Profil Kesehatan Tahun 2015
DINAS KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2016 Jln. Khatib Sulaiman Lt II Kel. Padang Karambia Kec. Payakumbuh Selatan Telp/ Fax. ( 0752 ) 796688 Kodepos 26227 email :
[email protected] Website : http//www.dinkespayakumbuh. com, SMS center : 0853-5537-4449
Page 1
Profil Kesehatan Tahun 2015
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………………………. i DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………… ii
BAB I. PENDAHULUAN
………………………………………………………………………….. 1
BAB II. GAMBARAN UMUM A. KEADAAN GEOGRAFIS
………………………………………………………….. 4
B. KEADAAN PENDUDUK
…………………………………………………………. 5
C. KEADAAN LINGKUNGAN
…………………………………………………………. 5
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN A. MORTALITAS
………………………………………………………………………………….9
B. MORDIBITAS
…………………………………………………………………………….11
C. STATUS GIZI
……………………………………...........................................13
BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN A. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
………………………………………………15
B. PEMANFAATAN OBAT GENERIK
……………………………………………….19
C. PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN D. PEMBINAAN PERBAIKAN GIZI
………………………………….19
…...................................................20
BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A. SARANA KESEHATAN
……………………………………………………………….25
B. TENAGA KESEHATAN
……………………………………………………………….27
C. PEMBIAYAAN KESEHATAN
………………………………………………………27
BAB VI. PENUTUP LAMPIRAN I.
GRAFIK
II.
TABEL PROFIL KESEHATAN TAHUN 2015
Page 2
Profil Kesehatan Tahun 2015
BAB I
PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya.Tingginya disparitas dan perlunya percepatan peningkatan aksesibilitas pelayanan kesehatan menuntut adanya dukungan sumber daya yang cukup serta arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan yang yang tepat. Dukungan data dan informasi kesehatan yang akurat, tepat, dan cepat dalam pengelolaan pembangunan kesehatan menjadi penting. Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh meningkatnya derajat kesehatan masyarakat pada setiap tahunnya. Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum yang menjadi tujuan Nasional. Pembangunan Kesehatan yang merupakan integrasi dari pembangunan Nasional. Pembangunan Kesehatan sangat kompleks karena kesehatan sendiri sangat terkait dan menyentuh segala aspek kehidupan manusia seperti demografi, sosial ekonomi, pendidikan serta perkembangan fisik dan biologik. Pembangunan kesehatan yang dijalankan selama ini memberi kontribusi yang cukup bermakna melalui peningkatan derajat kesehatan. Angka kematian bayi yang telah dapat ditekan, usia harapan hidup yang cenderung meningkat serta angka kematian yang semakin berkurang. Status gizi yang diharapkan ternyata tidak terpenuhi sebagai akibat dampak krisis moneter yang berkepanjangan melanda Bangsa Indonesia, angka gizi buruk yang dilaporkan beberapa tempat dengan kategori rawan gizi menjadi tantangan sendiri dari Pemerintah Kota Payakumbuh walau
Page 3
Profil Kesehatan Tahun 2015
program perbaikan gizi sudah berjalan dalam selang beberapa tahun terakhir, namun permasalahan gizi masih ditemukan di sebagian kecil kota. Program-program investasi tetap dilakukan dalam rangka mengantisipasi agar kasus dapat dicegah dengan tujuan jangan sampai berdampak lebih luas dan apalagi yang bersifat kasus ledakan atau Kejadian Luar Biasa. Melalui Undang-undang nomor 36 tahun 2009 pemerintah kota diberi kewenangan di bidang kesehatan. Penyusunan rencana kerja dan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan daerah haruslah ditopang oleh data dan informasi yang akurat. Dalam pelaksanaan Visi dan Misi Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh dalam pelaksanaan tetap mendukung visi pembangunan kesehatan secara nasional, disebabkan permasalahan kesehtan secara menyeluruh di daerah tidak terlepas dari permasalahan secara nasional yang menyangkut keterkaitan upaya pembangunan secara global. Namun secara konkrit visi tersebut telah disempurnakan dengan mengadopsi kepada permasalahan spesifik wilayah Kota Payakumbuh yang khas di aderah. Visi tersebut adalah : “Masyarakat Payakumbuh yang Mandiri untuk Hidup Sehat dan Sejahtera melalui Pelayanan Kesehatan yang Bermutu ,, Produk Data yang terbit secara berkala merupakan informasi kesehatan yang tertuang dalam Profil Kesehatan, diharapkan dapat menjadi sarana penyedia data dan bermanfaat dalam penyusunan perencanaan sekaligus juga berfungsi dalam rangka evaluasi tahunan. Salah satu sarana yang dapat di gunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian Payakumbuh Sehat dan Penyelenggaraan Pelayanan Minimal adalah “PROFIL KESEHATAN”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Profil Kesehatan Kota Payakumbuh ini pada intinya berisi berbagai data/informasi yang menggambarkan tingkat pencapain Kota Sehat dan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan. Sedangkan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator antara lain Indikator Standar Pelayanan Minimal,MDGs. Sumber data dalam program baik di lingkungan Dinas Kesehatan maupun berasal dari lintas sektor yang terkait yaitu BPS, Kantor KB, Rumah Sakit Swasta. Penyusunan Profil Kesehatan Kota Payakumbuh
Page 4
Profil Kesehatan Tahun 2015
ini menggambarkan Pencapaian Program Kesehatan mengacu kepada Sistim Kesehatan Nasional (SKN). Sub sistem upaya kesehatan akan digambarkan tersendiri pada Bab IV. Sedangkan sub sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat akan digambarkan pada Bab V dan Sub sistem menajemen kesehatan digambarkan pada Bab III. Sehingga Profil Kesehatan Kota Payakumbuh Tahun 2015 ini terdiri dari 6 (enam) bab,yaitu : Bab I : Pendahuluan; bab ini menyajikan tentang Latar Belakang dan Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Payakumbuh kegiatan Tahun 2015 serta sistematika penyajiannya. Bab II : Gambaran Umum; gambaran disajikan dalam bab ini meliputi aspek-aspek geografis, kependudukan, perekonomian, kesehatan lingkungan dan beberapa perilaku yang terkait dengan kesehatan. Bab III : Situasi Derajat Kesehatan; bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan yang mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan dan keadaan status gizi. Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan; gambaran ini berisi uraian tentang upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan untuk tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan. Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan; bab ini menguraikan tentang sumber daya yang mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan fasilitas kesehatan yang ada. Bab VI : Penutup
Page 5
Profil Kesehatan Tahun 2015
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFIS Secara goegrafis Kota Payakumbuh terletak pada posisi 00° 10' sampai dengan 00° 17' LS dan 100° 35' sampai dengan 100° 45' BT. Luas wilayah Kota Payakumbuh yaitu 80,43 Km² atau swetara dengan 0,19 persen dari luas propinsi Sumatera Barat. Suhu udara Kota Payakumbuh berkisar antara 21 – 32° celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 45 persen sampai dengan 50 persen. Keadaan topografi Kota Payakumbuh sebagian besar adalah dataran, dengan sedikit perbukitan. Ketinggian Kota Payakumbuh 514 meter di atas permukaan laut. Keadaan Topografi Kota Payakumbuh bervariasi antara daratan dan berbukit dengan ketinggian 514 meter diatas permukaan air laut. Berdasarkan penggunaan tanah di Kota Payakumbuh, 2.771 Ha merupakan tanah sawah, 198 Ha kolam, dan sisanya 5,074 Ha berupa tanah kering. Sebagian besar tanah kering dimanfaatkan untuk bangunan yaitu 2,863 Ha dan sisa untuk kebun, hutan rakyat dan lain-lainnya. Berdasarkan penggunaan tanah diatas, tanah untuk bangunan dan sekitarnya merupakan areal terluas yaitu 35,60 %. Jumlah ini telah melebihi areal tanah untuk sawah yang tercatat hanya 34,45 %. Letak Kota Payakumbuh sangat strategis bila dilihat dari segi lalu lintas darat antar Propinsi Sumbar-Riau. Kota Payakumbuh merupakan pintu gerbang dari arah Pekan Baru menuju Kota-kota penting di Sumatera Barat.Jarak Kota Payakumbuh ke kota Pekan Baru 188 Km dan dapat ditempuh selama 3 Jam perjalanan dengan angkutan pribadi, sedangkan jarak ke kota Padang sejauh 124 km.
Page 6
Profil Kesehatan Tahun 2015
B. KEADAAN PENDUDUK Kota Payakumbuh merupakan segi tiga emas, yang mana perlintasan Propinsi Riau dan Kabupaten Lima Puluh Kota, jumlah penduduknya yang relatif banyak. Besarnya jumlah penduduk tersebut disamping merupakan potensi daerah juga menimbulkan berbagai permasalahan sosial termasuk masalah kesehatan. Jumlah penduduk Kota Payakumbuh berdasakan data dari Kantor Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh tahun 2015 berjumlah 127.826 jiwa dengan jumlah laki-laki 63.502 jiwa dan perempuan 64.324 jiwa, dimana penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki. Menurut Kecamatan penduduk yang terbanyak di Kecamatan Payakumbuh Barat (50.024 jiwa) dan Kecamatan Lomposi Tigo Nagari sedikit ( 9.405 jiwa). Pada tahun 2015 jumlah pemegang jamkesmas (PBI) APBN tercatat sebanyak 34.12 jiwa, PBI APBD / Jamkesda sebanyak 39.317 jiwa, Total seluruhnya sebanyak 113.055 jiwa. Peningkatan produktifitas ekonomi Kota Payakumbuh didominasi sektor perdagangan, pertanian dan wisata. Meningkatnya aktifitas ekonomi berpengaruh terhadap peningkatan usaha kecil dan menengah pada sektor kerajinan dan industri kecil baik dalam pengadaaan bahan baku maupun dalam pemasaran. C. KEADAAN LINGKUNGAN Keadaan Lingkungan Kota Payakumbuh diuraikan dalam bentuk indikator-indikator persentase rumah sehat, persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) sehat dan keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih. 1. RUMAH SEHAT Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Dari kompilasi data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kota Payakumbuh, jumlah rumah yang ada 27.723 (tabel 58). Jumlah rumah yang memenuhi syarat 86,1 % Dilihat dari persentase KK yang mengggunakan jamban 87,3 % Jika dibandingkan dengan persentase 2014 86,7 % terjadi peningkatan, adanya peningkatan jumlah sarana di masing-masing kecamatan dalam kepemilikan jamban keluarga,tempat sampah, dan saran pengolahan air limbah. Hal ini disebabkan terjadi perubahan prilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Kota Payakumbuh.
Page 7
Profil Kesehatan Tahun 2015
Page 8
Profil Kesehatan Tahun 2015
1. TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN Tempat-tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengelolaan Makanan (TUPM) merupakan sarana yang dikunjungi banyak orang, dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. Jumlah Tempattempat umum yang ada sebanyak 144 buah dan yang memenuhi syarat kesehatan 136 buah ( 94,4 %), sedangkan TUPM meliputi restoran, pasar dan lain-lain. TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memilki pencahayaan ruang yang memadai. Dari 1055 buah TUPM yang ada memenuhi syarat sebanyak 763 buah (72,3%). 2. AKSES TERHADAP AIR MINUM Jumlah KK yang menggunakan Akses Air Bersih tahun 2015 dapat dibedakan menurut sumbernya antara lain : PAM sebanyak 24.061 sarana, jumlah sumur gali yang ada sebanyak 2.358 sarana yang memenuhi syarat sebanyak 2.149 buah dan lain-lain. Jumlah penduduk dengan akses terhadap air minum yang layak sebanyak 122.641 jiwa (95,99%). Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014 terjadi peningkatan cakupan akses air bersih di Kota Payakumbuh
Page 9
Profil Kesehatan Tahun 2015
Tabel. 2 Akses Terhadap Air Minum Tahun 2015
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGA RA AIR MINUM
1
2
3
4
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH 6
% 7
1 Payakumbuh Barat
Ibuh
4,533
115
47
41
2
Payolansek
3,867
116
65
56
3
Parit Rantang
3,213
100
49
49
4 Payakumbuh Timur
Tiakar
2,466
100
50
50
5
Air Tabit
3,010
107
89
83
6 Payakumbuh Utara
Tarok
3,591
110
73
66
Lampasi
2,777
65
35
54
Lampasi Padang Karambia
2,056
50
30
60
2,210
100
59
59
27,723
863
497
57.6
7 Latina 8 Payakumbuh Selatan JUMLAH (KAB/KOTA)
Page 10
Profil Kesehatan Tahun 2015
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambaran derajat kesehatan masyarakat Kota Payakumbuh terdiri dari: mortalitas, dan status gizi masyarakat. A. MORTALITAS Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat angka kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dari pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian ini dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. 1. Kasus Kematian Bayi
Ada banyak faktor yang mempengaruhi kematian bayi tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah sedangkan data kematian pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Kasus kematian bayi tahun 2015 sebanyak 27 orang, kematian anak balita 2 orang. jika dilihat pada tahun sebelumnya terjadi peningkatan kasus sebanyak 2 kasus kematian, terjadinya peningkatan kasus di puskesmas Ibuh dan Payolansek dan puskesmas Lampasi. Yang mempengaruhi tingkat kematian bayi ada beberapa faktor yaitu ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang kurang atau faktor aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan dan tenaga medis yang terampil serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan, hal ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi. Dewasa ini pelayanan kesehatan sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai akan tetapi belum ditunjang dengan aksebiliti yang baik dan tepat sasaran. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yang serba kekurangan.
Page 11
Profil Kesehatan Tahun 2015
Grafik 3. Kasus Kematian Bayi Tahun 2011-2015
30 25 20 15
28 24
10
27 22
21
5 0 2011
2012
2013
2014
2015
2. Kasus Kematian Ibu Maternal Kasus kematian ibu maternal tahun 2015 sebanyak 3 orang, terjadinya penurunan kasus kematian ibu hamil 2 orang di Puskesmas Tarok , Sedangkan kematian ibu nifas 1 orang yakni di Puskesmas Ibuh. Di bandingkan dengan tahun 2014 terjadi penurunan kasus kematian ibu. Angka ini diperoleh dari pelacakan kasus yang dilakukan Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh. Penyebab kematian ibu tersebut disebabkan karna Eklamsi dan adanya infeksi.
Page 12
Profil Kesehatan Tahun 2015
Grafik 4. Kasus Kematian Ibu Tahun 2011-2015
5 4.5 4 3.5 3 2.5
5
4
2 3
1.5
3
1 1
0.5
0 2011
2012
2013
2014
2015
B. MORBIDITAS Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat diperoleh dari pendataan dasar puskesmas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan kota Payakumbuh maupun dari sarana pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Secara umum, gambaran angka kesakitan masyarakat di Kota Payakumbuh bisa dilihat di deretan 10 penyakit terbanyak di Puskesmas seKota Payakumbuh yakni :
Page 13
Profil Kesehatan Tahun 2015
Tabel. 10 Penyakit Dengan Kunjungan Terbanyak di Puskesmas se- Kota Payakumbuh, Tahun 2015. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jenis Diagnosis Penyakit Infeksi akut saluran pernafasan atas Hipertensi Primer Rhematik Gasteristis Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal Penyakit Kulit Alergi Dispepsia Diabet Melitus Kelainan Refraksi Cephalgia Jumlah
Jumlah Kunjungan 25.782 6.183 5.000 4.962 4.540 2.918 2.879 1.991 1.632 1.557 57.444
Dari tabel diatas tergambar bahwa pola penyakit di Kota Payakumbuh juga mengalami double borned desease, selain penyakit infeksi yang berjangkit dan menular masih terjadi di Payakumbuh, namun penyakit degeneratif seperti hipertensi, Rematoid dan Diabet Melitus juga mulai mendominasi masyarakat di Kota Payakumbuh. 1. PENYAKIT MENULAR Penyakit menular yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota Payakumbuh antara lain TB Paru, Kusta ,Diare dan Pneomonia. a. Penyakit P2 TBC Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit P2 TBC telah banyak mencapai hasil, dimana perkiraan angka penemuan TB Paru Positif tahun 2015 sebanyak 205 orang sedangkan penemuan dan pengobatan BTA Positif sebanyak 100 orang (48,8%)di bandingkan dengan penemuan penderita pada tahun 2014 terjadinya penurunan kasus (55,5%) terutama kasus di Puskesmas Ibuh, Air Tabit, Payolansek dan Lampasi .Kecendrungan pencapaian cakupan P2TBC ini ditunjang dengan adanya pelatihan dokter dan paramedis puskesmas, penyuluhan TB, pelatihan tenaga laboratorium dan bimbingan teknis dokter ahli paru. Page 14
Profil Kesehatan Tahun 2015
b. Pneumoni Jumlah penderita Pneumonia Balita tahun 2015 sebanyak 467 kasus dan penderita yang ditangani 100%. Jika dilihat tahun 2014 sebanyak 356 kasus sehingga terjadi peningkatan kasus pada tahun 2015. Ini terjadi karena penjaringan pelayanan terpadu balita sakit di Puskesmas sudah berjalan dengan baik. C. PENYAKIT POTENSI KLB / WABAH a. Diare Kasus Diare di Kota Payakumbuh yang tercatat melalui Profil Kesehatan yaitu terlihat dari penderita diare pada balita dan dewasa yang datang dan dilayani sesuai standar pelayanan tahun 2015 sebanyak 2.154 kasus (79,1%) dan penderita ditangani 100% . Jika dilihat tahun 2014 sebanyak 2.081 kasus sehingga terjadi peningkatan kasus pada tahun 2014. b. D B D Kasus DBD di Kota Payakumbuh pada tahun 2015 sebanyak 31 kasus dan penderita yang ditangani 100% , terjadi peningkatan jumlah kasus dibanding dengan tahun 2014 sebanyak 9 kasus.Peningkatan kasus terjadi di wilayah kerja Puskesmas Ibuh, Payolansek,Parit Rantang, Tiakar,Tarok dan Lampasi. D. STATUS GIZI Untuk indikator status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator antara lain bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) pada tahun 2015 ada 57 bayi BBLR terjadi peningkatan kasus di banding dengan tahun 2014 ditemukan 49 bayi . 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. Pada tahun 2015 di Kota payakumbuh jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 47 bayi (0,5 %) dari 2.633 bayi yang lahir hidup,adanya penurunan penemuan kasus dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak ( 0,1%).
Page 15
Profil Kesehatan Tahun 2015
Grafik 5. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Tahun 2011-2015
80 70
60 50 40 30
74 53
58 49
57
20 10 0 2011
2012
2013
2014
2015
2. Status Gizi balita Pengukuran secara antropometrik yang menggunakan indeks berat badan menurun. Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara antropometrik yang menggunakan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) atau dengan grafik yang ada dalam KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari pemantauan di Posyandu pada tahun 2015 terdapat 0,5 % balita dengan berat badan bawah garis merah (BGM) di kota Payakumbuh, terjadinya penurunan balita dengan berat badan garis merah tahun 2014 ( 0,6%).
Page 16
Profil Kesehatan Tahun 2015
BAB IV
SITUASI UPAYA KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya pada tahun 2015. A. Pelayanan Kesehatan Dasar Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2009 Tentang perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, yang dimaksu dengan keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami dan istri, atau suami , istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya , atau ibu dan anaknya. Keluarga memiliki fungsi yang sangat strategis dalam mempengaruhi status kesehatan anggotanya. Diantara fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat yaitu memenuhi kebutuhan gizi dan merawat serta melindungi kesehatan para anggotanya. Hal itu dilakukan dalam upaya untuk mengoptimalkan pertumbuhan , perkembangan dan produktifitas seluruh anggotanya, oleh karena keadaan kesehatan salah satu anggota dapat mempengaruhi anggota keluarga yang lain. Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peranan yang sangat besar di dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. Page 17
Profil Kesehatan Tahun 2015
Terdapat beberapa indikator yang digunakan untuk mengukur status kesehatan ibu pada suatu wilayah, salah satu yaitu angka kematian ibu (AKI), AKI meupakan salah satu indikator peka terhadap kualitas dan aksesbilitas fasilitas pelayanan kesehatan . Indikator kesehatan ibu antara lain : a. Pelayanan Antenatal (K4) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilan, yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang titik beratnya pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal. Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar minimal yaitu paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Gambaran Kota Payakumbuh pada tahun 2015 dari 3.138 ibu hamil dengan cakupan K4 sebanyak 2.732 ibu hamil (87,1%) adanya penurunan jumlah kunjungan K4 dibandingkan tahun 2014 dimana pencapaian cakupan K4 ibu hamil tahun 2014 sebesar ( 88,6 %.), penurunan kunjungan K4 terjadi di puskesmas Parit Rantang (9,4 % ), puskesmas Tiakar (7,2 %), puskesmas Lampasi (5,3 %), puskesmas Padang Karambia (2,3%) .
Page 18
Profil Kesehatan Tahun 2015
Grafik 6. Kunjungan K4 Ibu Hamil Tahun 2011-2015
2800 2700 2600 2500 2400 2300
2732 2539
2508
2200
2448 2297
2100 2000 2011
2012
2013
2014
2015
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Upaya kesehatan ibu bersalin dilaksanakan dalam rangka mendorong agar setiap persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan terlatih yaitu dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, dan bidan serta fasilitas pelayanan kesehatan. Pertolongan persalinan adalahproses pelayanan persalian dimana pada kala I sampai kala IV persalinan. Sedangkan tenaga kesehatan yang memeiliki kompetensi kebidanan adalah tebnaga kesehatan yang memeliki kemampuan klinis kebidanan yang sesuai standar. Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa kehamilan, hal ini disebabkan pertolongan tidak dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Hasil dari Profil Kesehatan tahun 2015 menunjukan bahwa 2.996 persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 2.631 persalinan (87,8%). Hal ini menunjukan bahwa ibu hamil telah memanfaatkan keberadaan tenaga kesehatan di Kota Payakumbuh. Jika dibandingkan dengan tahun 2014 terjadi penurunan persalian oleh tenaga kesehatan sebanyak 0,8 %. Page 19
Profil Kesehatan Tahun 2015
Grafik 7. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2011-2015.
2700 2600 2500 2400 2519
2300
2568
2631
2369 2285
2200 2100 2011
2012
2013
2014
2015
2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah Usia sekolah dan remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental, pada masa ini dibutuhkan pelayanan kesehatan dini. Pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja pelayanan kesehatan dilakukan dengan cara pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/ sederajat serta pelayanan kesehatan pada remaja baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil. Dari hasil pengumpulan data Kota Payakumbuh menunjukan bahwa cakupan deteksi tumbuh kembang anak balita (pra sekolah) 8.383 anak balita (76,3 %) dari 10.991 orang anak balita dan penjaringan siswa SD Kelas 1 yang diperiksa sebanyak 3.057 siswa (97,2 %) dari 3.142 siswa.
Page 20
Profil Kesehatan Tahun 2015
3. Pelayanan Imunisasi Imunisasiadalah suatu upaya untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar dengan penyakit tersebut tidaka akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.Beberapa penyakit menular yang termasuk kedalam penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasiantara lain : TBC, Difteri, Tetanus, Hepatitis B, Pertusis, Campak , Polio. Universal Child Immunization adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi 0-11 bulan, ibu hamil, WUS, dan anak sekolah. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis, 1 dosis Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2dosis TT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis Campak dan 2 dosis TT. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Pada Tahun 2015 Kota Payakumbuh telah mencapai 60 Kelurahan ( 94,74% ) dari 62 kelurahan yang ada di Kota Payakumbuh, dimana target nasional adalah 100% desa UCI. terjadinya peningkatan pencapaian kelurahan UCI 2,06 % dibandingkan dengan pencapaian tahun 2014. Cakupan Imunisasi BCG sebesar ( 94,9% ), DPT3+HB3 ( 81,9 % ), Polio 4 ( 82,4 %) dan Campak ( 83,5% ). B. Pemanfaatan Obat generik Pemanfaatan obat generik terlihat dari jumlah pelayanan pasien yang menggunakan obat generik. Penulisan resep obat generik yang dilaporkan sebanyak 230.284 resep dari 231.835 resep yang ada (99,3 %). C. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan menegaskan bahwa upaya kesehatan lingkungan ditunjukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi, maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi tingginya.Lingkungan sehat mencakup lingkungan permukiman, tempat kerja, menimbulkan gangguan , diantaranya limbah ( cair, padat dan gas ), samapah yang tidak diproses sesuai dengan persayaratan, vektor
Page 21
Profil Kesehatan Tahun 2015
penyakit, zat kimia berbahaya , kebisingan yang melebihi ambang batas, radiasi, air yang tercemar, udara yang tercemar dan makanan yang terkontaminasi. Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai akibat lingkungan yang kurang sehat. Untuk itu dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar. Hasil dari data yang dilaporkan terhadap lingkungan yang ada sebanyak 144 buah, dibina dan memenuhi syarat kesehatan sebanyak 136 (94,4%). Dari jumlah institusi pendidikan yang ada 124 buah dan memenuhi syarat kesehatan sebanyak 118 buah (95,2%), sarana kesehatan 9 buah yang dibina dan memenuhi syarat kesehatan sebanyak 9 buah (100%), sarana Hotel/penginapan sebanyak 11 yang dibina memenuhi syarat kesehatan 9 buah (81,2%), D. Pembinaan perbaikan Gizi Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi sering dijumpai pada masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi. 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin tiap bulan. Hasil dari data yang dilaporkan diperoleh jumlah balita yang ada sebanyak 13.932 balita yang ditimbang sebanyak 9.265 balita ( 66,5 %), Sementara itu balita dengan bawah garis merah (BGM) sebesar 47 balita (0,5%) , dari hasil penimbangan jumlah balita di bawah garis merah terbanyak di puskesmas Tarok, Tiakar, Air Tabit dan puskesma Ibuh.
Page 22
Profil Kesehatan Tahun 2015
Grafik 8. Jumlah Balita ditimbang Tahun 2011-2015 13932 14000 12186
12595
12822
12000 10000
9711
9023
9767
9085
9265
8082 8000 6000 4000 2000 79.90%
77.80%
77.50%
90.00%
66.50%
0 2011
2012
2013
2014
2015
2. Pemberian Kapsul Vitamin A Cakupan pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali pada balita pada tahun 2015, yaitu Bayi sebanyak 1.163 (39,5 %) dari jumlah bayi 2.941 bayi sedangkan jumlah anak balita mendapat vit.A 7.644 (98,7 %) balita yang ada sebanyak 7.741 orang, jumlah balita 13.932 balita dan yang mendapat vit.A 9.064 balita (65.1%) Target pencapaian sampai tahun 2015 sebesar untuk bayi 90 % , target balita 80 % . Pencapaian pemberian vit.A sudah diatas target berarti masyarakat sudah memahami kegunaan dari vitamin A bagi balita.
3. Pemberian Tablet Besi Pada tahun 2015 jumlah ibu hamil yang ada sebanyak 3.138 dan yang mendapatkan tablet besi (Fe3) sebanyak 2.752 bumil ( 87,7 % ), adapun target pencapaian untuk tahun 2015 sebesar 95%.
Page 23
Profil Kesehatan Tahun 2015
Secara umum upaya kesehatan terdiri dari dua vunsur utama, yaitu upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Upaya kesehatan masyarakat adalah setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat serta swasta untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan di masyarakat. Upaya kesehatan masyarakat mencakup upaya-upaya promosi kesehatan, pemberantasan penyakit menular, pengendalian penyakit tidak menular, penyehatan lingkungan dan penyediaan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, peningkatan kesehatan keluarga, pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan, pengamanan penggunaan zat aditif dalam makanan dan minuman serta penanggulangan bencana dan bantuan kemanusiaan.
Berikut ini adalah hasil gambaran dari capaian kinerja indikator Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh Tahun 2015, sebagai berikut :
Tabel Matrik Hasil Capaian Kinerja Atas Indikator Dinas Kesehatan Tahun 2015 Sasaran Strategis
I. Meningkatnya status kesehatan dan gizi masyarakat
INDIKATOR
Target
Sasaran Fisik
Capaian Fisik
Realisasi
1.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
100%
628
612
97,45%
2.
Cakupan Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan
95%
2.996
2.631
87,82%
3. Cakupan kunjungan bayi
90%
2.853
2.559
89,7%
4. Meningkatnya cakupan kunjungan ibu hamil lengkap (K4) 5. Meningkatnya cakupan ibu nifas
90%
3.138
2.732
87,06%
85,6%
2.996
2.607
87,02%
Page 24
Profil Kesehatan Tahun 2015
6. Cakupan pelayanan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 7. Cakupan pelayanan anak balita 8. Persentase balita Gizi Buruk 9. Cakupan Balita Gizi Buruk mendapatkan perawatan II. Menurunkan angka kesakitan akibat penyakit menular dan tidak menular
1. Cakupan penemuan dan penanganan penderita TBC BTA + a. Penemuan b. Penanganan 2. Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD 3. Cakupan penemuan dan penanganan penderita HIV/AIDS 4. Cakupan penemuan dan penanganan penderita Hipertensi a. Penemuan (usia >40 th) b. Penanganan 5. Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
IV. Meningkatnya pemerataan dan mutu pelayanan kesehatan
85%
428
291
67,99%
76%
11.079
8.384
75,67%
<3%
306
17
0,16%
100%
17
17
100%
70%
205
100
48,78%
100%
100
100
100%
100%
31
31
100%
95%
16
16
100%
37%
13.526
2.104
5,8%
90%
2.104
2.104
100%
100%
62
60
96,7
6. Prosentase rumah tangga ber-PHBS 7. Persentase rumah sehat
65%
27.311
9.868
36,1%
78,4%
23.565
23.833
85,97
1. Rasio Puskesmas, Poliklinik,
15.555
15.555
15.978
100%
5.184
5.184
5.557
100%
12,5%
1 pusk
1 pusk
12,5%
2.439
2.439
1.304
187,0%
3.659
3.659
1.660
219,1%
50-100
79
79
100%
Pustu per satuan penduduk
2. Persentase Puskesmas yang tersertifikasi akreditasi
3. Ratio tenaga medis per satuan penduduk
4. Rasio dokter per satuan penduduk
5. Rasio Posyandu per satuan balita
Page 25
Profil Kesehatan Tahun 2015
V. Meningkatnya perlindungan financial, ketersediaan, penyebaran dan mutu obat serta sumberdaya kesehatan
1. Kecukupan ketersediaan obat dan vaksin 2. Prosentase sekolah yang menyediakan PJAS melalui warung sekolah 3. Prosentase industri pangan yang mendapatkan sertifikat penyuluhan 4. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 5. Presentase kepesertaan SJSN Kesehatan
18 bln
18 bln
18 bln
100%
50%
25 sek
15 sek
40%
78%
337
188
55,8%
IRTP
IRTP
< 15%
< 5.119
2.494 (7,3%)
100%
83%
126.137
113.175
88,5
Page 26
Profil Kesehatan Tahun 2015
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokan dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan A. Sarana Kesehatan Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana kesehatan diantaranya Puskesmas, rumah sakit, sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dan tenaga kesehatan. 1. Puskesmas Pada tahun 2015 jumlah Puskesmas di Kota Payakumbuh sebanyak 8 Puskesmas dengan jumlah Puskesmas rawatan 2 buah yaitu puskesmas Ibuh dan Puskesmas Lampasi. Secara konseptual Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 20.000 penduduk (minimal). Dengan jumlah Puskesmas tersebut berarti 1 puskesmas di Kota Payakumbuh rata-rata melayani sebanyak 15.375 jiwa. Puskesmas pembantu pada tahun 2015 berjumlah 23 buah. 2.
Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidur serta rasio terhadap jumlah penduduk. Jumlah rumah sakit di Kota Payakumbuh sebanyak 4 unit dengan rincian 1 rumah sakit pemerintah yaitu RSUD dr Adnaan WD (rumah sakit umum daerah) dan 1 rumah sakit swasta yaitu rumah sakit Islam “Ibnu Sina ,Rumah sakit khusus Bedah dan Rumah sakit Bersalin Ibu dan Anak Sukma Bunda.
Page 27
Profil Kesehatan Tahun 2015
3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan alat farmasi. Data yang berhasil dikumpulkan Tahun 2015 adalah jumlah apotik di Kota Payakumbuh sebanyak 28 Apotik, 8 toko obat, 12 Klinik dan 1 Instalasi farmasi dan bidan praktek 20 buah. 4.
Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan pemanfaatan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah posyandu, polindes dan desa siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangan posyandu dikelompokan menjadi 4 strata yaitu pratama, madya, purnama dan mandiri. Jumlah posyandu di Kota Payakumbuh sebanyak 165 posyandu dengan rincian yaitu : posyandu pratama sudah tidak madya sebanyak 1 buah, , posyandu purnama 82 buah (49,7 %) dan posyandu mandiri 82 buah (49,7 %).
Grafik 9. Jumlah Posyandu Tahun 2010-2014 180
165
165
165
165
165
2011
2012
2013
2014
2015
160 140 120 100 80 60 40 20
0
Page 28
Profil Kesehatan Tahun 2015
B. Tenaga Kesehatan Dewasa ini penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, akan tetapi juga diselenggarakan oleh pihak swasta. Berikut ini gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun swasta. Data ketenagaan ini diperoleh dari hasil pengumpulan data oleh Seksi Data dan Evaluasi / Pelaporan, Subdin Kendali Program. Data yang dapat dikumpulkan meliputi data jumlah dan jenis sumber daya manusia kesehatan yang ada pada dinas kesehatan, puskesmas dan rumah sakit pemerintah dan swasta. Jumlah dan jenis sumber daya manusia kesehatan di Kota Payakumbuh yang melayani pasien baik di pemerintahan maupun swasta terdiri dari, Dokter Umum 87 orang, Dokter spesialis 26 orang, dan Dokter gigi 21 orang, perawat 283 orang, Perawat gigi 27 orang, bidan 145 orang. Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh sudah mempunyai standar tenaga untuk kebutuhan puskesmas yaitu berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah serta jumlah kelurahan yang ada diwilayah puskesmas bersangkutan. C. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat. Anggaran pemerintah bersumber dari APBN dan APBD. Total anggaran APBD Kota Payakumbuh pada tahun 2015 di luar belanja PNS sebesar Rp. 81.412.521.299.,- dimana sebesar Rp.39.519.276.642,- di alokasikan di Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit di luar belanja PNS Kesehatan .Total persentase anggaran kesehatan dengan anggaran APBD Kota adalah sebesar 13,4 %.
Page 29
Profil Kesehatan Tahun 2015
BAB VI
PENUTUP Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen. Penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara menyeluruh. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam profil kesehatan yang diterbitkan saat ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kota Payakumbuh Tahun 2015 ini dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai sampai tahun 2015 dalam mencapai Visi Misi Payakumbuh Sehat 2015.
Page 30