This is a paragraph.
Menampilkan sebuah paragraf Dapat disimpulkan bahwa HTML merupakan suatu dokumen yang
berisi tag-tag dengan mendeskripsikan Elemen-Elemen agar dapat menjadi sebuah halaman web.
27 2.2.7. Cascading Style Sheet (CSS) CSS seperti yang dinyatakan Satzinger, Jackson, dan Burd (2012) merupakan standar penulisan pada halaman Web yang memungkinkan desainer Web untuk menentukan bagian-bagian dari halaman yang akan terlihat sama dan lebih bervariasi. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012). Di sisi lain, Robbins (2007) mendefinisikan CSS adalah suatu standar dari W3C untuk menampilkan penyajian dari suatu dokumen yang tertulis di dalam dokumen HTML, XHTML, bahkan beberapa file XML. body {
background-color: #d0e4fe; } h1 {
color: orange; text-align: center; } p{
font-family: "Times New Roman"; font-size: 20px; } Gambar 2.14 Contoh sintaks CSS Tabel 2.3 Body
Contoh sintaks dasar CSS Dengan atribut background-color memiliki value #d0e4fe.
Value tersebut menunjukkan kode warna dalam format Hex. h1
Atribut color memiliki value orange dan text-align memiliki value center. Value orange menunjukkan warna heading/judul. Value center menunjukkan posisi heading/judul.
P
Atribut font-family memiliki value Times New Roman dan font-size memiliki value 20px. Value font-family menunjukkan tipe font dalam paragraf.
28 Value font-size menunjukkan posisi ukuran huruf dalam paragraf.
Dengan kata lain, CSS merupakan suatu standar yang digunakan untuk membuat perancangan suatu halaman web menjadi lebih rapi serta dapat memenuhi kaidah 8 Aturan Emas (8 Golden Rules) dalam Interaksi Manusia Komputer (IMK).
2.2.8. JavaScript (JS) JavaScript merupakan bahasa pemrograman yang memungkinkan kita melengkapi dokumen HTML dengan animasi, antar-aktifitas, dan efek visual yang dinamis. (McFarland, 2014). JavaScript adalah suatu standar tetap untuk pengolahan pada peramban (browser) yang dapat berjalan seperti pada aplikasi desktop. (Satzinger, Jackson, & Burd, 2012). JavasScript adalah bahasa skrip biasa yang diletakkan bersama kode HTML untuk menentukkan suatu aksi (Kadir, 2013). Pengertian
umum
mengenai
JavaScript
yakni
suatu
bahasa
pemrograman yang dapat mendukung dokumen HTML untuk mengolah informasi yang diberikan pengguna agar mendapatkan respon tertentu.
2.2.9. PHP HyperText PreProcessor (PHP) PHP, adalah singkatan dari PHP HyperText Preprocessor, merupakan bahasa program yang populer dan kuat yang digunakan untuk pemrograman server-side. Ketika PHP digunakan untuk halaman web, php selalu perlu mengambil data untuk ditampilkan pada halaman web tersebut (Suehring & Valade, 2013). PHP adalah bahasa script server, yang dapat tertanam dalam HTML atau digunakan sebagai biner yang berdiri sendiri (meskipun yang pertama digunakan jauh lebih umum). (Converse, Tim; Park, Joyce; Morgan, Clark;, 2004)
29 Jadi kesimpulan dari beberapa definisi tentang PHP adalah suatu bahasa pemrograman sisi server yang disisipkan pada bahasa HTML untuk menampilkan halaman web yang hanya dapat dibaca oleh server untuk pengaksesan database.
2.2.10. MySQL MySQL adalah sistem basis data yang populer dan gratis yang dapat menyimpan informasi dan kemudian mengintegrasikan dengan PHP untuk membuat aplikasi web yang berfungsi penuh (Suehring & Valade, 2013). MySQL (dibaca My Ess Q El) adalah SQL Sistem Manajemen Basis Data Relasional (RDBMS) yang bebas digunakan (open source) untuk berbagai keperluan (Converse, Tim; Park, Joyce; Morgan, Clark;, 2004). Jadi kesimpulan dari beberapa definisi tentang MySQL adalah suatu software manajemen basis data yang berbasis open source dan juga dapat menangani basis data pada server client.
2.2.11. Basis Data Rainer dan Cegielski (2011) mendefinisikan basis data sebagai sebuah kumpulan berkas yang berkaitan secara logikal yang menyimpan data dan hubungan antar data tersebut. Baltzan (2014) berpendapat bahwa basis data bertugas menjaga informasi terkait berbagai macam jenis objek (inventori), kejadian (transaksi), orang (karyawan), dan tempat (gudang). Mengacu pada pendapat Dennis (2012), bahwa Basis Data merupakan pengelompokkan informasi yang terkait satu dengan informasi lainnya dalam beberapa cara (misalnya, melalui beberapa field). Pendapat lain ditulis Connolly dan Begg (2014) yang menyatakan basis data merupakan kumpulan data yang dibagikan terkait dengan logikal beserta deskripsinya, dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dalam suatu perusahaan. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa basis data merupakan sebuah tempat untuk menyimpan sebuah informasi yang diatur secara logikal untuk memenuhi kebutuhan suatu organisasi.
30
2.2.12. Sistem Manajemen Basis Data Sistem managemen basis data adalah program perangkat lunak (atau kumpulan dari program) yang menyediakan akses ke dalam suatu basis data (Rainer & Cegielski, 2011). Sistem managemen basis data berfungsi untuk membuat, membaca, memperbaharui, dan menghapus data di dalam basis data sekaligus mengontrol akses dan keamanan dari basis data tersebut. (Baltzan, 2014). Sistem managemen basis data merupakan sebuah perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, merawat, dan mengatur akses ke dalam basis data (Connolly & Begg, 2014). Dennis (2012), berpendapat bahwa sebuah sistem manajemen basis data adalah perangkat lunak yang menciptakan dan memanipulasi database tersebut. Pengertian sistem manajemen basis data dapat diartikan sebagai sebuah piranti lunak untuk mengakses sebuah basis data dan kita dapat mengatur, membuat, atau mengubah basis data tersebut.
Menurut Connolly dan Begg (2014), fungsi dari sistem managemen basis data antara lain: •
Data storage, retrieval, and update Sebuah DBMS harus memberi pengguna dengan kemampuannya untuk menyimpan, menerima, dan mengubah data di dalam suatu basis data
•
A user accessible catalog Sebuah DBMS harus memberikan katalog di mana deskripsi dari item data disimpan dan di mana hal tersebut dapat diakses oleh pengguna
•
Transaction Support Sebuah DBMS harus mampu menyediakan mekanisme yang akan meyakinkan apakah semua update terhubung dengan transaksi yang diberikan yang telah dibuat atau tidak ada yang dibuat
•
Concurrency control services
31 Sebuah DBMS harus menyediakan mekanisme untuk memastikan bahwa basis data telah terupdate dengan benar ketika banyak pengguna memperbaharui basis data secara bersamaan. •
Recovery services Sebuah DBMS harus mampu menyediakan mekanisme terkait pemulihan basis data pada sebuah kejadian di mana basis data rusak
•
Authorization services Sebuah DBMS harus mampu menyediakan mekanisme untuk memastikan hanya pengguna yang telah memiliki izin yang dapat mengakses basis data
•
Support for data communication Sebuah DBMS harus mampu mengintegrasikan dengan perangkat lunak komunikasi
•
Integrity Services Sebuah DBMS harus mampu menyediakan arti untuk memastikan baik data di dalam basis data dan perubahan data tersebut harus mengikuti aturan tertentu
•
Services to promote data independence Sebuah DBMS harus termasuk fasilitas untuk mendukung independen sebuah program dari struktur aktual di dalam basis data
•
Utility services Sebuah DBMS harus menyediakan kumpulan layanan utilitas
32 2.2.13. Komponen dari Lingkungan Sistem Managemen Basis Data. Dalam bukunya, Conolly dan Begg (2014), mengidentifikasi lima komponen utama dalam lingkungan DBMS
Gambar 2.15 Lingkungan Sistem Managemen Basis Data
•
Perangkat keras DBMS dan aplikasi memerlukan perangkat keras untuk dapat berjalan. Perangkat keras tersebut dapat terdiri dari komputer tunggal atau jaringan kompuer.
•
Perangkat lunak Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat lunak DBMS itu sendiri dan program aplikasi, bersamaan dengan sistem operasi, termasuk perangkat lunak jaringan apabila DBMS digunakan di dalam jaringan.
•
Data Data bertindak sebagai penghubung antara komponen mesin dan komponen manusia. Basis data mengandung baik itu data operasional maupun metadata, data mengenai data.
•
Prosedur Prosedur diartikan sebagai instruksi dan aturan yang menhatur perancangan dan penggunaan basis data. Pengguna dari sistem dan pegawai yang mengatur basis data memerlukan prosedur yang terdokumentasi bagaimana cara menjalankan sistem.
•
Manusia Komponen terakhir yanng menjalankan sistem managemen basis data
33 2.2.14. Entity Relationship Modelling Entity Relationship Modelling / Diagram merupakan pendekatan topdown dari perancangan basis data yang dimulai dengan mengidentifikasi data penting yang dinamakan entitas dan relationship antara data yang harus direpresentasikan di dalam model. (Connolly & Begg, 2014)
Gambar 2.16 Contoh Entitiy Relationship Diagram
34 2.2.15. Jenis Entitas Merupakan kumpulan dari objek yang memiliki properti yang sama, di mana diindentifikasi oleh organisasi sebagaimana memiliki keberadaan yang independen. (Connolly & Begg, 2014). Konsep dasar dari ER model adalah jenis entitas yang merepresentasikan kumpulan dari obyek di dunia nyata dengan properti yang sama. Setiap jenis entitas memiliki keberadaan independen dan dapat menjadi obyek dengan keberadaan fisik (atau nyata) atau obyek dengan eksistensi konseptual (atau abstrak)
Gambar 2.17 Contoh jenis entitas fisik dan konseptual
Terdapat dua jenis entitas •
Strong entity type Merupakan jenis entitas yang keberadaannya tidak tergantung dengan jenis entitas yang lain. Karakteristik dari strong entity type adalah setiap entity occurence adalah diidentifikasi unik dengan menggunakan atribut primary key dari jenis entitas tersebut. Strong entity sering disebut dengan parent, owner, atau dominant.
•
Weak entity type Merupakan jenis entitas yang keberadaannya tergantung dengan jenis entitas yang lain. Karakteristik dari weak entity adalah setiap entity occurence tidak dapat diidentifikasi secara untik hanya menggunakan atribut yang terasosiasi dengan jenis entitas tersebut. Weak entity sering disebut dengan entitas child, dependent, atau subordinate
35
Gambar 2.18 Contoh dari strong dan weak entity.
Entity Occurence Merupakan objek unik yang dapat diidentifikasi dari sebuah jenis entitas
Gambar 2.19 Contoh jenis entitas, Staff dan Branch
2.2.16. Jenis Relationship Merupakan kumpulan asosiasi yang memiliki arti di antara jenis entitas. (Connolly & Begg, 2014)
36
Gambar 2.20 Contoh jenis relationship,’Branch has staff’
Relationship Occurence Merupakan asosiasi yang diidentifikasi unik yang termasuk satu occurence dari setiap jenis entitas yang terlibat
Tingkatan Jenis Relationship Merupakan jumlah dari jenis entitas yang terlibat di dalam relationship.Entitas yang terlibat di dalam jenis relationship tertenntu disebut sebagai participants di dalam relationship. Jumlah dari participants di dalam jenis relationship disebut dengan degree dari relationship
tersebut.
Selain
itu,
tingkatan
dari
relationship
mengindikasikan jumlah jenis entitas yang terlibat di dalam relationship. Jenis jumlah tingkatan relationship: •
Binary Merupakan relationship dua tingkat
Gambar 2.21 Contoh tingkatan binary relationship, ‘Private owner owns property for rent’
37 •
Ternary Merupakan relationship tiga tingkat
Gambar 2.22 Contoh tingkatan ternary relationship, ‘Staff registers a client at a branch’ •
Quarternary Merupakan relationship empat tingkat
Gambar 2.23 Contoh tingkatan quartenary relationship, ‘A solicitor arranges a bid on behalf of a buyer supported by a financial institution’
Recursive Relationship Merupakan jenis relationship
di mana jenis entitas yang sama
berpartisipasi lebih dari sekali di dalam roles yang berbeda.
38
Contoh recursive relationship, ‘Staff (Supervisor) supervises staff (Supervisee)’
Role name juga digunakan ketika dua entitas diasosiasikan melalui satu atau lebih relationship.
Gambar 2.24 Contoh recursive relationship, ‘Manager manages branch office’ & ‘Branch office has member of staff’
2.2.17. Atribut Merupakan properti dari sebuah entitas atau jenis relationship. Atribut memegang nilai yang mendeskripsikan setiap entity occurence dan mewakili bagian utama dari data yang tersimpan di dalam basis data. (Connolly & Begg, 2014). Terdapat beberapa hal di dalam atribut, antara lain:
39 •
Attribute Domain Merupakan kumpulan dari nilai yang diperbolehkan untuk satu atau lebih atribut.
•
Domain Merupakan setiap atribut yang diasosiasikan dengan kumpulan dari nilai. Domain menjelaskan nilai potensial di mana atribut dapat memegang dan sejenis dengan konsep domain di dalam relational model.
•
Simple Attribute Merupakan atribut yang dibuat dari komponen tunggal dengan keberadaan independen. Simple attribute tidak dapat dibagi lagi menjadi komponen yang kecil. Contohnya adalah atribut Position dan Salary dari entitas Staff
•
Composite Attribute Merupakan atribut yang dibuat dari komponen yang banyak, setiap atribut memiliki keberadaan independen. Beberapa atribut dapat dibagi lebih lanjut menjadi komponen yang lebih kecil dengan keberadaan independen masing-masing. Seperti contoh atribut address dapat dibagi lagi menjadi atribut street, city, dan postcode.
•
Single-valued attribute Merupakan atribut yang memegang nilai tunggal untuk setiap occurrence dari jenis entitas. Seperti contoh setiap occurrence dari jenis entitas Branch memiliki nilai tunggal untuk setiap atribut nomor cabang (branchNo) seperti contoh B003.
40 •
Multi-valued attribute Merupakan atribut yang memegang banyak nilai untuk setiap occurence dari jenis entitas. Seperti contoh setiap occurrence dari jenis entitas Branch dapat memiliki banyak nilai untuk atribut telNo, (001-0001 dan 001-0002).
•
Derived Attributes Merupakan atribut yang mewakili nilai yang diturunkan dari nilai atribut yang terkait atau kumpulan dari atribut, tidak penting apakah nilai tersebut berada di dalam jenis entitas yang sama. Nilai yang dipegang oleh beberapa atribut mungkin diturunkan. Seperti contoh, nilai dari atribut duration dari entitas Lease adalah mengkalkulasi dari rentStart dan rentFinish.
2.2.18. Candidate key Merupakan kumpulan minimal dari atribut yang mengidentifikasi secara unik setiap occurrence dari sebuah jenis entitas. (Connolly & Begg, 2014)
2.2.19. Primary key Merupakan candidate key yang dipilih untuk menjadi identifikasi yang unik untuk setiap occurrence dari sebuah jenis entitas. (Connolly & Begg, 2014)
2.2.20. Composite key Merupakan candidate key yang terdiri dari dua atau lebih atribut. (Connolly & Begg, 2014)
41
Gambar 2.25 Contoh dari primary key, atribute, derived atribute, multi-malued atribute, composite atribute.
2.2.21. Multiplicity Merupakan jumlah (atau rentang) dari kemungkinan occurrence dari setiap jenis entias yang mungkin berkaitan dengan occurrence tunggal dari sebuah jenis entitas yang terasosiasi melalui relationship tertentu. (Connolly & Begg, 2014) Terdapat jenis relationship yang umum di dalam binary relationship: •
One to One (1:1) Relationship One to One Relationship merupakan hubungan antar entitas di mana satu entitas hanya memiliki hubungan dengan satu anggota entitas saja.
Gambar 2.26 Contoh dari One to One (1:1) Relationship
42
Gambar 2.27 Multiplicity dari One to One (1:1) Relationship
•
One to Many (1:*) Relationship One to Many Relationship merupakan hubungan antar entitas di mana satu entitas memiliki banyak hubungan dengan anggota entitas yang lain
Gambar 2.28 Contoh dari One to Many Relationship
43
Gambar 2.29 Multiplicity dari One to Many Relationship •
Many to Many (*:*) Relationship Many to Many Relationship merupakan hubungan antar entitas di mana satu entitas memiliki hubungan dengan anggota entitas yang lain lebih dari satu dan anggota entitas yang lain memiliki hubungan dengan satu entitas saja.
Gambar 2.30 Contoh dari Many to Many Relationship
44
Gambar 2.31 Multiplicity dari Many to Many Relationship
Tabel 2.4
Ringkasan dari cara untuk mewakili Multiplicity Constraints
Cara alternatif untuk mewakili
Arti
Multiplicity Contstraints 0..1
Satu atau banyak entity occurrence
1..1 atau 1
Hanya satu entity occurrence
0..* atau *
Nol atau banyak entity occurrence
1..*
Satu atau banyak entity occurrence
5..10
Minimal 5 dan maksimal 10 entity occurrence Nol, atau tiga, atau enam, atau
0, 3, 6-8
tujuh,
atau
delapan
entity
occurrence
•
Participation Menentukan apakah semua atau hanya beberapa entity occurence yang terlibat di dalam relationship.
Comment [RS1]: Ini termasuk bagian mana?
45
Gambar 2.32 Contoh dari participation dan cardinality
2.2.22. Normalisasi Merupakan teknik untuk menghasilkan kumpulan dari hubungan dengan properti yang diinginkan, memberikan persyaratan data dalam sebuah organisasi. (Connolly & Begg, 2014) Tujuan dari normalisasi adalah untuk mengidentidikasi kumpulan yang sesuai dari hubungan yang mendukung persyaratan data dalam sebuah organisasi. Karakteristik dari kumpulan data yang sesuai di antaranya adalah: •
Jumlah minimal dari atribut dibutuhkan untuk mendukung persyaratan data di dalam organisasi
•
Atribut dengan hubungan logical yang dekat ditemukan di dalam hubungan yang sama
•
Redudansi yang minimal.
46
Gambar 2.33 Relasi terhadap bentuk normal
Normalisasi merupakan teknik formal untuk menganalisa hubungan berdasarkan primary key dan functional dependencies. Teknik tersbeut melibatkan kumpulan aturan yang dapat digunakan untuk menguji hubungan individual sehingga basis data dapat dinormalisasi ke dalam tingkatan apapun.
Gambar 2.34 Tahapan dalam normalisasi
Tiga bentuk normal dinamakan First Normal Form (1NF), Second Normal Form
(2NF), Third Normal Form (3NF).
47
Unnormalized Form
•
Merupakan tabel yang berisi satu atau lebih kumpulan yang berulang
Gambar 2.35 Contoh dari tabel unnormalized form
•
1NF Merupakan hubungan di mana antar bagian dari setiap baris dan kolom mengandung satu atau hanya satu nilai
Gambar 2.36 Contoh tabel yang telah melalui tahapan 1NF
Proses normalisasi dimulai dengan tahap awal memindahkan data dari sumber ke dalam bentuk format tabel dengan baris dan kolom. Dalam format ini, tabel dalam bentuk belum dinormalisasi dan sering disebut dengan unnormalized table. Untuk memindahkan tabel yang belum ternormalisasi menjadi 1NF, kita mengidentifikasi dan membuang
Comment [RS2]: Kasih subbab atau point. Sampai yg 3 NF
48 kumpulan yang berulang di dalam tabel. Kumpulan tabel yang berulang adalah atribur, atau kumpulan atribut di dalam tabel yang terjadi dengan banyak nilai untuk single occurrence dari nominated key attribute
untuk tabel tersebut. Terdapat dua cara dalam
membuang kumpulan yang berulang dari tabel yang belum ternormalisasi. •
Dengan memasukkan data yang pantas ke dalam kolom yang kosong di dalam baris yang mengandung data yang berulang
•
Menempatkan data yang berulang berikut dengan salinan dari original key attributes di dalam hubungan yang terpisah.
•
2NF Merupakan hubungan di mana 1NF dan semua yang bukan atribut primary key dapat berfungsi secara penuh tergantung dari primary key. 2NF
Gambar 2.37 Contoh dari 2NF
•
3NF
Merupakan hubungan di mana 1NF dan 2NF di mana tidak ada atribut yang bukan primary key secara transitif tergantung dari primary key.
49
Gambar 2.38 Contoh dari 3NF
2.2.23. Metodologi Perancangan Merupakan pendekatan terstruktur yang menggunakan prosedur, teknik, peralatan, dan bantuan dokumentasi untuk mendukung dan memfasilitasi proses dari perancangan. (Connolly & Begg, 2014)
2.2.23.1 Tahapan dari Conceptual Database Design 2.2.23.1.1 Membuat Conceptual Data Model Bertujuan untuk membuat conceptual data model dari persyartan data di dalam organisasi. Conceptual data model terdiri dari •
Jenis entitas
•
Jenis relationship
•
Atribut dan domain atribut
•
Primary dan alternate key
•
Integrity Contstraints
2.2.23.1.2 Mengidentifikasi jenis entitas Bertujuan untuk mengidentifikasi Jenis entias yang diperlukan 2.2.23.1.3 Mengidentifikasi jenis relationship
Comment [RS3]: Tahapan ini dibuat subbab . Dan jangan dibuat terllau masuk ke kanan. Tempat untuk nulisnya jadi terbatas. Dibuat lebih ke kiri. Sampai yang bawah juga
50 Bertujuan untuk mengidentifikasi relationship yang penting yang muncul di dalam jenis entitas. Dalam mengidentifikasi jenis relationship, digunakan ERD, menentukan
multiplicity
constraint
dari
jenis
relationship, pengecekan kembali terhadap fan dan chasm
traps,
serta
mendokumentasikan
jenis
relationship 2.2.23.1.4 Mengidentifikasi
dan
menghubungkan
atribut
dengan jenis entitas atau relationship Bertujuan untuk menghubungkan atribut dengan jenis entitas atau relationship yang pantas. 2.2.23.1.5 Menentukan domain atribut Bertujuan untuk menentukan domain dari atribut di dalam conceptual data model. 2.2.23.1.6 Menentukan
atribut
candidate,
primary,
dan
alternate key Berujuan untuk mengidentifikasi candidate key dari setiap jenis entitas dan jika ada lebih dari satu jenis entitas, pilih satu yang akan menjadi primary key dan sisanya sebagai alternate key. 2.2.23.1.7 Mempertimbangkan
menggunakan
enhanced
modelling concepts (tahapan opsional) Bertujuan untuk mempertimbangkan penggunaan enhanced
modelling
concepts,
seperti
spesialisasi/generalisasi, aggregasi, dan komposisi. 2.2.23.1.8 Memeriksa model dari redudansi Bertujuan utnuk memeriksa apakah ada redudansi yang muncul di dalam model. 2.2.23.1.9 Meninjau conceptual data model dengan pengguna Bertujuan untuk meninjau conceptual data model dengan pengguna untuk memastikan bahwa mereka mempertimbangkan model tersebut untuk menjadi representasi “nyata” dari persyaratan data di dalam organisasi.
51
Comment [RS4]: Tahapan ini dibuat subbab .
2.2.23.2 Tahapan dari Logical Database Design
Dan jangan dibuat terllau masuk ke kanan. Tempat untuk nulisnya jadi terbatas. Dibuat lebih ke kiri. Sampai yang bawah juga
2.2.23.2.1 Mendapatkan relations untuk logical data model Bertujuan untuk membuat relations untuk logical data model untuk mewakili entitas, relationship, dan atribut yang sudah teridentifikasi. Relations didapatkan dari struktur berikut yang mungkin terjadi di conceptual data model: Jenis entitas kuat Jenis entitas lemah Jenis hubungan biner Satu atau banyak Jenis hubungan biner Satu atau satu Jenis hubungan rekursif Satu atau satu Jenis hubungan Superclass/sublclass Jenis hubungan biner Banyak atau banyak Jenis hubungan kompleks Atribut multi-valued 2.2.23.2.2 Validasi hubungan menggunakan normalisasi Bertujuan untuk memvalidasi hubungan di dalam logical data model menggunakan normalisasi 2.2.23.2.3 Validasi hubungan terhadap transaksi pengguna Untuk memastikan bahwa hubungan di dalam logical data model mendukung transaksi yang dibutuhkan 2.2.23.2.4 Mengecek integrity constraints Bertujuan
untuk
mengecek
apakah
integrity
constraints sudah diwakili di dalam logical data model. Berikut merupakan jenis dari integrity constraints: • Data yang dibutuhkan • Constraints dari domain atribut • Multiplicity • Integritas entitas • Referential Integrity
Comment [RS5]: Kq langsung 2.1?? 1 nya mana?
52 • Constraints umum 2.2.23.2.5 Meninjau logical data model dengan pengguna Untuk meninjau logical data model dengan pengguna untuk memastikan mereka mempertimbangkan model sebagai representasi nyata dari persyaratan data di dalam organisasi tersebut. Comment [RS6]: Tahapan ini dibuat subbab .
2.2.23.3 Tahapan dari Physical Database Design 2.2.23.3.1 Menerjemahkan Logical Data Model untuk DBMS tujuan Bertujuan untuk menghasilkan skema basis data relasional dari logical data model yang dapat diimplementasikan ke dalam DBMS tujuan. Terdapat tiga aktivitas di tahap 3, antara lain; •
Merancang relasi dasar Bertujuan
untuk
merepresentasikan
menentukan relasi
bagaimana
dasar
yang
terindentifikasi di dalam logical data model ke dalam DBMS tujuan. •
Merancang representasi dari data turunan Bertujuan untuk menentukan apakan setiap data turunan hadir di dalam logical data model di dalam DBMS tujuan
•
Merancang constraints umum Bertujuan untuk merancang constraints umum untuk DBMS tujuan.
2.2.23.3.2 Merancang File Organizations dan Indexes Bertujuan untuk menentukan pengaturan berkas yang optimal untuk menyimpan hubungan dasae dan indeks yang diperlukan untuk mencapai performa yang diterima, dalam arah di mana relasi dan tuples akan ditahan di dalam penyimpanan cadangan. Terdapat empat aktivitas di tahap ini, antara lain: •
Menganalisa transaksi
Dan jangan dibuat terllau masuk ke kanan. Tempat untuk nulisnya jadi terbatas. Dibuat lebih ke kiri. Sampai yang bawah juga
53 Bertujuan
untuk
memahami
fungsi
dari
transaksi yang akan berjalan di dalam basis data dan menganalisa transaksi penting. •
Memilih pengaturan berkas Bertujuan untuk menentukan pengaturan berkas yang efisien untuk setiap relasi.
•
Memilih indeks Bertujuan untuk menenyukan apakah dengan menambahkan
indeks
dapat
meningkatkan
performa dari sistem tersebut. •
Memperkirakan
persyaratan
ukuran
penyimpanan Bertujuan untuk memperkirakan jumlah ukuran penyimpanan yang dibutuhkan oleh basis data 2.2.23.3.3 Merancang Pandangan Pengguna Bertujuan untuk merancang pandangan pengguna yang
mungkin
teridentifikasi
selama
proses
pengumpulan persyaratan dan tahap analisa dari alur pengembangan basis data 2.2.23.3.4 Merancang Mekanisme Keamanan Bertujuan untuk merancang mekanisme keamanan di dalam basis data seperti yang telah dijelaskan oleh pengguna
selama
tahapan
pengumpulan
persyaratan dari alur pengembangan basis data.
dan
54