39
BAB III METODE PENELITIAN
1.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November-Januari serta
dilakukan dilingkungan Kantor Pelayanan Pajak Pratama Tanah Abang Dua yang beralamat di JalanK.H. Mas Mansyur No. 17 Tanah Abang Jakarta Pusat.Daerah ini merupakan tempat yang sangat strategis, selain mudah dijangkau oleh masyarakat dan Wajib Pajak lokasinya terletak ditempat yang penduuknya ramai serta merupakan wilayah sentra bisnis. 2. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kausal. Penelitian kausal merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara satu atau lebih variabel independen (X) dalam penelitian ini adalah kebermanfaatan, kemudahan, dan kepuasan Wajib Pajak terhadap variabel dependen (Y) yaitu penggunaan e-filing bagi wajib pajak di Jakarta. 3. Definisi dan Operasionalisasi Variabel Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Menurut
Sugiyono
(2009)
variabelpenelitian
adalah
atribut
dari
sekelompok orang atau objek penelitian yang mempunyai kriteria yang
40
sama.Penjelasan variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Variabel Dependen Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah: 1. Penggunaan e-filing bagi wajib pajak Penggunaan e-filing ini adalah untuk memberi kemudahan kepada para Wajib Pajak, sehingga Wajib Pajak Pribadi dapat melakukan pelaporan SPT dari rumah atau tempatnya bekerja, sedangkan Wajib Pajak Badan dapat melakukannya dari lokasi kantor atau usahanya. Selain itu, dengan cepat dan mudahnya pelaporan pajak ini berarti juga akan memberikan dukungan kepada Kantor Pajak dalam hal percepatan penerimaan laporan SPT dan perampingan kegiatan administrasi, pendataan (juga akurasi data), distribusi dan pengarsipan laporan SPT.
b. Variabel independen Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini terdapat 3 variabel bebas antara lain : 1. Persepsi Kebermanfaatan Persepsi kebermanfaatan (perceived usefulness) yang merupakan suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan
manfaat
bagi
orang
yang
menggunakannya.
Indikatortentang kebermanfaatan teknologi informasi meliputi kegunaan,
41
menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas dan efektivitas
yang
meliputi dimensi mempertinggi
efektivitas,
mengembangkan kinerja pekerjaan (Natigor, 2004). 2. Persepsi Kemudahan Penggunaan Persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi sangat mudah dipelajari, mengerjakan dengan mudah apayang diinginkan oleh pengguna, sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna, sangat mudah untuk dioperasikan (Arif, 2006). 3. Kepuasan pengguna Menurut
Kustono
(dikutip
dalamSupriyatna
dan
Jin,
2006),
menjelaskan kepuasan pemakai mengungkapkan adanya kesesuaian antara harapan seseorang dengan hasil yang diperoleh.Suatu sistem yang baik bukan hanya dilihat dari kecanggihannya tetapi juga dilihat dari penerimaan dan pemahaman pengguna dimana pengguna merasa puas dengan sistem informasi yang dihasilkan.Tingkat kepuasan ini pada akhirnya mengarah pada peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja penggunaan sistem informasi yang diimplementasikan.
42
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Indikator
Skala Pengukuran
Dependen
1.
Frekuensi penggunaan sistem
Penggunaan e-filling bagi
2.
Kelanjutan penggunaan
wajib pajak
3.
Prioritas dalam penyampaian
Nurul Citra Noviandini
Skala Ordinal
pajak
(2011) Prita Saraswati (2013) Independen
1.
Mengembangkan kinerja
Persepsi kebermanfaatan
2.
Mrmbuat kinerja lebih baik
Nurul Citra Noviandini
3.
Mempermudah pekerjaan
(2011) Prita Saraswati
4.
Menguntungkan penyampaian
(2013)
Skala Ordinal
pajak 5.
Sangat bermanfaat keseluruhan
6.
Meningkatkan produktivitas kinerja
7.
Menghemat waktu
8.
Meningkatkan kualitas kerja
9.
Meningkatkan efektivitas kinerja
10. Membantu tugas lebih cepat 11. Membantu tugas lebih praktis dan efisien Independen
1.
Persepsi kemudahan penggunaan
penyampaian pajak 2.
Nurul Citra Noviandini (2011) Maya Safira Dewi
Meningkatkan fleksibilitas pengisian SPT
3.
(2012) Prita Saraswati (2013)
Memudahkan pengoperasian
Mudah berinteraksi dengan sistem
4.
Merasa kebingungan menggunakan sistem
5.
Mudah dipahami
6.
Mudah digunakan
7.
Mudah dipelajari
Skala Ordinal
43
8.
Keluhan dalam penggunaan
9.
Merasa e-filing bukan sistem yang rumit
10. Mudah berinteraksi Independen
1.
Efisiensi dalam pelaporan pajak
Kepuasan pengguna
2.
Ketepatan waktu melaporkan
Nurul Citra Noviandini
Skala Ordinal
SPT
(2011) Prita Saraswati
3.
Menghemat biaya dan energi
(2013)
4.
Keefektifan pelaporan pajak
5.
Mendapatkan informasi e-filing
6.
Mendapatkan format yang dibutuhkan
7.
Puas dengan pelayanan
8.
Puas dengan informasi e-filing
9.
Pengalaman menggunakan efiling
10. Merasa bangga dengan penggunaan e-filing
4. Pengukuran Variabel Pengukuran variabel dalam penelitian ini adalah dengan skala pengukuran
Ordinal,
dimana
pengukurannya
menggunakan
lima
pertanyaaan yang menggunakan skala likert 5 poin (5 poin likert scale). Adapun interval Skala Likert yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
44
Tabel 3.2 Skala Likert 1.
STS
Sangat Tidak Setuju
2.
TS
Tidak Setuju
3.
N
Netral
4.
S
Setuju
5.
SS
Sangat Setuju
Sumber: Imam Ghazali (2011) 5. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah Wajib Pajak Pribadipengguna e-filing yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Tanah Abang Dua. 2. Sampel Penelitian Sampel penelitian ini adalah para Wajib Pajak Pribadi yang melaporkan SPT melalui e-filing. 3. Teknik Pengambilan
Sampel dan
Perhitungan
Ukuran
(Jumlah) Sampel Populasi Populasi yang diambil adalah Wajib Pajak Pribadi yang sudah menggunakan e-filling di KPP Pratama Tanah Abang Dua tahun 2014 yang berjumlah 1113 Wajib Pajak Pribadi. Kemudian sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dengan rumus Slovin :
45
n=
N 1 + Ne2
Dimana: n
= ukuran sampel
N = ukuran populasi e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir, misalanya 10% Besarnya N (Populasi Sampel) yang diambil adalah jumlah populasi Wajib Pajak Pribadi pengguna e-fillingpada KPP Pratama Tanah Abang Dua sebanyak 1113. Responden dan tingkat kesalahan atau error yang ditetapkan adalah 10% menurut Selvilla, dinyatakan sudah cukup memadai untuk perhitungan pada populasi kecil, maka sampel yang diteliti adalah jumlah responden dari populasi yang dipilih dengan convenience sampling yaitu penentuan sampel secara sembarangan. Adapun sampel yang dihitung sebesar: n =
1113
= 91.75
1 + (1113)(0.1)2 Jadi, jumlah sampel yang diperoleh untuk memenuhi ukuran sampel minimal (n) adalah 91.75 sampel dibulatkan menjadi 92 sampel.
46
6. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan
data
penelitian
ini
yaitu
dengan
penelitian
kepustakaan (library research) dan penelitian lapangan (field research). 1. Penelitian Kepustakaan (Library Research) Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mencari kerangka referensi dan landasan teori baik dalam buku, peraturan-peraturan, jurnal-jurnal ilmiah, skripsi yang relevan dengan ide penelitian termasuk dari media internet yang kemudian menjadi dasar kriteria dalam membahas masalah yang ditemukan dalam penelitian lapangan. 2. Penelitian Lapangan (Field Research) Penelitian
lapangan
yang
dilakukan
oleh
penulis
dalam
pengumpulan data yaitu melalui daftar pernyataan atau sering disebut dengan kuesioner.Kuesioner yang digunakan dalam mendukung penelitian ini yaitu kuesioner tertutup mengenai penggunaan e-filing, persepsi keberanfaatan, persepsi kemudahan, dan kepuasan pengguna terhadap wajib pajak badan yang menggunakan sistem e-filing. 7. Metode Analisis 1. Uji Instrumen Data Teknis analisis data adalah rancangan untuk menganalisis data yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber.Data primer yang digunakan dalam penelitian ini perlu diuji kesahihannya dan kehandalannya, karena data tersebut
berasal
dari
jawaban
responden
yang
mungkin
dapat
47
menimbulkan bias. Hal ini penting untuk dilakukan karena kualitas data yang diolah akan mempengaruhi kualitas hasil penelitian. Maka diperlukan dua macam uji,yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. 2. Uji Validitas Validitas menunjukkan sejauh mana skor/ nilai/ ukuran yang diperoleh benar-benar menyatakan hasil pengukuran/ pengamatan yang ingin diukur.Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner yang digunakan terhadap indikator-indikator yang membentuk konstruk variabel penelitian.Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akandiukur oleh kuesioner tersebut. 3. Uji Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun di uji berkali-kali. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach Alpha.Tinggi rendahnya reliabilitas secara empirik ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut nilai koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi ditunjukan dengan nilai 1.00,
48
reliabilitas yang dianggap sudah cukup memuaskan atau tinggi adalah < 0,60. Tabel 3.3 Tingkat Reliabilitas Metode Cronbach Alpha Alpha
Tingkat Reliabilitas
0,20-0,40
Sangat Rendah
>0,20-0,40
Rendah
>0,40-0,60
Sedang
>0,60-0,80
Kuat
>0,80-1,00
Sangat Kuat
Sumber : Usman dan Purnomo (2008) 2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Data Uji normalitas bertujuan untuk mengujiapakah dalam model regresi, variabel dependen maupun independen mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah yang memiliki distribusi normal ataumendekati normal (Ghozali, 2011).Dalam penelitian
ini
menggunakan
uji kolmogorov-
smirnov.Sebelumnya perlu ditentukan terlebih dahulu hipotesis pengujian, yaitu: Hipotesis Nol (Ho)
: dataterdistribusi secara normal
Hipotesis Alternatif (HA): data tidak terdistribusi secara normal.
49
Apabila nilai probabilitas signifikansi kurang dari nilai = 0,05, maka data tidak terdistribusi secara normal. Dan apabila nilai probabilitas signifikansi lebih darinilai = 0,05, maka data terdistribusi secara normal a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresiterdapat korelasi antar variabel bebas (independen).Pengujian multikolinieritas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance.Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel.independen lainnya. Jadi, nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karenaVIF=1/Tolerance). Nilai cutoff
yang
umum
dipakai
untuk
menunjukkan
adanya
multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF >10 (Ghozali, 2009). b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan variansdari residual dari
satu
pengamatan
lain.
Untuk
mendeteksi
adanya
heteroskedastisitas adalah menggunakan Uji Glejser. Uji Glejser dilakukan dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya. Jika nilai signifikansi antara
50
variabel independen dengan absolut residual lebih dari 0,05 maka tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. 3. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis a. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan unuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu persepsi kebermanfaatan (X1), persepsi kemudahan (X2), dan kepuasan wajib pajak (X3) terhadap penggunaan e-filling (Y). Adapun rumus analisis regresi linear berganda yaitu: Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + € Dimana : Y
= Variabel Terikat
a
= Konstanta
b1.b2,b3
= Koefisien Regresi
X1,X2,X3 = Variabel Bebas €
= Standar Error
b. Koefisien Determinasi Menurut Santosa (2005: 144) “koefisien determinasi adalah suatu nilai yang menggambarkan seberapa besar perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen”. Dengan mengetahui nilai koefisien determinasi bisa menjelaskan kebaikan dari model model regresi dalam memprediksi variabel dependen.
51
Terdapat dua jenis koefisien determinasi, yaitu R2 koefisien determinasi biasa dan koefisien determinasi disesuaikan (Adjusted R Square).Pada regresi berganda, penggunaaan koefisien deteminasi yang telah disesuaikan lebih baik dalam melihat seberapa baik model dibandingkan koefisien determinasi biasa. Semakin tinggi nilai koefisien detreminasi akan semakin baik kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. (Santosa, 2005:144). c. Uji Hipotesis 1) Uji Signifikan Parsial (Uji t) Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel independen dengan variabel dependen secara parsial.Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independenterhadap variabel dependen, maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila signifikan t lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima.Demikian pula sebaliknya jika signifikan t lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali,2009).
Cara melakukan uji t adalah sebagai berikut:
52
1. Quick lock: apabila jumlah degree of freedom(df) adalah 20 atau lebih, dan derajat kepercayaan5%, maka H0yang menyatakan bi= 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut). Dengan kata lain, hipotesis alternatif (HA) yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 2. Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila nilai t hitung lebih besar dibanding t tabel, maka hipotesis alternatif (HA) diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. 2) Uji Signifikan Simultan (Uji f) Uji f bertujuan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistik f dengan kriteria pengambilan keputusa sebagai berikut: 1. Quick look: apabila nilai F lebih besar daripada 4 maka H0dapat ditolak pada derajat kepercayaan5%. Dengan kata lain, hipotesis alternatif (HA) diterima yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen.
53
2. Membandingkan nilai f hitung dengan nilai f tabel. Jika nilai f hitung lebih besar dari pada f tabel, maka hipotesis nol (H0) ditolak dan menerima HA