RENCANA KERJA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2014
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
0
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah, SWT dengan segala rahmat dan karunianya Rancangan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan. RENJA ini merupakan pengaplikasian pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Taca Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan daerah bahwa setiap daerah popinsi, kabupaten dan kota untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Termasuk penyusunan RENJA bagi SKPD-SKPD lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam hal ini SKPD Dinas Kesehatan. Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan
Tahun 2016, merupakan rencana
pembangunan tahunan untuk pelaksanaan tahun pertama dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016-2020 yang merupakan tahapan ke III dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Pesisir Selatan. Penyusunan RENJA SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 ini, belum dapat berpedoman kepada RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016-2020 karena rancangannya masih dalam tahap penyusunan, begitu juga RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016-2020 juga belum disusun. Namun demikian penyusunan RENJA SKPD Tahun 2016 ini tetap mengacu pada visi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan tahun 2011 – 2015 seperti yang tertuang dalam Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun
2011 – 2015 yaitu : “
Masyarakat Pesisir Selatan Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas dan Berkeadilan “ Penyusunan RENJA Tahun 2016 ini berdasarkan skala prioritas dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan pada saat ini dan masa yang akan datang, dimana dalam proses penyusunannya terjadi beberapa kendala dan permasalahannya. Mudahmudahan apa yang telah diupayakan bersama bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya dan khususnya bagi Dinas Kesehatan serta bagi kemajuan Pesisir Selatan.
Painan,
Maret 2014
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan
dr. H. Syahrizal Antoni, SY, MPH NIP. 19701104 200012 1 001HATAN
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Pembangunan
kesehatan
merupakan
bagian
dari
pembangunan
nasional
dan
pembangunan daerah yang bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Untuk mencapai tujuan tersebut dilaksanakan program pembangunan kesehatan yang berkesinambungan. Agar pelaksanaan pembangunan
kesehatan dapat terlaksana secara berkesinambungan, perlu
dilakukan perencanaan dan penganggaran yang terpadu dan terarah. Dengan ditetapkannya UU No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN), diamanatkan bahwa setiap daerah harus menyusun rencana pembangunan daerah secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Untuk setiap daerah (Kabupaten/Kota) harus menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Dalam proses penyusunan perencanaan tersebut perlu melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan agar pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dapat secara optimal meningkatkan kesejahteraan masyarakat. RENJA ini
juga merupakan pengaplikasian pelaksanaan Peraturan Menteri Dalam
Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang tahapan, taca cara penyusunan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah bahwa setiap daerah popinsi, kabupaten dan kota untuk menyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang disusun secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan yaitu perencanaan jangka panjang, perencanaan jangka menengah maupun perencanaan tahunan. Termasuk penyusunan RENJA bagi SKPD-SKPD
lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan dalam hal ini SKPD Dinas
Kesehatan. Tahun 2016 adalah tahun pertama dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kabupaten Pesisir Selatan 2016-2020 yang merupakan Tahapan III dari RPJPD Kabupaten Pesisir Selatan 2005-2025. Oleh karena itu, tahun 2016 menjadi tahun transisi bagi pelaksanaan pembangunan dari RPJPD Tahapan II ke RPJPD Tahapan III dan sekaligus tahun transisi dari masa kepemerintahan Kepala Daerah baik di Kabupaten Pesisir Selatan maupun di Propinsi Sumatera Barat. Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 merupakan dokumen rencana pembangunan Dinas Kesehatan yang berjangka waktu 1 Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
2
(satu) tahun yaitu Tahun 2015 guna mengoperasionalkan RKPD yang disertai dengan upaya mempertahankan dan meningkatkan capaian kinerja pelayanan kesehatan masyarakat yang sudah dicapai oleh Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Tahun 2016 juga merupakan rencana pembangunan tahunan yang pada dasarnya disusun untuk mewujudkan visi Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan tahun 2015 – 2020, namun karena penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun
2015 –
2020 belum dilakukan penyusunan karena RPJMD Kabupaten Pesisir Selatan masih dalam tahap penyusunan. Dengan demikian RENJA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 ini disusun masih tetap mengacu pada visi Dinas Kesehatan sesuai dengan RENSTRA Tahun 20102015 yaitu : “ Masyarakat
Pesisir Selatan Peduli Sehat, Mandiri,
Berkualitas
dan
Berkeadilan “ Dalam mewujudkan visi tersebut diatas, diperlukan tindakan nyata dalam bentuk misi. Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan adalah “ Membuat rakyat sehat “
dengan
dilandasi berdasarkan nilai-nilai :
B.
a.
Berpihak kepada rakyat
b.
Bertindak cepat dan tepat
c.
Kerjasama tim
d.
Integritas yang tinggi
e.
Transparansi dan Akuntabilitas
Landasan Hukum Dasar Hukum penyusunan Rencana Kerja SKPD Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan tahun anggaran 2015 adalah : 1. Undang–Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam lingkungan Daerah Provinsi Sumatera tengah 2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Pengelolaan Keuangan Negara; 3. Undang–Undang Nomor 25 tahun 2004, tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional; 4. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004, tentang Pemerintahan Daerah; 5. Undang-Undang No. 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN); 6. Undang–Undang Nomor 33 Tahun 2004, tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah; 7. Undang–Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005 – 2025; 8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
3
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 10. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 11 tanggal 30 Sepetember Tahun 2010 tentang strukur organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas daerah Kab. Pesisir Selatan; 11. Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Kabupaten Pesisir Selatan tahun anggaran 2014.
C. Maksud dan Tujuan Rencana Kerja (RENJA) Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan
Tahun 2015
dimaksudkan untuk menetapkan dokumen perencanaan yang memuat program-program dan kegiatan pembangunan daerah Kabupaten Pesisir Selatan bidang kesehatan yang menjadi tolok ukur penilaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dalam melaksanakan tugas dan fungsinya selama tahun 2015. Sedangkan tujuannya adalah: 1.
Sebagai acuan bagi SKPD Dinas Kesehatan dalam mengoperasionalkan RKPD Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015 sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam rangka mencapai visi dan misi Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016;
2.
Mengetahui evaluasi capaian kinerja RENJA SKPD tahun 2013 dan rencana pencapaian kinerja RENJA tahun 2014;
3.
Merumuskan program dan kegiatan pembangunan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015.
D.
Sistematika Penulisan BAB I
PENDAHULUAN, Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum penyusunan rancangan RENJA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan yang meliputi latar belakang, landasan hukum, maksud dan tujuan serta sistematika penulisan, sehingga substansi pada bab– bab berikutnya dapat dipahami dengan baik.
BAB II
EVALUASI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN LALU A. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD Tahun Lalu dan Capaian Renstra SKPD, memuat kajian (review) terhadap hasil evaluasi pelaksanaan RENJA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013 dan perkiraan capaian tahun berjalan (tahun 2014), mengacu pada APBD tahun 2014. Selanjutnya dikaitkan dengan pencapaian target Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
4
Selatan berdasarkan realisasi program dan kegiatan pelaksanaan RENJA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun-tahun sebelumnya.
B. Analisis Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan, berisikan kajian terhadap capaian kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan indikator kinerja yang sudah ditentukan dalam SPM, maupun terhadap IKK sesuai dengan Peraturan Pemerintah No.6 tahun 2008, dan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007. Jika indikator yang dikaji, disesuaikan dengan tugas dan fungsi masing-masing SKPD, serta ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait dengan kinerja pelayanan. Disamping itu juga berisikan tentang sejauh mana tingkat kinerja pelayanan SKPD dan hal kritis yang terkait dengan pelayanan Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan, Permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi SKPD, Dampaknya terhadap capaian visi dan misi kepala daerah, terhadap capaian program nasional/internasional, seperti SPM dan MDGs (Millenium Development Goalds), tantangan dan peluang serta formulasi isu-isu penting berupa rekomendasi dan catatan yang strategis untuk ditindaklanjuti dalam perumusan program dan kegiatan prioritas tahun yang direncanakan. C.
Penelahaan
Usulan Program
dan Kegiatan
Pembangunan Kesehatan
Masyarakat Bagian ini menguraikan hasil kajian terhadap program dan kegiatan yang diusulkan para pemangku kepentingan, baik dari kelompok masyarakat secara langsung, LSM, asosiasi-asosiasi,
puskesmas, nagari-nagari
maupun
dari
Dinas Kesehatan
Kabupaten Pesisir Selatan dan kebijakan dari Kementerian kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat yang langsung ditujukan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan maupun berdasarkan hasil pengumpulan data dan informasi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dari penelitian lapangan dan pengamatan pelaksanaan MUSRENBANG Kecamatan.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
5
BAB III
RENCANA KERJA (RENJA) SKPD DINAS KESEHATAN TAHUN 2016 A.
Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan, yaitu perumusan tujuan dan sasaran didasarkan atas rumusan isu-isu penting penyelenggaraan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan yang dikaitkan dengan sasaran target kinerja RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan.
B.
Indikator Kinerja Kelompok Sasaran, yaitu perumusan penetapan indikatorindikator kinerja pada kelompok sasaran strategis program pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 yang menggambarkan pencapaian RENSTRA SKPD.
C.
Dana Indikatif dan Sumbernya dan Prakiraan Maju Berdasarkan Pagu Indikatif
dan Sumber Pendanaan, yaitu rencana penetapan pagu dana
indikatif pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan pada Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 dan rencana penetapan pagu indikatif pada tahun yang akan datang (perkiraan maju) yaitu tahun 2017 disertai dengan penjelasan sumber pendanaannya dalam melaksanakan program dan kegiatan.
BAB IV
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM FISIK SARANA DAN PRASARANA PELAYANAN KESEHATAN TAHUN 2014 Menjelaskan hasil dan perkembangan pelaksanaan program fisik sarana dan prasarana pelayanan kesehatan selama tahun 2011 sampai 2014 dan perencanaan tahun 2015 s/d 2016.
BAB V
PENUTUP Menguraikan tentang catatan penting yang perlu mendapat perhatian, baik dalam rangka pelaksanaannya maupun seandainya ketersediaan anggaran tidak sesuai dengan kebutuhan, kaidah pelaksanaannya serta rencana tindak lanjut.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
6
BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA KERJA (RENJA) DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2013
A. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan pada RENJA SKPD Tahun 2013 dan Capaian RENSTRA Prioritas pembangunan daerah pada tahun 2014 berorientasi kepada tingkat kebutuhan, analisis permasalahan, isu strategis pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan. Melihat pencapaian hasil pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan serta memperhatikan isu-isu strategis pembangunan daerah, maka capaian prioritas indeks pembangunan kesehatan (HDI) Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Peningkatan Usia Harapan Hidup (UHH) Peningkatan derajat kesehatan ditandai dengan Angka Harapan Hidup, dimana Umur Harapan Hidup Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 adalah 68,9 tahun. Usia harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator yang menggambarkan status kesehatan masyarakat yang mengalami peningkatan dari 68,4 tahun 2011. Adapun target MDG’s yang harus dicapai pada tahun 2015 adalah 69,8 tahun. Adapun perkembangan capaian UHH di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Grafik Cakupan Usia Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Pesisir Selatan dibandingkan dengan Propinsi dan Pusat Periode Tahun 2011-2014 71.5
71.1
71.1
71.1
71.1
71 70.5
70.02
70.02
69.76
70.02
70 69.5
68.9
69
68.9
68.9
68.4
68.5 68 67.5 67 2011
2012 Pusat
2013 Propinsi
2014
Pessel
Sumber : Dinkes Prop. Sumbar tahun 2014
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
7
Berdasarkan grafik diatas, maka apabila dibandingkan dengan UHH Propinsi Sumatera Barat pada tahun 2014 ini telah mencapai 70,02 tahun dan UHH tingkat nasional tahun 2013 yaitu 71,1 tahun. Penetapan angka usia harapan hidup (UHH) baik di tingkat Kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat harus berdasarkan survei kesehatan atau riset kesehatan, sehingga angka yang muncul untuk pencapaian tahun 2013 dan 2014 ini adalah hasil riset kesehatan dan survei kesehatan pada hasil riset kesehatan tahun 2010, dan tahun 2012 yang lalu. 2. Penurunan Angka Kematian Ibu Maternal (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB ) Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak bertujuan untuk menurunkan jumlah dan angka kematian ibu maternal, bayi dan anak balita (AKI dan AKB) dan meningkatkan usia harapan hidup (UHH) serta meningkatkan upaya kesehatan ibu dan anak di sarana pelayanan kesehatan. Program ini merupakan indikator dalam mengukur peningkatan derajat kesehatan masyarakat (HDI). Program upaya peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalui kegiatan peningkatan kesehatan ibu dan anak selama tahun 2014 telah berhasil menurunkan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi dan anak balita serta meningkatkan usia harapan hidup. Selama tahun 2014,. Selama tahun 2014 terjadi penurunan jumlah kematian bayi dari 73 orang pada tahun 2013 menjadi 40 orang tahun 2014, sementara itu jumlah kematian ibu maternal masih sama selama tahun 2013 dan 2014. Apabila di konversikan kepada angka kematian ibu maternal, maka AKI tahun 2014 adalah 69,4/100.000 dari target 125/100.00 KH dan AKB yaitu 4,6/1.000 KH dari target 27/1.000 KH. Kondisi atau cakupan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi selama tahun 2011 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
No. 1. 2. 3. 4.
Tabel Cakupan Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2014 Cakupan Indikator 2011 2012 2013 Jumlah Kematian Ibu (Org) 9 9 6 AKI/100.000 KH 108 106 71 Jumlah Kematian Bayi (Org) 104 97 73 AKB/1.000 KH 12 11 9
2014 6 69,4 40 4,6
Sumber : Seksi KIA tahun 2014
Berdasarkan tabel diatas, maka selama periode tahun 2011 sampai dengan 2014 terjadi trend perkembangan penurunan jumlah kematian ibu maternal (AKI) dan jumlah kematian bayi (AKB) di Kabupaten Pesisir Selatan. Hal ini berarti pelaksanaan program dan kegiatan peningkatan usaha kesehatan ibu dan program pendamping telah mampu menurunkan AKI dan AKB, sehingga untuk pencapaian target MDG’s tahun 2015 Kabupaten Pesisir Selatan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
8
yaitu untuk indikator AKI yaitu 23/100.000 KH dan AKB 9/1.000 KH sudah tercapai, dan tinggal mempertahankan dan kalau perlu meningkatkan upaya pemeliharaan dan peningkatan pelayanan kesehatan dalam rangka menurunkan jumlah kematian ibu dan bayi.
3.
Penurunan Balita Kekurangan Gizi Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan cakupan upaya perbaikan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan prevalensi masalah gizi masyarakat. Selama tahun 2014 dari pelaksanaan program peningkatan gizi masyarakat ini didapatkan capaian program dimana terjadinya penurunan prevalensi balita kurang gizi buruk (gizi buruk dan gizi kurang) yaitu 8,7 % dibawah target < 15 % dan sebanyak 20 orang balita gizi buruk mendapat perawatan. Sebagai salah satu indikator peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan, maka selama periode tahun 2011 sampai dengan 2014 ini terjadi penurunan kasus kekurangan gizi pada balita seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel Perkembangan Kasus Balita Kekurangan Gizi di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2014 Cakupan No. Indikator 2011 2012 2013 1. Balita Kurang Gizi 11,7 10,4 8,3 2. Balita Gibur dapat perawatan 100 100 100 Sumber : Seksi Gizi tahun 2014
2014 8,9 100
Target 2015 < 15 100
Berdasarkan tabel diatas, maka selama tahun 2011 -2014, maka kasus balita dengan kekurangan gizi telah mengalami penurunan, sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat terutama kasus kurang gizi pada balita dapat di turunkan, sehingga untuk target tahun 2015 target tersebut akan tercapai.
4.
Penurunan
Prevalensi
Kasus
Penyakit
Menular
dan
Peningkatan
Penyehatan
Lingkungan dan Sanitasi Dasar Masyarakat Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita penyakit infeksi dan menular bagi masyarakat serta dampak bencana dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, yaitu prevalensi penderita penyakit DBD, Malaria, TB Paru, ISPA, Diare, Kusta, Filariasis dan penyakit infeksi dan menular lainnya serta peningkatan kondisi penyehatan lingkungan dan sanitasi dasar masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan. Selama tahun 2011 – 2014, maka pelaksanaan program dan kegiatan telah dapat mencapai target, meskipun adapula yang belum mencapai target. Adapun perkembangan keberhasilan pelaksanaan program ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
9
Tabel Perkembangan Penurunan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan serta Sanitasi Dasar Masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011-2014 Target 2015
REALISASI NO
INDIKATOR KINERJA
1. CDR TB Paru 2. Succes rate TB Paru 3. Succes rate Malaria 4. Succes rate DBD 5. Desa UCI 6. Imunisasi dasar lengkap 7. Akses air minum sehat 8. Akses jamban sehat 9. Rumah sehat 10. TTU sehat 11. TPM sehat 12. Ketersediaan obat PKD 13. Yankes daerah terpencil 14. RS Tipe B
2011
2012
2013
2014
74,7 96 100 99,8 86,6 85,4 72,7 72,7 65,5 67,2 67,2 100 100 0
74,7 94 100 98,3 84,6 90 77 68,7 72,6 63 63 100 100 0
83,1 94 100 99,7 85 93 78,1 70,8 75,3 77,8 70,6 100 100 0
82,68 95,04 100 99,66 89,81 92,97 79,67 79,34 79,01 82,96 75,15 100 100 0
75 95 100 100 90 90 90 75 87 87 87 100 100 0
Sumber : Dinkes Kab. Pessel 2014
Berdasarkan tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa pencapaian program dan kegiatan pencegahan penyakit menular dan kesehatan lingkungan serta sanitasi dasar masyarakat telah mampu menurunkan prevalensi beberapa penyakit menular seperti DBD, Malaria, Diare, ISPA, TB Paru, Difteri, dsb walaupun secara target masih ada yang perlu ditingkatkan untuk tahun yang akan datang. Disamping itu pelaksanaan program pemberian obat Filariasis (kaki gajah) selama tahun 2012-2014 ini telah berhasil menurunkan kasus penyakit kaki gajah (Filariasis +) menjadi 38 kasus selama tahun 2014. Sementara itu untuk kasus DBD di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2014 adalah 281 kasus, Kusta dengan 9 kasus, kasus gigitan hewan rabies menjadi 228 kasus dan kasus BTA (+) TB Paru sebanyak 392 penderita dimana sebanyak 39 kasus adalah penderita TB Paru anak-anak. Program penyehatan lingkungan dan perbaikan sanitasi dasar masyarakat selama tahun 2014 juga telah berhasil meningkatkan cakupan, terutama cakupan rumah yang memenuhi syarat kesehatan adalah 75,3 % walau dibandingkan dengan target masih dibawah yaitu 79 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
10
5.
Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 Anggaran pembangunan kesehatan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 yaitu Rp. 74.896.848.242,- yang terdiri dari Belanja Tidak Langsung (BTL) Rp. 36.435.540.193,- untuk belanja gaji dan tunjangan pegawai Dinas Kesehatan Kesehatan dan 18 Puskesmas atau 48,6 % dan Belanja Langsung (BL) untuk pelaksanaan program dan kegiatan yaitu Rp. 38.461.308.049,- atau 51,4 %. Sesuai dengan Rencana Kerja (RENJA) yang telah disusun dan dituangkan dalam DPA SKPD Dinas Kesehatan mempunyai 16 program dan 60 kegiatan dan tersebar di bagian Sekretariat dan Bidang Pelayanan Kesehatan, Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana serta Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan. Dari 16 program tersebut, 3 program merupakan program rutin dan administrasi perkantoran yang menunjang 13 program pokok pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan adalah sebagai berikut: 1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program pelayanan administrasi perkantoran bertujuan untuk menyediakan kebutuhan kantor dan pelayanan administrasi termasuk kegiatan perencanaan dan pelaporan SKPD Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas yang ada (administrasi keuangan, perencanaan dan aset) dalam rangka mempercepat kelancaran administrasi dan pelayanan kantor di Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas. Program ini dianggarkan sebesar Rp. 2.125.638.150,- dengan realisasinya Rp, 1.937.562.654,- atau 91,14 %. Program pelayanan administrasi perkantoran berisikan 16 kegiatan dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 99,59 %.
b.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini bertujuan untuk menyediaan kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk rehab gedung kantor Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam rangka mreningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan. Anggaran untuk pelaksanaan progran ini adalah Rp. 80.000.000,- dengan realisasinya sebesar Rp. 78.366.900,- atau 97,96 %. Adapun realisasi kinerja (fisiknya) yaitu 100 %, dengan terlaksananya : 1)
Pembuatan dan pemasangan pintu besi kantor Dinas Kesehatan;
2)
pembuatan dan pemasangan pagar besi kantor Dinas Kesehatan;
3)
Pengecatan kantor; pembuatan dan pemasangan lambang/nama kantor Dinas Kesehatan;
4)
Pemeliharaan dan rehab ruangan seksi yankes dan ruangan labor kantor Dinas Kesehatan atau 100 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
11
c.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program ini bertujuan untuk pengembangan Sumber Daya Manusia tenaga kesehatan melalui keikutsertaan pelatihan-pelatihan (Diklat) yang diadakan oleh instansi vertiakl ataupun instansi/unit kerja lain yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan. Alokasi anggaran program ini adalah Rp. 15.000.000,-
dan realisasi anggarannya yaitu Rp. 11.000.000,-
atau 90 %.
Hasil/keluaran kegiatan ini (realisasi fisik) yaitu terlaksananya pelatihan tenaga SDM kesehatan dalam rangka mengikuti program-program pelatihan SDM kesehatan baik di propinsi, kabupaten serta unit kerja/instansi sektoral lainnya yang berhubungan dengan tupoksi Dinas Kesehatan kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 11 orang dari 13 orang target yang direncanakan dengan realisasi kinerjanya 90 %.
d.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan pelayanan kesehatan dasar (PKD) masyarakat di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu dan Poskesri) serta meningkatkan pemerataan dan ketersediaan obat-obatan pada masyarakat. Program ini mempunyai alokasi anggaran Rp. 3.570.638.000,- yang bersumber dari DAK + APBD Kabupaten Pesisir Selatan (Pendamping + Penunjang) dengan reaslisasi keuangannya yaitu Rp.2.373.549.064,- atau 66,47 % . Adapun realisasi fisik atau kinerja program ini adalah 86,41 % dengan perincian terlaksananya: 1)
Pengadaan dan penyediaan obat-obatan PKD sebanyak 9 paket atau 72,05 %. Sedangkan 1 paket tender pengadaan obat-obatan PKD gagal karena keterlambatan proses pengadaan melalui sistem e-katalog;
2)
Pembangunan pagar gudang Instalasi Farmasi Kabupaten (IFK) dengan realisasi fisik 100%;
3)
Pengadaan palet, lemari obat dan lemari obat narkotika sebanyak 84 unit atau 100%;
4)
Pengadaan komputer (PC) dan printer untuk mendukung operasional pengadaan obat dan perbekalan kesehatan sebanyak 6 buah atau 100%;
5)
Tersedianya pemenuhan kebutuhan dan pemerataan obat-obatan PKD di sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu dan Poskesri) atau 100%.
6)
Cakupan ketersediaan Obat-obatan PKD untuk sarana pelayanan kesehatan masyarakat yaitu 100 %.
7)
Tersedianya bahan obat-obatan dan bahan habis pakai dalam rangka menunjang operasional laboratorium sebanyak 1 paket (100 %), serta pertemuan dan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
12
monitoring evaluasi pengelolaan obat dan farmasi di Puskesmas terhadap 18 Puskesmas (100 %).
e.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, seperti kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); kunjungan perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) untuk kelompok resiko tinggi (risti); cakupan pelayanan kesehatan jiwa dan program UKGS/UKGM, pelayanan kesehatan masyarakat oleh dokter spesialis melalui kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas. Program ini juga bertujuan untuk memberikan insentif/jasa kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas rawatan dan Non Rawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat di IGD, Posko Kesehatan pada hari-hari libur baik di Puskesmas, Pantai Carocok dan Posko lainnya. Serta meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada masyarakat di daerah terpencil yaitu 6 daerah terpencil yaitu nagari Langgai, Sungai Baringin, Labuhan Baruak Kecamatan Batang Kapas, Nagari Pasir Ganting Kecamatan Air Pura, Nagari Sungai Nyalo, Sungai Pinang dan Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan. Selain itu, program upaya kesehatan masyarakat juga mencakup kegiatan pengadaan sarana dan prasarana kesehatan yang di dapatkan dari bantuan DBH pajak rokok tahun 2014 dengan kegiatan pengadaan tensimeter dan stetoskop dalam rangka meningkatkan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dengan realisasi kinerja (fisik) kegiatan adalah tersedianya peralatan stetoskop dan tensimeter untuk 18 Puskesmas sebanyak 66 buah atau 100 %. Alokasi anggaran program ini adalah Rp.1.038.299.000,- dengan realisasi keuangannya sebesar Rp. 1.022.215.720,- atau 98,45 %. Adapun realisasi fisik/kinerjanya adalah 100 %. Pada grafik dibawah ini dapat dilihat tentang cakupan program upaya kesehatan masyarakat selama tahun 2014.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
13
Grafik Cakupan Pelaksanaan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 100 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
100 90
86.6
28 14
Yankes Perkesmas Kelompok Risti
Yankes Rawat Inap yang diberikan asuhan
Target 2014
Yankes Jiwa
Realisasi 2014
Sumber : Seksi Yankes dasar, rujukan dan khusus Tahun 2014
Berdasarkan grafik diatas, cakupan program prioritas upaya kesehatan masyarakat hanya 1 (satu) indikator yang mencapai target yaitu pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap di Puskesmas yang diberikan asuhan keperawatan. Indikator cakupan rata-rata kunjungan masyarakat (pasien) yang memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas, Poskesri dan Pustu di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2014 (Visite Rate/VR) dibandingkan target 2,5 % adalah 2,51 % yang berarti dapat mencapai target yang ditetapkan. Cakupan VR tahun 2014 ini mengalami peningkatan dari tahun 2012 dan 2013, sebagaimana erlihat dalam grafik dibawah ini.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
14
Grafik Tingkat Perkembangan Visite Rate (VR) Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2012-2014 2.55
Target : 2,5
2.5 2.45
2.5
2.4
2.4 2.35 2.3 2.25
2.2
2.2
2.15 2.1 2.05 Tahun 2012
Tahun 2013
Tahun 2014
Sumber : Seksi Yankes dasar, Rujukan dan Khusus tahun 2014
f.
Program Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Program ini bertujuan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap makanan dan minuman dari bahaya dan resiko keracunan serta peredaran dan pemakaian obat dan bahan yang berbahaya baik di pasar-pasar tradisional maupun toko-toko makanan dan minuman termasuk produksi makanan dan minuman hasil industri rumah tangga (IRT-P) di 15 kecamatan dengan alokasi anggaran Rp. 50.280,200,- dan realisasinya Rp. 49.030.200,- atau 97,51 %. Hasil/keluaran dari program ini adalah kegiatan ini adalah terlaksanannya pemantauan dan pengawasan makanan dan minuman dan pemeriksaan 40 sampel bahan makanan serta pembinaan dan monitoring pelaksanaan program POM di 18 Puskesmas dengan capaian kinerjanya 100 %.
No.
Tabel Hasil Uji Sampel Makanan dan Minuman di Kabupaten Pesisir Selatan Periode Tahun 2014 Jenis Sampel Jumlah Hasil Sampel (+)
Hasil (-)
1.
Sampel Boraks
10
0
10
2.
Sampel Formalin
10
0
10
3.
Sampel Rhodamin
10
0
10
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
15
4.
Sampel Pemanis Siklamat
10
2
8
Sumber : Seksi Farmakmin Tahun 2014
g.
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat
tentang hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatan upaya
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat terhadap kader posyandu dan tokoh-tokoh masyarakat yang pedulu kesdehatan serta penyediaan data dan informasi kesehatan. Alokasi anggaran untuk program ini Rp. 1.989.173.950,- dan terdiri dari 5 (empat) kegiatan, yaitu pengembangan media-media informasi dan penyuluhan kesehatan ddengan sumber dana DAU murni dan bantuan dari DBH pajak rokok tahun 2014; pengembangan usaha kesehatan institusi melalui kader posyandu dan peningkatan peran serta masyarakat; pembentukan desa siaga dan pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK) daerah, realisasinya anggaran (keuangan) adalah Rp. 1.890.030.177,- atau 95,02 %. Hasil/keluaran dari kegiatan ini adalah: 1)
Tersedianya bahan dan media promosi dan informasi kesehatan yaitu 4 buah baliho dan tiang; 2 buah rotary light box; 3.200 buah leflet kesehatan; 3.000 buah poster kesehatan; 43 buah banner dan 2 buah neon box, 3.000 lembar stiker, 700 media buku booklet kesehatan, spanduk kesehatan dengan capaian kinerja fisiknya 100 %;
2)
Tersedianya insentif kader posyandu dalam bentuk bantuan transport kader posyandu terhadap 3.260 orang dan dan PMT posyandu se-Kabupaten Pesisir Selatan sebanyak 652 posyandu serta terlaksananya pembinaan dan monitoring serta evaluasi program UKBM di 18 Puskesmas dengan capaian kinerja 100 %;
3)
Terlaksananya pembentukan forum nagari siaga pada 7 (tujuh) kecamatan dan pembinaan dan monitoring serta evaluasi program nagari siaga pada 18 Puskesmas dengan capaian kinerja 94,56 %, dimana hal ini ditandai dengan telah terbentuknya Nagari Siaga aktif mandiri sebanyak 227 buah dari 285 Nagari Siaga yang ada atau 80 % sedangkan yang tidak aktif sebanyak 58 buah atau 20 %;
4)
Tersedianya data dan informasi kesehatan daerah Kabupaten Pesisir Selatan dalam Profil Kesehatan Tahun 2014 sebanyak 25 buku dan tersedianya jaringan SIKDA melalui speedy internet selama 12 bulan dengan capaian kinerja 80,45 %.
5)
Terlaksananya sosialisasi dan pelatihan TOT Peraturan Bupati (Perbup) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) bagi petugas Promkes Puskesmas dan Guru SMP dan SMA sebanyak 2 kali dengan capaian realisasi kinerja (fisik) 100 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
16
Berdasarkan uraian capaian kinerja 4 (empat) kegiatan pada program promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, maka secara program realisasi atau capaian kinerjanya adalah 97,47 %.
Grafik Cakupan Desa Siaga Aktif dan Posyandu Mandiri Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 80 80 70 60
50
80
40
19.9
30 20 40
10 0 Desa Siaga Mandiri TARGET 2014
Posyandu Mandiri CAK. 2014
Sumber : Seksi Promkes Tahun 2014
h.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan cakupan upaya perbaikan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan prevalensi masalah gizi masyarakat. Alokasi anggaran program ini adalah Rp. 183.678.650,- dengan realisasi anggarannya adalah Rp. 178.845.750 atau 97,37 %. Adapun realisasi capaian program perbaikan gizi masyarakat ini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
17
Tabel Cakupan Program Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 100 100 100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
95
100 100 91.3
85 93.4
80 76.1
13
8.7
Balita Kurang Gizi
2.50.4 Gizi Buruk dpt Perawatan
Ibu Hamil KEK dan Anemia
Fe3 Bumil
Target 2014
ASI Ekslusif
Balita dpt Vit. A
Kecamatan surveilance gizi
Realisasi 2014
Sumber : Seksi Gizi Dinkes tahun 2014
Berdasarkan grafik diatas, selama tahun 2014 dari pelaksanaan program peningkatan gizi masyarakat ini didapatkan capaian program dimana terjadinya penurunan prevalensi balita kurang gizi buruk (gizi buruk dan gizi kurang) yaitu 8,7 % dibawah target < 15 % dan sebanyak 20 orang balita gizi buruk mendapat perawatan. Selain itu, menurunnya prevalensi ibu hamil dengan kasus Anemia dan KEK yang beresiko terhadap komplikasi kehamilan dan Balita yang mendapatkan kapsul Vitamin pada bulan Februari dan Agustus 2014 mencapai 93,4 % dan melampaui target 85 % serta dari 15 kecamatan yang ada sudah melakukan kegiatan pemantauan surveilnce masalah gizi atau kinerjanya 100%. Namun untuk cakupan Fe3 ibu hamil masih dibawah target yaitu 91,3 % serta yang ASI ekslusif yang masih 76,1 % dibawah target 85 %. Hal ini sulit dicapai karena banyak ibu yang menyusui bekerja di luar rumah (PNS dan karyawan) sehingga peningkatan cakupan ASI ekslusif tidak optimal. Adapun realisasi fisik (kinerja) pelaksana program ini adalah 97,57 %, dengan uraiannya adalah : 1)
Tersedianya pemberian makanan tambahan dan vitamin pada 20 orang balita dengan kasus gizi buruk dan 10 orang kasus ibu hamil KEK dan Anemia di
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
18
wilayah Kabupaten Pesisir Selatan yaitu 20 orang kasus balita gizi buruk atau 100 %; 2)
Terlaksananya validasi kasus gizi buruk dan kurang terhadap 15 kecamatan dan 182 nagari serta 203 SD atau 99,76 %;
3)
Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi program perbaikan gizi pada 18 Puskesmas melalui pertemuan dan bimbingan tekhnis ke Puskesmas dengan capaian kinerja 92,09 %.
i.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penyakit infeksi dan menular akibat buruknya kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar masyarakat dengan alokasi anggaran selama tahun 2014 adalah Rp. 329.491.500,- dengan capaian realisasi anggarannya Rp. 301.383.240,- atau 91,47 %. Sedangkan capaian program ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Grafik Cakupan Program pengembangan Lingkungan Sehat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 90
79.67
80
75
79.34
75
82.96
79.01
75
75 75.15
65
70 60 50 40 30 20 10 0
Akses Air Minum MS
Akses Jamban MS
Rumah Sehat
TARGET
TTU Sehat
TPM Sehat
REALISASI
Sumber : Seksi PL Dinkes kab. Pessel 2015
Adapun realisasi fisik atau capaian kinerja dari program ini adalah 97,19 % dengan rinciannya: 1)
Terlaksananya pengawasan dan pembinaan sanitasi dasar termasuk TempatTempat Umum (TTU), Tempat Pengolahan Makanan (TPM) seperti rumah makan, dan restoran serta monitoring dan evaluasi program penyehatan lingkungan pada 18 Puskesmas dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 100 %;
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
19
2)
Terlaksananya kegiatan pendamping program PAMSIMAS di 15 kecamatan sebanyak 77 lokasi dengan capaian kinerjanya 100 %.
3)
Terlaksananya laksananya pembinaan dan monitoring evaluasi serta pemantauan kegiatan PPSP di 15 kecamatan dengan capaian kinerjanya 100 %.
4)
Terlaksananya pengadaan bahan laboratorium untuk bahan pemeriksaan kualitas air minum yaitu reagen bakteriologis dan kimia sebanyak 8 paket dan terlaksananya pemeriksaan kualitas air minum pada depot DAM sebanyak 100 sampel serta terlaksananya pertemuan dan sosialisasi Permenkes RI Nomor 376 dan 492 tentang pentingnya kualitas air bagi masyarakat pada 15 kecamatan dengan realisasi kinerja (fisik) yaitu 100 %,
5)
Terlaksananya pemeriksaan laboratorium sampel Depot Air Minum Isi Ulang (DAM) di 15 kecamatan yang terlaksana selama tahun 2014 dengan hasilnya yaitu :
Tabel Hasil Pemeriksaan Sampel Depot DAM di Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014
No.
Jumlah Depot DAM
1.
220
Jumlah Sampel Diperiksa Pemeriksaan Pemeriksaan Bakteriologis Kimia 283
Depot Memiliki Sertfikat laik Sehat
119
124
%
56,36 %
Sumber : Seksi PL Tahun 2014
Terbentuknya forum Kabupaten Sehat kab. Pesisir Selatan dan sosialisasi Forum Kecamatan Sehat dengan capaian kinerja (fisik) 82,15 %. Masih rendahnya cakupan realisasi fisik kegiatan disebabkan oleh kegiatan operasional sekretariat FKS yang belum optimal karena belum menempati kantor sekretariat.
j.
Program Pencegahan dan Penanggulangan gembangan Lingkungan Sehat Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita penyakit infeksi dan menular bagi masyarakat serta karena dampak bencana dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, yaitu prevalensi penderita penyakit DBD, Malaria, TB Paru, ISPA, Diare, Kusta, Filariasis dan penyakit infeksi dan menular lainnya dengan alokasi anggaran untuk program ini yaitu Rp. 1.408.811.600,- Realisasi anggaran untuk pelaksanaan program ini adalah Rp. 1.196.950.300,- atau 84,96 %. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ini didukung oleh beberapa kegiatan yaitu penyemprotan/fogging sarang nyamuk; pelayanan pencegahan dan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
20
penanggulangan
penyakit
menular;
pencegahan
penularan
penyakit
endemik/epidemik; peningkatan imunisasi; peningktan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah dan pemantauan dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana/Kejadian Luar Biasa (KLB). ,Adapun realisasi fisik atau kinerja dari pelaksanaan program ini adalah 92,64 %, dengan uraiannya sebagai berikut: 1)
Terlaksananya
pengasapan
(fogging)
daerah
yang
beresiko
terhadap
perkembangan jentik nyamuk DBD dan Malaria yaitu pada 41 foccus dari target 75 foccus pada daerah penyemprotan dengan realisasi kinerja (fisik) 76 %. Tidak terealisasinya sasaran foccus fogging disebabkan karena secara kasus DBD yang terjadi selama tahun 2014 mengalami penurunan dari tahun 2013, sehingga sasaran 75 foccus tidak terpenuhi, namun secara kejadian di lapangan dengan 41 foccus fogging tersebut sudah berdasarkan kasus dan kejadian di wilayah Kabupaten Pesisir selatan tahun 2014 yaitu 281 kasus DBD dengan kasus meninggal sebanyak 1 orang, sedangkan selama tahun 2013 kasus DBD adalah 596 kasus; 2)
Terlaksananya
pelacakan dan penemuan kasus kasus penyakit infeksi dan
menular di 15 kecamatan, terlaksananya pembinaan dan monev program P2M (P2 TB Paru, P2 Diare, P2 ISPA, P2 Malaria, P2 DBD, P2 Kusta, dsb) termasuk terlaksananya pengadaan bahan-bahan kedokteran yaitu: lancete fungido : 40 kotak; Sound Timer ISPA : 40 buah dan Pot Sputum sebanyak 800 buah dengan capaian kinerjanya 97,31 %. 3)
Terlaksananya pemberian obat Filariasis (Kaki Gajah) pada penduduk di 15 Kecamatan dan 654 Posyandu pada wilayah Kabupaten Pesisir Selatan dengan sasaran 186.428 jiwa; Terlaksananya pemantauan efek samping pasca minum obat filariasis dengan capaian kinerja 100 %.
4)
Terlaksananya pelayanan imunisai dasar terhadap 8.806 sasaran bayi dan 9.683 sasaran ibu hamil (TT 1 dan TT2), sehingga dapat terlindung dari penyakit TB Paru, Hepatitis, Dipteri, Pertusis, Tetanus, Polio dan Campak termasuk pencegahan penyakit terhadap gigitan hewan rabies pada 18 wilayah kerja Puskesmas di Kabupaten Pesisir Selatan; Terlaksananya imunisasi BIAS anak sekolah (SD) sebanyak 10.450 sasaran anak SD untuk BIAS Campak, 10.789 sasaran untuk BIAS DT kelas I dan 10.536 sasaran kelas III untuk BIAS Td serta terlaksananya pengadaan Vaksin Anti Rabies (VAR) sebanyak 80 keur dan tersedianya peralatan alat suntik untuk imuniasi bayi dan anak sekolah sebanyak 1.800 buah (ukuran 0,5 ml, 5 ml dan 0,05 ml) dengan realisasi kinerja (fisik) kegiatan yaitu 99,33 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
21
5)
Terlaksananya penyelenggaraan dan pelacakan serta penyelidikan epidemiologi dan surveilance epidemiologi penyakit dan potensi KLB/wabah akibat bencana di 15 kecamatan dan RSU dan terlaksananya pembinaan dan pengawasan program surveilance di 18 Puskesmas serta terlaksananya penyediaan data dan informasi surveilance epidemiologi pada 18 Puskesmas serta mapping bencana puskesmas dengan capaian kinerjanya 98,85 %.
6)
Terlaksananya mapping/pemetaan atau peta rawan bencana dan dampak KLB/wabah penyakit di 15 kecamatan se Kabupaten Pesisir Selatan; Terlaksananya diseminasi dan informasi sistem keselamatan dini (SKD) dalam rangka kesiapsiagaan dampak bencana/KLB wabah penyakit dengan serta terlaksananya pemantauan KLB penyakit pada daerah di Sungai Pinang, Mandeh dan Sungai Nyalo dengan realisasi kinerja (fisik) 100 %.
7)
Terlaksananya pelatihan program TB Paru dan ISPA bagi petugas kesehatan dalam rangka pelaksanaan kampanye anti rokok.
8)
Tercetaknya buku modul penatalaksanaan program TB Paru dan ISPA termasuk modul sistem informasi terpadu TBC dan Balita sakit untuk 18 Puskesmas dan Dinas Kesehatan sebanyak 176 buah dengan realisasi kinerja 100%;
9)
Terlaksananya penyediaan peralatan pemeriksaan TB Paru dan ISPA yaitu Soud timer sebanyak 70 buah dan pot sputum dahak sebanyak 1.000 buah dengan realisasi kinerja (fisik) 49,5 %, karena ketersediaan sound timer di pasaran hanya sebanyak 70 buah.
Grafik Cakupan Indikator Program P2M Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 100 100
95.0
100 100.0 85
82.7
90
100 99.6 100 92.3 85
100
89.9
80 70
70
60 50 40 30
20 10 0 Total Crude Ratio (CDR) TB Paru
Succes rate TB Paru
Succes Malaria
Cakupan Desa/Nagari Succes Rate Succes Rate imunisasi UCI DBD Diare dasar lengkap bayi usia 0-11 bln
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
22
Sumber : Seksi P2M Tahun 2014
Berdasarkan grafik diatas, maka selama tahun 2014 terjadi peningkatan cakupan pelayanan dan upaya penanggulangan penyakit menular baik penyakit TB Paru, Malaria, DBD, Diare serta penyakit yang disebabkan karena tidak di imunisasi yaitu Difteri, Pertusis, Campak, Hepatitis B dan polyomielitis. Hal ini ditandai dengan succes rate beberapa penyakit yang hampir mencapai 100 %.
k.
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem standarisasi pelayanan kesehatan termasuk standarisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas serta meningkatkan pembinaan dan pengelolaan tenaga fungsional kesehatan termasuk paya peningkatan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas. Alokasi anggaran untuk kegiatan ini adalah Rp. 173.103,250,- dengan realisasi anggarannya Rp. 132.966.400,- atau 76,81 %. Program ini terdiri dari : pelaksanaan akreditasi, sertifikasi dan registrasi kesehatan; pembinaan dan evaluasi monitoring tenaga kesehatan PTT (dokter umum, dokter gigi dan Bidan); upaya peningkatan kinerja petugas dan institusi kesehatan serta pengelolaan dan pembinaan tenaga fungsional. Adapun realisasi kinerja (fisik) kegiatan ini adalah 96,23 % dengan uraiannya yaitu: 1)
Diseminasi dan pembinaan serta monitoring evaluasi sistem akreditasi, registrasi dan sertifikasi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan Puskesmas pada 18 Puskesmas;
2)
Pembinaan dan evaluasi kinerja tenaga kesehatan Pegawai Tidak tetap (PTT) yaitu dokter umum, dokter gigi dan Bidan sebanyak 24 orang yang tersebar di 18 Puskesmas;
3)
Terpilihnya Puskesmas Tarusan Kecamatan XI Koto Tarusan sebagai Puskesmas terbaik dan berprestasi dan 5 orang tenaga kesehatan berprestasi tingkat Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2014 dan pelaksanaan pembinaan kinerja tenaga pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Poskesri pada 18 Puskesmas;
4)
Terlaksananya pembinaan petugas fungsional kesehatan di 18 Puskesmas melalui bimbingan tekhnis ke Puskesmas dan pertemuan monitoring dan evaluasi tenaga fungsional kesehatan di Kabupaten.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
23
l.
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Jaringannya Program ini bertujuan untuk Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatnya ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan optimalisasi pelayanan kesehatan. Program ini didukung dengan anggaran Rp. 6.007.821.000,- yang terdiri dari dana DAK + pendamping untuk pengadaan Ambulance dan pembangunan sarana Poskesri serta rehab Puskesmas dan Pustu Rp. 4.154.160.000,- ditambah dengan dana pendamping dari APBD Rp. 415.416.000,- = Rp. 4.569.576.000,- Realisasi keuangan pelaksanaan program ini adalah Rp. 5.724.802.850,- atau 95,29 %. Adapun realisasi kinerja (fisik) program ini adalah 100 %, dengan uraian kegiatannya yaitu terlaksananya dan tersedianya : 1)
Kendaraan operasional Dinas Kesehatan 1 unit;
2)
Kendaraan Ambulance/Puskel Puskesmas (DAK + DAU) sebanyak 6 unit;
3)
Pembangunan Poskesri Sako Nagari Sako Kec. Basa IV Balai tapan;
4)
Pembangunan Poskesri Lubuak Batu Aur Duri Surantih kec. Sutera
5)
Pembangunan Poskesri Gurun Laweh Kec. Bayang;
6)
Rehab Pustu Taratak Tampatiah Kec. Batang Kapas;
7)
Rehab Pustu Labuhan kec. Ranah Pesisir;
8)
Rehab Pustu Mandeh Koto XI Tarusan ;
9)
Rehab Pustu Koto Gadang Kec. LSB;
10) Rehab Pustu Padang Panjang II Kec. Lengayang; 11) Rehab rumah dinas paramedis Puskesmas Air Haji; 12) Rehab rumah dinas Puskesmas Tapan; 13) Pembangunan ruangan pertemuan Puskesmas Barung-Barung Belantai; 14) Rehab Puskesmas Pasar Baru, Puskesmas Koto Berapak, dan Puskesmas Inderapura; 15) Pemasangan pavinblock Puskesmas Kambang; 16) Penyediaan peralatan Ginekology Bed Puskesmas sebanyak 1 paket.
m. Program Kemitraan dan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program kemitraan dan peningkatan pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatnya upaya pelayanan kesehatan masyarakat melalui pengobatan dasar masyarakat dan meningkatkan upaya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
24
melalui askes sosial (PNS), JAMKESDA, Jaminan kesehatan mandiri melalui iuran BPJS (Program Jaminan Kesehatan Nasional) termasuk BPJS Jamsostek dan TNI/POLRI. Program ini didukung dengan anggaran Rp.20.918.640.299,- dan terealisasi Rp.12.498.118.419,- atau 59,75 %. Realisasi kinerja (fisik) pelaksanaan program ini adalah 67,07 % dengan uraian pelaksanaan kegiatannya: 1)
Pelayanan kesehatan masyarakat secara gratis berobat ke 18 Puskesmas, 284 Poskesri dan 91 Pustu yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan, dengan realisasi 100 %;
2)
Terlayaninya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui JAMKESDA terhadap 21.000 jiwa selama 12 bulan dengan realisasi kinerja (fisik) 100%;
3)
Terlayaninya pemeliharaan kesehatan masyarakat di sarana pelayanan kesehatan masyarakat (Puskesmas dan Pustu serta Poskesri) termasuk pelayanan persalinan dan pemeriksaan kehamilan (ANC) melalui upaya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pada BPJS bidang kesehatan baik melalui anggaran kapitasi dan non kapitasi Puskesmas dengan realiasi kinerja (fisik) 67,14 %;
4)
Tersedianya operasional jasa pelayanan kesehatan bagi perugas dan tenaga kesehatan di sarana pelayanan kesehatan Puskesmas, Pustu dan Poskesri (18 Puskesmas, 91 Pustu dan 284 Poskesri) dari total biaya kapitasi dan non kapitasi JKN BPJS Puskesmas dengan realisasi kinerja (fisik) 100 %;
5)
Terlaksananya pembelian bahan obat-obatan PKD dan obat-obatan abis pakai (BMHP) untuk menunjang pelaksanaan pelayanan JKN di 18 Puskesmas dengan realisasi kinerja (fisik) 16,84 %;
6)
Tersedianya sarana perlengkapan komputer dan jaringannya sebanyak 1 unit; Printer 2 unit, UPS/Stabilizer 1 unit, Modem 2 buah dengan realisasi (fisik) 43 %;
n.
Program Peningkatan Kesehatan Lansia Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan Lansia dengan meningkatkan pelayanan kesehatan para lansia dengan alokasi anggaran Rp. 34.375.600,- dan realisasinya Rp. 32.630.500,- atau 91 %. Hasil/keluaran kegiatan ini adalah terlaksananya pembinaan puskesmas santun lansia dan posyandu lansia pada 2 puskesmas Lansia dan 2 Posyandu Lansia serta terlaksananya pembinaan dan monitoring evaluasi program lansia di 18 Puskesmas melalui bimbingan tekhnis (Bimtek) ke Puskesmas dan melalui Pertemuan monev di kabupaten dengan capaian kinerja 91,00 %. Hasil pencapaian program pelayanan kesehatan lansia selama tahun 2014 yaitu 27.399 lansia yang diberikan pelayanan kesehatan dari 36.755 sasaran
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
25
lansia atau 74,54 %, sedangkan target yang harus dicapai selama tahun 2014 adalah 75 %, sehingga masih rendah dibawah target.
o.
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak bertujuan untuk menurunkan jumlah dan angka kematian ibu maternal, bayi dan anak balita (AKI dan AKB) dan meningkatkan usia harapan hidup (UHH) serta meningkatkan upaya kesehatan ibu dan anak di sarana pelayanan kesehatan. Program ini didukung oleh anggaran 326.118.050,- dengan realisasi anggaran Rp. 281.912.860,- atau 86,45 %. Program upaya peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak melalui kegiatan peningkatan kesehatan ibu dan anak selama tahun 2014 telah berhasil menurunkan jumlah kematian ibu maternal dan jumlah kematian bayi dan anak balita serta meningkatkan usia harapan hidup. Selain itu program ini telah berhasil meningkatkan beberapa cakupan indikator keberhasilan peningkatan kesehatan ibu dan anak sebagaimana terlihat pada grafik dibawah ini.
Grafik Jumlah Kematian Ibu Maternal dan Bayi Di Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2013-2014
73 80 70 60
40
50 40 30 20
6
6
10 0 2013 Jumlah kematian ibu
2014 Jumlah kematian bayi
Sumber : Seksi KIA tahun 2014
Berdasarkan grafik diatas, maka program kesehatan ibu dan anak (KIA) terjadi penurunan jumlah kematian bayi dari 73 orang pada tahun 2013 menjadi 40 orang tahun 2014, sementara itu jumlah kematian ibu maternal masih sama selama tahun 2013 dan 2014. Apabila di konversikan kepada angka kematian ibu maternal, maka
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
26
AKI tahun 2014 adalah 69,4/100.000 dari target 125/100.00 KH dan AKB yaitu 4,6/1.000 KH dari target 27/1.000 KH.
Grafik Cakupan Program KIA Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2014 98.8
100 95
94.1
95 87.8
90
90
89
90 85.3
85 80 75 K4
Linakes
Kunjungan Kunjungan Bayi Neonatus (KN3)
Target 2014
Cakupan 2014
Sumber : Seksi KIA tahun 2014
Berdasarkan grafik diatas, maka hanya 1 (satu) indikator KIA yaitu kunjungan bayi (0-11 bulan) yang selama tahun 2014 tidak mencapai target yang ditetapkan yaitu 90 %, yang berarti pelaksanaan program KIA telah dapat berperan secara langsung dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak, hal ini juga tercermin dari terus menurunnya angka kematian bayi dan ibu maternal.
p.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM) Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita akibat penyakit tidak menular (PTM) dan penanggulangan penyakit seperti penyakit Hipertensi, DM, Jantung, penyakit akibat dampak dari konsumsi rokok dan sebagainya melalui kegiatan pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular dan deteksi dini dan pengendalian penyakit akibat rokok (DBH Rokok). Program ini dianggarkan sebesar Rp. 210.238.000,- dan realisasinya Rp. 149.836.000,- atau 71,27 %. Adapun hasil pelaksanaan program ini (realisasi fisik) adalah 87,44 % dengan uraiannya : 1)
Terlaksananya pembentukan Posbindu PTM sebanyak 22 Posbindu pada 182 Nagari dengan realisasi kinerja 100 %;
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
27
2)
Terlaksananya pembinaan, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PTM di 18 Puskesmas melalui Bimtek dan Pertemuan Monev PTM tingkat Kabupaten Pesisir Selatan dengan realisasi kinerja 100 %;
3)
Terlaksananya penyediaan peralatan kesehatan (alat ukur gula darah dan cholesterol) dalam rangka pelayanan kesehatan di Posbindu PTM dengan realisasi kinerjanya 100 %;
4)
Terlaksananya penyediaan peralatan kesehatan atau alat deteksi dini dan fasilitas pelayanan kesehatan terkait penyakit akibat rokok sebanyak 84 buah dengan realisasi kinerjanya 100%. Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan selama Tahun 2014, maka secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa capaian kinerja fisiknya yaitu 80,26 % dan capaian ini mengalami penurunan dari tahun 2013 yaitu 97,56 %. Adapun realisasi keuangan yaitu Rp. 27.858.991.034,- dari alokasi anggaran belanja langsung (BL) program dan kegiatan selama tahun 2014 yaitu Rp. 38.461.308.049,- atau capaian kinerjanya 72,43 %. Capaian realisasi keuangan tahun 2014 ini juga mengalami penurunan dari tahun 2013 yaitu 90,13 %. Penurunan capaian kinerja fisik dan keuangan selama tahun 2014 ini disebabkan distribusi anggaran dari APBN pusat melalui APBD kabupaten pesisir Selatan untuk pelaksanaan Sistem Kesehatan Nsional (JKN) melalui BPJS bidang kesehatan masih terkendala tentang prosedur pencairan dan pemasukan keuangan dari pusat yang langsung ke BPJS dan singga di kas APBD daerah. Adapun tingkat realisasi fisik dan keuangan pembangunan kesehatan selama tahun 2011 sampai dengan 2014 dapat dilihat pada grafik dibawah ini.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
28
Grafik Perkembangan Capaian Kinerja Realisasi Fisik dan Keuangan Program Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2011-2014 98.7
96.7
100
95.5
93.9
97.6 90.1 80.3
90
72.4
80 70 60 50 40
30 20 10 0 Tahun 2011
Tahun 2012 Realisasi Fisik
Tahun 2013
Tahun 2014
Realisasi Keuangan
Sumber : Subbag Perencanaan dan Pelaporan Dinkes Tahun 2014
m. Program dan Kegiatan Tugas Pembantuan (TP) Tahun 2014 Pelaksanaan program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak melalui anggaran dana TP tahun 2014 ini yaitu Bantuan Operasional Kesehatan ( BOK ) Kabupaten Pesisir Selatan digunakan untuk kegiatan upaya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif di Puskesmas dan Jaringannya dan pendukung kegiatan manajemen di Kabupaten Pesisir Selatan . Dasar hukum pelaksanaan program dan kegiatan BOK tahun 2014 ini adalah sesuai dengan Surat Pengesahan DIPA Nomor: DIPA-024.03.4.089308/2014, tanggal 05 Desember 2013, yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan RI dan dilaksanakan oleh Satuan Kerja (Satker) Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dengan nama dan kode program yaitu Program bina gizi dan kesehatan ibu dan anak (024.03.06) dan kegiatan Bantuan Operasional Kesehatan (024.03.06.2093). Berdasarkan petunjuk teknis pemanfataan dan penggunaan dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) tahun 2014 yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI, dimana dana BOK ini digunakan untuk kegiatan yang meliputi Program dan kegiatan pokok di Puskesmas yang bersifat promotif dan preventif, yaitu Kesehatan ibu dan anak (KIA) termasuk KB; Imunisasi; Perbaikan Gizi masyarakat; biaya transportasi petugas untuk kegiatan luar gedung, seperti pelaksanaan Posyandu, kunjungan rumah, transportasi ke sekolah-sekolah, pelaksanaan penyuluhan kesehatan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
29
dan pengawasan sanitasi lingkungan masyarakat; transportasi kader dalam rangka mendukung kegiatan Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes/Poskesri dan Posyandu; biaya transportasi dukun beranak dalam rangka mendukung kegiatan terkait kemitraan dukun dan bidan; biaya pembelian bahan/makanan tambahan untuk kegiatan PMT pemulihan bayi dan balita gizi buruk serta PMT untuk ibu hamil KEK. Kegiatan Penunjang Upaya Kesehatan, yang dipergunakan untuk Pembelian ATK dan penggandaan blanko laporan untuk kegiatan di Poskesdes dan Posyandu serta biaya kegiatan administrasi BOK di Puskesmas; Transportasi petugas kesehatan atau kader kesehatan pada kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) dan pendampingan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD); Transportasi dan konsumsi dalam rangka Loka Karya Mini (Lokmin) dengan lintas sektoral dan tokoh masyarakat (TOMA) dan kader. Kegiatan Manajemen Puskesmas Perencanaan Tingkat Puskesmas ( PTP ), yaitu dimaksudkan untuk meyusun Prencanaan kegiatan di Puskesmas untuk satu tahun ke depan dari berbagai sumber dana termasuk Dana Bantuan Operasional kesehatan ( BOK ); Loka Karya Mini (Lokmin) Puskesmas, yang merupakan pertemuan dalam rangka monitoring dan evaluasi serta menyusun rencana kegiatan untuk bulan depan; Pengawasan dan Penilaian, yaitu untuk mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukan selama 1 (satu) tahun. Kegiatan penyediaan barang dan bahan penunjang Upaya Kesehatan : untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas dan jaringanya, Puskesmas boleh mengalokasikan maksimal 10 % dari alokasi dana yang dapat digunakan untuk penyediaan barang dalam rangka kegiatan penyuluhan kesehatan di Puskemas. Alokasi anggaran TP BOK tahun 2014 sesuai dengan DIPA adalah Rp. 1.631.530.000,- dengan realisasinya Rp. 1.621.815.000.- atau 99,4 %. Adapun hasil/keluaran program dan kegiatan ini adalah: 1)
Terlaksananya upaya pelayanan kesehatan prioritas melalui operasional MDG,s dengan penyediaan bantuan operasional BOK pada 18 Puskesmas
dengan
alokasi anggaran Rp. 1.350.000.000,- dan realisasi Rp.1.350.000.000 atau 100 % dengan capaian kinerjanya 100 %; 2)
Tersedianya pelaporan pelaksanaan kegiatan dan pencatatan operasional BOK 18 dokumen puskesmas dan 1 dokumen Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan serta tersedianya 18 buah POA BOK Puskesmas dengan alokasi anggaran Rp. 281.530.000,- dan terealisasi Rp. 271.815.000,- atau 96,5 % dan capaiann kinerjanya 100 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
30
Tabel Realisasi
Program dan Jumlah Dana Tugas Pembantuan Urusan Kesehatan
RINCIAN PROGRAM/KEGIATAN
No
1 I
1
2 PROGRAM BINA GIZI DAN KESEHATAN IBU DAN ANAK Bantuan Operasional Kesehatan ( Puskesmas ) JUMLAH
ANGGARAN ALOKASI REALISASI (Rp.) ( Rp.) 3
4
1.631.530.000
1.621.815.000
1.631.530.000
1.621.815.000
1.631.530.000
1.621.815.000
TINGKAT CAPAIAN % 6 99,40
99,40
99,40
Sumber : Dinas Kesehatan, 2014
B.
Perkiraan Pencapaian Kinerja Program dan Kegiatan Pembangunan Kesehatan Tahun Anggaran 2015 Pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan untuk tahun 2015 mendapatkan anggaran pembelanjaan daerah sebesar Rp. 80.925.860.245,- dengan rincian belanja langsung (BL) sebesar Rp.39.228.448.569,- atau 48,5 % dan angaran belanja tidak langsung (BTL) Rp. 41.697.411.676,- atau 51,5 %. Anggaran pembangunan kesehatan untuk tahun 2015 ini secara umum mengalami peningkatan dari tahun 2014, adapun rinciannya yaitu: 1.
Belanja rutin dan operasional pelayanan administrasi dan jasa pelayanan termasuk anggaran pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor dan peningkatan kapasitas sumber daya aparatur melalui pendidikan dan pelatihan formal yaitu Rp. 1.933.656.800,-
2.
Belanja DAK dan pendamping pengadaan obat-obatan PKD dan Perbekalan Kesehatan Rp. 2.122.903.000,-
3.
Belanja DAK dan pendamping untuk pembangunan dan rehab sarana pelayanan kesehatan Rp. 6.003.257.000,-
4.
Belanja untuk operasional jaminan pemeliharaan kesehatan (JKN) Kabupaten Pesisir Selatan termasuk Jamkesda) dari BPJS
secara kapitasi dan non pakitasi Rp.
23.789.103.819,5.
Belanja program dan kegiatan dengan sumber dana dari bagi hasil pajak rokok dan tembakau (DBH) Rp. 343.523.500,-
6.
Belanja pelaksanaan program dan kegiatan yaitu Rp. 5.035.363.500,-
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
31
Secara keseluruhan untuk tahun anggaran 2014 Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai 16 program dan 60 kegiatan, dimana diharapkan keberhasilan kinerja mencapai 100 % untuk realisasi fisik pelasanaan kegiatan dan keuangan dan diharapkan dapat mencapai target 90 % dari pencapaian program pembangunan kesehatan sesuai dengan indekss pembangunan manusia (HDI) dan indikator MDG’s serta SPM bidang kesehatan. Untuk itu perkiraan capaian kinerja secara keseluruhan dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
C. Isu-Isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015-2016
Berdasarkan hasil pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan selama Tahun 2014 yaitu 16 program dan 60 kegiatan. , maka secara keseluruhan dapat disimpulkan capaian kinerja fisiknya yaitu 80,26 % dengan realisasi keuangannya yaitu 72,43 %. Capaian tahun 2014 ini mengalami penurunan dari tahun 2013 yaitu untuk realisasi fisik kegiatan 97,56 % dan realisasi keuangan yaitu 90,13 %. Penurunan capaian kinerja keuangan ini disebabkan karena tidak dapatnya terealisasi penyediaan peralatan kesehatan pada program kapitasi dan non kapitasi JKN Puskesmas yang disebabkan oleh belum adanya payung hukum bagi Puskesmas untuk mengadakan peralatan kesehatan yang harus berdasarkan proses tender dan pengadaan barang dan jasa. Disamping itu, tidak terlaksananya pengadaan obat-obatan PKD dari sumber dana DAK bidang kesehatan tahun 2014 karena keterbatasan waktu proses pengadaan obat-obatan melalui sistem e-katalog. Sementara itu berdasarkan hasil dan cakupan-cakupan indikator dalam rangka program dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2014, didapatkan bahwa dari 30 indikator kinerja pada 4 (empat) program sasaran strategis pembanguna kesehatan, maka sebanyak 4 indikator belum mencapai target, yaitu : cakupan pelayanan kesehatan lansia (74,45 %); cakupan penanganan komplikasi neonatus (44,44 %); cakupan ASI Ekslusif (76,08 %); cakupan TPM (75,15 %). Dari hasil pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2014 ini, terjadi beberapa permasalahan dan kendala yang dijumpai antara lain:
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
32
1.
Masih terjadinya kekurangan tenaga (SDM) kesehatan di sarana pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas dan Poskesri, sehingga mengakibatkan belum optimalnya pelaksanaan dan pelayanan program dan kegiatan Puskesmas. Hal ini ditandai dengan masih rendahnya proporsi dan ratio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk yaitu: a.
Ratio tenaga medis (dokter umum dan dokter gigi) yaitu 11,9 /100.000 penduduk dan masih dibawah target yaitu 20/100.000 pendnduk;
b.
Ratio tenaga Keperawatan (Perawat dan Bidan) yaitu 18,4/100.000 penduduk dari target 40/100.000 pendudu;
c.
Kekuarangan tenaga kesehatan lainnya yaitu tenaga apoteker, sanitarian, tenaga gizi masyarakat dan tenaga administrasi puskesmas.
2.
Masih kurangnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk bangunan Pos Kesehatan Nagari (Poskesri) dan Puskesmas Pembantu (Pustu), walaupun setiap tahun sejak tahun 2012 sampai tahun 2014 sudah terbangun 32 unit Poskesri, namun masih perlu adanya penambahan bangunan, karena sampai dengan akhir tahun 2014 ini 49,6 % Poskesri masih belum ada bangunannya dan masih menggunakan rumah penduduk (kontrak) selain itu dari bangunan Poskesri dan Pustu yang ada itu juga banyak yang mengalami kerusakan berat dan sedang termasuk sarana peralatan kesehatan terutama dalam rangka mendukung program JKN BPJS dan sarana kendaraan Puskel yang 35 % dari 18 puskesmas masih mengalami kerusakan berat;
3.
Masih kurangnya sarana dan prasarana laboratorium Puskesmas terutama peralatan penunjang pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi dari 18 puskesmas yang ada;
4.
Belum tersedianya fasilitas sistem pelaporan secara online (komputerisasi) pada sarana pelayanan kesehatan, sehingga sering terjadi keterlambatan data dan informasi dan validitas data pembangunan kesehatan dari puskesmas;
5.
Dari segi pencapaian program dan kegiatan pembangunan kesehatan selama tahun 2014 ini, maka ditemui beberapa permasalahan dan kendala yaitu: a.
Masih rendahnya tingkat pengetahuan petugas terhadap program dan kegiatan pembangunan kesehatan yang terbaru dan update karena kecendrungan petugas hanya melakukan kegiatan rutin biasa saja dan kurang melakukan inovasi;
b.
Dana kapitasi JKN Kabupaten Pesisir Selatan untuk periode Januari s/d April tahun 2014 yang sudah ditransfer oleh BPJS ke kas daerah masih terdapat beberapa kegiatan yang belum dilaksanakan, hal ini terjadi karena keterlambatan peraturan Presiden (Perpres) yang mengatur tentang penggunaan dana kapitasi JKN di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) untuk Pemerintah Kabupaten/Kota tahun 2014;
c.
Masih kurangnya diseminasi informasi tentang pelaksanaan JKN melalui BPJS terkait keanggotaan peserta dan peserta mandiri;
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
33
d.
Terjadinya kegagalan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa (tender) penyediaan bahan oat-obatan terkait dengan waktu pelaksanaan yang menyesuaikan dengan sistem ekatalog;
e.
Rendahnya tingkat pencairan dan realisasi program kapitasi dan non kapitasi JKN pada 18 Puskesmas, sehubungan dengan aturan pengadaan barang dan jasa terhadap pembelian bahan obat-obatan dan peralatan kesehatan untuk JKN Puskesmas serta belum dibayarkannya jasa pelayanan Puskesmas bulan November dan Desember 2014 karena ketidakcukupan dana di DPA SKPD Dinas Kesehatan tahun 2014 pada kegiatan Kapitasi JKN Puskesmas dan juga keterlambatan karena keterlambatan verifikasi oleh BPJS;
f.
Terjadinya peningkatan kunjungan pasien yang berobat gratis di sarana pelayanan puskesmas setiap tahunnya, namun anggaran dana pengganti BPH pelayanan gratis tidak pernah mencukupi untuk 1 (satu) tahun;
g.
Masih sulitnya akses dan rendahnya mutu pelayanan kesehatan di daerah terpencil;
h.
Ketepatan petugas Puskesmas dalam melaporkan kejadian KLB/bencana berdasarkan laporan W2 disebabkan oleh keterbatasan tenaga terlatih dan tenaga yang ada melakukan tugas rangkap dengan mengelola program lain, sehingga tidak optimal;
i.
Masih rendahnya komitmen dari pengelola dan pemilik praktek swasta dalam melaporkan peristiwa atau kejadian-kejadian KLB/wabah;
6.
Masih rendahnya anggaran pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan yang masih berkisar antara 5 % - 6 % dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan, sedangkan yang seharusnya adalah 10 %.
6.
Masih terjadinya kekurangan tenaga (SDM) kesehatan di sarana pelayanan kesehatan terutama di Puskesmas, sehingga mengakibatkan belum optimalnya pelaksanaan dan pelayanan program dan kegiatan Puskesmas dan hal ini ditandai dengan masih rendahnya proporsi dan ratio tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk yaitu: a.
Ratio tenaga medis (dokter umum dan dokter gigi) yaitu 11,7 /100.000 penduduk dan masih dibawah target yaitu 20/100.000 pendnduk;
b.
Ratio tenaga Keperawatan (Perawat dan Bidan) yaitu 18,2/100.000 penduduk dari target 40/100.000 pendudu;
c.
Kekuarangan tenaga kesehatan lainnya yaitu tenaga apoteker, sanitarian, tenaga gizi masyarakat.
7.
Masih kurangnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk bangunan Pos Kesehatan Nagari (Poskesri) dan Puskesmas Pembantu (Pustu), walaupun setiap tahun sejak tahun 2012 sampai tahun 2013 sudah terbangun 29 unit Poskesri, namun masih perlu adanya penambahan bangunan, karena sampai dengan akhir tahun 2013 ini 50,2 % Poskesri masih belum ada bangunannya dan masih menggunakan rumah penduduk (kontrak) selain itu dari bangunan Poskesri dan Pustu yang ada itu juga banyak yang mengalami kerusakan berat dan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
34
sedang termasuk sarana peralatan kesehatan dan sarana kendaraan Puskel yang 75 % dari 18 puskesmas masih mengalami kerusakan berat; 8.
Masih kurangnya sarana dan prasarana laboratorium Puskesmas terutama peralatan penunjang pemeriksaan laboratorium yang terakreditasi dari 18 puskesmas yang ada;
9.
Belum tersedianya fasilitas sistem pelaporan secara online pada sarana pelayanan kesehatan, sehingga sering terjadi keterlambatan data dan informasi dan validitas data pembangunan kesehatan dari puskesmas.
Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Pesisir
Selatan
sebagai
pelaksana
kewenangan
pembangunan kesehatan daerah di Kabupaten Pesisir Selatan selama tahun 2011-2013 ini telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan pembangunan kesehatan baik sesuai dengan RENJA dan RENSTRA serta program-program dan isu-isu strategis program pembangunan kesehatan baik yang berasal dari pusat atau Kementerian Kesehatan RI dan Pemerintah Propinsi Sumatera melalui Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Barat. Untuk tahun 2016-2017, beberapa isu-isu program dan kegiatan strategis yang menjadi tanggung jawab dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan adalah: a. Evaluasi pencapaian program dan indikator MDG,s Tahun 2015; b. Pencapaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan tahun 2011-2015; c. Pelaksanaan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melalui Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Bidang Kesehatan termasuk JAMKESDA; d. Peningkatan cakupan program dan kegiatan pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka RKPD Tahun 2016-2020. e. Peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan melalui pembangunan dan rehab Puskesmas, Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Poskesri; f. Pelaksanaan akreditasi sarana pelayanan Puskesmas.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
35
BAB III RENCANA KERJA (RENJA) SKPD DINAS KESEHATAN KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN 2015
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan adalah unsur pelaksana tekhnis (SKPD) Pemerintah Kabupaten
yang bertanggung jawab kepada Bupati Pesisir Selatan, bertugas dan
berwenang untuk melaksanakan urusan wajib Pemerintah Daerah dibidang kesehatan dalam rangka mewujudkan visi yaitu : “ Masyarakat Pesisir Selatan Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas dan Berkeadilan “ Adapun misi pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan adalah : 1.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani;
2.
Melidungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu dan berkeadilan;
3.
Menjamin ketersediaan dan pemerataan Sumber Daya Kesehatan;
4.
Menciptakan tatakelola kepemerintahan yang baik. Berdasarkan Peraturan Kepala Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor.11 Tahun 2010
tanggal 30 September Tahun 2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Dinas daerah Kabupaten Pesisir Selatan. Sebagai Dinas maka kedudukannya adalah sebagai berikut: 1.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan adalah unsur pelaksana pemerintah Kabupaten dalam bidang Kesehatan
2.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan adalah : 1.
Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai tugas melaksanakan kewenangan otonomi daerah dalam bidang kesehatan.
2.
Fungsi Untuk melaksanakan tugas sebgaimana tersebut diatas, Dinas Kesehatan mempunyai Fungsi : a.
Perumusan kebijakan teknis dibidang kesehatan
b.
Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan
c.
Pembinaan dan pelaksanaan urusan dibidang kesehatan
d.
Pembinaan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah
e.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh pimpinan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
36
3.
Susunan Organisasi a. Kepala Dinas Kepala Dinas Kesehatan bertugas dan dan menjalankan fungsi untuk merumuskan dan menetapkan program kerja dinas serta mengendalikan pelaksanaannya, memberi petunjuk kerja, mengoordinasikan, membina dan mengarahkan kegiatan bidang kesehatan, memantau serta mengevaluasi perkembangan kegiatan bidang kesehatan serta merumusKan kebijakan teknis di bidang kesehatan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Sekretaris Menyiapkan konsep perumusan rencana kegiatan, mengoordinasikan, mengendalikan, memberi petunjuk kepada bawahan dan menganalisis pelaksanaan kegiatan di sekretariat meliputi urusan umum, kepegawaian, perencanaan, pelaporan dan keuangan
serta
mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan dinas dan memberikan pelayanan administrasi kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas Kesehatan sesuai dengan pedoman dan peraturan agar terlaksananya tertib administrasi di lingkungan Dinas kesehatan. Sekretariat terdisi dari Sub bagian (Subbag Umum dan Kepegawaian; Sub bagian (Subbag) Perencanaan dan Pelaporan dan Sub bagian (Subbag) Keuangan. c. Bidang Pelayanan Kesehatan, Sarana dan Prasarana Bidang Pelayanan Kesehatan, Sarana dan Prasarana Pelayanan Kesehatan mempunyai
tugas
pokok
yaitu
menyiapkan
konsep
perumusan
rencana
kegiatan,
mengoordinasikan, mengendalikan, memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan Bidang Pelayanan Kesehatan, Sarana dan Prasarana melakukan pembinaan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan, penanggulangan masalah kesehatan keluarga, pemantauan dan penanggulangan gizi masyarakat dan juga pelayanan khusus di Puskesmas, Pustu, Poskesdes, dan Polindes. Bidang Pelayanan Kesehatan, Sarana dan Prasarana terdiri dari : Seksi Pelayanan Kesehatan Dasar, Rujukan & Khusus; Seksi Kesehatan, Ibu dan Anak, KB dan Gizi dan Seksi Sarana dan Prasarana. d. Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana (P2B) Bidang P2B mempunyai uraian tugas dan fungsi yaitu menyiapkan konsep perumusan rencana kegiatan, mengoordinasikan, mengendalikan, memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan Bidang Pengendalian Penyakit dan Bencana, menyelenggarakan kegiatan di bidang pengamatan, pencegahan dan pengendalian penyakit dan bencana, baik penyakit menular maupun penyakit tidak menular dan melakukan penyelenggaraan kegiatan pengendalian penyakit dan bencana sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Bidang Penanggulangan Penyakit dan Bencana terdiri dari: Seksi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2M); Seksi Penyehatan Lingkungan (PL) dan Seksi Survailance dan Penanggulangan Masalah Akibat Bencana dan KLB/Wabah.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
37
e. Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan (Promkes dan SDK) Bidang Promosi Kesehatan dan Sumber Daya Kesehatan (SDK) mempunyai tugas menyiapkan konsep perumusan rencana kegiatan, memberi petunjuk, mengatur dan meneliti pelaksanaan kegaiatan bidang promosi dan SDK, menyiapkan, mengkoordinasikan dan mengelola serta mengendalikan bidang promosi dan SDK sesuai dengan peraturan dan ketentuan yang berlalu serta mengelola dan merumuskan perencanaan dan kegiatan di bidang ke farmasian termasuk penyediaan obat-obatan pelayanan kesehatan dasar (PKD) dan perbekalan kesehatan serta pengelolaan pengawasan obat dan makanan (POM). Disamping itu juga menyusun perumusan rencana kegiatan dibidang akreditasi, sertifikasi termasuk pengelolaan sistem informasi kesehatan (SK). Bidang Promosi Kesehatan dan SDK terdiri dari : Seksi Promosi Kesehatan; Seksi Farmakmin, Bahan Berbahaya dan Perbekalan Kesehatan dan Seksi Sistem Informasi Kesehatan (SIK), Akreditasi, Registrasi dan Sertifikasi Kesehatan.
f. Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Puskesmas dipimpin oleh seorang
kepala puskesmas, yang berada dibawah dan
bertanggung jawab secara administrasi kepada camat. Mempunyai tugas melaksanakan pelayanan pembinaan dan pengembangan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat dan secara teknis operasional berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten. Fungsi Puskesmas : 1)
Pelayanan usaha kesehatan, kesejahteraan ibu dan anak, KB, perbaikan Gizi, perawatan kesehatan masyarakat, pencegahan dan penanggulangan penyakit, imunisasi, pembinaan kesehatan lingkungan, PKM, usaha kesehatan sekolah, desa siaga, kesehatan gigi dan mulut, laboratorium sederhana, upaya kesehatan kerja serta usia lanjut, upaya kesehatan jiwa, mata, upaya pengobatan tradisional (Batra), dan pencatatan dan pelaporan.
2)
Pembinaan upaya kesehatan, peran serta masyarakat, koordinasi semua upaya kesehatan, saran pelayanan kesehatan, pelaksanaan rujukan medik, pembuatan sarana dan pembinaan teknis kepada puskesmas pembantu, bidan desa, unit pelayanan kesehatan swasta serta kader pembangunan kesehatan.
3)
Pengembangan upaya kesehatan dalam hal pengembangan kader pembangunan bidang kesehatan dibawah pengembangan kegiatan swadaya masyarakat.
4)
Kepala Puskesmas mempunyai tugas memimpin, mengawasi, mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesehatan secara paripurna pada masyarakat dalam wilayah kerjanya.
5)
Kepala urusan Tata Usaha (Ka.TU) mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan urusan pegawai, keuangan, perlengkapan, surat menyurat, humas dan urusan-urusan umum, perencanaan serta pelaporan.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
38
g. Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Nagari 1)
Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Poskesri mempunyai tugas membantu, melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh puskesmas dalam ruang lingkup daerah yang lebih kecil.
2)
Bidan desa mempunyai tugas melaksanakan kegiatan pelayanan Kesehatan ibu dan anak, KB, serta membina posyandu di desa binaan yang ditempatkan pada daerah yang belum mempunyai fasilitas pelayanan dengan daerah kerja satu sampai dua nagari dalam melaksanakan tugas pelayanan medis baik di dalam atau di luar jam kerjanya dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.
h. Kelompok Jabatan Fungsional Kelompok jabatan fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan.
A. TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBANGUNAN KESEHATAN Dalam penetapan tujuan, sasaran, program dan kegiatan pembangunan kesehatan tahun 2016 di Kabupaten Pesisir Selatan, tidak terlepas dari penetapan arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Pesisir Selatan bidang kesehatan yaitu “Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana kesehatan dan Meningkatnya Kualitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat serta sesuai dengan kesepakatan Millenium Development Goals (MDGs) bahwa Pembangunan kesehatan diarahkan untuk mencapai sasaran MDGs 2015”. Arah kebijakan pembangunan kesehatan di Kabupaten Pesisir Selatan adalah : 1.
Menyediakan sarana dan prasarana untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;
2.
Penguatan Sistem Kewaspadaan Dini dan Penyelidikan Epidemiologi serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa / KLB melalui deteksi dini KLB;
3.
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat;
4.
Memberikan jaminan pelayanan kesehatan bagi seluruh masyarakat.
1.
Strategi Pembangunan Kesehatan Selain itu untuk meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan, fokus prioritas pembangunan Kabupaten Pesisir Selatan bidang kesehatan didukung oleh pelaksanaan strategi pembangunan kesehatan yaitu upaya peningkatan kualitas manajemen dan pembiayaan kesehatan, sistem informasi dan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan, ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan termasuk penyediaan vaksin, penyediaan sumberdaya kesehatan, penyediaan peralatan kesehatan, promosi dan pemberdayaan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
39
masyarakat melalui strategi pembangunan kesehatan, melalui beberapa strategi pembangunan kesehatan, yaitu: a.
Peningkatan kualitas perencanaan, penganggaran dan pengawasan pembangunan kesehatan;
b.
Pengembangan perencanaan pembangunan kesehatan berbasis wilayah;
c.
Penguatan peraturan perundang undangan pembangunan kesehatan;
d.
Penataan dan pengembangan sistem informasi kesehatan untuk menjamin ketersediaan data dan informasi kesehatan melalui pengaturan sistem informasi komprehensif dan pengembangan jejaring;
e.
Pengembangan penguasaan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan dalam bidang kedokteran, kesehatan masyarakat, rancang bangun alat kesehatan dan penyediaan bahan baku obat;
f.
Peningkatan penapisan teknologi kesehatan dari dalam dan luar negeri yang cost effective;
g.
Peningkatan pembiayaan kesehatan untuk kegiatan preventif dan promotif;
h.
Peningkatan pembiayaan kesehatan dalam rangka pencapaian sasaran luaran dan sasaran hasil;
i.
Peningkatan pembiayaan kesehatan di daerah untuk indikator SPM dan Universal coverage;
j.
Penguatan advokasi untuk peningkatan pembiayaan kesehatan;
k.
Pengembangan kemitraan dengan penyediaan pelayanan masyarakat dan swasta;
l.
Peningkatan efektivitas dan efisien penggunaan anggaran;
m. Peningkatan biaya operasional Puskesmas dalam rangka peningkatan kegiatan preventif dan promotif dengan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK); n.
Peningkatan kelembagaan dan tata kelola upaya kesehatan yang baik (good governance);
o.
Peningkatan kualitas lingkungan dan pencegahan penyakit menular dan tidak menular;
p.
Peningkatasn manjemen kesiapsiagaan penanggulangan bencana;
q.
Peningkatan mutu pendidikan dan kualitas pelatihan tenaga kesehatan;
r.
Peningkatan akreditasi pelayanan kesehatan dasar dan rujukan;
s.
Peningkatan pemantauan surveilance gizi;
t.
Promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk UKBM;
u.
Peningkatan cakupan masyarakat yang mengikuti jaminan kesehatan masyarakat (JKN) melalui BPJS.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
40
2.
Tujuan dan Sasatan RENJA Tahun 2016 Penetapan tujuan dan sasaran program dan kegiatan pembangunan kesehatan dalam rencana kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan untuk Tahun 2016 didasarkan pada identifikasi faktor-faktor kunci keberhasilan (Critical Success Factor) yang ditetapkan setelah penetapan visi dan misi. Penetapan tujuan akan mengarah kepada perumusan sasaran, kebijakan, program dan kegiatan dalam rangka merealisasikan Visi dan Misi. Sedangkan sasaran menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan terfokus yang bersifat spesifik, terinci, terukur dan dapat dicapai. Adapun tujuan dan sasaran yang ingin dicapai dalam RENJA Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 adalah sebagai berikut : a.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dalam rangka meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di bidang kesehatan dengan: 1)
Meningkatkan Umur Harapan Hidup dari 68,4 tahun menjadi 69,8 tahun;
2)
Menurunnya angka kematian ibu maternal (AKI) dari 125/100.000 KH menjadi 23/100.000 KH;
3)
Menurunnya angka kematian bayi (AKB) dari 27/1.000 KH menjadi 9/1.000 KH;
4)
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan kelompok usia lanjut (Usila) menjadi 85 %;
5)
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ANC pada ibu hamil kontak lengkap (K4) menjadi 95 %;
6)
Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi kebidanan pada ibu hamil menjadi 75 %;
7)
Meningkatnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang berkompetensi (Linakes) menjadi 90 %;
8)
Meningkatnya cakupan kunjungan neonatus usia 0-28 hari atau kunjungan lengkap (KN3) menjadi 90 %;
b.
9)
Meningkatnya cakupan kunjungan bayi menjadi 90 %;
10)
Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi pada neonatus menjadi 90 %.
Meningkatnya status gizi masyarakat dengan: 1)
Menurunnya prevalensi balita gizi buruk (Indikator BB/TB) menjadi kurang dari 15 %;
2)
Meningkatnya cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan menjadi 100 %;
3)
Menurunnya kasus ibu hamil Kurang Energi Kalori (KEK) dan Anemia gizi besi menjadi 90 %;
4)
Meningkatnya cakupan ibu hamil mendapatkan tablet Fe (Fe3) menjadi 95 %;
5)
Meningkatnya cakupan bayi dengan ASI Ekslusif 0-6 bulan) menjadi 85 %;
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
41
6)
Meningkatnya cakupan balita dapat kapsul Vitamin A (6-59 bulan) menjadi 90 %;
7)
Meningkatnya cakupan kecamatan yang melaksanakan surveilance gizi menjadi 100 %.
c.
Menurunnya angka kesakitan (Morbiditas) dan prevalensi penderita penyakit tidak menular (PTM) dengan: 1)
Meningkatnya penemuan kasus baru TB Paru/Total Crude Ratio (CDR) menjadi 70 %;
2)
Meningkatnya succes rate TB Paru menjadi 95 %;
3)
Meningkatnya succes rate Malaria menjadi 100 %;
4)
Meningkatnya cakupan imunisasi dasar lengkap bayi usia 0-11 bulan menjadi 90 %;
5)
Meningkatnya cakupan desa/nagari yang UCI menjadi 90 %;
6)
Menurunnya angka kesakitan DBD (succes rate DBD) menjadi 100 %;
7)
Menurunnya angka kesakitan Diare (succes rate) menjadi 100 %;
8)
Meningkatnya cakupan akses air minum yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 90 %;
9)
Meningkatnya cakupan akses jamban yang memenuhi syarat kesehatan menjadi 75 %;
10)
Meningkatnya cakupan rumah sehat menjadi 87 %;
11)
Meningkatnya cakupan TTU sehat menjadi 87 %;
12)
Meningkatnya cakupan TPM sehat menjadi 85 %;
13)
Meningkatnya cakupan desa/nagari yang melaksanakan Posbindu PTM dan cedera menjadi 10 %;
14)
Menurunnya prevalensi penyakit Tekanan Darah Tinggi (Hipertensi) menjadi 25,3 %;
15)
d.
Menurunnya prevalensi penyakit gula darah tinggi (DM) menjadi 6,8 %;
Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan obat pelayanan kesehatan dasar masyarakat (PKD) dengan meningkatnya cakupan ketersediaan obta-obatan PKD.
e.
Meningkatnya pemerataan dan keterjangkauan pemeliharaan kesehatan dasar masyarakat (PKD) melalui program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) BPJS dengan: meningkatnya Meningkatnya cakupan peserta mandiri JKN BPJS menjadi 75 %;
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
42
f.
Meningkatnya perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pemberdayaan masyarakat (PSM) dengan : 1)
Meningkatnya cakupan frekuensi penyuluhan langsung tentang PHBS menjadi 90 %;
2)
Meningkatnya strata posyandu mandiri menjadi 90 %;
3)
Meningkatnya strata nagari siaga aktif menjadi 85 %;
4)
Meningkatnya ketersediaan media informasi dan penyuluhan kesehatan Puskesmas menjadi 100 %.
g.
Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu dan Poskesri) dengan: 1)
Meningkatnya ketersediaan sarana Puskesmas menjadi 100 %;
2)
Meningkatnya ketersediaan Pos Kesehatan Nagari (Poskesri) menjadi 85 %;
3)
Meningkatnya ketersediaan peralatan kesehatan menjadi 90 %.
Prioritas Pembangunan Kesehatan pada Tahun 2016-2020 difokuskan pada 8 (delapan) fokus prioritas yaitu : 1.
Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana (KB).
2.
Perbaikan status gizi masyarakat.
3.
Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular diikuti
penyehatan
lingkungan. 4.
Pemenuhan, Pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan.
5.
Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan.
6.
Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).
7.
Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan.
8.
Peningkatan Pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
B. Program dan Kegiatan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2016 Sejalan dengan Visi Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2010 – 2015 yaitu “ Terwujudnya Masyarakat Pesisir Selatan Peduli Sehat, Mandiri, Berkualitas dan Berkeadilan
“ maka
program dan kegiatan yang dirancang Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016 terdiri dari :
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
43
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program pelayanan administrasi perkantoran bertujuan untuk menyediakan kebutuhan kantor dan pelayanan administrasi termasuk kegiatan perencanaan dan pelaporan SKPD Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas yang ada (administrasi keuangan, perencanaan dan aset) dalam rangka mempercepat kelancaran administrasi dan pelayanan kantor di Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas. Program ini dianggarkan sebesar Rp. 2.187.365.450,- dengan sumber dana dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016.
2.
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini bertujuan untuk menyediaan kebutuhan pemeliharaan dan peningkatan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan termasuk rehab gedung kantor Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan administrasi dan pelayanan kesehatan. Anggaran untuk pelaksanaan program ini direncanakan Rp. 45.000.000,- dengan sumber pendanaan dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016.
3.
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program ini bertujuan untuk pengembangan sumber daya manusia tenaga kesehatan melalui keikutsertaan pelatihan-pelatihan (Diklat) yang diadakan oleh instansi vertikal ataupun instansi/unit kerja lain yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan. Alokasi anggaran program ini direncanakan sebesar Rp. 50.000.000,- dengan indikator kinerjanya: terikutinya kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan tekhnis bagi SDM kesehatan di lingkungan Dinas Kesehatan dan 18 Puskesmas sebanyak 10 orang atau 100%.
4.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan pelayanan kesehatan dasar (PKD) masyarakat di unit pelayanan kesehatan (Puskesmas, Pustu dan Poskesri) serta meningkatkan pemerataan dan ketersediaan obat-obatan pada masyarakat. Program ini direncanakan mempunyai alokasi anggaran Rp. 2.930.000.000,- yang bersumber dari DAK + APBD Kabupaten Pesisir Selatan (Pendamping + Penunjang). Adapun kegiatannya yaitu: a.
Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan, dengan indikator kinerjanya tersedianya obat PKD dan bahan laboratorium serta perbekalan kesehatan pada 18 Puskesmas atau 100 %;
b.
Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan, dengan indikator kinerjanya:
Tersedianya
kebutuhan
obat-obatan
PKD
dan
bahan
laboratorium
dan
pendistribusiannya ke 18 Puskesmas atau 100 %;
Tersedianya prasarana penjagaan quality assurance di IFK kabupaten dengan target 100 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
44
5.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program ini bertujuan untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, seperti kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); kunjungan perawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas) untuk kelompok resiko tinggi (risti); cakupan pelayanan kesehatan jiwa dan program UKGS/UKGM, pelayanan kesehatan masyarakat oleh dokter spesialis melalui kunjungan dokter spesialis ke Puskesmas. Program ini juga bertujuan untuk memberikan insentif/jasa kepada tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas rawatan dan Non Rawatan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat di IGD, Posko Kesehatan pada hari-hari libur baik di Puskesmas, Pantai Carocok dan Posko lainnya. Serta meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan pada masyarakat di daerah terpencil yaitu 6 daerah terpencil yaitu nagari Langgai, Sungai Baringin, Labuhan Baruak Kecamatan Batang Kapas, Nagari Pasir Ganting Kecamatan Air Pura, Nagari Sungai Nyalo, Sungai Pinang dan Mandeh Kecamatan Koto XI Tarusan. Rencana alokasi anggaran program ini adalah Rp.2.920.000.000,- dengan kegiatan dan indikator kinerjanya yaitu: a.
Pembinaan perencanaan dan penilaian kinerja tingkat Puskesmas (P1, P2 dan P3) dengan indikator kinerjanya tersedianya kebutuhan perencanaan dan penilaian kinerja petugas Puskesmas (PTP) dalam rangka peningkatan manajemen Puskesmas pada 18 Puskesmas atau 100%;
b.
Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan dengan indikator kinerjanya:
Terlaksananya pembinaan dan pelaksanaan kesehatan kelompk risti, UKGS dan UKGM pada 18 Puskesmas dan 425 SD atau 100 %;
Terlaksananya pelayanan kesehatan oleh doker spesialis di Puskesmas atau 100 %;
Pembinaan upaya kesehatan dasar masyarakat (Bantuan Oparasional Kesehatan/BOK) pada 18 Puskesmas atau 100%.
6.
Program Pengawasan Obat dan Makanan Program ini bertujuan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap makanan dan minuman dari bahaya dan resiko keracunan serta peredaran dan pemakaian obat dan bahan yang berbahaya baik di pasar-pasar tradisional maupun toko-toko makanan dan minuman termasuk produksi makanan dan minuman hasil industri rumah tangga (IRT-P) di 15 kecamatan dengan rencana alokasi anggaran tahun 2016
yaitu Rp. 65.000.000,- dengan
sumber anggaran dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun kegiatanya adalah peningkatan pengawasan keamanan pangan dan bahan berbahaya
dengan indikator kinerjanya adalah
terlaksananya pemeriksaan dan pengawasan bahan makanan dan minuman dari bahan berbahaya yang beredar di masyarakat, terhadap:
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
45
a.
Pengawasan keamanan bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat pada 15 kecamatan dan 18 Puskesmas atau 100 %;
b.
Penyuluhan keamanan pangan bagi produsen IRT-P pada 20 sarana IRT-P atau 100 %;
c.
Bimbingan tekhnis (Bimtek) ke IRT-P, sarana apotek dan toko obat serta melakukan penyuluhan PJAS ke SD pada 18 Puskesmas atau 90 %.
7.
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku masyarakat tentang hidup bersih dan sehat (PHBS) melalui peningkatan upaya promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat terhadap kader posyandu dan tokoh-tokoh masyarakat yang peduli kesdehatan serta penyediaan data dan informasi kesehatan. Rencana Alokasi anggaran untuk program ini bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan yaitu Rp. 2.050.000.000,- yang terdiri dari 5 (lima) kegiatan yaitu: a.
Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat dengan indikator kinerjanya yaitu terpenuhinya kebutuhan pengembangan media promosi kesehatan seperti: leaflet, spanduk, poster, baliho dan media promosi kesehatan lainnya) pada 18 Puskesmas atau dengan target 90 %;
b.
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat, dengan indikator kinerjanya yaitu terpenuhinya kebutuhan penyuluhan kesehatan pada masyarakat baik secara penyuluhan individu maupun kelompok dan masyarakat pada 18 Puskesmas dengan target capaian 100 %;
c.
Usaha Kesehatan Institusi (UKI) dan Peran Serta Masyarakat (PSM) dengan indikator kinerjanya yaitu tersedianya:
Bantuan transport kader posyandu pada 654 posyandu yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan dengan target capaian 100 %;
Bantuan PMT pada 654 posyandu dengan target capaiannya 100%;
Bantuan penyediaan bahan ATK untuk operasional posyandu pada 654 posyandu dengan target capaian 100%;
d.
Upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) melalui Pembentukan dan Pembinaan nagari Siaga dengan indikator kinerjanya terbentuk dan terbinanya UKBM di 15 Kecamatan (Nagari siaga dan Posyandu aktif) dengan target capaian kinerjanya 85 %;
e.
Pengembangan sistem informasi kesehatan (SIK) dengan indikator kinerjanya yaitu tersedianya sistem pengelolaan data dan profil kesehatan serta pengembangan informasi tekhnologi (IT) dan jaringannya serta tersedianya buku profil kesehatan pada 18 Puskesmas dengan target capaian kinerja 95 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
46
8.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat Program perbaikan gizi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan cakupan upaya perbaikan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan prevalensi masalah gizi masyarakat. Rencana alokasi anggaran program ini adalah Rp. 300.000.00,- dengan sumber pendanaan APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Adapun kegiatan-kegiatan pada program ini adalah: a.
Pemberian tambahan makanan dan vitamin (PMT) dengan indikator kinerjanya, yaitu:
Terpenuhinya kebutuhan pemenuhan asupan gizi dalam rangka penurunan prevalensi gizi buruk, ibu hamil yang KEK dan anemia pada 15 kecamatan dan 18 Puskesmas dengan target capaian 90 %;
Tersedianya PMT balita gizi buruk pada anak balita sebanyak 50 kasus;
Tersedianya PMT bagi ibu hamil anemia dan KEK pada 70 kasus;
Tersedianya PMT pada balita dengan gizi buruk yang dirawat di klinik perawatan gizi buruk Puskesmas TFC pada 10 Puskesmas atau 100 %.
b.
Pemantauan Status Gizi Masyarakat (PSG) dengan indikator kinerjanya, yaitu:
Meningkatnya cakupan PSG anak balita melalui penimbangan posyandu pada 654 posyandu dengan target capaiannya 100 %;
Terlaksananya pelacakan kasus gizi buruk dan kurang pada anak balita di 15 kecamatan dengan target capaian 100 %;
Terlaksananya pelacakan kasus anemia gizi besi pada ibu hamil di 15 kecamatan dengan target capaian 100 %.
c.
Pemantauan dan monitoring (Monev) Status Gizi Masyarakat (PSG) dengan indikator kinerjanya, yaitu meningkatnya cakupan program gizi masyarakat pada 18 Puskesmas dengan target capaian kinerja 90 %.
9.
Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penyakit infeksi dan menular akibat buruknya kesehatan lingkungan dan sanitasi dasar masyarakat dengan rencana alokasi anggaran Rp. 465.500.000,- yang bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016, dengan uraian kegiatannya: a.
Pengakajian pengembangan lingkungan sehat, dengan indikator kinerjanya meningkatnya cakupan kualitas sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan masyarakat, yaitu:
Cakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air minum yang berkualitas di 15 kecamatan dengan target 95 %;
Cakupan penduduk yang menggunakan jamban dan SPAL yang memenuhi syarat kesehatan di 15 kecamatan dengan target 85 %;
Cakupan penduduk stop BABS dengan target 100 %;
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
47
Cakupan Tempat-Tempat Umum (TTU) yang memenuhi syarat kesehatan dengan target 90 %;
Cakupan rumah penduduk yang memenuhi syarat kesehatan dengan target 90 %;
Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan dengan target 85 %;
Terbentuknya forum kabupaten sehat dan forum kecamatan sehat di Kabupaten dan 15 kecamatan dengan target 100 %.
b.
Pendamping PAMSIMAS, dengan indikator kinerjanya yaitu terlaksananya kegiatan pendampingan PAMSIMAS di 15 kecamatan dengan target 90 %;
c.
Penunjang Program Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) dengan indikator kinerjanya terlaksananya pembinaan PPSP bagi masyarakat di 15 kecamatan dengan target capaian kinerja 90 %;
d.
Pengelolaan dan pengembangan pemeriksaan sanitasi dasar masyarakat dengan indikator kinerjanya yaitu terlaksananya pemeriksaan sampel sumber air minum secara fisik dan bakteriologis pada 15 kecamatan dengan target 100 %.
10. Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular. Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita penyakit infeksi dan menular bagi masyarakat serta karena dampak bencana dan kejadian luar biasa (KLB) penyakit, yaitu prevalensi penderita penyakit DBD, Malaria, TB Paru, ISPA, Diare, Kusta, Filariasis dan penyakit infeksi dan menular lainnya dengan rencana alokasi anggaran untuk program ini yaitu Rp. 1.350.000.000,- dengan sumber pendanaan pada APBD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit menular ini didukung oleh beberapa kegiatan yaitu: a.
Penyemprotan/fogging sarang nyamuk untuk mencegah terjadinya penularan penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk yaitu DBD, Malaria, dsb. Indikator kinerja kegiatan ini adalah terlaksananya pelaksanaan penyemprotan (fogging) terhadap sarang-sarang nyamuk pada lingkungan perumahan masyarakat sebanyak 90 foccus serta menurunnkan indeks kasus Malaria (API) menjadi 2 dengan target capaian kinerja 100 %;
b.
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular dengan indikator kinerjanya terlaksananya pelacakan kasus dan penurunan prevalensi penyakit infeksi dan menular pada masyarakat dengan:
Meningkatnya succes rate Malaria, DBD, TB Paru dan Rabies dengan target 100 %;
Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru dan penemuan kasus (CDR) dengan target capaian 90 %;
Terkendalinya prevalensi penderita HIV/AIDS pada poluasi dewasa dengan target 0,2 %;
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
48
Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat gigitan hewan rabies dengan target kinerja 85 %;
Menurunnya angka kesakitan penyakit diare, ISPA, DBD, AFP, Campak, TN dan P3DI dengan target 90 %.
c.
Pencegahan penularan penyakit endemik dan epidemic dengan indikator kinerjanya terbebasnya masyarakat dari ancaman KLB dan wabah penyakit kaki gajah (Filariasis), Kusta, Frambusia dsb, pada 15 kecamatan dengan target 85 %;
d.
Peningkatan imunisasi dengan indikator kinerjanya yaitu:
Terlaksananya pelayanan imunisasi dasar bagi bayi dan ibu hamil serta anak sekolah (SD) pada 18 puskesmas, 542 SD dan 33.645 siswa dengan target capaian kinerja 90 %;
Meningkatnya cakupan Nagari UCI imunisasi dengan target capaian kinerja 85 % pada 662 desa yang ada;
e.
Tersedianya vaksin anti rabies (VAR) sebanyak 100 keur atau 100 %;
Tersedianya peralatan imunisasi rutin di 18 Puskesmas yang ada atau target 100 %.
Peningktan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah dengan indikator kinerjanya yaitu teridentifikasinya penyakit-penyakit infeksi dan menular melalui surveilance penyakit menular dan wabah pada 15 kecamatan yang ada di Kabupaten Pesisir Selatan dengan target 90 %;
f.
Sistem kewaspadaan dini terhadap KLB/wabah dan bencana dengan indikator kinerjanya yaitu terlaksananya pengelolaan dan manajemen sistem kewaspadaan dini terhadap KLB dan wabah serta bencana alam pada 15 kecamatan dengan target 95 %;
g.
Pemantauan dan penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana/Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan indikator kinerjanya yaitu terlaksananya pemantauan dan pengamatan penyakit dalam rangka penanggulangan dampak masalah kesehatan akibat bencana alam dan KLB/wabah penyakit di 15 kecamatan dengan target 100 %.
11.
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program ini bertujuan untuk meningkatkan sistem standarisasi pelayanan kesehatan termasuk standarisasi dan sertifikasi tenaga kesehatan dan sarana pelayanan pelayanan kesehatan yaitu Puskesmas serta meningkatkan pembinaan dan pengelolaan tenaga fungsional kesehatan termasuk paya peningkatan kinerja petugas kesehatan di Puskesmas. Alokasi anggaran untuk program ini direncanakan selama tahun 2016 adalah Rp. 330.000.000,dengan sumber pendanaan dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan. Program ini memiliki beberapa kegiatan disertai dengan indikator kinerjanya yaitu:
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
49
a.
Akreditasi, sertifikasi dan registrasi kesehatan dengan indikator kinerjanya yaitu terlaksananya sistem akreditasi sarana pelayanan kesehatan di 18 Puskesmas dan mencakup registrasinya dan sistem sertifikasi pelayanan kesehatan dengan target capaian kinerja 95 %;
b.
Pembinaan dan evaluasi serta monitoring tenaga kesehatan PTT (dokter umum, dokter gigi dan Bidan) dengan indikatornya terlaksananya sistem pembinaan dan monitoring dan evaluasi kinerja dari tenaga pelayanan kesehatan PTT di 18 Puskesmas dengan target capaian kinerja 90 %;
c.
Upaya peningkatan kinerja petugas dan institusi kesehatan dengan indikator kinerjanya terlaksananya pembinaan tenaga kesehatan dan penilaian puskesmas berprestasi terhadap 18 puskesmas yang ada dengan target 85 %;
d.
Pengelolaan
dan
pembinaan
tenaga
fungsional
dengan
indikatornya
yaitu
terselenggaranya pembinaan tenaga fungsional kesehatan di 18 puskesmas, Pustu dan Poskesri dengan target capaian kinerjanya 90 %.
12.
Program
Pengadaan,
Peningkatan
dan
Perbaikan
Sarana
dan
Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Jaringannya Program ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dalam rangka meningkatkan kualitas dan optimalisasi pelayanan kesehatan. Program ini didukung dengan rencana anggaran Rp. 29.450.000.000,- dengan sumber pendanaan dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan dan APBN Kementerian Kesehatan RI Tahun 2016. Adapun uraian kegiatannya adalah: a. Pengadaan Puskesmas Keliling (Ambulance) sebanyak 5 (lima) unit, dengan perincian 2 unit dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan dan 3 unit melalui APBN Pusat; b. Pembangunan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan Puskesmas dan jaringannya dengan indikator kinerjanya yaitu tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringanya, yaitu:
Pembangunan Puskesmas baru sebanyak 2 (dua) unit yaitu Puskesmas Air Pura dan Basa IV Hulu Tapan;
Pembangunan (realokasi) Puskesmas Perawatan Surantih;
Pembangunan 4 (empat) unit rumah dinas medis dan paramedis.
c. Terlaksananya pembangunan Pos Kesehatan Nagari sebanyak 6 unit dengan target capaiannya 100 %, yaitu: Poskesri Pulau Karam Kec. XI Koto Tarusan, Poskesri Lunang Kec. Lunang, Poskesri Sungai Nyalo Kec. XI Koto Tarusan. Poskesri Koto Pulai Kec. Lengayang, Poskesri Medan Baik Kambang Kec. Lengayang dan Poskesri UPT tanjung Gadang Kec. Sutera.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
50
d. Rehabilitasi sedang dan berat sarana Puskesmas dan jaringannya dengan indikator kinerjanya yaitu terlaksananya pemeliharaan dan rehab sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya yaitu:
Rehab berat Puskesmas Pasar Baru Kec. Bayang;
Rehab Puskesmas Tapan, Balai Selasa dan Koto Berapak;
Rehab rumah paramedis Puskesmas Pasar Baru dan IV Koto Mudiak;
Rehab Pustu Pasir Ganting Kec. Pancung Soal, Pustu Pulai Silaut III Kec. Silaut dan rehab Pustu Tanah Bakali Inderapura, serta Pustu Sei. Liku Tengah Kec. Ranah Pesisir dan Pustu Kp. Muaro Pandan Kec. Ranah Pesisir.
e. Pengadaan, peningkatan sarana dan peralatan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya dengan indiktor kinerjanya yaitu tersedianya peralatan kesehatan dalam rangka menunjang pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya.
13.
Program Kemitraan Dan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program kemitraan dan peningkatan pelayanan kesehatan bertujuan untuk meningkatnya upaya pelayanan kesehatan masyarakat melalui pengobatan dasar masyarakat dan meningkatkan upaya jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat melalui askes sosial (PNS), JAMKESDA, Jaminan Kesehatan Nasional melalui BPJS (Program Jaminan Kesehatan Nasional). Program ini direncanakan didukung dengan anggaran Rp.21.800.000.000,-dengan sumber dana dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan dan dana kapitasi dan non kapitasi BPJS Tahun 2016, dengan uaraian kegiatan beserta indikator kinerjanya: a.
Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat dengan indikator kinerjanya terpenuhinya kebutuhan jaminan pemeliharaan pelayanan kesehatan penduduk dan masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan dengan target kinerjanya 21.000 jiwa atau 75 %;
b.
Pelayanan kesehatan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) (Kapitasi dan non kapitasi) di Puskesmas dengan indikator kinerjanya tersedianya insentif/jasa pelayanan kesehatan bagi petugas kesehatan di Puskesmas dan jaringannya pada 18 Puskesmas serta tersedianya pembiayaan dalam rangka pembelian dan pengadaan sarana dan prasarana pendukung administrasi kegiatan serta tersedianya peralatan kesehatan termasuk bahan medis habis pakai (BMHP) dengan target kinerja 85 %;
c.
Pelayanan kesehatan masyarakat gratis di Puskesmas dan jaringannya dengan indikator kinerjanya yaitu terlayaninya pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat di 18 Puskesmas dengan target capaian kinerja 80 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
51
14.
Program Peningkatan Kesehatan Lansia Program ini bertujuan untuk menurunkan angka kesakitan kelompok usia lanjut (kelompok usia 54 tahun keatas) dengan meningkatkan pelayanan kesehatan para lansia dengan rencana alokasi alokasi yang bersumber dari APBD Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016 yaitu Rp. 135.000.000,- dengan uraian kegiatannya yaitu pelayanan pemeliharaan kesehatan Lansia. Adapun indikator kinerjanya adalah meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan kelompok lanjut usia di 18 Puskesmas dan khususnya 2 puskesmas santun lansia dan terbinanya posyandu lansia di 18 Puskesmas dengan target capaian kinerjanya 85 %.
15.
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak bertujuan untuk menurunkan jumlah dan angka kematian ibu maternal, bayi dan anak balita (AKI dan AKB) dan meningkatkan usia harapan hidup (UHH) serta meningkatkan upaya kesehatan ibu dan anak di sarana pelayanan kesehatan. Program ini didukung dengan rencana anggaran Rp. 490.000.000,- Adapun uraian kegiatannya adalah: a.
Usaha Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan indikator kinerjanya yaitu meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu dan anak dalam rangka menurunkan angka kematian ibu maternal (AKI) dan angka kematian bayi serta anak balita (AKB) dengan indikator kinerjanya yaitu:
Jumlah Puskesmas yang mampu PONED dengan target capaian kinerjanya yaitu 10 Puskesmas rawatan atau 85 %;
Meningkatnya cakupan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak usia prasekolah yang dilakukan deteksi dini tumbuh kembang di Posyandu atau Puskesmas (DIDTK) pada 18 Puskesmas dengan target 90 %;
Meningkatnya cakupan MTBM dan MTBS di 18 Puskesmas dengan target 90 %;
Meningkatnya cakupan Puskesmas yang melaksanakan kelas ibu di 18 Puskesmas dengan target capaian kinerjanya 90 %;
Meningkatnya cakupan audit maternal perinatal (AMP) di 18 Puskesmas dengan target 85 %;
Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi ibu hamil risiko tinggi (risti) dan neonatus risti pada 18 Puskesmas dengan target 90 %;
Meningkatnya cakupan kunjungan neonatus, bayi dan anak balita di 18 Puskesmas dengan target 90 %;
Meningkatnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes) pada 18 Puskesmas dengan target 95 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
52
b.
Pelayanan kesehatan anak pra sekolah dan usia sekolah dengan indikator kinerjanya yaitu terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan usia pra sekolah pada 18 Puskesmas dengan target capaian kinerjanya 90 %.
16.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM) Program ini bertujuan untuk menurunkan prevalensi penderita akibat penyakit tidak menular (PTM) dan penanggulangan penyakit seperti penyakit Hipertensi, DM, Jantung, penyakit akibat dampak dari konsumsi rokok dan sebagainya melalui kegiatan pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular dan penanggulangan kondisi pasien dengan kecelakaan. Rencana alokasi anggaran bersumber dari APBD kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016 yaitu Rp. 85.000.000,- dengan kegiatannya yaitu pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular (PTM). Adapun indikator kinerja kegiatan ini adalah terlaksananya pengendalian da pencegahan penderita penyakit tidak menular termasuk pelayanan kesehatan matra di 18 Puskesmas dengan target capaian kinerjanya 85 %.
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
53
BAB IV PENUTUP
Rencana Kerja (Renja) menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan-persoalan terkait dengan perencanaan pembangunan daerah sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam mengadopsi berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedapankan perencanaan pembangunan yang berbasis pada masyarakat, Community Based Development (CBD) dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku (stakeholders) dalam menciptakan Good Gavernance sesuai dengan tuntutan paradigma baru, yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes kebawah (trickle down effect) sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan. Output Rencana Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan adalah Program Tahunan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan yang sesuai dengan Tupoksi dan sasaran Program Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan dikaitkan dengan program dan kegiatan prioritas pembangunan kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2016-2017. Rencana Kerja Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan selain menjadi bahan pelaksanaan kegiatan selama Tahun 2015 juga berfungsi pula sebagai sarana peningkatan kinerja Dinas Kesehatan dan sebagai bahan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan tahun sebelumnya. Sebagai bahan pelaksanaan kegiatan selama tahun 2014, RENJA ini juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan kegiatan yang dilaksanakan dalam satu tahun bagi seluruh jajaran Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan. Renja juga memberikan umpan balik yang sangat diperlukan dalam pengambilan keputusan dan penyusunan rencana di masa mendatang oleh para pimpinan manajemen dan seluruh staf Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan sehingga akan diperoleh peningkatan kinerja ke arah yang lebih baik dimasa datang. Painan,
Maret 2014
Kepala Dinas Kesehatan Kab. Pesisir Selatan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
54
RUMUSAN RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SKPD TAHUN 2015 dan PERKIRAAN MAJU TAHUN 2016 KABUPATEN PESISIR SELATAN Nama SKPD : DINAS KESEHATAN Rencana Tahun 2015 (Tahun Rencana) Kode
Urusan/ Bidang Urusan Pemerintahan Daerah dan Program/ Kegiatan
Indikator Kinerja Program / Kegiatan
2
3
1 1
0 2
0 1
05
Lembar 1 dari 8 Halaman Prakiraan Maju Rencana Tahun 2016
Lokasi
Target Capaian Kinerja (%)
Kebutuhan Dana/Pagu Indikatif
Sumber Dana
Penting
Target Capaian Kinerja
Kebutuhan Dana/ Pagu Indikatif
4
5
6
7
8
9
10
PROGRAM PENINGKATAN KAPASITAS 190,000,000
SUMBER DAYA APARATUR 01 .
Catatan
Pendidikan dan Pelatihan Formal
1. Terikutinya Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan bimbingan teknis SDM kesehatan
Dinkes dan
10 Orang
Puskesmas,
95%
30,000,000
220,000,000 APBD Kab.
10 Orang
35,000,000
100%
Prop. dan Pusat 2. Meningkatnya kapasitas sumber daya aparatur
18 Puskesmas
Poltekkes
Pengelolaan dan Pemutakhiran Data SDM Kesehatan
1. Diketahuinya kebutuhan tenaga kesehatan 2. Terlaksananya pengelolaan data SDM Kesehatan
APBD Kab.
4 Orang
Dinkes dan
80%
18 Orang
55,000,000
(100 %) 85,000,000
80%
mendapatkan bantuan pendidikan 02 .
45,000,000
100%
dan kualitas pelayananan kesehatan 3. Bertambahnya jumlah tenaga kesehatan yang
18 Orang
30,000,000
Puskesmas
APBD Kab.
8 Orang
APBN
80%
APBD
80%
100,000,000
30,000,000
Kab.
3. Penempatan tenaga kesehatan sesuai kebutuhan
1
0 2
0 1
15 01 .
02
PROGRAM OBAT & PERBEKALAN KESEHATAN Pengadaan Obat dan Obat Perbelakan
3,570,000,000 Tersedianya obat PKD dan bahan laboratorium serta
Kesehatan
perbekalan kesehatan
Peningkatan Pemerataan Obat dan
Tersedianya kebutuhan obat-obatan PKD dan bahan
18 Puskesmas
100%
3,500,000,000
3,575,000,000 APBD Kab.
100%
3,500,000,000
APBN
18 Puskesmas
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
90%
70,000,000
APBD
100%
0
.
Kab. Perbekalan kesehatan
1
0 2
0 1
75,000,000
laboratorium dan pendistribsiannya ke puskesmas
16
PROGRAM UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
01 .
Pembinaan Perencanaan Tingkat Puskesmas dan
Tersedianya kebutuhan perencanaan tingkat puskesmas
Penilaian Kinerja Tingkat Puskesmas (P1,P2,P3)
dan penilaian kinerja petugas puskesmas (PTP) dalam
5,175,000,000 18 Puskesmas
100%
60,000,000
18 Puskesmas
90%
175,000,000
5,460,000,000 APBD Kab.
100%
60,000,000
rangka peningkatan manajemen puskesmas
03
Pemeliharaan dan Pemulihan Kesehatan
Terlaksananya pembinaan dan pelaksanaan program UKS; kesehatan kelompok Risti, UKGS dan UKGMD
04
Pembinaan Upaya Kesehatan Dasar
Tersedianya bantuan biaya operasional pelayanan
masyarakat (Bantuan Operasional
kesehatan bagi masyarakat di puskesmas
425 SD
18 Puskesmas
100%
18 Pusksmas
100%
15 Kecamatan
80%
4,750,000,000
APBD Kab. APBD Prop.
APBN
100%
100%
175,000,000
5,000,000,000
Kesehatan/BOK) 05
Upaya Kesehatan Masyarakat
Terlaksananya kegiatan pelayanan kesehatan masy.
125,000,000
(PHN; Batra; P3K; Kes. Jiwa; Kes. Mata; Kes. Olah
APBD Kab. APBD Prop.
100%
150,000,000
raga, dsb) dan pelayanan kesehatan pada daerah terpencil 06
Penyelenggaraan penyehatan lingkungan
Terpenuhinya peningkatan penyehatan lingkungan dan
65,000,000
APBD Kab.
100%
75,000,000
sanitasi dasar masyarakat
1
0 2
0 1
PROGRAM PENGAWASAN OBAT DAN 17
270,000,000
PERBEKALAN KESEHATAN 01
Peningkatan Pengawasan Keamanan
Terlaksananya pemeriksaan dan pengawasan keamanan
Pangan dan bahan Berbahaya
bahan makanan dan minuman dari bahan berbahaya
18 Puskesmas
85%
225,000,000
300,000,000 APBD Kab.
90%
250,000,000
berbahaya yang beredar di masyarakat
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
1
1. Pengawasan keamanan bahan makanan yang dikonsumsi oleh masyarakat
15 Kec.
15 Kec.
18 Pusk
18 Pusk
3. Pengawasan sarana pendistribusian obat
80%
80%
4. Penyuluhan keamanan pangan dan bahan
100%
100%
85%
85%
2. Pengawasan sarana depot air minum isi ulang
berbahaya bagi masyarakat
02
Peningkatan pemberdayaan konsumen/ di bidang obat dan makanan
Terlaksananya upaya peningkatan pemberdayaan
18 Puskesmas
90%
45,000,000
APBD Kab.
100%
50,000,000
konsumen/masyarakat tentang obat dan makanan akanan termasuk IRT-P
1
0 2
0 1
19
PROGRAM PROMOSI KESEHATAN 1,875,000,000
& PEMBERDAYAAN MASYARAKAT 01
Pengembangan Media Promosi dan Informasi Sadar Hidup Sehat
Terpenuhinya kebutuhan pengembangan media informasi
18 Puskesmas
90%
18 Puskesmas
100%
18 Puskesmas
85%
15 Kecamatan
85%
2,160,000,000
175,000,000
APBD Kab.
85%
40,000,000
APBD Kab.
100%
175,000,000
kesehatan (Leflet, Spanduk, poster, Baliho, dan dan media promkes lainnya)
02
Penyuluhan masyarakat pola hidup sehat
Terpenuhinya kebutuhan penyuluhan kesehatan pada
50,000,000
masyarakat baik secara penyuluhan individu maupun kelompok dan masyarakat
03
Usaha Kesehatan Institusi dan Peran Serta
Tersedianya kebutuhan transport kader posyandu dan PMT
Masyarakat (PSM)
bagi posyandu dan upaya kesehatan institusi
1,500,000,000
APBD Kab. APBD Prop.
90%
1,750,000,000
kesehatan lainnya termasuk PSM
04
Upaya Kesehatan Besumber Daya Masyarakat
Terbentuk dan terbinanya UKBM di kecamatan
(UKBM) melalui Pembentukan dan
( Nagari Siaga dan Posyandu)
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
85,000,000
APBD Kab.
95%
100,000,000
2
Pembinaan Nagari Siaga
05
1
0 2
0 1
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Tersedianya sistem pengelolaan data dan profil kesehatan
(SIK)
kesehatan serta pengembangan IT dan jaringannya
20
PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
01
Pemberian Tambahan Makanan dan Vitamin
18 Puskesmas
95%
75,000,000
APBD Kab.
100%
185,000,000 Terpenuhinya kebutuhan pemenuhan asupan gizi
15 Kecamatan
100%
55,000,000
85,000,000
210,000,000 APBD Kab.
100%
65,000,000
rangka penurunan prevalensi gizi buruk, Ibu Hamil KEK/Anemia 1. Tersedianya PMT gizi buruk pada anak balita 2. Tersedianya PMT anemia gizi besi pada ibu hamil
20 Kasus
20 Kasus
20 Kasus
20 Kasus
KEK
02
Pemantauan Status Gizi Masyarakat (PSG)
1. Persentase cakupan pemantauan status gizi (PSG)
100%
75,000,000
100%
80,000,000
anak balita melalui penimbangan posyandu 2. Terlaksananya pelacakan kasus gizi buruk dan kurang pada balita 3. Terlaksananya pelacakan kasus anemia gizi besi pada ibu hamil
03
Pemantauan dan monitoring (Monev)
Meningkatnya cakupan program gizi masyarakat
18 Puskesmas
15 Kec.
15 Kec.
100%
100%
15 Kec.
15 Kec.
100%
100%
90%
55,000,000
APBD Kab.
100%
65,000,000
Program Gizi Masyarakat
1
0 2
0 1
PROGRAM PENGEMBANGAN LINGKUNGAN 21 SEHAT
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
345,000,000
410,000,000
3
01
Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
Meningkatnya cakupan kulitas sanitasi dasar dan kesehatan lingkungan masyarakat
15 Kecamatan
1. Penduduk yang memiliki akses terhadap air minum
175,000,000
APBD Kab.
200,000,000
85%
90%
90%
90%
80%
80%
4. Cakupan penduduk stop BABS
100%
100%
5 .Cakupan TTU yang memenuhi syarat kesehatan
85%
85%
6. Cakupan rumah penduduk yang memenuhi syarat
85%
85%
85%
85%
1 Kab.
1 Kab.
yang berkualitas dan bersih 2. Cakupan kualitas air minum yang memenuhi syarat kesehatan 3. Cakupan penduduk menggunakan Jamban dan SPAL yang memenuhi syarat kesehatan
kesehatan 7. Cakupan TPM yang memenuhi syarat kesehatan 8. Terbentuknya forum kabupaten sehat 02
Pendamping PAMSIMAS
03
Penunjang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Pemukiman (PPSP) Pengelolaan dan Pengembangan Pemeriksaan Sanitasi Dasar Masyarakat
04
15 Kecamatan
90%
Terlaksananya pembinaan PPSP bagi masyarakat
15 Kecamatan
90%
Terlaksananya pemeriksaan sampel sumber air minum masyarakat secara fisik dan bakteriologis
15 Kecamatan
100%
45,000,000
APBD Kab.
90%
50,000,000
APBD Kab.
90%
75,000,000
APBD Kab.
100%
60,000,000 75,000,000
75,000,000
Sanitasi dasar masyarakat 1
0 2
0 1
PROGRAM PENCEGAHAN DAN 22
1,275,000,000
PENANGGULANGAN PENYAKIT MENULAR 01
1,435,000,000
Penyemprotan (Fogging) Sarang Nyamuk Terlaksananya penyemprotan(Fogging) sarang nyamuk pada perumahan dan lingkungan masyarakat
15 Kecamatan
1. Terlaksananya penyemprotan/Fogging Sarang
100%
225,000,000
APBD Kab.
100%
80 foccus
100 Foccus
2 API
2 API
250,000,000
Nyamuk 2. Menurunnya kasus Malaria (Index API)
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
4
02
Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Terlaksananya pelacakan kasus dan penurunan prevalensi penyakit infeksi dan menular pada masyarakat
15 Kecamatan
1. Meningkatnya succes rate Malaria, DBD, TB Paru
225,000,000
APBD Kab.
250,000,000
100%
100%
90%
90%
0.2
0.2
85%
90%
90%
90%
dan Diare HIV/AIDS; Rabies 1. Meningkatnya angka kesembuhan penderita TB Paru dan Penemuan kasus (CDR) 2. Terkendalinya prevalensi HIV/AIDS pada populasi dewasa 3. Menurunnya angka kesakitan dan kematian akibat Rabies 4. Menurunnya angka kesakitan penyakit Diare, ISPA, DBD, AFP, Campak, TN da P3DI 03
04
Pencegahan penularan penyakit endemik/epidemik
Peningkatan Imunisasi
Terbebasnya masyarakat dari ancaman KLB dan wabah penyakit Filariasis, Kusta, Frambusia, dsb
15 Kecamatan
85%
1. Terlaksananya pelayanan imunisasi dasar bagi
18 Puskesmas
90%
bayi dan ibu hamil serta anak sekolah (SD)
542 SD
350,000,000
APBD Kab.
90%
225,000,000
APBD Kab.
90%
375,000,000
250,000,000
33.645 siswa 2. Meningkatnya cakupan Nagari UCI Imunisasi 05
Peningkatan surveilance epidemiologi dan penanggulangan wabah
Teridentifikasinya penyakit-penyakit infeksi dan menular melalui surveilance panyakit menular dan wabah
662 desa
15 Kecamatan
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
90%
85%
90%
75,000,000
APBD Kab.
95%
80,000,000
5
06
07
Surveilance dan peningkatan penyelenggaraan kesehatan jemaah haji
15 Kecamatan
100% 50,000,000
Teridentifikasi dan terlaksananya pengamatan dan pemeriksaan serta pelayanan kesehatan calon jemaah haji
Sistem Kewaspadaan Dini terhadap KLB/
Terlaksananya manajemen dan pengelolaan sistem
Wabah dan bencana
kewaspadaan dini terhadap terjadinya KLB penyakit
15 Kecamatan
95%
75,000,000
15 Kecamatan
100%
50,000,000
APBD Kab.
APBD Kab.
100% 75,000,000
100%
80,000,000
dan wabah serta bencana alam 08
1
0 2
0 1
23 01
Pemantauan dan Penanggulangan Masalah kesehatan akibat bencana dan KLB
Ter laksananya pemantauan dan pengamatan penyakit dalam rangka penanggulangan dampak masalah kesehatan akibat bencana alam dan KLB/wabah penyakit
APBD Kab.
100% 75,000,000
PROGRAM STANDARISASI PELAYANAN
265,000,000
235,000,000 KESEHATAN Akreditasi, Registrasi dan Sertifikasi Kesehatan
Terlaksananya sistem akreditasi, registrasi dan
18 Puskesmas
95%
18 Puskesmas
90%
Terlaksananya pembinaan tenaga kesehatan dan puskesmas berprestasi
18 Puskesmas
85%
Terselenggaranya pembinaan tenaga fungsional
18 Puskesmas
90%
45,000,000
APBD Kab.
100%
50,000,000
65,000,000
APBD Kab.
100%
75,000,000
85,000,000
APBD Kab.
95%
90,000,000
40,000,000
APBD Kab.
100%
50,000,000
serifikasi pelayanan kesehatan 02
Pembinaan dan evaluasi monitoring dr/drg/Bidan PTT
03
04
Upaya Peningkatan Kinerja petugas dan institusi kesehatan
Pengelolaan dan Pembinaan Tenaga Fungsional Fungsional
1
0 2
0 1
25 01
Terlaksananya sistem pembinaan dan monitoring evaluasi kinerja dr/drg/Bidan PTT
kesehatan di puskesmas dan jaringannya
PROGRAM PENGADAAN, PENINGKATAN DAN PERBAIKAN SARANA DAN PRASARANA Pengadaan Puskesmas Keliling (Ambulance)
15,800,000,000 Tersedianya sarana kendaraan Puskel/Ambulance
6 Puskesmas
6 unit
2,500,000,000
9,350,000,000 APBD Kab.
6 2,500,000,000
APBN
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
6
02
Pembangunan sarana dan prasarana puskesmas
Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan
2 Puskesmas
2 Pusk.
2,750,000,000
kesehatan di puskesmas dan jaringannya
Pembangunan Pos Kesehatan Nagari (Poskesri)
04
Rehabilitasi sedang/berat sarana dan prasarana
1 unit
2. Pusk. Basa IV Hulu Tapan
1 unit
puskesmas dan jaringannya
Terlaksananya pemeliharaan dan rehab sarana dan prasarana pelayanan kesehatan di puskesmas
2 Pusk. 2,750,000,000
APBN
1. Puskesmas Air Pura Kec. Airpura
Terlaksananya pembangunan Poskesri 03
APBD Kab.
18 Puskesmas
Pustu
1,350,000,000 1,350,000,000
24 unit
3 unit
5,750,000,000
550,000,000
Puskesmasw
APBD Kab.
10 unit
APBD Kab.
4 unit
1,500,000,000
750,000,000
APBN
dan jaringannya 1. Rehab Pustu Pancung Taba Kec. IN Nagari Bayu 2. Rehab Poskesri Nagari Duku Kec. XI Kt. Tarusan 3. Rehab Puskesmas Tapan
05
Pengadaan, Peningkatan sarana peralatan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya
Tersedianya peralatan kesehatan dalam rangka
18 Puskesmas
18 paket
1,200,000,000
menunjang pelayanan kesehatan di puskesmas dan
APBD Kab. APBN
18 paket
APBD Kab.
4 Pusk.
1,400,000,000
jaringannya
06
Pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasana puskesmas
1
0 2
0 1
28 01
Terlaksananya pemeliharaan dan perbaikan
18 Puskesmas
4 Pusk.
sarana dan prasarana pelayanan kesehatan
450,000,000
APBN
PROGRAM KEMITRAAN PENINGKATAN DAN PELAYANAN KESEHATAN Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
350,000,000
7,850,000,000 Terpenuhinya kebutuhan jaminan pemeliharaan
15 Kecamatan
200,000
7,500,000,000
8,400,000,000 APB Kab.
250,000 8,000,000,000
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
7
02
1
0 2
0 1
30 01
02
Pelayanan gratis di puskesmas dan jaringannya
pelayanan kesehatan penduduk dan masyarakat
jiwa
APB Prop.
jiwa
melalui BPJS
75%
APBN
80%
APBD Kab.
90%
Terlayaninya pelayanan gratis masyarakat terutama masyarakat miskin
15 Kecamatan
80%
PROGRAM PENINGKATAN PELAYANAN
350,000,000
400,000,000
225,000,000
KESEHATAN LANSIA Pengembangan Puskesmas pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR)
Terbentuknya puskesmas PKPR
Pengembangan puskesmas santun usia lanjut
Terpenuhinya kebutuhan pemeliharaan dan pelayanan
10 Puskesmas
18 Puskesmas
100%
90%
75,000,000
75,000,000
285,000,000 APBD Kab.
100%
APBD Kab.
95%
APBD Kab.
90%
85,000,000
100,000,000
kesehatan bagi Lansia
03
1
0 2
0 1
32
Pelayanan Pemeliharaan kesehatan Lansia
Meningkatnya cakupan yankes lansia
18 Puskesmas
85%
PROGRAM PENINGKATAN KESELAMATAN
75,000,000
100,000,000
575,000,000
650,000,000
IBU MELAHIRKAN DAN ANAK 02
Usaha Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan ibu dan
18 Puskesmas
85%
350,000,000
APBD Kab.
95%
400,000,000
anak dalam rangka menurunkan AKI dan AKB 1. Jumlah pusksmas yang mampu PONED
10 Pusk.
10 Pusk.
90%
90%
3. Persentase peningkatan cakupan MTBM/MTBS
90%
95%
4. Jumlah Puskesmas yang melaksanakan program
18 Pusk.
18 Pusk.
85%
90%
2. Cakupan bayi, anak balita, dan anak prasekolah yang dilakukan deteksi tumbuh kembang di Posyandu atau Puskesmas (DIDTK)
Kelas Ibu Hamil 5. Meningkatnya cakupan Audit Maternal Perinatal (AMP)
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
8
6. Meningkatnya cakupan ANC Ibu hamil, ibu nifas
90%
95%
90%
95%
90%
95%
95%
95%
dan menyusui 7. Meningkatnya cakupan penanganan komplikasi ibu hamil risti dan neonatus 8. Meningkatnya cakupan kunjungan neonatus, bayi dan anak balita 9. Meningkatnya cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan (Linakes)
03
Pelayanan Kesehatan Bayi dan Anak Balita
04
Pelayanan Kesehatan Anak Prasekolah dan Usia Sekolah (Prasek dan Usek)
Terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan bayi dan anak balita
18 Puskesmas
90%
150,000,000
Terpenuhinya kebutuhan pelayanan kesehatan anak
18 Puskesmas
90%
75,000,000
APBD Kab.
APBD Kab.
95%
150,000,000
95%
100,000,000
usia pra sekolah dan usia sekolah
PROGRAM PENCEGAHAN DAN 1
0 2
0 1
33
01
PENANGGULANGAN PENYAKIT TIDAK TIDAK MENULAR (PTM) Pengendalian dan pencegahan penyakit tidak menular (PTM)
80,000,000
Terlaksananya pengendalian dan pencegahan penderita penyakit tidak menular (PTM)
18 Puskesmas
J U M L A H
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
85% 80,000,000
37,650,000,000
90,000,000 APBD Kab.
90% 90,000,000
32,810,000,000
9
Rencana Kerja (RENJA) SKPD Dinas Kesehatan Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2015
10