Nomor :
DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA -----------
RISALAH RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI MS III TS 2015-2016 DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA
I.
KETERANGAN
1. 2. 3.
Hari Tanggal Waktu
: : :
Selasa 2 Februari 2016 09.32 WIB – Selesai
4. 5.
Tempat Pimpinan Rapat
: :
R.Sidang 2 C Pimpinan Rapat 1. Drs. H. Hardi Selamat Hood (Ketua Komite III) 2. Fahira Idris, SE, MH (Wakil Ketua Komite III) 3. Pdt. Carles Simaremare, S.Th. M.Si (Wakil Ketua Komite III)
6.
Sekretaris Rapat
:
7.
Acara
:
Terkait dengan Program dan Anggaran Kementerian Pariwisata Tahun 2016 dan Program Kementerian Pariwisata di era MEA
8.
Hadir
:
Orang
9.
Tidak hadir
:
Orang
II. JALANNYA RAPAT :
RAPAT DIBUKA PUKUL 09.32 WIB
PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Bapak Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Bapak Menteri, mohon izin, mari kita mulai bersama. Bismillahirrohmanirrohim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Salam sejahtera bagi kita semua. Bapak Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Bapak Irman Gusman yang saya hormati, Bapak-Ibu Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Senator Indonesia yang kami hormati, Bapak Menteri Pariwisata Republik Indonesia berserta seluruh jajarannya yang kami hormati. Mengawali Rapat Kerja Komite III DPD RI pada pagi hari ini marilah kita panjatkan rasa puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan perkenan-Nya kita semua dapat menghadiri Rapat Kerja Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia kali ini dalam keadaan sehat walafiat. Oleh karena itu, sebagai kebiasaan kita semua terlebih dahulu marilah kita berdoa menurut agama dan kepercayaan kita masing-masing dan oleh karena itu marilah kita mulai, berdoa mulai. Berdoa selesai. Bapak-Ibu Senator Indonesia yang kami muliakan, berdasarkan catatan hadir yang disampaikan oleh secretariat, sampai saat ini telah hadir 17 orang dari 33 orang Senator Indonesia di Komite III dan telah menandatangani daftar hadir. Dengan demikian berdasarkan peraturan tata tertib DPD RI kourum telah tercapai dan telah memenuhi syarat untuk dibuka. Marilah bersama-sama dengan mengucapkan bismillahirrohmanirrohim, Rapat kerja Komite III DPD RI dengan Menteri Pariwisata Republik Indonesia kami buka dan dinyatakan terbuka untuk umum. KETOK 1X Para Senator, Bapak Menteri yang kami muliakan, pertama-tama kami ucapkan terima kasih dan penghormatan setinggi-tingginya atas kehadiran Bapak berserta seluruh jajarannya dan sebagai kebiasaan pula karena Ketua Komite III berasal daerah negeri berpantun, izinkanlah kami memulainya dengan pantun. Jakarta Bandung naik kereta, kereta cepat buatan China. Selamat datang Menteri Pariwisata, bersama kami Senator Komite III. Mudah-mudahan Bapak Menteri akan berpantun karena inilah salah satu cara untuk mendapatkan tepuk tangan. Bapak Ketua, para Senator, serta Bapak Menteri yang kami muliakan sebelum kita memulai agenda, kita hari ini juga mendapat kehormatan kehadiran Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. Oleh karena itu mari kita juga memberikan tepuk tangan hangat kepada beliau. Kita selalu mendoakan beliau sehat walafiat dan terus memimpin Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia. RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
1
Dalam kesempatan pertama ini kami mempersilakan yang terhormat Bapak Irman Gusman Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia untuk memberikan sepatah dua kata dan tidak perlu berpantun, dipersilakan. PEMBICARA : H. IRMAN GUSMAN, SE., MBA (KETUA DPD RI) Soalnya nanti Tepuk tangannya nanti lebih banyak dari pada Ketua nanti. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Salam sejahtera buat kita semua. Selamat pagi. Yang saya hormati Pimpinan Komite III, para Anggota Senator yang hadir pada pagi ini untuk tamu kami yang terhormat, Bapak Menteri pariwisata, dan juga sahabat saya dan beserta jajarannya hadir penuh pagi ini walaupun dalam keadaan cuaca tidak bersahabat tapi beliau sejak 09.30 sudah hadir. Beri tepuk tangan buat Pak Arief Yahya. Bapak-Ibu sekalian, globalisasi membuat kemajuan ini makin cepat karena terintegrasinya dunia melalui yang dikenal dengan triple three. Jadi 3T pertama itu adalah telekomunikasi, luar biasa kemajuan ini dengan iphone, dengan internet kita bisa memesan apapun di dunia, kemudian dengan globalisasi terjadinya global trade perdagangan telekomunikasi dan juga transportasi. Jadi sekarang transportasi dan semua itu mengakibatkan manusia banyak bergerak sehingga terakhir disebut dengan tourism, pariwisata. Jadi inilah menurut saya fenomena yang terjadi pada abad melinium ke-21 ini yang menurut saya ini sesuatu yang tidak pernah terjadi 20 tahun yang lalu. Akibatnya Bapak-Ibu sekalian, kontribusi pariwisata dalam kemajuan sebuah negara itu makin signifikan. Ambil contoh Pak Menteri, pengalaman saya berkunjung ke Turki. Turki dulu, 10 tahun yang lalu, itu pariwisatanya hanya sekitar 5 atau 8 juta, tetapi belakangan jumlah pariwisatanya meningkat sampai 40 juta Pak, dikarenakan kesadaran mereka untuk menjadikan pariwisata ini menjadi salah satu leading sector. Kalau Singapura gak usah Tanya, penduduknya hanya 4 juta, turisnya ada 15 juta jadi berapa kali penduduk. Malaysia penduduknya 30 juta pariwisatanya 28 juta. Nah disinilah menurut saya, komitmen dari pemerintahan Jokowi dan juga menunjuk Pak Arief Yahya, Pak Arief Yahya ini adalah seorang korporasi, seorang yang sangat ahli soal marketing, beliau mantan Dirut Telkom, jadi kita percaya dibawa kepemimpinan beliau kementeriannya akan bisa mendorong pariwisata. Tentu kita ingin mendengar ya paparan beliau karena proyek beliau ini menurut saya cukup ambisius tapi achievable, nanti kita akan dengar. Nah kami di DPD ingin mendengar ini Bapak Menteri dalam rangka ingin mendukung. Sesungguhnya potensi pariwisata kita ini dari sisi potensinya luar biasa, bagaimana kita bersama untuk menjadikan pusat-pusat pertumbuhan pariwisata diberbagai tempat. Ambil contoh ditempatnya Pak Mervin ini, di Papua Barat ada namanya Raja Ampat. Saya sudah kunjungi Pak, Pak Mervin ini kurang fair sama saya. Saya mau menginap dia bilang bang nanti saja, kita harus balik lagi, katanya. Waktu itu saya nginap tidak jadi ya, hari 1 Mei, oh semalam di sana ya karena tidak cukup menikmati Raja Ampat itu kalau hanya saya cuma satu hari. Kira-kira 3 tahun yang lalu ya, Pak Mervin ya, tapi infrastrukturnya ya yang perlu. Saya juga pernah ke berbagai daerah yang lain ya, kita tidak usah sebut, Bali, Yogja dan sebagainya, Gorontalo pun, saya pernah ke Sulawesi Tengah, jadi Bapak Menteri tentu kehadiran Bapak pagi ini untuk memaparkan ini penting buat kami. Saya melihat betapa antusiasnya para wakil daerah untuk mendukung program ini. Oleh karena itu sekali lagi, saya datang atas undangan Pimpinan daripada Komite III untuk mengikuti acara yang sangat penting ini sehingga mudah-mudahan nanti apa yang bisa RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
2
kita rumuskan bersama, sebagaimana yang juga kami pahami bersama DPD sebagai lembaga legislatif bersama DPR juga pada prolegnas pada masa ini Pak, salah satu inisiatif yang telah disepakati dengan pemerintah dan DPR adalah ekonomi kreatif. Nah ini penting, barangkali pemerintah beranggapan mungkin DPD lebih tepatlah karena ingin menjual daerahnya. Jadi mudah-mudahan RUU Ekonomi Kreatif yang kami menjadi inisiatornya dan leading sectornya adalah Komite III ini. Ya kita akan kawal ya, koordinatornya disini ada Bu Wakil Ketua, kebetulan beliau ada tugas yang lain ya, jadi saya langsung turun supaya ingin nanti dalam pertemuan ini dukungan dari Pak Menteri Pariwisata, Menteri Perhubungan dan Menteri PU ya dan semuanya supaya RUU Ekonomi Kreatif ini betul-betul akan mem-push dari pada pariwisata. Jadi saudara-saudara sekalian, pariwisata ini luar biasa sekali. Kalau ekonomi pertanian yang saya kenal itu kalau input-nya satu, itu output-nya paling-paling 1,2 bahkan kadang-kadang minum 0,9. Jadi kalau kita taruh modal sejuta kalau tidak kena pusuk, kalau pun berhasil paling-paling 1,2 tapi kalau gagal panen bisa minus dia tapi kalau pariwisata ini saya tidak tahu kalau kita taruh 1 juta itu mungkin hasilnya bisa 4, 5, 6 juta, tentu Pak Menteri yang tahu angkanya, tapi kira-kira saya ingin mengatakan investasi kita dibidang pariwisata ini, itu memberikan kesejahteraan dan multiplayer effect yang sangat besar. Oleh karena itu, kami ingin mendengar paparan Pak Menteri dan seluruh jajarannya, mudahmudahan komunikasi dan kerjasama dengan DPD, khususnya dengan Komite III ini bisa berjalan dengan baik ya dalam rangka melaksanakan tugas masing-masing kita. Percayalah Pak Menteri, kalau di kami inikan Komite ya, jadi disana itu tetangga kami ada namanya Komisi jadi agak berbeda namanya. Jadi Pak Menteri bisa rileks, bisa dengan seleruhnya apa yang bisa didukung sehingga betul-betul pertemuan kita ini membawa manfaat untuk bangsa kita. Sekian Pak Ketua Komite, terima kasih. Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III DPD RI) Bapak-Ibu, saya pun tidak akan menyampaikan pengantar singkat karena nanti saya khawatir Pak Menteri salah menduga yang mana Ketua DPD. Oleh karena itu, karena juga saya melihat ada 109 lembar powerpoint yang dibawa Pak Menteri itu menunjukkan kesungguhan Bapak Menteri bersama tim berada dikita. Tepuk tangan sekali lagi dan ini juga pasti memakan waktu yang lama untuk Bapak Menteri memaparkan.Oleh karena itu kami mempersilakan langsung kepada Bapak Menteri untuk dapat menjelaskan kepada kita semua. Insya Allah persidangan ini akan berakhir jam 13.00. Pada Bapak Menteri dipersilahkan. PEMBICARA : DR. IR. ARIEF YAHYA, M.SC. (MENTERI PARIWISATA RI) Terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Om swastiastu. Yang kami hormati Ketua DPD RI, Bapak Irman Gusman, merupakan kehormatan bagi kami Pak, Bapak bisa hadir dalam acara ini, yang terhormat Bapak Ketua, Bapak dan Ibu Wakil Ketua, Bapak dan Ibu Anggota Komite III DPD RI yang terhormat, hadirin yang berbahagia. Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT, kita masih diberikan kesehatan dan rahmat-Nya, dapat bertemu dalam acara Rapat Kerja dengan Komite III DPD RI. Sesuai dengan undangan Dewan yang terhormat, agenda Rapat Kerja hari ini yaitu yang RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
3
pertama program kementerian pariwisata diera masyarakat ekonomi ASEAN dan yang kedua anggaran kementerian 2016. Bapak Ketua dan Wakil ketua serta Anggota Komite III DPD RI yang terhormat, pada kesempatan yang berbahagia inim perkenan kami menyampaikan paparan yang disusun berdasarkan kerangka acuan kerja yang dikirimkan kepada kami bersama undangan raker pada hari ini. Mohon diizinkan kami akan presentasikan ada 109 halaman disini, tentunya nanti ketertarikannya dihal-hal yang berbeda. Baik kita mulai Pak. Ini untuk pertama kalinya pariwisata telah ditetapkan sebagai sektor prioritas pada pembangunan di kabinet kerja yang sekarang. Jadi kalau kita dengar singkatannya IMEPP, yang pertama infrastruktur, yang kedua maritime, ketiga energi, keempat pangan, dan kelima pariwisata. Ini arahan presiden, lima pokok kriteria yang harus kita capai. Pertama pertumbuhan ekonomi, yang kedua penyerapan tenaga kerja, ketiga angka kemiskinan, keempat inflasi, dan ke lima kesenjangan pendapatan atau gini ratio. Nanti bisa kita perlihatkan dari pertumbuhan ekonomi bahwa pariwisata akan menjadi penghasil devisa yang terbesar, ada pertandingannya nanti dengan yang lain. Di penyerapan tenaga terjadi juga kita sangat besar dari 11 juta tenaga kerja menjadi 13 juta. Delapan arahan presiden diawal tahun 2016, dua diantaranya tentang pariwisata yang pertama butir 5 yaitu pengembangan 10 destinasi wisata nasional atau bahasa populernya kita ingin menciptakan 10 Bali baru. Yang kedua, promosi pariwisata ke seluruh dunia. Ini kerjasama langsung disambut oleh dua kementerian yang sangat berperan dalam pengembangan infrastruktur yaitu kementerian perhubungan dan PU-Pera. Target kita tahun 2016, kontribusi terhadap PDB 11%, devisa 172 triliun, jumlah tenaga kerja 11,7 juta, daya saing itu setiap 2 tahun diukur. Jadi dari ranking 50 kita harapkan nanti tahun 2017 menjadi ranking 40. Wisman 12 juta, jadi tumbuh sekitar 20% dari tahun 2015, saat ini 10,4 juta dan wisnus 260 juta. Ini performansi kita tahun 2015, sesuai dengan agenda yang diminta program kementerian pariwisata di era masyarakat ekonomi ASEAN kita bandingkan dengan kompetitor kita terdekat yang pertama pertumbuhan Indonesia untuk pariwisatanya 10,3; pertumbuhan di ASEAN 7,9; dan pertumbuhan di dunia 4,3. Dalam bisnis atau industri kita harus selalu tumbuh lebih tinggi daripada rata-rata dunia agar kita, share kita tidak turun dan yang lebih penting lebih tinggi daripada kompetitor kita terdekat. Kompetitor kita terdekat yaitu Malaysia -7,3 % itu untuk laporan Januari sampai September, Singapura hanya tumbuh 0,4%; Indonesia 10,3; sedangkan yang bagus di sini adalah Thailand. Thailand 10,4% nanti kita akan bisa lihat benchmark Thailand apa-apa saja mereka yang bagus. Ini kita bandingkan branding kita dengan negara-negara ASEAN dan ASIA pada tahun 2013 ranking “Wonderful Indonesia” begitulah logo kita atau, brand Indonesia tidak ada ranking-nya Pak. Jadi dari 141 negara itu not availabel namun tahun 2015 kita gencar melakukan promosi besar- besaran, alhamdulillah loncat 100 peringkat menjadi ranking 47, ranking 47 apa artinya? Mengalahkan Thailand yang bagus itu dia ranking 83 jadi Thailand itu branding-nya adalah “Amazing Thailand” dan yang lebih memuaskan adalah mengalahkan Malaysia, Malaysia itu ranking 96. Jadi yang kita kenal dengan “Truly Asia” itu saat ini tahun 2015 sudah kita kalahkan. Nah beberapa brand yang diusulkan, akhirnya kita memilih “Wonderful Indonesia” ini ada yang mengusulkan “Wow Indonesia Wow” atau “Wow Indonesia” ternyata “Wow” itu sudah dipakai oleh Filipina dan Zimbabwe. Lalu ada yang mengusulkan juga “Remarkable Indonesia”, “Remarkable Indonesia” sekarang sedang digunakan oleh Rwanda dan Afrika. Lalu kalau kita bandingkan dengan yang lain ya hampir sama saja. Jadi tidak ada yang terlalu bagus dan lain sebagainya, yang lebih penting adalah kita mempromosikannya dan terbukti bahwa “Wonderful Indonesia” sudah mengalahkan “Amazing Thailand” dan “Truly Asia”nya Malaysia. RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
4
Ini contoh-contoh promosi yang kita lakukan diseluruh dunia, jadi disitu ada branding ada advertising untuk pasar Tiongkok, untuk pasar Korsel tripadvisor dan di media ruang. Ini kita bisa lihat yang sebelah kiri atas, itu di Melbourne, kalau kita jalan-jalan ke Melbourne kita lihat trem, paling terkenal di Melbourne tremnya, itu sudah ada branding “Wonderful Indonesia” yang sebelah kanan atas itu London, jadi “Black Cap” kalau bahasa London-nya. Yang bawah Singapura, hampir disemua tempat di Singapura di public transportation, di bus stop, di Changi kita sudah bisa lihat branding “Wonderful Indonesia”, di Belanda, lalu demikian juga di Korea kita lakukan. Ini hanya beberapa contoh, diseluruh dunia kita lakukan hal yang sama. Di Malaysia juga saingan kita, kita pasang branding besar-besaran di Korea, Singapura semua ferry Singapura – Kepri Pak ketua kita branding “Wonderful Indonesia”, lalu itu bus stop sebelah kanan bawah, kalau kita jalan-jalan ke Singapura, ratusan bus stop kita branding. Hasilnya sudah bisa kita lihat, kita bisa mengalahkan Malaysia dan Thailand. Nah ini juga reputasi kita semakin terangkat ketika “World Halal Travel Awards” Malaysia itu legenda Pak, tidak bisa, tidak pernah bisa kita kalahkan sampai dengan tahun 2015. Nah di tahun 2015, Indonesia menjadi juara umum dengan menyabet 3 dan ditahun 2015 destinasi halal terbaik di dunia sekarang ada di Indonesia dan diwakili oleh Lombok, terima kasih teman-teman dari Lombok, terima kasih. Yang paling penting lagi kanan bawah itu ada tulisan yang bagus sekali itu, sementara Indonesia mendapat 3, Malaysia tidak mendapat satu pun gelar. Nah berikutnya ini diajang dunia, berdasarkan waktu kita susun, Januari 2016 UNWTO Awards UN itu United Nation PBB, WTO itu World Tourism Organizatation. Nah kembali Indonesia menjadi juara umum dari 3 gelar dari 4 kategori. Jadi bisa dilihat disitu kita diwakili untuk government-nya untuk cooporation-nya dan untuk ke NGO-nya. Jadi kita dapat 3, ini membanggakan, Indonesia juara umum mendapatkan gelar yang terbanyak dan yang lebih memuaskan lagi yang di kanan bawah itu Malaysia tidak mendapat satu pun gelar. Ini yang terakhir di Filipina kita dapat Januari 2016, kembali Indonesia menjadi juara umum meraih 3 gelar dari 6 kategori yang dilombakan. Itu yang paling kanan, untuk fotografi Agung, lalu sebelahnya garuda, dan yang terakhir angklung Mang Ujo ya, sementara Malaysia dapat juga Pak, dapat 2 gelar sehingga posisi sementara golnya adalah 10 banding 2. Ini kita bisa memperlihatkan bahwa dengan strategi yang benar, promosi yang benar, itu kita kalau potensinya jauh lebih tinggi dari Malaysia, Malaysia itu bagus di promosinya. Branding itu sebenarnya adalah promise yang kalau dia menjadi kenyataan itu reputasi. Kita mudah sekali mengalahkan Malaysia, kita pastikan reputasinya mereka tidak sebaik promisenya, sementara kita sebaliknya, kita yang indah seperti tidak pernah dipromosikan. Jadi kebalikannya Malaysia sehingga kalau kita mengalahkan Malaysia memang seharusnya kita mengalahkannya dari dulu, sayangnya dulu tidak kita kerjakan, baru sekarang kita kerjakan. Ini crisis centre, kejadian kemarin, mungkin saya akan menjelaskan satu langkah saja. Kalau terjadi krisis dan ini sering terjadi baik alam, teknologi dan sosial, ada tiga langkah penting yang harus kita lakukan. Yang pertama ini immediate response, yang kedua suspend advertising yang ketiga assure industry. Itu saja yang saya jelaskan. Immediate response harus segera, pemerintah terutama, memberikan keterangan apa yang terjadi, oh telah terjadi. Kalau alam, ya alam erupsi gunung, kalau yang kemarin itu terjadi insiden peledakan bom di Thamrin dan itu kita langsung harus menyatakannya dan sedang ditangani. Nomer dua, ada aturan di dunia yang menyatakan bahwa kita harus menghentikan seluruh advertising kita diseluruh dunia dan ketika itu Menpar menghentikan advertising “Wonderful Indonesia” di seluruh dunia jam 4 sore. Namun bagusnya jam 19.00 malam pada hari yang sama waktu itu 14 Januari, Menpar RI sudah mengumumkan mencabut suspend advertising itu. Nah itu menunjukkan kepada dunia bahwa hanya dalam sekian jam kondisi sudah recovered sehingga membuat tenang dan yang ketiga, assure RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
5
industry itu kita cek semua industri di situ, ada 14 hotel di sekitar Thamrin itu, di sektiar Sarinah, kita cek apakah ada exodus? Tidak ada, apakah ada pembatalan? Tidak ada. Lalu kita cek seluruh airline apakah ada pembatalan, lalu ASITA kita cek apakah pembatalan pembelian sebenarnya tidak ada dan itu harus segera diumumkan untuk menenangkan. Nah untuk negara-negara sahabat, saya menggunakan bahasa yang relatif sederhana bahwa kejadian ini, insiden ini, bisa terjadi dimana saja. Saya bilang kurang lebih seperti inilah, di Australia juga terjadi, kalau di Australia terjadi rakyat dan bangsa Indonesia pemerintah Indonesia tidak serta merta menyatakan bahwa Australia itu adalah negara yang tidak aman, tetapi Australia sedang terkena musibah. Ini sindiran-sindiran semacam ini harus segera kita lakukan, otherwise mereka akan melakukan travel advice atau bahkan travel warning ini juga terjadi di Thailand, ini juga terjadi di Perancis sehingga kalau terjadi di satu negara, jangan yang terkena musibah ini malah dibebani lagi dengan asumsi bahwa negaranya tidak aman, semua bisa kena. Nah ini untuk diregulasi, diregulasi sangat penting buat kita, yang pertama visa free itu impact-nya akan sangat besar. Yang kedua tentang kait, kait itu untuk mempermudah perahu pesiar masuk ke Indonesia dan ketiga cruise, kapal pesiar untuk masuk ke Indonesia. Poinnya adalah kita lebih mendahulukan pelayanan satu, yang kedua, untuk regulasi ini kita harus out world looking membandingkan dengan negara lain. Untuk visa contohnya Indonesia itu yang bebas visa hanya 15 negara sebelumnya, sementara Malaysia 162 negara dan Thailand itu 56 negara, jadi tidak lazim. Dan ketika seseorang harus memilih harus datang ke Malaysia atau ke Thailand atau ke Indonesia serta merta mereka memilih ke Malaysia dan Thailand, itu nanti bisa dilihat dari jumlah wisman kita hanya 9 juta, Malaysia itu 27 juta, Thailand itu 25 Juta. Demikian juga dengan kapal pesiar dan kapal layar, perahu pesiar yang masuk ke Indonesia sedikit. Indonesia itu negara dengan pantai terindah dan terpanjang nomor 2 di dunia, terumbu karang terbaik di dunia 70%-nya di Indonesia. Namun jumlah kapal pesiar yang datang ke Indonesia, kapal layar yang datang ke Indonesia hanya sepersepuluhnya dibanding dengan Malaysia. Pendapatan kita dari wisata bahari hanya satu miliar dollar, Malaysia delapan miliar dollar, delapan kali lipat dibanding Indonesia. Pasti ada sesuatu, yang salah di sini adalah regulasi. Kalau mau masuk ke Indonesia masuk saja ke Batam paling dekat, Kepri, kita itu perlu waktu 3 minggu Pak. It is crazy Pak. Kalau dibandingkan dengan seluruh dunia yang hanya satu jam, jadi di dunia ini services pendekatannya bukan security ini services. In short ingin saya katakan dua peraturan ini sudah kita cabut sehingga proyeksi kita untuk yacht kita naikkan hampir 10 kali lipat menjadi 5.000 kapal yang akan datang ke Indonesia. Nah ini hitung-hitungannya ada di belakang berapa bebas visa dan lain sebagainya. Untuk bebas visa saya akan membuat analogi seperti ini, jadi saya dulu dirut telkom dulu, komisaris Telkomsel selama 10 tahun, Telkomsel itu bisnisnya bukan di-starterpack tetapi dipulsa, pendapatan starterpack Telkomsel itu tidak sampai 2%, 98% pendapatan Telkomsel itu dari pulsa. Ini analogi yang sangat tepat, ketika seseorang membeli starterpack ini sangat susah maka dia akan kehilangan yang 98%. Persis sama dengan bebas visa, ketika bebas visa dicari visa-nya itu susah, orang tidak akan mau spending di Indonesia. Jadi kita dari visa itu hanya dapat 25 sampai 30 dollar, rata-rata 30 dolar padahal spending wisman itu satu orang itu 1.200 US dollar. Jadi kita rela berdebat yang hanya 30 dollar tapi kehilangan 1.200 ini yang secara fundamental salah. Jadi memang banyak dikita merasa kalau kita menaikkan tarif karcis masuk, lalu tiket masuk visa kita merasakan besar. Ini kurang mengerti bisnis sebenarnya, kita harus mengerti main revenue stream kita, utamanya pendapatan itu dari mana sih? Itu harus tahu. Jadi mungkin analogi tadi bisa menceriterakan. Saya kasih contoh misalkan Telkomsel nekat menjual starterpack-nya 100.000, tidak akan ada yang beli karena pesaingnya menjualnya 10.000, 5.000, 2.000 bahkan gratis. Visa juga gitu, bahkan dikasih gratis visa tapi nanti spending-nya sehingga kita berani memproyeksikan RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
6
bebas visa ini memberikan kontribusi minimal 1 juta wisman, berarti 1,2 miliar dolar pendapatan kita dari situ. Ini peraturan-peraturan bisa dilihat detailnya. Nah analisa strategis, ini perbandingan dengan beberapa negara ASEAN, ini cepat saja, selama lima tahun kita belum mampu mengejar tiga rival kita mulai 2011 sampai 2015 yang warnanya merah itu negara kita, tidak pernah lebih tinggi even dari Singapura yang kecil itu. Jadi kalau dalam persaingan sekarang itu bukan yang besar makan yang kecil, kita itu besar tapi dimakan Singapura persaingan bukan yang besar makan yang kecil, tapi yang cepat makan yang lambat. Kita cenderung lelet, kita terlalu regulated yang sehingga mengekang diri kita sendiri hasilnya seperti ini. Merah itu Indonesia, disusul Thailand yang selalu bagus itu, tahun ini 30 juta mereka. Kita hanya 10,4 juta, Malaysia 25 juta. Jadi kalau mau menghafal, Indonesia dibanding dengan Malaysia dan Thailand kira-kira sepertiganya, nanti perhatikan juga di devisa kita juga kecil, kita bahkan kalah dengan Singapura untuk tahun 2015. Oke nomor dua, dari 10 pasar utama kita, kita juga kalah, bahkan kalah dari Singapura juga. Kita tidak me-maintain dengan baik, tidak men-serve dengan baik 10 customer utama kita, nanti akan saya perlihatkan siapakah 10 customer utama kita. Ini nomer 3 orang Singapura lebih suka ke Malaysia dibanding ke Indonesia. Jadi Malaysia tadi jumlahnya 25 juta, 15 juta diantaranya Singaporian, clue-nya 1aksesnya overland dan border tourism. Oleh karenanya kita harus mendukung sekarang, border tourism terbesar Kepri Pak, jadi in term of numbers harusnya kita genjot Kepri. Di Kepri harus lebih banyak event-event yang akan kita laksanakan, demikian juga dengan di overland kita seperti Entikong, Atambua Jayapura, itu besar-besar, Nunukan, jadi orang lebih suka berwisata overland, melalui darat. Berikutnya orang Malaysia lebih suka ke Thailand dibanding ke Indonesia alasannya satu karena overland dan jumlah penerbangan langsungnya nanti lebih tinggi. Indonesia, Bali khususnya merupakan second home bagi orang Australia karena akses dekat dan harga murah. Jadi khusus untuk Bali atau untuk Australia kita mengalahkan ketiga negara pesaing kita. Orang China sangat antusias untuk meng-explore Thailand. Jadi kita bisa lihat di sini China itu, outbound turisnya 100 juta, yang datang ke Indonesia hanya 1 juta hanya 1%, yang datang ke Thailand 8 juta, delapan kali lipat dibanding kita. Ada case MH kemarin jatuh, Air Asia larinya tidak ke Indonesia. Kita bisa lihat di situ kalau saya bulatkan, Thailand itu naik dari 5 juta menjadi 8 juta, 3 juta per tahun, Chinesse tourist itu. Jadi pergi dari Malaysia perginya lebih banyak ke Thailand, nanti kita bisa lihat jumlah penerbangan, sudah overland jumlah penerbangan dari Thailand ke China itu sangat banyak, disbanding ke Indonesia. Berikutnya orang-orang Eropa ini, orang Perancis lebih orang Perancis lebih kenal ke Thailand karena Thailand lebih dikenal. Ini nanti pengaruh kita, promote advertising, Thailand itu consistent Pak. Anggaran promosinya 300 juta USD, 4,2 triliun. Kita Tahun 2013 hanya 300 miliar, seperempat belas kalinya. Jadi, nah ini Pak Ketua MBA dibidang marketing tahu persis branding itu, itu adalah di strategic marketing ada positioning, differentiation branding, yang tidak pernah kita lakukan. Kita commit nggak di pariwisata? Jawaban semua orang termasuk pemerintah commit. Namun ketika kita tanya berapa anggarannya yang kita alokasikan? Tampak bahwa kita tidak commit kita seperempat belasnya Thailand dan seperempat belasnya Malaysia. Thailand itu kalau mau saya analogikan agar mudah, Indonesia itu punya Bali sebagai destinasi utama, Bali sudah kita bangun sejak tahun 70-an kita promosikan besar-besaran. ASEAN itu punya Thailand sebagai destinasi utama sehingga kalau mau belajar Indonesia ke Bali kalau mau ke ASEAN itu di Thailand, dia perform sangat bagus di sana. Orang German lebih suka ke Thailand, ini yang bagus nih orang India suka berwisata ke mana saja di ASEAN countries kecuali ke Indonesia, ya itu. Yang merah itu warna kita, angkanya sangat kecil, jadi kalau yang lain kalau dirata-rata boleh saya katakan 1 jutalah, Indonesia hanya angka 300.000. 300.000 itu RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
7
kalau agak bodoh-bodohan sedikit 1000 orang per hari tetapi tidak ada direct flight, ini mengherankan juga. Ada 1000 orang per hari yang traveling, semuanya harus transit melalui negara-negara ASEAN itu, nomer satu melalui Singapura, nomor 2 KL (Kuala Lumpur), nomor 3 Bangkok nah ini yang harus kita kejar. Orang Jepang masih suka golf di Thailand, sekarang kita tawarkan besar-besaran di Kepri, jauh lebih murah Kepri. Orang UK lebih suka ke Thailand dan seterusnya orang, US lebih suka Thailand daripada ke Indonesia. Nah oleh karenanya kita keluarkan jurus baru namanya menjaring di kolam ikan tetangga karena mereka sudah berkumpul, terutama di Thailand, mendingan kita attract mereka, minimal kalau 10% dapat, kita akan dapat yang di bawah itu sekitar 3,7 juta sehingga kalau kita promosi di Singapura kita tidak attract Singaporian-nya. Jadi Singapura itu ada 3,5 juta Singaporian citizen, ada 1,5 juta expatriate total 5 juta, tapi jangan lupa di sana dan 15 juta wisman sehingga kalau kita pasang iklan di Singapura yang kita attract itu sebenarnya bukan hanya 5 juta tetapi ada 20 juta orang, dan ketika bebas visa ke Indonesia itu maka akan naik. Contoh di Kepri itu British paspor itu banyak sekali karena dulu tidak bebas visa, sekarang bebas visa, tetap nomor 3 sih, nomor 1 itu China nomor 2 Korea Pak, sekarang nomor 3 Jepang, baru nomor 4 British. Oke tapi poin kita adalah menjaring di kolam ikan. Nah ini kira-kira keyword apa yang harus kita lakukan untuk Singapour border tourism. Ini peran Kepri sangat besar, untuk Malaysia harus banyak melaksanakan event kita ini di Malaysia. Untuk China kita harus deal dengan whole sailor si trip ini nama 1 whole sailor, 60% dari outbound tourism di China lalu direct flight nanti kita bisa lihat, lalu bundling paket wisata. Australia yang paling meng-attract mereka adalah visa free yang baru akan kita berlakukan untuk yang Europe dan US itu join pakage terutama dengan Thailand dan kita jadikan Thailand sebagai tourism hub-nya Indonesia selain Singapura yang traditional Thailand juga. Namun sayangnya nanti bisa kita lihat, penerbangan dari Thailand ke Indonesia itu tidak ada, atau hanya dua, itu memperlemah ini tapi kalau dari Singapura banyak. Ke India tadi sudah saya katakan yang paling bawah itu adalah direct flight. Ini direct flight, bisa kita lihat yang China itu 29 flight dari China ke Thailand, namun hanya 5 direct flight dari China ke Indonesia. Jadi ini sama dengan orang mau telekomunikasi, jaringannya tidak ada atau menumpang dengan jaringan orang lain, pasti akan lemah dan hampir rata-rata seperti itu. Jadi kita ke India kita nol, Thailand 10 flight. Perancis, Jerman kita nol, dari United Kingdom kita kesana memang Garuda tapi ini kita perbandingannya kita kita kalah jauh dengan negara negara lain. Nah ini saya akan membawakan secara cepat, tapi kita harus selalu memposisikan kita dengan standard global, ini adalah standard world economic forum membandingkan negara-negara ini dengan 14 kriteria walhasil Indonesia sekarang ranking 50, paling atas, Malaysia ranking 25, Thailand ranking 35. Tahun 2013, seperti saya katakan tadi, kita sangat buruk Pak, kita ranking 70. Nah kerja keras kita setahun terakhir kita lompat 20 peringkat 50 dan kita prediksikan 20 tahun lagi kita sudah ranking 30, yang merah itu kelemahan kita. Safety dan security itu kelemahan kita, health and hygiene, eyes city readiness lalu yang biru adalah keunggulan kita. Nah ini kita bahas satu-satu. Itu tadi kalau pariwisata kita, kita bandingkan dengan negara lain seperti itu, sekarang posisi pariwisata terhadap industri lain di Indonesia sebagai penghasil devisa di Indonesia. Kalau tahun 2013, itu pendapatan minyak dan gas bumi oil and gas, itu 32 miliar dolar. Tahun 2014 minyak dan gas bumi 30 miliar dolar turun dan tahun 2015 secara meyakinkan turun drastically, jadi turun 40% menjadi 60%, dari 30 yaitu 18 miliar dolar. Seperti kita ketahui sekarang harga minyak itu sudah menyentuh angka 28 dolar per barel, sementara dulu 100 dolar, selain volumenya turun harganya pun turun. Kalau oil and gas turun pasti coal, batubara turun juga terakhir dari 2014, 20 miliar dolar menjadi 16 miliar, minyak dan kelapa sawit 17 miliar menjadi 15 miliar. Sedangkan yang naik itu RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
8
pariwisata, dari 11 menjadi hampir 12 miliar dolar. Nah di dalam bisnis performance atau project itu lebih penting daripada performance jadi kita akan menilai sesuatu bisnis ini kalau proyeksinya lebih bagus. Nah ini kalau kita proyeksikan, linier seperti itu, maka pada tahun tahun 2019 atau tahun 2020 pariwisata akan menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia dan hal lain tentunya pariwisata itu berkesinambungan dibandingkan dengan industri yang berbatas waktu. Nah ini pendapatan GDP, pariwisata itu menyumbangkan yang total sekitar 80 miliar dolar atau 9,3% dari GDP kita. Itu relatif bagus tapi masih di bawah rata-rata dunia yang 9,4% namun kalau dibandingkan dengan Malaysia kita kalah jauh, Malaysia itu sudah 14,9, 15% kalau mau menghafal, sedangkan Thailand itu kalau mau menghafal 20% yang paling tinggi, Malaysia nomor 4. Itu bisa menunjukkan bahwa kita secara industri, pariwisata kita masih kalah dibanding dengan Malaysia dan Thailand. Demikian juga devisa, di sini tidak ada devisa kita tadi 11, saya bulatkan saja10 miliar dolar, Malaysia itu 20 miliar dolar, Thailand 40 miliar dolar. Jadi kita separuhnya Malaysia dan seperempatnya Thailand interm of devisa foreign Asia receipt. Nah ini mengapa pariwisata sering disebut juga cultural industri karena 60% pariwisata itu disumbangkan oleh, culture 30% oleh nature, dan yang buatan 5% dan ini untuk Indonesia. Sedang untuk Singapura contohnya, dia tidak punya alam dia tidak punya budaya, yang banyak itu di man made-nya akan lebih besar. Nah ini kita bandingkan satupersatu beberapa destinasi kita. Bintan kita lawankan dengan Phuket dan Langkawi, saya menggunakan angka-angka bulat saja, Bintan itu sekarang hanya 500.000 kalau kita bandingkan dengan Phuket yang 4 juta dan Langkawi yang 3,5 juta. Padahal potensi Bintan sama sekali tidak kalah dengan 2 daerah itu. Nah masalahnya sekarang secara tradisi connectivity kita lemah, pelabuhan besar di Bintan cuma satu BBT ya, yang Tanjung Berakit belum kita buka disana padahal itu dekat sekali dengan Johor dan Singapura. Lalu pantaipantai kita, kita bandingkan dengan pantai-pantainya Thailand, selanjutnyanya diving kita Raja Ampat, kita bandingkan dengan Phi Phi Island Thailand dan Simpadan. Culture kita Borobudur contohnya. Ini ada nanti Bapak-bapak, Ibu-ibu yang dari Yogja dan Jawa Tengah kontribusi pariwisata Indonesia terutama untuk wisman 40% ada di Bali, 30% Jakarta, dan sekitarnya dan 20% Kepri, berarti hanya 10% dibagi 31 provinsi atau 500 kota. Yogya contohnya hanya 1% pasti marah kan kita. Yang direct ke Yogya itu 1% sekitar 100.000 direct dan indirect hanya 250.000 pasti ada sesuatu yang secara fundamental salah. Kamboja itu punya Angkor Wat, Angkor Wat itu 2,5 Juta, di situ saya tulis 2.350 untuk menghafal, kita buat 2,5, sedangkan Borobudur hanya 250.000. Borobudur lebih segala-galanya dibandingkan dengan Angkor Wat. Nah kita bisa tahu yang paling fundamental salah itu kita di butir 7. Kita itu ada single destination tapi multi management kita bisa tidak membayangkan satu perusahaan CEO nya ada empat, ini terjadi juga di Danau Toba bagi rekan-rekan yang ada di Sumatera Utara. Di Danau Toba itu satu destinasi Danau Toba dikelola oleh 7 CEO dan tidak akan pernah selesai. Jadi komandannya, nakhodanya ada 7 sehingga kita sepakat akan dibuat seperti kelaziman di dunia bahwa kalau satu perusahaan itu CEO-nya satu atau satu destinasi itu harus single management yang biasanya disebut sebagai authority. Oleh karenanya, yang di atas itu culture membentuk badan otorita pariwisata Borobudur. Demikian juga yang dengan Danau Toba dan nanti destinasi wisata kita lainnya. Nah ini heritage, saya langsung saja, solusi kita adalah menunjuk “Parados Spanyol” sebagai konsultan, kita punya banyak heritage site salah satu contohnya adalah Kota tua Jakarta, Kota Lama di Semarang, kita punya banyaklah di hampir semua daerah Indonesia Ampenan dan lain sebagainya. Namun pengelolaan kita tidak bagus ada orang yang sudah bagus sekali, ini Spanyol Pak, Spanyol itu pariwisatanya nomer 2 di dunia setelah USA, mengalahkan Perancis dalam hal devisa. Dia sudah punya perusahaan hampir 100 tahun namanya Paradores Spanyol, saya sudah ketemu dengan CEO-nya, saya minta tolong kedia RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
9
untuk membantu kita, membenahi semua heritage. Jadi kalau nanti rekan-rekan, BapakBapak - Ibu-ibu ada yang punya kota tua, kota lama dan lain sebagainya, nah itu bisa kami bantu untuk sharing dari rekan-rekan di Paradores. Jadi tidak perlu reinviting to will, cari lagi, orang lain sudah melakukan itu puluhan tahun yang lalu. Nah ini perbandingan employment, kita 3 juta relatif bagus ranking 5. Total kita ranking 104. Nah ini pintu masuk utama kita nomer 1 Bali, nomor 2 Jakarta, nomor 3 Batam dan seterusnya. Batam, Bintan dan lain sebagainya kalau kita gabung itu Bali itu kira-kira 40% dari 10 juta bawah, Jakarta dan sekitarnya itu sekitar 30%, 3 juta, Batam dan sekitarnya itu 2 juta. Kita bisa lihat yang saya sebutkan tadi, Yoyakarta itu nomor 10, hanya sekitar 100.000, berarti ada sesuatu yang secara fundamental salah. Itu tadi destinasi kita atau pintu masuknya ini adalah originasi kita atau customer kita. Nomor 1 China, 2 Malaysia, nomor 3 Singapura, nomor 4 Australia, nomor 5 Eropa kalau kita gabungkan seperti itu. Ini pengembangan destinasi kita yang paling banyak dibicarakan, jadi terima kasih kalau diundang rekan-rekan. Dari aksesibilitas poin saya pertama, itu kita paling lemah. Jadi kalau Kemenpar diundang bersama PU Pera dan Kemenhub itu bagus sekali jadi solusi untuk kita bersama. Terus ini industri di pariwisata ada 13 industri. Nah ini human resource development. Implementasi strategi ini marketing, ilmunya Pak Ketua ini, jadi saya harus mengingatkan lagi karena ada kesalahan fatal di Indonesia, ini kalau Pak Hermawan menyebut strategic marketing kalau saya menyebut marketing framework. Mengapa kita begini karena kita begitu. Kita tidak pernah melakukan yang dibawah itu branding padahal itu di strategic marketing disebut yang paling atas nomor 1 positioning itu tentang customer kita, nomor 2 differentiating tentang produk kita. Customer kita itu kalau bahasa pariwisata itu originasi kita yang differentiating itu tentang produk kita, kalau di pariwisata namanya destinasi. Kita branding itu adalah janjinya produk kepada customer-nya dan itu kita tidak berani mengatakan janji itu dan sekarang kita lakukan dan ternyata demikian mudah kita bisa mengalahkan Malaysia. Nah ini saya buat dalam bahasa pariwisata, P-nya positioning itu adalah destinasi, bahasa pariwisatanya differentiating-nya bahasa pariwisatanya adalah originasi branding kita lakukan dan paling penting di pariwisata itu timeline karena seasonal di pariwisata itu. Pariwisata itu puncaknya kapan. Kalau kita tidak tahu puncaknya kapan atau sekarang, kalau kita tidak tahu sekarang itu Imlek maka kita tidak promosi, padahal turis China ini semua keluar pada saat imlek orang lainnya attract itu selama ini, bukan Indonesia, tapi sekarang mulai November kita sudah promosi besar-besaran di China, jadi timeline sangat penting. Nah ini destinasi yang akan kita branding, ini branding kita. Kita menggunakan media paid media. Jadi sebut saja hampir seluruh media kita gunakan, ada CNN, discovery chanel, CCTV, google, tripadvisor, apa saja ada. Kita di youtube, di cctv sudah, Xinhua, CMS China ada semua kita karena memang orang lain melakukan hal yang sama. Oke ini advertising kita, kita lakukan dimana-mana ya. Nah ini selling kita. Kita lakukan, kita urutkan berdasarkan rankingnya. Nomor satu yang terbesar itu ITB Berlin jadi akan dilakukan nanti Maret ini. Itu transaksi kita, proyeksi tahun 2016, 6 triliun, sekali kita ikut pariwisata transaksinya 6 triliun, terus London, terus ke bawahnya. Wisnus sekitar tahun 2016 targetnya 260 juta. Calendar of event ini, saya mohon para Senator membantu kita. Daerah-daerah kita itu tidak berani mengeluarkan calendar of event yang fix, itulah kelemahan utama kita. Kita kalah dari Malaysia karena itu salah satunya, Malaysia tahun lalu sudah firm mengeluarkan calendar of event-nya. Kita mengeluarkan tetapi tidak ada tanggalnya, hanya ada bulannya karena owner dari event ini ada di teman-teman daerah. Ada beberapa daerah yang bagus, menyebut dua diantaranya Solo firm, dia 56 event diumumkan di awal, Banyuwangi itu bagus ada 38 event. Nah mohon rekan-rekan lain bias. Implementasi strategi pasti ini akan banyak ditanyakan, kita akan berkoordinasi, bekerjasama langsung dengan instansi terkait. Jadi yang sebelah kiri itu apa RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
10
yang diharapkan dengan standard dunia, yang sebelah kanan itu instansi mana yang kita harus kerjasama. Oke halaman 94. Ini adalah fokus kita di 25 KSPN, Kawasan Strategis Pariwisata Nasional. Lalu kita lebih fokuskan lagi ke 10 destinasi pariwisata prioritas untuk tahun 2016 ada 10 yang kita fokuskan. Mulai Danau Toba sampai terakhir Morotai. Ini perkiraan kedatangan wisman sekitar 10 juta dan investasinya sekitar 20 miliar dolar. Terakhir untuk kelembagaan. Nah kelembagaan kita akan training itu ada angkanya tahun depan 35.000 akan kita sertifikasi. Jadi kita masih kalah nomor 4 kita itu, nomor 1 Singapura, nomor 2, di ASEAN ya, nomor 2 Malaysia, ketiga Filipina, nomor 4 Indonesia. Nah kita harapkan pada tahun 2019 kita sudah pada ranking 2 mengalahkan Malaysia, terus ini sebarannya. Oke beberapa lembar terakhir sudah halaman 103 jangan khawatir. Kita yang pertama harus sinergy kita sebut Indonesian Coorporated, agar kita solid kita harus punya common enemy, otherwise kita tidak akan bersatu membawa Indonesia. Common enemy-nya sudah kita definisikan secara jelas, semakin jelas common enemy semakin kita solid Pak. Orang Thailand sangat solid Pak, semua unsurnya. Jadi dia termasuk media, besar-besaran membela negaranya, rekan-rekan media mungkin ada dibelakang saya bisa mendengarkan. Jadi emosional enemy kita adalah Malaysia tapi professional enemy kita adalah Thailand. Jadi kalau mau disebut, kalau tidak disebut enemies sih boleh saja, sparing partner tapi kan kurang, kalau mau jelas itu. Negara-negara di dunia yang maju dia punya common enemies sebut saja apa, Korsel, Jepang, Israel, kita itu common enemy-nya tidak tahu. Jadi saya ingin mengatakan ini, musuh kita bukan kita tapi mereka. Oke harmoni dan sinergi. Kita ingatkan lagi karena kita melupakan ini lama, ini Peter Daker yang bicara, bukan saya, bisnis itu ujungnya, main-nya ada 2, satu innovation, yang kedua adalah marketing, yang lainnya fungsinya mendukung. Anggaran, terakhir ini, anggaran kita tahun 2016, bisa diperhatikan dan sering ditanyakan adalah pemasaran manca negara, sayang disini tidak ada angkanya tapi saya hafal Pak, kita dari 1 triliun menjadi 3 triliun kenaikannya 300%, 200% atau 3 kali lipat. Pertanyaannya mengapa anggarannya naik 3 kali lipat, targetnya hanya naik 20%? Saya akan buat analogi begini, ini susah dijawaban soalnya. Yang pertama, promosi itu investment bukan cost yang kedua, promosi itu adalah long term investment, tidak seketika. Yang ketiga, benchmark-nya ternyata di seluruh dunia menggunakan rumus yang sama, kalau kita itu 3 triliun itu berarti sekitar 200 juta. Malaysia dan Thailand 300 juta kenapa mereka 300 juta? Saya buat analogi, kita tidak dipromosikan pun ada orang bilang kita juga dapat 10 juta, iya, tapi kalau dipromosikan Anda dapat 40 juta gitu. Analogi ini semoga bisa diresapi oleh kita bersama, kita anak sekolah dengan uang 10 juta kita bisa lulus SD, boleh tidak lulus SD saja? Boleh. Kalau mau lulus SMP perlu dana 30 juta, kalau mau SMA perlu dana 50 juta, kalau mau S1 perlu dana 100 juta, tergantung kita sebagai orangtua ingin mengalokasikan dana untuk investasi anak kita sampai SD, SMP, SMA, atau perguruan tinggi? Kalau anak SD itu rata-rata gajinya 2 sampai 3 juta, tapi ada yang bilang oh ada juga yang 100 juta, oh itu out layer, tidak boleh dijadikan statistik. Statistically, orang dengan pendidikan lebih tinggi ini mempunyai tingkat kesejahteraan lebih baik juga. Kalau kita biayai anak kita 30 juta, lulus dia SMP gajinya 3 juta maksimal 5 juta. Dikasih 50 juta bisa, bisa tidak? Bisa tapi SMA. Kita perlunya 100 juta agar anak kita S1. Ini persis sama dengan investasi yang sedang kita lakukan. Kita ingin kita itu world class, kita ingin dari 9 juta menjadi 20 juta, menjadi 40 juta tidak berhenti hanya di 10 juta. Kenapa kita hanya sepertiga dibandingkan dengan Malaysia dan Thailand? Karena salah satunya disitu dan kalau ditanya kenapa impact-nya tidak langsung? Mirip dengan anak sekolah, ini terakhir ini Pak, anak sekolah juga ketika sekolah. Misalkan anak kita sekolah di UI, ITB, juga tidak bisa kita minta saat dia sekolah itu, tetapi setelah dia lulus sekolahnya baru kita akan menghasilkan banyak. Poin saya yang berikutnya adalah yang itu tadi, bahwa promosi itu RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
11
adalah long term investment untuk kelas-kelas tertentu. Nah mungkin demikian penjelasan dari kami mohon maaf kalau terlalu panjang semoga menginspirasi. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih Bapak Menteri sangat komprehensif dan luar biasa, tentu pertanyaan dari para Senator juga luar biasa. Namun sebelum itu kami mendapat tahu dari Bapak Ketua bahwa beliau ada tamu kembali di lantai 8 beliau akan tidak bersama kita dan kita berikan tepuk tangan yang hangat kepada Bapak Ketua DPD. Bapak-Ibu, para Senator yang kami Muliakan, paparan tadi panjang lebar dan banyak catatan yang di tangan Bapak-Ibu tentunya, cuma catatan saya di Pimpinan, satu saja luar biasa menjaring di kolam ikan tetangga. Ini luar biasa, sama kan, yang tidak boleh adalah menjaring di kolam istri tetangga. Oleh karena itu, tidak boleh diulang karena itu termasuk branding. Silakan luar biasa Pak Abraham ya, terima kasih saya sudah hapa,l saya sudah hapal Insya Allah semua kebagian. Bapak Menteri di sini memang tidak ada fraksi, jadi semua punya hak bertanya. Ini pertama Pak Abraham dari NTT, satu warning saya bila lampu merah sudah hidup maka mohon untuk dapat secepatnya menutup pertanyaan. PEMBICARA : Ir. ABRAHAM LIYANTO (NTT) Siap Pak Ketua PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Kita tes pada Pak Abraham, silakan. PEMBICARA : Ir. ABRAHAM LIYANTO (NTT) Ya kita kejar-kejaran dengan lampu merah. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pak Menteri, saya ada di belakang sini, saya Pak Abraham Liyanto, Senator dari Nusa Tenggara Timur. Yang pertama saya sangat sepakat dan mendukung apa yang disampaikan Pak Menteri soal pariwisata, memang di dunia sekarang ini pariwisata sektor unggulan itu dimana-mana Pak. Pak Menteri presentasi tadi selalu membandingkan dengan Asia tapi kalau kita skala lebih besar lagi dunia misalnya Korea, Thailand, Turki dan sebagainya lebih kentara lagi ketinggalan Indonesia karena Indonesia 250 juta penduduk, target Pak Menteri baru 10 juta dan Tahun 2019 baru 20 juta. Malaysia sudah 20 juta penduduk hanya 29, Thailand 65 juta sudah 30 juta, jadi masih jauh di Indonesia ketinggalan. Di sisi lain Pak Menteri sudah buat gebrakan-gebrakan kita sudah masuk ranking-ranking juara-juara, sepakat dan terima kasih. Saya membandingkan satu hal yang lebih penting Pak Menteri ya potensi-potensi yang ada di Indonesia, ini pariwisata ini mirip-mirip dengan kelautan, perikanan, maritim yang memang cocok dengan kebijakan Pak Presiden. Yang saya lihat analisa Bapak ini ya dari gelarnya saja Dr. Ir. Arief Yahya M.Si saya bandingkan dengan Ibu Susi ya tidak ada embel-embelnya. Oleh karena itu wajar presentasi Bapak ini masuk diakal tetapi belum merah ya, tapi poinnya bahwa ini Bapak butuh manajer-manajer di lapangan yang bisa membuat gebrakan ini, Ibu Susi tanpa konsep itu dia langsung ngomong gebrakan dan bisa berubah cepat. Kelihatannya kalau ini support Bapak dengan gebrakan-gebrakan yang lebih signifikan, seperti Ibu Susi begitu ya Pak, mungkin lebih konsepnya lagi lebih harus RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
12
beranilah, saya yakin begitu kalau itu jalan saya yakin bahwa proyek pariwisata dan perikanan ini akan mendorong sektor Indonesia ini. Poinnya, aduh ini banyak sebenarnya, yang pertama saya ingin tanya soal anggaran tadi, kalau masih kurang sebenarnya berapa Pak? Begitu ya supaya DPD bantu menyuarakan itu dan kita mungkin sama-sama gebrakan. Yang kedua, Bapak butuh aturan apa begitu ya, seperti yang tadi disebut ada BOP (Badan Otorita Pariwisata) apakah perlu Permen saja cukup atau undang-undang dan sebagainya. Dikasih tahu ke kami sini Pak, kami siap bekerja sama itu. Kemudian event-event dunia yang mungkin sekarang dibutuhkan supaya pariwisata ini bisa jalan. Terakhir karena saya takut ini ditegur Pak Ketua, untuk NTT jadi itu globalnya Pak ya, sepakat. NTT sudah ada Komodo, Kelimutu, ada Alor dan sebagainya, jauh ketinggalan dibanding yang lain-lainnya. Ya saya yakin pasti dicatatan Bapak itu banyak. Saya berikan apresiasi bahwa sudah masuk koridor lima destinasi pariwisata dan sebagainya, tetapi infrastruktur nol bebek Pak. Tidak ada apa-apa, tidak bisa itu, sekarang orang ke Labuan Bajo langsung pulang kosong itu, tidak akan kedua kali lagi pergi lihat Komodo itu karena infrastruktur. Nah saya yakin tidak bisa Bapak kerja sendiri harus dengan stakeholder. Dimanakah Pak stakeholder yang Bapak butuh? Apakah PU gebrakannya, atau apa keuangan dan sebagainya itu Bapak tolong khusus untuk NTT. Kelemahannya dimana ataukah memang bupati-bupati, gubernur kita ini yang tidak men-support Bapak soal ini, supaya kami menjadi jembatan untuk bisa menyuarakan itu, apakah bapak punya ide mungkin event lari 10K atau Tour De Flores dan sebagainya. Mungkin itu, sebenarnya masih banyak pak tapi saya titik disitu dulu. Terima kasih. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Ya saya khawatir kalau Ibu Susi jadi Menteri Pariwisata nanti ada tagline-nya, “Tenggelamkan Komodo”. Ibu Emma ya silakan ini Singkarak ya. PEMBICARA : Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Terima kasih Pak Ketua, yang terhormat Pak Menteri beserta jajarannya, paparan yang disampaikan kepada kami tadi tentu bagi kami ini menjadikan masukan kemudian juga tentu perlu kita bahas, artinya kita bahas di daerah, kemudian juga di Komite III. Saya wakil dari Sumatera Barat Pak Menteri, pertama kita mengucapkan terima kasih bagaimanapun dengan event-event dukungan dari kementerian sehingga kalau Raja Ampat sekarang mungkin apa namanya Papua dengan Raja Ampat-nya mudah-mudahan setelah ini tuh Sumbar dengan Mandehnya ya Pak. Yang ingin saya tanyakan pertama tadi kita berbicara tentang branding dan promise. Selama ini memang kita makin kurang dari branding, tetapi apa yang kita berikan seperti kata Pak Menteri tadi itu lebih sebetulnya. Lalu pertanyaan saya kalau sekarang kita masuk kepada branding kita sudah bisa mengalahkan daerah negara-negara lain. Dengan terlalu cepatnya kita mengalahkan negara lain, mereka datang ke Indonesia, berbondong-bondong, saya sangat khawatir dengan promise yang kita janjikan. Saya mendengar cukup banyak Pak setelah mereka datang ke tempat kita, indah ya indah, tetapi masih ada hal-hal yang jauh dari apa yang kita buat dalam branding. Tadi pertama, yang kedua, Sumatera barat itu pada zaman sebelum sebelumnyakan termasuk juga destinasi ya Pak ya, termasuk salah satu, tapi sekarang dalam yang 10 itu tidak termasuk. Kira-kira faktor-faktor apa yang menyebabkan tidak termasuk, kemudian juga RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
13
mungkin saran-saran apa yang bisa disampaikan. Yang ketiga mengenai overland seperti Malaysia dengan Johor atau Batam katakanlah yang terdekat walaupun kita tidak ada direct overland-nya, tapi Kota Padang setelah gempa 2009, itu kita tidak ada lagi direct flight dari Padang ke Singapura. Kami mengharapkan dari kementerian untuk mendorong Pak, karena kalau provinsi itu sudah berkali-kali melakukan MoU, MoU kemudian juga mau dibuka, mau dibuka, sampai hari itu juga belum ada. Ini satu kerugian karena saya lihat dari jumlah wisata yang dari Malaysia itu lumayan, tapi kalau dari Singapura itu hampir dikatakan agak jauh dari biasa dan terakhir saya takut juga nih Pak kalau pimpinan kami ini nanti ketok-ketok. Mengenai event-event yang diadakan pusat, terletak di daerah, katakanlah satu contoh konkrit umpamanya “Tour de Singkarak” kemungkinan ada event-event lain, mungkin ini saya menyampaikan secara jujur ya Pak, sering orang daerah menganggap ini adalah pestanya orang pusat. Jadi kalau orang Padang bilang ini “iko alenya orang pusat” yang kita inginkan itu ada sinergi antara pusat dan daerah. Walaupun sebetulnya daerah itu memang diikutkan tapi saya tidak tahu malah sampai ada yang bilang sama saya begini Pak, Bu Emma tolong usulkan kok acara di tempat kitam artinya panitia memang ada tapi MC pun malah dibawa dari pusatm sampai-sampai begitu bahasa mereka. Malah tari-tarian, penyanyi apakah kita Sumatera Barat kurang? Nah ini curhat Pak, mungkin untuk Pak Menteri. Terima kasih. assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih, kami persilakan senator Baiq Diyah Ratu. Tenang Bapak-Ibu, kita bagi sama rata, asalkan waktunya digunakan sebaik-baiknya silakan. PEMBICARA : BAIQ DIYAH RATU GANEFI, SH (NTB) Terima kasih Ketua. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Saya langsung Pak Menteri, Pak Menteri beberapa kali ketemu saya kemarin, terima kasih Pak Menteri, di NTB sekarang ini luar biasa banyak event-event yang Bapak berikan. Terakhir ini adalah untuk “Festival Moyo” Pak Menteri sudah launching kita. Saya satu saja Pak Menteri karena masih banyak teman-teman. Saya rasa permasalahan daerah semuanya sama, ingin pariwisata kita maju bagaimana kita mendatangkan para wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara untuk bersinergi dengan kami DPD RI dan kementerian. Satu saja Pak Menteri, bahwa saya ketika Pak Menteri launching “Festival Tambora”, kami berkeinginan untuk mengerjakan pelabuhan Ampenan Pak Menteri, pelabuhan tua Ampenan untuk wisata kuliner tengah malam. Jadi itu, jadi saya mohon izin nanti mungkin ada dirjen Bapak, saya dari DPD RI Dapil Nusa Tenggara Barat siap untuk bekerja karena sejujurnya saya juga IWAPI Pak, Ketua IWAPI di NTB, jadi kami siap untuk mengerjakan wisata malam di pelabuhan tua Ampenan. Terima kasih Ketua. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Ya, IWAPI, Ikatan Wanita Pariwisata Indonesia. Silakan Gusti Arya, dipersilakan. PEMBICARA : Dr. SHRI I GUSTI NGURAH ARYA WEDAKARNA M W S III, SE. (MTRU), M.Si (BALI) Baik Terima kasih. Om Swastiastu Bapak Menteri. RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
14
Senang sekali bisa bertemu dan terima kasih sudah banyak dan aktif di di Bali, luar biasa dan saya ada beberapa hal. Singkat saja, yang pertama terkait dengan dana promosi karena kami masih ada kesimpangsiuran. Apakah dana promosi di Bali ini ada yang mengatakan 200 miliar, ada yang bilang 500 miliar Pak, jadi mohon informasi karena kami akan segera merapatkan dengan Pak Wagub. Kemudian yang kedua tadi saya dipresentasi yang bapak sampaikan itu tidak tercantum, padahal awal tahun ini ada berita yang menggembirakan bahwa Bali terpilih menjadi pulau terbaik nomor 2 di dunia dan juga pulau terbaik nomor satu di Asia di-travelandleisure.com, kenapa tidak masuk Pak dipresentasi Bapak? Termasuk juga mungkin prestasi Airport Ngurah Rai yang menjadi Airport terbaik nomor 3 untuk kategori di bawah 10 juta Pak ya, nah mohon itu dicantumkan dan menjadi branding. Kemudian beberapa hal saya menyampaikan aspirasi dari teman-teman pariwisata di Bali, bahwa berkali-kali Bapak Menteri menyampaikan dan sudah dikutip dibeberapa media bahwa ada statement yang menyatakan bahwa pariwisata di Indonesia ini bukan hanya Bali saja. Saya mohon itu bisa diklarifikasi Pak ya, karena jujur saja, jujur saja Pak, saya menyatakan karena Bali itu tidak butuh 20 juta wisatawan Pak, saya justru mengurangi wisatawan di Bali Pak, biar bagi-bagi daerah lain saja tetapi ketika Bapak ber-statement mengatakan bahwa pariwisata Indonesia bukan hanya Bali saja tetapi ada lain, apakah Bali ini bukan merupakan wilayah NKRI Pak? Kalau Bali lebih terkenal dari induknya Indonesia, itukan bukan salah kami Pak, jadi lebih baik dengan kata-kata yang lebih bijaksana. Bahwa ada alternatif di luar Bali seperti itu. Kemudian juga sekali-kali mohon Bapak-Bapak tolong perhatikan bahwa saya kunker ke beberapa negara Pak ya, mereka itu berharap Bali ini menjadi lokomotif Pak. Kami tidak ingin Bali meraih mendapatkan semua, tidak, karena daerah kami sudah banyak kerusakan, dan juga sudah banyak dampak sosial Pak, AIDS tinggi, narkoba tinggi, pantai kami abrasi. Jadi saya sampaikan, tolong sampaikan juga kepada presiden silakan Bapak presiden punya target 20 juta wisatawan, tapi jangan dibawa ke Bali Pak, karena saya ingin lebih berkualitas pariwisata ini sehingga kedepan dalam media promosi, saya tidak lagi ingin ada kata-kata dari kementerian mengatakan bahwa pariwisata Indonesia bukan hanya Bali. Jadikan Bali ini lokomotif, saya setuju dengan pendapat Bapak Dirjen dari Pak Pitano yang mengatakan kalau Bali plus-plus, Bali dan Raja Ampat, Bali dan Komodo, Bali dan Yogyakarta, Bali dan NTB semua itu mengerti. Jadi jangan jangan di Bali dan Jambi juga seperti itu ya, tapi jangan kami dianaktirikan Pak seperti itu. Kami menyumbang 40%. Kalau Bapak berkali-kali mengatakan dana promosi 2016 sudah 200 500 miliar, it's nothing Pak $47 juta itu Bali menghasilkan sendiri Pak. Kemudian beberapa hal saya minta segera ditanggapi KSPN Besakih dicabut Pak dari KSPN wilayah Pure Besakih. Kami tidak butuh, kembalikan saja uang itu ke Pusat karena kami tidak mau daerah suci itu jadi daerah pariwisata, termasuk juga dengan reklamasi Teluk Benoa. Saya juga mengkritik, kemarin pada saat pemilihan duta wisata Indonesia di Jakarta, bahwa pemilihan duta wisata Indonesia kemarin sudah diterima oleh Bapak Ketua DPD tetapi tidak ada perwakilan dari kementerian. Saya tidak paham, padahal Pak Ardike, Pak yang membangun dengan kami Pak. Jadi saya tidak mengerti bagaimana kinerja bawahan Bapak terhadap hal ini dan saya menyampaikan ini juga yang penting, jadi mohon dimengerti bahwa jangan sampai Bali, saya minta Bali dikeluarkan dari zona wisata syariah karena tanggal 26 November sudah ada rapat Pak, keputusan Bapak Gubernur Bali sudah menolak dan juga PHRI dan 1.488 desa adat di Bali itu sudah menolak Pak. Nah untuk itu silakan, laksanakanlah wisata syariah di luar Bali karena kami sudah memiliki wisata, kami memiliki kurang lebih 100.000 peternak babi Pak. Kalau ini sampai nanti di wisata Syariah-kan ini rakyat petani kami juga nanti tidak bisa makan, seperti itu. Biarkanlah seperti Lombok mendapatkan halal tourism award, saya mendukung sekali, ya seperti itu.
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
15
Yang terakhir Pak, satu lagi mohon diekspos, seperti misalkan kemarin ada David Bowie ya, itu almarhum Pak, beliau mengatakan bahwa saya ingin abu saya disebar ke Bali. Kemudian ada Valentino Rossi dia bertanding di Thailand tetapi dia menyatakan saya mau mampir ke Bali dulu sebelum saya, bertanding jadi mohon propaganda-propaganda yang sudah Hollywood ini dan juga orang luar ini sangat mencintai Bali tetapi tidak disamber, tidak diambil oleh kementerian Pak. Jadi kami di Bali ini bekerja sendiri ini semua untuk propaganda semacam ini itu saya tegakkan dari Bapak dan kami titip Baliwood Pak karena sekarang India sudah ada Bollywood, China juga sudah membuat branding semacam itu Pak, mohon ini dibantu Pak, kami akan membangun kawasan Candi Dase sebagai kawasan Baliwood untuk menyaingi holywood dan juga dari India Pak. Terima kasih Pak, suksma. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Ya kami tidak ada komen silakan Ibu Prof. Darmayanti, setelah itu Ibu Daryati. PEMBICARA : Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (SUMUT) Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Salam sejahtera. Om swastiastu. Bapak pimpinan yang saya hormati, Bapak Menteri Pariwisata beserta seluruh jajaran yang saya hormati, serta teman-teman yang saya sayangi. Saya kongkritkan saja Pak karena tadi Bapak sudah menyebut Danau Toba, pertama saya boleh mengatakan bahwa Danau Toba itu selama hari ini memang kurang diperhatikan. Itu jujur Pak tapi alhamdulillah sekarang sudah mulai dikeroyok ramai-ramai, diheboh-hebohkan, alhamdulillah Pak. Saya alhamdulillah apapun itu karena saya sudah mendengar dari Bapak-bapak kemarin ada 5 menteri termasuk Pak Luhut menterinya, yang ikut rapat di Prapat karena tadi kita sudah sama-sama tahu, Bapak sudah menerangkan ada 7 kabupaten/kota yang mengelilingi Danau Toba dan itu setahu saya tahun lalu pun sudah saling berebutan, setahu saya ini Pak. Berebut gak tahu berebut siapa yang paling jempol, gitukan. Nah tetapi itukan kalau daratan ada batasan pasti, pasti tapi kalau airkan tidak ada batasan Pak, bagaimana kita menentukan batasan sebuah daerah, sebuah kabupaten itu adalah yang ini, yang ini? Nah maksud saya pertama, kalau memang sekarang Bapak-bapak dari pusat sudah punya perhatian, pertama sekali yang perlu dilakukan adalah incharge saja Pak ke air karena air itu sekarang sudah sangat terkontaminasi. Sudah apa rambah-rambah itu tumbuh-tumbuh, eceng gondok itu dan sebagainya, sudah tidak bisa mandi lagi Pak. Nah jadi usul saya pertama, apapun yang Bapak akan putuskan nanti dalam manajemen, mohon air itu nomor satu dijadikan, tidak hanya sekedar air bersih, tapi bisa dijadikan air minum karena itu yang sangat menyedihkan buat saya Danau Toba itu karena dia air, airnya itu ya yang menjadi pemikiran. Itu satu, yang kedua kalau memang ini saya terkabar-kabari saja, mudah-mudahan Bapak menerangkan nanti sejelas-jelasnya ya, bahwa akan ada sebuah badan otorita di sana, mudah-mudahan ini benar, dari pusat nanti ada badan otorita. Saya usul Pak ini saya tegas saja, usul dipegang di bawah Presiden, jangan serahkan ke daerah otorita-nya karena saya bukan tidak percaya, banyak sekali badan ini saya catat, ada BKPEDT ada LRLM, ada LTMP yang bertahun-tahun, entah jadi apa saya tidak tahu koordinasinya tapi tidak menghasilkan apa-apa. Bikin event Danau Toba setiap tahun, habis event tinggal sampah, masyarakatnya tidak pernah naik kualitas kehidupannya, kesejahteraannya, dan sebagainya dan tidak tambah pintar, heran saya jadi seperti ini. Saya tetap mengusulkan pegang di pusat, RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
16
kemudian nanti teknis yang kecil-kecil baru serahkan yang tadi yang nari-nari yang apa-apa serahkanlah ke daerah itu. Yang kedua, terus yang ketiga ini, mungkin ada empat, agak dilambatin merahnya ya Pak. Yang ketiga ini harus jelas Pak, saya mohon.... PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Tenang Bu, pelan-pelan, masih ada waktu ini, sabar, semaput nanti. PEMBICARA : Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (SUMUT) Saya sudah agak sesak Pak karena banyak yang mau saya cakapkan, hehehe. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Tenang Bu, saya merasa berdosa ini, silakan Bu. PEMBICARA : Prof. Dr. Ir. Hj. DARMAYANTI LUBIS (SUMUT) Benaran saya sakit hati, takut saya dikejar lampu. Jadi ini Pak harus jelas tanggung jawab, wewenang dan sebagainya dalam otorita nanti. Ini harus diperjelas karena masyarakat Sumatera Utara ini merasa, semua memiliki ini tetapi semua tidak bisa melakukan apa-apa memang. Kemudian ada sekarang, saya sudah karena kebetulan mungkin kita satu alumni Pak, saya dari Fisika Teknik ’71, jadi kemarinkan sibuk-sibuk pemilihan Ketum, nah kebetulan kita sibuk-sibuk ngumpul juga Pak, jadi temanteman saya yang, kami punya falsafah "matsipature huta nabe" jadi kembalilah ke daerah membenahi daerah dan itu banyak kita, benar, itu banyak alumni-alumni dari ITB itu yang datang, balik, mau membenahi, dan kita sudah punya konsep di ITB itu. Tadinya kita tidak tahu mau kemana ini, mau ke Pemda kah? Kemanakah? Saya tidak tahu, tetapi setelah mendengar, kami mendengar berita ini dan kebetulan bertemu langsung dengan Pak Ridwan Jamaludin, ketemu langsung, ngobrol terus saya bilang oke nanti saya bicara dengan Pak Menteri. Jadi mohon Pak, kami nanti kapan-kapan diterima, mungkin dalam waktu satu bulan ini kami rapikan itu, paling sedikit kami menyumbangkan konsep seperti apa ya temanteman, yang mau bikin foto internasional, tapi tidak lagi yang model-model konvensional yang selama ini dikerjakan oleh badan-badan yang saya sebut tadi, tidak lagi tetapi lebih profesional seperti itu. Barangkali itu bisa menjadi masukan kepada bapak itu saja habis ya. Eh, satu lagi, ini dari menteri PU ini yang lebih penting lagi, infrastruktur jaraknya hanya 120km kalau saya tidak silap ya Pak ya, kesana Ke Prapat itu 120, atau paling maksimum 160, itu bisa 5 - 6 jam tidak masuk diakal itu Pak ya. Tidak masuk diakal. Jadi ada lapangan terbang, Silangit, itu tetap 2 jam lagi ke Prapat, 2 jam lagi Pak itu harus sama lagi, ditempuh lagi lubang-lubang yang segede kerbau, saya sebutnya seperti kerbau Pak lubangnya. Nah itu, jadi mohon kalau nanti di dalam koordinasi kan termasuk Menteri PU tadi ya Pak ya, itu dibangunlah lapangan terbang tadi saya sudah ini ke ketua, lapangan terbang yang di Sipisa itu Pak ya barangkali, itu yang paling sip, barangkali supaya itu sangat dekat ke Prapat. Jadi nanti teman-teman saya di Komite III ya terbang kita yang langsung sampai kesana, kek gitu. Banyak yang belum lihat Prapat Pak karena jalannya jelek. Itu saya kira, mohon doa dari semuanya mudah-mudahan 10 destinasi ini benar-benar terealisasi. Terima kasih Pak. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
17
PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Ibu Daryati Uteng dipersilakan. PEMBICARA : Hj. DARYATI UTENG S, SE., MM (JAMBI) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi dan salam sejahtera untuk kita semua. Om Swastiastu. Yang saya hormati Bapak Pimpinan Komite III dan seluruh Senator dan yang saya banggakan, yang saya hormati Bapak Menteri Pariwisata serta seluruh jajarannya. Saya apresiasi kepada kementerian pariwisata, terutama kepada Pak Menterinya yang sudah membuat gebrakan-gebrakan sehingga pariwisata lebih baik dan lebih maju. Bapak yang saya hormati, ini saya Daryati dari Jambi. Saya sedih, saya prihatin karena Jambi belum dikenal ditingkat nasional, juga tidak masuk didalam prioritas 2016 di pariwisata ini. Padahal Bapak, di Jambi ini ada pariwisata Candi Muara Jambi, punya situs ada 308 tapi memang belum, belum begitu dikenal. Kita ada geopark, terus juga ada arung jeram, ada Bukit Khayangan ada Masjid di 1000 tiang, ada jembatan Gentala Aras dan kalau mau mandi sapar ada di Pulau Berhala di Jambi Pak, juga ada SAD, Suku Anak Dalam di Jambi itu pak. Nah ini barangkali belum tersentuh atau mungkin Bapak belum pernah ataupun mungkin belum mengenal Jambi, untuk itu kami memohon kepada Bapak Menteri untuk memacu pemdanya agar pariwisata di Jambi lebih baik dan lebih maju. Terima kasih, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih, saya ke kanan lagi, Raja Ampat dipersilakan. PEMBICARA : MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT) Terima kasih Pak Ketua. Pak Menteri yang saya hormati, pertama saya juga sependapat dengan yang disampaikan oleh beberapa teman tadi, apa faktor-faktor yang menetapkan 10 destinasi tersebut? Karena disitu Raja Ampat tidak masuk. Yang kedua, melihat soal kapal pesiar asing tadi Pak, saya usulkan saja usulan saya, kalau bisa dia sampai ke ujunglah Pak. Ada itu pelabuhan Way Sai di Raja Ampat yang juga sudah sangat familiar, saya usulkan kalau bisa dia sampai ke sana yang kedua. Yang ketiga Pak Menteri kita ini sibuk untuk promosi pariwisata di luar negeri tapi kita lupa bahwa wisatawan nusantara itu juga luar biasa banyaknya yang kalau kita bisa gunakan promosi dalam negeri yang cukup intens ini akan meningkatkan juga jumlah wisatawan antar daerah Pak. Yang menjadi masalah itu begini Pak, harga tiket ke Thailand itu sejuta dapat Pak tetapi untuk ke Raja Ampat, melewati Sorong itu sampai bisa 2,5 sampai 3 juta, ini menjadi masalah Pak. Orang ingin ke Raja Ampat, tetapi harga tiketnya mahal akhirnya mendingan ke Thailand. Saya berpikir harus ada sinergitas antara kementerian, harus ada pembicaraan juga dengan kementerian perhubungan Pak karena ini menjadi permasalahan sehingga banyak masyarakat Jakarta, atau masyarakat daerah lainnya di Indonesia yang ingin ke destinasi lainnya di Indonesia tidak bisa kesampaian karena mahalnya transportasi ke daerah-daerah wisata. Contoh kecil Pak, itu kalau speed boat harganya sama Pak antara wisatawan dalam negeri dengan luar negeri yang menuju ke destinasi-destinasi wisata di Raja Ampat. Harus kementerian ini turun tangan untuk bersama-sama melihat hal ini Pak karena itu membuat masyarakat Indonesia terutama, tidak ingin ke destinasi-destinasi wisata di dalam negeri. RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
18
Yang berikutnya Pak, dari dulu itu kami menghendaki itu ada penerbangan internasional langsung Pak ke Papua, minimal ke Jayapura atau ke Biak. Dulu kan ada Pak Biakon Honolulu, lalu ditiadakan karena masalah politik Pak karena masalah politik mematikan industri pariwisata yang ada di tanah Papua Pak. Ini harus jadi catatan Pak untuk kita bersama karena kekeliruan pemerintahan orde baru itu adalah menutup rapat-rapat akses terhadap Papua, mematikan industri-industri pariwisata yang ada di Papua, dan kemudian paranoid terhadap kehidupan yang di Papua, menyangka semua orang di Papua itu adalah OPM yang akan berangkat ke luar negeri. Ini kan mematikan, membunuh pariwisata di tanah Papua. Saya menghendaki Pak, segera dikoordinasikan dan buka saja Pak, harus ada jalur akses internasional yang masuk ke Papua karena begitu banyak akses-akses wisata yang bagi saya cukup terkenal dibanding yang di luar negeri. Untuk klarifikasi saja Pak, itu ada satu destinasi wisata itu di Raja Ampat yang ada satu pulau, yang pulau itu kita sudah lupa namanya apa, Misol Ecoresort dimiliki oleh salah satu pemiliknya itu adalah orang luar. Bapak tolong cek Pak, itu pulau itu masih menjadi milik republik atau sudah dijual ke orang tersebut? Karena orang tidak bisa pergi belayar untuk berhenti di samping untuk berteduh pun tidak bisa, dilarang. Itu ada itu Pak dengan pulau itu sehingga kita juga sudah lupa itu, kita mau pergi berkunjung untuk masyarakat berkunjung untuk singgah sebentar juga tidak bisa Pak. Itu salah satu contoh Pak, saja Misol Ecoresort. Terima kasih PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Pak Mervin kalau yang untuk tiket itu saya sudah ada jawabannya karena di Thailand itu Raja-nya satu Pak jadi murah. Kalau di sini rajanya Ampat, jadi lebih mahal. Ibu Suryati Armaiyn Maluku Utara dipersilakan. PEMBICARA : Hj. SURIATI ARMAIYN (MALUKU UTARA) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan, wakil seluruh Anggota, Pak Menteri dan staf yang saya hormati, saya Ibu Ati dari provinsi Maluku Utara. Saya cukup senang karena dalam fokus dan prioritas pembangunan 2016, salah satu pulau yaitu Pulau Morotai jadi sasaran. Ya kita tahu bahwa di Maluku Utara adalah terdiri dari 580 pulau dan salah satu diambil yaitu Morotai yang berbatasan dengan Laut Pasifik. Disitu wisatanya bahari kemudian sejarah, Bung Karno juga pada masa perang dunia kedua di sana. Pada kesempatan ini kami bisa tahu masalah dana promosinya untuk Morotai berapa? Kemudian kedua Pak Menteri tahu bahwa Maluku Utara itu infrastrukturnya sangat-sangat minim. Tentunya dibuka Morotai di sana untuk kunjungan wisata pasti sudah dipikir untuk masalah infrastruktur tersebut, udara, laut, dan darat. Ya mudah-mudahan ini bisa tercapai dan kita doakan, dukung Pak Menteri dan staf mudahmudahan 2016 – 2017 kami mendapat informasi selanjutnya. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih, saya lanjutkan. Ibu Muliati Saiman, Sulawesi Tenggara PEMBICARA : MULYATI SAIMAN, S.Si (SULAWESI TENGGARA) Terima kasih Pimpinan . Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
19
Yang kami hormati Bapak Menteri beserta jajarannya. Mungkin untuk menghemat waktu mungkin saya langsung saja. Pertanyaan kami bagaimana program kerjasama kemitraan strategis pemerintah dengan negara lain ditingkat regional Asia Tenggara dan internasional dalam efektivitas kerja sama terhadap kemajuan pariwisata, serta hambatan dan tantangan kerjasama luar negeri dibidang pariwisata karena salah satu destinasi branding adalah Wakatobi. Di halaman 79 ini, saya melihat hanya di Wakatobi itu untuk infrastruktur itu masih sangat minim, Pak Menteri. Dan pada kesempatan ini juga kami dari Senator Sulawesi Tenggara, dengan Ibu Muliati Saiman, mengharapkan kerjasamanya Pak Menteri, juga beserta teman-teman Komite III karena memang bidang kami ini adalah pariwisata, mohon kiranya diprogramkan sekali waktu untuk berkunjung langsung ke daerah, khususnya di Wakatobi. Mungkin hanya itu yang bisa kami sampaikan, terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Ya Bapak Stefanus dipersilakan. Ini yang kesepuluh, jadi mungkin setelah itu kita masuk sesi kedua mungkin ya, silakan Pak Stefanus. PEMBICARA : Ir. STEFANUS BAN LIAW (SULUT) Terima kasih Pak Ketua. Pak Menteri yang saya hormati, kami berikan apresiasi langkah-langkah strategis dalam pengembangan pariwisata karena ini berdampak positif dalam pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja dan seterusnya. Demikian pun target-target Pak Menteri dalam kunjungan wisata seperti dipaparkan tadi, 2016 dari 10 juta menjadi 12 juta berarti terjadi kenaikan sebesar 2 juta. 2016 adalah prioritas pasar wisatawan adalah dari Tiongkok dari China kenaikannya disini itu adalah 46% kedua terbesar setelah dari Malaysia 71%. Diakui Pak, saya dari Sulawesi Utara memang dicatatan Bapak di sini ditargetkan di Sulawesi Utara pintu masuknya kenaikan 50% dari 20.000 menjadi 30.000 dan memang realitanya karena sekarang kalau tidak salah ingat adalah penerbangan pertama dari Manado ke China, dan itu memang masih pesawat tertentu. Melihat perhatian ini tidak nampak dalam program prioritas ini, perhatian dan kepedulian karenanya kami mengusulkan Pak Menteri untuk juga menjadikan Sulut ini sebagai dinasti pariwisata di Indonesia bagian timur. Kemudian juga menjadikan Bunaken masuk di 10 besar, masuk selain 10 besar itu masuk juga untuk destinasi nasional kalau perlu dibentuk badan Otorita Bunaken, memang ada persoalan disana karena masih terjadi tarik-menarik dengan kementerian kehutanan karena katanya ini Taman Nasional tidak bisa di pengolahan secara khusus. Padahal di Undang-Undang tentang pemerintah daerah kan ada kewenangan 12 mil adalah pemerintah provinsi Sulawesi Utara sehingga menjadi catatan. Yang kedua juga Pak Menteri, seiring dengan peningkatan pariwisata target kementerian maka 2014 pariwisata mengalokasikan program pemasaran dan promosi untuk turnamen internasional Flower Festival, 2015 tidak ada Pak Menteri karenanya kami usulkan untuk 2016 ini supaya juga kementerian menaruh perhatian dalam promosi dan pemasaran turnamen Internasional Flower Festival di Kota Tomohon. Demikian pun juga dengan pelaksanaan Festival Bunaken yang tiap tahun dilaksanakan. Kemudian juga Pak Menteri memang belum terlambat harus memaksakan ke daerah- daerah untuk memasukkan agendaagenda kegiatan di tiap daerah dan kementerian membuat satu agenda secara terpadu dalam jalur pengembangan Pariwisata Nasional. Terakhir Pak Menteri, kami ingin tanya Pak Menteri bagaimana perhatian dan kepedulian pemerintah dalam pengembangan ekonomi kreatif yang sesuai dengan RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
20
kewenangan kementerian pariwisata dan kementerian pariwisata secara keseluruhan dalam menghadapi MEA yang sementara bergulir ini. Terima kasih Pak Ketua PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih Bapak Stefanus, saya mohon maaf kepada para Senator akan diberikan pada ronde kedua karena khawatir Pak Menteri banyak lupanya nanti kalau terlalu banyak pertanyaan, tapi kecerdasannya di luar rata-rata ini dan kiranya 15 menit untuk menjawab awal ini kami berikan kepada Bapak Menteri, silakan. PEMBICARA : DR. IR. ARIEF YAHYA, M.SC. (MENTERI PARIWISATA) Baik terima kasih Ketua. para senator yang terhormat. Ada 10 pertanyaan, mungkin dengan rekan-rekan saya nanti bisa menambahkan. Yang pertama dari Pak Abraham NTT. Untuk manajer di lapangan Pak. NTT untuk manajer di lapangan kita akan tunjuk nanti profesional yang mengepalai badan Otorita pariwisata jadi profesional itu boleh dari ASN boleh tidak dari ASN dan itu sudah kita tetapkan di dalam draftnya. Nah sehingga nanti misalkan untuk Komodo itu karena dia masuk salah satu prioritas, akan kita buat badan otorita juga dan dipimpin oleh profesional. Yang kedua, event kita sudah diluncurkan Pak kemarin salah satunya adalah “Tour the Flores”, saya sendiri meluncurkan, Pak Wagub hadir, 7 bupati hadir disana. Nah Bapak-bapak, Ibu-ibu saya ingatkan ya, calender of event itu berkali- kali saya minta, ini sekalian untuk menjawab yang lain, tetapi betapa susahnya rekan-rekan dari pemprov untuk mengeluarkan top three-nya ini. Beberapa daerah sudah bagus, tapi daerah lain belum, untuk NTT sudah. Lalu untuk anggaran berapa yang kita butuhkan, jadi anggaran yang kita butuhkan itu adalah $20 kali 15 juta. 15 juta itu adalah target tahun 2017, jadi harusnya yang 2016 ini nanti bisa dirasakan ditahun 2017, atau sekitar 300 juta. Sama dengan, nah itu ada perbandingan didepan, sama dengan Malaysia atau Thailand sekitar 300 juta. Sekarang yang sudah disetujui itu adalah atau 4,2 triliun, kalau dirupiahkan sekarang disetujui 3 triliun atau sekitar 70% dari yang dibutuhkan. Yang kedua dari Bu Emma, Mandeh saya kasih judul baru Bu, itu Raja Ampat-nya Sumatera dan itu efektif. Jadi orang langsung berasosiasi dengan 600.000 bisa ke Raja Ampat kecil gitu di Mandeh. Lalu untuk branding promosi, jangan terlalu khawatir kita, saya kasih contoh okupansi kita bisa dibaca nanti, hotel itu hanya 50%, kalau kita berhasil menaikkan wisman itu 20%, itu baru 60% okupansinya sehingga tidak perlu khawatir. Yang harus kita lakukan adalah meratakan, tidak hanya pada weekend, lebih banyak nanti sport event terus silver tourism untuk orang-orang tua yang tidak tergantung pada holiday jadi meratakan itu. Lalu Mandeh tidak termasuk dan daerah-daerah lain tidak termasuk, sekalian menjawab juga apa kriteria kita menetapkan 10. 10 itu, 5 diantaranya pemulihan 3, 3 kek jadi jadi 5 itu sudah 8. Pemulihan itu, Danau Toba pernah bagus dulu lalu menurun Borobudur, Bromo, 5 itu lalu, 3 kek sudah ditetapkan sebelumnya. Yang kek itu adalah Tanjung lesung, Banten yang kedua Mandalika Lombok, dan yang ketiga Morotai, sudah 8. Pendatang barunya hanya 2, Tanjung Kelayang dan Wakatobi. Kalau Tanjung Kelayang sudah firm, saya tidak perlu menyebut ya nanti tidak enak, yang lainnya tadi tidak firm Bu, tanah misalkan 400 hektar, Tanjung Kelayang itu firm, begitu ditetapkan oleh pemerintah sebulan ke sana mereka sudah berani untuk mengeksekusi. Tanahnya sudah clean and clear. Ada satu tempat kita usulkan bagus sekali tanahnya belum clen and clear. Lalu untuk Wakatobi kita pilih, jadi pertimbangan kita punya 3 besar, empat lah, Bunaken, Wakatobi, Raja Ampat
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
21
Komodo, Komodo sudah masuk, nah tinggal 3 ini. Bunaken kita masukan ke recovery, recovery dulu, jadi kita belum berani banyak flight kita cuma chartered flight didatangkan. Nah Raja Ampat dengan Wakatobi, kalau Raja Ampat jauh lebih siap Pak dan sudah masuk diplot kami. Mungkin saya laporkan di sini itu juga, menjawab pertanyaan ini, Raja Ampat itu sudah ada yang mau investasi 200 juta USD sudah di tangan, LoI-nya sudah ada di kemenpar dan oleh Kemenpar sudah diberikan kepada BKPM, sudah lebih firm, sedangkan Wakatobi belum ada. Lalu bandara di sana akan kita perpanjang, ini janji Presiden, kita buat Diving Centre dan master, diving master jadi jauh lebih aman Raja Ampat daripada Wakatobi sambil menjawab yang itu. Lalu direct flight sudah kita coba Bu tetapi batal waktu kita kena asap, jadi jadi nanti akan saya ulang lagi, saya sudah bertemu dengan “Star Air” atau apa itu, tapi saya janji akan saya ulang lagi untuk direct flight dari Singapura ke Padang. Lalu event, untuk event untuk “Tour Singkarak” sudah bagus Bu, jadi Top 5 di Dunia. Lalu saya setuju, event-event itu yang memiliki adalah rekan-rekan dari Pemda, dari Kabupaten atau dari Provinsi nanti Kemenpar hanya membantu untuk promosinya. Jadi silakan kalau ada top three-nya Sumbar, salah satu nya yang sudah bagus, kesadaran tinggi, silakan dilakukan sendiri oleh teman-teman. Lalu Ibu Diyah untuk, oke setuju, mungkin Ibu-ibu, Bapak-bapak lain dengar tengah malam itu agak ini, tidak, kita branding untuk Lombok itu adalah halal tourism. Sebagian berasal dari Timur Tengah dan kebiasaan turis dari Timur Tengah itu, hidupnya mulai jam 9 malam sampai jam 3 dini hari. Itu di Bukit Bintang ada di Malaysia, kita akan buat hal yang sama di Ampenan. Jadi nanti ada destinasi untuk mereka karena tidak bisa diubah langsung, di Middle East itu bisa 40°C pindah ke sini sudah biasa hidup malam, tidak bisa. Jadi kita akan sediakan di Ampenan, oke saya setuju, nanti waktu festival Tambora selain kita kick off untuk membuat pelabuhan tua Ampenan sebagai destinasi turis dari Timur Tengah, terutama. Lalu pak Arya terima kasih pertanyaannya, Bali masuk ke Travel and Leisure sudah kita promosikan Pak besar-besaran, jadi terima kasih. Tidak kita masukan di sini, yang kita masukkan di sini itu hanya yang official, yang dikeluarkan bukan oleh koran, oleh UNWTO, oleh ASEANTA, oleh World Economic Forum, WEF jadi mohon maaf, tapi pasti kita promosikan Pak, Bali, nomor dua di dunia setelah Galapagoz, dan nomor satu di Asia, tapi untuk diketahui Galapagoz itu dibawah tanahnya dikalahkan oleh, dia nomor 3 di bawah laut, nomor 3 mereka, nomor 2 itu adalah Komodo, dan bawah laut terbaik di dunia itu CNN Travel adalah Raja Ampat. Jadi Bali dikalahkan di pulau, dia nomor 1, Bali nomor 2, tapi di bawah lautnya, Raja Ampat dan Komodo mengalahkan Galapagoz. Lalu Bali setuju sekali Pak, Bali kita jadikan destinasi kunci utama, yang kedua akan kita jadikan tourismn hub itu benar. Jadi seperti juga Bangkok itu dijadikan tourismn hub dan istilah yang kita gunakan adalah, kalau mau ada masukan lebih bagus boleh, “Beyond Bali” mungkin kalau ada katakata yang mungkin paling pas lah “Beyond Bali”, jadi setelah Bali apa. Contoh yang kita menjual Bunaken, brand-nya tetap Bali, tapi mampir di Sulut, Bunaken, terus diketahui 90%, 80 sampai 90% yang ke Lombok, Bali sebagai premiere-nya di sini secondary destination adalah Lombok, jadi kita setuju dan kita konsepnya sama persis, sama kita namanya “Great Bali”, Bali sebagai hub. Lalu untuk anggaran benar sekitar 200-500 miliar Pak, jadi silakan digunakan. Lalu untuk KSPN Besakih, jadi apapun yang diusulkan dari bawah, saya pernah mengatakan ini, apa pun yang tidak boleh kita lakukan tidak akan kita lakukan, apa pun. Kita ketemu di Nusa Penida waktu itu, saya ada kekhawatiran, misalkan Besakih perlu air, tidak ada hubungannya dengan pembangunan pariwisata, itu kalau dia KSPN bisa meminta air kepada PU Pera, demikian juga ketika Nusa Penida perlu jalan, air, listrik, nah namun apapun yang diminta akan kita setujui, apapun, nanti mungkin kita secara khusus. Lalu untuk David Bowie dan Valentino Rossi setuju, sudah kita diskusikan, kemungkinan masyarakat Bali tidak terlalu setuju, ini mungkin kalau abunya ditebarkan, karena ada Budha ada Hindu. David Bowie RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
22
kebetulan Budha ya, kemungkinan yang bisa dan lebih abadi adalah, ini masih diskusi kita, membuat monumen abu disana dan itu bisa destinasi wisata khusus dan itu menguntungkan kita. Ada plus minus-nya, tapi sementara ini cenderung kita akan agendakan, kami sudah berkoordinasi dengan Pak Agung, masukan Prof. Pitana yang tentunya ahli di dalam hal itu. Kemungkinannya nanti akan kita buat semacam monumen, tempat abunya David Bowie dan itu akan menguntungkan, lebih menguntungkan untuk Bali. Lalu untuk Baliwood kita dukung Pak di Candi Dase, Baliwood setuju, kita dukung. Nah ini gabungan yang bagus antara pariwisata dan ekonomi kreatif itu memang atraksinya akan bagus. Lalu untuk wisata syariah confirm, tidak akan kita implementasikan di Bali, kalau ada yang pernah salah bicara atas nama beliau juga, saya mohon maaf. Ini kita harus sangat mengerti, kita harus tahu kearifan lokal masing-masing daerah. Mungkin demikian, lalu untuk Prof. Darmayanti, Danau Toba berita bagusnya dulu Bu karena saya harus terburu sekarang karena ada rapat terbatas dipimpin oleh Presiden, khusus membahas Danau Toba. Jadi saya sudah lima kali kesana, lalu kita sudah pahamlah semuanya, bahwa yang paling critical adalah sampah. Ada 207 ton sampah per bulan. Danau Toba itu lalu kita akan buat badan otorita, persis dibawah presiden, koordinasi dengan Menko Maritim, dan saya sudah berkali-kali menggarisbawahi bahwa yang akan kita pilih adalah profesional, tidak mengacu kepada, maaf saya sebut sajalah putra daerah tertentu. Siapapun yang terbaik untuk Toba, pasti baik untuk masyarakat Toba, siapapun yang paling profesional. Nah itu 7 bupati sudah menandatangani bahwa Toba sepakat dikelola secara terintegrasi, yang ini puluhan tahun kita tidak pernah dapat Pak. Jadi kami akhirnya memanggil sosiolog, dua orang profesor, ini mohon maaf saya tidak ahlinya, tapi menurut profesor itu, ini setiap orang batak apalagi bupati, dia adalah raja sehingga tidak bisa, harus ada yang, tempat untuk, tempat berkonsultasi begitu. Akhirnya kita buat seperti ini. Oke untuk Menteri PU Pera kami laporkan Sibisa, kami sudah datang, confirm akan diperpanjang, lalu untuk tol sudah confirm dari Kualanamu ke Tebing Tinggi, lalu dari Tebing Tinggi ke Siantar kita perlebar. Lalu dari Siantar ke Parapat kita perlebar, namun saya sudah usulkan untuk membuat tol dari Tebing Tinggi ke Siantar, lalu Siantar ke Parapat totalnya sekitar 120 lah, sekitar 63 sekarang, tetapi yang saya berani janjikan sekarang baru pelebaran jalan, dari situ sehingga jarak tempuhnya, turis itu kalau diatas dua jam sudah tidak mau, bisa nanti lebih kecil daripada dua jam. Lalu untuk Jambi Bu, saya sudah ke Jambi, yang mengerjakan ini nanti ketemu dengan teman-teman dari dikbud terutama untuk Candi Muara Jambi, Geopark, cagar budaya juga rekan-rekan dari dikbud. Nanti kita sudah sepakat begitu selesai akan diserahterimakan kepada Kemenpar, nah begituah. Lalu untuk Pak Mervin, yang 10 sudah saya jelaskan tadi, 5 itu karena recovery, 3 karena kek dan 2 tadi sudah saya berikan alasannya, perintisan namanya. Lalu untuk Way Sai kita bangun Pak, Marina disitu, double dari jumlah yang sekarang. Saya kemarin kesitu dan Bapak presiden, dan untuk diketahui, tadi sudah saya katakan, bandara akan kita perpanjang sehingga kalau ada private jet ke sana bisa langsung landing di sana lalu dive centre akan kita bangun dan dive master lima puluh yang saya janjikan. Lalu untuk tiket belum bisa saya, yang termurah itu total 3 hari itu 8,8 juta masih mahal memang. Jadi ini harus memang agak besar-besaran, pertama bandaranya harus panjang, pesawatnya harus besar agar harga persatuannya bisa turun. Jadi untuk konfirmasi Pak, positioning Raja Ampat sekarang untuk high end dan maksimum kita proyeksikan hanya 100.000 sekarang 20.000 dan banyak kok, daerah yang high end. Namun kita buka terutama untuk pelajar, saya sudah minta secara khusus untuk edukasi, konservasi, boleh masuk dengan harga-harga khusus nanti di sana. Jadi untuk yang belum tahu penduduk di Raja Ampat itu sekitar 70.000 lah. Selanjutnya internasional airport
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
23
bisa diusulkan Pak, bahkan pak presiden sendiri mengusulkan Komodo menjadi international airport. Jadi untuk Bapak-Ibu ketahui, kalau tidak ada, 60 turis itu mengharapkan direct flight, 60% turis. Jadi kalau kita tidak punya direct flight itu seperti Indonesia lemah. Indonesia itu contoh dari China, itu direct flight-nya, jadi kalau 1 juta orang China datang ke Indonesia, hanya 37% yang direct flight, sementara Thailand itu 81% direct flight. Kalau mau dibulatkan kita hanya 40% Thailand itu 80%. Mengapa sih jumlah kita hanya sejuta, Thailand 8 juta? Karena tidak ada direct flight. Pelajaran yang sama untuk Bapak-bapak dan Ibu kalau mau mengembangkan, terutama wisman harus direct flight, harus international airport. Oke berikutnya, Ibu Suriati, Malut, saya lebih suka menyebutnya Maltara ya, ya apalagi kalau Kalimantan, Kalut. Oke saya sudah minta, saya belum hafal namanya, Pak Samin waktu itu Kadispar-nya tapi sudah diganti, dana promosi terutama untuk top three event. Nah salah satunya yang sudah pasti, instruksi presiden, dan itu adalah Festival Keraton, akan kita adakan di Maltara. Silakan rekan-rekan di Maltara mengusulkan 2 yang lainnya. Lalu untuk infrastruktur bulan ini juga ada tim nanti dari Kemenpar untuk datang kesana, kita mancingnya dengan mengaktifkan museum dulu. Jadi museum punya dikbud, dulunya punya kemenpar, itu akan kita aktifkan. Ini case-nya mirip dengan yang museum Belitung ya, atau Bintan waktu itu sama. Akan kita aktifkan dan kita juga akan, sudah saya minta untuk mengaktifkan itu dua runway, 2 landas pacu dari yang ada. Lalu unttuk investasinya belum bisa kita mulai karena investornya baru-baru ini dapat 300 hektar. Jadi kalau saya terlalu awal mengumumkan, itu harga tanah keburu naik duluan. Jadi kalau sudah 1000 hektar seperti di Tanjung Lesung atau di Mandalika, kami akan umumkan untuk pengembangan kek pariwisata di Morotai. Lalu dari Sultra, tadi Wakatobi, masuk infrastrukturnya, sudah jadi Bu bandaranya sudah jadi, tinggal saya belum kesana sih. Waktu itu Mba Puan sudah kesana, Pak Jonan, lalu saya sudah membuka waktu itu Festival Wakatobi bersama Pak Bupati. Lalu untuk kerjasama regional dan global kita sangat baik, jadi yang world yang tadi itu dari Asean Tourism Forum, saya hadir sendiri. Lalu ATF kalau Aseannya, lalu dengan global namanya UNWTO hubungan kita sangat baik. Jadi saya sudah tidak ada acara apapun saya pernah visit ke kantor pusatnya UNWTO di Madrid dan tadi kalau penghargaan 3 itu dari UNWTO. Yang Pak Stefanus, ya jadi saya sudah minta Pak. Kalau charter flight sudah lebih dari tiga kali seminggu. Bapak sebenarnya bisa minta, saya juga sudah minta, kalau sudah lebih dari tiga itu namanya, namanya aneh, kalau yang sudah terjadwal, schedule itu reguler, lawannya adalah charter flight, tapi ada istilah baru sekarang, reguler charter. Nah itu kalau sudah tiga kali seminggu seharusnya bisa minta ke Kemenhub untuk menjadi reguler dan itu memungkinkan sekali untuk kita di Sulut, terutama untuk di Manado dan menjual Bunaken. Lalu untuk “Flower Festival”, saya undang lagi teman-teman untuk mengusulkan top threenya masing-masing. Kalau memang ini diusulkan oleh Pemprov, kita akan mendukung. Yang terakhir untuk ekonomi kreatif. Ekonomi Kreatif kalau secara lembaga sekarang sudah tidak di Kemenpar, ada badan ekonomi kreatif sendiri. Namun kita sangat terkait karena dua-duanya adalah culture industry. Seperti saya sebutkan tadi, pariwisata itu 60% didukung oleh culture, 30% oleh nature dan hanya 5% oleh man made. Oke mungkin demikian dari saya Pak Ketua. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
24
PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih Bapak Menteri dan saya kira kita lanjutkan, dan ada waktu 30 menit terakhir. Mohon izin kalau bisa 10 menit terakhir kita lakukan pertanyaan, 10 menit terakhir Bapak Menteri akan mencoba menjawab dan 10 menit terakhir kita akan berdiskusi masalah kesepakatan bersama. Pak Bahar, Bapak Kyai Ahmad, Ibu Novita, Pak Sulis, empat ya. Ya Ibu Emilia, kemudian Pak Ahmad Jajuli dan Bapak Muhammad Rahmad, izin ada 6 kalau dibagi 10 tidak lebih dari 1 atau 2 menit dipersilakan Bapak Bahar. PEMBICARA : BAHAR BUASAN, ST., M.SM (BABEL) Terima kasih Bapak Pimpinan, Bapak Menteri. Senang sekali pada kesempatan ketemu, pada siang hari ini. Kita tahu Bangka Belitung sekarang ini ekonominya lagi jelek sekali, kira-kira turun kurang lebih 50%. Itu diakibatkan oleh pertambangan kita yang sudah menurun dan perizinan yang semakin sulit. Tentu Bangka Belitung perlu beralih ke, kami beri nama adalah ekonomi alternatif, yaitu ekonomi 132 istilah saya kalau Hermawan Kartajaya punya marketing 30, Bangka Belituing punya ekonomi 132, yaitu pertanian, perkebunan, perikanan, kelautan dan pariwisata baru tergerak lagi dua adalah perdagangan, jasa, serta industri. Tentu pariwisata ini akan menjadi unggulan kita yang sudah dijadikan juga destinasi Tanjung Kelayang menjadi destinasi dan menjadi kawasan ekonomi khusus. Tentu kita melihat, ini masih terlalu lambat Pak Menteri sehingga orang berteriak tentang kehidupan yang saat ini, ekonomi kita yang begitu jelek sehingga kehidupan disana itu pasar menjadi sepi, kehidupan menjadi, keamanan menjadi berkurang. Kami mohon bantuan Pak Menteri untuk mempercepat pertumbuhan pariwisata Bangka Belitung ini ke depan. Yang kedua, tentu ditentukan adalah Tanjung Kelayang itu di Bangka Belitung ini terdiri dari 2 pulau, Pulau Bangka dan Pulau Belitung, ini kami harapkan perencanaan pariwisatanya adalah perencanaan yang integrited adalah Bangka dan Belitung. Masuk dari Belitung mungkin bisa ke luar melalui Bangka, masuk dari Bangka keluar dari Belitung karena kalau tidak akan terjadi kesenjangan karena dua pulau ini, yang Belitungnya tumbuh, Bangkanya tertinggal ekonominya. Padahal kita ibukota provinsi, penduduknya 3/4 di Bangka, 1/4 di Belitung dan Belitung Timur. Nah ini saya kira harus integreted. Ya terus kemudian kalau yang tadi perencanaan melalui darat tentu bisa melalui Sumatera Selatan, Palembang nyebrang melaluui Bangka Barat itu kira-kira kurang lebih 1 jam, kemudian bisa masuk Pangkal Pinang dan melalui kapal pesiar menuju Belitung. Saya kira ini sangat kami harapkan supaya pertumbuhan ekonomi di Bangka Belitung bisa cepat. Kemudian, tentu tadi bicara adalah wisman, Bangka Belitung ini mempunyai hubungan emosional dengan Tiongkok. Dimana pertambangan timah itu dulu zaman Belanda dibawa dari Tiongkok menjadi kuli-kuli tambang timah Pak. Jadikan tentu ini mempunyai hubungan emosional yang bisa kita manfaatkan untuk pariwisata dengan penduduk Tiongkok yang begitu besar. Kemudian Tanjung Kelayang dijadikan kek tadi, dijadikan daerah pariwisata tapi di media-media sekarang sedang diisukan dengan pembangunan PLTN. Kita bayangkan kalau PLTN ditentukan dengan satu titik dan areanya yang begitu kecil, tentu siapa mau berwisata ke Bangka Belitung. Ini juga mungkin jadi bahan evaluasi, bukan kami tidak mendukung PLTN tapi kami pikir Bangka Belitung terlalu kecil untuk dijadikan area PLTN. Sekian dan terima kasih. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih. Saya lanjutkan Ibu Novita. RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
25
PEMBICARA : NOVITA ANAKOTTA, SH., MH (MALUKU) Terima kasih Pimpinan. Yang saya hormati Pak Menteri beserta seluruh jajaran. Pak Menteri, terus terang saya sangat sedih ya karena Maluku bukan merupakan prioritas tapi saya yakin Pak Menteri akan selalu memperhatikan perkembangan pariwisata di Maluku karena kami pun mempunyai potensi pariwisata yang tidak kalah dengan prioritas dari 25 prioritas yang sudah Bapak cantumkan disini. Kemudian yang saya mohon juga Bapak karena pemprov kami sudah meminta kepada kementerian perhubungan untuk ada direct langsung dari Bali ke Maluku dalam hal ini ke Ambon, tetapi sampai detik ini belum ada realisasi. Mohon perhatian juga dan bantuan dari Bapak Menteri. Terima kasih. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Nah ini contoh yang baik dalam membuat pertanyaan. Saya rasa Pak Guru, Pak Sulistyo pasti akan lebih baik. Silakan Pak Guru. PEMBICARA : Dr. H. SULISTYO, M.Pd (JAWA TENGAH) Terima kasih Pak Ketua. Bapak dan Ibu Anggota, Pak Menteri yang saya hormati. Saya satu saja, ketika kami berkunjung ke dinas pariwisata Kabupaten Magelang, Borobudur ada keluhan yang saya berjanji untuk disampaikan ke Bapak Menteri, bahwa pengelolaan wisata di Borobudur, teman-teman di sana merasa hanya mendapatkan sampahnya karena memang mungkin pembagian antara daerah dengan pusat juga belum dirasakan adil. Kearifan lokal kurang muncul karena memang merasa kurang diberdayakan. Nah jangan-jangan itu termasuk salah satu faktor yang menjadikan Borobudur terlalu jauh ketinggalan dibandingkan dengan Angkor Wat di Kamboja misalnya, kalau kami lihat potensinya sebenarnya juga istimewa. Nah mungkin apakah disamping faktor-faktor lain berkaitan dengan flight dan sebagainya itu, termasuk pemberdayaan kearifan lokal ini yang belum optimal karena kami lihat, misalnya di Jawa Tengah baik potensi alamnya, kerajinannya, keseniannya, itu sebenarnyakan juga sangat istimewa tapi management destinasi wisatanya menurut saya juga belum bagus karena sangat parsial ketika harus Yogya saja, Solo saja, Semarang dan sebagainya juga belum baik. Terima kasih Pak Menteri. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Ya contoh yang baik juga Pak Guru. Silakan apalagi Pak Kyai, saya rasa lebih baik. Silakan Kyai Ahmad Sadeli PEMBICARA : KH. AHMAD SADELI KARIM, LC (BANTEN) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan, rekan-rekan dan Pak Menteri yang saya hormati beserta jajarannya. Banten ini pintu masuk Jakarta tapi infrastrukturnya ini susah, artinya memang antara perhubungan Sumatera – Jawa itu ada dia sebenarnya. Kalau misalnya pintu tol Karang Tengah itu bisa dua jam. Ya ini jelas untuk pariwisata tidak menguntungkan. Kemudian juga Tanjung Lesung itu jadi kawasan khusus ya jadi 10 destinasi prioritas, tapi kapan sih dibangunnya itu janji Pak Presiden ya? Sekarang sudah 2016, misalnya apa tol begitu kemudian kereta, kemudian juga lapangan terbang, sampai sekarang tidak ada. Sebenarnya seperti Anyer itu sudah lama, Anyer Carita semuanya itu termasuk dalam destinasi cukup bagus dari dulu juga, tapi karena dengan industri Cilegon sehingga jalannya juga begitu itu. RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
26
Nah tolong di perhatikan pak ini dan heritage di Banten itu banyak Pak, begitu, untuk kesultanan tapi untuk penataannya mungkin harus langsung dari pusat itu, kalau dari provinsi atau yang lain-lain. Terima kasih Pak. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih Pak Kiai. Banten memang perlu persoalan karena setidak-tidaknya melalui pesawat udara, harusnya selamat datang di Banten, bukan di Jakarta ya. Jadi itu harus direbut dulu oleh Banten. Bapak Muhammad Rachman dipersilakan. PEMBICARA : MUHAMMAD RACHMAN (KALTENG) Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Pimpinan Komite III dan seluruh senator, Bapak Menteri dan seluruh jajarannya yang saya hormati. Saya ingin mengusulkan Bapak terkait dengan adanya Festival Keraton Nusantara yang hampir setiap tahun kita laksanakan dan berbeda-beda tempat di Indonesia insya allah 2016 akan diadakan di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah. Oleh karena itu kami mendorong Bapak untuk bisa memperhatikan itu dan bisa memasukkan ke dalam program prioritas pemasaran pariwisata Pak karena itu dilaksanakan tiap tahun dan anggarannya besar dan syukur lagi kalau anggarannya bisa ditambah lagi Pak. Yang kedua, kami juga punya Tanjung Puting, Taman Nasional Orang Utan, yang memang cukup mendunia yang apa namanya 20 ribu mungkin dalam setahunnya datang ke Pangkalan Bun, sebagai kota kecil itu. Akan tetapi, hari ini pengelolaan Taman Nasional Tanjung Puting dikelola oleh asing, Profesor Birut, jadi pemerintah sampai hari ini belum punya andil dan belum bisa ambil hasil dari pada sisi ekonominya kedatangan turis tersebut. Begitu saja Pak. Terima kasih. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih. Selanjutnya Senator Ahmad Jajuli. PEMBICARA : HI. AHMAD JAJULI, S.IP., M.Si (LAMPUNG) Terima kasih. Bapak dan Ibu Pimpinan, Bapak-Ibu Anggota yang saya hormati, Bapak Menteri dan seluruh jajaran hadir. Yang pertama saya mendapat undangan rapat hari ini rapat salah satu poinnya adalah program Kementerian di daerah, di provinsi. Nampaknya kalau saya baca dan diikuti rapat hari ini belum dapat kita keterangan berkaitan dengan program kementerian di daerah, di provinsi masing-masing. Mohon tindak lanjutnya Pak Pimpinan, bagaimana apakah langsung saja nanti Kementerian Pariwisata memilah program untuk seluruh provinsi dan kita mendapatkan dokumen tersebut, dan ini lebih praktis untuk kita membantu di daerah, bekerjasama dengan unsur yang ada di daerah, dan Bapak Menteri mengajak anggota DPD itu adalah menurut saya jalan yang strategis. Kita sendiri punya jaringan di daerah ya, saya kira dengan ormas saja kita diajak untuk bekerjasama dengan anggota dewan. Saya kira sesuatu yang niscaya, kemudian yang kedua saya senang sudah mendapat banyak informasi dan pandangan yang komprehensif bagaimana mengelola potensi pendekatan manajemen dan termasuk juga controlling-nya dan data sudah saya dapatkan ada sekitar 13 ya destinasi prioritas pada tahun 2016. Hanya saja saya kadang-kadang setelah melihat kok Lampung tidak masuk ya, bukan hanya senang tapi kadang-kadang ada sedihnya juga, tapi untuk RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
27
mendapat informasi yang baru Pak Menteri, ada beberapa destinasi yang sangat bagus kaya Pahawang dan Tanjung Lesung. Pahawang dulu 4,5 jam sekarang 2 jam sudah tembus. Di Tanjung lesung juga dan beberapa destinasi yang istimewa ada lumba-lumba hidung botol, hidung pesek kemudian bisa menari-nari dan seterusnya. Jadi kesimpulannya 2017 mungkin tidak sesuai dengan permintaan provinsi yang sudah disampaikan kementerian, Provinsi Lampung mendapatkan magnetnya yaitu menjadi tuan rumah “The Sail of Krakatau” itu amanat dari provinsi. Kemudian yang kedua, setelah melihat sekolah pariwisata, Lampung tidak mulukmuluk ini bagian penting yang tidak terpisah dari mengelola sumber daya manusianya, saya kira harus ada sekolahnya dan Lampung belum kebagian, Sumatera Selatan sudah kebagian. Saya kira tidak perlu fakultas dan juga tidak berharap akademi, kami sekolah tinggi saja. Itu proposal sudah ada di saya nanti akan disampaikan ke Pak Menteri. Terima kasih atas atas sambutan hangatnya. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Bapak Ahmad Jajuli. Terima kasih. Nah yang satu ini pak saya mengusulkan untuk beliau dibawa ke Batam pak karena kalau beliau menyanyi di Batam, turis Singapura – Malaysia akan hadir di Batam. Kami persilakan Ibu Emilia Contessa, penyanyi lama yang sangat disenangi di Singapura, di Malaysia Pak. PEMBICARA : Hj. EMILIA CONTESSA (JAWA TIMUR) Terima kasih Pimpinan. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Yang saya hormati Bapak Menteri dan seluruh jajarannya. Terima kasih, pertama saya ingin ucapkan terima kasih dan selamat karena di Banyuwangi sudah mendapatkan beberapa award ya yang taraf internasional, bahkan ada 2 atau 3 diantaranya dari PBB. Yang saya ingin bicarakan disana, sebetulnya ada di Banyuwangi itu yang saya juga masih keluhkan yaitu masalah Plengkung, yang saya dengar ombaknya salah satu terbaik di Indonesia paling tidak, tapi jalan menuju ke sana, infrastrukturnya masih belum jelas karena harus melewati wilayahnya perhutani, dan itu yang selalu saya keluhkan karena kita akhirnya hanya dapat sampahnya saja karena yang menikmati itu adalah Bali. Bali mengumpulkan wisatawan dibawa ke Plengkung dengan kapal kemudian kembali lagi ke Bali dan kita di Banyuwangi tidak mendapatkan apa-apa. Ya tapi yang saya ingin bicarakan sekarang adalah Bondowoso Pak. Di Bondowoso itu ada situs, banyak sekali terdapat situs, megalitikum, dan kabarnya itu adalah 5 tertua di dunia. Saya tertarik sekali dan saya mengunjungin situs-situs itu di Bondowoso, tapi luar biasa Pak, jadi menuju ke sana itu tidak ada jalan. Saya sampai di situs itu kira-kira kaki saya dengan jurang itu hanya 30cm Pak, jadi kalau saya kepeleset ya sudahlah tidak bisa nyanyi lagi saya di Batam, ya pimpinan. Jadi itu luar biasa. Jadi saya mohon perhatian Pak Menteri, kalau bisa dibuatkan jalan untuk bisa dateng ke situs-situs itu karena itu luar biasa sekali Pak. Saya rasa hanya itu saja, mungkin dikomunikasikan dengan, ya entahlah, dengan Pemda atau dengan Perhutani atau siapalah gitu. Jadi hanya itu saja Pak, saya mohon perhatiannya sekali lagi untuk Bondowoso, untuk megalitikum tertua kelima di dunia. Terima kasih Pak. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
28
PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terima kasih. Senator Emilia Contessa. Yang lain clear, pas. Terima kasih supaya saya tidak dituduh yang bukan-bukan karena ketuanya ini memang yang bukan-bukan ini. Bapak Menteri 10 menit, kiranya berkenan kalau lebih ya saya biarkan juga. Terima kasih. PEMBICARA : DR. IR. ARIEF YAHYA, M.SC. (MENTERI PARIWISATA) Baik Pak Ketua. Terima kasih. Yang pertama Pak Bahar Buasan. Oke jadi untuk percepatan Pak. Jadi kita akan membagi tugas, yang pertama airport. Ingat bahwa, saya bulatkan saja ini, 100% wisman itu datang menggunakan airline, kecuali Kepri. Jadi kalau Bapak itu bukan Kepri harus airline mikirnya. Nah ini kita sudah bagi tugas sebenarnya Pak Sanem, okelah yang harus kita kerjakan sudah selesai kan Pak? Yang pusat ya, terminalnya sudah selesai, perpanjangan itu tugasnya Pak Bupati Belitung. Lalu pengerasan tugasnya provinsi, Pak Rustam Efendi ya. Lalu pengerasannya dan terminal tugasnya kementerian perhubungan. Nah terminalnya sudah selesai sekarang untuk di sana, itu yang paling penting itu, lalu kita akan membuat Tanjung Kelayang terintegrasi ya Pak. Jadi nanti akan ada badan otoritanya di situ dan tidak hanya di Tanjung Kelayang, sudah ada lagi tanah pemda 200 hektar, itu akan kita jadikan bagian termasuk nanti Bangka. Jadi kita melihatnya semuanya begitu teman-teman ya, Bapak-bapak, kalau kita bangun Borobudur yang kita bangun tidak bisa Borobudur itu joglo semar, ada tiga destinasi pariwisata nasional disitu sama juga dengan di Babel. Lalu wisman Tiongkok sangat berminat Pak di situ, jadi kita sudah mulai sounding ke Tiongkok, saya sudah mengirimkan, khusus waktu saya ke sana itu beberapa kali, saya kunjungan dengan membawa media dari Tiongkok. Jadi yang saya bawa dari C TV dari CNS dan Belitung sudah trending topic sebenarnya disana, sangat disukai. Untuk Bapak-Ibu ketahui Chinese tourist itu sangat senang karena mereka orang daratan, sangat senang dengan wisata bahari, Belitong adalah salah satunya. Untuk listrik ya, nanti kita perhatikan, pernah memang kita diskusikan, tapi yang kita diskusikan itu adalah percepatan pengganti yang 2 kali 15,5 yang sekarang itu tidak jalan Pak, yang di Tanjung Berakit. Saya sudah datang untuk kedua kalinya dan saya sudah minta ke PLN untuk mengganti yang 2 kali 15,5 mega itu. Lalu untuk Ibu Novi, direct flight akan kita bantu Bu. Jadi saya hire khusus, saya tarik khusus mantan direksinya Garuda menjadi staf khususnya Pak Menpar, Pak Yudi mungkin kalau hadir disini nanti akan langsung membantu direct flight dari Bali. Ya terutama Bali sebagai destinasi utama dan hub. Lalu Pak Sulis ya, Magelang sudah ketemu dengan Pak Bupatinya, Pak Zainal Arifin, Pak Gubernurnya sudah ketemu. Kemungkinan kesepakatan seperti ini Pak, jadi kita juga pernah beberapa case ini Pak. Destinasi waktu itu Pak Puspa Yoga, UKM, beliau dari Bali juga mengingatkan Nusa Dua masyarakatnya juga tidak menerima secara langsung, oleh karenanya agar itu tidak terjadi, kemungkinan skema yang akan kita buat adalah satu untuk masyarakat akan diberi golden share. Golden share itu jadi masyarakat tidak perlu setor dan kalau masyarakat tidak perlu setor dan tidak akan setor, golden share yang akan kita usulkan adalah yang non deluted Pak. Jadi orang lain mitranya semua investasi seperti apapun, masyarakat akan dapat 10%, satu itu. Yang kedua untuk Pemda, apabila dia menyetorkan tanahnya, dia akan bisa di-convert menjadi saham tapi kalau ini terdilusi. Yang ketiga, kita akan mempersiapkan dulu, jadi kalau sustainable tourism isi comunity-nya dulu, jadi di situ ada sekitar 4.000 sampai 5.000 UKM dan sudah ada menteri UKM-nya datang, kita akan persiapkan mereka dulu, sebelum kita membangun itu. Yang keempat yang kita bagun, contoh ini di Borobudur-nya Pak, bukan di sekitar Borobudur tetapi daerah sekitar 2 – 3 km dari Borobudur. Jadi contoh Nusa Dua itu tidak kita RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
29
bangun di atasnya Ubud atau Sanur atau Kuta tetapi daerah yang jauh dari situ. Jadi nanti tidak akan menimbulkan konflik yang terlalu besar, jadi kira-kira seperti itu. Untuk DMOnya, nanti badan otorita ini akan mewakili DMO itu destination management organization satu namanya Borobudur. Itu kita ambil dari atraksi yang paling bisa dijual. Di sana ada Borobudur, Solo, Sangiram, Yogja hasil perdebatan kita Semarang – Karimun Jawa, yang dipilih Borobudur. Itu namanya. Yang kedua aksesnya, itu 3DPN tidak hanya satu, jadi destinasi pariwisata Yogja – Borobudur, Semarang – Karimun Jawa, Solo – Sangiran. Jadi kita akan pikirkan ini bagaimana menghubungkan Joglo Semar lah kalau mau bahasa singkat. Yang ketiga otorita pariwisata, kalau tadi koordinatif, ini rekan-rekan, Bapak-Bapak – Ibu-ibu yang lain juga berlaku. Dia hanya menguasai secara penuh tanah sekitar 5.000 hektar, di luar itu tidak. Jadi nanti tidak ada confusing mix management antara, di Batam itu, Batam itu mix sebenarnya, badan otorita Batam sama pemda Batam itu bisa overlaping. Kalau ini tidak overlaping, dia hanya menguasai seperti Nusa Dua totalnya 5.000, di luar itu, semuanya aturan dan lain sebagainya Pemda, kalau ini daerah khusus yang 5.000 tapi untuk infrastrukturnya, ini terjadi juga di Angkor Wat, harus ada wakil pusat yang datang ke sana. Kenapa sih? Kalau untuk Borobudur itu minimal diperlukan uang 10 triliun Pak, minimal, yang itu kalau dikerjakan sendiri oleh Pemda kita tingkat 1 atau tingkat 2 tidak bisa. Oke Pak Ahmad, untuk jalan tol jalan terus Pak, jadi Serang ke Panimbang yang kedua untuk jalan kereta api, kalau ada kesulitan reaktivasi bisa ke saya Pak. Kebetulan nenek saya dari Menes juga. Saya sudah ketemu dengan Pak Jonan untuk reaktivasi rel kereta api, itu dipastikan akan di-on-kan. Saya sudah minta ke Pak Gubernur, Pak Rano Karno, terakhir saya ke sana, untuk menulis surat kembali kepada Pak Jonan dan tembusannya kepada Kemenpar sehingga akses kita, nanti tol itu Panimbang, Serang – Panimbang, yang kedua jalur kereta api kita hidupkan semua. Jadi kalau jalur kereta api ke Menes pun masih ada itu sampai bahkan ke Panimbang. Lalu untuk kesultanan kita akan bantu membuat replika kesultanan, selain kita akan membangun kesultanan Cirebon, replika Kesultanan Cirebon akan kita bangun di Tanjung Lesung. Begitu wisman datang kita masih akan ada dan tahu disana. Berikutnya Pak Rahmat dari Kalteng. Kita dukung Pak untuk Festival Keraton Nusantara di Pangkalan Bun-nya. Untuk Tanjung Puting, ini baru ini, Minggu yang lalu saya sudah minta Pak Dadang kita, kemarin diusulkan kota satunya. Ya jadi ada bantuan dari USAID dan saya sudah tunjuk Tanjung Puting bukan yang Kainan sebelahnya itu, ya itu lebih bisa dijual. Tanjung Puting sekarang sudah sekitar 20.000 wisman, jadi kita perhatikan nanti dari USAID akan membantu Tanjung Puting. Pak Jajuli dari Lampung, sudah ketemu kebetulan dengan Pak Bupatinya, diceritakan tentang dolphin dan lain sebagainya. Yang pertama akan kita bangun adalah bandara di Pantai Barat, karena kalau dari Kota Lampung Bandar, Lampung ke situ 7 jam yang tempatnya dolphin itu, akhirnya kita sepakat bangun bandara itu. Yang kedua untuk Sail Krakatau, kita pastikan kita dukung. Nanti join saja dengan teman-teman di selatan Tanjung Lesung, jadi berdua dan saya juga tawarkan kalau mau karena beberapa investor sedang mencari pulau kalau memang ada Pulau yang bisa kita ada inves. Yang ketiga untuk sekolah sudah saya putuskan agar cepat tahun ini bisa berjalan kita memanfaatkan Unila dulu. Nanti semua kurikulum dari kami, dosen juga dari kami, kalau itu bisa langsung jadi. Jadi kami mohon Bapak bisa membantu kita ke rektor Unila untuk membuka jurusan baru, yaitu pariwisata. Untuk diketahui lulusan pariwisata itu diserap oleh market 100%, disini yang tanggung jawab Prof Afman, jadi sudah langsung untuk membantu membuka cabangnya STP Bandung, kita punya NHI terkenal sekali untuk operasional, UNILA ya, jadi mohon diterima dulu. Kalau Bapak tanah dan lain sebagainya, saya sudah pengalaman take years itu Pak, terlalu lama Pak. Mending ini langsung jalan.
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
30
Lalu Ibu Emilia Contessa. Jadi mohon nanti bernyanyi di Batam. Selama untuk Banyuwangi Bu, menerima penghargaan terbaik sedunia itu dari PBB, jadi boleh tepuk tangan, dari UNWD ya. Lalu untuk yang kedua untuk Pelengkung, saya sudah bertemu dengan Menteri KLH, nanti Pak Dadang yang akan membantu. Saya juga sudah bertemu dengan dirut perhutani, jadi nanti akan kita bantu, bukan hanya Pelengkung sebenarnya, Ijen juga mengalami hal yang sama. Ketika kita mau membangun disitu, tidak ada izin sama sekali. Untuk Bapak-bapak, Ibu-ibu ketahui sebenarnya kita boleh memanfaatkan hutan. Dari 100% hutan itu 10% boleh kita manfaatkan, tetapi dari 10%-nya itu hanya 10% lagi atau 1%nya bisa dibangun. Itu kesepakatan Menteri Menpar dengan Men-KLH, jadi kami akan bantu Bu untuk yang pelengkung dan Ijen, sehubungan dengan urusan dengan perhutani dan KLH. Untuk Bondowoso kemarin kebetulan Kadispar Jatim juga minta bantuan yang sama, untuk megalitikum, mungkin inline dengan ini, Pak Dadang mungkin akan bantu. Kalau dananya terlalu besar saya janjikan juga saya akan bantu melalui Menteri PU Pera ya, kalau Kemenpar bisa, tapi Kemenpar tidak banyak dananya, kita akan bantu melaluli Pepera nanti akan saya kirim surat khusus megalitikum yang ada di Bondowoso. Baik demikian Pak Ketua, para Senator, terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Terimakasih bapak Menteri, ada satu dari meja sidang, ingin kami sampaikan permohonan kepada Bapak Menteri untuk dapat memberi tahu kepada Komite III, pada saat melakukan kunjungan kerja ke daerah dan supaya kami dapat ikut serta dan atas biaya kami sendiri, bukan atas biaya kementerian. Sebagai contoh kemarin kami sudah melakukan rapat dengan kementerian pemberdayaan perempuan dan hari ini kami sudah mendapat surat, Ibu Menteri mengajak salah satu Anggota untuk berada di Papua. Jadi langsung sudah ada action dari Ibu Menteri. Uni baru Ibu menteri apalagi kalau Bapak menteri. Oleh karena itu tibalah saatnya kita untuk, ya nanti kami akan sampaikan nomor HP kami semua kepada Bapak Menteri, dan Bapak Menteri dapat melalui Sesjen mengirim surat ke kami bilamana melakukan kunjungan ke daerah, untuk dapat kami sama-sama berangkat. Kami menjemput Wakil Ketua dari Papua untuk hadir ke depan, Pak Charles silakan. Beliau sekarang kita anggap ketua DPD RI. Bapak Menteri karena ini supaya ada percepatan saya akan membacakan langsung draft-nya dan Bapak Menteri bisa melihat. Kita coba untuk mulai. Kesimpulan dan kesepakatan Rapat Kerja Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dengan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Jakarta Selasa, 2 Februari 2016. Setelah mendengar pemaparan dan melakukan dialog serta tanya jawab secara intensif antara Anggota Komite III dengan Menteri Pariwisata Republik Indonesia, kami Komite III DPD RI memberikan apresiasi kepada Kementerian Pariwisata Republik Indonesia yang telah mengupayakan penyelenggaraan. Mohon diedit, nawacita Pemerintah Indonesia, melalui kebijakan kepariwisataan yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat Indonesia. Disamping itu Komite III mengharapkan Kementerian Pariwisata Republik Indonesia agar melakukan hal-hal sebagai berikut, saya kira statement yang disampaikan dapat kita sama-sam terima. 1. Memastikan terwujudnya implementasi nawacita dibidang Pariwisata dengan memperhatikan pertumbuhan ekonomi, penyerapan tenaga kerja, menurunkan angka kemiskinan, inflasi, dan kesenjangan pendapatan melalui perbaikan tata kelola kepariwisataan, baik secara sistem maupun kelembagaan. Setuju Bapak? Anggota? Clear? Ya yang tidak normatif nanti ada, ini kita mendukung apa yang sudah akan dilakukan.
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
31
KETOK 1X 2. Melakukan upaya mengatasi permasalahan pembangunan kepariwisataan dengan berkoordinasi antar instansi, baik pusat maupun daerah, khususnya terkait destinasi pariwisata, infrastruktur, tata kelola, dan manajemen kepariwisataan, dukungan sarana prasarana (pusat informasi wisata, hotel, transportasi, sanitasi, lingkungan dan fasilitas kesehatan) serta sumber daya manusia. Ada hal? Clear? Setuju. KETOK 1X 3. Mendorong investasi pembangunan bandara berkualifikasi internasional (untuk mendukung direct flight) atau infrastruktur/akses jalan di daerah destinasi wisata seperti diantaranya Raja Ampat, Papua, Wakatobi, dan Pulau Komodo NTT, Danau Toba Sumatera Utara dan Mandeh, Sumatera Barat. Silakan Ibu, Sulawesi Utara sebentar, kita satu-satu kami persilakan Ibu Emma Yohana dulu. PEMBICARA : Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Saya kira nomor 3 itu kalau Sumatera Barat itu bukan Mandeh, tapi Padang Sumatera Barat karena Mandeh itukan bagian dari obyek wisatanya. Yang kita bicarakan direct flight PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Silakan. Wakatobi, Sulawesi Tenggara silakan. PEMBICARA : MULIATI SAIMAN, S.Si (SULTRA) Ya ketua, kalau ini kan berarti hampir semua provinsi punya masalah kita. Jadi tentu ada 33 provinsi yang apa permasalahannya disini, jadi tidak hanya kalau semua ingin direct flight mungkin ada, infrastruktur jalan mungkin saya juga ada, NTB jadi tidak bisa seperti ini kalau semua 33 provinsi apa permasalahannya? Satu-satu Provinsi jadi begitu Ketua. Terima kasih. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Sangat dipahami, cuma yang berkembang adalah dari hasil pertanyaan Bapak-Ibu sekalian. Sebab itu, inilah yang dikutip, bukan berarti 33 provinsi tidak mempunyai masalah. Namun demikian kalau memang itu menjadi persoalan, maka kalimatnya berubah, tidak ada seperti diantaranya, langsung-langsung saja mendorong investasi pembangunan daerah berkualifikasi internasional untuk mendukung direct flight atau infrastruktur jalan di daerah destinasi wisata, di 33 Provinsi, sebenarnya Provinsi 34 ya, di 34 provinsi. Bapak Menteri dipersilakan, kita tidak mengungkapkan contah. Setuju? Terima kasih. KETOK 1X 4. Mendorong Bali sebagai Baliwood dan menjadi destinasi utama serta destinasi penghubung dalam pembangunan pariwisata. Silakan Ibu Baiq. RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
32
PEMBICARA : BAIQ DIYAH RATU GANEFI, SH (NTB) Jadi ini juga Pimpinan, kalau saya lihat ini kan mendorong Provinsi Bali. Jadi tentu ada satu provinsi yang kita memang khususkan didalam pembicaraan ini. Jadi kalau saya sih 33 Provinsi saja kita tulis saja untuk apalah disana, penghubung pembangunan pariwisata, semua juga ada. Ini kan mendorong Bali sebagai Baliwood, mendorong Lombok menjadi Lombokwood, padahal aku juga tidak tahu apa Lombokwood, Maluku Malukuwood, apalah namanya. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Siap, dapat dipahami, silakan Ibu Emma. PEMBICARA : Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Saya ingin menanggapi apa yang disampaikan ibu Diyah, saya setuju demikian, tetapi ini pertanggungan jawab kita ke daerah. Contohnya yang tadi, ada beberapa daerah yang kita sampaikan direct flight, ini memang kita utarakan di sini. Jadi inilah pertanggungjawaban kita nanti ke daerah, kita telah sampaikan kepada Pak Menteri, gitu saya kira, terima kasih. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Saya sekali lagi Bapak-Ibu dapat dipahami tidak maksud mengutamakan paham kedaerahan, tapi membangun daerah untuk semangat nasionalisme. Ada kelebihan di daerah tertentu yang harus kita ungkapkan dan kita harus berbesar hati untuk dia masuk dalam satu kesepakatan. PEMBICARA : Dr. SHRI I GUSTI NGURAH ARYA WEDAKARNA M W S III, SE. (MTRU), M.Si (BALI) Singkat Pak, Bali Pak. Saya tidak menyampaikan tadi begitu, bahwa saya paham, saya walaupun Bali tadi Bali tidak mengusulkan tadi tentang ada bandara direct flight semua, tetapi saya memahami sekali bahwa pertemuan tahunan dengan raker dengan menteri itu harus ada hasil konkrit. Jadi saya mendukung aspirasi dari teman-teman dari berbagai provinsi karena ini dokumen ini akan dibawa ke daerah dan juga akan menjadi pertanggungjawaban, kalau digeneralisir hanya 34 Provinsi walaupun Bali tidak berkepentingan, saya tidak setuju juga ya. Kemudian jadi lebih baik tidak apa-apa, karena kita ini kan Indonesia jika ada Bali mendukung. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Ya jalan pikirannya sama dengan pimpinan. Terima kasih. Setuju ya? Ada silakan. PEMBICARA : MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT) Pimpinan, saya kan tadi mengusulkan Raja Ampat, Pimpinan. Jadi saya kurang setuju kalau hanya ditulis 34 provinsi Pimpinan. Kita mengusulkan, Pimpinan, itu usulan. Terima kasih.
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
33
PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Sekali lagi jangan. Mohon maaf sekali lagi kita boleh pusing, jangan Bapak Menteri pusing. Oleh karena itu tenang dulu makanya ada pilihan Bapak-Ibu Senator, apakah kita menulis masing-masing provinsi berdasarkan hasil kesepakatan atau ungkapan yang telah disampaikan oleh para Senator, atau kita mengembali kepada yang global untuk di 34 provinsi PEMBICARA : Hj. EMMA YOHANNA (SUMBAR) Masing-masing provinsi yang mengusulkan ketua. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Mohon maaf tidak perlu voting, percayakan kepada Ketua. Semakin banyak bicara nanti semakin banyak salahnya termasuk Ketua. Oleh karena itu, kita sepakat saja yang sudah diungkapkan oleh para Senator kita hargai, untuk itu kita ungkapkan dia sebagai kepentingan provinsi ya. Oke? Oleh karena itu kita lanjut dulu. Kalau tadi yang sudah diketok, saya cabut ketoknya lagi. Nah saya sudah angkat oke. Nomor 3 tadi masuk di provinsi Nomor 4 oke, Nomor 5. PEMBICARA : NOVITA ANAKOTTA, SH., MH (MALUKU) Nomor 3 tolong diakomodir Maluku karena tadi saya juga meminta. Terima kasih. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Iya, Oke. Nanti staf ahli akan masukan. Oke, iya lanjut. PEMBICARA : MULIATI SAIMAN, S.Si (SULTRA) Pimpinan, Wakatobi (Sulawesi Tenggara) biar lebih jelas. Terima kasih. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Iya oke. Semua daerah akan kita masukan apa yang telah menjadi bagian dari percakapan tadi. Lanjut ya. Lanjut nomor 5 ya. PEMBICARA : KH. AHMAD SADELI KARIM, Lc. (BANTEN) Pak Menteri, tolong Banten mau jadi kalau Bali menolak pariwisata syariah, Banten sangat welcome pariwisata syariah. Mungkin itu yang jadi karena Banten kondisinya sangat bagus untuk ini. Terima kasih. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Iya doakan Pimpinannya syariah, oke. Nomor 5 sekarang. 5. Mendorong optimalisasi kebijakan pariwisata terkait: a. Fungsi tim crisis centre untuk menghadapi bencana alam (alam, teknologi dan sosial).
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
34
b. Deregulasi yang mendukung pembangunan kepariwisataan seperti kebijakan Kunjungan Bebas Visa (KBV), Clearance Approval for Indonesian Territory (CAIT) dan cruise. c. Strategi pengembangan pariwisata dengan mempertimbangkan karakteristik kebutuhan wisatawan, keunggulan kompetitor, pemberdayaan masyarakat, pemasaran pariwisata melalui berbagai media, baik dalam negeri maupun luar negeri. d. Revitalisasi badan otorita pariwisata dengan sumber daya profesional disertai pengolahan destinasi pariwisata yang berkualitas, seperti diantaranya destinasi di Borobudur Jawa Tengah, Pulau Komodo dan Flores seperti kegiatan “Tour de Flores” di NTT serta Lombok, NTB. e. Mempromosikan penyelenggaraan event pariwisata di dalam negeri maupun luar negeri secara terjadwal, berkelanjutan dan bersinergi dengan daerah seperti diantaranya Festival Bunaken dan Danau Toba. f. Mengadakan kerjasama internasional, baik global maupun regional untuk mendukung pengembangan pariwisata. g. Sertifikasi kompentensi sumber daya manusia (SDM) pariwisata yang berbasis sikap, kemampuan, keahlian dan pengetahuan. h. Memperhatikan aspek hukum yang mengatur kepemilikan di destinasi pariwisata sesuai peraturan perundang-undangan. Bapak Menteri dulu, ada tanggapan. Silakan. PEMBICARA : DR. IR. ARIEF YAHYA, M.SC. (MENTERI PARIWISATA RI) Hanya untuk yang butir b, istilah bakunya adalah Bebas Visa kunjungan bukan Kunjungan Bebas Visa, BVK PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Yang lain para Anggota, clear? Toba sudah masuk. PEMBICARA : Hj. SURIATI ARMAIYN (MALUKU UTARA) Festival Legugam di Maluku Utara PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Di D, yang masuk Danau Toba ya, D. Silakan, mohon kosentrasi sedikit supaya cepat ya. D tambah di Danau Toba, kemudian Ibu Legugam, Oke. Clear ya. Nanti penambahan setelah ini. KETOK 1X 6. Melakukan optimalisasi, koordinasi dan kerjasama dengan DPD dalam setiap program yang dilakukan di daerah dalam rangka pembangunan pariwisata. Yang kami maksudkan tadi salah satunya mengajak para senator untuk melakukan kunjungan kerja bersama Bapak Menteri. Setuju ya dan ikut menyerahkan bantuan walaupun disampingnya. KETOK 1X
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
35
7. Menyampaikan informasi tentang anggaran Kementerian Pariwisata Republik Indonesia kepada DPD RI untuk masing-masing provinsi seperti yang diungkapkan oleh Senator Ahmad Jajuli, dalam rangka kita juga dapat melakukan pengawasan dan membantu kepada kementerian untuk keberhasilan program-program kementerian di daerah. Jadi mungkin melalui Sesjen mungkin dapat mengirim DIPA-nya mungkin Pak istilahnya. Sebentar, enam clear ya. 7 clear ya. KETOK 1X Ada yang mau dimasukan. Nanti dulu disana dulu yang memasukan. PEMBICARA : MERVIN SADIPUN KOMBER (PAPUA BARAT) Saya tadi mengusulkan untuk ada penerbangan internasional ke Papua belum masuk, belum ada. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Iya sudah Pak clear. Bapak Abdulrahman. PEMBICARA : H. ABDURRAHMAN ABUBAKAR BAHMID, Lc (GORONTALO) Sebagaimana tadi Baliwood sebagai destinasi utama ya, saya tidak mengusulkan Gorontalo, tadi sempat disebutkan Lombok itu sekarang ini sudah mendapatkan pengakuan internasional untuk pariwisata syariah. Nah ini perlu dituliskan menjadikan Lombok, membangun Lombok sebagai pariwisata syariah. Jadi ditingkatkan begitu, jadi bahasannya nanti diatur disitu. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Mohon pendapat Bapak Menteri, silakan. PEMBICARA : DR. IR. ARIEF YAHYA, M.SC. (MENTERI PARIWISATA RI) Boleh Pak, silakan dimasukkan. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Iya ditambah Lombok sama Banten. Kalau Kepri tidak usah dibilang syariah sudah syariah dari awal. Tidak ada masalah Bapak Menteri, oke para Anggota oke? Ya kalau sudah-sudah oke, saya ketok. KETOK 2X Oleh karena itu sebentar lagi akan di-print dan mohon izin setelah ini Bapak Menteri setelah kami tutup untuk dapat maju kehadapan dalam rangka penandatangan kesepakatan. Dengan demikian sebelum mengakhiri, kami juga akan kembali sebagai negeri berpantun untuk berpantun sekali lagi, walaupun tidak dibalas oleh Bapak Menteri. Anak dara cantik jelita, pergi berjalan ke Raja Ampat. RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
36
Mari kita dukung program wisata, agar Indonesia bertambah hebat. Silakan kalau ada closing statement Bapak Menteri, dipersilakan. PEMBICARA : DR. IR. ARIEF YAHYA, M.SC. (MENTERI PARIWISATA RI) Baik, Pak Ketua dan para Senator terima kasih atas penerimaan yang begitu hangat bagi kami dan semoga kerjasama antara kemenpar dan DPD RI terutama khususnya Komite III berjalan dengan semakin baik. Terima kasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. PIMPINAN RAPAT : Drs. H. HARDI SELAMAT HOOD (KETUA KOMITE III) Dengan mengucapkan hamdallah maka sidang ini kami tutup. KETOK 3X Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat siang.
RAPAT DITUTUP PUKUL . 12:47:28 WIB
RAPAT KERJA KOMITE III DPD RI DENGAN KEMENTERIAN PARIWISATA MS III TS 2015-2016 SELASA, 2 FEBRUARI 2016
37