DAFTAR PUSTAKA Abbas S. 1995. 90 Tahun Penyuluhan Pertanian di Indonesia (1905-1995). Jakarta: Departemen Pertanian. Ancok D. 1995. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian. Di dalam: Singarimbun dan Effendi S, editor. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S. Arikunto S. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Edisi Revisi IV. Bandung: Rineka Cipta. Asdi A. 1996. Sustainability of Food and Nutrition Diservication Project in West Sumatra-Indonesia. [Disertasi]. Los Banos, Philippina: UPLB Attar M. 2000. Hutan Rakyat: Kontribusi Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Petani dan Perannya Dalam Perekonomian Desa (Kasus di Desa Sumberejo Kab. Wonogiri, Jawa Tengah. Di dalam: Suharjito D, editor. Hutan Rakyat di Jawa. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB. Awang SA. 2001. Gurat Hutan Rakyat di Kapur Selatan. Yogyakarta: Pustaka CV Debut Press. ___________. 2007. Konstruksi Pengetahuan dan Unit Manajemen Hutan Rakyat. Prosiding Pekan Hutan Rakyat II. Ciamis 30-31 Oktober 2007. Jakarta: Departemen Kehutanan. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2000. Jumlah dan Persentaei Penduduk Miskin Menurut Kabupaten/Kota. Jakarta: Badan Pusat Statistik. [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Purbalingga. 2007. Purbalingga dalam Angka. Purbalingga : Badan Pusat Statistik. Bandura AJ. 1986. Social Foundations of Thought and Action: A Social Cognitive Theory. New Jersey: Prentice Hall, Inc. [BKKBN] Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional. 1997. Analisis Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI) Provinsi Jawa Barat. Jakarta: BKKBN. Darusman D, Hardjanto. 2006. Tinjauan Ekonomi Hutan Rakyat. Prosiding Seminar Hasil Penelitian Hasil Hutan. Jakarta: Departemen Kehutanan. Darusman D, Wijayanto N. 2007. Aspek Ekonomi Hutan Rakyat (Skim Pendanaan). Prosiding Pekan Hutan Rakyat II. Ciamis 30-31 Oktober 2007. Jakarta: Departemen Kehutanan.
Danim S. 2004. Motivasi, Kepemimpinan dan Kreativitas Kelompok. Jakarta: PT Rineka Cipta. [Dephut] Departemen Kehutanan. 1997. Hand Book of Indonesia Forestry. Jakarta: Departemen Kehutanan. ______________. 2004. Buku Pintar Penyuluhan Kehutanan. Jakarta: Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan. ______________. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan. Jakarta: Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan. ______________. 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2006 Tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Jakarta: Pusat Bina Penyuluhan Kehutanan. Diniyati D, Sulistyati T. 2005. Kajian Sikap Petani terhadap Lembaga Pembangunan Hutan Rakyat. Bogor: Puslitbang Sosek dan Kebijakan Kehutanan. Hagul P. 1987. Reliabilitas dan Validitas. Di dalam: Singarimbun dan Effendi S, editor. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3S. Halim NR. 1992. Hubungan Karakteristik Sosial Ekonomi dengan Perilaku Komunikasi Antar Anggota Kelompok Simpan Pinjam KUD dan Pemanfaatan Kredit Pedesaan di Kabupaten Cianjur Jawa Barat. [Tesis] Bogor: IPB. Hardjanto. 2000. Pengusahaan Hutan Rakyat di Jawa. Di dalam : Suharjito D, editor. Hutan Rakyat di Jawa. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB. Hardjosoediro. 1975. Feasibility Studi Daerah Kritis Gunung Kidul. Yogyakarta: Kerja sama Dirjend Kehutanan dengan Fakultas Kehutanan UGM. ______________. 1981. Aspek-Aspek Sosial yang Berpengaruh Terhadap Pembangunan Kehutanan. Makalah pada Seminar Persaki Pusat. Yogyakarta: Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM. Hikmat H. 2004. Strategi Pemberdayaan Masyarakat. Bandung: Penerbit Humaniora. Iqbal M, Simanjuntak. 2004. Solusi Jitu Bagi Pengusaha Kecil dan Menengah: Pedoman Menjalankan Usaha. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Karsidi R. 2003. Pemberdayaan Masyarakat Petani dan Nelayan Kecil. Di dalam: Yustina I & Sudrajat A, editor. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press.
Kartasubrata J. 2003. Social Forestry dan Agroforestry di Asia. Bogor: Lab. Politik dan Sosial Kehutanan Fakultas Kehutanan IPB. Kerlinger FN, Rosenzweig JE. 1995. Azaz-Azaz Penelitian Behavioral. Ed. Ke-3, Cet. ke-7. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Khairuddin. 1992. Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Penerbit Liberty. Kismiyati T. 2004. Kompetensi Pustakawan. Makalah disampaikan pada Pelatihan Perpustakaan Perguruan Tinggi, tanggal 28 September 2004 di Cisarua, Bogor. Koentjaraningrat. 1982. Kebudayaan, Mentalitas dan Pembangunan. Jakarta: Gramedia. Klausmeier HJ, Goodwin W. 1975. Learning and Human Abilities: Educational Psychology. New York: Harper & Row Publisher. Lahjie ABM. 2001. Teknik Agroforestry. Jakarta: Penerbit Grafika - UPN. Lionberger HF. 1960. Adoption of New Ideas and Practices. Ames, Iowa: The Iowa State University Press. Mardikanto T, Rasyid MA. 1996. Penyuluhan Pembangunan Kehutanan. Kerjasama Departemen Kehutanan dan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta. Jakarta: Departemen Kehutanan. __________. 2001. Prosedur Penelitian Penyuluhan Pembangunan. Surakarta: Prima Theresia Pressindo. Marihot TEH. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Grasindo. Morgan B, Holmes GE, Bundy CE. 1962. Methods in Adult Education. Danville, Illinois: The INTERSTATE Printers & Publisher, Inc. Mosher AT. 1991. Menggerakkan dan Membangun Pertanian. Syarat-Syarat Pokok Pembangunan dan Modernisasi. Cet. ke-13. Jakarta: CV Yasaguna. Mubyarto. 1984. Strategi Pembangunan Pedesaan. Yogyakarta: Pusat Penelitian Pembangunan Pedesaan dan Kawasan UGM. Muhadjir N. 1980. Pendidikan dan Pembangunan. Yogyakarta: Serasi. Nasution Z. 2007. Komunikasi Pembangunan Pengenalan Penerapannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Nazir M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Teori
dan
Ndraha T. 1990. Pembangunan Masyarakat. Bandung: Rineka Cipta. Padmowihardjo S. 1999. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Pambudy R. 2003. Penyuluhan dalam Sistem dan Usaha Agribisnis : Strategi Pengembangan Manusia Indonesia. Di dalam: Yustina I & Sudrajat A, editor. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press. Rahmawaty. 2004. Tinjauan Aspek Pengembangan Hutan Rakyat. Medan: Fakultas Pertanian Jurusan Kehutanan Program Studi Manajemen Hutan Universitas Sumatera Utara. Rakhmat J. 2001. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rejeki NS. 1998. Perencanaan Program Penyuluhan. Yogyakarta: Penerbit Universitas Atmajaya. Robbins SP. 2007. Perilaku Organisasi. Jakarta: PT Indeks. Rogers EM, Shoemaker F. 1987. Memasyarakatkan Ide-Ide Baru. Surabaya: Usaha Nasional. Salam HB. 1997. Pengantar Pedagogi: Dasar-dasar Ilmu Mendidik. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Salikin K. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta: Kanisius. Sastraatmadja E. 1986. Penyuluhan Pertanian: Falsafah, Masalah, dan Strategi. Bandung: Alumni. Sedarmayanti. 2003. Good Governance (Kepemerintahan yang Baik) Dalam Rangka Otonomi Daerah: Upaya Membangun Organisasi Efektif dan Efisiensi Melalui Restrukturisasi dan Pemberdayaan. Bandung: Mandar Maju. Setiana L. 2005. Teknik Penyuluhan dan Pemberdayaan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia. Sevilla CG, Ochave JA, Punsalan TG, Regala BP, Uriarte GG. 1993. Pengantar Metode Penelitian. Jakarta: UI Press. Siagian SP. 2004. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Penerbit Rineka Cipta. Slamet M. 1987. Memantapkan Penyuluhan Pertanian di Indonesia. Prosiding Kongres Penyuluhan Pertanian 1987 di Subang - Jawa Barat. Jakarta: Departemen Pertanian.
Slamet M. 2003. Meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Pedesaan. Di dalam: Yustina I & Sudrajat A, editor. Membentuk Pola Perilaku Manusia Pembangunan. Bogor: IPB Press. Soekanto S. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Soekartawi A, Soehardjo L, Dillon, Hardaker J. 1986. Ilmu Usahatani dan Penelitian untuk Pembangunan Petani Kecil. Jakarta: UI Press. Soekartawi. 1988. Prinsip Dasar Komunikasi Pertanian. Jakarta: UI Press. Spencer LM, Spencer SM. 1993. Competence at Work. New York: John Wiley & Sons Inc. Suharjito D. 2000. Hutan Rakyat di Jawa. Di dalam: Suharjito D, editor. Hutan Rakyat di Jawa. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB. Sumodiningrat G. 2004. Otonomi Daerah dalam Penanggulangan Kemiskinan. Jakarta: Sekretariat Wapres. Susanto AB. 2003. Competency-Based HRM. http://www.jakartaconsulting.com/ extra corner archive 12.html. [10 Januari 2009]. Tilaar HAR. 1997. Pengembangan Sumber Daya Manusia dalam Era Globalisasi: Visi, Misi dan Program Pendidikan dan Pelatihan Menuju 2020. Jakarta: PT. Grasindo. Tjakrawiralaksana A. 1996. Usahatani. Bogor: IPB. Usman MU. 1997. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja RosdaKarya. Van den Ban AW, Hawkins HS. 1999. Penyuluhan Pertanian. Yogyakarta: Penerbit Kanisus. Waskito B. 2000. Hutan Rakyat: Studi Kemungkinan Pengembangan (Kasus di Desa Gunungsari Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah). Di dalam: Suharjito D, editor. Hutan Rakyat di Jawa. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB. Windawati N. 2005. Tinjauan Tentang Pola Tanam Hutan Rakyat. Bogor: Pusat Litbang Hutan Tanaman. Wiriatmadja S. 1990. Pokok-pokok Penyuluhan Pertanian. Jakarta: CV Yasaguna. Wulandari C. 1999. Predictable of Sustainable of Various Home Garden in Lampung Province-Indonesia Using AHP and Logic Models. [Disertasi]. Los Balnos, Philippina: UPLB.
100
Lampiran 1.
PETA WILAYAH ADMINISTRATIF KABUPATEN PURBALINGGA
U
Lokasi Penelitian
Ibukota kabupaten
010 Kemangkon 020 Bukateja 030 Kejobong 040 Pengadegan 050 Kaligondang
060 Purbalingga 070 Kalimanah 080 Padamara 090 Kutasari 100 Bojongsari
110 Mrebet 120 Bobotsari 130 Karangreja 140 Karangjambu
150 Karanganyar 160 Kertanegara 170 Karangmoncol 180 Rembang
Lampiran 2. DEFINISI OPERASIONAL, INIDIKATOR DAN PENGUKURAN PEUBAH PENELITIAN Variabel FAKTOR INTERNAL (X1) Umur (X1.1)
Definisi Operasional
Indikator
Parameter dan Pengukuran
Jumlah tahun sejak responden Usia petani hutan rakyat Usia petani hutan rakyat dikelompokkan dalam kelas umur : dilahirkan sampai saat menjadi pada saat dilakukan a. < 40 tahun : Muda responden dalam penelitian wawancara b. 40– 55 tahun : Sedang c. > 55 tahun : Tua
Pendidikan (formal dan Tingkat pendidikan formal yang nonformal) (X1.2) terakhir ditempuh responden, dan pendidikan nonformal (kursus/pelatihan) yang pernah diikuti responden.
Jumlah Tanggungan Banyaknya anggota keluarga Keluarga (X1.3) yang menjadi tanggungjawab responden sebagai kepala keluarga untuk menghidupinya
- Jumlah tahun sukses yang berhasil dicapai responden dalam mengikuti pendidikan formal
Kelas/ tingkatan sekolah yang berhasil diikuti terakhir kali : a. Tidak sekolah - SD :Rendah b. Tamat SLTP – SLTA : Sedang c. Lulus PT (D1/D2/D3/S1/S2) : Tinggi
- Jumlah waktu yang digunakan responden dalam mengikuti pendidikan norformal
Pendidikan nonformal (kursus/pelatihan) yang pernah diikuti dalam 5 tahun terakhir: a. tidak pernah – 1 kali : Rendah b. 2 - 3 kali dalam kota : Sedang c. > 3 kali di dalam/luar kota : Tinggi
Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan responden, terdiri atas istri , anak, orang tua, adik, keponakan, dll.
101
Pernyataan responden tentang banyaknya orang yang menjadi tanggug jawabnya. a. 1 – 3 orang : Rendah b. 4 – 6 orang : Sedang c. > 6 orang : Tinggi
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Parameter dan Pengukuran
Luas Lahan Garapan Luas lahan atau tanah garapan (X1.4) yang dijadikan responden untuk usahatani dan budidaya tanaman untuk pemenuhan kebutuhan hidup, yang diukur dalam satuan Ha.
Luas lahan yang dimiliki responden dan luas yang dimanfaatkan untuk usaha hutan rakyat
Pernyataan responden tentang luas lahan dikuasainya dan digunakan untuk usaha tani : a. < 0,25 hektar : Sempit b. 0,25 – 1 hektar : Sedang c. > 1 hektar : Luas
Pengalaman Tani (X1.5)
Berusaha Jumlah tahun lamanya responden mengusahakan usahatani yang berhubungan dengan hutan rakyat dihitung mulai awal berusahatani sampai wawancara dilakukan.
Jumlah tahun dihitung dari responden mulai melakukan usaha hutan rakyat sampai dengan saat wawancara dilakukan
Pernyataan responden tentang jumlah tahun dihitung dari mulai ia melakukan usaha hutan rakyat hingga saat wawancara : a. < 5 tahun : Rendah b. 5 – 10 tahun : Sedang c. > 10 tahun : Tinggi
Motivasi (X1.6)
Berusaha Kekuatan, dorongan, yang - Sumber dorongan bagi menimbulkan dan mengarahkan petani untuk melakukan perilaku petani dalam usaha hutan rakyat pengelolaan hutan rakyat.
yang
Pernyataan responden tentang hal-hal yang mendorongnya untuk melakukan usaha hutan rakyat : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
FAKTOR EKSTERNAL (X.2) Penyuluhan Kehutanan Banyaknya kegiatan penyuluhan - Frekuensi kegiatan (X2.1) penyuluhan hutan rakyat kehutanan yang yang diikuti yang dilaksanakan oleh responden yang berhubungan dengan pengelolaan hutan rakyat.
Pernyataan responden tentang frekuensi penyuluhan di desanya dalam 1 tahun terakhir : a. Tidak pernah – 1 kali : Rendah b. 2 – 4 kali : Sedang c. > 4 kali : Tinggi
kegiatan
102
Variabel Penyuluhan Kehutanan (X2.1)
Definisi Operasional
Indikator - Kehadiran/keikutsertaan responden dalam kegiatan penyuluhan
Parameter dan Pengukuran Pernyataan responden tentang kehadiran/ keikutsertaannya dalam kegiatan penyuluhan di desanya dalam 1 tahun terakhir : a. Tidak pernah – 1 kali : Rendah b. 2 – 5 kali : Sedang c. > 5 kali : Tinggi
- Kesesuaian materi penyuluhan dengan kebutuhan responden
Pernyataan responden tentang manfaat materi penyuluhan yang menunjang usaha hutan rakyat : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
Kelompok Tani Hutan Keberadaan kelembagaan - Keberadaan kelompok tani (X2.2) kelompok tani hutan rakyat di hutan yang mendukung lokasi penelitian dalam usaha hutan rakyat yang mendukung pengelolaan hutan dilakukan responden rakyat yang dilakukan oleh responden. - Besarnya dukungan kelembagaan terhadap usaha hutan rakyat
- Tingkat manfaat keberadaan kelompok tani hutan dalam mendukung usaha hutan rakyat
Pernyataan responden tentang keberadaan kelompok tani hutan : a. Ada b. Tidak ada Pernyataan responden tentang besarnya dukungan kelompok tani hutan : a. Kecil b. Cukup c. Besar
103
Pernyataan responden tentang besarnya manfaat kelompok tani hutan : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
Variabel Akses Informasi (X2.3)
Definisi Operasional Indikator Kemudahan responden dalam - Ketersediaan sumber informasi yang terkait mendapatkan informasi yang dengan usaha hutan rakyat berhubungan dengan pengelolaan hutan rakyat.
Parameter dan Pengukuran Pernyataan responden tentang sumber informasi yang terkait dengan usaha hutan rakyat yang tersedia: a. Sedikit b. Cukup c. Banyak
- Tingkat kemanfaatan informasi yang tersedia dalam mendukung usaha hutan rakyat
Pernyataan responden tentang manfaat informasi yang tersedia dalam mendukung usaha hutan rakyat : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
- Kemudahan responden dalam mendapatkan informasi yang terkait dengan usaha hutan rakyat
Pernyataan responden tentang kemudahan mendapatkan informasi yang terkait dengan usaha hutan rakyat: a. Susah b. Cukup c. Mudah
KOMPETENSI PETANI (X3)
Seperangkat pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki oleh responden yang berkontribusi dalam kegiatan pengelolaan hutan rakyat
Kompetensi Teknis (X3.1)
Pengetahuan dan keterampilan - Pemahaman tentang Hutan Rakyat yang dimiliki responden di bidang pelestarian dan pengelolaan hutan
Pernyataan responden tentang penentuan kesesuaian lahan usaha hutan rakyat : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
104
Variabel Kompetensi Teknis (X3.1)
Definisi Operasional
Indikator - Pembibitan dan penanaman
Parameter dan Pengukuran Pernyataan responden tentang pembibitan dan penanaman yang dilakukan : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
- Pemeliharaan
Pernyataan responden tentang pemeliharaan tanaman yang dilakukan : a. Tidak pernah b. Kadang-kadang c. Selalu
- Pemanenan
Pernyataan responden tentang penentuan daur tebang: a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
- Pasca panen
Kompetensi konseptual (X3.2)
Seperangkat kemampuan petani berkaitan dengan pemahaman - Pengembangan usaha dan pengetahuan dalam hutan rakyat memprediksi peluang usaha yang dapat dikembangkan dalam usaha hutan rakyat
Pernyataan responden tentang penanganan pascapanen menyangkut kegiatan pemasaran : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi Pernyataan responden tentang prospek pengembangan usaha hutan rakyat : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
105
Variabel Kompetensi relasional (X3.3)
PARTISIPASI (Y.1)
Definisi Operasional
Indikator
Pengetahuan dan keterampilan - Relasi antar petani yang dimiliki oleh responden dalam membangun hubungan kerja, membangun jejaring sosial, dan juga kemampuan bernegosiasi. - Relasi dengan mitra kerja
Parameter dan Pengukuran Pernyataan responden tentang jalinan komunikasi dan relasi antar sesama petani : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi Pernyataan responden tentang jalinan komunikasi dan relasi dengan mitra kerja lainnya: a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
Tingkat keikutsertaan atau keterlibatan responden dalam kegiatan hutan rakyat,
Partisipasi dalam Proses pengambilan keputusan - Keikutsertaan responden perencanaan (Y1.1) dalam merencanakan yang rasional tentang kegiatan usaha hutan rakyat usaha hutan rakyat baik kegiatan berupa program pemerintah maupun kegiatan mandiri yang berorientasi pada aspek - Kedudukan responden dalam pemilihan jenis kemanfaatan dan kelestarian tanaman yang hasil dikembangkan
Pernyataan responden tentang merencanakan usaha hutan rakyat : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
keterlibatan
dalam
Pernyataan responden tentang merencanakan jenis tanaman : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
keterlibatan
dalam
106
Variabel
Definisi Operasional
Indikator
Partisipasi dalam Keterlibatan responden dalam - Dasar pertimbangan pelaksanaan (Y1.2) pelaksanaan usaha hutan rakyat responden dalam baik berupa program pemerintah menentukan jenis komoditi maupun kegiatan mandiri yang dan teknologi yang berorientasi pada aspek digunakan kemanfaatan dan kelestarian hasil - Pihak-pihak yang berperan dalam membantu responden dalam pelaksanaan usaha hutan rakyat - Kemampuan responden dalam pelaksanaan kegiatan pemeliharaan tanaman
Partisipasi dalam Keterlibatan responden dalam - Tingkat kemanfaatan pemanfaatan (Y1.3) pemanfaatan hasil dari usaha usaha hutan rakyat tani hutan rakyat yang dikelolanya - Kemampuan dalam memilih pasar yang menguntungkan
Parameter dan Pengukuran Pernyataan responden tentang dasar pertimbangan pemilihan jenis komoditi dan teknologi yang digunakan : a. inisiatif sendiri b. sesuai permintaan pasar c. sesuai dengan lahan dan lingkungan Pernyataan responden tentang adanya pihak lain yang ikut membantu pelaksanaan usaha hutan rakyat : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi Pernyataan responden tentang tanaman yang dilakukan : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
kegiatan
pemeliharaan
Pernyataan responden tentang manfaat usaha hutan rakyat : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi Pernyataan responden tentang pasar yang dipilih: a. Pedagang antar desa b. Kelompok tani/koperasi c. Pasar konsumen
107
Variabel
Definisi Operasional
Indikator - Pihak yang menentukan harga jual
Parameter dan Pengukuran Pernyataan responden tentang pihak yang menentukan harga jual : a. Pedagang b. Pasar konsumen c. Sendiri berdasarkan biaya produksi dan keuntungan Jumlah skor aspek kesejahteraan petani hutan rakyat
KESEJAHTERAAN Kondisi kehidupan petani hutan - Kejelasan sistem PETANI HUTAN rakyat sebagai perwujudan dari kepemilikan lahan RAKYAT (Y.2) kemampuan petani dalam mengelola hutan rakyat secara lestari yang dihasilkan melalui proses pembelajaran - Terbangun dan terpeliharaKesejahteraan Sosial Suatu tata kehiduapan sosial nya hubungan sosial (Y2.1) petani yang terkait dengan kegiatan hutan rakyat yang dikelola
Pernyataan responden tentang tata kehidupan sosial menyangkut tata batas-batas lahan : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
Kesejahteraan ekonomi Suatu tata kehidupan ekonomi - Pendapatan petani (Y2.1) petani yang terkait dengan manfaat langsung yang diperoleh petani dari usaha hutan rakyat untuk kehidupan - Pengeluaran sehari-hari
a. Pendapatan On-farm b. Pendapatan Off-farm c. Pendapatan Non-farm
Pernyataan responden tentang tata kehidupan sosial menyangkut hubungan sosial antarpetani : a. Rendah b. Sedang c. Tinggi
a. Konsumsi pangan b. Konsumsi nonpangan
108
109 Lampiran 3.
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK RESPONDEN
Nama Responden
: .........................................................
RT/RW
: .........................................................
Dusun
: .........................................................
Desa
: .........................................................
Kecamatan
: Kertanegara
Kabupaten
: Purbalingga
Tanggal Wawancara
: ..................................... 2009
Pukul
: ...................................... WIB
Pewawancara
: ..............................................
Tanda tangan
: ..............................................
110 I. Faktor Internal A. Identitas Responden 1. Umur
: .............................. Tahun
2. Pendidikan Formal
: ............................. Tahun
3. Apakah Bapak/Sdr sering mengikuti pelatihan yang berhubungan dengan kegiatan hutan rakyat? a.Tidak pernah
b. Jarang
c. Sering
Jika Jarang atau sering, sebutkan : No
Pelatihan
Tahun
Tempat
Pelaksana
1 2 3 4
4. Anggota keluarga
:
Jumlah anggota dalam keluarga:
…………………….. orang
Jumlah anggota keluarga yang menjadi tanggungan: ……………… orang 5. Luas lahan milik yang dikelola : - Sawah
: .................... Ha
- Lahan kering : .................. Ha 6. Luas lahan garapan (milik orang lain) yang dikelola : - Sawah
: .................... Ha
- Lahan kering : .................. Ha 7. Total penguasaan lahan : ................. Ha 8. Lamanya mengelola hutan rakyat : .................................... tahun
111 B. Motivasi berusaha No. 9. 10. 11.
12. 13. 14. 15. 16. 17.
18.
Tidak setuju
Pertanyaan
Kurang setuju
Saya mengembangkan hutan rakyat atas dorongan dan kemauan diri sendiri. Saya mengembangkan hutan rakyat atas anjuran dan dorongan dari pemerintah. Anjuran tokoh masyarakat atau sesama petani yang mendorong saya mengusahakan hutan rakyat Pihak keluarga sangat mendukung saya dalam mengembangkan hutan rakyat. Usaha tani hutan rakyat memberikan manfaat dan keuntungan bagi saya Kebutuhan ekonomi keluarga terpenuhi dari usaha hutan rakyat Saya bersemangat mengusahakan hutan rakyat karena mudah dalam menjual hasil panen. Saya mengembangkan hutan rakyat karena harga jual yang menguntungkan petani. Banyaknya informasi yang mendukung usaha hutan rakyat membuat saya lebih bersemangat mengembangkan hutan rakyat. Bantuan/bimbingan dari pemerintah membuat saya bersemangat dalam mengusahakan hutan rakyat
II. Faktor Eksternal A. Kegiatan Penyuluhan 19. Apakah pernah dilaksanakan penyuluhan hutan rakyat di desa Bapak ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
20 Apakah kegiatan penyuluhan dilaksanakan secara rutin : a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
21. Berapa kali biasanya penyuluhan dilaksanakan di desa Bpk/Sdr tiap bulan: a. 1 kali
b. 2 – 4 kali
c. > 4 kali
22. Siapa yang biasanya memberikan penyuluhan tentang hutan rakyat ? a. Tokoh masyrakat
b. PPL
c. Sesama petani
23. Apakah Bapak/Sdr hadir dalam kegiatan penyuluhan tersebut ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
Setuju
112 Alasan Bapak untuk hadir/tidak hadir dalam kegiatan penyuluhan hutan rakyat? ........................................................................................................................... ........................................................................................................................... 24. Berapa kali biasanya Bpk/sdr hadir dalam kegiatan penyuluhan setiap bulannya: a. 1 kali
b. 2 – 4 kali
c. > 4 kali
25. Apakah Bpk/Sdr memahami materi yang disuluhkan : a. Tidak
b. Cukup
c. Paham
26. Apakah penyuluhan yang dilaksanakan bermanfaat bagi Bpk/Sdr dalam meningkatkan usaha tani hutan rakyat : a. Tidak
b. Cukup
c. Bermanfaat
27. Jika Bpk/Sdr menemui masalah dalam pengelolaan hutan rakyat selalu berkonsultasi dengan pihak lain : a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
28. Menurut Bpk/ Sdr, pengetahuan PPL/petugas tentang hutan rakyat : a. Rendah
b. Sedang
c. Tinggi
B. Kelompok Tani Hutan 29. Apakah terdapat kelompok tani hutan di desa Bpk/Sdr ? a. Tidak
b. Ya
30 . Jika Ya, tahun berapa kelompok tani tersebut dibentuk ? Tahun ............... 31. Yang mempelopori pembentukan kelompok tani hutan di desa Bpk/Sdr? a. Tokoh masyrakat
b. PPL
c. Petani
32 . Apakah Bpk/Sdr menjadi anggota kelompok tani hutan tersebut? a. Tidak
b. Ya
Jika Ya, atau Tidak alasannya : ....................................................................................................................... ...................................................................................................................... ...................................................................................................................... 33.a. Apakah keberadaan kelompok tani hutan bermanfaat bagi Bpk/Sdr sebagai petani : a. Tidak
b. Cukup
c. Bermanfaat
113 b. Manfaat kelompok tani hutan a. Membantu permodalan b. Mendapatkan informasi yang terkait dengan hutan rakyat c. Membantu memecahkan permasalahan yang dihadapi d. .................................................................................................................. 34. Manfaat kelompok tani hutan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan Bpk/Sdr dalam usaha tani hutan rakyat : a. Kecil
b. Cukup
c. Besar
35. Apakah sering diadakan pertemuan dalam kelompok tani hutan ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
36. a. Apakah Bpk/Sdr hadir dalam pertemuan kelompok tersebut ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
b. Alasan Bpk/Sdr hadir/tidak hadir dalam pertemuan kelompok : ....................................................................................................................... ....................................................................................................................... ........................................................................................................................ 37. Apa saja yang dibicarakan dalam pertemuan kelompok ? a. ............................................................................................................ b. ........................................................................................................... c. ............................................................................................................. 38. Apakah pertemuan kelompok tersebut bermanfaat bagi Bpk/Sdr dalam meningkatkan usaha hutan rakyat ? a. Tidak
b. Cukup
c. Bermanfaat
C. Akses Informasi 39. Menurut Bpk/Sdr, apakah tersedia informasi yang terkait dengan hutan rakyat selama ini : a. Sedikit
b. Cukup
c. Banyak
40. Informasi yang mendukung usaha tani hutan rakyat tersebut: a. Sulit didapatkan b. Cukup mudah didapatkan c. Mudah didapatkan
114
41. Informasi tentang hutan rakyat yang Bpk/Sdr peroleh tersebut: a. Tidak dapat dimengerti b. Cukup dimengerti c. Mudah dimengerti 42. Biasanya informasi tersebut Bpk/Sdr peroleh dari: a. Media cetak/elektronik
b. PPL
c. Sesama petani
43. Apakah informasi tersebut bermanfaat bagi Bpk/Sdr dalam mengusahakan hutan rakyat: a. Kurang
b. Cukup
c. Bermanfaat
44. Informasi tentang hutan rakyat yang Bpk/Sdr terima: a. Tidak meningkatkan usahatani b. Cukup meningkatkan usahatani c. Dapat meningkatkan usahatani III. Kompetensi A. Kompetensi Teknis 45. a. Apakah Bapak/Sdr memahami pengertian hutan rakyat ? a. Tidak paham
b. Cukup paham
c. Paham
b. Pengertian hutan rakyat menurut Bpk/Sdr : ................................................................................................................. ................................................................................................................. .................................................................................................................. 46. a. Apakah Bpk/Sdr memahami manfaat adanya hutan rakyat ? a. Tidak paham
b. Cukup paham
c. paham
b. Manfaat hutan rakyat menurut Bpk/Sdr : 1) .................................................................................................... 2) .................................................................................................... 3) .................................................................................................... 47. Sebelum melakukan kegiatan penanaman apakah dilakukan persiapan lahan ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
115 48. Apakah Bpk/Sdr yang menentukan jenis tanaman/pohon yang ingin ditanam : a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
49. a. Jenis-jenis pohon yang ditanam : 1) ................................................................... 2) ................................................................. 3) .................................................................. 4) ................................................................. b. Alasan memilih jenis pohon tersebut untuk ditanam : .................................................................................................................... .................................................................................................................... .................................................................................................................... 50. Apakah ada pengaturan jarak tanam antar pohon di lahan Bpk/Sdr: a . Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
51 a. Apakah dilakukan pemeliharaan terhadap pohon-pohon yang ada di lahan hutan rakyat ? a. Tidak pernah b. Kadang-kadang
c. Selalu
b. Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan : 1) ........................................................................ 2) ......................................................................... 3) .......................................................................... 52. Apakah pemeliharaan pohon yang dilaksanakan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
53. Apakah pemanenan dilaksanakan secara rutin : a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
54. Apakah Bpk/Sdr mengetahui kriteria pohon yang sudah layak dipanen/ ditebang : a. Tidak
b. Cukup
c. Mengetahui
55. Pemanenan/penebangan kayu yang dilakukan: a. Sewaktu-waktu
b. Setiap ada pembeli c. Setelah masak tebang
116 B. Kompetensi Konseptual 56. Menurut Bpk/Sdr, usaha hutan rakyat dapat terus dikembangkan ? a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Selalu
57. Apakah permintaan kayu hutan rakyat meningkat ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
58. Apakah hutan rakyat yang diusahakan mendatangkan manfaat bagi Bpk/Sdr? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
59. Apakah hutan rakyat menjadi harapan hidup keluarga Bpk/Sdr ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
60. Hutan rakyat merupakan usaha yang menguntungkan ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
61. Apakah hutan rakyat yang ada saat ini bisa ditingkatkan ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
C. Kompetensi Relasional : 62. Apakah Bpk/Sdr sering membantu petani lainnya ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
63. Apakah Bpk/Sdr berkomunikasi dengan pihak lain dalam mengelola usaha tani hutan rakyat? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
64. Apakah Bpk/Sdr sering berhubungan dengan industri kayu a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
65. Apakah Bpk/Sdr sering bertukar informasi dengan petugas/PPL menyangkut usaha hutan rakyat ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
66. Apakah Bpk/Sdr sering bertukar informasi dengan sesama petani dalam mengelola hutan rakyat ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
67. Jika menemui masalah dalam kegiatan usaha tani hutan rakyat, apakah Bpk/Sdr membicarakan dengan pihak lain ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
117 68. Apakah Bpk/Sdr berusaha mencari informasi yang berkaitan dengan harga jual kayu hutan rakyat ? a. Tidak pernah
b. Kadang-kadang
c. Selalu
IV. Partisipasi (Y1) I. Perencanaan : No. 69 70 71 72. 73 74. 75.
Pertanyaan
Tidak pernah
Kadangkadang
Selalu
Tidak pernah
Kadangkadang
Selalu
Apakah Bpk/Sdr melakukan perencanaan sebelum mengusahakan hutan rakyat Dalam merencanakan hutan rakyat apakah juga dibicarakan dalam kelompok Bpk/Sdr dilibatkan dalam perencanaan pengembangan hutan rakyat Dalam merencanakan usaha hutan rakyat mendapat dorongan/bimbingan dari pihak lain Bpk/Sdr ikut dilibatkan dalam penentuan jenis tanaman Bpk/Sdr melakukan perhitungan usaha tani sebelum mengelola hutan rakyat Dalam mengusahakan hutan rakyat, Bpk/Sdr sering berkonsultasi dengan pihak lain
II. Pelaksanaan : No. 76
Pertanyaan
80
Dalam mengelola usaha hutan rakyat apakah dibantu tenaga kerja lain Apakah Bpk/Sdr sangat tergantung pada bantuan pihak lain dalam mengelola hutan rakyat Apakah ada jarak tanam antar pohon di lahan Bpk/Sdr Apakah dilakukan pemupukan terhadap pohon yang ditanam Apakah dilakukan kegiatan pemangkasan
81
Apakah dilakukan kegiatan penjarangan
77
78 79
118 III. Pemanfaatan No. 82 83 84 85 86 87
Pertanyaan
Tidak pernah
Kadangkadang
Selalu
Tidak pernah
Kadangkadang
Selalu
Tidak pernah
Kadangkadang
Selalu
Apakah kayu/pohon yang ada dimanfaatkan untuk dijual Selain dijual, apakah kayu-kayu tersebut juga dimanfaatkan untuk keperluan sendiri Apakah Bpk/Sdr memperoleh keuntungan dari usaha tani hutan rakyat Apakah Bpk/Sdr memperoleh pendapatan dari hutan rakyat selain kayu yang dijual Apakah Bpk/Sdr sendiri yang menentukan harga jual komoditas hutan rakyat Apakah harga jual produk hutan rakyat menguntungkan bagi petani
V. Kesejahteraan Petani Hutan Rakyat I. Kesejahteraan Sosial No. 88 89 90 91 92 93
Pertanyaan Apakah pernah terjadi masalah menyangkut lahan yang Bpk/Sdr kelola dengan pihak lain Apakah ada batas-batas lahan secara jelas Apakah Bpk/Sdr menggunakan banyak tenaga kerja dalam pengelolaan hutan rakyat Usaha hutan rakyat akan diteruskan dan diwariskan kepada keturunan Bpk/Sdr Dengan mengusahakan hutan rakyat Bpk/Sdr lebih dihargai oleh pihak lain Hubungan antar sesama petani pengelola hutan rakyat berlangsung rukun
II. Kesejahteraan ekonomi No. 94 95 96 97 98
Pertanyaan Dengan mengusahakan hutan rakyat, kehidupan Bpk/Sdr menjadi lebih baik Hasil dari hutan rakyat bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari Hasil yang diperoleh dari hutan rakyat bisa memenuhi kebutuhan sekolah anak Hasil yang diperoleh dari hutan rakyat bisa memenuhi kebutuhan kesehatan keluarga Pendapatan dari hutan rakyat sebagian ditabung
119
III. Pendapatan rumah tangga dalam setahun : 99. a. Pendapatan dari usaha tani Jenis Usaha Tani
1. Tanaman tahunan a. b. c. d. ..................... II. Tanaman buah a. b. c. d. e. f. III. Tanaman semusim a. b. c. IV. Tanaman perkebunan a. b. c. V. Ternak a. b. c. d.
Biaya Produksi (Rp)
Produksi (kg/kw/ekor)
Harga Satuan (Rp)
Keuntungan (Rp)
120 b. Pendapatan Non Usaha tani
Jenis usaha
Pendapatan pertahun (Rp)
1. 2. 3. 4. 5. 6. Total
100. Pengeluaran rumah tangga a. Konsumsi pangan : Rp. ............................ /bulan b. Konsumsi nonpangan - Pendidikan : Rp ................................../bulan - Kesehatan : Rp ................................/bulan - Sosial
: Rp .............................../bulan
- Investasi rumah tangga: Rp ............................../tahun - Investasi produksi : Rp ..................................../tahun - Tabungan : Rp ......................... - Lain-lain : Rp ...........................
121
DOKUMENTASI PENELITIAN
122