Daftar Isi Table of Contents
02
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
68
Teknologi Informasi Information Technology
03
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values
69
Peristiwa Penting 2014 Event Highlights 2014
04
Sambutan dari Presiden Komisaris 72 Message from President Commissioner
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
06
Sambutan dari Presiden Direktur Message from President Director
74
Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility
05
Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
76
Produk dan Layanan Product and Services
08
Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia
77
Jaringan Kantor Office Network
12
Strategi Bisnis Business Strategy
78
Struktur Organisasi Organizational Structure
18
Tinjauan Keuangan Financial Review
79
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
22
Struktur Pemodalan Capital Exposure
81
Profil Direksi Profile of Directors
23
Tonggak Sejarah Milestones
84
Pejabat Eksekutif Executive Officers
26
Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Disclosure
85
Tanggung Jawab Pelaporan Keuangan Responsibility of Financial Reporting
56
Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management
87
Laporan Keuangan yang Telah Diaudit Audited Financial Statement
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Dalam miliaran Rupiah
LAPORAN POSISI KEUANGAN Jumlah Aset Kredit yang Diberikan (Bruto) Cadangan kerugian penurunan nilai Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain Jumlah Liabilitas Ekuitas
In billion IDR
2014
2013
12,328.73 7,851.66 113.33 8,260.25 9,911.39 2,417.34
8,832.29 6,423.36 110.77 5,191.59 6,652.51 2,179.78
476.38 157.03 633.41 308.33 325.08 239.18
387.23 197.20 584.43 251.34 333.09 244.61
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan Operasional lainnya (Selain Bunga) Pendapatan Operasional Beban Operasional Laba (Rugi) Sebelum Pajak Laba (Rugi) Setelah Pajak
Total Assets Loans receivable (Gross) Allowance for impairment losses Deposits from customers and other banks Total Liabilitites Equity
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME
RASIO KEUANGAN UTAMA Permodalan KPMM (risiko kredit) KPMM (risiko kredit + risiko pasar + risiko operasional) Aktiva tetap terhadap modal
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION
Net Interest Income Other Operating Revenue (Non Interest) Operating Revenue Operating Expenses Profi t (Loss) Before Tax Profi t (Loss) After Tax
KEY FINANCIAL RATIOS 33.63% 29.24% 4.85%
Capital CAR including credit risk 37.06% 31.46% CAR (including credit risk, market risk and Operational Risk) Fixed Assets to Capital 4.32%
Kualitas Aktiva Aktiva produktif bermasalah Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) aset keuangan terhadap aset produktif Pemenuhan PPA produktif Pemenuhan PPA non produktif NPL bruto NPL bersih
1.25% 1.01%
1.75% 1.38%
72.56% 0.00% 1.82% 0.82%
77.69% 0.00% 2.14% 0.94%
Earning Assets Non-Performing Productive Assets Impairment loss reserves (CKPN) of financial assets to productive assets Compliance of Allowance for Productive Assets Compliance of Allowance for Non Productive Assets NPL Gross NPL Net
Rentabilitas ROA ROE NIM Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO)
3.23% 10.97% 5.23% 80.28%
4.27% 12.51% 5.53% 84.01%
Rentabilitas ROA ROE NIM Operating Expenses to Operating Revenues
112.16%
126.50%
Liquidity LDR
nil nil 8.11% 2.28%
nil nil 8.12% 3.06%
Compliance Percentage Violation of Legal Lending Limit (LLL) Percentage Lending in Excess of LLL Reserve Requirement (Rupiahs) Net Open Position (NOP)
Likuiditas LDR Kepatuhan Persentase Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Persentase Pelampauan BMPK Giro Wajib Minimum (Rupiah) Posisi Devisa Neto (PDN)
02
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission and Values
Visi
Menjadi salah satu bank fokus terkemuka dan berkomitmen untuk melayani target pasar yang dipilih di Indonesia.
Misi
Bank akan fokus untuk menyediakan solusi keuangan kepada klien Corporate, IOW, dan Segmen Menengah Ritel melalui jasa-jasa yang profesional, peduli, terpercaya, berintegritas dan inovatif.
Vision To become one of the leading focus banks and commit to serve selected target market in Indonesia.
Mission We will focus to provide financial solution to Corporate, IOW and Retail Middle Segment clients through professional, caring, trustworthy, integrity, and innovative services.
Nilai-Nilai perusahaan Integritas Peduli Profesional Inovasi Kerjasama tim
Core Values Integrity Caring Professional Innovation Teamwork
03
Sambutan dari Presiden Komisaris Message from President Commissioner
Jack Lee Presiden Komisaris President Commissioner
04
Para Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Dear Stakeholders,
Tahun 2014 kembali merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Indonesia. Fenomena yang terjadi dalam kondisi ekonomi global mempengaruhi situasi ekonomi dan politik hampir setiap negara di dunia. Dampaknya juga telah tercermin di Indonesia, yang akan membawa beberapa perubahan dan penyesuaian dalam banyak bisnis termasuk nasabah kami dan kondisi perbankan di Indonesia termasuk PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia).
The year 2014 was another challenging year for Indonesia. The global economic phenomena are affecting the economic and political situations of almost every country in the world. The impact has also been reflected in Indonesia, which will bring some changes and adjustments into many businesses including those of our customers' and the condition of banks in Indonesia including PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia).
Meski dilatarbelakangi dengan keadaan yang demikian, Bank CTBC Indonesia mampu membuktikan kinerja yang cukup baik dalam lingkungan ini dibandingkan dengan tahun 2013. Pencapaian tersebut tercermin dari peningkatan asset sebesar 39,59%, kredit sebesar 22,59% dan dana pihak ketiga (non bank) sebesar 38,01%. Dari sisi permodalan (setelah memperhitungkan risiko kredit), terdapat penurunan rasio kecukupan modal ke level 33,63%, namun level ini jauh di atas batas minimum 8% yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Sementara itu, rasio kredit bermasalah bruto dan netto mengalami perbaikan di akhir tahun 2014 masingmasing sebesar 1,82% dan 0,82% dari tahun sebelumnya.
Against such environment as a backdrop, it is very encouraging to learn that Bank CTBC Indonesia performed well compared to year 2013. The achievement was reflected in the increases of assets by 39.59%, loans by 22.59%, and customer deposits (non bank) by 38.01%. In terms of capital funds (after taking into account credit), there was a reduction in the Capital Adequacy Ratio to the level of 33.63%, which was nonetheless well above the 8% minimum statutory limit set by Bank Indonesia. Meanwhile, the ratios of gross and net non-performing loans have improved at the end of 2014 to 1.82% and 0.82% respectively from the previous year.
Untuk tahun 2015, Bank CTBC Indonesia telah menetapkan strategi untuk meningkatkan pelayanan perbankan, pertumbuhan jumlah nasabah dan struktur pendanaan dengan penawaran produk-produk baru. Selain itu, teknologi informasi pun ditingkatkan untuk terus mendukung portfolio pinjaman dan cross selling produk yang efektif. Tidak kalah pentingnya, perusahaan berkomitmen untuk terus memperbaiki aspek tata kelola perusahaan di semua bidang ke arah yang lebih baik lagi.
For 2015, Bank CTBC Indonesia has set the strategy to improve banking services, the growth in customer numbers and funding structure by offering new products. In addition, information technology was enhanced to continue to support the loan portfolio and effective cross-selling of products. Equally important, the company is committed to continue to improve aspects of corporate governance in all areas of business.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang lebih lambat, yaitu berkisar 5,42% pada tahun 2015, proses konsolidasi ekonomi domestik menuju kondisi yang lebih berkelanjutan mendukung Bank CTBC Indonesia untuk tetap optimis. Dukungan penuh dari pemangku kepentingan pada perusahaan akan membantu kinerja keuangan Bank CTBC Indonesia agar tetap stabil dan mengatasi tantangan ke depan.
While slower economic growth at 5.42% is estimated for 2015 in Indonesia, the process of consolidating the domestic economy towards more sustainable conditions supports Bank CTBC Indonesia to remain optimistic. The full support of stakeholders will also enable Bank CTBC Indonesia to maintain stable financial performance and to overcome the challenges ahead.
Pada kesempatan ini atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada para Direksi dan karyawan atas dedikasinya terhadap perusahaan, kepada para pemangku kepentingan termasuk pemegang saham, nasabah, dan masyarakat pada umumnya, atas kepercayaan dan dukungan yang diberikan kepada Bank CTBC Indonesia.
On behalf of the Board of Commissioners, I would like to take this opportunity to express my gratitude to all of the Directors and employees for their dedication to the company, to the stakeholders including shareholders, customers, and the public at large, for their trust and support given to Bank CTBC Indonesia.
Jack Lee Presiden Komisaris President Commissioner
05
Sambutan dari Presiden Direktur Message from President Director
Joseph Shih Presiden Direktur President Director
06
Selama tahun 2014, industri perbankan masih dalam situasi waspada terhadap beberapa risiko yang muncul dari dalam negeri maupun dari luar negeri, seperti pengaruh buruk yang berasal dari normalisasi kebijakan Federal Reserve di Amerika Serikat. Untuk menanggapi kondisi makroekonomi saat ini dan masalah stabilitas sistem keuangan, Bank Indonesia terus memperkuat bauran kebijakan moneter dan kebijakan makro prudensialnya demikian pula dengan ga koordinasi kebijakan dengan pemerintah untuk mengendalikan inflasi dan mengurangi defisit agar dapat memastikan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan.
During 2014, the banking industry remained vigilant with several domestic and external risks, such as adverse effects stemming from the normalization of the Federal Reserve policy in USA. To respond to the recent macroeconomic and financial system stability issues, Bank Indonesia continues to strengthen its monetary and macro prudential policy mix, as well as policy coordination with the government to control inflation and reduce the current account deficit to ensure sustainable economic growth.
Di tahun 2014, laba bersih Bank CTBC Indonesia lebih rendah yaitu 2,22% dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan karena penurunan bisnis Tenaga Kerja Indonesia (Indonesian Overseas Worker /IOW). Namun secara keseluruhan Bank CTBC Indonesia menunjukkan kinerja yang baik. Total asset mencapai IDR 12,33 triliun atau meningkat 39,59% dibandingkan tahun 2013. Jumlah liabilitas bank tumbuh dari IDR 6,65 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi IDR 9,91 triliun pada akhir tahun 2014. Pertumbuhan ini terutama didukung oleh kenaikan jumlah simpanan dari nasabah (non bank) dari IDR 5,06 triliun pada tahun 2013 menjadi IDR 6,99 triliun pada tahun 2014. Kredit yang diberikan juga meningkat sebesar 22,59% mencerminkan fungsi intermediasi Bank CTBC Indonesia semakin meningkat. Kualitas kredit juga meningkat dengan rasio kredit bermasalah (bersih) turun ke level 1,82% per 31 Desember 2014 dibandingkan dengan level 2,14% per 31 Desember 2013.
In 2014, Bank CTBC Indonesia's net profit was 2.22% lower than previous year, which was mainly due to a decline in the Indonesian Overseas Worker (IOW) business. Nevertheless, Bank CTBC Indonesia in general showed good performance. Total assets amounted to IDR 12.33 trillion or increased by 39.59% compared to 2013. Bank liabilities grew from IDR 6.65 trillion at the end of 2013 to IDR 9.91 trillion at the end of 2014. The growth was mainly supported by increase of deposits from customers (non bank) from IDR 5.06 trillion at 2013 to IDR 6.99 trillion at 2014. The outstanding loans increased 22.59% shows that the intermediation function of Bank CTBC Indonesia is improving. Credit quality also improved with ratio of non-performing loans (net) reduced to 1.82% at 31st December 2014 compared to 2.14% as of 31st December 2013.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Di tahun 2014, tercatat beberapa tonggak sejarah penting bagi Bank CTBC Indonesia. Peluncuran beberapa produk dan layanan baru untuk melengkapi kebutuhan transaksi perbankan bagi nasabah, termasuk. 'Tabungan Bambu' - produk tabungan hasil kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, 4 (empat) produk bancassurance hasil kerjasama dengan PT ACE Life Assurance, yaitu ACE Medic Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ dan ACE Protek Siaga, 'Prime Value' - produk bancassurance berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Commonwealth Life, 'Pay+' - sebagai pelayanan transaksi keuangan bagi nasabah segmen perusahaan berupa pembayaran rutin gaji karyawan. 'CTBC Internet Banking' fasilitas layanan internet banking bagi nasabah perorangan. Selain itu, Bank CTBC Indonesia juga mengembangkan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) serta membuka Kantor Fungsional (NonOperasional) di Semarang, Jawa Tengah untuk mendukung kegiatan operasional unit usaha pinjaman konsumen.
In 2014, Bank CTBC Indonesia recorded several important milestones. The launch of several new products and services to meet the customer needs in banking transactions, these included: 'Tabungan Bambu' -a savings account product launched in cooperation with Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, 4 (four) bancassurance products- ACE Medic Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ and ACE Protek Siaga, which were launched in cooperation with PT ACE Life Assurance; 'Prime Value' - unit link based bancassurance product launched in cooperation with PT Commonwealth Life; 'Pay+' - payroll solution in terms of financial transaction service created to cater the needs of enterprise/corporate customer segment. 'CTBC Internet Banking' - internet banking service facility for individual customers. In addition, Bank CTBC Indonesia also set up a special retail banking business unit to cater for the needs of special credit products and services for the Small and Medium Enterprise (SME) market segment, a Non-operational Functional office in Semarang city, Central Java, was opened to support the operational activities of the consumer lending business unit.
Tahun 2014 merupakan tahun penuh tantangan bagi industri perbankan di Indonesia, namun Bank CTBC Indonesia mampu melampaui pertumbuhan rata-rata di industri perbankan dan mengakhirinya dengan baik. Selanjutnya, Bank harus tetap menjaga semangat yang baik dan tetap fokus pada peningkatan produktivitas dan terus menumbuhkan kualitas portfolio pinjaman untuk perkembangan usaha lebih lanjut.
While 2014 was a very challenging year for the banking industries in Indonesia, Bank CTBC Indonesia was able to outpace the industry average growth and closed the year with good performance. Going forward, the Bank must maintain good spirit and remain focused on improving productivity and the quality of the loan portfolio to further business development.
Atas nama Direksi, saya mengucapkan terima kasih kepada para pemegang saham atas kepercayaan mereka berikan kepada para Direksi, kepada Dewan Komisaris dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas pengawasan, bimbingan, dan pengarahan yang diberikan selama ini. Kami juga sangat menghargai segenap karyawan Bank CTBC Indonesia untuk kerja sama tim, komitmen dan profesionalisme mereka dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Akhirnya kepada nasabah dan seluruh mitra usaha atas dukungan yang tiada henti kepada Bank CTBC Indonesia.
On behalf of all of the Directors, I would like to thank the shareholders for their confidence in the Directors' ongoing management of the Bank, to the Board of Commissioners and Financial Service Authority (OJK) for their continued supervision, guidance and direction throughout the year. We also highly grateful to the employees of Bank CTBC Indonesia for their teamwork, commitment and professionalism in delivering the best services and values. Finally to our customers and all of our business partners for their continued support to Bank CTBC Indonesia.
07 Joseph Shih Presiden Direktur President Director
Profil CTBC Bank Co., Ltd. Profile of CTBC Bank Co., Ltd.
08
CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) yang sebelumnya dikenal dengan nama yaitu Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. didirikan pada tahun 1966 dan telah berkembang menjadi bank swasta terbesar di Taiwan. Cikal bakal Bank ini yaitu Bank China Securities Investment Corporation, telah berganti nama menjadi China Trust Company, Ltd., dimana lingkup usahanya termasuk trust banking, development banking dan investment banking. Pada tahun 1992, merupakan perusahaan yang pertama di Taiwan yang memperoleh lisensi menjadi bank komersil dan selanjutnya berganti nama menjadi Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. berubah nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd. dan mengumumkan akuisisi Bank Tokyo Star - Jepang ("Tokyo Star"). Akuisisi Tokyo Star merupakan tonggak penting bagi CTBC Bank dalam usahanya untuk mencapai tujuan strategis yaitu menjadi lembaga keuangan terkemuka di kawasan Asia. CTBC Bank termasuk bank yang diperhitungkan sebagai lembaga keuangan yang bertaraf Internasional di Taiwan, dimana CTBC Bank meliputi 12 pasar luar negeri termasuk Amerika Serikat, Kanada, Jepang, India, Indonesia, Filipina, Hong Kong, Singapura, Thailand, Vietnam, Myanmar dan China dengan 100 outlet di luar negeri termasuk Tokyo Star.
CTBC Bank Co., Ltd. (CTBC Bank) formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. was established in 1966 and has grown into the largest private bank in Taiwan. The Bank's predecessor, China Securities Investment Corporation, was transformed to China Trust Company, Ltd., which business scope included trust banking, development banking and investment banking. In 1992, it became the first trust company in Taiwan to obtain a commercial bank license and later on changed its name to Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. changed its name to became CTBC Bank Co., Ltd and announced the acquisition of Japan's Tokyo Star Bank (“Tokyo Star”) . The Tokyo Star transaction represents a key milestone for CTBC Bank towards achieving its strategic goal to become a leading regional financial institution in Asia. CTBC Bank is already considered the most internationalized financial institution in Taiwan, covering 12 offshore markets including the U.S., Canada, Japan, India, Indonesia, the Philippines, Hong Kong, Singapore, Thailand, Vietnam, Myanmar and China. With 100 overseas outlets after acquiring Tokyo Star.
Dengan kinerja kerjanya yang luar biasa, produk yang inovatif, profitabilitas dan berbagai prestasi yang diraihnya, CTBC Bank di-akreditasi dengan banyak penghargaan dari berbagai lembaga keuangan, majalah keuangan dan institusi pemerintah.
CTBC Bank's outstanding performances, product innovation, profitability and other excellent achievements have accredited CTBC Bank with numerous awards from reputable economic institutions, finance magazines and government agencies.
Pada tahun 2014, CTBC Bank mendapat penghargaan “Best Domestic Bank in Taiwan” dari The Asset, “Best Emerging Market Bank in Taiwan” oleh Global Finance dan “Best Domestic Bank in Taiwan” dari Asiamoney. Oleh The Asian Banker & MILSTE Institution, CTBC Bank mendapat penghargaan sebagai “Best Retail Bank in Taiwan” dan “Best Trade Finance Bank in Taiwan” oleh Global Finance, The Corporate Treasurer, The Asset, The Asian Banker, dan Global Trade Review. The Asian Banker dan The Asset memberi penghargaan CTBC Bank as the “Best Wealth Management Bank in Taiwan”.
In 2014, CTBC Bank was awarded “Best Domestic Bank in Taiwan” by The Asset, “Best Emerging Market Bank in Taiwan” by Global Finance and “Best Domestic Bank in Taiwan” by Asiamoney. Also awarded the “Best Retail Bank in Taiwan” by The Asian Banker and MILSTE Institution, and the “Best Trade Finance Bank in Taiwan” by Global Finance, The Corporate Treasurer, The Asset, The Asian Banker, and Global Trade Review. The Asian Banker and The Asset recognized CTBC Bank as the “Best Wealth Management Bank in Taiwan”.
Penghargaan lainnya termasuk “Best Private Bank in Taiwan” oleh Euromoney, FinanceAsia, dan The Banker & PWM Magazine; “Taiwan Loan House” oleh IFR Asia; “Best Foreign Exchange Bank in Taiwan” oleh Global Finance; “Best Cash Management Bank in Taiwan” dan “Best Risk Management Bank in Taiwan“ oleh The Asset.
Other awards include “Best Private Bank in Taiwan” by Euromoney, FinanceAsia, and The Banker & PWM Magazine; “Taiwan Loan House” by IFR Asia; “Best Foreign Exchange Bank in Taiwan” by Global Finance; “Best Cash Management Bank in Taiwan” and “Best Risk Management Bank in Taiwan“ by The Asset.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Per tahun 2014, dengan total aset lebih dari NT$ 3,24 triliun, 147 kantor cabang di Taiwan dan memiliki jaringan sebanyak 100 kantor (kantor perwakilan, cabang, anak perusahaan, dan cabang anak perusahaan) yang berlokasi di Amerika Serikat, Canada, Jepang, India, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Singapore dan Cina membuat CTBC Bank Taiwan sangat dikenal sebagai menjadi lembaga keuangan internasional.
As of 2014, with total assets of more than NT$3.24 trillion, CTBC Bank has 147 branches throughout Taiwan, and 100 overseas outlets (office, branch, subsidiary, branch of subsidiary), locating in the US, Canada, Japan, India, Indonesia, the Philippines, Thailand, Vietnam, Hong Kong, Singapore, and China make CTBC Bank Taiwan's most international financial institution.
CTBC Bank Co., Ltd. dimiliki sepenuhnya oleh CTBC Financial Holding Company Co., Ltd. (dahulu bernama Chinatrust Financial Holding Co., Ltd.). Per tanggal 31 Desember 2014, sepuluh (10) pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (4,89%), Jeffrey L. S. Koo (3,92%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. berlaku sebagai custodian untuk akun investasi dari Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (3,24%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (3,14%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (2,27%), Government of Singapore (1,87%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds (1,80%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,76%), China Life Insurance Co., Ltd. (1,73%) dan Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch-For Clients' account (1,71%).
CTBC Bank Co., Ltd., is fully owned by CTBC Financial Holding Company Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust Financial Holding Co., Ltd.). As of 31 December 2014, ten (10) major shareholders of CTBC Financial Holding Co., Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (4.89%), Jeffrey L. S. Koo (3.92%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. acting as custodian for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (3.24%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (3.14%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1.93%), Government of Singapore (1.87%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds (1.80%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.(1.76%), China Life Insurance Co., Ltd. (1.73%) and Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch-For Clients' account (1.71%).
Selain CTBC Bank, anak perusahaan lainnya dari CTBC Financial Holding adalah CTBC Insurance Brokers Co., Ltd., Taiwan Lottery Corporation, CTBC Security Co., Ltd., CTBC Asset Management Co., Ltd, CTBC Life Insurance Co., Ltd., CTBC Investments Co., Ltd, CTBC Venture Capital Co., Ltd., CTBC Securities Co., Ltd.
Besides CTBC Bank, other subsidiaries of CTBC Financial Holding include CTBC Insurance Brokers Co., Ltd., Taiwan Lottery Corporation, CTBC Security Co., Ltd., CTBC Asset Management Co., Ltd, CTBC Life Insurance Co., Ltd., CTBC Investments Co., Ltd, CTBC Venture Capital Co., Ltd., CTBC Securities Co., Ltd.
09
Profil PT Bank CTBC Indonesia Profile of PT Bank CTBC Indonesia
PT Bank CTBC Indonesia (d/h PT Bank Chinatrust Indonesia) dengan kepemilikan saham sebesar 99% oleh CTBC Bank Co., Ltd., (sebelumnya dikenal dengan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), yang merupakan salah satu bank terkemuka di Taiwan dan 1% saham dimiliki oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk, salah satu bank terkemuka di Indonesia. PT Bank CTBC Indonesia mulai beroperasi di Indonesia pada pertengahan tahun 1997 terutama untuk melayani perdagangan Indonesia-Taiwan, dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara, dimana kepemilikan saham 85% oleh Chinatrust Commercial Bank dan 15% oleh Bank Tamara. Pada tahun 2001 Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya menjadi 99% dan mengubah nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Di tahun 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. selaku pemegang saham mayoritas PT Bank CTBC Indonesia melakukan perubahan nama menjadi CTBC Bank Co., Ltd. dan PT Bank Chinatrust Indonesia juga di tahun yang sama berganti nama menjadi PT Bank CTBC Indonesia.
PT Bank CTBC Indonesia ( formerly named PT Bank Chinatrust Indonesia) is 99% shareholder owned by CTBC Bank Co., Ltd. (formerly known as Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd.), one of the leading banks in Taiwan. The remaining 1% is owned by PT Bank Danamon Indonesia Tbk, one of the premier Indonesian banks. Bank CTBC Indonesia started its operation in Indonesia in mid 1997, mainly to serve the Indonesia-Taiwanese trade, under the name of PT Bank Chinatrust Tamara with shareholding of 85% by Chinatrust Commercial Bank and 15% by Bank Tamara. In year 2001 Chinatrust Commercial Bank increased its ownership to 99% and changed the Bank's name to PT Bank Chinatrust Indonesia. And In 2013, Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd. as majority shareholder of PT Bank CTBC Indonesia had changed its name to CTBC Bank Co., Ltd., PT Bank Chinatrust Indonesia then followed with name change to PT Bank CTBC Indonesia in the same year.
Dengan modal dasar yang kuat dan kinerja yang konsisten sejak didirikan, Bank CTBC Indonesia diakui sebagai salah satu bank terkemuka di Indonesia.
With a strong capital base and consistent performance since its establishment, Bank CTBC Indonesia has been recognized as one of the leading banks in Indonesia.
Bank CTBC Indonesia menyediakan ruang lingkup yang lengkap untuk jasa perbankan korporasi dan individu di seluruh Indonesia dengan komitmen untuk menjadi bank yang dapat diandalkan dan dipercaya. Dengan total asset sebesar IDR 12,33 triliun dan 14 (empat belas) kantornya di Indonesia (termasuk 3 Kantor Fungsional Non-operasional), kegiatan usaha Bank CTBC Indonesia terus difokuskan untuk mengembangkan kerjasama dan hubungan jangka panjang dengan para nasabah.
Bank CTBC Indonesia provides a full range of corporate and consumer services in Indonesia and is committed to become a bank that can be relied upon and trusted. With assets totaling IDR 12.33 trillion, and 14 (fourteen) offices in Indonesia (including 3 Functional Offices Non-Operational), Bank CTBC Indonesia business activities continue to focus on developing cooperation and long-term relationships with customers.
10
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Komposisi Pemegang Saham Shareholders Composition
CTBC Financial Holding Co., Ltd. 100%
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
CTBC Bank Co., Ltd.
1%
99%
PT Bank CTBC Indonesia
Catatan : • Data per 31 Desember 2014
Note : • Data as of December 31, 2014
•
Pemegang saham Pengendali terakhir PT Bank CTBC Indonesia adalah CTBC Financial Holding Co., Ltd. yang merupakan perusahaan publik
•
Ultimate shareholders of PT Bank CTBC Indonesia is CTBC Financial Holding Co., Ltd. which is public company
•
Sepuluh pemilik saham terbesar CTBC Financial Holding Co., Ltd. adalah Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (4,89%), Jeffrey L. S. Koo (3,92%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. yang berlaku sebagai custodian untuk the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (3,24%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (3,14%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1,93%), Government of Singapore (1,87%), Vanguard Emerging Markets Stock Index Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds (1,80%), Chuan Wei Investment Co., Ltd. (1,76%), China Life Insurance Co., Ltd. (1,73%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch-For Clients' account (1,71%)
•
Ten major shareholders of CTBC Financial Holding Co., Ltd., are Nan Shan Life Insurance Co., Ltd. (4.89%), Jeffrey L. S. Koo (3.92%), Mega International Commercial Bank Co., Ltd. acting as custodian for the Investment Account of Morgan Stanley Formosa Holdings (Cayman) Limited (3.24%), Yi Kao Investment Co., Ltd. (3.14%), Cathay Life Insurance Co., Ltd. (1.93%), Government of Singapore (1.87%), Vanguard Emerging Markets Stoct Index Fund, A series of Vanguard International Equity Index Funds (1.80%), Chuan Wei Investment Co., Ltd.(1.76%), China Life Insurance Co., Ltd (1.73%), Bank J. Safra Sarasin Ltd-Singapore Branch - For Clients' account (1.71%)
11
Strategi Bisnis Business Strategy
12
Bisnis Treasury
Treasury Business
Tahun 2014 adalah tahun yang penuh tantangan untuk bisnis Treasury, berbagai peristiwa politik yang terjadi sepanjang tahun berpengaruh pada perlambatan roda perekonomian Indonesia. Defisit neraca perdagangan serta perbaikan ekonomi global menyebabkan pasar valuta asing berlanjut dengan tingginya permintaan mata uang US dollar. Namun tingginya kepercayaan dunia terhadap fundamental ekonomi Indonesia menyebabkan arus investasi asing langsung berada pada tingkat yang cukup menggembirakan. Hal ini membuat pasar surat berharga lebih bergairah sepanjang tahun 2014.
Year of 2014 was a very challenging year for Treasury business, some political event during the year have effect on slowing of Indonesian economic. Trade balance deficit and the global economic recovery led to foreign exchange market continues with the high demand of US dollar. However, the high confidence in fundamental economic of Indonesia become the substantial reason for foreign direct investment flow maintained at an exhilarating level. This makes passionate securities market throughout 2014.
Secara keseluruhan untuk tahun 2014, Grup Treasury membukukan pendapatan sebesar Rp.180,8 miliar, 51% (lima puluh satu persen) melampaui target. Pelampauan tersebut terutama dihasilkan dari peningkatan signifikan sebesar 73% (tujuh puluh tiga persen) pada pendapatan bunga bersih dibandingkan tahun sebelumnya sebagai hasil dari strategi gapping yang dikelola oleh Grup untuk mencapai pendapatan bunga yang lebih tinggi.
For the final full year of 2014, Treasury Group recorded the revenue as IDR 180.8 billion, 51% (fifty one percent) exceeding its target. The overrun mainly generated from significant increase of 73% (seventy three percent) on net interest income compare to previous year as a result of gapping strategy managed by Group to achieve higher interest income from different instruments.
Grup Treasury pun berperan aktif dalam mendukung kebijakan pendalaman pasar uang dengan penandatanganan Mini Master Repurchase Agreement dengan beberapa bank sehingga memberikan instrument investasi alternatif bagi Grup untuk meningkatkan pendapatan sekaligus memelihara likuiditas.
Treasury Group also played an active role in supporting money market deepening policy by singing Mini Master Repurchase Agreement with several banks to provide alternative investments to increase revenue while maintaining the liquidity.
Memasuki tahun 2015, Grup Treasury Bank CTBC Indonesia akan terus berupaya meningkatkan layanan kepada nasabah. Pengembangan basis nasabah untuk meningkatkat portfolio transaksi derivatif dalam valuta asing dan suku bunga menjadi strategi utama. Di sisi lain, Trading Desk akan tetap fokus pada pasar surat berharga dan meningkatkan bisnis FX juga memberikan dukungan harga terbaik untuk transaksi nasabah. Strategi gapping juga menjadi bagian dari fokus tahun ini dalam menjaga sumber pendapatan.
Entering 2015, Treasury Group of Bank CTBC Indonesia will continue to improve services to customers. Customer base expansion to grow derivative transactions in foreign exchange and interest rate become a major strategy. On the other hand, Trading Desk will keep focusing on fixed income market and improve FX trading business while provide best price to support customer transactions. Gapping strategies are also part of the interbank focus this year to secure the revenue source.
Dengan strategi ini, Bank siap menyambut tantangan di tahun 2015 dengan semangat dan optimisme yang tinggi.
With this strategy, the Bank is ready to embrace the challenges in 2015 with high spirit and optimism.
Perbankan Korporasi
Corporate Banking
Strategi bisnis untuk Perbankan Korporasi (Corporate Banking Group/CBG) pada tahun 2015 tetap fokus pada segmen menengah ke atas dalam sektor industri seperti manufaktur, jasa perdagangan, perusahaan pembiayaan, dan industri pilihan lainnya. Bila dibandingkan dengan tahun 2013, CBG berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 30% dan 25% untuk portofolio kredit dan pendapatan pada tahun 2014.
Business strategy for Corporate Banking Group (CBG) for 2015 remains focusing on middle upper segment within the industry sectors such as manufacturing, trade services, finance company, and other selected industry. Compared to year-end 2013, Corporate Banking Group (CBG) managed to record growth of 30% and 25% for loan portfolio and revenue respectively in 2014.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Portofolio kredit diperkirakan akan terus meningkat sebesar 20% pada tahun 2015. Untuk menghadapi tantangan pada lingkungan bisnis ke depan sambil memastikan kualitas kredit yang baik, Bank akan sangat selektif dalam melakukan pemberian kredit, oleh karena itu, Bank akan menekankan pemberian kredit pada perusahaan terkemuka yang telah menunjukan kinerja yang mengesankan dan memiliki track record yang handal. Untuk nasabah yang sudah ada saat ini, Bank akan fokus untuk mengintensifkan layanan cross selling dan cash management. Lebih lanjut untuk melengkapi produk pinjaman kepada perusahaan, Bank akan meningkatkan produk dan layanan trade finance untuk mendukung kegiatan bisnis nasabah. Sementara itu, Bank juga fokus pada nasabah yang terkait dengan aktifitas ekspor dengan menyediakan kredit ekspor sebagai pengganti pinjaman sektor UMKM yang juga menjadi fokus lain dari CBG untuk memenuhi kebutuhan UMKM tahun ini.
Loan portfolio is expected to continue increase by 20% in 2015. To face such a challenging business environment ahead while ensuring good credit quality, Bank will be very selectively doing lending activities, hence would be emphasizing on reputable companies that had displayed impressive performance and highly reliable track record. For existing customers, the focus will be on intensifying cross selling and cash management services. Furthermore, to complement lending products to Corporate, Bank enhances trade finance products and services to support customer business activities. Meanwhile, focusing on export related customers by providing export credit as substitute of lending UMKM sector would also be other CBG focus to fulfill UMKM requirement this year.
Untuk unit segmen Taiwan, Bank akan terus memanfaatkan kehadirannya sebagai satu-satunya Bank Taiwan di Indonesia dan dengan keberadaan pemegang saham Bank yang memiliki jaringan global. Bank akan meningkatkan kemampuan perbankan internasional untuk memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah Taiwan yang ada serta investor Taiwan baru untuk rencana investasi mereka di Indonesia.
For Taiwanese segment, the Bank will continue to leverage its presence as Taiwanese bank in Indonesia and its shareholder presence in the global network particularly. The Bank will enhance its international banking capabilities to provide good services to existing Taiwanese customers as well as new Taiwanese investors for their investment in Indonesia.
Bank akan terus mempromosikan Cash Management kepada nasabah korporasi karena Bank telah meningkatkan kemampuan Internet Banking dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan kemudahan akses perbankan. Kegiatan cash management juga akan lebih melihat pada segmen niche seperti pendekatan kepada nasabah Taiwan dan pendekatan value chain.
The Bank will continue to promote Cash Management to corporate customer as the Bank have enhanced internet banking capabilities in order to provide good services and convenient access to the Bank. Also, cash management activities will be more looking into niche segment such as Taiwanese and value chain approach.
Pendanaan korporasi telah mencapai peningkatan yang sangat signifikan dalam meningkatkan dana pihak ketiga sebesar 60% dari akhir tahun 2013, dan akan terus tumbuh sebesar 23% pada tahun 2015 seiring dengan pertumbuhan CBG. Bank akan terus melakukan akuisisi jumlah nasabah baru yang lebih tinggi dan peningkatan volume deposito, sementara pengelolaan biaya pendanaan akan lebih disorot. Oleh karena itu, fokus pendanaan korporasi Bank adalah untuk memiliki berbagai sumber pendanaan yang lebih beragam yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nasabah dan meningkatkan kemampuan cash management untuk melayani solusi keuangan perbankan yang menyeluruh kepada semua nasabah CBG.
Corporate funding has achieved significant increase in third party deposits by 60% from year-end 2013, and will continue to grow by 23% in 2015 in line with CBG growth. The Bank will continue acquisition higher number of new customers and higher deposits volume, while managing funding cost would be more highlighted. Hence, our corporate funding focuses are to have more diversified various funding scheme tailored to each customers' need and enhance cash management capabilities to serve one stop financial solution to all CBG customers.
Unit Lembaga Keuangan (Financial Institution/ FI) akan selalu mempertahankan hubungan baik dengan Bank koresponden baik lokal maupun luar negeri, untuk mendukung transaksi remittance internasional dan trade finance. Saat ini, Bank telah memiliki hubungan baik dengan lebih dari 500 Bank koresponden dan terus mengembangkan hubungan seiring dengan pertumbuhan Bank. Selain itu, sebagai sumber pendanaan alternatif, Bank akan memperoleh pinjaman onshore dan offshore dalam bentuk pinjaman jangka pendek maupun jangka panjang.
Financial Institution (FI) unit will remain managing correspondent banking relationship for both interbank counterparties as well as local and overseas correspondent banks to support the Bank's international transactions on remittances and trade finance. Currently, the Bank maintain over 500 correspondent banks and continue to develop more relationship along with the Bank's growth. Furthermore, as an alternative of funding source, the Bank will continue to obtain onshore and offshore borrowing for short-term as well as longer term.
13
14
Pinjaman Tenaga Kerja Indonesia
Indonesian Overseas Worker Lending
Pada tahun 2014, bisnis tenaga kerja Indonesia (Indonesian Overseas Worker/ IOW) mengalami kemunduran sebagai akibat dari persaingan pasar yang kurang menguntungkan bagi Bank. Grup Bisnis IOW telah merealisasikan pembiayaan untuk pemberangkatan 20.619 TKI ke luar negeri, dengan pencapaian 91% dari target revisi yang telah ditetapkan untuk tahun 2014, yaitu sejumlah 22.547 rekening TKI.
In 2014, IOW business momentum has encountered setback as the result of unfavorable market competition to the Bank. IOW business group has helped 20,619 IOWs to realize their goals to work abroad with an achievement drawdown ratio 91% of the revised budget set for year 2014 of 22,547 IOW accounts.
Dalam hal kinerja keuangan, Grup Bisnis IOW telah mencapai pendapatan dan laba bersih sebelum pajak masing-masing sebesar 108% dan 95% dari target yang dianggarkan.
In terms of financial performance, IOW Business Group has achieved budgeted total revenue and pre-taxed income by 108% and 95% respectively.
Tahun 2015 diperkirakan akan menjadi tahun yang penuh dengan tantangan bagi bisnis pembiayaan TKI. Selain persaingan bisnis yang semakin ketat, tantangan lainnya adalah adanya peraturan baru dari Pemerintah untuk menurunkan angka pembiayaan pada setiap negara penempatan, termasuk biaya pemberangkatan yang dibayarkan kepada PJTKI (Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia) dan biaya pinjaman yang dibebankan oleh Bank.
Year 2015 will also be a challenging year for IOW Business. In addition to emerging competition, the new government regulation to cut the IOW financing rate for each placement country, both the Departure Fee paid to IMA (Indonesia Manpower Agency) and financing rates charged by Bank.
Kedepannya, Grup Bisnis IOW akan bekerja keras untuk mendapatkan kembali pangsa pasarnya. Bank akan melanjutkan dan menyesuaikan program promosi serta meningkatkan pelayanan agar dapat tetap bersaing di bisnis ini. Dengan melakukan strategi tersebut, diharapkan di tahun 2015 Grup Bisnis IOW dapat mengatasi perubahan peraturan dari Pemerintah, mendapatkan kembali pangsa pasar, dan meningkatkan pertumbuhan bisnis.
IOW Business Group will pay extra effort to gain back its competitiveness. We will continue and adjust the promotion program accordingly and enhance its services according to the market demand. It is expected that in year 2015, IOW Business Group may cope with the changing in government regulation, recover its market share, and boost the business growth.
Perbankan Ritel
Retail Banking
Secara global, Bank CTBC Indonesia menetapkan usaha perbankan ritelnya untuk senantiasa inovatif dalam menyediakan beragam produk simpanan, investasi, wealth management dan pinjaman dengan layanan dan fasilitas transaksi keuangan yang lengkap untuk para nasabah.
Bank CTBC Indonesia set its global retail banking business to always be innovative in providing a variety product of deposit, investment, wealth management, and loan which are completed with financial transaction services and facilities to cater its customers' needs.
Salah satu strategi yang dilakukan Bank CTBC di Indonesia adalah melalui pengelompokan usaha perbankan ritel ke dalam empat fokus kegiatan pengembangan, pengelolaan serta pemasaran produk dan layanan. Keempat kelompok ini mencakup dana pihak ketiga (liabilities) dan wealth management, pinjaman konsumen, e-channel dan infrastruktur serta usaha kecil dan menengah (UKM).
In conjunction with that, one of the strategies set by Bank CTBC Indonesia is through retail banking business grouping into four working groups based on products and services development, management and marketing activities. These businesses include third party liabilities and wealth management, consumer lending, e-channel and infrastructures and small medium enterprise (SME).
Berdasarkan best practice CTBC sebagai bank terbaik di Taiwan dalam hal inovasi pengembangan produk dan pengelolaan dana pihak ketiga, demikian pula di Indonesia. Peluncuran produk Tabungan Bambu pada bulan Mei 2014 merupakan salah satu hasil inovasi pengembangan produk tabungan, kerjasama antara Bank CTBC Indonesia dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (Tzu Chi). Produk ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan nasabah untuk dapat menabung dengan tingkat suku bunga yang optimal dan beramal secara rutin setiap bulan melalui kegiatan sosial kemanusiaan Tzu Chi.
CTBC is well-known in Taiwan for its best practice in retail banking business, especially in the field of third party liability products development and innovation. So is CTBC Bank in Indonesia. The launching of Bamboo Saving account (Tabungan Bambu) in May 2014 is one of the innovations as a joint product between Bank CTBC Indonesia and Buddha Tzu Chi Indonesia Foundation (Tzu Chi). It was developed to fulfill customer needs both for optimum saving interest rate and regular charity fund to be forwarded further for Tzu Chi's social and humanity activities.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
CTBC Pay+ menyusul diluncurkan pada bulan Agustus 2014 sebagai pengembangan layanan transaksi keuangan bagi nasabah segmen perusahaan berupa pembayaran rutin gaji karyawan. Fasilitas layanan ini memberi manfaat bagi perusahaan dan karyawannya, mulai dari kenyamanan penerimaan gaji tanpa perlu membuka rekening baru di Bank CTBC hingga pemanfaatan fasilitas pinjaman.
Moreover, CTBC Pay+ was officially launched in August 2014 as a payroll solution in terms of financial transaction service created to cater the needs of enterprise/corporate customer segment. CTBC Pay+ offers mutual benefits both for the company and its employees, including the easy, convenient and flexible salary payment without any hassle to open new account in CTBC Bank as well as loan facility.
Pengembangan produk Bancassurance terus dilakukan dengan melakukan berbagai kerjasama strategis dengan perusahaan asuransi terkemuka di Indonesa. Pada Bulan Juni dan Agustus 2014, berlangsung kerjasama dengan PT ACE Life Assurance dan PT Commonwealth Life. Kerjasama ini menambah ragam produk bancassurance yang tersedia bagi nasabah perorangan, baik produk tradisional maupun unit link dengan potensi hasil pertumbuhan asset yang optimal melalui perencanaan kombinasi yang tepat antara proteksi, likuiditas, resiko dan imbal hasil investasi.
We continue the development in Bancassurance products by conducting strategic partnership with well known Insurance provider in Indonesia. In 2014, strategic partnerships were held with PT ACE Life Assurance in June and PT Commonwealth Life in August. These added the list of bancassurance product varieties offered to customers in forms of traditional insurance as well as unit link products. These gives individual customers to optimize returns of their financial assets through optimum financial planning by combining protection, liquidity, risk and return of investment.
Dalam hal infrastruktur serta jaringan distribusi dan kanal transaksi, CTBC Internet Banking pun diluncurkan pada akhir tahun 2014. Pada tahun 2015, fitur layanan transaksi akan bertambah dengan pembayaran tagihan rutin, pembelian/isi ulang voucher dan pembelian tiket kereta api. Layanan mobile banking pun akan hadir melengkapi e-channel dan pembayaran tagihan rutin akan dapat pula dimanfaatkan melalui ATM CTBC di tahun 2015.
CTBC Internet Banking was launched in the end of year 2014 as a result of development in infrastructure as well as distribution and transaction channels. In 2015, the service features will be added with financial transaction for bill payments, pre-paid voucher and train ticket buying. Mobile banking is on development progress then to complete e-channel services while bill payment service can be accessed also from CTBC ATM in 2015.
Pada tahun 2014 fokus kegiatan Consumer Lending Group (CLG) adalah pada segmen karyawan dengan menerapkan strategi usaha dan pengembangan fitur produk kredit konsumen. Cakupan wilayah pelayanan dan pemasaran produk Kredit Tanpa Agunan (KTA), baik Salary Loan maupun Public Loan, diperluas ke area provinsi Jawa Tengah, terutama wilayah kota Semarang. Di lain pihak, kantor-kantor cabang Bank CTBC Indonesia makin giat dimanfaatkan sebagai saluran distribusi pemasaran produk Kredit dengan Agunan. Strategi lainnya adalah dengan pengenalan dan pemanfaatan produk (utamanya KTA) kepada nasabah yang telah memanfaatkan CTBC Pay+.
In 2014, Consumer Lending Group (CLG) implemented its business strategy and product development by focusing on employees segment. Unsecured Loan (Kredit Tanpa Agunan/KTA) - both Salary and Public Loan - service and marketing activities area was expanded to Central Java province, especially Semarang city and surroundings. As for Secured Loan product, Bank CTBC Indonesia's branch offices were intensified to support and strengthen the product sales distribution channel. Other strategy was through cross-selling program activity by introducing these products (especially KTA) to existing customers who have utilized CTBC Pay + service.
Secara umum, pada tahun 2015 CLG akan tetap fokus pada upaya peningkatan strategi pemasaran yang terpadu dan lebih efektif dengan meningkatkan kapasitas, kompetensi, kualitas layanan dan produktivitas sumber daya manusia. Pengembangan portofolio KTA akan dilakukan di antaranya melalui Bundle Program yang mencakup Up Selling and Cross Selling dengan target utama pada segmen karyawan. Untuk Kredit dengan Agunan, fokus diarahkan pada peningkatan proses yang telah ada, penguatan kerjasama strategis jangka panjang dengan para broker dan pengembangan referensi penjualan melalui kantor-kantor Bank CTBC Indonesia.
In 2015, CLG general business strategy will remain focus on the improvement of overall integrated marketing strategy by increasing the capacity, competence, service quality and productivity of human resources. Unsecured Loan portfolio development will be carried out through Bundle Program included Up Selling and Cross Selling to its target market, especially employees segment. For Unsecured Loan, CLG business focus will be directed at the improvement and enhancement of existing processes, strengthening the long-term strategic cooperation with brokers and referral sales development through all branch offices of Bank CTBC Indonesia.
Menutup tahun 2014, pada kuartal ketiga, perbankan ritel Bank CTBC bertambah dengan pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Sebagai tahap awal, fokus kegiatan usaha adalah melayani UKM di wilayah Jabotabek yang akan terus dikembangkan cakupan wilayah layanannya di 2015 dan selanjutnya, termasuk wilayah kota Bandung dan Surabaya.
Year 2014 was closed by special retail banking business unit to develop special credit products and services for the SME market segment which started its operation in the third quarter. Its pilot project was to focus on the development of SME products, services and businesses in the greater Jakarta area with continuous expansion in 2015 and the coming years, including Bandung and Surabaya city areas.
15
16
Operasional
Operations
Grup Operasi tetap selalu mendukung semua Unit Bisnis dan bekerja sama dengan grup pendukung lainnya untuk melayani nasabah seiring dengan berbagai kebutuhan yang terus berkembang dan memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabah dengan meningkatkan efisiensi kerja dan tetap melakukan pengawasan terhadap semua transaksi yang dilakukan dengan selalu memastikan kualitas kerja, tingkat keakurasian dan sesuai dengan Kebijakan dan Prosedur standar kerja, serta memenuhi Peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan lainnya yang berlaku.
Operation Group always supports all Business Units and cooperate with other supporting group to serve customer along with a variety of evolving needs and provide excellence service to customers by improving work efficiency as well as keep control on transactions executed by always ensuring the quality of work, the level of accuracy and comply with the Policy and Procedure /Standard Operating Procedure, Bank Indonesia/Financial Services Authority Regulation and any other regulations.
Menghadapi tantangan di tahun 2015, Grup Operasi akan fokus untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja melalui pengembangan proses kerja dan kualitas pelayanan serta mengembangkan sistem pengawasan untuk mengurangi resiko. Berikut adalah rencana aktivitas yang akan dilakukan di tahun 2015 :
Facing up 2015, Operation Group will focus to increase productivity and efficiency by enhance business process and quality service, and develop a monitoring system to mitigate the risk.
1. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja dangan mengembangkan proses kerja dan memaksimalkan efisiensi biaya secara keseluruhan dengan melakukan analisa serta pengawasan atas biaya operasi yang dibebankan
1. Improving the productivity and efficiency by enhance business process and maximize overall cost efficiency by operation expense control and analysis
2. Melanjutkan penyelesaian proyek Single Core melalui pengembangan, peninjauan kembali dan pengawasan serta memastikan semua transaksi yg menggunakan Single Core Banking System berjalan mulus, dan laporan-laporan yang dihasilkan dapat dipakai dalam rangka mengembangkan sistem pengawasan untuk mengurangi risiko
2. Continue finishing Single Core Project and perform the post system migration (enhancement, review and monitor) and ensure all transactions that use the Single Core Banking running smoothly, and the reports generated can be used in order to develop a monitoring system to minimize the risk
3. Mendukung pelaksanaan sistem pembayaran ritel yang diluncurkan oleh Bank Indonesia, melalui pengembangan BI-RTGS, BI-SSSS, SKNBI
3.
Support the implementation of the retail payment system launched by Bank Indonesia, through the development of BIRTGS, BI-SSSS, SKNBI
4. Bekerja sama dengan Kantor Pajak (KPPN) dan Departemen IT dalam mengembangkan sistem pembayaran pajak yang ada saat ini menjadi Sistem Pembayaran Pajak Generasi ke dua guna mendukung Rencana Kerja dari Badan/Kantor Pajak pada tahun 2015
4.
In coordination with Tax Office (KPPN) and the Department of IT in upgrading the current tax payment into 2nd Generation of Tax Payment to support Tax Regulator plan in 2015
5. Grup Operasi, bersama IT tetap mendukung Rencana Bank Indonesia untuk mengintegrasikan sistem pelaporan yang mengacu pada standar internasional pelaporan dengan mengembangkan sistem pelaporan berdasarkan metoda XBRL (extensible Business Reporting Language)
5. Operation Group with IT continue to support Bank Indonesia's plan to integrate the reporting system that refers to the international standard of business reporting by developing a reporting system based on XBRL (extensible Business Reporting Language) methodology
6. Bekerja sama dengan IT dan Unit Bisnis untuk meningkatkan fungsi layanan tambahan internet banking yang ada saat ini (online banking service) guna memberikan kualitas layanan yang lebih baik dan memperluas layanan transaksi alternatif bagi nasabah dalam rangka mengakomodasi kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi
6. Working closely with IT and Business Unit to enhance the additional function of current internet banking (Online Banking Service) to provide better service quality and expand alternative transaction services for Bank's customer in order to accommodate the convenience for customer in doing transaction
PT Bank CTBC Indonesia
Here is a plan of activities to be carried out in year 2015:
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Working closely with IT Department and related Business Unit in the enhancement of Business Product features and continually update policies, strategies and operational procedures of the transaction in accordance with the characteristics of business and new products as well as ensure that the Bank is constantly monitoring to anticipate the risk of the Bank
7. Bekerja sama dengan Departemen IT dan Unit Bisnis terkait dalam peningkatan fitur Produk Bisnis serta senantiasa memperbaharui kebijakan, strategi dan prosedur transaksi operasional sesuai dengan karakteristik bisnis dan produk yang baru serta memastikan bahwa Bank senantiasa melakukan pemantauan untuk mengantisipasi resiko Bank
7.
8. Meningkatkan GCG Bank, dengan melakukan self assessment yang komprehensif secara berkala terhadap Peraturan BI dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Juga untuk meningkatkan sistem pengendalian risiko dengan konsisten mengembangkan dan terus meningkatkan sumber daya manusia sebagai elemen kunci dari manajemen risiko. Disamping memastikan bahwa setiap strategi , kebijakan dan prosedur operasional sepenuhnya telah dikomunikasikan dan dilaksanankan dengan baik oleh semua unit kerja yang menangani aktivitas fungsional
8. Improving overall Bank's GCG, by performing a comprehensive self-assessment periodically to the BI/OJK Regulation and the prevailing law and regulation. Also to improve risk control system by consistently developing and continuously improving human resources as key element of risk management. Besides ensuring that every strategy, policies and operational procedures are fully communicated well and adhered to by all units that handle functional activities
9. Meningkatkan akurasi dalam proses verifikasi untuk meminimalkan kesalahan dalam pengumpulan data pendukung dan pelaporan serta menindaklanjuti temuan audit internal dan eksternal
9. Improve the accuracy in verification process in order to minimize error in the data supporting collection and reporting as well as follow-up on the findings of external and internal audit
10. Bekerja sama dengan Departemen IT dalam pengembangan pelaporan Bank Indonesia secara otomasi untuk mengurangi kesalahan (human error) dan meningkatkan efisiensi dan tingkat akurasi
10. Working closely with IT in the development of automated reporting of Bank Indonesia to reduce human error and improve the efficiency and accuracy levels
11. Mendorong kinerja individu dan tim dengan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan karyawan melalui pelatihan internal dan eksternal untuk mengembangkan kemampuan karyawan dan kesadaran risiko operasional
11. Encouraging individual and team performance by enhancing the skill and knowledge of employees through internal and external training to develop their capability and operational risk awareness
17
Tinjauan Keuangan Financial Review
18
Laba Bersih
Net Income
Perekonomian Indonesia tahun 2014 tumbuh sebesar 5,1%, melambat bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun 2013 sebesar 5,7 %. Melambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia, berdampak pada laju kredit perbankan yang melambat menjadi 12% pada tahun 2014. Perlambatan ekonomi Indonesia terutama dipengaruhi oleh ekspor yang menurun akibat turunnya permintaan dan harga komoditas global, serta adanya kebijakan pembatasan ekspor mineral mentah. Di tengah tren perlambatan ekonomi domestik, kinerja sektor keuangan Indonesia khususnya industri perbankan tetap berjalan dengan baik. Walaupun kondisi likuiditas relatif ketat, ketahanan likuiditas perbankan masih terjaga dengan stabil.
The economy of Indonesia grow 5.1% in 2014 which is slower than growth 5.7% at 2013. Slowing economic growth in Indonesia, have an impact on bank lending slowed to 12% in 2014. The slowdown mainly affected by going down exports due to lower global demand and commodity prices, as well as the raw mineral export restriction policy. In these conditions the performance of the financial sector in Indonesia, especially the banking industry continues to run well. Despite the relatively tight liquidity conditions, the resilience of the banking liquidity is still maintained stable.
Sampai akhir Desember 2014, Bank telah membukukan laba sebelum pajak sebesar IDR 325,08 miliar. Laba bersih tercatat sebesar IDR 239,18 miliar, turun sebesar 2,22% dibandingkan tahun sebelumnya.
At the end of December 2014 the Bank has recorded profit before tax IDR 325,08 billion. Net profit amounted IDR 239,18 billion which is decrease 2.22 % compared to previous year.
Pendapatan Bunga Bersih
Net Interest Income
Pendapatan bunga bersih mencapai IDR 476,38 miliar pada tahun 2014, meningkat sebesar 23,02% dibandingkan perolehan tahun sebelumnya.
The Bank achieved net Interest income IDR 476.38 billion in 2014 which is increase 23.02 % than previous year.
Kontribusi utama pendapatan bunga berasal dari kredit yang diberikan. Pendapatan bunga dari kredit yang diberikan mencapai IDR 653,19 miliar atau 86,54% dari total pendapatan bunga.
Interest income mostly derived from loans which reached IDR 653.19 billion income and contribute 86.54 % to total interest income.
Beban bunga mencakup beban bunga atas deposito berjangka, tabungan, giro, simpanan dari bank lain serta beban bunga lainnya. Beban bunga tahun 2014 mencapai IDR 278,37 miliar, meningkat sebesar 76,85% dari tahun sebelumnya.
Interest expense, including interest expenses on time deposits, savings, current accounts, deposits from other banks and other interest expenses, reached IDR 278.37 billion in 2014 which is increase 76.85 % from the previous year.
Pendapatan Operasional Lainnya
Other Operating Revenue
Pendapatan operasional lainnya tercatat sebesar IDR 157,03 miliar pada tahun 2014, turun sebesar 20,37% dari tahun sebelumnya.
The Bank recorded other operating income IDR 157,03 billion in 2014, which is decreased by 20.37% from previous year.
Pendapatan operasional lainnya meliputi provisi dan komisi bersih sebesar IDR 111,9 miliar pada tahun 2014.
Other operating income mostly comes from net fee & commission income which is recorded at IDR 111.9 billion in 2014.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Beban Operasional
Operating Expenses
Beban operasional tahun 2014 mencapai IDR 308,33 miliar, meningkat 22,68% dari tahun sebelumnya.
Operating expenses in 2014 reached IDR 308.33 billion, increased 22.68 % than previous year.
Beban operasional terutama meliputi beban karyawan sebesar IDR 148,88 miliar dan beban umum dan administrasi sebesar IDR 112,59 miliar. Beban karyawan meningkat sebesar 8,79% dibanding tahun sebelumnya. Hal ini sejalan dengan strategi Bank untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan menawarkan gaji serta tunjangan yang kompetitif untuk menarik dan mempertahankan tenaga perbankan yang profesional.
Operating expenses mainly comes from Personnel Expenses amounting IDR 148.88 billion and General and Administrative expenses amounting IDR 112.59 billion. Personnel expenses increased by 8.79% compared to the previous year. This is in line with the Bank's strategy to improve the quality of human resources by offering competitive salaries and benefits to attract and retain professional banking staff.
Aset
Assets
Jumlah total aset Bank tumbuh sebesar 39,59% dari IDR 8,83 triliun pada akhir tahun 2013, menjadi IDR 12,33 triliun pada akhir tahun 2014.
Total assets grew by 39.59% from IDR 8.83 trillion at the end of 2013 to IDR 12.33 trillion at the end of 2014.
Pertumbuhan aset Bank terutama didukung oleh kenaikan jumlah kredit yang diberikan sebesar 22,59%.
The growth was mainly supported by the increasing of loan 22.59 %.
Cadangan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan naik dari IDR 110,77 miliar pada akhir tahun 2013 menjadi IDR 113,33 miliar pada akhir tahun 2014.
Reserve for impairment losses on loans increased from IDR 110.77 billion at year end 2012 to IDR 113.33 billion at the end of 2014.
Mayoritas kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja mencakup masing-masing 74% dan 64% terhadap total kredit yang diberikan pada tahun 2014 dan 2013.
Most of loan intended for working capital purposes which is represented by ratio 74% and 64% from total loans granted in 2014 and 2013 respectively.
Sektor ekonomi manufaktur masih merupakan sektor yang dominan dengan jumlah kredit yang diberikan sebesar IDR 4,39 triliun pada akhir tahun 2014. Jumlah ini meningkat 18,80% dari akhir tahun sebelumnya.
Manufacturing still the dominant sector with amounting to IDR 4.39 trillion at the end of 2014. This number increase 18.80% from the previous year.
Bank telah memenuhi ketentuan tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). Rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku juga mengalami perbaikan yang tercermin dari penurunan NPL Bruto dari 2.14% di tahun 2013 menjadi 1,82% pada tahun 2014.
The Bank has fulfilled the requirements of the Legal Lending Limit (LLL). The ratio of non-performing loan (NPL), calculated in accordance with the applicable regulations of Bank Indonesia, have shown improvements which reflected by decreasing of NPL Gross from 2.14 % at 2013 into 1.82% at 2014.
Liabilitas
Liabilities
Jumlah liabilitas bank tumbuh dari IDR 6,65 triliun pada akhir tahun 2013, menjadi IDR 9,91 triliun pada akhir tahun 2014. Pertumbuhan dalam jumlah liabilitas terutama didukung oleh kenaikan jumlah simpanan dari nasabah. Hal ini terlihat dari kenaikan jumlah simpanan dari nasabah dari IDR 5,06 triliun pada tahun 2013 menjadi IDR 6,99 triliun pada tahun 2014.
Bank liabilities grew from IDR 6.65 trillion at the end of 2013, to IDR 9.91 trillion at the end of 2014. The growth was mainly supported by increase of deposits from customers which reflect by increasing of deposits from customer from IDR 5.06 trillion at 2013 unto IDR 6.99 trillion at 2014.
Simpanan dari nasabah dalam bentuk deposito berjangka naik dari IDR 2,92 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi IDR 3,81 triliun pada akhir tahun 2014. Simpanan dalam bentuk giro meningkat dari 1,76 triliun pada akhir tahun 2013 menjadi IDR 2,60 triliun pada akhir tahun 2014.
Time deposits increased from IDR 2.92 trillion at the end of 2013 unto IDR 3.81 trillion at the end of 2014. Current deposits increased from IDR 1.76 trillion at year end 2013 to IDR 2.60 trillion at the end of 2014.
19
Ekuitas
Equity
Ekuitas Bank sebesar IDR 2,42 triliun pada akhir tahun 2014. Jumlah ini meningkat bila dibandingkan tahun sebelumnya sebesar IDR 2,18 triliun. Pertumbuhan ekuitas Bank sematamata didorong oleh laba bersih yang diinvestasikan kembali.
Bank's equity amounted to IDR 2.42 trillion at the end of 2014. This amount is higher than equity at previous year amounted 2.18 trillion. Equity growth is driven solely by the net income reinvested.
Bank memiliki rasio kecukupan modal (CAR) sebesar 29,24% pada akhir tahun 2014. Dengan rasio kecukupan modal tersebut tersedia peluang yang sangat besar bagi Bank untuk mengembangkan usahanya di masa mendatang.
The Bank's capital adequacy ratio (CAR) was 29.24% at the end of 2014. This provides a significant opportunity for the Bank to expand its business in the future
Posisi Devisa Neto (PDN)
Net Open Position (NOP)
Selama tahun 2014, Bank mengelola PDN dengan baik. Pencapaian PDN terhadap modal bank (KPMM) masih dalam batas ketentuan Bank Indonesia yaitu di bawah 20%. Prosentase PDN terhadap modal per akhir tahun 2014 turun menjadi 2,28% dari 3,06% dibandingkan akhir tahun 2013 .
During 2014, the Bank has managed NOP very well and ratio was within the regulation of Bank Indonesia which is below 20%. NOP percentage to capital at the end of 2014 was 2.28% which is lower than NOP percentage 3.06% at the end of 2013.
Komposisi Kredit berdasarkan sektor ekonomi / Loan composition by economic sector 2014 (dalam jutaan Rupiah/in million Rupiah)
Konstruksi / Construction 161,710.00 Transportasi / Transportation 334,787.00 Trading 1,048,996.00 Lainnnya / Others 904,608.00 Jasa Bisnis / Business Services 1,015,796.00 Manufaktur / Manufacturing 4,385,758.00
20
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Jumlah Aset dan Kredit yang diberikan Total Assets and Loans Receivable dalam miliar Rupiah/in bio Rupiah
14,000 12,000 10,000 8,000 6,000
Loan
Assets
Loan
Assets
Loan
Assets
Loan
Assets
Loan
Assets
Loan
2,000
Assets
4,000
0 2009 4,682 3,110
2010 5,365 3,457
2011 5,987 4,154
2012 6,680 4,686
2013
2014
8,832 6,313
12,329 7,738
Komposisi Dana Pihak Ketiga Third Parties Fund Composition 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00%
Giro / Demand deposit Tabungan / Saving Deposito / Time Deposit
20.00% 10.00% 0.00% 2009
2010
2011
2012
2013
2014
Simpanan dari Nasabah Deposits from Customer
Equity Ekuitas
(dalam miliar Rupiah/in bio Rupiah)
(dalam miliar Rupiah/in bio Rupiah)
9,000 8,000
6,989
4,000
7,000 6,000
3000
5,064
5,000 4,000 3,000
3,310 3,256
3,901
2,000
2,841
1,436
2,000
1,587
1,764
1,932
2,180
2,417
21
1000
1,000 0
0 2008 2009 2010 2011 2012 2013
2014
2009
2010
2011
2012
2013
2014
PT Bank CTBC Indonesia
i. Waran yg diterbitkan (50%) / Warant issued (50%) j. Opsi saham yg diterbitkan dalam rangka program kompensasi berbasis saham (50%) / Stock option issued for stock-based compensation program (50%)
-
-
*) Penyajian rincian dapat tidak ditampilkan apabila nilainya nihil / Presentation of the details can not be displayed when the value is nil **) Setelah dikurangi ATMR untuk Risiko Kredit atas seluruh surat berharga dalam Trading Book yang telah diperhitungakan Risiko Pasar / After deducting RWA for Credit Risk over all securities in the Trading Book Market Risk
VII. RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM UNTUK RISIKO KREDIT, RISIKO OPERASIONAL DAN RISIKO PASAR (III: (IV+V+VI)) / REQUIRED MINIMUM CAPITAL ADEQUACY RATIO FOR CREDIT RISK ,OPERATIONAL RISK AND MARKET RISK (III:(IV+V+VI))
29.24%
-
133,671 133,671
VI. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO PASAR / MARKET RISK-WEIGHTED ASSET
A. Metode Standar / Standard Method B. Model Internal / Internal Method
893,556
6,846,449
IV. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO KREDIT **) / CREDIT RISK-WEIGHTED ASSETS
V. ASET TERTIMBANG MENURUT RISIKO (ATMR) UNTUK RISIKO OPERASIONAL / OPERATIONAL RISK-WEGHTED ASSETS
2,302,269 2,302,269
29.24%
133,671
133,671
893,556
6,846,449
2,302,269
2,302,269
-
-
-
81,600 -
-
-
81,600
-
-
81,600 81,600
-
-
81,600 81,600
-
43,665 -
43,665
1,964,747 119,588
-
43,665 -
43,665
III. TOTAL MODAL INTI, MODAL PELENGKAP, DAN MODAL PELENGKAP TAMBAHAN YANG DIALOKASIKAN UNTUK MENGANTISIPASI RISIKO PASAR (A+B-C+E) / TOTAL CORE CAPITAL,SUPPLEMENTAL CAPITAL, AND ADDITIONAL SUPPLEMENTAL CAPITAL ALLOCATED TO ANTICIPATED MARKET RISK
h. Selisih kurang jumlah penyesuaian nilai wajar dari instrumen keuangan dalam trading book / Difference in adjustment amounts from fair value of fi nancial assets in trading book 3. Modal Inovatif / Innovative Capital 3.1. Surat berharga subordinasi (perpetual non kumulatif) / subordinated bonds (non cummulative perpetual) 3.2. Pinjaman Subordinasi (perpetual non kumulatif) / subordinated loan (non cummulative perpetual) 3.3. Instrumen Modal Inovatif lainnya / Other innovative capital instrument 4. Faktor Pengurang Modal Inti / Core Capital Deduction 4.1. Goodwill / Goodwill 4.2. Aset tidak berwujud lainnya / Other intangible assets 4.3. Penyertaan (50%) / Investments in shares (50%) 4.4. Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) / Shortage of capital on insurance subsidiaries (50%) 5. Kepentingan Non Pengendali / Minority Interest Modal Pelengkap / Supplement Capital 1. Level Atas / Upper tier 2 1.1. Saham preferen (perpetual kumulatif) / Prefference stock (cummulative perpetual) 1.2. Surat berharga subordinasi (perpetual kumulatif) / Subordinated bonds (cummulative perpetual) 1.3. Pinjaman Subordinasi (perpetual kumulatif) / Subordinated loan (cummulative perpetual) 1.4. Mandatory convertible bond / Mandatory convertible bond 1.5. Modal Inovatif yang tidak diperhitungkan sebagai Modal inti / Innovative capital not included as core capital 1.6. Instrumen modal pelengkap level atas (upper tier 2) lainnya / Other supplemental capital (upper tier 2) 1.7. Revaluasi aset tetap / Fixed assets revaluation 1.8. Cadangan umum aset produktif (maks 1,25% ATMR) / General provision on earning assets (max. 1,25% RWA) 1.9. Pendapatan kompr. lain : Keuntungan dr peningkatan nilai wajar atas penyertaan dlm kategori Tersedia untuk Dijual (45%) / Other comprehensive income : Gain from increase in fair value of investment in shares classifi ed as Available for sale (45%) 2. Level Bawah (Lower Tier 2) maksimum 50% Modal Inti / Lower Tier 2 maximum 50% of Core Capital 2.1. Redeemable preference shares / Redeemable preference shares 2.2. Pinjaman atau obligasi subordinasi yang dapat diperhitungkan (a - b - c) / Subordinated loans and bonds 2.3. Instrumen modal pelengkap level bawah (lower tier 2) lainnya / Other supplemental capital (lower tier 2) 3. Faktor Pengurang Modal Pelengkap / Supplemental Capital Deduction 3.1. Penyertaan (50%) / Investment in shares (50%) 3.2. Kekurangan modal pada perusahaan anak asuransi (50%) / Shortage of capital on insurance subsidiaries (50%) Faktor Pengurang Modal Inti dan Modal Pelengkap / Core Capital and Supplemental Capital Deduction Eskposur Sekuritisasi / Securitisation exposure Modal Pelengkap Tambahan Yang Memenuhi Persyaratan (Tier 3) / Additional Supplemental Capital Fulfi lling Requirement (Tier 3) Modal Pelengkap Tambahan yang Dialokasikan untuk Mengantisipasi Risiko Pasar / Additional Supplemental Capital Allocated To Anticipated Market Risk
g. Penyisihan Penghapusan Aset (PPA) atas Aset non produktif yang wajib dihitung / Required Allowance (PPA) for non-productive assets
e. Pendapatan kompr. lain : Kerugian dari penurunan nilai wajar atas penyertaan dalam kategori Tersedia untuk Dijual / Other comprehensive income : Losses from decrease in fair value of investment f. Selisih kurang antara PPA atas aset produtif dan Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif / Differences in allowance for possible losses and allowance for impairment on earning assets
c. Rugi tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) / Current year loss (50%) d. Selisih kurang karena penjabaran laporan keuangan / Differences arising from translation of financial statement
2.2. Faktor pengurang *) / Deduction a. Disagio / Disagio b. Rugi tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) / Previous years loss (100%)
1,964,747 119,588
30,000
2,114,335
2,114,335
30,000
2,220,670 150,000 2,070,670
KONSOLIDASI CONSOLIDATION
2,220,670 150,000 2,070,670
BANK / BANK
31 DESEMBER 2014 DECEMBER 31, 2014
II. TOTAL MODAL INTI DAN MODAL PELENGKAP (A+B-C) / TOTAL CORE CAPITAL AND SUPPLEMENTAL CAPITAL (A+B-C)
D. E.
C.
B.
KOMPONEN MODAL / CAPITAL COMPONENTS
d. Cadangan Tujuan / Appropriated reserves e. Laba tahun-tahun lalu yang dapat diperhitungkan (100%) / Previous years profi t (100%) f. Laba tahun berjalan yang dapat diperhitungkan (50%) / Current year profi t (50%) g. Selisih lebih karena penjabaran laporan keuangan / Differences arising from translation of fi nancial statement h. Dana Setoran Modal / Fund for Paid-Up Capital
b. Modal Sumbangan / Donated Capital c. Cadangan Umum / General Reserves
1. Modal disetor / Paid in Capital 2. Cadangan Tambahan Modal / Disclosed Reserves 2.1. Faktor penambah *) / Additional a. Agio / Agio
I. KOMPONEN MODAL / CAPITAL COMPONENTS A. Modal Inti / Core Capital
Capital Exposure
Struktur Permodalan
22 31.46%
171,009
171,009
819,531
5,567,241
2,063,276
2,063,276
-
-
-
67,845
67,845 67,845
-
-
-
-
32,551 -
32,551
1,730,681 117,302
30,000
1,877,983
1,995,432 150,000 1,845,432
BANK / BANK
31.46%
171,009
171,009
819,531
5,567,241
2,063,276
2,063,276
-
-
-
67,845
67,845 67,845
-
-
-
-
32,551 -
32,551
1,730,681 117,302
30,000
1,877,983
1,995,432 150,000 1,845,432
KONSOLIDASI CONSOLIDATION
31 DESEMBER 2013 DECEMBER 31, 2013
(dalam jutaan rupiah/ in millions rupiah)
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Tonggak Sejarah Milestones
1996 • PT Bank Chinatrust Tamara didirikan berdasarkan surat persetujuan prinsip pendirian dari Departemen Keuangan RI No. S-913/MK.17/1996 sebagai Bank Campuran tertanggal 14 Agustus 1996 • Principal Approval for establishment of PT Bank Chinatrust Tamara as a joint venture bank was granted by Ministry of Finance of Republic Indonesia with Decree No. S-913/MK.17/1996 dated August 14, 1996
1997 • PT Bank Chinatrust Tamara mulai beroperasi berdasarkan keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 mengenai Pemberian Izin Usaha tertanggal 4 April 1997 • PT Bank Chinatrust Tamara commenced operation after obtained Business License decree from Ministr y of Finance of Republic Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated April 4, 1997
2000 • Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang di Surabaya dan Bandung berdasarkan surat persetujuan dari Bank Indonesia No. 2/145/DPIP/Prz tertanggal 6 Maret 2000 • The opening of 2 (two) Branch offices in Surabaya and Bandung based on approval letter from Bank Indonesia No. 2/145/DPIP/Prz dated March 6, 2000
2001 • Chinatrust Commercial Bank meningkatkan kepemilikannya dari 85% menjadi 99% • Chinatrust Commercial Bank increased its ownership from 85% to 99% • Perubahan nama PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia berdasarkan surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 3/5/KEP.DGS/2001 tertanggal 5 April 2001 • Name changing of PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia based on approval letter from Senior Governor Deputy of Bank Indonesia Decree No. 3/5/KEP.DGS/2001 dated April 5, 2001 • Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Cikarang, Jawa Barat berdasarkan surat izin pembukaan kantor dari Bank Indonesia No. 3/699/DPIP/Prz tertanggal 30 November 2001 • The opening of Sub-Branch office in Cikarang, West Java based on Bank Indonesia's approval letter No. 3/699/ DPIP/Prz dated November 30, 2001
2002 2003
• Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang Pembantu di Karawaci, Tangerang (Surat persetujuan Bank Indonesia No.4/559/DPIP/Prz tertanggal 9 Oktober • Pembukaan Kantor Cabang Pembantu 2002) dan Kelapa Gading, Jakarta (Surat di Mangga Dua, Jakarta berdasarkan izin pembukaan kantor dari Bank Surat Izin Bank Indonesia N o. 5 / 7 3 9 / Indonesia No. 4/723/DPIP/Prz tertanggal DPIP/Prz tertanggal 11 Desember 2003 17 Desember 2002 • The opening of Sub-Branch office in • The opening of 2 (two) Sub-Branch offices Mangga Dua, Jakarta based on Approval in Karawaci, Tangerang (Approval Letter Letter from Bank Indonesia No. from Bank Indonesia No.4/559/DPIP/Prz 5/739/DPIP/Prz dated December 11, 2003 dated October 9, 2002) and Kelapa Gading, Jakarta (Approval Letter from Bank Indonesia No.4/723/DPIP/Prz dated December 17, 2002)
23
2008
2007
2006 • Penggunaan identitas baru dan slogan perusahaan - “We are Family” • The usage of new corporate identity and logo - “We are Family”
2005
• Peluncuran “Factory and Sanitarium Workers Financing” - produk pembiayaan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) • Peluncuran produk pembiayaan • The launching of “Factory and Sanitarium konsumen “Salary Loan” Workers Financing” - financing product • The launching of “Salary Loan” consumer for Indonesian Overseas Worker (IOW) lending product • Renovasi dan relokasi Kantor Cabang Pembantu Kelapa Gading, Jakarta untuk mendukung pengembangan bisnis Wealth Management • Renovation and relocation of Kelapa Gading, Jakarta Sub-Branch office to support Wealth Management business development
• Pe n u n j u k a n p e r u s a h a a n o l e h Pemerintah Indonesia untuk membiayai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Taiwan • Government of Indonesia's appointment regarding the financing of Indonesian Overseas Worker (IOW) to Taiwan
2009
24
2010 • Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Darmo, Surabaya berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia No 12/17/DPIP/Prz/Sb tanggal 22 Maret 2010 • The opening of Sub-Branch office in Darmo, Surabaya based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 12/17/DPIP/Prz/Sb dated March 22, 2010
• Peluncuran “Public Personal Loan” - • Pembukaan 2 (dua) Kantor Cabang produk kredit tanpa agunan; “Family Pembantu di Dago, Bandung (Surat Izin • Trust” - produk bancassurance hasil Bank Indonesia No.11/53/DPB2/TPB2/Bd kerjasama dengan perusahaan asuransi tertanggal 30 Oktober 2009) dan Pluit, PT Asuransi Allianz Life Indonesia, dan Jakarta (Surat Izin Bank Indonesia layanan Safe Deposit Box No. 11/719/DPIP/Prz tertanggal 23 • The launching of “Public Personal Loan” November 2009) • - unsecured loan product; “Family Trust”- • The opening of 2 (two) Sub-Branch bancassurance product as cooperation offices in Dago, Bandung (Approval with PT Asuransi Allianz Life Indonesia Letter from Bank Indonesia No.11/53/ and Safe Deposit Box service DPB2/TPB2/Bd dated October 30, 2009) • and Pluit, Jakarta (Approval Letter from • Renovasi Kantor Cabang Pembantu Bank Indonesia No. 11/719/DPIP/Prz Mangga Dua, Jakarta untuk mendukung dated November 23, 2009) • p e n g e m b a n g a n b i s n i s We a l t h Management • Pembukaan Kantor Fungsional Non• Remodeling of Mangga Dua, Jakarta Operasional di Gedung Plaza Kaha, Sub-Branch office to support Wealth Jakarta berdasarkan Surat Persetujuan • Management business development Bank Indonesia No 11/93/DPB2/TPN2-7 tanggal 16 Juni 2009 • The opening of Non-Operational Functional office in Plaza Kaha Building, Jakarta based on Approval Letter from • Bank Indonesia No. 11/93/DPB2/TPN27 dated June 16, 2009
PT Bank CTBC Indonesia
Penandatanganan nota kesepakatan dengan PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia sebagai upaya memberi kemudahan pelayanan dan perlindungan risiko kepada nasabah MoU signing with PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia to provide the best service and risk protection for customers Relokasi Kantor Cabang Bandung untuk mendukung pengembangan bisnis Perbankan Ritel Relocation of Bandung Branch office to improve and develop Retail Banking Business Peluncuran 2 (dua) produk pembiayaan - 'Cicilan Kredit Barang Tahan Lama' dan 'Kredit Pemilikan Rumah' (KPR) serta fasilitas layanan e-BCI Internet Banking bagi nasabah korporasi The launching of 2 (two) loan products 'Durable Goods Installment Loan' and 'Mortgage Loan'; and e-BCI Internet Banking for corporate customers
Laporan Tahunan Annual Report 2014
2012 2011 • Pembukaan Kantor Cabang Pembantu di Puri Kencana, Jakarta berdasarkan Surat Izin Bank Indonesia No.13/74/ DPIP/Prz tertanggal 2 Februari 2011 • The opening of Sub-Branch office in Puri Kencana, Jakarta based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 13/74/DPIP/Prz dated February 2, 2011 • Penerapan sistem perbankan (Core Banking System) 'Finacle' • Implementation of 'Finacle' Core Banking System
• Peluncuran Kartu ATM/Debit Chinatrust, kerjasama dengan PT Rintis Sejahtera untuk jaringan ATM Prima dan Prima Debit • The launching of Chinatrust ATM/Debit Card - cooperation with PT Rintis Sejahtera for ATM Prima and Prima Debit networks • Pembukaan Kantor Fungsional NonOperasional di Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat Persetujuan Bank Indonesia No 14/18/DPIP/Prz/Sm tanggal 24 Februari 2012 • The opening of Non-Operational Functional office in Semarang, Central Java based on Approval Letter from Bank Indonesia No. 14/18/DPIP/Prz/Sm dated February 24, 2012
2013 • Peluncuran 'Provesta Optimum' produk bancassurance berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia • The launching of 'Provesta Optimum' unit link based bancassurance product, cooperation with PT Asuransi Jiwa Generali Indonesia • Perubahan nama PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia berdasarkan Keputusan G u b e r n u r B a n k I n d o n e s i a N o. 15/98A/KEP.GBI/2013 tertanggal 27 September 2013 • The name changing of PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia based on approval Decree from Governor of Bank Indonesia No. 15/98A/KEP.GBI/2013 dated September 27, 2013
2014 • Peluncuran 'Tabungan Bambu' - produk tabungan hasil kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia • The launching of 'Tabungan Bambu' saving account product, cooperation with Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia • Pe l u n c u ra n 4 ( e m p a t ) p ro d u k bancassurance sebagai hasil kerjasama dengan PT ACE Life Assurance, yaitu ACE Medic Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ dan ACE Protek Siaga • The launching of 4 (four) bancassurance products, cooperation with PT ACE Life Assurance, these are ACE Medic Link, ACE Trust Link, ACE Protec+ and ACE Protek Siaga • Peluncuran 'Prime Value' - produk bancassurance berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Commonwealth Life • The launching of 'Prime Value' - unit link b a s e d b a n ca s s u ra n c e p r o d u c t , cooperation with PT Commonwealth Life
• Peluncuran 'Pay+' - layanan transaksi keuangan bagi nasabah segmen perusahaan berupa pembayaran rutin gaji karyawan • The launching of 'Pay+' - payroll solution in terms of financial transaction service created to cater the needs of enterprise/ corporate customer segment • Peluncuran 'CTBC Internet Banking' fasilitas layanan internet banking bagi nasabah perorangan • The launching of 'CTBC Internet Banking' - internet banking service facility for individual customers • Pengembangan usaha pemberian kredit khusus bagi segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) • Development of special retail banking business unit to cater the needs of special credit products and services for the Small and Medium Enterprise (SME) market segment
• Pembukaan Kantor Fungsional (Non Operasional) di Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat izin pembukaan kantor dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-315/KR.41/2014 tanggal 22 Oktober 2014 • The opening of Non- operational Functional office in Semarang city, Central Java based on Financial Service Authority's (OJK) approval letter No. S315/KR.41/2014 dated October 22, 2014
25
Penerapan Manajemen Risiko Risk Management Implementation
Manajemen Risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha Bank. Oleh karena itu, PT Bank CTBC Indonesia menerapkan Manajemen Risiko sebagai bagian integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan keuangan bank dan integritas serta memastikan aktivitas usaha yang dilakukan oleh Bank tidak menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan Bank atau yang dapat mengganggu kelangsungan usaha Bank.
Risk Management is a set of procedures and methodologies used to identify, measure, monitor, and control risk arising out of the operations of the Bank. Therefore, PT Bank CTBC Indonesia implement Risk Management as an integral part of the business strategy of the Bank to maintain the financial health of banks and the integrity and ensure the business activities undertaken by the Bank does not result in losses that exceed the ability of the Bank can disrupt business continuity.
Penerapan Manajemen Risiko Bank meliputi pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit, kecukupan proses identifikasi; pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko, serta sistem informasi Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian internal yang disesuaikan dengan tujuan, kebijakan usaha, ukuran dan kompleksitas usaha serta kemampuan Bank.
Application of R isk Management included active oversight of the Board of Commissioners and the Directors, adequacy of policies, procedures, and limits, the adequacy of the process of identification, measurement, monitoring and control risks as well as Risk Management information systems; and a comprehensive system of internal control.
Bank tidak memiliki eksposur pada anak perusahaan.
Bank does not have exposure on subsidiaries.
I. Penerapan Manajemen Risiko Secara Umum
I. General Risk Management Implementation
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan Manajemen Risiko Bank. Oleh karena itu, secara teratur, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan antara Dewan Komisaris dengan Direksi, komite - komite dan Kepala Manajemen Risiko Grup untuk aktif melakukan pengawasan, mengembangkan budaya manajemen risiko, meninjau masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika ada). Selain itu, Dewan Komisaris juga menyetujui Kebijakan Manajemen Risiko, mengkaji strategi Manajemen Risiko, mengevaluasi pertanggungawaban Direksi dan memberikan arahan perbaikan atas pelaksanaan kebijakan Manajemen Risiko secara berkala, memastikan struktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka mendukung penerapan Manajemen Risiko secara efektif sesuai dengan karakteristik, kompleksitas, dan profil risiko Bank.
26
Active oversight from the Board of Commissioners and Directors Board of Commissioners and Directors are responsible for the effective implementation of Risk Management in the bank. Therefore, on a regular basis, the Board of Commissioners hold meetings with Directors, Committees and Group Head of Risk Management to actively oversight, develop a culture of risk management, review the issue of risk management and improvement plans (if any). In addition, the Board of Commisioners also approved the Risk Management Policy, reviewed the Risk Management strategy, evaluated the accountability of Directors and gave the improvement directions on implementing Risk Management policies periodically, ensure the organizational structure and adequate human resources in order to support the implementation of Risk Management in accordance effectively according to Bank's characteristics, complexity, and risk profile.
Kecukupan kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Policy, Procedure, and Limit Establishment
Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil,
The implementation of Bank risk management is supported by the framework which covers the policy and procedure of the risk management as well as the risk limit in accordance to the types, business complexity, risk profile, risk appetite, adequate human resources, capital adequacy and the regulation
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
kualitas sumber daya manusia, kecukupan permodalan serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat. Tingkat risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank.
stipulated by the authority and/or the sound banking practice. The risk appetite is reflected in Bank's business strategy and target.
Proses Identifikasi, Pengukuran, Pemantauan, dan Pengendalian Risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Process of identification, Measurement, Monitor, and Risk Control, as well as Risk Management Information System
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi guna memantau dan mengendalikan tingkat dan atau trend risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Risk identification, measurement, monitoring, and control are main part of risk management implementation. Bank risk identification covers all business activities by analyzing the source and possibility of risk occurence as well as its impacts. Risk measurement according to Bank's characteristic and complexities of the business activity. Risk monitoring is done by independent units from parties that do transactions to monitor and control the level and or trend of risk. The Bank has developed a management information system that is adjusted to characteristic, activities, and complexities of Bank's business activities.
Sistem Pengendalian internal
Internal Control Systems
Bank memiliki sistem pengendalian internal yang membantu menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi Risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan sistem pengendalian intern adalah tanggung jawab semua unit operasional dan unit pendukung serta audit intern.
The Bank has an internal control system to guard the Bank's assets, ensure the availability of financial reporting and trustworthy managerial, increase the Bank's compliance towards the applivcable rules and regulations, as well as reduce the risk of loss, irregularities and violations to the prudential aspects. The implementation of internal control system is the responsibility of all operational units and support units as well as the internal audit.
Dalam rangka penerapan manajemen risiko yang efektif, Bank telah membentuk Komite Pemantauan Risiko, Komite Manajemen Risiko; dan Group Manajemen Risiko yang independen terhadap satuan kerja bisnis Bank dan disesuaikan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta risiko yang melekat pada Bank.
In order to implement an effective risk management, the Bank has established a Risk Monitoring Committee, Risk Management Committee; and Group Risk Management who are independent of the Bank's business unit adapted to the size and complexity of the Bank as well as the risks inherent in the Bank.
a. Komite Pemantauan Risiko (RMoC) Komite ini diketuai oleh Komisaris Independen, dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: • Mengkaji/menelaah dan menilai pelaksanaan kebijakan-kebijakan Bank • Menelaah dan memantau pertanggung-jawaban Komite Manajemen Risiko dan Grup Manajemen Risiko dalam pelaksanaan kebijakan-kebijakan Bank
a. Risk Monitoring Committee (RMoC) This committee is chaired by Independent Commissioner with the following task and responsibilities: • Review and evaluate implementation of Bank's policies • Review and monitor accountability of Risk Management Committee and Risk Management Group in implementation of Bank's policies
b. Komite Manajemen Risiko (RMC) Komite ini terdiri dari mayoritas Direksi dan Pejabat Eksekutif terkait yang memimpin Grup Bisnis, Grup Manajemen Risiko, Grup Operasional dan Satuan Kerja Audit Intern dengan tugas dan tanggung jawab untuk melakukan evaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Direktur Utama terkait manajemen risiko antara lain meliputi:
b. Risk Management Committee (RMC) The membership of this committee are Directors and related Executive Officers who lead the Business Group, Risk Management Group, Operasional Group and Internal Audit with task and responsibilities to evaluate and give recommendation to President Director regarding risk management which covers:
27
•
•
•
•
Penyusunan kebijakan manajemen risiko dan perubahannya, termasuk strategi manajemen risiko, tingkat risiko yang diambil, toleransi risiko, kerangka manajemen risiko serta rencana kontinjensi untuk mengantisipasi terjadinya kondisi tidak normal Penyempurnaan proses manajemen risiko berdasarkan kecukupan permodalan, profil risiko Bank, dan hasil evaluasi terhadap penerapan manajemen risiko Bank Memastikan bahwa proses dan prosedur yang telah ada untuk memantau dan mengawasi risiko sudah memenuhi standar yang ditentukan dalam prosedurprosedur Bank maupun peraturan-peraturan dari luar Bank Penetapan kebijakan dan/atau keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal, seperti pelampauan ekspansi usaha yang signifikan dibandingkan dengan rencana bisnis Bank yang telah ditetapkan sebelumnya atau pengambilan posisi/eksposur risiko yang melampaui limit yang telah ditetapkan
c. Grup Manajemen Risiko Grup Manajemen Risiko independen terhadap satuan kerja bisnis dan unit fungsional (seperti tresuri dan investasi, kredit, pendanaan, akuntansi) dan terhadap Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) dengan tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: •
•
• •
•
•
•
28 •
Memberikan masukan kepada Direksi dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan kerangka manajemen risiko Mengembangkan prosedur dan alat untuk identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko Mendesain dan menerapkan perangkat yang dibutuhkan dalam penerapan manajemen risiko Memantau implementasi kebijakan, strategi, dan kerangka Manajemen Risiko yang direkomendasikan oleh Komite Manajemen Risiko dan yang telah disetujui oleh Direksi Memantau posisi/eksposur risiko secara keseluruhan dan kepatuhan terhadap toleransi Risiko dan limit yang telah ditetapkan Melakukan stress testing guna mengetahui dampak dari implementasi kebijakan dan strategi manajemen risiko terhadap portofolio atau kinerja Bank secara keseluruhan Mengkaji usulan aktivitas dan/atau produk baru yang dikembangkan oleh Bank terutama pada aspek kemampuan Bank untuk mengelola aktivitas dan atau produk baru termasuk kelengkapan sistem dan prosedur yang digunakan serta dampaknya terhadap eksposur risiko Bank secara keseluruhan Memberikan rekomendasi kepada satuan kerja bisnis dan/atau kepada Komite Manajemen Risiko terkait penerapan Manajemen Risiko antara lain mengenai besaran atau maksimum eksposur risiko yang dapat dipelihara Bank
PT Bank CTBC Indonesia
•
•
•
•
Arranging the policy of the risk management and the changes including the strategy of the risk management, risk appetite and risk tolerance, risk management framework and the contingency plans to anticipate any abnormal conditions Enhancing the process of risk management periodically based on the sufficiency of the capital, Bank's risk profile, and the evaluation result of risk management implementation Ensure that the processes and procedures in place to monitor and supervise the risks already meet the standards specified in the Bank's procedures and regulations from outside the Bank Establishing the policy and/or business decision which deviates from the normal procedure, such as the significant exceeding of the business expansion comparing to the established Bank's business plan or the Risk position/exposure taking which exceeds the established limit
c. Risk Management Group Risk Management Group is an independent group from the business and functional unit, (such as treasury and investment, credit, finance, accounting) and Internal Audit with the task and responsibilities as follows:
•
Providing inputs to the Directors in compiling the policy, strategy, and risk management framework
•
Developing the procedures and means for identification, measurement, monitoring, and risk control Designing and applying the means needed in the implementation of risk management Monitoring the policy implementation, strategy, and risk management framework recommended by the Risk Management Committee and has been approved by the Directors Monitoring the position/exposure of the risk in overall, or per risk including monitoring the compliance towards Risk tolerance and the established limit Conducting the stress testing in order to know the impact of the policy implementation and risk management strategy towards Bank's portfolio or performance in overall Reviewing activity and/or new product suggestions which are developed by a certain unit of the Bank. The review is mainly focused to the Bank's ability aspect to manage the activity and/or new product including the completeness of the system and procedures used and the impact to Bank's risk exposure in overall Providing recommendations to the business work unit and/or to the Risk Management Committee in relation to the implementation of the Risk Management, such as concerning the magnitude or maximum exposure of the risk which may be maintained by the Bank
• •
•
•
•
•
Laporan Tahunan Annual Report 2014
•
• •
Mengevaluasi akurasi dan validitas data yang digunakan oleh Bank untuk mengukur risiko bagi Bank yang menggunakan model untuk keperluan intern Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko secara triwulanan Melaksanakan kaji ulang secara berkala untuk memastikan kecukupan kerangka manajemen risiko, keakuratan metodologi penilaian risiko dan kecukupan sistem informasi manajemen risiko
•
• •
Evaluating the accuracy and validity of the data used by Bank to measure the risk for Bank which used a model for internal need Arranging and submitting risk profile report on quarterly basis Executing periodical review to ensure the adequacy of risk management framework, accuracy of risk assessment methodology, and adequacy of risk management information system
II. Penerapan Manajemen Risiko pada MasingMasing Risiko
II. Risk Management Implementation for Each Type of Risk
Dalam penerapan manajemen risiko, Bank CTBC Indonesia telah menerapkan 8 (delapan) jenis manajemen risiko seperti di bawah ini:
In risk management implementation, Bank CTBC Indonesia has implemented 8 (eight) types of risk management as below:
1. Risiko Kredit
1. Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko yang timbul akibat kegagalan debitur dan atau pihak lain dalam memenuhi kewajibankewajibannya kepada bank.
Credit Risk is the risk caused by the failure of debtor and/or other parties in fulfilling the obligation to the Bank.
Bank menghadapi risiko kredit dari pinjaman dan berbagai instrumen keuangan seperti surat berharga, akseptasi, transaksi antar Bank, transaksi pembiayaan perdagangan, transaksi nilai tukar dan derivatif, serta kewajiban komitmen dan kontinjensi.
Bank facing credit risk from lending and various financial instrument such as securities, acceptances, transactions between Banks, trade funding transactions, exchange and derivatives transactions, as well as liability from contingency and commitments.
Tujuan utama manajemen risiko kredit adalah untuk memastikan bahwa aktivitas penyediaan dana Bank tidak terekspos pada risiko kredit yang dapat menimbulkan kerugian pada Bank
The main purpose of risk management for credit risk is to ensure that the Bank's provision of fund is not exposed to the credit risk which can cause disadvantages to the Bank.
Organisasi manajemen risiko kredit Bank terdiri dari: • Grup Manajemen Risiko yang terdiri dari Institutional Credit Risk Department dan Retail Credit Risk Department • Unit bisnis yang melaksanakan aktivitas pemberian kredit atau penyediaan dana • Unit pemulihan kredit yang melakukan penanganan kredit bermasalah • Komite Kredit yang bertanggung jawab khususnya untuk memutuskan pemberian kredit dalam jumlah tertentu sesuai kebijakan masing-masing Bank
Bank's credit risk management organization consists of: • Risk Management Group which divided into Institutional Credit Risk Department and Retail Credit Risk Department • Business unit which implements lending activities or provision of funds • Credit recovery or collection unit which do non performing credit handling • Credit Committee which is responsible especially to decide a lending in a certain amount according to each Bank's policies
Strategi manajemen risiko untuk risiko kredit mencakup strategi untuk seluruh aktivitas yang memiliki eksposur risiko kredit yang signifikan sesuai dengan tujuan Bank untuk menjaga kualitas kredit yang kuat, laba, pertumbuhan usaha, kebijakan dan prosedur bank serta hukum dan regulasi yang berlaku.
Credit risk management strategy is covering the credit risk activities that may have significant credit risk exposures in line with the Bank's goal in maintaining strong credit quality, earnings, business growth, the Bank's policy and procedure, as well as applicable laws and regulation.
29
30
Identifikasi Kredit Dalam melakukan identifikasi risiko kredit, baik secara individual maupun portofolio, bank mempertimbangkan faktor - faktor yang dapat mempengaruhi tingkat risiko kredit seperti kemungkinan perubahan kondisi ekonomi, penilaian eksposur risiko kredit dalam kondisi tertekan, hasil penilaian kualitas kredit berdasarkan analisa terhadap prospek usaha, kinerja keuangan, dan kemampuan membayar debitur. Untuk kegiatan tresuri dan investasi, penilaian risiko kredit juga memperhatikan jenis transaksi, karakteristik instrumen, dan likuiditas pasar serta faktorfaktor lain yang dapat mempengaruhi risiko kredit.
Credit Risk Identification In doing the credit risk identification, whether individually or portfolio, the factors which can affect credit risk level are needed to be considered, such as the possibility of economy condition changes, the credit risk exposure assessment in a stressed condition, the credit quality assessment based on the analysis towards the business prospect, financial performance, and the ability to pay the debtors. For the treasury and investment activity, credit risk assessment also pay attention to the type of transactions, characteristics of instruments, and market liquidity as well as the other factors which can influence credit risk.
Pengukuran Risiko Kredit Selain kebijakan manajemen risiko, Bank memiliki kebijakan, prosedur dan sistem untuk risiko kredit guna mengukur risiko kredit dengan memperhatikan karakteristik setiap jenis transaksi yang terekspos risiko kredit, kondisi keuangan debitur/pihak lawan transaksi serta persyaratan dalam perjanjian kredit seperti tingkat bunga, jangka waktu kredit dikaitkan dengan perubahan potensial yang terjadi di pasar, aspek jaminan, agunan, dan/atau garansi; potensi terjadinya gagal bayar, baik berdasarkan hasil penilaian pendekatan standar maupun hasil penilaian pendekatan yang menggunakan proses pemeringkatan yang dilakukan secara intern, dan kemampuan Bank untuk menyerap potensi kegagalan.
Credit Risk Measurement Beside the risk management policy, the Bank has policy, procedure and system for credit risk to measure the credit risk according to the characteristic of each credit risk exposed transaction, the financial condition of debtor/counterparty's and requirements in the credit agreement such as the interest rate, credit tenure is linked to the potential changes which happen in the market, security aspect, collateral, and/or guarantee, probability of default, either based on the assessment result of the standard approaches or assessment result of internal rating process, and Bank's ability to absorb the failure potential.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kredit Bank memiliki kebijakan, prosedur dan sistim untuk memantau dan mengendalikan risiko kredit, termasuk risiko konsentrasi kredit, mendukung penyediaan dana yang sehat, melakukan evaluasi terhadap peluang usaha yang baru sesuai dengan prinsip kehati-hatian dan membuat lebih efektif pengelolaan atas kredit bermasalah, pendelegasian wewenang dalam prosedur pengambilan keputusan penyediaan dana yang harus diformalkan secara jelas, pemisahan fungsi antara yang melakukan analisis, persetujuan, dan administrasi kredit dalam kerangka kerja atau mekanisme prosedur pendelegasian pengambilan keputusan penyediaan dana, satuan kerja yang melakukan review secara berkala guna menetapkan atau mengkinikan kualitas penyediaan dana yang terekspos risiko kredit.
Credit Risk Monitoring and Controlling The Bank has policy, procedure and system to monitor and control credit risk, including concentrations of credit risk, prudently evaluate new business opportunities, strengthen the management of nonperforming loan, the delegation of authority in decision-making procedures of the provision of funds which must be clearly formalized, function separations between the ones doing the analysis, approval, and credit administration in the working framework or the mechanism of the delegations in the provision of funds decision-making procedure, the work unit doing a periodic review in order to establish or update the quality of provision of funds that are credit risk exposed.
Bank mendiversifikasi exposure risiko kredit dengan menetapkan maksimum limit pemberian kredit guna menghindari konsentrasi risiko kredit pada peminjam tunggal, kelompok atau pada industri tertentu, maupun pihak terkait. Penetapan limit risiko kredit didokumentasikan secara tertulis untuk memudahkan jejak audit. Selain bank memiliki Sistem pelaporan yang efisien dan efektif untuk menyediakan informasi yang memadai kepada Dewan Komisaris, Direksi, dan komite audit, Bank juga memiliki proses kaji ulang kredit secara independen, fungsi pemrosesan dan persetujuan kredit yang independen, untuk memastikan kesesuaian pengkategorian dan pengklasifikasian seluruh akun terhadap kebijakan internal dan regulator.
The Bank diversified the credit risk exposure by setting up maximum limit of financing to avoid concentration of credit risk to a single borrower, a group of borrower or industry, as well as related party. Credit risk limit determination shall be well documented in order for the purpose of audit trail. Besides bank has the efficient and effective report system to provide sufficient information to the Board of Commissioners, Directors, and audit committee, Bank has independent credit review process, independent of loan origination and approval functions, to ensure that accounts are properly graded and classified according to internal policies and regulator.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Pengelolaan Kredit dan Pengelolaan Aset Khusus Bank mengklasifikasikan portofolio kredit berdasarkan kemampuan debitur dalam memenuhi kewajiban kredit yang berasal dari sumber pendapatan debitur. Setiap akun kredit dikategorikan sebagai ”Lancar”, ”Dalam Perhatian Khusus”, ”Kurang Lancar”, ”Diragukan” dan ”Macet” sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Peningkatan dan penurunan kolektabilitas harus didukung oleh penilaian kredit berdasarkan kemampuan bayar, arus kas dan kondisi keuangan debitur.
Credit Management and Special Asset Management The Bank classifies its credit portfolios according to borrower's ability to repay the credit facility from their normal source of income. All borrowing accounts are categorized into “Pass”, ”Special Mention”, “Non Performing”, “Doubtful” and “Loss” according with Bank Indonesia rules. Upgrading and declassification of account collectability must be supported by a credit assessment of the repayment capability, cash flows and financial position of the borrowers.
Penurunan Nilai Penurunan nilai untuk aset keuangan dinilai pada biaya amortisasi dimana menurut definisi merupakan perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value (PV) dari perkiraan arus kas dikurangi dengan suku bunga efektif asal, dimana nilai tercatat adalah jumlah dimana aset yang diakui di neraca keuangan setelah dikurangi amortisasi. Semua instrumen derivatif harus diukur pada nilai wajar dengan memperhatikan Credit Risk Adjusment dengan perubahan dalam laba atau rugi.
Impairment Impairment for financial assets measured at amortized cost by definition is the difference between the asset's carrying amount and the present value of the estimated future cash flows discounted at the asset's original effective interest rate, whereby carrying amount is the amount at which an asset is recognized in the balance sheet after Net Amortization. All derivatives instruments have to be measured at fair value by taking into consideration of the credit risk adjustment with changes in profit or loss.
Aset keuangan akan dipertimbangkan untuk penurunan nilai, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan tersebut (“Peristiwa yang Merugikan”).
Financial assets are considered impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after initial recognition (a “Loss Event”).
Definisi dari “Peristiwa yang Merugikan” untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada korporasi dijabarkan dimana ketika rekening tersebut telah diklasifikasikan ke dalam EW2, EW3, D1 (Default 1), dan D2 (default 2). Penjelasan dari bukti objektif pada penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The definition of “Loss Events” for Corporate Loans and Receivables shall be when the account has been classified as EW2, EW3, D1 (Default 1), and D2 (Default 2). The descriptions of objective evidence of impairment are as follows:
• Tanggal jatuh tempo dari pembayaran kembali pokok diperpanjang dimana kondisi keuangan debitur memburuk dan terdapat kemungkinan bahwa pokok pinjaman tidak bisa dibayarkan kembali sesuai jadwal. Meskipun debitur membayar bunga sesuai jadwal, tetapi Relationship Manager tidak setuju atau Pejabat Credit Control tidak merekomendasi untuk memperbaharui fasilitas dan hanya setuju atau merekomendasi dengan perpanjangan sementara dari tanggal jatuh tempo pokok pinjaman • Pelunasan utang pokok atau pembayaran bunga yang telah jatuh tempo selama lebih dari 30 hari
• Maturity date of principal repayment is extended, whereby the obligor's financial condition deteriorated and it is possible that the principal cannot be repaid on schedule. Although the obligor makes its interest payment on schedule, but Relationship Manager does not agree or Credit Control Officer does not recommend renewing the facility and only agree or recommend on temporary extension of the principal maturity date
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang kepada lembaga keuangan, HTM, dan AFS, definisi “Peristiwa yang Merugikan” adalah sebagai berikut ini: • Indikasi Pertama pada ketidaksanggupan memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo pembayaran pada Pihak Lawan. Indikasi pertama pada ketidaksanggupan membayar mengacu pada isyarat peringatan yang telah ditetapkan di dalam “Financial Institution Credit Application Procedure”
The definitions of “Loss Event” for Financial Institution Bussiness Loans and Receivables, HTM and AFS, are as following:
• Principal repayment or Interest payment overdue for more than 30 days
• First indication of default on its payment obligation at maturity to any of their counter-parties. The first indication of default refers to the warning signals stipulated under the “Financial Institution Credit Application Procedure”
31
32
• Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR) kurang dari tingkat minimum yang telah ditetapkan sesuai Peraturan Bank Indonesia tentang Rasio Kecukupan Modal Bank (CAR) • Tingkat Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL) melebihi dari tingkat maksimum yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan Bank Indonesia mengenai Rasio Netto Non-Performing Loan (NPL)
• The Bank's individual Capital Adequacy Ratio (CAR) is less than the minimum level of Bank Indonesia Regulation on Capital Adequacy Ratio (CAR) • The Bank's individual Net Non-Performing Loan (NPL) ratio is more than the maximum level of Bank Indonesia regulation on Net Non-Performing Loan (NPL) ratio
Definisi penurunan nilai aset keuangan pada pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada Ritel dan IOW Business adalah ketika rekening yang sudah jatuh tempo (DPD) melewati lebih dari 90 hari. Khusus untuk pinjaman yang Diberikan dan Piutang Kepada IOW Business, definisi penurunan nilai juga meliputi bila terjadi IOW yang melarikan diri atau dipulangkan kembali.
The definition of “Loss Events” for Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be when the Days Past Dues (DPD) is more than 90 days. Especially for IOW Business, the definition of “Loss Events” shall also include when there is occurrence of runaway or repatriated of specific IOW.
Bank melakukan pendekatan untuk mengatur kriteria pada “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” sebagai signifikan atau tidak signifikan pada Bank ditentukan berdasarkan segmentasi pasar dari “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang”.
The Bank uses approach to set the criteria to constitute the “Loans and Receivables” as significant or insignificant to the Banks is determined based upon the market segmentations of the “Loan and Receivables”.
a. Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” wajib diperlakukan sebagai signifikan terhadap Bank jika mereka diklasifikasikan ke dalam kriteria segmentasi pasar berikut ini: • Nasabah dalam segmen “Usaha Kecil Menengah” adalah nasabah korporasi dengan total penjualan tahunan di bawah USD 15 Juta (X
USD 150 Juta) • Nasabah yang dikategorikan ke dalam Lembaga Keuangan
a. All “Loans and Receivables” shall be treated as Significant to the Bank if they are classified under the following criteria of market segmentations:
b. Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang” yang tidak masuk ke dalam kategori segmentasi pasar tersebut diatas maka wajib diperlakukan sebagai “Tidak Signifikan” terhadap Bank.
b. All “Loans and Receivables” that do not fall into the above criteria of market segmentations shall then be treated as “Insignificant” to the Bank.
Penurunan Nilai Individu Semua “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi” yang sudah di kelompokan ke dalam EW2 atau yang lebih buruk, wajib di tetapkan secara individu dengan menggunakan Format Analisa Penilaian Individu. Penurunan nilai untuk “Pinjaman yang Diberikan dan
Individual Impairment All of the “Corporate Loans and Receivables”, which have been classified under EW2 or worst, shall be assess individually by using the Individual Assessment Analysis Template. The impairment for “Corporate Loans and Receivables” that are individually impaired is calculated based on the difference
PT Bank CTBC Indonesia
•
Borrower in “Small Medium Enterprises” segment is corporate borrower with total annual sales in any of the past 2 years below USD15 Mio (X
•
Borrower in “Middle Market” segment is corporate borrower with total annual sales in the past 2 years are equal to and above USD15 Mio to below USD 150 Mio (USD 15 Mio =<X< USD 150 Mio) or total annual sales in any of the past 2 years below USD15 Mio (X
•
Borrower in “Jumbo” segment is corporate borrower with total annual sales or total assets in the past 2 years are equal to and above USD 150 Mio (X=>USD 150 Mio)
•
Borrower that are classified as Financial Institutions
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Piutang kepada Korporasi” yang mengalami kerugian secara individu wajib dinilai berdasarkan perbedaan jumlah antara nilai aset tercatat dan Present Value (PV) dari perkiraan arus kas. Tingkat suku bunga diskonto yang akan digunakan untuk menghitung nilai Present Value (PV) adalah suku bunga yang efektif.
between the carrying amount and the present value of the future cash flows. The discount rate used for calculating the present value is the Effective Interest Rate (EIR).
Penurunan Nilai Kolektif “Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Korporasi” yang secara individu tidak mengalami penurunan nilai wajib ditetapkan dengan mempertimbangkan Periode Identifikasi Kerugian (LIP), yang dihitung berdasarkan rumus “Penurunan nilai Aktiva = Saldo Tagihan (OS) x Probability of Default (PD) x Loss Given Default (LGD) x Periode Identifikasi Kerugian (LIP)”.
Collective Impairment “Corporate Loans and Receivables” shall be assessed by considering the LIP, which is calculated based on the formula“Impairment = Exposure at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD x Loss Identification Period (LIP)”.
Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada IOW Business dan Ritel dihitung berdasarkan rumus “Penurunan Nilai = Exposure at Default (Neraca saldo) x PD x LGD”. Dimana Probability of Default (PD) dihitung berdasarkan probabilitas dari setiap migrasi dari satu bucket DPD ke bucket DPD lain dengan waktu yang lebih panjang setelah 1 bulan observasi. Penurunan nilai pinjaman yang diberikan dan Piutang kepada retail SME dihitung berdasarkan rumus :
Retail and IOW Business Loans and Receivables shall be calculated based on the formula “Impairment = Exposure at Default (Outstanding Balance) x PD x LGD”. Whereby, the Probability of Default (PD) is calculated based on the probability of migration from one bucket of DPD to longer bucket of DPD after 1 month of observation. Retail SME Business Loans and Receivables shall be calculated based on the formula :
Kolektibilitas 1 : 1,28% x Exposure at default Kolektibilitas 2 : 5% x (Exposure at default - nilai agunan) Kolektibilitas 3 : 15% x (Exposure at default - nilai agunan) Kolektibilitas 4 : 50% x (Exposure at default - nilai agunan) Kolektibilitas 5 : 100% x (Exposure at default - nilai agunan)
Collectibility 1 : 1.28% x Exposure at default Collectibility 2 : 5% x (Exposure at default - collateral value) Collectibility 3 : 15% x (Exposure at default - collateral value) Collectibility 4 : 50% x (Exposure at default - collateral value) Collectibility 5 : 100% x (Exposure at default - collateral value)
Risiko kredit dengan pendekatan standar Bank mengacu kepada SE Bank Indonesia No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengenai pedoman perhitungan aset tertimbang menurut risiko (ATMR) untuk risiko kredit dengan menggunakan pendekatan standar.
The Bank's credit risk standardized approach shall refer to Bank Indonesia SE No.13/6/DPNP dated February 18, 2011 regarding guidelines for the calculation of risk-weighted assets (ATMR) for credit risk using the standardized approach.
Agunan Agunan yang dapat diterima oleh Bank adalah yang diperbolehkan secara ketentuan bagi Bank dan tidak melanggar ketentuan hukum. Persetujuan dan penilaian agunan wajib dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Nilai pasar yang wajar, usia depresiasi, dan nilai pasar agunan antara lain yang wajib menjadi pertimbangan dalam melakukan penilaian agunan. Bank menerapkan perhitungan nilai yang dijaminkan untuk fasilitas berdasarkan pada Net Appraisal Value dimana dihitung berdasarkan formula sebagai berikut: (harga penilaian x rasio LTV) dikurangi dengan (Deposit penyewaan, dan hak - hak senior lainnya).
Collateral Collateral accepted by the Bank shall be legally allowed to the Bank and shall not be against the law. The approval and appraisal of collateral shall be with prudence. Fair market value, depreciable life, and marketability of the collateral shall be taken into consideration when conducting appraisal of collateral. The Bank applies the calculation of secured amount for facility based on the “Net Appraisal Value” which calculated as follows: (Appraised value times LTV ratio) minus (rent deposit and any other senior rights).
33
PT Bank CTBC Indonesia
8
(3)
11,030,390
0
224,847
2,094
7,467,055
280,631
0
27,261
125,523
1,023,118
0
124,036
1,755,825
111
0
0
0
0
0
0
0
23,638
0
0
0
23,527
(4)
Pembentukan (pemulihan) CKPN pada periode berjalan (Net) / Impairment (Reversal) for the current period (Net)
2
Pembentukan (pemulihan) lainnya pada periode berjalan / Other impairment (reversal) for the current period
4
Saldo akhir CKPN / Ending provision balance
CKPN yang digunakan untuk melakukan hapus buku atas tagihan pada periode berjalan / Impairment for Written-off dues in the current period
3
2.b Pemulihan CKPN pada periode berjalan / Impairment Reversal for the current period
2.a Pembentukan CKPN pada periode berjalan / Impairment for the current period
Saldo awal CKPN / Initial Provision Balance
1
(2)
(1)
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Keterangan / Explanation
No.
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(3)
0
0
0
0
0
0
0
983,130 161,756 0 520,593 107,759 19,093 0 178,218 4,266,470 5,344 175,695 0 6,418,058
124,036 0 1,023,118 125,523 27,261 0 391,321 7,490,582 19,092 224,847 0 11,181,605
78,553
0
0
0
7,807
70,746
(8)
(4)
36,885
0
0
(5,726)
-
42,611
CKPN Kolektif / Collective Impairment
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
727,946
0
0
26,846
2,954
442,345
0
0
0
255,801
(11)
8,625,729
70,746
0
0
0
1,318
69,428
CKPN Individual / Individual Impairment (5)
0
175,695
32,228
5,699,328
666,770
0
19,093
111,335
776,394
0
161,756
983,130
(12)
Total
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
5,140
0
0
-
5,004
136
(10)
Luar Ind. / Overseas
(6)
42,611
0
0
0
10,921
31,690
CKPN Kolektif / Collective Impairment
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
1,474,585
0
0
38
1,424,900
46,071
0
0
3,575
(9)
Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia
1,755,825
(7)
Total
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
127,577
0
0
16,998
0
110,579
(6)
CKPN Individual / Individual Impairment
(5)
Luar Ind. / Overseas
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions
Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah / Net Dues based on Regions Ind. Barat / Ind. Tengah / Ind. Timur / West Indonesia Mid Indonesia East Indonesia
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Rincian Mutasi Cadangan Kerugian Penurunan Nilai - Bank secara Individual / Disclosure of Detailed Impairment Transaction - Individual Bank
Total
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
7
12
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
6
Aset Lainnya / Other Assets
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
5
11
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
4
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
3
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
2
9
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
1
10
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
(1)
Kategori Portfolio / Portfolio Category
No.
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual / Disclosure of Net Dues Based on Regions - Individual Bank
34
0
1,000 5,137 0 25,063
0
583 1,627 0 13,675
0
0 0 0 329,312
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
4
5
6
7
8
301 0 0 1,151,550
122 0 0 1,094,360
17,370 0 0 7,861,356
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Aset Lainnya / Other Assets
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
11
12
Total
224,847
0
(8)
(9)
624,790
0
792
141
324,223
0
0
689,589
6,061,737
0
0
29,539
4,392,663
Ind. Barat / West Indonesia
11,181,605
0
224,847
19,092
7,490,582
391,321
0
27,261
125,523
1,023,118
0
124,036
1,755,825
1 tahun / 1 year
994,949
0
0
138
693,480
22,581
0
3,883
4,613
180,000
0
0
90,254
(10)
>1 thn s.d. 3 thn / >1 yr to 3 yr
0
215,243
0
0
2,549
4,420
8,504
0
12,435
93,030
-
0
0
94,305
(12)
>5 thn / >5 yr
15 0 23,653
29,609 41,419 11,179,971
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Kolektif / Impairment - collective
Tagihan yang dihapus buku / Written-off Dues
4
5
0
0 0
0
0 78,553
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
(5)
23,638
(4)
134,838
0
7,261
0
0
0
0
127,577
(6)
Luar Indonesia / Overseas
(7)
11,338,462
41,419
36,885
78,553
0
0
0
11,181,605
(8)
6,477,421
0
21,619
37,743
0
0
0
6,418,058
1,515,884
0
8,297
33,003
0
0
0
1,474,585
(9)
Ind. Tengah / Mid Indonesia
Ind. Timur / East Indonesia
5,140
0
0
0
0
0
0
5,140
(10)
556,848
0
175,695
-
0
0
0
0
0
272,171
0
0
108,983
(13)
NonKontraktual / Uncommitted
8,625,728
0
175,695
32,228
5,699,328
666,770
0
19,093
111,335
776,394
0
161,756
983,130
(14)
Total
738,026
0
10,080
0
0
0
0
727,946
(11)
Luar Indonesia / Overseas
8,736,471
0
39,996
70,746
0
0
0
8,625,729
(12)
Total
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
796,950
0
0
2
608,765
10,895
0
1,983
13,550
-
0
161,756
(11)
>3 thn s.d. 5 thn / >3 yr to 5 yr
Wilayah / Regions
Ind. Timur / East Indonesia
Cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) - Individual / Impairment - individual
Total
Total
Wilayah / Regions Ind. Tengah / Mid Indonesia
11,030,390
(3)
Ind. Barat / West Indonesia
3
b. Telah jatuh tempo / Current due
a. Belum jatuh tempo / Not yet due
Tagihan yang mengalami penurunan nilai (impaired) / Impaired Dues
2
(2)
Tagihan / Dues
(1)
1
Keterangan / Explanation
No.
0
0
0
0
0
0
0
0
224,847
(7)
NonKontraktual / Uncommitted
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
849,492
0
0
1,298
556,449
23,271
0
20,497
123,940
0
124,036
(6)
>5 thn / >5 yr
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Wilayah - Bank secara Individual / Disclosure of Dues and Impairment based on Regions - Individual Bank
Total
1,120,049
1,078,354
4,735,730
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
9
10
1,023,118
0
0
0
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
(5)
3
(4)
(3) 1,755,825
2
(2)
>3 thn s.d. 5 thn / >3 yr to 5 yr
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
(1)
>1 thn s.d. 3 thn / >1 yr to 3 yr
1 tahun / 1 year
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak / Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan
1
Kategori Portfolio / Portfolio Category
No.
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak / Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sisa Jangka Waktu Kontrak - Bank secara Individual / Disclosure of Net Dues based on Remaining Period of Committed Loan- Individual Bank
Laporan Tahunan Annual Report 2014
35
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual / Disclosure of Net Dues based on Economic Sectors - Individual Bank (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
No.
Kategori Portfolio / Portfolio Category
(1)
(2)
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Tagihan Kepada Kredit Beragun Multilateral dan Usaha Mikro, Tagihan Tagihan Kepada Kredit Beragun Properti Kredit Pegawai/ Usaha Kecil dan Lembaga Tagihan Kepada Entitas Sektor Rumah Tinggal / Komersial / Pensiunan / Portofolio Ritel / Internasional / Pemerintah / Publik / Kepada Bank / Secured Secured Staff or Retired Due to Micro & Due to Due to Due to Public Due to Banks Mortgage Loan Commercial Staff Loan Multilateral Small Government Sector Entity Property Loan Development Enterprises and Bank and Retail Portfolio International Institutions (3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
Eksposur di Unit Tagihan Usaha Syariah Tagihan yang Kepada (apabila ada) / Telah Jatuh Aset Lainnya / Exposure to Korporasi / Tempo / Other Assets Due to Syariah Current Dues Corporations Business Units (if present)
(11)
(12)
(13)
(14)
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry
0
0
0
0
0
121,664
0
0
2
Perikanan / Fishery
0
0
0
0
0
34,315
0
0
3
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
0
0
0
0
0
47,203
0
0
4
Industri pengolahan / Manufacture Industries
0
0
0
0
100
4,151,477
0
0
5
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
0
0
0
0
0
143,192
0
0
6
Konstruksi / Construction
0
0
0
0
0
16,752
0
0
7
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
0
0
0
0
1,003
1,000,001
0
0
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication
0
0
0
0
0
634,499
0
0
10
Perantara keuangan / Financial Intermediaries
0
0
0
0
0
559,141
0
0
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services
0
0
0
0
76,109
0
0
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security
0
0
0
0
0
0
0
0
13
Jasa pendidikan / Educational Services
0
0
0
0
0
0
0
0
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services
0
0
0
0
0
0
0
0
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals
0
0
0
0
1,013
69,977
0
0
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households
0
0
0
0
18,164
174,860
1,280
0
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies
0
0
0
0
0
0
0
0
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities
0
0
0
0
0
0
0
0
19
Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
0
0
125,523
27,261
362,559
0
17,812
0
20
Lainnya / Others
1,755,825
124,036
1,023,118
0
0
8,482
461,393
0
224,847
Total
1,755,825
124,036
1,023,118
125,523
27,261
391,321
7,490,582
19,092
224,847
(1)
(2)
(3)
(4)
0 (5)
(6)
(7)
(8)
0 (9)
(10)
(11)
(12)
(13)
0 (14)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date 1
Pertanian, perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry
0
0
0
0
0
69,940
0
0
2
Perikanan / Fishery
0
0
0
0
0
26,435
0
0
3
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
0
0
0
0
0
77,715
0
0
4
Industri pengolahan / Manufacture Industries
0
0
0
0
10,213
3,291,166
2,467
0
5
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
0
0
0
0
0
34,712
0
0
6
Konstruksi / Construction
0
0
0
0
0
0
0
0
7
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
0
0
0
0
2,077
783,337
0
0
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking
0
0
0
0
0
0
0
0
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication
0
0
0
0
0
442,731
0
0
10 Perantara keuangan / Financial Intermediaries
0
0
0
0
0
347,091
0
0
11 Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services
0
0
0
0
297
161,088
0
0
12 Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security
0
0
0
0
0
0
0
0
13 Jasa pendidikan / Educational Services
0
0
0
0
0
0
0
0
14 Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services
0
0
0
0
0
0
0
0
15 Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals
0
0
0
0
881
9,298
0
0
16 Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households
0
0
0
0
0
0
0
0
17 Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies
0
0
0
0
0
0
0
0
18 Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities
0
0
0
0
0
66,962
0
0
19 Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
0
0
111,335
19,093
14,564
8,002
2,549
0
983,130
776,394
0
0
638,738
380,851
27,212
175,695
776,394
111,335
19,093
666,770
5,699,328
32,228
175,695
20 Lainnya / Others Total
36
PT Bank CTBC Indonesia
983,130
0
0
0
0
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Pengungkapan Tagihan dan Pencadangan Berdasarkan Sektor Ekonomi - Bank secara Individual / Disclosure of Dues and Impairment based on Economic Sectors - Individual Bank (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Tagihan yang Mengalami Penurunan Nilai / Impaired Dues No.
Sektor Ekonomi / Economic Sectors
(1)
(2)
Tagihan / Dues
a. Belum jatuh tempo / Not yet due
b. Telah jatuh tempo / Current due
(3)
(4)
(5)
Cadangan kerugian penurunan Cadangan kerugian penurunan Tagihan yang dihapus buku / nilai (CKPN) Individual / nilai (CKPN) Kolektif / Written-off Dues Individual Impairment Collective Impairment
(6)
(7)
(8)
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date 1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry
121,664
0
0
0
265
0
2
Perikanan / Fishery
34,315
0
0
0
0
0
3
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
47,203
0
0
0
182
0
4
Industri pengolahan / Manufacture Industries
4,151,577
0
0
373
2,627
0
5
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
143,192
0
0
0
0
0
6
Konstruksi / Construction
16,752
0
0
944
598
0
7
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
1,001,004
0
0
0
0
0
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking
0
0
0
0
0
0
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication
634,499
0
0
0
0
0
10
Perantara keuangan / Financial Intermediaries
559,141
0
0
0
212
0
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services
76,109
0
0
0
1,382
0
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security
0
0
0
0
0
0
13
Jasa pendidikan / Educational Services
0
0
0
0
0
0
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services
0
0
0
0
0
0
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals
70,990
0
0
0
7,071
0
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households
194,304
0
0
0
5,035
0
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies
0
0
0
0
0
0
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities
0
19
Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
20
Lainnya / Others Total
(1)
(2)
0
0
0
0
0
533,154
0
0
0
0
0
3,597,701
0
0
77,236
19,513
41,419
11,181,605
0
0
78,553
36,885
41,419
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date 1
Pertanian, Perburuan dan Kehutanan / Agriculture, Hunting, and Forestry
69,940
0
0
0
99
0
2
Perikanan / Fishery
26,435
0
0
0
129
0
3
Pertambangan dan Penggalian / Mining and Quarrying
239,472
0
0
0
319
0
4
Industri pengolahan / Manufacture Industries
3,303,845
0
0
37,083
15,165
0
5
Listrik, Gas dan Air / Electricity, Gas, and Water
34,712
0
0
0
134
0
6
Konstruksi / Construction
0
0
0
0
0
0
7
Perdagangan besar dan eceran / Wholesale and Retail Trading
785,414
0
0
33,003
3,935
0
8
Penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum / Provision of Accommodation, Eating & Drinking
0
0
0
0
0
0
9
Transportasi, pergudangan dan komunikasi / Transport, Storage, and Communication
442,731
0
0
0
1,537
0
10
Perantara keuangan / Financial Intermediaries
347,091
0
0
0
1,471
0
11
Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan / Real Estate, Leasing, and Business Services
161,385
0
0
660
541
0
12
Administrasi Pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib / Public Administration, Defence, and Compulsory Social Security
0
0
0
0
0
0
13
Jasa pendidikan / Educational Services
0
0
0
0
0
0
14
Jasa kesehatan dan kegiatan sosial / Health and Social Services
0
0
0
0
0
0
15
Jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan, dan perorangan lainnya / Civil Services, Social and Cultural, Entertainment, and Other Individuals
10,179
0
0
0
37
0
16
Jasa perorangan yang melayani rumah tangga / Individual Services to Households
0
0
0
0
0
0
17
Badan internasional dan badan ekstra internasional lainnya / International Agencies and other extra International Agencies
0
0
0
0
0
0
18
Kegiatan yang belum jelas batasannya / Undefined Activities
19
Bukan Lapangan Usaha / Non-Business Sector
20
66,962
0
0
0
0
0
821,493
0
0
0
1,484
0
Lainnya / Others
2,316,070
0
0
0
15,146
0
Total
8,625,729
0
0
69,428
30,980
0
37
PT Bank CTBC Indonesia
TOTAL
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
8
12
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
7
Aset Lainnya / Other Assets
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
6
11
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
5
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
4
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
3
9
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
2
10
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
(2)
(1)
1
Kategori Portfolio
No.
TOTAL
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
12
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
8
Aset Lainnya / Other Assets
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
7
11
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
6
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
5
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
4
9
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
3
10
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
2
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
(1)
1
Kategori Portfolio
No.
1,944,316
210,480
588,950
0
0
-
-
161,756
(6)
idA+ s.d id A-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
A+(idn) s.d. A-(idn)
A1 s.d A3
A+ s.d A-
A+ s.d A-
(7)
id BBB+ s.d id BBB-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
Baa1 s.d Baa3
BBB+ s.d BBB-
(7)
-
-
-
177,489
177,489
id BBB+ s.d id BBB-
[Idr]BBB+ s.d [Idr]BBB-
BBB+(idn) s.d BBB-(idn)
Baa1 s.d Baa3
BBB+ s.d BBB-
BBB+ s.d BBB-
-
-
37,164
-
37,164
(8)
-
-
50,360
-
50,360
id BB+ s.d id BB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
BB+(idn) s.d BB-(idn)
Ba1 s.d Ba3
BB+ s.d BB-
BB+ s.d BB-
(8)
id BB+ s.d id BB-
[Idr]BB+ s.d [Idr]BB-
BB+(idn) s.d BB-(idn)
Ba1 s.d Ba3
BB+ s.d BB-
BB+ s.d BB-
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings
376,676
-
(5)
-
-
-
376,676
(6)
idA+ s.d id A-
[Idr]A+ s.d [Idr]A-
A+(idn) s.d. A-(idn)
A1 s.d A3
A+ s.d A-
BBB+ s.d BBB-
Peringkat Jangka Panjang / Long Term Ratings A+ s.d A-
983,130
(4)
idAAA
(3)
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]AAA
PT ICRA Indonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAA+ s.d idAA-
AA+(idn) s.d AA-(idn)
AAA (idn)
PT Fitch Ratings Indonesia
Aa1 s.d Aa3
AA+ s.d AA-
Aaa
AAA
Fitch Rating
AA+ s.d AA-
(5)
Moody's
AAA
Standard and Poor's
Lembaga Pemeringkat / Rating Institutions
2,750,288
224,047
646,380
124,036
1,755,825
(4)
idAAA
(3)
[Idr]AA+ s.d [Idr]AA-
[Idr]AAA
PT ICRA Indonesia
PT Pemeringkat Efek Indonesia
idAA+ s.d idAA-
AA+(idn) s.d AA-(idn)
AAA (idn)
PT Fitch Ratings Indonesia
Aa1 s.d Aa3
AA+ s.d AA-
Aaa
AAA
Fitch Rating
AA+ s.d AA-
Moody's
AAA
Standard and Poor's
Lembaga Pemeringkat / Rating Institutions
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
Kurang dari [Idr]B- / Less than [ldr]B-
(11)
idA1
F1+(idn) s.d F1(idn)
Kurang dari B-(idn) / Less than B- (idn)
Kurang dari idB- / Less than id B(10)
P-1
F1+ s.d F1
Kurang dari B- / Less than BKurang dari B3 / Less than B3
A-1
Kurang dari B- / Less than B-
(12)
idA2
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
F2(idn)
P-2
F2
A-2
(9)
id B+ s.d id B-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
B+(idn) s.d B-(idn)
B1 s.d B3
B+ s.d B-
B+ s.d B-
[Idr]A1+ s.d [Idr]A1
Kurang dari [Idr]B- / Less than [ldr]B-
(11)
idA1
F1+(idn) s.d F1(idn)
Kurang dari B-(idn) / Less than B- (idn)
Kurang dari idB- / Less than id B(10)
P-1
F1+ s.d F1
Kurang dari B- / Less than BKurang dari B3 / Less than B3
A-1
Kurang dari B- / Less than B-
Tagihan Bersih / Net Dues
(12)
idA2
[Idr]A2+ s.d [Idr]A2
F2(idn)
P-2
F2
A-2
(13)
idA3 s.d id A4
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
F3(idn)
P-3
F3
A-3
Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings
(13)
idA3 s.d id A4
[Idr]A3+ s.d [Idr] A3
F3(idn)
P-3
F3
A-3
Kurang dari idA4 / Less than idA4 (14)
Kurang dari [Idr]A3 / Less than [ldr]A3
Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn)
Kurang dari P-3 / Less than P-3
Kurang dari F3 / Less than F-3
Kurang dari A-3 / Less than A-3
Kurang dari idA4 / Less than idA4 (14)
Kurang dari [Idr]A3 / Less than [ldr]A3
Kurang dari F3(idn) / Less than F3(idn)
Kurang dari P-3 / Less than P-3
Kurang dari F3 / Less than F-3
Kurang dari A-3 / Less than A-3
27,261 0
27,261 0
19,092
19,093
32,228 175,695
32,228 175,695
8,625,729
5,699,328
4,234,876
5,377,081
666,770 666,770
0
111,335 19,093 -
776,394 111,335
0
161,756
983,130
(16)
Total
11,181,605
0
137,084
(15)
Ratings
Without
Peringkat /
Tanpa
8,017,477
0
224,847
19,092 224,847
7,490,582 6,889,859
391,321
125,523
125,523
391,321
1,023,118
0
124,036
1,755,825
(16)
Total
339,574
(15)
Ratings
Without
Peringkat /
Tanpa
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Peringkat Jangka Pendek/ Short Term Ratings
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
(9)
id B+ s.d id B-
[Idr]B+ s.d [Idr]B-
B+(idn) s.d B-(idn)
B1 s.d B3
B+ s.d B-
B+ s.d B-
Tagihan Bersih / Net Dues
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Kategori Portofolio dan Skala Peringkat - Bank secara Individual / Disclosure of Net Dues based on Portfolio Categories and Ratings
38
0
0
102,693
1,855,386
0
1,971,495
2 Nilai Tukar / Exchange Rate
0
0
0
0
> 5 Tahun / > 5 Yr
62,177
25,357
393
36,427
72,831
49,886
299
22,646
33,301
12,889
10,091
10,321
-
0 0 0 0 0 0 1,094,516
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
3
4
5
6
7
Total
-
1,094,516
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
(4)
(3)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
Tagihan Bersih / Net Dues
1,094,516
0
0
0
0
0
0
1,094,516
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation (5)
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
2
(2)
Kategori Portfolio / Portfolio Category
1
(1)
No.
33,301
12,889
10,091
10,321
Tagihan Bersih Tagihan Bersih setelah MRK / Tagihan Derivatif / Kewajiban Derivatif / sebelum MRK / Net Claims after Derivative Claims Derivative Liabilities Net Claims before Credit Risk Mitigation Credit Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Reverse Repo - Bank secara Individual Disclosure of Counterparty Credit Risk: Reverse Repo Transactions - Individual Banks
Total
6 Lainnya / Others
5 Logam selain Emas / Metals other than Gold
4 Emas / Gold
3 Saham / Shares
2 Nilai Tukar / Exchange Rate
1 Suku Bunga / Interest Rate
BANK SECARA KONSOLIDASI / Bank Consolidation
Total
3 Lainnya / Others
102,693
116,109
BANK SECARA INDIVIDUAL / Individual Bank
> 1 Tahun - 5 Tahun / 1 Tahun / 1 yr >1 Yr - 5 Yr
National Amount
1 Suku Bunga / Interest Rate
No.
Variabel yang Mendasari / Underlying Variables
Pengungkapan Risiko Kredit Pihak Lawan: Transaksi Derivatif / Disclosure on Counterparty Credit Risk: Derivative Transaction
-
-
-
-
-
-
-
-
ATMR setelah MRK / Risk-weighted assets after Credit Risk Mitigation (6)
2,831,230
0
2,642,088
189,142
73,020
0
0
73,020
-
-
-
-
-
-
-
-
(7)
Tagihan Bersih / Net Dues
0
0
0
0
206,577
40,100
166,077
400
233,363
40,100
192,498
765
-
-
-
-
-
-
-
-
(8)
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
233,363
40,100
192,498
765
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
268,125
66,865
200,927
333
Tagihan Bersih Tagihan Bersih sebelum MRK / setelah MRK / Net Claims before Net Claims after Credit Risk Mitigation Credit Risk Mitigation
-
-
-
-
-
-
-
-
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation (9)
-
-
-
-
-
-
-
-
ATMR setelah MRK / Risk-weighted assets after Credit Risk Mitigation (10)
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
> 5 Tahun / > 5 Yr
Tagihan Derivatif / Kewajiban Derivatif / Derivative Claims Derivative Liabilities
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
> 1 Tahun - 5 Tahun / 1 Tahun / 1 yr >1 Yr - 5 Yr
National Amount
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Laporan Tahunan Annual Report 2014
39
PT Bank CTBC Indonesia
0
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
4
5
6
7
8
9
10
11
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
1
2
3
4
5
6
7
Total Eksposur Counterparty Credit Risk / Total Counterparty Credit Risk Exposure
"Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)"
C
Total Eksposur TRA / Total Exposure to Administrative Account Transactions
0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
3
0
0
0
0
0
10,661
0
0
1,097,620
0
10,661
0
0
0
0
0
0
46,190
0
0
0
0
1,097,620
0
46,190
0
0
0
0
0
0
0
0
870,427
0
0
0
224,047
0
0
0
0
646,380
(4)
20%
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
2
0
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
1
1,755,825
Eksposur Kewajiban Komitmen/ Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions
B
Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure
0
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
0
0
Aset Lainnya / Other Assets
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
8
0
11
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
7
0
12
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
6
0
0
0
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
5
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
4
0
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
3
0
1,755,825
9
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
2
(3)
0%
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
124,500
0
0
0
0
0
0
0
124,500
(5)
35%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,023
0
0
0
0
0
0
0
1,023
(6)
40% (7)
45%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
52,308
0
568
0
51,740
0
0
0
151,015
0
0
150,815
200
0
0
0
0
0
0
0
537,876
0
0
0
376,676
0
0
0
0
37,164
0
124,036
(8)
50%
0
0
0
0
0
0
0
3,939
0
0
3,939
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
391,113
0
0
0
0
391,113
(9)
75%
0
0
0
0
0
2,344
0
2,344
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
6,917,120
0
0
0
6,889,859
0
0
27,261
(10)
100%
Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Dues after Credit Risk Mitigation
10
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
1
(1)
Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
(2)
No.
A
Kategori Portfolio / Portfolio Categories
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
19,204
0
0
19,204
(11)
150%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
339,574
0
0
0
0
0
0
0
0
339,574
0
0
0
Lainnya / Others (12)
0
33,301
0
2,344
2,954
28,003
0
0
0
197,155
0
150
197,005
0
0
0
0
0
0
0
0
7,794,171
0
0
28,638
7,123,006
293,491
0
27,261
43,984
215,773
0
62,018
(13)
ATMR / Risk-weighted Assets
0
33,301
0
2,344
2,954
28,003
0
0
0
116,965
0
150
116,815
0
0
0
0
0
0
0
0
6,696,183
0
173,595
28,638
5,853,517
291,397
0
27,261
43,984
215,773
0
62,018
(14)
Beban Modal / Capital Charge
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,158,825
0
175,695
0
0
0
0
0
0
0
0
0
983,130
(15)
0%
0
9,496
0
215
0
9,281
0
0
0
52,649
0
0
52,649
0
0
0
0
0
0
0
0
961,186
0
0
0
210,480
0
0
0
0
588,950
0
161,756
(16)
20%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
110,436
0
0
0
0
0
0
0
110,436
(17)
35% (18)
40%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
899
0
0
0
0
0
0
0
899
0
0
0
0
(19)
45%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2,665
0
952
0
1,713
0
0
0
110,409
0
0
110,409
0
0
0
0
0
0
0
0
227,849
0
0
0
177,489
0
0
0
0
50,360
(20)
50%
0
0
0
0
0
0
0
28,412
0
0
28,412
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
666,770
0
0
0
0
666,770
(21)
75%
0
0
0
0
0
380
0
380
0
0
0
0
0
24,094
0
0
24,094
0
0
0
0
0
0
0
0
5,331,760
0
0
1,308
5,311,359
0
0
19,093
(22)
100%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
30,920
0
0
30,920
(23)
150%
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
137,084
137,084
Lainnya / Others (24)
0
24,921
0
899
21,309
2,713
0
0
0
172,765
0
0
172,765
0
0
0
0
0
0
0
0
6,250,810
0
0
47,688
5,442,200
500,078
0
19,093
39,013
170,387
0
32,351
(25)
ATMR / Risk-weighted Assets
0
24,921
0
899
21,309
2,713
0
0
0
113,834
0
0
113,834
0
0
0
0
0
0
0
0
5,286,406
0
122,545
47,688
4,365,717
489,612
0
19,093
39,013
170,387
0
32,351
(26)
Beban Modal / Capital Charge
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Tagihan Bersih Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Pengungkapan Tagihan Bersih Berdasarkan Bobot Risiko Setelah Memperhitungkan Dampak Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual / Disclosure on Net Dues after Credit Risk Mitigation - Individual Bank
40
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Pengungkapan Tagihan Bersih dan Teknik Mitigasi Risiko Kredit - Bank secara Individual / Disclosure on Net Dues and Credit Risk Mitigation Technique - Individual Bank (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Bagian yang Dijamin dengan / Dues Guaranteed by Kategori Portfolio / Portfolio Categories
No.
(1)
(2)
A
Eksposur Neraca / Balance Sheet Exposure
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
4
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
6
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
9
Tagihan Bersih / Net Dues
(3)
Agunan / Collateral
Garansi/ Guaratee
Asuransi Kredit/ Credit Insurance
(4)
(5)
(6)
Bagian yang Dijamin dengan / Dues Guaranteed by Bagian yang Tidak Dijamin / Dues without Collateral
Lainnya/ Others
(8) = (3)[(4)+(5)+(6)+(7)]
(7)
Tagihan Bersih / Net Dues
(9)
Agunan / Collateral
(10)
Garansi/ Guaratee
Asuransi Kredit/ Credit Insurance
Lainnya/ Others
(11)
(12)
(13)
Bagian yang Tidak Dijamin / Dues without Collateral
(14) = (9)-[(10)+(11) +(12)+(13)]
1,755,825
0
0
0
1,755,825
983,130
0
0
0
983,130
124,036
0
0
0
124,036
161,756
0
0
0
161,756
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1,023,118
0
0
0
1,023,118
776,394
0
0
0
776,394
125,523
0
0
0
125,523
111,335
0
0
0
111,335
27,261
0
0
0
27,261
19,093
0
0
0
19,093
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
391,321
2,792
0
0
388,529
666,770
13,954
0
0
652,816
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
7,490,582
1,269,489
0
0
6,221,093
5,699,328
1,076,483
0
0
4,622,845
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
19,092
0
0
0
19,092
32,228
0
0
0
224,847
0
0
0
0
224,847
193,117
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
11,181,605
1,272,281
0
0
0
9,909,324
8,643,151
1,090,437
0
0
0
11 Aset Lainnya / Other Assets 12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total Eksposur Neraca / Total Balance Sheet Exposure
0
0
0
32,228 193,117 0 7,552,714
B
Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pd Transaksi Rekening Administratif / Committed Liabilities/Contingencies Exposure to Administrative Account Transactions
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
8
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
9
-
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
-
-
-
-
-
-
317,630
-
-
10 Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
-
-
-
-
-
-
-
-
-
11 Aset Lainnya / Other Assets
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
12 Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present)
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
317,630
-
-
-
-
Total Eksposur TRA / Total Exposure to Administrative Account Transactions
-
128,221
-
128,221
C
Eksposur akibat Kegagalan Pihak Lawan (Counterparty Credit Risk)
1
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
23,752
23,752
2
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
-
-
3
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
-
-
4
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
108,063
108,063
5
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
78,960
78,960
6
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
22,588
22,588
7
Eksposur di Unit Usaha Syariah (apabila ada) / Exposure to Syariah Business Units (if present) Total Eksposur Counterparty Credit Risk Total (A+B+C)
11,181,605
1,272,281
-
-
-
9,909,324
-
-
233,363
233,363
9,194,144
1,090,437
-
-
-
7,914,298
41
PT Bank CTBC Indonesia
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
8.
(3)
11,181,605
224,847
19,092
7,490,582
391,321
0
27,261
125,523
1,023,118
0
124,036
1,755,825
Tagihan Bersih / Net Dues
(4)
7,794,171
0
28,638
7,123,006
293,491
0
27,261
43,984
215,773
0
62,018
0
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
6.
7.
8.
Total
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
5.
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
4.
9.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
3.
10.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
2.
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
(1)
1.
Keterangan / Explanation
No.
(3)
197,205
0
197,005
200
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan Bersih / Net Dues
(4)
197,155
0
197,005
150
0
0
0
0
0
0
0
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
6,696,183
173,595
28,638
5,853,517
291,397
0
27,261
43,984
215,773
0
62,018
0
(5)
116,965
0
116,815
150
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
(5)
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Eksposur Kewajiban Komitmen/Kontinjensi pada Transaksi Rekening Administratif / Disclosure of Committed Liabilities/Contingencies Exposure on Administrative Transaction Accounts
Total
Aset Lainnya / Other Assets
Kredit Pegawai/ Pensiunan / Staff or Retired Staff Loan
7.
11.
Kredit Beragun Properti Komersial / Secured Commercial Property Loan
6.
Tagihan yang Telah Jatuh Tempo / Current Dues
Kredit Beragun Rumah Tinggal / Secured Mortgage Loan
5.
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
4.
9.
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
3.
10.
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
2.
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
(1)
1.
Keterangan / Explanation
No.
Pengungkapan Eksposur Aset di Neraca / Disclosure of Asset Exposure on Balance Sheet
42 (dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
8,625,729
175,695
32,228
5,699,328
666,770
0
19,093
111,335
776,394
0
161,756
983,130
500,078
0
19,093
39,013
170,387
0
32,351
0
(8)
(6)
317,630
0
317,630
0
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan Bersih / Net Dues
252,438
0
252,438
0
0
0
0
0
0
0
0
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value (7)
5,286,406
122,545
47,688
4,365,717
489,612
0
19,093
39,013
170,387
0
32,351
0
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
6,250,810
-
47,688
5,442,200
(7)
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
(8)
165,412
0
165,412
0
0
0
0
0
0
0
0
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
(6)
Tagihan Bersih / Net Dues
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
28,003
2,344 33,301
62,401 3,939 2,344 1,166,305
Tagihan Kepada Bank / Due to Banks
Tagihan Kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel / Due to Micro & Small Enterprises and Retail Portfolio
Tagihan Kepada Korporasi / Due to Corporations
4.
5.
6.
(2)
Risiko Suku Bunga /Interest Rate Risk
(1)
1.
Risiko Ekuitas *) / Equity Risk
Risiko Komoditas *) / Commodity Risk
Risiko Option / Option Risk
3.
4.
5.
133,671
-
53,094
4,248
10,694
80,577
6,446
80,577
(4)
(3) 6,446
ATMR / risk-weighted assets
Beban Modal / Capital Charge
Bank
(5)
Beban Modal / Capital Charge
TOTAL FAKTOR PENGURANG MODAL
TOTAL ATMR RISIKO KREDIT
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date 5,567,241 -
6,846,449
-
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Total Pengukuran Risiko Kredit / Disclosure of Total Credit Risk Measure
33,301
2,344
2,954
28,003
0
0
0
(6)
ATMR / risk-weighted assets
Konsolidasi / Consolidated
*) Untuk bank yang memiliki perusahaan anak yang memiliki eksposur risiko dimaksud / for banks having subsidiaries exposed to related risks
Total
Risiko Nilai Tukar / Exchange Rate Risk
2.
b. Risiko Umum / General Risk
a. Risiko Spesifik / Specific Risk
Jenis Risiko / Risk Type
No.
2,954
(5)
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Risiko Pasar Dengan Menggunakan Metode Standar / Disclosure of Market Risk using Standard Method
Total
0
0
Tagihan Kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional / Due to Multilateral Development Bank and International Institutions
3.
0
0
Tagihan Kepada Entitas Sektor Publik / Due to Public Sector Entity
0
(4) 1,097,620
(3)
2.
(2)
Tagihan Kepada Pemerintah / Due to Government
(1)
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
Tagihan Bersih / Net Dues
1.
Keterangan / Explanation
No.
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Pengungkapan Eksposur yang Menimbulkan Risiko Kredit akibat Kegagalan Pihak Lawan/ Disclosure of Counterparty Credit Risk Exposure (Counterparty Credit Risk)
233,363
22,588
78,960
108,063
0
0
23,752
(7)
(8)
13,681
-
4,988
8,693
-
8,693
Beban Modal / Capital Charge
Bank
171,009
-
62,344
108,665
-
108,665
(8)
ATMR / risk-weighted assets
115,423
22,304
59,220
33,899
0
0
0
Tagihan Bersih setelah MRK / Net Dues after Credit Risk Mitigation
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah)
115,423
22,304
59,220
33,899
0
0
0
Nilai MRK / Credit Risk Mitigation Value
(9)
Beban Modal / Capital Charge
(10)
ATMR / risk-weighted assets
Konsolidasi / Consolidated
Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
(6)
Tagihan Bersih / Net Dues
(7)
(dalam jutaan Rupiah / in million Rupiah) Posisi Tanggal Laporan Tahun Sebelumnya / Previous Year Report Date
Laporan Tahunan Annual Report 2014
43
2. Risiko Pasar
44
2. Market Risk
Risiko Pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administratif termasuk transaksi derivatif, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk risiko perubahan harga option. Risiko pasar terdapat pada aktivitas bisnis tresuri dari posisi trading book maupun posisi banking book.
Market Risk is the risk on the balance sheet and off balance sheet position including the derivative transactions due to the overall changes of the market condition, including the option price risk changes. Market risk is warehoused within the treasury business from trading book and banking book position.
Trading Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan sebagai suatu usaha utama atau sebagai bagian dari suatu usaha yang strategi usaha utamanya adalah perdagangan atau menciptakan pasar; Banking Book, berlaku terhadap produk-produk yang dimiliki untuk tujuan investasi yang dapat membuat Bank mengalami risiko pasar.
Trading Book, applicable to products held for trading purposes as a principal or held as part of a business whose main business strategy is to trade or make markets; Banking Book, applicable to products held for investment purposes which may expose Bank to market risk.
Tujuan utama Manajemen Risiko Pasar adalah untuk meminimalkan kemungkinan dari dampak negatif akibat perubahan kondisi pasar terhadap aktiva dan permodalan Bank.
The main purpose of the Risk Management for the Market Risk is to minimize the possibility of negative impact due to the market condition changes on Bank's asset and capital.
Organisasi manajemen risiko pasar terdiri dari: • Komite Manajemen Aset dan Kewajiban (ALCO) • Grup Manajemen Risiko - Unit Risiko Pasar dan Likuiditas (MLRU) • Grup Treasury selaku unit bisnis • Unit pelaksana yang melakukan rekonsiliasi posisi yang dikelola dan dicatat dalam sistem informasi manajemen • Unit pelaksana yang melakukan pengendalian terhadap akurasi laba dan rugi dan kepatuhan pada ketentuan termasuk standar akuntansi yang berlaku
Market risk management organization consists of: • Asset and Liability Management Committee (ALCO) • Risk Management Group - Market & Liquidity Risk Unit (MLRU) • Treasury Group as business unit • The executing unit who do position reconciliation which is managed and recorded in the management information system • The executing unit who do control the profit and loss accuracy and the compliance to the stipulation including the relevant accounting standard
Identifikasi Risiko Pasar Bank memiliki proses identifikasi risiko yang disesuaikan dengan risiko pasar yang melekat pada aktivitas bisnis Bank yang meliputi risiko suku bunga dan nilai tukar, khusus untuk risiko suku bunga pada banking book (Interest Rate Risk in Banking Book), proses identifikasi mencakup identifikasi terhadap sumber risiko IRRBB yang dapat mempengaruhi pendapatan bunga Bank, nilai ekonomis dari posisi keuangan Bank dan modal Bank.
Market Risk Identification Banks has own risk identification process that is adjusted to the market risk attaching to Bank's business activities which includes interest rate and exchange rate, especially for the Interest Rate in Banking Book, the identification process covers identifying IRRBB risk sources that can affect Bank's interest income and the economic value of Bank's financial position, as well as Bank's capital.
Pengukuran Risiko Pasar Bank memiliki sistem atau model pengukuran risiko pasar untuk mengukur posisi dan sensitivitas yang terkait risiko pasar baik pada kondisi normal maupun stress.
Market Risk Measurement Bank has the system or market risk measurement model to measure the position and sensitivity attached to the market risk whether in normal condition or stress.
Pengukuran risiko pasar pada Trading Book adalah melalui: • Sensitivitas risiko Sensitivitas risiko ini meliputi limit-limit perubahan nilai portofolio yang disebabkan oleh perubahan suatu faktor pasar tertentu, sementara faktor-faktor lain dijaga agar tetap konstan. Pengukuran sensitivitas risiko meliputi Posisi Devisa Neto, FX Delta, FX Vega dan PVBP
Measurement of market risk in the Trading Book is through: • Risk sensitivities These ones comprise limits on the change in the value of the portfolio due to a change in a given market factor, while holding all other factors constant. Measurement of risk sensitivity includes NOP, FX Delta, FX Vega and PVBP FX
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Pengukuran risiko pasar pada Banking Book adalah melalui:
Measurement of market risk in the Banking Book is through:
• Laporan Re-pricing Gap: Laporan ini mengukur gap dari re-pricing antara Aset dan Kewajiban dengan berbagai time bucket untuk memahami mismatch suku bunga; • Sensitivitas risiko: mengukur dampak dari perubahan 1 basis poin suku bunga pada pendapatan bunga bersih (NII) dan pada nilai ekonomis dari ekuitas (EVE). Analisis dampak tersebut pada NII (1bp _ NII) berfokus pada perubahan pendapatan dan beban bunga dalam waktu satu tahun atau perspektif jangka pendek. Analisis dampak tersebut pada EVE (1bp _ EVE) adalah perspektif jangka panjang karena berfokus pada perubahan nilai ekonomi yang akan menjadi pendapatan bunga bersih yang diterima setiap tahun setelahnya
• Re-pricing Gap Report: This report measures the re-pricing gap between asset and liability by various time buckets in order to understand interest rate mismatch • Risk sensitivity: This measures the impact of 1 basis point change in interest rate on net interest income (NII) and that on economic value of equity (EVE). The analysis of such impact on NII (1bp_NII) focuses on changes in interest income and expense within a year, hence, a short-term perspective. The analysis of such impact on EVE (1bp_EVE) is of a long-term perspective as it focuses on changes of economic value which will become net interest income received every year later on
Cakupan portofolio (trading dan banking book) yang diperhitungkan dalam Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) untuk risiko pasar adalah meliputi : • Eksposur Surat Berharga pada Trading Book • Eksposur Derivatif pada Trading Book • Eksposur Mata Uang Asing pada Banking Book dan Trading Book
Portfolio coverage (trading and banking book) which is accounted in the Capital Adequacy Ratio (CAR) for market risk are included: • Securities Exposure in Trading Book • Derivatives Exposure in Trading Book • Foreign Currency Exposure in Banking Book and Trading Book
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Pasar Bank memiliki kebijakan Manajemen Risiko Pasar dan kebijakan ini dikaji ulang minimal setahun sekali untuk disesuaikan dengan perubahan bisnis yang signifikan, arahan manajemen, dan persyaratan peraturan, yang disetujui oleh Komite Aktiva dan Pasiva (ALCO) dan Dewan Komisaris (BOC).
Market Risk Monitoring and Controlling Bank has own Market Risk Management Policy and this policy is reviewed at least annually to incorporate significant business changes, management objectives and regulatory requirements approved by the Assets and Liabilities Committee (ALCO) and Board of Commissioners (BOC).
Secara harian, Bank melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap kepatuhan limit dan tindak lanjut untuk mengatasi apabila terjadi pelampauan, yang selanjutnya dilaporkan secara harian kepada pihak yang berkepentingan sebagaimana diatur dalam kebijakan internal Bank.
On daily basis, Bank do monitoring and controlling regarding limit compliance, and do a follow up for overcoming limit overdue, which later on shall be reported daily to the interested parties as ruled in the Bank internal policy.
Dokumentasi atas pelampauan, pengecualian, termasuk persetujuan atas tindakan koreksi dan tanggal penyelesaian didokumentasikan dengan baik oleh Grup Manajemen Risiko-Market and Liquidity Risk Management Unit.
Documentation of the excess, exceptions, and trigger breaks, including the agreed-upon corrective action and the resolution date has been well documented by Risk Management Group - Market and Liquidity Risk Management Unit.
3. Risiko Likuiditas Risiko Likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
3. Liquidity Risk Liquidity Risk is the risk which is caused by Bank's inability to meet its obligation from cash flow funding sources and/or the high quality liquid asset which can be pledged, without disturbing the activity and financial condition of the Bank.
45
46
Ketidakmampuan memperoleh sumber pendanaan arus kas sehingga menimbulkan risiko likuiditas dapat disebabkan antara lain oleh ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari aset produktif maupun yang berasal dari penjualan aset termasuk aset likuid; dan/atau ketidakmampuan menghasilkan arus kas yang berasal dari penghimpunan dana, transaksi antar Bank, dan pinjaman yang diterima.
The inability to have the cash flow funding source so that it causes the liquidity risk which may be caused by inability to produce cash flow which is derived from the earning assets or from sale of asset including the liquid asset; and/or inability to produce cash flow which derived from the fund raising, inter Bank transaction, and accepted loans
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.
The main purpose of the risk management for the liquidity risk is to minimize the possibility of the Bank's inability to obtain cash flow funding source.
Organisasi manajemen risiko likuiditas telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, terdiri dari: • Komite Manajemen Aset dan Kewajiban (ALCO) • Grup Manajemen Risiko - Unit Risiko Pasar dan Likuiditas (MLRU) • Seluruh Unit Bisnis
Liquidity risk management organization has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities, consists of: • Asset and Liability Management Committee (ALCO) • Risk Management Group - Market & Liquidity Risk Unit (MLRU) • All Business Units
Identifikasi Risiko Likuiditas Risiko likuiditas diidentifikasi melalui program produk baru. Fungsi kerja bisnis memberikan informasi secara detil mengenai deskripsi produk yang mendasari dan risikonya. Fungsi pendukung utama, seperti Group Risk Management, Financial Controller, Information & Technology Group, Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Bagian Hukum memberikan penilaian atas produk baru tersebut. Selain itu juga melakukan identifikasi terhadap risiko-risiko lain yang dapat meningkatkan risiko likuiditas, misalnya risiko kredit, risiko pasar, dan risiko operasional.
Liquidity Risk Identification Liquidity risk is identified through the new products program. The business functions provide the detail information about the underlying product description and its risk. The key supporting functions, such as Risk Management Group, Financial Controller, Information and Technology Group, Compliance Team, and Legal Team provide assessment on the product. Beside that, identified the other risks which may increase the liquidity risk, for example the credit risk, market risk, and operational risk.
Pengukuran Risiko Likuiditas Bank mengukur risiko likuiditas dengan menggunakan berbagai indikator peringatan dini yang disesuaikan dengan strategi bisnis, toleransi risiko dan kinerja masa lalu,antara lain: • Loan to deposit ratio: Rasio ini menunjukkan kekurangan atau surplus dana; • Maturity gap: menganalisis maturity mismatch akan membantu memahami gap arus kas berdasarkan time bucket. Risiko likuiditas dapat diukur dengan maturity gap bersama-sama dengan penilaian kapasitas pendanaan Bank. Parameter / asumsi harus secara berkala ditinjau dan disetujui oleh Kepala Grup Manajemen Risiko; • Liquidity buffer: mengukur aktiva likuiditas Bank yang tersedia dibandingkan dengan deposito; • Konsentrasi kewajiban: mengukur ketergantungan Bank atas pendanaan tertentu, jenis produk dan counterparty, seperti pinjaman antar bank. Ketergantungan yang lebih tinggi berarti risiko likuiditas yang lebih tinggi; • Stress test: menilai dampak likuiditas dari skenario ekstrim. Meskipun kemungkinan skenario stres mungkin rendah, masalah likuiditas harus dicegah. Stress test
Liquidity Risk Measurement Bank measures liquidity risk using a variety of early warning indicators which according to business strategies, risk tolerance and past performances, such as:
PT Bank CTBC Indonesia
• Loan to deposit ratio: This ratio indicates fund shortage or surplus; • Maturity gap: Analyzing maturity mismatch will help understand cash flow gap by time bucket. Liquidity risk could be measured by the maturity gap together with an assessment of the Bank's funding capacity. The parameters/assumptions shall be periodically reviewed and approved by the Head of Risk Management Group; • Liquidity buffer: This measures the Bank's liquidity asset in hand compare to the deposit; • Concentration of liabilities: This measures the Bank's dependence over a specific funding tool, product type and counterparty, such as the interbank borrowing. Higher dependence means higher liquidity risk; • Stress test: The test assesses the liquidity impact from extreme scenarios. Although the likelihood of a stressed scenario may be low, liquidity problems must be prevented
Laporan Tahunan Annual Report 2014
akan memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan pencegahan untuk mengantisipasi masalah likuiditas yang potensial. Skenario untuk diuji akan mencakup situasi khusus Bank dan situasi umum pasar. Asumsi dan hasil akan ditinjau oleh ALCO
The stress test will allow management to take precautionary measures in anticipation of potential liquidity problems. Scenarios for the test will include Bank specific and general market situation. The assumptions and results shall be reviewed by ALCO
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Likuiditas Pemantauan risiko likuiditas yang dilakukan Bank memperhatikan indikator peringatan dini untuk mengetahui potensi peningkatan Risiko Likuiditas Bank meliputi pendanaan Bank dan strategi pertumbuhan aset, peningkatan konsentrasi baik pada sisi aset maupun kewajiban Bank, peningkatan mismatch valuta asing, posisi yang mendekati atau melanggar limit internal maupun limit regulator secara berulang-ulang, peningkatan biaya dana Bank, rumor di pasar mengenai permasalahan pada Bank dan penurunan volume transaksi atau penurunan line of credit.
Liquidity Risk Monitoring and Controlling Liquidity risk monitoring which is done by the Bank should pay attention to the early warning indicators to know the potential increase of the Bank's liquidity risk covers such as Bank funding and asset growth strategy, the increase of concentration on the asset side or the liability side, foreign exchange mismatch increase, the position which is repeatedly close to or over the internal limit or the regulator limit, the increase of Bank's cost of fund, the rumors in the market concerning Bank's issue, the decrease of transaction volume or the decrease of the line of credit.
Pengendalian risiko likuiditas bertujuan untuk menjaga risiko likuiditas sesuai risk appetite Bank melalui pembentukan dan pemantauan limit risiko antara lain: • Pinjaman jangka pendek: Limit ini mencegah ketergantungan berlebihan pada dana murah tapi tidak stabil dari lembaga keuangan lainnya. Limit tersebut ditetapkan dengan memperhatikan kondisi likuiditas eksternal, struktur aset dan kewajiban Bank, fasilitas kredit yang diberikan dan status likuiditas peer bank; • Maximum cumulated outflow (MCO): Limit ditetapkan pada gap arus kas jangka pendek untuk mencegah ketergantungan berlebihan pada dana jangka pendek untuk membiayai aktiva jangka panjang, yang akan meningkatkan risiko likuiditas. Pembentukan limit MCO harus memperhitungkan struktur gap, stabilitas deposito, dan fleksibilitas pinjaman Bank; • Proporsi sumber pendanaan Bank terhadap penggunaan, seperti rasio pinjaman disesuaikan terhadap deposit
Liquidity risk control aims to keep liquidity risk within the Bank's risk appetite through the establishment and monitoring of risk limits such as: • Short-term borrowing: This limit prevents overdependence on low-cost but unstable funds from other financial institutions. Such limit is established by taking into account external liquidity conditions, the Bank's asset and liability structure, credit facilities granted and peer banks' liquidity status; • Maximum cumulated outflow (MCO): Limits are set on short-term cash flow gaps in order to prevent overdependence on short-term funds to finance long-term assets, which will heighten liquidity risk. The establishment of MCO limits should factor in gap structure, deposit stability, and the Bank's borrowing flexibility; • The Bank's proportion of funding source to usage, such as the adjusted loan to deposit ratio
47
PT Bank CTBC Indonesia
II
6. Tagihan lainnya / Other claims
Selisih Kumulatif / Cumulative Gap
-
-
755,871
(2,457,206)
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Off Balance Sheet Net Gap
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / On + Off Balance Sheet Net Gap
4,574,045
39,982
4,534,063
2,116,839
5,393
2,111,446
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets
2. Kontijensi / Contingent
1. Komitmen / Commitment
B Kewajiban Rekening Administratif / Off Balance Sheet Liabilities
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets
2. Kontijensi / Contingent
1. Komitmen / Commitment
A Tagihan Rekening Administratif / Off Balance Sheet Assets
REKENING ADMINISTRATIF / Off Balance Sheet
3,213,077
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / On Balance Sheet Net Gap
(2,805,122)
(2,805,122)
(935,365)
1,867,339
1,621
1,865,718
931,973
5,393
926,580
(1,869,757)
3,606,319
70,379
137,712 4,311,558
7. Lain-lain / Other Liabilities
Total Kewajiban / Total Liabilities
18,064
-
-
485,669
-
3,032,208
1,736,562
39,479
478,453
398,636
-
110,407
679,218
30,370
(4)
1 month
78,440
-
5. Pinjaman yang Diterima
6. Kewajiban lainnya / Other obligations
-
485,669
-
3,609,736
7,524,635
4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities issued
3. Kewajiban pada bank lain / Borrow. From other banks
2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Borrow. From Bank Indonesia
1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds
B Kewajiban / Liabilities
Total Aset / total assets
111,650
1,144,008
5. Kredit yang diberikan / Loans
7. Lain-lain / other assets
143,234 4,688,711
4. Surat Berharga / Securities
315,407
1,091,255
30,370
(3)
Saldo / Balance
3. Penempatan pada bank lain / Place. to other banks
2. Penempatan pada Bank Indonesia / Place. to Bank Indonesia
1. Kas / Cash
A Aset / Assets
(2)
NERACA / On Balance Sheet
(1)
I
Pos-pos / Items
No.
Pengungkapan Profil Maturitas Rupiah - Bank secara Individual / Disclosure of Maturity Profile Rupiah - Bank Individual
48 -
(1,002,116)
1,803,006
81,067
466,997
3,989
463,008
548,064
-
548,064
1,721,938
374,438
25,645
8,791
-
-
-
-
340,002
2,096,376
3,350
631,488
991,648
-
205,000
264,890
(5)
-
(293,660)
708,456
(399,283)
409,834
5,342
404,492
10,551
-
10,551
1,107,739
164,110
1,930
5,890
-
-
-
-
156,291
1,271,849
3,712
7,035
1,113,954
-
-
147,147
(6)
> 3 months and 6 months
-
-
-
-
(852,955)
(559,295)
(1,427,290)
1,481,504
26,228
1,455,275
54,213
-
54,213
867,995
91,402
742
9,424
-
-
-
-
81,236
959,398
44,090
8,514
906,794
(7)
> 6 months to 12 months > 12 months
Saldo / Balance 1 month
-
-
-
755,871
1,608,826
223,664
348,372
2,803
345,569
572,036
-
572,036
1,385,162
75,289
39,017
36,272
-
-
-
-
-
1,460,450
21,019
18,518
1,277,680
143,234
(8)
-
-
832,373
(765,395)
3,272,370
25,122
3,247,247
2,506,974
4,285
2,502,690
1,597,768
3,008,391
132,529
273,790
200,000
-
2,147
-
2,399,926
4,606,159
93,787
206,297
3,348,980
94,305
369,615
464,391
28,784
(9)
(407,441)
(407,441)
303,825
643,162
3,406
639,756
946,987
4,285
942,702
(711,266)
1,995,830
72,390
29,963
-
-
2,147
-
1,891,330
1,284,564
34,145
69,337
416,511
-
319,615
416,173
28,784
(10)
-
-
(83,236)
324,204
23,920
647,030
6,852
640,178
670,950
-
670,950
300,284
575,083
24,678
89,482
200,000
-
-
-
260,922
875,367
2,638
41,094
781,635
-
50,000
(11)
> 1 month to 3 months
-
-
-
-
105,564
188,800
(449,121)
999,370
1,666
997,703
550,249
-
550,249
637,921
233,019
1,276
90,359
-
-
-
-
141,384
870,940
2,404
49,233
819,302
(12)
> 3 months and 6 months
-
261,455
155,891
(416,872)
497,924
9,594
488,330
81,052
-
81,052
572,763
112,920
607
6,023
-
-
-
-
106,290
685,683
22,209
15,823
599,432
-
-
48,219
(13)
> 6 months to 12 months
Jatuh Tempo / Maturity
Jatuh Tempo / Maturity > 1 month to 3 months
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
-
-
-
832,373
570,918
(227,148)
484,884
3,604
481,280
257,736
-
257,736
798,066
91,539
33,578
57,962
-
-
-
-
-
889,605
32,391
30,810
732,100
94,305
(14)
> 12 months
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
II
257,342 114,097 16,290 1,479,028
2,967,874
3,132,019 512,216 16,290 4,844,008
3,362,985
112,188 57,826 3,931,986
503,376 65,983 5,624,211 (780,203)
Total Kewajiban / Total Liabilities
Selisih Aset dengan Kewajiban dalam Neraca / On Balance Sheet Net Gap
Selisih Kumulatif / Cumulative Gap
Selisih [(IA-IB)+(IIA-IIB)] / On + Off Balance Sheet Net Gap -
(1,716,876)
(936,673)
Selisih Tagihan dan Kewajiban dalam Rekening Administratif / Off Balance Sheet Net Gap
(1,305,156)
(1,305,156)
1,147,802
1,049,173
-
28,840 4,821,270
1,049,173
4,792,429
2,196,976
55,754
55,754 3,884,597
2,141,222
3,828,843
Total Kewajiban Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets
2. Kontijensi / Contingent
1. Komitmen / Commitment
B Kewajiban Rekening Administratif / Off Balance Sheet Liabilities
Total Tagihan Rekening Administratif / Total Off Balance Sheet Assets
2. Kontijensi / Contingent
1. Komitmen / Commitment
A Tagihan Rekening Administratif / Off Balance Sheet Assets
REKENING ADMINISTRATIF / Off Balance Sheet
7. Lain-lain / Other Liabilities
6. Kewajiban lainnya / Other obligations
(2,452,958)
9,774
5. Pinjaman yang Diterima 907,543
784,324 -
784,324
-
-
4. Surat Berharga yang Diterbitkan / Securities issued
3. Kewajiban pada bank lain / Borrow. From other banks
2. Kewajiban pada Bank Indonesia / Borrow. From Bank Indonesia
1. Dana Pihak Ketiga / Third Party Funds
B Kewajiban / Liabilities
Total Aset / total assets
7. Lain-lain / other assets
6. Tagihan lainnya / Other claims
5. Kredit yang diberikan / Loans
-
1,445
93,630
4. Surat Berharga / Securities
637,973
637,973
3. Penempatan pada bank lain / Place. to other banks
430,998
20,883 430,998
2. Penempatan pada Bank Indonesia / Place. to Bank Indonesia
20,883
(4)
1 month
1. Kas / Cash
A Aset / Assets
(3)
(2)
NERACA / On Balance Sheet
(1)
I
Saldo / Balance
Pos-pos / Items
No.
Pengungkapan Profil Maturitas Valas - Bank secara Individual / Disclosure of Maturity Profile Foreign Currency - Bank Individual
1,410
-
-
-
(1,252,718)
52,438
(658,164)
1,142,912
220
1,142,692
484,747
-
484,747
710,602
474,897
7,862
195,719
25,711
-
-
-
245,605
1,185,499
-
199,620
984,469
(5)
-
-
-
(1,077,812)
174,906
(516,577)
732,322
8,772
723,550
215,745
-
215,745
691,484
362,049
286
195,230
43,752
-
-
-
122,781
1,053,533
-
198,172
764,585
90,775
(6)
> 3 months and 6 months
-
-
-
-
(1,174,324)
(96,512)
(442,627)
1,067,495
19,848
1,047,647
624,868
-
624,868
346,115
46,276
9
31
19,511
-
-
-
26,725
392,391
-
47
392,344
(7)
> 6 months to 12 months > 12 months
Saldo / Balance 1 month
-
-
-
-
(1,716,876)
(542,552)
(467,106)
829,368
-
829,368
362,261
-
362,261
(75,446)
809,004
-
209
808,794
-
-
-
-
733,558
-
279
733,279
(8)
-
(1,607,605)
(2,239,585)
6,141,807
30,326
6,111,481
3,902,222
247,986
3,654,236
631,980
3,672,491
44,946
389,815
459,266
-
124,892
-
2,653,572
4,304,470
27,248
395,759
3,043,842
105,754
389,256
318,246
24,366
(9)
(1,499,773)
(1,499,773)
(27,804)
1,300,520
-
1,300,520
1,272,716
247,986
1,024,730
(1,471,969)
2,620,661
35,373
96,622
60,850
-
124,892
-
2,302,924
1,148,692
27,248
97,698
291,339
540
389,256
318,246
24,366
(10)
-
-
-
(2,017,698)
(517,925)
(761,952)
1,574,438
-
1,574,438
812,486
-
812,486
244,027
721,028
9,311
196,644
310,676
-
-
-
204,397
965,055
-
197,969
764,647
2,439
(11)
> 1 month to 3 months
-
-
-
(1,859,018)
158,680
(389,565)
1,370,407
5,079
1,365,327
980,842
-
980,842
548,245
220,159
226
96,028
14,507
-
-
-
109,398
768,404
-
97,939
657,942
12,522
(12)
> 3 months and 6 months
-
-
-
-
(2,336,214)
(477,196)
(802,478)
1,328,828
21,591
1,307,238
526,351
-
526,351
325,281
49,036
35
440
11,708
-
-
-
36,854
374,318
-
2,029
372,289
(13)
> 6 months to 12 months
Jatuh Tempo / Maturity
Jatuh Tempo / Maturity > 1 month to 3 months
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
Posisi Tanggal Laporan / Current Report Date
90,254
(1,607,605)
728,610
(257,786)
567,614
3,656
563,958
309,828
309,828
986,396
61,607
80
61,526
1,048,003
124
957,625
(14)
> 12 months
-
-
-
-
-
-
-
-
-
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
Laporan Tahunan Annual Report 2014
49
4. Risiko Operasional
50
4. Operational Risk
Risiko Operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko ini dapat bersumber antara lain dari Sumber Daya Manusia (SDM), proses internal, sistem dan infrastruktur, serta kejadian eksternal.
Operational Risk is the risk which is caused by the inadequacy and/or non-functioning internal process, human error, system failure, and/or external events which influence Bank's operational. This risk may come from several sources such as the Human Resources (SDM), internal process, system and infrastructure, and external events.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank adalah untuk meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau kejadian-kejadian eksternal.
The main purpose of the Bank's operational risk management implementation is to minimize the possibility of negative impact from the malfunctioning internal process, human error, system failure, and/or external events.
Identifikasi Risiko Operasional Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti standard internasional yang mengacu pada dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni fraud internal; fraud eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan aset fisik; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan kesalahan proses dan eksekusi pelaksanaan.
Operational Risk Identification The Bank's operational risk management implementation in line with international standard refers to the Basel II document in identifying operational risk events. It divided into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures and execution; delivery and process management.
Pengukuran Risiko Operasional Bank menggunakan metode Risk and Control Self Assesment (RCSA), Key Risk Indicator, Operasional Risk Report dalam rangka menilai dan mengukur risiko operasional pada proses bisnis Bank yang dalam penerapannya juga akan telah meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja.
Operational Risk Measurement Bank use Risk and Control Self Assesment (RCSA method), Key Risk Indicator, Operasional Risk Report in order to assess and measure the operational risks related to the Bank's business processes which in practice would also have increased risk awareness of the entire working unit.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Operasional Bank telah memiliki Kebijakan Manajemen Risiko Operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan penyempurnaan sehingga efektifitas penerapan manajemen risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan usaha maupun kondisi operasional Bank dan juga untuk memastikan kesesuaian dengan ketentuan regulator yang berlaku.
Operational Risk Monitoring and Controlling The Bank has established an Operational Risk Management Policy that will be reviewed periodically for improvement, therefore the effectiveness of the Bank's operational risk management implementation will be in line with the Bank's business and operational conditions and also to ensure compliance with prevailing regulation.
Organisasi manajemen risiko operasional telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. terdiri dari: • Grup Manajemen Risiko - Unit Manajemen Risiko Operasional Unit yang independen dari grup bisnis/pendukung yang melakukan analisa, pemantauan dan pelaporan risiko operasional yang melekat dalam kegiatan Bank baik di kantor cabang maupun divisi/unit/grup di Kantor Pusat
Operational risk management organization has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities, consists of: • Risk Management Group - Operational Risk Management Unit Unit is an independent unit from the business/support group analysis, monitoring and reporting of operational risk inherent in both the Bank's activities or in the branch office or division / unit / group in Headquarters
Unit Manajemen Risiko Operasional bekerja sama dengan grup bisnis/support untuk meningkatkan kerangka kerja dan prosedur Manajemen Risiko Operasional di dalam grup bisnis/pendukung
Operational Risk Unit in collaboration with the business/support group to improve the framework and procedures within its business or function unit
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
• Seluruh Unit Bisnis dan Unit Pendukung Grup bisnis/pendukung merupakan risk owner yang bertanggung jawab terhadap proses Manajemen Risiko untuk Risiko Operasional sehari-hari serta melaporkan permasalahan dan Risiko Operasional secara spesifik dalam unitnya sesuai jenjang pelaporan yang berlaku
• All Business Units and Supporting Units Business /support groups are the risk owner responsible to the Risk Management for daily Operational Risk process and report the problems and Operational Risk specifically in the unit according to the relevant report level
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Individual Quantitative Disclosure Operational Risk - Bank Individual
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31- December -14 No.
(1) 1
31- December -13
"Pendekatan yang Digunakan / Approach used"
"Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue (average last 3 years)"
"Beban Modal / Capital Charges"
ATMR / Risk Weighted Assets
"Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue (average last 3 years)"
"Beban Modal / Capital Charges"
ATMR / Risk Weighted Assets
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
Pendekatan Indikator Dasar
Total
476,563
71,484
893,556
437,083
65,562
819,531
476,563
71,484
893,556
437,083
65,562
819,531
Pengungkapan Kuantitatif Risiko Operasional - Bank secara Konsolidasi dengan Perusahaan Anak Quantitative Disclosure Operational Risk - Consolidated Bank and Subsidiary
(dalam jutaan rupiah / in million Rupiah)
31- December -14 No.
(1) 1
"Pendekatan yang Digunakan / Approach used"
(2) Pendekatan Indikator Dasar
31- December -13
"Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue (average last 3 years)"
"Beban Modal / Capital Charges"
ATMR / Risk Weighted Assets
"Pendapatan Bruto (Rata-rata 3 Tahun Terakhir) / Gross Revenue (average last 3 years)"
"Beban Modal / Capital Charges"
ATMR / Risk Weighted Assets
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
NIL
5. Risiko Hukum
5. Legal Risk
Risiko Hukum adalah risiko yang timbul akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis.
Legal Risk is the risk arising from legal claims and/or weakness of juridical aspects.
Tujuan utama manajemen risiko hukum adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari kelemahan aspek yuridis, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang - undangan, dan proses litigasi.
Risk management main purpose for legal risk is to ensure that risk management can minimize the negative effect from the weakness of juridiction acpect, the non-existance and/or amendment of legislation regulation, and litigation process.
Identifikasi Risiko Hukum Bank melakukan identifikasi risiko hukum dengan menganalisa sumber risiko antara lain kelemahan aspek yuridis yang disebabkan oleh lemahnya perikatan yang dilakukan oleh Bank, ketiadaan dan/atau perubahan peraturan perundang-undangan yang menyebabkan suatu transaksi yang telah dilakukan Bank menjadi tidak sesuai dengan ketentuan yang akan ada, dan proses litigasi baik yang timbul dari gugatan pihak ketiga terhadap Bank maupun Bank terhadap pihak ketiga serta memastikan bahwa Risiko dari produk dan aktivitas baru telah melalui proses Manajemen Risiko yang layak sebelum diperkenalkan atau dijalankan.
Legal Risk Identification Bank identified the legal risk by analyzing all risk source such as weakness of jurisdiction law which is caused by the weakness in legal agreement that is done by the Bank, absence and/or amendment of law regulation which causes a transaction that has been done by Bank to be not suitable with the regulation that will be exist, and litigation process which is either happened from suit of third party to Bank or Bank to the third party as well as ensuring that Risk from new product and activity has gone through feasible Risk Management process before they are introduced or executed.
Pengukuran Risiko Hukum Departemen Hukum, Unit Manajemen Risiko Operasional dan Satuan Kerja Operasional bekerja sama mengukur risiko hukum menggunakan beberapa faktor kualitatif dan kuantitatif dalam menilai risiko hukum yang melekat antara
Legal Risk Measurement Legal Department, Operational Risk Management Unit and the Operational Unit working together to measure the risk of legal use of qualitative and quantitative factors in assessing the legal risks inherent such as the litigation factor, the weakness of engagement factor, the absence that cause
51
lain dengan memperhatikan faktor litigasi, faktor kelemahan perikatan, faktor ketiadaan atau perubahan perundang undang yang menyebabkan produk Bank menjadi tidak sejalan dengan ketentuan yang ada. Departemen Hukum berperan sebagai 'legal watch' yang menyediakan analisis/advis hukum kepada seluruh karyawan pada setiap jenjang organisasi.
changes in laws and regulations of Bank products into not in line with the applicable regulations. Legal Department acts as a 'legal watch' which provides analytical / legal advice to all employees at every level of organization.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Hukum Proses pemantauan dan pengendalian disesuaikan dengan eksposur risiko atau risk appetite dan toleransi risiko, karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. • Departemen Hukum melakukan review secara berkala terhadap kontrak dan perjanjian antara Bank dengan pihak lain; • Semua transaksi bisnis didokumentasikan dengan baik
Legal Risk Monitoring and Controlling The process of monitoring and controlling are adjusted to the risk exposure or the risk appetite and risk tolerance, the characteristics and complexity of the Bank's business activities. • Legal Department conduct periodic review of contract and agreements between Bank and other parties; • All business transactions All business transactions are well documented
6. Risiko Stratejik
6. Strategic Risk
Risiko Stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
Strategic Risk is risk because of imprecision in taking and/or executing a strategic decision as well as failure in anticipating business environment change.
Tujuan utama manajemen risiko untuk risiko stratejik adalah untuk memastikan bahwa proses Manajemen Risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari ketidaktepatan pengambilan keputusan stratejik dan kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.
The Main purpose of risk management for strategic risk is to ensure that Risk Management process can minimize the possibility of negative effect from imprecision of strategic decision making and failure in anticipating changes in business environment.
Identifikasi Risiko Stratejik Bank mengidentifikasi risiko stratejik antara lain dengan menganalisa penyimpangan dari penerapan strategi bisnis yang belum direalisasi atau belum efektif yang memiliki dampak yang signifikan terhadap modal Bank, dan strategi yang membutuhkan lebih banyak sumber daya dan/atau memiliki tingkat risiko tinggi, seperti strategi masuk ke dalam pasar baru, strategi akuisisi, atau strategi diversifikasi dalam hal produk dan jasa yang disesuaikan dengan kharakteristik dan kompleksitas Bank.
Strategic Risk Identification The Bank identified strategic risk by analyze the deviation of unrealized or ineffective business strategy implementation or business plan which has significant impact to the Bank's capital, and strategies that require more resources and / or have a high level of risk, such as strategy come into new markets, acquisition strategy, or the strategy of diversification in terms of products and services tailored to the characteristic and complexity of the Bank.
Pengukuran Risiko Stratejik Dalam mengukur risiko stratejik, Bank CTBC Indonesia menggunakan beberapa indikator seperti kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis, penyimpangan dari rencana strategis yang telah ditetapkan, yaitu laju pertumbuhan aset dan kewajiban, mengubah dinamika ke dalam persaingan, perubahan peraturan dan perubahan ekonomi makro dalam pencapaian rencana.
Strategic Risk Measurement In measuring the strategic risk, Bank CTBC Indonesia uses some indicators such as the suitability of the strategy with the business environment conditions, deviation from the established strategic plan, the growth rate of assets and liabilities, changing dynamics into the competition, regulatory changes and changes of macroeconomic in the achievement plans.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Stratejik Penetapan struktur organisasi, perangkat dan kelengkapan unit/fungsi yang terkait dengan penerapan Manajemen Risiko untuk risiko stratejik telah disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Strategic Risk Monitoring and Controlling Organizational structure, tools determination and units / functions completeness which related to the implementation of Risk Management for strategic risk has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities.
52
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
a. Seluruh unit bisnis dan unit pendukung bertanggung jawab membantu Direksi menyusun perencanaan stratejik, dan mengimplementasikan strategi secara efektif dan efisien; b. Grup Manajemen Risiko bertanggung jawab dalam proses Manajemen Risiko Stratejik khususnya pada aspek-aspek berikut: • Berkoordinasi dengan seluruh unit bisnis dalam proses penyusunan rencana stratejik • Memantau dan mengevaluasi perkembangan implementasi rencana stratejik, serta memberikan masukan mengenai peluang dan pilihan yang tersedia untuk pengembangan dan perbaikan strategi secara berkelanjutan • Memastikan bahwa seluruh isu stratejik dan pengaruhnya terhadap pencapaian tujuan stratejik telah ditindaklanjuti secara tepat waktu
7. Risiko Kepatuhan
a. All business units and supporting units are responsible to assist the Directors to prepare strategic plan and implement it effectively and efficiently; b. Risk Management Group is responsible for Strategic Risk Management process especially in the following aspects: • •
•
Coordinating with all business units in strategic plan establishment process Super vising and evaluating strategic plan implementation development, as well as giving suggestion relating to opportunity and alternatives for development and repairing strategic continuously Making sure that all strategic issues and effects toward strategic aim accomplishment has been followed up on time
7. Compliance Risk
Risiko Kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku.
Compliance Risk is the risk when Bank does not obey and/or implement the relevant rules and regulation.
Tujuan utama manajemen risiko kepatuhan adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari perilaku Bank yang menyimpang atau melanggar standar yang berlaku secara umum, ketentuan dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku.
The main purpose of compliance risk is to ensure that the risk management process may minimize the possibility of the negative impact from Bank's behavior which deviates/violates the general standard, stipulation, and/or the relevant legislation.
Identifikasi Risiko Kepatuhan Bank melakukan identifikasi dan analisis terhadap beberapa faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan, seperti jenis dan kompleksitas kegiatan usaha Bank, termasuk produk dan aktivitas baru, jumlah dan materialitas ketidakpatuhan Bank terhadap kebijakan dan prosedur intern, peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, serta praktek dan standar etika bisnis yang sehat.
Compliance Risk Identification Banks indentified and analyze several factors that can increase compliance risk exposures, such as the type and complexity of the Bank's business activities, including new products and activities, the amount and the materiality of non-compliance of the Bank's internal policies and procedures, laws and regulations, and also practice and standard sound business ethics.
Pengukuran Risiko Kepatuhan Dalam mengukur risiko kepatuhan, Bank menggunakan beberapa indikator/parameter berupa jenis, signifikansi dan frekuensi pelanggaran yang dilakukan, frekuensi pelanggaran yang sama yang diketemukan sama dalam 3 (tiga) tahun terakhir, tindak lanjut Bank atas pelanggaran yang terjadi terhadap ketentuan yang berlaku.
Compliance Risk Measurement In measuring compliance risk, Bank uses some indicators / parameters of such as the type, significance, and the frequency of violations to prevailing regulations, type and frequency of similar violation find on every year in last 3 (three) years, Bank's follow up of the finding violations of the applicable regulations.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Kepatuhan a. Bank memiliki fungsi Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan yang memadai dengan wewenang dan tanggung jawab yang jelas untuk masing-masing satuan kerja yang melaksanakan fungsi Manajemen Risiko untuk Risiko Kepatuhan
Compliance Risk Monitoring and Controlling a. Banks have adequate Risk Management for the Compliance Risk function with clear authorization and responsibility for each work unit that executes the Risk Management for the Compliance Risk function
53
b. Bank memiliki satuan kerja Kepatuhan yang independen yang memiliki tugas dan tanggung jawab sebagaimana diatur dalam kebijakan Bank mengenai pelaksanaan fungsi kepatuhan Bank umum
b. Banks must have independent compliance work unit which has the task, authority, and responsibility at least as ruled in the applicable stipulation concerning the implementation of the compliance function of the commercial Banks
Unit Bisnis merupakan penanggung jawab utama dan bertanggung jawab atas risiko kepatuhan. Unit bisnis mematuhi dan/atau melaksanakan peraturan perundangundangan dan ketentuan yang berlaku : • Memastikan dipatuhinya standar-standar, kebijakan dan prosedur risiko kepatuhan yang dikeluarkan oleh Departemen Kepatuhan; • Memastikan bahwa risiko-risiko telah diketahui, dinilai, dilaporkan dan dikelola dalam cara yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku serta prosedur yang telah ditetapkan
Business Unit is the primary responsibility holder and is responsible for compliance risk. Business units comply with and/or implement the prevailing laws and regulations:
8. Risiko Reputasi
54
• Ensuring compliance with the compliance risk standards, policies and procedures issued by Risk Management Department / Compliance Department; • Ensure that the risk has been known, assessed, reported and managed accordingly to laws and regulations and established procedures
8. Reputation Risk
Risiko Reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan pemangku kepentingan (stakeholder) yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank.
Reputation risk is risk which is caused by the decrease of the stakeholder trust level that is caused by negative perception towards the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko reputasi adalah untuk memastikan bahwa proses manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dari pemberitaan negatif atau keluhan yang disampaikan langsung atau tertulis terhadap Bank.
The main purpose of reputation risk management is to ensure that the process of risk management can minimize the possibility of negative impact from negative publicity or direct verbal/written complaint about the Bank.
Identifikasi Risiko Reputasi Bank melakukan identifikasi risiko reputasi dengan menggunakan beberapa sumber informasi antara lain pemberitaan media massa pengaduan nasabah melalui layanan nasabah dan kuesioner kepuasan nasabah.
Reputation Risk Identification Bank identified the reputation risk using some information sources such as mass media news, Bank's sites and social media analysis; customer's complains through customer service; and customer's satisfaction questionnaire.
Setiap kejadian yang terkait dengan risiko reputasi termasuk jumlah potensi kerugian yang diakibatkan kejadian tersebut dicatat dan didokumentasikan dengan baik oleh bank.
All events related to reputation risk including the aggregate of potential loss which are caused by the activities referred has been recorded and well documented.
Pengukuran Risiko Reputasi Dalam mengukur risiko reputasi, Bank menggunakan beberapa indikator antara lain berupa pengaruh reputasi dari pemilik bank dan perusahaan terkait, pelanggaran etika bisnis, frekuensi, materialitas dan eksposur atas pemberitaan negative dan jumlah komplain langsung dari nasabah kepada Bank secara lisan maupun tertulis.
Reputation Risk Measurement In measuring eputation risk, Bank use some indicators such as the effect from owner;s reputation and related company, business ethics violations, frequency, materiality and its exposure to negative publicity about the Bank and the number of customer's direct verbal/written complaints to the Bank.
Pemantauan dan Pengendalian Risiko Reputasi Seluruh pegawai Bank CTBC Indonesia menjadi bagian dari struktur pelaksana Manajemen Risiko untuk risiko reputasi, mengingat reputasi merupakan hasil dari seluruh aktivitas bisnis Bank.
Reputation Risk Monitoring and Controlling All employees of Bank CTBC Indonesia are part of the structure for implementing Risk Management for reputation risk, considering the reputation is the result of all business activities of the Bank.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Mekanisme pemantauan dan pengendalian Risiko Reputasi Bank disesuaikan dengan kharakteristik dan kompleksitas bisnis Bank, antara lain :
The mechanisms of risk monitoring and controlling has been adjusted to the characteristics and complexity of the Bank's business activities, such as :
• Segera menindaklanjuti dan mengatasi adanya keluhan nasabah dan gugatan hukum yang dapat meningkatkan eksposur risiko reputasi; • Pencegahan terjadinya kejadian yang menimbulkan risiko reputasi yang secara umum dilakukan melalui aktifitas Corporate Social Repsonsibility (CSR), • Komunikasi/edukasi secara rutin kepada pemangku kepentingan dalam rangka membentuk reputasi positif dari pemangku kepentingan • Tindakan pencegahan di masa depan dan pemulihan serta perbaikan kelemahan proses dan prosedur yang dapat memicu terjadinya risiko reputasi
• Immediately follow up and resolve customer complaints and litigation that can increase the exposure of reputation risk; • Prevention of the occurrence of the event giving rise reputation risk, which is generally done through the activity of Corporate Social Responsibility (CSR), and; • Communication/education on a regular basis to stakeholders in order to establish a positive reputation of stakeholders • Preventive action in the future and the restoration and improvement the weakness of processes and procedures that can trigger the occurrence of reputation risk
55
Manajemen Sumber Daya Manusia Human Resources Management
56
Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal dan memiliki kompetensi yang baik merupakan aset utama yang menggerakkan pertumbuhan Bank.
Reliable and competent Human Resources (HR) is the prime asset to drive Bank's growth.
Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk memperlengkapi Bank dengan sumber daya manusia yang handal demi tercapainya visi menjadi bank terkemuka di Indonesia melalui terciptanya karyawan yang engaged dan berprestasi yang dapat meningkatkan produktivitas kerja, tingkat layanan serta pertumbuhan bisnis.
Bank CTBC Indonesia is committed to equip the Bank with strong human resources to reach its vision to become a leading bank in Indonesia through creating engaged and high performed employees which increase productivity, services and business growth.
Stabilisasi serta peningkatan kualitas sumber daya manusia yang berkesinambungan selalu menjadi perhatian Bank demi tercapainya visi Bank untuk menjadi bank fokus terkemuka di Indonesia.
Continuous workforce stabilization and human resources quality improvement always become the attention of the Bank to become a leading focus Bank in Indonesia.
Untuk menjadikan Bank CTBC Indonesia organisasi yang berkinerja prima dengan didukung oleh karyawan terbaik yang memiliki keterikatan dengan Bank, pengembangan SDM difokuskan kepada : 1. Membangun budaya perusahaan yang mendukung lingkungan kerja yang kondusif, yang pada akhirnya akan mendorong kinerja prima yang berkelanjutan 2. Manajemen talent untuk menjamin ketersediaan dan pengembangan talent 3. Mempertajam fungsi SDM sebagai mitra bisnis 4. Meningkatkan tingkat pelayanan SDM 5. Meningkatkan keterikatan karyawan
To develop Bank CTBC Indonesia into a high performance organization supported by high performance people with engagement to the Bank, the human resources development is focused on : 1. Building corporate culture that encourage a conducive working environment, which will eventually promote sustained and excellent performance 2. Talent management to ensure talent availability and development 3. Sharpening HR Business Partner function 4. Improving HR services level 5. Improving employees engagement
Transformasi Budaya
Culture Transformation
Transformasi budaya memegang peranan penting dalam memastikan keberlangsungan bisnis Bank dalam industri perbankan yang makin kompetitif.
Culture transformation plays an important role to ensure Bank's business sustainability in the competitive banking industry.
Bank CTBC Indonesia meyakini bahwa perusahaan yang berhasil dan berkinerja tinggi dan terjaga keberlangsungan usahanya adalah perusahaan yang memiliki budaya perusahaan yang kuat.
Bank CTBC Indonesia believes that a successful company with high performance and sustainability is a company with a strong corporate culture.
Budaya perusahaan Bank CTBC Indonesia dilandasi oleh nilainilai utama perusahaan yang terdiri dari :
Bank CTBC Indonesia corporate culture is based on the core values of the Bank, i.e :
Integritas: jujur-terintegrasi Perilaku kunci: - Pengelolaan yang lurus - Menepati janji - Memenangkan kepercayaan pelanggan
PT Bank CTBC Indonesia
Integrity: honest-integrated Key behavior: - Straight forward - Keeping the promise - Win the trust of the customers
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Peduli: melayani dengan kesungguhan Perilaku kunci: - Memperhatikan pelanggan - Melayani dengan hati - Perhatian dengan banyak orang - Memenuhi kewajiban bermasyarakat
Caring: serving attentively Key behavior: - Pay attention to the customers - Serve with the heart - Pay attention to lots of people - Meet the obligations to the community
Profesional: bersikap profesional Perilaku kunci: - Mendalami profesi - Giat dan aktif - Berani menghadapi tantangan
Professional: moving forward in a professional manner Key behavior: - Truly understand the profession - Vigorous and active - Have the courage to face challenges
Innovasi: bersedia melakukan perubahan melalui inovasi Perilaku kunci: - Berinovasi dengan lincah - Berani menempuh resiko - Tidak takut perubahan
Innovation: willing to change through innovations Key behavior: - Innovate with vigor - Dare to take risks - Not afraid of changes
Kerjasama tim: bekerja dalam kelompok Perilaku kunci: - Mempunyai pandangan global - Mengutamakan sasaran seluruh organisasi - Mengejar keberhasilan terbesar bagi seluruh kelompok
Teamwork: work as a team Key behavior: - Have a global view - Prioritize the goals across the organization - Pursue the outmost success for the entire group
Pada tahun 2014, manajemen senior Bank telah melakukan program “Shaping Our Future” untuk meninjau kembali visi misi organisasi serta menurunkannya ke dalam visi masing masing Grup/Direktorat di dalam organisasi Bank.
In 2014, senior management of the Bank had attended “Shaping Our Future” program to revisit Bank's vision and mission as well as cascade it down to all Groups/Directorates vision.
HR sebagai Mitra Bisnis
HR Business Partner
Meningkatkan peran bagian SDM sebagai mitra bisnis Bank merupakan aspek strategis bagi suatu organisasi. Oleh karena itu Bank menerapkan strategi manajemen SDM yang diselaraskan dengan strategi bisnis Bank.
Enhancing HR role as business partner of the Bank represents a strategic undertaking of the organization. Therefore, Bank implements human resources management that aligned with the business strategy.
Perubahan bisnis perbankan yang sangat cepat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan peran dan manajemen SDM. Demi menjaga kemampuan Bank menyelaraskan diri terhadap perubahan bisnis tersebut, peran SDM sebagai mitra bisnis terus dipertajam.
The rapidly changing banking business has a significant impact on the changing role of human resources management. In order to adapt to those changes, HR role as business partner of the Bank is sharpen.
Pada tahun 2014, Bank merekrut 104 karyawan baru untuk mendukung pertumbuhan bisnis, terutama di Bagian Ritel dan Corporate Banking. Termasuk perekrutan untuk Management Assosicate (MA) Program sebagai bagian dari upaya pengembangan bakat muda yang akan terus dilakukan pada tahun mendatang dengan memberikan MA kesempatan untuk mengambil bagian dalam proyek-proyek besar termasuk namun tidak terbatas pada pengembangan strategis dan perubahan organisasi.
In 2014, the Bank recruited 104 new employees to support business growth, particularly in the Retail Banking and Corporate Banking Group. This included recruitment of Management Associates (MAs) Program as part of a young talent development effort which will continue in the following years, by providing MAs with opportunities to take part in major projects including but not limited to strategic development and organizational change.
Bank CTBC Indonesia menerapkan prinsip kesetaraan kesempatan bekerja bagi setiap orang berdasarkan kualitas individu dan proses rekrutmen dilaksanakan secara transparan.
Bank CTBC Indonesia applies Equal Employment Opportunity (EEO) to each person based on qualities and the recruitment process is conducted in a transparent manner.
57
Untuk mendapatkan orang yang tepat di tempat yang tepat, aktivitas rekrutmen dilakukan dengan berbagai cara, seperti : • Rekrutmen internal melalui informasi lowongan internal untuk memberikan kesempatan bagi karyawan untuk mengembangkan kompetensinya • Rekrutmen eksternal bagi profesional yang berpengalaman melalui referensi, perusahaan jasa rekrutmen atau media rekrutmen berbasis internet • Rekrutmen eksternal bagi fresh graduate melalui job fair, rekrutmen kampus atau media rekrutmen berbasis internet
To attract the right people in the right place, the recruitment activities is conducted in various ways, such as :
Manajemen Talent
Talent Management
Proses pengelolaan talent merupakan hal yang penting karena bertujuan untuk mempertahankan dan mengembangkan SDM unggulan, mendukung perubahan, memenuhi kebutuhan SDM masa kini dan masa depan, membantu perencanaan sumber daya organisasi, serta membangun budaya yang mendorong pencapaian kerja yang maksimal.
Talent Management process is very important for maintaining and developing talent, support change, fulfilling current and future needs of human resources, support manpower planning, as well as building culture that support maximum performance.
Pengelolaan dimulai dengan perencanaan SDM yang baik, identifik asi dan perek rutan, pemeliharaan ser ta pengembangan SDM yang baik dan terstruktur.
It starts from human resources planning, talent identification and hiring, talent retention and development that are well planned and structured.
Proses pengelolaan talent yang telah dilakukan Bank antara lain : • Identifikasi kebutuhan SDM yang selaras dengan strategi Bank • Seleksi SDM dengan mempertimbangkan aspek kinerja dan potensi utama dari suatu jabatan • Pengembangan SDM melalui penugasan kerja, mentoring maupun pengembangan kepemimpinan • Mempertahankan talent melalui mekanisme penilaian kinerja serta pemberian bonus, pengkinian fasilitas karyawan, pengembangan talent melalui pelatihan di luar negri atau sertifikasi profesi • Mengkategorikan Talent Pool, memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan talent • Menyelenggarakan berbagai aktivitas dan memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi sebagai salah satu upaya dalam melakukan program Talent engagement & Retention
Talent management process that had been done by the Bank are : • Talent identification in accordance with Bank strategy
58
PT Bank CTBC Indonesia
•
•
•
• • •
• •
Internal recruitment through internal job posting to give opportunities for the existing employees to develop their competencies External recruitment for pro hire or experienced professionals from referral, recruitment agencies or webbased recruitment External recruitment for fresh graduates through job fair, campus hiring or web-based recruitment
Talent selection, taking consideration of the performance and potential of the positions Talent development through job assignment, mentoring and leadership development Talent retention through performance evaluation and bonus mechanism, updating talent benefit, overseas training program or profession certification for talent development Talent category for Talent Pool, to provide special attention for developing talent Conduct various employee activities and give recognition and award to talented employees as one way to create Talent engagement & Retention program
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Profil Sumber Daya Manusia
Human Resources Profile
Jumlah karyawan tetap di akhir tahun 2014 adalah 446 orang.
Total permanent employees by end of year 2014 were 446 people.
Komposisi Karyawan berdasarkan Gender
Employee Composition by Gender
Jenis Kelamin Pria Wanita Total
Total
%
Sex
224 222 446
50.2% 49.8% 100%
Male Female
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan Pendidikan SMA Diploma Sarjana Master Total
Total
%
Education
16 12 378 40 446
3.6% 2.7% 84.7% 9.0% 100%
High School Diploma Bachelor Master
Komposisi Karyawan berdasarkan Usia Usia Di bawah 30 30 - <40 40 - <50 Di atas 50 Total
Employee Composition by Age Total
%
Age
118 221 92 15 446
26.4% 49.6% 20.6% 3.4% 100%
under 30 30 - <40 40 - <50 Over 50
Komposisi Karyawan berdasarkan Level Level SVP ke atas AVP - VP AM - SM Officer MA Total
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat Pendidikan Employee Composition by Education
Employee Composition by Education
Employee Composition by Level Total
%
Grade
10 52 195 180 9 446
2.2% 11.7% 43.7% 40.4% 2.0% 100%
SVP & above AVP - VP AM - SM Officer MA
Komposisi Karyawan berdasarkan Usia Employee Composition by Age
40 16
Komposisi Karyawan berdasarkan Tingkat Level Employee Composition by Level
92
180
15
9 10
118
12
378
59
52
221
195
Sarjana / Bachelor
SMA / High School
< 30
40 - <50
SVP ke atas / above
AM - SM
Master
Diploma
30 - <40
> 50
AVP - VP
Officer
MA
Komposisi Karyawan / Employee Composition Business Unit (BU) dan Supporting Unit (SU) BU
Group
Total
Consumer Lending Corporate Banking IOW Business Taiwanese Business Treasury WM & Branch Banking
45 34 14 14 10 113
BU Total
SU
Group
Total
Compliance-AML-Legal Credit Control Financial Control HR and Administration Internal Audit IT Operation Risk Management
12 29 21 22 6 26 78 22 216
SU Total
230
Grand Total 446
Tingkat Pengunduran Diri Karyawan Employee's Turnover 2012 vs. 2013 vs. 2014 22.00% 30,00 % 25,00 % 20,00 % 15,00 % 10,00 % 5,00 % 0,00 % Tingkat Pengunduran Diri
60
Jan
Feb
2012 20.00 %
Mar
2013 26,14 %
Apr
Mei
2014 22,00 %
Jun
Jul
Ags
Staff Turnover Rate
Sept
Okt
2012 20,00 %
Nov
2013 26,14 %
Des
2014 22,00 %
Pelatihan dan Pengembangan
Training And Development
Salah satu kunci penting untuk menjaga kualitas kinerja Bank adalah dengan menjalankan program pengembangan dan pelatihan yang dilakukan secara berkesinambungan. Untuk menghasilkan program pengembangan yang efektif diawali dengan melakukan analisa terhadap kebutuhan pelatihan (TNA: Training Need Analysis) pada masing-masing grup atau unit yang sejalan dengan misi, visi, strategi dan nilai-nilai Bank yang selanjutnya akan diformulasikan ke dalam Rencana Training Tahunan. Dengan demikian rencana pengembangan di Bank dapat dilakukan secara sistematis.
One of the key factors to maintain bank's quality of performance is by implementing development and training program continuously. To deliver effective development program always begin with Training Need Analysis (TNA) in every group and unit, which aligned with Bank's mission, vision, strategy and value. This TNA then will be formulized in Bank's Annual Training Plan. Through this approach, development plan in the Bank can be implemented in systematic manner.
Metode pelatihan dan pengembangan yang diterapkan adalah melalui pelatihan in-house maupun public house dengan pengajar internal dan eksternal Bank. Untuk meningkatkan pengetahuan teknis operasional perbankan dan yang berhubungan dengan kebijakan perbankan, Bank secara aktif mengirimkan karyawannya untuk mengikuti pelatihan atau workshop yang diselenggarakan oleh lembaga perbankan ataupun otoritas perbankan/regulator.
The development and training programs so far were carried out through both methods, in-house and public house with internal or external trainer. To improve employee's technical and operational banking knowledge as well as the knowledge related to banking policies and regulations, Bank has commitment to actively send the employees to participate in training program or workshop organized by banking institution or regulator.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Program pelatihan in-house dengan pengajar internal juga secara berkala dilakukan. Adapun materi pelatihan yang dikembangkan selain mengenai produk perbankan termasuk juga yang terkait dengan kebijakan atau peraturan bank sehingga karyawan dapat menerapkan prinsip-prinsip perbankan ke dalam area pekerjaannya.
At the same time, in-house training programs with internal trainer are also conducted continuously. The program is not limited to banking products but also related to banking policies or regulations. Therefore the employees can implement banking principles in doing their job.
Pemenuhan kebutuhan pengembangan di Bank dapat dilakukan dengan cara internal maupun dengan bantuan penyelenggara eksternal/vendor. Adapun komposisinya adalah sbb:
The fulfillment of development needs in the Bank can be conducted internally and externally or by using training organizer or vendor. Below is the composition:
Eksternal Vendor
19,50%
Internal Internal
80,50%
Sebagai salah satu bentuk komitmen Bank untuk menjalankan konsep knowledge management, maka untuk tahun-tahun selanjutnya Bank akan menerapkan program pengembangan khususnya yang bersifat teknis dengan memberdayakan talenttalent internal dari business dan supporting unit. Melalui pendekatan ini diharapkan akan lebih mendukung kebutuhan pengembangan karyawan dan juga berdampak positif terhadap kelancaran proses operasional untuk menunjang pencapaian bisnis Bank.
As one of Bank's commitment to implement knowledge management concept, for the next years Bank will have commitment to conduct development program especially to technical aspects by empowering internal talents from business and supporting unit. By this approach, it will be more effective to fulfill the employee's development needs and also give positive impact to achieve Bank's objectives in operational and business side.
Pada tahun 2014, Bank CTBC Indonesia telah melaksanakan berbagai macam pelatihan secara internal dan eksternal baik dalam negeri maupun program luar negeri. Total investasi yang telah dicapai untuk pelatihan dan pengembangan adalah sebesar IDR 8,06 miliar, dan mencapai 5,12 % dari total biaya tenaga kerja.
In year 2014, Bank CTBC Indonesia has conducted a variety of local and overseas training, both internally and externally. The total investment for the training program was IDR 8.06 billions, and reached 5.12% from total staff expenses.
Selain sebagai program pengembangan, pelatihan yang diberikan kepada karyawan juga berperan sebagai salah satu upaya retention bagi karyawan potensial. Karyawan yang masuk ke dalam talent pool ini mendapatkan prioritas untuk mengikuti berbagai program pengembangan karir seperti pelatihan, penanganan proyek khusus, on the job training, dan promosi jabatan. Selama tahun 2014, sebanyak 75 karyawan telah mendapatkan promosi ke tingkat yang lebih tinggi.
The development programs in Bank are also treated as retention tool for potential employees. Those who are included as talent pool get priorities to participate in various career development programs, such as training, special projects, on the job training and job promotions. In 2014, 75 employees were promoted to occupy higher positions.
Dalam implementasinya, Bank telah menetapkan empat jenis program Pelatihan, yaitu:
In the implementation so far, the Bank had defined four types of Training program, which are:
1. Pelatihan Perilaku Jenis pelatihan yang berhubungan dengan pengembangan non-teknis seperti kepribadian, cara berpikir dan sikap karyawan agar menjadi lebih efektif dalam menghadapi tuntutan pekerjaan
1. Behavioral Training Non-technical training which related with development in personality, thinking and attitudes to support the employee working more effective in facing the challenge in their job
61
2. Pelatihan Pengetahuan Jenis pelatihan yang terkait dengan pengetahuan teknis perbankan ataupun yang berhubungan langsung dengan unit kerja karyawan untuk menunjang kinerja karyawan dalam bekerja 3. Pelatihan Ketrampilan Jenis pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan kerja karyawan baik yang bersifat soft skills atau hard skills 4. Pelatihan Sertifikasi Jenis pelatihan teknis yang berkaitan dengan kebutuhan sertifikasi kompetensi maupun profesi
2. Knowledge Training Technical Training which related with banking knowledge or other technical knowledge to support employee's performance 3. Skills Training Training that has purpose to improve employee's soft skills or hard skills 4. Certification Training Technical training which related to the need of certification in certain competency or profession
8,40% Pelatihan Ketrampilan Skills Training
Pelatihan Perilaku Behavioral Training
13% 6%
Pelatihan Pengetahuan Knowledge Training
62
72,60%
Pelatihan Sertifikasi Certification Training
Distribusi Program Pelatihan
Distribution of Training Program
Sepanjang tahun 2014, Bank secara konsisten menyelenggarakan pelatihan perilaku, pengetahuan, ketrampilan dan sertifikasi. Untuk pelatihan perilaku, program pengembangan yang dilaksanakan tidak hanya terbatas pada sebagian karyawan tetapi juga yang bersifat menyeluruh (bank-wide). Adapun area pengembangan yang bersifat bank-wide difokuskan pada nilai-nilai Bank untuk pengembangan karakter karyawan.
In year 2014, Bank consistently conducted many behavioral, knowledge, skills and certification trainings. Related to behavioral training, the delivery of development program not limited to some employees but also in bank-wide approach. The focus is related to Bank's core values to build employee's positive character.
Selain itu, Bank juga merasa perlu untuk senantiasa menjaga motivasi dan semangat kerja karyawan khususnya karyawan di unit bisnis, dengan memberikan pelatihan Sales Motivation kepada sales force di area ritel. Sementara itu, dari sisi pelatihan ketrampilan, selain menyelenggarakan pelatihan teknis perbankan, Bank juga memberikan fasilitas ketrampilan pendukung lain seperti pelatihan bahasa asing Inggris dan Mandarin. Pelatihan Leadership juga senantiasa diberikan untuk pengembangan karyawan di tingkat menengah ke atas.
Moreover, Bank also emphasized to maintain employee's working motivation and spirit especially to those in business unit, by providing Sales Motivation development program to sales force in retail banking area. Meanwhile, from skills training, besides conducting banking technical training, Bank also facilitates supporting skills development such as foreign language of English and Mandarin. In addition, Leadership training programs are always continually implemented to fulfill development area in middle-up level.
Bank juga telah melaksanakan pelatihan peningkatan pengetahuan dan kinerja karyawan, antara lain pengetahuan Banking Product, Banking Services dan Banking Knowledge di area Marketing, Operation, Treasury, Legal, Compliance, Finance dan Human Resources.
The bank has also conducted many knowledge trainings to improve employee's knowledge and performance, such as Banking Products, Banking Services and Banking Knowledge in Marketing, Operation, Treasury, Legal, Compliance, Finance and Human Resources area.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Bank menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan bank sebagaimana diatur oleh otoritas perbankan. Para karyawan dan pejabat bank yang memegang kendali manajemen dan operasional telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Resiko. Jumlah karyawan yang telah mengikuti ujian Sertifikasi Manajemen Resiko selama tahun 2014 adalah sebanyak 183 karyawan, yang merupakan 68% dari total keseluruhan karyawan yang dipersyaratkan. Seiring dengan peningkatan aset Bank menjadi di atas 10 triliun rupiah, Bank terus berupaya untuk memenuhi kewajiban sertifikasi manajemen resiko bagi karyawan yang dipersyaratkan.
Bank implements prudential banking principles in bank's management in accordance with banking regulator. All employees and executives in Bank who has control in management and operational area had participated in Risk Management Certification. A total of 183 employees obtained the Risk Management Certification in 2014, which was 68% from the required employees. In accordance with the increase of Bank's asset size to more than 10 trillions, Bank will keep certifying all the required employees with risk management certification.
Selain sertifikasi Manajemen Resiko, sertifikasi lainnya seperti AAJI, Bancassurance dan WAPERD sudah dipenuhi oleh karyawan yang diwajibkan seiring dengan rencana strategis Bank untuk memiliki berbagai macam produk.
In addition to the Risk Management Certification, other certifications such as AAJI, Bancassurance and WAPERD have been completed by employees who are required to obtain the certification according to be inline with the Bank's strategic plan to have a wide range of products.
Berikut ini adalah realisasi pelaksanaan program pelatihan tahun 2014:
Below is the realization of training program in 2014:
Program Pelatihan A. Behaviour 7 Habits for Associates Pelaksanaan Induction B. Program Sertifikasi Sertifikasi Manajemen Resiko Pemeliharaan Sertifikasi Manajemen Resiko Sertifikasi AAJI Sertifikasi Talent Manajement Sertifikasi CHRM Sertifikasi CFA C. Pengetahuan Pelatihan Produk Treasury Pelatihan Produk Bank Pelatihan Market & Liquidity Risk Pelatihan Audit Pelatihan Trade Pelatihan Regulatory Pelatihan Anti Fraud Pelatihan Finance and Tax Pelatihan Lending Pelatihan Legal Workshop Internal Pelatihan Anti Pencucian Uang Training GCG Workshop Pelatihan IT E-Learning Pelatihan Perbankan Korporat Pelatihan Kepatuhan Pelatihan SDM Pelatihan Three Lines of Defense Pelatihan Operasi Pelatihan Kredit D. Ketrampilan Kursus Bahasa Mandarin Pelatihan Ketrampilan Sales Pelatihan MS Excel Pelatihan Ketrampilan Komunikasi Pelatihan ESCP.Net Kursus Bahasa Inggris Pelatihan Kepemimpinan Pelatihan Manajemen Waktu
Kelas/Batch 4 5 11 20 11 1 1 1 7 2 3 1 7 13 3 11 7 7 5 9 2 5 1 1 4 3 2 2 1 11 11 2 2 1 2 3 1
Training Program A. Behaviour 7 Habits for Associates Induction Training B. Certification Program Risk Management Certification Refreshment Risk Management Certification AAJI Certification Talent Management Certification CHRM Certification CFA Certification C. Knowledge Treasury Training Product Banking Product Training Market & Liquidity Risk Training Audit Training Trade Finance Training Regulatory Traing Anti Fraud Training Finance and Tax Training Lending Training Legal Training Internal Workshop Anti Money Laundering Training GCG Workshop IT Training E-Learning Corporate Banking Training Compliance Training HR Training Three Lines of Defense Training Operation Training Credit Training D. Skills Mandarin Course Sales Skills Training MS Excel Training Communication Skill Training ESCP.Net Training English Course Leadership Training Time Management Training
63
Program Wajib
Mandatory Program
Sepanjang tahun 2014 ini, Bank telah menyelenggarakan beberapa program wajib, seperti Program Induction, pelatihan Anti Fraud, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) serta pelatihan sertifikasi manajemen risiko. Pelatihan APU-PPT dan Manajemen Resiko yang diberikan bagi karyawan baru dan juga sebagai pelatihan penyegaran bagi karyawan yang sudah ada.
In year 2014, Bank had conducted mandatory programs, such as Induction Program, Anti-Fraud Training, Anti Money Laundering and Countering the Financing of Terrorism (AML-CFT) and also Risk Management Certification. Mandatory training such as AMLCFT and Risk Management training were conducted for new employees and has been offered as refreshment training for existing employees.
Berikut adalah realisasi Program Wajib yang dilaksanakan tahun 2014:
Below is the realization of Mandatory Program in 2014:
Program / Program Program Induction / Induction Program Anti Fraud / Anti Fraud APU-PPT / AML-CFT Sertifikasi Manajemen Resiko / Risk Management Certification
64
Angkatan / Batch 5 3 9 20
Jumlah Peserta /Participant 61 133 309 183
Engagement Karyawan
Employee Engagement
Sebagai salah satu upaya dalam mendapatkan dan mempertahankan SDM yang berkualitas, Bank telah menerapkan program-program Engagement karyawan. Selain memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan karir di Bank CTBC Indonesia, Bank juga telah menerapkan prinsip-prinsip di bawah ini untuk menciptakan Employee Engagement dan Retention yang efektif: 1. Setiap karyawan mendapatkan penghargaan terhadap prestasi dan kontribusinya dalam mendukung pencapaian target Bank 2. Bank telah menerapkan sistem evaluasi yang adil dan berkala terhadap kinerja karyawan 3. Bank telah memiliki sistem kompensasi dan benefit yang kompetitif 4. Bank menyediakan jalur komunikasi yang terbuka ke atas dan ke bawah melalui sarana komunikasi yang memadai
As one of the efforts to get and retain talented people, Bank had implemented some Employee Engagement programs. Besides offering equal opportunities for all employees to develop their career in Bank CTBC Indonesia, Bank had also applied some principles as mentioned below to create effective Employee Engagement and Retention program:
Dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif, Bank CTBC Indonesia mendukung inisiatif karyawan untuk membentuk komunitas di dalam perusahaan. Bank percaya bahwa keberadaan komunitas ini akan memberikan manfaat bagi terbentuknya hubungan dan keterikatan antar karyawan dari berbagai unit kerja, meningkatkan loyalitas karyawan, dan mendukung kinerja Bank CTBC Indonesia secara keseluruhan.
In order to create a comfortable and conducive working environment, Bank CTBC Indonesia supports the initiative to build communities for employees. The Bank believes that such communities will be beneficial in building relationship and engagement among employees from different working units, increase overall employee loyalty, and support the overall performance of Bank CTBC Indonesia.
Komunitas yang ada di Bank adalah komunitas olah raga, seperti futsal, bulu tangkis, bowling, dan yoga. Dukungan yang diberikan dalam bentuk biaya latihan dan biaya untuk mengikuti kompetisi. Kegiatan dalam komunitas olah raga diharapkan dapat membangun semangat sportivitas dan meningkatkan produktivitas karyawan.
The community that are available in the Bank is sports community, such as futsal, badminton, bowling and yoga. The support is given in the form of providing practice expenses as well as expenses to participate in competition. Activities through a sport community are expected to build a spirit of sportsmanship and increase overall employee productivity.
Pada tahun 2014, Bank juga telah menyelenggarakan beberapa aktivitas untuk mengaplikasikan nilai-nilai inti perusahaan dan membangun keterikatan, seperti :
In 2014, the Bank had conducted several activities to live the core values and build employee engagement. The activities were as follows :
PT Bank CTBC Indonesia
1. Every employee is recognized for any achievement or contribution to support Bank's target 2. Bank implements a fair system to evaluate employee's performance periodically 3. Bank has a competitive compensation and remuneration system 4. Bank has provided open communication from top-down level through some proper media of communication
Laporan Tahunan Annual Report 2014
• • • • • • • • •
Lomba Busana Tradisional pada hari Kartini Tahun Baru Cina: Lomba Menghias Cabang Piala Dunia: Lomba Penalty Shoot Ulang Tahun CTBC Indonesia ke-17 Buka Puasa Bersama Perayaan Hari Kemerdekaan 17 Agustus Liga Kompetisi Olah Raga CTBC Team Building Kegiatan Olah Raga mingguan, antara lain: Bowling, Futsal, Bulu tangkis, Yoga • Townhall Meeting
• • • • • • • • •
Kartini's Day traditional cloth competition Chinese New Year : Branch Competition Penalty Shoot Competition for World Cup celebration CTBC Indonesia 17th Anniversary Ramadhan Break Fasting Indonesia Independence Day Celebration, August 17 CTBC Sport League Competition Team Building Weekly Sport Acitivities such as, Bowling, Futsal, Batminton, Yoga • Townhall Meeting
Beberapa program penghargaan yang diberikan kepada karyawan selama tahun 2014 adalah : • Distribusi buah setiap bulan • Pembagian angpao kepada seluruh karyawan setiap menjelang Tahun Baru Imlek • Penghargaan Masa Kerja: 5, 10 dan 15 tahun • Penghargaan Best Business Development Executive • Penghargaan Kepala Cabang Terbaik • Penghargaan Financial Advisor Terbaik • Penghargaan Business Development Manager Terbaik • Penghargaan Customer Service Terbaik • Perhargaan Sales Support Terbaik • Penghargaan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga: pemenang kompetisi Futsal, Bowling dan Bulutangkis
Some awards program that had been given to employees in 2014 were : • Monthly fruit distribution • Angpao distribution to all employees for celebrating Chinese New Year • Long Service Award: 5, 10 and 15 years • Best Business Development Executive Award • Best Branch Manager Award • Best Financial Advisor Award • Best Business Development Manager Award • Best Customer Service Award • Best Sales Support Award • Sport Activities Awards related to sport competition: Futsal, Bowling and Badminton
Penilaian Kinerja Bank telah melakukan penilaian kinerja secara konsisten sebagai alat penting dalam menentukan penyesuaian gaji, pembayaran bonus dan promosi. Selain dari penilaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian target tahunan dan kompetensi, Bank juga menilai kemampuan dan integritas dalam proses promosi.
Performance Appraisal The Bank has conducted performance appraisal consistently as an important tool in determining salary adjustments, bonus payments and promotions. Aside from the performance appraisal which is based on yearly target achievement and competencies, the Bank also assesses capabilities and integrity in the promotion process.
Hasil dari penilaian kinerja juga bermanfaat sebagai masukan untuk pengembangan karyawan, serta dipertimbangkan dalam rencana pengembangan karyawan di tahun berikutnya.
The result of performance appraisal is also useful for employee development, and treated as the input for the following year development plan for each employee.
Untuk memastikan berjalannya operasional bank secara baik, dan untuk membantu memelihara dan mengembangkan bakat-bakat karyawan, Bank CTBC Indonesia juga telah menerapkan succession plan untuk mengidentifikasi karyawan dengan kinerja tinggi dengan potensi pertumbuhan untuk berpartisipasi dalam program pengembangan termasuk pertumbuhan profesional, dan pertumbuhan struktural dalam fungsi yang sama atau berbeda.
In order to ensure sound operations, and to help secure and develop our talent pool, Bank CTBC Indonesia has also implemented succession plans to identify high performers with growth potentials to participate in development programs including professional growth, and structural growth within similar or cross functions.
Remunerasi
Remuneration
Filosofi remunerasi Bank CTBC Indonesia keseluruhan adalah sebagai berikut: • Mendukung strategi bisnis dan tujuannya; • Mendorong kinerja individu dan team; • Mempertahankan karyawan dengan kinerja yang baik; • Tetap sejalan dengan praktek pasar
The overall Bank CTBC Indonesia remuneration philosophy remains to, • Support the business strategy and goals; • Encourage individual and team performance; • Retain good performing employees; • Stay in line with market practice
65
Dalam upaya penyetaraan gaji karyawan terhadap market dan agar lebih kompetitif terhadap bank sejenis, Bank CTBC Indonesia telah mengacu kepada hasil salary survey di dalam kelompok industri perbankan dalam melaksanakan penyesuaian gaji dan fasilitas karyawan lainnya.
In order to align our salary structure with the market and to be more competitive within our peer group, Bank CTBC Indonesia has referred to salary surveys in the banking industry in implementing the Bank's salary adjustment and other employee's benefits.
Kebijakan Remunerasi Yang Sehat Kinerja (bank secara keseluruhan, lini bisnis dan/ atau pegawai) Performance (bank as a whole, business line and/or employees). Risiko (ex-ante & ex-post of risk) Risk(ex-ante & ex-post of risk)
1 Memperhitungkan Kinerja dan Risiko (Remunerasi berbasis kinerja dan risiko) Taking into account the risk and performance (Remuneration based on risk and performance)
Meningkatkan nilai bank. Improve the value of the bank. Permodalan kuat, mampu bertahan dari krisis dan menyerap seluruh risiko. To have a strong capital to rebound from crisis and absorb the possible risks.
66
Mempehatikan Kepentingan Stakeholders Considering the interest of stakeholders
4 Berkembang dan bersaing di pasar global dan di-peer group-nya. To develop and be competitive in global market and between the peer group. Investasi aman dan perolehan keuntungan berkesinambungan. Safe investment and continually generating revenue. Data/informasi transparansi, lengkap, akurat, kini, utuh dan tepat waktu. Having an accurate and trustworthy data and information that is up-to-date, complete and on schedule.
PT Bank CTBC Indonesia
A Good Remuneration Policy Penghargaan kepada pegawai atas prestasinya. Awarded to employee based on performance. Meningkatkan motivasi pegawai. To motivate the employee. Mendapatkan dan mempertahankan pegawai berkualitas. To attract and retain valuable employees Memperhatikan kesejahteraan pegawai. To ensure the welfare of the employees.
2
Meningkatkan komitmen dan rasa memiliki pegawai terhadap bank. To increase employee’s commitment and sense of belonging to the bank.
Memperhatikan Kepentingan Pegawai Considering the interest of employees
Memperhatikan Kepentingan Bank Considering the interest of the Bank
Permodalan bank kuat untuk dukung misi, visi dan sasaran strategi jangka panjang. Having a strong capital to support the mission, vision and long-term target/strategy.
Meningkatkan kinerja keuangan, pemenuhan cadangan sesuai 3 ketentuan dan UU. Improve financial performance, fulfilment of banking reserve based on the regulations. Memperhatikan prudent risk taking & effective risk management (risk allignment). Consider prudent risk taking & effective risk management (risk alignment). Peningkatan prestasi kerja, menjaga kelangsungan usaha, agar bank mampu hidup dan berkembang. Improve work performance, ensure business continuity so banks will be able to keep abreast of developments and develop further.
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Komunikasi Internal
Internal Communication
Komunikasi internal dalam Bank sangat penting dilakukan untuk membangun dan memelihara hubungan yang baik antara karyawan dan Bank.
Internal communication in Bank is very important to build and maintain good relationship between employees and the Bank.
Untuk mencapai tujuan tersebut, Bank CTBC Indonesia telah menyediakan sarana/media komunikasi di internal Bank. Peran dari masing-masing media ini adalah untuk menjembatani komunikasi dan informasi antara manajemen Bank dengan karyawan atau antar karyawan sendiri. Selama beberapa tahun ini, Bank CTBC Indonesia telah menggunakan berbagai media komunikasi internal yang telah dirasakan efektivitasnya oleh seluruh karyawan, yaitu : • Folder bersama, yaitu media komunikasi internal yang dapat diakses oleh seluruh karyawan yang diberikan akses ke sistem. Informasi tentang kebijakan terkini, formulir internal, dan informasi lain yang perlu diketahui bersama ada di dalam folder bersama ini • Email blast, yaitu penyebaran email informasi yang bisa ditujukan kepada seluruh karyawan atau karyawan di bagian tertentu sesuai dengan kebutuhan • Town Hall Meeting, yang diadakan dua kali dalam setahun, merupakan media komunikasi langsung antara karyawan dengan manajemen senior Bank • CTBCI Newsletter, yang terbit sebulan sekali, merupakan media komunikasi dari karyawan dan untuk karyawan. Berbagai informasi, baik yang bersifat korporat, kegiatan perusahaan dan karyawan, maupun informasi umum lainnya dapat dibaca melalui media ini • Video conference, sebagai fasilitas untuk melakukan pertemuan secara online sehingga memudahkan diskusi dan koordinasi jarak jauh • Tele conference, dilakukan untuk diskusi atau pemantauan tanpa tatap muka • Papan informasi dan poster, sebagai media penyebaran informasi melalui papan informasi yang ada di kantor cabang maupun kantor pusat • Komunikasi internal antar tim yang dilakukan melalui pertemuan rutin untuk membahas laporan atau evaluasi kegiatan kerja
To achieve the above purpose, Bank CTBC Indonesia has provided some internal communication media in the Bank. The role of each media is to bridge the communication and information among the Bank's Management and employees or even among the employees itself. In the last couple years, Bank CTBC Indonesia had implemented various internal communication media which had been evaluated for their effectiveness by all employees, such as : • Public Folder, is an internal communication media that can be accessed by all employees who are given the access to the system. It consists of the update policy, internal forms, and any other information that need to be known by all employees • Email blast, is the email information deployment that can be addressed to all employees or particular group of employees depending on the need • Town Hall Meeting, which is held on semi annually basis, is a direct communication media from employees to senior management of the Bank • CTBCI Newsletter, which is issued every month, serves as a communication media from and to employees. Several information such as corporate and employees activities or other general information can be found in this media • Video conference, as the facility to have an on line meeting to easier long distance discussion and coordination • Tele conference, facilitates for off site discussion or monitoring • Information Board and poster, is a visual media to disseminate information through information board in the branches or head office • Internal communication between teams, that are carried out in regular meetings to discuss or evaluate the work activities
67
Teknologi Informasi Information Technology
Sesuai dengan rencana, konsolidasi multi aplikasi perbankan menjadi aplikasi perbankan tunggal (single core banking) telah berhasil dilakukan pada pertengahan kuartal akhir 2014.
As plan, the consolidation of multi core banking applications into single core banking has been done in mid of last quarter 2014.
Dengan demikian seluruh aplikasi perbankan Bank CTBC Indonesia, baik ritel maupun korporasi, baik pendanaan maupun pinjaman telah terkonsolidasi dan terintegrasi dalam satu aplikasi perbankan tunggal.
Therefore, all of core banking applications Bank CTBC Indonesia, both retail and corporate, and both funding and lending, has been consolidated and integrated into one single core banking.
Pemantauan terhadap sistem baru aplikasi perbankan tunggal tersebut masih berlangsung hingga pertengahan kuartal kedua 2015. Penyesuaian cara kerja, prosedur dan bisnis proses akan berlangsung selama masa pemantauan tersebut untuk optimalisasi dan stabilisasi sistem.
Monitoring of the aforesaid new system single core banking application is still on going until mid of second quarter 2015. Adjustment of the operation process, procedure and business process will be in-line with monitoring process to optimize and stabilize the system.
Konsolidasi aplikasi tersebut merupakan langkah yang tepat dalam mendukung rencana perkembangan bisnis ke depan terutama pada bagian Electronic Banking (E-Banking). • Internet Banking Ritel telah diluncurkan pada akhir tahun 2014 dimana nasabah ritel Bank CTBC Indonesia dapat memantau informasi rekeningnya dan melakukan transaksi perbankan secara realtime online 24/7 • Internet Banking Korporasi akan diluncurkan pada kuartal kedua 2015 untuk menggantikan e-BCI, dengan fitur layanan yang lebih lengkap, lebih aman dan realtime online 24/7 • Layanan pembayaran tagihan pasca bayar (listrik, telepon, transportasi, dsb.) serta pembelian pulsa pra-bayar (listrik, telepon genggam, dsb.) akan diperkenalkan kemudian kepada nasabah Bank CTBC Indonesia melalui Internet Banking (baik ritel maupun korporasi) dan ATM
This application consolidation is the right step to support future business development plan, especially in Electronic Banking (EBanking). • Retail Internet Banking has been launched at the end of last year (2014), in which Bank CTBC Indonesia retail customers are able to monitor their accounts information and perform banking transaction real-time online 24/7 • Corporate Internet Banking will be launched in second quarter 2015 to replace e-BCI, with more complete service features, more secure and real-time online 24/7 • Postpaid bill payment service (electrical, telephone, transportation, etc.) and prepaid purchase voucher (electrical, mobile phone, etc.) will be introduced afterward to Bank CTBC Indonesia customer through Internet Banking (both retail and corporate) and ATM
Pada bagian Sistem Informasi Manajemen akan diimplementasikan Inteligensi Bisnis untuk mendukung proses pelaporan dan analisa performansi bisnis.
In Management Information System side will be implemented Business Intelligence to support reporting process and business performance analysis.
68
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Peristiwa Penting 2014 Event Highlights 2014
Karawaci Charity Golf Event tanggal 19 Maret 2014. Karawaci Golf Event on March 19, 2014.
Kiri ke kanan: Bp. Allan Lei - PT Bank CTBC Indonesia, Bp. Mansyur Tandiono - Direktur, DAAI TV Indonesia; Ibu Tsai Liu Su Mei - Komisaris, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia; Bp. Joseph Shih, Bp. Inayat Hisyam, Bp. Donny Widjaja - Direktur , PT Bank CTBC Indonesia Left to right: Mr. Allan Lei - PT Bank CTBC Indonesia; Mr. Mansyur Tandiono Director, DAAI TV Indonesia; Mrs. Tsai Liu Su Mei - Chairman, Indonesian Buddha Tzu Chi Foundation; Mr. Joseph Shih, Mr. Inayat Hisyam, Mr. Donny Widjaja - Director, PT Bank CTBC Indonesia
Peluncuran 'Tabungan Bambu' - produk tabungan hasil kerjasama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia (22 Mei 2014) di Tzu Chi Centre Jakarta
The launching of 'Tabungan Bambu' - saving account product, cooperation with Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia May 22, 2014 at Tzu Chi Centre Jakarta
69 Peluncuran produk bancassurance hasil kerjasama dengan PT ACE Life Assurance tanggal 19 Juni 2014. The launching bancassurance product, cooperation with PT ACE Life Assurance, June 19, 2014.
Jakarta Golf Tournament tanggal 24 Juni 2014 Jakarta Golf Tournament on June 24, 2014
Peluncuran 'Pay+' - layanan transaksi keuangan bagi nasabah segmen perusahaan berupa pembayaran rutin gaji karyawan tanggal 19 Agustus 2014. The launching of 'Pay+' - payroll solution in terms of financial transaction service created to cater the needs of enterprise/ corporate customer segment August 19, 2014
Peluncuran 'Prime Value' - produk bancassurance berbasis unit link hasil kerjasama dengan PT Commonwealth Life tanggal 25 Agustus 2014. The launching of 'Prime Value' - unit link based bancassurance product, cooperation with PT Commonwealth Life August 25, 2014
Pembukaan Kantor Fungsional (Non Operasional) di Semarang, Jawa Tengah berdasarkan Surat izin pembukaan kantor dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. S-315/KR.41/2014 tanggal 22 Oktober 2014. The opening of Non-operational Functional office in Semarang city, Central Java based on Financial Service Authority's (OJK) approval letter No. S-315/KR.41/2014 dated October 22, 2014.
70
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Bank CTBC Indonesia mengadakan beberapa acara amal dengan Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia untuk membantu orang yang membutuhkan dan bersama dengan masyarakat setempat. Acara meliputi menuangkan 'Celengan Bambu' Tzu Chi, Bazar vegetarian dan makanan sehat, donor darah, festival kue bulan dan perayaan "Double Tenth Day" di Surabaya Taipei School, dll
Bank CTBC Indonesia co-held several charity events with Budha Tzu Chi Indonesia Foundation to help people in need and network with local communities. Events include the pouring of Tzu Chi's 'Celengan Bambu', vegetarian and healthy food bazaar, blood donation, 2014 moon-cake festival and the “Double Tenth Day” celebration in Surabaya Taipei School, etc.
Karawaci Sub Branch, Join event with Sakamoto Indonesia -Japanese Math Method Competition (14 Februari 2014).
Karawaci Sub-Branch - Koperasi Karyawan Parkland World Indonesia.
Surabaya Branch, Singapore National Academy (25 April 2014).
71 Pluit Sub-Branch, Cancer awareness join event with Prodia and PT ACE Life Assurance at (29 April 2014).
Bandung, Cancer Workshop - PT ACE Life Assurance - Prodia - Shiseido (25 Juni 2014).
Surabaya Branch, cooperation with Pasar Puncak Permai (11 Oktober 2014).
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
72
Penerapan Tata Kelola Perusahaan (GCG) merupakan hal yang sangat penting bagi integritas bisnis, oleh karenanya segenap jajaran Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan Bank CTBC Indonesia berkomitmen untuk menerapkan praktek-praktek GCG yang mengedepankan prinsip moral dan etika serta praktek-praktek transparansi yang dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku bagi Bank. Komitmen yang tinggi mutlak diperlukan dalam upaya membangun organisasi yang kompetitif yang dapat menjunjung tinggi nilai-nilai integritas, profesionalisme dan kepemimpinan serta meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan.
Good Corporate Governance (GCG) implementation is vital to business integrity, therefore members of the Bank CTBC Indonesia's Board of Commissioners, Directors, and employees are committed to practice ethical and moral principles, as well as transparency and compliance with regulations applicable to the bank. The commitment is indispensable in building a competitive organization which can uphold values of integrity, professionalism, and leadership and enhance stakeholders' trust.
Dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. No. 15/15/DPNP tanggal 29 April 2013 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, Bank CTBC Indonesia melaksanakan GCG dengan berlandaskan pada 5 (lima) prinsip dasar GCG yaitu keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran.
By referring to Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 dated 30 January 2006 regarding Implementation of GCG for Commercial Banks, Bank Indonesia regulation No. 8/14/PBI/2006 dated 05 October 2006 concerning Amendment to Regulation of Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 and Bank Indonesia Circular Letter No. No. 15/15/DPNP dated 29 April 2013 regarding Implementation of GCG for Commercial Banks, Bank CTBC Indonesia implements GCG based on 5 (five) basic principles of GCG that consist of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness.
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Secara Mandiri
Corporate Governance Self Assestment
Untuk menilai pelaksanaan tata kelola Bank CTBC Indonesia dan kepatuhan terhadap ketentuan Bank Indonesia dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik oleh Bank Umum, pada tahun 2014 Bank CTBC Indonesia mengadakan self assessment tentang praktek Tata Kelola Perusahannya dengan melakukan penilaian terhadap 11 (sebelas) aspek sebagai berikut:
To assess Bank CTBC Indonesia's governance practices and to comply with Bank Indonesia's guideline concerning GCG implementation by Commercial Banks, in 2014 Bank CTBC Indonesia conducted a Corporate Governance self assessment on 11 (eleven) different aspects as follows:
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1. The implementation of the duties and responsibilities of the Board of Commissioners 2. The implementation of the duties and responsibilities of the Directors 3. The completion and implementation of the duties of the Committees 4. The handling of conflict of interest 5. The implementation of compliance function 6. The implementation of internal audit function 7. The implementation of external audit function 8. The implementation of risk management including the internal control system 9. The facilities to related parties and large exposures 10. The transparency of financial and non-financial conditions of the Bank, the reports on the implementation of GCG and the internal reporting 11. The Bank's strategic plan
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite Penanganan benturan kepentingan Penerapan fungsi kepatuhan Bank Penerapan fungsi audit intern Penerapan fungsi audit ekstern Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern 9. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar 10. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan pelaporan internal 11. Rencana strategis Bank
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Pemeringkat dari seluruh aspek di atas dilakukan dengan membandingkan antara kinerja pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan dan kriteria minimum yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penilaian secara mandiri tersebut menyimpulkan bahwa pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan di dalam Bank CTBC Indonesia mendapatkan peringkat 2 (dua) “Baik”.
Ratings for these aspects will be based on the performance of GCG implementation versus the minimum criteria set up by Bank Indonesia. The self assessment results revealed that GCG implementation in Bank CTBC Indonesia has earned score 2 (two) “Good”.
Laporan dan penjelasan lengkap mengenai penerapan tata kelola perusahaan yang baik disajikan terpisah dalam “Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan PT Bank CTBC Indonesia Tahun 2014”.
Report and comprehensive explanation on the implementation of good corporate governance are separately detailed in the “Report of the Implementation of Good Corporate Governance PT Bank CTBC Indonesia - 2014”.
73
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
74
PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) berdiri selama lebih dari satu dekade menyadari kewajibannya untuk memberi dampak positif melalui kontribusi sosial dalam pelayanan masyarakat sebagai wujud dari salah satu nilai inti perusahaan yaitu “ Caring “.
PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) stands for more than a decade aware of its obligation to give a positive impact through social contribution in community service as a form of one of the company's core values of "Caring".
Di tahun 2014, Bank CTBC Indonesia telah melakukan kegiatankegiatan sosial sesuai komitmennya melalui kunjungan sosial ke Panti Asuhan, pemberian bantuan atas korban kebakaran dan banjir serta melakukan aksi donor darah dan menyelenggarakan sesi pendidikan bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
In 2014, Bank CTBC Indonesia has conducted social activities in accordance to its commitment through social visit to the orphanage, providing assistance on fire and flood victims as well as organizing blood donation and organizes educational sessions for Indonesian Workers (IOW).
Bank memulai rangkaian kegiatan CSR di kuartal pertama 2014 dengan kunjungan sosial ke Wihara Amurva Bhumi dan memberikan bantuan berupa sembako untuk korban kebakaran warga Gandaria Jakarta Selatan. Bank CTBC Indonesia juga bekerjasama dengan BNP2TKI dalam pemberian dana sumbangan bagi Rumah Peduli Anak Tenaga Kerja Indonesia (RPATKI).
The Bank started the series of CSR activities in the first quarter of year 2014 with a social visit to the Temple Amurva Bhumi and provide assistance in the form of groceries for fire victims at Gandaria South Jakarta residents. Bank CTBC Indonesia in collaboration with BNP2TKI is giving donations to the Home Care for Children of Indonesian Workers Indonesia (RPATKI).
Di bulan puasa, Bank CTBC Indonesia mengadakan kegiatan buka puasa dan doa bersama bersama 30 ( tiga puluh ) anak yatim di Kantor Cabang Puri Kencana Jakarta yang dihadiri pula oleh Direktur Retail Banking dan Manajemen.
In the month of fasting, Bank CTBC Indonesia held the breakfasting and prayers together with 30 (thirty) fatherless children in Puri Sub-Branch office which was also attended by the Director of Retail Banking and Management.
Acara rutin tahunan lain adalah acara donor darah bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia. Tahun ini Bank CTBC Indonesia mengumpulkan 100 kantong darah yang diperoleh dari karyawan Bank CTBC Indonesia, penyewa dalam gedung, dan karyawan yang berasal dari perusahaan-perusahaan yang berada di sekitar lingkungan gedung Tamara Center.
Another annual event is the blood donation with Indonesian Red Cross Foundation. This year 100 bags of blood were obtained from CTBC Indonesian Bank employees, tenants in the building, and employees from companies that are in the vicinity of the building Tamara Center.
Bank CTBC Indonesia juga meyakini bahwa pendidikan adalah cara yang paling efektif untuk meningkatkan kesejahteraan sosial dan ekonomi. Sejalan dengan itu, Bank juga berpartisipasi dalam pengadaan edukasi bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI), mengenai pentingnya budaya menabung dan tips untuk sukses saat bekerja di luar negeri perusahaan.
Bank CTBC Indonesia also believes that education is the most effective way to improve the social and economic welfare. Accordingly, the Bank also participated in the procurement of education for Indonesian Overseas Workers (IOW), about the importance of the culture of saving and tips for success when working in foreign companies.
Bulan Desember tahun 2014, bertepatan dengan hari raya Natal, Bank CTBC Indonesia mengadakan kunjungan sosial ke panti asuhan Pondok Damai untuk membawa tawa dan sensasi perayaan Natal kepada anak-anak.
In December 2014, to celebrate Christmas holiday, Bank CTBC Indonesia organized a social visit to orphanage Pondok Damai to bring the laughter and sense of Christmas celebration to the children.
Ke depannya, Bank C TBC I ndonesia ak an terus mengembangkan dan memperluas jaringan untuk mendukung program-program CSR dan mencapai tujuannya yaitu untuk memberikan kesejahteraan secara menyeluruh kepada masyarakat.
Going forward, Bank CTBC Indonesia will continue to expand and broaden its network to support CSR programs and reach its goal to give a prevalent welfare to the community.
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Kunjungan ke Wihara Amurva Bhumi - 17 Januari 214. Visit to Amurva Bhumi Temple - January 17, 2014.
Bantuan kepada korban kebakaran warga Gandaria Jakarta Selatan - 17 Januari 214. Donation to fire victims of Gandaria citizen January 17, 2014.
Pemberian donasi untuk korban banjir pegawai outsourcing Bank - 4 Februari 2014. Donation for flood victims Bank's outsourcing employeesFebruary 4, 2014.
Kegiatan buka puasa bersama bersama anak yatim di Kantor Cabang Puri - 18 Juli 2014. Breakfasting together with fatherless children at Puri Sub-Branch - July 18, 2014.
Kegiatan donor darah - 3 Oktober 2014. Blood donation activity, October 3, 2014.
Kunjungan ke tempat Pelatihan TKI, PT Bahana Mega Prestasi-1 Desember 2014. Visit to IOW training centre, PT Bahana Mega Prestasi Decemcer 1, 2014.
Kunjungan ke tempat Pelatihan TKI, PT Sanjaya Perkasa -3 Desember 2014. Visit to IOW training centre, Visit PT Sanjaya Perkasa December 3, 2014.
Kunjungan ke tempat Pelatihan TKI, PT Dwicitra Tripatria - 4 Desember 2014. Visit to IOW training centre, PT Dwicitra Tripatria - December 4, 2014.
75
Kunjungan ke tempat Pelatihan TKI, PT Dwicitra Tripatria - 3 Desember 2014. Visit to IOW training centre, PT Dwicitra Tripatria December 3, 2014.
Kunjungan ke Panti Asuhan Pondok Damai - 19 Desember 2014. Visit Pondok Damai Orphanage, December 19, 2014.
Produk dan Layanan Products and Services
76
PRODUK SIMPANAN
DEPOSIT PRODUCTS
-
-
Rekening Giro RekeningTabungan Deposito Berjangka Deposito On Call
Current Account Saving Account Time Deposit Deposit on Call
PRODUK BANCASSURANCE
BANCASSURANCE PRODUCTS
-
-
Provesta Optimum Prime Value ACE Medic Link ACE Trust Link ACE Protec+ ACE Protek Siaga Golden Protector Manulife Invest Protector ProLife Plus (USD) Family Estate Protection (USD) Family Trust
Provesta Optimum Prime Value ACE Medic Link ACE Trust Link ACE Protec+ ACE Protek Siaga Golden Protector Manulife Invest Protector ProLife Plus (USD) Family Estate Protection (USD) Family Trust
PRODUK TREASURY
TREASURY PRODUCTS
-
-
FX Spot FX Forward FX Swap Interest Rate Swap (IRS) Cross Currency Swap (CCS) FX Option
FX Spot FX Forward FX Swap Interest Rate Swap (IRS) Cross Currency Swap (CCS) FX Option
PRODUK PINJAMAN
LOAN PRODUCTS
-
Pinjaman Modal Kerja Pinjaman Investasi Pinjaman Pembelian Tempat Usaha Pinjaman Sindikasi Pinjaman Pre-export Pembiayaan Piutang Usaha Pembiayaan Pinjaman TKI Kredit Tanpa Agunan • Dana Cermat • Dana Cinta - Kredit Kemilikan Rumah • Kredit Pemilikan Rumah • Kredit Multiguna • Kredit Alih Pinjam - Pinjaman Jangka Pendek, Menengah, Panjang
-
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
TRADE FINANCE
- Ekspor - Impor - Bank Garansi
- Export Bills - Import Bills - Bank Guarantee
JASA LAINNYA
OTHER SERVICES
-
-
Safe Deposit Box Transfer Internasional Transfer Domestik Tunai, Pemindahbukuan dan Titipan Cek/Bilyet Giro Kartu ATM/Debit CTBC Pay+ - Layanan Pembayaran Gaji Internet Banking CTBC
PT Bank CTBC Indonesia
Working Capital Loan Investment Loan Demand Loan Syndication Loan Pre-Export Loan Account Receivable Financing IOW Financing Unsecured Loan • Salary Loan • Public Loan - Secured Loan • Mortgage • Multipurpose Loan • Take-over Loan - Short, Medium and Long Term Loans
Safe Deposit Box International Remittance Domestic Remittance Cash, Overbooking and PDC ATM/Debit Card CTBC Pay+ - Payroll Service Internet Banking CTBC
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Kantor Cabang Office Network
Head Office th
Service / Banking Hours th
Tamara Center, 15 - 17 Floor. Jl. Jend. Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920, Indonesia Tel : (62-21) 2557 8787 (Hunting) Fax : (62-21) 3040 2286 (General) i-Telex : 760266 CTCB IA SWIFT : CTCBIDJA E-mail : [email protected] Website: www.ctbcbank.co.id
ATM Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.212137 , 106.821409)
Karawaci Sub Branch Karawaci Office Park Ruko Pinangsia Blok M No. 19 Lippo Karawaci 1200 Tangerang 15811, Indonesia Tel : (62-21) 5576 4558 Fax : (62-21) 5576 4556 Kelapa Gading Sub Branch Jl. Boulevard Barat Raya Blok XC.09 No. 1-2, Kelapa Gading Jakarta 14240, Indonesia Tel : (62-21) 4587 7078 Fax : (62-21) 4587 7077 Mangga Dua Sub Branch Komplek Ruko Textile Blok E4 No. 2 Jl. Mangga Dua Raya Jakarta 14230, Indonesia Tel : (62-21) 612 5058 Fax : (62-21) 612 5056
Dago Sub Branch Jl. Ir. H. Juanda (Jl. Dago) No. 56 Bandung 40115, Indonesia Tel: (62-22) 421 8708 Fax : (62-22) 426 5101
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.311290 , 106.748133)
SURABAYA
JAKARTA Cikarang Sub Branch Komplek Ruko Union, Blok A No. 2 Jl. M.H. Thamrin, Lippo Cikarang Bek asi 17550, Indonesia Tel : (62-21) 8990 6688 Fax : (62-21) 8990 6868
Service / Banking Hours
ATM Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.331390 , 107.135)
ATM Working hour : 08:30 ~15:30 Coordinate: (-6.220279 , 106.622152)
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.156952 , 106.8996)
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.136214 , 106.82465)
Surabaya Branch Wisma Intiland (ex Wisma Dharmala), 6th Floor Jl. Panglima Sudirman 101-103 Surabaya 60271, Indonesia Tel : (62-31) 534 8008 (Hunting) Fax : (62-31) 534 8007 SWIFT : CTCBIDJASBY Darmo Sub Branch Ruko Bukit Darmo Golf B2 No 20-21 Bukit Darmo Boulevard Surabaya 60226, Indonesia Tel: (62-31) 732 22 77 Fax : (62-31) 732 22 66
ATM Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.289166 , 112.734398)
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.293864 , 112.691908)
Kantor Fungsional Non - Operasional Non-operational Functional Office JAKARTA Gedung Plaza Kaha, Room 201-202 Jl. KH Abdullah Syafe'i No. 20 Casablanca, Jakarta Selatan Indonesia Tel: (62-21) 8370431
Jenis Aktifitas /Activites: Proses penandatanganan Dokumen TKI ( IOW Signing Process documents ) Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.2248812, 106.855468)
SEMARANG Pluit Sub Branch Ruko CBD Pluit Blok S / 11 Jl. Pluit Selatan Raya Jakarta 14450, Indonesia Tel : (62-21) 6667 3100 Fax : (62-21) 6667 3411
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.126380 , 106.790835)
Puri Sub Branch Grand Puri Niaga Blok K6 Unit 1A - 1B Jl. Puri Kencana Jakarta 11610, Indonesia Tel : (62-21) 5835-0565 Fax : (62-21) 5835-1501
ATM SAFETY DEPOSIT BOX Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.190418 , 106.752357)
BANDUNG Bandung Branch Jl. Jend. Gatot Subroto No.17 Bandung 40262, Indonesia Tel : (62-22) 730 5900 (Hunting) Fax : (62-22) 730 8878 (General) (62-22) 731 6888 (Marketing) SWIFT : CTCBIDJABDG
ATM Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-6.925368 , 107.631095)
Jl. Purwomukti Raya No. 1 RT04/RW07 Kec. Pedurungan Lor, Pedurungan, Semarang Semarang , Indonesia Tel: (62-24) 6722193
Jenis Aktifitas /Activites: Proses penandatanganan Dokumen TKI ( IOW Signing Process documents ) Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: (-7.0119701, 110.4805161)
Jl Kompleks Ruko Simpang Lima Blok C 14 Simpang Lima Semarang Semarang , Indonesia Tel: (62-24) 8314136
Jenis Aktifitas /Activites: Penjualan (Sales) Working hour : 08:30 ~ 15:30 Coordinate: ( -6.592968 , 110.252448 )
77
PT Bank CTBC Indonesia
Salary / Corporate Loan Sales Dept.
Bandung Branch
SME Business Dept.
Bandung Operation Dept.
Surabaya Operation Dept.
Business Development Dept.
Surabaya Main Branch
Surabaya Darmo Branch
Product & Marketing Dept.
Public Loan Sales Dept.
Channel & Segment Management Dept.
Cluster Head Jakarta Area
Consumer Lending Group
WM & Branch Banking Group
Retail Banking Director
Large Corporate Dept.
Financial Institution Dept.
Middle Market Surabaya 2 Dept.
Middle Market Surabaya 1 Dept.
Middle Market 4 Dept.
Middle Market 3 & Bandung Dept.
Middle Market 2 Dept.
Middle Market 1 Dept.
Funding, Product, & Services Support Dept.
Taiwanese Market Bandung
Taiwanese Market Jakarta
Taiwanese Business Group
Corporate Banking Director
Remuneration & Nomination Committee
Risk Monitoring Committee
Audit Committee
Organizational Structure
Marketing Team
IOW Business Group
Trading Desk Dept.
Treasury Sales Desk Dept.
Treasury Group
Struktur Organisasi
78 Corp. Affairs Dept.
IT Help Desk Dept.
IT Operation Dept.
IT Security Dept.
E-Banking Dept.
IT Application Dept.
IT Group
General Affairs
HR Service
Talent Development
HR Business Partner
HR and Administration Group
President Director
Board of Commissioners
Retail Credit Control Dept.
Institutional Credit Control Dept.
Credit Control Group
Retail Credit Risk Dept.
Institutional Credit Risk Dept.
Risk Management Group
Risk Director
Management Accounting Dept.
Financial Accounting Dept.
Finance Director
Internal Audit Dept.
Legal Dept.
AML & CFT Dept.
Compliance Dept.
Compliance Director
Institutional Risk Monitoring Dept.
Operation Support Dept.
International Banking Dept.
Credit Processing Dept.
Cash Management Dept.
Operation Group
DEPARTMENT HEAD
GROUP HEAD
BOD
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners
JACK LEE Presiden Komisaris President Commissioner
Presiden Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2011. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit serta Komite Remunerasi dan Nominasi Bank CTBC Indonesia. Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari California State University pada tahun 1979. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus international dan manajemen perbankan. Mengawali karir dengan bergabung di Sumitomo Bank of California pada tahun 1980 sebelum bergabung dengan CTBC pada tahun 1983. Sampai saat ini, beliau telah bekerja di CTBC selama 31 tahun dengan pengalaman yang mendalam dalam berbagai posisi. Beliau telah memegang berbagai posisi di CTBC Bank Co. Ltd., termasuk Senior Vice President & General Manager dari International Banking Department, Senior Vice President & General Manager dari Credit Department, dan Executive Vice President & General Auditor. Beliau juga menjabat sebagai Vice Chairman dari CTBC Securities, Chairman dari CTBC Venture Capital Corporation serta sebagai Chairman dari CTBC Assets Management Company. Sejak tahun 2007, beliau menjabat sebagai asisten profesor di Fakultas Ekonomi Universitas Soochow di Taipei, mengajar Program Pascasarjana di bidang manajemen bank umum.
President Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2011. Concurrently, he is the member of both Audit Committee and Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA in Finance from California State University in 1979. He also attended various international banking and management courses. He began his career at Sumitomo Bank of California in 1980 before joining CTBC in 1983. To date, he has been working in CTBC for 31 years with profound experience in various positions. He has held numerous positions with CTBC Bank Co. Ltd., including Senior Vice President & General Manager of the International Banking Department, Senior Vice President & General Manager of the Credit Department, and Executive Vice President & General Auditor. He also served as Vice Chairman of CTBC Securities, Chairman of CTBC Venture Capital Corporation as well as Chairman of CTBC Assets Management Company. Since 2007, he has also been teaching a graduate school course in “Commercial Bank Management” in the Economics Department of Soochow University, Taipei as an Assistant Professor.
PETER WEI Komisaris Commissioner
Komisaris PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak tanggal 27 September 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Pemantau Risiko Bank CTBC Indonesia. Memperoleh gelar Master of Business Administration dari National Taiwan University pada tahun 1994. Beliau juga menghadiri berbagai macam kursus international dan manajemen perbankan. Beliau memulai karirnya di industri perbankan dengan bekerja di ABN Amro (Taiwan) pada tahun 1997. Sebelum bergabung dengan CTBC Bank Co., Ltd., jabatan terakhirnya adalah Senior Vice President di ABN Amro (Taiwan). Posisi beliau saat ini adalah sebagai Senior Vice President di CTBC Bank Co., Ltd.
Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 27 September 2012. Concurrently, he is a member of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He earned his Master of Business Administration degree from National Taiwan University in 1994. He also attended various international banking and management courses. He started his career in banking industry working at ABN Amro (Taiwan) in 1997. Prior to joining CTBC Bank Co., Ltd, he took the post as Senior Vice President at ABN Amro (Taiwan). His current position is the Executive Vice President of CTBC Bank Co., Ltd.
79
IMBANG JAYA MANGKUTO Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak bulan Desember 2008. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Pemantau Risiko di Bank CTBC Indonesia . Mendapat gelar MBA di bidang Keuangan dari University of Oregon pada tahun 1989, dan Magister Sains di bidang Ekonomi dan Keuangan Syariah dari Universitas Indonesia pada tahun 2004. Beliau mengikuti pelatihan dan kursus-kursus di dalam dan luar negeri. Bekerja di Bank Umum Nasional sebagai FX Trader pada tahun 1984-1987. Selanjutnya bekerja pada Citibank NA cabang Indonesia pada tahun 1989 sebagai Treasury Manager untuk Consumer Banking Group dan ditugaskan ke Citibank Asia Pacific Treasury Office di Singapore pada tahun 1990. Tahun 1995 beliau bergabung dengan Bakrie Finance Corporation Tbk., dan menduduki berbagai posisi diantaranya Vice President Business Planning and Development, Direktur Keuangan dan Kepatuhan, dengan jabatan terakhir sebagai Presiden Direktur. Selanjutnya beliau bergabung dengan Muamalat Institute pada tahun 2002 sebagai Senior Advisor. Tahun 2006 - 2008 beliau menjabat sebagai Dekan di Bakrie School of Management. Saat ini beliau menjabat sebagai Chief Executive Officer di Bakrie Center Foundation, Dosen Tetap di Universitas Bakrie, partner Mitra Interjasa Consulting dan anggota Masyarakat Profesional Madani
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since December 2008. Concurrently, he serves as the Chairman of Risk Monitoring Committee of Bank CTBC Indonesia. He received his MBA degree in Finance from University of Oregon in 1989 and MSc in Syariah Economic and Finance from University of Indonesia in 2004. He attended several short domestic and international courses. He joined Bank Umum Nasional in 1984 serving as Foreign Exchange Trader. He then joined Citibank NA (Indonesia Branch) in 1989 and subsequently served as Treasury Manager at the Consumer Banking Group and was assigned to Citibank Asia Pacific Treasury Office in 1990 in Singapore. In 1995, he moved to Bakrie Finance Corporation Tbk., and served in several capacities, including Vice President Business Planning and Development, Finance and Compliance Director. His latest position at Bakrie Finance Corporation Tbk. was President Director. He joined Muamalat Institute in 2002 as Senior Advisor. From 2006 through 2008, he was the Dean of the Bakrie School of Management. He is currently holding position as Chief Executive Officer in Bakrie Center Foundation, a full time Lecturer at Bakrie University, a partner at Mitra Interjasa Consulting and a member of Madani Professional Society.
ZAIRYANTO POEDJIATY Komisaris Independen Independent Commissioner
80
Komisaris Independen PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Ketua Komite Audit serta Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi di Bank CTBC Indonesia. Beliau memperoleh gelar MBA bidang akuntansi dan keuangan dari Maastricht School of Management di Belanda, dan gelar Doktor bidang ilmu manajemen dari Universitas Indonesia, dimana beliau sekarang adalah Staf Pengajar pada Program Pascasarjana Ilmu Manajemen di Fakultas Ekonomi Universitas tersebut. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di dunia perbankan dan keuangan Indonesia, beliau bergabung dengan BCI pada tahun 2001 dan menjabat sebagai Komisaris Bank CTBC Indonesia sampai tahun 2006. Terakhir menjabat sebagai Pihak Independen di Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko, sebelum diangkat sebagai Komisaris Independen Bank CTBC Indonesia pada bulan Juli 2012.
PT Bank CTBC Indonesia
Independent Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. Concurrently, he serves as Chairman of the Audit Committee and also of the Remuneration and Nomination Committee of Bank CTBC Indonesia. He holds an MBA in Accounting and Finance from Maastricht School of Management, Netherlands, and a Doctoral degree in Management Science from the University of Indonesia where he is currently a lecturer in the Management Graduate Program at its Faculty of Economics. Having over thirty years of experience in banking and financial industry, he joined Bank CTBC Indonesia in 2001 and served as a Commissioner until 2006. Thereafter, he remained as an independent party with its Audit Committee as well as its Risk Monitoring Committee up to July 2012 when he was appointed as an independent commissioner of Bank CTBC Indonesia.
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Profil Direksi Profile of Directors
JOSEPH SHIH Presiden Direktur President Director
Resmi menjadi Presiden Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak Mei 2011. Meraih gelar Sarjana di bidang Akuntansi dari Fu-Jen Catholic University, Taiwan pada tahun 1979. Bergabung dengan CTBC Bank Co. Ltd. pada tahun 2004 sebagai Senior Credit Officer (mempromosikan budaya sadar risiko), dan dari tahun 2006-2007 menjabat sebagai Kepala Divisi Manajemen Risiko Kredit di Institutional Banking Division. Kemudian menjadi Kepala Divisi Corporate Finance pada tahun 2008 sampai awal 2010. Sebelumnya beliau berkarir di HSBC Taiwan dari 1997-2004 dengan posisi terakhir beliau adalah Wakil Kepala Manajemen Risiko Kredit. Sebelum penunjukkannya sebagai President Direktur, beliau adalah Komisaris PT Bank CTBC Indonesia sejak 14 Oktober 2010.
President Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since May 2011. Hold a BA degree in Accounting from Fu-Jen Catholic University, Taiwan in 1979. He joined CTBC Bank Co. Ltd. in 2004 as Senior Credit Officer (promote a culture of risk awareness), then in 2006-2007, served as Head of Credit Risk Management Institutional Banking Division. He became Head of Corporate Finance Division in 2008 until 2010. Previously, he had a career in HSBC Taiwan from 1997-2004 with his last position as Deputy Head of Credit Risk Management. Prior to his appointment as President Director, he was the Commissioner of PT Bank CTBC Indonesia from 14 October 2010.
TANTINA REPI Direktur Kepatuhan Compliance Director
Sejak tahun 1995, telah bekerja di PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). Sekarang ini menjabat sebagai Direktur Kepatuhan. Sebelumnya Ibu Tantina menjabat sebagai Direktur yang berwewenang di Grup Operasi. Ibu Tantina telah memiliki pengalaman lebih dari 24 tahun dalam bidang perbankan. Sebelumnya, Ibu Tantina bekerja untuk Arthur Andersen Consulting, Bank IBJ Indonesia dan Bank UOB Indonesia. Ibu Tantina lulus sebagai 'Sarjana Terbaik' dari Universitas Diponegoro di bidang Ekonomi Jurusan Akuntansi.
Since 1995, has been working with PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). Her current position is the Compliance Director of Bank CTBC Indonesia. She was formerly the Director in-charge in the Operating Group. Ms. Repi has more than 24 years of banking experiences. Previously, she worked for Arthur Andersen Consulting, IBJ Indonesia Bank and UOB Indonesia Bank. Ms. Repi graduated as 'The Best Graduate' from Faculty of Economics, majoring in Accounting, Diponegoro University.
81
LILIANA Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 2007. Lulus dari Fakultas Ekonomi Bidang Keuangan, Universitas Atmajaya. Memulai karir di Bank Bali pada tahun 1992. Mengelola sebuah tim marketing dari Divisi Bisnis Korporasi dan Komersial untuk Wilayah Jakarta. Ikut serta secara aktif dalam berbagai proyek pengembangan produk, berinisiatif dalam pengembangan bisnis dan juga sebagai fasilitator dan instruktur dalam berbagai pelatihan & pendidikan. Sejak tahun 2002 bergabung dengan Bank CTBC Indonesia sebagai Kepala Bagian Marketing Lokal. Terakhir menjabat sebagai Kepala Perbankan Korporasi sebelum diangkat sebagai anggota Direksi
Since 2007, has been elected as Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia). She graduated from Faculty of Economics, majoring in Finance, Catholic University of Atmajaya, in 1991. She started her banking career with Bank Bali in 1992. She managed a marketing team of Corporate and Commercial Banking at Bank Bali, Jakarta Region. She actively involved at various product development projects, initiated new business and also as facilitator & instructor in various training courses. Since 2002, she joined Bank CTBC Indonesia as Local Marketing Department Head. Her most recent position was Head of the Corporate Banking before she was appointed as Director of the Bank.
DONNY WIDJAJA Direktur Director
82
Menjabat sebagai Direktur PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 28 Desember 2011. Menyelesaikan pendidikan terakhir dalam bidang Komputer di University of Technology, Sydney, Australia pada tahun 1989. Beliau juga mengikuti berbagai pendidikan dan pelatihan di bidang perbankan. Memulai karir pada tahun 1990 sebagai Manager Financial Control di Citibank, NA. Pada tahun 1995 menjabat sebagai Vice President dan Kepala Keuangan dan Akunting di ING Barings sampai dengan tahun 1999. Kemudian beliau bergabung dengan Standard Chartered Bank sebagai Senior Manager Financial Accounting pada tahun 1999 dengan jabatan terakhir sebagai Senior Manager Consumer Banking Business Finance pada tahun 2002. Tahun 2008 - 2011 beliau menjabat sebagai Head of Wholesale Banking Business Finance di PT Bank Permata Tbk. Bergabung dengan Bank CTBC Indonesia pada bulan Maret 2011 sebagai Group Head Financial Control.
PT Bank CTBC Indonesia
Assuming the position as Director of PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 28 December 2011. He completed his education with a degree in Computer Science from University of Technology, Sydney, Australia in 1989. He has also attended a number of education and training programs in banking. His career began in 1990 as Financial Control Manager at Citibank NA, Jakarta. From 1995 until 1999 he was Vice President and Head of Finance and Accounting at ING Barings. He joined Standard Chartered Bank in 1999 as Senior Manager Financial Accounting, with his last position at the Bank as Senior Manager Consumer Banking Business Finance in 2002. From 2008 until 2011 he was Head of Wholesale Banking Business Finance at PT Bank Permata Tbk.. He joined Bank CTBC Indonesia in March 2011 as Financial Control Group Head.
Laporan Tahunan Annual Report 2014
INAYAT HISYAM Direktur Director
Menjabat sebagai Direktur Retail Banking PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) sejak 30 Juli 2012. Lulus dari Fakultas Ekonomi bidang Manajemen, Universitas Atmajaya. Memulai karir di Bank Niaga pada tahun 1996. Beliau bergabung dengan Bank Danamon pada Desember 2002 dengan jabatan terakhir sebagai Retail Banking Head of Liabilities, Investment and Banking Services pada tahun 2007. Pada tahun 2007 beliau bergabung dengan Bank BTPN sebagai Corporate Strategy Head dengan posisi terakhir beliau di Bank tersebut sebagai Sharia Business Head pada tahun 2011. Beliau bergabung dengan Bank CTBC Indonesia pada September 2011 sebagai Retail Banking Group Head.
Assumed the position as Director of Retail Banking PT Bank CTBC Indonesia (Bank CTBC Indonesia) since 30 July 2012. He graduated from Faculty of Economics, majoring in Management, Catholic University of Atmajaya, in 1996. He started his banking career with Bank Niaga in 1996. He joined Bank Danamon in December 2002, with his last position at the Bank as Retail Banking Head of Liabilities, Investment and Banking Services in 2007. In 2009, he joined Bank BTPN as Corporate Strategy Head, with his last position as Sharia Business Head of Bank BTPN in 2011. He joined Bank CTBC Indonesia in September 2011 as Retail Banking Group Head.
83
Pejabat Eksekutif Executive Officers
Treasury Group Head
Simon Christophel
Risk Management Group Head
Amandalia Johanes
Lending Group Head
Ari Purnomo
Cluster Head Jakarta Area
Lina Suryani
Bandung Branch Manager
Fenny Lendra Putri
Surabaya Branch Manager
Francisca Leonora Wiharjo
Compliance Department Head
Nanang Aryanto
Information Technology Group Head
Benny F Markus
Human Resource & Administration Group Head
Yuliwong
Operation Group Head
Ursula Rini Dewanti
Credit Control Group Head
Suherman
Internal Audit Department Head
Suryanto Santoso
Corporate Banking Group Head - Taiwanese Business Group Head
Lai Pei Shuo (Allen Lai)
AML & CFT Department Head
Dany Winata
84
PT Bank CTBC Indonesia
Laporan Tahunan Annual Report 2014
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Bank CTBC Indonesia dan telah disetujui oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing dibawah ini.
This Annual Report and the accompanying financial statements and related financial information, are the responsibility of the Management of PT Bank CTBC Indonesia and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Directors whose signatures appear below.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners :
JACK LEE
PETER WEI
Presiden Komisaris President Commissioner
Komisaris Commissioner
IMBANG JAYA MANGKUTO
ZAIRYANTO POEDJIATY
Komisaris Independen Independent Commissioner
Komisaris Independen Independent Commissioner
Direksi / Directors :
JOSEPH SHIH
TANTINA REPI
LILIANA
Presiden Direktur President Director
Direktur Kepatuhan Compliance Director
Direktur Director
DONNY WIDJAJA
INAYAT HISYAM
Direktur Director
Direktur Director
85
86
PT Bank CTBC Indonesia
[Type text]
1
[Type text]
2
[Type text]
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/December 2014 2013
ASET
ASSETS
Kas
5,27
51.252
53.150
Cash
Giro pada Bank Indonesia
6,27
733.620
510.661
Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain
7,27,30
400.680
272.171
Current accounts with other banks
8,27
681.962
598.215
Placements with Bank Indonesia and other banks
9,27,30
195.790
223.054
Financial assets held for trading
27
11.251
79.831
Derivative assets held for risk management
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain
Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
10,27
1.094.516
-
Securities purchased under resale agreements
Tagihan akseptasi
11,27
506.879
392.888
Acceptance receivables
7.738.323
6.312.597
Loans receivable
13,27
750.518
267.177
Investment securities
16
17.219
4.501
Prepaid taxes
Aset tetap - bersih
31.364
16.878
Fixed assets - net
Aset takberwujud - bersih
55.159
13.430
Intangible assets - net
12.751
24.579
Deferred tax assets - net
47.443
63.155
Other assets - net
12.328.727
8.832.287
TOTAL ASSETS
Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Pajak dibayar dimuka
Aset pajak tangguhan - bersih
12,27,30
16
Aset lain-lain - bersih JUMLAH ASET
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
3
[Type text]
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN POSISI KEUANGAN (Lanjutan) 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (Continued) 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
31 Desember/December 2014 2013
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS
LIABILITIES
Simpanan dari nasabah
14,27,30
6.989.192
5.064.290
Deposits from customers
Simpanan dari bank-bank lain
15,27,30
1.271.057
127.303
Deposits from other banks
72.426
262.572
Financial liabilities held for trading
Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
9,27,30,31
Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
27,31
405
5.553
Derivative liabilities held for risk management
Utang akseptasi
11,27
508.985
395.479
Acceptance payables
7.475
17.735
Current tax liabilities
907.543
662.011
Borrowings
39.014
28.081
Obligation for post-employment benefits
115.294
89.486
Accruals and other liabilities
9.911.391
6.652.510
TOTAL LIABILITIES
Liabilitas pajak kini Pinjaman yang diterima
16 17,27
Liabilitas imbalan pasca-kerja Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain
18
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS
EQUITY
150.000
150.000
Share capital - par value per share of Rp 100 million (full amount) Authorized capital - 2,000 shares Fully issued and paid up capital 1,500 shares
Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
30.000 2.237.336
30.000 1.999.777
Retained earnings Appropriated Unappropriated
JUMLAH EKUITAS
2.417.336
2.179.777
TOTAL EQUITY
12.328.727
8.832.287
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 100 juta (nilai penuh) per saham Modal dasar - 2.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.500 saham
19
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
4
[Type text]
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
Pendapatan bunga Beban bunga
OPERATING REVENUE AND EXPENSES 754.744) (278.368)
544.628) (157.403)
Interest income Interest expense
476.376)
387.225)
Net interest income
137.554) (25.646)
165.489) (55.289)
Fee and commission income Fee and commission expense
111.908)
110.200)
Net fee and commission income
22,31
89.320)
(195.723)
23,31
(18.465)
136.643)
31
(31.421) 5.693) 45.127)
143.193) 2.891) 87.004)
Net trading gain (loss) (Loss) gain from other financial instruments at fair value through profit or loss - net (Loss) gain from foreign exchange transactions - net Other income
633.411)
584.429)
(43.009)
(13.053)
20,30 20,30
Pendapatan bunga bersih Pendapatan provisi dan komisi Beban provisi dan komisi Pendapatan provisi dan komisi bersih Keuntungan (kerugian) transaksi perdagangan - bersih (Kerugian) keuntungan dari instrumen keuangan lainnya pada nilai wajar melalui laba rugi - bersih (Kerugian) keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih Pendapatan lain-lain
21 21,30
Jumlah pendapatan operasional Kerugian penurunan nilai aset keuangan - bersih
24
Beban operasional lainnya Beban umum dan administrasi Beban karyawan Beban lain-lain
25,31 26,30,31
Jumlah beban operasional LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
16
LABA BERSIH
Impairment losses on financial assets - net
Other operating expenses General and administrative expenses))) Personnel expenses Other expenses
(112.586) (148.879) (3.860) (265.325)
(98.742) (136.855) (2.686) (238.283)
(308.334)
(251.336)
Total operating expenses
325.077)
333.093)
INCOME BEFORE TAX
(85.901)
(88.486)
INCOME TAX EXPENSE
239.176)
244.607) )
NET INCOME
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN, SETELAH PAJAK PENGHASILAN:
Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual (Kerugian) keuntungan aktuaria atas imbalan pasca kerja
Total operating income
OTHER COMPREHENSIVE INCOME, NET OF INCOME TAX:
13
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF
709)
(699)
(2.326)
4.121)
237.559)
248.029)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Changes in fair value of availablefor-sale securities Actuarial (loss) gain on postemployment benefits TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
5
[Type text]
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
Saldo pada tanggal 31 Desember 2012
Modal ditempatkan dan disetor penuh/Fully issued and paid-up capital
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Saldo laba/Retained earnings Keuntungan Telah Belum (kerugian) ditentukan ditentukan aktuaria/ penggunaanya/ penggunaanya/ Actuarial gains Appropriated Unappropriated (losses)
Jumlah ekuitas/ Total equity
150.000
-
1.778.863)
2.885)
1.931.748)
-
-
244.607)
-)
244.607)
-
-
(699)
-)
(699)
-
-
-) 243.908)
4.121) 4.121)
4.121) 248.029)
Laba komprehensif tahun berjalan: Laba bersih tahun berjalan Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan Keuntungan aktuaria atas imbalan pasca kerja setelah pajak penghasilan
13
Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya Saldo pada tanggal 31 Desember 2013 Laba komprehensif tahun berjalan: Laba bersih tahun berjalan Perubahan nilai wajar atas efek-efek tersedia untuk dijual - setelah pajak penghasilan Kerugian aktuaria atas imbalan pasca kerja setelah pajak penghasilan
13
-
30.000
(30.000)
-)
-)
150.000
30.000
1.992.771)
7.006)
2.179.777)
-
-
239.176)
-)
-
-
709)
-)
-
-
-) 239.885)
(2.326) (2.326)
150.000
30.000
2.232.656)
4.680)
Appropriation of retained earnings Balance as of 31 December 2013
Comprehensive income for the year: Net income for the year 239.176) Changes in fair value of available-for-sale securities - net of tax 709) Actuarial loss on postemployment benefits - net of (2.326) tax 237.559)
Saldo pada tanggal 31 Desember 2014
Balance as of 31 December 2012 Comprehensive income for the year: Net income for the year Changes in fair value of available-for-sale securities - net of tax Actuarial gains on postemployment benefits - net of tax
2.417.336)
Balance as of 31 December 2014
1
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
6
[Type text]
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN ARUS KAS TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Laba bersih Penyesuaian untuk: Penyusutan aset tetap dan amortisasi aset tak berwujud Laba atas penjualan aset tetap Kerugian penurunan nilai aset keuangan Pendapatan bunga Beban bunga Beban imbalan pasca-kerja Laba yang belum direalisasi dari transaksi valuta asing - bersih Beban pajak penghasilan Arus kas operasi sebelum perubahan aset dan liabilitas Perubahan dalam: Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Utang akseptasi - bersih Aset lain-lain Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Beban yang masih harus dibayar dan liabilitas lain-lain Penerimaan bunga Pembayaran imbalan pasca-kerja Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan efek-efek untuk tujuan investasi
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013
239.176)
244.607)
11.520) -)
14.181) (9)
24 20 20 26
43.009) (754.744) 278.368) 7.976)
13.053) (544.628) 157.403) 5.847)
16
(11.797) 85.901)
(132.991) 88.486)
(100.591)
(154.051)
26.890) 68.580) (1.085.061) (1.471.547) (353) 15.712) 1.919.162) 1.142.954) (190.146) (5.148)
(68.069) (56.554) -) (1.651.322) 1.562) (32.049) 1.160.407) (47.348) 240.585) 4.599)
25.808) 727.023) (143) (273.102) (96.512)
38.460) 538.263) (269) (154.648) (103.103)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Net income Adjustments for: Depreciation of fixed assets and amortization of intangible assets Gain on sale of fixed assets Impairment losses on financial assets Interest income Interest expense Post-employment benefits expense Unrealized foreign exchange gain - net Income tax expense Operating cash flows before changes in assets and liabilities Changes in: Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Loans receivable Acceptance payables - net Other assets Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
(283.537)
Accruals and other liabilities Receipts of interest Payments of post-employment benefits Payments of interest Payments of income tax Net cash provided by (used in) operating activities
(1.020.467)
(513.040)
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of investment securities
559.293) (67.734) -)
382.748) (7.141) 9)
(528.908)
(137.424)
703.526) )
Hasil penyelesaian efek-efek untuk tujuan investasi Perolehan aset tetap dan aset takberwujud Hasil penjualan aset tetap Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi
* Setelah disajikan kembali (Catatan 2u,30)
Proceeds from settlement of investment securities Acquisition of fixed assets and intangible assets Proceeds from sale of fixed assets Net cash used in investing activities
As restated (Notes 2u,30)*
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
7
[Type text]
PT BANK CTBC INDONESIA LAPORAN ARUS KAS (Lanjutan) TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
Catatan/ Notes
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan atas pinjaman yang diterima Pembayaran kembali atas pinjaman yang diterima Kas bersih yang diperoleh dari aktivitas pendanaan (Penurunan) kenaikan bersih dari kas dan setara kas Efek dari fluktuasi kurs terhadap kas dan setara kas
Kas dan setara kas, awal tahun Kas dan setara kas, akhir tahun
PT BANK CTBC INDONESIA STATEMENT OF CASH FLOWS (Continued) YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified)
Tahun berakhir 31 Desember/ Year ended 31 December 2014 2013
1.354.463)
833.495)
(1.107.657)
(481.094)
246.806)
352.401)
421.424
(68.560)
11.893
150.215) ) 1.352.542) 1.434.197)
1.434.197 1.867.514
Kas dan setara kas pada akhir tahun, terdiri dari:
Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain - jatuh tempo dalam 3 bulan sejak tanggal perolehan Jumlah
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Proceeds from borrowing
Repayments of borrowing Net cash provided by financing activities Net (decrease) increase in cash and cash equivalents Effect of exchange rate fluctuation on cash and cash equivalents Cash and cash equivalents, beginning of year Cash and cash equivalents, end of year Cash and cash equivalents at the end of year comprised of:
5 6 7
51.252 733.620 400.680
8
681.962 1.867.514
etelah disajikan kembali (Catatan 2u,30) Catatan atas Laporan Keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan.
Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks - mature within 3 months from the date of acquisition 598.215) Total 1.434.197)
53.150) 510.661) 272.171)
As restated (Notes 2u,30)* The accompanying notes to the Financial Statements form an integral part of these financial statements.
8
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
1. UMUM
1. GENERAL
a. Pendirian dan informasi umum
a. Establishment and general information
PT Bank CTBC Indonesia (“Bank”) didirikan di negara Republik Indonesia dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 32 tanggal 21 Juli 1995 dengan nama PT Bank Chinatrust Tamara. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan Surat Keputusannya No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 tanggal 15 Oktober 1996 dan diumumkan dalam Tambahan No. 3871 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 5 September 1997. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Hendra Karyadi, SH No. 15 tanggal 9 Nopember 2000, pemegang saham memutuskan untuk mengubah nama Bank dari PT Bank Chinatrust Tamara menjadi PT Bank Chinatrust Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-1608.HT.01.04.Th.2001 tanggal 6 Maret 2001, dan diumumkan dalam Tambahan No. 4486 pada Berita Negara Republik Indonesia No. 55 tanggal 10 Juli 2001.
PT Bank CTBC Indonesia (the “Bank”) was established in the Republic of Indonesia by deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 32 dated 21 July 1995 under the name of PT Bank Chinatrust Tamara. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia (currently the Minister of Law and Human Rights) in its Decision Letter No. C2-9521.HT.01.01.Th.96 dated 15 October 1996 and published in Supplement No. 3871 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 71 dated 5 September 1997. Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of notary public Hendra Karyadi, SH No. 15 dated 9 November 2000, the shareholders resolved to change the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Tamara to PT Bank Chinatrust Indonesia. The amended deed of establishment was approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-1608.HT.01.04. Th.2001 dated 6 March 2001, and published in Supplement No. 4486 to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 55 dated 10 July 2001.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang diaktakan dengan akta notaris Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 tanggal 14 Juni 2013, pemegang saham menyetujui perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Perubahan nama ini sehubungan dengan perubahan nama Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (pemegang saham mayoritas Bank) menjadi CTBC Bank Co., Ltd. pada tanggal 4 Juni 2013.
Based on the resolution of the General Meeting of Shareholders as notarized in deed of Notary Dr. Misahardi Wilamarta, S.H., M.H., M.Kn., LL.M, No. 91 dated 14 June 2013, the shareholders approved the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. The change in the Bank’s name relates to the name change of Chinatrust Commercial Bank Co., Ltd., (the Bank’s majority shareholder) to CTBC Bank Co., Ltd. on 4 June 2013.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami perubahan beberapa kali. Perubahan terakhir dilakukan dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH No. 91 tanggal 14 Juni 2013 sehubungan dengan perubahan nama Bank dari PT Bank Chinatrust Indonesia menjadi PT Bank CTBC Indonesia. Akta perubahan tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 pada tanggal 5 July 2013.
The Bank’s Articles of Association have been amended several times. The latest amendment was effected by deed of notary public Misahardi Wilamarta, SH No. 91 dated 14 June 2013 in relation to the change in the Bank’s name from PT Bank Chinatrust Indonesia to PT Bank CTBC Indonesia. This amended deed was approved by Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-36615.AH.01.02.Tahun 2013 dated 5 July 2013.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Bank, Bank beroperasi sebagai bank umum. Bank bergerak di bidang perbankan dan jasa keuangan lainnya sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia.
In accordance with article 3 of the Bank’s Articles of Association, the Bank operates as a commercial bank. The Bank is engaged in banking activities and other financial services in accordance with the regulations prevailing in Indonesia.
9
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
1. UMUM (Lanjutan)
1. GENERAL (Continued)
a. Pendirian dan informasi umum (Lanjutan)
a.
Bank berkedudukan di Jakarta dengan kantor pusat beralamat di Wisma Tamara, lantai 16, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta dan memulai kegiatan komersialnya pada bulan Mei 1997. Bank memperoleh izin untuk melakukan usaha sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 160/KMK.017/1997 tanggal 4 April 1997. Bank memiliki 2 cabang utama dan 8 kantor cabang pembantu pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Establishment and general information (Continued) The Bank is domiciled in Jakarta with its head office located at the 16th floor, Wisma Tamara, Jl. Jend. Sudirman Kav. 24, Jakarta and started its commercial operations in May 1997. The Bank obtained its license to operate as a commercial bank through the Decision Letter of the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia No. 160/KMK.017/1997 dated 4 April 1997. The Bank had 2 main branches and 8 sub-branches as of 31 December 2014 and 2013.
b. Dewan Komisaris dan Direksi
b. Board of Commissioners and Directors
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The composition of the Bank’s Board of Commissioners and Directors as of 31 December 2014 and 2013 was as follows:
2014
2013
Komisaris Utama Komisaris
Jack Lee Peter Wei
Jack Lee Peter Wei
Komisaris Independen
Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty
Imbang Jaya Mangkuto Zairyanto Poedjiaty
Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur
Joseph Shih Tantina Repi Liliana Donny Widjaja Inayat Hisyam
Joseph Shih Tantina Repi Liliana Donny Widjaja Inayat Hisyam Robert Chen
President Commissioner Commissioners Independent Commissioners
President Director Compliance Director Directors
c. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank mempekerjakan masing-masing 446 dan 443 karyawan tetap.
c. As of 31 December 2014 and 2013, the Bank employed 446 and 443 permanent employees, respectively.
d. Bank, melalui pemegang saham utamanya, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, merupakan bagian dari Grup CTBC.
d. The Bank, through its majority shareholder, CTBC Bank Co., Ltd., Taiwan, is ultimately part of the CTBC Group.
10
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2. IKHTISAR PENTING
KEBIJAKAN
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
Kebijakan-kebijakan akuntansi penting yang diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut:
The significant accounting policies, applied consistently in the preparation of financial statements were as follows.
a. Pernyataan kepatuhan
a.
Statements of compliance The Bank’s financial statements have been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK).
Laporan keuangan Bank telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”). b. Direksi Bank menyetujui untuk menerbitkan laporan keuangan ini pada tanggal 23 Maret 2015.
b. The Bank’s Directors approved the financial statements for issuance on 23 March 2015.
c. Dasar pengukuran
c. Basis for measurement
Laporan keuangan disusun atas basis akrual dengan menggunakan konsep nilai historis, kecuali bila standar akuntansi mengharuskan pengukuran pada nilai wajar.
The financial statements are prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except where the accounting standards require fair value measurement.
d. Laporan arus kas
d. Statement of cash flows The statement of cash flows presents the changes in cash and cash equivalents from operating, investing and financing activities. The statement of cash flows is prepared using the indirect method. For the purpose of the statement of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks and placements with Bank Indonesia and other banks that mature within three months from the date of acquisition, as long as they are not being pledged as collateral for borrowings nor restricted.
Laporan arus kas menyajikan perubahan dalam kas dan setara kas dari kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas disusun dengan metode tidak langsung. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas meliputi kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain dan penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain yang jatuh tempo dalam tiga bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. e. Mata uang fungsional dan penyajian
e. Functional and presentation currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the Bank’s functional currency. Except as otherwise indicated, all financial information presented has been rounded to the nearest millions of Rupiah.
Laporan keuangan disajikan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Bank. Kecuali dinyatakan secara khusus, seluruh informasi keuangan yang disajikan telah dibulatkan menjadi jutaan Rupiah yang terdekat. f. Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
f.
Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan SAK mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan-pertimbangan, estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang mempengaruhi penerapan kebijakan akuntansi, dan jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban yang dilaporkan. Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan kegiatan saat ini, hasil aktual mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) f.
AKUNTANSI
Use of judgments, estimates and assumptions The preparation of financial statements in conformity with SAK requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the application of accounting policies and the reported amounts of assets, liabilities, income and expenses. Although those estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from the estimated amounts.
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penggunaan pertimbangan, estimasi dan asumsi
f. Use of judgments, estimates and assumptions
11
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
(Lanjutan)
(Continued)
Estimasi-estimasi dan asumsi-asumsi yang digunakan ditelaah secara berkesinambungan. Revisi atas estimasi akuntansi diakui pada periode dimana estimasi tersebut direvisi dan periodeperiode yang akan datang yang dipengaruhi oleh revisi estimasi tersebut.
Estimates and underlying assumptions are reviewed on an ongoing basis. Revisions to accounting estimates are recognized in the period in which the estimate is revised and in any future periods affected.
Informasi mengenai hal-hal penting yang terkait dengan ketidakpastian estimasi dan pertimbanganpertimbangan penting dalam penerapan kebijakan akuntansi yang memiliki dampak yang signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan dijelaskan di Catatan 4.
Information about significant areas of estimation uncertainty and critical judgments in applying accounting policies that have significant effect on the amount recognized in the financial statements are described in Note 4.
g. Standar akuntansi yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015
g. Accounting standards which became effective starting 1 January 2015
Beberapa standar akuntansi baru dan revisi standar akuntansi telah diterbitkan tetapi belum efektif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014, dan belum diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan ini.
Certain new and revised accounting standards have been issued that are not yet effective for the year ended 31 December 2014, and have not been applied in preparing these financial statements.
Berikut ini adalah PSAK yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2015 dan relevan terhadap Bank:
Set out below are PSAKs which become effective starting on 1 January 2015 and are relevant to the Bank:
• • • • • • • •
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”
•
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan” PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 50 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 55 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” PSAK No. 60 (Revisi 2014), “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 68, “Pengukuran Nilai Wajar”
• •
•
• • • •
PSAK No. 1 (2013 Revision), “Presentation of Financial Statements” PSAK No. 24 (2013 Revision), “Employee Benefits” PSAK No. 46 (2014 Revision), “Income Taxes” PSAK No. 48 (2014 Revision), “Impairment of Assets” PSAK No. 50 (2014 Revision), “Financial Instruments: Presentation” PSAK No. 55 (2014 Revision), “Financial Instruments: Recognition and Measurement” PSAK No. 60 (2014 Revision), “Financial Instruments: Disclosures” PSAK No. 68, “Fair Value Measurement”
As of the issuance of these financial statements, the Bank has not determined the extent of retrospective impact, if any, that the future adoption of these standards will have on the Bank’s financial position and operating results.
Pada tanggal penerbitan laporan keuangan ini, Bank belum menentukan dampak dari pengaruh retrospektif, jika ada, atas penerapan standar ini, terhadap posisi keuangan dan hasil operasi Bank. h. Penjabaran transaksi dalam valuta asing
h. Translation of foreign currency transactions
Transaksi-transaksi dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah, mata uang fungsional Bank, dengan menggunakan kurs pada tanggal transaksi.
Transactions in foreign currencies are translated into Rupiah, the Bank’s functional currency, using the rates prevailing at the transaction date.
12
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) h. Penjabaran (Lanjutan)
transaksi
AKUNTANSI dalam
valuta
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
asing
h.. Translation of (Continued)
transactions
Year-end balances of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using the Reuters’ middle rates at 16:00 Western Indonesian Time.
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam valuta asing dan dari penjabaran aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.
The exchange gains and losses arising from transactions in foreign currencies and from the translation of monetary assets and monetary liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the current year statement of comprehensive income.
Laba atau rugi kurs valuta asing atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya perolehan diamortisasi yang diukur dalam mata uang fungsional pada awal periode, disesuaikan dengan suku bunga efektif dan pembayaran selama periode berjalan dan biaya perolehan diamortisasi dalam valuta asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs pada tanggal pelaporan.
The foreign currency gain or loss on monetary assets and liabilities is the difference between amortized cost measured in the functional currency at the beginning of the period as adjusted for effective interest and payments during the period, and the amortized cost measured in foreign currency, as translated at the exchange rate at reporting date.
Kurs valuta asing utama pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The major foreign currency exchange rates used as of 31 December 2014 and 2013 were as follows:
1 1 1 1 100 1 1 1
j.
currency
Saldo akhir tahun aset moneter dan liabilitas moneter dalam valuta asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah Reuters pukul 16:00 WIB.
2014 Rupiah penuh/ Whole Rupiah
i.
foreign
Dolar Amerika Serikat (USD) Dolar Singapura (SGD) Poundsterling Inggris (GBP) Euro (EUR) Yen Jepang (JPY) Dolar Taiwan (NTD) Dolar Hong Kong (HKD) Dolar Australia (AUD)
2013 Rupiah penuh/ Whole Rupiah
12.385,00 9.376,19 19.288,40 15.053,35 10.356,00 391,50 1.596,98 10.148,27
12.170,00 9.622,08 20.110,93 16.759,31 11.575,00 408,12 1.569,54 10.855,65
Transaksi dengan pihak-pihak berelasi
i.
1 United States Dollar (USD) 1 Singapore Dollar (SGD) 1 Great Britain Poundsterling (GBP) 1 Euro (EUR) 100 Japanese Yen (JPY) 1 New Taiwan Dollar (NTD) 1 Hong Kong Dollar (HKD) 1 Australian Dollar (AUD)
Transactions with related parties
Dalam laporan keuangan ini, istilah pihak-pihak berelasi digunakan sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
In these financial statements, the term related parties is used as defined in SFAS No. 7 (2010 Revision) regarding “Related Party Disclosures”.
Transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi yang signifikan, yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Significant transactions and balance with related parties, which were made under the same as well as different terms and conditions with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Aset dan liabilitas keuangan
j.
Aset keuangan Bank terutama terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, aset keuangan untuk diperdagangkan, aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi, kredit yang diberikan, dan efek-efek untuk tujuan investasi.
Financial assets and liabilities The Bank’s financial assets mainly consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, financial assets held for trading, derivative assets held for risk management, securities purchased under resale agreements, acceptance receivables, loans receivable, and investment securities.
13
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
YANG
j. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
j.
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (Continued)
Liabilitas keuangan Bank terutama terdiri dari simpanan dari nasabah, simpanan dari bank-bank lain, liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko, utang akseptasi, dan pinjaman yang diterima.
The Bank’s financial liabilities mainly consist of deposits from customers, deposits from other banks, financial liabilities held for trading, derivative liabilities held for risk management, acceptance payables, and borrowings.
j.1. Klasifikasi
j.1. Classification
Bank mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
The Bank classified its financial assets in the following categories on initial recognition:
i.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Tersedia untuk dijual; iii. Dimiliki hingga jatuh tempo; iv. Pinjaman yang diberikan dan piutang.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial assets designated as such upon initial recognition and financial assets classified as held for trading;
Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori berikut pada saat pengakuan awal:
Financial liabilities are classified into the following categories on initial recognition:
i.
i. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) sub-classifications, i.e. financial liabilities designated as such upon initial recognition and financial liabilities classified as held for trading;
ii. Available-for-sale; iii. Held-to-maturity; iv. Loans and receivables.
Diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; ii. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
ii. Financial liabilities measured at amortized cost.
Instrumen keuangan dengan kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking.
Held for trading financial instruments are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya.
Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of other categories of financial assets.
Instrumen dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan pembayarannya dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laba rugi atau tersedia untuk dijual.
Held-to-maturity instruments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that the Bank has the positive intent and ability to hold to maturity, and which are not designated at fair value through profit or loss or available-for-sale.
14
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
j. Financial assets and liabilities (Continued)
j.1. Klasifikasi (Lanjutan)
j.1. Classification (Continued)
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term.
j.2. Pengakuan
j.2. Recognition
Bank pada awalnya mengakui kredit yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan.
The Bank initially recognizes loans receivable and deposits on the date of origination.
Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (regular) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut.
Regular way purchases and sales of financial assets are recognized on the trade date at which the Bank commits to purchase or sell those assets.
Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut.
All other financial assets and liabilities are initially recognized on the trade date at which the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar ditambah/dikurang (untuk item yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut.
A financial asset or financial liability is initially measured at fair value plus/less (for an item not subsequently measured at fair value through profit or loss) transaction costs that are directly attributable to its acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah liabilitas yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issuance of a financial liability and are incremental costs that would not have been incurred if the financial instruments had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of liability recognized initially.
15
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
j. Financial assets and liabilities (Continued)
j.2. Pengakuan (Lanjutan)
j.2. Recognition (Continued)
Biaya transaksi tersebut diamortisasi selama umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan liabilitas keuangan.
Such transaction costs are amortized over the terms of the instruments based on the effective interest method and are recorded as part of interest income for transaction costs related to financial assets or interest expenses for transaction costs related to financial liabilities.
j.3. Penghentian pengakuan
j.3. Derecognition
Bank menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa atau pada saat Bank mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Bank secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Bank diakui sebagai aset atau liabilitas secara terpisah.
The Bank derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the financial asset expire or when the Bank transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Bank is recognized as a separate asset or liability.
Bank menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Bank derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expire.
Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Bank tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, dimana tingkat keberlanjutan Bank dalam aset yang ditransfer adalah sebesar perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transaction in which the Bank neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Bank derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers in which control over the asset is retained, the Bank continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Bank menghapusbukukan aset keuangan dan cadangan kerugian penurunan nilai terkait pada saat Bank menentukan bahwa aset keuangan tersebut tidak dapat ditagih. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi seperti telah terjadinya perubahan signifikan pada posisi keuangan debitur/penerbit aset keuangan sehingga debitur/penerbit tidak lagi dapat melunasi kewajibannya atau hasil penjualan agunan tidak akan cukup untuk melunasi seluruh ekposurnya.
The Bank writes off financial assets and any related allowance for impairment losses when the Bank determines that those financial assets are uncollectible. The decision is reached after considering information such as the occurrence of significant changes in the financial position of borrower/financial asset issuer such that the borrower/financial asset issuer can no longer pay the obligation or that proceeds from collateral will not be sufficient to cover the entire exposure.
16
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2. IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
j. Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan)
j. Financial assets and liabilities (Continued)
j.4. Saling hapus
j.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan dapat saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and financial liabilities are set off and the net amount is presented in the statement of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
j.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
j.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, and minus allowance for impairment losses.
j.6. Fair value measurement
j.6. Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm’s length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan teratur dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Bank measures the fair value of financial instruments using quoted prices in an active market for that instruments. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis.
17
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
AKUNTANSI
YANG
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) j.6.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
j.
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
ACCOUNTING
Financial assets and liabilities (Continued) j.6. Fair value measurement (Continued)
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang dapat diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Bank mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
If a market for a financial instrument is not active, the Bank establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm’s length transactions between knowledgeable, willing parties and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Bank, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Bank calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup.
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e., the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging) or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of comprehensive income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
18
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) j.
AKUNTANSI
YANG
Aset dan liabilitas keuangan (Lanjutan) j.6.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
j.
Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
Financial assets and liabilities (Continued) j.6. Fair value measurement (Continued)
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Bank dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktorfaktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Bank yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktorfaktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the financial instruments and include adjustments to take into account the credit risk of the Bank and counterparty where appropriate. Estimated fair values obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Bank believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
Aset keuangan dan posisi long diukur dengan menggunakan harga penawaran; liabilitas keuangan dan posisi short diukur dengan menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian harga penawaran atau harga permintaan hanya terhadap posisi terbuka neto (net open position), mana yang lebih sesuai.
Financial assets and long positions are measured at a bid price; financial liabilities and short positions are measured at an asking price. Where the Bank has positions with offsetting risk, mid-market prices are used to measure the offsetting risk positions and a bid or asking price adjustment is applied only to the net open position as appropriate.
k. Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
k. Current accounts with Bank Indonesia and other banks
Setelah pengakuan awal, giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. l.
ACCOUNTING
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
19
Subsequent to initial recognition, current accounts with Bank Indonesia and other banks are carried at amortized cost using effective interest method. l.
Placements with Bank Indonesia and other banks
Placements with Bank Indonesia and other banks are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
ACCOUNTING
m. Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan
m. Financial assets and liabilities held for trading
Aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal diakui dan diukur pada nilai wajar di laporan posisi keuangan, dengan biaya transaksi yang terjadi diakui langsung pada laba rugi tahun berjalan.
Financial assets and liabilities held for trading are initially and subsequently recognized and measured at fair value in the statement of financial position, with transaction costs taken directly to the current year profit or loss.
Semua perubahan nilai wajar dan keuntungan atau kerugian yang direalisasi pada saat penghentian pengakuan aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diakui sebagai bagian dari keuntungan (kerugian) bersih transaksi perdagangan pada laporan laba rugi komprehensif.
All changes in fair value and gains or losses which are realized when the financial assets and financial liabilities held for trading are derecognized, are recognized as part of net trading gain (loss) in the statement of comprehensive income.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan termasuk semua derivatif kecuali derivatif untuk tujuan manajemen risiko.
Financial assets and financial liabilities held for trading include all derivatives except for derivatives that are held for risk management purposes.
Bank melakukan transaksi instrumen derivatif untuk tujuan diperdagangkan (trading) dan untuk tujuan mengelola posisi devisa neto Bank, risiko selisih tingkat suku bunga, risiko beda jatuh tempo dan risiko lainnya dalam kegiatan operasional Bank sehari-hari.
The Bank entered into derivative instrument transactions for trading and to manage the Bank’s net open position, interest rate gap risk, maturity gap risk and other risks in the Bank’s daily operations.
Bank bertransaksi derivatif untuk menciptakan solusi manajemen risiko untuk nasabah, untuk mengelola risiko portofolio yang timbul dari usaha nasabah dan untuk mengelola serta melakukan lindung nilai risiko Bank.
The Bank transacts derivatives to create risk management solutions for clients, to manage the portfolio risk arising from client business and to manage and hedge the Bank’s own risk.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan tidak direklasifikasi setelah pengakuan awal.
Financial assets and financial liabilities held for trading are not reclassified subsequent to their initial recognition.
n. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko
n. Derivatives held for risk management
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko termasuk semua aset dan liabilitas derivatif yang tidak diklasifikasikan sebagai aset dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko diukur pada nilai wajar di dalam laporan posisi keuangan. Derivatif untuk tujuan manajemen risiko digunakan untuk secara ekonomis melindungi eksposur Bank atas risiko valuta asing yang berhubungan dengan posisi tidak untuk diperdagangkan. Bank tidak menerapkan akuntansi lindung nilai (hedge accounting) atas seluruh instrumen derivatif.
20
Derivatives held for risk management include all derivative assets and liabilities that are not classified as financial assets or liabilities held for trading. Derivatives held for risk management are measured at fair value in the statement of financial position. Derivatives held for risk management are used to economically hedge the Bank’s exposures to currency risk relating to nontrading positions. The Bank did not apply hedge accounting to all of the derivative instruments.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) n. Derivatif untuk (Lanjutan)
tujuan
AKUNTANSI manajemen
YANG
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) n. Derivatives held (Continued)
risiko
Derivatif dapat melekat pada perjanjian kontraktual lainnya (kontrak utama). Bank memperlakukan derivatif melekat secara terpisah, jika dan hanya jika, instrumen campuran (instrumen yang digabungkan) tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; persyaratan atas derivatif melekat akan memenuhi definisi derivatif jika persyaratan tersebut ada di dalam perjanjian yang terpisah; dan karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risiko kontrak utama. Derivatif melekat yang dipisahkan dicatat berdasarkan klasifikasinya, dan disajikan di laporan posisi keuangan bersamaan dengan kontrak utamanya.
o. Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
o.
management
Securities purchased under resale agreements Securities purchased under resale agreements are presented as receivables and stated at the agreed resale price less the difference between the purchase price and the agreed resale price. The difference between the purchase price and the agreed resale price is amortized using the effective interest method as interest income over the year commencing from the acquisition date to the resale date.
p.
Setelah pengakuan awal, tagihan dan utang akseptasi dinyatakan sebesar pada biaya perolehan diamortisasi. q. Kredit yang diberikan
risk
Derivatives may be embedded in another contractual arrangement (“host contract”). The Bank accounts for embedded derivatives separately from the host contract, if and only if, the hybrid (combined) instrument is not itself carried at fair value through profit or loss; the terms of the embedded derivative would meet the definition of a derivative if they were contained in a separate contract; and the economic characteristics and risks of the embedded derivative are not clearly and closely related to the economic characteristics and risks of the host contract. Separated embedded derivatives are accounted for depending on their classification, and are presented in the statement of financial position together with the host contract.
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan sebagai tagihan sebesar harga jual kembali efek-efek yang disepakati dikurangi selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati. Selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang disepakati tersebut diamortisasi dengan metode suku bunga efektif sebagai pendapatan bunga selama jangka waktu sejak efekefek tersebut dibeli hingga dijual kembali. p. Tagihan dan utang akseptasi
for
ACCOUNTING
Acceptance receivables and payables Subsequent to initial recognition, acceptance receivables and payables are stated at amortized cost.
q.
Loans receivable
Kredit yang diberikan pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans receivable are initially measured at fair value plus incremental direct transaction costs and are incremental costs incurred for the acquisition of such financial assets, and subsequently measured at their amortized cost using the effective interest method.
Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi) dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank.
Syndicated loans are stated at amortized cost in accordance with the risk borne by the Bank.
r. Efek-efek untuk tujuan investasi
r.
Efek-efek untuk tujuan investasi pada saat pengakuan awal diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi dan setelah pengakuan awal diukur sesuai dengan klasifikasinya masing-masing, sebagai dimiliki hingga jatuh tempo atau tersedia untuk dijual.
21
Investment securities Investment securities are initially measured at fair value plus transaction costs and subsequently accounted for in accordance with their classification, as either held-to-maturity or available-for-sale.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) r.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) r.
Efek-efek untuk tujuan investasi r.1. Dimiliki hingga jatuh tempo
Investment securities r.1. Held to maturity
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Bila terjadi penjualan atau reklasifikasi dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan dari investasi pada efek-efek dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang belum mendekati tanggal jatuh tempo, hal ini akan menyebabkan reklasifikasi atas semua investasi pada efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dan Bank tidak diperkenankan untuk mengklasifikasikan efek-efek sebagai dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun berjalan dan untuk kurun waktu dua tahun mendatang.
Held-to-maturity investments are carried at amortized cost using the effective interest method. Any sale or reclassification of a more than insignificant amount of held-tomaturity investment securities not close to their maturity date, this would result in the reclassification of all held-to-maturity investment securities as available-for-sale, and prevent the Bank from classifying investment securities as held-to-maturity for the current and the following two financial years.
r.2. Tersedia untuk dijual
s.
ACCOUNTING
r.2. Available-for-sale
Setelah pengakuan awal, investasi yang tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajarnya. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek utang yang tersedia untuk dijual diakui pada laba rugi tahun berjalan.
After initial recognition, available-for-sale investments are carried at fair value. Interest income is recognized in the statement of comprehensive income using the effective interest method. Foreign exchange gains or losses on available-forsale debt securities investments are recognized in the current year profit or loss.
Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam pendapatan komprehensif lain sampai investasi tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain harus diakui pada laba rugi tahun berjalan berdasarkan metode rata-rata tertimbang.
Other fair value changes are recognized directly in other comprehensive income until the investment is sold or impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in other comprehensive income are recycled to the current year profit or loss based on a weighted average method.
s.
Pajak penghasilan
Income taxes
Beban pajak terdiri dari beban pajak kini dan beban pajak tangguhan. Beban pajak kini dan pajak tangguhan diakui pada laba rugi kecuali untuk item yang diakui secara langsung di ekuitas atau pendapatan komprehensif lain.
Income tax expense comprises current and deferred tax. Current tax and deferred tax are recognized in profit or loss except to the extent that they relate to items recognized directly in equity or in other comprehensive income.
Beban pajak kini merupakan estimasi utang atau restitusi pajak yang dihitung atas laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan dengan menggunakan tarif pajak yang secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan, dan penyesuaian- penyesuaian lainnya atas provisi pajak pada tahun-tahun sebelumnya, baik untuk disesuaikan dengan pajak penghasilan yang dilaporkan pada laporan pajak tahunan, atau dengan perbedaan yang timbul dari pemeriksaan pajak.
Current tax is the expected tax payable or refundable on taxable income for the year, using tax rates substantially enacted as of the reporting date, and includes true-up adjustments made to the previous years’ tax provisions either to reconcile them with the income tax reported in annual tax returns, or to account for differences arising from tax assessments.
22
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) s.
t.
AKUNTANSI
YANG
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) s.
Pajak penghasilan (Lanjutan)
ACCOUNTING
Income taxes (Continued)
Pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tujuan pelaporan keuangan, dan nilai yang digunakan untuk tujuan perpajakan. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan untuk diterapkan atas perbedaan temporer pada saat pembalikan, berdasarkan peraturan yang berlaku atau secara substantif berlaku pada tanggal pelaporan. Metode ini juga mengharuskan pengakuan manfaat pajak masa depan, seperti kompensasi rugi fiskal, apabila besar kemungkinan manfaat pajak tersebut dapat direalisasi.
Deferred tax is recognized in respect of temporary differences between the carrying amounts of assets and liabilities for financial reporting purposes, and the amounts used for taxation purposes. Deferred tax is measured at the tax rates that are expected to be applied to temporary differences when they reverse, based on the laws that have been enacted or subtantively enacted at the reporting date. This method also requires the recognition of future tax benefits, such as tax loss carryforwards, to the extent that realization of such benefits is probable.
Koreksi atas kewajiban pajak diakui pada saat surat ketetapan pajak diterima atau apabila diajukan keberatan dan atau banding, maka koreksi diakui pada saat keputusan atas keberatan atau banding itu diterima.
Amendments to tax obligation are recognized when tax assessment is received or if objection and or appeal is applied, when the results of the objection or appeal are received. t.
Aset tetap
Fixed assets
Aset tetap diakui pada awalnya sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan termasuk pengeluaranpengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung untuk memperoleh aset tersebut. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan model biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Fixed assets are initially recognized at cost. Cost includes expenditures directly attributable to bring the assets for their intended use. Subsequent to initial measurement, fixed assets are measured using cost model, which is carried at its cost less accumulated depreciation and accumulated impairment loss.
Pada setiap tanggal pelaporan, nilai sisa, masa manfaat dan metode penyusutan dikaji ulang, dan jika diperlukan, akan disesuaikan dan diterapkan sesuai dengan ketentuan PSAK yang berlaku.
At each reporting date, the residual values, useful lives and depreciation methods are reviewed and if required, they will be adjusted and applied in accordance with the prevailing PSAK.
Penyusutan dihitung sejak bulan aset tetap yang bersangkutan digunakan, dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan estimasi masa manfaat sebagai berikut:
Depreciation is calculated from the month the respective fixed asset is placed into service, using straight line method over the estimated useful lives as follows:
Tahun/Years
Bangunan ruko Perabot, peralatan dan renovasi kantor Komputer perangkat keras Kendaraan bermotor
20 4-8 4 8
Shop house Office furniture, equipment and improvements Computers hardware Motor vehicles
Jika nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset tetap diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan dan rugi penurunan nilai aset dibebankan pada laba rugi tahun yang bersangkutan.
When the carrying amount of fixed assets is higher than its estimated recoverable amount, the carrying amount of fixed assets shall be reduced to its recoverable amount and the impairment losses are charged to profit or loss for the year.
Apabila aset tetap dilepas, maka nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When assets are disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are eliminated from the statement of financial position, and the resulting gain or loss on the disposal of fixed assets is recognized in the statement of comprehensive income.
23
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan) u.
v.
AKUNTANSI
YANG
Aset takberwujud
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) u.
ACCOUNTING
Intangible assets
Aset takberwujud terdiri dari perangkat lunak yang dibeli dan dikembangkan secara internal oleh Bank yang dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Intangible assets consist of software acquired and internally developed by the Bank which is stated at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Perangkat lunak yang dibeli pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan yang mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam mempersiapkan aset tersebut sehingga siap digunakan. Setelah pengakuan awal, perangkat lunak diukur sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai aset.
Software acquired is initially measured at acquisition costs which include all costs directly attributable in preparing the assets for their intended use. Subsequent to initial recognition, software is measured at cost less accumulated amortization and accumulated impairment losses.
Pengeluaran untuk pengembangan perangkat lunak secara internal diakui sebagai aset ketika Bank dapat mendemonstrasikan maksud dan kemampuannya untuk menyelesaikan pengembangan dan memakai perangkat lunak tersebut dalam menghasilkan keuntungan ekonomis di masa mendatang, dan dapat secara andal mengukur biaya untuk menyelesaikan pengembangan. Biaya yang dikapitalisasi dari pengembangan perangkat lunak secara internal mencakup semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung dalam proses pengembangan, dan akan diamortisasi selama masa manfaatnya. Perangkat lunak yang dikembangkan secara internal dinyatakan sebesar biaya yang dikapitalisasi dikurangi akumulasi amortisasi dan rugi penurunan nilai.
Expenditures on internally developed software are recognized as an asset when the Bank is able to demonstrate its intention and ability to complete the development and use the software in a manner that will generate future economic benefits, and can reliably measure the costs to complete the development. The capitalized costs of internally developed software include all costs directly attributable to develop the software, and are amortized over its useful lives. Internally developed software is stated at capitalized cost less accumulated amortization and impairment losses.
Pengeluaran selanjutnya yang jumlahnya signifikan akan dikapitalisasi hanya jika pengeluaran tersebut menambah manfaat ekonomis aset yang bersangkutan di masa mendatang. Semua pengeluaran lainnya dibebankan pada saat terjadinya.
Significant subsequent expenditure on software is capitalized only when it increases the future economic benefits embodied in the specific asset to which it relates. All other expenditures are expensed as incurred.
Amortisasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang masa manfaat dari perangkat lunak tersebut, dari tanggal perangkat lunak tersebut tersedia untuk dipakai. Estimasi masa manfaat ekonomis dari perangkat lunak berkisar antara 4 sampai dengan 8 tahun.
Amortization is recognized in the statement of comprehensive income on a straight line method over the estimated useful life of the software, from the date that it is available for use. The estimated useful life of software ranging from 4 to 8 years.
Identifikasi dan pengukuran kerugian penurunan nilai
v.
Identification and measurement of impairment losses
Aset Keuangan
Financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
At each reporting date, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that a loss event has occurred after the initial recognition of the asset and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably.
24
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
v. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan)
YANG kerugian
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) v.
ACCOUNTING
Identification and measurement of impairment losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Bukti obyektif bahwa aset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur, restrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinyatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut.
Objective evidence that financial assets are impaired can include default or delinquency by a borrower, restructuring of a loan or advance by the Bank on terms that the Bank would not otherwise consider, indications that a borrower or issuer will enter bankruptcy, the disappearance of an active market for a security due to financial difficulties, or other observable data relating to a group of assets such as adverse changes in the payment status of borrowers or issuers in the group or economic conditions that correlate with defaults in the group.
Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan.
The Bank considers evidence of impairment for financial assets at both specific and collective level. All individually significant financial assets are assessed for specific impairment.
Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karakteristik risiko yang serupa. Aset keuangan yang dievaluasi secara individual untuk penurunan nilai, dan dimana kerugian penurunan nilai diakui, tidak lagi termasuk dalam penurunan nilai secara kolektif.
All individually significant financial assets not to be individually impaired are then collectively assessed for any impairment that has been incurred but not yet identified. Financial assets that are not individually significant are collectively assessed for impairment by grouping together such financial assets with similar risk characteristics. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized are no longer included in a collective assessment of impairment.
Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari tren probability of default dimasa lalu, waktu pemulihan dan jumlah kerugian yang terjadi, yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian dan waktu pemulihan yang diharapkan di masa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai.
In assessing collective impairment, the Bank uses statistical modelling of historical trends of the probability of default, timing of recoveries and the amount of loss incurred, adjusted for management’s judgement as to whether current economic and credit conditions are such that the actual losses are likely to be greater or less than suggested by historical modelling. Default rates, loss rates and the expected timing of future recoveries are regularly benchmarked against actual outcomes to ensure that they remain appropriate.
25
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN SIGNIFIKAN (Lanjutan)
AKUNTANSI
v. Identifikasi dan pengukuran penurunan nilai (Lanjutan)
YANG kerugian
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued) v.
ACCOUNTING
Identification and measurement of impairment losses (Continued)
Aset Keuangan (Lanjutan)
Financial assets (Continued)
Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralized financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun cadangan kerugian atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diam ortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial assets’ original effective interest rate. The calculation of the present value of the estimated future cash flows of a collateralized financial asset reflects the cash flows that may result from foreclosure less costs for obtaining and selling the collateral, whether or not foreclosure is probable. Losses are recognized in the statement of comprehensive income and reflected in an allowance account against financial assets carried at amortized cost. Interest on the impaired financial asset continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flows for the purpose of measuring the impairment loss. When a subsequent event causes the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss is reversed through the statement of comprehensive income.
Jika persyaratan kredit, piutang atau investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah.
If the terms of a loan, receivable or held-tomaturity investment are renegotiated or otherwise modified because of financial difficulties of the borrower or issuer, impairment is measured using the original effective interest before the modification of terms.
Aset non-keuangan
Non-financial assets
Pada setiap akhir periode pelaporan, Bank menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai. Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Bank mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
At the end of each reporting date, the Bank reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the asset is estimated in order to determine the extent of the impairment loss. Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Bank estimates the recoverable amount of the cash generating unit to which the asset belongs.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset non-keuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi tahun berjalan.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of a non-financial asset (cash generating unit) is less than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cash generating unit) is reduced to its recoverable amount and an impairment loss is recognized immediately against profit or loss for the year.
26
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) w.
Simpanan dari nasabah dan bank-bank lain
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
w. Deposits from customers and other banks
Subsequent to initial recognition, deposits from customers and other banks are measured at their amortized cost using the effective interest method.
Setelah pengakuan awal, simpanan dari nasabah dan bank-bank lain diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. x.
y.
Imbalan pasca-kerja
x.
Post-employment benefits
Liabilitas imbalan pasca-kerja dihitung sebesar nilai kini dari estimasi jumlah liabilitas imbalan pascakerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit.
The obligation for post-employment benefits is calculated at the present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior periods. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unitcredit method.
Ketika imbalan pasca-kerja berubah, porsi imbalan sehubungan dengan jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa lalu dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode garis lurus selama rata-rata masa kerja karyawan hingga imbalan pasca-kerja menjadi hak karyawan (vested). Porsi imbalan pasca-kerja yang telah menjadi hak karyawan diakui segera sebagai beban dalam laba rugi tahun berjalan.
When the benefits change, the portion of the benefits that relate to past service by employees is reflected in the statement of comprehensive income on a straight-line basis over the estimated average remaining vesting period. To the extent that the benefits vest immediately, the expense is recognized immediately in profit or loss.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan komprehensif lain pada periode dimana hal tersebut terjadi.
Actuarial gains or losses are recognized as other comprehensive income in the period in which they arise.
Modal saham
y. Share capital
Saham diklasifikasikan sebagai ekuitas jika tidak terdapat kewajiban kontraktual untuk mentransfer kas atau aset keuangan lainnya. z.
ACCOUNTING
Pendapatan dan beban bunga
Shares are classified as equity when there is no contractual obligation to transfer cash or other financial assets. z. Interest income and expense
Pendapatan dan beban bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dari instrumen keuangan tersebut, namun tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang.
Interest income and expense are recognized in the statement of comprehensive income using the effective interest method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments and receipts through the expected life of the financial asset or financial liability (or, where appropriate, a shorter period) to the carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses.
Perhitungan suku bunga efektif mencakup seluruh biaya transaksi (Catatan 2j.2) dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
The calculation of the effective interest rate includes transaction costs (Note 2j.2) and all fees and points paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
27
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan) z.
Pendapatan dan beban bunga (Lanjutan)
ACCOUNTING
z. Interest income and expense (Continued)
Pendapatan dan beban bunga yang disajikan pada laporan laba rugi komprehensif merupakan bunga atas aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dan efekefek untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual yang dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif.
Interest income and expense presented in the statement of comprehensive income represent the interest on financial assets and financial liabilities at amortized cost and available-forsale investment securities calculated on the effective interest method.
Pendapatan bunga dari seluruh aset keuangan yang diperdagangkan dipandang bersifat incidental terhadap kegiatan perdagangan Bank dan disajikan sebagai bagian dari pendapatan bunga.
Interest income on all trading financial assets are considered to be incidental to the Bank’s trading operations and are presented as part of interest income.
aa. Provisi dan komisi
aa. Fees and commissions
Pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan dan merupakan bagian integral dari suku bunga efektif dari aset keuangan dan liabilitas keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif. Untuk penarikan dan pembayaran (arus kas) pinjaman yang sulit diprediksi, seperti pinjaman yang bersifat revolving dan pinjaman rekening koran, Bank menggunakan metode garis lurus dalam melakukan amortisasi pendapatan dan beban provisi dan komisi.
Significant fees and commission income and expenses that are integral to the effective interest rate on a financial asset or financial liability are included in the measurement of the effective interest rate. For loans with unpredicted cash flows such as revolving loans and overdraft, the Bank applies straight-line method in amortizing the fees and commission income and expenses.
Pendapatan provisi dan komisi lainnya, termasuk pendapatan provisi yang terkait dengan kredit, provisi sebagai pengatur sindikasi, provisi terkait ekspor impor dan provisi jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Atas komitmen kredit yang tidak diharapkan adanya penarikan kredit, provisi dari komitmen kredit tersebut diakui berdasarkan metode garis lurus selama jangka waktu komitmen.
Other fees and commission income, including credit related fees, syndication lead arranger fees, export import related fees and service fees are recognized as the related services are performed. When a loan commitment is not expected to result in the draw-down of a loan, loan commitment fees are recognized on a straight-line basis over the commitment period.
Beban provisi dan komisi lainnya yang terutama terkait dengan provisi transaksi antar bank dan broker, diakui sebagai beban pada saat jasa tersebut diterima.
Other fees and commission expense which are mainly related to inter-bank transaction and brokerage fees, are expensed as the services are received.
bb. Keuntungan (kerugian) transaksi perdaganganbersih Pendapatan bersih transaksi perdagangan terdiri dari keuntungan atau kerugian bersih terkait dengan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan, termasuk seluruh perubahan nilai wajar yang direalisasi maupun yang belum direalisasi dan selisih kurs. cc.
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT POLICIES (Continued)
bb. Net trading gain (loss)
Net trading income comprises of losses related to financial assets held for trading, and includes all unrealized fair value changes exchange differences.
net gains or and liabilities realized and and foreign
Keuntungan (kerugian) dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya-bersih
cc. Gain (loss) from other financial instruments at fair value through profit or loss
Pendapatan dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya berkaitan dengan derivatif untuk tujuan manajemen risiko yang tidak diperdagangkan yang bukan merupakan bagian dari kualifikasi hubungan lindung nilai dan termasuk semua perubahan nilai wajar yang sudah dan belum terealisasi, bunga dan selisih kurs mata uang.
Net income from other financial instruments at fair value through profit or loss relates to nontrading derivatives held for risk management purposes that do not form part of qualifying hedge relationships and includes all realized and unrealized fair value changes, interest and foreign exchange differences.
28
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Pendahuluan dan gambaran umum
Introduction and overview
Bank memiliki eksposur terhadap risiko-risiko atas instrumen keuangan sebagai berikut:
The Bank has exposure to the following risks from financial instruments:
a. b. c. d.
a. b. c. d.
Risiko kredit Risiko likuiditas Risiko pasar Risiko operasional
Credit risk Liquidity risk Market risk Operational risk
Manajemen risiko merupakan bagian integral dari strategi bisnis Bank untuk mempertahankan kesehatan keuangan dan integritas Bank.
Risk management is an integral part of the business strategy of the Bank to maintain the Bank's financial soundness and integrity.
Prinsip manajemen risiko memfasilitasi perkembangan bisnis Bank melalui kerangka manajemen risiko yang menyeimbangkan risiko dan imbalan yang meliputi pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi; kecukupan pada kebijakan, prosedur, dan penetapan limit; kecukupan pada proses identifikasi, pengukuran, pengawasan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko; dan sistem pengendalian internal.
The principle of risk management facilitates the Bank’s business development through a risk management framework that balancing between risks and returns which includes active oversight from the Board of Commissioners and Directors; sufficiency of policy, procedure, and limit establishment; sufficiency of identification process, measurement, surveillance, and risk control, and Risk Management Information System; and internal control system.
Pengawasan aktif dari Dewan Komisaris dan Direksi
Active oversight from the Boards of Commissioners and Directors
Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan manajemen risiko Bank. Oleh karena itu, Dewan Komisaris mengadakan pertemuan dengan Direksi, Komite Pemantau Risiko, dan Kepala Manajemen Risiko Grup secara teratur untuk meninjau masalah manajemen risiko dan rencana perbaikan (jika ada). Direksi mengevaluasi kebijakan manajemen risiko dan Dewan Komisaris menyetujuinya. Selain itu, Dewan Komisaris dan Direksi mengkaji Laporan Profil Risiko, mengevaluasi pelaksanaan sistem pengendalian Bank, memastikan struktur organisasi dan sumber daya manusia yang memadai dalam rangka mendukung penerapan manajemen risiko secara efektif sesuai dengan karakteristik, kompleksitas dan profil risiko Bank.
The Boards of Commissioners and Directors are responsible for the effectiveness of the implementation of risk management in the Bank. Therefore, the Board of Commissioners holds a meeting with Directors, Risk Monitoring Committee, and Head of Risk Management on a regular basis, to review risk management matters and improvement plans (if any). Directors evaluate risk management policies and the Board of Commissioners approve it. In addition, Board of Commissioners and Directors review Risk Profile Report, evaluate the implementation of the Bank’s control system, ensure the adequacy of the organization structure and human resources in order to support the implementation of risk management effectively in accordance with the characteristics, complexities and risk profile of the Bank.
Bank memiliki struktur organisasi yang secara jelas merumuskan peran dan tanggung jawab Dewan Komisaris, Direksi, komite-komite, Grup Manajemen Risiko, Satuan Kerja Operasional, Satuan Kerja Audit Internal dan satuan kerja pendukung lainnya. Grup Manajemen Risiko independen dari unit kerja bisnis Bank dan fungsi pengendalian internal (unit audit internal). Bank juga telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Aset dan Kewajiban, dan Komite Manajemen Risiko. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka kepada Dewan Komisaris dan Direksi secara berkala.
Bank has a clear organizational structure which formulates the role and responsibility of the Board of Commissioners, Directors, committees, Risk Management Group, Operational Unit, Internal Audit Unit and other supporting units. The Risk Management Group are independent from Bank’s business working unit and internal control function (internal audit unit). Bank has also established Audit Committee, Risk Monitoring Committee, Asset and Liability Committee, and Risk Management Committee. These committees report their activities to the Board of Commissioners and Directors periodically.
Kebijakan, prosedur, dan penetapan limit
Policy, procedure, and limit establishment
Penerapan manajemen risiko Bank didukung dengan kerangka yang mencakup kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko dengan memperhatikan antara lain jenis, kompleksitas kegiatan usaha, profil risiko, dan tingkat risiko yang akan diambil serta peraturan yang ditetapkan otoritas dan/atau praktek perbankan yang sehat.
The implementation of the Bank’s risk management is supported by the framework which covers the policy and procedure of the risk management as well as the risk limit in accordance with the types, business complexity, risk profile, risk appetite and the regulation stipulated by the authority and/or the sound banking practice.
Tingkat risiko yang akan diambil tercermin dalam strategi dan sasaran bisnis Bank.
The risk appetite is reflected in Bank’s business strategy and target.
29
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta Sistem Informasi Manajemen Risiko
Process of risk identification, measurement, monitoring, and control, also Risk Management Information System
Identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko merupakan bagian utama dari proses penerapan manajemen risiko. Identifikasi risiko Bank mencakup seluruh aktivitas bisnis dengan menganalisa sumber dan kemungkinan timbulnya risiko serta dampaknya. Pengukuran risiko disesuaikan dengan karakteristik dan kompleksitas kegiatan usaha Bank. Pemantauan dilakukan oleh unit yang independen dari pihak yang melakukan transaksi guna memantau dan mengendalikan tingkat dan atau tren risiko. Bank juga telah mengembangkan sistem informasi manajemen yang disesuaikan dengan karakteristik, kegiatan dan kompleksitas kegiatan usaha Bank.
Risk identification, measurement, monitoring, and control are the main parts of the implementation of risk management. The Bank’s risk identification covers all business activities by analyzing the source and possibility of risk as well as its impacts. Risk measurement is aligned with the characteristic and complexities of the business activity. Risk monitoring is done by a unit independent from parties that conduct the transactions to monitor and control the level and or trend of risk. The Bank has also developed a management information system that is aligned to the characteristic, activities and complexities of the Bank’s business activities.
Sistem pengendalian internal
Internal control system
Bank memiliki sistem pengendalian internal untuk menjaga aset Bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat diandalkan, meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta mengurangi risiko terjadinya kerugian, penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian. Penerapan sistem pengendalian internal adalah tanggung jawab semua Unit Operasional dan unit pendukung serta Unit Internal Audit.
The bank has internal control system to guard the Bank’s assets, ensure the availability and credibility of the financial and managerial reporting, increase the Bank’s compliance towards the applicable provisions and regulations, as well as to reduce the risk of loss, deviations and violations to the prudential aspects. The implementation of the internal control system is the responsibility of all the Operational Units and the supporting units as well as the Internal Audit Unit.
Organisasi manajemen risiko
Risk management organization
Direksi memiliki tanggung jawab penuh atas penetapan dan pengawasan kerangka manajemen risiko Bank untuk memastikan bahwa risiko-risiko Bank telah dikelola dengan tepat.
The Directors have overall responsibility for the establishment and oversight of the Bank’s risk management framework to ensure that the Bank’s risks are managed in a sound manner.
Selain itu, Manajemen mempunyai: • Komite Audit; • Komite Pemantau Risiko; • Komite Aset dan Liabilitas; • Komite Manajemen Risiko;
In addition, the Management has: • Audit Committee; • Risk Oversight Committee; • Asset and Liabilities Committee (ALCO); • Risk Management Committee;
dimana komite-komite tersebut di atas bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memantau kebijakan manajemen risiko Bank atas masing-masing areanya. Komite-komite tersebut melaporkan aktivitas mereka secara berkala kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
which are responsible for developing and monitoring the Bank’s risk management policies in their specified areas. These committees periodically report their activities to the Board of Commisioners and Directors.
30
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
Komite Audit Bank memiliki tanggung jawab untuk:
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) The Bank’s Audit Committee is responsible for:
•
Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil audit dalam rangka menilai kecukupan pengendalian internal, termasuk kecukupan proses pelaporan keuangan;
•
Monitoring and evaluating the planning and execution of audit and monitoring the follow-up results of the audit in order to assess the adequacy of internal controls including the adequacy of the financial reporting process;
•
Membahas dan mengkaji perencanaan audit Satuan Kerja Audit Internal dan menelaah temuan mereka secara berkala.
•
Discussing and reviewing the audit plan of the Internal Audit Unit and reviewing their findings on a periodical basis.
Komite Pemantau Risiko mengawasi perkembangan kebijakan manajemen risiko dan menilai penerapannya. Komite juga memberikan saran mengenai strategi manajemen risiko yang harus diterapkan oleh Bank. Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Komite Pemantau Risiko akan melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja Komite Manajemen Risiko dan Departemen Manajemen Risiko.
The Risk Oversight Committee supervises the development of risk management policies and assesses its implementation. The Committee also provides advice on the risk management strategy which should be employed by the Bank. In conducting its oversight role, the Risk Oversight Committee will also monitor and evaluate the performance of the Risk Management Committee and Risk Management Department.
Komite Aset dan Kewajiban (ALCO) dibentuk dengan tujuan untuk mengelola aset dan kewajiban Bank. ALCO juga berkewajiban untuk menyeimbangkan kepentingan dari berbagai unit bisnis yang berbeda dengan memaksimalkan manajemen modal melalui pengelolaan risiko likuiditas dan risiko suku bunga dengan prinsip kehati-hatian.
Asset and Liabilities Committee (ALCO) is established to manage the Bank’s asset and liabilities. ALCO is also responsible to balance the interest of different business units by maximizing the capital management through the prudent liquidity risk and interest rate risk management.
Komite Manajemen Risiko dibentuk dengan tujuan, diantaranya adalah:
The Risk Management Committee is established with, among others, the following objectives:
•
Untuk mengidentifikasi seluruh permasalahan risiko yang terdapat pada seluruh bisnis sejak dini untuk menghindari kerugian yang tidak semestinya terjadi dan untuk memastikan bahwa Bank telah mempertimbangkan seluruh risiko dengan tepat;
•
To identify all risk issues across all businesses at an early stage to avoid unnecessary losses and to ensure that the Bank has considered all risks properly;
•
Untuk menjalankan tata kelola dan pengawasan atas sistem penilaian risiko guna meyakinkan bahwa sistem tersebut telah tepat sasaran dan dipergunakan secara memadai untuk pengendalian risiko pada bisnis.
•
To exercise governance and oversight over the Bank’s risk rating systems to ensure that they are fit for purpose and adequately utilized to control risks in the business.
Departemen Manajemen Risiko (DMR) didirikan sebagai pihak yang independen dalam pengelolaan semua risiko Bank dan bertanggung jawab untuk: •
•
• •
•
Risk Management Department (RMD) was established as an independent unit that should manage all Bank’s risk and responsible to:
Memastikan bahwa bisnis yang dilakukan oleh setiap divisi sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan oleh Komite Manajemen Risiko; Merumuskan dan melaksanakan kebijakan manajemen risiko dan modal, prosedur dan metodologi manajemen risiko untuk setiap unit kerja; Menyetujui limit risiko Bank; Melakukan penelaahan atas portofolio secara berkala untuk memastikan bahwa portofolio risiko berada dalam parameter yang dapat diterima; dan Mengembangkan dan menerapkan infrastruktur dan sistem manajemen risiko dan modal yang sesuai untuk setiap divisi.
•
•
• •
•
31
Ensure that the business conducted by each division is consistent with the risk appetite set by the Risk Management Committee; Formulate and implement risk and capital management policies, procedures and methodologies that are appropriate to each working unit; Approve Bank’s risk limits; Conduct periodic portfolio reviews to ensure that the portfolio of risks is within acceptable parameters; and Develop and implement risk and capital management infrastructures and systems that are appropriate for each division.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang disebabkan oleh ketidakmampuan pihak nasabah atau pihak lawan untuk memenuhi kewajiban kontraktualnya. Risiko ini dikelola pada tingkat transaksi, debitur, kelompok debitur, industri dan portofolio. Kebijakan dan tata cara risiko kredit dirancang untuk menjaga keutuhan independensi dan integritas penilaian risiko kredit dan proses persetujuan kredit.
Credit risk is the risk of financial loss from customers and counterparties being unable to fulfill their contractual obligations. This risk is managed at transaction, obligor, group of obligor, industry and portfolio levels. Credit risk policies and procedures are designed to preserve the independence and integrity of the credit risk assessment and credit approval process.
Bank telah menerapkan manajemen risiko kredit, yang mencakup pembentukan kebijakan kredit, pedoman kredit, standar prosedur operasi dan skema penilaian risiko kredit untuk korporasi. Selain itu, Bank juga telah menerapkan proses pemantauan seluruh portofolio kredit secara berkala yang disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi.
The Bank has implemented credit risk management, incorporating the setup of credit policies, guidelines, standard operation procedures and the credit risk rating scheme for corporates. The Bank has also implemented the process of monitoring the total credit portfolio periodically which is to be submitted to the Board of Commissioners and Directors.
Peringkat profil risiko kredit ditentukan melalui pemetaan eksposur risiko ke dalam tabel risk appetite Bank yang memiliki 5 kategori: rendah, rendah ke sedang, sedang, sedang ke tinggi dan tinggi. Selanjutnya, peringkat risiko kredit inheren dikombinasikan dengan hasil pengukuran sistem pengendalian risiko kredit untuk mendapatkan peringkat akhir dari risiko kredit.
The level of credit risk profile was determined by mapping total exposure to the Bank’s risk appetite table which has 5 categories: low, low to moderate, moderate, moderate to high and high. Furthermore, the level of inherent credit risk was combined with credit risk controlling system measurement to get the final level of credit risk.
Pada tahun 2014 dan 2013 profil risiko kredit dinilai pada tingkat rendah.
In 2014 and 2013, credit risk profile was assessed at low level.
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit
i. Maximum exposure to credit risk
Untuk aset keuangan yang diakui pada laporan posisi keuangan, eksposur maksimum atas risiko kredit setara dengan nilai tercatatnya.
For financial assets recognized in the statement of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amount.
Penerbitan bank garansi dan letters of credit (L/C) yang tidak dapat dibatalkan, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank dalam hal timbul kewajiban atas penerbitan garansi dan letters of credit yang tidak dapat dibatalkan. Untuk komitmen kredit, eksposur maksimum atas risiko kredit adalah sebesar jumlah fasilitas yang belum ditarik dari nilai penuh fasilitas kredit yang telah disepakati (committed) kepada nasabah.
For bank guarantees and irrevocable letters of credit (L/C) issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank would have to pay, if the obligations of the bank guarantees and irrevocable letters of credit issued are called upon. For credit commitments, the maximum exposure to credit risk is the full amount of the undrawn committed credit facilities granted to customers.
32
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued)
i. Eksposur maksimum terhadap risiko kredit (Lanjutan)
i. Maximum exposure (Continued)
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum risiko kredit Bank atas instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan dan rekening administratif, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya.
to
credit
risk
The following table presents the Bank’s maximum exposure to credit risk of financial instruments in the statement of financial position and administrative accounts, without taking into account any collaterals held or other credit enhancement.
31 Desember/December 2014 2013 Posisi keuangan Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Rekening administratif Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan Garansi yang diterbitkan Jumlah
Financial position Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
733.620 400.680
510.661 272.171
681.962
598.215
195.790
223.054
11.251
79.831
1.094.516 506.879 7.738.323
392.888 6.312.597
Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable
750.518
267.177
Investment securities
Placements with Bank Indonesia and other banks
Administrative accounts 233.208
460.744
230.950 68.822 12.646.519
297.669 55.448 9.470.455
33
Committed credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C Guarantees issued Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
ii. Concentration of credit risk analysis
ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit
The Bank encourages the diversification of its credit portfolio among a variety of geographies, economic sectors, type of products and counterparties in order to minimize its credit risk. Credit risk concentration by type of counterparty:
Bank mendorong adanya diversifikasi portofolio kreditnya pada berbagai wilayah geografis, sektor ekonomi, tipe produk dan pihak lawan sebagai upaya untuk meminimalisasi risiko kredit.
Konsentrasi risiko kredit berdasarkan pihak lawan: 31 Desember/December 2014
Giro pada bankbank lain/ Current accounts with other banks
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi
Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankAset bank lain/ keuangan Placement untuk with Bank diperdagangkan/ Indonesia Financial and other assets held for trading banks
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management
Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under resale agreements
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki Efek-efek risiko kredit/ untuk Commitment tujuan and investasi/ contingencies with credit Investment risk securities
Jumlah/ Total
%
-
-
-
1.603
-
-
439.423
7.127.328
-
532.580
8.100.934
64,06
733.620 -
400.680 400.680
126.980 554.982 681.962
144.864 49.323 195.790
11.251 11.251
1.094.516 1.094.516
67.456 506.879
610.995 7.738.323
750.518 750.518
400 532.980
1.755.982 2.178.208 611.395 12.646.519
13,89 17,22 4,83 100,00
733.620
34
Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) ii. .Analisa risiko konsentrasi kredit (Lanjutan)
ii.
Concentration (Continued)
of
credit
risk
analysis
31 Desember/December 2013
Giro pada bank-bank lain/ Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain/ Placement with Bank Indonesia and other banks
-
-
510.661 -
272.171 272.171
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia Korporasi
Pemerintah dan Bank Indonesia Bank Ritel
510.661
Aset keuangan untuk diperdagangkan/ Financial assets held for trading
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securities
-
20.414
-
377.897
5.454.880
-
813.861
6.667.052
70,40
108.983 489.232 598.215
202.640 223.054
79.831 79.831
14.991 392.888
857.717 6.312.597
267.177 267.177
813.861
886.821 1.058.865 857.717 9.470.455
9,37 11,18 9,05 100,00
iii.
iii. Analisa risiko kredit
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual
Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 – 120 hari Telah jatuh tempo 121 – 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
31 Desember/December Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under resale agreements
2014
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites Impaired financial assets:
Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 – 30 hari Telah jatuh tempo 31 – 60 hari Telah jatuh tempo 61 – 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Individually impaired: Grade 14 -16: impaired
-
-
-
-
-
226.982)
-
-
-
-
-
-
(78.553) 148.429)
-
-
-
-
-
-
5.385)
-
91 – 120 days past due
-
-
-
-
-
8.263) 13.035) 26.683)
-
121 – 180 days past due > 180 days past due
Less: allowance for Individual impairment losses
Collectively impaired:
-
-
-
-
-
(7.292)
-
-
-
-
-
-
19.391)
-
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 6 – 9: risiko sedang
Corporates Government and Bank Indonesia Banks Retail
The following table presents the impaired financial assets, past due but not impaired financial assets and neither past due nor impaired financial assets.
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai
%
Credit risk analysis
Tabel berikut ini m enyajikan aset keuangan yang mengalami penurunan nilai, aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai serta aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
Jumlah/ Total
The concentration of loans receivable by type of loans and economic sectors is disclosed in Note 12.
Konsentrasi kredit yang diberikan berdasarkan jenis kredit dan sektor ekonomi diungkapkan di dalam Catatan 12.
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit/ Commitment and contingencies with credit risk
Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative assets held for risk management
Less: allowance for collective impairment losses
Past due but not impaired financial assets:
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
35
37.817
-
37.656) 18.109) 9.263) 102.845)
-
-
(4.029)
-
-
98.816)
-
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 6 – 9: medium risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 – 30 days past due 31 – 60 days past due 61 – 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
iii. Credit risk analysis (Continued)
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placements with Bank Indonesia and other banks
31 Desember/December Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali/ Securities purchased under resale agreements
2014
Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 – 5: risiko rendah Grade 6 – 9: risiko sedang Grade 10 – 13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Neither past due nor impaired financial assets:
733.620 -
400.680 -
681.962 -
1.094.516 -
18.296) 350.216) 140.473)
-) 5.384.744) 1.606.345)
750.518 -
733.620
400.680
681.962
1.094.516
-) 508.985)
504.056) 7.495.145)
750.518
733.620
400.680
681.962
1.094.516
(2.106) 506.879)
(23.458) 7.471.687)
750.518
733.620
400.680
681.962
1.094.516
506.879)
7.738.323)
750.518
31 Desember/December 2013 Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain/ Placements Tagihan with Bank akseptasi/ Indonesia and Acceptance other banks receivables
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 – 5: low risk Grade 6 – 9: medium risk Grade 10 – 13: high risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses
Giro pada Bank Indonesia/ Current accounts with Bank Indonesia
Giro pada bankbank lain/Current accounts with other banks
-
-
-
-
112.269)
-
-
-
-
-
(70.746) 41.523)
-
-
-
-
-
12.189) 14.319) 12.482) 38.990)
-
-
-
-
-
(8.973) 30.017)
-
Kredit yang diberikan/ Loans receivable
Efek-efek untuk tujuan investasi/ Investment securites
Aset keuangan yang mengalami penurunan nilai: Penurunan nilai individual: Grade 14 -16: penurunan nilai Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai individual
Penurunan nilai kolektif: Telah jatuh tempo 91 – 120 hari Telah jatuh tempo 121 – 180 hari Telah jatuh tempo > 180 hari
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Impaired financial assets:
Aset keuangan yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Telah jatuh tempo 1 – 30 hari Telah jatuh tempo 31 – 60 hari Telah jatuh tempo 61 – 90 hari Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai kolektif
Less: allowance for Individual impairment losses
Collectively impaired: 91 – 120 days past due 121 – 180 days past due > 180 days past due Less: allowance for collective impairment losses
Past due but not impaired financial assets:
-
-
-
-
121.529) 57.181) 25.248) 203.958)
-
-
-
-
-
(5.618) 198.340)
-
Aset keuangan yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai: Berdasarkan pemeringkat internal (untuk kredit korporasi): Grade 1 – 5: risiko rendah Grade 6 – 9: risiko sedang Grade 10 – 13: risiko tinggi Berdasarkan hari jatuh tempo [untuk kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”) dan kredit konsumen lainnya]: Lancar
Individually impaired: Grade 14 -16: impaired
Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: 1 – 30 days past due 31 – 60 days past due 61 – 90 days past due Less: allowance for collective impairment losses
Neither past due nor impaired financial assets:
510.661 -
272.171 -
598.215 -
29.325) 187.062) 179.092)
42.005) 3.399.658) 2.029.098)
267.177 -
510.661
272.171
598.215
-) 395.479)
597.385) 6.068.146)
267.177
510.661
272.171
598.215
(2.591) 392.888)
(25.429) 6.042.717)
267.177
510.661
272.171
598.215
392.888)
6.312.597)
267.177
36
Based on internal rating (for corporate loans): Grade 1 – 5: low risk Grade 6 – 9: medium risk Grade 10 – 13: high risk Based on days past due [for Indonesian Overseas Workers (“IOW”) and other consumer loans]: Current Less: allowance for collective impairment losses
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued)
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
iii.
iii. Analisa risiko kredit (Lanjutan)
Credit risk analysis (Continued)
Proses penentuan grading kredit internal yang diterapkan oleh Bank untuk kredit korporasi (grade 1-16) membedakan eksposur untuk menentukan eksposur mana yang memiliki faktor risiko lebih besar dan tingkat kerugian potensial yang lebih tinggi. Peringkat kredit setiap debitur ditelaah secara berkala dan perubahannya diimplementasikan secepatnya. Peringkat kredit yang diterapkan atas setiap debitur juga mempertimbangkan kualitas kredit dari debitur tersebut yang telah ditentukan oleh bank-bank lain. Kredit yang mengalami penurunan nilai
The Bank’s internal credit grading determination processes for corporate loans (grade 1-16) differentiate exposures in order to highlight those with greater risk factors and higher potential severity of loss. The credit rating for each debtor is reviewed regularly and any amendments are implemented promptly. The credit rating applied for each debtor also considered credit quality of the respective debtor as determined by other banks.
Penurunan nilai kredit secara individu adalah kredit dimana Bank menentukan bahwa terdapat bukti obyektif penurunan nilai dan tidak dapat diharapkan untuk mendapatkan pengembalian pada semua pokok dan bunga yang jatuh tempo sesuai dengan persyaratan di dalam kontrak perjanjian kredit.
Individually impaired loans are loans for which the Bank determines that there is objective evidence of impairment and it does not expect to collect all principal and interest due according to the contractual terms of the loan agreements.
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai
Past due but not impaired loans
Kredit yang telah jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai adalah kredit yang pembayaran bunga dan pokok berdasarkan kontraktual telah jatuh tempo, namun Bank berkeyakinan tidak adanya penurunan nilai atas dasar nilai jaminan/agunan yang tersedia dan/atau tahap penagihan jumlah yang terhutang kepada Bank.
Past due but not impaired loans are those for which contractual interest or principal payments are past due, but the Bank believes that there was no impairment yet on the basis of the value of security/collateral pledged on those loans and/or the stage of collection on outstanding loans.
Impaired loans
iv.
iv. Agunan
Collaterals
Bank memiliki agunan terhadap kredit korporasi dan konsumen [diluar kredit yang diberikan kepada Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”)] yang diberikan dalam bentuk kas, properti, aset tetap lainnya dan garansi. Agunan pada umumnya tidak ditujukan atas giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain, efek-efek yang diperdagangkan, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali dan efek-efek untuk tujuan investasi. Persyaratan agunan digunakan untuk mengurangi eksposur maksimum terhadap risiko kredit. Bank juga memiliki hak hukum atas aset yang mendasarinya seandainya terjadi gagal bayar.
The Bank holds collaterals against corporate and consumer [other than Indonesian Overseas Worker (“IOW”) loan] loans in the form of cash, property, other fixed assets and guarantees. Collaterals generally are not held over current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, trading securities, securities purchased under resale agreements and investment securities. The Bank’s requirement for collaterals is to reduce maximum exposures to credit risk. The Bank will also hold legal title on the underlying assets should a default take place.
Agunan telah dipertimbangkan ke dalam pengukuran risiko kredit Bank dalam hal penilaian terhadap kualitas aset dan perhitungan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan. Nilai agunan yang digunakan dapat disesuaikan untuk merefleksikan kondisi pasar terkini. Tergantung pada situasi dan tipe dari aset keuangan, Bank juga menggunakan nilai dari agunan tersebut untuk mengidentifikasi, memantau dan mengendalikan risiko.
Collaterals have been considered in the Bank’s measurement of credit risk in form of assessment of credit quality and calculation of impairment losses for its financial assets. The values of collaterals used in the assessment are adjusted to reflect the current market conditions. Depending on the circumstances and type of financial asset, the collateral values have also been used by the Bank in its risk identifcation, monitoring and control.
37
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan)
a. Credit risk management (Continued) iv.
iv. Agunan (Lanjutan)
v.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Collaterals (Continued)
Bank melakukan penilaian dan pemantauan terhadap nilai agunan secara berkala. Frekuensi penilaian berbeda-beda untuk berbagai jenis agunan, berdasarkan tingkat volatilitas harga dan sifat dari agunan tersebut. Penentuan kredit dengan jaminan penuh atau sebagian bergantung dari nilai wajar agunan berdasarkan penilaian agunan yang terakhir, apakah jumlah penilaian agunan tersebut sama atau lebih besar dari jumlah baki debet yang terakhir.
The Bank conducts appraisal and monitors the collateral value on a regular basis. The frequency of valuation are vary for various types of collaterals, based on the level of price volatility of the collaterals and the nature of the collaterals. The designation of fully or partially secured loans depend on whether the fair value of the collaterals based on the latest appraisal, is equal to or greater than the latest outstanding loans.
Komposisi nilai wajar agunan terhadap jumlah seluruh kredit yang diberikan oleh Bank (diluar kredit yang diberikan kepada TKI) pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar 76,73% dan 69,34%. Bank juga melakukan mitigasi atas risiko kredit lainnya yang tidak tercakup di atas dengan memusatkan pemberian kredit kepada nasabah dengan kualitas kredit yang lebih baik.
The composition of fair value of collaterals against total loans receivable provided by the Bank (other than IOW loans receivable) as of 31 December 2014 and 2013 was 76.73% and 69.34%, respectively. The Bank also mitigated the credit risk for other exposures that are not covered as above by focusing on providing lending to customers with better credit quality.
Untuk kredit yang diberikan kepada TKI, Bank mendapatkan jaminan penggantian pinjaman dari Penyedia Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”) apabila terjadi gagal bayar selama periode masa jaminan. Bank juga memiliki hak hukum atas jaminan tersebut jika terjadi gagal bayar.
For IOW loans receivable, the Bank receives loan repayment guarantee from the Indonesian Manpower Agency (“IMA”) when there is payment default over the guarantee period. The Bank will also hold legal title on the guarantee should a default take place. v.
Aset keuangan untuk diperdagangkan Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank memiliki aset keuangan untuk diperdagangkan masing-masing sebesar Rp 195.790 dan Rp 223.054. Analisa atas kualitas kredit dari eksposur maksimum risiko kredit, berdasarkan lembaga peringkat dari Standard & Poor’s International, jika ada, adalah sebagai berikut:
Financial assets held for trading As of 31 December 2014 and 2013, the Bank had financial assets held for trading amounting to Rp 195,790 and Rp 223,054, respectively. An analysis of the credit quality of the maximum credit exposure, based on rating agency Standard & Poor’s International, where applicable, was as follows:
31 Desember/December 2014 2013 Government bonds:
Obligasi pemerintah: Rated BB+
144.864
vi. Risiko penyelesaian
96.308
vi.
Rated BB+
Settlement risk The Bank’s activities may give rise to risk between the deal date to settlement date and as of the settlement date of transactions/trades. Settlement risk is the risk of loss due to the failure of an entity to honor its obligations to deliver cash, securities or other assets as contractually agreed.
Kegiatan Bank dapat memiliki risiko antara tanggal transaksi sampai dengan tanggal penyelesaian dan pada tanggal penyelesaian transaksi. Risiko penyelesaian adalah risiko kerugian akibat kegagalan dari suatu entitas untuk menyelesaikan kewajibannya untuk memberikan uang tunai, surat berharga atau aset lainnya yang telah disetujui.
38
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
a. Manajemen risiko kredit (Lanjutan) vi.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) a. Credit risk management (Continued)
Risiko penyelesaian (Lanjutan)
vi.
Untuk jenis transaksi tertentu, Bank melakukan mitigasi risiko ini dengan melakukan penyelesaian melalui lembaga penyelesaian/kliring untuk memastikan bahwa suatu transaksi diselesaikan hanya bila kedua belah pihak telah memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Batas penyelesaian merupakan bagian dari proses persetujuan/batas kredit pemantauan seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Penerimaan risiko penyelesaian pada perdagangan bebas membutuhkan persetujuan dari Komite Risiko Bank untuk penyelesaian transaksi atau dengan counterparty tertentu.
Settlement risk (Continued) For certain types of transactions, the Bank mitigates this risk by conducting the settlements through a settlement/clearing agent to ensure that a trade is settled only when both parties have fulfilled their contractual settlement obligations. Settlement limits form part of the credit approval/limit monitoring process described earlier. Acceptance of settlement risk on free trades requires approvals by Bank’s Risk Committe to settle the transactions or certain counterparty.
b. Manajemen risiko likuiditas
b. Liquidity risk management
Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/ atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank.
Liquidity risk is the risk which is caused by Bank’s inability to meet its obligation from cash flow funding sources and/or the high quality liquid asset which can be pledged, without disturbing the activity and financial condition of the Bank.
Tujuan utama manajemen risiko likuiditas adalah untuk meminimalkan kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memperoleh sumber pendanaan arus kas.
The main purpose of the liquidity risk management is to minimize the possibility of the Bank’s inability to obtain cash flow funding sources.
Penilaian eksposur risiko likuiditas dilakukan dengan menggunakan indikator-indikator yang mengacu kepada parameter-parameter yang digunakan oleh Bank Indonesia untuk menilai tingkat kesehatan Bank sebagai berikut: rasio likuiditas, analisa jatuh tempo aset dan liabilitas, arus kas, konsentrasi dan ketergantungan pada pendanaan, akses ke pasar serta stabilitas pendanaan dan lainnya.
The assessment of the exposure of liquidity risk is conducted by using liquidity indicators that refer to parameters used by Bank Indonesia to assess the level of Bank’s soundness as follows: liquidity ratio, maturity gap analysis between assets and liabilities, cash flows, concentration and dependency of funding, market accessibility and funding stability and etc.
Bank telah menetapkan limit manajemen risiko likuiditas sejalan dan sesuai dengan tingkat risiko yang akan diambil, kecukupan permodalan, kemampuan sumber daya manusia dengan memperhatikan kapasitas pendanaan Bank secara keseluruhan dengan mempertimbangkan perubahan eksternal dan internal. Stress testing dilakukan guna mengetahui kemampuan Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis. Dengan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum sebesar 29,24% pada posisi 31 Desember 2014 dan aset likuid berkualitas tinggi yang cukup maka diharapkan Bank dapat memenuhi kebutuhan likuiditas dalam keadaan normal dan kondisi stress.
Bank has established the limit of liquidity risk management in accordance with the risk appetite, the adequacy of the capital, human resources capability through paying attention to the Bank’s funding capacity as a whole by considering external and internal changes. Stress testing is performed in order to determine the ability of the Bank to meet liquidity needs during crisis. With Capital Adequacy Ratio of 29.24% as of 31 December 2014 and sufficient high-quality liquid assets, it is expected that the Bank can meet the liquidity needs in normal and stress conditions.
39
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
Liquidity risk management (Continued)
Bank juga telah menyusun rencana likuiditas darurat dengan menggabungkan prosedur dan petunjuk untuk menjalankan bisnisnya dalam situasi darurat. Selama tahun 2014 dan 2013, profil risiko likuiditas secara keseluruhan dinilai rendah.
The Bank has also established the liquidity contingency plan which incorporates procedures and guidelines to run its business in the emergency situation. In 2014 and 2013, the overall liquidity risk assessment was low.
Tabel di bawah ini menyajikan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan dari liabilitas keuangan dan rekening administratif Bank berdasarkan periode tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
The following table presents the contractual undiscounted cash flows of the Bank’s financial liabilities and administrative accounts based on the remaining period to contractual maturity as of 31 December 2014 and 2013:
31 Desember/December 2014
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
>12 bulan/ months Non-derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan nonderivatif: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi
Pinjaman yang diterima
-))
(6.989.192)
(7.020.138)
(6.029.579)
(1.271.057)
(1.271.346)
(1.271.346)
-) )
-))
(508.985) (907.543)
(508.985) (928.991)
(114.461) (9.744)
(195.933) (25.669)
(198.591) (63.130)
(830.448)
(9.676.777)
(9.729.460)
(7.425.130)
(817.308)
(656.574)
(830.448)
(595.706)
(394.853)
-)) Deposits from other banks Acceptance payables
(72.426)
Arus kas keluar
(1.475.298) 1.458.111)
(583.282) 578.136)
(208.045) 193.512)
(733.556) 707.394)
(63.028)
(17.187)
(5.146)
(14.533)
(26.162)
(47.961) 47.464)
(24.738) 24.537)
(19.418) 19.186)
(3.805) 3.741)
-) -)
(405)
(497)
(201))
(232)
(64)
-)
-)
(233.208)
(400)
(50.525)
(63.963)
(118.320)
(72.426)
Arus kas masuk
Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Cash outflow
Cash inflow
Held for risk management
(405)
Arus kas keluar
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
Held for trading (3.000.181) 2.937.153)
Arus kas masuk
Untuk manajemen risiko
Borrowings
Derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan
Deposits from customers
-)
(68.822)
(1.621)
(4.209)
(60.190)
(2.802)
-)
(230.950)
(111.771)
(75.610)
(43.569)
-)
-)
(532.980)
(113.792)
(130.344)
(167.722)
(121.122)
(9.749.608)
(10.325.965)
(7.556.310)
(953.030)
(838.893)
(977.732)
Cash outflow Cash inflow
Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C
31 Desember/December 2013
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
>12 bulan/ months Non-derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan nonderivatif: Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Utang akseptasi
Pinjaman yang diterima
(5.064.290)
(5.090.853)
(4.214.197)
(474.179)
(402.477)
(127.303)
(127.571)
(127.571)
-)
-)
(395.479) (662.011)
(395.479) (670.625)
(102.052) (61.080)
(197.491) (519.629)
(95.936) (26.526)
-) (63.390)
(6.249.083)
(6.284.528)
(4.504.900)
(1.191.299)
(524.939)
(63.390)
40
-)
Deposits from customers
-) Deposits from other banks Acceptance payables
Borrowings
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) b.
Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2013
Nilai tercatat/ Carrying amount
Nilai nominal bruto masuk (keluar)/Gross nominal inflow (outflow)
Kurang dari 1 bulan/Less than 1 month
1 - 3 bulan/ months
>3 - 12 bulan/ months
>12 bulan/ months Derivative financial liabilities:
Liabilitas keuangan derivatif: Untuk diperdagangkan Arus kas keluar
(2.253.021) 2.032.068)
(615.213) 593.248)
(702.932) 626.223)
(599.560) 524.667)
(335.316) 287.930)
(220.953)
(21.965)
(76.709)
(74.893)
(47.386)
(183.073) 178.347)
(30.841) 28.364)
(35.447) 33.847)
(116.785) 116.136)
-) -)
(5.553)
(4.726)
(2.477)
(1.600)
(649)
-)
-)
(460.744)
(15.212)
(35.000)
(343.571)
(66.961)
Arus kas masuk
(262.572) Untuk manajemen risiko Arus kas masuk
Garansi yang diterbitkan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Cash outflow Cash inflow
Held for risk management
(5.553)
Arus kas keluar
Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan
Held for trading
(262.572)
-)
(55.448)
(3.406)
(6.852)
(37.930)
(7.260)
-)
(297.669)
(135.339)
(130.635)
(31.695)
-)
-)
(813.861)
(153.957)
(172.487)
(413.196)
(74.221)
(6.517.208)
(7.324.068)
(4.683.299)
(1.442.095)
(1.013.677)
(184.997)
Tabel di atas disusun dengan menggunakan asumsiasumsi sebagai berikut:
Cash outflow
Cash inflow
Unused credit facility granted to debtors Guarantees issued Outstanding irrevocable L/C
The above table was prepared using the following assumptions:
•
Untuk simpanan dari bank-bank lain, deposito berjangka dari nasabah dan pinjaman yang diterima, Bank memperhitungkan seluruh bunga yang akan diterima.
•
The Bank includes the interest implied for deposits from other banks, time deposits from customers and borrowings.
•
Giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain yang tidak mempunyai jatuh tempo kontraktual masuk dalam kelompok kurang dari 1 bulan.
•
Current and saving accounts from customers and deposits from other banks which do not have contractual maturities are included in the bucket less than 1 month.
Ekspektasi Bank atas arus kas dari instrumeninstrumen tersebut berbeda secara signifikan dari analisa di atas. Sebagai contoh, giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain diprediksi mempunyai saldo yang stabil atau meningkat atau fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan tidak seluruhnya diharapkan untuk segera digunakan.
41
The Bank’s expected cash flows from these instruments vary significantly from the above analysis. For example, current and saving accounts from customers and deposits from other banks are expected to have a stable or increasing balance or unused credit facility granted to debtors are not all expected to be draw down immediately.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
b.
Liquidity risk management (Continued)
Analisis jatuh tempo aset keuangan dan liabilitas keuangan
Maturity gap analysis of financial assets and financial liabilities
Jatuh tempo dari aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 berdasarkan periode yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontraktual dapat diikhtisarkan sebagai berikut:
The table below presents the carrying amount of financial assets and financial liabilities as of 31 December 2014 and 2013 based on remaining period to contractual maturity:
31 Desember/December 2014 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali
Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
Perbedaan jatuh tempo
> 1 - 5 tahun/ years
Tanpa kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
> 5 tahun/ years
Nilai tercatat/ Carrying amount
1 - 3 bulan/ months
> 3 -12 bulan/ months
-
-
-
-
-
51.252
51.252
-
-
-
-
-
733.620
733.620
-
-
-
-
-
400.680
400.680
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
475.822
206.140
-
-
-
-
681.962
Placements with Bank Indonesia and other banks
25.116
10.648
12.025
100.220
47.781
-
195.790
Financial assets held for trading
3.093
4.527
3.631
-
-
-
11.251
Derivative assets held for risk management
470.702
623.814
-
-
-
-
1.094.516
114.118
195.108
197.653
-
-
752.369
1.944.405
3.090.274
1.767.267
184.008
-
7.738.323
Loans receivable
249.617 2.090.837
264.890 3.249.532
236.011 3.539.594
1.867.487
231.789
1.185.552
750.518 12.164.791
Investment securities
(2.830.318)
(588.259)
(390.000)
-)
-
(3.180.615)
(6.989.192)
(907.154)
-)
-)
-)
-
(363.903)
(1.271.057)
(24.404)
(11.763)
(26.309)
(9.950)
-
-)
(72.426)
(195) (114.461)
(160) (195.933)
(50) (198.591)
-)
-
-)
(405) (508.985)
(9.775) (3.886.307)
(25.685) (821.800)
(63.041) (677.991)
(809.042) (818.992)
-
-) (3.544.518)
(907.543) (9.749.608)
Borrowings
(1.795.470)
2.427.732)
2.861.603)
1.048.495)
231.789
(2.358.966)
2.415.183)
Maturity gap
42
506.879
Securities purchase under resale agreements Acceptance receivables)
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan) b.
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
Manajemen risiko likuiditas (Lanjutan)
b.
Liquidity risk management (Continued)
31 Desember/December 2013 Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month Aset keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima
Perbedaan jatuh tempo
> 1 - 5 tahun/ years
Tanpa kontrak jatuh tempo/ No contractual maturity
> 5 tahun/ years
Nilai tercatat/ Carrying amount
1 - 3 bulan/ months
> 3 - 12 bulan/ months
-)
-)
-)
-)
-
53.150)
53.150)
-)
-)
-)
-)
-
510.661)
510.661)
-)
-)
-)
-)
-
272.171)
272.171)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
547.618)
50.597)
-)
-)
-
-)
598.215)
Placements with Bank Indonesia and other banks
34.605)
18.105)
43.102)
30.934)
96.308
-)
223.054)
Financial assets held for trading
30.466)
23.427)
25.938)
-)
-)
-)
79.831)
Derivative assets held for risk management Acceptance receivables)
101.236)
196.265)
95.387)
-)
-
-)
392.888)
664.336)
1.482.101)
2.061.728)
1.974.193)
130.239
-)
6.312.597)
Loans receivable
114.774) 1.493.035)
-) 1.770.495)
60.940) 2.287.095)
91.463) 2.096.590)
226.547
-) 835.982)
267.177) 8.709.744)
Investment securities
Financial liabilities Deposits from customers Deposits from other banks
(2.056.657)
(467.363)
(396.070)
-)
-
(2.144.200)
(5.064.290)
(121.964)
-)
-)
-)
-
(5.339)
(127.303)
(22.418)
(86.890)
(95.556)
(57.708)
-
-)
(262.572)
(2.506) (102.052)
(1.731) (197.491)
(1.316) (95.936)
-) -)
-
-) -)
(5.553) (395.479)
(61.056) (2.366.653)
(512.900) (1.266.375)
(26.288) (615.166)
(61.767) (119.475)
-
-) (2.149.539)
(662.011) (6.517.208)
Borrowings
(873.618)
504.120)
1.671.929)
1.977.115)
226.547
(1.313.557)
2.192.536)
Maturity gap
Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables
)
c. Manajemen risiko pasar
c. Market risk management
Secara substansi, semua bisnis mempunyai risiko dimana harga pasar dan tingkat bunga berubah dan menghasilkan keuntungan atau kerugian. Terdapat 4 tipe risiko pasar: • Risiko nilai tukar • Risiko suku bunga • Risiko harga saham • Risiko harga komoditas Karena Bank tidak diperbolehkan untuk mempunyai posisi saham dan komoditas, maka Bank hanya akan terpapar pada risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga terdiri dari 2 komponen yaitu risiko umum yang merupakan perubahan nilai karena pergerakan variabel umum pasar, dan risiko spesifik yang terkait dengan penerbit surat berharga.
43
In substance, all businesses are subject to the risk that market prices and rates will move and result in profit or loss. There are 4 types of market risk: • • • •
Foreign exchange risk Interest rate risk Equity price risk Commodity price risk
Since the Bank is not allowed to have positions on equity and commodity, the Bank will only be exposed to interest rate and foreign exchange risks. Interest rate risk consists of 2 components which are the general risk that represents value changes due to general market movements, and the specific risk which relates to the issuer of securities.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) c. Market risk management (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
Kerugian potensial nilai tukar valuta asing diperhitungkan dengan menggunakan pendekatan Posisi Devisa Neto (”PDN”) yang sederhana. Kerugian potensial suku bunga diperhitungkan melalui analisa laporan re-pricing gap dan dilanjutkan dengan pendekatan Earning and Economic Value (nilai produktif dan ekonomis). Pengukuran risiko pasar dilakukan pada saat kondisi normal dan kondisi krisis. Pengukuran kondisi krisis dilakukan secara berkala dengan menggunakan beberapa skenario guna mengetahui kemampuan modal Bank untuk memenuhi kebutuhan likuiditas pada kondisi krisis.
Foreign exchange rate potential loss is calculated by simple Net Open Position (“NOP”) approach. Interest rate potential loss is calculated through repricing gap report and continues with Earnings and Economic Value approach analysis. Market risk measurement is performed at normal and stress conditions. Measurement stress condition is conducted periodically by using several scenarios to determine the ability of the Bank's capital to meet liquidity needs in time of crisis.
Selain itu, tingkat risiko pasar (risiko inheren) digabungkan dengan hasil penilaian Sistem Pengendalian Risiko. Pada tahun 2014, profil risiko pasar dikaji pada tingkat risiko rendah (2013: rendah ke sedang).
In addition, the level of market risk (inherent risk) was combined with the assessment result of Risk Controlling System. In 2014, market risk profile was assessed at low level (2013: low to moderate level).
i.
i.
Risiko nilai tukar
Foreign currency exchange risk
Bank memiliki eksposur nilai tukar akibat adanya transaksi dalam valuta asing. Bank memonitor posisi yang terjadi untuk setiap nilai tukar valuta asing sehubungan dengan konversi valuta asing terhadap Rupiah.
The Bank is exposed to foreign currency exchange risk through transactions in foreign currencies. The Bank monitors any position in relation to any individual currency with regards to the translation of foreign currencies into Indonesian Rupiah.
PDN Bank dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, Bank harus memenuhi ketentuan PDN keseluruhan setinggi-tingginya 20% dari jumlah modal.
The Bank’s NOP was calculated based on Bank Indonesia’s prevailing regulations. In accordance with the prevailing regulations, the Bank is required to maintain its aggregate NOP at the maximum of 20% of its capital.
PDN Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Bank’s NOP as of 31 December 2014 and 2013 was as follows:
31 Desember/December 2014
PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
(874.871) 63 418 (5.527) 22.349 261 (2.130) 509
913.884 482 5.653 (33.220) 1.505 20
Jumlah modal (Catatan 32) Persentase PDN terhadap jumlah modal
PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount) 39.013 545 418 126 10.871 261 625 529 52.388
United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total
2.302.270
Total capital (Note 32) Percentage of NOP to total capital
2.28%
44
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan) i.
c. Market risk management (Continued)
Risiko nilai tukar (Lanjutan)
i. Foreign currency exchange risk (Continued) 31 Desember/December 2013
PDN pada laporan posisi keuangan (selisih bersih aset dan liabilitas)/NOP in the statement of financial position (net differences between assets and liabilities) Dolar Amerika Serikat Poundsterling Inggris Yen Jepang Dolar Hong Kong Dolar Taiwan Dolar Australia Euro Dolar Singapura Jumlah
Selisih bersih tagihan dan liabilitas pada rekening administratif/ Net differences between receivables and liabilities in administrative accounts
552.659) 318) (316) (15.854) 42.103) 617) (36.136) 3.530)
PDN secara keseluruhan (nilai absolut)/ Aggregate NOP (absolute amount)
(511.584) -) -) 16.997) (48.980) -) 33.519) 6.550)
Jumlah modal (Catatan 32) Persentase PDN terhadap jumlah modal
41.075) 318) 316) 1.143) 6.877) 617) 2.617) 10.080) 63.043)
United States Dollar Great Britain Poundsterling Japanese Yen Hong Kong Dollar New Taiwan Dollar Australian Dollar Euro Singapore Dollar Total
2.063.277)
Total capital (Note 32) Percentage of NOP to total capital
3.06%)
ii. Risiko tingkat suku bunga
ii. Interest rate risk
Kegiatan usaha Bank dipengaruhi oleh risiko fluktuasi tingkat suku bunga sepanjang aset berbunga dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) jatuh tempo atau re-price pada saat yang berbeda-beda atau dalam jumlah yang beragam.
The Bank’s operations are subject to the risk of interest rate fluctuations to the extent that interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) mature or re-price at different times or in different amounts.
Tabel di bawah ini menyajikan aset dan liabilitas berbunga (bukan untuk tujuan diperdagangkan) Bank pada nilai tercatat, yang dikelompokkan menurut mana yang lebih awal antara tanggal repricing atau tanggal jatuh tempo kontraktual:
The table below summarizes the Bank’s interest-earning assets and interest-bearing liabilities (not for trading purpose) at carrying amounts, categorized by the earlier of contractual re-pricing or maturity dates:
Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima
Jumlah
31 Desember/December 2014 Suku bunga tetap/Fixed interest rate Suku bunga mengambang/Floating interest rate Kurang Kurang dari 3 bulan Lebih dari dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ 3 bulan/ 1 tahun/ 2 tahun/ Less than 3 months More than Less than 3 months More than 1 - 2 tahun/ 3 months 1 year 1 year 3 months 1 year 2 years 1 - 2 years
733.620
-)
-)
-)
733.620)
-)
-)
-
400.680
-)
-)
-)
400.680)
-)
-)
-
681.962
-)
-)
-)
681.962)
-)
-)
-
1.094.516 7.738.323
-) 6.218.805)
-) -)
-) -)
1.094.516) 332.864)
-) 802.262)
-) 99.395
284.997
750.518 11.399.619
-) 6.218.805)
-) -)
-) -)
514.507) 3.758.149)
236.011) 1.038.273)
99.395
284.997
(6.989.192)
(3.180.615)
-)
-)
(3.418.577)
(390.000)
-
-
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia and other banks Securities purchase under resale agreements Loans receivable Investment securities Deposits from customers Deposits from other banks
(1.271.057)
-)
-)
-)
(1.271.057)
-)
-
-
(907.543) (9.167.792)
(860.798) (4.041.413)
(46.745) (46.745)
-) -)
-) (4.689.634)
-) (390.000)
-
-
Borrowings
2.231.827)
2.177.392)
(46.745)
-)
(931.485)
648.273)
99.395
284.997
Total
45
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3.
3.
MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued)
c. Manajemen risiko pasar (Lanjutan)
c.
ii. Risiko tingkat suku bunga (Lanjutan)
Nilai tercatat/ Carrying amount Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
Simpanan dari nasabah Simpanan dari bankbank lain Pinjaman yang diterima
Jumlah
Market risk management (Continued) ii. Interest rate risk (Continued)
31 Desember/December 2013 Suku bunga mengambang/Floating interest rate Suku bunga tetap/Fixed interest rate Kurang Kurang dari 3 bulan Lebih dari dari 3 bulan Lebih dari 3 bulan/ 1 tahun/ 1 tahun/ 3 bulan/ 1 tahun/ 2 tahun/ Less than 1 - 2 tahun/ 3 months More than Less than 3 months More than 3 months 1 - 2 years 1 year 1 year 3 months 1 year 2 years
510.661)
-)
-)
-)
510.661)
-)
-
-
272.171)
-)
-)
-)
272.171)
-)
-
-
598.215) 6.312.597)
-) 4.867.587)
-) -)
-) -)
598.215) 369.248)
-) 336.626)
469.393
269.743
267.177) 7.960.821)
-) 4.867.587)
-) -)
-) -)
114.774) 1.865.069)
60.940) 397.566)
91.463 560.856
269.743
(5.064.290)
(2.144.200)
-)
-)
(2.524.020)
(396.070)
-
-
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
Placements with Bank Indonesia and other banks Loans receivable Investment securities
Deposits from customers Deposits from other banks
(127.303)
-)
-)
-)
(127.303)
-)
-
-
(662.011) (5.853.604)
(573.957) (2.718.157)
(26.288) (26.288)
(61.766) (61.766)
-) (2.651.323)
-) (396.070)
-
-
Borrowings
2.107.217)
2.149.430)
(26.288)
(61.766)
(786.254)
1.496)
560.856
269.743
Total
Untuk akun yang tidak memiliki tanggal jatuh tempo, seperti giro dan tabungan dari nasabah dan simpanan dari bank-bank lain, akun-akun tersebut termasuk di dalam kelompok kurang dari 3 bulan.
For accounts which have no maturity date, such as current and saving accounts from customers and deposits from other banks, those accounts are included in the bucket less than 3 months.
Dengan digunakannya asumsi di atas, tabel profil re-pricing suku bunga dapat berbeda dengan analisa jatuh tempo yang disusun berdasarkan tanggal jatuh tempo kontraktual yang tersisa atas aset keuangan dan liabilitas keuangan.
By using the above assumption, the interest rate re-pricing profile table may differ from maturity gap analysis which is prepared based on residual contractual maturities of financial assets and financial liabilities.
Analisa sensitivitas
Sensitivity analysis
Pengelolaan risiko suku bunga terhadap limit gap suku bunga dilengkapi dengan memantau sensitivitas aset dan liabilitas keuangan Bank terhadap berbagai skenario standar dan nonstandar tingkat suku bunga. Skenario standar yang dilakukan secara bulanan meliputi 100 basis point penurunan atau kenaikan paralel semua yield curve. Sebuah analisis sensitivitas Bank terhadap penurunan atau kenaikan tingkat suku bunga pasar, dengan asumsi tidak ada gerakan asimetris di yield curve dan posisi keuangan yang konstan, adalah sebagai berikut:
The management of interest rate risk against interest rate gap limits is supplemented by monitoring the sensitivity of the Bank’s financial assets and liabilities to various standard and non-standard interest rate scenarios. Standard scenarios that are considered on a monthly basis include a 100 basis point (bp) parallel fall or rise in all yield curves. An analysis of the Bank’s sensitivity to increase or decrease in market interest rates, assuming no asymmetrical movement in yield curves and a constant financial position, is as follows:
2014 Sensitivitas terhadap pendapatan bunga bersih Kenaikan paralel 100bp Penurunan paralel 100bp
2013 Sensitivity to the net interest income
22.721) (22.721)
46
48.516) (48.516)
100 bp parallel increase 100 bp parallel decrease
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Operational risk management
Bank mendefinisikan risiko operasional sebagai risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadiankejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
Bank defines operational risk as the risk which is caused by inadequacy and/or non-functioning internal process, human error, system failure, and/or external events which influence Bank’s operational.
Tujuan utama penerapan manajemen risiko operasional Bank adalah untuk meminimalisir kemungkinan dampak negatif dari ketidakcukupan atau kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem dan/atau faktor eksternal. Untuk mendukung tujuan tersebut, penerapan fungsi manajemen operasional Bank adalah sebagai berikut:
The main purpose of the Bank’s operational risk management implementation is to minimize the possibility of negative impact from inadequate or failed internal process, human error, system failure, and/or external events. To support this, the implementation of the Bank’s operational risk is as follows:
a.
Mengembangkan metode Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) dalam rangka mengidentifikasi dan menilai risiko pada proses bisnis Bank yang dalam penerapannya juga telah meningkatkan risk awareness dari seluruh unit kerja.
a.
Develop Risk and Control Self Assessment (“RCSA”) method in order to identify and assess the risks related to the Bank’s business process which in the implementation also enhances risk awareness from each working unit.
b.
Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur Key Operational Risk Indicators (“KORIs”), laporan kejadian risiko dan kerugian operasional, program produk baru dan lainnya.
b.
Develop and implement Key Operational Risk Indicators (“KORIs”) process and procedure, operational risk events and losses reporting, new product program, etc.
c.
Mengembangkan dan menerapkan proses dan prosedur pelaporan kejadian/kerugian risiko operasional untuk membangun database kejadian/kerugian risiko operasional.
c.
Develop and implement process and procedure of operational risk events/losses reporting to establish operational risk event/losses database.
d.
Untuk memastikan bahwa Bank memiliki kemampuan menjalankan bisnisnya pada saat terjadi bencana (Business Continuity Management).
d.
To ensure that the Bank is capable to operate its business when disaster occurs (Business Continuity Management).
Penerapan manajemen risiko operasional Bank mengikuti standar internasional yang mengacu pada dokumen Basel II dalam mengidentifikasi kejadian risiko operasional. Kejadian risiko operasional tersebut terbagi dalam 7 tipe kejadian yakni kecurangan internal; kecurangan eksternal; praktek ketenagakerjaan dan keselamatan lingkungan kerja; nasabah, produk dan praktek bisnis; kerusakan fisik aset; gangguan bisnis dan kegagalan sistem; dan eksekusi dan manajemen proses.
Implementation of the Bank's operational risk management is in line with international standard which refers to the Basel II document in identifying operational risk events. It is divided into 7 types of events which consist of internal fraud; external fraud; employment practices and workplace safety; clients, products and business practices; damage to physical assets; business disruption and system failures; and execution delivery and process management.
Bank telah memiliki kebijakan manajemen risiko operasional yang dikaji ulang secara berkala untuk dilakukan penyempurnaan, sehingga efektifitas penerapan manajemen risiko operasional Bank sejalan dengan perkembangan usaha maupun kondisi operasional Bank, serta memastikan kesesuaian dengan ketentuan regulator yang berlaku.
The Bank has established Operational Risk Management Policy which is periodically reviewed for improvement; therefore, the effectiveness of the Bank's Operational Risk Management implementation will be in line with the Bank's business growth and operational conditions, and to ensure compliance with prevailing regulation.
Tingkat risiko operasional Bank pada akhir tahun 2014 berada pada tingkat risiko rendah ke sedang. Dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, tingkat risiko operasional masih stabil.
Bank’s operational risk level at the end of 2014 was at low to moderate risk level. Compared to the previous quarter, the level of operational risk was stable.
Bank selalu berkomitmen dalam mengembangkan kemampuan pengelolaan risiko operasional secara konstruktif antara lain dengan mengikuti ketentuanketentuan OJK terbaru.
The Bank is fully committed to always develop and enhance its ability to manage operational risk constructively by, among other, adjusting to OJK’s new regulation.
47
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
3. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
3.
d. Manajemen risiko operasional (Lanjutan)
FINANCIAL RISK MANAGEMENT (Continued) d. Operational risk management (Continued)
Bank juga secara berkelanjutan memperkuat pengawasan bisnisnya secara menyeluruh. Salah satu kegiatannya adalah dengan mengadakan rapatrapat komite. Secara keseluruhan, rapat-rapat komite ditujukan untuk mendukung Manajemen baik Dewan Komisaris maupun Direksi dalam memantau isu-isu terkait dengan risiko operasional Bank dan guna mengembangkan budaya manajemen risiko di setiap kegiatan operasional Bank.
The Bank also continuously strengthens the overall monitoring of its business. One of their activities is to conduct committee meetings. In overall, committee meetings are held to support BOC and Directors in monitoring operational risk issues and building risk management culture in Bank’s operational activities.
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN
4.
USE OF ESTIMATES AND JUDGMENTS
Pengungkapan ini merupakan tambahan atas pembahasan tentang manajemen risiko keuangan (lihat Catatan 3).
These disclosures supplement the commentary on financial risk management (see Note 3).
a. Sumber utama atas ketidakpastian estimasi
a. Key sources of estimation uncertainty
a.1. Cadangan keuangan
kerugian
penurunan
nilai
aset
a.1.
Allowances for financial assets
impairment
losses
of
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dijelaskan di Catatan 2.v.
Evaluation on allowances for impairment losses of financial assets accounted for at amortized cost are described in Note 2.v.
Cadangan kerugian penurunan nilai terkait dengan pihak lawan spesifik dalam seluruh cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk atas tagihan yang penurunan nilainya dievaluasi secara individual berdasarkan estimasi terbaik manajemen atas nilai tunai arus kas yang diharapkan akan diterima. Dalam mengestimasi arus kas ini, manajemen membuat pertimbangan mengenai kondisi keuangan dari pihak lawan dan nilai realisasi bersih dari agunan yang diterima. Setiap aset yang mengalami penurunan nilai dievaluasi, dan strategi penyelesaiannya serta estimasi arus kas yang dinilai dapat diperoleh kembali secara independen disetujui oleh Credit Risk Management Group.
The specific counterparty component of the total allowances for impairment losses applies to claims evaluated individually for impairment and is based upon management’s best estimate of the present value of the cash flows that are expected to be received. In estimating these cash flows, management makes judgments about the counterparty’s financial situation and the net realizable value of any underlying collaterals. Each impaired asset is assessed on its merits, and the workout strategy and estimated cash flows considered recoverable are independently approved by the Credit Risk Management Group.
Evaluasi atas cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif meliputi kerugian kredit yang melekat pada portofolio tagihan dengan karakteristik ekonomi yang serupa ketika terdapat bukti obyektif bahwa telah terjadi penurunan nilai tagihan dalam portofolio tersebut namun penurunan nilai secara individu belum dapat diidentifikasi. Dalam menentukan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai kredit secara kolektif, manajemen mempertimbangkan faktor-faktor seperti kualitas kredit dan faktor-faktor ekonomi.
Evaluation on the collectively assessed allowance for impairment losses cover credit losses inherent in portfolios of claims with similar economic characteristics when there is objective evidence to suggest that they contain impaired claims, but the individual impaired items cannot yet be identified. In assessing the amount of collective allowance for loan losses, management considers factors such as credit quality and economic factors.
48
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan) a.0Sumber utama oo.(Lanjutan)
atas
ketidakpastian
a.1. Cadangan kerugian keuangan (Lanjutan)
penurunan
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
estimasi
nilai
aset
a.0Key sources oo(Continued)
a.1.
Dalam mengestimasi cadangan yang diperlukan, asumsi-asumsi dibuat untuk menentukan model kerugian bawaan dan untuk menentukan parameter input yang diperlukan, berdasarkan pengalaman historis dan kondisi ekonomi saat ini. Ketepatan dari cadangan ini tergantung pada seberapa tepat estimasi arus kas masa depan untuk menentukan cadangan individual serta asumsi model dan parameter yang digunakan dalam menentukan cadangan kolektif.
of
AND
JUDGMENTS
estimation
Allowances for impairment financial assets (Continued)
uncertainty losses
of
In order to estimate the required allowance, assumptions are made to determine the inherent losses on the model and to determine the required input parameters, based on historical experience and current economic conditions. The accuracy of the allowances depends on how well these estimated future cash flows for specific counterparty allowances and the model assumptions and parameters used in determining collective allowances.
a.2. ..Penentuan nilai wajar
a.2. o. Determining fair values
Dalam menentukan nilai wajar atas aset keuangan dan liabilitas keuangan dimana tidak terdapat harga pasar yang dapat diobservasi, Bank harus menggunakan teknik penilaian seperti dijelaskan pada Catatan 2.j.6. Untuk instrumen keuangan yang jarang diperdagangkan dan tidak memiliki harga yang transparan, nilai wajarnya menjadi kurang obyektif dan karenanya, membutuhkan tingkat pertimbangan yang beragam, tergantung pada likuiditas, konsentrasi, ketidakpastian faktor pasar, asumsi penentuan harga dan risiko lainnya yang mempengaruhi instrumen tertentu.
The determination of fair value for financial assets and financial liabilities for which there is no observable market price requires the use of valuation techniques as described in Note 2.j.6. For financial instruments that trade infrequently and have little price transparency, fair value is less objective, and requires varying degrees of judgment depending on liquidity, concentration, uncertainty of market factors, pricing assumptions and other risks affecting the specific instrument.
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies
Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank meliputi:
Critical accounting judgments made in applying the Bank’s accounting policies include:
b.1.
b.1.
Penilaian instrumen keuangan
Valuation of financial instruments
Kebijakan akuntansi Bank untuk pengukuran nilai wajar dibahas di Catatan 2.j.6.
The Bank’s accounting policy on fair value measurements is discussed in Note 2.j.6.
Bank mengukur nilai wajar dengan menggunakan hirarki dari metode berikut:
The Bank measures fair values using the following hierarchy of methods:
b.1.1 Level 1: Harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas keuangan yang identik.
b.1.1 Level 1: Quoted price (unadjusted) in an active markets for identical financial assets or liabilities.
b.1.2 Level 2: Teknik penilaian berdasarkan input yang dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen keuangan yang dinilai dengan menggunakan: harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen yang sejenis; harga kuotasi untuk instrumen keuangan yang sejenis di pasar yang dipandang kurang aktif; atau teknik penilaian lainnya dimana seluruh input signifikan yang digunakan dapat diobservasi secara langsung ataupun tidak langsung dari data yang tersedia di pasar.
b.1.20 Level 2: Valuation techniques based on observable inputs. This category includes instruments valued using: quoted market prices in active markets for similar instruments; quoted prices for similar instruments in markets that are considered less active; or other valuation techniques where all significant inputs are directly or indirectly observable from market data.
49
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00. .(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank oo.(Lanjutan) b.1. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan)
AND
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued) b.1. Valuation of financial instruments (Continued)
b.1.3 Level 3: Teknik penilaian yang menggunakan input signifikan yang tidak dapat diobservasi. Termasuk dalam kategori ini adalah semua instrumen keuangan dimana teknik penilaiannya tidak menggunakan data yang dapat diobservasi dan data yang tidak diobservasi tersebut dapat memiliki dampak signifikan terhadap penilaian instrumen keuangan. Termasuk dalam kategori ini adalah instrumen yang dinilai berdasarkan kuotasi harga instrumen sejenis, yang memerlukan penyesuaian atau asumsi-asumsi signifikan yang tidak dapat diobservasi, untuk mencerminkan perbedaan antara instrumen-instrumen tersebut.
b.1.3.( Level 3: Valuation techniques using significant unobservable inputs. This category includes all financial instruments where the valuation technique includes inputs not based on observable data and the unobservable inputs could have a significant effect on the instrument’s valuation. This category includes instruments that are valued based on quoted prices for similar instruments where significant unobservable adjustments or assumptions are required to reflect differences between those instruments.
Nilai wajar dari aset keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif didasarkan pada kuotasi harga pasar atau kuotasi dari harga dealer. Untuk seluruh instrumen keuangan lainnya, Bank menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk model nilai tunai dan arus kas yang didiskontokan, dan perbandingan dengan instrumen yang sejenis dimana terdapat harga pasar yang dapat diobservasi. Asumsi dan input yang digunakan dalam teknik penilaian termasuk suku bunga bebas risiko (risk-free) dan suku bunga acuan, credit spread dan variabel lainnya yang digunakan dalam mengestimasi tingkat diskonto, harga obligasi, kurs mata uang asing, serta tingkat kerentanan dan korelasi harga yang diharapkan. Tujuan dari teknik penilaian adalah penentuan nilai wajar yang mencerminkan harga dari instrumen keuangan pada tanggal pelaporan yang akan ditentukan oleh para partisipan di pasar dalam suatu transaksi yang wajar.
Fair values of financial assets that are traded in active markets are based on quoted market prices or dealer price quotations. For all other financial instruments, the Bank determines fair values using valuation techniques. Valuation techniques include net present value and discounted cash flow models, and comparison to similar instruments for which market observable prices exist. Assumptions and inputs used in valuation techniques include risk-free and benchmark interest rates, credit spreads and other premia used in estimating discount rates, bond prices, foreign currency exchange rates, and expected price volatilities and correlations. The objective of valuation techniques is to arrive at a fair value determination that reflects the price of the financial instrument at the reporting date that would have been determined by market participants acting at arm’s length.
Bank menerapkan model penilaian yang secara umum digunakan untuk menentukan nilai wajar instrument keuangan yang umum dan tidak kompleks seperti kontrak berjangka valuta asing yang hanya menggunakan data pasar yang dapat diobservasi dan hanya memerlukan sedikit pertimbangan dan estimasi manajemen. Ketersediaan harga pasar yang dapat diobservasi dan input dalam model mengurangi kebutuhan untuk pertimbangan dan estimasi manajemen dan juga mengurangi ketidakpastian yang terkait dengan penentuan nilai wajar. Ketersediaan harga pasar dan input bervariasi tergantung pada produk dan pasar, dan sangat dipengaruhi oleh perubahan berdasarkan kejadian tertentu dan kondisi umum pasar keuangan.
The Bank uses widely recognized valuation models for determining the fair value of common and more simple financial instruments, such as foreign exchange forward contracts that use only observable market data and require little management judgment and estimation. Availability of observable market prices and model inputs reduces the need for management judgment and estimation and also reduces the uncertainty associated with determination of fair values. Availability of observable market prices and inputs varies depending on the products and markets, and is prone to changes based on specific events and general conditions in the financial markets.
50
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
4. PENGGUNAAN ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN 00..(Lanjutan)
4. USE OF ESTIMATES .. 00 (Continued)
b.1. Penilaian instrumen keuangan (Lanjutan)
b.1. Valuation of financial instruments (Continued)
Tabel di bawah ini memberikan analisa instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar pada akhir periode pelaporan, berdasarkan hirarki nilai wajar:
Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek untuk tujuan investasi Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
Aset keuangan Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek untuk tujuan investasi Liabilitas keuangan Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
The table below analyzes financial instruments measured at fair value at the end of the reporting period, based on fair value hierarchy:
31 Desember/December 2014 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total
9
144.864
50.926
195.790
13
88.865
11.251 -
11.251 88.865
9
Catatan/ Notes
72.426
72.426
-
405
405
9
96.308
126.746
223.054
13
104.184
79.831 -
79.831 104.184
9
Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
-
262.572
262.572
-
5.553
5.553
Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Investment securities Financial liabilities Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
b.2.. Financial asset and liability classification
Kebijakan akuntansi Bank memberikan keleluasaan untuk menetapkan aset dan liabilitas keuangan ke dalam berbagai kategori pada saat pengakuan awal sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku berdasarkan kondisi tertentu:
•
-
Financial assets Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Investment securities
31 Desember/December 2013 Level/ Level/ Jumlah/ Level 1 Level 2 Total
b.2. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
•
JUDGMENTS
b. Critical accounting judgments in applying the Bank’s accounting policies (Continued)
b. Pertimbangan akuntansi yang penting dalam menerapkan kebijakan akuntansi Bank (Lanjutan)
Catatan/ Notes
AND
The Bank’s accounting policies provide scope for assets and liabilities to be designated on inception into different accounting categories in certain circumstances:
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan dalam kelompok “diperdagangkan”, Bank telah menetapkan bahwa aset tersebut sesuai dengan definisi aset dalam kelompok diperdagangkan yang dijabarkan di Catatan 2.j.1.
•
In classifying financial assets as “trading”, the Bank has determined that it meets the description of trading assets set out in Note 2.j.1.
Dalam mengklasifikasikan aset keuangan sebagai “dimiliki hingga jatuh tempo”, Bank telah menetapkan bahwa Bank memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memilki aset keuangan tersebut hingga tanggal jatuh tempo seperti yang dipersyaratkan (lihat Catatan 2.j.1).
•
In classifying financial assets as “heldto-maturity”, the Bank has determined that it has both the positive intention and ability to hold the assets until their maturity date as required (see Note 2.j.1).
51
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
5.
5. KAS
Akun ini terdiri dari:
CASH This account consists of the following:
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Dolar Amerika Serikat Valuta asing lainnya Jumlah
30.370 20.175 707 51.252
28.784 23.121 1.245 53.150
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kas diungkapkan pada Catatan 27.
Rupiah United States Dollars Other foreign currencies Total
Information with regards to the classification and fair value of cash was disclosed in Note 27.
6. GIRO PADA BANK INDONESIA
6.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA
This account consists of the following: 31 Desember/December 2014 2013
Rupiah Valuta asing Jumlah
302.622 430.998 733.620
192.416 318.245 510.661
Rupiah Foreign currencies Total
Saldo giro pada Bank Indonesia disediakan untuk memenuhi persyaratan giro wajib minimum dari Bank Indonesia.
Current accounts with Bank Indonesia are provided to fulfill Bank Indonesia’s requirements on minimum reserve requirements.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia yang berlaku tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum.
As of 31 December 2014 and 2013, the Bank has complied with Bank Indonesia's regulation regarding Minimum Reserve Requirement of Commercial Banks.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada Bank Indonesia diungkapkan pada Catatan 27.
Information with regards to the classification and fair value of current accounts with Bank Indonesia was disclosed in Note 27.
7. GIRO PADA BANK-BANK LAIN
7.
Akun ini terdiri dari:
CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS
This account consists of the following: 31 Desember/December 2014 2013
Rupiah Valuta asing
Jumlah
10.407 390.273 400.680
4.615 267.556 272.171
Rupiah Foreign currencies
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh giro pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2014 and 2013, all outstanding current accounts with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2014 and 2013:
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Valuta asing
0.62% 0.02%
0,81% 0,01%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar giro pada bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 27.
Rupiah Foreign currencies
Information with regards to the classification and fair value of current accounts with other banks was disclosed in Note 27.
52
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
8. PENEMPATAN PADA BANK-BANK LAIN
BANK
INDONESIA
DAN
8.00PLACEMENT WITH OTHER BANKS
Akun ini terdiri dari:
BANK
INDONESIA
AND
This account consists of the following: 31 Desember/December 2014 2013
Rupiah Valuta asing
434.233 247.729 681.962
Jumlah
Rupiah Foreign currencies
476.513 121.702 598.215
Total
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, seluruh penempatan pada bank-bank lain tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2014 and 2013, all outstanding placements with other banks were not impaired.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2014 and 2013:
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Valuta asing
6,53% 0,22%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain diungkapkan pada Catatan 27.
Information with regards to the classification and fair value of placement with Bank Indonesia and other banks was disclosed in Note 27.
9.0 ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN UNTUK DIPERDAGANGKAN a.
Aset keuangan yang dimiliki diperdagangkan terdiri dari:
untuk
Rupiah Foreign currencies
6,92% 0,20%
9.
tujuan
FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES HELD FOR TRADING a.
FINANCIAL
Financial assets held for trading consisted of the following:
31 Desember/December 2014 2013 Efek-efek Obligasi pemerintah Aset derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot
Jumlah
b.
144.864 144.864
96.308 96.308
22.747 25.357 393 1.841 588 50.926
65.860 40.100 400 20.386 126.746
195.790
223.054
Liabilitas keuangan yang dimiliki untuk tujuan diperdagangkan terdiri dari:
Securities Government bonds Derivative assets Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency spot contracts
Total
b. Financial liabilities held for trading consisted of the following:
31 Desember/December 2014 2013 Liabilitas derivatif Kontrak swap valuta Kontrak cross currency swap Kontrak swap suku bunga Kontrak valuta berjangka Kontrak valuta spot
21.670 49.885 299 76 496 72.426
195.272 66.865 334 26 75 262.572
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan untuk diperdagangkan diungkapkan pada Catatan 27.
Derivative liabilities Currency swap contracts Cross currency swap contracts Interest rate swap contracts Currency forward contracts Currency spot contracts
Information with regards to the classification and fair value of financial assets and financial liabilities held for trading was disclosed in Note 27.
53
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
10. EFEK-EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
10. SECURITIES PURCHASED AGREEMENTS
Akun ini merupakan tagihan kepada bank-bank lain atas pembelian efek-efek dengan janji dijual kembali dengan perincian sebagai berikut:
UNDER
RESALE
This account represents receivables to other banks for securities purchased under resale agreements with details as follows:
31 Desember/December 2014
Rentang tanggal pembelian/ Range of purchase date
Rentang tanggal penjualan/ Range of sale date
Harga penjualan kembali/ Resale price
Pendapatan bunga yang belum diakui/ Deferred interest income
Nilai tercatat/ Carrying value Transactions with other banks:
Transaksi dengan bankbank lain:
Obligasi pemerintah Surat Perbendaharaan Negara
14 Oktober/October 8 Desember/ December 2014 2 Desember/ December 2014
2 Januari/January 9 Maret/March 2015 2 Maret/March 2015
1.014.624
(5.974)
1.008.650
86.827 1.101.451
(961) (6.935)
85.866 1.094.516
Government bonds Indonesia treasury bills
Semua efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2014 adalah dalam mata uang Rupiah, dan merupakan obligasi pemerintah dengan peringkat investasi.
All securities purchased under resale agreements as of 31 December 2014 were government bonds denominated in Rupiah currency with investment grade ratings.
Pada tanggal 31 Desember 2014, seluruh efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali tidak mengalami penurunan nilai.
As of 31 December 2014, all outstanding securities purchased under resale agreements were not impaired.
Rata-rata tertimbang tingkat suku bunga efektif setahun efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar 6,68%.
Weighted average effective interest rates per annum of securities purchased under resale agreements as of 31 December 2014 was 6.68%.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efekefek yang dibeli dengan janji dijual kembali diungkapkan pada Catatan 27.
Information with regard to the classification and fair value of securities purchased under resale agreements is disclosed in Note 27.
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI a.
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES
Menurut mata uang
a. By currency 31 Desember/December 2014 Tagihan akseptasi/ Acceptance receivables
Rupiah Valuta asing Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
Utang akseptasi/ Acceptance Payables
2013 Tagihan Utang akseptasi/ akseptasi/ Acceptance Acceptance receivables payables
5.925) 503.060) 508.985)
(5.925) (503.060) (508.985)
6.878) 388.601) 395.479)
(6.878) (388.601) (395.479)
(2.106) 506.879)
-) (508.985)
(2.591) 392.888)
-) (395.479)
54
Rupiah Foreign currency Total Less: allowance for impairment losses
Total - net
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
11. TAGIHAN DAN UTANG AKSEPTASI (Lanjutan) b.
11. ACCEPTANCE RECEIVABLES AND PAYABLES (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
b. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December
Rupiah/ Rupiah
2014 Valuta asing/ Foreign currencies
37)
2.554)
Saldo, awal tahun (Pemulihan) penambahan kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 24) Selisih kurs Saldo, akhir tahun
Jumlah/ Total
Rupiah/ Rupiah
2.591
36
Jumlah/ Total
594)
630)
(15)
(338)
(353)
1
1.561)
1.562)
-)
(132)
(132)
-
399)
399)
22)
2.084)
2.106)
37
2.554)
2.591)
12. KREDIT YANG DIBERIKAN a.
2013 Valuta asing/ Foreign currencies
12.
Berdasarkan jenis kredit dan mata uang
Balance, beginning of year
(Reversal) addition of impairment losses during the year (Note 24) Exchange rate difference Balance, end of year
LOANS RECEIVABLE a. By type and currency
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Modal kerja Investasi TKI Konsumen lainnya Valuta asing Modal kerja Investasi
Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian (((penurunan nilai Jumlah - bersih b.
Rupiah Working capital Investment IOW Other consumer
3.324.567) 805.406) 132.544) 446.909) 4.709.426)
2.018.479) 515.214) 479.066) 359.057) 3.371.816)
2.470.936) 671.293) 3.142.229)
2.118.950) 932.597) 3.051.547)
7.851.655)
6.423.363)
Total
(113.332) 7.738.323)
(110.766) 6.312.597)
Less: allowance for impairment losses
Berdasarkan sektor ekonomi
Foreign currencies Working capital Investment
Total - net
b. By economic sector 31 Desember/December 2014 2013
Jasa bisnis Manufaktur Perdagangan Transportasi Konstruksi Lainnya Jumlah Dikurangi: cadangan kerugian penurunan nilai Jumlah - bersih
1.015.796) 4.385.758) 1.048.996) 334.787) 161.710) 904.608) 7.851.655)
825.908) 3.691.818) 825.312) 123.996) 50.573) 905.756) 6.423.363)
Business services Manufacturing Trading Transportation Constructions Others Total
(113.332) 7.738.323)
(110.766) 6.312.597)
Less: allowance for impairment losses
55
Total - net
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) c.
12.
LOANS RECEIVABLE (Continued)
Cadangan kerugian penurunan nilai
c. Allowance for impairment losses
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The movement of allowance for impairment losses was as follows:
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 Cadangan kerugian penurunan nilai Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for individual/Individual allowance for impairment losses impairment losses Valuta Valuta asing/ asing/ Rupiah/ Foreign Jumlah/ Rupiah/ Foreign Jumlah/ Rupiah currencies Sub-total Rupiah currencies Sub-total
Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 24) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo, akhir tahun
27.239)
12.781)
40.020)
323
70.423)
Jumlah/ Total
70.746
110.766
Balance, beginning of year
Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 24)
37.191)
(1.363)
35.828)
13.681
(6.147)
7.534
43.362)
(41.419)
-)
(41.419)
-
-)
-
(41.419)
-)
350)
350)
-
273)
273
623)
23.011)
11.768)
34.779)
14.004
64.549)
78.553
113.332
Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year))))
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2013 Cadangan kerugian penurunan nilai individual/Individual allowance for impairment losses
Cadangan kerugian penurunan nilai kolektif/Collective allowance for impairment losses
Saldo, awal tahun Penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan (Catatan 24) Penghapusbukuan selama tahun berjalan Selisih kurs Saldo, akhir tahun
Rupiah/ Rupiah
Valuta asing/ Foreign currencies
22.856)
8.204
Jumlah/ Sub-total
Rupiah/ Rupiah
31.060)
6.866)
Valuta asing/ Foreign currencies
62.562)
Jumlah/ Sub-total
Jumlah/ Total
69.428)
100.488)
Balance, beginning of year
Addition (reversal) of impairment losses during the year (Note 24)
22.420)
1.977
24.397)
(6.543)
(6.363)
(12.906)
11.491)
(18.037)
-
(18.037)
-)
-)
-)
(18.037)
-)
2.600
2.600)
-)
14.224)
14.224)
16.824)
27.239)
12.781
40.020)
323)
70.423)
70.746)
110.766)
Termasuk dalam penambahan (pemulihan) kerugian penurunan nilai selama tahun berjalan adalah dari efek diskonto kredit yang diberikan yang mengalami penurunan nilai pada tahun berakhir 31 Desember 2014 dan 2013, masingmasing sebesar Rp 18.483 dan Rp 10.402 (lihat Catatan 20).
Write-off during the year Exchange rate difference Balance, end of year))))
Included in addition (reversal) of impairment losses during the year is the discount effect of allowance for impairment losses on loans receivable for the years ended 31 December 2014 and 2013 amounted to Rp 18,483 and Rp 10,402, respectively (see Note 20).
56
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) d.
12.
Kredit direstrukturisasi
LOANS RECEIVABLE (Continued) d. Restructured loans
Selama tahun 2014 dan 2013, kredit yang direstrukturisasi dilakukan dengan mengubah persyaratan pokok dan bunga, serta perpanjangan jangka waktu kredit. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kredit yang direstrukturisasi masing-masing sebesar Rp 118.449 dan Rp 107.329 atau 1,51% dan 1,70% dari jumlah kredit yang diberikan, dengan cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 58.528 dan Rp 70.526. e.
During 2014 and 2013, loans were restructured through the modification of terms of principal and interest, and extension of terms. As of 31 December 2014 and 2013, the restructured loans amounted to Rp 118,449 and Rp 107,329 or 1.51% and 1.70% of the total loans, respectively, with the respective allowance for impairment losses amounted to Rp 58,528 and Rp 70,526, respectively.
Kredit sindikasi
e. Syndicated loans
Kredit sindikasi merupakan kredit yang diberikan kepada nasabah berdasarkan perjanjian pembiayaan bersama (sindikasi) dengan bankbank lain. Keikutsertaan Bank sebagai anggota dalam kredit sindikasi masing-masing berkisar antara 1,55% sampai dengan 20,00% dan 0,98% sampai dengan 20,00% dari setiap fasilitas kredit sindikasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013. f.
Syndicated loans represent loans provided to customers under syndication agreements with other banks. Total participation of the Bank in syndicated loans in which the Bank acted as a member ranges from 1.55% to 20.00% and 0.98% to 20.00% of each syndicated loan facility as of 31 December 2014 and 2013, respectively.
Kredit Tenaga Kerja Indonesia (“TKI”)
f.
Indonesian Overseas Workers (“IOW”) loans
Kredit TKI merupakan kredit yang diberikan kepada TKI melalui Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (“PJTKI”) yang ditujukan untuk mendanai pengembangan keahlian dan suratsurat administratif sebelum mereka bekerja di Taiwan, Hong Kong dan Singapura. Kredit yang diberikan kepada TKI adalah dalam mata uang Rupiah dengan jumlah ekuivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang ditentukan dalam struktur biaya yang diterbitkan oleh Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (“BNP2TKI”). Pencairan kredit dalam mata uang Rupiah sejumlah equivalen dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura seperti yang tercantum pada struktur biaya yang ditentukan oleh BNP2TKI dikalikan dengan kurs pada tanggal pencairan. Sedangkan cicilannya berdasarkan skedul pembayaran dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura yang telah ditentukan oleh BNP2TKI.
IOW loans represent loans provided to IOW through Indonesian Manpower Agency (“IMA”) which were designated to finance their skills development and administrative papers before they are working in Taiwan, Hong Kong and Singapore. The loans provided to IOW are in Indonesian Rupiah with an equivalent amount in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar as determined at the cost structure issued by Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (“BNP2TKI”). The loan drawdown in Rupiah currency amounted to equivalent of New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar stated in the cost structure determined by BNP2TKI times the exchange rate as of the date of drawdown. Meanwhile, the installment is based on the payment schedule in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar which has also been determined by BNP2TKI.
Karena pembayaran dari TKI diterima dalam Dolar Taiwan, Dolar Hong Kong dan Dolar Singapura, Bank melakukan transaksi derivatif dengan bankbank lain untuk meminimalisir risiko nilai tukar. Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, kredit TKI masing-masing sebesar Rp 132.544 dan Rp 479.066, dilindung nilai secara ekonomis dengan kontrak forward sebagai berikut:
As the repayments from IOW will be received in New Taiwan Dollar, Hong Kong Dollar and Singapore Dollar, the Bank entered into derivative transactions with other banks to minimize the foreign exchange risk. As of 31 December 2014 and 2013, IOW loans amounted to Rp 132,544 and Rp 479,066, respectively, was economically hedged with forward contracts as follows:
Valuta/ Currency NTD HKD SGD
Jumlah nosional/ Notional amount 2014 2013 227.517.584 10.498.415 598.755
1.193.619.431 27.616.980 2.508.486
57
Rentang periode kontrak (hari)/Range of contract period (days) 2014 2013 26 - 305 28 - 183 28 - 244
28 - 487 28 - 183 28 - 244
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
12. KREDIT YANG DIBERIKAN (Lanjutan) f.
Kredit Tenaga (Lanjutan)
Kerja
Indonesia
12. LOANS RECEIVABLE (Continued) (“TKI”)
f.
Indonesian Overseas Workers (“IOW”) loans (Continued)
As of 31 December 2014, fair value of derivative assets and liabilities of the above contracts are amounted to Rp 2,031 and Rp 223 (31 December 2013: Rp 58,359 and Rp 1) which are part of derivative assets and liabilities held for risk management purpose.
Pada tanggal 31 Desember 2014, nilai wajar aset dan liabilitas derivatif dari kontrak diatas adalah sebesar Rp 2.631 dan Rp 223 (31 Desember 2013: Rp 58.359 dan Rp 1) yang merupakan bagian dari aset dan liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko. g.
Informasi signifikan lainnya yang berkaitan dengan kredit yang diberikan
g.
Other significant information relating to loans
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, Bank telah memenuhi ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit ("BMPK"), baik untuk pihak berelasi maupun untuk pihak ketiga.
As of 31 December 2014 and 2013, the Bank complied with Legal Lending Limits ("LLL") requirements for both related parties and third parties.
Pinjaman kepada karyawan Bank terdiri dari kredit kendaraan bermotor, kredit kepemilikan rumah dan kredit untuk tujuan lain sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia masing-masing sebesar Rp 37.985 dan Rp 35.650 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Loans to Bank’s employees consist of car loans, housing loans and loans for other purposes as permitted by Bank Indonesia regulation amounted to Rp 37,985 and Rp 35,650 as of 31 December 2014 and 2013, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, rasio non-performing loan (NPL) yang dihitung sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the nonperforming loan (NPL) ratios calculated based on prevailing Bank Indonesia regulation were as follows:
31 Desember/December 2014 2013 NPL bruto NPL neto
1,82% 0,82%
Gross NPL Net NPL
2,14% 0,94%
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2014 and 2013:
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Valuta asing
12,05% 5,14%
14,47% 4,72%
Rupiah Foreign currencies
Information with regards to the classification and fair value of loans receivable was disclosed in Note 27.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar kredit yang diberikan diungkapkan pada Catatan 27.
13. EFEK-EFEK UNTUK TUJUAN INVESTASI
13.
INVESTMENT SECURITIES
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo: Sertifikat Bank Indonesia Valuta asing Tersedia untuk dijual: Obligasi pemerintah Jumlah
661.653
88.865 750.518
58
162.993
Rupiah Held-to-maturity: Certificate of Bank Indonesia
104.184 267.177
Foreign currency Available-for-sale: Government bonds Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
13. EFEK-EFEK (Lanjutan)
UNTUK
TUJUAN
INVESTASI
13.
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
INVESTMENT SECURITIES (Continued) Weighted average of effective interest rate per annum as of 31 December 2014 and 2013:
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Valuta asing
6,93% 7,25%
6,71% 7,64%
Perubahan kerugian yang belum direalisasi dari efekefek untuk tujuan investasi dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut:
Rupiah Foreign currency
The movement of unrealized loss from the change in fair value of available-for-sale investment securities was as follows:
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 Saldo, awal tahun - sebelum pajak penghasilan tangguhan Keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi selama tahun berjalan bersih Jumlah sebelum pajak penghasilan Pajak tangguhan (Catatan 16) Saldo, akhir tahun - bersih
2013
(932)
-)
Balance, beginning of year before deferred income tax
945) 13) (3) 10)
(932) (932) 233/ (699)
Unrealized gain (loss) during the year - net Total before income tax Deferred tax (Note 16) Balance, end of year - net
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi diungkapkan pada Catatan 27.
Information with regards to the classification and fair value of investment securities was disclosed in Note 27.
14. SIMPANAN DARI NASABAH
14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
.
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka Jumlah
535.537 496.693 2.592.277 3.624.507
449.137 318.279 1.641.748 2.409.164
2.067.971 80.414 1.216.300 3.364.685
1.307.609 69.176 1.278.341 2.655.126
6.989.192
5.064.290
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Rupiah Current accounts Saving accounts Time deposits Foreign currencies Current accounts Saving accounts Time deposits Total
Weighted average effective interest rates per annum as of 31 December 2014 and 2013:
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka
1,94% 5,32% 8,33%
2,15% 4,03% 7,61%
Rupiah Current accounts Saving accounts Time deposits
Valuta asing Giro Tabungan Deposito berjangka
0,57% 0,73% 1,98%
0,52% 0,82% 1,76%
Foreign currencies Current accounts Saving accounts Time deposits
Jumlah giro dan deposito berjangka yang dijadikan jaminan kredit yang diberikan masing-masing sebesar Rp 1.278.112 dan Rp 1.112.911 pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
Total current accounts and time deposits pledged as security for loans receivable amounted to Rp 1,278,112 and Rp 1,112,911 as of 31 December 2014 and 2013, respectively.
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari nasabah diungkapkan pada Catatan 27.
Information with regards to the classification and fair value of deposits from customers was disclosed in Note 27.
59
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
15. SIMPANAN DARI BANK-BANK LAIN
15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS 31 Desember/December 2014 2013
Rupiah Giro Call money Valuta asing Giro Call money Jumlah
669 486.015 486.684
2.147 2.147
363.234 421.139 784.373
3.192 121.964 125.156
1.271.057
127.303
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Rupiah Current accounts Call money Foreign currencies Current accounts Call money Total
Weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2014 and 2013:
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Giro Call money
6,06%) 6,38%)
1,86%% -%
Rupiah Current accounts Call money
Valuta asing Giro Call money
0,55%) 0,29%)
0,75%% 0,85%%
Foreign currencies Current accounts Call money
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar simpanan dari bak-bank lain diungkapkan pada Catatan 27.
Information with regards to the classification and fair value of deposits from other banks was disclosed in Note 27.
16. PAJAK PENGHASILAN
16. INCOME TAX
a. Pajak dibayar dimuka pada tanggal 31 Desember 2014 merupakan pajak penghasilan badan lebih bayar untuk tahun fiskal 2014 sedangkan pajak dibayar di muka pada tanggal 31 Desember 2013 merupakan kasus pajak penghasilan badan tahun 2007 yang telah diselesaikan di 2014 (lihat Catatan 16.g).
a. Prepaid tax as of 31 December 2014 represented corporate income tax overpayment for fiscal year 2014 while the prepaid tax as of 31 December 2013 represented corporate income tax case for 2007 which was settled in 2014 (see Note 16.g).
b. Liabilitas pajak kini terdiri dari:
b. Current tax liabilities consist of: 31 Desember/December 2014 2013
Pajak penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 25
-) 7.475) 7.475)
8.147) 9.588) 17.735)
c. Komponen beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
Corporate income tax Income tax article 25
c. The components of income tax expense were as follows:
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013 Pajak kini Pajak tangguhan: Pembentukan dan pemulihan perbedaan temporer Jumlah
73.534)
98.488)
12.367) 85.901)
(10.002) 88.486)
60
Current tax Deferred tax: Origination and reversal of temporary differences Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan)
16. INCOME TAX (Continued)
d. Rekonsiliasi antara laba akuntansi sebelum pajak penghasilan dikali tarif pajak yang berlaku dengan beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut:
d. The reconciliation between accounting income before tax multiplied by the tax rate and income tax expense was as follows:
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013 Laba sebelum pajak penghasilan Tarif pajak Perbedaan permanen dengan tarif pajak 25% Beban pajak
325.077) 25%) 81.269)
333.093) 25%) 83.273)
Income before tax Tax rate
4.632) 85.901)
5.213) 88.486)
Permanent differences at 25% Tax expense
e. Aset (liabilitas) pajak tangguhan yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut: Diakui pada laba rugi periode bejalan/ Recognized in current period profit or loss
2012
e. The items that gave rise to significant portion of deferred tax assets (liabilities) as of 31 December 2014 and 2013 were as follows:
Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income
Diakui pada laba rugi periode bejalan/ Recognized in current period profit or loss
2013
Diakui pada pendapatan komprehensif lain/ Recognized in other comprehensive income
2014 Deferred tax assets (liabilities):
Aset (liabilitas) pajak tangguhan:
Liabilitas imbalan pasca-kerja
9.163)
(2.143)
(1.374)
5.646)
3.333)
775)
9.754)
Obligation for postemployment benefits
Beban yang masih harus dibayar
3.693)
2.580)
-)
6.273)
(449)
-)
)5.824)
Accrued expenses
Depresiasi aset tetap
1.877)
398)
-)
2.275)
(1.017)
-)
1.258)
Depreciation of fixed assets
935)
(309)
-)
626)
1.768)
-)
2.394)
Deferred fees and transaction costs related to loans
2.683)
Unrealized gain (loss) from changes in fair value of financial assets held for trading
Pendapatan dan biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan kredit yang diberikan Laba (rugi) yang belum direalisasikan dari perubahan nilai aset keuangan untuk tujuan diperdagangkan
(1.108)
17.409)
-)
16.301)
(13.618)
-)
Rugi yang belum direalisasikan dan perubahan nilai wajar efek-efek untuk tujuan investasi (Catatan 13)
-)
-)
233)
233)
-)
(236)
(3)
Unrealized loss from changes in fair value of investment securities (Note 13)
Biaya transaksi yang ditangguhkan sehubungan dengan pinjaman yang diterima
-)
-)
-)
-)
(641)
-)
(641)
Transaction cost related to borrowing Allowance for impairment losses of financial assets
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan Aset pajak tangguhan bersih
1.158)
(7.933)
-)
(6.775)
(1.743)
-)
(8.518)
15.718)
10.002)
(1.141)
24.579)
(12.367)
539)
12.751)
61
Deferred tax assets net
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
16. PAJAK PENGHASILAN (Lanjutan) f.
16. INCOME TAX (Continued)
Sesuai dengan peraturan perpajakan di Indonesia, Bank melaporkan/menyetorkan pajak berdasarkan self-assessment. Fiskus dapat menetapkan/ mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai peraturan yang berlaku.
f.
Under the taxation laws in Indonesia, the Bank submits its corporate tax returns on a selfassessment basis. The tax authorities may assess/ amend taxes within the statute of limitations under prevailing regulations.
g. Pada bulan Juni 2008, Bank mengajukan kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tahun 2007 sebesar Rp 16.684. Pada bulan Juni 2009, Bank menerima hasil pemeriksaan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 masing-masing sebesar Rp 907 dan Rp 10, serta Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) atas pajak penghasilan badan sebesar Rp 12.091. Bank menyetujui hasil pemeriksaan atas pajak penghasilan pasal 23 dan 26 dan membayar sebesar Rp 917. Namun, Bank tidak setuju dengan hasil pemeriksaan pajak penghasilan badan dan mengajukan keberatan ke Kantor Wilayah Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Selatan pada bulan Agustus 2009.
g. In June 2008, the Bank claimed for 2007 corporate income tax overpayment of Rp 16,684. In June 2009, Bank received tax assessment result letter of underpayment for income tax article 23 and 26 amounting to Rp 907 and Rp 10, respectively, and overpayment of corporate income tax amounting to Rp 12,091. The Bank agreed with the assessment related to income tax article 23 and 26 and paid the amount of Rp 917. However, the Bank disagreed with the assessment of corporate income tax and submitted an objection letter on such assessment to South Jakarta District Tax Service Office in August 2009.
Pada bulan Mei 2010, Direktorat Jenderal Pajak mengabulkan sebagian keberatan yang diajukan Bank. Atas hasil keputusan ini, Bank mengajukan banding ke Pengadilan Pajak pada bulan Agustus 2010.
In May 2010, Directorate General of Taxation partially accepted the Bank’s objections. Following this result, the Bank filed appeal letter to the Tax Court in August 2010.
Pada tanggal 26 Pebruari 2014, Bank menerima hasil keputusan Pengadilan Pajak yang mengabulkan sebagian pengajuan banding sebesar Rp 4.366 dan atas sisanya sebesar Rp 135 Bank tidak mengajukan keberatan ke Pengadilan Tinggi. Pada tanggal 9 Oktober 2014, Bank menerima kelebihan bayar atas pajak penghasilan badan tersebut.
On 26 February 2014, the Bank received the Tax Court Decision which partially accepted the tax appeal amounted to Rp 4,366 and for the remaining amounted to Rp 135 the Bank did not submit an objection letter to the Supreme Court. On 9 October 2014, the Bank received the overpayment of corporate income tax.
17. BORROWINGS
17. PINJAMAN YANG DITERIMA
The borrowings consist of:
Pinjaman yang diterima terdiri dari:
31 Desember/December 2014 2013 Export Impor Bank of the Republic of China, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum 2014 dan 2013: USD 30.000.000, jatuh tempo fasilitas 2014 dan 2013: 20 Maret 2016 dan 20 Desember 2014, saldo pinjaman 2014 dan 2013: USD 8.365.978 dan USD 7.737.576, tingkat suku bunga 2014 dan 2013: LIBOR 6 bulanan + 0.375% per tahun, jatuh tempo 2014 dan 2013: 2 Januari 2015 16 September 2016 dan antara tanggal 19 Pebruari 2014 - 19 Juli 2016 Dipindahkan
103.845
94.490
103.845
94.490
62
Export Import Bank of the Republic of China, revolving credit facility, maximum facility 2014 and 2013: USD 30,000,000, facility due in 2014 and 2013: 20 March 2016 and 20 December 2014, outstanding amount 2014 and 2013: USD 8,365,978 and USD 7,737,576, interest rate 2014 and 2013: 6 month LIBOR + 0.375% per annum, due date 2014 and 2013: ranging on 2 January 2015 - 16 September 2016 and ranging on 19 February 2014 - 19 July 2016 Carry forward
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
17. PINJAMAN YANG DITERIMA (Lanjutan)
17. BORROWINGS (Continued) 31 Desember/December 2014 2013
Pindahan Wells Fargo Bank, fasilitas kredit revolving, fasilitas maksimum: USD 15.000.000, telah dilunasi tanggal 21 Maret 2014, saldo pinjaman 31 Desember 2013: USD 15.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 6 bulanan + 1,45% per tahun
103.845
94.490
-
182.598
Carried forward Wells Fargo Bank, revolving credit facility, maximum facility: USD 15,000,000, fully repaid on 21 March 2014, outstanding amount on 31 December 2013: USD 15,000,000, interest rate: 6 month LIBOR + 1.45% per annum
122.008
HSBC, Jakarta Branch, Banker Acceptance, outstanding amount: USD 10,000,000, interest rate: 6 month LIBOR + 1.25% per annum, fully repaid between 10 January 2014 21 February 2014
60.902
Citibank,N.A, Banker Acceptance, outstanding amount: USD 5,000,000, interest rate: 6 month LIBOR + 0.7% per annum, fully repaid on 28 February 2014
202.013
PT Bank Central Asia Tbk, Short Term Loan, outstanding amount: Rp 200,000, interest rate: 3 month JIBOR + 1.5% per annum, fully repaid on 21 February 2014
HSBC, Jakarta Branch, fasilitas Banker Acceptance, saldo pinjaman: USD 10.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 6 bulanan + 1,25% per tahun, telah dilunasi antara tanggal 10 Januari 2014 21 Pebruari 2014
-
Citibank,N.A, fasilitas Banker Acceptance, saldo pinjaman: USD 5.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 6 bulanan + 0,7% per tahun, telah dilunasi tanggal 28 Pebruari 2014
-
PT Bank Central Asia Tbk, fasilitas Pinjaman Jangka Pendek, saldo pinjaman: Rp 200.000, tingkat suku bunga: JIBOR 3 bulanan + 1,5% per tahun, telah dilunasi tanggal 21 Pebruari 2014
-
Commerzbank AG., Hong Kong, fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, saldo pinjaman: USD 40.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 3 bulanan + 1,5% per tahun, jatuh tempo: 23 September 2016
493.075
-
ING Bank, Taipei, fasilitas Pinjaman Jangka Panjang, saldo pinjaman: USD 25.000.000, tingkat suku bunga: LIBOR 3 bulanan + 1.6% pertahun, jatuh tempo: 5 Mei 2016 Jumlah
310.623 907.543
662.011
Suku bunga efektif rata-rata tertimbang setahun pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
Commerzbank AG., Hong Kong, Long Term Loan, outstanding amount: USD 40,000,000, interest rate: 3 month LIBOR + 1.5% per annum, fully amount on 23 September 2016 ING Bank, Taipei, Long Term Loan, outstanding amount USD 25,000,000, interest rate: 3 month LIBOR + 1.6% per annum, due date: 5 May 2016 Total
The weighted average of effective interest rates per annum as of 31 December 2014 and 2013:
31 Desember/December 2014 2013 Rupiah Valuta asing
1,66%
9,06% 1,42%
Informasi mengenai klasifikasi dan nilai wajar pinjaman yang diterima diungkapkan pada Catatan 27.
Rupiah Foreign currencies
Information with regards to the classification and fair value of borrowings was disclosed in Note 27.
18. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN LIABILITAS LAINNYA
18. ACCRUALS AND OTHER LIABILITIES
31 Desember/December 2014 Setoran jaminan Bonus Pajak pasal 4(2), 21, 23, 26 dan Pajak Pertambahan Nilai Liabilitas segera Liabilitas lainnya Jumlah
2013
60.847 23.298
43.957 22.813
10.531 4.499 16.119 115.294
6.650 2.684 13.382 89.486
63
Guarantee deposits Bonus Tax articles 4(2),21,23,26 and Value Added Tax Liabilities on demand Other liabilities Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
19. MODAL SAHAM
19. SHARE CAPITAL The details of share ownership of the Bank as of 31 December 2014 and 2013 were as follows:
Rincian pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Pemegang Saham
Jumlah lembar saham ditempatkan dan disetor penuh/ Number of shares issued and fully paid
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership (%)
1.485 15 1.500
99 1 100
CTBC Bank, Taiwan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Jumlah
20. PENDAPATAN BUNGA BERSIH
Jumlah/ Total
Shareholders
148.500 1.500 150.000
CTBC Bank, Taiwan PT Bank Danamon Indonesia Tbk Total
20. NET INTEREST INCOME Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013
Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Giro pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Efek-efek yang diperdagangkan Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Giro Simpanan dari bank-bank lain Pinjaman yang diterima Premi penjaminan pemerintah
Pendapatan bunga bersih
653.193) 34.350)
490.454) 6.393)
30.382)
23.985)
1.690)
1.338)
17.582) 17.547) 754.744)
16.660) 5.798)) 544.628)
(192.048) (20.842) (22.753) (29.381) (1.505) (11.839) (278.368)
(108.600) (13.129) (13.498) (12.863) (1.178) (8.135) (157.403)
476.376)
387.225)
Interest income Loans receivable Investment securities Placements with Bank Indonesia and other banks Current accounts with Bank Indonesia and other banks Securities purchased under resale agreements Trading securities Interest expense Time deposits Saving accounts Current accounts Deposits from other banks Borrowings Government guarantee premium
Net interest income
Termasuk dalam pendapatan bunga adalah bunga dari efek diskonto aset keuangan yang mengalami penurunan nilai untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp 18.483 dan Rp 10.402.
Included in interest income is interest from the effect of discounting (unwinding interest) of impaired financial assets for the years ended 31 December 2014 and 2013 amounting to Rp 18,483 and Rp 10,402, respectively.
Pendapatan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dilaporkan diatas merupakan pendapatan bunga yang terkait dengan aset keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.
Interest income calculated using the effective interest method as reported above is the interest income that relates to financial assets not carried at fair value through profit or loss.
21. PROVISI DAN KOMISI - BERSIH
21. FEES AND COMMISSIONS - NET Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013
Pendapatan provisi dan komisi Provisi dan komisi kredit Komisi letters of credit Komisi pengiriman uang Komisi lainnya Beban provisi dan komisi Beban jasa penagihan Pihak berelasi (Catatan 30) Pihak ketiga Beban komisi lainnya
Provisi dan komisi - bersih
106.993) 20.244) 5.809) 4.508) 137.554)
137.690) 15.218) 6.981) 5.600) 165.489)
(6.990) (7.258) (11.398) (25.646)
(20.287) (30.876) (4.126) (55.289)
111.908)
110.200)
64
Fees and commissions income Loans and fees commissions Letters of credit commissions Remittance commissions Other commissions Fees and commissions expenses Collection fees expenses Related party (Note 30) Third parties Other commissions expenses
Fees and commissions - net
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
22. NET TRADING GAIN (LOSS)
22. KEUNTUNGAN (KERUGIAN) TRANSAKSI PERDAGANGAN - BERSIH
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013 Keuntungan (kerugian) dari instrumen derivatif Keuntungan (kerugian) dari obligasi pemerintah Jumlah
84.951
(171.032)
Gain (loss) from derivative instruments
4.369 89.320
(24.691) (195.723)
Gain (loss) from government bonds Total
23. (KERUGIAN) KEUNTUNGAN DARI INSTRUMEN KEUANGAN LAINNYA PADA NILAI WAJAR MELALUI LABA RUGI - BERSIH
23. (LOSS) GAIN FROM OTHER FINANCIAL INSTRUMENTS AT FAIR VALUE THROUGH PROFIT OR LOSS - NET
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013 (Kerugian) keuntungan dari kontrak valuta berjangka (Kerugian) keuntungan dari kontrak valuta spot Keuntungan dari kontrak valuta Non Delivery Forward (NDF)
(29.594)
101.890
(6.946)
11.725
18.075) (18.465)
23.028 136.643
24. PENAMBAHAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET KEUANGAN
(Loss) gain from currency forward contracts (Loss) gain from currency spot contracts Gain from currency Non Delivery Forward (NDF) contracts
24. ADDITION OF IMPAIRMENT FINANCIAL ASSETS
LOSSES
ON
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013 Beban selama tahun berjalan: Tagihan akseptasi (Catatan 11) Kredit yang diberikan (Catatan 12) Jumlah
(353) 43.362) 43.009)
1.562 11.491 13.053
25. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
Charges for the year: Acceptance receivables (Note 11) Loans receivable (Note 12) Total
25. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013
Iklan dan promosi Sewa Perbaikan dan pemeliharaan Komunikasi Perjalanan dan transportasi Penyusutan aset tetap Biaya pendidikan dan pelatihan Jasa konsultan sehubungan dengan kredit yang diberikan kepada TKI Keperluan kantor Amortisasi aset takberwujud Jasa tenaga ahli Lainnya Jumlah
19.834 17.513 10.616 8.706 8.602 8.109 7.136
2.956 16.444 7.846 8.128 7.583 11.214 7.381
Advertisement and promotion Rental Repair and maintenance Communication Travelling and transportation Depreciation of fixed assets Educational and training expenses
5.079 3.871 3.411 2.497 17.212 112.586
16.339 4.312 2.967 2.312 11.260 98.742
Consultant fees related to IOW loans Office expenses Amortization of intangible assets Professional fees Others Total
65
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
26. BEBAN KARYAWAN
26. PERSONNEL EXPENSES Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013
Gaji Tunjangan dan bonus Imbalan pasca-kerja Lain-lain Jumlah
96.717 33.998 7.976 10.188 148.879
89.764 31.753 5.847 9.491 136.855
27. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN
Salaries Allowances and bonuses Post-employment benefits Others Total
27. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES
Pada tabel di bawah ini, instrumen keuangan telah dikelompokkan berdasarkan klasifikasi masing-masing. Kebijakan akuntansi signifikan dalam Catatan 2.j menjelaskan bagaimana kategori aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut diukur dan bagaimana pendapatan dan beban, termasuk laba dan rugi atas nilai wajar (perubahan nilai wajar instrumen keuangan), diakui.
In the table below, the financial instruments have been allocated based on their classification. The significant accounting policies in Note 2.j describe how the categories of the financial assets and financial liabilities are measured and how income and expenses, including fair value gains and losses (changes in fair value of financial instruments), are recognized.
Aset keuangan telah dikelompokkan ke dalam aset keuangan untuk diperdagangkan, derivatif untuk tujuan manajemen risiko, dimiliki hingga jatuh tempo, pinjaman yang diberikan dan piutang, dan tersedia untuk dijual. Sama halnya dengan aset keuangan, setiap kategori liabilitas keuangan telah dikelompokkan ke dalam kategori liabilitas keuangan untuk diperdagangkan, derivatif untuk tujuan manajemen risiko dan liabilitas keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi lainnya.
Financial assets have been allocated into trading, derivative held for risk management, held-to-maturity, loans and receivables, and available-for-sale. Similarly, each class of financial liabilities has been allocated into trading, derivative held for risk management and other amortized cost.
Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan.
The fair values are based on the relevant information available as the statement of financial position date and have not been updated to reflect changes in market condition after the statement of financial position date.
Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan utama Bank pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The table below sets out the carrying amount and fair value of the Bank’s main financial assets and financial liabilities as of 31 December 2014 and 2013.
31 Desember/December 2014
Diperdagangkan/ Trading
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management
-)
-)
-
-
51.252
-)
51.252)
51.252)
Giro pada Bank Indonesia
-)
-)
-
733.620
-
-)
733.620)
733.620)
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah
-)
-)
-
400.680
-
-)
400.680)
400.680)
-)
-)
-
681.962
-
-)
681.962)
681.962)
195.790)
-)
-
-
-
-)
195.790)
195.790)
-)
11.251)
-
-
-
-)
11.251)
11.251)
Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management
-) -) -)
-) -) -)
-
1.094.516 506.879 7.738.323
-
-) -) -)
1.094.516) 506.879) 7.738.323)
1.094.516) 506.879) 7.708.371)
Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable
-) 195.790)
-) 11.251)
661.653 661.653
11.155.980
88.865 140.117
-) -)
750.518) 12.164.791)
750.518) 12.134.839)
Investment securities Total
-)
-)
-
-
-
(6.989.192)
(6.989.192)
(6.989.192)
Financial liabilities Deposits from customers
Aset keuangan Kas
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Available-forSale
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Jumlah nilai wajar/Total fair value
-)
-)
-
-
-
(1.271.057)
(1.271.057)
(1.271.057)
(72.426)
-)
-
-
-
-)
(72.426)
(72.426)
-) -) -) (72.426)
(405) -) -) (405)
-
-
-
-) (508.985) (907.543) (9.676.777)
(405) (508.985) (907.543) (9.749.608)
(405) (508.985) (907.543) (9.749.608)
66
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables Borrowings Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
27. ASET KEUANGAN DAN LIABILITAS KEUANGAN (Lanjutan)
27. FINANCIAL ASSETS AND FINANCIAL LIABILITIES (Continued)
31 Desember/December 2013
Diperdagangkan/ Trading
Derivatif untuk tujuan manajemen risiko/ Derivative held for risk management
-)
-)
-)
-
53.150
-)
53.150)
53.150)
Giro pada Bank Indonesia
-)
-)
-)
510.661
-
-)
510.661)
510.661)
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bankbank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi Jumlah
-)
-)
-)
272.171
-
-)
272.171)
272.171)
-)
-)
-)
598.215
-
-)
598.215)
598.215)
223.054)
-)
-)
-
-
-)
223.054)
223.054)
-) -) -)
79.831) -) -)
) -) -)
392.888 6.312.597
-
-) -) -)
79.831) 392.888) 6.312.597)
79.831) 392.888) 6.298.214)
-) 223.054)
-) 79.831)
162.993) 162.993)
8.086.532
104.184 157.334
-) -)
267.177) 8.709.744)
267.177) 8.695.361)
Investment securities Total
-)
-)
-)
-
-
(5.064.290)
(5.064.290)
(5.064.290)
Financial liabilities Deposits from customers
Aset keuangan Kas
Liabilitas keuangan Simpanan dari nasabah Simpanan dari bank-bank lain Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko Utang akseptasi Pinjaman yang diterima Jumlah
Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity
Pinjaman yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables
Tersedia untuk dijual/ Available-forSale
Biaya perolehan diamortisasi lainnya/ Other amortized cost
Jumlah nilai tercatat/ Total carrying amount
Jumlah nilai wajar/Total fair value
-)
-)
-)
-
-
(127.303)
(127.303)
(127.303)
(262.572)
-)
-)
-
-
-)
(262.572)
(262.572)
-) -) -) (262.572)
(5.553) -) -) (5.553)
-) -) -) -)
-
-
(395.479) (662.011) (6.249.083)
(5.553) (395.479) (662.011) (6.517.208)
(5.553) (395.479) (662.011) (6.517.208)
Financial assets Cash Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks
Placement with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable
Deposits from other banks Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management Acceptance payables Borrowings Total
Nilai wajar kredit yang diberikan yang mempunyai risiko nilai wajar dinilai dengan menggunakan diskonto arus kas berdasarkan tingkat suku bunga pasar pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The fair value of loans receivable with fair value risk was determined by discounting cash flows using market interest rate as of 31 December 2014 and 2013.
Nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tidak dijelaskan di atas mendekati nilai tercatatnya karena jangka waktu yang pendek dan/atau suku bunganya sering ditinjau ulang.
The fair value of other financial assets and financial liabilities not explained above approximate to the carrying amount because of short term in nature and/or repricing frequently.
28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI
28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, komitmen dan kontinjensi Bank adalah sebagai berikut:
As of 31 December 2014 and 2013, the Bank’s commitments and contingencies were as follows:
31 Desember/December 2014 2013 KOMITMEN Tagihan komitmen Fasilitas kredit diterima dari bank lain yang belum digunakan Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan
Jumlah liabilitas komitmen - bersih KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Bunga atas kredit yang mengalami penurunan nilai Garansi yang diterima
Liabilitas kontinjensi Garansi yang diterbitkan Jumlah (liabilitas) tagihan kontinjensi bersih
)
267.937
270.934)
(233.208) (230.950) (464.158)
(460.744) (297.669) (758.413)
(196.221)
(487.479)
COMMITMENTS Committed receivables Unused credit facilities received from other banks Committed liabilities Unused credit facilities granted to debtors Outstanding irrevocable L/C
Total committed liabilities - net CONTINGENCIES Contingent receivables
Interest on impaired loans Guarantees received
15.570 45.577 61.147
14.956) 237.315) 252.271)
(68.822)
(55.448)
Contingent liabilities Guarantees issued
(7.675)
196.823)
Total contingent (liabilities) receivables - net
67
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
28. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (Continued)
28. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (Lanjutan)
Jumlah fasilitas kredit (uncommitted) kepada nasabah yang belum digunakan pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 3.206.604 dan Rp 2.879.988.
Unused credit facilities (uncommitted) granted to debtors as of 31 December 2014 and 2013 were Rp 3,206,604, and Rp 2,879,988, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, garansi yang diterima dari pihak berelasi masing-masing sebesar Rp 18.578 dan Rp 48.680.
As of 31 December 2014 and 2013, guarantees received from related parties amounted to Rp 18,578 and Rp 48,680, respectively.
Bank menghadapi beberapa tuntutan hukum, pengurusan administrasi dan klaim yang belum terselesaikan, yang berhubungan dengan kegiatan usaha Bank. Adalah tidak mungkin untuk memastikan apakah Bank akan memenangkan masalah atau tuntutan hukum tersebut, atau dampaknya jika Bank kalah. Namun demikian, manajemen Bank yakin bahwa hasil keputusan masalah atau tuntutan hukum tersebut tidak akan membawa dampak yang signifikan pada hasil usaha, posisi keuangan atau likuiditas Bank.
The Bank is a party to various unresolved legal actions, administrative proceedings, and claims in the ordinary course of its business. It is not possible to predict with certainty whether or not the Bank will ultimately be successful in any of these legal matters or, if not, what the impact might be. However, the Bank’s management does not expect that the results in any of these proceedings will have a material adverse effect on the Bank’s results of operations, financial position or liquidity.
29. KUALITAS ASET PRODUKTIF
29. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS Summarized below is the quality of productive assets in accordance with the prevailing Bank Indonesia regulations which are presented at their carrying amounts before allowance for impairment losses as of 31 December 2014 and 2013:
Di bawah ini adalah rangkuman dari kualitas aset produktif sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang disajikan pada nilai tercatat sebelum cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013:
31 Desember/December 2014
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
195.790
-
-
-
-
195.790
11.251
-
-
-
-
11.251
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management
1.094.516 508.985 7.533.218
175.350
48.287
47.936
46.864
1.094.516 508.985 7.851.655
Securities purchased under resale agreements Acceptance receivables Loans receivable
Giro pada Bank Indonesia
733.620
-
-
-
-
733.620
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
400.680
-
-
-
-
400.680
681.962
-
-
-
-
681.962
Komitmen dan kontinjensi Jumlah
750.518
-
-
-
-
750.518
532.980 12.443.520
175.350
48.287
47.936
46.864
532.980 12.761.957
68
Investment securities Commitments and contingencies ) Total
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
29. QUALITY OF PRODUCTIVE ASSETS (Continued)
29. KUALITAS ASET PRODUKTIF (Lanjutan)
31 Desember/December 2013
Lancar/ Current
Dalam perhatian khusus/ Special mention
Kurang lancar/ Substandard
Diragukan/ Doubtful
Macet/ Loss
Jumlah/ Total
Giro pada Bank Indonesia
510.661
-
-
-
-
510.661
Giro pada bank-bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank-bank lain Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko Tagihan akseptasi Kredit yang diberikan Efek-efek untuk tujuan investasi
272.171
-
-
-
-
272.171
598.215
-
-
-
-
598.215
223.054
-
-
-
-
223.054
79.831 395.479 6.068.147
217.560
12.189
75.800
49.667
79.831 395.479 6.423.363
267.177
-
-
-
-
267.177
813.861 9.228.596
217.560
12.189
75.800
49.667
813.861 9.583.812
Komitmen dan kontinjensi Jumlah
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other banks Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Acceptance receivables Loans receivable Investment securities Commitments and contingencies Total)
30. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
Rincian saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang berelasi adalah sebagai berikut:
The details of significant balances and transactions with related parties were as follows:
31 Desember/December 2014 2013 Laporan posisi keuangan
Giro pada bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., cabang Hongkong CTBC Bank Co., Ltd., cabang Tokyo
Aset keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Liabilitas: Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Simpanan dari bank-bank lain CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Statements of financial position
16.062
30.948
3.706 1.987 21.755
12.245 6.965 50.158
264
65
Financial assets held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei Liabillities:
91
185
Financial liabilities held for trading CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
366
356
Deposits from other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Rekening administratif
Bank garansi CTBC Bank Co., Ltd., Tunnan
Current account with other banks CTBC Bank Co., Ltd., Taipei CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong branch CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
Administrative accounts 18.578
48.680
Bank guarantees CTBC Bank Co., Ltd., Tunnan
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013 Laporan laba rugi komprehensif
Pendapatan provisi dan komisi - bersih: Beban jasa penagihan CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Statements of comprehensive income
6.990
20.287
69
Fees and commissions income - net: Collection expenses CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
30. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
30. RELATED PARTIES TRANSACTIONS (Continued) Transactions with key management personnel
Transaksi dengan personil manajemen kunci 31 Desember/December 2014 2013 Laporan posisi keuangan
Statements of financial position
Aset: Kredit yang diberikan
7.050
2.686
Assets: Loans receivable
Liabilitas: Simpanan dari nasabah
6.224
5.888
Liabilities: Deposits from customers
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013 Laporan laba rugi komprehensif
Pendapatan bunga Beban bunga
Statements of comprehensive income 228 106
151 122
Interest income Interest expenses
Tidak ada cadangan kerugian penurunan nilai spesifik yang dibukukan atas saldo kredit yang diberikan kepada personil manajemen kunci pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
There was no specific allowance for impairment losses which was recorded for key management personnel loans as of 31 December 2014 and 2013.
Personil manajemen kunci mencakup Dewan Komisaris, Direksi dan Group Head. Kompensasi yang dibebankan bagi personil manajemen kunci untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 terdiri dari:
Key management personnel includes Board of Commissioners, Directors and Group Head. The compensation of key management personnel for the years ended 31 December 2014 and 2013 consisted of:
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2014 2013 Imbalan kerja jangka pendek Imbalan pasca-kerja
28.518 2.068 30.586
25.360 485 25.845
Rincian sifat hubungan dan jenis transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
Short term employee benefits Post-employment benefits
The details of the relationship and type of significant transactions with related parties as of 31 December 2014 and 2013 were as follows:
Jenis hubungan/ Nature of relationship
No.
Pihak berelasi/Related party
1
CTBC Bank Co., Ltd., Taipei
Pemegang saham mayoritas/ Majority shareholder
Giro pada bank-bank lain, simpanan dari bank-bank lain, transaksi derivatif dan beban jasa penagihan/Current accounts with other banks, deposits from other banks, derivative transactions and collection expenses
2
CTBC Bank Co., Ltd., Hongkong branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current accounts with other banks
3
CTBC Bank Co., Ltd., Tokyo branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Giro pada bank-bank lain/Current account with other banks
4
CTBC Bank Co., Ltd., Tunnan branch
Pihak berelasi lainnya/ Other related party
Bank garansi/Bank guarantees
70
Jenis transaksi/Type of transactions
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
31.
REKLASIFIKASI AKUN
31. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
Beberapa akun dalam laporan laba rugi komprehensif tanggal 31 Desember 2013 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan tanggal 31 Desember 2014.
Certain accounts in the statement of comprehensive income as of 31 December 2013 have been reclassified to conform with the presentation of the financial statements as of 31 December 2014.
31 Desember/December 2013 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before After Reklasifikasi/ reclassification Reclassification reclassification Laporan posisi keuangan Aset Aset keuangan untuk diperdagangkan Aset derivatif untuk tujuan manajemen risiko
229.274
(6.220)
223.054
73.611
6.220)
79.831
Liabilitas Liabilitas keuangan untuk diperdagangkan Liabilitas derivatif untuk tujuan manajemen risiko
263.146
(574)
262.572
4.979
574)
5.553
Statement of financial position Asset Financial assets held for trading Derivative assets held for risk management Liabilities
Financial liabilities held for trading Derivative liabilities held for risk management
Tahun berakhir/Year ended 31 Desember/December 2013 Sebelum Setelah reklasifikasi/ reklasifikasi/ Before After Reklasifikasi/ reclassification Reclassification reclassification Laporan laba rugi komprehensif Keuntungan (kerugian) transaksi perdagangan - bersih Pendapatan dari instrumen keuangan pada nilai wajar melalui laba rugi lainnya- bersih (Kerugian) keuntungan dari transaksi valuta asing - bersih Beban umum dan administrasi Beban karyawan
Statement of comprehensive income (172.695)
(23.028)
(195.723)
-)
136.643)
136.643)
256.808) (103.457) (132.140)
(113.615) 4.715) (4.715)
143.193) (98.742) (136.855)
32. MANAJEMEN PERMODALAN
Net trading gain (loss) Gain from other financial instruments at fair value through profit or loss - net (Loss) gain from foreign exchange transactions - net General and administrative expenses Personnel expenses
32. CAPITAL MANAGEMENT
Sejak 31 Desember 2012, fungsi pengawasan dan pengaturan atas Bank telah dialihkan dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK menentukan dan mengawasi kebutuhan modal Bank. Bank diwajibkan untuk mentaati peraturan yang berlaku dalam hal modal yang diwajibkan oleh regulator. Pendekatan Bank terhadap pengelolaan modal ditentukan oleh strategi dan persyaratan organisasi bank, dengan memperhitungkan peraturan, serta keadaan ekonomi dan komersial.
Since 31 December 2012, the Bank Indonesia’s role as the supervisor and regulator of the Bank have been transferred to Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). OJK sets and monitors capital requirements for the Bank. The Bank is required to comply with prevailing regulation in respect of regulatory capital. The Bank’s approach to capital management is driven by the Bank’s strategic and organizational requirements, taking into account the regulatory, economic and commercial environment.
Bank menghitung kebutuhan modal berdasarkan peraturan yang berlaku dimana modal yang diwajibkan regulator Bank dianalisa dalam 2 tier:
The Bank calculates its capital requirements using the prevailing regulation where the Bank’s regulatory capital is analyzed into two tiers:
•
Modal tier 1, meliputi modal ditempatkan dan disetor penuh, cadangan umum, saldo laba dan laba tahun berjalan.
•
tier 1 capital, which includes issued and fully paid-up share capital, general reserve, retained earnings and profit for the year.
•
Modal tier 2, meliputi cadangan umum aset produktif yang diperbolehkan.
•
tier 2 capital, which includes the amount of allowable general allowance for productive assets.
Bank tidak mempunyai modal tambahan lain yang memenuhi kriteria modal tier 3 sesuai dengan peraturan yang berlaku.
71
The Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of tier 3 capital under prevailing regulation.
PT BANK CTBC INDONESIA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERAKHIR 31 DESEMBER 2014 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan khusus)
PT BANK CTBC INDONESIA NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS YEAR ENDED 31 DECEMBER 2014 (In millions of Rupiah, unless otherwise specified) [Type text]
32. MANAJEMEN PERMODALAN (Lanjutan)
32. CAPITAL MANAGEMENT (Continued)
Berbagai batasan telah diterapkan untuk bagian-bagian modal yang diwajibkan oleh regulator. Pengaruh dari pajak tangguhan telah dikeluarkan dalam menentukan jumlah saldo laba untuk modal tier 1; hanya 50 persen laba tahun berjalan sebelum pajak tangguhan yang dapat diperhitungkan dalam modal tier 1; dan modal tier 2 tidak boleh melebihi modal tier 1. Juga terdapat batasan jumlah cadangan umum aset produktif yang boleh dimasukkan sebagai bagian dari modal tier 2.
Various limits are applied to the elements of the regulatory capital. The effect of deferred taxation has been excluded in determining the amount of retained earnings for tier 1 capital; only 50 percent of the profit for the year before deferred taxation being included in tier 1 capital; and qualifying tier 2 capital cannot exceed tier 1 capital. There is also a restriction on the amount of general allowances for productive assets that may be included as part of tier 2 capital.
Aktiva Tertimbang Menurut Risiko (“ATMR”) Bank ditentukan berdasarkan persyaratan yang telah ditentukan yang menceminkan berbagai tingkatan risiko yang terkait dengan aset dan eksposur, yang tidak tercermin dalam laporan posisi keuangan. Berdasarkan peraturan yang berlaku, Bank diharuskan untuk mempertimbangkan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional dalam mengukur ATMR.
The Bank’s Risk Weighted Assets (“RWA”) are determined according to specified requirements that seek to reflect the varying levels of risk attached to assets and exposures not recognized in the statement of financial position. Based on the prevailing regulations, the Bank needs to take into consideration its credit risk, market risk and operational risk in measuring the RWA.
Kebijakan Bank adalah menjaga modal yang kuat untuk menjaga kepercayaan pemodal, kreditur dan pasar dan untuk mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan. Pengaruh tingkat modal terhadap tingkat pengembalian ke pemegang saham juga diperhitungkan dan Bank juga memahami perlunya menjaga keseimbangan antara tingkat pengembalian yang tinggi, yang dimungkinkan dengan gearing yang lebih besar serta keuntungan-keuntungan dan tingkat keamanan yang didapat dari posisi modal yang kuat.
The Bank’s policy is to maintain a strong capital base so as to maintain investor, creditor and market confidence and to sustain future development of the business. The impact of the level of capital on shareholders’ return is also recognized and the Bank also recognizes the need to maintain a balance between the higher returns that might be possible with greater gearing and the advantages and security level afforded by a strong capital position.
Bank telah mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak eksternal pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
The Bank has complied with all externally imposed capital requirements as of 31 December 2014 and 2013.
Posisi modal yang diwajibkan regulator Bank sesuai dengan peraturan yang berlaku pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013 adalah sebagai berikut:
The Bank’s regulatory capital position under prevailing regulation as of 31 December 2014 and 2013 was as follows:
31 Desember/December 2014 2013 Modal tier 1 Modal saham Cadangan umum Saldo laba Laba tahun berjalan Selisih kurang antara penyisihan wajib dan cadangan kerugian penurunan nilai atas aset produktif
Tier 1 capital 150.000) 30.000) 1.964.747) 119.588)
150.000) 30.000) 1.730.681) 117.302)
(43.665) 2.220.670)
(32.551) 1.995.432)
Modal tier 2
Share capital General reserve Retained earnings Profit for the year Difference between regulatory provision and allowance for impairment losses on productive assets Tier 2 capital
81.600)
67.845)
General allowance for productive assets
Jumlah modal
2.302.270)
2.063.277)
Total capital
Aset Tertimbang Menurut Risiko: Risiko kredit Risiko pasar Risiko operasional Jumlah Aset Tertimbang Menurut Risiko
6.846.449) 893.556) 133.671) 7.873.676)
5.567.241) 171.009) 819.531) 6.557.781)
Risk Weighted Assets: Credit risk Market risk Operational risk Total Risk Weighted Assets
29,24%)
31,46%)
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang diwajibkan 9,00% - 10,00%)
9,00% - 10,00%)
Cadangan umum aset produktif
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM)
Capital Adequacy Ratio (CAR)
Sebagaimana diungkapkan pada tabel diatas, Bank telah mematuhi peraturan Bank Indonesia yang berlaku yang mengatur KPMM pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013.
72
Required Capital Adequacy Ratio
As disclosed on the above table, the Bank has compli ed with prevailing Bank Indonesia regulation governing CAR as of 31 December 2014 and 2013.