DINAS KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2015 Jln. Khatib Sulaiman Lt II Kel. Padang Karambia Kec. Payakumbuh Selatan Telp/ Fax. ( 0752 ) 796688 Kodepos 26227 email :
[email protected] Website : http//www.dinkespayakumbuh. com, SMS center : 0853-5537 5537-4449
Profil Kesehatan Tahun 2014
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………………….
i
DAFTAR ISI
…………………………………………………………………………………………..
ii
BAB I. PENDAHULUAN …………………………………………………………………………..
1
BAB II. GAMBARAN UMUM A.
KEADAAN GEOGRAFIS
…………………………………………………………..
4
B.
KEADAAN PENDUDUK
………………………………………………………….
5
C.
KEADAAN LINGKUNGAN ………………………………………………………….
5
BAB III. SITUASI DERAJAT KESEHATAN A.
MORTALITAS ……………………………………………………………………………
9
B.
MORDIBITAS …………………………………………………………………………….
11
C.
STATUS GIZI ……………………………………...........................................
13
BAB IV. SITUASI UPAYA KESEHATAN A.
PELAYANAN KESEHATAN DASAR ………………………………………………
15
B.
PEMANFAATAN OBAT GENERIK ……………………………………………….
18
C.
PEMBINAAN KESEHATAN LINGKUNGAN ………………………………….
19
D.
PEMBINAAN PERBAIKAN GIZI …...................................................
19
BAB V. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN A.
SARANA KESEHATAN ……………………………………………………………….
21
B.
TENAGA KESEHATAN ……………………………………………………………….
23
C.
PEMBIAYAAN KESEHATAN ………………………………………………………
24
BAB VI. PENUTUP LAMPIRAN I. II.
GRAFIK TABEL PROFIL KESEHATAN TAHUN 2014
ii
DAFTAR TABEL A. Demografi Luas Wilayah, Jumlah Desa/Kelurahan, Jumlah Penduduk, Jumlah Rumah Tangga Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kelompok Umur, Rasio Tabel 2 Beban Tanggungan, Rasio Jenis Kelamin Dan Kecamatan Jumlah Penduduk Berumur 10 Tahun Ke Atas Yang Melek Huruf Tabel 3 dan Ijazah Tertinggi Yang Diperoleh Menurut Jenis Kelamin Jumlah Kelahiran Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Tabel 4 Puskesmas Jumlah Kematian Neonatal, Bayi dan Balita Menurut Jenis Kelamin Tabel 5 Dan Kecamatan Gizi, Kesehatan Ibu Dan Anak (KIA), Imunisasi, UKS Jumlah Kematian Ibu Menurut Kelompok Umur, Kecamatan, Dan Tabel 6 Puskesmas Cakupan Kunjungan Ibu Hamil, Persalinan Ditolong Tenaga Tabel 29 Kesehatan, Dan Pelayanan Kesehatan Ibu Nifas Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Persentase Cakupan Imunisasi TT Pada Ibu Hamil Menurut Tabel 30 Kecamatan Dan Puskesmas Perentase Cakupan Imunisasi TT Pada Wanita Usia Subur Menurut Tabel 31 Kecamatan dan Puskesmas Jumlah Ibu Hamil Yang Mendapatkan Tablet FE1 Dan FE3 Menurut Tabel 32 Kecamatan Dan Puskesmas Jumlah Dan Persentase Penanganan Komplikasi Kebidanan Dan Tabel 33 Komplikasi Neonatal Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Proporsi Peserta KB Aktif Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan Tabel 34 Dan Puskesmas Proporsi Peserta KB Baru Menurut Jenis Kontrasepsi, Kecamatan Tabel 35 Dan puskesmas Jumlah Peserta KB Baru dan KB Aktif Menurut Kecamatan Dan Tabel 36 Puskesmas Bayi Berat Badan Lahir Rendah Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Tabel 37 Dan Puskesmas Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin, kecamatan Tabel 38 Dan Puskesmas Jumlah Bayi Yang Diberi ASI Eksklusif Menurut Jenis Kelamin, Tabel 39 Kecamatan Dan Puskesmas Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Jenis Kelamin, Tabel 40 Kecamatan Dan Puskesmas Tabel 41 Cakupan Desa/Kelurahan UCI Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tabel 1
B.
Hal 1 Hal 2 Hal 3 Hal 4 Hal 5
Hal 6 Hal 29 Hal 30 Hal 31 Hal 32 Hal 33 Hal 34 Hal 35 Hal 36 Hal 37 Hal 38 Hal 39 Hal 40 Hal 41
Tabel 42 Tabel 43
Cakupan Pemberian Vitamin A Pada Bayi, Anak Balita, Dan Ibu Nifas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Jumlah Anak 0-23 Bulan Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Tabel 45 Kecamatan Dan Puskesmas Cakupan Pelayanan Anak Balita Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Tabel 46 Dan Puskesmas Jumlah Balita Ditimbang Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Tabel 47 Puskesmas Cakupan Balita Gizi Buruk Yang Mendapat Perawatan Menurut Tabel 48 Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Cakupan Pelayanan Kesehatan (Penjaringan) Siswa SD Dan Tabel 49 Setingkat Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Pemberantasan Penyakit Menular (P2M) Jumlah Kasus Baru TB BTA +, Seluruh Kasus TB, Kasus Pada TB Pada Tabel 7 Anak, Dan case Notifacation Rate (CNR) Per 100.000 Penduduk Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan dan Puskesmas Jumlah Kasus Dan Angka Penemuan Kasus TB Paru BTA+ Menurut Tabel 8 Jenis Kelamin, Kecamatan, Dan Puskesmas Jumlah Angka Kesembuhan Dan Pengobatan Lengkap TB Paru BTA+ Tabel 9 Serta Keberhasilan Pengobatan Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Penemuan Kasus Pneumonia Balita Menurut Jenis Kelamin, Tabel 10 Kecamatan Dan Puskesmas Jumlah Kasus HIV, AIDS Dan Syphilis Menurut Jenis Kelamin, Tabel 11 Kecamatan Dan Puskesmas Persentase Donor Darah Diskrining Terhadap HIV-AIDS Menurut Tabel 12 Jenis Kelamin Jumlah Kasus Yang Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Tabel 13 dan Puskesmas Jumlah Kasus Baru Kusta Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Tabel 14 Puskesmas Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun Dan Cacat Tingkat 2 Menurut Jenis Tabel 15 Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Jumlah Kasus Dan Angka Prevalensi Penyakit Kusta Menurut Jenis Tabel 16 Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Tabel 44
C.
Cakupan Imunisasi DPT, HB Dan Campak Pada Bayi Menurut Jenis Hal 42 Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Cakupan Imunisasi BCG Dan Polio Pada Bayi Menurut jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Hal 43
Tabel 17 Tabel 18
Hal 44 Hal 45 Hal 46 Hal 47 Hal 48 Hal 49
Hal 7 Hal 8 Hal 9 Hal 10 Hal 11 Hal 12 Hal 13 Hal 14 Hal 15 Hal 16
Persentase Penderita Kusta Selesai Berobat Menurut Jenis Kelamin, Hal 17 Kecamatan Dan Puskesmas Jumlah Kasus AFP (Non Polio) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Hal 18
Jumlah Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Jumlah Kasus Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi Tabel 20 (PD3I) Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Tabel 21 Jumlah DBD Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Kesakitan Dan Kematian Akibat Malaria Menurut Jenis Kelamin, Tabel 22 Kecamatan Dan Puskesmas Penderita Filariasis Ditangani Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Tabel 23 Dan Puskesmas Cakupan Pengukuran Tekanan Darah Menurut Jenis Kelamin, Tabel 24 Kecamatan Dan Puskesmas Cakupan Pemeriksaan Obesitas Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Tabel 25 Dan Puskesmas Cakupan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim Dengan Metode IVA Dan Tabel 26 Kanker Payudara Dengan Pemeriksaan Klinis (CBE) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tabel 27 Jumlah Pendderita Dan Kematian Pada KLB Menurut Jenis Kelamin Desa/Kelurahan Terkena KLB Yang Ditangani < 24 Jam Menurut Tabel 28 Kecamatan Dan Puskesmas D. Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Menurut Jenis Kelamin, Tabel 50 Kecamatan Dan Puskesmas Pelayanan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Anak SD Dan Setingkat Tabel 51 Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan Dan Puskesmas Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Menurut Jenis Kelamin, Tabel 52 Kecamatan Dan Puskesmas E. Promosi Kesehatan Tabel 53 Jumlah Kegiatan Promosi Kesehatan Cakupan Jaminan Kesehatan Menurut Jenis Jaminan Dan Jenis Tabel 54 Kelamin, Kecamatan Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap, Dan Kunjungan Tabel 55 Gangguan Jiwa Di Sarana Pelayanan Kesehatan Tabel 56 Angka Kematin Pasien Di Rumah Sakit Tabel 57 Indikator Kinerja Pelayanan Di Rumah Sakit Persentase Rumah Tangga Berperilaku Hidup Bersih Sehat Menurut Tabel 58 Kecamatan Dan Puskesmas F. Kesehatan lingkungan Tabel 59 Persentase Rumah Sehat Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Penduduk Dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Air Minum Tabel 60 Berkualitas (Layak) Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Penduduk Dengan Akses Terhadap Fasilitas Sanitasi Yang Layak Tabel 61 (Jamban Sehat) Menurut Jenis Jamban, Kecamatan Dan Puskesmas Tabel 62 Desa Yang Melaksanakan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat Tabel 19
Hal 19 Hal 20 Hal 21 Hal 22 Hal 23 Hal 24 Hal 25 Hal 26 Hal 27 Hal 28 Hal 50 Hal 51 Hal 52 Hal 53 Hal 54 Hal 55 Hal 56 Hal 57 Hal 58 Hal 59 Hal 60 Hal 61 Hal 62
Persentase Tempat-Tempat Umum Memenuhi Syarat Kesehatan Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Persentase Pengelolaan Makanan (TPM) Menurut Status Higiene Tabel 64 Sanitasi Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tempat Pengelolaan Makanan Dibina Dan Diuji Petik Menurut Tabel 65 Kecamatan Dan Puskesmas G. Ketersediaan Obat Tabel 66 Ketersediaan Obat Menurut Jenis Obat Dan Vaksin H. Saranan Dan Tenaga Kesehatan Tabel 67 Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan Menurut Kepemilikan Persentase Sarana Kesehatan (Rumah Sakit) Dengan Kemampuan Tabel 68 Pelayanan Gawat Darurat (Gadar) Level 1 Tabel 69 Jumlah Posyandu Menurut Strata, Kecamatan Dan Puskesmas Jumlah Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) Tabel 70 Menurut Kecamatan Tabel 71 Jumlah Desa Siaga Menurut Kecamatan Dan Puskesmas Tabel 72 Jumlah Tenaga Medis Di Fasilitas Kesehatan Tabel 73 Jumlah Tenaga Keperawatan Di Fasilitas Kesehatan Tabel 74 Jumlah Tenaga Kefarmasian Di Fasilitas Kesehatan Jumlah Tenaga Kesehatan Masyarakat Dan Kesehatan Lingkungan Tabel 75 Di Fasilitas Kesehatan Tabel 76 Jumlah Tenaga Gizi Di Fasilitas Kesehatan Tabel 77 Jumlah Tenaga Keterapian Fisik Di Fasilitas Kesehatan Tabel 78 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Di Fasilitas Kesehatan Tabel 79 Jumlah Tenaga Kesehatan Lain Di Fasilitas Kesehatan Jumlah Tenaga Penunjang/Pendukung Kesehatan Di Fasilitas Tabel 80 Kesehatan I. Anggaran Kas Tabel 81 Anggaran Kesehatan Kota Payakumbuh Tabel 63
Hal 63 Hal 64 Hal 65 Hal 66 Hal 68 Hal 69 Hal 70 Hal 71 Hal 72 Hal 73 Hal 74 Hal 75 Hal 76 Hal 77 Hal 78 Hal 79 Hal 80 Hal 81 Hal 82
Profil Kesehatan Tahun 2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat-Nya kami telah dapat menyelesaikan buku “PROFIL KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH”, profil ini memuat data dan informasi untuk mengevaluasi pencapaian program yang telah dilaksanakan selama tahun 2014. Diharapkan Profil Kesehatan ini dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan yang didasari kepada data dan informasi serta digunakan sebagai rujukan data dan informasi. Demikian Profil Kesehatan Tahun 2014 ini kami sajikan, walaupun sangat sederhana semoga dapat menjadi bahan evaluasi sampai sejauh mana Pembangunan Kesehatan yang dapat kita laksanakan, untuk lebih sempurnanya Profil Kesehatan, saran dan masukan dari semua pihak akan diterima. Terimakasih
Payakumbuh, April 2015 Kepala Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh
Elzadaswarman, SKM.MPPM NIP. 19640813 198803 1 002
i
Profil Kesehatan Tahun 2014
BAB I
PENDAHULUAN Tujuan Pembangunan Kesehatan menuju Indonesia Sehat 2015 adalah meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan yang optimal, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan Negara Indonesia yang ditandai oleh meningkatnya derajat kesehatan masyarakat pada setiap tahunnya. Undang-undang nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan menyatakan bahwa pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum yang menjadi tujuan Nasional. Pembangunan Kesehatan yang merupakan integrasi dari pembangunan Nasional. Pembangunan Kesehatan sangat kompleks karena kesehatan sendiri sangat terkait dan menyentuh segala aspek kehidupan manusia seperti demografi, sosial ekonomi, pendidikan serta perkembangan fisik dan biologik. Pembangunan kesehatan yang dijalankan selama ini memberi kontribusi yang cukup bermakna melalui peningkatan derajat kesehatan. Angka kematian bayi yang telah dapat ditekan, usia harapan hidup yang cenderung meningkat serta angka kematian yang semakin berkurang. Status gizi yang diharapkan ternyata tidak terpenuhi sebagai akibat dampak krisis moneter yang berkepanjangan melanda Bangsa Indonesia, angka gizi buruk yang dilaporkan beberapa tempat dengan kategori rawan gizi menjadi tantangan sendiri dari Pemerintah Kota Payakumbuh walau program perbaikan gizi sudah berjalan dalam selang beberapa tahun terakhir, namun permasalahan gizi masih ditemukan di sebagian kecil kota. Program-program investasi tetap dilakukan dalam rangka mengantisipasi agar kasus dapat dicegah dengan tujuan jangan sampai berdampak lebih luas dan apalagi yang bersifat kasus ledakan atau Kejadian Luar Biasa.
Page 1
Profil Kesehatan Tahun 2014
Melalui Undang-undang nomor 36 tahun 2009 pemerintah kota diberi kewenangan di bidang kesehatan. Penyusunan rencana kerja dan pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan daerah haruslah ditopang oleh data dan informasi yang akurat. Pelaksanaan Visi dan Misi “Kota Payakumbuh Sehat tahun 2015 diikuti dangan Visi dan Misi Kecamatan Sehat tahun 2015” Produk Data yang terbit secara berkala merupakan informasi kesehatan yang tertuang dalam Profil Kesehatan, diharapkan dapat menjadi sarana penyedia data dan bermanfaat dalam penyusunan perencanaan sekaligus juga berfungsi dalam rangka evaluasi tahunan. Salah satu sarana yang dapat di gunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian Payakumbuh Sehat dan Penyelenggaraan Pelayanan Minimal adalah “PROFIL KESEHATAN”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Profil Kesehatan Kota Payakumbuh ini pada intinya berisi berbagai data/informasi yang menggambarkan tingkat pencapain Kota Sehat dan Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang kesehatan. Sedangkan untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut diperlukan indikator antara lain Indikator Standar Pelayanan Minimal,MDGs. Sumber data dalam program baik di lingkungan Dinas Kesehatan maupun berasal dari lintas sektor yang terkait yaitu BPS, Kantor KB, Rumah Sakit Swasta. Penyusunan Profil Kesehatan Kota Payakumbuh ini menggambarkan Pencapaian Program Kesehatan mengacu kepada Sistim Kesehatan Nasional (SKN). Sub sistem upaya kesehatan akan digambarkan tersendiri pada Bab IV. Sedangkan sub sistem pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat akan digambarkan pada Bab V dan Sub sistem menajemen kesehatan digambarkan pada Bab III. Sehingga Profil Kesehatan Kota Payakumbuh Tahun 2014 ini terdiri dari 6 (enam) bab,yaitu : Bab I : Pendahuluan; bab ini menyajikan tentang Latar Belakang dan Tujuan diterbitkannya Profil Kesehatan Payakumbuh kegiatan Tahun 2014 serta sistematika penyajiannya.
Page 2
Profil Kesehatan Tahun 2014
Bab II : Gambaran Umum; gambaran disajikan dalam bab ini meliputi aspek-aspek geografis, kependudukan, perekonomian, kesehatan lingkungan dan beberapa perilaku yang terkait dengan kesehatan. Bab III : Situasi Derajat Kesehatan; bab ini berisi uraian tentang hasil-hasil pembangunan kesehatan yang mencakup tentang angka kematian, angka kesakitan dan keadaan status gizi. Bab IV : Situasi Upaya Kesehatan; gambaran ini berisi uraian tentang upaya kesehatan yang telah dilaksanakan oleh bidang kesehatan untuk tercapainya dan berhasilnya program-program pembangunan di bidang kesehatan. Bab V : Situasi Sumber Daya Kesehatan; bab ini menguraikan tentang sumber daya yang mencakup tentang keadaan tenaga, sarana dan fasilitas kesehatan yang ada. Bab VI : Penutup
Page 3
Profil Kesehatan Tahun 2014
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. KEADAAN GEOGRAFIS Secara goegrafis Kota Payakumbuh terletak pada posisi 00° 10' sampai dengan 00° 17' LS dan 100° 35' sampai dengan 100° 45' BT. Luas wilayah Kota Payakumbuh yaitu 80,43 Km² atau swetara dengan 0,19 persen dari luas propinsi Sumatera Barat. Suhu udara Kota Payakumbuh berkisar antara 21 – 32° celcius dengan kelembaban udara berkisar antara 45 persen sampai dengan 50 persen. Keadaan topografi Kota Payakumbuh sebagian besar adalah dataran, dengan sedikit perbukitan. Ketinggian Kota Payakumbuh 514 meter di atas permukaan laut. Keadaan Topografi Kota Payakumbuh bervariasi antara daratan dan berbukit dengan ketinggian 514 meter diatas permukaan air laut. Berdasarkan penggunaan tanah di Kota Payakumbuh, 2.771 Ha merupakan tanah sawah, 198 Ha kolam, dan sisanya 5,074 Ha berupa tanah kering. Sebagian besar tanah kering dimanfaatkan untuk bangunan yaitu 2,863 Ha dan sisa untuk kebun, hutan rakyat dan lain-lainnya. Letak Kota Payakumbuh sangat strategis bila dilihat dari segi lalu lintas darat antar Propinsi Sumbar-Riau. Kota Payakumbuh merupakan pintu gerbang dari arah Pekan Baru menuju Kota-kota penting di Sumatera Barat.Jarak Kota Payakumbuh ke kota Pekan Baru 188 Km dan dapat ditempuh selama 4,5 Jam perjalanan dengan angkutan pribadi, sedangkan jarak ke kota Padang sejauh 124 km.
Page 4
Profil Kesehatan Tahun 2014
B. KEADAAN PENDUDUK Kota Payakumbuh merupakan segi tiga emas, yang mana perlintasan Propinsi Riau dan Kabupaten Lima Puluh Kota, jumlah penduduknya yang relatif banyak. Besarnya jumlah penduduk tersebut disamping merupakan potensi daerah juga menimbulkan berbagai permasalahan sosial termasuk masalah kesehatan. Jumlah penduduk Kota Payakumbuh berdasakan data dari Kantor Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh tahun 2014 berjumlah 125.224 jiwa dengan jumlah laki-laki 62.103 jiwa dan perempuan 63.121 jiwa, dimana penduduk perempuan lebih banyak dari penduduk laki-laki. Menurut Kecamatan penduduk yang terbanyak di Kecamatan Payakumbuh Barat (48.117 jiwa) dan Kecamatan Lomposi Tigo Nagari sedikit ( 9.215 jiwa). Pada tahun 2014 jumlah pemegang jamkesmas tercatat sebanyak 34.128. Peningkatan produktifitas ekonomi Kota Payakumbuh didominasi sektor perdagangan, pertanian dan wisata. Meningkatnya aktifitas ekonomi berpengaruh terhadap peningkatan usaha kecil dan menengah pada sektor kerajinan dan industri kecil baik dalam pengadaaan bahan baku maupun dalam pemasaran. C. KEADAAN LINGKUNGAN Keadaan Lingkungan Kota Payakumbuh diuraikan dalam bentuk indikator-indikator persentase rumah sehat, persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) sehat dan keluarga yang memiliki akses terhadap air bersih. 1. RUMAH SEHAT Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal memenuhi syarat kesehatan yaitu rumah yang memiliki jamban yang sehat, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi rumah yang baik, kepadatan hunian rumah yang sesuai dan lantai rumah tidak terbuat dari tanah. Dari kompilasi data yang dikumpulkan melalui Profil Kesehatan Kota Payakumbuh, jumlah rumah yang ada 27.594 (tabel 58). Jumlah rumah yang memenuhi syarat 85,5 % Dilihat dari persentase KK yang mengggunakan jamban 86,7 % Jika dibandingkan dengan persentase 2013 terjadi peningkatan, adanya peningkatan jumlah sarana di masing-masing kecamatan dalam kepemilikan jamban keluarga,tempat sampah, dan saran pengolahan air limbah. Hal ini disebabkan terjadi perubahan prilaku hidup bersih dan sehat masyarakat Kota Payakumbuh.
Page 5
Profil Kesehatan Tahun 2014
Tabel 1. Akses Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar Tahun 2014 PENDUDUK DENGAN AKSES BERKELANJUTAN TERHADAP AIR MINUM LAYAK
BUKAN JARINGAN PERPIPAAN
1 Payakumbuh Barat
Ibuh
20.128
283
1.274
276
1.236
0
0
0
0
0
0
Payolansek
15.518
852
3.025
774
2.697
0
0
0
0
0
0
Parit Rantang
13.344
235
1.133
210
988
18
0
4 Payakumbuh Timur
Tiakar
11.483
504
2.345
504
2.345
0
0
5
Air Tabit
14.580
216
1.134
216
1.134
7
9
Tarok
16.952
190
807
150
604
0
0
0
0
9
7 Latina
Lampasi
23.071
614
2.423
522
2.060
0
0
0
0
53
8 Payakumbuh Selatan
Pdg Karambia
10.148
146
660
146
660
4
0
0
JUMLAH (KAB/KOTA)
125.224
3.040
12.801
2.798
11.724
29
71
JUMLAH (KAB/KOTA)
250.448
6.080
58 142
2
3
18
3
0
%
28
JUMLAH
27
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
26
JUMLAH SARANA
25
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
24
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
23
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
22
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
21
JUMLAH SARANA
20
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
19
MEMENUH I SYARAT JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
18
PERPIPAAN (PDAM,BPSPAM)
PENAMPUNGAN AIR HUJAN
JUMLAH SARANA
17
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
16
JUMLAH SARANA
15
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
14
MEMENUH I SYARAT
JUMLAH SARANA
13
JUMLAH SARANA
12
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
11
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
10
MATA AIR TERLINDUNG
TERMINAL AIR
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
9
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
8
JUMLAH SARANA
7
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
6
JUMLAH SARANA
5
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
4
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
3
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
2
MEMENUHI SYARAT
JUMLAH SARANA
1
PENDU DUK
JUMLAH PENDUDUK PENGGUNA
NO KECAMATAN PUSKESMAS
JUMLAH SARANA
SUMUR GALI TERLINDUNG
SUMUR GALI DENGAN SUMUR BOR DENGAN POMPA POMPA
29
30
31
32
33
34
0
0
0
0
0
6
18
6
18
0
0
0
0
4.101
18.853
4.101
18.853
20.107
99,9
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3.005
12.823
3.005
12.823
15.520
100,0
0
0
0
0
0
0
0
1
7
1
7
0
0
0
0
2.763
11.344
2.763
11.344
12.357
92,6
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.847
9.650
1.847
9.650
11.995
104,5
46
9
46
0
0
0
0
1
12
1
12
0
0
0
0
2.564
12.480
2.564
12.480
13.679
93,8
52
9
52
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3.269
15.651
3.269
15.651
16.307
96,2
279
39
210
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
3.792
18.903
3.792
18.903
21.173
91,8
0
0
0
0
0
0
22
84
22
84
0
0
0
0
1.960
8.391
1.960
8.391
9.139
90,1
377
57
308
0
0
0
0
30
121
30
121
0
0
0
0
23.301
108.095
23.301
108.095
120.277
96,0
754
114
616
0
0
0
0
60
242
60
242
0
0
0
0
46.602
216.190
46.602
216.190
240.554
96
3
6
Payakumbuh Utara
25602
5596
23448
0 1
1
0 7
4
0 1
1
5
29
5
10
58
10
Page 6
Profil Kesehatan Tahun 2014
2. TEMPAT-TEMPAT UMUM DAN TEMPAT PENGOLAHAN MAKANAN Tempat-tempat Umum (TTU) dan Tempat Umum Pengelolaan Makanan (TUPM) merupakan sarana yang dikunjungi banyak orang, dan berpotensi menjadi tempat penyebaran penyakit. Jumlah Tempattempat umum yang ada sebanyak 187 buah dan yang memenuhi syarat kesehatan 174 buah ( 93%), sedangkan TUPM meliputi restoran, pasar dan lain-lain. TUPM sehat adalah tempat umum dan tempat pengelolaan makanan dan minuman yang memenuhi syarat kesehatan yaitu memiliki sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, sarana pembuangan air limbah, ventilasi yang baik, luas lantai yang sesuai dengan banyaknya pengunjung dan memilki pencahayaan ruang yang memadai. Dari 726 buah TUPM yang ada memenuhi syarat sebanyak 555 buah (76,4%). 3. AKSES TERHADAP AIR MINUM Jumlah KK yang menggunakan Akses Air Bersih tahun 2014 dapat dibedakan menurut sumbernya antara lain : PAM sebanyak 23.301 sarana, jumlah sumur gali yang ada sebanyak 3.040 sarana yang memenuhi syarat sebanyak 2.798 buah (92%) dan lain-lain. Jumlah penduduk dengan akses terhadap air minum yang layak sebanyak 120.277 jiwa (96,05%). Jika dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013 terjadi peningkatan cakupan akses air bersih di Kota Payakumbuh
Page 7
Profil Kesehatan Tahun 2014
Tabel. 2 Akses Terhadap Air Minum Tahun 2014
NO
KECAMATAN
PUSKESMAS
JUMLAH PENYELENGGA RA AIR MINUM
1
2
3
4
JUMLAH SAMPEL DIPERIKSA 5
MEMENUHI SYARAT (FISIK, BAKTERIOLOGI, DAN KIMIA) JUMLAH 6
% 7
1 Payakumbuh Barat
Ibuh
4,115
63
51
81.0
2
Payolansek
3,021
48
48
100.0
3
Parit Rantang
2,776
70
44
62.9
4 Payakumbuh Timur
Tiakar
1,856
46
39
84.8
5
Air Tabit
2,442
27
27
100.0
6 Payakumbuh Utara
Tarok
3,286
48
40
83.3
7 Latina
Lampasi
3,802
51
36
70.6
8 Payakumbuh Selatan
Padang Karambia
1,757
38
16
42.1
23,055
391
301
77.0
JUMLAH (KAB/KOTA)
Page 8
Profil Kesehatan Tahun 2014
BAB III
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambaran derajat kesehatan masyarakat Kota Payakumbuh terdiri dari: mortalitas, dan status gizi masyarakat. A. MORTALITAS Gambaran perkembangan derajat kesehatan masyarakat dapat dilihat angka kematian juga dapat digunakan sebagai indikator dalam penilaian keberhasilan pelayanan kesehatan dari pembangunan kesehatan lainnya. Angka kematian ini dapat dihitung dengan melakukan berbagai survei dan penelitian. 1. Kasus Kematian Bayi Ada banyak faktor yang mempengaruhi kematian bayi tetapi tidak mudah untuk menentukan faktor yang paling dominan dan faktor yang kurang dominan. Data kematian yang terdapat pada suatu komunitas dapat melalui survei, karena sebagian besar kematian terjadi di rumah sedangkan data kematian pada fasilitas pelayanan kesehatan hanya memperlihatkan kasus rujukan. Kasus kematian bayi tahun 2014 sebanyak 22 orang, kematian anak balita 2 orang. jika dilihat pada tahun sebelumnya terjadi penurunan 4 kasus kematian, terjadinya penurunan kasus di puskesmas Tiakar , Payolansek dan puskesmas Lampasi. Yang mempengaruhi tingkat kematian bayi ada beberapa faktor yaitu ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan yang kurang atau faktor aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan dan tenaga medis yang terampil serta kesediaan masyarakat untuk merubah kehidupan tradisional ke norma kehidupan modern dalam bidang kesehatan, hal ini merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kematian bayi. Dewasa ini pelayanan kesehatan sudah dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai akan tetapi belum ditunjang dengan aksebiliti yang baik dan tepat sasaran. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh kondisi masyarakat yang serba kekurangan.
Page 9
Profil Kesehatan Tahun 2014 4
Grafik 3. Kasus Kematian Bayi Tahun 2010-2014
30 25 20 15
28 24
10
22
21
17
5 0 2010
2011
2012
2013
2014
2. Kasus Kematian Ibu Maternal Kasus kematian ibu maternal tahun 2014 sebanyak 4 orang,, terjadinya peningkatan katan kasus kematian ibu hamil 3 orang di Puskesmas Air Tabit dan Puskesmas Lampasi. Sedangkan kematian ibu nifas 2 orang yakni di Puskesmas Tarok dan Puskesmas skesmas Lampasi. Lampasi Di bandingkan dengan tahun 2013 terjadi peningkatan kasus kematian ibu. Angka ini diperoleh dari pelacakan kasus yang dilakukan Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh. Payakumbuh. Penyebab kematian ibu tersebut disebabkan disebab karna Eklamsi dan adanya infeksi.
Page 10
Profil Kesehatan Tahun 2014 4
Grafik 4. Kasus Ka Kematian Ibu Tahun 2010-2014
5 4.5 4 3.5 3 5
2.5
4
2 3
1.5 1
2 1
0.5 0 2010
2011
2012
2013
2014
B. MORBIDITAS Angka kesakitan penduduk didapat dari data yang berasal dari masyarakat diperoleh dari pendataan dasar puskesmas dan hasil pengumpulan data baik dari Dinas Kesehatan kota Payakumbuh maupun dari sarana pelayanan kesehatan yang diperoleh melalui sistem pencatatan pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP). Secara umum, gambaran angka kesakitan masyarakat di Kota Payakumbuh bisa dilihat di deretan 10 penyakit terbanyak di Puskesmas sese Kota Payakumbuh yakni :
Page 11
Profil Kesehatan Tahun 2014
Tabel. 10 Penyakit Dengan Kunjungan Terbanyak di Puskesmas se- Kota Payakumbuh, Tahun 2014. No 1. 2. 3. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
Jenis Diagnosis Penyakit Infeksi akut saluran pernafasan atas Hipertensi Primer Penyakit Pulpa dan jaringan periapikal Gasteristis Rematoid Commond cold Dispepsia Diabet Melitus Dermatitis Penyakit kulit alergi Kelainan Reflaksi
Jumlah Kunjungan 21.684 5.611 4.268 3.995 3.296 3.244 2.549 1.183 1.516 1.349 1.156
Dari tabel diatas tergambar bahwa pola penyakit di Kota Payakumbuh juga mengalami double borned desease, selain penyakit infeksi yang berjangkit dan menular masih terjadi di Payakumbuh, namun penyakit degeneratif seperti hipertensi, Rematoid dan Diabet Melitus juga mulai mendominasi masyarakat di Kota Payakumbuh. 1. PENYAKIT MENULAR Penyakit menular yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kota Payakumbuh antara lain TB Paru, Kusta ,Diare dan Pneomonia. a. Penyakit P2 TBC Berbagai upaya yang telah dilakukan dalam penanggulangan penyakit P2 TBC telah banyak mencapai hasil, dimana perkiraan angka penemuan TB Paru Positif tahun 2014 sebanyak 200 orang sedangkan penemuan dan pengobatan BTA Positif sebanyak 111 orang (55,5%)di bandingkan dengan penemuan penderita pada tahun 2013 terjadinya peningkatan kasus yang signifikan (51,27%) terutama kasus di Puskesmas Ibuh, Air Tabit, Lampasi, Payolansek ,dan Tiakar .Kecendrungan peningkatan cakupan P2TBC ini ditunjang dengan adanya pelatihan dokter dan paramedis puskesmas, penyuluhan TB, pelatihan tenaga laboratorium dan bimbingan teknis dokter ahli paru.
Page 12
Profil Kesehatan Tahun 2014
b. Pneumoni Jumlah penderita Pneumonia Balita tahun 2014 sebanyak 356 kasus dan penderita yang ditangani 100%. Jika dilihat tahun 2013 sebanyak 468 kasus sehingga terjadi penurunan kasus pada tahun 2013. Ini terjadi karena pelayanan terpadu balita sakit di Puskesmas sudah berjalan dengan baik. C. PENYAKIT POTENSI KLB / WABAH a. Diare Kasus Diare di Kota Payakumbuh yang tercatat melalui Profil Kesehatan yaitu terlihat dari penderita diare pada balita dan dewasa yang datang dan dilayani sesuai standar pelayanan tahun 2014 sebanyak 2.081 kasus (77,68%) dan penderita ditangani 100% . Jika dilihat tahun 2013 sebanyak 2.597 kasus sehingga terjadi penurunan kasus pada tahun 2014. Ini disebabkan karena penyuluhan dan kesehatan lingkungan yang sudah lebih baik. b. D B D Kasus DBD di Kota Payakumbuh pada tahun 2014 sebanyak 9 kasus dan penderita yang ditangani 100% , terjadi penurunan jumlah kasus dibanding dengan tahun 2013 sebanyak 32 kasus. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan Penyuluhan Kesehatan serta peningkatan Kebersihan Lingkungan di masyarakat. D. STATUS GIZI Untuk indikator status gizi masyarakat dapat diukur melalui beberapa indikator antara lain bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), dan status gizi balita. 1. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Berat badan lahir rendah (kurang dari 2.500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh terhadap kematian perinatal dan neonatal. Pada tahun 2014 di Kota payakumbuh jumlah bayi dengan berat badan lahir rendah sebanyak 49 bayi (1,9 %) dari 2.557 bayi yang lahir hidup,adanya penurunan penemuan kasus dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak (4%). Page 13
Profil Kesehatan Tahun 2014 4
Grafik 5. Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah Tahun Tahu 2010 10-2014
80 70 60 50 40
74
30
53
58
49
20 10
16
0 2010
2011
2012
2013
2014
2. Status Gizi balita Pengukuran secara antropometrik yang menggunakan indeks berat badan menurun. Status gizi balita merupakan salah satu indikator yang menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat. Salah satu cara penilaian status gizi balita adalah pengukuran secara antropometrik yang menggunakan indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) atau dengan grafik yang ada dalam KMS (Kartu Menuju Sehat). Dari pemantauan di Posyandu Posyandu pada tahun ta 2014 terdapat 0,6 % balita dengan berat badan bawah garis merah (BGM) di kota Payakumbuh, terjadinya peningkatan balita dengan berat badan garis merah tahun 2013 ( 0,5%).
Page 14
Profil Kesehatan Tahun 2014
BAB IV
SITUASI DERAJAT KESEHATAN Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan kesehatan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, telah dilakukan berbagai upaya pelayanan kesehatan masyarakat. Berikut ini diuraikan gambaran situasi upaya kesehatan khususnya pada tahun 2014. A. Pelayanan Kesehatan Dasar Upaya pelayanan kesehatan dasar merupakan langkah awal yang sangat penting dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat. Dengan pemberian pelayanan kesehatan dasar secara cepat dan tepat, diharapkan sebagian besar masalah kesehatan masyarakat sudah dapat diatasi. Berbagai pelayanan kesehatan dasar yang dilaksanakan oleh fasilitas pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut : 1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi Seorang ibu mempunyai peranan yang sangat besar di dalam pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan kesehatan yang dialami ibu bisa berpengaruh pada kesehatan janin dalam kandungan hingga kelahiran dan masa pertumbuhan bayi dan anaknya. a. Pelayanan Antenatal (K4) Pelayanan antenatal merupakan pelayanan kesehatan oleh tenaga kesehatan profesional (dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter umum, bidan dan perawat) kepada ibu hamil selama masa kehamilan, yang mengikuti program pedoman pelayanan antenatal yang titik beratnya pada kegiatan promotif dan preventif. Hasil pelayanan antenatal dapat dilihat dari cakupan pelayanan K1 dan K4. Cakupan K1 atau juga disebut akses pelayanan ibu hamil merupakan gambaran besaran ibu hamil yang telah melakukan kunjungan pertama ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal.
Page 15
Profil Kesehatan Tahun 2014 4
Sedangkan K4 adalah gambaran besaran ibu hamil yang telah mendapatkan pelayanan ibu hamil sesuai dengan standar minimal yaitu paling sedikit empat kali kunjungan, dengan distribusi 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga. Angka ini dapat dimanfaatkan untuk melihat kualitas pelayanan kesehatan pada ibu hamil. Gambaran Kota Payakumbuh pada tahun 2014 dari 2867 ibu hamil dengan cakupan K4 sebanyak 2.539 ibu hamil (88,6%) (88, adanya peningkatan jumlah kunjungan K4 dibandingkan tahun 2013 dimana pencapaian cakupan K4 ibu hamil amil tahun 2013 sebesar ( 86,6 8 %.), peningkatan kunjungan K4 terjadi di puskesmas Tiakar ( 5,3 % ), puskesmas Lampasi (11,3 %), puskesmas Payolansek (7,3 %), puskesmas Tarok (5,9%) .
Grafik 6.. Kunjungan Kunjun K4 Ibu Hamil Tahun 2010-2014
2550 2500 2450 2400 2350 2300
2468
2539
2508 2448
2250
2297
2200 2150 2010
2011
2012
2013
2014
Page 16
Profil Kesehatan Tahun 2014 4
b. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga kesehatan dengan Kompetensi Kebidanan Pertolongan persalinan adalahproses adalahproses pelayanan persalian dimana pada kala I sampai kala IV persalinan. Sedangkan tenaga kesehatan yang memeiliki kompetensi kebidanan adalah tebnaga kesehatan yang memeliki kemampuan klinis kebidanan yang sesuai standar. Komplikasi dan kematian ibu maternal dan bayi baru lahir sebagian besar terjadi pada masa kehamilan, hal ini disebabkan pertolongan tidak t dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi kebidanan. Hasil dari Profil Kesehatan tahun 2014 menunjukan bahwa 2.568 persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebanyak 2.568 persalinan (100%). Hal ini menunjukan bahwa ibu hamil telah telah memanfaatkan keberadaan tenaga kesehatan di Kota Payakumbuh.
Grafik 7.. Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan Tahun 2010-2014. 2010
2600 2550 2500 2450 2400 2350
2519
2300 2250
2353
2568
2369 2285
2200 2150 2100 2010
2011
2012
2013
2014
Page 17
Profil Kesehatan Tahun 2014
2. Pelayanan Kesehatan Anak Pra Sekolah Usia sekolah dan remaja merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental, pada masa ini dibutuhkan pelayanan kesehatan dini. Pada kelompok anak pra sekolah, usia sekolah dan remaja pelayanan kesehatan dilakukan dengan cara pelaksanaan pemantauan dini terhadap tumbuh kembang dan pemantauan kesehatan anak pra sekolah, pemeriksaan anak sekolah dasar/ sederajat serta pelayanan kesehatan pada remaja baik yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun peran serta tenaga terlatih lainnya seperti kader kesehatan, guru UKS dan dokter kecil. Dari hasil pengumpulan data Kota Payakumbuh menunjukan bahwa cakupan deteksi tumbuh kembang anak balita (pra sekolah) 7.704 anak balita (76,5 %) dari 10.068, orang anak balita dan penjaringan siswa SD Kelas 1 yang diperiksa sebanyak 4.352 siswa (97,2 %) dari 4.478 siswa. 3. Pelayanan Imunisasi Universal Child Immunization adalah tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi 0-11 bulan, ibu hamil, WUS, dan anak sekolah. Imunisasi dasar lengkap pada bayi meliputi : 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 dosis Polio, 4 dosis Hepatitis, 1 dosis Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2dosis TT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis Campak dan 2 dosis TT. Pencapaian Universal Child Immunization (UCI) pada dasarnya merupakan suatu gambaran terhadap cakupan sasaran bayi yang telah mendapatkan imunisasi secara lengkap. Pada Tahun 2014 Kota Payakumbuh telah mencapai 72 Kelurahan ( 94,74% ) dari 76 kelurahan yang ada di Kota Payakumbuh, dimana target nasional adalah 100% desa UCI. terjadinya peningkatan pencapaian kelurahan UCI 2,63 % dibandingkan dengan pencapaian tahun 2013. Cakupan Imunisasi BCG sebesar ( 97,2 % ), DPT3+HB3 ( 96,8 % ), Polio 4 ( 94,7 %) dan Campak ( 96,1 % ). B. Pemanfaatan Obat generik Pemanfaatan obat generik terlihat dari jumlah pelayanan pasien yang menggunakan obat generik. Penulisan resep obat generik yang dilaporkan sebanyak 122.148 resep dari 122.858 resep yang ada (99,42 %).
Page 18
Profil Kesehatan Tahun 2014
C. Pembinaan Kesehatan Lingkungan Untuk memperkecil resiko terjadinya penyakit atau gangguan kesehatan sebagai akibat lingkungan yang kurang sehat. Untuk itu dilakukan berbagai upaya peningkatan kualitas lingkungan antara lain dengan pembinaan kesehatan lingkungan pada institusi yang dilakukan secara berkala. Upaya yang dilakukan mencakup pemantauan dan pemberian rekomendasi terhadap aspek penyediaan fasilitas sanitasi dasar. Hasil dari data yang dilaporkan terhadap lingkungan yang ada sebanyak 151 buah, dibina dan memenuhi syarat kesehatan sebanyak 140 (92,72%). Dari jumlah institusi pendidikan yang da 129 buah dan memenuhi syarat kesehatan sebanyak 123 buah (87,85%), sarana kesehatan 11 buah yang dibina dan memenuhi syarat kesehatan sebanyak 11 buah (100%), sarana Hotel/penginapan sebanyak 11 yang dibina memenuhi syarat kesehatan 6 buah (54,7%), D. Pembinaan perbaikan Gizi Upaya perbaikan gizi masyarakat pada hakekatnya untuk menangani permasalahan gizi yang dihadapi masyarakat. Beberapa permasalahan gizi sering dijumpai pada masyarakat adalah kekurangan kalori protein, kekurangan vitamin A, gangguan akibat kekurangan yodium dan anemia gizi besi. 1. Pemantauan Pertumbuhan Balita Upaya pemantauan terhadap pertumbuhan balita dilakukan melalui kegiatan penimbangan di posyandu secara rutin tiap bulan. Hasil dari data yang dilaporkan diperoleh jumlah balita yang ada sebanyak 10.098 balita yang ditimbang sebanyak 9.085 balita ( 90 %), Sementara itu balita dengan bawah garis merah (BGM) sebesar 51 balita (0,6 %) , dari hasil penimbangan jumlah balita di bawah garis merah terbanyak di puskesmas Tarok, Air Tabit dan puskesmas Lampasi.
Page 19
Profil Kesehatan Tahun 2014 4
Grafik 8.. Jumlah Balita ditimbang Tahun 2010-2014 2014
14000
12186
12595
12822
12000 10000 8000
9314 7882
9711
9023
9767
9085
8082
6000 4000 2000 84.60%
79.90%
77.80%
77.50%
90.00%
0 2010
2011
2012
2013
2014
2. Pemberian Kapsul Vitamin A Cakupan pemberian kapsul vitamin A sebanyak 2 kali pada balita pada tahun 2014,, yaitu Bayi sebanyak 1.192 (98,2 %) dari jumlah bayi 1.214 orang sedangkan jumlah jum anak balita mendapat vit.A 7.644 (98,7 %) balita yang ada sebanyak 7.741 orang, jumlah balita 8.955 balita dan yang mendapat vit.A 8.884 balita (99,2%) Target pencapaian sampai mpai tahun 2014 sebesar untuk bayi 90 % , target balita 80 % . Pencapaian pemberian vit.A sudah ah diatas target berarti masyarakat sudah memahami kegunaan dari vitamin A bagi balita. 3. Pemberian Tablet Besi Pada tahun 2014 jumlah ibu hamil yang ada sebanyak 2.816 dan yang mendapatkan an tablet besi (Fe3) sebanyak 2.528 bumil ( 89,8 % ), adapun target pencapaian untuk tahun 2014 sebesar 95%. Pada tahun 2014 puskesmas yang mencapai target dalam pemberian tablet Fe 3 adalah puskesmas Padang Karambia, Tarok, Parit Rantang, Ibuh, Payolansek dan Puskesmas Tiakar. Dapat dikatakan bahwa ibu hamil di Kota Payakumbuh Payakumbuh sudah peduli akan kebutuhan zat besi.
Page 20
Profil Kesehatan Tahun 2014
BAB V
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Gambaran mengenai situasi sumber daya kesehatan dikelompokan dalam sajian data dan informasi mengenai sarana kesehatan dan tenaga kesehatan A. Sarana Kesehatan Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana kesehatan diantaranya Puskesmas, rumah sakit, sarana upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) dan tenaga kesehatan. 1. Puskesmas Pada tahun 2014 jumlah Puskesmas di Kota Payakumbuh sebanyak 8 Puskesmas dengan jumlah Puskesmas rawatan 2 buah yaitu puskesmas Ibuh dan Puskesmas Lampasi. Secara konseptual Puskesmas menganut konsep wilayah dan diharapkan dapat melayani sasaran penduduk rata-rata 20.000 penduduk (minimal). Dengan jumlah Puskesmas tersebut berarti 1 puskesmas di Kota Payakumbuh rata-rata melayani sebanyak 15.375 jiwa. Puskesmas pembantu pada tahun 2014 berjumlah 23 buah. 2.
Rumah Sakit
Indikator yang digunakan untuk menilai perkembangan sarana rumah sakit (RS) antara lain dengan melihat perkembangan fasilitas perawatan yang biasanya diukur dengan jumlah rumah sakit dan tempat tidur serta rasio terhadap jumlah penduduk. Jumlah rumah sakit di Kota Payakumbuh sebanyak 3 unit dengan rincian 1 rumah sakit pemerintah yaitu RSUD dr Adnaan WD (rumah sakit umum daerah) dan 1 rumah sakit swasta yaitu rumah sakit Islam “Ibnu Sina dan Rumah sakit Bedah.
Page 21
Profil Kesehatan Tahun 2014
3. Sarana Produksi dan Distribusi Sediaan Farmasi Salah satu indikator penting untuk menggambarkan ketersediaan sarana pelayanan kesehatan adalah jumlah sarana produksi dan distribusi sediaan alat farmasi. Data yang berhasil dikumpulkan Tahun 2014 adalah jumlah apotik di Kota Payakumbuh sebanyak 29 Apotik, 12 toko obat, 6 Klinik bersalin dan 1 Instalasi farmasi. 4.
Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan pemanfaatan potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah posyandu, polindes dan desa siaga. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu kesehatan ibu dan anak (KIA), keluarga berencana (KB), perbaikan gizi, imunisasi dan penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangan posyandu dikelompokan menjadi 4 strata yaitu pratama, madya, purnama dan mandiri. Jumlah posyandu di Kota Payakumbuh sebanyak 165 posyandu dengan rincian yaitu : posyandu pratama dan madya sudah tidak ada , posyandu purnama 85 buah (51,5 %) dan posyandu mandiri 80 buah (48,5 %).
Page 22
Profil Kesehatan Tahun 2014
Grafik 9. Jumlah Posyandu Tahun 2010-2014 180
165
165
165
165
165
2010
2011
2012
2013
2014
160 140 120 100 80 60 40 20 0
B. Tenaga Kesehatan Dewasa ini penyelenggaraan upaya kesehatan tidak hanya dilakukan pemerintah, akan tetapi juga diselenggarakan oleh pihak swasta. Berikut ini gambaran situasi ketersediaan tenaga kesehatan baik yang bekerja di sektor pemerintah maupun swasta. Data ketenagaan ini diperoleh dari hasil pengumpulan data oleh Seksi Data dan Evaluasi / Pelaporan, Subdin Kendali Program. Data yang dapat dikumpulkan meliputi data jumlah dan jenis sumber daya manusia kesehatan yang ada pada dinas kesehatan, puskesmas dan rumah sakit pemerintah dan swasta.
Page 23
Profil Kesehatan Tahun 2014
Jumlah dan jenis sumber daya manusia kesehatan di Kota Payakumbuh terdiri dari, Dokter Umum 37 orang, Dokter spesialis 19 orang, dan Dokter gigi 15 orang, perawat 282 orang, Perawat gigi 25 orang, bidan 131 orang. Dinas Kesehatan Kota Payakumbuh sudah mempunyai standar tenaga untuk kebutuhan puskesmas yaitu berdasarkan jumlah penduduk dan luas wilayah serta jumlah kelurahan yang ada diwilayah puskesmas bersangkutan. C. Pembiayaan Kesehatan Pembiayaan kesehatan yang bersumber dari pemerintah dan masyarakat. Anggaran pemerintah bersumber dari APBN dan APBD. Total anggaran APBD Kota Payakumbuh pada tahun 2014 di luar belanja PNS sebesar Rp. 87.296.971.957,- dimana sebesar Rp.40.736.992.702 ,- di alokasikan di Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit di luar belanja PNS Kesehatan .Total persentase anggaran kesehatan dengan anggaran APBD Kota adalah sebesar 13,4 %.
Page 24
Profil Kesehatan Tahun 2014
BAB VI
PENUTUP Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen. Penyediaan data dan informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses pengambilan keputusan. Di bidang kesehatan, data dan informasi ini diperoleh melalui penyelenggaraan sistem informasi kesehatan. Namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara menyeluruh. Hal ini berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam profil kesehatan yang diterbitkan saat ini belum sesuai dengan harapan. Walaupun demikian, diharapkan Profil Kesehatan Kota Payakumbuh Tahun 2014 ini dapat memberikan gambaran secara garis besar tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah dicapai sampai tahun 2014 dalam mencapai Visi Misi Payakumbuh Sehat 2015.
Page 25
TABEL 77 JUMLAH TENAGA KETERAPIAN FISIK DI FASILITAS KESEHATAN KOTA PAYAKUMBUH TAHUN 2014
NO
UNIT KERJA
1
2
FISIOTERAPIS L P L+P
TENAGA KETERAPIAN FISIK OKUPASI TERAPIS TERAPIS WICARA L P L+P L P L+P
AKUPUNKTUR L P L+P
L
P
3
6
12
15
16
4
5
7
8
9
10
11
13
14
TOTAL L+P 17
1 Puskesmas Ibuh 2 Puskesmas Payolansek 3 Puskesmas Parit Rantang 4 Puskesmas Tiakar 5 Puskesmas Air Tabit 6 Puskesmas Tarok 7 Puskesmas Lampasi 8 Puskesmas Padang Karambia SUB JUMLAH I (PUSKESMAS)
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0
1 RS Adnaan WD Payakumbuh
2
3
5
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
3
5
0 0 2 0 0 0 2
0 0 3 0 0 0 3
0 0 5 0 0 0 5
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0
0 0 2 0 0 0 2
0 0 3 0 0 0 3
0 0 5 0 0 0 5 4.1
2 RS Khusus Bedah Multi Melliya Sari 3 RS Islam Ibnu Sina SUB JUMLAH II (RUMAH SAKIT) SARANA PELAYANAN KESEHATAN LAIN KLINIK DI INSTITUSI DIKNAKES/DIKLAT KLINIK DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA JUMLAH (KAB/KOTA) RASIO TERHADAP 100.000 PENDUDUK Sumber: Sub.Bag. Kepegawaian