BAB 2
Landasan Teori
2.1 Tinjauan Umum 2.1.1 Definisi Billiard Billiard adalah sebuah cabang olahraga yang masuk dalam kategori cabang olahraga konsentrasi, sehingga sangat dibutuhkan ketahanan dan pemahaman mental yang benar serta harus ditunjang oleh kemampuan fisik yang prima agar mampu berprestasi lebih tinggi dan stabil. Cabang olahraga ini dimainkan di atas meja dan dengan peralatan bantu khusus serta peraturan tersendiri. Permainan ini terbagi dari berbagai jenis antara lain, carom, English billiard dan pool. Permainan ini dapat dimainkan secara perorangan maupun tim. Sampai saat ini, tahun 2012, yang sangat berkembang di Indonesia adalah jenis pool dan itupun masih terbagi dalam nomor bola 15, bola 8, dan bola 9. Dahulu di Indonesia, billiard identik dengan olahraga yang selalu dimainkan oleh para lelaki saja. Namun saat ini banyak wanita yang mulai menggemari olahraga billiard.
2.1.2 Jenis Permainan Billiard
1. Bola 9 Bola yang digunakan adalah Bola Billiard yang bernomor 1 sampai dengan 9 ditambah bola berwarna putih yang digunakan sebagai cue ball. Bola 9 umumnya memakai meja dengan ukuran 7,8,9 kaki sedangkan untuk professional biasanya memakai 9 kaki. a. Susunan Bola Pada Saat Break Bola bernomor 1 sampai dengan 9 disusun berbentuk wajik (diamond). Posisi bola bernomor 1 di bagian atas wajik, sedangkan bola bernomor 9 diletakkan di tengah-tengah susunan bola.Dan bola lainnya ditempatkan secara acak. 8
9
Gambar 2.1 Susunan Bola 9 sumber : Google Images
b. Tujuan Permainan Pemain diharapkan untuk memasukkan bola secara berturut-turut dari angka 1 ampai dengan 9. c. Cara Permainan Memasukkan bola dapat dilakukan secara langsung, yaitu dengan memukul bola bernomor paling kecil yang ada di atas meja, atau dengan mengkombinasikan bola sasaran dengan bola lain yang sekiranya dapat masuk ke dalam kantung meja.
2. Bola 8
Bola-bola Billiard dibagi 2 yaitu Bola Solid (1-7) dan Bola Stripes (9-15). Bola 8 adalah bola yang terakhir dimasukkan. Ukuran meja yang biasa digunakan adalah memakai meja 7,8,9 kaki sedangkan untuk professional memakai 9 kaki.
10
Gambar 2.2 Susunan Bola 8 Sumber : Google Images
a. Cara Permainan Setelah break dilakukan oleh salah satu pemain, jika ada bola yang masuk maka tim yang melakukan break boleh menembak bola lagi. Jika tidak, maka tim lawan yang menembak. Pemain yang menembak setelah break, bisa memilih bola Solid / Stripes, dengan cara memasukkan bola Solid / Stripes. Misalnya, jika dia memasukkan bola 1 maka untuk selanjutnya dia harus memasukkan bola 2-7. Jika dia memasukan bola 10, maka selanjutnya dia harus memasukkan bola 9-15. Apabila
Bola-8
masuk
pada
saat break, pemain dapat memilih antara mengulang kembali break (bola ditata ulang), atau menaruh bola 8 pada footspot dan melanjutkan permainan.(sesuai dengan World Standardized Rules).
3. Snooker Snookeradalah
olahragaseperti
mejaditutupidengan
kainhijau,
billiardyang dengan
biasanyadimainkandi
kantongterletak
atas
dimasing-masing
dariempat sudutdandualagi berada di tengah masing sisi panjang. Ukuran meja snooker lebih besar dari meja billiard yang maksimal 9 kaki. Meja snooker memakai ukuran 12 kaki yaitu sekitar 3.7 meter x 1.8meter
11
a. Cara Permainan Snooker dimainkan menggunakancue balldan 22bolasnooker. Cue ball berwarna putih, 15bola merah masing – masing senilaisatu poin,dan enambolaaneka warna:kuning(2 poin), hijau (3poin), coklat (4 poin), biru (5 poin), pink (6 poin) dan hitam(7 poin). Pemain atau sebuah tim memenangkan permainan snooker bila mencentak poin lebih banyak dari lawannya dengan cara memasukan bola warna merah dan bola berwarna lainnya dengan menggunakan cue ball. Pemainmenerimatambahan poinjika lawanmelakukanpelanggaran.
Gambar 2.3 Susunan Bola Snooker Sumber : Google Images
2.1.3 Peralatan Yang Dibutuhkan Dalam Permainan Bermain billiard, kita pasti butuh akan peralatan dan aksesories. Peralatan Billiard berupa : Stik Billiard atau Cue Billiard, Meja Billiard, Cue Bola Billiard, sedangkan aksesories bisa berupa sarung tangan dan lain-lain. Untuk berhasil sukses bermain billiard sangat diperlukan kecerdasan yang tersendiri dalam memandang peralatanperalatan itu. Ada 3 (tiga) macam peralatan yang merupakan peralatan utama antara lain:
1. Stik Billiard Para master stik mengatakan bahwa, stik billiard itu ibaratnya seorang pacar. Kita memang harus berusaha menemukan stik billiard yang betul-betul cocok baik itu dari segi ukuran berat, panjang stik, diameter genggaman, keseimbangan dan juga jenis
12
material stik yang dipakai. Stik pilihan kita belum tentu cocok buat pemain lainnya, salah memilih stik bisa berakibat kurang maksimalnya dalam bermain billiard.
a. Massa : Massa suatu stik billiard dihitungnya dengan menggunakan hitungan Oz, hitungannya ada yang 19, 20, dan 21 Oz, jadi kita tinggal menyesuaikan sesuai dengan kebutuhan kita. (1 Oz = 28.35 gram) b. Ukuran : ukuran stik billiard bervariasi dengan rata-rata panjangnya sekitar 58-60 inchi (147cm -152cm)
Gambar 2.4 Stik Billiard Ssumber: Google Images
2. Cue Ball Billiard Cue Ball Billiard berwarna putih polos biasa juga disebut sebagai bola gaco memiliki berbagai ragam jenis dan mempunyai berat berbeda. Pemahaman para pemain terhadap cue ball ini, semakin sering cue ball Billiard ini di mainkan maka cue ball Billiard akan semakin kotor, efeknya akan menjadi sulit dikendalikan jalannya cue ball. Cue ball ini bisa di lihat dalam 25 titik berlainan berdasarkan arah cue ball dan elevasi cue ball terhadap meja, dimana pukulan pada titik yang spesifik akan menghasilkan jalannya cue ball yang spesifik pula. Ke 25 titik itu di asosiasikan ke dalam arah jarum jam pendek dan panjang serta 1 (satu) titik lagi sebagai titiksentral
13
Gambar 2.5 Cue Ball Sumber: Google Images
3.
MejaBilliard Meja Billiard berfungsi sebagai medan permainan billiard yang memiliki
karakteristik spesifik dan sangat bergantung pada jenis material yang dipakai, teknik pemasangan, dan kelembaban udara dalam ruangann permainan.Di pinggiran meja billiard ada beberapa titik yang dinamakan Diamond. Kegunaan Diamond ini sebagai alat bantu jalannya bola berdasarkan sudut-sudut yang akan di hasilkan setelah menyentuh rail atau bantalan meja billiard. Dengan menghubungkan titk-titik tersebut, akan menghasilkan 32 bidang permainan dan pemahaman mantap terhadap titik ini akan memantapkan permainan billiard kita. Secara umum, katagori ukuran meja billiard memiliki bentuk persegi panjang dimana mempunyai ukuran yang panjangnya dua kali lipat dari ukuran lebar meja billiard. Ukuran meja billiard biasanya disebutkan dalam satuan kaki atau foot yang dimulai dari ukuran 7 kaki, 8 kaki dan 9 kaki. (1 kaki = 30.48 cm) Meja ukuran 9 kaki lazimnya di khususkan untuk permainan yang serius atau Pro, sedangkan meja billiard di tempat kediaman biasanya memakai meja billiard ukuran 7 kaki karena memiliki tempat yang ruanganya tidak begitu besar atau karena alasan efektifitas maupun kenyamanan Selain itu, banyak juga yang memakai meja billiard dengan ukuran 8 kaki bila mereka memiliki ruangan yang cukup besar. Jadi pemilihan ukuran meja berdasarkan situasi ruangan dan juga budget yang dimilikinya. Ukuran meja billiard memiliki panjang sesuai tipe ukuran meja dengan lebar setengah dari tipe
14
ukuran meja. Misalnya untuk meja dengan ukuran 9 kaki memiliki panjang sekitar 270 cm dan lebar 135 cm Meja billiard berkualitas paling bagus biasanya dengan ukuran 9 kaki yang mempunyai alas meja yang dibuat dari batu granit hitam yang berguna untuk mencegah adanya tonjolan yang tidak dikehendaki dan kemungkinan adanya perubahan bentuk disebabkan oleh kelembaban udara. (Sumber: Komunitas Himakom UGM)
Gambar 2.6 Meja Billiard Sumber: Google Images
270 cm
135 cm
Gambar 2.7 Tampak Atas Meja Billiard 9 Kaki (sumber: google images)
15
2.1.4
Furnitur
2.1.4.1 Definisi Furnitur Pada zaman dahulu furnitur berbentuk besar dan menggunakan bahan yang sangat kuat, dengan tujuan dipakai turun menurun di dalam rumah dan tidak dipindahpindah. Akibatnya furniture pada zaman dahulu bentuknya besar-besar dan berat. Seiring berjalannya waktu budaya orang menjadi lebih dinamis dan sering berpindahpindah tempat tinggal, manusia modern pun mulai mengutamakan kepraktisan seperti tinggal di apartemen atau rumah susun dan hal ini pula yang membuat berkembangnya desain dan fungsi furniture. Pada masa kini furniture dibuat dari bahan ringan, praktis, bisa dilipat dan banyak yang menggunakan knockdown atau do it yourself. Dahulu kursi dan meja menggunakan bahan yang kuat sehingga bisa digunakan sebagai tempat tumpuan atau menjadi tempat berdiri orang dewasa (misalnya jika ingin mengambil bola lampu yang berada di langit-langit rumah), sedangkan saat ini meja dan kursi kebanyakan sudah terbuat dari bahan yang lebih ringkih seperti kayu MDF atau particle board yang fungsinya hanya sebagai meja makan dengan kekuatan terbatas. Pergeseran pola penggunaan bahan pada furniture mengakibatkan munculnya dua jenis furniture yaitu Modern Furniture dan High End Classic Furniture. Dalam bahasa Ingrris, perabotan disebut furniture sedang kata mebel yang kita kenal sekarang berasal dari bahasa Belanda, meuble. Di Eropa continental, dikenal juga istilah meubles (Perancis), mobler (Jerman) dan (Denmark), mobile atau mobilian (Italia).Pengaruh Bahasa Inggris ke dalam kehidupan sehari-hari membuat kata furniture mulai dominan dipakai. Furnitur sendiri aslinya dari bahasa Perancis abad 16, fourniture, dari fournir yang artinya ‘to furnish’ atau melengkapi ruangan atau bangunan dengan mebel dan asesorisnya. Lensufiie, Tikno, (2008). Bisnis Furniture dan Handicraft Berkualitas Ekspor. Jakarta : Erlangga. Menurut beberapa pengertian, furniture atau mebel dapat di artikan:
16
Mebel adalah perabotan yang memiliki tempat untuk menyimpan sesuatu dengan posisi tetap atau memiliki tempat tertentu di dalam ruangan dari bahan tertentu yang berdiri sendiri. Jamaludin, (2007) Pengantar Desain Mebel, Kiblat. Furnitur sendiri menurut Concise Oxford Dicttionary diartikan sebagai: 1) the movable articles that are used to make a room or building suitable for living or working in, such as tables, chairs, or desk; 2) The small accessories or fittings that are required for a particular task or function. Jamaludin, (2007) Pengantar Desain Mebel, Kiblat. Mebel atau furnitur adalah perabot yg diperlukan, berguna, atau disukai, spt barang atau benda yg dapat dipindah-pindah, digunakan untuk melengkapi rumah, kantor, dan bangunan lainnya. (Kamus Besar Bahasa Indonesia) 2.1.5
Klasifikasi Furnitur Berdasarkan Material
Berdasarkan buku “Pengantar Studi Perancangan Fasilitas Duduk” Sriwarno Andar (1998), bahan baku untuk membuat furnitur terbagi dalam beberapa jenis yaitu : 1. Kayu Kayu merupakan salah satu hasil hutan dan sumber kekayaan alam. Kayu termasuk bahan mentah yang mudah diproses untuk dijadikan barang sesuai kebutuhan manusia dan kemajuan teknologi kerja kayu. Kayu yang berasal dari berbagai jenis pohon memiliki sifat yang berbeda-beda, bahkan kayu yang berasal dari satu pohon memiliki sifat yang berbeda jika dibandingkan antara bagian ujung dan bagian pangkalnya. Dalam hubungannya dengan pembuatan konstruksi kursi, tidak semua kayu dapat dipergunakan. Ada beberapa persyaratan teknis yang harus dipenuhi antara lain : a. Tidak terlalu berat dan tidak terlalu ringan.
17
b. Dimensinya stabil, tidak memiliki kembang susut yang besar. c. Dekoratif. Nuansa tampilan seratnya indah. d. Mudah dikerjakan secara manual maupun masinal (machinable). Tidak terlalu keras atau mudah patah.
1.
kayu mempunyai 4 unsur esensial bagi manusia antara lain :
a.
Selulosa, unsur ini merupakan komponen terbessar pada kayu, ,eliputi 70% berat kayu.
b.
Lignin, merupakan komponen pembentuk kayu uyang meliputi 18% - 28% dari berat kayu.komponen tersebut berfungsi sebagai pengikat satuan strukturil kayu dan memberikan sifat keteguhan kepada kayu.
c.
Bahan – bahan ekstrasi, komponen ini yang memberikan sifat pada kayu seperti: bau,warna,raasa, dan keawetan.selain itu, karna adanya bahan ekstrasi ini dapat di hasilkan yang lain, misalnya: tannin, sat warna, minyak, dan getah.
d.
Mineral pembentuk abu, komponen ini tertinggal setelah lignin dan selulosa habis. Banyak komponen ini 0.2% - 1% dari berat kayu.
2.
Bagian
–
bagian kayu a.
Kulit
luar,
lapisan yang berada paling luar dalam keadaan kering berfungsi sebagaipelindung bagian – bagian yang lebih dalam pada kayu. b.
Kulit
dalam,
lapisan yang berada di sebelah dalam kulit luar yang bersifatbasah
18
dan lunak, berfungsi mengangkut bahan makanandari daun ke bagian lain. c.
Cambium, lapisan yang beraa di sebelah kulit, jaringan ini kedaalam membentuk jaringan baru,sedangkan keluar membentuk sel – sel jangat (kulit).
d.
Kayu
gubal,
berfungsi sebagai pengangkut air dan bahan makanan ke bagian – bagian pohon lainya. e.
Kayu
teras,
berasal dari kayugubal, biasanya bagian – bagian sel yang sudah tua dan kosong ini terisi zat – zat yang berupa zat ekstrasi. f.
Galih/hati, bagian ini mempunyai umur paling tua karena galih (hati) ini ada dari sejak permulaan kayu tumbuh.
g.
Garis
teras,
jari – jari retakan yang timbul akibat penyusutan pada waktu pengeri gan yang tidak teratur.
3.
Keuntungan kayu a.
Murah
dan
mudah di kerjakan b.
Mempunyai kekuatan yang tinggi dan bobotnya rendah
c.
Mempunyai daya penahan tinggi terhadap pengaru listrik(bersifat isolasi), kimia.
d.
Bila
ada
kerusakan dapat dengan mudah di ganti dan bisa di peroleh dengan waktu yang singkat. e.
Pembebanan tekanan biassanya bersifat elastis.
19
f.
Bila
terawatt
dengan baik akan tahan lama.
4.
Kerugian kayu a.
Kurang hogen ketidaksamaan sebagai hasil alam
b.
Cacat
–cacat
pada kayu c.
Mudah terbakar
d.
Dapat memuai dan menyusut dengan perubahan – perubahan kelembaban
e.
Terjadi lendutan yang cukup besar.
2. Veneer Finir adalah lembaran kayu tipis dari 0,24 mm sampai 0,6 mm yang diperoleh dari penyayatan (pengupasan) dolok kayu jenis-jenis tertentu. Dengan ketebalan sama dan lebih kecil dari 6 mm. Ketebalan diatas batas ini digolongkan ke dalam jenis papan. Finir dapat juga dibuat menjadi papan lamina (laminated wood) dimana lembaran-lembaran finir direkat menjadi satu dengan arah serat yang sama. Finir juga digunakan dalam pembuatan papan balok (block board) dimana lapisan muka dan belakang adalah finir (lapisan luar) dan lapisan tengah potongan kayu memanjang disusun berdampingan. Selain untuk pembuatan kayu lapis, papan lamina dan papan balok, finir juga diproduksi untuk pembuatan kotak dan batang korek api, tusuk gigi, dan lain-lain.
Maksud dan tujuan pembuatan finir dan kayu lapis untuk mendapatkan papan yang berukuran lebar. Selain itu juga untuk : a. Menghemat penggunaan kayu
20
b. Memanfaatkan jenis-jenis kayu bernilai rendah c. Menambah
kekuatan
serta
meningkatkan
mutu
kayu
dengan
memperindah segi dekoratif kayu. Kayu yang dibuat finir adalah dari jenis-jenis kayu yang lunak, ringan, kelas kuat dan kelas awetnya sekitar II-IV dan bila dikupas tidak mudah pecah. Jenis kayu yang biasa dipergunakan adalah sebagai berikut : a. Meranti (Shorea spp.) b. Keruing (Dipterocarpus spp.) c. Kapur (Dryobalanops 20urnitur) d. Kempas (Koompasia spp.) e. Merawan (Hopea spp.) f. Mangir (Canophyllum spp.) g. Agathis (Damar) (Agathis spp.) Sedangkan untuk pembuatan finir indah (fancy veneer) digunakan jenis-jenis kayu yang berkualitas tinggi dengan nilai dekoratif yang indah dan menarik, misalnya : a. Jati (Tectona grandis) b. Sonokeling (Dalbergia laetifolia) c. Kayu hitam (Ebony) (Diospyrus spp.) d. Sonokembang (Pterocarpus indicus) e. Rengas (Gluta rengas) f. Kuku (Periopsis mooniana) Persyaratan kekuatan dan keawetan, untuk kayu lapis biasa umumnya belum dituntut persyaratan kekuatan. Tetapi untuk kayu lapis biasa umunya belum dituntut persyaratan kekuatan.
21
3. Besi Besi holo Besi holo adalah besi yang memiliki lubang pada bagian dalamnya atau bolong. Besi holo terdiri dari bentuk kotak dan pipa. Adapun jenis pipa kotak/hollow ada 2 macam yaitu pipa hollow hitam dan pipa hollow putih/galvanis. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangan masingmasing. 1. Holo Hitam
Kelebihan yang menonjol dari pipa hollow hitam adalah jenis pipa ini lebih lengket
terhadap
cat
(asalkan
tehnik
pengecatannya
benar)
Adapun
kekurangannya adalah tidak tahan terhadap kelembaban/air hujan dan mudah keropos apalagi pengecatannya yang asal-asalan .Meskipun bagian luarnya dicat dengan bagus biasannya akan mengalami kerusakan/korosi dari dalam pipa. Akan lebih tahan lama apabila bahan ini dipakai untuk interior.
2. Pipa hollow putih/galvanis adalah jenis pipa hitam yang dilapisi seng(zn) bagian luar dan dalam pipa yang fungsinya melindungi dari korosi air terhadap pipa, sehingga bahan ini bagus dipakai untuk eksterior. Namun di sisi lain pipa ini kurang lengket terhadap cat, karena terdiri dari dua unsur logam yang berbeda tingkat muai/susutnya yaitu besi dan seng, oleh karena itu berpengaruh terhadap daya lengket cat sehingga kadang-kadang catnya terlihat pecah dan mengelupas.Tetapi walaupun catnya mengelupas biasanya tidak mudah berkarat 1. Daftar spesifikasi dan jenis besi a. 1.Besi Hollow bar : 27x27 mm 16x36 mm
22
36x36 mm 17x37 mm 37x37 mm Tebal : 0.7 – 1.8 mm Panjang : 6.000 mm Bahan : Plat Hitam
b. Besi Pipa : Dia. 19 mm = ½ inc Dia. 25.4 mm = ¾ inc Dia. 30 mm = 1 3/6 inc Dia. 31.5 mm = 1 ¼ inc Dia. 33 mm = 1 5/16 inc Dia. 38 mm = 1 ½ inc Dia. 41 mm = 1 5/8 inc Dia. 45 mm = 1 ¾ inc Tebal : 0.7 – 1.8 mm Panjang : 6.000 mm Bahan : Plat Hitam
c. Besi CNP : 70x35x8 mm 90x35x8 mm 92x35x8 mm 98x38x8 mm 118x35x8 mm 123x48x8 mm Tebal : 0.7 – 1.8 mm Panjang : 6.000 mm Bahan : Plat Hitam
23
d. Besi Siku : 30x30x2.0 mm 35x35x2.5 mm 40x40x3.0 mm 45x45x3.5 mm 50x50x4.0 mm Panjang : 6.000 mm Bahan : Plat Hitam
e. Baja Ringan : Reng : 58x34x19x0.4 mm CNP : 75x34x7x0.7 mm Panjang : 6.000 mm Bahan : Zincalum, Galvalum, Galvanis http://besi-bajaringan.blogspot.com/
4. Rotan Tanaman rotan banyak terdapat dan tumbuh subur di hutan-hutan Indonesia seperti Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan sebagainya. Rotan tergolong tanaman Palm (Palmae) dari jenis Manao, Mandola, Suti, Umbulu atau Pulut yang merambat dan dapat tumbuh mencapai panjang 10m lebih. Yang sering dipergunakan adalah jenis mandola dan yang memiliki kualitas terbaik adalah Manao. Berdasarkan fungsinya rotan dibagi menjadi : a. Rotan Batang, Rotan Koor b. Vitrit c. Lasio
24
d. Wibing 5. Bambu Bambu (bambuseae) termasuk dalam keluarga rumput-rumputan, tepatnya jenis rumput raksasa (pereunial grass). Bambu memiliki batang-batang yang berbentuk pipa atau berongga dengan ruas-ruas seperti sekat. Hampir di seluruh Indonesia bambu bisa tumbuh subur dengan baik. Bambu mempunyai karakter yang unik, bentuknya silinder dengan lubang di tengah. Batangnya terbagi atas beberapa ruas. Konstruksi bambu jarang sekali memakai lem, sistem sambungan dibuat dengan cara dipaku, dipasak, dan diikat dengan rotan. Jenis bambu yang umum dipakai untuk furnitur antara lain : a. Bambu Apus b. Bambu Gombong c. Bambu Tutul d. Bambu Betung e. Bambu Kuning
6. Logam Beralihnya penggunaan bahan furnitur dengan logam didasari pemikiran tentang kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh kayu. Logam memiliki kemampuan yang lebih baik dibanding dengan kayu, seperti stabilitas bentuk yang baik, tingkat fleksibilitas dan kekerasan yang tinggi. Ada berbagai jenis logam yang dapat dipakai sebagai bahan utama atau penunjang produk furnitur, baik dalam bentuk batangan maupun lembaran. Dalam bentuk batangan dikenal dengan istilah square cube dan circle tube dan untuk lembaran tersedia dalam beberapa jenis ketebalan. 7. Plastik
1. Thermoplastics adalah jenis polimer plastik yang meleleh bila dipastikan. Pada kondisi panas, butiran bahan plastik (polypropilene) yang cair
25
disuntikkan kedalam kontainer untuk mengisi cetakan yang sudah didesain dengan bentuk terntentu (infection moulding process). Contoh produk furnitur hasil infection moulding adalah kursi taman, kursi makan, dan bangku tanpa sandaran(stool). Keuntungan pemakaina bahan plastik jenis thermoplastic ini adalah harga yang relatif murah dan sesuai diaplikasikan untuk produk-produk yang diproduksi masal. 2. Thermosetting adalah jenis plastik yang membeku (setting) pada saat bahan (misalnya resin) dicampur dengan material katalis. Plastik akan mengeras pada suhu yang cukup tinggi. Contoh bahan ini adalah FRP (fiberglass reinforced plastic), yang sering kita jumpai sebagai kursi tunggu du terminal atau stasiun. Jenis plastik ini mempunyai resistansi panas yang cukup baik dan tahan lama. PU (poly urethane) adalah contoh lain yang umum dipakai sebagai busa untuk bantalan duduk atau sandaran. Untuk bahan perekat kayu dipakai jenis PF (phenol formaldehyde, UF (urea formaldehyde), dan Epocxy.
8. Bahan Upholstery Upholstery merupakan bahan yang umum digunakan untuk membungkus bantalan duduk atau sandaran (cushion cover). Tujuannya selain melindungi permukaan duduk dan sandaran juga berfungsi memperindah penampilan kursi dengan menonjolkan corak dan karakter materialnya. Jenis ada bermacammacam antara lain : a. Wol b. Kanvas c. Kulit dan Sintetis
2.1.6
Klasifikasi Furnitur
Klasifikasi Furnitur Berdasarkan Sistem Konstruksi
26
Berdasarkan buku “Pengantar Studi Perancangan Fasilitas Duduk” Sriwarno Andar (1998), furnitur bisa dibedakan dalam sistem konstruksinya yaitu : 1. Built in Furniture Build in Furniture adalah suatu konstruksi furnitur yang memanfaatkan bangunan rumah atau gedung sebagai bidang penguat konstruksi. Konstruksi furniture menempel pada dinding yang khusus dibangun untuk penempatan furnitur. Sepintas akan mnampak bahwa furnitur tersebut rata dengan dinding dari langitlangit hingga lantai. Umumnya dipakai untuk pembuatan lemari atau rak. Keuntungan dari konstruksi ini adalah kemudahan perawatan dan kebersihan karena sedikit sekali adanya celah yang terbuka. Namun kelemahannya mudah terserang lapuk bila dinding bangunan terlampau lembab dan berjamur.
2. Knock Up Furniture Konstruksi furnitur ini menggunakan sistem sambungan konstruksi mati (fixed construction). Seluruh sambungan tergabung secara permanen oleh bahan lem, paku, atau bahkan tertanam dalam konstruksi bangunan. Contohnya kursi tamu, bangku belajar di sekolah, kursi panjang di ruang tunggu, dan street firniture. Dengan teknik ini pemakai tidak memiliki peluang membongkar kembali furnitur menjadi komponen-komponen lepas. 3. Knock Down Furniture Keuntungan sistem knockdown adalah dapat dilepas pasang untuk memudahkan penyimpanan dan pengemasan. Furnitur knockdown sangat efisien dalam penyimpanan atau pengiriman karena tidak memakan banyak tempat dan bisa memuat banyak dalam pengiriman. Untuk sistem konstruksinya dipusatkan pada kekuatan sekrup dan baut yang digunakan sebagai penyambung bagian-bagian furnitur tersebut. 4. Folding Furniture
27
Alternatif lain dalam penyelesaian problema ruang adalah dengan pendekatan sistem lipat. Konstruksi yang dilipat, selain ringkas juga dapat menghemat pemakaian ruang pada saat penyimpanan. Furnitur yang paling sering menggunakan sistem konstruksi ini adalah kursi. Dalam mendesain kursi lipat ada beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain : a. Prosedur operasional melipat dan membuka kursi. b. Keamanan dalam melipat dan
membuka kursi agar tidak terjadi resiko
terjepitnya tangan atau kaki pemakai. 5. Stacking chair Selain sistem lipat, konstruksi kursi dapat didesain dengan pendekatan susun. Dalam sistem susun, bagian kaki kursi yang berada di atas akan masuk ke bagian badan kursi yang berada dibawahnya. Desain konstruksi stacking menuntut perhitungan yang presisi pada saat dua atau lebih kursi disusun. Adapun kemungkinan penyusunannya adalah : a. Tumpukan mengarah keatas (vertical arrangement). b. Tumpukan mengarah miring (diagonal arrangement). c. Tumpukan mengarah ke sejajar permukaan lantai (horizontal arrangement). Hal-hal yang harus diperhatikan dalam sistem susun adalah : a. Kekuatan struktur kursi yang menghasilkan perhitungan berapa jumlah maksimum kursi yang dapat ditumpuk. b. Pemilihan material dan finishing yang tepat agar permukaan kursi yang ditumpuk tahan gores dan tidak terjadi cacat. 2.1.7 Konstruksi Furnitur Dalam membuat sebuah furniture diperlukan sebuah konstruksi yang kuat dan dalam pembuatan kosntruksi tersebut terdapat beberapa teknik menyambung kayu mulai dari yang mudah sampai dengan teknik yang sulit. Dalam membuiat sebuah sambungan furnitur kita juga harus memperhatikan beberapa aspek yaitu kekuatan, fungsi, serta keindahan atau kerapihan dari sambungan kayu yang hendak dibuat. Keda aspek
28
tersebut sangat diutamakna dalam membuat sebuah furniture karena memiliki fungsi untuk digunakan oleh manusia. Berikut ini beberapa contoh teknik – teknik konstruksi sambungan dalam furnitur berdasarkan buku “Konstruksi Kayu untuk Furniture & Bangunan”, yaitu: 2.1.8 Sistem dan Konstruksi Furnitur
1. Butt joints: adalah teknik menyambung kayu membentuk siku yang paling mudah dilakukan. Sambungan untuk mengikat sambungan ini diperlukan bantuan paku, sekrup, atau lem. Kekurangannya sambungan ini agak kasar penampilannya.
Gambar 2.8 Butt joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
2. Mitred Butt Joints:adalah jenis sambungan But Joints di mana ujung siku sambungan dipotong membentuk sudut 45 derajat, sehianngga ketika kedua papan dipadukan, kedua ujung siku akan bertemu dan membentuk sudut tepat 90 derajat. Di indonesia sistem ini dikenal dengan istilah “adu manis”. Kelebihan sistem ini dibanding dengan basic joinery(penyambungan kayu standar) lainnya adalah sambungan akan terlihat lebih rapi. Namun kelemahannya adalah cara ini lebih sulit, di mana sudut potong harus benar-benar tepat dan presisi, karena bila tidak, sambungan akan bergeser dan sudutnya tidak tepat 90 derajat.
29
Gambar 2.9 Mitred Butt Joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi 3. Lap joints :Sambungan ini sangat sederhana dan juga hanya menggunakan ketebalan papan untuk disambungkan.
Gambar 2.10 Lap joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
4. Half lap joints : Sambungan ini termasuk sambungan sutut, namun yang digunakan adalah baguan ketebalan papan. Cara membuat sambungan ini adalah dengan memotong ketebalan papan masing-masing menjadi setengahnya, kemudian papan menjadi satu. Setelah itu papan dapat dipaku atau dilem.
30
Gambar 2.11 Half lap joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
5. Rabbet Joints: adalah sistem sambungan dengan cara membuat alur sepanjang kayu atau papan yang hendak disambung secara perpasangan. Keduanya kemudian dipadukan menjadi satu sesuai alur yang telah dibuat. Jnis sambungan ini dapat dibuat dengan berbagai macam variasi.
Gambar 2.12 Rabbet joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi 6. Box Joints : merupakan cara menyambung sudut kayu dengan cara membuat gerigi pada ujung sambungan secara overlapingatau tumpang-tindih. Gerigi sambungan tersebut akan bertemu dan saling mengikat satu dengan yang lain. Keuntungan sambungan ini adalah hasilnya lebih kokoh dan kuat. Tapi cara pembuatannya lebih sulit dan memerlukan alat yang lengkap. Sistem Box Joints memerlukan pahat untuk memotong bagian dasar gerigi agar hasilnya lebih rapi.
31
Gambar 2.13 Box Joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
7. Dovetail Joints :merupakan sambungan sudut yang mirip dengan sistem Box Joints.Perbedaan antara Box Joints dengan Dove Tail terletak pada ujung gerigi. Pada sistem Box Jointx ujung dan pangkal gerigi memiliki sudut yang sama, yaitu 90 derajat. Sementara pada sistem dovetail, ujung gerigi dibuat agak melebar, mirip dengan ekor burung dara. Pada sistem Box Joints, sambungan dapat dilepas dengan cara menarik keduanya dari dua arah. Namun pada sistem Dovetail Joints, sambungan hanya dapat dilepas dari satu arah. Sistem Dovetail joints lebih kokoh daripada sistem box joints.
Gambar 2.14 Dovetail Joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
32
8. Through Dovetail adalah sambungan yang merupakan variasi dari Common Dovetail namun dibuat dengan banyak lidah. Sistem ini kuat, meski begitu sambungan akan terlihat pada kedua sisinya.
Gambar 2.15 Through Dovetail Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
9. Dovetail-Keyed Mitered adalah sistem sambungan Dovetail yang didasari dengan sistem Mitered. Ujung sambungan dibuat dengan sudut 45 derajat, dan bertemu dengan rapi, kemudian diperkuat dengan sistem Dovetail sebagai penguncinya.
Gambar 2.16 Dovetail-Keyed Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
10. Lapped Dovetail adalah sistem Dovetail yang satu bagian sisinya tidak dipotong
33
menembus ketebalan kayu, tapi hanya setengah atau tiga per empat bagian yang dipahat. Sehingga bila dilihat pada gambar dibawah ini, sisi kiri tidak nampak ada sambungan.
Gambar 2.17 Lapped Dovetail Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
11. Secret Lapped Dovetail adalah sistem sambung Dovetail namun sambungan tidak terlihat pada kedua sisinya. Apabila disambung, kedua sisinya akan terlihat seolah-olah seperti sambungan Butt Joints, namun sebenarnya pada bagian tengah terdapat gerigi untuk memperkuat sambungan.
Gambar 2.18 Secret Lapped Dovetail Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
12. Sliding Dove Joints adalah cara menyambung dua buah kayu dengan membuat alur pada papan pertama, sesuai motif lidah Dove Joints yang dibentuk pada ujung papan kedua. Sistem ini sangat kuat dan presisi, namun pembuatan alurnya
34
membutuhkan kecermatan yang tinggi.
Gambar 2.19 Sliding Dovetail Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
13. Finger Joints adalah sistem penyambungan kayu dengan membuat lidah-lidah pada ujun kayu, sehingga kedua ujung kayu dapat dipadukan menjadi satu. Kegunaan dar sistem Finger Joints untuk kayu ini adalah untuk membentuk papan yang lebar. Sistem ini membutuhkan ketepatan pembuatan yang tinggi, sehingga untuk membuat lidah-lidahnya menggunakan mesin.
Gambar 2.20 Finger Joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
14. Mortise & Tenon Joints adalah sistem penyambungan kayu dengan membuat lubang ( Mortise ) pada salah satu kayu yang hendak disambung, dan membuat lidahTenon untuk dimasukkan pada lobang Mortise tersebut. Sistem Mortise & Tenon ini juga dapat dibuat bervariasi tergantung model dankonstruksi model
35
barang yang akan dibuat.
Gambar 2.21 Mortise & Tenon Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
15. Spline Joints adalah sistem penyambungan kayu dengan membuat alur pada kedua buah kayu yang akan disambung, dan memberikan sepotong kayu kecil sebagai bahan penyambung ditengahnya. Alur kayu juga dapat digantikan dengan lubang seperti pada sistem Mortise & Tenon.
Gambar 2.22 Spline Joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur danbangunan. Jakarta: Esensi
16. Dowel adalah sistem sambungan kayu yang mirip dengan sistem Spline, yaitu kayu yang disambung dengan pasak ( Dowel ). Bedanya adalah kayu penyambungnya ( Dowel ) berbentuk bundar, dan cara penyambungannya adalah dengan membuat lubang pada kayu-kayu yang hendak disambung. Dowel biasalnya dibuat dengan alur atau gerigi, dengan tujuan agar menempel erat pada
36
kayu yang disambung, dan pembuatan alur tersebut dimaksudkan agar deposit lem kayu lebih banyak. Dowel juga dapat divariasi dengan bentuk bertingkat atau disebut dengan Stepped Dowel.
Gambar 2.23 Dowel Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
17. Pocket Joints merupakan sistem penyambungan sudut dengan cara memperkuat sambungan dengan menambahkan sekrup, setelah membuat lubang kecil dengan sudut kemiringan 30 sampai 45 derajat. Sistem ini tidak berbeda dengan Mortise & Tenon atau Dowel Joints, hanya pada sistem ini digunakan sekrup untuk memperkuatnya yang dipasang secara diagonal dari kayu ke kayu.
Gambar 2.24 Pocket Joints Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esensi
37
18. Tongue & Groove adalah sistem yang biasanya digunakan untuk menyambung lantai kayu, atau bidang-bidang kayu dengan tujuan untuk memperlebar bidang tersebut. Pada selembar kayu, dibuat Tongue ( lidah ) pada salah satu sisinya, dan Groove ( alur ) pada sisi yang lain. Tongue & Groove ini akan saling sambung menyambung, hingga mencapai lebar yang diinginkan
Gambar 2.25 Tonguw & Groove Sumber : Tikno, I. (2008) Mengenal konstruki kayu untuk furnitur dan bangunan. Jakarta: Esens
2.1.9 Definisi Aksesoris Interior Aksesoris adalah barang tambahan, alat ekstra, yang digemari banyak konsumen, barang yang berfungsi sebagai pelengkap dan pemanis, dan alat yang berfungsi sebagai pelengkap.Aksesoris interior adalah barang-barang yang berfungsi sebagai elemen pemanis/menambah nilai estetika di dalam suatu ruangan. 2.1.9.1 Klasifikasi Aksesoris a. Pigura: berfungsi untuk meletakan foto atau lukisan,yang dapat di gantng di dinding.agar foto atau lukisan terlihat lebih rapih dan menarik. b. Lampu gantung : Berfungsi sebagai penerang ruangan dan penambah estetika ruangan. Lampu gantung yang dibuat akan menggunakan material daur ulang untuk kembali ke konsep green design. c. Standing Lamp : Adalah lampu yang dapat berdiri sendiri dan dapat dipindahpindahkan dengan mudah.
38
d. Kotak tisu untuk sebagai wadah untuk menaruh tisu agar terlihat rapih dalam penggunaanya dan juga di gunakan sebagai aksesoris interior. e. Asbak di fungsikan sebagai wadah untuk meanaruh debu rokok dan putntung rokok.
2.1.10 Definisi Antropometri dan Ergonomi Furnitur Ergonomi adalah sebuah studi tentang aspek-aspek manusia dalam lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, rekayasa, manajemen, dan desain. Istilah “ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ergon ‘kerja’ dan nomos ‘hukum alam’ (Bridger,1995). Menurut Grandjean (1980), inti ergonomi adalah kesesuaian antara karakter pekerjaan dengan karakter manusia (fitting the task to the man) permasalahan aktivitas manusia, di Amerika Serikat, ergonomi bisa pula disebut dengan istilah Human Factors. Antropometri menurut Bridger (1995) adalah ukuran tubuh manusia. Antropometri berasal dari bahasa Yunani yaitu anthropos ‘manusia’ dan metron ‘mengukur’. Antropometri merupakan kumpulan informasi dimensi tubuh manusia yang diperlukan untuk mendesain sistem kerja agar didapat suatu kondisi yang nyaman dan aman. ( Sriwarno, Andar Bagus (2011) Pengantar Studi Perancangan Fasilitas Duduk.) Antropometri merupakan bidang ilmu yang berhubungan dengan dimensi tubuh manusia. Pengukuran antropometri pada dimensi tubuh manusia merupakan salah satu bagian dalam mewujudkan kondisi yang ergonomis. Data dimensi manusia ini sangat berguna dalam desain produk dengan tujuan mencari keserasian produk dengan manusia yang memakainya. (Santoso, Gempur (2013) Ergonomi terapan.) Adapun ukuran ergonomi dan antropometri yang di ambil dari buku Dimensi Manusia & Dimensi Ruang sebagai berikut:
39
Gambar 2.26 Tampak Samping Kursi Santai Sumber: Human Dimension & Interior Space
Gambar 2.27 Ukuran Kursi Santai Sumber: Human Dimension & Interior Space
40
Gambar 2.28 Tampak Samping & Atas Kursi Umum Sumber: Human Dimension & Interior Space
2.2.10.1
Data Antropometri dan Ergonomi Antropometri adalah informasi yang berkaitan tentang ukuran tubuh manusia dan bentuk. Sedangkan ergonomi menjelaskan informasi tentang manusia dalam situasi "bekerja”. Sedangkan ergonomi adalah jarak dan sirkulasi yang dibuat atas dasar bentuk dan ukuran tubuh manusia. a. Kursi
41
Gambar 2.29 Ergonomi Kursi Sumber : Human Dimension & Interior Space
b. Kursi bar
42
Gambar 2.30 Ergonomi Kursi Bar Sumber : Human Dimension & Interior Space
43
Gambar 2.31 Billiard And Pool Table Requirements Sumber : Human Dimension & Interior Space IN A B C D
60 – 72 30 30 – 42 33 – 34
Standard Ukuran Meja Billiard Adalah: Tinggi Meja : 83.8 – 86.4 cm Sirkulasi Aktifitas Pemain : 76.2 – 106.7 cm Sirkulasi Untuk Berjalan : 76.2 cm Total Jarak Sirkulasi : 152 – 182.9 cm
CM 152.4– 182.9 76.2 76.2 – 106.7 83.8 – 85.4
44
2.2
Tinjauan Khusus Star Billiard Cafe
Gambar 2.32 Star Billiard Café Sumber: Dokumen Pribadi Star billiard café adalah sebuah tempat cabang olahraga billiard yang berada di daerah tanggerang yang di dirikan pada tanggal desember 2007.yang di dirikan oleh seorang pengusaha asal Indonesia.awalnya berdirinya star billiard café didirikan dengan melihatnya sebuah peluang dari lokasi yang tidak mendukung tempat olahraga billiard di kawasan tanggerang.Angku Wijaya memulai usahanya dengan menyewa sebuah area di sebuah plaza di daeerah tanggerang yang bernama Central Business District (CBD).star billiard café di dirikan dengan susunan organisasi di dalamnya,berikut adalah struktur organisasi tersebut:
45
Ketua : Angku Wijaya Wasit: Lia
Sekertaris : Deden Bar: Angga
Fitri Arief
Dewi
Jeje runtu
Rizki
Yulsiana
Dana
Kasir: Diandra Rifki
Bendahara: Harli Security: Ahmad Rifki Aji
Maya Nia maulida Danira Shinta
Star billiard menjadi sebuah tempat cabang olahraga bagi masyarakat tanggerang itu sendiri dan juga atlet – atlet baik dari tanggerang itu sendiri maupun dari daerah lain.fasilitas yang terdapat di star billiard tidak jauh berbeda dengan tempat cabang olah raga lainya, yang mementingkan aktifitas para pengunjung yang dapat di katagorikan dengan seorang atlet (pria/wanita), player, keluarga, dan juga para tamu yang sekedar berbincang – bincang. Star billiard di dukung dengan sebuah café yang di peruntukan untuk menunjang aktfitas semua pengunjung, café sangatmenunjang aktifitas para pemain karna dalam permainan billiard dapat di lakukan selama berjam – jam. Waktu yang biassa di habisakan para atlet dalam berolahraga dapat menghabiskan waktu 4-5 jam lamanya. 2.3
Data Proyek
2.3.1
Hasil Observasi
Star billiard adalah pool billiard café yang memiliki gaya industrial dengan interior yang memanfaatkan kondisi bangunan yang memiliki aksen pilar - pilar beton pada dinding, begitu juga dengan beberapa pilar pada bagian atap yang di biarkan di expose tanpa di tutup rapih. Star billiard café pada saat ini sedang dalam proses perancangan desain karna sejak berdirinya star billiard café hanya melakukan renovasi sebanyak 5 kali, dan saat ini
46
sedang dalam proses renovasi secara bertahap dengan beberapa penggantian material pada interiornya. Dalam waktu yang cukup lama star billiard café telah mengalami perubahan desain begitupun dengan furniture yang ada. Hal terebut terjadi karna interior dan furniture yang sudah tidak dapat memenuhi aktifitas di dalamnya, beberapa furnitur sudah tidak layak lagi digunakan begitupun area sudah tidak berfungsi dengan baik, karna mengalami kerusakan pada furnitur yang mendukung pada suatu area tersebut. Star billiar di desain dengan memfokuskan kebutuhan aktifitas dalam kegiatan para pengunjungnya dengan memberikan kesan gentlemen dengan pengguaan warna – warna gelap (hitam). Tidak hanya pada bagian interior warna – warna gelap di pilih pada semua furnitur yang di gunakan. Star billiard sangat mendukung aktifitas para pengunjung seperti keluarga maupun pengunjung yang sekedar berbincang – bincang, karna telah di lengkapi dengan bar dan area untuk kegiatan makan – minum, berbincang – bincang maupun menyaksikan siaran televise dan video. Star billiar di dukung dengan 15 table pool,yang terdiri dari 11 tabel pool standar dan 4 table pool bagian depan yang berkelas VIP yang di peruntukan pertandingan antara atlet dan juga dapat di gunakan oleh pengunjung lainya dengan harga yang berbeda. Tidak hanya dengan kualitas table pool yang proposional tapi table pool vip di fasilitasi dengan sofa 6 seter dan coffee table, untuk stick para pemain table pool VIP memiliki stick masing – masing. Untuk 11 table pool di fasilitasi dengan bench 3 seter dan 1 endtable, untuk stick para pemain dapat menggunakan stick yang di sediakan. Para pemain juga dapat menyimpan barang pribadinya dalam sebuah loker yang di sediakan yang biasa di gunakan untuk menyimpan stick dan perlatan khusus untuk permainan billiard.
47
Gambar 2.33 Lokasi Star Billiard Café Sumber: Google maps
At CBD Familly Mall Ciledug,5th floor,all day: (open) 10.00 AM until 02.00AM (closed) CP:087771237029 Ciledug Tanggerang
48
Gambar 2.34 Star Billiard Café Tanggal 19/3/2013 Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 2.35 Star Billiard Café Tanggal 5/3/2014 Sumber: Dokumen Pribadi
49
Gambar 2.36 Area Bar Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 2.37 VIP Table Pool Sumber: Dokumen Pribadi
50
Gambar 2.38 fasilitas yang ada di area table pool VIP Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 2.39 fasilitas yang ada di table pool standar Sumber: Dokumen Pribadi
51
Gambar 2.40 Area Lounge Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 2.41 Area VIP Sumber: Dokumen Pribadi
52
Gambar 2.42 Bench & Coffee Table Sumber: Dokumen Pribadi
Gambar 2.43 Hexos Fan & Kipas Sumber: Dokumen Pribadi
53
2.3.2
Hasil Observasi ( studi banding dengan billiard café lain, )
1.
Afterhour Afterhour adalah bar kolam renang bertema terkenal dibuka di Jakarta pada tahun 2001.Serupa dalam konsep dengan Score atau La Forca, Anda memiliki tabel kualitas dan cukup banyak acara-acara khusus yang membuatnya menjadi tempat populer untuk bermain kolam renang sebanyak untuk bergaul dengan teman-teman. Anda memiliki DJ setiap malam jadi jika Anda tidak digunakan untuk itu, berhati-hatilah
karena
dapat
cukup
keras
dan
mengganggu
saat
bermain.Afterhour lebih mahal daripada tempat kolam renang rata-rata di Jakarta, terutama minuman di bar.
Gambar 2.44 Afterhour Pool Billiard Afterhour Sarinah(NearJalanJaksa) Gedung Sarinah Lt.2 Jl.MH ThamrinNo.11-JakartaPusat Telp.021-39832047 Fax.021-39832048
[email protected] Website (not updated regularly): Afterhour Playing Pool & Billiard Jakarta
54
Gambar 2.45 Area Pool Billiard Sumber: http://masmurpratama.wordpress.com/
Gambar 2.46 Area Bar Sumber: http://masmurpratama.wordpress.com/
55
Gambar 2.47 Action Bartender Sumber: http://masmurpratama.wordpress.com/
Gambar 2.48 DJ Room Sumber: http://masmurpratama.wordpress.com/
56
Gambar 2.49 Action Bartender Sumber: http://masmurpratama.wordpress.com/
Gambar: 2.50 Game On Bar Sumber http://masmurpratama.wordpress.com/
57
2. Q Billiard Q Billiard adalah Billiard / Pool / cafe / bar , yang pertama kali dibuka di eX , Plaza Indonesia. Itu pasti salah satu yang terbaik , jika bukan yang terbaik ' rumah biliar ' dapat Anda temukan di kota Jakarta pada tahun 2008 , Q Billiard telah membuka cabang itu di Senayan City , menampilkan lounge yang nyaman dengan 16 BRUNSWICK tabel & 1 meja Snooker , olahraga bar , kamar VIP , dan DJ stage Q Billiard terbuka untuk umum , untuk orang-orang muda , remaja , dewasa , keluarga , pria dan wanita , untuk menikmati setiap detik setiap ternilai hidup mereka kenyamanan dan waktu bahagia dalam Salah satu keunggulan utama dari Q Billiard adalah nama dari BRUNSWICK , ya itu adalah tabel resmi dan peralatan biliar hanya Q Billiard di Indonesia.,dan untuk pecinta musik , kami memberikan klub ua atmosfear dengan hip hop / R & B musik oleh DJ kami.
QBilliard Senayan City - Crystal Lagoon Area B2 Floor Jl. Asia Africa 19 (Senci) Phone number: +62-21 7278 1608 Fax: +62-21 7278 1602
http://www.qbilliard.com http://twitter.com/Qbilliard http://www.facebook.com/QBilliard http://www.facebook.com/group.php?gid=69...
58
Gambar 2.51 Q Billiard Senayan City Sumber http://www.facebook.com/QBilliard
Gambar 2.52 Pool Billiard Q Billiard Sumber http://www.facebook.com/QBilliard
59
Gambar 2.53 Q Billiard Senayan City Snooker Table Sumber http://www.facebook.com/QBilliard
Gambar 2.54 Q Billiard Senayan City Snooker Table Sumber http://www.facebook.com/QBilliard
60
2.3.3 Analisa Lokasi Dan Lingkungan Star Billiard Café berada di lantai 5 CBD ciledug, Star Billiard Café Star billiar di desain dengan memfokuskan kebutuhan aktifitas dalam kegiatan para pengunjungnya dengan memberikan kesan gentlemen dengan pengguaan warna – warna gelap (hitam). Tidak hanya pada bagian interior warna – warna gelap di pilih pada semua furnitur yang di gunakan. Star billiard sangat mendukung aktifitas para pengunjung seperti keluarga maupun pengunjung yang sekedar berbincang – bincang, karna telah di lengkapi dengan bar dan area untuk kegiatan makan – minum, berbincang – bincang maupun menyaksikan siaran televise dan video.
Gambar 2.55 Lokasi Cbd Ciledug Tampak Sebelah Utara Sumber : Dokumentasi Pribadi
61
Gambar 2.56 Tampak Sebelah Barat Sumber: Dokumentasi Pribadi
Gambar 2.57 Tampak Sebelah Timur Sumber: Dokumentasi Pribadi
62
Star Billiar Ciledug yang terletak dipusat strategis dan beberapa sebagai perbelanjaan maupun pasar tradisional seperti: a. Plaza Borobudur ciledug b. Ramayana ciledug c. Pasar tradisional ciledug d. Rumah Sakit Sari Asih e. Rumah Sakit Medika Lestari f. Pusat Makanan dan jajanan g. ATM 2.3.4 Analisa Loyout dan Area Star billiard adalah pool billiard café yang memiliki gaya industrial dengan interior yang memanfaatkan kondisi bangunan yang memiliki aksen pilar - pilar beton pada dinding, begitu juga dengan beberapa pilar pada bagian atap yang di biarkan di expose tanpa di tutup rapih. Star billiar di desain dengan memfokuskan kebutuhan aktifitas dalam kegiatan para pengunjungnya dengan memberikan kesan gentlemen dengan pengguaan warna – warna gelap (hitam). Tidak hanya pada bagian interior warna – warna gelap di pilih pada semua furnitur yang di gunakan.
63
Gambar 2.58 Star Billiard Café Pool Sumber: Dokumentasi Pribadi a.
Di area bagian depan terdapat kasir yang bersebelahan dengan bar.
Gambar 2.59 Lounge Star Billiard Cafe
64
Sumber; Dokumentasi Pribadi b. Di area depan bar terdapat sofa dan coffe table yang di peruntukan untuk para pemain billiard.
Gambar 2.60 Area Duduk Sumber: Dokumentasi Pribad 2.3.4.1 Analisa Layout Berdasarkan data yang di dapat Star Billiard Café memiliki tempat yang berada di dalam plaza. Aktifitas pada star billiard café sangat padat mulai dari jam 10.00 sampai 02.00 setiap harinya,dan pada saat weekend closing dapat di lakukan jam 04.00. Jam oprasional star billiard yang sangat padat secara tidak langsung merubah jam oprasional yang ada di dalam plaza seperti security dan parkir. 9square pool and resto adalah pool billiard dan restoran yang berada di Jl. Anggrek Cakra No. 7, Kebon Jeruk, 11530 jakarta barat. 9quare adalah pool billiard yang memiliki gedung sendiri dengan parkir yang sesuai dengan jam oprasional. 9square memiliki 4 yaitu:
65
a.
ground
floor
untuk parkir dan pool billiard b.
lantai 1 untuk restaurant dan game online
c.
lantai 2 untuk restaurant
d.
.lantai 3 untuk pool billiard.
Untuk area pool billiard terdapat bar and counter juice yang mendukung aktifitas pada area pool. Pool billiar di desain dengan ruangan open space yang memiliki sirkulasi sangan baik pada pool. Aktifitas yang terjadi pada area pool billiard tidak hanya melakukan permainan billiard taapi juga melakukan aktifitass makan dan minum.untuk mendukung aktifitas pada pool sang arsitek membuat area makan minum dan menyediakan pool table, stool bar, coffe table dan kursi untuk mendukung aktifitas para pemain billiard.
Gambar 2.61 Lokasi 9Squre Sumber: Google maps
66
Gambar 2.62 layout Ground Floor 9Square Jakarta Barat Sumber: Permata Desain
Gambar 2.63 layout third floor pool billiard Sumber: Permata Desain
67
2.3.5 Data Penggunaan 2.3.5.1 Data Aktifitas Pengunjung Pool Billiard Penggunaan furnitur pada pool billiard adalah para pengunjung yang akan bermain billiard. Para pengunjung yang akan bermain biasanya menunggu pool table yang kosong selain itu pengunjung melakukan aktifitas seperti makan – minum, berbincang – bincang. a.
Bermain billiard
b.
Berbincang – bincang
c.
Makan
dan
minum d.
Pertanddingan antara atlet
Penggunaan furnitur pada area pool adalah para pengunjung baik dari pemain billiard sampai pengunjung bar yang hanya sekedar melihat pertandingan billiard.dalam keseharian furnitur ini di gunakan sesuai jam oprasional star billiard itu sendiri. Lama waktu yang di gunakan pada setiap furniture di sesuaikan dengan para pemain dalam bermain billiard kurang lebih memakan waktu 30 menit sampai 2 jam. Sofa pada area vip dapat memenuhi kapasitas dengan 6 orang,dan sofa pada area pool table dapat memenuhi kapasitas sebanyak 3 orang begitu juga dengan bench yang memenuhi kapasitass duduk sebanyak 3 orang. Banyaknya pengunjung yang datang membuat aktivitas di pool billiard lumayan ramai. Berikut ini adalah data hasil survey kegiatan yang dilakukan oleh pengunjung saat sedang di Star Billiard yaitu:
68
a.
Melakukan permainan billiard
Gambar 2.64 Area Pool Table Sumber: Dokumentasi Pribadi
b.
Melakukan pertandingan
69
Gambar 2.65 Pertandingan Billiard Sumber;Dokumentasi Pribadi c.
Aktifitas makan dan minum
Gambar 2.66 Area Table Sumber: Dokumentasi Pribadi
70
Setelah melakukan survey lapangan dan wawancara secara langsung kepada salah satu karyawan dan star billiard dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu : a. Star Billiard lebih banyak digunakan untuk menginap oleh para pengunjung yang berlatih billiard dan bermain billiard. b. Penunjung yang datang adalah 60% remaja dan 40% orang tua. c. Rata-rata usia pengunjung yang datang adalah 20 tahun keatas. d. Pengunjung yang datang rata – rata adalah kalangan menengah keatas. e. Rata-rata pengunjung bermain billiard selama 1 – 4jam . f. Star Billiard lebih ramai di kunjungi pada weekend di bandingkan hari biasa. g. Area table selalu di gunakan untuk memperhatikan permainan dan kegiatan makan,minum maupun berbincang - bincang.
. 2.3.6 Analisa Warna Star Billiard Café
a. Analisa Warna Interior
Olah
raga billiard merupakan olah raga yang memiliki konsentrasi dalam
permainanya, dan lebih banyak di permainkan oleh laki – laki. Star Billird memiliki gaya industrial yang memiliki filosofi gentlement karna kebanyakan yang melakukan permainan ini adalah laki – laki. Star Billiard memiliki warna dominan adalah hitam,warna – warna ini dipilih Star Billiard untuk menyesuaikan dengan gaya industrial pada interiornya. Perancangan interior dengan mengekspos pilar – pilar beton pada konstruksi dana ceiling dilakukan agar mendapatkan aksen dari saya dan filosofi pada interior.
b.
Analisa Warna Furnitur
71
Furnitur pada Star Billiard banyak mengaplikasikan warna warna yang menyesuaikan dengan konsep Star Billiard yaitu htam pada setisp furnitur yang di gunakan.
2.3.7 Analisa Furnitur Furnitrur yang terdapat Star Billiard memiliki peran yang cukup penting,selain memberi kenyamanan, furnitur pada pool billiard café ini juga memberikan aksen dalam menyatuak dengan konsep dari Star Billiard. Pemilihan warna dan material cukup menentukan pada area pool billiar café tetepi, furniture yang di gunakan banyak yang tidak memiliki ke satuan antara furnitur yang satu dengan yang lainya.
Dari hasil survey secara langsung berikut beberapa furnitur yang terdapat dalam are pool billiard café yaitu:
c.
Side Table & Bench Furniture pada gambar menunjukan bahwa antara furnitur yang satu dengan yang lainya tidak memiliki kesatuan, baik dari segi bentu, material maupun warna. Furnitur yang di gunakan di dapar dari pasar furnitur yang sengaja di beli untuk menunjang aktifitas pada pool billiard.
72
Gambar 2.67 Side Table & Bench Sumber: Dokumentasi Pribadi d.
Coffee Table Coffe table ini digunakan untuk para pengunjung yang datang untuk meletakan benda yang di bawa seperti rokok, hand phone, kunci kendaraan dan lain – lain. Coffee table ini terbuat dari kayu limbah atau kayu peti balok yang di cat warna hitam.
Gambar 2.68 Coffee Table Sumber: Dokumentasi Pribadi
73
e.
Bar Bar di gunakan untuk para tau melakukan makan dan minum tetapi pada gambar dapat dilihat area bar tidak berfungsi secara optimal karna, kerusakan pada furniturnya. Kerusakan pada furnitur memberikan perubahan pada are pool billiar baik secara fassilitas maupun aktifitas.
Gambar 2.69 Bar Sumber: Dokumentasi Pribadi f.
Area Sofa VIP Area sofa VIP ini di gunakan untuk sarana duduk para pangunjung dengan kapasitas duduk 6 orang. Sofa di gunakan untuk memenuhi kapasitas duduk yang lebih karna pool are VIP sering di lakukan turnamen. a.
Ukuran sofa p x l x t = 350 x 80 x 43
b.
Ukuran coffee table p x l x t = 60 x 45 x 45
74
Gambar 2.70 Sofa & Coffee Table Sumber : Dokumen Pribadi g.
Area
Sofa
Pool Table Area sofa pool table ini di gunakan untuk memenuhi sarana duduk pada area pool billiard dengan kapasitas duduk sebanyak 3 orang. Di samping sofa juga terdapat side table yang di peruntukan meletakan tisu dan bedak untuk para pemain billiard. a.
Ukuran sofa p x l x t = 250 x 80 x 43
b.
Side table p x l x t = d50 x 45
75
Gambar 2.71 Sofa & Side Table Sumber : Dokumentasi Pribadi 2.3.8
Masalah Pada Lokasi
Setelah melakukan survey, terdapat beberapa masalah pada area duduk Star Biliiard. Beberapa masalah tersebut, yaitu: a. Furnitur tidak selaras antara furniture yang satu dengan yang lainya. b. Furnitur yang di gunakan di dapat dari pasaran sehingga tidak selaras baik dari segi konsep, warna maupun material. c. Furnitur banyak memiliki kerusakan karna jangka pemakaian yang cukup lama. 2.3.9
Furnitur Yang Diharapkan
Diharapkan dalam perancangan furnitur dan aksesoris interior untuk Star Billiard dapat menghasilkan furnitur yang dapat menyesuaikan dengan konsep dari Star Billiard sehingga tetap menjaga konsep keseluruhan dari Star Billiard Cafe. Diharapakan dari perancangan furnitur dan aksesoris interior untuk Star Billiard Café ini dapat menghasilkan furnitur dan aksesoris interior yang dapat digunakan untuk jangka waktu yang lama.
76
Diharapkan dari perancangan furnitur dan aksesoris interior Star Billiard Cafe dapat menghasilkan furnitur dan aksesoris interior yang menambah kesan kepada pengunjung yang datangtentang Star Billiard Cafe.