BAB II PROSES BISNIS
2.1.
Proses Bisnis Utama PT Rahadjasa Media Internet (RadNet) merupakan perusahaan penyedia jasa
layanan internet (Internet Service Provider-ISP). Seiring dengan berkembangnya waktu, perusahaan tengah berkembang menjadi perusahaan informasi dan komunikasi yang menyediakan jasa solusi telekomunikasi berbasis internet. Proses bisnis utama perusahaan menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam menghasilkan produk ataupun jasa yang ditawarkan kepada konsumen.
Sumber : www.cyclades.com
Gambar 2.1 Konfigurasi dasar jaringan layanan jasa Internet (Internet Service Provider). Proses bisnis utama yang dilakukan PT. Rahadjasa Media Internet (RadNet) sebagai penyedia jasa layanan internet (Internet Service Provider–ISP) meliputi
14
proses pengelolaan penyaluran data dari Network Access Point (NAP) kepada pelanggan dengan menggunakan beberapa media. Pada dasarnya, konfigurasi internet (biasa juga dikenal dengan istilah bahasa inggris, web) terdiri atas komputer personal (user), web browser software, koneksi yang disediakan ISP, komputer server (berfungsi sebagai penyedia data host), dan routers (yang berfungsi sebagai pengatur arus informasi). Sistem yang mengoperasikan internet/web dikenal dengan istilah client-server system. Sistem ini dipersatukan dengan hypertext atau hyperlinks. Fitur ini berfungsi menghubungkan dokumen-dokumen elektronis sehingga pengguna internet dapat berpindah-pindah dari satu dokumen elektronis ke dokumen elektronis lain dengan menggunakan web browser. Halaman-halaman di internet sendiri ditulis dalam bahasa komputer yang dinamakan Hypertext Markup Language (HTML), sedangkan protokol dalam komunikasi internet sendiri dinamakan Hypertext Transfer Protocol (HTTP). Internet pada dasarnya merupakan sebuah kumpulan komputer yang terhubung dalam sebuah jaringan global. Untuk memungkinkan komunikasi antara komputer, data yang berbentuk teks alfabetik harus dirubah menjadi sinyal elektronik, ditransmisi melalui jaringan internet, dan kemudian dirubah kembali menjadi teks alfabetik pada komputer penerima. Pengiriman data ini tidak bisa berlangsung sekaligus, akan tetapi seluruh informasi ini akan dipotong-potong menjadi kumpulan kecil data yang disebut packets. Keseluruhan packets ini akan dikirimkan melalui koneksi jaringan hingga mencapai tujuan. Setelah packets data dikirim melalui jaringan penghubung (bisa melalui kabel, nirkabel, atau satelit) menuju perangkat ISP lokal, packets ini akan disalurkan pada jaringan backbone ISP. Setelah melalui sekumpulan router, backbone, dedicated lines, dan jaringan-jaringan lain, packets diterima oleh target pengiriman data. Perusahaan jasa layanan internet ISP memiliki sekumpulan modem untuk melayani setiap konsumen. Perusahaan memfungsikan komputer khusus dalam mengelola kumpulan modem ini dan mengendalikan arus data dari kumpulan modem ini menuju internet backbone router. Informasi penagihan dan penggunaan layanan internet juga dikelola di titik ini. Backbone internet terdiri atas banyak jaringan besar yang saling berhubungan satu sama lainnya. Jaringan-jaringan ini dikenal dengan Network Service Provider (NSP). Setiap NSP kemudian akan terhubung dengan Network Access Point (NAP). Diantara NAP inilah terjadi lalu lintas packet yang berpindah dari satu backbone NSP 15
yang satu ke backbone NSP yang lainnya. NSP juga terhubung melalui Metropolitan Area Exchanges (MAE). MAE memiliki fungsi yang sama dengan NAP. Secara umum terdapat 3 macam proses yang dilakukan perusahaan dalam menyediakan jasa layanan internet bagi pelanggannya. Masing-masing dibedakan dari media perantara komunikasi yang digunakan. Proses tersebut yaitu penyampaian data secara nirkabel, penyampaian data melalui kabel, serta penyampaian data melalui satelit.
2.1.1. Penyampaian data secara nirkabel Penyampaian data jenis ini memfasilitasi transfer data dan suara melalui alat selular analog maupun digital (biasa disebut transreceiver) dengan PSTN (Public Switched Telephone Network).
Dengan metode ini data dapat ditransmisi antara
transreceiver dan PSTN tanpa tergantung teknologi selular yang dipakai. Penyampaian data dilakukan dengan cara transfer ke menara penerima sinyal nirkabel. Menara tersebut akan meneruskan transmisi data langsung pada pelanggan. Para pelanggan dapat menangkap data tersebut dengan menggunakan peralatan-peralatan yang sudah dilengkapi dengan alat penerima sinyal nirkabel. Penyampaian dengan cara ini dilakukan secara estafet, dari satu pemancar sinyal ke pemancar lainnya, sebelum kemudian dapat diterima oleh pelanggan. Salah satu kendala yang dialami perusahaan dalam memasarkan produk dengan cara ini adalah mahalnya harga alat penerima sinyal yang harus dipasang di rumah pelanggan Saat ini perusahaan memiliki kebijakan untuk meminjamkan alat tersebut, namun harganya yang cukup tinggi menimbulkan keterbatasan jumlah alat yang dapat digunakan pelanggan dan menimbulkan keterbatasan jumlah pelanggan yang dapat dilayani. Bagi pelanggan, penyampaian data dengan cara ini sangat efektif karena tidak perlu repot ntuk menyambungkan kabel komputer atau laptop. Pelanggan cukup mengaktifkan fitur wi-fi yang terdapat pada komputer dan layanan internet dapat langsung dinikmati. Meskipun demikian layanan ini cukup rentan terhadap cuaca yang buruk yang mempengaruhi kualitas kecepatan dan sambungan koneksi internet.
16
Sumber : www. The Navox Audio Band Voice and Data Products
Gambar 2.2 Alur penyampaian data secara nirkabel
2.1.2. Penyampaian data melalui kabel Penyampaian data melalui kabel dilakukan dengan cara yang sama dengan sambungan telepon biasa. Pelanggan menggunakan kabel telepon yang tersambung di rumah atau menggunakan kabel khusus sehingga tidak mengganggu saluran telepon. Metode ini dapat dilakukan dengan menggunakan kabel fiber optik secara leased line (menggunakan bantuan kabel milik pihak ketiga). Dengan menggunakan kabel, data yang disampaikan lebih terjamin kestabilan dan kecepatannya.
17
Sumber : www.rad.net.id
Gambar 2.3 Alur penyampaian data dari Network Access Point sampai pelanggan
2.1.3. Penyampaian data melalui satelit Penyampaian data melalui satelit dapat dilakukan secara satu arah maupun dua arah. Penyampaian dengan cara ini biasa digunakan pada daerah-daerah yang sulit dijangkau dengan menggunakan kabel dan layanan nirkabel. Penggunaan cara ini relatif lebih mahal karena harus menggunakan satelit. Penyampaian data melalui satelit terdiri atas proses transmisi (uplink) dan proses penerimaan (downlink) data yang berbentuk video, audio dan data lain dengan merelay data tersebut ke satelit yang mengorbit diluar bumi sehingga dapat ditransimisi ke daerah jangkauan yang luas. Hal penting yang harus diperhatikan adalah dimana dan bagaimana program transmisi itu bekerja untuk dapat memilik peralatan hardware satelit yang tepat.
18
Sumber : www.rad.net.id
Gambar 2.4 (A) Penyampaian data melalui satelit secara satu arah; (B) Penyampaian data melalui satelit secara dua arah
2.2
Proses Bisnis Pendukung Proses bisnis PT Rahajasa Media Internet dalam bidang penyediaan solusi
internet terhadap pelanggannya berdasarkan keterlibatan setiap elemen organisasi, dapat digambarkan secara umum seperti terlihat pada gambar 2.5 dan gambar 2.6. Pada umumnya proses bisnis pada perusahaan dibagi menjadi dua jenis yang dibagi berdasarkan dua jenis produk utama perusahaan yaitu proses bisnis untuk produk personal dan proses bisnis untuk produk korporat. Proses bisnis untuk konsumen personal relatif lebih sederhana dan lebih pendek daripada proses bisnis untuk konsumen korporat. Hal ini disebabkan oleh adanya proses survey lokasi konsumen dan proses trial koneksi di tempat konsumen yang harus dilakukan sebelum koneksi jasa internet dapat secara penuh diberikan kepada pelanggan korporat.
19
2.2.1 Proses bisnis layanan personal Proses bisnis dalam layanan konsumen personal dimulai ketika calon pelanggan bertemu dengan staf bagian pemasaran perusahaan. Biasanya ini terjadi di kantor perusahaan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi di tempat lain, seperti di tempat pameran, eksibisi, dll.
RIMS : Radnet Integrated Management System
Gambar 2.5 Proses bisnis untuk layanan produk personal
Pada tahap pertama terjadi proses konsultasi antara staf bagian pemasaran dan calon pelanggan. Staf bagian pemasaran akan berusaha mendapatkan informasi dari calon pelanggan mengenai kebutuhan mereka yang terkait dengan dunia telekomunikasi, khususnya kebutuhan internet.
Setelah staf perusahaan mengetahui secara jelas mengenai kebutuhan calon pelanggan, maka akan diberikan penjelasan mengenai informasi produk jasa internet yang disediakan oleh perusahaan yang akan cocok memenuhi kebutuhan calon 20
pelanggan tersebut. Selain itu dijelaskan pula mengenai biaya untuk masing-masing produk yang tersedia. Terjadi proses penawaran yang pada akhirnya akan menghasilkan kesepakatan pemakaian salah satu produk layanan yang ditawarkan perusahaan. Staf bagian pemasaran akan melanjutkan proses aplikasi dengan menginput data pelanggan kedalam sistem informasi perusahaan. Data yang dimasukkan termasuk identitas pelanggan, alamat pelanggan, sampai ke nama identifikasi user yang telah dipilih oleh pelanggan dalam menikmati layanan koneksi internet dalam Membership Agreement Form. Pada saat yang sama, pelanggan akan menyelesaikan administrasi keuangan pendaftaran ke bagian keuangan perusahaan. Bagian keuangan kemudian akan mengeluarkan bukti penerimaan pembayaran pendaftaran dan menginput data kedalam sistem informasi perusahaan. Bukti pembayaran ini terdiri dari dua salinan. Salinan pertama akan dibawa oleh pelanggan dan salinan kedua akan didokumentasi oleh bagian keuangan. Setelah langkah ini selesai, pelanggan dapat beranjak pulang. Setelah bagian pemasaran memperoleh data penyelesaian administrasi keuangan pendaftaran yang diinput oleh bagian keuangan, maka akan dikeluarkan surat instruksi penyambungan koneksi internet sesuai data pelanggan yang telah dimasukkan pada tahap sebelumnya. Dengan berbekal instruksi ini, maka bagian jaringan akan mengaktifkan koneksi untuk pelanggan tersebut. Proses koneksi ini tidak memakan waktu banyak, biasanya bisa diselesaikan dalam waktu + 2 jam saja. Sehingga ketika pelanggan datang ke rumah dari perjalanan pulang dari kantor perusahaan, layanan jasa koneksi internet dapat langsung dipergunakan.
2.2.2 Proses bisnis layanan korporat Proses bisnis dalam layanan konsumen korporat juga dimulai ketika konsumen bertemu dengan staf bagian pemasaran perusahaan. Biasanya staf bagian pemasaran akan secara aktif mendatangi pelanggan untuk menawarkan produk layanan yang dimiliki oleh perusahaan. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan pelanggan yang menghubungi perusahaan dan mencari informasi mengenai layanan jasa koneksi internet yang bisa ditawaran oleh perusahaan. Kemudian hal ini akan ditindaklanjuti dengan kunjungan staf bagian pemasaran ke lokasi pelanggan. Biasanya produk yang digunakan oleh pengguna korporat merupakan produk customize yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap perusahaan.
21
Gambar 2.6 Proses bisnis untuk layanan produk korporat Pada kunjungan ini terjadi proses konsultasi antara staf bagian pemasaran dan konsumen. Staf bagian pemasaran akan berusaha mendapatkan informasi dari calon pelanggan mengenai kebutuhan mereka yang terkait dengan dunia telekomunikasi, khususnya kebutuhan internet. Data yang didapatkan dicatat didalam dokumen Customer Prospecting Form. Pada kunjungan ini juga dilakukan tahap survey lokasi, biasanya staf bagian pemasaran akan disertai juga oleh staf dari bagian teknis jaringan, yang akan mengevaluasi kondisi lokasi perusahaan calon pelanggan tersebut. Survey ini bertujuan mendapatkan data bagi staf bagian pemasaran dan bagian teknis
22
jaringan mengenai spesifikasi teknis yang diperlukan dalam menyediakan jasa layanan koneksi pada perusahaan pelanggan tersebut (informasi mengenai spesifikasi peralatan yang dibutuhkan, jangkauan kekuatan sinyal, receiver modem, dll.). Setelah informasi dan data yang diperlukan telah siap, maka tahap selanjutnya adalah dikeluarkannya instruksi proses trial koneksi jaringan internet untuk calon pelangan yang bersangkutan yang akan ditindaklanjuti oleh bagian teknis jaringan. Biasanya proses service trial ini akan berlangsung selama 2 minggu. Langkah ini diperlukan untuk menguji kelaikan koneksi internet yang tersambung ke lokasi calon pelanggan. Setelah masa 2 minggu selesai, maka bagian jaringan akan mengeluarkan laporan service trial sebagai bahan pertimbangan dari bagian pemasaran dalam tahap negosiasi penawaran produk berikutnya. Apabila dalam tahap service trial terjadi kegagalan koneksi walaupun telah dilakukan berbagai langkah-langkah untuk memperbaikinya oleh bagian teknis jaringan, maka calon pelanggan yang bersangkutan tidak dapat dilayani oleh perusahaan. Akan tetapi apabila dalam service trial didapatkan hasil koneksi yang memuaskan, maka staf bagian pemasaran akan menindaklanjutinya dengan negosiasi kontrak dengan calon pelanggan. Setelah konsep kontrak layanan jasa koneksi disetujui bersama, maka akan dibuat konfirmasi penjualan yang akan dimintakan persetujuan dari pelanggan. Bila pelanggan belum menyetujui, maka dilakukan lagi negosiasi kontrak dengan bagian pemasaran. Apabila pelanggan menyetujui konsep kontrak yang diajukan dalam konfimasi penjualan, maka bagian pemasaran akan secara formal membuat kontrak layanan, termasuk Membership Agreement Form (MAF), yang akan ditandatangani oleh kedua belah pihak yang berwenang (dari pihak perusahaan yang berwenang adalah manajer kantor cabang PT Rahadjasa Media Internet). Setelah kontrak ditandatangani oleh kedua belah pihak, maka instruksi penyambungan koneksi akan dikeluarkan oleh bagian pemasaran, yang akan ditindaklanjuti oleh bagian teknis jaringan untuk memulai layanan koneksi kepada pelanggan. Kontrak yang telah ditandatangani akan didokumentasi oleh bagian keuangan yang selanjutnya akan mengelola proses tagihan keuangan dan administrasi lain, sedangkan satu salinannya akan diserahkan kepada pelanggan.
23