ANALISIS LEADING INDICATOR PERTUMBUHAN UNTUK SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
OLEH NOVI SULISTIYANI PRATIWI H14104130
DEPARTEMEN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN NOVI SULISTIYANI PRATIWI. Analisis Leading Indicator Pertumbuhan untuk Sektor Pertanian Indonesia (dibimbing oleh HERMANTO SIREGAR) Sektor pertanian menjadi salah satu andalan untuk mencapai pertumbuhan di Indonesia. Selain sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar, pertanian juga menjadi penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia. Untuk tahun 2007 saja pertanian mampu menyumbangkan 0,5 persen menyamai sektor konstruksi dari total pertumbuhan nasional yaitu 6,3 persen dengan laju pertumbuhan untuk sektor itu sendiri sebesar 3,5 persen. Akan tetapi angka tersebut relatif masih sangat kecil jika dibandingkan dengan pertumbuhan yang terjadi pada sektor industri pengolahan dan perdagangan, hotel dan restoran yang menyumbangkan 1,3 persen dan 1,4 persen dari total pertumbuhan yang terjadi. Sama halnya dengan perekonomian secara agregat, sektor pertanian juga memiliki periode resesi dimana terjadi penurunan pada sektor pertanian, dan periode ekspansi yaitu sektor pertanian mengalami pertumbuhan. Kedua periode ini dipastikan akan muncul silih berganti membentuk suatu siklus. Hal ini dalam ilmu ekonomi, dikenal sebagai business cycle (siklus bisnis), ada juga yang menyebutnya sebagai siklus perekonomian atau siklus perdagangan. Karena sektor pertanian merupakan bagian dari perekonomian yang mengalami fenomena business cycle, maka sudah tentu fenomena ini juga akan terjadi pada setiap sektor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di suatu negara seperti Indonesia. Menurut Wira Kusuma, et. al, (2004) Hingga saat ini paling tidak terdapat tiga alasan utama mengapa leading indicator semakin luas digunakan oleh banyak negara. Pertama, deteksi dini terhadap kapan titik balik suatu business cycles sangat penting karena membantu para pelaku ekonomi untuk mengambil langkahlangkah penting, seperti para pengambil kebijakan, dunia usaha, dan investor. Kedua, penggunaan model makroekonometri dianggap tidak dapat memprediksi kapan titik balik akan terjadi, terutama jika terjadi perubahan struktural dalam perekonomian. Ketiga, leading indicator memiliki track record yang cukup baik sehingga diyakini mempunyai kemampuan sebagai alat forecasting. Untuk memperoleh variabel yang dapat menjadi CLI terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan dari faktor musiman, irregular dan trend sehingga didapat data siklikal. Dari data siklikal yang didapat kemudian dibandingkan dengan seri acuan PDBP dengan cross correlation, didapat 13 variabel yang termasuk ke dalam leading, satu variabel yang termasuk lagging, dan satu variabel yang menjadi coincident. Yang menjadi variabel lagging untuk sektor pertanian pada penalitian ini adalah kredit investasi dengan lag sebesar +5 dan koefisien 0.4192. sedangkan yang menjadi coincident adalah M2 dengan koefisien sebesar 0.6591. Dari 16 variabel yang digunakan sebagai calon komposit, terdapat 13 variabel yang menjadi leading indicator pertumbuhan sektor pertanian Indonesia yaitu indeks harga konsumen Indonesia , indeks harga konsumen US, indeks harga perdagangan besar sektor pertanian, kredit modal kerja, expor produk pertanian, impor produk pertanian, suku bunga kredit modal kerja, suku bunga kredit investasi, real exchange rate, indeks harga beras dunia, indeks harga sawit dunia, indeks harga teh dunia dan PDB nasional.
Implikasi kebijakan yang dapat dirumuskan berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan-kesimpulan adalah. Pertanian sangat memerlukan pembiayaan untuk dapat meningkatkan produksinya, maka sangat dibutuhkan lembaga baik perbankan maupun non perbankan untuk masuk ke dalam sektor pertanian dengan skema yang menguntungkan petani. Pengawasan dalam pelaksanaannya sangat diperlukan agar modal yang diturunkan pemerintah dapat sampai dengan tepat ke petani. Selain itu penguatan modal kolektif petani juga dapat menjadi alternatif pembiayaan di sektor pertanian. Harga output bagi petani sangat penting, untuk itu pemerintah harus mampu menstabilkan harga dengan cara membeli kelebihan supply dengan harga yang berlaku di pasaran. Selain itu pencipataan pasar alternatif dengan rantai tata niaga yang pendek (direct marketing) dapat menjadi solusi pemasaran hasil produk pertanian. Pengendalian inflasi wajib dilakukan mengingat IHK menjadi salah satu leading indicator. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan subsidi untuk input pertanian seperti pupuk, bibit dan bahan bakar. Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat besar untuk dapat memenuhi semua hal tersebut, maka seharusnya tidak ada alasan bagi pemerintah untuk mengurangi subsidi yang penting bagi rakyat khususnya petani yang sebagian besar masih kurang mampu.
ANALISIS LEADING INDICATOR PERTUMBUHAN UNTUK SEKTOR PERTANIAN INDONESIA
OLEH NOVI SULISTIYANI PRATIWI H14104130
Skripsi Sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi
DEPARTEMAN ILMU EKONOMI FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN DEPARTEMEN ILMU EKONOMI Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh, Nama mahasiswa
:
Novi Sulistiyani Pratiwi
Nomor Registrasi Pokok
:
H14104130
Program Studi
:
Ilmu Ekonomi
Judul Skripsi
:
Analisis Leading Indicator Pertumbuhan untuk Sektor Pertanian Indonesia
Dapat diterima sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec NIP. 131 803 656 Mengetahui, Ketua Departemen Ilmu Ekonomi
Rina Oktaviani, Ph.D NIP. 131 846 872 Tanggal Lulus :
PERNYATAAN DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI ADALAH BENAR-BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIGUNAKAN
SEBAGAI
SKRIPSI
ATAU
KARYA
ILMIAH
PADA
PERGURUAN TINGGI ATAU LEMBAGA MANAPUN
Bogor, Agustus 2008
Novi Sulistiyani Pratiwi H14104130
RIWAYAT HIDUP Penulis bernama Novi Sulistiyani Pratiwi lahir pada tanggal 5 November 1986 di Grobogan, sebuah kabupaten di Jawa Tengah. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara, dari pasangan Sumarno dan Tri Lestari. Jenjang pendidikan penulis dilalui tanpa hambatan, penulis menamatkan sekolah dasar di SD Negeri Depok Jaya 1 pada tahun 1998, kemudian melanjutkan ke SLTP Negeri 2 Depok pada tahun yang sama dan lulus pada tahun 2001. pada tahun yang sama penulis diterima di SMU Negeri 1 Depok dan lulus pada tahun 2004. Sampai saat ini penulis masih berdomisili di Depok Jawa Barat. Pada tahun 2004 penulis melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Institut Pertanian Bogor (IPB) menjadi pilihan penulis dengan harapan besar agar memperoleh ilmu dan mampu mengembangkan pola pikir. Penulis masuk IPB melalu Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB) dan diterima sebagai mahasiswa Program Studi Ilmu Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Manajemen. Selama menjadi mahasiswa, penulis sempat mengikuti organisasi Syariah Ekonomi Student Club, dan ikut serta dalam kepanitiaan acara yang diselenggaran program studi dan fakultas.
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, pujian yang memenuhi seluruh nikmya-Nya bagi kemuliaan wajah-Nya dan keagungan kekuasaan-Nya. Atas anugrah, berkat dan kasih sayang-Nya. Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi junjungan sampai akhir zaman, yang membawa kegelapan munuju terang benderang sehingga penulis dapat menyelesaikan pnelitian yang berjudul ”Analisis Leading Indicator Pertumbuhan untuk Sektor Pertanian Indonesia”. Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi persyaratan penyelesaian program sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Departeman Ilmu Ekonomi, Institut Pertanian Bogor. Penelitian ini dilakukan untuk melihat siklus ekonomi yang terjadi pada sektor pertanian dan melihat variabel apa saja yang mampu menjadi leading bagi sektor pertanian Indonesia. Variabel yang terpilih menjadi leading tersebut digabungkan menjadi CLI (Composite Leading Index) untuk agar hasilnya dapat lebih baik. Akhirnya penulis hanya dapat memohon kepada Allah SWT, agar penelitian ini dapat bermanfaat meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya.
Bogor, Agustus 2008
Penulis
UCAPAN TERIMAKASIH Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam atas kasih dan sayang-Nya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah pada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW dan para sahabatnya. Pada kesempatan ini, dengan segenap ketulusan dan kerendahan hati penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada : 1.
Bapak Sumarno dan Ibu Tri Lestari orang tua tercinta yang telah ikhlas membesarkan, memberikan kasih sayang dan dorongan serta mendoakan dalam setiap langkah adinda.
2.
Bapak Prof. Dr. Ir. Hermanto Siregar, M.Ec sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan banyak waktunya untuk membimbing, mengarahkan, dan banyak membantu dengan penuh keikhlasan dan sabar mulai dari penyusunan hingga terselesainya penulisan skripsi ini.
3.
Bapak Bambang Juanda, Ph.D dan Bapak Toni Irawan, M.App.Ec yang telah memberikan banyak masukan untuk perbaikan skripsi saya.
4.
Ibu Fifi D Thamrin selaku dosen pembimbing akademik atas bimbingannya selama ini.
5.
Ayu, Abi dan Ley atas semangat dan kasih sayangnya. Mas Tyo atas segala bantuan moril, dorongan, dan perhatian yang telah diberikan selalu .
6.
Ka Irfan guru les sejak semester tiga, yang membantu mendalami mata kuliah yang sulit dipelajari sendiri.
7.
Sinta, Nana dan Islam teman seperjuangan yang banyak membantu untuk bertukar pikiran. Uunk, Puspa, Prime, Iyo, Imeh, Meda, Putroz, Chabe yang membuat hari-hari lebih berwarna. Ika dan Mie yang telah menjadi sahabat terbaik dan banyak memberikan perubahan positif dalam diri saya sejak bertemu di KKP. Nene (Tami) sahabat sejak SD sampai di IPB sekarang yang selalu ada dalam suka dan duka. Akbar yang kamarnya tempat menghilangkan suntuk karena ada tvnya, Ka Yogi dan Dodol yang membantu pada awal pembuatan skripsi ini dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu atas semangat, bantuan, dan persahabatannya. Terimakasih.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL................................................................................................xii DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiii DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................ xiv I. PENDAHULUAN........................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang......................................................................................... 1 1.2. Perumusan Masalah................................................................................. 5 1.3. Tujuan Penelitian..................................................................................... 8 1.4. Manfaat Penelitian................................................................................... 8 II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 10 2.1. Peranan Sektor Pertanian Pada Perekonomian Indonesia........................ 10 2.1.1. Posisi Pertanian Dalam Masyarakat Indonesia.............................. 11 2.1.1. Pentingnya Kredit Bagi Pertanian Indonesia................................. 13 2.1.2. Pentingnya Harga Bagi Petani Untuk Meningkatkan Produktivitas.................................................................................. 15 2.2. Teori Real Business Cycle....................................................................... 16 2.3. Business Cycle Indicators........................................................................ 17 2.3.1. Leading Indicator (Indikator Pendahulu)...................................... 18 2.3.2. Lagging Indicator (Indikator Pengikut)......................................... 18 2.3.3. Coincident Indicator (Indikator Pengiring)................................... 19 2.4. Karakteristik Hubungan Indikator dalam Business Cycle....................... 19 2.5. Leading Indicator dan Penggunaannya................................................... 20 2.6. Leading Indicator Berdasarkan Metode OECD...................................... 21 2.7. Metode Penelitian Empirik Business Cycle............................................. 23 2.7.1. Hodrick Prescott Filter.................................................................. 23 2.7.2. Cross Correlation.......................................................................... 23 2.7.3. Indikator Business Cycle................................................................ 23 2.8. Penelitian-penelitian Terdahulu............................................................... 24 2.9. Kerangka Pemikiran.................................................................................26 III. METODE PENELITIAN.................................................................................28 3.1. Jenis dan Sumber Data............................................................................. 28 3.2. Metode Analisis Data............................................................................... 29 3.2.1. Penentuan Seri Acuan.................................................................... 30