DAFTAR PUSTAKA Agus, F. 2007. Cadangan, Emisi, dan Konservasi Karbon pada Lahan Gambut. Makalah pada Bunga Rampai Konservasi Tanah dan Air. Pengurus Pusat Masyarakat Konservasi Tanah dan Air Indonesia 2004-2007. Jakarta. Agus, F dan Subiksa, I.G.M., 2008. Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah. Badan Litbang Pertanian. World Agroforestry Center. Bogor. Alam, S. dan Suhartati. 2000. Pengembangan Hutan Rakyat Aren di Desa Umpangeng, Kecamatan Lalabuta, Kabupaten Sopeng Sulawesi Selatan. Dalam Buletin Kehutanan, Vol. 6, No. 2. Hal: 19-30. Andrisse, J.P. 1988. Nature and Management of Tropical Peat Soil. FAO Soils Bull. Food and Agriculture Organisation of The United Nations. Rome. Bahdarsyah, 2010. Strategi Pembangunan Hutan Tanaman Industri dengan Pendekatan Kehutanan Sosial. Disertasi. Fakultas Kehutanan. UGM. Yogyakarta. BIP. Padang. 1983. Usaha Tani Hutan Rakyat. Padang: Departemen Pertanian Balai Informasi Pertanian Padang. BMG Kalteng, 2010. Data Curah Hujan Periode 2005-2009 di Kalimantan Tengah. Palangka Raya. BPKH XI, 2009. Potensi Kayu dan Karbon Hutan Rakyat di Pulau Jawa Tahun 1990‐2008. Hasil Kerjasama Balai Pemantapan Kawasan Hutan Wilayah XI Jawa-Madura dan Multi Stakeholder Forestry Progamme II. Kementerian Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Yogyakarta. BPPSLP, 2008. Pemanfaatan dan konservasi ekosistem Lahan Gambut di Kalimantan Tengah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. Jurnal Pengembangan Inovasi Pertanian 1(2), 2008: 149-156. BPS Prop Kalteng 2011. Kalimantan Tengah Dalam Angka. Palangka Raya. Budiningsih, K dan Rachman Effendi, 2013. Analisis Kelayakan Finansial Hutan Tanaman Jelutung di Kalimantan Tengah. Jurnal Penelitian Hutan Tanaman Vol. 10 No. 1, Maret 2013: 17-23 Charnley, S., dan Poe, M.R., 2007. Community Forestry in Theory and Practice: Were Are We Now?. Annual Review of Antropology. Vol 36: 301-336.
Dariah, Ai., Susanti E., dan Fahmudin A., 2009. Simpanan Karbon dan Emisi CO2 Lahan Gambut. Bunga Rampai. Teknologi Lahan Gambut. Badan Penelitian Tanah. Admin. Bogor. Hal. 57-72. Darwiati, W dan Nurhaedah, M., 2010. Dampak Kebakaran Hutan dan Lahan Terhadap Sifat Fisik Tanah. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan Tanaman. Balai Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Kementrian Kehutanan. Mitra Hutan Tanaman Vol 5.No. 1. April, p 27-37. Dephut, 1995. Hutan Rakyat. Departemen Kehutanan RI. Jakarta. Dinas Kehutanan Kota Palangka Raya. 2010. Kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan. Palangka Raya. Kalimantan Tengah. Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah, 2008. Statistik Dinas Kehutanan Propinsi Kalimantan Tengah. Palangka Raya. -----------, 2009. Produksi Kayu Bulat dan Kayu Olahan di Kalimantan Tengah. Palangka Raya. Dombois. M. and Ellenberg. H., 1974. Aims dan Methods of vegetation Ekology. Wiley International Edition. John Wiley and Sons. New York. Dove, Michael R. 1988. Sistem Perladangan Di Indonesia: Studi kasus di Kalimantan Barat, Yogyakarta: Gajahmada University Press. Duryat, P.H.M., 1979, Meningkatkan Kegiatan Penyuluhan dalam Rangka Pembentukan Hutan Rakyat, dalam Seminar dan Reuni III, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta. Ekadinata, A., 2003. Assessing Land Cover Dynamics in Muara Bungo Jambi Using Multitemporal Satellite Image. Internal Working Report. Submitted to ICRAF. Fahmuddin, A dan I.G. Made Subiksa, 2008. Lahan Gambut. Potensi Untuk Lahan Pertanian dan Aspek Lingkungan. Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre (ICRAF). Bogor. Fauzi, Dudung Darusman, Nurheni Wiyanto, dan Cecep Kuswana, 2011. Kajian Potensi Karbon pada Sumberdaya Hutan Gayo Lues. Study the Potensial of Carbon in Forest Resources at Gayo Lues. Jurnal Hutan dan Masyarakat. Volume. 6, No.2, Agustus 2011. Germer, J. and J. Sauerborn. 2008. Estimation of the impact of oilpalm plantation establishment on greenhouse gas balance. Environmental Development and Sustainability10:697-716.
Harden, W.H., Sundquist, E.T., Stallard, R.F., dan Mark, R.K. 1992. Dinamics of Soil Carbon Stocks above and below Ground. ICRAF-SEA. Bogor. Hardjosoediro, S., 1980, Pemilihan Jenis Tanaman Reboisasi dan Penghijauan Hutan Alam dan Hutan Rakyat, dalam Lokakarya Pemilihan Jenis Tanaman Reboisasi, Yayasan Pembina Fakultas Kehutanan UGM. Yogyakarta. Hardjowegono, S. 1986. Sumber Daya Fisik Wilayah dan Tata Guna Lahan: Histosol. Fakultas Pertanian IPB. Bogor. Hartono, 2011. SPSS 16.0 Analisis Data Statistika dan Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Hasnawir dan Yusran, 2000, Analisis Model pengelolaan Hutan Kemiri Rakyat di Kab. Maros Sulawesi Selatan, dalam Buletin Penelitian BPK Ujung Pandang, Vol. 6. No. 1, Hal: 34-44. Hooftman, D.A.P., M. Diemer, J. Lienert and B. Schmid. 1999. Does Habitat Fragmentation Reduce The Long-Term Survival Isolated Population of Dominant plants? A Field Design. Bulletin of the Geobotanical Institute ETH, 65: 59-72. Hooijer, A., Silvius, M., Wösten, H. and Page, S. 2006. PEAT-CO2, Assessment of CO2 emissions from drained peatlands in SE Asia. Delft Hydraulics Report. Q3943. http://www.wetlands.org/LinkClick.aspx?fileticket=NYQUDJl5zt8%3D&tabid =56. Akses tanggal 8 Agustus 2011. Indrawan, A., 2008. Sejarah Perkembangan Sistem Silvikultur di Indonesia. Disampaikan dalam Lokakarya Nasional Penerapan Multisistem Silvikultur Pada Pengusahaan Hutan Produksi dalam Rangka Peningkatan Produktivitas dan Pemantapan Kawasan Hutan. Bogor, 23 Agustus 2008. Jaenicke, J., Rieley, J.O., Mott, C., Kimman, P., Siegert, F., 2008. Determination of Amount of Carbon Stored in Indenesian Peatland. Jurnal Elsevier. Vol 147.Issues 3-4, 31 October 2008. Page : 151-158. Inoue, T., A. Jaya, U. Darung and S. Limin, 2004. Groundwater fluctuations of tropical peatlands under different cover condition. Field Science Center for Northern Biosphere, Hokkaido University, Sapporo, Japan, pp: 127-132. Istomo, 2006. Evaluasi dan Penyesuaian Sistem Silvikultur Hutan Rawa Gambut, Khususnya Jenis Ramin (Gonystylus bancanus (Miq.) Kurz.) di Indonesia. Workshop Nasional “Policy Option On The Conservation And Utilization Of Ramin”, Bogor, 22 Pebruari 2006.
Istomo, Tajudin Edy Komar, M. Hesti Lestari Tata, Evalin S.S. Sumbayak, Alfia Raluna., 2010. Evaluasi Sistem Silvikultur Hutan Rawa Gambut di Indonesia. Pusat Penelitian dan Pengembangan Hutan dan Konservasi Alam Bekerja sama dengan ITTO CITES PROJECT. CV. Biografika. Bogor. Istomo, Tajudin Edy Komar, M. Hesti Lestari Tata., Evalin S.S. Sumbayak., Rahma, A. 2009. Tinjauan dan Evaluasi Sistem Silvikultur Hutan Rawa Gambut dan Pelaksanaannya. Laporan. International Tropical Timber Organization. Pusat Penelitian dan pengembangan Hutan dan Konservasi Alam. Bogor. (tidak dipublikasikan). JICA dan CERIndo. 2009. REDDI Feasibility Study for Banyuasin District (Sembilang National Park) and Musi Rawas District(Kerinci Seblat National Park). Kelurahan Basarang, 2010. Monografi Desa Basarang. Kab.Kapuas. Kalimantan Tengah. Kelurahan Jabiren, 2010. Monografi Desa Jabiren Raya. Kab. Pulang Pisau. Kalimantan Tengah. Kelurahan Kalampangan, 2010. Monografi Desa Kalampangan. Palangka Raya. Kalimantan Tengah. Kinsey, Mc., 2009. Mengembangkan Strategi Pertumbuhan Ekonomi Rendah Karbon untuk Kalimantan Tengah. Disampaikan Dalam Workshop Mengembangkan Strategi Pertumbuhan Ekonomi Rendah Karbon untuk Kalimantan Tengah. Palangka Raya. 5 November 2009. Kodir, A. 2009. Keanekaragaman dan Bioprospek Jenis Tanaman dalam Sistem Kebun Talun di Kasepuhan Ciptagelar Desa Sirnaresmi Kecamatan Cisolok Sukabumi Jawa Barat. Disertasi. IPB. Bogor. Laiho, R., 2006. Decomposition in Peatland. Reconciling seemingly contrasting results on the impacts of lowered water levels. SoilBiology and Biochemistry. Vol 38Issue 8 August 2006. Page 2011 – 2024. Limin, S. H. 2005. History of Peatland Management in Central Kalimantan. Presented in Eco-Human Interactions in Tropical Forest Symposium. Kyoto-Japan. 13th14th June, 2005. Limin, S. H., Tampung N. Saman., Patricia E. Putir., Untung Darung, dan Layuniyati. 2000. Konsep Pemanfaatan Hutan Rawa Gambut di Kalimantan Tengah. Disampaikan pada “Seminar Nasional Pengelolaan Hutan Rawa Gambut dan ekspose hasil Penelitian di Lahan Basah”, diselenggarakan oleh Balai Teknologi Reboisasi Banjarbaru, Istana Barito Banjarmasin, Kalimantan Selatan, 9 Maret 2000.
LSM “Lestari Alamku”, 2011. Catatan Jenis dan Jumlah Pohon di Kawasan Pelestarian Hutan Alam. Kecamatan Mengkatip. Barito Selatan. Kalimantan Tengah. Lubis dan Suryadiputra, 2009. Upaya Pengelolaan Terpadu Hutan Rawa Gambut Bekas Terbakar di Wilayah Berbak – Sembilang. Wetland International- Indonesia Programme. Akses tanggal 8 Agustus 2011. http://www.fire.unifreiburg.de/Global Networks/Peatland FireNetwork/Sumatera-peatland-fireproc-Part-4.pdf. Ludwig, J.A. dan J.F Reynold. 1988. Statistical Ecology: A Primer On Methods and Computing. John Wiley & Sons. New York. Malasaman, D., 2006. Perencanaan Pengelolaan Hutan Rakyat di Tana Toraja. Jurnal Perennial. Fakultas Kehutanan Universitas Hasanudin. Makassar. Vol. 2 No 2. 37-43. Marjuki, 2005. Metode Riset. Panduan Penelitian Bidang Bisnis dan Sosial. Penerbit Ekosia Kampus Fakultas Ekonomi. UII. Yogyakarta. Matthews, J.D. 1989. Silvicultural Systems. Clarendon Press, Oxford. Menhut, 2005. Surat Keputusan Menteri Kehutanan No. P.30/Menhut-V/2005 tentang Standar Sistem Silvikultur pada Hutan Alam Tanah Kering dan Hutan AlamTanah Basah/Rawa. Departemen Kehutanan. Jakarta. Michon, G. dan H. de Foresta. 2000. Peranan Petani dalam Pelestarian Sumberdaya Hutan Alam. Dalam de Foresta, H., A. Kusworo, G. Michon dan W.A. Djatmiko. Editor. Ketika Kebun Berupa Hutan: Agroforest Khas Indonesia Sebuah Sumbangan Masyarakat. Hal: 175-191. Miles, M.B dan Huberman, A.M., 1992. Analisis Data Kualitatif. Penerjemah Tjetjep Rojidi. Jakarta. UI Press. Moore, T.R and M. Dalva, 1993. The influence of suhue and water table position on carbon dioxide and methane emissions from laboratory columns of peatland soils. Jurnal Soil Science 44, Issue 4: 651–664. Morishita. 2002. How to collect Soil Air. Hokkaido University, Sapporo. Japan Mudiyarso, D. dan I.N.N.Suryadiputra, 2004. Paket Informasi Praktis. Proyek Climate Change Forests and Peatlands In Indonesia.Wetlands International - Indonesia Progamme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. Indonesia.
Mudiyarso, D., Upik Rosalina, Kurniatun Hairiah, Lili Muslihat, I Nyoman N. Suryadiputra dan Adi Jaya, 2004. Petunjuk Lapangan Pendugaan Cadangan Karbon Pada Lahan Gambut. Proyek Climate Change Forests and Peatlands in Indonesia. Wetlands International – Indonesia Progamme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. Indonesia. Najiyati, S., Agus Asmana dan I Nyoman N. Suryadiputra, 2005. Panduan Pengelolaan Lahan Gambut Untuk Pertanian Berkelanjutan. Proyek Climate Change, Forest and Peatlands in Indonesia Wetlands International – Indonesia Progamme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. Neuzil, S.G. 1997. Onset and Rate of Peat and Carbon Accumulation in Four Domed Ombrogenous Peat Deposits in Indonesia. In Biodiversity and Sustainability of Tropical Peatland (eds. Rieley, J.O,and S.E. Page). Samara Publishing Ltd. Pp 55-72. Noor, M., 2001. Pertanian Lahan Gambut. Potensi dan Kendala. Penerbit Kanisius. Yogyakarta. Noor, M., 2011. Kearifan Lokal Dalam Pengelolaan Lahan Gambut. Makalah. Disampaikan pada Workshop Monitoring Teknologi Mitigasi dan Adaptasi Terkait Perubahan Iklim, Surakarta, 8 Desember 2011. Notohadiprawiro, T. 1998. Tantangan Pemanfaatan Gambut. Prosiding Seminar Nasional Gambut III. HGI-UTP-Pemda Kalbar-BPPT Pontianak, 23-24 Maret 1997. Pontianak. Paembonan, S.A. 2008. Model Agroforestry Berbasis Tongkonan yang Berwawasan Konservasi Lingkungan di Kabupaten Tana Toraja. Universitas Hasanuddin. http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/4388. Page, S.E., F.Siegert., Rieley, J.O., H-DV. Boem., Jaya, A., Limin, S. 2002. The Amount of Carbon Released from Peat and Forest Fires in Indonesia during 1997. Nature, 420:61-64. Phillips, P.D and P.R. van Gardingen, 1999.Ecological Species Grouping forForest Management in East Kalimantan(Project report, July 1999). Kalimantan. Prakosa, D., Jariyah, N.A., dan Setiyaji, T., 2001, Kajian Optimalisasi Tanaman Tahan Naungan pada Areal Hutan, di Kemalang Kab. Klaten, dan Sapuran Kab. Wonosobo, BPTP DAS Solo, Surakarta. Rahayu, S.A., Setiawan E., A.Husaeni., S. Suyanto, 2006. Pengendalian Hama Xylosadirus Compactus pada Agroforestry Kopi Multistrata Secara Hayati. Studi Kasus di Kec. Sumber Jaya. Lampung Barat. Agrivita 28 (3): 286-297.
Rieley, J.O., Ahmad shah, A.A. dan Brady, M.A. 1996. “The extern and Nature of Tropical Peat Swamps” Dalam: E Maltby et al. (Eds.) Proc. Of a Workshop on Integrated Planning and Management of TropicalLowland Peatlands. IUCN. Rieley, J.O., R.A.J.Wust., J. Jauhiainen., S.E. Page., H. Wosten., A. Hoijer., F. Siegert., S. Limin., H. Wasander., and M. Stahlhut, 2008. Tropical Peatlands : Carbon Store, Carbon Gas Emissions and Contribution to Climate Change Processes. Dalam M. Strack (ed.), Peatlands and Climate Change. Publisher International Peat Society. Finland. Rochmayanto, Y., Dudung Darusman, Teddy Rusolono, dan Elias., 2010. Perubahan Stok Karbon dan Nilai Ekonominya pada Konversi Hutan Rawa Gambut Menjadi Hutan Tanaman Industri Pulp. JMHT Vol. XVI, (1): 18–26, April 2010. Rumbang, N., B. Radjagukguk, dan J.Prayitno, 2009. Emisi Karbon Dioksida (CO2) dari Beberapa Tipe Penggunaan Lahan Gambut di Kalimantan. Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan. Vol 9. No. 2 p; 95-102.UGM. Runtunuwu, E., Budi K, Kharmilasari, Kurmen S, Wahyu Tri Nugroho, dan Anang Firmansyah., 2011. Dinamika Elevasi Muka Air Tanah Pada Lahan dan Saluran di Lahan Gambut. Riset Geologi dan Pertambangan Vol. 21 No.2(2011), 63-74. Sarwani, M. Noor, M. dan Maamun, M.Y. 1994. Pengelolaan Air dan Produktivitas Lahan Rawa Pasang Surut: Pengalaman dari Kalimantan Selatan dan Tengah. Balittan. Banjarbaru, 155 hlm. Simbolon, H. 2009. Hutan Gambut Kelampangan-Kalimantan Tengah dan Pemulihannya Pasca Kebakaran Hutan Desember 1997 dan September 2002. Simon, H. 1994. Hutan Jati dan Kemakmuran: Problematika dan Strategi Pemecahannya, Penerbit Aditya Media, Yogyakarta. --------------. 1994a. Merencanakan Pembangunan Hutan Untuk Strategi Kehutanan Sosial. Yayasan Pusat Studi Sumber Daya Hutan. Yogyakarta. -------------, 1998, Hutan Kemasyarakatan di Indonesia, dalam Warta Forum Komunikasi Kehutanan Masyarakat, No. 1. Th I, Juni 1998, Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta. -------------, 1999. Pengelolaan hutan Bersama Rakyat (Cooperative Forest Management) Teori dan Aplikasi Pada Hutan Jati Di Jawa. BIGRAF Publishing. Yogyakarta.
--------------, 2007. Buku Ajar Kebijakan Hutan. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. --------------, 2010. Dinamika Hutan Rakyat di Indonesia. Pustaka Pelajar. Yogyakarta. Soekardi M dan A Hidayat, 1988. Extent and distribution of peat soils of Indonesia. Third meeting cooperative resarch on problem soils. CRIFC. Bogor. Soekotjo. 2009. Tehnik Silvikultur Intensif (SILIN). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. Soekotjo. 2009a. Tehnik Silvikultur Intensif. Disampaikan pada Malam Orasi Penerima Anugerah Hamengu Buwono IX Dies Natalis ke-60 Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, 19 Desember 2009. Soerianegara, I dan RHMJ. Lemmens. 2002. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara : Pohon penghasil Kayu Perdagangan Yang Utama. Prosea-Balai Pustaka. Jakarta. Hal 415-471. Suharjito, D., Khan, A., Djatmiko, W.A., Sirait, M.T., dan Evelyna, S. 2000. Pengelolaan Hutan Berbasiskan Masyarakat. Pustaka kehutanan Masyarakat. Aditya Media. Yogyakarta. Suhendrik, H dan Aguskamar, 2004. Pengelolaan Lahan Rawa Berwawasan Lingkungan. Jurnal R & B, Vol. 4 No. 1. Maret 2004. p 1-7. Sukarna, R.M., 2009. Kajian Spektral Citra Satelit untuk Pemodelan Keragaman Floristik Hutan Rawa Gambut (Peat Swamp Forest) DAS Sebangau Propinsi Kalimantan Tengah. Disertasi. UGM. Yogyakarta. Sumijarto, 2000, Studi Potensi Hutan Rakyat di Sub DAS Malino, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, dalam Buletin teknologi Pengelolaan DAS Ujung Pan-dang, (4), Hal: 82-97. Sumijarto, dan Sari, I.N., 2002, Pengelolaan Hutan Rakyat Cempaka di Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, dalam Buletin Teknologi Pengelolaan DAS, No. 10/2002, Hal: 17-28. Suryadiputra N. 2010. Lahan Gambut di Kalimantan Tengah. Perannya dalam Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca. Dalam Palangka Raya International Symposium and Workshop on Tropical Peatland The Proper Use of Peatland. 9-12 Juni 2010. Syahirman dan Idris. 2009. Metodologi Penelitian Ilmu Sosial: Pendekatan Kualitatif. Indonesia. Citrabooks Indonesia.
Tim Master Plans Eks PLG, 2008. Rencana Induk Rehabilitasi dan Revitalisasi Kawasan eks PLG Pengembangan Lahan Gambut di Kalimantan Tengah. Laporan Utama. Kerjasama Antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Belanda. Jakarta. Turner, I.M. 1996. Species Loss in Fragments of Tropical Rain Forest: A Review of the Evident. Journal of Applied Ecology, 33: 200-209. Wahyunto, Ritung S, Suparto, dan Subagjo. 2005. Sebaran Gambut dan Kandungan Karbon di Sumatera dan Kalimantan 2004. Wetland International Indonesia Programme. Bogor, Indonesia. Watson, G. dan Willis, M. 1985. Famers’ local and traditional rice crop protection techniques: some examples from coastal swamps, Kalimantan Indonesia. IARD Journal (7) 1 & 2: 25-30. Wibisono, ITC., Labueni Siboro dan I Nyoman N. Suryadiputra., 2005. Panduan Rehabilitasi dan Tehnik Silvikultur di Lahan Gambut. Wetland International Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. Wibisono, ITC., Labueni Siboro dan I Nyoman N. Suryadiputra., 2005a. Keanekaragaman Jenis Tumbuhan di Hutan Rawa Gambut. Seri Pengelolaan Hutan dan Lahan Gambut. Silvikultur 01. Wetland International - Indonesia Programme dan Wildlife Habitat Canada. Bogor. Wibowo, A., 2010. Measurable, Reportable dan Verifiable (MRV) untuk Emisi Gas Rumah Kaca dari Kegiatan Hehutanan. REDD+ and Forest Governance. Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kehutanan Kampus Balitbang Kehutanan. Bogor. Widjaya, A., Ardi, D.S., dan IGM Subiksa. 1997. Pengaruh Drainase dan Kedalaman Pengupasan Gambut terhadap Beberapa Sifat Kimia Tanah dan Produksi Tanaman Padi. Prosiding Seminar Penelitian Lahan Pasang Surut dan Rawa SWAMPS II, 29-31 Oktober 1990. Puslitbangtan. Bogor. Widyati, E. 2011. Kajian Optimasi Pengelolaan Lahan Gambut dan Isu Perubahan Iklim. Tekno Hutan Tanaman Vol.4 No.2, Agustus 2011, 57 – 68. Wösten, J.H.M., A.B. Ismail dan A.L.M. van Wijk., 1997. Peat Subsidence and Its Practical Implications: a Case Study in Malaysia. Journal Geoderma 78:25-36 Worral, F., A. Arstrong, dan J.K. Adamson, 2007. The effects of burning and sheepgrazing on water table depth and soil water quality in a upland peat. Journal of Hidrology. Volume 339, issues 1-2, 10 June 2007, Pages 1–14. Yanarita, 2001. Analisis Pembangunan Masyarakat Desa Hutan di Desa Tumbang Tuhan Kalimantan Tengah. Tesis. Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Yogyakarta.