
1
1
2.
Tahap Penyampaian Materi
2
1
3.
Evaluasi
3
1
Jumlah Butir
3
Lembar observasi keterlaksanaan sintaks dilakukan oleh Ibu Maryati dan Saudari Arifia Mawardani. Hasil dokumentasi lembar observasi keterlaksanaan sintaks dapat dilihat pada Lampiran 8-10. d. Tes Pengukuran retensi peserta didik terhadap materi dilakukan dengan menggunakan tes uraian. Tes retensi dilakukan dengan posttest dan retest. Postes
dilakukan
setelah
pembelajaran
selesai,
sedangkan
retest
dilaksanakan dalam jangka waktu dua minggu setelah posttes. Pelaksanaan retest dilakukan tanpa memberi tahu peserta didik sehingga hasil yang
48
didapatkan benar-benar berdasarkan hasil dari pembelajaran yang telah dilakukan sebelumnya. Persentase retensi siswa dihitung menggunakan rumus recognition method yaitu dengan membandingkan nilai retest dengan postest (Sawrey dan Telford, 1968: 199). Sedangkan kriteria retensi yang dijadikan pedoman dalam penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.5
% Retensi =
x 100%
Tabel 3.5 Kriteria Retensi Retensi (R) %
Kategori
R ≥70 60 < R < 70 R ≤ 60 Sumber : Ibrahim dalam Lesmono dkk (2012: 287)
Tinggi Sedang Rendah
Perhitungan retensi untuk setiap peserta didik dilakukan setelah peserta didik diberi posttest
dan retest. Posttest dilakukan setelah
melakukan tindakan dan retest dilakukan 2 minggu setelah posttest. Hasil perhitungan retensi peserta didik selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 45-47. Langkah-langkah pembuatan tes terdiri dari : 1. Membuat kisi-kisi soal tes 2. Menyusun soal-soal tes 3. Mengadakan uji coba tes Sebelum digunakan untuk mengambil data penelitian, instrumen tes obyektif tersebut diujicobakan terlebih dahulu untuk mengetahui kualitas soal. Uji coba ditujukan untuk mengetahui tentang validitas dan realibilitas soal. Uji coba dilakukan pada peserta didik di luar sampel penelitian, yaitu kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Boyolali. Adapun kisi-kisi soal disajikan dalam Tabel berikut :
49
Tabel 3.6 Kisi-kisi Soal Posttest dan Retest Retensi Peseta Didik No
Materi
Indikator
Pokok
Aspek
Proses
Retensi
Kognitif
A 1.
Teori Penciptaan Planet Bumi
Jumlah
B
Mengidentifikasi macam-macam teori penciptaan planet bumi. Menjelaskan salah satu teori penciptaan planet bumi.
4
C2
1
2
C1
1
Menganalisis pembentukan planet bumi dan tata surya menurut teori atau hipotesis yang ada
1
C4
1
C3
1
Menggambarkan teori penciptaan planet bumi sesuai analogi yang telah dijelaskan. Mengingat kembali makna dan kosa kata terkait pada materi teori penciptaan planet bumi. Jumlah instrumen soal Keterangan : C1
: Mengingat
C2
: Memahami
C3
: Mengaplikasikan
C4
: Menganalisis
A
: Mengenali
B
: Mengingat kembali
3
5
C1
5
50
F. Teknik Validasi Instrumen Penelitian Instrumen dalam penelitian ini dengan menggunakan soal tes hasil belajar Geografi, lembar observasi dan angket. 1. Validasi Instrumen Tes Pada penelitian ini, aspek yang dinilai adalah hasil belajar Geografi pada ranah kognitif. Tes hasil belajar Geografi pada ranah kognitif digunakan untuk mengetahui retensi peserta didik setelah menggunakan model pembelajaran yang telah diterapkan. Ranah kognitif digunakan untuk penelitian karena berkaitan dengan kemampuan peserta didik dalam mengingat isi bahan pengajaran yang disampaikan oleh guru saat mengajar. Bentuk soal yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian dan soal tes yang digunakan dalam penelitian ini dibuat sama untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum soal tes diberikan kepada peserta didik, terlebih dahulu soal tes diujicobakan kepada peserta didik di luar subjek penelitian. Adapun tujuan utama uji coba soal ini adalah untuk mengetahui apakah alat ukur ini layak dipakai atau tidak dipakai sebagai alat pengumpul data, sehingga perlu dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas. Ujicoba ( tryout ) dilakukan pada peserta didik di luar sampel penelitian, yaitu kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Boyolali. Materi pokok yang digunakan adalah teori penciptaan planet bumi. Materi pokok ini mempunyai 4 indikator pembelajaran yaitu : (a) mengidentifikasi macam-macam teori penciptaan planet bumi, (b) menjelaskan salah satu teori penciptaan planet bumi, (c) menganalisis pembentukan planet bumi dan tata surya menurut teori atau hipotesis yang ada, (d) menggambarkan teori penciptaan planet bumi sesuai analogi yang telah dijelaskan, (e) mengingat kembali makna dan kosa kata terkait pada materi teori penciptaan planet bumi. Adapun jumlah item soal ujicoba (tryout) sebanyak 4 butir soal uraian.
51
a. Uji Validitas Instrumen Menurut Sukmadinata (2013: 228) validitas instrumen menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur. Sedangkan menurut Sugiyono (2011: 173) instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen tes diuji validitas dan reliabilitasnya agar tingkat kualitas soal dapat diketahui. Uji validitas terdiri atas validitas internal dan validitas eksternal.
1) Validitas Internal a) Validitas Konstrak Untuk menguji validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgement experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksikan tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan para ahli (Sugiyono, 2011: 177). Pada tahap validitas konstrak ini peneliti mengkonsultasikan instrumen pada ahli. Kemudian ahli dapat memberikan masukan kepada peneliti apakah instrumen sudah siap untuk digunakan, diperbaiki ataupun dirombak total. b) Validitas Isi Untuk instrumen yang berbentuk test, pengujian validitas isi dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan materi pelajaran yang akan diajarkan. Secara teknis pengujian validitas konstrak dan validitas isi dibantu dengan menggunakan kisi-kisi instrumen, atau matrik pengembangan instrumen (Sugiyono, 2011: 182). Dalam kisi-kisi instrumen terdapat materi pokok, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan dari penjabaran indikator yang telah ditentukan. Dengan kisi-kisi tersebut
52
maka pengujian validitas dapat dilakukan dengan mudah dan sistematis. Agar instrument memenuhi validitas isi maka instrumen ditentukan melalui pertimbangan para ahli bidang studi yang berkaitan, yaitu Bapak Singgih Prihadi dan Ibu Maryati. Berikut adalah ringkasan hasil uji validitas isi dari masing-masing ahli. Tabel. 3.7 Ringkasan Hasil Uji Validitas Isi oleh Bapak Singgih Prihadi Nomor Soal
1
2
3
4
5
Kesimpulan
LD
LD
LD
LD
LD
Tabel. 3.8 Ringkasan Hasil Uji Validitas Isi oleh Ibu Maryati Nomor Soal
1
2
3
4
5
Kesimpulan
LD
LD
LD
LD
LD
Sumber : Dokumentasi peneliti (Lampiran 13) 2) Validitas Eksternal Validitas eksternal dilakukan dilakukan dengan melakukan uji coba kepada peserta didik kemudian hasilnya diuji dengan product moment. Teknik yang digunakan adalah teknik korelasi product moment dengan angka kasar yang dari Karl Pearson, yang secara matematis dijelaskan pada rumus dibawah ini:
√{
}{
}
Keterangan: rXY
= koefisien korelasi antar variabel X dan variabel Y
N
= jumlah peserta test
X
= skor tiap item
Y
= skor total
∑XY
= jumlah perkalian XY (Arikunto, 2010: 213)
53
Untuk hasil uji validitas soal dapat dilihat pada Lampiran 15.
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang tidak baik akan mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu (Arikunto, 2010: 221). Soal yang dapat dihitung reliabilitasnya merupakan soal yang valid. Sedangkan soal yang tidak valid maka tidak akan dihitung reliabilitasnya karena tidak akan digunakan di dalam penelitian. Untuk menghitung reliabilitas soal menggunakan rumus Alpha, yang besarnya dapat dihitung dengan menggunakan komputer program SPSS (Statistical Package for Social Sciences) atau dihitung manual dengan rumus sebagai berikut :
r11 =
[
]
Keterangan :
r11 K
: realiabilitas instrumen : banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: jumlah varians butir : varians total (Arikunto, 2010: 239) Soal yang dapat dihitung reliabilitasnya adalah soal yang valid, sedangkan soal yang tidak valid tidak akan dihitung realiabilitasnya karena tidak akan digunakan dalam penelitian. Ringkasan hasil uji reliabilitas item soal hasil belajar disajikan pada Tabel 3.9.
54
Tabel 3.9 Ringkasan Hasil Uji Reliabilitas Soal Posttest dan Retest Jumlah Responden
Jumlah Soal
rhitung
rtabel
5 0,6004 0,355 31 Sumber: Hasil Perhitungan Data 2016 (Lampiran 15)
Keputusan Reliabel
Dari 5 butir soal tryout yang valid dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan rumus Alpha Cornbach dan diperoleh hasil perhitungan nilai rhitung > rtabel yaitu r
hitung=
0,6004 > 0,444. Dengan demikian, dapat
disimpulkan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel. Hasil uji reliabilitas soal selengkapnya disajikan pada Lampiran 15. 2. Lembar Observasi Lembar observasi dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kinerja guru pelaksana dalam melaksanakan pembelajaran dengan model Advance Organizer, Mnemonik, dan Ekspositori. Pengamatan langsung dalam penelitian ini dibantu oleh guru Geografi Kelas X selama kegiatan pembelajaran yang bertindak sebagai pengamat (observer). Diharapkan dengan adanya pengisian lembar observasi guru dapat menerapkan penggunaan model pembelajaran Advance Organizer, Mnemonik, dan Ekspositori sesuai prosedur yang telah ditentukan dan benar. Untuk mengetahui aktifitas peserta didik ketika pelaksanaan pembelajaran model Advance Organizer, Mnemonik, dan Ekspositori dapat digunakan lembar observasi keaktifan peserta didik. Hasil dokumentasi observasi selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 8-10.
3. Angket Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2011: 199). Angket merupakan teknik pengumpulan data yang efisien agar guru atau peneliti dapat mengetahui bagaimana kondisi pembelajaran Geografi sebelum diberi perlakuan, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 2.
55
G. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Sebelum dilakukan uji statistik terhadap data gain score untuk menguji hipotesis penelitian, perlu dipenuhi prasyarat analisisnya yaitu uji normalitas dan uji homogenitas. Hal tersebut untuk membuktikan sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan homogen sehingga representatif sebagai obyek penelitian. a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk membuktikan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dalam penelitian ini uji normalitas yang digunakan adalah “Uji Lilliefors”.
b. Uji Homogenitas Uji homogenitas digunakan untuk menguji apakah penelitian merupakan populasi yang homogen atau tidak. Uji homogenitas varians antara kelompok kontrol dengan eksperimen dilakukan dengan menggunakan uji Bartlet pada taraf signifikansi 5%.
2. Uji Hipotesis Analisis data yang digunakan dalam penelitan ini adalah analisis varian satu jalan dengan taraf signifikan 5 % ( ɑ = 0,05). Hasil anava satu jalan bertujuan untuk mengetahui bahwa perlakuan-perlakuan yang diteliti hanya memberikan pengaruh yang berbeda. Untuk menguji hipotesis tersebut berdasarkan hasil posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontol. Kelompok eksperimen 1 diberikan perlakuan menggunakan model pembelajaran Mnemonik, kelompok eksperimen 2 diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Advance Organizer, dan kelompok kontrol menggunakan model pembelajaran Ekspositori.
56
a. Hipotesis pertama tidak ada beda skor yang signifikan (ketiga model pembelajaran yaitu Mnemonik, Advance Organizer dan Ekspositori. Ketiganya memberikan rerata retensi peserta didik yang sama). : ada beda skor yang signifikan (ketiga model pembelajaran
yaitu
Mnemonik,
Advance
Organizer
dan
Ekspositori
memberikan satu rerata hasil yang tidak sama yang menunjukkan retensi peserta didik yang tidak sama.) Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulkan terdapat satu rerata hasil retensi peserta didik yang berbeda dengan rerata lainnya. Hal tersebut berarti terdapat perbedaan retensi peserta didik antara yang menggunakan model pembelajaran Mnemonik, Advance Organizer dan Ekspositori pada materi pokok teori penciptaan planet bumi. Perhitungan di atas belum dapat mengetahui manakah dari perlakuanperlakuan utuh yang secara signifikan berbeda dengan lain. Oleh karena itu perlu dilakukan uji pasca anava (disebut juga uji lanjut) yang salah satu antara yang mudah dan paling ketat ialah metode Scheffe’.
b. Hipotesis Kedua , tidak ada beda skor yang signifikan (rerata retensi peserta didik dengan model Mnemonik dan Ekspositori menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan) , ada beda skor yang signifikan (rerata retensi peserta didik dengan model Mnemonik dan Ekspositori menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan) Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulakan bahwa rerata retensi peserta didik dengan model Mnemonik dan Ekspositori menunjukkan adanya
57
perbedaan yang signifikan. Hal tersebut berarti retensi peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Mnemonik lebih baik dari pada retensi peserta didik yang menggunakan model Ekspositori pada materi pokok teori penciptaan planet bumi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016.
C. Hipotesis Ketiga , tidak ada beda skor yang signifikan (rerata retensi peserta didik dengan model Advance Organizer dan Ekspositori tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan) , ada beda skor yang signifikan (rerata retensi peserta didik dengan model Advance Organizer dan
Ekspositori menunjukkan adanya
perbedaan yang signifikan) Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulakan bahwa
rerata
retensi
peserta didik dengan model Advance Organizer dan Ekspositori menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal tersebut berarti retensi peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Advance Organizer lebih baik dari pada retensi peserta didik yang menggunakan model Ekspositori pada materi pokok teori penciptaan planet bumi pada siswa kelas X
SMA Negeri 1
Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016.
d. Hipotesis Keempat , tidak ada beda skor yang signifikan (rerata retensi peserta didik dengan model Mnemonik dan Advance Organizer tidak menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan) , ada beda skor yang signifikan (rerata retensi peserta dengan model Mnemonik dan Advance Organizer menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan)
58
Keputusan uji = Ho ditolak apabila Fobs > Fɑ ; Ho diterima apabila Fobs < Fɑ Apabila Ho ditolak, maka dapat disimpulakan bahwa retensi peserta didik yang menggunakan model Mnemonik dan Advance Organizer menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Hal tersebut berarti retensi peserta didik yang menggunakan model pembelajaran Mnemonik lebih baik dari pada retensi peserta didik yang menggunakan model Advance Organizer pada materi pokok teori penciptaan planet bumi pada siswa kelas X SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Ajaran 2015/2016.
H. Prosedur Penelitian Penelitian ini dilakukan melalui berbagai tahap kegiatan yang dijadikan sebagai prosedur penelitian. Adapun prosedur penelitian adalah sebagai berikut : 1. Tahap Persiapan Tahap ini merupakan kegiatan awal sebelum penelitian. Tahap persiapan ini adalah menemukan permasalahan terkait pembelajaran Geografi di SMA Negeri 1 Boyolali. Selain itu juga mempersiapkan referensi buku, jurnal, skripsi, penelitian terkait model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian. 2. Pengajuan Proposal Penelitian Penyusunan proposal merupakan rancangan penelitia yang disusun sebagai pengajuan untuk melakukan penelitian. Melalui proposal diuraikan tentang pendahuluan, kajian pustaka, dan metode penelitian yang nantinya akan digunakan. 3. Penyusunan Instrumen Penelitian Tahapan ini merupakan pembuatan instrumen yang digunakan untuk penelitian berupa instrumen kognitif dan lembar observasi yang seluruhnya digunakan dalam perolehan data. 4. Pengumpulan Data Tahap ini dilakukan pengumpulan semua data yang berhubungan dengan penelitian. Pengumpulan data dilakukan dengan mengeksperimenkan model
59
pembelajaran Advance Organizer, Mnemonik dan Ekspositori pada materi pokok teori penciptaan planet bumi peserta didik kelas X SMA Negeri 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2015/2016. Untuk memperoleh data retensi peserta didik maka dapat dilakukan dengan melakukan uji coba instrumen soal, posttest, dan Retest sehingga nantinya dapat dilakukan uji analisis untuk membuktikan hipotesis. 5. Analisis Data Analisis data yang digunakan adalah dengan menggunakan uji analisis varian satu jalan (anava) dilanjutkan uji pasca anava untuk menguji hipotesis. 6. Penyusunan Laporan Penelitian Penyusunan laporan merupakan tahap akhir dari prosedur penelitian. Tahap ini merupakan tahap penulisan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis dalam bentuk skripsi dan akan dilanjutkan dengan ujian skripsi dihadapan tim penguji skripsi. Prosedur penelitian untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam diagram alur penelitian sebagai berikut :
60
Kondisi Awal
Penentuan Sampel Penentuan sam
Uji Coba Instrumen Soal (Tryout)
Tes Kemampuan Akhir (Posttest) Kelas
Kelas
Kelas
AO
M
E
Tes Tunda (Retest) Kelas
Kelas
Kelas
AO
M
E
Uji Validitas dan uji reliabilitas
Uji prasyarat : normalitas, homogenitas
Uji prasyarat : normalitas, homogenitas
Retensi Peserta Didik Pada Materi Pokok Teori Penciptaan Planet Bumi
Uji Hipotesis : uji anava satu jalan, uji pasca anava (uji Scheffe’)
Studi Komparasi Model Pembelajaran Advance Organizer, Mnemonik, dan Ekspositori Terhadap Retensi Peserta Didik
Keterangan : Kelas AO
: Kelas Model Advance Organizer
Kelas M
: Kelas Model Mnemonik
Kelas E
: Kelas Model Ekspositori
Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian