11
BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pasar Modal 1. Pengertian Pasar Modal Pasar modal merupakan suatu lembaga yang bergerak disektor keuangan yang melengkapi dua lembaga keuangan lainnya, yaitu bank dan lembaga pembiayaan. Pasar modal merupakan salah satu wahana yang dapat dimanfaatkan untuk memobilisasi dana, baik dalam negeri maupun dari luar negeri. Kehadiran pasarmodal memperbanyak pilihan sumber dana bagi perusahaan. Sementara bagi investor pasar dapat dijadikan tempat penginvestasian dananya. Kehadiran pasar modal
akan
menambah
pilihan
investasi,
sehingga
kesempatan
untuk
mengoptimalkan fungsi utilitas masing-masing investor semakin besar. Martalena dan Malinda (2011:2) menyatakan bahwa Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksadana, instrument derivatif maupun instrument lainnya. Berbeda dengan pendapat dari Siegel dan Shim (dalam Fahmi, 2014) yang menyatakan bahwa pasar modal adalah pusat perdagangan utang jangka panjang dan saham perusahaan. Adapun menurut Widoatmodjo (2012:15) Pasar modal dapat dikatakan pasar abstrak, dimana yang diperjual belikan
12
adalah dana-dana jangka panjang, yaitu dana yang keterikatannya dalam investasi lebih dari satu tahun. Dari beberapa definisi di atas dapat diambil kesimpulan bahwa pasar modal merupakan
tempat
yang
digunakan
untuk
melaksanakan
penyelenggaraan
perdagangan surat-surat berharga. Dalam pasar modal terdapat dua kelompok, yaitu perusahaan yang menawarkan saham dan surat berhargalainnya kepada masyarakat, serta adanya pemodal (investor) dari satu pihak emiten yang akan 10 membeli suratsurat berharga yang membutuhkan dana jangka menengah atau jangka panjang dilain pihak, atau dengan kata lain adalah (dalam arti abstrak) tempat bertemunya penawaran dan permintaan dana jangka menengah atau dana jangka panjang, yaitu saham dan obligasi sebagai salah satu alternatif dan investasi. 2. Jenis-Jenis Pasar Modal Menurut Sunariyah (2011:4), jenis-jenis pasar modal ada 4, yaitu : 1) Pasar Perdana (Primary Market) Pasar perdana merupakam pasar modal yang memperdagangkan saham-saham atau sekuritas lainnya yang dijual untuk pertama kalinya (penawaran umum) sebelum saham tersebut dicatatkan dibursa. 2) Pasar Skunder (Secondary Market) Pasar skunder adalah pasar dimana saham dan sekuritas lain diperjual belikan secara luas, setelah melalui masa penjualan dipasar perdana. Harga saham dipasar skunder ditentukan oleh permintaan dan penawaran antara pembeli dan penjual.
13
3) Pasar Ketiga (Third Market) Pasar ketiga adalah tempat dimana saham dan skuritasnya diperdagangkan diluar bursa. Di Indonesia, pasar ketiga juga disebut dengan bursa paralel yang merupakan system perdagangan efek yang terorganisasi diluar bursa efek, yang menyerupai pasar skunder yang diatur dan dilaksanakan oleh perserikatan perdagangan uang dan efek dengan dikontrol oleh Badan Pengawas Pasar Modal. 4) Pasar Keempat (Fourth Market) Pasar keempat merupakan bentuk perdagangan efek antar pemodal atau dengan kata lain pengalihan saham dari satu pemegang saham ke pemegang saham lainnya tanpa perantara pedagang efek.
3. Manfaat Pasar Modal Manfaat yang diperoleh dengan adanya pasar modal, adalah diantaranya sebagai berikut : 1. Manfaat pasar modal bagi emiten a. Dapat menghimpun jumlah dana dalam jumlah besar melalui pasar modal b. Setelah pasar perdana selesai emiten dapat langsung menerima dana c. Manajemen dapat lebih bebas dalam mengelola dana perusahaan karena tidak ada convenant d. Citra perusahaan lebih tinggi karena perusahaannya solvable. e. Emiten tidak lagi tergantung hanya kepada bank untuk memperoleh pendanaaan bisnisnya
14
2. Manfaat pasar modal bagi investor a. Nilai infestasi berkembang pesat mengikuti pertumbuhan ekonomi. Hal ini tercermin dalam meningkatnya harga saham yang mencapai capital gain. b. Memperoleh keuntungan dengan cara mendapatkan deviden bagi pemegang saham maupun memperoleh bunga bagi investor pemegang obligasi. c. Bisa melakukan investasi di dalam instrument yang berbeda untuk mengurangi resiko kerugian. 3. Manfaat pasar modal bagi pemerintah a. meningkatkan pertumbuhan ekonomi b. Memperoleh modal dari investor asing c. meningkatkan pendapatan Negara 4. Manfaat pasar modal bagi Masyarakat a. Lebih banyak alternatif untuk berinvestasi bagi masyarakat b. Ikut memiliki perusahaan besar yang sudah gopublik baik BUMN maupun BUMS c. Membuka lapangan kerja baru 4. Peranan Pasar Modal
15
Peranan pasar modal dalam suatu perekonomian negara menurut Sunariyah (2011: 9), adalah sebagai berikut: a. Fungsi tabungan Nilai mata uang cenderung akan turun dimasa yang akan datang. Bagi penabung,
metode
yang
akan
digunakan
sangat
dipengaruhi
oleh
kemungkinan rugi sebagai akibat penurunan nilai mata uang, inflasi dan resiko hilang. Apabila seseorang ingin mempertahankan nilai sejumlah uang yang dimilikinya, maka perlu mempertimbangkan agar kerugian yang bakal dideritanya tetap minimal. Surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal memberi jalan yang begitu murah dan mudah, tanpa resiko adanya penurunan nilai mata uang untuk menginvestasikan dana. b. Fungsi kekayaan Pasar modal adalah suatu cara untuk menyimpan kekayaan dalam jangka panjang dan jangka pendek sampai dengan kekayaan tersebut dapat dipergunakan kembali. Cara ini lebih baik karena kekayaan itu tidak mengalami depresiasi (penyusutan) seperti pada aktiva lainnya. Surat berharga mempunyai kekuatan beli pada masa yang akan datang. c. Fungsi likuiditas Kekayaan yang disimpan dalam surat-surat berharga, bisa dilikuidasi melalui pasar modal dengan resiko yang lebih kecil dibandingkan dengan aktiva lain. Proses likuidasi surat berharga dengan biaya relatif murah
16
dan lebih cepat. Dengan kata lain, pasar modal adalah ready market untuk melayani pemenuhan likuiditas para pemegang surat berharga. d. Fungsi pinjaman Pasar modal bagi suatu perekonomian negara merupakan sumber pembiayaan pembangunan dari pinjaman yang dihimpun dari masyarakat. Pemerintah lebih mendorong pertumbuhan pasar modal untuk mendapatkan dana yang lebih mudah dan lebih murah, karena melihat kenyataan bahwa pinjaman dari bank dunia mempunyai rate bunga yang relatif tinggi. Selain itu, perusahaan-perusahaan juga menjual obligasi dipasar modal untuk mendapatkan dana dengan biaya bunga rendah dibandingkan dengan bunga di bank. 5. Peran Lembaga-Lembaga Pendukung Pasar Modal Dalam mengatur dan mengarahkan mekanisme pasar modal dibentuk lembagalembaga yang diatur dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No.53/1990 dalam Husnan (2004:2) yaitu sebagai berikut: a.
BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) Lembaga ini merupakan lembaga yang dibentuk Pemerintah untuk mengawasi pasar modal. Perusahaan yang akan menerbitkan sekuritas baik saham maupun obligasi yang harus mendapatkan izin dari BAPEPAM.
b.
Bursa Efek Bursa Efek merupakan lembaga yang menyelenggarakan kegiatan perdagangan sekuritas. Di bursa itulah tempat bertemunya penjual dan pembeli sekuritas.
17
c.
Akuntan Publik Memeriksa laporan keuangan dan memberikan pendapat terhadap laporan keuangan. Di pasar modal dituntut pendapatan wajar terhadap laporan keuangan dari perusahaan yang menerbitkan atau telah terdaftar di Bursa Efek.
d.
Pinjaman emisi (underwriter) Lembaga perantara emisi penjualan efek yang diterbitkan emiten (perusahaan yang menerbitkan surat berharga di pasar modal).
e.
Wali Amanat Lembaga ini merupakan pihak yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh pemegang obligasi atau sekuritas kredit. Peranan wali amanat sangat diperlukan dalam emisi obligasi dan berperan sebagai pimpinan dalam rapat umum pemegang saham obligasi. Wali amanat bertanggung jawab langsung pada investor.
f.
Notaris Jasa notaris diperlukan untuk membuat berita acara Rapat Umum Pemegang Sahan (RUPS) dan menyusun pernyataan keputusan RUPS.
g.
Konsultasi Hukum Berperan memberikan pelindungan kepada pemodal dari segi hukum (akte pendirian, ijin usaha dan lain sebagainya).
6. Instrumen Pasar Modal
18
Instrumen Pasar Modal adalah semua efek (sekuritas) yang diperdagangkan baik di bursa maupun diluar bursa. Menurut Kepress No. 52 Tahun 1976, tentang efek sebagai berikut: efek adalah setiap saham,obligasi atau bukti lainnya, termasuk sertifikat atau surat pengganti serta bukti sementara dari surat tersebut, bukti keuntungan dan surat-surat penjamin, opsi atau hak lainnya untuk memesan atau membeli saham, obligasi, penyertaan dalam modal atau pinjaman lainnya, serta setiap alat yang lazim dikenal sebagai efek. Tandelilin (2010:30) menyatakan bahwa instrumen pasar modal dalam konteks praktis lebih banyak dikenal dengan sebutan sekuritas. Sekuritas (securities), atau juga disebut efek atau surat berharga, merupakan aset financial (financial asset) yang menyatakan klaim keuangan. Beberapa instrumen pasar modal (sekuritas) yaitu antara lain: a. Sekuritas di Pasar Ekuitas Sekuritas yang diperdagangkan di pasar bersifat ekuitas indonesia adalah saham baik saham biasa maupun saham preferen serta bukti right dan waran. Saham merupakan surat bukti kepemilikan atas aset-aset perusahaan yang menerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan maka investor akan punya hak terhadap pendapatan dan kekayaan perusahaan setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan. b. Sekuritas di Pasar Obligasi
19
Sekuritas yang diperdagangkan di pasar obligasi Indonesia adalah obligasi perusahaan, obligasi negara, dan obligasi konversi. Obligasi merupakan sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah harga pokok kepada pemiliknya. c. Sekuritas di Pasar Derivatif Sekuritas derivatif (turunan) adalah aset financial yang diturunkan dari saham dan obligasi, dan bukan dikeluarkan perusahaan atau pemerintah untuk mendapatkan dana. Saham dan obligasi menyatakan klaim terhadap aset perusahaan. Sedangkan aset derivatif menyatakan klaim terhadap aset perusahaan. Jadi, instrumen derivatif merupakan sekuritas yang nilainya merupakan turunan dari suatu sekuritas lain, sehingga nilai instrumen derivatif sangat tergantung dari dari harga sekuritas yang lain yang ditetapkan sebagai patokan. d. Reksa dana (Mutual Fund) Reksa dana merupakan suatu jenis instrumen investasi yang juga tersedia di pasar modal Indonesia di samping saham, obligasi, dan sebagainya. Reksa dana mudahnya dapat diartikan sebagai wadah yang berisi sekumpulan sekuritas yang dikelola oleh perusahaan investasi dan dibeli investor sebagai sertifikat yang menjelaskan bahwa pemiliknya menitipkan sejumlah dana kepada perusahaan reksa dana, untuk digunakan sebagai modal berinvestasi baik dipasar modal maupun dipasar uang.
20
2.1.2
Harga Saham
1. Pengertian Saham Saham dapat didefinisikan sebagai surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Wujud saham adalah selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut. Menurut Sunariyah (2006: 126-127) yang dimaksud dengan saham adalah Surat berharga yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) atau yang biasa disebut emitmen. Saham menyatakan bahwa pemilik saham tersebut adalah juga pemilik sebagian dari perusahaan tersebut. 2. Jenis-Jenis Saham Menurut jogiyanto (2000: 67) saham dapat dibagi menjadi 3 yaitu: 1. Saham Preferen Merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen. Dibandingkan saham biasa, saham preferen mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak pembayaran terlebih dahulu jika terjadi likuidasi. 2.Saham Biasa adalah surat berharga dalam bentuk piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan
21
dalam suatu perusahaan. Saham biasa mempunyai sifat kebalikan dari Saham Preferen (Prefered Stock) dalam hal pengambilan suara, pembagian deviden dan hakhak yang lain.
Pemegang saham biasa dapat memengaruhi kebijakan korporasi melalui proses pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan dan kebijakan, stock split dan memilih dewan direksi perusahaan. Pemegang saham biasa mempunyai keuntungan dalam bentuk Deviden dan capital gain.
3. Saham Treasurry Merupakan saham milik perusahaan yang sudah pernah dikeluarkan dan beredar yang kemudian dibeli kembali oleh perusahaan untuk disimpan sebagai treasuri yang nantinya dapat dijual kembali. 3. Penilaian Saham Menurut Jogiyanto (2004:82) dalam penilaian saham dikenal adanya tiga jenis nilai yaitu nilai buku, nilai pasar dan nilai intrinsik, yang dapat digunakan untuk mengetahui saham-saham mana yang murah (undervalued), wajar dan mahal (overvalued). Macam-macam penilaian sahamada 3, yaitu: a.
Nilai buku Nilai buku merupakan nilai saham yang dihitung berdasarkan pembukuan perusahaan penerbit saham. Nilai buku suatu saham dapat dihitung dari nilai nominal, agio saham, dan modal yang disetor dan laba yang ditahan.
22
b.
Nilai pasar Nilai pasar adalah nilai saham yang terjadi di pasar bursa pada saat tertentu yang ditentukan oleh pelaku pasar. Nilai pasar ini ditentukan oleh permintaan dan penawaran saham yang berlaku di pasar bursa.
c.
Nilai intrinsik Nilai intrinsik adalah nilai saham yang sebenarnya atau yang seharusnya terjadi dari perusahaan. Jika nilai pasar suatu saham lebih tinggi dari nilai intrinsiknya, berarti saham tersabut tergolong mahal (overvalued). Dalam situasi seperti ini, biasanya para investor mengambil keputusan untuk menjual saham tersebut. Dan jika nilai di pasar saham dibawah nilai intrinsiknya, maka saham tergolong murah (undervalued), sehingga dalam situasi seperti ini para investor mengambil keputusan untuk membeli saham tersebut.
4.
Harga Saham Harga saham merupakan harga jual beli yang sedang berlaku di pasar bursa efek
yang ditentukan oleh kekuatan pasar dalam arti tergantung pada kekuatan permintaan (penawaran) dan penawaran (permintaan jual). Harga pasar saham juga menunjukkan nilai dari perusahaan itu sendiri. Semakin tinggi nilai dari harga pasar saham suatu perusahaan, maka investor akan tertarik untuk menjual sahamnya. Harga saham dapat juga didefenisikan sebagai harga yang dibentuk dari interaksi antara para penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi oleh harapan mereka terhadap keuntungan perusahaan. Harga saham penutupan (closing price) yaitu harga yang diminta oleh penjual atau harga perdagangan terakhir untuk suatu periode.
23
(Halim,2005:31) menyatakan bahwaSecara umum, keputusan membeli atau menjual saham ditentukan oleh perbandingan antara perkiraan nilai intrinsik dengan harga pasarnya Dalam hal penilaian harga saham, terdapat tiga pedoman yang dipergunakan: 1. Bila harga pasar saham melampaui nilaiinstrinsik saham, maka saham tersebut dinilai overvalued(harganya terlalu tinggi). Olehkarena itu, saham tersebut sebaiknya dihindari atau dilakukan penjualan saham karena kondisi seperti ini pada masa yang akan datang kemungkinan besar akan terjadi koreksi pasar. 2. Apabila harga pasar saham sama dengan nilai instrinsiknya maka harga saham tersebut dinilai wajar dan berada dalam kondisi keseimbangan. Pada kondisi demikian, sebaiknya pelaku pasar tidak melakukan transaksi pembelian maupun penjualan saham yang bersangkutan. 3. Apabila harga pasar saham lebih kecil dari nilai instrinsiknya maka saham tersebut dikatakan undervalued(harganya terlalu rendah). Bagi para pelaku pasar, saham sebaiknya tetap dimiliki, karena besar kemungkinan dimasa yang akan datang akan terjadi lonjakan harga saham.
5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Harga Saham Menurut Alwi (2008:87), faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakan harga saham yaitu: a.
Faktor Internal
24
1. Pengumuman tentang pemasaran, produksi, penjualan seperti pengiklanan, rincian kontrak, perubahan harga, penarikan produk baru, laporan produksi, laporan keamanan produk, dan laporan penjualan. 2. Pengumuman pendanaan (financing announcements), seperti pengumuman yang berhubungan dengan ekuitas dan hutang. 3. Pengumuman badan direksi manajemen (management board of director announcements) seperti perubahan dan pergantian direktur, manajemen, dan struktur organisasi. 4. Pengumuman pengambilalihan diversifikasi, seperti laporan merger, investasi ekuitas, laporan take over oleh pengakusisian dan diakuisisi. 5. Pengumuman investasi (investment announcements), seperti melakukan ekspansi pabrik, pengembangan riset dan penutupan usaha lainnya. 6. Pengumuman ketenagakerjaan (labour announcements), seperti negoisasi baru, kontrak baru, pemogokan dan lainnya. b.
Faktor Eksternal 1. Pengumuman dari pemerintah seperti perubahan suku bunga tabungan dan deposito, kurs valuta asing, inflasi, serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah. 2. Pengumuman hukum (legal announcements), seperti tuntutan karyawan terhadap perusahaan atau terhadap manajernya dan tuntutan perusahaan terhadap manajernya.
25
3. Pengumuman industri sekuritas (securities announcements), seperti laporan pertemuan tahunan, insider trading, volume atau harga saham perdagangan, pembatasan/penundaan trading. 4. Gejolak politik dalam negeri dan fluktuasi nilai tukar juga merupakan faktor yang berpengaruh signifikan pada terjadinya pergerakan harga saham di bursa efek suatu negara. 5. Berbagai isu baik dari dalam dan luar negeri.
2.1.3
Go Public
1. Pengertian Go Public Go public artinya perusahaan tersebut telah memutuskan untuk menjual sahamnya kepada publik dan siap untuk dinilai oleh publik secara terbuka. Adapun menurut Tandelilin dalam Fahmi(2012:56) yang menyatakan go public atau penawaran umum merupakan kegiatan yang dilaukan emiten untuk menjual sekuritas kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur undang-undang dan peraturan pelaksanaanya. Saat pertama sekali perusahaan go public sering disebut dengan IPO (initial public offering). Menurut Abdul (2005:40) Go Public atau penawaran umum merupakan kegiatan penawaran saham yang dilakukan oleh emiten untuk menjual saham
kepada
masyarakat, berdasarkan tata cara yang diatur undang-undang pasar modal dan peraturan pelaksanaannya.
26
2. Keuntungan Go Public Pada saat suatu perusahaan memutuskan untuk Go Public tentu ada keuntungan atau sisi positif yang akan diperoleh, baik bagi internal perusahaan maupun bagi eksternal perusahaan. Adapun keuntungan Go Public tersebut adalah: a. Mampu meningkatkan likuiditas perusahaan. b. Memberi pengaruh pada nilai perusahaan. c. Memberi kesempatan kepada publik untuk dapat menilai perusahaan secara transparan.
2.1.4 Laporan Keuangan 1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2013:07) laporan keuangan merupakan laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan keuangan mengungkapkan informasi empat aktivitas utama perusahaan yaitu perencanaan, pendanaan, investasi dan operasi. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2007:30), laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan tersebut pada periode tertentu. Munawir (2007:1) menjelaskan bahwa Pada awalnya laporan keuangan hanya digunakan sebagai alat penguji bagi kegiatan pembukuan keuangan dalam perusahaan, tetapi seiring berjalannya waktu, laporan keuangan menjadi dasar pertimbangan bagi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keuangan sebuah perusahaan.
27
Menurut Harjito dan Martono (2013:51) laporan keuangan (financial statement) merupakan ikhtisar mengenai keadaan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Dalam hal laporan keuangan ini merupakan kewajiban perusahaan untuk membuat dan melaporkannya. Yang kemudian dianalisis untuk mengetahui kondisi dan posisi perusahaan terkini. Menurut Sofyan S. Harahap, dalam buku Analisa Kritis Atas Laporan
Keuangan
(2006:105),
laporan
keuangan
adalah
laporan
yang
menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu tertentu. Dapat disimpulkan bahwa laporan keuangan merupakan sebuah informasi tentang keadaan keuangan suatu perusahaan yang mana di gunakan sebagai obyek alat ukur kinerja keuangan suatu perusahaan. 2. Macam-Macam Laporan Keuangan Laporan keuangan menggambarkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada periode tertentu..Laporan keuangan dibuat per periode, misalnya tiga bulan, atau enam bulan untuk kepentingan internal dan satu tahun sekali untuk lebih luasnya. Menurut Kasmir (2008 : 28), terdapat lima laporan keuangan, yaitu: a.
Neraca
Menurut Harahap (2009:107), neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada saat tertentu. Ada 3 (tiga) unsur dalam neraca yaitu (i) aktiva, yang menunjukkan kekayaan atau sumber ekonomis yang dikuasai perusahaan dan
28
digunakan untuk operasi perusahaan, (ii) hutang, yaitu jumlah yang harus dibayar oleh perusahaan dengan menggunakan kekayaan perusahaan kepada pemilik diluar pihak pemilik perusahaan, (iii) modal, yaitu sisa hak atas aktiva di dalam perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh hutang-hutangnya. b.
Laporan Laba Rugi Menurut Harahap (2006:73), Laba rugi menggambarkan hasil yang diperoleh
atau diterima oleh perusahan selama satu periode tertentu, serta biaya-biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan hasil tersebut. Laporan laba rugi ini menyajikan hasil usaha-pendapatan, beban, laba atau rugi bersih dan laba atau rugi per saham untuk periode akuntasi tertentu. .Laporan laba rugi juga memberikan informasi tentang hasil usaha dan biaya-biaya yang dikeluarkan selama periode tertentu.selisih antara pendapatan dengan biaya adalah laba atau rugi. Lazimnya laporan perhitungan laba atau rugi disusun paling sedikit sekali dalam setiap tahun. Elemen-elemen yang termasuk didalam laporan laba-rugi adalah pendapatan, biaya, dan elemen lama atau rugi. c.
. Laporan Perubahan Modal Merekonsoliasi saldo awal dan akhir laba ditahan kedalam neraca. Laporan
perubahan modal memberikan
informasi tentang penyebab
bertambah atau
berkurangnya modal selama periode tertentu. Perubahan modal pada dasarnya dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu adanya investasi awal dari pemilik, adanya investasi baru, adanya laba atau rugi dan adanya prive.
29
d.
Laporan arus kas
Arus kas (cash flow) adalah suatu laporan keuangan yang berisikan pengaruh kas dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu perusahaan selama satu periode.Informasi ini penyajiannya diklasifikasikan menurut jenis kegiatan yang menyebabkan terjadinya arus kas masuk dan kas keluar tersebut. Kegiatan perusahaan umumnya terdiri dari tiga jenis yaitu, kegiatan operasional, kegiatan investasi serta kegiatan keuangan 1. Kegunaan Laporan Keuangan Laporan keuangan mempunyai beberapa kegunaan yaitu : a.
Sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan.
b.
Alat komunikasi antara aktivitas perusahan dengan pihak-pihak yang berkepentingan terhadap perusahan, seperti para kreditur/calon kreditur, investor/calon investor, bankers, pemerintah dan lain-lain.
c.
Sebagai alat perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan yang efektif bagi manajemen.
2.1.5 Kinerja Keuangan Suatu perusahaan didirikan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dibuat oleh perusahaan, akan tetapi tiap perusahaan memiliki tujuan yang berbeda – beda. Berhasil atau tidaknya perusahaan untuk mencapai tujuannya, dipengaruhi aspek –
30
aspek yang digunakan oleh manajemen perusahaan, baik dalam lingkungan internal 17 maupun lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Mahsum (2006:25) pengertian dari kinerja (performance) adalah gambaran dari tingkatan pencapaian pelaksanaan dalam suatu kegiatan/program/kebijakan dalam mewujudkan tujuan, visi dan misi yang terdapat dalam strategi di suatu perusahaan. Menurut Darsono (2007:47) kinerja keuangan adalah hasil dari kegiatan operasi di dalam perusahaan yang disajikan dalam bentuk angka keuangan. Kinerja keuangan perusahaan pada umumnya didasarkan pada laba yang dihasilkan dibanding dengan investasi modal yang telah ditanamkan di perusahaan tersebut. Kinerja keuangan yang baik dapat dilihat dari peningkatan aktiva, pasiva, modal, penjualan, dan laba bersih yang di peroleh oleh perusahaan tersebut. Dengan kinerja keuangan yang baik, maka secara tidak langsung dapat menarik perhatian para investor untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut. Untuk melihat sejauh mana kinerja keuangan perusahaan mencapai tujuannya, maka harus mengetahui pengukuran kinerja terhadap operasional di suatu perusahaan. Adapun manfaat yang diperoleh dari penilaian kinerja keuangan perusahaan, yaitu : a. Memberikan gambaran yang nyata tentang kelebihan dan kekurangan kondisi keuangan suatu perusahaan. b. Dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan harta/kekayaan perusahaan secara keseluruhan. c. Dapat mengetahui masalah – masalah keuangan yang akan timbul di masa yang akan datang.
31
2.1.6
Rasio Keuangan
Rasio merupakan alat perbandingan jumlah, dimana suatu jumlah akan dibandingan dengan jumlah lainnya, kemudian dilihat perbandingannya dengan harapan nantinya akan ditemukan jawaban yang selanjutnya itu dijadikan bahan kajian untuk dianalisis dan diputuskan. Pentingnya rasio keuangan dalam penilaian prestasi perusahaan bagi masyarakat, sangat berpengaruh terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan. Karena, rasio merupakan salah satu cara dimana seorang calon investor akan menilai kinerja keuangan melalui rasio-rasio keuangan sebelum melakukan investasi atau melakukan aktivitas pendanaan terhadap suatu perusahaan. Menurut Kasmir (2015:104) dengan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan atau antar laporan keuangan dapat disimpulkan posisi keuangan suatu perusahaan untuk periode tertentu, sehingga dapat menilai kinerja suatu perusahaan. Bagi investor jangka pendek dan menengah umumnya lebih banyak tertarik kepada kondisi keuangan jangka pendek dan kemampuan perusahaan untuk membayar deviden yang memadai. Maka, informasi tersebut dapat diperoleh dengan menghitung rasio-rasio keuangan. Menurut Fahmi (2014:69) ada 5 jenis untuk menghitung rasio keuangan yang menunjukkan ada hubungan antar akun pada laporan keuangan. 1.
Rasio Likuiditas
32
Rasio likuiditas (liquidity ratio) adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya secara tepat waktu. Rasio ini menunjukkan hubungan antara kas perusahaan dan aktiva lancar lainnya dengan hutang lancar. 2.
Rasio Leverage Rasio leverage (leverage ratio) adalah mengukur seberapa besar penggunaan
utang dalam pembelanjaan perusahaan. Karena penggunaan utang yang terlalu tinggi akan membahayakan perusahaan. Apabila hal itu terjadi, maka perusahaan akan terbelit hutang tinggi dan sulit untuk melepas hutang tersebut, yang dapat disebut hutang ekstrim (extreme leverage). 3.
Rasio Aktivitas Rasio aktivitas (activity ratio) adalah rasio yang menggambarkan sejauh mana
suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang dimilikinya guna menunjang aktivitas perusahaan, dimana penggunaan aktivitas ini dilakukan secara maksimal dengan maksud memperoleh hasil maksimal.Jadi, rasio ini mengukur efektifitas dan efesiensi perusahaan dalam mengelola aktiva yang dimiliki perusahaan. 4.
Rasio Profitabilitas Rasio profitabilitas (profitability ratio) adalah mengukur kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber-sumber yang dimiliki perusahaan. Apabila semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.
5.
Rasio Nilai Pasar
33
Rasio nilai pasar(market value ratio)adalah rasio yang menggambarkan kondisi yang terjadi di pasar atau terkait dengan penilaian kinerja saham perusahaan yang telah diperdagangkan di pasar modal. Rasio ini memberikanpemahaman bagi pihak manajemenperusahaan terhadapkondisi penerapannya.
Jenis-Jenis Rasio Keuangan Jenis-jenis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a.
Debt to Equity Ratio (DER) (Fahmi, 2014:69) Menyatakan bahwa Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total ekuitas. Hutang dapat dikaitkan dengan asset atau modal sendiri atau juga bisa dengan melihat bunga yang timbul dari hutang perusahaan dengan laba yang diperoleh perusahaan. Bagi bank, semakin besar rasio ini akan semakin tidak menguntungkan karena akan semakin besar resiko yang ditanggung atas kegagalan yang mungkin terjadi di perusaahaan. Sebaliknya, rasio yang rendah akan semakin tinggi tingkat pendanaan yang disediakan pemilik dan semakin besar batas pengaman bagi peminjam jika terjadi kerugian terhadap nilai aktiva. Debt to Equity Ratio (DER) dapat dihitung dengan rumus berikut: 𝐷𝑒𝑏𝑡 𝑡𝑜 𝐸𝑞𝑢𝑖𝑡𝑦 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜 =
Total Hutang x 100% Total Ekuitas
34
b. Return On Asset (ROA) (Syamsuddin, 2007:74) menyatakan bahwa Return On Asset (ROA) juga menjadi indikator bahwa suatu perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya keuangannya untuk menghasilkan nilai bagi pemegang saham. Semakin besar ROA dari suatu perusahaan maka akan semakin baik kinerja keuangan perusahaan. ROA yang tinggi juga dapat menarik minat investor untuk berinvestasi karena di anggap perusahaan mampu mendayagunakan asetnya untuk usaha. Menurut Syamsuddin (2007:74), ROA dapat di ketahui dengan rumus sebagai berikut :
Return On Assets =
Laba bersih sesudah pajak Jumlah Asset
x 100%
c. Return On Equity (ROE) Tandelilin (2006:240) menjelaskan bahwa dari sudut pandang investor, salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa datang adalah dengan melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. Indikator ini sangat penting diperhatikan sejauh mana investasi yang akan dilakukan investor di suatu perusahaan mampu memberi return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan investor. Hanafi (2008:42) menyatakan bahwa Return On Equity (ROE) mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu. ROE adalah rasio profitabilitas yang membandingkan antar laba bersih (net profit)
35
perusahaan dengan asset bersihnya (ekuitas atau modal). Rasio ini mengukur berapa banyak keuntungan yang dihasilkan dengan modal yang di setor oleh pemegang saham. Berikut ini adalah rumus dari ROE : ROE =
𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐛𝐞𝐫𝐬𝐢𝐡 (𝐧𝐞𝐭 𝐩𝐫𝐨𝐟𝐢𝐭) 𝐞𝐤𝐮𝐢𝐭𝐚𝐬 (𝐞𝐪𝐮𝐢𝐭𝐲)
x 100%
2.2 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh pihak lain yang dapat dipakai sebagai bahan masukan serta bahan pengkajian berkaitan dengan penelitian ini, dapat dilihat dalam tabel 2:
Nama Peneliti Amalia (2010)
Tabel 2 Penelitian Terdahulu Teknik Judul Variabel Analisis Data Analisis Pengaruh Earning Per Regresi Earning Per Share, Share (EPS) , Linier Return On Investment, Return On Berganda dan Debt to Equity Ratio Investment (ROI), terhadap harga saham Debt to Equity pada perusahaan Ratio (DER) Farmasi di Bursa Efek Indonesia
Hasil Penelitian Variabel-variabel bebas yang diteliti (EPS,ROI dan DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada uji regresi secara parsial atau masing-masing, hanya variabel EPS, yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, maka dapat dikatakan bahwa EPS memiliki kontribusi dominan terhadap harga saham.
36
Safitri (2013)
Pengaruh, Earning Per Share, Price Earning Ratio, Return On Assett, Debt to Equity Ratio dan Market value added terhadap harga saham dalam kelompok Jakarta Islamic Index
Aristy (2013)
Pengaruh Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio (DER) dan Price to Book Value (PBV) terhadap harga saham perusahaan food and beverage
Khoir (2012)
Pengaruh EarningPer Share , Return on Assets, Net Profit Margin,Debt to Assets Ratio dan Long Term Debt to Equity Ratio Terdahap Harga Saham pada Perusahaan Subsektor perdagangan yang terdaftar di BEI
Debt to Equity Ratio, Earning Per Share , Return On Assett
Earning Per Share (EPS) , Debt to Equity Ratio (DER), Price to Book (PBV)
EPS,ROA, NPM,DER, LDER
Regresi Semua variabel bebas Linier yang diteliti (DER, EPS Berganda dan ROA) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada uji regresi secara parsial atau masing-masing, hanya variabel EPS, PER yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, maka dapat dikatakan bahwa EPS dan PER memiliki kontribusi dominan terhadap harga saham.
Regresi Hasil penelitian ini Linier Berganda menunjukan bahwa Earning Per Share dan Price to Book mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap harga saham. Debt to Equity Ratio terbukti berpengaruh signifikan negatif terhadap harga saham. Regresi Variabel-variabel bebas Linier yang diteliti (EPS,ROA Berganda NPM, DER, LDER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada uji t di dapatkan hasil bahwa EPS, LDER memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, variable lainya seperti ROA,NPM,DER berpengaruh tidak signifikan. Berdasarkan nilai koefisien beta dari
37
hasil olahnan SPSSmaka dapat dikatakan bahwa EPS memiliki kontribusi dominan terhadap harga saham Ghazali (2011)
Pengaruh ROA,EPS dan DER Terdahap Harga Saham pada Perusahaan Properti yang listing yang Terdaftar di BEI
Husaini (2012)
Pengaruh ROA,ROE, NPM dan EPS Terdahap Harga Saham pada Perusahaan yang termasuk dalam perusahaan Food and Beverage
ROA,EPS, DER
Regresi Semua variabel bebas Linier yang diteliti (ROA, EPS Berganda dan DER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada uji regresi secara parsial atau masing-masing, hanya variabel ROA dan EPS yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, berdasarkan nilai koefisien beta, memperlihatkan bahwa ROA memiliki kontribusi dominan terhadap harga saham.
ROA,ROE, NPM, Regresi Dari hasil uji secara dan EPS Linier simultan Semua variabel Berganda bebas yang diteliti (DER, EPS dan ROA) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada uji regresi secara parsial atau masing-masing, hanya variabel ROA dan EPS yang memiliki pengaruh signifikan terhadap harga saham, Sedangkan variable ROE dan NPM tidak berpengaruh signifikan. Dari hasil uji t diperoleh hasil bahwa ROA yang mempunyai pengaruh dominan terhadap harga saham.
38
Assegaf (2013)
Ariskha Nordiana
Pengaruh Debt to Equity Ratio ,Return on Equity, Earning Per Share dan Price Earning Ratio Terdahap Harga Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Listing di BEI
DER,ROE,
Pengaruh Debt to Equity Ratio ,Return on Assets, dan Return On Equity Terdahap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage di BEI
DER,ROA,
EPS dan PER
ROE
Regresi Variabel- variabel bebas Linier yang diteliti Berganda (ROE,EPS,PER) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap harga saham. Sedangkan pada penelitian ini DER menunjukkan pengaruh negative signifikan terhadap harga saham. Regresi Masih dalam proses Linier Berganda
Sumber: Perpustakaan dan Laman
Pada penelitian ini terdapat persamaan dan perbedaan dengan penelitianpenelitian terdahulu yang telah dilakukan, diantaranya sebagai berikut: 1) Persamaan: Dalam penelitian ini sama-sama menguji variabel dependen tentang harga saham, serta teknik analisa data yang digunakan sama-sama menggunakan regresi linier berganda. 2) Perbedaan: Perbedaan penelitian ini dengan peneliti terdahulu adalah perusahaan yang akan diteliti. Pada penelitian sekarang menggunakan perusahaan Food and Beverage, dengan menggunakan variabel independen yaitu Debt to Equity Ratio (DER), Return On Assets(ROA), dan Return On Equity (ROE). Sedangkanpenelitian terdahulu variabel independennya bersinggungan, Variabel Debt to Equity Ratio mengambil dari penelitian Henny (2010), variabel
39
Return On Assets mengambil dari penelitian Ghozali (2011) dan Husaini (2012), variabel Return On Equity (ROE) mengambil dari penelitian Husaini
2.3 Pengaruh Antar Varibel Penelitian 2.3.1 Pengaruh DER terhadap Harga Saham Deb to Equity Ratio dapat memberikan informasi mengenai seberapa besar ekuitas dari para pemegang saham yang digunakan untuk menutupi keseluruhan hutang perusahaan sehingga para investor pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dapat menyepakati jumlah dana perusahaan yang dibiayai dengan hutang sehingga return yang sesuai tetap dapat diperoleh. Menurut Darsono dan Ashari (2005:76) Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan prosentase penyediaan dana oleh pemegang saham terhadap pemberi pinjaman. Semakin tinggi rasio, semakin rendah pendanaan perusahaan yang disediakan oleh pemegang saham. Dan sebaliknya, semakin rendah rasio ini akan semakin baik kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka panjang. Hal ini menjadikan harga saham perusahaan akan naik. 2.3.2 Pengaruh Return On Asset terhadap Harga Saham ROA merupakan suatu ukuran tentang efektivitas manajemen dalam mengelola aktivanya. ROA sangat menarik bagi pemegang saham atau calon pemegang saham dan juga bagi manajemen karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholder value creation. (Brigham dan Hosuton,
40
2005:93) menyatakan bahwa Dari sudut pandang investor, ROA merupakan salah satu indikator penting untuk menilai prospek perusahaan di masa mendatang, yaitu melihat sejauh mana pertumbuhan profitabilitas perusahaan. 2.3.3 Pengaruh Return On Equity terhadap Harga Saham Menurut Hanafi (2008:42) yang menyatakan bahwa ROE mengukur kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih berdasarkan modal tertentu Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari perusahaan yang bersangkutan. Jadi, para investor dapat menggunakan indikator ROE sebagai bahan pertimbangan dalam memilih saham atau menanamkan modalnya, karena rasio ini menunjukkan bahwa dengan kinerja manajemen meningkat maka perusahaan dapat mengelola sumber dana pembiayaan operasional secara efektif untuk menghasilkan laba bersih sehingga saham perusahaan banyak di minati investor. 2.4 Rerangka Pemikiran Perubahan harga saham di pasar modal dipengaruhi oleh beberapa faktor dari lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Berdasarkan beberapa peneliti terdahulu, informasi tentang kinerja perusahaan merupakan salah satu faktor yang memiliki pengaruh terhadap harga saham. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tiga (tiga) rasio keuangan yaitu Debt to Equity (DER), Return On Asset (ROA), Return On Equity (ROE).Dengan menggunakan ketiga rasio tersebut, diharapkan para investor akan dapat menilai kinerja perusahaan guna memperkirakan keuntungan atas investasi yang mereka tanam.
41
Dari penjelasan diatas, maka rerangka pemikiran yang digunakan untuk menjelaskan penelitian ini adalah sebagai berikut: Debt to Equity Ratio (DER)
Harga Saham (HS)
Return On Asset (ROA) Return On Equity (ROE) Sumber : Diolah Peneliti
Gambar 1 Rerangka Pemikiran
2.5 Perumusan Hipotesis Adapun hipotesis yang diajuakan penulis mengenai masalah yang terjadi pada perubahan harga saham di perusahaan food and beverage adalah : H1 : Diduga Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia. H2 : Diduga Return On Assets (ROA) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia. H3 : Diduga Return on Equity (ROE) berpengaruh terhadap harga saham pada perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia.