PUTUSAN Nomor : 267 / PDT / 2014 / PT - MDN DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Tinggi Medan yang memeriksa dan memutus perkara perdata pada tingkat banding, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara gugatan antara : 1. ALI AMRAN HASIBUAN, selaku Kepala Desa Unthe Rudang, bertempat
tinggal
di
Desa
Unthe
Rudang,
Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding I semula Tergugat I ; -------------------------------------2. KHOIRUDDIN HARAHAP, selaku Kepala Desa Pasar Binanga, bertempat
tinggal
di
Desa
Pasar
Binanga,
Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding II semula Tergugat II ; ------------------------------------3. SOLEH NASUTION, selaku Kepala Desa Tandihat, bertempat tinggal di Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah , Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding III semula Tergugat III ; --------------------------------------------------------------4.
ARWINSYAH HARAHAP, selaku Kepala Desa Padang Matinggi, bertempat tinggal di Desa Padang Matinggi,
Kecamatan
Barumun
Tengah,
Kabupaten Padang Lawas, selanjutnya disebut sebagai Pembanding IV semula Tergugat IV ; ----
Hal. 1 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
5. HUSNI MUBARAKH NASUTION, selaku Kepala Desa Aek Buaton,
bertempat
tinggal
di
Desa
Aek
Buaton,Kecamatan Barumun tengah, Kabupaten Padang
Lawas,
selanjutnya
disebut
sebagai
Pembanding V semula Tergugat V ; -----------------LAWAN PT. BARUMUN RAYA PADANG LANGKAT, berkedudukan di Medan, Jalan Jendral A.Yani IV, Nomor 19 A, selanjutnya disebut sebagai Terbanding semula Penggugat ; -------------------------------------------------DA N PANUSUNAN HARAHAP, selaku Kepala Desa Siboris Dolok, bertempat
tinggal
di
Desa
Siboris
Dolok,
Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas,
selanjutnya
disebut
sebagai
Turut
Terbanding semula Tergugat VI ; -------------------Pengadilan Tinggi tersebut ; Setelah membaca berkas perkara
Nomor : 267/PDT/2014/PT-
MDN.-dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut ;-----Setelah
membaca
salinan
putusan
Pengadilan
Negeri
Padangsidempuan Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- dan surat-surat yang bersangkutan dengan perkara tersebut;-------------------------------------------TENTANG DUDUK PERKARA Menimbang, bahwa Penggugat dengan surat Gugatan tanggal 15 Agustus
2012 yang diterima dan didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Padangsidempuan pada tanggal 15 Agustus 2012
Hal. 2 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
dalam Register Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.-
telah mengajukan
gugatan sebagai berikut : -------------------------------------------------------------1.
Bahwa berdasarkan Akta ”Pelepasan Dan Penyerahan Hak Disertai Dengan Kewajiban, Nomor 1, tanggal 4 September 1998, yang di perbuat di hadapan Notaris Relawati, SH, Notaris di Padangsidimpuan Penggugat telah menerima pelepasan dan penyerahan Hak di sertai dengan kewajiban atas tanah/lahan seluas 7.300 Ha (Tujuh Ribu Tiga Ratus Hektar) dari PT. Raya Padang Langkat, dengan kewajiban untuk melakukan prestasi yaitu melanjutkan dan melaksanakan perjanjian pengolahan perkebunan kelapa sawit dengan pola PIR ( Pola Inti Rakyat) kemitraan, tanggal 24 Mei 1996;
2.
Bahwa adapun kewajiban Penggugat adalah membangun kebun plasma seluas 2.000 Ha (dua ribu Hektar) dan diserahkan kepada Para Tergugat;
3.
Menyerahkan tanah seluas 1.000 Ha (seribu hektar) secara Cuma-Cuma (gratis) kepada Yayasan Kodam I/BB;
4.
Bahwa adapun lahan/ tanah seluas 7.300 Ha (tujuh ribu tiga ratus Hektar) yang di lepaskan dan di serahkan kepada Penggugat di tetapkan sebagai berikut: A.
Diberikan secara Cuma-Cuma (gratis) seluas 4.120 Ha (empat ribu seratus dua puluh Hektar) sebagai imbalan membangun plasma kepada Penggugat;
B.
Sisa lahan seluas 3.180 Ha (tiga ribu seratus delapan puluh Hektar) dibayar pago-pago atau ganti rugi kepada Para Tergugat oleh Penggugat;
5.
Bahwa Alm. H. Marah Halim Hasibuan, selaku Kuasa Masyarakat Adat Desa Unthe Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Tandihat dan Desa Siboris Dolok, telah memberikan
Hal. 3 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
persetujuannya atas di lakukan atau dilaksanakan pelepasan/pengalihan hak atas tanah seluas 10.300 Ha (sepuluh ribu tiga ratus Hektar) dari PT. Raya Padang Langkat kepada PT. Barumun Raya Padang Langkat, sebagaimana surat persetujuaannya tanggal 02 September 1998; 6.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas Penggugat telah mengambil langkahlangkah untuk melaksanakan dan mewujudkan pembangunan perkebunan kelapa sawit pola PIR kemitraan sebagai berikut: a. Menyelesaikan Pelaksanaan Pembayaran Lunas Pago-Pago atau Ganti Rugi atas Lahan/Tanah seluas 3.180 Ha (tiga ribu seratus delapan puluh Hektar) seluruhnya sebesar Rp. 954.000.000,- (sembilan ratus lima puluh empat juta rupiah) sehingga dengan demikian tanah seluas 3.180 Ha tersebut di atas telah dilepaskan haknya oleh Para Tergugat dan telah sah beralih menjadi hak atau milik Penggugat; b. Mengurus segala surat-surat, izin-izin, rekomendasi, membayar segala macam restribusi, pajak-pajak kepada Pemerintah dan mengajukan permohonan hak, yaitu: Hak Guna Usaha Kepada Badan Pertanahan Nasional dan yang telah selesai antara lain: 1.
Surat Dukungan No. 503/597/F tanggal 14 Mei 1999 dari Dinas Perkebunan Daerah Tingkat I Sumatera Utara;
2.
Rekomendasi
Pembukaan
Perkebunan
Kelapa
Sawit
No.
525.26/5906 tanggal 10 Juli 1999 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tapanuli Selatan; 3.
Rekomandasi
Pembukaan
Perkebunan
Kelapa
Sawit
No.
525.26/6078 tanggal 15 Juli 1999 oleh Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tapanuli Selatan;
Hal. 4 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
4.
Surat
Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No.
905/Kpts-II/1999 tanggal 14 Oktober 1999 tentang Pemberian Izin Usaha Perkebunan PT. Barumun Raya Padang Langkat; 5.
Surat
Keputusan
Bupati
Tapanuli
Selatan
No.
525.26/506.A/K/2001 tanggal 22 November 2001 tentang Pemberian Izin
Lokasi Untuk Keperluan Perkebunan Kepala
Sawit; 6.
Surat Bupati Tapanuli Selatan No. 590/7062/2003 tanggal 27 Agustus 2003 perihal Permohonan Hak Guna Usaha Atas Nama PT. Barumun Raya Padang Langkat, atas tanah seluas ± 6.300 Ha, terletak di Kabupaten Tapanuli Selatan;
7.
Surat Camat, Kecamatan Barumun Tengah No. 540/568/2003 tanggal 04 September 2003 perihal Informasi Mengenai Status Areal Yang Dimohon Hak Guna Usaha oleh PT. Barumun Raya Padang Langkat seluas ± 6.300 Ha, terletak di Kecamatan Barumun Tengah;
8.
Surat Badan Pertanahan Nasional Kantor Wilayah Provinsi Sumatera Utara, No. 540.2118 tanggal 31 Desember 2003 Perihal Permohonan Hak Guna Usaha atas nama PT. Barumun Raya
Padang
Langkat seluas
± 6.300 Ha, terletak di
Kabupaten Tapanuli Selatan, Provinsi Sumatera Utara; 9.
Surat Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 540.1-2631 tanggal 13 Oktober 2004 Perihal Hak Guna Usaha atas nama PT. Barumun Raya Padang Langkat;
10.
Surat Izin Bupati Tapanuli Selatan No.525.26/8515 tanggal 14 September 2007 tentang Perpanjangan Izin Lokasi Perkebunan Kelapa Sawit atas nama PT. Barumun Raya Padang Langkat;
Hal. 5 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
11.
Surat Izin
Bupati Padang Lawas No. 503/001/TDUIUP/2009
tanggal 30 Januari 2009 tentang Tanda Daftar Ulang Izin Usaha Perkebunan (TDUIUP) atas nama PT. Barumun Raya Padang Langkat; 12.
Surat Keputusan Bupati Padang Lawas No. 660/42/Kpts/2010 tanggal 12 November 20110 tentang Kelayakan Lingkungan Rencana Kegiatan Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit PT. Barumun Raya Padang Langkat, di Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Pengurusan
Padang
Lawas.
Surat-surat
Bahwa
Izin,
Penggugat
Rekomendasi
dalam
hal
sebagaimana
tersebut pada butir 1 s/d 12 di atas, telah menghabiskan biayabiaya
transportasi, akomodasi dan lain-lain di perkirakan
seluruhnya sebesar Rp. 2.950.000.000,- (dua milyar sembilan ratus lima puluh juta rupiah); 7.
Bahwa Penggugat yang telah beritikad baik dalam hal Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit Pola PIR Kemitraan telah dirugikan oleh Para Tergugat, sebab sesuai Pasal 3 dari Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kepala Sawit tanggal 24 Mei 1996, Para Tergugat menyatakan tanah yang di serahkan seluas ± 10.300 Ha tersebut tidak berada dalam silang sengketa dengan pihak manapun juga dan tidak ada tuntutan di kemudian hari dari Pihak Ketiga, ternyata Lahan Seluas ± 10.300 Ha yang di serahkan kepada Penggugat oleh Para Tergugat terdapat sengketa kepemilikan sebagai berikut: 1. Pendudukan dan Penanaman Pohon Sawit oleh Muhammad Said Ginting, Direktur CV. Bintang Meriah seluas ± 50 Ha (lima puluh Hektar) di atas tanah Para Tergugat seluas ± 10.300 Ha yang diserahkan kepada Penggugat, sehingga Penggugat melakukan
Hal. 6 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
gugatan ke Pengadilan Negeri Padangsidimpuan dalam Daftar Register Perkara No. 52/Pdt.6/2002/PN.Psp.Gnt tanggal 22 Oktober 2002; 2. Pendudukan lahan seluas ± 20 Ha oleh masyarakat Desa Sigambal; 3. Bahwa Penggugat telah berulang kali meminta kepada Para Tergugat bukti-bukti surat tentang kepemilikan atas tanah/lahan seluas ± 10.300Ha tersebut apakah benar milik dan kepunyaan Masyarakat Adat/Luat Unthe Rudang yang meliputi 6 (enam) Desa yaitu: Desa Unthe Rudang, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Tandihat, Desa Aek Buaton dan Desa Siboris Dolok, akan tetapi sampai gugatan ini di majukan bukti-bukti kepemilikan tanah/lahan seluas ± 10300 Ha tersebut tidak pernah diberikan, dan ternyata berdasarkan: a)
Surat
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara
No.
522/2814/VI.C tanggal 31 Maret 1999; b)
Surat Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara No. 522/6078/VI.C tanggal 05 Juli 2000;
c)
Surat Dinas Kehutanan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan, No. 522/867/2006
tanggal 31 Mei
2006
menyatakan:
”Tanah
Adat/Ulayat Desa Unthe Rudang, Siboris Dolok, Pasar Binanga, Padang Matinggi, Aek Buaton dan Desa Tandihat adalah merupakan Kawasan Hutan Register 40 Padang Lawas sesuai dengan Government Besluit No.50 tanggal 25 juni 1924, yang menyatakan penunjukkan Register 40
adalah Kawasan Hutan,
sehingga tanah/lahan yang di perjanjikan sesuai surat Perjanjian Pengolahan
Perkebunan
Kepala Sawit dengan Pola PIR
Kemitraan adalah Tanah Milik Pemerintah/Negara, bukan Tanah Milik Masyarakat Adat/Ulayat (Para Tergugat);
Hal. 7 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
8.
Bahwa Para Tergugat telah memaksa Penggugat untuk membuat Surat Pernyataan tanggal 28 September 2005, agar membangun Kebun PIR untuk masyarakat adat 6 (enam) Desa, padahal tanah seluas ± 10.30 Ha tersebut adalah merupakan Kawasan Hutan Register 40 yang merupakan Tanah Hutan Negara atau Hutan Produksi terbatas (HPT) yang secara tegas dinyatakan oleh Kepala Dinas Kehutanan Daerah Kabupaten Tapanuli Selatan No. 522/867/2006 tanggal 31 Mei 2006 tersebut pada butir 7 angka 3c di atas;
9.
Bahwa PT. Sumatera Riang Lestari dan PT. Sumatera Silvia Lestari, berdasarkan SK Menteri Kehutanan masing-masing
No.
262/Menhut-
II/2004 tanggal 21 Juli 2004 dan No. 82/Kpts-II/2001 tanggal 15 Maret 2001, pada tahun 2008 telah membabat habis sebahagian dari luas tanah/lahan seluas Adat/Ulayat
6
± 7.000Ha (tujuh ribu Hektar) milik Masyarakat
(enam)
Desa
atau
Milik
Para
Tergugat,sehingga
tanah/lahan seluas ± 2.000 Ha yang akan dijadikan PIR Plasma dan lahan Inti telah berubah total menjadi Hutan Tanaman Industri atau Hutan Kayu Akasia; 10.
Berdasarkan fakta-fakta hukum dan apa yang telah Penggugat terangkan pada butir 7 dan 8 di atas secara jelas dan terang Para Tergugat telah melakukan suatu rekayasa menciptakan lahan/tanah yang bukan miliknya akan tetapi milik Negara/Pemerintah yang merupakan kawasan hutan menjadi tanah/lahan Masyarakat Adat/Ulayat, yang mengakibatkan terjadinya suatu Perbuatan Melawan Hukum sebagaimana yang diatur pada Pasal 1365 KUH Perdata, dan telah merugikan Penggugat tidak dapat menikmati Lahan Inti seluas ± 4.120 Ha yang di perkirakan sebesar Rp. 40.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah);
Hal. 8 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
11.
Bahwa akibat Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatig Overhaid Daad) oleh Para Kepala Desa yang telah di lakukan oleh Para Tergugat yang apabila di perinci adalah sebagai berikut: A.
Kerugian Pembayaran Uang Pago-Pago atau Ganti Rugi atas tanah seluas ± 3.180 Ha, sebesar Rp. 954.000.000,- (sembilan ratus lima puluh empat juta rupiah);
B.
Biaya Pengurusan Surat-surat Izin-izin, rekomendasi dan lain-lain, sebesar Rp. 1.950.000.000,- (satu milyar sembilan ratus lima puluh ribu rupiah);
C.
Tidak dapat menikmati atas tanah/lahan seluas ± 4.120 Ha sebesar Rp. 40.000.000.000,- (empat puluh milyar rupiah) sehingga total kerugian seluruhnya yang diderita Penggugat adalah sebesar Rp. 42.904.000.000,- (empat puluh dua milyar sembilan ratus empat juta rupiah);
12.
Bahwa agar gugatan Penggugat tidak menjadi hampa, maka Penggugat mohon kepada Majelis Hakim yang mengadili perkara ini untuk segera meletakkan sita jaminan atas harta atau barang-barang bergerak dan tidak bergerak milik Para Tergugat;
13.
Bahwa Kerugian Penggugat tersebut wajib dibayar secara tanggung renteng, lunas dan sekaligus setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
Akhirnya Penggugat mohon Kepada Bapak Ketua Pengadilan Negeri Padangsidimpuan untuk memanggil para pihak untuk diperiksa dalam suatu Persidangan pada hari dan tempat yang telah ditentukan untuk itu, seterusnya mengadili dan memutus perkara ini sebagai berikut:
Hal. 9 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Dalam Pokok Perkara: 1.
Mengabulkan gugatan Penggugat untuk seluruhnya;
2.
Menyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan Melawan Hukum;
3.
Menyatakan
Sah
tanah/lahan
seluas
±
3.180
Ha
manjadi
milik/Kepunyaan Penggugat; 4.
Menyatakan sah ”Pelepasan Dan Penyerahan Hak Disertai Dengan Kewajiban, No.1, Tanggal 4 September 1998, yang di perbuat dihadapan Notaris Relawati, SH, Notaris di Padangsidimpuan;
5.
Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat Persetujuan Alm. H. Marah Halim Hasibuan, bertanggal 02 September 1998;
6.
Menghukum Para Tergugat membayar ganti rugi kepada Penggugat sebesar Rp. 42.904.000.000,- (empat puluh dua milyar sembilan ratus empat juta rupiah) secara tanggung rentang, sekaligus dan seketika setelah perkara ini mempunyai kekuatan hukum tetap;
7.
Menghukum Tergugat I s/d Tergugat VI secara tanggung renteng untuk membayar uang paksa (uang dwangsom) kepada Penggugat sebesar Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah)/hari setiap kali Tergugat-tergugat lalai memenuhi
isi putusan dalam perkara ini terhitung sejak putusan
diucapkan hingga dilaksanakan; 8.
Menyatakan
putusan dalam perkara ini dapat dijalankan dalam serta
merta (Uitvoerbaar
Bij Voeraad) walau ada verzet, banding, kasasi,
maupun Peninjauan Kembali; 9.
Menyatakan sah dan berharga Sita Jaminan (Conservatoir Beslag), yang telah diletakkan;
10.
Menghukum Para Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini.
Hal. 10 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Apabila hakim berpendapat lain,mohon putusan yang seadil-adilnya (Ex Aequo et Bono).
Menimbang,
bahwa
atas
gugatan
Penggugat
tersebut
Tergugat I s/d V telah mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai berikut: Jawaban Tergugat I sampai dengan Tergugat V: I.
DALAM EKSEPSI: a. AAN HANGING GEDING : -
Bahwa gugatan Penggugat incasu ternyata adalah masih sekaitan tentang perjanjian penyerahan dan pengolahan lahan/tanah untuk perkebunan kelapa sawit pola PIR (Perkebunan
Inti
Rakyat)
kemitraan dengan Bapak
Angkat, sebagaimana yang dimaksudkan dalam
surat
"Perjanjian
Sawit
Pengolahan
Perkebunan
Kelapa
Dengan Pola PIR Kemitraan" tertanggal 24 Mei 1996 yang diperbuat
oleh
para
Tergugat
dengan
Penggugat,
dan/atau tentang tanah seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu tiga ratus hektar) yang terletak di wilayah 6 (enam) Desa, yakni Desa Unte Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok, Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas (dahulu Kabupaten Dati II Tapanuli Selatan) serta tentang uang pago-pago atau ganti rugi atas lahan seluas ± 3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar); -
Bahwa
tentang
Kelapa
Sawit
t ertan gga l
24
"Perjanjian D en gan Mei
199 6
Pengolahan Po la dan
PIR
Perkebunan Kem it raan"
"penguasaan tanah
Hal. 11 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu tiga ratus hektar)" serta tentang uang pago-pago atau ganti rugi atas lahan seluas ± 3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar) tersebut ternyata saat ini masih dipersengketakan atau menjadi objek gugatan dalam perkara perdata lain yang terdaftar di Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Reg. No: 12/Pdt.G/2012/PN.Psp.Sbh. yang diajukan oleh Kepala Desa Unte Rudang, dkk. (Tergugat-I s/d Tergugat-V incasu) selaku para Penggugat, melawan: PT. Barumun Raya Padang Langkat (Penggugat incasu), dkk. selaku para Tergugat, yang saat ini posisi pemeriksaan perkaranya sudah dalam tahap pembuktian; -
Bahwa agar pemeriksaan dan penyelesaian perkaranya tidak saling tumpang tindih antara perkara yang satu dengan lainnya terhadap hal-hal/persoalan atau subjek dan objek yang itu-itu juga, maka untuk kepentingan dan penegakkan ketertiban
beracara
dan
kepastian
hukum
sepatutnya
gugatan Penggugat dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet
Onvantkelijke
Penggugat
ini
Aan
Verklaring), Hanging
oleh
karena
Gediv
gugatan
atau
m a sih
b e r g a n t u n g p a d a p r o se s pemeriksaan dan kepastian hukum
perkara
gugatan
lain
Req.
No.
12/Pdt.G/2012/PN.Psp.Sbh; b. EXCEPTIO IN PERSONA : -
Bahwa
Penggugat
mendasarkan
tuntutannya
atas
kepemilikan tanah seluas ± 3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar) incasu kepada akta Pelepasan Dan
Hal. 12 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Penyerahan Hak Disertai Dengan Kewajiban Nomor 1 tanggal 4 September 1998 yang diperbuat dihadapan Relawati,
SH,
Notaris
di
Padangsidimpuan,
Perjanjian
Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996 dan pembayaran pagopago atau ganti rugi lahan seluas ± 3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar); -
Bahwa telah jelas dan terang benderang bahwasanya riwayat penguasaan dan pengelolaan Penggugat atas tanah incasu adalah berdasarkan surat Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996 yang diperbuat dan ditandatangani oleh para Tergugat dan unsur Masyarakat Adat 6 (enam) Desa (Desa Unte Rudang, Desa Aek Beaton, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok, Desa
Tandihat)
selaku Pemegang hak atas tanah
adat/ulayat seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu tiga ratus hektar) incasu termasuk tanah seluas ± 3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar), dengan pihak Penggugat selaku mitra pengelola lahan (Bapak Angkat); -
Bahwa dengan demikian tidak ada dasar hukumnya bagi Penggugat
dalam
kapasitasnya
sebagai
pihak
yang
dipercayakan oleh para Tergugat sebagai mitra untuk mengelola tanah incasu lantas memproklamirkan diri selaku pemilik tanah sebagaimana yang didalihkan dalam gugatannya, dengan kata lain secara hukum Penggugat
selaku
mitra,
pengelola
tidak
mempunyai
Hal. 13 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
kedudukan/ kapasitas/kwalitas hak (Legal Persona Standi In Judicio)
mengaku-aku,
mempersoalkan,
menuntut
kepemilikan hak atas tanah incasu atau dalam memajukan gugatan ini (Diskualifikasi In Person) ; c. EXCEPTIO PLURIUM LITIS CONSORTIUM : -
Bahwa sesuai surat Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996 yang bertindak selaku pihak Pemegang hak atas tanah adat/ulayat seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu tiga ratus hektar) adalah terdiri berbagai elemen Masyarakat Adat, yakni para Tergugat beserta Hatobangon, Alim Ulama dan Tokoh-Tokoh
yang
bertindak
untuk
dan
atas
kepentingan Masyarakat Adat 6 (enam) Desa masing-masing (Desa Unte Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok, Desa Tandihat); -
Bahwa oleh karena hak atas tanah incasu tidak saja melekat pada para Tergugat, akan tetapi juga ada pada Hatobangon, Alim Ulama dan Tokoh-Tokoh Masyarakat Adat 6 (enam) Desa masing-masing, dan kesemua unsur tersebut ternyata
juga
tercantum
dalam
Perjanjian
Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996, dengan demikian gugatan Penggugat kurang pihak-pihaknya (Plurium Litis Consortium) karena tidak menyertakan Hatobangon, Alim Ulama dan Tokoh-Tokoh Masyarakat Adat 6 (enam) Desa incasu dalam Partij Process; -
Bahwa demikian pula segala apa yang didalihkan
Hal. 14 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Penggugat sekaitan tentang pihak ketiga yakni Muhammad Said
Direktur
CV.
Bintang
Meriah,
Masyarakat
Desa
Sigambal, PT. Sumatera Riang Lestari, PT. Sumatera Silva Lestari, Badan Pertanahan Nasional (BPN) berkaitan proses HGU, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara dan Dinas Kehutanan Kabupaten Tapanuli Selatan, maka agar duduk persoalannya menjadi jelas dan terang benderang seharusnya pihak-pihak tersebut diikutsertakan sebagai Partij Process dalam perkara ini, sehingga pemeriksaannya dapat dilakukan secara totalitas, menyeluruh & imperative;
d. EXCEPTIO NON ADIMPLETI CONTRACTUS: -
Bahwa dalam perjanjian penyerahan dan pengolahan lahan/tanah untuk perkebunan kelapa sawit pola PIR kemitraan dengan Bapak Angkat yang diperbuat oleh para Tergugat
dengan
Penggugat
sebagaimana
yang
dimaksudkan dalam surat Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mel 1996, Penggugat berjanji kepada para Tergugat tentang halhal sebagai berikut:
Pe n ggu gat
be rsed ia
men ja di
Bapa k
An gkat
da lam ha l pengolahan lahan incasu (seluas ± 10.300.
Ha.)
menjadi
perkebunan
kelapa
sawit
dengan Pola PIR;
Untuk lahan seluas 2.000. Ha. (dua ribu hektar) dijadikan Plasma (PIR) yang akan dibagi-bagi menjadi 2 Ha. (dua
Hal. 15 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
hektar) dan selanjutnya diserahkan kepada para Tergugat/Masyarakat 6 (enam) Desa tersebut selaku Peserta PIR;
Untuk lahan seluas 3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar) diserahkan kepada Penggugat dengan pembayaran uang pago-pago (ganti rugi) kepada para Tergugat;
-
Bahwa akan tetapi sampai dengan saat ini justru Penggugatlah
yang
sama
sekali
belum
melaksanakan
prestasi
Perjanjian atas apa-apa yang menjadi hak para Tergugat tersebut, padahal Penggugat telah menanami pohon kelapa sawit atas sebagian dari tanah seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh
ribu
tiga
ratus
hektar)
yang
diperuntukkan/
manfaatnya melulu guna kepentingan Penggugat sendiri secara sepihak dengan menepikan hak para Tergugat; -
Bahwa sekaitan hal tersebut, pada azasnya "Seseorang tidak berhak menggugat apabila dia sendiri tidak memenuhi apa yang
menjadi
kewajibannya
(Obligation)
dalam
perjanjian" (Non Adimpleti Contractus), sehingga dengan demikian
secara
digugurkan
atau
dinyatakan
Tidak
Verklaring),
hukum
gugatan
disingkirkan Dapat
dengan
atau
Diterima alasan
Penggugat
harus
setidak-tidaknya
(Niet
Onvantkelijke
karena
justru
P e n g g u g a t - l a h y a n g t i d a k melaksanakan kewajibannya atas perjanjian ic.; e. EXCEPTIO OBSCUUR LIBEL: -
Bahwa dalam gugatan Penggugat pada satu sisi
Hal. 16 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
mengakui
keberadaan
surat
Perjanjian
Pengolahan
Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal
24
Mei
1996
dengan
segala
hak
dan
kewajibannya, pada sisi lain Penggugat memproklamirkan diri
dan
menuntut
agar
tanah
incasu
sebagai
milik/kepunyaan Penggugat, dan pada sisi lain lagi Penggugat
mendalilkan
bahwa
status
tanah
incasu
sebagai Kawasan Hutan Register 40 (hutan negara atau hutan produksi terbatas), dan pada sisi lain-lain lagi Penggugat menuntut ganti rugi kepada para Tergugat; Dalil gugatan yang demikian membuat kabur, tidak jelas, saling
kontradiksi,
sesungguhnya
gugatan
Penggugat incasu mendalil/mendasarkan kepada d a n t e n t a n g a p a ? S a n g a t membingungkan, sekali lagi, sangat membingungkan; Dengan kata lain, formulasi gugatan Penggugat tidak memuat kesimpulan yang jelas dan tertentu (Een Duidelijk En Bepaalde Conclusie), sehingga mengakibatkan gugatan Penggugat menjadi gelap, tidak jelas, kabur (Obscuur Libel) ; -
Bahwa
Penggugat
dalam
gugatannya
mempersengketakan dan menuntut agar tanah incasu menjadi milik/kepunyaan Penggugat, akan tetapi dalam gugatan tidak diuraikan tentang letak dan batas-batas tanah yang dimaksudkan. Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 1149 K/Sip/1975 tanggal 17 April 1975 menegaskan: "Karena dalam
surat
gugatan
letak/batas-batas
tanah
tidak
disebutkan
sengketa,
gugatan
dengan
jelas
tidak
dapat
Hal. 17 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
diterima" (Mahkamah Agung R1, Rangkuman Yurisprudensi Mahkamah Agung R1, Cetakan Kedua, tahun 1993, halaman 421); -
Bahwa selanjutnya Penggugat menuntut ganti kerugian kepada para Tergugat, akan tetapi dalam gugatan tidak diuraikan secara jelas dan terperinci asal muasal kerugian incase maupun angka-angkanya, dengan kata lain asal muasal dan angka-angka kerugian dimaksud muncul seperti disulap dan terjelma begitu saja;
-
Bahwa dengan kabur dan tidak jelasnya (Obscuur Libel) gugatan Penggugat, pada gilirannya akan merugikan para Tergugat dalam hal pembelaan diri maupun pembuktian serta, melanggar tertib beracara, sehingga gugatan yang demikian sebagai kategori gugatan yang tidak memenuhi syarat formil dan harus dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet Onvantkelijke Verklaring);
Bahwa berdasarkan alasan-alasan seluruh eksepsi tersebut di atas, ternyata gugatan Penggugat tidak memenuhi syarat formil dan materil atau telah bertentangan dengan ketertiban dan kepentingan beracara, sehingga gugatan Penggugat yang demikian sepatutnya dinyatakan Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard); Jurisprudensi Mahkamah Agung RI No. 447 K/Sip/1976 Tanggal 20 Oktober 1976 menegaskan: "Gugatan Yang Tidak Sempurna Menurut Ketentuan Hukum Acara Harus Dinyatakan Tidak Dapat Diterima";
Hal. 18 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
II.
DALAM POKOK PERKARA: Bahwa segala apa yang para Tergugat paparkan da lam uraian
eksepsi
tersebut
diatas,
sepanjang
relevan
mendukung dalil jawaban pokok perkara, mohon kiranya Mutatis Mutandis dimasukkan dan dianggap termaktub dalam uraian dibawah ini: Bahwa Para Tergugat menolak seluruh dalil gugatan Penggugat, terkecuali hal-hal yang secara tegas sebagaimana terurai di bawah ini: 1.
Bahwa Para Tergugat, Hatobangon, Alim Ulama dan Tokoh-Tokoh Masyarakat Desa Unte Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok, Desa Tandihat, wilayah Kabupaten Padang Lawas (dahulu Kabupaten Dati II Tapanuli Selatan), yang bertindak untuk diri sendiri maupun untuk dan atas nama Masyarakat Adat 6 (enam) Desa tersebut (Desa Unte Rudang, dkk.), melalui Kuasanya (H. Marahalim Hasibuan) berdasarkan Surat Kuasa tertanggal 06 Februari 1996 Jo. Surat Penyerahan tertanggal 05 Februari 1996 Jo. Surat Pernyataan tertanggal 05 Februari 1996 yang masing-masingnya diketahui/dibenarkan oleh Camat Barumun Tengah dan Pembantu Bupati Wilayah III Tapanuli Selatan, ada membuat perjanjian dengan Penggugat (PT. Raya Padang Langkat, sekarang PT. Barumun Raya Padang Langkat) tentang penyerahan dan pengolahan lahan/tanah untuk perkebunan kelapa sawit pola PIR (Perkebunan Inti Rakyat) kemitraan dengan Bapak
Hal. 19 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Angkat, sebagaimana yang dimaksudkan dalam surat "Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan" tertanggal 24 Mei 1996; 2.
Bahwa lahan yang diserahkan Para Tergugat kepada Penggugat untuk dikelola (bukan untuk dimiliki) dimaksud adalah
berupa
tanah
yang
masih
satu-kesatuan
hamparan bidang tanah seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu tiga ratus hektar) terletak di wilayah 6 (enam) Desa yakni:
Desa Unte Rudang, Kecamatan Barumun Tengah;
Desa
Aek
Buaton,
Kecamatan
Aek
Nabara
Barumun (dahulu Kecamatan Barumun Tengah);
Desa Pasar Binanga, Kecamatan Barumun Tengah;
Desa Padang Matinggi, Kecamatan Barumun Tengah;
Desa Siboris Dolok, Kecamatan Barumun Tengah;
Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah;
Kabupaten Padang Lawas (dahulu Kabupaten Dati II Tapanuli Selatan), Provinsi Sumatera Utara, dengan memiliki batas-batas:
Sebelah
Utara
berbatas
dengan
Hutan
Tanaman
Industri;
Sebelah Selatan berbatas dengan Hutan Tanaman Industri;
Sebelah Barat berbatas dengan Tanah Masyarakat 6 (enam) Desa;
Sebelah Timur berbatas dengan Tanah Masyarakat 6 (enam) Desa;
Hal. 20 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Yang merupakan tanah adat/ulayat milik Masyarakat Adat 6 (enam) Desa tersebut (Desa Unte Rudang, dkk); 3.
Bahwa dalam surat "Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan" tertanggal 24 Mei 1996 ic. pada pokoknya Para Tergugat dengan Penggugat bersepakat tentang hal-hal berikut: a. Penggugat bersedia menjadi Bapak Angkat dalam hat pengolahan lahan tersebut di atas menjadi perkebunan kelapa sawit dengan Pola PIR dengan pembagian sebagaimana tersebut dibawah ini; b. Untuk lahan seluas 2.000. Ha. (dua ribu hektar) dijadikan Plasma (PIR) yang akan dibagi-bagi menjadi 2 Ha. (dua hektar)
dan
selanjutnya
diserahkan
kepada
Para
Tergugat/Masyarakat 6 (enam) Desa tersebut selaku Peserta PIR; c. Untuk lahan seluas 1.000.- Ha. (seribu hektar) diserahkan kepada Yayasan Bukit Barisan Kodam I/BB dengan cuma-cuma
sebagai
imbalan
jasa
dalam
hal
pelaksanaan pekerjaan pengurusan dan penyelesaian semua surat-surat, rekomendasi, perizinan dan perolehan hak, dll. kepada instansi Pemerintah; d. Untuk lahan seluas 7.300.- Ha. (tujuh ribu tiga ratus hektar) diserahkan kepada Penggugat (PT. Raya Padang Langkat, disingkat PT. Rapala) selaku Bapak Angkat, dengan ketentuan-ketentuan sebagai-berikut:
Untuk lahan seluas 4.120. Ha. (empat ribu seratus dua puluh hektar) diserahkan secara
Hal. 21 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
cuma-cuma
kepada
Penggugat
termasuk
pembuatan sarana jalan dan pembuatan Pabrik Kelapa Sawit sebagai imbalan jasa membangun 2.000
Ha.
(dua
ribu
hektar)
lahan
Plasma
pekebunan kelapa sawit yang menjadi bagian Masyarakat 6 (enam) Desa peserta PIR tersebut di atas ;
Untuk lahan seluas 3.180. Ha. (tiga ribu seratus delapan puluh hektar) diserahkan kepada Penggugat dengan pembayaran uang pago-pago (ganti rugi) kepada para Tergugat;
e. Penggugat menyatakan sanggup dan mengikat diri kepada
para
Tergugat
untuk
mengerjakan
dan
membangun Perkebunan Kelapa Sawit seluas 2.000. Ha.
(dua
ribu
hektar)
selanjutnya
akan
diberikan
untuk
Plasma
dan
diserahkan
yang oleh
Penggugat kepada Para Tergugat ; 4.
Bahwa secara tersendiri Para Tergugat juga ada membuat surat penyerahan lahan seluas 1.000.- Ha. (seribu hektar) kepada Yayasan Bukit Barisan Kodam I/BB sebagaimana lahan yang dimaksudkan di atas sebagai imbalan jasa dalam hal pengurusan semua surat-surat, rekomendasi, kepada
perizinan
instansi
dan
Pemerintah
perolehan sesuai
hak,
bunyi
dll.
"Surat
Penyerahan Tanah" No. Istimewa/1996 tanggal 16 Mei 1996 yang diperbuat oleh para Tergugat dengan Penggugat
dan
Yayasan
Bukit
Barisan
Kodam
I/BB
Hal. 22 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
dihadapan Camat Barumun Tengah dan Pembantu Bupati Wilayah III Tapanuli Selatan;
5.
Bahwa
berdasarkan
kesepakatan
tersebut
di
atas,
selanjutnya terhitung sejak dibuatnya perjanjian sampai dengan
saat
ini
Penggugat
sudah
mengerjakan,
mengelolai, menanami/membangun perkebunan kelapa sawit terhadap sebagian lahan dari seluas ± 10.300. Ha. (sepuluh ribu tiga ratus hektar) incasu, akan tetapi sampai dengan
saat
ini
Penggugat
membagikan/menyerahkan bagian/hak
Para
Tergugat
apa
tidak yang
sebagaimana
ada menjadi yang
dijanjikan, dengan kata lain Penggugat tidak ada sama sekali melaksanakan prestasi perjanjian tersebut;
6.
Bahwa ternyata Penggugat juga sampai dengan saat ini tidak ada atau tidak pernah memberikan kepada para Tergugat berupa uang pagopago (ganti rugi) atas lahan yang telah diserahkan/dipercayakan para Tergugat kepada Penggugat untuk dikelolai perkebunan kelapa sawit seluas 3.180
Ha.
(tiga
ribu
seratus
delapan
puluh
hektar)
sebagaimana sebelumnya yang telah diperjanjikan, padahal sekaitan hal ini para Tergugat sebelumnya telah membuat "Surat Kesepakatan Bersama" tertanggal 05 Februari 1996 yang dibenarkan/diketahui oleh Camat Barumun Tengah dan Pembantu Bupati Wilayah III Tapanuli Selatan yang menetapkan bahwa harga tanah/lahan seluas 3.180 Ha. (tiga
Hal. 23 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
ribu seratus delapan puluh hektar) perhektarnya pada saat itu adalah seharga Rp. 300.000.- (tiga ratus ribu rupiah); 7.
Bahwa Para Tergugat telah berulang kali memperingatkan Penggugat baik secara lisan maupun tulisan agar segera melaksanakan perjanjian yang telah diperbuat incase atau agar Penggugat segera memberikan/menyerahkan dan/atau membangun perkebunan kelapa sawit Plasma terhadap lahan seluas 2.000 Ha. (dua ribu hektar) yang menjadi bagian Para Tergugat dan lain -lain hak, akan tetapi Penggugat mengabaikan begitu saja atau tidak memperdulikan teguran Para Tergugat;
8.
Ba hka n Se la tan
P emerint ahan maup un
Kabu paten
Pemerintahan
Tapanu li
Kabupaten
Padang
Lawas telah berulang kali berusaha dalam memfasilitasi dan/atau memediasi perundingan antara Para Tergugat dengan
Penggugat
sekaitan
penyelesaian
persoalan
tersebut, di antaranya rapat yang diselenggarakan pada tahun 2006 yang dihadiri oleh Para Tergugat, Penggugat, Asisten I/Tata Praja Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan, Kadis Perkebunan, Kadis Pertanahan, Kadis Kehutanan, Kepala Badan PMI, Camat Barumun Tengah, Kabag. Hukum serta pihak lainnya, dan dalam pertemuan tersebut melahirkan beberapa kesimpulan yakni: “Pemb an gun an Kebu n P lasma Ma sya ra kat se luas 2 .000 Ha. dilaksanakan oleh PT. Barumun Raya Padang Langkat secara bertahap selama 5 (lima) tahun dengan
Hal. 24 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
ketentuan sebagai-berikut: I.
-
Dimulai
dari
Bulan
Juli
s/d
Desember
2006
melaksanakan Land Clearing Lahan seluas 400 Ha. dan melaksanakan pembibitan; -
Pada Bulan Januari s/d Juni 2007 Penanaman Lahan 400 Ha;
II.
-
Bulan Juli s/d Desember 2007 Land Clearing lahan 400 Ha. dan melaksanakan Pembibitan Tahap Kedua;
-
Bulan
Januari
s/d
Juni
2008
melaksanakan
Penanaman Lahan 400 Ha. Tahap Kedua; III. -
Bulan Juli s/d Desember 2008 Land Clearing Lahan 400 Ha. dan melaksanakan Pembibitan Tahap Ketiga;
-
Bulan
Januari
s/d
Juni
2009
melaksanakan
Penanaman Lahan 400 Ha. Tahap Ketiga; IV. -
Bulan Juli s/d Desember 2009 Land Clearing Lahan 400 Ha. dan
melaksanakan Pembibitan Tahap
Keempat; -
Bulan
Januari
s/d
Juni
2010
melaksanakan
Penanaman Lahan 400 Ha. Tahap Keempat; V. -
Bulan Juli s/d Desember 2010 Land Clearing Lahan 400 Ha. dan melaksanakan Pembibitan Tahap Kelima;
-
Bulan
Januari
s/d
Juni
2011
melaksanakan
Penanaman Lahan 400 Ha. Tahap Kelima." sesuai
bunyi
Notulen
Rapat
yang
diperbuat
dan
Hal. 25 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
ditandatangani oleh Asisten I/Tata Praja Pemerintahan Kabupaten Tapanuli Selatan selaku Pimpinan Rapat, akan
tetapi
ternyata
sampai
dengan
saat
ini
Penggugat selaku Bapak Angkat tetap tidak melaksanakan segala apa yang dijanji-janjikannya kepada Masyarakat (Para Tergugat), sehingga sesungguhnya Penggugat telah melukai perasaan hukum dan keadilan Masyarakat 6 (enam) Desa tersebut dan/atau sejak semula sudah tidak beriktikadbaik (Niet Kwarder Trou); 9.
Bahwa dari rangkaian fakta sebagaimana terurai di atas, maka
menjadi
jelas
dan
terang
benderang
bahwa
sesungguhnya justru Penggugat-lah yang sejak semula sudah mempunyai iktikad tidak baik terhadap Para Tergugat atau
Penggugat
telah
nyata-nyata
mengingkari
perjanjian incasu (Cedera Janji/Wanprestasi); 10.
Bahwa
para
Tergugat/Masyarakat
6
(enam)
Desa
tersebut semula berharap dengan diaclakannya program pembangunan perkebunan ketapa sawit dengan pola PIR kemitraan Bapak Angkat incasu dapat memperbaiki tarap ekonomi dan kesejahteraan Masyarakat setempat, akan tetapi
kenyataannya
justru
Penggugat
selaku
Pengusaha perkebunan luar daerah dengan janji-janji kosong
telah
memperdayai,
mengkecoh
dan
melukai
perasaan keadilan Masyarakat/Para Tergugat, Penggugat hanya memikirkan keuntungan/kepentingannya sendiri dengan menepikan hak-hak Masyarakat;
Hal. 26 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
11.
Bahwa
Para
Tergugat
menyerahkan
tanah/lahan
incasu kepada Penggugat selaku Bapak Angkat adalah untuk di kelolai menjadi
Perkebunan kelapa sawit
Pola PIR dan bukan untuk dimiliki Penggugat, karena tidak ada penyerahan kepemilikan tanah sekaitan hal itu, status tanah adalah merupakan hak Masyarakat Adat yang kepemilikannya tidak mungkin dialihkan kepada pihak lain (incasu Penggugat), sehingga niat-niat Penggugat (Niet Kwarder Trou) yang bermaksud untuk memiliki tanah/lahan incasu adalah sebagai bentuk pencideraan terhadap nilai-nilai adat dan ruh dari Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996; 12.
Bahwa status tanah seluas ± 10.300 Ha. (sepuluh ribu tiga ratus hektar) tersebut adalah merupakan tanah adat/ulayat Masyarakat 6 (enam) Desa (Desa Unte Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok dan Desa Tandihat), dan berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 1998 tentang
Rencana
Umum
Tata
Ruang
Kabupaten Daerah Tingkat II Tapanuli Selatan (19982007) menunjukkan bahwa areal tanah tersebut adalah berada
dalam
"Kawasan
Budi
Daya
Perkebunan"
sebagaimana dimaksudkan bunyi surat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Tapanuli Selatan Nomor: 525.26/5906 tertanggal 10 Juli 1999 Perihal: Pembukaan Perkebunan Kelapa Sawit;
Hal. 27 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
13.
Bahwa dalil Penggugat saling kontradiksi satu sama lain, sebab di satu sisi Penggugat mendalilkan/menuntut agar tanah incasu menjadi milik/kepunyaan Penggugat, akan tetapi pada sisi lain didalilkan bahwasanya status tanah adalah termasuk merupakan kawasan hutan register 40, sehingga Penggugat sepertinya tidak serius/sungguh-sungguh dengan gugatannya;
14.
Bahwa dalam surat Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996, dll. Penggugat mengakui/membenarkan bahwasanya tanah incasu adalah merupakan tanah adat/ulayat milik Masyarakat adat 6 (enam) Desa (Para Tergugat), dan bahkan Penggugat memperoleh atau menerima penyerahan
tanah
incasu
untuk
dikelolai
menjadi
perkebunan kelapa sawit adalah justru dari para Tergugat, sehingga dalam hal ini Penggugat sangat sulit/tidak memungkinkan untuk mungkir/mengingkari a pa ya n g su d a h m e n jad i f a kt a h u ku m , a ta u su a tu h a l ya n g
absurd/mustahil Penggugat keluar dari konteks
Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996 incasu; 15.
Bahwa tentang dalil gugatan Penggugat yang mengkaitkaitkan tentang pihak ketiga yakni "Muhammad Said Direktur CV. Bintang Meriah, Masyarakat Desa Sigambal, PT. Sumatera Riang Lestari, PT. Sumatera Silva Lestari, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, Dinas Kehutanan Kabupaten Tapanuli Selatan dan lain-lain pihak", hal tersebut hanya merupakan bentuk dalih yang irrelevant
Hal. 28 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
dan absurd semata, karena konteks hubungan hukum dan Matetiele Handeling Penggugat dengan Para Tergugat yang terjadi dalam perkara ini adalah mendasarkan kepada Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit Dengan Pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996, dan dalam kenyataannya pula Penggugat telah membuat/membangun perkebunan
kelapa sawit di atas lahan
incasu, dan
Penggugat juga telah menikmati atau mengambil manfaat dari lahan dan perkebunan kelapa sawit aquo selama ini; 16.
Bahwa oleh karena Para Tergugat tidak ternyata melakukan Perbuatan Melawan Hukum (Onrechtmatigedaad), akan tetapi dalam hat ini justru Penggugat-lah yang telah Wanprestasi terhadap Para Tergugat, maka dengan demikian gugatan Penggugat harus ditolak seluruhnya;
17.
Bahwa demikian pula tuntutan Penggugat tentang ganti kerugian,
peletakkan
Sita
Jaminan
(Conservatoir
Beslag), Uitvoerbaar Bij Voorraad & Dwang Som, dll. menjadi tidak ada relevansi dan urgensinya lagi untuk dipertimbangkan, disamping petitum-petitum tersebut secara nyata telah bertentangan dengan hukum, Jurisprudensi Mahkamah Agung RI dan hukum acara sebagaimana Surat Edaran Mahkamah Agung RI No. 3/2000 dan No. 4/2001 tentang Putusan Serta merta (Witvoerbaar bij Voorraad) dan Dwang Som, sehingga tuntutan tersebut juga harus dikesampingkan/ditolak seluruhnya ; Berdasarkan segala uraian Eksepsi dan Jawaban Pokok Perkara Para Tergugat tersebut di atas, Para Tergugat memohon kepada
Hal. 29 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini agar memberikan Putusan hukum: Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya, atau setidaktidaknya menyatakan gugatan Penggugat Tidak Dapat Diterima (Niet Ontvankelijke Verklaard) Menimbang, bahwa hari Selasa 22 Januari 2013, Kuasa Tergugat VI hadir menghadap di persidangan, di mana Kuasa Tergugat VI tersebut bernama Rudi Halomoan Rambe, SH/Advokat pada Kantor Advokat RI Rambe, SH & Assosiates yang beralamat di Jalan Williem Iskandar No. 21 Padangsidimpuan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 01 Oktober 2012, yang telah didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Padangsidimpuan Nomor: 226/2012/SK tertanggal 26 November 2012, selanjutnya telah menyerahkan jawabannya atas dalil gugatan Penggugat tertanggal 15 Januari 2013 yang pada pokoknya sebagai berikut: Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Tergugat VI telah mengajukan jawaban pada pokoknya sebagai berikut:
Jawaban Dalam Pokok Perkara Tergugat VI: 1.
Bahwa Tergugat VI membantah segala dalil, posita dan petitum gugatan Penggugat, kecuali sepanjang yang diakui secara tegas dalam jawaban ini;
2.
Bahwa Tergugat VI tidak mengetahui sama sekali adanya Akta Pelepasan dan Penyerahan Hak disertai dengan kewajiban Nomor: 01 tanggal 04 September 1998, yang diperbuat dihadapan Notaris Relawati, SH, Notaris di Padangsidimpuan dan Penggugat telah menerima tanah/lahan seluas ± 7.300 (tujuh ribu tiga ratus) Ha dengan perjanjian pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit dengan Pola
Hal. 30 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
PIR (Pola Inti Rakyat) kemitraan, tanggal 24 Mei 1996; 3.
Bahwa Tergugat VI (Panusunan Harahap) juga tidak mengetahui hak dan kewajiban dalam perjanjian tersebut dan tidak mengetahui adanya kuasa masyarakat adat Desa Unte Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Tandihat dan Desa Siboris Dolok yaitu Alm. H. Marahalim Hasibuan;
4.
Tidak
benar
Tergugat
VI
(Panusunan
Harahap)
mengetahui
pelaksanaan pembayaran pago-pago atau ganti rugi atas lahan/tanah seluas ± 3.180 (tiga ribu seratus delapan puluh) Ha seluruhnya sebesar Rp. 954.000.000,- (sembilan ratus lima puluh empat juta rupiah); 5.
Tidak benar Tergugat VI (Panusunan Harahap) ikut merugikan Penggugat dalam hal menyatakan tanah yang diserahkan seluas ± 10.300 (sepuluh ribu tiga ratus) Ha tersebut berada dalam silang sengketa dengan pihak manapun juga dan tidak ada tuntutan di kemudian hari dari pihak ketiga;
6.
Bahwa Tergugat VI (Panusunan Harahap) tidak mengetahui akan adanya pendudukan dan penanaman pohon sawit oleh Muhammad Said Ginting, Direktur CV. Bintang Meriah seluas ± 50 (lima puluh) Ha dan pendudukan lahan seluas 20 (dua puluh) Ha oleh Masyarakat Sigambal;
7.
Tidak benar Tergugat VI (Panusunan Harahap) ikut memberikan janjijanji untuk menyerahkan bukti-bukti surat tentang kepemilikan atas tanah/lahan seluas ± 10.300 (sepuluh ribu tiga ratus) Ha milik kepunyaan masyarakat adat/Luat Unte Rudang meliputi 6 (enam) desa yaitu Desa Unte Rudang, Desa Pasar Binanga, Desa Padang Matinggi, Desa Tandihat, Desa Aek Buaton, Desa Siboris Dolok;
8.
Tidak benar Tergugat VI (Panusunan Harahap) telah memaksa
Hal. 31 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Penggugat untuk membuat Surat Pernyataan tanggal 28 September 2005 agar membangun Kebun IR untuk masyarakat 6 (enam) desa; 9.
Tidak benar Tergugat VI (Panusunan Harahap) telah ikut melakukan suatu rekayasa menciptakan lahan/tanah yang bukan miliknya akan tetapi milik Negara/Pemerintah yang merupakan kawasan hutan menjadi tanah/lahan masyarakat adat/Ulayat;
10. Bahwa Tergugat VI (Panusunan Harahap) diangkat menjadi kepala desa pada tanggal 22 Desember 2006 dan Tergugat VI (Panusunan Harahap) menyatakan bahwa seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat sama sekali tidak diketahuinya; 11. Buat selebihnya Tergugat VI (Panusunan Harahap) membantah, tidak mengakui dan menolak dengan keras seluruh dalil-dalil gugatan Penggugat dalam surat gugatnya tersebut; Maka oleh karena itu mohon dengan hormat sudilah kiranya Majelis Hakim berkenan memutuskan: Primair: 1. Menolak gugatan Penggugat untuk seluruhnya; 2. Menyatakan Tergugat VI (Panusunan Harahap) tidak bersalah dan tidak melakukan perbuatan melawan hukum; 3. Menghukum Penggugat untuk membayar biaya perkara yang timbul dalam perkara ini; Subsidair: Bila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keputusan yang seadil-adilnya sesuai dengan hukum yang berlaku (Ex aequo et bono/Naar recht en billijkheid); Menimbang, bahwa atas gugatan Penggugat tersebut Pengadilan Negeri Padangsidempuan telah menjatuhkan putusan tanggal 6 Nopember 2013 Nomor
Hal. 32 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
30 /Pdt.G/2012/PN-Psp.- yang amarnya sebagai berikut : I.
DALAM EKSEPSI:
-
Menolak Eksepsi
Tergugat I sampai dengan Tergugat V untuk
seluruhnya; II. DALAM POKOK PERKARA : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat untuk sebagian; 2. Menyatakan Para tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum; 3. Menyatakan tanah/lahan seluas
3.180 Ha adalah sah diberikan
kepada Penggugat untuk dikuasai dan dikelola sesuai dengan peruntukannya; 4. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Akta pelepasan dan penyerahan hak disertai dengan kewajiban Nomor 1 tanggal 04 September 1998 yang diperbuat dihadapan Notaris Relawati,SH ,Notaris di Padangsidempuan; 5. Menyatakan sah dan berkekuatan hukum Surat Persetujuan Alm H.Marahalim Hasibuan tertanggal 02 September 1998; 6. Menghukum para Tergugat untuk membayar biaya yang timbul selama
proses
peradilan
Tingkat
pertama
sebesar
Rp4.299.000;(Empat Juta dua ratus sembilan puluh sembilan ribu rupiah); 7. Menolak gugatan Penggugat untuk selain dan selebihnya; Menimbang, bahwa berdasarkan Akta Pernyataan Permohonan Banding Nomor 06/PDT.BAND/2014/PN.PSP.- tanggal 26 Mei 2014 yang dibuat oleh JAWATIN,SH.- Panitera Pengadilan Negeri Padangsidempuan yang menerangkan bahwa Kuasa Para Tergugat I sampai dengan V telah menyatakan
banding
terhadap
putusan
Pengadilan
Negeri
Hal. 33 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Padangsidempuan Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-PSP.- tanggal 6 Nopember 2013 yang telah diberitahukan kepada Terbanding semula Penggugat pada tanggal 4 Juni 2014 dan pada tanggal 5 Juni 2014 telah diberitahukan kepada Turut Terbanding semula Tergugat VI; Menimbang, bahwa Pengadilan Negeri Padangsidempuan pada tanggal 4 Juni
2014 telah memberitahukan untuk memeriksa berkas
perkara banding kepada Kuasa Terbanding dan pada tanggal 11 Juli 2014 kepada Kuasa Pembanding dalam tenggang waktu 14 (empat belas) hari dari pemberitahuan tersebut, sebelum berkas perkara tersebut dikirim ke Pengadilan Tinggi;
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUM Menimbang, bahwa permohonan banding dari Para Pembanding semula Tergugat I sampai dengan Tergugat V
telah diajukan dalam
tenggang waktu dan menurut tata cara serta memenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh Undang-Undang oleh karena itu permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima; Menimbang, bahwa Para Pembanding semula Tergugat I sampai dengan Tergugat V tidak mengajukan memori banding sehingga tidak diketahui alasan-alasan keberatannya terhadap Putusan Pengadilan Tingkat pertama, namun Pengadilan Tingkat Banding sesuai dengan fungsinya sebagai Pengadilan Ulangan akan memutuskan berdasarkan seluruh fakta-fakta yang terdapat dalam berkas perkara dan surat-surat dalam perkara ini; Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi memeriksa dan mempelajari dengan seksama berita acara sidang beserta surat-surat yang Hal. 34 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
tersebut dalam berkas perkara Nomor 267/PDT/2014/PT-MDN.- dan turunan resmi putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor 30/Pdt.G/2012/PN- Psp.- tanggal
6 Nopember 2013
maka Pengadilan
Tinggi berpendapat sebagai berikut :
DALAM EKSEPSI : Menimbang, bahwa setelah mencermati putusan Pengadilan Tingkat pertama dalam mempertimbangkan eksepsi dari Para Pembanding semula Tergugat I sampai dengan Tergugat V maka Pengadilan Tingkat Banding sependapat dengan uraian pertimbangan tersebut dalam putusan Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- tanggal 6 Nopember 2013 dengan dasar pertimbangan sebagai berikut:
Menimbang, bahwa memperhatikan secara seksama pertimbangan Pengadilan Tingkat Pertama terhadap eksepsi Para pembanding semula Tergugat I s/d V maka dapat diketahui Pengadilan Tingkat Pertama telah mempertimbangkan secara tepat dan benar, oleh karenanya semua pertimbangan tersebut diambil alih menjadi pertimbangan Pengadilan Tingkat Banding dalam mengadili perkara ini;
Menimbang,
bahwa
berdasarkan
tersebut di atas, maka putusan Nomor
pertimbangan-pertimbangan
Pengadilan Negeri Padangsidempuan
30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- tanggal 6 Nopember 2013 berkaitan
dengan eksepsi tersebut harus dipertahankan dan dikuatkan;
Hal. 35 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
DALAM POKOK PERKARA:
Menimbang,
bahwa
setelah
Pengadilan
Tingkat
Banding
memeriksa dan meneliti dengan seksama berkas perkara perdata Nomor 267/PDT/2014/PT-MDN.- dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara tersebut, salinan resmi Putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor 30/Pdt.G/2012/PN.Psp.-, tanggal 6 Nopember 2013, berita acara sidang dan surat-surat yang berkaitan dengan perkara tersebut, Pengadilan Tingkat Banding berpendapat sebagaimana dibawah ini;
Menimbang,
bahwa
setelah
Pengadilan
Tingkat
Banding
memperhatikan gugatan Terbanding semula Penggugat dan Jawaban Para pembanding semula Tergugat I s/d V dan Turut Terbanding semula Tergugat VI dapat disimpulkan pokok sengketa dalam perkara yang dimohonkan banding berkaitan gugatan perbuatan melawan hukum yang didalilkan dilakukan oleh Para Pembanding semula
Tergugat I sampai
dengan Tergugat V dan Turut Tergugat semula Tergugat VI atas lahan seluas kurang lebih 10.300 (sepuluh ribu tiga ratus) Ha yang terletak di wilayah 6 (enam) Desa, yakni Desa Unte Rudang, Desa Aek Buaton, Desa Pasar Binanga, Padang Matinggi, Desa Siboris Dolok, Desa Tandihat, Kecamatan Barumun Tengah, Kabupaten Padang Lawas yang diawali dari adanya Perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit dengan PIR( Pola Inti Rakyat) Kemitraan tanggal 24 Mei 1996; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan pasal 283 Rbg yang pada pokoknya menyatakan siapa yang mendalilkan sesuatu maka harus membuktikan dalil-dalilnya tersebut, maka
beban pembuktian terlebih
dahulu akan diberikan kepada Terbanding semula Penggugat, sedangkan Para Pembanding semula Tergugat I s/d V dan Turut terbanding semula
Hal. 36 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Tergugat VI juga diberi kesempatan untuk membuktikan dalil-dalil bantahannya tersebut;
Menimbang, bahwa untuk memperkuat dalil-dalil gugatannya Terbanding semula Penggugat telah mengajukan alat bukti surat bertanda bukti P-1 s/d P-27 dan 1(satu) orang saksi bernama Suwandi dan 1(satu) orang ahli bernama Nana Suherna,S.Hut, sedangkan Para Pembanding semula Tergugat I s/d V untuk membuktikan dalil-dalil sangkalannya telah mengajukan alat bukti surat bertanda bukti T.I-V.1 s/d T.I-V.17 dan 5 (lima) orang saksi bernama Abdul Halim Hasibuan, Ruslan Abdullah Hasibuan, Jannier Siregar,Tongku Soripada Mulia Hasibuan dan Irwan Harahap; Menimbang, bahwa berkaitan dengan gugatan perbuatan melawan hukum tersebut acuannya adalah ketentuan pasal 1365 KUHPerdata yang mengandung unsur-unsur pokok adanya perbuatan
melawan hukum,
adanya kesalahan pada pihak yang melakukannya dan adanya kerugian serta disyaratkan mengandung kausalitas (sebab akibat) antara perbuatan melawan hukum tersebut dengan akibat hukum perbuatan melawan hukum dimaksud; Menimbang, bahwa dari pertimbangan putusan Pengadilan Tingkat Pertama dapat diketahui pada pokoknya Terbanding semula Penggugat telah dapat membuktikan Para Pembanding semula Tergugat I sampai dengan Tergugat V dan Turut Terbanding semula Tergugat VI telah melakukan perbuatan melawan hukum; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tingkat Banding tidak sependapat dengan pertimbangan Pengadilan Tingkat pertama tersebut karena kalau dasar gugatannya adalah tidak dipenuhinya perjanjian oleh Para pembanding semula Tergugat I sampai dengan
Hal. 37 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Tergugat V yang didasarkan Akta “pelepasan dan penyerahan hak disertai dengan kewajiban Nomor : 1 tanggal 4 September 1998 maka gugatan Terbanding semula Penggugat seharusnya bukan Perbuatan Melawan Hukum akan tetapi Wanprestasi, oleh karenanya petitum gugatan point 2 yang mohon dinyatakan Para Tergugat telah melakukan perbuatan melawan hukum tidak beralasan hukum sehingga patut ditolak; Menimbang, bahwa selanjutnya petitum pokok gugatan berikutnya adalah petitum 3 yang mohon dinyatakan sah / lahan seluas kurang lebih 3.180 Ha menjadi milik/kepunyaan Penggugat dapat dipertimbangkan berdasarkan perjanjian antara Terbanding semula Penggugat dengan Para Pembanding semula Tergugat I sampai dengan Tergugat V dan Turut Terbanding
semula
Tergugat
VI
tidak
ada
satu
ketentuan
yang
menyebutkan pengalihan hak milik dan dipersidangan Terbanding semula Penggugat tidak dapat membuktikan adanya peralihan hak milik tersebut sehingga petitum point 3 ini tidak beralasan hukum sehingga patut ditolak; Menimbang, bahwa terhadap petitum pokok gugatan ini Pengadilan Tingkat pertama telah mempertimbangkan yang pada pokoknya terhadap petitum 3 Penggugat tersebut dengan merujuk pada fakta hukum dan didasarkan kepada perjanjian Pengolahan Perkebunan Kelapa Sawit dengan pola PIR Kemitraan tertanggal 24 Mei 1996, dimana terhadap lahan seluas kurang lebih 3.180 Ha menurut pendapat majelis Hakim adalah adil dan patut apabila lahan tersebut diberikan kepada Penggugat untuk dikuasai dan dikelola sesuai dengan peruntukannya, karena terhadap lahan seluas kurang lebih seluas 3.180 Ha itu Penggugat telah melaksanakan kewajibannya / prestasinya dengan membayarkan uang pago-pago kepada Para Tergugat seperti yang terdapat dalam bukti P.17 sampai dengan P.22 dan di lapangan ternyata telah dikuasai dan diusahai Hal. 38 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Penggugat dengan perkebunan sawitnya serta telah pula menghasilkan, oleh karenanya terhadap petitum 3 ini adalah adil untuk dikabulkan; Menimbang, bahwa Pengadilan Tingkat Banding tidak sependapat dengan pertimbangan tersebut karena Pengadilan Tingkat pertama telah mengabulkan yang
tidak diminta oleh Terbanding semula Penggugat
dalam petitum gugatannya dan yang diminta dalam petitum 3 adalah menyatakan sah tanah/lahan seluas kurang lebih 3.180 Ha menjadi milik / Kepunyaan Penggugat yang notabene bertentangan dengan perjanjian yang dibuat oleh Para Pembanding semula Tergugat I sampai dengan Tergugat V dengan Terbanding
semula Penggugat sebagaimana
Perjanjian Pelepasan dan Penyerahan Hak disertai dengan kewajiban Nomor : 1 tanggal 4 September 1998; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan
tersebut
Pengadilan Tingkat Banding berpendapat Terbanding semula Penggugat tidak dapat membuktikan tanah / lahan seluas kurang lebih 3.180 Ha tersebut menjadi milik / Kepunyaan Penggugat sehingga seharusnya petitum point 3 tersebut ditolak; Menimbang, bahwa oleh karena petitum gugatan point 2 dan point 3 yang merupakan petitum pokok gugatan Terbanding semula Penggugat telah ditolak, maka petitum lainnya yang asesoir dengan petitum pokok tersebut yaitu petitum gugatan point 4,5,6,7 dan 8 harus ditolak pula; Menimbang, bahwa petitum gugatan point 9 yang mohon dinyatakan sah dan berharga sita jaminan ( Conservatoir Beslag ) oleh karena
dalam
perkara
ini
belum
pernah
dilakukan
sita
jaminan
(Conservatoir beslag) maka petitum tersebut tidak beralasan hukum sehingga patut ditolak;
Hal. 39 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Menimbang, bahwa dengan demikian Pengadilan Tingkat banding berpendapat seluruh gugatan Terbanding semula Penggugat tidak beralasan hukum sehingga patut ditolak seluruhnya; Menimbang,
bahwa
berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan
tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- tanggal 6 Nopember 2013 tidak dapat dipertahankan dan harus dibatalkan, selanjutnya Pengadilan Tinggi akan mengadili sendiri dengan amar putusan sebagaimana tersebut di bawah ini; Menimbang, bahwa oleh karena putusan Pengadilan Tingkat Pertama dibatalkan, maka Terbanding semula Penggugat berada dipihak yang kalah, sehingga harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan; Memperhatikan Undang-Undang Nomor 49 Tahun 2009 Tentang Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 2 Tahun 1986 Tentang Peradilan Umum, RBG dan peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan; MENGADILI : -
Menerima permohonan banding dari
Para Pembanding
semula
Tergugat I sampai dengan Tergugat V tersebut ; ------------------------------
Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Padangsidempuan Nomor 30/Pdt.G/2012/PN-Psp.- tanggal 6 Nopember 2013 yang dimohonkan banding; -----------------------------------------------------------------------------------
Hal. 40 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
MENGADILI SENDIRI: DALAM EKSEPSI : -
Menolak eksepsi Tergugat I sampai dengan Tergugat V untuk seluruhnya; -------------------------------------------------------------------------------
DALAM POKOK PERKARA: -
Menolak gugatan Terbanding semula Penggugat untuk seluruhnya;---
-
Menghukum Terbanding semula Penggugat untuk membayar biaya perkara dalam kedua tingkat pengadilan, yang dalam tingkat banding ditetapkan sejumlah Rp150.000,00 (seratus lima puluh ribu rupiah);------
Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Medan, pada hari Rabu, tanggal 3 Desember 2014 oleh kami, A.TH. PUDJIWAHONO S.H.M.Hum.-, Ketua Pengadilan Tinggi
Medan
sebagai
Hakim
Ketua
Majelis,
DAHLIA
BRAHMANA,SH.MH.- dan HERU PRAMONO, S.H., M.Hum.-, masingmasing
sebagai Hakim
Penetapan
Anggota, yang ditunjuk
berdasarkan
Surat
Ketua Pengadilan Tinggi Medan Nomor 267/PDT/2014/PT-
MDN.-, tanggal 15 September 2014, putusan tersebut pada hari Jum’at tanggal 12 Desember 2014 diucapkan dalam persidangan terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua Majelis dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota Majelis tersebut, dibantu SUSILA-WARDHANI,SH.- Panitera Muda Perdata
Hal. 41 dari 42 hal. Put. No. 267/PDT/2014/PT-MDN.
Pengadilan Tinggi Medan sebagai Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara.-
HAKIM-HAKIM ANGGOTA:
DAHLIA BRAHMANA,SH.MH.-
HAKIM KETUA,
A.TH.PUDJIWAHONO,SH.M.Hum.-
HERU PRAMONO,SH.M.Hum.PANITERA PENGGANTI,
SUSILA- WARDHANI, SH.-