BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai tindak lanjut dari diberlakukannya Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 Tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Kolusi, Korupsi dan Nepotisme yang dimaksudkan untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan sehat (good govarnance) maka diterbitkanlah Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) dimana sejalan dengan pasal 3 dari undang-undang tersebut yang menyatakan bahwa salah satu asas umum dalam penyelenggaraan negara adalah asas akuntabilitas. Asas akuntabilitas adalah asas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggaraan negara haruslah dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untuk lebih memantapkan pelaksanaan AKIP dalam mencapai visi dan misi dari suatu instansi pemerintah serta dalam rangka mewujudkan good govarnance maka dikembangkanlah suatu media pertanggungjawaban yang sistematis, periodik dan melembaga yang disebut Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).
1.2. Dasar Hukum Dasar hukum penyusunan LAKIP Dinas Peternakan KabupatenSubang Tahun 2015 adalah sebagai berikut : 1.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun
1999
Nomor
75, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3851); 2.
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
1 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
2
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 246, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5589); 3.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
4.
Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104 Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
5.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
7.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah;
8.
Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;
9.
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 3 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Wajib dan Pilihan Yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Kabupaten Subang; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Subang Tahun 2005– 2025; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 4 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Subang; 13. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang; 14. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 8 Tahun 2008, tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang; 15. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 12 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Subang Tahun 2014– 2018;
2
16. Peraturan Daerah Kabupaten Subang Nomor 7 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Subang Tahun Anggaran 2015; 17. Peraturan Bupati Subang Nomor 17 Tahun 2014 tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Subang Tahun 2015.
1.3. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan penyusunan LAKIP adalah sebagai media pertanggungjawaban yang berisi tentang informasi mengenai kinerja instansi pemerintah dalam pelaksanaan tugas di setiap SKPD. Selain sebagai media pertanggungjawaban LAKIP juga bermanfaat antara lain untuk:
a. Mendorong instansi pemerintah agar menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebijaksanaan yang transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat
b. Menjadikan instansi pemerintah sebagai organisasi yang akuntabel sehingga dapat berfungsi secara efektif dan efisien serta responsif terhadap aspirasi masyarakat dan lingkungannya
c. Menjadi masukan sekaligus umpan balik bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam rangka meningkatkan kinerja instansi pemerintah
d. Memelihara kredibilitas pemerintah di mata masyarakat 1.4. Kelembagaan 1.4.1. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang, susunan organisasi Dinas Peternakan Kabupaten Subang terdiri atas :
1. Kepala Dinas 2. Sekretariat, membawahi : 1.
Sub Bagian Umum
2.
Sub Bagian Keuangan
3.
Sub Bagian Kepegawaian
3 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
4
3. Bidang Program membawahi : 1.
Seksi Penyusunan Program
2.
Seksi Data dan Informasi
3.
Seksi Evaluasi dan Pelaporan
4. Bidang Produksi dan Pengembangan membawahi : 1.
Seksi Penyebaran dan Pengembangan
2.
Seksi Pembibitan
3.
Seksi Pakan Ternak
5. Bidang Kesehatan Hewan membawahi : 1.
Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan
2.
Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Hewan
3.
Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner
6. Bidang Usahaternak dan Pengolahan Hasil membawahi : 1.
Seksi Pelayanan Usaha
2.
Seksi Sumberdaya
3.
Seksi Pengolahan Hasil dan Pemasaran
7. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) 8. Kelompok Jabatan Fungsional Berdasarkan Peraturan Bupati Subang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas / Lembaga Teknis Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Subang, maka susunan kelembagaan UPTD di lingkungan Dinas Peternakan Kabupaten Subang sebanyak 11 buah, yaitu :
4
1.
UPTD Pasar Hewan
2.
UPTD RPH dan RPU
3.
UPTD Balai Pengembangan Peternakan
4.
UPTD Laboratorium Keswan dan Kesmavet
5.
UPTD Peternakan Subang
6.
UPTD Peternakan Pagaden
7.
UPTD Peternakan Pamanukan
8.
UPTD Peternakan Ciasem
9. UPTD Peternakan Jalancagak 10. UPTD Peternakan Cisalak 11. UPTD Peternakan Pabuaran Untuk lebih jelasnya Bagan Struktur Organisasi Dinas Peternakan Kabupaten Subang dapat dilihat pada dalam lampiran.
1.4.2. Sumber Daya Manusia Jumlah pegawai di lingkungan Dinas Peternakan Kabupaten Subang tahun 2015 sebanyak 96 orang PNS dengan rincian kepangkatan sebagi berikut yaitu 6 orang golongan IV, 56 orang golongan III, 32 orang golongan II dan 2 orang golongan I. Kualifikasi pendidikan Pegawai Negeri Sipil Dinas Peternakan Kabupaten Subang pada Tahun 2015 terdiri dari 7 orang lulusan Strata Dua (S2), 44 orang lulusan Strata Satu (S1), 6 orang lulusan Diploma Tiga (D3), 37 orang lulusan SLTA, dan 2 orang lulusan SMP. Untuk lebih jelasnya rincian nama, jabatan dan kualifikasi pendidikan Pegawai Negeri Sipil Dinas Peternakan Kabupaten Subang dapat dilihat pada lampiran.
1.4.3. Sarana dan Prasarana Sarana prasarana penunjang pelaksanaan pekerjaan yang ada di Dinas Peternakan Kabupaten Subang meliputi kantor dinas peternakan sebanyak 1 unit, Rumah Potong Hewan (RPH) pemerintah sebanyak 3 unit, pasar hewan sebanyak 11 unit (6 unit milik pemerintah, 5 unit sewa), Puskeswan 1 unit, Pos Inseminasi Buatan (IB) sebanyak 9 unit, kendaraan operasional roda 4 sebanyak 8 unit, kendaraan operasional roda dua sebanyak 53 unit dan kendaraan roda3 sebanyak 4 unit. Selain sarana prasarana tersebut diatas Dinas Peternakan juga dilengkapi oleh peralatan dan perlengkapan kantor lainnya.
1.5.
Isu-isu Strategis Beberapa permasalahan yang masih menjadi isu strategis dalam pengembangan
peternakan di Kabupaten Subang antara lain :
a. Pelayanan Publik Belum Optimal Beberapa hal yang dirasakan sebagai penyebab dari belum optimalnya pelayanan publik di bidang peternakan antara lain :
5 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
6
1.
Secara kuantitas dan kualitas jumlah pegawai yang ada belum memadai
untuk melakukan standar pelayanan publik minimal, khususnya dalam pelayanan kesehatan
hewan
dan
kesehatan
masyarakat
veteriner.
Jumlah
tenaga
medis/paramedis veteriner masih terbatas.
2.
Anggaran pembangunan yang tersedia belum secara proporsional
memberikan hasil yang maksimal bagi pengembangan agribisnis peternakan di Kabupaten Subang sehingga banyak target-target capaian yang tidak terealisasi sebagai akibat dari keterbatasan anggaran yang tersedia. b. Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) Penyebaran penyakit hewan menular zoonosis dan strategis seperti Rabies, Anthrax, Brucellosis dan Avian Influenza (unggas) menjadi isu strategis di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Di Kabupaten Subang masih terjadi adanya kasus penyakit Avian Influenzapada ternak unggas. Kurangnya tenaga medis / paramedis veteriner juga turut berpengaruh dalam kualitas pelayanan keswan yang diberikan kepada masyarakat. Minimnya pengawasan lalu lintas perdagangan ternak dan BAH antar wilayah juga turut memberi andil dalam penyebaran penyakit hewan strategis yang berkembang di Kabupaten Subang. Disisi lain kondisi sarana dan prasarana Rumah Potong Hewan(RPH) Pemerintah juga dinilai masih belum representatif untuk memberikan jaminan kualitas atas produk daging dihasilkan. c. Produktivitas TernakRendah Indikator makro dari pembangunan peternakan adalah peningkatan populasi dan produksi ternak. Kondisi ini secara umum belum menunjukkan tingkat produktivitas ternak riil. Implementasi di lapangan menunjukkan bahwa pada dasarnya tingkat produktivitas ternak secara umum masih relatif rendah. Manajemen pemberian pakan menjadi faktor pembatas utama dalam proses peningkatan populasi dan produktivitas ternak di Kabupaten Subang.
Penggunaan pakan penguat atau konsentrat tidak
maksimal karena selain harganya yang relatif
mahal (dengan kandungan protein
masih jauh dibawah SNI yang telah ditetapkan) ketersediaannyapun sangat terbatas. Disisi lain masalah ketersediaan hijauan di musim kemarau masih menjadi wacana yang terus mengemuka. Upaya penerapan teknologi pakan seperti fermentasi jerami baik dalam bentuk silage maupun amoniase terus dilakukan akan tetapi hal tersebut juga belum diadopsi secara optimal oleh masyarakat setempat. Untuk kedepannya diharapkan ada perhatian lebih dari pihak Pemerintah Daerah khususnya dalam
6
pembuatan atau perluasan areal HMT khusus di daerah-daerah rentan pakan di seluruh wilayah Kabupaten Subang guna menunjang perkembangan ternak secara optimal. d. Sumberdaya Manusia dan Kelembagaan yang Relatif Masih Lemah Sebagian besar peternakan yang berkembang di Kabupaten Subang masih bersifat tradisional dengan ciri-ciri sebagai berikut : skala usaha kecil, basis produksi rumah tangga, usaha sampingan
selain
usahatani,
penggunaan teknologi sederhana,
produktivitas rendah dan mutu produksi beragam (Soehadji, 1994). Pola pemeliharaan tersebut relevan dengan gambaran sumberdaya manusia peternak yang secara umum memiliki tingkat pendidikan relatif rendah. Oleh karena itu untuk dapat meningkatkan skill dan management peternakan di masyarakat bukanlah pekerjaan yang mudah karena membutuhkan perencanaan yang matang, waktu dan strategi operasional yang baik secara dukungan dana yang memadai.
Hingga saat ini pengembangan
kelembagaan peternakan masih bertumpu pada kelompok tani ternak yang mana orientasinya
peningkatan
pengetahuan
dan
peningkatan kemampuan teknis beternak.
keterampilan
baru
pada
upaya
Padahal untuk menjadi peternak yang
handal dan mandiri banyak aspek yang harus dikuasai disamping teknis beternak seperti
misalnya
penguasaan
pasar,
kemampuan
manajerial,
aksesibilitas
permodalan, penguasaan teknologi pasca panen, dan lain sebagainya. Diharapkan untuk kedepannya struktur kelembagaan tidak hanya bertumpu pada kelompok tani ternak tapi berada dalam kelembagaan yang lebih kuat yaitu gapoktan yang akan menjadi embrio dalam pembentukan koperasi peternakan di masa yang akan datang. e. Konsumsi Pangan Asal Ternak Rendah Beberapa faktor penyebab konsumsi pangan asal ternak masyarakat belum dapat memenuhi standar gizi nasional, antara lain :
- Budaya konsumsi. Contoh : peternak sapi perah pada umumnya tidak mengkonsumsi susu.
- Daya beli masyarakat rendah. Sebagaimana diketahui bahwa bahan pangan asal ternak merupakan asupan gizi yang berkualitas dimana kemampuan untuk dapat mengakses produk tersebut sangat terkait erat dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
- Standarisasi produk pangan asal ternak. Di beberapa wilayah perkotaan tuntutan kualitas bahan pangan relatif mendominasi. Supermarket relatif menjadi pilihan
7 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
8
konsumen untuk mengakses pangan asal ternak (telur, daging dan susu) dibandingkan dengan pasar lokal karena selain diyakini mampu memberikan jaminan kualitas juga harga yang relatif lebih murah.
1.6.
Sistematika Penulisan LAKIP Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015 disusun dengan
sistematika sebagai berikut :
Ringkasan Eksekutif Berisi ringkasan pencapaian kinerja/sasaran Pemerintah Kabupaten Subang Tahun 2015, hambatan-hambatan pencapaian kinerja, dan upaya yang akan dilakukan untuk peningkatan kinerja
Bab I Pendahuluan Berisi uraian tentang latar belakang, dasar hukum penyusunan, maksud dan tujuan, gambaran umum Kabupaten Subang, dan sistematika penulisan LAKIP.
Bab II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja Berisi uraiantentang Visi dan Misi Kabupaten Subang, Tujuan, Sasaran, serta Penetapan Kinerja tahun2015 yangmenjadiacuan penilaian kinerja.
Bab III Akuntabilitas Kinerja Berisi uraian tentang hasil pengukuran kinerja, analisis capaian kinerja, termasuk didalamnya
menguraikan
secara
sistematis
keberhasilan/kegagalan,
hambatan
pencapaian kinerja dan upaya yang akan dilaksanakan untuk peningkatan kinerja, serta informasi keuangan yang terkait dengan kinerja.
Bab IV Penutup Berisi tinjauan secara umum tentang keberhasilan/kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang berkaitan dengan kinerja Pemerintah Kabupaten Subang dan strategi pemecahan masalah yang akan dilaksanakan di tahun yang akan datang.
Lampiran-lampiran
8
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Rencana stratejik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 sampai dengan 5 tahun secara sistematis dan berkesinambungan dengan memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul. Komponen inti dari Rencana Stratejik meliputi visi, misi, nilainilai luhur organisasi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan program.
2.1. Perencanaan Kinerja 1. Visi Dalam upaya mencapai visi Kabupaten Subang yaitu ”Terwujudnya Kabupaten Subang sebagai Daerah Agribisnis, Pariwisata dan Industri yang Berwawasan Lingkungan dan Religius serta Berbudaya melalui Pembangunan Berbasis Gotong Royong”, maka Dinas Peternakan berusaha menjabarkan visi tersebut dalam Visi Dinas Peternakan Kabupaten Subang yaitu ”Mewujudkan Kabupaten Subang sebagai Daerah Agribisnis Peternakan yang Berwawasan Lingkungan melalui Pembangunan Berbasis Gotong Royong”.
2. Misi Misi dari Dinas Peternakan Kabupaten Subang merupakan penjabaran dari visi yang telah ditetapkan sebelumnya yaitu :
1. Mendorong pemanfaatan potensi sumberdaya peternakan secara optimal dalam rangka meningkatkan ketahanan dan keamanan pangan
2. Mendorong kepada terciptanya lingkungan usaha yang kondusif bagi peningkatan daya saing komoditas peternakan di pasar domestik dan global
3. Mendorong terjadinya hubungan yang sinergis diantara para pelaku agribisnis
9 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
10
3. Tujuan Misi yang telah ditetapkan terjabar secara lebih detail melalui tahapan tujuan yang hendak dicapai, antara lain :
1. Meningkatkan sumberdaya manusia peternakan yang produktif, maju, mandiri dan berdaya saing. mengefisienkan
Hal ini dikaitkan dengan kemampuan sumberdaya peternak dalam usahaternaknya
melalui
perubahan
pola
pemeliharaan
yang
berorientasi kepada permintaan pasar (market oriented) sehingga peluang dalam meningkatkan nilai tambah usahaternak dapat tercapai.
2. Menyediakan bahan pangan asal ternak baik secara kuantitas maupun kualitas yang berkesinambungan. Dalam hal ini pengendalian mutu bahan pangan asal ternak terus dilakukan dalam upaya meningkatkan daya saing produk peternakan di pasar global maupun regional disamping upaya-upaya peningkatan populasi dan produksi ternak.
3. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Peternakan 4. Memberdayakan
masyarakat
melalui
penciptaan
lapangan
kerja,
perluasan
kesempatan berusaha serta peningkatan pendapatan peternak
5. Mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian bagi agribisnis peternakan Dalam upayanya untuk mencapai tujuan dan sasaran yang hendak dicapai, dengan mempertimbangkan berbagai faktor pendukung dan penghambat baik secara eksternal maupun internal, maka ditetapkanlah kebijakan serta program yang mendukung kepada pencapaian tujuan dan sasaran yang dimaksud.
A.
Kebijakan Kebijakan pembangunan peternakan yang ditempuh oleh Dinas Peternakan
Kabupaten Subang dalam upaya akselerasi pencapaian tujuan, antara lain :
1. Optimalisasi pelayanan publik peternakan 2. Memfasilitasi pengembangan potensi wilayah berdasarkan komoditi unggulan lokalita dalam rangka meningkatkan produktivitas ternak
3. Mengembangkan sistem pengendalian keswan dan kesmavet secara terpadu 4. Meningkatkan infrastrktur peternakan
10
5. Mendorong dan memfasilitasi pengembangan investasi dan kemitraan yang saling menguntungkan
6. Memfasilitasi
pengembangan
kawasan
usaha
berbasis
peternakan
untuk
meningkatkan agribisnis peternakan yang berdaya saing.
B. Program Mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 mengenai Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, maka untuk tahun 2006 dan seterusnya program pembangunan peternakan dibagi atas 2 bagian, yaitu :
1. Program dan kegiatan pada setiap SKPD yang terdiri dari : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur d. Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS e. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur f. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
2. Program Urusan Pilihan (Pertanian) dibidang peternakan yang terdiri dari : a. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak b. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan c. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan d. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Program-program tersebut selanjutnya akan dijabarkan dalam bentuk kegiatan tahunan yang lebih terinci dan spesifik yang dilakukan secara bertahap dalam setiap tahunnya.
4. Sasaran Strategis Sasaran strategis pembangunan peternakan yang ingin dicapai pada tahun 2015 antara lain :
1. Peningkatan pengendalian keswan dan kesmavet 2. Peningkatan populasi ternak dan produksi hasil ternak 11 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
12
3. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang peternakan 4. Peningkatan kelembagaan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) 5. Peningkatan penerapan teknologi peternakan tepat guna
5. Indikator Kinerja Utama Untuk mengukur keberhasilan pencapaian tujuan dan sasaran strategis yang telah ditetapkan, Dinas Peternakan Kabupaten Subang
juga telah menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU) untuk periode tahun 2014-2018. Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas peternakan adalah peningkatan populasi ternak dan produksi hasil ternak. Secara lengkap IKU Dinas Peternakan Kabupaten Subang tahun 2015 dapat dilihat pada lampiran.
2.2. Perjanjian Kinerja Dalam proses pengukuran kinerja suatu kegiatan diperlukan indikator yang jelas, spesifik, dan dapat diukur untuk menentukan keberhasilan pencapaian sasaran. Indikatorindikator yang mengukur kinerja kegiatan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel perencanaan kinerja, sebagai berikut : Tabel 1. Perjanjian Kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Subang Sasaran Strategis 1 1. Peningkatan pengendalian Keswan dan Kesmavet
Indikator Kinerja 2 Terkendalinya penyakit hewan menular zoonosis, strategis & eksotik - Kasus Anthrax - Kasus Rabies - Kasus Brucellosis - Penurun Avian Influenza (AI)/flu burung Terkendalinya mutu produk peternakan sesuai SNI - Daging sapi/ kerbau - Daging domba/ kambing - Daging ayam - Susu - Telur
2. Peningkatan Populasi dan produksi ternak
12
1. Populasi Ternak (ekor) - Sapi perah
Target 3
“0” kasus “0” kasus “0” kasus kasus turun
10 %, 20% 55% 60% 60% 1.441 32.200
- Sapi potong - Kerbau - Kuda - Domba - Kambing - Ayam buras - Ayam broiler - Ayam petelur - Itik 2. Produksi Ternak
3. Peningkatan sarana dan prasarana penunjang peternakan
a.Daging (kg) - Sapi - Kerbau - Domba - Kambing - Ayam Buras - Ayam Ras - Itik b.Telur (kg) - Ayam Buras - Ayam Ras - Itik c.Susu (lt) - Sapi perah
-
RPH Puskeswan Klinik keswan Lab. Keswan SMC RPUSK Pabrik pakan Pos IB Revitalisasi Pasar Ternak
Kebun rumput unggul Kawasan usaha peternakan : Sapi potong Sapi perah
4. Peningkatan kelembagaan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
3.724 295 249.726 34.502 1.256.186 46.882.639 57.003 526.404 42.966.460 1.950.745 19.269 1.434.661 58.392 1.140.795 38.039.260 323.337 4.626.216 727.006 523.945 3.375.265 3.050.412 3 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 10 bh 1 unit 10 ha 2 bh 1 bh 23 kelota
Kemudahan aksesibilitas modal untuk petani ternak dalam bentuk skim kredit 1. Meningkatnya pengetahuan & keterampilan : - Petugas teknis
13 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
10 org 100 org 560 kel
14
5. Peningkatan penerapan teknologi peternakan
- Petani Ternak 2. Klasifikasi kelom pok tani ternak - Pemula - Lanjut - Madya - Utama
170 kel 45 kel 2 kel
35 unit 10 unit
Meningkatnya pemanfaatan kotoran ternak menjadi energy 1. Biogas 2. UPPO
155 orang 30 % 100 % 1%
Pelaku usaha pengolah pangan asal ternak Pelaksanaan IB : - IB pada sapi potong - IB pada sapi perah - IB pada domba Sosialisasi & perluasan layanan IB : - Sapi potong - Domba Kemitraan usaha ternak - Ayam pedaging - Sapi perah
52,5 % 5% 1.062 org 162 org 15 %
Pemanfaatan jerami & limbah pertanian sbg pakan alternatif 1 unit 1 unit
Berkembangnya pembuatan pakan konsentrat oleh kelompok/gapoktan (UPP) ternak : 1. Ruminansia 2. Unggas
Alokasi anggaran Dinas Peternakan Kabupaten Subang pada Tahun 2015 berdasarkan DPA sebesar
Rp. 15.131.290.087,26
yang terdiri dari belanja tidak
langsung atau belanja pegawai sebesar Rp. 5.481.290.087,26 dan belanja langsung atau belanja kegiatan sebesar Rp. 9.650.000.000,00, yang bersumber dari APBD Kabupaten sebesar Rp.7.600.000.000,00, APBN (DAK) Rp. 600.000.000,- pajak rokok Rp. 1.000.000.000,- dan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sebesar Rp 450.000.000,-. Adapun rincian dari masing sumber anggaran adalah sebagai berikut :
APBD Kabupaten Subangsebesar Rp 7.600.000.000,00, terdiri dari : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
14
Rp
652.338.000,00
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 4 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 4 Program Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Ternak 5 Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan 6 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan
Rp Rp Rp
21.500.000,00 137.500.000,00 368.025.000,00
Rp Rp Rp
450.000.000,00 3.122.637.000,00 350.000.000,00
7 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan
Rp
448.000.000,00
APBN (DAK) sebesar Rp. 600.000.000,00 Anggaran tersebut masuk melalui APBD Kabupaten disertai biaya penunjang dan biaya pendamping DAK pada Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pembibitan, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
Pajak Rokok sebesar Rp. 1.000.000.000,00 Anggaran tersebut masuk melalui APBD Kabupaten pada Kegiatan Integrasi Tanaman dengan Ternak, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sebesar Rp. 450.000.000,00.
Anggaran tersebut masuk melalui APBD Kabupaten pada Kegiatan Integrasi Usaha Peternakan dengan Petani Tembakau dan Petani Cengkeh, Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan.
15 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1. Capaian Kinerja Organisasi 1. Metode Pengukuran Kinerja Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan ataupun kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi dan misi instansi pemerintah.
Secara lebih detail pengukuran kinerja disajikan dalam format
Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja yang mana membandingkan secara jelas antara rencana kinerja (performance plan) yang ingin dicapai dengan realisasi kinerja (performance result). Hasil perbandingan tersebut selanjutnya dianalisis untuk menjawab penyebab terjadinya celah kerja (performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di masa datang. Selain melalui proses pengukuran kinerja, LAKIP juga menampilkan hasil evaluasi kinerja dari setiap kegiatan yang dilakukan oleh organisasi pada tahun yang bersangkutan. Evaluasi kinerja juga bertujuan untuk mengetahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/ kegiatan dinas yang akan datang. Pengukuran
capaian
kinerja
merupakan
alat
manajemen
untuk
menilai
keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan strateji untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja kegiatan. Pengukuran ini dilakukan dengan memanfaatkan data kinerja yang pada umumnya diperoleh melalui
dua sumber yaitu
(1) data internal berasal dari sistem
informasi yang diterapkan pada instansi (2) data eksternal berasal dari luar instansi baik data primer maupun data sekunder. Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk mendapatkan data kinerja yang akurat, lengkap, tepat waktu dan konsisten yang berguna bagi pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja instansi pemerintah tanpa
16
meninggalkan prinsip-prinsip keseimbangan biaya dan manfaat serta efisiensi dan efektivitas. Pengukuran kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Subang tahun 2015 mencakup indikator kinerja pada sasaran strategis. Kinerja sasaran strategis akan terlihat dari tingkat pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja yang telah ditetapkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja tahun 2015.
2. Indikator Kinerja Utama Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Peternakan Kabupaten Subang adalah peningkatan populasi ternak dan produksi hasil ternak.Pada tahun 2015 jumlah populasi ternak sapi potong, kuda, ayam buras, ayam ras pedaging, ayam ras petelur, itik, dan produksi telur telah mencapai atau melebihi target. Sedangkan untuk populasi ternak sapi perah, kerbau, kambing, domba, produksi daging dan susu masih belum mencapai target.Secara rinci tingkat realisasi/capaian Indikator Kinerja Utama dapat dilihat pada rincian kinerja poin 2.
3.2. Analisis Capaian IndikatorKinerja A. Ringkasan Kinerja Berdasarkan
hasil
pengukuran
kinerja,
pencapaian sasaran
kinerja
Dinas
Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015 secara keseluruhan disajikan pada gambar berikut : Pada tahun 2015 pengukuran kinerja dilakukan terhadap 5 sasaran strategis, dengan menggunakan 54 indikator yang ditetapkan. Dari indikator-indikator yang diukur, sebanyak 46 indikator (85%) mencapai atau melebihi target, sebanyak 3 indikator (6%) tidak mencapai target, tetapi ada peningkatan dibandingkan dengan tahun lalu, dan sebanyak 5 indikator (9%) tidak mencapai target.
B. Rincian Kinerja Pengukuran dan Analisis Capaian Kinerja untuk sasaran strategis yang berkaitan dengan Urusan Pertanian yang dilaksanakan olehDinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015adalah sebagai berikut :
1) Peningkatan Pengendalian Keswan dan Kesmavet 17 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
18
Peningkatan pengendalian kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner di Kabupaten Subang terdiri dari :
a. Pengendalian Penyakit Hewan Menular Zoonosis, Strategis dan Eksotik Pengendalian penyakit hewan menular zoonosis, strategis dan eksotik (bawaan dari luar negeri) di Kabupaten Subang dilaksanakan secara terus menerus. Jenis penyakit tersebut adalah anthrax, rabies, brucellosis dan flu burung/avian influenza (AI). Hasil dari pelaksanaan pengendalian penyakit hewan menular zoonosis, strategis dan eksotik di Kabupaten Subang dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 2. Pengendalian Penyakit Hewan Menular Zoonosis, Strategis dan Eksotik Tahun 2014-2015
Pada tahun 2015 di Kabupaten Subang tidak terjadi kasus atau “0” kasus untuk penyakit anthrax, rabies dan brucellosis, dan terjadi penurunan kasus pada penyakit flu burung/avian influenza. Kondisi tersebut sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Pada tahun 2015 terjadi penurunan kasus flu burung, dari 8 ekor positif rapid test dan 3 ekor positif PCR pada tahun 2014, menjadi 7 ekor positif rapid test dan 2 ekor positif PCR pada tahun 2015. Untuk mengantisipasi penularan penyakit yang lebih lanjut dilakukan upaya pengendalian dengan melakukan kegiatan biosecurity, vaksinasi dan desinfeksi. Selain itu dilaksanakan sosialisasi kepada masyarakat untuk ikut berperan aktif bersama pemerintah dan swasta dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit hewan menular zoonosis seperti flu burung, anthrax, rabies dan brucellosis.
b. Pengendalian Mutu Produk Peternakan Pengendalian mutu produk peternakan dilaksanakan Dinas Peternakan Kabupaten Subang melalui upaya peningkatan fasilitas (RPH, RPUSK, Meat Shoup), pengawasan, sosialisasi dan pelatihan kepada pelaku tata niaga pangan asal ternak (daging, telur, susu). Hasil uji laboratorium sampel pangan asal ternak di Kabupaten Subang2015
berdasarStandar
Nasional
Indonesia
(SNI)
dapat
dilihat
tabelberikut : Tabel 3. Hasil Uji Laboratorium Pangan Asal Ternakdi Kabupaten Subang
18
pada
Tahun 2015 Berdasarkan SNI
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan pencapaian target untuk kesesuaian pangan asal ternak (daging, susu dan telur) dengan SNI pada tahun 2015 telah melebihi target yang sudah ditetapkan, tetapi secara umum semua sampel masih belum sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).
Sampel daging sapi mempunyai rata-rata kesesuaian dengan SNI mencapai 68,18%atau 681% dari target, tetapi hanya 20 % sampel daging sapi yang memenuhi kesesuaian cemaran mikroba/TPC, dan semua sampel masih mengandung E. Coli dan Coliform diatas ambang batas yang ditetapkan.
Sampel daging domba mempunyai rata-rata kesesuaian dengan SNI mencapai 67,27% atau 336,35% dari target, tetapi hanya 10% sampel daging domba yang memenuhi kesesuaian cemaran mikroba/TPC, dan semua sampel masih mengandung E. Coli dan Coliform diatas ambang batas yang ditetapkan.
Sampel daging ayam mempunyai rata-rata kesesuaian dengan SNI mencapai 67,54% atau 122,80% dari target, tetapi baru 50% sampel daging ayam yang cemaran mikroba/TPCnya sesuai SNI, dan semua sampel masih mengandung E. Coli dan Coliform diatas ambang batas yang ditetapkan.Masih ada sampel daging ayam yang mengandung residu antibiotik.
Sampel susu mempunyai rata-rata kesesuaian dengan SNI mencapai 77,78% atau 129,63%, tetapi semua sampel susu masih mempunyai cemaran mikroba/TPC diatas SNI. Semua sampel susu bebas residu antibiotik.
Sampel telur mempunyai rata-rata kesesuaian dengan SNI mencapai 83,33% atau 138,88%, tetapi baru 80% sampel telur yang cemaran mikroba/TPCnya sesuai SNI. Masih ada sampel telur yang mengandung residu antibiotik.
2)
Peningkatan Populasi dan Produksi hasil ternak Populasi dan produksi ternak merupakan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Peternakan Kabupaten Subang. Perkembangan populasi dan produksi ternak pada tahun 2015 di Kabupaten Subang adalah sebagai berikut :
19 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
20
A. Peningkatan Populasi Ternak Pada tahun 2015 perkembangan populasi peternakan di Kabupaten Subang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4. Populasi Ternak di Kabupaten Subang Tahun 2014-2015
Penjelasan berkaitan dengan capaian populasi ternak di Kabupaten Subang, adalah sebagai berikut : a. Sapi Potong Tahun 2015 populasi sapi potong di Kabupaten Subang sebanyak 32.21931.494
ekor
atau
mengalami
peningkatan
sebesar
2,30%,
dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 31.494 ekor. Pencapaian target tahun 2015 sebesar 100,06, sedangkan untuk pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 91,57%. Peningkatan populasi sapi potong ini disebabkan oleh adanya peningkatan populasi sapi potong diperusahaan swasta, adanya bantuan ternak sapi dari pemerintah dan keberhasilan pelaksanaan kegiatan Inseminasi Buatan pada Sapi Potong. b. Sapi Perah Populasi ternak sapi perah di Kabupaten Subang tahun 2015 mencapai 1.038 ekor atau mengalami penurunan sebesar 11,51% dibandingkan 20
dengan tahun lalu yaitu 1.173 ekor. Pencapaian target tahun 2015 sebesar 72,03%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 62,23%. Penurunan populasi sapi perah disebabkan oleh adanya penjualan ternak sapi perah yang dilakukan oleh peternak untuk memenuhi berbagai kebutuhan mereka. c. Kerbau Populasi ternak kerbau pada tahun 2015 mengalami penurunan 7,06%, yaitu menjadi 3.003 ekor dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu mencapai sebanyak 3.231 ekor. Pencapaian target untuk ternak kerbau tahun 2015 mencapai 80,64%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 78,26%. Semakin intensifnya mekanisme pertanian, peran kerbau dalam kehidupan masyarakat pun semakin berkurang. Selain
itu
produktifitas
ternak
kerbau
yang
lambat
turut
serta
menyebabkan penurunan populasi kerbau. d. Kuda Populasi ternak kuda pada tahun 2015 mengalami peningkatan 1,00%, yaitu menjadi
303 ekor dibandingkan dengan tahun sebelumnya, yaitu
mencapai sebanyak 300 ekor. Pencapaian target untuk ternak kuda tahun 2015 mencapai 102,71%, pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 99,67%. Ternak kuda di Kabupaten Subang hanya sebagai penunjang sektor pariwisata, tidak dibudidayakan secara komersil. e. Kambing Populasi ternak kambing di Kabupaten Subang Tahun 2015 mencapai 28.440 ekor atau mengalami penurunan 12,72% dibandingkan dengan tahun lalu yaitu 32.583 ekor. Pencapaian target untuk ternak kambing mencapai 82,43%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 75,447%. Penurunan populasi kambing disebabkan oleh tinginya pemotongan dan lalulintas ternak di Kabupaten Subang.
21 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
22
f.
Domba Populasi ternak domba tahun 2015 mencapai 242.391 ekor atau mengalami penurunan mencapai 0,83% dibandingkan dengan tahun lalu yakni 244.431 ekor. Pencapaian target untuk ternak domba tahun 2015 mencapai 97,06%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 91,46%. Penurunan ternak domba disebabkan oleh tingginya lalu lintas ternak, musim kemarau yang panjang, dan tidak realisasinya bantuan hibah ternak karena diberlakukannya Undang-undang nomor 23 tentang Pemerintah Daerah yang didalamnya mengatur penerima hibah harus berbadan hukum Indonesia.
f.
Ayam Buras Populasi ternak ayam buras di Kabupaten Subang tahun 2015 mencapai 1.266.196 ekor atau mengalami peningkatan hingga 9,73% dibandingkan dengan tahun lalu yaitu 1.153.895 ekor. Pencapaian target untuk ternak ayam buras tahun 2015 mencapai 100,80%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 87,07%. Berbagai langkah antisipatif dalam upaya pengendalian penyakit flu burung pada ayam buras telah dilakukan melalui kegiatan vaksinasi, desinfeksi, dan sosialisasi kepada masyarakat.
g.
Ayam Ras Pedaging Perkembangan ayam ras pedaging di Kabupaten Subang didominasi oleh peternak plasma (yang bermitra) dan perusahaan peternakan dengan sistem pemeliharaan intensif. Pada tahun 2015 populasi ternak ayam ras pedaging di Kabupaten Subang mencapai 46.889.220 ekor (7.814.870 ekor/siklus) atau mengalami peningkatan sebesar 6,94% dibandingkan dengan tahun lalu yakni 43.846.020 ekor. Pencapaian target untuk ternak ayam
ras
pedaging
tahun
2015
mencapai
100,01%,
sedangkan
pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 86,40%. Peningkatan populasi ini disebabkan oleh adanya peningkatan peternak plasma. h.
22
Ayam Ras Petelur
Pada tahun 2015 populasi ternak ayam ras petelur di Kabupaten Subang mencapai sebanyak 61.400 ekor atau mengalami peningkatan sebesar sebesar 3,59% dibandingkan dengan tahun lalu yakni 59.271
ekor.
Pencapaian target untuk ternak ayam ras petelur tahun 2015 mencapai 107,71%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 93,05%. Peningkatan populasi ternak ayam ras petelur lebih disebabkan oleh adanya peningkatan skala usaha di tingkat peternak. i.
Itik Populasi ternak itik di Kabupaten Subang tahun 2015 mencapai 527.435 ekor atau mengalami peningkatan hingga 15,81% dibanding populasi ternak itik tahun sebelumnya yaitu 455.442 ekor. Pencapaian target untuk ternak itik tahun 2015 mencapai 100,20%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 91,69%. Peningkatan populasi itik ini sangat menggembirakan setelah beberapa tahun terakhir mengalami penurunan. Peningkatan populasi ternak itik disebabkan oleh adanya penurunan kasus flu burung di Kabupaten Subang.
B. Peningkatan Produksi Hasil Ternak Produksi hasil ternak, baik yang berupa daging, telur maupun susu, penyediaannya
sangat dipengaruhi oleh perkembangan populasi dan
pemotongan yang dilakukan atas ternak yang bersangkutan. Adapun arus lalu lintas ternak maupun produksi hasil ternak yang keluar masuk dari dan ke wilayah Kabupaten Subang juga turut mempengaruhi jumlah penyediaan hasil produksi ternak. Adapun pencapaian produksi ternak tahun 2014-2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
23 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
24
Tabel 5. Produksi Ternak di Kabupaten Subang Tahun 2014-2015
Produksi Daging Pada tahun 2015 jumlah produksi daging mencapai 42.409.721 kg atau mengalami peningkatan 6,73% dibandingkan dengan tahun lalu yaitu 39.734.608 kg. Pencapaian target untuk produksi daging tahun 2015 mencapai 98,70%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 85,73%. Peningkatan produksi daging disebabkan oleh adanya peningkatan produksi daging domba, kambing dan unggas. Produksi daging terdiri dari 2 sumber, yaitu daging ternak 7,60% (3.222.353 kg) dan daging unggas 92,409% (39.187.368 kg).
Produksi Telur Secara umum produksi telur di Kabupaten Subang didominasi oleh telur itik. Pada tahun 2015 jumlah produksi telur mencapai hingga 4.789.416 kg atau mengalami peningkatan 13,22% dibandingkan dengan tahun lalu yaitu 4.230.265 kg. Pencapaian target untuk produksi telur tahun 2015 mencapai 103,53%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 96,56%. Peningkatan produksi telur disebabkan oleh adanya peningkatan populasi ayam buras, ayam ras petelur dan itik.Produksi telur berasal dari 3 sumber yaitu telur ayam buras 16,21% (776.538 kg), telur ayam ras 11,78% (564.365 kg) dan telur itik 72,00% (3.448.513 kg).
Produksi Susu Jumlah produksi susu sapi perah pada tahun 2015 di Kabupaten Subang mencapai sebanyak 2.197.363 lt atau mengalami penurunan 11,51% dibandingkan dengan tahun 2014 yaitu sebanyak 2.483.147 lt. Pencapaian 24
target untuk produksi susu tahun 2015 mencapai 72,03%, sedangkan pencapaian target RPJMD mencapai sebesar 62,23%. 3) Peningkatan Sarana Prasarana Penunjang Peternakan Jumlah sarana dan prasarana penunjang peternakan pada tahun 2015 di Kabupaten Subang dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 6. Sarana Prasarana Penunjang Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan pencapaian target sarana prasarana peternakan
tahun
2015
rata-rata
mencapai
100%,
kecuali
pos
IB
mencapai90%, revitalisasi pasar mencapai 200% dan kebun rumput mencapai 110%.
25 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
26
Untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, setiap tahunnya terus di upayakan peningkatan kondisi fisik dan kelengkapan dari sarana prasarana peternakan tersebut. Pada tahun 2015 dilaksanakan kegiatan pemagaran dan pembangunan tembok (TPT) RPH Ciasem, kegiatan pembangunan TPT pabrik pakan ternak, kegiatan pembangunan sarana dan prasarana Pos IB (penambahan gedung baru dan air bersih), kegiatan agribisnis peternakan (pembuatan
biogas
di
RPH
Pagaden
dan
Subang),
dan
kegiatan
pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak, yaitu penataan jalan dalam area dan pembangunan rumah kompos RPH Pagaden serta pagar keliling RPH Subang. Target jumlah pos IB pada tahun 2015 tidak tercapai, disebabkan tidak terealisasikannya kegiatan pengadaan lahan untuk pos IB, karena ada permasalahan dalam proses pengadaan tanahnya. Revitalisasi pasar ternak dilaksanakan setiap tahun sebagai upaya untuk meningkatkan sarana dan prasarana pemasaran hasil ternak (pembuatan los pasar, pemagaran, perluasan areal pasar dan pembangunan pasar hewan) yang disesuaikan dengan ketersediaan anggaran pada tahun tersebut. Pada tahun 2015 dilaksanakan kegiatan Penataan Pasar Hewan yang berlokasi di pasar hewan Subang dan Purwadadi dengan anggaran berasal dari APBD Kabupaten Subang. Kegiatan tersebut mengkomodasikan pemagaran, dan pembuatan pintu gerbang untuk pasar hewan Subang, sedangkan untuk pasar hewan Purwadadi mengakomodasikan pemagaran, pintu gerbang, goronggorong dan toilet. Target revitalisasi pasar hewan tahun 2015 sebanyak 1 unit sedangkan realisasinya sebanyak 2 unit (200%). Revitalisasi pasar hewan dalam RPJMD mempunyai target sebanyak 1 unit setiap tahunnya. Selain sarana prasarana penunjang peternakan tersebut diatas, juga dikembangkan pembuatan kebun rumput unggul di masyarakat/kelompok. Pada tahun 2015 dilaksanakan pembuatan kebun rumput unggul seluas 11 Ha (110%) melebihi target yang ditetapkan yaitu 10 Ha.. Kegiatan tersebut didanai oleh APBN di
7 lokasi, yaitu kelompok tani ternak Mitra Mandiri Desa
Bendungan Kecamatan Pagaden Barat sebanyak 2 Ha, kelompok tani ternak 26
Fauna Makmur Desa Kertajaya Kecamatan Tambakdahan sebanyak 1 Ha, kelompok tani ternak Citra Karya Desa Wanasari Kecamatan Cipunagara sebanyak 1 Ha, kelompok tani ternak Bina Insani Desa Manyingsal Kecamatan Cipunagara sebanyak 1 Ha, kelompok tani ternak Konaah Desa Cisalak Kecamatan Cisalak sebanyak 2 Ha, kelompok tani ternak Jaya Mandiri Desa Sindanglaya Kecamatan Tanjungsiang sebanyak 2 Ha, kelompok tani ternak Kharisma sebanyak 2 Ha. Dalam perkembangan pembangunan peternakan di Kabupaten Subang, penataan wilayah kawasan berbasis peternakan perlu dilakukan. Sesuai dengan komoditi unggulan, kawasan usaha peternakan di Kabupaten subang dibagi 2 komoditi, yaitu sapi potong dan sapi perah. Pada tahun 2015 kawasan usaha sapi potong terdapat di 2 lokasi yaitu Kecamatan Jalancagak dan Kecamatan Cipunagara, sedangkan untuk sapi perah di 1 lokasi yaitu Kecamatan Sagalaherang. Kondisi tersebut sudah sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Dinas Peternakan Kabupaten Subang pada tahun 2015 memfasilitasi peternak untuk dapat mempermudah aksesibilitas permodalan dari lembaga keuangan atau perbankan. Hingga tahun 2015 Dinas Peternakan Kabupaten Subang telah memfasilitasi 25 kelompok tani ternak/peternak (108,70% dari target, yakni 23 kelota) untuk mendapatkan permodalan dari skim Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) yang disalurkan oleh Bank Jabar Banten (BJB) dan BRI senilai Rp. 6.845.000.000,00. 4) Peningkatan Kelembagaan dan Kualitas Sumber Daya Manusia Kemampuan kelembagaan dan kualitas sumber daya manusiapeternakan di Kabupaten Subang masih terbatas dan jauh dari harapan. Sehubungan dengan hal tersebut perlu adanya upaya peningkatan kelembagaan dan sumber daya manusia dengan mengadakan atau mengikutsertakan pada kegiatan pelatihan-pelatihan peternakan, baik yang diadakan di tingkat kabupaten maupun propinsi. Upaya peningkatan kelembagaan dan sumber
27 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
28
daya manusia peternakan di Kabupaten Subang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 7. Peningkatan kelembagaan dan sumber daya manusia peternakan di Kabupaten Subang tahun 2015
Pada tahun 2015 petugas teknis yang mengikuti pelatihan sebanyak 21 orang atau sebanyak 210 % dari target yang ditetapkan yakni 10 orang, sedangkan petani ternak sebanyak 237 orang atau 237% dari target yang ditetapkan yakni 100 orang. Jenis pelatihan yang diikuti petugas teknis sangat beragam sesuai dengan tufoksinya, sedangkan untuk petani ternak jenis pelatihannya adalah penyusunan formulasi dan pengolahan pakan ternak. Selain pelatihan, untuk meningkatkan kemampuan sumber daya manusia peternakan, juga dilaksanakan kegiatan pembinaan dan penyuluhan. Sasaran kegiatan pembinaan dan penyuluhan adalah kelompok tani ternak dan masyarakat tani ternak secara luas. Pada tahun 2015jumlah kelompok dengan klasifikasi Pemula sebanyak 661 kelompok atau 118,04% dari target, kelompok dengan klasifikasi Lanjut sebanyak 174 kelompok atau 102,35% dari target, kelompok dengan klasifikasi Madya sebanyak 45 kelompok atau 100% dari target, dan kelompok dengan klasifikasi Utama sebanyak 2 kelompok atau 100% dari target. 5) Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna
28
Perkembangan peningkatan penerapan teknologi peternakan tepat guna di Kabupaten Subang tahun 2015 adalah sebagai berikut : Tabel 8. Perkembangan Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan Tepat Guna di Kabupaten Subang tahun 2015
a.
Pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi (biogas dan UPPO) Pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi melalui teknologi biogas di Kabupaten Subang hingga tahun 2015 sebanyak 39 unit atau mencapai 111,43% dari target yang ditetapkan yaitu sebanyak 35 unit, tersebar di kelompok tani ternak/peternak sapi potong dan sapi perah.Sedangkan untuk Unit Pengolahan Pupuk Organik (UPPO) di Kabupaten Subang sampai dengan tahun 2015 terdapat di 10 kelompok tani ternak sesuai dengan target yang ditetapkan (100%). Adapun lokasinya adalah sebagai berikut : - Kelompok tani ternak Saluyu Desa Pagaden Kecamatan Pagaden - Kelompok
tani
ternak
Sapi
Gemuk
Desa
Bongas
Kecamatan
Pamanukan - Kelompok tani ternak Jaya Mandiri Desa Sindanglaya Kecamatan Tanjungsiang - Kelompok tani ternak Mitra Mandiri Sejahtera Desa Bojongtengah Kecamatan Pusakajaya - Kelompok tani ternak Pasir Handap Desa Palasari Kecamatan Ciater - Kelompok tani ternak Tani Mukti Desa Curugagung Kecamatan Sagalaherang - RPH Pagaden Desa Sukamulya Kecamatan Pagaden - Kelompok tani ternak Bina Usaha Mandiri Desa Padaasih Kecamatan Cibogo
29 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
30
- Kelompok tani ternak Jambu Raharja Desa Sidajaya Kecamatan Cipunagara - Kelompok tani ternak Sangkan Hurip Desa Jalancagak Kecamatan Jalancagak b.
Pelaku usaha pengolah pangan asal ternak Produk hasil peternakan yaitu telur, daging dan susu mempunyai sifat yang mudah rusak. Oleh karena itu perlu adanya penanganan lebih lanjut dengan penggunaan teknologi pasca panen, yaitu pengolahan hasil produk peternakan. Peningkatan keterampilan peternak dalam teknologi pasca panen terus diupayakan dengan melakukan kursus maupun pelatihan pengolahan hasil produk peternakan. Hingga tahun 2015 di Kabupaten Subang, yang tercatat sebagai pelaku usaha skala rumah tangga dalam bidang pengolahan pangan asal hewan sebanyak 191 orang atau mengalami peningkatan 25,66% dibandingkan dengan tahun lalu yaitu sebanyak 152 orang. Pencapaian target untuk pelaku usaha pengolah pangan asal ternak tahun 2015 mencapai 123,23% dari target 155 orang. Pelaku usaha pengolah pangan asal ternak tersebut terdiri dari pengolahan telur asin sebanyak 51 orang, pengolahan daging sebanyak 115 orang dan pengolahan susu sebanyak 25 orang. c.
Pelaksanaan Inseminasi Buatan (IB)
Pelaksanaan Inseminasi Buatan pada sapi potong di Kabupaten Subang pada tahun 2015 mencapai 38,22% atau 3.537 akseptor dari jumlah betina produktif (60% populasi betina sapi potong). Populasi betina sapi potong tahun 2015 sebanyak 15.422 ekor. Pencapaian pelaksanaan Inseminasi Buatan pada sapi potong ini melampaui target yang ditetapkan, yaitu mencapai 127,40%. Untuk pelaksanaan Inseminasi Buatan pada sapi perah di Kabupaten Subang sudah mencapai 100%, sedangkan untuk IB pada domba baru mencapai 0,09% atau 9% dari target. Hal ini disebabkan karena masih belum ada dukungan dana dari pemerintah dan masih rendahnya respon dari masyarakat terhadap inseminasi buatan pada 30
domba. Sosialisasi dan perluasan layanan IB sapi potong mencapai 60 % di desa/kelurahan di seluruh Kabupaten Subang, atau mencapai 114,29% dari target yang ditetapkan, sedangkan untuk sosialisasi dan perluasan layanan IB pada domba mencapai 50%, atau 100% dari target. d.
Sosialisasi dan perluasan layanan IB sapi potong Sosialisasi dan perluasan layanan IB sapi potong pada tahun 2015 mencapai 60 % dari jumlah desa/kelurahan di Kabupaten Subang, atau mencapai 114,29% dari target yang ditetapkan, sedangkan untuk sosialisasi dan perluasan layanan IB pada domba mencapai 50%, atau 100% dari target.
e.
Kemitraan usahaternak Kemitraan usahaternak ayam ras pedaging pada tahun 2015 di Kabupaten Subang mencapai sebanyak 1.066 orang atau mengalami peningkatan 1,72% dibandingkan dengan tahun lalu yaitu sebanyak 1.048 orang. Pencapaian target untuk kemitraan usaha ternak ayam ras pedaging tahun 2015 mencapai 100,38%.Sedangkan untuk kemitraan usaha ternak sapi perah pada tahun 2015 di Kabupaten Subang mencapai sebanyak 179 orang atau mengalami peningkatan 2,87% dibandingkan dengan tahun lalu yaitu sebanyak 174 orang. Pencapaian target untuk kemitraan usaha ternak sapi perah tahun 2015 mencapai 110,49%.
f.
Pemanfaatan jerami dan limbah pertanian sebagai pakan ternak Pemanfaatan jerami dan limbah pertanian sebagai pakan ternak di Kabupaten Subang pada tahun 2015 mencapai 15%, sesuai dengan target yang ditetapkan. Jerami dan limbah pertanian di manfaatkan oleh kelompok tani ternak sebagai alternatif pengganti hijauan pakan (HPT) ternak selain rumput, dan bisa juga digunakan untuk pakan tambahan ternak ruminansia seperti, sapi potong, sapi perah, domba dan kambing. Untuk perusahaan peternakan, khususnya penggemukan sapi potong, hampir seluruh hijauan pakan ternaknya berasal dari jerami dan limbah pertanian.
31 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
32
g.
Peningkatan pembuatan pakan konsentrat oleh kelompok/gapoktan (UPP) ternak ruminansia dan unggas Penerapan teknologi pakan ternak diharapkan dapat meningkatkan dan menumbuh kembangkan pembuatan pakan atau konsentrat, baik oleh masyarakat maupun kelompok tani dalam kapasitas produksi skala kecil. Pada tahun 2015 terealisasi 1 unit pengolahan pakan (UPP) ternak ruminansia dan 1 unit pengolahan pakan (UPP) unggas atau mencapai 100% dari target yang ditetapkan, yaitu masing-masing UPP sebanyak 1 unit.
3.3. Realisasi Anggaran Total anggaran belanja (belanja tidak langsung dan belanja langsung) Dinas Peternakan Kabupaten Subang pada Tahun 2015 berdasarkan DPA sebesar Rp. 15.131.290.087,26, dapat direalisasikan sebesar Rp.11.616.800.324,00 (76,77%), yang terdiri dari : 1. Belanja
tidak
langsung
atau
belanja
pegawai
sebesar
Rp.
5.481.290.087,26dengan realisasi anggaran sebesar Rp. 5.305.935.853,00 (98,53%). 2. Belanja langsung atau belanja kegiatan sebesar
Rp.9.650.000.000,00, yang
bersumber dari APBD Kabupaten sebesar Rp. 7.600.000.000,00, APBN (DAK)sebesar Rp.600.000.000,00, Pajak Rokok sebesar Rp. 1.000.000.000,00 dan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sebesar Rp. 450.000.000,00, dapat direalisasikan anggaran sebesar Rp. 6.310.864.471,00 (65,40%). Penyerapan anggaran dari masing-masing program dan kegiatan adalah sebagai berikut : A. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan alokasi anggaran sebesar Rp.652.338.000,00, terealisasi sebesar Rp. 624.214.656,00 atau 95,69%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp.28.123.344,00 (4,31%). Adapun rincian kegiatan adalah sebagai berikut : 32
1. Kegiatan Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Kegiatan ini mengakomodasikan biaya yang dibutuhkan Dinas untuk pembelian benda pos dan jasa pengiriman surat selama 1 tahun.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp 7.500.000,00 terealisasi sebesar Rp 7.500.000,00 (100,00%).
2. Kegiatan Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
Kegiatan ini mengakomodasikan biaya yang dibutuhkan Dinas untuk pembayaran tambah daya listrik 1 paket, rekening telepon, air dan listrik setiap bulannya selama 1 tahun.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 158.300.000,00, terealisasi sebesarRp.133.002.556,00 (84,02%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 25.297.000,00 (15,98%)
3. Kegiatan Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan Kendaraan Dinas / Operasional
Kegiatan ini mengakomodasikan biaya yang dibutuhkan untuk jasa pemeliharaan dan perijinan kendaraan dinas/operasional yang meliputi KIR dan STNK.
Sasaran
dari
kegiatan
ini
adalah
seluruh
kendaraan
dinas/operasional yang ada di Dinas Peternakan Kabupaten Subang yaitu sebanyak 8 unit kendaraan roda 4, 43 unit kendaraan roda 2 dan 7 unit kendaraan roda 3.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 12.900.000,00,
terealisasi sebesar Rp 12.826.400,00 (99,43%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 73.600,00 (0,57%) 4. Kegiatan Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
Kegiatan ini mengakomodasikan biaya yang dibutuhkan untuk
jasa kebersihan kantor 1 paket selama 1 tahun.
Paket pekerjaan belanja penyediaan jasa kebersihan kantor
dilaksanakan oleh CV. Adhitia Perdana berdasarkan kontrak nomor :
33 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
34
027/217/SPK-PL/Nak/I/2015 tanggal 23 Januari 2015 dengan nilai kontrak sebesar Rp. 69.170.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 69.175.000,00, terdapat sisa penawaran Rp. 5.000,00.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp
70.000.000,00, terealisasi anggaran sebesar Rp. 69.995.000,00 (99,99%), terdapat sisa penawaran Rp. 5.000,00 (0,01%). 5. Kegiatan Penyediaan Alat Tulis Kantor
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan Dinas akan kebutuhan Alat Tulis Kantor (ATK) 1 paket (33 jenis ATK) selama 1 tahun.
Paket pekerjaan penyediaan Alat Tulis Kantor dilaksanakan oleh CV. Tulus Jaya
berdasarkan
kontrak
nomor :
027/495.a/SPK-PL/Disnak/II/2015
tanggal 11 Februari 2015 dengan waktu pelaksanaan selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 94.228.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 94.308.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 80.000,00.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar
Rp
94.958.000,00, terealisasi sebesar Rp. 94.803.000,00 (99,84%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 155.000,00 (0,16%). 6. Kegiatan Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan Dinas akan kebutuhan cetakan (19 jenis belanja cetakan dan penggandaan) baik untuk blanko SPPD, cetak spanduk, kop Dinas, amplop, kartu disposisi, karcis retribusi dan lain sebagainya.
Paket pekerjaan belanja cetak dilaksanakan oleh CV. Handayani Tulus Letari
berdasarkan
kontrak
nomor :
027/495.c/SPK-PL/Disnak/II/2015
tanggal 11 Februari 2015 dengan waktu pelaksanaan selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar
Rp. 60.760.000,00. Sedangkan
pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 60.930.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 170.000,00.
34
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 66.080.000,00
direalisasikan sebesar Rp 65.835.000,00 (99,63%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 245.000,00 (0,37%) 7. Kegiatan Penyediaan Komponen Instalasi Listrik / Penerangan Bangunan Kantor
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan komponen instalasi listrik dalam 1 tahun
(7 jenis alat listrik) yang diperlukan untuk penerangan
bangunan kantor seperti lampu neon, lampu TL, rol kabel, saklar, stop kontakdan stabilizer.
Dari
jumlah
anggaran
yang
dialokasikan
sebesar
Rp
27.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp.26.978.500,00(99,92%),terdapat sisa anggaran sebesar Rp.21.500,00 (0,08%). 8. Kegiatan Penyediaan Peralatan Rumah Tangga
Kegiatan ini mengakomodasikan untuk kebutuhan peralatan rumah tangga seperti penghias ruangan, dispenser, galon, gordeng dan lain-lain.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp. 31.500.000,00 terealisasi sebesar Rp.31.500.000,00 (100,00%).
9. Kegiatan Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan informasi untuk para pegawai di SKPD melalui langganan surat kabar harian, tabloid peternakan,dan surat kabar daerah.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp
21.600.000,00 terealisasi sebesarRp 19.480.000,00 (90,19%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp.2.120.000,00 (9,81%). 10. Kegiatan Penyediaan Makanan dan Minuman
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan snack 1.200 dus dan jamuan makan 1.200 dus untuk kepentingan rapat dinas dan jamuan makan tamu 120 dus, selama 1 tahun
35 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
36
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp
45.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp.45.000.000.000,00 (100,00%) 11. Kegiatan Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultansi ke Luar Daerah
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan biaya perjalanan dinas keluar daerah baik untuk kepentingan koordinasi, konsultansi maupun diklat yang dilakukan di dalam maupun luar Jawa Barat (Jakarta, Bandung dan Yogyakarta).
Dari
jumlah
anggaran
yang
dialokasikan
sebesar
Rp.117.500.000,00, direalisasikan sebesar Rp.117.294.200,00 (99,82%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 205.800.00 (0,18%). B. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan alokasi anggaran sebesar
Rp. 783.200.000,00, terealisasi sebesar Rp.
776.580.000,00 atau 99,15%¸ terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 6.620.000 (0,85%). Adapun rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan untuk pengadaan
kendaraan roda 2 sebanyak 6 unit.
Paket pekerjaan pengadaan kondaraan dinas/operasional
dilaksanakan oleh PT. Markoni Mandiri Perkasa berdasarkan kontrak nomor : 027/989/SPP/Disnak/IV/2015 tanggal 8 April 2015 dengan waktu pelaksanaan selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 96.600.000,00.
Sedangkan
pagu
anggaran
di
DPA
sebesar
Rp.
101.100.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 4.500.000,00.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp.
101.925.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 97.425.000,00 (95,58%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 4.500.000,00 (4,42%) 2. Kegiatan Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan untuk pengadaan
perlengkapan kantor berupa lemari besi 11 buah, lemari kaca arsip 2 buah, 36
lemari kaca hias 1 buah, filling kabinet 13 buah, AC 5 unit, papan informasi, kipas angin 2 unit, tangga lipat 1 unit dan perlengkapan upacara. kantor
Paket pekerjaan belanja modal pengadaan perlengkapan dilaksanakan oleh CV. Ins Jaya berdasarkan kontrak nomor :
027/1318.a/SPK-PL/Disnak/V/2015 tanggal 4 Mei 2015 dengan waktu pelaksanaan selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 174.500.000,00.
Sedangkan
pagu
anggaran
di
DPA sebesar
Rp.
174.600.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 100.000,00.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp.
191.925.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 191.825.000,00 (99,95%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 100.000,00. 3.
Kegiatan Pengadaan Peralatan Gedung Kantor
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan untuk pengadaan
mesin penghancur kertas 1 unit, komputer 2 unit, Laptop 5 unit, printer 6 unit, printer copy+scan 1 unit dan kamera digital 1 unit. CV.
Paket pekerjaan belanja modal mebeuler dilaksanakan oleh Panceg
berdasarkan
kontrak
nomor :
027/2031/SPK-
PL/Disnak/VII/2015 tanggal 15Juli 2015 dengan waktu pelaksanaan selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 82.800.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 83.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 200.000,00.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp.
88.825.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 87.800.000,00 (98,85%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.025.000,00 (1,15%). 4. Kegiatan Pengadaan Mebeuler
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan mebeuler berupa
pengadaan meja biro 5 buah, meja ½ biro3 buah, meja komputer 1 buah, meeting table 1 buah, kursi kerja 35 buah, sofa 5 set, kursi direktur 1 buah dan kursi rapat 6 buah.
37 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
38
Paket pekerjaan belanja modal mebeuler dilaksanakan oleh CV.
Anugerah
Jaya
berdasarkan
kontrak
nomor :
027/1318.c/SPK-
PL/Disnak/V/2015 tanggal 4 Mei 2015 dengan waktu pelaksanaan selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 93.670.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 93.675.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 5.000,00.
Dari
jumlah
anggaran
yang
dialokasikan
yaitu
sebesar
Rp.
94.500.000,00 telah merealisasikan anggaran sebesar Rp. 94.495.000,00 (99,94%), terdapat sisa penawaran/anggaran sebesar Rp. 5.000,00 (0,06%). 5. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Rumah Dinas
Kegiatan
ini
mengakomodasikan
kebutuhan
untuk
pemeliharaan
rutin/berkala rumah dinas (pemeliharaan selama 1 tahun, 1 paket bahan baku bangunan).
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 23.800.000,00, telah
merealisasikan anggaran sebesar Rp. 23.800.000,00 (100,00%).
6. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor
Kegiatan
ini
mengakomodasikan
kebutuhan
untuk
pemeliharaan
rutin/berkala gedung kantor (pemeliharaan selama 1 tahun, 1 paket bahan baku bangunan)
Paket pekerjaan penataan halaman kantor Dinas Peternakan Kabupaten
Subang dilaksanakan oleh CV. Jati Agung berdasarkan kontrak nomor : 027/131.a/SPK-PL/Disnak/V/2015 tanggal 4Mei 2015 dengan waktu pelaksanaan selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 75.335.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar
Rp. 75.500.000,00, terdapat sisa
anggaran sebesar Rp. 165.000,00.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 132.000.000,00
direalisasikan sebesar Rp.131.835.000,00 (99,88) terdapat sisa anggaran sebesar Rp.165.000,00 (0,12%). 38
7. Kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Kendaraan Dinas/operasional
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan untuk pemeliharaan/ perawatan 6 unit kendaraan roda 4 dan 42 unit kendaraan roda 2 selama 1 tahun.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 50.000.000,00,
direalisasikan sebesar Rp. 50.000.000,00 (100,00%). 8. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
Kegiatan ini mengakomodasikan untuk kebutuhan pemeliharaan
perlengkapan gedung kantor berupa 27 unit AC.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 32.400.000,00
telah direalisasikan sebesar Rp.32.400.000,00 (100,00%) 9. Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Paralatan Gedung Kantor
Kegiatan ini mengakomodasikan untuk kebutuhan pemeliharaan
peralatan gedung kantor berupa 15 unit komputer dan 11 unit laptop, 3 unit notebook dan 28 unit printer.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 27.000.000,00
telah direalisasikan sebesar Rp 27.000.000,00 (100,00%). 10.Kegiatan Pemagaran Kantor
Kegiatan ini mengakomodasikan untuk pemagaran kantor dan tiang
bendera1 paket.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 40.825.000,00,
telah direalisasikan sebesar Rp 40.000.000,00 (97,98%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp.825.000,00 (2,02%) C. Program Peningkatan Disiplin Aparatur, dengan alokasi anggaran sebesar
Rp.
137.500.000,00, terealisasi anggaran sebesar Rp. 134.140.000,00 (97,56%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 3.360.000,00 dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Kelengkapannya
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan penyediaan pakaian dinas harian sebanyak 80 stel.
39 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
40
Kegiatan tersebut telah realisasi, dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 40.250.000,00, telah merealisasikan anggaran sebesar Rp. 37.100.000,00 (92,17%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 3.150.000,00 (7,83%).
2. Kegiatan Pengadaan Pakaian Khusus Hari-hari tertentu
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan penyediaan pakaian batik dan olahraga sebanyak 80 stel.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 44.250.000,00, telah merealisasikan anggaran sebesar Rp. 44.100.000,00 (99,66%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 150.000,00 (0,34%).
3. Kegiatan Penyusunan Standar Operasional (SOP)
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan penyusunan SOP pada Dinas Peternakan Kabupaten Subang.
Paket pekerjaan penyusunan SOP Dinas Peternakan dilaksanakan oleh CV. Sisarti Baksya Asasta berdasarkan kontrak nomor : 027/1301/SPK-PL/Nak/IV/2015 tanggal 30April 2015 dengan waktu pelaksanaan selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 49.940.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 50.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 60.000,00.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 53.000.000,00, telah merealisasikan anggaran sebesar Rp. 52.940.000,00 (99,89%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 60.000,00 (0,11%).
D. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 368.025.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 367.880.000,00 atau 99,96%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 145.000,00 (0,04%), dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan untuk penyusunan beberapa dokumen perencanaan dan anggaran serta hasil evaluasi kegiatan tahunan seperti LAKIP 2014, PDA 2014, Laporan Tahunan 2014 dan Rencana Kinerja 2016.
40
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp 30.000.000,00
telah direalisasikan sebesar Rp 30.000.000,00 (100,00%) 2. Kegiatan Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran
Kegiatan ini mengakomodasikan kebutuhan untuk penyusunan
laporan bulanan SPJ, Laporan keuangan tahunan, Laporan keuangan semesteran dan laporan keuangan triwulanan.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp
35.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp 35.000.000,00 (100,00%). 3. Kegiatan Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Dinas
Kegiatan ini merupakan upaya pengawasan internal atas kegiatan
yang dilaksanakan di Dinas Peternakan Kabupaten Subang pada Tahun Anggaran 2015, khususnya kegiatan urusan pilihan pertanian, yaitu meliputi 4 program dan 24 kegiatan.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 40.000.000,00,
direalisasikan sebesar Rp. 40.000.000,00 (100,00%).
4. Kegiatan Pemutakhiran Data Sensus Sapi dan Kerbau
Kegiatan
ini
mengakomodasikan
anggaran
untuk
pemutakhiran/updating data populasi sapi dan kerbau di Kabupaten Subang pada Tahun 2015.
Dari
jumlah
anggaran
yang
dialokasikan
sebesar
Rp.
250.000.000,00, direalisasikan sebesar Rp 249.885.000,00 (99,94%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp.145.000 (0,06%). 5. Kegiatan Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah Semesteran
Kegiatan ini mengakomodasikan anggaran untuk penyusuanan
Laporan Barang Milik Daerah Semesteran.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 7.125.000,00,
direalisasikan sebesar Rp 7.125.000,00 (100,00%) 41 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
42
6. Kegiatan Penyusunan Laporan Barang Milik Daerah Akhir Tahun
Kegiatan ini mengakomodasikan anggaran untuk penyusuanan
Laporan Barang Tahunan.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 5.900.000,00,
dapat direalisasikan anggaran sebesar Rp. 5.900.000,00 atau 100,00%. E. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 450.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 449.963.500,00 atau 99,99%, terdapat sisa penawaran/anggaran sebesar Rp. 36.500,00 (0,01%), dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pemeliharaan Kesehatan dan Pencegahan Penyakit Menular Ternak
Kegiatan ini mengakomodasikan untuk kebutuhan dalam upaya pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular ternak di Kabupaten Subang baik melalui kegiatan vaksinasi (AI, anthrax, rabies,) dan pemberian label sehat pada hewan dan daging qurban.
Hasil kegiatan tersebut adalah :
- Vaksinasi Avian Influenza (AI) sebanyak 228.395 ekor (228,40%) - Vaksinasi anthrax sebanyak 25.302 ekor (168,68%) - Vaksinasi Rabies sebanyak 4.335 ekor (1.734%) Capaian yang melebihi target ini disebabkan oleh adanya bantuan vaksin dari Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat.
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp.
350.000.000,00dapat direalisasikan anggaran sebesarRp. 349.963.500,00 (99,99%), terdapat sisa anggaran sebesar 36.500,00 (0,01%). 2. Kegiatan Penyidikan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Kegiatan ini mengakomodasikan untuk pengadaan bahan obat-
obatan, bahan kimia, belanja bahan untuk specimen, kegiatan pengambilan dan pemeriksaan sampel feses sebanyak 960 sampel (32 sampel/kecamatan), Pangan Asal Hewan (PAH) sebanyak 50 sampel, serum unggas sampel/kecamatan) dan serum ruminansia 52 sampel. 42
480 sampel (16
Realisasi kegiatan pengambilan dan pemeriksaan spesimen feses sebanyak 960 sampel (100%), Pangan Asal Hewan (PAH) sebanyak 50 sampel (100%), serum unggas 480 sampel (100%) dan serum ruminansia 52 sampel (100%)
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp.
100.000.000,00 dapat direalisasikan Rp 100.000.000,00 (100,00%). F. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakandengan alokasi anggaran sebesar Rp. 6.460.937.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 3.163.021.515,00 atau 48,96%, terdapat sisa anggaran/anggaran yang tidak digunakan sebesar Rp. 3.297.915.485 (51,04%) dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pembibitan Ternak Kegiatan ini mengakomodasi seluruh kebutuhan untuk pembangunan pagar luar sarana UPTD Pengembangan Ternak sebanyak 1 unit, Renovasi RPH (pembangunan rumah kompos RPH Pagaden, penataan jalan dalam area RPH Ruminansia Pagaden dan pagar keliling RPH Ruminansia Subang), pengadaan kendaraan operasional roda 2 sebanyak 2 unit dan roda 3 sebanyak 1 unit. Belanja modal pengadaan bangunan sarana prasarana peternakan (penataan jalan dalam area RPH Ruminansia Pagaden dilaksanakan oleh CV. Soko Jaya berdasarkan kontrak Nomor : 027/1523/SPK-PL/Nak/V/2015, tanggal 22 Mei 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 60.265.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 60.500.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 235.000,00. Belanja modal pengadaan bangunan sarana prasarana peternakan (pagar keliling RPH Ruminansia Subang) dilaksanakan oleh CV. Daya Abadi berdasarkan kontrak Nomor : 027/ 1524/SPK-PL/Nak/V/2015, tanggal 22 Mei 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 99.937.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 100.100.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 163.000,00. Belanja modal pengadaan bangunan sarana prasarana peternakan (pembangunan rumah kompos RPH Ruminansia Pagaden) dilaksanakan oleh CV. Abadi Jaya berdasarkan kontrak Nomor : 027/1526/SPK-PL/Nak/V/2015, tanggal 22 Mei 2015 43 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
44
selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 93.352.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 93.500.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 148.000,00. Belanja modal pengadaan bangunan sarana prasarana peternakan (pembangunan pagar luar UPTD Pengembangan Peternakan) Desa Sareireja Kecamatan Jalancagak, dilaksanakan oleh CV. Prima Karya berdasarkan kontrak Nomor : 027/2236/SPKPL/Disnak/VIII/2015, tanggal 10 Agustus 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 185.000.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 187.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 2.000.000,00. Belanja modal pengadaan alat-alat angkut darat bermotor (pengadaan kendaraan bermotor roda 2) sebanyak 2 unit, dilaksanakan oleh PT. Markoni Mandiri Perkasa berdasarkan kontrak
Nomor : 027/2509/SPP/Nak/IX/2015, tanggal 9 September
2015 selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 41.300.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 45.500.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 4.200.000,00. Belanja modal pengadaan alat pengolah pertanian (mesin APPO) sebanyak 1 unit, dilaksanakan oleh PT. Mitra Balai Industri berdasarkan kontrak Nomor : 027/2547/SPP/Nak/IX/2015, tanggal 14 September 2015 selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 31.977.870,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 34.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 2.002.130,00. Belanja modal pengadaan alat-alat angkut darat bermotor (pengadaan kendaraan bermotor roda 3) sebanyak 1 unit, dilaksanakan oleh PT. Radita Auto Prima berdasarkan kontrak Nomor : 027/2890/SPP/Nak/X/2015, tanggal 19 Oktober 2015 selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 24.560.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 24.700.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 140.000,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp. 600.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 579.321.870,00 atau 96,55%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 20.678.130,00 (3,45%). 44
2. Kegiatan Pengembangan Agribisnis Peternakan Kegiatan ini mengakomodasi untuk pengadaan 2 unit instalasi biogas untuk RPH Subang dan RPH Pagaden Paket pekerjaan pembangunan instalasi biogas RPH Subang dan Pagaden dilaksanakan oleh CV. Giras berdasarkan kontrak Nomor : 027/2860/SPKPL/Disnak/XI/2016, tanggal 19 Nopember 2015 selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 38.822.500,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 39.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 177.500,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp. 45.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 42.881.375.00 (95,29%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 2.118.625,00 (4,71%). 3. Kegiatan Inseminasi Buatan pada Sapi Potong Kegiatan ini mengakomodasi seluruh kebutuhan untuk pelayanan Inseminasi Buatan pada sapi potong selama 1 tahun, yaitu untuk pembelian straw (frozen semen) sebanyak 1.100 dosis,
N2 Cair 500 liter, plastik sheet 130 pak, plastik glove 50 pak,
termos lapangan 4buah dan AI gun sapi 4 buah,selang dan regulator N2 cair 1 paket, serta keikutsertaan 4 ekor ternak hasil IB pada Kontes Ternak Tingkat Jawa Barat. Pada kegiatan IB tahun 2015 jumlah akseptor yang terlayani IB sebanyak 867 ekor (112,60%) dari target kegiatan yaitu 770 ekor dan 4 ekor (100,00%) ternak sapi potong hasil IB ikut serta pada kontes ternak Jawa Barat. Tingkat kebuntingan ternak mencapai 534 ekor atau 99,07% dari target 539 ekor, dan kelahiran ternak hingga akhir bulan Desember 2015 tercatat sebanyak 526 ekor atau 122,04% dari target 431 ekor. Selain di danai oleh APBD Kabupaten, juga mendapatkan tambahan bantuan frozen semen/straw (mani beku) dari Dinas Peternakan Propinsi Jawa Barat, sehingga capaian akseptor IB keseluruhan di Kabupaten Subang mencapai 3.537 ekor. Belanja bahan pendukung kegiatan peternakan dilaksanakan oleh CV. Citra Karya Lestari
berdasarkan
surat
027/554/SPK.PL/Disnak/II/2014
perjanjian
tanggal
45 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
23
kontrak
Februari
2015
nomor dengan
: waktu
46
pelaksanaan selama 5 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 49.200.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 49.750.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 550.000,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp. 80.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp 79.400.000,00 atau 99,25%,terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 600.000,00 (0,75%). 4. Kegiatan Pengadaan Lahan untuk Pos IB Kegiatan ini rencananya untuk mengakomodasikan pengadaan lahan untuk Pos IB di Kecamatan Cisalak, tetapi tidak dapat direalisasikan karena terdapat permasalahan pada proses pengadaan lahan, sehingga anggaran untuk pengadaan lahan dan pembangunan pos IB tidak bisa diserap. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan yaitu sebesar Rp 303.000.000,00,00 direalisasikan sebesar Rp. 5.060.000,00 (1,67%) yang digunakan untuk belanja umum kegiatan. 5. Kegiatan Pengembangan Ternak Itik Kegiatan ini mengakomodasikan pengadaan ternak itik sebanyak 2.981 ekor ( jantan 271 ekor dan betina 2.271 ekor ekor) dan obat-obatan 18 paket untuk 18 kelompok tani ternak. Paket pekerjaan pengadaan ternak itik dilaksanakan oleh CV. Prakarsa Utama berdasarkan surat perjanjian kontrak nomor : 027/2392/Um/2015 tanggal 26 Februari 2015 dengan waktu pelaksanaan selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesarRp. 272.897.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 279.130.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 6.233.000,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 312.771.000,00direalisasikan sebesar Rp. 293.054.500,00 (93,70%), terdapat sisa anggaran sebesar 19.716.500,00 (6,30%). 6. Kegiatan Pengadaan Domba Unggul
46
Rp.
Kegiatan ini rencananya mengakomodasikan pengadaan ternak domba unggul sebanyak 324 ekor (betina 291 ekor dan pejantan 33 ekor) dan obat-obatan 32 paket untuk 32 kelompok tani ternak, tetapi tidak dapat direalisasikan karena diberlakukannya Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang didalamnya ada pasal yang menyatakan tentang penerima bantuan hibah harus berbadan hukum Indonesia, sedangkan kelompok-kelompok calon penerima hibah domba uggul masih belum berbadan hukum Indonesia. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 789.200.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 31.560.000,00 (4,00%), yang digunakan untuk biaya persiapan. Untuk belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (pengadaan domba unggul) dan obat-obatan tidak direalisasikan. 7. Kegiatan Pengadaan Domba Lokal Kegiatan ini rencananya mengakomodasikan tersalurkannya bantuan ternak domba lokal sebanyak 774 ekor (domba betina 711 ekor dan 63 ekor) dan obat-obatan 62 paket untuk 62
kelompok tani ternak,tetapi tidak dapat direalisasikan karena
diberlakukannya Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang didalamnya ada pasal yang menyatakan tentang penerima bantuan hibah harus berbadan hukum Indonesia, sedangkan kelompok-kelompok calon penerima hibah domba lokal masih belum berbadan hukum. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 1.550.966.000,00direalisasikan sebesar Rp. 89.818.000,00 (5,79%), yang digunakan untuk biaya persiapan. Untuk belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (pengadaan domba lokal) dan obat-obatan lainnya tidak direalisasikan. 8. Kegiatan Pembangunan TPT Pabrik Pakan Ternak Kegiatan ini mengakomodasikan pembangunan TPT pabrik pakan ternak 1 unit yang berlokasi di Desa Dawuan Kidul Kecamatan Dawuan. Paket pekerjaan pembangunan TPT pabrik pakan ternak dilaksanakan oleh CV. Cikalapa berdasarkan SPK Nomor : 027/1522/SPK-PL/Nak/V/2015, tanggal 22 Mei 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 181.702.000,00. 47 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
48
Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 182.074.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 372.000,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 200.000.000,00 direalisasikan sebesar
Rp. 195.203.000,00 (97,60%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp.
4.797.000,00 (2,40%). 9. Kegiatan Pembangunan Sarana dan Prasarana Pos IB Kegiatan ini mengakomodasikan untuk pembangunan pagar pos IB dan sarana air bersih di Pos IB Kecamatan Dawuan dan Pos IB Kecamatan Cipeundeuy. Paket pekerjaan penambahan gedung baru pos IB dan sarana air bersih dilaksanakan oleh CV. Gading Kencana berdasarkan SPK Nomor : 027/1093/SPKPL/Nak/IV/2015, tanggal 15 April 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 90.200.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 91.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 800.000,00. Paket pekerjaan pembangunan pagar pos IB dan sarana air bersih Kecamatan Cipeundeuy akan dilaksanakan oleh CV. Bintang Pratama berdasarkan SPK nomor : 027/487/SPK.PL/Nak/III/2014 tanggal 26 Maret 2014 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 84.860.000,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 100.00.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 98.150.000,00. (98,15%),terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.850.000,00 (1,85%). 10.KegiatanIntegrasi Tanaman dengan Ternak Kegiatan ini sumber berasal dari Dana Pajak Rokok, mengakomodasikan tersalurkannya pengadaan sapi potong sebanyak 50 ekor, pengadaan alat mesin 2 unit (chopper dan mesin alat pengolah pupuk organik/APPO), pengadaan rumah kompos 2 unit dan kendaraan bermotor roda3 sebanyak 2 unit, untuk 2 kelompok tani ternak. Paket pekerjaan belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (pembangunan rumah kompos) yang berlokasi di Desa Jalancagak Kecamatan Jalancagak dilaksanakan oleh CV. Sinar Buana berdasarkan SPK Nomor : 027/1089/SPKPL/Nak/IV/2015, tanggal 15 April 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak
48
sebesar Rp. 64.400.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 65.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 600.000,00. Paket pekerjaan belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (rumah kompos) yang berlokasi di Desa Sidajaya Kecamatan Cipunagara dilaksanakan oleh CV. Tridjaya berdasarkan SPK Nomor : 027/1091/SPK-PL/Disnak/IV/2015, tanggal 15 April 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 64.500.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 65.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 500.000,00. Paket pekerjaan belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (mesin APPO dan choper) sebanyak 2 unit dilaksanakan oleh CV. Sinar Buana berdasarkan surat perjanjian kontrak nomor : 027/2564/SPP/Nak/IX/2015, tanggal 15 September 2015 selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 72.864.840,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 84.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp.11.135.160,00. Paket pekerjaan belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (pengadaan sapi potong) sebanyak 50 ekordilaksanakan oleh CV. Talagasari berdasarkan surat perjanjian kontrak nomor : 027/3110/SPK-LS/Nak/XI/2015, tanggal 10Nopember 2015 selama 50 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 617.500.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 700.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 82.500.000,00. Belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (kendaraan bermotor roda 3) sebanyak 2 unit dilaksanakan oleh PT. Tossa Nusantara Motor berdasarkan surat perjanjian kontrak nomor : 027/3397/SPP/Nak/XII/2015, tanggal 7 Desember 2015 selama 10 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 41.901.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 42.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 99.000,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 1.000.000.000,00 direalisasikan sebesar
Rp.
903.885.840,00 (90,93%),terdapat sisa anggaran
sebesar Rp.
96.114.160,00 (9,07%). 11. Kegiatan Pemagaran dan Pembangunan Tembok Penahan (TPT) RPH Ciasem 49 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
50
Kegiatan ini mengakomodasi untuk pemagaran dan dan pembangunan TPT Rumah Potong Hewan Ciasem. Paket pekerjaan pemagaran dan dan pembangunan TPT Rumah Potong Hewan Ciasem dilaksanakan oleh CV. Abadi Jaya berdasarkan SPK Nomor : 027/1025/SPKPL/Disnak/IV/2015, tanggal 13 April 2015 selama 90 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 159.600.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 160.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 400.000,00 Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 175.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 174.150.000,00 atau 99,51%,terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 850.000,00(0,41%). 12. Kegiatan Pengembangan Sapi Potong Kegiatan ini mengakomodasi pengadaan ternak sapi potong betina PO sebanyak 8 ekor dan pengadaan obat-obatan sebanyak 2 paket untuk 2 kelompok tani ternak. Paket pekerjaan belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (pengadaan sapi potong) sebanyak8 ekor dilaksanakan oleh CV. Zafa Sejahtera berdasarkan surat perjanjian
kontrak
nomor
:
027/2236/SPK-PL/Disnak/VIII/2015,
tanggal
10Agustus2015 selama 50 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 86.400.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 86.400.000,00 Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 100.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 97.000.000,00 (97,00%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 3.000.000,00 (3,00%). 13. Kegiatan Pengembangan Budidaya Ayam Buras Kegiatan ini rencananya mengakomodasi pengadaan DOC ayam kampung sebanyak 7.500 ekor, pakan ternak sebanyak 3 paket dan peralatan pendukung peternakan sebanyak 3 paket untuk 3 kelompok tani ternak, tetapi tidak dapat direalisasikan karena diberlakukannya Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang didalamnya ada pasal yang menyatakan tentang penerima bantuan hibah harus berbadan hukum Indonesia, sedangkan kelompok-kelompok calon penerima hibah ayam buras masih belum berbadan hukum Indonesia. 50
Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 135.000.000,00 direalisasikan sebesar
Rp. 5.095.000,00 (3,77%), yang digunakan untuk biaya persiapan. Untuk
belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (pengadaan DOC ayam kampung, pakan dan peralatan pendukung kegiatan peternakan) tidak direalisasikan. 14. Kegiatan Pengembangan Sarana dan Prasarana Ternak Unggas Kegiatan ini mengakomodasi pengadaan mesin tetas sebanyak 2 unit dan kandang penampungan DOD sebanyak 2 unit, untuk 2 kelompok tani ternak yaitu : kelompok tani ternak Srijaya Mulya Ds. Padamulya Kec. Cipunagara dan kelompok tani ternak Cihaok Mandiri Ds. Bojongkeding Kec. Tambakdahan. Paket pekerjaan belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (mesin tetas dan kandang DOD) sudah realisasi, dan dilaksanakan oleh CV. Maju Bersama berdasarkan SPK Nomor : 027/1225/SPK-PL/Disnak/IV/2015, tanggal 27 April 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 59.700.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 59.985.500,00, terdapat sisa penawaran sebesar Rp. 285.500,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 100.000.000,00 direalisasikan sebesarRp 69.674.500,00 (69,67%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 30.325.000,00 (30,33%). 15. Kegiatan Pengembangan Rumah Kompos Kegiatan ini mengakomodasi pembangunan gudang UPPO sebanyak 1 unit, pengadaan mesin APPO sebanyak 1 unit dan pengadaan kendaraan roda 3 sebanyak 1 unit, untuk kelompok tani ternak Bina Usaha Mandiri Ds. Padaasih Kecamatan Cibogo. Paket pekerjaan belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (pembangunan gudang UPPO), dilaksanakan oleh CV. Pandan waringin berdasarkan SPK Nomor : 027/1525/SPK-PL/Disnak/V/2015, tanggal 22 Mei 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 80.268.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 80.580.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 312.000,00.
51 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
52
Paket pekerjaan belanja barang yang diserahkan kepada masyarakat (pengadaan mesin APPO) dilaksanakan oleh PT. Mitra Balai Industri berdasarkan kontrak nomor : 027/2547/SPP/Nak/IX/2015, tanggal 14 September 2015 selama 30 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 28.476.930,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 29.078.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 601.070,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 150.000.000,00 direalisasikan sebesar
Rp.
145.761.930,00 atau 97,17%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp.
4.238.070,00 (2,83%). 16. Kegiatan Kontes Ternak Kabupaten Subang Kegiatan ini mengakomodasi pelaksanaan kontes ternak Kabupaten Subang dan ikut serta 4 ekor ternak hasil IB pada kontes ternak tingkat Propinsi Jawa Barat Kontes ternak tingkat Kabupaten Subang sudah dilaksanakan bertempat di Lapangan Bintang Kelurahan Pasirkareumbi Kecamatan Subang selama 2 hari yaitu pada tanggal 31 Maret s/d 1 April 2015. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 120.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp.
119.725.500,00 atau 99,77%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp.
274.500,00 (0,23%). 17. Kegiatan Penyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan di Kabupaten Subang Kegiatan ini mengakomodasiPenyusunan Masterplan Pengembangan Kawasan Peternakan di Kabupaten Subang Paket pekerjaan penyusunan masterplan pengembangan kawasan peternakan di Kabupaten Subang akan dikerjakan oleh PT. Fasade Kobetama Internasional berdasarkan SPK Nomor : 027/2453/SPK-PL/Nak/IX/2015, tanggal 3 September 2015 selama 120 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 228.030.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 243.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 14.970.000,00 Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 250.000.000,00 direalisasikan sebesar Rp. 233.280.000,00 atau 93,31%, terdapat sisa anggaran sebesar 16.720.000,00 (6,69%). 52
Rp.
18. Kegiatan Integrasi Usaha Peternakan dengan Petani Tembakau dan Petani Cengkeh (DBHCHT) Kegiatan ini rencananya mengakomodasibantuan ternak sapi dan domba untuk petani tembakau dan cengkeh di Kecamatan Tanjungsiang dan Kecamatan Cijambe, tetapi tidak dapat direalisasikan, karena diberlakukannya Undang-undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, yang didalamnya ada pasal yang menyatakan tentang
penerima bantuan hibah harus berbadan hukum Indonesia, sedangkan
kelompok-kelompok calon penerima hibah kegiatan ini masih belum berbadan hukum Indonesia Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 450.000.000,00, seluruhnyatidak direalisasikan. G. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 350.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 348.782.000,00 atau 99,65%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.218.000,00 (0,35%) dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Penataan Pasar Hewan Kegiatan ini mengakomodasi untuk penataan pasar hewan Purwadadi dan pasar hewan Subang. Untuk penataan pasar hewan Purwadadi meliputi pemagaran, pintu gerbang, gorong-gorong dan toilet. Sedangkan untuk penataan pasar hewan Subang meliputi pemagaran dan pembuatan pintu gerbang. Paket pekerjaan pekerjaan penataan pasar hewan subang (pemagaran dan pembuatan pintu gerbang) dilaksanakan oleh CV. Deraisa Mulya berdasarkan SPK Nomor : 027/1032/SPK-PL/Disnak/IV/2015, tanggal 13 April 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 99.648.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 100.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 352.000,00. Paket pekerjaan penataan pasar hewan Purwadadi yang meliputi pemagaran, pintu gerbang, gorong-gorong dan toilet dilaksanakan oleh CV. Kaswet Corporation berdasarkan SPK Nomor : 027/1024/SPK-PL/Disnak/IV/2015, tanggal 13 April 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 179.434.000,00. Sedangkan 53 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
54
pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 180.000.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 566.000,00. Dari total anggaran yang dialokasikan untuk kegiataan ini sebesar Rp 300.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp. 298.782.000,00 atau 99,59%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.218.000,00 (0,41%). 2. Kegiatan Pembinaan Pelaku Tataniaga Pasar Hewan di Kabupaten Subang Kegiatan ini mengakomodasi untuk pembinaan pelaku tataniaga ternak di Kabupaten Subang agar terjadi peningkatan pengetahuan dalam hal manajemen tataniaga ternak sebanyak 250 orang. Dari total anggaran yang dialokasikan untuk kegiataan ini sebesar Rp 50.000.000,00 dapat direalisasikan sebesar Rp. 50.000.000,00 (100%). H. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Peternakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 448.000.000,00 dan terealisasi sebesar Rp. 446.282.800,00 atau 99,62%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.717.200,00 (0,38%) dengan rincian kegiatan sebagai berikut : 1. Kegiatan Pelatihan dan Bimbingan Pengoperasian Teknologi Peternakan Tepat Guna Kegiatan ini mengakomodasikan untuk pelatihan dan bimbingan pengolahan pakan ternak untuk 10 kelompok tani ternak, pengolahan hasil ternak 3 kelompok dan Bintek di Kecamatan Subang dan Cipunagara. Pelaksanaan pelatihan dan bimbingan pengolahan pakan ternak dilaksanakan di 3 lokasi yang berbeda yaitu : a. Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara, diikuti oleh 4 kelompok, yaitu Kelompok Saldo Jaya Desa Cidadap Kecamatan Pagaden Barat, Kelompok Bina Insani Desa Manyingsal, kelompok Jambu Raharja Desa Sidajaya dan kelompok Budi Asih Desa Padamulya Kecamatan Cipunagara. b. Pasar Hewan Jalancagak, diikuti oleh 2 kelompok yaitu kelompok Tani Mukti Desa Curugagung Kecamatan Sagalaherang dan kelompok Kobinus Desa Cicadas Kecamatan Sagalaherang 54
c. BP3KKP Dawuan, diikuti oleh 4 kelompok yaitu kelompok Kahuripan Desa Sukahurip Kecamatan Cijambe, kelompok Sugih Mukti 3 Desa Manyeti Kecamatan Dawuan, kelompok Subur Sejahtera Desa Cirangkong Kecamatan Cijambe dan kelompok Tunas Harapan Desa Ciruluk Kecamatan Kalijati. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 100.000.000,00 dapat direalisasi sebesar Rp. 99.850.000,00 (99,85%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 150.000,00 (1,15%). 2. Kegiatan Pembinaan Kelompok Tani Ternak Kegiatan ini mengakomodasikan untuk mengakomodasikan untuk pembinaan di 44 kelompok tani ternak yang tersebar di Kabupaten Subang, baik dari aspek teknis maupun organisasi. Dari kelompok-kelompok tersebut akan dipilih sebanyak 4 kelompok sebagai calon peserta lomba kelompok agribisnis peternakan tingkat Propinsi Jawa Barat Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 298.000.000,00dapat direalisasi sebesar Rp. 296.532.800,00 atau 99,51%, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 1.467.200,00 (0,41%). 3. Kegiatan Penyusunan Sistem Kelembagaan Tani Ternak Kegiatan ini mengakomodasikan untuk pembuatan aplikasi kelembagaan tani ternak di Kabupaten Subang. Paket pekerjaan pembuatan aplikasi kelembagaan tani ternak dilaksanakan oleh PT. Nayaga
Reka
Media Aplika
berdasarkan
SPK
Nomor
: 027/1590/SPK-
PL/Disnak/II/2015, tanggal 25 Februari 2015 selama 60 hari kalender dengan nilai kontrak sebesar Rp. 47.500.000,00. Sedangkan pagu anggaran di DPA sebesar Rp. 47.600.000,00, terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 100.000,00. Dari jumlah anggaran yang dialokasikan sebesar Rp 50.000.000,00 dapat direalisasi sebesar Rp. 49.900.000,00 (99,80%), terdapat sisa anggaran sebesar Rp. 100.000,00 (0,20%).
3.4. Permasalahan dan Solusi
55 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
56
Dalam pencapaian sasaran seringkali ditemui hambatan dan kendala baik dari aspek keterbatasan anggaran, kendala teknis maupun non teknis. Anggaran pembangunan yang tersedia belum secara proporsional memberikan hasil yang maksimal terhadap capaian kinerja sehingga ada beberapa target-target capaian yang tidak terpenuhi, sebagai akibat keterbatasan anggaran yang tersedia. Perlu adanya keselarasan antara anggaran dan target kinerja yang akan dicapai. Selain dari aspek keterbatasan anggaran, berikut ini hambatan, kendala atau permasalahan yang dihadapi, serta solusi sebagai langkah antisipatif pada Dinas Peternakan Kabupaten Subang adalah sebagai berikut : Hambatan, Kendala dan Permasalahan Dinas Peternakan Kabupaten Subang : 1. Kegiatan-kegiatan yang anggarannya berasal dari pagu kewilayahan (Musrenbang) tidak bisa direalisasikan karena terbitnya Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang didalamnya mengatur penerima bantuan hibah harus berbadan hukum Indonesia. Sedangkan calon penerima bantuan dari kegiatan tersebut belum berbadan hukum. 2. Masih adanya kasus flu burung (Avian Influenza) pada ternak unggas 3. Masih tingginya cemaran mikroba pada bahan pangan asal hewan (PAH) 4. Rendahnya kepedulian masyarakat dalam upaya pengendalian kesehatan hewan disekitar lingkungannya 5. Masih lemahnya SDM dan kelembagaan tani ternak Solusi dan langkah antisipatif yang akan dilaksanakan : 1. Melakukan konsultasi dan menunggu petunjuk lebih lanjut dari pihak terkait, mengenai anggaran kegiatan yang berasal dari pagu kewilayahan (Musrenbang). 2. Diperlukan upaya sosialisasi, vaksinasi, desinfeksi (penyemprotan desinfektan), dan penyuluhan kepada masyarakat. 3. Diperlukan upaya peningkatan kualitas sanitasi di RPH, hygienitas pemotong ternak dan menganjurkan penggunaan cold storage dipasar. 4. Diperlukan upaya sosialisasi yang terus menerus agar masyarakat menjadi peka dan ikut perduli terhadap upaya pengendalian keswan dan kesmavet di lingkungan sekitarnya 56
5. Diperlukan pembinaan dan pelatihan keterampilan pada kelompok tani ternak.
BAB IV PENUTUP 4.1. Kesimpulan LAKIP Sebagai media pertanggungjawaban yang berisi tentang informasi mengenai kinerja instansi pemerintah, juga bermanfaat untuk mendorong instansi pemerintah menjadi sebuah organisasi yang akuntabel dan dapat berfungsi secara efektif dan efisien serta mampu menyelenggarakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan secara baik dan benar
berdasarkan
peraturan
perundang-undangan
yang
berlaku
dan
dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat. Pengukuran kinerja yang ditampilkan pada LAKIP tidak hanya mencakup sasaran dari organisasi tapi juga kinerja dari tiap kegiatan yang dilaksanakan pada tahun bersangkutan. Evaluasi kinerja juga dilakukan dengan maksud untuk mengetahui pencapaian realisasi serta hambatan dan kendala yang dihadapi dalam rangka pencapaian
57 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
58
misi agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program atau kegiatan dinas yang akan datang. Capaian kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 9. Capaian Kinerja Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015 Sasaran Startegis 1 Peningkatan pengendali- an kesehatan hewan dan kesmavet
Peningkatan Populasi dan produksi ternak
58
Indikator Kinerja 2 Terkendalinya penyakit hewan menular zoonosis, strategis dan eksotik - Kasus Anthrax - Kasus Rabies - Kasus Brucellosis - Penurun kasus Avian Influenza (AI)/flu burung Pengendalian mutu produk peternakan sesuai SNI - Daging sapi/kerbau - Daging domba/ kambing - Daging ayam - Susu - Telur 3. Populasi Ternak (ekor) - Sapi perah - Sapi potong - Kerbau - Kuda - Domba - Kambing - Ayam buras - Ayam broiler - Ayam petelur - Itik 4. Produksi Ternak a.Daging (kg) - Sapi - Kerbau - Domba - Kambing - Ayam Buras
Realisasi 2014
Realisasi 2015
Target 2015 3
“0” kasus “0” kasus “0” kasus kasus turun
“0” kasus “0” kasus “0” kasus kasus turun
72,73% 73,86% 76,41% 95,83% 61,11%
68,18% 67,27% 67,54% 77,78% 83,33%
1.173 31.494 3.231 300 244.431 32.583 1.153.895 43.846.02 0 59.271 455.442 39.734.60 8 1.834.617 27.436 66.758 1.212.302 1.068.149 35.240.08 1
Capaian 2015 (%) 5
100 100 100 100
100 100 100 100
10% 20% 55% 60% 60%
681,80 336,35 122,80 129.63 138,88
1.038 32.219 3.003 303 242.391 28.440 1.266.196 46.889.22 0 61.400 527.435
1.441 32.200 3.724 295 249.726 34.502 1.256.186 46.882.63 9 57.003 526.404
72,03 100,06 80,64 102,71 97,06 82,43 100,80 100,01 107,71 100,20
42.409.72 1 1.631.805 15.777 1.472.477 102.294 1.172.104 37.684.91 0
42.966.46 0 1.950.745 19.269 1.434.661 58.392 1.140.795 38.039.26 0
98,70 83,65 81,88 102,64 175,18 102,74 99,07 102,17 103,53 106,81
- Ayam Ras - Itik
Peningkatan sarana dan prasarana penunjang peternakan
b.Telur (kg) - Ayam Buras - Ayam Ras - Itik c.Susu (lt) - Sapi perah - RPH - Puskeswan - Klinik keswan - Lab. Keswan - SMC - RPUSK - Pabrik pakan - Pos IB - Revitalisasi pasar ternak Kebun rumput unggul Kawasan usaha peternakan : Sapi potong Sapi perah
285.262 4.230.265 707.665 544.796 2.977.804
330.354 4.789.416 776.538 564.365 3.448.513
323.337 4.626.216 727.006 523.945 3.375.265
107,71 102,17
2.483.147
2.197.363
3.050.412
3 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 9 bh 1 unit 10 ha
3 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 9 bh 2 unit 11 ha
3 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 1 bh 10 bh 1 unit 10 ha
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 90,00 200,00 110,00
2 bh 1 bh
2 bh 1 bh
2 bh 1 bh
100,00 100,00
24 kelota
25 kelota
23 kelota
108,70
7 org 102 org
21 org 237 org
10 org 100 org
210,00 237,00
550 kel 165 kel 41 kel 1 kel
661 kel 174 kel 45 kel 2 kel
560 kel 170 kel 45 kel 2 kel
118,04 102,35 100,00 100,00
32 5 unit 152 orang
39 10 unit 191 orang
35 unit 10 unit 155 orang
111,431 00,00 123,23
35,57% 100% -
38,22% 100% 0,09%
30 % 100 % 1%
127,40 100,00 9,00
50% -
60% 5%
52,5 % 5%
114,29 100,00
72,03
Kemudahan aksesibilitas modal untuk petani ternak dalam bentuk skim kredit Peningkatan kelembagaan dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM)
Peningkatan penerapan teknologi peternakan
Meningkatnya pengetahuan & keterampilan : - Petugas teknis - Petani Ternak 1. Klasifikasi kelompok tani ternak - Pemula - Lanjut - Madya - Utama Meningkatnya pemanfaatan kotoran ternak menjadi energy : 3. Biogas 4. UPPO Pelaku usaha pengolah pangan asal ternak Pelaksanaan IB : - IB pada sapi potong - IB pada sapi perah - IB pada domba Sosialisasi & perluasan layanan IB - sapi potong
59 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
60
- domba/kambing Kemitraan usaha ternak - Ayam pedaging - Sapi perah Pemanfaatan jerami & limbah pertanian sebagai pakan alternatif Berkembangnya pembuatan pakan konsentrat oleh kelompok/gapoktan (UPP) ternak : 3. Ruminansia 4. Unggas
1.049 org 174 org
1.066 org 174 org
1.062 org 162 org
100,38 110,49
10%
15%
15 %
100,00
2 unit 1 unit
1 unit 1 unit
1 unit 1 unit
100,00 100,00
Total anggaran belanja (belanja tidak langsung dan belanja langsung) Dinas Peternakan Kabupaten Subang pada Tahun 2015 berdasarkan DPA sebesar
Rp.
15.131.290.087,26, dapat direalisasikan sebesar Rp. 11.616.800.324,00 (76,77%), yang terdiri dari : 3. Belanja tidak langsung atau belanja pegawai sebesar Rp. 5.481.290.087,26dengan
realisasi anggaran sebesar Rp. 5.305.935.853,00 (98,53%). 4. Belanja langsung atau belanja kegiatan sebesar Rp. 9.650.000.000,00, yang bersumber
dari APBD Kabupaten sebesar Rp. 7.600.000.000,00, APBN (DAK) sebesar Rp. 600.000.000,00, Pajak Rokok sebesar Rp. 1.000.000.000,00 dan Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau (DBHCT) sebesar Rp. 450.000.000,00, dapat direalisasikan anggaran sebesar Rp. 6.310.864.471,00 (65,40%). Realisasi keuangan untuk kegiatan pembangunan peternakan di Kabupaten Subang tahun 2015 hampir sebagian besar dapat diserap sesuai rencana kecuali beberapa kegiatan yang sifatnya pengadaan fisik konstruksi atau pengadaan barang/jasa yang melibatkan pihak ketiga dimana pada umumnya terdapat sisa penawaran dari pagu yang telah ditetapkan.
4.2. Rekomendasi/Saran
60
Dalam pencapaian sasaran seringkali ditemui hambatan dan kendala baik dari aspek keterbatasan anggaran, kendala teknis maupun non teknis. Anggaran pembangunan yang tersedia belum secara optimal memberikan hasil yang maksimal terhadap capaian kinerja sehingga ada beberapa target-target capaian yang tidak terpenuhi, sebagai akibat keterbatasan anggaran yang tersedia. Perlu adanya keselarasan antara anggaran dan target kinerja yang akan dicapai. Selain dari aspek keterbatasan anggaran, berikut ini hambatan, kendala atau permasalahan yang dihadapi, serta strategi pemecahan masalah pada Dinas Peternakan Kabupaten Subang sebagi berikut : Hambatan, Kendala dan Permasalahan Dinas Peternakan Kabupaten Subang : 1. Kegiatan-kegiatan yang anggarannya berasal dari pagu kewilayahan (Musrenbang) tidak bisa direalisasikan karena terbitnya Undang-undang 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah yang didalamnya mengatur penerima bantuan hibah harus berbadan hukum Indonesia. Sedangkan calon penerima bantuan dari kegiatan tersebut belum berbadan hukum. 2. Masih adanya kasus flu burung (Avian Influenza) pada ternak unggas 3. Masih tingginya cemaran mikroba pada bahan pangan asal hewan (PAH) 4. Rendahnya kepedulian masyarakat dalam upaya pengendalian kesehatan hewan disekitar lingkungannya 5. Masih lemahnya SDM dan kelembagaan tani ternak Strategi pemecahan masalah : 1. Melakukan konsultasi dan menunggu petunjuk lebih lanjut dari pihak terkait, mengenai anggaran kegiatan yang berasal dari pagu kewilayahan (Musrenbang). 2. Melaksanakan kegiatan sosialisasi, vaksinasi, desinfeksi (penyemprotan desinfektan), dan penyuluhan kepada masyarakat 3. Melaksanakan peningkatan kualitas sanitasi di RPH, hygienitas pemotong ternak dan menganjurkan penggunaan cold storage dipasar.
61 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
62
4. Melaksanakan kegiatan sosialisasi yang terus menerus agar masyarakat menjadi peka dan ikut perduli terhadap upaya pengendalian keswan dan kesmavet di lingkungan sekitarnya 5. Melaksanakan kegiatan pelatihan, keterampilan dan pembinaan pada kelompok tani ternak.
62
63 Lakip Dinas Peternakan Kabupaten Subang Tahun 2015.doc
64
64