BAB 4 KONSEP DESAIN
4.1 Landasan Teori 4.1.1
Teori Logo Menurut Terence A. Shimp dalam buku Advertising Promotion (The Daryden Press, 1966), desain logo beragam tergantung dari karakter masing-masing perusahaannya. Mulai dari desain yang melukiskan pemandangan alam yang sangat sederhana sampai yang sangat detail dan kompleks.
Logo mungkin adalah suatu elemen yang paling banyak digunakan dalam keseluruhan desain. Namun demikian, meskipun logo adalah bagian yang esensial dalam sistem desain, tetap saja, logo bukanlah segalanya. Logo hanyalah suatu permulaan. Kriteria logo yang baik antara lain adalah harus original dan khas, mudah dibaca, sederhana, mudah diingat, sesuai dengan karakter produk, dan mudah diterapkan dalam media grafis.
Logo yang baik menurut Lory Siebert dan lisa Ballard harus mencakup kriteria sebagai berikut: •
Mempunyai arti
•
Cocok dengan produk atau perusahaan yang diwakili
•
Dapat diproduksi dengan baik dalam berbagai skala ukuran
•
Mempunyai daya tarik
•
Sesuai anggaran klien, dalam hubungannyadengan jumlah warna yang dipakai
•
Logotype harus mudah terbaca dalam berbagai ukuran
•
Logogram harus mudah diartikan oleh setiap orang
•
Cocok baik dalam keadaan hitam putih maupun berwarna
16
Dalam kemasan Nugget Mommy, logo yang tercantum masih sangat sederhana. Logo yang digunakan hanya digunakan sebagai informasi nama produk dengan menggunakan logotype seadanya dan belum menunjukkan suatu pesan komunikasi yang terolah dengan baik sehingga dapat akan selalu diingat oleh konsumen. Untuk Desain kemasan baru, akan dibuat sebuah ilustrasi “mommy” sebagai icon produk ini. Pada logotype akan menggunakan typeface yang menampilkan kesan hangat, ceria, dan modern. 4.1.2
Teori Warna Warna adalah suatu identitas visual terkuat dari sebuah produk. Warna yang digunakan dapat memberi gambaran mengenai produk yang ditawarkan, baik pesan, varietas, atau pun target konsumen dari produk itu sendiri. Menurut Leatrice Eissemen, dalam buku “Pantone: Guide to Communication with Color” (Ohio Grafis Press, 2000), warna merupakan metode yang paling tepat dalam usaha penyampaian pesan dan tujuan. Warna adalah bagian yang paling penting dari proses pembangunan
identitas
sebuah
produk.
Warna
juga
dapat
mengekspresikan fantasi, mengingatkan akan waktu dan tempat, dan dapat memproduksi suatu keindahan/reaksi secara emosional. Prinsip warna menurut Robert B. Parker, antara lain: Penggunaan warna harus mempunyai fungsi •
Warna harus dapat memberikan cirri khas dari perusahaan atau produk yang diwakili.
•
Penggunaan warna tidak hanya untuk memberikan kesan artistic, tetapi tetap harus ditujukan untuk menyampaikan sebuah pesan atau kesan yang begitu adanya.
•
Hindari penggunaan warna yang tida perlu
17
Menurur Whelan dalam bukunya yang berjudul “Color Harmony 2” (1997), warna dapat mewakili karakteristik tertentu, yaitu: •
Warna terang, disukai oleh anak muda, member kesan besar dan dekat dengan mata, sehingga lebih sering diaplikasikan dalam kemasan.
•
Warna keras/hangat, menyimpan daya tarik dan dampak yang sangat besar. Warna-warna yang mewakili karakter ini adalah merah, orange, dan kuning. Warna dengan karakteristik demikian sangat pas diaplikasikan pada media, produk, atau informasi tertentu yang membutuhkan perhatian lebih.
•
Warna lembut dan dingin, warna-warna yang mewakili karakter ini adalah hijau dan biru. Dibandingkan dengan warna keras, karakter ini tidak lebih dinamis, namun cocok untuk dipakai pada produk-produk tertentu.
•
Warna muda/pucat, member kesan ringan dan kurang berdaya bagi muda mudi. Warna ini jarang direkomendasikan sebagai warna kemasan, kecuali untuk produk-produk yang memiliki spesifikasi tertentu.
•
Warna
medium,
bersifat
umum
dan
sangat
serasi
apabila
dikombinasikan dengan warna-warna yang mempunyai daya pantul tinggi •
Warna tua, warna ini memiliki nilai pantul yang rendah, harus dikombinasikan dengan warna-warna lain yang bernilai pantul tinggi, baik dalam penggunaannya maupun dalam teknis display.
Selain itu, menurut Dameria dalam buku berjudul “Color Basic” (2007) dijelaskan bahwa warna dapat mewakili kondisi psilogis tertentu, diantaranya: •
Biru, Memberikan ketenangan, kesejukan dan dapat memberi Inspirasi. Warna biru sering digunakan dalam situs web, desain 18
kemasan, dan warna korporat perusahaan. Biru tua melambangkan kebijaksanaan, dan kematangan dalam mengambil keputusan. •
Hijau, member kesegaran dan kesejukan. Hijau muda memberikan kesan ringan dan menyenangkan. Sedangkan hijau tua identik dengan keberuntungan dan kesejahteraan.
•
Kuning, memberi kesan positif sehingga menghilangkan kesan ragu. Melambangkan kejujuran dan memberi kehangatan. Warna kuning sangat cocok dipakai untuk penjualan atau pameran karena sangat menarik mata dibandingkan warna-warna lainnya.
•
Merah, meningkatkan emosi dan semangat bagi yang melihatnya. Di dalam lingkaran warna warna merah memiliki gelombang warna paling panjang, sehingga warna ini dapat cepat tertangkanp oleh mata.
•
Pink, memberi sentuhan kelembutan dan romantis. Pink memberi kesan energik, muda, dan menciptakan perasaan yang lembut dan bebas. Pink juga identik dengan wanita atau karakter feminine.
•
Oranye, merupakan warna yang paling hangatkarena memiliki 2 energi dari merah yang panas dan kuning yang hangat lembut. Dalam kehidupan sehari-hari warna ini ini diasosiasikan pada kehangatan alam, seperti matahari terbenam.
•
Coklat, memberi kesan kesederhanaan yang abadi. Warna ini sangat identik dengan warna tanah dan kauyu sehingga memberi rasa dekat dengan alam. Warna ini juga mencerminkan tradisi dan segala sesuatu yang berbau kebudayaan.
•
Hitam, merupakan simbol kekuatan. Warna ini juga memberi kesan hening, kematangan berpikir, dan kedalaman akal yang menghasilkan karya. Warna ini banyak digemari karena memiliki kesan elegan dan mewah.
Pada kemasan Nugget Mommy belum ada penggunaan warna yang dapat mewakili pesan dari produk tersebut. Label kemasan yang merupakan 19
satu-satunya penyampai informasi dalam kemasan hanya berupa kertas putih dengan berbagai informasi. Warna yang ada hanya digunakan pada gambar sayur, yang merupakan informasi dari variasi rasa. Jika diamati, seharusnya Nugget Mommy yang merupakan nugget sayur, dapat memainkan beberapa warna tertentu dalam kemasannya. Selain digunakan sebagai pembeda antar masing-masing varian rasa, permainan warna pada kemasan Nugget Mommy juga dapat menggugah selera para konsumen. 4.1.3
Teori Kemasan/Packaging Menurut Saladin dalam buku ”Unsur-unsur inti pemasaran” (1996), kemasan didefinisikan sebagai wadah atau bungkus dari sebuah produk. Namun, seiring bertambah ketatnya persaingan bisnis, peran sebuah kemasan pun bertambah, dari sekedar wadah pembungkus, sebagian kalangan pemasar menganggap masalah kemasan sebagai faktor ke lima setelah “4P” price, place, product, promotion. Hermawan Kartajaya, seorang pakar di bidang pemasaran mengatakan bahwa teknologi telah membuat packaging berubah fungsi, dulu orang bilang “Packaging protects what it sells (Kemasan melindungi apa yang dijual).” Sekarang, “Packaging sells what it protects (Kemasan menjual apa yang dilindungi)” (Marketing Plus 2000 Siasat Memenangkan Persaingan Global, 1996). Dengan kata lain, kemasan bukan lagi sebagai pelindung atau wadah tetapi harus dapat menjual produk yang dikemasnya. E. P Dunger dalam bukunya mengatakan bahwa kemasan memiliki beberapa fungsi, antara lain: •
Melindungi produk dan menjaga agar tetap dalam kondisi baik.
•
Mudah didistribusikan secara otomatis
•
Efektif biayanya 20
•
Dapat menunjang penjualan produk tersebut
Saladin membagi kemasan menjadi 3 tingkatan, yaitu: •
Kemasan dasar (primary package), yaitu bungkus langsung dari suatu produk
•
Kemasan tambahan (secondarypackage), yaitu kemasan tambahan untuk melindungi kemasan dasar dan akan dibuang setelah produk digunakan.
•
Kemasan pengiriman (shipping package), yaitu kemasan yang diperlukan waktu pengiriman, pengangkutan dan identifikasi. (Unsurunsur inti pemasaran, 1996).
Kenneth R. Berger dalam buku “A Brief History f Packaging” (2005) mengelompokkan kemasan menjadi 3, yaitu: •
Flexible Packaging, merupakan kemasan yang tidak keras dan tidak kaku, melainkan mudah dilipat atau dibentuk sesuai dengan keinginan. Bahan yang digunakan untuk kemasan jenis ini antara lain kertas, kertas timah (foil) dan plastik.
•
Rigid Packaging, kemasan yang bersifat kuat dan kokoh, contohnya kaca, peti kayu, kaleng, dan bahan sejenis lainnya.
•
Semi
Flexible
Packaging,
adalah
kemasan
yang
memiliki
karakteristik antara flexible packaging dan rigid packaging, contohnya adalah kertas karton dan kardus. Menurut Ogawa Makoto dalam buku ”Peranan Desain Kemasan Dalam Strategi Pemasaran” (2006), dikatakan bahwa ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan kemasan produk, khususnya pada produk makanan, yaitu: •
Dapat menyampaikan rasa enak dan aman untuk dikonsumsi
•
Mencolok sehingga meninggalkan kesan yang kuat (eye catching) 21
•
Dapat menyampaikan perbedaan dengan kompetitor
Iwan Wirya dalam bukunya “ Kemasan yang Menjual “ juga mengatakan bahwa daya tarik suatu kemasan sangatlah penting untuk menarik minat konsumen secara sadar maupun tidak disadari. Selain itu desain kemasan yang optimal juga harus mampu memberi impresi spontan dan langsung atas tindakan konsumen di tempat penjualan. Kemasan Nugget Mommy sebenarnya sudah sesuai dengan fungsi dan keamanan dari produknya, namun tidak memiliki daya tarik secara visual. Kemasan Nugget Mommy hanya berupa plastik yang dibuat hampa udara dengan tambahan label sederhana di bagian atasnya. Dalam perancangan ulang kemasan Nugget Mommy, kemasan yang ada akan diolah sehingga dapat menampilkan daya tarik visual yang positif bagi para konsumen. Selain itu akan dibuat visual pada kemasan yang disesuaikan dengan masing-masing varian rasa yang ada.
4.1.4
Teori Tipografi pada Kemasan Tipografi adalah seni menyusun huruf. Tipografi erat kaitannya dengan font, typeface, dan typefamily. Font adalah suatu set huruf yang berukuran sama dan mempunyai style yang sama. Font terdiri dari A sampai Z, angka, dan tanda-tanda. Typeface adalah font yang memiliki style dan karakteristik yang sama. Sedangkan typefamily adalah varian dari suatu typeface, biasanya terdiri dari roman italic, expanded, condensed, dan sebagainya.
Pada kemasan, huruf dapat tampil sebagai logo dari produk dalam bentuk brand atau sub brand, deskripsi produk, dan informasi pendukung lainnya.
Pemilihan typeface yang akan digunakan pada kemasan
sebaiknya menampilkan identitas, karakter, dan pesan yang tersimpan dari produk yang diwakili.
22
Ada 2 jenis bentuk asli dari typeface dalam perkembangan tipografi modern, yaitu serif dan san serif. Typeface seris memiliki cirri adanya perbedaan ketebalan pada tiap font-nya dan memiliki lidah pada ujungujung font tersebut. Sedangkan san serif tidak memiliki perbedaan ketebalan dan lidah pada font-nya, sehingga terlihat lebih dinamis dan terkesan sederhana.
Unuk
Pemberian
informasi
produk
pada
kemasan,
sebaiknya
dipertimbangkan secara lebih luas. Apakah informasi tersebut dapat menunjang strategi komunikasi dan pemasaran atau tidak.
Berikut merupak;an faktor-faktor pendukung yang perlu diperhatikan dalam tipografi, yaitu: •
Legibility : Huruf yang dipilih mudah dibaca atau pun tebaca.
•
Readibility : Huruf yang dipilih menarik untuk dibaca
•
Visibility : Huruf yang dipilih mudah terlihat
•
Clearity
: Huruf yang dipilih harus menampilkan kejelasan.
Merujuk pada teori-teori tipografi di atas maka typeface yang akan digunakan pada kemasan sebagai logo typeface yag memiliki kesan hangat, ceria, dan modern, sedangkan untuk penyampaian data pada kemasan akan menggunakan huruf san serif untuk kemudahan dalam mebaca dan memberi kesan modern.
4.2 Strategi Kreatif 4.2.1
Strategi Komunikasi 4.2.1.1 Fakta Kunci •
Nugget merupakan makanan yang terbuat dari olahan daging ayam tanpa tulang, memiliki tekstur yang kasar dan garing saat digigit. 23
•
Nugget merupakan salah satu jenis makanan frozen food, yaitu makanan yang telah diolah dan harus mengalami pembekuan dalam proses penyimpanannya.
•
Nugget Mommy menjual produknya dengan sistem selling by order dan produk akan sampai ditangan konsumen melalui jasa antar.
4.2.1.2 Masalah yang Akan Dikomunikasikan Nugget Mommy tidak memiliki daya tarik visual pada kemasannya dan tidak memiliki media promosi sehingga tidak banyak konsumen yang mengenal produk ini.
4.2.1.3 Objek/Tujuan yang Akan Dicapai •
Terciptanya kemasan dengan daya tarik visual yang baik dan dapat menampilkan keunggulan dari setiap varian rasa Nugget Mommy.
•
Terciptanya beberapa media promosi yang efektif serta komunikatif.
4.2.1.4 Manfaat/Benefit •
Emotional Benefit 1) Nugget Mommy merupakan pelopor nugget sayur yang dapat dipercaya oleh konsumen. 2) Nugget Mommy tidak hanya diperuntukkan kepada komunitas masyarakat tertentu.
•
Rational Benefit 1) Nugget Mommy memiliki 5 varian rasa dimana masingmasing varian memiliki manfaat yang berbeda-beda. 2) Nugget Mommy tidak menggunakan bahan pengawet, bahan pewarna, MSG, dan sebagian besar bahan yang digunakan merupakan produk organic. 24
3) Agen Nugget Mommy sudah ada hampir 18 agen di pulau Jawa dan 2 agen di Sumatera. 4) Nugget Mommy dapat memenuhi kebutuhan konsumsi sayur pada anak yang gemar menyantap fast food.
4.2.1.5 Positioning Nugget Mommy memposisikan dirinya sebagai pilihan ibu berupa chicken nugget sehat (bebas MSG, bahan pengawet, pewarna buatan, dan bahan kimia lainnya) yang berkomitmen untuk dapat memenuhi kebutuhan sayur pada anak. Hal ini terlihat dari jumlah varian rasa sayur yang ditawarkan Nugget Mommy lebih banyak dari produk-produk serupa lainnya.
4.2.1.6 USP Yang membedakan Nugget Mommy dengan produk chicken nugget isi sayur lainnya adalah pesan yang disampaikannya, bahwa mengkonsumsi sayur itu tidak hanya menyehatkan namun juga menyenangkan.
4.2.1.7 Keyword • • • •
Sayur Sehat Mommy Nugget
4.2.1.8 Target Audience •
Demografi Usia
: 30-45 tahun
Janis kelamin
: Wanita
Pekerjaan
: Ibu Rumah Tangga, Wanita Karir
Pendidikan
: S1
Kelas Ekonomi
:B 25
Pendapatan •
: Rp 5.000.000 – Rp 10.000.000 per bulan
Geografi Ibu muda yang tinggal di kota-kota besar di pulau Jawa.
•
Psikografi 1) Wanita yang peduli akan kesehatan anak 2) Wanita yang berwawasan luas dan mampu mengoperasikan internet. 3) Wanita yang aktif, dinamis, dan menyukai kepraktisan.
4.2.2 Strategi Desain 4.2.2.1
4.2.2.2
Tone and Manner •
Sehat
•
Warm
•
Ceria
•
Enak
Verbal Menggunkan bahasa formal
4.2.2.3
Visual Approach •
Warna Pada kemasan, akan ditampilkan warna dari masing-masing varian rasa yang dikombinasi dengan warna lainnya untuk menampilkan kesan hangat namun tetap ceria.
•
Logo Logo Nugget Mommy akan dibuat berupa logotype yang dapat memberi kesan sehat, hangat dan ceria.
•
Tipografi Tipografi yang digunakan untuk menuliskan informasi dan data akan menggunakan huruf san serif. Hal ini akan memberi kesan modern dan mudah terbaca dari. 26
•
Image Image akan dibuat berupa ilustrasi-ilustrasi sayur yang sederhana agar terkesan modern dan praktis, juga memiliki daya tarik bagi anak.
4.2.2.4
Item-item yang Dibutuhkan •
Logo Nugget Mommy
•
Element graphic
•
Kemasan dalam varian rasa (keju, brokoli, wortel, bayam, bayam merah)
•
Kemasan paket
•
Warping paper
•
Kartu nama
•
Katalog
•
Poster
•
Label
27