Putusan Pengadilan Pajak Nomor
:
63714/PP/M.IIIB/15/2015
Jenis Pajak
:
PPh Badan
Tahun Pajak
:
2009
Pokok Sengketa
: bahwa yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Terbanding atas Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 sebesar Rp.4.265.884.428,00, yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding dengan perincian sebagai berikut: 1. Koreksi Negatif Raw Material Used 2. Koreksi Negatif Returnable Variance 3. Koreksi Stock & Price Different Variance 4. Koreksi Purchase Goods Variance 5. Koreksi Miscellaneous Account Jumlah 1.
(Rp. 2.462.884.214,00) (Rp. 513.284.041,00) Rp. 5.599.361.564,00 Rp. 1.626.171.179,00 Rp. 16.519.940,00 Rp. 4.265.884.428,00
Koreksi Negatif Raw Material Used sebesar (Rp.2.462.884.214,00)
Menurut Terbanding
:
bahwa Terbanding menyatakan, koreksi negatif perhitungan arus barang sebesar (Rp.2.462.884.214,00) pada dasarnya terkait dengan pembuktian koreksi variance-variance yang tidak diakui Terbanding pada saat pemeriksaan. Sehingga koreksi negatif sebesar (Rp.2.462.884.214,00) harus tetap dapat dibuktikan oleh Pemohon Banding;
Menurut Pemohon Banding
:
bahwa Pemohon Banding menyatakan, perhitungan raw material yang dilakukan oleh Terbanding sejumlah Rp.275.062.706.675,00 tidak dapat dihitung secara langsung sehingga menimbulkan koreksi minus sebesar (Rp.2.462.884.124,00), sedangkan Raw Material yang benar menurut Pemohon Banding adalah sebesar Rp.272.599.824.551,00;
Menurut Majelis
:
bahwa substansi yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi negatif Raw Material Used sebesar (Rp.2.462.884.214,00) yang dilakukan oleh Terbanding dengan alasan seperti yang telah diungkapkan oleh Terbanding dalam Surat Uraian Bandingnya dan keterangan yang disampaikan dalam persidangan; bahwa atas koreksi a quo, Pemohon Banding telah memberikan sanggahannya seperti yang telah dituangkan dalam surat permohonan bandingnya dan keterangan yang Pemohon Banding sampaikan dalam persidangan; bahwa oleh karena koreksi a quo terkait dengan penerapan ketentuan yang diatur dalam akuntansi (accounting treatment), maka para pihak telah sepakat untuk melakukan uji bukti; bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, para pihak telah membuat Berita Acara hasil uji bukti yang kemudian dibahas dalam persidangan sebagai berikut: bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Terbanding menyatakan sebagai berikut: -
bahwa berdasarkan tambahan sanggahan yang disampaikan Pemohon Banding pada saat proses pemeriksaan melalui Surat Nomor: 088/FNC/DOC/IV/II tanggal 08 April 2011, Pemohon Banding menyampaikan penghitungan raw material used menurut Pemohon Banding dan selanjutnya digunakan oleh Terbanding dalam penghitungannya sebagai berikut:
Uraian
-
Cfm. Terbanding
Selisih
Rp.272.599.824.551 ,00
Rp.275.062.708.765 ,00
Rp.275.062.708.76 5,00
(Rp.2.462.884.214,00 )
(Rp. 513.284.041,00)
(Rp. 513.284.041,00)
Rp. 0,00
(Rp. 513.284.041,00)
Stock&pric e different
Rp. 5.599.361.564,00
Rp. 5.599.361.564,00
Rp. 0,00
(Rp.5.599.361.564,00 )
Purchase Goods Variance Scrap expenses
Rp. 1.626.171.179,00
Rp. 1.626.171.179,00
Rp. 0,00
Rp. 1.626.171.179,00
Rp. 6.338.740.623,00
Rp. 6.338.740.623,00
Rp. 6.338.740.623,00
Rp.
0,00
Sundries Account
Rp. 4.854.174.728,00
Rp. 4.854.174.728,00
Rp. 4.854.174.728,00
Rp.
0,00
Rp. 16.519.940,00
Rp. 16.519.940,00
Rp. 0,00
Rp.
16.519.940,00
Rp.290.521.508.544 ,00
Rp.292.984.392.758 ,00
Rp.286.255.624.11 6,00
Jumlah
-
Cfm. Surat Sanggahan
Raw material used Returnable variance
Miscellaneo us Account
-
Cfm. SPT
Rp. 4.265.884.428,00
bahwa berdasarkan tabel penghitungan di atas pada prinsipnya tidak ada koreksi negatif yang dilakukan oleh Terbanding (Pemeriksa) karena nilai Raw Material Used yang digunakan oleh Terbanding yaitu sejumlah Rp.275.062.708.765,00 mengikuti nilai Raw Material Used yang diakui oleh Pemohon Banding pada surat sanggahannya; bahwa dalam Surat Keberatan dan Surat Bandingnya Pemohon Banding mengakui nilai raw material used sejumlah Rp.272.599.824.551,00 yaitu jumlah yang berbeda dengan yang diakui dalam surat sanggahan namun jumlah yang sama dengan pelaporan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009; dengan demikian karena memang nilai raw material used yang benar-benar diakui dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 adalah sejumlah Rp.272.599.824.551,00 bukan Rp.275.062.708.765,00 maka Terbanding menyetujui untuk membatalkan koreksi negatif sejumlah Rp.2.462.884.124,00;
bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Pemohon Banding menyatakan sebagai berikut: bahwa perhitungan raw material yang dilakukan oleh Terbanding sejumlah Rp.275.062.706.675,00 tidak dapat dihitung secara langsung sehingga menimbulkan koreksi minus sebesar (Rp.2.462.884.124,00), sedangkan Raw Material yang benar menurut Pemohon Banding adalah sebesar Rp.272.599.824.551,00; bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penilaian terhadap bukti-bukti yang disampaikan oleh para pihak Majelis berpendapat, bahwa seluruh argumentasi yang disampaikan oleh Pemohon Banding terhadap semua koreksi yang terkait dengan masalah pembuktian, dimana dalam persidangan bukti-bukti a quo telah disampaikan oleh Pemohon Banding, dan setelah Majelis menilainya, Majelis meyakini bahwa Pemohon Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; bahwa di dalam Penjelasan Pasal 29 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 16 Tahun 2009 dinyatakan bahwa, “... Pendapat dan kesimpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan...”; bahwa menurut Pasal 69 ayat (1e) Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: “bahwa alat bukti dapat berupa “pengetahuan hakim”, yang di Pasal 75 disebutkan “adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya”; bahwa berdasarkan Pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang
menyatakan bahwa: "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim"; bahwa menurut memori penjelasan pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: "Keyakinan Hakim di dasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan”; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berkesimpulan koreksi negatif Terbanding atas Raw Material Used sebesar (Rp.2.462.884.214,00) dibatalkan; 2. Menurut Terbanding
:
: Menurut Pemohon Banding
Koreksi Negatif Returnable Variance sebesar (Rp.513.284.041,00)
bahwa data-data yang disampaikan Pemohon Banding hanya berupa jurnal system tanpa dilengkapi data/dokumen ekstern pengembalian barang dari konsumen/bagian produksi ke bagian gudang. Pemohon Banding juga tidak dapat membuktikan dengan bukti pendukung jurnal awal pada saat karton box tersebut dikirim bagian gudang ke konsumen/bagian produksi; bahwa Variance yang terjadi atas pengembalian packaging (box karton) oleh customer, dimana harga karton tersebut sudah termasuk di harga jual sehingga apabila karton kembali dengan kualitas yang masih bisa dipakai kembali maka akan ada selisih harga/keuntungan dari harga karton apabila beli baru dari supplier;
: Menurut Majelis
bahwa substansi yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi negatif Returnable Variance sebesar (Rp.513.284.041,00) yang dilakukan oleh Terbanding dengan alasan seperti yang telah diungkapkan oleh Terbanding dalam Surat Uraian Bandingnya dan keterangan yang disampaikan dalam persidangan; bahwa atas koreksi a quo, Pemohon Banding telah memberikan sanggahannya seperti yang telah dituangkan dalam surat permohonan bandingnya dan keterangan yang Pemohon Banding sampaikan dalam persidangan; bahwa oleh karena koreksi a quo terkait dengan penerapan ketentuan yang diatur dalam akuntansi (accounting treatment), maka para pihak telah sepakat untuk melakukan uji bukti; bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, para pihak telah membuat Berita Acara hasil uji bukti yang kemudian dibahas dalam persidangan sebagai berikut: bukti yang Pemohon Banding sampaikan: 100 sample dokumen yang dipilih Terbanding yang terdiri atas: - Pencatatan /Jurnal terjadinya Returnable Variance - Display standard cost yang dipakai - Quantity yang dikembalikan - Tabel stock material yang menunjukkan adanya penambahan persediaan/Inventory - Penambahan bukti berupa 1 set contoh dokumen Returnable Variance termasuk Bukti Penerimaan barang dari Gudang dan penjelasan secara lengkap dan terperinci mengenai alur/Flow terjadinya Jurnal Returnable Variance Disampaikan pula Kertas Kerja Auditor untuk induk perusahaan; bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Terbanding menyatakan sebagai berikut: - bahwa sesuai dengan perintah Majelis Hakim untuk melakukan uji sampling, Terbanding meminta Pemohon Banding untuk menunjukkan bukti-bukti atas sejumlah akun dimana Pemohon Banding hanya menunjukkan bukti-bukti atas sebagian dari akun yang disampling dengan rincian sebagai berikut: Positif
Negatif
Jumlah
-
-
-
-
Total Akun
Ak un 28
Sampling
28
Bukti yang ditunjukkan dari akun yang disampling
11
Jumlah
Akun
Jumlah
Rp.63.343.162, 00
1.074
(Rp.576.627.203,0 0)
Ak un 1.1 02
Rp.63.343.162, 00 Rp.13.608.530, 00
122
(Rp.458.875.410,0 0) (Rp.344.178.675)
15 0 99
88
Jumlah (Rp.513.284.041,0 0) (Rp.395.532.248,0 0) (Rp.330.570.145,0 0)
bahwa pada prisipnya terdapat perbedaan antara nilai raw material used (yaitu raw material used + scrap expenses + sundries account) yaitu sejumlah Rp.283.792.739.902,00 dengan nilai raw material used yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2009 yaitu sejumlah Rp.290.521.508.544,00; bahwa menurut Pemohon Banding selisih pelaporan raw material used yang lebih besar dilaporkan dalam SPT salah satunya adalah Returnable Variance sejumlah (Rp.513.284.041,00); bahwa menurut Pemohon Banding, Returnable Variance adalah Variance yang terjadi karenapengembalian packaging (karton box) oleh customer atau pengembalian dari bagian produksi, sehingga harus dicatat sebagai pengurangan biaya consume dan menambah stock/Inventory; bahwa Pemohon Banding menunjukkan bukti-bukti berupa print out SAP, display standard cost yang dipakai, dan quantity yang dikembalikan; bahwa berdasarkan bukti-bukti yang Pemohon Banding tunjukkan terkait variance negatif (pengurang biaya) sebanyak 88 akun sejumlah (Rp.344.178.675,00) dari yang seharusnya disampling yaitu sebanyak 122 akun sejumlah (Rp.458.875.410,00), sejumlah (Rp.344.178.675,00) tersebut adalah merupakan pengurang biaya consume/returnable variance; bahwa terkait dengan jumlah Returnable Variance positif (penambah biaya) yang terdiri dari 28 akun sejumlah Rp.63.343.162,00 yang menurut Pemohon Banding adalah jurnal koreksi maka Terbanding berpendapat sebagai berikut: • Terdapat 1 akun senilai Rp 978.750 bukan merupakan jurnal koreksi karena tidak ada pasangan jurnal negatifnya; • Terdapat 5 akun senilai total Rp.40.844.404,00 dengan perincian Rp.1.533.975,00, Rp.1.549.546,00, Rp.2.718.100,00, Rp.4.351.248,00, Rp.30.691.535,00 bukan merupakan jurnal koreksi karena pada saat pembuktian jurnal negatifnya Pemohon Banding dapat membuktikan kebenaran transaksi pengembalian karton box oleh customer, yang artinya tidak ada pembatalan transaksi/jurnal koreksi; • dengan demikian sejumlah Rp.41.823.154,00 (yaitu Rp.978.750,00 + Rp.40.844.404,00) adalah bukan jurnal koreksi yang dapat mengurangi variance negatif sehingga Terbanding berpendapat untuk mempertahankan koreksi tersebut;
bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Pemohon Banding menyatakan sebagai berikut: bahwa Returnable Variance adalah Variance yang terjadi karena pengembalian packaging (karton box) oleh customer atau pengembalian dari bagian produksi, sehingga harus dicatat sebagai pengurangan biaya consume dan menambah stock/Inventory; bahwa jumlah returnable variance yang positif hanya merupakan jurnal koreksi karena adanya kesalahan pada saat melakukan jurnal sebelumnya. Hal ini sudah dibuktikan kepada Terbanding dengan menunjukkan pasangan antara jurnal positif dan negatif; bahwa Pemohon Banding juga telah menyampaikan kertas kerja auditor lengkap kepada Terbanding dan juga telah menjelaskan bahwa Audit tidak mengeluarkan laporan untuk induk perusahaan saja. Namun segala perhitungan sudah dapat dijelaskan kepada Terbanding dan telah diterima Terbanding; bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penilaian terhadap bukti-bukti yang disampaikan oleh para
pihak Majelis berpendapat, bahwa seluruh argumentasi yang disampaikan oleh Pemohon Banding terhadap semua koreksi yang terkait dengan masalah pembuktian, dimana dalam persidangan bukti-bukti a quo telah disampaikan oleh Pemohon Banding, dan setelah Majelis menilainya, Majelis meyakini bahwa Pemohon Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; bahwa di dalam Penjelasan Pasal 29 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 16 Tahun 2009 dinyatakan bahwa, “... Pendapat dan kesimpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan...”; bahwa menurut Pasal 69 ayat (1e) Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: “bahwa alat bukti dapat berupa “pengetahuan hakim”, yang di Pasal 75 disebutkan “adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya”; bahwa berdasarkan Pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menyatakan bahwa: "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim"; bahwa menurut memori penjelasan pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: "Keyakinan Hakim di dasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan”; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berkesimpulan koreksi negatif Terbanding atas Returnable Variance sebesar (Rp.513.284.041,00) dibatalkan; 3. : Menurut Terbanding
: Menurut Pemohon Banding
: Menurut Majelis
Koreksi Stock & Price Different Variance sebesar Rp.5.599.361.564,00
bahwa Terbanding menyatakan, Stock & Price Different Variance sebesar Rp.5.599.361.564,00 adalah akun variance yang digunakan untuk mencatat selisih pemeriksaan fisik persediaan antara catatan di buku dengan jumlah fisik sebenarnya, dan untuk mencatat penyesuaian standar biaya karena adanya penurunan atau kenaikan standar biaya bulan berikutnya. Data yang disampaikan Pemohon Banding hanya berupa sample “print out SAP”, Pemohon Banding tidak menyampaikan dokumen pemeriksaan fisik, kartu stock, bukti adjustment standard cost, bukti eksternal perhitungan standard cost; bahwa Pemohon Banding menyatakan, Variance ini terjadi karena 2 hal yaitu: - karena Stock Opname/selisih pemeriksaan fisik persediaan antara catatan di buku dengan jumlah fisik sebenarnya. Selisih ini akan dibebankan langsung ke harga pokok; Jurnal: Dr. Stock & Price Different – Stock Different Cr. Inventory - karena perubahan harga pada standard cost yang telah ditetapkan sebelumnya atas hasil produksi akibat dari naik turunnya harga bahan baku; bahwa substansi yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Stock & Price Different Variance sebesar Rp.5.599.361.564,00 yang dilakukan oleh Terbanding dengan alasan seperti yang telah diungkapkan oleh Terbanding dalam Surat Uraian Bandingnya dan keterangan yang disampaikan dalam persidangan; bahwa atas koreksi a quo, Pemohon Banding telah memberikan sanggahannya seperti yang telah dituangkan dalam surat permohonan bandingnya dan keterangan yang Pemohon Banding sampaikan dalam persidangan;
bahwa oleh karena koreksi a quo terkait dengan penerapan ketentuan yang diatur dalam akuntansi (accounting treatment), maka para pihak telah sepakat untuk melakukan uji bukti; bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, para pihak telah membuat Berita Acara hasil uji bukti yang kemudian dibahas dalam persidangan sebagai berikut: bukti yang disampaikan Pemohon Banding: 191 sample dokumen yang terdiri atas: - Pencatatan/Jurnal terjadinya different variance - Flow terjadinya perubahan standard cost karena adanya perubahan harga material –Table Moving Average yang dipakai untuk menghitung standard cost; - Display Purchase Order pembelian material secara sistem; - Print Out Purchase Order pembelian material ke supplier yang menunjukkan adanya perubahan harga material; - Pencatatan jumlah/quantity inventori yang berubah; Penambahan bukti berupa: - 1 set contoh dokumen Price Different dan penjelasan secara lengkap dan terperinci mengenai alur/flow terjadinya Price Different; - Kertas kerja Auditor untuk induk perusahaan; bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Terbanding menyatakan sebagai berikut: - bahwa sesuai dengan perintah Majelis Hakim untuk melakukan uji sampling, Terbanding meminta Pemohon Banding untuk menunjukkan bukti-bukti atas akun-akun dengan perincian sebagai berikut: Positif
Total Akun Sampli ng
-
-
-
-
-
Negatif
Akun
Jumlah
Akun
Jumlah
18.54 6 150
Rp.21018.869.818 ,00 Rp.6.870.053.562, 00
15.97 8 50
(Rp.15.419.508.252,00 ) (Rp.4.265.439.030,00)
Jumlah Aku n 34.5 24 200
Jumlah Rp.5.599.361.566,00 Rp.2.604.614.532,00
bahwa pada prisipnya terdapat perbedaan antara nilai raw material used (yaitu raw material used + scrap expenses + sundries account) yaitu sejumlah Rp.283.792.739.902,00 dengan nilai raw material used yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2009 yaitu sejumlah Rp.290.521.508.544,00; bahwa menurut Pemohon Banding selisih pelaporan raw material used yang lebih besar dilaporkan dalam SPT salah satunya adalah Stock & Price Different sejumlah Rp.5.599.361.564,00; bahwa menurut Pemohon Banding, Stock & Price Different adalah perubahan harga pada standard cost yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebabkan perubahan material dengan tujuan untuk melakukan penyesuaian agar standard cost tidak berbedajauh nilainya dengan actual cost untuk persedaiaan yang belum dijual; bahwa Pemohon Banding menunjukkan bukti-bukti berupa pencatatan, flow, Table Moving Average, dan dokumen lainnya sebagaimana diuraikan pada kolom bukti yang disampaikan Pemohon Banding; bahwa berdasarkan bukti-bukti yang Pemohon Banding tunjukkan atas sample Stock & Price Different sebanyak 200 akun sejumlah Rp.2.604.614.532,00 sejumlah Rp.2.604.614.532,00 tersebut adalah merupakan perubahan harga pada standard cost yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebabkan perubahan material (Stock & Price Different);
bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Pemohon Banding
menyatakan sebagai berikut: bahwa Variance ini terjadi karena 2 hal yaitu: - Karena Stock Opname /adanya selisih pemerikaan fisik persediaan antara catatan di buku dan jumlah fisik sebenarnya; - Karena adanya perubahan harga pada standard cost yang telah ditetapkan sebelumnya yang disebabkan perubahan harga material; bahwa perubahan atau penyesuaian standard cost ini dilakukan agar terjadi koreksi/penyesuaian atas inventori /persediaan yang belum terpakai; bahwa perubahan standard cost ini sama sekali tidak mempengaruhi laba atas penjualan suatu produk; - Pada saat Uji Bukti, Pemohon Banding sudah menjelaskan proses terjadinya penyesuaian antara stock secara pembukuan dan stock secara actual dan sudah dimengerti oleh Terbanding. Stock Opname ini harus dilakukan supaya tercatat inventory yang akurat, sesuai dengan actual; - Atas Price Different, dari print out SAP, sudah membuktikan bahwa jurnal yang terjadi karena adanya perubahan standard cost menyebabkan perubahan pada inventory, karena akun yang dijurnal adalah akun inventory dan price different; - Selain itu juga dibuktikan dan dijelaskan dengan menggunakan table moving average yang dipakai sebagai dasar untuk membuktikan dengan jelas kapan terjadinya perubahan standard cost yang dipakai. Dari table moving average ini jelas terlihat pergerakan inventori atas transaksi pembelian ataupun pemakaian secara detail; - Bukti eksternal berupa purchase order kepada pihak ketiga juga sudah diberikan, yang membuktikan bahwa terjadi kenaikan/penurunan harga material sehingga jelas bahwa dengan adanya perubahan harga material tersebut, harus dilakukan perubahan standar cost yang dipakai; - Dengan demikian sangat bisa dijelaskan bahwa perubahan karena stock &Price different ini berhubungan dengan inventory; bahwa Pemohon Banding juga telah menyampaikan kertas kerja auditor lengkap kepada Terbanding dan juga telah menjelaskan bahwa Audit tidak mengeluarkan laporan untuk induk perusahaan saja. Namun segala perhitungan sudah dapat dijelaskan kepada Terbanding dan telah diterima Terbanding; bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penilaian terhadap bukti-bukti yang disampaikan oleh para pihak, Majelis berpendapat, bahwa seluruh argumentasi yang disampaikan oleh Pemohon Banding terhadap semua koreksi yang terkait dengan masalah pembuktian, dimana dalam persidangan bukti-bukti a quo telah disampaikan oleh Pemohon Banding, dan setelah Majelis menilainya, Majelis meyakini bahwa Pemohon Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; bahwa di dalam Penjelasan Pasal 29 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 16 Tahun 2009 dinyatakan bahwa, “... Pendapat dan kesimpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan...”; bahwa menurut Pasal 69 ayat (1e) Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: “bahwa alat bukti dapat berupa “pengetahuan hakim”, yang di Pasal 75 disebutkan “adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya”; bahwa berdasarkan Pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menyatakan bahwa: "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim";
bahwa menurut memori penjelasan pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: "Keyakinan Hakim di dasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan”; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas Stock & Price Different Variance sebesar Rp.5.599.361.564,00 dibatalkan; : 4.
:
bahwa Purchase Goods Variance sebesar Rp.1.626.171.179,00 adalah akun variance yang digunakan untuk mencatat selisih antara harga yang di subcont oleh Pemohon Banding (baik ke plant lain maupun ke supplier lain) dengan harga yang ada di system Pemohon Banding serta untuk mencatat biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan pengerjaan yang di subcont ke luar misalnya labeling. Data yang disampaikan Pemohon Banding hanya berupa sample “print out SAP”, Pemohon Banding tidak menyampaikan tagihan/invoice atas subcont ke luar, bukti pembayaran;
:
bahwa Variance yang terjadi karena selisih antara harga internal dengan harga external dari hasil subcon. Karena keterbatasan mesin sehingga dilakukan produksi ke pihak ketiga (subcon). Contoh: Untuk memproduksi suatu produk A dibutuhkan biaya standard sebesar Rp.5.000,00, sedangkan pembelian barang tersebut dari subcon Rp.5.100,00, maka akan menimbulkan selisih sebesar Rp.100,00 yang akan dibebankan ke harga pokok sebagai purchase goods variance karena harga standard inventory hanya satu yaitu sebesar Rp.5.000,00;
Menurut Terbanding
Menurut Pemohon Banding
Menurut Majelis
Koreksi Purchase Goods Variance sebesar Rp.1.626.171.179,00
bahwa substansi yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Purchase Goods Variance sebesar Rp.1.626.171.179,00 yang dilakukan oleh Terbanding dengan alasan seperti yang telah diungkapkan oleh Terbanding dalam Surat Uraian Bandingnya dan keterangan yang disampaikan dalam persidangan; bahwa atas koreksi a quo, Pemohon Banding telah memberikan sanggahannya seperti yang telah dituangkan dalam surat permohonan bandingnya dan keterangan yang Pemohon Banding sampaikan dalam persidangan; bahwa oleh karena koreksi a quo terkait dengan penerapan ketentuan yang diatur dalam akuntansi (accounting treatment), maka para pihak telah sepakat untuk melakukan uji bukti; bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, para pihak telah membuat Berita Acara hasil uji bukti yang kemudian dibahas dalam persidangan sebagai berikut: bukti yang disampaikan Pemohon Banding: - 60 Sample document Other Processing; - 133 sample document Purchase Goods Variance; - Pencatatan/Jurnal terjadinya Other Processing & Purchase Goods Variance; - Flow terjadinya variance karena adanya perbedaan harga actual dan harga standard cost; - Display Purchase Order pembelian material secara sistem; - Print Out Purchase Order pembelian material ke subcon; - Invoice dari supplier yang membuktikan adanya persamaan antara harga actual di sistem dan yang ditagih oleh supplier; - Jumlah Quantity yang di subcon; Penambahan bukti berupa: - 1 set contoh dokumen dan penjelasan secara lengkap dan terperinci mengenai alur/flow terjadinya Other Proccesing & Purchase Goods variance sehingga membuktikan bahwa bukti ekternal yang disampaikan Pemohon Banding adalah berkaitan dengan Other Proccesing dan Purchase Goods variance; - Kertas Kerja Auditor untuk induk perusahaan;
bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Terbanding menyatakan sebagai berikut: - bahwa pada prisipnya terdapat perbedaan antara nilai raw material used (yaitu raw material used + scrap expenses + sundries account) yaitu sejumlah Rp.283.792.739.902,00 dengan nilai raw material used yang dilaporkan dalam SPT Tahunan PPh Badan Tahun Pajak 2009 yaitu sejumlah Rp.290.521.508.544,00; - bahwa menurut Pemohon Banding selisih pelaporan raw material used yang lebih besar dilaporkan dalam SPT salah satunya adalah Purchase Goods Variance sejumlah Rp.1.626.171.179,00; - bahwa Purchase Goods Variance sejumlah Rp.1.626.171.179,00 terdiri atas: •
Other Processing sejumlah Rp.1.524.230.990,00 -
bahwa sesuai dengan perintah Majelis Hakim untuk melakukan uji sampling, Terbanding meminta Pemohon Banding untuk menunjukkan bukti-bukti atas akunakun dengan perincian sebagai berikut: Positif Akun Total Akun Sampli ng
-
Jumlah
Akun
Jumlah
Jumlah
Akun
534
Rp.1.558.795.465 ,00
6
(Rp.34.564.475,0 0)
540
Rp.1.524.230.990, 00
60
Rp.683.319.570,0 0
6
(Rp.34.564.475,0 0)
66
Rp.648.755.095,0 0
bahwa other processing adalah actual cost yang terjadi atas pembelian barang/jasa sehingga bukan berupa variance (standar cost - actual cost); bahwa Pemohon Banding menunjukkan beberapa bukti pencatatan SAP, PO, dan invoice atas transaksi yang menurut Pemohon Banding adalah pembelian barang/jasa yang terdapat/dicatat dalam Other Processing; bahwa berdasarkan bukti-bukti yang Pemohon Banding tunjukkan atas sample other processing sebanyak 66 akun sejumlah Rp.648.755.095,00 Terbanding berpendapat sebagai berikut (rincian terlampir): > sebanyak 37 akun sejumlah Rp.409.050.635,00 tidak dilengkapi dengan bukti eksternal seperti invoice; > sebanyak 29 akun sejumlah Rp.239.704.460,00 telah dilengkapi dengan bukti eksternal berupa invoice;
-
•
Negatif
Purchase Goods Variance sejumlah Rp.101.940.189,00 -
bahwa sesuai dengan perintah Majelis Hakim untuk melakukan uji sampling, Terbanding meminta Pemohon Banding untuk menunjukkan bukti-bukti atas akunakun dengan perincian sebagai berikut: Positif
-
Total Akun
Ak un 5.2 78
Jumlah Rp.8.346.048.297, 00
Sampl ing
15 0
Rp.4.249.503.461, 00
Negatif Aku n 6.83 4 50
Jumlah (Rp.8.244.108.108,0 0) (Rp.2.064.824.008,0 0)
J Aku n 12.1 12 200
bahwa pada prisipnya terdapat perbedaan antara nilai raw material used (yaitu raw material used + scrap expenses + sundries account) yaitu sejumlah Rp.283.792.739.902,00 dengan nilai raw material used yang dilaporkan dalam SPT Tahunan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 yaitu sejumlah Rp.290.521.508.544,00;
R
-
-
-
-
bahwa menurut Pemohon Banding selisih pelaporan raw material used yang lebih besar dilaporkan dalam SPT salah satunya adalah Purchase Goods Variance sejumlah Rp.101.940.189,00; bahwa menurut Pemohon Banding, Purchase Goods Variance terjadi karena keterbatasan mesin pada saat penjualan tinggi, dan produksi dilakukan pihak ketiga (subcon), sehingga timbul selisih antara harga standard cost dengan harga subcon, dan selisih harga ini menimbulkan variance; bahwa Pemohon Banding menunjukkan bukti-bukti berupa pencatatan, flow, dan dokumen lainnya sebagaimana diuraikan pada kolom bukti yang disampaikan Pemohon Banding; bahwa berdasarkan bukti-bukti yang Pemohon Banding tunjukkan atas sample Purchase Goods Variance sebanyak 200 akun sejumlah Rp.2.184.679.453,00 sejumlah Rp.2.184.679.453,00 tersebut adalah merupakan selisih antara harga standard cost dengan harga subcon yang menimbulkan variance;
bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Pemohon Banding menyatakan sebagai berikut: bahwa Other Processing terjadi karena adanya beberapa barang yang tidak diproduksi sendiri, sehingga tidak ada perbandingan harga standar cost, dan variance yang timbul adalah sebesar harga pembelian. Hal ini sudah dibuktikan dengan Invoice dan Po dari pihak eksternal; bahwa Other Processing sudah dibuktikan dengan sample sesuai yang diminta oleh Terbanding. Dari bukti display jurnal di SAP yang diberikan sudah sesuai dengan nomor dokumen yang diminta sebagai sample dan di dalam display tersebut tercantum nomor purchase order kepada pihak ketiga. Kemudian dibuktikan dengan displaypurchase order yang di-input di sistem dengan nomor yang dimaksud, dan diperkuat lagi dengan print out purchase order dengan nomor sesuai yang tercantum di display document yang dipakai sebagai sample dan membuktikan harga yang tercantum di purchase order adalah harga yang dipakai untuk menghitung other processing; bahwa terakhir dibuktikan dengan invoice dari pihak ketiga sesuai purchase order yang dimaksud; bahwa dengan demikian bisa dibuktikan baik jumlah maupun keterangan purchase order yang terkait di dalam document sampling adalah sama; bahwa semua bukti ini sudah disampaikan dan dijelaskan kepada Terbanding dan pada saat itu sudah bisa diterima oleh Terbanding; bahwa purchase goods variance terjadi karena keterbatasan mesin pada saat penjualan tinggi, dan produksi dilakukan pihak ketiga (subcon), sehingga timbul selisih antara harga standard cost dengan harga subcon, dan selisih harga ini menimbulkan variance; bahwa dari print out SAP, sudah membuktikan bahwa jurnal yang terjadi karena adanya selisih antara standard cost dan harga dari subcon ini menyebabkan perubahan pada inventory, karena akun yang dijurnal adalah akun inventory, akun goods receive (GRIR) dan purchase goods variance; bahwa dari display Purchase order di sistem dan display harga standard cost yang dipakai, jelas sekali perhitungannya bahwa perbedaan tersebut menimbulkan purchased goods variance, karena untuk menghitung inventory, harga yang dipakai adalah harga sesuai standard cost; bahwa dibuktikan lagi dengan print out purchase order dan Invoice dari pihak eksternal yang membuktikan harga actual; bahwa semua bukti sudah diberikan dan dijelaskan kepada Terbanding dan pada saat itu sudah
dimengerti oleh Terbanding; bahwa dengan demikian jelas bahwa purchased goods variance berhubungan langsung dengan inventory; bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penilaian terhadap bukti-bukti yang disampaikan oleh para pihak, Majelis berpendapat, bahwa seluruh argumentasi yang disampaikan oleh Pemohon Banding terhadap semua koreksi yang terkait dengan masalah pembuktian, dimana dalam persidangan bukti-bukti a quo telah disampaikan oleh Pemohon Banding, dan setelah Majelis menilainya, Majelis meyakini bahwa Pemohon Banding telah melakukan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; bahwa di dalam Penjelasan Pasal 29 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 16 Tahun 2009 dinyatakan bahwa, “... Pendapat dan kesimpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan...”; bahwa menurut Pasal 69 ayat (1e) Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: “bahwa alat bukti dapat berupa “pengetahuan hakim”, yang di Pasal 75 disebutkan “adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya”; bahwa berdasarkan Pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menyatakan bahwa: "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim"; bahwa menurut memori penjelasan pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: "Keyakinan Hakim di dasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan”; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas Purchase Goods Variance sebesar Rp.1.626.171.179,00 dibatalkan; : 5.
Menurut Terbanding : Menurut Pemohon Banding Menurut Majelis
:
Koreksi Miscellaneous Account sebesar Rp.16.519.940,00
bahwa Terbanding menyatakan, miscellaneous account adalah actual cost yang terjadi atas pembelian barang/jasa sehingga bukan berupa variance (standar cost - actual cost). Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti-bukti esternal berupa invoice dan bukti pembayaran atas transaksi pembelian barang/jasa tersebut; bahwa miscellaneous account ini untuk mencatat pembelian lain-lain yang dipakai untuk keperluan produksi, seperti: container; bahwa substansi yang menjadi pokok sengketa adalah koreksi Miscellaneous Account sebesar Rp.16.519.940,00 yang dilakukan oleh Terbanding dengan alasan seperti yang telah diungkapkan oleh Terbanding dalam Surat Uraian Bandingnya dan keterangan yang disampaikan dalam persidangan; bahwa atas koreksi a quo, Pemohon Banding telah memberikan sanggahannya seperti yang telah dituangkan dalam surat permohonan bandingnya dan keterangan yang Pemohon Banding sampaikan dalam persidangan; bahwa oleh karena koreksi a quo terkait dengan penerapan ketentuan yang diatur dalam akuntansi (accounting treatment), maka para pihak telah sepakat untuk melakukan uji bukti;
bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, para pihak telah membuat Berita Acara hasil uji bukti yang kemudian dibahas dalam persidangan sebagai berikut: bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Terbanding menyatakan sebagai berikut: - miscellaneous account adalah actual cost yang terjadi atas pembelian barang/jasa sehingga bukan berupa variance (standar cost - actual cost); - Pemohon Banding tidak dapat menunjukkan bukti-bukti esternal berupa invoice dan bukti pembayaran atas transaksi pembelian barang/jasa tersebut; - pada saat proses uji bukti Pemohon Banding telah menyatakan setuju untuk dikoreksi; - dengan demikian Terbanding berpendapat untuk tetap mempertahankan koreksi positif Miscellaneous Account sejumlah Rp.16.519.940,00 karena telah sesuai dengan bukti-bukti dan ketentuan peraturan perpajakan; bahwa berdasarkan hasil uji bukti yang dilakukan dalam persidangan, Pemohon Banding menyatakan bahwa miscellaneous account ini untuk mencatat pembelian lain-lain yang dipakai untuk keperluan produksi, seperti: container; bahwa berdasarkan pemeriksaan dan penilaian terhadap bukti-bukti yang disampaikan oleh para pihak Majelis berpendapat, bahwa Pemohon Banding tidak dapat memperlihatkan dokumen pendukung atas miscellanaeous account yang merupakan biaya yang nyata dikeluarkan atas pembelian barang/jasa; bahwa karenanya Majelis meyakini bahwa koreksi Terbanding telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku; bahwa di dalam Penjelasan Pasal 29 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undangundang Nomor 16 Tahun 2009 dinyatakan bahwa, “... Pendapat dan kesimpulan petugas pemeriksa harus didasarkan pada bukti yang kuat dan berkaitan serta berlandaskan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan...”; bahwa menurut Pasal 69 ayat (1e) Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: “bahwa alat bukti dapat berupa “pengetahuan hakim”, yang di Pasal 75 disebutkan “adalah hal yang olehnya diketahui dan diyakini kebenarannya”; bahwa berdasarkan Pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak yang menyatakan bahwa: "Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim";
: Menimbang
bahwa menurut memori penjelasan pasal 78 Undang-undang Nomor 14 tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak: "Keyakinan Hakim di dasarkan pada penilaian pembuktian dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan”; bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Majelis berkesimpulan koreksi Terbanding atas Miscellaneous Account sebesar Rp.16.519.940,00 sudah benar dan tetap dipertahankan bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan dan penilaian Majelis atas fakta-fakta, bukti-bukti, penjelasan dan dokumen yang disampaikan Pemohon Banding dan Terbanding di dalam persidangan, serta peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan dan keyakinan Hakim, Majelis berkesimpulan untuk mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding, sehingga Penghasilan Neto Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 harus dihitung kembali menjadi sebagai berikut:
Mengingat
Memutuskan
Penghasilan Neto menurut Terbanding Koreksi yang dibatalkan: 1. Koreksi Negatif Raw Material Used 2. Koreksi Negatif Returnable Variance : 3. Koreksi Stock & Price Different Variance 4. Koreksi Purchase Goods Variance Jumlah koreksi yang dibatalkan Penghasilan Neto menurut Majelis
:
Rp.58.707.312.584,00 (Rp. 2.462.884.214,00) (Rp. 513.284.041,00) Rp. 5.599.361.564,00 Rp. 1.626.171.179,00 Rp. 4.249.364.488,00 Rp.54.457.948.096,00
Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, dan ketentuan perundang.undangan lainnya serta peraturan hukum yang berlaku dan yang berkaitan dengan perkara ini; Menyatakan mengabulkan sebagian permohonan banding Pemohon Banding terhadap keputusan Terbanding Nomor: KEP-362/WPJ.07/2012 tanggal 24 Februari 2012, tentang Keberatan atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 Nomor: 00004/206/09/054/11 tanggal 19 April 2011, atas nama: PT. XXX, sehingga penghitungan Pajak Penghasilan Badan Tahun Pajak 2009 menjadi sebagai berikut: Penghasilan Neto Kompensasi Kerugian Penghasilan Kena Pajak Pajak Penghasilan terutang Kredit Pajak Pajak Penghasilan Kurang/(Lebih) Dibayar
Rp.54.457.948.096,00 Rp.36.756.803.185,00 Rp.17.701.144.911,00 Rp. 4.956.320.320,00 Rp. 5.858.207.651,00 (Rp. 901.887.331,00)
Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan dicukupkan pada hari Kamis tanggal 16 Mei 2013 oleh Hakim Ketua Majelis IIIB Pengadilan Pajak dengan susunan Hakim Majelis IIIB dan Panitera Pengganti sebagai berikut: Indra J. Rivai, S.E., Ak., M.Sc. Sartono, S.H., M.H., M.Si. Gunawan Aniek Andriani
sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti
dan Putusan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis IIIB, pada hari Selasa, tanggal 8 September 2015 dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:
M.Z. Arifin, S.H., M.Kn. Dr. Sartono, S.H., M.H., M.Si. Gunawan Aniek Andriani
sebagai Hakim Ketua, sebagai Hakim Anggota, sebagai Hakim Anggota, sebagai Panitera Pengganti
dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, namun tidak dihadiri baik oleh Terbanding maupun oleh Pemohon Banding.