BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKTEK KERJA LAPANGAN MANDIRI Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang begitu cepat terlebih lagi dengan akan terwujudnya era perdagangan bebas di kalangan Asia atau yang lebih dikenal dengan AFTA pada tahun 2008 pada umumnya telah mendorong setiap Negara di dunia dan khususnya di Asia untuk berpacu membangun demi kemajuan negaranya. Dengan alasan ini maka banyak badan usaha baik swasta maupun pemerintah membutuhkan tenaga kerja yang handal, siap pakai, berdedikasi dan berdisiplin tinggi yang nantinya menjawab tantangan global. Pada hakikatnya, manusia mempunyai kepentingan dan kebutuhan yang sama seperti kepentingan akan rumah peribadatan, kebersihan lingkungan, keamanan dan fasilitas-fasilitas umum lainnya. Karena itu dari antara mereka timbulah pertanyaanpertanyaan seperti : a. Siapa yang akan membiayai seluruh kepentingan tersebut di atas ? b. Dari mana dana pembangunan diperoleh ? c. Siapa yang mengurus itu semua ? Demikian juga halnya dengan Negara. Negara membutuhkan dana pembangunan yang besar untuk membiayai segala keperluannya. Pengeluaran utama Negara adalah untuk pengeluaran rutin seperti biaya pegawai, subsidi, utang, bunga
Universitas Sumatera Utara
dan cicilan utang yang dipenuhi dari penerimaan dalam negeri berupa penerimaam sektor migas dan non migas. Peranan pajak dalam pembangunan sangatlah penting karena penerimaan negara dari sektor migas dan gas bumi tidak bisa diharapkan lagi sebagai sumber utama penerimaan Negara. Akibatnya sebagai tumpuan dalam membiayai pembangunan Negara, penerimaan dari sektor pajak menjadi prioritas yang utama. Dalam rangka peningkatan penerimaan pajak, optimalisasi pelayanan kepada Wajib Pajak (WP) adalah merupakan salah satu hal yang penting. Salah satu bentuk pelayanan adalah memenuhi hak-hak Wajib Pajak. Salah satu dari hak-hak Wajib Pajak yang tercantum dalam UU No. 6 tahun 1983 (KUP) jo UU No. 9 tahun 1994 (tentang perubahan Kesatu atas UU No. 6 tahun 1983) jo UU No. 16 tahun 2000 (tentang perubahan Kedua UU No. 6 tahun 1983) dan diperbaharui lagi dalam UU No. 28 tahun 2007 (tentang perubahan Ketiga UU Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan) yaitu salah satunya yang terdapat pada pasal 25 ayat (3) : Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal dikirim surat ketetapan pajak atau sejak tanggal pemotongan atau pemungutan pajak, kecuali apabila Wajib Pajak dapat menunjukan bahwa jangka waktu tersebut tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. Penyampaian keberatan dari Wajib Pajak ada yang diterima, dan ada juga yang ditolak. Penolakan terjadi mungkin karena adanya kekurangan persyaratan atau prosedur. Direktur Jendral Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua belas) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi keputusan atas
Universitas Sumatera Utara
keberatan yang diajukan. Keputusan Direktur Jendral Pajak atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebahagian, menolak atau menambah besarnya jumlah pajak yang terutang. (Sihaloho, 2003 : 81). Selain dari itu penulis juga ingin mengetahui perihal tentang penyelesaian keberatan dan peninjauan kembali atas surat keberatan pajak serta respon Wajib Pajak atas keputusan keberatan yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Medan Timur. Demikian pula halnya jika Wajib Pajak merasa kurang atau tidak puas atas suatu ketetapan pajak atau atas pemotongan yang dikenakan kepadanya. Dalam hal ini Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan, keberatan diajukan kepada Direktur Jendral Pajak secara tertulis dalam bahasa Indonesia disertai dengan alasan-alasan yang jelas. Wajib Pajak dapat mengetahui bahwa keberatannya diproses lebih jauh oleh Direktur Jendral Pajak. Dari hal-hal yang dikemukakan di atas maka penulis tertarik untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Mandiri yang judulnya “Penyelesaian Permohonan Keberatan Pajak Penghasilan pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur “.
B. TUJUAN DAN MANFAAT Kegiatan Praktek Kerja Lapangan oleh mahasiswa program Diploma III Administrasi Perpajakan dilaksanakan dengan tujuan agar mahasiswa dapat belajar
Universitas Sumatera Utara
dari dunia kerja dan sekaligus membantu memberikan pemecahan masalah yang dihadapi berdasarkan potensi mahasiswa yang dilaksanakan di lapangan. Pengaktualisasian dari teori pelajaran sangat perlu dilaksanakan sebelum lengsung berhadapan dengan keadaan sebenarnya di tengah – tengah masyarakat sehingga program pengalaman lapangan dapat dilaksanakan untuk mendukung kepada mahasiwa – mahasiswi perpajakan yang berkenaan dengan aktualisasi kantor juga akan memberi gambaran yang sesungguhnya tentang dunia kerja yang cukup berbagi konsep dan teori dengan persoalan yang dihadapi serta upaya pemecahan.
1. TUJUAN PKLM Adapun tujuan dari pelaksanaan PKLM adalah untuk memperdalam pengertian dan pernyataan terhadap : a. Untuk mengetahui cara menyelesaikan permohonan keberatan pajak yang diajukan oleh Wajib Pajak b. Agar mahasiswa/mahasiswi lebih memahami tentang keberatan pajak penghasilan c. Untuk mengetahui penyebab timbulnya keberatan pajak.
Universitas Sumatera Utara
2. MANFAAT PKLM Adapun manfaat dari Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi mahasiswa, yaitu : a. Mengaplikasikan teori dan ilmu yang telah dipelajari ke dalam permasalahan yang timbul selama melaksanakan PKLM pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur. b. Merupakan kesempatan yang baik bagi mahasiswa untuk mempraktekkan lengsung ilmu yang diperoleh selama kuliah c. Menyiapkan mahasiswa sebagai tenaga baru yang terampil dan professional dalam mengahadapi dunia kerja.
Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri bagi Universitas, adalah : a. Memberikan uji nyata atas disiplin ilmu yang telah disampaikan selama perkuliahan. b. Promosi sumber daya manusia Universitas Sumatera Utara khususnya program studi Diploma III Administrasi Perpajakan. c. Meningkatkan kurikulum tepat guna sehingga mampu mencapai standar mutu pendidikan d. Mempererat hubungan baik antara Universitas dengan Direktorat Jenderal Pajak. e. Mendapatkan masukan berupa ide, saran dan gagasan untuk evaluasi kurikulim program studi Diploma III Administrasi Perpajakan bagi penyempurnaan dan revisi kurikulum.
Universitas Sumatera Utara
Yang menjadi manfaat PKLM bagi Kantor Pelayan Pajak Medan Timur yaitu: a. Mempererat hubungan baik antara pihak Direktorat Jenderal Pajak dengan Universitas Sumatera Utara
C. RUANG LINGKUP PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Penulis akan melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur, khususnya di seksi Penerimaan dan Keberatan Pajak (PENKEB), yaitu : Mengenai keberatan pajak, syarat-syarat pengajuan keberatan pajak, mengenai produser pengajuan keberatan dan tentang penyelesaian keberatan pajak PPh di Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.
D. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) 1. Tahap Persiapan Penulis melakukan berbagai persiapan yang dimulai dari penentuan dari tempat praktik kerja lapangan mandiri, mencari bahan untuk pembuatan proposal hingga pada tahap konsultasi dengan pihak dosen. 2. Studi Literatur Penulis mengumpulkan data – data yang menyangkut masalah yang akan dibahas melalui buku – buku, internet, Undang –undang Perpajakan, Keputusan Menteri Keuangan, dan bahan – bahan lainnya yang berhubungan dengan objek pembahasan.
Universitas Sumatera Utara
3. Observasi Lapangan Di dalam tahap ini penulis melakukan observasi lapangan selama satu bulan mulai mencari key person, mengetahui waktu untuk memberikan syrat penganta. 4. Pengumpulan Data Dalam hal ini data didapatkan di seksi Penerimaan dan Keberatan. Data yang dikumpulkan dalam peneliti dikelompokkan dalam dua kelompok, yaitu : a. Data Primer Dikumpulkan melalui wawancara dan observasi dan data yang dapat langsung dari sumber yang berkompeten dalam permasalahan. b. Data sekunder Dikumpulkan melalui dokumen, peraturan-peraturan ataupun buku yang sudah ada di dalam kantor tersebut. 5. Analisa dan Evaluasi Data Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data secara kualitatif yang kemudian akan diinterprestasikansecar objektif, jelas, dan sistematis.
E. METODE PENGUMPULAN DATA Metode yang digunakan penulis dalam Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) adalah sebagai berikut : 1. Daftar Wawancara
Universitas Sumatera Utara
Dengan menggunakan metode ini penulis mengajukan beberap[a pertanyaan langsung kepada para pegawai dalam instansi yang bersangkutan untuk menambah objektivitas berkaitan dengan kebutuhan penulis untuk melengkapi laporan ini. 2. Daftar Observasi Dalam metode ini penulis langsung terjun ke lapangan untuk melaksanakan peninjauan dengan mengamati, mendengar, dan mengerjkan tugas-tugas yang diberikan oleh pihak-pihak instansi dengan berpedoman pada ketentuan-ketentuan yang berlaku di dalam instansi tersebut. 3. Daftar Dokumentasi Dalam metode ini penulis menggunakan dokumentasi yang ada di Kantor Pelayanan Pajask Medan Timur. Mengumpulkan data dan mengkaji dokumen yang mana berupa buku, Undang-undang, serta sumber lain yang berhubungan dengan penulisan laporan.
F. SISTEMATIKA PENULISAN Dalam laporan pelaksanaan PKLM ini penulis menguraikan penulisan tersusun secara sistematis. Adapun sistematika yang akan dilakukan dalam penulisan PKLM ini adalah sebagai berikut : BAB I
: PENDAHULUAN Di dalam pendahuluan dijelaskan latar belakang dari pelaksanaan PKLM beserta tujuan dan manfaat yang diperoleh oleh penulis.
Universitas Sumatera Utara
Ruang lingkup penulis dalam pelaksanaan PKLM, metode PKLM serta sistematika penulisan laporan PKLM. BAB II
: GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Dalam BAB II ini menjelaskan tentang gambaran umum Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur, struktur organisasi pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur dan tugas dan fungsi seksi-seksi pada Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.
BAB III
: GAMBARAN DATA Dalam bab III ini menjelaskan mengenai defenisi keberatan pajak, dasar hukum keberatan, syarat-syarat pengajuan keberatan, prosedur pengajuan keberatan, jangka waktu penyelesaian keberatan pajak.
BAB IV
: ANALISIS DAN EVALUASI Dalam bab IV ini penulis membuat penelitian formal, penatausahaan dan pengiriman berkas keberatan, penerimaan berkas keberatan oleh Direktorat atau Kanwil, pembuatan laporan pengiriman berkas keberatan, prosedur penyelesaian keberatan, kewajiban meminta surat kuasa khusus, pemberitahuan tertulis mengenai hak dan kewajiban Wajib Pajak, permintaan untuk dilakukan pemeriksaan dalam rangka keberatan, pengiriman data baru atau data yang semula belum terungkap dalam proses pemeriksaan, konfirmasi penerimaan Surat Keputusan.
Universitas Sumatera Utara
BAB V
: KESIMPULAN DAN SARAN Dalam bab V ini, penulis kembali menguraikan pembahasan yang ada di dalam bab-bab sebelumnya untuk pegawai maupun Kantor Pelayanan Pajak Medan Timur.
Universitas Sumatera Utara