BAB II URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian dan Fungsi Bank Syariah Menurut Antonio (2001) terdapat perbedaan mendasar antara bank konvensional dengan bank syariah. (1) dari segi akad dan aspek legalitas: akad yang dilakukan bank syariah memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam. Jika terjadi perselisihan antara nasabah dengan bank, maka bank syariah dapat merujuk kepada UU No.3 tahun 2006 yang memberikan kewenangan kepada Pengadilan Agama untuk menangani perkara perbankan syariah yang penyelesaiannya berdasarkan hukum Islam. (2) Struktur Organisasi: Bank Syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional. Tapi unsur yang membedakan adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang bertugas mengawasi operasional bank dan produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah. 3) Bisnis dan usaha yang dibiayai: Bisnis dan usaha yang dilakukan tidak terlepas dari saringan syariah. (4) Lingkungan kerja dan corporate culture: dalam hal etika sifat amanah dan shiddiq melandasi setiap karyawan sehingga tercipta profesionalisme yang berdasarkan Islam. 2.2 Prinsip Perbankan Syariah Prinsip perbankan syariah merupakan aturan dasar yang berdasarkan hukum Islam, khususnya aturan muamalat yang mengatur hubungan antara bank dengan pihak lain dalam rangka penghimpunan dan penyaluran dana serta
30 Universitas Sumatera Utara
kegiatan perbankan syariah lainnya. Adapun prinsip operasional lain yang lazimdilakukan oleh bank syariah dalam kegiatan usaha dengan prinsip syariah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta mendapat persetujuan Bank Indonesia dan Dewan Syariah Nasional (PKES, 2008). 2.3 Haji 2.3.1 Pengertian Haji Secara lughawi Al-Hajju
berarti menyengaja
atau
menuju
dan
mengunjungi. Dan secara istilah al-Hajju berati mengunjungi Ka’bah untuk beribadat kepada Allah dengan syarat-syarat dan rukun-rukun serta beberapa kewajiban tertentu dan melaksanakannya dalam waktu tertentu (Nogarsyah,2007). Haji adalah rukun Islam yang kelima dan oleh karenanya, wajib dilakukan oleh setiap muslim yang mampu. Orang yang menginkari hukum wajibnya adalah kufur dan murtad dari agama Islam (Nogarsyah,2007).
Gambar 2.3.1 Ka’bah
31 Universitas Sumatera Utara
2.3.2 Tujuan Ibadah Haji Tujuan beribadah haji seperti halnya dengan ibadah-ibadah lainnya, tidak boleh
lain
kecuali
untuk
dengan
secara
ikhlas
menyembah
Allah,
memperhambakan diri kepada-Nya dan hanya karena mematuhi perintah-Nya. Jika karena melaksanakan ibadah haji seseorang mendapat kepuasan batin, maka kepuasan batin itu bukan menjadi tujuan beribadah lagi. Kepuasan batin mungkin hanya sekedar hasil dari pelaksanaan ibadah haji yang ikhlas (Nogarsyah,2007) Jika setelah melaksanakan ibadah haji seseorang biasanya menjadi lebih kaya, baik lahir maupun batin maka kekayaan itu tidak boleh diangkat menjadi tujuan melaksanakan ibadah haji. Kekayaan lahir dan batin itu mungkin hanya sekedar hasil dari pelaksanaan ibadah haji yang ikhlas (Nogarsyah, 2007). 2.3.3 Dasar Hukum Ibadah Haji Ibadah haji diwajibkan Allah atas setiap umat Islam yang mampu. Mengenai itu Allah SWT, berfirman dalam Q.S. 3, Ali ‘Imran : 97 : “… dan karena Allah, wajiblah atas manusia melaksanakan Ibadah Haji ke Baitullah yaitu, bagi yang mampu melakukan perjalanan ke sana.” Melaksanakan ibadah haji hanya wajib sekali seumur hidup. Nabi Muhammad SAW sendiri melaksanakan ibadah haji hanya sekali sejak dan saat pertama perintah haji itu turun yaitu pada haji wada’ (haji selamat tinggal) pada tahun kesepuluh hijrah. (Nogarsyah,2007) 2.3.4 Waktu Melaksanakan Ibadah Haji Waktu melaksanakan ibadah haji telah ditetapkan oleh firmah Allah SWT, seperti terlihat dalam Q.S (2) Al-Baqarah 189:
32 Universitas Sumatera Utara
“Mereka bertanya kepadamu tentang bulan sabit. Katakanlah : “Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia dan (bagi ibadat) haji.” Para ulama sependapat bahwa bulan-bulan haji itu adalah “ Syawal. Dzulqa’idah dan Dzulhijjah. Meskipun ketiga bulan itu disebut bulan-bulan haji, namun pelaksanaan ibadah haji sesungguhnya terjadi dalam bulan Dzulhijjah (Nogarsyah,2007). 2.3.5 Syarat-syarat wajib haji Para ulama sepakat tentang lima syarat wajib melaksanakan ibadah haji. Syarat-syarat tersebut adalah (Nogarsyah,2007): 1. Islam. Orang-orang kafir tidak terbeban kewajibannya melaksanakan ibadah haji. 2. Baligh. Anak-anak tidak terbeban kwajiban melaksanakan ibadah haji. 3. Berakal. Orang-orang yang gila, idiot, kurang sempurna akalnya, sakit ingatan dan yang semacamnya tidak berbeban kewajiban melaksanakan ibaha haji. 4. Merdeka. Hamba tidak wajib melaksanakan ibadah haji karena ia terbeban kewajiban melaksanakan perintah majikannya. Sedang ibadah haji memerlukan waktu. Di samping itu, hamba diperkirakan tidak mampu dilihat dari segi biaya dan lainnya. 5. Mampu (istitha’ah). Yang dimaksud dengan mampu itu adalah kecukupan dari segi biaya (baik untuk yang pergi maupun untuk yang tinggal di kampung), kekuatan dalam perjalanan serta tidak terhalang dilihat dari segi-segi keamanan, kendaraan, dan sebagainya. Bagi orang yang tempat
33 Universitas Sumatera Utara
tinggalnya berdekatan dengan kota Mekah, syarat-syarat tersebut tentu berkurang, misalnya tidak terhalang dengan kenderaan, perongkosan, biaya makan dan lain-lain. 2.3.6 Rukun-rukun haji dan Wajib Haji Rukun-rukun haji adalah perbuatan-perbuatan yang wajib diperbuat selama dalam masa melaksanakan ibadah haji. Satu saja dari rukun-rukun itu tertinggal maka ibadah haji menjadi tidak sah. Rukun-rukun haji adalah : 1. Ihram, yaitu mengenakan pakaian ihram dengan niat untuk haji atau umrah di Miqat Makani 2. Wuquf di ‘Arafah, yaitu berdiam diri, zikir dan berdoa di Arafah pada tanggal 9 Zulhijjah. 3. Thawaf (thawaf ifadhah), yaitu mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali ,dilakukan sesudah melontar jumrah Aqabah pada tanggal 10 Zulhijjah. 4. Sa’i antara Shafa dan Marwah, yaitu ber jalan atau berlari-lari kecil antara Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali dilakukan sesudah Tawaf Ifadah 5. Tahallul, yaitu mencukur rambut kepala atau memotongnya 6. Tertib Sedangkan wajib haji yakni : 1. Ihram dengan Miqat setelah berpakain ihram 2. Melempar jumrah pada tanggal 10 Zulhijah 3. Mabit (bermalam) di Muzdalifah 4. Mabit di Mina
34 Universitas Sumatera Utara
5. Thawaf wada, yaitu melakukan tawaf perpisahan sebelum meninggalkan kota Mekah.
Gambar 2.3.6 Pakaian Ihram Perbedaan antara wajib-wajib haji dengan rukun-rukun haji adalah bahwa jika wajib-wajib haji tertinggal terlanggar maka ibadah haji yang melaksanakan tetap sah, tetapi orangnya terkena kewajiban membayar dam (denda). Jika rukun haji yang tertinggal terlanggar maka hajinya menjadi tidak sah. 2.3.7 Macam-macam Haji 1. Haji Ifrad Kata ifrad berarti menyendiri. Pelaksanaan ibadah haji disebut ifrad, jika seseorang
bermaksud
menyendirikan,
baik
menyendirikan
haji
maupun
menyendirikan umrah. Dalam hal ini, yang didahulukan adalah ibadah haji. Artinya ketika mengenakan pakaian ihram di miqat-nya, orang tersebut berniat melaksanakan ibadah haji dahulu. Apabila ibadah haji sudah selesai maka orang tersebut mengenakan ihram lagi untuk melaksanakan umrah. Atau boleh juga
35 Universitas Sumatera Utara
sebaliknya yaitu ia melaksanakan umrah terlebih dahulu secara tersendiri. Kemudian ia, mengenakan pakaian ihram lagi untuk mnelaksanakan ibadah haji pada waktunya, di tahun yang sama. 2. Haji Tamattu’ Kata tamattu’ mempunyai arti bersenang-senang atau bersantai-santai dengan melakukan umrah terlebih dahulu di bulan-bulan haji, lain bertahallul. Kemudian mengenakan pakaian ihram lagi untuk melaksanakan ibadah haji, di tahun yang sama. Tamattu’ dapat juga berarti melaksanakan ibadah didalam bulan-bulan serta di dalam tahun yang sama, tanpa terlebih dahulu pulang ke negeri asal. Dua ibadah tersebut adalah haji dan umrah. Cara melaksanakan haji tamattu’ adalah bahwa para anggita jama’ah mengenakan pakaian ihram di miqat makani dan berniat melaksanakan umrah serta mengucapkan talbiyah. 3. Haji Qiran Kta
qiran
menyekaliguskan.
mengandung Yang
arti
dimaksud
menggabungkan,
menyatukan
atau
disini
menyatukan
atau
adalah
menyekaliguskan berihram utnuk melaksanakan ibadah haji dan umrah. Haji qiran dilakukan dengan tetap berpakaian ihram sejak dari miqat makani dan melaksanakan semua rukun dan wajib haji sampai selesai, meskipun mungkin akan memakan waktu lama. Dan karena tetap berpakaian ihram, baik siang maupun malam maka semua larangan tidak boleh dilakukan atau terlakukan. (Nogarsyah, 2007).
36 Universitas Sumatera Utara
2.4 Konsep Pendapatan Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu yang umum digunakan biasanya satu bulan. Tingkat pendapatan ini sering dihubungkan dengan suatu standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyrakat yang bersangkut an. Masyarakat berdasarkan pendapatan sering digolongkan ke beberapa golongan yaitu mayarakat berpendapatan rendah, masyarakat golongan menengah serta masyarakat berpendapatan tinggi. Pendapatan masyarakat ini secara langsung berpengaruh terhadap tingkat kesehatan, pendidikan. Kehidupan moral dan rasa harga diri atau status social seseorang dibandingkan orang lain yang mempunyai golongan pendapatan berbeda. Tingkat pendapatan juga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menabung. Semakin tinggi tingkat pendapatan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuannya untuk menabung. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dimiliki. Adanya perbedaan distribusi pemilik faktor-faktor yang dimiliki. Adanya perbedaan distribusi pemilikan faktor-faktor ekonomi tersebut dapat menyebabkan ketimpangan dalam jumlah pendapatan yang diterima masing-masing individu karena balas jasa yang diterima dari berbagai faktor ekonomi sperti keahlian, modal, dan tanah juga akan berbeda satu sama lain. Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran
37 Universitas Sumatera Utara
dan tingkat pembangunan sebuah negara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur negara tersebut. Konsep pendapatan nasional yang biasa dipakai dalam menghitung pendapatan per kapita pada umumnya adalah Pendapatan Domestik Bruto (PDB) atau Produk Nasional Bruto (PNB). Pengertian domestik/regional disini dapat merupakan Propinsi atau Daerah Kabupaten/Kota. Transaksi Ekonomi yang akan dihitung adalah transaksi yang terjadi di wilayah domestik suatu daerah tanpa memperhatikan apakah transaksi dilakukan oleh masyarakat (residen) dari daerah tersebut atau masyarakat lain (non-residen). 2.5 Tabungan Haji Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa depan sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti dalam QS An-Nissa ayat 9 dan QS Al-Baqarah ayat 266 yang menyatakan bahwa
“Allah
memerintahkan
manusia
untuk
mengantisipasi
dan
memepersiapkan masa depan untuk keturunannya baik secara rohani atau iman maupun secara ekonomi“. Menabung adalah salah satu langkah dari persiapan tersebut (Antonio, 2000, 205-206). Tabungan haji berprinsip mudharabah al mutlaqah ini tidak dapat diambil setiap saat sehingga tidak perlu diberikan ATM atau kartu yang sejenis itu. Tabungan mudharabah ini merupakan “investasi” yang diharapkan akan menghasilkan keuntungan oleh karena itu, modal yang diserahkan kepada
38 Universitas Sumatera Utara
pengelola dana/mudharib (bank) tidak boleh ditarik sebelum akad tersebut berakhir. Hal ini disebakan karena kelancaran usaha yang dilakukan oleh mudharib sehubungan dengan pengelolaan dana tersebut. Menarik untuk dijelaskan kenapa tabungan mudharabah tidak boleh ditarik setiap saat, hal ini sangat terkait dengan pembagian hasil usaha. Dalam pembagian hasil usaha kepda individu rekening data yang dipergunakan adalah saldo rata-rata yaitu penjumlahan saldo setiap tanggal dibagi dengan bagi hasil. Jadi setiap rekening yang mempunyai saldo, berapa pun besarnya dan berapa pun lamanya mengendapwalaupun hanya satu hari akan menghasilkan saldo rata-rata. (Wiroso, 2005). 2.6 Pendapatan Perkapita Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu yang umum digunakan biasanya satu bulan. Masyarakat berdasarkan pendapatan sering digolongkan ke dalam beberapa golongan yaitu : masyarakat berpendapatan rendah, masyarakat berpendapatan golongan menengah serta masyarakat berpendapatan tinggi. Pendapatan masyarakat ini secara langsung berpengaruh terhadap tingkat kesehatan, pendidikan, kehidupan dibandingkan orang lain yang mempunyai golongan pendapatan berbeda. Tingkat pendapatan juga mempengaruhi kemampuan seseorang dalam menabung tinggi tingkat pendapatan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuannya untuk menabung.
39 Universitas Sumatera Utara
Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dimiliki. Adanya perbedaan distribusi demikian faktor-faktor ekonomi tersebut dapat menyebabkan kesimpulan dalam jumlah pendapatan yang diterima masing-masing individu, karena balas jasa yang diterima dari berbagai faktor ekonomi seperti keahlian, modal dan tanah akan berbeda satu sama lain. 2.6.1 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per Kapita Pembangunan ekonomi merupakan serangkaian usaha dan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pembagian pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan agar pendapatan, meningkatkan hubungan ekonomi regional dan mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap dan tingkat pemerataannya semakin membaik sesuai dengan digariskan dalam GBHN dan UUD 1945 yaitu mencapai masyarakat adil dan makmur. Masyarakat adil dan makmur tercapai bila terpenuhi kebutuhan materiil dan spiritual, namun kriteria dan ukurannya sebagai patokan belum ada yang pasti. Jadi, untuk analisa semata-mata hanya berdasarkan pada kebutuhan secara fisik/materiil. Salah satu indikator penting untuk mengetahui kondisi pembangunan ekonomi di suatu wilayah dalam periode tertentu ditunjukkan oleh Duta Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), baik atas harga berlaku maupun atas harga konstan.
40 Universitas Sumatera Utara
Data pendapatan regional adalah salah satu indikator maka yang dapat menunjukkan kondisi perekonomian regional setiap tahun dengan terjadinya pertumbuhan PDRB yang relatif tinggi, belum tentu mencerminkan peningkatan kesejahteraan masyarakat, karena hal ini sangat bergantung pada perkembangan jumlah penduduk. Walaupun pertumbuhan PDRB mengalami peningkatan yang cukup signifikan tetapi jika pertumbuhan penduduk tidak bisa ditekan bahkan lebih besar persentase pertumbuhan penduduk daripada persentasi pertumbuhan ekonomi, maka dalam hal ini tidak dapat mengangkat tingkat kemakmuran masyarakat. Untuk itu PDRB per kapita sebagai salah satu alat pengukur tingkat kemakmuran. 2.7 Jumlah Penduduk Muslim Garis-garis Besar Haluan Negara menyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional. Namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah untuk dicapai. Program kependudukan di kota Medan seperti halnya di daerah Indonesia lainnya meliputi: pengendalian kelahiran, penurunan tingkat kematian bayi dan anak, perpanjangan usia harapan hidup, penyebaran penduduk yang seimbang serta pengembangan potensi penduduk sebagai modal pembangunan yang terus ditingkatkan.
41 Universitas Sumatera Utara
•
Komponen kependudukan umumnya menggambarkan berbagai dinamika sosial yang terjadi di masyarakat, baik secara sosial maupun kultural. Menurunnya tingkat kelahiran (fertilitas) dan tingkat kematian (mortalitas), meningkatnya arus perpindahan antar daerah (migrasi) dan proses urbanisasi, termasuk arus ulang alik, akan mempengaruhi kebijakan kependudukan yang diterapkan. Penduduk merupakan isu yang sangat strategis dalam kerangka pembangunan nasional, karena:
•
Penduduk merupakan pusat seluruh kebijakan dan program pembangunan yang dilakukan. Pembangunan dikatakan berhasil jika mampu meningkatkan kesejahteraan penduduk baik kualitas fisik maupun non fisik.
•
Keadaan penduduk sangat mempengaruhi dinamika pembangunan. Jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan kualitas penduduk yang memadai, akan merupakan pendorong bagi pertumbuhan ekonomi. Sebaliknya, jumlah penduduk yang besar, jika diikuti dengan tingkat kualitas rendah, menjadikan penduduk tersebut hanya sebagai beban bagi pembangunan nasional.
2.8 Inflasi Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum barang-barang secara terus menerus. Kenaikan yang terjadi hanya sekali saja (meskipun dengan persentase yang cukup besar) bukanlah merupakan inflasi. 2.8.1. Komponen Inflasi Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi (Prathama dan Mandala, 2001:203): 1.
Kenaikan harga
42 Universitas Sumatera Utara
harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi daripada harga periode sebelumnya. 2.
Bersifat umum kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik.
3.
Berlangsung terus menerus kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan.
2.8.2 Tingkat Inflasi Berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi tiga bagian yaitu: 1. Merayap (Creeping Inflation): laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% pertahun), kenaikan harga berjalan lambat dengan persentase yang kecil serta dalam jangka waktu yang relatif lama. 2. Inflasi menengah (Galloping Inflation): ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi yang arrinya harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya. 3. Inflasi Tinggi (Hyper Inflation): Inflasi yang paling parah dengan dtandai dengan kenaikan harga sampai 5 atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja.
43 Universitas Sumatera Utara
2.8.3 Teori Inflasi 1. Teori Inflasi Klasik Teori ini berpendapat bahwa tingkat harga terutama ditentukan oleh jumlah uang beredar, yang dapat dijelaskan melalui hubungan antara nilai uang dengan jumlah uang, serta nilai uang dan harga. Bila jumlah uang bertambah lebih cepat dari pertambahan barang maka nilai uang akan merosot dan ini sama dengan kenaikan harga. Jadi menurut Klasik, inflasi berarti terlalu banyak uang beredar atau terlalu banyak kredit dibandingkan dengan volume transaksi maka obatnya adalah membatasi jumlah uang beredar dan kredit. Pendapat Klasik tersebut lebih jauh dapat dirumuskan sebagai berikut : Inflasi = f (jumlah uang beredar, kredit) 2. Teori Inflasi Keynes Teori ini mengasumsikan bahwa perekonomian sudah berada pada tingkat full employment. Menurut Keynes kuantitas uang tidak berpengaruh terhadap tingkat permintaan total, karena suatu perekonomian dapat mengalami inflasi walaupun tingkat kuantitas uang tetap konstan. Jika uang beredar bertambah maka harga akan naik. Kenaikan harga ini akan menyebabkan bertambahnya permintaan uang untuk transaksi, dengan demikian akan menaikkan suku bunga. Hal ini akan mencegah pertambahan permintaan untuk investasi dan akan melunakkan tekanan inflasi. Analisa Keynes mengenai inflasi permintaan dirumuskan berdasarkan konsep inflationary gap. Menurut Keynes, inflasi permintaan yang benar- benar penting adalah yang ditimbulkan oleh pengeluran pemerintah, terutama yang berkaitan dengan peperangan, program
44 Universitas Sumatera Utara
investasi yang besar-besaran dalam kapital sosial. Dengan demikian pemikiran Keynes tentang inflasi dapat dirumuskan menjadi : Inflasi = f (jumlah uang beredar, pengeluaran pemerintah, suku bunga, investasi) 3. Teori Inflasi Moneterisme Teori ini berpendapat bahwa, inflasi disebabkan oleh kebijaksanaan moneter dan fiskal yang ekspansif, sehingga jumlah uang beredar di masyarakat sangat berlebihan. Kelebihan uang beredar di masyarakat akan menyebabkan terjadinya kelebihan permintaan barang dan jasa di sektor riil. Menurut golongan moneteris, inflasi dapat diturunkan dengan cara menahan dan menghilangkan kelebihan permintaan melalui kebijakan moneter dan fiskal yang bersifat kontraktif, atau melalui kontrol terhadap peningkatan upah serta penghapusan terhadap subsidi atas nilai tukar valuta asing. Sehingga teori inflasi menurut Moneterisme dapat dinotasikan sebagai berikut : Inflasi = f (kebijakan moneter ekspansif, kebijakan fiskal ekspansif) 4. Teori Ekspektasi: Menurut Dornbusch, bahwa pelaku ekonomi membentuk ekspektasi laju inflasi berdasarkan ekspektasi adaptif dan ekspektasi rasional. Ekspektasi rasional adalah ramalan optimal mengenai masa depan dengan menggunakan semua informasi yang ada. Pengertian rasional adalah suatu tindakan yang logik untuk mencapai tujuan berdasarkan informasi yang ada. Artinya secara sederhana teori ekspektasi dapat dinotasikan menjadi : Inflasi = f (ekspektasi adaftif, ekspektasi rasional)
45 Universitas Sumatera Utara
2.8.4 Metode Pengukuran Inflasi Suatu kenaikan harga dalam inflasi dapat diukur dengan menggunakan indeks harga. Ada beberapa indeks harga yang dapat digunakan untuk mengukur laju inflasi antara lain: a. Consumer Price Index (CPI) Indeks yang digunakan untuk mengukur biaya atau pengeluaran rumah tangga dalam membeli sejumlah barang bagi keperluan kebuthan hidup: CPI= (Cost of marketbasket ingiven year : Cost of market basket in base year) x 100%. b. Produsen
Price
Index
dikenal
dengan
Whosale
Price
Index
Indeks yang lebih menitikberatkan pada perdagangan besar seperti harga bahan mentah (raw material), bahan baku atau barang setengah jadi. Indeks PPI ini sejalan dengan indeks CPI. c. GNP Deflator merupakan jenis indeks yang berbeda dengan indeks CPI dan
PPI, dimana indeks ini mencangkup jumlah barang dan jasa yang termasuk dalam hitungan GNP, sehingga jumlahnya lebih banyak dibanding dengan kedua indeks diatas: GNP Deflator = (GNP Nominal : GNP Riil) x 100% 2.8.5 Faktor - faktor yang mempengaruhi Inflasi Menurut Samuelson dan Nordhaus (1998:587), ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi: a. Demand Pull Inflation: timbul apabila permintaan agregat meningkat lebih cepat dibandingkan dengan potensi produktif perekonomian, menarik harga ke atas untuk menyeimbangkan penawaran dan pennintaan agregat.
46 Universitas Sumatera Utara
b. Cost Push Inflation or Supply Shock Inflation: inflasi yang diakibatkan oleh peningkatan biaya selama periode pengangguran tinggi dan penggunaan sumber daya yang kurang efektif. Sedangkan faktor- faktor yang menyebabkan timbulnya inflasi tidak hanya dipengaruhi oleh Demand Pull Inflation dan Cost Push Inflation tetapi juga dipengaruhi oleh : a. Domestic Inflation: tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga barang secaraumum di dalam negeri. b. Imported Inflation: tingkat inflasi yang terjadi karena disebabkan oleh kenaikan harga-harga barang 2.8.6 Efek Inflasi 1.
Efek Terhadap Pendapatan (Equity Effects) Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Pihak-pihak yang mendapat keuntungan dengan adanya inflasi adalah mereka yang memperoleh kenaikan pendapatan dengan persentase yang lebih besar dari laju inflasi atau mereka yang mempunyai kekayaan dalam bentuk uang dimana nilainya naik dengan persentase yang lebih besar dari laju inflasi.
2.
Efek Terhadap Efisiensi (Efficiency Effects) Inflasi dapat merubah alokasi faktor produksi. Perubahan ini dapat terjadi melalui kenaikan permintaan akan berbagai macam barang yang kemudian dapat mendorong terjadinya perubahan dalam produksi berbagai barang tertentu. Dengan adanya inflasi permintaan akan barang tertentu mengalami
47 Universitas Sumatera Utara
kenaikan yang lebih besar dan barang lain, yang kemudian mendorong produksi barang tersebut. Kenaikan produksi ini pada gilirannya akan merubah pola alokasi faktor produksi yang sudah ada. Memang tidak ada jaminan bahwa alokasi faktor produksi itu lebih efisien dalam keadaan tidak ada inflasi namun kebanyaan ahli ekonomi berpendapat bahwa inflasi dapat mengakibatkan alokasi faktor produksi menjadi tidak efisien. 3.
Efek Terhadap Output (Output Effects) Dalam menganalisa kedua efek diatas digunakan suatu anggapan bahwa output tetap. Hal ini dilakukan agar dapat diketahui efek inflasi terhadap distribusi pendapatan dan efisiensi dari jumlah output tertentu. Inflasi mungkin dapat menyebabkan terjadinya kenaikan produksi. Alasannya dalam keadaan inflasi biasanya kenaikan harga barang mendahului kenaikan upah sehingga keuntungan pengusaha naik. Kenaikan keuntungan ini akan mendorong kenaiakna produksi. Namun apabila laju inflasi itu cukup tinggi (Hyper Inflation) dapat mempunyai akibat sebaliknya, yakni penurunan output. Dalam keadaan inflasi yang tinggi, nilai uang riil turun dengan drastis, masyarakat cenderung tidak menyukai uang kas, transaksi mengarah ke barter yang biasanya diikuti dengan turunnya produksi barang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak adanya hubungan langsung antara inflasi dengan output. Inflasi dapat dibarengi dengan penurunan output. (Nopirin, 1987)
Pengaruh terhadap perekonomian: a.
Mendorong penanam modal spekulatif
48 Universitas Sumatera Utara
Saat inflasi, para pemilik modal cenderung melakukan investasi spekulatif, misalnya membeli rumah, tanah, menyimpan barang berharga. Daripada melakukan investasi yang produktif. b.
Mengurangi kegairahan penanaman modal untuk mengembangkan usahausaha produktif. Perbankan atau lembaga keuangan lainnya akan menaikkan tingkat bunga pinjaman untuk menghindari kemerosotan nilai uang (modal) yang mereka pinjamkan.
c.
Menimbukan ketidakpastian ekonomi di masa depan Inflasi akan terus berkembang jika tidak ditangani. • Gagal mengendalikan inflasi akan menimbulkan ketidakpastian ekonomi dan arah perkembangan ekonomi susah untuk diramalkan.
d.
Menimbulkan masalah neraca pembayaran • Inflasi selalu menyebabkan harga barang impor selalu lebih murah dari barang produksi luar negeri. • Dan arus modal keluar negeri akan lebih cepat daripada ke dalam negeri. • Sehingga mengakibatkan kemerosotan nilai mata uang dan defisit neraca pembayaran.
Akibat inflasi terhadap individu dan masyarakat a.
Kesenjangan Distribusi Pendapatan Saat inflasi, nilai harga tetap (seperti tanah, rumah, dan bangunan pabrik) akan mengalami kenaikan. Dan kondisi ini sangat menguntungkan bagi para pemilik modal. Sebaliknya nilai pendapatan riil penduduk akan merosot, dengan demikian inflasi memperlebar kesenjangan distribusi pendapatan.
49 Universitas Sumatera Utara
b.
Pendapatan Riil Merosot Saat Inflasi, harga naik mendahului kenaikan pendapatan. Sedangkan sebagian tenaga kerja merupakan para pekerja berpenghasilan tetap. Dengan demikian inflasi mengakibatkan kemerosotan pendapatan riil masyarakat. Berarti kemakmuran masyarakat menurun
c
Nilai Riil Tabungan Merosot Saat inflasi, deposito akan menurun sehingga masyarakat yang memiliki uang tunai tersebut akan dirugikan karena penurunan nilai riilnya.
2.9 Ongkos Naik Haji (ONH) Jumlah Ongkos Naik Haji (ONH) adalah ongkos yang dikenakan kepada calon jamaah haji per orangnya selama keberangkatan dari tanah air, di tanah suci sampai pulang ke tanah air. Jumlah ONH disesuaikan dengan kurs Dollar. Indonesia menyediakan jasa angkatan laut untuk keberangkatan haji pada tahun 1949. Jalur Berdikari juga ada untuk keberangkatan haji. Sedangkan untuk keberangkatan haji melalui jalur udara secara keseluruhan di berbagai daerah di Indonesia pada tahun 1979 dengan ONH Rp. 766,000. ONH setiap tahun mengalami kenaikan, ini disebakan karena kurs Dollar yang tidak stabil. Pada tahun 2000 Indonesia memberlakukan sistem paket ONH. Paket A sebesar Rp 21.500.000 Paket B sebesar Rp 20.500.000 sedangkan untuk Paket C sebesar Rp. 19.500.000. Mulai pada tahun 2001 ONH disesuaikan dengan kurs Dollar yang sebelumnya ONH ditetapkan oleh Keputusan Presiden yang disesuaikan keadaan ekonomi pada saat itu. Pada tahun 2001 juga ada biaya tambahan yang dikenakan sebagai uang administrasi yang besarnya berbeda-beda setiap tahunnya. Walaupun
50 Universitas Sumatera Utara
ongkos naik haji setiap tahunnya meningkat tapi tidak menurunkan antusias umat Islam di Indonesia untuk pergi melakukan salah satu Rukun Islam terutama bagi kalangan yang mampu secara finasial maupun kesehatan. (Bidang HAZAWA Kanwil Depsu). 2.10 Kuota Haji Kuota haji adalah jumlah calon jamaah haji yang dizinkan pemerintah untuk menunaikan ibadah haji. Kuota sebenarnya ditetapkan terlebih dahulu oleh Pemerintah Arab Saudi. Kemudian masing-masing Negara menetapkan jumlah kuota haji pada masing-masing daerah. Antusias umat Islam untuk menunaikan ibadah haji sangatlah tinggi. Ini dibuktikan selalu saja ada jamaah haji yang menunggu sampai 2 atau 3 tahun untuk mendapatkan porsi haji. Jumlah jamaah yang ingin menunaikan tidak sesuai dengan kuota haji sehingga banyak dari jamaah yang kecewa karena tidak dapat berangkat pada tahun yang diinginkan. Kemudahan dalam berangkat haji telah banyak diberikan oleh bank-bank yang menyediakan jasa penyimpanan tabungan haji. Salah satunya Bank Mandiri Syariah yang membuka Tabungan Talangan Haji. Tabungan Talangan Haji ini maksudnya bank menggunakan dana bank terlebih dahulu untuk mendapatkan porsi haji. Lalu si penabung bisa mencicil sesuai dengan kesepakatan bersama. Talangan Haji ini memberikan keuntungan yakni keberangkatan haji telah diketahui pada tahun berapa, berbeda dengan tabungan haji biasa. Tabungan haji biasa harus menyetorkan sampai dengan jumlah untuk mendapatkan porsi tabungan haji. Pada tahun ini Bank Syariah Mandiri menetapkan Rp. 25.000.000 untuk mendapatkan porsi (kursi) haji (Bank Syariah Mandiri). Sedangkan untuk
51 Universitas Sumatera Utara
keberangkatan haji sampai tahun 2016 sudah penuh terisi. Data ini juga bisa dapat berubah sewaktu-waktu karena masih banyaknya umat Islam yang ingin berangkat haji (Bidang HAZAWA Kanwil Depsu) 2.11 Teori Konvensional tentang Menabung - Loanable Funds Tabungan, menurut teori klasik (teori yang dikemukakan oleh Adam Smith, David Ricardo, dll) adalah fungsi dari bunga, makin tinggi tingkat bunga maka makin tinggi pula keinginan masyarakat untuk menyimpan dananya di bank. Artinya, pada tingkat bunga yang lebih tinggi, masyarakat akan terdorong untuk mengorbankan atau mengurangi pengeluaran untuk konsumsi guna menambah tabungan. Sedangkan bunga adalah “harga” dari (penggunaan) loanable funds atau bisa diartikan sebagai dana yang tersedia untuk dipinjamkan atau dana untuk investasi. Investasi juga merupakan tujuan dari tingkat bunga. Semakin tinggi tingkat bunga (tingkat bunga kredit), maka keinginan untuk melakukan investasi juga semakin kecil. Alasannya, seorang pengusaha akan menambah pengeluaran investasinya apabila keuntungan yang diharapkan dari investasi tersebut lebih besar dari tingkat bunga yang harus dibayarkan untuk dana investasi tersebut sebagai ongkos untuk penggunaan dana (cost of capital). Makin rendah tingkat bunga maka pengusaha akan terdorong untuk melakukan investasi, sebab biaya penggunaan dan yang semakin kecil. Tingkat bunga dalam keadaan seimbang akan tercapai apabila keinginan menabung masyarakat sama dengan keinginan pengusaha untuk melakukan investasi. Secara grafik keseimbangan tingkat bunga dapat digambarkan sebagai berikut :
52 Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.1 i (bunga) tabungan i1 io investasi 1
investasi 0 So
Si
Q(investasi)
Grafik hubungan tingkat bunga dan investasi
Liquidity preference Keynes dalam teorinya menyebutkan bahwa, tingkat bunga ditentukan oleh permintaan dan penawaran uang. Menurut teori ini ada tiga motif mengapa seseorang bersedia untuk menabung uang tunai, yaitu motif transaksi, motif berjaga-jaga dan motif spekulasi (Boediono, 1982:82). Tiga motif inilah yang merupakan sumber timbulnya permintaan uang yang dikenal dengan istilah Liquidity preference, artinya permintaan akan uang menurut teori Keynes berlandaskan pada konsepsi pada umumnya orang menginginkan dirinya tetap liquid untuk memenuhi tiga motif tersebut. Teori Keynes menekankan adanya hubungan langsung antara kesediaan orang membayar harga uang tersebut (tingkat bunga) dengan unsur permintaan akan uang untuk tujuan spekulasi. Dalam hal ini permintaan besar apabila tingkat bunga rendah dan permintaan kecil apabila tingkat bunga tinggi.
53 Universitas Sumatera Utara
2.12 Manfaat Menabung Bagi Bank Penghimpun dana yang berhasil di kumpulkan oleh bank akan disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dari kredit inilah bank akan memperoleh keuntungan dari bagi hasil yang telah di tetapkan. Bagi Nasabah a.
Memperoleh bagi hasil dari uang yang di tabung
b.
Dapat digunakan sebagai jaminan di masa yang akan datang. Kebutuhan manusia dari waktu ke waktu akan semakin kompleks, demikian pula pada masa yang akan datang. Namun pendapatan yang diperoleh belum mampu menutup pertambahan kebutuhan tersebut, maka untuk jaminannya seseorang perlu menabung.
c.
Mendidik masyarakat untuk tidak hidup konsumtif. Dengan menabung di hrapkan masyarakat lebih bersikap hemat dalam membelanjakan uangnya.
2.13 Pola Tabungan dan Investasi Islami Menabung adalah tindakan yang dianjurkan oleh Islam karena dengan menabung berarti seorang muslim mempersiapkan diri untuk pelaksanaan perencanaan masa depan sekaligus untuk menghadapi hal-hal yang tidak diinginkan. Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang secara tidak langsung memerintahkan kaum muslimin untuk mempersiapkan hari esok secara lebih baik, seperti dalam QS An-Nissa ayat 9 dan QS Al-Baqarah ayat 266 yang menyatakan bahwa
“Allah
memerintahkan
manusia
untuk
mengantisipasi
dan
memepersiapkan masa depan untuk keturunannya baik secara rohani atau iman
54 Universitas Sumatera Utara
maupun secara ekonomi“. Menabung adalah salah satu langkah dari persiapan tersebut (Antonio, 2000, 205-206). Alokasi anggaran konsumsi seorang muslim akan mempengaruhi keputusan dalam menabung dan investasi. Seseorang biasanya akan menabung sebagian dari pendapatannya dengan beragam motif, antara lain : (1). Untuk berjaga-jaga ketidakpastian masa depan (2). Untuk persiapan pembelian suatu barang konsumsi di masa depan (3).
Untuk
mengakumulasikan
kekayaan.
Demikian
pula
seseorang
mengalokasikan sebagian dari anggarannya untuk investasi, yaitu menanamkan pada sektor produktif. Dengan investasi, maka seseorang rela mengorbankan konsumsinya sekarang dengan harapan akan mendapatkan hasil (return) dimasa datang. Dengan adanya return dimasa depan berarti akan terjadi akumulasi kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup. Bukti lain bahwa Islam sangat mendorong kegiatan menabung dan investasi adalah bahwa dalam berbagai aturan Islam dalam mengelola harta membawa implikasi positif pada tabungan dan investasi ini, misalnya larangan terhadap penumpukan harta, pengenaan zakat pada harta yang menganggur melebihi batas waktu tertentu dengan penghapusan bunga. Hal terakhir ini kemudian dijadikan alternatif sistem bagi hasil yang diperoleh melalui kerjasama investasi mudharabah dan musyarakah (Hendrianto, 2003, 143-144).
55 Universitas Sumatera Utara
2.14 Hubungan antara variable independent dengan variable dependent 1. Hubungan antara jumlah tabungan haji dengan pendapatan perkapita Pendapatan merupakan suatu gambaran tingkat kemampuan seseorang dalam memenuhi kebutuhan materinya dalam satuan waktu tertentu yang umum digunakan biasanya satu bulan. Besar kecilnya pendapatan yang diterima oleh seseorang biasanya dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dimiliki. Adanya perbedaan distribusi demikian faktor-faktor ekonomi tersebut dapat menyebabkan kesimpulan dalam jumlah pendapatan yang diterima masing-masing individu, karena balas jasa yang diterima dari berbagai faktor ekonomi seperti keahlian, modal dan tanah akan berbeda satu sama lain. Jadi secara logika semakin meningkat pendapatan per kapita maka akan semakin tinggi keinginan untuk menabungn dan juga akan mempengaruhi jumlah tabungan haji. 2. Hubungan antara jumlah tabungan haji dengan jumlah penduduk muslim di Medan. Garis-garis Besar Haluan Negara menyatakan bahwa jumlah penduduk yang besar dan berkualitas akan menjadi modal dasar yang efektif bagi pembangunan nasional. Namun dengan pertumbuhan yang pesat sulit untuk meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraan secara layak dan merata. Hal ini berarti bahwa penduduk yang besar dengan kualitas yang tinggi tidak akan mudah untuk dicapai. Jumlah penduduk muslim yang hampir sebesar 70% dari total keseluruhan jumlah penduduk di Medan. Sehingga kesempatan untuk jumlah tabungan haji meningkat semakin besar. 3. Hubungan antara jumlah tabungan haji dengan tingkat inflasi kota Medan
56 Universitas Sumatera Utara
Efek terhadap pendapatan sifatnya tidak merata, ada yang dirugikan tetapi ada pula yang diuntungkan dengan adanya inflasi. Pihak-pihak yang mendapat keuntungan dengan adanya inflasi adalah mereka yang memperoleh kenaikan pendapatan dengan persentase yang lebih besar dari laju inflasi atau mereka yang mempunyai kekayaan dalam bentuk uang dimana nilainya naik dengan persentase yang lebih besar dari laju inflasi. Tetapi dalam hal ini jika inflasi semakin meningkat maka akan berpengaruh negative terhadap jumlah tabungan haji. Karena jika iflasi meningkat maka akan meningkat pula ONH. Sehingga memberi dampak pada jumlah tabungan haji. 4. Hubungan antara jumlah tabungan haji pada jumlah ongkos naik haji (ONH). Ongkos naik haji yang berbeda-beda setiap tahunnya dikarenakan kurs Dollar. Nilai tukar Rupiah yang tidak stabil terhadap Dollar mengakibatkan keadaan ekonomi yang tidak bisa diprediksi. Jumlah ongkos haji yang semakin meningkat setiap tahunnya akan berpengaruh negatif terhadap jumlah tabungan haji. Pada tahun 1998 ONH mencapai angka tertinggi yakni sebesar Rp. 27.373.000 sehingga jumlah jemaah haji menurun drastis. Ini dikarenakan nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dollar yakni mencapai Rp. 10.000. 5. Hubungan antara jumlah tabungan haji pada jumlah kuota haji. Antusias umat Islam untuk menunaikan ibadah haji sangatlah tinggi. Ini dibuktikan selalu saja ada jamaah haji yang menunggu sampai 2 atau 3 tahun bahkan lebih untuk mendapatkan porsi haji. Jumlah jamaah yang ingin menunaikan tidak sesuai dengan kuota haji sehingga banyak dari jamaah yang kecewa karena tidak dapat berangkat pada tahun yang diinginkan. Kuota haji yang
57 Universitas Sumatera Utara
terbatas akan berpengaruh negatif terhadap jumlah tabungan haji. Kuota haji masing-masing daerah telah ditetapkan oleh negara. Sehingga kalau porsi haji pada tahun yang diinginkan telah penuh maka calon jamaah haji harus menunggu sampai tahun berikutnya.
58 Universitas Sumatera Utara