Disusun Guna Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Pancasila
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA : Nama
: DEWI ARIANI
NIM
: 11.12.6120
Kelompok : J Jurusan
: S1 SISTEM INFORMASI
Dosen
: BP. DJUNAIDI IDRUS, M.HUM
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena hanya dengan limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nyalah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini. Sholawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan pengikut-pengikutnya hingga akhir zaman. Penyusunan makalah demokrasi pancasila ini dibuat Penulis dalam rangka memenuhi tugas Pendidikan Pancasila Semester 1. Penulis menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Namun, Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya. Wassalamualaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, Oktober 2011
Penulis
2
JUDUL :
Eksistensi Pancasila Dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi
Abstrak : Isi dari makalah ini secara keseluruhan adalah menjelaskan tentang bagaimana Eksistensi Pancasila diIndonesia dalam Konteks Modern dan Global pasca Reformasi. Tentang pengertian Modernisasi dan penjelasan dari kata “modern”, pengertian Globalisasi, Dampak positif dan negatif dari globalisasi, Pengertian Reformasi, Keberadaan Pancasila setelah Reformasi, dan bagaimana Pancasila seharusnya ( menjadi solusi dalam mengatasi berbagai masalah).
3
Latar Belakang Masalah
Era Reformasi saat ini memang telah banyak membawa berbagai perubahan positif , namun ternyata masih banyak persoalan lama yang belum dapat diatasi. Berdasarkan kenyataan itu, kiranya dapat disimpulkan bahwa dalam keadaan dan kehidupan bangsa kita sekarang, sangatlah penting untuk merevitalisasi Pancasila sebagai ideologi Negara dan mewujudkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan secara nyata. Reformasi harus disadari bukan untuk meninggalkan Pancasila, melainkan untuk meninggalkan cara-cara Orba yang salah dalam memperlakukan Pancasila. Karna generasi muda sekarang telah meninggalkan bahkan melupakan nilai-nilai Pancasila. Pancasila perlu direvitalisasi dengan tidak mengulangi kesalahan masa lalu. Memfungsikan Pancasila sebagai rujukan dan penggerak bagi Reformasi akan membuat reformasi tidak mengalami kekosongan ideology, sehingga mampu menemukan arah yang lebih jelas dan benar kemana
bangsa
dan
Negara
ini
berubah
dan
membangun
diri.
4
Rumusan Masalah
A. Apa pengertian Modernisasi, Globalisasi, Reformasi dan apa hubungannya dengan Eksistensi Pancasila? B. Bagaimana keadaan Pancasila setelah Reformasi? C. Bagaimana Pancasila seharusnya (solusi)?
5
Pendekatan Historis
Dalam makalah ini saya lebih menggunakan pendekatan historis karena lebih memudahkan saya dalam membuat makalah ini. Alasannya yang lebih mengarah adalah karena pendekatan historis sudah mencakup banyak pendekatan yaitu pendekatan yuridis dan sosiologis.
6
Pembahasan Pada zaman modern sekarang banyak sekali perubahan-perubahan yang terjadi terhadap suatu sistem dalam rangka perbaikan ( bidang sosial, politik atau agama ). Modernisasi diartikan sebagai perubahan-perubahan masyarakat yang bergerak dari keadaan yang tradisional atau dari masyarakat pra modern menuju kepada suatu masyarakat yang modern. Sedangkan Modern sendiri mempunyai dua arti, yaitu : a. Modern berarti berkemajuan yang rasional dalam segala bidang dan meningkatnya taraf hidup masyarakat secara menyeluruh atau merata. b. Modern berarti berkemanusiaan dan tinggi nilai peradabannya dalam pergaulan hidup dalam masyarakat. Menurut asal katanya, kata “Globalisasi” diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Globalisasi adalah suatu proses tatanan masyarakat yang mendunia dan tidak mengenal batas wilayah. Globalisasi pada hakikatnya adalah suatu proses dari gagasan yang dimunculkan, kemudian ditawarkan untuk diikuti oleh bangsa lain yang akhirnya sampai pada suatu titik kesepakatan bersama dan menjadi pedoman bersama bagi bangsabangsa diseluruh dunia. (Menurut Edison A. Jamli dkk. Kewarganegaraan. 2005) Dewasa ini, perkembangan teknologi begitu cepat sehingga segala informasi dengan berbagai bentuk dan kepentingan dapat tersebar luas keseluruh dunia. Oleh karena itu, globalisasi tidak dapat kita hindari kehadirannya. Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi
Negara Indonesia. Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan
negatif. Dampak positif globalisasi : Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan Mudah melakukan komunikasi 7
Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi) Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran Memacu untuk meningkatkan kualitas diri Mudah memenuhi kebutuhan Dampak negatif globalisasi antara lain : Informasi yang tidak tersaring Perilaku konsumtif Membuat sikap menutup diri, berpikir sempit Pemborosan pengeluaran dan meniru perilaku yang buruk Mudah terpengaruh oleh hal-hal yang berbau barat Masyarakat kita khususnya anak muda banyak yang lupa akan identitas diri sebagai bangsa Indonesia, karena gaya hidupnya cenderung meniru budaya barat yang oleh masyarakat dunia dianggap sebagai kiblat. Secara garis besar Reformasi adalah perubahaan secara drastis untuk perbaikan (bidang sosial, politik, dan agama) dalam suatu masyarakat atau Negara. Di Indonesia, kata Reformasi umumnya untuk merujuk kepada gerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang menjatuhkan kekuasaan Presiden Soeharto atau Era setelah Orde Baru. Era reformasi memang telah membawa berbagai perubahan positif, namun ternyata masih banyak persoalan lama yang belum dapat diatasi. Antara lain praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), penyalahgunaan wewenang, penegakkan hukum yang lemah, kemiskinan dan pengangguran yang meninggi, dan kesenjangan sosial ekonomi yang melebar. Belum selesai dengan persoalan yang lama, persoalan baru pun muncul, seperti terorisme. Itu semua dapat menjadi ancaman runtuhnya semangat keBhinekaan dan kemajemukan karena suara mayoritas sepertinya dapat menjadi pembenaran terjadinya tirani mayoritas.
8
Berdasarkan kenyataan itu, dapat disimpulkan bahwa dalam keadaan dan kehidupan bangsa kita sekarang, sangatlah penting untuk negara kita merevitalisasi Pancasila sebagai ideologi negara dan mewujudkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan secara nyata. Reformasi harus disadari bukan untuk meninggalkan Pancasila, melainkan untuk meninggalkan cara-cara Orba yang salah dalam memperlakukan Pancasila. Kesadaran itu terasa sekali bahwa kita sedang mengalami kekosongan ideologi yang memprihatinkan. Reformasi berjalan tanpa tuntutan ideologis, tindakan negara dan penguasa hanya mendasar pada ide-ide rasionalisme liberal yang implementasinya berdampak paradoksal antara aspek positif dan negatifnya. Ideologi Pancasila adalah ideologi Indonesia untuk kehidupan kenegaraan bangsa Indonesia. Kita harus berkeyakinan bahwa ideologi Pancasila merupakan ideologi yang paling baik dan tepat bagi bangsa Indonesia. Untuk itu Pancasila perlu direvitalisasi dengan tidak mengulangi kesalahan masa lalu seperti cara-cara paksaan. Memfungsikan pancasila sebagai rujukan dan penggerak bagi reformasi akan membuat reformasi tidak mengalami kekosongan ideologi, sehingga mampu menemukan arah yang lebih jelas dan benar kemana bangsa dan negara ini berubah dan membangun diri.
9
KESIMPULAN
Dalam menjabarkan ideologi Pancasila bagi bidang-bidang tertentu kita harus berhati-hati dan waspada, jangan sampai bidang-bidang tersebut telah keracunan pemikiran dan ide-ide yang justru bertentangan dengan pancasila. Berdasarkan kenyataan itu, kiranya dapat disimpulkan bahwa dalam keadaan dan kehidupan bangsa kita sekarang, sangatlah penting untuk merevitalisasi pancasila sebagai ideologi negara dan mewujudkan nilai-nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan secara nyata.
SARAN
Pemerintah harusnya merevitalisasi Pancasila dengan tidak mengulangi kesalahan dimasa lalu. Memfungsikan Pancasila sebagai rujukan dan penggerak bagi reformasi akan membuat reformasi tidak mengalami kekosongan ideologi, sehingga mampu membangun negara Indonesia lebih jelas dalam membangun jati diri. Dan menjadi negara yang disegani didunia.
10
REFERENSI http://unnes.ac.id/gagasan/mengisi-kekosongan-ideologi-reformasi/Mengisi Kehampaan Ideologi Reformasi Jamli, Edison dkk.Kewarganegaraan.2005.Jakarta: Bumi Akasara Krsna @Yahoo.com. Pengaruh Globalisasi Terhadap Pluralisme Kebudayaan Manusia di Negara Berkembang.2005.internet:Public Jurnal http://juntakpos.blogspot.com/2010/09/dampak-modernisasi-dan-globalisasi.htmlDampak modernisasi dan Globalisasi terhadap jati diri bangsa Indonesia http://ayuna.abatasa.com/post/detail/2590/pengertian-modernisasi.html www.wikipedia.org www.google.co.id
11