BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilaksanakan di SMA se-Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat yang berjumlah 15 sekolah, yaitu 10 sekolah negeri dan 5 sekolah swasta. Subyek penelitiannya adalah guru honorer sejarah yang berjumlah 30 orang. 2. Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September 2015 sampai bulan November 2015 dengan rincian kegiatan sebagai berikut: Tabel. 1 Jadwal Penelitian No
Kegiatan
Bulan ke1
2
1. Penyusunan proposal
2. Seminar proposal
3. Pelaksanaan kegiatan 4. Monitoring
3
4
5
6
5. Refleksi dan Evaluasi
6. Penyusunan draf laporan
7. Seminar hasil
8. Perbaikan laporan
B. Rancangan/Desain Penelitian 58 Penelitian ini akan mengkaji empat variabel, yaitu tiga variabel bebas dan satu variabel terikat. Variabel bebasnya adalah (a) Profesionalisme guru (𝑋1 ), (b) Motivasi Kerja
(𝑋2 ) dan (c) Kedisiplinan Kerja (𝑋3 ) Sedangkan variabel terikatnya adalah Kinerja Guru Honorer Sejarah (Y). Penelitian ini merupakan jenis penelitian ex-post fakto. Dalam penelitian ini variabelvariabel yang diteliti tidak dimanipulasi tetapi dari fakta yang diungkap apa adanya tanpa pengurangan gejala yang telah terjadi dari kinerja guru honorer sejarah di SMA se-Kabupaten Bima. Penelitian sebab-akibat dilakukan terhadap program, kegiatan atau kejadian yang telah berlangsung atau telah terjadi. Adanya hubungan sebab-akibat didasarkan atas kajian teoretis, bahwa sesuatu variabel disebabkan atau dilatarbelakangi oleh variabel tertentu atau mengakibatkan variabel tertentu (Sukmadinata, 2013:55). Melalui pendekatan penelitian ini diharapkan diperoleh informasi yang tepat dan gambaran yang lengkap mengenai masalah yang akan diteliti dan hubungan antara variabel bebas (Profesionalisme guru, motivasi dan kedisiplinan kerja) terhadap varibael terikat (kinerja guru).
C. Populasi dan Sampel Penelitian 1.
Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013:117). Populasi dalam pengertian lain yang dikemukakan oleh Margono bahwa populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan (Margono, 2005:118). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru honorer sejarah di SMA seKabupaten Bima-NTB yang berjumlah 120 orang. Suharsimin Arikunto (2006:112), mengemukakan bahwa “apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya lebih besar maka diambil antara 10-15%, 20-25% atau 30-35% atau lebih”. 2.
Sampel Menurut Sugiyono (2013:118) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari pupulasi harus betul-betul representatif. Subyek penelitian adalah para guru honorer sejarah yang telah memiliki SK HONDA (Honor Daerah) yang aktif di SMA se-Kabupaten Bima. Dengan mengambil 25% dari populasi maka jumlah sampel yang akan diambil adalah 120 x 25% = 30 guru, dengan masing-masing sekolah diambil sejumlah 2 (dua) orang sehingga jumlah jumlah guru yang akan dijadikan sampel adalah 2 x 15 (jumlah sekolah) = 30 guru honorer. Pengambilan sampel dilakukan dengan statified random sampling, cara pengambilan sampelnya adalah mengambil sejumlah guru honorer yang dikehendaki dan sesuai dengan tujuan penelitian. D. Definisi Operasional Variabel Untuk dapat melakukan pengukuran terhadap variabel penelitian secara kuantitatif, maka variabel penelitian yang akan diukur didefinisikan sebagai berikut: a.
Profesionalisme adalah suatu paham yang menciptakan dilakukannya berbagai kegiatan kerja tertentu dalam kehidupan masyarakat dengan berbekal keahlian yang tinggi dan berdasarkan pada rasa keterpanggilan jiwa dengan semangat untuk melakukan pengabdian memberikan bantuan layanan pada sesama manusia. Untuk mewujudkan hal itu, dan/atau meningkatkan profesionalisme pendidikannya tersebut, seorang guru
dituntut untuk mampu memberdayakan dirinya, dan meningkatkan kompetensi dirinya terkait dengan penguasaan pedagogik atau akademik yang dipikulnya sendiri. b.
Motivasi kerja adalah sesuatu yang dapat menimbulkan semangat atau dorongan bekerja individu atau kelompok terhadap pekerjaan guna mencapai tujuan. Motivasi kerja guru adalah kondisi yang membuat guru mempunyai kemauan/kebutuhan untuk mencapai tujuan tertentu melalui pelaksanaan suatu tugas. Motivasi kerja guru akan mensuplai energi untuk bekerja/mengarahkan aktivitas selama bekerja, dan menyebabkan seorang guru mengetahui adanya tujuan yang relevan antara tujuan organisasi dengan tujuan pribadinya.
c.
Kedisiplinan kerja guru adalah suatu ketertiban yang menunjuk pada ketetapan yang menggunakan peraturan-peraturan yang berlaku di sekolah dalam melaksanakan tugas dan fungsinya dalam usaha mencapai tujuan sekolah. Adapun indikasi indikasi disiplin kerja antara lain: taat pada peraturan, melaksanakan tugas, bertumpu pada etos kerja, bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan semangat.
d.
Kinerja guru adalah persepsi guru terhadap prestasi kerja guru yang berkaitan dengan kualitas kerja, tanggung jawab, kejujuran, kerjasama dan prakarsa. Kinerja guru juga merupakan ekspresi potensi berupa perilaku atau cara seseorang dalam melaksanakan tugas, dengan mencapai suatu hasil atau produk kerja sebagai wujud tanggung jawab yang juga merupakan hasil evaluasi dari pekerjaan yang dilakukan yang dapat diukur melalui: (a) cara kerja untuk mencapai tujuan; (b) fleksibilitas; (c) efisien dan produktivitas; dan (d) stabilitas dan kontrol.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket/kuesioner
Peneliti mengumpulkan data melalui angket/kuesioner yang diberikan kepada responden untuk mengetahui pengaruh profesionalisme guru, motivasi, dan kedisiplinan kerja terhadap kinerja guru honorer sejarah di SMA se-Kabupaten Bima. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang sudah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih. Kuesioner yang digunakan berbentuk check list yaitu sebuah daftar, dimana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai, yaitu (SS) untuk jawaban Sangat Setuju, (S) untuk jawaban Setuju, (N) untuk jawaban Netral, (TS) untuk jawaban Tidak Setuju, dan (STS) untuk jawaban Sangat Tidak Setuju, lihat tabel 2 di bawah ini: Tabel. 2 Skor Alternatif Jawaban Pernyataan Positif Jawaban
Pernyataan Negatif Skor
Jawaban
Skor
Sangat Setuju (SS)
5
Sangat Setuju (SS)
1
Setuju (S)
4
Setuju (S)
2
Netral (N)
3
Netral (N)
3
Tidak Setuju (TS)
2
Tidak Setuju (TS)
4
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
Sangat Tidak Setuju (STS)
5
Sumber: Sugiyono, 2013:136 Untuk memperoleh data dari penelitian diperlukan intrumen yang dijadikan alat untuk mengumpulkan data sesuai dengan karakteristik dan substansi masalah yang diteliti yaitu yang berkaitan dengan pengaruh profesionalisme, motivasi dan kedisiplinan kerja terhadap kinerja guru honorer sejarah di SMA se-Kabupaten Bima. Instrument yang digunakan adalah dengan jenis angket tertutup. Hal ini sejalan dengan pendapat Suharsimi (1998:104) yang mengemukakan ”kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya”.
Instrument penelitian disusun berdasarkan kisi-kisi variabel penelitian, yakni variabel profesionalisme guru, motivasi, kedisiplinan kerja dan kinerja guru. Untuk mengetahui ruang lingkup variabel penelitian dan indikator yang diukur dapat dilihat pada kisi-kisi tabel berikut ini: a. Kisi-kisi instrumen penelitian Profesionalisme Guru Honorer Sejarah Instrumen profesionalisme guru honorer terdiri dari 30 butir pernyataan, dimana masing-masing butir pernyataan memiliki alternatif pilihan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk mendapatkan informasi atau data melalui kuesioner, peneliti menggunakan kisi-kisi instrumen dengan perincian sebagai berikut: Tabel. 3 Kisi-kisi Instrumen Profesionalisme Guru Variabel Profesionalisme guru
Indikator
Sub indicator
Butir soal 1,2
1.Kompetensi Pedagogik
a).Memahami peserta didik secara mendalam b).Merancang 3,4,5 pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran. c).Melaksanakan 6,7 pembelajaran d).Merancang dan 8,9 melaksanakan evaluasi pembelajaran e).Mengembangkan 10,11 peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya.
2.Kompetensi Profesional
a).Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi b).Menguasai struktur dan metode keilmuan
12,13
14,15
3.Kompetensi Kepribadian
4. Kompetensi Sosial
a).Memiliki kepribadian yang stabil b).Mempunyai kepribadian yang mantap dan dewasa c).Kepribadian yang arif dan berwibawa. d).Memiliki akhlak mulia dan dapat menjadi teladan. a).Mampu memahami dan menghargai perbedaan. b).Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan peserta didik. c).Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. d).Mampu berkomunikasi dan bergaul dengan orang tua/wali murid.
16 17,18
19,20 21,22
23,24
25,26
27,28
29,30
b. Kisi-kisi instrumen penelitian Motivasi Kerja Guru Honorer Sejarah Instrumen motivasi kerja guru honorer terdiri dari 30 butir pernyataan, dimana masing-masing butir pernyataan memiliki alternatif pilihan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk mendapatkan informasi atau data melalui kuesioner, peneliti menggunakan kisi-kisi instrumen dengan perincian sebagai berikut:
Tabel. 4 Kisi-kisi Instrumen Motivasi Kerja Variabel
Indikator
Sub Indikator
Butir
Motivasi Kerja
1. Kebutuhan akan prestasi
2. Kebutuhan akan pengakuan
3. Pekerjaan itu sendiri
4. Tanggung jawab
5. Kebutuhan akan kemajuan/ berkembang
a).Selalu berusaha menjadi yang terbaik b).Melaksanakan tugas dengan target yang jelas c).Diutamakan prestasi dari apa yang dikerjakannya. a).Bekerja dengan harapan ingin diakui b).Selalu berusaha untuk mengungguli orang lain. c).Bekerja dengan harapan ingin memperoleh perhatian dari teman dan atasan a).Senang dengan apa yang dikerjakan b).Senang memperoleh pujian dari apa yang dikerjakannya c).Selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kebutuhan kerjanya. a).Selalu melaksanakan tugas dengan sungguh-sungguh b).Memiliki tujuan yang menantang c).Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab a).Keinginan selalu ingin maju/berkembang dalam berbagai hal b).Ada umpan balik atas hasil pekerjaannya. c).Bekerja dengan harapan ingin memperoleh insentif.
Soal 1,2
3,4
5,6
7,8 9,10
11,12
13,14 15,16
17,18
19,20
21,22 23,24
25,26
27,28
29,30
c. Kisi-kisi instrumen penelitian Kedisiplinan Kerja Guru Honorer Sejarah Instrumen disiplin kerja guru honorer terdiri dari 30 butir pernyataan, dimana masing-masing butir pernyataan memiliki alternatif pilihan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk mendapatkan informasi atau data melalui kuesioner, peneliti menggunakan kisi-kisi instrumen dengan perincian sebagai berikut:
Tabel.5 Kisi-kisi Instrumen Kedisiplinan Kerja Guru Variabel
Indikator
Sub Indikator
Butir Soal
Disiplin Kerja
Taat pada peraturan
a). Datang sebelum jam pelajaran dimulai b).Melakasanakan hasil keputusan meskipun tanpa pengawasan c). Tidak melanggar hasil kesepakatan bersama
Melaksanakan tugas
tugas- a). Melaksanakan tugas dan kewajiban yang telah diberikan b). Melaksanakan tugas dari kepala sekolah c).Mengutamakan kepentingan sekolah Bertumpu pada etos a). Memegang teguh atas kerja kepercayaan yang telah diberikan b). Menjalankan tugas sesuai dengan peraturan yang telah ada c).Membuat administrasi kelas sebagai wujud dari kegiatan yang telah dilaksanakan Bekerja dengan jujur, a). Melaksanakan tugas tertib, cermat dan sampingan selain semangat tugas pokok b). Membuat laporan sesuai dengan kenyataan c). Memeriksa hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan
d. Kisi-kisi Instrumen Penelitian Kinerja Guru Honorer Sejarah Instrumen Kinerja guru honorer terdiri dari 30 butir pernyataan, dimana masingmasing butir pernyataan memiliki alternatif pilihan yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Netral (N), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS). Untuk mendapatkan informasi atau data melalui kuesioner, peneliti menggunakan kisi-kisi instrumen dengan perincian sebagai berikut: Tabel. 6 Kisi-kisi Instrumen Kinerja Guru Variabel
Indikator
Sub Indikator
Butir Soal
Kinerja Guru
1. Kualitas kerja
2.Kecepatan/ketepatan kerja
3. inisiatif dalam kerja
4. Kemampuan kerja
5. Komunikasi
a).Merancanakan program pengajaran dengan tepat b).Melakukan penilaian hasil belajar
1,2
a).Menerapkan hal-hal yang baru dalam pembelajaran b).Memberikan materi ajar sesuai dengan karakteristik yang dimiliki siswa c).Menyelesaikan program pengajaran sesuai kalender akademik.
5,6
3,4
7,8
9,10
a).Menggunakan media dalam pembelajaran b).Menggunakan berbagai metode dalam pembelajaran. c).Menyelenggarakan administrasi sekolah dengan baik
11,12
a).Mampu dalam memimpin kelas b).Mampu mengelola proses belajar mengajar c).Mampu melakukan penilaian hasil belajar siswa.
17,18
a).Melaksanakan layanan bimbingan belajar b).Mengomunikasikan hal-hal baru dalam pembelajaran c).Menggunakan berbagai teknik dalam mengelola proses belajar mengajar. d).Terbuka dalam menerima masukan
23,24
13,14
15,16
19,20
21,22
25,26
27,28
untuk perbaikan pembelajaran
29,30
Berdasarkan indikator yang ada pada kisi-kisi tersebut selanjutnya disusun angket dengan berpedoman pada cara menyusun angket. Setiap indikator dibuat satu item angket, tetapi ada juga yang dibuat dua item angket atau lebih. e. Kalibrasi Instrumen Proses kalibrasi instrumen dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba untuk menentukan validitas butir dan reliabilitas instrumen. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevaliditan dan kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebelum digunakan untuk pengambilan data, instrumen yang telah disusun diuji cobakan terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk mengetahui validitas dan reliabilitas instrumen berdasarkan data empiris. Uji coba dilakukan terhadap responden yang bukan menjadi anggota sampel. Suatu butir pertanyaan valid atau tidak ditentukan oleh perbandingan antara harga r hitung dengan r table dimana untuk harga r table diperoleh dari daftar r kritis dengan taraf sigifikan 5% pada n=30 diperoleh hasil harga r table = 0,361. Dengan demikian, validitas variabel profesionalisme guru, motivasi dan kedisiplinan kerja dirumuskan sebagai berikut: (1) Jika r hitung positif dan > r table maka butir tersebut adalah valid (2) Jika r hitung tidak positif dan < r table maka butir tersebut adalah tidak valid. Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk dapat digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya juga. Perhitungan reliabilitas instrumen menggunakan rumus Alpha Cronbach (Arikunto, 2005:78). 2. Hasil Uji Coba Instrumen a. Uji Validitas Konsep validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukuran itu mengukur apa yang ingin diukur. Pengujian validitas dilakukan dengan analisis butir. Untuk menguji validitas pada setiap butir maka skor yang ada pada butir yang dimaksud dikorelasikan dengan skor secara keseluruhan. Dalam penelitian ini, uji validitas dilaksanakan dengan dua cara yaitu validitas isi (content validity) dan validitas konstruksi (construct validity). Validitas isi dilakukan dengan mengkosultasikan pertanyaan kepada para pakar yang mengetahui masalah yang sedang diteliti dan validitas konstruksi dengan menggunakan rumus korelasi product moment sebagai berikut : rxy =
𝑵 𝑿𝒀−( 𝑿) ( 𝒀) (𝑵 𝑿²−
𝑿 𝟐 (𝑵 𝒀²−( 𝒀)²)
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara X dan Y N = jumlah kasus XY = jumlah pertalian X dan Y 𝑋 = jumlah kuadrat X 𝑌 = jumlah kuadrat Y (Sugiyono, 2013:121). Nilai rxy dibandingkan dengan nilai rtable dengan signifikasi 5% jika rxy lebih besar dari rtable maka butir tersebut dinyatakan valid. 1) Hasil Uji Coba Variabel Profesionalisme Guru Honorer Sejarah (X1) Cara mengetahui butir pernyataan dalam kuesioner yang disusun valid atau tidak adalah dengan membandingkan nilai r hitung dan Sig (2-taled) dari masing-
masing butir pertanyaan dengan taraf signifikansi (𝛼 = 5%). Dengan menggunakan taraf signifikansi 𝛼 = 5% dan df = K-2 = 30-2= 28 diperoleh nilai r table 0,361. Jika nilai r hitung > r table atau Sig (2-taled) lebih kecil dari taraf signifikansi 5% maka butir pernyataan dalam kuesioner adalah valid. Tabel. 7 Hasil Uji Validitas Profesionalisme Guru No. Butir
Rhitung
Rtabel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0,417 0,568 0,440 0,378 0,625 0,294 0,305 0,459 0,583 0,489 0,384 0,429 0,677 0,616 0,402 0,447 0,424 0,462 0,388 0,456 0,407 0,537 0,564 0,321 0,652 0,427 0,553 0,366 0,516 0,532
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Sig (2-taled) 0, 022 0, 001 0, 015 0, 040 0, 000 0, 114 0, 101 0, 011 0, 001 0, 006 0, 036 0, 018 0, 000 0, 000 0,028 0,013 0,019 0, 010 0, 034 0,011 0, 026 0, 002 0, 001 0, 084 0, 000 0, 019 0, 002 0, 047 0, 004 0, 003
Sumber: Hasil olahan SPSS pada lampiran. 3
Status Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Dari 30 butir pernyataan yang diuji coba, terdapat tiga butir yang tidak valid/tidak sahih. Sedangkan sisanya sebanyak 27 pernyataan tersebut memiliki r hitung lebih tinggi dari r table pada taraf signifikan 5% yaitu 0,361. Dari 30 butir tersebut 3 butir diantaranya tidak sahih (valid) karena memiliki r hitung di bawah r table, yaitu butir 6, 7 dan 24, karena ketiga butir pernyataan tersebut tidak valid, maka ketiga butir tersebut dihilangkan, karena indikator masih terwakili oleh butir yang valid. 2) Hasil Uji Coba Variabel Motivasi Kerja Guru Honorer Sejarah (X2) Tabel. 8 Hasil Uji Validitas Motivasi Kerja Guru No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Rhitung 0, 571 0,519 0, 473 0,547 0,439 0, 527 0,575 0,499 0, 646 0, 517 0,437 0, 365 0,529 0,254 0,519 0, 544 0, 547 0,503 0, 527 0, 575 0, 347 0,440 0, 337 0,548 0,575
Rtabel 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Sig taled) 0,001 0,003 0,008 0,002 0,015 0,003 0,001 0,005 0,000 0,003 0,016 0,048 0,003 0,175 0,003 0,002 0,002 0,005 0,003 0,001 0,060 0,015 0,069 0,002 0,001
(2- Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid Tdk Valid Valid Valid
26 27 28 29 30
0,060 0,507 0,301 0,377 0,458
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
0,752 0,004 0,106 0,040 0,011
Tdk Valid Valid Tdk Valid Valid Valid
Sumber: Hasil olahan SPSS pada lampiran.3 Dari 30 butir pernyataan yang diuji coba, terdapat lima butir pernyataan yang tidak sahih/valid. Sisanya sebanyak 25 pernyataan tersebut memiliki r hitung lebih tinggi dari r tabel pada taraf signifikansi 5% yaitu 0,361. Dari 30 butir tersebut, 5 butir diantaranya tidak valid/sahih karena memiliki r hitung dibawah r tabel, yaitu butir ke 14, 21,23,26 dan 28. Karena kelima butir pernyataan tersebut tidak valid, maka kelima butir tersebut dihilangkan, karena indikator masih terwakili oleh butir yang valid. 3) Hasil Uji Coba Variabel Kedisiplinan Kerja Guru Honorer Sejarah (X3) Tabel. 9 Hasil Uji Validitas kedisiplinan Kerja Guru No. Butir
Rhitung
Rtabel
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
0, 3921 0, 463 0, 470 0, 667 0, 668 0, 668 0, 596 0, 532 0, 450 0, 528 0, 383 0, 507 0, 356 0, 731 0, 463 0, 470 0, 633 0, 700
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Sig (2-taled) 0,033 0,010 0,009 0,000 0,000 0,000 0,001 0,002 0,013 0,003 0,037 0,004 0,054 0,000 0,010 0,009 0,000 0,000
Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Valid Valid
19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0, 668 0, 376 0, 101 0, 181 0, 426 0, 521 0, 459 0, 447 0, 409 0, 607 0, 502 0, 463
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
0,000 0, 041 0,597 0, 338 0, 021 0, 003 0, 011 0, 013 0, 025 0, 000 0, 005 0, 010
Valid Valid Tdk Valid Tdk Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Hasil olahan SPSS pada lampiran 3 Dari 30 butir pernyataan yang diuji coba, terdapat tiga butir yang tidak valid/tidak sahih. Sedangkan sisanya sebanyak 27 pernyataan tersebut memiliki r hitung lebih tinggi dari r table pada taraf signifikan 5% yaitu 0,361. Dari 30 butir tersebut 3 butir diantaranya tidak sahih (valid) karena memiliki r hitung di bawah r table, yaitu butir 13,21, dan 22, karena ketiga butir pernyataan tersebut tidak valid, maka ketiga butir tersebut dihilangkan, karena indikator masih terwakili oleh butir yang valid.
1) Hasil Uji Coba Variabel Kinerja Guru Honorer Sejarah (Y) Tabel. 10 Hasil Uji Validitas Kinerja Guru No. Butir 1 2 3 4 5 6 7 8
Rhitung
Rtabel
0, 579 0, 486 0, 568 0, 374 0, 486 0, 568 0, 435 0, 403
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
Sig taled) 0,001 0,006 0,001 0,042 0,006 0,001 0,016 0,027
(2- Status Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0, 372 0, 579 0, 486 0, 568 0, 374 0, 364 0, 601 0, 435 0, 435 0, 372 0, 579 0, 486 0, 568 0, 374 0, 568 0, 374 0, 435 0, 486 0, 364 0, 601 0, 261 0, 403
0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361 0,361
0,043 0,001 0,006 0,001 0,042 0,048 0,000 0,016 0,016 0,043 0,001 0,006 0,001 0,042 0,001 0,042 0,016 0,006 0,048 0,000 0,252 0,027
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Tdk Valid Valid
Sumber: Hasil olahan SPSS pada lampiran 3 Dari 30 butir pernyataan yang diuji coba, terdapat satu butir yang tidak valid/tidak sahih. Sedangkan sisanya sebanyak 29 pernyataan tersebut memiliki r hitung lebih tinggi dari r table pada taraf signifikan 5% yaitu 0,361. Dari 30 butir tersebut 1 butir diantaranya tidak sahih (valid) karena memiliki r hitung di bawah r table, yaitu butir 29 karena satu butir pernyataan tersebut tidak valid, maka satu butir tersebut dihilangkan, karena indikator masih terwakili oleh butir yang valid. b. Uji reliabilitas Uji reliabilitas instrumen dalam penelitian ini digunakan formula koefisien alpha cronbach. Reliabilitas
suatu instrumen dapat diterima apabila memiliki koefisien
reabilitas minimal 0,5. Hal ini berarti bahwa instrumen dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal, jika telah memiliki koefisien reliabilitas besar atau sama
dengan 0,5. Reliabilitas juga mengukur sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulang dua kali atau lebih. Rumus yang digunakan adalah:
k rii = k 1
σ 2b 1 2 σ t
Keterangan : rii
= koefisien relliabilitas instrument
k
= banyaknya soal 𝜎𝑏2
𝜎𝑡2
= jumlah varians butir = varians total
Hasil pengujian reliabilitas untuk keseluruhan variabel dapat dilihat pada tebel 11 sebagai berikut:
No
Variabel
Tabel. 11 Hasil Uji Reliabilitas Nilai
1. Profesionalisme Guru Honorer Sejarah (X1) 2. Motivasi Kerja Guru Honorer Sejarah (X2) 3. Disiplin Kerja Guru Honorer Sejarah (X3) 4. Kinerja Guru Honorer Sejarah (Y) Sumber Hasil Olahan SPSS pada lampiran 4
0,921 0,925 0,925 0,897
Kesimpulan Andal/reliabel Andal/reliabel Andal/reliabel Andal/reliabel
Dengan memperhatikan besarnya nilai koefesien alpa pada masing-masing variabel yang diteliti yaitu, profesionalisme guru memiiki koefesien alpa 0,921 > r tabel 0,361, motivasi kerja memiiki koefisien alpa 0,925 > r tabel 0,361, kedisiplin memiliki koefesien alpa 0,925 > r tabel 0,361, dan kinerja guru memiliki koefesian alpa 0,897 > r tabel 0,361, maka terlihat jelas bahwa nilai koefesian alpa masing-masing variabel lebih besar dari r tabel, sehingga butir-butir pernyataan dalam setiap variabel penelitian adalah reliable.
F. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif Analisis deskriptif adalah metode mengumpulkan data, menyederhanakan dan menyajikan data sehingga memberikan informasi. Dalam statistika, deskritif belum sampai pada upaya menarik kesimpulan, namun sebatas pada tingkat memberikan bentuk ringkasan data sehingga data sehingga informasi terkandung dalam data. Pada penelitian ini analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui/melihat deskripsi tanggapan responden terhadap variabel profesionalisme guru, motivasi kerja, kedisiplinan dan kinerja pada level operasional. 2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Sebelum dilakukan penganalisisan dari pengolahan data, terlebih dahulu data diuji dengan menggunakan uji normalitas yang bertujuan agar data berdistribusi normal. Uji ini juga berfungsi untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak (Ghojali, 2007:21). Data yang dilakukan untuk menguji normalitas adalah data berdasarkan variabel regresi yang menggunakan uji kolmogrov sminov, yakni jika nilai signifikan > 0,05 maka data berdistribusi normal dan jika nilai signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. b. Uji Autokorelasi Pengujian autokorelasi dimaksudkan untuk mengetahui apakah terjadi korelasi antara anggota serangkaian observasi yang diurutkan menurut waktu (time series) atau secara ruang cross sectional). Hal ini mempunyai arti bahwa hasil suatu tahun tertentu dipengaruhi tahun sebelumnya atau tahun berikutnya. Terdapat korelasi atau data cross section apabila data disuatu tempat dipengaruhi atau mempengaruhi di tempat lain.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi ini dapat dilakukan dengan menggunakan uji statistik Durbin-Watson. Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji Durbin-Watson adalah: 1) Bila angka Durbin-Watson berada dibawah -2, berarti ada autokorelasi positif. 2) Bila angka Durbin-Watson diantara -2 sampai +2, berarti tidak ada autokorelasi. 3) Bila angka Durbin-Watson diatas +2, berarti ada autokorelasi negatif. c. Uji Linearitas Uji linieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah model persamaan yang kita peroleh cocok atau tidak. Adapun menurut Sudjana (2002 : 330-337) adalah sebagai berikut : 1) Fhitung =
𝑅𝐽𝐾 𝑟𝑐 𝑅𝐽𝐾 𝐸
Keterangan: 𝐹𝑟𝑐 = F = 𝐹0 = Koofisien linearitas RJK (rc) = rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok RJK (E) = rata-rata jumlah kuadrat kesalahan 2) Ftabel = (1 – α) (k – 2;N,k)s 3) Menghitung : Jika Fhitung > Ftabel, maka Ho ditolak berarti persamaannya tidak linier Jika Fhitung < Ftabel, maka Ho diterima berarti persamaannya linier Pengujian uji linieritas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS for Windows 19.0
d. Uji Multikolinieritas Suatu model dikatakan bebas adanya multikolinieritas jika antara variabel X (independen). Hal ini dapat dilihat dari nilai VIF (varian inflation factor) yang memiliki
nilai VIF < 10 dan mempunyai nilai tolerance berada mendekati 1, sehingga model regresi dapat dikatakan bebas multikolinieritas. 3. Analisis Hipotesis a. Analisis Korelasi Untuk mengetahui hubungan antara masing-masing variabel didalam penelitian menggunakan analisis korelasi Pearson, dimana nilai korelasinya adalah sebagai berikut: 𝑟𝑦𝑖
=
n (Σ Xi Y)-(ΣX1)(ΣY) √ [ⁿ(ΣX2i)-(ΣX1)2][ⁿ(ΣY2)-(ΣY)2
Budiono (2004: 272) Kriteria pengujian : ryi > r tabel maka diartikan bahwa X dan Y ada hubungan yang signifikan. b. Pesamaan Regresi Linier Berganda Uji persamaan regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh profesionalisme, motivasi kerja dan kedisiplinan kerja terhadap kinerja guru honorer sejarah di SMA se-Kabupaten Bima.
Adapun menurut Sudjana (2002:69) rumusnya adalah sebagai berikut: Y = α + b1X1 + b2X2 + 𝑏3 𝑋3 Keterangan : Y
= Kinerja guru
α
= Konstanta
b1
= Koefisien regresi untuk 𝑋1 terhadap Y
b2
= Koefisien regresi untuk 𝑋2 terhadap Y
𝑏3
= koofisien regresi untuk 𝑋3 terhadap Y
X1
= Profesionalisme guru
X2
= Motivasi kerja
𝑋3
= Kedisiplina kerja
Untuk bisa membuat hitungan dengan menggunakan regresi maka data setiap variabel harus tersedia. Perhitungan akan efektif dengan memakai alat computer yaitu program SPSS 19,0. c. Uji Parsial (Uji t) Uji t digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara setiap variabel bebas terhadap variabel terikat, pengujian dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: b
t= SEᵅ Keterangan: b
= Koefisien regresi
Seb
= Standar error
d. Uji F Uji F digunakan untuk mengetahui signifikasi pengaruh variabel profesionalisme guru (X1), motivasi kerja (X2) dan disiplin kerja (X3) secara bersama-sama terhadap kinerja guru (Y). Perhitungannya dengan menggunakan rumus: F= R2/k (1-R )/(n-k-1) 2
Keterangan: R2
= Koefesien regresi yang telah ditemukan
k
= jumlah variabel independen
n
= jumlah responden
e. Koefisien Determinasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar sumbangan yang diberikan variabel bebas terhadap variabel terikat yang ditunjukkan dalam prosentase. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
R2
a1 x1 y a2 x2 y a3 x3 y
y
Keterangan: R2
= Koefisien determinasi
a
= Koefisien regresi
Y
= kinerja guru
X1
= profesionalisme guru
X2
= motivasi kerja
X3
= disiplin kerja
f. Sumbangan Efektif dan Sumbangan relatif Terdapat dua jenis sumbangan, yaitu sumbangan efektif dan sumbangan relatif. Jumlah sumbangan efektif untuk semua variabel sama dengan koefesien determinasi, sedangkan jumlah sumbangan relatif untuk semua variabel besarnya sama dengan 1(100%). 1) Sumbangan Efektif (SE%) SE (X1)% = βX1 x rx1y x 100% SE (X2)% = βX2 x rx2y x 100% SE (X3)% = βX3 x rx3y x 100% 2) Sumbangan Relatif (SR %) SR (X1) % = SE (X1)% x 100 % R2 SR (X2) % = SE (X2)% x 100 % R2 SR (X3) % = SE (X3)% x 100 %
R2