BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Umum 2.1.1
Sejarah Matcha Menurut buku The Tea Ceremony Sen’Ō Tanaka yang ditulis oleh Edwin O. Reischauer. Konsumsi teh memiliki asal-usul yang legendaris dari China lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Teh hijau pertama kali ditemukan pada 2737 SM pada masa pemerintahan kaisar Shen Nong. Teh hijau pertama kali dikenal sebagai minuman obat. Sebuah buku yang ditulis pada dinasti T’ang dari China pada 760 masehi, dianggap sebagai salah satu buku yang paling penting dalam sejarah teh hijau. Buku ini ditulis oleh seorang pendeta dari China yang bernama Lu Wu, yang menyelesaikan buku pertamanya yang berjudul Cha Ching, secara garis besar menyampaikan peraturan atau tata cara pembuatan teh yang benar, seperti suhu dan pemakaian daun teh yang benar. Pengenalan
teh
hijau
yang
berbentuk
serbuk
ke
Jepang
diperkenalkan dan di bawa oleh Myõan Eisai, pendiri dari Zen buddhisme di Jepang. Pengetahuan tersebut didapatkan pada perjalanannya ke China. Eisai merupakan orang Jepang pertama yang menulis tentang penggunaan teh untuk tujuan keagamaan dari pada untuk tujuan kesehatan. Memperkenalkan budaya pembuatan teh dari bubuk daun teh di Jepang. Teh bubuk pertama kali disebutkan didalam buku yang berjudul Ch’a Lu ditulis pada tahun 1053 oleh Cai Xiang salah satu kaligrafer dari China, buku ini mengacu pada cara pembuatan teh bubuk. Kissa Yõjõki ditulis oleh pendeta Eisai pada januari 1211, ia menuliskan bukunya yang pertama tentang teh di Jepang, menuturkan bagaimana minum teh hijau baik untuk kesehatan, didalam buku pendeknya tersebut Eisai merekomendasikan teh sebagai penyembuh dari lima jenis
3
4
penyakit: hilangnya nafsu makan, lumpuh, bisul, penyakit beri-beri, penyakit akibat air yang tercemar. Ia juga menambahkan, teh merupakan obat untuk semua penyakit. Selama periode Muromachi (1336-1573), ketika Jepang diperintah oleh Klan Shogun Ashikaga, sistem kepercayaan teh yang berdasarkan estetika pun mulai muncul. Sistem kepercayaan ini didasarkan pada tata cara ritual pembuatan teh di China, dengan menggunakan peralatan khusus dan alat lainnya. Secara bertahap, cara penyajian minuman menjadi ritual tetap oleh beberapa master teh sebagai bagian dari praktek Zen. Yang pertama mempraktekkan adalah biarawan pada abad ke 15 Murata Shuko (14221502), yang dipercayakan sebagai pendiri dari upacara minum teh Jepang, yang disebut chanoyu.
2.1.2
Matcha Menurut buku Green Tea Matcha and More yang ditulis oleh Kate Gilbert Udall, Teh hijau adalah teh yang terbuat dari daun tanaman teh (Camelia sinensis). Teh hijau berasal dari China dan Jepang, teh hijau juga merupakan minuman popular di daratan Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Jepang, Timur tengah, Asia tenggara dan semakin di kenal juga di negara barat yang dulunya merupakan peminum teh hitam. Teh hijau telah menjadi bahan baku ekstrak yang digunakan dalam berbagai minuman, makanan kesehatan, suplemen makanan, dan produk kecantikan. Dianggap sebagai teh yang berkualitas tinggi, karena dipetik dari tanaman teh pilihan dan juga cara pengolahannya. Teh hijau yang berasal dari China dan Jepang berbeda didalam proses pengolahannya, teh hijau yang berasal dari Jepang di olah dengan cara steam oleh karena itu warna hijau teh dapat dipertahan, sedangkan teh hijau yang berasal dari China di olah dengan cara roast dan memiliki warna yang agak hitam. Tidak seperti teh lainnya, teh hijau ini tidak difermentasi
5
atau teroksidasi, yang mengandung lebih banyak manfaat untuk kesehatan maupun kecantikan. Matcha merupakan teh hijau bubuk yang berkualitas tinggi, diproses dengan cara disteam, dikeringkan dan digiling menjadi teh hijau yang berbentuk bubuk. Secara keseluruhan bagian dari daun teh hijau tersebut ikut terproses dengan cara digiling kemudian menjadi bubuk teh hijau, oleh karena itu kualitas teh hijau matcha lebih tinggi dan juga mengandung lebih banyak nutrisi dibandingkan dengan teh hijau jenis lainnya. Tanaman daun teh hijau yang digunakan untuk pembuatan matcha tumbuh di tempat yang teduh untuk menghindari sinar matahari langsung yang akan memperlambat pertumbuhan pada tanaman teh dan menyebabkan produksi asam amino tertentu, membuat rasa teh menjadi manis. Selain itu matcha, juga mengandung vitamin A dan serat, merupakan komponen yang tidak bisa diekstrak dengan air dan memiliki warna hijau terang. Sedangkan teh hijau lainnya tumbuh dengan sinar matahari langsung dan berwarna hijau tua. Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2003 menunjukkan bahwa konsentrasi EGCG singkatan dari Epigallocatechin gallate (catechin yang paling kuat dalam teh hijau) didalam matcha terkandung hingga 137 kali lebih kuat dari pada konsentrasi EGCG dalam teh hijau lainnya. (Udall, 2012) Teh hijau matcha mengandung antioksidan 10 kali lebih tinggi dari teh hijau lainnya, pada basis per gram matcha mengandung antioksidan yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan buah-buahan dan sayuran alami. USDA mengembangkan sebuah standar untuk mengukur kadar antioksidan. * ORAC singkatan dari Oxygen Radical Absorption Capacity. USDA dan Tufts University menggunakan metode tes ini untuk menilai potensi antioksidan dari makanan dan minuman. Semakin tinggi angkanya, semakin tinggi manfaat antioksidan bagi tubuh kita. Dengan standar ini matcha mengalahkan semua kompetisi di 1.284 ORAC unit *. Matcha jelas
6
lebih menonjol sebagai satu-satunya superfood terbaik yang juga menang dengan konsentrasi asam amino, vitamin, mineral dan serat yang tinggi. (http://www.teausa.com/14655/tea-fact-sheet ) Matcha juga merupakan teh terkenal yang digunakan dalam upacara minum teh. Upacara minum teh yang terkenal, dikenal dengan the way of tea, atau chanoyu merupakan cara traditional untuk penyajian matcha, teh hijau bubuk jepang. Upacara minum teh merupakan proses penyajian matcha. Para tamu yang diundang untuk upacara akan diberikan teh barley panggang pada saat kedatangan mereka. Mereka kemudian akan disambut oleh tuan rumah, saling memberikan hormat. Para tamu di undang untuk mencuci tangan dan membilas mulut mereka. Selanjutnya, mereka melepaskan sepatu dan memasuki ruangan teh melewati pintu kecil. Upacara yang sebenarnya dapat berlangsung beberapa jam dan ritual yang diikuti, diatur oleh kebudayaan dan kesopanan. kimono, pakaian tradisional jepang, dapat dipakai pada upacara tersebut. Matcha juga popular tidak hanya karena digunakan didalam upacara minum teh, tetapi juga digunakan dalam bahan makanan, pewarna alami makanan, dan supplement bagi makanan sehari-hari.
Gambar 2.1 Referensi Tanaman Teh Hijau Matcha (http://www.kaimatcha.com/images/matchashadegrown.jpg)
7
Gambar 2.2 Referensi Teh Hijau Matcha (http://www.sleepwarrior.com/wp-content/uploads/matcha-green-tea-set450x297.jpg)
2.1.3
Manfaat Teh Hijau Matcha Menurut buku Green Tea Matcha and More yang ditulis oleh Kate Gilbert Udall. Seperti yang kita ketahui teh hijau matcha menjadi pilihan minuman baik untuk kesehatan maupun kecantikan. Telah banyak penelitian yang membuktikan bahwa teh hijau matcha memang merupakan paket lengkap untuk menjaga kesehatan dan kecantikan. Tak hanya bisa dikonsumsi secara langsung, namun teh hijau juga dipetik manfaatnya melalui berbagai macam aplikasi. Berikut manfaat yang kita dapatkan dalam mengkonsumsi teh hijau matcha, antara lain yaitu : 1. Sumber Antioksidan yang secara alami, teh hijau memang memberikan manfaat kecantikan karena kandungan antioksidan, vitamin A, vitamin C dan vitamin E-nya. The hijau bahkan menjadi bahan utama dalam berbagai kosmetik saat ini. 2. Pelembab alami, teh hijau juga dikenal sebagai pelembab alami yang menjaga kulit tetap lembab dan nyaman.
8
3. Anti spot, the hijau membantu menghilangkan bekas-bekas yang disebabkan oleh jerawat, serta noda yang ada di wajah. 4. Melawan bau mulut dan pembentukan plak pada gigi, mengkonsumsi teh hijau tanpa gula akan membantu melawan bakteri penyebab bau mulut, sehingga aroma mulut akan jauh lebih segar. The hijau juga mencegah terbentuknya plak pada gigi. 5. Menurunkan berat badan, the hijau dikenal mengandung polyphenol dan kafein yang ditunjukkan untuk menginduksi thermogenesis dan merangsang oksidasi lemak, meningkatkan tingkat metabolisme 4 % tanpa meningkatkan denyut jantung, serta dapat memperlancar pencernaan, sehingga berat badan tetap terjaga dan tubuh menjadi langsing. 6. Mengurangi resiko keracunan makanan, unsur catechin ( salah satu unsur dalam polyphenols), telah terbukti bahwa unsur tersebut memiliki kemampuan untuk menghentikan pertumbuhan beberapa bakteri yang menyebabkan keracunan makanan ( menurut penelitian dari Taiwan dan Jepang ). 7. Memperkuat daya tahan tubuh, dengan adanya vitamin C dan vitamin E, teh hijau dapat juga membantu memperkuat daya tahan tubuh. 8. Menyegarkan tubuh, teh hijau di kenal mengandung sejenis kafein yang berbeda dengan kopi, maka teh juga dapat merangsang sistem syaraf tubuh kita sehingga pengambilan oksigen kedalam tubuh lebih lancar. 9. Mencegah tekanan darah tinggi, epigallocatechin dan epicatechin gallat yang merupakan varian dari catechin, tenyata mampu bertindak sebagai inhibitor dari pada angiotensin trasferase, yaitu enzim penyebab tekanan darah tinggi. Lebih lanjut dapat pula disimpulkan bahwa dengan kemampuan catechin untuk mencegah tekanan darah tinggi, dan menangkal radikal bebas, maka catechin juga bisa mengurangi resiko penyakit cardiovascular.
9
10. Menangkal kolesterol, catechin ternyata juga telah dibuktikan bahwa dapat mengurangi penimbunan kolesterol dalam darah dan mempercepat pembuangan kolesterol melalui feces. 11. Mengoptimalkan metabolisme gula, mangan (Mn), yang terkandung dalam teh bisa membantu penguraian gula menjadi energi. Dengan demikian teh bisa membantu menjaga kadar gula dalam darah. 12. Mencegah pertumbuhan kanker, kemampuan catechin (salah satu unsur dalam polyphenols ) dapat menghambat terjadinya mutasi pada sel -sel tubuh dan menetralisir radikal bebas. 13. Mencegah penyakit jantung, zat flavonoid dan mangan yang terkandung dalam teh dapat mencegah serangan radikal bebas yang bisa menyebabkan serangan jantung. 14. Memperlambat penuaan, teh mengandung senyawa polyphenols dan antioksidan yang berfungsi memperlambat penuaan dini. Kandungan antioksidan menyebabkan umur hidup sel tubuh menjadi lebih panjang dan regenerasi sel berlangsung lebih lancar. Membasuh teh “basi” ke bagian muka juga konon dapat membuat kulit halus, cerah, dan menyembuhkan luka jerawat. Jika diulas ke rambut juga bisa mencegah uban. 15. Mencegah pendarahan, kandungan vitamin K yang cukup tinggi pada the hijau berfungsi dalam pembekuan darah sehingga dapat mencegah pendarahan. Jika terjatuh, luka bisa dibersihkan dengan air teh yang pekat dan hangat. 16. Menurut peneliti di hongkong, teh hijau ternyata juga berguna untuk mencegah osteoporosis dan penyakit tulang lainnya. 17. Kurangi depresi serta stres, teh hijau memiliki kandungan kecil kafein alami yang merangsang theanine menyeimbangkan dampak stimulasi kafein pada sistem saraf. Theanine menciptakan rasa relaksasi dalam 30 – 40 menit sesudah dikonsumsi melewati dua langkah. Pertama, merangsang kegiatan listrik otak untuk membuahkan gelombang alfa di otak. Menciptakan relaksasi serta kewaspadaan mental yang sama
10
dengan yang dicapai melewati meditasi. Theanine merubah kimiawi otak untuk
menambah
neurotransmiter,
dopamine
serta
serotonin.
komponen-komponen kimiawi penting didalam otak membuahkan perasaan sejahtera serta rileks. 18. Mencegah Alzheimer, AOS dan Parkinson, teh hijau mengandung antioksidan yang memberikan keuntungan mencegah kerusakan sel-sel otak yang dapat menyebabkan Alzheimer, AOS dan Parkinson. Tidak hanya mencegah sel-sel otak dari kerusakan, tetapi juga sel-sel otak yang rusak dapat dikembalikan. Ini adalah manfaat yang sangat besar dari teh hijau. Semua orang-orang yang tahu tentang penyakit ini dan ingin mengurangi risiko maka mereka harus meminum teh hijau.
2.1.4
Dampak dari Penyajian Teh Hijau yang Tidak Benar Menurut situs tdwclub.com Teh hijau matcha memang dapat memberikan manfaat bagi para peminumnya, tetapi lebih bersifat sebagai preventif (mencegah). Dan itupun akan berarti jika teh diminum secara teratur dan dengan takaran yang tepat. Ada juga dampak yang kita hadapi jika tidak memperhatikan cara penyajian dan penyimpanan teh hijau matcha yang tepat. Beberapa orang tertentu yang dianjurkan untuk tidak menkonsumsi teh hijau terlalu banyak karena bisa menjadi bumerang bagi kesehatan orang-orang tersebut. Orang-orang tersebut adalah: 1. Pasien yang fungsi ginjalnya tidak baik dan tak dapat menahan kencing atau inkontinensia karena teh hijau berfungsi melancarkan pembuangan air kemih. Banyak minum teh mengganggu fungsi ginjal, sehingga akan semakin memberatkan penyakit pasien tersebut. 2. Wanita hamil, wanita yang sedang hamil membutuhkan berbagi macam gizi untuk menyuplai kebutuhan metabolisme tubuhnya dan juga janin dalam kandungannya. Kalau ia terlalu banyak minum teh, maka zat theanine dalam teh dapat bersenyawa dengan zat besi dalam makanan yang dikonsumsinya menjadi semacam komponen yang tidak diserap oleh tubuh. Selain dapat mengakibatkan anemia dan
11
kekurangan zat besi pada wanita hamil, juga dapat mengakibatkan janin dalam kandungan mengalami jantung yang berdebar dan kekurangan zat besi bawaan. Sehingga setelah lahir bayi juga akan menderita anemia dan kekurangan zat besi. 3. Wanita yang sedang menyusui, wanita yang sedang menyusui sebaiknya tidak minum teh hijau yang pekat. Karena teh yang pekat memang tidak baik untuk kesehatan. Salah satu dari racun dalam teh (kafein) bisa mempengaruhi pengeluaran air susu, sehingga ASI menjadi berkurang, selain itu kafein juga bisa masuk kedalam tubuh bayi melalui air susu yang dapat mengakibatkan usus bayi menjadi kejang, sehingga bayi akan menangis tak henti-hentinya. 4. Orang yang sedang demam, untuk orang yang sedang menderita demam, minum teh bukannya dapat menurunkan suhu badannya tetapi justru akan meningkatkan suhu panas tubuhnya. Hal ini dikarenakan
theophyline
yang
terkandung
dalam
teh
dapat
meninggikan suhu badan, bahkan membuat fungsi obat penurun suhu badan menjadi hilang atau berkurang. 5. Orang yang lemah saraf dan mengalami insomnia, para penderita penyakit ini sebaiknya tidak minum teh karena hanya akan semakin memperparah penyakitnya. Hal ini disebabkan kandungan kafein dalam teh dapat mengakibatkan bergairahnya sistem saraf dan menaikkan metabolisme dasar, sehingga akan membuat semakin sulit tidur dan merasa gelisah. 6. Orang yang kurang darah, zat besi dalam makanan memasuki saluran pencernaan dalam bentuk feros hidrosida koloid. Zat besi dalam bentuk koloid ini tidak dapat diserap tubuh secara langsung. Ia harus melalui peran getah lambung barulah dapat diserap melalui tubuh. Asam tanat dalam teh sangat mudah bersenyawa dengan zat besi dan membentuk asam tanat feros larut yang mencegah penyerapan zat besi. Bila tubuh orang yang kurang darah kekurangan zat besi,
12
hemoglobin sintetis dalam tubuh bisa berkurang, dan penyakitnya bisa bertambah parah. 7. Orang yang mengalami sembelit, mereka pantang minum teh hijau pekat karena asam tanat dalam teh mempunyai peran astringen, yaitu melemahkan pencernaan pada saluran usus. Bila mereka nekat minum teh pekat maka penyakitnya akan semakin bertambah parah. 8. Anak-anak, minum teh tidak terlalu baik untuk anak-anak, hal ini dikarenakan setelah minum teh anak-anak akan mudah terangsang semangatnya, nafsu makannya menurun, selaput lendir saluran pencernaan menyusut sehingga mempengaruhi pencernaan makanan dan penyerapannya. Asam tanat dalam teh hijau juga dapat mempengaruhi penyerapan vitamin B dan zat besi dalam makanan sehingga mengakibatkan menurunnya hemoglobin dan menuyustnya volume eritrosit, yang akan berakibat mudah terserang anemia atau kurang darah. 9. Orang yang mempunyai tekanan darah tinggi dan mengidap jantung, teh hijau memang dapat membantu melindungi jantung tapi bagi yang telah terlanjur menderita penyakit jantung mereka harus menghindari minum teh pekat, karena kadar kafein dalam teh bisa merangsang orang dan menaikkan tekanan darahnya. Bila mereka tetap minum teh maka jantungnya akan berdetak cepat, merasa sangat gelisah bahkan mengalami rhythm atau tidak adanya irama jantung. 10. Memicu mag, Orang tak boleh minum teh jika menderita mag kronis. Alih-alih sembuh justru dapat memicu sakit karena the hijau dapat menipiskan dinding lambung. Teh hijau boleh diminum jika larutannya tidak pekat. Setelah mengetahui beberapa sebab mereka pantang minum teh tentunya akan menjadi perhatian bagi kita.
13
2.1.5
Cara Penyajian dan Penyimpanan Teh Hijau Matcha yang Tepat Menurut buku Green Tea Antioxidants in a Cup oleh Diana Rosen, Teh hijau matcha banyak dikonsumsi oleh orang yang sedang melakukan diet ataupun yang ingin mendapatkan tubuh yang sehat. Hal ini disebabkan karena kandungan yang ada didalam teh hijau matcha sangat bermanfaat untuk tubuh kita. Namun belum semua orang mengetahui cara mengkonsumsi dan menyimpan teh hijau dengan benar, berikut beberapa cara mengkonsumsi dan menyimpan teh hijau yang benar, seperti : 1. Bagi orang yang sedang berdiet, minum teh hijau ketika akan pergi berolahraga, karena teh hijau membantu meningkatkan metabolisme yang akan mempercepat pembakaran lemak. 2. Suhu yang tepat, ketika kita akan mengkonsumsi the hijau, tidak boleh terlalu panas, suhu yang tepat yaitu 85˚C. Usahakan diseduh maksimal 5 menit, waktu yang paling bagus adalah 2-3 menit, teh hijau yang diseduh terlalu lama akan kehilangan vitamin, antioksidan, dan anti bakteri yang ada didalam teh juga akan menghilang, kemudian akan berkembang menjadi bakteri jahat. Agar tidak ingin mendapatkan efek samping dari teh hijau yang akan dikonsumsi, sebaiknya di seduh tidak terlalu lama, selain memberikan manfaat juga segar untuk di minum. 3. Penyimpanan yang tepat juga akan mempengaruhi kualitas teh hijau yang akan kita konsumsi. Yang harus kita perhatikan adalah tempat penyimpanan teh harus tertutup rapat, tidak transparan, terhindar dari cahaya matahari langsung. Jika kita tidak menyimpan teh hijau dengan benar, akan menyebabkan teh tersebut teroksidasi. 4. Efek samping dari teh hijau yang pekat, sebaiknya daun teh hijau diangkat setelah diseduh, agar teh tidak menjadi pekat. Didalam teh hijau mengandung kafein dan juga polyphenol. Teh hijau dengan tingkat kepekatan yang kuat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi dan jantung yang berdebar akan membuat anda kesulitan untuk tidur.
14
5. Usahakan untuk tidak meminum teh bersamaan dengan obat-obatan, sebaiknya kita menghindari hal ini, karena sangat berbahaya bagi kesehatan kita.
2.1.6
Observasi Lapangan Penulis melakukan survei di lapangan dengan cara bertanya kepada grup penikmat teh dan juga pencinta teh sebagai target audience yang dituju, tentang manfaat teh hijau yang penting untuk kesehatan maupun kecantikan.
2.1.7
Wawancara Penulis melakukan wawancara dengan salah satu tea specialist yaitu Ratna soemantri. Pada wawancara tersebut penulis menanyakan pertanyaan yang berkaitan dengan teh hijau, khususnya matcha itu sendiri. Kesimpulan yang ditarik didalam wawancara tersebut yaitu manfaat-manfaat yang terkandung didalam teh hijau alami umumnya adalah sama tetapi jumlah yang terkandung belum tentu sama, manfaat teh hijau itu sendiri akan maksimal jika tempat penyimpanan teh hijau tersebut dijaga dengan baik, dan juga dengan proses penyajian yang tepat.
2.1.8
Study Existing 2.1.8.1 Studi Bentuk Didalam
bentuk-bentuk
maupun
elemen-elemen
yang
digunakan didalam desain, memiliki makna yang terkandung di dalamnya. Penulis menganalisa studi bentuk-bentuk dari animasi infographics The Ultimate Infographics Guide To Pinterest maupun elemen-elemen yang terkandung di dalamnya . Berikut adalah contoh gambar dari animasi ini:
15
Gambar 2.3 Bentuk Elemen dari animasi The Ultimate Infographics Guide To Pinterest (http://www.youtube.com/watch?v=NRi8-pM5ovA)
Gambar 2.4 Bentuk Elemen dari animasi The Ultimate Infographics Guide To Pinterest (http://www.youtube.com/watch?v=NRi8-pM5ovA) Dalam studi ini penulis memilih elemen bentuk yang akan penulis gunakan sebagai referensi berdasarkan studi bentuk yang penulis lakukan yaitu bisa kita lihat contoh gambar dari animasi The Ultimate Infographics Guide To Pinterest bahwa elemen-elemen bentuk
yang
digunakan
didalam
pembuatan
animasi
ini
menggunakan elemen-elemen dasar seperti persegi, lingkaran yang dikembangkan dengan menggunakan teknik vector yang membuat elemen bentuk yang sederhana, menarik serta dapat di pahami dengan baik oleh penonton walaupun dengan bentuk yang sederhana.
16
2.1.8.2 Studi Warna Warna merupakan elemen yang penting didalam suatu desain animasi maupun desain lainnya. Warna dapat menampilkan mood yang merupakan salah satu elemen yang dapat membuat penonton tertarik untuk melihat sebuah animasi. Untuk studi warna ,penulis menganalisa warna dari animasi Wealth On A Plane. Berikut adalah contoh gambar dari animasi Wealth On A Plane:
Gambar 2.5 Elemen warna dari animasi Wealth On A Plane (http://vimeo.com/album/2675845/video/66322979) Dalam studi penerapan warna ini, penulis memilih elemen warna yang akan penulis gunakan sebagai referensi, bahwa warna yang digunakan didalam animasi ini lebih menggunakan warnawarna yang lembut atau soft dan colorfull. Dengan warna-warna soft dan
colorfull
cocok
digunakan
untuk
animasi
yang
akan
menampilkan kesan ceria alami dan natural, serta dapat memberikan mood yang tenang dan enak dilihat.
17
2.1.9
Referensi −
Karakter
Gambar 2.6 Referensi karakter dari animasi Dumb Ways to Die (https://i.imgur.com/pDyGZ.png) −
Visual style
Gambar 2.7 Visual dari Animasi We Are Karpa (http://vimeo.com/44090428)
18 −
Pendukung
Gambar 2.8 Referensi Gelas Teh (http://www.molto.co.id/media/molto/klimg/news/2013/11/16/226/664xauto8-khasiat-terpendam-dalam-kesegaran-green-tea-1311165.jpg)
Gambar 2.9 Referensi Gelas Teh (http://diethuteri.com/wp-content/uploads/2012/09/Teh-Hijau-Nikmat.jpg) 2.2 Tinjauan Khusus 2.2.1
Animasi Definisi animasi sendiri berasal dari kata “to animate”, dalam kamus umum inggris indonesia yang berarti menghidupkan (Wojowasito 1997). Animasi dapat diartikan sebagian sebuah objek yang bergerak dinamis dan tidak statis. Objek dapat berupa teks maupun bentuk-bentuk yang lainnya.
19
Bentuk-bentuk gerak animasi sangat banyak jenisnya. Proses penciptaan efek gerak atau efek perubahan bentuk yang terjadi selama beberapa waktu. Animasi bisa berupa gerak sebuah objek dari tempat yang satu ke tempat lainnya, dengan perubahan warna, atau perubahan bentuk.
2.2.2
Animasi 2D Animasi 2D merupakan penciptaan gambar yang bergerak dalam setting dua dimensi, seperti menggunakan program animasi atau software animasi yang ada di komputer untuk menggerakkan gambar dan juga secara tradisional menggunakan animasi cel atau dikenal dengan animasi klasik. Hal ini dilakukan dengan sequencing gambar berturut-turut, atau “frame”, yang mensimulasikan gerak oleh masing-masing gambar yang bergantian frame yang menunjukkan pergerakan didalam gambar. Dikenal juga dengan optical illusion dalam mengamati gerak ketika gambar-gambar perframe yang ditampilkan pada 24 frame per detik atau lebih cepat.
2.2.3
Animasi 3D Animasi 3D merupakan penciptaan gambar bergerak dalam setting digital tiga dimensi, atau macam animasi yang dibuat menggunakan CGI (Computer Generated Imaginary). Jadi, kita hanya membuat sebuah objek dan environtment dengan software di komputer, kemudian kita gerakkan objek tersebut. Menurut buku 3D Animation Essentials yang ditulis oleh Andy Beane. Animasi 3D, fungsi utama dari industri animasi 3D adalah animasi dan pergerakan. Dalam istilah umum yang ditujukan untuk menggambarkan sebuah industri yang menggunakan software dan hardware yang memang ditujukan untuk animasi 3D dalam berbagai tipe produksi yaitu merupakan lingkup 3D Computer graphics. (Andy Beane, 2012:1)
20
2.2.4
Teori Prinsip Animasi Pada animasi yang kita lihat dari awal mengenal animasi yaitu berkaitan dengan 12 prinsip animasi yang merupakan kunci untuk menampilkan animasi yang lebih hidup, sebuah animasi dikatakan berhasil jika sudah memiliki 12 prinsi animasi. Penulis menggunakan beberapa prinsip yang terdapat pada 12 prinsip animasi yang diperkenalkan oleh animator Disney, Ollie Johnston dan Frank Thomas dalam buku The Illusion of Life : Disney Animation tersebut antara lain : 1.
Squash and Stretch Squash & stretch merupakan upaya penambahan efek lentur pada objek atau figur, sehingga memberikan efek gerak squash & Strech yang lebih hidup. Penerapan squash & stretch memberikan efek dinamis terhadap gerakan tertentu.
2.
Anticipation Anticipation
merupakan
langkah
persiapan
sebelum
melakukan suatu gerakan atau ancang-ancang. Gerakan-gerakan antisipasi bertujuan agar penonton memahami apa yang akan terjadi berikutnya. 3.
Staging Staging meliputi bagaimana suatu setting mendukung suasana atau mood yang ingin dicapai dalam sebagian atau keseluruhan scene. Biasanya berkaitan dengan posisi kamera atau pengambilan gambar.
4.
Pose to Pose pose to pose menggunakan teknik keyframe, teknik ini digunakan didalam pengaturan pose pada objek atau karakter yang akan dianimasikan, bertujuan agar animasi yang akan dikerjakan lebih teratur karena sudah ditandai dengan pose utama.
21 5.
Slow In and Slow Out Prinsip ini paling banyak digunakan dalam animasi. Slow in & slow out menegasakan bahwa setiap gerakan memiliki percepatan dan perlambatan yang berbeda-beda. Slow in & slow out juga merupakan pengaturan timing dan staging dalam suatu scene ke scene. Slow in terjadi jika sebuah gerakan diawali secara lambat kemudian menjadi cepat, sedangkan slow out terjadi jika sebuah gerakan yang relatif cepat kemudian melambat.
6.
Arcs Pada animasi, sistem pergerakan tubuh pada makhluk hidup bergerak mengikuti pola/jalur (maya) yang disebut arcs. Hal ini memungkinkan objek bergerak dengan smooth, lebih realistis.
7.
Secondary Action Secondary action adalah gerakan-gerakan tambahan yang dimaksudkan untuk memperkuat gerakan utama supaya sebuah animasi
tampak
lebih
realistik.
Secondary
action
tidak
dimaksudkan untuk menjadi pusat perhatian, hanya berfungsi untuk memberikan emphasize untuk memperkuat gerakan utama. 8.
Timing and Spacing Timing merupakan penentuan waktu, kapan sebuah gerakan harus dilakukan, sementara spacing adalah tentang penentuan percepatan dan perlambatan dari bermacam-macam jenis gerak.
9.
Solid Drawing Kemampuan menggambar sebagai dasar utama animasi, memegang peranan yang signifikan dalam menentukan proses maupun hasil akhir suatu animasi, terutama pada animasi klasik. Seorang animator harus memiliki kepekaan terhadap anatomi, komposisi, keseimbangan, serta pencahayaan yang dapat dilatih melalui serangkaian observasi. Pemahaman dasar dari prinsip menggambar akan menghasilkan animasi yang lebih sempurna.
22 10.
Appeal Appeal merupakan daya tarik dari sebuah animasi. Appeal berhubungan dengan tampak visual sebuah animasi termasuk tokoh-tokohnya, memiliki daya tarik atau tidak kepada penonton.
2.2.5
E-Learning / Educational Animation Animasi edukasi adalah animasi yang merupakan salah satu media informasi yang dibuat dengan tujuan untuk menambah pengetahuan masyarakat global melalui media yang menarik dan banyak diminati. Pada umumnya animasi edukasi bersifat sederhana yaitu menyampaikan konsep dan pemikiran melalui sarana visual menggunakan elemen-elemen yang bergerak, dan juga memberikan pengalaman pembelajaran maupun informasi yang lebih menarik dan interaktif. Sistem e-learning ini memungkinkan seseorang untuk belajar tanpa harus terkait dengan waktu yang telah ditentukan oleh suatu institusi. Selain itu e-learning memiliki jadwal dengan waktu yang lebih fleksibel dalam belajar. Pelajar dapat bebas mengatur jadwal dengan pengajar serta dengan pelajar lainnya atau pelajar lebih bebas dalam menentukan subjek dan bahan apa saja yang ingin dipelajari dan mempelajarinya sendiri dengan waktu kapan pun yang diinginkan (Henderson, 2003).
2.2.6
Teori Edukasi Taksonomi Bloom Taksonomi Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk
tujuan pendidikan. Taksonomi ini pertama kali digunakan oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan pendidikan dibagi menjadi beberapa domain atau ranah, kawasan dan setiap domain tersebut dibagi kembali ke dalam pembagian yang lebih rinci berdasarkan hirarki-nya (Bloom, 1956)
23
Tujuan pendidikan dibagi ke dalam tiga domain, yaitu: • Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir. Cognitive Domain ini lantas dibagi lagi ke dalam 6 tingkatan, antara lain: −
Knowledge (pengetahuan) Berisikan kemampuan untuk mengenali dan mengingat peristilahan,
definisi,
fakta-fakta,
gagasan,
pola,
urutan,
metodologi, prinsip dasar. −
Application (aplikasi) Di tingkat ini, seseorang memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori, dalam kondisi kerja.
−
Analysis (analisis) Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan
membagi-bagi atau menstrukturkan
informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu mengenali serta membedakan factor penyebab dan akibat dari sebuah scenario yang rumit. −
Synthesis (sintesis) Satu tingkat di atas analisis, seseorang di tingkat sintesa akan mampu menjelaskan struktur atau pola dari sebuah scenario yang sebelumnya tidak terlihat, dan mampu mengenali data atau informasi yang harus didapat untuk menghasilkan solusi yang dibutuhkan.
24
−
Evaluation (evaluasi) Dikenali dari kemampuan untuk memberikan penilaian terhadap solusi, gagasan, metodologi, dsb. Dengan menggunakan kriteria yang cocok atau standar yang ada untuk memastikan nilai efektivitas atau manfaatnya.
• Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri. Affective Domain dibagi lagi menjadi beberapa tingkatan: −
Receiving/Attending (penerimaan) Kesediaan untuk menyadari adanya suatu fenomena di lingkungannya. Dalam pengajaran bentuknya berupa mendapatkan perhatian, memperhatikannya, dan mengarahkannya.
−
Responding (tanggapan) Memberikan reaksi terhadap fenomena yang ada di lingkungannya. Meliputi persetujuan, kesediaan, dan kepuasan dalam memberikan tanggapan.
−
Valuing (penghargaan) Berkaitan dengan harga atau nilai yang diterapkan pada suatu objek, fenomena, atau tingkah laku. Penilaian berdasar pada internalisasi dari serangkaian nilai tertentu yang diekspresikan ke dalam tingkah laku.
−
Organization (organisasi) Memadukan nilai-nilai yang berbeda, menyelesaikan konflik di antaranya, dan membentuk suatu nilai yang konsisten.
25 −
Characterization by a Value or Value Complex (karakterisasi berdasarkan nilai-nilai) Memiliki sistem nilai yang mengendalikan tingkah-lakunya sehingga menjadi karakteristik gaya hidupnya.
• Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin. Psychomotor Domain dibagi lagi ke dalam beberapa rincian, antara lain: −
Perception (persepsi) Penggunaan alat indera untuk menjadi pegangan dalam membantu gerakan.
−
Set (kesiapan) Kesiapan fisik, mental, dan emosional untuk melakukan gerakan.
−
Guided Response (respon terpimpin) Tahap
awal
dalam
mempelajari
keterampilan
yang
kompleks, termasuk di dalamnya imitasi dan gerakan coba-coba. −
Mechanism (mekanisme) Membiasakan
gerakan-gerakan
yang
telah
dipelajari
sehingga tampil dengan meyakinkan dan cakap. −
Complex Over Response (respon tampak yang kompleks) Gerakan motoris yang terampil yang di dalamnya terdiri dari pola-pola gerakan yang kompleks
26 −
Adaptation (penyesuaian) Keterampilan yang sudah berkembang sehingga dapat disesuaikan dalam berbagai situasi.
−
Origination (penciptaan) Membuat pola gerakan baru yang disesuaikan dengan situasi atau permasalahan tertentu.
2.2.7
Teori Cone of Experience Cone of experience menggambarkan berbagai cara efektif didalam
pengalaman pembelajaran, yang sama dengan analisa dari tiga metode pembelajaran utama dikembangkan oleh Jerome S. Bruner yaitu the enactive (pengalaman langsung) melibatkan kegiatan verbal tetapi tidak dengan kontak
langsung,
the
iconic
(pengalaman
bergambar)
melibatkan
pengamatan verbal tetapi tidak dengan kontak langsung, dan the symbolic (pengalaman yang sangat abstrak) menyimbolkan sesuatu yang non verbal untuk meningkatkan kontak langsung. Didalam ketiga tingkatan ini terkait didalam tipe aksi dari karakteristik tertentu. (Dale, 1970)
Gambar 2.10 Kerucut Cone of Experience (http://teacherworld.com/potdale.html)
27
2.2.8
Teori Psikologi Masa kedewasaan merupakan waktu orang dewasa mengambil
tanggung jawab terhadap kewajiban dalam pekerjaan dan juga kehidupan sosial masing-masing. Masa dewasa bukan hanya fase tunggal didalam kehidupan. Tantangan dalam segala sesuatu yang berhubungan dengan perubahan pada masa kedewasaan. Masa kedewasaan bukanlah akhir dari proses perkembangan, proses ini akan terus berkembang pada masa kedewasaan ini. Perkembangan itu tidak saja terjadi pada tanggung jawab saja, tetapi juga terjadi perkembangan fisik, kognitif,
emosi dan juga
kehidupan sosial. (Lahey, 2012) −
Perkembangan fisik Merupakan proses yang berkelanjutan dengan perubahan fisik. Perkembangan yang terjadi terus menguat di awal masa kedewasaann tetapi tubuh mulai mengalami proses yang lambat dari penurunan fisik, kecepatan dan daya tahan secara bertahap pada awal masa kedewasaan. Penurunan indera penglihatan dan pendengaran, seiring dengan semakin bertambahnya umur, semakin berkurangnya fungsi dari idera yang dimiliki manusia dewasa, dan memerlukan alat bantu.
−
Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif terus berkelanjutan selama masa kedewasaan, dimana adanya sebagian kemampuan kognitif yang berkembang
ada
juga
yang
mengalami
penurunan.
Dengan
bertambahnya usia terjadi banyak penurunan dalam aspek kognitif manusia dewasa, tetapi dengan rata-rata yang berbeda. Crystallized intelligence (pengetahuan dan skill) berkembang sampai dengan akhir umur 30-an dan kemudian menurun dengan sangat lambat setelahnya. Kosakata bertambah sampai dengan umur 65 dan bertahan dengan stabil, dan juga berkelanjutan dengan perkembangan kecil di tahun
28
dewasa dengan kemampuan untuk menyelesaikan masalah didalam kehidupan dengan cara yang dinilai bijaksana. −
Perkembangan emosi dan sosial Perubahan personaliti seiring terjadi dengan bertambahnya usia, dengan cara yang lebih dapat menikmati hidup, tetapi kebanyakan orang cenderung berada didalam posisi mereka yang sama pada sifat masing-masing kepada orang lain. Kebanyakan hidup manusia tidaklah stabil didalam arti yang sempit. Kebanyakan dari kita berpengalaman dalam periode bahagia dan stabil dalam pergantian dengan periode ketidakpuasan dan perubahan. Beberapa psikologis percaya bahwa masa kedewasaan terdiri dari seri dari tingkat perkembangan, agak mirip dengan tingkat pengajuan perkembangan anak oleh Piaget dan lainnya. Erik Erikson (1963) dan Daniel Levinson (1978, 1986) masing-masing telah mengusulkan satu set tahap kehidupan dewas. Pada tahap dari perkembangan dewasa berbeda dari tingkat perkembangan bayi dan anak-anak dalam tiga cara: 1. tidak setiap orang dewasa percaya sudah menjalani setiap tahap 2. urutan tahapan dapat bervariasi untuk beberapa individu 3. waktu tahap ini tidak dikendalikan oleh kematangan biologis
2.2.9
Teori Warna Warna merupakan salah satu unsur penting untuk membantu
mengkomunikasikan informasi, menanamkan makna, dan membangkitkan emosi didalam mencapai keseimbangan komposisi, sebagai elemen visual untuk
menunjukkan
dan
menyampaikan
makna
dalam
lingkup
visual.(Sherin, 2012) Dalam buku “Design Elements: Color Fundamentals” lingkaran warna (Color wheel) merupakan salah satu media yang digunakan untuk membandingkan warna secara visual dan untuk berinteraksi dengan warna
29
yang ditunjukkan dengan menampilkan relasi pada warna antara warna yang berkaitan.
Gambar 2.11 Contoh Color wheel (sumber: Design Elements: Color Fundamentals, 2012, hal 18)
Pembagian warna-warna didalam lingkaran warna terdiri dari : −
Warna Primer, yang terdiri atas warna merah, kuning, dan biru yang merupakan warna dasar dalam lingkaran warna.
Gambar 2.12 Contoh warna primer pada color wheel (sumber: Design Elements: Color Fundamentals,2012, hal 19)
30 −
Warna Sekunder, yang terdiri dari orange, hijau dan ungu yang merupakan pencampuran dua warna primer dengan perbandingan yang sama. Warna orange yang merupakan pencampuran antara warna merah dan kuning, warna hijau yang merupakan pencampuran antara warna kuning dan biru, sedangkan
warna
ungu yang merupakan pencampuran antara warna merah dan biru.
Gambar 2.13 Contoh warna Sekunder pada color wheel (sumber: Design Elements: Color Fundamentals,2012, hal 19)
−
Warna Tersier, yang merupakan pencampuran antara warna primer dan sekunder disebelahnya dengan perbandingan yang sama. Warna tersier yang akan muncul bergantung pada warna dasar yang dominan didalam campuran warna tersebut.
Gambar 2.14 Contoh warna Tersier pada color wheel
31
(sumber: Design Elements: Color Fundamentals,2012, hal 19)
−
Warna Komplementer, yang terdiri dari dua warna yang terletak berseberangan atau di seberang satu sama lain pada lingkaran warna. Terdapat total enam pasang warna komplementer pada lingkaran warna yang merupakan pelengkap pada warna yang memiliki hubungan kontradiktif satu sama lain. Push/pull dari komplemennya dapat digunakan sebagai daya tarik untuk menarik perhatian audience.
Gambar 2.15 Contoh warna Komplementer pada color wheel (sumber: Design Elements: Color Fundamentals,2012, hal 19)
−
Warna Split Komplementer, yang mengacu pada warna dasar dan dua warna sekunder yang terletak berdekatan dengan pelengkap warna pada lingkaran warna.
32
Gambar 2.16 Contoh warna Split Komplementer pada color wheel (sumber: Design Elements: Color Fundamentals, 2012, hal 19) Menurut buku Color Basic, proses pencampuran warna yang diterapkan didalam peralatan atau perangkat input maupun output, mengenal dua macam cara pencampuran yaitu: a. Warna Additive Pencampuran warna additive merupakan pencampuran warna primer cahaya yang terdiri dari tiga warna primer yaitu red, green, dan blue, pencampuran ketiganya dengan jumlah yang sama menghasilkan warna putih. Kombinasi antara dua warna primer yang akan menghasilkan warna sekunder yaitu cyan (gabungan warna green dan blue), magenta (gabungan warna blue dan red), dan yellow (gabungan warna red dan green). Pencampuran warna additive diterapkan pada monitor, tv, video, scanner. b. Warna Subtractive Merupakan warna sekunder dari pencampuran warna additive, namun secara material warna subtractive berbeda dengan additive. Warna subtractive dibentuk dari pigment warna yang bersifat transparent. Warna subtractive terdiri atas cyan, magenta, dan yellow. Warna hitam ditambahkan (black dinyatakan dengan symbol
K
berasal
dari
kata
key)
untuk
menambahkan
kepekatannya. CMYK adalah warna standard dalam proses cetak separasi warna.
2.2.10 Teori Tipografi Didalam
buku
“Tipografi
Dalam
Desain
Grafis”,
tipografi
merupakan salah satu disiplin seni mengenai huruf. Huruf merupakan bagian terkecil dari struktur bahasa tulis yang merupakan elemen dasar untuk membangun kata atau kalimat. Sebuah huruf harus memiliki potensi
33
untuk menerjemahkan suatu gagasan, citra ataupun kesan yang tersirat didalam sebuah komunikasi verbal. Dengan memperhatikan kriteria jenis tipografi yang memiliki “legability” (kemudahan untuk membaca atau dibaca), “readability” (keterbacaan), “clarity” (kejelasan), “visibility” (mudah dilihat). Karakteristik huruf dibagi menjadi lima kelompok, yaitu 1. Oldstyle Pertemuan stem dan serif merupakan sudut lengkung, memiliki kontras atau perbandingan tebal-tipis stroke huruf yang rendah sampai dengan sedang. Pada kelompok huruf old style ascender-nya atau bagian keatas pada huruf melebihi capline atau batas teratas pada huruf.
Gambar 2.17 Contoh karakter huruf Oldstyle (http://www.verbumsapsat.com/wp-content/uploads/2014/05 /journalism-garamond.png) 2. Transitional Pertemuan stem dan serif merupakan sudut lengkung, memiliki kontras atau perbandingan tebal-tipis stroke huruf yang sedang sampai dengan tinggi. Kelompok huruf transition yang ascender-nya atau bagian keatas pada huruf melebihi capline atau batas teratas pada huruf.
34
Gambar 2.18 Contoh karakter huruf Transitional (http://ct.mob0.com/Fonts/CharacterMap/baskerville.png)
3. Modern Pertemuan stem dan serif merupakan sudut siku, memiliki kontras atau perbandingan tebal-tipis stroke huruf yang sangat tinggi. Kelompok huruf modern memiliki bantuk yang sangat presisi.
Gambar 2.19 Contoh karakter huruf Modern (http://ct.mob0.com/Fonts/CharacterMap/bodoni.png) 4. Egyptian/Slab Serif Pertemuan stem dan serif merupakan sudut lengkung dan umumnya kedua sisi sama lebar, memiliki kontras atau perbandingan tebal-tipis
35
stroke huruf yang rendah. Kelompok huruf slab serif memiliki bantuk yang sangat presisi.
Gambar 2.20 Contoh karakter huruf Egyptian/Slab Serif (http://www.identifont.com/samples/bitstream/Serifa.gif)
5. Contemporary/Sans Serif Tidak memiliki serif, memiliki kontras atau perbandingan tebal-tipis stroke huruf yang sedikit sekali bahkan tidak ada sama sekali, dan memiliki x-height atau tinggi dari badan huruf yang kecil dan tinggi.
Gambar 2.21 Contoh karakter huruf Contemporary/Sans Serif (http://soulellis.com/wp-content/uploads/mt/NYCSUB_1_600.jpg)
36
2.2.11 Teori Motion Graphics Gerak merupakan alat yang kuat dalam penceritaan, gerak dapat dimanipulasi
untuk
memberikan
pengetahuan,
mengkomunikasikan
informasi, menyampaikan emosi, dan mengeksperesikan keindahan estetika yang murni. Berkomunikasi lewat gerak melibatkan sifat dari objek desain seperti tipografi, ilustrasi, gambar atau unsur abstrak sifat tersebut yang dipicu secara interaktif. (Krasner, 2008) −
Motion literacy Merupakan pemahaman dalam menggunakan gerakan sebagai media untuk berkomunikasi dengan lebih efektif , dari sudut pandang teknis. Bentuk kinetik itu sendiri dapat menyampaikan spektrum yang luas dari suatu gagasan dan emosi dari sikap yang masuk akal, dengan gerakan yang dikombinasikan dengan gambar dan kata-kata atau suara, untuk meciptakan makna yang terkandung di dalamnya.
−
Pertimbangan Spatial Merupakan pertimbangan spasial atau tata ruang, seperti posisi, ukuran, dan orientasi elemen, arah yang dipengaruhi oleh gerakan lainnya, dan hubungan gerakan dengan batas-batas frame, dengan frame bergerak yang diciptakan oleh kamera yang dapat menentukan bagaimana ruang pandang dan diinterpretasikan dalam digital
environtment
menjadi
faktor-faktor
penting
yang
dipertimbangkan ketika menganimasi. Pertimbangan Spatial ini terbagi menjadi tiga, yaitu : 1. Spatial transformations Merupakan penganimasian posisi object yang melibatkan pergerakan sejalur sumbu horizontal(x) atau vertical(y) pada environtment animasi 2D dan x, y, dan z pada environtment animasi 3D.
37
2. Direction Arah atau rute merupakan pergerakan elemen yang bergerak didalam frame. Ada dua jenis pergerakan yaitu linear dan nonlinear didalam garis lurus maupun kurva. −
Motion path Merupakan salah satu alat yang memungkinkan
suatu
elemen untuk dikendalikan sesuai dengan interval waktu yang telah diberikan. Pergerakan linear maupun kurva dapat dikontrol sesuai dengan arah tujuan dari objek didalam komposisi. −
Arc Pergerakan yang digunakan didalam arc adalah gerakan memutar, dan menampilkan pergerakan bebas secara alami.
Arc
juga
dipengaruhi
oleh
gravitasi,
yang
melibatkan prinsip animasi untuk mendukung kualitas realis yang sesuai dengan hokum gravitasi.
3. Frame mobility Merupakan pergerakan kamera yang dijelaskan dapat dikombinasikan dalam berbagai jenis dan cara untuk mengubah suasana hati penonton dan persepsi ruang.
2.2.12 Analisis Data 2.2.12.1
Faktor Pendukung 1. Animasi menjadi media yang efektif dalam penyampaian di bidang edukasi, dengan teknik motion graphics yang lebih mudah dimengerti dan menarik. 2. Penggunaan narasi didalam penyampaian animasi edukasi, sehingga memperjelas informasi yang disampaikan.
38
2.2.12.2
Faktor Penghambat 1. Keterbatasan penulis tentang pengetahuan objek yang sedang dianalisa dan kesulitan dalam pengumpulan data. 2. Kesulitan dalam menerima suatu kebiasaan yang baru, dikarenakan kebiasaan lama yang sudah sangat melekat.