BAB 2 TINJAUAN TEORETIS
2.1 Tinjauan Teoretis 2.1.1 Pengertian Key Success Factors Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan faktor-faktor atau variabel-variabel yang penting bagi badan usaha untuk menunjang keberhasilan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien baik didalam lingkungan internal maupun eksternal. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) harus dipenuhi dan juga harus mendapat perhatian secara terus-menerus dari pihak manajemen karena berkaitan erat dengan kemampuan bersaing atau kompetensi dan kesuksesan atau kegagalan perusahaan. Faktor kunci keberhasilan itu sendiri sering disebut dengan nama Critical Success Factors, Pulse Points, Key Variables, dan Key Result Factors. Menurut Hariadi (2004:138) faktor kunci keberhasilan adalah variabel-variabel penting dalam lingkungan intern maupun ekstern perusahaan yang sangat mempengaruhi kesuksesan perusahaan dalam melaksanakan strategi dalam mencapai tujuan. Mardiasmo (2004:125) Key Success Factors atau disebut juga faktor kunci
11
12
keberhasilan adalah suatu area yang mengidentifikasikan kesuksesan kinerja unit kerja organisasi. Sedang pendapat lain yang sangat berpengaruh sebagaimana pendapat Tripomo (2005:89) Key Success Factors adalah faktor-faktor internal organisasi (sumber daya dari kompetensi) yang paling kritis atau yang paling penting, yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi dalam suatu industri sebagai alat utama untuk menangani peluang dan ancaman agar dapat bertahan dan memenangkan persaingan (meningkatkan posisi persaingan). Dari definisi diatas dapat dikatakan bahwa Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan faktor-faktor kritis pada lingkungan usaha yang mempengaruhi keberhasilan dalam mencapai tujuannya sehingga membutuhkan tindakan yang cepat dan tepat dari manajer bila terjadi perubahan yang signifikan, begitu penting sehingga perlu mendapat perhatian yang sangat serius. 2.1.2 Karakteristik Key Success Factors Untuk dapat mengidentifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) dengan baik, sebaiknya tidak hanya dengan mengetahui pengertiannya saja tetapi juga harus memahami karakteristiknya, Tripomo (2005:92) mengungkapkan: 1. Faktor kunci keberhasilan sebaiknya diperiksa kembali setelah berhasil diidentifikasi isu-isu lingkungan yang strategis, isu-isu tersebut tidak menutup kemungkinan bakal merupakan faktor kunci keberhasilan suatu industri.
13
2. Hendaknya tim perumus keberhasilan kritis terdiri dari orang-orang yang sangat memahami bisnis eksisting dan perkembangan perubahan lingkungan dimasa depan. Sedangkan menurut Mardiasmo (2004:124), Key Variabel atau Critical Success Factors memiliki beberapa karakteristik, antara lain: 1. Menjelaskan faktor pemicu keberhasilan dan kegagalan organisasi. 2. Secara volatile dan dapat berubah dengan cepat. 3. Perubahannya tidak dapat diprediksi. 4. Jika terjadi perubahan perlu diambil tindakan segera. 5. Variabel dapat diukur, baik secara langsung maupun melalui ukuran antara (surrogate). Dari pendapatan tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa: 1. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) diperlukan dalam menjelaskan sukses atau gagalnya organisasi. 2. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) tidak tetap dan dapat berubah oleh karena hal-hal diluar kuasa manajer. 3. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) diperlukan tindakan cepat bila terjadi perubahan. 4. Pada praktiknya tidaklah mudah untuk meramalkan perubahan dalam Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan).
14
2.1.3 Identifikasi Key Success Factors Identifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) sebuah perusahaan sangat penting dan seringkali tidaklah mudah ditemukan, maka manajer harus memahami situasi perusahaan dan industri dengan sangat baik. Sebagaimana dinyatakan oleh Tripomo (2005:92) digunakan alat bantu untuk menggali ide agar teridentifikasi faktor kunci keberhasilan yang akurat yaitu: 1. Daftar faktor internal kunci fungsional Identifikasi faktor kunci keberhasilan dengan menyajikan faktor-faktor yang biasanya menjadi variabel analisis internal. Daftar tersebut akan membantu tim perumus faktor kunci keberhasilan untuk mengingat unsur-unsur internal organisasi yang harus didefinisikan diperiksa karena berpotensi menjadi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan). 2. Historis Informasi tentang sejarah pertumbuhan organisasi kita maupun organisasi pesaing penting untuk dipelajari, yaitu peristiwa maupun keputusan penting dan perubahan kinerja yang sudah dialami organisasi, dapat dianalisis faktor-faktor apa saja yang penting dan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan maupun kegagalan organisasi yang berada pada industri tertentu. 3. Kerangka Balanced Score Card Balanced Score Card mengalami perkembangan dalam implementasinya tidak hanya sebagai alat pengukur kinerja eksekutif, tetapi meluas sebagai
15
pendekatan dalam menyusun rencana strategi, diantaranya: prospektif proses bisnis internal, keuangan, konsumen dan pembelajaran serta pertumbuhan. 4. Rantai Nilai (Value Chain) Rantai nilai atau value chain adalah cara memandang secara sistematis serangkaian kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk memuaskan pelanggan yang dilayaninya. Setiap perusahaan dapat dipandang sebagai sekumpulan kegiatan
bernilai
(value
activities)
yang
dilakukan
untuk
merancang,
menghasilkan, memasarkan, dan menyampaikan produk maupun jasanya. 5. Tahapan evaluasi industri Mengidentifikasi faktor kunci keberhasilan dengan kerangka acuan pada tahapan evaluasi industri yang menyajikan empat tahapan yaitu: pengembangan awal, pertumbuhan, ketidakpastian, dan tahapan kejenuhan. 6. Opini (praktisi, stake holder utama, tangan ahli) Praktisi adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam bisnis, misal: para manajer, karyawan, direktur, staf produksi, penelitian, penjualan dan lain-lain. Sehingga faktor kunci keberhasilan diidentifikasi hanya sesuai dengan pengalaman yang pernah dialami. Stake holder utama adalah berbagai pihak yang mendapat prioritas utama untuk dilayani oleh perusahaan, misal: konsumen, supplier penting, pemegang saham dan lain-lain. Opini dari stake holder utama sangat penting, sebab apa yang dirasakan penting oleh praktisi maupun pakar belum tentu penting pula oleh stake holder utama.
16
Tenaga ahli adalah orang-orang yang memiliki pengetahuan konseptual yang kuat sehingga mampu memberikan analisis terhadap berbagai situasi yang terjadi. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan informasi non finansial yang dapat membantu badan usaha di dalam menentukan strategi yang sebaiknya diambil untuk dapat meningkatkan profitability badan usaha. Setiap badan usaha harus mengerti, mempelajari, mengevaluasi, dan menganalisis semua kenyataan yang ditemukan dalam badan usaha tentang faktor-faktor yang penting bagi kesuksesannya sehingga dapat meningkatkan laba yang dicapai. Identifikasi yang jitu terhadap kunci keberhasilan dalam industri tertentu akan memberikan inspirasi bagi manajemen dalam menyusun strategi yang tepat untuk dijalankan dalam memenangkan persaingan. Bagaimana mengidentifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) yang berpengaruh pada suatu badan usaha, harus diketahui faktor-faktor apa saja yang sangat berpengaruh dalam pencapaian tujuan badan usaha. Biasanya faktor-faktor yang sangat berpengaruh tersebut ditentukan berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun dalam mengelola badan usaha. Menurut Marciariello dan Kirby (1994) dalam Hariadi (2004:139) Critical Success Factors dapat diperoleh melalui empat sumber, yaitu: 1. Karakter industri
17
Ada persyaratan umum tertentu untuk sukses dalam setiap industri misalnya, faktor biaya yang seringkali menjadi faktor utama dalam industri jasa. 2. Strategi bersaing Pemilihan strategi yang akan diambil perusahaan selanjutnya akan menentukan variabel apa yang harus dimonitor dan menjadi perhatian (untuk dikendalikan). 3. Adanya masalah penting Munculnya berbagai persoalan yang dihadapi perusahaan yang berkaitan dengan kepentingan pelanggan, supplier, atau kreditur sering menyimpan berbagai cerita sukses karena kemampuan perusahaan mengatasi persoalan tersebut. 4. Issue-issue fungsional Dalam setiap fungsi manajemen biasanya terkait berbagai variabel yang spesifik dengan fungsi tersebut. Misalnya: manajer keuangan harus peka terhadap struktur tingkat bunga, kepala operator harus memperhatikan kualitas kerja yang dijalankan. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) untuk suatu badan usaha berbeda dengan badan usaha yang lain, sehingga manajer harus berhati-hati dalam mengidentifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan). Manajer harus mempelajari, mengevaluasi dan menganalisis semua kenyataan yang ditemukan dalam suatu badan usaha, sehingga manajer dalam menentukan atau mengidentifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) bagi badan usahanya berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah terjadi supaya pengidentifikasian Key Success
18
Factors (faktor kunci keberhasilan) badan usaha tersebut tidak salah, dimana jika sampai salah dalam pengidentifikasian atau penentuan Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) tersebut akan merugikan badan usaha dan akibat yang paling buruk adalah badan usaha tidak mampu bersaing dengan badan usaha lain. Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) juga dapat berubah apabila terjadi perubahan terhadap kekuatan dan keadaan persaingan. Adapun langkahlangkah untuk mengidentifikasikan Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) akan ditunjukkan oleh gambar 1: Identifikasi Faktor-Faktor Penting Keberhasilan
Analisis konsumen & permintaan:
Siapa konsumen perusahaan & apa yang mereka kehendaki Bagaimana cara konsumen mengambil sikap memilih diantara para pesaing Bagaimana konsumen bersedia membayar harga produk Bagaimana konsumen agar tetap loyal pada perusahaan daripada terhadap pesaing
Analisis kemampuan memenangkan persaingan:
Sumber: Grant (1995) dalam (Hariadi, 2004:64)
Faktor-faktor penting apa yang bersifat struktural yang mempengaruhi pesaing Dimensi persaingan Seberapa ketat tingkat persaingan Bagaimana perusahaan dapat memperoleh posisi keunggulan bersaing Seberapa jauh peluang perusahaan dalam memenangkan persaingan dan strategi apa yang harus di terapkan
19
Gambar 1 Langkah-Langkah Untuk Mengidentifikasi Faktor Kunci Keberhasilan
Beberapa contoh faktor kunci keberhasilan dalam berbagai industri di sajikan dalam tabel 1, seperti yang tersaji di bawah ini: Tabel 1 Faktor Kunci Keberhasilan Dalam Berbagai Industri Dinas/Unit Kerja Rumah sakit dan Hotel Klinik Kesehatan Perusahaan Listrik Negara Perusahaan Telekomunikasi Perusahaan air minum DLLAJ Pekerjaan umum Kepolisian
DPR/DPRD
Dispenda Sumber: Mardiasmo (2004:124)
Faktor Kunci Keberhasilan Tingkat hunian kamar (kamar yang dipakai: jumlah total kamar yang tersedia) Jumlah pelanggan (masyarakat) yang dilayani per hari KWH yang terjual Jumlah pulsa yang terjual Jumlah debit air yang terjual Jumlah alat angkutan umum (Paid seats/capacity seats) Panjang jalan yang dibangun/diperbaiki Panjang jalan yang disapu/dibersihkan Jumlah kriminalitas yang tertangani Jumlah kecelakaan/pelanggaran lalu lintas Jumlah pengaduan masyarakat yang tertangani Jumlah pengaduan dan tuntutan masyarakat yang tertangani Jumlah rapat yang dilakukan Jumlah undang-undang atau perda yang dihasilkan Jumlah peserta rapat per total anggota Jumlah pendapatan yang terkumpul
20
Sedang menurut Tunggal (2003:30) ukuran keberhasilan yang bersifat keuangan dan non keuangan pada Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) disajikan pada tabel 2, sebagai berikut: Tabel 2 Ukuran Keberhasilan Yang Bersifat Keuangan Dan Non Keuangan Ukuran keberhasilan yang bersifat non keuangan Ukuran dari sisi pelanggan (Customer Measures) Pangsa pasar dan pertumbuhan pangsa pasar Pelayanan kepada pelanggan Pengiriman yang tepat waktu Kepuasan pelanggan Pengakuan terhadap merek Posisi pada pasar yang menguntungkan proses bisnis internal (Internal Business Processes) Mutu produk yang tinggi Inovasi dalam manufacturing yang tinggi Waktu siklus (Cycle Time) Hasil dan penurunan pemborosan inovasi dan pembelajaran (Sumber Daya Manusia) Kompetensi dan integritas manajer Moral dan budaya perusahaan Pendidikan dan pelatihan Inovasi produk baru Metode manufacturing Sumber: Tunggal (2003:30)
Ukuran keberhasilan yang bersifat keuangan Pertumbuhan penjualan Pertumbuhan laba Pertumbuhan deviden Obligasi dan penilaian kredit Aliran kas Peningkatan harga saham
21
2.1.4 Tipe-Tipe Key Success Factors Banyak faktor yang dapat membantu perusahaan untuk sampai pada tujuan yang ingin diraih. Faktor tersebut dimaksudkan untuk membuat pertimbangan faktor mana yang kurang penting bagi perusahaan sehingga perusahaan lebih memfokuskan perhatiannya pada faktor yang lebih penting. Faktor yang ada pada tipe Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) ada dua, yaitu: 1. Faktor internal Merupakan faktor-faktor yang dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen, seperti misalnya: biaya, kualitas, dan jasa. 2. Faktor eksternal Merupakan faktor-faktor yang tidak dapat dipengaruhi oleh aktivitas manajemen, seperti kondisi perekonomian, kebijakan pemerintah, tindakan para pesaing, dan sebagainya. Untuk menciptakan keunggulan bersaing Aaker (1995:100) membedakan Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) yang terdapat dalam suatu perusahaan, yaitu: 1. Merupakan strategic necessities Faktor ini tidak memberikan keunggulan karena juga dimiliki oleh perusahaan lain, tetapi bila faktor ini tidak dimiliki oleh perusahaan lain maka akan mengakibatkan kelemahan yang mendasar didalam perusahaan.
22
2. Merupakan strategic strengths Faktor ini bersifat tertentu untuk masing-masing perusahaan dimana tiap perusahaan mempunyai critical success factors yang berbeda sehubungan dengan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan posisi pasar dan kemampuannya, sehingga memberikan keunggulan bagi suatu perusahaan diatas perusahaan lain. 2.1.5 Analisis SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Threats) Analisis SWOT digunakan untuk menentukan critical success factors suatu perusahaan dan menentukan ukuran-ukuran yang relevan dan dapat diandalkan untuk Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) yang telah diidentifikasikan. Menurut Biocher (2002:319) analisis SWOT merupakan prosedur sistematis untuk mengidentifikasikan variabel-variabel keberhasilan yang dimiliki oleh perusahaan meliputi kekuatan dan kelemahan internalnya dan peluang serta ancaman yang bersifat eksternal. Prosedur analisis SWOT menitikberatkan perhatian pada aspek internal perusahaan, yaitu kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness), serta aspek lingkungan eksternal, yaitu peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Fokus pada perhatian analisis aspek internal adalah pada sumber daya spesifik yang dimiliki perusahaan serta kekurangan competitive pesaing. Aspek internal paling mudah diidentifikasi dengan melihat sumber daya dalam perusahaan yaitu lini produk, manajemen, R&D, manufaktur, strategi. Fokus pada analisis eksternal adalah pada faktor di luar perusahaan, seperti trend demografis, kondisi ekonomi, kebijakan
23
ekspor impor, kebijakan pemerintah dan sebagainya. Aspek internal dapat diidentifikasikan dengan melalui analisis terhadap industri dan pesaing. 1. Identifikasi Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weaknesses) Setiap perusahaan harus mampu menjalankan strategi yang sesuai dengan keahlian atau kemampuan utamanya (core competency) sehingga memiliki kemampuan bersaing yang paling kuat dan pada gilirannya akan mampu menempatkan perusahaan dalam posisi keunggulan pasar (market advantage) seperti produk yang lebih baik, pengakuan nama yang lebih kuat, teknologi yang lebih canggih atau pelayanan konsumen yang lebih kuat. Kekuatan dapat tumbuh dari dalam perusahaan secara perlahan sesuai jam terbang perusahaan atau dapat juga timbul dari aliansi atau kerjasama dengan mitra bisnis yang memiliki keahlian atau kemampuan yang dapat meningkatkan kemampuan bersaing perusahaan. Kompetensi perusahaan akan mempengaruhi pembentukan strategi dan sebaliknya strategi terpilih akan menjadi dasar untuk membangun kompetensi atau keunggulan bersaing. Sementara itu, kelemahan merupakan sesuatu kekurangan yang mungkin dirasakan dibandingkan dengan pesaing atau yang menimbulkan keterbatasan sehingga tidak dapat meraih apa yang diharapkan. Kekuatan dan kelemahan merupakan dua hal yang saling melengkapi. Sering dikatakan bahwa dalam kekuatan ada kelemahan dan dalam kelemahan tersembunyi kekuatan. Dengan demikian, kekuatan dan kelemahan perusahaan merupakan suatu hal yang relatif
24
dan sangat tergantung pada kesempatan atau ancaman yang muncul pada saat tertentu, faktor-faktor penting keberhasilan yang berasal dari peluang bisnis dalam kondisi tertentu dan persaingan. Kekuatan dan kelemahan dapat diidentifikasikan dengan cara melihat sumber daya spesifik yang ada didalam perusahaan meliputi: a. Lini Produk Apakah produk perusahaan merupakan produk yang inovatif? Apakah produk yang ditawarkan terlalu umum atau terlalu khusus? Apakah ada kecanggihan dan kekhususan teknologi yang penting? b. Manajemen Bagaimana tingkat kompensasi dan pengalaman manajemen? c. Riset dan Pengembangan Apakah perusahaan berada di depan atau di belakang para pesaing? Apa saja yang perlu diperhatikan untuk produk atau jasa baru? d. Pemanufakturan Seberapa kompetitif, seberapa fleksibel, seberapa produktif dan seberapa canggih proses produksi? Rencana apa saja yang perlu dikembangkan dalam hal fasilitas dan proses? e. Pemasaran Seberapa efektif pendekatan pemasaran secara keseluruhan, yang meliputi promosi, penjualan, dan advertensi? f. Strategi
25
Seberapa
jelas
didefinisikan,
dikomunikasikan,
dan
secara
efektif
diimplementasikan sebagai strategi perusahaan. 2. Identifikasi Peluang (Opportunities) dan Ancaman (Threats) Tujuan utama pengamatan lingkungan adalah untuk melihat peluang baru. Peluang baru digolongkan menurut daya tariknya dan kemungkinan berhasilnya. Kemungkinan sukses perusahaan bergantung pada kekuatan usahanya yang tidak harus sesuai dengan persyaratan keberhasilan dalam pasar sasaran tersebut, namun juga harus unggul dari pesaingnya. Perusahaan yang paling berhasil adalah perusahaan yang dapat mempertahankan kinerjanya dalam jangka panjang. Peluang (opportunities) merupakan situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Sedangkan ancaman (threats) merupakan faktor-faktor yang tidak menguntungkan dalam suatu satuan bisnis. Tiap perusahaan mempunyai ciri-ciri atau karakter persaingan tersendiri, namun secara umum ada persamaan mengenai faktor-faktor atau kekuatankekuatan (forces) yang mempengaruhi bagaimana persaingan tersebut bekerja. Michael E. Porter berpendapat bahwa ada lima kekuatan kompetitif (Five Forces Models) yang beroperasi dalam suatu industri dan semuanya menentukan potensi keuntungan dari industri tersebut. Kelima kekuatan tersebut antara lain: a. Ancaman pendatang baru Setiap pasar selalu memiliki potensi masuknya pendatang baru yang ikut meramaikan lalu-lintas transaksi didalamnya. Pendatang baru ini bisa menjadi ancaman bagi pemain lama yang sudah ada sebelumnya karena bisa
26
mengurangi keuntungan yang didapat atau bisa saja menambah daya tarik industri bersangkutan. Adapun sejumlah penghalang masuk yaitu sebagai berikut: 1) Skala ekonomi 2) Adanya learning dan experience curve effects 3) Loyalitas konsumen dan preferensi terhadap merek 4) Besarnya biaya masuk yang kurang menguntungkan 5) Kebutuhan modal yang tinggi 6) Akses pada saluran distribusi 7) Kebijakan pemerintah dan penetapan tariff 8) Diferensiasi produk b. Tingkat rivalitas diantara para pesaing yang ada Rivalitas (revalry) dikalangan pesaing yang ada timbul karena mereka saling berlomba untuk saling mengalahkan satu sama lain untuk menarik hati konsumen atau beberapa penjual yang saling bertentangan, melihat adanya peluang untuk memenuhi kebutuhan konsumen lebih baik atau mereka berada dalam tekanan untuk memperbaiki kinerja. c. Tekanan dari produk pengganti (substitute product) Produk perusahaan sering menghadapi persaingan yang ketat dengan produk dari industri lain yang dapat menjadi alternatif bagi konsumen untuk memilih. Suatu produk dapat menjadi substitusi atau pengganti bagi produk lain jika konsumen menganggap produk-produk tersebut mempunyai fungsi
27
yang sama. Tekanan persaingan dari produk substitusi akan mendorong suatu perusahaan menjalankan suatu strategi untuk meyakinkan pelanggan bahwa produk mereka berbeda daripada produk substitusi dengan melalui berbagai bentuk differentiate strategy seperti harga yang bersaing, kualitas yang berbeda, pelayanan yang lebih baik, dan kinerja yang lebih sesuai dengan keinginan konsumen. d. Kekuatan tawar-menawar pembeli Kekuatan tawar-menawar pembeli bisa bergerak dari posisi lemah sampai kuat. Pembeli memiliki kekuatan tawar-menawar dalam berbagai situasi. Makin kuat seorang pembeli dan makin besar jumlah yang dibeli, makin kuat posisi pembeli dalam negosiasi dengan penjual. Situasi itu memberikan peluang bagi pembeli untuk mendapatkan harga dan syarat-syarat pembelian yang lunak. Pembeli berada dalam posisi makin kuat jika biaya pindah ke penjual lain, merek lain tidak sulit dan murah. Kekuatan pembeli berkurang jika produk yang dijual tidak persis sama atau berbeda antara penjual. e. Kekuatan tawar-menawar pemasok Kuat atau lemahnya posisi tawar-menawar pemasok sangat tergantung pada kondisi pasar dalam industri yang bersangkutan dan seberapa penting bahan yang mereka supply. Dalam hal tertentu, pemasok hanya punya kekuatan jika arus penyaluran barang mulai mengalami penurunan dan konsumen tampak begitu bernafsu untuk mendapatkan apa yang mereka perlukan sehingga mereka setuju terhadap syarat-syarat yang ditentukan oleh
28
pemasok. Sebaliknya, pemasok akan ada pada posisi lemah jika ada barang substitusi dan konsumen tidak perlu biaya mahal untuk beralih pada produk substitusi tersebut. Perusahaan pemasok tidak akan memiliki kekuatan tawarmenawar jika jumlah mereka cukup banyak dan perusahaan yang mereka supply adalah pelanggan besar. Gambar 2 menyajikan kekuatan-kekuatan yang dapat mempengaruhi persaingan dalam industri. Kerangka kerja kelima faktor persaingan memungkinkan perusahaan untuk mengenali dan menetapkan faktor yang penting bagi persaingan dalam industrinya. PENDATANG BARU POTENSIAL Ancaman masuknya pendatang baru Kekuatan tawarmenawar pemasok PEMASOK
Kekuatan tawarPARA PESAING INDUSTRI Persaingan diantara perusahaan yang ada
Ancaman produk atau jasa pengganti PRODUK PENGGANTI Sumber: Michael dan Maulana (2008:52)
menawar pembeli PEMBELI
29
Gambar 2 Five Force Models
2.1.6 Pengertian Keunggulan Bersaing Suatu perusahaan dikatakan mempunyai keunggulan bersaing (competitive advantage) bilamana memiliki sesuatu yang lebih atas pesaingnya dalam menarik konsumen dan mempertahankan diri atas kekuatan persaingan yang mencoba menekan perusahaan. Sumber keunggulan bersaing dapat berupa produk terbaik dipasaran, memberikan jasa pelayanan yang paling hebat, memberikan harga jual yang paling murah, memiliki lokasi perusahaan yang strategis, teknologi yang tepat guna, atribut barang yang sesuai dengan kehendak konsumen, memasarkan produk baru paling cepat, merek dan reputasi yang sudah teruji, dan memberikan nilai barang yang lebih besar daripada uang yang dikeluarkan konsumen. Suatu perusahaan akan menikmati keuntungan yang bagus jika mampu menumbuhkan loyalitas yang terus-menerus bagi konsumennya. Loyalitas konsumen mendatangkan rezeki yang tidak habis-habisnya bagi perusahaan. Loyalitas muncul kalau perusahaan dapat menawarkan suatu produk yang unik yang sulit disamai atau ditiru oleh pesaing. Sulit ditiru dan memiliki nilai dimata konsumen akan memungkinkan suatu perusahaan mencapai keunggulan bersaing yang terus-menerus (sustainable competitive advantage). Oleh karena itu, perusahaan yang dapat menjaga kemampuannya dan terus melakukan inovasi untuk menghasilkan produk yang unik
30
dan sulit ditiru pesaing akan dapat memenangkan pertempuran bisnis. Keunggulan bersaing dapat juga dicapai melalui kecanggihan teknologi yang digunakan, sumber daya manusia yang berkualitas, dan pelayanan yang memuaskan. Menurut Hariadi (2003:91), menyatakan bahwa untuk mencapai keunggulan bersaing secara terus-menerus, suatu perusahaan harus mampu menyediakan nilai barang atau jasa yang dianggap lebih daripada perusahaan lain yang dinilai oleh konsumen. Suatu badan usaha yang bersaing dalam suatu bidang tertentu pasti mempunyai strategi bersaing guna membangun landasan yang kuat dalam menghadapi persaingan yang terjadi. Seperti yang disebutkan dalam Hariadi (2004:92) mengatakan bahwa strategi bersaing merupakan cara untuk menarik perhatian konsumen dan dalam pelaksanaannya, perusahaan dihadapkan pada situasi dan lingkungan pasar spesifik yang memerlukan berbagai variasi. Oleh karena itu, tentu akan banyak sekali strategi persaingan sesuai dengan banyaknya pesaing yang dihadapi perusahaan. Lebih lanjut menurut Hariadi (2004:50) pola umum peta persaingan dalam pasar biasanya melibatkan lima kekuatan yang masing-masing saling menekan keuntungan yang maksimal. Kekuatan tersebut berasal dari: 1. Persaingan di antara sesama penjual dalam merebut dan mempertahankan pasar. 2. Adanya tekanan barang substitusi. 3. Adanya potensi tekanan masuknya pendatang baru.
31
4. Kekuatan tawar-menawar pada supplier. 5. Kekuatan tawar-menawar pihak pembeli 2.1.7 Hubungan Key Success Factors dengan Keunggulan Bersaing Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan informasi nonfinansial yang digunakan oleh pihak manajemen dalam melaksanakan fungsi manajerialnya. Menurut Hansen dan Mowen (2006:8), sebagai salah satu alat bantu manajerial maka suatu informasi harus dapat membantu kepentingan pihak manajemen dalam aktivitas di bawah ini: 1. Perencanaan
: Perencanaan merupakan formulasi yang terinci dari berbagai kegiatan untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu, oleh karena itu perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengendalian
: Setelah suatu perencanaan dibuat, perencanaan tersebut harus diimplementasikan dan manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajemen untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai kebutuhan disebut sebagai pengendalian.
32
3. Keputusan
: Pengambilan keputusan adalah proses pemilihan berbagai metode untuk mencapai tujuan akhir yang telah ditetapkan untuk memenangkan persaingan.
Saat melakukan perencanaan perusahaan akan menetapkan tujuan akhir yang hendak dicapai dan mengadakan identifikasi terhadap metode yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Untuk mendukung perencanaan tersebut, maka dapat digunakan informasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) supaya rencana yang dibuat lebih terarah, sebab menurut Maciariello (1995:85) informasi dari Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) merupakan “variables the are crucial the attainment of strategy, goals, and objectives”. Setelah membuat suatu perencanaan maka seorang manajer harus terus-menerus pelaksanaannya untuk memastikan bahwa semuanya telah berjalan dengan baik. Untuk itu dibutuhkan umpan balik (feedback) yang digunakan untuk mengevaluasi langkah yang telah dilakukan. Berdasarkan evaluasi tersebut, maka seorang manajer memutuskan untuk terus melanjutkan rencana semula atau dibutuhkan adanya tindakan lain yang lebih baik. Suatu rencana dapat dikendalikan dengan menggunakan Critical Success Factors sebab Marciariello (1995:78) menyebutkan bahwa “once the key success variabel are identified the control system is given focus”. Jadi dengan berpedoman pada Critical Success Factors maka pengendalian yang dilakukan dapat lebih dilaksanakan pada faktor yang sangat penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
33
Keunggulan bersaing harus dimiliki oleh setiap perusahaan yang ingin tetap bertahan dalam persaingan yang semakin global. Selain keunggulan bersaing tersebut, hal lain yang juga penting adalah posisi atau kedudukan dan kekuatan dari perusahaan juga menjadi penentu dari keberadaan perusahaan. Tetapi hal itu semua harus didukung dengan usaha, kemauan dan kemampuan dari perusahaan itu sendiri yang didukung oleh strategi dari perusahaan. Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset yang patut diperhitungkan dan dilibatkan dalam penyusunan dan pelaksanaan strategi perusahaan. Sebagai aset terpenting maka peran sumber daya manusia bukan lagi sebagai pelaksana teknis tetapi sebagai mitra dalam perusahaan untuk terlibat aktif dalam upaya mewujudkan keunggulan bersaing. Tujuan dari identifikasi Critical Success Factors adalah untuk membuat keputusan dalam variabel mana yang penting dan variabel mana yang kurang penting dalam mencapai keunggulan bersaing. Untuk mencapai keunggulan bersaing sebuah perusahaan harus mempunyai keunggulan bersaing yang baik. Setiap perusahaan yang didirikan memiliki tujuan yang berbeda yang hendak dicapai dalam jangka pendek dan khususnya jangka panjang. Disini identifikasi Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) berperan dalam menentukan atau mendiagnosis variabelvariabel penting yang mempengaruhi keberhasilan usaha perusahaan dalam membangun keunggulan bersaingnya. Hariadi (2004:63) menyatakan, penilaian yang salah terhadap Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) dapat mendatangkan bencana bagi organisasi
34
karena hal tersebut akan mengarahkan pada penentuan strategi organisasi yang tidak tepat. 2.2 Penelitian Terdahulu Dalam rangka mencari perbandingan dalam penelitian ini, maka perlu dikemukakan hasil-hasil penelitian sebelumnya dan pembahasan mengenai penelitian tersebut dimaksudkan agar dapat memberikan gambaran guna memperjelas kerangka berfikir dalam penelitian ini. Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Anastasia Listyani Minally, (STIESIA, 2012) dengan judul “Analisis Key Success Factors sebagai alat mempertahankan keunggulan bersaing pada PT Imperial Primafood Surabaya”. Hasil penelitian disimpulkan sebagai berikut: 1. Sebelum menentukan Key Success Factors PT Imperial Primafood Surabaya terlebih dahulu harus mengidentifikasikan variabel-variabel/faktor-faktor yang ada di lingkungan badan usaha, baik variabel/faktor dari luar (eksternal) dan variabel dari dalam (internal) yang dapat mempengaruhi keberhasilan badan usaha untuk mencapai tujuannya, dimana dapat penyusunan variabel SWOT. 2. Strategi-strategi SWOT yang dikembangkan oleh PT Imperial Primafood Surabaya yang berkaitan dengan matrik SWOT adalah sebagai berikut: a. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan perusahaan adalah: memiliki menu andalan atau menu yang khas Qua-Li, harga relative murah (terjangkau)
35
konsumen, jam operasional gerai lebih panjang, letak strategis, dan SDM yang berpengalaman dan terdidik pada bidangnya masing-masing. b. Faktor-faktor yang menjadi kelemahan perusahaan adalah terlalu banyak menu makanan sehingga tidak semua bahan dapat digunakan secara optimal, masih tergantung pusat (director managing) untuk kelanjutan usaha, dan sistem teknologi yang belum terlalu diterapkan pada laporan manajemen. c. Faktor-faktor yang menjadi peluang perusahaan adalah perkembangan pembangunan yang pesat, perkembangan teknologi memudahkan promosi dalam berbagai bentuk, dan munculnya banyak franchisee. d. Faktor-faktor yang menjadi ancaman perusahaan adalah banyaknya restoran baru dan besar yang bermunculan di mall-mall, persaingan harga dan kualitas yang ketat antar restoran, dan konsumen yang mudah beralih restoran yang baru/lebih besar. 3. Matrik SWOT dapat membantu perusahaan mengembangkan empat tipe strategi: strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT dengan mencocokkan faktor-faktor eksternal dan faktor-faktor internal, sehingga dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman yang dihadapi PT Imperial Primafood Surabaya, dengan disesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.
36
2.3 Rerangka Pemikiran Berdasarkan tinjauan teoretis serta permasalahan telah dikemukakan, berikut ini digambarkan model (bagan) rerangka Critical Success Factors dalam pencapaian keunggulan bersaing pada Hypermarket Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya. Rerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dalam suatu bagan seperti yang tersaji pada gambar 3 berikut ini: Pengumpulan Data Identifikasi Key Success Factors Faktor Intern
Faktor Ekstern Analisis SWOT Keunggulan Bersaing
Gambar 3 Rerangka Pemikiran
37
2.4 Proposisi Penelitian Proposisi adalah pernyataan (statement) tentang sifat dari realitas yang dapat diuji kebenarannya. Jika proposisi sudah dirumuskan sedemikian rupa dan sementara diterima untuk diuji kebenarannya, proposisi tersebut dinamakan hipotesis. Melalui proposisi inilah dapat disusun suatu teori dan sekaligus dapat dilakukan formulasi hipotesa (Sumarsono, 2004:27). Berdasarkan rumusan masalah, maka dapat ditemukan proposisi sebagai berikut peneliti menemukan apa saja yang menjadi variabel-variabel Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) suatu perusahaan. Dengan mengidentifikasi analisis SWOT maka perusahaan akan menemukan keunggulan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan sehingga dapat mengoptimalkan kemampuan yang dimilikinya dibandingkan dengan pesaing-pesaingnya, selain itu manajemen perusahaan dapat mengambil langkah-langkah atau strategi dalam menentukan Key Success Factors (faktor kunci keberhasilan) yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam pencapaian keunggulan bersaing pada Hypermart Cabang City Of Tomorrow (CITO) Mall Surabaya.