perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian dilaksanakan di SMK Negeri 2 Sukoharjo Jurusan Teknik Bangunan
yang beralamat di Jl. Solo – Wonogiri, Begajah,
Sukoharjo. Pertimbangan dalam tempat penelitian dipilih lab Studi Gambar SMKNegeri 2 Sukoharjo pada kelas XI. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaan penelitian pada semester genap tahun pelajaran 2013/2014, dimulai bulan Maret 2013 sampai dengan bulan Februari 2014. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian sebagai berikut : Tabel 3.1 : Jadwal Rencana Pelaksanaan Penelitian Bulan
Jenis Kegiatan Mar
Sept
1. Persiapan Penelitian a. Pengajuan Judul b. Pembuatan Proposal c. Seminar Proposal d. Mengurus Perijinan 2. Pelaksanaan Penelitian a. Persiapan Pembelajaran b. Menyusun Soal dan Angket c. Menganalisis hasil soal d. Pelaksanaan Pembelajaran e. Pelaksanaan Tes dan Angket 3. Analisis Data dan Laporan
commit to user
26
Okt
Nov
Des
Jan
Feb
27 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Analisis Data b. Menyusun Laporan c. Penggandaan dan Pengumpulan
B. Metode Penelitian Pada saat melakukan penelitian tidak terlepas dari metode penelitian yang telah dikembangkan oleh ilmuwan dan para ahli. Pengertian metodologi berasal dari bahasa Yunani, diperoleh dari kata “metodos” yang artinya cara yang digunakan untuk mencapai tujuan, dan “logos”artinya ilmu. Jadi metodologi adalah ilmu yang digunakan untuk mencapai tujuan. Tujuan di sini adalah mencari kebenaran dari hipotesis yang telah diajukan. Donald, Ary, Luchy Cheser Jacobs dan Asghar Razavich (2005:337) yang dikutip Sri Widiarti (2009:54) mengatakan bahwa, “Eksperimen adalah kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan oleh peneliti untuk mengumpulkan buktibukti yang ada hubungannya dengan hipotesis”. Selanjutnya Nana Syaodih Sukmadinata
(2005:5)
menyatakan
bahwa,
“peneltian
sebagai
proses
pengumpulan dan analisa data yang dilakukan secara sistematis dan logis untuk mencapai tujuan tertentu. Pengumpulan dan analisa data menggunakan metode ilmiyah, baik bersifat kuantitatif ataupun kualitatif, eksperimental atau non ekeperimen, interaktif atau non interaktif.” Berdasarkan pendapat Winarno Surachmad (2005:31) menyatakan, metode merupakan cara utama yang digunakan untuk mencapai tujuan, misalnya untuk menguji serangkaian hipotesa dengan menggunakan tehnik serta alat-alat tertentu, cara utama ini dipergunakan setelah penyelidik memperhitungkan dari segi penyelidikan serta situasi penyelidikan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen, pendapat Sugiono (2008:80) menyatakan bahwa, “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan commit to user sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan
28 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”. Lebih lanjut dikemukakan : bereksperimen berarti mengadakan kegiatan untuk mengetahui hasil. Hasil yang diperoleh akan menegaskan ada tidaknya pengaruh dan hubungan antar variable yang akan diteliti. Yang dilakukan dalam penelitian ini adalah membandingkan prestasi kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum diberi eksperimen, terlebih dahulu diuji kesetaraan atau kemampuan awal dari sampel, baik pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Tujuannya untuk mengetahui apakah kedua kelompok tersebut mempunyai bakat awal yang sama atau dalam keadaan seimbang, sebelum diberi perlakuan dengan pemanfaatan media pembelajaran. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian Populasi adalah suatu kelompok heterogen yang memiliki kuantitas dan karakteristik berbeda. Dengan perbedaan kualitas dan karakteristik tersebut peneliti dapat melakukan penelitian dan membuat suatu kesimpulan. Dalam penelitian ini adalah siswa jurusan teknik bangunan SMK N 2 Sukoharjo kelas XI, yang terdiri dari 2 kelas, dengan jumlah siswa tiap-tiap kelas 34 siswa, Jumlah populasi berdasarkan observasi sebanyak 68 siswa. 2. Sampel Penelitian Menurut Sugiyono (2010:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak dapat mempelajari semua, maka hanya akan diambil sampel dari populasi yang ada. Untuk mengambil sampel digunakan teknik sampling atau sebagian dari sekelompok anggota populasi yang dapat mewakili populasi. Nantinya hasil yang diambil dari sampel mendapatkan kesimpulan dari populasi tersebut. Jumlah sampel terakhir yang peneliti dapatkan dari kriteria pemilihan sampel di atas adalah sebanyak 34 dari populasi untuk masing – masing kelas. commit to user 3. Teknik Pengambilan Sampel
29 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Cara pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling, pertama dipilih dua kelas pada kelas XI TGB sebagai kelompok kontrol dan eksperimen. Kedua kelas memiliki kemampuan yang relatif sama, hal ini dapat dilihat dari masukan rata-rata nilai raport semester I untuk mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak. Pada tahap kedua, masing-masing kelompok dipilah menjadi dua yaitu kelompok yang beranggotakan siswa yang memiliki bakat tinggi dan kelompok yang beranggotakan siswa yang memiliki bakat rendah. Penentuan bakat dilakukan dengan menggunakan angket. Dari hasil tersebut diperoleh kelas XITGB A dan XITGB B yang terdiri tiap kelasnya atas 34 siswa diambil semua sebagai sampel penelitian didasarkan pada anjuran Suharsimi Arikunto (1992:109). Selanjutnya dilakukan undian untuk menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Dari hasil undian, diperoleh kelas XITGB A sebagai kelompok eksperimen dan kelas XITGB B sebagai kelompok kontrol. Tabel 3.2 Komposisi Anggota Sampel Variabel
Google Sketchup
Autocad
Total
Bakat Tinggi
14
19
34
Bakat Rendah
20
15
34
Total
34
34
68
D. Variabel Penelitian Variabel yang diteliti dibedakan menjadi dua kategori, yaitu (1) variabel bebas atau independent variable (variabel berpengaruh) adalah Media Pembelajaran dengan Google Sketchup sebagai variabel satu (X1), Bakat sebagai variable bebas dua (X2). Variabel tak bebas,yaitu prestasi belajar menggambar 3 dimensi yang diberi symbol Y. Adapun definisi operasional dari masing-masing variabel adalah sebagai berikut : 1. Media pembelajaran dengan Google sebagai variable satu (X1) commit to Sketchup user
30 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
a. Definisi Operasional : media yang digunakan oleh guru untuk menyampaikan materi guna tercapainya tujuan pembelajaran. b. Skala Pengukuran : skala nominal/diskrit c. Indikator : media pembelajaran menggambar yang digunakan dalam proses belajar mengajar pada menggambar dengan perangkat lunak. 2. Bakat sebagai variabel bebas dua (X2) a. Definisi Operasional : dikonsepsikan sebagai sesuatu yang dimiliki seseorang dalam meningkatkan kemampuan keterampilan. b. Skala pengukuran : skala interval diubah menjadi skala nominal, karena dibagi menjadi dua kategori yaitu bakat tinggi dan bakat rendah. c. Indikator : skor/nilai diperoleh dari skor angket. 3. Prestasi belajar menggambar 3 dimensi sebagai variabel tak bebas (Y) a. Definisi Operasional :prestasi belajar menggambar yang dimaksud adalahskor hasil ulangan/tes dan angketsiswa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan pembelajaran. b. Skala pengukuran : skala interval diubah menjadi skala nominal untuk mengetahui besaran nilai yang diperoleh sebagai bentuk
prestasi
belajar. c. Indikator : nilai yang diperoleh siswa setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran.
to user E. commit Prosedur Penelitian
31 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
1. Persiapan Pembelajaran Pada tahap ini peneliti bersama guru mata pelajaran Autocad yang disertakan untuk penelitian ini mempersiapkan hal-hal yang diperlukan dalam proses pembelajaran yang dilaksanakan 5 kali. Adapun langkah-langkah kegiatan yang dilakukan antara lain: a. Menyusun silabus dan rencana pembelajaran, baik yang akan digunakan pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada Kompetensi Dasar Menggambar dengan Perangkat Lunak. Penyusunan silabus dan rencana pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar pelajaran Menggambar dengan Perangkat Lunak Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Tabel 3.3 : Muatan Kompetensi Dasar Menggambar dengan Perangkat Lunak No
Standard Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.
Menggambar Autocad.
1.1 Membuat denah.
Siswa mampu
1.2 Membut rencana
mengimplementasikan
pondasi. 1.3 Membuat rencana atap. 1.4 Membuat tampak depan. 1.5 Membuat tampak samping kanan dan kiri. (Sumber: MKD Jurusan Bangunan SMK N 2 Sukoharjo)
Tabel 3.4 : Rencana Silabus Kelas Eksperimen commit to user
Indikator
materi ajar gambar Autocad dengan menyebutkan fungsi, ciri-ciri, serta standar gambar kerja.
32 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
No
Standard Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.
Menggambar 3 dimensi
1.1 Membuat denah
Siswa mampu
dengan Google
1.2 Membuat dinding
mengimplementasikan
Sketchup.
1.3 Membuat properti
materi ajar gambar
1.4 Membuat atap
Google Sketchup
1.5 Rendering dan
dengan
plotting
Indikator
mengoperasikan fungsi setiap tools.
Tabel 3.5 : Rencana Silabus Kelas Kontrol No
Standard Kompetensi
Kompetensi Dasar
1.
Menggambar 3 dimensi
1.1 Membuat denah
Siswa mampu
dengan Autocad.
1.2 Membuat dinding
mengimplementasikan
1.3 Membuat properti
materi ajar gambar
1.4 Membuat atap
Autocad dengan
1.5 Rendering dan
mengoperasikan
plotting
Indikator
fungsi setiap tools.
b. Pemantapan terhadap strategi pembelajaran yang akan digunakan pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol pada kompetensi. c. Pembelajaran dilaksanakan dengan metode yang sama, baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol. 2. Pelaksanaan Pembelajaran Sebelum pembelajaran inti pada Kompetensi Dasar Menggambar dengan Perangkat Lunak dimulai, peneliti mengumpulkan data nilai ulangan harian, tugas individu maupun kelompok yang ada pada raport mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak kelas XI semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 sebagai awal data. Selanjutnya pada tahap ini guru mata pelajaran menggambar dengan perangkat lunak telah bersama-sama commit to usermenyusun rencana pembelajaran,
33 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas sesuai rancangan yang telah dibuat. Kegiatan dilaksanakan bersama-sama baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Rancangan eksperimen pada model pembelajaran ini adalah sebagai berikut : Berdasarkan data awal peneliti telah mengetahui kemampuan siswa, setiap kelompok dengan mendapat perlakuan yang sama yaitu media gambar. Dalam penelitian ini diupayakan mempunyai kesamaan dalam hal : a. Materi pelajaran yaitu Menggambar 3 dimensi. b. Tes prestasi belajar menggambar 3 dimensi yang dilakukan bersama-sama dengan soal yang sama. c. Penyaji materi pelajaran (guru) pada kelompok mempunyai tingkat pendidikan dan pengalaman mengajar yang sama sehingga diasumsikan mempunyi kemampuan mengajar yang sebanding. Adapun fase-fase rancangan pembelajarannya adalah sebagai berikut : Tabel 3.6 : Fase-fase pembelajaran Fase 1.
Indikator
Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Menyampaikan Guru menyampaikan
Memperhatikan
tujuan dan
kompetensi dasar dan
pengarahan guru
memotivasi
pengalaman belajar yang
siswa.
harus dimiliki dan memotivasi siswa.
2..
Menyajikan
Guru menyajikan
Mencatat dan
informasi.
informasi kepada siswa
menanyakan hal-
secara verbal atau lewat
hal yang penting.
lembar kegiatan siswa. 3.
Menyampaikan Guru memberi
Mengerjakan
tugas/masalah.
tugas bersama.
tugas/masalah, dengan mengamati gambar yang commit to user sudah dipersiapkan.
34 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
4.
5.
6.
Membimbing
Guru membimbing
Menanyakan hal-
belajar dan
belajar untuk berinteraksi
hal yang kurang
bekerja.
dengan media, kemudian
dimengerti kepada
menyelesaikan tugas.
guru.
Mengevaluasi
Guru mengevaluasi hasil
Mempresentasikan
hasil belajar
belajar tentang materi
hasil kerja.
siswa.
yang dipelajari.
Memberikan
Guru memberikan
Merayakan
penghargaan
penghargaan terhadap
keberhasilan.
hasil belajar .
3. Pasca Eksperimen Pada tahap ini, setelah setiap kelompok diberi perlakuan yang sama, selanjutnya diberi tes/ulangan untuk mengetahui seberapa tingkat kemandirian siswa dalam memahami pembelajaran kompetensi dasar menggambar dengan perangkat lunak. Tujuan dilaksanakan tes tersebut adalah untuk membandingkan pengaruh pemanfaatan media gambar dengan Google Sketchup ditinjau dari bakat yang dipunyai. F. Teknik Pengumpulan Data Untuk data variabel X1 diperoleh dari data nilai tes lihat lampiran 7 halaman 142, untuk data variabel X2 diperoleh dari data skor angket lihat lampiran 9 halaman 147, dan untuk variabel Y diperoleh dari data nilai hasil tes menggambar lihat lampiran 7 halaman 144. Penelitian ini adalah bersifat eksperimental, karena hasil dari penelitian ini akan menegaskan bagaimana pengaruh variabel – variabel yang akan diteliti, mencari fakta-fakta penyebab dan akibat dari pengaruh pemanfaatan media gambar dengan Google Sketchup dan bakat terhadap prestasi belajar menggambar 3 dimensi. Berdasarkan banyaknya faktor dari masing-masing variabel bebas yang dilibatkan, maka rancangan commit to user
35 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
analisis yang paling tepat adalah menggunakan desain varians 2 x 2 dengan uji analisis varian (ANAVA) 2 jalur. Tabel 3.7 : Desain analisis (ANAVA) dua jalur dalam bentuk matriks B
Aktivitas Belajar
A
Bakat Siswa Tinggi (B1)
Rendah (B2)
A1 B1
A1 B2
A2 B1
A2 B2
Media dengan Google Sketchup Media
(A1)
Pembelajaran
Media yang biasa digunakanAutocad (A2)
Keterangan : A
: Media Pembelajaran Menggambar
B
: Tingkat Bakat
A1
: Media dengan Google Sketchup
A2
:Media dengan Autocad
B1
: Bakat
B2
: Tingkat Bakat Rendah
Siswa Tinggi
A1 B1 : Kelompok siswa dengan bakat menggambar tinggi yang diberi perlakuan media gambar dengan Google Sketchup. A1 B2 :Kelompok siswa dengan bakat menggambar rendah yang diberi perlakuan media gambar dengan Google Sketchup. A2 B1 : Kelompok siswa dengan bakat menggambar tinggi yang diberi perlakuan media gambar dengan Autocad. A2 B2 : Kelompok siswa dengan bakat menggambar rendah yang diberi perlakuan media gambar dengan Autocad.
commit to user
36 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
G. Instrumen Penelitian 1. Tes Tes prestasi (achievement test) adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu (Suharsimi Arikunto, 2006:128). Tes yang digunakan peneliti untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memahami penggambaran denganAutocad danGoogle Sketchup. Tes yang dilakukan dalam penelitian ini adalah tes teori dan praktek, bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan siswa dalam mengambar dan merencanakan penggambaran 3 dimensi. Ada tiga jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu tes kemampuan prasyarat, tes kemampuan awal (pre test), dan tes kemampuan akhir (post test). Untuk mengukur prestasi belajar menggambar 3 dimensi pada Kompetensi Dasar Menggambar dengan Perangkat Lunak, langkah-langkah sebagai berikut: a. Mengkonstruksikan butir-butir tes pada Kompetensi Dasar Menggambar dengan Perangkat Lunak, dari bentuk soal obyektif (pilihan ganda) berdasarkan kisi-kisi butir soal. b. Membuat pedoman penskoran (marking scheme) c. Melakukan uji coba perangkat tes apakah item dapat digunakan, perlu direvisi atau harus diganti. d. Melakukan uji validitas dan reliabilitas.
a) Uji Validitas Tes Saifudin Azwar (2003:173) menyatakan bahwa tes dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suharsimi Arikunto (2006: 168) menjelaskan definisi validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrument yang invalid berarti memiliki validitas rendah. Beberapa commit to user
37 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
pendapat di atas dapat digunakan sebagai acuan untuk mengukur tingkat bakat siswa dalam menyelesaikan gambar 3 dimensi. Adapun untuk mengukur validitas butir soal, dilakukan uji validitas melalui pencocokan dengan kisi-kisi butir soal dengan rumus korelasi Product Moment tersebut adalah sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006: 170).
rxy =
N å XY - (å X )(åY )
{N å X
2
}{
- (å X ) N åY 2 - (åY ) 2
2
}
Keterangan : rxy : koefisienuji validitas tes antara x dan y X : skor butir Y : skor total N : banyaknya siswa ∑XY : jumlah (XY) Keputusan uji : rxy>rtabel : item pertanyaan tersebut valid rxy
rtabel maka tes tersebut mempunyai validitas yang tinggi dan layak dijadikan instrument (Suharsimi Arikunto, 2005: 162). Nilairxy yang diperoleh akan dikonsultasikan dengan harga rproduct moment pada tabel pada taraf signifikansi 0,05. Bila rxy> rtab maka item tersebut dinyatakan valid. Setelah dilakukan perhitungan rumus korelasi Product Moment dari Pearsondengan menggunakan program Microsoft Excel 2013 diperoleh hasil bahwa diantara 23 butir yang ada dinyatakan semua valid dan tidak terdapat butir soal yang gugur. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa setiap butir soal mempunyai korelasi dengan skor total tes. Selengkapnya lihat lampiran 7 hal 138. b) Menentukan Daya Pembeda Untuk menentukan daya pembeda setiap butir soal, dapat digunakan rumus commit to user sebagai berikut :
38 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DP =
B A BB = PA - PB JA JB
Dimana: J
= Jumlah peserta tes
JA
=Banyaknya peserta kelompok atas
JB
= Banyaknya peserta kelompok bawah
BA
= Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan benar
BB
=Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab soal dengan benar Hasil dari perhitungan daya beda dikonsultasikan dengan tabel indeks daya
beda sebagai berikut diperoleh soal kategori baik dengan jumlah 2 butir dan soal kategori cukup dengan jumlah 21 butir dan selengkapnya bisa dilihat pada lampiran 7 halaman 143: Tabel 3.8 : Interprestasi atau penafsiran Daya Pembeda (DP) Daya Pembeda (DP)
Interprestasi atau penafsiran DP
DP ≥ 0,70
Baik sekali (digunakan)
0,40 ≤ DP < 0,70
Baik (digunakan)
0,20 ≤ DP < 0,40
Cukup (digunakan)
DP < 0,20
Jelek (tidak digunakan)
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2005:212) c) Menentukan Taraf Kesukaran Menentukan taraf kesukaran (TK) digunakan rumus sebagai berikut:
P=
B JS
Dimana: P
= Indeks kesukaran
B
= Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan betul
JS = Jumlah seluruh siswa peserta tes commit to user
39 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Hasil pengujian tingkat kesukaran selengkapnya lihat lampiran 7 halaman 143 untuk soal tes, hasil penelitian menunjukkan bahwa kriteria soal sukar dengan jumlah 1 butir, soal sedang dengan jumlah 11 butir dan soal mudah dengan jumlah 11 butir. Dengan Interprestasi Tingkat Kesukaran sebagaimana terdapat dalam Tabel 3.9 berikut: Tabel 3.9 : Interprestasi Tingkat Kesukaran Tingkat Kesukaran (TK)
Interprestasi atau Penafsiran TK
TK < 0,30
Sukar
0,30 ≤ TK ≤ 0,70
Sedang
TK > 0,70
Mudah
(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2005:213) d) Uji Reliabilitas Tes Reliabilitas menunjuk kepada konsistensi pengukuran. Konsistensi suatu hasil tes adalah apabila dengan tes yang sama diberikan kepada kelompok siswa yang berbeda, atau tes yang berbeda diberikan pada kelompok yang sama akan memberikan hasil yang sama. Jadi, berapa kalipun dilakukan tes dengan instrumen yang reliabel akan memberikan data yang sama. Untuk memperoleh reliabilitas soal prestasi belajar digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu (Suharsimi Arikunto, 2006: 178-196):
r11 =
2 é k ù é å s pq ù ê k - 1ú ê1 - s 2 ú ë û ëê t ûú
Keterangan : r11
= Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
å pq = Jumlah hasil perkalian p dan q p
commit to user = proporsi subyek yang menjawab ítem dengan benar
40 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
q
= proporsi subyek yang menjawab ítem dengan salah
s t2
= Stándar deviasi tes Nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus Alpha Cronbach
kemudian akan dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan a = 0,05 dan dk = N-2 (N = banyaknya siswa). Bila rhit> rtab maka instrumen dinyatakan reliabel. Sedangkan untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas instrumen digunakan kategori sebagai berikut (Sutrisno Hadi,1999:216): 0,800 – 1,000 : sangat tinggi 0,600 – 0,799 : tinggi 0,400 – 0,599 : cukup 0,200 – 0,399 : rendah 0,000 – 0,199 :sangatrendah Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh reliabilitas sebesar 0,582, dengan demikian reliabilitasnya cukup, untuk lebih jelasnya lihat lampiran 7 halaman 141
2. Angket Angket digunakan untuk mengumpulkan data tentang bakat siswa baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan untuk mengukur pemanfaatan media pembelajaran dengan Google Sketchup diambil dari tugas individu pada proses pembelajaran, untuk mengukur bakat siswa sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran pada kompetensi
dasar
menggambar.
Sebelum
instrumen
digunakan
untuk
mengumpulkan data, terlebih dahulu instrumen angket diujicobakan pada siswa XI TGB. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data mengenai bakat menggambar siswa. Untuk memperoleh data tentang bakat siswa dibuat instrumen angket. Adapun dalam pembuatan instrumen angket tersebut, langkah-langkah yang dilakukan peneliti adalah: a. Menentukan batasan bakat menggambar yang akan diteliti dan melakukan commit to user spesifikasi indikator dengan cara menyesuaikan ruang lingkup masalah
41 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
yang akan diteliti dan tujuan penelitian yaitu tentang bakat menggambar siswa. b. Membuat kisi-kisi instrumen angket yang memuat indikator. c. Membuat butir angket berdasarkan kisi-kisi instrumen angket. Berdasarkan langkah-langkah pembuatan instrument angket, selanjutnya disusun instrument angket yang sesuai. Instrument angket yang disusun adalah instrument
angket
bakat
menggambar
siswa.
Instrument
angket
bakat
menggambar siswa terdiri dari 25 butir pernyataan, dengan alternative 5 jawaban. System pemberian skor untuk instrument angket adalah untuk instrument angket positif, jika menjawab SS diberi skor 5, mnjawab S diberi skor 4, menjawab N diberi skor 3, menjawab TS diberi skor 2 dan menjawab STS diberi skor 1. Untuk instrument angket negative, jika menjawab SS diberi skor 1, menjawab S diberi skor 2, menjawab N diberi skor 3, menjawab TS diberi skor 4, dan menjawab STS diberi skor 5. Bakat menggambar yang dimiliki siswa tentunya tidak sama, oleh karena itu dibedakan menjadi dua macam. Yaitu siswa yang memiliki bakat tinggi dan siswa yang memiliki bakat rendah. Pengelompokannya didasarkan berdasarkan pada skor rata-rata yang diperoleh dari angket. e) Uji Validitas Angket Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sebaliknya instrument yang invalid berarti memiliki validitas rendah. Adapun untuk mengukur validitas butir soal, dilakukan uji validitas melalui pencocokan dengan kisi-kisi butir soal dengan rumus korelasi Product Moment tersebut adalah sebagai berikut (Suharsimi Arikunto, 2006: 170). rxy =
nå XY - (å X )(å Y )
{nå X
2
}{
- (å X ) nå Y 2 - (åY ) 2
2
}
Keterangan : rxy : koefisien validitas angket antara x dan y commit to user X : skor butir n : cacah subyek
Y : skor total ∑XY : jumlah (XY)
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Nilairxy yang diperoleh akan dikonsultasikan dengan harga rproduct moment pada tabel pada taraf signifikansi 0,05. Bila rxy> rtab maka item tersebut dinyatakan valid. Kemudian dari hasil uji coba tes diuji dengan realibilitas, derajat kesukaran dan daya pembedanya. Selengkapnya lihat lampiran 9 halaman 147. f) Uji Reliabilitas Angket Reliabilitas menunjuk kepada konsistensi pengukuran. Konsistensi suatu hasil angket adalah apabila dengan angket yang sama diberikan kepada kelompok siswa yang berbeda, atau angket yang berbeda diberikan pada kelompok yang sama akan memberikan hasil yang sama. Jadi, berapa kalipun dilakukan pemberianangket dengan instrumen yang reliabel akan memberikan data yang sama. Untuk memperoleh reliabilitas soal prestasi belajar digunakan rumus Alpha Cronbach yaitu (Suharsimi Arikunto, 2006: 178): 2 k ùé å si ù r11 = é 1 ú ê k - 1ú ê s t2 úû ë û êë
Keterangan : r11
= Koefisien reliabilitas instrumen yang dicari
k
= Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
ås s t2
2 i
= Jumlah varansi butir = Stándar deviasi tes Nilai r yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan rumus Alpha
Cronbach kemudian akan dikonsultasikan dengan harga r tabel dengan a = 0,05 dan dk = N-2 (N = banyaknya siswa). Bila rhit> rtab maka instrumen dinyatakan reliabel. Sedangkan untuk mengetahui tinggi rendahnya reliabilitas instrumen digunakan kategori sebagai berikut (Sutrisno Hadi,1999:216): 0,800 – 1,000 : sangat tinggi 0,600 – 0,799 : tinggi 0,400 – 0,599 : cukup 0,200 – 0,399 : rendah 0,000 – 0,199 :sangatrendah
commit to user
42 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Keputusan uji : hasil dari perhitungan di atas dikonsultasikan (dibandingkan) dengan table nilai r product-moment dari Pearson. Instrument tes yang digunakan dalam penelitian adalah instrumen tes yang reliabilitasnya tinggi yaitu 0,600<0,7<0,799 (Suharsimi Arikunto, 2005:182). Selengkapnya lihat lampiran 9 halaman 150. H. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini melalui dua tahap yaitu uji persyaratan analisis dan analisis data. 1. Uji Persyaratan Sebelum dilakukan pengujian dengan ANAVA terlebih dahulu dilakukan pengujian persyaratan agar uji ANAVA dapat dilakukan. Uji coba yang dilakukan adalah melalui uji normalitas dan uji homogenitas data penelitian yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Uji Normalitas Normalitas data prestasi belajar menggambar 3 dimensi dengan media pembelajaran Google Sketchup, dilakukan dengan menggunakan Chi Kuadrat (X2). Pengujian normalitas data dengan rumus (X2) dilakukan dengan cara membandingkan kurve normal yang terbentuk dari data yang telah terkumpul (B) dengan kurve normal baku (A). Jadi membandingkan antara (B:A). Bila tidak berbeda secara signifikan dengan A, maka B merupakan data yang berdistribusi normal. (Sugiono, 2008:79), seperti terlihat pada kurva dibawah ini:
commit to user
43 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Gambar 3.1 : Kurva Baku/Standar (kurva normal) (Sumber :Sugiyono, 2008:79) Langkah-langkah untuk menentukan normalitas data pada penelitian ini dijelaskan oleh perhitungan yang melibatkan rumus Chi Kuadrat dan tabel. Karena jika sampel penelitin (n1+n2)>20, digunakan pendekatan kurva normal rumus (X2). (Sugiyono, 2008:156). Rumusnya adalah : X2 = b) Uji Homogenitas Digunakan untuk menguji apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak maka dilakukan uji homogenitas antara dua kelompok tersebut yang dilakukan dengan teknik analisis variansi homogenitas satu jalur dengan uji F. Kriteria pengujian digunakan pada taraf signifikansi 5%. Rumus yang dipakai adalah sebagai berikut: F
=
Varians
=
Data disebut homogen jika nilai F tidak signifikan atau harga Fhitung
commit to user
44 digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Teknik analisis data yang digunakan dalam pengujian hipotesis adalah dengan menggunakan
uji analisis variansi (ANAVA) dua jalur pada
tarafsignifikansi 5%. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut: FA
= RkA/Rkd
FB
= RkB/Rkd
FAB
= RkAB/Rkd
Keterangan : RkA
= JkA/dbA
dbA
= p-1
RkB
= JkB/dbB
dbB
= q-1
RkAB = JkAB/dbAB
dbAB
=(p-1)(q-1)
Rkd
= Jkd/dbd
db1
= N-1
dbd
= dbt-(+dbA+dbB+dbAB).
d) Ringkasan ANAVA Tabel 3.10 : Ringkasan ANAVA Sumber
Jk
Db
Rk
Fhitung
Ftabel
Interprestasi
Baris (A)
JkA
p-1
RkA
FA
Ft
Sign/tidak
Kolom (B)
JkB
q-1
RkB
FB
Ft
Sign/tidak
Interaksi (AB)
JkAB
(p-1)(q-1)
RkAB
FAB
Ft
Sign/tidak
Galat (d)
Jkd
N-pq
Rkd
Total
Jkt
N-1
(Sumber: Budiyono, 2004:242) Jika
Fhitung>Ftabel
maka
terdapat
pengaruh
media
pembelajaran
menggambar dengan Google Sketchup dan bakat terhadap prestasi belajar menggambar 3 dimensi.
commit to user