PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI BAHASA INGGRIS SUB BAHASAN “THE PART OF BODY” MELALUI METODE PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.PdI)
Disusun Oleh : SITI NUR ROFIAH NIM : 12507046
JURUSAN TARBIYAH PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI) SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2011 i
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
NOTA PEMBIMBING Lamp : 1 (satu) naskah Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi Saudara : Nama NIM Judul
: Siti Nur Rofiah : 12507046 : PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI BAHASA INGGRIS SUB MATERI THE PART OF BODY MELALUI METODE PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010.
Untuk diujikan dalam Sidang Munaqosah Skripsi. Demikian untuk menjadi periksa. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Salatiga, April 2011 Pembimbing
Ari Setiawan, S.Pd, M.M NIP. 1975 1004 200312 1 002
iii
SKRIPSI PENINGKATAN PENGUASAAN MATERI BAHASA INGGRIS SUB BAHASAN “THE PART OF BODY” MELALUI METODE PERMAINAN KARTU GAMBAR PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF SRATEN KECAMATAN TUNTANG KABUPATEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2009/2010 Disusun Oleh : SITI NUR ROFIAH NIM : 12507046 Telah dipertahankan didepan panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, Pada Tanggal 23 Maret 2011 dan telah dinyatakan memenuhi Syarat guna memperoleh gelar SI Kependidikan Islam Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji Sekretaris Penguji Penguji I Penguji II Penguji III
: Dr Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 19920 3 1 005 : Maslikhatul Umami, S.PdI, Ma NIP. 19800513 20031 2 2 003 : Dra. Woro Retaningsih, M.Pd NIP. 19681017 199303 2 002 : Norwanto, S.Pd, M.Hum NIP. 19751015 200212 1 006 : Ari Setiawan, S.Pd, MM NIP. 1975 1004 200312 1 002
iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama
: Siti Nur Rofiah
NIM
: 12507046
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga,
Maret 2011
Yang menyatakan
Siti Nur Rofiah
v
MOTTO
دج و دج نم و بعتلا كرتت و املع مرت ال Tidaklah sebuah ilmu itu didapatkan tanpa harus meninggalkan kesusahan dan barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan mendapatkan sesuai yang diharapkan
PERSEMBAHAN
Teruntuk Bapak dan Ibuku (Bp.Soproni & Ibu Siti Aminah) tersayang yang telah benar-benar tulus berkorban segalanya untukku. Adikku, Safitri,beserta semua keluargaku tercinta, terima kasih atas doa dan semangatnya. Untuk suamiku tercinta mas Lukman Hakim, semoga Allah meridloi kita. Teman, sahabat, ibuku, rekan seprofesi, Bu Fiqoh, Bu Ninik, Bu Khotimah, yang selalu memberiku support dan dukungan. Teman-teman PGMI angkatan pertama.
vi
KATA PENGANTAR ميحرلا نمحرلا هللا مسب Alhamdulillah atas segala petunjuk dan anugerah Allah SWT kita diberi kesempatan menjadi hamba-Nya. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah membuka gerbang peradaban manusia menuju manusia yang beradab. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik bantuan material maupun imaterial. Oleh karenanya pada kesempatan ini, dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terkira kepada : 1. Bapak Drs. Iman Sutomo, M.Ag selaku Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga 2. Bapak Drs. Sumarno Widjadipa, M.Pd, Ketua Jurusan Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) 3. Bapak Ari Setiawan, S.Pd, M.M, yang telah membimbing dan memberi pengarahan sampai terselesainya penyusunan skripsi ini. 4. Semua Bapak Ibu Dosen yang telah membimbing penulis menyelesaikan masa studi Strata I (S1) 5. Bapak dan Ibuku, serta adikku semua yang telah memberikan dukungan moril, materiil dan spiritual serta pengorbanan yang tulus kepada penulis.
vii
6. Suamiku tercinta mas Lukman Hakim, yang telah dengan sabar dan telaten dalam mencurahkan perhatian dan kasih sayangnya untukku 7. Teman, sahabat, ibuku, rekan seprofesi, Bu Fiqoh, Bu Ninik, Bu Khotimah yang telah menyuportku untuk terselesaikannya skripsi ini. 8. Teman-teman Progdi PGMI Angkatan Pertama, tahun 2007. 9. Semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini yang tidak mungkin penulis sebut secara keseluruhan. Kepada mereka semua penulis tidak dapat memberikan balasan apapun, hanya rangkaian kata-kata terima kasih sebesar-besarnya serta diiringi do’a semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka. Dalam penyusunan skripsi ini tentu masih banyak kekurangan-kekurangan. Meskipun demikian harapan penyusun skripsi ini dapat menambah wawasan keilmuan khususnya bagi penulis serta para pembaca pada umumnya. Akhirnya hanya kepada Allah penulis memohon petunjuk, semoga tulisan ini bermanfaat. Amiin ya robbal alamiin
Salatiga,
Maret 2011
Penulis
Siti Nur Rofiah viii
ABSTRAK
Rofiah, Siti Nur. 2011. Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa Inggris Sub Materi “The Part of Body” Melalui Metode Permainan Kartu Gambar pada Siswa Kelas III MI Ma'arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Ari Setiawan, S.Pd, M.M.
Kata Kunci : penguasaan, peningkatan, proses pembelajaran, permainan kartu gambar Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya minat dan semangat belajar siswa kelas III MI Ma’arif Sraten terhadap pelajaran bahasa Inggris. Salah satu penyebabnya adalah karena banyak siswa yang menganggap pelajaran bahasa Inggris adalah pelajaran yang sulit. Selain itu kurangnya variasi metode pembelajaran, seperti ceramah atau ekspositoris yang ternyata belum dapat membangkitkan minat siswa dalam pembelajaran, yang pada akhirnya berpengaruh pada penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan. Masalah yang dikaji adalah (1) apakah penerapan metode permainan kartu gambar dapat meningkatkan minat siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Inggris yang selama ini mereka anggap sulit pada siswa kelas III MI Ma'arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. (2) Apakah metode permainan kartu gambar ini dapat meningkatkan penguasaan siswa pada materi yang diajarkan pada siswa kelas III MI Ma'arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Jenis penelitian yang digunakan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (class action research) dengan metode permainan kartu gambar. Data dalam peneliti ini diambil dengan metode observasi atau melihat perilaku siswa dalam pelaksanaan pembelajaran dan metode dokumentasi berupa nilai evaluasi siswa. Dalam penelitian tindakan kelas ini dilakukan sebanyak tiga putaran. Setiap putaran terdiri dari empat tahap yakni perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Pelaksanaan tindakan ini membuahkan hasil berupa peningkatan penguasaan materi The Part of Body pada siswa kelas III MI Ma'arif Sraten Kecamatan Tuntang ix
Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010. Dan meningkatnya minat belajar siswa pada pelajaran bahasa Inggris. Setelah dianalisis perilaku siswa menunjukkan kenaikan kualitas yang awalnya pasif selama proses pembelajaran menjadi siswa yang aktif. Dari segi penguasaan materi, hasil yang diperoleh dari siklus I sampai siklus III menunjukkan peningkatan yang signifikan yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai yang diperoleh pada tes formatif tiap akhir siklus. Meningkatnya nilai siswa ini memberi bukti pada kita bahwa tingkat penguasaan siswa pada materi The Part of Body meningkat.
x
DAFTAR ISI
Halaman Judul ……………………………………………………….
i
Lembar Berlogo……………………………………………………….
ii
Halaman Persetujuan Pembimbing……………………………………
iii
Halaman Pengesahan Kelulusan………………………………………
iv
Halaman Pernyataan Keaslian Tulisan…………………………………
v
Halaman Motto dan Persembahan………………………………………
vi
Kata Pengantar…………………………………………………………
vii
Abstrak…………………………………………………………………
ix
Daftar Isi……………………………………………………………….
x
Daftar Tabel……………………………………………………………
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang masalah……………………………………
1
B. Rumusan Masalah………………………………………….
6
C. Tujuan Penelitian……………………………………………
6
D. Manfaat Penelitian…………………………………………
7
E. Hipotesis Tindakan…………………………………………
8
F. Definisi Operasional……………………………………….
8
G. Metodelogi Penelitian………………………………………
9
H. Sistematika Penulisan………………………………………
15
xi
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penguasaan materi Bahasa Inggris……………………
17
B. Metode permainan kartu gambar………………………
24
C. Hubungan Penguasaan Materi Bahasa Inggris dengan Metode Permainan Kartu Gambar…………………….
34
BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A.
Gambaran Umum Lokasi Penelitian…………………
37
B.
Subjek Penelitian…………………………………….
39
C.
Pelaksanaan Tindakan……………………………….
40
D.
Penjelasan Pelaksanaan Siklus I…………………….
41
E.
Penjelasan Pelaksanaan Siklus II……………………
44
F.
Penjelasan Pelaksanaan Siklus III………………….
47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.
Hasil Penelitian……………………………………
51
B.
Pembahasan……………………………………….
61
BAB V PENUTUP A.
Kesimpulan……………………………………….
66
B.
Saran …………………………………………….
67
Daftar Pustaka…………………………………………
69
Lampiran- Lampiran…………………………………..
70
xii
DAFTAR TABEL
1. Tabel 2.1 Standar Kompetensi Bahasa Inggris Kelas III Sd/MI……… 23 2. Tabel 3.1 Nama siswa kelas III MI Ma’arif Sraten Th Ajaran 2009/2010…………………………………………………………….. 40 3. Tabel 4.1 Daftar nilai pra siklus……………………………………… 52 4. Tabel 4.2 Perhatian Siswa Siklus I…………………………………… 53 5. Tabel 4.3 Keaktifan siswa siklus I…………………………………… 54 6. Tabel 4.4 Nilai hasil belajar siswa Siklus I…………………………… 55 7. Tabel 4.5 Perhatian Siswa Siklus I…………………………………… 56 8. Tabel 4.6 Keaktifan siswa Siklus II…………………………………… 57 9. Tabel 4.7 Nilai hasil belajar siswa Siklus II…………………………
58
10. Tabel 4.8 Perhatian Siswa Siklus III…………………………………
59
11. Tabel 4.9 Keaktifan siswa siklus III…………………………………
60
12. Tabel 4.10 Nilai hasil belajar siswa Siklus III………………………
60
xiii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1 Komponen penting dalam KBM………………….
18
2. Gambar 2.2 Kinerja terpadu …………………………………..
21
3. Gambar 4.1Ketuntasan siswa pra siklus ……………………….
56
4. Gambar 4.2 Ketuntasan siswa siklus I …………………………
56
5. Gambar 4.3Ketuntasan siswa siklus II …………………………
58
6. Gambar 4.4Ketuntasan siswa siklus III ………………………..
61
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Guru adalah seseorang yang diberi tanggungjawab oleh masyarakat untuk menjadi orangtua siswa di sekolah. Mereka telah mempercayakan tentang pendidikan anaknya kepada seorang guru. Guru bertugas membimbing dan mengarahkan cara belajar siswa agar dapat mencapai hasil yang optimal dalam perkembangan pendidikannya. Guru mempunyai peran yang sangat penting dalam membimbing dan mengajar siswa. Bahkan, seorang guru adalah penentu keberhasilan pendidikan siswa. Menghadapi tantangan profesi seorang guru yang demikian itu, maka seorang guru yang professional hendaknya harus dapat mendesain kegiatan
proses
pembelajaran
sedemikian
rupa
dengan
metode
pembelajaran yang bervariasi sehingga dapat memberikan motivasi pada siswa untuk giat dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Bahasa Inggris merupakan salah satu bahasa yang digunakan oleh sebagian besar orang-orang Barat. Sementara di Indonesia, bahasa Inggris termasuk bahasa asing yang mulai dikenalkan pada anak usia sekolah. Bahasa asing, khususnya bahasa Inggris sangat diperlukan untuk
-1-
memperluas bacaan. Tujuan belajar bahasa tidak hanya agar siswa dapat mengerti, mengingat pada hal yang dibaca atau didengar saja, tetapi dapat memperoleh
keahlian
berbicara
dan
menulis
dalam
bahasa
itu
(Sudarmanto,1995:97). Bahasa asing ini dapat menjadi bahasa yang tidak asing lagi, tetapi menjadi bagian dari dirinya atau menjadi kebiasaan, sehingga kesan sulit dapat dihilangkan pada diri siswa. Tujuan dari bahasa Inggris seperti yang telah diungkapkan di atas, sesuai dengan kurikulum yang dipakai di SD/MI saat ini, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pengajaran (KTSP). Dimana siswa diharapkan dapat menguasai empat standar kompetensi dalam pelajaran bahasa Inggris, meliputi Listening (mendengarkan), Reading (membaca), Speaking (berbicara), dan Writing (menulis). Pada mata pelajaran bahasa Inggris di kelas III MI Ma’arif Sraten, proses pembelajarannya masih berjalan secara monoton, yaitu dengan menggunakan metode ceramah. Guru berdiri di depan kelas untuk menyampaikan
materi pelajaran dan
siswa
hanya duduk
manis
mendengarkan materi yang disampaikan. Kemudian setelah itu, siswa disuruh untuk mengerjakan latihan soal. Dalam
kenyataannya,
ternyata
penggunaan
metode
ini
menimbulkan suatu kebosanan pada diri siswa dan menyebabkan siswa
-2-
menjadi tidak tertarik pada pelajaran bahasa Inggris. Karena siswa merasa seperti patung di kelas yang tugasnya hanya diam, duduk manis, dan mendengarkan materi yang disampaikan saja. Tidak ada aktivitas yang dapat dilakukan oleh siswa ketika belajar di dalam kelas. Sehingga siswa menjadi pasif di dalam kelas. Akibatnya, hasil belajar siswa menjadi kurang maximal, bahkan tidak sedikit siswa yang nilainya jauh di bawah rata-rata kriteria batas ketuntasan minimal (KKM). Semangat siswa untuk belajarpun menjadi rendah dan memberikan kesan sulit pada mata pelajaran bahasa Inggris, sehingga penguasaan materipun menjadi sulit untuk dikuasai oleh siswa. Peningkatankualitas penguasaan materi bahasa Inggris dapat dilakukan dengan memperbaiki kualitas pengajarannya (proses belajar mengajar). Di sisi lain, kualitas dan keberhasilan pengajarannya sangat dipengaruhi oleh kemampuan dan ketepatan guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran. Pemilihan metode pembelajaran yang sesuai dengan tujuan kurikulum dan potensi siswa merupakan kemampuan dan keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru. Menghadapi tantangan yang seperti ini, maka seorang guru professional haruslah pandai dalam memilih metode pembelajaran yang akan menarik minat siswa untuk belajar bahasa Inggris lebih dalam sesuai dengan kemampuan siswa. Selain pemilihan metode pembelajaran yang
-3-
tepat, guru juga diharapkan dapat menggunakan media pembelajaran sesuai dengan materi yang akan disampaikan, agar anak dapat lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan. Guru harus dapat menciptakan suasana pembelajaran bahasa Inggris yang menyenangkan bagi siswanya, agar pembelajaran dapat bermakna. Serta kesan bahwa belajar bahasa Inggris adalah suatu pelajaran yang sulit dapat dihilangkan dari benak siswa dan berubah menjadi pelajaran yang menyenangkan dan tidak menjadi beban tersendiri bagi siswa. Pengalaman penulis mengajar siswa di tingkat rendah.siswa menjadi lebih semangat belajar ketika siswa tersebut ikut terlibat dalam kegiatan pembalajaran. S iswa di tingkat rendah, masih berada pada masa golden age. Sehingga siswa masih menginginkan kebebasan pada dirinya untuk belajar sambil bermain. Pada saat ini, siswa belum siap untuk menerima paksaan atau tekanan dari pihak luar. Hal ini merupakan hak dari siswa tersebut. Siswa kan lebih mudah menerima materi pembelajaran dengan suasana pembelajaran yang menyenangkan bagi mereka. Salah satunya yaitu dengan metode permainan. Karena dunia anak-anak dekat sekali dengan dunia permainan dan mereka menghendaki proses belajarnya dengan belajar sambil bermain.
-4-
Metode permainan yang dapat digunakan dalam peningkatan penguasaan materi bahasa Inggris adalah dengan permainan kartu gambar. Metode permainan
ini dapat
menjadi solusi untuk menghindari
pembelajaran yang pasif pada peserta didik terutama untuk materi pembelajaran yang bersifat teoritis. Siswa akan lebih mudah mengingat materi yang disampaikan karena siswa diajak terlibat langsung dalam proses kegiatan belajar mengajar. Mayke (dalam Sudono,2000:3) menyatakan bahwa belajar dengan bermain memberi kesempatan kepada anak untuk memanipulasi, mengulang-mengulang, menemukan sendiri, bereksplorasi, mempraktekkan, dan mendapatkan konsep dan pengertian yang sangat banyak. Di sinilah proses pembelajaran terjadi. Anak dapat mengambil sebuah keputusan, memilih, menentukan, menciptakan, mencoba, mengeluarkan pendapat, dan memecahkan masalah sehingga anak akan lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan serta minat anak untuk belajar lebih tekun akan tertanam di benak siswa. Beranjak dari latar belakang masalah di atas, untuk dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi bahasa Inggris pada siswa kelas rendah serta dapat menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan usia siswa, sehingga dapat menghilangkan kesan sulit belajar bahasa Inggris
menjadi kesan
-5-
yang
menyenangkan untuk terus
mempelajarinya dan meningkatkan minat mereka dalam belajar, maka penulis melaksanakan penelitian tindakan kelas yang mengupayakan terjadinya peningkatan penguasan
materi bahasa Inggris,
dengan
mengambil judul penelitian :
“Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa Inggris Sub Bahasan “The Part Of Body” Dengan Metode Permainan Kartu Gambar Pada Siswa Kelas Iii Mi Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2009/2010” B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana penguasaan materi bahasa Inggris sub pokok bahasan “The Part of Body” sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas? 2. Bagaimana proses pembelajaran bahasa Inggris sub pokok bahasan “The Part of Body” melalui metode permainan kartu gambar? 3. Bagaimana peningkatan penguasaan materi bahasa Inggris sub pokok bahasan “The Part of Body” setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas? C. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui bagaimana penguasaan materi bahasa Inggris sub pokok bahasan “The Part of Body” sebelum dilakukan Penelitian Tindakan Kelas?
-6-
2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembelajaran bahasa Inggris sub pokok bahasan “The Part of Body” melalui metode permainan kartu gambar? 3. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan penguasaan materi bahasa Inggris sub pokok bahasan “The Part of Body” setelah dilakukan Penelitian Tindakan Kelas? D. Manfaat Penelitian a) Manfaat praktis 1. Bagi Guru, penelitian ini dapat membantu guru untuk pengembangan pemilihan metode pembelajaran dan media yang akan digunakan dalam proses pengajaran bahasa Inggris kepada siswa, khususnya pada siswa di tingkat rendah. 2. Bagi Sekolah, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan bagi para guru, agar dapat meningkatkan profesionalisme dalam pengajaran melalui kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK). 3.
Bagi siswa, dengan menggunakan permainan kartu gambar memungkinkan siswa untuk memahami pelajaran lebih baik, karena pembelajaran benar-benar bermakna. Di samping itu, dengan penggunaan
permainan
kartu
gambar
ini
memberi
suasana
menyenangkan dalam kegiatan belajar mengajar, sehingga siswa lebih -7-
berminat dan senang mengikuti pembelajaran. Penguasaan materi bahasa Inggris akan mudah tertanam di benak siswa dengan menghubungkan pengalaman-pengalaman yang sudah dilaksanakan siswa dengan materi yang disampaikan. Dengan demikian di harapkan siswa dapat meningkatkan penguasaan materi bahasa Inggris mereka secara maksimal.
b) Manfaat Teoritis Dengan penggunaan permainan kartu gambar ini, diharapkan dapat meningkatan aset ilmu pengetahuan khususnya mata pelajaran Bahasa Inggris dan usaha perbaikan pada kualitas pembelajaran Bahasa Inggris. E. Hipotesis Tindakan Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka setidaknya dengan penggunaan permainan kartu gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam penguasaan materi bahasa Inggris sub bahasan “The Part of Body” pada siswa kelas III MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun 2010. F. Penegasan Istilah Untuk mendapatkan kejelasan judul diatas, peneliti memberikan definisi operasional terhadap istilah- istilah yang ada. Dengan harapan agar
-8-
tidak ada kesalah pahaman dalam pemahaman judul yang peneliti angkat. Adapun istilah- istilah tersebut adalah:
1. Metode Permainan Kartu Gambar Metode Permainan Kartu Gambar adalah suatu cara atau langkah yang dipakai oleh seorang guru dalam upaya perbaikan proses kegiatan belajar mengajar melalui suatu kegiatan bermain yang dilakukan dengan menggunakan media permainan berupa kartu gambar yang terdiri dari gambar bagian dari tubuh manusia dan kosakatanya. 2. Peningkatan Penguasaan Materi Bahasa Inggris Peningkatan penguasaan materi bahasa Inggris adalah suatu sumber pendidikan yang harus diberikan atau disampaikan kepada peserta didik dengan melalui proses sampai siswa mampu memahami materi bahasa Inggris yang disampaikan dengan pertambahan hasil yang mendekati maximal dengan menggunakan metode tertentu. G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian Sesuai dengan jenis penelitian yang peneliti pilih, yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK), maka penelitian ini direncanakan -9-
untuk mengimplementasikan tindakan kelas yang meliputi komponenkomponen perencanaan (planning), tindakan (acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting). Adanya langkah-langkah dalam setiap tindakan ini dengan dasar pemikiran bahwa di dalam suatu mata pelajaran terdiri dari beberapa kompetensi dasar, dan kompetensi dasar terdiri dari beberapa materi yang tidak dapat diselesaikan dalam satu kali pertemuan. Guru melakukan refleksi untuk mendiaknosis keadaan dan mencobakan
alternatif
tindakan
untuk
kemudian
dievaluasi
keefektifitasannya. 2. Subjek Penelitian Subjek yang dikenai tindakan adalah siswa kelas III dan guru mata pelajaran MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Dasar pertimbangan pemilihan subjek adalah perlunya penerapan tindakan kelas dalam penelitian ini terhadap pembelajaran Bahasa Inggris di MI tersebut mengingat masih rendahnya semangat siswa ketika belajar Bahasa Inggris karena pembelajarannya yang monoton sehingga siswa beranggapan bahwa belajar bahasa inggris adalah belajar yang sulit.
- 10 -
3. Siklus Penelitian Dalam penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini,terdapat 4 tahap yang harus dilalui. Adapun tahap atau prosedur penelitian ini meliputi: tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. 4. Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2009/2010. Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu 3 minggu, dimulai tanggal 5 April 2010 sampai dengan tanggal 26 April 2010. 5. Teknik Pengumpulan Data Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah: a) Tes Dalam teknik pengumpulan data melalui tes,
peneliti
menyusun seperangkat soal yang terdiri dari soal pilihan ganda yang harus dikerjakan oleh siswa untuk mengetahui hasil nilai atau hasil prestasi yang diperoleh siswa dalam kegiatan praktek bermain kartu gambar. b) Observasi Teknik ini dengan menggunakan lembar pengamatan yang dilakukan oleh guru sebagai peneliti untuk memperoleh data. Lembar
- 11 -
pengamatan ini digunakan untuk memantau perkembangan setiap siswa dalam hal keaktifan dan perhatian, serta kemampuan siswa dalam penguasaan materi bahasa Inggris yang disajikan dengan kartu gambar. c) Dokumentasi Instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam teknik dokumentasi ini adalah berupa silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan hasil dari
lembar observasi kegiatan
pembelajaran bahasa Inggris melalui permainan kartu gambar. Silabus merupakan rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran, pengelolaan kelas yang digunakan peneliti dalam penyusunan RPP. RPP adalah suatu perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman seorang guru dalam melaksanakan seluruh kegiatan pembelajaran pada waktu itu dan harus disusun dalam tiap kali siklus. Lembar observasi peneliti gunakan sebagai tolok ukur akan keberhasilan dalam melaksanakan kegiatan pengajaran bahasa Inggris melalui permainan kartu gambar dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menguasai materi bahasa Inggris. 6. Instrumen Penelitian Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:
- 12 -
a. Tes Instrumen tes berisi sejumlah pertanyaan-pertanyaan tertulis yang berhubungan dengan materi “The Part of Body”. Pertanyaan tertulis disajikan dalam bentuk soal pilihan ganda.
b. Pedoman Observasi Berisi aspek-aspek perilaku siswa dalam pembelajaran. Pedoman observasi ini digunakan untuk menggali data deskriptif tentang perilaku siswa ketika pelaksanaan tindakan penelitian berlangsung. c. Pedoman Dokumentasi Pedoman ini berupa dokumen-dokumen nilai hasil belajar siswa sebelum menggunakan metode permainan kartu gambar dan sesudah diterapkannya proses pembelajaran dengan permainan kartu gambar. 7.
Analisis Data Untuk membuktikan hipotesis, maka hasil penelitian akan dilakukan analisis, yaitu untuk menguji lebih dalam tentang peningkatan penguasaan materi bahasa Inggris pada siswa kelas III MI Ma’arif Sraten dengan menggunakan metode permainan kartu gambar.
- 13 -
Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh. Data yang dianalisis meliputi: a. Keaktifan Dapat diamati pada saat siswa antusias dalam membagikan kartu gambar dan melaksanakan permainan sesuai dengan aturan yang telah dibuat. b.
Perhatian Pengambilan
data
ini
dapat
dilihat
pada
saat
guru
menyampaikan materi awal tentang ”The Part of Body” dan tata cara bermain dengan menggunakan kartu gambar. c.
Penguasan Materi Pengambilan data dengan melihat kemampuan siswa dalam menguasai materi yang telah disampaikan dengan melihat hasil dari pekerjaan siswa dalam bermain kartu gambar.
H. Sistematika Penulisan Sistematika penulisan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut:
- 14 -
1. Bagian muka skripsi yang memuat judul, abstrak, surat pernyataan, nota pembimbing, halaman pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran. 2. Bagian isi yang keseluruhan terdiri dari 5 bab dengan uraian sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan Berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis penelitian, definisi istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II Kajian Pustaka Membahas tentang penguasaan materi bahasa Inggris melalui metode permainan kartu gambar meliputi: Penguasaan materi bahasa Inggris, Metode pengajaran, Permainan kartu gambar, Hubungan penguasaan materi bahasa Inggris dengan permainan kartu gambar.
Bab III Pelaksanaan Penelitian Meliputi diskripsi pelaksanaan siklus penelitian I, siklus II, dan siklus III.
- 15 -
Bab IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan Berisi
analisis
hasil
penelitian,
analisis
per
siklus
pembelajaran, dan analisis peningkatan kemampuan penguasaan materi bahasa Inggris melalui permainan kartu gambar.
Bab V Penutup Meliputi simpulan dari seluruh pembahasan skripsi dan saransaran. 3. Bagian akhir skripsi yang berisi daftar pustaka sebagai rujukan penulis dalam membuat landasan teori pada penelitian ini dan lampiran-lampiran yang berkaitan dengan penelitian.
- 16 -
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Penguasaan Materi Bahasa Inggris 1.
Penguasaan Materi Pembelajaran Menurut Ali (1992:7) dalam proses belajar- mengajar guru dituntut
untuk memiliki berbagai ketrampilan yang bertalian dengan jawaban terhadap suatu pertanyaan, yakni bagaimana menyelenggarakan pengajaran yang dapat mengantarkan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Pertanyaan tersebut menuntun kepada terpenuhinya berbagai persyaratan yang perlu dimiliki oleh seorang guru, sehingga dapat melaksanakan tugas dengan berhasil. Persyaratan itu antara lain : a. Penguasaan materi pelajaran b. Kemampuan menerapkan prinsip- prinsip psikologi c. Kemampuan menyelenggarakan proses belajar- mengajar d. Kemampuan menyesuaikan dengan berbagai situasi baru Sedang menurut modul orientasi pembekalan calon PNS (2004:3840) dalam proses belajar mengajar setidaknya ada 3 komponen penting yang berpengaruh terhadap keberhasilan siswa yaitu penguasaan materi, proses belajar mengajar dan penilaian. Komponen yang sangat penting dan
- 17 -
menentukan dalam keberhasilan belajar- mengajar adalah penguasaan materi oleh guru. Namun demikian tetap ketiga komponen tersebut mempunyai kaitan yang erat dan saling mempengaruhi. Oleh karena itu seorang guru selain harus menguasai materi yang disampaikan kepada siswa juga menguasai proses belajar mengajar dan penilaian. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Materi
Penilaian
PBM
Gambar 2.1 Komponen penting dalam proses belajar mengajar
- 18 -
Dalam penguasaan materi ada beberapa yang perlu mendapat perhatian yaitu: a.
Ruang lingkup materi yang harus dikuasai oleh siswa dan guru: 1) Siswa Materi yang harus dikuasai secara minimaloleh siswa adalah materi yang tercantum dalam GBPP.Oleh karena itu perlu buku sumber untuk siswa 2) Guru Guru harus menguasai materi lebih dari yang tercantum dalam GBPP. Untuk itu guru diperlukan buku sumber pegangan guru b. Usaha peningkatan penguasaan materi Antara lain dapat dilakukan melalui: 1) Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP)/Kelompok Kegiatan Guru (KKG). 2) Buku Sumber 3) Ahli/ Ilmuwan 4) Pendidikan khusus
- 19 -
c. Fungsi kegiatan pendalaman materi 1) Meningkatkan kepercayaan diri akan kemampuan profesionalnya 2) Memperdalam dan memperluas wawasan dan konsepsi tujuan akademik Menurut Sudjana (1989:79) dalam buku Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum mengatakan bahwa ada 3 kompetensi yang harus dimiliki staf pengajar/dosen/guru professional yaitu: (1) Kompetensi Personal/ pribadi (2) Kompetensi professional (3) Kompetensi sosial/kemasyarakatan. Untuk hal hal yang yang sangat erat kaitannya dengan tugas mengajar di kelas (professional), terdapat 10 (sepuluh) kompetensi atau kemampuan dasar, yaitu: a) Menguasai bahan yang akan diajarkan b) Mengelola program belajar mengajar c) Mengelola kelas d) Menggunakan media/sumber belajar e) Menguasai landasan- landasan kependidikan f) Mengelola interaksi belajar mengajar g) Menilai prestasi siswa
- 20 -
h) Mengenal fungsi dan program Bimbingan dan penyuluhan i) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah j) Memahami prinsip- prinsip dan menafsirkan hasil- hasilpenelitian. Lebih jauh tentang penerapan kompetensi tersebut diatas, Natawidjaja (1992:80) menekankan penting adanya “Kinerja terpadu“ (integrated performance) oleh seorang guru/staf pengajar/dosen didalam melaksanakan tugasnya. Keterpaduan itu tercermin dari adanya integritas antara penguasaan bahan ajar, proses, fondasi professional kependidikan, penyesuaian diri terhadap suasana kerja dan kepribadian. Seperti gambar berikut:
Kinerja
Pengua- Pengua- pengua- menyesaan bahan
saan Proses
saan suaikan fondasi diri kependidikan
KEPRIBADIAN Gambar 2.2 Kinerja terpadu (Integrated performance)
- 21 -
Berdasarkan Gambar di atas jelaslah bahwa profesionalisme merupakan sesuatu yang sangat penting dalam menunjang fungsi serta peranan guru/staf pengajar/dosen di dalam melaksanakan KBM. Sejalan dengan itu, maka kompetensi/kemampuan dasar itu adalah mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh setiap guru/staf pengajar/dosen. Agar tercapai tujuan yang maksimal semua komponen kinerja guru tersebut harus diorganisasi sehingga antara komponen itu terjadi keterkaitan satu sama lain, karena itu seorang guru tidak boleh hanya memperhatikan penguasaan bahan ajar saja. 2.
Materi Bahasa Inggris Materi merupakan isi dari pengajaran yang dibawakan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Penguasaan materi secara baik yang menjadi bagian dari kemampuan guru, biasanya merupakan tuntutan pertama dalam profesi keguruan. Namun seberapa banyak materi yang harus dikuasai belum ada tolak ukurnya. Dalam prakteknya sering kali dapat dirasakan atau diperoleh kesan tentang luas tidaknya pengusaan materiyang dimiliki guru. Namun itu pun bukan merupakan ukuran yang bersifat pasti. Sebab, masih banyak fakor yang berpengaruh terhadap pengajaran selain dari itu. Jadi, yang menjadi ketentuan adalah, bahwa guru harus menguasai apa yang akan diajarkan, agar dapat memberi pengaruh terhadap pengalaman belajar yang menyenangkan dan berarti bagi siswa. - 22 -
Dalam pengembangan silabus KTSP Bahasa Inggris kelas III SD/MI Departemen Pendidikan Nasional terdapat standar kompetensi (SK) dan kompetensi dasar (KD) untuk mata pelajaran Bahasa Inggris. Standar kompetensi yaitu kemampuan yang harus dikuasai siswa setelah melalui proses pembelajaran dikelas. Berikut adalah SK dan KD untuk mapel Bahasa Inggris. Tabel 2.1
Standar kompetensi Bahasa Inggris kelas III Semester II Standar kompetensi
1. Mendengarkan Siswa
Kompetensi dasar
Memahami
perintah
dan
petunjuk
memahami diberikan
instruksi
secara lisan
dan informasi sederhana dalam konteks kelas 2. Berbicara
Memahami ungkapan komunikatif
Siswa mengungkapkan Melakukan perintah-perintah sederhana instruksi dan informasi sederhana
dalam
konteks kelas 3. Membaca
Mampu membaca nyaring
Membaca bersuara dan
Menjawab pertanyaan
- 23 -
yang
memahami
sebuah
berdasarkan teks yang diberikan
tulisan sederhana dalam konteks kelas 4. Menulis Kemampuan
Menuliskan kata-kata yang berhubungan mengeja
dengan bagian-bagian tubuh manusia
dan menyalin kata-kata bahasa sederhana
Inggris dalam
konteks kelas
B. Metode Permainan Kartu Gambar
1.
Metode pengajaran Metode adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervariasi sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai setelah pengajaran berhasil. Seorang guru tidak akan melaksanakan tugasnya apabila dia tidak menguasai satu pun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan oleh para ahli psikologi dan pendidikan (Djamarah,1991:72). Dalam kegiatan belajar mengajar, guru tidak harus terpaku dengan menggunakan satu metode saja, tetapi guru hendaknya menggunakan berbagai metode yang bervariasi agar jalannya pembelajaran tidak membosankan, tetapi menarik perhatian peserta didik. Akan tetapi, - 24 -
penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan kegiatan belajar mengajar bila penggunaanya tidak tepat dan tidak sesuai dengan situasi mendukungnya dan dengan kondisi psikologi peserta didik. Oleh karena itu, di sinilah kompetensi seorang guru diperlukan dalam pemilihan metode yang tepat. Pemilihan metode dan penggunaan metode yang bervariasi tidak selamanya menguntungkan apabila guru mengabaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaanya. Winarno (dalam Djamarah,1997:89) mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi penggunaan metode mengajar sebagai berikut : a. Anak Didik Anak didik adalah manusia yang menghajatkan pendidikan. Di sekolah, gurulah yang berkewajiban untuk mendidiknya. Di ruang kelas guru akan berhadapan dengan sejumlah anak didik dengan latar kehidupan yang berbeda. Status sosial mereka juga bermacam-macam. Demikian juga halnya dengan jenis kelamin dan postur tubuh. Dari aspek fisik ini, selalu ada perbedaan dan persamaan pada setiap anak didik. Dari aspek psikologis setiap anak didik juga pasti ada perbedaan. Di sekolah, perilaku anak didik selalu menunjukkan perbedaan, ada yang pendiam, ada yang kreatif, ada yang suka bicara, ada yang tertutup
- 25 -
(introver), ada yang terbuka (ekstrofer), ada yang pemurung, ada yang periang, dan sebagainya. Jika pada aspek biologis dan aspek psikologis anak didik mempunyai perbedaan, maka pada aspek intelektual anak didik juga selalu ada perbedaan. Hal ini dapat dilihat dari cepat lambatnya anak didik terhadap stimulus yang diberikan anak didik pada saat kegiatan belajar mengajar. Perbedaan individual anak didik pada aspek biologis, aspek psikologis, serta aspek intelektual ini mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode yang mana yang sebaiknya guru ambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang kreatif dalam rentang waktu yang relatif lama demi tercapainya tujuan pengajaran yang telah dirumuskan secara operasional. b. Tujuan Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengajar. Tujan pembelajaran dikenal ada dua, yaitu TIU (Tujuan Instruksional Umum) dan TIK (Tujuan Instruksional Khusus). Metode yang guru pilih harus sejalan dengan taraf kemampuan yang hendak diberikan kepada anak didik. Karena itu, kemampuan yang bagaimana yang dikehendaki oleh tujuan, maka metode harus mendukung sepenuhnya. c. Situasi
- 26 -
Situasi kegiatan belajar mengajar yang guru ciptakan tidak selamanya selalu sama dari hari ke hari. Pada suatu waktu, guru ingin menciptakan situasi belajar mengajar di alam terbuka, maka guru memilih metode out bond. Di lain waktu guru ingin menciptakan situasi yang penuh dengan canda tawa, maka guru memilih metode permainan, dan sebagainya. Oleh karena itu, situasi yang dikehendaki dan diciptakan oleh guru dalam proses pembelajaran mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. d. Fasilitas Fasilitas merupakan hal yang mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Fasilitas adalah kelengkapan yang menunjang belajar bagi anak didik di sekolah. Lengkap tidaknya fasilitas belajar akan mempengaruhi pemilihan metode mengajar. Ketiadaan laboratorium IPA, misalnya, kurang mendukung penggunaan metode eksperimen atau demonstrasi. Dan juga misalnya ketiadaan fasilitas olahraga, tentu sukar bagi guru menerapkan metode drill atau latihan. e. Guru Setiap guru mempunyai kepribadian yang berbeda. Ada guru yang pendiam, tapi ada juga guru yang suka berbicara. Ada guru yang talah mendapatkan title sarjana pendidikan dan keguruan, ada juga yang tidak bertitle sarjana pendidikan dan keguruan. Ada seorang guru yang telah
- 27 -
mempunyai jam pengalaman mengajar yang telah memadai, namun adapula seorang guru yang belum mempunyai pengalaman mengajar di bidangya. Kepribadian, latar belakang pendidikan, dan pengalaman mengajar adalah permasalahan intern guru yang dapat mempengaruhi pemilihan dan penentuan metode mengajar. Pembelajaran merupakan suatu proses yang berfungsi untuk membimbing siswa di dalam kehidupan. Yakni membimbing siswa sesuai dengan tugas-tugas perkembangan yang harus dijalani oleh seorang siswa. Tugas perkembangan tersebut mencakup kebutuhan individu sebagai anggota masyarakat dan makhluk ciptaan Allah SWT (Depag,93:41) Guru hendaknya memiliki pengetahuan yang cukup tentang alat-alat dan media sebagai alat komunikasi sehingga guru lebih mengefektifkan proses kegiatan belajar mengajar. Setiap media atau alat yang digunakan harus sesuai dengan setiap kondisi belajar mengajar sehingga diperlukan pula keterampilan untuk memilih dan menggunakan serta mengusahakan media dengan baik. Memilih media pendidikan harus sesuai dengan tujuan materi, metode serta kemampuan guru dan minat siswa. Hal ini penting untuk diketahui karena metode mengajar bersifat individual. Artinya seorang guru mungkin dapat menggunakan suatu metode dengan baik.
- 28 -
Sementara yang lain belum tentu demikian. Karena itu penggunaan suatu metode ataupun perangkat peralatan tidak dapat dipaksakan pada setiap guru. Yang terpenting adalah bagaimana gaya interaksi itu dapat mencapai tujuan, melalui tumbuhnya hubungan yang positif dengan para siswa. Hal inilah yang tak kalah pentingnya adalah kemampuan untuk mengusahakan dalam proses belajar mengajar. Sebagai seorang pendidik, guru perlu mempertimbangkan apa yang akan digunakan untuk menyajikan pesan pembelajaran, karena memang tidak semua metode sesuai dan dapat digunakan untuk setiap bidang studi yang akan diajarkan oleh guru kepada siswanya. Metode dalam mengajar berperan sebagai alat untuk menciptakan proses belajar dan mengajar. Dengan metode ini diharapkan terjadi interaksi belajar mengajar atau sering disebut juga dengan interaksi edukatif. Dalam interaksi edukatif ini, baik guru maupun siswa dapat menjalankan tugas dan peran masing-masing. Kedudukan metode menurut Djamarah dan Zain (1997:82) dalam bukunya Strategi Belajar Mengajar adalah sebagai berikut: 1. Metode Sebagai Alat Motivasi Ekstrinsik Motivasi ekstrinsik menurut Sardiman yang dikutip oleh Djamarah adalah motif-motif yang aktifdan berfungsinya, karena adanya perangsang - 29 -
dari luar. Karena itu, metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan semangat belajar seseorang. 2. Metode Sebagai Strategi Pengajaran Menurut Roestiyah (1989:1) guru harus memiliki strategi agar anak didik dapat belajar secara efektif dan efisien, mengena pada tujuan yang diharapkan (Djamarah,1997:84). Salah satu langkah untuk memiliki stategi itu adalah harus menguasai tekhnik-tekhnik penyajian atau yang biasa disebut dengan metode mengajar Dengan demikian metode mengajar adalah strategi pengajaran sebagai alat untuk mencapai tujuan yang diharapkan. 3. Metode Sebagai Alat Untuk Mencapai Tujuan Tujuan adalah pedoman yang memberi arah kemana kegiatan belajar mengajar akan dibawa. Guru tidak mungkin melaksanakan kegiatan belajar mengajar sesuai dengan kehendak hatinya tanpa dan mengabaikan tujuan yang telah dirumusakn. Metode adalah alat untuk mencapai tujuan. Dengan memanfaatkan metode secara akurat,guru akan mampu mencapai tujuan pengajaran. Jadi, guru hendaknya menggunakan metode yang dapat menunjang kegiatan belajar mengajar, sehingga dapat dijadikan sebagai alat yang efektif untuk mencapai tujuan pengajaran.
- 30 -
Dalam proses pembelajaran, metode memiliki kedudukan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan pembelajaran. Karena tanpa metode sudah pasti suatu pesan yang akan disampaikan kepada siswa tidak akan berproses atau diterima secara efektif dalam kegiatan belajar mengajar. Karena antara guru sebagai komunikator dan siswa sebagai komunikan atau penerima pesan tidak terdapat kesesuaian, sehingga tujuan yang diinginkan tidak dapat tercapai. Oleh karena itu, agar tujuan yang hendak dicapai berjalan sesuai dengan apa yang diinginkan.maka penggunaan sari sebuah metode harus tepat, berdaya guna, dan tidak bersifat asal-asalan. Pemilihan metode yang tepat di sini adalah jika metode tersebut memuat nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik sejalan dengan pesan pembelajaran yang secara fungsional dapat digunakan untuk mrealisasikan nilai-nilai yang ada dalam tujuan pembelajaran bahasa inggris. Dengan kata lain, metode pembelajaran yang tidak tepat akan menjadi penghalang kelancaran jalannya proses pembelajaran sehingga akan banyak tenaga dan waktu yang terbuang sia-sia. Oleh karena itu, suatu metode yang akan digunakan oleh seorang guru baru akan berdaya guna atau ”berhasil guna” jika mampu digunakan untuk mencapai tujuan.
- 31 -
2. Metode Permainan Kartu Gambar Kata permainan adalah kata benda yang berasal dari kata bermain yang artinya adalah bentuk atau macam sebuah permainan. Sedangkan bermain adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan atau tanpa
mempergunakan
alat
yang
menghasilkan
pengertian
atau
memberikan informasi, memberi kesenangan maupun mengembangkan imajinasi pada anak (Sudono,2006:1). Permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya, dari yang tidak ia kenali sampai pada yang ia ketahui dan dari yang tidak dapat diperbuatnya, sampai mampu melakukannya (Semiawan,1993:56). Sedangkan menurut Kartono (1994:2) mengartikan permainan (game) adalah suatu bentuk persaingan antara dua orang atau dua pihak atau antara dua kelompok/grup yang saling berhadapan dan menggunakan aturan-aturan yang diketahui oleh kedua pihak yang saling berhadapan. Kata permainan sudah tidak asing lagi bagi anak-anak, apalagi di zaman sekarang ini. Permainan itu tidak hanya sekedar kegiatan untuk menyenangkan anak-anak saja, tapi juga bermanfaat baginya dalam pembelajaran. Dengan metode pembelajaran menggunakan permainan akan lebih menarik dan memotivasi siswa untuk lebih bersemangat dalam
- 32 -
mengikuti pembelajaran tersebut. Apalagi kalau permainan tersebut cocok untuk mereka. Dalam permainan ini seorang guru bisa memanfaatkan fasilitas yang ada di situ sebagai alat mengajar atau pembelajaran. Dan dengan permainan tersebut dapat mengembangkan imajinasi pada anak sehingga akan meningkatkan hasil pembelajaran yang lebih baik lagi. Dengan permainan ada dampak yang positif pada cara kita dalam membantu proses belajar anak. Seorang anak akan lebih giat belajar karena rasa ingin tahunya sangat tinggi sekali. Hal ini terjadi pada anak-anak kecil yang belum menginjak dewasa. Kita dapat mengamati ketika anak bermain secara aktif atau pasif. Dengan begitu akan membantu memahami jalan fikiran anak dan juga dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi dengan teman. Melalui permainan kartu gambar dapat memberi kesempatan yang lebih banyak pada anak-anak untuk bereksplorasi sehingga pemahaman tentang konsep maupun pengertian dasar suatu pengetahuan dapat dipahami oleh anak dengan mudah. Segala sesuatu yang diperlukan anak hendaknya segera direncanakan dan dipersiapkan sehingga segala sesuatu dapat merupakan sebuah
- 33 -
kesempatan belajar yang sangat menyenangkan bagi anak iyu sendiri (Sudono, 2006:3). Kartu adalah kertas tebal yang tidak seberapa besar, biasanya berbentuk persegi panjang untuk berbagai keperluan (Purwodarminto, 2007:524). Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yang dibuat dengan cat, tinta, coretan, dsb (Purwodarminto, 2007:342). Adapun yang dimaksud penulis kartu gambar adalah media bantu pengajaran yang berupa kartu yang bergambar bagian-bagian tubuh manusia dan kosakatanya. 2. Hubungan Penguasaan Materi Dengan Permainan Kartu Gambar Pembelajaran
efektif
adalah
pembelajaran
yang
memberikan
kemudahan bagi siswanya untuk belajar. Sesuatu yang bermanfaat seperti fakta ketrampilan nilai, konsep, dan bagaimana hidup dengan sesama atau dari suatu hasil yang diinginkan. Pembelajaran efektif merupakan suatu kesatuan sistem intruksional yang mengacu pada sperangkat komponen yang saling bergantung antara satu dengan yang lain. Komponenkomponen yang saling berkaitan itu antara lain adalah: guru, siswa, materi, dan metode. - 34 -
Tujuan dari KBM tidak akan pernah tercapai selama tiap komponen tersebut tidak saling bekerja sama. Salah satu komponen yang membantu terjadinya pembelajaran efektif adalah metode pembelajaran. Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan, dengan memanfaatkan metode yang tepat maka seorang guru akan mampu mencapai tujuan. Agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai maka semua komponen dari yang ada harus dapat diorganisasikan sedemikian rupa sehingga antara sesama komponen tersebut dapat saling bekerja sama. Oleh karena itu, maka setiap guru tidak boleh hanya memperhatikan salah satu dari komponen saja. Metode permainan kartu gambar merupakan salah satu metode pembelajaran yang diambil oleh seorang guru dalam pelaksanaan kegiatan belajar
mengajar
untuk
menciptakan
suasana
belajar
yang
lebih
menyenangkan dan mengena pada benak siswa sehingga siswa dapat lebih mudah dalam menerima dan memahami materi yang disampaikan karena siswa diajak untuk terlibat langsung selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dengan metode permainan kartu gambar ini dapat membuat siswa dapat aktif permainan
mengikuti kegiatan pembelajaran. Oleh karenanya, metode merupakan salah
satu metode yang dapat
- 35 -
menciptakan
pembelajaran yang efektif. Apabila dalam kegiatan pembelajaran dapat tercipta suatu pembelajaran yang efektif, maka seorang siswa akan mudah menguasai materi pelajaran, sekalipun nateri pelajaran iti dianggap sulit oleh siswa.
- 36 -
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan di Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kab. Semarang. Madrasah ini terletak di desa Sraten RT.01 Sraten, Tuntang, Kabupaten Semarang. MI Ma’arif Sraten Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang berdiri pada tahun 1951. Pendirian madrasah ini didasari atas pemikiran warga masyarakat sekitar untuk mencerdaskan masyarakat desa Sraten
terutama dalam bidang
keagamaan. MI Ma’arif Sraten ini berdiri di bawah naungan Yayasan Lembaga Pendidikan Ma’arif. Pada tahun 2011 ini usia MI Ma’arif Sraten telah berusia 60 tahun. Dalam rentang waktu yang lama ini, tentunya banyak tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan dasar ini. Menjamurnya sekolah-sekolah dasar memicu madrasah ini untuk berkompetensi secara sehat dalam mempertahankan eksistensinya. Salah satu strategi yang digunakan untuk mengukuhkan eksistensi lembaga tersebut di tengah masyatakat adalah tujuan, visi, dan misinya. Adapun tujuan visi, misi MI Ma’arif Sraten yaitu: 1. Tujuan MI Ma'arif Sraten a. Meningkatkan partisipasi umat islam dalam pendidikan nasional
- 37 -
b. Membentuk pribadi muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, berakhlaqul karimah, cerdas, dan terampil. c. Meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, ketrampilan untuk hidup mandiri dan bekal untuk mengikuti pendidikan lebih lanjut. d. Bertanggung jawab atas kelangsungan hidup bangsa dan Negara kesatuan RI. 2. Visi misi MI Ma'arif Sraten Visi MI Ma’arif Sraten adalah unggul dalam prestasi, teladan dalam berbudi pekerti akhlakul karimah. Adapun misi madrasah ini adalah: a. Menciptakan lingkungan belajar yang kreatif, menyenangkan, dan terintegrasi dalam mewujudkan visi. b. Memberdayakan seluruh potensi anak didik agar berprestasi maksimal secara intelektual, emosional, dan spiritual. Dalam mewujudkan visi dan misi tersebut salah satu upaya yang dilakukan adalah mengadakan ekstra kulikuler oleh siswa-siswanya. Adapun kegiatan ekstrakurikuler yang ada di lembaga tersebut adalah: a. Pramuka Pramuka diadakan untuk melatih siswa mengimplementasikan ilmu dan pengetahuan yang diperoleh di madrasah dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan Dasa Dharma Pramuka. - 38 -
b. Komputer Ekstrakurikuler komputer diadakan untuk membekali siswa akan ilmu pengetahuan dan tekhnologi dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. c. Rebana Ekstrakurikuler ini diselenggarakan sebagai salah satu metode penyampaian syiar Islam di MI Ma'arif Sraten khususnya, masyarakat Sraten, dan di semua kalangan umumnya. d. Qiro’ah Ekstrakurikuler ini diselenggarakan sebagai salah satu upaya untuk menyalurkan bakat siswa terhadap seni membaca Al-Qur’an. B. Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas III MI Ma'arif Sraten jumlah siswa yang menjadi subyek pada penelitian ini berjumlah 20 siswa. Penelitian dilakukan pada semester kedua tahun ajaran 2009/2010. Penelitian tindakan kelas ini adalah salah satu upaya dalam rangka penerapan metode permainan kartu gambar untuk meningkatkan kemampuan penguasaan materi bahasa Inggris Sub Materi “The Part of Body” pada siswa kelas III MI Ma'arif Sraten.
- 39 -
Tabel 3.1. Nama siswa kelas III MI Ma'arif Sraten Tahun Ajaran 2009/2010. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nama Atha Fadia Putri Angga Aditya P Amila Kurniati Annida Zulfa Arni Nazira F Atok Mubarok Faizul Rahmansyah Nur Ali Ma’sum M. Sirojul Umam M. Sulkhan Zidan Nadya Ayu Pratiwi Rif’an Fanani Rismal Ahmad M Restu Adi Saputra Syafrudin Arsyad Ulifa Nur Fatimah Nur Faidah Niam Wahyu Ananda A Tsania Khoirun N Jumlah
L
P P
P P P P P P P P P P P P P P P P P P P 11
9
Data Sumber: MI Ma’arif Sraten
C. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada siswa kelas III MI Ma'arif Sraten Tuntang Kab. Semarang yang berjumlah 20 siswa pada semester kedua Tahun Pelajaran 2009/2010.
- 40 -
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga kali siklus. Setiap siklus memiliki beberapa tahapan, yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Keempat tahapan ini saling terkait dan berkelanjutan. Hal ini sudah dianggap mampu memenuhi kepuasan penelitian dalam mencapai hasil yang diinginkan dan mengatasi persoalan yang ada. D. Diskripsi Pelaksanaan Per Siklus 1. Siklus I Pada pelaksanaan siklus I ini terdiri dari empat tahapan, yaitu : a. Perencanaan Tahap perencanaan meliputi: 1) Mempersiapkan materi pelajaran dan perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) siklus I sebagai pedoman pelaksanaan penelitian tindakan kelas. RPP memuat skenario pembelajaran, sumber belajar dan media pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran. 2) Membuat instrument penelitian, yaitu : a) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran
- 41 -
Lembar observasi digunakan sebagai instrumen karena hasil belajar dicapai jika siswa benar-benar aktif mengikuti proses pembelajaran. b) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris sub materi “The Part of Body” c) Menyiapkan alat pembelajaran 3) Menentukan waktu pelaksanaan tindakan.
b. Tindakan/Pelaksanaan Penerapan pelaksanaan tindakan mengacu pada pembelajaran yang tertulis dalam RPP. Peneliti bertindak sebagai guru. Target yang ingin dicapai adalah siswa dapat menguasai materi secara maximal dibuktikan dengan perolehan nilai minimal sesuai KKM, yaitu 6,0. Observasi dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pelaksanaan siklus I, meliputi: I.
Kegiatan Awal (± 10 menit) 1. Salam 2. Do’a belajar 3. Apersepsi tentang materi yang akan disampaikan
- 42 -
4. Memberi motivasi kepada siswa. II.
Kegiatan Inti (± 50 menit) 1. Guru menyampaikan materi “The Part of Body” kepada siswa. 2. Guru bertanya kepada siswa, siapa yang belum faham. 3. Guru membagikan 1 set kartu gambar kepada siswa. Satu set kartu gambar untuk 2 siswa dalam satu bangku (berpasangan). 4. Guru membagikan lembar pengelompokkan kartu gambar. 5. Guru menjelaskan cara mengelompokkan kartu gambar sesuai dengan gambar dan kosakatanya. 6. Siswa diminta berlatih mengelompokkan kartu gambar sesuai dengan gambar dan kosakatanya secara berpasangan. 7. Kartu gambar dikumpulkan kembali sebanyak 1 set kartu gambar yang telah ditempelkan pada lembar pengelompokan kartu gambar. 8. Guru menyimpulkan materi pembelajaran dan memberi penguatan kepada siswa.
III.
Kegiatan Akhir (10 menit) 1. Guru membagi soal formatif siklus I 2. Siswa mengerjakan soal tes formatif siklus I 3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
- 43 -
c. Pengamatan Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut: 1. Persiapan alat pembelajaran berupa kartu gambar masih kurang menarik siswa karena gambar tidak berwarna, serta siswa masih dibebani dengan kegiatan menempel. 2. Siswa masih kurang mamahami bagaimana cara menggunakan kartu. 3. Perhatian siswa pada pelajaran belum maximal. 4. Pelaksanaan kegiatan inti bermain kartu gambar, mempunyai sisa waktu yang agak banyak (± 19 menit) karena siswa tidak tertarik dengan kartu gambar serta jumlah 1 set kartu yang masih sedikit. d. Refleksi Siklus I ini meliputi: 1. Bagaimana mengaktifkan seluruh siswa agar benar-benar terlibat dalam penerapan permainan kartu gambar ini, sehingga perhatian siswa terfokus pada pembelajaran. 2. Guru perlu menyiapkan kartu gambar dalam jumlah yang cukup banyak serta lebih menarik minat siswa untuk bermain agar alokasi waktu dapat selesai tepat waktu.
- 44 -
3. Guru perlu menjelaskan kembali cara menggunakan kartu gambar pada siswa. 4. Guru harus lebih terampil dan semangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias bermain. 5. Guru menyusun soal dalam bentuk yang bervariasi. 2. Siklus II 1. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II, meliputi: a. Membuat instrument penelitian, yaitu: 1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran Lembar observasi digunakan sebagai instrumen karena hasil belajar dicapai jika siswa benar-benar aktif mengikuti proses pembelajaran. 2) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris sub materi b. Menyiapkan alat pembelajaran c. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan.
- 45 -
d. Membuat skenario pembelajaran siklus II, yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklus II. 2. Pelaksanaan Pelaksanaan siklus II, meliputi: I.
Kegiatan Awal (±10 menit) 1. Salam 2. Do’a belajar 3. Apersepsi (absensi dan tanya jawab) 4. Memberi motivasi kepada siswa.
II. Kegiatan Inti (±50 menit) 1. Guru mengulas materi “The Part of Body” kepada siswa. 2. Guru melanjutkan dengan mengajukan pertanyaan tentang kesulitan pada materi yang disampaikan. 3. Guru membagikan 1 set kartu gambar dalam jumlah yang lebih banyak dari siklus I, yaitu berupa 20 kartu kosakata “The Part of Body”dan 20 kartu gambar. 4. Guru menjelaskan cara berlatih kartu gambar pada siklus II. 5. Beberapa siswa diminta berlatih di depan kelas untuk peragaan.
- 46 -
6. Siswa diminta untuk berlatih berpasangan satu meja secara bergantian tanpa harus menempelkan kartu gambar. 7. Siswa diminta untuk mengulangnya satu kali lagi. 8. Guru bertanya adakah kesulitan atau belum faham tentang permainan kartu gambar siklus I ini. 9. Kartu gambar dikumpulkan lagi sebanyak 1 set dan dimasukkan amplop. III.
Kegiatan Akhir (±10 menit) 1. Guru membagikan soal formatif siklus II 2. Siswa mengerjakan soal tes formatif siklus II 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do’a.
3. Pengamatan Pengamatan pada siklus II ini adalah : 1. Pengelolaan waktu sudah baik, sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan sesuai dengan rencana/skenario pembelajaran. 2. Siswa telah memahami bagaimana cara bermain kartu gambar. 3. Perhatian siswa pada pelajaran sudah mulai ada peningkatan. 4. Kegiatan atau aktifitas siswa meningkat.
- 47 -
4. Refleksi Refleksi yang perlu dilaksanakan pada siklus II ini adalah : 1. Bentuk soal dicoba dengan variasi yang lain lagi. 2. Bentuk soal melalui dikte (siswa disuruh untuk menuliskan “The Part of Body”) untuk mengukur tingkat penguasaan siswa pada materi yang diajarkan. 3. Cara bermain dicoba dengan variasi, tetapi tidak menyimpang jauh dari tata cara yang telah difahami siswa. 4. Kosa kata perlu dikembangkan tidak sebatas pada kartu gambar saja, guna mengukur pengetahuan dan keterampilan konsep siswa. 3. Siklus III 1. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus III, meliputi : a. Membuat instrument penelitian, yaitu : 1) Lembar observasi untuk mengumpulkan data tentang keaktifan siswa dalam pembelajaran
- 48 -
Lembar observasi digunakan sebagai instrumen karena hasil belajar dicapai jika siswa benar-benar aktif mengikuti proses pembelajaran. 2) Tes formatif sebagai alat pengukur hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Inggris sub materi “The Part of Body” b. Menyiapkan alat pembelajaran c. Menentukan waktu pelaksanaan tindakan. d. Membuat skenario pembelajaran siklus III. 2. Pelaksanaan I.
Kegiatan Awal (±10 menit) 1. Salam 2. Do’a belajar 3. Apersepsi (absensi dan tanya jawab) 4. Memberi motivasi kepada siswa.
II.
Kegiatan Inti (±50 menit) 1. Guru mengulas materi “The Part of Body” 2. Guru menyuruh siswa untuk menunduk di atas meja sambil memejamkan mata.
- 49 -
3. Guru membagikan beberapa set kartu kata pada tempat-tempat yang agak sulit ditemui siswa, misal : di bawah kursi, di laci, atau di atas almari. 4. Siswa diperintah untuk mencari kartu gambar tersebut kemudian saling bekerja sama untuk mencari pasangan kosakata dari gambar yang didapatnya. 5. Siswa bermain sampai semua kartu gambar mendapatkan pasangan kosakatanya. III.
Kegiatan Akhir (±10 menit) 1. Guru membagikan soal Tes Formatif Siklus III. 2. Siswa mengerjakan soal Tes Formatif Siklus III. 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do’a.
3. Pengamatan Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam KBM dengan penerapan pembelajaran dengan permainan kartu gambar. 4. Refleksi Refleksi siklus III ini adalah : 1. Selama Kegiatan Belajar Mengajar, guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik, meski ada beberapa aspek yang butuh penyempurnaan.
- 50 -
2. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa pada siklus III ini telah semuanya aktif selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. 3. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga hasil menjadi lebih baik. 4. Penerapan permainan kartu gambar untuk menjelaskan materi”The Part of Body” berjalan dengan baik dan penguasaan siswa terhadap materi meningkat.
- 51 -
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Diskripsi Hasil Penelitian Persiklus 1. Pra Siklus Pembelajaran bahasa Inggris melalui penggunaan kartu gambar ini diawali dengan penyusunan program pembelajaran. Materi pelajaran adalah “The Part of Body”. Materi penerapan artikel ini dirasa cukup berat bagi siswa kelas III, karena mayoritas anak menganggap belajar bahasa Inggris adalah sulit, maka perlu adanya pembaharuan dalam kegiatan pembelajaran. Sebelum diterapkan metode permainan kartu gambar, penyampaian materi menggunakan metode ceramah. Dari dokumentasi sebelum penerapan metode permainan ini, didapatkan nilai sebagai pembanding setelah sebelum metode permainan ini dipilih sebagai pemecahan masalah. Nilai dalam penelitian ini sebagai indikasi tingkat pencapaian penguasaan materi dengan metode permainan kartu gambar untuk meningkatkan penguasaan siswa pada materi yang diajarkan, yaitu “The Part of Body”.
- 52 -
Tabel 4.1 Daftar Nilai siswa Pra Siklus No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Siswa < 29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Jumlah
Jumlah 3 2 2 7 2 1 3 20
Prosentase 15% 10% 10% 35% 10% 5% 15% 100%
Dari data di atas dapat disimpulkan siswa yang telah sesuai dengan KKM 60 sebanyak 6 siswa atau 30%. Dan yang belum tuntas sebanyak 14 siswa atau 70% dari jumlah siswa kelas III MI Ma'arif Sraten nilai rata-rata kelasnya adalah 50,57. Perbandingan siswa yang telah tuntas dan yang belum terlihat seperti gambar. Gambar 4.1. Ketuntasan siswa Pra Siklus = Tuntas 30%
= Belum tuntas 70%
- 53 -
2. Siklus I Pada siklus I dicari data menggunakan tes formatif dan lembar observasi. Dari instrument tersebut diperoleh data tentang nilai, keaktifan dan perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran. Keaktifan dan perhatian siswa sebagai fokus observasi karena dalam sebuah keberhasilan mengajar tidak terlepas dari 2 hal tersebut. Agar siswa paham dengan materi, siswa harus mempunyai perhatian kepada materi yang disampaikan. Sedangkan keaktifan adalah indikator adanya minat dari siswa untuk turut serta dalam pembelajaran, keaktifan dan perhatian siswa turut serta dalam pembelajaran. Keaktifan dan perhatian siswa menunjukkan tingkat keikutsertaan siswa. Bila keduanya dapat berjalan dengan baik, maka diharapkan materi ajar dapat dipahami sehingga tingkat penguasaan materi siswa dapat meningkat. Dari observasi diperoleh data sebagai berikut: Tabel 4.2. Perhatian Siswa Siklus I No 1 2 3 4
Perhatian Siswa Kurang Cukup Baik Baik sekali Jumlah
Jumlah Siswa 9 4 3 4 20
- 54 -
Prosentase 45% 20% 15% 20% 100%
Observasi keaktifan siswa adalah sebagai berikut: Tabel 4.3. Keaktifan Siswa Siklus I No 1 2 3 4
Keaktifan Siswa Kurang Cukup Baik Baik sekali Jumlah
Jumlah Siswa 9 5 4 3 20
Prosentase 40% 25% 20% 15% 100%
Pada siklus I ini jumlah siswa yang dapat menyelesaikan kegiatan bermain kartu gambar lebih sedikit daripada yang tidak selesai. Kebanyakan siswa merasa terbebani dengan kegiatan menempel karena
kurang telaten dan
menganggap itu pekerjaan anak TK, serta gambar yang kurang menarik. Sedangkan siswa yang dapat menyelesaikan permainan ini dengan baik, adalah siswa yang memang pada dasarnya mempunyai perhatian yang besar pada variasi model pembelajaran ini dan memahami tentang tata cara permainan kartu gambar. Jadi, untuk penerapan permainan kartu gambar pada siklus I ini masih kurang menarik bagi siswa. Hal itu menurut analisis peneliti karena adanya hal-hal yang mengganggu perhatian siswa pada pembelajaran. Hambatan tersebut adalah : a. Pada tahap perencanaan, persiapan alat pembelajaran belum maximal, karena jumlah yang masih sedikit, dan gambar yang kurang menarik - 55 -
siswa. Hal ini menyebabkan, minat siswa pada permainan kartu gambar kurang maximal. b. Siswa dibebani kegiatan menempel, sehingga siswa kebanyakan merasa malas untuk melaksanakannya dengan berbagai alasan yang bervariasi. c. Siswa belum benar-benar mengerti tata cara pelaksanaan permainan kartu gambar pada pembelajaran. d. Alokasi waktu yang mempunyai sisa waktu yang cukup banyak membuat siswa menjadi gaduh di kelas. Hasil observasi ini dijadikan landasan untuk perbaikan pada rencana pada tahap berikutnya. Dari instrumen tes formatif yang berupa soal pilihan ganda diperoleh nilai siswa pada siklus I sebagai berikut: Tabel 4.4. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus I No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nama Siswa < 29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Jumlah
Jumlah 3 4 5 4 1 3 20
Prosentase 15% 20% 25% 20% 5% 15% 100%
Siswa yang telah tuntas lebih banyak daripada sebelum penerapan permainan kartu gambar. Dan nilai individual siswa juga lebih meningkat.
- 56 -
Siswa yang tuntas sebanyak 8 anak atau 40%. Dan siswa yang belum tuntas sebanyak 12 anak atau 60%. Rata-rata kelas siklus I yaitu 56, naik 0,6 dari sebelum penerapan permainan kartu gambar. Perbandingan siswa yang tuntas dan belum tuntas sebagai berikut:
Gambar 4.1. Ketuntasan siswa Siklus I 3. Siklus II Pada siklus II diperoleh data dari lembar observasi tentang perhatian siswa dan keaktifan siswa sebagai berikut: Tabel 4.5. Perhatian Siswa Siklus II No
Perhatian Siswa
1
Kurang
-
2
Cukup
10
50%
3
Baik
4
20%
4
Baik Sekali
6
30%
Jumlah
20
100%
- 57 -
Jumlah Siswa
Prosentase
Siswa yang mengikuti pembelajaran lebih meningkat, sebanyak 50% siswa telah cukup memperhatikan materi pembelajaran 20% siswa perhatiannya lebih terfokus dan 30% siswa telah fokus dalam pembelajaran. Data keaktifan siswa pada siklus II sebagai berikut: Tabel 4.6. Keaktifan Siswa Siklus II No 1 2 3 4
Keaktifan Siswa Kurang Cukup Baik Baik sekali Jumlah
Jumlah Siswa 2 8 3 7 20
Prosentase 10% 40% 15% 35% 100%
Keaktifan dan perhatian siswa pada siklus II lebih meningkat dibanding siklus I, menurut penelitian karena: a. Siswa telah mengetahui tata cara permainan kartu gambar dengan baik. b. Siswa merasa senang karena tidak dibebani dengan kegiatan menempel dan siswa diajak turut terlibat aktif dalam proses KBM. c. Siswa menjadi lebih tertarik karena bentuk gambar lebih menarik. Hasil observasi ini dijadikan landasan untuk perbaikan pada rencana pada tahap berikutnya.
- 58 -
Dari instrumen tes formatif yang berupa soal pilihan ganda diperoleh nilai siswa pada siklus II sebagai berikut: Tabel 4.7. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus II No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai Siswa <29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Jumlah
Jumlah 3 6 4 3 4 20
Prosentase 15% 30% 20% 15% 20% 100%
Siswa yang telah tuntas lebih banyak daripada sebelum penerapan permainan kartu gambar. Dan nilai individual siswa juga lebih meningkat. Siswa yang tuntas sebanyak 17 anak atau 85%. Dan siswa yang belum tuntas sebanyak 3 anak atau 15%. Rata-rata kelas siklus II yaitu 71,75, naik 15,70 dari nilai hasil belajar siklus I. Perbandingan siswa yang tuntas dan belum tuntas sebagai berikut:
- 59 -
Gambar 4.2. Ketuntasan siswa Siklus II Nilai individual siswa meningkat dari Siklus I, tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 50. Akan tetapi masih ada 3 orang siswa yang masih belum dapat mencapai criteria ketuntasan minimal yaitu 60. Salah satu siswa yang belum tuntas ini pada nilai keaktifannya memeang mendapat skor keaktifan 3, atau dinilai baik. Akan tetapi pada nilai tes formatifnya siswa tersebut jatuh, karena memang dari segi intelegensi, siswa tersebut termasuk pada siswa yang mempunyai intelegensi rendah. Untuk iti perlu diadakan usaha lagi untuk dapat memberikan motivasi kepada didwa tersebut untuk tidak minder. 4. Siklus III Pada Siklus III, dari data lembar observasi tentang perhatian dan keaktifan siswa, di dapat data sebagai berikut: Tabel 4.8. Perhatian Siswa Siklus III
- 60 -
No
Perhatian Siswa
Jumlah Siswa
Prosentase
1
Kurang
-
2
Cukup
-
3
Baik
6
30 %
4
Baik Sekali
14
70%
Jumlah
20
100%
Siswa yang mengikuti pembelajaran lebih meningkat, sebanyak 30% siswa telah baik dalam memerhatikan materi pembelajaran dan siswa yang perhatiannya telah fokus dalam pembelajaran telah mencapai 70%. Data keaktifan siswa pada siklus II sebagai berikut: Tabel 4.9. Keaktifan Siswa Siklus III No 1 2 3 4
Keaktifan Siswa Kurang Cukup Baik Baik sekali Jumlah
Jumlah Siswa 2 3 15 20
Prosentase 10% 15% 75% 100%
Keaktifan dan perhatian siswa pada siklus III lebih meningkat dibanding siklus II, menurut penelitian karena : a. Siswa telah memahami tata cara permainan kartu gambar dengan baik. b. Siswa menjadi lebih tertarik karena bentuk gambar lebih menarik.
- 61 -
c. Siswa lebih senang lagi karena cara bermain dibuat berbeda dari yang sebelumnya, dengan tidak mengubah jauh dari tata cara permainan sebelumnya. d. Di Siklus III ini, guru menyediakan hadiah bagi siswa yang dapat menyelesaikan permainan dengan baik. Dari instrumen tes formatif yang berupa soal pilihan ganda diperoleh nilai siswa pada siklus III sebagai berikut: Tabel 4.10. Nilai Hasil Belajar Siswa Siklus III No 1 2 3 4 5 6 7 8
Nilai Siswa <29 30-39 40-49 50-59 60-69 70-79 80-89 90-100 Jumlah
Jumlah 1 3 5 2 9 20
Prosentase 5% 15% 25% 10% 45% 100%
Siswa yang telah tuntas lebih banyak daripada sebelum penerapan permainan kartu gambar. Dan nilai individual siswa juga lebih meningkat. Siswa yang tuntas sebanyak 19 anak atau 95%. Dan siswa yang belum tuntas sebanyak 1 anak atau 5%. Berikut perbandingan ketuntasan belajar siswa:
- 62 -
Gambar.4.3 ketuntasan belajar siswa siklus III B. Pembahasan Dari data awal dapat diketahui bahwa masih banyak siswa yang berada dibawah angka ketuntasan yakni mencapai 30%. Dengan nilai rata-rata yang belum mencapai batas criteria minimum ketuntasan. Sedangkan standar klasikal yang diinginkan dapat dicapai setelah siklus adalah 60. Berdasarkan data awal di atas, maka dilaksanakan pelaksanaan model pembelajaran yang dapat meningkatkan penguasaan materi bahasa Inggris melalui hasil belajar siswa dengan menggunakan metode permainan kartu gambar. Metode ini menjadi salah satu solusi atau alternative untuk mencapai target yang diinginkan.
- 63 -
Dalam proses belajar mengajar menggunakan metode permainan ini, siswa diajak terlibat langsung dalam proses pembelajaran sehingga hasil belajar dapat mengena dalam benak anak. Dan anak-anak tidak merasa terbebani dengan soal yang akan dikerjakannya karena sebelumnya mereka sudah merasa senang dengan metode pembelajaran yang demikian. Berdasarkan hasil yang didapat dari siklus I, dari 20 siswa rata-rata keaktifan siswa mencapai 60%, sedangkan untuk rata-rata perhatian siswa dalam memperhatikan pelajaran yang disampaikan mencapai 55%. Sedangkan rata-rata nilai hasil belajar siswa sebagai tolok ukur penguasaan siswa dalam penguasaan materi The Part of Body adalah 56. Hasil nilai rata-rata ini meningkat dari hasil belajar siswa sebelum diterapkan metode permainan kartu gambar. Namun meskipun demikian, pencapaian hasil tindakan siklus I ini belum mencapai target yang diinginkan, karena 60% siswa atau 12 orang siswa masih mendapat nilai di bawah criteria ketuntasan minimum yang diharapkan. Maka perlu diadakan perbaikan pada siklus II. Adapun perbaikan untuk mencapai target yang diinginkan adalah sebagai berikut: 1. Mengaktifkan seluruh siswa agar benar-benar terlibat dalam penerapan permainan kartu gambar ini, sehingga perhatian siswa terfokus pada pembelajaran.
- 64 -
2. Guru perlu menyiapkan kartu gambar dalam jumlah yang cukup banyak serta lebih menarik minat siswa untuk bermain agar alokasi waktu dapat selesai tepat waktu. 3. Guru perlu menjelaskan kembali cara menggunakan kartu gambar pada siswa. 4. Guru harus lebih terampil dan semangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias bermain, yaitu dengan memberikan hadiah bagi siswa yang juara dalam permainan kartu gambar tersebut. 5. Guru menyusun soal dalam bentuk yang bervariasi. Dengan perbaikan siklus tersebut, pada siklus II tersebut terjadi peningkatan. Yakni dari 20 siswa, rata-rata keaktifan siswa
meningkat
menjadi 90%. Sedangkan untuk perhatian siswa sudah semua siswa dapat memperhatikan pelajaran. Hal ini dikarenakan guru membuat permainan menjadi lebih seru dan disukai oleh siswa serta menyediakan hadiah bagi siswa yang dapat mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran dengan tetib dan teratur serta semangat. Data hasil belajar siswa pada siklus II juga mengalami peningkatan, yakni 71,75. Presentase siswa yang diharapkan tuntas dalam belajar meningkat tajam, yakni mencapai 85% atau 17 siswa telah memenuhi nilai batas ketuntasan minimum yang diharapkan, sementara 3 orang siswa lainnya belum mencapai ketintasan. Untuk itu perlu adanya perbaikan strategi dengan
- 65 -
tujuan dapat meningkatkan hasil pembelajaran yang dijadikan tolok ukur penguasaan siswa pada materi The Part of Body. Adapun perbaikan yang dilakukan pada siklus II ini adalah: 1. Bentuk soal dicoba dengan variasi yang lain lagi. 2. Bentuk soal melalui dikte (siswa disuruh untuk menuliskan “The Part of Body”) untuk mengukur tingkat penguasaan siswa pada materi yang diajarkan. 3. Cara bermain dicoba dengan variasi, tetapi tidak menyimpang jauh dari tata cara yang telah difahami siswa. 4. Kosa kata perlu dikembangkan tidak sebatas pada kartu gambar saja, guna mengukur pengetahuan dan keterampilan konsep siswa. Dengan perbaikan-perbaikan tersebut, pada siklus III terjadi peningkatan, 19 orang siwa telah mencapai criteria ketuntasan minimal, yaitu 60. Dengan ketuntasan klasikal mencapai 95%. Dengan menggunakan metode permainan kartu gambar ini yang dilakukan melalui bentuk penelitian tindakan kelas, ternyata dapat membuahkan hasil yang baik. Hal ini dapat dilihat dari pengamatan terhadap sikap siswa yang semakin antusias dalam mengikuti permainan selama proses pembelajaran berlangsung. Penguasaan materi siswa pada materi yang sedang diajarkan pun terlihat adanya peningkatan. - 66 -
Berdasarkan hasil yang didapat dari siklus I, kemudian siklus II, dan terakhir siklus III, dapat dilihat adanya peningkatan perhatian, keaktifan, dan nilai nhasil belajar siswa sebagai indikasi peningkatan penguasaan materi siswa pada materi “The Part of Body”. Meskipun metode permainan ini terbukti dapat meningkatkan penguasaan materi bahasa Ingggis siswa, namun peneliti menemukan keterbatasan dalam metode pembelajaran ini. Yakni jika metode ini dilaksanakan berulang kali pada mapel-mapel lainnya , metode permainan ini membutuhkan waktu yang relative banyak dibanding dengan metode lainnya, misalnya ceramah, penugasan, dll. Metode permainan ini berpotensi menimbulkan kegaduhan saat prses pembelajaran yang berefek pada waktu efektif dalam belajar. Lepas dari keterbatasannya, metode permainan ini baik untuk mengembangkan rasa kesetiakawanan social diantara para siswa, dan saling kerjasama. Dengan metode pembelajaran ini, siswa dapat belajar sambil bermain tanpa menanggung beban bahwa belajar bahasa Inggris adalah belajar yang sulit.
- 67 -
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan melalui beberapa tindakan dari siklus I, II dan III serta berdasarkan seluruh pembahasan dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode permainan kartu gambar dapat meningkatkan penguasaan siswa pada materi “The Part of Body”. Secara khusus, penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
- 68 -
1. Pembelajaran dengan menggunakan metode permainan kartu gambar mampu meningkatkan minat dan aktivitas siswa dalam belajar bahasa Inggris. Hal ini dapat dilihat dari aktifitas proses belajar siswa yang sebelum dilaksanakan metode permainan kartu gambar yang hanya mendengarkan ceramah dari guru dan siswa cenderung pasif, setelah diterapkan metode permainan kartu gambar dapat mengubah siswa menjadi aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. 2. Penerapan pembelajaran bahasa Inggris dengan metode permainan kartu bergambar dapat membuat siswa menjadi aktif. Kejadian yang terjadi selama proses KBM dengan melibatkan kegiatan para siswa tersebut. hal ini membuat siswa menjadi tidak bosan untuk belajar. 3. Penerapan
metode permainan kartu bergambar
dapat
meningkatkan
penguasaan materi siswa pada sub pokok bahasan yang diajarkan. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis yang diperoleh, bahwa nilai hasil belajar siswa meningkat dari siklus I-III. Dan meningkatnya hasil belajar yang dicapai ini adalah bukti bahwa siswa telah menguasai materi 75%-100% Dengan demikian, metode permainan kartu gambar ini dapat memacu siswa untuk aktif dalam memahami dan menguasai materi “The Part of Body”.
- 69 -
Penerapan metode permainan kartu gambar dalam pembelajaran Bahasa Inggris dapat meningkatkan penguasaan materi siswa pada sub materi yang diajarkan. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis yang diperoleh, bahwa nilai hasil belajar siswa meningkat dari siklus I sampai siklus III. Dan meningkatnya hasil belajar yang dicapai ini adalah bukti bahwa siswa telah berhasil menguasai materi 75%-100% B. Saran Berdasarkan latar belakang permasalahan yang diuraikan sebelumnya serta data dan bukti nyata yang didapat setelah penerapan metode permainan kartu gambar pad pelajaran bahasa inggris sub materi”The Part of Body” yang ternyata mampu meningkatkan terhadap penguasaan materi dan minat belajar siswa, peneliti mempunyai saran sebagai berikut : 1. Penelitian lebih lanjut Mengingat pelaksanaan penelitian ini hanya berjalan sebatas waktu yang diperlukan saja, serta dengan subyek penelitian yang belum merata pada kelas-kelas lainnya, maka peneliti atau guru lain diharapkan dapat melanjutkan untuk mendapatkan temuan baru yang lebih signifikan dan dapat digunakan pada kelas tinggi (kelas IV, V dan VI). 2. Penerapan hasil penelitian
- 70 -
Mengingat metode permainan kartu gambar ternyata telah terbukti mampu meningkatkan penguasaan siswa pada materi yang disampaikan dan minat belajar siswa, diharapkan guru lain mau mencoba metode permainan ini. Selain itu, guru selalu mempersiapkan dengan baik sebelum melakukan pembelajaran, seperti metode pendekatan dalam memotivasi siswa, trik ketika siswa mulai jenuh atau gaduh dan strategi pengelolaan waktu.
DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1999. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung.: Sinar Baru. Depag, 2004. Basic Kompetensi Guru. Jakarta: Biro Kepegawaian Sekjen Depag RI Nurdin Syafrudin. dan M. Basyirudin Usman. 1989. Guru Profesionaldan Implementasi Kurikulum. Bandung: Sinar Baru. Djamaroh, Syaiful Bahri dan Aswan zain. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Rineka Cipta. Sudono, Anggani. 2000. Sumber Belajar dan Alat Permainan. Jakarta: Grasindo.
- 71 -
Semiawan, conny R. 2001. Belajar dan Pembelajaran Pra Sekolah dan Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Indeks. Kartono,. 1994. Teori Permainan. Yogyakarta: Andi Offset Purwodarminto, WJS. 2007. Kamus Indonesia- Inggris. Jakarta: Gramedia.
- 72 -
Lampiran I
R
P
P
( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ) SD/MI
: MI Ma’arif Sraten
Mata Pelajaran
: Bahasa Inggris
Kelas/Semester
: III/II
Waktu
: 1x Pertemuan (2 jam pelajaran)
Standar Komptensi :
Memahami Instruksi dan informasi sederhana dalm kontek
kelas. Kompetensi Dasar
:
Memahami perintah dan petunjuk yang diberikan secara
lisan. Indikator v
:
Menirukan ujaran yang didengar yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh manusia.
v
Menyebutkan nama-nama benda yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh manusia setelah mengamati gambar. A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajara, siswa dapat: - 73 -
1. Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh manusia. 2. Menyebutkan bagian-bagian tubuh manusia. 3. Menyebutkan bagian-bagian tubuh manusia dengan bahasa Inggris. 4. Mampu melaksanakan kegiatan permainan dengan tertib. B. Materi Pembelajaran “The Part of Body” C. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Permainan Kartu Gambar D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Pelaksanaan siklus I, meliputi: I. Kegiatan Awal (± 10 menit) 1. Salam 2. Do’a belajar 3. Apersepsi tentang materi yang akan disampaikan
- 74 -
4. Memberi motivasi kepada siswa. II.Kegiatan Inti (± 50 menit) 1.
Guru menyampaikan materi “The Part of Body” kepada siswa.
2.
Guru bertanya kepada siswa, siapa yang belum faham.
3.
Guru membagikan 1 set kartu gambar kepada siswa. Satu set kartu gambar untuk 2 siswa dalam satu bangku (berpasangan).
4.
Guru membagikan lembar pengelompokkan kartu gambar.
5.
Guru menjelaskan cara mengelompokkan kartu gambar sesuai dengan gambar dan kosakatanya.
6.
Siswa diminta berlatih mengelompokkan kartu gambar sesuai dengan gambar dan kosakatanya secara berpasangan.
7.
Kartu gambar dikumpulkan kembali sebanyak 1 set kartu gambar yang telah ditempelkan pada lembar pengelompokan kartu gambar.
8.
Guru menyimpulkan materi pembelajaran dan memberi penguatan kepada siswa.
III. Kegiatan Akhir (10 menit) 1. Guru membagi soal formatif siklus I 2. Siswa mengerjakan soal tes formatif siklus I 3. Guru menutup pembelajaran dengan salam.
- 75 -
E. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Buku Bahasa Inggris Erlangga Kelas III 2. Satu set kartu gambar The Part of Body F. Penilaian Bentuk Instrumen: Lembar Observasi dan Soal pilihan ganda (lihat lampiran). Contoh Soal §
Soal Siklus I 1. This is a……… 3. Eyes
c. leg
4. Lips
d. nouse
2. The monster have two…… e. Soulder
c. finger
f. Eyes
d. hear
Sraten, April 2010 Mengetahui Kepala Madrasah
Guru Bahasa Inggris
Budi ani Fatmawati,S.PdI
Siti Nur Rofiah
- 76 -
Lampiran II
R
P
P
( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN )
SD/MI
: MI Ma’arif Sraten
Mata Pelajaran
: Bahasa Inggris
Kelas/Semester Waktu
: III/II : 1x Pertemuan (2 jam pelajaran)
Standar Komptensi :
Memahami Instruksi dan informasi sederhana dalm kontek
kelas. Kompetensi Dasar
:
Memahami perintah dan petunjuk yang diberikan secara
lisan. Indikator v
:
Menirukan ujaran yang didengar yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh manusia.
v
Menyebutkan nama-nama benda yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh manusia setelah mengamati gambar.
- 77 -
A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajara, siswa dapat: v
Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh manusia
v
Menyebutkan bagian-bagian tubuh manusia.
v
Menyebutkan bagian-bagian tubuh manusia dengan bahasa Inggris.
v
Mampu melaksanakan kegiatan permainan dengan tertib.
B. Materi Pembelajaran “The Part of Body” C. Metode pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Permainan Kartu gambar D. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran Ø
Pelaksanaan Siklus II
I. Kegiatan Awal (±10 menit) 1. Salam
- 78 -
2. Do’a belajar 3. Apersepsi (absensi dan tanya jawab) 4. Memberi motivasi kepada siswa. II. Kegiatan Inti (±50 menit) 1.
Guru mengulas materi “The Part of Body” kepada siswa.
2.
Guru melanjutkan dengan mengajukan pertanyaan tentang kesulitan pada materi yang disampaikan.
3.
Guru membagikan 1 set kartu gambar dalam jumlah yang lebih banyak dari siklus I, yaitu berupa 20 kartu kosakata “The Part of Body”dan 20 kartu gambar.
4.
Guru menjelaskan cara berlatih kartu gambar pada siklus II.
5.
Beberapa siswa diminta berlatih di depan kelas untuk peragaan.
6.
Siswa diminta untuk berlatih berpasangan satu meja secara bergantian tanpa harus menempelkan kartu gambar.
7.
Siswa diminta untuk mengulangnya satu kali lagi.
8.
Guru bertanya adakah kesulitan atau belum faham tentang permainan kartu gambar siklus I ini.
- 79 -
9.
Kartu gambar dikumpulkan lagi sebanyak 1 set dan dimasukkan amplop.
III. Kegiatan Akhir (±10 menit) 1. Guru membagikan soal formatif siklus II 2. Siswa mengerjakan soal tes formatif siklus II 3. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do’a. E. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Buku Bahasa INggris Erlangga Kelas III 2. Satu set kartu gambar The Part of Body F. Penilaian Bentuk Instrumen Penilaian: Lembar Observasi dan Soal Isian singkat (lihat lampiran).
- 80 -
Contoh Soal: Look at the pocture and wrute the answer !
Gambar 1 1. This is a………
Gambar. 2 2. This is a……
Sraten,
April 2010
Mengetahui, Kepala Madrasah
Guru Bahasa Inggris
Budi Ani Fatmawati, S.PdI
Siti Nur Rofiah
- 81 -
Lampiran III
R
P
P
( RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN )
SD/MI
: MI Ma’arif Sraten
Mata Pelajaran
: Bahasa Inggris
Kelas/Semester Waktu
: III/II : 1x Pertemuan (2 jam pelajaran)
Standar Komptensi :
Memahami Instruksi dan informasi sederhana dalm kontek
kelas. Kompetensi Dasar
:
Memahami perintah dan petunjuk yang diberikan secara
lisan. Indikator v
:
Menirukan ujaran yang didengar yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh manusia.
v
Menyebutkan nama-nama benda yang berhubungan dengan bagian-bagian tubuh manusia setelah mengamati gambar.
- 82 -
A. Tujuan Pembelajaran Setelah selesai melaksanakan kegiatan pembelajara, siswa dapat: v
Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh manusia
v
Menyebutkan bagian-bagian tubuh manusia.
v
Menyebutkan bagian-bagian tubuh manusia dengan bahasa Inggris.
v
Mampu melaksanakan kegiatan permainan dengan tertib.
B. Materi Pembelajaran “The Part of Body” C. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Permainan Kartu gambar D. Langkah-langkah Pembelajaran Ø Pelaksanaan Siklus III 1.
Kegiatan Awal (±10 menit) a. Salam
- 83 -
b. Do’a belajar c. Apersepsi (absensi dan tanya jawab) d. Memberi motivasi kepada siswa. 2.
Kegiatan Inti (±50 menit) a. Guru mengulas materi “The Part of Body” b. Guru menyuruh siswa untuk menunduk di atas meja sambil memejamkan mata. c. Guru membagikan beberapa set kartu kata pada tempat-tempat yang agak sulit ditemui siswa, misal : di bawah kursi, di laci, atau di atas almari. d. Siswa diperintah untuk mencari kartu gambar tersebut kemudian saling bekerja sama untuk mencari pasangan kosakata dari gambar yang didapatnya. e. Siswa bermain sampai semua kartu gambar mendapatkan pasangan kosakatanya.
III. Kegiatan Akhir (±10 menit) a. Guru membagikan soal Tes Formatif Siklus III. b. Siswa mengerjakan soal Tes Formatif Siklus III. - 84 -
c. Guru menutup pelajaran dengan salam dan do’a. E. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Buku Bahasa Inggris Erlangga Kelas III 2. Satu set Kartu gambar The Part of Body
F. Penilaian Bentuk Instrumen: Lembar Observasi dan Soal dikte Contoh Soal: Look at the picture and write the answer in your paper !
Sraten,
April 2010
Mengetahui, Kepala Madrasah
Guru Bahasa Inggris
Budi Ani Fatmawati, S.PdI
Siti Nur Rofiah
- 85 -
Pedomam Observasi
No Aspek yang diamati
Jumlah Hal-hal yang siswa mendukung B C K
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
- 86 -
Hal penghambat
Ide perbaikan
Lembar Hasil Pengamatan Siklus I
No
1.
2.
3.
4.
5.
Aspek yang diamati Guru mengucapkan salam Guru dan murid berdoa bersama
Apersepsi
Motivasi kepada siswa
Guru menjelaskan materi
Jumlah siswa B C K 20
15
12
16
8
-
3
4
2
7
-
Hal-hal yang mendukung Siswa menjawab salam dengan baik
Sebagian siswa 2 berdoa dengan baik Siswa merespon materi yang akan 4 disampaikan dengan menjawab pertanyaan guru Siswa merasa senang 2 mendapat motivasi dari guru
Hal penghambat
Ide perbaikan
-
-
Beberapa siswa ada yang masih bersendaungu rau saat doa
Guru menertibkan siswa untuk duduk dengan baik
-
-
Beberapa siswa cuek dengan motivasi guru
-
Guru mengarahkan siswa agar memperhatikan materi yang dijelaskan Siswa kurang guru, dengan memperhatika menegur dan n penjelasan memindahkan guru tempat duduk dibangku depan bagi siswa yang bergurau sendurisaat guru
5 -
- 87 -
menjelaskan materi
6.
7.
8.
9.
10
Guru melakukan Tanya jawab Tentang materi pelajaran Guru mulai membagikan satu set kartu gambar kepada siswa beserta lembar pengelompok annya
10
20
4
-
Guru menjelaskan kepada siswa tentang tata cara dan tugastugasnya Siswa mulai mecari pasangannya masingmasing kemudian duduk berdekatan atau berpasangan dua- dua, satu membawa gambar satu kosakata Siswa menempelkan
Sisw kurang aktif dalam menjawab pertanyaan dari guru
6 -
-
Guru menyediakan hadiah bagi siswa yang aktif menjawab
Siswa menerima satu set kartu gambar dan lembar pengelompokan
-
-
Siswa memperhatikan tata cara permainan kartu bergambar
-
-
8
6
6 -
Siswa kebingungan mencari teman ketika sesi mencari pasangan
8
7
5 -
Siswa merasa terbebani
- 88 -
Guru mengarahkan dan membimbing siswa dalam ,encari pasangan teman yang membawa gambar atau kosakatanya Guru mengarahkan
gambar dan kosakatanya
dengan kegiatan menempel
11.
Guru menjelaskan kepada siswa tentang pelajaranyang telah diberikan melalui metode permainan kartu bergambar kemudian menyimpulka n materi secara menyeluruh
12.
Siswa mngerjakan evaluasi
20
-
-
13
Guru mengucapkan salam penutup
20
-
-
20
-
-
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru Siswa menjawab salam dengan baik
- 89 -
dan memotivasi siswa agar mau untuk menempel
-
-
-
-
Lembar Hasil Pengamatan siklus II
No
1.
Aspek yang diamati Guru mengucapkan salam
Jumlah siswa B C K 20 -
-
-
-
-
-
5 -
Beberapa siswa kurang aktif dalam appersepsi
Guru member pertanyaan kepada siswa tentang materi yang lalu
3 -
Beberapa siswa ada yang masih bergurau sendiri
Guru menegur siswa yang bergurau sendiri
15 3
2 -
Beberapa siswa takut mengacungka n jariuntuk menjawab pertanyaan
Guru member kesempatan kepada siswa yang kurang aktif menjawab sesuai dengan kemampuannya
20
-
-
-
20 -
-
3.
Absensi siswa
20 -
-
4.
Appersepsi
5.
Guru mengulas 14 3 pelajaran yang disampaikan
7.
Ide perbaikan
-
Berdoa bersama
6.
Siswa menjawab salam dengan baik Siswa berdoa dengan baik Siswa tertib diabsen
Hal penghambat
-
2.
Guru mengadakan Tanya jawab tentang materi pelajaran dan bagi siswa yang aktif menjawab dengan jawaban yang tepat, guru memberikan hadiah berupa snack/ jajan yang telah disediakan Guru mulai membagikan
Hal-hal yang mendukung
10 5
-
Siswa menerima 1
- 90 -
8.
9.
10
satu set kartu gambar kepada siswa Guru menjelaskan tata cara 20 bermain kartu gambar siklus II Guru meminta siswa untuk berlatih/memp 16 eragakan permainan di depan kelas Guru menjelaskan kepada siswa tentang pelajaranyang telah diberikan melalui metode 20 permainan kartu bergambar kemudian menyimpulka n materi secara menyeluruh
kartugambar
Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan baik dan tertib Beberapa siswa memperagakan permainan di depan kelas
4
-
-
11
Siswa mngerjakan evaluasi
20
-
-
12
Guru mengucapkan salam penutup
20
-
-
Siswa memperhatikan penjelasan guru
Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru Siswa menjawab salam dengan baik
- 91 -
-
-
Lembar Hasil Pengamatan Siklus III
No
1.
Aspek yang diamati Guru mengucapkan salam
Jumlah siswa B C K 20 -
-
2.
Berdoa bersama
20 -
-
3.
Absensi siswa 20 -
-
4.
Appersepsi
-
5.
6.
7.
8.
Guru menyuruh siswa untuk menunduk di atas meja Guru membagikan kartu gambar pada tempat yang agak sulit ditemui oleh siswa Siswa mulai mencari kartu gambar dan kosa katanya pada tempattempat yang ada Guru bertanya tentang materi yang
20 -
Hal-hal yang mendukung Siswa menjawab salam dengan baik Siswa berdoa dengan baik Siswa tertib diabsen Siswa menanggapi ulasan guru tentang materi pelajaran lalu
-
Siswa menunduk di atas meja dengan tertib
-
Siswa masih menunduk di atas meja dengan tertib
19 1
-
Siswa senang mencari kosa kata dan kartu gambar
15 4
Banyak siswa yang aktif 1 menjawab pertanyaan guru
20 -
20 -
- 92 -
Hal penghambat
Ide perbaikan
telah disampaikan melalui metode permainan kartu gambar 9.
Siswa mngerjakan evaluasi
Guru mengucapkan 10. salam penutup
20
-
-
20
-
-
Siswa mengerjakan evaluasi yang diberikan guru Siswa menjawab salam dengan baik
- 93 -
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama
: Siti Nur Rofiah
NIM
: 125 07 046
Tempat tanggal lahir : Salatiga, 06 Agustus 1987 Agama
: Islam
Alamat
: Pungkursari 1176 Sidorejo, Salatiga
Pendidikan
: MI Ma’arif Tantimul Mukmin Salatiga 1999 MTs Negeri Salatiga 2002 MAN 1 Salatiga 2005 DII PGK STAIN Salatiga 2007
Nama Suami
: Lukman Hakim, A.Ma
Jabatan
: Guru TK Taruna Tama IV Pancuran, Salatiga
- 94 -