Daftar Isi
Table of Contents
3. PENINGKATAN KINERJA MENJELANG TAHUN KEEMASAN PERFORMANCE IMPROVEMENT TOWARDS THE GOLDEN YEARS 6. IKHTISAR DATA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING FINANCIAL AND SIGNIFICANT PERFORMANCE HIGHLIGHTS 8. LAPORAN DEWAN KOMISARIS THE BOARD OF COMMISSIONERS REPORT 14. LAPORAN DIREKSI THE BOARD OF DIRECTORS REPORT 20. INFORMASI UMUM GENERAL INFORMATION 21. Informasi Perusahaan dan Unit Usaha Syariah Corporate and Sharia Business Unit Information 22. Peristiwa Penting Significant Events 24. Visi, Misi dan Nilai-Nilai Vision, Mission And Corporate Culture Values 29. 50 Tahun Bank DKI 23. 50 Years of Bank DKI 30. Sejarah Milestones 31. Informasi Kepemilikan Saham Shareholders Information 33. Profil Anak Perusahaan, Penyertaan Saham dan Afiliasi Bank DKI Bank DKI Subsidiaries, Investment In Shares Of Stock, and affiliation 35. Produk dan Layanan Products and Services 39. Pemeringkatan oleh Perusahaan Pemeringkat Bond Ratings by Rating Agencies 40. Penghargaan Awards 42. Struktur Organisasi dan Pejabat Eksekutif Organizational Structure and Executives Officers 44. Profil Dewan Komisaris The Board Of Commissioners Profile 48. Profil Direksi The Board Of Directors Profile 52. Profil Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board 53. Profil Komite-Komite Dewan Komisaris Committees of the Board ofCommissioners Profile 55. Profil Pejabat Eksekutif Profile of Executives Officers 57. Jaringan Pelayanan dan Daftar Alamat Kantor Service Point Network And Branch Offices Adresses 63. Nama dan Alamat Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal Capital Market Supporting Institutions and Professional Services Names And Adresses 66. TINJAUAN BISNIS BUSINESS REVIEW 68. Perkembangan Perekonomian dan Perbankan Economic and Banking Development 73. Perbankan Konsumer Consumer Banking 79. Perbankan Komersial Commercial Banking 82. Grup Mortgage & Housing dan Perbankan UMKM Grup Mortgage & Housing and Small Medium Enterprises Banking 86. Bank DKI Syariah Bank DKI Sharia s7LQMDXDQ.HXDQJDQ%DQN'.,6\DULDK Bank DKI Sharia Financial Overview s7LQMDXDQ)XQJVLRQDO%DQN'.,6\DULDK Bank DKI Sharia Functional Overview s6WUDWHJL3HQJHPEDQJDQ%LVQLV%DQN'.,6\DULDK Bank DKI Sharia Business Development Strategy 90. Aspek Pemasaran dan Promosi Marketing and Promotion Aspect 91. Prospek Usaha Bank DKI Business Prospects Bank DKI 92. Peningkatan Permodalan Capital Improvement 93. Perubahan-Perubahan Penting yang Terjadi Important Changes that Occure 93. Masalah dan Kendala yang dihadapi Problems and Obstacles Faced
Laporan Tahunan Annual Report
2010
94. TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW 96. Kinerja Keuangan Tahun 2010 2010 Financial Perfomance 96. Hasil-Hasil Usaha Business Result 104. Rasio-Rasio Keuangan Financial Ratio’s 108. TINJAUAN FUNGSIONAL FUNCTIONAL REVIEW 110. Sumber Daya Manusia Human Resources 118. Teknologi Informasi Information Technology 124. TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 126. Pendahuluan Preface 127. Pernyataan Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Statement 128. Assessment GCG GCG Assessment sSelf Assessment Self Assessment sPermasalahan, Rencana Tindak Lanjut Dan Target Waktu Issues, Action Plan and Targets Left sKekuatan Pelaksanaan GCG GCG Empowerment sCorporate Governance Perception Index Corporate Governance Perception Index 131. Struktur Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Structure 132. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) 158. Audit Internal Internal Audit 160. Audit Eksternal External Audit 161. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 166. Manajemen Risiko Risk Management 168. Penyimpangan Internal Internal Fraud 173. Rencana Strategis Strategic Plan 177. Permasalahan Hukum Legal Issues 181. Kode Etik Code of Conduct 183. Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Dki Periode Tahun 2010 Good Corporate Governance Report Of Bank Dki’s Sharia Business Unit (Uus) Year 2010 190. Laporan Keberlanjutan/Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sustainability Report/Corporate Social Responsibility 194. Aktifitas CSR CSR Actifity 196. Komitmen Pelayanan terhadap Nasabah Service Commitment to Customers 199. Peristiwa Penting Setelah Tanggal Neraca Subsequent Events 200. Pernyataan Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan Tahun 2010 Responsibility Statement For 2010 Annual Report 201. Laporan Keuangan Financial Statements REFERENSI REFERENCE
www.bankdki.co.id www.bankdkisyariah.co.id
Peningkatan Kinerja Menjelang Tahun Keemasan
Performance Improvement Towards The Golden Year
Menjelang usia 50 Tahun, Bank DKI terus tumbuh dan berkembang dalam memberikan pelayanan serta mewarnai dunia perbankan Indonesia.
HUMAN RESOURCES EXCELLENCE
Bank DKI terus melangkah maju menuju era baru, melakukan upaya perubahan, sebuah transformasi menuju pertumbuhan jangka panjang yang berkesinambungan. Bank DKI berkeinginan menjadi Great Company yang mengutamakan kualitas pelayanan serta dikelola oleh sumber daya manusia yang profesional sehingga memiliki makna di masyarakat untuk mendorong kinerja perusahaan secara berkesinambungan.
PERFORMANCE EXCELLENCE
Komitmen tersebut, kami maknai sebagai Center Of Excellence.
GOOD CORPORATE GOVERNANCE EXCELLENCE
For almost 50 years, Bank DKI has continued to develop its services and has contributed to the banking industry in Indonesia. Bank DKI continues to move forward into a new era, perform changes, into a new transformation for a continuous long-term growth.
SERVICE EXCELLENCE
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY EXCELLENCE
Bank DKI is determined to be the Great Company that gives priority to quality services and is managed by professional human resources who provide society values in supporting the company’s performance. We value our commitment as Center of Excellence.
Asset DPK Rp.12,447 triliun trillion
BOPO NPL Gross 3,73% Non Performing Loans Gross
83,02%
PAD
Laba Setelah Pajak
Rp.61,10 miliar
Rp.317 miliar
billions
Operating Dividends of Expenses Shareholders to Operating Income
Kredit
Rp.15,563 triliun trillion Asset
Third Party Funds
Rp.8,539 triliun trilion Loan
billions
Net Income
Kredit Konsumtif Consumer Loans
56%
Kredit Produktif Productive Loan
44%
“Berkat kepercayaan nasabah, Kinerja Bank DKI terus menunjukkan peningkatan menuju pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkesinambungan“ • • • • •
Pencapaian total aset sebesar Rp15,563 trliun. Laba setelah pajak sebesar Rp317 miliar, Penyaluran kredit sebesar Rp8,539 trliun. Perolehan Dana Pihak Ketiga sebesar Rp12,447 trliun. Pada saat yang bersamaan, Bank DKI berhasil menurunkan NPL Gross dari 5,76% pada tahun 2009 menjadi 3,73% pada tahun 2010 dan menekan BOPO dari 88,46% tahun 2009 menjadi 83,02% tahun 2010.
“Di tahun 2010, Bank DKI memfokuskan pada peningkatan pemberian kredit pada sektor produktif dengan menyeimbangkan proporsi kredit konsumtif dan kredit produktif dengan perbandingan 56% : 44%. Hal tersebut meningkat dari perbandingan kredit konsumtif dan kredit produktif 64% : 36% pada tahun 2009”.
4
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
“Supported by the customer trust, Bank DKI Performance continue to show improvement for a sustainable growth“ • • • • •
The achievement of total asset of Rp15, 563 trillion. Net Income amounted to Rp317 billion, Loan disbursement amounted Rp8, 539 trillion. Acquisition of Third Party Funds amounting to Rp12, 447 trillion At the same time, Bank DKI managed to reducing Non Performing Loan Gross from 5.76% in 2009 to 3.73% in 2010 and pressing Operating Expenses to Operating Incomes from 88.46% in 2009 to 83.02% in 2010.
“In 2010, Bank DKI focused to increasing lending to the productive sector by balancing the proportion of consumer and productive loans ratio of 56% : 44%. This was increased from the proportion of consumer and productive loan ratio of 64%: 36% in 2009.
Bank DKI terus meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kepada nasabahnya yang dilaksanakan dengan berbagai cara yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya pada petugas frontliner maupun jaringan pelayanan dan ragam produk berbasis teknologi informasi, serta terus melakukan evaluasi kinerja pelayanan Bank DKI. Upaya tersebut telah mendapatkan apresiasi penghargaan "1ST BEST OVERALL PERFORMANCE" untuk kualitas layanan dalam Banking Service Excellence Awards 2010 kategori Bank Regional dari Majalah InfoBank dan Marketing Research Indonesia.
Bank DKI continues to improve the service quality to customers in various ways such as the human resources quality enhancement especially on frontliner officer nor service network and the wide range technology-based products, and continue to evaluate Bank DKI service performance. These efforts have been rewarded with "1ST OVERALL BEST PERFORMANCE" award for service quality in Banking Service Excellence Awards 2010 category regional bank from InfoBank Magazines and Marketing Research Indonesia.
Bank DKI juga terus melakukan penguatan terhadap penerapan GCG. Penerapan GCG terus membaik pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada adanya perbaikan pada Nilai Komposit Self Assessment GCG menjadi 1,7 yang termasuk kedalam predikat BAIK. Selain itu Bank DKI juga mendapatkan apresiasi sebagai PERUSAHAAN TERPERCAYA berdasarkan Corporate Governance Perception Index 2009 dalam The Most Trusted Company 2010 yang diberikan oleh Indonesian Institute Corporate Governance dan Majalah SWA Sembada.
Bank DKI also continued to strengthening the implementation of GCG. In 2010, The implementation of GCG has improved compared to the preceeding years. This improvement, are indicated by the enhancement of Self Assessment GCG composite score risen to 1.7 classified in GOOD category. In addition, Bank DKI also rewarded as the TRUSTED COMPANY award based on the Corporate Governance Perception Index 2009 in The Most Trusted Company 2010 that granted by the Indonesian Institute of Corporate Governance and SWA Sembada Magazine .
“Bank DKI berharap segala upaya peningkatan kualitas dan mutu pelayanan yang dilaksanakan bersamaan dengan penerapan tata kelola perusahaan yang semakin membaik, dapat meningkatkan kepercayaan nasabah”
"Bank DKI believed that all efforts of service level of quality improvement that implemented simultaneously with the Good Corporate Governance Improvement, can enhance the customer trust"
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
5
IKHTISAR DATA KEUANGAN DAN KINERJA PENTING
FINANCIAL AND SIGNIFICANT PERFORMANCE HIGHLIGHTS
(dalam miliar Rupiah)
KINERJA KEUANGAN
(in billion Rupiah)
2006
2007
2008
2009
2010
11.187
11.838
13.548
15.344
15.563
Total Assets
NERACA Total Aset
BALANCE SHEET
Aktiva Produktif
9.553
10.104
11.942
14.814
14.706
Earning Assets
Kredit yang Diberikan (setelah dikurangi penyisihan kerugian)
3.526
4.756
6.247
6.770
8.539
Loans (net of allowance for losses)
Dana Pihak Ketiga
7.040
7.276
9.679
12.234
12.447
Third Party Funds
Pinjaman Diterima
67
66
287
210
111
Borrowing
724
747
811
904
1.218
Ekuitas LABA RUGI Pendapatan Bunga (termasuk provisi dan komisi)
Equity STATEMENT OF INCOME
1.195
1.236
1.425
1.661
1.581
675
564
753
859
811
Interest Expenses
Biaya Bunga
Interest income (including fees and commissions)
Pendapatan Bunga Bersih
520
672
672
802
770
Net Interest Income
Beban Operasional Bersih
375
513
554
677
789
Net Operating Expenses
Laba Operasi
145
159
156
199
328
Operating Income
Laba (Rugi) Sebelum Pajak
122
150
172
196
348
Income Before Tax
71
72
114
137
317
Net Income
128,18
129,50
190
228
519
Basic Earnings Per Share (Rupiah) FINANCIAL RATIO (%)
Laba (Rugi) Setelah Pajak Laba Bersih Per Saham dasar (Rupiah)
2006
2007
2008
2009
2010
Kredit yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
52,40
68,58
66,98
57,25
70,48
Loan to Deposit Ratio
Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan Memperhitungkan Risiko Kredit
17,81
15,09
17,21
15,13
13,72
Capital Adequacy Ratio (CAR) with Credit Risk
Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Pasar
17,00
12,87
13,66
13,67
13,56
Capital Adequacy Ratio (CAR)
RASIO KEUANGAN (%)
with Credit Risk and Market
Rasio Aktiva Produktif Bermasalah
1,65
Net Interest Margin (NIM) Beban Operasi terhadap Pendapatan Operasi (BOPO)
1,95
2,49
2,76
1,89
Non Performing Earning Asset Ratio
6,43
6,99
6,22
6,14
5,06
Net Interest Margin
86,20
88,14
89,71
88,46
83,02
Operating Expenses to Operating Income
Laba Sebelum Pajak terhadap Total Aktiva
1,65
1,39
1,41
1,41
2,24
Return On Assets
15,60
14,00
15,04
17,00
32,92
Return On Equity
NPL - Gross
4,55
4,15
4,92
5,76
3,73
Non Performing Loan - Gross
NPL - Nett
1,08
0,74
2,05
3,26
3,21
Non Performing Loan - Nett NON FINANCIAL PERFORMANCE
Laba Setelah Pajak terhadap Modal Sendiri (ROE)
KINERJA NON KEUANGAN Jumlah Karyawan
2006
2007
2008
2009
2010
1.268
1.438
1.635
1.701
1.773
Number of Employees
105
117
141
159
162
Number of Service Offices
48
63
83
214
Jumlah Kantor Layanan Jumlah Jaringan ATM Kualifikasi Opini Auditor
6
FINANCIAL HIGHLIGHTS
Wajar Tanpa Wajar Tanpa Wajar Tanpa Wajar Tanpa Pengecualian Pengecualian Pengecualian Pengecualian Fair without Fair without Fair without Fair without Exception Exception Exception Exception
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
528 Wajar Tanpa Pengecualian Fair without Exception
Number of ATM Network Auditor Opinion Qualification
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
TOTAL ASET Total Assets
LABA (RUGI) SETELAH PAJAK Net Income
(dalam miliar Rupiah) (in billion Rupiah)
20000
350
15.344 15000
317
300
15.563
13.548 11.187
(dalam miliar Rupiah) (in billion Rupiah)
250
11.838 200
10000
137
150
114 100
5000
71
72
2006
2007
50 0
0
2006
2007
2008
2009
PENYALURAN KREDIT Loan Disbursement
2010
8000
12.234
12.447
2009
2010
12000
6.770
9.679
6.247 6000
9000
4.756 3.526
7.040
7.276
2006
2007
6000
2000
3000
0
0
2006
2007
2008
2009
EKUITAS Equity
2010
2008
AKTIVA PRODUKTIF Earning Assets
(dalam miliar Rupiah) (in billion Rupiah)
1500
(dalam miliar Rupiah) (in billion Rupiah)
18000
1.218
14.814
14.706
2009
2010
15000
1200
11.942
904 900
2010
15000
8.539
4000
2009
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA (dalam miliar Rupiah) Third Party Funds (in billion Rupiah)
(dalam miliar Rupiah) (in billion Rupiah)
10000
2008
724
747
12000
811
9.553
10.104
9000
600 6000
300 3000
0
0
2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2008
Informasi Harga Saham
Share Price Information
Informasi terkait harga saham tidak relevan karena saham Bank DKI tidak diperdagangkan di Bursa.
Related information is irrelevant because the share price of Bank DKI shares are not traded on the Exchange.
Ikhtisar Obligasi
Bonds Highlight
(dalam miliar Rp)
(In Billion USD)
Ikhtisar Obligasi Bond Highlight
Jenis Efek Types of Securities Obligasi Bank DKI V (lima) Bond Bank DKI V (Five) Obligasi Subordinasi I (satu) Subordinated Bonds I (one)
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Nilai Value 425
Bursa Pencatatan Listed Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Tingkat Bunga (%) Interest Rate (%) 11,25
Tanggal Jatuh Tempo Due Date 2013
325
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
12,25
2018
Peringkat Rating idA-(Pefindo) idBBB+
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
7
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
THE BOARD OF COMMISSIONERS REPORT
Bank DKI terus bertekad menjadi pilihan utama masyarakat untuk menggunakan jasa produk dan layanan perbankan.
Bank DKI is continuously committed to become the society’s first choice when using banking products and services.
8
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Laporan Dewan Komisaris The Board Of Commissioners Report
Agoest Soebhektie Komisaris Utama President Commissioner
The Board Of Commissioners Report Laporan Dewan Komisaris
02
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
9
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Dear Honorable Shareholders and Stakeholders,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita dapat melewati tahun 2010 dengan pencapaian kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya.
We shall always extend our praise and gratitude to the One Almighty God. By His Blessing and Guidance, we have been able to complete the year of 2010 with better performance and accomplishment compared to the previous years.
Seiring dengan momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,5% di tengah tekanan ekonomi global dan pertumbuhan negatif negara-negara maju, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik. Hal ini tercermin dari kuatnya tingkat konsumsi yang tumbuh rata-rata 5% dalam beberapa tahun terakhir ini. Menghadapi tantangan ekonomi global dan dampaknya terhadap perbankan, Dewan Komisaris sangat menyadari kondisi dimaksud namun Direksi bersama Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa hal tersebut dapat dilampaui dengan baik.
In line with the momentum of the Indonesia’s economic growth of 5.5% amid the global financial crisis and negative growth experienced by the developed countries, the Indonesia’s economic growth shows a continued improvement and growth. This is reflected from a high level of average consumption which has risen by 5% in average in the past several years. In facing the global economic challenges and its impacts to banking, Board of Commissioners is fully aware of such conditions and yet, Board of Directors and Board of Commissioners strongly believe that these can be overcome.
Pencapaian Kinerja
Performance Achievement Bank DKI was successfully increasing its net income from Rp136.8 billion in 2009 growing to Rp316.8 billion in 2010 or growing up 131.48% . The total assets also increased from Rp 15.34 trillion in the year of 2009 to Rp 15.56 trillion in the year of 2010 or increasing by 1.43%. Loan disbursement have also risen significantly by 26.10% to Rp8.539 trillion in 2010 as the collection of third parties’ funds also increased by 1.93% at the total amount of Rp12.45 trillion. In the mean time, in terms of equity, it increased drastically by 34.69% to Rp 1.22 trillion in the year of 2010, compared to that in 2009 which was Rp 904.20 billion only and at the moment, it is in good level.
Bank DKI berhasil meningkatkan laba bersih dari Rp136,8 miliar di tahun 2009 menjadi Rp316,8 miliar di tahun 2010 atau mengalami kenaikan sebesar 131,48%. Total aset mengalami kenaikan dari jumlah Rp15,34 triliun di tahun 2009 menjadi Rp15,56 triliun di tahun 2010 atau mengalami kenaikan 1,43%. Penyaluran kredit mengalami pertumbuhan sebesar 26,10% menjadi Rp8,539 triliun di tahun 2010 dengan penghimpunan dana pihak ketiga meningkat 1,93% menjadi Rp12,45 triliun. Sedangkan sisi ekuitas tumbuh 34,69% menjadi sebesar Rp1,22 triliun di tahun 2010, dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp904,20 miliar dan pada kondisi tingkat yang baik.
10
Kinerja keuangan secara umum tumbuh secara wajar dan sehat sesuai ketentuan dan peraturan perundangan. Kinerja non-keuangan yang diprogramkan, diharapkan menjadi landasan dalam pertumbuhan yang berkelanjutan.
Financial performance in general has been growing reasonably well and it looks strong and sound in accordance with the provisions of the prevailing laws and regulations. The programmed non-financial performance is expected to serve as the foundation for Bank’s sustainable development.
Prospek Usaha dan Masa Depan
Business Prospect and Lookout
Menyikapi beberapa kebijakan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia termasuk diantaranya cetak biru BPD Regional Champion dimana setiap BPD harus dapat menjadi juara di daerahnya masing-masing dengan cara menjadi lembaga keuangan yang kuat dan berperan lebih aktif dalam membangun daerah serta meningkatkan layanan dan akses masyarakat kepada Bank Pembangunan Daerah serta kondisi finansial dan moneter penuh dengan tantangan dan persaingan yang mana tentunya perlu diantisipasi dengan baik oleh Bank DKI.
In response to several policies issued by Bank Indonesia as well as the financial and monetary conditions that are full of difficult challenges and strict competition and in addition, there are a number of programs launched by Bank Indonesia concerning BPD Regional Champion in which every Regional Development Bank (RDB) must be able to become the champion in its own region by becoming a strong and sound financial institution that plays the active roles in developing its own regions as well as in order to improve the services and access for the communities to the Regional Development Bank (BPD), the matters of which need to be anticipated by Bank DKI.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Laporan Dewan Komisaris The Board Of Commissioners Report
Karenanya Dewan Komisaris menyambut baik arahan Direksi yang menghendaki adanya transformasi Bank DKI menjadi Great Company dan Center Of Excellence yang meliputi Good Corporate Governance, Human Resources, Performance, Services dan Corporate Social Responsibility yang dieksekusi secara sempurna (Execution Excellence) guna mewujudkan pernyataan visi dan misi Bank DKI.
Then, Board of Commissioners are very pleased with the direction from Board of Directors that wish to implement a transformation of Bank DKI into a Great Company and Center Of Excellence that comprise Good Corporate Governance, Human Resources, Performance, Services and Corporate Social Responsibility done with Execution Excellence in order to realize the statement of vision and mission of Bank DKI.
Untuk itu, komunikasi interaktif, iklim kerja yang positif dan team work yang solid senantiasa dibangun oleh segenap manajemen dan karyawan Bank DKI untuk mencapai kinerja yang maksimal. Selain itu dukungan baik moril maupun berupa modal terutama dari para Pemegang Saham, kemitraan yang saling menguntungkan dengan nasabah, dan seluruh pemangku kepentingan.
Therefore, interactive communication, positive working atmosphere and solid team work will always be well established by all the management and employees at Bank DKI in order to accomplish maximal performance. Additionally, both moral and capital supports especially from Shareholders must exist as mutually beneficial partnership with custsomers and all stakeholders shall continue to be established.
Rencana Bisnis dan Rencana Korporasi ke depan yang telah ditetapkan, baik dalam menjaga pertumbuhan, perbaikan layanan termasuk layanan syariah, penambahan jaringan, penyiapan SDM yang berkualitas dan pengembangan sistem teknologi informasi (TI) yang terintegrasi serta kepercayaan yang telah dibangun menjadi kekuatan strategi Bank DKI dalam bertumbuh dan berkembang. Dalam jangka pendek dan menengah serta jangka panjang, penetapan Rencana Bisnis didasarkan pada asumsi makro yang relevan dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian.
Future Business Plan and Corporate Plan must be determined in order to maintain the growth, service improvement including sharia services, network expansion, qualified human resource development and integrated information technology (IT) system development as well as the trust that has been built shall become the strategic strengths of Bank DKI’s growth and development. In short, medium and long terms, the stipulation of Business Plan is based on relevant macro assumptions with due observance of the prudence principle.
Dalam peranannya sebagai fungsi intermediasi, diharapkan Bank DKI dapat berperan lebih aktif dalam mempercepat pembangunan daerah antara lain pengalihan penempatan dana sektor finansial ke sektor riil yang bersifat pro pertumbuhan, lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dengan menyalurkan kredit pembiayaan, di samping kredit kepada UMKM juga sektor pembangunan infrastruktur daerah, yang secara tidak langsung akan memberikan multiplier effect pada pembangunan ekonomi daerah.
In performing its intermediary function, Bank DKI is expected to be able to play more active roles in accelerating regional development including the reallocation of funds from financial sectors to real sectors which are pro growth and pro development, creating employment or job opportunities, poverty eradication by channeling financing credit, and in addition, credits to Small, Micro and Medium Enterprises and Cooperatives (UMKM) as well as regional infratsructure development sectors, which will indirectly give multiplier effects to the regional economic development.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance
Bank DKI secara konsisten meningkatkan pelaksanaan dan penerapan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance/GCG), optimal dan efektif. Hal ini dilakukan antara lain dengan melakukan penguatan infrastruktur, memperbaiki fungsi-fungsi dan pengendalian internal yang mengarah kepada praktik-praktik terbaik di bidang perbankan. Dalam melakukan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris dibantu oleh 3 (tiga) Komite, yakni Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Komite-komite di jajaran Dewan Komisaris tersebut telah memiliki Pedoman Kerja dan telah berfungsi secara efektif.
Bank DKI has consistently improved the implementation and practices of Good Corporate Governance/GCG, optimally and effectively. This is done by including among others, carrying out infrastructure strengthening, improving and enhancing the internal functions and internal control directed toward the best practices in banking sector. In performing its supervisory functions, Board of Commissioners are assisted by 3 (three) Committees, namely Audit Committee, Risk Oversight Committee as well as Remuneration and Nomination Committee. These Committees of Board of Commissioners have Working Guidelines and have been effectively functioning.
The Board Of Commissioners Report Laporan Dewan Komisaris
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
11
12
Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris terkait dengan evaluasi laporan kegiatan operasional dan administrasi keuangan yang disusun oleh Direksi, penyempurnaan sistem pengendalian internal serta memastikan segala informasi yang dikeluarkan Bank DKI akurat dan tepat waktu. Komite Pemantau Risiko bertugas mengkaji kebijakan manajemen risiko yang diterapkan oleh Direksi. Komite Remunerasi dan Nominasi bertugas menyusun kriteria, seleksi dan prosedur nominasi serta sistem penggajian dan pemberian tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan pejabat setingkat di bawah Direksi.
Audit Committee has the duties to assist Board of Commissioners in relation to the evaluation of operational and financial administration reports prepared by Board of Directors, the refinement of internal control system as well as ensuring that all information issued by Bank DKI is accurate and in timely manner. Risk Oversight Committee performs the duties to assess risk management policies which are applied by the Board of Directors. Remuneration and Nomination Committee performs the duties to set certain criteria, selection and procedures for the nomination as well as salary system and remuneration system for the members of Board of Commissioners, Board of Directors and any officers one level below the Board of Directors.
Dalam rangka implementasi GCG, Bank DKI tetap berkomitmen untuk melaksanakannya dalam operasional perusahaan sehari-hari dan bertekad untuk meningkatkannya sehingga diharapkan nilai-nilai GCG dapat menjadi budaya dalam menghadapi tantangan yang semakin berat di kemudian hari. Di dalam kerangka GCG tersebut Dewan Komisaris, Direksi, dan RUPS sepakat mengedepankan prinsip kerjasama dan profesionalisme untuk mewujudkan visi dan misi Bank DKI. Oleh karenanya, Dewan Komisaris senantiasa akan memastikan pelaksanaan Rencana Bisnis Bank dilakukan dengan cermat dan penuh kehati-hatian.
For the purpose of the implementation of GCG, Bank DKI continues to be committed to performing day-to-day corporate business operations and desires to always make improvements so that the values of GCG are expected to be instilled as the corporate culture in anticipating more rigorous challenges in the future. In the frame work of GCG, Board of Commissioners, Board of Directors, and General Meeting of Shareholders (GMS) mutually agree to put forward the cooperation and professionalism principles in order to realize the vision and missions of Bank DKI. Therefore, Board of Commissioners shall always ensure the implementation of Business Plan of the Bank to be conducted carefully, conscientiously, and prudently.
Pada tahun 2010, telah terjadi perubahan komposisi Dewan Komisaris Bank DKI yang ditetapkan berdasarkan RUPSLB tanggal 26 April 2010. Hasil RUPSLB tersebut adalah memberhentikan dengan hormat Mara Oloan Siregar sebagai Komisaris Utama (Caretaker) dan Hasan Basri Saleh sebagai Komisaris (Caretaker). Selanjutnya RUPSLB tersebut mengangkat Agoest Soebhektie sebagai Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen dan Zainal Abidin Hasni sebagai Komisaris Independen, sehingga susunan Dewan Komisaris Bank DKI adalah :
In the year of 2010, there was a restructuring of Board of Commissioners of Bank DKI which was adopted based on the resolutions of Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) convened on 26 April 2010. The results of such Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) were to resolve to honorably discharge Mara Oloan Siregar as President Commissioner (Caretaker) and Hasan Basri Saleh as Commissioner (Caretaker). Furthermore, such Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS) also appointed Agoest Soebhektie as President Commissioner concurrently also serving as Independent Commissioner and Zainal Abidin Hasni as Independent Commissioner, and therefore, the structure of Board of Commissioners of Bank DKI shall be as follows :
Agoest Soebhektie : Komisaris Utama/Komisaris Independen Zainal Abidin Hasni : Komisaris Independen Sukri Bey : Komisaris
Agoest Soebhektie : President Commissioner/Independent Commissioner Zainal Abidin Hasni : Independent Commissioner Sukri Bey : Commissioner
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Laporan Dewan Komisaris The Board Of Commissioners Report
Dalam hal tanggung jawab sosial terhadap lingkungannya, Bank DKI senantiasa meningkatkan tanggung jawab lingkungannya yang semakin dirasakan manfaatnya melalui upaya-upaya strategis, tepat sasaran dalam proses pembentukan masa depan bangsa, seperti halnya pada bidang pendidikan, bidang kesehatan dan sarana penunjangnya, bidang sosial seperti bantuan bencana/musibah serta kepedulian lainnya yang dilakukan sebagai tanggung jawab sosial kepada masyarakat dan bangsa.
With respect to corporate social responsibility to its surrounding communities and environments, Bank DKI has always been enhancing its responsibility roles for the environment with which the benefits can be generated even more through strategic efforts, with accurate target in the formation process of the future of the nation, such as in education sector, health sector and its supporting facilities, social sector including disaster relief aids as well as other charity actvities which were carried out as one social responsibility form of the company to the communities and to the nation in general.
Dewan Komisaris senantiasa mendukung jajaran manajemen Bank DKI untuk memenuhi ketentuan GCG, pengendalian internal dan manajemen risiko, sehingga Bank DKI mampu terus berkembang dengan baik dan sehat, selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Kami yakin bahwa Bank DKI akan mampu menghasilkan pertumbuhan yang berkesinambungan di masa yang akan datang karena Bank DKI selalu memfokuskan upayaupaya memperkuat pondasi bisnis dengan meletakkan dasar-dasar yang baik dalam mencapai tujuan. Nilai-nilai yang dibawa para Pemegang Saham, dukungan modal maupun dukungan lainnya merupakan sumber daya utama dalam peningkatan bisnis Bank DKI.
Board of Commissioners has always been supporting the management of Bank DKI in order to fully perform the provisions and the rules of GCG, internal control and risk management so that Bank DKI will always be able to grow well and expand soundly, in line with the economic growth. We are strongly convinced that Bank DKI will be able to maintain its sustainable growth in the future as Bank DKI will always be focusing on the efforts to strenghten its business foundation by laying down good basis in order to accomplish its objectives. The values that the Shareholders have always been practicing, their moral supports and other supports given are the main resources in order to increase the business performance of Bank DKI.
Kami mengapresiasi komitmen Manajemen dan Karyawan Bank DKI terhadap pencapaian kinerja di tahun 2010 dan menyampaikan kepada seluruh pemangku kepentingan atas kepercayaan dan dukungannya selama ini, khususnya kepada nasabah dan mitra kerja, otoritas Bank Indonesia, dan Bapepam LK, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya selaku pemegang saham Bank DKI
We shall extend our appreciation to all the Management and Employees of Bank DKI for their strong committment to the accomplishment of their performance throughout the year of 2010 and also to all stakeholders for their trusts and supports thus far, particularly all the customers and working partners, the central bank authority Bank Indonesia, and the Indonesian Supervisory Board for Capital Markets and Financial Institutions or Bapepam LK, as well as the Government of Special Capital Province of Jakarta (DKI Jakarta) and Regional Owned Company PD Pasar Jaya as the shareholders of Bank DKI.
Semoga Allah SWT memberkati upaya kita bersama untuk meraih pertumbuhan yang berkesinambungan bagi Bank DKI dan segenap pemangku kepentingan di tahun-tahun mendatang.
May Allah SWT will always give His Blessing for all our efforts in order to achieve sustainable growth of Bank DKI and all the stakeholders in the upcoming years.
PT Bank DKI
Agoest Soebhektie Komisaris Utama President Commissioner
The Board Of Commissioners Report Laporan Dewan Komisaris
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
13
LAPORAN DIREKSI
THE BOARD OF DIRECTORS REPORT
Bank DKI berhasil merealisasikan pertumbuhan laba bersih 131,48% dari Rp136,48 miliar di tahun 2009 menjadi Rp316,76 miliar di tahun 2010.
Bank DKI successfuly achieved the 131.48% growth of net income from Rp136.48 billion 2009 to Rp316.76 billion in 2010.
14
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Laporan Dewan Direksi The Board Of Directors Report
Eko Budiwiyono Direktur Utama President Director
The Board Of Directors Report Laporan Dewan Direksi
02
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
15
16
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang terhormat,
Dear Honorable Shareholders and Stakeholders,
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, perkenankan kami menyampaikan pokok-pokok pencapaian dan hasil usaha Bank DKI selama setahun yang berakhir pada 31 Desember 2010.
With praises to God Almighty, as we are allowed to inform the points of achievement and the results of efforts of Bank DKI for one year ended on December 31, 2010.
Di tengah pemulihan dan kebangkitan pasca krisis ekonomi global, kondisi perekonomian Indonesia tahun 2010 secara umum menunjukkan daya tahan yang cukup baik. Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,5%.
In the process of recovery and revitalization after the global economic crisis, the economic condition of Indonesia in 2010 in general showed quite good endurance. Indonesia economy grew at 5.5%.
Tren positif ini juga diimbangi dengan hasil positif di sektor perbankan. Sektor perbankan tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko. Fungsi intermediasi juga berjalan dengan baik sepanjang tahun 2010. Hal itu antara lain ditunjukkan oleh tingginya rasio kecukupan modal (CAR/ Capital Adequacy Ratio) perbankan yang saat ini mencapai 17% per Desember 2010 dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5,0%. Peningkatan fungsi intermediasi perbankan tercermin pada angka pertumbuhan kredit yang meningkat mencapai 22,8% (yoy) sampai dengan akhir Desember 2010.
This positive trend was also balanced by positive results in banking sector. Banking sector remained strong in facing many risks. This intermediation function also worked well during 2010, among others shown by the high Capital Adequacy Ratio (CAR) of banking reaching 17% as of December 2010 and the controlled gross ratio of Non Performing Loans (NPL) below 5.0%. The increase of banking intermediation function was reflected in the increasing credit growth rate to 22.8% (yoy) until end of December 2010.
Masih rendahnya risiko perbankan dalam menyalurkan dana nampak dari penurunan NPL. Volume absolut NPL perbankan menurun cukup signifikan dari Rp233,69 miliar di tahun 2009 ke Rp152,36 miliar di tahun 2010 atau turun 34,80%.
Banking risk in distributing funds was still low as shown from the NPL decrease. Banking NPL absolute volume decreased quite significantly from Rp233.69 billion in 2009 to Rp152.36 billion in 2010 or at 34.80%.
Fokus Strategi
Focus of Our Strategy
Pada tahun 2010, industri perbankan diperkirakan masih akan mengalami pertumbuhan yang relatif tinggi. Untuk mengantisipasi tantangan tersebut dan sekaligus meningkatkan kinerja usaha, Bank DKI berkomitmen untuk menjadi Great Company dan Center Of Excellence yang meliputi Good Corporate Governance, Human Resources, Performance, Services dan Corporate Social Responsibility yang dieksekusi secara sempurna (Execution Excellence) guna mewujudkan pernyataan visi dan misi Bank DKI. Secara garis besar, fokus dan strategi tersebut meliputi beberapa hal, yakni :
In 2010, banking industry was predicted to continue growing relatively high. To anticipate this challenge, at the same time enhance the business performance, Bank DKI committed to become a Great Company and Center Of Excellence, covering Good Corporate Governance, Human Resources, Performance, Services and Corporate Social Responsibility exceptionally executed (Execution Excellence) in order to accomplish the statement of Bank DKI’s vision and mission. Principally, the focus and strategy cover several aspects as follows:
1.
Pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkesinambungan dengan memperhatikan aspek tatakelola perusahaan dan manajemen risiko; 2. Fondasi Bank DKI yang kuat dari sisi kelengkapan Sistem & Prosedur, Infrastruktur yang memadai untuk menunjang aktifitas operasional dan non operasional; 3. Pengembangan human capital berbasis kompetensi dan budaya kerja Bank DKI; 4. Fokus pada pencapaian Service Excellence, penurunan NPL dengan pemberian kredit yang lebih selektif, dan pengendalian BOPO dengan melakukan efisiensi yang tepat guna.
1.
Kinerja Keuangan dan Operasional
Financial and Operational Performance
Tahun 2010 menjadi tahun pencapaian bagi Bank DKI. Bank DKI berhasil merealisasikan pencapaian laba bersih sebesar Rp316,76 miliar atau naik 131,48%. dari semula Rp136,84 miliar di akhir tahun 2009. Peningkatan laba tersebut bersumber dari pendapatan operasional sebesar Rp349 miliar per Desember 2010, atau tumbuh sebesar 223% dari Rp108 miliar per Desember 2009. Pendapatan Operasional Lainnya pun meningkat signifikan sebesar 222,84% atau sebesar Rp349,36 miliar di tahun 2010 dibandingkan Rp108,21 miliar di tahun 2009.
2010 is a year of achievement to Bank DKI. Bank DKI successfully realized net profit achievement of Rp316.76 billion or increasing at 131.48% from Rp136.84 billion at the end of 2009. The source of this profit increase was the operational income of Rp349 billion as of December 2010, or 223% growth from Rp108 billion as of December 2009. Other operational income also increased significantly at 222.84% or Rp349.36 billion in 2010 from Rp108.21 billion in 2009.
Pencapaian laba tersebut juga disertai dengan kenaikan rasio ROE dari 17,00% di akhir tahun 2009 ke 32,92%, atau naik 93,65% di tahun 2010.
The profit achieved was also accompanied by the increase of ROE ratio from 17.00% at the end of 2009 to 32.92%, or increasing at 93.65% in 2010.
Bank DKI berhasil menghimpun Dana Pihak Ketiga (DPK) dengan pertumbuhan sebesar Rp213,27 miliar atau tumbuh 1,82%. DPK yang
Bank DKI was able to collect Third Parties’ Funds (DPK) with the growth of Rp213.27 billion or at 1.82%. DPK was Rp12.23 trillion at the end
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Continuous and sustainable growth by observing the aspects of corporate governance and risk management; 2. Bank DKI’s strong foundation from the points of System & Procedure completeness and appropriate Infrastructures to support operational and non operational activities 3. Development of Bank DKI’s human capital based on work competence and culture; 4. Focus on achievement of Service Excellence, NPL reduction by giving credits more selectively, and BOPO control by making effective efficiency.
Laporan Dewan Direksi The Board Of Directors Report
semula Rp12,23 triliun di akhir tahun 2009 menjadi Rp12,45 triliun di akhir tahun 2010. Pertumbuhan tersebut terdiri dari pertumbuhan Tabungan Rp561,21 miliar atau 23,92%, pertumbuhan Deposito Rp492,91 miliar atau 13,77% menutupi penurunan Giro Rp830,86 miliar atau penurunan sebesar 29,51%. Komposisi Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank DKI pada tahun 2010 dapat terjaga dengan baik dan sehat.
of 2009, growing to Rp12.45 trillion at the end of 2010. The growth consisted of Saving growth of Rp561.21 billion or 23.92%, Deposit growth of Rp492.91 billion or 13.77% covering Demand Deposit decrease of Rp830.86 billion or 29.51%. The composition of Third Parties’ Funds (DPK) of Bank DKI in 2010 could be well-maintained and sound.
Bank DKI berhasil merealisasikan pertumbuhan kredit sebesar Rp1,77 triliun atau 26,13% dari Rp6,77 triliun di akhir tahun 2009 ke Rp8,54 triliun di akhir tahun 2010. Kenaikan jumlah kredit terbesar diberikan untuk tujuan modal kerja. Kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja tumbuh 104,29% dari Rp678,80 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp1.39 triliun pada tahun 2010.
Bank DKI was able to realize credit growth of Rp1.77 trillion or 26.13%, i.e. from Rp6.77 trillion at the end of 2009 to Rp8.54 trillion at the end of 2010. The highest increase of credit amounts was granted for working capital purpose. The credits granted for working capital purpose grew at 104.29% from Rp678.80 billion in 2009 to Rp1.39 trillion in 2010.
Pertumbuhan kredit yang lebih tinggi daripada penghimpunan DPK tersebut meningkatkan rasio LDR dari sebelumnya sebesar 57,25% pada Desember 2009 menjadi 70,48% pada Desember 2010.
The credit growth higher than DPK collection increased LDR ratio from 57.25% in December 2009 to 70.48% in December 2010.
Dari sisi pengelolaan kredit bermasalah, Bank DKI berhasil menurunkan NPL Gross dari 5,76% per Desember 2009 menjadi 3,73% per Desember 2010 dan NPL Nett turun dari 3,26% per Desember 2009 menjadi 3,21% per Desember 2010. Sedangkan dari kolektibilitas kredit yang telah diberikan, Bank DKI berhasil menjaga kolektibilitas kredit dalam kategori lancar sebesar 94,47% dari total kredit yang diberikan pada tahun 2010. Tingkat kolektabilitas kredit tersebut meningkat dibanding tahun 2009 sebesar 92,87%.
From the point of management of non-performing loans, Bank DKI was able to reduce Gross NPL from 5.76% as of December 2009 to 3.73% as of December 2010 and Net NPL decreased from 3.26% as of December 2009 to 3.21% as of December 2010. Whereas from the collectability of credits granted, Bank DKI was able to maintain credits collectability in category pass at 94.47% of the total credits granted in 2010. The credit collectability level increased from 2009 that was 92.87%.
Sedangkan dari sisi efisiensi, Bank DKI berhasil menekan rasio BOPO dari 88,46% tahun 2009 menjadi 83,02% tahun 2010.
From the point of efficiency, Bank DKI was able to minimize BOPO ratio from 88.46% in 2009 to 83.02% in 2010.
Sementara itu, aset lancar Bank DKI pada tahun 2010 tumbuh 1,74% atau sebesar Rp26,00 miliar dari Rp14,96 triliun di tahun 2009 menjadi Rp15,22 triliun. Dari sisi total aset yang dicatatkan pada akhir tahun 2010 adalah Rp15,56 triliun, meningkat 1,43% dari Rp15,34 triliun pada tahun 2009.
Meanwhile, Bank DKI’s current assets in 2010 grew at 1.74% or Rp26.00 billion from Rp14.96 trillion in 2009 to Rp15.22 trillion. From the point of total assets recorded at the end of 2010 of Rp15.56 trillion, it increased at 1.43% from Rp15.34 trillion in 2009.
Kinerja lainnya juga ditunjukkan dengan naiknya rating peringkat PT Bank DKI untuk Periode 1 Maret 2011 sampai dengan 1 Maret 2012, dari id A menjadi id A+ dengan outlook stabil. Begitu pula untuk Obligasi V tahun 2008 total sebesar Rp425 miliar juga naik dari id A menjadi id A+ dan obligasi sub ordinasi I tahun 2008 sebesar Rp325 miliar naik dari id Amenjadi id A+. Sedangkan untuk Obligasi VI mendapat peringkat id A+ dan Obligasi Subordinasi II mendapat id A dengan outlook stabil.
Other performance is also shown by the increase of PT. Bank DKI’s rating for Period from 1st March 2011 to 1st March 2012, from id A to id A+ with stable outlook. Similarly, Bonds V in 2008 in total of Rp425 billion also increased from id A to id A+ and sub-ordination bonds I in 2008 of Rp325 billion increased from id A- to id A+. While Bonds VI received rating id A+ and Sub-ordination Bonds II received id A with stable outlook.
Perluasan Jaringan
Network Expansion To continuously provide the best services to customers, Bank DKI in 2010 had additional new offices. Bank DKI’s office network until end of 2010 consisted of 162 offices. Meanwhile the number of ATM machines of Bank DKI grew of 314 units, i.e. from 214 units ATM in 2009 to 528 units ATM in 2010. Besides, Bank DKI’s ATM also can be used in all Joint ATM network in total of over 14,000 units ATM. This network development is merely to get closer to and facilitate the services to Bank DKI’s Customers.
Untuk terus memberikan layanan terbaik kepada nasabah, Bank DKI pada tahun 2010 telah menambah kantor baru. Jaringan kantor Bank DKI sampai dengan akhir tahun 2010 adalah 162 kantor. Sementara itu jumlah mesin ATM Bank DKI tumbuh 314 unit semula 214 unit ATM di tahun 2010 menjadi 528 unit ATM di tahun 2010. Selain itu ATM Bank DKI pun dapat dipergunakan di seluruh jaringan ATM Bersama yang berjumlah lebih dari 14.000 unit ATM. Pengembangan jaringan tersebut, sematamata untuk lebih mendekatkan diri dan memudahkan pelayanan kepada Nasabah Bank DKI. Bank DKI pun merencanakan untuk memperluas jaringan kantor di wilayah Depok, Bogor dan Tangerang. Selain itu, Bank DKI juga akan mendukung peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Provinsi DKI Jakarta dari sektor pajak dan retribusi, sebagaimana diamanahkan dalam Peraturan Gubernur No. 75 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Pembayaran Pendapatan Asli Daerah Melalui Bank, dengan meresmikan Kantor Pelayanan Terpadu Pembayaran PAD di 21 (dua puluh satu) kecamatan yang tersebar di 5 (lima) wilayah DKI Jakarta. Kedepannya Bank DKI berencana untuk menempatkan Kantor Pelayanan Terpadu tersebut di setiap Kecamatan di DKI Jakarta.
The Board Of Directors Report Laporan Dewan Direksi
Bank DKI also intends to expand the office network in the areas of Depok, Bogor and Tangerang. In addition, Bank DKI will also support the increase of Regional Original Income (PAD) of DKI Jakarta Province from tax and retribution sector, as instructed in Governor’s Regulation No.75/2009 on Integrated Service of Regional Original Income Payment Via Bank by officially opened the PAD Payment Integrated Service Offices in twenty one (21) subdistricts scattered in five (5) DKI Jakarta areas. In the future Bank DKI intends to place Integrated Service Offices.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
17
18
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Bank DKI memandang sumber daya manusia sebagai salah satu strategi dalam menghadapi semakin meningkatnya persaingan dalam industri perbankan dan mendukung peningkatan kinerja bisnis.
Bank DKI considers human resources as a strategy in facing the increasing competition in banking industry and supporting improvement of business performance.
Pada sisi lain, Bank DKI juga terus berupaya meningkatkan kualitas, kompetensi dan karakter sumber daya manusia serta memperhatikan pengembangan karir dan kesejahteraan karyawan sehingga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kenyamanan dan kebanggaan karyawan kepada Bank DKI.
On the other hand, Bank DKI also continuously attempts to improve the quality, competence and characters of human resources and is concerned with career development and welfare of the employees, that it is expected to be able to grow the employees’ feeling of convenience and pride in Bank DKI.
Pengelolaan dan pengembangan sumber daya manusia diarahkan pada konsep Human Capital yang dibuat secara terintegrasi dari sistem rekrutmen, seleksi, promosi, kompensasi, penilaian kinerja yang berdasarkan pada pencapaian target dan penerapan budaya KTPP DKI, pendidikan dan pelatihan, perencanaan karir, manajemen kinerja, hingga pada perencanaan strategis di bidang sumber daya manusia untuk mencapai optimalisasi sumber daya manusia Bank DKI.
Human resources management and development are directed to Human Capital concept made integratedly from the system of recruitment, selection, promotion, compensation, compensation of work performance based on target achievement and culture application of KTPP of DKI, education and training, career planning, work performance management, to strategic planning in human resources for achievement of Bank DKI’s human resources optimization.
Jumlah karyawan pada tahun 2010 adalah 1773 orang atau mengalami peningkatan 4,23% dari tahun 2009 yang berjumlah 1701 orang. Bank DKI juga berkomitmen untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, salah satu upayanya melalui pengembangan pelatihan yang secara rutin dilaksanakan. Bank DKI menginvestasikan biaya sebesar Rp25,06 miliar untuk menyelenggarakan pelatihan sepanjang tahun 2010.
The number of employees in 2010 was 1773 people or increasing at 4.23% from 2009 of 1701 people. Bank DKI also commits to create superior human resources, among others by regularly conducting development and training. Bank DKI invested Rp25.06 billion for organizing training during 2010.
Kinerja Layanan
Service Performance
Pada bidang pelayanan, Bank DKI terus meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan kepada nasabahnya yang dilaksanakan dengan berbagai cara yakni peningkatan kualitas sumber daya manusia khususnya pada petugas frontliner maupun jaringan pelayanan dan ragam produk berbasis teknologi informasi, serta terus melakukan evaluasi kinerja pelayanan Bank DKI.
In its service, Bank DKI continuously enhances the standard and quality of services to its customers in various manners, i.e. increasing the quality of human resources, particularly the frontline officers and the service network and the variety of information technology-based products, and continuously makes evaluation on Bank DKI’s service performance.
Terbukti dengan beberapa penghargaan yang diraih, termasuk diantaranya penghargaan sebagai 1st Best Overall Performance dalam Banking Service Excellence Awards 2010 kategori Bank Regional dari Marketing Research Indonesia dan Majalah InfoBank dan penghargaan Silver Indonesia dalam The Best Contact Center Indonesia 2010 kategori call center best agent inbound bellow 100 seats yang diwakili oleh Sdri. Siti Aisyah yang diwakili oleh Contact Center Association.
It is proven by some awards achieved, among others award as the 1st Best Overall Performance in Banking Service Excellence Awards 2010 of category Regional Bank from Marketing Research Indonesia and InfoBank Magazine, and Silver Indonesia award in The Best Contact Center Indonesia 2010 of category call center best agent inbound below 100 seats represented by Ms. Siti Aisyah as represented by Contact Center Association.
Good Corporate Governance (GCG)
Good Corporate Governance (GCG)
Kami percaya, bahwa praktek GCG adalah pendukung utama terciptanya pertumbuhan yang berkesinambungan di Bank DKI, tidak hanya dengan mematuhi peraturan yang ada, namun juga didukung oleh komitmen, struktur, dan mekanisme tata kelola perusahaan yang baik.
We believe that GCG practice is the main support in creating the continuous growth in Bank DKI, not only by observing the existing regulations, but also being supported by the commitment, structure and mechanism of good corporate governance.
Hubungan Direksi dengan Dewan Komisaris dilakukan dengan dengan mengedepankan mekanisme check and balances sehingga fungsi dan tanggung jawab masing-masing organ dapat dijalankan secara efektif.
The relation between the Board of Directors and Board of Commissioners is made by prioritizing check and balance mechanism, hence to enable performing the functions and responsibilities of the respective organs effectively.
Bank DKI mengimplementasikan pelaksanaan GCG perbankan sesuai Ketentuan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 jo PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GCG Bagi Bank Umum.
Bank DKI implements banking GCG performance according to the Conditions of Bank Indonesia Regulation No.8/4/PBI/2006 dated 30th January 2006, jo. PBI No.4/14/PBI/2006 on GCG Performance for General Banks.
Bank DKI juga terus melakukan penguatan terhadap penerapan GCG, Penerapan GCG di Bank DKI membaik pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut dapat dilihat pada adanya perbaikan pada Nilai Komposit Self Assessment GCG yang dilaporkan kepada Bank Indonesia menjadi 1,7 yang termasuk kedalam predikat baik meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar 1,9.Hal ini menunjukkan komitmen kuat Bank DKI dalam mengimplementasikan GCG.
Bank DKI also continuously strengthens GCG application. GCG application in Bank DKI improved in 2010 from the preceding years. This is shown from the improvement in GCG Self Assessment Composite Score reported to Bank Indonesia to 1.7 classified in good category, increasing from that in 2009 at 1.9. This indicates Bank DKI’s strong commitment in GCG implementation.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Laporan Dewan Direksi The Board Of Directors Report
Selain itu, Bank DKI juga meraih predikat sebagai “Perusahaan Terpercaya” dalam penghargaan Corporate Governance Perception Index pada malam penganugerahan GCG Award 2010 yang diselenggarakan oleh Institute for Corporate Governance Indonesia bekerjasama dengan Majalah SWA. Bank DKI memperoleh skor 77,53.
Besides, Bank DKI also achieved the category of “Reliable Company” in Corporate Governance Perception Index in the GCG Award 2010 organized by Institute for Corporate Governance Indonesia in cooperation with SWA Magazine. Bank DKI obtained score 77.53.
Corporate Social Responsibility
Corporate Social Responsibility
Sejalan dengan komitmen kami untuk menjadi warga korporasi yang bertanggung jawab (corporate citizenship), Bank DKI melakukan berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan dan pen gembangan masyarakat secara berkesinambungan sebagai salah satu bagian dari Center of Excellence yang dimiliki oleh Bank DKI.
Parallel to our commitment to become a responsible corporate citizen, Bank DKI conducts various social activities and developments sustainably as a part of the Center of Excellence possessed by Bank DKI.
Dalam praktiknya, Bank DKI tidak hanya melakukan program pemberian bantuan (charity) hanya untuk sekedar memenuhi kewajiban atau karitatif semata. Namun lebih jauh, Bank DKI berkomitmen untuk menjadikan filosofi dan tujuan CSR sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas Perusahaan, yang berpijak pada konsep pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
In practice, Bank DKI does not only conduct charity programs merely to fulfill the duty or charitable aspect, but further Bank DKI commits to make CSR philosophy and objective as a part inseparable from the Corporate’s activity, based on the concept of sustainable community empowerment.
Fokus CSR Bank DKI terletak pada 4 (empat) bidang utama yakni pendidikan dan edukasi perbankan, sosial kemasyarakatan, lingkungan serta kebudayaan dan kesenian. Sepanjang tahun 2010, total dana yang telah disalurkan oleh Bank DKI untuk kegiatan CSR adalah sebesar Rp1,31 triliun.
Bank DKI’s CSR focuses on four (4) main sectors, namely education and banking education, social, environment, cultural and art services. During 2010, the total funds distributed by Bank DKI for CSR activities were Rp1.31 billion.
Pergantian Direksi
Replacement of Board of Directors
Pada tahun 2010, terjadi pergantian beberapa Direksi. Susunan Direksi Bank DKI yang menjabat per tanggal 31 Desember 2010 sebagai berikut:
In 2010, several Directors were replaced. The structure of Bank DKI’s Board of Directors holding the position as of December 31, 2010 was as follows:
Direktur Utama Direktur Operasional Direktur Pemasaran Direktur Keuangan
President Director Operations Director Marketing Director Finance Director
: Eko Budiwiyono : Ilhamsyah Joenoes : Mulyatno Wibowo : Benny Santoso
: Eko Budiwiyono : Ilhamsyah Joenoes : Mulyatno Wibowo : Benny Santoso
Dalam kesempatan ini, saya atas nama Direksi ingin menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemerintah, regulator, tokoh masyarakat, pemegang saham, nasabah, mitra usaha serta seluruh karyawan dan keluarga besar Bank DKI atas seluruh dukungan dan kepercayaan yang telah diberikan. Semoga dengan dukungan yang tiada henti tersebut, Bank DKI akan terus mewujudkan diri sebagai bank umum terbaik.
In this opportunity, on behalf of the Board of Directors, I would like to convey our appreciation and gratitude to the government, regulators, informal leaders, shareholders, customers, business partners and all employees and big family of Bank DKI for all supports and confidence given. By the continuous supports, Bank DKI expects to be able to continue materializing itself as the best general bank.
Selanjutnya, kami akan menguraikan laporan kinerja Bank DKI tahun 2010, sebagaimana tertuang dalam buku Laporan Tahunan ini termasuk Laporan Keuangan berupa Neraca dan Laba (Rugi) Bank DKI untuk tahun buku 2010. Laporan Keuangan Bank tahun 2010 tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Dolly, Bambang, Sudarmadji & Dadang dengan pendapat “Wajar Tanpa Pengecualian”.
Further, we will specify the report of Bank DKI’s performance in 2010 as articulated in this Annual Report book, including the Financial Statement in the form of Balance Sheet and Profit (Loss) of Bank DKI for book year 2010. The Bank’s Financial Statement of 2010 has been audited by Public Accountant Office Dolly, Bambang, Sudarmadji & Dadang with opinion “Fair Without Exception”.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat-Nya serta membimbing kita dalam upaya mencapai keberhasilan serta pertumbuhan yang berkelanjutan dimasa depan menjadi The Great Company & Center Of Excellence.
We hope God the Most Holy will bless us abundantly and guide us in our efforts in achieving future success and continuous growth to be The Great Company & Center Of Excellence.
PT Bank DKI
Eko Budiwiyono Direktur Utama President Director
The Board Of Directors Report Laporan Dewan Direksi
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
19
INFORMASI UMUM
GENERAL INFORMATION
20
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Informasi Perusahaan dan Unit Usaha Syariah
Corporate and Sharia Business Unit Information Nama Name
: PT Bank DKI
Kategori Category
: Bank Umum Devisa Commercial Foreign Exchange Bank
Alamat Address
: Jl. Ir. H. Juanda III No. 7-9 Jakarta Pusat 10120
Telepon Phone
: +6221 2314567 (hunting)
Faksimili Facsimile
: +6221 3517660
Homepage Homepage
: www.bankdki.co.id
Tanggal Berdiri Date Established
: 11 April 1961
Tanggal Beroperasi Start Date
: 11 April 1961
Modal Dasar Capital
: Rp1.500.000.000.000,-
Modal Disetor Paid-up Capital
: Rp631.159.000.000,-
NPWP TIN
: 01.000.515.5.073.000
TDP TDP
: 09.05.1.65.37504
SIUP SIUP
: BUM.9-2-42
Kantor Layanan Service Offices
: 162
Jumlah Jaringan ATM Bank DKI
: 528
Total Network ATM Bank DKI Jumlah Karyawan Number of Employees : 1773 Pemegang Saham Shareholders
: 1. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (99,84%) 1. The Provincial Government of Special District of Jakarta 2. PD Pasar Jaya (0,16%) 2. PD Pasar Jaya (0.16%)
Nama Name
:
Bank DKI Syariah
Kategori Category
:
Unit Usaha Syariah Sharia Business Unit
Homepage Homepage
:
www.bankdkisyariah.co.id
Tanggal Berdiri Date Established
:
8 Maret 2004
Tanggal Beroperasi Start Date
:
8 Maret 2004
Modal Dasar Capital
:
Rp2.000.000.000,-
Modal Disetor Paid-up Capital
:
Rp2.000.000.000,-
Kantor Layanan Services Offices
:
12
Office Channeling Office Channeling
:
37 Kantor Layanan Bank DKI Service Offices
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
21
Peristiwa Penting Significant Events
22
09.01.10 \ Bank DKI meresmikan Kantor Kas Syariah Pondok Pesantren Asshidiqiyah. Bank DKI inaugurate Sharia Cash Office at Asshidiqiyah Islamic Boarding School.
14.01.10 \ Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank DKI tahun 2010. The 2010 Extraordinary General Meeting of Shareholders Bank DKI in 2010.
21.01.10 \ Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank DKI tahun 2010. The 2010 Extraordinary General Meeting of Shareholders Bank DKI in 2010.
26.01.10 \ Peresmian Kantor Kas Kawasan Berikat Nusantara. The Inauguration of Cash Office at Nusantara Bonded Zone.
06.02.10 \ Peresmian Samsat Drive Thru Daan Mogot, Jakarta Barat. Inauguration of SAMSAT Drive Through Daan Mogot, West Jakarta.
22.02.10 \ Penandatanganan PKS antara Bank DKI dengan PT PLN (Persero) tentang Penerimaan Pembayaran Tagihan Listrik dan tagihan lainnya secara terpusat. Signing of Working Agreement between the Bank DKI and PT. PLN (Persero) regarding Centralized Electricity Bill Payment Acceptance dan others bill.
25.02.10 \ Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) antara 13 Bank Pembangunan Daerah termasuk Bank DKI dengan PT Askindo dan Perum Jamkrindo, disaksikan oleh Menteri Negara Koperasi dan UKM. Signing of Working Agreement regarding Micro Loan “Kredit Usaha Rakyat” (KUR) Guarantee between 13 regional development banks including Bank DKI with Askindo and Perum Jamkrindo, witnessed by Minister of Cooperatives and SMEs.
26.04.10 \ Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan & Luar Biasa Bank DKI Tahun 2010. 2010 Annual and Extraordinary General Meeting of Shareholders.
25.05.10 \ Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Bank DKI dengan developer PT Widhana Sampurna dan PD. Pasar Jaya tentang Pembiayaan Kredit Kepemilikan Kios (KPK) ataupun modal kerja kepada Pedagang Pasar Kedoya Modern. Signing of Working Agreement between Bank DKI with Widhana Sampurna (developer) and PD. Pasar Jaya regarding Kiosk Financing Loan (KPK) or working capital loans to Kedoya Modern Market Traders.
27.05.10 \ Bank DKI meraih penghargaan sebagai “1st Best Overall Performance” untuk kualitas layanan dalam Banking Service Excellence Awards 2010 kategori Bank Regional dari Marketing Research Indonesia dan Majalah InfoBank. Bank DKI rewarded as the “1st Best Overall Performance” for the quality of services in Banking Service Excellence Awards 2010 on the category of Regional Bank assessed by Marketing Research Indonesia and InfoBank magazine.
15.06.10 \ Penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Bank DKI dan Jakarta Propertindo tentang pembiayaan KPR dan KPR iB Syariah Perumahan Matoa Residences. Signing of Working Agreement between Bank DKI and Jakarta Propertindo regarding housing loan and ib housing financing for Matoa Residences.
14.07.10 \ Penandatanganan Nota Kesepahaman mengenai penanganan masalah hukum bidang perdata dan Tata Usaha Negara antara Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia termasuk diantaranya Bank DKI dengan Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia. Signing of Memorandum of Understanding regarding Civil Law Issues and State Administration between the Indonesian Regional Development Banks including Bank DKI with High Court
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
15.07.10 \ Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank DKI tahun 2010. The 2010 Extraordinary General Meeting of Shareholders Bank DKI in 2010.
17.07.10 \ Bank DKI menerima Golden Trophy Awards sebagai Bank Berkinerja Sangat Bagus selama 5 (lima) tahun berturut-turut (2005-2009) dari Majalah Info Bank. Bank DKI awarded the Golden Trophy Awards as a Bank Performance Very Good for 5 (five) consecutive years (2005-2009) from the magazine in the Info Bank Info Bank Award 2010.
22.07.10 \ Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank DKI tahun 2010. General Meeting of Shareholders Extraordinary
29.07.10 \ Bank DKI meraih penghargaan sebagai “The Best Favourite Service Excellence The Most Comfortable Office” kategori Bank Pembangunan Daerah dari Majalah Property & Bank. Bank DKI rewarded as “The Best Favourite Service Excellence The Most comfortable Office” category in the Regional Development Banks from Property & Bank magazine.
05.08.10 \ Peresmian Kantor Kas MT. Haryono di Kantor BPMP Provinsi DKI Jakarta. The Inauguration of MT. Haryono Cash Offices in the Office of DKI Jakarta Province BPMP.
06.08.10 \ Bank DKI meraih penghargaan sebagai “The Most Profitable” dan “The Most Expansive Funding” untuk kategori UUS dengan modal dibawah Rp1 Trilyun dari Karim Business Consulting. Bank DKI rewarded as “The Most Profitable” and “The Most expansive Funding” for the Sharia Business Unit category with asset under Rp1 trillion from by Karim Business Consulting.
20.08.10 \ Wisuda Lulusan Manager Development Program Bank DKI Angkatan 1 di Jakarta. Graduation of 1st generation of Bank DKI Manager Development Programme graduates in Jakarta.
24.08.10 \ Penandatanganan Memorandum of Understanding antara Bank DKI dengan Departemen Agama Republik Indonesia tentang Penerimaan Pembayaran Biaya Perjalanan Ibadah Haji. Signing of Memorandum Of Understanding between Bank DKI with the Ministry of Religious Affairs of the Republic of Indonesia about the Pilgrimage Travel Fee Payment Receipt.
22.09.10 \ Peresmian Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu Penanaman Modal/Investasi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Inauguration of One Stop Service Office for Investment / Investment Government of DKI Jakarta Province.
09.12.10 \ Bank DKI menerima penghargaan sebagai Perusahaan Terpercaya dari Indonesian Institute Corporate Governance & Majalah SWA Sembada. Bank DKI rewarded as the “Trusted Company” from the Indonesian Institute of Corporate Governance & SWA Sembada Magazines.
27.12.10 \ Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank DKI tahun 2010. The 2010 Extraordinary General Meeting of Shareholders Bank DKI in 2010.
29.12.10 \ Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank DKI tahun 2010. The 2010 Extraordinary General Meeting of Shareholders Bank DKI in 2010.
General Information Informasi Umum
Bank DKI in 2010.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
23
Visi, Misi dan Nilai-Nilai
Vision, Mission and Corporate Culture Values
Bank DKI berupaya untuk menjadi bank pilihan bagi nasabahnya dengan memberikan layanan berkualitas tinggi dan produk inovatif yang melebihi ekspektasi nasabah yang diterjemahkan dalam visi dan misi Bank DKI.
Bank DKI desirous to becoming the customer choice by providing high level services quality and innovative products that exceed customers expectations valued into the vision and mission of the Bank DKI.
24
LaporanLaporan TahunanTahunan | 2010 | |Annual 2010 | Report Bank DKI Bank DKI
Informasi Umum General Information
VISI: Menjadi Bank Terbaik yang Membanggakan.
VISION: To be the Best Bank that Inspiring Pride to All Stakeholder.
Bank Terbaik:
Best Bank:
•
•
•
Memiliki kinerja terbaik diantara bank sekelasnya (Menurut Kriteria Permodalan API). Menjadi bank jangkar yang terbaik.
•
Best performance among peers (As per Indonesian Banking Architecture bank classification). Becoming the best anchor banks.
Yang Membanggakan:
That Inspired Pride:
•
•
•
•
Memiliki kinerja dan reputasi yang baik dan menjadi pilihan utama nasabah dan stakeholder lainnya. Memberikan deviden dan kontribusi yang tinggi kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Karyawan memiliki jalur karir yang jelas dan kesejahteraan yang baik.
•
•
High performance, reputable, and becoming the bank of choice for customers and other stakeholders. Providing high returns and dividend for the Provincial Government of DKI Jakarta. Employees have clear career paths and good welfare.
MISI:
MISSION:
Bank berkinerja unggul, mitra strategis dunia usaha, masyarakat dan andalan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang memberi nilai tambah bagi stakeholder melalui pelayanan terpadu dan profesional.
A bank with excellence in performance, being a strategic partner for businesses, communities and the Provincial Government of DKI Jakarta, and could contribute in adding value to stakeholders through integrated and professional services excellence.
Berkinerja Unggul:
High Performance:
•
• • •
Berkinerja baik sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan otoritas lainnya Mampu mengelola risiko dengan memperhitungkan kecukupan modal (capital charge) Tumbuh progresif dan berkelanjutan Memiliki keunggulan bersaing dalam produk dan layanan
Mitra Strategis Dunia Usaha: • • •
Meningkatkan kepercayaan mitra bisnis untuk tetap bekerjasama Memberikan solusi kepada nasabah dengan prinsip saling menguntungkan Memberikan nilai tambah kepada nasabah dalam produk dan layanan bank
Mitra Strategis Masyarakat:
Customer centric, antara lain; • Berorientasi pada kebutuhan nasabah (sistem prosedur, produk, layanan) • Aktif membangun hubungan baik dengan nasabah • Bank pilihan masyarakat • Peka terhadap perubahan dan kebutuhan masyarakat • Memberikan/menjadi sumber informasi yang berguna dalam produk dan layanan bank
Andalan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta: • • • •
Menjadi bank pilihan utama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam pengelolaan keuangan Memberikan kontribusi deviden tertinggi diantara perusahaan daerah/BUMD sesuai kesepakatan dengan pemegang saham Mendukung program-program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta secara profesional Berperan aktif membantu pertumbuhan ekonomi daerah dalam rangka tanggung jawab sosial perusahaan kepada masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya
General Information Informasi Umum
• • • •
Good performance in compliance with Bank Indonesia regulations and other Rule and Regulations Able to manage risks taking into account capital adequacy (capital charge) Progressive and sustainable growth Having products and services with competitive advantages
Strategic Partners for Business Community: • • •
Maintaining and increasing customers’ trust to retain their businesses Providing mutually beneficial solution to customers Providing added value to customers in terms of banking products and services
Strategic Partner for the General Public:
Customer centric, among others: • Oriented to the needs of customers (system procedures, products, services) • Active building rapport with customers • Community bank of choice • Sensitive to changes and community needs • A source of useful information on the products and bank services
A Key Player for the Provincial Government of DKI Jakarta: • •
• •
Becoming the bank of choice for the Provincial Government of DKI Jakarta in managing its finances Providing highest returns and dividend payer amongst other provincial government owned companies, as agreed with shareholders Support the programs of the provincial government of DKI Jakarta in a professional manner Actively support the regional economic growth as part of its corporate social responsibilities to the citizens of the greater Jakarta area
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
25
Memberi Nilai Tambah Bagi Stakeholder:
Providing Added Value to Stakeholders:
•
•
•
• •
•
• •
Developing quality and cost efficient banking products and services Aligning the corporate social responsibilities of BANK DKI with related programs of the Provincial Government of DKI Jakarta Continuously improving the social welfare of Bank’s employees and management Complying with all legal requirements and prior commitments
Pelayanan Terpadu:
Integrated Services:
•
•
•
•
•
Menyediakan produk dan layanan yang lengkap dengan dukungan Teknologi Informasi yang unggul Memberikan layanan yang efektif dan efisien dengan risiko yang dapat diterima Cepat dan tanggap dalam menangani pengaduan nasabah dan memberikan solusi beragam termasuk cross selling secara profesional Memiliki karyawan yang terlatih dengan kemampuan untuk memberikan informasi yang berkualitas
•
•
•
Providing a complete banking products and services supported by leading IT system Providing effective and efficient services within acceptable risks Quick and responsive in handling customer complaints and providing a variety of solutions to customers, including professional cross selling Having trained and able employees to provide quality information to customers
Profesional:
Professional:
• •
• •
•
26
Menjadikan produk dan layanan yang berkualitas dengan biaya yang efisien Menyelaraskan program tanggung jawab sosial perusahaan Bank DKI dengan program-program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Meningkatkan kesejahteraan bagi karyawan dan pengurus secara berkesinambungan Memenuhi semua kewajiban hukum dan kesepakatan dengan baik
Memiliki kompetensi (skill dan knowledge) dan integritas yang tinggi Memiliki standar kompetensi dan etika yang tinggi Mendahulukan kepentingan perusahaan diatas kepentingan pribadi
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
•
Highly skilled and knowledgable employees with the highest of integrity Having a high competency standard and the highest ethics Prioritizing the company’s interest ahead of personal interest
Informasi Umum General Information
Nilai-Nilai Budaya Perusahaan
Corporate Culture Values
Budaya perusahaan merupakan nilai dan falsafah yang telah disepakati dan diyakini oleh seluruh insan Bank DKI sebagai landasan dan acuan bagi Bank DKI untuk mencapai tujuan. Bank DKI mendefinisikan budaya perusahaan dalam tujuh nilai yang meresap ke dalam segenap Insan Bank DKI. Ketujuh Nilai tersebut adalah: KOMITMEN, PELAYANAN, TEAMWORK, DISIPLIN, PROFESIONAL, KERJA KERAS dan INTEGRITAS.
Corporate culture is the values and philosophy that has been agreed and believed by all beings Bank DKI as the basis and reference for the Bank DKI to achieve the goal. DKI Bank defines corporate culture in the seven values that seep into all employees of Bank DKI. The seven values are: COMMITMENT, SERVICE, teamwork, DISCIPLINE, PROFESSIONAL, HARD WORK and INTEGRITY.
Penjabaran nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut:
Translation of these values is as follows:
Komitmen
Commitment
Menjunjung tinggi nilai-nilai yang disepakati dan bertanggung jawab dengan sepenuh hati. Panduan Perilaku: • Memegang teguh dan berupaya keras untuk mencapai target • Melaksanakan pekerjaan dengan penuh tanggung-jawab • Dapat dipercaya dalam mengemban setiap pekerjaan dengan benar • Menjalankan tugas mengikuti aturan yang berlaku • Menindaklanjuti setiap masalah yang menjadi tanggungjawab saya dan memastikan penyelesaiannya hingga tuntas
Teamwork
Kerjasama yang dilandasi semangat saling menghargai dan menghormati untuk mencapai hasil yang terbaik. Panduan Perilaku: • Bersedia mendengar dan menghargai pendapat orang lain • Tidak memaksakan kehendak atau pendapat pribadi • Aktif memberi saran, pendapat untuk keberhasilan tim • Berpikir positif • Bersedia bekerja dengan penuh keikhlasan, tanggung jawab dan dedikasi
Profesional
Menjalankan tugas sesuai dengan keahlian, keterampilan dan pengetahuan di bidangnya untuk mencapai kinerja terbaik dengan tetap menjunjung tinggi kode etik bankir. Panduan Perilaku: • Bekerja efektif dan efisien • Inovatif dan kreatif • Selalu belajar untuk mengembangkan keterampilan, Pengetahuan dan keahliannya • Positive thinking • Berwawasan luas dan pandangan jauh ke depan. • Bekerja berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudent)
General Information Informasi Umum
Whole heartedly commit and accountable to uphold the agreed values. Behavioral Examples: • Committed and work hard to achieve targets • Exercising one’s role in a responsible manner • Dependable and trustworthy • •
Complying with existing regulations Following up on all issues under my responsibility to ensure proper closure
Teamwork
Teamwork based on the spirit of mutual respect and cooperation to achieve best result. Behavior Examples: • Willing to hear and accept other people’s opinion • Not coercing one’s will or opinion • Actively provides suggestions and opinions for the success of the team • Positive thinking • Willing to work whole heartedly with responsibility and dedication
Professional
Undertaking one’s task with the required expertise, skills and knowledge in their respective fields to attain the best result while upholding the banker’s code of ethics. Behavior Examples: • Working effectively and efficiently • Being innovative and creative • Continuously learning to develop skills, knowledge, and expertise • Maintaining a positive mental attitude • Having a broad horizon and visionary • Action based on prudential banking practices
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
27
Pelayanan
Memberikan layanan terbaik kepada seluruh nasabah dengan sikap ramah, sopan, tulus dan rendah hati sehingga dapat memberikan kepuasan. Panduan Perilaku: • Senyum Salam Sapa • Mendengarkan dengan sepenuh hati untuk memahami kebutuhan nasabah • Memberikan layanan dengan sigap, cepat dan akurat • Siap menerima kritik dan saran untuk perbaikan layanan
Disiplin
Providing the best possible service to all customers in a courteous, polite, and sincere manner to ensure customers’ satisfaction. Behavior Examples: • Smile and Greetings • Active listening to understand customers’ needs • •
Providing prompt, timely and accurate service Ready to receive critics and suggestion for service improvement
Discipline
Melaksanakan tugas secara tepat waktu, tepat guna, dan tepat manfaat. Panduan Perilaku: • Tepat waktu • Bertindak sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku dengan penuh tanggung jawab • Melaksanakan rencana yang telah ditetapkan • Menggunakan sarana dan prasarana kantor sebagaimana mestinya
Delivering on commitment in a timely, effective, and useful manner. Behavior Examples: • Time sensitive • Acting in accordance with established policies and procedures in a responsible way • Implementing agreed action plans • Safeguarding and proper use of company’s assets and properties
Kerja Keras
Hard Work
Melaksanakan tugas dengan segala upaya untuk mencapai hasil yang terbaik. Panduan Perilaku: • Pantang menyerah untuk mencari solusi yang lebih baik • Menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang terbaik • Selalu bersemangat untuk memberikan hasil yang lebih baik • Tidak cepat puas atas hasil yang dicapai • Rela mengorbankan kepentingan pribadi demi tercapainya kepentingan perusahaan
Integritas
Membangun kepercayaan dengan kejujuran, tanggung jawab, moral, serta satu kata dengan perbuatan Panduan Perilaku: • Berani menyatakan fakta apa adanya secara transparan dan jujur dengan tetap menjaga rahasia bank dan perusahaan • Menjunjung tinggi kebenaran sesuai dengan kode etik bankir • Melaksanakan tugas dengan ikhlas • Bersikap terbuka dalam mengungkap gagasan dan dan pendapat • Mencintai pekerjaan dan menjaga citra bank
28
Services
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Carry out the task with every effort to achieve the best results. Code of Conduct: • Never give up to find a better solution • Complete the work with the best quality • Always eager to give better results • Not easily satisfied over the results achieved • Willing to sacrifice personal interests for the achievement of corporate interests
Integrity
Building trust with honesty, responsibility, morality, and one word with deed Code of Conduct: • Dare to express the fact it is a transparent and honest while maintaining bank secrecy and corporate • Uphold the truth in accordance with the code of ethics banker • Carry out duties with sincerity • Be open in expressing ideas and opinions • Loving work and preserves the image bank
Informasi Umum General Information
50 Tahun Bank DKI
50 Years of Bank DKI
Bank DKI menyediakan solusi optimal dan inovatif yang dapat menjawab kebutuhan nasabah.
Bank DKI provide optimal and innovative solutions to meet customers needs.
Perseroan pertama kali didirikan di Jakarta dengan nama “PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya” sebagaimana termaktub dalam akta Perseroan Terbatas Perusahaan Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya (PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya) No. 30 tanggal 11 April 1961 dibuat oleh dan dihadapan Eliza Pondaag S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. J.A.5/31/13 tanggal 11 April 1961 dan telah didaftarkan dalam buku register di Kantor Pengadilan Negeri Jakarta di bawah No. 1274 tanggal 26 Juni 1961 serta telah diumumkan dalamTambahan No. 206 Berita Negara Republik Indonesia No. 41 tanggal 1 Juni 1962.
PT Bank DKI was initially established in Jakarta under the name of “PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya” as stated in theDeed of the Limited Liability Company of the Regional Development Bank of the Greater Jakarta Area (PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya) No. 30 dated 11 April 1961, made in the presence of Eliza Pondaag S.H., Notary in Jakarta, and validated by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the Decision Letter No. J.A.5/31/13 dated 11 April 1961 and duly registered in the registratry of the State Court of Jakarta under No. 1274 dated 26 June 1961 and announced in the Addendum No. 206 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 41 dated 1 June 1962.
Dalam rangka penyesuaian dengan ketentuan Undang-Undang Republik Indonesia No. 13 Tahun 1962 tentang Ketentuan- Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, kedudukan hukum Perseroan diubah dan dialihkan dari Perseroan Terbatas Bank Pembangunan Daerah Jakarta Raya menjadi Bank Pembangunan Daerah DKI Jakarta berdasarkan Peraturan Daerah, Jakarta - DKI No. 6 Tahun 1978 tanggal 21 Agustus 1978 tentang Bank Pembangunan Daerah Jakarta (BPD Jaya) yang telah disahkan oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Pem.10/87/1-858-sk. tanggal 5 Desember 1978 dan diundangkan dalam Lembaran Daerah DKI Jakarta No. 12 Tahun 1979 Seri D No. 11 tanggal 2 Mei 1979 serta sebagaimana Peraturan Daerah No. 1 Tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993 dengan merubah modal dasar dari sebesar Rp50.000.000.000 menjadi sebesar Rp300.000.000.000 sampai dengan tanggal 5 Mei 1999 dan sejak tanggal 6 Mei 1999 berubah menjadi Perseroan Terbatas dengan modal dasar sebesar Rp700.000.000.000.
In order to adapt to the prevailing Laws of the Republic of Indonesia No. 13 of 1962 regarding Regulations of Basic Provision for Regional Development Bank, the legal status of the Bank was changed and transferred to become the Regional Development Bank of DKI Jakarta District based on the Regional Regulation, Jakarta - DKI No. 6 of 1978 dated 21 August 1978 on the Regional Development Bank of Jakarta (BPD Jaya), validated by the Minister of Internal Affairs of the Republic of Indonesia through Decision Letter No. Pem. 10/87/1-858-sk dated 5 December 1978 and enacted into Law in the Regional Gazette of DKI Jakarta No. 12 of 1979 Series D No. 11 dated 2 May 1979, and pursuant to Regional Regulation No. 1 of 1993 dated 15 January 1993, by increasing the Bank’s authorized capital from a total of Rp50.000.000.000 to Rp300.000.000.000 as of 5 May 1999, and amended to a Limited Liability Company on 6 May 1999 with an authorized capital of Rp700.000.000.000.
Perubahan tersebut telah disetujui oleh Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Pebruari 1999 dengan Akta yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Harun Kamil, S.H., No. 4 tanggal 6 Mei 1999 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th. 99 tanggal 7 Mei 1999. Tanggal 4 Juni 1999, diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 3283.
The change from a regional government bank to a limited liability company has been approved by the Provincial Government of DKI Jakarta with Regional Regulation No. 1 of 1999 dated 1 February 1999 under Deed No. 4 dated 6 May 1999 made in the presence of Harun Kamil, S.H., a Notary in Jakarta, and validated by the Minister of Justice in his Decision Letter No. C-8270.HT.01.01 of 1999 dated 7 May 1999. On 4 June 1999, it was announced in State Gazette No. 45, Addendum No. 3283.
Ruang lingkup kegiatan Bank adalah untuk menjalankan aktivitas umum perbankan. Pada tanggal 30 Nopember 1992, Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas sebagai Bank Devisa berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR. Pada bulan Maret 2004, Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 6/39/DpbS, tanggal 13 Januari 2004 tentang prinsip pembukaan kantor cabang syariah Bank dalam aktivitas komersial Bank.
The Bank’s scope of business is to engage in commercial banking activities. Pursuant to the Director’s Decre of Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR dated 30 November 1992, the Bank obtained the approval to operate as Foreign Exchange Bank. On March 2004, the Bank started its sharia banking activities after receiving the Bank Indonesia Letter No. 6/39/DpbS, dated 13 January 2004 regarding the pening of sharia branch offices in the Bank’s commercial activities.
Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir berdasarkan Akta No. 101 yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Ny Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta pada tanggal 28 September 2007 tentang Penambahan Modal Dasar menjadi Rp1.500.000.000.000 dan peningkatan Modal Disetor yang telah mendapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. C-04111.HT.01.04 Tahun 2007 tanggal 22 Nopember 2007.
The Bank’s Articles of Association has been amended several times, the latest with Notarial Deed No. 101 made in the presence of Ny. Poerbaningsih S.H., Notary in Jakarta dated on 28 September 2007 regarding the increase of the Bank’s authorized capital to Rp1.500.000.000.000, and the increase in the Paid-In Capital that has been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Letter No. C-04111.HT.01.04 of 2007 dated 22 November 2007.
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
29
Sejarah
Milestones Perencanaan Bank DKI sebagai Center of Excellence Bank DKI Planning as Center of Excellence
Sebagai lead arranger pembiayaan kredit sindikasi BPD seluruh Indonesia dengan nilai Rp 4,7 triliun. Acted as the lead arranger for financing a credit syndication of the Indonesian Regional Development Bank for a total amount of Rp4.7 trillion.
Penerbitan Obligasi V Rp 425 miliar dan Obligasi Sub Ordinasi I Rp 325 miliar. The Issuance of Bonds V amounted to Rp425 billion and Sub-Ordinated Bonds I amounted to Rp325 billion.
Menjadi BPD pertama yang mendapatkan pinjaman sindikasi denominasi dolar AS. ame the first BPD to be granted with a syndicated loan in US dollar denomination.
t1FOFSCJUBO0CMJHBTJ*73QNJMJBS 5IF*TTVBODFPG#POET*7BNPVOUFEUP3QCJMMJPO
t.VMBJNFOKBMBOLBOLFHJBUBOQFSCBOLBOTZBSJBI Start operating sharia banking activities.
Berhasil keluar dari Program Rekapitalisasi. Completed the Recapitalization Program.
Masuk Program Rekapitalisasi, perubahan status menjadi Perseroan Terbatas. Under the Recapitalization Program, and changed its Status to become a Limited Company.
1FOFSCJUBO0CMJHBTJ***TFCFTBS3QNJMJBS 5IF*TTVBODFPG#POET***BNPVOUFEUP3QCJMMJPO
t1FOFSCJUBO0CMJHBTJ**3QNJMJBS t#FSHBOUJOBNBNFOKBEJ#BOL%,* The Issuance of Bonds II mounted to Rp75 billion. Changed its name to become Bank DKI.
Mendapatkan ijin sebagai Bank Devisa. Granted a licence to operate as a Foreign Exchange Bank.
Penerbitan Obligasi I sebesar Rp25 miliar. The Issuance of Bonds I amounted to Rp25
Berganti nama menjadi PD BPD Jaya. Changed its name to PD BPD Jaya.
Didirikan dengan nama PT. BPD Jaya Established under the name of BPD Jaya.
30
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Informasi Kepemilikan Saham
Shareholder Information
Susunan Kepemilikan Saham Bank DKI
Structure of Bank DKI Shareholders
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Desember 2010 yang risalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta yang dibuat oleh dan dihadapan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. No. 412 tanggal 29 Desember 2010, secara musyawarah mufakat rapat menyetujui Pengesahan Penyertaan Modal Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp20 Miliar.
Based on the Extraordinary General Meeting of Shareholders on December 29, 2010 as stated on Notarial deed No. 412 dated on December 29, 2010 that was made in the presence of Ny. Poerbaningsih Adi, SH., under unanimous decision had given its approval on the ratification of Equity Placement of the Povincial Government of DKI Jakarta for a total Rp20 billion.
Dengan adanya tambahan modal tersebut maka susunan kepemilikan saham menjadi sebagai berikut :
With the additional capital, the composition of shareholder is as such follows:
Susunan Kepemilikan Saham Bank DKI Shareholding Structure of Bank DKI Saham Seri A (Monumen Nasional) Pemerintah Propinsi DKI Jakarta Saham Seri B Pemerintah Propinsi DKI Jakarta
Shares Series A (National Monument)
31,69
Jumlah (Rp) Amount (USD) 200.000.000.000
Jumlah Lembar Total Sheet 430.159
% % 68,15
Jumlah (Rp) Amount (USD) 430.159.000.000
Shares Series B
1.000
0,16
1.000.000.000
PD. Pasar Jaya
631.159
100,00
631.159.000.000
Total
Jumlah Lembar Total Sheet 200.000
PD. Pasar Jaya Jumlah
%
Provincial Government of DKI Jakarta
Provincial Government of DKI Jakarta
0,16%
99,84%
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta The Provincial Government of Special District of Jakarta PD. Pasar Jaya PD. Pasar Jaya
Dengan demikian, struktur pemegang saham Bank DKI adalah 99,84% (Rp630.159.000.000) dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, sedangkan 0,16% (Rp1.000.000.000) dimiliki oleh PD. Pasar Jaya.
As such, the structure of Bank DKI Shareholder is 99.84% (Rp630,159,000.000) are owned by the Provincial Government of DKI Jakarta, whilst the other 0.16% (Rp1.000.000.000) is owned by PD. Pasar Jaya.
Sesuai dengan Akta No. 101 tanggal 28 September 2007 yang merupakan pernyataan kembali atas Akta No. 25 tanggal 12 Juni 2007. Keduanya dibuat oleh dan dihadapan Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta. Bank DKI melakukan penambahan modal dasar dari Rp1.000.000.000.000 menjadi Rp1.500.000.000.000.
Pursuant to the Notarial Deed of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito S.H. No. 101 dated September 28, 2007 that constitutes a restatement form the same Notarial Deed No. 25 dated June12, Bank DKI increased its authorized capital form a total of Rp1.000.000.000.000,to Rp1.500.000.000.000.
Pemegang Saham Bank DKI
Shareholders of Bank DKI
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
The Provincial Government of Special District of Jakarta
Pemerintah Propinsi DKI Jakarta pertama kali dibentuk secara khusus dengan Undang-Undang Republik Indonesia I No. 2/Pnps Tahun 1961 tentang Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya. Dalam perkembangannya untuk memenuhi tuntutan dan perkembangan Jakarta sebagai Ibukota Negara, Undang-Undang tersebut telah mengalami beberapa kali perubahan sebagaimana tersebut dibawah ini:
The Provincial Government of DKI Jakarta specifically established by Law of the Republic of Indonesia No. 2/Pnps Year 1961 regarding the Special District of Jakarta. In its development to meet the demands and the development of Jakarta as the capital of the State, this Law has undergone several amendments as follows Act has been amended several times as mentioned below:
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
31
a. Undang-undang RI No.15/Pnps Tahun 1963 tentang Perubahan dan Tambahan Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1961 tentang Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya.
a. Law of the Republic of Indonesia no. 15/Pnps Year 1963 regarding Amendment and Supplement to the Presidential Decision No. 2 Year 1961 on Regional Government of Jakarta Raya.
b. Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1964 tentang Pernyataan Daerah Khusus Ibukota Jakarta Raya tetap sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia.
b. Law of the Republic of Indonesia No. 10 of 1964 stated that the Special District of Jakarta will continue to become the Capital City of the Republic of Indonesia.
c. Undang-Undang RI No. 11 Tahun 1990 tentang Susunan Pemerintahan Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta. d. Undang-Undang RI No. 34 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Propinsi Daerah Khusus Ibukota Negara Republik Indonesia Jakarta. e. Undang-Undang Republik Indonesia No. 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta Sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Law of the Republic of Indonesia No. 11 Year 1990 regarding teh Government Structure of the Special District of Jakarta.
Sesuai dengan Surat Keputusan Presiden RI No. 91/P/2007 tanggal 22 September 2007 telah ditetapkan pengangkatan Gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi DKI Jakarta untuk masa jabatan Tahun 2007 - 2012, yaitu:
Pursuant with Presidential Decree No. 91/P/2007 dated September 22, 2007 the appointment of Governor and Vice Governor of the Province of DKI Jakarta for the period of of 2007-2012, have been designated as follows :
Gubernur : Dr. Ing. H. Fauzi Bowo Wakil Gubernur : Prijanto
Governor : Dr. Ing. H. Fauzi Bowo Vice Governor : Prijanto
Perusahaan Daerah Pasar Jaya
Regional Enterprise Pasar Jaya PD Pasar Jaya was established based on the Decision of the Governor of Jakarta No. Ib.3/2/15/66 on December 24, 1966 and has been ratified by the Ministry of the Internal Affairs through Decision Letter No. Ekbang 8/8/13-305 December 23, 1967.
PD Pasar Jaya didirikan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. Ib.3/2/15/66 pada tanggal 24 Desember 1966. Kemudian pengesahan oleh Menteri Dalam Negeri lewat Keputusan No. Ekbang 8/8/13-305 tanggal 23 Desember 1967.
32
d. Law of the Republic of Indonesia No. 34 Year 1999 regarding the Government Structure of the Special District of Jakarta. e. Law of the Republic of Indonesia No. 29 of 2007 regarding the Provincial Government of the Special District of Jakarta as the Capital of the Republic of Indonesia.
Maksud pendirian PD Pasar Jaya adalah dalam rangka peningkatan efisiensi umum di bidang perpasaran di lingkungan Jawatan Perekonomian Rakyat DKI Jakarta sehingga merupakan unit usaha yang mandiri dan dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat, juga merupakan sumber penghasilan riil bagi daerah.
PD Pasar Jaya was established in order to enhance general efficiency in the area oof market place within the domains of the People’s Economic Office of DKI Jakarta, thereby making it as an independent business unit that could provide the highest benefits to societies, while also serving as a source for real regional income.
Selanjutnya untuk meningkatkan status dan kedudukan hukum serta penyesuaian dengan perkembangan Ibukota Jakarta, maka Keputusan Gubernur tersebut ditingkatkan dengan Peraturan Daerah No. 7 Tahun 1982 tentang Perusahaan Daerah Pasar Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Peraturan Daerah tersebut disahkan dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 511.231-181 tanggal 19 April 1983 dan telah diumumkan dalam Lembaran Daerah DKI Jakarta No. 34 Tahun 1983 Seri D No. 33. Peraturan Daerah tersebut kemudian diubah dengan Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 12 Tahun 1999 tentang Perusahaan Daerah Pasar Jaya Propinsi DKI Jakarta, yang telah diumumkan dalam Lembaran Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 35 Tahun 1999.
Furthermore, in order to enhance the legal status and to adapt with the development of the Capital City of Jakarta, thus, the above Governor’s Decision was strengthened with the Regional Regulation No. 7 of 1982 on the Regional Enterprise of the Regional Market of the Special District of the Capital City of Jakarta. The Regional Regulation was validated by the Minister of Internal Affairs through the Decision Letter No. 511.231-181 dated 19 April 1983 and published in the Regional Gazette of DKI Jakarta No. 34 of 1983 Series D No. 33. The Regional Regulation was then amended to the Regional Regulation of DKI Jakarta No. 12 of 1999 regarding the Regional Enterprise f the Regional Market of the Special District of the Capital City of Jakarta, that had been annpunced in the Regional Gazette of the DKI Jakarta Province No. 35 year 1999.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta tanggal 29 Mei 2009, maka susunan Direksi PD Pasar Jaya per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:
Pursuant to the Decision of the Governoor of DKI Jakarta Province dated 29 May 2009, the composition of the Board of Directors of PD Pasar Jaya dated 31 December 2010 comprises of:
Direktur Utama Direktur Administrasi dan Keuangan Direktur Perencanaan dan Hukum Direktur Operasi
President Director Administration and Finance Director Planning and Legal Director Operational Director
: : : :
Ir. Djangga Lubis Hj. Rihati, SE.,Ak. Drs. H. Waluyo, MM (Alm.) Ir. Y. Joko Setianto
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
: : : :
Ir. Djangga Lubis Hj. Rihati, SE.,Ak. Drs. H. Waluyo, MM (late) Ir. Y. Joko Setianto
Informasi Umum General Information
Profil Anak Perusahaan, Penyertaan Bank DKI Subsidiaries, Investment Saham dan Afiliasi Bank DKI In Shares of Stock, and Sffiliation Anak Perusahaan
Subsidiaries
Per 31 Desember 2010, Bank DKI tidak memiliki Anak Perusahaan atau Bank DKI tidak memiliki saham lebih dari 50% pada perusahaan lain.
As of December 31, 2010, Bank DKI has no Subsidiaries. Bank DKI did not have more than 50% stock ownership in other company.
Penyertaan Saham
Investment In Shares Of Stock Bank DKI has investment in shares of stock amounted 3.55% at PT Asuransi Bangun Askrida.
Bank DKI memiliki penyertaan saham di PT Asuransi Bangun Askrida. Kepemilikan saham Bank DKI sebanyak 3,55%. PT Asuransi Bangun Askrida adalah perusahaan berskala nasional yang bergerak di bidang asuransi dengan produk asuransi yang ditawarkan meliputi asuransi kebakaran, asuransi kendaraan bermotor, asuransi rekayasa, asuransi kecelakaan diri, asuransi penyimpanan uang, asuransi pengangkutan barang, asuransi surat-surat penjaminan dan asuransi kerugian lainnya. PT Asuransi Bangun Askrida: Pusat Niaga Cempaka Mas M1/36 Jl. Soeprapto, Jakarta 10640 Tel. +6221 4287 7210 Fax. +6221 4287 7215 www.askrida.co.id Yayasan Bank DKI Bank DKI memiliki afiliasi dengan Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Bank DKI.
PT Asuransi Bangun Askrida is a national scale company engaged in insur ance with the insurance products offered include Fire Insurance, Motor Insurance, Engineering Insurance, Personal Injury Coverage, Fraud & Burglary Insurance, Marine Insurance, Surety Bonds and Counter Indemnity and other insurance. PT Asuransi Bangun Askrida: Cempaka Mas Commercial Centre M1/36 Jl. Soeprapto, Jakarta 10640 Tel: +6221 4287 7210 Fax: +6221 4287 7215 www.askrida.co.id
Bank DKI Foundation Bank DKI has affiliations with PT Bank DKI Kesejahteraan Karyawan Foundation.
Yayasan Kesejahteraan memiliki sejumlah unit bisnis, antara lain:
Kesejahteran Karyawan Foundation has a number of business units, comprised of:
Dana Pensiun PT Bank DKI Jl. Matraman Raya No. 138 Jakarta Timur 13150 Tel. +62218512379, 8569731 Fax. +62218564780
Pension Funds PT Bank DKI Jl. Matraman Raya No. 138 East Jakarta 13150 Tel: +62218512379, 8569731 Fax: +62218564780
PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Darbeni Rizki Taman Surya Buana Blok B6 Cipadu, Tangerang Tel. +62217303059 Fax. +62217322561
PT Bank Perkreditan Rakyat (Rural Bank) Darbeni Rizki Taman Surya Buana Block B6 Cipadu, Tangerang Tel: +62217303059 Fax: +62217322561
PT Darbeni Bangun Karya Jl. Matraman Raya No. 72 Jakarta Timur 13150 Tel. +62217303059 Fax. +62217322561
PT. Darbeni Bangun Karya Jl. Matraman Raya No. 72 East Jakarta 13150 Tel: +62217303059 Fax: +62217322561
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
33
34
Unit Pengelolaan Zakat Untuk mengelola zakat karyawan Bank DKI, terdapat Unit Pelayanan Zakat Bank DKI. Unit Pelayanan Zakat didirikan berdasarkan Keputusan Direksi No. 105 Tahun 2005 tanggal 14 Oktober 2005 perihal Pembentukan Unit Pelayanan Zakat (UPZ Bank DKI) dan telah disahkan berdasarkan Keputusan Ketua Umum Badan Pelaksana Badan Amil Zakat Nasional Tentang Penetapan Susunan Pengurus Unit Pengumpul Zakat (UPZ) PT. Bank DKI.
Bank DKI Management Unit Zakat To manage the charity employees of Bank DKI, there is Zakat Services Unit Bank DKI. Zakat Service Unit was established under the Board of Directors Decree No. 105 of 2005 dated October 14, 2005 concerning the Establishment of Zakat Service Unit (UPZ Bank DKI) and was approved by Decree of Chairman of the Executive Board of the National Agency for Amil Zakat Unit Management Arrangements About Zakat collectors (UPZ) PT Bank DKI.
Dalam pengelolaannya Unit Pengelolaan Zakat Bank DKI merupakan lembaga otonom dan berada di bawah pengendalian Bapinroh Bank DKI. UPZ Bank DKI bertugas untuk mengumpulkan hasil pengumpulan zakat, infaq dan shodaqoh dari karyawan Bank DKI.
In its management of Bank DKI Management Unit Zakat is an autonomous institution and is under control Bapinroh Bank DKI. UPZ Bank DKI duty to collect the zakat collection, infaq and shodaqoh from employees of Bank DKI.
Afiliasi dengan BUMD Provinsi DKI Jakarta Bank DKI merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berada dibawah supervisi Badan Penanaman Modal dan Promosi DKI Jakarta. Dengan demikian Bank DKI memiliki afiliasi dengan seluruh BUMD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Affiliation with local enterprises DKI Jakarta Province Bank DKI is one of the Regional-Owned Enterprises owned by the Provincial Government of DKI Jakarta is under the supervision of the Board of Investment and Promotion of DKI Jakarta. Thus the Bank DKI have affiliations with all Provincial Government of DKI Jakarta Regional Owned Enterprises.
Afiliasi dengan BPD Seluruh Indonesia
Affiliated with the RDB All-Indonesia
Bank DKI merupakan anggota dari Asosiasi Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia (ASBANDA) Dengan demikian Bank DKI memiliki afiliasi dengan Bank Pembangunan Daerah Seluruh Indonesia. Afiliasi tersebut diterjemahkan dalam bentuk produk bersama seperti Tabungan Simpeda, KPR BPD, Jaringan BPD Net Online, maupun melalui Sindikasi Pembiayaan.
Bank DKI is a member of the Regional Development Banks Association of Indonesia (ASBANDA) Thus Bank DKI have affiliations with regional development banks throughout Indonesia. Affiliates are implemented through joint products such as Savings Simpeda, BPD Housing Loan, BPD Network Online Net, as well as through Syndicated Loan.
Bank DKI bersama bank-bank pembangunan daerah lainnya terus berupaya untuk memtik manfaat yang lebih besar lagi dari peranan ASBANDA yang ditingkatkan di sektor perbankan nasional.
Bank DKI and other Regional Development Banks continue to make of the benefits of ASBANDA, whose role in national banking sector has been continuously enhanced.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Produk dan Layanan PRODUK DAN LAYANAN
Products and Services PRODUCTS AND SERVICES
PENDANAAN
FUNDING
Tabungan Monas
Monas Saving Savings which has many advantages and the opportunity to obtain lottery.
Tabungan yang mempunyai banyak keunggulan dan berkesempatan memperoleh undian berhadiah. Tabungan Simpeda Tabungan dengan banyak keuntungan, bunga menarik, kemudahan bertransaksi dan berkesempatan memperoleh undian berhadiah.
Simpeda Saving Tabungan Savings with many advantages, attract interest, convenience and the opportunity to obtain lottery.
TabunganKu
TabunganKu
Tabungan untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Savings for individuals with easy and light requirements issued jointly by the banks in Indonesia to grow the culture of saving and improving the welfare of society.
Giro
Demand Deposit
Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, bilyet giro dan surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.
Deposits may be withdrawn at any time by using checks, giro and other payment warrant or by way of transfer.
Deposito
Deposits
Simpanan dalam mata uang rupiah maupun valuta asing (valas) berdasarkan perjanjian yang disepakati sebelumnya antara bank dan nasabah mengenai jumlah nominal deposito, jangka waktu, suku bunga, mata uang dan syarat-syarat lainnya.
Deposits denominated in rupiah and foreign exchange (forex) based on previously agreed upon agreement between the bank and the customers on the nominal amount of deposit, maturity, interest rate, currency and other requirements.
KREDIT
LOAN
Kredit Multi Guna
Multi Guna Loan
Kredit yang diperuntukkan guna memenuhi kebutuhan nasabah yang memiliki penghasilan tetap untuk memberikan kenyamanan bagi nasabah dengan bunga menarik, proses mudah dan cepat.
Credits are allocated to meet the needs of customers who have a regular income to provide convenience for customers with attractive interest rates, easy and quick process.
Kredit Kesejahteraan Pegawai
Employee Benefit Loan
Kredit yang diberikan kepada pegawai Bank DKI untuk keperluan pembelian rumah dan lainnya. Tujuan pemberian fasilitas kredit untuk meningkatkan kesejahteraan, etos kerja, disiplin dan loyalitas serta untuk meningkatkan pendapatan Bank DKI.
Loans and advances to employees of Bank DKI to purchase homes and other purposes. The purpose of granting credit facilities to improve the well-being, work ethic, discipline and loyalty and to increase revenue Bank DKI.
KPR Griya Monas
Griya Monas Landed House Loan
Fasilitas kredit untuk pembelian rumah baru atau rumah lama, ruko, rukan, pembelian tanah atau pembangunan rumah atas kavling siap bangun, renovasi rumah, dan pinjaman untuk refinancing.
Credit facility to purchase a new house or old house, shop, shop, purchase land or build houses on the lots ready for construction, renovations, and refinancing loans.
KPA Rusunami
Privately Owned Flats/Apartment Ownership Loan
Fasilitas kredit untuk pembelian apartemen/rusunami bersubsidi maupun non subsidi dari Developer yang telah bekerjasama dengan Bank DKI.
Credit facilities to purchase an apartment / rusunami subsidized and non subsidized by the developer who has worked with Bank DKI.
Kredit Kepemilikan Kios
Kiosk Ownership Loan
Fasilitas kredit untuk membiayai pembelian kios dari developer maupun jual putus.
Credit facilities to finance the purchase of kiosks from developers as well as true sale.
Kredit Usaha Rakyat
Kredit Usaha Rakyat
Fasilitas kredit modal kerja atau kredit investasi kepada usaha mikro, kecil, menengah, koperasi, kelompok usaha, dibidang usaha produktif, layak namun belum bankable.
Credit facility for working capital or investment loans to micro, small and medium enterprises, cooperatives, business groups, the field of productive enterprise, decent but not yet bankable.
KUMK Monas
Monas SME Loans
Fasilitas kredit modal kerja atau kredit investasi yang ditujukan kepada pengusaha Mikro & Kecil dengan plafond maksimal Rp500 juta.
Credit facility for working capital or investment loans, addressed to Micro & Small businesses with a maximum ceiling of Rp. 500 million.
Kredit Modal Kerja (KMK)
Working Capital Loan
Kredit jangka pendek yang diberikan kepada usaha perorangan atau perusahaan, untuk membiayai kebutuhan modal bagi usahanya.
Short-term credits granted to individual businesses or companies, to finance the capital requirements for the business.
Kredit Investasi
Investment Loan
Kredit jangka menengah atau jangka panjang untuk pembelian barangbarang Modal beserta Jasa yang diperlukan untuk pendirian Proyek Baru, Rehabilitasi, Modernisasi, Ekspansi atau Relokasi Proyek yang sudah ada.
Credit medium term or long term for the purchase of capital goods and services required for the establishment of New Projects, Rehabilitation, modernization, expansion or relocation of an existing project.
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
35
Produk dan Layanan
Products and Services
PRODUK DAN LAYANAN
36
PRODUCTS AND SERVICES
Kredit Bangun Karya
Bangun Karya Construction Loan
Kredit yang ditujukan bagi kontraktor yang mendapatkan proyek-proyek Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan persyaratan yang mudah dan fleksibel.
Loans intended for contractors who get the projects the city administration with an easy and flexible terms.
Kredit Sindikasi Kredit dalam berbagai sindikasi untuk pembiayaan-pembiayaan proyek-proyek pembangunan infrastruktur diberbagai daerah, seperti pembungunan jalan tol, kantor pemerintah, rumah susun, hingga sindikasi mega.
Syndicated Loan
LAYANAN
SERVICES
ATM Bank DKI Kartu ATM Bank DKI yang tergabung dalam ATM Bersama 24Jam yang dapat diakses di lebih dari 14.000 mesin ATM diseluruh Indonesia. Selain itu juga terdapat fasilitas Auto Debet Bank DKI, sebuah kemudahan transaksi perbankan di Bank DKI untuk pembayaran tagihan billing provider (telepon, listrik, dan lain sebagainya) yang dilakukan dengan cara mendebet atau memindahbukukan secara otomatis dari rekening anda.
ATM Bank DKI DKI Bank ATM card belonging to the ATM Bersama which 24Jam can be accessed at more than 14,000 ATMs throughout Indonesia. There are also facilities Auto Debit Bank DKI, an ease of transaction banking at Bank DKI to billing bill payment providers (telephone, electricity, etc.) are done by debit or automatic transfers from your account.
Kartu Debit DKI Pengembangan fitur dan layanan kartu ATM Bank DKI sebagai kartu pembayaran yang dapat dipergunakan di berbagai merchant-merchant yang telah melakukan kerjasama dengan Bank DKI diantaranya retail Indomaret yang tersebar di Jabodetabek.
Debit DKI Card The development of Bank DKI ATM card features and services as a payment card that can be used in a variety Bank DKI cooperating merchant including Indomaret retail chain, scattered in Jabodetabek.
JakCard JakCard adalah kartu pra-bayar yang diterbitkan oleh Bank DKI, yang merupakan alat pembayaran transaksi di merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan Bank DKI. JakCard menggunakan teknologi chip/smartcard yang saat digunakan sebagai alat pembayaran cukup dengan mendekatkan JakCard pada mesin pembaca elektronik (contactless card reader).
JakCard JakCard is pre-paid card issued by Bank DKI, as a Bank DKI Cooperating merchant transactions payment. JakCard using chip technology / smartcard which is currently used as a means of payment by close enough to the machine JakCard electronic reader (contactless card reader).
BPD Net Online Melalui layanan BPD Net Online, memudahkan nasabah Bank DKI untuk melakukan Setor Tunai keseluruh Cabang Bank Pembangunan Daerah lainnya yang tersebar diseluruh pelosok Indonesia, begitu pula untuk layanan tarik tunai yang dilakukan di mesin ATM yang berlogo ATM Bersama.
BPD Net Online Through the Net BPD Online service, allows customers of Bank DKI to perform the entire Cash Transfer Branch Regional Development Bank which are scattered throughout other parts of Indonesia, as well as for cash withdrawal service is done at the ATM machine bearing the ATM Bersama.
Pembayaran Pajak Dalam rangka memenuhi ketentuan dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 75 Tahun 2009 tentang Pelayanan Terpadu Pembayaran Pendapatan Asli Daerah Melalui Bank, dimana Bank DKI berkewajiban untuk mendukung penyediaan sarana dan prasarana Penerimaan PAD untuk mendukung peningkatan pendapatan asli daerah melalui setoran pajak serta meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, Bank DKI bekerjasama dengan Dinas Pelayanan Pajak Provinsi DKI Jakarta. Pembayaran sejumlah pajak dapat dilakukan pada: • Kantor Pelayanan Pajak Pratama untuk pembayaran Pajak Bumi & Bangunan • Gerai Pajak untuk pembayaran pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak parkir, dan pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah • Kantor Pelayanan Terpadu Penerimaan Pendapatan Asli Daerah di tingkat Kecamatan DKI Jakarta
Tax Payments In order to comply with provisions in the Governor of DKI Jakarta No. 75 of 2009 on Integrated Payment Services Revenue Through Local Bank, which Bank DKI obliged to support the provision of facilities and infrastructure to support increased revenue receipts revenue through tax collection and improve the public service, in cooperation with Public Bank DKI Jakarta Provincial Tax Service . Payment can be made on a number of tax: • Tax Office Primary for the payment of Land Tax and Building • Tax outlets for payment of hotel tax, restaurant tax, entertainment tax, advertisement tax, parking tax, and tax collection and utilization of underground water
Samsat Drive Thru Inovasi dalam jasa perbankan melayani pembayaran perpanjangan pajak kendaraan bermotor (PKB) atau perpanjangan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Samsat Drive Thru Innovations in banking services serving motor vehicle tax payment extension (PKB) or extension of Certificate of Vehicle Number (vehicle registration).
Transaksi Valuta Asing Layanan Transaksi Luar Negeri/ Transaksi Valas yang terdiri dari, Fasilitas Simpanan Valas, Bank DKI Remittance dan Bank DKI Trade.
Foreign Exchange Transactions Bank DKI As a commitment to provide best service to your customers, Bank DKI presents Transaction Services Overseas / Foreign Currency Transactions to meet the needs of growing your transaction with an extensive network and excellent service.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Credit in a variety of syndicated for financing-financing infrastructure development projects in various regions, such as pembungunan toll roads, government offices, flats, up to mega syndication.
Informasi Umum General Information
PRODUK DAN LAYANAN SYARIAH
SHARIA PRODUCTS AND SERVICES
PENDANAAN
FUNDING
Tabungan iB Simpeda Tabungan dengan prinsip mudharabah/bagi hasil antara bank dan nasabah dengan nisbah sesuai kesepakatan pada saat akad dimuka atau dengan prinsip wadiah (titipan) dari nasabah ke bank. Tabungan iB Taharoh Tabungan dengan prinsip mudharabah (bagi hasil) dan atau wadiah (titipan) sesuai dengan kemampuan dan jangka waktu pemberangkatan yang terencana dan berkesempatan memperoleh hadiah. TabunganKu iB Tabungan syariah untuk perorangan dengan persyaratan mudah dan ringan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia guna menumbuhkan budaya menabung serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Giro iB Sarana penyimpanan dana dengan prinsip wadiah (titipan) yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan Cek/ Bilyet Giro sebagai alat penarikan simpanan/titipannya dan diikutsertakan dalam program penjaminan pemerintah. Deposito iB Sarana penyimpanan dana dalam bentuk investasi dengan prinsip mudharabah/bagi hasil antara Bank dan Nasabah, dengan nisbah sesuai kesepakatan. Wakaf Uang Wakaf dalam bentuk mata uang rupiah yang dikelola secara produktif, hasilnya dimanfaatkan untuk mauquf alaih (pihak yang ditunjuk untuk memperoleh manfaat dari peruntukan wakaf). Wakaf uang Bank DKI Syariah terdiri dari Wakaf Uang Abadi dan Wakaf Uang Berjangka. Bank DKI Syariah telah ditetapkan sebagai Lembaga Keuangan Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 94 tahun 2008 dan telah bekerja sama dengan Nazir (pengelola wakaf uang) yaitu Badan Wakaf Indonesia (BWI).
iB Simpeda Savings Savings with the principles of mudaraba / profit sharing between banks and customers with revenue as agreed at the time or the upfront agreement with the principle wadiah (surrogate) from basabah to the bank. iB Taharoh Savings Savings with the principle of mudharabah (profit sharing) and / or wadiah (deposit) in accordance with their capabilities and a planned departure time and the opportunity to earn prizes. TabunganKu iB Islamic savings for individuals with easy and light requirements issued jointly by the banks in Indonesia to grow the culture of saving and improving the welfare of society.
Gadai Emas iB Pembiayaan dengan cara menggadaikan emas ke Bank yang menggunakan akad pinjaman (Qardh) dan sewa (Ijarah).
iB Golden Pawn Financing a way to pawn gold to the Bank that uses a loan agreement (Qardh) and leasing (Ijarah).
General Information Informasi Umum
iB Demand Deposits Storage facilities with the principle wadiah funds (deposit) which may be withdrawn at any time by using the Cheque / Giro as a means of withdrawal of deposits / titipannya and included in the government guarantee program. iB Deposits Storage facilities in the form of an investment fund with the principles of mudaraba / profit sharing between the Bank and the Customer, with revenue according to the agreement. Money Endowments endowments in the form of the rupiah currency which is managed in a productive, results are used to mauquf alaih (the party designated to benefit from the designation waqf). Bank DKI Syariah money Endowments consist of endowments and Endowments Eternal Money Money Deposits. Bank DKI Sharia has been designated as Receiver Waqf Islamic Financial Institutions Money (LKS-PWU) based on the Ministry of Religious Affairs No. 94 of 2008 and has been working with Nazir (waqf money managers) that waqf Agency of Indonesia (BWI).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
37
PRODUK DAN LAYANAN SYARIAH
38
SHARIA PRODUCTS AND SERVICES
PRODUK PEMBIAYAAN
FINANCING PRODUCTS
Pembiayaan iB Multiguna Fasilitas pembiayaan dengan menggunakan skim murabahah yang diberikan kepada karyawan pemerintah maupun karyawan swasta yang bekerja sama dengan Bank DKI Syariah untuk kebutuhan kepemilikan suatu barang. Pembiayaan iB Pemilikan Rumah (KPR iB Bank DKI Syariah) Fasilitas Pembiayaan Kepemilikan Rumah diperuntukkan bagi para pegawai PNS, BUMN/BUMD, Swasta dengan tujuan Pembelian rumah baru atau lama, Ruko, Rukan, Apartemen, Rusun dan Kavling Siap Bangun (KSB), Pembangunan atau renovasi dan take over. Pembiayaan iB Pemilikan Kendaraan Fasilitas pembiayaan dengan menggunakan skim murabahah yang ditujukan bagi nasabah yang bermaksud melakukan pembelian kendaraan. Pembiayaan iB Modal Kerja-Skim Musyarakah Fasilitas pembiayaan modal kerja untuk keperluan jasa konstruksi atau pengadaan pesanan, berdasarkan kontrak kerja. Pembiayaan iB Modal Kerja-Skim Mudharabah Fasilitas pembiayaan modal kerja untuk keperluan pembelian barang yang digunakan untuk modal kerja, jasa konstruksi, industri, dan perdagangan. Pembiayaan iB Modal Kerja-Skim Mudharabah Fasilitas pembiayaan modal kerja untuk keperluan pembelian barang dagang atau pengadaan pesanan, tanpa penyerahan kontrak kerja. Pembiayaan iB Modal Kerja-Skim Salam Fasilitas pembiayaan modal kerja untuk pembelian barang yang masih dipesan terlebih dahulu, dengan pembayaran tunai di awal dan barang di akhir. Pembiayaan iB Investasi-Skim Murabahah Adalah pembiayaan Investasi untuk keperluan jasa konstruksi atau pengadaan pesanan, berdasarkan kontrak kerja. Pembiayaan iB Investasi-Skim Ijarah Muntahiyya Bitamlik Fasilitas pembiayaan Investasi untuk keperluan menyewa, membangun gedung, memiliki kendaraan dan lain-lain, dengan mengangsur dimana diakhir periode angsuran nasabah dapat memiliki aktiva tersebut atau hanya sewa saja. Pembiayaan iB Investasi-Skim Istishna Fasilitas pembiayaan Investasi untuk keperluan jasa konstruksi atau pengadaan pesanan, berdasarkan kontrak kerja. Pembiayaan iB Investasi-Skim Salam Fasilitas pembiayaan Investasi untuk pembelian barang yang masih dipesan dahulu dengan pembayaran tunai di awal. Pembiayaan iB Usaha Kecil Fasilitas pembiayaan modal kerja untuk program pemerintah dalam rangka pengembangan usaha kecil dilingkungan PD Pasar Jaya dan memiliki lokasi berdagang secara tetap, memiliki surat ijin tempat usaha (SITU) dan rekomendasi dari kepala PD Pasar Jaya.
iB Multi Guna Financing Financing facility by using skim murabaha granted to government employees or private employees who work closely with Bank DKI Syariah to demand ownership of the goods.
LAYANAN
SERVICES
ATM Bank DKI Syariah Kartu ATM Bank DKI Syariah yang tergabung dalam ATM Bersama yang dapat diakses di lebih dari 14.000 mesin ATM diseluruh Indonesia. Selain itu juga terdapat fasilitas Auto Debet, sebuah kemudahan transaksi perbankan di Bank DKI Syariah untuk pembayaran tagihan billing provider (telepon, listrik, dan lain sebagainya) yang dilakukan dengan cara mendebet atau memindahbukukan secara otomatis dari rekening anda.
Bank DKI Sharia ATM Bank DKI Syariah ATM card belonging to the ATM Bersama can be accessed at more than 14,000 ATMs throughout Indonesia. In addition There is also the Auto Debit facility, an ease of banking transactions Bank DKI Syariah for billing bill payment providers (telephone, electricity, etc.) done by debiting or automatic transfers from your account.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
iB House Ownership Financing (iB Bank DKI Sharia KPR) Housing Financing Facility reserved for civil servants, state-owned companies, private with the aim Purchase new or old home, office, Rukan, Apartment, Flat and Lot Ready to Build (KSB), construction or renovation and refinance. iB Vehicle Ownership Financing Financing facilities using murabaha scheme intended for customers who intend to purchase vehicles iB Musharaka Working Capital Financing Working capital credit facility for construction or procurement order, based on employment contract. iB Mudharabah Working Capital Financing Working capital credit facility for the purpose of purchasing goods that are used for working capital, construction services, industrial, and trade. iB Mudharabah Working Capital Financing Working capital financing facilities for merchandise purchases or procurement orders, without the submission of the employment contract. iB Salam Working Capital Financing Working capital credit facility to purchase goods that are booked in advance, by cash payment at the beginning, and the goods at the end. iB Murabahah Investment Financing Investment financing is for construction services or procurement order, based on employment contract. w Ijarah Muntahiyya Bitamlik Investment Financing Investment financing facilities for hire, building building, has a vehicle, etc., with a move in which the end installment period customers can have the assets or lease only. iB Istishna Investment Financing Investment financing facility for construction services or procurement order, based on employment contract. Pembiayaan iB Investasi-Skim Salam Investment financing facilities for purchasing goods that are still advance reservation with payment in cash at the beginning. iB Small Business Financing Working capital credit facility for government programs in order small business development environment of PD Pasar Jaya and has trading in fixed location, unlicensed business premises (AIS) and recommendation from the head of PD Pasar Jaya.
Informasi Umum General Information
Pemeringkatan oleh Perusahaan Bond Ratings by Rating Agencies Pemeringkat Guna memenuhi ketentuan sebagaimana Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam LK) No. KEP-135/BL/2006 tanggal 14 Desember 2006 tentang Pemeringkatan Atas Efek Bersifat Utang, kami sampaikan hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Persero).
In order to fulfill the provisions as Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam LK) No. KEP-135/BL/2006 December 14, 2006 regarding rating on Debt Securities, we present the results of the rating from credit rating of Indonesia (Persero).
Pemeringkatan Tahun 2010 Bond Rating Keterangan Description
Peringkat Rating
PT. Bank DKI PT. Bank DKI
Naik peringkat dari id A- (Single A Minus, Stable Outlook) menjadi id A (Single A, Stable Outlook) Ratings increased from A- (Single A Minus, Stable Outlook) id to to A (Single A, Stable Outlook) id
Obligasi V Tahun 2008 (Rp425 Milyar) Bond V Year 2008 (Rp425 billion)
Naik peringkat dari id A- (Single A Minus, Stable Outlook) menjadi id A (Single A, Stable Outlook) Ratings increased from A- (Single A Minus, Stable Outlook) id to to A (Single A, Stable Outlook) id
Obligasi Subordinasi I Tahun 2008 (Rp325 Milyar) Subordinated Bond I Year 2008 (Rp325 billion)
Naik peringkat dari id BBB+ (Triple B Plus, Stable Outlook menjadi id A- (Single A Minus, Stable Outlook) Ratings increased from BBB+ (TriSingle B Plus, Stable Outlook) id to A- (Single A Minus, Stable Outlook) id
Pemeringkatan Tahun 2011 Bond Rating Keterangan Description
Peringkat Rating
PT. Bank DKI PT. Bank DKI
Naik peringkat dari id A (Single A, Stable Outlook) menjadi id A+ (Single A Plus, Stable Outlook) Ratings increased from A (Single A, Stable Outlook) id to A + (Single A Plus, Stable Outlook) id
Obligasi V Tahun 2008 (Rp. 425 Milyar) Bond V in 2008 (Rp 425 billion)
Naik peringkat dari id A (Single A, Stable Outlook) menjadi id A+ (Single A Plus, Stable Outlook) Ratings increased from A (Single A, Stable Outlook) id to A + (Single A Plus, Stable Outlook) id
Obligasi Subordinasi I Tahun 2008 (Rp. 325 Milyar) Subordinated Bond I Year 2008 (Rp 325 billion)
Naik peringkat dari id A- (Single A Minus, Stable Outlook) menjadi id A (Single A, Stable Outlook) Ratings increased of id A- (Single A Minus, Stable Outlook) id to A (Single A, Stable Outlook) id
Obligasi VI Tahun 2011 (Rp. 450 Milyar) Bonds VI Year 2011 (Rp 450 billion)
Peringkat id A+ (Single A Plus, Stable Outlook) Rated A+ (Single A Plus, Stable Outlook) id
Obligasi Subordinasi II Tahun 2011 (Rp. 300 Milyar) Subordinated Bond II Year 2011 (Rp 300 billion)
Peringkat id A (Single A, Stable Outlook) Rated A (Single A, Stable Outlook) id
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
39
Penghargaan Awards
“Sepanjang Tahun 2010, Bank DKI menerima “Throughout 2010, Bank DKI have been rewarded from sejumlah penghargaan dari institusi dan many respected and wellknown independent institutions organisasi independen yang kredibel di and organizations. The award are include several categories bidangnya. Sejumlah penghargaan tersebut such as service, performance and corporate governance meliputi kategori pelayanan, kinerja, dan tata kelola perusahaan.
27.05.10 \ Sebagai “1st Best Overall Performance” untuk kualitas layanan dalam Banking Service Excellence Awards 2010 kategori Bank Regional yang dinilai oleh Marketing Riset Indonesia dan Majalah Info Bank. As a "1st Best Overall Performance" for the quality of services in Banking Service Excellence Awards 2010 Regional Bank categories assessed by Marketing Research Indonesia and Bank Info Magazine. 27.05.10 \ Sebagai “1st Best Customer Service” untuk kualitas layanan dalam Banking Service Excellence Awards 2010 kategori Bank Regional yang dinilai oleh Marketing Riset Indonesia dan Majalah Info Bank. As a "1st Best Customer Service" to the quality of services in Banking Service Excellence Awards 2010 Regional Bank categories assessed byy Marketing Research Indonesia and Bank Info Magazine. 27.05.10 \ Sebagai “2nd Best Satpam” untuk kualitas layanan dalam Banking Service Excellence Awards 2010 kategori Bank Regional yang dinilai oleh Marketing Riset Indonesia dan Majalah Info Bank. As the "2nd Best security guard" for the quality of services in Banking Service Excellence Awards 2010 Regional Bank categories assessed by Marketing Research Indonesia and Bank Info Magazine. 27.05.10 \ Sebagai “2nd Best Teller” untuk kualitas layanan dalam Banking Service Excellence Awards 2010 kategori Bank Regional yang dinilai oleh Marketing Riset Indonesia dan Majalah Info Bank. May 27, 2010 As the "2nd Best Teller" to the quality of services in Banking Service Excellence Awards 2010 Regional Bank categories assessed by Marketing Research Indonesia and Bank Info Magazine 27.05.10 \ Sebagai “2nd Best ATM” untuk kualitas layanan dalam Banking Service Excellence Awards 2010 kategori Bank Regional yang dinilai oleh Marketing Riset Indonesia dan Majalah Info Bank. As the "2nd Best ATM" for quality of services in Banking Service Excellence Awards 2010 Regional Bank categories assessed by Marketing Research Indonesia and Bank Info Magazine.
40
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
“Bank DKI berharap, sejumlah penghargaan tersebut “Bank DKI hopes that the awards may become dapat menjadi referensi kepada nasabah dan calon nasabah dalam menggunakan jasa produk dan layanan perbankan dari Bank DKI”.
reference for customers and future customers in using Bank DKI’s products and services”.
28.05.10 \ Menerima penghargaan Silver Indonesia dalam The Best Contact Center Indonesia 2010 kategori call center best agent inbound below 100 seats yang diwakili oleh sdri. Siti Aisyah, yang dinilai oleh Contact Centre Association. Indonesia Awarded Silver in the Best Contact Center Indonesia 2010 category Best Call Center Agent Inbound Below 100 Seats are represented by Siti Aisyah, which was considered by the Contact Centre Association.
29.07.10 \ Sebagai “The Best Favourite Service Excellence The Most Comfortable Office” kategori Bank Pembangunan Daerah dalam Property & Bank Awards 2010 yang diselenggarakan oleh Majalah Property & Bank. As "The Best Favourite Service Excellence The Most comfortable Office" category in the Regional Development Banks & Banks Property Awards 2010 held by the Property & Bank magazine.
16.07.10 \ Mendapatkan Golden Trophy Awards Bank Berkinerja Sangat Bagus” selama 5 tahun berturut-turut mulai tahun 2005 sampai dengan tahun 2009 dari Majalah Info Bank dalam “Info Bank Award” 2010.
Getting the Golden Trophy Awards Excellent Performance Bank "for 5 consecutive years from 2005 until 2009 from the Info Bank magazine in the" Info Bank Award " 2010.
06.08.10 \ Penghargaan kepada Bank DKI Syariah sebagai “The Most Profitable” untuk kategori UUS dengan modal dibawah Rp1 triliun yang diberikan dalam Islamic Finance Awards 2010 yang diberikan oleh Karim Business Consulting. Award to the Bank DKI Syariah as "The Most expansive Funding" for the category UUS with capital below Rp1 trillion given in Islamic Finance Awards 2010 given by Karim Business Consulting. 06.08.10 \ Penghargaan kepada Bank DKI Syariah sebagai “The Most Expansive Funding” untuk kategori UUS dengan modal dibawah Rp1 triliun yang diberikan dalam Islamic Finance Awards 2010 yang diberikan oleh Karim Business Consulting. Award to the Bank DKI Syariah as "The Most Profitable" UUS category with capital below Rp1 trillion given in Islamic Finance Awards 2010 given by Karim Business Consulting.
09.12.10 \ Penghargaan sebagai Perusahaan Terpercaya berdasarkan Corporate Governance Perception Index 2009 dalam The Most Trusted Company 2010 yang diberikan oleh Indonesian Institute Corporate Governance dan Majalah SWA Sembada. As Trusted Company Award by Corporate Governance Perception Index 2009 in The Most Trusted Company in 2010 granted by the Indonesian Institute of Corporate Governance and SWA Magazine Sembada.
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
41
Struktur Organisasi dan Pejabat Eksekutif
Organizational Structure and Executives Officers RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM General Meeting Of Shareholders
KOMITE REMUNERASI & NOMINASI Remuneration & Nomination Committee
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners Agoest Soebhektie Zainal Abidin Hasni Sukri Bey
KOMITE PEMANTAU RISIKO Risk Oversight Committee KOMITE AUDIT Audit Committee
DIREKSI Board Of Directors DIREKTUR UTAMA President Director Eko Budiwiyono
GRUP AUDIT INTERN Internal Audit Group Supiyanto GRUP PERENCANAAN STRATEGIS Strategic Planning Group Azwir Syamsir SEKRETARIS PERUSAHAAN Corporate Secretary Daru Wisaksono GRUP MANAJEMEN RISIKO KREDIT Credit Risk Management Group Budi Pudjijono ******
DIREKTUR KEPATUHAN Compliance Director Benny Santoso*
DIREKTUR PEMASARAN Marketing Director Mulyatno Wibowo
DIREKTUR OPERASIONAL Operational Director Ilhamsyah Joenoes
GRUP MANAJEMEN RISIKO DAN KEPATUHAN Risk Management and Compliance Group M.Yuslim Huda Akbar
GRUP KOMERSIAL DAN KORPORASI Commercial And Corporate Group Dulles Tampubolon ****
GRUP QUALITY ASSURANCE Quality Assurance Group Budi Mulyo Utomo
GRUP SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Group Enny Rantih Sofyan
GRUP KONSUMER Consumer Group Agus Suryantono
GRUP TEKNOLOGI Technology Group Amin Widayat ***
GRUP MORTGAGE & HOUSING Mortgage & Housing Group Sodikin (PGS) *****
GRUP PEMBINAAN CABANG Branch Development Group Widuk Menzil
UKPN UKPN
GRUP SYARIAH Sharia Group Harijanto
42
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Supiyanto Pemimpin Grup Audit Intern Internal Audit Group Head Budi Pudjijono Pemimpin Grup Manajemen Risiko Kredit Credit Risk Management Group Head Agus Suryantono Pemimpin Grup Konsumer Head of Consumer Group DEWAN PENGAWAS SYARIAH Shariah Supervisory Board Munzir Tamam Surahman Hidayat Kanny Hidaya
M. Yuslim Huda Akbar Pemimpin Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan Head of Risk Management and Compliance Group Sodikin PGS Pemimpin Grup Mortgage & Housing PGS of Mortgage and Housing Group Daru Wisaksono Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
STAFF KHUSUS Special Staff
DIREKTUR KEUANGAN Finance Director Benny Santoso *
KOMITE KEBIJAKAN KREDIT Credit Policy Committee KOMITE MANAJEMEN RISIKO Risk Management Committee ALCO Asset Liability Committee KOMITE PENGARAH TEKNOLOGI INFORMASI Information Technology Steering Committee KOMITE SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources Committee
GRUP TRESURI Treasury Group Sudarmadi
GRUP SUPERVISI KREDIT Credit Supervisory Group Sri Widiastuti (PGS) **
GRUP PENGENDALIAN KEUANGAN & ANGGARAN Financial Control & Budget Group Syamsuddin
Syamsuddin Pemimpin Grup Pengendalian Keuangan & Anggaran Head of Financial & Budget Control Group Harijanto Pemimpin Grup Syariah Head of Sharia Group Azwir Syamsir Pemimpin Grup Perencanaan Strategis Head of Strategic Planning Group Budi Mulyo Utomo Pemimpin Grup Quality Assurance Head of Quality Assurance Group Enny Rantih Sofyan Pemimpin Grup Sumber Daya Manusia Head of Human Resources Group Sri Widiastuti PGS Pemimpin Grup Supervisi Kredit PGS Credit Supervisory Group Sudarmadi Pemimpin Grup Tresuri Head of Treasury Group Dulles Tampubolon Pemimpin Grup Komersial & Korporasi Head of Commercial & Corporation Group Widuk Menzil Pemimpin Grup Pembinaan Cabang Head of Branch Development Group Amin Widayat Pemimpin Grup Teknologi Informasi Head of Information Techonology Group
Catatan Notes : : Struktur Organisasi sesuai Keputusan Direksi No. 11 Tahun 2011 tanggal 8 Februari 2011 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi Kantor Pusat PT Bank DKI th Organizational Structure is pursuant to Directors Decree No. 11 of 2011 on February 8 , 2011 concerning the Head Office Organzition Structure Enhancement * * ** ** *** *** **** **** ***** ***** ****** ******
Direktur Keuangan, Benny Santoso menjabat sebagai PLT Direktur Kepatuhan, berdasarkan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 22 Juli 2010. Finance Director, Benny Santoso is Acting Compliance Director based on Extraordinary Meeting of Shareholders on 22 July 2010. Sri Widiastuti menjadi PGS Pemimpin Grup Supervisi Kredit pada tahun 2011 sesuai Surat Tugas Grup Sumber Daya Manusia No. 31/DIR/GSM/III/2011. Sri Widiastuti is appointed as PGS Credit Supervision Group in 2011 pursuant to Human Resources Group Order Letter Order No. 31/DIR/GSM/III/2011. Amin Widayat menjadi Pemimpin Grup Teknologi sesuai Keputusan Direksi No. 41 Tahun 2011. Amin Widayat is appointed as Information Technology Group Head pursuant to Directors Decree No. 41 of 2011. Dulles Tampubolon menjadi Pemimpin Grup Komersil dan Korporasi pada Tahun 2011 sesuai Keputusan Direksi No.13 Tahun 2011. Dulles Tampubolon is appointed as Commercial and Corporate Group Head in 2011 pursuant to Directors Decree No.13 of 2011. Sodikin menjadi PGS Pemimpin Grup Mortgage & Housing pada Tahun 2011 sesuai Surat Tugas Grup Sumber Daya Manusia No. 31/DIR/GSM/III/2011 Sodikin is appointed as PGS Mortgage & Housing Group in 2011 pursuant to Human Resources Group Order Letter Order No. 31/DIR/GSM/III/2011 Budi Pudjiono menjadi Pemimpin Grup Manajemen Risiko Kredit (GMRK) pada Tahun 2011 sesuai Surat Tugas Grup Sumber Daya Manusia No. 22/DIR/GSM/III/2011 Budi Pudjiono is appointed as Credit Risk Management Group Head in 2011 pursuant to Human Resources Group Order Letter No. 22/DIR/GSM/III/2011
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
43
Profil Dewan Komisaris
The Board Of Commissioners Profile
3
1
2
1. Agoest Soebhektie Komisaris Utama President Commissioner
3. Sukri Bey Komisaris Commissioner
2. Zainal Abidin Hasni Komisaris Independen Independent Commissioner
44
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
45
Agoest Soebhektie Komisaris Utama Commissioner Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1953. Menjadi Komisaris Utama sekaligus merangkap sebagai Komisaris Independen sejak 27 April 2010. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Andalas, Padang pada tahun 1978 dan gelar Paska Sarjana Manajemen Agribisnis di Institut Pertanian Bogor pada tahun 1994. Sebelum menjadi Komisaris Utama di Bank DKI pernah menjadi Direktur di Lembaga Pendidikan Perbankan Indonesia, sebagai Direktur BNI Bidang Consumer, Direktur BNI Bidang Retail, Direktur LPPI, dan Senior Advisor di PT GTWO IMC Evolution. juga pernah menjadi pengajar di Universitas Pancasila dan di LPPI hingga kini. Selama perjalanan karirnya banyak mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis dan perbankan. Berbagai pelatihan dan seminar yang pernah dijalani, antara lain: Long Term Lending (1987), Business Management Implementation wave 1 (1987) dan wave 3 (1988), Retail Strategy and Reingenering di London (1995), Retail Banking Technology di Singapura (1996), ISO 9000 (1998), Retirement Fund (1998), Management Information System (1991), Quality Leadership and Life Management (2009), Asian Leadership Management (2009).
An Indonesian citizen, born in 1953. He has been served as President Commissioner and Independent Commissioner as of 27 April 2010. He acquired his Bachelor’s Degree in Economics from Andalas University, Padang in the year 1978 and Master’s Degree of Agribusiness Management from Bogor Agricultural Institute in the year 1994.
Prior to his position as President Commissioner in Bank DKI, he served as Director for Indonesian Banking Educational Institute, Consumer Director for BNI, Retail Director for BNI, Director for LPPI and Senior Advisor for PT GTWO IMC Evolution. He also has been served as Lecturer for Pancasila University and LPPI to date.
During his career, he actively participated in technical and banking education and trainings including: Long Term Lending (1987), Busines Management Implementation wave 1 (1987) and wave 3 (1988), Retail Strategy and Reingenering in London (1995), Retail Banking Technology in Singapore (1996), ISO 9000 (1998), Retirement Fund (1998), Management Information Systems (1991), Quality Leadership and Life Management (2009), Asian Leadership Management (2009).
Zainal Abidin Hasni Komisaris Independen Independent Commissioner
46
Warga Negara Indonesia lahir pada tahun 1951. Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak 27 April 2010. Mendapatkan gelar Insinyur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1977, gelar Master of Art in Economics dari University of Nebraska Lincoln Amerika pada tahun 1985.
An Indonesian Citizen, born in 1951. He has been served as Independent Commissioner as of 27 April 2010. He acquired his Bachelor’s Degree in Engineering from Bandung Institute of Technology in the year 1977, and his Master’s Degree of Accounting from University of Lincoln, Nebraska, USA in the year 1985.
Sebelum menjadi Komisaris Independen di Bank DKI, sejumlah jabatan penting selama berkarir di Bank Indonesia adalah sebagai Pemimpin Bank Indonesia Palembang, Peneliti Senior pada Center For Education and Central Banking Studies, Deputi Direktur Direktorat International Affair Bank Indonesia, Pengawas Eksekutif Direktorat Pengawasan Bank.
Before serving as Independent Commissioner for Bank DKI, he had important roles and positions during his career in Bank Indonesia including Bank Indonesia Regional Palembang Director, Senior Researcher of Center for Education and Central Banking Studies, International Affair Directorate Deputy Director, Bank Supervision Directorate Executive Supervisor.
Pendidikan pengembangan karir selama di Bank Indonesia yang pernah diikuti antara lain: Pendidikan Sekolah Pimpinan Bank Indonesia (SESPIBI) (1999), Pendidikan Calon Pegawai Muda (1980). Sejumlah seminar yang pernah diikuti adalah Ekonomi Makro, money laundering, perbankan syariah dan inflation targeting.
His career development education in Bank Indonesia shall include: Bank Indonesia General Management Course (SESPIBI) (1999), Young Employee Candidate Education (PCPM) (1980). The numerous seminars actively participated shall be Macro Economy, money laundering, sharia banking and inflation targeting.
Selain di Bank Indonesia, pendidikan dan pelatihan diantaranya pelatihan kepemimpinan, komunikasi DDI Jakarta (2009), Management Development Program Monash University Australia (1996), Capital Market & Derivatif (1988), Pelatihan Manajemen Asian Institute Of Management (AIM), Filipina (1982). Sedangkan seminar yang pernah diikuti adalah mengenai pasar uang dan euro money oleh Euro Money dan sejumlah seminar lainnya.
In addition to Bank Indonesia career development program, the education and trainings participated shall include Leadership Training, Jakarta DDI Communication (2009), Management Development Program at Monash University Australia (1996), Capital Market & Derivative (1988), Management Training at Asian Institute of Management (AIM), the Philippines (1982). Meanwhile, the seminars shall include the seminar concerning money market and euro money by Euro Money and other seminars.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Sukri Bey Komisaris Commissioner Warga negara Indonesia, lahir pada tahun 1954. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1982, gelar Pasca Sarjana di bidang Manajemen Pemasaran dari STIE IPWI pada tahun 1997 dan gelar Pasca Sarjana di bidang Manajemen dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 2008.
An Indonesian citizen, born in 1954. He acquired his Bachelor’s Degree in Economics from Christian University of Indonesia in the year 1982, and Master’s Degree in Marketing Management from STIE IPWI in the year 1997 as well as Master’s Degree in Management from Krisnadwipayana University in the year 2008.
Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak 5 Maret 2009. Sejak Desember 2008 menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Provinsi DKI Jakarta (sampai sekarang). Jabatan yang pernah dipegang diantaranya Asisten Keuangan Sekretaris Daerah, Kepala Badan Penanaman Modal & Pendayagunaan Kekayaan Usaha Daerah (2006-2008), Kepala Dinas Koperasi & Usaha Kecil - Menengah (2004-2006), Kepala Biro Administrasi Perekonomian (2001-2004), Wakil Kepala Badan Pengelola Perparkiran (1998-2001). Selain beberapa pengalaman di atas, pada periode 2002-2004 pernah menjadi Komisaris pada PT Pembangunan Jaya Ancol dan PT Food Station Cipinang serta Sekretaris Badan Pengawas pada PD. Pasar Jaya, PD. PAM Jaya dan PD. Dharma jaya. Sedangkan pengalaman spesifik yang pernah dilakukan adalah melakukan grouping atau pembentukan Sub Holding terhadap BUMD dan mengatur standarisasi gaji bagi Dewan Komisaris dan Direksi BUMD.
He has assumed a responsibility as Company Commissioner as of 5 March 2009. Since December 2008, he has served as the Head of Regional Financial Management Agency for Jakarta Special Capital Province (to date). Prior to these positions, he also had hold several important roles and positions including Regional Secretary Financial Assistant, Head of Capital Investment Agency & Regional Business Wealth Empowerment (2006-2008), Head of Cooperative & Small – Middle Business Office (2004-2006), Head of Economic Administration Bureau (2001-2004), Deputy Head of Parking Management Agency (1998-2001). In addition to the aforesaid experiences, he was appointed as Commissioner in PT Pembangunan Jaya Ancol and PT Food Station Cipinang as well as Secretary of Supervisory Agency in PD. Pasar Jaya, PD. PAM Jaya and PD. Dharma Jaya within 2002-2004 periods. Meanwhile, his specific experiences shall be grouping or establishing of Sub Holding to Regional Owned Company (BUMD) and regulating salary standardization for the Board of Commissioners and Board of Directors of BUMD.
Selama perjalanan karirnya banyak mengikuti pendidikan dan pelatihan teknis, antara lain: Sekolah Pimpinan Administrasi Tingkat Dasar (1987), Sistem Manajemen Proyek (1990). Pendidikan Latihan Sekolah Administrasi tingkat lanjutan (1990), Diklat Staf dan Pimpinan Administrasi Pertama (1998), Pendidikan dan Latihan Kepemimpinan tingkat II (2003).
During his career, he has participated in some technical education and trainings including: Basic Level of Administration General Management Course (1987), Project Management Systems (1990), Intermediate Level of Administration General Management Course (1990), Staff and First Administration Management Training (1998), Leadership Education and Training Level II (2003).
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
47
Profil Direksi
The Board of Directors Profile
2
3
1
4
1. Eko Budiwiyono Direktur Utama President Director
2. Ilhamsyah Joenoes Direktur Operasional Operational Director
48
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
3. Mulyatno Wibowo Direktur Pemasaran Marketing Director
4. Benny Santoso Direktur Keuangan Finance Director
Informasi Umum General Information
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
49
Eko Budiwiyono Direktur Utama President Director Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1956. Menjabat sebagai Direktur Utama Bank DKI sejak 28 Januari 2011. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Gajah Mada di Yogyakarta kemudian meraih jenjang Master Of Business Administration di Saint Louis University, Amerika.
An Indonesian Citizen, born in 1956. He has served as President Director for Bank DKI as of 28 January 2011. He acquired his Bachelor’s Degree in Economics from Gajah Mada University, Yogyakarta and Master’s of Business Administration from Saint Louis University, USA.
Sejumlah pelatihan yang pernah diikuti adalah Executive Education Programme, Judge Business School Cambridge University Inggris, Certified Wealth Manaher, Greenwich University, Inggris, Strategic Management in Banking Nanyang University Singapura, Advanced Bank Management di Filipina, serta sejumlah pelatihan mengenai manajemen perbankan, kredit, manajemen risiko dan lain sebagainya di Indonesia.
The trainings that had been actively participated shall be Executive Education Programme, Judge Business School Cambridge University, England, CertifiedWealth Manaher, Greenwich University, England, Strategic Management in Banking, Nanyang University, Singapore, Advanced Bank Management in the Philippines, and some trainings concerning banking management, credit, risk management, etc in Indonesia.
Aktif dipercaya mengisi jabatan diberbagai organisasi diantaranya Presiden Komisaris Asuransi Jiwa BNI Life (1998), Anggota Ahli Senior Institut Bankir Indonesia (2001), Ketua Umum Bankers Club Indonesia (2003), Sekretaris Jenderal Ikatan Bankir Indonesia (2006),Presiden Komisaris Asuransi Tokyo Marine Indonesia, dan Asuransi Allianz Utama Indonesia (2008), Board Director of Asian Forum Inc (2008) dan Anggota Dewan Pembina Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) termasuk juga sebagai Dosen Luar Biasa Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia dan Magister Management Universitas Gajah Mada.
Actively honored to assume roles and positions in some organization including President Commissioner for BNI Life Insurance (1998), Member of Senior Experts in Indonesian Bankers Institute (2001), Chairman of Indonesian Bankers Club (2003), Secretary General of Indonesian Banker Association (2006), President Commissioner for Tokyo Marine Indonesia Insurance, and Allianz Utama Indonesia Insurance (2008), Board of Director for Asian Forum Inc (2008) and Council Member for Association of Indonesian Insurance Management Expert (AAMAI) as well as Extraordinary Lecturer for Indonesian Banking Development Institute and Magister Management Gajah Mada University.
Memulai karir di BNI sejak tahun 1980 sebagai trainee pengelola kredit nasabah, sejumlah jabatan penting selama 23 tahun berkarir di BNI adalah Deputy General Manager, BNI Kantor Cabang London, General Manager BNI Kantor Cabang Tokyo, Pemimpin Divisi Dalam dan Luar Negeri II, Divisi Pengelolaan Bisnis Kartu, Divisi Pemasaran Ritel, Divisi Treasury hingga Direktur Treasury, Investasi dan SDM BNI dan Direktur Komersial BNI, sebelum kemudian terakhir menjabat sebagai Direktur Utama di PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
He has started his career in BNI since 1980 as a trainee of customer credit management, and he was also appointed for the important roles and positions within his 23 years career in BNI including Deputy General Manager, BNI London Branch, General Manager of BNI Tokyo Branch, Domestic and International Division Head II, Card Business Management Division, Retail Marketing Division, Treasury Division, Treasury, Investment and Human Resources Director for BNI, and finally was the Commercial Director for BNI. His last important role and position is President Director for PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero).
Benny Santoso Direktur Keuangan Finance Director
50
Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1967. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Bank DKI sejak 15 Juli 2010. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Jember kemudian meraih jenjang Master Of Management di Universitas Gajah Mada dan Master Of Science in International Business, di University Of Stirling, Skotlandia dan CERAM School Of Management, Prancis.
An Indonesian citizen, born in 1967. He has served as Director of Finance for Bank DKI as of 15 July 2010. He acquired his Bachelor’s Degree in Economics from Jember University and Master’s of Management from Gajah Mada University as well as Master’s of Science in International Business from University of Stirling, Scotland dan CERAM School of Management, France.
Sejumlah pelatihan yang pernah diikuti adalah International Financing Standards di Australia, Standard Chartered Bank Global Client Seminar on Payments di Amerika, mengikuti kongres Association Cambiste Internationale ke 44 di Swedia, Euromoney Bond School, di Australia, Advance Financial Derivative Seminar di Hongkong, dan International Treasury Seminar and Bourse Game di Singapura, serta sejumlah pelatihan mengenai Deposit Insurance System, Valuation System.
The trainings that had been actively participated shall include International Financing Standards in Australia, Standard Chartered Bank Global Client Seminar on Payments in USA, the 44th Congress of Association Cambiste Internationale in Sweden, Euromoney Bond School in Australia, Advance Financial Derivative Seminar in Hongkong, and InternationalTreasury Seminar and Bourse Game in Singapore, and another trainings concerning Deposit Insurance System and Valuation System.
Sejumlah proyek yang pernah ditangani adalah tim penyusunan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50 dan 55, pengembangan peningkatan sistem tresuri dan anggota implementasi risiko likuiditas dan pasar untuk Basel II serta menjadi business analyst untuk Trade Finance Centralization dan IT Project Management System di BRI, dan sebagai key person dalam Penerbitan Subdebt BRI sebanyak Rp2 triliun tahun 2009 dan penerbitan obligasi Indonesia EximBank dari rencana penerbitan Rp2,5 triliun oversubscribe Rp4.2 triliun dan diterbitkan sebesar Rp3 triliun. Selain itu, juga menjadi professional trainer di LPPI.
The projects previously handled by Mr. Benny Santoso shall be the team for the 50th and 55th Financial Accounting Standard Statement preparation (PSAK), treasury system development, and member of liquidity risk and market implementation for Basel II as well as business analyst for Trade Finance Centralization and IT Project Management Systems in BRI. He also held a responsibility as the key person for BRI Sub Debt Issuance of Rp2 trillion in the year 2009 and Bond Issuance for Indonesian EximBank from the issuance plan of Rp2,5 trillion oversubscribed Rp 4,2 trillion and issued Rp3 trillion. In addition to aforesaid responsibilities, he also is assumed as professional trainer in LPPI.
Memulai karir di BRI sejak tahun 1991 sebagai management trainee. Sejumlah jabatan penting selama 19 tahun berkarir di Bank Rakyat Indonesia (Persero) diantaranya Group Head Global Market Tresury Division, Senior Dealer Derivatives and Structured Products, Senior Dealer Fixed Income and Derivatives products, sebelum kemudian terakhir menjadi Treasury Division Head di Indonesia Exim Bank.
He started his career in BRI since year 1991 as management trainee. The important roles and position assumed by Mr. Benny Santoso within his 19 years career in Bank Rakyat Indonesia (Persero) shall include Group Head Global Market Treasury Division, Senior Dealer Derivatives and Structured Products, Senior Dealer Fixed Income and Derivatives products. His last position prior to his current position shall be Treasury Division Head in Indonesian Exim Bank.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Mulyatno Wibowo Direktur Pemasaran Marketing Director Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1965. Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Bank DKI sejak 15 Juli 2010. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Gajahmada kemudian meraih Master Of Business Administration di University of Wisconsin, Milwaukee, Amerika Serikat.
An Indonesian citizen, born in 1965. He has assumed a responsibility as Marketing Director of Bank DKI as of 15 July 2010. He acquired his Bachelor’s Degree in Economics from Gajah Mada University and Master’s of Business Administration from University of Wisconsin, Milwaukee, United States of America.
Sejumlah pelatihan yang pernah diikuti Adversity Quotient Workshop,Global Energy Forum dan Energy Instruments and Market Characteristic di Beijing, China, Field Development Economics & Decision Making di Dubai, UAE, Bank Marketing Planning di Chicago, Amerika, dan berbagai training seputar corporate banking and financing diantaranya Practicalities of Corporate Finance di London, Inggris, Selling Comercial and Corporate Bank Services dan Managing People For Corporate Banking, Service Quality Management di Chicago dan Total Quality Management di Detroit, mengenai perdagangan international yakni International Trade di Hongkong, dan Perdagangan luar negeri dan pembiayaan ekspor impor.
The training previously participated by Mr. Mulyatno Wibowo shall include Adversity Quotient Workshop,Global Energy Forum, and Energy Instruments and Market Characteristic in Beijing, China, Field Development Economics & Decision Making in Dubai, UAE, Bank Marketing Planning in Chicago, America, and various trainings concerning corporate banking and financing including Practicalities of Corporate Finance in London, England, Selling Comercial and Corporate Bank Services and Managing People For Corporate Banking, Service Quality Management in Chicago and Total Quality Management in Detroit, concerning international trade which is International Trade in Hongkong, and Foreign Trade as well as Export Import Financing.
Aktif sebagai pembicara dalam berbagai kesempatan diantaranya : menjaga optimisme di tengah tantangan ekonomi 2009, the global crisis and its impacts to the national mining industry, exploring banking products related to mining, oil and gas sectors serta menulis sejumlah artikel terkait reengineering as a tool for improving bank performance.
He is active as speaker in several opportunities which are: keeping the optimism among economics challenge 2009, the global crisis and its impacts to the national mining industry, exploring banking products related to mining, oil and gas sectors, and writing some articles concerning reengineering as a tool for improving bank performance,
Mengawali karir di Bank Pembangunan Indonesia tahun 1990 sebagai trainee for management development program dengan jabatan yang pernah diemban diantaranya Relationship Manager. Kemudian bergabung ke Bank Mandiri saat Bapindo merger, dengan jabatan yang diemban diantaranya Senior Product Specialist Trade Finance and Services Division, Senior Relationship Manager, Vice President Credit Analyst di Corporate Banking II Group, VP-Relationship Management di Corporate Banking III, sebelum kemudian terakhir menjadi Senior VPHead Of Corporate Financing Division di Indonesia Eximbank.
He started his career in Bank Pembangunan Indonesia in the year 1990 as a trainee for management development program. He had assumed the managerial positions including Relationship Manager and Manager of Finance and Banking Services. He then joined Bank Mandiri during the merger with Bapindo. His roles and responsibilities in Bank Mandiri shall include Senior Product Specialist Trade Finance and Services Division, Senior Relationship Manager Corporate Funding Division, Senior Relationship Manager at Corporate Relationship Management, Vice President Credit Analyst at Corporate Banking II Group, VP-Relationship Management at Corporate Banking III. His last position prior to his current position shall be Senior VP-Head of Corporate Financing Division in Indonesian Eximbank.
Ilhamsyah Joenoes Direktur Operasional Operational Director Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1961. Menjabat sebagai Direktur Operasional Bank DKI sejak 13 Januari 2006. Bachelor of Science dari Kutztown University, Pennsylvania USA pada tahun 1996.
An Indonesian citizen, born in 1961. He has assumed a responsibility as Operational Director for Bank DKI since 13 January 2006. He acquired his Bachelor’s Degree in Economics from Gajah Mada University in the year 1989 and Bachelor’s Degree in Science from Kutztown University, Pennsylvania USA in the year 1996.
Sejumlah pelatihan yang pernah diikuti meliputi bidang Risk Management, Human Capital, Corporate Culture, KnowYour Customer, Good Corporate Governance, Service Excellent.
The trainings that had been actively participated shall include Risk Management, Human Capital, Corporate Culture, Know Your Customer, Good Corporate Governance, and Service Excellent.
Berkarir di bidang informasi dan teknologi di berbagai perusahaan. Di antaranya, di QVC Inc., USA sebagai Manager Information Planning, sebagai Manajer IT Consulting di AAJ Associates, sebagai Head of IT & Telecommunication di PT Freeport Indonesia, kemudian di PT Satelindo sebagai General Manager System Development, sebagai General Manager Indonesia untuk perusahaan Australia, Integration Management, sebagai Vice President Information Technology di Pertamina dan terakhir sebagai Vice President Software Sales di PT Elektrindo Perkasa Utama.
His professional work and career shall be at information and technology area within several companies including QVC Inc., USA as Information Planning Manager, AAJ Associates as IT Consulting Manager, PT Freeport Indonesia as Head of IT & Telecommunications, PT Satelindo as General Manager System Development, Integration Management, an Australian Company, as Indonesian General Manager, Pertamina as Vice President Information Technology and PT Elektrindo Perkasa Utama as Vice President Software Sales.
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
51
Profil Dewan Pengawas Syariah Sharia Supervisory Board
KH. Munzir Tamam, MA Ketua Chairman Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta tanggal 05 Mei 1939. Menjadi Ketua Dewan Pengawas Syariah sejak 20 Juni 2008. Meraih gelar S1/S2 bidang syariah di Baghdad University, Iraq. Sebelum menjadi Ketua Dewan Pengawas Syariah di Unit Usaha Syariah Bank DKI pernah menjadi pengajar di beberapa Perguruan Tinggi Islam Swasta, menjadi Ketua Syariah PWNU DKI Jakarta, Dewan Pengawas Syariah BPRS Syariah Wakalumi, Anggota DPR-RI, Anggota MPP-PPP, Ketua MPW PPP DKI Jakarta, Ketua Umum MUI Provinsi DKI Jakarta. Hingga 31 Desember 2010, tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Dewan Pengawas Syariah di Lembaga Keuangan Syariah selain di Bank DKI Syariah.
Indonesian citizen, born in Jakarta on May 5, 1939. Being the Chairman of the Sharia Supervisory Board since 20 June 2008. He holds a S1/S2 sector sharia in Baghdad University, Iraq. Before becoming Chairman of the Sharia Supervisory Board of Bank DKI Syariah Business Unit had been a teacher at several private Islamic university, became Chairman of DKI Jakarta PWNU Sharia, Islamic Sharia Supervisory Board SRB Wakalumi, Member of Parliament, Members of MPP-PPP, PPP Chairman MPW Establishments Jakarta, Chairman of the MUI Jakarta Province. Until December 31, 2010, did not have a dual position as the Sharia Supervisory Board in Islamic Financial Institutions in addition to the Bank DKI Syariah.
DR. Surahman Hidayat, MA Anggota Member Warga negara Indonesia, lahir di Ciamis pada tanggal 3 Mei 1957. Menjadi Anggota Dewan Pengawas Syariah sejak 03 Juli 2006. Meraih gelar Doktor bidang Kebijakan Hukum Islam (Kebijakan Ekonomi Syariah) di Al-Azhar University, Cairo. Sebelum menjadi Anggota Dewan Pengawas Syariah di Unit Usaha Syariah Bank DKI pernah menjadi Ketua Umum HPMI Mesir, Anggota Dewan Pendiri Badan Wakaf Mahasiswa Indonesia di Mesir, Penasihat & Anggota Dewan Pakar Syariah Economics & Banking Institute (SEBI) Jakarta. Selain itu sebagai penulis beberapa artikel diantaranya mengenai Siyasatul Istitsmar fil Masjarif al Islamiyah fi Indonesia wa Mish-Kebijakan Pembiayaan Perbankan Syariah di Indonesia dan Mesir, Disertasi, Cairo, Penerapan Syariat Islam di Indonesia: Peluang dan Tantangan, Al Ta’ayus al Silmi Bainal Muslimin wa Ghairihim Dakhila Daulatin Wahidah, diterbitkan oleh Darussalam, Cairo, pada tahun 2001 serta sebagai dosen agama dan narasumber seminar Mahasiswa Indonesia & Malaysia di Amerika Serikat, tahun 2000.
Indonesian citizen, born in Ciamis on May 3, 1957. Sharia Supervisory Board Member since July 3, 2006. He holds a Doctorate in Policy of Islamic Law (Sharia Economic Policy) at Al-Azhar University, Cairo. Before becoming a Member of the Sharia Supervisory Board at Bank DKI Syariah Business Unit had been Chairman of HPMI Egypt, Founding Board Member of Indonesian Student Endowments in Egypt, Adviser & Member of Board of Experts Islamic Economics & Banking Institute (SEBI), Jakarta. In addition, as the author of several articles including about Siyasatul Istitsmar Masjarif fil wa al-Islamiyah fi mish Indonesia Sharia Banking-Finance Policy in Indonesia and Egypt, Dissertation, Cairo, Application of Islamic Law in Indonesia: Opportunities and Challenges, Al Ta’ayus al Silmi Bainal Muslims wa Ghairihim Dakhila Daulatin Wahidah, published by Darussalam, Cairo, in 2001 as well as religion lecturer and seminar speaker Indonesia & Malaysia Students in the United States, 2000.
Selain menjadi Dewan Pengawas Syariah Bank DKI Syariah, sampai saat ini (tahun 2010) beliau memiliki rangkap jabatan sebagai Dewan Pengawas Syariah pada Lembaga Keuangan Syariah sebagai berikut: Asuransi Bumida Syariah dan Tokyo Marine Indonesia.
In addition to the Sharia Supervisory Board of Bank DKI Syariah, until recently (in 2010) he has a dual position as the Sharia Supervisory Board in Islamic Financial Institutions as follows: Insurance Bumida Indonesia Sharia and Tokyo Marine.
Kanny Hidaya, SE, Ak, MA Anggota Member
52
Warga negara Indonesia, lahir di Jakarta pada tanggal 08 Juni 1966. Menjadi Anggota Dewan Pengawas Syariah sejak berdirinya Unit Usaha Syariah pada tanggal 16 Maret 2004. Meraih gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Indonesia, Master Ekonomi Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Sebelum menjadi Anggota Dewan Pengawas Syariah di Unit Usaha Syariah Bank DKI pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pengawas Syariah PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Danareksa Investment Management, PT Andalan Artha Advisindo (Triple A) Securities, Assistant Vice President - PT Danareksa (Persero), Anggota Komite Akuntansi Syariah & Ikatan Akuntansi Indonesia.
Indonesian citizen, born in Jakarta on June 8, 1966. Sharia Supervisory Board Member since the establishment of Syariah Business Unit on March 16, 2004. He holds a Bachelor of Economics at the University of Indonesia, Master of Islamic Economics at Syarif Hidayatullah State Islamic University. Before becoming a Member of the Sharia Supervisory Board at Bank DKI Syariah Business Unit served as the Sharia Supervisory Board Member of PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Danareksa Investment Management, PT Andalan Artha Advisindo (Triple A) of the Securities, Assistant Vice President PT Danareksa (Persero), Committee Members Islamic Accounting & Indonesian Institute of Accountants.
Selain menjadi Dewan Pengawas Syariah Bank DKI Syariah, hingga tahun 2010 memiliki rangkap jabatan sebagai Dewan Pengawas Syariah pada Lembaga Keuangan Syariah sebagai berikut: PT Bank Mega Syariah Indonesia, PT Asuransi Mega Umum, PT Asuransi AXA Indonesia & PT Bahana Artha Ventura.
In addition to the Sharia Supervisory Board of Bank DKI Syariah, until the year 2010 has a dual position as the Sharia Supervisory Board in Islamic Financial Institutions as follows: PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Mega Insurance General, PT AXA Insurance Indonesia & PT Bahana Artha Ventura.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Profil Komite-komite Komisaris
Dewan Committees of the Board of Commissioners Profile
Komite Audit Zainal Abidin Hasni Ketua Menjadi Ketua Komite Audit sejak tahun 2010. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen Bank DKI dan Ketua Pemantau Risiko.
Audit Committee Zainal Abidin Hasni Chairman Being the Chairman of the Audit Committee since 2010. Currently he also serves as an Independent Commissioner and Chairman of Bank DKI Risk Oversight.
Ratna Heimawaty Zain Anggota Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1954. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1982, dan Master In Business Administration dari La Troube University Melbourne, Australia pada tahun 2000. Sejumlah jabatan penting selama di Bank Indonesia adalah Direktorat Penelitian dan Pengaturan Perbankan Peneliti Yunior pada Tim Penelitian Perbankan khusus produk perbankan (2002-2003), Direktorat Pengawasan Bank I, Pengawas Bank pada Tim Pengawasan Bank 1-4 (2003, 2005-2006), Kepala Seksi Unit Kerja Program Transformasi, Tim Manajemen Risiko Bank Indonesia (2003-2005), Direktorat Pengawasan Bank 3 sebagai Pengawas/Pemeriksa Bank pada Tim Pengawasan Bank 3-4 (20062008), Pengawas Bank Madya pada Kelompok Pengawas Bank Spesialis KPS Market Risk (2008-2009), Pengawas Bank Madya pada Kelompok Pengawas Bank Spesialis KPS Credit Risk (2009-2010).
Ratna Heimawaty Zain Members Indonesian citizen, born in 1954. He holds a Bachelor of Economics from the University of Indonesia in 1982, and Master In Business Administration from La Troube University in Melbourne, Australia in 2000. A number of important positions during the Bank Indonesia is the Directorate of Banking Research and Regulation Junior Researcher on a special team of banking products Banking Research (2002-2003), Directorate of Bank Supervision I, Supervision of the Bank on Bank Supervision Team 1-4 (2003, 2005-2006), Unit Head Transformation Program, Team Risk Management of Bank Indonesia (2003-2005), Directorate of Bank Supervision 3 as a supervisor / Bank on Bank Supervision Team 3-4 (2006-2008), Associate Bank Supervision on Bank Supervision Group Specialist PPP Market Risk (2008-2009), Associate Bank Supervision at the Bank Supervision Group Credit Risk Specialist PPP (2009-2010)
Trisniati Anwar Anggota Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1954. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Indonesia pada tahun 1977. Sejumlah jabatan penting selama 32 tahun berkarir di Bank DKI adalah Wakil Kepala Cabang Matraman, Pimpinan Bagian Hukum Departemen Kehumasan & Umum, Pimpinan Bagian Kredit Korporasi Divisi Pemasaran & Pembinaan Cabang, Staff Khusus Direktur Utama. Jabatan terakhir adalah Pemimpin Grup Audit Intern. Mengakhiri masa bakti pada 8 Januari 2010 dan diangkat menjadi anggota Komite Audit per September 2010 yang telah memenuhi ketentuan masa cooling off sebagaimana diatur dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2010 jo PBI No. 8/14/PBI/2006 tentang Penerapan GCG pada Bank Umum.
Anwar Trisniati Members Indonesian citizen, born in 1954. He holds a Bachelor of Law from the University of Indonesia in 1977. A number of important positions during the 32-year career at Bank DKI is Matraman Deputy Branch Head, Public Relations Department Head of the Legal & General, Head of Corporate Credit Department of Marketing & Development Branch Division, Special Staff Director. His last position was Head of Internal Audit Group. End the term of office on January 8, 2010 and was appointed a member of the Audit Committee as of September 2010 which has complied with cooling off period as stipulated in Bank Indonesia Regulation. Jo 8/4/PBI/2010 PBI No. 8/14/PBI/2006 of GCG on Commercial Banks.
Dharmadi Wijaya Anggota Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1949. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Andalas, Padang pada tahun 1978, dan Pasca Sarjana dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1995. Sejumlah jabatan penting selama di Bank BNI adalah Wakil Pemimpin Cabang Medan (1996-1998), Pemimpin Cabang Sutomo, Medan (1998-2001), Pemimpin Cabang Semarang (2001-2003), Pemimpin Cabang Utama Tebet (2003-2004). Sejak pensiun dari Bank BNI pada akhir 2004, menjabat sebagai Pemimpin Bidang Perencanaan PT. Swadharma Indotama Finance (2005-2007), dan terakhir sebagai Komisaris PT. Persona Utama (2007-2010).
Dharmadi Wijaya Members Indonesian citizen, born in 1949. He holds a Bachelor of Economics from the University of Andalas, Padang in 1978, and Master’s degree from the University of Gadjah Mada University in 1995. A number of important positions during the Bank BNI is the Deputy Head of Branch Medan (1996-1998), Branch Manager Sutomo, Medan (19982001), Semarang Branch (2001-2003), Tevet Main Branch (20032004). Since retiring from Bank BNI in late 2004, served as Chief of Planning Page. Swadharma Indotama Finance (2005-2007), and last as Commissioner. Main Persona (2007-2010).
Komite Pemantau Risiko Zainal Abidin Hasni Ketua Menjadi Ketua Komite Pemantau Risiko sejak tahun 2010. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen Bank DKI dan Ketua Komite Audit.
Risk Oversight Committee Zainal Abidin Hasni Chairman Being the Chairman of the Risk Oversight Committee since 2010. He currently serves as Commissioner of the Independent Bank DKI and Chairman of Audit Committee.
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
53
54
Abdul Wahab Anggota Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1954. Meraih gelar sarjana pada Universitas Krisna Dwipayana Jakarta pada tahun 1991. Mengawali karir sebagai Bagian Keuangan PD Pasar Jaya (1977-1979), lalu berkarir di Bank Exim dengan jabatan terakhir sebagai Wakil Kepala Cabang Rantau Prapat Medan. Setelah itu berbagai jabatan lain di Bank Mandiri yang pernah ditempati Credit Officer Cabang Rantau Prapat dan terakhir sebagai Regional Internal Control.
Abdul Wahab Members Indonesian citizen, born in 1954. He holds a degree at the University of Krisna Dwipayana Jakarta in 1991. He began his career as a Finance Department PD Pasar Jaya (1977-1979), then a career in the Exim Bank with his last position as Deputy Chief of the Medan branch of Rantau Prapat. After that, various other positions at Bank Mandiri, which once occupied Rantau Prapat Branch Credit Officer and finally as Regional Internal Control.
Arizal Anas Anggota Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1951. Meraih gelar Sarjana Ekonomi pada Universitas Andalas pada tahun 1977 dan Magister Of Business Administration di Colorado State University, Amerika pada tahun 1986. Sejumlah jabatan penting di Bank BNI adalah Pemimpin Seksi Kredit di Kanwil Padang (1979-1981), counterpart P3K untuk Bank Indonesia (1982), Pengelola Penyelamatan Kredit pada Divisi Penyelamatan Kredit (1987-1990), Pemimpin Bagian Kredit Kanwil Semarang (1991-1992), Pgs Pemimpin Cabang Semarang dan Cabang Surakarta (1993), Wakil Pemimpin Wilayah pada Kanwil Padang (1997-1999), Wakil Pemimpin Wilayah pada Kanwil Banjarmasin (2000-2001), Pemimpin Unit Analisa Risiko Kredit Menengah (2001-2003), Wakil Pemimpin Divisi Jaringa dan Layanan (2004-2005) Staf Khusus Direksi untuk Divisi Kredit Khusus (2006).
Arizal Anas Members Indonesian citizen, born in 1951. He holds a Bachelor of Economics at the University of Andalas in 1977 and a Master Of Business Administration at Colorado State University, USA in 1986. A number of important positions in Bank BNI is a leader in the Credit Section of the Regional Office of Padang (1979-1981), counterpart P3K for Bank Indonesia (1982), Managing Credit Saving on Credit Rescue Division (1987-1990), Head of Credit Department Office of Semarang (1991-1992 ), PGS Branch Branch Semarang and Surakarta (1993), Deputy Head of Regional Office Area Padang (1997-1999), Deputy Head of Regional Office Area in Banjarmasin (2000-2001), Head of Credit Risk Analysis Unit Middle (2001-2003), Vice Jaringa and Services Division (2004-2005) Special Staff Board of Directors for Special Credits Division (2006).
Salohot Lubis Anggota Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1954. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Sekolah Tinggi Ilmu Hukum Muhammadiyah Aceh pada tahun 1989 dan Magister Manajemen dari IPWI pada tahun 2000. Mengawali karir di British American Tobacco Banda Aceh hingga tahun 1982, kemudian menjabat sejumlah jabatan penting di Bank Indonesia antara lain pada Biro Pemeriksaan Bank Pemerintah, Urusan Penagwasan Bank I, Direktorat Pengawasan Bank 2, dan Direktorat Pengawasan Bank 2, kemudian sebagai Pengawas Bank Madya pada Kantor Bank Indonesia Bandung hingga Desember 2009.
Salohot Lubis Members Indonesian citizen, born in 1954. He obtained his law degree from the School of Legal Studies Muhammadiyah Aceh in 1989 and Masters in Management from IPWI in 2000. He began his career at British American Tobacco Banda Aceh until 1982, then served a number of important positions in Bank Indonesia, among others, the Bureau of State Bank, First Bank Penagwasan Affairs, Directorate of Bank Supervision 2, and the Directorate of Bank Supervision 2, then as a Senior Bank Supervisors on Bank Indonesia Bandung Office until December 2009.
Komite Remunerasi Dan Nominasi Agoest Soebhektie Ketua Menjadi Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tahun 2010. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama/ Komisaris Independen Bank DKI.
Remuneration And Nomination Committee Agoest Soebhektie Chairman Being the Chairman of the Remuneration and Nomination Committee since 2010. He currently serves as President Commissioner / Independent Bank DKI.
Sukri Bey Anggota Menjadi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sejak tahun 2010. Saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Bank DKI.
Sukri Bey Members Being a Member of the Remuneration and Nomination Committee since 2010. He currently serves as Commissioner of Bank DKI.
Enny Rantih Sofyan Anggota Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1962. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional pada tahun 1988 dan Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada Tahun 1999. Saat ini menjabat sebagai Pemimpin Grup Sumber Daya Manusia. Sebelumnya menjabat sebagai Divisi Perencanaan dan Pengembangan Sistem Bank DKI, Pengelola Pelatihan dan Pengembangan Sistem SDM, Wakil Pemimpin Cabang Pembantu Samsat, Project Manager Pengembangan Budaya Perusahaan Bank DKI (Program Champion), Anggota Komite Manajemen Risiko Bidang SDM, Project Head Program Standar Pelayanan (Progran Senyum).
Enny Rantih Sofyan Members Indonesian citizen, born in 1962. He holds a Bachelor of Economics from the University of National Development in 1988 and Masters in Management from the University of Gadjah Mada University in 1999. He currently serves as Group Leader of Human Resources. He previously served as the Division of Planning and Development Bank DKI, Manager Training and Development of Human Resources, Deputy Assistant Branch Manager SAMSAT, Project Manager of Corporate Culture Development Bank DKI (Champion Program), Member of the Risk Management Committee of Human Resource, Project Head of Program Service Standards (progran Smile).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Profil Pejabat Eksekutif
Profile of Executives Officers
Sekretaris Perusahaan | Daru Wisaksono Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1959. Meraih gelar Sarjana Sosial dari Universitas Jayabaya pada tahun 1985. Menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 18 November 2010. Memulai karir di Bank DKI sejak tahun 1986 pada Bidang Perencanaan & Litbang, dengan jabatan penting yang pernah diemban adalah Pemimpin Grup Pembinaan Cabang, Staf Khusus Direktur Utama bidang Hubungan Kelembagaan serta pernah menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan pada tahun 2007-2009.
Corporate Secretary | Daru Wisaksono Indonesian citizen, born in 1959. He holds a Bachelor of Social Jayabaya University in 1985. He has served as Corporate Secretary since November 18, 2010. He started his career at Bank DKI since 1986 in the fields of Planning & Research, with important positions were never carried the Group Leader Development Branch, Special Staff Director of Institutional Relations and has served as Secretary of the Company in 2007-2009.
Sejumlah pelatihan yang pernah diikuti antara lain: Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat II. Media Relations, Consumer Banking, Sosialisasi PSAK 50/55, key performance indicator dan lain sebagainya
A number of trainings have been followed, among others: Level II Risk Management Certification. Media Relations, Consumer Banking, Socialization SFAS 50/55, key performance indicators and so forth.
Pemimpin Grup Audit Intern | Supiyanto Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1957, Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Tridarma Widya Jakarta pada tahun 2000 dan Magister Manajemen dari Universitas Gunadarma pada tahun 2003. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Audit Intern sejak tanggal 20 Januari 2010 berdasarkan Keputusan Direksi No. 4 Tahun 2010. Memulai karir di Bank DKI sejak tahun 1977 sebagai juru tata usaha, dengan jabatan penting yang pernah diemban adalah Pemimpin Divisi Audit Umum & EDP, Hukum & Sistem Prosedur Manajemen Risiko, Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko.
Head of Internal Audit Group | Supiyanto Indonesian citizen, born in 1957, He obtained a Bachelor of Economics from STIE Tridarma Widya Jakarta in 2000 and Masters in Management from the University Gunadarma in 2003. He became Head of Internal Audit Group since the date of January 20, 2010 by Decree No. of Directors. 4 Year 2010. He started his career at Bank DKI since 1977 as an interpreter administration, with key positions that had carried the ruler General & EDP Audit Division, Legal & Risk Management System Procedures, Policies and Procedures Risk Management.
Sejumlah pelatihan yang pernah diikuti adalah Sertifikat Manajemen Risiko Tingkat III, Pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Bank LPPI, sosialisasi PSAK 50/55, Seminar Upaya Mencegah dan Memberantas Korupsi di Lingkungan Perbankan dari KPK, Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Teroris.
A number of trainings have been followed is the Certificate Level III Risk Management, School of Education Staff and Leaders Bank LPPI, socialization SFAS 50/55, Seminar on Preventing and Combating Corruption Efforts in Environment of the Commission of Banking, Money Laundering and Terrorist Financing.
Pemimpin Grup Manajemen Risiko Kredit | Budi Pudjijono Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1956. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari STIE Swadaya pada tahun 1994. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Manajemen Risiko Kredit sejak tanggal 10 Februari 2011 berdasarkan Keputusan Direksi No. 12 Tahun 2011.
Head of Credit Risk Management Group | Budi Pudjijono Indonesian citizen, born in 1956. He holds a Bachelor of Economics from STIE Governmental Organization in 1994. He became Head of Credit Risk Management Group since the date of February 10, 2011 by the Board of Directors Decision No. 12 of 2011.
Pemimpin Grup Konsumer | Agus Suryantono Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1958. Meraih gelar Sarjana Administrasi dari Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta pada tahun 1992, dan Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1998. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Konsumer sejak tanggal 5 Februari 2009 berdasarkan Keputusan Direksi No. 20 Tahun 2009.
Head of Consumer Group | Agus Suryantono Indonesian citizen, born in 1958. He holds a Bachelor of Administration from the University August 17, 1945 in Jakarta in 1992, and Master in Management from the University of Gadjah Mada University in 1998. He became Head of Consumer Group since February 5, 2009 based on the Board of Directors Decision No. 20 of 2009.
Pemimpin Grup Supervisi Kredit | M.Yuslim Huda Akbar Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1961. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Krinadwipayana pada tahun 1987. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Supervisi Kredit sejak 6 Mei 2009 berdasarkan Keputusan Direksi No. 65 Tahun 2009.
Head of Credit Supervision Group | M. Yuslim Huda Akbar Indonesian citizen, born in 1961. He holds a Bachelor of Law from the University Krinadwipayana in 1987. He has served as Chief Credit Supervision Group since May 6, 2009 by Decree of Directors No. 65 in 2009.
PGS Pemimpin Grup Mortgage & Housing | Sodikin Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Jayabaya pada tahun 1988. Menjabat sebagai PGS Pemimpin Grup Mortgage & Housing sejak tanggal 21 Maret 2011.
PGS Mortgage & Housing Group | Sodikin Indonesian citizen, born in 1964. He holds a Bachelor of Economics from the University of Jayabaya in 1988. Served as Group Leader PGS Mortgage & Housing since March 21, 2011.
Pemimpin Grup Pengendalian Keuangan & Anggaran | Syamsuddin Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1955. Mendapat gelar Sarjana Muda Perbankan dari Akademi Bank Indonesia pada tahun 1982. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Pengendalian Keuangan dan Anggaran sejak tanggal 8 Maret 2010 berdasarkan Keputusan Direksi No. 108 Tahun 2010.
Head of Financial & Budget Control Group | Syamsuddin Indonesian citizen, born in 1955. Received Bachelor’s degree from the Academy of Banking Bank Indonesia in 1982. Appointed as Chief Financial and Budgetary Control Group since March 8, 2010 based on Decree Directors No. 108 in 2010.
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
55
56
Pemimpin Grup Syariah | Harijanto Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1962. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Negeri Jember tahun 1987 dan Manajemen Agri Bisnis tahun 2006. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Syariah sejak 31 Desember 2010.
Head of Sharia Group | Harijanto Indonesian citizen, born in 1962. Earned a Bachelor of Economics from the State University of Jember in 1987 and Agri Business Management in 2006. Served as Group Leader of Sharia since December 31, 2010.
Pemimpin Grup Perencanaan Strategis | Azwir Syamsir Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1957. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1985 dan Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Manajemen PPM pada tahun 1997. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Perencanaan Strategis sejak tanggal 6 Mei 2009 berdasarkan Keputusan Direksi No. 66 Tahun 2009.
Head of Strategic Planning Group | Azwir Syamsir Indonesian citizen, born in 1957. He holds a Bachelor of Economics from the University of Gadjah Mada University in 1985 and Master in Management from PPM School of Management in 1997. He became Head of Strategic Planning Group since May 6, 2009 based on the Board of Directors Decision No. 66 of 2009.
Pemimpin Grup Quality Assurance | Budi Mulyo Utomo Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1960. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 1985 dan Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1999. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Quality Assurance sejak 1 April 2008 berdasarkan Keputusan Direksi No. 41 Tahun 2008.
Head of Quality Assurance Group | Budi Mulyo Utomo Indonesian citizen, born in 1960. He holds a Bachelor of Economics from the University Eleven March in 1985 and Masters in Management from the University of Gadjah Mada University in 1999. Served as Group Leader Quality Assurance since April 1, 2008 under Decree Directors No. 41 of 2008.
Pemimpin Grup Sumber Daya Manusia | Enny Rantih Sofyan Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1962. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional pada tahun 1988 dan Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada Tahun 1999. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Sumber Daya Manusia sejak tanggal 28 Oktober 2009 berdasarkan Keputusan Direksi No. 217 Tahun 2009.
Head of Human Resources | Enny Rantih Sofyan Indonesian citizen, born in 1962. He holds a Bachelor of Economics from the University of National Development in 1988 and Masters in Management from the University of Gadjah Mada University in 1999. Served as Group Leader of Human Resources since October 28, 2009 based on the Board of Directors Decision No. 217 in 2009.
PGS Pemimpin Grup Supervisi Kredit | Sri Widiastuti Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1964. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pembangunan Veteran Yogyakarta pada tahun 1989. Meraih gelar Magister Manajemen dari Universitas Gajah Mada pada tahun 1999. Menjabat sebagai PGS Pemimpin Grup Supervisi Kredit sejak tanggal 14 Maret 2011.
PGS Credit Supervision Group | Sri Widiastuti Indonesian citizen, born in 1964. He holds a Bachelor of Economics from the University of Development Veteran Yogyakarta in 1989. He holds a Masters in Management from the University of Gajah Mada in 1999. Served as Group Leader PGS Supervision of Credit since March 14, 2011.
Pemimpin Grup Tresuri | Sudarmadi Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1955. Mendapat gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana pada tahun 1986. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Tresuri sejak tanggal 9 Oktober 2006.
Head of Treasury Group | Sudarmadi Indonesian citizen, born in 1955. Earned a Bachelor of Economics from the University Krisnadwipayana in 1986. Served as Group Leader of the Treasury since October 9, 2006.
Pemimpin Grup Komersial | Dulles Tampubolon Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1959. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari HKBP Nommensen University pada tahun 1984 dan Universitas Kristen Indonesia pada tahun 1989 dan Magister Akuntansi pada Universitas Persada Indonesia pada tahun 2004. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Komersial dan Korporasi sejak tanggal 10 Februari 2011 berdasarkan Keputusan Direksi No. 13 Tahun 2011.
Head of Commercial Group | Tampubolon Dulles Indonesian citizen, born in 1959. He holds a Bachelor of Economics from HKBP Nommensen University in 1984 and the Indonesian Christian University in 1989 and Master of Accounting at University of Persada Indonesia in 2004. He has served as Commercial and Corporate Leaders Group since the date of February 10, 2011 by the Board of Directors Decision No. 13 of 2011.
Pemimpin Grup Pembinaan Cabang | Widuk Menzil Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1960. Meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas Sebelas Maret pada tahun 1985. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Pembinaan Cabang sejak tanggal 22 November 2010 berdasarkan Keputusan Direksi No. 374 Tahun 2010.
Head of Branch Development Group | Widuk Menzil Indonesian citizen, born in 1960. He holds a Bachelor of Law from the University Eleven March in 1985. Served as Group Leader Development Branch since November 22, 2010 based on Decree Directors No. 374 in 2010.
Pemimpin Grup Teknologi Informasi | Amin Widayat Warga Negara Indonesia, lahir pada tahun 1956. Meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta pada tahun 1981 dan Magister Manajemen dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1999. Menjabat sebagai Pemimpin Grup Teknologi sejak tanggal14 Maret 2011 berdasarkan Keputusan Direksi No. 41 tahun 2011 .
Head of Information Technology Group | Amin Widayat Indonesian citizen, born in 1956. He holds a Bachelor of Economics from the University of National Development Veteran Yogyakarta in 1981 and Masters in Management from the University of Gadjah Mada University in 1999. Appointed as Chief Technology Group since March 2011 based tanggal14 Directors Decision No. 41 of 2011.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Jaringan Pelayanan dan Daftar Alamat Kantor Service Point Network and Branch Offices Addresses Kantor Pusat Head Offices
Kantor Pusat Jl. Ir. H. Juanda III No. 7-9 Jakarta Pusat 10120 Tel. +6221 2314567 (hunting) Fax. +6221 3517660 Kantor Unit Kerja diluar Kantor Pusat Bank DKI Offices outside Head Offices
Kantor Cabang Branch Offices
Cempaka Mas * Graha Cempaka Mas Blok C2-3 Jl. Letjen Soeprapto No. 1 Jakarta pusat 14340 Tel. +6221 4214401, 4214083, 4250556, 4223255, 4265303 Fax. +6221 4214084, 4265138
* dapat melayani Layanan Perbankan Syariah Sharia office channeling
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
57
Cabang Pembantu Sub Branch
* dapat melayani Layanan Perbankan Syariah Sharia office channeling
58
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Kantor Kas Cash Offices
* dapat melayani Layanan Perbankan Syariah Sharia office channeling
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
59
60
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Kantor Kas Kecamatan
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
61
Payment Point
62
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Informasi Umum General Information
Nama dan Alamat Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions and Professional Services Names And Adresses Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal
Capital Market Supporting Institutions and Professionals Service
Wali Amanat Trustee PT Bank Mega Tbk Menara Bank Mega Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta 12790
Akuntan Publik Public Accountant Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang Menara Kuningan 11th Floor Jl. HR. Rasuna Said Blok X-7 Kav. 5 Jakarta 12940
Dhaniswara Harjono & Partners Gedung Arva 2nd Floor, Jalan Gondangdia Lama 40, Menteng Jakarta 10350
Notaris Notary Poerbaningsih Adi Warsito, SH Jl. Panglima Polim V/11 Kebayoran Baru Jakarta 12160
Konsultan Hukum Law Firm Kanon & Arruanpitu World Trade Center Building Lantai 10 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 29-31 Jakarta 12920 Konsultan Hukum Law Firm Penjamin Pelaksana Emisi Obligasi V & Obligasi Subordinasi I Tahun 2008 Bonds V & Subordinated Bonds I Underwriters Year 2008 Underwriter
Tahun 2008 PT Mandiri Sekuritas Plaza Mandiri Lantai 28 Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 36-38 Jakarta 12190 Tel. +6221 526 3445 Fax. +6221 526 3507
PT Standard Chartered Securities Indonesia Wisma Standard Chartered Bank Lantai 5 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 33A Jakarta 10220 Tel. +6221 5799 9570 Fax. +6221 571 9720, 571 9734
Penjamin Emisi Obligasi Bonds Underwriter
PT Madani Securities Perkantoran Taman A-9 Unit B, Lantai 2-3 Jl. Mega Kuningan, H.R. Rasuna Said Jakarta 12950 Tel. +6221 576 1183 Fax +6221 576 2263 Penjamin Emisi Obligasi Subordinasi I Tahun 2008 Subordinated Bonds Underwriter
PT Victoria Sekuritas Gedung Bank Panin Senayan Lantai 2 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 1 Jakarta 10270 Tel. +6221 726 0021 Fax. +6221 726 0047
PT Nusadana Capital Indonesia Plaza Lippo Lantai 14 Suite 1401 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 25 Jakarta 12920 Tel. +6221 520 4599 Fax. +6221 520 4598
PT Asjaya Indosurya Securities Graha Surya Lantai 7 Jl. Setia Budi Selatan I Kav. 9 Jakarta 12920 Tel. +6221 5790 5068 Fax. +6221 5790 4898
PT Henan Putihrai Wisma Tamara Lantai 7 & 15 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 24 Jakarta 12920 Tel. +6221 620 0404 Fax. +6221 520 8787
PT AmCapital Indonesia Wisma GKBI Lantai 5 Suite 501 Jl. Jenderal Sudirman No. 38 Jakarta 10210 Tel. +6221 574 2310 Fax. +6221 571 3706
PT Mega Capital Indonesia Menara Bank Mega Lantai 2 Jl. Kapten Tendean Kav. 12-14A Jakarta 12790 Tel. +6221 7917 5599 Fax. +6221 7919 3900
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
63
Alamat Kantor Bank DKI Syariah Bank DKI Sharia Offices Network Kantor Cabang Branch Offices Wahid Hasyim Jl. Wahid Hasyim 153 Jakarta Pusat 10240 Tel. +6221 3909706, 3901466, 3901340, 3901258 Fax. +6221 3902415
Pondok Indah Jl. Iskandar Muda No. 17 A-B Jakarta Selatan 12240 Tel. +6221 72780460 (hunting) Fax. +6221 72780464
Cabang Pembantu Sub Branches Bekasi Komplek Pertokoan Bekasi Mas Blok D8 Jl. Ahmad Yani Bekasi Selatan 17141 Tel. +6221 88854339, 88959539, 88854341 Fax. +6221 88959025
Margonda Jl. Margonda Raya No. 22 A-B, Depok 16423 Tel. +6221 77217425-26, 77217395-96 Fax. +6221 77217397
Matraman Jl. Matraman Raya No. 54 Jakarta Timur 13150 Tel. +6221 85908121 Fax. +6221 85908131
Cibubur Cibubur Times Square No. B1-12A Bekasi Jawa Barat Tel. +6221 84305335 Fax. +6221 84305335
Pesantren Asshidiqiyah Jl Panjang 6 C, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11520 Tel. +6221 58357884, 58357886 Fax. +6221 58357935
Johar Baru Jl. Percetakan Negara II Johar baru Jakarta Pusat Tel. +6221 4226494 Fax. +6221 42874556
RS Annisa Cikarang Jl. Cikarang Baru No. 31, Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi 17836 Tel. +6221 89107873, 89107542 Fax. +6221 89107681
Walikota Jakarta Timur Gedung Walikota Jakarta Timur Jl.Sentra primer Pulo gebang Jakarta Timur Tel. +6221 4801354 Fax. +6221 4801354
Kantor Kas Cash Offices
Panglima Polim Jl. Panglima Polim No. 27 Kebayoran baru Jakarta Selatan 12130 Tel. +6221 72793136 Fax. +6221 7233142
64
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Walikota Jakarta Utara Jl. Yos Sudarso No. 27-29, Tanjung Priok Jakarta Utara 14310 Tel. +6221 43930363 Fax. +6221 4302401
Informasi Umum General Information
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intenionally left blank
General Information Informasi Umum
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
65
TINJAUAN BISNIS Business Review
Bank DKI menyediakan ragam produk dan jasa layanan perbankan yang disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan berbagai segmentasi nasabah. Sepanjang tahun 2010 mayoritas produk mengalami pertumbuhan baik dari sisi portofolio maupun jumlah nasabah.
Bank DKI provides a widely range of banking products and services that are customized to meet customers variety requirements. In 2010, the majority of products increased significantly in terms of both portfolio and the number of customers
66
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tinjauan Bisnis Business Review
Business Review Tinjauan Bisnis
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
67
Perkembangan Perekonomian Perbankan EconomicandBankingDevelopment
68
Perkembangan perekonomian Indonesia pada tahun 2010 menunjukkan perbaikan dan peningkatan. Dilihat dari sisi pemulihan ekonomi, ditunjukkan dengan meningkatnya angka pertumbuhan di atas 5,5%. Selain itu, kinerja sektor keuangan juga terus membaik. Suku bunga stabil di level yang rendah, kredit tumbuh di angka 22%, nilai tukar cenderung stabil pada kisaran Rp9.000,00 angka kemiskinan menurun sebesar 13,3%, dan angka pengangguran pun menurun sebesar 7,14%.
The Indonesian economy in 2010 shows encouraging development. From the economic recovery perspective, it is indicated by the increasing growth rates above 5.5%. In addition, the performance of the financial sector continues to improve. Interest rates remains stable at low level, credit grows at a rate of 22%, exchange rates tend to stabilize at around Rp 9,000.00, poverty rate decreases by 13.3%, and unemployment rate declines by 7.14%.
Dengan membaiknya fundamental perekonomian tersebut, minat asing untuk berinvestasi di Indonesia meningkat, sehingga terjadi aliran modal masuk yang cukup besar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga menunjukkan peningkatan 46,13% dibandingkan tahun 2009, sehingga menjadi rekor level IHSG tertinggi sepanjang sejarah pasar modal. Selain itu, pertumbuhan ini didukung oleh belanja negara yang kuat, inflasi yang terkendali di kisaran 6,00%, serta pembangunan sejumlah infrastruktur.
With such improving economic fundamentals, foreign interests in investing in Indonesia have increased, resulting in large capital inflows. The Composite Stock Price Index (CSPI) also increases by 46.13% compared to that of year 2009, hitting record high in the history of capital market. Additionally, this growth is supported by strong government spending, controlled inflation in the range of 6.00%, as well as development of infrastructure.
Pada tahun 2010, pemerintah melalui Bank Indonesia mengarahkan kebijakan untuk menjaga stabilitas makro ekonomi dan stabilitas sistem keuangan secara keseluruhan sebagai prasyarat untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi secara berkesinambungan dalam jangka panjang. Kebijakan perbankan diarahkan untuk memperkuat ketahanan perbankan sekaligus meningkatkan fungsi intermediasi perbankan, serta mendorong pendalaman pasar keuangan. Kebijakan sistem pembayaran juga diarahkan untuk mendukung penciptaan stabilitas sistem keuangan serta peningkatan efektivitas transmisi kebijakan moneter.
In 2010, the government, through Bank Indonesia direct policies to maintain macroeconomic stability and overall financial system stability as a prerequisite for sustainable economic growth in the long term. Banking policy is directed to strengthen the resilience of banks and increase bank intermediation function, and to encourage the deepening of financial markets. Payments system policy is also directed to support the creation of financial system stability and increasing the effectiveness of monetary policy transmission.
Sektor perbankan di tahun 2010 mengalami pertumbuhan jika dibandingkan dengan tahun 2009. Sektor perbankan tetap kuat dalam menghadapi berbagai risiko. Fungsi intermediasi juga berjalan dengan baik sepanjang tahun 2010. Hal itu antara lain ditunjukkan oleh tingginya rasio kecukupan modal (CAR/Capital Adequacy Ratio) perbankan yang saat ini mencapai 17% per Desember 2010 dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5,0%. Peningkatan fungsi intermediasi perbankan tercermin pada angka pertumbuhan kredit yang meningkat mencapai 22,8% (yoy) sampai dengan akhir Desember 2010.
The banking sector experiences growth in 2010 compared to 2009. The banking sector remains strong in facing various risks. Intermediary function is also going well throughout 2010. This is, among others, demonstrated by the high capital adequacy ratio (CAR / Capital Adequacy Ratio) which reaches 17% as of December 2010 and maintained gross non-performing loan (NPL / Non Performing Loan) ratio that stays under 5.0%. Increased banking intermediary function is reflected in credit growth rate that hits 22.8% (yoy) until the end of December 2010.
Rencana Strategis tahun 2010 Manajemen berkeyakinan bahwa dengan potensi yang dimiliki, Bank harus terus bertumbuh dengan kualitas yang baik melalui peningkatan aspek manajemen risiko, membangun fondasi kuat dari sisi Sistem & Prosedur, Infrastruktur Teknologi Informasi dan kualitas SDM. Kesemua hal itu dilaksanakan dalam payung implementasi Good Corporate Governance (GCG) yang semakin baik sehingga Bank dapat mencapai Visi – Misi nya.
2010 Strategic Plan The management believed with its existing potential, the Bank should continue to grow in good quality through risk management improvement, develop strong fundamental in aspects of System and Procedure, Infrastructure of Information Techonology and Human Resources quality. All of those is conducted under the shade of Good Corporate Governance (GCG) improvement to achieve Vision and Mission of the bank
Sesuai visi dan misi Bank DKI, serta memperhatikan kondisi ekonomi nasional dan regional, maka Bank DKI menetapkan arah kebijakan dan strategi antara lain: • Pertumbuhan yang berkelanjutan dan berkesinambungan dengan memperhatikan aspek tata kelola perusahaan dan manajemen risiko; • Fondasi Bank DKI yang kuat dari sisi kelengkapan Sistem & Prosedur, Infrastruktur yang memadai untuk menunjang aktifitas operasional dan non operasional;
In line with the vision and mission of Bank DKI, and with regard to national and regional economic conditions, Bank DKI sets policy directions and strategies which include: • Sustainable growth and sustainable by considering aspects of corporate governance and risk management;
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
•
Bank DKI strong foundation in terms of completeness of Systems & Procedures, adequate infrastructure to support operational activities and non-operational;
Tinjauan Bisnis Business Review
• •
Pengembangan human capital berbasis kompetensi dan budaya kerja Bank DKI; Fokus pada pencapaian Service Excellence, penurunan NPL dengan pemberian kredit yang lebih selektif, dan pengendalian BOPO dengan melakukan efisiensi yang tepat guna.
LANGKAH-LANGKAH STRATEGIS BANK DKI a. Melakukan penataan ke dalam Salah satu yang menjadi perhatian manajemen adalah terkait Standard Operating Procedure (SOP) atau BPP Perkreditan yang dimiliki Bank DKI. Penyempurnaan BPP Perkreditan dilaksanakan dengan tujuan bahwa kualitas analisa kredit akan lebih baik, proses yang lebih cepat, transparan dan accountable. Penyempurnaan tersebut juga diikuti penyesuaian struktur organisasi yang baru dalam rangka menjamin penerapan good corporate governance (GCG) sesuai dengan implementasi four eyes principles dalam proses pengambilan keputusan kredit. b. Melakukan ekspansi kredit yang sehat Sektor yang akan dibidik adalah sektor komersial baik korporasi maupun menengah. Di segmen korporasi, Bank akan fokus membidik debitur-debitur yang bonafid (top tier player) di industri pilihan dengan sejarah kinerja yang baik dan berkesinambungan. Demikian halnya di segmen menengah, Bank akan merangkul lebih banyak lagi kontraktor rekanan Pemprov. DKI Jakarta, karena SDM Bank DKI telah mengenal sektor ini dengan baik, serta kelemahan-kelemahan yang ada telah dibenahi. Sektor menengah yang dibidik Bank DKI juga relatif sederhana, tidak rumit dan menghasilkan margin yang baik jika ditangani dengan semestinya. c. Meningkatkan permodalan Guna menopang rencana ekspansi kredit tersebut, Bank DKI berencana untuk menerbitkan obligasi sub-ordinasi sebesar Rp300 miliar semester I tahun 2011. Hal ini ditempuh agar Bank DKI dapat mencapai pertumbuhan kredit dengan LDR minimal 78% sebagaimana ketentuan Bank Indonesia. Disamping itu pula, Bank DKI akan mempercepat proses persiapan penerbitan perdana saham ke publik (Initial Public Offering), yang hasilnya akan digunakan untuk menopang ekspansi kredit, memperluas jaringan cabang dan investasi di bidang sistem teknologi informasi. d. Memperbaiki kualitas kredit (Non Performing Loan) Selain meningkatkan portofolio kredit berkualitas, manajemen saat ini juga berupaya menggiatkan upaya penagihan, restrukturisasi kredit bermasalah, maupun melelang jaminan kredit non produktif dan kredit produktif yang tidak bisa lagi di restukturisasi. Setiap unit bisnis, terutama yang menangani kredit komersial (korporasi dan menengah) dan syariah diinstruksikan untuk meningkatkan kualitas monitoring kredit dan/atau pembiayaan, baik kewajiban finansial (pembayaran bunga dan pokok) maupun pemenuhan covenant yang ada di perjanjian kredit. e. Mengendalikan biaya-biaya atau mengurangi biaya yang tidak diperlukan Hal ini dilakukan antara lain dengan mengevaluasi kembali kebutuhan tenaga supporting (outsourcing), melakukan review dan renegosiasi terhadap kontrak-kontrak perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga (vendor, konsultan dan lawyer), merasionalisasi beban biaya administrasi dan umum serta menghilangkan biaya yang tidak diperlukan sehingga bank menjadi lebih kompetitif terhadap pesaing maupun dengan melakukan efisiensi dan efektifitas biaya promosi dan sponsorship kepada kegiatan yang lebih berdampak langsung terhadap bisnis. f. Meningkatkan aliansi dan sinergi Agar terjadi aliansi dan sinergi yang baik, manajemen akan membuat setiap unit kerja merasa nyaman dan aman dalam bekerja. Hubungan antar karyawan dan antara karyawan dengan direksi akan dibangun sedemikian rupa sehingga terbangun kerja sama yang baik. Setiap unit kerja dan/atau karyawan akan saling membantu dan mendukung. Aliansi dan sinergi seperti ini akan menjadi fondasi untuk menata Bank DKI ke depan.
Business Review Tinjauan Bisnis
• •
Competency-based human capital development and work culture of the Bank DKI; Focus on achieving Service Excellence, reducing NPL, selective lending, and controlling OEOR with the right efficiency.
BANK DKI STRATEGIC ACTION PROGRAM a. Restructuring into One concern is related management Standard Operating Procedure (SOP) or the rural BPP owned Bank DKI. Completion of the BPP implemented rural with the aim that the quality of credit analysis will be better, the process a faster, transparent and accountable. Improvement It also followed the new organizational structure adjustment in order to ensure implementation of good corporate governance (GCG) in accordance with the principles in the implementation of four eyes principle of credit decision making process. b. Sound credit expansion Sectors to be targeted is a good commercial sector corporation or medium. In the corporate segment, the Bank will focus targeting a bonafide debtors (top tier player) in the industry choice with a history of good performance and sustainable. Likewise, in the middle segment, the Bank will embrace more contractors provincial government partners. DKI Jakarta because human resources sector, Bank DKI have known this well, and weaknesses that exist have been addressed. Sector Bank DKI targeted medium is also relatively simple, not complex and produce good margins if handled with properly. c. Increasing capital In order to shore up the credit expansion plans, Bank DKI plans to issue subordinated bonds amounting to Rp300 billion in 2011 semester. It is taken for Bank DKI can achieve a credit growth of at least 78% LDR as the Bank Indonesia. Besides that, the Bank Establishments will accelerate the process of preparing initial issuance shares to the public (Initial Public Offering), the results will be used to support the expansion of credit, expand branch network and investment in information technology systems. d. Improving credit quality (non-performing loans) In addition to improving loan portfolio quality, time management it also seeks intensified collection efforts, restructured nonperforming loans, and credit guarantees non-productive auctioning and earning credits that can no longer in the restructuring. Each business units, especially those dealing with commercial loans (corporate and middle) and sharia instructed to increase monitoring the quality of credit and / or financing, whether the obligation financial (interest and principal payments) as well as compliance covenants in loan agreements. e. Controlling the costs or reduce costs not required This is done for example by evaluating again supporting the needs of workers (outsourcing), perform review and renegotiation of contracts agreement cooperation with third parties (vendors, consultants and lawyers), rationalize expenses and general and administrative expenses eliminate unnecessary costs so that banks become more competitive against the competitors and by doing efficiency and cost effectiveness of promotion and sponsorship to activities that more directly impact the business. f.
Increasing alliances and synergies In order to place the alliance and a good synergy, management will make each unit feel comfortable and safe in work. The relationship between employees and between employees with directors will be constructed in such a way as to awaken the working same good. Each work unit and / or employee will assist and support each other. Alliances and synergies like this will be the foundation to organize the Bank DKI forward.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
69
Penyaluran Kredit Dalam rangka mengembangkan bisnis Bank DKI ke depan, manajemen berupaya untuk menyeimbangkan proporsi kredit konsumtif dan produktif sehingga makin meneguhkan peran bank sebagai agent of development. Untuk mencapai tujuan tersebut maka manajemen Bank DKI akan menjadikan segmen komersial baik korporasi maupun menengah sebagai engine of growth (sekaligus sebagai sumber fee based income) dengan membidik debitur-debitur yang bonafid; sedangkan segmen konsumer yaitu kredit konsumtif, KPR, Ritel dan KUR sebagai engine of profitability.
Loan Disbursement In order to develop the future business of Bank DKI, The management seeks to balance the proportion of consumer and commercial credits so as to affirm the role of the bank as agent of development. To achieve these objectives the management of Bank DKI will make good commercial segment corporation as well as the engine of growth medium (at the same time as a source of fee-based income) by aiming bona fide debtors; while for consumer banking segments, KPR, Retail and KUR will be the engine of profitability.
Alasan kenapa Bank DKI mulai fokus di segmen korporasi dan menengah antara lain: 1. Pertumbuhan kredit KMG yang berbasis PNS di lingkungan Pemprov. DKI Jakarta pada dasarnya sudah jenuh bahkan bukan tidak mungkin malah menurun. 2. Bank DKI akan lebih selektif dalam memilih target korporasi yang akan dibiayai. Debitur korporasi yang dipilih adalah debitur yang benar-benar bagus, perusahaan bonafid di industri pilihan yang selama ini menjadi rebutan bank-bank besar. Dengan begitu risiko kredit yang dihadapi Bank DKI juga relatif kecil. 3. Dengan menggaet debitur korporasi, terutama yang berorientasi ekspor, akan mendorong peningkatan fee based income dan Dana Pihak Ketiga (DPK) murah. Fee based income dari jasa pengelolaan transaksi ekspor impor dan aktivitas devisa, sedangkan DPK murah berasal dari penempatan giro dan deposito. Dan bukan tidak mungkin adalah peningkatan tabungan dari karyawan perusahaan tersebut yang biasanya berjumlah ribuan. 4. Kredit korporasi akan mendorong terjadinya cross selling bagi unit bisnis lain untuk memasarkan produknya antara lain payroll management, KPR maupun KMG bagi karyawan-karyawan dari perusahaan besar yang menjadi debitur Bank DKI. 5. APBD Pemprov. DKI Jakarta tahun 2010 sebesar Rp27 triliun dan selalu bertambah tiap tahun. Jika potensi tersebut digarap dengan lebih baik lagi, dalam arti kita rangkul para kontraktor rekanan Pemda, tentu akan menjadi mesin pertumbuhan yang sangat baik.
The reasons why the Bank DKI begins focusing on corporate and middle business are, among others: 1. KMG credit growth is based on government employees (PNS) within the Provincial Government. It’s basically selvrated and will experience fact of decrease. 2. Bank DKI will be more selective in choosing a corporate target That will be funded. Selected corporate debtor is a debtor who is really good, a bona fide company in the industry choice has been a bone of contention major banks. With so credit risk faced by the Bank DKI also relatively small. 3. With the hook of corporate debtors, particularly those oriented exports, will encourage increased fee-based income and Third Party Fund (TPF) cheap. Fee-based income from service management of import export transactions and foreign exchange activities, while the low-cost deposits from demand deposits and placements deposits. And it is not possible is an increase in savings from company employees who normally amount to thousands people. 4. Corporate credit will encourage cross selling for other business units to market their products include payroll management, mortgage and KMG to certain employees of large companies that become debtors of Bank DKI. 5. Provincial budget of DKI Jakarta in 2010 amounted to Rp27 trillion and will always increase every year. If this potential is tilledeven better, in the sense we embrace our contractors local government partners, will certainly be a very good growth engine . Bank DKI make appropriate lending and financing precautionary principle by applying the “four eyes principles system. In connection with efforts to expedite and facilitate process of decision on lending, Bank DKI has implemented a decentralized system of delegated authority decision making from top management to the middle management in a branch office with a Credit Guidelines (BPP) which is always updated and enhanced each year.
Bank DKI melakukan penyaluran kredit dan pembiayaan sesuai prinsip kehati-hatian dengan menerapkan sistem four eyes principles. Sehubungan dengan upaya untuk mempercepat serta memperlancar proses pemberian keputusan dalam pemberian kredit, Bank DKI telah menerapkan sistem desentralisasi yang melimpahkan wewenang pengambilan keputusan dari manajemen puncak kepada manajemen menengah yang terdapat di kantor cabang dengan acuan Buku Pedoman Perkreditan (BPP) yang tiap tahunnya selalu diperbaharui dan disempurnakan. Berdasarkan sifat dan tujuan penggunaannya, Bank DKI mengelola kredit yang terbagi dalam: a. Kredit Produktif Merupakan jenis fasilitas kredit yang diberikan untuk tujuan usaha. Untuk mempercepat pertumbuhan portofolio kredit produktif, Bank DKI bekerja sama dengan agent/channel seperti Lembaga Pembiayaan, BPR dan Koperasi. b. Kredit Konsumtif Merupakan jenis fasilitas kredit yang diberikan untuk tujuan di luar usaha dan umumnya bersifat perorangan dan multiguna. Sebagian dari pertumbuhan Kredit Konsumtif juga ditangani dengan cara channeling melalui Koperasi atau BPR. c. Kredit Program/Pola Khusus Merupakan jenis fasilitas kredit yang dalam pelaksanaannya melalui kerjasama dengan berbagai instansi untuk tujuan usaha maupun konsumtif.
70
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Based on the nature and purpose, the loans Bank DKI manages are categorized as follows: a. Commercial Loan Credit facility provided for business purposes. To accelerate the growth of productive loan portfolio, Bank DKI cooperates with agents/channels such as financial institutions, people’s lending bank (BPR) and cooperatives. b. Consumer Loan Credit facility provided for non-business purposes and is generally intended for individuals and is multipurpose. Consumer Loan is also done by channeling through cooperatives or BPR. c. Program/Special Pattern Loan Credit facility given through cooperation with various agencies both for business and non-business purposes.
Tinjauan Bisnis Business Review
Rincian mengenai jenis-jenis kredit yang disalurkan oleh Bank DKI dapat dilihat pada per masing-masing segmen dan sasaran tujuan.
Details on the types of loans extended by Bank DKI can be seen on each segment and target.
Kredit Berdasarkan Sektor Bank DKI menyalurkan kredit ke beberapa sektor, yaitu: perdagangan umum dan administrasi, konstruksi, industri, transportasi, jasa bisnis, jasa pelayanan sosial, industri dan lain-lain.
Loans by sector Bank DKI gaves credit to several sectors, namely general trading and administration, construction, industry, transportation, business services, social services, industry and so on.
Pada tahun 2010, kredit sektor industri mengalami pertumbuhan terbesar yaitu sekitar 4.121,41% dari Rp8,78 miliar di tahun 2009 menjadi Rp370,64 miliar di tahun 2010. Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan penyaluran kredit komersial.
In 2010, credit for industry sector experiences the largest growth at around 4,121.41% from Rp8.78 billion in 2009 to Rp370.64 billion in 2010. Growth is driven by increased commercial loan.
Pertumbuhan yang besar lainnya adalah sebesar 1.314,02% diperoleh pada kredit sektor transportasi yang meningkat secara signifikan dari Rp6,99 miliar di tahun 2009 menjadi Rp98,84 miliar di tahun 2010, demikian pula pada kredit sektor konstruksi yang meningkat 95,70% dar Rp350,37 miliar tahun 2009 menjadi Rp685,69 miliar pada tahun 2010, pada sektor lain-lain juga meningkat 17,69% dari Rp5.782,72 miliar di tahun 2009 menjadi Rp6.805,66 miliar di tahun 2010, pada sektor jasa pelayanan juga meningkat 3,57% dari Rp78,46 miliar di tahun 2009 menjadi Rp81,26 miliar di tahun 2010, sedangkan untuk sektor perdagangan umum, administrasi dan jasa bisnis terjadi penurunan sebesar 9,53% dan 19,70%. Penurunan pada kedua sektor tersebut dikarenakan Manajemen lebih memprioritaskan kepada sektor industri dan transportasi.
Another major growth amounting to 1,314.02% derives from transportation sector which increases significantly from Rp6.99 billion in 2009 to Rp98.84 billion in 2010. Credit for construction sector also increases by 95.70% from Rp350.37 billion in 2009 to Rp685.69 billion in 2010. Credit for other other sectors also increases by 17.69%, from Rp5,782.72 billion in 2009 to Rp6,805.66 billion in 2010. Credit for service sector is also up by 3.57% from Rp78.46 billion in 2009 to Rp81.26 billion in 2010, while credit for general trading, administration and business services sector is down by 9.53% and 19.70%, respectively. The decrease in both sectors is because the management prioritizes industry and transportation sectors.
Berikut adalah rincian mengenai pertumbuhan portofolio kredit berdasarkan sektor yang dibiayai oleh Bank DKI:
Below are details on the growth of credit portfolio by sector financed by Bank DKI:
(dalam miliar Rupiah)
(In billions Rupiah)
Pertumbuhan Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi Loans Growth Based on Economic Sector Uraian
2009
2010
Pertumbuhan (%) Growth (%) (9,53)
Description
Perdagangan Umum & Administrasi
250,96
227,05
Konstruksi
350,37
685,69
95,70
Construction
Jasa Bisnis
525,22
421,77
(19,70)
Business Services
Transportasi
General Trading & Administration
6,99
98,84
1.314,02
Transportation
78,46
81,26
3,57
Services
Industri
8,78
370,64
4.121,41
Industry
Lain-lain
5.782,72
6.805,66
17,69
Other
Jumlah
7.003,50
8.690,92
24,09
Total
Jasa Pelayanan
Business Review Tinjauan Bisnis
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
71
Berikut adalah rincian mengenai pertumbuhan portofolio kredit berdasarkan sektor yang dibiayai oleh Bank DKI:
Below are details on the growth of credit portfolio by sector financed by Bank DKI:
800 700
685,69
600
(Dalam Miliar Rp) (In Billion Rupiah)
525,22
500
421,77
400
370,64
350,37
300
250,96
200
227,05 98,84
100
81,26
78,46
6,99
0
2009
2010
2009
2010
2009
2010
8,78
2009
2010
2009
2010
Perdagangan Umum & Administrasi
Jasa Bisnis
Jasa Pelayanan
Konstruksi
Transportasi
Industri
Business Services
General Trading & Administration Construction
Transportation
Kredit Berdasarkan Kolektibilitas Ditinjau dari kolektibilitas kredit yang telah diberikan, Bank DKI berhasil menjaga kolektibilitas kredit dalam kategori lancar sebesar 94,47% dari total kredit yang diberikan pada tahun 2010. Tingkat kolektabilitas kredit tersebut meningkat dibanding tahun 2009 sebesar 92,87%.
2009
2010
Services Industry
Credit based on collectibility Judging from the collectibility of credit extended, Bank DKI managed to keep the collectibility of loans in the current category for 94.47% of total loans in 2010. Collectability level credit increased compared to the year 2009 amounted to 92.87%.
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Kredit Berdasarkan Kolektibilitas Tahun 2010 Loans Based on Collectibility Year 2010
Uraian
Diragukan Doubtful
Macet Loss
Jumlah Total
Komposisi Composition
Description
Modal Kerja
1.209,79
56,42
3,00
6,54
110,95
1.386,71
16,24%
Konsumsi
4.625,24
94,74
3,86
8,54
75,93
4.808,32
56,31%
Consumer
Investasi
1.530,61
48,28
0,008
1,13
13,00
1.593,04
18,65%
Investment
Pembiayaan Syariah
488,77
9,28
8,73
0,29
91,85
598,93
7,01%
Sharia Financing
Pinjaman Direksi dan Karyawan
303,49
0,02
-
-
0,37
303,89
3,55%
Loans to Board of Directors and Employees
Jumlah PPA Bersih
72
Lancar Current
Dalam Perhatian Kurang Lancar Khusus Substandard Special Mention
Working Capital
8.157,93
208,74
15,61
16,51
292,11
8.690,92
100%
Total
(91,36)
(10,43)
(2,34)
(9,64)
(38,56)
(152,36)
(1,78%)
PPA
8.066,55
198,30
13,27
6,87
253,55
8.538,56
98,22%
Net
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tinjauan Bisnis Business Review
Perbankan Konsumer
Consumer Banking
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga
Third Party Funds Raising
Secara keseluruhan, total DPK Bank DKI untuk tahun 2010 adalah sebesar Rp12,45 triliun, meningkat 1,74% dibandingkan dengan perolehan pada tahun 2009 sebesar Rp12,23 triliun.
In overall, third party funds in Bank DKI for the year 2010 total Rp12.45 trillion, an increase of 1.74% compared to that of 2009 which amounted to Rp12.23 trillion.
Komposisi dan pertumbuhan dana Bank DKI per Desember 2010 dibandingkan dengan Desember 2009 adalah sebagai berikut:
Fund composition and growth as of December 2010 compared to December 2009 are as follows:
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Komposisi dan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Jenis Produk Tahun 2009 dan 2010 Third Party Funds Composition and Growth Based on Product Year 2009 and 2010 Jenis Giro Deposito Berjangka Tabungan Jumlah
2009 Saldo Balance
2010
Porsi (%) Portion (%)
Saldo Porsi (%) Balance Portion (%)
Pertumbuhan (%) Growth (%)
6.193
50,62
5.353
43,00
(13,58)
3.68
30,08
4.172
33,52
13,40
2.361
19,30
2.922
23,47
23,76
12.234
100,00
12.447
100,00
1,74
(dalam miliar Rupiah)
Type Demand Deposits Time Deposits Savings Total (in billion Rupiah)
Komposisi dan Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga Berdasarkan Sumber Dana Tahun 2009 dan 2010 Third Party Funds Composition and Growth Based on Source of Fund Year 2009 and 2010 Jenis
2009 Saldo Balance
2010
Porsi (%) Portion (%)
Saldo Balance
Porsi (%) Portion (%)
Pertumbuhan (%) Growth (%)
Dana Pemda
3.924
32,07
2.353
18,90
(40,05)
Dana Non Pemda
8.310
67,93
10.094
81,10
21,47
12.234
100,00
12.447
100,00
1,74
Jumlah
Type Government Fund Non Government Fund Total
Komposisi DPK Bank DKI pada tahun 2010 dapat terjaga dengan baik dan sehat. Adapun porsi terbesar diperoleh dari dana Giro yang menyumbangkan porsi sebesar 43% dari total dana DPK atau sebesar Rp5,35 triliun, yang diikuti porsi dana Deposito sebesar 33,52% dari total DPK atau Rp4,17 triliun dihasilkan dari pendapatan Deposito Berjangka. sedangkan jumlah dana Tabungan adalah sebesar Rp2,92 triliun atau setara dengan 23,47% dari total DPK.
Composition of third party funds in 2010 can be well maintained and sound. The largest portion of funds obtained from demand deposit that contributes 43% of total deposits or funds of Rp5.35 trillion, followed by time deposit portion amounting 33.52% of total deposits or Rp4.17 billion of funds stem from time deposit. Meanwhile, total savings reach Rp2.92 trillion, equivalent to 23.47% of total fund.
Terdapat perbaikan yang cukup signifikan di dalam struktur pendanaan yaitu komposisi dana Non Pemda yang makin besar dan beban suku bunga DPK yang makin kecil (Bank DKI telah menurunkan suku bunga deposito 2 kali sejak bulan Agustus 2010 sehingga suku bunga counter rate menjadi 6,0 s/d 6,5% dan special rate menjadi 7,0 - 7,5%).
There is a significant difference in the funding structure, that is the non-government fund which is increasing as well as interest expense of third party funds which is decreasing (Bank DKI has cut counter interest rate ranging from 6.0% to 6.5% and reduced special interest rate in the range of 7.0 - 7.5%).
Tabungan Dari sisi penghimpunan dana, Tabungan menduduki tempat ketiga setelah Giro dengan jumlah sebesar Rp2,92 triliun per 31 Desember 2010, atau meningkat 23,47% dari jumlah keseluruhan dana pihak ketiga.
Savings In terms of fund raising, savings are ranked third after demand deposit totaling Rp2.92 trillion as of December 31, 2010, an increase of 23.47% of the total third party funds.
Dari sisi nasabah, di tahun 2010 jumlah nasabah sebanyak 430.252 nasabah meningkat sebesar 7,47% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 410.778 nasabah.
From customer side, in 2010 the number of customers has reached 430,252 customers, up by 7.47% compared to the previous year which amounted to 410,778 customers.
Produk tabungan Bank DKI ditunjang oleh fasilitas penarikan uang tunai di seluruh kantor pelayanan Bank DKI yang berjumlah 162 kantor, maupun melalui jaringan ATM Bank DKI yang berjumlah 528 mesin ATM dan tergabung dalam 14.000 mesin ATM Bersama.
Bank DKI savings product is supported by cash withdrawal facility at all offices, amounting to 162 offices, or through the ATM network totaling 528 machines and is linked with 14,000 ATM Bersama machines.
Produk Tabungan Bank DKI meliputi Tabungan Simpeda (yang tergabung dalam jaringan 26 BPD di seluruh wilayah Indonesia), Tabungan Monas, dan TabunganKu.
Bank DKI savings include Simpeda (which is integrated with 26 regional development banks (BPD) in all over Indnesia), Tabungan Monas and TabunganKu.
Sepanjang tahun 2010, tingkat suku bunga untuk produk Tabungan Bank DKI, untuk Tabungan Monas dan Tabungan Simpeda adalah sebagai berikut:
Throughout the year 2010, interest rates of savings, Tabungan Monas and Tabungan Simpeda, are as follows:
Business Review Tinjauan Bisnis
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
73
Tingkat Suku Bunga Tabungan Monas dan Simpeda Monas and Simpeda Savings Interest Rates Suku Bunga Interest Rates
Jenis Tabungan
Savings Type
Diatas Rp.500 ribu s/d Rp.25 juta
2,00%
Above 500 thousands Rp - 25 million Rp
Diatas Rp.25 juta s/d Rp.100 juta
3,00%
Above Rp.25 millions Rp - 100 million Rp
Diatas Rp.100 juta s/d Rp.1 millyar
3,50%
Above 100 millions Rp - 1 millyar Rp
Diatas Rp.1 milyar
4,50%
Above 1 billion Rp
Tabungan Simpeda Merupakan produk Tabungan bersama dari BPD seluruh Indonesia. Nasabah berkesempatan mendapatkan total hadiah sebesar Rp6 miliar yang diundi secara nasional sebanyak 2 (dua) kali dalam setahun. Di samping itu, Bank DKI juga melakukan undian secara lokal yang berhadiah 3 (tiga) unit mobil dan 50 (lima puluh) kendaran bermotor.
Tabungan Simpeda It is a joint product with BPD across Indonesia. Customers have the chance to get a total prize of Rp 6 billion nationally drawn as many as 2 (two) times a year. In addition, Bank DKI also does lucky draw locally with 3 (three) cars and 50 (fifty) vehicles as prizes.
Jumlah portofolio Tabungan Simpeda pada tahun 2010 adalah sebesar Rp1,57 triliun, meningkat 15,57% atau Rp211,86 miliar dari perolehan tahun sebelumnya yaitu Rp1,36 triliun.
Total portfolio of Tabungan Simpeda in 2010 reaches Rp1.57 trillion, an increase of 15.57% or Rp211.86 billion from that of last year which amounted to Rp1.36 trillion.
(dalam triliun Rupiah)
(in trilion Rupiah)
Portofolio Tabungan Simpeda Simpeda Savings Portfolio Portofolio Portfolio
2009
2010
Pertumbuhan (%) Growth (%)
1,36
1,57
15,57
Sedangkan jumlah nasabah Tabungan Simpeda pada tahun 2010 sebanyak 226.996 nasabah, menurun sebesar 8,81% dibandingkan tahun 2009. Penurunan ini lebih dikarenakan penyesuaian system yang memberlakukan penghapusan terhadap rekening yang tidak aktif.
The number of Tabungan Simpeda customers in 2010 is 226,996, a decrease of 8.81% compared to that of 2009. The decline is due to system adjustment, which enforces the elimination of inactive accounts.
Nasabah Tabungan Simpeda Simpeda Savings Customers Portofolio Portfolio
2009
2010
Pertumbuhan (%) Growth (%)
248.925
226.996
8,81
Selama tahun 2010, BPD seluruh Indonesia telah melakukan undian Tabungan Simpeda sebanyak 2 (dua) kali dengan perincian dalam tabel berikut:
Throughout 2010, BPD across Indonesia has conducted lucky draw of Tabungan Simpeda as many as 2 (two) times, with details in the following table:
Undian Tabungan Simpeda Tingkat Nasional Simpeda Savings National Lottery Tanggal Date
Tempat Undian Lottery Places
25 Maret 2010 March 25, 2010
Kendari, Sulawesi Tenggara Kendari, Southeast Sulawesi
Pemenang Hadiah III 3rd Prize Winners
25 Oktober 2010 October 25, 2010
Palangkaraya, Kalimantan Tengah Palangkaraya, Central Kalimantan
Pemenang Hadiah I 1st Prize Winners
Selain turut berpartisipasi dalam undian nasional, Bank DKI juga melakukan undian lokal pada tanggal 27 Juli 2010 dengan pemenang adalah Nasabah Cabang Pembantu Gunadarma.
74
Nasabah Bank DKI Bank DKI Customers
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
In addition to participating in the national lucky draw, Bank DKI also performs local lucky draw on July 27, 2010 and the winner is a customer of Gunadarma subbranch.
Tinjauan Bisnis Business Review
Tabungan Monas Merupakan produk andalan Bank DKI berupa Tabungan Harian. Nasabah Bank DKI berkesempatan mendapatkan total hadiah emas murni seberat 3 kg, yang diundi 2 (dua) kali dalam setahun.
Tabungan Monas It is the flagship product of Bank DKI which comes in form of daily savings. Customers have the opportunity to win pure gold weighing 3 kg in total, which is drawn 2 (two) times a year.
Jumlah portofolio Tabungan Monas pada tahun 2010 adalah sebesar Rp1.228 miliar, meningkat 31,73% atau Rp295,84 miliar dari perolehan tahun 2009 yaitu Rp932 miliar.
Total of Tabungan Monas in 2010 is Rp1.228 billion, an increase of 31.73% or Rp 295.84 billion from that of 2009 which hit Rp932 billion.
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Portofolio Tabungan Monas Monas Savings Portfolio Portofolio Portfolio
2009
2010
932
1.228
Sedangkan jumlah nasabah Tabungan Monas pada tahun 2010 sebanyak 193.005 nasabah, meningkat sebesar 17,84% dibandingkan tahun 2009 sebanyak 163.784 nasabah.
Pertumbuhan (%) Growth (%)
31,73
The number of Tabungan Monas customers in 2010 is 193,005, up by 17.84% compared to that of 2009 which reached 163,784 customers.
Nasabah Tabungan Monas Monas Savings Customers Portofolio Portfolio
2009
2010
Pertumbuhan (%) Growth (%)
163.784
193.005
17,84
Pada tahun 2010, undian Tabungan Monas telah berlangsung 2 (dua) kali yaitu periode pertama pada Januari hingga Agustus dan periode kedua mulai bulan Juli hingga Desember. Jumlah pemenang dari kedua periode tersebut adalah sebanyak 114 pemenang. Pelaksanaan undian Tabungan Monas sebagai berikut:
During the year 2010, Bank DKI has conducted lucky draw of Tabungan Monas as many as 2 (two) times. The first period is from January to August and the second one is from July to December. The total number of winners from the two periods is 114. The table below has more details:
Undian Tabungan Monas Monas Savings Lotteries Tanggal Date
Pemenang Hadiah Nasabah Bank DKI Prize-Winner Customer Bank DKI
Periode 2 tahun V - 2010 Year V 2nd Period - 2010
27 Pebruari 2010 February 27, 2010
Cabang Pembantu Yos Sudarso Yos Sudarso Sub Branch
Periode 1 tahun VI - 2010 Year VI 1st period - 2010
8 Agustus 2010 August 8, 2010
Cabang Permata Hijau Permata Hijau Branch
Periode Period
TabunganKu Merupakan produk tabungan yang diterbitkan secara bersama oleh bank-bank di Indonesia untuk perorangan dengan persyaratan yang mudah dan ringan, guna menumbuhkan budaya menabung. Produk tabungan ini diluncurkan pada Februari 2010.
TabunganKu Itis savings product issued jointly by banks in Indonesia for individuals with simple and light requirements in order to cultivate the culture of saving. This savings product was launched in February 2010.
Jumlah portofolio TabunganKu pada tahun 2010 adalah sebesar Rp15,25 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 10.251 nasabah.
TabunganKu savings portfolio in 2010 touches Rp15.25 billion with 10,251 customers.
Giro Penghimpunan dana yang dihimpun Bank DKI didominasi mencapai Rp5,35 triliun per 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tabungan dan deposito berjangka, atau sekitar 43% dari total penghimpunan dana sebesar Rp12,45 triliun. Simpanan dalam bentuk Giro di Bank DKI terbagi dalam mata uang Rupiah dan US Dollar. Suku bunga Giro di tahun 2010, adalah sebagai berikut:
Demand Deposit Funds raised in demand deposit touches Rp 5.35 trillion as of December 31, 2010, or about 43% of total funds amounting to Rp12, 45 trillion, which savings and demand deposit. Demand deposit in Bank DKI is divided into Rupiah and U.S. Dollar. The interest rates in 2010 are as follows:
Tingkat Suku Bunga Giro Demand Deposit Interest Rate Saldo Harian Daily Balance
Suku Bunga Interest Rates
Diatas Rp5 juta s/d Rp100 juta Above Rp5 million s / d Rp100 million
1,00%
Diatas Rp100 juta s/d Rp5 miliar Above Rp100 million s / d Rp5 billion
1,00%
Diatas Rp5 miliar More than Rp5 billion
3,50%
Business Review Tinjauan Bisnis
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
75
Pada tahun 2010, Giro Pemda mengalami penurunan sebesar 43,59% sedangkan Giro non Pemda mengalami peningkatan sebesar 29,57%. Hal ini disebabkan akibat adanya perluasan jangkauan pemasaran produk Giro.
In 2010, Government Demand Deposit decreases by 43.59% while non-Government Demand Deposit increases by 29.57%. This is caused by the expansion of marketing coverage.
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Portofolio dan Komposisi Giro Demand Deposits Portfolio and Composition Komposisi Composition(%)
Pertumbuhan (%) Growth (%)
2010
2009
Giro Giro
6.159,19
5.352,74
(13,57)
-Pemda Government
3.651,19
2.059,53
(43,59)
-Non Pemda Non-Government
2.508,00
3.293,21
29,57
Nasabah Giro pada tahun 2010 sebanyak 18.842 nasabah, meningkat dibanding pada tahun 2009 sebanyak 18.356 nasabah.
The number of Customers in 2010 is 18,842, an increase compared that of 2009 which reached 18,356 customers.
Nasabah Giro Demand Deposits Customer Komposisi Composition(%)
2009
2010
Nasabah Customer
18.356
18.842
Pertumbuhan (%) Growth (%) 2,65
Deposito Dalam porsi penghimpunan dana Bank DKI, Deposito menempati posisi kedua setelah Giro dengan jumlah sebesar Rp4,17 trlliun di tahun 2010 atau 33,52% dari jumlah keseluruhan DPK.
Time Deposit In the portion of Bank DKI’s funds, Time Deposit is ranked the second after Demand Deposit, totaling Rp4.17 trillion in 2010 or 33.52% of the total funds.
Portofolio Deposito Ritel Bank DKI di tahun 2010 sebesar Rp1,41 triliun meningkat 19,49% dari 1,18 triliun di tahun 2009. Sedangkan untuk deposito Promo Bank DKI portofolionya menurun 21,03% dari Rp144,30 miliar di tahun 2009 menjadi Rp113,95 di tahun 2010. Adapun rincian portofolio Deposito Ritel dan Promo adalah sebagai berikut :
Retail time deposit portfolio in 2010 reaches Rp1.41 trilion, up by 19.49% from 1.18 trillion in 2009, while promo time deposit portfolio is down by 21.03%, from Rp144.30 billion in 2009 to Rp113.95 billion in 2010. The table below has more details:
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Portofolio Deposito Ritel dan Promo Retail and Promo Demand Deposit Portofolio Jenis Type
2009
Ritel Retail Promo Promo Jumlah Total
2010
Pertumbuhan (%) Growth (%)
1.175,31
1.405,03
19,49
144,30
113,95
(21,03)
1.319,61
1.518,98
15,11
Masa Deposito Promo di tahun 2009 berlangsung dari Desember 2009 sampai dengan Februari 2010. Masa Deposito Promo di tahun 2010 berlangsung dari November 2010 sampai dengan Januari 2011.
Nasabah Deposito pada tahun 2010 sebanyak 12.251 nasabah, menurun dibandingkan tahun sebelumnya 12.365 nasabah.
Promo Demand Deposits Period in 2009 being held from December 2009 untill February 2010. Promo Demand Deposits Period in 2010 being held from November 2010 untill January 2011.
Time Deposit customer in 2010 reaches 12,251 customers, a decrease compared to 12,365 in previous year.
(dalam miliar Rupiah)
(in billionRupiah)
Nasabah Deposito Ritel dan Promo Retail and Promo Demand Deposits Customer Jenis Type
2009
2010
Ritel Retail
Pertumbuhan (%) Growth (%)
10.099
10.722
6,17
Promo Promo
2.266
1.529
(32,52)
Jumlah Total
12.365
12.251
(0,92)
Simpanan dalam bentuk Deposito di Bank DKI terbagi menjadi 2 (dua), yakni Deposito Rupiah dan Deposito Vallas. Suku Bunga Deposito pada counter di tahun 2010 adalah sebagai berikut:
Deposits in the form of deposits at Bank DKI divided into 2 (two), ie deposits and deposit amount Vallas. Deposit rate on the counter in the year 2010 are as follows
Tingkat Suku Bunga Deposito Deposit Rate Jangka Waktu Suku Bunga Interest Rate Period 1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan
76
1 month 3 months 6 months 12 months
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
28 Januari 2010 January 28, 2010 Rp 6.50% 6.50% 6.75% 6.75%
USD 1.50% 1.50% 1.50% 1.50%
28 September 2010 September 28, 2010 Rp 6.00% 6.00% 6.50% 6.50%
USD 1.50% 1.50% 1.50% 1.50%
1 Nopember 2010 (Rate Khusus) November 1, 2010 (Special Rate) USD 2.00% 2.00% 2.00% 2.00%
Tinjauan Bisnis Business Review
Meskipun Bank DKI melakukan penurunan suku bunga deposito namun kepercayaan deposan terhadap Bank DKI tetap baik, terbukti dengan portofolio deposito yang meningkat. Dalam kaitan pencapaian tersebut, Bank DKI telah berhasil mendapatkan dana Deposito dengan rate yang lebih bersaing atau lebih murah dari korporasi-korporasi besar untuk menggantikan deposan besar dengan rate tinggi, sehingga biaya DPK Bank DKI menjadi lebih rendah.
Although Bank DKI lowered/reduced its deposit rates but the Bank DKI depositor confidence remains good, indicated through the increasingly deposit portfolio. In regard to these achievements, the Bank DKI has managed to get deposit funds rate more competitive with or cheaper than big corporations to replace high cost large depositors, lowering the Bank DKI funding cost.
Kredit Konsumer
Consumer Credit
Strategi Pemberian Kredit Peningkatan kredit konsumer, melalui : • Penerapan scoring system untuk mempercepat proses persetujuan kredit konsumtif kepada PNS dan pegawai swasta (formula lending). • Mengoptimalkan pemasaran KMG kepada PNS di wilayah DKI Jakarta, pegawai BUMN, BUMD, lembaga swerta instansi pemerintah dan swasta bonafid lainnya. • Meningkatkan linkage business untuk jenis kredit konsumtif (baik channeling maupun joint financing) yang diberikan melalui koperasi, perusahaan multi finance, dan BPR. • Menerapkan strategy permission marketing melalui SMS Broadcast untuk memasarkan KMG maupun produk dana.
Credit Strategy Increased consumer loans, through: • Application of scoring system to speed up the process consumer loan approval to the civil servants and private employees (Formula lending). • Optimize marketing KMG to civil servants in DKI Jakarta, SOE employees, enterprises, institutions agencies swerta government and other bona fide private. • Improve linkage to type of consumer loan business (Both channeling and joint financing) provided through cooperative, multi-finance companies, and BPR. • Implementing marketing strategy through SMS permissions Broadcast KMG and products to market funds.
Kredit Multiguna Fasilitas Kredit Multiguna diberikan kepada pegawai Pemerintah Pusat, Pemprov DKI Jakarta, BUMD dan BUMN, Perusahaan Swasta Nasional, dan pensiunan pegawai Bank DKI dan Pemprov DKI Jakarta.
Multiguna Loan Multipurpose loanFacility granted to employees of the Central Government, Provincial Government of DKI Jakarta, and state-owned enterprises, a national private company, and retired employees of the Bank and the Provincial Government of DKI Jakarta.
Bank DKI menyalurkan Kredit Multiguna pada tahun 2010 sebesar Rp3,81 triliun, meningkat sebesar 13,72% atau Rp443.463 juta dibandingkan pada tahun 2009 sebesar Rp3,37 triliun. Penyaluran kredit tersebut tidak termasuk dengan kredit karyawan serta kredit pembiayaan bersama. Sedangkan jumlah debitur Kredit Multiguna pada tahun 2010 sebanyak 112.483 debitur, menurun dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 123.569 debitur. Penurunan tersebut disebabkan Bank DKI lebih selektif dalam penyaluran kredit.
Multipurpose Credit Bank DKI distributed in 2010 amounted to Rp3,81 trillion, an increase of 13.72% or Rp443.463 million in 2009 compared to Rp3,37 trillion. Lending is not included with the credit of employees as well as co-financing loans. While the number of debtors Multipurpose Credit in 2010 as many as 112,483 borrowers, a decrease compared to the year 2009 as many as 123,569 borrowers. The decrease was due to Bank DKI more selective in lending.
(dalam juta Rupiah)
(in million Rupiah)
Portofolio dan Debitur Kredit Multiguna Multiguna Loan Portfolio and Debtor Keterangan Multiguna Kembang Multiguna Umum Multiguna Kendaraan Multiguna Pegawai BUMN Multiguna Pensiunan Multiguna Pemprov DKI Multiguna Promo Jumlah
2009
2010
Realisasi Realization
Jumlah Debitur Number of Debtors 91 479
Realisasi Jumlah Debitur Realization Number of Debtors 55 267 46.460
Description Kembang Multiguna
1.050.311
64.347
393
94
97
24
Automobile Multiguna
-
-
10.762
237
BUMN Employee Multiguna
759.608
Commercial Multiguna
22.464
915
36.705
1.617
Pensionary Multiguna
1.679.848
27.495
2.626.895
44.771
Jakarta Government Multiguna
613.138
30.627
375.762
19.319
Promo Multiguna
3.366.633
123.569
3..810.241
112.483
TOTAL
Selain itu Bank DKI juga melakukan promosi untuk Kredit Multi Guna dengan memberikan tambahan insentif pada tingkat suku bunga dan plafon kredit yang diberikan di waktu-waktu istimewa seperti; HUT Bank DKI, HUT DKI Jakarta, Hut RI, tahun ajaran baru, Hari Raya, dan sebagainya.
In addition, Bank DKI also do promotions for Credit Multi Purpose by providing additional incentives on interest rates and the credit limit granted at special times such as Bank DKI HUT, HUT DKI Jakarta, Hut RI, the new school year, Hari Raya, and forth.
Sepanjang tahun 2010, Bank DKI melakukan program promosi untuk Kredit Multi Guna, yakni sebagai berikut:
Throughout 2010, Bank DKI conduct promotional programs for Multi Purpose Credit, which is as follows:
Business Review Tinjauan Bisnis
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
77
Kredit Multi Guna Multi Guna Loan Promosi KMG
Waktu Period
KMG Promo HUT DKI Jakarta ke 483
Juni 2010 June 2010
KMG Promotions 483 Year DKI Jakarta Anniversary Multi
Juli 2010 July 2010
KMG Promo Lebaran
Guna Promo
Desember 2010 December 2010
KMG Promo Akhir Tahun 2010
Ied Fitr Multi Guna Promo
Kredit Kerjasama Penyaluran Pembiayaan Pembiayaan yang diberikan kepada nasabahnya untuk memenuhi kebutuhan produktif maupun konsumtif, yang disalurkan melalui lembaga pembiayaan dengan pola Executing, Channeling dan Joint Financing.
Loan Channeling Financing provided to customers to meet the needs of productive and consumptive, channeled through financial institutions with Executing patterns, channeling and Joint Financing.
Bank DKI menyalurkan Kredit Kerjasama Penyaluran Pembiayaan di tahun 2010 sebesar Rp578,47 miliar, menurun dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp673,09 miliar. Sedangkan debitur Kredit Kerjasama Penyaluran Pembiayaan di tahun 2010 juga mengalami menurun menjadi sebesar 13.306 debitur dibanding tahun 2009 sebesar 15.056 debitur. Penurunan tersebut disebabkan oleh berkurangnya kerja sama dengan pihak lain dalam penyaluran pembiayaan.
Bank DKI Distribution channel Cooperation Credit Financing in 2010 amounted to Rp578, 47 billion, a decrease compared to the year 2009 amounting to Rp673, 09 billion. While the debtor Credit Financing Distribution Partnership in 2010 also had decreased to 13,306 borrowers compared to the year 2009 amounted to 15,056 borrowers. The decrease was caused by a reduction in cooperation with other parties in the distribution of financing.
Melalui pembiayaan ini diharapkan pendapatan Bank DKI dapat meningkat, memiliki diversifikasi produk pembiayaan, mengurangi risiko konsentrasi portofolio kredit dan sekaligus dapat memberi nilai tambah bagi nasabah.
Through this financing is expected to increase the income of Bank DKI, have diversified financing products, reduce risk and credit portfolio concentration as well as to provide added value for customers.
(dalam jutaan Rupiah)
(in million Rupiah)
Portofolio dan Debitur Kredit Kerjasama Penyaluran Pembiayaan Joint Financing Loan Portfolio and Debtor 2010
2009 Realisasi Realization
Jumlah Debitur Number of Debtors
Realisasi Realization
Jumlah Debitur Number of Debtors
Rp673.087
15.056
Rp578.470
13.306
Kredit Kesejahteraan Karyawan Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada karyawan Bank DKI, untuk keperluan pembelian rumah dan lainnya. Tujuan pemberian fasilitas kredit ini kepada pegawai Bank DKI, selain untuk meningkatkan kesejahteraan, etos kerja, disiplin dan loyalitas pegawai, maka kredit ini pun turut memberikan peningkatan pendapatan Bank DKI.
Employee Loan A loan facility granted to employees of Bank DKI, for the purchase of houses and other purposes. The purpose of this credit facility to the employees of Bank DKI, in addition to improving welfare, work ethic, discipline and loyalty of employees, then this credit also helped provide increased revenue Bank DKI.
Bank DKI menyalurkan Kredit Kesejahteraan Karyawan di tahun 2010 sebesar Rp303,88 miliar, meningkat sebesar 15,38% dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp263,37 miliar. Sedangkan jumlah debitur pada tahun 2010 sebanyak 1.527 debitur, menurun dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 1.612 debitur.
Bank DKI Employees Credit channel in 2010 amounted to Rp303, 88 billion, an increase of 15.38% compared to the year 2009 amounting to Rp263, 37 billion. While the number of debtors in the year 2010 as many as 1527 customers, a decrease compared to the year 2009 as many as 1612 customers.
(dalam jutaan Rupiah)
(in millions Rupiah)
Portofolio dan Debitur Kredit Kesejahteraan Karyawan Employee Benefit Loan Portfolio and Debtor 2010
2009
78
Realisasi Realization
Jumlah Debitur Number of Debtors
Realisasi Realization
Jumlah Debitur Number of Debtors
Rp263.368
1.612
Rp303.888
1.527
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tinjauan Bisnis Business Review
Perbankan Komersial
Commercial Banking
Meski portofolio kredit tahun 2010 masih didominasi oleh Kredit Multiguna, Bank DKI terus berupaya untuk meningkatkan porsi kredit yang berasal dari sektor produktif. Hal ini seiring dengan tekad Manajemen Bank DKI dalam meningkatkan perhatian pada sektor usaha produktif melalui Unit Perbankan Komersial.
Although the loan portfolio in 2010 was still dominated by the Credit Multipurpose, Bank DKI continually strive to increase the share credit from the productive sector. This is in line with the determination Bank DKI Management in increasing attention to the sector productive effort by Commercial Banking Unit.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan meningkatkan porsi pembiayaan korporasi khususnya di bidang ‘trade finance’, yaitu dengan jalan meningkatkan kebutuhan pembiayaan pada sektor infrastruktur yang akan dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan bank-bank lain serta institusi lainnya.
One of the efforts is to increase the share corporate finance, especially in the field of ‘trade finance’, by increasing financing needs in the sector infrastructure that will be done by cooperating with other banks and other institutions.
Bank DKI tetap berkomitmen untuk menangani usaha/segmen retail, selain juga meningkatkan perannya di unit usaha Perbankan Komersial.
DKI Bank remains committed to handle the business / segment retail, while also increasing its role in the banking business unit Commercial.
Strategi Pemberian Kredit Beberapa strategi yang dikembangkan untuk mencapai target bisnis antara lain: Peningkatan Kredit Ritel melalui: • Meningkatkan aliansi bisnis dengan unit bisnis komersialkorporasi dalam rangka pemasaran produk (KPR dan kredit konstruksi) terkait kerjasama dengan developer. • Eksplorasi secara mendalam captive market yang ada yaitu kontraktor rekanan Pemprov. DKI Jakarta dengan produk Kredit Bangun Karya. • Memastikan tidak ada lagi keterlambatan dalam memberikan fasilitas perpanjangan kredit atau kredit jatuh tempo tanpa cover yang memadai. • Memastikan bahwa Instruksi Direksi No. 16/INS-DIR/X/2010 perihal Rekening Escrow dan Standing Instruction (SI) Debitur di Divisi Usaha Menengah dilaksanakan termasuk oleh Cabang – Capem Pengelola Debitur sehingga dapat mencegah terjadinya pelanggaran covenant oleh debitur dan menjaga kualitas kredit.
Lending Strategy Some lending strategy applied to commercial and corporate sectors are: Increased consumer loans, through: • Improve business alliances with business units comercial-corporate within the framework of the marketing of products (mortgages and loans construction) related to cooperation with the developer. • Explore in depth the existing captive market provincial government contractor partners. Establishments with the product Credit Build Work. • Ensure there are no more delays in delivering extension of credit or credit facility maturing without cover adequate.
Peningkatan Kredit Komersial dan Korporasi, melalui: • Mengeksplorasi secara mendalam captive market yang ada yaitu kontraktor rekanan Pemprov DKI Jakarta dengan produk Kredit Bangun Karya (antara lain dengan melakukan “Kontraktor Gathering” mengundang Kepala-Kepala Dinas pemilik proyek dan para pemenang lelang pekerjaan) dan meningkatkan pemberian kredit kepada nonkontraktor. • Melanjutkan kerjasama sindikasi dengan bank-bank internasional atau bank besar sebagai engine of growth dengan target pasar yang sesuai dengan risk appetite Bank DKI. • Memperbaiki kualitas asset kredit dengan melakukan ekspansi kredit kepada perusahaan-perusahaan bonafid di industri-industri pilihan dan memprioritaskan pemberian kredit untuk debitur korporasi yang berorientasi ekspor dengan harapan: - Dapat menunjang peningkatan transaksi fee based income. - Memperoleh sumber dana DPK valas atau rupiah dengan suku bunga murah atau bersaing. - Mendorong terjadinya cross selling untuk payroll, kredit pegawai dan KPR. • Ekspansi pemberian kredit konstruksi secara selektif kepada developer bonafid.
Increased Commercial and Corporate Credit, through: • Explore in depth the existing captive market namely DKI Jakarta Provincial Government contractor partners with product Build Credit Work (among others by doing a “Contractor Gathering “to invite the Head-Head of project owners and auction winners work) and improve the delivery of credit to nonkontraktor.
Bahwa dengan semakin berkembangnya usaha Bank DKI yang mengakibatkan perubahan pada lingkungan baik internal maupun eksternal, Bank DKI telah melakukan perubahan BPP Pedoman Perusahaan Perkreditan Kebijakan & Prosedur Kredit Komersial berdasarkan Keputusan Direksi No. 425 Tahun 2010 tanggal 30 Desember 2010 Tentang Perubahan Buku Pedoman Perusahaan Perkreditan Kebijakan & Prosedur Kredit Komersial PT Bank DKI.
Business Review Tinjauan Bisnis
•
• •
•
Ensuring that the Directive Board of Directors No. 16/INSDIR/X/2010 regarding the Escrow Account and Standing Instruction (SI) Debtors Medium Business Division conducted including by Branch - Capem Manager so as to prevent the occurrence of Debtors violation of covenants by the debtor and maintaining credit quality.
Continuing cooperation with the syndicate of international banks or a big bank as the engine of growth with a target market in accordance with risk appetite Bank DKI. Improving the quality of credit assets with its expansion credit to companies in industries bona fide choice and gives priority to providing loans to borrowers export-oriented corporation with the expectation: - Able to support increased transaction fee-based income. - Obtain the source of foreign currency funds or rupiah DPK cheap or competitive interest rates. - Encouraging the occurrence of cross selling to payroll, credit employees and mortgage. Expansion of construction lending selectively to bona fide developers.
That with the growing business of the Bank DKI resulted in changes in the environment both internal and external, DKI Bank has revised the Guidelines BPP Company Credit Commercial Loan Policies & Procedures based on the Board of Directors Decision No. 425 Year 2010 on 30 December 2010 on the Company Manual Changes.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
79
Kredit Sindikasi Dalam beberapa tahun terakhir Bank DKI aktif terlibat dalam berbagai sindikasi untuk pembiayaan proyek pembangunan infrastruktur di berbagai daerah seperti jalan tol, pembangunan Hotel & Mall, pembangunan pasar dan lain sebagainya.
Syndicated Loan Financing infrastructure loan syndication with other banks DKI Bank for the year 2009 consisted of financing highways, infrastructure development, Empire Hotel & Mall development, market development and so forth.
Sindikasi pembiayaan yang dilakukan Bank DKI tidak hanya dilakukan sesama Bank Pembangunan Daerah lainnya tetapi bersama bank umum dan juga bank swasta. Ini menunjukan kepercayaan terhadap Bank DKI yang semakin meningkat.
Syndicated loan is done in collaboration not only with other Regional Development Banks, but also with other commercial banks. This signifiy increasing trust towards Bank DKI.
Selama tahun 2010, shared Bank DKI dalam Kredit Sindikasi mengalami peningkatan dari sebesar Rp1,81 triliun di tahun 2009 menjadi sebesar Rp2,04 triliun. Sedangkan jumlah debitur kredit Sindikasi juga menunjukkan peningkatan menjadi sebanyak 14 debitur di tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 12 debitur.
In 2010, the Bank DKI share in the syndicated loan has increased from Rp1, 81 trillion in 2009 to Rp2, 04 trillion. While the number of debtors Syndicated loans also showed an increase to a total of 14 borrowers in 2010 compared to 2009 as many as 12 debtor.
Pembiayaan Sindikasi dengan Mata Uang Rupiah Indonesia Tahun 2010 Syndicated Loan with Indonesian Rupiah Denomination Year 2010
Nama Debitur Debtor Name
Pembiayaan Sindikasi Syndicated Financing
Total Sindikasi Total
Share Bank DKI Bank DKI Shares
PT. Lintas Marga Sedayu
Pembangunan Jalan Tol Cikampek-Palimanan
Cikampek-Palimanan Toll Road Construction
5.000.000.000.000
110.000.000.000
PT. Marga Hanurata Intrinsic
Pembangunan Jalan Tol Mojokerto-Kertosono
Mojokerto-Kertosono Toll Road Construction
1.390.381.000.000
100.000.000.000
Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Toll Road
4.018.358.744.000
130.000.000.000
1.522.000.000.000
100.000.000.000
PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga
Pembangunan Jalan Tol Bekasi-CawangKampung Melayu
PT. Jakarta Lingkar Barat I
Pembangunan Jalan Tol Kebon Jeruk Penjaringan
PT. Citra Sari Makmur PT. Putra Pratama Sukses PT. Pluit Propertindo PT. PLN (Persero)
Proyek Jaringan Telekomunikasi Pembangunan Blok B Pasar Tanah Abang Pembangunan Emporium Pluit Mall dan Hotel Pembangunan 4 Pembangkit Listrik Tenaga Uap di Sulawesi Selatan Tenggara, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung dan Papua sebagai fast track 10.000 MW
PT. Wenang Permai Sentosa
Pembangunan Convention Hall dan Hotel Grand Kawanua International City, Manado
PT. PLN (Persero)
Construction Telecommunications Network Project Tanah Abang Market B Block Construction
160.000.000.000
80.000.000.000 200.000.000.000
181.900.000.000
66.900.000.000
4.372.000.000.000
750.000.000.000
1.461.000.000.000
200.000.000.000
East Sulawesi, South Kalimantan, Bangka Belitung and Papua due to 10,000 MW Fast Track Program Grand Kawanua International City Convention Hall and Hotel Construction
Sulawesi, North Sulawesi, Gorontalo, East
Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat,
Nusa Tenggara, West Nusa Tenggara, West
Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan, Central Kalimantan, West
Pembangunan Pabrik Kertas di Subang Jumlah
150.000.000.000
1.151.004.738.528
Nanggroe Aceh Darussalam, Southeast
Pembangunan Jalan Tol Cinere-Jagorawi
49.000.000.000
300.000.000.000
4 Thermal Power Plant Construction at South
13 Thermal Power Plant Construction
track 10.000 MW
1.000.000.000.000
Emporium Pluit Mall and Hotel Construction
Uap di Nanggroe Aceh Darusalam, Sulawesi
Sumatera Barat, Bangka Belitung sebagai fast
PT. Pelita Cengkareng Paper
Kebon Jeruk-Penjaringan Toll Road
Pembangunan 13 Pembangkit Listrik Tenaga Tenggara, Sulawesi Utara, Gorontalo, Nusa
PT. Trans Lingkar Kita Jaya
Construction
Sumatera, Bangka Belitung due to 10,000 MW Fast Track Program Cinere-Jagorawi Toll Road Construction Paper Factory Construction at Subang TOTAL
460.000.000.000
100.000.000.000
21.016.644.482.528
2.035.900.000.000
Pembiayaan Sindikasi dengan Mata Uang US Dollar Tahun 2010 Syndicate Loan with US Dollars Denomination Year 2010
Nama Debitur Debtor Name
Pembiayaan Sindikasi Syndicated Loan
Share Bank DKI Bank DKI Shares
PT. Berau Coal
Pengembangan Batu Bara di Kalimantan Timur
Coal Development in East Kalimantan
400.000.000.
22.500.000.
PT. Bukit Makmur Mandiri Utama
Pengembangan Batu Bara di Kalimantan Timur
Coal Development in East Kalimantan
600.000.000.
15.000.000.
1.000.000.000.
37.500.000.
Jumlah
80
Total Sindikasi Total
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
TOTAL
Tinjauan Bisnis Business Review
Pembiayaan Sindikasi dengan Mata Uang Rupiah Indonesia Tahun 2009 Syndicated Loan with Indonesian Rupiah Denomination Year 2009
Nama Debitur Debtor Name
Pembiayaan Sindikasi
PT. Lintas Marga Sedaya PT. Marga Hanurata Intrisic PT. Kresna Kusuma Dyandra Marga
Syndicated Loan
Jalan Tol Cikampek - Palimanan
Cikampek - Palimanan Toll Road
Jalan Tol Mojokerto - Kertosono
Mojokerto - Kertosono Toll Road
Jalan Tol Bekasi - Cawang - Kampung Melayu
PT. Jakarta Lingkar Barat I
Bekasi - Cawang - Kampung Melayu Toll Road
Jalan Tol Kebun Jeruk - Penjaringan
PT. Equator Manunggal Power
Kebun Jeruk - Penjaringan Toll Road
Listrik di Pontianak
PT. Citra Sari Makmur
Electricity in Pontianak
Telekomunikasi
PT. Putra Pratama Sukses
Telecommunication
Pembangunan Pasar Tanah Abang, Blok B
PT. Pluit Propertindo
Tanah Abang Market B Block Construction
Hotel & Emporium Pluit Mall
Kabupaten Badung
Hotel & Emporium Pluit Mall
Pemerintahan Badung Bali
PLN (BRI)
Bali Badung Government Administration Office
4 PLTU di Pulau Jawa
PT. Wenang Permai Sentosa
4 Thermal Power Plant in Java
Hotel di Manado
PLN (ASBANDA)
Hotels in Manado
13 PLTU di luar Pulau Jawa
13 Thermal Power Plant outside Java Island
Jumlah
Total
Kredit Bangun Karya Merupakan fasilitas kredit yang diberikan kepada Nasabah/ Debitur/ Calon Debitur yang merupakan rekanan Pemerintah Provinsi DKI dalam membiayai proyek-proyek yang ada di lingkungan Pemprov DKI.
Bangun Karya Contractor Loan A loan facility granted to the Customer / Debtor / Debtor candidates being are partners in the city administration to finance projects in the Jakarta government environment.
Beberapa keunggulan dari Kredit Bangun Karya antara lain adalah berupa jaminan fisik non proyek yang lebih fleksibel, tarif yang kompetitif, penyediaan dana yang bersifat stand by loan (plafon) yang juga memungkinkan para debitur/calon debitur untuk dapat mengajukan kredit berdasarkan proyeksi proyek yang akan diperoleh tanpa menunggu Surat Perintah Kerja (SPK)/Kontrak terlebih dahulu.
More advantages of Works Build Credit, Among others, is a nonproject physical security is more flexible, competitive rates, provision of funds That are on stand-by loan (ceiling), Also the which allows its borrowers / potential borrowers to be Able to Apply for credit based on the which projects will from some projection obtained without waiting for Work Order (SPK) / Contract first.
Bank DKI telah menyalurkan kredit Bangun Karya pada tahun 2010 sebesar Rp230,23 miliar, meningkat sebesar Rp43,73 miliar atau 23,45% dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp186,50 miliar. Sedangkan jumlam debitur pada tahun 2010 sebanyak 37 debitur, meningkat sebanyak 4 debitur atau 12,12& dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 33 debitur.
DKI Bank has disbursed loans in 2010 Build Work at Rp230, 23 billion, an increase of Rp43, 73 billion or 23.45% compared to the year 2009 amounting to Rp186, 50 billion. While jumlam debtor in the year 2010 as much as 37 debtors, increased by 4 debtor or 12.12 & compared with In 2009 a total of 33 debtors.
(dalam miliar Rupiah)
(In billion Rupiah)
Portofolio dan Jumlah Debitur Kredit Bangun Karya Bangun Karya Loan Portfolio and Debtors 2009
2010
Portofolio Portfolio
Jumlah Debitur Number of Debtor
Portofolio Portfolio
Jumlah Debitur Number of Debtor
186,50
33
230,23
37
Kredit Jaminan Deposito Fasilitas kredit bagi nasabah Bank DKI yang membutuhkannya, dengan jaminan kredit berupa deposito, tabungan, maupun giro yang dimiliki oleh nasabah tersebut pada Bank DKI.
Cash Collateral Loan Credit facilities for customers who need them Bank DKI, with loan guarantees in the form of deposits, savings, and demand deposits owned by the customer at the Bank DKI.
Dengan fasilitas ini, nasabah diberikan kemudahan dalam mengakses dana ketika dihadapi kebutuhan mendesak. Bagi Bank DKI, kredit yang diberikan tidak mengandung risiko, karena dijamin langsung dengan dana nasabah yang tersimpan pada Bank DKI.
With this facility, customers are given easy access the fund when facing an urgent need. For Bank DKI, credit provided without undue risk, because it guaranteed direct with customer funds stored on the Bank DKI.
Kredit ini memungkinkan Bank DKI untuk melakukan cross selling produk Bank DKI kepada nasabah-nasabah potensial yang memiliki simpanan dana pada Bank DKI.
This credit allows the Bank DKI to do cross selling Bank DKI product to potential customers who have reserve fund in the Bank DKI.
(dalam miliar Rupiah)
(In billion Rupiah)
Portofolio dan Jumlah Debitur Kredit Jaminan Deposito Cash Collateral Credit Portfolio and Debtors 2009
Business Review Tinjauan Bisnis
2010
Portofolio Portfolio
Jumlah Debitur Number Of Debtor
Portofolio Portfolio
Jumlah Debitur Number Of Debtor
57,50
3
110,20
4
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
81
Grup Mortgage & Housing UMKM
Group Mortgage & Housing Fokus kegiatan dari Grup Mortgage & Housing (GMH) dititik beratkan pada program Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Selain daripada itu, GMH juga memfokuskan programnya kepada pemasaran dan pembiayaan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA), baik yang bersubsidi maupun non subsidi, serta melakukan kerjasama pembiayaan Kredit Pemilikan Kios (KPK) maupun pemberian Kredit untuk Program Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKMK) kepada para pedagang di lingkungan PD Pasar Jaya.
Mortgage & Housing Group
Pada tahun 2010, Sektor Mortgage & Housing sebesar Rp855,95 miliar mengalami pertumbuhan sebesar 15,94% atau Rp117,56 miliar dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp738,28 miliar.
In 2010, Mortgage & Housing Sector amounted to Rp855, 95 billion, a growth of 15.94% or Rp117.56 billion, compared with the year 2009 amounting to Rp738, 28 billion.
Strategi Pemberian Kredit Beberapa strategi yang dikembangkan untuk mencapai target bisnis antara lain: Peningkatan Kredit Ritel Produk Mortgage & Housing melalui: • Meningkatkan aliansi bisnis dengan unit bisnis komersialkorporasi dalam rangka pemasaran produk (KPR dan kredit konstruksi) terkait kerjasama dengan developer.
Lending Strategy Some of the strategies developed to achieve business targets among others: Improvement Loan Mortgage & Housing Retail Products by: • Improve business alliances with business units komersialkorporasi within the framework of the marketing of products (mortgages and loans construction) related to cooperation with the developer. • Increase cooperation with bona fide developers to build a house or vertical landed house for low-income communities (MBR) and the community middle and upper.
•
•
•
•
•
•
•
82
dan Mortgage & Housing and Small Medium Enterprises Group
Meningkatkan kerjasama dengan developer bonafid untuk membangun landed house maupun vertical house untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) maupun masyarakat menengah dan atas. Memastikan tidak ada lagi keterlambatan dalam memberikan fasilitas perpanjangan kredit atau kredit jatuh tempo tanpa cover yang memadai. Menjalin kerjasama pembiayaan dengan multi finance, BPR, Koperasi, dan LKM yang lain dalam rangka akselerasi pertumbuhan berbagai kredit program termasuk KUR. Membantu proses analisa kerjasama pembiayaan penyaluran KUR dengan BPR, Koperasi, LKM yang diinisiasi oleh cabang/ capem. Mengoptimalkan hubungan baik dan database pedagang di lingkungan PD. Pasar Jaya sebagai target market penyaluran kredit retail. Melakukan monitoring terhadap kualitas portofolio kredit baik retail produktif maupun KUR secara rutin melalui peningkatan koordinasi dengan Cabang/Cabang Pembantu. Serta meningkatkan aliansi strategis (kolaborasi) dengan Grup Retail terkait pengembangan perumahan dan rusunamirusunawa di DKI Jakarta
The focus of the activities of the Group Mortgage & Housing (GMH) focused at the Housing Credit program (KPR). In Addition, GMH Also focus on marketing and financing programs to the Apartment Ownership Loan (KPA), both subsidized and non-subsidy, and conduct joint financing Loans Kiosk (KPK) and the provision of credit for the Program for Micro, Small and Medium Enterprises (SME) for traders in the PD Pasar Jaya.
•
Ensure there are no more delays in delivering extension of credit or credit facility maturing without cover adequate.
•
Establish joint financing with the multi-finance, Rural banks, cooperatives, and other MFIs in order to accelerate growth of a variety of loan programs including KUR. Assisting the process of analyzing the distribution of joint financing KUR with RB, cooperatives, MFIs are initiated by the branch / capem. Optimizing the good relations and a database of traders in PD environment. Pasar Jaya as the target market distribution retail credit. Monitoring the quality of a good loan portfolio KUR productive retail or routinely through increased coordination with the Branch / Sub Branch. As well as improving strategic alliances (collaboration) with the Group Related retail and housing development rusunami-rental public housing in DKI Jakarta
•
•
•
•
KPR Griya Monas
Griya Monas Mortgage
Dalam rangka memenuhi kebutuhan pembiayaan perumahan, Bank DKI menyediakan fasilitas kredit kepemilikan rumah (KPR) Griya Monas yang dapat dipergunakan untuk pembelian, refinancing, take over, renovasi, rumah toko, apartemen, rumah susun, baru maupun bekas. KPR Griya Monas terdiri dari berbagai produk turunan diantaranya: 1. KPR Primary. Merupakan fitur produk turunan dari KPR Griya Monas untuk membiayai pembelian unit baru, rumah susun atau apartemen subsidi dan non subsidi, rumah toko (ruko), rumah kantor (rukan) dari developer yang telah bekerjasama dengan Bank DKI. 2. KPR Secondary. Merupakan fitur produk turunan KPR Griya Monas untuk membiayai pembelian unit bekas (second hand) baik untuk tujuan pembelian, take over, renovasi maupun refinancing.
In order to meet the needs of housing finance, bank Establishments providing facilities for housing loan (mortgage) Griya Monas that can be used for purchases, refinancing, refinance, renovation, shop houses, apartments, flats, new and second-hand. Griya mortgage monument consists of various derivative products including:
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
1.
Primary mortgage. Is a derivative of the mortgage product features Griya Monument to finance the purchase of new units, flats or subsidies and non-subsidized apartments, shop houses (shop), house office (shop) from developers who have collaborated with the Bank Establishments. 2. Secondary mortgage. Is a mortgage derivative product features Griya Monument to finance the purchase of units used (second hand) either for purchase, refinance, renovation or refinancing.
Tinjauan Bisnis Business Review
3. KPR Rusunami. Merupakan fitur produk turunan KPR Griya Monas untuk membiayai pembelian apartemen/rusunami subsidi maupun non subsidi dari developer yang telah bekerjasama dengan Bank DKI. 4. Kredit Kepemilikan Kios. Merupakan fitur produk turunan KPR Griya Monas untuk membiayai pembelian kios dari developer maupun jual putus. Untuk meningkatkan portofolio dari masing-masing produk tersebut serta untuk mempercepat penyaluran kredit kepada masyarakat yang membutuhkan pembiayaan perumahan, Bank DKI di sepanjang tahun 2010 telah melakukan kerja sama dengan sejumlah pengembang dan instansi.
3. KPR Rusunami. Is a mortgage derivative product features Griya Monument to finance the purchase of an apartment / rusunami subsidies and non-subsidy from developers who have collaborated with Bank DKI. 4. Loan Kiosk. Is a mortgage derivative product features Griya monument to finance the purchase of kiosks from developers as well as true sale. To increase the portfolio of each of these products and to accelerate lending to people who need of housing finance, Bank DKI throughout the year 2010 has been working with a number of developers and agencies.
Kerjasama Pembiayaan KPR Landed House Loan Agreement Developer/Instansi Developer / agencies PT. Tritama Sugarta Melindo PT. Metropolitan Land PT. Graha Bangun Perkasa Yayasan Sasmita Jaya PT. Wenang Permai Sentosa PT. Kentanix Supra Internasional PT. Panca Semangat Bersaudara PT. Roda Panggon Harapan PT. Ristia Bintang Mahkota PT. Cipto Jaya Kontrindoreksa PT. Dwiputra Suryamahkota PT. Panji Graha Indah PT. Paksi Eka Mulya Buana PT. Esta Sarana Lestari PT. Dituka Raharja PT. Duta Putra Mahkota PT. Graha Duta Putra Jaya PT. Vista Bangun Mandiri PT. Jakarta Propertindo PT. Cigede Griya Permai
Perihal Kerjasama Pembiayaan KPR Griya Taman Banjarwangi Pembiayaan KPR Metland Cileungsi Pembiayaan KPR Griya Bukit Permata Pembiayaan KPR Griya Sasmita Sarua Pembiayaan KPR Grand Kawanua (MoU) Pembiayaan KPR Vila Nusa Indah Pembiayaan KPR Vila Bogor Indah Pembiayaan KPR Simpruk Diporis Pembiayaan KPR Mahkota Simprug, Bintang Metropol pembiayaan KPR Saung Indah dan Citra Kebun Mas Pembiayaan KPR Sudirman Indah Pembiayaan KPR Poris Paradise Pembiayaan KPR Duta Bintaro Pembiayaan KPR Nerada, Villa Dago, Villa Dago Tol, Grand Serpong. Pembiayaan KPR Bukit Dago Pembiayaan KPR Duta Garden, Puri Cendana, Taman Puri Cendana, Puri Gading. Pembiayaan KPR Pondok Ungu Permai, Kavling Taman Bekasi. Pembiayaan KPR Puri Kedaton Pembiayaan KPR Matoa Residences Pembiayaan KPR Griya Alam Sentul, Grand Sentul City, Bukit Azzikra
Agreement Griya Taman Banjarwangi Landed House Loan Metland Cileungsi Landed House Loan Griya Bukit Permata Landed House Loan Griya Sasmita Sarua Landed House Loan Grand Kawanua Landed House Loan (MoU) Vila Nusa Indah Landed House Loan Vila Bogor Indah Landed House Loan Simpruk Diporis Landed House Loan Mahkota Simprug, Bintang Metropol Landed House Loan Saung Indah and Citra Kebun Mas Landed House Loan Sudirman Indah Landed House Loan Poris Paradise Landed House Loan Duta Bintaro Landed House Loan Nerada, Villa Dago, Villa Dago Tol, Grand Serpong Landed House Loan Bukit Dago Landed House Loan Duta Garden, Puri Cendana, Taman Puri Cendana, Puri Gading Landed House Loan Pondok Ungu Permai, Taman Bekasi Landed House Loan Puri Kedaton Landed House Loan Matoa Residences Landed House Loan Griya Alam Sentul, Sentul City Grand, Hill Azzikra Landed House Loan
Kerjasama Pembiayaan Kredit Kepemilikan Apartemen/Rumah Susun Apartments/Flats Ownership Loan Agreement
Developer/Instansi Developer / Agency PT. Modernland Realty PT. Tiara Metropolitan Jaya PT. Binakarya Jaya Abadi PT. Pradani Sukses Abadi PT. Binakarya Graha Tama PT. Anggana Development PT. Binakarya Agung Propertindo
Perihal kerjasama Pembiayaan KPA The Modernland Golf Pembiayaan KPA Gading Nias Residences Pembiayaan KPA Gateway Pembiayaan KPA Kalibata Residences Pembiayaan KPA Cibubur Residences Pembiayaan KPA Menara Kebon Jeruk Pembiayaan KPA Casablanca East Residences
Agreement The Modernland Golf Apartments Loan Gading Nias Residences Apartments Loan Gateway Apartments Loan Kalibata Residences Apartments Loan Cibubur Residences Apartments Loan Menara Kebon Jeruk Apartments Loan Casablanca East Residences Apartments Loan
Kerjasama Pembiayaan Kredit Kepemilikan Kios Kiosk Ownership Loan Agreement
Perihal kerjasama
Developer/instansi Developer / Agency PT. Tetra Konstruksindo PT. Maju Sentosa Cemerlang PT. Wahana Cipta Sejahtera PT. Tosana Surya Perkasa
Pembiayaan Kredit Pemilikan Kios Pasar Bata Putih Pembiayaan Kredit Pemilikan Kios Koja Trade Mall Pembiayaan Kredit Pemilikan Kios Pusat Grosir Cililitan Pembiayaan Kredit Pemilikan Kios Pasar Klender SS
Agreement Bata Putih Market Kiosk Ownership Loan Koja Trade Mall Kiosk Ownership Loan Pusat Grosir Cililitan Kiosk Ownership Loan Klender SS Market Kiosk Ownership Loan
Bank DKI juga melakukan kerjasama dengan Kementrian Perumahan Rakyat tentang subsidi selisih bunga untuk rumah dan rumah susun, serta dengan PT Sarana Multigriya Finance (Persero) tentang pemberian pinjaman untuk pembiayaan rumah dan PT Jamsostek (Persero) tentang Pinjaman Uang Muka Perumahan Kerjasama Bank.
Bank DKI is also working with the Ministry of Housing People of interest on foreign subsidies for home and small flat as well as with the PT Multigriya Finance Facility (Persero) concerning lending for home financing and PT Jamsostek (Persero) regarding Housing Loan Advance Cooperation Bank.
Selanjutnya, GMH juga aktif melakukan kerjasama dengan Dinas Perumahan DKI, Dinas Pertanahan DKI, para Developer (melalui Real Estate Indonesia (REI) maupun non REI), serta Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) guna menyongsong pemukiman di Jakarta sebagai kota Megapolitan.
Furthermore, GMH also actively cooperating with the Department of Housing DKI, Jakarta Land Office, the developer (via Real Estate Indonesia (REI) and non-REI), and Developers AssociationHousing and Settlements All Indonesia (APERSI) to to meet settlements in Jakarta as a city megapolitan.
Business Review Tinjauan Bisnis
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
83
Selama tahun 2010, Bank DKI telah menyalurkan Kredit Pembiayaan Rumah sebesar Rp735,38 miliar, meningkat sebesar 11,32% atau Rp74,80 miliar dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp660,58 miliar. Sedangkan jumlah debitur KPR juga mengalami peningkatan menjadi sebanyak 9552 debitur dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 9152 debitur.
During the year 2010, Bank DKI has channeled Credit Financing Houses for Rp735,38 billion, an increase of 11.32% or Rp74,80 billion compared with the year 2009 amounting to Rp660,58 billion. While the number of mortgage borrowers also increased into 9552 as many borrowers as compared to the year 2009 9152 as many borrowers.
(dalam Rupiah)
(in Rupiah)
Portofolio dan Debitur KPR Griya Monas Griya Monas Landed House Loan Portfolio
2009 Keterangan KPR Program KPRS KPR Primary KP Kios KPR Rusunami Bersubsidi KPR Rusunami KPR Secondary Jumlah
2010
Debitur Debtor 65 184 10 395
Realisasi Realization 467.737.366 17.820.380.837 767.981.828 36.114.408.062
Debitur Debtor 17 64 259 179 402
Realisasi Realization 329.682.623 402.253.100 26.888.274.527 15.342.285.073 34.824.173.370
231 8.277 9162
26.985.889.699 578.424.256.944 660.580.654.736
268 8.363 9552
27.906.424.591 629.686.978.168 735.380.071.452
Description Landed House Loan Program KPRS Primary Landed House Loan Kiosk Ownership Loan Subsidized Privately Owned Flats Landed House Loan Privately Owned Flats Landed House Loan Secondary Landed House Loan Total
Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi Merupakan fasilitas untuk pembiayaan dari berbagai sektor usaha seperti jasa konstruksi, perdagangan, industri, jasa-jasa dunia usaha, jasa-jasa sosial/masyarakat dan lain sebagainya.
Working Capital and Investment Loan A facility for the financing of various business sectors such as construction, trade, industry, services sector, social services / community and so forth.
Bank DKI telah menyalurkan Kredit Modal Kerja selama tahun 2010 sebesar Rp61,35 miliar, menurun dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp62,26 miliar. Sedangkan jumlah debitur Kredit Modal Kerja di tahun 2010 juga mengalami penurunan menjadi sebanyak 868 debitur, dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 1.083 debitur.
Bank DKI has disbursed Working Capital Loan in 2010 amounted to Rp61,35 billion, a decrease compared to the year 2009 amounting to Rp62,26 billion. While the amount of working capital loan borrowers in 2010 also dropped to as many as 868 customers, compared with the year 2009 as many as 1083 customers.
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Portofolio dan Debitur Kredit Modal Kerja Working Capital Loan Portfolio and Debtor
2009 Debitur Debtor
2010 Portofolio Portfolio
1.083
62,26
Selama tahun 2010, Kredit Investasi yang telah disalurkan Bank DKI sebesar Rp12,51 miliar, meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp12,43 miliar. Namun demikian, jumlah debitur kredit investasi mengalami penurunan dari tahun 2009 sebanyak 285 debitur menjadi 208 debitur di tahun 2010.
Debitur Debtor
Portofolio Portfolio
868
61,34
During the year 2010, Credit Investment Bank which has distributed Establishments Rp12,51 billion, an increase compared with the year 2009 amounting to Rp12,43 billion. However, the amount of credit borrowers investment declined from the year 2009 as many as 285 debtor to 208 borrowers in 2010.
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Portofolio dan Debitur Kredit Investasi Investment Loan Portfolio and Debtor 2009 Debitur Debtor 285
84
2010 Portofolio Portfolio 12.43
Debitur Debtor 208
Portofolio Portfolio 12.51
Kredit Program 1. Pundi Monas:Kredit Usaha Mikro. Merupakan pembiayaan dari Bank DKI untuk usaha mikro pada sektor ekonomi yang produktif dengan plafon maksimal Rp50 juta. 2. KUR (Kredit Usaha Rakyat). Merupakan kredit modal kerja/dan atau investasi kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah, Koperasi, Kelompok Usaha & Lembaga Linkage, di bidang usaha produktif, layak namun bankable.
Subsidized Loan Program 1. Pundi Monas: Micro Loan. Is financing from Bank DKI for productive economic sector micro on the with a maximum plafond of Rp50 million. 2. KUR It is a working capital credit / and or investment to Micro, Small, Medium, Cooperatives, Business & Institutions Linkage Group, in the productive sectors, proper and bankable.
Selama tahun 2010, Kredit Program yang telah disalurkan oleh Bank DKI sebesar Rp46,70 miliar, meningkat 1450,13% atau Rp43,68 miliar dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp3,01 miliar. Jumlah debitur Kredit Program tahun 2010 sebanyak 786 debitur, meningkat dibandingkan dengan tahun 2009 sebanyak 131 debitur.
In 2010, the Subsidized Loan Program has been distributed by the Bank DKI at amount of Rp46.70 billion, an increase of 1450.13% or Rp43,68 billion compared with the year 2009 amounting to Rp3,01 billion. Total debtors Subsidized Loan Program in 2010 as many as 786 customers, an increase compared to 2009 as many as 131 debtors.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tinjauan Bisnis Business Review
(dalam miliar Rupiah)
(in billion Rupiah)
Portofolio dan Debitur Kredit Program Program Loan Portfolio and Debtor
2009 Keterangan
Pundi Monas Kredit Usaha Rakyat Jumlah
2010
Debitur Debtor
Realisasi Realization
Debitur Debtor
Realisasi Realization
131 131
3.01 3.01
265 521 786
4.61 42.07 46.70
Description
Pundi Monas Kredit Usaha Rakyat Total
Fee Based Income dan Jasa Fee-Based Income and Other Banking Services Layanan Perbankan Lainnya Pendapatan Bank DKI juga diperoleh dari Fee Based Income. Bank DKI memperoleh pendapatan dari fee based income di tahun 2010 sebesar Rp103,72 miliar, meningkat sebesar 53,50% atau Rp36,15 miliar dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp67,57 miliar.
Revenue Bank DKI also obtained from Fee-Based Income. Bank DKI derive income from fee-based income in 2010 amounted to Rp103, 72 billion, an increase of 53.50% or Rp36, 15 billion compared with the year 2009 amounting to Rp67, 57 billion.
Jasa layanan perbankan Bank DKI diarahkan untuk memberikan jasa layanan yang unggul sesuai dengan kebutuhan masyarakat melalui upaya peningkatan teknologi, perluasan jaringan kantor dan kemitraan dengan lembaga/badan usaha/instansi lainnya.
Bank DKI banking services directed to provide superior services in accordance with the needs of the community through improving technology, expanding network of offices and partnerships with agencies / business / other agencies.
Untuk meningkatkan fee based income Bank DKI, manajemen berusaha mengoptimalkan aktivitas usaha dan jaringan layanan seperti ATM (distribusi channel) dengan fitur-fitur yang relatif lengkap. Strategi tersebut lebih detail adalah sebagai berikut:
To increase fee-based income of Bank DKI, management trying to optimize business activity and network services such as ATM (distribution channels) with features that are relatively complete. The strategy is more detail is as follows:
•
•
•
• • • •
Peningkatan pendapatan jasa administrasi dari pelayanan jasa lainnya antara lain melalui optimalisasi BPD Net-Online Penerimaan pembayaran listrik, telepon, dan air (manajemen mengupayakan agar sekolah-sekolah yang telah memiliki rekening induk di Bank DKI diarahkan untuk membayar tagihan TALI (Telepon, Air, Listrik dan Internet) melalui Bank DKI. Layanan Cash Management. Mendorong peningkatan pembayaran transaksi-transaksi melalui ATM Bank DKI. Peningkatan pendapatan yang berasal dari penatausahaan pinjaman luar negeri. Peningkatan pendapatan dari jasa atau layanan transaksi ekspor impor (aktivitas bank devisa) dari kegiatan usaha debitur korporasi.
•
Increased revenue from administrative services services another, among others through the optimization of BPD-Net Online. Payments received electricity, telephone, and water (management strive for schools that already have an account parent of Bank DKI ROPE directed to pay the bills (Telephone, Water, Electricity and Internet) through Bank DKI. Cash Management Services. Encourage the increase of payment transactions through ATM Bank DKI. Increased revenue derived from loan administration abroad.
•
Increased revenue from services or export transaction services
•
• •
Untuk memberikan layanan yang optimal kepada masyarakat, Perseroan memberikan jasa-jasa layanan sebagai berikut:
To provide optimal service to the community, the Company provides services the following services:
a.
Layanan transaksi Dalam Negeri Fasilitas perbankan untuk transaksi dalam negeri seperti kiriman uang, inkaso, Surat Keterangan Bank (SKB), jaminan bank (bank garansi), pembayaran gaji Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan penerimaan pembayaran PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), Pajak-pajak non import dan Retribusi Daerah melalui Gerai Pajak Bank DKI dan Kantor Pelayanan Pajak Pratama DKI Jakarta, Pajak Kendaraan Bermotor melalui Samsat Drive Thru, Pembayaran rekening Tagihan Air melalui TPJ dan Palyja, Pembayaran rekening listrik, Pembayaran tagihan telpon rumah (Telkom), Flexi, Speedy, Kartu Matrix Satelindo, Kartu Halo Telkomsel, dan Pembelian Pulsa handphone kartu prabayar Satelindo dan Telkomsel.
a. Domestic service transaction Banking facilities for domestic transactions such as money transfers, collection, Certificate Bank (SKB), bank guarantee (bank guarantee), payment of salaries of the Provincial Government of DKI Jakarta, and receipt of payment the United Nations (Land and Building Tax), non-import taxes and Retribution through the front desk of Bank DKI Taxes and Tax Office Primary DKI Jakarta, Motor Vehicle Tax through SAMSAT Drive Through, Water Payment account via TPJ and Palyja, Payment of electricity, telephone payments home (Telkom), Flexi, Speedy, Matrix Satelindo, Telkomsel Halo, and purchase a prepaid mobile Satelindo and Telkomsel.
b.
Layanan Luar Negeri Layanan untuk kemudahan kegiatan bisnis di luar negeri misalnya dengan pembukaan Letter of Credit (L/C), pembiayaan kredit eksport/import,incoming & outgoing transfer, inward & Outward collection, money changer dan transaksi luar negeri lainnya.
b. Foreign Service Services for ease of overseas business activities for example by opening Letter of Credit (L / C), export credit financing / import, incoming and outgoing transfers, inward & Outward collection, money changers and other offshore transactions.
Business Review Tinjauan Bisnis
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
85
Bank DKI Syariah
Bank DKI Sharia
Tinjauan Keuangan Bank DKI Syariah
Bank DKI Sharia Financial Performance Review
Aset Total aset per Desember 2010 mencapai Rp638,31 miliar turun sebesar 9.20% dibandingkan posisi per Desember 2009 sebesar Rp702,9 miliar.
Assets Total assets as of December 2010 reached Rp638.31 billion, a decrease of 20.9% compared to the position as of December 2009 amounted to Rp702.9 billion.
Dana Pihak Ketiga Total DPK yang terhimpun sampai akhir Desember 2010 adalah sebesar Rp361.45 miliar turun sebesar 3.37% dibandingkan Desember 2009 Sebesar Rp374.06 miliar. Dari total DPK akhir 2010, secara keseluruhan Deposito Mudharabah memiliki komposisi paling besar yaitu sebesar 59%. Hal ini disebabkan bagi hasil yang diterima oleh nasabah dapat bersaing dengan bagi hasil bank lain.
Third Party Funds Total deposits collected until end of December 2010 amounted to Rp361.45 billion, a decrease of 3.37% in December 2009 compared to Rp374.06 billion. Of the total deposits end of 2010, overall deposits Mudharabah have the greatest composition that is equal to 59%. This is due to proceeds received by the customer can compete with the results of other banks.
Komposisi DPK Bank DKI Syariah Bank DKI Sharia Third Party Funds Composition Giro iB
43,30
Tabungan iB Simpeda*
86,59
iB Simpeda Saving *
Tabungan iB Simpeda**
8,95
iB Simpeda Saving **
Deposito iB
212,11
iB Deposits
Jumlah
350,95
Total
* Mudharabah (Investasi) ** Wadiah (Simpanan)
Pembiayaan Jumlah pembiayaan yang berhasil disalurkan sampai akhir Desember 2010 adalah sebesar Rp602.58 miliar, turun 7.45% dari posisi akhir Desember 2009 sebesar Rp651.09 miliar.
iB Demand Deposits
* Mudharabah (Investment) ** Wadiah (Savings)
Financing The number of financing is channeled to the end of December 2010 amounted to Rp602.58 billion, down 7.45% from the end of December 2009 amounted to Rp651.09 billion.
Pembiayaan Financing
86
Pembiayaan Murabahah
126,36
Murabahah
Pembiayaan Mudharabah
43,90
Mudharabah
Pembiayaan Musyarakah
104,81
Musharaka Financing
Pembiayaan Ijarah
327,50
Ijarah Financing
Jumlah Pembiayaan
602,58
Total Financing
Tingkat Kesehatan Bank DKI Syariah Tingkat kesehatan bank berdasarkan ketentuan Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja yang mencakup faktor-faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar.
Soundness of Bank DKI Syariah Bank soundness in accordance with Bank Indonesia through Bank Indonesia Regulation (PBI) and Circular (SE) of Bank Indonesia is the result of a qualitative assessment of various aspects affecting the condition or performance that included the factors of capital, asset quality, management, profitability, liquidity and sensitivity to market risk.
Permodalan Rasio Kecukupan Modal Minumum (CAR) Bank DKI Syariah pada akhir 2010 adalah sebesar 17.59%, rasio ini meningkat jika dibandingkan rasio CAR akhir tahun 2009 sebesar 16.12%.
Capital Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) of Bank DKI Syariah at the end of 2010 amounted to 17,59%, this ratio increases when compared to the end of 2009 the CAR ratio of 16;12%.
Kualitas Aset Rasio Non Performance Financing (NPF) pada akhir 2010 sebesar 15.40%, rasio ini meningkat dari posisi akhir 2009 sebesar 2.00%.
Asset Quality NPF ratio at the end of 2010 amounted to 15,40%, this ratio rose from the position of the end of 2009 amounted to 2;00%.
Manajemen Menurut Dewan Pengawas Syariah, secara umum manajemen Bank DKI Syariah telah berjalan dengan prinsip dan fungsi manajemen perbankan yang sehat didukung dengan kompetensi Pemimpin Grup Syariah dan SDI yang cukup memadai untuk dapat melaksanakan operasional perbankan berdasarkan prinsip syariah dan menginterpretasikan ketentuan perbankan maupun Fatwa Dewan Syariah Nasional.
Management According to the Sharia Supervisory Board, the general management of Bank DKI Syariah has been running with the principles and sound banking management functions supported by the competence of the Group Leader of Sharia and SDI are sufficient to be able to carry out banking operations based on sharia principles and interpret the provisions of Sharia banking and National Sharia Council.
Rentabilitas Return On Asset (ROA) Bank DKI Syariah pada akhir tahun 2010 adalah sebesar 2.33% menurun dari tahun 2009 sebesar 0.79%. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada akhir 2010 sebesar 80.44%, mengalami kenaikan dari posisi akhir 2009 sebesar 73.38%.
Profitability Return On Assets (ROA) of Bank DKI Syariah at the end of 2010 amounted to 2,33% decline from the year 2009 of 0;79%. The ratio of operating expenses to operating income (BOPO) at the end of 2010 amounted to 80.44%, an increase from the position of the end of 2009 amounted to 73.38%.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Likuiditas Pada akhir tahun 2010 nilai FDR Bank DKI Syariah adalah sebesar 166.71% mengalami penurunan dari tahun 2009 sebesar 173.24%.
Liquidity At the end of 2010 the Bank DKI Syariah FDR value amounted to 166.71% from the year 2009 decreased by 173.24%.
Sensitivitas Terhadap Risiko Pasar Untuk sensitivitas pasar belum dapat diukur karena Bank DKI Syariah belum menerapkan risiko pasar dalam perhitungan modal/cadangan
Sensitivity to Market Risk (Sensitivity to Market Risk) For market sensitivity can not be measured because of Bank DKI Syariah not applied in the calculation of market risk capital / reserves.
Tinjauan Fungsional Bank DKI Syariah
Bank DKI Sharia Functional Review
Sumber Daya Insani Dalam mencapai pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan serta menjadi salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia yang mampu meningkatkan kemaslahatan masyarakat luas, Unit Usaha Syariah Bank DKI mempekerjakan karyawan yang profesional dan sepenuhnya menguasai mengenai permasalahan operasional perbankan syariah, terutama sebagai Unit Usaha Syariah yang beroperasi atas dasar prinsip syariah Islam.
Human Resources Bank DKI aware and very concerned in terms of ensuring business continuity in order to achieve that vision. One important key to achieving this vision is through the presence of employees. In achieving sustainable growth and profitability and become one of the leading Islamic bank in Indonesia that could increase the welfare of society at large, Bank DKI Sharia Business Unit employs a professional and fully mastered the problems of Islamic banking operations, primarily as a business unit that operates on the basis of Sharia Islamic Sharia principles.
Bank DKI Syariah selalu berupaya mengembangkan SDI nya melalui pendidikan dan pelatihan serta memberikan kesempatan pengembangan berkarir bagi seluruh karyawan.
Bank DKI Syariah SDI is always trying to develop it through education and training and provide career development opportunities for all employees.
Dan sejalan dengan visi dan misi Bank DKI, peningkatan kualitas SDI difokuskan pada penerapan 7 nilai budaya perusahaan yang baru, yaitu: Komitmen, Teamwork, Profesional, Pelayanan, Disiplin, Kerja keras dan Integritas (KTPPDKI).
And in line with the vision and mission of the Bank DKI, SDI quality improvement focused on the implementation of seven new corporate cultural values, which are: Commitment, Teamwork, Professional, Services, Discipline, Hard work and Integrity (KTPPDKI).
Beberapa pelatihan dilakukan baik secara internal maupun eksternal dengan melibatkan berbagai instansi pendidikan dan pelatihan yang cukup berpengalaman, seperti: LPPI, Karim Business Consulting, Tazkia, ESQ, Daarut Tauhid, dan lain sebagainya. Sementara, Bank DKI Syariah juga mengirimkan karyawannya untuk mengikuti berbagai seminar, baik di dalam maupun di luar negeri.
Some training is done both internally and externally with the involvement of various institutions of education and training is quite experienced, such as: LPPI, Karim Business Consulting, Tazkia, ESQ, Daarut Tawhid, and so forth. Meanwhile, Bank DKI Syariah also sends its employees to attend various seminars, both at home and abroad.
Manajemen Risiko Sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia tentang manajemen risiko sesuai PBI Nomor 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 dan SE BI Nomor 5/21/DPNP tanggal 29 September 2003, Bank DKI Syariah telah menyusun Buku Pedoman Perusahaan (BPP mengenai Manajemen Risiko Syariah).
Risk Management Pursuant to Bank Indonesia regulation on risk management in accordance PBI 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 and SE BI Number 5/21/DPNP September 29, 2003, Bank DKI Syariah has compiled Company Manual (BPP on Sharia Risk Management).
Teknologi Informasi Syariah Pengembangan teknologi informasi merupakan aspek penting dalam meningkatkan fasilitas pelayanan terhadap nasabah dan untuk meningkatkan efesiensi operasional. Pengembangan ini juga dapat meningkatkan produktivitas bisnis, untuk itu Bank DKI Syariah selalu berupaya melakukan pembenahan dalam rangka penyempurnaan teknologi informasinya secara berkesinambungan.
Sharia Information Technology Development of information technology is an important aspect in improving service facilities for customers to improve operational efficiency. This development can also enhance business productivity, therefore Bank DKI Sharia always trying to reform in order to improve its information technology on an ongoing basis.
Di tahun 2010, Bank DKI Syariah melakukan pengembangan jaringan teknologi informasi dengan sejumlah aplikasi Sistem Komputer Haji Terpadu (Siskohat) Host To Host, Pinpad, dan Signature Verification System.
In 2010, Bank DKI Sharia to expand information technology networks with a number of applications Hajj Integrated Computer System (Siskohat) Host To Host, Pinpad, and Signature Verification System.
Strategi Pengembangan Bisnis Bank DKI Syariah
Bank DKI Sharia Business Development Strategy
Dalam usaha untuk mengembangkan bisnis, Bank DKI Syariah akan melakukan peningkatan melalui penciptaan produk baru maupun pengembangan produk yang sudah ada. Beberapa produk baru yang akan dibuat adalah produk Gadai Emas Syariah dan produk Tabungan Terencana Berjangka iB Syariah. Kemudian melakukan pengembangan produk agar menarik minat nasabah untuk berbisnis dengan Bank DKI Syariah. Salah satu produk yang akan dikembangkan adalah produk Tabungan iB Taharoh dan Deposito Mudharabah.
In an effort to achieved business growth, Bank DKI Sharia will make improvement through new product creation and development of existing products. Some new products innovation is a product of Gold Pawn Sharia and product iB Shariah Planned Futures Savings. Then also undertake for existing products development to attract customers to do business with Bank DKI Sharia. One of many products are to be developed is iBTaharoh Savings and Mudharabah Demand Deposits products.
Jaringan Layanan Perbankan Syariah Per 31 Desember 2010, Bank DKI Syariah memiliki jaringan kantor sebanyak 2 Kantor Cabang, 3 Kantor Cabang Pembantu, dan 7 Kantor Kas dan 37 Layanan Syariah (Office Channeling) di Kantor Cabang dan Cabang Pembantu Bank DKI.
Sharia Banking Services Network Per 31 December 2010, Bank DKI Sharia office network has a maximum of 2 Branch Offices, 3 Sub Branch offices, and 7 Cash Offices, and 37 Sharia Office Channeling at Bank DKI Branch Offices and Sub Branch Offices.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
87
Di tahun 2010 ini, Bank DKI Syariah membuka Kantor Kas Syariah Pondok Pesantren Asshidiqiyah dan penambahan 1 (satu) office channeling yakni pada Bank DKI Cabang Pembantu Pamulang.
In the year 2010, the Bank DKI Sharia open a Cash Sharia Asshidiqiyah Boarding Schools and the addition of two (2) office channeling namely the Bank DKI Pamulang Branch and Main Branch Kramat Jati Market.
Office Channeling Bank DKI Syariah
Office Channeling Bank DKI Sharia Jaringan Office Channeling Office Channeling Network
Cabang Utama Balaikota Cabang Utama Djuanda Cabang Bendungan Hilir Cabang Cempaka Mas Cabang Jatinegara Cabang Kebayoran Baru Cabang Matraman Cabang Permata Hijau Cabang Pintu Besar Selatan Cabang Tanjung Priok Cabang Pembantu Abdul Muis Cabang Pembantu Ancol Cabang Pembantu Bintaro Cabang Pembantu Cakung Cabang Pembantu Cipulir Cabang Pembantu Daan Mogot Cabang Pembantu Dewi Sartika Cabang Pembantu Glodok Cabang Pembantu Gunadarma Cabang Pembantu Gunung Sahari Cabang Pembantu Jatibaru Cabang Pembantu Kalimalang Cabang Pembantu Klender Cabang Pembantu Krekot Cabang Pembantu Muara Angke Cabang Pembantu Pamulang Cabang Pembantu Pluit Cabang Pembantu Pondok Labu Cabang Pembantu Prapanca ( Walikota Jakarta Selatan) Cabang Pembantu Samsat Gunung Sahari Cabang Pembantu Samsat Polda Metro Jaya Cabang Pembantu Senen Cabang Pembantu Sudirman Cabang Pembantu Tebet Cabang Pembantu Trunojoyo Cabang Pembantu Walikota Jakarta Barat Cabang Pembantu Walikota Jakarta Pusat Strategi Penghimpunan Dana 1. Meningkatkan Brand Awareness produk Bank DKI Syariah melalui promosi, sosialisasi, melakukan undian dan edukasi nasabah serta evaluasi mengenai produk knowledge kepada karyawan. 2. Melakukan kerjasama dengan jajaran Pemprov DKI dan Instansi Pemerintah, Pondok Pesantren, KBIH, dan lembaga sosial dalam menghimpun dana Taharoh dan wakaf tunai serta melakukan pengelolaan rekening haji Departemen Agama. 3. Review produk DPK dan strategi pemasarannya. 4. Melakukan aliansi dengan perusahaan asuransi dalam penerbitan tabungan terencana dan penambahan fitur asuransi pada produk Taharoh, Simpeda, dan Deposito. 5. Penambahan fitur produk Tabungan iB Simpeda (hadiah, EDC, fungsi ATM). 6. Melakukan aliansi dengan perusahaan asuransi dalam rangka penerbitan produk tabungan terencana dan insurance unit link.
88
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Balaikota Main Branch Djuanda Main Branch Bendungan Hilir Branch Cempaka Mas Branch Jatinegara Branch Kebayoran Baru Branch Matraman Branch Permata Hijau Branch Pintu Besar Selatan Branch Tanjung Priok Branch Abdul Muis Sub Branch Ancol Sub Branch Bintaro Sub Branch Cakung Sub Branch Cipulir Sub Branch Daan Mogot Sub Branch Dewi Sartika Sub Branch Glodok Sub Branch Gunadarma Sub Branch Gunung Sahari Sub Branch Jatibaru Sub Branch Kalimalang Sub Branch Klender Sub Branch Krekot Sub Branch Muara Angke Sub Branch Pamulang Sub Branch Pluit Sub Branch Pondok Labu Sub Branch Prapanca Sub Branch (South Jakarta Mayor Office) Gunung Sahari Samsat Sub Branch Samsat Polda Metro Jaya Sub Branch Senen Sub Branch Sudirman Sub Branch Tebet Sub Branch Trunojoyo Sub Branch West Jakarta Mayor Office Sub Branch Central Jakarta Mayor Office Sub Branch Fund Raising Strategy 1. Increase Brand Awareness of Bank DKI Sharia products through promotion, socialization, conducting prize drawing and customer education and product knowledge evaluation for employees. 2. Cooperating with the ranks of Jakarta Government and Government Institution, Islamic Boarding School, KBIH, and social institutions in collecting Taharoh funds and wakaf and perform account management Hajj Ministry of Religious Affairs. 3. Conduct a review TPF Product and its marketing strategies. 4. Establish an alliances with the insurance companies for the issuance of planned savings and insurance features were added to the product Taharoh, Simpeda, and Deposits. 5. Product features enhancement for iB Simpeda Savings (gifts, EDC, the function of ATM). 6. Making alliances with insurance companies for issuing a planned savings products and insurance unit link.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
7.
Pengembangan produk Taharoh Valas dan melakukan penerbitan SIMA Valas, serta refinancing terhadap penghimpunan dana Valas. 8. Meningkatkan fee based income melalui revitalisasi jasa bank dari cabang dan payment point khusus. Strategi Penyaluran Pembiayaan 1. Pemeliharaan pembiayaan korporasi yang telah diberikan 2. Ekspansi pembiayaan sektor korporasi secara selektif terutama melalui pembiayaan secara sindikasi 3. Ekspansi pembiayaan kepada UMKM, dengan cara Aliansi dengan lembaga-lembaga pembiayaan dalam rangka pemberian pembiayaan kepada UMKM dan Pembiayaan PPR Syariah bersubsidi serta Linkage Program dengan Bank Perkreditan Rakyat Syariah dan Koperasi Syariah
7.
Taharoh product development and publishing SIMA Forex Forex, as well as refinancing of Foreign funding.
8. Increase fee-based income through the revitalization of the branch bank services and special payment point.
4. Ekspansi pembiayaan (konsumtif/produktif) melalui perusahaan Multifinance secara selektif 5. Melaksanakan pembiayaan gadai syariah.
Financing Distribution Strategy 1. Maintenance of corporate financing that has been given 2. Expansion financing the corporate sector is selectively primarily through a syndicated financing. 3. Expansion financing to SMEs, by the Alliance with financing institutions (ULAAM-PNM, pawnshops, cooperative under the guidance KUKM Department, Ministry KUKM) within the framework of providing financing to SMEs and Financing Sharia PPR subsidized and Linkage Program with SRB and Islamic cooperative in order channel financing of SMEs 4. Expansion financing (consumptive/productive) through its selective Multifinance 5. Implementing Islamic mortgage financing.
Promosi Dalam rangka mensosialisasikan dan mempromosikan mengenai keberadaan Bank DKI Syariah dan produk serta jasa lainnya kepada masyarakat secara luas, maka dilakukan komunikasi dan promosi melalui beberapa media, seperti Radio, Media Cetak, Internet, Pameran, Sponsorship serta melalui website:
Promotions In order to socialize and promote the existence of Bank DKI Syariah and introduce products of financing, funding, and other services to the public at large, then made a few steps of communication and promotion through multiple media, such as Radio, Printed Media, Internet, Exhibition, Sponsorship and through Bank DKI Sharia website:
www.bankdkisyariah.co.id
www.bankdkisyariah.co.id
Pada tahun ini, Bank DKI Syariah diberi kesempatan oleh Direktorat Perbankan Syariah untuk mengikuti Program Technical Assistance Strategic Marketing yang diselenggarakan oleh Mark Plus. Inc. Acara tersebut merupakan salah satu program Bank Indonesia dalam rangka meningkatkan kemampuan komunikasi pemasaran bank-bank syariah di Indonesia. Hasil dari program tersebut Bank DKI Syariah membuat dan menjalankan Program Promosi Komunitas dengan Pilot Project di Kantor Kas Syariah Walikota Jakarta Utara. Dalam program tersebut, Bank DKI Syariah masuk ke komunitas pendidikan yaitu ke beberapa sekolah SDN, SMPN dan SMAN di wilayah Suku Dinas Walikota Jakarta Utara dengan mengadakan kegiatan bertema “GERAKAN GEMAR MENABUNG NASIONAL”. Adapun sekolah yang menjadi pusat acara adalah SDN Pademangan 06/07, SMPN 255 & SMKN 23.
In this year, Bank DKI Sharia given the opportunity by the Directorate of Islamic Banking to follow Tekhnical Assistance Program organized by Strategic Marketing Mark Plus. Inc. The event is one of the programs of Bank Indonesia in order to improve marketing communications capabilities of Islamic banks in Indonesia. Results of Bank DKI Sharia program up and running with the Community Promotion Program Pilot Project in the Office of the Mayor of North Jakarta Islamic Cash. Within the program, Bank DKI Sharia into the education community is to some schools SDN, SMP and senior high schools in the area of North Jakarta Mayor Office of the conduct of activities themed “NATIONAL MOVEMENT fond of saving money.” The school became the center of the show is SDN Pademangan 6.7, SMP 255 & SMKN 23.
Selain itu, Bank DKI Syariah juga bekerjasama dengan Badan Wakaf Indonesia berserta 4 (empat) Bank Syariah Penerima Wakaf Uang (LKS-PWU) dalam hal Promosi Wakaf Uang. Kegiatan promosi tersebut meliputi iklan bersama di Harian Republika dan kegiatan sponsorship.
In addition, Bank DKI Sharia in cooperation with the National Endowment along with 4 (four) Sharia Bank Beneficiary Endowment Money (LKS-PWU) in the case Endowment Campaign Money. Promotional activities include advertising together in the Republika newspaper and sponsorship activities.
Pada akhir Maret 2010, Bank DKI Syariah melaksanakan Undian Rejeki Umroh Tabungan iB Taharoh periode ke-1 yang bertempat di Gedung Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) Matraman. Hadiah yang diundi adalah Paket Umroh untuk 2 orang pemenang.
At the end of March 2010, Bank DKI Sharia perform Umrah Prizes Drawing iB Taharoh Savings 1st period located at Matraman Sharia Sub Branch Office Building. The prizes consist of Umrah Package for 2 winners.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
89
90
Aspek Pemasaran & Promosi
Marketing and Promotion Aspect
Pemasaran Bank DKI senantiasa berupaya meningkatkan pelayanan melalui komitmen terpadu. Untuk itu, Bank DKI melakukan aktivitas pemasaran yang ditujukan untuk meningkatkan jumlah nasabah. Beberapa inisiatif tersebut termasuk:
Marketing Bank DKI always trying to improve services through an integrated commitment. To that end, Bank DKI conduct marketing activities aimed at increasing the number of customers. Some of these initiatives include:
a. Market Penetration: • Guna meningkatkan jangkauan terhadap segmen pemasaran produk dan layanan perbankan dari Bank DKI yang dilakukan dengan memperhatikan penempatan dan perluasan dari jaringan kantor layanan Bank DKI termasuk diantaranya penambahan jumlah mobile unit (kantor kas keliling), touch point dengan nasabah. • Bank DKI secara aktif melakukan pemasaran produk kredit yang ditargetkan kepada Captive Market Bank DKI para Pegawai Negeri Sipil termasuk diantara para guru, termasuk diantaranya. Ini diprioritaskan karena gaji dibayar lewat Bank DKI, sehingga produk kredit apapun dengan aman dapat ditawarkan kepada mereka.
a. Market Penetration: • To increase the reach of the marketing segment of banking products and services from Bank DKI conducted with due regard to the placement and expansion of branch network of Bank DKI services including increasing the number of mobile units around the cash office, touch point with customers.
b. Product Development: Guna meningkatkan Fee-Based Product, peningkatan Short-Term Portofolio dan peningkatan Funding Product, yang dilakukan dengan cara, antara lain: • Melakukan perbaikan dan evaluasi terhadap produk-produk yang sudah ada dengan jalan melakukan evaluasi terhadap kinerja portofolio produk secara rutin serta melakukan studi banding terhadap produk sejenis dari bank lain. • Menambah manfaat dan nilai tambah dari produk-produk dana yang sudah ada seperti pengembangan fasilitas bagi nasabah pemegang Giro Perorangan untuk dapat melakukan penarikan melalui ATM, penambahan undian hadiah tabungan Simpeda dimana selain dari Undian Nasional, Bank DKI juga melakukan undian lokal pemberian souvenir kepada nasabah inti Bank DKI dan Melaksanakan program Deposito Promo untuk nasabah ritel dengan perlindungan Asuransi Jiwa Cacat Tetap karena kecelakaan. • Melakukan kajian pengembangan produk baru dengan memperhatikan kebutuhan nasabah, pengembangan networking, peningkatan kualitas SDM, pengembangan asset management dan pengembangan pedoman risk management.
b. Product Development: In order to increase the Fee-Based Products, an increase in Short-Term Product Portfolio and increased funding, which is done by, among others: • Improvement and evaluation of products that already exist by way of evaluating the performance of the product portfolio on a regular basis and conduct a comparative study of similar products from other banks. • Adding benefits and value of the products of existing funds such as the development of facilities for Giro Individual holders to make withdrawals through ATMs, additional savings lottery prize Simpeda where apart from the National Lottery, Bank DKI also perform local sweepstakes giving souvenirs to the core customer Bank DKI and Implement Deposit program Promo for the protection of retail clients with Life Insurance Permanent Disability due to accident.
c. Integration & Alliance: Menjalin hubungan baik dan melakukan kerjasama/aliansi strategis dengan program kerja sama dengan Bank dan institusi lain.
c. Integration & Alliance: Good relations and cooperation / strategic alliances with the program of cooperation with the Bank and other institutions.
d. Pricing Bank DKI memberikan suku bunga dan rate yang kompetitif terhadap produk baik produk dana dan pembiayaan maupun layanan perbankan yang ada. Kredit konsumer menjadi andalan Bank DKI karena tingkat bunga yang diberikan tergolong paling rendah diantara bank swasta di Jakarta.
d. Pricing Bank DKI provides interest rate and the rate that is competitive against a good product funds and financing products and banking services available. Consumer credit became the mainstay of Bank DKI because the interest rate given classified lowest among private bank in Jakarta.
e. Service Excellence Kesemua strategi pemasaran produk dilaksanakan seraya meningkatkan kualitas pelayanan dan product knowledge dengan simplikasi standar operasional perusahaan (SOP) dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara berkelanjutan dengan penerapan budaya perusahaan yang mendukung visi dan misi Bank DKI dan sudut pandang administrator menjadi marketer.
e. Service Excellence All product marketing strategy implemented while increasing the quality of service and product knowledge with corporate operational standards simplikasi (SOP) and improve the quality of human resources in a sustainable manner with the implementation of a corporate culture that supports the vision and mission of the Bank DKI and administrator to a marketer’s point of view.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
•
•
Bank DKI actively marketing credit products targeted to the Captive Market Bank DKI the Civil Service is among teachers, including among others. This prioritized because salaries are paid through Bank DKI, so that any credit products can be safely offered to them.
Reviewing the development of new products by taking into account the needs of nas, networking development, improving the quality of human resources, development of asset management and development of risk management guidelines.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Promosi Strategi pemasaran yang dilakukan Bank DKI juga didukung dengan peningkatan fungsi sosialisasi, komunikasi dan promosi mengenai keberadaan Bank DKI dan memperkenalkan produk-produk Bank DKI kepada masyarakat, maka dilakukan beberapa langkah komunikasi dan promosi melalui beberapa media, diantaranya yaitu:
Promotions Marketing strategy by the Bank DKI also supported by increased function of socialization, communication and promotion regarding the existence and introduce Bank DKI DKI Bank products to the public, then performed a few steps of communication and promotion through multiple media, such as:
a. Website Bank DKI memiliki website dengan alamat domain:
a. Website Bank DKI has a website with the domain address:
www.bankdki.co.id
b.
c.
d.
e.
Website ini secara rutin dilakukan pengkinian dengan data-data dan informasi yang terbaru mengenai produk Bank DKI, dan juga pengembangan dan penambahan fitur pada website seperti aplikasi kurs valuta asing, suku bunga Bank DKI dan simulasi kredit termasuk dengan penambahan sehingga data yang ada bisa diakses oleh publik secara cepat dan akurat. Media Cetak Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan Bank DKI dan produk Bank DKI di beberapa media cetak nasional. Media Elektronik Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan serta wawancara di beberapa media elektronik. Customer Touch Point Dalam rangka meningkatkan corporate dan brand awarenes, Bank DKI melakukan promosi pada sejumlah customer touch point di berbagai media. Pameran dan Seminar Pameran yang diikuti oleh Bank DKI dalam rangka promosi antara lain disepanjang tahun 2010 adalah Pekan Raya Jakarta Fair 2010, Pesta Buku Jakarta 2010, Stand bersama Bank DKI dengan BPMP DKI Jakarta, PT. MRT pada Pameran Infrastructure Asia 2010, stand bersama Bank DKI dengan ASBANDA pada APCONEX 2010, Stand Bank DKI pada saat Undian Tabungan Simpeda Lokal.
Prospek Usaha Bank DKI
Untuk tahun 2011 PT. Bank DKI mengarahkan tercapainya proyeksi kinerja keuangan dan rasio-rasio penting masing-masing adalah sebagai berikut: • Total Asset meningkat 11,58% dari estimasi Desember 2010 sebesar Rp16,9 triliun menjadi sebesar Rp18,9 triliun. • Dana Pihak Ketiga tumbuh 6,41% dari estimasi Desember 2010 sebesar Rp13,3 triliun menjadi sebesar Rp14,2 triliun. • Kredit (termasuk syariah) tumbuh sebesar 33,10% dari estimasi Desember 2010 sebesar Rp8,8 triliun menjadi sebesar Rp11,7 triliun. • Laba sebelum pajak diharapkan tumbuh sebesar 23,24% dari estimasi Desember 2010 sebesar Rp345,4 miliar menjadi sebesar Rp425,7 miliar. • CAR risiko kredit berada pada kisaran 17,24% diantaranya melalui penerbitan obligasi subordinasi sebesar Rp300 miliar dan IPO senilai 25% – 30% dari modal perseroan. • BOPO sebesar 80,45% dengan estimasi pendapatan operasional sebesar Rp2,20 triliun dan beban operasional sebesar Rp1,76 triliun. • LDR berada pada kisaran 82,98%. • ROE berada pada kisaran 19,10%. • ROA diproyeksikan di kisaran 2,30% dengan pertumbuhan aset sebesar 11,58% dan laba setelah pajak sebesar 23,24%. • NIM berada pada kisaran 6,66% sebagai hasil dari perbaikan struktur pendanaan melalui penurunan suku bunga dan optimalisasi penyaluran kredit. • NPL Gross diproyeksikan pada kisaran 3,50% dan NPL Net di kisaran 1,85%.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
www.bankdki.co.id
b.
c.
d.
e.
Website is routinely done with the updating of the data and the latest information about the products of Bank DKI, and also the development and addition of features on the website such as the application of foreign exchange, interest rate Bank Establishments and simulation, including the addition of credit so that existing data can be accessed by the public quickly and accurately. Print Media Promotion is done through advertising and product DKI Bank DKI Bank in several national print media. Electronic Media Promotion is done through advertising and interviews in some electronic media. Customer Touch Point In order to enhance corporate and brand awarenes, Bank DKI do promotions on a number of customer touch points in various media. Exhibition and Seminar The exhibition which was followed by Bank DKI in order to promote, among others throughout the year 2010 is the Jakarta Fair Fair 2010, Jakarta Book Festival 2010, Stand together with BPMP Bank DKI Jakarta, PT. MRT at Infrastructure Exhibition Asia 2010, stand together with the Bank DKI ASBANDA on APCONEX 2010, Bank DKI Stand at Local Simpeda Savings Sweepstakes.
Business Prospects Bank DKI
For the year 2011 PT. Bank DKI directs the achievement of the projected financial performance and critical ratios are each as follows: • Total assets increased by 11.58% from December 2010 estimates Rp16.9 trillion to Rp18.9 trillion. • Third Party Fund grew 6.41% from December 2010 estimates Rp13.3 trillion to Rp14.2 trillion. • Loans (including Islamic) grew by 33.10% from the estimated December 2010 amounted to Rp8.8 trillion to Rp11,7 trillion. •
Profit before tax is expected to grow by 23.24% from estimated in December 2010 amounting to Rp345.4 billion to Rp425.7 billion.
•
CAR credit risk in the range of 17.24% of them through subordinated bonds amounting to Rp300 billion and the IPO valued at 25% - 30% of the capital of the company. BOPO of 80.45% with estimated operating income Rp2.20 trillion and operating expenses amounted to Rp1,76 trillion. LDR in the range of 82.98%. ROE in the range of 19.10%. ROA projected in the range of 2.30% with asset growth amounted to 11.58% and profit after tax of 23.24%. NIM in the range of 6.66% as a result of improvements funding structure through lower interest rates and optimization of lending
• • • • •
•
Gross NPL projected in the range of 3.50% and Net NPLs in the range of 1.85%.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
91
Bank DKI dalam memperhatikan peluang usaha ke depan, telah menargetkan menjadi pemain penting di industri perbankan nasional. Ada beberapa hal yang dipandang perlu dilakukan untuk merespon prospek usaha tersebut diantaranya: 1. melaksanakan initial public offering (IPO) untuk memperkuat permodalan bank dalam rangka melakukan ekspansi usaha secara berkelanjutan serta semakin memperkuat penerapan GCG dalam menjalankan kegiatan operasional Bank. 2. Menjadikan Bank DKI sebagai “modern banking” yang menyediakan layanan one stop service mulai dari kredit konsumtif sampai dengan kredit korporasi atau sindikasi dan berbagai macam produk dana baik dalam Rupiah maupun US Dollar. 3. Pengembangan bisnis Bank DKI Syariah dalam rangka persiapan spin-off sesuai dengan milestone yang ditetapkan Bank. 4. Mempersiapkan blueprint infrastruktur tenologi informasi yang reliable (hassle free), akurat, dan akomodatif guna mendukung strategi pengembangan bisnis dengan mengaktifkan peran IT steering commitee.
Bank DKI in considering business opportunities in the future, has targeted an important player in the national banking industry. There are some things deemed necessary to respond business prospects include: 1. Conduct an initial public offering (IPO) to strengthen bank capital in order to expand business in a sustainable manner and further strengthen the implementation GCG in carrying out banking operations. 2. Established Bank DKI as a “modern banking” which provide one-stop service from consumer loan to corporate or syndicated loans and various range of fund products both in Rupiah and US Dollars.
Peningkatan Permodalan
Capital Improvement
Dalam rangka mempertahankan CAR sesuai dengan ketentuan sekaligus mengantisipasi penerapan ketentuan Bank Indonesia terkait GWM – LDR sehingga Bank didorong untuk melakukan ekspansi, maka strategi yang dipersiapkan manajemen Bank DKI antara lain: • Mengupayakan pengajuan Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada Pemprov. DKI Jakarta atau penambahan modal lain untuk memenuhi kewajiban modal disetor (sekaligus pemenuhan komitmen bersama “BPD Regional Champion” dalam rangka penguatan permodalan) sehingga bank dapat mengantisipasi tingkat risiko yang akan dihadapi. • Penerbitan obligasi/surat hutang subordinasi II sebesar ± Rp300 miliar di semester I tahun 2011. • Melakukan revaluasi terhadap aktiva tetap dan atau pengalihan cadangan khusus (laba yang ditahan) sebagai tambahan modal inti. • Percepatan persiapan Initial Public Offering (IPO).
92
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
3. Bank DKI Sharia Business Development in preparation spin-off in accordance with the milestones established by the Bank. 4. Preparing the infrastructure blueprint tenologi information reliable (hassle free), accurate, and accommodating to support business development strategy by activating the role of IT Steering Committee.
In order to maintain the CAR in accordance with the provisions of as well as anticipate the implementation of relevant provisions of the Bank Indonesia GWM - LDR so that the Bank is encouraged to do the expansion, the strategy prepared by the Bank DKI Management, among others: • Seek the submission of Government Equity (PMP) to the provincial government. DKI Jakarta or other capital additions to fulfill the obligations of the paid up capital (as well as compliance shared commitment “BPD Regional Champion” in order strengthening of capital) so that banks can anticipate level of risk that will be faced. • Issuance of bonds / subordinated II of ± Rp 300 billion the first semester of 2011. • Conducting a revaluation of fixed assets and / or diversion special reserve (retained earnings) as additional capital core. •
Acceleration of the preparation of the Initial Public Offering (IPO).
Tinjauan Bisnis Business Review
Perubahan-perubahan penting yang terjadi
Important changes during 2010
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia yang dikeluarkan selama tahun 2010, terdapat peraturan yang berdampak pada laporan keuangan antara lain: 1. Peraturan Bank Indonesia No.12/2/PBI/2010 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Bank Indonesia No. 10/40/PBI/2008 tentang Laporan Bulanan Bank Umum. 2. Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/13/PBI/2003 tentang Posisi Devisa Netto Bank Umum. 3. Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing.
Pursuant to Bank Indonesia issued during the year 2010, there are rules that have an impact on the financial statements, among others:
4. Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 tentang Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia.
1.
Bank Indonesia Regulation No.12/2/PBI/2010 concerning Second Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 10/40/PBI/2008 on Monthly Report of Commercial Banks. 2. Bank Indonesia Regulation. Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 about the Third Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 5/13/PBI/2003 on the Net Open Position of Commercial Banks. 3. Bank Indonesia Regulation. Bank Indonesia Regulation No. 12/19/PBI/2010 of Statutory Reserves of Commercial Banks Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currency. 4. Circular Letter of Bank Indonesia. 12/11/DPNP dated March 31, 2010 on the Second Amendment to Bank Indonesia Circular Letter No. 3/30/DPNP December 14, 2001 concerning Quarterly Financial Report and Monthly Publication of Commercial Banks and Certain Reports submitted to Bank Indonesia.
Masalah dan Kendala yang dihadapi Problems and Obstacles Di sepanjang tahun 2010, Bank DKI menilai tidak ada masalah dan kendala yang memberikan dampak signifikan terhadap keberlangsungan kegiatan operasional dan non operasional Bank DKI.
Business Review Tinjauan Bisnis
In the year 2010, Bank DKI rate no problems and constraints that provide a significant impact on the sustainability of operational and non operational Bank DKI.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
93
TINJAUAN KEUANGAN FINANCIAL REVIEW
Kinerja Operasional Bank DKI ditahun 2010 secara umum meningkat dibandingkan tahun 2009. Penyaluran kredit sektor industri tumbuh 4.121,41%. Dana Pihak Ketiga tahun 2010 sebesar Rp12,45 triliun sektor mortgage & housing tumbuh 15,94%.
Operational performances of Bank DKI in 2010 were generally improving compared to 2009. Loan disbursement in industrial sector grew 4121.41%. Third parties’ funds in 2010 were Rp12.45 trillion as the mortgage & housing sectors increased by 15.94%
94
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tinjauan Keuangan Financial Review
Financial ReviewTinjauan Keuangan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
95
96
Kinerja Keuangan Tahun 2010
2010 Financial Perfomance
Seiring dengan membaiknya situasi perekonomian dalam negeri dan dunia, perbankan nasional mengejar ketertinggalannya dan secara lebih agresif menjalankan fungsi intermediasinya. Pertumbuhan kredit perbankan nasional tumbuh sebesar 19-22%, atau tumbuh sebesar Rp316,73 triliun.
Along with the improving economic situation, domestic and overseas, national banks set forward and becoming more aggressively to carry on their intermediation function. The growth of national banking loans grew at around 19 to 22%, an increase of Rp316.73 trillion.
Bank DKI mampu memanfaatkan dengan baik momentum tersebut. Dengan tetap menjalankan prinsip kehati-hatian, Bank DKI berhasil meningkatkan jumlah kredit yang diberikan sebesar 26,10% dibandingkan tahun 2009, hasil yang cukup baik di tengah situasi yang penuh ketidakpastian.
Bank DKI were managed to take benefits from this momentum. By continuing to implement the principle of prudencial banking, Bank were able to enhance loan outstanding to 26.10%, compared to 2009, decent outcome amid uncertainty condition.
Pertumbuhan kredit pada tahun 2010 tidak diiringi dengan pertumbuhan pendapatan bunga pada tahun yang sama. Hal tersebut disebabkan pertumbuhan kredit terjadi di semester kedua (Periode Juli s/d Desember 2010), sehingga pertumbuhan pendapatan bunga kredit akan terlihat di semester pertama tahun 2011. Peningkatan yang signifikan diperoleh dari pendapatan yang berasal dari keuntungan penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi (unrealized).
Loan growth in 2010 was not followed with the the growth in interest income in the same year. This was mainly attributed due to loan growth occurred in the second half (July to December 2010 period), therefore income on loan interest growth will appear in the first half of 2011. The significant escalation is obtained from unrealized gains on valuation to market of securities.
Hal ini menunjukkan kinerja pemilihan investasi dalam efek yang cukup baik, terlihat dengan meningkatnya harga efek yang dimiliki perusahaan. Hal lain yang cukup menggembirakan adalah peningkatan pendapatan operasional lain-lain sebesar 53,50%. Kenaikan pendapatan operasional lain-lain tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan fee based income sebesar 53,86% dari tahun 2009. Dari kenaikan pos pendapatan-pendapatan tersebut, Bank DKI berhasil membukukan kenaikan laba bersih sebesar 131,48%.
This signify a well selection in the securities investment selection indicated by the advancing price of securities owned by the company. Another thing that was encouraging was the increase in other operating income amounted to 53.50%. The increase in other operating income was primarily due to increased fee-based income amounted to 53.86% from year 2009. Of the increase postal revenues, Bank DKI booked net income of 131.48%.
Pertumbuhan kinerja keuangan tidak diikuti oleh Unit Usaha Syariah (UUS) yang mengalami penurunan dari sisi aset dan labanya, yang dilihat dari kinerja keuangan yakni diantaranya dana pihak ketiga, pembiayaan, pendapatan dan tentu saja laba usaha per Desember 2010 dibanding Desember 2009 (yoy). Penurunan meliputi dana pihak ketiga sebesar 3,37%, diikuti dengan penyaluran pembiayaan sebesar 7,45% dan pendapatan pembiayaan sebesar 8,89% serta laba usaha sebesar 53,89%.
The growth of financial performance is not followed by the Sharia Business Unit (SBU), which derrived by it’s assets and earnings, as seen from the financial performance including funding, financing, revenues and operating income through comparation of December 2010 and December 2009 (yoy). The derrivation includes third party funds amounting to 3.37%, followed by financing disbursement amounting to 7.45% and financing revenue amounted to 8.89% and operating profit of 53.89%.
Namun demikian, sebagaimana opini atau pendapat Dewan Pengawas Syariah (DPS), UUS Bank DKI telah berjalan dengan prinsip dan fungsi manajemen perbankan yang sehat didukung dengan kompetensi pemimpin Grup Syariah dan Sumber Daya Insani (SDI) yang cukup memadai untuk dapat melaksanakan operasional perbankan berdasarkan prinsip syariah dan menginterpretasikan ketentuan perbankan maupun Fatwa Dewan Syariah Nasional.
However, as an opinion of the Sharia Supervisory Board (SSB), Bank DKI SBU has performed in accordance with sound banking management principles and function supported by the competence of the Sharia Group head and adequate HR, hence enabling it to operate with strict adherence to sharia principles and interpret banking regulations as well as the Fatwa of the National Board of Sharia.
Dalam pembahasan berikut, akan dijelaskan lebih dalam mengenai hasil usaha, likuiditas dan kondisi keuangan Bank DKI sepanjang tahun 2010, Disertakan pula beberapa catatan mengenai kejadiankejadian materiil yang secara langsung maupun tak langsung berpengaruh terhadap kinerja Bank DKI.
The following discussion provides more detailed elaborations on the operating results, liquidity and financial condition of Bank DKI during 2010. Included are notes on significant events that either directly or indirectly affected Bank DKI performance.
Hasil-Hasil Usaha
Business Results
Pendapatan Bunga Pendapatan bunga kredit Bank DKI termasuk pendapatan provisi dan komisi mencapai Rp1,58 triliun pada tahun 2010, menurun sebesar Rp80,05 miliar atau 4,82% dibandingkan dengan pencapaian tahun 2009 sebesar Rp1,66 triliun. Penurunan pendapatan bunga terutama berasal dari penurunan pendapatan bunga kredit sebesar Rp23,60 miliar atau menurun sebesar 1,49% dibandingkan tahun 2009.
Interest Income In 2010, Bank DKI posted an interest income amounting to Rp1.58 trillion, including provisions and commissions, derrived Rp80.05 billion or 4.82% compared to Rp1.66 trillion in 2009. The derrivation of interest income was mainly attributed from the derrivation of loan interest income amounted Rp23,60 billion or declining 1.49% compared to 2009.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tinjauan Keuangan Financial Review
Sebagaimana yang disampaikan sebelumnya, penurunan pendapatan bunga kredit disebabkan oleh adanya jeda waktu antara pemberian kredit dan realisasi pendapatan bunga akibat adanya pertumbuhan kredit pada semester kedua tahun 2010. Sehingga pertumbuhan pendapatan bunga baru akan terlihat di semester pertama tahun 2011.
As stated previously, the decline in loan interest income caused by the lag time between the granting of loans and the realization of interest income due to loan growth in the second half of 2010. So the new interest income growth will be seen in the first half of 2011.
Selain itu, penurunan pendapatan bunga juga disebabkan oleh turunnya rata-rata suku bunga kredit dari 15,05% per tahun selama tahun 2009 menjadi 14,30% selama tahun 2010. Rata-rata suku bunga kredit dalam mata uang asing juga mengalami penurunan dari 8,00% pada tahun 2009 turun menjadi 6,72% di tahun 2010.
In addition, the decrease in interest income was also due to the decline in the average lending rate of 15.05% per annum during the years 2009 to 14.30% during the year 2010. Average lending rates in foreign currency also decreased from 8.00% in 2009 fell to 6.72% in 2010.
(Dalam Ribuan Rupiah)
(In Thousands Rupiah)
Pendapatan Bunga Interest Income Uraian Bunga Provisi dan Komisi Jumlah
2010
2009
1.564.322.735
1.587.926.215
(1,49)
(23.603.480)
Interest
16.833.928
73.284.334
(77.03)
(56.450.406)
Fees and Commissions
1.581.156.663
1.661.210.549
(4.82)
(80.053.886)
Total
Beban Bunga Beban bunga simpanan pada tahun 2010 termasuk di dalamnya beban provisi dan komisi turun sebesar Rp47,91 miliar atau 5,58% dari Rp858,93 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp811,02 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan penurunan beban bunga mata uang asing sebesar Rp28,58 miliar atau 17,64%. Pendapatan Bunga Bersih Penurunan atas pendapatan bunga dan beban bunga mengakibatkan penurunan pendapatan bunga bersih sebesar Rp32,13 miliar atau 4,01%. dari Rp802,27 miliar tahun 2009 menjadi sebesar Rp770,13 miliar tahun 2010. Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Operasional Lainnya meningkat 222,84% atau sebesar Rp349,36 miliar di tahun 2010 dibandingkan Rp108,21 miliar di tahun 2009. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya kenaikan keuntungan penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi (unrealized). Peningkatan Pendapatan Operasional Lainnya juga diakibatkan oleh peningkatan fee based income sebesar 53,86% dari tahun 2009 yaitu sebesar Rp14,67 miliar menjadi Rp22,57 miliar di tahun 2010.
%
Delta
Description
Interest Expenses Interest expense savings in 2010 including fees and commissions expense decreased by Rp47.91 billion or 5.58% from Rp858.93 billion in 2009 to Rp811.02 billion. This decrease was mainly due to decrease in interest expense of foreign currency amounting to Rp28.58 billion or 17.64%. Net Interest Income Decrease in interest income and interest expense resulted in a decrease in net interest income amounted to Rp32.13 billion or 4.01% from Rp802.27 billion in 2009 to Rp770.13 billion in 2010. Other Operating Income Other Operating Income increased by 222.84% or a total of Rp349,36 billion in 2010 compared to Rp108.21 billion in 2009. The increase was primarily due to increased valuation gains in trading securities unrealized (unrealized). Other Operating Income Improvement was also caused by increased fee-based income amounted to 53.86% from the year 2009 amounting to Rp14.67 billion to Rp22.57 billion in 2010.
(Dalam Ribuan Rupiah)
(In Thousands Rupiah)
Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Uraian Provisi dan Komisi selain dari Pemberian Kredit
2010
2009
17.777.568
16.187.641
9.82
Delta
Description
1.589.927
Fees and commission from Non Loan Transactions
(105.961)
3.313.536
(103.2)
(3.419.497)
Gain (Losses) On Foreign Exchange Transactions
196.429.34
(752.342)
26.009
197.181.687
Unrealized Gains (Losses) on Valuation to Market of Trading Securities Gain on Sales of Securities
Keuntungan (Kerugian) Transaksi Mata Uang Asing Keuntungan Penilaian Efek yang Diperdagangkan yang
%
Belum Direalisasi 31.532.673
21.892.424
44.03
9.640.249
Lain-lain
103.722.931
67.573.663
53.50
36.149.268
Other
JUMLAH
349.356.556
108.214.922
222.84
241.141.634
TOTAL
Keuntungan Penjualan Efek
(Dalam Ribuan Rupiah)
(In Thousands Rupiah)
Rincian Pendapatan Operasional Lainnya pada pos Lain-lain Other Operational Incomers-Others Uraian
2010
2009
Pendapatan Jasa Administrasi & Fee
52.338.710
45.008.450
Pendapatan ATM
%
Delta
16.29
7.330.260
Description Services Administration and Fee Income
22.573.007
14.670.692
53.86
7.902.315
ATM’s Income
Denda Tunggakan Kredit
1.883.128
2.240.531
(184.05)
(357.403)
Penalties on Uncollectible Loans
Pendapatan Unit Syariah Lainnya
2.966.642
3.120.501
(4.93)
(153.859)
Sharia Unit-Other Income
Jasa Pengiriman Uang
1.374.003
1.165.886
17.85
208.117
Funds Transfer Services
Penalti Pelunasan Kredit
2.048.608
463.824
341.68
1.584.784
Penalty on Written Off Loans
0
282.132
(100)
(282.132)
Cash Dividend
136.413
175.014
(22.06)
(38.601)
Closing On Deposit Account
20.402.420
446.633
4.468
19.955.787
Other Penalties
103.722.931
67.573.663
53.50
36.149.268
TOTAL
Pendapatan Dividen Tunai Penutupan Rekening Simpanan Denda-denda Lain TOTAL
Financial ReviewTinjauan Keuangan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
97
Allowance for Possible Losses on Productive Assets Total allowance for possible losses on productive assets in 2010 reached Rp1.09 billion, a decline of Rp31.93 billion or 96.69% compared with the year 2009 amounting to Rp33.02 billion. This amount is considered adequate to cover possible losses from uncollectible assets. The decrease in provision for losses on earning assets primarily due to an improved quality of loans.
Beban Penyisihan Kerugian Atas Aktiva Produktif Jumlah beban penyisihan kerugian atas aktiva produktif pada tahun 2010 mencapai Rp1,09 miliar, turun sebesar Rp31,93 miliar atau 96,69% dibandingkan dengan tahun 2009 sebesar Rp33,02 miliar. Jumlah ini dinilai memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya aktiva produktif. Penurunan jumlah beban penyisihan kerugian atas aktiva produktif terutama disebabkan adanya perbaikan kualitas kredit yang diberikan. (dalam ribuan Rupiah)
(in thousands Rupiah)
Beban Penyisihan Kerugian Atas Aktiva Produktif Allowance for Possible Losses on Productive Assets Uraian PPAP
2009
2010
33.020.026
1.091.555
(96,69)
(31.928.471)
Allowance for Possible Losses
1.059.453
1.434.727
35,42
375.274
Contingencies Expenses
Beban Kontigensi
%
Delta Rupiah
Description
35 30 25
PPAP Allowance for Possible Losses on Productive Asset
20 15
BEBAN KONTIGENSI Contingencies Expenses
10 5 0
2009 2010
2009
2010
Beban Operasional Lainnya Beban operasional lainnya terdiri dari beban umum dan administrasi, beban tenaga kerja, beban promosi dan beban lain-lain. Beban umum dan administrasi naik sebesar Rp66,79 miliar atau 43,52% dari Rp153,46 miliar tahun 2009 menjadi Rp220,25 miliar di tahun 2010.
Other Operating Expenses Other operating expenses consist of general and administrative expenses, personnel expenses, promotional expenses and other expenses. General and administrative expenses increased by Rp66.79 billion or 43.52% from Rp153.46 billion in 2009 to Rp220.25 billion in 2010.
Di tahun 2010, beban tenaga kerja berupa pembayaran gaji, upah sekaligus tunjangan dan kesejahteraan karyawan meningkat sebesar 15,26% atau Rp59,69 miliar dari Rp391,15 miliar tahun 2009 menjadi Rp450,84 miliar di tahun 2010. Termasuk ke dalam gaji, upah, tunjangan dan kesejahteraan karyawan di atas adalah kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi pada tahun 2009 dan 2010. Peningkatan beban tenaga kerja disebabkan adanya rekruitmen karyawan baru dan peningkatan kesejahteraan karyawan.
In 2010, personnel expenses in the form of payment of salaries, wages and employee benefits at the same time increased by 15.26% or Rp59.69 billion from Rp391.15 billion in 2009 to Rp450.84 billion in 2010. Included in salaries, wages, allowances and employee benefits over the compensation to the Board of Commissioners and Directors in 2009 and 2010. Increased expenses due to labor the recruitment of new employees and increase employees’ welfare.
Secara keseluruhan, setelah ditambah dengan beban promosi dan beban lain-lain, pada tahun 2010 Bank DKI mencatat beban operasional lainnya sebesar Rp789,10 miliar dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp677,23 miliar, meningkat sebesar Rp111,87 miliar atau 16,52%.
Overall, after plus promotion expenses and other expenses, in 2010 the Bank DKI recorded in other operating expenses amounted to Rp789.10 billion, compared to the year 2009 amounting to Rp677.23 billion, an increase of Rp111.87 billion or 16.52 %.
(Dalam Ribuan Rupiah)
( (In thousands Rupiah)
Beban Operasional Lainnya Other Operating Expenses Uraian
2009
2010
%
Umum dan Administrasi
153.460.890
220.252.331
43,52
66.791.441
General And Administrastion
Tenaga Kerja
Description
391.145.086
450.841.362
15,26
59.696.276
Employee
Promosi
27.112.645
27.139.916
0.10
27.271
Promotion
Lain-lain
105.509.388
90.864.400 (13,88)
(14.644.988)
Others
Jumlah
677.228.009
16,52
111.870.000
Total
789.098.009
Pendapatan (Beban) Non Operasional Pendapatan (beban) operasional terdiri dari pendapatan non operasional itu sendiri, pendapatan komisi pihak ketiga, pendapatan sewa, keuntungan (kerugian) penjualan aset, laba penjabaran transaksi valuta asing, kerugian akibat selisih teller dan kecurangan, dan lainnya. Pada tahun 2010, Bank DKI mencatatkan pendapatan non operasional sebesar Rp20,08 miliar. Kenaikan pendapatan non operasional terutama disebabkan karena adanya laba dari penjualan aset sebesar Rp11,89 miliar.
98
Delta Rupiah
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Non Operating Income (Expense) Income (expense) consists of non-operating non-operating income itself, third-party commission income, rental income, gains (losses) on sales of assets, earnings translation of foreign currency transactions, losses due to the difference between tellers and fraud, and others. In 2010, Bank DKI recorded non operating income amounting to Rp20.08 billion. The increase in non operating income primarily due to a gain on sale of assets amounting to Rp11,89 billion.
Tinjauan Keuangan Financial Review
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Pada tahun 2010 Bank DKI mencatatkan beban pajak penghasilan sebesar Rp31,18 miliar, turun 47,45% dari beban pajak penghasilan tahun 2009 sebesar Rp59,34 miliar. Penurunan beban pajak penghasilan tidak sejalan dengan peningkatan Laba Operasional, dimana komponen keuntungan adalah keuntungan penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi (unrealized) yang bukan merupakan pendapatan kena pajak.
Income Tax Benefit (Expense) In 2010 the Bank DKI record income tax expense amounting to Rp31.18 billion, down 47.45% from the income tax expense in 2009 amounted to Rp59.34 billion. Decrease in income tax expense is not in line with the increase in operating profit, where profit is the profit component of valuation of trading securities that are not realized (unrealized) that are not taxable income.
Laba Bersih Dan Laba Bersih Per Saham Dasar Dari pencapaian kegiatan usaha selama tahun 2010, Bank DKI mendapatkan laba bersih sebesar Rp316,76 miliar, meningkat sebesar 131,48% dibandingkan laba bersih tahun 2009. Hal ini sebagai akibat dari penurunan Beban Bunga, peningkatan Pendapatan operasional Lainnya dan penurunan Beban Pajak Penghasilan. Peningkatan Laba Bersih tersebut secara langsung berpengaruh terhadap Laba Bersih Per Saham Dasar yang meningkat dari Rp228 pada tahun 2009 menjadi Rp519 pada tahun 2010.
Net Income And Per Share Basic Earnings From the achievement of business activity during 2010, Bank DKI obtain a net profit of Rp316.76 billion, an increase of 131.48% compared to net income in 2009. This is as a result of the decrease in Interest Expense, Other operating income increase and decrease in income tax expense. Increase in Net Income was directly affected the Earnings Per Share increased from Rp228 in 2009 to Rp519 in 2010.
Pendapatan (Beban) Non Operasional Pendapatan (beban) non operasional terdiri dari pendapatan non operasional itu sendiri, pendapatan komisi pihak ketiga, pendapatan sewa, keuntungan (kerugian) penjualan aset, laba penjabaran transaksi valuta asing, kerugian akibat selisih teller dan kecurangan, dan lainnya. Pada tahun 2010, Bank DKI mencatatkan pendapatan non operasional sebesar Rp20,08 miliar. Kenaikan pendapatan non operasional terutama disebabkan karena adanya laba dari penjualan aset sebesar Rp11,89 miliar.
Non-Operating Income (Expense) Income (expense) non-operating income consists of operation itself, third-party commission income, income rent, gains (losses) on sales of assets, earnings translation foreign currency transactions, losses due to the difference between tellers and fraud,and others. In 2010, Bank DKI record revenue non-operational of Rp20,08 billion. The increase in non-revenue operational mainly due to the profit from sales assets amounting to Rp11,89 billion.
Kondisi Keuangan
Financial Condition
Aset Lancar Aset lancar Bank DKI pada tahun 2010 tumbuh 1,74% atau sebesar Rp26,00 miliar dari Rp14,96 triliun di tahun 2009 menjadi Rp15,22 triliun. Kenaikan tersebut terutama disebabkan oleh peningkatan penempatan pada bank lain sebesar Rp3,89 triliun tahun 2010 dan sebesar Rp2,11 triliun pada tahun 2009 atau sebesar 84,24%. Kenaikan terbesar pada tahun 2010 adalah pada fasilitas simpanan Bank Indonesia sebesar Rp1,56 triliun tahun 2009 menjadi Rp1,91 triliun tahun 2010 atau 21,89%.
Current Assets Bank DKI current assets in 2010 grew by 1.74% or Rp26.00 billion from Rp14.96 trillion in 2009 to Rp15, 22 trillion. The increase was primarily due to the increase in placements with other banks amounting to Rp3.89 trillion in 2010 and amounted to Rp2.11 trillion in 2009, or by 84.24%. The largest increase in 2010 is the deposit facility of Bank Indonesia amounting to Rp1.56 trillion in 2009 to Rp1.91 trillion in 2010 or 21.89%.
Seiring membaiknya iklim ekonomi nasional serta didorong pertumbuhan sektor riil, pemerintah menurunkan suku bunga kredit. Tingkat bunga rata-rata per tahun untuk kredit dalam rupiah turun menjadi 14,30% dari 15,05% pada tahun 2009. Sedangkan kredit dalam mata uang asing turun dari 8,00% di tahun 2009 menjadi 6,72% di tahun 2010.
As the national economic climate improved and encouraged the growth of the real sector, the government lowered lending rates. The average interest rate per year for loans in dollars fell to 14.30% from 15.05% in 2009. While credit in foreign currency fell from 8.00% in 2009 to 6.72% in 2010.
Pada tahun 2010, Kredit yang Diberikan Bank DKI mencapai Rp8,54 triliun, naik 26,13% dari tahun 2009 sebesar Rp6,77 triliun. Kenaikan jumlah kredit terbesar diberikan untuk tujuan modal kerja. Kredit yang diberikan untuk tujuan modal kerja tumbuh 104,29% dari Rp678,80 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp1,39 triliun pada tahun 2010.
In 2010, Bank DKI outstanding loans stood at Rp8.54 trillion, growing by 26.13% from the year 2009 amounting to Rp6.77 trillion. The most significant improvement are loans for working capital purposes. Working capital loans grew 104.29% from Rp678.80 billion in 2009 arisen Rp1.39 trillion in 2010.
Portfolio kredit terdiri dari modal kerja, investasi, konsumsi dan pembiayaan syariah. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari kredit jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto. Kredit konsumsi terdiri dari KPR, KKB dan kredit konsumsi lainnya (Kredit Multiguna/KMG).
Outstanding loans consisted of loans for working capital, investment, consumers, and sharia financing. The working capital and investment loans comprised long-term loans, fixed term, automatic rollover and discounted. Consumer loans consisted of housing loans, car ownership loans, and other consumer loans (Multi Guna Loan/ KMG).
Kredit konsumsi tetap memberikan kontribusi terbesar dalam portfolio kredit sebesar 55,33% atau sebesar Rp4,81 triliun dari total kredit yang diberikan di tahun 2010 sebesar Rp8,69 triliun.
Consumer loan continued to represent a significant portion at 55.33% or equal to Rp4.81 trillion of total outstanding loans in 2010 amounted Rp8.69 trilion.
Pembiayaan syariah mengalami penurunan sebesar Rp61,33 miliar, yaitu dari Rp660,27 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp598,93 miliar pada tahun 2010, atau 9,29%. Termasuk di dalam pembiayaan syariah tahun 2010 untuk piutang Murabahah sebesar Rp124,91
Islamic financing decreased by Rp61.33 billion, from Rp660.27 billion in 2009 to Rp598.93 billion in 2010, or 9.29%. Included in Islamic financing in 2010 for Murabahah receivables amounting to Rp124.91 billion, Mudharabah financing amounting to Rp45.62
Financial ReviewTinjauan Keuangan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
99
miliar, pembiayaan Mudharabah sebesar Rp45,62 miliar, pembiayaan Musyarakah sebesar Rp93,72 miliar dan pembiayaan Ijarah sebesar Rp327,50 miliar.
billion, Musyarakah financing amounting to Rp93.72 billion and Ijarah financing amounting to Rp327.50 billion.
Kredit Yang Diberikan Kepada Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank DKI memberikan tambahan plafon kredit untuk memperkuat struktur modal dan likuiditas BPR Darbeni sebesar Rp2,10 miliar sebagai pihak yang mempunyai hubungan istimewa, sehingga outstanding pinjaman BPR Darbeni pada akhir 2010 tercatat Rp3,15 miliar. Fasilitas kredit juga diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif bank, secara substansial fasilitas kredit tersebut memiliki tingkat bunga efektif sampai dengan 4,5% per tahun dengan jangka waktu maksimal 15 tahun. Pembayaran kredit melalui pemotongan gaji setiap bulannya. Sampai akhir tahun 2010, kredit yang diberikan kepada Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif bank tercatat sebesar Rp7,22 miliar atau meningkat 47,05% dibandingkan tahun 2009 sebesar Rp4,91 miliar.
Loan Disbursed To Related Parties Bank DKI grant additional credit limit to strengthen the capital structure and liquidity RB Darbeni of Rp2.10 billion as a related party, so that the loans outstanding at the end of 2010 recorded Darbeni Rp3.15 billion. Credit facilities are also provided to the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers of banks, credit facilities substantially has an effective interest rate up to 4.5% per year with a maximum term of 15 years. Credit payment through monthly salary deductions. Until the end of 2010, loans granted to the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers of the bank stood at Rp7.22 billion, an increase of 47.05% compared to the year 2009 amounting to Rp4.91 billion.
Kualitas Kredit Dengan adanya pertumbuhan jumlah kredit yang diberikan dan peningkatan kualitas analisis kredit, Bank DKI berhasil menurunkan rasio non performing loan (NPL) bersih dari 3,26% di akhir 2009 menjadi 3,21% tahun 2010, demikian pula NPL gross turun dari 5,76% di akhir tahun 2009 menjadi 3,73% tahun 2010.
Loan Portfolio Quality With the growth in total loans and improving the quality of credit analysis, Bank DKI succeeded in lowering the ratio of non performing loan (NPL), net of 3.26% at the end of 2009 to 3.21% in 2010, as well as gross NPLs decreased from 5.76 % at the end of 2009 to 3.73% in 2010.
Penurunan NPL karena adanya penetapan kolektibilitas lebih konservatif mulai pada tahun 2009 dengan pembentukan cadangan yang lebih aman, dengan menggunakan PPA dengan cara sistematis. Bank DKI akan senantiasa berusaha mengurangi rasio NPL dengan lebih mempraktikkan azas-azas kehati-hatian dan pengenalan nasabah yang lebih dalam tanpa mengorbankan fungsi utamanya sebagai jembatan penyaluran dana terutama untuk peningkatan kesejahteraan warga Jakarta pada khususnya. Selain itu Bank DKI akan terus melakukan monitoring atas kredit bermasalah dan mengoptimalisasi upaya penagihan.
Decrease in NPLs due to a more conservative determination of collectibility began in 2009 with the establishment of a more secure backup, using a PPA with a systematic way. Bank DKI will always try to reduce its NPL ratio by more practicing the principles of prudence and the introduction of a deeper customer without compromising its primary function as a bridge distribution of funds primarily to increase the welfare of the people of Jakarta in particular. In addition, Bank DKI will continue to conduct monitoring of problem loans and to optimize collection efforts.
Penyertaan Saham Sejak tahun 1998, Bank DKI tercatat sebagai pemegang 3,55% saham pada PT Asuransi Bangun Askrida. Penyertaan saham ini dicatat sebesar biaya perolehan (cost method) dikurangi penyisihan kerugian sebesar Rp9,27 juta pada tahun 2008 dan 2009. Bank DKI membukukan pendapatan dividen dari penyertaan ini masing-masing untuk tahun 2009 dan 2010 sebesar Rp282,13 juta dan Rp292,56 juta. Kolektibilitas penyertaan saham adalah lancar, baik pada tahun 2009 maupun 2010.
Equity Investments Since 1998, Bank DKI registered as the holder of 3.55% stake in PT Asuransi Bangun Askrida. Investments in shares are recorded at cost (cost method), net of allowance for losses of Rp9, 27 million in 2008 and 2009. Bank DKI recorded dividend income from these investments respectively for 2009 and 2010 amounted to Rp282.13 million and Rp292.56 million. The collectibility of investments are current, either in 2009 or 2010.
Aset Tetap Sepanjang tahun 2010, Bank DKI melakukan penambahan aset tetap senilai Rp22,87 miliar. Sebagian besar pembelian tersebut adalah untuk menambah inventaris dan peralatan usaha diantaranya penambahan mesin ATM.
Fixed Assets Throughout 2010, Bank DKI increased its fixed assets valued at Rp22.87 billion. Most of these purchases was to increase inventory and business equipment including the addition of an ATM machine.
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan, aset tetap yang tercatat di akhir tahun 2010 adalah Rp181,64 miliar, meningkat 0,54% dari tahun 2009 yang tercatat sebesar Rp180,66 miliar.
Net of accumulated depreciation, fixed assets are recorded at the end of 2010 was Rp181.64 billion, an increase of 0.54% from the year 2009 which was recorded at Rp180.66 billion.
(dalam ribuan Rupiah)
(in thousands Rupiah)
Aset Tetap Tahun 2010 Fixed Assets Year 2010 Uraian Tanah
Saldo Awal Penambahan Beginning Balance Increase 2.501.374 100.658.783
Gedung
15.234.450
2.013.310
Inventaris dan peralatan
167.310.457
11.807.218
318.794.837
22.867.698
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Saldo Akhir Ending Balance 103.160.157 42.136.943
6.545.796
Kendaraan
Jumlah
100
35.591.147
Pengurangan Reduction
1.623.680
1.623.680
Description Land Building
15.624.080
Vehicle
179.117.675
Inventory and equipment
340.038.855
Total
Tinjauan Keuangan Financial Review
(dalam ribuan Rupiah)
(in thousands Rupiah)
Aset Tetap Tahun 2009 Fixed Assets Year 2009 Uraian Tanah Gedung
Saldo Awal Penambahan Beginning Balance Increase
Pengurangan Reduction
Saldo Akhir Ending Balance
Description
105.175.114
1.293.175
5.809.506
100.658.783
Land
29.697.982
7.452.972
1.559.807
35.591.147
Building
Kendaraan
16.056.450
312.000
1.134.000
15.234.450
Vehicle
Inventaris dan peralatan
141.176.252
26.641.613
507.408
167.310.457
Inventory and equipment
292.105.798
35.699.760
9.010.721
318.794.837
Total
Jumlah
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang masih harus diterima terdiri dari bunga efek-efek, bunga kredit, dan bunga call money. Pendapatan dari bunga efekefek adalah pendapatan dari obligasi yang dimiliki hingga jatuh tempo (HTM) pada tahun 2010 sebesar Rp17,61 miliar dan Rp104,16 miliar untuk tahun 2009.
Acrued Income Accrued income consists of interest rate securities, mortgage interest, and call money rates. Interest income is income effects of bonds held to maturity (HTM) in 2010 amounted to Rp17.61 billion and Rp104.16 billion for 2009.
Bunga kredit yang masih harus diterima adalah sebesar Rp53,75 miliar pada tahun 2010 dan Rp47,14 miliar pada tahun 2009. Sedangkan bunga call money adalah sebesar Rp1,03 miliar pada tahun 2010 dan Rp142,53 juta pada tahun 2009.
Loan interest receivable amounted to Rp53.75 billion in 2010 and Rp47.14 billion in 2009. While the call money rate is Rp1.03 billion in 2010 and Rp142, 53 million in 2009.
Aset Lain-Lain Aset lain-lain adalah dana talangan, persediaan, beban ditangguhkan, aset properti terbengkalai, piutang pendapatan ijarah.
Other Assets Other assets are bailouts, inventories, deferred expenses, assets abandoned property, accounts receivable ijarah income.
Aset lain-lain Bank DKI tahun 2010 naik menjadi Rp65,81 miliar dari Rp28,38 miliar pada tahun 2009. Kenaikan ini terutama disebabkan kenaikan dana talangan sebesar 345,07% dari Rp9,59 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp42,67 miliar pada tahun 2010. Dana talangan merupakan dana talangan sementara dari bank pada setiap akhir bulan untuk pembayaran gaji karyawan pemerintah daerah DKI yang akan dilunasi pada awal bulan berikutnya berdasarkan Keputusan Direksi No. 123A tahun 2008 tentang Dana Talangan Dalam Pembayaran Gaji dan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (PNS), calon PNS, Pegawai Tidak Tetap dan Pensiunan Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanggal 19 September 2008 menindaklanjuti Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 20 tahun 2008 dan No. 24 tahun 2008.
Other Assets of Bank DKI in 2010 rose to Rp65, 81 billion from Rp 28.38 billion in 2009. The increase was primarily due to an increase of 345.07% bailout of Rp9.59 billion in 2009 to Rp42.67 billion in 2010. Bailout is a temporary from the banks at the end of each month to pay salaries of local government employees who will be paid in Jakarta early next month by the Board of Directors Decision No. 123A of 2008 on the bailout in Payroll and Income Supplement to Civil Servants Employees (PNS), prospective Civil Servant Employees, non-permanent Employees and Retired Employees of Jakarta Provincial Government of September 19, 2008 follow Rule No. Governor of DKI Jakarta Province. 20 years of 2008 and No. 24 of 2008.
Total Aset Dari transaksi- transaksi di atas, total aset yang dicatatkan pada akhir tahun 2010 adalah Rp15,56 triliun, meningkat 1,43% dari Rp15,34 triliun pada tahun 2009. Peningkatan aset tahun 2010 diberikan dari simpanan pihak ketiga diluar dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa, diantaranya untuk simpanan dalam bentuk tabungan meningkat sebesar 19,34% dan deposito sebesar 12,10%, sedangkan untuk giro turun sebesar 22,78% yang diakibatkan adanya kewajiban untuk pembayaran para kontraktor rekanan Pemprov DKI Jakarta.
Total Assets From the above transactions, total assets were listed at the end of 2010 was Rp15.56 trillion, an increase of 1.43% from Rp15.34 trillion in 2009. Increased assets in 2010 is given from outside third party deposits from a related party, including for deposits in savings increased by 19.34% and deposits amounted to 12.10%, while demand deposits decreased by 22.78% as a result of obligations for payment of the contractor partners DKI Jakarta Provincial Government.
Kewajiban Kewajiban Segera Bank DKI turun 46,02% dari Rp355,49 miliar menjadi Rp191,90 miliar pada tahun 2010. Penurunan tersebut terutama disebabkan penurunan kewajiban kiriman uang dari Rp213,55 miliar tahun 2009 menjadi Rp66,14 miliar tahun 2010 atau menurun 69,03%.
Liabilities Current Liabilities Bank DKI decrease 46.02% from Rp355.49 billion to Rp191.90 billion in 2010. The decrease was primarily due to in liabilities remittances from Rp213.55 billion in 2009 to Rp66.14 billion in 2010, down 69.03%.
Simpanan Nasabah Simpanan nasabah Bank DKI terdiri dari giro, tabungan dan deposito berjangka. Sepanjang tahun 2009 dan 2010 tidak terdapat perubahan bunga simpanan yang signifikan, baik untuk simpanan dalam rupiah maupun dalam mata uang asing.
Customers Deposits DKI Bank customer deposits consist of demand deposits, savings and time deposits. Throughout 2009 and 2010, there were no significant changes in deposit rates, both for deposits denominated in rupiah or foreign currency.
Sejalan dengan inovasi yang terus dikembangkan Bank DKI, disertai peningkatan fasilitas dan pelayanan, Bank DKI terbukti mampu meningkatkan kepercayaan nasabah. Jumlah simpanan nasabah
In line with the innovations being developed Bank DKI, along with improving facilities and services, Bank DKI proven to increase customer confidence. Total customer deposits increased by 1.74%
Financial ReviewTinjauan Keuangan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
101
102
naik sebesar 1,74% menjadi Rp12,45 triliun, yang mencerminkan kenaikan sebesar Rp213,27 miliar dari Rp12,23 triliun di tahun sebelumnya.
to Rp12.45 trillion, representing an increase of Rp213.27 billion from Rp12.23 trillion in the previous year.
Kenaikan terbesar terjadi pada tabungan yang meningkat sebesar 23,77% dari Rp2,36 triliun pada tahun 2009 menjadi Rp2,92 triliun pada tahun 2010.
The largest increase occurred in the savings increased by 23.77% from Rp2.36 trillion in 2009 to Rp2.92 trillion in 2010.
Simpanan Dari Bank Lain Simpanan dari bank lain menurun 10,16% atau sebesar Rp71,19 miliar dari Rp700,47 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp629,28 miliar tahun 2010. Penurunan terutama disebabkan penarikan Sertifikat Investasi Mudharobah Antar Bank.
Placement From Other Banks Deposits from other banks decreased 10.16% or Rp71.19 billion from Rp700.47 billion in 2009 to Rp629.28 billion in 2010. The decrease primarily due to the withdrawal Mudharobah Interbank Investment Certificate.
Surat Berharga Yang Diterbitkan Surat berharga yang diterbitkan pada tahun 2010 meningkat 0,11% atau sebesar Rp836,66 juta dari Rp747,28 miliar tahun 2009 menjadi Rp748,11 miliar pada tahun 2010.
Bonds Securities issued in 2010 increased by 0.11% or Rp836.66 million from Rp747.28 billion in 2009 to Rp748.11 billion in 2010.
Obligasi Bank DKI IV yang diterbitkan pada tahun 2004 sebesar Rp700 miliar telah jatuh tempo pada tahun 2009 dan dibeli kembali (buy back) pada tahun 2008 di pasar sekunder dengan nilai Rp253,5 miliar. Obligasi Bank DKI IV ini mempunyai suku bunga tetap sebesar 12,5% per tahun. Pada akhir 2008 obligasi ini mempunyai peringkat idA- dari Pefindo.
Bank DKI IV Bonds issued in 2004 amounted to Rp700 billion due in 2009 and bought back (buy back) in 2008 in the secondary market with a value of Rp253, 5 billion. Bond Bank DKI IV has a fixed interest rate of 12.5% per year. In late 2008 these bonds have idAfrom Pefindo.
Pada tahun 2008, Bank DKI menerbitkan Obligasi Bank DKI V sebesar Rp425 miliar, berjangka waktu lima tahun dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun. Obligasi ini berperingkat idA-(Pefindo) berturut-turut di akhir tahun 2008 dan 2009, dan naik menjadi idA di Januari 2010.
In 2008, Bank DKI issued bonds amounting to Rp425 billion V a term of five years with fixed interest rate of 11.25% per annum. The bonds are rated idA-(Outlook) in a row at the end of 2008 and 2009, and rose to idA in January 2010.
Masih di tahun 2008, Bank DKI menerbitkan Obligasi Subordinasi I Bank DKI sebesar Rp325 miliar, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun serta mempunyai suku bunga tetap 12,25% per tahun untuk tahun pertama sampai tahun ke-lima dan sebesar 22,25% per tahun untuk tahun ke-enam sampai ke-sepuluh. Obligasi ini berperingkat idBBB+(Pefindo) berturut-turut di akhir tahun 2008 dan 2009, dan naik menjadi idA- di Januari 2010.
Still in 2008, the Bank issued subordinated bond I DKI DKI Bank of Rp325 billion, a term of 10 (ten) years and has a fixed interest rate of 12.25% per annum for the first year until year five and amounted to 22.25% pa year to year-to-six to ten. The bonds are rated idBBB + (Outlook) in a row at the end of 2008 and 2009, and rose to idA-in January 2010.
Terkait dengan obligasi-obligasi di atas Bank DKI telah membayar kewajiban pembayaran bunga obligasi untuk tahun 2008 sebesar Rp123,38 miliar dan untuk tahun 2009 sebesar Rp115,53 miliar. Sedangkan bunga yang telah dibebankan untuk adalah Rp129,94 miliar untuk tahun 2008 dan Rp113,52 miliar untuk tahun 2009.
Related to the above bonds DKI Bank has paid the interest payment obligation bonds for the year 2008 amounting to Rp123, 38 billion and for 2009 amounted to Rp115, 53 billion. While interest has been charged for is Rp129, 94 billion for 2008 and Rp113, 52 billion for 2009.
Pinjaman Yang Diterima
Borrowings
Pada akhir tahun 2010, Bank DKI mencatat Rp111,31 miliar sebagai pinjaman yang diterima. Angka ini turun 47,07% atau sebesar Rp99,00 miliar dari Rp210,31 miliar tahun 2009. Penurunan ini terutama disebabkan pelunasan pinjaman sindikasi Standard Chartered Bank (Jakarta) sebagai agen pembayaran dan agen surat berharga yang diperoleh sejak tahun 2007. Tujuan pinjaman ini adalah untuk disalurkan pada nasabah unit Syariah yang berorientasi ekspor atau nasabah yang memiliki pendapatan dalam mata uang asing.
Bank DKI posted Rp111.31 billion in borrowings at year-end 2010, which was 47.07% lower or decreasing Rp99.00 billion from Rp210.31 in year 2009. The decrease was largely attributed to repayment of syndicated borrowing from a number of banks with Standard Chartered Bank (Jakarta) acting as the agent for reimbursement and securities since 2007. The purpose of this borrowing was to provide funding for customers of the Sharia unit, who were export oriented or have incomes in foreign currencies.
Hutang Pajak Hutang pajak tahun 2010 naik dari Rp20,17 miliar tahun 2009 menjadi Rp22,40 miliar atau naik 11,04%. Kenaikan antara lain disebabkan karena peningkatan PPh Pasal 25 – Wapu sebesar Rp6,22 miliar.
Tax Payable Taxes payable in 2010, Increase to Rp22.40 billion or 11.04%, which among others was attributable to the increasing of PPh article 25 Mandatory Collection tax payables whereas in 2009, it was posted at Rp20.17 billion.
Komitmen Dan Kontinjensi Dalam menjalankan usahanya Bank DKI memiliki komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan. Pada tahun
Commitments And Contingencies In conducting its business, Bank DKI has commitments and contingencies, which does not appear in its financial reports. In
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tinjauan Keuangan Financial Review
2010, Bank DKI telah membukukan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi sebesar Rp5,85 miliar, lebih tinggi dari estimasi tahun 2009 sebesar Rp4,89 miliar atau 19,63%.
2010, Bank DKI booked an estimated loss of commitment and contingencies of Rp5.85 billion, 19.63% higher than the 2009 estimate Rp4.89 billion
Beban Yang Masih Harus Dibayar Dan Kewajiban Lain-Lain Beban ini naik 13,33% dari Rp166,54 miliar pada tahun 2009 menjadi Rp188,73 miliar pada tahun 2010. Peningkatan terutama disebabkan adanya peningkatan kewajiban beban tenaga kerja mencapai 45,77%, yaitu Rp61,38 miliar di tahun 2009 menjadi Rp89,47 miliar di tahun 2010.
Accrued Expenses And Other Liabilities These expenses increased by 13.33% from Rp166.54 billion in 2009 to Rp188.73 billion in 2010. The increase was attributable to the increasing of employee expenses liabilities arising 45.77%, or increase from Rp61.38 billion in 2009 to Rp89.47 billion in 2010.
Jumlah Kewajiban Secara keseluruhan, jumlah kewajiban Bank DKI turun sebesar 0,65% menjadi Rp14,35 triliun di tahun 2010 dari Rp14,44 triliun kewajiban tahun 2009.
Total Liabilities Overall, 2010 Bank DKI liabilities decreased by 0.65% from Rp14.35 trillion to Rp14.44 trillion in 2009 liabilities.
Kemampuan Membayar Kewajiban Secara keseluruhan selisih jumlah aset lancar dan kewajiban Bank DKI menunjukkan angka positif, yaitu Rp872,18 miliar.
Current Liabilities In general, the balance of Bank DKI current assets and liabilities indicated a positive figure or Rp872.18 billion.
Uang Muka Setoran Modal Saham Uang muka setoran modal saham merupakan setoran yang dilakukan oleh pemegang saham untuk penambahan modal selama tahun berjalan, tetapi belum dikuatkan melalui pelaksanaan RUPS dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan HAM, sehingga belum bisa diklasifikasikan sebagai modal saham disetor.
Paid-In Capital Paid-in capital is the amount paid by shareholders as additional capital during a fiscal year but yet to be endorsed by an Annual General Meeting Of Shareholders nor obtained approval of the Minister of Justice and Human Rights, hence cannot be classified as paid-up capital.
Sesuai dengan Berita Acara RUPS Luar Biasa yang diaktakan pada tanggal 8 Mei 2009, setoran modal ini berasal dari hasil penagihan kredit hapus buku Juni 1999 sebesar Rp19,89 miliar namun baru disetor ke Bank DKI sebesar Rp10,83 miliar. Hal tersebut sesuai dengan keputusan Gubernur Provinsi DKI No. 1814/2009 tanggal 3 Desember 2009.
In accordance with the Annual General Meeting Of Shareholders minutes of meeting that was notarized on 8 May 2009, this paid-up capital was the proceeds from recovered loans written-off in June 1999 amounting to Rp19.89 billion of which, only Rp10.83 billion had already been paid to Bank DKI. That is in accordance with Governors of the DKI Jakarta Province Decree No. 1814/2009 dated 3 December 2009.
Saldo Laba yang Telah Ditentukan Penggunaannya Berdasarkan hasil RUPS Bank DKI pada tanggal 26 April 2010 para pemegang saham menyetujui penggunaan laba setelah pajak tahun 2009 sebagai: 1. Dividen pemegang saham sebesar Rp61,10 miliar 2. Cadangan sebesar Rp74,59 miliar yang terdiri dari cadangan umum sebesar Rp59,59 miliar dan cadangan tujuan sebesar Rp15,00 miliar 3. Tantiem dan bonus karyawan sebesar Rp45,85 miliar 4. Dana kesejahteraan sebesar Rp4,12 miliar. 5. Bonus Karyawan sebesar Rp845,00 juta.
Retaired Earnings Unappropriated Pursuant to the resolutions adopted in the Bank DKI Annual General Meeting of Shareholders on 26th April, 2010 the shareholders agreed that 2009 net income be appropriated for: 1. Shareholders dividends amounting to Rp54.09 billion. 2. Reserve allocation of Rp59.32 billion, consisting of general reserve amounting to Rp44.32 billion and appropriated reserve of Rp15 billion. 3. Tantiem and bonus for employees amounting to Rp36 billion. 4. Welfare fund of Rp3 billion. 5. Employees Bonus amounting to Rp845 million.
Ekuitas Peningkatan Saldo Laba yang Belum Ditentukan Penggunaannya serta merta meningkatkan Jumlah Ekuitas sebanyak 34,69% dari Rp904,20 miliar pada tahun 2009, menjadi Rp1,22 triliun pada tahun 2010.
Equity Improved Balance unappropriated profit necessarily increase as much as 34.69% Equity of Rp904.20 billion in 2009, to Rp1.22 trillion in 2010.
Peningkatan ekuitas diantaranya adalah karena adanya penambahan modal disetor pada tahun 2009 sebesar Rp600,33 miliar menjadi Rp631,16 miliar tahun 2010 atau sebesar 5,14%. Penambahan modal disetor sebesar Rp20 miliar yang dibukukan tanggal 31 Desember 2010 merupakan tambahan modal disetor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sesuai RUPS Luar Biasa pada tanggal 29 Desember 2010 yang risalah rapatnya didokumentasikan dalam surat keterangan No. 412/ABXII025/12/2010 tanggal 29 Desember 2010.
The increase in equity of which is due to additional paid-in capital in 2009 amounted to Rp 600.33 billion to Rp631,16 billion in 2010 or 5.14%. The addition of paid up capital of Rp20 billion, which accounted for 31 December 2010 represents additional paid-in capital of Jakarta Provincial Government according to the Extraordinary General Meeting on December 29, 2010 which is documented in a notarized letter dated December 29, 2010 No. 412/ABXII025/12/2010.
Selain itu peningkatan ekuitas juga dihasilkan dari keuntungan unrealized atas perubahan nilai wajar efek-efek yang tersedia untuk dijual selain peningkatan cadangan umum sebesar Rp134,88 miliar tahun 2009 menjadi Rp194,47 miliar tahun 2010 atau sebesar 44,18%. Demikian pula dengan cadangan khusus meningkat 74,89% dari sebesar Rp20,03 miliar tahun 2009 menjadi Rp35,03 miliar tahun 2010.
In addition, the increase in equity of unrealized gains also resulted from the change in fair value of securities available for sale in addition to increasing the general reserve amounting to Rp134, 88 billion in 2009 to Rp194,47 billion in 2010, or by 44.18%. Similarly, the specific reserves increased by 74.89% from Rp20, 03 billion in 2009 to Rp35,03 billion in 2010.
Financial ReviewTinjauan Keuangan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
103
Rasio-Rasio Keuangan
Financial Ratio
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/21/PBI tanggal 13 Desember 2001 mewajibkan perbankan Indonesia mempertahankan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8,00%. Pada tahun 2010, Bank DKI memiliki CAR yang sehat untuk CAR dengan memperhitungkan risiko kredit sebesar 13,72%, sedangkan CAR yang memperhitungkan risiko kredit dan pasar sebesar 13,56%.
Capital Adequacy Ratio (CAR) of Bank Indonesia (PBI) No. December 13, 2001 3/21/PBI require Indonesian banks to maintain capital adequacy ratio of 8.00%. In 2010, Bank DKI have a healthy CAR to CAR with credit risk amounted to 13.72%, while the CAR of credit risk and market amounted to 13.56%.
(dalam prosen)
(dalam prosen)
Rasio Keuangan Penting Lainnya Rasio Keuangan Penting Lainnya 2010
2009
Non Performing Loan (NPL) Bank – Net
3,21
3,26
Non Performing Loan (NPL) Bank – Net
Non Performing Loan (NPL) Bank – Gross
3,73
5,76
Non Performing Loan (NPL) Bank – Gross
83,02
88,46
Operating Expenses to Operating Income
Net Interest Margin (NIM)
5,06
6,14
Net Interest Margin (NIM)
Laba Sebelum Pajak terhadap Total Aktiva (ROA)
2,24
1,41
Return On Asset (ROA)
Laba Setelah Pajak terhadap Modal Sendiri (ROE)
32,92
17,00
Return On Equity (ROE)
Biaya Operasional terhadap pendapatan Operasional (BOPO)
7,66
7,50
Net Open Position (PDN)
Kredit Yang Diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR)
70,48
57,25
Loan To Deposit Ratio (LDR)
Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan Memperhitungkan Risiko Kredit
13,72
15,13
Capital Adequacy Ratio (CAR) with Credit Risk
Rasio Kecukupan Modal (CAR) dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Pasar
13,56
13,67
Capital Adequacy Ratiol (CAR) with Credit and Market Risk
Posisi Devisa Neto (PDN)
1.
2. 3. 4.
5. 6. 7. 8.
9.
104
Posisi rasio kecukupan modal (CAR) adalah sebagai berikut: CAR dengan memperhitungkan risiko kredit Desember 2010 sebesar 13,72 % menurun dibandingkan Desember 2009 sebesar 15,13 %. CAR dengan memperhitungkan risiko kredit, pasar, dan operasional Desember 2010 sebesar 13,56% menurun dibandingkan CAR Desember 2009 sebesar 13,67%. Rasio ini masih memenuhi Standar Bank Indonesia di atas 8% meskipun lebih rendah dibanding rata-rata CAR Perbankan ± 15% sehingga penambahan modal disetor sangat diperlukan untuk menunjang pertumbuhan usaha. Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross pada tahun 2010 turun menjadi 3,73% dibandingkan pada tahun 2009 adalah 5,76%, Rasio Non Performing Loan (NPL) Net pada tahun 2010 turun menjadi 3,21% dibandingkan pada tahun 2009 adalah 3,26%. Rasio NPL gross dan NPL Net Beberapa upaya yang terus dilakukan untuk melakukan penurunan Rasio NPL gross dan NPL Net antara lain: Pembenahan di bidang perkreditan antara lain: perbaikan BPP Perkreditan terutama memo analisa (proposal) kredit melalui benchmarking dengan standar kualitas yang telah teruji, penerapan four eyes principle, proses pengambilan keputusan kredit yang lebih cepat, transparan, serta lebih accountable melalui Rapat Komite Kredit Direksi. Perbaikan kualitas aset kredit dengan melakukan ekspansi kredit kepada perusahaan-perusahaan bonafid di industri-industri pilihan melalui proses persetujuan yang selektif, transparan dan prudent. Pemantauan proyek secara kontinyu dan penggiatan upaya penagihan dan restrukturisasi kredit-kredit berapa masalah. Percepatan penjualan atau lelang jaminan untuk kredit non produktif dan kredit produktif yang tidak dapat di restrukturisasi. ROA pada tahun 2010 membaik di posisi 2,24% dibandingkan pada tahun 2009 adalah 1,41%. ROE membaik di posisi 32,92% dibandingkan pada tahun 2009 adalah 17,00%. NIM menurun di posisi 5,06% dibandingkan pada tahun 2009 adalah 6,14%. BOPO jauh membaik di posisi 83,02% dibandingkan pada tahun 2009 adalah 88,46% yang disebabkan antara lain karena tingginya biaya dana pihak ketiga baik dari Pemda (sebelum dilakukan penurunan suku bunga) maupun dari institusi besar seperti Jamsostek dan PLN dan biaya sewa ATM yang dinilai belum efektif untuk memberikan nilai tambah bagi Bank. LDR pada tahun 2010 di posisi 70,48%, berada diatas proyeksi yaitu sebesar 64,70%. LDR ini jauh meningkat di banding posisi per Desember 2009 sebesar 57,25% yang antara lain karena ekspansi kredit mengalami pencapaian yang baik.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
1.
The position of the capital adequacy ratio (CAR) are as follows: CAR with Credit Risk December 2010 amounted to 13.72% decrease compared to December 2009 of 15.13%. CAR with credit risk, market, and operational in December 2010 decreased by 13.56% compared to CAR in December 2009 amounted to 13.67%. This ratio Standard Bank Indonesia still above 8% despite lower than the average CAR of banks so that the ± 15% additional paid-in capital is needed to support business growth.
2. Ratio of Non Performing Loan (NPL) in 2010 fell Gross be 3.73% compared to the year 2009 is 5.76%, 3. Ratio of Non Performing Loan (NPL) in 2010 fell Net be 3.21% compared to the year 2009 is 3.26%. 4. NPL Ratio of gross and net NPL Some efforts are continuously made to effort decline Gross NPL ratio and NPL net, among others:Settling in the field of credit, among others: improved CPP Rural especially memo analysis (proposals) credit through benchmarking with quality standards that have been tested, the application of four eyes “principle, the credit decision process faster, transparent and more accountable through the Meeting Directors Loan Committee Improved quality of loan assets by loan expansion to bona fide companies in selected industries through the approval process is selective, transparent and prudent. Continuous project monitoring and intensification efforts billing credits and restructuring how the problem. Acceleration of the sale or auction of collateral for non-credit productive and earning credits that can not be in the restructuring. 5. ROA in 2010 improved the position of 2.24% compared in 2009 was 1.41%. 6. ROE improved the position of 32.92% compared to the year 2009 is 17.00%. 7. NIM declined at 5.06% compared to the position in 2009 is 6.14%. 8. BOPO much improved in the position of 83.02% compared to the year 2009 is 88.46% which is caused partly because of the high the cost of third party funds both from local government (prior to lower interest rates) or from large institutions such as Social Security and the electricity and rental costs are not considered effective ATM to provide added value to the Bank. 9. LDR in the year 2010 in the position of 70.48%, above the projection that is equal to 64.70%. LDR is much improved in the appeal position as of December 2009 amounted to 57.25%, which is partly because credit expansion has a good achievement.
Tinjauan Keuangan Financial Review
Upaya untuk Pengendalian BOPO (Efisiensi)
Untuk mengendalikan eskalasi biaya-biaya (rasio BOPO) sehingga dapat mencapai target laba sesuai dengan yang telah ditetapkan, langkah-langkah efisiensi yang akan dilakukan sehingga diharapkan rasio BOPO dapat dipertahankan di kisaran 80% antara lain: a. Perbaikan struktur pendanaan melalui penurunan suku bunga dana pihak ketiga (terutama giro dan deposito dengan special rate). b. Pencabutan biaya subsidi ATM kepada nasabah dan nasabah diarahkan untuk menggunakan ATM Bank DKI yang telah banyak tersedia. c. Melakukan review dan renegosiasi terhadap kontrak-kontrak perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga (vendor, konsultan dan lawyer). d. Mengevaluasi kembali kebutuhan tenaga supporting (outsourcing) serta renegosiasi kontrak atau perjanjian kerjasamanya. e. Merasionalisasi beban biaya administrasi dan umum serta menghilangkan unnecessary cost sehingga bank menjadi lebih kompetitif terhadap pesaing. f. Efisiensi dan efektifitas biaya promosi dan sponsorship kepada kegiatan yang lebih berdampak langsung terhadap bisnis. g. Pemberdayaan teknologi yang bertujuan untuk meningkatkan efektifitas kinerja (misalnya: optimalisasi penggunaan MIS, ELO, e-LOS, dan lain-lain) h. Menggiatkan pemasaran jasa bank yang terkait dengan ekspor – impor (L/C), Bank Garansi sebagai alternatif sumber pendapatan. i. Peningkatan efisiensi operasional kantor (streamlining business process, sharing peralatan kerja/kantor, penggunaan kertas masih layak pakai, dll) dan produktifitas pegawai sebagai implementasi atas adanya Instruksi Direksi No. 12/INS-DIR/IX/2010 tanggal 2 September 2010. j. Memastikan seluruh transaksi operasional telah terbentuk jurnal akuntansi menjadi salah satu fungsi pokok dan kegiatan pada Grup Pengendalian Keuangan dan Anggaran berdasarkan Keputusan Direksi No. 352 Tahun 2010 tanggal 2 November 2010.
Efficiency Effort
To control the escalation of costs and expenses (BOPO ratio) so to achieve profit targets in accordance with a predetermined, efficiency measures that will be done so that the expected BOPO ratio can be maintained in the range of 80% among others: a. Improved funding structure through a reduction in funds rate third parties (mainly current accounts and deposits with a special rate). b. ATM Withdrawal of subsidy costs to customers and clients are directed to use the ATM of Bank DKI which has been widely available. c. To review and renegotiation of contracts agreement cooperation with third parties (vendors, consultants and lawyers). d. Reevaluate the need for supporting labor (outsourcing) and renegotiation of contracts or cooperation agreements. e. Rationalize expenses and general and administrative expenseseliminate unnecessary costs so that banks become more competitive against a competitor. f. Efficiency and cost effectiveness of promotion and sponsorship to activities that more directly impact the business. g. Empowerment technology that aims to improve performance effectiveness (eg: optimalize use of MIS, ELO, e-LOS, etc.) h. Intensified the marketing of bank services related to exports imports (L/C), Bank Guarantee as alternative sources of income. i. Improved operational efficiency office (streamlining business process, sharing of equipment/office, the use of paper is still unsuitable for use, etc.) and employee productivity as the implementation of the Directive Board of Directors No. 12/INSDIR/IX/2010 dated 2 September 2010. j. Ensuring all transaction operations have been established journalsaccounting become one of the principal functions and activities of the Group Finance and Budget under Control Decision No. of Directors. 352 Year 2010 on 2 November 2010.
Ikatan Material Untuk Investasi Barang Modal Manajemen berpendapat bahwa semua kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan penurunan nilai aset tetap telah dinyatakan dalam laporan keuangan konsolidasi pada tanggal neraca.
Institute of Materials for Capital Investment Management believes that all events or changes in circumstances indicate impairment of fixed assets have been stated in the consolidated financial statements at that date.
Aset tetap, kecuali tanah dan peralatan transmisi dan distribusi, telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi dengan nilai pertanggungan tahun 2009 sebesar Rp9,88 miliar dan tahun 2010 sebesar Rp72,31 miliar atau meningkat sebesar 631,57%. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian aset yang dipertanggungkan. Berdasarkan pada penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen bank berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2010.
Fixed assets, except land and transmission and distribution equipment, has been insured with several insurance companies with coverage in 2009 of Rp9.88 billion and in 2010 amounted to Rp72,31 billion, an increase of 631.57%. Management believes that the insurance coverage is adequate to cover losses from such risks. Based on individual review of fixed assets at year end, bank management believes that there is no indication of impairment of fixed assets at 31 December 2009 and 2010.
Perubahan Kebijakan Akuntansi Perlakuan akuntansi untuk laporan keuangan tahun 2010 disesuaikan dengan PSAK No. 50 dan 55 (Revisi 2006) dan PAPI 2008. PAPI 2008 berlaku untuk bank umum konvensional. Dalam hal bank umum konvensional mempunyai unit usaha syariah, maka unit usaha syariah tersebut menggunakan pedoman akuntansi syariah Indonesia.
Changes in Accounting Policies The accounting treatment for financial year 2010 adjusted for SFAS No. 50 and 55 (Revised 2006) and PAPI 2008. PAPI 2008 applicable to conventional commercial banks. In the case of conventional commercial banks have sharia business unit, the unit uses a manual accounting sharia Islamic Indonesia.
Pada tanggal 1 Januari 2010, terkait dengan penerapan PSAK baru yaitu PSAK No. 50 dan No. 55 (Revisi 2006), Bank DKI melakukan klasifikasi aset dan kewajiban keuangan yang dimilikinya.
On January 1, 2010, related to the implementation of new GAAP SFAS No. 50 and No. 55 (Revised 2006), Bank DKI to classify financial assets and liabilities held.
Penerapan awal PSAK No. 50 dan No. 55 (Revisi 2006), perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. Sebagaimana dijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.11/33/ DPNP/Tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali
The initial application of SFAS No. 50 and No. 55 (Revised 2006), the calculation of the effective interest rate for financial instruments measured at amortized cost (amortized cost) obtained before and still balance on initial adoption of SFAS No. 55 (Revised 2006) determined based on future cash flows will be obtained since the initial adoption of SFAS No. 55 (Revised 2006) until the maturity date of such financial instruments. As permitted in the Circular Letter of Bank Indonesia No.11/33/DPNP/ Tanggal December 8, 2009, for the application of SFAS No. 50 and
Financial ReviewTinjauan Keuangan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
105
PSAK No. 50 dan No. 55 (Revisi 2006), bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai penilaian kualitas aset bank umum.
No. 55 (Revised 2006), the bank will apply the transitional provisions for credit impairment collectively by using estimates based on Bank Indonesia regulatory provisions concerning the assessment of asset quality of commercial banks.
Sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 dan No. 55 (Revisi 2006), bank menentukan nilai instrument keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan punurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo laba pada saat penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006).
In accordance with Technical Bulletin No. 4 on the Initial Implementation of Transitional Provisions of SFAS No. 50 and No. 55 (Revised 2006), the bank determines the value of financial instruments based on conditions at that time. The difference between this impairment with punurunan value determined based on previously accepted accounting principles recognized directly to retained earnings on initial adoption of SFAS No. 55 (Revised 2006).
Sehubungan dengan Buletin Teknis No. 4 tersebut, pada saat penerapan awal bank telah mengidentifikasi penurunan nilai berdasarkan bukti objektif yang diperoleh. Selisih antara penurunan nilai tersebut dengan penurunan nilai sesuai dengan peraturan yang berlaku sebelumnya dibukukan langsung ke saldo laba.
In connection with the Technical Bulletin No. 4, upon initial application of the bank has identified a decrease in value based on objective evidence obtained. The difference between the impairment is the decline in value in accordance with applicable regulations previously recorded directly to retained earnings.
Tingkat Kolektibilitas Piutang Pada akhir tahun 2010, tingkat kolektibilitas piutang termasuk dalam kategori lancar sebesar 94,47%.
Receivables Collectibility At the end of 2010, the collectibility of receivables included in current kategory of 94.47%.
Materialitas Peningkatan Usaha Pendapatan Usaha selama tahun 2010 mengalami peningkatan yang signifikan, yaitu dari Rp199,18 miliar tahun 2009 menjadi Rp327,86 miliar tahun 2010, atau meningkat rata-rata 64,61%. Peningkatan terbesar secara nominal diperoleh dari keuntungan penilaian efek yang diperdagangkan yang belum direalisasi (unrealized) sebesar Rp196,43 miliar atau 59,91% dari jumlah Pendapatan Usaha tahun 2010.
Materiality Business Improvement Revenues for the year 2010 has increased significantly, from Rp199.18 billion in 2009 to Rp327.86 billion in 2010, an increase of 64.61% on average. The largest increase in nominal valuation gains obtained from trading securities that are not realized (unrealized) of Rp196.43 billion or 59.91% of Revenues in 2010.
Dampak Perubahan Harga Terhadap Pendapatan Usaha Tidak ada dampak yang signifikan atas perubahan harga terhadap pendapatan usaha atau pendapatan bersih Bank DKI serta laba operasi perusahaan selama tahun 2009-2010.
Price Change Impact On Revenues There was no significant impact on price changes to revenue or net income of Bank DKI and operating income during 2009-2010.
Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank DKI mematuhi ketentuan Bank Indonesia mengenai kewajiban penyediaan modal minimum. Bank DKI memiliki CAR yang sehat untuk CAR dengan memperhitungkan risiko kredit sebesar 13,72%, sedangkan CAR yang memperhitungkan risiko kredit dan pasar sebesar 13,56%.
Capital Adequacy Bank DKI comply with Bank Indonesia regulation regarding capital adequacy. Bank DKI have a healthy CAR to CAR with credit risk amounted to 13.72%, while the CAR of credit risk and market amounted to 13.56%.
Realisasi dan Rencana Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum Pada tahun 2010 Bank DKI tidak melakukan penawaran umum, sehingga tidak terdapat realisasi penggunaan dana.
Realization And Plans Use Of Issue Proceeds In 2010 the Bank DKI not made a public offering, so there is no actual use of funds.
Informasi Keuangan Luar Biasa dan Jarang Terjadi Pada tahun 2010 tidak terdapat informasi keuangan luar biasa dan jarang terjadi.
Financial Information Extraordinary And Rarely Happen In 2010 there were no financial information of extraordinary and rare.
Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak terdapat fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Material Facts After The Date Of Reporting Accountants There are no material facts occurring after the date of accountants’ report.
Kebijakan Dividen Besaran dividen (Pendapatan Asli Daerah/PAD) ditentukan dalam RUPS. Bank DKI membagikan dividen kepada pemegang saham, sebagaimana terlihat dari tabel berikut:
Dividend Policies The amount of dividends (Regional Income / PAD) specified in the GMS. Bank DKI distribute dividends to shareholders, as seen from the table below:
(dalam miliar Rupiah)
(In billions Rupiah)
Kebijakan Dividen Dividend Policy Uraian
2007
2008
2010
Description
72,39
114,31
136,84
316,76
Net Income
Persentase Dividen
58,13
44,69
39,53
19,29
Percentage Dividend
42,08
51,09
54,09
61,10
Dividends Distributed
70.087,04 85.105,57 90.102,86 99.973,98
Dividend per share
Dividen yang Dibagikan Dividen per lembar saham
Pengaruh Peraturan Perundang-undangan Pada tahun 2010, tidak ada peraturan perundang-undangan yang berpengaruh terhadap keuangan Bank DKI.
106
2009
Laba Bersih Setelah Pajak
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Regulation Impact In 2010, there was no legislation affecting the finances of Bank DKI.
Tinjauan Keuangan Financial Review
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intenionally left blank
Financial ReviewTinjauan Keuangan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
107
TINJAUAN FUNGSIONAL FUNCTIONAL REVIEW
Aspek Sumber Daya Manusia dan Teknologi Informasi menjadi fokus manajemen Bank DKI guna mendukung pencapaian kinerja Bank DKI.
Human Resources and Information Technology Aspects have become the main focus of the Bank DKI’s management to support the accomplishment of Bank DKI’s performance
108
Tinjauan Fungsional Functional Review Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Functional Review Tinjauan Fungsional Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
109
Sumber Daya Manusia
Human Resources
Bank DKI memandang pemberdayaan sumber daya manusia sebagai salah satu strategi dalam menghadapi semakin meningkatnya persaingan dalam industri perbankan. Sumber daya juga menjadi salah satu fokus penting Manajemen Bank DKI untuk mendukung peningkatan kinerja bisnis.
Bank DKI considering human resources empowerment as one of many strategy in facing of the rapidly increasing competition in the banking industry. Human resources is also become an important Bank DKI management focus to encourage business performance improvement.
Pada sisi lain, Bank DKI juga terus berupaya meningkatkan kualitas, kompetensi dan karakter sumber daya manusia serta memperhatikan pengembangan karir dan kesejahteraan karyawan untuk menumbuhkan rasa kenyamanan dan kebanggaan karyawan kepada Bank DKI.
On the other hand, Bank DKI continuesly make an effort to improve the quality, competence and character of human resources, and remark the career development and employee benefits to nurture employee self belongings
Dalam pelaksanaan hubungan SDM, Bank DKI senantiasa mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang ketenagakerjaan.
In the implementation of employee partnership, Bank DKI always pursuant to employment regulations and law.
Komposisi dan Jumlah Karyawan Seiring persaingan yang semakin meningkat, Bank DKI melakukan optimalisasi dalam pengelolaan sumber daya manusia dengan tetap memperhatikan kepentingan karyawan. Jumlah karyawan pada tahun 2010 adalah 1773 orang atau mengalami peningkatan 4,23% dari tahun 2009 yang berjumlah 1701 orang. Di masa depan, Bank DKI akan meningkatkan jumlah dan keahlian tenaga kerja terkait dengan berbagai terobosan yang sedang dilakukan oleh Bank DKI.
Composition and Number of Employees Due to increased competition, Bank DKI optimize the human resources management with remark of the employees interests. The number of employees in 2010 was 1773 employee or 4.23% increasing from the year 2009, numbering to 1701 employee. In the future, Bank DKI will increase the amount of manpower and expertise related to the various innovations being implemented by Bank DKI.
1773
1701
1635 1438 1268
2010
2009
2008
2007
2006
Komposisi karyawan Bank DKI berdasarkan Pendidikan Composition of Bank DKI Employees Based on Education
PENDIDIKAN
2009
2008
2007
2006
EDUCATION Elementary - High School
SD-SMP (Sederajat)
386
362
356
312
340
Diploma ( D-3 )
194
199
185
153
157
Diploma
Sarjana ( S-1 )
1080
1035
997
887
704
Graduate
Pasca Sarjana ( S-2 ) Jumlah
110
2010
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
113
105
97
86
67
Post Graduate
1773
1701
1635
1438
1268
Total
Pasca Sarjana ( S-2 ) Post Graduate
113
Sarjana ( S-1 ) Graduate
1080
Diploma Diploma
194
SD - SMA Elementary - High School
386
Tinjauan Fungsional Functional Review
Komposisi Karyawan Bank DKI Berdasarkan Tingkatan Bank DKI Employee Composition Based on Levels
TINGKATAN
2010
2009
2008
2007
2006
Senior Vice President
4
3
4
4
4
LEVELS Senior Vice President
Vice President
11
13
12
13
9
Vice President
Assistant Vice President
21
23
18
17
20
Assistant Vice President
Senior Manager
31
31
32
29
24
Senior Manager
Manager
98
79
59
61
55
Manager
Assistant Manager
77
83
102
91
82
Assistant Manager
Supervisor
265
259
224
217
143
Supervisor
Assistant Supervisor
190
195
198
148
161
Assistant Supervisor
Senior Clerk
162
114
150
207
221
Senior Clerk
Junior Clerk
465
435
271
190
111
Junior Clerk
Non Clerk
106
111
117
124
129
Non Clerk
Karyawan Kontrak (Non Leveling ) Jumlah
343
355
448
337
309
Contract Employees (Non-Leveling)
1773
1701
1635
1438
1268
Total
Komposisi Karyawan Bank DKI Berdasarkan Usia Bank DKI Employee Composition Based on Age
2010
2009
2008
2007
2006
20-30 Tahun
USIA
883
872
804
622
465
20-30 Years
31-40 Tahun
399
362
359
359
376
31-40 Years
41-50 Tahun
394
390
382
369
346
41-50 Years
51-60 Tahun
97
77
90
88
81
51-60 Years
1773
1701
1635
1438
1268
Total
Jumlah
AGE
Jumlah karyawan Bank DKI berdasarkan jenis kelamin Bank DKI Employees Composition Based on Sex
2009
2008
2007
2006
Laki - Laki
JENIS KELAMIN
959
933
934
858
768
Male
Perempuan
814
768
701
580
500
Female
1773
1701
1635
1438
1268
Total
Jumlah
2010
Pengembangan Sumber Daya Manusia 1. Implementasi konsep Human Capital Strategi pengembangan konsep human capital dan implementasinya di tahun 2010 dimulai dari man power planing, rekrutmen dan seleksi, training, pengembangan karir sampai dengan pensiun, sebagai berikut: • Membuat perencanaan kebutuhan karyawan (man power planning) dengan melakukan perhitungan kebutuhan karyawan berdasarkan work load analysis (WLA) atau analisis lainnya. • Melaksanakan rekrutmen dan seleksi secara independen dan transparan bekerja sama dengan pihak eksternal guna memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM), dengan perincian sebagai berikut: i. Karyawan entry level (junior clerk) sebanyak 158 (seratus lima puluh delapan) orang. ii. Karyawan berpengalaman (Manager s/d Vice President) sebanyak 5 (lima) orang.
Functional Review Tinjauan Fungsional
SEX
Human Resources Development 1. Implementation of the concept of Human Capital Human capital concept development strategy with its implementation in 2010 started from man power planing, recruitment and selection, training, development, career until retirement, as follows: • Planning assesment the needs of employees (man power planning) based on work load analysis (WLA) or other analysis. •
Recruitment and selection impelementation independently and transparently conducted by cooperating with external parties in order to fulfill the human resources (HR) needs, with details as follows: i. Entry level employee (junior clerk) with a total of 158 (one hundred and fifty-eight) employee. ii. Special hired employees (Manager s / d Vice President) with a total of 5 (five) persons.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
111
•
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, pelatihan dan pengembangan karyawan berdasarkan training need analysis (TNA) dengan memperhatikan kompetensi yang dibutuhkan, job description dan perkembangan bisnis atau organisasi dalam bentuk in-house training dan public training. • Melakukan program pengembangan karyawan dengan tujuan menyiapkan kader-kader pimpinan yang memiliki kompetensi dan integritas yang tinggi melalui: i. Staff Development Program (SDP) sebanyak 30 orang, untuk ditempatkan setingkat supervisor. ii. Manager Development Program (MDP) sebanyak 23 orang, untuk ditempatkan setingkat manager. • Meningkatkan kinerja organisasi melalui perbaikan kualitas pengelolaan SDM dengan pola penempatan karyawan berdasarkan kompetensi sesuai kebutuhan organisasi melalui mutasi karyawan sebanyak 124 (seratus dua puluh empat) orang. • Menyempurnakan kebijakan prosedur dan pengelolaan SDM yang mendukung/mendorong peningkatan kinerja karyawan, kinerja perusahaan dan kesejahteraan karyawan termasuk bagi karyawan yang akan pensiun melalui penyempurnaan Peraturan Sumber Daya Manusia (PSDM) yang ditetapkan dalam Keputusan Direksi, sebagai berikut: i. No. 191 Tahun 2010 Tanggal 01 Juni 2010 tentang Penyempurnaan PSDM mengenai Cuti Karyawan PT Bank DKI. ii. No. 239 Tahun 2010 Tanggal 19 Juli 2010 tentang Penyempurnaan PSDM mengenai Penghargaan Kepada Karyawan PT Bank DKI. iii. No. 241 Tahun 2010 Tanggal 19 Juli 2010 tentang Penggunaan Corporate Email Dalam Pengiriman Surat Grup Sumber Daya Manusia PT Bank DKI. iv. No. 245 Tahun 2010 Tanggal 21 Juli 2010 tentang Penyempurnaan Jalinan Tingkatan Karyawan dan Jabatan. v. No. 246 Tahun 2010 Tanggal 21 Juli 2010 tentang Perubahan Tunjangan Jabatan Karyawan PT Bank DKI. vi. No. 356 Tahun 2010 tanggal 5 November 2010 tentang Penetapan Anggota Komite Sumber Daya Manusia PT Bank DKI. vii. No. 369 Tahun 2010 Tanggal 18 November 2010 tentang PSDM mengenai Pejabat (PJ). viii. No. 416 Tahun 2010 Tanggal 13 Desember 2010 tentang Perubahan Ketentuan Gaji dan Penghasilan Karyawan PT Bank DKI. • Membangun dan Menyempurnakan Sistem Aplikasi Software SDM yang terintegrasi. 2. Implementasi dan Sosialisasi Budaya Perusahaan (Program Champion) Sebagai panduan dalam tercapainya Visi Misi telah dibentuk nilai-nilai budaya KTPPDKI, yang diimplementasikan dengan melakukan beberapa kegiatan antara lain: • Values Training (Training nilai KTPPDKI) kepada seluruh karyawan. • Memberikan Pemahaman nilai KTPPDKI kepada karyawan baru. • Membentuk Change Agent untuk membantu implementasi budaya KTPPDKI. Change Agent terdiri dari para leader dan karyawan yang memiliki semangat tinggi dalam melakukan perubahan, yaitu dengan cara melakukan assessment terhadap karyawan. • Melakukan komunikasi internal mengenai budaya KTPP DKI dengan melalui berbagai cara/media, antara lain menerbitkan majalah internal,poster-poster, banner, leaflet, sms broadcast.
112
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
•
Improving the quality of human resources through education, training and employee development based on training need analysis (TNA) considering the competencies required, job description and business or organization expansion with inhouse training and public training.
•
Implementing employee development programs to preparing prospective leaders with high level of competence and integrity through: i. Staff Development Program (SDP) with a total of 30 employee, for supervisor level staffing. ii. Manager Development Program (MDP) with a total of 23 employee, for manager level staffing. Improving organizational performance by improving the quality of human resource management with staffing patterns based on the employees competencies to fulfill the organization demand through a mutation process with a total of 124 (one hundred and twenty-four) employee. Accomplish human resource management policies and procedures that support/encourage employee and company performance and benefits, including for employees who will retire by improving human resources regulation that was stipulated based on Directors decree, as follows:
•
•
No. 191 of 2010 on June 1st, 2010 concerning the amendment of PT Bank DKI Employee on Leave Human Resources Regulation. ii. No. 239 of 2010 on July 19th, 2010 concerning the amendment of PT Bank DKI Employee Recognition Human Resources Regulation. iii. No. 241 of 2010 on July 19th, 2010 concerning the Human Resources Group of PT Bank DKI Corporate Email Utilization For Corespondent . iv. No. 245 of 2010 on July 21th, 2010 concerning the the completion of Employees Level and Position Connection. v. No. 246 of 2010 on July 21th, 2010 concerning the PT Bank DKI Employee Positional Allowance alteration. vi. No. 356 of 2010 on November 5th, 2010 concerning the PT Bank DKI Human Resources Committee Member of establishment. vii. No. 369 of 2010 on November 18th, 2010 concerning the regarding Executive Officer Human Resources Regulation. viii. No. 416 of 2010 on December 13th, 2010 concerning the PT Bank DKI Employee Salaries and Income Regulation Alteration. • Develop and refine Integrated HR System Software Application. 2. Corporate Culture Implementation and Socialization (Champion Program) As a Vision and Mission accomplishment guidance, the cultural values called as “KTPPDKI”, has been established by doing several activities, such as: • Values Training (KTPPDKI value training) to all employees. i.
•
Provide understanding of KTPPDKI values to new employees.
•
The establishment of a Change Agent to support the implementation of the KTTPDKI culture. The Change Agent is comprised of leaders and employee that possesed a high spirit motivation to change, by conducting employees assesments. Communicating through various methods/media, such as the publishing of an internal magazine, poster, banners, leaflets, sms broadcast and so forth.
•
Tinjauan Fungsional Functional Review
Untuk meningkatkan pelayanan, dibuat standarisasi pelayanan untuk mencapai service excellence dan pencitraan yang baik. Untuk mengingatkan nilai-nilai KTPPDKI, disetiap acara/ kegiatan ataupun training dikumandangkan yel-yel nilai-nilai KTPPDKI. Perilaku KTPPDKI karyawan merupakan faktor yang dinilai dalam sistem penilaian kinerja karyawan.
In order to improve the level of service, the service is standardized are formed to obtain service excellences and good image. • In order to continue the socialization of KTPPDKI values, the yells of KTPPDKI are echoed through each event, activity, or training held by Bank DKI. • KTPPDKI employee Behavior is an important valued factor in employee performance appraisal system.
Hasil atau indikator adanya perubahan budaya perusahaan : • Disiplin karyawan yang semakin meningkat dibanding waktuwaktu sebelumnya. Disamping itu di setiap unit kerja sudah terbiasa melakukan briefing dan doa pagi yang dipimpin secara bergantian oleh setiap karyawan yang ada pada unit kerja tersebut, yang pelaksanaannya 15 menit sebelum jam kantor dimulai. • Secara tidak langsung para karyawan akan hadir lebih awal untuk mengikuti briefing pagi/doa pagi tersebut dan menunjukan adanya kebersamaan/team work. • Peningkatan kualitas pelayanan dari petugas frontliner Bank DKI, dimana Bank DKI mendapatkan sejumlah penghargaan terkait Pelayanan dari berbagai institusi yang independen dan kredibel. Disamping itu hasil adanya perubahan budaya perusahaan/ KTPPDKI ditunjukkan dari kinerja keuangan Bank DKI yang meningkat di akhir Desember 2010.
The results or indicators of corporate culture alteration: • The employee level of discipline had improved compared to the previous time. Besides of that, morning briefing and praying activities -which conducted 15 minutes before office hours- led alternaly by each employees had taken places regularly in each unit’s • Indirectly the employees will be present earlier to follow the morning briefing and praying activities, and thereby indicate togetherness/team work. • Bank DKI frontliner service performance improvement, where as Bank DKI managed to achieved many independent and credible institution recognizition. The results of corporate culture alteration also can be acknowledged from the financial performance improvement at the end of December 2010.
3. Akselerasi Pengembangan Karir Karyawan melalui Program Pendidikan SDP, MDP dan EDP. Guna mempercepat pemberdayaan dan penciptaan kader-kader pemimpin masa depan Bank DKI melalui berbagai program pengembangan sumber daya manusia yakni Staff Development Program, Manager Development Program dan Executive Development Program.
3. Accelerated Career Development through Employee Education Program SDP, MDP and EDP. In order to accelerate the creation and empowerment of Bank DKI prospective leaders through various human resource development programs such as Staff Development Program, Program Development Manager and Executive Development Program.
Staff Development Program (SDP) Program SDP merupakan program pendidikan yang dirancang untuk mencetak karyawan setingkat supervisor dalam usaha memenuhi kebutuhan bank sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan yang dilaksanakan selama 9 (sembilan) bulan dengan materi pelatihan berupa peningkatan kompetensi soft skill dan technical skill perbankan. Saat ini lulusan SDP telah ditempatkan pada berbagai unit kerja dengan jabatan setingkat Assistant Supervisor.
Staff Development Program (SDP) SDP Program is an educational program that were designed to create a supervisor-level employees in an effort to fulfilling the demands of the bank with a predetermined qualifications throughout 9 (nine) months contained of soft and technical banking skills competencies improvement training materials implementation. Nowadays SDP graduates have been placed as a assistant supervisor in various working units.
Pada akhir tahun 2010, Bank DKI kembali memulai program seleksi peserta kepada karyawan Bank DKI dengan berbagai persyaratan diantaranya, memiliki pendidikan minimal S1 dari semua disiplin ilmu dengan batas usia maksimal 35 (tiga puluh lima) tahun, masa kerja minimal 2 (dua) tahun terhitung sejak menjadi calon karyawan, dan penilaian kinerja 2 (dua) tahun terakhir ternilai “baik”.
At the end of 2010, Bank DKI continue the participants selection process to employees of Bank DKI with predetermined qualifications, such as, having minimum level of education as a graduates from all disciplines with a maximum age limit of 35 (thirty five) years, at least 2 (two) years working experience since becoming prospective employees, and assessed “good” for 2 (two) last yearly performance appraisal.
Manager Development Program (MDP) Program MDP merupakan program pengembangan karyawan guna mempersiapkan calon pemimpin masa depan Bank DKI untuk memenuhi kebutuhan tingkat jabatan manager sesuai dengan kualifikasi yang telah ditetapkan Bank DKI.
Manager Development Program (MDP) MDP program is an employee development program designed to prepare prospective leaders to meet the needs of Bank DKI-level managerial employees with a predetermined qualification by Bank DKI.
Peserta Program MDP merupakan karyawan Bank DKI yang ditunjuk oleh Grup Sumber Daya Manusia PT Bank DKI dengan jumlah peserta yang mengikuti seleksi sebanyak 96 orang dengan berbagai persyaratan diantaranya memiliki Sertifikat Manajemen Risiko minimal Tingkat 1, pendidikan minimal S1 dari semua disiplin ilmu, batas usia maksimal 45 (empat puluh lima) tahun, masa kerja minimal 2 (dua) tahun terhitung sebagai supervisor, serta kondite (penilaian kinerja) 2 (dua) tahun terakhir ternilai “baik”. Yang lolos untuk mengikuti program MDP adalah sebanyak 23 orang.
MDP Program participants are employees of Bank DKI appointed by the PT Bank DKI Human Resources Group with a total number of participants 96 people who attend the selection process of with predetermind qualification such as a minimum of a Level 1 Risk Management Certificate, minimum level of education as a graduates from all disciplines, a maximum age limit of 45 (forty five) years, at least 2 (two) years working experience as a supervisor, and assessed “good” for 2 (two) last yearly performance appraisal. 23 employee are qualify to participate in MDP program.
•
•
•
Functional Review Tinjauan Fungsional
•
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
113
Digulirkan sejak Februari 2010, Program MDP dilaksanakan bekerjasama dengan pihak ketiga. Materi pelatihan MDP menekankan pada aspek managerial competency dan technical managerial. selain itu dalam Program MDP, peserta diberikan kesempatan untuk melakukan benchmarking dengan berbagai bank di dalam negeri maupun di luar negeri.
Starting since February 2010, the MDP program were executed with the cooperation of third parties. MDP training material emphasizes on the managerial competency and technical managerial aspects. At MDP program, participants were given the opportunity to do benchmarking with various banks in the country and abroad.
Pada Agustus 2010, Program MDP telah berhasil mencetak 23 orang lulusan yang telah ditempatkan di berbagai posisi di Bank DKI dengan jabatan tertentu setingkat Pemimpin Departemen atau Pemimpin Kantor Cabang Pembantu.
In August 2010, the MDP program has successfully created 23 graduates who have been placed in many positions at Bank DKI certain staffing with the Department Head or Sub Branch Head.
Program Rekrutmen Karyawan Jumlah Karyawan Baru yang direkrut Bank DKI sepanjang 5 tahun terakhir:
Employee Recruitment Program Number of New Employees who are recruited Bank DKI throughout the last 5 years: 257 214 175
136
2010
•
152
2009
Kebijakan Rekrutmen Dalam rangka pelaksanaan rekrutmen secara independen dan transparan, maka rekrutmen dan seleksi karyawan dilakukan bekerjasama dengan pihak eksternal antara lain dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM-FEUI). Untuk memenuhi kebutuhan mengisi sejumlah jabatan dalam struktur organisasi Bank DKI maupun dalam melaksanakan program kerja tertentu, dapat dipenuhi dengan melakukan rekrutmen dari eksternal Bank DKI dengan tetap memperhitungkan efisiensi dan efektifitas serta merupakan proses alih pengetahuan dan keterampilan bagi karyawan Bank DKI.
•
2007
2006
Recruitment Policy In order to conduct recruitment independently and transparently, the employee recruitment and selection activites are being held through collaboration with external parties such as Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM-FEUI). To fulfill several position in Bank DKI organizational structure and in some certain program, the external recruiting can be met with the consideration of efficiency dan efectiveness and also as a tranfer knowledge process to Bank DKI employee.
Kebijakan mengenai promosi, rotasi dan demosi karyawan • Promosi dan demosi Dalam rangka penerapan sistem reward & punishment, apresiasi atas kinerja karyawan, serta memenuhi kebutuhan kompetensi dari sumber daya manusia, Bank DKI menetapkan mekanisme promosi yang diatur dalam Keputusan Direksi No. 369 Tahun 2010.
Employee promotion, rotation and demotion policies • Promotion and demotion Merit system implementation through reward and punishment, employees performance recognition, and to fulfilling human resources competencies requirement, Bank DKI stipulated promotion mechanism through Directors Decree No. 369 of 2010.
Bank DKI memiliki beberapa program promosi percepatan peningkatan karir yang dilakukan dengan cara menseleksi karyawan yang memenuhi syarat berdasarkan kriteria yang ditentukan dan kemudian karyawan yang memenuhi syarat (lulus) diberi pembekalan (pendidikan) sebelum ditempatkan. Program-program tersebut antara lain:
Bank DKI implement employee career path acceleration program that being held by electing qualified employee based on predetermined criteria, the qualified employee then provided education before assignation. The programs comprised of :
i.
i.
Staff Development Program (SDP) untuk pengisian jabatan setingkat Supervisor. ii. Manager Development Program (MDP) untuk pengisian jabatan setingkat Manager. iii. Executive Development Program (EDP) untuk pengisian jabatan setingkat Assistant Vice President. Promosi Jalur Reguler Pengisian formasi jabatan secara berjenjang sesuai dengan jenjang tingkatan karyawan.
114
2008
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Staff Development Program (SDP) for Supervisor Level staffing. ii. Manager Development Program (MDP) for Manager Level Staffing. iii. Executive Development Program (EDP) for Assistant Vice President Staffing. Regular Line Promotions Employees staffing are implemented according employee hierarchy and level of position
Tinjauan Fungsional Functional Review
i.
Promosi untuk tingkatan karyawan Senior Vice President diputus dan ditetapkan oleh Direksi. ii. Promosi untuk tingkatan karyawan Assistant Manager sampai dengan Vice President direkomendasikan oleh Komite Sumber Daya Manusia yang diputus dan ditetapkan oleh Direksi. iii. Promosi untuk tingkatan karyawan Supervisor direkomendasikan oleh Grup Sumber Daya Manusia, diputus oleh Direksi dan ditetapkan oleh Grup Sumber Daya Manusia. iv. Promosi untuk tingkatan karyawan dibawah Supervisor diputus dan ditetapkan oleh Grup Sumber Daya Manusia.
Senior Vice President staffing promotion resolved and stipulated by Board of Director. ii. Assistant Manager to Vice President staffing promotion recommended by Human Resources Committees, resolved and stipulated by Board Of Director. iii. Supervisor employee staffing promotion are recommended by Human Resources Group, resolved by Board Of Director and stipulated by Human Resources Group. iv. Under Supervisor employee staffing promotion are resolved and stipulated by Human Resources Group.
Penerapan reward & punishment dengan memperhatikan kinerja karyawan dan unsur kepatuhan karyawan terhadap segala ketentuan yang ditetapkan Bank DKI kepada karyawan, Bank DKI juga menerapkan mekanisme demosi.
Application of reward & punishment by taking into account the element of employee performance and employee adherence to all provisions stipulated by Bank DKI to employees, Bank DKI also establishes a mechanism to demotion.
•
•
Rotasi Dalam rangka meningkatkan kualitas, kompetensi, dan pengetahuan serta proses bisnis Bank DKI dari sumber daya manusia Bank DKI, Bank DKI menerapkan mekanisme rotasi kepada seluruh karyawan Bank DKI. i. Rotasi untuk tingkatan karyawan Senior Vice President diputus dan ditetapkan oleh Direksi. ii. Rotasi untuk tingkatan karyawan Assistan Manager sampai dengan Vice President direkomendasikan oleh Komite Sumber Daya Manusia yang diputus dan ditetapkan oleh Direksi. iii. Rotasi untuk tingkatan karyawan Junior Clerk sampai dengan Supervisor diputus dan ditetapkan oleh Grup Sumber Daya Manusia.
i.
Rotation In order to improve the quality, competence, and knowledge and the Bank’s business processes from human resource DKI Bank DKI, Bank DKI rotation mechanism applies to all employees of Bank DKI. i. Rotations to Senior Vice President level employees decided and determined by the Board of Directors. ii. Rotation to levels of employees Assistan Manager to Vice President recommended by the Human Resources Committee who decided and determined by the Board of Directors. iii. Rotations to the level of Junior Clerk employees to cut and set by the Supervisor of Human Resources Group.
Program CASH (Cara Agar Semua Happy) Guna memberikan apresiasi atas kinerja terbaik yang telah diberikan oleh karyawan serta agar semakin memacu produktivitas karyawan, dan juga untuk membangun iklim kompetisi yang sehat, Bank DKI menggulirkan program CASH (Cara Agar Semua Happy) yang memuat sistem penggajian berdasarkan remunerasi sesuai dengan kontribusi yang diberikan kepada karyawan.
CASH (Cara Agar Semua Happy) Program In the way to appreciate employee best performance and to foster employee productivity, also to build a healthy competition within the organization, Bank DKI launched CASH (Cara Agar Semua Happy) Program that constitute a payroll system based on remuneration equal according to employee given contribution.
Program CASH akan meningkatkan fairness dan motivasi karyawan, melalui: • Gaji dasar/gaji pokok karyawan dibedakan dengan bobot pekerjaan atau tingkatan jabatan (grading). • Jasa produksi/bonus maupun penghasilan lainnya diberikan berdasarkan hasil penilaian kinerja (pay for performance culture). • Struktur penggajian berdasarkan nilai pasar (competitiveness) sehingga nilai uang pensiun dan tunjangan hari tua karyawan akan menjadi lebih baik.
CASH program will increase fairness and employee motivation trough the followings: • Basic salary for each employee is differentiate based on working scale or grading level. • Production fee/bonus or other incentives is given based on performance assesment (pay of performance culture). • The payment structure of payroll is determined based on the market value, so that the retirement and pension will have a better value for money.
Implementasi Program CASH saat ini masih dalam proses finalisasi. Dengan CASH diharapkan semua karyawan akan terpacu untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan diri dalam upaya meningkatkan potensi agar terwujudnya visi dan misi perusahaan yang telah ditetapkan.
CASH Program finalization were still undergoing. With this program, every employee are expected to accelerate potential skill and competencies in order to accomplished Bank DKI vision and mission.
Program Pensiun dan Dana Pensiun Bank DKI menyelenggarakan program dana pensiun iuran pasti untuk seluruh karyawan tetapnya melalui Dana Pensiun Pemberi Kerja (Bank DKI). Dalam rangka meningkatkan pengelolaan pendanaan atas pembayaran manfaat pensiun karyawan dan pensiunan, maka Bank telah melakukan perubahan kebijakan yang semula program pensiun manfaat pasti menjadi program pensiun iuran pasti bagi karyawan tetap yang bekerja terhitung sejak tanggal 1 Maret 2008 dan seterusnya. Program pensiun iuran pasti diselenggarakan melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) yang ditetapkan oleh Bank.
Retirement Program and Pension Funds Bank DKI had defined contribution retirement plan for all permanent employees through Bank DKI Pension Fund. In order to improve the funding management of employee retirement and pension benefit payment, therefore, Bank DKI had altered policies from defined benefit pension to defined contribution plan for permanent employee, who work since March 1, 2008 and so forth. Defined Contribution Plan held by defined Pension Funds. A defined contribution plan administered through Financial Institution Pension Fund (Pension) established by the Bank.
Functional Review Tinjauan Fungsional
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
115
Sementara, bagi para karyawan yang tidak mampu atau tidak memiliki keinginan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan budaya korporasi yang sedang digalakkan, Bank DKI juga menyiapkan program Pensiun Dini. Sepanjang tahun 2010, tidak terdapat karyawan yang mengajukan permohonan untuk pensiun dini, menurun dibandingkan tahun 2009.
Meanwhile, as for the incapable employee or those whom resist to adapt with changes on the corporate culture that is being encouraged, Bank DKI had prepared an Early Retirement Program. In 2010, there were no employee applied for early retirement program, declining from 2009.
Program Pelatihan
Training Program
Bank DKI terus meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia Bank DKI melalui berbagai program pendidikan dan pelatihan, baik regular dan non regular. Program pelatihan diberikan melalui pelatihan inhouse, serta pelatihan yang pelaksanaannya bekerjasama dengan lembaga pendidikan ternama, baik dilingkungan DKI Jakarta maupun di luar daerah.
Bank DKI continuously improve human resources quality and competencies through sort of education and training, regularly and non regularly. Training program are provided by in house training, and cooperation training course with wellknowned educational institution, in and outside Jakarta.
Selama tahun 2010 Bank DKI telah mengeluarkan biaya sebesar Rp25,06 miliar untuk berbagai macam program pendidikan intern dan ekstern. Hal tersebut meningkat dibandingkan anggaran pelatihan tahun 2009 yaitu sebesar Rp18,26 miliar. Selama 5 (lima) tahun terakhir terjadi peningkatan biaya yang dikeluarkan untuk pelaksanaan program pendidikan intern dan ekstern. Hal ini dilakukan untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kualitas SDM Bank DKI.
In the year 2010, Bank DKI has spend Rp25.6 billion for sort of education type, internal and external. These figures risen from 2009 training budget amounted Rp18.26 billion. In the last 5 (five) year, there was educational program implementation spending escalation, both internal and external due to fulfillment of Bank DKI human resources improvement.
(Dalam Rupiah)
(in Rupiah)
Rencana Pengembangan SDM Tahun 2011 Human Resources Development Plan In 2011
Tahun Year
Realisasi
Fiscal
Realization
Realisasi (%) Realization (%)
2006
12.528.359.171,00
10.364.267.578,85
82,73
2007
16.514.091.592,15
13.614.531.529,77
82,44
2008
21.159.560.062,80
18.142.313.162,46
85,74
2009
24.500.000.000,00
18.264.229.844,90
74,55
2010
31.205.770.155,10
25.066.850.706,10
80,33
80.33
2010
116
Anggaran
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
85.74
82.44
82.73
2007
2006
74.55
2009
2008
Tinjauan Fungsional Functional Review
Program pengembangan SDM dilakukan melalui pendidikan karir, pendidikan profesi, ketrampilan, serta berbagai kursus, latihan, penataran, seminar, lokakarya dan pelatihan manajemen dan teknis yang disesuaikan dengan kebutuhan Bank DKI.
Human resources development program implemented through career education, profesional education, and through sort of courses, training, seminar, workshop, managerial and technical skill material accustomed to Bank DKI requirements.
Realisasi jenis pelatihan yang telah diberikan beserta jumlah peserta yang diberikan kesempatan untuk mengikutinya, adalah sebagai berikut:
Actual type of training has been provided along with the number of participants who are given the opportunity to follow it, is as follows:
Program pelatihan yang diikuti oleh karyawan Bank DKI
Bank DKI Employee Training Program
Program Pelatihan Training Course
WĞůĂƟŚĂŶ Technical Skills
:ƵŵůĂŚWĞůĂƟŚĂŶ
:ƵŵůĂŚWĞƐĞƌƚĂ
Number Of Training
EƵŵďĞƌKĨWĂƌƟĐŝƉĂŶƚƐ
2010
2009
2010
2009
dƌĂŝŶŝŶŐŽƵƌƐĞ
204
171
10,233
5,998
Technical Skills
Manajerial
12
82
519
3,072
Managerial
Interpersonal
12
19
133
867
Interpersonal
5
6
116
38
Development/Level
Seminar / Lokakarya
281
293
924
982
Seminar/Workshop
Total
514
571
11,925
10,957
Total
Pengembangan / Penjenjangan
Key Performance Indicator (Sistem Penilaian Kinerja)
Key Performance Indicator (Performance Appraisal System)
Dalam rangka menerapkan sistem penilaian kinerja yang lebih objektif, Bank DKI terus menyelaraskan sistem penilaian kinerja agar valid, objektif serta accountable melalui Key Performance Indicator (KPI). Program KPI juga ditujukan untuk mengukur pemetaan kekuatan sumber daya manusia yang dimiliki Bank DKI saat ini, serta sebagai suatu cascading pemetaan strategi level perusahaan yang di breakdown menjadi peta strategi satuan kerja dan sasaran kerja.
In order to implement more objective performance appraisal system, Bank DKI continue to adapt performance apraisal system to be more valid, objective and accountable through a Key Performance Indicator (KPI). KPI program is also intended for s of mapping the Bank DKI human resources strengthness mapping, as well to cascade corporate level mapping strategy that will be breakdown into working units and work objectives map strategy.
Key performance indicator yang merupakan tolak ukur keberhasilan kinerja ini juga akan menjadi acuan penerapan reward and punishment yang nantinya akan terkait dengan program CASH, Cara Agar Semua Happy.
Key performance indicators which is a evaluating indicator for performance measurement will also be a implementation guideline of a merit system which will be inline with the CASH program, Cara Agar Semua Happy.
Functional Review Tinjauan Fungsional
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
117
118
Teknologi Informasi
Information Technology
Dalam rangka menghadapi tantangan dan perubahan abad teknologi di masa depan, Bank DKI secara terus-menerus melakukan pengembangan di bidang teknologi informasi (TI) termasuk diantaranya pengembangan aplikasi, produk dan layanan serta jaringan untuk mendukung operasional layanan perbankan yang aman, cepat dan memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan setiap transaksi perbankan.
Facing the dynamic challenge of information technology in the future, Bank DKI consistently develop Information Technology (IT) that consist of application, product and services, alongside with the network development, to endure banking services operational, that are save, swift and simple for a daily basis customer banking transaction.
Dalam mengembangkan strategi bisnis, Bank DKI senantiasa memanfaatkan kemajuan teknologi informasi yang juga dipergunakan dalam pemrosesan transaksi dan informasi, serta menentukan keberhasilan Bank dalam menghasilkan suatu informasi yang lengkap, akurat, terkini, utuh, aman, konsisten, tepat waktu, dan relevan. Dengan demikian, informasi yang dihasilkan dapat mendukung proses pengambilan keputusan dan operasional bisnis Bank.
In developing of business strategies, Bank DKI adopting information technology advantage that can be utilized in transaction and information processing, to determine continuity in providing complete, accurate, current, comprehensive, secured, consistent, timely, and relevant information. By that means, the produced information were able to support decision-making processes and Bank business operations.
Sebagai acuan pelaksanaan aktivitas teknologi informasi telah ditetapkan Buku Pedoman Perusahaan Teknologi sebagaimana Keputusan Direksi No. 57 Tahun 2009, sebagai berikut:
As a guidelines, Information Technology activities has been established with the Information Technology Standard Operating Procedures as stipulated on Director Decree No. 57 of 2009, as follows :
Core Banking System Untuk mendukung kinerja Bank DKI dalam memberikan layanan terbaik dan mengamankan seluruh informasi terkait dengan kegiatan operasional, Bank DKI, mengimplementasikan teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan tersentralisasi dalam suatu core banking system, yang berfungsi; mengelola data nasabah, menjalankan seluruh transaksi Bank, dan menghasilkan berbagai laporan yang diperlukan oleh Manajemen.
Core Banking System In order to support the performance of Bank DKI in providing the best service and secure all information relating to its operation, the Bank had implemented an integrated centralized information technology system within a core banking system that has various function such as managing customer’s data, carry out all banking transaction and generate various report that is deemed necessary to the Management.
Saat ini, Bank DKI memiliki dua core banking system, yaitu Bank Vision dan Sigma Sharia, masing-masing merupakan platform layanan Bank DKI Konvensional dan Syariah.
Currently, Bank DKI is supported with two core banking system, which are the Bank Vision and Sigma Sharia, each represent a platform service used for Bank DKI Conventional and Bank DKI Sharia.
Disaster Recovery Center Bank DKI mengamankan seluruh informasi data Perusahaan melalui sistem back up data, dengan membentuk hot/mirroring Disaster Recovery Center. Sistem keamanan berteknologi tinggi ini berfungsi menjaga kelangsungan kinerja Perusahaan dan meminimalisasi dampak dari gangguan sistem, bencana alam dan kerusakan data yang disebabkan tanpa atau dengan sengaja oleh karyawan maupun pihak luar.
Disaster Recovery Center Bank DKI secured all of the Company’s information data through back up data system by formulating a hot/mirroring Disaster Recovery Center. High-tech security system serves to maintain the continuity of corporate performance and minimize the impact of system disturbances, natural disasters and corruption that caused by an employee or an outside party either deliberately or un deliberately.
Sebagai acuan kebijakan dalam pelaksanaan tugas Grup Teknologi, telah ditetapkan Buku Pedoman Perusahaan Disaster Recovery Plan yang ditetapkan sebagaimana Keputusan Direksi No. 69 Tahun 2005 yang telah disempurnakan sebagaimana Keputusan Direksi No. 59 tahun 2009.
As a reference policy in managing the duties of Technology Group, the Bank had established a Disaster Recover Plan Manual that was stipulated based on Directors Decree No. 69 of 2005 and accomplished with Directors Decree No. 59 of 2009.
Pemanfaatan Teknologi Informasi Untuk melindungi Aset Perusahaan Selain sistem back up data, Bank DKI melindungi dan melengkapi bisnisnya dengan berbagai fungsi pengaman untuk melindungi berbagai aset Bank DKI sebagai berikut: • Jaringan, menggunakan back up jaringan, firewall, IDS dan NOC. • Data, menggunakan active directory, user Id, password, akses level, antivirus, antispam, aplikasi user management, BSAFE security application for AS400, aplikasi enkripsi dan deskripsi data, SAM untuk smart card . • Fisik, menggunakan back up server, acces door, finger scan, ID card, CCTV, pinpad, HSM, pemadam api, UPS, pengatur suhu dan kelembaban udara. • Dan melengkapinya dengan pedoman dan aturan keselamatan kerja, seperti audit TI dan BPP TI.
The utilization of IT to secured the Company’s Assets
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Despite the back up data system, Bank DKI protect and complement its business through various security function to protect the Company’s asset such as the followings: • Network, using firewall back up network, IDS and NOC. • Data, using active directory, user ID, password, access level, anti virus, anti spam, user management application, BSAFE security application for AS400, encryption application and description data as well as SAM for smart card. • Physic, using back up server, access doors, finger scan, ID card, CCTV, pin pad, HSM, fire extinguisher, UPS, temperature and dampness control. • Equipped with safety regulation and manual such as IT audit and IT SOP.
Tinjauan Fungsional Functional Review
Pengembangan Teknologi Informasi Strategi pengembangan produk dan layanan perbankan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangan teknologi informasi. Untuk itu, Bank DKI terus berupaya melakukan penyempurnaan dan pengembangan teknologi informasi baik dari aplikasi, jaringan dan produk antara lain: 1. Pengembangan aplikasi Core Banking System Seiring dengan perkembangan produk dan layanan, Bank DKI secara intesif turut melakukan pengembangan fitur pada aplikasi core banking system vision Bank Vision dan Sigma Sharia yang secara strategis menopang seluruh kegiatan perbankan konvensional dan syariah Bank DKI. Selain itu Bank DKI terus melakukan business process review untuk menilai kesesuaian core banking system terhadap rencana perkembangan bisnis Bank DKI.
Information Technology Development Information Technology Development Banking products and services development strategy, where unsegregated part from information technology. Therefore, Bank DKI consistently perfecting and developing Information Technology, both of application, product and services, such as : 1. Core Banking System Application Development Along with the product and services enhancement, Bank DKI intensively developed its core banking system application of Bank Vision and Sigma Sharia, which strategically support all of conventional and sharia banking activity in PT Bank DKI. Furthermore, Bank DKI continously reviewing business process to assess Core Banking System adjustability for Bank DKI business development plan.
2. Pengembangan aplikasi diluar Core Banking System Pengembangan aplikasi-aplikasi TI lainnya yang mendukung kinerja Bank DKI dalam memberikan pelayanan yang memuaskan kepada nasabahnya, seperti; aplikasi treasury, Modul Penerimaan Negara (MPN), ATM switching, Bassel II, PSAK 50 dan 55, Program Undian Tabungan Simpeda dan Undian Tabungan Monas, dan aplikasi yang bertujuan mendukung sistem informasi seperti Business Intelligence BOD Dashboard dan Enterprise Data Warehouse, Management Information System, Laporan Harian Bank Umum, Laporan Bank Umum termasuk penerapan good corporate governance seperti Enterprise Risk Management, E-Procurement.
2. Non Core Banking System Application Development Other information technology application development to support : Bank DKI service performance to ensure customer satisfaction such as treasury applications, State Revenues Module (MPN), ATM switching, Bassel II, SFAS 50 and 55, Monas and Simpeda Lottery applications, Providing information system such as Business Intelligence, BOD Dashboard dan Enterprise Data Warehouse, Management Information System, and generate Periodic Report. Good Corporate Governance implementation such as Enterprise Risk Management, and E-Procurement.
3. Penambahan jumlah jaringan teknologi informasi Jaringan ATM Bank DKI terus meningkatkan jumlah jaringan ATM Bank DKI dengan mempertimbangkan aspek lokasi penempatan ATM Bank DKI. Jaringan ATM Bank DKI pada tahun 2010 sejumlah 528 unit meningkat dari jumlah 228 unit pada tahun 2009.
3. Information technology network addition
Jaringan Penjualan dan top up Kartu JakCard Bank DKI terus menambah jumlah jaringan untuk penjualan dan isi ulang (top up) JakCard yang mana dapat dilakukan pada kantor layanan Bank DKI, halte Busway, dan retail indomaret yang tersebar di Jabodetabek.
ATM Network Bank DKI continously escalate the number of ATM Network through Bank DKI ATM placement location remark. The number of ATM network grow to 528 units in 2010 from 228 units at 2009. JakCard Sales and Top Up Point Bank DKI consistently escalate the number of JakCard Sales and Top Up Point which is accesible at Bank DKI Services Offices, Busway Shelter and Indomaret retail chain accros Jabodetabek.
Penjualan dan Top Up JakCard pada Kantor Pelayanan Bank DKI JakCard Prepaid Sales and Top Up Spot at Bank DKI Services Offices
Lokasi Location
Informasi
Information
Juanda Main Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Cabang Utama Balaikota
Balaikota Main Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Cabang Bendungan Hilir
Bendungan Hilir Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Cabang Cempaka Mas
Cempaka Mas Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Cabang Kebayoran Baru
Kebayoran Baru Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Pintu Besar Selatan Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Daan Mogot Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Cabang Pembantu Gunung Sahari
Gunung Sahari Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Cabang Pembantu Sudirman
Sudirman Sub Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Cabang Pembantu Trunojoyo
Trunojoyo Sub Branch
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Kantor Kas Universitas Trisakti
Trisakti University Cash Office
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Cabang Syariah Wahid Hasyim
Wahid Hasyim Sharia Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana dan Top Up JakCard
JakCard Prepaid sales and top up spot
Cabang Utama Juanda
Cabang Pintu Besar Selatan Cabang Pembantu Daan Mogot
Jatinegara Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana JakCard
JakCard Prepaid sales spot
Cabang Permata Hijau
Permata Hijau Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana JakCard
JakCard Prepaid sales spot
Cabang Tanah Abang
Tanah Abang Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana JakCard
JakCard Prepaid sales spot
Cabang Pembantu Bintaro
Bintaro Sub Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana JakCard
JakCard Prepaid sales spot
Cabang Pembantu Cakung
Cakung Sub Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana JakCard
JakCard Prepaid sales spot
Pondok Labu Sub Branch Offices
Penjualan Kartu Perdana JakCard
JakCard Prepaid sales spot
Cabang Jatinegara
Cabang Pembantu Pondok Labu
Functional Review Tinjauan Fungsional
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
119
Penjualan dan Top Up JakCard pada Halte Busway Prepaid Sales and Top Up Spot at Busway Shelter Koridor 1 Coridor
Koridor 2 Coridor
Koridor 3 Coridor
Koridor 4 Coridor
Koridor 5 Corridor
Koridor 6 Corridor
Koridor 7 Corridor
Koridor 8 Corridor
Blok M
Pulogadung
Pasar Baru
Pemuda
Terminal
Ragunan
Terminal
Terminal
Bendungan Hilir
Cempaka Timur
Jelambar
Rawamangun
Kampung Melayu
Kampung Rambutan
Lebak Bulus
Rawa Buaya
UNJ
Salemba UI
GOR Sumantri
PGC
Pondok Indah 2
Kalideres
Manggarai
Central Senen
Karet Kuningan
Cawang UKI
Kebon Jeruk
Dukuh Atas 1 Sarinah
120
Juanda
Harmoni
Gunung Sahari
Glodok
Mangga Dua
Kota
Ancol
Grogol 2
Jaringan Merchant Debit DKI Debit DKI dapat dipergunakan disejumlah merchant yang telah melakukan kerjasama dengan Bank DKI seperti restoran, tempat busana, dan lain sebagainya. Total merchant yang sudah melakukan kerjasama dengan Bank DKI sebanyak 45 merchant. Debit DKI juga dapat dibeli dan dipergunakan di retail Indomaret sebanyak 450 outlet indomaret yang tersebar di Jabodetabek.
Establishments Debit Merchant Network Debit DKI can be used in some merchant who has a joint venture with Bank DKI such as restaurants, clothing, and so forth. Total merchant who has a joint venture with Bank DKI about 45 merchants. Debit Establishments can also be purchased and used in retail outlets Indomaret 450 Indomaret scattered in Greater Jakarta.
Pengembangan Jaringan teknologi informasi seperti MPLS, Wireless, GPRS, Fiber Optic.
Information technology networks such as MPLS, Wireless, GPRS, Fiber Optic.
4. Pengembangan Produk dan layanan berbasis teknologi informasi.
4. Banking information technology product and services development
ATM Bank DKI & Kartu Debit DKI
Bank DKI ATM & Debit DKI Card
Melalui pengembangan dan penambahan fitur dan layanan kartu ATM Bank DKI yang dilakukan secara terus menerus, masyarakat akan semakin merasakan kemudahan dalam bertransaksi dengan menggunakan kartu ini. Hanya dengan menggesekkan kartu ini pada alat EDC yang tersedia di merchant-merchant yang telah menjalin kerjasama dengan Bank DKI, maka transaksi dapat dituntaskan tanpa harus menggunakan uang tunai. Selain aman, juga meminimalkan kesalahan.
Through continous development of features and services of Bank DKI’s ATM Card that has been carried out periodically, people will increasingly feel the ease of transactions using this card. Just by swiping this card at the available EDC tool at all merchants who have cooperated with Bank DKI, the transaction can be completed without having to use cash. In addition to safety, it could also minimizing errors..
Berbagai fitur transaksi pembayaran dengan menggunakan kartu debit melalui ATM yang hingga kini terus dikembangkan, antara lain; pembayaran tagihan berbagai provider sambungan telpon, Pajak Bumi Bangunan, premi Asuransi Sinar Mas, televisi berlangganan Telkom Vision, Rekening Bank DKI Peduli/Zakat/ Infaq dan pengesahan pembayaran pajak Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK).
Various payment transactions by using debit cards via ATM, which continue to be developed, among others are, payment of bills for the various telephone providers, Building and Land Tax, premium Underwriters, Telkom Vision’s cable TV, Bank DKI Peduli account / Zakat / Infaq and ratification of a tax payment Certificate Number of Vehicles (vehicle registration/STNK).
Fitur terbaru yang telah diluncurkan adalah pembayaran moda transportasi taxi, bekerja sama dengan Taxi Tiara Express. Ke depannya, mesin EDC yang terpasang pada taxi tersebut juga akan dapat dijadikan point payment untuk berbagai tagihan pelanggan, seperti; PAM, PLN, Telekomunikasi dan sebagainya.
Latest features that have been launched is the payment of taxi transportation mode, in cooperation with Tiara Express Taxi. Looking ahead, EDC machine mounted on a taxi will also be used as payment points for different customer billing, such as PAM, PLN, Telecommunications, and so forth.
JakCard
JakCard
JakCard adalah kartu pra-bayar yang diterbitkan oleh Bank DKI, yang merupakan alat pembayaran transaksi. JakCard menggunakan teknologi chip/smartcard. Yang digunakan dengan cara didekatkan pada mesin pembaca elektronik.
JakCard is a pre-paid card, issued by Bank DKI, as a transactional payment system. JakCard use chip /smartcard technology. Tap or touch into contacless card reader to use JakCard.
Tinjauan Fungsional Functional Review Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tinjauan Fungsional Functional Review
Seiring dengan perkembangan koridor transportasi busway Trans Jakarta, peningkatan fitur JakCard dari yang sebelumnya hanya dapat dipergunakan pada koridor 1,2 dan 3, kini JakCard dapat dipergunakan pada koridor 1 s/d koridor 8.
Along with the escalating number of Trans Jakarta busway corridors, JakCard fitures have been upgraded for ticketing payment in 1st corridor to 8th corridor, escalate from previously, that can only be used in corridors 1,2 and 3
Selain itu JakCard juga dapat dipergunakan sebagai kartu belanja di merchant-merchant yang telah bekerjasama dengan Bank DKI.
JakCard is also can be used as a Debit Card at Bank DKI co operating merchant.
Pengembangan berbagai fitur-fitur seperti pembayaran tiket Kereta Api Komuter dengan menggunakan JakCard hingga kini masih terus diupayakan.
JakCard Fitures development for ticketing payment system for Commuter Train is still undergoing.
Konsep pengembangan JakCard di masa mendatang, yang akan menjadi e-wallet, smart card multifungsi, sebagai ATM, kartu debet, kartu kredit. Selain itu juga bisa dimanfaatkan untuk informasi jati diri pemegang kartu seperti KTP, SIM, absensi dan akses gedung.
In the future, JakCard will become an e-wallet, a multifunctional smart card, as an ATM card, debit card and a credit card. It also can be used for cardholder identity such as ID cards, driving license, attendance and building access.
Kartu Pegawai Elektronik Kartu elektronik bermemori serta berpita magnet, berisi data identitas karyawan, yang dapat juga digunakan sebagai kartu debit. Untuk saat ini kartu tersebut terbatas hanya digunakan oleh Pemerintah Indonesia untuk para Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Electronic ID Card Is the electronic card with memory and ribbon magnet that is filled with employee’s data, this card can also be used as a debit card. Currently, the purpose of this card is restrictedly use by Civil Servant (PNS) of Provincial Government of DKI Jakarta community.
BPD Net Online
BPD Net Online
Dengan memanfaatkan jaringan ATM Bersama yang dimiliki Artajasa, Bank DKI menambah fitur layanan bagi para nasabah Bank Pembangunan Daerah yang tergabung dengan jaringan tersebut, dengan fasilitas setor dan tarik tunai secara real time online melalui kantor BPD manapun di Indonesia.
By using the Artajasa ATM Bersama network, Bank DKI adding several features to all customers of the Regional Development Bank that unifies through that network with real time online of deposits and withdrawal facilities in any Regional Development Bank offices throughout Indonesia
PIN Pad
PIN Pad
Fitur PIN Pad, yang diluncurkan tahun 2009 yang lalu telah memungkinkan nasabah menarik dana tabungannya lebih dari Rp100 juta dalam satu hari. Sebelumnya, tanpa PIN Pad, transaksi di atas jumlah tersebut akan memakan waktu lebih lama karena dibutuhkan waktu lebih panjang untuk verifikasi aplikasi. Dengan adanya PIN Pad, maka waktunya lebih cepat karena diotomatisasi oleh sistemnya, selain itu transaksi tersebut dilakukan oleh nasabah yang bersangkutan sehingga lebih aman. Transaksi dengan menggunakan PIN Pad dilakukan dengan cara menggesek kartu ATM dan menginput nomor PIN.
PIN Pad features that have been launched on 2009, allowing customers to withdraw more than Rp100 million per day. Previously, without PIN Pad, any transaction that is up to the above amount will take longer time to verify the application. By using PIN Pad, transaction could be done in a quicker time due to the automatic system, the customer can feel more secured in doing transaction. Transaction using PIN Pad is doing by swiping ATM Card and inputing PIN number.
Pengembangan fitur transaksi pembayaran Pengembangan fitur transaksi pembayaran melalui teller diantaranya pembayaran tagihan Telkomsel, Indosat, Telkom, PAM, uang sekolah, PBB, Listrik Pra Bayar (Pre Paid) dan transaksi pengiriman uang melalui BPD Net Online.
Payment Transaction System Development The development features such as payment transactions via teller bill payments Telkomsel, Indosat, Telkom, PAM, school fees, the United Nations, Pre-Paid Electricity (Pre Paid) and money transfer transactions through Online Net BPD,
Functional Review Tinjauan Fungsional Functional Review Tinjauan Fungsional
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
121
Tata Kelola Teknologi Informasi Penggunaan teknologi informasi selain dapat meningkatkan efisiensi kegiatan operasional bank, juga dapat meningkatkan risiko yang dihadapi bank. Untuk mendukung sistem manajemen operasional yang sesuai dengan prinsip-prinsip compliances, prudential banking, good corporate governance, dan corporate image, Bank DKI perlu menerapkan manajemen risiko secara efektif dalam setiap tahap perencanaan, pengembangan, pengadaan, kegiatan operasional, pemeliharaan hingga penghentian dan penghapusan sumber daya teknologi informasi.
Information Technology Governance Besides than improve efficiency of banking operational activities, Information Technology utilization may also compromised risk possibility. To enhance operational management system that pursuant to compliance principles, prudential banking, good corporate governance and corporate image, Bank DKI urge to implementation of risk management effectively in every aspect of information technology at every stage, such as planning, developing, procuring, operational activities, maintenance, termination and eradication stage.
Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 9/15/PBI/2007 tentang Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum dan juga Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/30/ DPNP tanggal 12 Desember 2007 tentang Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum serta menyadari semakin kompleksnya kebutuhan teknologi informasi dengan risiko yang meningkat, Bank DKI menerapkan manajemen risiko identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang diatur dalam BPP Manajemen Risiko dalam penggunaan teknologi informasi dengan Keputusan Direksi No. 57 Tahun 2009 yang mengatur beberapa ketentuan sebagai berikut:
Pursuant to Bank Indonesia Regulation No. 9/15/PBI/2007 concerning the Risk Management for Information Technology Utilization for Commercial Bank and Bank Indonesia Circular Letter Risk Management for Information Technology Utilization Guidances, and with the consideration of the complexity of information technology requirements and the risk escalation, Bank DKI implement identification, measurement, monitoring and risk control management regulated through Information Technology Utilization Risk Management SOP, stipulated at Directors Decree No. 57 of 2009 that set several conditions as follows :
• • • • • • • • • • •
Manajemen Pengelolaan Teknologi Informasi Pengembangan dan Pengadaan Sistem Teknologi Informasi Aktivitas Operasional Teknologi Informasi Manajemen Risiko Operasional Teknologi Informasi Jaringan Komunikasi Teknologi Informasi Pengamanan Informasi Business Continuity plan End User Computing Electronic Banking Audit Teknologi Informasi Penggunaan Pihak Penyedia Jasa
Belanja Modal Teknologi Informasi Pengembangan strategi tersebut selanjutnya mendorong investasi baru berupa perangkat lunak dan perangkat keras. Selama tahun 2010, Bank DKI melakukan belanja modal untuk keperluan Teknologi Informasi sebesar Rp7,50 Miliar.
• • • • • • • • • • •
Information Technology Governance Management Information Technology Systems Development and Procurement Information Technology Operational Activities Information Technology Operational Risk Management Information Technology Communication Networks Information Security Business Continuity Plan End User Computing Electronic Banking Information Technology Audit Service Provider Emporment
Information Technology Investment The further strategies development are to encourage new investment through of software and hardware. In 2010, Bank DKI invested information technology expenditure amounted Rp7.50 billion
Investasi Informasi Teknology Information Technology Investment Belanja IT
Biaya (Rp) expenditure
Perangkat Keras
4.150.675.947
Hardware
Perangkat Lunak
3.345.140.169
Software
Jumlah
7.495.816.116
Audit Teknologi Informasi Hasil assessment dan audit TI yang dilakukan oleh pihak independen, menunjukkan bahwa secara keseluruhan TI yang ada di Bank DKI layak dipergunakan. Audit dilakukan dengan menggunakan standar Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT), dengan hasil pemenuhan COBIT yang menunjukkan Bank DKI telah melakukan 114 proses dari total 210 proses dan tingkat kematangan COBIT Bank DKI dengan nilai 2,24 termasuk kedalam Repeatable But Intuitive yang berarti: •
122
Proses-proses teknologi telah terumuskan sampai kepada suatu kondisi dimana prosedur serupa diikuti oleh orang lain yang mengerjakan pekerjaan yang sama, tetapi masih belum ada suatu pelatihan formal atau pengkomunikasian prosedur standar yang dikelola secara bank-wide.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
IT expenditure
Total
Information Technology Audit Information Audit and Assessment Results conducted by the independent party, stated that the Bank DKI overall Information Technology utilization are proper. Audit conducted by using Control Objectives for Information and Related Technology (COBIT) standard. The COBIT standard indicating that from 210 detail level process, Bank DKI have implemented 114 process with the level of BanK DKI COBIT maturity score are 2,24 or Repeatable But Intuitive which means : •
Technological processes have been formulated up to a condition where a similar procedure was followed by others who do the same job, but there is still no formal training or communicating a standard procedure which is managed by bank-wide.
Tinjauan Fungsional Functional Review
•
Tanggung jawab proses tersebut masih diserahkan kepada masing-masing individual, Secara umum masih terdapat ketergantungan yang tinggi pada keahlian dan pengetahuan individu tertentu, maka kesalahan masih mungkin mungkin terjadi.
Road Map Teknologi Informasi Bank DKI secara bertahap meningkatkan seluruh aspek teknologi informasi menjadi: • Peningkatan Regulatory Compliance dan Risk Management dengan Penyelesaian Disaster Recovery Plan, Business Continuity Plan. • Pengembangan Core Banking System dengan dukungan service oriented architecture yang telah berdasarkan kepada business process review, dan compliance audit. • Peningkatan Sistem Akuntansi dan Pelaporan yang sepenuhnya terintegrasi dan otomotatis didukung Enterprise Data Warehouse dan Data Mart. • Pengembangan Jaringan – Advanced Internet & Mobile Banking, JakCard stategic alliance dan BPD Net Online. • Customer Value dengan Integrated Customer relationship management, marketing management LOS System didukung dengan single & integrated Customer Identification.
Functional Review Tinjauan Fungsional
•
The responsibility of the process is still left to each individual, generally there is still a high dependence on the expertise and knowledge of a particular individual, then the error still may be happening.
Information Technology Road Map Bank DKI gradually improving all aspects of information technology: •
•
•
• •
Increase Regulatory Compliance and Risk Management with the Settlement Plan, Disaster Recovery, Business Continuity Plan. Development of Core Banking System with the support of service oriented architecture that has been based on business process reviews, and compliance audits. Improving the Accounting and Reporting System that is fully integrated and supported otomotatis Enterprise Data Warehouse and Data Mart. Network Development - Advanced Internet & Mobile Banking, JakCard stategic alliance and BPD Net Online. Customer Value with Integrated Customer relationship management, marketing management is supported with a single LOS System & Integrated Customer Identification.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
123
TATA KELOLA PERUSAHAAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Bank DKI berkomitmen penuh melaksanakan
Good Corporate Governance pada setiap tingkatan dan jenjang organisasi, pada setiap aktifitas perusahaan.
Bank DKI committed to implement Good Corporate Governance at each organization level and hierarchy, in every corporate activity.
124
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
125
Pendahuluan
Preface
Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance/GCG) merupakan unsur penting di industri perbankan mengingat risiko dan tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan yang semakin meningkat. Penerapan GCG secara konsisten akan memperkuat posisi daya saing perusahaan, memaksimalkan nilai perusahaan, mengelola sumber daya dan risiko secara lebih efisien dan efektif, yang pada akhirnya akan memperkokoh kepercayaan pemegang saham dan stakeholders, sehingga Bank DKI dapat beroperasi dan tumbuh secara berkelanjutan dalam jangka panjang.
Good Corporate Governance/GCG is an important element in the banking industry consider the risks and challenges faced by the banking industry has rigourously increased. The consistencies of GCG implementation will leverage the company competitive advantage, maximize the companies consistent, manage resources and risks more efficiently and effectively, which in turn will strengthen the confidence of shareholders and stakeholders, so that the Bank DKI to operate and grow sustainably for the long term.
Dalam rangka penerapan prinsip-prinsip GCG, Bank DKI merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, serta Undang-Undang Dasar Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, maupun ketentuan lainnya yang mengatur hal tersebut.
Pursuant to implementing the basic principles of GCG, Bank DKI refers to the Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 on the Amendment of Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006, Bank Indonesia Circular Letter No. 9/12/DPNP dated 30 May 2007 on the implementation of GCG for Commercial Banks, as well as the Laws of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 on Limited Company, and other regulations pertaining to GCG.
Bank DKI berkomitmen penuh melaksanakan GCG di seluruh tingkatan dan jenjang organisasi dengan berpedoman pada berbagai ketentuan dan persyaratan terkait dengan pelaksanaan GCG. Hal itu diwujudkan dalam: a. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi b. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan tungsi pengendalian internal bank c. Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal d. Penerapan manajemen risiko, termasuk sistem pengendalian internal e. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana berskala besar f. Rencana strategis bank g. Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank
Bank DKI committed to implement Good Corporate Governance at each organization level and hierarchy, referring to terms and regulations concerning GCG implementation, it has taken the following actions: a. Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Commissioner and Director b. Completion and implementation on Committee Duties and internal control unit c. Implementation of the Compliance, Internal and External Audit function d. Implemetation of the Risk Management and Internal Control Function e. Funding to Related Parties and Large Exposure
Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, Bank DKI melakukan penguatan infrastruktur, restrukturisasi internal yang mengarah kepada praktik terbaik, penyesuaian dan pembaharuan sistem dan prosedur yang diperlukan untuk mendukung pelaksanaan GCG yang efektif.
In order to optimizing GCG implementation, Bank DKI strengthen its infrastructure, internal restructurizing which lead to the best practice, adjustment and renewing the needed system and procedures, to support effective GCG implementation.. .
Penerapan GCG di Bank DKI membaik pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pengukuran tingkat kepatuhan Bank DKI dalam menerapkan GCG menggunakan checklist (self assessment) dimana hasil penilaiannya dalam bentuk nilai komposit.
The GCG implementation of Bank DKI improve in 2010 compared to the preceeding years. The GCG implementation level of compliance is measured through checklist (self assessment) whereas the results of assessments is composite scoring.
GCG
Good Corporate Gorvernance
f. Bank strategic plan g. Transparancy of Financial Condition and Non Bank Finances
GGC
Good Gorvernance Company
GCC
Good Corporate Citizen
ROADMAP GCG BANK DKI Peningkatan Kinerja dengan membangun Tata Kelola Perusahaan yang baik Performance improvement with empowering Good Corporate Governance
126
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Membentuk dan meningkatkan citra sebagai perusahaan terpercaya Establishing dan improving image as a reputable company
Diakui sebagai perusahaan terpercaya yang berintegritas, etikal dan bertanggung jawab. A wellknowned reputable as a integrity, ethical and responsible company
GCG EXCELENCE
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pernyataan Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Statement Bank DKI memandang bahwa penerapan GCG merupakan kebutuhan. Bank DKI meyakini penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan akan dapat meningkatkan kinerja Perusahaan, yang pada gilirannya akan mengoptimalkan nilai pemegang saham dalam jangka panjang tanpa mengabaikan kepentingan stakeholders lainnya.
Bank DKI considers that the implementation of GCG as a necessity. Bank DKI believed GCG implementation consistently and continuously will enhance company performance, and in return, it will also benefit the shareholders value for a long term, without neglecting stakeholders interest.
Sejalan dengan dikeluarkannya Undang-Undang Republik Indonesia No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, serta Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia oleh Komite Nasional Kebijakan Governance maka Bank DKI merasa perlu melaksanakan pengelolaan Perusahaan sesuai dengan prinsip-prinsip GCG.
In accordance with the issuance of the Laws of the Republic of Indonesia No. 40 of 2007 concerning Limited Company, Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 on the Amendment of Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 on the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks, Indonesia Good Corporate Governance Guidance of Good Corporate Governance published by The National Committee on Governance, Bank DKI feel needed to run the company pursuant to the GCG principles.
Bank DKI telah menempatkan GCG sebagai sistem dalam pengelolaan Perusahaan. GCG yang efektif merupakan tantangan strategis yang harus senantiasa ditingkatkan. Bank DKI terus berbenah diri menuju suatu organisasi yang berkomitmen untuk menerapkan GCG.
Bank DKI placed GCG as a system to run the company. Efecticve GCG is a strategic challenge that must be constantly enhanced. Bank DKI continue to improve itself into an organization that committed to implementing GCG.
Pengembangan GCG Bank DKI mengakomodir adanya perubahan yang dinamis dan terbuka terhadap konsep-konsep baru. Kredibilitas serta kepercayaan publik, pemegang saham, nasabah serta stakeholders lainnya merupakan faktor yang sangat menentukan bagi perkembangan dan kelangsungan serta meningkatkan nilai Perusahaan. Dalam mewujudkan kredibilitas dan kepercayaan sangat erat kaitannya dengan perilaku Perusahaan dalam berinteraksi dengan pemangku kepentingan.
Bank DKI GCG improvement accommodate dynamic change and openness to a new concept. Credibility and public trust, shareholders, customers and other stakeholders are the determining factor for the development and continuity to enhance the Company’s values. The way of the company interact with stakeholder are important to emerge the credibility and trust.
Kesadaran menjalankan etika yang baik dan tidak mengabaikan aturan-aturan akan mewujudkan keberhasilan Perusahaan. Untuk itulah Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi sebagai organ Perusahaan selalu berkomitmen untuk terus melaksanakan penerapan GCG, komitmen tersebut diwujudkan dalam setiap pelaksanaan kegiatan yang selalu mengacu kepada aturan yang berlaku, dan menerapkan kebijakan nilai-nilai etis yang dinyatakan secara eksplisit sebagai suatu standar perilaku yang diwajibkan bagi seluruh organ Perusahaan melalui perumusan Pedoman Perilaku (code of conduct).
Awareness to run good ethics and by not disregard regulation will perform company achievement. For this reason Shareholders, the Board of Commissioners and Directors as an organ of the Company are committed to run the implementation of GCG, continuously. This commitment is manifested in every activities which always refers to the regulations, and implement ethical values policies are stated explicitly as a behavior standard which is obligate to all organs of the Company through formulating Code of Conduct.
Penerapan GCG merupakan faktor kunci untuk mencapai visi dan misi Perusahaan, hal ini diyakini oleh Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan, dengan selalu membangun nilai dan budaya Perusahaan, dengan terciptanya budaya Perusahaan yang baik diharapkan dapat meningkatkan kinerja Bank DKI.
The GCG implementation is a key factor to achieve the vision and mission, it is believed by the Board of Commissioners and Directors of the Company, by always building value and corporate culture, with the creation of a good company culture is expected to improve the performance of Bank DKI.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
127
Assessment GCG
GCG Assessment
Self Assessment
Self Assessment
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 jo. Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 perihal: Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank wajib melakukan penilaian (self assessment) atas pelaksanaan GCG. Berkaitan dengan hal tersebut, Bank DKI telah melakukan self assessment GCG, dengan hasil sebagai berikut.
Based on Bank Indonesia Regulation. 8/4/PBI/2006 jo. Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 and Circular Letter of Bank Indonesia. 9/12/DPNP dated May 30, 2007, concerning: Implementation of Good Corporate Governance for Banks, the Bank shall make an assessment (self assessment) for the implementation of GCG. In this regard, Bank DKI has conducted GCG self assessment with the following results.
Pengukuran Implementasi GCG Implementation of Good Corporate Governance Aspek Yang Dinilai Aspects Of The Considered
Tahun 2009
Bobot WEIGHT
Year 2009
Peringkat PRGKT
Value
Tahun 2010 Year 2010
Peringkat PRGKT
Nilai
Value
Catatan Note
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Commissioners
10,00%
2
0,20
1
0,10
Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Komisaris sangat sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Number, composition, integrity and competency of members of Board of Commissioners pursuant to size and complexity of the Bank and pursuant to the regulation.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi Kelengkapan dan Implementation of the Duties and Responsibilities of the Board of Directors
20,00%
1
0,20
1
0,20
Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Direksi sangat sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta memenuhi ketentuan yang berlaku. Number, composition, integrity and competency of members of Board of Commissioners pursuant to size and complexity of the Bank and pursuant to the regulation.
Pelaksanaan Tugas Komite Completion and implementation on Committee Duties
10,00%
2
0,20
1
0,10
Komposisi dan kompetensi anggota Komite-Komite sangat sesuai dibandingkan dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank. Composition, and competency of members of The Committees pursuant to size and complexity of the Bank.
Penanganan Benturan Kepentingan Management of Conflict of Interest
10,00%
3
0,30
3
0,30
Bank memiliki kebijakan, sistem dan prosedur penyelesaian benturan kepentingan yang lengkap dan efektif. Bank is having a complete and effective policies, systems and procedures regarding conflict of interest management .
Penerapan Fungsi Kepatuhan Bank Implementation of the Bank’s Compliance function
5,00%
2
0,10
2
0,10
Kepatuhan Bank tergolong baik namun pernah melakukan pelanggaran yang tidak material terhadap ketentuan dan komitmen yang telah dibuat, dan telah diselesaikan pada masa triwulan penilaian CAMELS Rating. Bank Compliance quite good but ever commits an offense that is not material to the provisions and commitments have been made, and were completed during the quarter rating CAMELS Rating quarterly assesment period.
Penerapan Fungsi Audit Intern Implementation of the Internal Audit Function
5,00%
3
0,15
3
0,15
Pelaksanaan fungsi audit intern Bank telah berjalan efektif, pedoman intern sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan dalam SPFAIB namun terdapat kelemahan minor yang telah/dapat diatasi dengan tindakan rutin. Implementation of the Bank’s internal audit function has been effectively run and meets internal guidelines in accordance with the minimum standards set out in SPFAIB, but need improvement that could be addressed with routine action.
Penerapan Fungsi Audit Ekstern Implementation of the External Audit Function
5,00%
1
0,05
1
0,05
Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik sangat efektif dan sesuai dengan persyaratan minimum yang ditetapkan dalam ketentuan. Audit implementation by the Public Accountant has been effective and meets the minimum requirements required under the regulations.
Penerapan Fungsi Manajemen Risiko dan Pengendalian Intern Implemetation of the Risk Management and Internal Control Function
7,50%
3
0,23
3
0,23
Manajemen aktif memantau kebijakan, prosedur, dan penetapan limit, sistem informasi manajemen yang komprehensif dan efektif untuk memelihara kondisi internal Bank yang sehat. Management actively monitors policies, procedures, and limit setting, a comprehensive and effective information system management to maintain the internal conditions of a healthy bank.
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait (Related Party) dan Debitur Besar (Large Exposures) Funding to Related Parties and Large Exposure
7,50%
1
0,08
1
0,08
Bank telah memiliki kebijakan, sistem dan prosedur tertulis yang up to date dan sangat lengkap untuk penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. Bank has policies, systems and procedures are up to date and very complete for the provision of funds to related parties and the provision of large exposure provisions. .
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan Bank, Laporan Pelaksanaan GCG dan Laporan Internal Transparancy of Financial Condition and Non Bank Finances, Report of GCG Implementation and Internal Reporting
15,00%
2
0,30
2
0,30
Bank transparan dalam menyampaikan informasi keuangan dan non keuangan, termasuk laporan pelaksanaan GCG secara tepat waktu kepada shareholder dan publik serta memiliki sistem pelaporan internal Bank yang mampu menyediakan data secara efektif. The Bank is very transparent in its disclosure of financial and nonfinancial information including GCG Implementation Report timelt to public and shareholders. The Bank is also has a internal reporting system that is able to provide needed information effectively. .
5,00%
2
0,10
2
0,10
Rencana Bisnis Bank disusun sesuai visi dan misi Bank dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. The strategic business plan are take in to the vision and mission of the Bank and pursuant to the regulation. Composite Score
Rencana Strategis Bank Bank Strategic Plans
Nilai Komposit
128
Nilai
100,00%
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
1,90
1,70
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Nilai dan Predikat Komposit Composite and Predicate Score Predikat Komposit Composite Predicate
Nilai Komposit Composite Score Composite Score <1.5
Sangat Baik
Ò°Ò.ILAIÒ+OMPOSIT Ò°ÒÒ#OMPOSITEÒ3CORE
Baik
Ò°Ò.ILAIÒ+OMPOSIT Ò°ÒÒ#OMPOSITEÒ3CORE
Cukup Baik
Fairly Good
Ò°Ò.ILAIÒ+OMPOSIT Ò°ÒÒ#OMPOSITEÒ3COREÒ
Kurang Baik
Not Good
Ò°Ò.ILAIÒ+OMPOSIT Ò°ÒÒ#OMPOSITEÒ3COREÒ
Tidak Baik
Nilai Komposit < 1.5
Nilai Komposit yang dihasilkan Bank DKI adalah 1,7 pada tahun 2010, membaik dibandingkan tahun 2009 sebesar 1,9. Nilai Komposit Bank DKI yang semakin membaik dalam pelaksanaan Self Assessment GCG sejalan dengan komitmen Bank DKI untuk senantiasa mengimplementasikan GCG dengan penuh komitmen dan konsisten.
Very Good Good
Bad
Bank DKI Self Assesment Composite score are 1.7 in 2010 were improving compare 1.9 in 2009. Bank DKI improving Self Assesment Composite Score were aligned with Bank DKI commitment to continuously and consistently implementing GCG.
Permasalahan, Rencana Tindak Lanjut Dan Target Waktu
Issues, Action Plan and Targets Left
Sesuai Kertas Kerja Self Assessment Good Corporate Governance, disimpulkan bahwa dalam implementasi Pelaksanaan Good Corporate Governance periode Desember 2010, masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu segera ditindaklanjuti, antara lain sebagai berikut:
According GCG Self Assessment Working Paper concluded that the GCG implementation period of December 2010, still there are some weaknesses that need immediate followed up, among others, as follows:
Permasalahan
Permasalahan, Rencana Tindak Lanjut dan Target Waktu Problems, Action Plan, and Target Deadline Rencana Tindak Lanjut
Matter Arising
Target Waktu Deadline
Follow Up Plan
Belum terpenuhinya komposisi Direksi secara lengkap sehingga terjadi perangkapan jabatan Direksi, yaitu Direktur Kepatuhan dirangkap oleh Direktur Keuangan. Not yet complete fulfillment of the composition of the Board of Directors positions that occur concurrently, the Compliance Director held by Director of Finance.
Mengoptimalkan proses pengangkatan Direktur Kepatuhan yang baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham. Optimizing the process of appointment of new Director of Compliance in the General Meeting of Shareholders.
Desember 2011 December 2011
Komitmen Bank terhadap penyelesaian action plan temuan hasil pemeriksaan Bank Indonesia perlu ditingkatkan. Bank's commitment to the completion of an action plan findings of the audit of Bank Indonesia needs to be improved.
Mengoptimalkan upaya penyelesaian Komitmen Bank sesuai target waktu yang telah disepakati. The optimization of the Bank’s Commitment effort to meet the agreed targeted time.
Berkala Periodic
Pelaksanaan tugas audit intern Bank cukup efektif, kualitas pelaksanaan fungsi audit intern perlu ditingkatkan. Implementation of the Bank's internal audit task quite effectively, the quality of the internal audit function needs to be improved.
Melakukan peningkatan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia (auditor SKAI) serta perbaikan sistem pelaporan dan pemantauan tindak lanjut temuan audit oleh auditee. Undertakes the enhancement of quantity and quality of human resources (SKAI auditor) and the improvement for reporting andmonitoring system for audit findings by the auditee.
Desember 2011 December 2011
Penerapan pengendalian risiko menunjukkan adanya kelemahan, namun tidak menimbulkan pengaruh signifikan terhadap kondisi Bank. Implementation of risk control shows a weakness, but caused no significant effect on the condition of the Bank.
Menyusun sistem monitoring risiko secara daily basis. Develop a monitoring system in a daily basis risk.
Desember 2011 December 2011
Realisasi Rencana Bisnis Bank (RBB) tahun 2010, belum sepenuhnya sesuai target. Actual Business Plan Bank (RBB) in 2010, has not been completely on target.
Melakukan evaluasi atas progres RBB tahun 2010 melalui Rapat Pengurus, Rapat Direksi dan Rapat Manajemen. Conduct an evaluation towards the progress of 2009 BBP through the Executive Meeting, Board Meeting and the Management Meeting
Berkala Periodic
Penerapan prinsip-prinsip GCG di Bank DKI akan terus dikembangkan, sehingga diharapkan dapat menjadi budaya perusahaan Implementation of GCG principles within Bank DKI will continue to be developed so as to ensure that it becomes part of its corporate culture PT BANK DKI Dewan Komisaris Board of Commissioner
Direksi Director
Agoes Soebhektie Komisaris Utama President Commissioner
Eko Budiwiyono Direktur Utama President Director
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
129
130
Kekuatan Pelaksanaan GCG
GCG Empowerment
Bank DKI memiliki komitmen untuk menerapkan prinsip-prinsip GCG secara konsisten. Komitmen tersebut diwujudkan dengan melakukan langkah-langkah peningkatan praktik GCG antara lain: • Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi Bank DKI memiliki integritas kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai serta telah lulus Fit and Proper Test yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan telah memperoleh surat persetujuan dari Bank Indonesia. • Dewan Komisaris memiliki komite-komite dengan komposisi, kompetensi anggota komite yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Bank serta melaksanakan tugas secara efektif. • Bank DKI telah mentransparansikan Laporan Keuangan dan Non Keuangan secara tepat waktu dengan cakupan sesuai ketentuan. • Kecukupan pelaporan internal telah didukung oleh Sistem Informasi Manajemen Bank yang mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat dan lengkap. • Tidak terdapat transaksi Bank DKI yang mengandung benturan kepentingan. • Bank DKI menyusun Rencana Bisnis yang sesuai dengan visi dan misi Bank dengan cukup realistis dan telah memperhatikan faktor eksternal dan internal. • Adanya independensi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penyaluran dana dan didukung dengan adanya pemisahan fungsi guna penerapan four eyes principle pada Bank. • Melakukan revisi terhadap Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah Bank DKI dan telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Bank DKI No. 317 Tahun 2010 tanggal 20 September 2010. • Melakukan revisi terhadap Buku Pedoman Kerja Direksi Bank DKI dan telah ditetapkan dengan Keputusan Direksi Bank DKI No. 316 Tahun 2010 tanggal 20 September 2010. • Berpartisipasi dalam penghargaan Corporate Governance Perception Index (CGPI) tahun 2010 yang diselenggarakan oleh The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) dan majalah SWA dengan hasil penilaian kategori Terpercaya. • Membuat Buku Pedoman Perusahaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Direksi No. 220 Tahun 2010 tanggal 29 Juni 2010. • Membuat Buku Pedoman Perusahaan Pemantauan Transaksi Keuangan Mencurigakan sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Direksi No. 168 Tahun 2010 tanggal 30 April 2010.
Bank DKI having the commitment needed to implement GCG principles consistently. These commitment were perform through GCG best practice improvement pace, are as follows: • All the member of Bank DKI Board of Commissioner and Director having the adequate competencies integrity and financial reputation and have passed fit and proper test conducted by Bank Indonesia and received approval letter from Bank Indonesia. • Board of Commissioner established committees with the composition, competencies member of committees are pursuant to the size and complexity of the Bank and performing their duties effectively. • Bank DKI has disclosed Financial and Non Financial Report timely with subject matter pursuant to regulation. • Sufficiency of internal reporting are supported with Bank Management Information System that were able to provide data and information timely, précised, and comprehensive. • There were no Bank DKI transaction that contain conflict of interest. • Bank DKI Business Plan are realistic and take into account the relevant external and internal factors according to the vision and mission of the Bank. • Decision making independencies regarding funding that were supported with function segregation in order to implement bank’s four eyes principles. • Board Of Commissioner and Sharia Supervisory Board Standard Operating Procedures revising and were stipulated with Bank DKI Directors Decree No. 317 of 2010 on September 20, 2010.
Penerapan prinsip-prinsip GCG di Bank DKI akan terus dikembangkan, sehingga diharapkan dapat menjadi budaya perusahaan.
Improvement of the principles of Bank DKI Good Corporate will continuously conducted to becomes Corporate Culture.
Corporate Governance Perception Index
Corporate Governance Perception Index
Pengukuran implementasi GCG juga menggunakan parameter dan ukuran dari Corporate Governance Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh Indonesia Institute for Corporate Governance (IICG) dimana hasil penilaiannya dalam bentuk indeks.
Measurement of GCG implementation also using and the Corporate Governance Perception Index (CGPI) parameters and standards, conducted by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) whereas the assessments results were in an index.
Metodologi yang digunakan terdiri dari empat tahapan penilaian yakni self assessment (pengisian kuesioner), kelengkapan dokumen, pembuatan makalah & presentasi dan observasi.
The used methodology consist of four stages of assessment namely self-assessment (questionnaires), the documents completeness, papers & presentations preparations and observations.
Pada malam penganugerahan CGPI, Bank DKI berhasil meraih Peringkat Terpercaya. Hal ini menunjukkan adanya persepsi positif terhadap penerapan GCG di Bank DKI. Bank DKI memperoleh nilai sebesar 77,53 dari total skor 100.
On the CGPI awarding nite, Bank DKI were rewarded as a Trusted Company. This reward, indicates a positive recognition for BanK DKI GCG implementation of. Bank DKI obtained a score of 77.53 from the total score of 100.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
• Board of Directors Working Manual Book revising and were stipulated with Bank DKI Directors Decree No. 316 of 2010 on September 20, 2010. • Participating in Corporate Governance Perception Index (CGPI) on 2010 held by The Indonesian Institute of Corporate Governance (IICG) and SWA Sembada Magazine with the assessment results as a Trusted Company. • Published Anti Money Laundering and Preventive Funding For Terorism Standard Operating Procedures as stipulated through Directors Decree No. 220 of 2010 on June 29, 2010. • Published Suspicious Financial Transaction Oversight Standard Operating Procedured as stipulated through Directors Decree No. 168 of 2010 on April 30, 2010.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Corporate Governance Perception Index (CGPI) Corporate Governance Perception Index (CGPI) Tahapan Penilaian 1. Self Assessment 2. Kelengkapan Dokumen 3. Pembuatan Makalah dan Presentasi 4. Observasi Jumlah Nilai
Nilai Score 11,33 16,69 8,89 40,62 77,53
Assessment Stages 1. Self Assessment 2. Documents Completeness 3. Paper and Presentation Preparation 4. Observation Total Score
•
Self assessment melalui pengisian kuesioner oleh internal Bank DKI mulai dari staf hingga Direksi dan Dewan Komisaris serta eksternal Bank DKI yaitu mitra usaha, mendapatkan nilai 11,33; • Kelengkapan dokumen yang terkait dengan penerapan GCG di Bank DKI mendapat nilai 16,69; • Pembuatan makalah untuk paparan penerapan praktik GCG di Bank DKI mendapat nilai 8,89; dan • Observasi atau kunjungan penilai dan tim peneliti senior IICG dan wawancara langsung dengan manajemen Bank DKI mendapat nilai 40,62.
• Scored 11.33 for self-assessment by questionnaire filling by the Bank DKI internal from staff to the Board of Directors and Commissioners as well as external namely business partners. • Scored 16.69 for documents completeness related to Bank DKI GCG implementation; • Scored 8.89 for paper preparation to exposed implementation of Good Corporate Governance practices in the company; and • Scored 40.62 for Assesment Observation/Visits and direct interviews with Bank DKI conduted by IICG Senior Researcher
Total skor yang dicapai oleh Perseroan menunjukkan peningkatan dibandingkan total skor yang diperoleh pada CGPI 2007 dan 2008, yang masing masing bernilai 75,24 dan 76,61.
The total score achieved by the Company showed an increase compared to the total score obtained on CGPI 2007 and 2008, which were valued at 75.24 and 76.61 respectively.
Struktur Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance Structure
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UU PT) organ perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan Komisaris dan Direksi. Kepengurusan Bank DKI menganut sistem dua badan yaitu Dewan Komisaris dan Direksi, yang memiliki wewenang dan tanggung jawab yang jelas sesuai fungsinya masing-masing sebagaimana diamanahkan dalam anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara kesinambungan usaha perusahaan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan Komisaris dan Direksi harus memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan.
Refering to the Law of the Republic of Indonesia Number 40 of 2007 concerning the Limited Company, organ of the company consists of the General Meeting of the Shareholders (GMS), the Board of Commissioners and Directors. The management of Bank DKI adopts two agencies that includes the Board of Commissioners and Directors, who had clear authority and responsibilities according to their respective functions as mandated by the articles of association and regulations. However, both have a responsibility to maintain the company’s sustainability for the long term. Therefore, the Board of Commissioners and Directors must have the same perception of the corporate vision, mission and values.
Dalam melaksanakan kepengurusan Bank DKI, Direksi didukung oleh struktur manajemen yang efektif. Adapun dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan kepenasehatan Dewan Komisaris didukung oleh organ penunjang seperti Komite Audit, Komite Remunerasi & Nominasi serta Komite Pemantau Risiko.
In running the Bank DKI management, the Board of Directors is supported by effective management structures. As in performing supervision and advisory function, The Board of Commissioners is supported by the supporting organs such as the Audit Committee, Remuneration & Nomination Committee and Risk Oversight Committee.
Mekanisme GCG
GCG Mechanisms
Dalam pembahasan RUPS, Pemegang Saham melakukan pengambilan keputusan penting yang berkaitan dengan pengelolaan Bank DKI baik untuk kepentingan jangka pendek dan jangka panjang, dengan memperhatikan ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku. Pengelolaan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris melakukan pengawasan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan tersebut. Dewan Komisaris dan Direksi secara kolektif telah memiliki keahlian untuk dapat melaksanakan tanggungjawab yang diamanahkan, dan terdiri dari anggota yang memiliki pemahaman yang memadai, dan memiliki kompetensi untuk dapat menghadapi permasalahan yang timbul dalam usaha, membuat keputusan secara independen, mendorong peningkatan kinerja Bank DKI, serta dapat secara efektif melakukan penelaahan dan memberikan masukan konstruktif terhadap kinerja manajemen.
At the GMS, Shareholders make important decisions related to the management of Bank DKI either for short term and long term, taking into account the provisions and regulations. Management conducted by the Board of Directors, while the Board of Commissioners performing adequate management performance supervision. Board of Commissioners and Directors collectively having the expertise to be able to carry out the mandated responsibilities, and consists of members who have an adequate comprehension, and have the competence to cope the business problems ahead, able to decide independently, encourage Bank DKI performance improvement, as well as can effectively perform the review and provide constructive feedback on management performance.
“Dengan GCG Bank DKI meyakini setiap aktifitas dapat berjalan dengan harmonis”.
“With GCG, Bank DKI believed that every activities will run harmoniously”.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
131
GMS
SUPERVISION
MANAGEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
General Meeting of Shareholders (GMS)
RUPS adalah organ perusahaan yang memegang kekuasaan tertinggi dalam perusahaan dan memegang segala kewenangan yang tidak diserahkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris. RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting berkaitan dengan modal yang ditanam dalam perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan.
GMS is an organ of a company that holds the highest authority in the company and holds all the authority that is not submitted to the Board of Directors and Board of Commissioners. RUPSsebagai organ is a container company shareholders to take important decisions related to the capital invested in the company, taking into account the provisions of the Articles of Association and regulations.
Keputusan yang diambil dalam RUPS didasari pada kepentingan usaha perusahaan jangka panjang. RUPS dan/atau pemegang saham tidak melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan hak sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan. Pengambilan keputusan RUPS dilakukan secara wajar dan transparan.
Decisions taken in the GMS is based on long-term corporate business interests. GMS and / or shareholders should not intervene against the roles, functions and authority of the Board of Commissioners and Directors, without neglecting to the authority of the GMS mandated to pursuant to Articles of Association and regulations. GMS Decisions conducted fairly and transparently.
Pada RUPS dan RUPSLB tahun 2010 telah dilakukan pemberitahuan dan undangan bagi pemegang saham sesuai ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Bank DKI memiliki tatacara penyelenggaraan RUPS di mana disebutkan bahwa agenda acara RUPS disampaikan beserta undangan RUPS.
At the GMS and EGM in 2010 has made a notification and invitation to the shareholders according to the provisions of Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company. Bank DKI conducted GMS protocols which stated that the subject matters of GMS were submitted in GMS invitation.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) Tanggal RUPS Date of AGM
132
Nomor dan Tanggal Undangan Number and Date Invitation
RUPS Luar Biasa – 14 Januari 2010 Extraordinary GMS - January 14, 2010
4/UND/DIR/CORSEC/I/20100 tanggal 6 Januari 2010 ditujukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 4/UND/DIR/CORSEC/I/20100 January 6, 2010 addressed to the Governor of DKI Jakarta Province 5/UND/DIR/CORSEC/I/20100 tanggal 6 Januari 2010 ditujukan kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya 5/UND/DIR/CORSEC/I/20100 dated January 6, 2010 addressed to the Director of PD Pasar Jaya
RUPS Luar Biasa - 21 Januari 2010 Extraordinary GMS - January 21, 2010
4/DIR/CORSEC/I/2010 tanggal 15 Januari 2010 ditujukan kepada Gubernur DKI Jakarta 4/DIR/CORSEC/I/2010 dated January 15, 2010 addressed to the Governor of DKI Jakarta 5/UND/DIR/CORSEC/I/2010 tanggal 15 Januari 2010 ditujukan kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya 5/UND/DIR/CORSEC/I/2010 dated January 15, 2010 addressed to the Director of PD Pasar Jaya
RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa - 26 April 2010 Annual and Extraordinary GMS - 26 April 2010
22/DIR/CORSEC/IV/2010 tanggal 14 April 2010 ditujukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 22/DIR/CORSEC/IV/2010 dated April 14, 2010 addressed to the Governor of DKI Jakarta Province 22c/ DIR/CORSEC/IV/2010 tanggal 14 April 2010 ditujukan kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya 22C / DIR/CORSEC/IV/2010 dated April 14, 2010 addressed to the Director of PD Pasar Jaya
RUPS Luar Biasa - 15 Juli 2010 Extraordinary GMS - July 15, 2010
155/DIR/CORSEC/VII/2010 tanggal 13 Juli 2010 ditujukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 155/DIR/CORSEC/VII/2010 dated July 13, 2010 addressed to the Governor of DKI Jakarta Province 156/DIR/CORSEC/VII/2010 tanggal 13 Juli 2010 ditujukan kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya 156/DIR/CORSEC/VII/2010 dated July 13, 2010 addressed to the Director of PD Pasar Jaya
RUPS Luar Biasa - 22 Juli 2010 Extraordinary GMS - July 22, 2010
50/DIR/CORSEC/VII/2010 tanggal 21 Juli 2010 ditujukan kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya 50/DIR/CORSEC/VII/2010 July 21, 2010 addressed to the Director of PD Pasar Jaya 52/DIR/CORSEC/VII/2010 tanggal 21 Juli 2010 ditujukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 52/DIR/CORSEC/VII/2010 July 21, 2010 addressed to the Governor of DKI Jakarta Province
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholders (GMS) Tanggal RUPS Date of AGM
Nomor dan Tanggal Undangan Number and Date Invitation
RUPS Luar Biasa – 27 Desember 2010 Extraordinary General Meeting - December 27, 2010
76/DIR/CORSEC/XII/2010 Tanggal 22 Desember 2010 ditujukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 76/DIR/CORSEC/XII/2010 Date December 22, 2010 addressed to the Governor of DKI Jakarta Province 77/DIR/CORSEC/XII/2010 Tanggal 22 Desember 2010 ditujukan kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya 77/DIR/CORSEC/XII/2010 Date December 22, 2010 addressed to the Director of PD Pasar Jaya
RUPS Luar Biasa - 29 Desember 2010 Extraordinary General Meeting - December 29, 2010
81/DIR/CORSEC/XII/2010 tanggal 23 Desember 2010 ditujukan kepada Gubernur Provinsi DKI Jakarta 81/DIR/CORSEC/XII/2010 dated December 23, 2010 addressed to the Governor of DKI Jakarta Province 82/DIR/CORSEC/XII/2010 tanggal 23 Desember 2010 ditujukan kepada Direktur Utama PD Pasar Jaya 82/DIR/CORSEC/XII/2010 dated December 23, 2010 addressed to the Director of PD Pasar Jaya
RUPS memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, mengesahkan perubahan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas laporan tahunan, menetapkan alokasi penggunaan laba, menunjuk akuntan publik, serta menetapkan jumlah dan jenis remunerasi. RUPS Bank DKI terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa.
GMS holds all the authority that were not submitted to the Board of Directors and Board of Commissioners, that consist of appoints and accepts the resignation of the Board of Commissioners and Directors, evaluates the performance of the Board of Commissioners and the Board of Directors, ratifying the articles of association, decide on the approval or disapproval of the Boards’responsibility report, stipulated the composition and utilization of profit, appoints public accountant, as well as stipulated nominal and type of remuneration. Bank DKI conducting Annual and Extraordinary GMS.
Pada tahun 2010, Bank DKI telah melaksanakan 1 (satu) kali RUPS Tahunan dan 7 (tujuh) kali RUPS Luar Biasa (RUPS LB).
In 2010, Bank DKI undertook one Annual GMS and seven Extraordinary GMS (EGMS).
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Jenis RUPS
Type of Meeting RUPS Luar Biasa Extraordinary General Meeting
Tanggal Date
Hasil Keputusan
Result Decision
26 April 2010 April 26, 2010
1. Perpanjangan masa jabatan Dewan Pengawas Syariah Bank DKI selama 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal 02 Februari 2010 sampai dengan 01 Februari 2013 2. Penetapan Jabatan Direktur yang bertanggung jawab penuh terhadap Unit Usaha Syariah Bank DKI. 3. Penetapan Remunerasi Direksi Bank DKI 4. Pemberian penghargaan Jasa Pengabdian kepada Pengurus 5. Pemberhentian dan pengangkatan Anggota Dewan Komisaris
1. Extension of term of office of Bank DKI Syariah Supervisory Board for 3 (three) years from the date of February 2, 2010 until February 1, 2013 2. Position Determination that Director is fully responsible for the Bank DKI Syariah Business Unit. 3. Determination of Remuneration of Directors of Bank DKI 4. Service awards to the Executive Service 5. Dismissal and appointment of members of the Board of Commissioners
RUPS Luar Biasa Extraordinary General Meeting
15 Juli 2010 Juli 15, 2010
1. Pemberhentian Direktur Keuangan dan pengangkatan Direktur Keuangan dan Direktur Pemasaran Bank DKI 2. Fungsi dan peranan bidang pemasaran dan kredit yang semula dirangkap oleh Direktur Utama, terhitung sejak tanggal pengangkatan menjadi wewenang dan tanggung jawab Direktur Pemasaran. 3. Masa jabatan Direktur Keuangan dan Direktur Pemasaran Bank DKI periode 2010 – 2014 terhitung sejak tanggal 15-07-2010 sampai dengan tanggal 14-07-2014
1. Termination of appointment of Director of Finance and Director of Finance and Director of Marketing Bank DKI 2. The function and role of marketing and credit previously held by Director, commencing from the date of appointment to the authority and responsibilities of the Director of Marketing. 3. The term of office of Finance Director and Marketing Director of Bank DKI period 2010 - 2014 as of the date until the date 14-07-2014 15-07-2010
RUPS Luar Biasa Extraordinary General Meeting
22 Juli 2010 Juli 22, 2010
1. Menerima dan mengukuhkan pengunduran diri Winny Erwindia sebagai Direktur Utama Bank DKI dan Aris Anwari sebagai Direktur Kepatuhan terhitung sejak tanggal 22-07-2010 2. Menunjuk Direktur Pemasaran Mulyatno Wibowo sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama. 3. Menunjuk Direktur Keuangan Benny Santoso sebagai Plt Direktur Kepatuhan yang membidangi tugas dan fungsi pokok Manajemen Risiko dan Kepatuhan serta Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (UKPN). Sedangkan tugas dan fungsi pokok bidang Sumber Daya Manusia dilaksanakan oleh Direktur Operasional Ilhamsyah Joenoes. 4. Masa jabatan Plt Direktur Utama, Plt Direktur Kepatuhan dan Direktur Operasional sampai dengan ditetapkannya Direksi Bank DKI secara definitif dalam RUPS Luar Biasa berikutnya.
1. Receive and confirmed the resignation of Winny Erwindia as Director of Bank DKI and Aris Anwari as Director of Compliance from the date of 22-07-2010 2. Appoints Director of Marketing Mulyatno Wibowo as Acting (Acting) Director. 3. Appoint Finance Director Benny Santoso as the Acting Director of Compliance in charge of the duties and functions of principal of Risk Management and Compliance and Implementation Unit KYC (Know Your Customer). While the main tasks and functions of Human Resources conducted by the Operations Director Ilhamsyah Joenoes. 4. Term of office of Acting President, Acting Director of Compliance and Director of Operations until the enactment of Directors of Bank DKI definitively in the next Extraordinary General Meeting.
RUPS LB GMS LB
27 Desember 2010 Desember 27, 2010
1. Memberhentikan Mulyatno Wibowo selaku Plt. Direktur Utama Bank DKI 2. Mengangkat Eko Budiwiyono sebagai Direktur Utama Bank DKI 3. Selanjutnya susunan Direksi Bank DKI, menjadi sebagai berikut : Direktur Utama : Eko Budiwiyono, untuk 1 (satu) periode masa jabatan Direktur Pemasaran : Mulyatno Wibowo Direktur Keuangan : Benny Santoso, untuk periode masa jabatan sejak 15 Juli 2010 sampai dengan 14 Juli 2014. Direktur Operasional : Ilhamsyah Joenoes 4. Direktur Keuangan sebagai Plt Direktur Kepatuhan yang membidangi tugas dan fungsi pokok Manajemen Risiko dan Kepatuhan serta Unit Kerja Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah (UKPN). Sedangkan tugas dan fungsi pokok bidang Sumber Daya Manusia dilaksanakan oleh Direktur Operasional.
1. Wibowo Mulyatno dismiss as Plt. Director of Bank DKI 2. Lifting Eko Budiwiyono as Director of Bank DKI 3. Furthermore, the composition of the Board of Directors of Bank DKI, be as follows: Director: Eko Budiwiyono, for 1 (one) period of tenure Marketing Director: Mulyatno Wibowo Finance Director: Benny Santoso, term of office for the period since July 15, 2010 until July 14, 2014. Director of Operations: Ilhamsyah Joenoes 4. Finance Director as Acting Director of Compliance in charge of the duties and functions of principal of Risk Management and Compliance and Implementation Unit KYC (Know Your Customer). While the main tasks and functions of Human Resources conducted by the Director of Operations.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
133
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) General Meeting of Shareholder (GMS) Jenis RUPS
Type of Meeting RUPS LB GMS LB
Result Decision
Tanggal Date
Hasil Keputusan
29 Desember 2010 Desember 29, 2010
1. Menyetujui PMP Provinsi DKI Jakarta sebesar Rp. 20 Milyar 2. Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Bank DKI Tahun 2011 3. Menyetujui Penerbitan Obligasi Sub Debt Bank DKI sebesar Rp. 300 Milyar sebagai bagian dari rencana penerbitan Obligasi Senior sebesar Rp. 750 Milyar dan Pelaksanaan Initial Public Offering (IPO) 4. Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menyeleksi dan menunjuk Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik melalui proses yang berlaku guna melaksanakan audit tahun buku 2011
1. PMP Approved DKI Jakarta at Rp. 20 billion 2. Approve Work Plan and Budget (RKA), Bank DKI Year 2011 3. Approve Issuance of Bonds Sub Debt Bank DKI Rp. 300 billion as part of a plan to issue the Senior Bonds Rp. 750 Billion and Implementation of Initial Public Offering (IPO) 4. Give authority to the Board of Commissioners to select and appoint a Public Accountant and Public Accountant through the process that applies to perform the audit year 2011
Dewan Komisaris Dewan Komisaris adalah organ perusahaan yang bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan bahwa Bank DKI melaksanakan GCG pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan dan tanggung jawabnya, Dewan Komisaris telah membentuk Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi.
Board of Commissioners Board of Commissioner are the company organ in charge and collectively responsible supervising and consulting Board of Directors and to ensure the Bank DKI GCG implementation at any organization level and hierarchy. In order to support its respective duties and responsibilities, Board of Commissioners has established an Audit Committee, Risk Oversight Committee and Remuneration and Nomination Committee.
Dewan Komisaris Bank DKI telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia, UU Perseroran Terbatas dan ketentuan GCG.
Bank DKI Board of Commissioner had complied with requirement of GCG Provision, Limited Company Regulations, and Bank Indonesia Regulations through fit and proper test.
Bank DKI mewajibkan anggota Dewan Komisaris untuk mengungkapkan kepemilikan sahamnya, baik pada Bank DKI maupun pada bank dan perusahaan lain, yang berkedudukan di dalam dan di luar negeri dalam suatu laporan yang harus diperbaharui setiap tahunnya. Anggota Dewan Komisaris tidak mengambil dan/ atau menerima keuntungan pribadi dari bank selain remunerasi dan fasilitas lainnya yang ditetapkan RUPS. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai.
Bank DKI obligates members of the Board of Commissioner to disclose their stock ownership, both at Bank DKI, as well as at others bank and company, inside the country or abroad in a report that must be renewed each year. Members of the Board of Commissioners did not take and / or receive personal gain from the bank other than the remuneration and facilities stipulated by the GMS. All members of the Board of Commissioners has the adequate integrity, competence and financial reputation.
Dalam melaksanakan tugas, Dewan Komisaris bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Dewan Komisaris kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengawasan atas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Dewan Komisaris dievaluasi berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.
In performing its duties, the Board of Commissioners is responsible to the GMS. Accountability of the Board of Commissioners to the GMS is a manifestation of oversight accountability for the management of enterprise in the implementation of GCG principles. The performance of the BoC are evaluated based on the elements of performance assessment prepared by the Remuneration and Nomination Committee. Implementation of assessments conducted at each period end closing of books. The result of performance assessment of the Board of Commissioners submitted to the GMS.
Komposisi Keanggotaan Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan PBI No. 8/14/ PBI/2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum mengatur bahwa anggota Dewan Komisaris suatu Bank minimal berjumlah 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Per 31 Desember 2010, komposisi keanggotaan Dewan Komisaris Bank DKI terdiri dari:
Board Of Commissioner Composition Bank Indonesia Regulation No. 8/14/PBI/2006 on the Amendment of Bank Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 on the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Banks regulates that total members of the Board of Commissioners of the Bank are consist of three person or equal to the number of members of the Board of Directors at the most. As of December 31, 2010, the composition of the Board of Commissioners of Bank DKI membership consists of:
Komposisi Keanggotaan Membership Composition Nama Name
134
Jabatan Position
Agoest Soebhektie
Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen President Commissioner and Independent Commissioner
Zainal Abidin Hasni
Komisaris Independen Independent Commissioner
Sukri Bey
Komisaris Commissioners
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Penggantian dan Pengangkatan Dewan Komisaris Penggantian dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris memperhatikan rekomendasi dari Komite Remunerasi dan Nominasi. Mengingat pengangkatan Dewan Komisaris dilakukan pada tanggal 26 April 2010, dan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 29 Juli 2010, maka pengangkatan Dewan Komisaris berdasarkan pada Keputusan RUPS.
Appointments and Change of the Board of Commissioners Appointments and change of the Board of Commissioners considering the recommendation of the Remuneration and Nomination Committee. Reckoning that the appointment of the Board of Commissioner where held on April 26, 2010, dan Remuneration and Nomination Committees held on Juy 29, 2010 therefore, the appointment of the Board of Commissioner where refering to GMS Decision.
Independensi Dewan Komisaris Anggota Dewan Komisaris Bank DKI telah memenuhi jumlah, komposisi, kriteria dan independensi sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 dan PBI No. 8/14/PBI/2006 Tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum di mana jumlah anggota Dewan Komisaris Bank DKI saat ini adalah 3 (tiga) orang, 2 (dua) orang di antaranya atau sama dengan 66,66% anggota Dewan Komisaris adalah Komisaris Independen.
Independence of the Board of Commissioners The member of the Board of Commissioner of Bank DKI has complied with Bank Indonesia requirements on the number, composition, criteria and independence of the members of the Board of Commissioners based on PBI No. 8/14/PBI/2006 on the Amendment of PBI No. 8/4/PBI/2006 on the implementation of Good Corporate Governance for Commercial Bank whereby the total member of the Board of Commissioners of Bank DKI currently consist of three person, whom the two of most among them or equal to 66.66% of the member were the Independent Commissioner.
Dengan demikian komposisi tersebut juga telah memenuhi peraturan yang ditetapkan oleh Bapepam-LK. Komposisi ini juga merupakan tindak lanjut terhadap implementasi pelaksanaan Good Corporate Governance sesuai dengan kertas kerja self assesment GCG tahun 2009
Therefore this composition had fulfilled the regulation established by the Bapepam-LK. This composition is also a follow up action to the implementation of Good Corporate Governance in accordance with the working paper self assessment in 2009 GCG
Kedua Komisaris Independen tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan anggota Dewan Komisaris lainnya, Direksi dan/atau pemegang saham pengendali atau hubungan dengan bank yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen.
Both of the Independent Commissioner has no financial, management, shares ownership and/or family relationship up to the second degree with other members of the Board of Commissioner, The Board of Directors and/or controlling shareholders that could influenced their ability to act independent.
Fit & Proper Test Dewan Komisaris Setiap anggota Dewan Komisaris Bank DKI memiliki pengalaman yang luas dan dipilih berdasarkan integritas dan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan memenuhi persyaratan Bank Indonesia melalui fit and proper test.
Fit & Proper Test of the Board of Commissioners Every member of the Board of Commissioner of Bank DKI has extensive experience and was chosen through their competence and integrity. Every member of the Board of Commissioner was appointed and terminated by shareholders through the General Meeting of shareholders and had complied with requirement from Bank Indonesia through fit and proper test.
Rangkap Jabatan Anggota Dewan Komisaris Dewan Komisaris tidak ada yang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi, atau Pejabat Eksekutif pada lembaga/perusahaan yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) perusahaan anak bukan Bank yang dikendalikan oleh Bank DKI.
Dual Position of the Board of Commissioners Position The were no member of The Board of Commissioners acting dual position as a member of the Board of Commissioners, Directors or Executive Officers at one non institution/company is not a financial institution, or a member of the Board of Commissioners, Board of Directors or Executive Officers at one institution/company who supervised one non Bank subsidiary that are controlled by the Bank DKI.
Dewan Komisaris Bank DKI kecuali Agoest Soebhektie, tidak ada yang memangku jabatan sebagai Direksi Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Nasional dan Swasta. Agoest Soebhektie menyampaikan hal-hal yang berhubungan dengan Pihak Terkait yakni mengenai rangkap jabatan sebagai Direksi pada PT Bangun Kapasitas.
None of the members of Bank DKI’s Board of Commissioners, except Agoest Soebhektie, who serves in any of Local Government Owned enterprises, State-Owned enterprises, or private owned enterprises. Agoest Soebhektie has disclosed matter pertaining to Related Party, particularly to his position in the Board of Directors of PT Bangun Kapasitas.
Dewan Komisaris tidak ada yang memangku jabatan sebagai Anggota Dewan Komisaris dan Badan Pengawas selain di Bank DKI.
There were no members of the Board of Commissioners of Bank DKI who have dual position as a member of Board of Commissioner and Supervisors Board elsewhere
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Dewan Komisaris memiliki Pedoman Kerja bagi setiap anggota Dewan Komisaris sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 317 tahun 2010 tanggal 20 September 2010 tentang Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah PT Bank DKI.
Roles and Responsibilities of the Board of Commissioners The Board of Commissioner have been equipped with guideline and working manual as stipulated at Directors Decree No. 317 0f 2010 on September 20, 2010 concerning the working manual for PT Bank DKI Board of Commissioner and Sharia Supervisory Board
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
135
Buku panduan tersebut memuat hal-hal sebagai berikut: - Pendahuluan - Pengangkatan dan Pemberhentian Dewan Komisaris - Tugas, wewenang, hak dan tanggung jawab Dewan Komisaris - Mekanisme Pengawasan Bank oleh Dewan Komisaris - Dewan Pengawas Syariah - Penutup
This working guidelines constitued following matters: - Preface - Appointment and Dismissal of the Board of Commissioners - Duties, authority, rights and responsibilities of the BOC - Banking Supervision Mechanism by the Board of Commissioners - Sharia Supervisory Board - Cover
Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris meliputi:
Roles and responsibilities of the Board of Commissioners include:
1.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
136
Dewan Komisaris telah melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi melalui berbagai surat yang disampaikan kepada Direksi maupun dalam berbagai kesempatan rapat pengurus. Dewan Komisaris memastikan terselenggaranya pelaksanaan GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dalam melakukan pengawasan tersebut, Dewan Komisaris juga telah mengarahkan, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan strategis Bank, namun tidak terlibat dalam pengambilan keputusan terhadap kegiatan operasional Bank, kecuali: penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum, dan hal-hal lain yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar Bank atau peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam penerapan manajemen risiko, antara lain menyetujui dan mengevaluasi kebijakan manajemen risiko. Dewan Komisaris memastikan bahwa Direksi telah menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari auditor internal dan eksternal. Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara independen.
Board of Commissioners supervises the performance and responsibilities of the Board of Directors, and provides advisory to the BOD either through official letter or meetings with the Management Board.
2. Board of Commissioners ensures the implementation of GCG in every business activity of the Bank at all level of the organization.. 3. In performing that supervisory role, the Commissioners also direct, monitor, and evaluate the execution of the Bank’s strategic policies, altough not directly involved in the decision making process of the Bank operational activities, with the exeception of provision of funds to related parties as stipulated on the regulation of Bank Indonesia concerning Maximum Credit Limit for Commercial Bank and other things which stipulated on the Article of Association of the Bank or prevailing laws.. 4. Board of Commissioners is reponsiblefor the implementation of Risk Management, including the approval and evaluation of the risk management policy. 5. Board of Commissionersensures that the BOD follows up on the audit findings and recommendation of both the internal and external auditors. 6. Board of Commissioners undertakes its roles and responsibilities independently.
Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris
Supervision and Recommendations of the Board of Commissioners
Dewan Komisaris Bank DKI secara proaktif melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi. Pengawasan dilakukan secara langsung termasuk memantau tindak lanjut atas rekomendasi dari Komisaris kepada Direksi, maupun melalui komite-komite yang dibentuk.
Board of Commissioners of Bank DKI proactively supervised and consulting the Board of Directors. Supervision undertook directly include monitoring the follow-up on the recommendation of the Commissioners to the Board of Directors, or through establishde committees.
Selama tahun 2010, Dewan Komisaris Bank DKI telah melakukan pengawasan terhadap: 1. Kinerja Keuangan 2. Kerangka Manajemen Risiko 3. Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal dan eksternal termasuk hasil pemeriksaan Bank Indonesia.
During the year 2010, the Board of Commissioners of Bank DKI has conducted supervision of: 1. Financial Performance 2. Risk Management Framework 3. Follow up assessments of internal and external audit, including audit findings from Bank Indonesia.
Pada tahun 2010, Dewan Komisaris memberikan rekomendasi sebagai berikut: 1. Memberikan pengarahan kepada Direksi dalam proses penyusunan Visi, Misi serta rencana kerja dan anggaran Bank DKI, dengan mempertimbangkan masukan dari komite-komite dibawahnya; 2. Memberikan rekomendasi mengenai remunerasi anggota Direksi; 3. Mengevaluasi dan menyetujui keputusan manajemen dan tindakan strategis yang diusulkan oleh Direksi; 4. Memantau penerapan manajemen risiko; 5. Mengevaluasi tindak lanjut temuan audit internal dan eksternal; 6. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan/atau penyediaan dana besar; 7. Memantau pelaksanaan GCG serta evaluasi kinerja Direksi.
In 2010, the Board of Commissioners gave the following recommendations: 1. Provides instruction to the Board of Directors in the process of formulating the vision, mission as well as work and budgetary plan of Bank DKI, by considering advices from the Commitees under their supervision; 2. Provide recommendation on the remuneration for the members of the Board of Director; 3. Evaluates and approves the Management’s decision and strategic steps proposed by the Board of Directors; 4. Monitors the implementation of risk management; 5. Evaluates the follow up action on the internal and external audit findings; 6. Provision of funds to related parties and/or provision of large exposure; 7. Monitors the GCG implementation and evaluate BOD performance
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Rapat Dewan Komisaris Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris, Rapat Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris secara fisik. Jumlah Rapat Dewan Komisaris pada tahun 2010 adalah sebanyak 2 (dua) kali.
Board of Commissioners Meeting Based on Working Manual Book of the Board of Commissioner, the meeting of the Board of Commissioners shall be held periodically whereby all member of the Board of Commissioner,should physically attend. In 2010, the numbers of Board of Commissioner Meeting where held two times.
Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting Dewan Komisaris Board of Commissioners
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Meetings of the Boards
Jabatan Position
Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting
Mara Oloan Siregar 1
Komisaris Utama (Sementara) President Commissioner (Caretaker)
10
-
Hasan Basri Saleh 1
Komisaris Utama (Sementara) Commissioner (Caretaker)
9
-
2
-
10
2
9
2
Sukri Bey
Komisaris Commissioner
Agoest Soebhektie
2
Zainal Abidin Hasni 2
Komisaris Utama President Commissioner Komisaris Independen Independent Commissioner
1
Sesuai Akta RUPSLB No. 47 tanggal 21 Agustus 2009 mengangkat Dewan Komisaris (Sementara) dan sesuai Akta RUPSLB No. 29 tanggal 26 April 2010 memberhentikan Dewan Komisaris (Sementara).
1
Under the Deed of EGM No. 47 dated August 21, 2009 appoint the Board of Commissioner (Temporary) and according to EGM No Deed. 29 dated 26 April 2010 the Board dismissed the Commissioner (Temporary) .
2
Sesuai Akta RUPSLB No. 29 tanggal 26 April 2010 mengangkat Dewan Komisaris Definitif, Sdr. Agoest Soebhektie dan Sdr. Zainal Abidin Hasni.
2
Under the Deed of EGM No. 29 dated 26 April 2010 lifting of the Board Commissioner Definitive, Br. Agoest Soebhektie and Br. Zainal Abidin Hasni.
Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi
Board Of Commissioners And Board Of Directors Joint Meeting
Dewan Komisaris juga mengadakan Rapat Dewan Komisaris – Direksi. Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi diadakan sekurangkurangnya sekali dalam tiap bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan.
Board of Commissioner also held a meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors. This meeting held at least once in every month or any time when necessary.
Sepanjang tahun 2010, Dewan Komisaris Bank DKI telah menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak 21 kali. Adapun tabel kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi dalam rapat tersebut disajikan dalam daftar Rapat Kehadiran Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut:
2010, the Board of Commissioners of Bank DKI held Board of Commissioner and Director 21 times. The attendance table for each member of the Board of Commissioners and Director in those meeting are presented in the list of Meeting Attendance The Board of Commissioners and Directors as follows:
Rapat Dewan Komisaris Bersama Direksi Board Of Commissioners And Board Of Directors Joint Meeting
Direksi Direksi
Jabatan Designation
Rapat Rapat Rapat Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris dan Direksi Periode dan Direksi Periode dan Direksi Periode Jan s/d April 2010 Persentase Mei s/d Juli 2010 Persentase Agustus s/d Des 2010 Persentase Board Of Commissioners and Commissioners and (%) (%) (%) Commissioners and Board Of Directors Joint Meeting for the Period of Jan - April 2010
Jumlah Rapat Number of Meetings Mara Oloan Siregar1 Hasan Basri Saleh1 Sukri Bey Agoest Soebhektie2 Zainal Abidin Hasni2 Winny Erwindia3 Aris Anwari3 Mamad Sachroni4 Ilhamsyah Joenoes Muhamad Irfandi5 Mulyatno Wibowo6 Benny Santoso6 Eko Budiwiyono7 1
2
3
4 5
6
7
Komisaris Utama (Sementara) Komisaris (Sementara) Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Keuangan Direktur Operasional Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran merangkap Plt. Direktur Utama Direktur Keuangan merangkap Plt. Direktur Kepatuhan Direktur Utama
President commissioner (Caretaker) Commissioner (Caretaker) Commissioner President commissioner Independent Commissioner President Director Compliance Director Finance Director Operational Director Marketing Director Marketing Director and Acting. President director Finance Director and Acting. Compliance Director President Director
Sesuai Akta RUPSLB No. 47 tanggal 21 Agustus 2009 mengangkat Dewan Komisaris (Sementara) dan sesuai Akta RUPSLB No. 29 tanggal 26 April 2010 memberhentikan Dewan Komisaris (Sementara) Sesuai Akta RUPSLB No. 29 tanggal 26 April 2010 mengangkat Dewan Komisaris Definitif, Sdr. Agoest Soebhektie dan Sdr. Zainal Abidin Hasni Sesuai Akta RUPSLB No. 56 tanggal 22 Juli 2010 memberhentikan Sdri. Winny Erwindia dan Sdr. Aris Anwari Sesuai Akta RUPSLB No. 36 tanggal 15 Juli 2010 memberhentikan Sdr. Mamad Sachroni Sesuai Akta RUPSLB No. 12 tanggal 14 Januari 2010 memberhentikan Direksi Periode 14 Januari 2006 s/d 14 Januari 2010 Sesuai Akta RUPSLB No. 36 tanggal 15 Juli 2010 mengangkat Sdr. Mulyatno Wibowo sebagai Direktur Pemasaran dan Sdr. Benny Santoso sebgai Direktur Keuangan dan sesuai Akta RUPSLB No. 56 tanggal 22 Juli 2010 menunjuk Pelaksana Tugas Sdr. Mulyatno Wibowo sebagai Plt. Dirut dan Sdr, Benny Santoso sebagai Plt. Direktur Kepatuhan Sesuai Akta RUPSLB No. 84 tanggal 27 Desember 2010 mengangkat Sdr. Eko Budiwiyono sebagai Direktur Utama yang berlaku efektif 30 hari setelah pengunduran diri yang bersangkutan dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau pelaksanaan RUPSLB PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
1
2
3
4 5
6
7
Persentase (%)
Board Of Directors Joint Meeting for the Period of May to July 2010
Persentase (%)
Board Of Directors Joint Meeting for the Period of August to Dec 2010
Persentase (%)
11 10 9 6 11 11 10 10 1 -
100 91 82 54 100 100 91 91 9 -
5 2 5 4 5 2 5 5 -
100 40 100 80 100 40 100 100 -
5 0 5 5 4 5
100 0 100 100 80 100
-
-
-
-
5
100
-
-
-
-
-
-
Sesuai Akta RUPSLB No. 47 tanggal 21 Agustus 2009 mengangkat Dewan Komisaris (Sementara) dan sesuai Akta RUPSLB No. 29 tanggal 26 April 2010 memberhentikan Dewan Komisaris (Sementara) Sesuai Akta RUPSLB No. 29 tanggal 26 April 2010 mengangkat Dewan Komisaris Definitif, Sdr. Agoest Soebhektie dan Sdr. Zainal Abidin Hasni Sesuai Akta RUPSLB No. 56 tanggal 22 Juli 2010 memberhentikan Sdri. Winny Erwindia dan Sdr. Aris Anwari Sesuai Akta RUPSLB No. 36 tanggal 15 Juli 2010 memberhentikan Sdr. Mamad Sachroni Sesuai Akta RUPSLB No. 12 tanggal 14 Januari 2010 memberhentikan Direksi Periode 14 Januari 2006 s/d 14 Januari 2010 Sesuai Akta RUPSLB No. 36 tanggal 15 Juli 2010 mengangkat Sdr. Mulyatno Wibowo sebagai Direktur Pemasaran dan Sdr. Benny Santoso sebgai Direktur Keuangan dan sesuai Akta RUPSLB No. 56 tanggal 22 Juli 2010 menunjuk Pelaksana Tugas Sdr. Mulyatno Wibowo sebagai Plt. Dirut dan Sdr, Benny Santoso sebagai Plt. Direktur Kepatuhan Sesuai Akta RUPSLB No. 84 tanggal 27 Desember 2010 mengangkat Sdr. Eko Budiwiyono sebagai Direktur Utama yang berlaku efektif 30 hari setelah pengunduran diri yang bersangkutan dari PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau pelaksanaan RUPSLB PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero)
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
137
Agenda Rapat Dewan Komisaris - Direksi Board of Commissioners Meeting Agenda - Board of Directors Bulan Month
Agenda Rapat Membahas beberapa hal terkait RKAP 2010 dan persiapan pelaksanaan RUPS Luar Biasa
Discusses several matters relating to Budget 2010 and the preparation of the Extraordinary General Meeting
19 Januari 2010 Januari 19, 2010
Membahas beberapa hal terkait RKAP 2010, rencana hapus buku BPPN, dan penjelasan yang terkait dengan istilah keputusan strategis
Discusses several issues related CBP 2010, plan to write off IBRA, and explanations related to the term strategic decisions
12 Februari 2010 Februari 12, 2010
Membahas finalisasi draft tanggapan surat No. 12/18/DPBI/TPBI-6 Tanggal 3 Februari 2010
Discussing the finalization of the 12/18/DPBI/TPBI-6 On February 3, 2010
1 Maret 2010 Maret 1, 2010
Membahas berbagai hal strategis terkait pemberian kredit kepada beberapa debitur
To discuss strategic matters related to granting credit to some borrowers
25 Maret 2010 Maret 25, 2010
Membahas beberapa hal strategis terkait Perjanjian
Discusses some strategic issues related to the Agreement
25 Maret 2010 Maret 25, 2010
Membahas mengenai Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi Bank DKI
Discussing about Manual of the Board of Commissioners, Board of Trustees and Board of Directors of Bank DKI Syariah
5 April 2010 April 5, 2010
Membahas mengenai kerjasama Bank DKI terkait aspek perpajakan
Discussing about the cooperation of Bank DKI-related aspects of taxation
8 April 2010 April 8, 2010
Membahas mengenai persetujuan Pembiayaan Tambahan Fasilitas Pembiayaan Kepada dan Pinjaman Daerah untuk Pembayaran Gas
regarding the approval of financing Discusses Supplement To Financing Facility and Loan Payments Area for Gas
13 April 2010 April 13, 2010
Membahas mengenai lanjutan perjanjian
Discussing about the continued agreement
19 April 2010 April 19, 2010
Membahas mengenai draft materi RUPS Tahunan 2009 dan Pembahasan draft Materi RUPS Luar Biasa Tahun 2010
Discussing about the draft 2009 Annual General Meeting materials and discussion draft of the Extraordinary General Meeting Materials 2010
21 April 2010 April 21, 2010
Membahas mengenai akhir Perjanjian yang akan dijadikan Lampiran Keputusan RUPS Tahunan Bank DKI
Discussing about the end of the Agreement which will be Attachment of Annual General Meeting of Bank DKI
22 April 2010 April 22, 2010
Pra RUPS
Pre-AGM
12 Mei 2010 Mei 12, 2010
Membahas mengenai Tindak Lanjut Temuan Pemeriksaan Bank Indonesia Tahun 2006 – 2010
Discussing about Finding Follow-Up Investigation of Bank Indonesia Year 2006-2010
14 Mei 2010 Mei 14, 2010
Membahas mengenai situasi Pasca RUPS Luar Biasa dan tanggal surat Fit & Proper Test Pejabat Eksekutif Lainnya
Discussing about the situation of Extraordinary General Meeting and Post-dated letter of Fit & Proper Test Other Executive Officer
15 Juni 2010 Juni 15, 2010
Membahas berbagai hal strategis terkait evaluasi kinerja keuangan, penghargaan masa kerja, pembentukan Grup UKM, kendaraan dan komite Dewan Komisaris serta pemberian kredit diatas Rp20 Milyar
Discusses the various strategic issues related to financial performance evaluation, gratuity, the formation of SME Group, vehicles and committees of the Board of Commissioners and granting loans above Rp20 Billion
6 Juli 2010 Juli 6, 2010
Membahas mengenai Evaluasi Kinerja Bulan Mei dan persetujuan penyempurnaan keputusan Direksi terkait penghargaan kepada karyawan
Discusses the Performance Evaluation of improvement in May and approval decisions related awards to employees of the Board of Directors
14 Juli 2010 Juli 14, 2010
Persiapan RUPS Luar Biasa tanggal 15 Juli 2010
Preparation of the Extraordinary General Meeting dated July 15, 2010
12 Agustus 2010 Agustus12, 2010
Membahas berbagai hal strategis terkait Evaluasi Kinerja Bulan Juni, Penyesuaian Struktur Organisasi, Rencana Penerbitan Obligasi VI, Penyusunan RKA Tahun 2011 dan Komitmen Pencapaian Target Kinerja Tahun 2010
Discusses the various strategic issues related to performance evaluation in June, Organizational Structure Adjustment, Bonds Issuance Plan VI, Preparation and Commitment RKA Year 2011 Year 2010 Performance Target Achievement
3 September 2010 September 3, 2010
Membahas berbagai hal strategis terkait Evaluasi Kinerja Keuangan, Penyesuaian Struktur Organisasi, Mekanisme Hubungan Kerja Komite Dewan Komisaris dan permasalahan isu Strategis Lainnya
Discusses various strategic issues related to Evaluation of Financial Performance, Adjustment Organizational Structure, Mechanism Relations Committee of the Board of Commissioners and Strategic issues Other issues
2 November 2010 November 2, 2010
Membahas mengenai Evaluasi Kinerja Keuangan per September 2010, Lemahnya Tindak Lanjut Temuan Audit, Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2011, Persiapan Tutup Buku Akhir Tahun 2010 dan Permasalahan Lain-lain
Discussing about the Evaluation of Financial Performance as of September 2010, Lack of Follow-up Audit Findings, Work Plan and Budget Year 2011, Pre Final Year 2010 Closed Book and Other Problems
23 November 2010 November 23, 2010
Membahas mengenai pemaparan kajian kondisi dan penyelesaian pembiayaan satu perusahaan
Discussed on exposure assessment and completion of the financing conditions of firms
15 Desember 2010 Desember 15, 2010
Membahas mengenai Pemaparan Kajian pembiayaan Grup Syariah, Pembiayaan Sewa ATM, dan Kewenangan Direksi terkait dengan Mutasi dan Promosi
Discussing about the Exposure Assessment Group Sharia financing, Financing Lease ATM, and the authority of the Board of Directors related to the mutation and Promotions
Pelatihan Dewan Komisaris Di tahun 2010, para anggota Dewan Komisaris telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan serta seminar mengenai pelaksanaan tata kelola perusahaan dan bidang-bidang lainnya, antara lain: 1. Seminar “Memperkuat Manajemen Bank dalam Rangka mewujudkan Sistem Perbankan yang Sehat” dari Forum Komunikasi Direktur Kepatuhan Perbankan. 2. Workshop “Penyusunan dan Pengawasan Rencana Bisnis Bank yang Efektif” dari Forum Komunikasi Dewan Komisaris/ pengawas BPD. 3. Seminar “Sharpening Leadership for Senior Executives”,dari LPPI 4. Workshop “Optimalisasi Fungsi Direktorat Investigasi dan Mediasi BI dalam Menjembatani Perselisihan antara Bank dengan Pihak Terkait” dari Synergy Partner Consulting.
138
Meeting Agenda
13 Januari 2010 Januari 13, 2010
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
draft
response
letter
No.
Board of Commissioners Training 2010, the members of the Board of Commissioners has attended and participated in various trainings and seminars on corporate governance and other fields, among others: 1. “Strengthening the management of the Bank in order to realize a Healthy Banking System” Seminar held by Communication Forum of Banking Compliance Director. 2. “Preparation and Monitoring an Effective Business Plan” Workshop held by Communication Forum of Board of Commissioners / Supervisors RDB. 3. “Sharpening Leadership for Senior Executives” Seminar held by LPPI. 4. “Optimizing the Directorate of Investigation and Mediation Function of BI in Bridging Disputes between the Bank and the Related Party” Workshop held by Synergy Consulting Partner.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
5. Seminar Success Keys Converging PSAK To IFRS In Indonesia: Road IFRS and Understanding Financial Reporting 2010. 6. Workshop Unlock The Secret of PSAK 50/55 For Internal Auditor (SPI): Penyempurnaan Audit Objektives Laporan Keuangan 2010 vs 2009 (Berbasis PSAK 50/55 dan PAPI 2008).
5. Seminar Success Keys To converging GAAP IFRS In Indonesia: Road IFRS and Understanding Financial Reporting 2010. 6. Workshop Unlock The Secret of SFAS 50/55 For Internal Auditors (SPI): Completion of Financial Statement Audit Objektives 2010 vs 2009 (based SFAS 50/55 and PAPI 2008).
Direksi
Board of Directors
Direksi adalah organ perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan perusahaan untuk kepentingan dan tujuan perusahaan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar. Direksi sebagai organ perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam mengelola perusahaan. Direksi bertanggung jawab terhadap pengelolaan perusahaan agar dapat menghasilkan nilai tambah dan memastikan kesinambungan usaha.
Directors is the organ of a company are fully responsible for the management company for the interests and objectives in accordance with the provisions of the articles of association. Directors as the organ in charge of the company and collectively responsible for managing the company. Directors responsible for the management company to generate added value and ensure business continuity.
Masing-masing anggota Direksi melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang. Tugas, wewenang, dan hal-hal lain yang terkait dengan Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Each member of the Board of Directors to perform duties and make decisions in accordance with the division of tasks and authority. Duties, authority, and other matters related to the Directors in accordance with the Articles of Association and regulations in force.
Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi bertanggung jawab kepada RUPS. Pertanggungjawaban Direksi kepada RUPS merupakan perwujudan akuntabilitas pengelolaan perusahaan dalam rangka pelaksanaan prinsip-prinsip GCG. Kinerja Direksi dievaluasi oleh Dewan Komisaris baik secara individual maupun kolektif berdasarkan unsur-unsur penilaian kinerja yang disusun oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada tiap akhir periode tutup buku. Hasil penilaian kinerja Direksi oleh Dewan Komisaris disampaikan dalam RUPS.
In performing their duties, Directors are responsible to the GMS. Responsibility of Directors to the AGM is a manifestation of management accountability in the framework of the implementation of GCG principles. Performance is evaluated by the Board of Directors either individually or collectively based on the elements of performance assessment prepared by the Remuneration and Nomination Committee. Implementation of assessments conducted at each period end closing of books. The result of performance assessment by the Board of Directors submitted to the GMS.
Komposisi Keanggotaan
Board Of Director Composition
Seluruh Anggota Direksi berdomisili di Indonesia. Direksi Bank DKI telah memenuhi ketentuan fit & proper test dari Bank Indonesia, UU Perseroan Terbatas dan ketentuan GCG.
All members of the Board reside in Indonesia. Directors of Bank DKI has complied with the fit and proper test of Bank Indonesia, Limited Liability Company Act and the provisions of GCG.
Seluruh anggota Direksi memiliki pengalaman sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun di bidang operasional perbankan dan institusi keuangan sebagai Pejabat Eksekutif.
All Directors have experience of at least 5 (five) years of experience in banking operations and financial institutions as the Executive Officer.
Seluruh Direksi tidak memiliki rangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada Bank atau perusahaan lain.
All the Directors do not have a dual position as Commissioner, Board of Directors or Executive Officers of the Bank or other companies.
Anggota Direksi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada perusahaan lain yang dibuktikan dengan penandatanganan Surat Pernyataan.
Members of the Board of Directors either individually or together do not have a stake exceeding 25% of paid up capital in other companies as evidenced by the signing of the Statement.
Seluruh Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua dengan sesama anggota Direksi dan/atau dengan anggota Dewan Komisaris.
All Directors have no family relation to the second degree with fellow members of the Board of Directors and / or members of the Board of Commissioners.
Direksi tidak memberikan kuasa umum kepada pihak lain yang mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi. Surat Kuasa dari Direksi kepada Kepala Unit Kerja bertujuan untuk mempermudah pelaksanaan tugas operasional Bank namun tidak mengakibatkan pengalihan tugas dan fungsi Direksi.
Directors do not give general authority to other parties that resulted in the transfer of duties and functions of the Board of Directors. Power of attorney of Directors to the Head of Work Unit aims to facilitate the Bank’s operational tasks but did not result in the transfer of duties and functions of the Board of Directors.
Fit & Proper Test Direksi
Board of Directors Fit & Proper Test
Setiap anggota Dewan Komisaris Bank DKI memiliki pengalaman yang luas dan dipilih berdasarkan integritas dan kompetensinya. Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan memenuhi persyaratan Bank Indonesia melalui fit and proper test.
Each member of the Board of Commissioners of Bank DKI has the vast experience and are selected based on integrity and competence. Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the shareholders at the Annual General Meeting of Shareholders and meet the requirements of Bank Indonesia through a fit and proper test.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
139
Tugas dan Tanggung jawab Direksi
Board of Directors Roles and Responsibilities
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengelolaan Bank sehari-harinya, Direksi berpedoman pada Buku Pedoman Kerja Direksi sebagaimana Keputusan Direksi No. 316 Tahun 2010 tanggal 20 September 2010, yaitu: 1. Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank. 2. Direksi mengelola Bank sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan kewenangan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan Peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Direksi melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. 4. Direksi bertanggung jawab memastikan kebijakan dan strategi manajemen risiko dan tugas-tugas lainnya yang sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku mengenai perbankan yang diatur oleh Bank Indonesia dan lembaga atau instansi terkait lainnya. 5. Direksi bertanggung jawab dalam menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi dari auditor internal dan eksternal. 6. Direksi mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada pemegang saham melalui RUPS. 7. Direksi mengungkapkan kebijakan-kebijakan Bank yang bersifat strategis di bidang kepegawaian dengan media yang mudah diakses karyawan.
In performing the duties and responsibilities of day-to-day management of the Bank, the Board of Directors is guided by the Working Manual of Directors as Director Decision No. 316 2010 September 20, 2010, namely: 1. Directors are fully responsible for the implementation of management of the Bank 2. Directors manage the Bank in accordance with the duties, responsibilities and authority as stipulated in the Statutes and Regulations applicable legislation. 3. Directors implement the principles of GCG in any business of the Bank at every level of organization 4. Directors are responsible for ensuring policies and strategies of risk management and other tasks in accordance with the applicable provisions of the banking legislation set by Bank Indonesia and other relevant institutions or agencies.
Pembagian Tugas Direksi
Board of Directors Roles
Direktur Utama
President Director
1.
1.
2.
3. 4.
5.
6. 7.
Menyusun Visi, Misi dan nilai-nilai serta rencana korporasi dan rencana bisnis untuk dibicarakan dan disetujui Dewan Komisaris atau RUPS sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Bank. Menyelaraskan dan mengakomodir inisiatif Bank yang dapat memberi nilai tambah serta meningkatkan kinerja dan daya saing Bank. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kepengurusan Bank secara efektif dan efisien. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas antar anggota Direksi, melaksanakan pembinaan dan pengendalian terhadap seluruh kegiatan operasional dan pengelolaan Bank secara efektif dan efisien, dengan memperhatikan asas keseimbangan dan keserasian serta memastikan kepatuhan terhadap Peraturan Bank Indonesia dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan nilainilai budaya perusahaan Bank secara konsisten. Bersama-sama dengan Komisaris Utama menandatangani kesimpulan umum hasil self assessment pelaksanaan GCG. Memastikan informasi yang terkait dengan Bank selalu tersedia bila diperlukan oleh Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
2. 3. 4.
5.
6. 7.
Develop vision, mission and values and corporate plan and business plan to be discussed and approved by the Board of Commissioners or the AGM in accordance with the provisions of Articles of Association Align and Bank accommodate initiatives that can add value and improve performance and competitiveness of the Bank Responsible for the implementation of the management of the Bank effectively and efficiently Coordinate the execution of tasks among members of the Board, carry out supervision and control of all operational activities and management of the Bank effectively and efficiently, taking into account the principle of balance and harmony and to ensure compliance with the Regulation of Bank Indonesia and the applicable laws and regulations Coordinate, and evaluate the application of the principles of good corporate governance and corporate cultural values consistently Banks Together with the Commissioner signed a general conclusion of the GCG implementation of self assessment Ensure information related to the Bank is always available when needed by the BOC and Bank Indonesia.
Direktur Pemasaran
Marketing Director
1.
1.
Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi tugas dari bidang-bidang di bawahnya agar efektif dan efisien dengan mengutamakan asas keseimbangan. 2. Memantau serta mengawasi Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) atas aktivitas intermediasi bank. 3. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang-bidang di bawahnya agar rencana bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. 4. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang dibawahnya.
140
5. Directors are responsible in following up on audit findings and recommendations from internal and external auditors. 6. Directors accountable for performance of its duties to shareholders through the GMS. 7. Directors expressed the Bank policies that are strategic in the fields of employment with employees of media that is easily accessible.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Coordinate, direct, develop, build, manage and evaluate the duties of the fields below for effective and efficient by emphasizing the principle of balance.
2. Monitoring and overseeing the Lending Limit (LLL) on bank intermediation activity. 3. Monitoring the quality of the work and performance of all the fields below for the established business plan can be achieved. 4. Monitor and control the application of risk management and implementation of GCG principles in the fields below.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
5. Menyusun, merumuskan dan mengevaluasi rencana kerja masing-masing bidang dibawahnya. 6. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundangundangan dan peraturan internal bank lainnya yang berlaku. 7. Memastikan informasi yang terkait dengan bidang-bidang dibawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
5. Develop, formulate and evaluate the work plan for each area under. 6. Ensure passage of prudential principles and adherence to Bank Indonesia’s regulations, laws and regulations and internal rules that apply another bank. 7. Ensure information relating to the areas below are always available to the Board of Commissioners and the Bank Indonesia.
Direktur Keuangan
Finance Director
1.
1.
2.
3.
4.
5. 6.
7.
Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi tugas dari bidang-bidang di bawahnya agar efektif dan efisien dengan mengutamakan asas keseimbangan. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang dibawahnya. Mengembangkan program efisiensi, efektivitas dan manajemen mutu dari produk-produk serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit kerja masing-masing. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang-bidang di bawahnya agar rencana bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. Menyusun, merumuskan dan mengevaluasi rencana kerja masing-masing bidang dibawahnya. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundangundangan dan peraturan internal bank lainnya yang berlaku. Memastikan informasi yang terkait dengan bidang-bidang dibawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
Coordinate, direct, develop, build, manage and evaluate the duties of the fields below for effective and efficient by emphasizing the principle of balance.
2. Monitor and control the application of risk management and implementation of GCG principles in the fields below. 3. Develop program efficiency, effectiveness and quality management of products and ensure consistent implementation within their respective work units. 4. Monitoring the quality of the work and performance of all the fields below for the established business plan can be achieved. 5. Develop, formulate and evaluate the work plan for each area under. 6. Ensure passage of prudential principles and adherence to Bank Indonesia’s regulations, laws and regulations and internal rules that apply another bank. 7. Ensure information relating to the areas below are always available to the Board of Commissioners and the Bank Indonesia.
Direktur Operasional
Operational Director
1.
1.
2.
3.
4.
5.
Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi tugas dari bidangbidang di bawahnya. Memantau serta mengendalikan penerapan manajemen risiko dan penerapan prinsip-prinsip GCG pada bidang-bidang dibawahnya. Mengembangkan program efisiensi, efektivitas dan manajemen mutu dari produk-produk serta memastikan dilaksanakannya secara konsisten di lingkungan unit kerja masing-masing. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang-bidang di bawahnya agar rencana bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. Menyusun, merumuskan dan mengevaluasi rencana kerja masing-masing bidang dibawahnya.
Coordinate, direct, develop, build, manage and evaluate the duties of the fields below.
2. Monitor and control the application of risk management and implementation of GCG principles in the fields below. 3. Develop program efficiency, effectiveness and quality management of products and ensure consistent implementation within their respective work units. 4. Monitoring the quality of the work and performance of all the fields below for the established business plan can be achieved. 5. Develop, formulate and evaluate the work plan for each area below.
6. Memastikan berjalannya prinsip kehati-hatian dan kepatuhan terhadap peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundangundangan dan peraturan internal bank lainnya yang berlaku. 7. Memastikan informasi yang terkait dengan bidang-bidang dibawahnya selalu tersedia untuk Dewan Komisaris dan Bank Indonesia.
6. Ensure passage of prudential principles and adherence to Bank Indonesia’s regulations, laws and regulations and internal rules that apply another bank. 7. Ensure information relating to the areas below are always available to the Board of Commissioners and the Bank Indonesia.
Direktur Kepatuhan
Compliance Director
1.
1.
Mengkoordinasikan, mengendalikan, mengembangkan, membina, mengelola serta mengevaluasi tugas dari bidangbidang di bawahnya. 2. Melakukan koordinasi dengan Dewan Komisaris dan Grup Audit Intern baik atas inisiatifnya maupun atas permintaan Dewan Komisaris dalam rangka pengendalian, pengembangan, pembinaan dan pengawasan operasional bank.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Coordinate, direct, develop, build, manage and evaluate the duties of the fields below.
2. To coordinate with the Board of Commissioners and the Group Internal Audit either on his initiative or at the request of the Board of Commissioners in order to control, development, coaching and supervision of the bank’s operations.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
141
3. Melakukan pemantauan unsur kepatuhan terhadap seluruh satuan kerja bank. 4. Memonitor kualitas hasil kerja dan kinerja seluruh bidang-bidang dibawahnya agar rencana bisnis yang telah ditetapkan dapat tercapai. 5. Melaporkan kepada Bank Indonesia atas pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya secara semesteran dan laporan adanya pelanggaran di bidang keuangan dan perbankan maupun keadaan yang membahayakan kelangsungan bank. 6. Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian dan mengantisipasi risiko serta pelaksanaan GCG melalui rapat Direksi maupun rapat Pengurus. 7. Memberi masukan kepada Direksi mengenai Peraturan Bank Indonesia dan perundangan-undangan yang berlaku agar keputusan yang diambil tidak bertentangan dengan ketentuan tersebut. 8. Mengkaji rancangan keputusan sehingga tidak mengandung unsur penyimpangan terhadap Peraturan Bank Indonesia maupun Peraturan Perundang-undangan yang berlaku serta Anggaran Dasar Bank. 9. Mengevaluasi dan menyetujui rencana kerja masing-masing bidang dibawahnya dibawahnya untuk memastikan bahwa Bank telah menerapkan prinsip kehati-hatian, penerapan manajemen risiko serta memenuhi seluruh Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundang-undangan dan peraturan internal bank lainnya yang berlaku. 10. Mensosialisasikan Peraturan Bank Indonesia, Peraturan Perundang-undangan terbaru kepada pihak-pihak terkait.
3. To monitor compliance with all elements of the bank unit. 4. Monitoring the quality of the work and performance of all the fields below for the established business plan can be achieved. 5. Report to Bank Indonesia on the implementation of duties and responsibilities semi-annually and reports of violations in the field of finance and banking as well as circumstances that endanger the continuity of the bank. 6. Monitor the implementation of prudential principles and anticipate risks and the implementation of GCG through meetings of Directors and Board meetings. 7. To advise the Board on the Regulation of Bank Indonesia and the laws which apply to the decision was not contrary to the provision. 8. Reviewing the draft decisions that do not contain elements of a distortion of Bank Indonesia Regulation and legislation in force and the Bank’s Articles of Association. 9. Evaluate and approve work plans under each field below to ensure that the Bank has applied the principle of prudential, risk management and compliance with all regulations of Bank Indonesia, legislation and internal regulations in force other banks. 10. Socializing Bank Indonesia Regulation, the latest legislation to the relevant parties.
Rapat Direksi
Board of Directors Meeting
Berdasarkan Buku Pedoman Kerja Direksi, Rapat Direksi wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam satu minggu. Sepanjang tahun 2010, Direksi Bank DKI telah menyelenggarakan Rapat sebanyak 35 kali. Adapun tabel kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris dalam rapat disajikan dalam daftar Rapat Kehadiran Direksi sebagai berikut:
Based on theWork Manual of Directors, Board of Directors meeting shall be held periodically at least 1 (one) time in one week. During the year 2010, the Director of Bank DKI Meeting held 35 times. The attendance table for each member of the Board of Commissioners in the meeting are presented in the list of Meeting Attendance of Directors as follows:
Rapat Direksi Board Of Directors Meeting
Direksi Direksi
Jabatan Designation
Rapat Direksi Periode Jan s/d April 2010 Board of Directors Meeting for the Period of Jan - April 2010
Jumlah Rapat Number of Meetings Winny Erwindia1 Aris Anwari1 Mamad Sachroni2 Ilhamsyah Joenoes Muhamad Irfandi3 Mulyatno Wibowo4 Benny Santoso4 5
Eko Budiwiyono
142
Direktur Kepatuhan Direktur Utama Direktur Keuangan Direktur Operasional Direktur Pemasaran Direktur Pemasaran merangkap Plt. Direktur Utama Direktur Keuangan merangkap Plt. Direktur Kepatuhan Direktur Utama
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
President director Compliance Director Finance Director Operations Director Marketing Director Marketing Director and Acting.President director Finance Director and Acting Compliance Director President Director
20 20 20 20 18 1 -
Persentase (%) Persentase (%)
100 100 100 100 90 5
Rapat Direksi Periode Mei s/d Juli 2010 Board of Directors Meeting for the Period of May to July 2010
4 4 4 2 3 -
Persentase (%) Persentase (%)
100 100 100 50 75 -
Rapat Direksi Periode Agustus s/d Des 2010 Board of Directors Meeting for the Period of August to Dec 2010
Persentase (%) Persentase (%)
11 11 -11
100
100
-
-
11
-
-
-
100 100
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Agenda Rapat Direksi Board of Directors Meeting Agenda Bulan Month Senin, 4 Januari 2010 Monday, 4 January 2010
Agenda Rapat
Meeting Agenda
Membahas berbagai hal strategis mengenai Penunjukan Konsultan Buku Pedoman Kerja Direksi dan Dewan Komisaris, Persiapan Pelaksanaan RUPS Luar Biasa, Persiapan Rapat Pengurus, Stress Testing, Permasalahan SDM dan Persiapan Pelaksanaan Rapim 2010
Pembahasan mengenai permasalahan strategis
Jumat, 8 Januari 2010 Friday, 8 January 2010
To discuss strategic matters concerning Employment of Consultants Handbook of Directors and Board of Commissioners, Preparation Implementation of Extraordinary General Meeting, Board Meeting Preparation, Stress Testing, and Commissioning Implementation Issues Rapim HR 2010 discussion of strategic issues
Selasa, 12 Januari 2010 Tuesday, 12 January 2010
Membahas mengenai Persiapan Pelaksanaan RUPS LB, Reklasifikasi Surat Berharga dan Tindak Lanjut Persiapan Pelaksanaan Rapat Kerja Anggaran dan Strategi 2010
Discussing about the Preparation of the Implementation of the GMS LB, Reclassification Securities and Follow-Budget Preparation and Implementation Strategy Meeting 2010
Jumat, 15 Januari 2010 Friday, 15 January 2010
Membahas Mengenai Tindak Lanjut Hasil RUPS LB, Pembagian Tugas dan Fungsi Direktur Pemasaran dan Permasalahan SDM
Discusses Follow-Up Regarding LB AGM Results, Distribution of Duties and Function of Director of Marketing and Human Resource Issues
Selasa, 19 Januari 2010 Tuesday, 19 January 2010
Membahas mengenai Tindak Lanjut Hasil RUPS LB tanggal 14 Januari 2010 dan Persiapan Pelaksanaan Rapat Kerja Anggaran Strategis (RKAS) 2010
Discusses Follow-Up Results of Extraordinary General Meeting on 14 January 2010 and Preparation of Strategic Implementation Budget Work Meeting (RKAS) 2010
Selasa, 26 Januari 2010 Tuesday, 26 January 2010
Membahas berbagai hal strategis antara lain Penetapan Tingkat Karyawan Personil GAI, Usulan Penetapan Pemimpin Grup Pengendalian Keuangan dan Anggaran, Pelaksanaan Seminar Risk Management In Retail Banking di Amsterdam – Belanda, Laporan Audit Khusus, Penyelesaian Acrue Bunga Pinjaman, dan Laporan Manajemen Risiko bulan September 2010
Discusses the various strategic issues including Employee Level Personnel GAI Determination, Proposed Establishment of Financial Control Group Leader and Budget, Implementation Seminar In Retail Banking Risk Management in Amsterdam - Netherlands, Special Audit Report, Acrue Settlement Loan Interest, and Management Report Risk September 2010
Senin, 1 Februari 2010 Monday, 1 February 2010
Membahas mengenai permasalahan SDM, Kinerja Keuangan Bank DKI, Permasalahan Perencanaan Strategis, Permasalahan Grup Komersial dan Pembayaran Nilai Buy Out System JakCard
Discussing about HR issues, DKI Bank Financial Performance, Strategic Planning Issues, Problems and Commercial Group Buy Out Value Payment System JakCard
Senin, 8 Februari 2010 Monday, 8 February 2010
Membahas Permasalahan SDM, Supervisi GKS dan berbagai permasalahan terkait dengan Grup Konsumer, GMH dan GPC
Discussing the problem of human resources, supervision GKS and various problems associated with the Consumer Group, GMH and GPC
Senin, 15 Februari 2010 Monday, 15 February 2010
Membahas mengenai Permasalahan terkait dengan perkreditan, Antisipasi pengamanan kantor cabang Jatinegara, Prioritas Penyelesaian Masalah WIGs , Progress Report PPA Otomatis dan Permasalahan terkait dengan SDM
Discussing about the problems related to credit, branch office security Anticipation Jatinegara, LBU Delays Report on PBS, WIGs Troubleshooting Priority, Auto PPA Progress Report and Issues related to human resources
Senin, 22 Februari 2010 Monday, 22 February 2010
Membahas mengenai Permasalahan SDM, Program Penataan Jaringan Kantor, Pembentukan Grup Kredit UMKM, Tindak Lanjut penyelesaian kredit macet di dan Tindak Lanjut Disposisi atas Surat Bank Indonesia No 12/6/DPB 1/TPB1-6
Discussing about the problem of human resources, Office Network Setup program, establishment of SME Credit Group, Follow-up settlement of bad debts in the Disposition and Follow-Up on Bank Indonesia Letter No. 1/TPB1-6 12/6/DPB Discussing about HR issues
Senin, 1 Maret 2010 Monday, 1 March 2010
Membahas mengenai Permasalahan SDM
Senin, 8 Maret 2010 Monday, 8 March 2010
Membahas mengenai Usulan Pemberian Tunjangan Pendidikan Untuk Karyawan, Permasalahan SDM dan Surat Bank Indonesia
Discussing about the proposed provision of education for Employee Benefits, HR Issues and Letter of Bank Indonesia
Senin, 15 Maret 2010 Monday, 15 March 2010
Membahas mengenai Usulan Pemberian Tunjangan Pendidikan Untuk Karyawan, Kinerja Keuangan Bank DKI dan Kegiatan dalam Rangka HUT ke 49 Bank DKI
Discussing about the proposed provision of education for Employee Benefits, Financial Performance of Bank DKI and Activity in the framework of its 49th Anniversary of Bank DKI
Kamis, 18 Maret 2010 Thursday, 18 March 2010
Membahas mengenai Usulan Pemberlakuan Program CASH, Permasalahan SDM, Pemberian Sanksi Atas Penyimpangan Prosedur Pemberian Kredit, Permasalahan Audit, Pembentukan Grup UMKM, Permasalahan yang terkait dengan GPC dan Kegiatan Dalam Rangka HUT ke 49 Bank DKI
Discussing about the proposed Enforcement Program CASH, HR Issues, Providing Penalties For Irregularities Procedure Lending, Audit Issues, Establishment of the Group of SMEs, problems associated with the GPC and Activity in the framework of its 49th Anniversary of Bank DKI
Senin, 29 Maret 2010 Monday, 29 March 2010
Membahas mengenai Penyempurnaan Ketentuan Pemberian Sanksi, Informasi Program Asbanda dan Fasilitas Dewan Komisaris, dan Laporan Debitur NPL dan Permasalahan GSK
Discussing the Completion of the provisions granting sanctions, Asbanda Program Information and Facilities Board of Commissioners, and the NPL Debtor Report and Issues GSK
Senin. 5 April 2010 Monday. 5 April 2010
Membahas Rencana Pembukaan Kantor di Rumah Potong Unggas Rawa Kepiting dan Pembayaran Buy Out Jakcard
Plan Discussed at Opening of Poultry Slaughterhouse Swamp Crab and Jakcard Buy Out Payments
Senin, 12 April 2010 Monday, 12 April 2010
Membahas mengenai Hasil Wawancara Calon Pemimpin Grup Teknologi Informasi, Proposal Jasa Konstruksi Review ITSP dan Pendampingan Implementasi Struktur Organisasi dari Deloitte, Persiapan RUPS Tahunan dan RUPS LB tanggal 26 April 2010 dan SK Direksi Tentang Jalinan Tingkatan Karyawan dan Jabatan
Discussing about the results of the Group Leader Interview Candidates for Information Technology, Construction Services Proposal Review and Assistance ITSP Implementation of Deloitte Organizational Structure, Preparation of Annual and Extraordinary General Meeting dated 26 April 2010 and the Decree of the Board of Directors About Interwoven Level Employees, and Position
Rabu, 14 April 2010 Wednesday, 14 April 2010
Membahas
Discussing about alternative models for problems of land conversion
mengenai
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
alternatif
pilihan
model konversi atas permasalahan tanah
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
143
144
Senin, 19 April 2010 Monday, 19 April 2010
Membahas mengenai Pelaksanaan Pakaian Dinas Karyawan Tahun 2010, Permasalahan SDM dan Persiapan RUPS Tahunan dan RUPS LB
Discussion on the Implementation of Apparel Service Employees Year 2010, HR Issues and Preparation of Annual and Extraordinary General Meeting
Senin, 3 Mei 2010 Monday, 3 May 2010
Membahas mengenai Laporan Kredit Gabungan per Maret 2010, Usulan Tingkatan Karyawan Bank DKI, Pengisian Jabatan Pihak Terkait Bank DKI, Permasalahan SDM Lainnya, Fasilitas Dewan Komisaris dan Tindak Lanjut Surat Bank Indonesia
Discussing about Combined Credit Report as of March 2010, the Proposed Levels of Employees of Bank DKI, Related Party Position Charging Bank DKI, Other HR Issues, Facility Board of Commissioners and Follow-up Letter of Bank Indonesia
Selasa, 25 April 2010 Tuesday, 25 April 2010
Membahas mengenai Pelaksanaan Rapat Rekonsiliasi PT PGN, Permasalahan NPL, Audit Bank Indonesia dan Tindak Lanjut Surat Bank Indonesia
Discussing the Reconciliation Meeting on the Implementation of PT PGN, the NPL problem, Audit Follow-Up of Bank Indonesia and Bank Indonesia Letter
Senin, 7 Juni 2010 Monday, 7 June 2010
Membahas mengenai Permasalahan SDM, Pembentukan Grup UMKM, Kendaraan Dinas Dewan Komisaris dan Tindak Lanjut Terkait ERM (Enterprise Risk Management)
Discussing about the problem of human resources, establishment of SME Group, Vehicle Agency Board of Commissioners and Follow-Related ERM (Enterprise Risk Management)
Kamis, 17 Juni 2010 Thursday, 17 June 2010
Membahas mengenai Tindak Lanjut Rapat Pengurus tanggal 15 Juni 2010, Pemberian Tunjangan Kesejahteraan Biaya Pendidikan, Permasalahan SDM, Permasalahan yang Terkait Risiko dan Kepatuhan, Revisi Rencana Bisnis Tahun 2010-2011, Rencana Pembukaan Kantor Capem Pondok Gede, Workshop Balanced Score Card dan Perjanjian Kredit
Discussing about the Follow Up Committee Meeting June 15, 2010, The Welfare Cost of Education Allowance, HR Issues, Problems Related to the Risk and Compliance, Revised Business Plan for the Year 2010-2011, Planning Office Opening Capem Pondok Gede, Workshop on Balanced Score Card and Credit Agreement
Rabu, 14 Juli 2010 Wednesday, 14 July 2010
Membahas mengenai Persiapan RUPS LB tanggal 15 Juli 2010, Surat Bank Indonesia , Revisi Rencana Bisnis, Workshop Revisi BPP KMG, Pelaksanaan Public Expose dan Due Dillegence Meeting (PE&DDM) Obligasi VI, Peningkatan Status KK KBN Cakung, Tindak Lanjut Penyelesaian Kredit Macet, Permasalahan SDM
Discussing about the Preparation of the GMS LB July 15, 2010, Letter of Bank Indonesia, Revised Business Plan, Workshop Revised BPP KMG, Implementation Public Expose and Due Dillegence Meeting (PE & DDM) Bonds VI, Improvement Status KK KBN Cakung, Follow-Up Completion Bad Credit, HR Issues
Selasa, 20 Juli 2010 Tuesday, 20 July 2010
Membahas mengenai Pelaksanaan Tugas Direksi di bidang pemasaran serta keuangan dan Persiapan Pelaksanaan RUPS LB
Discussion on the Implementation Task Board in marketing and finance and Commissioning Implementation of the GMS LB
Selasa, 27 Juli 2010 Tuesday, 27 July 2010
Membahas mengenai Agenda Korporasi Direksi, Sponsorship Pemilihan Abang None Jakarta, Kendaraan Dinas Dewan Komisaris dan Direksi, Permasalahan Sewa Ruangan Untuk Unit Bisnis, Penyesuaian Struktur Organisasi Bank DKI, Optimalisasi Transaksi Luar Negeri, Workshop Revisi BPP KMG, Permasalahan SDM dan Kualitas Layanan, Pengisian Jabatan dan Permasalahan SDM Lainnya
Discussing about the agenda of Corporate Directors, Sponsorship Selection of Abang None Jakarta, Vehicle Service Board, Room For Rent Issues Business Unit, Organization Structure Adjustment Bank DKI, Optimization of Transaction of Foreign Affairs, KMG BPP Revision Workshop, Human Resource Issues and Quality of Service, Charging Job and Other HR Issues
Senin, 2 Agustus 2010 Monday, 2 August 2010
Membahas mengenai Rencana Pembukaan Kantor Capem Jababeka, Tindak Lanjut Penyesuaian Struktur Organisasi Bank DKI, Permasalahan Perpanjangan Kredit dan Mekanisme Permintaan Data Oleh Komite-Komite Dewan Komisaris
Discussing about Capem Jababeka Opening Plan, Follow Organizational Structure Adjustment Bank DKI, Problems and Mechanisms Requests Extension of Credit Data The BOC Committees
Kamis, 5 Agustus 2010 Thursday, 5 August 2010
Usulan Tunjangan Hari Raya 1421 H/ 2010 dan Permasalahan SDM lainnya
Proposed Allowances Hari Raya 1421 H / 2010 and other HR issues
Selasa, 10 Agustus 2010 Tuesday, 10 August 2010
Membahas mengenai Program Open Table di Hari Libur, Permasalahan di unit Group Mortgage & Housing Lainnya, Permohonan Kredit, Presentasi Kaji Ulang Grup Semester 1 Tahun 2010 dan Corporate Event
Discussing about Open Table program on Public Holidays, Issues in units of Group Mortgage & Housing Music, Invitations Establishments Inspectorate related credit problems, Credit Application, Presentation Review Group Semester 1 of 2010 and Corporate Event
Senin, 16 Agustus 2010 Monday, 16 August 2010
Membahas mengenai Permasalahan yang Terkait dengan Grup Syariah, Permasalahan SDM di GSY, Permasalahan SDM, Permasalahan THR Karyawan Outsourcing dan Kendaraan Dinas, Permasalahan yang Terkait dengan Corporate Secretary serta Tindak Lanjut Rapat Pengurus tanggal 12 Agustus 2010
Discusses the Problems Associated with Islamic Group, Human Resource Issues in GSY, HR Issues, Problems THR Outsourcing Employees and Vehicles Office, Issues Related to Corporate Secretary, and Follow-Up Committee Meeting on August 12, 2010
Selasa, 31 Agustus 2010 Tuesday, 31 August 2010
Membahas mengenai Permasalahan Pengelolaan Mesin ATM, Permasalahan Jakcard dan Debit Card, Kinerja Keuangan Bank DKI, Permasalahan Pembukuan/Posting Biaya, Permasalahan Kontrak Kerja Retainer Lawyer, Permasalahan Staf Khusus Direksi, Permasalahan SDM dan Kinerja Cabang Tanah Abang
Discussing about ATM Machine Management Issues, Problems Jakcard and Debit Cards, Financial Performance of Bank DKI, Problems Bookkeeping / Post Cost, Lawyer retainer Employment Contract Issues, Problems Special Staff Director, Human Resources and Performance Issues Branch Tanah Abang
Senin, 6 September 2010 Monday, 6 September 2010
Membahas mengenai Permasalahan Penyesuaian Organisasi, Pemetaan Risiko Sektor Industri untuk Perkreditan, Kinerja KPTI (Komite Pengarah Teknologi Informasi) dan Jakcard sebagai Alat Pembayaran Kereta Api
Discusses the problem of adjustment of the Organization, Risk Mapping for Rural Industrial Sector, KPTI Performance (Information Technology Steering Committee) and Jakcard as a Payment Instrument Rail
Senin, 20 September 2010 Monday, 20 September 2010
Membahas mengenai Pengelolaan SMS Broadcast untuk Nasabah, Pembiayaan kredit, Permasalahan Terkait GMH, Pembuatan Aplikasi Budgeting dan Monitoring yang Terintegrasi dengan CBS dan Permasalahan SDM
Discussing about SMS Broadcast for Customer Management, Credit Financing, GMH Related Problems, Making Budgeting and Monitoring Applications Integrated with CBS and Human Resource Issues
Selasa, 28 September 2010 Tuesday, 28 September 2010
Tindak Lanjut Kontrak Retainer Konsultasi Hukum, Surat-surat Bank Indonesia
Follow-Up Consultation Legal retainer contracts, letters of Bank Indonesia
Rabu, 27 Oktober 2010 Wednesday, 27 October 2010
Corporate Tools 2010 Bank DKI
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Bank DKI Corporate Tools
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pelatihan Direksi Selama tahun 2010, para anggota Direksi telah menghadiri dan berpartisipasi dalam berbagai pelatihan serta seminar mengenai pelaksanaan tata kelola perusahaan dan bidang-bidang lainnya, antara lain: 1. Seminar BCM and Security Risk: “How Prepared is your Bussines for A Crisis” 2. Seminar FKDKP-BI dan RUA FKDKP 3. Pendidikan peserta “Program Pemeliharaan sertifikasi manajemen risiko serta kunjungan ke Sparkassen dan Cantonal Bank Swiss” 4. Cards Asia Conference 5. Workshop ‘ Kerjasama antara Asbanda dan The German Savings Bank Foundation for International Coorporation (SBFIC)” 6. Pelatihan Manajemen Umum Dana Pensiun Expand Program for BOD / BOC 7. Workshop dan Rapat Kerja Direktur Kepatuhan BPDSI 8. Islamic Economics International Seminar 9. Workshop “Strategic Blueprint Pengembangan Divisi/Unit usaha Syariah” 10. Seminar “World Economic Overview and Forecast” 11. Workshop “ Foreign Exchange and Trade Finance”
Board of Directors Training During the year 2010, the members of the Board of Directors have attended and participated in various trainings and seminars on corporate governance and other fields, among others:
Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Remuneration of the Board of Commissioners and Directors
Pemberian remunerasi dan fasilitas lain mengacu kepada keputusan dari Pemegang Saham sebagaimana ditetapkan dalam RUPS dengan memperhatikan saran yang diberikan oleh Komite Remunerasi dan Nominasi.
Remuneration and other facilities refers to the decision of the Shareholders as set forth in the GMS with respect to advice given by the Remuneration and Nomination Committee.
Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Directors Remuneration Determination Procedures 1. Remuneration Committee and Nomination Committee reviews the remuneration for members of the Board of Commissioners and Directors. 2. Remuneration and Nomination Committee made a recommendation of remuneration for members of the Board of Commissioners and Directors. 3. Remuneration and Nomination Committee proposes to the Board, remuneration for members of the Board of Commissioners and Directors. 4. Board of Commissioners discussed the proposal of the Remuneration and Nomination Committee. 5. Board of Commissioners proposed remuneration for members of the Board of Commissioners and Directors to the AGM. 6. AGM set the remuneration for members of the Board of Commissioners and Directors.
1.
Komite Remunerasi dan Nominasi melakukan kajian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
2. Komite Remunerasi dan Nominasi menyusun rekomendasi remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 3. Komite Remunerasi dan Nominasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris, remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. 4. Dewan Komisaris membahas usulan Komite Remunerasi dan Nominasi. 5. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada RUPS. 6. RUPS menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
1. 2. 3.
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
BCM and Security Risk Seminar: “How Prepared is your Bussines for A Crisis” Seminar FKDKP-BI and Rua FKDKP Education participants “Maintenance of Certification program of risk management as well as visits to the Sparkassen and Cantonal Bank Switzerland” Cards Asia Conference Work Shop ‘Cooperation between Germany Asbanda and The Savings Bank Foundation for International Corporation (SBFIC) “ General Management Training Programme for the Pension Fund Expand BOD / BOC Workshop and Meeting Compliance Director BPDSI International Seminar on Islamic Economics Workshop on “Strategic Blueprint Development Division / Business unit Sharia” Seminar on “World Economic Overview and Forecast” Workshop on “Foreign Exchange and Trade Finance”
Besarnya penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi mengacu pada Keputusan Direksi No. 38 Tahun 2006 tanggal 29 Mei 2006 sebagaimana telah diubah dengan No. 186 Tahun 2009 tanggal 15 September 2009 tentang Penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris PT Bank DKI.
Remuneration of the Board of Commissioners and the Directors Board of Directors Decision No. 38 of 2006 dated May 29, 2006, as amended by No. 186 of 2009 dated September 15, 2009 on income of Directors and Board of Commissioners of PT Bank DKI.
Rumus Perhitungan Penghasilan Dewan Komisaris dan Direksi 1. Penghasilan Direktur Utama per bulan sebagai berikut: : Rp16.640.000 Gaji Tunjangan Jabatan : Rp20.000.000 Tunjangan Kesejahteraan : Rp24.000.000 Tunjangan Perumahan : Rp16.000.000 2. Penghasilan Direksi lain setinggi-tingginya 90% dari Penghasilan Direktur Utama. 3. Honorarium Komisaris Utama sebesar 45% dari penghasilan Direktur Utama atau sebesar Rp34.506.000.
Board of Commissioners and Directors Income Calculation Formulas 1. Director Income per month as follows: Salary : Rp16.640.000 Allowances Position : Rp20.000.000 Welfare Benefits: : Rp24.000.000 Housing Allowances : Rp16.000.000 2. Income other Directors as high as 90% of Revenue Director.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
3. Honorarium Commissioner by 45% of income or of Rp34.506.000.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
145
Paket atau Kebijakan Remunerasi dan Jenis Fasilitas Lain bagi Dewan Komisaris Dan Direksi Remuneration policies and packages or other types of facilities for the Board of Commissioners and Directors
Jumlah Remunerasi dan Fasilitas Lain
Jumlah diterima dalam 1 tahun Total Received in 1 year Direksi Dewan Komisaris Director the Board of Commissioners Jutaan Rupiah Jutaan Rupiah Orang Orang Million Rupiah Million Rupiah People People
Total Remuneration and Other Facilities
1.
Remunerasi (Gaji, bonus, tunjangan rutin tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-ntaura
5
3,103.23
7
24,123.37
1.
Remuneration (salary, bonus, regular allowances, bonuses and other facilities in the form of non-natura.
2.
Fasilitas lain dalam betuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya yang *) : a. dapat dimiliki b. tidak dapat dimiliki
-
-
-
-
2.
Other facilities in betuk (housing, transportation, health insurance and so on are *): a. Can be owned b. Can not be held
5
3,103.23
7
24,123.37
(Penggantian sewa rumah/perumahan)
Jumlah
4. Honorarium Anggota Dewan Komisaris lain sebesar 90% dari honorarium Komisaris Utama atau sebesar Rp31.055.400
4. Honorarium other BOC members at 90% of the honorarium Commissioner or registration Rp31.055.400
Komite-komite Dewan Komisaris
Committees of the Board of Commissioners
Komite Audit Bank DKI telah Membentuk Komite Audit sesuai dengan Keputusan Direksi No. 226 Tahun 2010 tanggal 5 Juli 2010 tentang Pengangkatan Komite Audit Bank DKI sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi No. 318 Tahun 2010 tanggal 27 September 2010 tentang Perubahan Komite Audit Bank DKI.
Audit Committee Bank DKI has Shaping the Audit Committee in accordance with the Board of Directors Decision No. 226 Year 2010 dated July 5, 2010 regarding appointment of the Audit Committee of Bank DKI, as amended by the Board of Directors Decision No. 318 Year 2010 dated 27 September 2010 on the amendment of the Audit Committee of Bank DKI.
Piagam Komite Audit Komite Audit Bank DKI memiliki pedoman pelaksanaan tugas dalam Piagam Komite Audit.
Audit Committee Charter Bank DKI Audit Committee has guidelines for performance of duties in the Charter of the Audit Committee.
Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan baik yang telah maupun yang akan dikeluarkan Bank DKI seperti laporan keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.
6. Membuat pedoman kerja Komite Audit.
Roles and Responsibilities of Audit Committee 1. To review the financial information whether or to be issued by Bank DKI such as financial reports, projections, and financial information contained in the Business Plan Bank (RBB), Work Plan and Budget of the Company (CBP) and Long Term Plan (CPR). 2. Evaluating the effectiveness of the audit of the external auditor, including reviewing the independence and objectivity of the external auditor and review the adequacy of the audit done to ensure all significant risks have been considered. 3. To evaluate the compliance of the Bank’s management report DKI against legislation relating to the activities of Bank DKI. 4. To monitor and evaluate the planning and implementation of internal audit and oversight of the audit follow-up results in order to assess the adequacy of internal controls. 5. Provide recommendations on the appointment of the Public Accounting Firm to the Board of Commissioners to be submitted at the AGM. 6. Carry out other tasks given by the Commissioner.
Susunan Anggota Komite Audit Anggota Komite Audit memiliki integritas, kompetensi dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugasnya.
Composition of Audit Committee Members Member of the Audit Committee has the integrity, competence and professionalism glittering performance of its duties.
Komposisi keanggotaan Komite Audit terdiri dari 4 (empat) orang, yaitu seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua serta dibantu oleh 3 (tiga) orang pihak independen sebagai anggota. Susunan keanggotaan sebagai berikut:
Composition of Audit Committee membership consists of 4 (four) members, namely an independent commissioner who served as Chairman and assisted by 3 (three) independent parties as members. The following membership:
Ketua : Zainal Abidin Hasni (Komisaris Independen) Anggota : Ratna Heimawaty Zain (pihak independen) Trisniati Anwar (pihak independen) Dharmadi Wijaya (pihak independen)
Chair : Zainal Abidin Hasni (Independent Commissioner) Members : Rachel Heimawaty Zain (independent) Trisniati Anwar (independent) Dharmadi Wijaya (independent)
2. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan dibidang pasar modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan. 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal. 4. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Bank DKI 5. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
146
Total
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite 1. Tidak ada Direksi Bank DKI maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Audit. 2. Ketua Komite Audit merangkap sebagai ketua pada Komite Pemantau Risiko. 3. Seluruh Pihak Independen anggota Komite Audit tidak saling memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris, Direksi dan/atau Pemegang Saham Pengendali atau hubungan dengan Bank, dan tidak terdapat rangkap jabatan anggota Komite.
Multiple Position independence and Committee Members 1. There is no Board of Directors of Bank DKI and other banks that are members of the Audit Committee. 2. Chairman of the Audit Committee and concurrently as chairman of the Risk Oversight Committee. 3. All of the Independent Party member of the Audit Committee do not belong together financial, management, ownership and / or family relationship with the Board of Commissioners, Directors and / or controlling shareholders or the relationship with the Bank, and there are no duplicate positions Committee members.
Laporan Kerja Komite Audit Selama tahun 2010, Komite Audit melaksanakan tugas sebagai berikut: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan perusahan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan; 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal; 4. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Bank DKI; 5. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi perusahaan.
Audit Committee Report During the year 2010, the Audit Committee perform the following tasks: 1. To review the financial information to be published by companies such as financial reports, projections and other financial information; 2. To review the company compliance to legislation in the Capital Market and other legislation relating to corporate activities;
Pelatihan Komite Audit Selama tahun 2010, pendidikan/pelatihan yang diikuti oleh Komite Audit diantaranya adalah: Workshop “Unlock The Secret of PSAK 50/55 For Internal Auditor: Penyempurnaan Audit Objectives Laporan Keuangan 2010 vs 2009” dari Risk Management Center Indonesia (RMCI).
Audit Committee Training During the year 2010, education / training, followed by the Audit Committee are: Workshop “Unlock The Secret of SFAS 50/55 For Internal Auditors: Completion of Financial Statement Audit Objectives 2010 vs. 2009” from Risk Management Center Indonesia (RMCI).
Rapat Komite Audit Komite Audit mengadakan rapat sesuai dengan ketentuan dalam Piagam Komite Audit. Rapat dilakukan sedikitnya 1 (satu) bulan sekali. Adapun jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite Audit sebagai berikut:
Audit Committee Meeting The Audit Committee held a meeting in accordance with the provisions of the Charter of the Audit Committee. Meetings take place at least 1 (one) month. The total attendance of each member of the Audit Committee as follows:
3. To review the implementation of audit by internal auditors; 4. To review and report to the Board of Commissioners on complaints relating to the Bank DKI; 5. Maintain confidentiality of documents, data and corporate information.
Rapat Komite Audit Audit Committee Meeting Nama Name Zainal Abidin Hasni Ratna Heimawaty Zain Dharmadi Widjaja Trisniati Anwar
Jabatan Position Ketua Anggota Anggota Anggota
Chairman Member Member Member
Jumlah Rapat Hadir Tidak Hadir % Hadir Number of Meetings presents Absentee % presents 10 10 10 10
10 10 10 10
-
100 100 100 100
Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee
Komite Pemantau Risiko dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi No. 227 Tahun 2010 tanggal 5 Juli 2010 tentang Pengangkatan Pemantau Risiko PT Bank DKI sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi No. 329 Tahun 2010 tanggal 8 Oktober 2010 tentang Perubahan Komite Pemantau Risiko PT Bank DKI.
Risk Monitoring Committee was established by the Board of Directors Decision No. 227 Year 2010 dated July 5, 2010 on the Appointment of Risk Management of PT Bank DKI, as amended by Decree of Directors No. 329 Year 2010 on October 8, 2010 on the Amendment of the Risk Monitoring Committee of PT Bank DKI.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
147
148
Piagam Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee Charter
Dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG, Komite Pemantau Risiko Bank DKI memiliki pedoman sebagaimana disahkan dalam Keputusan Pengurus Bank No.123 tahun 2007 tentang Piagam Komite Pemantau Risiko Bank DKI. Piagam tersebut merupakan pedoman tertulis yang dijadikan sebagai acuan dari setiap kegiatan operasional Komite Pemantau Risiko yang memuat Visi & Misi Organisasi, wewenang, serta tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko.
In performing its duties to improve the quality of the implementation of GCG, Bank DKI Risk Monitoring Committee has guidelines as approved in Bank Management Decision No.123 of 2007 on the Risk Oversight Committee Charter Bank DKI. The charter was written guidelines that serve as a reference from each of the operational activities of the Risk Monitoring Committee which includes Vision & Mission Organization, powers, and duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee.
Komite Pemantau Risiko Bank DKI memiliki pedoman sebagaimana disahkan dalam Keputusan Pengurus Bank DKI No. 123 tahun 2007 tentang Piagam Komite Pemantau Risiko Bank DKI.
Risk Policy Committee of Bank DKI has guidelines as approved in Decision No. DKI Bank Management. 123 of 2007 on the Risk Oversight Committee Charter Bank DKI.
Tugas dan Tanggungjawab Komite Pemantau Risiko
Roles and Responsibilities of Risk Oversight Committee
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko merujuk pada Piagam Komite Pemantau Risiko adalah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris yang terkait dengan hal-hal: 1. Melakukan evaluasi atas kebijakan dan strategi manajemen risiko yang disusun oleh Direksi yang mencakup: a. Pengawasan aktif oleh Direksi b. Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit c. Kecukupan proses identifikasi, pengukuran serta sistem informasi manajemen risiko yang meliputi: risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategis, risiko kepatuhan d. Sistem pengendalian intern yang menyeluruh. 2. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Komite Manajemen Risiko untuk mengetahui kesesuaiannya dengan kebijakan dan strategi manajemen risiko. 3. Mengevaluasi laporan profil triwulanan PT Bank DKI dan pelaksanaan proses manajemen risiko untuk selanjutnya memberi masukan kepada Dewan Komisaris atas kondisi risiko yang dihadapi oleh Bank DKI serta usulan langkah-langkah untuk mitigasi atas risiko tersebut sehingga Dewan Komisaris dapat memberi masukan untuk langkah perbaikan kepada Direksi, apabila diperlukan. 4. Memantau dan mengevaluasi kepatuhan Bank DKI sehubungan dengan pelaksanaan manajemen risiko terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Direksi kepada Bank Indonesia dan pihak-pihak terkait lainnya. 5. Mendorong tumbuh kembangnya budaya perusahaan yang berorientasi risiko.
Duties and responsibilities of the Risk Oversight Committee refer to the Risk Oversight Committee Charter is to make recommendations to the Board of Commissioners related matters: 1. Evaluate the risk management policies and strategies prepared by the Board of Directors which includes: a. Active oversight by the Board of Directors b. Adequacy of policies, procedures and limits c. Adequacy of the process of identification, measurement and risk management information system which includes: credit risk, market risk, liquidity risk, operational risk, legal risk, reputation risk, strategic risk, compliance risk d. A comprehensive system of internal control. 2. Monitor and evaluate the performance of duties Risk Management and Risk Management Committee to determine compliance with policies and risk management strategies.
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko
Members of the Risk Oversight Committee
Anggota Komite Pemantau Risiko memiliki integritas, kompetensi dan profesionalisme dalama pelaksanaan tugasnya.
Member of Risk Monitoring Committee has the integrity, competence and professionalism glittering performance of its duties.
Susunan Anggota Komite Pemantau Risiko untuk tahun 2010 sebagai berikut: Komposisi keanggotaan Komite Pemantau Risiko terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua serta dibantu oleh 3 (tiga) orang pihak independen sebagai anggota. Susunan keanggotaan sebagai berikut:
Members of the Risk Monitoring Committee for 2010 as follows:
Ketua Anggota
Chair : Zainal Abidin Hasni Members : Abdul Wahab Arizal Anas Salohot Lopez
: Zainal Abidin Hasni : Abdul Wahab Arizal Anas Salohot Lubis
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
3. Evaluate reports quarterly profile of PT Bank DKI and implementation of risk management processes to further advise the Board of Commissioners on the condition of the risks faced by the Bank DKI and proposed measures to mitigate such risks so that the Board of Commissioners to provide input for corrective actions to the Board, if required. 4. Monitor and evaluate compliance with the Bank DKI in connection with the implementation of risk management with all agreements and commitments made by the Directors to the Bank Indonesia and other concerned parties. 5. Encouraging the growth of risk-oriented corporate culture.
Composition of the Risk Oversight Committee membership consists of 3 (three) members, namely an independent commissioner who served as Chairman and assisted by 3 (three) independent parties as members. The following membership:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite 1.
Anggota Komite Pemantau Risiko tidak mempunyai keterikatan keuangan, kepemilikan dan hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua, baik dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun pemegang saham (pengendali). 2. Tidak ada Direksi Bank DKI maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Pemantau Risiko. 3. Ketua Komite Pemantau Risiko merangkap sebagai ketua pada Komite Audit.
Independencies and Dual Position of the Committees Members 1. Member of Risk Monitoring Committee have no financial attachment, ownership and family relationships to the second degree, both with members of the Board of Commissioners, Directors and shareholders (controllers). 2. There is no Board of Directors of Bank DKI and other banks that are members of the Risk Oversight Committee. 3. Chairman of the Risk Oversight Committee and concurrently as chairman of the Audit Committee.
Laporan Kerja Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee Report
Selama tahun 2010, Komite Pemantau Risiko melakukan berbagai kegiatan antara lain: 1. Penjelasan mengenai tugas dan pelaksanaan fungsi Grup Quality Assurance. 2. Evaluasi pelaksanaan Risk Control System. 3. Pembahasan mengenai Risk Profile Bank DKI dan Bisnis proses.
6. Penjelasan mengenai profil risiko dan persiapan projek Enterprise Risk Management.
During the year 2010, the Risk Monitoring Committee conducted various activities such as: 1. A description of duties and implementation of Quality Assurance Group functions. 2. Evaluation of the implementation of Risk Control System. 3. The discussion of the Risk Profile of Bank DKI and Business processes. 4. The discussion of the Risk Control System. 5. Coordination and synergy among the Committee under the Board of Commissioners. 6. Explanation of risk profiles and project preparation Enterprise Risk Management.
Pelatihan Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee Training
Selama tahun 2010, pendidikan/pelatihan yang diikuti oleh Komite Pemantau Risiko diantaranya adalah: Seminar “Success Keys Converging PSAK To IFRS and Understanding Financial Reporting 2010” dari Risk Management Center Indonesia (RMCI).
During the year 2010, education / training, followed by the Risk Oversight Committee are: Seminar “Success Keys converging GAAP To IFRS and Understanding Financial Reporting 2010” from Risk Management Center Indonesia (RMCI).
Rapat Komite Pemantau Risiko
Risk Oversight Committee Meeting
Komite Pemantau Risiko mengadakan rapat sesuai dengan ketentuan dalam Piagam Komite Pemantau Risiko. Adapun jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite Pemantau Risiko sebagai berikut:
Risk Oversight Committee holds a meeting in accordance with the provisions of the Charter of the Risk Oversight Committee. The total attendance of each member KomitePemantau Risikoi as follows:
4. Pembahasan mengenai Risk Control System. 5. Koordinasi dan sinergi antar Komite di bawah Dewan Komisaris.
Rapat Komite Pemantau Risiko the Risk Oversight Committee Nama Name Zainal Abidin Hasni Ratna Heimawaty Zain Dharmadi Widjaja Trisniati Anwar
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Jabatan Position Ketua Anggota Anggota Anggota
Chairman Member Member Member
Jumlah Rapat Hadir Tidak Hadir % Hadir Number of Meetings presents Absentee % presents 9 9 9 9
9 9 9 9
-
100 100 100 100
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
149
Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee
Komite Remunerasi dan Nominasi dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi No. 251 Tahun 2010 tanggal 29 Juli 2010 tentang Pengangkatan Komite Remunerasi dan Nominasi PT Bank DKI.
Remuneration and Nomination Committee was established by the Board of Directors Decision No. 251 Year 2010 dated July 29, 2010 on the Appointment of the Nomination and Remuneration Committee of PT Bank DKI.
Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Charter
Dalam melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan GCG, Komite Remunerasi dan Nominasi Bank DKI memiliki pedoman Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi Bank DKI. Piagam tersebut merupakan pedoman tertulis yang dijadikan sebagai acuan dari setiap kegiatan operasional Komite Remunerasi dan Nominasi yang memuat Visi & Misi Organisasi, wewenang, serta tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi dan Nominasi.
In performing its duties to improve the quality of the implementation of GCG, the Remuneration and Nomination Bank DKI has the guidance of the Remuneration and Nomination Committee Charter Bank DKI. The charter was written guidelines that serve as a reference from each of the operational activities of the Remuneration and Nomination Committee which includes Vision & Mission Organization, powers, and duties and responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee.
Tugas dan Tanggungjawab Komite Remunerasi dan Nominasi
Roles and Responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee is responsible for: A. In relation to remuneration policy: 1. To evaluate the remuneration policy. 2. Provide recommendations to the Board of Commissioners on: a. The remuneration policy for the Board of Commissioners and Directors to be submitted to the GMS. b. Remuneration policy for executive officers and employees as a whole to be submitted to the Board of Directors through the Board of Commissioners. . B. Related to the policy of nomination: 1. Formulate and provide recommendations concerning the system and election procedures and / or replacement of members of the Board of Commissioners and Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders. 2. Provide recommendations on prospective members of the Board of Commissioners and / or Directors to the Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders.
Komite Remunerasi dan Nominasi bertanggung jawab: A. Terkait dengan kebijakan remunerasi: 1. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi. 2. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai: a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi untuk disampaikan kepada RUPS. b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan karyawan secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi melalui Dewan Komisaris. . B. Terkait dengan kebijakan nominasi: 1. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 2. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/ atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham.
Susunan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki integritas, kompetensi dan profesionalisme dalam pelaksanaan tugasnya.
Members of the Remuneration and Nomination Committee Member of the Remuneration and Nomination Committee has the integrity, competence and professionalism glittering performance of its duties.
Komposisi keanggotaan Komite Remunerasi dan Nominasi terdiri dari 3 (tiga) orang, yaitu seorang Komisaris Independen yang menjabat sebagai Ketua, 1 (satu) orang Komisaris sebagai anggota serta 1 (satu) orang Pemimpin Grup Sumber Daya Manusia sebagai anggota. Susunan keanggotaan sebagai berikut:
Membership composition of the Remuneration and Nomination Committee consists of 3 (three) members, namely an independent commissioner who served as Chairman, 1 (one) Commissioners as members and 1 (one) Group Leader of Human Resources as a member. The following membership:
Ketua Anggota
Chairman : Agoest Soebhektie Members : Sukri Bey Enny Rantih Sofyan
: Agoest Soebhektie : Sukri Bey Enny Rantih Sofyan
Independensi dan Rangkap Jabatan Anggota Komite 1. Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi tidak mempunyai keterikatan keuangan, kepemilikan dan hubungan kekeluargaan sampai dengan derajat kedua, baik dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi maupun pemegang saham (pengendali). 2. Tidak ada Direksi Bank DKI maupun Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Remunerasi dan Nominasi.
150
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Independencies and Dual Position of the Committees Members 1. Member of the Remuneration and Nomination Committee have no financial attachment, ownership and family relationships to the second degree, both with members of the Board of Commissioners, Directors and shareholders (controllers). 2. There is no Board of Directors of Bank DKI and other banks that are members of the Remuneration and Nomination Committee.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
3. Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi tidak merangkap sebagai ketua pada Komite Lain.
3. Chairman of the Remuneration and Nomination Committee may not concurrently serve as chairman of the committee next.
Laporan Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sesuai dengan kebutuhan dan selama tahun 2010, Komite Remunerasi dan Nominasi telah melakukan minimal Lima kali pertemuan dengan beberapa agenda penting antara lain: 1. Pembahasan Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi Bank DKI 2. Pemberian rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi terhadap calon-calon Direksi Bank DKI 3. Pembahasan Program Kerja Komite Remunerasi dan Nominasi
Report of the Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee meets as needed and during the year 2010, the Remuneration and Nomination Committee has made at least 5 meetings with several important agenda include:
4. Pembahasan perubahan Ketentuan Pemberian Hak dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris 5. Pemberian usulan Ketentuan Pemberian Hak dan Fasilitas Direksi dan Dewan Komisaris.
4.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi
Remuneration and Nomination Committee Meeting
Komite Remunerasi dan Nominasi mengadakan rapat sesuai dengan ketentuan dalam Piagam Komite Remunerasi dan Nominasi. Adapun jumlah kehadiran masing-masing anggota Komite Remunerasi dan Nominasi sebagai berikut:
Remuneration and Nomination Committee held a meeting in accordance with the provisions of the Charter of the Remuneration and Nomination Committee. The total attendance of each member of the Remuneration and Nomination Committee are as follows:
1.
The discussion of the Remuneration and Nomination Committee Charter Bank DKI Giving recommendations of the Remuneration and Nomination of candidates for the Board of Directors of Bank DKI Discussion of Work Program Remuneration and Nomination Committee Discussion of changes to provisions granting rights and Facilities Board of Directors and Board of Commissioners Granting the proposed provisions granting rights and Facilities Board of Directors and Board of Commissioners.
2. 3.
5.
Rapat Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Meeting Nama Name Agoest Soebhektie Sukri Bey Enny Rantih
Jabatan Position
Jumlah Rapat Hadir Tidak Hadir % Hadir Number of Meetings presents Absentee % presents
Ketua Chairman Anggota Member Anggota Member
5 5 5
5 1 5
4 -
100 20 100
Komite di bawah Direksi
Committee under the Board of Directors
Dalam menjalankan tugasnya, Direksi dibantu oleh 3 (tiga Komite Eksekutif) yakni Komite Pengarah Teknologi Informasi (KPTI, Asset Liability Committee (ALCO) dan Komite Kebijakan Kredit dan Pembiayaan (KKKP).
In performing its duties, the Board of Directors is assisted by 3 (three Executive Committee), namely the Information Technology Steering Committee (KPTI, Asset Liability Committee (ALCO) and Credit Policy and Finance Committee (KKKP).
Komite Pengarah Teknologi Informasi
Information Technology Steering Committee
Komite Pengarah Teknologi Informasi dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi No. 227 Tahun tanggal 5 Juli 2010 tentang Pengangkatan Pemantau Risiko PT Bank DKI sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Direksi No. 329 Tahun 2010 tanggal 8 Oktober 2010 tentang Perubahan Komite Pengarah Teknologi Informasi PT Bank DKI.
Information Technology Steering Committee was established by the Board of Directors Decision No. 227 Years on July 5, 2010 on the Appointment of Risk Management of PT Bank DKI, as amended by Decree No. of Directors. 329 Year 2010 on October 8, 2010 on the Amendment of Information Technology Steering Committee of PT Bank DKI.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
151
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pengarah Teknologi Informasi
Roles and Responsibilities of the Information Technology Steering Committee
Memberikan rekomendasi kepada Direksi dan membantu Dewan Komisaris, dan Direksi dalam melakukan pengawasan mengenai kegiatan terkait TI, yaitu: • Merumuskan Rencana Strategis TI (IT Strategic Plan) • Merumuskan kebijakan dan prosedur teknologi informasi • Melaksanakan manajemen proyek
Provide recommendations to the Board and assist the Board of Commissioners, and Directors in conducting surveillance on ITrelated activities, namely: • Formulating IT Strategic Plan (IT Strategic Plan) • To formulate policies and procedures for information technology • Carry out project management
Komite Kebijakan Kredit dan Pembiayaan Komite Kebijakan Kredit dan Pembiayaan merupakan sektor yang sangat strategis di setiap usaha keuangan dan perbankan. Oleh karena itu, kebijakan-kebijakan yang menyangkut sektor tersebut membutuhkan perencanaan, riset dan evaluasi mendalam. Setelah itu, harus diimplementasikan secara tepat dan dalam pengawasan yang cukup ketat.
Loan Policy and Financing Committee Loan Policy and Financing Committee is a very strategic sector in each of the financial and banking business. Therefore, policies regarding the sector requires planning, research and in-depth evaluation. After that, must be implemented appropriately and in a fairly strict supervision.
Komite Kebijakan Kredit dan Pembiayaan dibentuk berdasarkan Keputusan Direksi No. 183 Tahun 2007 tanggal 18 Desember 2007 yang telah disempurnakan sebanyak 2 kali dengan perubahan terakhir dilaksanakan berdasarkan Keputusan Direksi No. 308 Tahun 2010 tentang Perubahan Struktur dan Anggota Komite Kebijakan Kredit dan Pembiayaan PT Bank DKI.
Loan Policy and Financing Committee was established by the Board of Directors Decision No. 183 of 2007 dated December 18, 2007 that have been perfected as much as 2 times with the latest changes implemented by the Board of Directors Decision No. 308 Year 2010 concerning Changes in Structure and Member of Credit Policy and Finance Committee of PT Bank DKI.
Komposisi Keanggotaan Komposisi Keanggotan Komite Kebijakan Kredit dan Pembiayaan berdasarkan Keputusan Direksi No. 308 Tahun 2010 adalah sebagai berikut: Ketua : Direktur Utama Wakil Ketua : Direktur Pemasaran Sekretaris : Pemimpin Grup Perencanaan Strategis Anggota : 01. Direktur Keuangan 02. Direktur Operasional 03. Pemimpin Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan 04. Pemimpin Grup Komersial 05. Pemimpin Grup Konsumer 06. Pemimpin Grup Mortgage & Housing 07. Pemimpin Grup Syariah 08. Pemimpin Grup Audit Intern 09. Pemimpin Grup Supervisi Kredit 10. Sekretaris Perusahaan 11. Pemimpin Grup Pembinaan Cabang 12. Pemimpin Grup Perencanaan Strategis
Membership Composition Membership Composition of Credit and Financing Policy Committee under the Board of Directors Decree No. 308 of 2010 is as follows:
Komite ALCO
Asset and Liability Committee
Komposisi Keanggotaan Pengelolaan seluruh risiko bisnis Bank DKI harus dilakukan secara sistematis, terintegrasi dan berkesinambungan. Untuk itu, dalam proses pelaksanaan asset dan liability, Bank DKI telah dilengkapi dengan Komite ALCO, sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 164 Tahun 2006 tanggal 19 Desember 2006 tentang Asset Liability Committee (ALCO) yang merupakan penyempurnaan dari Keputusan Direksi No. 88 Tahun 2006 dan Keputusan Direksi No. 39 tahun 2008. Terakhir, Komite ALCO ditetapkan dengan Keputusan Direksi No.125 tahun 2009 tanggal 9 Juni 2009.
152
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Chairman Vice Chairman Secretary Members
: : : :
President Director Marketing Director Head of Strategic Planning Group 01. Finance Director 02. Operational Director 03. Head of Risk Management and Compliance Group 04. Head of Commercial Group 05. Head of Consumer Group 06. Head of Group Mortgage & Housing 07. Head of Sharia Group 08. Head of Internal Audit Group 09. Head of Credit Supervision Group 10. Corporate Secretary 11. Head of Branch Development Group 12. Head of Strategic Planning Group
Membership Composition Managing all business risks Bank DKI must be done systematically, integrated and sustainable. Therefore, in the process of implementation of asset and liability, Bank DKI been equipped with ALCO Committee, as specified in Board of Directors Decision No. 164 of 2006 dated December 19, 2006 about the Asset Liability Committee (ALCO) which a refinement of Directors Decision No. 88 Year 2006 and the Board of Directors Decision No. 39 of 2008. Finally, the ALCO Committee established by Decree No.125 of 2009 the Board of Directors June 9, 2009.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sampai dengan 31 Desember 2010, komposisi keanggotaan dari Komite ALCO di Bank DKI adalah sebagai berikut:
Until 31 December 2010, the composition of membership of the Committee on Bank DKI ALCO is as follows:
Ketua I Ketua II Ketua III Ketua IV Ketua V Sekretaris Anggota
Chairman I Chairman II Chairman III Chairman IV Chairman V Secretary Member
: : : : : : :
Direktur Utama, merangkap anggota Direktur Keuangan, merangkap anggota Direktur Pemasaran, merangkap anggota Direktur Kepatuhan, merangkap anggota Direktur Operasional, merangkap anggota Pemimpin Tresuri 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12.
Pemimpin Grup Tresuri Pemimpin Grup Konsumer Pemimpin Grup Komersial Pemimpin Grup Mortgage & Housing Pemimpin Grup Supervisi Kredit Pemimpin Grup Perencanaan Strategis Pemimpin Grup Teknologi Pemimpin Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan Pemimpin Grup Quality Assurance Sekretaris Perusahaan Pemimpin Grup Syariah Pemimpin Grup Pengendalian Keuangan dan Anggaran 13. Pemimpin Grup Pembinaan Cabang
: : : : : : :
President Director, simultaneously acting as member Finance Director, simultaneously acting as member Marketing Director, simultaneously acting as member Compliance Director, simultaneously acting as member Operatonal Director, simultaneously acting as member Head of Treasury Group 01. 02. 03. 04. 05. 06. 07. 08. 09. 10. 11. 12. 13.
Head of Treasury Group Head of Consumer Group Head of Commercial Group Head of Group Leader Mortgage & Housing Head of Credit Supervision Group Head of Strategic Planning Group Head of Technology Group Head of Leader of Group Risk Management and Compliance Head of Group Leader Quality Assurance Corporate Secretary Head of Sharia Group Group Leader Finance and Budget Control Group Leader Development Branch
Pengamat/Observer: 01. Pemimpin Grup Audit Intern 02. Pemimpin Grup Sumber Daya Manusia 03. Pemimpin Cabang Utama 04. Pemimpin Cabang 05. Pemimpin Cabang Pembantu
Observer / Observer: 1. Head of Internal Audit Group 2. Head of Human Resources Group 3. Main Branch Manager 4. Branch Manager 5. Sub Branch Manager
Staff Suporting Group: Koordinator : Pemimpin Grup Tresuri Anggota : 01. Pemimpin Divisi Tresuri & ALMA 02. Pemimpin Divisi Dana & Jasa 03. Pemimpin Divisi Korporasi 04. Pemimpin Divisi Menengah 05. Pemimpin Divisi Dana 06. Pemimpin Divisi Kredit Konsumtif & Program 07. Pemimpin Divisi Pemasaran Mortgage & Housing 08. Pemimpin Divisi Penyelesaian Kredit Komersial 09. Pemimpin Divisi Pengembangan Bisnis 10. Pemimpin Divisi Information Technology 11. Pemimpin Divisi Risiko 12. Pemimpin Divisi Product/Service & Quality Development 13. Pemimpin Divisi Pengendalian Keuangan & Anggaran 14. Pemimpin Divisi Penyeliaan Cabang 15. Pemimpin Divisi Pemasaran Syariah 16. Departemen Likuiditas & ALMA 17. Unit lainnya sesuai kebutuhan
Staff Suporting Group: Coordinator: Head of Treasury Group Member: 01. Treasury & ALMA Division Head 02. Funds & Services Division Head 03. Leader of Corporate Division Head 04. Intermediate Division 05. Division Leaders Fund 06. Consumer Credit Division Leader & Program 07. Mortgage & Housing Marketing Division Head 08. Commercial Loans Settlement Division Head 09. Business Development Division Head 10. Information Technology Division Head 11. Risk Division Head 12. Product / Service & Quality Development Division Head 13. Finance & Budget Control Division Head 14. Branch Supervision Division Head 15. Sharia Marketing Division Head 16. Liquidity & ALMA Department Head 17. Other units as needed
Tugas dan Tanggung Jawab Tugas pokok yang diemban ALCO adalah mengkaji, menganalisa dan dan menetapkan, memutuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain: penghimpunan dana, penggunaan dana, penetapan harga dan pengendalian risiko sehingga pengelolaan aset dan liabiliti dapat lebih terarah dan optimal dengan tetap mengacu kepada marketing oriented.
Roles and Responsibilities The main roles and responsibilites carried by the ALCO is to assess, analyze and determine, decide strategic policies include: raising funds, the use of funds, pricing and risk control and asset management liabiliti so can be more focused and optimized to still refer to the marketing oriented.
Selain itu adalah menetapkan kebijakan yang terkait dengan manajemen likuiditas (liquidity management), management dan GAP, manajemen valuta asing, dan manajemen investasi & pendapatan.
In addition it is to set policies relating to the management of liquidity (liquidity management), management and GAP, foreign exchange management, and investment management & revenue.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
153
Rapat Komite Sepanjang tahun 2010, Komite ALCO mengadakan rapat secara berkala sebanyak 12 (duabelas) kali.
Committee Meetings During the year 2010, the ALCO Committee meets periodically as much as 12 (twelve) times.
Rapat Komite Committee Meetings Rapat ALCO ALCO Meeting 26 Januari 2010 January 26, 2010
23 Februari 2010 February23, 2010
24 Maret 2010 March 24, 2010
29 April 2010 April 29, 2010
31 Mei 2010 May 31, 2010
27 Juli 2010 July 27, 2010
25 Agustus 2010 August 25, 2010
29 September 2010 September 29, 2010
26 Oktober 2010 October 26, 2010
25 November 2010 November 25, 2010
28 Desember 2010 December 28, 2010
154
Pembahasan
Discussion
- Perhitungan Risk Cost oleh GRK - Penetapan Profit Margin miniman sebesar 1,00% - Pelatihan Negotiation Skill - Penetapan biaya provisi pencairan Deposito Valas - Penetapan Counter Rate & Special Rate Deposito - Penerbitan Obligasi VI disetujui untuk diproses - Aplikasi perhitungan risk cost pada unit bisnis - Rencana kerjasama dengan Debt Collector untuk KMG bermasalah - Obligasi VI Bank DKI - Maksimalisasi Sumber dan Penggunaan Dana - Perpanjangan SIMA USD 5,000,000,- JW 3 bln - Benchmark perhitungan risk cost - Perkembangan NPL 5 tahun terakhir - Alokasi sumber dana mahal - BOPO - Promosi Western Union dan BPD-net - Upaya penurunan NPL - Ekspansi kredit - Re-view suku bunga deposito korporasi - Re-view suku bunga deposito Kasda - Pinalti pencairan deposito sebelum JT - Benchmark Rasio Keuangan ideal - Ekspansi kredit - Evaluasi biaya sewa kendaraan dinas, sewa komputer dan fasilitas pemakaian handphone untuk pejabat Bank DKI - Kajian tingkat produktifitas karyawan - Penetapan Suku Bunga Giro Umum dan Kasda - Penetapan biaya pinalti deposito rupiah dan valas - Penetapan suku bunga KMG Promo HUT kota Jakarta - Benchmark biaya maintenance kasda/pemda - Maksimalisasi produk DPK valas - Pemasaran produk berbasis aliansi, pendekatan kepada perusahaan besar dan kreatif dalam melihat peluang. - Pertemuan berkala Dir Pemasaran dengan unit bisnis - Kredit exception tidak dapat dipertimbangkan - Penurunan NOP - Metode rating dan risk profile model untuk menetapkan risk cost - Pertembuan khusus Dir Keuangan dengan GPKA, QA dan Corsec untuk membahas biaya Overhead - Special rate untuk kredit - Ekspansi Kredit untuk pencapaian target RKA 2010 - Penagihan terhadap kredit bermasalah Rp.5 milyar keatas - Penjualan agunan dan asset terbengkalai - Mencari dana murah untuk menuutup SIMA USD - Sumber dana valas untuk menurunkan NOP - Promosi produk-produk Bank DKI - Penetapan Profit Margin dan Risk Cost sebesar 1,00% - Penetapan suku bunga KPR Primary, Kredit komersial & Pembiayaan Syariah - Kredit macet, Kary Hotel Mulia - Pemenuhan LDR 78% - Revaluasi asset - Penurunan DPK per akhir tahun - Benchmark perhitungan Lending Rate dan biaya Overhead - Suku bunga Deposito Promo - Suku bunga Kredit Pegawai Bank DKI yang sudah pensiun - Perhitungan biaya bunga penutupan deposito sebelum JT - Pengendalian biaya (BOPO) - Re-view perhitungan biaya Overhead - Pengembangan sistem internet banking - Penetapan Suku Bunga Deposito Valas - Penetapan Suku Bunga KUR - Penetapan Suku Bunga Kredit Pegawai Bank DKI - Promosi produk DPK Valas - Perhitungan biaya Overhead - KMG Promo (Pemprov-BUMN/D) - Penetapan suku bunga giro rupiah - Biaya ATM - Pelelangan jaminan kredit macet - Biaya IT dan biaya yang msh harus dibayar per akhir tahun - Upaya menurunkan BOPO - NPL dan ekspansi kredit Unit Syariah - Perkembangan produk tabungan - Penetapan suku bunga tabungan - Benchmark biaya dan fitur ATM
- Calculation of Cost of GHG Risk - Determination of Profit Margin 1.00% miniman - Negotiation Skill Training - Determination of Foreign Currency Deposit fee disbursement - Determination Counter & Special Rate Deposit Rate - Issuance of Bonds VI approved for processing - Applications calculation of risk costs on business units - Plan for cooperation with the Debt Collector HEC in trouble - Bonds VI Bank DKI - Maximizing Resources and Use of Funds - Extension of SIMA USD 5,000,000, - JW 3 months - Benchmark calculation of risk costs - Development of the NPL last 5 years - The allocation of expensive resources - BOPO - Promotion of Western Union and BPD-net - Efforts to decrease in NPLs - Expansion of credit - Re-view corporate deposit rates - Re-view Kasda deposit rates - Penalties release the deposit before JT - Benchmark Financial Ratios ideal - Expansion of credit - Evaluate cost car rental service, rental computer and mobile phone usage facilities to officials of Bank DKI - Review levels of employee productivity - Determination of Interest Rates and General Giro Kasda - Determination of penalty fees rupiah and foreign currency deposits - Determination of interest rates KMG HUT Jakarta Promo - ALCO Meetings not held because there is no Board of Directors who can attend - Benchmark the cost of maintenance kasda / local government - Maximization products forex deposits - Marketing alliances based products, the approach to large corporations and creative in seeing opportunities. - Marketing Dir Regular meeting with business units - Credit can not be considered an exception - Decrease NOP - Method of rating and risk profile model to determine risk cost - Dir of Finance with special Pertembuan GPKA, QA and Corsec to discuss Overhead costs - Special rate for loans - Expansion of Credit for the achievement of targets RKA 2010 - Billing of nonperforming loans above Rp 5 billion - Sales collateral and abandoned assets - Looking for cheap funds to menuutup SIMA USD - Sources of foreign exchange funds to lower NOP - Promotional products Bank DKI - Determination of Profit Margin and Cost Risk 1.00% - Determination of Primary sukku mortgage rates, commercial loans & Islamic finance - Credit jam's, Kary Hotel Mulia - Meeting the 78% LDR - Revaluation of assets - Decrease in deposits as of end of year - Benchmark Lending Rate calculated and Overhead costs - Deposit interest rates Promo - Interest rates The Bank of Credit Establishments Employees who have retired - The calculation of the interest cost of deposits before closing JT - Control costs (BOPO) - Re-view calculation Overhead costs - The development of internet banking system - Determination of Interest Rates Foreign Currency Deposit - Determination of Interest Rates KUR - Determination of Interest Rates Credit Officer of Bank DKI - Foreign Currency Deposits Product Promotions - Calculation of Overhead costs - KMG Promo (Provincial Government-owned companies / D) - Determination of interest rate rupiah demand - ATM Fee - The auction of bad loans collateral - IT Costs and expenses msh to be paid as at year end - Efforts to reduce BOPO - NPL and credit expansion Sharia Unit - The development of savings products - Determination of rate savings - Benchmark costs and ATM features
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Transparansi Hubungan Keuangan, Kepengurusan, Dan Keluarga Dewan Komisaris dan Direksi
Transparency of Financial Management, And Family Relationship of Boards Commissioners and Directors
Kepemilikan saham anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang mencapai 5% atau lebih dari modal disetor
Shares Ownership of all members of the Board of Commissioners and Directors that reached 5% or more from paid in capital
Sampai dengan 31 Desember 2010, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang memiliki saham Perseroan mencapai 5% atau lebih dari modal disetor Perseroan; ataupun di bank lain; di lembaga keuangan bukan bank; maupun perusahaan lainnya yang berkedudukan di dalam dan luar negeri. Demikian pula anggota Direksi Bank DKI baik secara perorangan maupun kolektif tidak memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada suatu perusahaan lain.
As of December 31, 2010, there were no members of the Board of Commissioners and Directors of the Company who owns shares of the Company reached 5% or more of paid up capital of the Company; or in another bank; in non-bank financial institutions, as well as other companies based in foreign and domestic. Similarly, members of the Board of Directors of Bank DKI either individually or collectively do not have shares exceeding 25% of paid up capital of another company.
Hubungan Keuangan dan hubungan Keluarga Anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan anggota Dewan Komisaris lainnya dan/atau pemegang saham pengendali
Financial and family relationships of each members of the Board of Commissioners and Directors with other member of the Board of Commissioners and/or controlling shareholders
Sampai dengan 31 Desember 2010, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan yang memiliki hubungan keuangan maupun hubungan keluarga dengan Dewan Komisaris dan Direksi lainnya, dan/atau pemegang saham pengendali Perseroan.
As of December 31, 2010, there were no members of the Board of Commissioners and Directors of the Company who have financial or family relationship with other Boards, and / or controlling shareholders of the Company.
Kepemilikan Saham oleh anggota Dewan Komisaris dan Direksi
The Company’s Shares ownership by member of the Board of Commissioners and Directors
Sampai dengan 31 Desember 2010, tidak terdapat anggota Dewan Komisaris kecuali Agoest Soebhektie yang memiliki saham di PT Bank BNI (Persero) Tbk sebanyak 4700 lembar saham.
As of December 31, 2010, there were no members of the Board of Commissioners and Directors of the Company who owns shares of Bank DKI, or in other banks; in non-bank financial institutions.
Sampai dengan 31 Desember 2010, tidak terdapat Direksi yang memiliki saham Bank DKI; ataupun di bank lain; di lembaga keuangan bukan bank.
As of 31 December 2010 the Board of Commissioners and Directors do not holds the company’s share ownership: or in other Banks: finacial institutions of non-Bank; or other company’s which domicilied both domestic or obroad.
Shares Option
Shares Option
Untuk memperkuat struktur permodalan Bank DKI dilakukan melalui penambahan modal dari pemilik, dalam hal ini tambahan PMP Provinsi DKI Jakarta.
To strengthen the capital structure of Bank DKI done through the addition of capital from the owner, in this case the additional PMP DKI Jakarta Province.
Dengan demikian, Bank DKI tidak melakukan kebijakan dan pemberian share option, yaitu opsi untuk membeli saham oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang dilakukan melalui penawaran saham atau penawaran opsi saham dalam rangka pemberian kompensasi yang diberikan kepada anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank.
Thus, Bank DKI does not make policy and the provision of share options, which options to purchase shares by members of the Board of Commissioners, Directors and Executive Officers who carried out through an initial offering of shares or stock options in order to award compensation to members of the Board of Commissioners, Directors and Officers Bank Executive.
Rasio Gaji Tertinggi-Terendah
Highest and Lowest Salary Ratio
Gaji adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Perseroan atau pemberi kerja kepada karyawan yang ditetapkan dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerja, kesepakatan atau peraturan perundang-undangan, termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas suatu pekerjaan dan atau jasa yang telah dilakukannya. Informasi dibawah menjelaskan rasio perbandingan gaji, yang meliputi kompensasi yang diterima per bulan oleh anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan tetap dalam Perseroan.
Salaries are the rights of employees who accepted and expressed in terms of money as compensation from the Company or the employer to the employee are set and paid by an employment agreement, agreements or laws and regulations, including allowances for employees and their families for a job and / or services that have been done . The information below describes the ratio of salary, which includes compensation received per month by members of the Board of Commissioners, Directors and employees remain in the Company.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
155
Rasio Gaji Tertinggi-Terendah Highest-Lowest Salary Ratio 2009
Keterangan Max (Rp)
156
Min (Rp)
Rasio gaji karyawan tertinggi dan terendah Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah Rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah
24.698.234 4.308.440
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan Karyawan terendah
76.680.000 24.697.234
2010 %
Max (Rp)
573 26.415.158
76.680.000 69.012.000 111
76.680.000
55.209.600 31.055.400 178 34.506.000
310 76.680.000
Min (Rp)
Description %
The ratio of the highest and lowest salary 69.012.000 111 Ratio of salary of the highest and lowest Directors Ratio of salary of the Board of 31.055.400 111 Commissioners of the highest and lowest Directors of the highest salary 26.415.158 290 ratio and the lowest Employees 4.450.800
594
Kepatuhan
Compliance
Kepatuhan terhadap seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku menjadi bagian terpenting dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan dan tolok ukur atas penilaian nasabah dan pemegang saham terhadap kinerja Bank. Kepatuhan menjamin seluruh kegiatan usaha bank untuk tetap berada di bawah kendali Manajemen dan pada jalur yang tepat dalam pencapaian kinerja usaha yang bersih dan menguntungkan.
Compliance with all laws and regulations that apply to be an important part in the implementation of corporate governance and valuation benchmarks for customers and shareholders of the Bank’s performance. Compliance ensures all banking operations to remain under the control of management and on the right track in achieving the performance of a clean and profitable business.
Fungsi Kepatuhan
Compliance Function
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/ PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum, khususnya Pasal 5, Pasal 12 huruf a dan Pasal 14 angka (1) perihal Laporan Tugas Direktur Kepatuhan, disebutkan bahwa Direktur Kepatuhan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan kepada Bank Indonesia secara periodik per-semester.
Based on Bank Indonesia Regulation No. 1 / 6 / PBI/1999 dated 20 September 1999 on the Assignment Director of Compliance (Compliance Director) and the Application of Standards Internal Audit Function of Commercial Banks, in particular Article 5, Article 12 and Article 14 letter a number (1) Task Report concerning the Compliance Director, stated that the Compliance Director shall submit the report of the task to Bank Indonesia Director of Compliance periodically per-semester.
Berdasarkan hasil RUPS Luar Biasa tanggal 22 Juli 2010, pelaksanaan tugas dan fungsi Kepatuhan yang membidangi tugas dan fungsi pokok manajemen risiko & kepatuhan serta unit kerja penerapan prinsip mengenal nasabah (UKPN) diemban oleh Direktur Keuangan. Sedangkan pelaksanaan tugas dan fungsi kepatuhan yang membawahi bidang sumber daya manusia dilaksanakan oleh Direktur Operasional. Hal tersebut kembali dipertegas pada saat RUPS Luar Biasa tanggal 27 Desember 2010 sampai dengan ditetapkannya Direktur Kepatuhan definitif dalam RUPS mendatang.
Based on the results of the Extraordinary General Meeting July 22, 2010, execution of the duties and function of Compliance in charge of the duties and functions of principal risk & compliance management and business unit implementation of know your customer (Know Your Customer) carried by the Director of Finance. While the performance of duties and compliance functions are in charge of human resources conducted by the Director of Operations. This was again confirmed at the Extraordinary General Meeting December 27, 2010 until the definitive establishment of the Director of Compliance in the upcoming AGM.
Cakupan pengelolaan kepatuhan meliputi peraturan internal dan eskternal. Peraturan Internal meliputi kebijakan, prosedur internal dan penerapannya pada aktivitas fungsional Bank. Peraturan Eksternal mencakup seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dikeluarkan oleh otoritas moneter dan perbankan.
Coverage includes regulatory compliance management of internal and external. Internal Rules include policies, internal procedures and its application in functional activities of the Bank. External Regulation covers all legislation in force and issued by the monetary authorities and banking.
Kebijakan pengelolaan kepatuhan meliputi: • Menyusun Buku Pedoman Perusahaan Kepatuhan dan melakukan pengkiniannya secara berkala. • Melakukan uji kepatuhan terhadap rancangan kebijakan dan keputusan strategis. • Memantau kebijakan dan prosedur internal sesuai dengan perubahan peraturan eksternal. • Memantau pelaksanaan prinsip kehati-hatian. • Memantau pemenuhan komitmen Bank terhadap Bank Indonesia. • Menganalisis, menyusun dan melaporkan hasil pemantauan kepatuhan. • Pemantauan dan pelaporan Good Corporate Governance.
Policy compliance management include: • Develop Compliance Company Handbook and conduct periodic pengkiniannya. • To test compliance with the draft policy and strategic decisions.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
• • • • . •
Monitor internal policies and procedures in accordance with external regulatory changes. Monitor the implementation of the precautionary principle. Monitor the fulfillment of commitments by the Bank to Bank Indonesia. Analyze, compile and report the results of compliance monitoring Monitoring and reporting of Good Corporate Governance.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kepatuhan terhadap Regulasi Utama
Compliance to Regulatory Principal
Bank DKI telah menyampaikan Laporan Kepatuhan periode semester I dan semester II tahun 2010 kepada Bank Indonesia sesuai jadual dan secara garis besar melaporkan pelaksanaan ketentuan kehatihatian, yang mencakup antara lain: 1. Rasio Kecukupan Pemenuhan Modal Minimum (KPMM) Rasio KPMM atau CAR Bank DKI selama 5 (lima) tahun terakhir diatas batas minimum yang dipersyaratkan Bank Indonesia sebesar 8%. Perkembangan rasio KPMM sebagaimana tabel berikut:
Bank DKI has submitted the Compliance Report period first semester and second semester of 2010 to Bank Indonesia as per schedule and an outline report on the implementation of prudential regulations, which include among others: 1. Meeting the Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR) CAR or CAR DKI Bank for 5 (five) years above the minimum required limit of 8% of Bank Indonesia. The development of the CAR as the following table:
Rasio KPMM/CAR KPMM/CAR Ratio Rasio per Des
2006
2007
2008
2009
2010
The ratio as of Dec
Rasio KPMM/CAR (%)
17,81
15,09
17,21
15,25
13,56
KPMM/CAR Ratio (%)
2. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK mengatur maksimum pemberian kredit/pembiayaan kepada Pihak Terkait sebesar 10% dari Modal dan pemberian kredit/pembiayaan kepada Pihak Tidak Terkait sebesar 20% dan 25% dari Modal. Dalam periode 2006 sampai dengan 2010, tidak terdapat pelampauan dan atau pelanggaran BMPK baik kepada Pihak Terkait maupun Pihak Tidak Terkait.
2. Legal Lending Limit (LLL) Bank Indonesia provisions concerning LLL regulate lending / financing to the Related Parties of 10% of the capital and the provision of credit / financing to Third Parties by 20% and 25% of the capital. In the period 2006 to 2010, there were no excesses and violations of the LLL or both to Related Parties and Third Parties.
3. Non Performing Loan (NPL) Perkembangan NPL Gross dan NPL Netto dalam 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut.
3. Non Performing Loan (NPL) Development of gross NPLs and Net NPLs within 5 (five) years as follows.
Non Performing Loan (NPL) Rasio per Des
2006
2007
2008
2009
2010
The ratio as of Dec
NPL Gross (%)
4,55
4,15
4,92
5,66
3,73
NPL Gross (%)
NPL Netto (%)
1,08
0,74
2,05
2,89
3,21
NPL Netto (%)
4. Net Foreign Exchange Position NFE Bank DKI are under the limit required by Bank Indonesia at 20% of the capital. This is reflected in the development of PDN in 5 (five) years as follows.
4. Posisi Devisa Netto (PDN) PDN Bank DKI berada dibawah batas maksimum yang dipersyaratkan oleh Bank Indonesia sebesar 20% dari Modal. Hal ini tercermin dari perkembangan PDN dalam 5 (lima) tahun terakhir sebagai berikut.
Posisi Devisa Netto (PDN) Net Open Position (NOP) Rasio per Des PDN (%)
2006
2007
2008
2009
2010
The ratio as of Dec
10,69
7,29
9,75
10,33
10,28
NOP(%)
Pernyataan Kepatuhan
Statement of Compliance
Sepanjang tahun 2010, kepatuhan Bank tergolong baik namun pernah melakukan pelanggaran yang tidak material terhadap ketentuan dan komitmen yang telah dibuat Bank DKI akan terus berupaya untuk meningkatkan sistem dan proses pelaksanaan kepatuhan di Perseroan secara berkesinambungan dan juga akan terus berupaya untuk memperbaiki beberapa penyimpangan operasional yang ada.
Throughout 2010, Bank DKI to comply with all laws and legislation in force. Bank DKI will continue to strive to improve the system and implementation process in the Company’s compliance on an ongoing basis and will also continue to strive to improve some existing operational irregularities.
Jumlah Denda yang Dikenakan Kepatuhan kepada Bank Indonesia
Fines Imposed from Bank Indonesia (Submission of Compliance)
Bank DKI menyampaikan laporan kepada Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku, namun terdapat beberapa pelanggaran dalam penyampaian laporan, sehingga Bank DKI dikenakan sanksi kewajiban membayar oleh Bank Indonesia sebagaimana tabel berikut:
Bank DKI submit reports to Bank Indonesia in accordance with applicable regulations. However, there are some violations because of a delay in the submission of the report, so the Bank DKI shall be liable to pay by Bank Indonesia as the following table:
(dalam jutaan Rupiah)
(in million Rupiah)
Jumlah Denda yang dikenakan oleh Bank Indonesia Total Fines Imposed by Bank Indonesia Rasio per Des
2006
2007
2008
2009
2010
The ratio as of Dec
Jumlah Denda
14
296,5
22
3.191
503
Total Fines
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
157
Penyampaian Laporan kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Submission of Report to the Center for Financial Transaction Reports and Analysis Center (INTRAC) Jenis Laporan Description Cash Transaction Report Suspicious Transaction Report Suspicious Transaction Report-Artificial
158
2006 325 26 -
2007
2008
480 9 3
540 218 -
2009
2010
783 598
1065 185 -
-
Sistem Pengendalian Intern
Internal Control System
Bank DKI berkomitmen mengelola operasional Bank secara sehat dan aman. Bank DKI telah menerapkan suatu Sistem Pengendalian Intern (SPI) yang dituangkan dalam suatu Pedoman Standar SPI yang merujuk kepada Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/22/DPNP tanggal 29 September 2003 tentang Pedoman Standar Sistem Pengendalian Intern bagi Bank Umum.
Bank DKI Bank is committed to managing operations in a healthy and safe. Bank DKI has implemented an Internal Control System (SPI), set forth in SPI Standard Guidelines which refer to the Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/22/DPNP September 29, 2003 on Guidelines for Internal Control Systems Standards for BankUmum.
Agar penerapan pengendalian internal berjalan efektif, maka SPI tersebut telah didukung dengan beberapa subsistem infrastruktur sebagai berikut:
For the implementation of internal controls are operating effectively, then the SPI has been supported by several subsystems of infrastructure as follows:
Audit Internal
Internal Audit
Bank DKI berupaya mengamankan kegiatan usaha Bank dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 1/6/PBI/1999 tanggal 20 September 1999 tentang Penugasan Direktur Kepatuhan (Compliance Director) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Sejak tahun 2006 berdasarkan Keputusan Direksi No. 107 Tahun 2006 tanggal 20 September 2006 tentang Struktur Organisasi Bank DKI. Bank DKI telah memiliki unit kerja untuk menjalankan fungsi Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) yang disebut dengan Grup Audit Intern (GAI). GAI bertanggung jawab melakukan pemeriksaaan secara independen terhadap segenap auditee di Bank DKI. GAI bekerja berdasarkan suatu rencana audit tahunan yang sebelumnya telah disetujui Direktur Utama dan direview oleh Dewan Komisaris.
Bank DKI attempt to secure the business of the Bank and in accordance with Bank Indonesia Regulation. 1/6/PBI/1999 dated 20 September 1999 on the Assignment Director of Compliance (Compliance Director) and the Application of Standards Internal Audit Function of Commercial Banks. Since the year 2006 based on the Board of Directors Decision No. 107 of 2006 dated 20 September 2006 on the Organizational Structure Bank DKI. Bank DKI has a working unit for the functioning of the Internal Audit Unit (IAG) is called the Internal Audit Group (GAI). GAI is responsible for performing independent audits of all audits in Bank DKI. GAI work based on an annual audit plan approved by the President Director and reviewed by the Board of Commissioners.
Laporan hasil audit dan realisasi kegiatan audit GAI dilaporkan melalui Komite Audit yang disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai wakil Pemegang Saham.
Reports audit results and realization of audit activities GAI reported through the Audit Committee presented to the Board of Commissioners as representatives of shareholders.
Dewan Komisaris, melalui Komite Audit dan Direksi, memantau dan mengkonfirmasi apakah pihak yang diaudit (auditee) telah mengambil langkah-langkah yang memadai atas hasil temuan audit tersebut. Pelaksanaan audit oleh Grup Audit Intern dilakukan berdasarkan risk based audit, di mana alokasi sumber daya (SDM, waktu dan hari audit) dilakukan berdasarkan tingkat risiko dari auditee, sehingga sumber daya Grup Audit Intern akan lebih fokus pada auditee yang memiliki risiko tinggi.
Board of Commissioners, through the Audit Committee and Board of Directors, monitor and confirm whether the party being audited (auditee) has taken adequate steps on the audit findings. The audit by the Internal Audit Group conducted based on risk based auditing, where the allocation of resources (human resources, time and day of the audit) is done based on the level of risk of auditees, so that the resources of Internal Audit Group will focus on high risk auditee.
Piagam Audit Internal
Internal Audit Charter
Grup Audit Intern telah memiliki Piagam Audit Intern (Internal Audit Charter) sebagai pedoman dasar yang mengatur tentang kedudukan, wewenang dan tanggung jawab, serta metode kerja dan pelaporan Divisi Audit Intern dalam menjalankan tugasnya mewujudkan sistem pengawasan intern Bank DKI.
Internal Audit Group has an Internal Audit Charter (Internal Audit Charter) as the basic guidelines governing the status, authority and responsibility, and working methods and reporting Internal Audit Division in performing its duty to realize the internal control system of the Bank DKI.
Outline Piagam Audit Internal
Outline of the Internal Audit Charter
1. Misi Grup Audit Intern 2. Tujuan Grup Audit Intern Bank DKI 3. Ruang Lingkup Kegiatan Grup Audit Intern Bank DKI
1. Mission Group Internal Audit 2. The purpose of the Internal Audit Group Bank DKI 3. Scope of Internal Audit Group Activity Bank DKI
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Tugas Pokok Grup Audit Intern Bank DKI Wewenang Grup Audit Intern Bank DKI Tanggung Jawab Grup Audit Intern Bank DKI Tanggung Jawab Dewan Komisaris dalam mendukung efektifitas Internal Audit sekurang-kurangnya (namun tidak terbatas pada) 9. Tanggung Jawab Direksi Bank DKI dalam mendukung efektifitas Internal Audit sekurang-kurangnya (namun tidak terbatas pada) 10. Lain-lain
4. Independence and Objectivity of Internal Audit group of Bank DKI 5. Duty DKI Bank Internal Audit Group 6. Authority of Bank DKI Group Internal Audit 7. Responsibilities of the Internal Audit Group of Bank DKI 8. Responsibilities of the Board of Commissioners in support of effectiveness Internal Audit at least (but not limited to) 9. Responsibilities of Directors of Bank DKI in supporting the effectiveness of Internal Audit at least (but not limited to) 10. Other
Tugas dan Tanggung Jawab Grup Audit Intern
Roles and Responsibilities of Internal Audit Group
Sebagaimana ditegaskan dalam Piagam Audit Intern Bank DKI, tugas dan fungsi strategis Grup Audit Intern adalah: 1. Menyelenggarakan audit intern yang efektif dan menyeluruh terhadap Sistem Pengendalian Intern Bank DKI. 2. Melaporkan hasil pemeriksaan secara langsung kepada Direktur Utama, Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan. 3. Melakukan penilaian independen mengenai kepatuhan terhadap kebijakan dan prosedur. 4. Mengelola hubungan baik dengan Auditor Eksternal (BI, BPK, KAP).
As confirmed in an Internal Audit Charter Bank DKI, tasks and strategic functions of the Internal Audit Group are: 1. Conducting an effective internal audit and thorough review of Internal Control System of Bank DKI. 2. Reported the results of the examination directly to President Director, Board of Commissioners with a copy to the Director of Compliance. 3. Conduct an independent assessment of compliance with the policies and procedures. 4. Managing relations with the External Auditor (BI, CPC, KAP).
Uraian Pelaksanaan Kegiatan Grup Audit Intern
Description Group Internal Audit Activity
Program pelaksanaan sasaran kerja GAI selama tahun 2010 antara lain adalah sebagai berikut: 1. Audit Umum Dan Operasional • Aktivitas audit yang dilaksanakan sesuai jadwal pada Program Kerja Audit Tahunan (PKAT) • Dilakukan langsung pada kantor yang diperiksa berdasarkan profile risiko (Risk Based Audit ) • Metode audit dilakukan dengan sampling
Program implementation target GAI work during 2010 include the following: 1. General Audit And Operations • audit activity conducted as scheduled in the Annual Audit Work Programme (PKAT) • Performed live at the office who checked on the basis of risk profile (Risk Based Audit) • The audit is done by sampling method
2. Monitoring KIC Terhadap Cabang / Capem • Membantu Grup Audit Intern dalam mengendalikan/ mengawasi proses kegiatan harian dan manajemen kantor cabang maupun capem • Memantau pelaksanaan tindak lanjut perbaikan temuan hasil audit intern dan ekstern oleh masing-masing unit kerja • Menyiapkan rekomendasi langkah-langkah perbaikan / saran / tindak lanjut kepada unit terkait dan melaporkannya kepada Grup Audit Intern
2. Against KIC Monitoring Branch / Capem • Assist the Internal Audit Group in the control / monitor the daily activities and management of branch offices and capem • Monitor the implementation of the findings of the follow-up repair internal and external audit by each work unit • Prepare recommendations of remedial measures / advice / follow-up to the related units and report to the Group Internal Audit
3. Audit Khusus Aktivitas audit yang dilaksanakan atas terjadinya kasus atau adanya temuan audit umum dan operasional atau hasil monitoring KIC yang memerlukan penelitian khusus.
3. Special Audit Audit activity carried out on the case or the existence of common audit findings and operations or results of monitoring KIC which needs special investigation.
Rekapitulasi Pelatihan yang dijalankan selama tahun 2010 adalah:
Recapitulation of training undertaken during 2010 are:
4. Independensi dan Obyektifitas grup Audit Intern Bank DKI 5. 6. 7. 8.
1.
2.
3. 4. 5.
Workshop Audit Berbasis Risiko Integrasi Implementasi Risk Based Audit dan PSAK 50/55 dari Risk Management Center Indonesia. Workshop ”Audit Laporan Keuangan Pada BUMN, BUMD, Swasta, Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah dari Lembaga Pendidikan Dharma Satya Parahita BPKP Workshop ”Audit Perkreditan” dari ASBANDA Pelatihan Certified Bank Internal Auditor I dari Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia Seminar Nasional Audit 2010 ”Relevansi dan Kontribusi Auditor dalam Lingkungan Organisasi yang berubah” dari Yayasan Pendidikan Internal Audit
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
1.
2.
3. 4. 5.
Workshop on Integration of Risk-Based Audit Risk Based Implementation of SFAS 50/55 Audit and Risk Management Center of Indonesia. Workshop on “Audit of Financial Statements In SOEs, enterprises, private companies, Central Government and the Regional Institute of Education Dharma Satya Parahita BPKP Workshop on “Rural Audit” of ASBANDA Bank Certified Internal Auditor Training I of the Indonesian Banking Development Institute Audit of the National Seminar 2010 “The relevance and contribution of Auditors in a changing Environment Organization” from the Internal Audit Foundation
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
159
6. Workshop Penerapan PSAK 50/55 dari Sudut Pandang Kepentingan Internal Auditor dari ASBANDA 7. Workshop ”Achieve Higher Quality Of Internal Audit And The Conclusion Of Value Add Therein” dari Ikatan Auditor Intern Bank 8. Pelatihan Dasar Audit Tingkat I dan II bekerjasama dengan Yayasan Pendidikan Internal Audit 9. Pelatihan Dasar Perbankan Syariah dan Audit Bank Syariah bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia.
6. Workshop on Application of SFAS 50/55 of Interest Perspective The Internal Auditor of ASBANDA 7. Workshop “Achieve Higher Quality Of Internal Audit And The Conclusion Of Value AddTherein” from the Institute of Bank Internal Auditor 8. Basic Training Audit Level I and II in cooperation with the Internal Audit Foundation 9. Training and Audit Association of Islamic Banking Islamic Bank in cooperation with the Indonesian Banking Development Institute.
Audit Eksternal
External Audit
Hubungan antara Bank DKI, Kantor Akuntan Publik, Akuntan Publik, Dewan Pengawas Syariah dan Bank Indonesia
The relationship between the Bank DKI, Public Accounting Firm, Sharia Supervisory Board and Bank Indonesia
Hubungan antara Bank, Kantor Akuntan Publik (KAP), Akuntan Publik, Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Bank Indonesia telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu PBI No. 7/50/PBI/2005 jo. No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dan SE BI No. 7/57/DPbS tanggal 22 Desember 2005 perihal Hubungan antara Bank yang Melaksanakan Kegiatan Usaha Berdasarkan Prinsip Syariah, KAP, Akuntan Publik, DPS dan Bank Indonesia. Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia tentang transparansi kondisi keuangan Bank, pelaksanaan audit atas Laporan Keuangan Bank untuk tahun buku 2010 telah sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik, serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan.
The relationship between the Bank, Public Accounting Firm (KAP), Certified Public Accountants, the Sharia Supervisory Board (SSB) and Bank Indonesia have been in accordance with applicable regulations, namely Regulation No. 7/50/PBI/2005 jo. No. 3/22/ PBI/2001 on Transparency and Financial Disclosure and SE BI No. 7/57/DPbS December 22, 2005 regarding the relationship between the Bank and Conducting Business Based on Sharia Principles, KAP, Public Accountants, SSB and Bank Indonesia. Based on Bank Indonesia regulation on transparency of financial, implementation audit of the Bank’s Financial Statements for the fiscal year 2010 has been in accordance with the Public Accountants Professional Standards, and the agreement and scope of audit work that has been determined.
Agar proses audit sesuai dengan Standar Profesional Akuntan serta perjanjian kerja dan ruang lingkup audit yang telah ditetapkan dan selesai sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan, secara rutin dilakukan pertemuan-pertemuan yang membahas beberapa permasalahan penting yang signifikan.
In order for the audit process in accordance with the Standards of Professional Accountants and the agreement and scope of audit work that has been established and completed in accordance with a predetermined target time, regularly conducted meetings to discuss several issues of significant importance.
Bank DKI selalu berupaya meningkatkan komunikasi antara Kantor Akuntan Publik, Komite Audit dan Manajemen Bank DKI untuk dapat meminimalisir kendala-kendala yang terjadi selama proses audit berlangsung.
Bank DKI always working to improve communication between the Office of Public Accounting, Audit Committee and management of the Bank DKI to be able to minimize the constraints that occur during the audit process. . In fulfilling its obligations, public accounting firm has submitted its audit report and Management Letter to Bank Indonesia. It also must comply with bank secrecy as provided for in Act No. 7 of 1992 as amended by Act No. 10 of 1998.
Dalam memenuhi kewajibannya, Kantor Akuntan Publik telah menyampaikan laporan hasil audit dan Management Letter kepada Bank Indonesia. Selain itu juga wajib memenuhi ketentuan kerahasiaan bank sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998.
160
Tim Pemilihan Akuntan Publik yang terdiri dari Komite Audit dan unsur manajemen telah melakukan proses pemilihan akuntan publik untuk melakukan Audit Umum atas Laporan Keuangan Bank DKI untuk Tahun Buku yang berakhir Per 31 Desember 2010, yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas serta Laporan Arus Kas untuk tahun buku yang berakhir per tanggal tersebut, untuk menyatakan pendapat mengenai kewajaran penyajian posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan, dalam semua hal yang material sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
The selection team consisting of Certified Public Accountants Audit Committee and management elements have made the selection process of public accountants to conduct the General Audit of Financial Statements of Bank DKI for the year ended December 31, 2010, which consists of the Balance Sheet, Income Statement, Statement of Changes in Equity and Statements of Cash Flows for the fiscal year ended on that date, to express an opinion on the fairness presentation of financial position, results of operations, changes in equity and cash flows of the company, in all material respects in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia.
Audit dilaksanakan berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta memperhatikan semua ketentuan BAPEPAM tentang bentuk dan susunan Laporan Keuangan.
Audit performed in accordance with auditing standards established by Indonesian Institute of Accountants (IAI) and the State Audit Agency (BPK) and observe all provisions of BAPEPAM about the shape and composition of the Financial Statements.
Penunjukkan Kantor Akuntan Publik “Doli, Bambang, Sudarmadji & Dadang” untuk melaksanakan Audit Umum Laporan Keuangan Bank
Appointment of Public Accountants “Doli, Bambang, Sudarmadji & Dada” to implementing the General Audit of Financial Statements
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
DKI tahun buku yang berakhir per 31 Desember 2010 telah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris PT Bank DKI sesuai dengan surat No. 113/XII/DK tanggal 22 Desember 2010 perihal Persetujuan Kantor Akuntan Publik (KAP). Bank DKI membayar fee sebesar Rp520 juta untuk jasa audit laporan keuangan tahun 2010.
of Bank DKI year ended as of December 31, 2010 were approved by the Board of Commissioners. Bank DKI No. 113/XII/DK according to a letter dated December 22, 2010 concerning the Approval of Public Accounting Firm (KAP). Bank DKI pay a fee of Rp520 million for the financial statement audit services in 2010.
Selama tahun 2010 KAP tersebut tidak memberikan jasa lain kepada Bank DKI selain jasa audit, sehingga tidak terjadi benturan kepentingan dalam pelaksanaan proses audit.
During the year 2010 the accounting firm did not provide other services to the Bank DKI other than audit services, so that no conflict of interest in the implementation of the audit process.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Bank DKI telah membentuk Sekretaris Perusahaan sejalan dengan persyaratan perundang-perundangan tentang pengungkapan data perusahaan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 Peraturan Nomor IX.I.4.
Bank DKI has established the Corporate Secretary in line with statutory requirements and regulations regarding disclosure of company data Bapepam N. Kep-63/PM/1996 dated 17 January 1996 Rule Number IX.I.4.
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab terhadap komunikasi dan penyebaran informasi keuangan dan yang berkaitan dengan kinerja Bank DKI kepada para pemegang saham, pasar modal masyarakat.
The Company Secretary is responsible for communication and dissemination of financial information and related to the performance of Bank DKI to shareholders, capital markets community.
Sekretaris Perusahaan Bank DKI dibentuk sejak 20 September 2006 sebagaimana SK Direksi No. 17 Tahun 2006 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi Kantor Pusat PT Bank DKI. Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perusahaan Bank DKI dibantu oleh Divisi Kesekretariatan yang membawahi Departemen Humas & Promosi dan Departemen Protokol & Kesekretariatan, Divisi Corporate Legal yang membawahi Departemen Hukum sebagaimana Keputusan Direksi No. 16 Tahun 2009 tentang Penyempurnaan Organisasi Bank DKI.
Company Secretary Bank DKI established since September 20, 2006 as Decree No. Directors. 17 of 2006 regarding the amendment of the Central Office Organizational Structure Page. Bank DKI. In performing its duties, the Corporate Secretary of Bank DKI assisted by the Secretariat in charge of the Division of Public Relation & Promotion Department and the Department of Protocol & Secretarial, Corporate Legal Division, which oversees the Department of Justice as the Board of Directors Decision No. 16 of 2009 on Bank DKI Improvement Organization.
Terhitung sejak 18 November 2010, Daru Wisaksono ditunjuk sebagai Corporate Secretary sebagaimana Keputusan Direksi No. 373 Tahun 2010 yang telah diumumkan pada Harian Bisnis Indonesia pada tanggal 8 Desember 2010.
As from 18 November 2010, Daru Wisaksono appointed as Corporate Secretary of the Board of Directors Decision No. 373 of 2010 which was published in the Bisnis Indonesia newspaper on December 8, 2010.
Keterbukaan Informasi
Information Disclosure
Sebagai bentuk transparansi kepada masyarakat, Bank DKI secara berkala menyebarluaskan informasi material mengenai aktivitas dan kinerja perseroan. Keterbukaan informasi tersebut juga dalam rangka memenuhi amanat dan ketentuan kepada otoritas lembaga keuangan. Bank DKI antara lain, menerbitkan siaran pers, mempublikasikan kinerja dan hasil usaha perseroan secara berkala setiap triwulan di media massa nasional dan menggelar konferensi pers.
As a form of transparency to the public, the Bank DKI periodically disseminate material information about the activities and performance of the company. Disclosure information is also in order to fulfill their mandate and terms to the authority of financial institutions. Bank DKI, among others, issuing press releases, publish the performance and results of operations of the company on a regular basis every quarter in the national mass media and held a press conference.
Bank DKI juga menerbitkan buku Laporan Tahunan yang dibagikan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Bank DKI also publishes Annual Report is distributed to shareholders and other stakeholders.
Penyerahan laporan secara periodik dan publikasi atas informasi material serta ketepatan waktu dan akurasi atas laporan keuangan dan berbagai keterbukaan informasi lainnya selalu menjadi perhatian utama Bank DKI. Berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 dan peraturan BEI No. 1-E VI serta untuk meningkatkan transparansi, Bank DKI berupaya memastikan bahwa informasi material selalu dipublikasikan dan dilaporkan kepada Bapepam-LK dan BEI. Informasi material tersebut disiapkan dalam bentuk laporan publikasi/ pengumuman dan siaran pers sebagai berikut.
Submission of periodic reports and publication of material information and the timeliness and accuracy of financial reports and various other information disclosure is always the main concern of Bank DKI. Based on Bapepam-LK. BEI No. XK1 and regulations No. 1-E VI as well as to increase transparency, the Bank DKI effort to ensure that material information is always published and reported to BapepamLK and IDX. Information material was provided in the consolidated publications / announcements and press releases as follows.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
161
Daftar Keterbukaan Berikut adalah daftar keterbukaan informasi yang disampaikan Bank DKI melalui media massa sepanjang tahun 2010 :
Disclosure List Here is a list of disclosure of information submitted by the Bank DKI through the mass media throughout 2010:
Daftar Keterbukaan Informasi Disclosure List Perihal
Tanggal Date
Iklan Publikasi Pengumuman Rating Pemeringkatan Obligasi PT. Bank DKI Iklan Publikasi Pembukaan Kantor Kas Asshidiqiyah dan Kantor Kas Kawasan Berikat Nusantara Iklan Publikasi Perubahan Susunan Direksi Berdasarkan Hasil RUPS LB PT. Bank DKI Tanggal 14 Januari 2010 Iklan Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank DKI Periode Desember 2009 Iklan Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank DKI Periode Maret 2010 Iklan Publikasi Perubahan Susunan Dewan Komisaris PT. Bank DKI dan Perpanjangan Masa Jabatan Dewan Pengawas Syariah PT. Bank DKI Berdasarkan Hasil RUPS LB PT. Bank DKI Tanggal 26 April 2010 Iklan Publikasi Perubahan Alamat Kantor Grup Syariah Iklan Publikasi Perubahan Susunanan Direksi Berdasarkan Hasil RUPS LB PT. Bank DKI Tanggal 15 Juli 2010 Iklan Publikasi Perubahan Susunanan Direksi Berdasarkan Hasil RUPS LB PT. Bank DKI Tanggal 22 Juli 2010 Iklan Publikasi Laporan Keuangan PT. Bank DKI Periode Juni 2010 Iklan Publikasi Pembukaan Kantor Kas MT. Haryono Iklan Publikasi Pemberitahuan Pejabat Sekretaris Perusahaan PT. Bank DKI Iklan Publikasi Pemberitahuan Operasional Kantor Sehubungan dengan Libur Natal dan Cuti Bersama 24 Desember 2010 Iklan Publikasi Perubahan Susunan Direksi Berdasarkan Hasil RUPS LB PT. Bank DKI Tanggal 27 Desember 2010
7 Januari 2010 January 7, 2010 11 Januari 2010 January 11, 2010
Media Cetak Print Media Investor Daily Investor Daily
21 Januari 2010 January 12, 2010
Investor Daily
30 Maret 2010 March 30, 2010 30 April 2010 April 30, 2010 28 April 2010 April 28, 2010
Bisnis Indonesia dan Republika Bisnis Indonesia
7 Mei 2010 May 7, 2010 19 Juli 2010 July 19, 2010
Bisnis Indonesia
26 Juli 2010 July 26, 2010
Bisnis Indonesia
30 Juli 2010 July 30, 2010 5 Agustus 2010 August 5, 2010 8 Desember 2010 December 8, 2010 23 Desember 2010 December 23, 2010
Bisnis Indonesia
Bisnis Indonesia
Bisnis Indonesia
Bisnis Indonesia Bisnis Indonesia Sinar Harapan
29 Desember 2010 Bisnis Indonesia December 29, 2010
Siaran Pers: Berikut adalah daftar siaran pers yang disampaikan Bank DKI kepada media massa sepanjang tahun 2010:
Subject Publication Announcement ads Bond Rating Rating Page. Bank DKI Ad Publications Asshidiqiyah Opening of Cash and Cash Office Nusantara Bonded Zone Publication Ads Change Based on the composition of the Board of Directors Meeting Results Page LB. Bank DKI Date January 14, 2010 Advertisement Publication of Financial Statements Page. Bank DKI Period December 2009 March 30, 2010 Advertisement Publication of Financial Statements Page. Bank DKI Period March 2010 Publication Advertising Changes The Board of Commissioners of PT. Bank DKI and Extension of Term of Office Sharia Supervisory Board of PT. Bank DKI Based on the results of the GMS LB PT. Bank DKI Date 26 April 2010 Ad Publications Islamic Group Office Address Change Publication Ads Change Based Susunanan Directors Meeting Results Page LB. Bank DKI Date July 15, 2010 Publication Ads Change Based Susunanan Directors Meeting Results Page LB. Bank DKI Date July 22, 2010 Advertisement Publication of Financial Statements Page. Bank DKI Period June 2010 Ad Publications Opening of Cash MT. Haryono Advertisement Publication Notification Officer Corporate Secretary PT. Bank DKI Ad Operations Office Publication Notice In connection with the Christmas Holidays and Leave Together December 24 Publication Ads Change Based on the composition of the Board of Directors Meeting Results Page LB. Bank DKI Date December 27, 2010
Press Release: Here is a list of press releases submitted by the Bank DKI to the mass media throughout 2010:
Siaran Pers Press Release Tanggal 5 Januari 2010
9 Januari 2010 26 Januari 2010
6 Februari 2010
25 Februari 2010
27 Februari 2010
29 Maret 2010
29 Maret 2010 6 April 2010
162
Materi PT Pemeringkat Efek Indonesia (PT Pefindo) menaikkan rating peringkat PT Bank DKI untuk Periode 30 Desember 2009 sampai dengan 1 Januari 2011, dari idA- menjadi id A dengan outlook stabil. Begitu pula untuk Obligasi V tahun 2008 total sebesar Rp 425 milyar juga naik dari idA- menjadi id A. Sedangkan obligasi sub ordinasi I tahun 2008 sebesar Rp. 325 milyar naik dari idBBB+ menjadi id A-. Demikian disampaikan PT Pefindo sebagaimana surat nomor 006/PEF-Dir/I/2010, 007/PEF-Dir/I/2010 dan 008/PEF-Dir/I/2010, tanggal 1 Januari 2010. Bank DKI meresmikan Kantor Kas Pondok Pesantren Asshiddiqiyah, di Jl. Panjang 6 C Kedoya Bank DKI meresmikan kantor kas Kawasan Berikat Nusantara, di Kawasan Berikat Nusantara, Jl. Raya Cakung Cilincing Tanjung Priok, Jakarta Utara Wajib pajak kini semakin dipermudah dalam melakukan pembayaran perpanjangan pajak kendaraan bermotor (PKB) atau perpanjangan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) mobil dengan diresmikannya Samsat Drive Thru Jakarta Barat 13 BPD menandatangani Perjanjian Kerjasama Penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan PT. Askindo dan Perum Jamkrindo, disaksikan oleh Menteri Negara Koperasi dan UKM. Penandatanganan kerjasama ini merupakan tindak lanjut dari ditunjuknya 13 BPD sebagai bank pelaksana KUR untuk mempercepat penyaluran KUR di tahun 2010 dengan total target sebesar Rp. 20 trilyun. Bank DKI menyalurkan KUR sebesar Rp. 200 milyar Bank DKI kembali bagikan hadiah emas murni dengan total 1.500 gram kepada nasabah penabung Tabungan Monas acara penarikan hadiah undian tabungan monas Periode ke-2 Tahun V-2010 Bank DKI Syariah memberikan 2 hadiah paket perjalanan umroh dalam kesempatan Tasyakuran Milad ke 6 Bank DKI Syariah. Pada kesempatan yang sama, Bank DKI Syariah turut memberikan santunan kepada anak yatim dan kaum duaffa warga Matraman dan sekitarnya. Santunan yang diberikan berjumlah Rp. 18 juta kepada + 60 anak yatim Laba Bank DKI Tahun 2009 Tumbuh 16,86% Menyambut peringatan HUT ke 49, Bank DKI selenggarakan turnamen futsal antar media yang diikuti oleh sejumlah media cetak dan elektronik. Turnamen Futsal tersebut akan diselenggarakan di Pro Arena Futsal Pondok Indah 8 s/d 9 April 2010, dengan total hadiah sebesar Rp. 17,5 juta dalam bentuk hadiah tabungan Monas dan Piala Bergilir Bank DKI.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Material
Date
Credit rating of Indonesia (PT Outlook) raise the ratings of PT Bank DKI rating for the Period December 30, 2009 until January 1, 2011, from idA-to id A with a stable outlook. Similarly, for Bond V in 2008 a total of Rp 425 billion, also up from idA-to id A. While sub-ordinated bonds I in 2008 was Rp. 325 billion up from idBBB + to A-id. This was conveyed by PT Pefindo as letter number 006/PEF-Dir/I/2010, 007/PEF-Dir/I/2010 and 008/PEF-Dir/I/2010, January 1, 2010.
Inaugurated the Bank DKI Pondok Pesantren Asshiddiqiyah Cash Office, on Jl. Length 6 C Kedoya Bank DKI inaugurated the cash office Nusantara Bonded Zone, the Bonded Zone Nusantara, Jl. Cakung Cilincing Raya Tanjung Priok, North Jakarta Taxpayers are increasingly facilitated in making a payment extension of motor vehicle tax (PKB) or renewal of vehicle registration (Certificate of No Vehicle) car with the inauguration SAMSAT Drive Through West Jakarta 13 BPD signed a Cooperation Agreement Guarantee People's Business Credit (KUR) with PT. ASKINDO and Perum Jamkrindo, witnessed by Minister of Cooperatives and SMEs. The signing of this agreement is a follow up of 13 BPD appointed as an executor bank KUR KUR to accelerate disbursement in 2010 with a total target of Rp. 20 trillion. Bank DKI channel KUR Rp. 200 billion Bank DKI re-distributed gifts of pure gold with a total of 1500 grams to customers savers Savings prize drawing event Monas Monas savings Period 2nd Year V-2010
January 5, 2010
January 9, 2010 January 26, 2010
February 6, 2010
February 25, 2010
February 27, 2010
Bank DKI Syariah give 2 gifts Umrah travel packages in Milad Tasyakuran opportunity to 6 of Bank DKI Syariah. On the same occasion, Bank DKI Syariah also provide compensation to the orphans and the duaffa Matraman and surrounding residents. Compensation given Rp. 18 million to + 60 orphans
March 27, 2010
Bank DKI Profit Grew 16.86% Year 2009 Celebrating its 49th anniversary, Bank DKI futsal tournament held between the media, followed by a number of print and electronic media. Futsal tournament will be held at the Arena Pro Futsal Pondok Indah 8 to 9 April 2010, with total prize amounting to Rp. 17.5 million in gifts and the Goblet of rotating savings Monas Bank DKI.
March 29, 2010 April 6, 2010
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Siaran Pers Press Release Tanggal 17 April 2010
28 April 2010
29 April 2010 25 Mei 2010
6 Juni 2010
08 Juni 2010
15 Juni 2010
24 Juni 2010
6 Juli 2010 14 Juli 2010
27 Juli 2010
29 Juli 2010 29 Juli 2010
5 Agustus 2010
8 Agustus 2010
3 September 2010
27 September 2010
27 Oktober 2010
9 Nopember 2010
Materi Bank DKI memberikan bantuan kepada warga korban bencana kebakaran di wilayah Krendang, Tambora Jakarta Barat. sebesar Rp. 50 juta Pada hari yang sama, Bank DKI juga memberikan bantuan paket sembako, alat tulis sekolah dan sumbangan pakaian bekas serta bantuan sebesar Rp. 44 juta yang diserahkan kepada lebih dari 100 anak yatim piatu di Rumah Yatim Piatu PSAA Murni Jaya di Cilincing Jakarta Utara dan Rumah Yatim Yayasan Amal Wanita di Ciputat, Jakarta Selatan. Wakil Presiden Kunjungi Stand bersama Bank DKI dan ASBANDA di Pameran The Asia Pacific Conference and Exhibition 2010 (APCONEX) Bank DKI Setor PAD Rp. 61 Milyar. Laba Meningkat 53,61 % per Maret 2010 Penandatanganan kerjasama antara BanK DKI dengan developer PT. Widhana Sampurna dan PD. Pasar Jaya pembiayaan Kredit Kepemilikan Kios (KPK) ataupun modal kerja kepada pedagang Pasar Kedoya Modern Bank DKI didukung Dinas Pendidikan DKI Jakarta, bersama Lingkar Studi Mahasiswa (LISUMA), gelar try out gratis seleksi nasional masuk Perguruan Tinggi Negeri yang diadakan di auditorium GOR Bulungan, Jakarta Selatan (06/06), kemarin yang dihadiri oleh 500 pelajar SMA di Jakarta Bank DKI dukung terhadap program Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta yang mengadakan Apresiasi Terhadap Pemenang Lomba Kompetisi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) Tingkat Nasional XVIII tahun 2010 melalui pemberian hadiah uang pembinaan yang diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta. Penandatanganan kerjasama pembiayaan KPR Griya Monas untuk Perumahan Matoa Residences selama 3 (tiga) tahun antara PT. Bank DKI dengan PT. Jakarta Propertindo (JakPro) Dalam rangka memperingati HUT ke 483 kota Jakarta, Bank DKI bersama PD. Pasar Jaya menyelenggarakan khitanan massal dan pengobatan gratis yang dilaksanakan di Bank DKI Cabang Jatinegara yang berlokasi di Pasar Jatinegara lantai 4. kegiatan tersebut diikuti oleh 87 anak dari pedagang di lingkungan pasar jatinegara dan warga sekitar Bank DKI menyelenggarakan khitanan massal kepada warga sekitar kantor pusat Bank DKI Kejaksaan Agung dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) se-Indonesia, menandatangani nota kesepahaman mengenai penanganan masalah hukum bidang perdata dan tata usaha Negara. Bank DKI memberikan hadiah sebanyak 1 unit mobil Toyota avanza dan 25 motor honda revo serta mesin cuci, lemari es dan televisi 21 inch masing-masing 44 buah khusus untuk nasabah penabung Tabungan Simpeda (Simpanan Pembangunan Daerah) lokal Bank DKI dalam acara Penarikan Undian Tabungan Simpeda Lokal Bank DKI Periode I Tahun II/2010 Semester I Tahun 2010, Bank DKI Raih Laba Rp. 166 M Bank DKI memberikan 2 unit mobil Suzuki Splash GL kepada pemenang pertama Abang None Jakarta 2010 sebagai bentuk dukungan Bank DKI kepada program Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Bank DKI mendukung Badan Penanaman Modal dan Promosi (BPMP) Provinsi DKI Jakarta selenggarakan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Penanaman Modal/Investasi dengan meresmikan kantor kas MT. Haryono di Kantor BPMP Provinsi DKI Jakarta, Jl. MT. Haryono Kav 48-49, Jakarta Selatan Bank DKI kembali bagikan hadiah emas murni dengan total 1.500 gram kepada nasabah penabung Tabungan Monas acara penarikan hadiah undian tabungan monas Periode ke-1 Tahun VI-2010 Bank DKI memberikan santunan sebesar Rp. 800 juta kepada 2000 anak yatim dan fakir miskin yang disaksikan oleh Gubernur DKI Jakarta Bank DKI memberikan fasilitas refinancing kepada PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk sebesar Rp. 210 M dalam bentuk Kredit Investasi selama 5 tahun yang akan dipergunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) mesin produksi paper machine 8 (pm8) yang berlokasi di Desa Pinang Sebatang, Pekan Baru, Riau. Bank DKI berhasil membukukan laba sebelum pajak sebesar Rp. 237 milyar, tumbuh 49,06%, dibandingkan September 2009 sebesar 159 milyar. Nasabah Bank DKI memenangkan hadiah pertama undian Tabungan Simpeda Nasional periode I tahun XXI-2010 sebesar Rp. 500 juta.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Material
Date
Bank DKI provides assistance to victims of fire disasters in the region Krendang, Tambora West Jakarta. Rp. 50 million The same day, Bank DKI also provides food packages, school supplies and used clothing donations and the assistance of Rp. 44 million is left to the more than 100 children orphaned in the House of PSAA Murni Jaya Orphanage in Jakarta Cilincing North and Orphans Home Charitable Foundation for Women in Ciputat, South Jakarta. Vice Presidential Visit Stand with Bank DKI and ASBANDA in the Exhibition of The Asia Pacific Conference and Exhibition 2010 (APCONEX) DKI Bank Transfer PAD USD. 61 Billion. Earnings Increase 53.61% as of March 2010 The signing of the cooperation Between the developer PT Bank DKI. Widhana Sampurna and PD. Loan financing Jaya Market Kiosk (KPK) or working capital to merchants Kedoya Modern Market Bank DKI Jakarta Supported Education Office, together with Student Study Circle (LISUMA), title try out free national selection into State Universities held in the auditorium GOR Grand Indonesia, Jakarta Selatan (6.6), yesterday which was attended by 500 students high school in Jakarta Bank DKI support to the Education Department program that conducted the DKI Jakarta Provincial Government Appreciation Against Competition Winners Vocational High School Students (LKS SMK) National Level XVIII of 2010 through the provision of prize money coaching submitted by the Governor of DKI Jakarta. Signing of cooperation Griya monument mortgage financing for Housing Matoa Residences for 3 (three) years between PT. PT Bank DKI. Jakarta Propertindo (JakPro) In order to commemorate the 483 anniversary of Jakarta, Bank DKI with PD. Pasar Jaya mass circumcision and free medical treatment carried out in the Bank DKI Branch Jatinegara Jatinegara Market located at 4th floor. activity was followed by 87 children from merchants in the market environment and residents around Jatinegara Bank DKI mass circumcision to the people around the headquarters of Bank DKI Attorney General and the Regional Development Banks (BPD) in Indonesia, signed a memorandum of understanding regarding the handling of problem areas of civil law and state administration. Bank DKI giving gifts as much as 1 unit of Toyota cars and 25 motorcycles honda avanza revolutionary and washing machines, refrigerators and televisions 21 inch 44 each specifically for customers savers Simpeda Savings (Deposit Local Development) in the event of local Bank DKI Withdrawal Lottery Local Savings Bank DKI Simpeda Year Period I II/2010 First Semester of 2010, Bank DKI Earn Income USD. 166 M Bank DKI provides 2 units GL Suzuki Splash to the first winner of Abang None Jakarta 2010 as a form of support to the program Bank DKI Jakarta Provincial Government.
April 17, 2010
April 28, 2010
April 29, 2010 May 25, 2010
June 6, 2010
June 8, 2010
June 15, 2010
June 24, 2010
July6, 2010 July14, 2010
July 27, 2010
July 29, 2010 July 29, 2010
Bank DKI supports the Board of Investment and Promotion (BPMP) DKI Jakarta Province held Integrated Services One Stop Capital Investment / Investment with the opening cash offices MT. Haryono in the Office of the Provincial BPMP Jakarta, Jl. MT. Haryono Kav 48-49, Jakarta Selatan Bank DKI re-distributed gifts of pure gold with a total of 1500 grams to customers savers Savings prize drawing event Monas Monas savings Periods 1st Year VI-2010
August 5, 2010
The Bank DKI provide compensation of Rp. 800 million to 2000 orphans and the poor which was witnessed by the Governor of DKI Jakarta Bank DKI provide refinancing facilities to PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk amounting to Rp. 210 M in the form of investment credit for 5 years which will be used to refinance (refinance) a production machine paper machine 8 (pm8) located in the village of A stick Pinang, Pekanbaru, Riau.
September 3, 2010
Bank DKI posted profit before tax of Rp. 237 billion, growing 49.06%, compared to September 2009 amounted to 159 billion. Customer Bank DKI won the first prize lottery National Savings Simpeda year period I XXI of 2010 amounted to Rp. 500 million.
Augus 8, 2010
September 27, 2010
October 27, 2010
November 9, 2010
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
163
Website Bank DKI senantiasa memastikan kepatuhan terhadap ketentuan keterbukaan informasi kepada khalayak eksternal, sebagaimana disebutkan PBI No.7/50/PBI/2005 jo. PBI No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank dan SE BI No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 jo. SE BI No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 jo. SE BI No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.
Website Bank DKI always ensure compliance with the provisions of disclosure of information to external audiences, as mentioned PBI No. 7 / 50 / PBI/2005 jo. PBI No. 3/22/PBI/2001 on Transparency and Financial Disclosure, and SE BI No. 3/30/DPNP December 14, 2001 jo. No. SE BI No. 7/10/DPNP March 31, 2005.
Kepatuhan terhadap hal ini, khususnya dalam penyampaian sejumlah laporan dan informasi penting lainnya yang harus dimuat dalam, Bank DKI mengelola website Bank DKI www.bankdki.co.id dan www.bankdkisyariah.co.id. Adapun laporan yang disampaikan adalah sebagai berikut: • Laporan Keuangan Publikasi Triwulan • Laporan Keuangan Publikasi Tahunan • Laporan Tahunan • Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
Adherence to this, particularly in the delivery of a number of reports and other important information that should be contained in the website, Bank DKI Bank DKI www.bankdki.co.id manage websites and www.bankdkisyariah.co.id. The reports submitted are as follows:
Pada tahun 2010, Bank DKI melakukan pengembangan dan penambahan fitur pada website seperti aplikasi kurs valuta asing, suku bunga Bank DKI dan simulasi kredit. Pengkinian informasi terbaru menjadi prioritas pengelolaan website Bank DKI. Selain itu Bank DKI juga memiliki jaringan intranet yang memadai sehingga dapat berkomunikasi secara lebih aktif.
In 2010, Bank DKI to develop and enhanced features on the website such as the application of foreign exchange, interest rate and simulation DKI Bank credit. Updating of current information management priorities DKI Bank’s website. In addition, Bank DKI also have adequate intranet so it can communicate more actively.
MEDIA PENYAMPAIAN INFORMASI Dalam rangka menciptakan iklim komunikasi internal yang kondusif untuk mendukung kinerja Perseroan, Bank DKI senantiasa menciptakan komunikasi dua arah melalui berbagai media komunikasi, diantaranya adalah sebagai berikut:
INFORMATION SUBMISSION MEDIA In order to create internal communication climate that is conducive to supporting the performance of the Company, Bank DKI has been creating two-way communication through various communication media, are as follows:
Majalah Champion Majalah internal “Champion merupakan salah satu media komunikasi internal yang dimiliki oleh Bank DKI sebagai sarana komunikasi untuk menyebarluaskan informasi mengenai kegiatan di Bank DKI, termasuk diantaranya program dan kebijakan manajemen. Karyawan pun dapat menyumbangkan saran dan opini yang membangun dengan mengirimkan artikel kepada redaksi. Majalah internal Champion saat ini sudah memasuki tahun penerbitan yang ke 4. Sepanjang tahun 2010, Majalah Champion telah terbit sebanyak 6 edisi dengan perincian sebagai berikut:
Champion Magazine Internal magazine “Champion is one of the internal communication media owned by Bank DKI as a means of communication to disseminate information about activities at the Bank DKI, including program and policy management. Employees also can contribute constructive suggestions and opinions by submitting articles to the editor. Champion internal magazine is now entering the 4th year of publication. During the year 2010, Champion Magazine has published as much as 6 edition, with details as follows:
• • • •
Publication of Quarterly Financial Reports Publication of Annual Financial Report Annual Report Implementation of the Corporate Governance Report
Majalah Champion Champion Magazine Edisi Edisi Khusus Tahun Baru/III, 2010 (Edisi 10-11/III, 2010)
Edition Special Edition New Year/III, 2010 (Edition 10-11/III, 2010)
Edisi 12, Maret/III, 2010 Edition March 12/III, 2010
Judul Title Menuju Bank Yang Towards Bank A Boasting Membanggakan
Target : Menjadi 10 Besar Target: To become a Top 10 Strategi Membesarkan Raising Strategies Bank Bank DKI DKI
Edisi Khusus No. 1-2/III, Special Edition No. Mei-Juni/IV, 2010 1-2/III, May-June/IV, 2010 Edisi No. 3/Juli/IV, 2010 Edition No. 3/Juli/IV, 2010
Momentum Membangun Momentum Building the Masa Depan Future
SMS Broadcast Bank DKI juga memiliki SMS Broadcast dengan nomor handphone berkode ulang tahun Bank DKI (0817-110461) sebagai salah satu media komunikasi 2 (dua) arah antara manajemen dan karyawan Bank DKI. Karyawan pun dapat me-reply untuk menyampaikan pendapat, aspirasi maupun saran kepada manajemen. Sepanjang tahun 2010, Bank DKI telah 13 kali melakukan pengiriman sms broadcast kepada karyawan dengan perincian sebagai berikut:
164
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Isi Pencapaian kinerja dan prestasi Bank DKI 2006-2009 dan strategi menghadapi persaingan di tahun 2010
Content Achievement of performance and achievement of Bank DKI 2006-2009 and strategies to face competition in 2010
Rencana Kerja Anggaran dan Strategic Work Plan and Budget Strategis Tahun 2010 Year 2010 HUT ke 49 Tahun Bank DKI dan 49 Year Anniversary of Bank DKI and Hasil RUPS Tahunan dan Luar Results Annual and Extraordinary Biasa Tahun 2010 General Meeting in 2010 Hasil RUPS Luar Biasa Tahun 2010 The result of the Extraordinary General Meeting in 2010
SMS Broadcast Bank DKI also has a Broadcast SMS with your mobile phone number coded anniversary of Bank DKI (0817-110461) as one of the communication media 2 (two) direction between management and employees of Bank DKI. Employees were able to reply to express opinions, aspirations and suggestions to management. Throughout 2010, Bank DKI has 13 times the broadcast sms delivery to employees with details as follows:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
SMS Broadcast Tanggal
Materi SMS Broadcast
15 Maret 2010
Informasi mengenai pemberian tunjangan kesejahteraan kepada karyawan Bank DKI 27 April 2010 Informasi mengenai pemberian bonus pembagian hasil keuntungan perusahaan kepada karyawan Bank DKI 7 April 2010 Informasi mengenai pencapaian prestasi Bank DKI yang meraih Best Overall Performance kategori Bank Pembangunan Daerah dalam Service Excellence Awards 2010 dari MRI dan InfoBank dan informasi mengenai prestasi Tim Voli Bank DKI yang menjuarai Turnamen Voli HUT Bank Jateng 1 Juni 2010 Informasi mengenai pencapaian prestasi Bank DKI yang meraih Best Overall Performance kategori Bank Pembangunan Daerah dalam Service Excellence Awards 2010 dari MRI dan InfoBank 2 Juni 2010 Informasi mengenai pencapaian prestasi Bank DKI yang meraih raih penghargaan silver meningkat setelah di 2009 sebagai 5 besar untuk katagori call center best agent inbound below 100 seats yg di wakili Sdri. Siti Aisyah melalui call centre BDKI 23545555 dalam ICCA (Indonesia Contact Centre Association) award 2010. 2 Juli 2010 Informasi mengenai pemberian Tunjangan Bantuan Pendidikan kepada karyawan Bank DKI 11 Juli 2010 Himbauan mengenai partisipasi Bank DKI dalam kegiatan Rentak Melayu yang disiarkan secara langsung di TVRI 29 Juli 2010 Himbauan mengenai partisipasi Bank DKI dalam Pemilihan Abang None DKI Tahun 2010 yang disiarkan secara langsung di Global TV 08 Agustus 2010 Informasi mengenai pemberian Tunjangan Hari Raya Idul Fitri 1431 H 10 Agustus 2010 Informasi mengenai pencapaian prestasi Bank DKI Syariah yang meraih "The Most Profitable" & "The Most Expansive Funding" untuk kategori UUS dg modal s.d Rp 1 Trilyun yg diberikan dalam Islamic Finance Awards 2010. 9 September 2010 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H kepada karyawan Bank DKI 15 Oktober 2010 Informasi mengenai kinerja keuangan Bank DKI periode September 2010 4 November 2010 Informasi mengenai kinerja keuangan Bank DKI periode Oktober 2010
SMS Broadcast SMS Broadcast Material
Date
Information on the provision of welfare benefits to employees of Bank DKI Information regarding the provision of company profit-sharing bonuses to employees of Bank DKI Information on Bank DKI achievement that won Best Overall Performance category of the Regional Development Banks in the Service Excellence Awards 2010 from MRI and InfoBank and information on the achievement Volleyball Team who won the Bank DKI Bank Jateng Anniversary Volleyball Tournament Information on Bank DKI achievement that won Best Overall Performance category of the Regional Development Banks in the Service Excellence Awards 2010 from MRI and InfoBank Information on achievements Bank DKI who won won silver awards increased after in 2009 as the Top 5 for the category of best call center agent inbound below 100 seats represent Ms. antecedent. Siti Aisyah through call centers in the ICCA BDKI 2354-5555 (Indonesia Contact Centre Association) award 2010. Information on the provision of Educational Assistance Allowance to the employees of Bank DKI Call of participation in the activities of Bank DKI Malay tramp who broadcast live on TVRI Call of DKI Bank's participation in the selection of Abang None Jakarta in 2010 which was broadcast live on Global TV Information regarding the grant of allowances Idul Fitri 1431 H Information on achievements Bank DKI Syariah who won "The Most Profitable" & "The Most expansive Funding" for the category of dg UUS capital up to Rp 1 trillion given in Islamic Finance Awards 2010. Speech Selamat Hari Raya Idul Fitri 1431 H to the employees of Bank DKI Information on the performance of Bank DKI period September 2010 Information on the performance of Bank DKI period October 2010
March 15, 2010 April 27, 2010 April 7, 2010
June 1, 2010
June 2, 2010
July 2, 2010 July 11, 2010 July 29, 2010
August 8, 2010 August 10, 2010
September 9, 2010 October 15, 2010 November 4, 2010
Corporate E-Mail
Corporate E-Mail
Bank DKI memiliki jaringan intranet yang memadai sehingga dapat berkomunikasi secara lebih efektif. Salah satunya dengan menggunakan sarana corporate E-mail sehingga antar unit kerja dan antar karyawan Bank DKI dapat melakukan korespondensi surat menyurat secara lebih efisien berkat pengurangan penggunaan kertas (paperless).
Bank DKI have adequate intranet so it can communicate more effectively. One of them is using corporate email facility so that inter-work units and between employees of Bank DKI to conduct correspondence and correspondence more efficiently thanks to reduced use of paper (paperless).
Kegiatan tatap muka manajemen dengan karyawan
Management And Employees Communication Activity
Untuk membangun iklim komunikasi yang baik antara manajemen dengan karyawan, sejumlah kegiatan tatap muka antara manajemen dengan karyawan di akomodir dengan berbagai kunjungan Direksi ke kantor cabang, cabang pembantu dan kantor kas Bank DKI dan dalam berbagai kesempatan acara internal, termasuk diantaranya kegiatan Employee Gathering yang dilaksanakan pada tanggal 11 April 2010 sebagai puncak dari rangkaian kegiatan HUT ke 49 Bank DKI.
To build a climate of good communication between management and employees, a number of face-to-face activities between management and employees in akomodir with various requests the Board of Directors to offices, branches and cash offices Bank DKI and internal events in a variety of occasions, including the activities undertaken Employee Gathering on April 11, 2010 as the culmination of a series of 49th Anniversary of Bank DKI.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
165
Manajemen Risiko
Risk Management
Manajemen risiko dapat berfungsi sebagai alat pengendali risiko dan juga sebagai alat untuk mendukung kegiatan usaha bank. Pengembangan manajemen risiko untuk mendukung kegiatan usaha dapat dilakukan melalui pengembangan kemampuan kompetensi karyawan manajemen risiko dan unit bisnis.
Risk management can serve as a means of controlling risk and also as a tool to support the business activities of banks. Development of risk management to support business activities conducted through several aspects, can be through the development of employee competence ability of risk management and business units.
Pengelolaan risiko Bank DKI telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia meliputi 8 (delapan) jenis risiko, yaitu Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Hukum, Risiko Kepatuhan, Risiko Reputasi dan Risiko Strategis.
Bank DKI in managing risk fall into the category Banks with high business complexity, so must apply the 8 (eight) types of risks, namely: Credit Risk, Market Risk, Operational Risk, Liquidity Risk, Legal, Compliance Risk, Reputation Risk, and Risk Strategic. Ample scope management has become an exciting challenge for the Bank DKI to be able to manage well the eight types of risk.
Pengelolaan kedelapan jenis risiko terus diupayakan agar sejalan dengan Road Map Basel I dan Basel II serta ketentuan Bank Indonesia. Sampai saat ini, Bank DKI senantiasa mengikuti dan menyesuaikan perkembangan maupun peraturan yang terbaru yang dikeluarkan oleh otoritas perbankan antara lain PBI No. 5/8/PBI/2003 jo PBI No. 11/25/PBI/2009 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum.
Management of the eight types of risk have been carried out in line with the Road Map of Basel I and Basel II and the applicable Bank Indonesia. Until now, Bank DKI always follow and adapt the latest developments and regulations issued by the banking authority among other PBI. Jo 5/8/PBI/2003 PBI No. 11/25/PBI/2009 about Risk Management for Commercial Banks.
Bank DKI sedang mengembangkan ERM (Enterprise Risk Management), dimana dalam setiap aktivitas fungsional Bank harus sedapat mungkin terintegrasi dalam suatu sistem dan proses pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif.
Bank DKI is developing ERM (Enterprise Risk Management), where in each functional activities the Bank should as far as possible integrated into a system and risk management processes that accurately and comprehensively.
Sehubungan dengan hal tersebut, Bank DKI telah menetapkan Deloitte Touche Tohmatsu (DTT) sebagai Konsultan Risk Management Bank DKI, yang bersama-sama dengan Tim Counterpart Management Risiko Bank DKI bertugas menyempurnakan ERM.
In this regard, Bank DKI has determined Deloitte Touche Tohmatsu (DTT) as a Risk Management Consultant Bank DKI, which together with the Team Counterpart Risk Management ERM perfected Bank DKI duty.
ERM di Bank DKI dapat dibagi menjadi 2 (dua) kerangka kerja besar, seperti terlihat dalam gambar berikut:
ERM at Bank DKI can be divided into 2 (two) big framework, as shown in the following figure:
Penyempurnaan ERM Bank DKI Improvement of ERM Bank DKI
Tata Kelola (Governance) ERM ERM Governance
166
Metodologi dan Infrastruktur ERM ERM Infrastructure and Methodology
Penjelasan dari gambar tersebut sebagai berikut:
Explanation of the picture as follows:
1. Tata Kelola (Governance) ERM
1. ERM Governance
Pada tahap ini, Bank DKI melakukan Workshop Sadar Risiko mengenai kerangka ERM kepada Dewan Komisaris, Direksi, serta para Senior Management di Bank DKI. Selanjutnya, telah dilakukan analisa atas kesiapan (readiness) Bank DKI dalam menerapkan ERM melalui program Risk Intellegence Maturity Capability. Program ini melibatkan para pejabat eksekutif dan senior management dalam menjawab survey yang dikirimkan oleh Tim Counterpart Manajemen Risiko Bank DKI. Selanjutnya, berdasarkan hasil survey, Bank DKI melakukan identifikasi dan mengembangkan profil risiko “High Level” yang terdapat di seluruh area di Bank DKI.
At this stage, Bank DKI perform Risk Awareness Workshop on the ERM framework to the Board of Commissioners, Directors, and the Senior Management at Bank DKI. Furthermore, we conducted an analysis of the readiness (readiness), Bank DKI in implementing ERM through Capability Maturity Risk Intellegence. This program involves the executive officers and senior management in responding to the survey sent by the Team Counterpart Risk Management of Bank DKI. Furthermore, based on survey results, the Bank DKI to identify and develop risk profiles “High Level” contained in the entire area at Bank DKI.
Selain itu, pada tahap ini juga telah dikembangkan infrastruktur manajemen risiko yaitu kebijakan dan prosedur manajemen
In addition, at this stage also has developed risk management infrastructure that is risk management policies and procedures
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
risiko yang dapat mendukung terlaksananya proses manajemen risiko di Bank DKI secara efektif dan efisien. Kebijakan ini akan didukung dengan Risk Management Strategy, Objectives, Philosophy, Vision, Mission, serta Risk Appetite dan Risk Tolerance.
that can support the implementation of risk management processes at Bank DKI effectively and efficiently. This policy will be supported by the Risk Management Strategy, Objectives, Philosophy, Vision, Mission, and the Risk Appetite and Risk Tolerance.
2. Metodologi dan Infrastruktur ERM
2. ERM Methodology and Infrastructure
Pada tahap ini, Bank DKI mengembangkan dokumen-dokumen pendukung bagi proses manajemen risiko, seperti proses dan format baku yang akan dipakai digunakan dalam proses identifikasi risiko, kriteria pengukuran risiko (common risk languange) yang akan digunakan dalam proses pengukuran dan analisa risiko, kriteria dan guideline penanganan risiko yang akan digunakan dalam proses mitigasi risiko, serta prosedur monitoring dan pelaporan risiko. Selain itu, juga dikembangkan KRI (Key Risk Indicator) yang akan digunakan dalam memantau risiko-risiko utama di Bank DKI, serta mekanisme pengumpulan Loss Event dan kerugian aktual di Bank DKI. .
At this stage, Bank DKI develop supporting documents for risk management processes, such as process and the raw format that will be used used in the process of risk identification, risk measurement criteria (risk Common Language), which will be used in process measurement and risk analysis, criteria and risk management guidelines to be used in the process of risk mitigation and risk monitoring and reporting procedures. In addition, also developed KRI (Key Risk Indicators) to be used in monitoring key risks in the Bank DKI, and the mechanism for collecting Loss Event and the actual loss at Bank DKI. .
Bank DKI senantiasa meningkatkan Risk Awareness dalam penerapan budaya sadar risiko terus diimplementasikan kepada seluruh karyawan Bank DKI pada setiap tingkatan dan pada setiap pelaksanaan aktivitas operasional dan non operasional perbankan.
Bank DKI Risk Awareness continues to increase in the application of risk awareness culture continue to be implemented to all employees of Bank DKI at every level and in every execution of operational activities and non-banking operations.
Kebijakan Manajemen Risiko
Risk Management Policy
Dalam rangka penerapan manajemen risiko, Bank DKI senantiasa melakukan penyempurnaan diberbagai bidang, antara lain peningkatan risk awareness dan penyempurnaan metodologi serta infrastruktur manajemen risiko. Bank DKI memandang kedua hal tersebut merupakan hal penting dalam menerapkan manajemen risiko yang mampu memberikan kontribusi yang signifikan bagi manajemen dalam mengambil keputusan. Bank DKI telah memiliki Pedoman Manajemen Risiko.
In the application of risk management, Bank DKI constantly making improvements in various fields, including the increase in risk awareness and improvement methodology and risk management infrastructure. Bank DKI looked at both of these are important in applying risk management that can provide a significant contribution to management in making decisions. Bank DKI has a Risk Management Guidelines.
Infrastruktur Manajemen Risiko
Risk Management Infrastructure
Pengembangan manajemen risiko dilakukan terhadap beberapa aspek yang meliputi infrastruktur, budaya, dan metodologi. Beberapa upaya perbaikan yang sedang dilakukan diantaranya. Bank DKI telah memiliki infrastruktur manajemen risiko dan berbagai upaya lainnya antara lain: • Usaha untuk penyempurnaan metodologi dan infrastruktur terus dilakukan. • Pengukuran profil risiko agar menjadi lebih sensitive terhadap risiko yang ada pada setiap karakter unit kerja antara unit bisnis dan unit supporting. • Mengendalikan portofolio risiko pasar dengan mengevaluasi limit yang ada. • Menyusun Key Risk Indicator
The development of risk management carried out on several aspects including infrastructure, culture, and methodology. Some improvements are being made between them. Bank DKI has a risk management infrastructure and various other efforts include: • Efforts to improve the methodology and infrastructure continue to be done. • Measurement of the risk profile in order to become more sensitive to risks that exist on each character unit of labor between business units and supporting units. • Control the market risk portfolio by evaluating the existing limit. •
Develop Key Risk Indicator
Sosialisasi Manajemen Risiko Bank DKI senantiasa melakukan sosialisasi manajemen risiko untuk menciptakan kesadaran (risk awareness) kepada seluruh unit kerja dan cabang. Sebagai bagian dari pelaksanaan ERM, kegiatan sosialisasi tersebut telah dilakukan secara menyeluruh.
Risk Management Socialization Bank DKI continues to disseminate risk management to create awareness (risk awareness) to all units and branches. As part of the implementation of ERM, the socialization has been done thoroughly.
Sosialisasi Manajemen Risiko dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media dan kesempatan internal event kepada seluruh karyawan dan karyawati Bank DKI pada segenap tingkatan termasuk tenaga outsourcing. Media sosialisasi Manajemen Risiko antara lain dilakukan melalui: 1. Majalah Champion 2. SMS Broadcast 3. Surat Edaran 4. Briefing dan doa pagi 5. Corporate Mail 6. Social Site Network
Socialization of Risk Management is done by utilizing a variety of media events and internal opportunities to all employees and an employee of Bank DKI at all levels including the power of outsourcing.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Media dissemination of Risk Management, among others through: 1. Champion Magazine 2. SMS Broadcast 3. Circular Letter 4. Morning Briefing and Prayers Actvity 5. Corporate Mail 6. Social Network Site
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
167
Pada tahun 2010, Bank DKI telah mempunyai karyawan yang bersertifikasi manajemen risiko dengan rincian sebagai berikut
In 2010, the number of Bank DKI employees that are risk management certified are as followes:
Karyawan Bank DKI Bersertifikasi Manajemen Risiko Bank DKI Employee Risk Management Sertified Level
Jabatan Pemimpin Grup Pemimpin Divisi Pemimpin Departemen Pemimpin Seksi Dalam Tugas Khusus Jumlah
I
II
4 5 28 234 1 272
14 136 3 1 154
III 10 34 2 46
Program Eksekutif
IV -
-
Jumlah Total
Position
14 53 166 237 2 472
Grup Head Division Head Department Head Departemen Head In special Assignment Total
Penyimpangan Internal
Internal Fraud
Internal fraud adalah penyimpangan/kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, karyawan tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) terkait dengan proses kerja dan kegiatan operasional Bank DKI yang mempengaruhi kondisi keuangan Bank DKI secara signifikan.
Internal fraud is a distortion / fraud committed by management, permanent and temporary employees (contract and outsourcing) associated with work processes and operations of the Bank DKI affect the financial condition of Bank DKI significantly.
Signifikan dalam arti apabila dampak penyimpangannya bernilai lebih dari Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). Jumlah penyimpangan internal dapat dilihat pada tabel berikut:
Significant in the sense that if the deviation impact worth more from Rp100.000.000 (one hundred million rupiah). Total deviation internal can be seen in the following table:
Penyimpangan Internal Internal Fraud
KASUS Total Fraud Telah diselesaikan Dalam proses penyelesaian di internal Bank Belum diupayakan penyelesaiannya Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
168
Jumlah Kasus Oleh Total Fraud Karyawan Direksi dan Dewan Komisaris Employees Employees of the Boards 2007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 5 3 3 4 3 3 1 -
Case 2010 9 7 1 1
Total Fraud Has been completed In the process of settlement in an internal Bank Not yet attempted solution Have been followed up through the legal process
Bank DKI berkomitmen menyelesaikan setiap permasalahan terkait dengan penyimpangan internal sesuai dengan kerangka atu pangan yang merugikan Bank DKI akan diproses secara fair dan mengedepankan prinsip-prinsip GCG.
Bank DKI committed to resolve any problems associated with internal irregularities in accordance with the framework atu Bank DKI adverse food will be processed in a fair and forward the principles of GCG.
Risiko-risiko yang dihadapi
Risks Exposure
Secara umum portofolio yang dimiliki Bank DKI masih dalam batas yang masih dapat diantisipasi risikonya. Hal ini tercermin dari modal yang masih memadai untuk meng-cover risiko-risiko yang akan terjadi. Risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas dan risiko operasional menjadi risiko yang selalu dilakukan pengembangan dan perbaikan, baik dari infrastruktur maupun permodelan pengukurannya. Hal ini senantiasa dilakukan guna mengantisipasi risiko yang selalu berkembang terhadap jenis risiko tersebut.
In general, portfolio owned Bank DKI still within limits that still can be anticipated risks. This is reflected in the capital which is still adequate to cover risks that would occur. Credit risk, market risk, liquidity risk and operational risk into risk that is always carried out the development and improvement, both from the infrastructure as well as modeling measurement. This is always done in order to anticipate the evolving risks to the type of risk.
Bank DKI telah menyusun risk philosophy dan penyusunan variable dan besaran kategori risiko dalam lima tingkatan mulai dari Low, Low To Moderate, Moderate, Moderate To High dan High.
Bank DKI has developed the risk philosophy and formulation variables and the magnitude of the risk categories into five levels ranging from Low, Low To Moderate, Moderate, Moderate To High and High.
Risiko komposit Bank DKI per Desember 2010 adalah “Moderate” dengan Risiko Inheren adalah “Moderate” dan Sistem Pengendalian Risiko adalah “Acceptable”.
Bank DKI composite risk as of December 2010 is “Moderate” with Inherent Risk is the “Moderate” and Risk Control System is “Acceptable”.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Jenis Risiko Type of Risk Jenis risiko
Low
Low To Moderate
Moderate Moderate To High High
j j j j j
Risiko Pasar Risiko Operasional Risiko Kredit Risiko Likuiditas Risiko Hukum Risiko Strategis Risiko Reputasi Risiko Kepatuhan
j
j
Type of risk Market Risk Operational Risk Credit Risk Liquidity Risk Legal Risk
j
Strategic Risk Reputation Risk Compliance Risk
Diharapkan dengan pengembangan manajemen risiko pada seluruh aspek dapat dilakukan pengendalian terhadap risiko yang terjadi baik pada tahapan awal transaksi maupun pada taraf berjalannya transaksi bahkan sampai tahap monitoring setelah terjadinya transaksi.
It is expected that the development is to be controlled against the risk that occur both at the early stages of the transaction as well as for the level goes even to the stage of monitoring transactions after the transaction.
Risiko Pasar Risiko Pasar adalah Risiko yang timbul karena adanya pergerakan variabel pasar (adverse movement) dari portofolio yang dimiliki oleh Bank, yang dapat merugikan Bank. Variabel pasar adalah suku bunga dan nilai tukar.
Market Risk Market risk is the risk that arises due to movements in market variables (adverse movement) of the portfolio owned by the Bank, which can be detrimental to the Bank. Market variables are interest rates and exchange rates.
Bank DKI menggunakan perhitungan Standard Method dalam menghitung risiko pasar sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, termasuk terhadap risiko nilai tukar yang timbul dari fluktuasi nilai tukar dengan cara menjaga Posisi Devisa Neto. Gejolak eksternal juga diakomodasi dengan melakukan stress testing untuk melihat sejauh mana bank dapat bertahan dengan beberapa skenario perubahan kondisi eksternal.
Bank DKI using standard calculation methods in dealing with market risk. Whereas exchange rate risk arising from fluctuations in exchange rates managed by maintaining the appropriate NOP with the regulations of Bank Indonesia. External shocks are also accommodated with stress testing to be done see how far banks can survive several scenarios of external conditions.
Pengembangan Risiko Pasar agar dapat terintegrasi dengan kegiatan treasuri merupakan suatu hal mutlak agar Risiko Pasar dapat dikelola secara harian sesuai dengan karakteristik Risiko Pasar yang bersifat cepat dan fluktuatif.
Development of Market Risk for treasury activities can be integrated with is an absolute thing for market risk can be managed on a daily basis in accordance with market risk characteristics that are fast and volatile.
Risiko Operasional Risiko Operasional adalah Risiko yang berhubungan dengan ketidakcukupan dan atau kelemahan proses internal, kelalaian manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah eksternal yang mempengaruhi operasional Bank DKI secara langsung maupun tidak langsung dapat menimbulkan kerugian finansial dan kerugian potensial. Penanganan risiko operasional dilakukan melalui proses Identifikasi risiko yang melekat (Inherent Risk) pada operasional Bank DKI.
Operational Risk Operational risk is the risk associated with insufficient and / or weaknesses in internal processes, human error, system failure, or external problems affecting the operations of Bank DKI directly or indirectly can cause financial losses and potential losses. Handling operational risk through risk identification process inherent (Inherent Risk) on the operations of the Bank DKI.
Tujuan pengendalian risiko operasional adalah untuk memastikan bahwa Bank DKI memiliki kebijakan, mekanisme dan praktik yang tepat untuk menghindari atau meminimalkan kegagalan atau kerugian serta memastikan penerapan peluang bisnis baru secara tepat di bawah kendali manajemen risiko. Bank DKI berupaya mengurangi risiko operasional dengan mempertahankan sistem kendali Internal yang komprehensif, termasuk menetapkan sistem dan prosedur untuk memonitor transaksi dan seluruh kegiatan lainnya.
The purpose of operational risk control is to ensure that Bank DKI has the policies, mechanisms and practices appropriate to avoid or minimize failures or losses and to ensure the implementation of new business opportunities are right under the control of risk management. Bank DKI seeks to reduce operational risk by maintaining a comprehensive system of internal control, including setting system and procedures to monitor transactions and all other activities.
Dalam mengidentifikasi risiko operasional, Bank DKI mengelompokkan sumber risiko operasional untuk kemudian dilakukan identifikasi risiko operasional yang material pada kantor cabang konvensional dan syariah yang dilaporkan setiap bulan kepada Direksi.
In identifying operational risk, Bank DKI classifying sources of operational risk and then to identify operational risks of material in conventional and Islamic branches through a check list of the monthly risk management are reported monthly to the Director in charge of Risk Management.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
169
170
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko Kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan pihak lawan (Counterparty) memenuhi kewajibannya. Pada risiko kredit, terjadi penurunan kredit bermasalah yang ditandai semakin membaiknya rasio NPL. Pada awal tahun 2010, rasio NPL sebesar 5,79% dan pada akhir tahun menurun menjadi sebesar 3,64% atau terjadi perbaikan sebesar 2,15%.
Credit risk is defined as the risk of possible losses occur due to failure of both parties meet their obligations. In credit risk, there was a marked decline in problem loans further improvement in NPL ratio. In early 2010, the NPL ratio amounted to 5.79% and at year end decreased to 3.64% or there is improvement of 2.15%.
Eksposur risiko dilihat dari sektor ekonomi didominasi oleh sektor Konstruksi dan sektor Perdagangan. Sektor Perdagangan memiliki NPL tertinggi yakni sebesar 16,60% dengan share terhadap total portofolio kredit sebesar 2,60%. Sektor Konstruksi pada bulan Desember 2010 memberikan kontribusi NPL tertinggi kedua yakni sebesar 9,91% dengan share sebesar 8,95%, pengaruh kedua sektor ini saat ini lumayan tinggi karena share sektor ini terhadap portofolio keseluruhan sebesar 11,55%.
Exposure risk viewed from the economic sector is dominated by sector Construction and trade sectors. Trade sector has The highest NPL ie 16.60% with a share of total loan portfolio by 2.60%. Construction Sector in December 2010 contributed the second highest NPL amounted to 9.91% with a share of 8.95%, the influence of both sectors This is currently quite high due share of this sector of the portfolio aggregate of 11.55%.
Untuk kredit komersial Bank DKI telah memiliki pairing unit pemasaran dalam memberikan kredit, yakni unit risiko kredit yang memberikan konstribusi analisa risiko sebagai penyeimbang dalam keputusan kredit.
For commercial loans the Bank DKI has a pairing unit marketing in providing credit, namely credit risk unit contribution to risk analysis as a counterweight in credit decision.
Pemberian kredit konsumtif telah diatur berdasarkan karaktersitik risiko debitur, yakni dengan jalan melimitasi berdasarkan kategori BUMN, BUMD, Pemprov, CPNS, dan Swasta dan lainnya serta Pensiunan.
Consumer lending has been regulated on the basis of characteristic risk borrowers, by the way melimitasi by category SOEs, enterprises, provincial governments, CPNS, and Private and other well Retired.
Portofolio kredit secara keseluruhan, meliputi outstanding dan kualitasnya dilakukan pemantauan secara harian oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko berdasarkan jenis kredit secara online. Diharapkan dengan monitoring yang ketat dan pengendalian risiko kredit yang baik eksposur risiko kredit dapat terjaga dan semakin meningkat kualitasnya.
Overall credit portfolio, including outstanding and quality monitoring has been done on a daily basis by the Task Force Risk Management based on the type of credit online. Expected with strict monitoring and controlling credit risk good credit risk exposure can be maintained and increased quality.
Bank DKI telah menerapkan modal credit scoring untuk kredit KPR. Perbaikan sistem terus dilakukan untuk mendapatkan model yang lebih baik melalui back testing untuk menilai berbagai segmen dari portofolio kredit sehingga pengambilan keputusan dan pemantauan risiko menjadi lebih baik. Sejalan dengan hal tersebut, upaya intensif telah dilakukan untuk mengantisipasi peraturan baru Bank Indonesia dalam perhitungan Rasio Kecukupan Modal dan persiapan implementasi Basel II.
DKI Bank has implemented credit scoring capital for mortgage loans. Improvements continue to be done to get the system model better through back testing to assess the various segments of loan portfolio so that decision-making and monitoring risk for the better. In line with this, efforts intensive have been made to anticipate the new regulations Bank Indonesia in the calculation and preparation of Capital Adequacy Ratio implementation of Basel II.
Four Eyes Principles Penanganan risiko kredit dilaksanakan dengan memisahkan fungsi bisnis, fungsi analisa risiko, fungsi kepatuhan dan fungsi administrasi kredit yang sebelumnya terjadi over lapping menjadi fungsi-fungsi yang terpisah. Keempat fungsi ini memiliki peran masing-masing dalam proses pengambilan keputusan kredit. Khusus untuk fungsi administrasi kredit akan dipisah dari unit bisnis yang ada selama ini.
Four Eyes Principles Handling credit risk carried by separate business functions, the functions of risk analysis, compliance functions and loan administration functions that were previously there is over lapping into separate functions. All four of these functions have their respective roles in the credit decision process. Specifically for loan administration functions will be separated from the existing business units so far.
Risiko Likuiditas
Liquidity Risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang antara lain disebabkan ketidakmampuan bank memenuhi kewajiban yang telah jatuh tempo. Risiko likuiditas dapat dikategorikan ke dalam risiko likuiditas pasar dan risiko likuiditas pendanaan.
Liquidity risk is the risk which caused the inability of banks to meet obligations that have matured. Liquidity risk can be categorized into market liquidity risk and funding liquidity risk.
Risiko Likuiditas Pasar, yaitu risiko yang timbul saat bank tidak mampu melakukan offset posisi tertentu dengan harga pasar karena kondisi likuiditas pasar yang tidak kondusif atau terjadi gangguan di pasar (market disruption). Risiko Likuiditas Pendanaan, yaitu risiko yang timbul karena Bank tidak mampu mencairkan asetnya atau memperoleh pendanaan dari sumber dana lain.
Market Liquidity Risk, which is the risk that arises when banks are not able to do certain positions offset by the market price because the market liquidity conditions are not conducive or disruption in the market (market disruption). Funding Liquidity Risk, which is the risk that arises because the Bank was not able to liquidate assets or obtain funding from other funding sources.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pada tahun 2010, Risiko Likuiditas Bank DKI masuk dalam kategori ”Low”. Hal ini berarti Bank DKI sangat mampu untuk memenuhi kewajiban segera yang akan jatuh tempo. Hal ini juga ditunjukkan dengan cashflow yang baik serta rasio-rasio likuiditas yang mencerminkan kemampuan membayar dengan segera.
In 2010, Liquidity Risk Bank DKI into the category of “Low”. This means the Bank DKI is able to fulfill the obligations that will mature soon. This is also shown with a good cash flow and liquidity ratios that reflect ability to pay immediately.
Monitoring dan pengendalian terhadap Risiko Likuiditas dilakukan secara harian, yakni dengan jalan melihat arus kas dan limit yang telah ditetapkan secara harian, mingguan dan bulanan.
Monitoring and controlling liquidity risk is done daily, by the way look at cash flow and a predetermined limit on a daily, weekly and monthly.
Risiko Hukum
Legal Risk
Risiko hukum merupakan risiko yang disebabkan oleh kelemahan sistem yuridis atau oleh adanya gugatan hukum, ketiadaan hukum yang jelas dan mendukung atau adanya kelemahan dalam kontrak, klaim, atau agunan.
Legal risk is the risk caused by the weakness of judicial system or by the legal challenge, the absence of clear legal support or a weakness in the contract, claim, or collateral.
Bank DKI melaksanakan identifikasi risiko hukum berdasarkan faktorfaktor penyebab timbulnya risiko yang meliputi tuntutan hukum dan adanya kelemahan aspek yuridis. Di samping itu, setiap unit terkait bersama-sama dengan Grup Manajemen Risiko dan Corporate Secretary secara berkala menganalisis dampak perubahan ketentuan atau peraturan tertentu terhadap eksposur risiko hukum.
Bank DKI carry legal risk identification based on factors including the cause of the risk of lawsuits and a weak judicial aspect. In addition, each division together with the Division of Risk Management and Corporate Secretary Division periodically analyze the impact of changes in provisions or specific rules against legal risk exposure.
Pengukuran dan pemantuan risiko hukum dilaksanakan oleh Grup Manajemen Risiko dan Kepatuhan berdasarkan laporan hasil evaluasi atas analisis kasus-kasus hukum secara individual terhadap kewajiban kontinjensi yang timbul dari tuntutan hukum yang terjadi.
Measurement and monitoring legal risks undertaken by the Group Risk Management and Compliance based on the evaluation report on the analysis of legal cases on an individual basis against the contingent liabilities arising from lawsuits that occurred.
Pemantauan dilaksanakan secara berkala terhadap seluruh posisi risiko hukum. Dalam melaksanakan pengendalian risiko hukum, Divisi Corporate Legal memberi masukan hukum dan rekomendasi kepada setiap unit kerja serta melakukan review secara berkala terhadap perjanjian dan kontrak kerjasama dengan counterparts.
Monitoring shall be conducted periodically on all legal risk positions. In implementing risk control law, the Corporate Legal Division provides legal input and recommendations to each work unit and perform periodic reviews of contract agreements and cooperation with counterparts.
Bank DKI terus menerus meningkatkan kompetensi karyawan dalam bidang hukum dan meningkatkan sosialisasi nilai-nilai perusahaan sebagai upaya menurunkan risiko. Dengan upaya ini Bank DKI telah dapat meminimalisasi terjadinya kelemahan perjanjian dan fraud oleh karyawan yang menjadi masalah hukum utama beberapa tahun terakhir.
Bank DKI continuously improve the competence of employees in the field of law and enhance socialization company values as an effort to reduce risk. With this effort the Bank DKI has been to minimize the weaknesses of the agreement and fraud by employees who become the main legal problems in recent years.
Risiko Strategis Risiko Strategis merupakan Risiko yang disebabkan oleh adanya pengambilan keputusan dan/atau penerapan strategi bank yang tidak tepat atau kegagalan bank dalam merespon perubahan-perubahan kondisi eksternal.
Strategic Risk Strategic risk is the risk caused by the decision-making and / or implementation strategy that is not appropriate bank or bank failures in responding to changes in external conditions.
Identifikasi risiko strategis dilakukan berdasarkan faktor-faktor penyebab risiko pada aktifitas fungsional tertentu, seperti aktifitas perkreditan, treasuri dan investasi, serta operasional dan jasa. Bank DKI mengelola risiko strategis antara lain melalui pengumpulan informasi strategis, pemantauan pasar serta melalui proses-proses pertimbangan dan pengambilan keputusan secara kolektif dan menyeluruh di lingkungan komite-komite pengawasan dan eksekutif, yang turut mempengaruhi langkah-langkah yang diambil setiap harinya dalam kerangka kebijakan dan arah yang telah ditetapkan.
Identification of strategic risks is based on underlying risk factors on specific functional activities, such as lending activities, treasury and investment, and operations and services. Then, each division and branch offices to record and organize try every strategic risk-related events in a database that can be used to project the potential losses in a period and certain functional activities. Bank DKI manage strategic risks, among others, through the collection of strategic information, market monitoring and through the processes of deliberation and collective decisionmaking on environment and comprehensive oversight committees and the executive, which also affect the steps taken every day within the framework of policies and direction has been determined.
Pemantauan risiko dilakukan secara berkala dengan mengidentifikasi strategi-strategi fungsional yang sedang dijalankan beserta target sasarannya. Selanjutnya Dewan Komisaris, Direksi, Grup dan kantor cabang mereview strategi dasar dan fokus pada perubahan manajemen Bank DKI, perkreditan korporasi, pembiayaan perdagangan, treasuri, operasional dan kekuatan serta kelemahan sistem teknologi informasi.
Risk monitoring are conducted regularly to identify functional strategies being implemented, with target goals. Furthermore, the Board of Commissioners, Directors, division and branch offices to review the basic strategy and focus on change management of Bank DKI, corporate lending, trade finance, treasury, operations and strengths and weaknesses of information technology systems.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
171
172
Risiko Reputasi Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha bank atau persepsi negative mengenai Bank DKI. Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat menimbulkan dampak negatif terhadap Bank. Untuk meningkatkan citra di masyarakat, Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan pelayanan terbaik. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya mendidik karyawan Bank untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dengan pelatihan service excellent.
Reputation Risk Reputational risk arising from negative publicity related to the business of banks or negative perceptions about the Bank DKI. Reputation risk is managed with due regard to customer complaints and to respond to any news that may cause a negative impact on the Bank. To improve the image in the community, the Bank trying to optimal as possible by providing the best service. This is done with various efforts such as educating employees of the Bank to be able to provide the best services with excellent service training.
Pembentukan unit pengaduan nasabah sebagai upaya untuk meningkatkan citra Bank DKI sehingga persepsi negatif mengenai Bank dapat dikurangi, serta peningkatan peran corporate secretary untuk merespon publikasi negatif serta meningkatkan hubungan yang baik dengan pihak luar. Selain itu, mengingat risiko reputasi ini bukan merupakan risiko yang dikelola secara terpisah dari risikorisiko lainnya, khususnya bagi bank dengan kompleksitas usaha yang tinggi, maka pengelolaan setiap aktivitas fungsional bank sedapat mungkin terintegrasi ke dalam suatu sistem dan proses manajemen risiko yang akurat dan komprehensif.
Establishment of customer complaints units in an effort to improve the image of Bank DKI so that negative perceptions of the Bank can be reduced, and the increasing role of corporate secretary to respond to negative publicity and improve relationships with outside parties. In addition, given the reputational risk is not a risk which is managed separately from other risks, especially for banks with high business complexity, the management of each bank’s functional activity as far as possible integrated into a system and risk management processes accurate and comprehensive . .
Risiko Kepatuhan
Compliance risk
Risiko Kepatuhan adalah Risiko yang disebabkan Bank tidak mematuhi atau tidak memenuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku, seperti risiko yang terkait dengan Kewajiban Pemenuhan Modal Minimum (KPMM), kualitas aktiva produktif, Pembentukan Penyisihan Aktiva Produktif (PPAP), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Posisi Devisa Neto (PDN), risiko strategis yang terkait dengan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) bank dan risiko lainnya yang terkait dengan ketentuan tertentu.
Is the risk that caused the Bank does not comply with or does not meet or do not implement the laws and regulations and other related provisions, such as risk related to the Capital Adequacy Ratio (CAR), asset quality, Productive Assets Allowance (PPAP), Lending Limit (LLL), Open Position Net (PDN), the strategic risks associated with the Work Plan and Articles of the Company (CBP) banks and other risks associated with certain provisions.
Risiko Kepatuhan yang utama adalah denda akibat keterlambatan pelaporan. Sosialisasi terhadap aturan-aturan baru sangat perlu dilakukan dalam rangka mengurangi kesalahan dan denda dari Bank Indonesia. Selain itu, uji terhadap rancangan keputusan dan rancangan kebijakan yang baru oleh Direktur Kepatuhan akan dapat mengurangi risiko kepatuhan.
Compliance risk is primarily due to late penalty reporting. Socialization of new rules is necessary conducted in order to reduce errors and penalties of Bank Indonesia. In addition, the test against the draft decision and The new draft policy by the Director of Compliance will be able to reducing compliance risk.
Mitigasi risiko kepatuhan antara lain dilakukan dengan meningkatkan komitmen seluruh jajaran manajemen dan karyawan untuk menegakkan peraturan yang berlaku atas setiap pelanggaran yang dilakukan baik oleh pegawai maupun Pejabat Eksekutif.
Compliance risk mitigation among others, by improving Compliance Director’s commitment to enforce regulations valid for any violations committed both by employees and Executive Officers.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Rencana Strategis
Strategic Plan
Rencana Strategis Bank DKI telah disusun sesuai dengan visi dan misi Bank DKI dalam bentuk Rencana Bisnis (Business Plan) sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Bank Indonesia No. 12/21/PBI/2010 dan SE BI No. 12/ 27 /DPNP tanggal 25 Oktober 2010 tentang Rencana Bisnis Bank Umum.
Bank DKI Strategic Plan has been prepared in accordance with the vision and mission of the Bank DKI in the form of a Business Plan (Business Plan) in accordance with applicable regulations, namely Bank Indonesia Regulation No. 12/21/PBI/2010 and SE BI No. 12 / 27 / DPNP dated October 25, 2010 concerning Commercial Bank’s Business Plan. Business Plan, Business Plan Revised edition, reports quarterly period Actual Business Plan and Business Plan Monitoring Report semi-annual period has been submitted to Bank Indonesia in accordance with Bank Indonesia about the Bank’s Business Plan.
Rencana Bisnis Bank, Rencana Bisnis Bank edisi Revisi, Laporan Realisasi Rencana Bisnis periode triwulanan dan Laporan Pengawasan Rencana Bisnis periode semesteran telah disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai ketentuan Bank Indonesia tentang Rencana Bisnis Bank. Untuk tahun 2010, Bank DKI telah menentukan arah bisnis yang jelas dengan menetapkan target hasil usaha yang optimis dan realistis, menyempurnakan dan melengkapi kebijakan-kebijakan strategis. Beberapa kebijakan manajemen yang dikembangkan pada tahun 2010 antara lain: 1. Komitmen pencapaian visi, misi, dan nilai KTPP DKI melalui pemahaman dan penyegaran nilai-nilai budaya kerja kepada seluruh karyawan. 2. Pengembangan dan penerapan Enterprise Risk Management (ERM). 3. Penguatan sistem dan prosedur terutama terkait perkreditan. 4. Penyempurnaan infrastruktur teknologi informasi serta manajemen sistem informasi. 5. Peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia sesuai dengan kebutuhan organisasi. 6. Perbaikan berkelanjutan atas penerapan Good Corporate Governance (GCG). 7. Internalisasi budaya Service Excellence. 8. Fokus pada penurunan Non Performing Loan (NPL). 9. Meningkatkan efisiensi dan pengendalian BOPO. 10. Penyempurnaan organisasi sesuai dengan strategi pertumbuhan perusahaan.
For the year 2010, Bank DKI has set clear business direction by setting a target of operating results that are optimistic and realistic, improve and complement the strategic policies. Some management policy developed in 2010 include: 1.
Commitment to achieving the vision, mission and values KTPP DKI through understanding and refresher cultural values to all employees working. 2. Development and implementation of Enterprise Risk Management (ERM). 3. Strengthening systems and procedures, especially related to credit. 4. Improving the information technology infrastructure and management information systems. 5. Improving the quality and quantity of human resources in accordance with the needs of the organization. 6. Continual improvement of the implementation of Good Corporate Governance (GCG). 7. Internalization Service Excellence culture. 8. Focus on reduction of Non Performing Loan (NPL). 9. Improve efficiency and control BOPO. 10. Completion of the organization in accordance with the company’s growth strategy.
Beberapa program kerja prioritas yang merupakan program kelanjutan untuk dilaksanakan di tahun 2010-2012 meliputi: 1. Pengembangan implementasi IT dan IT strategic planning sejalan tuntutan organisasi yang mendukung bisnis melalui pengembangan platform teknologi yang handal, terukur dan fleksibel. 2. Pengembangan sumber daya manusia melalui penerapan budaya kerja perusahaan dan penyusunan jalur karir yang menuju efektifitas organisasi dengan dukungan sistem fair treatment (reward & punishment). 3. Pengembangan bisnis Bank DKI Syariah dalam rangka persiapan spin off. 4. Persiapan untuk menjadi bank jangkar melalui pemenuhan persyaratan bank berkinerja baik.
Some of the work program priorities, which is a continuation programs to be implemented in 2010-2012 include: 1. Development of IT implementation and IT strategic planning in line demands of organizations that support the business through the development of technology platforms that are reliable, scalable and flexible. 2. Human resource development through the implementation of corporate culture and career path that led to the preparation of the effectiveness of the organization with the support of fair treatment systems (reward & punishment). 3. Business Development Bank DKI Syariah in preparation for spinoffs. 4. Preparation to become a bank anchor through eligibility banks performing well.
Rencana Bisnis Bank telah direvisi guna mengantisipasi perkembangan bisnis yang semakin tinggi dan meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dan disetujui oleh Dewan Komisaris sesuai surat No. 21/DK/VI/2010 tanggal 28 Juni 2010 tentang Revisi Rencana Bisnis Bank DKI Tahun 2010 - 2012.
The Business Plan has been revised in anticipation of higher business development and improve the public service, and approved by the Board of Commissioners pursuant to letter No. 21/DK/VI/2010 June 28, 2010 on Revision of Bank DKI Year Business Plan 2010-2012.
Penyediaan Dana kepada Penyediaan Dana Besar
Provision of Funds to Related Party and Large Exposure
Pihak Terkait
dan
Bank telah menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko dalam memberikan penyediaan dana, khususnya penyediaan dana kepada pihak terkait (related party) dan atau penyediaan dana besar (large exposures) sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
The Bank has applied the principles of prudence and risk management in providing funding, particularly the provision of funds to related parties (related party) and / or provision of funds (large exposures) in accordance with Bank Indonesia on Legal Lending Limit (LLL) and in
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
173
tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) dan sesuai dengan Anggaran Dasar Bank dan diputus oleh Manajemen secara independen tanpa ada intervensi dari pihak terkait atau pihak lainnya. Pelaksanaan penyediaan dana tersebut berpedoman pada kebijakan dan prosedur tertulis tentang Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan atau Penyediaan Dana Besar yang diatur dalam BPP Perkreditan.
accordance with The Articles of Association and decided upon by the Management independently without any intervention from related parties or other parties. The implementation of the provision of these funds is guided by written policies and procedures concerning the Provision of Funds to the Related Party and / or Provision of Credit provided for in BPP.
Penyediaan Dana kepada Pihak Terkait dan Penyediaan Dana Besar Provision of Funds to Related Parties and Provision of Funds
Jumlah Total Penyediaan Dana
Debitur Debtor
Nominal Nominal
Kepada Pihak Terkait
28
9.946
Kepada debitur inti : a. Individu
18
1.480.425
b. Group
7
403.348
Related Parties To the debtor's core: a. Individual b. Group
Bank DKI telah menyampaikan Laporan Penyediaan Dana dimaksud kepada Bank Indonesia secara berkala, tepat waktu dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Bank DKI has submitted Report Provision of Funds referred to Bank Indonesia on a regular basis, timely and in accordance with applicable regulations.
Tingkat Kesehatan Bank
Bank Rating
Tingkat kesehatan bank berdasarkan ketentuan Bank Indonesia melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) dan Surat Edaran (SE) Bank Indonesia merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja yang mencakup faktor-faktor permodalan, kualitas asset, manajemen, rentabilitas, likuiditas dan sensitivitas terhadap risiko pasar.
Bank soundness in accordance with Bank Indonesia through Bank Indonesia Regulation (PBI) and Circular (SE) of Bank Indonesia is the result of a qualitative assessment of various aspects affecting the condition or performance that included the factors of capital, asset quality, management, profitability, liquidity and sensitivity to market risk.
Permodalan (Capital)
Capital (Capital)
Rasio Kecukupan Modal Minumum (CAR) Bank DKI pada akhir 2010 adalah sebesar 13,56%, rasio ini menurun jika dibandingkan rasio CAR akhir tahun 2009 sebesar 13,67%.
Minimum Capital Adequacy Ratio (CAR), Bank DKI at the end of 2010 amounted to 13.56%, this ratio decreased when compared to CAR the end of 2009 amounted to 13.67%.
Kualitas Aset (Assets Quality) Rasio NPL pada akhir 2010 sebesar 3,21%, rasio ini membaik dari posisi akhir 2009 sebesar 3,26% dan telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia.
Asset Quality (Quality Assets) NPL ratio at the end of 2010 amounted to 3.21%, this ratio improved from the position of the end of 2009 amounted to 3.26% and in compliance with Bank Indonesia.
Manajemen
Management
Manajemen Bank DKI telah memenuhi persyaratan kepengurusan bank, dengan kualitas dan kompetensi sebagai pilar untuk menciptakan penyelenggaraan perbankan yang tangguh dengan menjalankan prinsip tata kelola perusahaan secara maksimal. Salah satu buktinya adalah bank DKI memperoleh peringkat Terpercaya pada pelaksanaan Corporate Governance Perception Index tahun 2009. Secara umum manajemen Bank DKI telah berjalan dengan prinsip dan fungsi manajemen perbankan yang sehat.
Bank DKI Management compliant management of the bank, with the quality and competence as a pillar to create a strong banking organization by running the corporate governance principles to the fullest. One proof is that the bank obtained a rating Trusted Establishments in the implementation of Corporate Governance Perception Index 2009. In general, the management of Bank DKI has been running with the principles and functions of sound banking management.
Rentabilitas (Earning)
Profitability (Earning)
Return On Asset (ROA) Bank DKI Syariah pada akhir tahun 2010 adalah sebesar 2.24% naik dari tahun 2009 sebesar 1,41%. Rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) pada akhir 2010 sebesar 83.02%, membaik dari posisi akhir 2009 sebesar 88,46%.
Return On Assets (ROA) Bank DKI Syariah at the end of 2010 amounted to 24.2% increase from the year 2009 of 1.41%. The ratio of operating expenses to operating income (BOPO) at the end of 2010 amounted to 83.02%, improved from the position of the end of 2009 amounted to 88.46%.
Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan
Transparency of Financial and Non Financial Condition
Bank telah melakukan transparansi kondisi keuangan dan non keuangan kepada pemangku kepentingan (stakeholders) dan disampaikan kepada pihak-pihak terkait sesuai PBI No. 7/50/ PBI/2005
174
Provision of Funds
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Bank made the transparency of financial and non financial information to stakeholders (stakeholders) and submitted to relevant parties according to PBI No. 7 / 50 / PBI/2005 jo. PBI No. 3/22/PBI/2001
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
jo. PBI No. 3/22/PBI/2001 tentang Transparansi Kondisi Keuangan Bank, serta SE BI No. 3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 jo. SE BI No.7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan tertentu yang disampaikankepada Bank Indonesia, dan SE BI No. 7/56/ DpbS tanggal 9 Desember 2005 jo. SE BI No. 8/11/DpbS tanggal 7 Maret 2006 perihal Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan, Bulanan serta Laporan Tertentu yang disampaikan kepada Bank Indonesia.
on Transparency and Financial Disclosure, and SE BI No. 3/30/ DPNP December 14, 2001 jo. SE BI No.7/10/DPNP March 31, 2005 concerning Quarterly Financial Report and Monthly Publication of Commercial Banks and Certain Reports disampaikankepada Bank Indonesia, and SE BI No. 7/56/DPbS dated December 9, 2005 jo. SE BI No. 8/11/DpbS March 7, 2006 Annual Report, Quarterly Publication of Financial Reports, Monthly and Certain Reports submitted to Bank Indonesia.
Bank DKI mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi Bulanan Bank dalam homepage Bank Indonesia, Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Laporan Tahunan diumumkan dalam surat kabar yang memiliki peredaran luas dan dalam homepage www.bankdki.co.id. Disamping itu, Bank juga telah menyampaikan Laporan Tahunan kepada pihak-pihak sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Transparansi Kondisi Keuangan, yaitu: 1. Bank Indonesia; 2. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI); 3. Lembaga Pemeringkat di Indonesia yakni PT Pemeringkat Efek Indonesia (Persero) dan Fitch Rating; 4. Asosiasi-asosiasi Bank di Indonesia, yakni Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda), Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) dan Himpunan Bank Negara (Himbara); 5. Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI); 6. 2 (dua) lembaga penelitian di bidang ekonomi dan keuangan, yakni LPEM Universitas Indonesia dan Centre for Strategic Indonesia Studies;
Bank DKI Announces Monthly Consolidated Condensed Financial Bank in the homepage of Bank Indonesia, Financial Statements and Quarterly Publication of Annual Report was published in newspapers having wide circulation and in www.bankdki.co.id homepage. In addition, the Bank also has submitted the Annual Report to the parties as stipulated in Bank Indonesia on Transparency of Financial Condition, namely: 1. Bank Indonesia; 2. Indonesian Consumers Foundation (YLKI) 3. Rating Agencies in Indonesia, namely PT Pemeringkat Efek Indonesia (Persero) and Fitch Rating 4. Banking Associations in Indonesia, namely the Association of Regional Development Banks (Asbanda), the Union National Bank (Perbanas) and Association of Bank Negara (Himbara) 5. Indonesian Banking Institute (IBI); 6. 2 (two) in economics and financial research institute, namely LPEM University of Indonesia and Centre for Strategic Indonesia Institutes 7. 2 (two) economic and financial magazines, namely Infobank Magazine and Investor Magazine In addition, Bank DKI also present the Annual Report to shareholders, namely the city administration and PD Pasar Jaya.
7.
2 (dua) majalah ekonomi dan keuangan, yakni Majalah Infobank dan Majalah Investor. Selain itu, Bank DKI juga menyampaikan Laporan Tahunan kepada pemegang saham, yakni Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan PD Pasar Jaya.
Pemberian Dana Untuk Kegiatan Sosial dan Politik
Funding for Social and Political Activities
Bank DKI tidak terlibat di dalam kegiatan politik dan tidak memberikan donasi untuk kepentingan politik. Sebaliknya, kepedulian yang tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup merupakan bagian penting dari tugas dan tanggung jawab Bank DKI terhadap masyarakat. Penjelasan secara lebih rinci yang telah dilakukan oleh Bank DKI dan nilai nominalnya selama tahun 2009 terdapat di bagian Laporan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dalam Laporan Tahunan 2009 ini.
Bank DKI does not engage in political activities and not to give donations for political purposes. In contrast, full commitment to social and environmental issues are an important part of the duties and responsibilities of the Bank DKI to society. In a more detailed explanation that has been done by the Bank DKI and its nominal value during the year 2009, there were at the Corporate Social Responsibility Report in Annual Report 2009.
Buy Back Obligasi
Bond Buyback
Selama tahun 2010 Bank DKI tidak pernah membeli kembali obligasi yang telah dikeluarkan
Throughout the year 2010, Bank DKI never bought back its issued bonds.
Transaksi dengan Benturan Kepentingan
Transaction with Conflict of Interest
Kebijakan, sistem dan prosedur mengenai benturan pada Buku Pedoman Perusahaan (BPP) Good Corporate Governance yang telah disahkan dengan Surat Keputusan Direksi No. 65 tahun 2008 tanggal 7 Mei 2008. Penyusunan kebijakan tersebut mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yaitu PBI No. 8/4/PBI/2006 jo. PBI No. 8/14/PBI/2006 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum. Kebijakan benturan kepentingan mengatur antara lain, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, Pejabat Eksekutif dan Karyawan Bank DKI dilarang mengambil tindakan yang dapat merugikan atau mengurangi keuntungan Bank dan setiap keputusan transaksi yang mengandung benturan kepentingan wajib diungkapkan dalam notulen rapat.
Policies, systems and procedures regarding conflicts of the Company Manual (BPP) Good Corporate Governance which was approved by the Decree of the Board of Directors No. 65 of 2008 dated May 7, 2008. The preparation of the policy refers to the provision of Bank Indonesia, which PBI No. 8/4/PBI/2006 jo. PBI No. 8/14/PBI/2006 and No. 9/12/DPNP Bank Indonesia Circular Letter dated May 30, 2007 on the Implementation of Good Corporate Governance for Banks. Conflict of interest policies, among others, members of the Board of Commissioners, members of the Board of Directors, Executive Officers and employees of Bank DKI prohibited from taking actions that may harm or reduce the profits of the Bank and any decision of a conflict of interest transaction shall be disclosed in the minutes of the meeting.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
175
Transaksi Benturan Kepentingan Conflict of Interest
176
Nama dan Jabatan yang miliki Benturan Kepentingan Name and Position which have a Conflict of Interest
Nama dan Jabatan Pengambil Keputusan Name and Title of Decision Transaction
Jenis Transaksi Type Transaction
Nilai Transaksi (Jutaan Rupiah) Value (Million Rupiah)
Keterangan Description
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Nihil None
Selama tahun 2010, tidak terdapat transaksi dengan benturan kepentingan, dengan demikian tidak ada kerugian atau hal yang mengurangi keuntungan Bank.
During the year 2010, there were no transactions with conflicts of interest, thus there is no loss or that reduces the profits of the Bank.
Transaksi yang Masih Menunggu Persetujuan RUPS
Transactions that Still Require the GMS Approval
Sampai dengan 31 Desember 2010, tidak terdapat transaksi yang masih menunggu persetujuan RUPS.
As of December 31, 2010, there were no transactions that are still awaiting approval GMS.
Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT)
Anti Money Laundering and Preventive Funding for Terrorism (AML and PFT) Program
Bank DKI telah menerapkan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU dan PPT) pada seluruh unit kerja. sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/28/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme bagi Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/31/DPNP tanggal 30 November 2009 perihal Pedoman Standar Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme Bagi Bank Umum; serta Undang-undang No. 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang. Dalam menerapkan program APU dan PPT, Bank DKI telah melakukan beberapa hal sebagai berikut:
Bank DKI has implemented Anti-Money Laundering and Terrorism Financing Prevention (APU and PPT) at all branch offices and branches. The application has been in Bank Indonesia Regulation No. 11/28/PBI/2009 July 1, 2009 on the Application of Anti-Money Laundering Program and the Prevention of Terrorism Financing for Commercial Banks and Bank Indonesia Circular Letter No. 11/31/ DPNP November 30, 2009 regarding Guidelines for Program Implementation Standards Anti-Money Laundering and Terrorism Financing Prevention for Commercial Banks; accordance with Np. 15 Act 2002 as amended by Act No.25 of 2003 on Crime Money Laundering. In applying the APU program and PPT, Bank DKI has done several things as follows:
1.
Bank DKI telah memberlakukan: a. BPP Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Direksi No. 220 Tahun 2010 tanggal 29 Juni 2010; dan b. BPP Pemantauan Transaksi Keuangan Mencurigakan sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Direksi No. 168 Tahun 2010 tanggal 30 April 2010. 2. Menyempurnakan sistem informasi yang dapat mengidentifikasi, menganalisa, memantau dan menyediakan laporan secara efektif mengenai karakteristik transaksi yang dilakukan oleh nasabah, termasuk mengidentifikasi terjadinya transaksi keuangan mencurigakan (suspicious transaction), serta pelaporan transaksi keuangan mencurigakan dan transaksi keuangan tunai kepada Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). 3. Memelihara profil nasabah dengan melakukan pengkinian data terhadap informasi dan dokumen sesuai dengan ketentuan, sehingga keakuratan informasi dan dokumen dapat terjamin, serta menatausahakannya. 4. Melakuan sosialisasi kepada seluruh karyawan secara berkala baik secara internal maupun eksternal.
1.
Dalam rangka turut memberantas tindak pidana pencucian uang dan pencegahan pendanaan terorisme, Bank DKI berkomitmen melaksanakan program APU dan PPT sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta mempertahankan standar yang tinggi terhadap penerapan program APU dan PPT.
In order to contribute to combat money laundering and terrorism financing prevention, Bank DKI APU is committed to implementing programs and PPT in accordance with applicable regulations and maintain high standards of implementation of Know Your Customer (KYC) and Anti-Tipping Off maintain the ban on providing information to unauthorized parties.
Bank DKI telah membentuk Unit Kerja Khusus yang menangani pelaksanaan program APU dan PPT, yaitu Unit Kerja Prinsip Mengenal Nasabah (UKPN) yang langsung di bawah Supervisi Direktur Kepatuhan sebagaimana keputusan Direksi No. 16 tahun 2009 tanggal 3 Februari 2009 tentang Penyempurnaan Struktur Organisasi PT Bank DKI.
Bank DKI has formed a special unit that handles the implementation of APU and PPT programs, namely Unit KYC (Know Your Customer) directly under the supervision of the Director of Compliance as the Board of Directors decision No.16 of 2009 dated February 3, 2009 regarding the amendment of PT Bank DKI Organizational Structure .
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Bank DKI has provided: a. BPP on anti Money Laundering and Counter Terrorism Financing as stipulated in Directors Resolutions No. 220 of 2010 dated 29 June 2010. b. BPP on Suspicious Transaction Monitoring as stipulated in Directors Resolutions No.168 of 2010 dated 30 April 2010. 2. Improving information systems to identify, analyze, monitorand provide effective reporting on the characteristics of transactions conducted by customers, including identification of suspicious financial transactions (suspicious transaction), and for reporting suspicious financial transactions and financial transactions in cash to the Center for Financial Transaction Reports and Analysis (INTRAC). 3. Maintain customer profile by updating the data to information and documents in accordance with the provisions, so that the accuracy of the information and documents can be guaranteed, and mentatausahakannya. 4. Dissemination to all employees performs regularly both internally and externally.
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Pelatihan dan sosialisasi telah dilaksanakan secara berkala sejak tahun 2002 sampai dengan saat ini, baik dilakukan secara intern maupun ekstern dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan pemahaman mengenai program APU dan PPT serta mengimplementasi di unit kerjanya.
Training and socialization have been conducted periodically since 2002 to present, either carried out internally and externally with the objective to improve the knowledge, insight, and understanding of the APU program and PPT and implement in their working units.
Bank DKI diaudit oleh Bank Indonesia dan PPATK guna memastikan kepatuhan dalam pelaksanaan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
Bank DKI audited by Bank Indonesia and INTRAC in order to ensure compliance in the implementation of rules and regulations.
Permasalahan Hukum
Legal Issues
Permasalahan hukum adalah permasalahan hukum perdata dan pidana yang dihadapi Perseroan selama periode tahun laporan dan telah diajukan melalui proses hukum.
The legal issue is a civil and criminal legal issues faced by the Company during the period of the report and have filed through the legal process.
Selama tahun 2010, tidak terdapat perkara penting yang dihadapi anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang menjabat.
During the year 2010, there were no important cases facing the members of the Board of Commissioners and Directors are being served.
Bank terlibat dalam berbagai kasus hukum tertentu, baik sebagai penuntut maupun pihak yang dituntut dengan pihak ketiga maupun kekayaan bank. Permasalahan hukum yang dihadapi Bank DKI selama tahun 2010 adalah sebanyak 11 (sebelas) perkara dengan status sebagai berikut:
Banks involved in various legal actions, whether as claimant or respondent with a third party bank or wealth. Legal issues faced by the Bank DKI during the year 2010 is as much as 7 (seven) cases with status as follows:
Permasalahan Hukum Legal Issues Jumlah Total Perdata Civil Pidana Criminal Selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap} Dalam proses penyelesai Total
5 6 11
-
Finished (already have the force of the permanent) In the process of completion Total
Permasalahan Hukum Legal Issues Nama Perkara/Kasus Name ofName Case of Case Status Bank DKI
Status Bank DKI Status Bank DKI
Riwayat Singkat Brief
Keterangan Description
PT. Multan Pandira (No.505/Pdt.G/1997/PN.JKT.PST) PT. Multan Pandira (No.505/Pdt.G/1997/PN.JKT.PST)
Salah satu tergugat bersama dengan PT Multan Pandira, PT Bumi Makmur R, dan PT Prima Beton Elok One of the defendants together with PT Multan Pandira, PT Bumi Makmur R, and PT Prima Beton Elok
Pada Tanggal 29/09/1999,MBAD menggugat MP dan Bank DKI, dengan alasan perbuatan melawan hukum, yaitu dalam pemberian jaminan oleh Multan Pandira kepada Bank DKI berupa hak pengelolaan atas Gedung Multan Center tanpa persetujuan dari MBAD, sehingga tidak sah. Di tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, Bank DKI selalu menang, Saat ini sedang dalam proses Peninjauan kembali On Date 29/09/1999, sued the Army Headquarters and MP Bank DKI, by reason of unlawful act, namely the provision of guarantees by the Bank DKI Multan Pandira form of management rights Multan Center Building without approval from the Army Headquarters, so as not valid. In the District Court, the High Court and Supreme Court, Bank DKI always wins, is currently in the process of review
Perkara ini tidak berpengaruh negatif terhadap permodalan Bank DKI. this case does not negatively affect the capital of the Bank DKI.
PT Wiros Konsumindo (No.13/Pdt.G/1999/PN.JKT.PST) PT Wiros Konsumindo (No.13/Pdt.G/1999/PN.JKT.PST)
Penggugat melawan PT Wiros Kosumindo Pratama (Tergugat I) dan PT Asuransi Ekspor Indonesia (Tergugat II) Plaintiff against PT Wiros Kosumindo Pratama (defendant) and PT Asuransi Export Indonesia (second defendant)
Pada tanggal 21/12/1998, Bank DKI menggugat PT Wiros Konsumindo Pratama dan PT Asuransi Ekspor Indonesia dengan alasan bahwa wesel ekspor yang dibeli oleh Bank DKI untuk kepentingan WKP tidak dibayar oleh Pihak Eropa Timur, karena terjadinya gejolak politik.Disamping itu, PT Asuransi Ekspor Indonesia selaku penanggung asuransi, tidak mau membayar. Di tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung, Bank DKI selalu menang On 21/12/1998, the Bank DKI sue PT Wiros Konsumindo Pratama Indonesia and PT Asuransi exports on the grounds that the export bills purchased by the Bank DKI to interest not paid by the Party WKP Eastern Europe, because it politik.Disamping upheaval, Indonesia Export Insurance Co. as an insurance underwriter, did not want to pay. In the District Court, the High Court and Supreme Court, Bank DKI always win
Perkara ini tidak berpengaruh negatif terhadap permodalan Bank DKI karena telah dimenangkan oleh Bank DKI. Saat ini sedang dalam proses eksekusi This case does not negatively affect the capital of the Bank DKI since been won by the Bank DKI. Is currently in the process of execution
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
177
Nama Perkara/Kasus Name of Case
Status Bank DKI Status Bank DKI
Keterangan Description
The Tjin Kok (No.23/Pdt.G/2002/PN. JKT.PST) The Tjin Kok (No.23/Pdt.G/2002/PN. JKT.PST)
Bank DKI sebagai salah satu Tergugat bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta DKI Bank as one of the Defendants together with the Provincial Government of DKI
Pada bulan Juni 1962, Bank DKI menempati bangunan yang terletak di Jl. Pintu Besar Selatan No. 67 Jakarta Barat berdasarkan SK dari Penguasa Perang Daerah Jakarta Raya No.Kt.22/U.P./VI/1962 tgl.02/06/1962. Pd bl. Juli 1964 Bank DKI pindah ke Jl.PBS No.90 Jakarta Barat. Pada th 2001, Sdr. The Tjin Kok, Cs yang mengaku sebagai ahli waris dari The A Lin menggugat kepada Bank DKI melalui PN Jakarta Barat, dg register perkara No.334/Pdt.G/2001/PN Jkt.Bar. Yang intinya meminta ganti rugi kepada Bank DKI atas penempatan bangunan tsb, yang diklaim oleh Sdr. The Tjin Kok, Cs sebagai milik The A lin. Gugatan tsb ditolak, tsb. Kemudian pd tgl.28/01/2002, ybs menggugat kembali melalui PN Jakarta Pusat dengan materi gugatan sama. Jakarta In June 1962, Bank DKI occupies a building which is located on Jl. South Great Door No. 67 West Jakarta based on the Decree of Lord of War No.Kt.22/UP/VI/1962 tgl.02/06/1962 the Greater Jakarta area. Pd bl. July 1964 Bank DKI Jl.PBS moved to No.90 West Jakarta. In th, 2001, Br. The Tjin Kok, Cs claiming to be heirs of the A Lin sued to Bank DKI through the West Jakarta District Court, dg No.334/Pdt.G/2001/PN Jkt.Bar case registers. That essentially demanding compensation to the Bank DKI top placement tsb building, which was claimed by Mr. The Tjin Kok, Cs as belonging to the A lin. The lawsuit was rejected tsb, tsb. Then pd tgl.28/01/2002, relevant sued again by the Central Jakarta District Court lawsuit with the same material.
Dari tuntutan Penggugat sebesar Rp. 35 miliar Majelis Hakim hanya mengabulkan sebesar Rp. 2.233.000.000,- ditambah bunga sebesar 12% pertahun atas keterlambatan pembayaran terhitung sejak tahun 1962. Biaya tersebut ditanggung renteng oleh Bank DKI dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Perkara ini tidak berpengaruh negatif terhadap permodalan dan Bank DKI telah mencadangkan + Rp. 7 milliar. Bank DKI telah kalah saat melakukan upaya hukum PK. Saat ini Pemprov akan melakukan upaya hukum PK. Saat ini Pemprov akan melakukan upaya hukum PK. Plaintiff demands from Rp. 35 billion, the panel of judges to grant only Rp. 2.233 billion - plus interest at 12% per annum for late payments since 1962. These costs are borne jointly and severally by the Bank and the Government of DKI Jakarta Province. This case does not negatively affect the capital and Bank DKI has provided Rp. 7 billion. Bank DKI has been lost during a legal effort PK. Currently the process.
H. Djunaidy Albaghdady ( No.123/Pdt.G/2002/PN.JKT.PST
Tergugat The Defendants
Sdr. Djunaidy Albaghdady berakhir jabatannya sebagai Direktur Umum tgl 16 Juni 2000. Terkait dengan hal tersebut, sesuai dengan SK.Gub. No. 1853 Tahun 1987 pasal 10 dan pasal 11 dan SK Mendagri No. 584-17 tahun 1986 bahwa pada akhir masa jabatan, Direksi dan dewan pengawas bank DKI mendapat uang penghargaan dan jasa pengabdian. Namun karena pada waktu itu Bank DKI sedang menderita kerugian secara akumulatif sejak tahun1999, sebagai akibat krisis ekonomi dan moneter, maka uang penghargaan dan jasa tsb belum dapat dibayar oleh Bank DKI Kemudian pada tanggal 04/04/2002, Sdr. Djunaidy Albaghdady menggugat Bank DKI untuk membayar uang penghargaan dan jasa sebesar Rp. 7,5 M Br. Albaghdady Djunaidy ended his term as Director General of date June 16, 2000. Related to this, in accordance with SK.Gub. No. 1853 / 1987 article 10 and article 11 and Decree of the Minister of. 584-17 in 1986 that at the end of the term of office, the bank supervisory board of Directors and Establishments earn cash awards and dedication service. But because at that time the Bank DKI is suffering losses cumulatively since tahun1999, as a result of economic and monetary crisis, then the pay and service they will not be paid by Bank DKI Then on 04/04/2002, Br. Djunaidy Albaghdady sue Bank DKI to pay a gratuity and a fee of Rp. 7.5 M
Dari tuntutan penggugat sebesar Rp. 7,5 M, Majelis hakim Hanya mengabulkan sebesar 1.240.309.863,00 dengan catatan ditanggung renteng bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Perkara ini tidak berpengaruh negatif terhadap permodalan dan Bank DKI telah melakukan pencadangan biaya. Masih sedang dipelajari kemungkinan Bank DKI melakukan upaya hukum PK. From the demands of the plaintiff amounting to Rp. 7.5 M, the judges granted only sebesar1.240.309.863, 00 with a record borne jointly and severally together with the Provincial Government of DKI Jakarta. This case does not negatively affect the capital and the Bank DKI has a reserve fee. Still being studied the possibility of Bank DKI conduct judicial review.
Salash satu Tergugat bersama Sdr. H Agustono Sukarno (Tergugat II) one defendant with Br. H Agustono Sukarno (second defendant)
Sdr. Oom Komariah adalah nasabah Bank DKI Capem Gunadharma yang mendapatkan kredit sebesar Rp.100 jt, dengan jaminan berupa tanah dan bangunan yang terletak di Jl, Galaxi Raya Kav. 12/D, Bekasi Selatan. Ybs, mengalami musibah penjarahan dan pembakaran pada peristiwa Mei 1998, sehingga kreditnya macet. Ybs, bermaksud melunasi kreditnya, tetapi memohon penghapusan bunga. Karena permohonannya ditolak, kemudian ybs pada tanggal 28/09/2000 menggugat Bank DKI. Br. Oom Komariah is Capem Gunadharma DKI Bank customers who get the credit of Rp 100 jt, and secured by land and building located on Jl, galaxy Raya Kav. 12 / D, South Bekasi. Relevant, the unfortunate incident of looting and arson in May 1998, so credit freezes. Relevant, intends to pay off her credit, but request the removal of interest.Because the application is rejected, then sued the relevant at the date 28/09/2000 Bank DKI.
Tidak berpengaruh negatif terhadap permodalan Bank DKI karena Bank DKI gelah memenangkan perkara pada tingkat Pengadilan Negeri dan Pengadilan Tinggi. Saat ini sedang dalam proses kasasi. Not negatively affect the capital of the Bank because the Bank DKI DKI gelah won the case at the District Court and High Court. Is currently under appeal.
Catatan: Penggugat H. Djunaidy Albaghdady telah meninggal dunia bulan Februari 2011 H. Djunaidy Albaghdady ( No.123/Pdt.G/2002/PN.JKT.PST Note: Plaintiff H. Djunaidy Albaghdady had died in February 2011
Oom Komariah ( No. 415/Pdt.G/2000/PN.Jkt.Pst) Oom Komariah ( No. 415/Pdt.G/2000/PN.Jkt.Pst)
178
paid by the Party WKP Eastern Europe, because it politik.Disamping upheaval, Indonesia Export Insurance Co. Permasalahan Hukum Legal Issues as an insurance underwriter, did not want to pay. In the District Court, the High Court and Supreme Court, Bank DKI Riwayat Singkat always win Brief
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
, g y 1998, so credit freezes. Relevant, intends to pay off her credit,
Permasalahan Hukum Legal Issues but request the removal of interest.Because the application is Nama Perkara/Kasus Name of Case
Status Bank DKI Status Bank DKI
rejected, then sued the relevant at the date 28/09/2000 Bank Riwayat Singkat DKI. Brief
Keterangan Description
Sdr. Rachmadi prayogo (No.334/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Pst) Sdr. Rachmadi prayogo (No.334/Pdt.G/2006/PN.Jkt.Pst)
Salah satu tergugat bersama dengan Sdr. Tjia Sofiandi (tergugat I), Richardus Nangkih S (Tergugat III), dan KP3N Jakarta (Tergugat IV) One defendant along with Br. Tjia Sofiandi (defendant I), Richardus Nangkih S (third defendant), and KP3N Jakarta (Defendant IV)
Sdr. Rachmadi Prayogo adalah pemilik asli atas jaminan yang diserahkan oleh PT. Mercury Wood berupa, yaitu rumah di Kelapa Gading. Ybs, merasa ditipu oleh direktur Utama PT. Mercury Wood(Tjay Sofiandi) dalam proses pembuatan akte jual beli tanah, yang terletak di Jl. Hijau Daun Blok C1/7Rt.11/10. Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara. Selanjutnya SHGB a.n Rachmadi Prayogo No.2011/10983 (jangka waktu s/d 24/07/2003), Berikut akta jual beli tsb di jaminkan a.n PT. Mercury Wood kepada PT. Bank DKI. Terkait dg hal tsb, mk pada tanggal 21 Februari 2000 Br. Rachmadi Prayogo is the real owner of the collateral submitted by PT. Mercury Wood form, namely a house in Kelapa Gading. Relevant, feel cheated by the director of PT. Mercury Wood (Tjay Sofiandi) in the process of buying and selling certificates of land, located on Jl. Green Leaf Block C1/7Rt.01/10. Kel. Kelapa Gading Timur, Kec. Kelapa Gading, North Jakarta. Next SHGB an Rachmadi Prayogo No.2011/10983 (tenor s / d 07/24/2003), following the sale and purchase guaranteed they will be at the PT. Mercury Wood to PT. Bank DKI. Related to some things they will be, mk on February 21, 2000
Majelis Hakim meminta agar pihak yang memperoleh SHGB No. 2011 mengembalikan sertifikat tersebut kpd Sdr. Racmadi P. Sesungguhnya jaminan telah dilelang dan pemenangnya adalah Sdr. Johan Simina. Dalam gugatannya, Rachmadi P. mengajukan gugatan baru setelah gugatan sebelumnya yang tercatat dalam register perkara No. 89/Pdt.G/2000 /PN-Jkt.Pusat mengalami kekalahan dalam gugatan tersebut, penggugat juga menuntut agar Bank DKI Cs membayar ganti kerugian sebesar Rp. 1,4M kpd Sdr. Rachmadi P, namun tidak di kabulkan oleh majelis hakim. Bank DKI mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung dan saat ini masih dalam proses. pengadilan tinggi dengan tujuan agar jaminan SHGB No. 2011 yang telah di lelang sah secara hukum. Bank DKI selalu menang dari tingkat Pengadilan Negeri sampai Mahkamah Agung. Pada tanggal 18 Oktober, penggugat mengajukan gugatan baru. Kasus ini tidak berpengaruh negatif terhadap permodalan Bank DKI. The judges asked that those whoparty who obtained SHGB No. 2011 return the certificate to Mr. Racmadi P. Indeed guarantees have been auctioned and the winner is Mr. Johan Simina. In the lawsuit, obtain SHGB No. 2011 return the certificate KPD Br. Rachmadi P. filed a new lawsuit after lawsuit previously recorded in the register case No. 89/Pdt.G/2000/PN-Jkt.Pusat suffered defeat in the suit, the plaintiffs also demanded that the Bank DKI Cs make restitution amounting to Rp. 1.4 M to Mr. Rachmadi P, but not in the turn down by the judges. Bank DKI filed an appeal to the Supreme Court and is currently still in process. high court in order to guarantee SHGB No. 2011 which has been in legal tender. Bank DKI always win the District Court until the Supreme Court. On October 18, plaintiffs filed a new lawsuit This case does not negatively affect the capital of the Bank DKI
PT. Persada Jati Lancar (No. 32/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst) PT. Persada Jati Lancar (No. 32/Pdt.G/2009/PN.Jkt.Pst)
Salah satu Tergugat bersama dengan Panitia Urusan Piutang False Satui Affairs Committee of the Defendants together with receivables
PT. Persada Jati Lancar adalah nasabah kredit Bank DKI yang kemacetan pada tahun 2000. Karena kredit macet, maka Bank DKI telah menyerahkan kredit macet tersebut kepada KPKNL untuk dilakukan proses lelang jaminan. Untuk menghambat proses lelang tersebut, PT Persada Jati Lancar mengajukan gugatan baru kepada Bank DKI dan Panitia Urusan Piutang Negara, karena pada perkara bantahan No.144/Pdt.Bth/2008/PN.Jkt.Pst. Yang diajukan sebelumnya PT. Persada Jati Lancar mengalami kekalahan. PT. Persada Jati Lancar is the customer that congestion DKI Bank credit in 2000. Because of bad loans, Bank DKI gave bad loans to the KPKNL to do the bidding process guarantees. To inhibit the auction process, PT Persada Jati new lawsuit filed to the Current Bank DKI Affairs Committee and the State Receivables, as in the case No.144/Pdt.Bth/2008/PN.Jkt.Pst rebuttal. Previously filed by PT. Persada Jati Current defeat.
Tidak berpengaruh Negatif terhadap permodalan Bank DKI. Kredit telah hapus buku. Proses pengikatan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, hanya menyangkut permasalahan jumlah kewajiban yang harus di bayar. No negative effect on the capital of the Bank DKI. Credit has been removed books. Binding process in accordance with applicable regulations, only about the issues of liability that must be paid.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
179
loans to the KPKNL to do the bidding process guarantees. To inhibit the auction process, PT Persada Permasalahan Hukum Legal IssuesJati new lawsuit filed to Nama Perkara/Kasus Name of Case
180
Status Bank DKI Status Bank DKI
the Current Bank DKI Affairs Committee and the State Receivables, as in the case No.144/Pdt.Bth/2008/PN.Jkt.Pst Riwayat Singkat rebuttal. Previously filed by PT. Persada Jati Current defeat. Brief
Keterangan Description
Hasanudin Bin Sa`adan Dan Maryani Binti Sa`adan (No.38/G/2009/PTUN.JKT) Hasanudin Bin Sa`adan and Maryani Binti Sa`adan (No.38/G/2009/PTUN.JKT)
Salah satu Tergugat bersama dengan Kantor Pertanahan Jakarta Pusat One of the Defendants together with the Central Jakarta District Land Office
Hasanudin Bin Sa'adan dan Maryani Binti Sa'adan adalah pihak yang mengaku sebagai ahli waris dari (Alm) Sa'adan Bin Sabeni Londjong Bin Loewi Londjong, pengguagat mendalilkan bahwa tanah milik Bank DKI yang terletak di Jl. M.H. Thamrin No. 10 Jakarta Pusat adalah tanah milik mereka yang diperoleh secara turun menurun dari (Alm) Loewi Londjong. Penggugat mengajukan gugatan di PTUN Jakarta terhadap Kantor Pertanahan Jakpus atas penerbitanSHM No. 120/Kebon Sirih dan SHGB No. 733/Kebon Sirih atas nama PT Bank DKI. Oleh karena gugatan tersebut menyangkut kepentingan Bank DKI, maka Bank DKI melibatkan diri ke dalam perkara tersebut sebagai Tergugat Intervensi guna mempertahankan hak atas kedua bidang tanah tersebut. Hasanudin Bin Sa'adan and Mary Bint Sa'adan is the party admitted as an expert heirs of (late) Sa'adan Bin Bin Sabeni Londjong Londjong Loewi, pengguagat postulate that the land owned by the Bank Establishments which are located on Jl. M.H. Thamrin No. 10 Central Jakarta is the landtheir property obtained down decreased from (the late) Loewi Londjong. Plaintiff filed suit in Jakarta Administrative Court against Land Office Jakpus top penerbitanSHM No.120/Kebon Sirih and SHGB No. 733/Kebon Sirih top name of PT Bank DKI. By because the lawsuit concern Bank DKI, Bank DKI immerse yourself in the case as Defendants Intervention order retain the right to two parcels of land them.
Tidak berpengaruh negatif terhadap Bank DKI mengingat Bank DKI telah memenangkan perkara mulai dari Tingkatan PTUN sampai dengan Kasasi. Saat ini masih dimasukkan dalam perkara karena masih menunggu kemungkinan apakah pihak Penggugat akan mengajukan upaya hukum PK ataukah tidak. Not negatively affect the Bank DKI Bank DKI remember has won the case starting from level up to the Supreme Administrative Court. Currently included in the case because it is still waiting for the possibility of whether the plaintiff will file judicial review or not.
Hj. Inna Agustina (No.457/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Tim) Hj. Inna Agustina (No.457/Pdt.G/2010/PN.Jkt.Tim)
Salahnsatu Tergugat bersama dengan 1. Nanang Wijayanti 2. Ahli Waris Almarhum Toto Indrajaya 3. Sumardilah 1.Toto Indrajaya 2.Sumardilah Oriana Dan tergugat lainnya And other defendants
Hj. Inna Agustina (ex istri Alm. Sdr.Toto Indrajaya) mengajukan gugatan kepada Sdr. Nawang Wijayanti istri Alm.Sdr.Toto Indrajaya) yang intinya menuntut hak atas harta bersama hasil pernikahannya dengan Toto Indrajaya (Alm) yang dijadikan jaminan kredit modal kerja oleh CV. Karya Indra Perdana di Bank DKI adalah sebagai Tergugat II, dimana Penggugat menuntut pembatalan atas sertifikat yang di jamin di Bank Hj. Inna Agustina (ex wife Alm. Sdr.Toto Indrajaya) filed suit to Br. Nawang Wijayanti wife Alm.Sdr.Toto Indrajaya) that essentially demanding the right to property together with the results marriage to Toto Indrajaya (Alm), which lien working capital by CV. Work Indra Prime at Bank DKI is as second defendant, where the plaintiff demanding the cancellation of certificate is guaranteed in Bank
Tidak berpengaruh negatif terhadap permodalan Bank DKI. Secara hukum jaminan kredit Bank DKI telah kuat karena telah diikat pengikatan dengan hak tanggungan telah dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. bound binding with mortgage has been conducted in accordance with applicable regulations.
Abdul Wahab (No.168/Pdt.G/2010/PN.DPK) Abdul Wahab (No.168/Pdt.G/2010/PN.DPK)
Turut Tergugat bersama dengan Nurhadi, Arie Wibowo, dan BPN Kota Depok. together with Nurhadi, Arie Wibowo, and BPN Kota Depok
Abdul Wahab mengajukan gugatan kepada Nurhadi HM (Tergugat I) dan BPN kota Depok (Turut Tergugat II) sehubungan dengan pembelian tanah seluas 1.107 M2 di Kota Depok sesuai dengan SHM No.205/Bedahan atas nama RM. Soekamto yang dibeli Penggugat dari Tergugat I. Penggugat mengajukan gugatan tersebut agar dapat melakukan balik nama sertifikat menjadi atas namanya. Abdul Wahab filed lawsuit against Nurhadi HM (defendant) and BPN Depok (Co Defendant II) in connection with purchase of land area 1107 M2 in Depok City according to the SHM No.205/Bedahan top RM name. Soekamto which Plaintiff purchased from Defendants I. Plaintiff filed suit in order to do behind the name certificate to be over name.
Perkara ini tidak berpengaruh negatif terhadap permodalan Bank DKI, dikarenakan kredit di Bank DKI yang menggunakan jaminan SHM No. 205 tersebut telah lunas dan sertifikat telah dikembalikan This case does not negatively affect the capital of the Bank DKI, due to credit at Bank DKI using SHM No guarantees. 205 has been paid and the certificate has been returned
PT Marta Teknik Tunggal (No.26/Pdt.G/2010/PN.Cj) PT Marta Teknik Tunggal (No.26/Pdt.G/2010/PN.Cj)
Turut Tergugat Defendant
PT Marta Teknik Tunggal mengajukan gugatan sehubungan dengan permohonan pencairan bank garansi PT Marta Teknik Tunggal yang diajukan oleh Dinas Bina Marga Kabupaten Cianjur kepada Bank DKI sebagai Turut Tergugat Marta PT Tunggal Engineering filed suit in connection with disbursement request PT Marta bank guarantee Mechanical Single submitted by the Office of Community Development Marga Cianjur Bank DKI as Defendant
Perkara ini tidak berpengaruh negatif terhadap Bank DKI Hanya tunduk pada isi putusan Hakim dan tidak berpengaruh terhadap Bank DKI. This case does not negatively affect the Bank DKI only subject to the decision of Judge and no effect on the Bank DKI
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Kode Etik
Code of Conduct
Bank DKI telah memiliki panduan berupa kode etik atau Code of Conduct (disingkat dengan ”COC”) sebagai pedoman etika yang menjadi prinsip dan dasar yang memandu hubungan di antara Insan Bank DKI dan hubungan dengan para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam berbisnis, diharapkan dapat mendukung implementasi Tata Kelola Perusahaan dengan sebaik-baiknya.
Bank DKI already have guidelines in the form of codes of ethics or Code of Conduct (abbreviated as “COC”) as a guide to principles and ethics that guide the basic relationship between Insan Bank DKI and relationships with stakeholders (stakeholders) in business, is expected to support implementation of Corporate Governance as well as possible.
COC merupakan pedoman internal perusahaan yang berisikan sistem nilai, etika bisnis, etika kerja, komitmen, serta penegakan terhadap peraturan-peraturan perusahaan bagi individu dalam menjalankan bisnis dan aktivitas lainnya, serta dalam berinteraksi dengan para pemangku kepentingan. Dalam perjalanannya, Bank DKI melakukan review terhadap COC dengan maksud dan tujuan untuk: • Menyempurnakan pedoman bagi seluruh pelaku bisnis di perusahaan agar berperilaku yang baik dalam melaksanakan aktivitas perusahaan, serta sebagai pedoman dalam menentukan sikap pada saat menghadapi keadaan yang dilematis. • Sebagai kriteria dalam menilai apakah individu di dalam perusahaan telah berperilaku sesuai dengan yang diinginkan perusahaan atau menyimpang dari peraturan tersebut. • Mengidentifikasi standar-standar dan etika dalam perusahaan agar sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
COC is an internal guideline that contains the system of values, business ethics, work ethics, commitment, and enforcement of regulations for individual companies do business and other activities, as well as in interacting with stakeholders. Along the way, Bank DKI reviews the COC with the intention and purpose to: • Improve guidance for all business people in the company for good behavior in executing the company’s activities, as well as guidance in determining the attitude when faced with a dilemma situation.
Implementasi COC di atas, diharapkan mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi segenap insan Bank DKI, serta menciptakan kerja sama tim yang solid. Mengingat COC ini merupakan pedoman bagi insan Bank DKI dalam bersikap dan berperilaku untuk melaksanakan tugas sehari-hari, serta berinteraksi dengan mitra kerja, mitra usaha, dan pihak-pihak lainnya, dengan tujuan Bank DKI mampu mempertahankan kepercayaan para pemangku kepentingannya.
Implementation COC above, is expected to create a conducive working atmosphere for all beings Bank DKI, and create a solid teamwork. Given the COC as a guideline for human Bank DKI in attitude and behavior to perform everyday tasks, and interact with business partners, business partners, and other parties, with the objective of Bank DKI able to maintain the trust of stakeholders.
Pada intinya Code of Conduct Bank DKI mengatur pokok-pokok halhal sebagai berikut: 1. Visi Misi 2. Tata Nilai 3. Prinsip GCG (TARIF) 4. Ketentuan Mengenai Informasi Rahasia Perusahaan, Rahasia bank, Benturan Kepentingan 5. Norma-norma yang berlaku di Bank DKI
In essence, the Code of Conduct for DKI Bank set up the main points of any of the following: 1. Vision Mission 2. Good Value 3. GCG (TARIF) 4. Provisions Concerning the Company’s Confidential Information, Confidential banks, Conflict of Interest 5. Norms prevailing in the Bank DKI
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
•
•
As a criterion in assessing whether individuals within the company has behaved in accordance with the desired company or deviate from these rules. Identify the standards and ethics within the company to fit with the vision and mission.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
181
182
Penyebaran Kode Etik
Code of Conduct Socialization
Penyebaran Kode Etik dilakukan dengan memanfaatkan berbagai media dan kesempatan internal event kepada seluruh karyawan dan karyawati Bank DKI pada segala tingkatan termasuk tenaga outsourcing.
Code of Conduct have been socialized through various media and internal events to all Bank DKI employees at all levels including outsources.
Media penyebaran COC antara lain dilakukan melalui: 1. Majalah Champion 2. SMS Broadcast 3. Surat Edaran 4. Briefing dan doa pagi 5. Corporate Mail 6. Social Site Network
COC socialization media, among others through: 1. Champion Magazine 2. SMS Broadcast 3. Circular Letter 4. Briefing and morning prayers activities 5. Corporate Mail 6. Social Network Site
Seluruh karyawan dan karyawati juga menandatangani kontrak kerja yang salah satunya adalah pernyataaan kepatuhan terhadap CoC dan dijadikan sebagai salah satu bagian dalam penilaian karyawan (kondite) yang dilaksanakan setiap tahun.
All employees also signed an employment contract which one of them is compliance statement to code of conduct, which also becomes one of the employee perfomance assesment held annually.
Strategi dan implementasi penyebaran COC dilakukan melalui pembentukan Change Agent yang diharapkan menjadi role model bagi seluruh karyawan dan karyawati Bank DKI.
COC socialization strategy and implementation is also conducted through the establishment of Change Agent is expected to become a role model for all employees of Bank DKI.
Pelaporan Pelanggaran
Violation Reporting
Selain kewajiban untuk menaati Code of Conduct, karyawan Bank DKI juga diharuskan untuk menaati aturan dan kebijakan lainnya serta tidak bersikap diam apabila menemukan atau mengetahui perbuatan atau tindakan yang merupakan pelanggaran atas Code of Conduct. Pegawai diharuskan untuk melaporkan pelanggaran atas Code of Conduct tersebut kepada atasan dengan tembusan ke Grup Sumber Daya Manusia, sedangkan untuk pelanggaran yang dilakukan oleh unsur pimpinan maka laporan disampaikan ke Grup Sumber Daya Manusia. Seluruh laporan tersebut harus disertai data dan/atau buktibukti akurat sehingga pelanggaran dapat diproses lebih lanjut. Setiap pelanggaran atas Code of Conduct akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku dan pengenaan sanksi tersebut tidak bersifat diskriminatif.
Apart from the obligation to obey the Code of Conduct, employees of Bank DKI is also required to obey the rules and other policies and not be silent if the finding or knowing act or acts which constitute a breach of the Code of Conduct. Employees are required to report violations of the Code of Conduct to the supervisor with a copy to the Group Human Resources, while for the violations committed by the leadership element of the report shall be submitted to the Human Resources Group. All reports must be accompanied by data and / or accurate evidence so that violations can be processed further. Any violation of the Code of Conduct will be penalized in accordance with existing regulations and the imposition of sanctions is not discriminatory.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Laporan Pelaksanaan Good Corporate Good Corporate Governance Report Governance Unit Usaha Syariah (UUS) Of Bank DKI Sharia Business Unit Bank DKI Periode Tahun 2010 (SBU) Year 2010 UUS Bank DKI dibentuk berdasarkan Surat Bank Indonesia No. 6/371/DPbS tanggal 8 Maret 2004, yang diresmikan pada tanggal 16 Maret 2004 oleh Gubernur DKI Jakarta Bapak H. Sutiyoso.
Bank DKI SBU was established based on Letter of Bank Indonesia No. 6/371/DPbS dated March 8, 2004, and was officiated on March 16, 2004 by Governor of Jakarta, Mr Sutiyoso.
Prinsip-prinsip tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) merupakan pondasi dari bisnis yang transparan dan sehat. Dalam melaksanakan amanah pemangku kepentingan (stakeholders), UUS Bank DKI mengadopsi praktik tata kelola perusahaan terbaik. Hal tersebut merupakan komitmen UUS Bank DKI dalam mempertahankan kepercayaan nasabah, pemegang saham, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya.
The principles of corporate governance (Good Corporate Governance) is the foundation of a transparent and healthy business. In implementing the mandate of stakeholders (stakeholders), SBU Bank DKI adopt best corporate governance practices. This is a Sharia Bank DKI commitment in maintaining the trust customers, shareholders, business partners and other stakeholders.
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) di UUS Bank DKI didasarkan pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku, merujuk pada Peraturan Bank Indonesia No. 11/10/PBI/2009 tentang Unit Usaha Syariah, Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/ PBI/2009 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Surat Edaran Bank Indonesia No. 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 perihal Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Undang-undang No. 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, serta ketentuan lainnya yang mengatur tentang GCG.
Implementation of Good Corporate Governance (GCG) at SBU Bank DKI is based on the rules and regulations applicable legislation, referring to Bank Indonesia Regulation No. 11/10/PBI/2009 of Sharia Business Unit, Bank Indonesia Regulation No. 11/33 / PBI/2009 on the Implementation of Good Corporate Governance for Islamic Banks and Sharia Division, Bank Indonesia Circular Letter No. 12/13/ DPbS April 30, 2010 regarding the Implementation of Good Corporate Governance for Islamic Banks and Sharia Division, Law No. 21 of 2008 on Islamic Banking, Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Companies, and other provisions governing the GCG.
Guna mencapai tingkat penerapan GCG secara maksimal, UUS Bank DKI berpedoman pada prinsip-prinsip GCG dalam setiap kegiatan operasional perbankan berdasarkan Prinsip Syariah. Prinsip-prinsip GCG tersebut yaitu: T = transparency (transparansi) A = accountability (akuntabilitas) R = responsibility (pertanggungjawaban) I = independencies (independensi) F = fairness (kewajaran)
To achieve the maximum level of implementation of GCG, SBU Bank DKI guided by the principles of GCG in all banking operations based on Sharia Principles. GCG principles are:
Sejalan dengan terbitnya ketentuan Bank Indonesia tersebut, penerapan GCG pada UUS Bank DKI antara lain: 1. Penetapan Visi, Misi dan Nilai Budaya Perusahaan. 2. Penetapan tujuan strategis jangka panjang yang dituangkan dalam Rencana Bisnis Bank. 3. Pelaksanaan penilaian (self assessment) GCG. 4. Pelatihan internal dan eksternal kepada karyawan UUS Bank DKI dengan melibatkan berbagai instansi pendidikan dan pelatihan yang berpengalaman, antara lain: Center for Research and Training (CERT) Kuala Lumpur, LPPI, Karim Bussiness Consulting, Tazkia, ESQ, ASBANDA dan PERBANAS Kompartemen Syariah. Selain itu, UUS Bank DKI juga mengirimkan karyawannya untuk mengikuti seminar, baik di dalam negeri maupun luar negeri (Kuala Lumpur & Dubai). 5. Penyusunan Buku Pedoman Kerja Direksi PT Bank DKI, Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Syariah, Buku Pedoman Perusahaan mengenai Manajemen Risiko Syariah, serta Buku Pedoman lainnya yang terkait dengan kegiatan perbankan sesuai dengan Prinsip Syariah.
In line with the publication of the Bank Indonesia, the GCG implementation of Sharia Bank DKI, among others: 1. Determination of Vision, Mission and Values Corporate Culture. 2. Determination of long-term strategic objectives as outlined in the Business Plan. 3. Implementation of assessment (self assessment) of GCG. 4. Internal and external training to employees of Bank DKI SBU involving various institutions of education and training of experienced, among others: the Center for Research and Training (CERT), Kuala Lumpur, LPPI, Karim Bussiness Consulting, Tazkia, ESQ, ASBANDA and PERBANAS Compartment Sharia. In addition, Bank DKI SBU also sent employees to attend seminars, both domestically and abroad (Kuala Lumpur & Dubai).
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
T A R P F
= = = = =
transparency accountability responsibility professional fairness
5. Preparation Manual Work Directors. Bank DKI, Handbook of the Board of Commissioners and Sharia Supervisory Board, the Company Handbook on Risk Management of Sharia, as well as other Handbook relating to banking activities in accordance with Sharia principles.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
183
Kesimpulan Umum Hasil Self Assessment Pelaksanaan Good Corporate Governance Unit Usaha Syariah Bank DKI Periode Desember 2010
General Conclusion Results Self Assessment Implementation of Good Corporate Governance Bank DKI Sharia Business Unit Period December 2010
PBI No.11/33/PBI/2009 dan SE BI No.12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, Bank wajib melakukan penilaian (self assessment) atas pelaksanaan GCG. Berkaitan dengan hal tersebut, UUS Bank DKI telah melakukan self assessment GCG, dengan kesimpulan sebagai berikut.
PBI No.11/33/PBI/2009 and SE BI No.12/13/DPbS April 30, 2010 concerning the Implementation of Good Corporate Governance for Islamic Banks and Sharia Division, Bank shall make an assessment (self assessment) for the implementation of GCG. In this regard, Bank DKI SBU has conducted self-assessment of GCG, with the following conclusion.
Nilai Komposit dan Predikat Komposit Berdasarkan hasil self assessment terhadap 5 (lima) Faktor Penilaian Pelaksanaan GCG, maka diperoleh Nilai Komposit Hasil Akhir Self Assessment Pelaksanaan GCG UUS Bank DKI periode Desember 2010 adalah sebesar 1,80 dengan Predikat Komposit “Baik”.
Composite Score and the Composite Predicate Based on a self assessment against the five (5) Evaluation Factors GCG, the obtained value of the Composite End Results Implementation Self Assessment GCG SBU Bank DKI period December 2010 is of 1.80 with the Composite Predicate “Good”.
Peringkat masing-masing Faktor Dari hasil analisis self assessment yang dilakukan terhadap kriteria/ indikator per Sub Faktor/Faktor Penilaian sesuai Kertas Kerja Self Assessment GCG, diperoleh peringkat per Faktor Penilaian sebagai berikut.
Ranking each factor From the analysis carried out self assessment against the criteria / indicators per sub Factor / Factor Assessment in accordance GCG Self Assessment Working Paper, obtained by ranking as factor assessments as follows.
No
Faktor Penilaian Assessment Factors
1 1
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur UUS Performance of duties and responsibilities of the Director UUS
2 2
2 2
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Pengawas Syariah The duties and responsibilities of the Sharia Supervisory Board
2 2
3 3
Pelaksanaan prinsip syariah dalam kegiatan penghimpunan dana dan penyaluran dana serta pelayanan jasa The implementation of Islamic principles in the activities of fund collection and disbursement of funds and services
1 1
4 4
Penyaluran dana kepada nasabah pembiayaan inti dan penyimpanan dana oleh deposan inti The distribution of funds to finance core customers and core deposit funds by depositors
2 2
5 5
Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan pelaporan internal Transparency of financial and non financial, reporting and internal reporting GCG
2 2
Permasalahan, Rencana Tindak, dan Target Waktu Sesuai Kertas Kerja Self Assessment GCG, disimpulkan bahwa dalam implementasi Pelaksanaan GCG periode Desember 2010, masih terdapat beberapa kelemahan yang perlu segera ditindaklanjuti, antara lain sebagai berikut. No
Permasalahan Issues
Issues, Action Plan, and Target Time In accordance Self Assessment Working Paper GCG, concluded that the implementation of GCG Implementation period of December 2010, still there are some weaknesses that need to be immediately followed up, among others, as follows. Rencana Tindak Action Plan
Target Waktu Target Time
1
Belum terpenuhinya komposisi Direksi secara lengkap sehingga terjadi perangkapan jabatan Direksi, yaitu : • Direktur Utama dirangkap oleh Direktur Pemasaran. • Direktur Kepatuhan dirangkap oleh Direktur Keuangan. Not yet complete fulfillment of the composition of the Board of Directors positions that occur concurrently, namely: • Managing Director held by Director of Marketing. • Compliance Director held by Director of Finance.
Mengoptimalkan proses pengangkatan Direktur Utama dan Direktur Kepatuhan yang baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sehingga pelaksanaan tugas Direktur Pemasaran dalam melakukan supervisi kepada UUS lebih optimal. Optimizing the process of appointment of Managing Director and Director of Compliance is new in the General Meeting of Shareholders so that the performance of duties Extraordinary Marketing Director in supervising the UUS more optimal.
Juni 2011 June 2011
2
Direktur Pemasaran, yang memiliki fungsi dan tanggung jawab mensupervisi UUS, belum mengikuti proses wawancara oleh Bank Indonesia. Director of Marketing, which has the functions and responsibilities of supervising the Sharia, not to follow the interview process by Bank Indonesia.
Mengatur waktu yang tepat bagi Direktur Pemasaran untuk melakukan proses wawancara oleh Bank Indonesia. Set the time is right for the Director of Marketing to conduct the interview process by Bank Indonesia.
Desember 2011 December 2011
3
Rapat DPS belum terselenggara secara optimal. DPS Meeting has not been conducted optimally.
Menyelenggarakan rapat DPS paling kurang 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan. DPS Meeting Held at least 1 (one) time in 1 (one) month.
Juni 2011 June 2011
Kekuatan Pelaksanaan GCG UUS Bank DKI memiliki komitmen untuk menerapkan prinsipprinsip GCG secara konsisten. Komitmen tersebut diwujudkan dengan melakukan langkah-langkah peningkatan praktik GCG secara berkelanjutan. Berdasarkan Hasil Self Assessment yang telah dilakukan untuk periode penilaian tahun 2010, terdapat beberapa kekuatan pelaksanaan GCG yang dimiliki, antara lain:
184
Peringkat Rating
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
GCG’s Strength SBU Bank DKI is committed to applying the principles consistently GCG. The commitment is realized by performing the steps GCG continuous improvement practices. Based on the results of Self Assessment has been done for the assessment year 2010, there were some power GCG owned, among others:
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
1.
2. 3. 4.
5.
6. 7.
8.
9.
UUS Bank DKI telah memiliki anggota DPS dengan integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang memadai, serta telah direkomendasikan oleh DSN-MUI. Produk yang dikeluarkan oleh UUS Bank DKI telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan oleh DSN-MUI. UUS Bank DKI telah memiliki BPP Dekom dan DPS, BPP Pembiayaan, BPP Penyediaan Dana. UUS Bank DKI telah melakukan publikasi Laporan Keuangan secara triwulanan pada surat kabar berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran luas. Kecukupan pelaporan internal telah didukung oleh Sistem Informasi Manajemen Bank yang mampu menyediakan data dan informasi dengan tepat waktu, akurat dan lengkap. Tidak terdapat transaksi bank yang mengandung benturan kepentingan. Setiap tahun UUS selalu menyusun Rencana Bisnis yang sesuai dengan visi dan misi Bank dengan cukup realistis dan telah memperhatikan faktor eksternal dan internal. Adanya independensi pengambilan keputusan yang berkaitan dengan penyaluran dana dan didukung dengan adanya pemisahan fungsi guna penerapan four eyes principle pada organisasi UUS. UUS Bank DKI telah melakukan pelatihan internal dan eksternal kepada karyawan baik di dalam negeri maupun luar negeri, bekerjasama dengan berbagai instansi pendidikan dan pelatihan yang berpengalaman.
1.
2. 3. 4.
5.
6. 7.
8.
9.
SBU Bank DKI already have a board member with integrity, competence and adequate financial reputation, and has been recommended by the DSN-MUI. Products issued by Bank DKI SBU in accordance with the fatwas issued by the DSN-MUI. SBU Bank DKI has BPP BOC and SSB, Financing BPP, BPP Provision of Funds. SBU Bank DKI has conducted a quarterly publication of the Financial Statements in the Indonesian language newspaper having wide circulation. Adequacy of internal reporting has been supported by the Bank’s Management Information System that is able to provide data and information in a timely, accurate and complete. There are no bank transaction conflict of interest. Every year SBU always prepare a Business Plan in accordance with the vision and mission of the Bank with quite realistic and have noticed the external and internal factors. The existence of the independence of decision making related to the distribution of funds and is supported by the separation of functions to the application of four eyes “principle in the organization SBU. SBU Bank DKI has conducted internal and external training to employees both domestically and abroad, in collaboration with various institutions of education and training experience.
Penerapan prinsip-prinsip GCG di UUS Bank DKI akan terus dikembangkan, sehingga diharapkan dapat menjadi budaya perusahaan.
The implementation of GCG principles in Sharia Bank DKI will continue to be developed, so it is expected to become the company’s culture.
Laporan Pelaksanaan GCG UUS Bank DKI terdiri dari hal-hal sebagai berikut. A. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direktur UUS Bank DKI Bank DKI menunjuk Direktur Pemasaran untuk menjabat sebagai Direktur UUS. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direktur UUS yang diatur di dalam Buku Pedoman Kerja Direksi PT Bank DKI sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 316 Tahun 2010 tanggal 20 September 2010, yaitu: 1. Melakukan supervisi terhadap Grup Syariah. 2. Memastikan terselenggaranya pengelolaan usaha syariah yang sehat sesuai dengan prinsip syariah. 3. Memastikan kepatuhan Unit Usaha Syariah Bank terhadap pelaksanaan prinsip syariah, ketentuan Bank Indonesia, dan peraturan perundang-undangan lainnya. 4. Direktur UUS dapat merangkap tugas lainnya sepanjang tidak menimbulkan benturan kepentingan (conflict of interest).
GCG Implementation SBU Bank DKI consists of the following things. A. Implementation of Duties and Responsibilities of Director of Bank DKI SBU Bank DKI appointed Director of Marketing to serve as Director of SBU. Performance of duties and responsibilities of the Director SBU set out in Manual Work Directors. Bank DKI, as stipulated in the Board of Directors Decision No. 316 Year 2010 on 20 September 2010, namely: 1. Supervise Islamic Group. 2. Ensuring the implementation of sound business management in accordance with Islamic Sharia principles. 3. Ensuring compliance with Bank Syariah Business Unit on the implementation of sharia principles, the Bank Indonesia, and other legislation. 4. Director SBU other tasks can concurrently along does not cause conflict of interest (conflict of interest).
B. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah UUS Bank DKI Sebagaimana diatur dalam UU Peseroan Terbatas, UU Perbankan Syariah dan PBI tentang UUS bahwa Bank konvensional yang memiliki UUS wajib membentuk Dewan Pengawas Syariah (DPS), maka UUS Bank DKI melalui RUPS-LB tanggal 26 April 2010 mengangkat DPS UUS Bank DKI sesuai dengan surat rekomendasi dari Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) No. U-008/DSN-MUI/I/2008 tanggal 8 Januari 2008 perihal Keanggotaan DPS UUS Bank DKI. Hasil RUPS-LB tersebut, termasuk pengangkatan DPS UUS Bank DKI, tercantum di dalam Akta No. 29 tentang Berita Acara RUPSLB PT Bank DKI tanggal 26 April 2010 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito,SH.
B. Implementation Roles and Responsibilities of the Supervisory Board of Bank DKI Syariah SBU As stated in the limited liability company Law, Islamic Banking Act and the Regulation on the Bank’s conventional SBU required to establish a Sharia Supervisory Board (SSB), the SBU Bank DKI through the GMS-LB dated 26 April 2010 raised the SSB SBU Bank DKI in accordance with the letter of recommendation of the National Islamic Council of Indonesian Ulama Council (DSNMUI) No. U-008/DSN-MUI/I/2008 January 8, 2008 concerning the membership of the SSB SBU Bank DKI. GMS-LB results, including the appointment of SSB SBU Bank DKI, inclusion in the Deed. 29 of the General Meeting of Shareholders of PT-LB. Bank DKI dated 26 April 2010 made by Notary Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
185
1.
Susunan Dewan Pengawas Syariah UUS Bank DKI memiliki DPS yang memiliki integritas, kompetensi dan reputasi keuangan yang baik, yaitu: a. KH. Munzir Tamam, MA - Ketua DPS Selama tahun 2010, tidak memiliki rangkap jabatan sebagai DPS di lembaga keuangan syariah selain di UUS Bank DKI. b. DR. Surrahman Hidayat, MA - Anggota DPS Selama tahun 2010, selain menjadi DPS di UUS Bank DKI, juga merupakan DPS di Asuransi Bumida Syariah dan Tokyo Marine Indonesia. c. Kanny Hidaya, SE, Ak, MA - Anggota DPS Selama tahun 2010, selain menjadi DPS di UUS Bank DKI, juga merupakan DPS di PT Bank Mega Syariah Indonesia, PT Asuransi Mega Umum, PT Asuransi AXA Indonesia dan PT Bahana Artha Ventura.
1.
The composition of the Sharia Supervisory Board SBU Bank DKI has the SSB who have integrity, competence and good financial reputation, namely: a. KH. Munzir Tamam, MA - Chairman of the SSB During the year 2010, did not have a dual position as SSB in Islamic financial institutions in addition to the Sharia Bank DKI. b. DR. Surrahman Hidayat, MA - Members of SSB During the year 2010, besides being a SSB in SBU Bank DKI, also a SSB in Insurance Bumida Indonesia Sharia and Tokyo Marine. c. Kanny Hidaya, SE, Ak, MA - Members of SSB During the year 2010, besides being a SSB in SBU Bank DKI, also a SSB in PT Bank Syariah Mega Indonesia, PT Mega Insurance General, PT AXA Insurance Indonesia and PT Bahana Artha Ventura.
2. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab DPS yang diatur di dalam Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan DPS sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 317 Tahun 2010 tanggal 20 September 2010, yaitu: a. Memberikan nasihat dan saran kepada Direktur UUS serta mengawasi kegiatan UUS agar sesuai dengan Prinsip Syariah b. Melakukan pengawasan terhadap kegiatan usaha cabang agar tidak menyimpang dari ketentuan dan Prinsip Syariah yang telah difatwakan oleh DSN. c. Melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan prinsip-prinsip GCG. d. Menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan secara semesteran kepada Bank Indonesia paling lambat 2 (dua) bulan setelah periode semesteran berakhir. e. Mengungkapkan rangkap jabatan sebagai anggota DPS pada lembaga keuangan syariah lain dalam Laporan Pelaksanaan GCG. f. Mengungkapkan remunerasi dan fasilitas yang ditetapkan RUPS pada Laporan Pelaksanaan GCG.
2. Implementation Roles and Responsibilities of the Sharia Supervisory Board The duties and responsibilities set out in the SSB Manual Work SSB Board of Commissioners and Directors as stipulated in Decree No. 317 Year 2010 on 20 September 2010, namely: a. Providing advice and suggestions to the Director, and oversees activities SBU SBU to conform with Sharia Principles b. Supervise the business activities of the branch so as not to deviate from the provisions and principles of Sharia are already difatwakan by the DSN. c. Carry out the duties and responsibilities in accordance with the principles of GCG. d. Delivering a semi-annual Monitoring Report to Bank Indonesia no later than 2 (two) months after the semiannual period ended. e. Reveals dual position as a board member on other Islamic financial institutions in GCG Implementation. f. Disclose the remuneration and facilities established by the GMS in GCG Implementation.
3. Kebijakan Remunerasi Dewan Pengawas Syariah
3. Sharia Supervisory Board Remuneration Policy
Kebijakan Remunerasi Dewan Pengawas Syariahun *) Sharia Supervisory Board Remuneration Policy Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *)
Jumlah DPS Total DPS
Jumlah Remunerasi per Orang dalam 1 tahun *)
Di atas Rp 2 miliar
-
Above Rp 2 billion
Di atas Rp 1 miliar s.d Rp 2 miliar
-
Above USD 1 billion up to Rp 2 billion
Di atas Rp 500 juta s.d Rp 1 miliar
-
Above USD 500 million up to Rp 1 billion
Rp 500 juta ke bawah
3
USD 500 million below
*) yang diterima dalam bentuk keuangan (non natura) *) Received in the form of financial (non natura)
Jumlah Remunerasi dan Fasilitas lain
Jumlah Diterima dalam 1 tahun Total Received in 1 year Orang People
Total Remuneration and other facilities
Jutaan Millions Rupiah
Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin, tantiem dan fasilitas lainnya dalam bentuk non-natura).
3
387
Remuneration (salary, bonus, regular allowances, bonuses and other facilities in the form of non-natura).
Fasilitas lain dalam bentuk natura (perumahan, transportasi, asuransi kesehatan dan sebagainya) yang *) : a.dapat dimiliki b.tidak dapat dimiliki
-
-
Other facilities in kind (housing, transportation, health insurance and so on) that *): a.may have b.can not be held
Total
3
387
Total
*) Dinilai dalam ekivalen Rupiah *) Assessed in an equivalent amount
186
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
4. Frekuensi Rapat Dewan Pengawas Syariah Selama tahun 2010, DPS telah menyelenggarakan rapat selama 4 (empat) kali. Untuk selanjutnya, akan diusahakan agar rapat DPS dapat dilaksanakan setiap bulan. Seluruh keputusan dalam rapat DPS dilakukan berdasarkan musyawarah mufakat, notulen rapat diparaf dan ditandatangani oleh seluruh anggota DPS serta didokumentasikan dengan baik. Hasil rapat DPS dapat dijadikan informasi untuk keputusan pembiayaan bagi UUS Bank DKI dan Direktur UUS.
4. The frequency of the Sharia Supervisory Board Meeting During the year 2010, SSB has organized a meeting for 4 (four) times. Henceforth, will be sought for meeting the SSB can be carried out every month. All decisions in the meeting of SSB is based on consensus agreement, initialed and signed minutes of the meeting by all members of the SSB and well documented. SSB Meeting Results can be used as information for decision-financing for Bank DKI and Director SBU SBU.
Daftar kehadiran rapat anggota DPS selama tahun 2010
List of members of the SSB meeting attendance during the year 2010
Daftar Kehadiran Rapat Anggota Dps Selama Tahun 2010 List Of Members Of The Dps Meeting Attendance During The Year 2010 No. .
Nama Name
Jabatan Position
Rapat Bulanan DPS DPS Monthly Meeting
Rapat Pengurus PT. Bank DKI Board Meeting PT. Bank DKI
4
1
1.
KH. Munzir Tamam, MA
2.
DR. Surrahman Hidayat, MA
Anggota Member
4
-
3.
Kanny Hidaya, SE, Ak, MA
Anggota Member
4
1
Jumlah Rapat
Ketua Chairman
4
1
5. Laporan Hasil Pengawasan Dewan Pengawas Syariah UUS Bank DKI telah menyampaikan Laporan Hasil Pengawasan DPS Tahun 2010 kepada Bank Indonesia per semester. Kesimpulan dari laporan tersebut adalah bahwa kegiatan operasional UUS Bank DKI, baik produk maupun jasa, secara umum telah sesuai dengan fatwa DSN-MUI.
5. Report of the Sharia Supervisory Board of Trustees SBU Bank DKI has submitted SSB Oversight Report to Bank Indonesia in 2010 per semester. The conclusion of the report is that the operational activities SBU Bank DKI, both products and services, has generally been in accordance with DSN-MUI fatwa.
C. Pelaksanaan Prinsip Syariah dalam kegiatan Penghimpunan dan Penyaluran Dana serta Pelayanan Jasa
C. Implementation of Sharia in the activities of Customer and Distribution of Funds and Services
Produk yang dimiliki oleh UUS Bank DKI telah sesuai dengan Fatwa DSN-MUI, antara lain penghimpunan dana, penyaluran dana dalam bentuk Pembiayaan dan pelayanan jasa UUS. Produk tersebut telah dilengkapi dengan pendapat syariah sesuai dengan tugas dan tanggung jawab DPS dalam rangka pengawasan yang tertuang dalam Buku Pedoman Kerja Dewan Komisaris dan DPS serta tercantum di dalam Laporan Pengawas DPS untuk setiap semester, yang telah disampaikan kepada Bank Indonesia dan Direktur UUS.
Items owned by the Sharia Bank DKI in compliance with the Fatwa DSN-MUI, including fund raising, fund distribution in the form of financing and SBU service. These products have been equipped with Islamic opinion in accordance with the duties and responsibilities of the SSB in order to control as stipulated in the Manual of the Board of Commissioners and the SSB and included in the Trustees Report SSB for each semester, which was submitted to Bank Indonesia and the Director of SBU.
UUS Bank DKI telah mencantumkan klausul Penyelesaian Sengketa di dalam akad pembiayaan, yang mengutamakan penyelesaian sengketa melalui musyawarah atau mediasi perbankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
SBU Bank DKI Settlement clause has been included in the financing agreement, which give priority to the settlement of disputes through consultation or mediation in accordance with banking regulations.
D. Penyaluran Dana kepada Nasabah Penyimpanan Dana oleh Deposan Inti
dan
D. Distribution of Funds to the Nucleus and Storage Customer Financing by Depositor Core Fund
UUS Bank DKI memiliki BPP Pembiayaan sebagaimana ditetapkan dalam Keputusan Direksi No. 162 tanggal 24 Desember 2008, yang mengatur tentang penyaluran dana kepada Nasabah Inti. Dalam memberikan penyediaan dana, khususnya penyaluran dana kepada Nasabah Inti, UUS Bank DKI telah menerapkan prinsip kehati-hatian yang telah diupayakan secara maksimal melalui kerjasama antara unit kerja terkait.
SBU Financing Bank DKI has the CPP as defined in Board of Directors Decision No. 162 dated December 24, 2008, which regulates the distribution of funds to the Customer nucleus. In providing funding, in particular the distribution of funds to the Customer Core, SBU DKI Bank has applied the precautionary principle that has been attempted the maximum through cooperation between work units.
Selama tahun 2010, UUS Bank DKI tidak pernah memberikan fasilitas khusus untuk Deposan Inti. Seluruh Deposan, termasuk Deposan Inti, dapat diberikan fasilitas bagi hasil dengan spesial nisbah tergantung kepada besaran nominal deposito. Tingkat nisbah ditetapkan sesuai dengan ketentuan yang telah diputus bersama dalam rapat ALCO.
During the year 2010, Bank DKI SBU never provide special facilities for Depositor nucleus. All depositors, including the Depositor nucleus, can be provided with special facilities for the outcome depends on the mass ratio of nominal deposits. Rate ratio determined in accordance with the provisions that have been disconnected with the ALCO meeting.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Pembiayaan
Inti
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
187
Daftar rincian Nasabah Pembiayaan Inti dan Nasabah Deposan Inti telah disampaikan kepada Bank Indonesia sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
List details of the Customer and the Customer Financing Nucleus Nucleus Depositor has been submitted to Bank Indonesia in accordance with applicable regulations.
E. Transparansi Kondisi Keuangan dan Non Keuangan UUS Bank DKI, Laporan Pelaksanaan GCG serta Pelaporan Internal
E. Transparency and Financial and Non Financial SBU Bank DKI, GCG Implementation and Internal Reporting
UUS Bank DKI telah mengumumkan Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan yang berisi kondisi keuangan UUS Bank DKI melalui beberapa surat kabar, antara lain Republika, Bisnis Indonesia, dan lain-lain.
SBU DKI Bank has announced the publication of Quarterly Financial Report containing financial condition SBU Bank DKI through several newspapers, among others, Republika, Bisnis Indonesia, and others.
Laporan Pelaksanaan GCG dan Self Assessment Pelaksanaan GCG UUS Bank DKI baru dilakukan pertama kali untuk penilaian Tahun 2010 sebagaimana diatur dalam PBI No. 11/33/PBI/2009 dan SE BI No. 12/13/DPbS tanggal 30 April 2010 tentang Pelaksanaan GCG bagi BUS dan UUS. Pada pelaksanaannya, UUS Bank DKI bekerjasama dengan Grup Manajemen Risiko & Kepatuhan PT Bank DKI.
Implementation Report and Self Assessment GCG GCG implementation of new DKI Bank SBU was first performed for the assessment year 2010 as stipulated in PBI No. 11/33/PBI/2009 and SE BI No. 12/13/DPbS April 30, 2010 on the Implementation of Good Corporate Governance for BUS and SBU. In practice, SBU Bank DKI cooperation with the Risk & Compliance Management Group PT Bank DKI.
UUS Bank DKI memiliki pelaporan internal yang lengkap dan didukung oleh SIM yang handal dan didukung dengan sumber daya manusia yang kompeten melalui proses rekruitmen yang ketat oleh Grup Sumber Daya Manusia. Security System untuk Core Banking ditangani secara khusus oleh UUS Bank DKI sedangkan pelaksanaan maintenance dilakukan secara berkala yang bekerjasama dengan vendor sebagai penyedia jaringan/sistem serta pihak yang terkait.
SBU Bank DKI have a complete internal reporting and is supported by the SIM which is supported by reliable and competent human resources through a rigorous recruitment process by the Group Human Resources. Security System for Core Banking handled exclusively by the Sharia Bank DKI while the implementation of maintenance performed regularly in cooperation with the vendor as a provider of network / system and the parties concerned.
Promosi Dalam rangka kegiatan mensosialisasikan dan mempromosikan keberadaan UUS Bank DKI serta memperkenalkan produk-produk pembiayaan, pendanaan dan jasa-jasa lainnya kepada masyarakat secara luas, maka dilakukan beberapa langkah komunikasi dan promosi melalui beberapa media, diantaranya yaitu:
Promotions In the framework of activities to socialize and promote the existence of Sharia Bank DKI and introduce products of financing, funding and other services to the public at large, then made a few steps of communication and promotion through multiple media, such as:
•
•
•
•
188
Website UUS Bank DKI memiliki website dengan alamat domain www.bankdkisyariah.co.id. Website ini secara rutin dilakukan pengkinian dengan data-data dan informasi terbaru mengenai UUS Bank DKI sehingga data yang ada bisa diakses oleh publik secara cepat dan akurat. Media Cetak Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan UUS Bank DKI di beberapa media cetak antara lain: Majalah Sharing, Majalah Sabili, Harian Republika, Koran Bisnis Indonesia, Koran Monitor Depok, Tabloid Haji & Umrah, Buku Panduan Administrasi Haji DEPAG, Direktori Perbankan Syariah IAEI, Newsletter komunitas-komunitas (seperti, Yayasan PPPA Darul Qur’an, dll) dan lain-lain. Media Elektronik Promosi dilakukan melalui pemasangan iklan serta wawancara di beberapa media elektronik, antara lain: Radio Alaikassalam (RAS FM), Pop FM, Ria FM, Lite FM, Sabili AM, Radio Gemma Annisa, Website Republika online, Website Eramuslim dan lain-lain.
•
Website SBU Bank DKI have a website with the domain address www. bankdkisyariah.co.id. This website routinely done by updating the data and the latest information about SBU Bank DKI so that existing data can be accessed by the public quickly and accurately.
•
Pameran Pameran yang diikuti oleh UUS Bank DKI dalam rangka promosi antara lain: Pameran dalam Rumah iB bersama Bank Indonesia dalam kegiatan Real Estate Indonesia (REI) Ekspo 2010, Pameran bersama dalam Booth Kompartemen Syariah Perbanas pada acara APCONEX 2010, Pameran dalam rangka penarikan undian Tabungan Monas bekerjasama dengan Bank DKI Konvensional, Pameran bersama Bank DKI Konvensional di Pekan Raya Jakarta 2010, Pesta Buku Jakarta tahun 2010, serta kegiatan pameran lainnya.
•
Print Media Promotion is done through Bank DKI SBU advertising in some print media, among others: Sharing Magazine, Magazine Sabili, Republika newspaper, Bisnis Indonesia newspaper, Koran Monitor Depok, Tabloid Hajj & Umrah, Hajj MORA Administration Handbook, Directory of Islamic Banking IAEI, community newsletter -community (such as, Foundation PPPA Darul Quran, etc.) and others. Electronic Media Promotion is done through advertising and interviews in some electronic media, including: Radio Alaikassalam (RAS FM), Pop FM, Ria FM, Lite FM, Sabili AM, Radio Gemma Annisa, Website Republika Online, Website Eramuslim and others. Exhibition The exhibition which was followed by a Sharia Bank DKI in the framework of the promotion include: Exhibition in the House iB together with Bank Indonesia in the activities of Real Estate Indonesia (REI) Expo 2010, Exhibition Booth Compartment together in Sharia Banks Association in the event APCONEX 2010, the exhibition in order to draw Savings Monas Conventional partnership with Bank DKI, Bank DKI Conventional joint exhibition at Jakarta Fair 2010, the Feast of Books Jakarta in 2010, as well as other exhibition activities.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
•
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
F.
Penyimpangan Internal dalam UUS Bank DKI
F.
Internal Fraud in Bank DKI SBU
Penyimpangan Internal dalam UUS Bank DKI Internal Fraud in Bank DKI UUS Penyimpangan Internal dalam 1 tahun
Tahun sebelumnya Previous year
Total Fraud Telah diselesaikan Dalam proses penyelesaian di internal UUS Belum diupayakan penyelesaiannya Telah ditindaklanjuti melalui proses hukum
-
Tahun berjalan Current year
Tahun sebelumnya Previous year
Tahun berjalan Current year
Tahun sebelumnya Previous year
Tahun berjalan Current year
-
-
-
1 ¨
-
-
-
-
-
-
¨
-
Internal Fraud within 1 year Total Fraud Has been completed In the process of settlement in the internal UUS Not yet attempted solution
-
-
-
G. Jumlah Permasalahan Hukum dalam UUS Bank DKI
Have been followed up through the legal process
G. Number of Legal Issues in Bank DKI SBU
Jumlah Permasalahan Hukum dalam UUS Bank DKI Number of Legal Issues in Bank DKI UUS Permasalahan Hukum Telah selesai (telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap) Dalam proses penyelesaian Total
Jumlah Total Perdata Pidana Civil Criminal -
-
Legal Issues Has been completed (already have the force of the permanent) In the process of settlement Total
H. Penyaluran Dana untuk Kegiatan Sosial serta Pendapatan Non Halal dan Penggunaannya
H. Distribution of Funds for Social Work and Income and Utilization of Non Halal
Berikut Laporan Pengelolaan Dana Sosial dan Pendapatan Non Halal UUS Bank DKI selama periode tahun 2010.
Following reports of Social and Income Fund Management Non Halal SBU DKI Bank during the period of 2010.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
189
Laporan Keberlanjutan/Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sustainability Report/Corporate Social Responsibility
Sebagai bank yang telah melayani masyarakat sejak tahun 1961, Bank DKI berpartisipasi aktif dalam bentuk program tanggung jawab sosial Perusahaan. Semangat inilah yang mendasari pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/ CSR) selama ini.
Sustainability Report (Sustainability Reporting) As a bank that has served the community since 1961, Bank DKI participate actively in the form of corporate social responsibility program. This spirit that underlies the implementation of Corporate Social Responsibility (Corporate Social Responsibility / CSR) for this.
Bank DKI berupaya memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Upaya tersebut adalah perwujudan dari filosofi dan tujuan kegiatan CSR Bank DKI yang tercantum sebagai berikut: • Pendidikan dan edukasi perbankan • Sosial kemasyarakatan • Lingkungan • Kebudayaan dan kesenian
Bank DKI attempt to provide added value to the community. These efforts are the embodiment of the philosophy and objectives of the CSR activities of Bank DKI listed as follows: • Education and banking education • Social community • Environment • Culture and arts
Dalam praktiknya, Bank DKI tidak hanya melakukan program pemberian bantuan (charity) hanya untuk sekedar memenuhi kewajiban atau karitatif semata. Namun lebih jauh, Bank DKI berkomitmen untuk menjadikan filosofi dan tujuan CSR sebagai bagian tak terpisahkan dari aktivitas Perusahaan, yang berpijak pada konsep pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan.
In practice, Bank DKI not only do the programs of assistance (charity) just to fulfill the obligations or their charity. But Further, the Bank DKI committed to the philosophy and objectives of CSR as an integral part of company activity, the which is based on the concept of sustainable community empowerment.
4 (empat) aspek yang menjadi fokus pelaksanaan CSR Bank DKI meliputi:
4 (four) aspect that becomes the focus of Bank DKI CSR include:
Pendidikan dan Edukasi Perbankan Bank DKI memandang Pendidikan memegang peranan penting dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara guna peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang Dalam mendukung upaya pendidikan, sejumlah kegiatan CSR Bank DKI di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Bank DKI sepanjang tahun 2010 adalah turut berpartisipasi dalam Gebyar Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diadakan oleh Pemprov DKI yang melibatkan 1000 sekolah tingkat SD dan SMP di DKI Jakarta, ataupun ketika Bank DKI mendukung program Dinas Pendidikan Pemprov DKI Jakarta yang mengadakan Apresiasi kepada Lomba Kompetisi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK) Tingkat Nasional XVIII tahun 2010 dan Apresiasi kepada Murid dan Guru Pemenang Olimpiad Sains Nasional 2010 melalui pemberian hadiah uang pembinaan dalam bentuk produk Tabungan Bank DKI. Dukungan lainnya juga diberikan dalam bentuk pemberian sponsorship berbagai kegiatan di lingkungan pendidikan.
Education and Banking Education Bank DKI looked Education plays an important role in the intellectual life of the nation and state in order to increase people’s welfare in the long term efforts in supporting education, a number of Bank DKI CSR activities in the field of education undertaken by the Bank DKI throughout 2010 are participating in the National Education Day Celebration Gebyar held by the Jakarta government involving 1000 primary and junior high schools in Jakarta, or when the Bank DKI supports programs Education Office Provincial Government of DKI Jakarta, which entered the Competition Appreciation Vocational High School Students (LKS SMK) National Level XVIII in 2010 and Appreciation to Students and Teachers National Science Olimpiad Winner 2010 through the provision of guidance in the form of prize money Savings Bank DKI product. Additional support is also provided in the form of sponsorship of various activities in environmental education.
Pendidikan dan Edukasi Perbankan Education and Banking Education Event Event Peluncuran TabunganKu Pameran Undian Tabungan Monas Penarikan Undian Tabungan Monas APCONEX RoadShow Mobil TabunganKu Pameran PRJ Sosialisasi TabunganKu Undian Simpeda Ban k DKI Pameran Undian Tabungan Monas Penarikan Undian Tabungan Monas Sosialisasi ke Guru PAUD Se-Jakut Sosialisasi TabunganKu Sosialisasi TabunganKu Sosialisasi TabunganKu Sosialisasi TabunganKu Sosialisasi TabunganKu Pameran Hari Kesetiakawanan Nasional
190
Launching of TabunganKu Exhibition of Undian Tabungan Monas Drawing of Undian Tabungan Monas APCONEX RoadShow Mobil TabunganKu PRJ Exhibition Socialisation of TabunganKu Drawing of Simpeda Bank DKI Exhibition of Undian Tabungan Monas Drawing of Undian Tabungan Monas Socialisation to Guru PAUD North-Jakarta Socialisation of TabunganKu Socialisation of TabunganKu Socialisation of TabunganKu Socialisation of TabunganKu Socialisation of TabunganKu Hari Kesetiakawanan Nasional Exhibition
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tanggal Date 20 Februari February 20 23-26 Februari February 23-26 27 Februari February 27 28-30 April April 28-30 19 Mei, 3,4 dan 7 Juni 10 Juni - 11 Juli 14 Juli July 14 27 Juli July 27 5-8 Agustus August 5-8 8 Agustus August 8 14 Oktober October 14 30 Oktober October 30 6 November November 6 16 November November 16 14 Desember December 14 16 Desember December 16 22 Desember December 22
Lokasi Location JHCC Senayan Tamini Square Tamini Square JHCC Senayan SMAN 11, SMA 8, SMPN 39, SMPN 30 PRJ Kemayoran SDN Kramat 01, 06, 07 Kantor Walikota JakSel Mall Kelapa Gading II La piazza - Kelapa Gading Yos Sudarso SDN Pondok Bambu 11 Pagi SMA Angkasa II JakTim SMK Sasmita Jaya Pamulang SMAN 12 Melawai SDSN Cideng 02 Pagi Lapangan Monas
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Sepanjang Tahun 2010, kegiatan edukasi perbankan yang dilaksanakan oleh Bank DKI lebih banyak didominasi oleh kegiatan sosialisasi produk bersama TabunganKu yang diluncurkan oleh Bank Indonesia sejak 20 Februari 2010. Sejumlah kegiatan terkait dengan sosialisasi produk bersama TabunganKu yang dilaksanakan oleh Bank DKI adalah Road Show dengan menggunakan mobil TabunganKu kepada SMAN 11, SMAN 8, SMPN 39, SMPN 30. Selain itu Bank DKI juga melakukan kegiatan pembukaan rekening TabunganKu yang diiringi dengan sosialisasi dan promosi TabunganKu kepada segmentasi usia dini termasuk diantaranya kepada murid-murid disejumlah SD, SMP, SMA dan SMK.
All Years 2010, banking education activities conducted by the Bank DKI more dominated by the product of socialization activities with my savings launched by Bank Indonesia since February 20, 2010. A number of activities related to dissemination of products with savings held by the Bank DKI is the Road Show by car savings to SMAN 11, SMAN 8, SMP 39, SMP 30. In addition, Bank DKI also acts as my savings account opening is accompanied by dissemination and promotion of savings to the segmentation of early childhood including to students in several elementary, junior high, high school and vocational school.
Kegiatan Edukasi Perbankan juga dilakukan Bank DKI dalam berbagai kesempatan lainnya, seperti Pameran Undian Tabungan Monas pada Februari dan Agustus 2010, ataupun pada saat Pameran APCONEX (Insert singkatan APCONEX), Pameran Jakarta Fair 2010, Pameran Hari Kesetiakawanan Nasional.
Banking Education activities are also conducted by Bank DKI in a variety of other opportunities, such as Savings Sweepstakes Monument Exhibition in February and August 2010, or at the time APCONEX Exhibition (Insert acronym APCONEX), Jakarta Fair 2010 Exhibition, Exhibition of National Solidarity Day.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
191
192
Sosial Kemasyarakatan Sebagai salah satu bentuk apresiasi dan tanggung jawab kepada masyarakat, Bank DKI “memberikan kembali” dalam bentuk kegiatankegiatan Corporate Social Responsibility(CSR) yang bertujuan untuk turut mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui sejumlah kegiatan sosial kemasyarakatan termasuk diantaranya mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat, dukungan terhadap kegiatan kesenian dan kebudayaan masyarakat termasuk kegiatan keagamaan, serta tanggap terhadap upaya pelestarian terhadap lingkungan hidup terutama ketika ada bencana alam.
Social Community As one form of appreciation and responsibility to the community, Bank DKI “give back” in the form of the activities of Corporate Social Responsibility (CSR), which aims to support community enhancement through a number of social activities including supporting the health service to the community, support for arts and cultural activities of society, including religious activities, and responsive to environmental conservation efforts, especially when there are natural disasters.
Salah satu fokus kegiatan CSR Bank DKI diarahkan pada kegiatankegiatan yang bertujuan untuk turut mendukung pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Berbagai program CSR Bank DKI di bidang pelayanan kesehatan masyarakat yang rutin dijalankan adalah donor darah yang melibatkan Palang Merah Indonesia. Kegiatan lain yang diselenggarakan adalah khitanan massal dan pengobatan gratis yang diikuti oleh 87 anak dari pedagang pasar jatinegara dan warga sekitar dengan melibatkan Unit Layanan Kesehatan DKI Jakarta. Bank DKI juga mengadakan khitanan massal kepada 139 anak dari keluarga kurang mampu yang berasal dari lingkungan sekitar kantor pusat Bank DKI.
One focus of Bank DKI CSR activities directed at the activities that aim to support the health service to the community. Bank DKI various CSR programs in the field of public health services that are routinely run blood donor involving the Indonesian Red Cross. Other activities are organized mass circumcisions and free medical treatment which was attended by 87 children from Jatinegara market traders and local community with participation from the Health Service Establishments. Bank DKI also held a mass circumcision to 139 children from underprivileged families from the neighborhood office of the Bank DKI.
Untuk lebih mendukung pelayanan kepada masyarakat, dalam hal ini adalah pensiunan karyawan, Bank DKI senantiasa mengoperasikan 2 unit ambulance mobil jenazah yang kini dikelola oleh Persatuan Pensiunan Karyawan Bank DKI yang dapat dipergunakan oleh karyawan dan pensiunan Bank DKI.
To better support services to the community, in this case is a retired employee, Bank DKI always operate 2 units hearse ambulances that are now managed by the Association of Retired Employees Bank DKI which can be used by employees and retirees Bank DKI.
Program CSR Bank DKI juga memprioritaskan kepada program penanganan musibah dan bencana alam mulai dari bencana yang terjadi pada skala nasional hingga yang ditetapkan sebagai bencana nasional. Sepanjang Tahun 2010, sejumlah musibah dan bencana alam yang menjadi perhatian adalah pemberian bantuan sebesar Rp50 juta dan paket sembako kepada warga korban musibah kebakaran di daerah Krendang, Jakarta Barat. Bank DKI juga menyerahkan bantuan kepada korban bencana alam Gunung Merapi sebesar Rp85 juta dalam bentuk bantuan makanan dan keperluan sehari-hari seperti perlengkapan mandi, selimut yang diserahkan oleh segenap karyawan dan satuan pengamanan Bank DKI.
Bank DKI CSR program also prioritizes the programs handling disasters and natural disasters ranging from the disaster that occurred on a national scale to set a national disaster. Throughout the year 2010, a number of calamities and natural disasters of concern is the provision of aid amounting to Rp50 million food packages to residents and victims of fire accident in the area Krendang, West Jakarta. Bank DKI also deliver aid to victims of natural disasters Mount Merapi is Rp85 million in the form of food and daily necessities such as toiletries, blankets submitted by the employees and the securities unit of Bank DKI.
Sejumlah bantuan berupa uang tunai juga diberikan Bank DKI disepanjang Tahun 2010 ini diantaranya pemberian santunan Rp22 juta kepada Rumah Yatim Piatu PSAA Murni Jaya di Jakarta dan santunan Rp17 Juta kepada Rumah Yatim Piatu Yayasan Amal Wanita di Jakarta, santunan sebesar Rp800 juta kepada 2.000 anak yatim dan fakir miskin yang ada di lingkungan sekitar Bank DKI dan santunan kepada anak yatim dalam rangka Milad Bank DKI Syariah yang ke 6 serta menyetorkan zakat infaq dan shodaqoh sebesar Rp200 juta kepada BAZIS DKI Jakarta.
Some form of cash assistance is also provided by Bank DKI throughout the year include provision of compensation in 2010 was Rp22 million to house PSAA Murni Jaya Orphanage in Jakarta and the compensation of Rp17 Million to Orphans Home Charitable Foundation for Women in Jakarta, compensation amounting to Rp800 million to 2,000 children orphaned and poor people in the neighborhood around the Bank DKI and compensation to the orphans in order Milad Bank DKI Syariah the 6th and Zakah infaq and shodaqoh deposit Rp200 million to BAZIS DKI Jakarta.
Bank DKI juga memperhatikan kegiatan religi seperti peringatan hari raya keagamaan serta setiap tahunnya mengadakan peringatan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, serta pesantren kilat untuk anak-anak karyawan Bank DKI. Tahun 2010 ini Bank DKI juga berpartisipasi pada peringatan Hari Tahun Baru Imlek tingkat Jakarta Pusat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bank DKI also concerned with religious activities such as memorial and religious holiday held annually Warning warning Birthday of Prophet Muhammad SAW, as well as boarding schools for children lightning employees of Bank DKI. In 2010, Bank DKI also participate in the Lunar New Year’s Day celebration in Central Jakarta level organized by the city administration.
Lingkungan
Environmental
Bank DKI memiliki kepedulian terhadap pelestarian lingkungan hidup seperti ketika Bank DKI mendukung kegiatan seminar “Greening The City” sebagai pengkajian terhadap upaya pelestarian lingkungan hidup melalui kegiatan penghijauan pada bulan Juli 2010 dan juga mendukung kegiatan Car Free Day yang dilaksanakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Bank DKI have concern for the preservation of the environment such as Bank DKI supports the activities of the seminar “Greening the City” as an assessment of environmental conservation through reforestation activities in July 2010 and also supports Car Free Day activities held the city administration.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Secara tidak langsung, bentuk kepedulian kepada lingkungan hidup ini juga diimplementasikan dalam kegiatan operasional dan non operasional perbankan dalam bentuk pengurangan penggunaan kertas dengan memulai dan membiasakan pendokumentasian elektronik serta mendorong penggunaan recycle paper, dan melakukan penghematan energi untuk penggunaan listrik. Bank DKI menyakini, pelestarian lingkungan hidup dimulai dari dalam pribadi karyawan Bank DKI pada setiap aspek terkecil dalam aktivitas seharihari.
Indirectly, a concern for the environment is also implemented in the operational and non-banking operations in the form of reduced use of paper with a start and get used to electronic documentation and encourage the use of recycled paper, and to save energy for electricity usage. Bank DKI belief, preservation of the environment starts from the employee’s personal Bank DKI on every aspect of the smallest of daily activities.
Kesenian dan Kebudayaan
Arts and Culture.
Bank DKI juga memperhatikan pengembangan kesenian dan kebudayaan masyarakat termasuk diantaranya Bank DKI turut berpartisipasi pada sejumlah kegiatan seperti ketika Bank DKI membuka stand pada Pameran Pesta Buku Jakarta 2010 yang diselenggarakan oleh IKAPI DKI Jakarta. Pada kesempatan tersebut, stand Bank DKI mendapatkan kunjungan Gubernur DKI Jakarta. Bank DKI juga memberikan hadiah 2 unit mobil kepada Pemenang Abang None pada Malam Final Pemilihan Abang dan None DKI Jakarta Tahun 2010.
Bank DKI also concerned with the development of arts and cultural community including DKI Bank participated in a number of activities such as Bank DKI open a booth at the Book Festival Jakarta Fair 2010 that was organized by IKAPI DKI Jakarta. On occasion, the booths have been visited by the Governor of Bank DKI Jakarta. Bank DKI also give prizes to the winner of 2 units of cars Abang None on Election Night Final Abang and None Jakarta in 2010.
Kegiatan CSR Bank DKI telah berkembang dari tahun ke tahun, terutama dilihat dari kualitas program yang disampaikan. Bank DKI juga melibatkan seluruh kantor cabang dan kantor cabang syariah untuk melaksanakan kegiatan CSR. Ke depan, Bank DKI masih akan melanjutkan kegiatan-kegiatan CSR pada bidang-bidang yang telah ditentukan yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial. Selain itu, jangkauan sasaran program CSR juga akan diperluas, sesuai dengan pengembangan jaringan kantor Bank DKI.
Bank DKI CSR activities has grown from year to year, especially seen from the quality of programs delivered. Bank DKI also involved all branch offices and branch offices to implement sharia CSR activities. Looking ahead, Bank DKI still will continue CSR activities on those areas that have been determined namely economic, environmental and social. In addition, the reach target CSR program will also be expanded, in accordance with the development office of Bank DKI network.
Bank DKI akan tetap menjalankan program-program CSR yang diyakini telah banyak meningkatkan kerjasama dengan masyarakat dan lingkungan sekitar, seperti pemberian beasiswa kepada siswa dan mahasiswa di sekolah dan perguruan tinggi yang telah bekerja sama dalam layanan perbankan dengan Bank DKI. Kegiatan lain yang akan dikembangkan yakni pelestarian alam dengan penanaman pohon yang akan lebih diintensifkan lagi. Bank DKI akan menyerahkan bantuan pohon kepada untuk dapat ditanam di lingkungannya masing-masing, melalui program “satu rumah satu pohon”. Pertumbuhan Bank DKI ke depan menjadi dasar bagi Bank DKI untuk terus bertumbuh ke depan mencapai keberlanjutan demi kesejahteraan bersama dan seluruh pemangku kepentingan.
Bank DKI will continue to run CSR programs are believed to have much to increase cooperation with the people and the environment, such as granting scholarships to students and students in schools and colleges who have worked in banking services with Bank DKI. Other activities will be developed that is nature conservation by planting trees that will be intensified again. Bank DKI will deliver aid to the tree to be planted in the neighborhood of each, through a program of “one house one tree.” Bank DKI growth in the future become the basis for the Bank DKI to continue to grow in the future achieve common prosperity and sustainability for all stakeholders.
Sepanjang tahun 2010, total dana yang telah disalurkan oleh Bank DKI untuk kegiatan CSR adalah sebesar Rp1.312.816.350 yang meliputi berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan Bank DKI. Program CSR Bank DKI di tahun 2011 kedepannya lebih terprogram dan berkesinambungan dengan memperhatikan penanganan CSR yang bersifat insidentil (crash program) untuk mengakomodasi pelaksanaan CSR bantuan bencana alam. Nantinya juga akan lebih diseleraskan dengan sejumlah program kerja Pemprov DKI Jakarta sebagai pemegang saham Bank DKI serta lebih melibatkan media massa untuk meningkatkan coverage pemberitaan Bank DKI di media massa untuk meningkatkan corporate image dan juga menggunakan pihak konsultan yang dapat dimanfaatkan untuk brainstorming dan updating knowledge untuk perbaikan penerapan program CSR Bank DKI.
During the year 2010, total funds have been disbursed by Bank DKI to CSR activities amounted Rp1.312.816.350 covering various social activities of Bank DKI. Bank DKI CSR program in 2011 to more programmatic and sustainable future, with due regard to the handling of incidental CSR (crash courses) to accommodate the implementation of CSR natural disaster relief. Will also be more diseleraskan with a number of work programs DKI Jakarta Provincial Government as a shareholder of Bank DKI and more involving the mass media to increase coverage of news Bank DKI in the mass media to enhance corporate image and also use the consultant that can be used for brainstorming and updating knowledge for improvement Bank DKI implementing CSR programs.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
193
AKTIVITAS CSR CSR ACTIVITY
194
14.02.10 \ Bank DKI berpartisipasi dalam peringatan Hari Tahun Baru Imlek tingkat Jakarta Pusat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Propinsi DKI Jakarta Pusat di pelataran parkir Monumen Nasional Bank DKI was participate in the Lunar of New Year’s Day level the Central Jakarta held DKI Jakarta Provincial Government Center on National Monument Car Park
29.03.10 \ Bank DKI memberikan santunan kepada anak yatim dalam rangka Milad Bank DKI Syariah yang ke-6 Bank DKI gives donation to orphans in regards with the 6th Milad of Bank DKI Sharia
06.04.10 \ Karyawan Bank DKI melakukan donor darah yang dilaksanakan dalam rangka memperingati HUT ke-49 Bank DKI Bank DKI ‘s Staff conducted a blood donor which was held on the commemoration of Bank DKI’s 49th Anniversary
17.04.10 \ Bank DKI menyerahkan bantuan sebesar Rp50 juta dan paket sembako kepada warga korban kebakaran Krendang Jakarta Barat di Jakarta Bank DKI deliver donation a total of Rp50 million and food packages to residents fire victims in Jakarta, West Jakarta Krendang
17.04.10 \ Bank DKI menyerahkan bantuan sebesar Rp22 juta kepada rumah yatim piatu PSAA Murni Jaya di Jakarta Bank DKI gives donation amounted to Rp22 million to orphans in Jakarta Jaya Murni PSAA
17.04.10 \ Bank DKI memberikan bantuan sebesar Rp17 juta kepada rumah yatim yayasan amal wanita di Jakarta Bank DKI provide donation amounted to Rp17 million to the women charity orphans in Jakarta
25.04.10 \ Bank DKI berpartisipasi dalam Gebyar Peringatan Hari Pendidikan Nasional yang diselenggarakan oleh Pemprov DKI yang melibatkan 1000 SD dan SMP di DKI Jakarta Bank DKI was participated in the Gebyar National Education Day organized by the Jakarta government involving 1000 elementary and secondary schools in Jakarta
31.05.10 \ Bank DKI berpartisipasi dalam pencanangan HUT ke 483 DKI Jakarta yang diadakan oleh Pemprov DKI dihalaman Museum Fatahillah Bank DKI was participated in the launching 483 Anniversary of DKI Jakarta, held on the Provincial Government of DKI are at the Museum Fatahillah
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
09.06.10 \ Bank DKI dukung Program Pendidikan Pemprov DKI Jakarta yang mengadakan Apresiasi kepada Lomba Kompetisi Siswa Sekolah Menengah Kejuruan (LKS SMK)Tingkat Nasional XVIII 2010 melalui pemberian hadiah uang pembinaan yang diserahkan Gubernur DKI Jakarta Bank DKI supports the program Jakarta Provincial Government Education who hold Appreciation to the Competition Vocational High School Students (LKS SMK) National Level XVIII 2010 through the provision of prize money handed over coaching the Governor of DKI Jakarta
24.06.10 \ Bank DKI melaksanakan khitanan massal dan pengobatan gratis yang dilaksanakan Pasar Jatinegara dalam rangka HUT 483 Kota Jakarta Bank DKI conducted a mass circumcision and free medical treatment carried held on Jatinegara Market on 483th Celebration Jakarta City
02.07.10 \ Gubernur DKI Jakarta mengunjungi stand Bank DKI pada Pameran Pesta Buku Jakarta 2010 yang diselenggarakan oleh IKAPI DKI Jakarta Governor of Jakarta to visit the exhibition booths Bank DKI Jakarta Book Festival 2010 organized by the Jakarta IKAP
06.07.10 \ Bank DKI melaksanakan khitanan massal kepada 139 anak dari keluarga kurang mampu yang berasal dari lingkungan sekitar kantor pusat Bank DKI sebagai program implementasi Corporate Social Responsibility Bank DKI Bank DKI conducted a mass circumcision towards 139 unfortunate children within surroundings of Bank DKI Office a part program implementation of Corporate Social Responsibility Bank DKI
29.07.10 \ Bank DKI memberikan 2 unit mobil Suzuki Splash GL kepada pemenang pertama Abang None Jakarta 2010 sebagai bentuk dukungan Bank DKI kepada program Pemprov DKI Jakarta Bank DKI gives two units of car GL Suzuki Splash to the first winner of Abang None Jakarta 2010 as a form of support to the program of Bank DKI Jakarta Provincial Government
24.08.10 \ Bank DKI menyetorkan zakat, infaq dan shodaqoh sebesar Rp200 juta kepada BAZIS DKI Jakarta Bank DKI deposit the zakat, infaq and shodaqoh for a total amount of Rp200 million to BAZIS DKI Jakarta
26.08.10 \ Bank DKI turut mendukung program Dinas Pendididkan Pemprov DKI Jakarta yang mengadakan Apresiasi kepada Murid dan Guru pemenang Olimpiad Sains Nasional 2010 melalui pemberian hadiah uang pembinaan yang diserahkan oleh Gubernur DKI Jakarta Bank DKI also supports programs Pendididkan Office Provincial Government of DKI Jakarta, Appreciation into the Student and Teacher Appreciation winner of the National Science Olimpiad 2010 through the provision of prize money coaching submitted by the Governor of DKI Jakarta
03.09.10 \ Bank DKI memberikan santunan sebesar Rp800 juta kepada 2.000 anak yatim dan fakir miskin di lingkungan sekitar Bank DKI sebagai bagian dari kegiatn Corporate Social Responsibility Bank DKI yang dilakukan sepanjang Bulan Ramadhan 1431 H Bank DKI gives donation for a total amount of Rp800 million towards 2,000 orphans and less fortunate within surrounding Bank DKI’s Office as part of their Corporate Social Responsibility program that has been held throughout Ramadan 1431 H
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
195
Komitmen Pelayanan terhadap Nasabah Service Commitment to Customers
196
Komitmen untuk memberikan layanan terbaik juga menjadi fokus perhatian Bank DKI terutama bagi nasabah. Mengelola bisnis bagi Bank DKI tak sekedar berorientasi profitabilitas tetapi mewujudkan kemudahan, keamanan dan kenyamanan bertransaksi terus diupayakan melalui berbagai program.
Commitment to provide best services also become the focus of attention of Bank DKI, especially for customers. Managing a business for Bank DKI will not just be oriented to profitability but to realize the ease, safety and convenience of transactions continue to be pursued through various programs.
Sebagai bank yang konsisten mencapai tujuan perusahaannya, Bank DKI terus berupaya memberikan pelayanan yang terbaik. Terbukti dengan beberapa penghargaan yang diraih, termasuk diantaranya penghargaan sebagai 1st best overall performance dalam Banking Service Excellence Awards 2010 kategori Bank Regional dari Marketing Research Indonesia dan Majalah InfoBank serta penghargaan sebagai ”Perusahaan Terpercaya” pada pelaksanaan Corporate Governance Perception Index (CGPI) Tahun 2009.
As a bank that consistently achieve company goals, the Bank DKI continue to provide the best service. Evidenced by several awards, including the award for best overall performance in the 1st Banking Service Excellence Awards 2010 Regional Bank category of Marketing Research Indonesia and InfoBank Magazine and the award for “Trusted Company” in the implementation of the Corporate Governance Perception Index (CGPI) in 2009.
Penghargaan ini semakin mendorong Bank DKI untuk terus mengelola layanan dan penyempurnaan penerimaan dan umpan balik keluhan, pengaduan dan pertanyaan dari para nasabah dan calon nasabah.
This award further encourages the Bank DKI to continue to manage services and improvements receiving complaints and feedback, complaints and questions from our customers and prospective customers.
Himbauan kepada nasabah
Appeal to customers
Bank DKI senantiasa menginformasikan kepada nasabah halhal mengenai keamanan bertransaksi untuk setiap kali nasabah menggunakan produk dan layanan perbankan termasuk diantaranya keamanan data pribadi nasabah seperti PIN, yang bertujuan untuk menghindari penyalahgunaan dari pihak lain yang tidak berkepentingan.
Bank DKI always inform customers about security issues for every customer transactions using banking products and services including security of customer personal data such as PINs, which aims to avoid misuse of other parties who are not interested.
Biaya Pengembangan Komitmen Terhadap Pelayanan Nasabah
Development Cost Commitment to Customer Service
Selama tahun 2010, Bank DKI mengeluarkan Rp235 juta per bulan untuk pengembangan komitmen pelayanan pada nasabah Bank DKI. Untuk maintenance website, Bank DKI mengeluarkan Rp15 juta per bulan.
During 2010, Bank DKI spend Rp235 million per month to develop a commitment to customer service Bank DKI. For website maintenance, Bank DKI spend Rp15 million per month.
Call Center
Call Center
Dengan layanan Call Center Bank DKI 021-2354-5555 atau 021-BDKI-5555, nasabah bank DKI bisa mendapatkan informasi yang seluas-luasnya tentang jasa dan layanan Bank DKI, termasuk inquiry saldo dan transaksi. Call Center Bank DKI juga menerima keluhan dan pengaduan dari nasabah. Untuk menindaklanjuti pengaduan nasabah, Bank DKI juga memiliki unit customer response center yang akan meneruskan ke unit kerja terkait untuk penyelesaian masalah dari nasabah.
With service Call Center Bank DKI 021-2354-5555 or 021-BDKI-5555, DKI bank customers can get information as possible on services and service Bank DKI, including balance and transaction inquiry. Call Center Bank DKI also receive complaints and complaints from customers. To follow up on customer complaints, Bank DKI also has units of customer response center that will continue to work units to solving problems from customers.
Bank DKI senantiasa meningkatkan kualitas dan memberikan updating product knowledge produk dan layanan Bank DKI kepada petugas call center Bank DKI.
Bank DKI constantly improve the quality of updating product knowledge and providing product and service to an officer of Bank DKI DKI Bank call center.
Di tahun 2010, Bank DKI menerima penghargaan Silver Best Contact Center Indonesia 2010 kategori Call Center Best Agent Inbound below 100 seats yang dinilai oleh Contact Centre Association.
In 2010, Bank DKI awarded Silver Best Contact Center Indonesia 2010 category Best Call Center Agent Inbound below 100 seats which was considered by the Contact Centre Association.
Surat Pembaca
Readers Letters
Bank DKI senantiasa menanggapi dengan baik segala pengaduan nasabah yang terbit di surat pembaca diberbagai media. Mengacu kepada PBI No. 7/7/2005 pasal 10 dimana Bank wajib menyelesaikan
Bank DKI always respond well to all customer complaints in a letter published in various media. Refers to PBI. 07.07.2005 article 10 in which the Bank shall resolve the complaint at least 20 (twenty)
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
pengaduan paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja setelah tanggal penerimaan pengaduan tertulis dan dalam hal terdapat kondisi tertentu, Bank dapat memperpanjang jangka waktu sampai dengan paling lama 20 (dua puluh) hari kerja, Bank DKI kemudian menyelesaikan dan menyampaikan kepada media yang sama untuk dimuat sebagai hak jawab Bank DKI.
working days after the date of receipt of a written complaint and in the event of certain conditions, the Bank may extend the period up to a maximum of 20 (twenty) working days, Bank DKI then complete and submit to the same media to be loaded as a right of reply Bank DKI.
Sepanjang tahun 2010, jumlah dan perihal pengaduan nasabah yang dimuat sebagai surat pembaca disejumlah media adalah sebagai berikut:
During the year 2010, the number of customer complaints and the subject that was published as a letter reader in some media are as follows:
Data pengaduan nasabah di surat pembaca di Koran tahun 2010 Data of customer complaints in letters to the newspaper in 2010 Nama Koran Tanggal Pengaduan Newspaper Title Complain Date
Jenis Pengaduan Complaint Type
Tanggal Hak Jawab Date of Right Answer
Klarifikasi Hak Jawab Clarifying the Right Answer
Harian Kompas Kompas Daily
19 Januari 2010 19 January 2010
Permasalahan terhadap sistem PBB Online, berkaitan dengan data SPPT Wajib Pajak Issues of Online PBB system, with regard to SPPT data Taxpayer
9 Februari 2010 9 February 2010
Data SPPT dari Wajib Pajak yang bersangkutan tidak ada SPPT data from the taxpayer in question does not exist
Harian Kompas Kompas Daily
26 Oktober 2010 26 October 2010
Pembobolan Tabungan Defrauding Savings
16 November 2010 16 November 2010
Klarifikasi bahwa nasabah yang bersangkutan tidak pernah menyampaikan kepada redaktur Harian Kompas. Kasus telah diselesaikan dengan baik. Clarification that the customer is never told the Kompas newspaper editor. The case has been resolved properly.
Umpan Balik Pengaduan Nasabah
Feedback on Customer Complaints
Bank DKI terus berupaya memperhatikan setiap kebutuhan dan keinginan nasabah. Melalui sarana pengaduan, keluhan dan saran yang disampaikan melalui berbagai media komunikasi, Bank DKI berusaha untuk memberikan umpan balik semaksimal mungkin. Dari berbagai keluhan, pengaduan dan saran yang masuk, Bank DKI berupaya untuk menanggapi semua pengaduan yang diterima.
Bank DKI continue to pay attention to each customer’s needs and desires. By means of the complaints, complaints and suggestions are communicated through various media of communication, Bank DKI try to give as much feedback as possible. Of the various complaints, complaints and suggestions that come in, Bank DKI seeks to respond to all complaints received.
Pengembangan Penanganan Pengaduan Nasabah
Development of the Customer Complaints Handling
Bank DKI senantiasa berusaha memberikan layanan terbaik agar semua pemangku kepentingan mendapat manfaat dan nilai tambah yang optimal.
Bank DKI always try to provide the best service for all stakeholders to benefit and add value to the optimal.
Maka ke depan, Bank DKI akan terus mengembangkan dan melakukan penyempurnaan prosedur maupun penanganan pengaduan, keluhan dan saran yang diterima. Sehingga umpan balik yang diterima oleh nasabah maupun calon nasabah dapat memenuhi kebutuhan terhadap informasi seputar Bank DKI yang diperlukan.
So in the future, Bank DKI will continue to develop and to improve the procedures and complaint handling, complaints and suggestions received. So that the feedback received by customers or potential customers can meet the demand of information about Bank DKI necessary.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
197
Customer Response Center Keterangan KRD – Angsuran Kredit Tidak Sesuai KRD – Complaint Kredit Lain-lain KRD – Saldo Terdebet Karena Pinjaman Complaint CB – Layanan (CS, Teller, Keamanan dll) Complaint CB – Layanan ATM Complaint CB – Layanan Rekening PIN Delivery Complaint Biaya Administrasi Tidak Sesuai Complaint Rekening – Saldo Tidak Sesuai PB TLR – Pemindahbukuan Belum Diterima PB TLR – Tidak Merasa Transaksi ST – Jumlah Setoran Tidak Sesuai ST – Setoran Belum Diterima Complain Website Bank DKI Fraudulent Card (Penipuan) ATM Bersama – Uang Keluar Sebagian ATM Bersama – Uang Tidak Keluar Sama Sekali ATM DKI – Uang Keluar Sebagian ATM DKI – Uang Tidak Keluar Sama Sekali ATM DKI – Uang Tertelan Kembali ATM Bersama – Uang Tertelan Kembali PB ATM – Nilai Transaksi Tidak Sesuai PB ATM – Pemindahbukuan Belum Diterima PB ATM – Transaksi Gagal Tapi Saldo Terdebet TRF ATM Bersama – Nilai Transaksi Tidak Sesuai TRF ATM Bersama – Salah No Rekening Penerima Transaksi TRF ATM Bersama – Terdebet Lebih dari Satu Kali TRF ATM Bersama – Transaksi Gagal Saldo Terdebet TRF ATM Bersama – Transfer Belum Diterima TRF DKI – Nilai Transaksi Tidak Sesuai TRF DKI – Salah No Rekening Penerima Transfer TRF DKI – Terdebet Lebih dari Satu Kali TRF DKI – Transaksi Gagal Saldo Terdebet TRF DKI – Transfer Belum Diterima ATM Bersama – Permbayaran Tagihan HP ATM Bersama – Pembayaran Tagihan Umum (Telkom, PLN dll) ATM DKI – Pembayaran Tagihan HP ATM DKI – Pembayaran Tagihan Umum – (PLN, Telkom dll) Blokir Kartu ATM (F,LS) Blokir Kartu ATM DKI - Fraudulent Blokir Kartu ATM DKI – Hilang Blokir Kartu ATM DKI – Permintaan Nasabah Blokir Kartu ATM DKI – Tercuri Blokir Kartu ATM DKI – Tertelan ATM – Complain Uang Habis ATM – Complain Lain-lain ATM – Activation Card ATM – Activation PIN ATM – Maintenance Data ATM Bersama – Tidak Merasa Tarik, Saldo Berkurang ATM DKI – Kartu Tidak Dapat Digunakan Transaksi ATM DKI - Tidak Merasa Tarik, Saldo Berkurang PB ATM – Tidak Merasa Transaksi TRF ATM Bersama – Tidak Merasa Transaksi JAK – Kartu Tidak Dapat Digunakan JAK – Saldo Terdebet Lebih dari Satu Kali JAK – Top Up, Saldo Tidak Bertambah JAK – Transaksi Gagal, Saldo Terdebet Blokir Kartu JAKCard – Hilang JAK – Complain Lain-lain JAK – Maintenance Data JAK – Tidak Pernah Digunakan, Saldo Berkurang TOTAL
198
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Description
2010
KRD - Installment Loans Not Available KRD - Complaint Other Credit KRD - Balance debit Because Loan CB Complaint - Services (CS, Teller, Security etc) Complaint CB - 22 ATM Services Complaint CB - Account Service Complaint 1 PIN Delivery Administrative Costs Not Available Account Complaint - Balance Not Available PB TLR - Transfer Not Accepted PB TLR - Not Feeling Transaction ST - 0 Total Deposits Not Available ST - Payment Not Received Complain Website Bank DKI Fraudulent Card (Fraud) ATM Bersama - Money Out Part ATM Bersama - Money No Exit COMPLETELY Jakarta ATMs - Money Out Part ATM DKI - Money No Exit COMPLETELY ATM DKI - Swallowed Money Back ATM Bersama - Swallowed Money Back PB ATM - Transaction Value Not Available PB ATM - Transfer Not Received PB ATM - Transaction Failed, but a debit balance TRF ATM Bersama - Transaction Value Not Available TRF ATM Bersama - One Beneficiary Account No. Transaction TRF ATM Bersama - debit More than One-time TRF ATM Bersama - Transaction Failed debit balances TRF ATM Bersama - Transfer Not Accepted TRF DKI - Transaction Value Not Available TRF DKI - The No. 1 Account of Beneficiary Transfers TRF DKI - More than One-time debit TRF DKI - Transaction Failed debit balances TRF DKI 34 - 81 64 Transfer Not Accepted 35 ATM Bersama - HP Claims Permbayaran ATM Bersama - General Bill Payment (Telkom, PLN, etc.) ATM DKI - Bill Payment HP ATM DKI - General Bill Payment - (PLN, Telkom, etc) Block ATM Card (M, LS) Block DKI ATM Card - Fraudulent Block 41 DKI ATM Card - Lost Block DKI ATM Card - Customer Requests Block ATM Card DKI - stolen Block 44 ATM Cards DKI - Swallowed ATM - Complain Money Out ATM - 422 Others Complain ATM - 167 210 Card Activation ATM - Activation PIN ATM - Maintenance Data ATM Bersama - Not Feeling Drag, Reduced Balance ATM DKI - Unusable Card Transactions ATM DKI - Not Feeling Pull, Balance Reduced PB ATM - Not Feeling Transaction TRF ATM Bersama - Not Feeling Transaction JAK - Cards Can not Be Used JAK - debit balance More than One-time JAK - Top Up, Balance Not Increase JAK - Transaction Failed, a debit balance Block 59 JAKCard Card - Lost JAK - Complain Other JAK - 36 Data Maintenance JAK - Never Used, Balance Reduced TOTAL
0 2 3 98 22 2 1 1 9 0 0 0 1 1 2 31 1418 354 2186 32 33 0 1 1 1 1 1 17 95 2 1 0 20 81 0 9 22 9 0 0 21 0 3 7 382 422 167 2 8009 28 19 19 0 0 11 8 1 1 1 91 36 1 13.884
2009 1 2 589 79 12 8 1 2 19 1 5 1 3 4 1 36 975 13 652 8 15 1 7 0 1 0 0 11 104 0 0 1 13 64 6 2 56 3 4 1 27 2 6 20 181 364 210 1 6631 36 74 11 0 1 1 0 0 0 9 22 1 0 10.298
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
Total jumlah pengaduan pada tahun 2010 sebanyak 13.884 meningkat dari jumlah pengaduan pada tahun 2009 sebanyak 10.298. Hal ini menunjukkan tingkat awareness dari nasabah yang lebih tinggi. Bank DKI secara proaktif melayani dan menyelesaikan setiap keluhan nasabah dengan memberikan informasi dan tatacara penyelesaian terkait.
The total number of complaints in 2010 as many as 13,884 increase from the number of complaints in 2009 as many as 10,298. This shows the level of customer awareness is higher. Bank DKI to proactively serve and resolve any customer complaints by providing information and procedures related settlement.
Peristiwa Penting Setelah Tanggal Subsequent Events Neraca 1. Pada tanggal 28 Januari 2011 telah dilaksanakan Serah Terima Jabatan Direktur Utama Bank DKI dari Direktur Pemasaran yang merangkap Pelaksana Tugas Direktur Utama Bank DKI, Mulyatno Wibowo kepada Eko Budiwiyono.
1. On January 28, 2011 have been implemented handover position of Director of Bank DKI Marketing Director who concurrently Acting Director of Bank DKI, Mulyatno Eko Wibowo told Budiwiyono.
2. Pada tanggal 19 April 2011 telah dilaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa Bank DKI yang hasilnya kemudian dituangkan dalam Akta Berita Acara Rapat No. 45 tanggal 19 April 2011 yang dibuat oleh Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, SH, Notaris di Jakarta: • Pemberian Dividen kepada Pemegang Saham sebesar Rp61,10 miliar. • Menyudahi/mengakhiri jabatan Bapak Ilhamsyah Joenoes sebagai Direktur Operasional PT Bank DKI (sementara) dan mendelegasikan tugas Direktur Operasional PT Bank DKI kepada Direktur Utama untuk kegiatan yang berkaitan dengan Supervisi Grup Sumber Daya Manusia (GSM) dan Grup Pembinaan Cabang (GPC) serta kepada Direktur Pemasaran untuk kegiatan yang berkaitan dengan Supervisi Grup Teknologi Informasi (GTI) dan Grup Quality Assurance (GQA).
2. On 19 April 2011 was held the Annual General Meeting of Shareholders and Extraordinary Bank DKI and the results were stated in the Deed of Minutes of Meeting No. 45 dated 19 April 2011, by Mrs. Poerbaningsih Adi, SH, Notary in Jakarta
3. Pelaksanaan kegiatan Due Dilliegence Meeting & Public Expose Penawaran Obligasi VI sebesar Rp450 miliar dan Obligasi Subordinasi II sebesar Rp300 miliar pada 12 Mei 2011 di Hotel Ritz Charlton SCBD.
3. Due DIlliegence Meeting & Public Expose Issuance of Bond VI at amount of Rp450 biilion and Bond Subordinates II at amount Rp300 billion on May 12, 2011 at Ritz Charlton SCBD Hotel.
Corporate Governance Tata Kelola Perusahaan
• •
Giving dividends to shareholders amounting to Rp61.10 billion. Finish/end position Mr Ilhamsyah Joenoes as Operational Director of PT Bank DKI (temporary) and delegate the task of the Operational Director of PT Bank DKI to the President Director for activities related to the Supervision of Human Resources Group (GSM) and the Group Development Branch (GPC) and to the Director of Marketing for activities related to Information Technology Supervision Group (GTI) and the Group Quality Assurance (GQA).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
199
Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2010 Statement For 2010 Annual Report
Dewan Komisaris dan Direksi menyatakan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait. Board of Commissioners and the Board of Directors declared fully responsible for the content of this Annual Report with the financial statement and other relevant information.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Agoest Soebhektie Komisaris Utama President Commisioner
Zainal Abidin Hasni Komisaris Independen Independent Commisioner
Sukri Bey Komisaris Commisioner
Direksi Board of Directors
Eko Budiwiyono Direktur Utama President Director
Ilhamsyah Joenoes Direktur Operasional Operational Director
200
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Benny Santoso Direktur Keuangan Finance Director
Mulyatno Wibowo Direktur Pemasaran Marketing Director
Laporan Keuangan Financial Statements
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
201
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intenionally left blank
202
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
PT BANK DKI Laporan Auditor Independen Dan Laporan Keuangan Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 Dan 2008
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
203
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intenionally left blank
204
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
205
206
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
207
208
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
R.1.1/014/03/11 PT BANK DKI LAPORAN LABA RUGI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2010
2009 (Disajikan kembali Catatan 43)
Catatan PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL Pendapatan Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Pendapatan Bunga Beban Bunga Bunga Provisi dan Komisi Jumlah Beban Bunga
2.t, 26 2.u
2.t, 27 2.u
PENDAPATAN BUNGA - BERSIH Pendapatan Operasional Lainnya Provisi dan Komisi selain dari Pemberian Kredit Keuntungan (Kerugian) Transaksi Mata Uang Asing - Bersih Keuntungan (Kerugian) Penilaian Efek yang Diperdagangkan yang Belum Direalisasi - Bersih Keuntungan Penjualan Efek - Bersih Lain-lain - Bersih Jumlah Pendapatan Operasional Lainnya Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Produktif
2.u 2.v
28
2.k, 29
(Beban) Pemulihan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban Operasional Lainnya Umum dan Administrasi Tenaga Kerja Promosi Lain-lain Jumlah Beban Operasional Lainnya
30 2.x, 31
LABA OPERASIONAL PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
32
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2.w, 20.c 2.w, 20.d
LABA BERSIH
LABA BERSIH PER SAHAM DASAR
2.y, 34
1.564.322.735 16.833.928 1.581.156.663
1.587.926.215 73.284.334 1.661.210.549
2008 (Disajikan kembali Catatan 43)
1.391.071.269 33.965.640 1.425.036.909
(811.018.234) (7.300) (811.025.534)
(858.927.378) (14.700) (858.942.078)
(752.613.923) (10.500) (752.624.423)
770.131.129
802.268.471
672.412.486
17.777.56 8
16.187.641
12.695.328
(105.961) 196.429.345 31.532.673 103.722.931 349.356.556
3.313.536
(176.494)
(752.342) 21.892.424 67.573.663 108.214.922
708.708 17.703.551 61.655.509 92.586.602
(1.091.555)
(33.020.026)
(53.987.207)
(1.434.727)
(1.059.453)
(1.104.887)
(220.252.331) (450.841.362) (27.139.916) (90.864.400) (789.098.009)
(153.460.890) (391.145.086) (27.112.645) (105.509.388) (677.228.009)
(126.441.188) (325.749.944) (28.507.124) (75.987.850) (556.686.106)
327.863.394
199.175.905
153.220.888
20.083.322
(2.991.343)
15.726.523
347.946.716
196.184.562
168.947.411
(31.692.643) 510.807 (31.181.836)
(62.620.892) 3.281.092 (59.339.800)
(60.985.210) 6.345.859 (54.639.351)
316.764.880
136.844.762
114.308.060
519
228
190
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
209
210
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
SALDO PER 31 DESEMBER 2010
-
24 24 24 23 22 23 2.h
-
-
-
20.000.000
1.430
-
-(10.834.000)
-
10.835.430
10.834.563 -
-
-
867
Uang Muka Setoran Modal
-
-
20.000.000 -
Tambahan Modal Disetor
-
-
-
38.036.451
-38.036.451 -
-
--
-
Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
611.159.000
10.834.000 -
-
25
Koreksi Saldo Laba Pembagian Laba: Dividen Cadangan Umum Cadangan Khusus Setoran Modal Tambahan Modal Disetor Uang Muka Setoran Modal Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual Laba Bersih
-
600.325.000
-
600.325.000
44
24 24 24 24 23 2.h
Catatan
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BANK DKI LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
Pengaruh penerapan awal PSAK No.50 dan No.55 (revisi 2006)
SALDO PER 31 DESEMBER 2009
Pembagian Laba: Dividen Cadangan Umum Cadangan Khusus Dana Kesejahteraan Uang Muka Setoran Modal Selisih Penilaian Nilai Wajar Efek yang Tersedia untuk Dijual Laba Bersih
SALDO PER 31 DESEMBER 2008
R.1.1/014/03/11
194.472.377
--
59.592.000
-
-
134.880.377
-
44.317.000
90.563.377
35.028.256
15.000.000 -
20.028.256
15.000.000 -
5.028.256
Saldo Laba yang telah Ditentukan Penggunaannya Cadangan Cadangan Umum Khusus
319.207.694
316.764.880
-
(61.100.000) (59.592.000) (15.000.000)
(162.534.503)
162.534.503
138.134.814
136.844.762
(54.091.000) (44.317.000) (15.000.000)
114.698.052
Saldo Laba yang belum Ditentukan Penggunaannya
1.217.905.208
38.036.451 316.764.880
(61.100.000) 20.000.000 -
(162.534.503)
162.534.503
904.203.877
(54.091.000) 10.834.563 136.844.762
810.615.552
Jumlah Ekuitas
R.1.1/014/03/11 PT BANK DKI LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008
(Dinyatakan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS OPERASI Penerimaan Bunga Penerimaan Provisi dan Komisi Penerimaan Kredit Hapus Buku Beban Bunga, Provisi dan Komisi Pembayaran kepada direksi dan karyawan Pembayaran Pajak Penghasilan Beban Operasional Lainnya - Bersih Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan (Beban) Non Operasional Lainnya Laba sebelum Perubahan Aset dan Kewajiban Operasional Perubahan Aset dan Kewajiban Operasional Penurunan (Kenaikan) pada: Efek-efek Efek yang dibeli dengan janji untuk dijual kembali Kredit yang Diberikan Aset Lain-lain Kenaikan (Penurunan) pada: Kewajiban Segera Giro Tabungan Deposito Berjangka Surat Berharga yang Diterbitkan Kewajiban Lainnya Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Penjualan Aset Tetap Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DIPEROLEH DARI (DIGUNAKAN UNTUK) AKTIVITAS PENDANAAN Pinjaman yang Diterima Pembayaran Pinjaman Uang Muka Setoran Modal Tambahan modal disetor Penempatan Modal Disetor Pembayaran Dividen Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
2008 (Disajikan kembali Catatan 43)
1.643.383.254 20.605.864 4.563.432 (818.068.944) (450.841.302) (29.800.350) (340.782.929) 349.356.556 20.624.423 399.040.004
1.614.824.081 73.480.293 16.345.129 (854.745.756) (391.431.083) (55.829.356) (285.716.820) 108.410.881 (2.991.343) 222.346.026
1.336.545.861 32.708.206 13.145.526 (746.297.307) (301.451.159) (60.985.210) (179.077.941) 91.877.895 15.726.525 202.192.396
2.640.757.558 148.040.335 (1.686.758.841) (37.956.396)
208.069.513 129.110.802 (526.122.055) 18.076.702
(1.747.613.628) (1.466.931.384) 52.269.048
(161.365.763) (841.683.426) 561.214.489 422.545.301 473.080 (23.007.263) 1.421.299.078
19.755.001 701.213.189 230.626.251 1.881.858.452 (444.851.630) 5.125.141 2.445.207.392
(614.243.054) 1.673.055.499 345.463.534 384.424.891 689.067.630 (944.636.934) (1.426.952.002)
(22.867.698) 1.623.680 (21.244.018)
(26.689.039) 5.592.825 (21.096.214)
(16.960.299) (16.960.299)
(98.995.857) 1.430 20.000.000 10.834.000 (61.100.000) (129.260.427)
(76.227.475) 10.834.563 (54.091.000) (119.483.912)
220.089.027 (51.091.000) 168.998.027
1.270.794.633 4.557.128.686
2.304.627.266 2.252.501.420
5.827.923.319
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun terdiri dari: Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain jangka waktu tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Sertifikat Bank Indonesia - jangka waktu tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Jumlah
2009 (Disajikan kembali Catatan 43)
2010
4.557.128.686
(1.274.914.274) 3.527.415.694 2.252.501.420
516.520.519 1.075.680.410 341.341.078
529.314.824 671.307.426 262.813.740
397.591.193 501.322.580 45.783.936
3.894.381.312
2.119.118.521
661.730.769
-
974.574.175
646.072.942
5.827.923.319
4.557.128.686
2.252.501.420
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
211
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM
a.
Pendirian Bank PT Bank DKI untuk selanjutnya disebut “Bank”, semula merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta berbentuk Perusahaan Daerah didirikan berdasarkan Peraturan Daerah No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah dan terakhir dengan Peraturan Daerah No. 1 tahun 1993 tanggal 15 Januari 1993, yang merubah m odal dasar dari sebesar Rp 50.000.000 menjadi sebesar Rp 300.000.000 sampai dengan tanggal 5 Mei 1999. Pada tanggal 6 Mei 1999 Bank berubah nama, bentuk usaha dan m odal dasar m enjadi PT Bank DKI, dengan modal dasar sebesar Rp 700.000.000. Perubahan tersebut telah disetujui oleh Pemerintah Daerah Propinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Daerah Propinsi DKI Jakarta No. 1 tahun 1999 tanggal 1 Pebruari 1999 dengan Akta Notaris Harun Kamil, S.H., No. 4 tanggal 6 Mei 1999 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Surat Keputusan No. C-8270.HT.01.01.Th.99 tanggal 7 Mei 1999. Tanggal 4 Juni 1999, diumumkan dalam Berita Negara No. 45, Tambahan No. 3283. Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dan yang terakhir berdasarkan akta No. 101 yang dibuat oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Jakarta pada tanggal 28 September 2007 tentang Penambahan modal dasar menjadi Rp 1.500.000.000 dan peningkatan modal disetor yang telah m endapatkan persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No.C-04111.HT.01.04-Th.2007 tanggal 22 Nopember 2007. Ruang lingkup kegiatan Bank adalah untuk menjalankan aktivitas umum perbankan. Pada tanggal 30 Nopember 1992, Bank memperoleh ijin untuk melakukan aktivitas sebagai bank devisa berdasarkan SK Direksi Bank Indonesia No. 25/67/KEP/DIR. Pada bulan Maret 2004, Bank mulai melakukan kegiatan operasional berdasarkan prinsip syariah berdasarkan surat Bank Indonesia No. 6/39/DpbS, tanggal 13 Januari 2004 tentang prinsip pembukaan kantor cabang syariah Bank dalam aktivitas kom ersial Bank. Kantor Pusat Bank berlokasi di Jalan Ir. H. Djuanda III/ 7-9, Jakarta. Bank memiliki kantor-kantor cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan ATM ( Automatic Teller Machine /Anjungan Tunai Mandiri) sebagai berikut:
Kantor Cabang Konvensional Kantor Cabang Pembantu Konvensional Kantor Kas Konvensional Payment Point Kantor Cabang Syariah Kantor Cabang Pembantu Syariah Kantor Kas Syariah Layanan Syariah ATM
212
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2010
2009
2008
13 31 75 31 2 3 7 38 528
13 31 74 30 2 3 6 36 228
11 30 70 22 2 1 5 36 72
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM ( L a n j u t a n ) b.
Penaw aran Umum Obligasi Bank Pada tahun 2004, Bank menerbitkan Obligasi IV (empat) untuk tujuan pendanaan, dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,50% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan telah dicatat pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya), yang telah dilunasi pada saat jatuh tempo tahun 2009. Pada tahun 2008, Bank menerbitkan Obligasi V (Lima) sebesar Rp 425.000.000 dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% untuk jangka waktu 5 (lima) tahun akan jatuh tempo tahun 2013, dan Obligasi Subordinasi I (satu) sebesar Rp 325.000.000 dengan jangka waktu 10(sepuluh tahun) jatuh tempo 2018 dengan opsi beli tahun ke-5(lima) sejak tanggal emisi obligasi, yaitu tahun 2013 dengan tingkat bunga tetap sebesar 12,25% untuk tahun pertama sampai tahun ke-5 (lima) dan sebesar 22,25% pertahun untuk tahun ke-6(enam) sampai tahun ke-10 (sepuluh).
c.
Dewan Komisaris dan Direksi Susunan Dewan Komisaris yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2010 diangkat berdasarkan Rapat Um um Pem egang Saham Luar Biasa pada tanggal 26 April 2010 yang risalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Berita Acara Rapat No. 29 dari Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. Sedangkan susunan Dewan Komisaris yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 21 Agustus 2009 dan tanggal 5 Maret 2009 khusus pengangkatan Sukri Bey serta 19 Desem ber 2007, yang risalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., masing-masing No. 47, No.3 dan No. 78 masing-masing tanggal 21 Agustus 2009 dan 5 Maret 2009, dengan susunan Dewan Kom isaris Bank sebagai berikut: 2010 Dewan Kom isaris Komisaris Utama : Kom isaris
:
Kom isaris
:
Agoes Soebhektie (independen) Zainal Abidin Hasni**) (independen) Sukri Bey
2009
2008
Mara Oloan Siregar *) Hasan Basri Saleh *) Sukri Bey
Suryo Danisworo **) (Independen) Idris Kadir ***) (independen) Joni Mulyanto ****)
*) Pejabat sementara (caretaker). **) Merangkap sebagai Ketua komite audit dan Ketua Pemantau Risiko. ***) Merangkap sebagai Ketua Komite Audit dan Anggota Komite Remunerasi dan Nominasi ****)Merangkap sebagai Ketua Ketua Pemantau Risiko dan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi.
Pencalonan Sdr. Sukri Bey sebagai komisaris telah mendapat persetujuan Bank Indonesia sesuai surat No. 11/1/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 22 Januari 2009. Susunan Dewan Direksi Bank yang menjabat pada tanggal 31 Desember 2010 diangkat berdasarkan RUPS Luar Biasa yang diselengarakan pada tanggal 27 Desember 2010 khusus untuk pengangkatan Direktur Utama yang Akta risalah rapatnya masih dalam proses penyelesaian berdasarkan Surat Keterangan Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No.410/AB XII 025/XII/2010 tanggal 27 Desember 2010 dan berdasarkan Akta No. 36 tanggal 15 Juli 2010 didokumentasikan oleh Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
213
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM ( L a n j u t a n )
Sedangkan untuk susunan Dewan Direksi 31 Desember 2009 dan 2008 diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 30 Januari 2006 yang risalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Aulia Taufani, S.H., No. 153, tanggal 30 Januari 2006, adalah sebagai berikut: 31 DESEMBER 2010 Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Kepatuhan Direktur Pemasaran Direktur Keuangan Direktur Operasional
: : : : :
Eko Budiwiyono *) Benny Santoso **) Mulyatno Wibowo Benny Santoso Ilham syah Joenoes ***)
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
Winny Erwindia Aris Anwari Muhamad Irfandi Mamad Sachroni Ilhamsyah Joenoes
*) Efektif mulai melaksanakan tugas pada awal bulan Februari 2011 **) Pelaksana tugas ***) Pejabat sementara d.
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, Komite Rem unerasi dan Nominasi dan Karyaw an Berdasarkan peraturan Bapepam dan LK Nom or IX.I.5 tentang Komite Audit dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 serta perubahannya PBI Nomor 8/14/2006 tentang pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum, Bank diwajibkan membentuk dan mengangkat Komite Audit yang harus diketuai oleh Komisaris Independen. Susunan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2010 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 14/DK/VI/2010 tanggal 7 Juni 2010 perihal Pengangkatan Komite Audit, sedangkan Komite Audit pada tanggal 31 Desember 2009 tidak ada karena sudah berakhirnya masa tugas Komite Audit pada bulan Agustus 2009 yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 108 Tahun 2006 tanggal 25 September 2006 tentang Pengangkatan Komite Audit, dengan susunan Komite Audit pada masingmasing tanggal tersebut diatas adalah sebagai berikut:
31 DESEMBER 2010
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
Kom ite Audit Ketua
:
Zainal Abidin Hasni *)
Idris Kadir**)
Anggota Anggota Anggota:
: : :
Trisniati Anwar Ratna Heimawaty Zain Dharmadi Wijaya
E. Mokhamad Ikhsan Syaiful Arief
*) **)
Merangkap sebagai komisaris independen, Ketua komite Audit dan Ketua Komite Pemantau Risiko. Merangkap sebagai komisaris independen, Ketua Komite Audit dan anggota komite remunerasi dan nominasi.
Catatan: Pada tanggal 31 Desember 2009 Komite Audit belum terisi dan belum dilakukan pengangkatan kembali setelah masa jabatan masing-masing Ketua dan Anggota Komite berakhir pada bulan Agustus 2009.
214
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM ( L a n j u t a n ) Susunan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2010 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 329 Tahun 2010 tanggal 8 Oktober 2010, tentang Perubahan Komite Pemantau Risiko PT Bank DKI, sedangkan tahun 2009 belum ada karena sudah berakhirnya masa tugas Komite Pemantau Risiko pada bulan Agustus 2009 yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 50A tanggal 14 April 2008, tentang Perubahan Komite Pemantau Risiko, dengan susunan Komite Pemantau Risiko Bank adalah sebagai berikut: 31 DESEMBER 2010 Kom ite Pem antau Risiko Ketua Anggota Anggota Anggota
: : : :
Zainal Abidin Hasni *) Abdul Wahab Arizal Anas Salohot Lubis
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
Joni Mulyatno**) Achmad Shalihan Setia Dharma --
*) Merangkap sebagai komisaris independen dan Ketua komite Audit **) Merangkap sebagai komisaris dan Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi. Catatan: Pada tanggal 31 Desember 2009 Komite Pemantau Risiko belum terisi dan belum dilakukan pengangkatan kembali setelah masa jabatan masing-masing Ketua dan Anggota Komite berakhir pada bulan Agustus 2009.
Susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Desember 2010 diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 251 Tahun 2010 tanggal 29 Juli 2010 tentang Pengangkatan Komite Rem unerasi dan Nom inasi PT Bank DKI, sedangkan Susunan Komite Rem unerasi 31 Desem ber 2009 belum ada, karena sudah berakhirnya masa tugas Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat berdasarkan Keputusan Direksi Perseroan No. 88 tahun 2007 tanggal 21 Juni 2007 tentang Pengangkatan Komite Remunerasi dan Nominasi jo Keputusan Direksi No. 116 tahun 2007 tanggal 3 Agustus 2007 tentang perubahan Komite Remunerasi dan Nominasi, dengan susunan Komite Remunerasi dan Nominasi Bank adalah sebagai berikut: 31 DESEMBER 2010 Komite Remunerasi dan Nominasi Ketua Anggota Anggota
: : :
Agoest Soebhektie*) Sukri Bey Enny Rantih Sofyan
31 DESEMBER 2009 DAN 2008
Joni Mulyanto ***) Idris Kadir **) Enny Rantih Sofyan
*) Merangkap sebagai komisaris independen **) Merangkap sebagai komisaris independen dan Ketua komite audit dan Anggota Pemantau Risiko. ***) Merangkap sebagai komisaris dan Ketua Komite Pemantau Risiko Catatan: Pada tanggal 31 Desember 2009 Komite Remunerasi belum terisi dan belum dilakukan pengangkatan kembali setelah masa jabatan masing-masing Ketua dan Anggota Komite berakhir pada bulan Agustus 2009.
Masa tugas Komite Audit, Komite Pemantau Risiko dan Komite Remunerasi dan Nominasi telah berakhir tanggal 22 Agustus 2009.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
215
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
1.
UMUM ( L a n j u t a n )
Dewan Pengawas Syariah Unit Usaha Syariah Bank untuk 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 diangkat berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa(RUPSLB) tanggal 26 April 2010 dan 20 Juni 2008 yang Aktanya masing-masing dibuat oleh Notaris Ny.Poerbaningsih Adi Warsito, SH dengan Nomor Akta No. 29 tanggal 26 April 2009 dan No.71 tanggal 20 Juni 2008 masing-masing untuk dengan m asa jabatan akan berakhir sampai 02 Februari 2013 dan berakhir sampai tanggal 02 Februari 2010. Susunan Dewan Pengawas Syariah Unit Usaha Syariah Bank adalah sebagai berikut: 31 DESEMBER 2010, 2009 dan 2008 Ketua Anggota Anggota
: KH. Munzir Tamam, MA : Drs. H. Surachman Hidayat, MA : Kanny Hidaya
Gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris, Dewan Direksi, Dewan Pengawas Syariah dan Komite Audit untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebagai berikut: 2010 Dewan Komisaris Dewan Direksi
3.172.530 24.123.374
2009 5.656.697 12.374.151
2008 5.619.610 11.540.264
Catatan: Gaji dan kompensasi Dewan Direksi tahun 2010 termasuk gaji Direksi periode sebelumnya sampai dengan Juni 2010 di tambah dengan uang jasa penghargaan masa kerja Direksi tersebut.
Bank m empunyai tenaga kerja pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah 1.945 orang (1.538 karyawan tetap dan 407 karyawan kontrak), 1.701 orang (1.346 karyawan tetap dan 355 karyawan kontrak), 1.635 orang (1.187 karyawan tetap dan 448 karyawan kontrak) (tidak diaudit).
216
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a.
Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Mulai tanggal 1 Januari 2010, Bank telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006) tentang "Instrumen Keuangan”: Penyajian dan Pengungkapan; PSAK No. 55 (Revisi 2006) tentang "Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran" masing-masing pengganti PSAk 55 (Revisi 1999 “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai” dan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” . Laporan keuangan Bank 31 Desem ber 2010 disajikan dan disusun mengacu pada Pedom an Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) Revisi 2008 yang diterbitkan oleh Bank Indonesia dan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan prinsip akuntansi yang berlaku umum lainnya yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) serta praktik-praktik perbankan, pedoman pelaporan yang dikeluarkan oleh Bank Indoensia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, laporan keuangan disajikan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 (revisi tahun 2000), prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia (PAPI) Revisi 2001 dan peraturan serta pedoman Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7 tentang "Pedoman Penyajian Laporan Keuangan" yang terdapat dalam Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No.KEP-06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 dan ketentuan lainnya yang ditetapkan oleh Bank Indonesia dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Laporan keuangan juga disusun berdasarkan konsep dasar akrual dan biaya historis kecuali aset tetap tertentu yang dinilai kembali sesuai dengan peraturan pemerintah dan investasi saham tertentu yang dicatat dengan metode biaya (cost method). Bank selain beroperasi secara konvensional, Bank juga beroperasi secara syariah melaui Unit Usaha Syariah dalam penyajian dan penyusunan laporan keuangannya mengacu dan berdasarkan pada PSAK dan ketentuan, praktik-praktik perbankan yang berlaku untuk bank yang beroprasi secara syariah yaitu PSAK 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, beberapa ketentuan PSAK 59 tentang “Akuntansi Perbankan Syariah” yang masih berlaku, dan Pedoman Akuntansi Perbankan Syariah Indonesia 2003 (PAPSI) yang diterbitkan atas kerjasama IAI dengan Bank Indonesia. Seluruh angka dalam laporan keuangan Bank ini dibulatkan menjadi Ribuan Rupiah yang terdekat, kecuali dinyatakan khusus.
b.
Aset dan Kew ajiban Keuangan Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efek-efek, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali, pinjaman yang diberikan, piutang dan pembiayaan, tagihan akseptasi dan penyertaan. Kewajiban keuangan Bank terdiri dari simpanan nasabah, simpanan dari bank lain, kewajiban akseptasi, obligasi yang diterbitkan, pinjaman yang diterima dan obligasi subordinasi. Bank menerapkan PSAk 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) efektif sejak tanggal 1 Januarai 2010. Dampak dari penerapan awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) dijelaskan pada Catatan 44.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
217
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) (i)
Klasifikasi Aset keuangan diklasifikasikan dalam kategori berikut: a. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang m em ilik 2(dua) sub-klasifikasi, yaitu: a.1. aset keuangan pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar; a.2. aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan b. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual c. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo; dan d. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang Kewajiban keuangan diklasifikasikan kedalam kategori berikut pada saat pengakuan awal: a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang memiliki 2(dua) sub-klasifikasi yaitu: a.1. kewajiban keuangan pada saat pengakuan awal telah ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar; a.2. kewajiban keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. b. Kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamotosasi. Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung kedalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat sebagai “kenaikan (penurunan) nilai surat berharga” untuk surat berharga dan “Laba (rugi) selisih kurs-bersih” untuk tagihan derivatif. Pendapatan bunga dari aset keuangan dalam kelom pok diperdagangkan dicatat sebagai “Pendapatan bunga”. Jika Bank pada saat pengakuan awal telah menetapkan aset keuangan tertentu yang diukur sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), selanjutnya, penetapan ini tidak dapat dirubah. Berdasarkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), opsi nilai wajar hanya dapat digunakan bila: a. penerapan dari opsi nilai wajar karena mengurangi atau mengeliminasi ketidakkonsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul dari pengukuran aset atau kewajiban atau pengakuan laba atau rugi karena penggunaan dasar-dasar yang berbeda; b. untuk pengukuran instrumen yang digabungkan atau instrumen campuran (combine/hybrid instrument) yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat yang ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. c. aset dan kewajiban keuangan merupakan suatu kelompok (bukan setiap item) dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola, dievaluasi berdasarkan atas total laba (return) dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar, Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola am bil untung dalam jangka pendek ( short term profit taking ) yang terkini. Derivatif juga dikategorikan dalam kelompok diperdagangkan, kecuali derivatif yang merupakan kontrak jaminan keuangan atau sebagai instrumen lindung nilai yang ditetapkan dan efektif. Aset keuangan yang dikelom pokkan diperdagangkan terdiri dari efef-efek/surat berharga (termasuk obligasi pemerintah), tagihan derivatif (termasuk juga aset keuangan dengan derivatif melekat).
218
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki untuk periode tertentu dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai kedalam salah satu kelompok aset keuangan lainnya. Pada saat pengakuan awalnya, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan niai laba rugi dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, akumulasi laba dan rugi yang sebelumnya diakui di saldo laba yang belum direalisasi, kemudian harus diakui pada laporan laba rugi. Pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera dalam waktu dekat kecuali. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan adalah giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali, tagihan akseptasi dan tagihan lainnya, pinjaman yang diberikan. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan diakui pada nilai wajarnya ditam bah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga. Pendapatan dari pinjaman yang diberikan dicatat di dalam laporan laba rugi dan dilaporkan sebagai “Pendapatan bunga”. Dalam hal penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari pinjaman yang diberikan dan diakui dalam laporan laba rugi sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai” (CKPN). Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo dan tidak ditetapkan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau tersedia untuk dijual. Pada saat pengakuan awal, aset keuangan dimiliki hingga jatuh tem po diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo dicatat dalam laporan laba rugi dan diakui sebagai pendapatan bunga. Ketika penurunan nilai terjadi, kerugian penurunan nilai diakui sebagai pengurang dari nilai tercatat aset keuangan dan diakui didalam laporan keuangan sebagai “Cadangan kerugian penurunan nilai”. Kewajiban keuangan diklasifikasikan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Bank untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,Jika Bank pada pengakuan awal telah menetapkan instrumen hutang tertentu sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi (opsi nilai wajar), maka selanjutnya penetapan ini tidak dapat dirubah.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
219
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Sedangkan kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai kewajiban diperdagangkan kecuali detetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “Laba (rugi) selisih kurs bersih”. Pengukuran biaya perolehan yang dimortisasi dari aset dan kewajiban keuangan adalah jumlah aset dan kewajiban pada saat pengakuan awal dikurangi dengan pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. (ii)
Pengukuran Nilai W ajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu kewajiban diselesaikan antara pihak yang memeahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm’s lenght transaction) pada tanggal pengukuran. Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar yang berlaku pada tanggal neraca. Nilai pasar yang digunakan Bank untuk aset keuangan adalah harga penawaran ( bid price ). Sedangkan untuk kewajiban keuangan menggunakan harga permintaan ( asking price) . Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi dipasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu waktu dan oleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker) , kelom pok industri, badan pengawas ( pricing service or regulatory agency ), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini. Untuk efek-efek yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, entitas menggunakan metode penilaian internal. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang mem ahami, berkeinginan dan jika tersedia referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskontokan dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model). Terknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Bank, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodelogi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan. Harga dan parameter yang digunakan didalam prosedur pengukuran pada umumnya telah direview dan disesuaikan jika diperlukan, khususnya untuk perkembangan pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
220
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Bukti terbaik atas penilaian nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nillai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan terhadap transaksi pasar terkini yang dapat dobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu modifikasi atau pengemasan ulang atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti yang terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data dari pasar yang dapat diobservasi atau saat transaksi ditutup pada tanggal neraca. Bank menggunakan selisih atas risiko kredit sendiri di dalam m enentukan nilai kini dari kewajiban derivatif dan kewajiban lainnya yang telah ditetapkan m enggunakan opsi nilai wajar. Ketika terjadi kenaikan di dalam selisih kredit, Bank mengakui keuntungan atas penurunan nilai tercatat kewajiban. Ketika terjadi penurunan di dalam selisih kredit, Bank mengakui kerugian atas kewajiban tersebut sebagai akibat kenaikan nilai tercatat kewajiban.Nilai wajar dari kewajiban kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan sesuai dengan nilai tercatatnya. (iii) Pengakuan Bank pada awalnya mengakui pinjaman yang diberikan dan simpanan pada tanggal perolehan. Pembelian dan penjualan aset keuangan yang lazim (reguler) diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank memiliki komitmen untuk membeli atau m enjual aset tersebut. Semua aset dan kewajiban keuangan lainnya pada awalnya diakui pada tanggal perdagangan dimana Bank menjadi suatu pihak dalam ketentuan kontraktual instrumen tersebut. Pada saat pengakuan awal, aset atau kewajiban keuangan diukur pada nilai wajar ditam bah (untuk item yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi setelah pengakuan awal) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan kewajiban keuangan. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasi aset keuangan dan kewajiban keuangan tersebut. Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atas penerbitan suatu kewajiban keuangan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk kewajiban, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah hutang yang diakui pada awal pengakuan kewajiban. Biaya transaksi tersebut diam ortisasi selam a umur instrumen berdasarkan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan aset keuangan atau sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi sehubungan dengan kewajiban keuangan. (iv) Penghentian Pengakuan Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual untuk atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset telah ditransfer (jika, secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Bank melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kontrol yang masih dimiliki tidak m encegah penghentian pengakuan). Kewajiban keuangan dihentikan pengakuannya ketika kewajiban telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
221
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Jika Bank melakukan transaksi, mentransfer aset yang diakui di neraca, tetapi m asih mem iliki semua risiko dan manfaat dari aset yang ditransfer atau bagian darinya, maka aset yang ditransfer tidak dihentikan pengakuannya dari neraca. Jika saat aset dijual ke pihak ketiga dengan pertukaran tingkat pengembalian secara bersamaan dari aset yang ditransfer, transaksi dianggap sebagai transaksi keuangan yang dijamin serupa dengan janji akan dibeli kembali. Dalam transaksi dimana Bank secara substansial tidak mem iliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari kepemilikan aset keuangan, Bank menghentikan pengakuan aset tersebut jika Bank tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau kewajiban. Dalam hal dimana transfer atas aset tersebut Bank masih mem iliki pengendalian, maka Bank mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar tingkat keterlebibatan berkelanjutannya Bank dan nilai keterlibatan berkelanjutan tersebut adalah sebesar perubahan nilai (sisa) dari aset yang ditransfer. Jika Bank dalam beberapa transaksi transfer aset keuangan dan Bank mendapatkan imbalan tertentu, maka aset atau kewajiban diakui tergantungapakah imbalan yang diterima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompensasikan beban penyediaan jasa yang diberikan (aset) atau imbalan tersebut tidak cukup untuk menyediakan jasa pengelolaan (kewajiban). Bank menghapusbuku saldo aset keuangan (antara lain pinjaman yang diberikan, piutang pembiyaan dan efek-efek beserta penyisihan kerugian penurunan nilai masing-masing pada saat Bank menentukan bahwa pinjaman, piutang pembiayaan dan efek-efek tersebut sudah tidak dapat ditagih lagi. Keputusan ini diambil setelah mempertimbangkan informasi terkait seperti telah terjadinya perubahan yang signifikan atas posisi keuangan debitur/penerbit yang mengakibatkan debitur/penerbit tidak lagi mampu dapat melunasi kewajibannya, atau hasil penjualan agunan tidak akan mencukupi untuk melunasi selusuh kewajibannya kepada Bank. (v)
Reklasifikasi Aset Keuangan Bank tidak diperkenankan untuk mereklasifikasi instrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atau diterbitkan. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan total nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: (a) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; (b) terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau (c) terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
222
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya, dan pada saat keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi. (vi) Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam neraca jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk m enyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. c.
Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Bank melakukan transaksi dengan beberapa pihak yang mempunyai hubungan istimewa berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 7, tentang "Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa" dan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.8/13/PBI/2006 tentang “Perubahan atas PBI No.7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Umum”. Semua transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa diungkapkan dalam laporan keuangan sedangkan transaksi antara Bank dengan Badan Usaha Milik Negara/Daerah lainnya tidak perlu diungkapkan sebagai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan syarat dan kondisi normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, telah diungkapkan pada laporan keuangan sebagaimana dijelaskan pada Catatan 35.
d.
Kas dan Setara Kas Untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penem patan pada Bank Indonesia dan bank lain, dan investasi sangat likuid berjangka pendek yang jatuh tempo dalam 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya. Sampai dengan 31 Desember 2009, untuk tujuan penyajian laporan arus kas, kas dan setara kas terdiri atas kas, giro pada Bank Indonesia, dan giro pada bank lain yang tidak dijaminkan atau dibatasi penggunaannya. Untuk tujuan perbandingan, kas dan setara kas dalam laporan arus kas untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 disajikan kembali sesuai dengan PSAK No. 2 (Reformat 2007) lihat (Catatan 43.a).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
223
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) e.
Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Indonesia adalah penanaman dana Bank pada Bank Indonesia dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah Dan Valuta Asing; SE Bank Indonesia No. 11/29/DPNP tanggal 16 Oktober 2009 perihal perhitungan GWM sekunder dalam rupiah; PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008 tentang Giro Wajib Minimum dan PBI No. 10/19/PBI/2008 tanggal 18 Oktober 2008 (selanjutnya disebut GWM) (lihat catatan 4, catatan 6 dan catatan 7). Giro Wajib Minimum adalah jumlah dana minim um yang wajib dipelihara oleh Bank yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari simpanan dana pihak ketiga yang terdiri dari GW M utama dan GWM sekunder dan GWM LDR. GWM utama adalah sim panan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia yang ditetapkan Bank Indonesia sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam rupiah dan sebesar 1% dari simpanan dana pihak ketiga dalam mata uang asing. GWM sekunder adalah cadangan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank berupa sertifikat Bank Indonesia, Surat Utang Negara dan/atau excess reserve yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam rupiah. GWM Loan to Deposit Ratio (selanjutnya disebut GWM LDR) adalah simpanan minimum yang wajib dipelihara oleh Bank dalam bentuk saldo rekening giro pada Bank Indonesia sebesar persentase tertentu dari simpanan dana pihak ketiga yang dihitung berdasarkan selisih antara LDR yang dimiliki oleh Bank dengan LDR target. Besaran dan parameter yang digunakan dalam perhitungan GWM LDR dalam rupiah ditetapkan antara lain; batas bawah LDR target sebesar 78% , batas atas LDR target sebesar 100%, KPMM insentif sebesar 14%, parameter disinsentif bawah sebesar 0,1 dan parameter disinsentif atas sebesar 0,2. Sejak 1 Januari 2010, giro pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, jika ada, dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai (Catatan 2.k). Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro, sedangkan giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi dengan penyisihan kerugian (Catatan 2.k).
f.
Giro pada Bank Lain Sejak tanggal 1 Januari 2010, setelah pengakuan awal, giro pada bank lain dicatat pada biaya perolehan diam ortisasi menggunakan suku bunga efektif di neraca Bank. Sampai dengan 31 Desember 2009, giro pada Bank lain dicatat sebesar saldo giro dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai;
224
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) g.
Penem patan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia dan Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah dan dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi pendapatan bunga (diskonto) yang belum diamortisasi. Penem patan pada bank lain merupakan penempatan dalam bentuk call money dan deposito. Sejak 1 Januari 2010, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan merupakan biaya tam bahan untuk mem peroleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan dimortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Sampai dengan 31 Desem ber 2009, penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo masing-m asing penempatan dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai;
h.
Efek-efek Efek-efek terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia, obligasi (termasuk Obligasi Pem erintah), reksadana yang diperdagangkan di pasar uang dan obligasi yang tercatat pada bursa efek. Sejak tanggal 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 50 (Revisi 2006) yang telah berlaku efektif pada tanggal tersebut, efek-efek dinyatakan berdasarkan klasifikasi sebagai berikut : 1.
Efek-efek yang diklasifikasikan kedalam kelompok diperdagangkan diakui dan diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi di neraca Bank pada saat pengakuan awal dan setelah pengakuan awal, berikut biaya transaksi yang terjadi diakui langsung di dalam laporan laba rugi periode tahun berjalan. Keuntungan dan kerugian yang belum terealisir akibat perubahan nilai wajar efek-efek dan obligasi pemerintah yang diperdagangkan diakui sebagai bagian keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar instrumen keuangan dalam laporan laba rugi periode tahun berjalan. Efekefek dan obligasi pemerintah yang diperdagangkan direklasifikasikan atau tidak tidak direalisasikan setelah pengakuan awal. Efek-efek yang diklasifikasikan kedalam kelompok ini merupakan efekefek yang dimiliki/dibeli untuk dijual kem bali dalam waktu dekat dan atau untuk memperoleh keuntungan jangka pendek.
2.
Efek-efek dalam kategori Tersedia untuk Dijual merupakan efek-efek yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kategori Tersedia untuk Dijual. Efek-efek dalam kategori ini disajikan pada nilai wajar dengan memperhitungkan pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pembelian efek-efek. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi periode berjalan, m elainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat dijual atau pada saat mengalami penurunan nilai yang tidak besifat sementara, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi Bank berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi Bank menggunakan suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas efek-efek yeng tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi Bank.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
225
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n )
3.
Efek-efek dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tem po merupakan efek-efek dimana Bank mem iliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki efek-efek tersebut hingga jatuh tempo. Efek-efek dalam kategori ini dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi, yaitu nilai wajar efek-efek yang diukur pada saat pengakuan awalnya dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan/kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan/penurunan nilai wajar tidak diakui pada laba rugi periode berjalan, melainkan sebagai komponen terpisah dalam ekuitas. Keuntungan atau kerugian diakui sebagai laba atau rugi pada saat dijual atau pada saat mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi Bank berdasarkan metode rata-rata tertimbang. Efek-efek dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo disajikan dengan Cadangan kerugian penurunan nilai (jika ada) sebagai off-setting account atas efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo.
PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55 (Revisi 2006) juga mengatur tentang penjualan dan reklasifikasi aset keuangan sebagai berikut:
226
1.
Bank dapat melakukan penjualan atau mereklasifikasi aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo ke kategori Tersedia untuk Dijual tanpa menimbulkan pertanyaan mengenai intensi dan kemampuan Bank untuk memiliki sisa aset keuangan jika dan hanya jika: i. Jumlah aset keuangan yang dijual atau direklasifikasi tidak lebih dari jum lah yang tidak signifikan (not more than significant) dibandingkan dengan total seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, yaitu maksimum sebesar 10% dari total portofolio Dim iliki Hingga Jatuh Tem po selam a kurun waktu 2 tahun terakhir; ii. Aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali yaitu 3 (tiga) bulan atau kurang sebelum jatuh tempo dimana diperkirakan dalam jangka waktu tersebut tidak terjadi perubahan suku bunga yang akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan. iii. Bank telah memperoleh kembali secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadual pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; dimana nilai substansialnya adalah minimal 90% , atau iv. Penjualan atau reklasifikasi tersebut terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank.
2.
Dalam hal terjadi perubahan intensi atau kemampuan Bank sehingga aset keuangan tidak tepat lagi diklasifikasikan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo, maka aset keuangan tersebut harus diklasifikasikan menjadi aset keuangan dalam kategori Tersedia untuk Dijual.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) 3.
Bank dapat mereklasifikasi aset keuangan dari kategori Tersedia untuk Dijual ke kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo jika: i. Terdapat perubahan intensi atau kemam puan Bank; ii. Dilakukan dalam kondisi yang jarang terjadi yang timbul dari suatu kejadian yang tidak biasa dan sangat tidak mungkin terjadi secara berulang dalam jangka pendek, sehingga ukuran yang andal atas nilai wajar tidak lagi tersedia; atau iii. Pengenaan sanksi untuk tidak boleh mengklasifikasikan seluruh portofolio aset keuangan dalam kategori Dimiliki Hingga Jatuh Tempo telah terlewati.
Bank m enetapkan nilai wajar efek-efek yang dimiliki berdasarkan bid price (harga beli yang dikuotasikan oleh broker/dealer dari pasar aktif). Dalam hal tidak terdapat pasar aktif, Bank dapat menggunakan teknik penilaian yang meliputi: 1. Harga dari transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar; 2. Harga dari transaksi pasar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama; atau 3. Penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi. Dalam kondisi tertentu dimana pada periode-periode selanjutnya terjadi pemulihan penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dipulihkan dengan menyesuaikan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai, yaitu maksimal sebesar cadangan kerugian penurunan nilai yang sudah dibentuk. Efek-efek yang dimiliki diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal perdagangan
(trade date) .
Efek-efek tidak diakui lagi ( derecognized) dari neraca ketika Bank telah mentransfer semua risiko signifikan dan imbalan dari efek-efek tersebut. Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan dalam komponen ekuitas dan diamortisasi dengan metode suku bunga efektif selama sisa umur efek tersebut. Pemindahan efek ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo dari klasifikasi diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dibebankan ke laporan laba rugi pada tanggal pemindahan. Efek-efek disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diam ortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Bank pada saat pengakuan awal 1 Januari 2010 melakukan reklasifikasi aset keuangan efek-efek sebagaimana penjelasan pada Catatan 7 yang berdam pak pada laporan keuangan Bank tahun buku 2010.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
227
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Sampai dengan tanggal 31 Desem ber 2009, efek-efek diklasifikasi sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 1999), "Akuntansi Investasi Efek Tertentu", sebagai berikut: (i). Efek yang diperdagangkan dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan; (ii). Efek yang tersedia untuk dijual dinyatakan sebesar nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek disajikan sebagai komponen dalam ekuitas; dan (iii). Efek yang dimiliki hingga jatuh tempo, dimana Bank bermaksud dan mempunyai kemampuan untuk mem iliki hingga jatuh tempo, dinyatakan sebesar biaya perolehan, disesuaikan dengan am ortisasi premi atau diskonto. Efek yang dipindahkan klasifikasinya dicatat sebesar nilai wajar pada tanggal pemindahan. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari kenaikan atau penurunan nilai wajar efek pada tanggal pemindahan dicatat sebagai berikut: (i). Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan nam un yang sebelumnya telah dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan tidak dihapus; (ii). Untuk efek yang dipindahkan ke klasifikasi diperdagangkan, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada saat pemindahan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan pada saat tersebut; (iii). Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo ke klasifikasi tersedia untuk dijual, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pem indahan disajikan sebagai komponen terpisah dari ekuitas; dan (iv). Untuk efek yang dipindahkan dari klasifikasi tersedia untuk dijual ke klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempo, keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi pada tanggal pemindahan tetap dilaporkan dalam komponen terpisah dari ekuitas namun diamortisasi dengan cara yang konsisten seperti amortisasi prem i atau diskonto selama sisa umur efek sebagai penyesuaian atas pendapatan bunga. Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku. Penurunan nilai wajar setiap efek yang dimiliki hingga jatuh tempo di bawah biaya perolehannya, selain yang bersifat sementara, diakui sebagai kerugian pada laporan laba rugi tahun berjalan. Keuntungan dan kerugian yang direalisasi dari penjualan efek-efek diakui atau dibebankan dalam laporan laba rugi tahun berjalan berdasarkan selisih antar nilai jual dan nilai tercatat. Obligasi sendiri yang dibeli disajikan sebagai pengurang utang obligasi. Pendapatan bunga yang dihasilkan dari obligasi sendiri yang dibeli Bank disajikan sebagai pengurang atas biaya bunga utang obligasi. Pada tanggal 31 Desem ber 2008, Bank telah melakukan reklasifikasi efek-efek yang diperdagangkan ke kelompok efek-efek yang dimiliki hingga jatuh tempo sebagaimana dijelaskan pada Catatan 7.
228
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) i.
Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali (reverse repo) Sejak tanggal 1 Januari 2010, Bank pada saat pengakuan awalnya mengakui “efek yang dibeli dengan janji dijual kembali” pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung (jika ada) dan selanjutnya diukur sebesar biaya perolehan doamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Penyisihan kerugian penurunan nilai dibentuk jika terdapat bukti objektif penurunan nilai. Cadangan kerugian penurunan nilai (jika ada) disajikan sebagai tersebut.
offsetting account atas tagihan reverse
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo) dicatat sebesar harga jual kembali efek yang bersangkutan dikurangi dengan pendapatan bunga yang belum diamortisasi. Pendapatan bunga yang belum diamortisasi merupakan selisih antara harga beli dan harga jual kembali yang diakui sebagai pendapatan bunga dan diam ortisasi selam a jangka waktu sejak efek-efek dibeli hingga dijual kembali., Efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali disajikan dalam neraca Bank dikurangi dengan penyisihan kerugian (offsetting account) yang dibentuk berdasarkan penelaahan terhadap kolektibilitas dari masing-masing saldo efek-efek yang dibeli dengan janji dijual kembali. j.
Kredit yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan bunga. Sejak 1 Januari 2010, dengan diberlakukannya PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan 55 (Revisi 2006) , kredit yang diberikan dikategorikan dalam kategori Pinjaman yang Diberikan dan Piutang yaitu merupakan kredit yang memiliki pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, kredit diakui sebesar nilai wajar yang pada saat itu sama dengan harga transaksi, yaitu sebesar pokok kredit yang dicairkan, dikurangi atau ditambah pendapatan dan/atau beban yang dapat diatribusikan secara langsung pada pemberian kredit tersebut. Dan setelah pengakuan awal Kredit ini disajikan sebesar biaya perolehan diamortisasi yaitu nilai wajar kredit yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif. Kredit dalam rangka pembiayaan bersama (kredit sindikasi), kredit kelolaan dan penerusan kredit dinayatakan sebesar biaya perolehan dimortisasi sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung Bank. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 (dan sesudah tanggal 1 Januari 2010 khusus untuk Unit Usaha Syariah), kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo kredit dikurangi dengan penyisihan kerugian. Kredit yang diberikan dalam rangka pembiayaan bersama (pinjaman sindikasi), kredit kelolaan dan penerusan kredit, dinyatakan sebesar pokok kredit yang diberikan sesuai dengan porsi risiko yang ditanggung oleh Bank. Bank juga melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah, sehingga termasuk di dalam kredit adalah piutang murabahah, istishna, pembiayaan mudharabah, pembiayaan musyarakah, ijarah dan pinjaman qardh.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
229
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Piutang murabahah adalah transaksi penjualan barang dengan menyatakan harga perolehan dan keuntungan (margin) yang disepakati oleh penjual dan pembeli. Pada akhir periode laporan keuangan, piutang murabahah diakui sebesar nilai bersih yang dapat direalisasi, yaitu saldo piutang murabahah dikurangi penyisihan piutang diragukan. Margin murabahah ditangguhkan disajikan sebagai pos lawan piutang murabahah. Pembiayaan mudharabah adalah bentuk kas diakui pada saat pembayaran sebesar jumlah uang yang diberikan Bank kepada pengelola dana. Pembiayaan mudharabah yang diberikan dalam bentuk aset non-kas dinilai sebesar nilai wajar aset nonkas. Selisih antara nilai wajar dan nilai buku aset non-kas diakui sebagai keuntungan atau kerugian Bank pada saat penyerahan kepada pengelola dana. Pembiayaan mudharabah yang diberikan secara bertahap diakui pada setiap tahap pembayaran. Biaya yang terjadi akibat akad mudharabah tidak dapat diakui sebagai bagian pembiayaan mudharabah kecuali telah disepakati bersama. Pembiayaan musyarakah adalah akad kerjasama yang terjadi diantara para pem ilik modal (mitra musyarakah) untuk menggabungkan modal dan melakukan usaha secara bersama dalam suatu kemitraan, dengan nisbah pembagian hasil sesuai dengan kesepakatan, sedangkan kerugian ditanggung secara proporsional sesuai dengan kontribusi modal. Pembiayaan musyarakah diakui pada saat pembayaran tunai atau penyerahan non-kas. Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara muajjir ( Lessor) dengan musta’jir ( Lessee) atas ma’jur (obyek sewa) untuk mendapatkan imbalan atas barang yang disewakannya. Ijarah Muntahiyah Bittamlik adalah perjanjian sewa suatu barang antara lessor dengan lessee yang diakhiri dengan perpindahan hak milik obyek sewa. Aset yang dijadikan sebagai objek ijarah diakui sebesar harga perolehan. Obyek ijarah disusutkan sesuai kebijakan penyusutan aset sejenis, sedangkan obyek sewa dalam ijarah muntahiyah bittamlik disusutkan sesuai masa sewa. Pinjaman qardh adalah penyediaan dana atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara peminjam dan pihak yang meminjamkan yang mewajibkan peminjam melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu.
230
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Sumber dana pinjaman qardh dapat berasal dari intern dan ekstern bank. Sumber pinjaman qardh yang berasal dari intern bank adalah dari ekuitas/modal bank. Sedangkan pinjaman qardh yang berasal dari ekstern bank berasal dari dana hasil infaq, shadaqah dan sumber dana non-halal. Pinjaman qardh diakui sebesar jumlah yang dipinjamkan pada saat terjadinya. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realisitis mengenai pengembalian kredit atau hubungan normal antara Bank dan Debitur dengan jaminan telah berakhir. Pelunasan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke penyisihan kerugian kredit di neraca Bank. k.
Cadangan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Keuangan Sejak 1 Januari 2010, pada setiap tanggal neraca Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan) dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Bukti obyektif bahwa aset keuangan m engalami penurunan nilai meliputi wanprestasi atau tunggakan pembayaran oleh debitur retrukturisasi kredit atau uang muka oleh Bank dengan persyaratan yang tidak mungkin diberikan jika debitur tidak mengalami kesulitan keuangan, indikasi bahwa debitur atau penerbit akan dinatakan pailit, hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan, atau data yang dapat diobservasi lainnya yang terkait dengan kelompok aset keuangan seperti memburuknya status pembayaran debitur atau penerbit dalam kelompok tersebut, atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Bank menentukan bukti penurunan nilai atas aset keuangan secara individual dan kolektif. Evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan terhadap aset keuangan yang signifikan secara indiividual. Semua aset keuangan yang signifikan secara individual yang tidak mengalami penurunan nilai secara individual dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilai yang sudah terjadi namun belum diidentifikasi. Aset keuangan yang tidak signifikan secara individual akan dievaluasi secara kolektif untuk menentukan penurunan nilainya dengan mengelompokkan aset keuangan tersebut berdasarkan karekteristik risiko yang serupa. Dalam menentukan penurunan nilai secara kolektif, Bank menggunakan model statistik dari data historis atas probability of default (PD) dan loss given default (LGD), saat pemulihan dan jumlah kerugian terjadi yang disesuaikan dengan pertimbangan manajemen mengenai apakah kondisi ekonomi dan kredit saat ini mungkin menyebabkan kerugian aktual lebih besar atau lebih kecil dari pada yang dihasilkan oleh model statistik. Tingkat wanprestasi, tingkat kerugian pada saat pem ulihan yang diharapkan dimasa datang secara berkala dibandingkan dengan hasil aktual yang diperoleh untuk memastikan bahwa model statistik yang digunakan masih memadai. Kerugian penurunan nilai untuk aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
231
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial aset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi dan dicatat pada akun penyisihan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalam i penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakanuntuk mendiskontokan aruskas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai m enyebabkanjumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dilakukan pemulihan; dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi Bank. Kerugian penurunan nilai atas efek-efek yang tersedia untuk dijual diakui dengan mengeluarkan kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas kedalam laporan laba rugi. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laba rugi merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar efek utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan dan pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi Bank. Jika persyaratan kredit, piutang atau efek yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Sampai dengan tangggal 31 Desember 2009 (dan sesudah tanggal 1 Januari 2010 khusus untuk Unit Usaha Syariah), Bank melakukan pembentukan penyisihan kerugian penurunan nilai aset produktif serta taksiran kerugian atas rekening administratif (komitmen dan kontinjensi) berdasarkan hasil penelaahan terhadap kolektibilitas dari m asing-masing aset produktif dan transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia Tentang Penilaian Aset Bank Umum. Aset produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, efekefek, tagihan derivatif, piutang (murabahah, istishna, qardh), pembiayaan (mudaharabah, musyarakah), tagihan akseptasi, investasi/penyertaan, transaksi administratif yang memiliki risiko kredit serta aset produktif yang berasal dari kegiatan perbankan syaraiah. Penelahaan manajemen atas kolektibilitas masing-masing aset produktif dan transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit dilakukan berdasarkan sejumlah faktor, termasuk ketepatan pembayaran pokok dan atau bunga, keadaan ekonomi/prospek usaha saat ini maupun yang diantisipasi untuk masa yang akan datang, kondisi keuangan/kinerja debitur, kemapuan membayar dan faktor-faktor lain yang relevan. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, penyisihan penghapusan aset produktif dibentuk dengan acuan sebagai berikut:
232
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) 1.
Penyisihan umum sekurang-kurangnya 1% dari aset produktif dan transaksi rekening administratif yang digolongkan lancar.
2.
Penyisihan khusus untuk aset produktif dan transaksi administratif dengan ketentuan sebagai berikut: Klasifikasi Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet
Prosentase Penyisihan Minim um 5% 15% 50% 100%
Penyisihan umum dibentuk untuk kerugian yang belum teridentifikasi namum diperkirakan mungkin terjadi berdasarkan pengalaman masa lalu, dari keseluruhan port folio pinjaman dalam kriteria aset produktif dan transaksi rekening administratif dalam kolektibilitas lancar. Penyisihan khusus untuk aset produktif dan transaksi rekening administratif yang mempunyai risiko kredit yang digolongkan sebagai dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan dan macet dihitung atas jumlah pokok pinjaman yang diberikan setelah dikurangi dengan nilai agunan yang diperkenankan. Pencadangan tidak dibentuk untuk porsi fasilitas yang dijamin dengan agunan tunai. Untuk aset produktif dan transaksi rekening administratif yang mem punyai risiko kredit dengan klasifikasi lancar dan dalam perhatian khusus, sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia digolongkan sebagai aset produktif dan transaksi administratif yang mempunyai risiko kredit tidak bermasalah. Sedangkan aset produktif dan transaksi administratif dengan klasifikasi kurang lancar, diragukan dan macet digolongkan sebagai aset produktif bermasalah. Penyesuaian atas penyisihan penurunan nilai dari aset dicatat dalam tahun dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Penyesuaian ini termasuk penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai maupun pemulihan aset yang telah dihapusbukukan Komitmen dan kontinjensi pada transaksi rekening administratif antara lain terdiri dari penerbitan jaminan, letter of credit, standby letter of credit dan fasilitas kredit yang belum ditarik. Estimasi kerugian atas komitmen dan kontinjensi disajikan sebagai kewajiban di neraca. Sejak 20 Januari 2006, sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, bank-bank diwajibkan untuk melakukan penyisihan khusus atas aset non produktif. Aset non produktif terdiri dari aset bank yang memiliki potensi kerugian, antara lain dalam bentuk agunan yang diambilalih (AYDA), properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense account. Dalam peraturan tersebut, klasifikasi agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai ditetapkan sebagai berikut: AYDA klasifikasinya ditetapkan sebagai berikut: Lancar, apabila dimiliki sampai dengan 1 (satu) tahun; Kurang Lancar, apabila dimiliki lebih dari 1 (satu) tahun sampai dengan 3 (tiga) tahun; Diragukan, apabila dim iliki lebih dari 3 (tiga) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun; Macet, apabila dimiliki lebih dari 5 (lima) tahun.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
233
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Properti Terbengkalai klasifikasinya ditetapkan sebagai berikut: Lancar Sampai dengan 1 tahun Kurang Lancar Lebih dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun Diragukan Lebih dari 3 tahun sampai dengan 5 tahun Macet Lebih dari 5 tahun Rekening Antar Kantor dan Suspense Account klasifikasinya ditetapkan sebagai berikut: - Lancar, apabila tercatat dalam pembukuan Bank sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari. - Macet, apabila tercatat dalam pembukuan Bank lebih dari 180 (seratus delapan puluh) hari. Tidak ada perubahan kebijakan untuk penyisihan kerugian atas aset non produktif . Penyesuaian atas penyisihan penghapusan aset non produktif dicatat dalam periode atau tahun dimana penyesuaian tersebut diketahui atau dapat ditaksir secara wajar. Termasuk dalam penyesuaian ini adalah penambahan penyisihan penghapusan aset non produktif maupun pemulihan aset non produktif yang telah dihapusbukukan sebelumnya. Aset non produktif dihapusbukukan dengan mengurangi penyisihan penghapusan yang bersangkutan apabila menurut manajemen aset tersebut tidak mungkin dipulihkan. l.
Penyertaan Saham Penyertaan saham merupakan penanaman dana dalam bentuk saham untuk tujuan jangka panjang pada perusahaan yang tidak terdaftar di bursa efek, terutam a yang bergerak dalam bidang industri jasa keuangan. Sejak tanggal 1 Januari 2010, penyertaan saham diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual dicatat sebesar biaya perolehan setelah pengakuan awalnya karena terdiri dari efek ekuitas tanpa harga kuotasi yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal. Sampai dengan tanggal 31 Desem ber 2009, penyertaan saham dengan persentase kepemilikan di bawah 20% yang harga pasarnya tidak tersedia dicatat dengan metode biaya, yaitu sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai investasi. Penyertaan saham dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penyisihan kerugian. Deviden kas (kecuali deviden saham) yang diterima atas penyertaan saham diakui sebagai pendapatan.
234
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) m.
Aset Tetap Efektif tanggal 1 Januari 2008, Bank menerapkan PSAK No.16 (Revisi 2007) Tentang “Aset Tetap” menggantikan PSAK.16 (1994), Tentang “ Aset Tetap dan Aset Lain-Lain” dan PSAK.17 (1994) tentang”Akuntansi Penyusutan”; dimana Bank telah memilih model biaya. Penerapan PSAK revisi ini tidak menimbulkan dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Bank. Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan, kecuali hak atas tanah yang tidak disusutkan (lihat Catatan 11). Harga perolehan mencakup semua pengeluaran yang terkait secara langsung dengan perolehan aset tetap. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode dan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut : Metode Gedung Kendaraan: Mobil Motor Inventaris dan peralatan
Tahun
Garis lurus (straight line method) Saldo m enurun berganda Saldo m enurun berganda Saldo menurun berganda
20 8 4 4 dan 8
Sesuai dengan PSAK No. 47 tentang "Akuntansi Tanah", perolehan tanah setelah tanggal 1 Januari 1999 dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Jumlah biaya yang material sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak pemilikan tanah ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan jangka waktu yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dan menambah nilai aset dikapitalisasi. Nilai buku aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laporan laba rugi tahun berjalan. Sesuai dengan PSAK No. 48 tentang "Penurunan Nilai Aset", Bank menelaah nilai tercatat aset tetapnya terhadap penurunan dan kemungkinan penurunan nilai aset tetap ke nilai wajar apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi sebagaimana dijelaskan dalam PSAK No. 48, yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tetap tidak dapat dipulihkan sepenuhnya. Selisih lebih antara nilai tercatat aset tetap dengan taksiran jumlah yang dapat diperoleh kembali dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. n.
Pendapatan Bunga Yang Masih Harus Diterima Pendapatan yang masih harus diterima merupakan pendapatan dari akrual bunga efek-efek dan kredit yang diberikan yang dilakukan pada saat pisah batas (cut-off) periode laporan keuangan Bank. Pendapatan bunga yang masih harus diterima (akrual) yang dicatat dalam neraca dihitung berdasarkan suku bunga kontraktual, sedangkan pengakuan pendapatannya dalam laporan laba rugi dicatat berdasarkan perhitungan bunga efektif, selisih antara perhitungan bunga efektif dengan bunga kontraktual dicatat dalam kredit- amortisasi cost ( (lihat Catatan 2.t tentang pendapat dan beban bunga dan PAPI Revisi 2008 Bab V huruf E ilustrasi jurnal).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
235
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) o.
Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus ( straight line method ).
p.
Aset Lain-lain Aset lain-lain terdiri dari uang muka beban, beban ditangguhkan, persediaan alat tulis kantor dan barang cetakan (antara lain security paper berupa blanko Cek , bilyet giro, bilyet deposito, promesory note ) , aset properti terbengkalai dan lain-lain. Uang Muka Beban setelah dipertanggungjawabkan akan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya. Beban ditangguhkan diamortisasi menggunakan garis lurus sesuai dengan manfaat. Beban yang berkaitan dengan properti terbengkalai dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya.
q.
Sim panan Nasabah Simpanan nasabah terdiri dari giro, tabungan dan deposito yang dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah. Giro merupakan simpanan pihak ketiga atau pihak lainnya yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan pihak ketiga atau pihak lainnya yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati. Deposito berjangka merupakan simpanan pihak ketiga atau pihak lainnya yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian dengan penyimpan/deposan. Sejak tanggal 1 Januari 2010, simpanan nasabah pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur dengan biaya prolehan diamortisasi dengan menggunakan bunga efektif. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, simpanan nasabah giro, tabungan dinyatakan sebesar nilai kewajiban kepada nasabah dan deposito sebesar nominal sesuai dengan perjanjian dengan deposan. Sertifikat deposito dicatat atau dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan bunga (diskonto) yang belum diamortisasi. Bank juga memiliki produk simpanan syariah yang dikelola oleh Unit Usaha Syariah Bank; yang terdiri dari giro wadiah, tabungan wadiah dan deposito mudharabah. Giro wadiah merupakan titipan dana pihak ketiga yang mendapatkan bonus berdasarkan kebijakan Bank. Giro wadiah dicatat atau dinyatakan sebesar titipan pem egang giro di Bank. Tabungan wadiah merupakan simpanan pihak ketiga yang mendapat bonus berdasarkan kebijakan Bank. Tabungan wadiah dicatat atau dinyatakan sebesar nilai investasi pem egang tabungan di Bank.
236
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Deposito berjangka mudharabah merupakan simpanan pihak ketiga yang hanya dapat ditarik pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara pemegang deposito dengan Bank. Deposito dicatat atau dinyatakan sebesar nilai investasi pem egang tabungan di Bank. r.
Simpanan dari Bank Lain Simpanan dari bank lain terdiri dari kewajiban terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro (term asuk simpanan syariah dalam bentuk giro wadiah)., interbank call money yang jatuh tempo menurut perjanjian dan tidak lebih dari 90 (sembilan puluh) hari, deposito berjangka dan sertifikat investasi mudharabah antarbank (syariah).
. Sejak tanggal 1 Januari 2010 (kecuali Unit Usaha Syariah), simpanan dari bank lain pada walnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan setelah pengakuan awal diukur dengan biaya prolehan diamortisasi dengan menggunakan bunga efektif. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, simpanan dari bank lain dinyatakan sesuai jumlah kewajiban Bank kepada bank lain. s.
Surat Berharga yang Diterbitkan Obligasi berupa Fixed Rate Notes (FRN) yang diterbitkan oleh Bank dinyatakan sebesar nilai nominal dikurangi dengan beban penerbitan yang ditangguhkan (beban penerbitan yang belum diamotisasi). Beban penerbitan ditangguhkan tersebut diamortisasi selama jangka waktu obligasi sejak 1 Januari 2010 dengan metode suku bunga efektif sedangkan sampai dengan 31 Desember 2009 menggunakan garis lurus (straight line method) . Obligasi sendiri yang dibeli kembali disajikan sebagai pengurang hutang obligasi dan dicatat sebesar nilai nominal. Selisih antara harga beli dan nilai buku dicatat sebagai keuntungan atau kerugian pada tahun berjalan. Pendapatan bunga yang dihasilkan dari obligasi sendiri yang dibeli kembali oleh Bank disajikan sebagai pengurang atas biaya bunga obligasi.
t.
Pendapatan dan Beban Bunga Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban bunga diakui dalam laporan laba rugi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perhitungan suku bunga efektif mencakup biaya transaksi dan seluruh imbalan/provisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran dan penerimaan kas di masa mendatang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau kewajiban keuangan untuk memperoleh nilai tercatat dari aset keuangan atau kewajiban keuangan.Nilai tercatat aset atau kewajiban keuangan disesuaikan jika Bank merevisi estimasi pembayaran maupun penerimaan. Nilai tercatat yang disesuaikan tersebut dihitung dengan menggunakan suku bunga efektif awal dan perubahannya dicatat di laporan laba rugi. Tetapi untuk aset keuangan yang telah direklasifikasi, dimana pada periode berikutnya Bank meningkatkan estimasi penerimaan kas sebagai hasil dari peningkatan pengembalian penerimaan kas, dampak peningkatan pemulihan tersebut diakui sebagai penyesuaian pada suku bunga efektif sejak tanggal perubahan estimasi. Pada saat nilai tercatat aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang serupa telah diturunkan akibat adanya penurunan nilai, pendapatan bunga tetap diakui menggunakan tingkat suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa mendatang untuk mengukur besarnya kerugian penurunan nilai.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
237
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Pendapatan dan beban bunga yang disajikan di dalam laporan laba rugi meliputi: (i) Bunga atas aset keuangan dan kewajiban keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diam ortisasi yang dihitung menggunakan suku bunga efektif; (ii) Bunga atas aset keuangan untuk tujuan investasi yang tersedia untuk dijual yang dihitung menggunakan suku bunga efektif; (iii) Bunga atas semua aset diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Pendapatan bunga dari semua aset keuangan yang diperdagangkan dipandang tidak signifikan terhadap kegiatan perdagangan Bank. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, Pendapatan dan beban bunga diakui dengan menggunakan dasar akrual, kecuali pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya yang diklasifikasi sebagai non performing . Pencatatan beban bunga atas pinjaman likuiditas dari Bank Indonesia dilakukan secara cash basis, yaitu pencatatan dilakukan oleh Bank setelah menerima nota debet dari Bank Indonesia. Pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kurang lancar, diragukan dan macet (non performing loan) , bunga yang telah diakui tetapi belum tertagih akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi dalam catatan laporan keuangan. Pendapatan bunga atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar, diragukan, dan macet diakui secara cash basis. Penerimaan tunai atas kredit yang diklasifikasikan sebagai Diragukan atau Macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok kredit. Kelebihan penerimaan dari pokok kredit diakui sebagai pendapatan bunga pada tahun berjalan. Kredit yang diberikan dan aset produktif lainnya diklasifikasikan sebagai Kurang Lancar, Diragukan atau Macet (non performing) , serta aset-aset lainnya berpedoman pada ketentuan Peraturan Bank Indonesia yang berlaku, atau bila menurut pendapat Manajemen penerimaan bunga dan/atau pokok diragukan. Beban emisi obligasi, yang meliputi biaya notaris, akuntan publik, underwriter, konsultan hukum, penilai dan biaya lain, dibukukan pada rekening "Biaya Emisi Obligasi" dan diamortisasikan sesuai jangka waktu obligasi. Didalam pendapatan dan beban bunga termasuk pendapatan margin dan bagi hasil serta beban hak pihak ketiga atas bagi hasil dana syirkah temporer dari Unit Usaha Syariah. Pendapatan Unit Usaha Syariah terdiri dari pendapatan margin murabahah, bagi hasil mudharabah, musyarakah dan pendapatan ijarah dan Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT). Pendapatan dari transaksi murabahah diakui dengan menggunakan metode akrual. Pendapatan dari transaksi bagi hasil dari pembiayaan mudharabah dan musyarakah diakui pada saat angsuran diterima secara tunai. Pendapatan ijarah diakui selama masa akad secara proporsional. Beban Unit Usaha Syariah merupakan beban bagi hasil tabungan mudharabah serta bonus giro wadiah, yang diakui pada saat timbulnya kewajiban untuk melakukan bagi hasil sesuai dengan nisbah yang disepakati.
238
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) u.
Pendapatan dan Beban Provisi dan Komisi Sejak tanggal 1 Januari 2010, pendapatan dan beban provisi dan komisi yang signifikan yang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bunga efektif atas aset keuangan atau kewajiban keuangan dimasukkan ke dalam perhitungan suku bunga efektif. Pendapatan provisi dan komisi lainnya temasuk provisi yang terkait dengan kegiatan perkreditan, kegiatan ekspor impor, provisi sebagai pengatur sindikasi dan provisi atas jasa diakui pada saat jasa tersebut dilakukan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, pendapatan provisi dan kom isi yang signifikan dan berkaitan langsung dengan pemberian kredit atau untuk suatu jangka waktu tertentu ditangguhkan dan diam ortisasi dengan menggunakan metode garis lurus ( straight line method ) selama jangka waktu yang bersangkutan. Saldo provisi dan komisi yang belum diamortisasi sehubungan dengan kredit yang telah diselesaikan sebelum jatuh tempo diakui sebagai pendapatan pada saat penyelesaian kredit. Provisi dan komisi yang tidak berkaitan langsung dengan pem berian kredit atau tidak untuk suatu jangka waktu tertentu diakui sebagai pendapatan pada saat transaksi terjadi.
v.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dalam nilai Rupiah berdasarkan nilai tukar yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs Spot Reuters pada pukul 16:00 WIB. Keuntungan atau kerugian selisih kurs yang tim bul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing, diakui pada laporan laba rugi, kecuali apabila ditangguhkan pada bagian ekuitas sebagai lindung nilai arus kas yang memenuhi syarat. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek utang dan aset moneter lainnya yang diukur berdasarkan nilai wajar dicatat sebagai bagian dari keuntungan dan kerugian selisih kurs. Selisih penjabaran mata uang asing atas unsur-unsur non-moneter seperti efek yang diperdagangkan dilaporkan sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian nilai wajar. Selisih penjabaran mata uang asing atas efek tersedia untuk dijual dicatat pada akun keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar efek dalam kelom pok tersedia untuk dijual dalam ekuitas. Pada tanggal 31 Desem ber 2010, 2009 dan 2008 kurs yang digunakan adalah sebagai berikut: 2010 Poundsterling Euro Dolar Am erika Serikat Dolar Singapura Dolar Australia Dolar Hong Kong Yen Jepang
13.941,17 12.017,99 9.010,00 7.025,89 9.169,48 1.159,08 110,75
2009 15.164,94 13.542,43 9.395,00 6.704,49 8.453,16 1.211,48 102,19
2008 15.755,42 15.356,48 10.900,00 7.587,91 7.554,26 1.406,44 120,65
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
239
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) w.
Pajak Penghasilan Pajak penghasilan tangguhan dihitung dengan menggunakan metode kewajiban, terhadap sem ua perbedaan temporer padatanggal neraca antara aset dan kewajiban menurut pajak dannilai tercatatnya pada laporan keuangan. Kewajiban pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer kena pajak. Aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang dapatdikurangkan untuk keperluan pajak dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi, sepanjang besar kemungkinan terdapat laba kena pajak pada masa datang yang dapat dimanfaatkan atas perbedaan temporer yang dapat dikurangkan untuk keperluan pajak dan saldo rugi fiskal yang dapat dikom pensasi tersebut. Pajak tangguhan dihitung dengan menggunakan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang berlaku atau yang secara substansial diberlakukan pada tahun dimana aset tersebut direalisasikan atau kewajiban tersebut diselesaikan. Perubahan nilai tercatat aset dan kewajiban pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah Iangsungdibebankanatau dikreditkan ke ekuitas. Perubahan atas kewajiban pajak dicatat pada saat surat ketetapan pajak diterima atau, apabila diajukan keberatan dan atau banding, diakui pada saat hasil dan keberatan dan atau banding diterima. Taksiran pajak penghasilan Bank dan anakanak perusahaan dihitung untuk masingmasing perusahaan sebagai badan hukum terpisah. Aset pajak kini dan kewajiban pajak kini untuk badan hukum yang berbeda tidak disalinghapuskan dalam laporan keuangan konsolidasian. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan penghasilan kena pajak untuk tahun berjalan dan dihitung menggunakan tarif pajak yang berlaku.
x.
Program Pensiun dan Im balan Kerja Program Dana Pensiun Bank mempunyai program pensiun sesuai dengan Undang-undang (UU) Ketenagakerjaan No. 13/2003 atau kebijakan internal Bank. Karena UU Ketenagakerjaan menentukan rumus tertentu untuk menghitung jumlah minimal im balan pensiun, pada dasamya program pensiun berdasarkan UU Ketenagakerjaan adalah program manfaat pasti. Program-program ini pada umumnya didanai melalui pembayaran kepada pengelola dana pensiun sebagaimana ditentukan dalam perhitungan aktuarial yang dilakukan secara berkala. Program pensiun manfaat pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan pensiun yang akan diberikan, yang pemberiannya biasanya didasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia, masa kerja atau kompensasi. Kewajiban program pensiun manfaat pasti yang diakui di neraca adalah nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal neraca dikurangi nilai wajar aset program, serta disesuaikan dengan keuntungan atau kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban manfaat pasti dihitung setiap tahun oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas keluar masa depan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah dalam mata uang yang sama dengan mata uang im balan yang akan dibayarkan dan waktu jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
240
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkan pengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan atau kerugian jumlah keuntungan atau kerugian melebihi 10% dari nilai kini kewajiban manfaat pasti atau 10% dari nilai wajar aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada laporan laba rugi selama sisa masa kerja rata-rata karyawan Bank. Untuk keuntungan (kerugian) aktuarial dari kewajiban karyawan yang masih aktif bekerja setelah usia masa pensiun akan diakui sekaligus dalam laporan laba rugi tahun berjalan karena kewajiban sudah terjadi. Pencadangan akan dibentuk Bank jika berdasarkan perbandingan antara imbalan yang akan diterima oleh karyawan pada umur pensiun normal dengan dana imbalan yang sudah terbentuk dalam program pensiun Dana Pensiun Bank sesuai ketetapan menurut Undang-undang setelah dikurangi akumulasi dari iuran karyawan dan hasil-hasil investasi yang terkait, ternyata masih kurang atau jika bagian dana pemberi kerja dari imbalan Program Pensiun adalah kurang dari imbalan yang diharuskan oleh Undang-undang, Bank akan menutupi kekurangan dana tersebut. y.
Laba Per Saham Dasar Laba bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan.
z.
Informasi Segm en Informasi segm en disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan yaitu berdasarkan segmen usaha konvensional dan syariah. Lokasi operasional Bank hanya berada di DKI Jakarta dan sekitarnya, sehingga tidak ada penyajian informasi segmen berdasarkan geografis.
aa. Penggunaan Estimasi Dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Bank, manajemen telah melakukan pertimbangan profesional dan perkiraan dalam menentukan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan.Pertimbangan profesional dan estimasiyang signifikan adalah sebagai berikut: Usaha yang berkelanjutan Manajemen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sum ber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
241
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI ( L a n j u t a n ) Nilai waiar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tercatat pada neraca tidak tersedia di pasar aktif, ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matem atika statistik. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan Manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti volatilitas untuk transaksi derivatif yang berjangka waktu panjang dan tingkat diskonto, tingkatpelunasan dipercepat,dan asumsi tingkat gaga' bayar. Penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutanq Bank mereview kredit yang diberikan signifikan secara individu dan piutang pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah penurunan nilai harus dicatat dalam laporan laba rugi. Secara khusus, justifikasi oleh m anajem en diperlukan dalam estim asi jumlah dan waktu arus kas di masa m endatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi anus kas ini, Bank mem buat justifikasi tentang situasi keuangan debitur dan nilai realisasi bersih agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual yang mungkin berbeda, yang tercermin dalam perubahan di masa mendatang penyisihan penurunan nilai tersebut. Penurunan nilai investasi tersedia untuk dijual dan dim iliki hingga jatuh tempo Bank mereview efek hutang yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual dan dimiliki hingga jatuh tempo pada setiap tanggal neraca untuk menilai apakah telah terjadi penurunan nilai. Penilaian tersebut memerlukan pertimbangan yang sama seperti yang diterapkan pada penilaian individu pada kredit yang diberikan. Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban yang dilaporkan dan pengungkapan aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan serta jumlah pendapatan dan beban selama tahun pelaporan. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi.
3.
KAS
Rupiah Mata Uang Asing: Dolar Am erika Serikat Euro Dolar Australia Dolar Singapura Yen Jepang Poundsterling Dolar Hongkong Jumlah
242
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2010
2009
2008
514.843.320
528.407.565
396.803.535
1.619.466 18.087 14.167 17.424 4.430 3.625 -1.677.199
778.564 91.276 13.060 15.306 5.110 3.943 -907.259
588.600 112.256 64.173 13.446 6.032 3.151 -787.658
516.520.519
529.314.824
397.591.193
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
3.
KAS ( L a n j u t a n ) Kas dalam mata uang Rupiah termasuk uang pada mesin Automatic Teller Machine (ATM) pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, masing-masing sebesar Rp 37.121.250, Rp 24.080.200 dan Rp 5.957.650.
4.
GIRO PADA BANK INDONESIA
2010 Giro Rupiah Dolar Am erika Serikat Jumlah
2009
2008
1.067.121.234 8.559.176
664.731.264 6.576.162
500.232.580 1.090.000
1.075.680.410
671.307.426
501.322.580
Sesuai dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah Dan Valuta Asing bahwa mulai tanggal 1 Nopember 2010 Bank wajib memenuhi GWM Primer dalam Rupiah sebesar 8% (delapan persen) dari DPK dalam Rupiah (lihat Catatan 2.e dan 2.g). Pada tahun 2009, sesuai dengan PBI No.10/25/2008, sejak tanggal 24 Oktober 2009 selain GWM Utama, Bank juga diwajibkan memelihara GWM Sekunder sebesar 2,5% dari dana pihak ketiga dalam Rupiah. Persentase Giro Wajib Minimum Utama dan Sekunder Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing adalah sebagai berikut: 2010 2009 2008 Rupiah: - Utama - Sekunder Mata Uang Asing
8,09% 4,42% 1,78%
5,11% 30,76% 2,66%
5,18% -3,67%
Dengan demikian Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah memenuhi Peraturan Bank Indonesia yang mengatur tentang GWM minimum baik GW M Utama, GWM Sekunder dan GW M LDR.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
243
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
GIRO PADA BANK LAIN 2010
Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Bali PT BPD Sulawesi Tenggara PT BPD Maluku PT BPD Kalimantan Timur PT BPD Lampung PT BPD Papua PT BPD Nusa Tenggara Timur PT BPD Riau PT BPD Sulawesi Selatan PT BPD Jawa Timur PT BPD Jambi PT BPD Jawa Barat Banten PT BPD Sulawesi Tengah Lain-lain (m asing-m asing dibawah Rp 10.000) Jumlah Rupiah Mata Uang Asing D o la r A m e r i k a S e r i k a t PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2010: USD 34.101.316,00; 2009: USD 25.106.051,00; 2008: USD 420.396,00) Citibank NY (2010: USD 1.320.988,00; 2009: USD 968.382,00; 2008: USD 231.771,00) Wachovia NY (2010: USD 776.938,00; 2009: USD 195.565,00; 2008: USD 194.879,00) PT Bank Central Asia Tbk (2010: USD 531.377,00; 2009: USD 169.001,00; 2008: USD 6.013,00)
244
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
-315.012 350.518 55.076 50.560 47.827 37.411 35.851 28.231 24.203 20.276 19.319 19.102 14.131 10.406
4.170.416 310.623 286.083 55.141 50.800 47.887 37.591 36.211 28.411 24.275 20.276 19.379 19.102 14.191 10.526
1.772.908 305.236 206.962 55.201 51.060 47.946 37.771 36.571 28.591 24.341 20.276 19.439 19.102 14.251 10.646
58.349 1.086.272
59.705 5.190.617
61.063 2.711.364
307.252.861
235.871.351
4.582.320
11.902.102
9.097.953
2.526.309
7.000.214
1.837.334
2.124.183
4.787.704 330.942.881
1.587.767 248.394.405
65.542 9.298.354
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
GIRO PADA BANK LAIN ( L a n j u t a n ) 2010 Euro Indover Bank (2010: Euro 148.470,00; 2009: Euro 412.249,00; 2008: Euro 410.938,00) WestLb Dusseldorf (2010: Euro 13.020,00; 2009: Euro 12.328,00; 2008: Euro 16.913,00) Deutsche Bank (2010: Euro 259.656,00; 2009: Euro 52.090,00; 2008: nihil)
2009
2008
1.784.309
5.582.860
6.310.560
156.479
166.952
259.717
3.120.544 5.061.332
705.427 6.455.239
-6.570.277
Yen Jepan g PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2010: Yen 31.969.674,00; 2009: Yen 18.102.484,00; 2008: Yen 217.007.551,00)
3.540.641
1.849.893
26.181.961
D o la r S in g a p u r a PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2010: SGD 63.934,00; 2009: SGD 99.286,00; 2008: SGD 106.415,00)
449.194
665.661
807.465
260.758 340.254.806
257.925 257.623.123
214.514 43.072.571
341.341.078
262.813.740
45.783.935
(1.784.310)
(8.154.983)
(6.705.237)
339.556.768
254.658.757
39.078.698
Dolar Australia Bank Comm onwealth (2010: AUD 28.438,00; 2009: AUD 30.512,00; 2008: AUD 28.396,00) Jumlah Mata Uang Asing Jumlah Giro pada Bank lain Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
Nilai wajar dari giro pada bank lain dengan suku bunga variabel adalah nilai tercatatnya.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
245
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
GIRO PADA BANK LAIN ( L a n j u t a n ) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun adalah sebagai berikut: 2010
Rupiah Mata Uang Asing
1,61% 0,37%
2009
2008
2,04% 1,10%
2,03% 1,23%
Pada tanggal 31 Desem ber 2010, tidak terdapat giro pada bank lain yang dijadikan agunan oleh Bank. Seluruh giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2010 tidak mengalami penurunan nilai. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai giro pada bank lain adalah sebagai berikut: 2010
2009
2008
Saldo Awal Selisih penurunan nilai pada Penerapan awal PSAK 50 dan 55 Penyisihan (Pembalikan) Selisih Kurs
8.154.983
6.705.237
128.608
(6.370.673) ---
-4.071.168 (2.621.422)
-6.733.737 (157.108)
Saldo Akhir
1.784.310
8.154.983
6.705.237
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, kolektibilitas giro pada bank lain adalah Lancar, kecuali giro pada Bank Indover pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-m asing sebesar Rp 1.784.310, Rp 5.582.860 dan Rp 6.310.560 dengan kolektibilitas Macet karena bank tersebut telah pailit. Bank membentuk cadangan kerugian penurunan nilai 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 1.784.310 untuk Bank Indover; sedangkan cadangan kerugian penurunan nilai yang dibentuk 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sesuai dengan PBI yaitu sebesar 1% untuk seluruh giro pada bank lain dengan kolektibilitas lancar dan cadangan khusus sebesar 100% untuk kolektibilitas macet. Pada tanggal 10 Maret 2010 Bank telah menerima pembayaran dari Bank Indover sebesar Rp 3.107.103 atau Euro 263,780. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penghapusan giro pada bank lain adalah cukup untuk menutup kemungkinan penurunan nilai dan kerugian akibat tidak tertagihnya giro pada bank lain.
246
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN
Jenis Penem patan Rupiah Fasilitas Sim panan Bank Indonesia Call Money Deposito Berjangka Fasilitas Sim panan Bank Indonesia Syariah
Jangka W aktu
3 - 10 hari 3 hari 32 hari 3 hari
31 DESEMBER 2010 Tingkat Bunga Rata-rata perTahun
6,06% 6,12% 6,50% 6,00%
Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
Jumlah
1.905.381.312 14.000.000 1.575.000.000 400.000.000 3.894.381.312 -3.894.381.312
Nilai wajar dari Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain adalah sebesar nilai tercatatnya.
Jenis Penem patan Rupiah Fasilitas Sim panan Bank Indonesia *) Call Money Deposito Berjangka Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah
Jangka W aktu
4 4-7 33 5
hari hari hari Hari
31 DESEMBER 2009 Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun
6,00% 6,35% - 6,60% 6,80% 6,00%
Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah *)
1.563.218.521 435.000.000 100.000.000 20.900.000 2.119.118.521 (5.350.000) 2.113.768.521
Setelah dikurangi bunga ditangguhkan sebesar Rp 781.479.
Jenis Penem patan Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia *) Call Money Deposito Berjangka
Jangka W aktu 5 hari 9 hari 92 hari
Dikurangi: Penyisihan Kerugian Jumlah *)
Jumlah
31 DESEMBER 2008 Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun 9,08% 10,31% 10,75%
Jumlah 605.381.069 55.000.000 1.349.700 661.730.769 (563.497) 661.167.272
Setelah dikurangi bunga ditangguhkan sebesar Rp 618.931.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
247
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN ( L a n j u t a n )
Jumlah tercatat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain berdasarkan sisa umur jatuh tempo pada tanggal 31 Desem ber 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Jenis Penempatan
# 1 bulan
Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia 1.905.381.312 Call Money 1.575.000.000 Deposito Berjangka -Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah 14.000.000 Jumlah 3.480.381.312 Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
> 1-3 bulan
2010 > 3-12 bulan
> 12 bulan
Jumlah
--400.000.000
----
----
1.905.381.312 1.575.000.000 400.000.000
-400.000.000
---
---
14.000.000 3.894.381.312 --
Bersih
Jenis Penempatan Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Call Money Deposito Berjangka Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Syariah Jumlah Dikurangi : Penyisihan Kerugian
3.894.381.312
# 1 bulan
> 1-3 bulan
2009 > 3-12 bulan
> 12 bulan
Jumlah
1.563.218.521 435.000.000 --
--100.000.000
----
----
1.563.218.521 435.000.000 100.000.000
20.900.000 1.998.218.521
-100.000.000
---
---
20.900.000 2.119.118.521 (5.350.000)
Bersih
Jenis Penempatan Rupiah Fasilitas Simpanan Bank Indonesia Call Money Deposito Berjangka Jumlah Dikurangi : Penyisihan Kerugian
2.113.768.521
# 1 bulan
605.381.069 55.000.000 -660.381.069
Bersih
248
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
> 1-3 bulan
--1.349.700 1.349.700
2008 > 3-12 bulan
-----
> 12 bulan
Jumlah
-----
605.381.069 55.000.000 1.349.700 661.730.769 (563.497) 661.167.272
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN ( L a n j u t a n )
Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai dan penyisihan kerugian penempatan pada bank lain adalah sebagai berikut: 2010 Saldo Awal Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No.50 dan No.55
2009
5.350.000
563.497
2008 750.000
(5.350.000)
4.786.503
(186.503)
--
5.350.000
563.497
Saldo Akhir
Kolektibilitas penempatan pada bank lain posisi 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah seluruhnya dalam klasifikasi lancar. Pada tanggal 31 Desember 2010 Bank tidak membentuk cadangan kerugian penurunan nilai penempatan pada bank lain, sedangkan 31 Desember 2009 dan 2008, cadangan kerugian penurunan nilai dibentuk sesuai dengan Peraturan BI yaitu berupa cadangan umum sebesar 1% sesuai dengan PBI untuk seluruh penempatan pada bank lain. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010 dan cadangan kerugian pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan penurunan nilai dan kerugian akibat tidak tertagihnya penempatan pada bank lain.
7.
EFEK-EFEK a.
Berdasarkan jenis dan mata uang 31 DESEMBER 2010 Tingkat Bunga Jumlah Rupiah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Lainnya Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Jumlah Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Obligasi Lainnya Jumlah Efek yang Diperdagangkan
8,50% - 13,50%
57.691.261 -57.691.261 57.691.261
8,50% - 9,00%
26.166.390 26.166.390
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
249
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n ) 31 DESEMBER 2010 Tingkat Bunga Jumlah Tersedia untuk Dijual Obligasi Lainnya Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum Direalisasi Nilai Bersih Jumlah Efek yang Tersedia untuk Dijual
10% - 11,75%
Jumlah Efek-efek Rupiah Dolar Amerika Serikat Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Lainnya Diskonto yang Belum Diamortisasi
720.554.370
7,25%
Nilai Bersih Jumlah Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Tersedia untuk Dijual Obligasi Lainnya Kenaikan (Penurunan) Nilai yang Belum Direalisasi Nilai Bersih Jumlah Efek yang Tersedia untuk Dijual
45.507.387 -45.507.387 45.507.387
6,37% - 7,25%
85.558.960 -85.558.960 85.558.960
Jum lah Efek-efek Dolar Amerika Serikat
131.066.347
Jum lah Efek-efek Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
851.620.717
Bersih
250
636.696.719 -636.696.719 636.696.719
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
(40.000) 851.580.717
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n ) 31 DESEMBER 2009 Tingkat Bunga Jumlah Rupiah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Obligasi Lainnya Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Jumlah Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Obligasi Lainnya Jumlah Efek yang Diperdagangkan
7,93%
977.500.000 (2.925.825) 974.574.175
11,48%
2.312.137.028 -2.312.137.028 3.286.711.203
11,70%
1.095.361.625 1.095.361.625
Jumlah Efek-efek Rupiah Dolar Amerika Serikat Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Lainnya Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Jumlah Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Jum lah Efek-efek Dolar Amerika Serikat Jum lah Efek-efek Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
4.382.072.828
7,03%
95.470.628 -95.470.628 95.470.628 95.470.628 4.477.543.456 (7.705.182) 4.469.838.274
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
251
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n ) 31 DESEMBER 2008 Tingkat Bunga Jumlah Rupiah Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Sertifikat Bank Indonesia Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Obligasi Lainnya Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Jumlah Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Obligasi Lainnya Jumlah Efek yang Diperdagangkan
11,00%
647.516.000 (1.443.058) 646.072.942
12,87%
2.581.901.528 -2.581.901.528 3.227.974.470
10,81%
1.675.914.888 1.675.914.888
Jumlah Efek-efek Rupiah Dolar Amerika Serikat Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Obligasi Lainnya Diskonto yang Belum Diamortisasi Nilai Bersih Jumlah Efek yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Jum lah Efek-efek Dolar Amerika Serikat Jumlah Efek-efek Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
252
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
4.903.889.358
6,96%
110.224.844 -110.224.844 110.224.844 110.224.844 5.014.114.202 (8.708.369) 5.005.405.833
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n ) b. Berdasarkan penerbit dan peringkat obligasi 31 DESEMBER 2010 Peringkat Jumlah Rupiah Obligasi: Pemerintah Badan Usaha Milik Negara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Pupuk Kaltim Tbk Perusahaan Lainnya: PT Malindo Feedmil Jumlah Obligasi Wesel Jangka Menengah Badan Usaha Milik Negara PT Sarana Multigria Finance Jumlah Wesel Jangka Menengah
BBB**)
551.894.909
idAA-*) idAA*) idAA-*)
5.000.000 38.394.461 5.315.000
idAA+*)
19.950.000 620.554.370
AA*)
100.000.000 100.000.000
Jumlah Efek-efek Rupiah Dolar Amerika Serikat Obligasi: Perusahaan Lainnya PT Medco Energi Jumlah Obligasi
720.554.370
idAA-*)
131.066.347 131.066.347
Jumlah Efek-efek Dolar Amerika Serikat
131.066.347
Jumlah Efek-efek Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
851.620.717 (40.000)
Bersih
851.580.717
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
253
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n )
31 DESEMBER 2009 Peringkat Jumlah Rupiah Obligasi: Pemerintah Badan Usaha Milik Negara PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Bank Ekspor Impor (Persero) Perum Pegadaian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Indosat Tbk PT Pupuk Kaltim Tbk Perusahaan Lainnya: PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Bentoel International Investama Tbk PT BPD Nusa Tenggara Barat PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PT BPD Sulawesi Utara PT Medco Energi Internasional Tbk PT BPD Lampung PT Bank Danam on Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Panin Indonesia Tbk PT Malindo Feedmil Jumlah Obligasi
Ba2**)
2.696.053.558
idAA-*) idAA-*) idAA-*) idAAA*) idAA+*) idAA+*) BB+***) idAA-*)
59.915.380 46.000.883 38.081.407 25.000.000 32.514.042 25.000.000 72.179.507 5.000.000
idAA+*) idA*) idBBB+*) idA+*) idBBB+*) idAA-*) idBBB+*) idAA+*) idA+*) idAA+*) idAA-*)
144.969.043 86.571.985 20.000.000 20.020.831 14.984.617 3.151.500 4.000.000 27.917.800 16.138.100 50.000.000 20.000.000 3.407.498.653
Efek Lainnya: Bank Indonesia
974.574.175
Jumlah Efek-efek Rupiah Dolar Amerika Serikat Obligasi: Pemerintah Republik Indonesia Badan Usaha Milik Negara PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Jumlah Obligasi Jumlah Efek-efek Dolar Amerika Serikat Jumlah Efek-efek Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
254
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
4.382.072.828
Ba2**)
59.478.083
Ba2**)
35.992.545 95.470.628 95.470.628 4.477.543.456 (7.705.182) 4.469.838.274
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n ) 31 DESEMBER 2008 Peringkat Jumlah Rupiah Obligasi: Pemerintah Badan Usaha Milik Negara PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Bank Ekspor Impor (Persero) Perum Pegadaian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Indosat Tbk PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Perusahaan Lainnya: PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT BPD Jawa Barat PT Bentoel International Investama Tbk PT BPD Nusa Tenggara Barat PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PT BPD Sulawesi Utara PT Medco Energi Internasional Tbk PT BPD Lampung PT Bank Permata Tbk PT Bank Danam on Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Panin Indonesia Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Malindo Feedmil PT Exelcom Jumlah Obligasi Efek Lainnya: Bank Indonesia Jumlah Efek-efek Rupiah
Ba3**)
3.427.299.254
idAA-*) idAA-*) idAA-*) idAA-*) idAAA*) idAA+*) idAA+*) idAA+*) idA*)
29.606.285 59.859.929 45.590.260 37.920.105 25.000.000 32.579.799 25.000.000 37.278.085 7.006.150
idAA+*) idA+*) idA*) Aa3.id**) idA+*) idBBB+*) idAA-*) idBBB+*) idA*) idAA+*) idA+*) idA+*) idA+*) idAAA*) idA+*) idAA-*)
145.325.366 73.597.992 85.275.947 20.000.000 20.063.366 14.942.399 14.698.319 4.000.000 9.693.530 39.363.975 16.073.738 8.149.288 50.004.750 6.646.559 20.001.220 2.840.100 4.257.816.416
--
646.072.942 4.903.889.358
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
255
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n ) 31 DESEMBER 2008 Peringkat Jumlah Dolar Amerika Serikat Obligasi Pemerintah Republik Indonesia Badan Usaha Milik Negara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Jumlah Obligasi Jumlah Efek-efek Dolar Amerika Serikat
Ba3**)
68.737.159
---
--41.487.685 110.224.844 110.224.844
Ba3**)
Jumlah Efek-efek Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
5.014.114.202 (8.708.369)
Bersih
5.005.405.833
*) Pefindo **) Moody’s ***) Fitch Ratings Jangka waktu efek-efek sejak tanggal pembelian hingga tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2010 Rupiah Sertifikat Bank Indonesia Obligasi Wesel Jangka Menengah Dolar Amerika Serikat Obligasi Wesel Jangka Menengah
c.
2008
-3 - 18 tahun 1 tahun
8 - 28 hari 3 - 21 tahun --
28 - 32 hari 5 bulan-38 tahun --
1 - 2 tahun 3 tahun
8 - 30 tahun --
8 - 38 tahun --
Berdasarkan efek pemerintah dan bukan pemerintah adalah sebagai berikut: 2010 Efek Pemerintah Efek Bukan Pemerintah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
256
2009
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
551.894.909 299.725.808 851.620.717
3.730.105.816 747.437.640 4.477.543.456
4.483.437.653 530.676.549 5.014.114.202
(40.000)
(7.705.182)
(8.708.369)
851.580.717
4.469.838.274
5.005.405.833
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n )
d. Berdasarkan sisa umur jatuh tem po adalah sebagai berikut:
Nilai wajar dari efek-efek pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 berdasarkan sisa umur jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2010 Diperdagangkan Rupiah Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
2009
2008
10.000.000 16.166.390 -26.166.390
-223.215.025 872.146.600 1.095.361.625
14.000.000 185.748.969 1.476.165.919 1.675.914.888
--30.000.000 5.000.000 22.691.261 57.691.261
974.574.175 110.203.465 159.003.764 827.457.787 1.215.472.012 3.286.711.203
--168.031.829 484.488.559 2.575.454.082 3.227.974.470
45.507.387 -45.507.387 103.198.648
-95.470.628 95.470.628 3.382.181.831
-110.224.844 110.224.844 3.338.199.314
60.000.000 576.696.719 636.696.719
----
----
32.008.025 53.550.935 85.558.960 722.255.679
-----
-----
Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
851.620.717
4.477.543.456
5.014.114.202
(40.000)
(7.705.182)
(8.708.369)
Bersih
851.580.717
4.469.838.274
5.005.405.833
Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Dolar Amerika Serikat Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 5 tahun
Tersedia Untuk Dijual Rupiah Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 5 tahun Dolar Amerika Serikat Lebih dari 3 - 12 bulan Lebih dari 1 - 5 tahun
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
257
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n ) e.
Perubahan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi Perubahan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah sebagai berikut : 2010
f.
2009
2008
Keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi Keuntungan/(kerugian) yang telah direalisasi
120.805.952
--
--
(82.769.501)
--
--
Saldo Akhir Tahun
38.036.451
--
--
Perubahan penyisihan kerugian penurunan nilai 2010 Saldo Awal Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No.50 dan No.55 Penyisihan (Pembalikan) Selisih Kurs Saldo Akhir Tahun
2009
2008
7.705.182
8.708.370
7.879.093
(7.705.182) 40.000 --
-(2.588.881) 1.585.693
-1.088.561 (259.285)
40.000
7.705.182
8.708.369
g. Reklasifikasi efek-efek dalam kelom pok dim iliki hingga jatuh tem po ke kelompok tersedia untuk dijual Pada tanggal 1 Januari 2009 Bank telah melakukan perubahan sebagian maksud dan tujuan kepemilikan Efek, dari dimiliki hingga jatuh tempo menjadi diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, keputusan ini diambil Bank dengan mengacu kepada PSAK No.55 (Revisi 2006) dan Surat Deputi Gubernur Bank Indonesia Nomor 10/177/DpG/DPNP per tanggal 9 Oktober 2008 dimana Bank diberikan kesempatan untuk mengevaluasi kategori seluruh instrumen keuangan termasuk SUN yang telah dipindahkan berdasarkan intensi dan kemampuan Bank yang bersangkutan, yang berlaku tanggal 1 Januari 2009. Kem udian berdasarkan Surat dari Dewan Akuntansi Indonesia melalui suratnya No.1705/DSAK/IAI/XII/2008 tanggal 30 Desember 2008 perihal perubahan pemberlakuan PSAK No.55 (Revisi 2006) yang semula berlaku efektif tanggal 1 Januari 2009 mundur satu tahun menjadi tanggal 1 Januari 2010, atas pertimbangan tersebut maka Bank merubah tujuan kepemilikan efek dari semula dimiliki hingga jatuh tempo menjadi diperdagangkan dan tersedia untuk dijual.
258
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
EFEK-EFEK ( L a n j u t a n ) Pada tanggal 1 Januari 2010, berdasarkan hasil analisa Bank dengan mempertimbangkan kondisi likuiditas bank mengalami negative gapping sejumlah Rp 2.893.000.000. Dengan pertimbangan tersebut Bank m elakukan reklasifikasi atas efek-efek kelompok dim iliki hinga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual dan kelompok diperdagangkan, dengan nilai nominal sebesar Rp 2.351.772.261 Selisih antara nilai pasar atas efek-efek tersebut dengan nilai tercatatnya pada tanggal pemindahan adalah sebesar Rp 141.226.821, yang terdiri dari masing-masing sebesar Rp 20.832.941, telah dibukukan dan disajikan sebagai laba yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual yang merupakan komponen ekuitas; dan sebesar Rp 120.393.880, telah dibukukan sebagai pendapatan selisih penilaian efek-efek, pada laporan laba rugi tahun berjalan. Pada tanggal 18 Oktober 2010, dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum Pada Bank Indonesia Dalam Rupiah Dan Valuta Asing yang mewajibkan adanya GWM Loan to Deposits Ratio (LDR) dan berdasarkan hasil analisa dengan mempertimbangkan ketentuan GWM tersebut , Bank telah melakukan reklasifikasi atas efek-efek kelompok dimiliki hinga jatuh tempo ke dalam kelompok tersedia untuk dijual, dengan nilai nom inal sebesar Rp 1.001.261. Selisih antara nilai pasar atas efek-efek tersebut dengan nilai tercatatnya pada tanggal pemindahan adalah sebesar Rp 99.973.011, telah dibukukan dan disajikan sebagai laba yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, yang merupakan komponen dari ekuitas. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2010, laba yang belum direalisasi atas efek-efek dalam kelompok tersedia untuk dijual, yang merupakan komponen dari ekuitas, telah direalisasi sebesar Rp 61.936.560 dan telah dibukukan sebagai pendapatan selisih penilaian efek-efek, pada laporan laba rugi tahun berjalan. Kualitas efek-efek pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah Lancar. Cadangan kerugian penurunan nilai pada tahun 2010 untuk Konvensional adalah nihil sedangkan untuk Unit Usaha Syariah sebesar Rp 40.000. Dan cadangan kerugian penurunan nilai tahun 2009 dan 2008 merupakan cadangan um um sebesar 1% sesuai dengan PBI. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010 dan penyisihan kerugian yang dibentuk pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya efek-efek.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
259
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
EFEK YANG DIBELI DENGAN JANJI DIJUAL KEMBALI
Posisi per 31 Desember 2010, Efek Yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali adalah Nihil, sedangkan untuk posisi 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 3 1 D E S E M B E R 2 0 09
N a sa b ah
Rupiah PT M andiri Se kuritas PT M andiri Se kuritas PT Am capital Sekuritas
Jen is
FR0046 FR0047 FR0047
Ju m la h
N ila i N o m in al
70.000.000 55.000.000 25.000.000
T a ng g a l Jatu h T em p o
T a ng g a l D im u la i
21/12/09 14/12/09 15/12/09
07/01/10 14/01/10 18/01/10
1 5 0.0 0 0.0 0 0
K ew a jib a n P en ju ala n K em b a li
P en d ap a ta n Bunga Yang B elu m D iam ortisasi
N ilai Bersih
69.913.200 53.7 84.500 24.395.000
21.906 19.871 10.588
69.891.294 53.7 64.629 24.384.412
1 4 8.0 9 2.7 0 0
5 2 .3 6 5
1 4 8.0 4 0.3 3 5
3 1 D E S E M B E R 2 0 08
N a sa b ah
Rupiah PT M andiri Se kuritas PT M andiri Se kuritas PT M andiri Se kuritas PT Danareksa Sekuritas PT Danareksa Sekuritas PT Danareksa Sekuritas PT M andiri Se kuritas PT Danareksa Sekuritas PT M andiri Se kuritas PT M andiri Se kuritas PT M andiri Se kuritas PT Danareksa Sekuritas PT M andiri Se kuritas PT Danareksa Sekuritas PT M andiri Se kuritas PT Am Capital Indonesia
Jen is
FR0028 FR0028 FR0028 FR0043 FR0043 FR0043 FR0045 FR0046 FR0047 FR0047 FR0047 FR0048 FR0048 FR0048 Seri ORI 004 Seri ORI 004
Ju m la h
N ila i N o m in al
20.000.000 15.000.000 15.000.000 18.000.000 15.000.000 15.000.000 6.500.000 20.000.000 20.000.000 20.000.000 95.000.000 5.000.000 4.000.000 15.000.000 3.000.000 35.000.000 3 2 1.5 0 0.0 0 0
T a ng g a l D im u la i
T a ng g a l Jatu h T em p o
18/12/08 19/12/08 23/12/08 01/12/08 03/12/08 24/12/08 24/12/08 03/12/08 24/12/08 24/12/08 30/12/08 03/12/08 24/12/08 24/12/08 24/12/08 30/12/08
14/01/09 14/01/09 14/01/09 05/01/09 07/01/09 12/01/09 27/01/09 07/01/09 27/01/09 27/01/09 30/01/09 07/01/09 27/01/09 23/01/09 27/01/09 30/01/09
K ew a jib a n P en ju ala n K em b a li
P en d ap a ta n Bunga Yang B elu m D iam ortisasi
N ilai Bersih
19.550.000 14.661.000 14.652.000 11.7 05.400 10.667.700 9.753.150 5.214.950 13.222.400 17.470.000 17.470.000 89.345.600 3.331.400 3.375.200 9.764.700 2.818.500 35.047.950
41.481 31.500 31.500 771 3.540 1.989 11.872 4.480 55.588 55.588 457.839 1.280 12.071 11.270 10.721 167.323
19.508.519 14.629.500 14.620.500 11.704.629 10.664.160 9.751.161 5.203.078 13.217.920 17.414.412 17.414.412 88.887.761 3.330.120 3.363.129 9.753.430 2.807.779 34.880.627
2 7 8.0 4 9.9 5 0
8 9 8.8 1 3
2 7 7.1 5 1.1 3 7
Untuk 2009 dan 2008 Bank tidak membentuk penyisihan penghapusan, karena surat berharga tersebut merupakan obligasi pemerintah dan sesuai PBI No. 7/2/PBI/2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum pasal 45 ayat 2 dijelaskan bahwa pembentukan cadangan umum dikecualikan untuk aset produktif dalam bentuk SBI dan SUN serta bagian aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai.
260
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN
a.
Berdasarkan Jenis Kredit 31 DESEMBER 2010 Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
1.209.797.221 4.625.243.010 1.530.614.970 488.776.598 303.496.582 8.157.928.381
56.423.184 94.740.466 48.281.863 9.276.875 18.942 208.741.330
3.001.700 3.867.366 8.728 8.739.068 -15.616.862
6.545.171 8.544.554 1.138.509 291.328 -16.519.562
110.952.398 75.932.630 13.003.722 91.850.831 375.640 292.115.221
1.386.719.674 4.808.328.026 1.593.047.792 598.934.700 303.891.164 8.690.921.356
(91.368.798)
(10.437.067)
(2.342.529)
(9.641.728)
(38.566.910)
(152.357.032)
8.066.559.583 198.304.263
13.274.333
6.877.834
253.548.311
8.538.564.324
Macet
Jumlah
Lancar Modal Kerja Konsumsi Investasi Pembiayaan Syariah Pinjaman Karyawan Jumlah Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
Diragukan
Macet
Jumlah
31 DESEMBER 2009 Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
527.246.024 4.137.242.994 908.009.360 549.140.221
15.989.659 106.901.906 86.413.277 7.202.170
3.504.502 7.796.057 57.599.840 15.272.038
19.986.360 18.956.482 3.848.284 86.773.871
112.077.371 69.935.658 4.317.221 1.877.152
678.803.916 4.340.833.097 1.060.187.982 660.265.452
261.664.656 6.383.303.255
219.198 216.726.210
-84.172.437
400.297 129.965.294
1.130.502 189.337.904
263.414.653 7.003.505.100
(63.833.033)
(7.692.022)
(9.402.638)
(8.237.188)
(144.521.079)
(233.685.960)
6.319.470.222 209.034.188
74.769.799
121.728.106
44.816.825
6.769.819.140
Lancar Modal Kerja Konsumsi Investasi Pembiayaan Syariah Pinjaman Direksi dan Karyawan Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
Diragukan
31 DESEMBER 2008
Lancar Modal Kerja Konsumsi Investasi Pembiayaan Syariah Pinjaman Direksi dan Karyawan Sub jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
Dalam Perhatian Khusus
Kurang Lancar
Diragukan
Macet
Jumlah
636.010.982 4.409.138.519 138.010.550 489.401.635
32.085.199 173.554.205 18.343.628 2.330.916
19.850.351 5.893.317 1.209.581 123.039.500
18.617.281 8.737.761 1.994.207 714.902
42.878.990 80.483.472 12.122.715 2.418.576
749.442.803 4.677.807.274 171.680.681 617.905.529
258.939.583 5.931.501.269
404.842 226.718.790
47.721 150.040.470
-30.064.151
1.154.612 139.058.365
260.546.758 6.477.383.045
(35.280.438)
(8.389.012)
(32.361.830)
(14.818.848)
(139.058.364)
(229.908.492)
5.896.220.831 218.329.778 117.678.640
15.245.303
--
6.247.474.552
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
261
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN ( L a n j u t a n ) b. Berdasarkan Sektor Ekonomi 3 1 D E S E M B E R 2 0 10
La nca r Perdagangan Um um dan Adm inistrasi Industri Jasa B isnis Transportasi Konstruksi Jasa Pelayanan Sosial Lain-lain Jum lah Dikurangi : Cadangan Kerugian Pe nurunan Nilai B ersih
182.840.679 369.519.581 271.782.448 2.860.993 685.595.283 77.487.509 6.567.841.888 8.157.928.381
D a la m P erh atia n K h usu s
6.529.114 979.033 41.7 00.721 18.531.412 -107.973 140.893.077 208.741.330
K u ra ng La nca r
D ira g uk an
1.445.226 -1.277.361 287.842 --12.606.433 15.616.862
4.125.804 143.844 552.189 3.478.430 99.607 -8.119.688 16.519.562
M a cet
Ju m la h
32.108.452 -106.461.392 73.680.925 -3.664.393 76.200.059 292.115.221
227.049.275 370.642.458 421.774.111 98.839.602 685.694.890 81.259.875 6.805.661.145 8.690.921.356
(91.368.798)
(10.437.067)
(2.342.529)
(9.641.728)
(38.566.910)
(152.357.032)
8 .0 6 6.5 5 9.5 8 3
1 9 8.3 0 4.2 6 3
1 3 .2 7 4.3 3 3
6 .8 7 7.8 3 4
2 5 3.5 4 8.3 1 1
8 .5 3 8.5 6 4.3 2 4
3 1 D E S E M B E R 2 0 09
La nca r Perdagangan Um um dan Adm inistrasi Industri Jasa B isnis Konstruksi Transportasi Jasa Pelayanan Sosial Rum ah Tangga Lain-lain Jum lah Dikurangi : Cadangan Kerugian Pe nurunan Nilai B ersih
196.285.325 8.285.177 411.017.238 261.135.990 6.992.084 77.340.664 4.137.242.994 1.285.003.783 6.383.303.255
D a la m P erh atia n K h usu s
9.979.777 498.669 4.282.457 12.931.708 -198.092 106.901.907 81.933.601 216.726.211
K u ra ng La nca r
828.585 -2.622.641 256.724 --7.796.057 72.668.430 84.172.437
D ira g uk an
M a cet
Ju m la h
8.401.050 -90.344.516 11.844.198 --18.956.482 419.048 129.965.294
35.465.403 -16.951.966 64.205.133 -922.090 69.935.658 1.857.653 189.337.903
250.960.140 8.783.846 525.218.818 350.373.753 6.992.084 78.460.846 4.340.833.098 1.441.882.515 7.003.505.100
(63.833.033)
(7.692.022)
(9.402.638)
(8.237.189)
(144.521.078)
(233.685.960)
6 .3 1 9.4 7 0.2 2 2
2 0 9.0 3 4.1 8 9
7 4 .7 6 9.7 9 9
1 2 1.7 2 8.1 0 5
4 4 .8 1 6.8 2 5
6 .7 6 9.8 1 9.1 4 0
3 1 D E S E M B E R 2 0 08
La nca r Perdagangan Um um dan Adm inistrasi Industri Jasa B isnis Konstruksi Transportasi Jasa Pelayanan Sosial Rum ah Tangga Lain-lain Jum lah Dikurangi : Cadangan Kerugian Pe nurunan Nilai B ersih
262
372.196.932 6.333.090 181.510.290 244.631.745 11.585.207 38.971.887 4.529.138.520 547.133.599 5.931.501.270
D a la m P erh atia n K h usu s
120.980.375 -1.130.582 17.7 90.429 --53.554.206 33.263.198 226.718.790
K u ra ng La nca r
D ira g uk an
M a cet
Ju m la h
19.7 28.919 4.864 242.855 104.071 --5.893.317 124.066.445 150.040.471
18.479.914 -102.295 588.655 --8.737.761 2.155.525 30.064.150
28.042.775 2.143 18.200.742 3.590.728 -393.380 80.483.472 8.345.125 139.058.365
559.428.915 6.340.097 201.186.764 266.705.628 11.585.207 39.365.267 4.677.807.276 714.963.892 6.477.383.046
(35.280.438)
(8.389.013)
(32.361.830)
(14.818.848)
(139.058.364)
(229.908.493)
5 .8 9 6.2 2 0.8 3 2
2 1 8.3 2 9.7 7 7
1 1 7.6 7 8.6 4 1
1 5 .2 4 5.3 0 2
--
6 .2 4 7.4 7 4.5 5 2
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN ( L a n j u t a n )
c.
Berdasarkan Jangka Waktu Kredit Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan perjanjian kredit adalah sebagai berikut: 2010 Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Bersih
2009
2008
792.991.760 1.248.762.496 1.282.748.554 5.366.418.546 8.690.921.356
903.105.534 799.467.849 1.433.152.083 3.867.779.634 7.003.505.100
645.952.719 215.120.439 1.290.072.883 4.326.237.004 6.477.383.045
(152.357.032)
(233.685.960)
(229.908.493)
8.538.564.324
6.769.819.140
6.247.474.552
d. Berdasarkan Sisa Um ur Jatuh Tempo Rincian jangka waktu kredit yang diberikan berdasarkan sisa waktu dari tanggal neraca sampai dengan tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut: 2010
2008
Kurang dari 1 tahun Lebih dari 1 - 2 tahun Lebih dari 2 - 5 tahun Lebih dari 5 tahun
1.152.418.424 1.159.485.782 1.517.612.060 4.861.405.090
821.286.029 2.040.679.822 1.922.273.024 2.219.266.225
913.666.437 777.624.685 1.246.373.065 3.539.718.858
Jumlah Dikurangi : Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
8.690.921.356
7.003.505.100
6.477.383.045
(152.357.032)
(233.685.960)
(229.908.493)
8.538.564.324
6.769.819.140
6.247.474.552
Bersih f.
2009
Informasi Signifikan Lainnya Informasi signifikan lainnya sehubungan dengan kredit yang diberikan adalah sebagai berikut: 1. Dengan diberlakukan PAPI 2008, PSAK 50 dan PSAK 55 sesuai dengan SE BI No. 11/33/DPNP tanggal 8 Desember 2009 perihal Perubahan atas Surat Edaran No. 11/4/DPNP tanggal 27 Januari 2009 tentang Pelaksanaan Pedoman Akuntansi Perbankan Indonesia, Bank telah melaksanakan ketentuan tersebut untuk tahun buku tanggal 31 Desember 2010. Untuk pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai kredit, sampai dengan tanggal 31 Desember 2009 Bank masih menerapkan PBI No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang penilaian kualitas aset Bank Umum dan No.9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 Bab V tentang Penyisihan Penghapusan Aset (lihat Catatan 2.i). 2. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun kredit dalam mata uang Rupiah untuk tahun-tahun 2010, 2009 dan 2008 m asing-masing adalah 14,30% , 15,05% dan 16,55% , sedangkan dalam mata uang asing masing-masing adalah 6,72%, 8,00% dan 9,49%.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
263
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN ( L a n j u t a n ) 3.
4.
5.
6.
7.
Kredit dengan jaminan, dijamin dengan simpanan, agunan tunai yang diikat dengan hak tanggungan atau dengan surat kuasa untuk menjual atau mengikat dengan hak tanggungan atau dengan jaminan lain yang dapat diterima oleh Bank. Pinjaman tetap terdiri dari kredit untuk modal kerja, investasi dan konsumsi. Kredit untuk modal kerja dan investasi terdiri dari kredit jangka panjang, tetap, berulang dan diskonto, sedangkan kredit konsumsi terdiri dari kredit pemilikan rumah, kredit kendaraan bermotor dan kredit konsumsi lain. Pinjaman Direksi dan karyawan Bank, secara substansial merupakan kredit dengan tingkat bunga sampai dengan 4,50% per tahun untuk memperoleh kendaraan, rumah tinggal dan keperluan pribadi lainnya, dengan jangka waktu jatuh tem po berkisar antara 1 (satu) sam pai dengan 15 (lima belas) tahun. Kredit ini dibayar melalui pemotongan gaji setiap bulannya. Kredit kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan Bank sebelum penyisihan kerugian (Lihat catatan 35) pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 10.205.211, Rp 5.902.608 dan Rp 5.064.118. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, kolektibilitas kredit yang diberikan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah lancar. Bank memberikan kredit kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan kredit kepada pihak ketiga lainnya. Kredit yang direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2010 Perpanjangan Jangka Waktu Kredit Perubahan Skim Pembiayaan Jumlah
2009
2008
82.816.306 16.223.250
70.136.644 97.216.210
7.650.954 --
99.039.556
167.352.854
7.650.954
8.
Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK). 9. Rasio Non Performing Loan (NPL) Bank-Net pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masingmasing adalah 3,21% , 3,26% dan 2,05%, sedangkan rasio NPL Bank-Gross m asing-masing adalah 3,73%, 5,76% dan 4,92%. 10. Kredit sindikasi pada tanggal 31 Desem ber 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.071.435, Rp 563.632.219 dan Rp 290.035.495. Kepesertaan Bank dalam kredit sindikasi berkisar antara 2,20% - 50,00%. 11. Dalam jumlah kredit termasuk pembiayaan yang diberikan berdasarkan prinsip Syariah dari unit Syariah Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Piutang Murabahah Pembiayaan Mudharabah Pembiayaan Musyarakah Ijarah/IMBT Pinjaman Qardh Jumlah
2010
2009
2008
124.909.917 45.618.130 93.724.065 327.498.434 17.836
138.300.432 61.017.178 179.153.742 281.785.985 8.116
264.604.570 73.015.875 237.865.100 42.418.728 1.255
591.768.382
660.265.453
617.905.528
Seluruh pembiayaan dalam bentuk mudharabah dan musyarakah diberikan dalam bentuk kas.
264
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
KREDIT YANG DIBERIKAN ( L a n j u t a n )
12. Perubahan dalam cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Tahun Selisih penurunan nilai pada penerapan awal PSAK No.50 dan 55 Penyisihan Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku Penghapusan Selisih Kurs Penyesuaian (Saldo Laba ditahan) Saldo Akhir Tahun
2010
2009
2008
233.685.960
229.908.493
233.802.959
(146.897.932) 1.091.555
-26.766.236
-44.750.936
4.563.432 (49.594.591) (342.155) 109.850.763
16.345.129 (38.401.926) (931.972) --
13.145.526 (34.107.690) -(27.683.238)
152.357.032
233.685.960
229.908.493
Bank dalam usaha konvensionalnya telah memperhitungkan agunan sebagai pengurang Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) sesuai dengan PBI No.11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang penilaian kualitas aset Bank Umum dan No.9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2010 dan penyisihan kerugian yang dibentuk per 31 Desember 2009 dan 2008 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya kredit yang diberikan. 13. Perubahan dalam kredit yang dihapus buku adalah sebagai berikut: 2010 Saldo Awal Tahun Penerimaan Kembali Kredit Hapus Buku Penambahan dalam Tahun Berjalan Penyesuaian Saldo Akhir Tahun
330.377.222
2009
2008
308.332.628
287.514.704
(4.563.432)
(16.345.129)
(13.145.526)
49.594.591 --
38.401.926 (12.203)
34.107.690 (144.240)
375.408.381
330.377.222
308.332.628
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
265
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. PENYERTAAN SAHAM
Jenis Usaha
31 DESEMBER 2010 Persentase Pemilikan
Pihak Ketiga Metode Biaya Perolehan PT Asuransi Bangun Askrida Asuransi Kerugian dan Umum Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
3,55
Nilai Nomim al
926.600 --
Jumlah
926.600
31 DESEMBER 2009 DAN 2008 Persentase Nilai Nomim al Jenis Usaha Pemilikan Pihak Ketiga Metode Biaya Perolehan PT Asuransi Bangun Askrida Asuransi Kerugian dan Umum Dikurangi: Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Jumlah
3,55
926.600 (9.266) 917.334
Bank melakukan penyertaan saham pada PT Asuransi Bangun Askrida sebesar Rp 926.600 sejak tahun 1998 dengan persentase pem ilikan kurang dari 20%. Penyertaan saham ini dicatat sebesar biaya perolehan (cost method) dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar Nihil dan Rp 9.266 untuk posisi tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008. Bank membukukan pendapatan dividen tunai dari penyertaan ini untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 292.564, Rp 282.132 dan Rp 401.428. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, kolektibilitas penyertaan saham adalah Lancar. Untuk tahun 2010 Bank tidak membentuk Cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada PSAK 50 dan 55 (revisi 2006) sebesar 1% telah sesuai dengan Peaturan Bank Indonesia untuk penyertaan saham. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian penurunan nilai per 31 Desember 2010 dan penyisihan kerugian yang dibentuk per 31 Desember 2009 dan 2008 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya penyertaan saham.
266
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP
Saldo Awal Harga Perolehan Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan
Akumulasi Penyusutan Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan Nilai Buku
Akum ulasi Penyusutan Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan Nilai Buku
Saldo Akhir
100.658.783 35.591.147 15.234.450 167.310.457 318.794.837
2.501.374 6.545.796 2.013.310 11.807.218 22.867.698
--1.623.680 -1.623.680
103.160.157 42.136.943 15.624.080 179.117.675 340.038.855
11.460.904 12.135.191 114.534.222 138.130.317
1.830.839 1.132.784 18.600.146 21.563.769
-1.181.878 115.020 1.296.898
13.291.743 12.086.097 133.019.348 158.397.188
180.664.520
Saldo Awal Harga Perolehan Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan
31 DESEMBER 2010 Penam bahan Pengurangan
181.641.667
31 DESEMBER 2009 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
105.175.114 29.697.982 16.056.450 141.176.252 292.105.798
1.293.175 7.452.972 312.000 26.641.613 35.699.760
5.809.506 1.559.807 1.134.000 507.408 9.010.721
100.658.783 35.591.147 15.234.450 167.310.457 318.794.837
10.954.857 11.776.479 97.920.479 120.651.815
1.441.930 1.283.177 16.613.742 19.338.849
935.884 924.463 -1.860.347
11.460.903 12.135.193 114.534.221 138.130.317
171.453.983
180.664.520
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
267
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. ASET TETAP ( L a n j u t a n )
Saldo Awal Harga Perolehan Tanah Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan
Akum ulasi Penyusutan Gedung Kendaraan Inventaris dan Peralatan Nilai Buku
31 DESEMBER 2008 Penambahan Pengurangan
Saldo Akhir
105.175.114 29.546.660 15.598.550 124.825.175 275.145.499
-151.322 457.900 16.351.077 16.960.299
------
105.175.114 29.697.982 16.056.450 141.176.252 292.105.798
9.291.784 10.314.503 81.926.249 101.532.536
1.663.073 1.461.976 15.994.230 19.119.279
-----
10.954.857 11.776.479 97.920.479 120.651.815
173.612.963
171.453.983
Seluruh hak atas tanah yang dimiliki oleh Bank m erupakan Hak Guna Bangunan dengan sisa umur berkisar antara 8 (delapan) tahun sampai dengan 16 (enam belas) tahun. Hak Guna Bangunan tersebut dapat diperpanjang. Penyusutan yang dibebankan pada laporan laba rugi adalah sebesar Rp 21.563.769, Rp 19.338.849 dan Rp 19.119.279 masing-masing untuk tahun-tahun 2010, 2009 dan 2008 (lihat Catatan 30). Aset tetap selain tanah pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah diasuransikan kepada beberapa perusahaan asuransi dengan nilai pertanggungan sebagai berikut:
2010 PT Sarana Lindung Upaya PT Asuransi Astra Buana PT Asuransi Bangun Askrida Jumlah
NILAI PERTANGGUNGAN 2009
2008
72.311.704 ---
6.950.850 2.933.600 --
74.100.626 5.255.600 125.000
72.311.704
9.884.450
79.481.226
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen Bank berpendapat bahwa tidak terdapat indikasi adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 sesuai dengan PSAK 48.
268
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA
2010 Bunga Efek-efek Bunga Kredit Bunga Call Money Jumlah
2009
2008
17.611.382 53.752.019 1.025.864
104.162.768 47.144.485 142.531
127.258.506 50.941.978 147.166
72.389.265
151.449.784
178.347.650
13. ASET LAIN-LAIN 2010 Dana Talangan Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Pajak Persediaan Aset Properti Terbengkalai (setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 69.909, dan tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 1.151.010) Piutang Pendapatan Ijarah Beban Ditangguhkan (setelah dikurangi akumulasi am ortisasi pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 4.829.835, Rp 684.954 dan Rp 3.734.091) Lain-lain Jumlah
2009
2008
42.665.144 9.586.188 -3.457.149
9.586.257 10.310.541 1.228.772 2.351.537
19.356.615 14.992.801 6.032.566 2.067.745
69.909 2.682.123
1.151.010 335.352
1.151.010 69.507
3.048.238 4.304.851
155.736 3.258.073
982.542 1.801.194
65.813.602
28.377.278
46.453.980
Dana talangan merupakan dana talangan sementara dari Bank pada setiap akhir bulan untuk pembayaran gaji karyawan Pemerintah Daerah DKI yang akan dilunasi pada awal bulan berikutnya berdasarkan Keputusan Direksi No. 123A tahun 2008 tentang Dana Talangan Dalam Pembayaran Gaji Dan Tambahan Penghasilan Pegawai Negeri Sipil (PNS), Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Pegawai tidak Tetap (PTT) Dan Pensiunan Pegawai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tanggal 19 September 2008 m enindaklanjuti Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta No. 20 tahun 2008 dan No. 24 tahun 2008. Uang muka pajak merupakan taksiran kelebihan pembayaran pajak masing-masing untuk tahun 2006 dan 2004 (lihat Catatan 20).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
269
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.
ASET LAIN-LAIN ( L a n j u t a n ) Pada tahun 2010, Bank telah melaksanakan penjualan aset terbengkalai, berdasarkan Risalah Lelang No. RL.001/2010 tanggal 22 Desember 2010, yang dibuat oleh Notaris Cari Azhari SH., Jakarta dengan hasil penjualan barang lelang berupa tanah SHGB di Billymoon, melalui Balai Lelang PT Balai Mandiri Prasarana (Bakman). Keuntungan penjualan aset terbengkalai sebesar Rp 12.174.342 dicatat pada akun Pendapatan (Beban) Non Operasional (lihat Catatan 32).
14.
KEWAJIBAN SEGERA 2010 Setoran Pembayaran Rekening kepada Pihak Ketiga Pajak yang Akan Disetor Bank Persepsi Setoran Pihak Ketiga yang Akan Diselesaikan Kewajiban Jatuh Tempo Setoran Bank Peserta Kredit Sindikasi Kewajiban Syariah Kiriman Uang Jumlah
2009
2008
23.444.195 3.673.427
80.536.109 7.315.656
73.182.282 1.711.799
14.034.535 83.016.512 -1.593.390 66.137.546
13.999.043 29.870.614 5.896.700 4.321.093 213.552.154
21.402.358 25.855.865 6.643.137 2.371.520 204.569.407
191.899.605
355.491.369
335.736.368
Dalam saldo setoran pembayaran rekening kepada pihak ketiga m erupakan setoran jam inan Bank Garansi Bank yang sudah tempo. Kewajiban jatuh tempo m erupakan setoran atau titipan dari pihak ketiga yang sementara belum dapat dilaksanakan pada kahir tahun, dan pada awal tahun berikutnya sudah direalisasikan oleh Bank perintah pihak ketiga tersebut. Kiriman uang merupakan kiriman melalui RTGS pada akhir tahun yang belum dilaksanakan perintahnya oleh Bank, dan pada awal tahun berikutnya direalisasikan pelaksanaan kiriman uangnya oleh Bank.
15.
SIMPANAN NASABAH
Pihak Ketiga Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
270
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
31 DESEMBER 2010 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istim ewa
Jumlah
3.291.297.180 2.916.593.524 4.170.903.010
2.061.443.286 5.421.047 1.783.460
5.352.740.466 2.922.014.571 4.172.686.470
10.378.793.714
2.068.647.793
12.447.441.507
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
SIMPANAN NASABAH ( L a n j u t a n )
Pihak Ketiga
Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
Jumlah
Jumlah
2.541.254.041 2.353.649.679 3.666.161.854
3.652.350.711 7.150.402 13.604.745
6.193.604.752 2.360.800.081 3.679.766.599
8.561.065.574
3.673.105.858
12.234.171.432
Pihak Ketiga Giro Tabungan Deposito Berjangka
31 DESEMBER 2009 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istim ewa
31 DESEMBER 2008 Pihak yang Mempunyai Hubungan Istim ewa
Jumlah
1.800.297.350 2.125.304.655 2.044.950.569
3.692.094.213 4.869.175 11.384.820
5.492.391.563 2.130.173.830 2.056.335.389
5.970.552.574
3.708.348.208
9.678.900.782
a. Jumlah giro, tabungan dan deposito berjangka yang diblokir adalah sebagai berikut:
2010 Giro Tabungan Deposito Berjangka Jumlah
2009
2008
4.076.236.692 349.627.313 3.597.360
3.908.569.720 364.135.059 14.544.970
2.124.851.631 356.639.444 4.603.962
4.429.461.365
4.287.249.749
2.486.095.037
Giro tabungan dan deposito yang diblokir oleh Bank sebagai jaminan atas kredit yang diberikan (Lihat Catatan 9).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
271
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
SIMPANAN NASABAH ( L a n j u t a n )
b. Giro terdiri dari: 2010 Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Yen Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jumlah Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Mata Uang Asing
c.
2009
3.173.801.767
2.335.122.266
1.769.012.549
117.382.526 112.887 3.291.297.180
206.118.684 13.091 2.541.254.041
7.606.543 23.678.258 1.800.297.350
2.061.443.286
3.652.350.711
3.692.094.213
5.352.740.466
6.193.604.752
5.492.391.563
1,62% 0,60%
3,96% 0,80%
4,17% 0,80%
Tabungan terdiri dari: 2010 Pihak Ketiga Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Jumlah
Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun
272
2008
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
2.916.593.524
2.353.649.679
2.125.304.655
5.421.047
7.150.402
4.869.175
2.922.014.571
2.360.800.081
2.130.173.830
3,29%
2,62%
2,79%
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
SIMPANAN NASABAH ( L a n j u t a n ) d. Deposito berjangka terdiri dari: 2010 Pihak Ketiga Rupiah Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa Rupiah Jumlah Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun Rupiah Mata Uang Asing
2009
2008
4.169.736.105
3.662.748.448
2.042.308.329
1.166.905 4.170.903.010
3.413.406 3.666.161.854
2.642.240 2.044.950.569
1.783.460
13.604.745
11.384.820
4.172.686.470
3.679.766.599
2.056.335.389
6,83% 1,50%
8,09% 3,84%
8,31% 3,95%
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan PSAK 7 (lihat Catatan 2.c dan 35). Saldo deposito berjangka berdasarkan jangka waktu:
Rupiah
31 DESEMBER 2010 Mata Uang Asing
Jumlah
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan On Call
2.707.952.453 319.113.022 195.917.525 779.189.585 164.500.000
5.885.393 128.492 ----
2.713.837.846 319.241.514 195.917.525 779.189.585 164.500.000
Jumlah
4.166.672.585
6.013.885
4.172.686.470
Rupiah
31 DESEMBER 2009 Mata Uang Asing
Jumlah
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan On Call
1.702.181.472 902.907.701 322.190.910 711.862.507 37.210.603
3.135.429 277.977 ----
1.705.316.901 903.185.678 322.190.910 711.862.507 37.210.603
Jumlah
3.676.353.193
3.413.406
3.679.766.599
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
273
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
SIMPANAN NASABAH ( L a n j u t a n )
Rupiah
31 DESEMBER 2008 Mata Uang Asing
Jumlah
1 bulan 3 bulan 6 bulan 12 bulan On Call
1.342.982.004 132.877.698 22.882.194 554.951.253 --
1.847.920 794.320 ----
1.344.829.924 133.672.018 22.882.194 554.951.253 --
Jumlah
2.053.693.149
2.642.240
2.056.335.389
Saldo deposito berjangka berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo:
Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan On Call Jumlah
Jumlah
4.716.199 1.297.686 ----
1.964.845.633 1.490.620.842 374.571.280 178.148.715 164.500.000
4.166.672.585
6.013.885
4.172.686.470
Jumlah
274
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
31 DESEMBER 2009 Mata Uang Asing
Jumlah
1.941.877.721 900.763.502 127.625.413 706.086.557
3.242.633 170.773 ---
1.945.120.354 900.934.275 127.625.413 706.086.557
3.676.353.193
3.413.406
3.679.766.599
Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan
Jumlah
1.960.129.434 1.489.323.156 374.571.280 178.148.715 164.500.000
Rupiah Kurang dari 1 bulan Lebih dari 1 - 3 bulan Lebih dari 3 - 6 bulan Lebih dari 6 - 12 bulan
31 DESEMBER 2010 Mata Uang Asing
31 DESEMBER 2008 Mata Uang Asing
Jumlah
1.509.508.935 340.753.360 26.197.012 177.233.842
1.880.620 761.620 ---
1.511.389.555 341.514.980 26.197.012 177.233.842
2.053.693.149
2.642.240
2.056.335.389
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
SIMPANAN NASABAH ( L a n j u t a n ) Simpanan diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif.
16.
SIMPANAN DARI BANK LAIN 2010 Call Money Sertifikat Investasi Mudharabah Antar bank Giro Deposito Jumlah
2008
620.872.954 -6.036.990 2.370.000
644.272.524 46.975.000 6.856.130 2.370.000
1.036.608.888 -8.351.496 2.370.000
629.279.944
700.473.654
1.047.330.384
2010 Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun: Call Money Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank Giro Deposito
2009
6,10% -3,46% 6,23%
2009
2008
4,56% 2,75% 3,95% 7,75%
8,95% -4,17% 8,31%
Informasi tentang jangka waktu dan bunga atas Simpanan dari Bank Lain adalah sebagai berikut:
Jangka Waktu Call Money Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank Giro Deposito Berjangka Jumlah
4 - 90 hari --1 - 3 bulan
31 DESEMBER 2010 Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun 6,10% -3,46% 6,23%
Jumlah 620.872.954 -6.036.990 2.370.000 629.279.944
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
275
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16.
SIMPANAN DARI BANK LAIN ( L a n j u t a n )
Jangka Waktu Call Money Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank Giro Deposito Berjangka
31 DESEMBER 2009 Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun
4 - 90 hari 3 bulan -1 - 6 bulan
4,55% 2,75% 3,95% 7,75%
Jumlah
Call Money Sertifikat Investasi Mudharabah Antarbank Giro Deposito Berjangka Jumlah
Jumlah 644.272.524 46.975.000 6.856.130 2.370.000 700.473.654
Jangka Waktu
31 DESEMBER 2008 Tingkat Bunga Rata-rata per Tahun
5 - 14 hari --3 bulan
8.95% -4.17% 8.13%
Jumlah 1.036.608.888 -8.351.496 2.370.000 1.047.330.384
Simpanan dari bank lain diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Estimasi nilai wajar dari simpanan dari bank lain tanpa jangka waktu, termasuk juga simpanan tanpa suku bunga, adalah jumlah yang harus dikembalikan pada saat ada permintaan. Estimasi nilai wajar dari simpanan dengan suku bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga dari hutang baru dengan jangka waktu yang sama. Pada tahun 2010, nilai wajar dari kewajiban keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
276
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN
Obligasi Bank DKI IV (empat) Obligasi Bank DKI V (lima) Biaya Emisi Obligasi yang Diterbitkan Pembelian Obligasi Bank DKI IV (empat) Obligasi Subordinasi I Biaya Emisi Obligasi yang Diterbitkan Obligasi - Bersih
2010
2009
2008
-425.000.000 (1.064.428) 423.935.572 -423.935.572 325.000.000 (818.052)
-425.000.000 (1.537.508) 423.462.492 -423.462.492 325.000.000 (1.181.630)
700.000.000 425.000.000 (2.822.300) 1.122.177.700 (253.500.000) 868.677.700 325.000.000 (1.545.208)
748.117.520
747.280.862
1.192.132.492
Obligasi Bank DKI IV (empat) sebesar Rp 700.000.000, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak tahun 2004 dan jatuh tempo pada tahun 2009 serta mem punyai suku bunga tetap sebesar 12,50% per tahun. Bunga obligasi dibayar per 3 (tiga) bulanan setiap tanggal 17. Pada tanggal 31 Desember 2008, obligasi Bank DKI IV(empat) mempunyai peringkat idA- (Pefindo). Obligasi Bank DKI IV (empat) di catat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Surabaya) dengan Wali Amanat untuk penerbitan obligasi ini tahun 2004 adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Berdasarkan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 18 tanggal 10 Maret 2008, tentang Addendum II (dua) Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi IV (empat) Bank DKI tahun 2004 Dengan Tingkat Bunga Tetap. Bank dengan izin tertulis dari Wali Amanat yang lama yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, mengganti Wali Amanat yang baru yaitu PT Bank Mega Tbk, dengan syarat yang tidak diperbolehkan antara lain; melakukan pengeluaran obligasi atau instrumen hutang lain yang sejenis yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dan pembayarannya didahulukan dari obligasi, menggunakan sebagian maupun seluruh pendapatan atau harta kekayaan emiten, m elaksanakan perubahan bidang usaha utama dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada anak perusahaan untuk mengadakan perubahan bidang usaha utamanya dan mengurangi modal dasar dan modal disetor. Pada tahun 2008, Bank membeli Obligasi Bank DKI IV (empat) di pasar sekunder dengan nilai perolehan sebesar Rp 253.500.000 serta telah membukukan keuntungan sebesar Rp 267.500 pada pendapatan (beban) non operasional lainnya - bersih dan pendapatan non operasional (lihat Catatan 32). Obligasi Bank DKI V (lima) sebesar Rp 425.000.000, berjangka waktu 5 (lima) tahun sejak tahun 2008 dan akan jatuh tem po pada tahun 2013, dengan tingkat bunga tetap sebesar 11,25% per tahun. Bunga obligasi dibayar setiap 3 (tiga) bulanan yaitu setiap tanggal 4. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, obligasi Bank DKI V (lima) masing-masing mempunyai peringkat idA- (Pefindo). Obligasi V (lima) Bank DKI di catat di Bursa Efek Indonesia dan Wali Amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
277
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
SURAT BERHARGA YANG DITERBITKAN ( L a n j u t a n ) Berdasarkan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 8 tanggal 5 Pebruari 2008, tentang Addendum Perjanjian Perwaliamanatan Obligasi V (lima) Bank DKI tahun 2008 Dengan Tingkat Bunga Tetap, Bank dengan izin tertulis dari Wali Amanat PT Bank Mega Tbk, dengan syarat yang tidak diperbolehkan antara lain; mlakukan pengeluaran obligasi atau instrumen hutang lain yang sejenis yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dan pembayarannya didahulukan dari obligasi, mengagunkan sebagian maupun seluruh pendapatan atau harta kekayaan emiten, melaksanakan perubahan bidang usaha utama dan/atau memberikan ijin atau persetujuan kepada anak perusahaan untuk mengadakan perubahan bidang usaha utamanya, mengurangi modal dasar dan modal disetor. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 Bank telah memenuhi semua pembatasan-pembatasan penting sehubungan dengan perjanjian obligasi yang diterbitkan. Obligasi Subordinasi I (satu) Bank DKI sebesar Rp 325.000.000, berjangka waktu 10 (sepuluh) tahun sejak tahun 2008 dan akan jatuh tempo pada tahun 2018 serta mempunyai suku bunga tetap 12,25% per tahun untuk tahun pertam a sampai tahun ke-5 (lima) dan sebesar 22,25% per tahun untuk tahun ke-6 (enam) sampai tahun ke-10 (sepuluh). Pembelian kembali ( buy back ) dapat dilakukan setelah tahun ke-5 (lima) sejak tanggal emisi. Bunga obligasi dibayarkan setiap 3 (tiga) bulanan pada yaitu setiap tanggal 4. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, obligasi Subordinasi I (satu) Bank DKI masing-masing mempunyai peringkat idBBB+ (Pefindo). Obligasi Subordinasi I (satu) Bank DKI di catat di Bursa Efek Indonesia dan Wali Amanat untuk penerbitan obligasi ini adalah PT Bank Mega Tbk. Bank telah membayar kewajiban pembayaran bunga obligasi untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 65.718.75, Rp 115.531.250 dan Rp 123.375.000. Sedangkan bunga yang telah dibebankan untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 87.635.000, Rp 113.515.799 dan Rp 129.941.319. Pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Bank telah m elakukan pembayaran bunga dan pokok obligasi secara tepat waktu dan jumlah. Surat berharga yang diterbitkan diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Nilai wajar dihitung berdasarkan kuotasi harga di pasar. Untuk kewajiban yang tidak m emiliki kuotasi harga di pasar, digunakan diskonto arus kas yang didasarkan pada tingkat pengembalian saat ini yang sesuai untuk sisa jangka waktu sampai jatuh tempo. Pada tahun 2010, nilai wajar dari kewajiban keuangan ini adalah nilai tercatatnya.
278
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18.
PINJAM AN YANG DITERIM A
2010 Standard Chartered Bank (Jakarta) Departemen Keuangan PT Sarana Multigriya Finance PT Bank Tabungan Negara (Persero) Bank Indonesia Jumlah (i)
2009
2008
-85.001.306 24.244.000 1.457.911 608.651
94.057.410 85.001.306 27.284.000 2.251.924 1.713.084
190.968.082 60.003.389 30.324.000 3.213.153 2.026.575
111.311.868
210.307.724
286.535.199
Standard Chartered Bank (Jakarta) Pada tanggal 7 Desember 2007 Bank memperoleh pinjaman sindikasi dari beberapa bank dimana Standard Chartered Bank (Jakarta) bertindak sebagai agen pembayaran dan agen surat berharga, dan beberapa bank lainnya bertindak sebagai lead arranger pemegang mandat yaitu: a. Standard Chartered Bank Cabang Jakarta memberi pinjaman sebesar USD 4.500.000,00. b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Dili - Timor Leste memberi pinjaman sebesar USD 2.500.000,00. c. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Hongkong memberi pinjaman sebesar USD 3.000.000,00. d. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Cabang Caym an Islands memberi pinjaman sebesar USD 2.500.000,00. e. PT Bank Pan Indonesia Tbk memberi pinjaman sebesar USD 9.500.000,00. f. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Hongkong memberi pinjaman sebesar USD 3.750.000,00. g. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Tokyo memberi pinjaman sebesar USD 3.750.000,00. h. The Bank of Tokyo-Mitshubisi UFJ, LTD, Cabang Jakarta memberi pinjaman sebesar USD 4.500.000,00. i. PT Bank Permata Tbk memberi pinjaman sebesar USD 4.500.000,00. Total fasilitas pinjaman sebesar USD 38.500.000,00 untuk jangka waktu 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga LIBOR ditambah margin 2%. Beberapa persyaratan atas pinjaman tersebut antara lain Bank tidak harus menjual, memindahkan atau melepaskan aset-aset perusahaan yang manapun baik dengan cara disewakan, kemudian dimiliki kembali oleh peminjam atau oleh anggota lainnya dan tidak harus m em indahkan atau melepaskan piutang perusahaan dalam bentuk lain apapun. Tujuan pinjaman ini adalah untuk disalurkan pada nasabah unit Syariah yang berorientasi ekspor atau nasabah yang memiliki pendapatan dalam mata uang asing (Dolar Amerika Serikat).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
279
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA ( L a n j u t a n ) Tahun 2008, Bank telah m elakukan penarikan atas fasilitas pinjaman tersebut sebesar USD 25.028.582,00 dan telah membayar kewajiban pokok sebesar USD 7.508.574,60 dan margin sebesar USD 1.178.338,67. Tahun 2009, Bank telah membayar kewajiban pokok sebesar USD 7.508.574,60 dan margin sebesar USD 186.838.750,75. Saldo pokok pinjaman per 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar USD 10.011.432,00, USD 10.011.432,00 dan USD 17.520.007,40. Bank untuk menutup resiko pasar terhadap perubahan kurs valuta asing melakukan dengan cara swap buy sell bulanan melalui PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, masing-masing sebesar USD 5.500.000,00 (lihat Catatan 36). Pada tanggal 8 Desember 2010 Bank DKI telah melunasi pelunasan pinjaman dari Standard Chartered menggunakan dana nostro rekening giro pada bank lain. (ii)
Departemen Keuangan 2010 Pinjaman untuk Usaha Mikro dan Kecil Pinjaman Dana Bergulir Jumlah
2009
2008
85.000.000 1.306
85.000.000 1.306
60.000.000 3.389
85.001.306
85.001.306
60.003.389
Pinjam an untuk Usaha Mikro dan Kecil Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan sebagai kredit usaha mikro dan kecil dengan maksimum kredit masing-masing sebesar Rp 50.000 dan Rp 500.000. Departemen Keuangan akan menyediakan dana untuk kredit usaha mikro dan kecil sebesar Rp 50.000.000. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar suku bunga SBI 3 bulan, sedangkan Bank memberikan bunga kepada debitur, yaitu setinggi-tingginya 10% di atas bunga SBI 3 bulan untuk usaha mikro dan setinggi-tingginya 7% di atas bunga SBI 3 bulan untuk usaha kecil. Pembayaran kembali pokok pinjaman ini diangsur sebanyak 5 (lima) kali secara pro-rata setiap tanggal 10 Juni dan 10 Desember yang dimulai sejak tanggal 10 Desember 2007 dan berakhir pada tanggal 10 Desember 2009. Departem en Keuangan melalui suratnya tertanggal 16 Nopember 2007 perihal perpanjangan jangka waktu SU-005 sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No. S-528/MK.05/2007 tanggal 8 Nopember 2007 menawarkan perpanjangan jadwal pembayaran kembali pokok pinjaman selam a 10 (sepuluh) tahun dari semula tanggal 10 Desember 2007 sampai dengan 10 Desember 2009 menjadi 10 Desember 2017 sampai dengan 10 Desember 2019. Jika Bank menyetujui usulan tersebut diwajibkan untuk menyampaikan permohonan secara tertulis kepada Menteri Keuangan beserta laporan kinerja penyaluran Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) dan informasi penting lainnya sebelum tanggal 3 Desem ber 2007. Bank menyetujui perpanjangan jangka waktu pinjaman sesuai dengan Surat No.01/DIR/GMH/XI/07 tanggal 30 Nopember 2007 serta mengajukan permohonan penambahan dana SU-005 sebesar Rp 50.000.000 sehingga jumlah pinjaman meningkat menjadi sebesar Rp 110.000.000.
280
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA ( L a n j u t a n ) Departem en Keuangan melalui suratnya tertanggal 6 Oktober 2008 menyetujui tam bahan alokasi tambahan plafond pinjaman pendanaan KUMK-eks dana SU-005 sebesar Rp 25.000.000 sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No. S-541/MK.05/2008. Terdapat perubahan perjanjian pinjaman Nomor AMA-42/KP-032/DSMI/2009 bahwa telah disetujui perpanjangan jangka waktu pinjaman pendanaan KUMK selama 10 (sepuluh) tahun yang semula 10 Desember 2007 sampai dengan 10 Desember 2009 diubah menjadi 10 Desember 2017 sampai dengan 10 Desember 2019 melalui suratnya tertanggal 21 April 2008 dengan surat No. S-3207/PB/2008 serta kesepakatan untuk jangka waktu pinjaman adalah sejak perjanjian ditandatangani sampai tanggal 10 Desember 2019 dan tanggal terakhir pengajuan perm ohonan penarikan pinjaman oleh Bank DKI tanggal 31 Maret 2009 dan pembayaran kembali angsuran pertama dimulai tanggal 10 Desember 2017 dan berakhir tanggal 10 Desember 2019. Pinjaman tersebut sudah disalurkan sebagai kredit program pemerintah pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 76.776.677, Rp 74.979.672 dan Rp 74.318.171. Pinjaman Dana Bergulir Pinjaman ini merupakan fasilitas kredit yang diperoleh dari Departemen Keuangan Republik Indonesia untuk disalurkan kepada anggota koperasi, anggota Koperasi Swadaya Masyarakat (KSM), serta kepada Nasabah Lembaga Dana dan Kredit Pedesaan (LDKP) melalui LDKP. Berdasarkan perjanjian, untuk setiap pemberian pinjaman, Departemen Keuangan akan menyediakan kredit dana bergulir sebesar 1/3 dari plafon kredit yang diberikan oleh Bank kepada anggota koperasi dan nasabah lembaga dana dan kredit pedesaan (LDKP), sedangkan sisanya akan dipenuhi oleh Bank. (iii)
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) Pada tanggal 24 September 2008, Bank menandatangani Perjanjian Pinjaman dengan PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) No. 024/PP/SMF-DKI/IX/2008 untuk pembiayaan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp 100.000.000 bersifat Aflopend (unrevolving), jumlah mana tidak termasuk bunga, provisi dan biaya-biaya lainnya. Jangka waktu pinjaman selama 10 (sepuluh) tahun, terhitung mulai sejak tanggal 24 September 2008 dan berakhir pada tanggal 24 September 2018. Bunga Pinjaman sebesar 10,75% per tahun yang dihitung secara monthly rest atau sama dengan effective rate yang dihitung sejak tanggal pencairan jumlah pinjaman sampai dengan tanggal seluruh jumlah pinjaman dibayar kembali dengan lunas dan biaya administrasi dikenakan sebesar 0,25% dari jumlah pinjaman yang dicairkan. Pada tanggal 24 September 2008, Bank menerima pencairan tahap I (pertama) atas Pinjaman tersebut sebesar Rp 30.400.000 dengan tingkat bunga tetap 10,50% untuk 5 (lima) tahun pertama yang akan jatuh tempo pada tanggal 24 Septem ber 2013.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
281
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA ( L a n j u t a n ) (iv)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) 2010 Pembiayaan Bersama Pinjaman Rekening Dana Investasi (RDI) Jumlah a.
2009
2008
241.376
734.056
1.367.926
1.216.535
1.517.868
1.845.227
1.457.911
2.251.924
3.213.153
Pembiayaan Bersama Akun ini merupakan saldo pembiayaan bersama dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) dalam rangka pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR). Untuk setiap pemberian pinjaman, Bank Tabungan Negara akan menyediakan dana pinjaman sebesar 80% dari plafon kredit yang diberikan, sedangkan sisa dana pinjaman akan dipenuhi oleh Bank.
b.
Pinjam an Rekening Dana Investasi (RDI) Akun ini merupakan pinjaman dalam rangka pembiayaan program Kredit Pemilikan Rumah-Rumah Sangat Sederhana (KPR-RSS) dan Kredit Pemilikan Rumah-Rumah Sederhana (KPR-RS) yang diterim a dari Pemerintah Republik Indonesia yang disalurkan melalui PT Bank Tabungan Negara (Persero) sebagai koordinator penyaluran pinjaman dana Rekening Dana Investasi (RDI).
(v)
Bank Indonesia Akun ini merupakan fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh dari Bank Indonesia (BI) dalam bentuk kredit likuiditas yaitu Kredit Pemilikan Rumah Sederhana/ Sangat Sederhana (KPRS/ RSS) berdasarkan perjanjian kredit pemilikan rumah sederhana/ sangat sederhana. Untuk setiap pemberian KPRS/RSS, BI akan menyediakan kredit likuiditas sebesar 62,50% untuk Kredit Rumah Sederhana T36, 60,00% untuk Kredit Rumah Sederhana T21 dan 67,50% untuk Kredit Rum ah Sangat Sederhana (RSS) dari plafon kredit yang diberikan oleh Bank, sedangkan sisanya akan dipenuhi oleh Bank. Pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 3% untuk Kredit Rumah Sederhana T36, 3% untuk Kredit Rumah Sederhana T21 dan 9% untuk Kredit Rumah Sangat Sederhana (RSS) per tahun yang dihitung dari saldo terhutang Bank kepada BI, sedangkan Bank akan mendapat bunga sebesar 8,5% untuk Kredit Rumah Sederhana T36, 11% untuk Kredit Rum ah Sederhana T21 dan 14% Kredit Rumah Sangat Sederhana (RSS) per tahun atas kredit kepemilikan rumah yang diberikan. Rincian Kredit Pemilikan Rumah Sederhana/Sangat Sederhana adalah sebagai berikut: 2010 Pinjaman Likuiditas KPR-RS Pinjaman Likuiditas KPR-RSS Jumlah
282
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
474.161 134.490
1.578.593 134.490
1.892.085 134.490
608.651
1.713.083
2.026.575
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. PINJAMAN YANG DITERIMA ( L a n j u t a n ) Pinjaman yang diterima diklasifikasikan dalam kategori kewajiban keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Nilai wajar untuk pinjaman yang diterima dengan bunga mengam bang didasarkan pada kuotasi harga di pasar. Estim asi nilai wajar dari pinjaman yang diterima dengan bunga tetap tanpa kuotasi harga di pasar didasarkan pada diskonto arus kas menggunakan suku bunga untuk hutang baru dengan jangka waktu yang serupa. Pada tahun 2010 nilai wajar dari kewajiban keuangan ini adalah sebesar nilai tercatatnya.
19. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR DAN KEW AJIBAN LAIN-LAIN
2010
Kewajiban Beban Tenaga Kerja Kewajiban yang Masih Harus Dibayar Pendanaan: Operasional Bank Setoran Jaminan Rupa-rupa Kewajiban Syariah Kewajiban Beban Pihak Ketiga Pendapatan Diterima di Muka Cadangan Legal (lihat Catatan 36) Kewajiban yang Masih Harus Dibayar Overhead Kantor Kewajiban Bagi Hasil dari Pinjaman Kewajiban Lainnya Jumlah
2009 (Disajikan Kem bali)
2008 (Disajikan Kem bali)
89.474.331
61.382.345
61.668.342
7.444.122 19.857.317 22.116.496 18.500.000 18.669.194 11.651 8.000.000
6.942.521 13.315.508 26.133.542 18.884.424 24.080.831 3.783.587 8.000.000
9.403.569 6.658.138 30.249.453 18.610.622 17.743.207 3.979.546 8.000.000
3.295.427 849.268 516.857
2.709.804 750.312 557.080
2.343.701 1.447.890 1.310.344
188.734.663
166.539.954
161.414.812
Dalam jumlah kewajiban beban tenaga kerja terdapat cadangan bonus tahunan karyawan masing-masing untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 adalah sebesar Rp 60.161.507, Rp 45.845.000 dan Rp 39.000.206 yang dibentuk oleh PT Bank DKI setiap tahunnya. Khusus untuk tahun 2010 dalam jumlah tersebut termasuk pencadangan untuk tantiem Direksi dan Komisaris sebesar Rp 13.500.000.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
283
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PERPAJAKAN
a.
Uang Muka Pajak 2010
2009
2008
Taksiran Lebih Bayar Pajak Tahun 2006
--
1.228.771
6.032.566
Jumlah
--
1.228.771
6.032.566
Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan No. 00014/406/06/073/09 tanggal 22 Desember 2009, sesuai hasil pemeriksaan pajak, jumlah lebih bayar pajak PPh Pasal 25/29 tahun 2006 adalah sebesar Rp 2.152.244 dan setelah diperhitungkan dengan hutang Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pasal 4 (2) Final tahun 2006 sebesar Rp 923.472, maka uang muka taksiran kelebihan bayar pajak tahun 2006 per 31 Desember 2009 m enjadi sebesar Rp 1.228.772 yang telah diterima oleh Bank pada bulan April 2010. Bank pada tahun 2009 telah melakukan koreksi atas pengakuan kelebihan bayar pajak tersebut sebesar Rp 4.803.794. Berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Pajak No. KEP-00008.PPH/WPJ.06/KP.1203/2010 tanggal 18 Januari 2010, diputuskan pengembalian kelebihan pembayaran PPh Badan tahun 2006 sebesar Rp 1.228.772 atau sebesar Rp 2.152.244 diperhitungkan dengan hutang Pajak Penghasilan Pasal 23 dan Pasal 4 (2) Final sebesar Rp 923.472. Pada tanggal 26 Januari 2008, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan No. 00004/406/04/073/07 untuk masa pajak tahun 2004 yang menyatakan bahwa Bank lebih bayar pajak sebesar Rp 13.364.307, dimana sebesar Rp 8.998.001 telah dibayar pada tanggal 5 Maret 2008 dan sisanya sebesar Rp 4.348.306 dilakukan pemindahbukuan atas kekurangan bayar PPh Pasal 4 (2) untuk masa pajak tahun 2004.
b. Hutang Pajak 2010 PPh Pasal 21 - Wapu PPh Pasal 25 - Wapu PPh Pasal 4 Final - Wapu PPh Pasal 23 Jasa - Wapu Pajak Pertam bahan Nilai PPh Pasal 29 - Wapu Jumlah
284
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
8.729.025 6.218.972 4.443.816 1.047.755 65.120 1.892.287
6.530.796 -4.273.472 2.533.451 41.720 6.791.536
7.774.482 5.107.674 3.290.289 3.208.372 41.720 12.911.696
22.396.975
20.170.975
32.334.233
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PERPAJAKAN ( L a n j u t a n )
c.
Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi dan taksiran laba fiskal Bank adalah sebagai berikut:
Laba sebelum Taksiran Pajak Penghasilan sesuai dengan Laporan Laba Rugi Beda Temporer: Beban PPA Koreksi Pencadangan Personalia Beda Tetap: Rugi (Laba) Penjualan Aset Jasa Pihak Ketiga dan Pemasaran Pendapatan Kredit Karyawan Beban Non Operasional Pendapatan Pembalikan Cadangan Kerugian Kredit Beban (Pendapatan) Selisih Penilaian Efek-Bersih Jumlah Laba Kena Pajak Pembulatan
2010
2009
2008
347.946.716
196.184.562
168.947.411
1.824.309
18.407.227 5.000.115
18.152.655 3.000.209
(11.893.749) 5.165.485 14.398.860 3.147.618
(5.592.824) 2.334.270 3.829.714 2.730.637
-1.887.985 6.001.731 6.061.080
(37.389.324)
--
--
(196.429.345) (223.000.455) 124.946.261 126.770.570
752.342 27.461.481 223.646.043 223.646.044
(708.708) 34.394.952 203.342.363 203.342.365
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan (2008: 10% x Rp 50.000) (2008: 15% x Rp 50.000) (2010: 25% x Rp 135.976.783) 2009: 28% x Rp 223.646.044; 2008: 30% x Rp 203.242.365) Hutang Pajak Pajak yang Telah Disetor
---
---
5.000 7.500
31.692.643 31.692.643 29.800.356
62.620.892 62.620.892 55.829.356
60.972.709 60.985.209 48.073.513
Pajak Kurang Bayar
1.892.287
6.791.536
12.911.696
d. Aset Pajak Tangguhan 31 Desem ber 2009 (Disajikan Kem bali) Kelebihan Pembentukan PPA Aset Pajak Tangguhan
Dibebankan pada Laporan Laba Rugi
31 Desember 2010
25.371.432
510.806
25.882.238
25.371.432
510.806
25.882.238
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
285
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. PERPAJAKAN ( L a n j u t a n )
31 Desem ber 2008 (Disajikan Kem bali) Kelebihan Pembentukan PPA Aset Pajak Tangguhan
Aset Pajak Tangguhan
31 Desember 2009
22.090.340
3.281.092
25.371.432
22.090.340
3.281.092
25.371.432
31 Desem ber 2007
Kelebihan Pembentukan PPA
Dibebankan pada Laporan Laba Rugi
Dibebankan pada Laporan Laba Rugi
31 Desember 2008
15.744.481
6.345.859
22.090.340
15.744.481
6.345.859
22.090.340
Perhitungan perpajakan untuk tahun-tahun 2010, 2009 dan 2008 telah sesuai dengan SPT Bank. Aset pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer dan akumulasi kerugian pajak dapat diakui bila terdapat jumlah penghasilan kena pajak pada masa 5 (lima) tahun mendatang yang memadai untuk dikompensasikan dengan aset pajak tangguhan yang dicatat dalam neraca. Pada tanggal 31 Desem ber 2010, 2009 dan 2008 tidak terdapat sengketa pajak. Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan yang telah dibentuk dapat dipulihkan.
21. MODAL SAHAM
Susunan kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: 31 DESEMBER 2010 Jumlah Lem bar (Angka penuh)
Jumlah
Saham Seri A (Monumen Nasional) Pemerintah Propinsi DKI Jakarta
200.000
32.72
200.000.000
Saham Seri B Pemerintah Propinsi DKI Jakarta PD Pasar Jaya
410.159 1.000
67.11 0.16
410.159.000 1.000.000
611.159
100.00
611.159.000
Jumlah
286
Persentase
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21. M ODAL SAHAM ( L a n j u t a n )
Berdasarkan Rapat Um um Pem egang Saham Luar Biasa pada tanggal 14 Januari 2010, yang risalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 12 tanggal 14 Januari 2010, secara musyawarah mufakat rapat menyetujui Pengesahan Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar Rp 10.834.000. Penambahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10-04046 tanggal 16 Februari 2010. Susunan kepemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 31 DESEMBER 2009 DAN 2008 Jumlah Lem bar (Angka penuh)
Persentase
Jumlah
Saham Seri A (Monumen Nasional) Pemerintah Propinsi DKI Jakarta
200.000
33,31
200.000.000
Saham Seri B Pemerintah Propinsi DKI Jakarta PD Pasar Jaya
399.325 1.000
66,52 0,17
399.325.000 1.000.000
600.325
100,00
600.325.000
Jumlah
Sesuai dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 101 tanggal 28 September 2007 yang merupakan pernyataan kembali atas akta notaris yang sama No. 25 tanggal 12 Juni 2007, Bank melakukan penambahan modal dasar dari Rp 1.000.000.000 menjadi Rp 1.500.000.000 dan modal disetor ditingkatkan dari Rp 553.917.000 menjadi Rp 600.325.000 yang berasal dari Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Penambahan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.C-04111.HT.01.04-TH.2007 tanggal 22 Nopember 2007.
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Pada tanggal 31 Desember 2010, saldo Tambahan Modal Disetor sebesar Rp 20.000.000, merupakan tambahan setoran modal dari Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada tanggal 29 Desem ber 2010, yang risalah rapatnya didokumentasikan dalam Surat Keterangan No.412/AB XII 025/XII/2010 tanggal 29 Desember 2010, secara musyawarah mufakat rapat menyetujui Pengesahan Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar Rp 20.000.000.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
287
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. UANG MUKA SETORAN MODAL
Akun ini merupakan setoran yang dilakukan oleh pemegang saham untuk penambahan modal selama tahun berjalan, tetapi belum dikuatkan melalui pelaksanaan RUPS dan mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, sehingga belum bisa diklasifikasikan sebagai modal saham disetor. Sesuai dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diaktakan dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 25 tanggal 8 Mei 2009, setoran modal berasal dari hasil penagihan kredit hapus buku Juni 1999 sebesar Rp 10.834.562. Hal tersebut sesuai dengan Keputusan Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 1814/2009 tanggal 3 Desember 2009. Berdasarkan Rapat Um um Pem egang Saham Luar Biasa pada tanggal 14 Januari 2010, yang risalah rapatnya didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 12 tanggal 14 Januari 2010, secara musyawarah mufakat rapat menyetujui Pengesahan Tambahan Penyertaan Modal Pemerintah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebesar Rp 10.834.000. Uang muka setoran modal posisi tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp 1.430, berasal dari kelebihan dana setoran modal tahun 2009 sebesar Rp 563 dan dari hasil tagih sisa kredit Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) sejak April 2005 sampai dengan April 2006 sebesar Rp 867.
24. SALDO LABA
Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Bank pada tanggal 26 April 2010, yang telah didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 28, para pemegang saham Bank menyetujui untuk membagikan laba bersih tahun 2009 dan tantiem dengan rincian sebagai berikut: a. Dividen pemegang saham sebesar Rp 61.100.000; b. Cadangan sebesar Rp 74.592.000 yang terdiri dari cadangan umum sebesar Rp 59.592.000 dan cadangan tujuan sebesar Rp 15.000.000; c. Tantiem dan bonus karyawan sebesar Rp 45.845.000; d. Dana Kesejahteraan sebesar Rp 4.115.429; dan e. Bonus Karyawan Rp 845.000.000. Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Bank pada tanggal 8 Mei 2009, yang telah didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 24, para pemegang saham Bank menyetujui untuk membagikan laba bersih tahun 2008 dan tantiem dengan rincian sebagai berikut: a. Dividen pemegang saham sebesar Rp 54.091.000; b. Cadangan sebesar Rp 59.317.000 yang terdiri dari cadangan umum sebesar Rp 44.317.000 dan cadangan tujuan sebesar Rp 15.000.000; c. Tantiem dan bonus karyawan sebesar Rp 36.000.000; dan d. Dana Kesejahteraan sebesar Rp 3.000.000.
288
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. SALDO LABA ( L a n j u t a n ) Berdasarkan hasil Rapat Um um Pemegang Saham Bank pada tanggal 20 Juni 2008, yang telah didokumentasikan dalam Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., No. 70, para pemegang saham menyetujui penggunaan laba bersih tahun 2007 dan tantiem dengan rincian sebagai berikut: a. Dividen pemegang saham sebesar Rp 51.091.000; b. Cadangan sebesar Rp 21.000.000 yang terdiri dari cadangan umum sebesar Rp 20.000.000 dan cadangan tujuan sebesar Rp 1.000.000; c. Tantiem dan Jasa Produksi sebesar Rp 33.700.000; dan d. Dana Kesejahteraan sebesar Rp 300.000.
25. KOREKSI SALDO LABA
2010 Tambahan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Kredit yang Diberikan CKPN untuk Menghapusbuku Kredit Cadangan Penurunan Nilai Aset Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) Jumlah
86.472.136 49.594.591 26.427.776 162.494.503
Penerapan Awal PSAK 50 dan 55 (Revisi 2006) Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP/tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertama kali PSAK No.50 dan No.55 (revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum. Sesuai dengan Buletin Teknis No.4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No.50 dan No.55 (revisi 2006), Bank menentukan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelum nya diakui langsung ke saldo laba pada saat penerapan awal PSAK No.55 (revisi 2006). Sehubungan dengan buletin teknis No.4 tersebut, pada saat penerapan awal Bank telah mengidentifikasi penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif yang diperoleh. Selisih antara penurunan nilai tersebut dengan penurunan nilai sesuai dengan peraturan yang berlaku sebelum nya dibukukan langsung ke saldo laba. Dampak dari penerapan pertama PSAK No. 55 (revisi 2006) dan PSAK No. 50 (revisi 2006) dijelaskan pada Catatan 44. Sejak penerapan awal 1 Januari 2010 sampai dengan 31 Desember 2010, Bank setiap bulannya melakukan evaluasi kembali terhadap perhitungan probability of default (PD) dan loss given default (LGD) yang dijadikan dasar untuk perhitungan Cadangan Penurunan Nilai (CKPN) dari aset-aset keuangan Bank dengan hasil menunjukkan adanya peningkatan PD dan LGD yaitu dari 1,278449 % menjadi 1,794253% sehingga berdampak peningkatan terhadap Cadangan Kerugian Penurunan Aset Keuangan Bank sebesar Rp 86.472.136 yang m engakibatkan Bank melakukan koreksi kembali terhadap CKPN dan Laba Ditahannya dari hasil penerapan awal PSAk 50 dan 55 (Revisi 2006) sebagaimana catatan 44.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
289
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. KOREKSI SALDO LABA ( L a n j u t a n ) Saldo koreksi Kredit Hapus Buku sebesar Rp 49.594.591, merupakan penghapusan Kredit macet pada tahun 2010 sesuai dengan Ketentuan Bank Indonesia yang dialokasikan ke saldo laba tahun sebelumnya. Saldo koreksi Cadangan Penurunan Nilai Aset IMBT sebesar Rp 26.467.776 merupakan alokasi cadangan atas indikasi penurunan nilai Aset IMBT - PT Energi Spectrum ke saldo laba tahun sebelumnya, berdasarkan laporan penilaian Aset Pesawat ATR 42-500/601 PK-HNS yang di Ijarahkan kepada PT Energi Spectrum pada tanggal 05 Mei 2010 oleh Perusahaan Appraisal Independen Naga, Imadduddin & Rekan dengan Nomor Laporan No.034/A/NI/10 tanggal 05 Mei 2010.
26. PENDAPATAN BUNGA
2010 Rupiah Kredit Surat Berharga Penem patan dan Giro pada Bank Indonesia Pendapatan Pembiayaan Syariah Call Money Giro pada Bank Lain Deposito Deposito on Call
Mata Uang Asing Surat Berharga Call Money Giro pada Bank Lain Jumlah
290
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
1.047.114.265 274.518.437
923.321.024 531.115.764
768.670.153 483.047.589
154.069.765 52.406.021 25.510.476 674.505 2.807.945 2.346.502 1.559.447.916
46.623.543 59.149.850 12.009.101 205.990 5.509.166 1.944.924 1.579.879.362
64.401.446 49.818.379 17.932.150 18.039 93.259 11.810 1.383.992.825
4.874.819 --4.874.819
8.046.488 365 -8.046.853
6.014.377 418.318 645.749 7.078.444
1.564.322.735
1.587.926.215
1.391.071.269
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN BUNGA
Rupiah Simpanan Deposito Berjangka Giro Tabungan Simpanan dari Bank Lain Call Money Deposito on Call Deposito Giro
Mata Uang Asing Simpanan Deposito Berjangka Giro Lainnya Surat Berharga Premi Penjaminan Pembiayaan Dana Pihak Ketiga Pinjaman yang Diterima Undian Tabungan
Jumlah
2010
2009
2008
428.240.095 183.757.771 59.392.239
376.925.573 242.546.789 50.971.185
292.932.761 130.015.235 45.627.690
4.102.771 -164.367 97.584 675.754.827
25.783.093 -218.566 96.851 696.542.057
107.860.965 -310.434 88.468 576.835.553
40.086 1.820.353 1.860.439
18.788 385.232 404.020
160.857 15.383 176.240
91.397.595
118.270.273
135.724.369
25.678.222 12.577.353 3.749.798 133.402.968
21.867.356 19.438.004 2.405.668 161.981.301
16.881.156 20.735.253 2.261.352 175.602.130
811.018.234
858.927.378
752.613.923
Premi asuransi penjaminan dana pihak ketiga yang dibayarkan kepada Pemerintah Republik Indonesia sehubungan dengan jaminan Pemerintah atas sejumlah kewajiban tertentu Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 telah dicatat sebagai beban bunga lainnya (lihat Catatan 15).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
291
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28. PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA - LAIN-LAIN - BERSIH
2010 Rupiah Pendapatan Jasa Adm inistrasi dan Fee Pendapatan ATM Denda Tunggakan Kredit Pendapatan Unit Syariah Lainnya Jasa Pengiriman Uang Penalti Pelunasan Kredit Pendapatan Dividen Tunai Penutupan Rekening Simpanan Denda-denda Lain Jumlah
2009
2008
52.338.710 22.573.007 1.883.128 2.966.642 1.374.003 2.048.608 -136.413 20.402.420
45.008.450 14.670.692 2.240.531 3.120.501 1.165.886 463.824 282.132 175.014 446.633
40.070.031 11.613.117 4.049.920 3.299.603 1.071.874 349.155 401.428 222.274 578.107
103.722.931
67.573.663
61.655.509
29. PEMBENTUKAN (PEMBALIKAN) CADANGAN KERUGIAN PENURUNAN NILAI ASET PRODUKTIF
2010
292
2009
2008
Kredit yang Diberikan Penem patan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Efek-efek Penyertaan
20.116.403
26.784.392
44.750.936
(5.342.616) (6.345.519) (7.327.447) (9.266)
4.753.347 4.071.168 (2.588.881) --
1.493.973 6.733.737 1.008.561 --
Jumlah - Bersih
1.091.555
33.020.026
53.987.207
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
2010
Beban Sewa Rutin Kantor Beban Penyusutan (lihat Catatan 11) Tanah dan Bangunan Kantor Peralatan dan Perabot Kantor Listrik dan Air Kendaraan Bermotor Pengiriman Uang dan Dokumen Telekomunikasi Emisi Obligasi yang Diterbitkan Pengembangan Sistem Informasi Jumlah
2009
2008
120.967.230 24.059.650 21.563.769 17.841.044 10.033.077 10.115.833 7.020.773 4.176.935 3.328.686 836.658 308.676
55.704.380 23.078.367 19.338.849 22.227.311 6.571.289 8.473.308 7.279.427 5.055.492 3.256.790 1.648.371 827.306
31.687.542 21.355.679 19.119.279 25.185.622 7.800.430 7.137.615 7.037.896 881.270 2.980.315 2.250.920 1.004.620
220.252.331
153.460.890
126.441.188
2009 (Disajikan Kem bali)
2008 (Disajikan Kem bali)
31. BEBAN TENAGA KERJA
2010
Tunjangan dan Kesejahteraan Karyawan Gaji dan Upah Karyawan Seleksi Karyawan Jumlah
424.284.989 26.033.084 523.289
366.012.568 24.950.063 182.455
302.817.392 22.238.856 693.696
450.841.362
391.145.086
325.749.944
Termasuk dalam gaji, upah dan kesejahteraan karyawan adalah pencadangan bonus dan tantiem Direksi yang dibentuk Bank setiap bulannya berdasarkan estimasi pencadangan akhir serta kompensasi kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 sebesar Rp 60.161.507, Rp 45.000.000 dan Rp 36.000.000
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
293
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL - BERSIH
2010
Pendapatan Non Operasional Pendapatan Komisi Pihak Ketiga Pendapatan Sewa Laba (Rugi) Penjualan Aset Laba (Rugi) Penjabaran Transaksi Valuta Asing Kerugian Akibat Selisih Teller dan Kecurangan Lain-lain - Bersih Jumlah
2009
2008
12.562.154 591.563 320.756 11.893.749
2.810.339 246.673 313.131 5.592.824
12.384.329 151.413 587.948 --
2.395.370
(6.547.351)
11.450.269
(290.636) (7.389.634)
(1.314) (5.405.645)
(199.479) (8.647.957)
20.083.322
(2.991.343)
15.726.523
33. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN KERJA
a.
Program Dana Pensiun Bank menyelenggarakan Program Dana Pensiun Iuran Pasti untuk seluruh karyawan tetapnya. Program ini dikelola oleh Dana Pensiun Bank DKI. Program pensiun ini telah disetujui oleh Menteri Keuangan dalam Surat Keputusan No. Kep-015/KM/17/1994 tanggal 21 Januari 1994. Beban iuran pensiun yang dibebankan Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 19.369.776, Rp 12.508.664 dan Rp 13.645.873.
b. Program Imbalan Kerja Bank telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003. Tidak ada kewajiban yang dicatat dalam neraca Bank sehubungan dengan program imbalan kerja tersebut. Saldo kewajiban program imbalan kerja berdasarkan Peraturan Dana Pensiun Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 mengacu pada hasil perhitungan aktuaria independen PT Dian Artha Tama berdasarkan laporannya masing-masing No. 060-B/PSAK/DAT/II/2011 tanggal 04 Februari 2011, No. 275-A/PSAK/DAT/III/2010 tanggal 18 Maret 2010, No. 122-A/PSAK/DAT/III/2009 tanggal 17 Maret 2009 dan No. 483-A/PSAK/DAT/III/2008 tanggal 26 Maret 2008 sesuai dengan penerapan atas PSAK No.24 (Revisi 2004) tentang “Imbalan Kerja”.
294
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IMBALAN KERJA ( L a n j u t a n ) Jumlah kewajiban berdasarkan perhitungan aktuaria independen dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2010 Nilai Kini Kewajiban Imbalan Kerja Nilai Wajar Aset Program Status Pendanaan Keuntungan (Kerugian) Aktuaria yang Tidak Diakui Imbalan Kerja
2009
2008
(447.769.978) 463.861.411 16.091.433
(347.693.470) 400.664.944 52.971.474
(339.635.214) 355.395.973 15.760.759
12.313.089
(34.441.368)
4.148.952
28.404.522
18.530.106
19.909.711
Beban imbalan kerja pada tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2010
2009
2008
Beban Jasa Kini Beban Bunga Hasil Pengembalian Aset Program yang Diharapkan Kerugian (Keuntungan) Aktuaria
20.007.910 29.553.945
15.464.345 33.963.521
14.570.397 49.513.862
(40.066.495) --
(35.539.597) --
(32.804.681) 5.587.461
Jumlah Beban Imbalan Kerja
9.495.360
13.888.269
36.867.039
Perubahan pada imbalan kerja dibayar di muka yang diakui sesuai perhitungan aktuaria independen: 2010 Saldo Awal Imbalan Kerja Dibayar di Muka Beban Imbalan Kerja - Bersih Kontribusi Saldo Akhir Im balan Kerja Dibayar di Muka
18.530.106
2009
2008
9.874.415
19.909.711 (13.888.269) 12.508.664
43.130.879 (36.867.040) 13.645.872
28.404.521
18.530.106
19.909.711
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
295
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. PROGRAM DANA PENSIUN DAN IM BALAN KERJA ( L a n j u t a n )
Asumsi-asumsi utam a yang digunakan dalam menentukan biaya manfaat pensiun oleh aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, adalah sebagai berikut:
Tingkat Diskonto Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Tingkat Mortalita Tingkat Cacat Tetap Tingkat Pengunduran Diri Proporsi Pengambilan Pensiun Dini Metode
2010
2009
2008
10% 5% per tahun CSO 1958 0,01% per tahun 0,05% per tahun 0,05% per tahun Projected Unit Credit
10% 5% per tahun CSO 1958 0,01% per tahun 0,05% per tahun 0,05% per tahun Projected Unit Credit
12% 5% per tahun CSO 1958 0,01% per tahun 0,05% per tahun 0,05% per tahun Projected Unit Credit
Jumlah kewajiban manfaat imbalan pasca kerja bagi Bank berdasarkan perhitungan aktuaria independen dan peraturan ketenagakerjaan Bank yang tidak tercakup dalam Undang-undang Ketenagakerjaan No.13/2003 pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah Nihil.
34. LABA PER SAHAM
2010 Laba Laba Bersih untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar
Saham Beredar Saldo Awal Penambahan Jumlah Saham Beredar Jumlah Saham Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham Biasa untuk Perhitungan Laba per Saham Dasar Laba Per Saham Dasar
296
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
316.764.880
136.844.762
114.308.060
316.764.880
136.844.762
114.308.060
2010
2009
2008
Lem bar
Lem bar
Lem bar
600.325 10.834
600.325 --
600.325 --
611.159
600.325
600.325
610.773
600.325
600.325
519
228
190
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEW A
Bank melakukan transaksi usaha dengan perusahaan-perusahaan yang mempunyai pemegang saham dan/atau manajemen yang sama dengan Bank. Transaksi-transaksi ini terutam a berhubungan dengan pinjam-meminjam dana dalam kegiatan normal usaha dan secara substansial telah dilakukan dengan persyaratan normal seperti yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa, kecuali pinjaman kepada karyawan dan direksi Bank yang diberikan dengan jangka waktu berkisar antara 1 (satu) sampai dengan 15 (lima belas) tahun, suku bunga 5% per tahun dan pembayaran melalui pemotongan gaji setiap bulan. Transaksi-transaksi signifikan dengan perusahaan-perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 2010
2009
2008
Kredit yang Diberikan Rupiah PT BPR Darbeni Dewan Komisaris, Direksi dan Pejabat Eksekutif Bank Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai
3.150.212
1.053.234
194.356
7.216.175 10.366.387 (161.176)
4.908.995 5.962.229 (59.621)
4.920.914 5.115.270 (51.153)
Bersih
10.205.211
5.902.608
5.064.117
Persentase terhadap Jumlah Aset
0.04%
0,04%
0,04%
Pendapatan Bunga
474.347
268.300
409.214
Persentase terhadap Jumlah Pendapatan Bunga
0,03%
0,02%
0,03%
2.059.531.778 1.861.151 50.357 2.061.443.286
3.651.194.740 -1.155.971 3.652.350.711
3.688.800.356 3.127.997 965.860 3.692.894.213
1.726.215 8.878 662.363 1.817.999 1.205.590 5.421.045
2.576.585 7.571 33.186 2.344.282 2.188.777 7.150.401
1.069.800 33.969 445.516 1.713.035 1.606.855 4.869.175
Simpanan Nasabah Giro Pemda DKI PT BPR Darbeni Yayasan PT Bank DKI Jumlah Tabungan Dana Pensiun Bank DKI Yayasan PT Bank DKI Kom isaris Direksi Pejabat Jumlah
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
297
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35. TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA ( L a n j u t a n ) 2010
2009
2008
Deposito Berjangka Yayasan PT Bank DKI Dana Pensiun Bank DKI PT BPR Darbeni Direksi Komisaris Pejabat Jumlah
200.000 -1.000.000 -10.000 573.459 1.783.459
11.963.477 --1.231.267 -410.000 13.604.744
10.065.246 --1.219.573 -100.000 11.384.819
Beban Bunga
1.784.417
1.772.609
1.333.740
0,22%
0,21%
0,16%
Persentase terhadap Jumlah Biaya Bunga
Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak yang m empunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: Pihak Hubungan Istimewa
Sifat Hubungan Istimewa
Transaksi
PT BPR Darbeni
Manajemen
- Kredit yang Diberikan - Pendapatan Bunga
Perseorangan
Komisaris, Direksi, Karyawan, Pejabat Eksekutif
- Kredit yang Diberikan - Simpanan Nasabah
Seluruh transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, kecuali kredit yang diberikan kepada karyawan kunci dan direksi dilaksanakan syarat dan kondisi normal seperti dengan pihak yang tidak mempunyai hubungan istimewa.
298
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. KOMITM EN DAN KONTINJENSI
Dalam bisnis normal perbankan, Bank mempunyai komitmen dan kontinjensi yang tidak disajikan dalam laporan keuangan. Ikhtisar komitmen dan kontinjensi Bank berdasarkan jenis, mata uang dan kolektibilitas pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2010 KOMITMEN Tagihan Komitmen: Rupiah Lainnya Mata Uang Asing Pem belian Forward yang Masih Berjalan Pembelian Spot yang Masih Berjalan L/C Import Usance L/C Import Sight Lainnya Jumlah Tagihan Komitmen Kewajiban Komitmen: Rupiah Fasilitas Kredit yang Belum Digunakan Penjualan yang Masih Berjalan Spot Penerusan Kredit L/C Dalam Negeri Mata Uang Asing Fasilitas Kredit yang Belum di Digunakan Penjualan yang Masih Berjalan Forward Irrecovable L/C yang Masih Berjalan L/C Luar Negeri Jumlah Kewajiban Komitmen Jumlah Komitm en - Bersih
2009
2008
3.535.608
150.000.000
--
----577.142.444 580.678.052
---317.240.078 -467.240.078
131.065.000 59.950.000 815.756 --191.830.756
1.821.655.959 --3.535.608
2.008.564.094 -29.769.791 --
938.967.659 55.000 ---
28.877.762
--
--
--
--
119.900.000
577.142.444 2.431.211.773 (1.850.533.721)
317.240.078 2.355.573.963 (1.888.333.885)
-1.058.922.659 (867.091.903)
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
299
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. KOMITMEN DAN KONTINJENSI ( L a n j u t a n )
KONTINJENSI Tagihan Kontinjensi: Rupiah Pendapatan Bunga dalam Penyelesaian Aset Produktif yang Dihapusbuku Lainnya Mata Uang Asing Aset Produktif yang Dihapusbuku Jumlah Tagihan Kontinjensi Kewajiban Kontinjensi: Rupiah Bank Garansi Kredit yang Diberikan Lainnya Mata Uang Asing Bank Garansi Kredit yang Diberikan Jumlah Kewajiban Kontinjensi Jumlah Kontinjensi - Bersih BERSIH
2010
2009
2008
55.433.404 -2.337.610
54.248.945 297.851.561 --
34.667.022 275.806.967 --
-57.771.014
32.525.661 384.626.167
32.525.661 342.999.650
548.557.943 239.352.855 24.777.930
452.283.041 ---
333.861.265 ---
36.455.300 32.525.661 849.144.028 (46.795.044)
32.678.672 -484.961.713 (100.335.546)
11.777.252 -345.638.517 (2.638.867)
(1.788.347.931)
(1.988.669.431)
(869.730.770)
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 tidak terdapat transaksi Swap, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2008 Bank melakukan transaksi Swap untuk menutup risiko pasar terhadap perubahan kurs valuta asing terhadap pinjaman yang diterima dari Standard Chartered Bank dengan cara Swap Buy Sell dengan rincian sebagai berikut: 1.
2.
PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) pada tanggal 2 Desem ber 2008 sebesar USD 5.500.000,00, jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal 4 Desember 2008 s.d 5 Januari 2009 dengan rate buy USD 1= Rp 12.400 dan rate sell USD 1 = Rp 12.560. PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. pada tanggal 30 Desem ber 2008 sebesar USD 5.500.000,00, jangka waktu 1 (satu) bulan sejak tanggal 5 Januari 2009 sampai dengan 5 Pebruari 2009 dengan rate buy USD 1= Rp 11.150 dan rate sell USD 1= Rp 11.270 (lihat Catatan 18).
Bank terlibat dalam berbagai kasus hukum tertentu baik sebagai penuntut maupun pihak yang dituntut dengan pihak ketiga maupun kekayaan Bank. Kasus hukum signifikan per 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: a.
300
Gugatan dari The Tjin Kok mengenai ganti rugi atas penempatan bangunan yang terletak di Jl. Pintu Besar Selatan Jakarta Barat pada tahun 1962-1964 sebesar Rp 35.000.000 ditanggung renteng antara Bank dengan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan Putusan Peninjauan Kembali, Bank dan Pemerintah Propinsi Jakarta dinyatakan kalah dan diwajibkan untuk membayar ganti rugi ditambah bunga ganti rugi sebesar Rp 14.800.000. Sehubungan dengan masalah hukum tersebut, Bank telah mencadangkan kerugian sebesar Rp 8.000.000.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. KOMITMEN DAN KONTINJENSI ( L a n j u t a n ) b.
Tuntutan Bank kepada PT Bumi Perkasa Propertindo agar membatalkan perjanjian BOT sehubungan tergugat tidak dapat melaksanakan kewajibannya (wanprestasi), yaitu belum membangun menara Bank DKI dan membayar uang pembelian tanah milik Bank atas tanah yang terletak di Jl. Kampung Lima Dalam senilai Rp 16.000.000 dan tergugat telah melakukan wanprestasi dan perbuatan melawan hukum, yaitu menyewakan tanah tersebut untuk lahan parkir. Status perkara saat ini Bank kalah pada tingkat Mahkamah Agung dan Bank akan menyelesaikan perkara ini melalui jalur bisnis (non peradilan) dan saat ini masih dalam proses negosiasi sehingga Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
c.
Gugatan Puskopad AD kepada PT Multan Pandira, PT Prima Beton Elok, PT Bumi Makmur dan Bank karena pemberian jaminan oleh PT Multan Pandira kepada Bank berupa hak pengelolaan atas Gedung Multan Center tanpa persetujuan dari Markas Besar Angkatan Darat, sehingga dianggap tidak sah. Bank menang pada tingkat Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi dan Mahkamah Agung dan status perkara saat ini dalam tahap Peninjauan Kembali. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
d.
Gugatan dari Djunaidy A. (mantan Direktur Um um Bank) mengenai uang penghargaan dan jasa pengabdian pada akhir masa jabatan sebesar Rp 7.500.000 yang belum dibayar Bank akibat krisis ekonomi dan moneter. Di tingkat Pengadilan Tinggi, Bank kalah dan wajib membayar penghargaan dan jasa pengabdian sebesar Rp 1.240.000. Status perkara saat ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
e.
Gugatan PT Alfa Karsa Persada sebagai bouwheer kepada PT Gelar Gatra Laras (kontraktor) dan Bank (penerbit Bank Garansi) dan menganggap bahwa PT Gelar Gatra Laras telah wanprestasi dalam pelaksanaan pekerjaan dan menuntut ganti rugi serta menuntut pencairan Bank Garansi sebesar Rp 753.481. Di tingkat Pengadilan Tinggi, Bank kalah dan wajib membayar kerugian dan bunga sebesar Rp 308.927. Status perkara saat ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung dan Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
f.
Gugatan CV Panca Dewi dan Ny. Tariyah untuk membatalkan lelang terhadap jaminan yang dilelang oleh Bank sebesar Rp 120.000 atau lebih rendah dari nilai riil jaminan yaitu sebesar Rp 300.000. Di tingkat Pengadilan Tinggi Bank menang dan status perkara saat ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
g.
Gugatan Rooby Noor Daeng (pem ilik jaminan kredit) terhadap Bank agar mengembalikan jaminan yang diserahkan oleh CV Relia Indah Nusantara (debitur macet). Di tingkat Pengadilan Tinggi Bank menang dan status perkara saat ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
h.
Gugatan Oom Komariah terhadap Bank DKI dikarenakan permohonan penghapusan bunga kredit untuk pelunasan kredit macet miliknya yang ditolak Bank. Di tingkat Pengadilan Tinggi Bank menang dan status perkara saat ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
301
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. KOMITMEN DAN KONTINJENSI ( L a n j u t a n ) i.
Gugatan Sutikno Subandi terhadap Bank dikarenakan tanah miliknya yang dibeli dari Putro Sampurno (Suami Ritanti Hartinah) dijadikan jaminan kredit oleh Ritanti Hartinah kepada Bank. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
j.
Gugatan Tjitra Bintoro dan Sie Buyung terhadap Bank dikarenakan tanah milik mereka dijaminkan oleh CV Perdana Buana Raya kepada Bank. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
k.
Gugatan Rachmadi Prayogo terhadap Bank dikarenakan tanah miliknya dijaminkan oleh PT Mercury Wood (MW) kepada Bank. Status perkara saat ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
l.
Gugatan Hasanudin bin Sa’adan terhadap Kepala Kantor Pertanahan Kota Administrasi Jakarta Pusat dan Bank atas kepem ilikan tanah oleh Bank di Kebon Sirih Jakarta. Di tingkat Pengadilan Tata Usaha Negara Bank menang dan status perkara saat ini dalam proses di Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
m. Gugatan Rosrita Tioniwar melawan Bank dikarenakan tanah miliknya telah disita sesuai putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Status perkara saat ini di tingkat Pengadilan Tinggi dan Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank. n.
Gugatan Bank kepada PT Multan Pandira agar sisa hasil lelang agunan di Jl. Hang Tuah senilai Rp 558.450 ditetapkan sebagai bagian dari pembayaran piutang. Di tingkat Pengadilan Tinggi Bank menang dan status perkara saat ini di tingkat Mahkam ah Agung. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
o.
Gugatan Bank kepada PT Wiros Konsumindo dan PT Asuransi Ekspor Indonesia sebesar Rp 2.491.984 karena wesel ekspor yang dibeli Bank tidak dibayar oleh Eropa Timur dan PT Asuransi Ekspor Indonesia selaku penanggung asuransi tidak mau membayar. Bank menang di tingkat Mahkamah Agung dan saat ini dalam proses eksekusi. Bank berpendapat bahwa perkara ini tidak akan berpengaruh terhadap kondisi Bank.
Manajemen berpendapat bahwa penyisihan kerugian yang dibentuk telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian akibat tidak tertagihnya komitm en dan kontinjensi. Mutasi estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: 2010 Saldo Awal Tahun Penyisihan (Pembalikan) Selisih Kurs Saldo Akhir Tahun
302
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
4.887.776 983.011 (20.655)
3.454.729 1.059.452 373.595
2.409.022 1.104.887 (59.180)
5.850.132
4.887.776
3.454.729
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO
Pelaksanaan fungsi manajemen risiko m eliputi hal-hal terkait dengan upaya identifikasi, penilaian, pengukuran, evaluasi, monitoring, dan pengendalian risiko termasuk pengembangan teknologi dan sistem informasi manajemen di setiap jenis risiko, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam pengelolaan risiko. Bank tetap berupaya m eningkatkan pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk membentuk beberapa unit kerja yang bersifat permanen maupun komite yang bersifat ad hoc untuk menunjang proses pengendalian risiko. Hal ini diwujudkan dengan pembentukan Divisi Manajemen Resiko serta beberapa komite seperti Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Assets and Liabilities Committee, Komite Support Manajemen Risiko, Komite Produk dan Aktivitas Baru, serta Komite Anggaran. Bank juga terus berupaya menyem purnakan seluruh ketentuan internal terkait pengelolaan resiko, baik dari sisi kebijakan, pedoman, prosedur maupun pemanfaatan teknologi informasi. Profil Risiko Dalam upaya meningkatkan good corporate governance dan manajemen risiko pada industri perbankan, telah diterbitkan PBI No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, yang selanjutnya telah diubah dengan PBI No.11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, yang mewajibkan Bank untuk menyampaikan laporan profil risiko triwulanan sejak tahun 2005. Sebagaimana diamanatkan ketentuan Bank Indonesia terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment. Dari hasil self assesment profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi September 2010, predikat risiko Bank secara keseluruhan tetap berada pada tingkat risiko komposit rendah. Risiko Kredit Pengelolaan Risiko Kredit Bank dimulai dengan membangun struktur organisasi yang mam pu mendukung pengendalian Risiko Kredit, yakni adanya pemisahan fungsi antara analis risiko dan analis pemasaran sehingga prinsip pemisahan fungsi ( four eyes principle ) dapat dicapai. Selanjutnya penyempurnaan dan pembuatan Buku Pedoman Perusahaan (BPP) terkait dengan kredit dilakukan terus m enerus mulai dari pembuatan BPP Perkreditan, BPP Kebijakan Kredit, dan BPP Pengelolaan Risiko Kredit. Pengelolaan kredit dapat lebih efektif dan risikonya dapat dikendalikan sehingga prinsip prudential dapat dicapai, maka Bank membentuk organisasi kredit yang lebih spesifik yakni, Grup Mortgage and Housing Loan , Grup Komersial, dan Grup Konsumer. Analisa risiko dimulai dengan identifikasi, pengukuran, pem antauan dan pengendalian risiko kredit. Identifikasi Risiko Kredit dilakukan agar secara dini dapat diketahui kemungkinan terjadinya gagal bayar oleh debitur. Pengukuran risiko kredit selain dimaksudkan untuk pem bebanan modal untuk kepentingan perhitungan Current Assets Ratio (CAR) juga untuk kepentingan bisnis, yakni dengan melihat Non Performing Loan (NPL) kredit berdasarkan jenis kredit maupun sektor usaha kredit serta perhitungan rasio-rasio yang akurat yang dapat mendeteksi secara dini kemungkinan terjadinya default.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
303
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO ( L a n j u t a n ) Evaluasi penurunan nilai untuk tujuan akuntansi, Bank menggunakan model incurred loss untuk pengakuan kerugian penurunan nilai aset keuangan. Hal ini berarti kerugian hanya dapat diakui jika terdapat bukti objektif atas peristiwa kerugian spesifik. Pertimbangan utama evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan termasuk adanya pembayaran pokok atau bunga yuang jatuh tempo lebih dari 90 hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal yang diketahui. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dalam dua area: evaluasi penurunan nilai secara individual dan evaluasi penurunan nilai secara kolektif. (i) Evaluasi penurunan nilai secara individual Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masing-masing kredit yang diberikan yang signifikan untuk pertama kali sebesar Rp 20.000.000. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam m enentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai antara lain mencakup keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk m emperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Penyisihan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan, kecuali terdapat beberapa kondisi yang mengharuskan adanya perhatian lebih. (ii) Evaluasi penurunan nilai secara kolektif Evaluasi penyisihan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Risiko Pasar Bank diwajibkan untuk menghitung CAR dengan memperhitungkan Risiko Pasar dengan menggunakan metode standard model . Sejalan dengan meningkatnya aktivitas bisnis Bank terutama aktivitas trading yang terus berkembang maka dibangunlah software treasury, digunakan oleh para trader untuk melakukan aktivitas perdagangan. Aktivitas trader software ini terintegrasi dengan Grup Manajemen Risiko sebagai grup yang mengelola Risiko Pasar sehingga risiko-risiko yang terkait dengan perdagangan dapat dipantau secara harian. Untuk kepentingan perhitungan yang lebih sensitif dan sesuai dengan Profil Risiko Pasar yang sesungguhnya yang terdapat pada Bank maka pengembangan model internal juga dikembangkan. Dalam rencana bisnis tahun 2009 metode perhitungan model internal akan digunakan untuk melengkapi model standar yang telah ada. Model internal akan secara mandiri digunakan pada awal tahun 2009 sebagai pengganti model standar yang telah digunakan. Risiko mata uang asing timbul dari adanya posisi neraca dan komitmen dan kontinjensi (off balance sheet) baik di sisi aset maupun kewajiban. Posisi mata uang asing Bank dapat dikelompokkan dalam dua aktivitas yaitu: trading book , yang dilakukan dalam rangka perolehan keuntungan transaksi mata uang asing, dan banking book , yang dilakukan dalam rangka mengendalikan Posisi Devisa Neto Bank secara keseluruhan.
304
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO ( L a n j u t a n ) Maksimum Posisi Devisa Neto yang harus dijaga oleh bank-bank di Indonesia adalah sebesar 20% dari modal. Sehubungan dengan hal ini, Bank menetapkan kebijakan internal untuk mengelola Posisi Devisa Neto-nya sesuai yang berlaku umum. Selain menggunakan pendekatan nominal (Posisi Devisa Neto), pengukuran terhadap eksposur risiko mata uang dilakukan juga dengan menggunakan m etode pengukuran risiko pasar yang lebih risk sensitive yaitu menggunakan “Value at Risk” (VaR). Sebagai bagian dari market risk management process, secara harian limit risiko pasar pada trading book dipantau dan dilaporkan kepada manajemen. Posisi Devisa Neto Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut:
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Euro Yen Dolar Australia Dolar Singapura Poundsterling Bersih
Aset dan Aset pada Rekening Adm inistratif
31 DESEMBER 2010 Kewajiban dan Kewajiban pada Rekening Administratif
Posisi Devisa Neto
1.807.987.075 3.295.110 3.570.659 274.924 466.617 3.624
1.699.138.528 -51.175 ----
108.848.547 3.295.110 3.519.484 274.924 466.617 3.624
1.815.598.009
1.699.189.703
116.408.306
Prosentase terhadap Modal
7,66%
31 DESEMBER 2009
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Euro Yen Dolar Australia Dolar Singapura Poundsterling Bersih Prosentase terhadap Modal
Aset dan Aset pada Rekening Adm inistratif
Kewajiban dan Kewajiban pada Rekening Administratif
Posisi Devisa Neto
1.244.340.874 4.191.041 1.849.594 268.406 674.311 3.943
1.164.122.309 889.358 26.181 ----
80.218.565 3.301.683 1.823.413 268.406 674.311 3.943
1.251.328.169
1.165.037.848
86.290.321 7,50%
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
305
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO ( L a n j u t a n )
31 DESEMBER 2008
Mata Uang Asing Dolar Amerika Serikat Euro Yen Dolar Australia Dolar Singapura Poundsterling Bersih Prosentase terhadap Modal
Aset dan Aset pada Rekening Adm inistratif
Kewajiban dan Kewajiban pada Rekening Administratif
Posisi Devisa Neto
688.721.856 6.616.831 49.604.432 276.542 812.836 3.151
585.156.342 307.130 47.356.517 ----
103.565.514 6.309.701 2.247.915 276.542 812.836 3.151
746.035.648
632.819.989
113.215.659 9,75%
Sesuai dengan PBI No. 7/37/PBI/2005 dan PBI No. 12/10/PBI/2010, keseluruhan Posisi Devisa Neto Bank terhadap modal di akhir hari kerja pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar 7,66%, 7,50% dan 9,75% . Risiko Operasional Secara umum model perhitungan Risiko Operasional terdiri dari tiga pendekatan antara lain: basic indicator approach, standard approach dan advance measurem ent approach . Secara bertahap model tersebut akan dikembangkan mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling canggih. Pengendalian risiko operasional dilakukan dengan pemberian limit kewenangan, password, membangun Data Recovery Center (DRC) dan juga pemisahan fungsi antara checker, maker dan approval. Diharapkan terhadap tindakan-tindakan pencegahan yang telah dilakukan dapat mem itigasi risiko operasional dengan lebih baik. Risiko Likuiditas Pengelolaan risiko likuiditas dilakukan dengan mem perhatikan rasio-rasio penting yang terkait dengan kemam puan likuiditas bank, seperti: LDR, GW M, Rasio aset likuid dibandingkan dengan pasiva likuid, proyeksi cash flow dan juga maturity profile. Arus kas merupakan hal yang paling utama dalam pengelolan risiko likuiditas oleh karena itu dalam memperkirakan proyeksi arus kas Bank berusaha melakukan dengan perhitungannya yang seoptimal mungkin, yakni dengan mem pertim bangkan aspek instrumen yang bersifat contractual m aupun yang bersifat behavioral.
306
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. MANAJEMEN RISIKO ( L a n j u t a n )
Risiko Hukum Risiko hukum yang utama adalah Kelemahan Perikatan karena tidak terpenuhinya syarat kontrak. Bank telah membentuk Grup Corporate Secretary yang memiliki unit untuk menangani masalah kontrak dan perjanjian. Terhadap masalah litigasi Grup Manajamen Risiko memiliki Divisi yang menangani masalah litigasi. Risiko Strategi Risiko strategi tergolong moderat, yang telah ditetapkan dan dapat dilaksanakan dengan baik. Pengendalian risiko strategik dilaksanakan dengan memantau antara rencana bisnis yang ditargetkan dengan realisasi yang dicapai. Komite Manajemen Risiko bertujuan untuk menanggulangi risiko yang bersifat strategis dan berdampak signifikan. Risiko Reputasi Risiko Reputasi dikelola dengan memperhatikan keluhan nasabah serta dengan merespon setiap berita yang dapat m enimbulkan dampak negatif terhadap Bank. Bank berusaha seoptimal mungkin dengan memberikan citra pelayan terbaik bagi masyarakat. Hal ini dilakukan dengan berbagai upaya diantaranya mendidik karyawan Bank untuk dapat memberikan pelayanan terbaik dengan pelatihan service excellent. Risiko Kepatuhan Pengelolan risiko kepatuhan dilakukan dengan memantau seluruh perjanjian dan komitmen serta memastikan bahwa Bank telah memenuhi seluruh aturan yang berlaku. Risiko Kepatuhan Bank diupayakan sem inimal mungkin terhadap terjadinya penyimpangan atas perjanjian dan komitmen.
38. RASIO KEW AJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM
Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001 m ewajibkan bank-bank di Indonesia mempertahankan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sebesar 8%. Perhitungan rasio kewajiban penyediaan modal minimum sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.5/23/DPNP tanggal 29 September 2003.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
307
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38. RASIO KEW AJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIM UM ( L a n j u t a n )
Rasio kewajiban penyediaan modal m inimum Bank pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 dihitung berdasarkan PBI adalah sebagai berikut: (Dalam jutaan Rupiah) 2010 Komponen Modal A. Modal Inti Modal Disetor Cadangan Tambahan Modal Sub Jumlah
2009
2008
611.159 448.364 1.059.523
600.325 224.190 824.515
600.325 153.795 754.120
Modal Pelengkap Penyisihan Penghapusan Aset Produktif Pinjaman Subordinasi Sub Jumlah
91.369 227.500 318.869
86.775 258.818 345.593
78.165 323.455 401.620
Maksimum 100% dari Modal Inti
318.869
345.593
401.620
Jumlah Modal Inti dan Pelengkap Penyertaan Jumlah Modal
1.378.392 (927) 1.377.465
1.170.108 (927) 1.169.181
1.155.740 (927) 1.154.813
Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Kredit
8.868.581
7.725.690
6.710.530
1.174.449
--
--
113.050
834.209
1.741.575
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang Tersedia dengan Memperhitungkan Risiko Kredit dan Operasional
13,72%
15.13%
17,21%
Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum yang Tersedia dengan Memperhitungkan Risiko Kredit, Operasional dan Pasar
13,56%
13.67%
13,66%
B.
ATMR Menurut Risiko Operasional Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) Pasar
Sesuai dengan PBI No. 3/21/PBI/2001 tanggal 13 Desember 2001, rasio kewajiban penyediaan modal minimum harus dihitung tanpa memperhitungkan dampak dari pajak tangguhan dan SE BI No. 12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 tentang CAR Kredit Operasional.
308
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39. RASIO KEUANGAN PENTING BANK
a.
Rasio aset produktif terhadap jumlah aset sebelum dikurangi penyisihan kerugian terhadap jumlah aset: 2010 Giro pada Bank Lain, tidak termasuk Giro Non Performing Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, tidak termasuk Penempatan Non Performing Efek-efek, tidak termasuk Efek-efek Non Performing Kredit yang Diberikan, tidak termasuk Kredit Non Performing Penyertaan Saham, tidak termasuk Investasi Saham Non Performing Jumlah Aset Produktif terhadap Gross Asset
b.
2009
2008
2,14%
1,68%
0,34%
24,54% 5,37%
13,81% 29,18%
4,88% 37,01%
53,80%
43,01%
45,49%
0,01%
0,01%
0,01%
72,36%
91,47%
85,64%
2010
2009
2008
Rasio keuangan penting lainnya:
Non Performing Loan (NPL) Bank-Net Non Performing Loan (NPL) Bank-Gross Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) Net Interest Margin (NIM) Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE) Posisi Devisa Neto (PDN) Loan to Deposit Ratio (LDR)
3,21% 3,73%
3,26% 5,76%
2,05% 4,92%
83,02% 5,06% 2,24% 32,92% 7,66% 70,48%
88,46% 6,14% 1,41% 17,00% 7,50% 57,25%
89,71% 6,22% 1,41% 15,04% 9,75% 66,98%
40. JAMINAN PEMERINTAH TERHADAP KEWAJIBAN PEMBAYARAN BANK UMUM
Melalui Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 17/PMK.05/2005 tanggal 3 Maret 2005, program penjaminan dinyatakan berakhir pada tanggal 21 September 2005. Selanjutnya, berdasarkan Undang-undang No. 24 tahun 2004 tertanggal 22 September 2004 tentang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Program Penjaminan dari LPS mulai berlaku efektif pada tanggal 22 Septem ber 2005 yang meliputi giro, deposito, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu yang merupakan simpanan yang berasal dari masyarakat termasuk yang berasal dari bank lain. Besarnya saldo yang dijamin untuk setiap nasabah berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No.66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 adalah maksimal sebesar Rp 2.000.000. Semua bank yang telah memperoleh izin usaha dinyatakan sebagai peserta penjaminan LPS. Premi program penjaminan dari LPS yang telah dibayar Bank untuk tahun 2010, 2009 dan 2008 masingmasing sebesar Rp 25.678.222, Rp 21.867.356 dan Rp 16.881.156.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
309
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN USAHA
Non Syariah ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Kredit yang Diberikan Penyertaan Saham Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Pendapatan yang Masih Harus Diterima Aset Lain-lain JUMLAH ASET KEWAJIBAN Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Surat Berharga yang Diterbitkan Pinjaman yang Diterima Hutang Pajak Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN PENDAPATAN Pendapatan Bunga Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Non Operasional JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Beban Bunga Pembentukan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Produktif (Beban) Pemulihan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban Operasional Lainnya Beban Pajak Bersih Beban Non Operasional JUMLAH BEBAN LABA BERSIH
310
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2010 Syariah
Jumlah
513.448.773 1.056.630.114 339.556.768 3.880.381.312 846.620.717 7.978.807.729 926.600 179.017.433 25.882.238 72.309.235 43.732.592
3.071.746 19.050.296 -14.000.000 4.960.000 559.756.595 -2.624.234 -80.030 22.081.010
516.520.519 1.075.680.410 339.556.768 3.894.381.312 851.580.717 8.538.564.324 926.600 181.641.667 25.882.238 72.389.265 65.813.602
14.937.313.511
625.623.911
15.562.937.422
190.528.955 12.085.511.233 629.279.944 748.117.520 111.311.868 22.101.592 5.738.806
1.370.650 361.930.274 ---295.383 111.326
191.899.605 12.447.441.507 629.279.944 748.117.520 111.311.868 22.396.975 5.850.132
148.798.817
39.935.846
188.734.663
13.941.388.735
403.643.479
14.345.032.214
1.528.750.642 346.375.514 20.926.205 1.896.052.361
52.406.021 2.981.042 (842.883) 54.544.180
1.581.156.663 349.356.556 20.083.322 1.950.596.541
(805.792.221)
(5.233.313)
(811.025.534)
7.273.605
(8.365.160)
(1.091.555)
(1.444.858) (763.603.352) (31.181.836) --
10.131 (25.494.657) ---
(1.434.727) (789.098.009) (31.181.836) --
(1.594.748.662)
(39.082.999)
(1.633.831.661)
301.303.699
15.461.181
316.764.880
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN USAHA ( L a n j u t a n )
Non Syariah ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Penyertaan Saham Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Pendapatan yang Masih Harus Diterima Aset Lain-lain JUMLAH ASET KEWAJIBAN Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Surat Berharga yang Diterbitkan Pinjaman yang Diterima Hutang Pajak Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN PENDAPATAN Pendapatan Bunga Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan non Operasional JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Beban Bunga Pembentukan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Produktif Beban (Pemulihan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban Operasional Lainnya Beban Non Operasional Beban Pajak Bersih JUMLAH BEBAN LABA BERSIH
2009 Syariah
Jumlah
526.875.676 650.674.674 254.658.757 2.092.868.521 4.464.878.274 148.040.335 6.120.418.773 917.334 177.110.269 25.371.432 151.332.934 27.397.149
2.439.148 20.632.752 -20.900.000 4.960.000 -649.400.367 -3.554.251 -116.850 980.129
529.314.824 671.307.426 254.658.757 2.113.768.521 4.469.838.274 148.040.335 6.769.819.140 917.334 180.664.520 25.371.432 151.449.784 28.377.278
14.640.544.128
702.983.497
15.343.527.625
353.838.986 11.859.513.386 653.407.091 747.280.862 210.307.724 19.963.849 4.838.705
1.652.383 374.658.046 47.066.563 --207.126 49.073
355.491.369 12.234.171.432 700.473.654 747.280.862 210.307.724 20.170.975 4.887.778
37.189.648
129.350.306
166.539.954
13.886.340.251
552.983.497
14.439.323.748
1.596.376.802 105.094.421 -1.701.471.223
64.833.747 3.120.501 -67.954.248
1.661.210.549 108.214.922 -1.769.425.471
(825.316.582)
(33.625.496)
(858.942.078)
(33.020.026)
--
(33.020.026)
(41.459.243) (659.656.406) (2.458.896) (59.339.800)
40.399.790 (17.571.603) (532.447) --
(1.059.453) (677.228.009) (2.991.343) (59.339.800)
(1.621.250.953)
(11.329.756)
(1.632.580.709)
80.220.270
56.624.492
136.844.762
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
311
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41. INFORMASI SEGMEN USAHA ( L a n j u t a n )
Non Syariah ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Efek-efek Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Penyertaan Saham Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Pendapatan yang Masih Harus Diterima Aset Lain-lain JUMLAH ASET KEWAJIBAN Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Surat Berharga yang Diterbitkan Pinjaman yang Diterima Hutang Pajak Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain JUMLAH KEWAJIBAN PENDAPATAN Pendapatan Bunga Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan Non Operasional JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Beban Bunga Pembentukan Kerugian Penurunan Nilai atas Aset Produktif Beban (Pemulihan) Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Beban Operasional Lainnya Beban Non Operasional Beban Pajak Bersih JUMLAH BEBAN LABA BERSIH
312
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2008 Syariah
Jumlah
396.172.787 483.936.685 39.078.698 661.167.272 5.000.445.833 277.151.137 5.655.134.448 917.334 168.903.456 22.090.340 178.289.800 46.014.206
1.418.406 17.385.895 --4.960.000 -592.340.104 -2.550.527 -57.850 439.774
397.591.193 501.322.580 39.078.698 661.167.272 5.005.405.833 277.151.137 6.247.474.552 917.334 171.453.983 22.090.340 178.347.650 46.453.980
12.929.301.996
619.152.556
13.548.454.552
333.391.463 9.460.297.262 1.047.280.717 1.192.132.492 286.535.199 32.163.161 3.454.730
2.344.905 218.603.521 49.667 --171.072 --
335.736.368 9.678.900.783 1.047.330.384 1.192.132.492 286.535.199 32.334.233 3.454.730
72.137.571
89.277.241
161.414.812
12.427.392.595
310.446.406
12.737.839.001
1.373.711.126 89.286.999 13.094.257 1.476.092.382
51.325.783 3.299.603 2.632.266 57.257.652
1.425.036.909 92.586.602 15.726.523 1.533.350.034
(729.057.220)
(23.567.203)
(752.624.423)
(34.619.040)
(19.368.167)
(53.987.207)
(1.104.887) (543.706.245) -(54.639.351) (1.363.126.743)
-(12.979.861) --(55.915.231)
(1.104.887) (556.686.106) -(54.639.351) (1.419.041.974)
112.965.639
1.342.421
114.308.060
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. ANALISA JATUH TEMPO ASET DAN KEW AJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA
Tabel dibawah m enyajikan aset dan kewajiban Bank yang dikelompokkan berdasarkan periode yang tersisa sampai jatuh temponya.
A set Kas G iro pad a B ank Indonesia G iro pad a B ank Lain Penem patan pada Bank Lain dan Bank Indo nesia Efek-e fek Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kem bali Kredit yang Dib erikan Penyertaan Saham Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Pendapatan yang M asih Harus Diterim a Aset Lain-lain Jum lah Aset K ew a jib a n Ke w ajiban Segera Sim panan N asabah Sim panan dari Bank Lain Surat B erharga yang Diterbitkan Pinjam an yang Diterim a H utang Pajak Estim asi Kerugian Kom itm en Dan Kontinjensi Beban yang M asih Harus D ibayar dan Kew ajiban Lain-lain Jum lah Kewajiban Se lisih Aset dengan Kew ajiban
3 1 D e sem b er 2 01 0 > 3 s/d 1 2 1 s/d 3 b ula n b u la n
> 1 s/d 5 tah u n
Ju m la h
< 1 b ula n
> 5 tah u n
516.520.519 1.075.680.410 341.341.078
516.520.519 1.075.680.410 341.341.078
----
----
----
----
3.880.381.312 851.620.717
3.480.381.312 --
400.000.000 --
-177.515.412
-74.717.325
-599.387.980
-8.690.921.356 926.600 325.900.255 25.882.238
-689.949.054 ----
-273.456.720 ----
-189.112.650 ----
-2.677.097.842 ----
-4.861.305.090 926.600 325.900.255 25.882.238
72.389.265 65.813.602
72.389.265 --
---
-3.386.277
---
-62.427.325
15.847.377.352
6.176.261.638
673.456.720
370.014.339
2.751.815.167
5.875.829.488
191.899.605 12.447.441.507 629.279.944 748.117.520 111.311.868 24.698.529
191.899.605 7.921.674.159 9.987.171 --24.698.529
-3.096.442.982 619.292.773 ----
-1.429.324.366 -----
---423.620.185 30.679.540 --
---324.497.335 80.632.328 --
5.850.132
5.850.132
--
--
--
--
188.734.663
126.379.362
13.904.686
18.631.811
9.917.148
19.901.656
14.347.333.768
8.280.488.958
3.729.640.441
1.447.956.177
464.216.873
425.031.319
1.500.043.584
(2.104.227.320)
(3.056.183.721)
(1.077.941.838)
2.287.598.294
5.450.798.169
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
313
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. ANALISA JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (Lan ju tan )
Ju m la h
A set Kas G iro pad a B ank Indonesia G iro pad a B ank Lain Penem patan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Efek-e fe k Efe k yang Dibeli dengan Janji Dijual Kem bali Kredit yang Diberikan Penyertaan Saham Aset Tetap Ase t Pajak Tangguhan Pendapatan yang M asih Harus Diterim a Ase t Lain-lain Jum lah Aset K ew a jib a n Ke w ajiban Segera Sim panan N asabah Sim panan dari Bank Lain Surat B erharga yang Diterbitkan Pinjam an yang Diterim a Hutang Pajak Estim asi Kerugian Kom itm en Dan Kontinjensi Beban yang M asih Harus D ibayar dan Kew ajiban Lain-lain Jum lah Kewajiban Se lisih Aset dengan Kew ajiban
314
< 1 b u la n
3 1 D E S E M B E R 2 0 09 > 3 s/d 1 2 1 s/d 3 b ula n b u la n
> 1 s/d 5 tahu n
> 5 tah u n
529.314.823 671.307.425 262.813.740
529.314.823 671.307.425 262.813.740
----
----
----
----
2.119.118.520 4.477.543.454
2.019.118.520 974.574.175
100.000.000 110.203.463
159.003.764
1.050.672.812
2.183.089.240
148.040.334 7.003.505.099 926.600 318.794.836 22.928.618
148.040.334 -----
------
-821.286.028 --22.928.618
-6.182.219.071 ----
--926.600 318.794.836 --
151.449.783 1.255.920.487
151.449.783 25.997.495
-1.228.771.982
---
-1.151.010
---
16.961.663.719
4.782.616.295
1.438.975.445
1.003.218.410
7.234.042.893
2.502.810.676
355.491.369 12.234.171.432 700.473.654 747.280.862 210.307.725 20.170.975
355.491.369 10.499.525.188 557.011.720 --20.170.975
-900.934.274 142.511.934 ----
-833.711.970 950.000 ----
---423.462.492 98.022.419 --
---323.818.370 112.285.306 --
4.887.778
4.8 87.77 8
--
--
--
--
161.539.837
116.432.392
26.607.445
--
--
18.500.000
14.434.323.632
11.553.519.422
1.070.053.653
834.661.970
521.484.911
454.603.676
2.527.340.087
(6.770.903.127)
368.921.792
168.556.440
6.712.557.982
2.048.207.000
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. ANALISA JATUH TEMPO ASET DAN KEWAJIBAN BERDASARKAN PERIODE YANG TERSISA (Lan ju tan )
Ju m la h A set Kas G iro pad a B ank Indonesia G iro pad a B ank Lain Penem patan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efe k yang Dibeli dengan Janji Dijual Kem bali Kredit yang Diberikan Penyertaan Saham Aset Tetap Aset Pajak Tangguhan Pe ndapatan yang M asih Harus Diterim a Ase t Lain-lain Jum lah Aset K ew a jib a n Ke w ajiban Sege ra Sim panan N asabah Sim panan dari Bank Lain Surat B erharga yang Dite rbitkan Pinjam an yang Diterim a Hutang Pajak Estim asi Kerugian Kom itm en Dan Ko ntinjensi Kew ajiban M anfaat Im balan Kerja Beban yang M asih Harus D ibayar dan Kew ajiban Lain-lain Jum lah Kewajiban Se lisih Aset dengan Kew ajiban
3 1 D E S E M B E R 2 0 08 > 3 s/d 1 2 1 s/d 3 b ula n b u la n
< 1 b u la n
> 1 s/d 5 tah un
> 5 tahu n
397.591.193 501.322.580 45.783.934
397.591.193 501.322.580 45.783.934
----
----
----
----
661.730.769 5.014.114.200
660.381.069 --
1.349.700 --
-182.031.829
-670.237.527
-4.161.844.844
277.151.136 6.477.383.045 926.600 292.105.798 20.800.287
277.151.136 -----
------
-913.666.436 ----
-5.563.716.609 ----
--926.600 292.105.798 20.800.287
17 8.34 7.65 0 46.453.979
17 8.34 7.65 0 37.202.658
---
---
-9.251.321
---
13.913.711.171
2.097.780.220
1.349.700
1.095.698.265
6.243.205.457
4.475.677.529
335.736.368 9.678.900.782 1.047.330.384 1.192.132.491 286.535.199 32.334.233
335.736.368 9.133.954.948 1.044.960.384 --14.314.863
-341.514.980 2.370.000 --18.019.370
-203.430.854 -446.500.000 ---
---422.177.699 286.535.199 --
---323.454.792 ---
3.45 4.72 9 --
---
---
3 .454.729 --
---
---
158.414.605
--
139.914.605
--
--
18.500.000
12.7 34.838.791
10.528.966.563
501.818.955
653.385.583
708.712.898
341.954.792
1.178.872.380
(8.431.186.343)
(500.469.255)
442.312.682
5.534.492.559
4.133.722.737
Usaha-usaha yang dilakukan Bank untuk mengatasi maturity gap adalah sebagai berikut: 1. Mengurangi penanaman dana pada portofolio efek-efek investasi yang sifatnya jangka panjang. 2. Mencari sumber dana jangka panjang dan menengah baru antara lain dengan menerbitkan obligasi baru atau mencari pinjaman interbank jangka panjang/menengah.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
315
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN
a.
Penyajian kembali laporan arus kas Bank menerapkan PSAK No.2 (reformat) tentang “Laporan Arus Kas” yang mulai berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2010. Berdasarkan PSAK No.2 (reformat 2007) tersebut, kas dan setara kas terdiri dari kas dan giro pada Bank Indoensia , giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pengunaannya. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009, kas dan setara kas terdiri dari dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain. Untuk perbandingan penyajian, laporan arus kas tahun 2009 dan 2008 disajikan kembali agar sesuai dengan penyajian tahun 2010. Perbandingan penyajian kembali laporan arus kas untuk tahun 2009 dan 2008 adalah sebagai berikut: 2009 Sebelum penyajian kembali Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah Kas dan Setara Kas
Setelah penyajian kembali
Penyesuaian
529.314.824 671.307.426 262.813.741 ---
---2.119.118.521 977.500.000
529.314.824 671.307.426 262.813.741 2.119.118.521 977.500.000
1.463.435.991
3.096.618.521
4.560.054.512
2009 Sebelum penyajian kembali Arus kas bersih diperoleh (digunakan untuk) aktifitas operasi Arus kas bersih diperoleh (digunakan untuk) aktifitas investasi Arus kas bersih diperoleh (digunakan untuk) aktifitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun
Setelah penyajian kembali
Penyesuaian
662.318.614
1.784.371.546
2.446.690.160
(21.096.214)
--
(21.096.214)
(122.484.118) 518.738.282 944.697.709
3.000.206 1.787.371.752 1.309.246.769
(119.483.912) 2.306.110.034 2.253.944.478
1.463.435.991
3.096.618.521
4.560.054.512
2008 Sebelum penyajian kembali Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Sertifikat Bank Indonesia Jumlah Kas dan Setara Kas
316
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Penyesuaian
Setelah penyajian kembali
397.591.193 501.322.580 45.783.936 ---
---661.730.769 647.516.000
397.591.193 501.322.580 45.783.936 661.730.769 647.516.000
944.697.709
1.309.246.769
2.253.944.478
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN ( L a n j u t a n )
2008 Sebelum penyajian kembali Arus kas bersih diperoleh (digunakan untuk) aktifitas operasi Arus kas bersih diperoleh (digunakan untuk) aktifitas investasi Arus kas bersih diperoleh (digunakan untuk) aktifitas pendanaan Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas Kas dan setara kas pada awal tahun Kas dan setara kas pada akhir tahun
Setelah penyajian kembali
Penyesuaian
(525.783.812)
(899.907.007)
(1.425.690.819)
(16.960.299)
--
(16.960.299)
189.698.061 (353.046.050) 1.297.743.758 944.697.708
(20.700.034) (920.607.041) 2.229.853.811 1.309.246.770
168.998.027 (1.273.653.091) 3.527.597.569 2.253.944.478
b. Dana Kesejahteraan Bank membukukan dana kesejahteraan sebagai distribusi laba untuk laporan keuangan yang berakhir pada 31 Desember 2009 dan 2008. Bank memutuskan untuk membebankan dana kesejahteraan dalam laporan laba rugi tahun berjalan sesuai dengan PSAK No.1 Penyajian Laporan Keuangan. Manajemen Bank memutuskan untuk mengakui secara retrospektif laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 berikut dengan pajak tangguhannya. Berikut disajikan akun-akun penting dalam laporan keuangan tahun 2009 dan 2008 sesudah dan sebelum penyajian kembali: 2009 Sebelum penyajian kembali
Penyesuaian
Setelah penyajian kembali
NERACA Aset pajak tangguhan Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
22.928.618
2.442.814
25.371.432
161.539.837
5.000.115
166.539.952
EKUITAS Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya
140.692.115
(2.557.301)
138.134.814
386.144.971 204.176.020
5.000.115 5.000.115
391.145.086 209.176.135
2.128.330 140.692.115 234
1.152.762 (3.847.353) (6)
3.281.092 136.844.762 228
LAPORAN LABA RUGI Beban kepegawaian Laba (rugi) operasional Laba sebelum pajak penghasilan Pajak tangguhan Laba bersih Laba bersih per saham
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
317
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN ( L a n j u t a n )
2008 Sebelum penyajian kembali
Penyesuaian
Setelah penyajian kembali
NERACA Aset pajak tangguhan Beban yang masih harus dibayar dan kewajiban lain-lain
20.800.289
1.290.051
22.090.340
158.414.605
3.000.206
161.414.811
EKUITAS Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya
116.408.207
(1.710.155)
114.698.052
LAPORAN LABA RUGI Beban kepegawaian Laba (rugi) operasional Laba sebelum pajak penghasilan Pajak tangguhan Laba bersih Laba bersih per saham
322.749.735 156.221.097 171.947.620 5.445.797 116.408.207 194
3.000.209 (3.000.209) (3.000.209) 900.062 (2.100.147) (4)
325.749.944 153.220.888 168.947.411 6.345.859 114.308.060 190
44. PENERAPAN AW AL PSAK NO. 50 (Revisi 2006) DAN PSAK NO. 55
(Revisi 2006)
Perlakuan akuntansi untuk laporan keuangan tahun 2010 disesuaikan dengan PSAK No.50 dan No.55 (revisi 2006) dan PAPI 2008. PAPI 2008 berlaku utnuk bank umum konvensional. Dalam hal bank umum konvensional mempunyai unit usaha syariah, maka unit usaha syariah tersebut menggunakan pedoman akuntansi syariah Indonesia. Pada tanggal 1 Januari 2010, terkait dengan penerapan PSAK baru, yaitu PSAK No.50 dan No.55 (revisi 2006), Bank melakukan klasifikasi aset dan kewajiban keuangan yang dimilikinya. Pada penerapan awal PSAK No.50 dan No.55 (revisi 2006), perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi (amortised cost) yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada saat penerapan awal PSAK No.55 (revisi 2006) ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK No.55 (revisi 2006) sampai dengan jatuh tem po instrumen keuangan tersebut. Sebagaimana diijinkan dalam Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/33/DPNP/tanggal 8 Desember 2009, untuk penerapan pertam a kali PSAK No.50 dan No.55 (revisi 2006), Bank akan menerapkan ketentuan transisi penurunan nilai atas kredit secara kolektif dengan menggunakan estimasi yang didasarkan pada ketentuan Bank Indonesia yang berlaku mengenai Penilaian Kualitas Aset Bank Umum.
318
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44. PENERAPAN AW AL PSAK NO. 50 (Revisi 2006) DAN PSAK NO. 55
(Revisi 2006) ( L a n j u t a n )
Sesuai dengan Buletin Teknis No.4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No.50 dan No.55 (revisi 2006), Bank menentukan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai ini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelum nya diakui langsung ke saldo laba pada saat penerapan awal PSAK No.55 (revisi 2006). Sehubungan dengan buletin teknis No.4 tersebut, pada saat penerapan awal Bank telah m engidentifikasi penurunan nilai berdasarkan bukti obyektif yang diperoleh. Selisih antara penurunan nilai tersebut dengan penurunan nilai sesuai dengan peraturan yang berlaku sebelumnya dibukukan langsung ke saldo laba, dengan perincian sebagai berikut:
Sebelum Penyesuaian Kas Bank Indonesia Giro Pada Bank Lain Penempatan Pada Bank Lain Dan BI Efek-efek Efek yang Dibeli Dengan Janji Dijual Kembali Kredit Penyertaan Aktiva tetap Aktiva Pajak Tangguhan Uang Muka Pajak Pendapatan yang Masih Harus Diterima Biaya Dibayar Dimuka Aktiva Lain-lain Total Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan Dari Bank Lain Surat Berharga yang Diterbitkan Biaya Emisi yang Belum Dimortisasi Pinjaman yang Diterima Hutang Pajak Estimasi Kerugian Komitmen-Kontijensi Kewajiban Manfaat Imbalan Kerja Kewajiban Lain-lain Ekuitas
1 JANUARI 2010 Penyesuaian sehubungan dengan penerapan PSAK No.50 dan No.55
529.314.824 671.307.426 254.658.757 2.113.768.521 4.469.838.274 148.040.335 6.769.819.139 917.334 180.664.519 22.928.618 1.228.772 151.449.784 10.310.541 16.837.965 15.341.084.809
529.314.824 671.307.426 257.230.880 2.119.118.521 4.477.503.456 148.040.335 6.912.933.485 926.600 180.664.519 22.928.618 1.228.772 151.449.784 10.310.541 16.837.965 15.499.795.726
348.175.713 12.234.171.432 700.473.654 747.280.862 210.307.724 27.486.631 4.887.778 -161.539.837 906.761.178
348.175.714 12.234.171.432 700.473.654 747.280.862 -210.307.724 27.486.631 4.887.778 -157.756.250 1.069.255.681
15.341.084.809
15.499.795.726
Setelah Penyesuaian --2.572.123 5.350.000 7.665.182 -143.114.346 9.266 ------158.710.917
------(3.783.587) 162.494.503
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
319
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45
320
PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
a.
Perjanjian kerjasama antara Bank dengan Osman Bing Satrio & Rekan Nomor 129/SP/DIR/XII/2009 tanggal 29 Desem ber 2009 tentang sistem manajem en risiko yang terintegrasi pada PT Bank DKI, jangka waktu 5 Oktober 2009 sampai dengan 5 Maret 2010 dengan nilai kontrak sebesar Rp 1.080.789.
b.
Perjanjian kerjasama antara Bank dengan PT Praxis Solutions Indonesia Nomor 85/PKS/DIR/V/2010 atau nomor 01/AGR/PRX-BDKI/V/2010 tanggal 5 Mei 2010 tentang sewa beli program aplikasi government cash m anagement system , jangka waktu 33 (tiga puluh tiga) bulan sejak Berita Acara Serah Terima System ditandatangani dengan nilai kontrak sebesar Rp 940.000.
c.
Perjanjian kerjasama antara Bank dengan Dhaniswara Harjono & Rekan Nomor 19/SP/DIR/III/2007 tanggal 29 Maret 2007 tentang pemberian jasa konsultasi dan bantuan hukum, jangka waktu 24 bulan terhitung sejak 1 Pebruari 2008 sampai dengan 31 Januari 2010 dengan nilai kontrak sebesar Rp 600.000.
d.
Perjanjian kerjasama antara Bank dengan Ir. Sugeng Prajitno Winotosastro tentang sewa menyewa 1 unit bangunan bertingkat 2 lantai di Jl. Wijaya IX No. 4, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Perjanjian ini telah diaktakan oleh notaris Ny. Sumardilah Oriana Roosdilan No. 52 tanggal 22 April 2008, jangka waktu 24 (duapuluh empat) bulan terhitung sejak 22 April 2008 sampai dengan 22 April 2010 dengan nilai kontrak sebesar Rp 850.000.
e.
Perjanjian kerjasama antara Bank dengan PT Asuransi Jiwa Nusantara Nomor 44/SP/DIR/VIII/2008 tanggal 29 Agustus 2008 tentang penutupan program asuransi jiwa kredit, jangka waktu 5 (lima) tahun.
f.
Perjanjian kerjasama antara Bank dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis Nomor 48A/SP/DIR/IX/2008 (perjanjian induk) tanggal 17 September 2008 tentang pemanfaatan delivery channel berupa terminal ATM, jangka waktu terhitung sejak Bank menerbitkan service order kepada PT Artajasa dan terus berlaku sampai dengan diselesaikannya seluruh hak dan kewajiban masing-masing pihak.
g.
Perjanjian kerjasama antara Bank dengan PT Artajasa Pembayaran Elektronis Nom or 48A/SP/DIR/IV/2008 tanggal 24 Nopember 2009 tentang pemanfaatan delivery channel berupa terminal ATM.
h.
Perjanjian kerjasama antara Bank dengan PT Asuransi Sarana Lindung Upaya Nom or 45/SP/DIR/VIII/2008 tanggal 29 Agustus 2008 tentang penutupan pertanggungan asuransi kerugian dan personal accident plus, jangka waktu 5 (lima) tahun.
i.
Perjanjian kerjasama antara Bank dengan PT Asuransi Bangun Askrida Nomor 46/SP/DIR/VIII/2008 tanggal 29 Agustus 2008 tentang penutupan pertanggungan asuransi kerugian dan personal accident kreasi, jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal 27 Pebruari 2007 sampai dengan 26 Pebruari 2012.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46. OPINI DEW AN SYARIAH
Berdasarkan Opini Dewan Pengawas Syariah PT Bank DKI tanggal 14 Februari 2011, m enjelaskan bahwa pelaksanan operasional serta produk dan jasa Unit Usaha Syariah PT Bank DKI yang meliputi penghimpunan dan penyaluran dana secara umum telah sesuai dengan Fatwa Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia, namun beberapa hal yang bukan prinsipil masih memerlukan penyempurnaan.
47. STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PERATURAN BARU
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Keuangan (ISAK) berikut telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif a.
PSAK yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: 1. PSAK No.1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK No.2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas 3. PSAK No.4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan tersendiri 4. PSAK No.5 (revisi 2009), Segmen Operasi 5. PSAK No.7 (revisi 2010), Pengungkapan Pihak-pihak berelasi 6. PSAK No.12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama 7. PSAK No.15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi 8. PSAK No.19 (revisi 2010), Aset tak Berwujud 9. PSAK No.22 (revisi 2010), Kombinasi Bisnis 10. PSAK No.23 (revisi 2010), Pendapatan 11. PSAK No.25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan 12. PSAK No.48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset 13. PSAK No.57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi 14. PSAK No.58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
b.
PSAK No.10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valutas Asing berlaku Efektif untuk Laporan Keuangan yang dim ulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
c.
ISAK yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011: 1. ISAK No.7 (revisi 2009), konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus 2. ISAK No.9, Perubahan atas Liabilitas Aktifitas Purna-operasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa 3. ISAK No.10, Program Loyalitas Pelanggan 4. ISAK No.11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik 5. ISAK No.12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer 6. ISAK No.14, Aset tak Berwujud-Biaya Situs Web
d.
ISAK No.13, Lindung Nilai Investasi neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012.
Manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi ini terhadap laporan keuangan.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
321
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48. KONDISI EKONOM I
Operasi Bank telah dipengaruhi dan akan terus terpengaruh untuk jangka waktu tertentu di masa yang akan datang oleh kondisi ekonomi global yang berimbas kepada ekonomi dan moneter Indonesia. Meskipun akhirakhir ini telah tejadi perbaikan sebagaimana ditujukan oleh indikator-indikator penting perekonomian, namun perbankan Indonesia masih mengalami hambatan dalam aktivitas pemberian kredit. Perbaikan kondisi ekonomi dan terus berlangsungnya pemulihannya adalah tergantung pada beberapa faktorfaktor seperti kebijakan fiskal dan moneter dan kebijakan lainnya yang telah dan akan diambil oleh Pemerintah, suatu tindakan yang berada di luar kendali Bank. Dalam mengantisipasi krisis global Bank melakukan evaluasi terhadap segala risiko operasional (risiko kredit, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko kurs dan risiko lainnya) dengan cara: memperkuat struktur modal, meningkatkan pendanaan melalui simpanan nasabah dan menurunkan cost of fund secara keseluruhan, meningkatkan fee base income dengan menawarkan produk dan jasa perbankan yang inovatif dengan fokus kepada sektor retail dan komersial, memperluas jaringan distribusi dengan menambah jaringan ATM untuk meningkatkan pelayanan nasabah.
49. REKLASIFIKASI AKUN
Untuk tujuan perbandingan, beberapa akun dalam laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah direklasifikasi kembali agar sesuai penyajiannya dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010. Akun-akun yang direklasifikasi sesuai dengan sifat transaksi dan ketentuan standar akuntansi perbankan adalah sebagai berikut: Laporan Terdahulu
Uang Muka Pajak Biaya Dibayar di Muka Hutang Pajak
Direklasifikasi
Aset Lain-lain Aset Lain-lain Kewajiban Segera
Jumlah 2009
2008
1.228.772 10.310.541 7.315.656
6.032.566 14.992.801 1.711.799
50. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA
322
1.
Direktur Utama: Eko Budiwiyono, efektif menjabat di PT Bank DKI setelah dilantik tanggal 28 Januari 2011
2.
Bank berdasarkan rapat Direksi tanggal 14 Desember 2010 mem utuskan untuk meneruskan rencana penerbitan obligasi VI (enam) Bank DKI pada tahun 2011.
3.
Tidak ada kejadian penting lainnya yang dapat mempengaruhi laporan keuangan setelah tanggal laporan.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DRAFT FINAL
For Discussion Purposes Only Date : PT BANK DKI CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun-tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 (Disajikan dalam Ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
51. KLASIFIKASI DAN NILAI W AJAR ATAS ASET DAN KEWAJIBAN KEUANGAN (KONVENSIONAL)
Tabel di bawah ini menunjukkan nilai tercatat dan nilai wajar dari aset dan kewajiban keuangan.
Diperdagangkan Aset Keuangan Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Penempatan pada Bank Lain dan Bank Indonesia Efek-efek Efek yang Dibeli dengan Janji Dijual Kembali Kredit yang Diberikan Penyertaan Saham Pendapatan yang Masih Harus Diterima Aset Lain-lain Jumlah Aset Kewajiban Keuangan Kewajiban Segera Simpanan Nasabah Simpanan dari Bank Lain Surat Berharga yang Diterbitkan Pinjaman yang Diterima Beban yang Masih Harus Dibayar dan Kewajiban Lain-lain Jumlah Kewajiban Selisih Aset dengan Kewajiban
Dimiliki hingga jatuh tempo
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Tersedia untuk dijual
Biaya perolehan diamortisasi lainnya
Jumlah nilai tercatat
nilai wajar
----
----
513.448.773 1.056.630.114 339.556.768
----
----
513.448.773 1.056.630.114 339.556.768
513.448.773 1.056.630.114 339.556.768
-26.166.390
3.880.381.312 103.198.648
---
-717.295.679
---
3.880.381.312 846.660.717
3.880.381.312 846.660.717
----
----
-7.978.807.729 --
-926.600
----
-7.978.807.729 926.600
-7.978.807.729 926.600
--26.166.390
--3.983.579.960
72.309.235 43.732.592 10.004.485.211
--718.222.279
----
72.309.235 43.732.592 14.732.453.840
72.309.235 43.732.592 14.732.453.840
------
------
------
------
190.528.955 12.085.511.233 629.279.944 748.117.520 111.311.868
190.528.955 12.085.511.233 629.279.944 748.117.520 111.311.868
190.528.955 12.085.511.233 629.279.944 748.117.520 111.311.868
---
---
---
---
148.798.817 13.913.548.337
148.798.817 13.913.548.337
148.798.817 13.913.548.337
26.166.390 3.983.579.960
10.004.485.211
718.222.279 (13.913.548.337)
818.905.503
818.905.503
52. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN
Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan dan isi laporan keuangan sebagaimana diuraikan di atas yang telah diselesaikan pada tanggal 25 Februari 2011.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
323
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intenionally left blank
324
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intenionally left blank
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
325
PT BANK DKI Independent Auditors’ Report And The Financial Statements For The Years Ended December 31, 2010, 2009 And 2008
326
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Halaman ini sengaja dikosongkan This page is intenionally left blank
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
327
328
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
329
The original financial statements are in Indonesian Language.
R.1.1/040/04/11 PT BANK DKI BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2010
2009 (As restated Note 43)
Notes
2008 (As restated Note 43)
ASSETS Cash
2.d, 3
516,520,519
529,314,824
397,591,193
Current Accounts With Bank Indonesia
2.e, 4
1,075,680,410
671,307,426
501,322,580
Current Accounts With Other Banks Net of allowance for possible losses as of December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 1,784,310, Rp 8,154,983 and Rp 6,705,237, respectively
2.f, 2.k, 5
339,556,768
254,658,757
39,078,698
Placements with Bank Indonesia and Other Banks Net of allowance for possible losses as of December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting of Nil , Rp 5,350,000 and Rp 563,497, respectively
2.g, 2.k, 6
3,894,381,312
2,113,768,521
661,167,272
Marketable Securities Net of allowance for possible losses as of December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 40,000, Rp 7,705,182 and Rp 8,708,369, respectively
2.h, 2.k, 7
851,580,717
4,469,838,274
5,005,405,833
-
148,040,335
277,151,137
8,528,359,113 10,205,211
6,763,916,532 5,902,608
6,242,410,434 5,064,118
8,538,564,324
6,769,819,140
6,247,474,552
926,600
917,334
917,334
2.m, 11
181,641,667
180,664,520
171,453,983
2.w, 20.d 2.n, 12 2.p, 13
25,882,238 72,389,265 65,813,602
25,371,432 151,449,784 28,377,278
22,090,340 178,347,650 46,453,980
15,562,937,422
15,343,527,625
13,548,454,552
Securities Purchased with Resale Agreements (Reverse Repo)
2.i, 8
Loans Third Parties Related Parties Net of allowance for possible losses as of December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 152,357,032, Rp 233,685,960 and Rp 229,908,493, respectively Total Loans
2.j, 9 2.c, 35
Investments In Shares of Stocks Net of allowance for possible losses as of December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting nil, Rp 9,266, Rp 9,266,respectively Fixed Assets Net of accumulated depreciation as of December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 158,397,188, Rp 138,130,317 and Rp 120,651,815, respectively Deferred Tax Assets Accrued Income Other Assets TOTAL ASSETS
2.l, 2.k, 10
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
330
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
R.1.1/040/04/11 PT BANK DKI BALANCE SHEETS DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated) Notes
2010
2009 (As restated Note 43)
2008 (As restated Note 43)
LIABILITIES AND STOCKHOLDERS EQUITY LIABILITIES Current Liabilities Deposits From Customers Third Parties Related Parties Deposits From Other Bank Marketable Securities Issued Borrowing Tax Payables Estimated Losses on Commitments and Contingencies Accrued Expenses and Other Liabilities Total Liabilities STOCKHOLDERS EQUITY Capital Stock - par value per share Rp 1,000,000 Authorized - 1,500,000 shares Issued and Fully Paid-In capital amounting 200,000 Series A shares in 2010, 2009 and 2008 and 400,325 Series B shares in 2010, 2009 and 2008, respectively Other Paid In Capital Additional Paid In Capital Prepaid paid in Capital Gains (losses) on changes in fair value of available - for sale Retained Earnings - Appropriated General Reserve Special Reserve Retained Earnings - Unappropriated Total Stockholders Equity
14
191,899,605
355,491,369
335,736,368
10,378,793,714 2,068,647,793 629,279,944 748,117,520 111,311,868 22,396,975 5,850,132 188,734,663 14,345,032,214
8,561,065,574 3,673,105,858 700,473,654 747,280,862 210,307,724 20,170,975 4,887,778 166,539,954 14,439,323,748
5,970,552,574 3,708,348,208 1,047,330,384 1,192,132,492 286,535,199 32,334,233 3,454,730 161,414,812 12,737,839,000
21
611,159,000
600,325,000
600,325,000
22 23
20,000,000 1,430
10,835,430
867
38,036,451
-
-
194,472,377 35,028,256 319,207,694 1,217,905,208
134,880,377 20,028,256 138,134,814 904,203,877
90,563,377 5,028,256 114,698,052 810,615,552
15,562,937,422
15,343,527,625
13,548,454,552
2.q, 15 2.c, 35 2.r, 16 2.s, 17 18 2.w, 20.b 36 19
24
TOTAL LIABILITIES AND STOCKHOLDERS EQUITY
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
331
The original financial statements are in Indonesian Language.
R.1.1/040/04/11 PT BANK DKI STATEMENTS OF INCOME FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2010 Notes OPERATING INCOME AND EXPENSES Interest and Sharia Income Interest Fees and Commissions Sharia Income Total Interest and Sharia Income Interest and Sharia Expenses Interest Fees and Commissions Sharia Expenses Total Interest and Sharia Expenses
2.t, 26 2.u 26 2.t, 27 2.u 27
Interest and Sharia Income - Net OTHER OPERATING INCOME Fees and Commissions from Non Loan Transactions Loss on Foreign Exchange Transactions- Net Unrealized Gains (Losses) on Valuation to Market of Trading Securities- Net Gains on Sales of Securities - Net Others - Net Total Other Operating Income Provision for Possible Losses on Impairment of Productive Assets Provision for (Reversal of) Possible Losses on Commitments and Contingencies Other Operating Expenses General and Administrative Expenses Personnel Expenses Promotion Others Total Other Operating Expenses
2.u 2.v
28
2.k, 29
30 2.x, 31
INCOME FROM OPERATIONS NON OPERATING INCOME (EXPENSE) - NET
32
INCOME BEFORE INCOME TAX INCOME TAX EXPENSE (BENEFIT) Current Deferred
2.w, 20.c 2.w, 20.d
NET INCOME
NET INCOME PER SHARE
2.y, 34
1,511,916,714 16,833,928 52,406,021 1,581,156,663
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2008 (As restated Note 43)
1,528,776,365 73,284,334 59,149,850 1,661,210,549
1,341,252,890 33,965,640 49,818,379 1,425,036,909
(787,566,624) (7,300) (23,451,610) (811,025,534)
(834,837,128) (14,700) (24,090,250) (858,942,078)
(742,503,499) (10,500) (10,110,424) (752,624,423)
770,131,129
802,268,471
672,412,486
17,777,568 (105,961)
16,187,641 3,313,536
12,695,328 (176,494)
(752,342) 21,892,424 67,573,663 108,214,922
708,708 17,703,551 61,655,509 92,586,602
(1,091,555)
(33,020,026)
(53,987,207)
(1,434,727)
(1,059,453)
(1,104,887)
(220,252,331) (450,841,362) (27,139,916) (90,864,400) (789,098,009)
(153,460,890) (391,145,086) (27,112,645) (105,509,388) (677,228,009)
(126,441,188) (325,749,944) (28,507,124) (75,987,850) (556,686,106)
327,863,394
199,175,905
153,220,888
196,429,345 31,532,673 103,722,931 349,356,556
20,083,322
(2,991,343)
15,726,523
347,946,716
196,184,562
168,947,411
(31,692,643) 510,807 (31,181,836)
(62,620,892) 3,281,092 (59,339,800)
(60,985,210) 6,345,859 (54,639,351)
316,764,880
136,844,762
114,308,060
519
228
190
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
332
2009 (As restated Note 43)
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
333
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2010
Paid in Capital Additional Paid in Capital Capital Deposit Difference on Valuation of Available for sale Net Income
General Reserves Special Reserves
Dividen
Correction of Retained Earnings Distribution of Income:
Effect of initial adoption of SFAS No.50 and No.55 (revision of 2006)
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2009
Net Income Distribution: Dividens General Reserves Special Reserves Welfare Funds Advance Payments for Share Subscription Unrealized Gains on Valuation to Market of Available-for-Sale Securities Net Income
BALANCE AS OF DECEMBER 31, 2008
R.1.1/040/04/11
2.h
24 24 24 23 22 23
25
44
611,159,000
-
10,834,000
-
-
-
1,430
-
(10,834,000)
-
-
10,835,430
-
10,834,563
867
Advance Capital Deposit
-
-
-
-
-
-
-
38,036,451
38,036,451 -
Revaluation of Fair Value of Available for sale
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
20,000,000
-
20,000,000 -
-
-
-
-
-
2.h
600,325,000
-
-
-
600,325,000
Additional Paid Capital
24 24 24 24 23
Notes
Issued and Fully Paid Share Capital
(Expressed in Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated)
PT BANK DKI STATEMENTS OF CHANGES IN STOCKHOLDERS EQUITY FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
194,472,377
-
59,592,000 -
-
-
134,880,377
-
44,317,000 -
90,563,377
35,028,256
-
15,000,000 -
-
-
20,028,256
-
15,000,000 -
5,028,256
Appropriated Retained Earnings With General Special Reserve Reserve
319,207,694
316,764,880
(61,100,000) (59,592,000) (15,000,000) -
(162,534,503)
162,534,503
138,134,814
136,844,762
(54,091,000) (44,317,000) (15,000,000) -
114,698,052
Unapproriated
1,217,905,208
(61,100,000) 20,000,000 38,036,451 316,764,880
(162,534,503)
162,534,503
904,203,877
136,844,762
(54,091,000) 10,834,563
810,615,552
Total Equity
The original financial statements are in Indonesian Language.
The original financial statements are in Indonesian Language.
R.1.1/040/04/11 PT BANK DKI STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008
(Expressed in Thousand Rupiah, Unless Otherwise Stated) 2010
2009 (As restated Note 43)
Notes CASH FLOWS FROM (USED IN) OPERATING ACTIVITIES Interest Received Fees and Commissions Received Recovery of Written-Off Loans Fees, Commissions and Interest Expenses Payments to directors and employees Payment of Income Tax Other Operating Expenses - Net Other Operating Income - Net Non Operating Income (Expense) - Others Income before Changes in Operating Assets and Liabilities Changes in Operating Assets and Liabilities Increase (Decrease) in: Securities Securities Purchased with Resale Agreements (Reverse Repo) Loans Other Assets Decrease (Increase) in: Current Liabilities Deposits from customers: Current Account Savings Time Deposits Securities Issued Other Liabilities Net Cash Flows From (Used In) Operating Activities
1,614,824,081 73,480,293 16,345,129 (854,745,756) (391,431,083) (55,829,356) (285,716,820) 108,410,881 (2,991,343) 222,346,026
1,336,545,861 32,708,206 13,145,526 (746,297,307) (301,451,159) (60,985,210) (179,077,941) 91,877,895 15,726,525 202,192,396
2,640,757,558 148,040,335 (1,686,758,841) (37,956,396)
208,069,513 129,110,802 (526,122,055) 18,076,702
(1,747,613,628) (1,466,931,384) 52,269,048
1,673,055,499 345,463,534 384,424,891 689,067,630 (944,636,934) (1,426,952,002)
(22,867,698) 1,623,680 (21,244,018)
(26,689,039) 5,592,825 (21,096,214)
(16,960,299) (16,960,299)
(98,995,857) 1,430 20,000,000 10,834,000 (61,100,000) (129,260,427)
(76,227,475) 10,834,563 (54,091,000) (119,483,912)
220,089,027 (51,091,000) 168,998,027
1,270,794,633 4,557,128,686 5,827,923,319
2,304,627,266 2,252,501,420 4,557,128,686
(1,274,914,274) 3,527,415,694 2,252,501,420
3 4 5
516,520,519 1,075,680,410 341,341,078
529,314,824 671,307,426 262,813,740
397,591,193 501,322,580 45,783,936
6
3,894,381,312
2,119,118,521
661,730,769
7
-
974,574,175
646,072,942
5,827,923,319
4,557,128,686
2,252,501,420
See the Accompanying Notes which are an integral part of these Financial Statements
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
(614,243,054)
701,213,189 230,626,251 1,881,858,452 (444,851,630) 5,125,141 2,445,207,392
NET INCREASE (DECREASE) IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF YEAR CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF YEAR
334
19,755,001
(841,683,426) 561,214,489 422,545,301 473,080 (23,007,263) 1,421,299,078
CASH FLOWS FROM (USED IN) FINANCING ACTIVITIES Borrowings Payments of borrowing Capital Deposit Additional paid-in capital Paid In Capital Placement Dividend Payments Net Cash Flows From (Used In) Financing Activities
Total
1,643,383,254 20,605,864 4,563,432 (818,068,944) (450,841,302) (29,800,350) (340,782,929) 349,356,556 20,624,423 399,040,004
(161,365,763)
CASH FLOWS FROM (USED IN) INVESTING ACTIVITIES Acquistion of Fixed Assets Sales of Fixed Assets Net Cash Used in Investing Activities
Cash and Cash Equivalents consist of: Cash Current Accounts with Bank Indonesia Current Accounts with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks - with maturities of three months or less with from the date of acquisition Certificates of Bank Indonesia - a period of three months or less from the date of acquisition
2008 (As restated Note 43)
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL a.
Establishment of Bank PT Bank DKI (Bank) was initially established in Jakarta by the name of “PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya”, as stipulated in the Deed of Limited Company No. 30 of Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya Corporation (PT Bank Pembangunan Daerah Djakarta Raya) dated April 11, 1961 of Eliza Pondaag, S.H., a Notary in Jakarta, which was legalized by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through his Decision Letter No. J.A.5/31/13 dated April 11, 1961, and were recorded at the State Court of Jakarta with registration No. 1274 dated June 26, 1961, and was noted in Supplement No. 206 of the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 41 dated June 1, 1962. The Bank received its permit to conduct banking business through the Decision Letter of the Minister of Justice of the Republic of Indonesia No. BUM.9-2-4 dated April 11, 1961. Previously, the Bank was a regional government Bank owned by Regional Government of DKI Jakarta, established based on the Law No.13 of 1962 regarding Basic Principles of Regional Development Banks and its latest amendment of Jakarta Regional Governm ent Regulation No. 1 of 1993 dated January 15, 1993, that changed the authorized capital from Rp 50,000,000,000 to Rp 300,000,000,000 until May 5, 1999. Since May 6, 1999, the Bank has changed to a limited company with authorized capital of Rp 700,000,000,000. The change from a regional government bank to a limited company was approved by the Regional Government of DKI Jakarta through Regional Regulation No. 1 of 1999 dated February 1, 1999 and was notarized under notary deed No. 4 dated May 6, 1999 of Harun Kamil, S.H., and was approved by the Minister of Justice in his Letter of Decree No. C-8270.HT.01.01-Th.99 dated May 7, 1999 and was published in the State Gazette No. 45, Supplement No. 3283 dated June 4, 1999. The Bank’s Articles of Association have been am ended several times, the latest was through notary deed No. 101 of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., dated Septem ber 28, 2007 regarding the increase of authorized capital to Rp 1,500,000,000,000 and the increase of paid-in capital. These changes were approved by the Minister of Justice and Human Rights in his Letter No. C-4111.HT.01.04-Th.2007 dated November 22, 2007. The Bank’s scope of activities is to engage in general banking activities. Pursuant to Bank Indonesia Director’s Decree No. 25/67/KEP/DIR dated November 30, 1992 the Bank obtained the approval to operate as a foreign exchange bank. On March 2004, the Bank started its sharia banking activities after receiving letter from Bank Indonesia No. 6/39/DpbS dated January 13, 2004 regarding the opening of sharia branch office in Bank’s commercial activities. The Bank’s Head Office is located on Jl. Ir. H. Djuanda III/7-9, Jakarta. The Bank has branches, sub branches, Cash Office and ATM (Automatic Teller Machine) as follows:
Conventional Branch Offices Conventional Sub Branches Conventional Cash Offices Payment Points Sharia Branch Offices Sharia Sub Branch Offices
2010
2009
2008
13 31 75 31 2 3
13 31 74 30 2 3
11 30 70 22 2 1
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
335
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL ( C o n t i n u e d ) a.
Establishment of Bank ( C o n t i n u e d )
Sharia Cash Offices Sharia Services Offices ATMs b.
2010
2009
2008
7 38 528
6 36 228
5 36 72
Bank Bonds Offering In 2004, the Bank issued Bonds IV (four) for financing purposes, with fixed interest rate of 12.50% per annum for 5 (five) year period and were registered at the Indonesian Stock Exchange (Formerly Surabaya Stock Exchange) and have been fully paid and matured in 2009. On February 20, 2008, the Bank issued Bonds V (five), amounted to Rp 425,000,000,000 with fixed interest rate of 11.25% per annum for 5 (five) year period with due date in 2013, and Subordinate Bonds I (one), amounted to Rp 325,000,000,000 for a period of 10 (ten) years due in 2018 with purchase option in the 5 th year since the date of issuance of bonds, namely in 2013 with a fixed interest rate of 12.25% for the first year until the 5 th year and of 22.25% per annum for the 6 th year until the 10 th year. Previously the Bank had issued Bond I in 1989, amounted to Rp 25,000,000 with a fixed interest rate of 19.125% for a period of 5 (five) years from August 10, 1989 to August 10, 1994, issued Bond II in 1993, amounted to US$ 75,000,000 with a fixed interest rate of 17.50% with a period of 5 (five) years starting on December 31, 1992 until February 1, 1998, at the maturity date all three bonds have been paid by the Bank, and issued Bonds III (three) in 1997, amounted to US$ 500 million with fixed interest rate of 15% for a period of 7 (seven) years starting on June 3, 1997 until June 18, 2004.
c.
Board of Commissioners and Directors The composition of the Bank’s Board of Commissioners as of December 31, 2010 is based on the Bank’s Extraordinary Stockholders’ Meeting on April 26, 2010 as stated in notary deed No. 29 of Ny. Poerbaningsih Adi W arsito, S.H.; while the composition of the Bank’s Board of Commissioners as of December 31, 2009 and 2008 were based on the Bank’s Extraordinary Stockholders’ Meeting on August 21, 2009 and March 5, 2009 to especially appoint Sukri Bey, and December 19, 2007, as stated in notary deed No. 47, No. 3, and No. 78, respectively, of Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H. on August 21, 2009 and March 5, 2009. The composition of the Bank’s Board of Com missioners is as follows: 2010 2009 2008 Board of Com missioner President Commissioner : Agoes Soebhektie (independent) Commissioner : Zainal Abidin Hasni**) (independent) Commissioner : Sukri Bey
Mara Oloan Siregar*) Hasan Basri Saleh *) Sukri Bey
Suryo Danisworo **) (Independent) Idris Kadir ***) (independent) Joni Mulyanto ****)
*) Care taker. **) Taking double functions as H ead of Audit Com m ittee and H ead of Risk O versight. * * *) Taking double functions as Head of Audit Com m itte e and M em b er o f R e m une ratio n and N o m inatio n C o m m itte e * * ** ) Taking double functions as Head of Risk O versight C o m m ittee and Head of R em une ratio n and N o m inatio n C o m m ittee.
336
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL ( C o n t i n u e d ) c.
Board of Com missioners and Directors ( C o n t i n u e d ) The proposal of Mr Sukri Bey as commissioner was approved by Bank Indonesia, in accordance with its letter No. 11/1/GBI/DPIP/Rahasia dated January 22, 2009. The composition of the Bank’s Board of Directors as of December 31, 2010 is based on the Bank’s Extraordinary Stockholders’ Meeting on December 27, 2010, specifically for the appointment of President Director, of which notarized deed is still in process of settlement based on the Certificate of Notary of Ny. Adi Poerbaningsih, S.H., No. 410/AB XII 025/XII/2010 dated December 27, 2010 and based on notary deed No. 36 dated July 15, 2010 documented by Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., a Notary. The compositions of the Bank’s Board of Directors as of December 31, 2009 and 2008 were based on the Bank’s Extraordinary Stockholders’ Meeting on January 30, 2006, as stated in notary deed No. 153 dated January 30, 2006 of Ny. Aulia Taufani, S.H., as follows: DECEMBER 31, 2010 Board of Director President Director Compliance Director Marketing Director Financial Director Operational Director *) **) ***)
d.
: : : : :
Eko Budiwiyono *) Benny Santoso **) Mulyatno Wibowo Benny Santoso Ilham syah Joenoes ***)
DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Winny Erwindia Aris Anwari Muhamad Irfandi Mamad Sachroni Ilhamsyah Joenoes
Start duties effectively in early February 2011 Executing tasks Tem porary O fficials
Audit Com mittee, Risk Oversight Com mittee and Remuneration and Nom ination Committee Based on regulation of BAPEPAM-LK No. IX.I.5 regarding the Audit Committee and Bank of Indonesia Regulation No. 8/4/PBI/2006 and the amendments PBI No. 8/14/2006 regarding the implementation of Good Corporate Governance for Banks, Banks are required to establish and appoint Audit committee to be chaired by an independent commissioner. The composition of Audit Committee in 2010 is based on Director Decision Letter No. 14/DK/VI/2010 dated June 7, 2010 regarding the appointment of Audit Committee, while the composition of Audit Committee in 2009 had not been formed and the composition of Audit Committee in 2008 was based on Director Decision Letter No. 108 of 2006 dated September 25, 2006 regarding the appointment of Audit Com mittee, with compositions for the said years as follows: DECEMBER 31, 2010 Audit Com mittee Chairman Member Member Member
: : : :
Zainal Abidin Hasni *) Trisniati Anwar Ratna Heimawaty Zain Dharmadi Wijaya
DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Idris Kadir**) -E. Mokhamad Ikhsan Syaiful Arief
* ) Taking double functions as Independent Com m issio ner, Head of Aud it C o m m itte e and Risk O v ersig ht C o m m ittee. * * ) T aking double functions as Independent Co m m issio ne r, Aud it C o m m itte e and Rem une ratio n and N o m inatio n C o m m ittee N o te :
O n D e ce m b er 3 1, 2 00 9 A udit co m m itte e w as no t fille d and the re w as no re -appo intm e nt afte r e ach te rm o f o ffice o f chairm a n an d m em bers of the com m ittee, which e xp ire d in Aug ust 2009.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
337
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL ( C o n t i n u e d )
d.
Audit Com mittee, Risk Oversight Com mittee and Remuneration and Nom ination Committee (Co n tin u ed ) The composition of Risk Oversight Committee in 2010 is based on Director Decision Letter No. 329 of 2010, dated October 8, 2010 regarding the amendment of Risk Oversight Com mittee of PT Bank DKI. While the composition of Risk Oversight Committee in 2009 was not been formed and the composition of Risk Oversight Committee in 2008 was based on Director Decision Letter No. 50A of 2008, dated April 14, 2008, regarding Changes of Risk Oversight Committee, with compositions for the said years as follows: DECEMBER 31, 2010 The Risk Oversight Com mittee Chairman*) Member Member Member *) **)
: : : :
Zainal Abidin Hasni *) Abdul Wahab Arizal Anas Salohot Lubis
DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Joni Mulyatno**) Achmad Shalihan Setia Dharma --
Taking double functions as Independent Com m issio ner and Head of Aud it C o m m ittee. Taking double functions as Independent Com m issio ne r and Re m une ratio n and N o m inatio n C o m m ittee.
N ote: on Decem ber 31, 2009 risk oversight com m ittee w as not filled and there w as no re-appointm ent after each term of office of chairm an and m em b ers of the Com m ittee, which expired in August 2009.
The composition of Rem uneration and Nomination Committee in 2010 is based on Director Decision Letter No. 251 of 2010, dated July 29, 2010 regarding the appointment of the Rem uneration and Nomination Committee. W hile the composition of Remuneration and Nomination Committee in 2009 was not formed and the composition of Rem uneration and Nomination Com m ittee in 2008 was based on Director Decision Letter No. 88 of 2007, dated June 21, 2007 regarding appointment of Rem uneration and Nomination Committee and based on Director Decision Letter No. 116 of 2007, dated August 03, 2007 regarding Changes of Remuneration and Nomination Committee, with compositions for the said years as follows: DECEMBER 31, 2010 Remuneration and Nom ination Committee Chairman Member Member *) **) * * *)
: : :
Agoest Soebhektie*) Sukri Bey Enny Rantih Sofyan
DECEMBER 31, 2009 AND 2008
Joni Mulyanto ***) Idris Kadir **) Enny Rantih Sofyan
Taking double functions as Independent Com m issioner. Taking double functions as Independent Com m issio ne r, Head of Aud it C o m m itte e, and Risk O v e rsig ht C o m m ittee. Taking double functions as Com m issioner and Head of R isk O v ersig ht C o m m ittee.
Note: On December 31, 2009 the remuneration committee was not filled and there was no re-appointment after each term of office of chairman and members of the committee, which expired in August 2009.
338
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
1.
GENERAL ( C o n t i n u e d )
d.
Audit Com mittee, Risk Oversight Com mittee and Remuneration and Nom ination Committee (Co n tin u ed ) Service period of the Audit Committee, Risk Monitoring Committee and the Remuneration and Nomination Committee ended on August 22, 2009. Supervisory Board of Sharia for Business Unit of Sharia for December 31, 2010, 2009, and 2008 was appointed based on the Bank’s Extraordinary Stockholders’ Meeting on April 26, 2010 and June 20, 2008, which are stated in notary deeds No. 29 dated April 26, 2009 and No. 71 dated June 20, 2008, respectively, for the term of office that shall expire on February 2, 2013 and valid until the date of February 2, 2010. Supervisory Board of Sharia for Business Unit of Sharia is as follows: DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 Chairman Member Mem ber
: : :
KH. Munzir Tamam, MA Drs. H. Surachman Hidayat, MA Kanny Hidaya
Salaries and other compensations paid to the Board of Commissioners, Board of Directors, Sharia Supervisor Board, and Audit Com mittee for 2010, 2009, and 2008 are as follows: 2010 Board of Commissioners Board of Directors N ote:
3,172,530 24,123,374
2009 5,656,697 12,374,151
2008 5,619,610 11,540,264
Salaries and com pe nsations of the Bo ard of D irectors in 20 10 include D irectors’ salary of the previous pe riod to June 20 10 plus service award fee of directors for their service period.
As of December 31, 2010, 2009, and 2008, the Bank has 1,945 employees (1,538 permanent employees and 407 outsourced employees), 1,701 employees (1,346 permanent employees and 355 outsourced em ployees), and 1,635 employees (1,187 permanent employees and 448 outsourced em ployees) (unaudited), respectively.
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES
a.
Basis of Financial Statements Preparation Starting on January 1, 2010, Bank adopted SFAS No. 50 (revision of 2006) regarding “Financial Instrument: Presentation and Disclosure”; SFAS No. 55 (revision of 2006) regarding “Financial Instrument: Recognition and Measurement,” substituting SFAS No. 55 (revision of 1999) “Accounting Derivative Instruments and Hedging Activities” and SFAS No. 50 “Accounting for Certain Investment in Securities,” respectively.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
339
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
a.
Basis of Financial Statements Preparation ( C o n t i n u e d ) The Bank’s financial statements as of December 31, 2010 is presented and prepared referring to the Indonesian Banking Accounting Guidelines (PAPI), revision of 2008, published by Bank Indonesia and the Indonesian Institute of Accountants (IAI) and generally accepted accounting principles established by other Indonesian Institute of Accounting (IAI) and banking practices, reporting guidelines issued by the bank prem ises and the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). Until December 31, 2009, the financial statements have been prepared in conformity with Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 31 (Revision of 2000), accounting principles generally accepted in Indonesia, the Accounting Guidelines for Indonesian Banks (PAPI) published by Bank Indonesia and the Indonesian Institute of Accountant (IAI) and accounting and reporting guidelines prescribed by the Regulation of Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) No. VIII.G.7 “Guidance for Financial Statements Presentation” attached to Decision Letter No. KEP-06/PM/2000 dated March 13, 2000 and other rules and regulations issued by Bank Indonesia and the Indonesian Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK). The financial statements have been prepared on the accrual basis and historical concepts, except for certain securities which are valued based on discounted cash flow, certain fixed assets which were revalued in accordance with government regulations and certain investment in shares of stocks which are accounted under the cost method. Consolidated cash flows of 2010, 2009, and 2008 presented the changes in cash and cash equivalents from operating, investing, and financing activities. Statements of cash flows are prepared using the direct method with cash and cash equivalent receipts and disbursements classified into operating, investing and financing activities, except for several cash flows in operating and financing activities which are prepared using the indirect method. Cash and cash equivalents, accounts with Bank Indonesia, and accounts with other Banks. Cash flows for the 2009 and 2008 have been restated due to changes in components of cash and cash equivalents after the revocation of SFAS No. 31. Besides operating conventionally, the bank also operates with sharia principles through its sharia unit, of which financial statements are presented in conformity with accounting principles of Indonesian Sharia Banking under Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) No. 101, 102, 103, 104, 105, 106, 107, regarding ”Accounting for Sharia Banking” and Accounting Guidelines of Indonesian Sharia Banking (PAPSI) 2003 published by Bank Indonesia and IAI. All amount in the Bank’s financial statements is rounded to the closest thousand rupiah, unless otherwise stated.
340
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
b.
Financial Asset and Liabilities The Bank's financial assets consist of cash, demand deposits at Bank Indonesia, demand deposits at other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, securities purchased under resale agreem ents, loans, investments in shares of stocks, fixed assets, accrued income and other assets. Bank's financial liabilities consist of deposits from customers, deposits from other banks, bonds issued, borrowing, estimated loss of commitment and contingencies and accrued expenses and other liabilities. The Bank adopted SFAS 50 (Revision of 2006) and SFAS 55 (Revision of 2006) effectively from January 1, 2010. The impact of initial adoption of SFAS 50 (Revision of 2006) and SFAS 55 (revision of 2006) is outlined in Note 44. (I) Classification Financial assets are classified in the following categories: a. Financial assets that are measured at fair value through profit and loss, which fall into 2 (two) sub-classifications, namely: a.1. financial assets which at initial recognition have been appropriated to be measured at fair value; a.2. financial assets that are classified as trading. b. Financial assets that are classified as available for sale; c. Financial assets that are classified as held to maturity; and d. Financial assets that are classified as loans and receivables. Financial liabilities are classified into the following categories at the time of initial recognition: a. Measured at fair value through profit and loss, which fall into 2 (two) sub-classifications , that are: a.1. financial liabilities which at initial recognition have been appropriated to be m easured at fair value; a.2. financial liabilities that are classified as trading. b. Financial liabilities measured at Amortized cost. Financial instruments are classified into the categories recognized at their fair value upon initial recognition; transaction costs are recognized immediately in the consolidated income statement. Gains or losses arising from changes in fair value are recognized in the income statem ent and recorded as "increase (decrease) in value of securities" for securities and "Gain (loss) on foreign exchange-net" for the derivative. Interest income from financial assets are classified as trading are recorded as "Interest income". If the Bank at the time of initial recognition has set certain financial assets to be measured at fair value through profit or loss (fair value option), then, this determination can not be changed.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
341
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
b.
Financial Asset and Liabilities ( C o n t i n u e d ) Based on SFAS No. 55 (Revision of 2006), the fair value option can only be used when: a. application of the fair value option as it reduces or eliminates the measurement and recognition inconsistency (accounting mismatch) that can arise from measuring assets or liabilities or recognizing gains or losses due to the use of different grounds; b. for measurem ent of instruments that are combined or mixed (combined / hybrid instruments) which contain one or more embedded derivatives that are determ ined by the Bank to be measured at fair value through profit or loss; c. financial assets and liabilities represent a group (not per item) of portfolios of financial instruments of which risks are managed, evaluated based on total income (return) and reported to key management at fair value. Financial assets are classified as trading if acquired or held primarily for the purpose of sale or repurchase in the near future or if it is part of the portfolio of certain financial instruments that are managed together and there is evidence of the pattern of profit taking in the short term (short-term profit-taking) that is current . Derivatives are also classified as trading, unless the derivative is a financial guarantee contract or as hedging instruments that are designated and effective. Financial assets are classified as trading consist of securities (including government bonds), derivatives (including financial assets with em bedded derivatives). Financial assets classified as available for sale are non-derivative financial assets are set to be held for a certain period which will be sold in order to meet liquidity or changes in interest rates, foreign exchange or are not classified as one of the groups into other financial assets. At the time of initial recognition, available-for-sale financial assets recognized at fair value plus transaction costs is subsequently m easured at fair value where the gain or loss is recognized in the statement of changes in equity, except for impairment gain or loss from foreign exchange to finance assets derecognized. If the financial assets available for sale are impaired, the accumulated gains and losses previously recognized in retained earnings are not realized, then must be recognized in earnings. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets classified as available for sale are recognized in earnings. Financial assets classified as loans and receivables are non derivative financial assets with fixed payments or have been determined and has no quotation in an active market, and the Bank does not intend to sell it soon in the near future unless. Financial assets classified as loans is Bank Indonesia's current accounts, demand deposits with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities purchased under resale agreements, acceptances receivable and other receivables, loans.
342
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
b.
Financial Asset and Liabilities ( C o n t i n u e d ) Starting January 1, 2010, the Bank at the time of initial recognition, loans are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method and recorded as part of interest income. Income from loans is recorded in the income statement and reported as "Interest income". In the event impairment is reported as a reduction of the carrying value of loans and are recognized in the income statement as a "reserve impairment losses" (CKPN). At the time of initial recognition, loans are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method and recorded as part of interest income. Income from loans is recorded in the income statement and reported as "Interest income". In the event impairment is reported as a reduction of the carrying value of loans and are recognized in the income statement as a "allowance for Impairment Losses" (CKPN). Financial assets classified as held to maturity are non-derivative financial assets with fixed or predeterm ined payment and maturity date has been set, and management has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity and not set at fair value through profit and loss or available for sale. At the time of initial recognition, financial assets held to maturity are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate. Interest income from financial assets held to maturity are recorded in the income statement and is recognized as interest income. As of impairment, any impairment loss is recognized as a reduction of the carrying value of financial assets and are recognized in the financial statements as "Allowance for Im pairment Losses." Financial liabilities are classified upon initial recognition has been established by the Bank to be measured at fair value through profit or loss, if the Bank has set the initial recognition of certain debt instruments as fair value through profit or loss (fair value option), then the next determination is not can be changed. While the financial liabilities classified as trading if acquired primarily for the purpose of sale or repurchase in the near future and there is evidence of a pattern of short-term profit taking in the most recent. Derivatives are classified as trading liabilities except be appointed and effective as hedging instruments. Gains and losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified as trading securities are recorded in the income statement under "Income (loss) Net foreign exchange." Measurement of cost, amortized of financial assets and liabilities is the amount of assets and liabilities at initial recognition less principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate is calculated from the difference between initial value and maturity value, and reduced by allowance for impairment losses.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
343
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
b.
Financial Asset and Liabilities ( C o n t i n u e d ) The following table presents the Bank's classification of financial instruments based on the characteristics of the financial instrument: The financial instrument
classification
Financial Assets: Cash Loans and receivables Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with other banks Placements with Bank Indonesia and other Bank
Loans and receivables Loans and receivables Loans and receivables (Financial assets measured at fair value through income, investments held to maturity, and financial assets available for sale).
Securities Securities purchased under resale
Investment securities held-to maturity Investments held to maturity Investment securities held-to maturity (Financial assets measured at fair value through profit and loss)
Derivative receivables Loans receivable Investments In Shares Accrued income
Loans Loans Loans Loans
and and and and
Financial liabilities: Current liabilities Deposits from customers Deposits from other banks Securities issued
Other Other Other Other
liabilities Liabilities liabilities liabilities
receivables receivables receivables receivables
(ii) Fair Value Measurements Fair value is the value at which an asset could be exchanged, or a liability settled between the parties understand and intention to conduct fair transactions (arm 's length transaction) at the measurement date. The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on prevailing market value at that date. The market value used by the Bank for financial assets is the offering price (bid price). As for the financial obligation to use the price request (Asking price).
344
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
b.
Financial Asset and Liabilities ( C o n t i n u e d ) (ii) Fair Value Measurements ( c o n t i n u e d ) Financial instruments are considered to have an active m arket quotations, if the price quotations are available at any time and by routinely from stock, securities traders (dealers), securities intermediaries (brokers), industry groups, the regulatory body (pricing service or regulatory agency), and the price reflects actual market transactions and routine in a transaction that is fair. If the above criteria are not met, then the market is active otherwise not available. Indications from the market is not active is there a big difference between bid and offer price or a significant increase in the difference between bid and offer price and there are only a few recent transactions. For effects that are not quoted market prices, the entity using the method of internal assessment. Valuation techniques include the use of the latest m arket transactions conducted properly by those who understand, willing and if the available references to the current fair value of another instrument which is substantially the same, using a discounted cash flow analysis and the use of option pricing model (option pricing model). Techniques assessment chosen to maximize the use of market inputs, and minimize the use of a specific provision of the Bank, include all the factors will be considered by traders in setting a price and is consistent with accepted economic methodologies in the pricing of financial instruments. Inputs used in valuation techniques adequately reflect market expectations and measures of risk and return factors (risk-return) is embedded in financial instruments. Price and parameters used in the measurement procedures in general have been reviewed and adjusted if necessary, especially for the latest market developments that can be observed for the same instrument or any other available which can be observed. The best evidence of fair value of financial instruments at initial recognition is the transaction price, ie the fair value of payments made or received, except if fair value from a financial instrument is determined by comparison to recent market transactions, which can observed of a similar instrument ( the modification or repackaging, or based on a valuation technique that uses only the variables of market data that can be observed. If the price of the transaction provides the best evidence of fair value at initial recognition, the financial instruments are measured initially at the transaction price and the difference between the transaction price and the value previously obtained from the assessment model is recognized in profit or loss after initial recognition depends on individual facts and circumstances of the transaction, but no later than when the assessment is fully supported by data from observable markets or when the transaction closed on balance. The Bank uses the difference on their own credit risk in determining the present value of derivative liabilities and other obligations that have been determined using the fair value option. When there is an increase in the difference of credit, the Bank recognized a gain on decline in the carrying value of the liability. When there is a decrease in the on foreign loans, the Bank recognized a loss on those obligations as a result of the increase in fair value recorded liabilities. fair value of contingent liabilities and credit facilities that can not be cancelled in accordance with its carrying value.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
345
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
b.
Financial Asset and Liabilities ( C o n t i n u e d ) (iii) Recognition The Bank was initially admitted loans and deposits at the date of acquisition. Purchases and sales of financial assets are common (regular) are recognized on trade date where the Bank has committed to buy or sell the asset. All other financial assets and liabilities are initially recognized on trade date where the Bank becomes a party to the contractual provisions of the instrument. At the time of initial recognition, assets or financial liabilities measured at fair value plus (for items that are measured at fair value through profit or loss from the initial recognition) that transaction costs are directly attributable to the acquisition of financial assets or issuance of financial liabilities. Measurement of financial assets and financial liabilities after initial recognition depends on the classification of financial assets and financial liabilities. Transaction costs only include costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets over financial liabilities is the issuance of an additional cost that would not happen if the financial instruments are not obtained or issued. For financial assets, transaction costs added to the amounts recognized in the early recognition of an asset, whereas for the liabilities, transaction costs are deducted from the total liabilities recognized in the early recognition of the liability. Transaction costs are am ortized over the life of the instrument based on an effective interest rate method and recorded as part of interest income for the transaction costs in relation to financial assets or as part of interest expense for the transaction costs in connection with financial liabilities. (iv) Termination of Recognition Discontinued of financial assets carried out when the contractual right to cash flow derived from such financial asset expire, or when the financial asset expire, or when financial assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership have been transferred (if, in substantially all the risks and benefits are not transferred, the Bank conducted an evaluation to ensure continuous involvement of the controls that still exist do not prevent derecognize). Derecognized financial obligations when the liability has been forfeited or cancel or expires. If the Bank conduct the transactions, transfer of assets recognized in the balance sheet, but still has all the risks and benefits of the transferred assets or any part thereof, then the transferred assets are not derecognized from the balance sheet. If when the assets are sold to third parties with the sam e exchange rate of return from asset transferred, the transaction is considered as sim ilar financial transactions are secured by the promise of repurchase. In a transaction where the Bank has substantially no or did not transfer all the risks and rewards of ownership of financial assets, the Bank terminate the recognition of such assets if the bank no longer has control over those assets. The rights and obligations that still exist in the transfer are recognized separately as assets or liabilities. In cases where the transfer of the assets the Bank still has control, the Bank recognized the transferred assets amounted level involvement the sustainable of the Bank and the ongoing involvement amounted to changes in the (rem aining) of the transferred assets.
346
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
b.
Financial Asset and Liabilities ( C o n t i n u e d ) (iv) Termination of Recognition ( c o n t i n u e d ) If the Bank in recent transactions and bank transfers financial assets to get certain benefits, then the asset or liability is recognized depending on whether received benefits estimated at more than enough to offset the burden of provision of services rendered (asset) or the benefits are not sufficient to provide management services (liabilities). Write-off bank balances of financial assets (including loans, accounts receivable Financing and the effects of its allowance for impairment losses respectively when the Bank determines that the loans, receivables financing and these effects can not be billed again. This decision was taken after consider relevant information such as the occurrence of significant changes on the financial position of debtor / debtor resulting issuer / publisher is no longer able to repay its obligations, or the sale of collateral will not be sufficient to repay its obligations slide. (v) Reclassification of Financial Assets Banks are not allowed to reclassify financial instruments from or to the category of financial instruments measured at fair value through profit and loss for the financial instruments held or issued. Banks should not classify financial assets as financial assets held to maturity, if in the year or within two years earlier, has sold or reclassified as held to maturity investments in the amount of more than an insignificant amount before maturity (more than the amount insignificant compared to the total value of investments held to maturity), except sales or reclassifications that: a. b. c.
be done when financial assets are approaching maturity or date of redem ption in which changes in interest rates will not significantly affect the fair value of financial assets; occurs after the Bank has acquired substantially all of the principal amount of financial assets such as scheduled payments or the bank has received early payment, or relating to certain events that are beyond the control of the Bank, not repetitive, and can not be reasonably anticipated by the Bank.
Reclassification of financial assets from held to maturity to available for sale are recorded at fair value. Unrealized gains or losses is recorded in stockholders' equity until the financial asset is derecognized, and by the time the cumulative gain or loss previously recognized in equity should be recognized in income statement. (vi) Financial Instruments offsetting Financial assets and financial liabilities are offset and the net value presented in the balance sheet if it has a right to a legal force to offset the am ount of books that have been recognized and intends to settle on a net basis or to realize the asset and settle liability simultaneously. Revenue and expenses are presented net only if permitted by accounting standards.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
347
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
c.
Transactions with Related Parties The Bank has conducted transactions with certain parties which are regarded as related parties with the Bank under Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) No.7, ”Related Party Disclosures” and based on Bank Indonesia regulation No.8/13/PBI/2006 about “Changed of PBI No.7/3/PBI/2005 about Maximum Limit of General Loans Giving”. All significant transactions with related parties are disclosed in the financial statements whereas transactions between the Bank and other state/owned companies (BUMN) are not required to be disclosed as transactions with related parties. All transactions with related parties, whether or not conducted under similar terms and conditions as those done with non-related parties, are disclosed in the financial statements notes no. 35.
d.
Cash and Cash Equivalent For the purpose of presenting the cash flow statement, cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits at Bank Indonesia, other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, and short term highly liquid investments with a m aturity of 3 (three) m onths or less from the acquisition date are not pledged or restricted. As of December 31, 2009, for the cash flow statement presentation purposes, cash and cash equivalents consist of cash, demand deposits at Bank Indonesia, and other banks that are not pledged or restricted. For comparative purposes, cash and cash equivalents in the statement of cash flows for the years ended December 31, 2009 and 2008 restated in accordance with SFAS No. 2 (reformat 2007) see (Note 43.a).
e.
Current Accounts with Bank Indonesia Current account with Bank Indonesia are placement with Bank Indonesia concerning the Regulations of Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 regarding required minimum current account in Bank Indonesia in Rupiah or Foreign Currencies; circular letter of Bank Indonesia No.11/29/DPNP dated October 16, 2009 concerning calculation of secondary GWM in rupiah; PBI No.10/25/PBI/2008 dated October 23, 2008 regarding required minimum current account in Bank Indonesia and PBI No. 10/19/PBI/2008 dated October 18, 2008 (hereafter called GWM) (Note 4, 6, and 7). GW M represents required minimum fund placed at Bank Indonesia in the amounts determined by Bank Indonesia for a certain percentage of third parties fund consisting of primary GWM and secondary GWM. Primary GWM represents minimum deposits required to Bank on current account in Bank Indonesia at least 8% from the total third parties funds from third parties in rupiah and by 1% from third parties in foreign currency. Secondary GWM represents minimum reserves shall be maintained by the Bank in the form of Bank Indonesia certificates, Governments Bonds and/or excess reserve that required of 2.5% from the total third parties fund in rupiah.
348
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
e.
Current Accounts with Bank Indonesia ( C o n t i n u e d ) GWM Loan to Deposit Ratio (LDR hereinafter referred to GWM) is the minimum deposit required to be maintained by the Bank in the form of balance of current accounts at Bank Indonesia on a certain percentage of savings deposits is calculated based on the difference between LDR is owned by the Bank and LDR with the target. Quantities and parameters used in the calculation of reserves in dollars specified LDR, among others; lower limit of the target by 78% LDR, LDR target upper limit of 100% , 14% CAR incentives, disincentives parameters down by 0.1 and disincentives above parameters of 0,2. Since January 1, 2010, current accounts with Bank Indonesia and other banks initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable, if any, and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Allowance for impairm ent losses is formed if there is objective evidence for impairment (Note 2.k). As of December 31, 2009, current accounts with Bank Indonesia are stated at their outstanding balances, while other banks are stated at their outstanding balances less any allowance for losses (Note 2.k).
f.
Current Accounts with Other Banks Starting January 1, 2010, dem and deposits with other banks initially measured at fair value plus transaction costs that are attributable directly and an additional fee to acquire financial assets, and after initial recognition measured at amortized cost using the effective interest rate method. Starting January 1, 2010, after initial recognition, Current account with other banks are recorded at am ortized cost using the effective interest rate on bank balance sheets. Until December 31, 2009, Current accounts with other banks are stated at their outstanding balances and net of allowance for possible losses.
g.
Placement with Bank Indonesia and Other Bank Placement with Bank Indonesia consist of Bank Indonesia deposits facility and sharia Bank Indonesia deposits facility and stated at balance of placement decrease of interest revenue (discounted) unrealized. Placement with other bank represent of placement in formed call money and deposits Starting January 1, 2010, Placement with Bank Indonesia and other bank at the first are measured at fair value increase transaction cost which can be attributed directly and represent additional cost to obtain this financial asset, and after initial recognition are measured at am ortized cost using effective interest rate method. Until December 31, 2009, placem ent with other bank stated at balance respectively placem ent decrease with allowance of impairment losses.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
349
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
h.
Marketable Securities Marketable securities consist of certificates of Bank Indonesia, bonds (including government bonds), mutual funds traded in the money market and bonds listed on stock exchanges. Starting January 1, 2010, with the enactment of SFAS No. 50 (Revised 2006), which became effective on that date, the effects are stated based on the following classifications: 1. Securities classified as trading are recognized and measured at fair value through profit or loss on the balance sheet at initial recognition and after the initial recognition, The following transaction costs are recognized immediately in the income statement of the current year period. Gains and losses that have not been realized due to the change in fair value of securities and government bonds for trading are recognized in profit or loss from changes in fair value of financial instruments in the statement of income for the current year period. Marketable securities and government bonds are traded, reclassified or not does not reclassified realized after initial recognition. Securities are classified into this group represents securities owned / purchased for resale in the near term and or for short-term gain. 2.
Securities in the available for sale category are securities at the time of initial recognition set out in the category of Available for Sale. Effects in this category are presented at fair value taking into account the income and / or expenses are directly attributable to the purchase of securities. Gains/ unrealized losses from the increase / decrease in fair value are not recognized in income the current period, but as a separate component of equity. Gains or losses are recognized as income or loss when sale or at the time that is not impaired temporarily, where the cumulative gains and losses previously recognized in equity should be recognized in the income statement based on the Bank's weighted-average method. Interest income is recognized in the income statement of the Bank using the effective interest rate. Foreign exchange gains or losses on available for sale securities are recognized in the income statement of the Bank.
3.
Securities in the Held to Maturity category represents the effects of which the Bank has the positive intention and ability to hold these securities to maturity. Effects in this category are carried at amortized cost, which is the fair value of the measured effects at the time of initial recognition minus principal payments, plus or minus the cumulative am ortization using the effective interest rate method. Gains / unrealized losses from the increase / decrease in fair value are not recognized in the income in the current period, but as a separate component of equity. Gains or losses are recognized as income or loss when sold or when impaired, where the cumulative gains and losses previously recognized in equity should be recognized in the income statement based on the Bank's weighted-average method. Securities in the Held to Maturity category presented with reserve impairment losses (if any) as an off-setting account for effects that are held to maturity.
350
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
h.
Marketable Securities ( C o n t i n u e d ) SFAS 50 (Revised 2006) and SFAS 55 (Revised 2006) also regulates the sale and reclassification of financial assets as follows: 1.
Bank may sell or reclassify financial assets in Held to Maturity category to Available for Sale category without raises questions about the intention and ability of the Bank to have remaining financial assets if and only if: I.
Total financial assets are sold or reclassified more than an insignificant amount (not more Than significant) compared with the total portfolio of financial assets in the Held to Maturity category, that is a maximum of 10% of the total portfolio held to maturity during the span of 2 last year; ii. Financial assets are approaching maturity or redem ption date that is 3 (three) months or less before the due date which is expected in that time period no change in interest rates will significantly affect the fair value of financial assets. iii. The Bank has regained substantially all of the principal amount of such financial assets as per schedule of payment or the Bank has received early payment; where substantial value is at least 90%, or iv. The sale or reclassification is related to certain events that are beyond the control of the Bank, not repetitive, and can not be reasonably anticipated by the Bank. 2.
In the event of change in intention or ability of the Bank thus no longer appropriate financial assets classified under Held to Maturity category, then the financial assets should be classified into the category of financial assets available for sale.
3.
Bank can reclassification the financial assets from Available for Sale category to Held to Maturity if: I. There is a change in intention or ability of the Bank; ii. Conducted in rare condition arising from an unusual event and is not likely to occur repeatedly in the short term, so that a reliable measure of fair value is no longer available; or iii. Imposition of sanctions to not classify the entire portfolio of financial assets in the Held to Maturity category have been exceeded.
Bank assessed the fair value of owned securities based on the bid price (quotation purchase price by broker / dealer of an active market). In the event that there is no active market, the Bank can use assessment techniques that include: 1. The price of the latest market transactions conducted properly; 2. The price of current market transactions from other instruments that are substantially the same; or 3. The use of discounted cash flow analysis and option pricing models. In certain circumstances where the periods subsequent reversal of an impairment occurs, then the impairment loss previously recognized must be restored by adjusting the amount of allowance for impairment losses, that the maximum amount of allowance impairment losses already established.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
351
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
h.
Marketable Securities ( C o n t i n u e d ) Owned securities are derecognized and recognized at the date of trade (trade date). These effects are not recognized anymore (derecognized) from the balance sheet when the Bank has transferred all significant risks and rewards of these effects. Transfer of marketable securities to held to maturity from available for sale are recorded at fair value. Unrealized gains or losses is recorded in stockholders' equity and am ortized using the effective interest rate method over the remaining life of the securities. Transfer of marketable securities held to maturity classification of the classification is measured at fair value through profit or loss are recorded at fair value. Gains or losses are charged to income on the date of transfer. Marketable securities are stated at net value after deducting any impairment loss reserves and the premium or discount that has not been amortized. Premiums and discounts are amortized using the effective interest rate method. Bank at the time of initial recognition January 1, 2010 reclassified the financial assets effects as an explanation in Note. 7 that have an impact on the Bank's financial report fiscal in the year 2010. Until December 31, 2009, securities are classified in accordance with SFAS No. 50 (Revised 1999), "Accounting for Certain Investments in Securities", as follows: (I). Trading securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value are credited or charged to current operations; (ii). Available for sale securities are stated at fair value. Unrealized gains or losses from the increase or decrease in fair value of securities is presented as a component of equity; and (iii). Held to maturity securities, which the Bank intends and has the ability to held to maturity, are stated at cost, adjusted for am ortization of prem iums or discounts. The transfer of securities to another classification is accounted for at fair value at the date of transfer. The unrealized gains or losses from the appreciation or decline in the fair value of securities at the date of transfer are accounted for as follows: (I). For securities transferred from the trading classification, the previously recognized unrealized gains or losses that were credited or charged to current statements of income at the time of transfer are not reversed. (ii). For securities transferred to trading classification, the unrealized gains or losses at the time of transfer are credited or charged to current statements of income immediately. (iii). For held-to-maturity securities transferred into available-for-sale classification, the unrealized gains or losses at the date of transfer are presented as a separate component of stockholders’ equity. (iv). For available-for-sale securities transferred into held-to-maturity classification, the unrealized gains or losses at the date of transfer continue to be reported as a separate component of stockholders’ equity but are amortized over the remaining lives of the securities as an adjustment of yield in a manner consistent with the amortization of any premium or discount during the residue of securities as adjustment of interest revenue.
352
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
h.
Marketable Securities ( C o n t i n u e d ) Fair value is determined based on quoted market prices. Decline in the fair value of individual held-to-maturity securities below its cost , other than tem porary, is recognized as loss in current income statement. Realized gains or losses from selling of marketable securities are recognized or charged to the income statement for the year based on the difference between selling price and the carrying value. Repurchased bonds are presented as deduction to securities issued. Interest incomes from repurchased bonds are presented as deduction to bond interest expense. On 31 December 2008, the Bank has reclassified trading securities to securities groups are held to maturity as described in Note 7.
i.
Securities Purchased with Resale Agreements (Reverse Repo) Starting January 1, 2010, the Bank at the tim e of adm ission initially admitted "securities purchased under resale agreements" was originally m easured at fair value plus transaction costs that are directly attributable to (if any) and subsequently measured at cost using the method of tribal am ortized effective interest rate. Allowance for impairment losses is formed if there is objective evidence for impairment. Allowance for impairment losses (if any) are presented as offsetting account of the reverse charge. Until December 31, 2009, securities purchased under resale agreements (reverse repo) are recorded at the resale price of related securities, net of unamortized interest income. Unamortized interest income represents the difference between purchase price and resale price are recognized as interest incom e and amortized over the period since the effects of purchase until resale. Securities purchased under resale agreements are presented in the balance sheet net of an allowance for losses (offsetting accounts) which is formed based on a collectibility review of individual balances in securities are purchased under resale agreements.
j.
Loans Loans is the provision of money or bills that can equated with that under borrowing contracts with the debtor's, which requires debtors to repay their debts after a certain period in exchange rates. Since January 1, 2010, with the enactment of SFAS No. 50 (Revised 2006) and 55 (Revised 2006), loans are categorized in the category of Loans and receivables are loans that have fixed payments or have been determined and does not have a quotation in an active market. At the time of initial recognition, loans are measured at fair value at the time equal to the transaction price, ie at the principal amount is withdrawn, reduced or increased revenues and / or expenses are directly attributable to the provision of credit. And after the initial recognition of these loans are carried at amortized cost or fair value of credit is measured at initial recognition minus principal payments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
353
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
j.
Loans ( C o n t i n u e d ) Loans joint financing (syndicated loans), channeling loans and credit channeling stated at am ortized cost in accordance with the risk borne Bank. Until December 31, 2009 (and after January 1, 2010 specifically to Sharia Business Unit), loans are stated at their outstanding balance less the allowance for losses. Loans in the framework of joint financing (syndicated loans), channeling loans and credit channeling, stated at the principal amount provided in accordance with the risk borne by the Bank. The Bank also conducts business activities based on Sharia principles, so that credit is included in receivables murabahah, istishna, Mudharabah financing, Musyarakah financing, Ijarah and qardh loan. Murabahah receivables are selling goods transaction with a declared cost and profit (margin) as agreed by the seller and buyer. Mudharabah financing, in the form of cash, is recognized when the Bank has delivered the cash payment to the fund manager. Mudharabah financing, in the form of non-cash assets, is recognized at the assets' fair value. The Bank should recognize the differences between the fair value and the book value of the assets as gains or losses, when the fund has been delivered to the fund manager. In mudharabah financing, if the fund given on a series of payments, it should be recognized when each payment is received. Any costs resulted from this agreement cannot be recognized as part of the payments, unless it has been predetermined by both parties. Musyarakah financing is a cooperating agreement between investors (musyarakah partners) in order to combine capitals and perform a business together in the partnership, with the profit sharing agreement as stipulated. W hereas, the investors will proportionally share the loss based on their invested capital. The musyarakah financing is recognized when the cash is paid or non - cash are delivered. Ijarah is a lease covenant between muajjir (lessor) with m usta'jir (lessee) for ma'jur (object rent) to get a reward for leased goods. Muntahiyah Bittamlik Ijarah is a lease agreement between the lessor of goods by the lessee, which ended with the transfer of property lease object. Assets are used as objects of ijarah recognized at cost. Objects of ijarah are depreciated according to asset type, while the objects in ijarah lease are depreciated according to muntahiyah bittamlik lease. Fund of Qardh is providing fund or equivalent to receivables based on an agreement between the debtor and creditor, in which the debtor is bound to settle the loan after a certain period.
354
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
j.
Loans ( C o n t i n u e d ) The sources of fund of qardh can be generated from the Bank's internally or externally. The internal source from the Bank is share capital. The external sources are from infaq, shadaqah and non-halal fund. The Qardh loan recognition is at the time of the transaction. Loans classified as loss are written-off against the related allowance for possible losses when there is no realistic prospect of collection. Subsequent recovery is credited to the allowance for possible losses in the balance sheet.
k.
Allowance for Possible Losses on Earning Assets Since January 1, 2010, at each balance sheet date the Bank evaluates whether there is objective evidence that financial asset or group of financial assets are impaired, financial asset or group of financial assets is decreased in value and any impairm ent loss has occurred, if and only if, there is objective evidence regarding the impairment as a result of one or more events occurring subsequent to initial recognition of these assets (adverse events) and these adverse events have an impact on the estim ated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be estimated reliably. Objective evidence that financial assets are impaired include default or arrears in payment by the debtor of restructuring loans or advances by the Bank with the requirements that can not be granted if the debtor is in financial difficulties, an indication that the debtor or the publisher will be declared bankrupt, the loss of an active market of financial assets due to financial difficulties, or other observable data related to the group of financial assets such as worsening of the paym ent status of borrowers or issuers in the group, or economic conditions that correlate with the default of the assets in the group. The Bank determines the impairment evidence of financial assets individually and collectively. Evaluation of individual impairment is made to the significant financial assets individually. All significant individual financial assets that are not individually impaired evaluated collectively to determine the impairment incurred but not yet identified. Financial assets that are not significant on an individual basis will be evaluated collectively to determine the impairment by classifying financial assets based on similar risk characteristics. In determining impairment collectively, the Bank uses a statistical model of historical data on the probability of default (PD) and loss given default (LGD), recovery time and amount of the loss occurred, adjusted for management consideration regarding whether current economic conditions and credit this may cause the actual loss is greater or smaller than those generated by statistical models. The level of default, recovery rates of loss when the expected future periodically compared with actual results obtained to ensure that the statistical model used was adequate. The impairment loss for financial assets recorded at am ortized cost is measured by the difference between the carrying value of financial assets w ith the present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate at the beginning of the financial asset.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
355
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
k.
Allowance for Possible Losses on Earning Assets ( C o n t i n u e d ) Calculating the present value of estimated future cash flows of financial assets with collateral (collateralised financial asset) reflects the cash flows that can be generated from the acquisition of collateral less costs for obtaining and selling the collateral, regardless of whether the takeover is likely to happen or not. Loss is recognized in the income statement and recorded under the allowance for impairment losses on financial assets that are recorded at amortized cost. Interest income on financial assets that suffered permanent impairment is recognized on the basis of interest rates to be used for discounting the future cash flow in the measurement of impairment losses. When an event happens after impairment causing total impairment loss to decrease, any impairment loss previously recognized is recovered, and recovery is recognized in earnings of the Bank. The impairment loss on securities available for sale are recognized by issuing a cumulative loss recognized directly in equity into the income statement. The number of cumulative losses removed from equity and recognized in the profit and loss represents the difference between the cost, net of principal repayment and amortization, with a fair value now, less any impairment loss of financial asset previously recognized in earnings. If the next period, the fair value of debt securities classified as available for sale that decreased the value increased and this increase can be objectively connecting it with events occurring after the recognition of impairm ent losses in earnings, then the impairment loss must be restored and recovery is recognized in earnings of the Bank. If the terms of the loans, receivables or securities held to m aturity renegotiated or modified because of the debtor or issuer of financial difficulties, the decline in value is m easured with initial effective interest rate used before the requirements changed. Up to December 31, 2009 (and after January 1, 2010 specifically to Sharia Business Unit), the Bank undertook the formation of allowance for impairment losses of productive assets and estimated losses on the balance sheet (commitment and contingency) based on a review of the collectibility of each asset productive and administrative accounts that have credit risk in accordance with Bank Indonesia on the Assessment of Assets of Com mercial Banks. Productive assets include current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, securities, derivatives receivable, accounts receivable (murabahah, istishna, qardh), financing (mudharabah, musyarakah), bill acceptances, investment, administrative transactions containing credit risk and productive assets from banking activities sharia.
356
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
k.
Allow ance for Possible Losses on Earning Assets ( C o n t i n u e d ) Management review of the collectibility of individual productive assets and balance sheet transactions with credit risk is based on a number of factors, including the accuracy or repayment of principal and interest, the economy/business prospects and anticipated this moment for the future, financial condition/performance debtor, traffic pay and other factors that are relevant. In accordance with the provisions of Bank Indonesia, the productive asset allowance established by reference as follows: 1. 2.
General allowance of at least 1% of productive assets and balance sheet transactions that are classified as current. Specific allowance for earning assets and administrative transactions with the following conditions: Classification
Minimum Allowance Percentage
Special Mention Substandard Doubtful Loss
5% 15% 50% 100%
General allowance established for losses that are not identified however the predicted events might happen based on past experience, of the total loan port folio in the criteria of productive assets and balance sheet transactions in the current collectibility. Specific allowance for earning assets and balance sheet transactions that have a credit risk are classified as special mention, substandard, doubtful and loss calculated on the principal amount of loans after deducting the value of collateral that is permitted. No allowance for the portion of facility is secured by cash collateral. For productive assets and balance sheet transactions that have credit risk with current classification and special mention, in accordance with Bank Indonesia is classified as a productive asset and adm inistrative transactions that have not troubled credit risk. While earning assets and administrative transactions classified as substandard, doubtful and loss of productive assets are classified as problematic Adjustment to provision for impairment of assets recorded in the year in which such adjustments are known or can be reasonably estimated. These adjustments include the addition of allowance for impairment losses and recovery of assets previously written off. Commitments and contingencies at the balance sheet transactions, include the issuance of guarantees, letters of credit, standby letters of credit and credit facilities that have not been withdrawn. Estimated losses on commitments and contingencies are recorded as liabilities on the balance sheet. Since January 20, 2006, in accordance with Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, banks are required to make special provision for non-productive assets.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
357
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d ) k.
Allowance for Possible Losses on Earning Assets ( C o n t i n u e d ) Non-earning assets consist of bank assets that have the potential losses, among others, which were acquired in the form of collateral (foreclosed assets), abandoned properties, inter-office accounts and suspense accounts. The regulation classifies foreclosed and abandoned properties as follows: Classification of foreclosed assets are as follows: Current if held for up to 1 (one) year; Sub-standard, if owned more than 1 (one) year to 3 (three) years; Doubtful, if held for more than 3 (three) years to 5 (five) years; Loss if held for more than 5 (five) years. Abandoned Property classification is determined as follows: Current Up to 1 year Substandard More than 1 year to 3 years Doubtful More than 3 years to 5 years Loss More than 5 years Interoffice Accounts and Suspense Account are classified as follows: Current, if recorded in the books of the Bank up to 180 (one hundred and eighty) days. Loss if recorded in the books of the Bank more than 180 (one hundred and eighty) days. There is no change in policy for allowance for losses on non earning assets. Adjustment to allowance for losses on non earning assets is recorded in the period or the year in which such adjustments are known or can be reasonably estimated. Included in this adjustment is the addition of non-productive asset allowance and recovery of non-productive assets previously written off. Non-earning assets written off by reducing the related allowance when management believes these assets can not be restored.
l.
Investment in Shares of Stock Investments in shares represent investments in stocks for the long term in com panies not listed in stock exchanges, especially those engaged in the financial services industry. Starting on January 1, 2010, investments classified as available-for-sale financial assets are stated at cost after initial recognition because it consists of equity securities without a price quotation which fair value can not be measured reliably. Up to December 31, 2009, the investment with an ownership interest under 20% whose market price is not available to be recorded using the cost method, are stated at cost less any provision for diminution in value. Investments in shares are stated at cost less allowance for losses. Cash dividends (excluding stock dividends) received on investments are recognized as revenue.
358
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
m.
Fixed Assets Effective on January 1, 2008, the Bank adopted SFAS No. 16 (Revision of 2007) regarding "Fixed Assets" replacing SFAS. 16 (1994), regarding "Fixed Assets and Other Assets" and SFAS. 17 (1994) regarding "Accounting for Depreciation, " where the Bank has chosen the cost m odel. Im plementation of this revised standard did not have a significant effect on the financial statements of the Bank. Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation, except land rights; they are not depreciated (see Note 11). The acquisition cost includes all expenditure directly attributable to the acquisition of fixed assets. Depreciation is computed using the methods and estimated useful lives of assets as follows: Method Building Vehicle: Car Motorcycle Inventory and Equipment
Years
straight line method Double Declining Double Declining Double Declining
20 8 4 4 and 8
In accordance with SFAS No. 47, "Accounting for Land", the acquisition of land after January 1, 1999 is stated at cost and not amortized. The material expenses in connection with the acquisition or extension of land ownership rights are deferred and amortized over the shorter period of time between the land rights or their economic lives. The cost of maintenance and repairs are charged to income as incurred. Significant renewals and betterments are capitalized. The book value of fixed assets that are retired or otherwise disposed of is removed from the related fixed assets and gains or losses and are reflected in the current income statement. In accordance with SFAS No. 48, "Impairment of Assets", the Bank reviews the carrying value of its fixed assets to the decline and possible impairment of fixed assets to fair value whenever events or changes in circumstances as described in SFAS No. 48, which indicate that the carrying value of fixed assets may not be recoverable. Any excess of carrying value of fixed assets and the estimated recoverable amount is charged to the current income statements. When the carrying amount of an asset exceeds its estimated recoverable amount, the carrying value is written down to their recoverable amount, which is determined as the higher of net selling price and value in use. n.
Accrued Income Accrued income represents income from accrued interest securities and loans m ade at the separation boundary (the cut-off) of the period of financial statements of the Bank.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
359
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
n.
Accrued Incom e ( C o n t i n u e d ) Accrued interest income(accruals) which are recorded in the balance sheet is calculated based on contractual rates, w hile its revenue recognition in the income statement is recorded at the effective interest calculation, the difference between effective interest calculation with contractual interestamortization loans are recorded in cost (see Note 2.t of opinion and interest expense and PAPI Revision of 2008 Chapter V of the E illustration journal).
o.
Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the useful life of each expense using the straight-line method.
p.
Other Assets Other assets consist of advance expenses, deferred charges, supply of stationery and printed material (such as security paper in the form of blank checks, current accounts, deposits, prom issory notes), abandoned properties and other assets. Prepaid expenses after accounted will be charged to the income statement as incurred. Deferred charges are amortized using the straight line method in accordance with the benefits. Expenses related to abandoned properties are charged to income statements as incurred.
q.
Deposits of Custom er Customer deposits consist of dem and deposits, savings and deposits that are stated at the Bank's obligations to its customers. Demand deposits represent third party or other party’s deposits which may be withdrawn at any time with check, current account transfers or other means of paym ent order. Saving represents a third party or other party’s deposits that may only be withdrawn under certain agreed conditions. Time deposits represent deposits of a third party or other parties which may only be withdrawn at any given time in accordance with the agreem ent with the depositor/depositors. Starting on January 1, 2010, customer deposits are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable to and subsequent to initial recognition measured by fair value amortized cost using effective interest. Up to December 31, 2009, demand deposits and savings deposits are stated at the obligations to customers and deposits at par in accordance with agreements with depositors. Certificates of deposit are recorded or stated at nominal value less any interest (discount) unamortized.
360
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
q.
Deposits of Custom er ( C o n t i n u e d ) Bank also has sharia deposit products managed by Bank Sharia Business Unit, which consists of wadiah demand deposits, wadiah savings deposits and mudharabah deposits. Wadiah demand deposits is entrusted third party funds that receive a bonus based on the policy of the Bank. Wadiah demand deposits is recorded or stated at the amount of made by the deposit holders. Wadiah savings deposits represent a deposit by third party who receive a bonus based on the policy of the Bank. Wadiah Savings are recorded or stated at the value of investments by the depositors. Mudharabah time deposits represent deposits from third parties that can only be withdrawn at any given time in accordance with agreements between the depositors and the Bank. Deposits are recorded or stated at an investment of the depositors.
r.
Deposits from Other Banks Deposits from other banks represent liabilities to other banks, both local and overseas, in the form of demand deposits (including deposits in sharia wadiah current accounts), interbank call m oney due under the agreement and not more than 90 (ninety) days, time deposits and interbank Mudharabah investment certificates (sharia). Since January 1, 2010 (except for the Sharia Business Unit), deposits from other banks are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and subsequent to the recognition, they are measured at fair value amortized cost using the effective interest. Up to Decem ber 31, 2009, deposits from other banks are stated according to the amount of bank liabilities to other banks.
s.
Securities Issued Bonds in the form of Fixed Rate Notes (FRN) issued by the Bank are stated at nominal value net of deferred issuance expenses (expenses are not being adjusted with unamortized issuance). Deferred issuance expenses are am ortized over the term of bonds since January 1, 2010 with an effective interest rate method, while up to December 31, 2009 using the straight line method. Own bonds that are repurchased is presented as a deduction from bonds payable and are recorded at nominal value. The difference between purchase price and book value are recorded as gains or losses in the current year. Interest income generated from its own bonds have been repurchased by the Bank are presented as a deduction of interest on the bonds.
t.
Income and Interest Expense Starting on January 1, 2010, income and interest expense are recognized in the income statement using the effective interest rate method. The calculation of effective interest rate includes transaction costs and all benefits/fees and other forms of consideration paid or received that are an integral part of the effective interest rate.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
361
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
t.
Income and Interest Expense ( C o n t i n u e d ) Effective interest rate is the interest rate appropriately discounting the estimated cash payments and receipts in the future over the expected life of financial assets or financial liabilities to obtain the carrying value of financial assets or financial liabilities are recorded. Carrying value of financial asset or financial liability is adjusted if the Bank revised the estimated payment and acceptance. The adjusted carrying value is calculated using the effective interest rate early and changes are recorded in the income statement. But for financial assets that have been reclassified, where the following period the Bank increased its estimate of cash receipts as a result of the increased return of cash receipts, the impact of increased recovery is recognized as an adjustment in interest rates effective from the date of change in the estimate. At the time of the carrying value of financial assets or group of similar financial assets has been lowered due to the decline in value, interest income is recognized using the interest rate used for discounting the future cash flows to measure impairment losses. Interest income and expense are presented in the income statements which include the following: (i) Interest on financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost are calculated using the effective interest rate; (ii) Interest on financial assets for investment purposes of available for sale are calculated using the effective interest rate; (iii) Interest on all assets are classified as trading. Interest income from all trading financial assets is deem ed not significant to the Bank's trading activities. As of December 31, 2009, Interest income and expenses are recognized on an accrual basis, except for interest income on loans and other earning assets classified as non performing. The recording of interest expense on borrowing from Bank Indonesia liquidity conducted on cash basis, ie recording conducted by the Bank after receiving a debit note from Bank Indonesia. When a loan is classified as substandard, doubtful and loss (non-performing loans), interest accrued but not collected is reversed. Reversed interest income is recognized as a contingent receivable in the notes to financial statements. Interest income on loans classified as Substandard, doubtful, and loss are recognized on cash basis. Cash receipts from loans classified as Doubtful or Loss are first applied to the loan principal. Excess proceeds from the loan principal is recognized as interest income in the current year. Loans and other earning assets classified as Substandard, Doubtful or Loss (non performing), and other assets based on the provisions of the applicable Bank Indonesia regulation, or if in the opinion of management of the collection of interest and / or principal is doubtful. Bond issuance costs, including notary fees, public accountants, underwriters, legal consultants, appraisers and other costs, is recorded in the account "Bonds Issuance Costs" and are amortized according to term of the bonds.
362
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
t.
Income and Interest Expense ( C o n t i n u e d ) Income and interest expense include revenue and profit margin and expenses for the rights of any third party for the fund temporary syirkah of Sharia Business Unit. Revenues consist of Sharia Business Unit murabahah margin, profit sharing mudharabah, Mudharabah and Ijarah and Ijarah income Muntahiyah Bittamlik (IMBT). Revenue from murabahah is recognized using the accrual method. Revenue from the results of financing transactions for profit and loss sharing are recognized when received in cash installments. Ijarah income is recognized proportionately over the contract period. Sharia Unit Expenses represent a burden-sharing and bonus savings of m udharabah wadiah deposits, which are recognized when the obligation to perform for results in accordance with the agreed ratio.
u.
Fees and Commissions Expenses Starting January 1, 2010, revenues and expenses, that are significant fees and com m issions that are an integral part of the effective interest rate on financial assets or financial liabilities, are included in the calculation of effective interest rate. Fees and commissions include the provisions relating to lending activities, import export activities, as a regulator of syndication fees and fees for services is recognized when the services are performed. As of December 31, 2009, fee and commission income are significant and directly related to the granting of loans or for a specific period are deferred and amortized using the straight-line method (straight line method) over the period concerned. Balance of fees and commissions that have not been amortized in relation to loans settled prior to maturity are recognized as revenue upon settlement. Fees and com m issions that are not directly related to the provision of credit or not for a specific period are recognized as revenue when the transaction occurs.
v.
Transactions and Balances in Foreign Currency Transactions in foreign currencies are recorded in Rupiah at the exchange rates prevailing at the time of transaction. At balance sheet date, assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to Rupiah at the Reuters spot exchange rates at 04:00 pm. Foreign exchange gains or losses arising from transactions in foreign currency and the translation of assets and liabilities denominated in foreign currencies are recognized in the income statement, except when deferred in equity as cash flow hedges which meet the requirem ents. Translation differences on foreign currency on debt securities and other m onetary assets measured at fair value are recorded as part of foreign exchange gains and losses. Translation differences on foreign currency on elements of non-monetary, such as trading securities are reported as part of the fair value gain or loss. Translation differences on foreign currency on securities available for sale is recorded in the profit/(loss) unrealized gain on change in fair value of available for sale in equity.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
363
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d ) v.
Transactions and Balances in Foreign Currency ( C o n t i n u e d ) On December 31, 2010, 2009 and 2008 the exchange rates used are as follows: 2010 Poundsterling Euro United States Dollar Singapore Dollar Australian Dollar Hongkong Dollar Japanese Yen
w.
13,941.17 12,017.99 9,010.00 7,025.89 9,169.48 1,159.08 110.75
2009 15,164.94 13,542.43 9,395.00 6,704.49 8,453.16 1,211.48 102.19
2008 15,755.42 15,356.48 10,900.00 7,587.91 7,554.26 1,406.44 120.65
Income Tax Deferred income tax is calculated using the liability method, on all temporary differences at the balance sheet date between assets and liabilities and their carrying amounts for tax and financial reporting. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Deferred tax assets are recognized for temporary differences that can be decreases for tax purposes and unused tax losses can be compensated, as long as there is likely to taxable income in future which can be exploited for all deductible temporary differences for tax purposes and unused tax losses that can offset these. Deferred tax is calculated using tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantially enacted in the year when the asset is realized or the liability is settled. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities caused by changes in tax rates charged to current year income statement except for transactions that previously had been indirectly charged or credited to equity. Amendments to tax obligations are recorded when an assessment is received or, if objection or appeal, is recognized when the outcome and the appeal is accepted. The income tax of the Bank and the kids company is computed for each company as a separate legal entity. Current tax assets and current tax liabilities for different legal entities are not offset in the consolidated financial statements. Current tax expense is determined based on taxable income for the year and is calculated using tax rates that apply.
364
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
x.
Pension Program and Employee Benefit Pension Program The Bank has a pension plan in accordance with the Law (UU) of Minister of Law No. 13/2003 or internal policies of the Bank. Since the Labor Law sets the formula for determining the m inimum amount of pension benefits, basically pension plans under the Labor Law is a defined benefit plan. These programs are generally funded through payments to pension fund managers as determined by actuarial calculations that are conducted regularly. Defined benefit pension plan is a pension plan that determines the amount of benefits to be provided, the gift is usually based on one or more factors such as age, years of service or compensation. Defined pension benefit is recognized in the balance sheet at the present value of defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustments for actuarial gains or losses and past service costs not yet recognized. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the projected unit credit method. The present value of defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of governm ent bonds denominated in the same currency benefit will be paid and the maturity approximating the maturing benefits concerned. Actuarial gains and losses can arise from adjustments made based on experience, changes in actuarial assumptions and changes in the pension program . If the amount of gain or loss of profits or losses exceed 10% of the present value of defined benefit obligation or 10% of the fair value of plan assets, the excess is charged or credited to income statements over the remaining working lives of the average bank employee. For gains (losses) of the actuarial liabilities of active employees to w ork after retirement age will be recognized at once in the statement of income for the year because the obligation has occurred. Appropriation of the Bank will be established if, based on the comparison between the benefits to be received by an employee at normal retirement age with a benefit fund has been established by the pension plan in accordance to Bank Pension Fund provisions under the Act after deducting accumulated from employee contributions and investment outcomes are related, are still not or if the employer funds from the Pension Plan benefit is less than the benefits required under the Act, the Bank will cover the shortage of funds.
y.
Earnings Per Share Net income per share is computed by dividing net income by the weighted average number of ordinary shares outstanding during the year.
z.
Segment Information Segment information is prepared using accounting policies adopted for preparing and presenting financial statements that are based on business segment of conventional and Sharia. Location of Bank operations has only been in DKI Jakarta and its surroundings, so there is no presentation of information based on geographical segments.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
365
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2.
SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES ( C o n t i n u e d )
aa. Use of Estimates In the process of implementing the Bank's accounting policies, management has conducted professional considerations and estimates in determining the amounts recognized in the financial statement. Professional consideration and significant estimates are as follows: Sustainable Business Bank Management has assessed the ability of the Bank to continue its business survival and believes that the Bank has the resources to continue its business in the future. In addition to that, management was not aware of any material uncertainty which may cast doubt significantly to the ability of the Bank to maintain its existence. Therefore, the financial statements have been prepared on the basis of a sustainable business. The fair value of financial instruments If the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the balance sheet is not available in an active m arket is determined using various valuation techniques including the use of statistical mathematical model. Input for this model comes from market data that can be observed throughout the data available. When observable m arket data are not available, Management considers necessary to determine the fair value. Considerations include considerations such as liquidity and volatility feedback model for derivative transactions and long term discount rate, the level of early payment, and assuming the level of default. Impairment of loans and receivables Bank review of individual significant loans and receivables at each balance sheet date to assess whether impairm ent should be recorded in the income statement. In particular, justification by management is required to estimate the amount and timing of future cash flows when determining impairment. In the estimation of cash flows, the Bank makes the justification of the financial situation of the debtor and net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the future provision for impairment value. Im pairment of investment available for sale and held to maturity Bank review of debt securities classified as available for sale and held to maturity at each balance sheet date to assess whether an impairment in value. These assessments require the same considerations as applied to individual assessments on loans. The preparation of financial statements in conformity with generally accepted accounting principles requires management to make estimates and assumptions that affect the reported assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements and the reported am ounts of revenues and expenses during the reporting year. Actual results could differ from these estimates.
366
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
3.
CASH
Rupiah Foreign Currencies: United States Dollar Euro Australian Dollar Singapore Dollar Japanese Yen Poundsterling Hongkong Dollar Total
2010
2009
2008
514,843,320
528,407,565
396,803,535
1,619,466 18,087 14,167 17,424 4,430 3,625 -1,677,199
778,564 91,276 13,060 15,306 5,110 3,943 -907,259
588,600 112,256 64,173 13,446 6,032 3,151 -787,658
516,520,519
529,314,824
397,591,193
Cash in Rupiah currency includes m oney in the Automatic Teller Machine (ATM) as of December 31, 2010, 2009 and 2008, amounting to Rp 37,121,250, Rp 24,080,200 and Rp 5,957,650, respectively.
4.
CURRENT ACCOUNT WITH BANK INDONESIA 2010 Current Account Rupiah United States Dollar Total
2009
2008
1,067,121,234 8,559,176
664,731,264 6,576,162
500,232,580 1,090,000
1,075,680,410
671,307,426
501,322,580
In accordance with PBI. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 on Commercial Banks Statutory Reserves at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Exchange beginning on November 1, 2010, Banks Primary Statutory Reserve is required to meet the amount of 8% (eight percent) of deposits in Rupiah (see Note 2.e and 2.g). In 2009, according to PBI No. 10/25/2008, since October 24, 2009 in addition to Statutory Reserve Primary, the Bank is also required to maintain a secondary reserve of 2.5 % from third-party funds in rupiah. Percentage of Banks Primary and Secondary Statutory Reserves as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows: 2010 2009 2008 Rupiah: - Primary - Secondary Foreign Currencies
8.09% 4.42% 1.78%
5.11% 30.76% 2.66%
5.18% -3.67%
Therefore the Bank on December 31, 2010, 2009 and 2008 is in compliance with Bank Indonesia Regulations governing the minimum GWM, covering Primary GWM, Secondary GWM and LDR GWM.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
367
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.
CURRENT ACCOUNT WITH OTHER BANK
2010 Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT BPD Bali PT BPD Sulawesi Tenggara PT BPD Maluku PT BPD Kalimantan Timur PT BPD Lampung PT BPD Papua PT BPD Nusa Tenggara Timur PT BPD Riau PT BPD Sulawesi Selatan PT BPD Jawa Timur PT BPD Jambi PT BPD Jawa Barat Banten PT BPD Sulawesi Tengah Others (Each below Rp 10,000) Total in Rupiah Foreign Currencies U n ited S ta tes D o lla r PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2010: US$ 34,01,316.00; 2009: US$ 25.106.051.00; 2008: US$ 420.396.00) Citibank NY (2010: US$ 1,320,988.00; 2009: US$ 968,382.00; 2008: US$ 231,771.00) Wachovia NY (2010: US$ 776,938.00; 2009: US$ 195,565.00; 2008: US$ 194,879.00) PT Bank Central Asia Tbk (2010: US$ 531,377.00; 2009: US$ 169,001.00; 2008: US$ 6,013.00)
368
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
-315,012 350,518 55,076 50,560 47,827 37,411 35,851 28,231 24,203 20,276 19,319 19,102 14,131 10,406
4,170,416 310,623 286,083 55,141 50,800 47,887 37,591 36,211 28,411 24,275 20,276 19,379 19,102 14,191 10,526
1,772,908 305,236 206,962 55,201 51,060 47,946 37,771 36,571 28,591 24,341 20,276 19,439 19,102 14,251 10,646
58,349 1,086,272
59,705 5,190,617
61,063 2,711,364
307,252,861
235,871,351
4,582,320
11,902,102
9,097,953
2,526,309
7,000,214
1,837,334
2,124,183
4,787,704 330,942,881
1,587,767 248,394,405
65,542 9,298,354
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.
CURRENT ACCOUNT WITH OTHER BANK ( C o n t i n u e d )
2010 Euro Indover Bank (2010: Euro 148,470.00; 2009: Euro 412,249.00; 2008: Euro 410,938.00) WestLb Dusseldorf (2010: Euro 13,020.00; 2009: Euro 12,328.00; 2008: Euro 16,913.00) Deutsche Bank (2010: Euro 259,656.00; 2009: Euro 52,090.00; 2008: nihil)
2009
2008
1,784,309
5,582,860
6,310,560
156,479
166,952
259,717
3,120,544 5,061,332
705,427 6,455,239
-6,570,277
Japanese Y en PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2010: Yen 31,969.674.00; 2009: Yen 18,102.484.00; 2008: Yen 217,007,551.00)
3,540,641
1,849,893
26,181,961
S in g a po re D o lla r PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (2010: SGD 63,934.00; 2009: SGD 99,286.00; 2008: SGD 106,415.00)
449,194
665,661
807,465
260,758 340,254,806
257,925 257,623,123
214,514 43,072,571
341,341,078
262,813,740
45,783,935
(1,784,310)
(8,154,983)
(6,705,237)
339,556,768
254,658,757
39,078,698
Australian Dollar Commonwealth Bank (2010: AUD 28,438.00; 2009: AUD 30,512.00; 2008: AUD 28,396.00) Total in Foreign Currencies Total of Current Account in Other Bank Less: Allowance for Impairment Losses Net
Fair Value of current account with other bank with variable interest rate represent its recorded value.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
369
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
5.
CURRENT ACCOUNT WITH OTHER BANK ( C o n t i n u e d )
Interest rate per year is as follows: 2010
Rupiah Foreign Currencies
1.61% 0.37%
2009
2008
2.04% 1.10%
2.03% 1.23%
On December 31, 2010, there is no current account with other bank which are pledged as collateral by the Bank. All current accounts with other bank on Decem ber 31, 2010 have no impairment. The balance of current accounts with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk - Rupiah decreased; this is because in 2010 the entire transaction amount is transferred to foreign exchange transactions to accommodate the activities of interbank checking account customers in the form of foreign currency, consequently, the current accounts in PT Bank Mandiri (Persero) increased very significantly. Changes of allowance for impairment losses of current account with other bank is as follows: 2010
2009
2008
Beginning Balance Different of impairm ent at initial implementation of SFAS 50 and 55 Allowance (Reversal) Difference of Exchange Rate
8,154,983
6,705,237
128,608
(6,370,673) ---
-4,071,168 (2,621,422)
-6,733,737 (157,108)
Ending Balance
1,784,310
8,154,983
6,705,237
As of December 31, 2010, 2009, and 2008, collectibility of current accounts with other bank is current, except current account with Indover bank on December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting to Rp 1,784,310, Rp 5,582,860 and Rp 6,310,560, respectively, with loss collectibility because the bank is bankrupt. The Bank establish the allowance for impairment losses on December 31, 2010 amounting Rp 1,784,310 for Indover bank; while the allowance for impairm ent losses which was established on December 31, 2009 and 2008 is in accordance with PBI amounting to 1% of all current accounts with other banks with current collectibility and special reverse amounting to 100% for loss collectibility. On March 10, 2010 the Bank received payment from indover bank amounting to Rp 3,107,103 and 263,780 Euro. The management believes that the allowance of write-off for current accounts with other banks is adequate to cover the impairment and losses possibility resulting from uncollectible current accounts with other banks.
370
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
PLACEMENT WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANK
Type of Placements Rupiah Bank Indonesia Deposits Facilities Call Money Time Deposits Bank Indonesia Sharia Deposits Facilities
Period
3 - 10 3 32 3
days days days days
DECEMBER 31, 2010 Average Interest rate per annum
Total
6.06% 6.12% 6.50% 6.00%
1,905,381,312 14,000,000 1,575,000,000 400,000,000 3,894,381,312 --
Less: Allowance for Impairment Losses Total
3,894,381,312
Fair value of placement with Bank Indonesia and Other Bank is stated at its carrying value.
Type of Placements Rupiah Bank Indonesia Deposits Facilities *) Call Money Time Deposits Bank Indonesia Sharia Deposits Facilities
Period
4 4 -7 33 5
days days days days
DECEMBER 31, 2009 Average Interest Rate per Annum
6.00% 6.35% - 6.60% 6.80% 6.00%
Less: Losses Allowance Total *)
1,563,218,521 435,000,000 100,000,000 20,900,000 2,119,118,521 (5,350,000) 2,113,768,521
Less deferred interest amounting Rp 781,479.
Type of Placements Rupiah Bank Indonesia Deposits Facilities *) Call Money Time Deposits Less: Allowance for Possible Losses Total *)
Total
Period 5 days 9 days 92 days
DECEMBER 31, 2008 Average Interest Rate per Annum 9,08% 10,31% 10,75%
Total 605,381,069 55,000,000 1,349,700 661,730,769 (563,497) 661,167,272
Less deferred interest amounting Rp 618,931.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
371
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
PLACEMENT WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANK ( C o n t i n u e d ) Placements with Bank Indonesia and other banks by remaining period to maturity as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows:
Type of Placements
# 1 Month
> 1-3 Months
2010 > 3-12 Months
> 12 Months
Total
Rupiah Bank Indonesia Deposits Facilities 1,905,381,312 Call Money 1,575,000,000 Time Deposits -Bank Indonesia Deposits Facilities Sharia 14,000,000 Total 3,480,381,312 Less : Allowance for Impairment Losses
--400,000,000
----
----
1,905,381,312 1,575,000,000 400,000,000
-400,000,000
---
---
14,000,000 3,894,381,312 --
Net
Type of Placements
3,894,381,312
# 1 Month
Rupiah Bank Indonesia Deposits Facilities 1,563,218,521 Call Money 435,000,000 Time Deposits -Bank Indonesia Deposits FacilitiesSharia 20,900,000 Total 1,998,218,521 Less : Allowances for Possible Losses
> 1-3 Months
2009 > 3-12 Months
> 12 Months
--100,000,000
----
----
1,563,218,521 435,000,000 100,000,000
-100,000,000
---
---
20,900,000 2,119,118,521 (5,350,000)
Net
Type of Placement
2,113,768,521
# 1 Month
Rupiah Deposits Facilities Bank Indonesia 605,381,069 Call Money 55,000,000 Time Deposits -Total 660,381,069 Less : Allowance for Possible Losses Net
372
Total
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
> 1-3 Months
--1,349,700 1,349,700
2008 > 3-12 Months
> 12 Months
-----
-----
Total
605,381,069 55,000,000 1,349,700 661,730,769 (563,497) 661,167,272
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
6.
PLACEMENT WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANK ( C o n t i n u e d ) Changes in allowance for impairment losses and possible losses in placement with Bank Indonesia and other bank are as follows: 2010 2009 2008 Beginning Balance Difference of Im pairm ent at Initial Implementation of SFAS 50 and 55
5,350,000
563,497
750,000
(5,350,000)
4,786,503
(186,503)
--
5,350,000
563,497
Ending Balance
The collectibility of placements with other banks as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is all classified as current. On December 31, 2010 the Bank did not provide an allowance for impairment loss for placements with other banks, while as of December 31, 2009 and 2008, allowance for impairment loss is established in accordance with the Regulation of BI in the form of a general reserve of 1% in accordance with the PBI for all placements with other banks. Management believes that the allowance for impairment loss as of December 31, 2010 and allowance for possible losses as of December 31, 2009 and 2008 is adequate to cover any possible impairment value and losses from uncollectible placem ents with other banks.
7.
MARKETABLE SECURITIES a.
Based on Type and Currencies DECEMBER 31, 2010 Interest Rate Total Rupiah Held to Maturity Other Bonds Unamortized Discount Net Value Total of Held to Maturity Marketable Securities Measured at Fair Value Trough Income Statement Other Bonds Total Trading Marketable Securities Available for Sale Other Bonds Increase (Decrease) of Unrealized Value Net Value Total Available for Sale Marketable Securities Total Marketable Securities in Rupiah
8.50% - 13.50%
57,691,261 -57,691,261 57,691,261
8.50% - 9.00%
26,166,390 26,166,390
10% - 11.75%
636,696,719 -636,696,719 636,696,719 720,554,370
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
373
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
MARKETABLE SECURITIES ( C o n t i n u e d )
a.
Based on Type and Currencies ( C o n t i n u e d ) DECEMBER 31, 2010 Interest Rate Total United States Dollar Held to Maturity Other Bonds Unamortized Discount Net Value
45,507,387 -45,507,387
Total Held to Maturity Marketable Securities
45,507,387
Available for Sale Other Bonds Increase (Decrease) of Unrealized Value Net Value Total Trading Marketable Securities
7.25%
6.37% - 7.25%
85,558,960 -85,558,960 85,558,960
Total Marketable Securities in United States Dollar
131,066,347
Total Marketable Securities Less : Allowance for Impairment Losses
851,620,717
Net
851,580,717
(40,000)
DECEMBER 31, 2009 Interest Rate Total Rupiah Held to Maturity Certificate of Bank Indonesia Unamortized Discount Net Value Other Bonds Unamortized Discount Net Value Total Held to Maturity Marketable Securities Measured at Fair Value in Income Statem ent Other Bonds Total Trading Marketable Securities Total Marketable Securities in Rupiah
374
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
7.93%
977,500,000 (2,925,825) 974,574,175
11.48%
2,312,137,028 -2,312,137,028 3,286,711,203
11.70%
1,095,361,625 1,095,361,625 4,382,072,828
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
MARKETABLE SECURITIES ( C o n t i n u e d )
a.
Based on Type and Currencies ( C o n t i n u e d ) DECEMBER 31, 2009 Interest Rate Total United States Dollar Held to Maturity Other Bonds Unamortized Discount
7.03%
Net Value
95,470,628 -95,470,628
Total Held to Maturities Marketable Securities
95,470,628
Total Marketable Securities in United States Dollar
95,470,628
Total Marketable Securities Less : Allowance of Impairment loss
4,477,543,456
Net
4,469,838,274
(7,705,182)
DECEMBER 31, 2008 Interest rate Total Rupiah Held to Maturity Certificate of Bank Indonesia Unamortized Discount Net Value Other Bonds Unamortized Discount Net Value Total Held to Maturity Marketable Securities Measured at Fair Value in Income Statem ent Other Bonds Total Trading Securities Total Marketable Securities in Rupiah
11.00%
647,516,000 (1,443,058) 646,072,942
12.87%
2,581,901,528 -2,581,901,528 3,227,974,470
10.81%
1,675,914,888 1,675,914,888 4,903,889,358
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
375
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
MARKETABLE SECURITIES ( C o n t i n u e d ) a.
Based on Type and Currencies ( C o n t i n u e d ) DECEMBER 31, 2008 Interest rate Total United States Dollar Held to Maturity Other Bonds Unamortized Discount
6.96%
Net Value Total Held to Maturity Marketable Securities
110,224,844
Total Marketable Securities in United States Dollar
b.
110,224,844 -110,224,844
110,224,844
Total Marketable Securities Less: Allowance of Impairment Loss
5,014,114,202
Net
5,005,405,833
(8,708,369)
Based on the issuer and bond ratings DECEMBER 31, 2010 Rank Total Rupiah Bonds: Government Stated Owned-Enterprises PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Pupuk Kaltim Tbk Other Companies: PT Malindo Feedmil Total Bonds Medium-Terms Notes Stated Owned-Enterprises PT Sarana Multigria Finance Total of Medium-Terms Notes Total Marketable Securities in Rupiah
376
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
BBB**)
551,894,909
idAA-*) idAA*) idAA-*)
5,000,000 38,394,461 5,315,000
idAA+*)
19,950,000 620,554,370
AA*)
100,000,000 100,000,000 720,554,370
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
MARKETABLE SECURITIES ( C o n t i n u e d ) b.
Based on the issuer and bond ratings ( C o n t i n u e d ) DECEMBER 31, 2010 Rank Total United States Dollar Bonds: Other Companies PT Medco Energi Total Bonds
idAA-*)
Total Marketable Securities in United States Dollar
131,066,347 131,066,347 131,066,347
Total Marketable Securities Less : Allowance of Impairment Losses
851,620,717 (40,000)
Net
851,580,717 DECEMBER 31, 2009 Rank Total
Rupiah Bonds: Government Stated Owned-Enterprises PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Bank Ekspor Impor (Persero) Perum Pegadaian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Indosat Tbk PT Pupuk Kaltim Tbk Other Companies: PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT Bentoel International Investama Tbk PT BPD Nusa Tenggara Barat PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PT BPD Sulawesi Utara PT Medco Energi Internasional Tbk PT BPD Lampung PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Mega Tbk PT Bank Panin Indonesia Tbk PT Malindo Feedmil Total Bonds Other Securities: Bank Indonesia Total Marketable Securities in Rupiah
Ba2**)
2,696,053,558
idAA-*) idAA-*) idAA-*) idAAA*) idAA+*) idAA+*) BB+***) idAA-*)
59,915,380 46,000,883 38,081,407 25,000,000 32,514,042 25,000,000 72,179,507 5,000,000
idAA+*) idA*) idBBB+*) idA+*) idBBB+*) idAA-*) idBBB+*) idAA+*) idA+*) idAA+*) idAA-*)
144,969,043 86,571,985 20,000,000 20,020,831 14,984,617 3,151,500 4,000,000 27,917,800 16,138,100 50,000,000 20,000,000 3,407,498,653 974,574,175 4,382,072,828
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
377
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
MARKETABLE SECURITIES ( C o n t i n u e d ) b.
Based on the issuer and bond ratings ( C o n t i n u e d ) DECEMBER 31, 2009 Rank Total United States Dollar Bonds: Government of Republic of Indonesia State Owned-Enterprises PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Total Bonds
Ba2**)
59,478,083
Ba2**)
35,992,545 95,470,628 95,470,628
Total Marketable Securities in United State Dollar Total Marketable Securities Less : Allowance for Impairment Losses
4,477,543,456 (7,705,182)
Net
4,469,838,274
DECEMBER 31, 2008 Rank Total Rupiah Bonds: Government State Owned Enterprises PT Bank Tabungan Negara (Persero) PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Tbk PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Bank Ekspor Impor (Persero) Perum Pegadaian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Indosat Tbk PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Other Companies: PT Indofood Sukses Makmur Tbk PT BPD Jawa Barat PT Bentoel International Investama Tbk PT BPD Nusa Tenggara Barat PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PT BPD Sulawesi Utara PT Medco Energi Internasional Tbk PT BPD Lampung PT Bank Permata Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk
378
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Ba3**)
3,427,299,254
idAA-*) idAA-*) idAA-*) idAA-*) idAAA*) idAA+*) idAA+*) idAA+*) idA*)
29,606,285 59,859,929 45,590,260 37,920,105 25,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 25,000,000 145,325,366 73,597,992 85,275,947 20,000,000 20,063,366 14,942,399 14,698,319 4,000,000 9,693,530 39,363,975
idAA+*) idA+*) idA*) Aa3.id**) idA+*) idBBB+*) idAA-*) idBBB+*) idA*) idAA+*)
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
MARKETABLE SECURITIES ( C o n t i n u e d ) b.
Based on the issuer and bond ratings ( C o n t i n u e d ) DECEMBER 31, 2008 Rank Total Other Companies (Continued): PT Bank Mega Tbk PT Bank Buana Indonesia Tbk PT Bank Panin Indonesia Tbk PT HM Sampoerna Tbk PT Malindo Feedmil PT Exelcom Total Bonds
idA+*) idA+*) idA+*) idAAA*) idA+*) idAA-*)
16,073,738 8,149,288 50,004,750 6,646,559 20,001,220 2,840,100 4,305,952,382
--
646,072,942 4,952,025,324
Ba3**)
68,737,159
---
--41,487,685 110,224,844
Other Securities: Bank Indonesia Total Marketable Securities in Rupiah United State Dollar Bonds Government of Republic of Indonesia State Owned-Enterprises PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Total Bonds
Ba3**)
Total Marketable Securities in United State Dollar
110,224,844
Total Marketable Securities Less : Allowance for Impairment losses
5,062,250,168 (8,708,369)
Net
5,053,541,799
*) **) ***)
Pefindo M oody’s Fitch Ratings
Period of marketable securities since purchase date until maturity date is as follows: 2010 Rupiah Certificate of Bank Indonesia Bonds Medium Term Notes United State Dollar Bond Medium Term Notes
2009
2008
-3 - 18 years 1 year
8 - 28 days 3 - 21 years --
28 - 32 days 5 months-38 years --
1 - 2 years 3 years
8 - 30 years --
8 - 38 years --
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
379
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
MARKETABLE SECURITIES ( C o n t i n u e d )
c.
Based on government and non government, securities are classified as follows: 2010 Government Bonds Non Government Bonds Less : Allowance of Impairment Losses Total
d.
2009
2008
551,894,909 299,725,808 851,620,717
3,730,105,816 747,437,640 4,477,543,456
4,483,437,653 530,676,549 5,014,114,202
(40,000)
(7,705,182)
(8,708,369)
851,580,717
4,469,838,274
5,005,405,833
Based on maturity rem aining life, securities are classified as follows: Fair value from securities on December 31, 2010, 2009, and 2008 based on maturity remaining life is as follows:
2010 Trading Rupiah More than 3 - 12 months More than 1 - 5 years More than 5 years
Held to Maturity Rupiah Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 12 months More than 1 - 5 years More than 5 years United States Dollar More than 3 - 12 months More than 5 years
380
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
10,000,000 16,166,390 -26,166,390
-223,215,025 872,146,600 1,095,361,625
14,000,000 185,748,969 1,476,165,919 1,675,914,888
--30,000,000 5,000,000 22,691,261 57,691,261
974,574,175 110,203,465 159,003,764 827,457,787 1,215,472,012 3,286,711,203
--168,031,829 484,488,559 2,575,454,082 3,227,974,470
45,507,387 -45,507,387 103,198,648
-95,470,628 95,470,628 3,382,181,831
-110,224,844 110,224,844 3,338,199,314
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
MARKETABLE SECURITIES ( C o n t i n u e d )
d.
Based on maturity remaining life ( C o n t in u e d ) 2010 Available for Sale Rupiah More than 3 - 12 months More than 5 years United States Dollar More than 3 - 12 Months More than 1 - 5 years
Total Less : Allowance for Impairment Losses Net e.
2009
2008
60,000,000 576,696,719 636,696,719
----
----
32,008,025 53,550,935 85,558,960 722,255,679
-----
-----
851,620,717
4,477,543,456
5,014,114,202
(40,000)
(7,705,182)
(8,708,369)
851,580,717
4,469,838,274
5,005,405,833
Changes of unrealized gain/(loss) Changes in unrealized gain/(loss) of securities classified as available for sale are as follows: 2010
f.
2009
2008
Unrealized Gain/(Loss) Realized Gain/(Loss)
120,805,952 (82,769,501)
---
---
Ending Balance
38,036,451
--
--
Changes of allow ance for impairment losses 2010 Beginning Balance Difference of Im pairm ent at Initial Implementation of SFAS No. 50 and No. 55 Allowance (Reversal) Difference of Exchange Ending Balance of the Year
2009
2008
7,705,182
8,708,370
7,879,093
(7,705,182) 40,000 --
-(2,588,881) 1,585,693
-1,088,561 (259,285)
40,000
7,705,182
8,708,369
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
381
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
7.
MARKETABLE SECURITIES ( C o n t i n u e d )
g.
Reclassification of securities in held to maturity category to available for sale category On January 1, 2009 the Bank has revised some of the intent and purpose of ownership of securities, the maturity of to be traded and available for sale securities. This decision was taken by the Bank in accordance with SFAS No.55 (Revision of 2006) and Deputy Governor of Bank Indonesia Letter No. 10/177/DpG/DPNP dated October 9, 2008 where the Bank is given the opportunity to evaluate all categories of financial instruments including government securities which have been moved by the intention and ability of the concerned Bank, which is applicable as of January 1, 2009. Then, based on the letter from the Board of Accountancy Standards of Indonesia through its letter No. 1705/DSAK/IAI/XII/2008 dated December 30, 2008 regarding the changes to the application of SFAS No.55 (Revision of 2006) which was originally effective on January 1, 2009 but was postponed for one year to January 1, 2010, upon consideration of the Bank to change its original purpose of the ownership of securities held to maturity to be traded and available for sale. On January 1, 2010, based on the Bank's analysis by considering the condition of the bank experiencing a negative liquidity gap of Rp 2,893,000,000. With these considerations the Bank undertook reclassification of securities held to maturities as available-for-sale and trading securities, with a nominal value of Rp 2,351,772,261. The difference between the market value of these securities with its carrying value on the date of transfer is amounting Rp 141,226,821, each amounting to Rp 20,832,941, which have been recorded and presented as an unrealized gain on securities available for sale which is a component of equity; and Rp 120,393,880, which have been recorded as earnings of securities revaluation in the current income statement. On October 18, 2010, in order to meet Bank Indonesia Regulation No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 concerning Statutory Reserves (GWM), Commercial Bank at Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Exchange, which requires the existence of GWM Loan to Deposits Ratio (LDR) and based on the analysis by considering the provisions of GWM, the Bank has reclassified the securities of maturity held as available for sale, with nominal value of Rp 1,001,261. The difference Between the market value of these securities with its carrying value on the date of transfer is Rp 99,973,011, which was recorded and presented as an unrealized gain on securities available for sale, which is a component of equity. As of December 31, 2010, unrealized gains on securities available for sale, which is a component of equity, are realized by Rp 61,936,560 and has been recorded as revenue of securities revaluation in the current income statement. Quality of the securities as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are Current. Allowance for impairment losses in 2010 to the Conventional is nil while sharia Business Unit at Rp 40,000. Allowance for impairment losses in 2009 and 2008 represents 1% of general reserve in accordance with the PBI. Management believes that the allowance for impairment losses as of 31 December 2010 and the allowance for possible losses on December 31, 2009 and 2008 are adequate to cover possible losses from uncollectible effects.
382
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
8.
SECURITIES PURCHASED WITH RESALE AGREEMENTS (REVERSE REPO)
As of December 31, 2010, reverse repo is nil, while as of December 31, 2009 and 2008, they are as follows: D E C E M B E R 3 1 , 2 00 9 C usto m e r
Rupiah PT M and iri Sekuritas PT M and iri Sekuritas PT A m cap ital Sekuritas
Ty pe
FR0046 FR0047 FR0047
T o ta l
Pa r Va lu e
70,000,000 55,000,000 25,000,000
S ta rtin g D a te
M a turity D a te
12/21/09 12/14/09 12/15/09
1/7/10 1/14/10 1/18/10
1 5 0,0 0 0,0 0 0
R ev erse R ep o
U nrealized Interest In co m e
N e t V alu e
69,913,200 53,784,500 24,395,000
21,906 19,871 10,588
6 9 ,8 9 1,2 9 4 5 3 ,7 6 4,6 2 9 2 4 ,3 8 4,4 1 2
1 4 8,0 9 2,7 0 0
5 2 ,3 6 5
1 4 8,0 4 0,3 3 5
D E C E M B E R 3 1 , 2 00 8 C usto m e r
Rupiah PT M and iri Sekuritas PT M and iri Sekuritas PT M and iri Sekuritas PT D anareksa Sekuritas PT D anareksa Sekuritas PT D anareksa Sekuritas PT M and iri Sekuritas PT D anareksa Sekuritas PT M and iri Sekuritas PT M and iri Sekuritas PT M and iri Sekuritas PT D anareksa Sekuritas PT M and iri Sekuritas PT D anareksa Sekuritas PT M and iri Sekuritas PT A m C ap ital Indonesia T o ta l
Ty pe
FR0028 FR0028 FR0028 FR0043 FR0043 FR0043 FR0045 FR0046 FR0047 FR0047 FR0047 FR0048 FR0048 FR0048 Seri O RI 004 Seri O RI 004
P a r Va lu e
20,000,000 15,000,000 15,000,000 18,000,000 15,000,000 15,000,000 6,500,000 20,000,000 20,000,000 20,000,000 95,000,000 5,000,000 4,000,000 15,000,000 3,000,000 35,000,000 3 2 1,5 0 0,0 0 0
S ta rtin g d a te
12/18/08 12/19/08 12/23/08 12/1/08 12/3/08 12/24/08 12/24/08 12/3/08 12/24/08 12/24/08 12/30/08 12/3/08 12/24/08 12/24/08 12/24/08 12/30/08
M a turity D a te
1/14/09 1/14/09 1/14/09 1/5/09 1/7/09 1/12/09 1/27/09 1/7/09 1/27/09 1/27/09 1/30/09 1/7/09 1/27/09 1/23/09 1/27/09 1/30/09
R everse R ep o
U nrealized Interest In co m e
N e t V alu e
19,550,000 14,661,000 14,652,000 11,705,400 10,667,700 9,753,150 5,214,950 13,222,400 17,470,000 17,470,000 89,345,600 3,331,400 3,375,200 9,764,700 2,818,500 35,047,950
41,481 31,500 31,500 771 3,540 1,989 11,872 4,480 55,588 55,588 457,839 1,280 12,071 11,270 10,721 167,323
1 9 ,5 0 8,5 1 9 1 4 ,6 2 9,5 0 0 1 4 ,6 2 0,5 0 0 1 1 ,7 0 4,6 2 9 1 0 ,6 6 4,1 6 0 9 ,7 5 1,1 6 1 5 ,2 0 3,0 7 8 1 3 ,2 1 7,9 2 0 1 7 ,4 1 4,4 1 2 1 7 ,4 1 4,4 1 2 8 8 ,8 8 7,7 6 1 3 ,3 3 0,1 2 0 3 ,3 6 3,1 2 9 9 ,7 5 3,4 3 0 2 ,8 0 7,7 7 9 3 4 ,8 8 0,6 2 7
2 7 8,0 4 9,9 5 0
8 9 8,8 1 3
2 7 7,1 5 1,1 3 7
As of 2009 and 2008 the Bank did not provide an allowance for losses, because these securities are government bonds and in conformity with PBI No. 7/2/PBI/2005 concerning Asset Quality Rating for Commercial Banks article 45 paragraph 2 explaining that the general reserves are excluded to productive assets in the form of SBI and SUN as well as part of productive assets which are secured by cash collateral.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
383
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS
a.
By Type of Loans
DECEMBER 31, 2010 Current Working Capital Consumption Investment Sharia Financing Loan to Employees Total Less: Allowance for Impairment Losses Net
Special Mention
Substandard
Doubtful
Loss
Total
1,209,797,221 4,625,243,010 1,530,614,970 488,776,598 303,496,582 8,157,928,381
56,423,184 94,740,466 48,281,863 9,276,875 18,942 208,741,330
3,001,700 3,867,366 8,728 8,739,068 -15,616,862
6,545,171 8,544,554 1,138,509 291,328 -16,519,562
110,952,398 75,932,630 13,003,722 91,850,831 375,640 292,115,221
1,386,719,674 4,808,328,026 1,593,047,792 598,934,700 303,891,164 8,690,921,356
(91,368,798)
(10,437,067)
(2,342,529)
(9,641,728)
(38,566,910)
(152,357,032)
8,066,559,583 198,304,263
13,274,333
6,877,834
253,548,311
8,538,564,324
Loss
Total
DECEMBER 31, 2009 Current Working Capital Consumption Investment Sharia Financing Loans to Directors and Employees Total Less : Allowance for Impairment Losses Net
Special Mention
Substandard
Doubtful
527,246,024 4,137,242,994 908,009,360 549,140,221
15,989,659 106,901,906 86,413,277 7,202,170
3,504,502 7,796,057 57,599,840 15,272,038
19,986,360 18,956,482 3,848,284 86,773,871
112,077,371 69,935,659 4,317,221 1,877,152
678,803,916 4,340,833,098 1,060,187,982 660,265,452
261,664,656 6,383,303,255
219,198 216,726,210
-84,172,437
400,297 129,965,294
1,130,502 189,337,905
263,414,653 7,003,505,101
(63,833,033)
(7,692,022)
(9,402,638)
(8,237,189)
(144,521,079)
(233,685,961)
6,319,470,222 209,034,188
74,769,799
121,728,105
44,816,826
6,769,819,140
DECEMBER 31, 2008 Current Capital Market Consumption Investment Sharia Financing Loans to Directors and Employees Sub Total Less : Allowance for Impairment Losses Net
384
Special Mention
Substandard
Doubtful
Loss
Total
636,010,982 4,409,138,519 138,010,550 489,401,635
32,085,199 173,554,205 18,343,628 2,330,916
19,850,351 5,893,317 1,209,581 123,039,500
18,617,281 8,737,761 1,994,207 714,902
42,878,990 80,483,472 12,122,715 2,418,576
749,442,803 4,677,807,274 171,680,681 617,905,529
258,939,583 5,931,501,269
404,842 226,718,790
47,721 150,040,470
-30,064,151
1,154,612 139,058,365
260,546,758 6,477,383,045
(35,280,438)
(8,389,012)
(32,361,830)
(14,818,848)
(139,058,364)
(229,908,492)
5,896,220,831 218,329,778 117,678,640
15,245,303
--
6,247,474,552
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS ( C o n t i n u e d )
b.
By Economic Sector
C u rren t G eneral Trading and A dm inistration Ind ustry Business Service Transp ortation C o nstruction So cial Services Others To tal Less : Allow ance for Im p airm ent Loss N et
182,840,679 369,519,581 271,782,448 2,860,993 685,595,283 77,487,509 6,567,841,888 8,157,928,381
N et
N et
1,445,226 -1,277,361 287,842 --12,606,433 15,616,862
4,125,804 143,844 552,189 3,478,430 99,607 -8,119,688 16,519,562
Lo ss
T o ta l
32,108,452 -106,461,392 73,680,925 -3,664,393 76,200,059 292,115,221
2 2 7,0 4 9,2 7 5 3 7 0,6 4 2,4 5 8 4 2 1,7 7 4,1 1 1 9 8 ,8 3 9,6 0 2 6 8 5,6 9 4,8 9 0 8 1 ,2 5 9,8 7 5 6,8 0 5,6 6 1,1 4 5 8,6 9 0,9 2 1,3 5 6
(91,368,798)
(10,437,067)
(2,342,529)
(9,641,728)
(38,566,910)
(1 5 2,3 5 7,0 3 2)
1 9 8,3 0 4,2 6 3
1 3 ,2 7 4,3 3 3
6 ,8 7 7,8 3 4
2 5 3,5 4 8,3 1 1
8 ,5 3 8,5 6 4,3 2 4
196,285,325 8,285,177 411,017,238 261,135,990 6,992,084 77,340,664 4,137,242,994 1,285,003,783 6,383,303,255
S p ecia l M en tio n
9,979,777 498,669 4,282,457 12,931,708 -198,092 106,901,907 81,933,601 216,726,211
D E C E M B E R 3 1 , 2 00 9 S u b sta nd a rd D o u b tfu l
828,585 -2,622,641 256,724 --7,796,057 72,668,430 84,172,437
Lo ss
T o ta l
8,401,050 -90,344,516 11,844,198 --18,956,482 419,048 129,965,294
35,465,403 -16,951,966 64,205,133 -922,090 69,935,658 1,857,653 189,337,903
2 5 0,9 6 0,1 4 0 8 ,7 8 3,8 4 6 5 2 5,2 1 8,8 1 8 3 5 0,3 7 3,7 5 3 6 ,9 9 2,0 8 4 7 8 ,4 6 0,8 4 6 4,3 4 0,8 3 3,0 9 8 1,4 4 1,8 8 2,5 1 5 7,0 0 3,5 0 5,1 0 0
(63,833,033)
(7,692,022)
(9,402,638)
(8,237,189)
(144,521,078)
(2 3 3,6 8 5,9 6 0)
6 ,3 1 9,4 7 0,2 2 2
2 0 9,0 3 4,1 8 9
7 4 ,7 6 9,7 9 9
1 2 1,7 2 8,1 0 5
4 4 ,8 1 6,8 2 5
6 ,7 6 9,8 1 9,1 4 0
C u rren t G eneral Trading and A dm inistration Ind ustry Business Service C o nstruction Transp ortation So cial Services C o nsum er Others To tal Less : A llo wance for Im p airm ent Losses
6,529,114 979,033 41,700,721 18,531,412 -107,973 140,893,077 208,741,330
D E C E M B E R 3 1 , 2 01 0 S u b sta nd a rd D o u b tfu l
8 ,0 6 6,5 5 9,5 8 3
C u rren t G eneral Trading and A dm inistration Ind ustry Business Service C o nstruction Transp ortation So cial Services C o nsum er Others To tal Less : Allow ance for Im p airm ent Loss
S p ecia l M en tio n
372,196,932 6,333,090 181,510,290 244,631,745 11,585,207 38,971,887 4,529,138,520 547,133,599 5,931,501,270
S p ecia l M en tio n
120,980,375 -1,130,582 17,790,429 --53,554,206 33,263,198 226,718,790
D E C E M B E R 3 1 , 2 00 8 S u b sta nd a rd D o u b tfu l
Lo ss
T o ta l
19,728,919 4,864 242,855 104,071 --5,893,317 124,066,445 150,040,471
18,479,914 -102,295 588,655 --8,737,761 2,155,525 30,064,150
28,042,775 2,143 18,200,742 3,590,728 -393,380 80,483,472 8,345,125 139,058,365
5 5 9,4 2 8,9 1 5 6 ,3 4 0,0 9 7 2 0 1,1 8 6,7 6 4 2 6 6,7 0 5,6 2 8 1 1 ,5 8 5,2 0 7 3 9 ,3 6 5,2 6 7 4,6 7 7,8 0 7,2 7 6 7 1 4,9 6 3,8 9 2 6,4 7 7,3 8 3,0 4 6
(35,280,438)
(8,389,013)
(32,361,830)
(14,818,848)
(139,058,364)
(2 2 9,9 0 8,4 9 3)
5 ,8 9 6,2 2 0,8 3 2
2 1 8,3 2 9,7 7 7
1 1 7,6 7 8,6 4 1
1 5 ,2 4 5,3 0 2
--
6 ,2 4 7,4 7 4,5 5 2
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
385
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS ( C o n t i n u e d )
c.
By Loan Period Detail of loan period based on loan agreements is as follows: 2010 Less than More than More than More than
1 1 2 5
792,991,760 1,248,762,496 1,282,748,554 5,366,418,546
903,105,534 799,467,849 1,433,152,083 3,867,779,634
645,952,719 215,120,439 1,290,072,883 4,326,237,004
Total Less : Allowance for Impairment Losses
8,690,921,356
7,003,505,100
6,477,383,045
(152,357,032)
(233,685,960)
(229,908,493)
8,538,564,324
6,769,819,140
6,247,474,552
Based on the Remaining Maturity Date Detail of loan period based on rem aining period at balance sheet date up to m aturity date is as follows: 2010
2009
2008
Less than 1 year More than 1 - 2 years More than 2 - 5 years More than 5 years
1,152,418,424 1,159,485,782 1,517,612,060 4,861,405,090
821,286,029 2,040,679,822 1,922,273,024 2,219,266,225
913,666,437 777,624,685 1,246,373,065 3,539,718,858
total less : Allowance for Impairment Losses
8,690,921,356
7,003,505,100
6,477,383,045
(152,357,032)
(233,685,960)
(229,908,493)
8,538,564,324
6,769,819,140
6,247,474,552
Net f.
2008
year - 2 Years - 5 Years Years
Net d.
2009
Other significant information Other significant information in relation with loans is as follows: 1. With the implementation of PAPI 2008, SFAS 50 and SFAS 55 in conformity with BI SE. 11/33/DPNP December 8, 2009 regarding Amendment to Circular Letter No. 11/4/DPNP dated January 27, 2009 on the Implementation of the Indonesian Banking Accounting Guidelines, the Bank has implemented these provisions for the fiscal year of December 31, 2010. To establish allowance for credit impairment losses, until December 31, 2009 the Bank still applies PBI No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 on the assessment of asset quality of commercial banks and PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 Chapter V on the Elimination of Assets (see Note 2.I). 2. The average interest rate per loan year in Rupiah for the years 2010, 2009 and 2008, is 14.30% , 15.05% and 16.55% , respectively, while in foreign currency is 6.72% , 8.00% and 9.49% , respectively. 3. Loans with collateral, secured by deposits, cash collateral bounded with mortgage or with a power of attorney to sell or bounded with a mortgage or with other collateral acceptable to the Bank.
386
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS ( C o n t i n u e d )
f.
Other significant information ( C o n t i n u e d ) 4.
5.
6.
7.
Fixed loans consist of loans for working capital, investment and consum ption. Loans for working capital and investments include long-term, fixed, recurrent loans and discounts, while consumption loans consisting of home loans, vehicle loans and other consumption loans. Loans of Directors and employees of Bank, substantially represent loans with interest rates up to 4.50% per year for cars, houses and other personal necessities, with maturities ranging from 1 (one) to 15 (fifteen) years. This credit is paid through monthly payroll deductions. Loans to related parties less allowance for losses (see note 35) as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are amounting to Rp 10,205,211, Rp 5,902,608 and Rp 5,064,118, respectively. As of December 31, 2010, 2009 and 2008, the collectibility of loans to related parties is current. The Bank provides loans to related parties with the same terms and conditions with loans to third parties. Restructured loans as of December 31, 2010, 2009, and 2008 are as follows: 2010 Extension of Loans Period Alteration of Financing Scheme Total
2009
2008
82,816,306 16,223,250
70,136,644 97,216,210
7,650,954 --
99,039,556
167,352,854
7,650,954
8.
As of December 31, 2010, 2009 and 2008, there was no violation or excess of the provisions of Lending Limit. 9. Ratio of Non Performing Loan (NPL) of Bank-Net as of December 31, 2010, 2009 and 2008, is 3.21% , 3.26% and 2.05% , respectively, while Bank-Gross NPL ratio is 3, 73%, 5.76% and 4.92% , respectively. 10. Syndicated loans as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are am ounting to Rp 1,071,435, Rp 563,632,219 and Rp 290,035,495, respectively. Bank Participation in syndicated loans ranges from 2.20% - 50.00% . 11. The amount of loans including financing provided based on Sharia principles from Sharia unit as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is as follows:
Murabahah Receivables Mudharabah Financing Musyarakah Financing Ijarah/IMBT Qardh Loan Total
2010
2009
2008
124,909,917 45,618,130 93,724,065 327,498,434 17,836
138,300,432 61,017,178 179,153,742 281,785,985 8,116
264,604,570 73,015,875 237,865,100 42,418,728 1,255
591,768,382
660,265,453
617,905,528
All financing in form mudharabah and musyarakah are given in cash.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
387
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
9.
LOANS ( C o n t i n u e d )
f.
Other significant information ( C o n t i n u e d ) 12. Changes in allowance for loan impairment losses are as follows:
Beginning Balance Difference of Impairment at Initial Implementation of SFAS No 50 and 55 Allowance Recovery of Written-off Loans During the Year Written-off for The Year Differences of Exchange Rate Adjustment (Retained Earning Balance) Balance at the End of the Year
2010
2009
2008
233,685,960
229,908,493
233,802,959
(146,897,932) 1,091,555
-26,766,236
-44,750,936
4,563,432 (49,594,591) (342,155)
16,345,129 (38,401,926) (931,972)
13,145,526 (34,107,690) --
109,850,763
--
(27,683,238)
152,357,032
233,685,960
229,908,493
The balance of allowance for impairm ent loss includes allowance for impairm ent loss of Sharia financing/receivables as of December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 15,275,319, Rp 5,738,672 and Rp 25,634,938, respectively. Bank in its conventional business has accounted for reduction of collateral Elimination of Productive Assets in accordance with PBI No.11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 on Commercial Banks asset quality assessment and No. 9/6/PBI/2007 dated March, 30, 2007. Management believes that the allowance for impairment loss as of December 31, 2010 and the allowance for possible losses as of December 31, 2009 and 2008 are adequate to cover possible losses from uncollectible loans. 13. Changes in loans written off are as follows: 2010 Balance at the Beginning of the Year Recovery of Written-off Loans Additions During the Year Adjustment Balance at the End of the Year
388
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
330,377,222 (4,563,432) 49,594,591 --
308,332,628 (16,345,129) 38,401,926 (12,203)
287,514,704 (13,145,526) 34,107,690 (144,240)
375,408,381
330,377,222
308,332,628
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
10. INVESTMENT IN SHARES
DECEMBER 31, 2010 Percentage of Business Type Ownership Third Parties Cost Method PT Asuransi Bangun Askrida General and Loss Insurance Less: Allowance for Impairment Losses
3,55
926,600 --
Total
926,600
DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Percentage of Business Type Ownership Third Parties Cost Method PT Asuransi Bangun Askrida General and Loss Insurance Less: Allowance for Impairment Losses Total
Par Value
3,55
Par Value
926,600 (9,266) 917,334
The Bank has conducted investment in shares in PT Asuransi Bangun Askrida Rp 926,600 since 1998 with the percentage ownership of less than 20% . Investments in shares are recorded at cost (cost method) less any allowance for impairment loss amounting to nil and Rp 9,266 for the position of December 31, 2010, 2009 and 2008, respectively. The Bank records cash dividend income from these investments for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting to Rp 292,564, Rp 282,132 and Rp 401,428, respectively. As of December 31, 2010, 2009 and 2008, investments in shares collectibility is classified as Current. For 2010 the Bank did not provide allowance for impairment loss based on SFAS 50 and 55 (Revision of 2006) of 1% in compliance with Bank Indonesia regulation for investment in shares. Management believes that the allowance for impairment losses as of December 31, 2010 and the allowance for possible losses as of December 31, 2009 and 2008 are adequate to cover possible losses from uncollectible shares of stock.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
389
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. FIXED ASSETS
DECEMBER 31, 2010 Beginning Balance Fair Value Land Building Vehicle Inventories dan Equipment
Accumulated Depreciation Building Vehicle Inventories dan Equipment Book Value
Increase
Decrease
Ending Balance
100,658,783 35,591,147 15,234,450 167,310,457 318,794,837
2,501,374 6,545,796 2,013,310 11,807,218 22,867,698
--1,623,680 -1,623,680
103,160,157 42,136,943 15,624,080 179,117,675 340,038,855
11,460,904 12,135,191 114,534,222 138,130,317
1,830,839 1,132,784 18,600,146 21,563,769
-1,181,878 115,020 1,296,898
13,291,743 12,086,097 133,019,348 158,397,188
180,664,520
181,641,667
DECEMBER 31, 2009 Beginning Balance Fair Value Land Building Vehicle Inventories and Equipment
Accumulated Depreciation Building Vehicle Inventories and Equipment Book Value
390
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Increase
Decrease
Ending Balance
105,175,114 29,697,982 16,056,450 141,176,252 292,105,798
1,293,175 7,452,972 312,000 26,641,613 35,699,760
5,809,506 1,559,807 1,134,000 507,408 9,010,721
100,658,783 35,591,147 15,234,450 167,310,457 318,794,837
10,954,857 11,776,479 97,920,479 120,651,815
1,441,930 1,283,177 16,613,742 19,338,849
935,884 924,463 -1,860,347
11,460,903 12,135,193 114,534,221 138,130,317
171,453,983
180,664,520
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
11. FIXED ASSETS ( C o n t i n u e d )
DECEMBER 31, 2008 Beginning Balance Fair Value Land Building Vehicle Inventories and Equipment
Accumulated Depreciation Building Vehicle Inventories and Equipment Book Value
Increase
Ending Balance
Decrease
105,175,114 29,546,660 15,598,550 124,825,175 275,145,499
-151,322 457,900 16,351,077 16,960,299
------
105,175,114 29,697,982 16,056,450 141,176,252 292,105,798
9,291,784 10,314,503 81,926,249 101,532,536
1,663,073 1,461,976 15,994,230 19,119,279
-----
10,954,857 11,776,479 97,920,479 120,651,815
173,612,963
171,453,983
All rights of the land owned by the Bank is the Right of Building (HGB) with remaining periods ranging from 8 (eight) years up to 16 (sixteen) years. HGB can be extended. Depreciation charged to income statement is amounting to Rp 21,563,769, Rp 19,338,849 and Rp 19,119,279 for the years of 2010, 2009 and 2008, respectively (see Note 30). Fixed assets other than land as of December 31, 2010, 2009 and 2008 have been insured with several insurance companies with coverage as follows:
2010 PT Sarana Lindung Upaya PT Asuransi Astra Buana PT Asuransi Bangun Askrida Total
Insurance Coverage 2009
2008
72,311,704 ---
6,950,850 2,933,600 --
74,100,626 5,255,600 125,000
72,311,704
9,884,450
79,481,226
Based on the review of individual fixed assets at the end of the year, management believes that there is no indication of impairment of fixed assets as of December 31, 2010, 2009 and 2008 in accordance with SFAS 48.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
391
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
12. ACCRUED INCOM E 2010 Securities Interest Loan Interest Call Money Interest Total
2009
2008
17,611,382 53,752,019 1,025,864
104,162,768 47,144,485 142,531
127,258,506 50,941,978 147,166
72,389,265
151,449,784
178,347,650
13. OTHERS ASSETS 2010 Prepayment Fund Prepaid Expense Prepaid Tax Inventory Abandoned Properties Assets (Less allowance for impairment losses as of December 31, 2010 amounting Rp 69,909, and 2009 and 2008 amounting Rp 1,151,010, respectively) Ijarah Income Receivables Deferred Expenses (Less accumulated amortization as of December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 4,829,835, Rp 684,954 and Rp 3,734,091, respectively) Others Total
2009
2008
42,665,144 9,586,188 -3,457,149
9,586,257 10,310,541 1,228,772 2,351,537
19,356,615 14,992,801 6,032,566 2,067,745
69,909 2,682,123
1,151,010 335,352
1,151,010 69,507
3,048,238 4,304,851
155,736 3,258,073
982,542 1,801,194
65,813,602
28,377,278
46,453,980
Prepayment Fund represents a temporary prepayment fund from the Bank at each end of the month for the paym ent of employees’ salaries Local Government of Jakarta to be repaid at the beginning of the next month in conformity with the Decree of the Board of Directors No. 123A of 2008 regarding the Prepayment Fund In Payment of Income Payroll And Fringe Benefits of Civil Servants (PNS), Candidates of Civil Servants (CPNS), Contractual Employees (PTT), and Retired Government Employees of DKI Jakarta dated September 19, 2008, following-up Regulation of the Governor of DKI Jakarta Province No. 20 of 2008 and No. 24 of 2008. Advance taxes are estimated overpayment of tax for 2006 and 2004 (see Note 20). In 2010, the Bank has undertaken the sale of abandoned assets, based on minutes of Auction No. RL.001/2010 dated December 22, 2010, of Notary Search Azhari SH., Jakarta with the sale of goods such as SHGB land auctions in Billymoon, through the auction house of PT Mandiri Infrastructure Center (Bakman). Gain on sale of abandoned assets amounting to Rp 12,174,342 is recorded in Non operating Income (Expense) (see Note 32).
392
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
14. CURRENT LIABILITIES
2010 Deposit of Account Paym ent to Third Parties Tax to be Deposited by Perception Bank Third Parties Deposits to be Settled Mature Liabilities Bank Deposit from Syndicated Loan Sharia Liabilities Remittance Total
2009
2008
23,444,195 3,673,427 14,034,535 83,016,512 -1,593,390 66,137,546
80,536,109 7,315,656 13,999,043 29,870,614 5,896,700 4,321,093 213,552,154
73,182,282 1,711,799 21,402,358 25,855,865 6,643,137 2,371,520 204,569,407
191,899,605
355,491,369
335,736,368
The deposit balance of account payments to third parties represents deposit collateral for mature Bank Guarantee . Mature liabilities represent deposits or temporary deposits from a third party that are temporarily unable to be executed at the end of the year, and at the beginning of the next year they will already been realized by the Bank commands of such third party. Remittances are sent through the RTGS system at the end of the year that have not been ordered by the Bank, and at the beginning of the next year the money is realized by the Bank's implementation of the shipment.
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS
Third Parties Current Account Savings Time Deposits Total
Total
Total
3,291,297,180 2,916,593,524 4,170,903,010
2,061,443,286 5,421,047 1,783,460
5,352,740,466 2,922,014,571 4,172,686,470
10,378,793,714
2,068,647,793
12,447,441,507
Third Parties
Current Account Saving Time Deposits
DECEMBER 31, 2010 Related Parties
DECEMBER 31, 2009 Related Parties
Total
2,541,254,041 2,353,649,679 3,666,161,854
3,652,350,711 7,150,402 13,604,745
6,193,604,752 2,360,800,081 3,679,766,599
8,561,065,574
3,673,105,858
12,234,171,432
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
393
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS ( C o n t i n u e d )
DECEMBER 31, 2008 Related Parties
Third Parties Current Account Savings Time Deposits Total a.
Total
1,800,297,350 2,125,304,655 2,044,950,569
3,692,094,213 4,869,175 11,384,820
5,492,391,563 2,130,173,830 2,056,335,389
5,970,552,574
3,708,348,208
9,678,900,782
Total dem and deposits, savings and time deposits that are blocked are as follows: 2010 Current Account Savings Time Deposits Total
2009
2008
4,076,236,692 349,627,313 3,597,360
3,908,569,720 364,135,059 14,544,970
2,124,851,631 356,639,444 4,603,962
4,429,461,365
4,287,249,749
2,486,095,037
Deposits from Customers which are blocked by Bank as collateral of loans as of December 31, 2010, 1009 and 2008 are amounting Rp 40,682,676, Rp 2,479,475, and Rp 2,278,081, respectively (See Notes 9). b.
Current accounts consist of: 2010 Third Parties Rupiah Foreign Currencies United States Dollar Yen Related Parties Rupiah Total Average Interest Rate per Annum Rupiah Foreign Currencies
394
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
3,173,801,767
2,335,122,266
1,769,012,549
117,382,526 112,887 3,291,297,180
206,118,684 13,091 2,541,254,041
7,606,543 23,678,258 1,800,297,350
2,061,443,286
3,652,350,711
3,692,094,213
5,352,740,466
6,193,604,752
5,492,391,563
1.62% 0.60%
3.96% 0.80%
4.17% 0.80%
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS ( C o n t i n u e d )
c.
Savings consist of: 2010 Third Parties Related Parties Total
2008
2,916,593,524 5,421,047
2,353,649,679 7,150,402
2,125,304,655 4,869,175
2,922,014,571
2,360,800,081
2,130,173,830
3.29%
2.62%
2.79%
Average Interest Rate Year d.
2009
Time deposits consist of: 2010 Third Parties Rupiah Foreign Currencies United States Dollar
Related Parties Rupiah Total
2009
2008
4,169,736,105
3,662,748,448
2,042,308,329
1,166,905 4,170,903,010
3,413,406 3,666,161,854
2,642,240 2,044,950,569
1,783,460
13,604,745
11,384,820
4,172,686,470
3,679,766,599
2,056,335,389
6.83% 1.50%
8.09% 3.84%
8.31% 3.95%
Average Interest Rate Per Year Rupiah Foreign Currencies
A related party is in accordance with SFAS 7 (see Notes 2.c and 35). The balance of time deposits by term is as follows:
Rupiah 1 month 3 months 6 months 12 months On Call Total
DECEMBER 31, 2010 Foreign Currencies
Total
2,707,952,453 319,113,022 195,917,525 779,189,585 164,500,000
5,885,393 128,492 ----
2,713,837,846 319,241,514 195,917,525 779,189,585 164,500,000
4,166,672,585
6,013,885
4,172,686,470
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
395
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS ( C o n t i n u e d )
Rupiah 1 month 3 months 6 months 12 months On Call Total
Total
Total
1,702,181,472 902,907,701 322,190,910 711,862,507 37,210,603
3,135,429 277,977 ----
1,705,316,901 903,185,678 322,190,910 711,862,507 37,210,603
3,676,353,193
3,413,406
3,679,766,599
Rupiah 1 month 3 months 6 months 12 months On Call
DECEMBER 31, 2009 Foreign Currencies
DECEMBER 31, 2008 Foreign Currencies
Total
1,342,982,004 132,877,698 22,882,194 554,951,253 --
1,847,920 794,320 ----
1,344,829,924 133,672,018 22,882,194 554,951,253 --
2,053,693,149
2,642,240
2,056,335,389
The balance of time deposits by rem aining period to maturity:
Rupiah Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months On Call Total
396
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DECEMBER 31, 2010 Foreign Currencies
Total
1,960,129,434 1,489,323,157 374,571,280 178,148,715 164,500,000
4,716,199 1,297,685 ----
1,964,845,633 1,490,620,842 374,571,280 178,148,715 164,500,000
4,166,672,586
6,013,884
4,172,686,470
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
15. DEPOSITS FROM CUSTOMERS ( C o n t i n u e d )
Rupiah Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months Total
Total
Total
1,941,877,721 900,763,502 127,625,413 706,086,557
3,242,633 170,773 ---
1,945,120,354 900,934,275 127,625,413 706,086,557
3,676,353,193
3,413,406
3,679,766,599
Rupiah Less than 1 month More than 1 - 3 months More than 3 - 6 months More than 6 - 12 months
DECEMBER 31, 2009 Foreign Currencies
DECEMBER 31, 2008 Foreign Currencies
Total
1,509,508,935 340,753,360 26,197,012 177,233,842
1,880,620 761,620 ---
1,511,389,555 341,514,980 26,197,012 177,233,842
2,053,693,149
2,642,240
2,056,335,389
Deposits are classified into the category of financial liabilities m easured at amortized cost using the effective interest rate.
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS
2010 Call Money Inter Company Mudharabah Investment Certificate Dem and Deposits Time Deposits Total
2009
2008
620,872,954
644,272,524
1,036,608,888
-6,036,990 2,370,000
46,975,000 6,856,130 2,370,000
-8,351,496 2,370,000
629,279,944
700,473,654
1,047,330,384
6.10%
4.56%
8.95%
-3.46% 6.23%
2.75% 3.95% 7.75%
-4.17% 8.31%
Average Interest Rate per Annum: Call Money Inter Company Mudharabah Investment Certificate Dem and Deposits Time Deposits
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
397
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
16. DEPOSITS FROM OTHER BANKS ( C o n t i n u e d )
Information regarding the length of time and interest on deposits from other banks is as follows:
Period Call Money Inter Company Mudharabah Investment Certificate Dem and Deposits Time Deposits
DECEMBER 31, 2010 Average Interest Rate per Year
4 - 90 days
6.10%
620,872,954
--1 - 3 months
-3.46% 6.23%
-6,036,990 2,370,000
Total
629,279,944
Period Call Money Inter Company Mudharabah Investment Certificate Dem and Deposits Time Deposits
DECEMBER 31, 2009 Average Interest Rate per Year
Total
Total
4 - 90 days 3 months
4,55% 2,75%
644,272,524 46,975,000
-1 - 6 months
3,95% 7,75%
6,856,130 2,370,000
Total
Call Money Inter Company Mudharabah Investment Certificate Dem and Deposits Time Deposits
Total
700,473,654
Period
DECEMBER 31, 2008 Average Interest Rate per Year
5 - 14 days
8.95%
1,036,608,888
--3 months
-4.17% 8.13%
-8,351,496 2,370,000
Total
1,047,330,384
Deposits from other banks are classified into the category of financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate. The estimated fair value of deposits from other banks without any period of time, including the deposit without interest, is the amount to be refunded upon request. The estimated fair value of deposits with fixed interest rates with no market price quotations are based on discounted cash flows using interest rates of new payables with the same period. In 2010, the fair value of financial liabilities is equal to its carrying value.
398
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MARKETABLE SECURITIES ISSUED
Bank DKI Bonds IV (Four) Bank DKI Bonds V (Five) Emission Cost for Bonds Issued Purchase of Bank DKI Bonds IV (Four) Subordination Bonds I (one) Emission Cost for Bonds Issued Bonds - Net
2010
2009
2008
-425,000,000 (1,064,428) 423,935,572 -423,935,572 325,000,000 (818,052)
-425,000,000 (1,537,508) 423,462,492 -423,462,492 325,000,000 (1,181,630)
700,000,000 425,000,000 (2,822,300) 1,122,177,700 (253,500,000) 868,677,700 325,000,000 (1,545,208)
748,117,520
747,280,862
1,192,132,492
Bank DKI Bond IV (four), amounting to Rp 700,000,000, is payable in 5 (five) years since 2004 and will mature in 2009 and has a fixed interest rate of 12.50% per annum. The interest is paid per 3 (three) months, on the 17 th. On 31 December 2008, Bank DKI bond IV (four) was ranked idA-(Pefindo). Bank DKI Bond IV (four) is registered in the Indonesia Stock Exchange (formerly the Surabaya Stock Exchange) with the Trustee for the bond issuance in 2004 was PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Based on Notarial Deed of Poerbaningsih Adi Warsito, SH, No. 18 dated March 10, 2008, regarding Amendment II (two), the Bond Trustee Agreement IV (four), Bank DKI in 2004 With Fixed Rates. Bank with written permission from the trustee, PT Bank Mega Tbk, provided that is not allowed, among others; do issuances of bonds or other debt instruments that have similar positions higher precedence, and the payment of the bonds, using part or all of the income or assets of issuers, implement changes in key business sectors and/or to grant permission or approval to a subsidiary to make changes to its main business field and reduce its authorized and paid up capital. In 2008, the Bank purchased Bank DKI Bond IV (four) in the secondary market with a total acquisition cost of Rp 253,500,000 and has recorded a profit of Rp 267,500 in Other non-operating income (expense) - net, and non operating income (see Note 32). Bank DKI Bond V (five) of Rp 425 million is payable in 5 (five) years since 2008 and will m ature in 2013, with a fixed interest rate of 11.25% per annum. The interest is paid every 3 (three) m onths on the 4 th. On December 31, 2010, 2009 and 2008, the bonds of Bank DKI V (five) each was ranked idA-(Pefindo). Bank DKI Bond V (five), is registered in the Indonesia Stock Exchange and the Trustee for the issuance of these bonds is PT Bank Mega Tbk. Based on Notarial Deed of Poerbaningsih Adi, SH, No. 8 dated February 5, 2008, regarding the Bond Trustee Agreement Addendum V (five), Bank DKI in 2008 with Fixed Rate, the Bank with written permission from the Trustee of PT Bank Mega Tbk, provided that is not allowed, among others; do issuances of bonds or debt instruments another similar position having a higher precedence, and the paym ent of the bonds, the mortgaging of part or all of their income or assets of issuers, implement changes in key business sectors and/or to grant permission or approval to a subsidiary to make changes to its main business areas, reducing the capital base and paid-in capital.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
399
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
17. MARKETABLE SECURITIES ISSUED ( C o n t i n u e d )
As of December 31, 2010, 2009 and 2008 the Bank has complied with all the necessary restrictions in connection with the agreement of bonds issued. Bank DKI Subordinated Bonds I (a) amounting Rp 325,000,000 has term of 10 (ten) years since 2008 and will mature in 2018 and has a fixed interest rate of 12.25% per annum for the first year until the 5th (fifth) year and of 22.25% per annum in the 6 th (sixth) until 10 th (tenth) year. Repurchase (buy back) can be made after year 5 (five) since the date of issuance. Interest is payable every 3 (three) months at any date of 4. On December 31, 2010, 2009 and 2008, Bank DKI Subordinated bonds I (one) are ranked idBBB + (Pefindo). Bank DKI Subordinated Bonds I (One) is registered in the Indonesia Stock Exchange and the Trustee for the issuance of these bonds is PT Bank Mega Tbk. The Bank has paid the interest payment obligation bonds for 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 65,718,75, Rp 115,531,250 and Rp 123,375,000, respectively. While interest charged for 2010, 2009 and 2008 are am ounting to Rp 87,635,000, Rp 113,515,799 and Rp 129,941,319, respectively. On December 31, 2010, 2009 and 2008, the Bank paid interest and principal in a timely manner and amount. Securities issued are classified in the category of financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate. Fair value is calculated based on quoted market prices. For obligations that do not have a quoted price in the market, discounted cash flow is used, based on the current rate of return appropriate for the remaining period until maturity. In 2010, the fair value of financial liability is stated at its carrying value.
18. BORROW ING
2010 Standard Chartered Bank (Jakarta) Ministry of Finance PT Sarana Multigriya Finance PT Bank Tabungan Negara (Persero) Bank Indonesia Total (I)
400
2009
2008
-85,001,306 24,244,000 1,457,911 608,651
94,057,410 85,001,306 27,284,000 2,251,924 1,713,084
190,968,082 60,003,389 30,324,000 3,213,153 2,026,575
111,311,868
210,307,724
286,535,199
Standard Chartered Bank (Jakarta) a. Standard Chartered Bank Branch of Jakarta(acts as both the paying and security agent) granted a borrowing amounting to US$ 4,500,000. b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch of Dili-Timor Leste granted a borrowing amounting to US$ 2,500,000. c. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch of Hongkong granted a borrowing amounting to US$ 3,000,000.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. BORROW ING ( C o n t i n u e d )
(I)
Standard Chartered Bank (Jakarta) ( C o n t i n u e d ) d. e. f. g. h. I.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Branch of Caym an Islands granted a borrowing US$ 2,500,000. PT Bank Pan Indonesia Tbk granted a borrowing amounting to US$ 9,500,000. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Branch of Hongkong granted a borrowing US$ 3,750,000. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Branch of Tokyo granted a borrowing US$ 3,750,000. The Bank of Tokyo - Mitshubishi UFJ, Ltd Branch of Jakarta granted a borrowing US$ 4,500,000. PT Bank Permata Tbk granted a borrowing amounting to US$ 4,500,000.
amounting to
amounting to amounting to amounting to
The total borrowing facility of US$ 38,500,000.00 for the period of 3 (three) years with interest at LIBOR plus a margin of 2% . Som e of the term s of the borrowing, among others, the Bank does not have to sell, transfer or otherwise dispose of assets of any company either by way of rent, then held back by the borrower or by other members and do not have to move or release the company's receivables in any form. The purpose of these borrowing is to distribute to sharia unit custom er which are export oriented or customer which have income in foreign currencies (United States Dollar). In 2008, the Bank has withdrawn from the credit facility amounting to US$ 25,028,582.00 and paid the principal liabilities of US$ 7,508,574.60 and the margin of US$ 1,178,338.67. In 2009, the Bank has paid the principal obligation of US$ 7,508,574.60 and the m argin of US$ 186,838,750.75. Balance outstanding as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is amounting to US$ 10,011,432.00, US$ 10,011,432.00 and US$ 17,520,007.40, respectively. To cover for the market risks of changes in foreign exchange rates the Bank conducted monthly buy sell swap through PT Bank Export Indonesia (Persero) and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, each amounting to US$ 5,500,000.00 (see Note 36). On December 8, 2010 Bank DKI paid the borrowing from Standard Chartered using the funds of nostro accounts with other banks. (ii)
Ministry of Financing 2010 Borrowing for Micro and Small Business Credit Revolving-Funds Borrowing Total
2009
2008
85,000,000 1,306
85,000,000 1,306
60,000,000 3,389
85,001,306
85,001,306
60,003,389
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
401
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. LOANS RECEIVED ( C o n t i n u e d ) (ii)
Ministry of Financing ( C o n t i n u e d ) Borrow ing to Sm all and Micro Enterprises This borrowing is obtained from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia to be disbursed as credit for micro and small business with a maximum credit of Rp 50,000 and Rp 500,000, respectively. The Ministry of Finance will provide funds for micro and small business loans amounting to Rp 50,000,000. The loan bears interest at 3-month SBI interest rate, while the Bank gives interest to the debtor as high as 10% above the 3-month SBI interest rate for micro business and a maximum of 7% over the 3-month SBI interest rate for small business. Repayment of the principal loan is repaid as much as 5 (five) times in a prorate each June 10 and December 10 commencing on December 10, 2007 and ending on December 10, 2009. Financial Department through its letter dated November 16, 2007 concerning the extension of the SU-005 and in accordance with the Minister of Finance Decree. S-528/MK.05/2007 dated November 8, 2007 offers an extension of principal repayment schedule for 10 (ten) years from the original date of December 10, 2007 until December 10, 2009 to December 10, 2017 until December 10, 2019. If the Bank approves the proposal, it is required to submit a written application to the Minister of Finance and its report on the disbursement of Micro and Small Business Loan (KUMK) and other important information before December 3, 2007. The Bank approved the extension of the loan in accordance with Letter No. 01/DIR/GMH/XI/07 dated 30 November 2007 and applied for the addition of SU-005 funds amounting to Rp 50,000,000, so the number of loans increased to Rp 110,000,000. Department of Finance through its letter dated October 6, 2008 approved an additional allocation of additional funding to the plafond of loan of KUMK ex-SU-005 funds amounting to Rp 25,000,000 in accordance with the Minister of Finance Decree. S-541/MK.05/2008. There are changes in the loan agreement No. AMA-42/KP-032/DSM I/2009, which approves the extension of the loan funding of KUMK for 10 (ten) years which was from December 10, 2007 until December 10, 2009 changed to December 10, 2017 until December 10, 2019 through its letter dated April 21, 2008 No. S-3207/PB/2008 and agreement for the loan period is since the agreement was signed until December 10, 2019 and the last date for submission of application for withdrawal of loans by the Bank DKI March 31, 2009 and the first repayment installments commencing on December 10, 2017 and ends on 10 December 2019. The loan has been disbursed as governm ent program credit on December 31, 2010, 2009 and 2008 amounting to Rp 76,776,677, Rp 74,979,672 and Rp 74,318,171, respectively. Revolving-Funds Borrowing This borrowing is obtained from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia to be distributed to members of cooperatives, m embers of the Cooperative of Non Governmental Organizations (CBOs), as well as to the Customer Fund and Credit Institutions Rural (LDKPs) through LDKPs. Under the agreement, for each borrowing, the Ministry of Finance will provide revolving fund borrowing amounting to 1/3 of the credit limit granted by the Bank to members and customers of cooperatives and rural credit fund (LDKPs), while the rest would be filled by the Bank.
402
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. LOANS RECEIVED ( C o n t i n u e d )
(iii)
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) On September 24, 2008, the Bank signed a borrowing agreement with PT Sarana Multigriya Financial (Persero) No. 024/PP/SMF-DKI/IX/2008 for mortgage financing (mortgage) of Rp 100,000,000 Aflopend (unrevolving), of which amount does not include interest, fees and other costs. Borrowing period is 10 (ten) years starting from September 24, 2008 and ends on September 24, 2018. Borrowing interest is 10.75% per year, calculated on a monthly rest or equal to the effective rate is calculated from the date of disbursement of the loan amount until the date of the entire amount of loan repaid in full and administrative fees charged at 0.25% of total loans disbursed . On September 24, 2008, the Bank received the drawdown phase I (first) of the loan amounting to Rp 30,400,000 with fixed interest rate of 10.50% for 5 (five) years which will expire on September 24, 2013.
(iv)
PT Bank Tabungan Negara (Persero) 2010 Syndicated Borrowing Borrowing of Investment Fund Account Total a.
2009
2008
241,376
734,056
1,367,926
1,216,535
1,517,868
1,845,227
1,457,911
2,251,924
3,213,153
Joint Financing This account represents the balance of the joint financing with PT Bank Tabungan Negara (Persero) in order to finance housing loans (KPR). For each loan, Bank Tabungan Negara w ill provide borrowing funds amounting to 80% of the ceiling of loans, while the remaining funds will be met by bank borrowing.
b.
Borrow ing of Investment Fund Account (RDI) This account is a borrowing program in order to finance mortgage of-Very Simple House (KPR-RSS) and mortgage of-Simple Housing (KPR-RS) received from the Government of the Republic of Indonesia which is channelled through PT Bank Tabungan Negara (Persero) as coordinator lending funds of Investment Fund Account (RDI).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
403
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
18. LOANS RECEIVED ( C o n t i n u e d ) (v)
Bank Indonesia This account represents credit facilities obtained from Bank Indonesia (BI) in the form of liquidity credit mortgage for Simplified/Very Simple Housings (KPRS/RSS) by agreement of m ortgage for simple / very simple housings. For each of KPRS/RSS, BI will provide liquidity borrowing of 62.50% for T36 Modest Housing Loan, 60.00% for Simple Housing Credit T21 and 67.50% for Very Simple Home Loan (RSS) of the ceiling of loans by the Bank, while the remainder will be met by the Bank. The borrowing bears interest at 3% for Simple Housing Credit T36, 3% for Simple Housing Credit T21 and 9% for Loan Very Simple Housing (RSS) per year, calculated from the outstanding balance of the Bank to BI, while the Bank will receive interest at 8, 5% for Simple Housing Credit T36, 11% for Sim ple Housing T21 and 14% for Very Simple Housing (RSS) per annum on the mortgage borrowing granted. Details of Ownership of Credit of Simplified/Very Simple Housings are as follows: 2010 Credit Liquidity KPR-RS Credit Liquidity KPR-RSS Total
2009
2008
474,161 134,490
1,578,593 134,490
1,892,085 134,490
608,651
1,713,083
2,026,575
Borrowing are classified into the category of financial liabilities measured at amortized cost using the effective interest rate. The fair value of borrowing with floating interest rate is based on price quotations on the market. The estimated fair value of borrowing with fixed interest rates in the market without the quotation is based on discounted cash flows using interest rates for new debt with similar durations. In 2010 the fair value of financial liabilities is equal to its carrying value.
19. ACCRUED EXPENSES AND OTHER LIABILITIES 2010 Employee Expenses Liabilities Accrued Liabilities - Financing: Bank Operational Security Deposits Sharia Liabilities Third Party Liability Unearned Revenue Legal Provision (see note 36) Accrued Liabilities - Office Overhead Sharing Liabilities from Loan Other Liabilities Total
404
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
89,474,331 7,444,122 19,857,317 22,116,496 18,500,000 18,669,194 11,651 8,000,000 3,295,427 849,268 516,857
61,382,345 6,942,521 13,315,508 26,133,542 18,884,424 24,080,831 3,783,587 8,000,000 2,709,804 750,312 557,080
61,668,342 9,403,569 6,658,138 30,249,453 18,610,622 17,743,207 3,979,546 8,000,000 2,343,701 1,447,890 1,310,344
188,734,663
166,539,954
161,414,812
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
19. ACCRUED EXPENSES AND OTHER LIABILITIES ( C o n t i n u e d )
The total liabilities of personnel expenses includes the annual reserve bonus for each employee for 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 60,161,507, Rp 45,845,000 and Rp 39,000,206, respectively, which was formed by PT Bank DKI each year. Especially for 2010 in this amount includes a provision for bonuses of Directors and Commissioners of Rp 13,500,000.
20. TAXES
a.
Prepaid Taxes 2010
2009
2008
Over Payment of Corporate Income Tax of 2006
--
1,228,771
6,032,566
Total
--
1,228,771
6,032,566
Based on the Decision Letter of Overpayment of Income Tax No 00014/406/06/073/09 dated December 22, 2009, according to tax assessment, the amount of overpayment of income tax Article 25/29 of 2006 amounted Rp 2,152,244, and after deducting the income tax payables Article 23 and Article 4 (2 ) Final in 2006 amounted to Rp 923 472, then advances for the estimates of overpayment tax in 2006 as of December 31, 2009 amounted to Rp 1,228,772 which was received by the Bank in April 2010. The Bank in 2009 made corrections to the recognition of tax overpayment in the amount of Rp 4,803,794. Based on the decision of the Directorate General of Taxation No. KEP-00008.PPH/WPJ.06/KP.1203/2010 dated January 18, 2010, it was decided income tax refund in 2006 amounted to US$ 1,228,772 or Rp 2,152,244 offset against income tax payables of Article 23 and Article 4 (2) Final of Rp 923,472. On January 26, 2008, the Bank received a tax assessment income tax overpayment No.00004/406/04/073/07 for fiscal year 2004 that the Bank's tax overpayment was in the amount of Rp 13,364,307, of which Rp 8,998,001 was paid on March 5, 2008 and the remaining amount of Rp 4,348,306 was transferred the underpayment of income tax of Article 4 (2) for fiscal year 2004. b. Tax Payables 2010 Income Tax Article Income Tax Article Income Tax Article Income Tax Article Value Added Tax Income Tax Article Total
21 - Wapu 25 - Wapu 4 Final - Wapu 23 Jasa - Wapu 29 - Wapu
2009
2008
8,729,025 6,218,972 4,443,816 1,047,755 65,120 1,892,287
6,530,796 -4,273,472 2,533,451 41,720 6,791,536
7,774,482 5,107,674 3,290,289 3,208,372 41,720 12,911,696
22,396,975
20,170,975
32,334,233
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
405
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. TAXES ( C o n t i n u e d )
c.
Corporate Income Tax The reconciliation between income before income taxes shown in the income statement and estimated taxable income of the Bank is as follows:
Profit Before Estimated Income tax According to Statement of Income Timing Differences: Allowance for Possible Losses on Earning Assets Correction of Personal Reserve Permanent Differences: Loss (Gain) on Sales of Assets Third Party Service and Marketing Income on Employee Loans Non Operational Expenses Income from Recovery of Allowance for Loan Losses Expenses (Incomes) of Differences of Securities Valuation-net Total Taxable Income Rounded
2010
2009
2008
347,946,716
196,184,562
168,947,411
1,824,309
18,407,227 5,000,115
18,152,655 3,000,209
(11,893,749) 5,165,485 14,398,860 3,147,618
(5,592,824) 2,334,270 3,829,714 2,730,637
-1,887,985 6,001,731 6,061,080
(37,389,324)
--
--
(196,429,345) (223,000,455) 124,946,261 126,770,570
752,342 27,461,481 223,646,043 223,646,044
(708,708) 34,394,952 203,342,363 203,342,365
Calculation of Corporate Income Tax (2008: 10% x Rp 50,000) (2008: 15% x Rp 50,000) (2010: 25% x Rp 135,976,783) 2009: 28% x Rp 223,646,044; 2008: 30% x Rp 203,242,365) Tax Payables Prepaid Taxes
---
---
5,000 7,500
31,692,643 31,692,643 29,800,356
62,620,892 62,620,892 55,829,356
60,972,709 60,985,209 48,073,513
Underpayment of Income Tax
1,892,287
6,791,536
12,911,696
d. Deferred Tax Assets
Excess on Allowance for Possible Losses on Earning Assets
Deferred Tax Assets
406
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
December 31, 2009 (Restated)
Charged to Income Statements
December 31, 2010
25,371,432
510,806
25,882,238
25,371,432
510,806
25,882,238
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
20. TAXES ( C o n t i n u e d )
d. Deferred Tax Assets ( C o n t i n u e d ) December 31, 2008 (Restated) Excess on Allowance for Possible Losses on Earning Assets
Deferred Tax Assets
Deferred Tax Assets
December 31, 2009
22,090,340
3,281,092
25,371,432
22,090,340
3,281,092
25,371,432
December 31, 2007
Excess on Allowance for Possible Losses on Earning Assets
Charged to Incom e Statements
Charged to Incom e Statements
December 31, 2008
15,744,481
6,345,859
22,090,340
15,744,481
6,345,859
22,090,340
Calculation of income tax for 2010, 2009 and 2008 is in accordance with the Bank’s SPT. Deferred tax assets arising from temporary differences and accumulated tax losses can be recognized if taxable income during the next 5 (five) years are compensatable against the deferred tax assets recorded in the balance sheet. As of December 31, 2010, 2009 and 2008 there was no dispute over taxes. Management believes that the deferred tax asset has been established can be restored.
21. CAPITAL STOCK
The share ownership as of December 31, 2010 is as follows : DECEMBER 31, 2010 Total Share (Full Amount)
Percentage
Total
Series A Shares (National Monument) Regional Government of DKI Jakarta
200,000
32.72
200,000,000
Series B Shares Regional Government of DKI Jakarta PD Pasar Jaya
410,159 1,000
67.11 0.16
410,159,000 1,000,000
611,159
100.00
611,159,000
Total
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
407
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
21. CAPITAL STOCK ( C o n t i n u e d )
Extraordinary General Meeting of the Shareholders on January 14, 2010, notarized in Notary Deed of Poerbaningsih Adi, S.H., No. 12 dated January 14, 2010, represents a consensus agreement meeting approving the Ratification of Additional Equity of Government of Jakarta Capital Special Region amounting Rp 10,834,000. The addition was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU AH.01.10-04 046 dated February 16, 2010. The share ownership as of December 31, 2009 and 2008 is as follows: DECEMBER 31, 2009 AND 2008 Total Shares (Full Amount)
Percentage
Total
Series Shares A (National Monument) Regional Government of DKI Jakarta
200,000
33.31
200,000,000
Series B Shares Regional Government of DKI Jakarta PD Pasar Jaya
399,325 1,000
66.52 0.17
399,325,000 1,000,000
600,325
100.00
600,325,000
Total
In accordance with the Notarial Deed of Poerbaningsih Adi, SH, No. 101 dated September 28, 2007 which is a restatement of the same deed No. 25 dated June 12, 2007, the Bank increased its authorized capital from Rp 1,000,000,000 to Rp 1,500,000,000 and increased paid-up capital of Rp 553,917,000 to Rp 600,325,000 from the Government of the Province of Jakarta. The addition was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. C-04111.HT.01.04-TH.2007 dated November 22, 2007.
22. ADDITIONAL PAID IN CAPITAL
On December 31, 2010, the outstanding Additional paid-in capital amounting to Rp 20,000,000, which is an additional capital contribution from the Government of the Province of Jakarta, according to the Extraordinary General Meeting of Shareholders on December 29, 2010, which is documented in a notarized Certificate No.XII 412/AB 025/XII/2010 dated December 29, 2010, approving a consensus agreement of Additional Investment form Provincial Government of Special Capital Region of Jakarta amounting Rp 20,000,000.
23. PREPAID PAID IN CAPITAL
This account represents a deposit made by the shareholders for additional capital during the year, but has not been strengthened through the implementation of the RUPS and obtained approval from the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia. Therefore, it can not be classified as paid-in capital share.
408
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
23. PREPAID PAID IN CAPITAL ( C o n t i n u e d )
In accordance with the Minutes of Extraordinary General Meeting of Shareholders as notarized in Notary Deed of Poerbaningsih Adi, SH, No. 25 dated May 8, 2009, confirms the payment of capital from the proceeds of credit billing write off in June 1999 amounting Rp 10,834,562. This is in accordance with the Decision of the Governor of Special District Capital of Jakarta Number. 1814/2009 dated December 3, 2009. Extraordinary General Meeting of the Shareholders on January 14, 2010, which was notarized in Notary Deed of Poerbaningsih Adi, SH, No. 12 dated January 14, 2010, is a consensus agreement meeting approving the Ratification of Additional Equity by Provincial Government of Jakarta Capital Special Region amounting to Rp 10.834 million. Advances for capital stock position of 31 December 2010 amounting Rp 1,430, comes from the excess funds for capital stock in 2009 amounting Rp 563 and of the remaining credit bill of Bank Restructuring Agency (BPPN) since April 2005 to April 2006 amounting Rp 867.
24. RETAINED EARNINGS - APPROPRIATED
Based on the results of the General Meeting of Shareholders of the Bank on April 26, 2010, which has been documented in Notary Deed of Poerbaningsih Adi, SH, No. 28, the shareholders of the Bank agreed to distribute net income and bonuses in 2009 as follows: a. Shareholders dividends amounting Rp 61,100,000; b. Reserves am ounting Rp 74,592,000, which consisted of general reserve amounting Rp 59,592,000 and Rp 15,000,000 for reserve purposes; c. Tantiem and Employees bonus amounting Rp 45,845,000; and d. Welfare Fund amounting Rp 4,115,429. e. Employees Bonus amounting Rp 845,000,000. Based on the results of the General Meeting of Shareholders of the Bank on May 8, 2009, which has been notarized in Notary Deed of Poerbaningsih Adi, SH, No. 24, the shareholders of the Bank agreed to distribute net income in 2008 and tantiem with the following details: a. Shareholders dividends amounting Rp 54,091,000; b. Reserves amounting Rp 59,317,000, which consisted of general reserve am ounting Rp 44,317,000 and Rp 15,000,000 or reserve purposes; c. Tantiem and Employees bonus amounting Rp 36,000,000; and d. Welfare Fund amounting Rp 3,000,000. Based on the results of the General Meeting of Shareholders of the Bank on June 20, 2008, which has been notarized in Notary Deed of Poerbaningsih Adi, SH, No. 70, the shareholders approved the use of net profit in 2007 and the bonuses as follows: a. Shareholders dividends amounting Rp 51,091,000; b. Reserves amounting Rp 21,000,000, which consisted of general reserve amounting Rp 20,000,000 and Rp 1,000,000 for reserve purposes; c. Tantiem and Production Services amounting Rp 33,700,000; and d. Welfare Fund amounting Rp 300,000.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
409
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
25. CORRECTION OF RETAINED EARNINGS
2010 Increase of Allowance for Loan Impairment Losses CKPN to Written-off Loans Allowance of Impairment of Ijarah Muntahiyah Bittamlik (IMBT) Assets Total
86,472,136 49,594,591 26,427,776 162,494,503
Early Implementation of SFAS 50 and 55 (Revision of 2006) As permitted in the Circular Letter of Bank Indonesia No. 11/33/DPNP/dated December 8, 2009, for the application of SFAS No. 50 and No. 55 (Revision of 2006), the Bank will apply the transitional provisions for credit impairment collectively by using estimates based on Bank Indonesia regulatory provisions regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks In accordance with Technical Bulletin No. 4 on the Initial Implementation of Transitional Provisions of SFAS No. 50 and No. 55 (Revision of 2006), the Bank determines the value of financial instruments based on conditions at that time. The difference between these values decrease with the decline in value which is determined based on previously accepted accounting principles recognized directly to retained earnings on initial adoption of SFAS (Revision of 2006). In relation with technical bulletin No.4, upon initial application the Bank has identified the impairment based on objective evidence obtained. The difference between the impairment with the impairment in accordance with previously applicable regulations is recorded directly to retained earnings. Impact of initial adoption of SFAS No. 55 (Revision of 2006) and SFAS No. 50 (Revision of 2006) is outlined in Note 44. Since the initial application on January 1, 2010 to December 31, 2010, the Bank holds monthly re-evaluation to the calculation of probability of default (PD) and loss given default (LGD), which is used as the basis for the calculation of Allowance for Impairment Losses (CKPN) of the Bank's financial assets with results showing an increase of PD and LGD that is from 1.278449% to 1.794253% , thus affecting the increase of the Allowance for the Bank's Financial Assets Im pairment Losses amounting Rp 86,472,136 which caused the Bank to conduct a re-correction to CKPN and retained earnings from the initial adoption of SFAS 50 and 55 (Revision of 2006), as stated in note 44. Balance of written-off credit correction amounting Rp 49,594,591 represents the written off loans in 2010 in accordance with the provisions of Bank Indonesia, which was allocated to retained earnings in the previous year. Balance of correction to Allowance for Impairment of IMBT Assets am ounting Rp 26,467,776 represents allocated reserve for indication of impairment of IMBT - PT Energy Spectrum assets to retained earnings of the previous year, based on asset valuation report of ATR 42-500/601 PK-HNS plane which is transferred to Ijarah to PT Energy Spectrum on May 5, 2010 by Independent Appraisal Company Naga, Im adduddin & Partners with Report No. 034/A/NI/10 dated May 5, 2010.
410
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
26. INTEREST INCOME 2010 Rupiah Loans Securities Placement and Current Account with Bank Indonesia Call Money Current Account With Other Bank Deposits Deposits on Call
Foreign Currencies Securities Call Money Current Account With Other Bank Total
2009
2008
1,047,114,265 274,518,437
923,321,024 531,115,764
768,670,153 483,047,589
154,069,765 25,510,476 674,505 2,807,945 2,346,502 1,507,041,895
46,623,543 12,009,101 205,990 5,509,166 1,944,924 1,520,729,512
64,401,446 17,932,150 18,039 93,259 11,810 1,334,174,446
4,874,819 --4,874,819
8,046,488 365 -8,046,853
6,014,377 418,318 645,749 7,078,444
1,511,916,714
1,528,776,365
1,341,252,890
27. INTEREST EXPENSES
Rupiah Deposits Time Deposits Dem and Deposit Saving Deposit Deposits from Other Bank Call Money Deposits on Call Deposits Dem and Deposits
Foreign Currencies Deposits Time Deposits Dem and Deposits
2010
2009
2008
404,788,485 183,757,771 59,392,239
352,835,323 242,546,789 50,971,185
282,822,337 130,015,235 45,627,690
4,102,771 -164,367 97,584 652,303,217
25,783,093 -218,566 96,851 672,451,807
107,860,965 -310,434 88,468 566,725,129
40,086 1,820,353 1,860,439
18,788 385,232 404,020
160,857 15,383 176,240
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
411
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
27. INTEREST EXPENSES ( C o n t i n u e d ) 2010 Others Securities Premium for Government Guarantee of Third Party Fund Borrowing Gifts on Savings
Total
2009
2008
91,397,595
118,270,273
135,724,369
25,678,222 12,577,353 3,749,798 133,402,968
21,867,356 19,438,004 2,405,668 161,981,301
16,881,156 20,735,253 2,261,352 175,602,130
787,566,624
834,837,128
742,503,499
The insurance premium as guarantees of third party funds paid to the Government of the Republic of Indonesia in connection with a guarantee from the Government for several specific liabilities of the Bank as of December 31, 2010, 2009 and 2008 has been recorded as other interest expenses (see Note 15).
28. OTHER OPERATING INCOME - NET
2010 Rupiah Administration Service and Fee Income ATM Income Penalties on Uncollectible Loans Sharia Unit - Other Income Fund Transfer Services Penalties on Written-off Loans Cash Dividends Closing of Deposit Accounts Other Penalties Total
2009
2008
52,338,710 22,573,007 1,883,128 2,966,642 1,374,003 2,048,608 -136,413 20,402,420
45,008,450 14,670,692 2,240,531 3,120,501 1,165,886 463,824 282,132 175,014 446,633
40,070,031 11,613,117 4,049,920 3,299,603 1,071,874 349,155 401,428 222,274 578,107
103,722,931
67,573,663
61,655,509
29. FORM ATION (REVERSAL) OF IMPAIRMENT LOSS OF PRODUCTIVE ASSETS
2010
412
2009
2008
Loans Placement with Bank Indonesia and Other Banks Current Accounts with Other Bank Securities Investments
20,116,403
26,784,392
44,750,936
(5,342,616) (6,345,519) (7,327,447) (9,266)
4,753,347 4,071,168 (2,588,881) --
1,493,973 6,733,737 1,008,561 --
Total - Net
1,091,555
33,020,026
53,987,207
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
30. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2010 Rent Expenses Office Expenses Depreciation Expenses (see Note 11) Land and Office Building Office Furniture and Equipment Electricity and Water Vehicles Fund Transfer and Document Telecommunication Bond Issuance Costs Information System Development Total
2009
2008
120,967,230 24,059,650 21,563,769 17,841,044 10,033,077 10,115,833 7,020,773 4,176,935 3,328,686 836,658 308,676
55,704,380 23,078,367 19,338,849 22,227,311 6,571,289 8,473,308 7,279,427 5,055,492 3,256,790 1,648,371 827,306
31,687,542 21,355,679 19,119,279 25,185,622 7,800,430 7,137,615 7,037,896 881,270 2,980,315 2,250,920 1,004,620
220,252,331
153,460,890
126,441,188
2009 (Restated)
2008 (Restated)
31. LABOR EXPENSES 2010
Employees Prosperity and Benefits Employees Salaries and Wages Employees Recruitment Total
424,284,989 26,033,084 523,289
366,012,568 24,950,063 182,455
302,817,392 22,238,856 693,696
450,841,362
391,145,086
325,749,944
Included in salaries, wages and employee benefits is a provision for bonuses and tantiem of Directors formed by the Bank each month based on estimated final provisioning and compensation to the Board of Commissioners and Directors for 2010, 2009 and 2008 amounting Rp 60,161,507, Rp 45,000,000 and Rp 36,000,000, respectively. 32. NON OPERATING (EXPENSES) INCOME - NET 2010 Non Operating Income Third Party Commission Income Rent Income Gain (Loss) on Sale of Assets Gain (Loss) on Foreign Exchange Transaction Loss on Teller Others - Net Total
2009
2008
12,562,154 591,563 320,756 11,893,749
2,810,339 246,673 313,131 5,592,824
12,384,329 151,413 587,948 --
2,395,370 (290,636) (7,389,634)
(6,547,351) (1,314) (5,405,645)
11,450,269 (199,479) (8,647,957)
20,083,322
(2,991,343)
15,726,523
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
413
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. EMPLOYEE BENEFITS AND PENSION PROGRAM
a.
Pension Program The Bank has Defined Contribution Pension Plan for all permanent employees. The program is managed by the Pension Fund of Bank DKI. This pension program is approved by the Minister of Finance in Decree No. Kep-015/KM/17/1994 dated January 21, 1994. The total contribution charged to the Bank as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is amounting Rp 19,369,776, Rp 12,508,664 and Rp 13,645,873, respectively.
b. Employee Benefits Program The Bank has calculated its liabilities in relation with the Employment Act No. 13/2003. There are no liabilities recorded in the balance of the Bank in relation with such employee benefit program. Liability balance for employee benefits program based on the Bank Pension Fund Regulations as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is based on independent actuarial calculations by PT Dian Artha Tama based on its reports No. 060-B/SFAS/DAT/II/2011 dated February 4, 2011, No. 275-A/SFAS/DAT/III/2010 dated March 18, 2010, No. 122-A/SFAS/DAT/III/2009 dated March 17, 2009 and No. 483-A/SFAS/DAT/III/2008 dated March 26, 2008 in conformity with the application of SFAS No. 24 (Revision of 2004) on "Employee Benefits ". Total liabilities based on independent actuarial calculations and the Employment Act No. 13/2003 as of December 31, 2010, 2009 and 2008 are as follows: 2010 Present Value of Employee Benefit Liabilities Fair Value of Asset Program Financing Status Unrecognized Actuarial Gains (Losses) Employee Benefit
2009
2008
(447,769,978) 463,861,411 16,091,433 12,313,089
(347,693,470) 400,664,944 52,971,474 (34,441,368)
(339,635,214) 355,395,973 15,760,759 4,148,952
28,404,522
18,530,106
19,909,711
Current year employee benefit expense is as follows: 2010 Current Service Expenses Interest Income Results of the Expected Program Asset Return Actuarial Gain (Losses) Total Employee Benefit Expenses
414
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
20,007,910 29,553,945
15,464,345 33,963,521
14,570,397 49,513,862
(40,066,495) --
(35,539,597) --
(32,804,681) 5,587,461
9,495,360
13,888,269
36,867,039
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
33. EMPLOYEE BENEFITS AND PENSION PROGRAM ( C o n t i n u e d )
b. Employee Benefits Program ( C o n t i n u e d ) Changes in prepaid em ployee benefit recognized in accordance with calculation made by independent actuary: 2010 2009 2008 Beginning Balance of Prepaid Employee Benefit Employee Benefit Expense - Net Contribution Ending Balance of Prepaid Employee Benefit
18,530,106 9,874,415
19,909,711 (13,888,269) 12,508,664
43,130,879 (36,867,040) 13,645,872
28,404,521
18,530,106
19,909,711
The main assumptions used in determining pension benefit costs by an independent actuary as of December 31, 2010, 2009 and 2008, are as follows: 2010 Discount Rate Salary Increase Rate Mortality Rate Permanent Disability Rate Resignation Rate Proportion of Early Retirement Method
10% 5% per year CSO 1958 0.01% per year 0.05% per year 0.05% per year Projected Unit Credit
2009 10% 5% per year CSO 1958 0.01% per year 005% per year 0.05% per year Projected Unit Credit
2008 12% 5% per year CSO 1958 0.01% per year 0.05% per year 0.05% per year Projected Unit Credit
Total liabilities for post em ployment benefits for the Bank based on independent actuarial calculations and the Bank's labor regulations that are not covered under Labor Law No. 13/2003 as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is Nil.
34. EARNING PER SHARE
Net Income Net Incom e for Com putation of Basic Earning Per Share
2010
2009
2008
316,764,880
136,844,762
114,308,060
316,764,880
136,844,762
114,308,060
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
415
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
34. EARNING PER SHARE ( C o n t i n u e d )
Outstanding Shares Beginning Balance Additional Total Outstanding Shares Total Shares Weighted Average Number of Common Stock Outstanding for Computation of Earning Per Share
2010
2009
2008
Shares
Shares
Shares
600,325 10,834
600,325 --
600,325 --
611,159
600,325
600,325
610,773
600,325
600,325
519
228
190
Earning per Shares
35. TRANSACTION WITH RELATED PARTIES
The Bank conducts business w ith companies that have the same shareholders and/or management as the Bank. These transactions primarily relate to the borrowing and lending funds in the normal course of business and substantially been done with the normal requirem ents as with the parties who are not related parties, except loans to employees and directors of the Bank which is provided for a period ranging between 1 (one) to 15 (fifteen) years, the interest rate of 5% per annum and payments through monthly payroll deductions. Significant transactions with companies that are related parties are as follows: 2010
416
2009
2008
Loans Rupiah PT BPR Darbeni Commissioners, Directors and Executive Bank Officers Total Allowance for Impairment Losses
3,150,212
1,053,234
194,356
7,216,175 10,366,387 (161,176)
4,908,995 5,962,229 (59,621)
4,920,914 5,115,270 (51,153)
Net
10,205,211
5,902,608
5,064,117
Percentage to Total Assets
0.04%
0.04%
0.04%
Interest Income
474,347
268,300
409,214
Percentage to Total Interest Income
0.03%
0.02%
0.03%
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
35. TRANSACTION W ITH RELATED PARTIES ( C o n t i n u e d )
2010 Customer Deposits Demand Deposits Pemda DKI PT BPR Darbeni PT Bank DKI Foundation Total
2009
2008
2,059,531,778 1,861,151 50,357 2,061,443,286
3,651,194,740 -1,155,971 3,652,350,711
3,688,800,356 3,127,997 965,860 3,692,894,213
Deposits Bank DKI Pension Fund PT Bank DKI Foundation Commissioners Directors Official Total
1,726,215 8,879 662,364 1,817,999 1,205,590 5,421,047
2,576,585 7,572 33,186 2,344,282 2,188,777 7,150,402
1,069,800 33,969 445,516 1,713,035 1,606,855 4,869,175
Time Deposits PT Bank DKI Foundation Bank DKI Pension Fund PT BPR Darbeni Directors Commissioners Officials Total
200,000 -1,000,000 -10,000 573,460 1,783,460
11,963,477 --1,231,268 -410,000 13,604,745
10,065,246 --1,219,574 -100,000 11,384,820
Interest Expenses
1,784,417
1,772,609
1,333,740
0.22%
0.21%
0.16%
Percentage to Total Interest Expenses
Detail of nature and type of transactions with related parties is as follows: Related Party
Relationship
Transaction
PT BPR Darbeni
Management
- Loans - Interest Income
Personal
Commissioners, Directors, Employee, Executive Officers
- Loans - Deposits from Customers
All transaction with related parties, except loans to key person and directors, are implemented with normal condition with unrelated parties.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
417
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES
As part of normal banking business, the Bank has commitm ents and contingencies that are not presented in the financial statements. Summary of the Bank’s com m itments and contingencies by type, currency and collectibility as of December 31, 2010, 2009 and 2008 is as follows: 2010 COMMITMENT Commitment Receivables: Rupiah Others Foreign Currencies Outstanding Forward Purchase Outstanding Spot Purchase L/C Import Usance L/C Import Sight Others Total Commitment Receivables Commitment Payables: Rupiah Unused Loan Facility Granted Outstanding Spot Sales Channelling Loans Domestic L/C Foreign Currencies Unused Loan Facility Granted Outstanding Forward Purchase Outstanding Irrecovable L/C Foreign Currencies L/C Total Commitment Payables Total Commitment - Net
418
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
3,535,608
150,000,000
--
----577,142,444 580,678,052
---317,240,078
131,065,000 59,950,000 815,756 --
467,240,078
191,830,756
1,821,655,959 --3,535,608
2,008,564,094 -29,769,791 --
938,967,659 55,000 ---
28,877,762 --
---
-119,900,000
577,142,444 2,431,211,773 (1,850,533,721)
317,240,078 2,355,573,963 (1,888,333,885)
-1,058,922,659 (867,091,903)
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES ( C o n t i n u e d ) 2010 CONTINGENCIES Contingency Receivables: Rupiah Interest Income on Non Performing Loans Written-off Productive assets Others Foreign Currencies Written-off Productive assets Total Contingency Receivables Contingency Payables: Rupiah Bank Guarantees Loans Other Foreign Currencies Bank Guarantees Loans Total Contingencies Payables Total Contingencies - Net Net
2009
2008
55,433,404 -2,337,610
54,248,945 297,851,561 --
34,667,022 275,806,967 --
-57,771,014
32,525,661 384,626,167
32,525,661 342,999,650
548,557,943 239,352,855 24,777,930
452,283,041 ---
333,861,265 ---
36,455,300 32,525,661 849,144,028 (46,795,044)
32,678,672 -484,961,713 (100,335,546)
11,777,252 -345,638,517 (2,638,867)
(1,788,347,931)
(1,988,669,431)
(869,730,770)
As of December 31, 2010 and 2009 there was no Swap transaction, while as of December 2008 the Bank made swap transactions to cover the market risk of changes in foreign exchange rates on loans received from Standard Chartered Bank in a way to Buy Sell Swap with: 1. PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) on December 2, 2008 amounting to US$ 5,500,000 with a 1-month period starting on December 4, 2008 to January 5, 2009, with a buy rate of US$ 1 = Rp 12,400 and sell rate of US$ 1 = Rp 12,560. 2. The Bank also made a Buy Sell Swap transaction with PT Bank Mandiri (Persero), Tbk on December 30, 2008 amounting to US$ 5,500,000 with a 1-month period starting on January 5, 2009 to February 5, 2009 with a buy rate of US$ 1 = Rp 11,510 and sell rate of US$ 1 = Rp 11,270 (see Note 18). The Bank is involved in various legal cases, either as the prosecutor or the party that is prosecuted by third parties as well Bank’s asset. Significant legal cases as of December 31, 2010 are as follows: a. On January 28, 2002, Lawsuit from The Tjin Kok regarding compensation for the placement of a building located on Jl. Great West Door of South Jakarta in 1962-1964 amounting Rp 35,000,000,000 borne in equal parts between the Bank and the Government of DKI Jakarta Province. Based on the decision of the Judicial Review, the Bank and the Provincial Government of Jakarta are declared to lose the case and obliged to pay indemnity compensation plus interest amounting to Rp 14,800,000,000. In connection with these legal matters, the Bank has provided allowance for loss amounting Rp 8,000,000,000.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
419
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES ( C o n t i n u e d ) b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
I.
j.
k.
420
On January 28, 2004, the Bank claimed to PT Bumi Perkasa Propertindo to cancel BOT agreement due to the fact that the defendant could not carry out its obligations (breach), which is not building the tower of Bank and making payment for the purchase of land owned by Bank located on Jl. Kampung Lima amounting Rp 16,000,000,000 and the defendant has defaulted and taken unlawful act, namely leasing the land for parking space. Current status is that the Bank loses the case at the Supreme Court level and the Bank will resolve this matter through the lines of business (non-judicial) and is currently in the process of negotiation so that the Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. On September 29,1989, Lawsuit from AD Puskopad to PT Multan Pandira, PT Prima Beton Elok, PT Bumi Makm ur and the Bank due to the fact that the guarantees by PT Multan Pandira to the Bank in the form of management rights over Multan Center Building is without approval from the Army Headquarters, so it is considered invalid. The Bank won the case at the District Court, the High Court and Supreme Court and the current status of the case is now in the Judicial Review stage. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. On April 4, 2002, Lawsuit from Djunaidy A (former General Director of the Bank) regarding employee service entitlement at the end of the job amounting Rp 7,500,000 of which the Bank has not paid due to economic and monetary crisis. The Bank loses in the High Court and is obliged to pay the award and services compensation amounting to Rp 1,240,000. The status of the case is currently in phase in the Supreme Court. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. On September 6, 2006, Lawsuit from PT Alfa Persada Karsa as bouwheer to PT Gelar Gatra Laras (contractor) and the Bank (the issuer of Bank Guarantee), considering that PT Gelar Gatra Laras has defaulted in the implementation of the work, and sue and demanded withdrawal of Bank Guarantee amounting Rp 753,481. In the High Court, the Bank loses and must pay damages and interest amounting to Rp 308,927. The status of the case is currently in stage of cassation in the Supreme Court and the Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. On February 5, 2009, Lawsuit from CV Panca Dewi and Mrs. Tariyah to cancel the auction of the collateral amounting Rp 120,000,000 or lower than the real value of collateral that is equal to Rp 300,000,000. In the High Court the Bank has won and the status of the case is currently in the stage of appeal in the Supreme Court. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. On August 2, 2004, Lawsuit from Rooby Noor Daeng (owner of the credit guarantee) against the Bank in order to restore the guarantees given by CV Relia Indah Nusantara (debtor classified as loss ). In the High Court the Bank has won and the status of the case is currently in the stage of appeal in the Supreme Court. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. On Septem ber 28, 2000, Lawsuit from Oom Komariah against the Bank because of her request to rem ove the repayment of loan interest from bad credit was rejected. The Bank won in the High Court and the status of the case is currently in the stage of cassation in the Supreme Court. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. On February 10,1998, Lawsuit from Sutikno Subandi against the Bank because his land which was purchased from Putro Sampurno (husband of Ritanti Hartinah) is pledged as collateral by Ritanti Hartinah to the Bank. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. On October 20, 2009, Lawsuit from Tjitra Bintoro and Sie Buyung against the Bank due to the fact that their property is pledged by CV Perdana Buana Raya to the Bank. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. On October 18, 2006, Lawsuit from Rachmadi Prayogo against the Bank because his land is pledged as collateral by PT Mercury Wood to the Bank. Current status of the case is in the Supreme Court stage. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
36. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES ( C o n t i n u e d )
l.
On March 2, Lawsuit from Hasanuddin bin Sa'adan against Chief of the Land Office in Central Jakarta City Administration and the Bank regarding ownership of land by the Bank in Kebon Sirih Jakarta. The Bank won in the Administrative Court of the State, and the status of the case is currently in process in the Adm inistrative High Court of the State. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. m. On May 25 2009 Lawsuit from Rosrita Tioniwar against the Bank due to the fact that her land had been confiscated according to the Central Jakarta District Court. Current status of the case is in the High Court and the Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. n. Lawsuit from the Bank to PT Multan Pandira in order for the auction results of collateral object at Jl. Hang Tuah valued at Rp 558,450,000 be stated as part of the payment of payables. The Bank won in the High Court and the status of the case is currently in the Supreme Court level. The Bank believes that this lawsuit will not affect the condition of the Bank. o. On January 11, 1999, Lawsuit from the Bank to PT Wiros Konsumindo Indonesia and PT Asuransi Ekspor Indonesia am ounting Rp 2,491,984,260 for purchase of export bills which has not been paid by East European and PT Asuransi Ekspor Indonesia as the insurer, who refused to pay. The Bank won in the Supreme Court and is currently in the process of execution. The Bank believes that this lawsuit w ill not affect the condition of the Bank. Management believes that the allowance for loss is adequate to cover the possible losses arising from the uncollected commitments and contingencies. The changes in allowance for possible losses of commitment and contingencies are as follows: 2010 Balance at Beginning of the Year Allowance (Reversal) Differences of Foreign Exchange Balance at End of the Year
2009
2008
4,887,776 983,011 (20,655)
3,454,729 1,059,452 373,597
2,409,022 1,104,887 (59,179)
5,850,132
4,887,778
3,454,730
37. RISK MANAGEMENT
Implementation of risk m anagement function covers issues related to identification, appraising, measuring, evaluating, monitoring, and risk control efforts, including technology and management information system in each risk type, as well as increase of human resources quality in risk management. The Bank is still actively working to improve the supervision of the Board of Commissioners and Directors, including establishing a work unit that is a permanent or ad hoc committee to support the process of risk control. This is realized with the establishment of the Risk Management Division as well as several committees such as the Risk Monitoring Committee, the Risk Management Committee, Assets and Liabilities Committee, Committee on Risk Management Support, New Products and Activities Committee, and Budget Committee.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
421
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
The Bank also continues to work to improve all internal regulations related to risk management, both in terms of policies, guidelines and procedures and use of information technology. Risk Profile In an effort to enhance good corporate governance and risk management in the banking industry, PBI. 5/8/PBI/2003 was issued, dated May 19, 2003, regarding Risk Management for Commercial Banks, which has been modified with PBI No.11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009, which requires the Bank to submit reports on risk profile quarterly since 2005. As mandated by Bank Indonesia concerning the application of risk management, the Bank prepared a report on risk profile on quarterly basis in a self-assessment. From the results of quarterly self assessment of risk profile submitted to Bank Indonesia up to September 2010, the Bank’s risk overall risk predicate remain at a low level of composite risk. Credit Risk The credit risk m anagement in Bank was started with development of organization structure to support the control of credit risk, with segregation function between analyst of risk and analyst of marketing, thus the four-eye principle can be achieved. Moreover, the development of Com pany’s Credit Manual Book (BPP) is conducted continuously, starting from the preparation of BPP of Credit, BPP of Credit Policy, and BPP of Credit Risk Management. In order that the credit management work effectively and the risk be controlled and to achieve prudential principle, the Bank established the Mortgage and Housing Loan Group, the Commercial Group, and the Consumer Group. The risk analysis begin with identification, m easurem ent, monitoring and controlling of credit risk. Identification of credit risk is conducted early to find out the possibility of debtors defaults. Credit risk measurement is intended for CAR calculation and for classification of non performing loan by types of loans and by business sectors and also for the accurate ratio calculation which can detect the possibility of default as early as possible. The Bank has been running the process of identification, measurement, monitoring and compliance risks that includes credit risk profiles that are integrated into a comprehensive risk management process. a.
The maximum credit risk For financial assets recognized in the balance sheet, the maximum exposure to credit risk is equal to the carrying value. For bank guarantees issued and the L/C and L/C which is still running and can not be cancelled, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount to be paid by the Bank if the obligations to the Bank guarantees, L/Cs and L/C occurred. For credit facilities and financing/Sharia receivables to customers that have not been used, the maximum exposure to credit risk amounted to that commitment.
422
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
a.
The maximum credit risk (continued) The following table presents the Bank's maximum exposure to credit risk for financial instruments on the balance sheet (on balance sheet) and the administrative accounts (off balance sheet), without taking into account collateral held or other credit protection. 2010 Balance Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with Other Bank Placements with Bank Indonesia and Other Banks Securities Securities Purchased with Resale Agreem ents(Reverse Repo) Loans Investments I Shares of Stocks Adm inistration Account Unused Facilities/Syariah receivables to the Customer L/C and SKBDN that are Still Ongoing and Can not Be Cancelled Bank Guarantees issued Total
2009
2008
1,075,680,410 339,556,768
671,307,426 254,658,757
501,322,580 39,078,698
3,894,381,312 851,580,717
2,113,768,521 4,469,838,274
661,167,272 5,005,405,833
-8,538,564,324 926,600
148,040,335 6,769,819,140 917,334
277,151,137 6,247,474,552 917,334
1,854,069,329
2,008,564,094
938,967,659
577,142,444 585,013,243
317,240,078 484,961,713
119,955,000 345,638,517
17,716,915,147
17,239,115,672
14,137,078,582
b. Concentration of credit risk On December 31, 2010, the disclosure of maximum credit risk based on the concentration before considering the collateral owned and master netting agreements is as follows:
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
423
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
Concentration of credit risk based on business segment: 2010 Sharia
Non Sharia Balance Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with Other Bank Placements with Bank Indonesia and Other Banks Securities Securities Purchased with Resale Agreem ents(Reverse Repo) Loans Investments In Shares
1,056,630,114 339,556,768
19,050,296 --
1,075,680,410 339,556,768
3,880,381,312 846,620,717
14,000,000 4,960,000
3,894,381,312 851,580,717
7,944,113,819 926,600
594,450,505 --
8,538,564,324 926,600
1,854,069,329
2,008,564,094
938,967,659
577,142,444
317,240,078
119,955,000
585,013,243
484,961,713
345,638,517
17,084,454,346
3,443,226,686
16,105,251,307
Adm inistration Account Unused Facilities/Syariah receivables to the Customer L/C and SKBDN that are Still Ongoing and Can not Be Cancelled Bank Guarantees issued
Total
Concentration of credit risk based on Economic segment (Unaudited) : (in million rupiah) 31 DECEMBER 2010 Government Balance Current accounts with Bank Indonesia Current accounts with Other Bank Placements with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Loans Investments In Shares
Industrial
Constructio n
Trading
Consumption and Other
Total
--
1,075,680
--
--
--
--
1,075,680
--
339,557
--
--
--
--
339,557
-551,895 ---
3,894,381 100,000 520,614 927
-199,726 370,643 --
--227,049 --
--685,695 --
--6,886,921 --
3,894,381 851,621 8,690,922 927
--
111,065
79,071
48,437
146,282
1,469,214
1,854,069
---
---
259,714 87,752
201,999 58,501
72,143 438,760
43,286 --
577,142 585,013
551,895
6,042,224
996,906
535,986
1,342,880
8,399,421
17,869,312
Administration Account Unused Facilities/Syariah receivables to the Customer L/C and SKBDN that are Still Ongoing and Can not Be Cancelled Bank Guarantees issued
424
Finance
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
c.
Collateral and other credit protection The value and type of collateral required depends on the assessment of counterparty credit risk (counterparty). Guidance on the types of collateral and valuation parameters that can be received has been implem ented. The main types of collateral obtained is land, buildings and vehicles. The Bank also has several credit facilities that receive guarantees from third parties, such as from the government. Generally, collateral is required in every loan as the last source of repayment of loans (secondary source of repayment) and as one form of credit risk mitigation. The main source of loan repayment is from the results of operations of the debtor.
d. The quality of financial assets The quality of financial assets is managed by the Bank using the guidelines of Bank Indonesia and is disclosed in Notes 5, 6, 7, 8, 9 and 10 to the financial statements. The Bank has a policy to maintain accurate and consistent risk ratings across the portfolio of financial assets. This will facilitate risk management focus on existing risks and comparison of credit exposure across all business lines, economic sectors and business segments. This rating system is supported by a variety of financial analysis, combined with market information that has been processed to provide a major input for the measurement of counterparty risk (counterparty). All risk ratings are adjusted to the various categories and ranks are determined in accordance with the guidelines of Bank Indonesia. Assigned risk ratings are assessed and updated regularly. e.
Evaluation of impairment For accounting purposes, the Bank has incurred loss model for the recognition of impairment losses of financial assets. This means that losses can only be recognized if there is objective evidence of specific loss events. The main consideration of impairment evaluation of loans includes the payment of principal or interest due in more than 90 days or it is discovered that there is difficulty or violation of the requirem ents contained in the initial contract . The Bank evaluates impairment in two areas: evaluation of impairment individually and collectively. (I) Evaluation of impairm ent on an individual basis The Bank determines the allowance for impairment losses on an individual basis for each given significant credit for the first time amounting US$ 20,000,000. Matters to be considered in determining the allowance for impairment losses include debtors’ business continuity plans, the ability of debtors to improve performance in the face of financial difficulties, the projected revenue and expenditure expectations during a bankruptcy, the availability of other financial support, the value of collateral that can be realized, and the expected time of obtaining the cash flow. Allowance for impairment losses are evaluated each reporting date, unless there are some conditions that require more attention.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
425
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
e.
Evaluation of impairment ( c o n t i n u e d ) (ii)
Evaluation of impairm ent on an collective basis Collective evaluation of allowance for impairm ent loss is applied tp loans that are not individually significant.
Market Risk The authority obligates Bank to calculate CAR by considering Market Risk. CAR with Market Risk is calculated with standard model m ethod. As Bank’s business activities especially in trading have increased, software treasury is developed and used by the traders for trading activities. Besides used by the traders, this software is integrated w ith Risk M anagement Group Risk as a group that manages Market Risk in order that risks related to trading could be monitored daily. To get a calculation that is more sensitive and appropriate with Market Risk Profile which Bank has, the internal model is also developed. In business plan of 2008, internal model calculation method will be used to complete standard model already used. Internal model will be used solely in early 2009 as substitution for standard model already used now. Interest rate risk is the risk of price changes of financial instruments from the trading book or from changes in the econom ic interest of the banking book which are caused by changes in interest rates. Interest rate risk management is also done on the banking book exposures, among others, by observing the position gap of assets and liabilities of the Bank that are sensitive to interest rate m ovem ents and trends of interest rates with the benchmark of Bank Indonesia interest rate and market interest rates which could affect the stability of Bank profitability level. Measurement of risk is using interest risk profile m odel w ith the methodology repricing gap. Foreign currency risks arise from on and off balance sheet positions both on the asset and liability sides. Bank’s foreign currency position is divided into two activities: the trading book, which is managed to generate foreign exchange gains, and the banking book, which is managed to control Bank’s overall Net Open Position. The maximum Net Open Position to be maintained by Indonesian banks is 20% of capital. In relation to this, Bank stated internal policies to manage its Net Open Position. Besides using nominal approach (Net Open Position), the market risk measurem ent method “Value at Risk” (VaR) which is m ore risk sensitive, is also used for measuring Currency Risk Exposure. As part of Market Risk Management Process, market risk limits on trading book are monitored and reported to management.
426
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
Market Risk ( c o n t i n u e d ) Bank’s Net Open Position as of December 31, 2009 and 2008 are as follows:
Foreign Currencies United States Dollar Euro Yen Australian Dollar Singapore Dollar Poundsterling Net
Assets and Assets at Administrative Account
DECEMBER 31, 2010 Liabilities and Liabilities at Adm inistrative Account
Net Open Position
1,807,987,075 3,295,110 3,570,659 274,924 466,617 3,624
1,699,138,528 -51,175 ----
108,848,547 3,295,110 3,519,484 274,924 466,617 3,624
1,815,598,009
1,699,189,703
116,408,306
Percentage to Equity
7.66%
DECEMBER 31, 2009
Foreign Currencies United States Dollar Euro Yen Australian Dollar Singapore Dollar Poundsterling Net Percentage to Equity
Assets and Assets at Administrative Account
Liabilities and Liabilities at Adm inistrative Account
Net Open Position
1,244,340,874 4,191,041 1,849,594 268,406 674,311 3,943
1,164,122,309 889,358 26,181 ----
80,218,565 3,301,683 1,823,413 268,406 674,311 3,943
1,251,328,169
1,165,037,848
86,290,321 7.50%
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
427
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
Market Risk ( c o n t i n u e d )
DECEMBER 31, 2008
Foreign Currencies United States Dollar Euro Yen Australian Dollar Singapore Dollar Poundsterling Net Percentage to Equity
Assets and Assets at Administrative Account
Liabilities and Liabilities at Adm inistrative Account
Net Open Position
688,721,856 6,616,831 49,604,432 276,542 812,836 3,151
585,156,342 307,130 47,356,517 ----
103,565,514 6,309,701 2,247,915 276,542 812,836 3,151
746,035,648
632,819,989
113,215,659 9.75%
In accordance with PBI No. 7/37/PBI/2005, the overall Net Open Position as at the closing of business day against capital as at December 31, 2010, 2009 and 2008 are 7,66% , 7.50% and 9.75% , respectively. Operational Risk Generally Operational Risk calculation consists of three methods. These methods are basic indicator approach standard approach, and advance measurement approach. Gradually Bank will improve the method starting from the simple until the complex method. Operational risk control was performed by distribution of limit of authority, password, Data Recovery Center (DRC), built up and segregate function between checker, maker and approval. The preventive action is expected to mitigate the operational risk more properly. Liquidity Risk Liquidity risk is managed by considering important risks related to Bank’s liquid capability, such as: LDR, Minimum Reserve Requirements (GW M), ratio of liquid assets to liquid liabilities, cash flow projection, and maturity profile. Cash flow is the main focus in liquidity risk management. Therefore, in projecting cash flow, Bank tries to calculate in optimal way by considering instrument aspects whether contractual or behaviourial. Law Risk The main law risk is weakness of agreement due to contract condition is not fulfilled. To handle this problem, Bank has established Corporate Secretary Group that has a unit to handle contract and agreement problem. For litigation problem, Risk Management Group has a division that handles litigation problem.
428
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
37. RISK MANAGEMENT ( C o n t i n u e d )
Strategy Risk Strategy risk is classified as moderate, a strategy that has been decided and implem ented well. Strategy risk management is implemented by monitoring business plan and its realization. Bank has Risk Management Committee to handle strategy risk that may cause significant impact. Reputation Risk The reputation risk is managed by paying attention to customer com plaints and responding every news which may cause negative impact to the Bank. To increase the social image, the Bank attempts to give optimal service to customer. This is through various effort such as education to the employee with excellent service training. Com pliance Risk The compliance risk management is conducted by monitoring all loan agreement and commitment and ensuring that the Bank has complied with the regulation. The Bank’s compliance risk presses down the chance of deviation from agreem ent and contracts.
38. CAPITAL ADEQUACY RATIO Bank Indonesia’s Regulation No. 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001 requires the banks in Indonesia to maintain a minimum capital adequacy ratio of 8% . The capital adequacy ratio is calculated based on the Circular Letter of Bank Indonesia No. 5/23/DPNP dated September 29, 2003. As of Decem ber 31, 2009 and 2008, the Bank’s minimum capital adequacy ratio in compliance with Bank Indonesia’s regulation is as follows:
2010 Composition of Capital A. Authorized Capital Paid in Capital Additional Paid in Capital Sub Total B.
Supplementary Capital Allowance for Possible Losses on Earning Assets Subordinated Loans Sub Total
2009
(in millions of Rupiah) 2008
611,159 448,364 1,059,523
600,325 224,190 824,515
600,325 153,795 754,120
91,369 227,500 318,869
86,775 258,818 345,593
78,165 323,455 401,620
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
429
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
38. CAPITAL ADEQUACY RATIO ( C o n t i n u e d ) (in million Rupiah) 2010 Maximum of 100% of Authorized Capital
2009
2008
318,869
345,593
401,620
Total Authorized and Supplementary Capital Investment in Shares of Stock Total Capital
1,378,392 (927) 1,377,465
1,170,108 (927) 1,169,181
1,155,740 (927) 1,154,813
Risk Weighted Assets (ATMR) Credit
8,868,581
7,725,690
6,710,530
Risk Weighted Assets (ATMR) Operational
1,174,449
--
--
Risk Weighted Assets (ATMR) Market
113,050
834,209
1,741,575
Capital Adequacy Ratio (with credit Risk)
13.72%
15.13%
17.21%
Capital Adequacy Ratio (with Credit Risk and Market Risk)
13.56%
13.67%
13.66%
Based on PBI No. 3/21/PBI/2001 dated December 13, 2001, capital adequacy ratio should be computed excluding the effect of deferred tax and SE BI No. 12/11/DPNP dated March 31, 2010 regarding CAR of Operational Credit.
39. SIGNIFICANT FINANCIAL RATIO OF THE BANK
a.
The following table presents the ratio of the Bank’s earning assets before the allowance for possible losses to total assets: 2010 Current accounts with other banks, Excluding Non-Performing Accounts Placements with Other Banks and Bank Indonesia, Excluding Non-Performing Accounts Securities, Excluding Non Performing Accounts Loans, Excluding Non Performing Accounts Investment in Shares of Stock, Excluding Non Performing Accounts Total Earning Assets
430
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2009
2008
2.14%
1.68%
0.34%
24.54% 5.37% 53.80%
13.81% 29.18% 43.01%
4.88% 37.01% 45.49%
0.01%
0.01%
0.01%
72.36%
91.47%
85.64%
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
39. SIGNIFICANT FINANCIAL RATIO OF THE BANK( C o n t i n u e d )
b. Others Important Financial Ratio: 2010 Non Performing Loan (NPL) Bank-Net Non Performing Loan (NPL) Bank-Gross Operational Expenses on Operational Income (BOPO) Net Interest Margin (NIM) Return On Assets (ROA) Return On Equity (ROE) Net Open Position (PDN) Loan to Deposit Ratio (LDR)
2009
2008
3.21% 3.73%
3.26% 5.76%
2.05% 4.92%
83.02% 5.06% 2.24% 32.92% 7.66% 70.48%
88.46% 6.14% 1.41% 17.00% 7.50% 57.25%
89.71% 6.22% 1.41% 15.04% 9.75% 66.98%
40. GOVERNMENT GUARANTEE OF OBLIGATIONS OF BANKS
Through the Regulation of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 17/PMK.05/2005 dated March 3, 2005, the guarantee program was terminated on September 21, 2005. Furthermore, under Law No.24 of 2004 dated September 22, 2004 regarding the Deposit Insurance Corporation (LPS), LPS Guarantee Program becam e effective on Septem ber 22, 2005, which includes demand deposits, time deposits, certificates of deposit, savings and / or other equivalent forms which represent the savings that come of society including those from other banks. The amount of balance that is guaranteed to each customer based on Government Regulation No. 66 of 2008 dated October 13, 2008 is the maximum amount of Rp 2,000,000. All banks that have obtained a license are included as participants of LPS guarantee. Premium of guarantee program from the LPS that has been paid by the Bank for 2010, 2009 and 2008 am ounted to Rp 25,678,222, US$ 21,867,356 and US$ 16,881,156, respectively.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
431
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. BUSINESS SEGMENTATION INFORMATION
Non Sharia ASSET Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placement with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Loans Investment in Shares of Stock Fixed Assets Deferred Tax Assets Accrued Income Other Assets
Total
513,448,773 1,056,630,114 339,556,768 3,880,381,312 846,620,717 7,946,795,942 926,600 179,017,433 25,882,238 72,309,265 65,663,204
3,071,746 19,050,296 -14,000,000 4,960,000 591,768,382 -2,624,234 -150,398
516,520,519 1,075,680,410 339,556,768 3,894,381,312 851,580,717 8,538,564,324 926,600 181,641,667 25,882,238 72,309,265 65,813,602
TOTAL ASSETS
14,927,232,366
635,625,056
15,562,857,422
LIABILITIES Current Liabilities Deposits from Customers Deposits from Other Banks Securities Issued Borrowing Tax Payables Estimated Loss and Commitment and Contingencies Accrued Expenses and Other Liabilities
190,233,571 12,085,683,665 629,107,517 748,117,520 111,311,868 22,396,975 5,738,806 85,274,352
1,666,034 361,757,842 172,432 ---111,326 103,460,311
191,899,605 12,447,441,507 629,279,949 748,117,520 111,311,868 22,396,975 5,850,132 188,734,663
TOTAL LIABILITIES
13,877,864,274
467,167,945
14,345,032,219
1,528,750,642 346,375,514 20,926,205 1,896,052,361
75,011,365 2,981,042 (829,850) 77,162,557
1,603,762,007 349,356,556 20,096,355 1,973,214,918
(805,792,221)
(23,451,610)
(829,243,831)
7,273,605
(8,355,030)
(1,081,425)
(1,444,858) (763,603,352) (31,181,836) --
-(29,881,704) -(13,034)
(1,444,858) (793,485,056) (31,181,836) --
(1,594,748,662)
(61,701,378)
(1,656,437,006)
301,303,699
15,461,179
316,764,878
Income Interest Income Other Operational Income Non Operational Income TOTAL INCOME Expenses Interest Expenses Allowance for Impairment Loss on Earning Assets (Expense) Recovery of Estimated Loss on Commitment and Contingencies Other Operational Expenses Net Tax Expenses Non Operational Expenses TOTAL EXPENSES NET INCOME
432
2010 Sharia
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. BUSINESS SEGMENTATION INFORMATION ( C o n t i n u e d )
Non Sharia ASSETS Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Reverse Repo Loans Investment In Shares Of Stock Fixed Assets Deferred Tax Assets Accrued Income Other Assets
2009 Sharia
Total
526,875,676 650,674,674 254,658,757 2,092,868,521 4,464,878,274 148,040,335 6,120,418,773 917,334 177,110,269 25,371,432 151,332,934 27,397,149
2,439,148 20,632,752 -20,900,000 4,960,000 -649,400,367 -3,554,251 -116,850 980,129
529,314,824 671,307,426 254,658,757 2,113,768,521 4,469,838,274 148,040,335 6,769,819,140 917,334 180,664,520 25,371,432 151,449,784 28,377,278
TOTAL ASSETS
14,640,544,128
702,983,497
15,343,527,625
LIABILITIES Current Liabilities Deposits from Customers Deposits from Other Banks Issued Securities Borrowing Tax Payables Estimated Loss on Commitment and Contingencies Accrued Expense and Other Liabilities
353,838,986 11,859,513,386 653,407,091 747,280,862 210,307,724 19,963,849 4,838,705 37,189,648
1,652,383 374,658,046 47,066,563 --207,126 49,073 129,350,306
355,491,369 12,234,171,432 700,473,654 747,280,862 210,307,724 20,170,975 4,887,778 166,539,954
TOTAL LIABILITIES
13,886,340,251
552,983,497
14,439,323,748
1,596,376,802 105,094,421 -1,701,471,223
64,833,747 3,120,501 -67,954,248
1,661,210,549 108,214,922 -1,769,425,471
(825,316,582)
(33,625,496)
(858,942,078)
(33,020,026)
--
(33,020,026)
(41,459,243) (659,656,406) (2,458,896) (59,339,800)
40,399,790 (17,571,603) (532,447) --
(1,059,453) (677,228,009) (2,991,343) (59,339,800)
(1,621,250,953)
(11,329,756)
(1,632,580,709)
80,220,270
56,624,492
136,844,762
Income Interest Income Other Operational Income Non Operational Income TOTAL INCOME Expenses Interest Expenses Allowance for Impairment Loss on Earning Assets (Expense) Recovery of Estimated Loss on Commitment and Contingencies Other Operational Expenses Non Operational Expenses Net Tax Expenses TOTAL EXPENSES NET INCOME
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
433
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
41. BUSINESS SEGMENTATION INFORMATION ( C o n t i n u e d )
Non Sharia ASSETS Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placement with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Reverse Repo Loans Investment In Shares Of Stock Fixed Assets Deferred Tax Assets Accrued Income Other Assets TOTAL ASSETS LIABILITIES Current Liabilities Deposits from Customers Deposits from Other Banks Issued Bonds Borrowing Tax Payables Estimated Losses on Commitment and Contingencies Accrued Expense and Other Liabilities TOTAL LIABILITIES Income Interest Income Other Operational Income Non Operational Income TOTAL INCOME Expenses Interest Expenses Allowance for Impairment Loss on Earning Assets (Expense) Recovery of Estimated Loss on Commitment and Contingencies Other Operational Expenses Non Operational Expenses Net Tax Expenses TOTAL EXPENSES NET INCOME
434
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
2008 Sharia
Total
396,172,787 483,936,685 39,078,698 661,167,272 5,000,445,833 277,151,137 5,655,134,448 917,334 168,903,456 22,090,340 178,289,800 46,014,206
1,418,406 17,385,895 --4,960,000 -592,340,104 -2,550,527 -57,850 439,774
397,591,193 501,322,580 39,078,698 661,167,272 5,005,405,833 277,151,137 6,247,474,552 917,334 171,453,983 22,090,340 178,347,650 46,453,980
12,929,301,996
619,152,556
13,548,454,552
333,391,463 9,460,297,262 1,047,280,717 1,192,132,492 286,535,199 32,163,161
2,344,905 218,603,521 49,667 --171,072
335,736,368 9,678,900,783 1,047,330,384 1,192,132,492 286,535,199 32,334,233
3,454,730 72,137,571
-89,277,241
3,454,730 161,414,812
12,427,392,595
310,446,406
12,737,839,001
1,373,711,126 89,286,999 13,094,257 1,476,092,382
51,325,783 3,299,603 2,632,266 57,257,652
1,425,036,909 92,586,602 15,726,523 1,533,350,034
(729,057,220)
(23,567,203)
(752,624,423)
(34,619,040)
(19,368,167)
(53,987,207)
(1,104,887) (543,706,245) -(54,639,351) (1,363,126,743)
-(12,979,861) --(55,915,231)
(1,104,887) (556,686,106) -(54,639,351) (1,419,041,974)
112,965,639
1,342,421
114,308,060
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42. MATURITY ANALYSIS OF ASSETS AND LIABILITIES BASED ON REMAINING PERIOD
The table below presents the bank’s assets and liabilities grouping based on the remaining period as of December 31, 2010, 2009 and 2008 until maturity.
Total Asset Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placement with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Reverse Repo Loans Investment In Shares Of Stock Fixed Assets Deferred Tax Assets Accrued Income Other Assets Total Assets Liabilities Current Liabilities Deposits from Customers Deposits from Other Banks Issued Bonds Borrowing Tax Payables Estimated Losses on Commitment and Contingencies Accrued Expenses and Other Liabilities Total Liabilities Difference of Assets and Liabilities
< 1 month
DECEMBER 31, 2010 > 3 s/d 12 1 s/d 3 month months
> 1 s/d 5 years
> 5 years
516,520,519 1,075,680,410 341,341,078
516,520,519 1,075,680,410 341,341,078
----
----
----
----
3,880,381,312 851,620,717 -8,690,921,356 926,600 325,900,255 25,882,238 72,389,265 65,813,602
3,480,381,312 --689,949,054 ---72,389,265 --
400,000,000 --273,456,720 ------
-177,515,412 -189,112,650 ----3,386,277
-74,717,325 -2,677,097,842 ------
-599,387,980 -4,861,305,090 926,600 325,900,255 25,882,238 -62,427,325
15,847,377,352
6,176,261,638
673,456,720
370,014,339
2,751,815,167
5,875,829,488
191,899,605 12,447,441,507 629,279,944 748,117,520 111,311,868 24,698,529
191,899,605 7,921,674,159 9,987,171 --24,698,529
-3,096,442,982 619,292,773 ----
-1,429,324,366 -----
---423,620,185 30,679,540 --
---324,497,335 80,632,328 --
5,850,132 188,734,663
5,850,132 126,379,362
-13,904,686
-18,631,811
-9,917,148
-19,901,656
14,347,333,768
8,280,488,958
3,729,640,441
1,447,956,177
464,216,873
425,031,319
1,500,043,584
(2,104,227,320)
(3,056,183,721)
(1,077,941,838)
2,287,598,294
5,450,798,169
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
435
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42. MATURITY ANALYSIS OF ASSETS AND LIABILITIES BASED ON REMAINING PERIOD ( C o n t i n u e d )
Total Assets Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placement with Other Banks and Bank Indonesia Marketable Securities Reverse Repo Loans Investment In Shares Of Stock Fixed Asset Deferred Fixed Asset Accrued Income Other Asset Total Assets Liabilities Current Liabilities Deposits form Customers Deposits from Other Banks Issued Securities Borrowing Tax Payables Estimated Losses on Commitment and Contingencies Accrued Expense and Other Liabilities Total Liabilities
< 1 month
> 1 s/d 5 years
> 5 years
529,314,823
529,314,823
--
--
--
--
671,307,425 262,813,740
671,307,425 262,813,740
---
---
---
---
2,119,118,520 4,477,543,454 148,040,334 7,003,505,099 926,600 318,794,836 22,928,618 151,449,783 1,255,920,487
2,019,118,520 974,574,175 148,040,334 ----151,449,783 25,997,495
100,000,000 110,203,463 ------1,228,771,982
159,003,764 -821,286,028 --22,928,618 ---
1,050,672,812 -6,182,219,071 ----1,151,010
2,183,089,240 --926,600 318,794,836 ----
16,961,663,719
4,782,616,295
1,438,975,445
1,003,218,410
7,234,042,893
2,502,810,676
355,491,369 12,234,171,432 700,473,654 747,280,862 210,307,725 20,170,975
355,491,369 10,499,525,188 557,011,720 --20,170,975
-900,934,274 142,511,934 ----
-833,711,970 950,000 ----
---423,462,492 98,022,419 --
---323,818,370 112,285,306 --
4,887,778
4,887,778
--
--
--
--
161,539,837
116,432,392
26,607,445
--
--
18,500,000
14,434,323,632
11,553,519,422
1,070,053,653
834,661,970
521,484,911
454,603,676
2,527,340,087
(6,770,903,127)
368,921,792
168,556,440
6,712,557,982
2,048,207,000
Differences of Assets with Liability
Total Assets Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placement with Other Banks and Bank Indonesia Securities Reverse Repo Loans Investment in Shares of Stock Fixed Asset Deferred Tax Assets Accrued Income Other Asset Total Assets Liabilities Current Liabilities Deposits from Customers Deposits from Other Banks Issued Bonds Borrowing Tax Payable s Estimated Losses on Commitment and Contingencies Benefit obligation for employee benefit Accrued Expenses and Other Liabilities Total Liabilities Differences of Assets with Liabilities
436
DECEMBER 31, 2009 > 3 s/d 12 1 s/d 3 months months
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
DECEMBER 31, 2008 > 3 s/d 12 1 s/d 3 months months
< 1 month
> 1 s/d 5 years
> 5 years
397,591,193 501,322,580 45,783,934
397,591,193 501,322,580 45,783,934
----
----
----
----
661,730,769 5,014,114,200 277,151,136 6,477,383,045 926,600 292,105,798 20,800,287 178,347,650 46,453,979
660,381,069 -277,151,136 ----178,347,650 37,202,658
1,349,700 ---------
-182,031,829 -913,666,436 ------
-670,237,527 -5,563,716,609 ----9,251,321
-4,161,844,844 --926,600 292,105,798 20,800,287 ---
13,913,711,171
2,097,780,220
1,349,700
1,095,698,265
6,243,205,457
4,475,677,529
335,736,368 9,678,900,782 1,047,330,384 1,192,132,491 286,535,199 32,334,233
335,736,368 9,133,954,948 1,044,960,384 --14,314,863
-341,514,980 2,370,000 --18,019,370
-203,430,854 -446,500,000 ---
---422,177,699 286,535,199 --
---323,454,792 ---
3,454,729 --
---
---
3,454,729 --
---
---
158,414,605
--
139,914,605
--
--
18,500,000
12,734,838,791
10,528,966,563
501,818,955
653,385,583
708,712,898
341,954,792
1,178,872,380
(8,431,186,343)
(500,469,255)
442,312,682
5,534,492,559
4,133,722,737
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
42. MATURITY ANALYSIS OF ASSETS AND LIABILITIES BASED ON REMAINING PERIOD ( C o n t i n u e d )
The effort made by the Bank to overcome the maturity gaps are as follows: 1. Reducing capital investment in long term securities portfolio. 2. Finding the source of medium and long term funds, among others, by issuing new bonds or seeking new long-term/medium interbank loans.
43. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS
a.
The restatement of cash flow statement The Bank adopted SFAS No. 2 (revision) regarding "Cash Flow Statements", which became effective on January 1, 2010. Under SFAS No. 2 (revision of 2007), the cash and cash equivalents consist of cash and demand deposits at the Bank prem ises, other banks, placem ents with Bank Indonesia and other banks and Bank Indonesia certificates with maturities of three months or less from acquisition date and which is not pledged as collateral and is not restricted for use. As of December 31, 2009, cash and cash equivalents consist of cash on hand, demand deposits with Bank Indonesia and other banks. Fo comparison of presentation, the cash flow statements for 2009 and 2008 are restated to conform with the presentation of 2010. Comparison of the restatement of cash flows for the years 2009 and 2008 are as follows:
Before Restated Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placement with Other Banks and Bank Indonesia Certificate of Bank Indonesia Total Cash and Cash Equivalents
After Restated
529,314,824 671,307,426 262,813,741 ---
---2,119,118,521 977,500,000
529,314,824 671,307,426 262,813,74 2,119,118,52 977,500,000
1,463,435,991
3,096,618,521
4,560,054,512
Before Restated Cash flow provided by (Used in) Operating activities Cash flow provided by (Used in) Investment Activities Cash flow provided by (Used in) Financing Activities Net increase (decrease) of cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of the year Cash and cash equivalents at end of the year
2009 Adjustment
2009 Adjustment
After Restated
662,318,614
1,784,371,546
2,446,690,160
(21,096,214)
--
(122,484,118) 518,738,282
3,000,206 1,787,371,752
(119,483,912 2,306,110,034
944,697,709
1,309,246,769
2,253,944,478
1,463,435,991
3,096,618,521
4,560,054,512
(21,096,214
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
437
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS ( C o n t i n u e d )
Before restated Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placement with Bank Indonesia and Other Banks Certificate of Bank Indonesia Total Cash and Cash Equivalents
2008 Adjustment
After restated
397,591,193 501,322,580 45,783,936 ---
---661,730,769 647,516,000
397,591,193 501,322,580 45,783,936 661,730,769 647,516,000
944,697,709
1,309,246,769
2,253,944,478
Before restated
2008 Adjustment
After restated
Cash flow provided by (used in) Operating Activities Cash flow provided by (used in) Investing Activities Cash flow provided by (used in) Financing Activities Net increase (decrease) of cash and cash equivalents
(525,783,812)
(899,907,007)
(1,425,690,819)
(16,960,299)
--
(16,960,299)
189,698,061
(20,700,034)
168,998,027
(353,046,050)
(920,607,041)
(1,273,653,091)
Cash and cash equivalents at beginning of the year
1,297,743,758
2,229,853,811
3,527,597,569
Cash and cash equivalents at and of the year
944,697,708
1,309,246,770
2,253,944,478
b. W elfare Fund The Bank records welfare fund as an income distribution for financial statements ending on December 31, 2009 and 2008. The Bank decided to charge the welfare fund in the current year income statement in accordance with SFAS No. 1 Presentation of Financial Statements. Bank's management decided to recognize a retrospective financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 and the deferred tax.
438
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
43. RESTATEMENT OF FINANCIAL STATEMENTS ( C o n t i n u e d )
The following are m aterial accounts in the financial statements as of 2009 and 2008 before and after the restatement: 2009 Before Restated Adjustment After Restated BALANCE SHEET Deferred tax assets Accrued expenses and other liabilities
22,928,618 161,539,837
2,442,814 5,000,115
25,371,432 166,539,952
EQUITY Unappropriated retained earnings
140,692,115
(2,557,301)
138,134,814
386,144,971 204,176,020
5,000,115 5,000,115
391,145,086 209,176,135
2,128,330 140,692,115 234
1,152,762 (3,847,353) (6)
3,281,092 136,844,762 228
INCOME STATEMENT Employee expenses Operational gains (losses) Income before tax Deferred tax Net income Earning per share
2008 Before restated
Adjustment
After restated
Balance Sheets Deferred tax assets Accrued expenses and other liabilities
20,800,289 158,414,605
1,290,051 3,000,206
22,090,340 161,414,811
EQUITY Unappropriated retained earnings
116,408,207
(1,710,155)
114,698,052
INCOME STATEMENT Employee expenses Operational gains (losses) Before tax income Deferred tax Net income Earning per share
322,749,735 156,221,097 171,947,620 5,445,797 116,408,207 194
3,000,209 (3,000,209) (3,000,209) 900,062 (2,100,147) (4)
325,749,944 153,220,888 168,947,411 6,345,859 114,308,060 190
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
439
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. EARLY ADOPTION OF SFAS NO. 50 (Revision of 2006) AND SFAS NO. 55 (Revision of 2006) The accounting treatment for financial year 2010 is adjusted to conform with SFAS No. 50 and No. 55 (Revision of 2006) and PAPI 2008. PAPI 2008 applies separately conventional commercial banks. In the case of conventional commercial banks have sharia business unit, the unit uses Guidelines for Sharia Accounting of Indonesia. On January 1, 2010, related to the implementation of the new GAAP, the SFAS No. 50 and No. 55 (Revision of 2006), the Bank made classification to its assets and financial liabilities. On initial adoption of SFAS No. 50 and No. 55 (Revision of 2006), the calculation of the effective interest rate for financial instruments measured at precalculated amortized cost and still has balance on initial adoption of SFAS 55 (revision of 2006) is determined based on future cash flows that will be obtained since the initial adoption of SFAS 55 (Revision of 2006) until the maturity date of such financial instruments. As permitted in the Circular Letter of Bank Indonesia No.11/33/DPNP/dated December 8, 2009, for the application of SFAS No. 50 and No. 55 (Revision of 2006), the Bank will apply the transitional provisions for credit impairment collectively by using estimates based on Bank Indonesia regulatory provisions regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks. In accordance with Technical Bulletin No. 4 on the Initial Implementation of Transitional Provisions of SFAS No. 50 and No. 55 (Revision of 2006), the Bank determines the value of financial instruments based on conditions at that tim e. The difference between the impairment with the impairment in accordance with previously applicable accounting regulations is recorded directly to retained earnings on initial adoption of SFAS 55 (Revision of 2006). In relation to the technical bulletin No. 4, upon initial application the Bank has identified the decline in value based on objective evidence obtained. The difference between the impairm ent with the impairm ent in accordance w ith previously applicable regulations is recorded directly to retained earnings, with details as follows: JANUARY 1, 2010 Adjustment in Relation Before with Implementation of After Adjustment SFAS No.50 and No.55 Adjustment Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placements with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Reverse Repo Loans Investment in Shares of Stock Fixed Assets Deferred Tax Assets Advance Tax Accrued Income Prepaid Expense Other Assets Total
440
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
529,314,824 671,307,426 254,658,757
529,314,824 671,307,426 257,230,880
--2,572,123
2,113,768,521 4,469,838,274 148,040,335 6,769,819,139 917,334 180,664,519 22,928,618 1,228,772 151,449,784 10,310,541 16,837,965 15,341,084,809
2,119,118,521 4,477,503,456 148,040,335 6,912,933,485 926,600 180,664,519 22,928,618 1,228,772 151,449,784 10,310,541 16,837,965 15,499,795,726
5,350,000 7,665,182 -143,114,346 9,266 ------158,710,917
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
44. EARLY ADOPTION OF SFAS NO. 50 (Revision of 2006) AND SFAS NO. 55 (Revision of 2006) (Co n tin u ed )
Before Adjustment Current Liabilities Deposits from Customers Deposits from Other Banks Issued Securities Unamortized Emission Expenses Borrowing Tax Payables Estimated Losses on Commitment and Contingencies Benefit Employment Liabilities Other Liabilities Equity Total
348,175,713 12,234,171,432 700,473,654 747,280,862
JANUARY 1, 2010 Adjustment in Relation with Implementation of SFAS No. 50 and No. 55
After Adjustment
210,307,724 27,486,631
348,175,714 12,234,171,432 700,473,654 747,280,862 -210,307,724 27,486,631
4,887,778 -161,539,837 906,761,178
4,887,778 -157,756,250 1,069,255,681
--(3,783,587) 162,494,503
15,341,084,809
15,499,795,726
158,710,916
-----
45. IMPORTANT AGREEMENTS
a.
Cooperation agreement between the Bank and Osman Bing Satrio & Rekan No. 129/SP/DIR/XII/2009 dated December 29, 2009 regarding an integrated risk management system in PT Bank DKI, with term starting on October 5, 2009 until March 5, 2010 with contract value amounting Rp 1,080,789.
b.
Agreement of cooperation between the Bank and PT Praxis Solutions Indonesia Number 85/PKS/DIR/V/2010 or number 01/AGR/PRX-BDKI/V/2010 dated May 5, 2010 regarding lease purchase of application program of government cash management system, with a period of 33 ( thirty- three) months from the Report on the Receipt System was signed, with a contract value of US$ 940,000.
c.
Cooperation agreem ent between the Bank and Dhaniswara Harjono & Rekan No. 19/SP/DIR/III/2007 dated March 29, 2007 concerning the provision of consulting services and legal aid, with a period of 24 months, commencing on February 1, 2008 to January 31, 2010, with contract value amounting Rp 600,000.
d.
Cooperation agreement between the Bank and Ir. Sugeng Prajitno Winotosastro regarding the rent of 1 unit 2-storey terraced building on Jl. W ijaya IX no. 4, Kebayoran Baru, South Jakarta. This Agreement has been notarized by Mrs. Oriana Sumardilah Roosdilan, No. 52 dated April 22, 2008, with a period of 24 (twenty four) months from April 22, 2008 until April 22, 2010, with contract value amounting Rp 850,000.
e.
Cooperation agreement between the Bank and PT Asuransi Jiwa Nusantara No. 44/SP/DIR/VIII/2008 dated August 29, 2008 regarding the closure of credit of life insurance program, within 5 (five) years.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
441
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
45. IMPORTANT AGREEMENTS ( C o n t i n u e d )
f.
Cooperation agreement between the Bank and PT Artajasa Pembayaran Elektronis Number 48A/SP/DIR/IX/2008 (m aster agreement) dated September 17, 2008 on the use of delivery channels in the form of an ATM terminal, the period commencing from the Bank issuing service orders to PT Artajasa and continue to apply until the completion of all rights and obligations of each party.
g.
Cooperation agreement between the Bank and PT Artajasa Pem bayaran Elektronis Number 48A/SP/DIR/IV/2008 dated November 24, 2009 regarding the use of delivery channels in the form of ATM terminals.
h.
Cooperation agreement between the Bank and PT Asuransi Sarana Lindung Upaya No.45/SP/DIR/VIII/2008 dated August 29, 2008 concerning insurance coverage and personal accident insurance plus, with period of 5 (five) years.
I.
Cooperation agreement between the Bank and PT Asuransi Bangun Askrida Number 46/SP/DIR/VIII/2008 dated August 29, 2008 concerning coverage of “kreasi” personal accident insurance, with 5 (five) years period from February 27, 2007 until February 26, 2012 .
46. SHARIA BOARD OPINION
In the opinion of the Sharia Supervisory Board of PT Bank DKI dated February 14, 2011, it is explained that the conduct of operations, and products and services of the Sharia Business Unit of PT Bank DKI which includes the collection and disbursement of funds in general have been in accordance with the Regulations of National Sharia Board of Ulama Council of Indonesia; however, several issues, that are not principle, still require refinement.
47. NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND REGULATIONS
The following Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and the Interpretation of Financial Standards (ISAK) have been issued but not yet effective: a.
442
SFAS is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011: 1. SFAS No. 1 (revision of 2009), Presentation of Financial Statements 2. SFAS No. 2 (revision of 2009), Statement of Cash Flows 3. SFAS No. 4 (revision of 2009), Consolidated Financial Statements and Separated Financial Statements 4. SFAS No. 5 (revision of 2009), Segment Operations 5. SFAS No.7 (revision of 2010), Disclosure of Related Parties 6. SFAS No. 12 (revision of 2009), Participation in Joint Venture 7. SFAS No. 15 (revision of 2009), Investments in Associated Entities 8. SFAS No.19 (revision of 2010),Intangible Assets 9. SFAS No. 22 (revision of 2010), Business Combinations 10. SFAS No. 23 (revision of 2010), Revenue
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
47. NEW FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS AND REGULATIONS ( C o n t i n u e d )
11. 12. 13. 14.
SFAS SFAS SFAS SFAS
No.25 (revision 48, (revision of No.57 (revision No.58 (revision
of 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors 2009), Impairment of Assets of 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets of 2009), Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations
b.
SFAS No. 10 (revision of 2010), Effect of Changes in Foreign Exchange Rates, effective for financial statements beginning on or after January 1, 2012.
c.
ISAK which is effective for financial statements beginning on or after January 1, 2011: 1. ISAK No. 7 (revision of 2009), consolidation of Special Purpose Entities 2. ISAK No. 9, Amendment on Post-Operation Activity Liabilities, Restoration and Similar Liabilities 3. ISAK No. 10, Customer Loyalty Program 4. ISAK No. 11, Noncash Asset Distribution to Owners 5. ISAK No. 12, Joint Control of Entities: Non-Monetary Contributions by Venturers 6. ISAK No. 14, Intangible Assets-W eb Site Costs
d.
ISAK No. 13, Hedging Net Investment in Foreign Operations, effective for financial statements beginning on or after January 1, 2012.
Management is evaluating the impact of standards and interpretations on the financial statements.
48. ECONOMIC CONDITIONS
Bank operations have been affected and will continue to be affected for a certain period in the future by global economic conditions and monetary impact to the economy of Indonesia. Despite the recent improvement has occurred as directed by the important econom ic indicators, but Indonesian banks still have problem s in lending activity. Improved economic conditions and the continuing recovery is dependent on several factors such as fiscal and monetary policies and other policies that have been and will be taken by the government, actions which are beyond the control of the Bank. In anticipation of a global crisis, the Bank undertook an evaluation of all operational risk (credit risk, liquidity risk, market risk, currency risk and other risks) by: strengthening the capital structure, increase funding through deposits from customers and lower the overall cost of funds, increasing the base fee incom e by offering products and innovative banking services with a focus on retail and commercial sectors, expand distribution network by adding an ATM network to improve customer service.
49. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS
For comparative purposes, certain accounts in the financial statements for the years ended December 31, 2009 and 2008 have been reclassified to conform with the presentation of financial statements for the year ended December 31, 2010.
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
443
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
49. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS ( C o n t i n u e d )
The accounts which have been reclassified in accordance with the nature of transactions and provision of banking accounting standards are as follows: Earlier Report
Advance Tax Prepaid Expense Tax Payable
Reclassified
Other Assets Other Assets Current Liabilities
Total 2009
2008
1,228,772 10,310,541 7,315,656
6,032,566 14,992,801 1,711,799
50. SUBSEQUENT EVENT
1.
2.
444
Extraordinary General Meeting of the Shareholders of PT Bank DKI as outlined in the Certificate No.135/ACIV/014/IV/2011 dated April 19, 2011 of Notary Ny. Poerbaningsih Adi, S.H., in Jakarta, states am ong other things: a.
To approve the capital increase of local government of Jakarta is sourced from the former IBRA notes receivable amounting US$ 13,898,507.
b.
Approv the addition of capital investment of the Bank in PT Asuransi Bangun Rp 25,000,000.
c.
To honourably release Mr Ilhamsyah Joenoes from his position as Director of Operations at acquit de charge.
Askrida to
The Annual General Meeting of Shareholders of PT Bank DKI as outlined in the Certificate No.133/ACIV/014/IV/2011 dated April 19, 2011 of Notary Ny. Poerbaningsih Adi, S.H., in Jakarta, states among others, approv the distribution of income of 2010 with details as follows: a.
Approv the distribution of dividends to shareholders amounting US$ 100.16 million (31.62% ), consisting of: Provincial Government of DKI Jakarta amounting Rp 100,000,000 (31.57% ). PD Pasar Jaya amounting Rp 160,000 (0.05% ).
b.
Reserves amounting US$ 206.605 million (65.22% ), consisting of: General reserves amounting US$ 165.284 million (52.18% ). Objective Reserves amounting Rp 41,321,000 (13.04% ).
c.
Welfare funds amounting Rp 10,000,000 (3.16% ).
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
50. SUBSEQUENT EVENT ( C o n t i n u e d )
d.
Provide management bonuses and employee bonuses for fiscal year 2010 (distributed in 2011) amounting US$ 73.5 million, consisting of: Board end bonus amounting US$ 13.5 million (18.37% ). Employees bonus amounting Rp 60,000,000 (81.63% ).
3.
Managing Director Mr. Eko Budiwiyono is effectively taking the position at PT Bank DKI after the inauguration on 28 January 2011.
4.
Based on the results of the Board of Directors Meeting dated December 14, 2010, the Bank decided to carry out the plan to issue Bank DKI Bonds VI (six) in 2011.
5.
There are no other important events that could affect the financial statements after the date of the report which includes transactions with related parties, transactions of potential conflict of interest, and other liabilities.
51. CLASSIFICATION AND FAIR VALUE OF FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (CONVENTIONAL)
The table below shows the carrying value and fair value of financial assets and liabilities.
Held to Maturity
Trading Financial Assets Cash Current Account with Bank Indonesia Current Account with Other Banks Placement with Bank Indonesia and Other Banks Marketable Securities Reverse repo Loans Investment In Shares of Stock Accrued Income Other Assets Total Assets Financial Liabilities Current Liabilities Deposits from Customers Deposits from Other Banks Issued Securities Borrowing Accrued Expense and Other Liabilities Total Liabilities Differences of Asset and Liabilities
Loans and receivables
Available for sale
Other Amortized Costs
Total Carrying Value
Fair Value
--
--
513,448,773
--
--
513,448,773
513,448,773
--
--
1,056,630,114
--
--
1,056,630,114
1,056,630,114
--
--
339,556,768
--
--
339,556,768
339,556,768
-26,166,390 -----26,166,390
3,880,381,312 103,198,648 -----3,983,579,960
---7,978,807,729 -72,309,235 43,732,592 10,004,485,211
-717,295,679 -926,600 --718,222,279
---------
3,880,381,312 846,660,717 -7,978,807,729 926,600 72,309,235 43,732,592 14,732,453,840
3,880,381,312 846,660,717 -7,978,807,729 926,600 72,309,235 43,732,592 14,732,453,840
------
------
------
------
190,528,955 12,085,511,233 629,279,944 748,117,520 111,311,868
190,528,955 12,085,511,233 629,279,944 748,117,520 111,311,868
190,528,955 12,085,511,233 629,279,944 748,117,520 111,311,868
---
---
---
---
148,798,817 13,913,548,337
148,798,817 13,913,548,337
148,798,817 13,913,548,337
26,166,390 3,983,579,960
10,004,485,211
718,222,279 (13,913,548,337)
818,905,503
818,905,503
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
445
The original financial statements are in Indonesian Language.
PT BANK DKI NOTES TO FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010, 2009 and 2008 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
53. RE-ISSUANCE OF THE FINANCIAL STATEMENTS
The Bank has reissued its financial statements for the years ended December 31, 2010, 2009 and 2008, with several changes in presentation and disclosures relating to the Public Offering of Subordinated Bonds VI and II of Bank DKI for 2011. The changes in presentation and disclosures are elaborated in the Notes to Consolidated Financial No.: 1.a, 1.b, 1.d, 2.a, 2.b, 2.f, 2.I, 2.l, 2.m, 2.n, 2.v, 4, 5, 6, 7.a, 7.b, 9, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 24, 26, 27, 35, 36, 37, 50 and Supplement Note No. 53.
446
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
Referensi
Reference
Annual Report Awards
No.
BOBOT
KRITERIA EVALUASI Evaluation Criteria
WEIGHT (%)
1
6NVNGeneral
2
2
*LIUJTBS%BUB,FVBOHBO1FOUJOH'JOBODJBM)JHIMJHIUT
5
-BQPSBO%FXBO,PNJTBSJTEBO%JSFLTJ
3FQPSUTPGUIF#PBSEPG$PNNJTTJPOFSTBOE#PBSEPG%JSFDUPST
5
4
1SPöM1FSVTBIBBO$PNQBOZ1SPöMF
8
5
"OBMJTBEBO1FNCBIBTBO.BOBKFNFOBUBT,JOFSKB1FSVTBIBBO .BOBHFNFOU%JTDVTTJPOBOE"OBMZTJTPO$PNQBOZ1FSGPSNBODF
25
6
5BUB,FMPMB1FSVTBIBBO$PSQPSBUF(PWFSOBODF
7
*OGPSNBTJ,FVBOHBO'JOBODJBM*OGPSNBUJPO
20
8
%BOMBJOMBJO0UIFST
5
505"-
100
Peraturan BAPEPAM-LK No. X.K.6
Sub Kriteria Sub Criteria
Kriteria Evaluasi Evaluation Criteria A. Umum "(FOFSBM
HAL PAGE
%JUVMJTEBMBNCBIBTB*OEPOFTJBZHCBJLEBOCFOBS EJBOKVSLBONFOZBKJLBOKVHBEBMBNCBIBTBJOHHS
8SJUUFOJOHPPEBOEDPSSFDU*OEPOFTJBOMBOHVBHFJTHPPEBOEUSVF*UJTBEWJTBCMFUPBMTPQSPWJEFUIF&OHMJTIWFSTJPO
%JDFUBLQBEBLFSUBTZHCFSXBSOBUFSBOHBHBSNVEBIEJCBDBKFMBT
1SJOUFEPOCSJHIUDPMPSFEQBQFSGPSFBTZDMFBSSFBEJOH
.FODBOUVNLBOJEFOUJUBT1FSVTBIBBOEHOKFMBT/BNB1FSVTBIBBOEBOUBIVO"3EJTBNQBJLBOEJUBNQJMLBOEJTBNQVM muka, samping dan belakang pada setiap halaman
*ODMVEF$PNQBOZJEFOUJUJFTDMFBSMZ$PNQBOZOBNFBOEZFBSPG"3JTEJTQMBZFEPOUIFGSPOU TJEFBOESFBSDPWFSTBOEPOUIFCBDLPG FBDIQBHF
-BQPSBO5BIVOBOEJUBNQJMLBOEJXFCTJUF1FSVTBIBBO
B. Ikhtisar Data Keuangan Penting #'JOBODJBM)JHIMJHIUT
6
"OOVBM3FQPSUJTEJTQMBZFEPOUIF$PNQBOZXFCTJUF
*OGPSNBTJ,FVBOHBOEMNCFOUVLQFSCBOEJOHBOTFMBNBUIOCVLV
'JOBODJBM*OGPSNBUJPOJTEJTQMBZFEJODPNQBSJTPOTPGöOBODJBMZFBST
*OGPSNBTJNFNVBUBOUBSBMBJO5IFJOGPSNBUJPOTIPVMEDPOUBJO 1FOKVBMBOQFOEBQBUBOVTBIB4BMFTSFWFOVFT -BCB SVHJ LPUPS(SPTTJODPNF MPTT -BCB SVHJ VTBIB0QFSBUJOH*ODPNF MPTT -BCB SVHJ CFSTJI/FU*ODPNF MPTT -BCB SVHJ CFSTJIQFSTBIBN&BSOJOHT MPTT QFSTIBSF .PEBMLFSKBCFSTJI/FUXPSLJOHDBQJUBM +VNMBI*OWFTUBTJ5PUBM*OWFTUNFOU +VNMBI"TFU5PUBM"TTFUT +VNMBI,FXBKJCBO5PUBM-JBCJMJUJFT +VNMBI&LVJUBT5PUBM&RVJUZ 3BTJPLFVBOHBOTFDBSBVNVNSFMFWBOEHOJOEVTUSJ1FSVTBIBBO(FOFSBMJOEVTUSZBWFSBHFöOBODJBMSBUJPT
-BQPSBO5BIVOBO XBKJC NFNVBU JOGPSNBTJ IBSHB TBIBN UFSUJOHHJ UFSFOEBI EBO QFOVUVQBO TFSUB KVNMBI TBIBN ZH EJQFSEBHBOHLBOVOUVLTFUJBQUSJXVMBOEMNUIOCVLVUFSBLIJS)BSHBTBIBNTFCFMVNQFSVCBIBONPEBMUFSBLIJSXBKJC EJTFTVBJLBOEMNIBMUFSKBEJBOUBSBMBJOLBSFOBQFNFDBIBOTBIBN EJWJEFOTBIBNTBIBNCPOVT
"OOVBM SFQPSUT NVTU DPOUBJO JOGPSNBUJPO SFHBSEJOH UIF IJHIFTU UIF MPXFTU BOE UIF DMPTJOH TUPDL QSJDF BT XFMM BT UIF OVNCFS PG USBEBCMFTIBSFTGPSFBDIRVBSUFSJOMBUFTUöOBODJBMZFBST5IFQSJDFPGTIBSFTCFGPSFMBUFTUDIBOHFJODBQJUBMTIPVMECFBEKVTUFEJOUIF FWFOUPG BNPOHPUIFST TUPDLTQMJUT TUPDLEJWJEFOETBOECPOVTTUPDLT
-BQPSBO5BIVOBOXBKJCNFNVBUJOGPSNBTJKVNMBIPCMJHBTJBUBVPCMJHBTJLPOWFSUJCMFZBOHEJUFSCJULBOEBONBTJICFSFEBS UJOHLBUCVOHBEBOUHMKBUVIUFNQPEBMBNUBIVOUFSBLIJS NFODBLVQKVNMBIPCMJHBTJPCMJHBTJLPOWFSTJZBOHCFSFEBS UJOHLBUCVOHB UBOHHBMKBUVIUFNQPEBOQFSJOHLBUPCMJHBTJ
$3FQPSUPGUIF#PBSEPG $PNNJTTJPOFSTBOE#PBSEPG %JSFDUPST
7
"OOVBMSFQPSUTNVTUDPOUBJOJOGPSNBUJPOSFHBSEJOHUIFOVNCFSPGJTTVFECPOETPSDPOWFSUJCMFCPOETBOEPVUTUBOEJOH DPVQPOSBUF BOENBUVSJUZEBUFXJUIJOUIFMBTUZFBST JODMVEJOHUIFOVNCFSPGJTTVFECPOETDPOWFSUJCMFCPOET DPVQPOSBUF NBUVSJUZEBUF BOECPOESBUJOHT
-BQPSBO%FXBO,PNJTBSJT NFNVBUIBMIBMTCC C. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
#BOL%,*CVLBO perusahaan terbuka #BOL%,*JTOPU QVCMJDDPNQBOZ
3FQPSUPGUIF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST TIBMMDPOUBJOUIFGPMMPXJOH
t 1FOJMBJBOLJOFSKB%JSFLTJNFOHFOBJQFOHFMPMBBO1FSVTBIBBO
8 - 12 10
t "TTFTTNFOUPGQFSGPSNBODFPGUIF#PBSEPG%JSFDUPSTPOUIFNBOBHFNFOUPGUIF$PNQBOZ
t 1BOEBOHBOBUBTQSPTQFLVTBIB1FSVTBIBBOZBOHEJTVTVO%JSFLTJ t
10
3FWJFX PO UIF $PNQBOZT QSPTQFDU XIJDI JT QSFQBSFE CZ UIF #PBSE PG %JSFDUPST
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
447
Sub Kriteria Sub Criteria
Kriteria Evaluasi
Evaluation Criteria /DSRUDQ'LUHNVLPHPXDWKDOKDOVEE 5HSRUWRI'LUHFWRUVVKDOOFRQWDLQWKHIROORZLQJ
.LQHUMD3HUXVDKDDQPHQFDNXSNHELMDNDQVWUDWHJLVSHUEDQGLQJDQDQWDUDKDVLO\JGLFDSDLGHQJDQ\DQJGLWDUJHWNDQ dan kendala yang dihadapi Perusahaan
&RUSRUDWH3HUIRUPDQFHLQFOXGHVVWUDWHJLFSROLFLHVWKHFRPSDULVRQEHWZHHQWKHUHVXOWVDFKLHYHGE\WKHWDUJHWDQGFRQVWUDLQWV IDFHGE\WKH&RPSDQ\ 3URVSHNXVDKD3URVSHFWVRIEXVLQHVV
3HQHUDSDQ*&*\DQJWHODKGLODNVDQDNDQROHK3HUXVDKDDQ ,PSOHPHQWDWLRQRI*&*ZKLFKKDVEHHQLPSOHPHQWHGE\WKH&RPSDQ\
3HUXEDKDQNRPSRVLVL'LUHNVLELODDGD &KDQJHVLQWKHFRPSRVLWLRQRIWKH%RDUGRI'LUHFWRUVLIDQ\ 7DQGDWDQJDQ%2'GDQ%2&PHPXDWDQWDUDODLQ 6LJQDWXUHRI%2'DQG%2&VKRXOGFRQWDLQ
7DQGDWDQJDQVHOXUXKDQJJRWD%2&GDQ%2'QDPD MDEDWDQ 6LJQDWXUHRIDOOPHPEHUVRIWKH%2&DQG%2'QDPHV SRVLWLRQV
3HUQ\DWDDQEDKZD%2&GDQ%2'EHUWDQJJXQJMDZDESHQXKDWDVNHEHQDUDQLVLODSRUDQNHXDQJDQWHUVHEXW
HAL
PAGE
14 - 19 16
16 - 18 18 19 200 200 200
$VWDWHPHQWWKDWWKH%2&DQG%2'DUHIXOO\UHVSRQVLEOHIRUWKHFRQWHQWRIWKRVHVWDWHPHQWV
3HQMHODVDQWHUWXOLVGDUL\DQJEHUVDQJNXWDQELODDGDDQJJRWD%2&GDQ%2'\JWLGDNPHQDQGDWDQJDQL$5
6HPXD%2& GDQ%2' bersedia 3HQMHODVDQWHUWXOLVGDULDQJJRWDODLQGDODPKDOWLGDNWHUGDSDWSHQMHODVDQWHUWXOLVGDUL\DQJEHUVDQJNXmenandatatan ngani laporan ([SODQDWLRQWHUWXOLVQIURPRWKHUPHPEHUVLQFDVHWKHUHLVQRZULWWHQH[SODQDWLRQRIWKHUHOHYDQW tahunan $OO%2&DQG %2'KDYH signed Annual 5HSRUWV
$ZULWWHQH[SODQDWLRQIURPWKHFRQFHUQHGLIDQ\PHPEHURIWKH%2&DQG%2'ZKRGLGQRWVLJQWKH$5
D. Profil Perusahaan
1DPDGDQ$ODPDW3HUXVDKDDQPHOLSXWLLQIRUPDVLWHQWDQJQDPDGDQDODPDWNRGHSRVQRPRUWHOHSRQ ID[HPDLOZHEVLWH 1DPH DQG $GGUHVV RI &RPSDQ\ LQFOXGLQJ LQIRUPDWLRQ DERXW WKH QDPH DQG DGGUHVV SRVWDO FRGH WHOHSKRQH QXPEHUID[HPDLOZHEVLWH
5LZD\DW6LQJNDW3HUXVDKDDQPHQFDNXSWDQJJDOWDKXQSHQGLULDQQDPDGDQSHUXEDKDQQDPD3HUXVDhaan jika ada
21
29
$%ULHI+LVWRU\RIWKH&RPSDQ\LQFOXGLQJGDWH\HDURIHVWDEOLVKPHQWQDPHDQGFRPSDQ\QDPHFKDQJHLIDQ\
%LGDQJ8VDKDPHOLSXWLMHQLVSURGXNGDQDWDXMDVD\JGLKDVLONDQ
/LQHRI%XVLQHVVLQFOXGLQJWKHW\SHRISURGXFWVRUVHUYLFHV
6WUXNWXU2UJDQLVDVLGDODPEHQWXNEDJDQPHOLSXWLQDPD MDEDWDQ 2UJDQL]DWLRQDO6WUXFWXUHLQDFKDUWZKLFKLQFOXGHVQDPH SRVLWLRQ
9LVLGDQ0LVL3HUXVDKDDQPHQFDNXSSHQMHODVDQPHQJHQDLPLVLGDQYLVLWHUVHEXW 9LVLRQDQG0LVVLRQRIWKHFRPSDQ\LQFOXGLQJDQH[SODQDWLRQRIWKHPLVVLRQDQGYLVLRQ
1DPD MDEDWDQ GDQ ULZD\DW KLGXS VLQJNDW DQJJRWD 'HZDQ .RPLVDULV \DQJ PHPXDW QDPD MDEDWDQ umur/tgl lahir, pendidikan, pengalaman kerja 1DPH WLWOH DQG EULHI ELRJUDSKLHV RI PHPEHUV RI WKH %RDUG RI &RPPLVVLRQHUV ZKLFK LQFOXGHV QDPH SRVLWLRQ DJHGDWHRIELUWKHGXFDWLRQZRUNH[SHULHQFH
1DPDMDEDWDQGDQULZD\DWKLGXSVLQJNDWDQJJRWD'LUHNVL\DQJPHPXDWQDPDMDEDWDQXPXUWJOODKLU pendidikan, pengalaman kerja
25 - 28 44 - 47
48 - 51
1DPHWLWOHDQGEULHIELRJUDSKLHVRIPHPEHUVRIWKH%RDUGRI'LUHFWRUVZKLFKLQFOXGHVQDPHSRVLWLRQDJHGDWH RIELUWKHGXFDWLRQZRUNH[SHULHQFH
-XPODK NDU\DZDQ NRPSDUDWLI WDKXQ GDQ GHVNULSVL SHQJHPEDQJDQ NRPSHWHQVLQ\D PLVDO DVSHN 110, 111, 117 SHQGLGLNDQSHODWLKDQNDU\DZDQ 1XPEHURIHPSOR\HHV\HDUFRPSDULVRQ DQGDGHVFULSWLRQRIWKHGHYHORSPHQWRIFRPSHWHQFHHJDVSHFWRI HPSOR\HHHGXFDWLRQDQGWUDLQLQJ
.RPSRVLVL3HPHJDQJ6DKDPPHQFDNXSQDPDSHPHJDQJVDKDP\JPHPLOLNLDWDXOHELKVDKDP'LUHNWXUGDQ .RPLVDULV\JPHPLOLNLVDKDPVHUWDSHPHJDQJVDKDPPDV\DUDNDWGJQNHSHPLOLNDQVDKDPPDVLQJPDVLQJ &RPSRVLWLRQ RI 6KDUHKROGHUV LQFOXGLQJ QDPHV RI VKDUHKROGHUV ZKR RZQ RU PRUH VKDUHV 'LUHFWRUV DQG &RPPLVVLRQHUVZKRKROGVKDUHVDVZHOODVSXEOLFVKDUHKROGHUVZLWKRZQHUVKLSRIUHVSHFWLYHO\
'DIWDU$QDN3HUXVDKDDQGDQDWDX3HUXVDKDDQ$VRVLDVL\DLWX
/LVWRI6XEVLGLDULHVDQGRU$VVRFLDWHG&RPSDQLHVZKLFKLQFOXGHV
1DPDDQDN3HUXVDKDDQ$VRVLDVL
1DPHRI$VVRFLDWHG&RPSDQLHV
.HSHPLOLNDQVDKDP
VKDUHRZQHUVKLS
.HWHUDQJDQWHQWDQJELGDQJXVDKDDQDNSHUXVDKDDQDWDXSHUXVDKDDQDVRVLDVL
'HVFULSWLRQRIWKHVXEVLGLDU\RUDVVRFLDWHGFRPSDQ\
.HWHUDQJDQVWDWXVRSHUDVL3HUXVDKDDQDQDNDWDXSHUXVDKDDQDVRVLDVLWHODKEHURSHUDVLDWDXEHOXPEHURSHUDVL
'HVFULSWLRQRIRSHUDWLRQVWDWXVRIVXEVLGLDU\RUDVVRFLDWHGFRPSDQLHVDOUHDG\RSHUDWLRQDORUQRW\HWRSHUDWLRQDO
11.URQRORJLV3HQFDWDWDQ6DKDPPHQFDNXSWLQGDNDQNRUSRUDVL\DQJPHQ\HEDENDQSHUXEDKDQMXPODKVDKDP QDPDEXUVDWHPSDWVDKDPGLFDWDWNDQVHUWDSHUXEDKDQMXPODKVDKDPGDULDZDOVDPSDLDNKLUWDKXQEXNX
%DQN'., bukan &KURQRORJLFDO/LVWLQJRI6KDUHVLQFOXGLQJFRUSRUDWHDFWLRQVWKDWFDXVHFKDQJHVLQWKHQXPEHURIVKDUHVQDPHRIWKH perusahaan terbuka VWRFNH[FKDQJHZKHUHVKDUHVDUHOLVWHGDQGFKDQJHLQWKHQXPEHURIVKDUHVIURPWKHEHJLQQLQJWRWKHHQGRIILQDQFLDO\HDU %DQN'.,LV QRWSXEOLF FRPSDQ\ .URQRORJLV SHQFDWDWDQ HIHN ODLQQ\D PHQFDNXS WLQGDNDQ NRUSRUDVL \DQJ PHQ\HEDENDQ SHUXEDKDQ MXPODK HIHN QDPD EXUVD GLPDQD HIHN GLFDWDWNDQ SHULQJNDW HIHN SHUXEDKDQ MXPODK HIHN GDULDZDO sampai akhir tahun buku
7,102,175
1$ FKURQRORJLFDO OLVWLQJ RI RWKHU VHFXULWLHV LQFOXGLQJ FRUSRUDWH DFWLRQV WKDW FDXVH FKDQJHV LQ WKH QXPEHU RI VHFXULWLHVVWRFNH[FKDQJHRQZKLFKVHFXULWLHVDUHOLVWHGQDPHVHFXULWLHVUDWLQJFKDQJHVLQWKHQXPEHURIVHFXULWLHV IURPWKHEHJLQLQJWRWKHHQGRIILQDQFLDO\HDU
1DPDGDQ$ODPDWOHPEDJDDWDXSURIHVLSHQXQMDQJSDVDUPRGDO 1DPHDQG$GGUHVVRILQVWLWXWLRQVRUFDSLWDOPDUNHWVXSSRUWLQJSURIHVVLRQ
$NXQWDQ3HUVHURDQPHQFDNXS 3XEOLF$FFRXQWDQWRIWKH&RPSDQ\LQFOXGLQJ
448
EHUDSDSHULRGHDNXQWDQPHQJDXGLWODSRUDQNHXDQJDQ3HUXVDKDDQ
+RZPDQ\SHULRGVWKH$FFRXQWDQWDXGLWWKHILQDQFLDOVWDWHPHQWVRIWKH&RPSDQ\
EHUDSDSHULRGH.$3PHQJDXGLWODSRUDQNHXDQJDQ3HUXVDKDDQ
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
160 - 161 160 - 160 160
Sub Kriteria Sub Criteria
Kriteria Evaluasi Evaluation Criteria
HAL PAGE
t IPXNBOZQFSJPETUIF1VCMJD"DDPVOUBOUBVEJUUIFöOBODJBMTUBUFNFOUTPGUIF$PNQBOZ
t #FTBSOZBGFFBVEJU
t 5IFBNPVOUPGBVEJUGFF
t +BTBMBJOZHEJCFSJLBOBLVOUBOTFMBJOKBTBöOBOTJBMBVEJU
t 0UIFSTFSWJDFTQSPWJEFECZUIF1VCMJD"DDPVOUBOUTPUIFSUIBOBVEJUTFSWJDFT
161 161
1FOHIBSHBBOEBOTFSUJöLBTJZHEJUFSJNB1FSVTBIBBO CBJLZBOHCFSTLBMB/BTJPOBMNBVQVO*OUFSOBTJPOBM
40 - 41
"XBSETBOEDFSUJöDBUJPOHJWFOUPUIF$PNQBOZ CPUIBUOBUJPOBMBOEJOUFSOBUJPOBMMFWFM
/BNBEBOBMBNBU"OBL1FSVTBIBBOEBOBUBVLBOUPSDBCBOHBUBVLBOUPSQFSXBLJMBO KJLBBEB
/BNFBOEBEESFTTPGUIF4VCTJEJBSZBOEPSCSBODIPóDFPSSFQSFTFOUBUJWFPóDF JGBOZ
E. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan E. Management Discussion and Analysis on Company Performance
5JOKBVBO0QFSBTJQFSTFHNFOVTBIB NFMJQVUJQFNCBIBTBO B 1SPEVLTJ C1FOKVBMBOQFOEBQBUBOVTBIB D 1SPöUBCJMJUBT E1FOJOHLBUBOQFOVSVOBOLBQBTJUBTQSPEVLTJVOUVLNBTJOHTFHNFOVTBIB
3FWJFXPG0QFSBUJPOTCZCVTJOFTTTFHNFOUT JODMVEJOHUIFEJTDVTTJPOPO B1SPEVDUJPO C4BMFTSFWFOVFT D 1SPöUBCJMJUZ E5IFJODSFBTFEFDSFBTFJOQSPEVDUJPODBQBDJUZGPSFBDICVTJOFTTTFHNFOU
98 96 97
6SBJBOBUBT,JOFSKB,FVBOHBO1FSVTBIBBO ZBOHNFODBLVQQFSCBOEJOHBOBOUBSBLJOFSKBLFVBOHBOUBIVOZCTEBO UBIVOTFCFMVNOZB EMNCFOUVLOBSBTJEBOUBCFM
BOUBSBMBJONFOHFOBJ B "TFUMBODBS BTFUUJEBLMBODBSEBOKVNMBIBTFU C,FXBKJCBOMBODBS LFXBKJCBOUJEBLMBODBSEBOKVNMBILFXBKJCBO D 1FOKVBMBOQFOEBQBUBOVTBIB E#FCBOVTBIB F -BCB3VHJCFSTJI
97 - 98 97 - 98 99
%FTDSJQUJPOPG$PNQBOZT'JOBODJBM1FSGPSNBODF XIJDIJODMVEFTBDPNQBSJTPOCFUXFFOUIFöOBODJBMQFSGPSNBODFPGUIFZFBS BOEUIFZFBSCFGPSF JOUIFGPSNPGOBSSBUJWFBOEUBCMF
TVDIBT B $VSSFOUBTTFUT OPODVSSFOUBTTFUTBOEUPUBMBTTFUT C$VSSFOUMJBCJMJUJFT OPODVSSFOUMJBCJMJUJFTBOEUPUBMMJBCJMJUJFT D 4BMFTSFWFOVFT E0QFSBUJOHFYQFOTF F/FU*ODPNF-PTT
#BIBTBO EBO BOBMJTJT UFOUBOH LFNBNQVBO NFNCBZBS VUBOH EBO UJOHLBU LPMFLUJCJMJUBT QJVUBOH 1FSVTBIBBO NFODBLVQ B,FNBNQVBONFNCBZBSVUBOH C5JOHLBULPMFLUJCJMJUBTQJVUBOH
104
3FWJFXBOEBOBMZTJTPGUIFBCJMJUZUPQBZEFCUBOEUIFDPMMFDUJCJMJUZPGBDDPVOUSFDFJWBCMFTPGUIF$PNQBOZ JODMVEJOH B5IFBCJMJUZUPQBZEFCU C 5IFDPMMFDUJCJMJUZPGBDDPVOUTSFDFJWBCMFT
#BIBTBO UFOUBOH TUSVLUVS NPEBM LFCJKBLBO NBOBKFNFO BUBT TUSVLUVS NPEBM EBO UJOHLBU MJLVJEJUBT 1FSVTBIBBO NFODBLVQTUSVLUVSNPEBM LFCJKBLBONBOBKFNFOBUBTTUSVLUVSNPEBMEBOUJOHLBUMJLVJEJUBT1FSVTBIBBO
3FWJFX PG DBQJUBM TUSVDUVSF NBOBHFNFOU QPMJDJFT PO DBQJUBM TUSVDUVSF BOE MJRVJEJUZ MFWFM JODMVEJOH DBQJUBM TUSVDUVSF NBOBHFNFOUQPMJDJFTPODBQJUBMTUSVDUVSFBOEMJRVJEJUZMFWFM
#BIBTBONFOHFOBJJLBUBOZBOHNBUFSJBMVOUVLJOWFTUBTJCBSBOHNPEBM CFSJLVUQFOKFMBTBONFOHFOBJ t 5VKVBOEBSJJLBUBOUFSTFCVU t 4VNCFSEBOBZHEJIBSBQLBOVOUVLNFNFOVIJJLBUBOJLBUBOUTC t .BUBVBOHZBOHNFOKBEJEFOPNJOBTJ t -BOHLBIMBOHLBI ZBOH EJSFODBOBLBO 1FSVTBIBBO VOUVL NFMJOEVOHJ SJTJLP EBSJ QPTJTJ NBUB VBOH BTJOH ZBOH terkait
3FWJFXPGNBUFSJBMDPNNJUNFOUTJODBQJUBMFYQFOEJUVSFJOWFTUNFOU JODMVEJOHUIFEFTDSJQUJPOPG t 5IFQVSQPTFPGTVDIDPNNJUNFOUT t 4PVSDFPGGVOETFYQFDUFEUPGVMöMMUIFDPNNJUNFOUT t 5IFEFOPNJOBUJPODVSSFODZ t 5IFTUFQTQMBOOFECZUIF$PNQBOZUPQSPUFDUSJTLTSFTVMUJOHGSPNSFMBUFEGPSFJHODVSSFODZ
#BIBTBO EBO BOBMJTJT UFOUBOH JOGPSNBTJ LFVBOHBO ZBOH UFMBI EJMBQPSLBO ZBOH NFOHBOEVOH LFKBEJBO ZBOH TJGBUOZBMVBSCJBTBEBOKBSBOHUFSKBEJ BEBBUBVUJEBLBEBQFOHVOHLBQBO
105 105 106
3FWJFXBOEBOBMZTJTPOöOBODJBMJOGPSNBUJPOUIBUIBWFCFFOSFQPSUFEUIBUDPOUBJOFWFOUTUIBUBSFFYUSBPSEJOBSZBOESBSF XJUI PSXJUIPVUEJTDMPTVSF
6SBJBO UFOUBOH LPNQPOFO TVCTUBOTJBM QFOEBQBUBO CFCBO MBJOOZB VOUVL EBQBU NFOHFUBIVJ IBTJM VTBIB Perusahaan
94 - 104
%FTDSJQUJPOPGTVCTUBOUJBMDPNQPOFOUTPGPUIFSJODPNFFYQFOTFTUPCFBCMFUPLOPXUIFSFTVMUTPGPQFSBUJPOT
+JLBMBQPSBOLFVBOHBONFOHVOHLBQQFOJOHLBUBOBUBVQFOVSVOBOZBOHNBUFSJBMEBSJQFKVBMBOBUBVQFOEBQBUBO bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tsb dapat dikaitkan antara lain dgn KVNMBICBSBOHKBTBZHEJKVBM EBOBUBVBEBOZBQSPEVLKBTBCBSV BEBBUBVUJEBLBEBQFOHVOHLBQBO
106
*GöOBODJBMTUBUFNFOUTEJTDMPTFNBUFSJBMJODSFBTFPSEFDSFBTFPGTBMFTOFUJODPNF UIFZNVTUCFBDDPNQBOJFECZBSFWJFXPGUIF FYUFOU UP XIJDI TVDI DIBOHFT XJMM CF MJOLFE UP BNPOH PUIFST BNPVOU PG HPPETTFSWJDFT TPME BOE PS QSFTFODF PG OFX QSPEVDUTFSWJDF XJUIPSXJUIPVUEJTDMPTVSF
#BIBTBOUFOUBOHEBNQBLQFSVCBIBOIBSHBUIEQFOKVBMBOBUBVQFOEBQBUBOCFSTJI1FSVTBBBOTFSUBMBCBPQFSBTJ 1FSVTBIBBOTFMBNBUIOBUBVTFKBL1FSVTBIBBONFNVMBJVTBIBOZB BEBBUBVUJEBLBEBQFOHVOHLBQBO
106
%JTDVTTJPOPOUIFJNQBDUPGQSJDFDIBOHFTPOUIF$PNQBOZhTTBMFTPSOFUJODPNFBOEPQFSBUJOHQSPöUPGUIF$PNQBOZGPS ZFBSTPSTJODFUIFDPNQBOZTUBSUFEJUTCVTJOFTT XJUIPSXJUIPVUEJTDMPTVSF
*OGPSNBTJEBOGBLUBNBUFSJBMZHUFSKBEJTFUFMBIUHMMBQBLVOUBO UFSNBTVLEBNQBLOZBUIELJOFSKBEBOSJTJLPVTBIB
106 - 199
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
449
Sub Kriteria Sub Criteria
Kriteria Evaluasi Evaluation Criteria
HAL PAGE
6SBJBO UFOUBOH QSPTQFL VTBIB 1FSVTBIBBO ZH CFSIVCVOHBO EHO JOEVTUSJ FLPOPNJ TFDBSB VNVN EBO QBTBS 10, 69-70, 77, 79 JOUFSOBTJPOBMTFSUBEBQBUEJTFSUBJEBUBQFOEVLVOHLVBOUJUBUJGKJLBBEBTVNCFSEBUBZHMBZBLEJQFSDBZB 5IFEFTDSJQUJPOPGUIFCVTJOFTTQSPTQFDUTPGUIF$PNQBOZ JOQPJOUPGJOEVTUSZ HFOFSBMFDPOPNJDBOEJOUFSOBUJPOBMNBSLFU TVQQPSUFECZRVBOUJUBUJWFEBUBJGUIFSFJTBSFMJBCMFTPVSDFPGEBUB
6SBJBOUFOUBOHBTQFL1FNBTBSBO NFMJQVUJQSPEVLEBOKBTB1FSVTBIBBOTFSUBQBOHTBQBTBS
87-91
5IFEFTDSJQUJPOPG.BSLFUJOHBTQFDUT JODMVEJOHQSPEVDUTBOETFSWJDFTPGUIF$PNQBOZBOENBSLFUTIBSF
1FSOZBUBBONFOHFOBJLFCJKBLBOEJWJEFOEBOUHMTFSUBKVNMBIEJWJEFOLBTQFSTBIBNEBOQFSUBIVOZHEJVNVNLBO EJCBZBSTFMBNBUBIVOCVLVUFSBLIJS UFSNBTVL t CFTBSEJWJEFOVOUVLNBTJOHUBIVO t CFTBSOZBQBZPVUSBUJP
106 106 106
4UBUFNFOU SFHBSEJOHUIF EJWJEFOE QPMJDZBOE UIF EBUFBOE BNPVOU PGDBTI EJWJEFOETQFS TIBSF BOEQFSZFBSEFDMBSFEQBJE PWFSUIFMBTUZFBST JODMVEJOH t MBSHFEJWJEFOETGPSFBDIZFBS t QBZPVUSBUJP
3FBMJTBTJQFOHHVOBBOEBOBIBTJMQFOBXBSBOVNVN #BOL%,*CVLBO t +JLB EBOB NBTJI BEB IBSVT EJKFMBTLBO UPUBM QFSPMFIBO EBOBOZB SFODBOB QFOHHVOBBO SJODJBO TBMEP UHM perusahaan QFSTFUVKVBO3614BUBTQFSVCBIBOQFOHHVOBBOEBOB KJLBBEB
terbuka t KJLBEBOBTVEBIIBCJTIBSVTBEBQFSOZBUBBOUFOUBOHIBMJOJ #BOL%,*JTOPU "DUVBMVTFPGQSPDFFETGSPNQVCMJDPòFSJOH QVCMJDDPNQBOZ
t *GGVOETBSFTUJMMBWBJMBCMF JUJTPCMJHBUPSZFYQMBJOFUIFUPUBMPGBDRVJSFEGVOET QMBOPGVTF EFUBJMT CBMBODFBOEEBUFPG UIF"(.BQQSPWBMPODIBOHFPGUIFVTFPGGVOET JGBOZ t JGUIFGVOETBSFVTFEVQ UIFSFTIPVMECFBTUBUFNFOUBCPVUJU
*OGPSNBTJNBUFSJBMNFOHFOBJJOWFTUBTJ FLTQBOTJ EJWFTUBTJ BLVJTJTJ SFTUSVLUVSJTBTJ EMMZHNFOHBOEVOHCFOUVSBO kepentingan
175-176,122
.BUFSJBMJOGPSNBUJPOBCPVUJOWFTUNFOUT FYQBOTJPO EJWFTUNFOU BDRVJTJUJPO SFTUSVDUVSJOH FUDXIJDIDPOUBJODPOøJDUPG interest
6SBJBO UFOUBOH QFSVCBIBO QFSBUVSBO QFSVOEBOHVOEBOHBO ZH CFSQFOHBSVI TJHOJöLBO UFSIBEBQ 1FSVTBIBBO BOUBSBMBJOQFSVCBIBOQFSBUVSBO1FNFSJOUBIEBOEBNQBLOZBUIEMBQPSBOLFVBOHBO
5IF EFTDSJQUJPO PG DIBOHFT JO MBXT XIJDI IBWF B TJHOJöDBOU FòFDU PO UIF $PNQBOZ BNPOH PUIFST DIBOHFT JO HPWFSONFOUSFHVMBUJPOTBOEUIFJSJNQBDUPOöOBODJBMTUBUFNFOUT
6SBJBONFOHFOBJ,FCJKBLBO"LVOUBOTJ BOUBSBMBJOQFSVCBIBOLFCJKBLBOBLVOUBOTJ BMBTBOEBOEBNQBLOZB thd laporan keuangan
105
%FTDSJQUJPOPG"DDPVOUJOH1PMJDJFT BNPOHPUIFSTDIBOHFTJOBDDPVOUJOHQPMJDJFT SFBTPOTBOEJNQBDUPOUIFöOBODJBM statements
F. Tata Kelola Perusahaan F. Corporate Governance
%FXBO,PNJTBSJT NFODBLVQ
#PBSEPG$PNNJTTJPOFST JODMVEJOH
t 6SBJBOQFMBLTBOBBOUVHBTUBOHHVOHKBXBC%FXBO,PNJTBSJT
t %FTDSJQUJPOPGEVUJFTSFTQPOTJCJMJUJFTPGUIF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST
t 1FOHVOHLBQBOQSPTFEVSQFOFUBQBOEBOCFTBSOZBSFNVOFSBTJBOHHPUB%FXBO,PNJTBSJT
145-146
t %JTDMPTVSFPGEFDJTJPOQSPDFEVSFTBOESFNVOFSBUJPOGPSNFNCFSTPGUIF#PBSEPG$PNNJTTJPOFST
t 'SFLVFOTJ1FSUFNVBO5JOHLBULFIBEJSBO%FLPN
t 'SFRVFODZPG.FFUJOHT"UUFOEBODFPG#P$
%JSFLTJ NFODBLVQ t 3VBOHMJOHLVQQFLFSKBBOUBOHHVOHKBXBCNBTJOH%JSFLTJ t 1FOHVOHLBQBOQSPTFEVSQFOFUBQBOEBOCFTBSOZBSFNVOFSBTJNBTJOHBOHHPUB%JSFLTJ t 'SFLVFOTJ1FSUFNVBO5JOHLBULFIBEJSBO%JSFLTJ t 1SPHSBNQFMBUJIBOVULNFOJOHLBULBOLPNQFUFOTJ%JSFLTJ
#PBSEPG%JSFDUPST JODMVEJOH t 5IFTDPQFPGXPSLSFTQPOTJCJMJUZPGFBDINFNCFSPG#PBSEPG%JSFDUPST t %JTDMPTVSFPGEFDJTJPOQSPDFEVSFTBOESFNVOFSBUJPOGPSNFNCFSTPGUIF#PBSEPG%JSFDUPST t 'SFRVFODZPGNFFUJOHBUUFOEBODF t 5SBJOJOHQSPHSBNTUPJNQSPWFDPNQFUFODFPGUIF#PBSEPG%JSFDUPST
,PNJUF"VEJU NFODBLVQ
"VEJU$PNNJUUFF JODMVEJOH
t /BNB KBCBUBOEBOSJXBZBUIJEVQTJOHLBUBOHHPUBLPNJUFBVEJU
142-144 140-141 145-146 142-145 145
t /BNF UJUMFBOECSJFGCJPHSBQIJFTPGNFNCFSTPGBVEJUDPNNJUUFF
t 6SBJBOUVHBTUBOHHVOHKBXBC
146
t %FTDSJQUJPOPGEVUJFTSFTQPOTJCJMJUJFT
t 'SFLVFOTJQFSUFNVBOUJOHLBULFIBEJSBOBOHHPUBLPNJUF
147
t 'SFRVFODZPGNFFUJOHTBUUFOEBODFPGDPNNJUUFFNFNCFST
t -BQPSBOTJOHLBUQFMBLTBOBBOLFHJBUBOLPNJUF
t #SJFGSFQPSUPGDPNNJUUFFTBDUJWJUJFT
,PNJUF3FNVOFSBTJ/PNJOBTJ ,3/
3FNVOFSBUJPO/PNJOBUJPO$PNNJUUFF /1$
t /BNB KBCBUBOEBOSJXBZBUIJEVQTJOHLBUBOHHPUB,3/
147
t /BNF UJUMFBOECSJFGCJPHSBQIJFTPGNFNCFSTPGUIF/1$
t 6SBJBOUVHBTUBOHHVOHKBXBC
150
t %FTDSJQUJPOPGEVUJFTSFTQPOTJCJMJUJFT
t *OEFQFOEFOTJBOHHPUB,PNJUF
150
t *OEFQFOEFODFPGUIFNFNCFSTPGUIF$PNNJUUFF
t 'SFLVFOTJQFSUFNVBOUJOHLBULFIBEJSBOBOHHPUBLPNJUF
151
t 'SFRVFODZPGNFFUJOHTBUUFOEBODFPGDPNNJUUFFNFNCFST
450
t -BQPSBOTJOHLBUQFMBLTBOBBOLFHJBUBOLPNJUF
t #SJFGSFQPSUPGDPNNJUUFFTBDUJWJUJFT
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
151
Sub Kriteria Sub Criteria
Kriteria Evaluasi Evaluation Criteria
,PNJUF1FNBOUBV3JTJLP ,13
3JTL.POJUPSJOH$PNNJUUFF 3.$
t /BNB KBCBUBOEBOSJXBZBUIJEVQTJOHLBUBOHHPUB,13
HAL PAGE 54, 148 54
t /BNF UJUMFBOECSJFGCJPHSBQIJFTPGNFNCFSTPGUIFDPNNJUUFF
t 6SBJBOUVHBTUBOHHVOHKBXBC
148
t %FTDSJQUJPOPGEVUJFTSFTQPOTJCJMJUJFT
t *OEFQFOEFOTJBOHHPUB,PNJUF
149
t *OEFQFOEFODFPGUIFNFNCFSTPGUIF$PNNJUUFF
t 'SFLVFOTJQFSUFNVBOUJOHLBULFIBEJSBOBOHHPUBLPNJUF
149
t 'SFRVFODZPGNFFUJOHTBUUFOEBODFPGDPNNJUUFFNFNCFST
t -BQPSBOTJOHLBUQFMBLTBOBBOLFHJBUBOLPNJUF
t #SJFGSFQPSUDPNNJUUFFTBDUJWJUJFT
,PNJUFMBJOEJCBXBIQFOHBXBTBO%JSFLTJZBOHEJNJMJLJPMFI1FSVTBIBBO
149 151
"OPUIFSDPNNJUUFFVOEFSUIFTVQFSWJTJPOPGUIF#PBSEPG%JSFDUPSTXIJDIJTPXOFECZ$PNQBOZ
t /BNB KBCBUBOEBOSJXBZBUIJEVQTJOHLBUBOHHPUBLPNJUFMBJO
152
t /BNF UJUMFBOECSJFGCJPHSBQIJFTPGNFNCFSTPGPUIFSDPNNJUUFFNFNCFST
t 6SBJBOUVHBTUBOHHVOHKBXBC
152
t %FTDSJQUJPOPGEVUJFTSFTQPOTJCJMJUJFT
4FLSFUBSJT1FSVTBIBBO
$PSQPSBUF4FDSFUBSZ
t 6SBJBOUVHBTEBO'VOHTJ4FLSFUBSJT1FSVTBIBBO
161 161
t %FTDSJQUJPOPGEVUJFTBOEGVODUJPOTPG$PSQPSBUF4FDSFUBSZ
t /BNBEBOSJXBZBUKBCBUBOTJOHLBUTFLSFUBSJTQFSVTBIBBO
t /BNFBOECSJFGIJTUPSZPGUIFDPSQPSBUFTFDSFUBSZQPTJUJPO
t 6SBJBOQFMBLTBOBBOUVHBTTFLSFUBSJTQFSVTBIBBO
t %FTDSJQUJPOPGEVUJFTPGDPSQPSBUFTFDSFUBSZ
55 161-165
*OUFSOBM$POUSPM NFODBLVQQFOKFMBTBONFOHFOBJQFOHFOEBMJBOJOUFSOBM1FSVTBIBBO
*OUFSOBM$POUSPM JODMVEJOHEFTDSJQUJPOPGDPOUSPMPGDPNQBOZTJOUFSOBM
6OJU"VEJU*OUFSOBM NFODBLVQ
*OUFSOBM"VEJU6OJU JODMVEJOH
t JOGPSNBTJUFOUBOHLFCFSBEBBO6OJU"VEJU*OUFSOBM
158 55,158-159 158
t JOGPSNBUJPOBCPVUUIFFYJTUFODFPGUIF*OUFSOBM"VEJU6OJU
t QFOKFMBTBOUFOUBOH1JBHBN6OJU"VEJU*OUFSOBM
158
t BOFYQMBOBUJPOPGUIF$IBSUFSPGUIF*OUFSOBM"VEJU6OJU
t QFOKFMBTBONFOHFOBJUVHBTUBOHHVOHKBXBC6OJU"VEJU*OUFSOBM
159
t BEFTDSJQUJPOPGEVUJFTSFTQPOTJCJMJUJFTPGUIF*OUFSOBM"VEJU6OJU
t 6SBJBOQFMBLTBOBBOLFHJBUBO6OJU"VEJU*OUFSOBM
159
t %FTDSJQUJPOPGUIFBDUJWJUJFTPGUIF*OUFSOBM"VEJU6OJU
t /BNBEBO3JXBZBU)JEVQ4JOHLBULFQBMB6OJU"VEJU*OUFSOBM
t /BNFTBOETIPSUCJPHSBQIJFTPGUIF)FBEPG*OUFSOBM"VEJU6OJU
55
.BOBKFNFO3JTJLP NFODBLVQ
166-172, 87
3JTL.BOBHFNFOU JODMVEJOH
t 1FOKFMBTBO NFOHFOBJ SJTJLPSJTJLP ZBOH EJIBEBQJ 1FSVTBIBBO NJTBMOZB SJTJLP ZBOH EJTFCBCLBO PMFI øVLUVBTJ LVST BUBV TVLV CVOHB QFSTBJOHBO VTBIB QBTPLBO CBIBO CBLV LFUFOUVBO OFHBSB MBJO BUBV QFSBUVSBOJOUFSOBTJPOBM EBOLFCJKBLBOQFNFSJOUBI
166-172
t "EFTDSJQUJPOPGUIFSJTLTGBDFECZUIFDPNQBOZ FHUIFSJTLDBVTFECZøVDUVBUJPOTJOFYDIBOHFSBUFTPSJOUFSFTU SBUFT DPNQFUJUJPO TVQQMZPGSBXNBUFSJBMT GPSFJHOPSJOUFSOBUJPOBMSFHVMBUJPOT BOEHPWFSONFOUQPMJDZ
t 6QBZBVOUVLNFOHFMPMBSJTJLPUFSTFCVU
166-172
t &òPSUTUPNBOBHFUIPTFSJTLT
6SBJBO NFOHFOBJ BLUJWJUBT EBO CJBZB ZBOH EJLFMVBSLBO CFSLBJUBO EFOHBO UBOHHVOH KBXBC TPTJBM QFSVTBIBBOUFSVUBNBNFOHFOBJLPNJUNFO1FSVTBIBBOUFSIBEBQQFSMJOEVOHBOLPOTVNFO
190-195
%FTDSJQUJPO PG BDUJWJUJFT SFMBUFE UP BOE DPTUT JODVSSJOH GSPN SFMBUFE UP DPSQPSBUF TPDJBM SFTQPOTJCJMJUZ FTQFDJBMMZ SFHBSEJOHUIF$PNQBOZhTDPNNJUNFOUUPDPOTVNFSQSPUFDUJPO
t 1FNCFOUVLBO1VTBU1FOHBEVBO,POTVNFO
t &TUBCMJTINFOUPG$POTVNFS$PNQMBJOU$FOUFS
t 1SPHSBNQFOJOHLBUBOMBZBOBOLFQBEBLPOTVNFO
196 196
t 1SPHSBNUPJNQSPWFTFSWJDFUPDVTUPNFST
t #JBZBZBOHUFMBIEJLFMVBSLBO
t $PTUTJODVSSFE
196
6SBJBO NFOHFOBJ BLUJWJUBT EBO CJBZB ZBOH EJLFMVBSLBO CFSLBJUBO EFOHBO UBOHHVOH KBXBC TPTJBM QFSVTBIBBOUFSVUBNBNFOHFOBJiDPNNVOJUZEFWFMPQNFOUQSPHSBNwZBOHUFMBIEJMBLVLBO
190-195
%FTDSJQUJPO PG BDUJWJUJFT BOE FYQFOEJUVSFT SFMBUFE UP DPSQPSBUF TPDJBM SFTQPOTJCJMJUZ FTQFDJBMMZ SFHBSEJOH UIF DPNNVOJUZEFWFMPQNFOUQSPHSBNUIBUIBTCFFOEPOF
t .JUSB6TBIBCJOBBO1FSVTBIBBO
t #VTJOFTT1BSUOFSFNQPXFSFECZUIF$PNQBOZ
t 1SPHSBNQFOHFNCBOHBOQFOEJEJLBO
190
t &EVDBUJPOEFWFMPQNFOUQSPHSBN
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
451
Sub Kriteria Sub Criteria
Kriteria Evaluasi Evaluation Criteria
t 1SPHSBNQFSCBJLBOLFTFIBUBO
HAL PAGE
t )FBMUIJNQSPWFNFOUQSPHSBN
t 1SPHSBNQFOHFNCBOHBOTFOJCVEBZB
t "SUBOEDVMUVSFEFWFMPQNFOUQSPHSBN
t #JBZBZBOHUFMBIEJLFMVBSLBO
t $PTUTJODVSSFE
6SBJBONFOHFOBJBLUJWJUBTEBOCJBZBZBOHEJLFMVBSLBOCFSLBJUBOEFOHBOUBOHHVOHKBXBCTPTJBMQFSVTBIBBO UFSVUBNBBLUJWJUBTMJOHLVOHBO
190-195
%FTDSJQUJPOPGBDUJWJUJFTSFMBUFEUPBOEDPTUTJODVSSJOHGSPNDPSQPSBUFTPDJBMSFTQPOTJCJMJUZ QBSUJDVMBSMZFOWJSPONFOUBM BDUJWJUJFT
t "LUJWJUBTQFMFTUBSJBOMJOHLVOHBO
t &OWJSPONFOUBMQSFTFSWBUJPOBDUJWJUZ
t "LUJWJUBTQFOHFMPMBBOMJOHLVOHBO
t &OWJSPONFOUBMNBOBHFNFOUBDUJWJUJFT
t #JBZBZBOHUFMBIEJLFMVBSLBO
t $PTUTJODVSSFE
1FSLBSBQFOUJOHZBOHTFEBOHEJIBEBQJPMFI&NJUFOBUBV1FSVTBIBBO1VCMJL %JSFLTJEBOBOHHPUBEFXBO ,PNJTBSJTZBOHTFEBOHNFOKBCBU
177-180
*NQPSUBOUDBTFTGBDFECZUIF*TTVFSPS1VCMJD$PNQBOZ %JSFDUPSTBOENFNCFSTPGUIF#PBSEPG$PNNJTTJPOFSTXIPBSF JOPóDF
t QPLPLQFSLBSBHVHBUBO
t LBTVTQPTJTJ
t TUBUVTQFOZFMFTBJBOQFSLBSBHVHBUBO
t DBTFQSJODJQBMMBXTVJU t QPTJUJPODBTF
t TUBUVTPGDBTFMBXTVJUTFUUMFNFOU
t QFOHBSVIOZBUFSIBEBQLPOEJTJLFVBOHBOQFSVTBIBBO
t JNQBDUPOUIFDPNQBOZhTöOBODJBMDPOEJUJPO
"LTFTJOGPSNBTJEBOEBUBQFSVTBIBBO6SBJBONFOHFOBJUFSTFEJBOZBBLTFTJOGPSNBTJEBOEBUBQFSVTBIBBO kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, bulletin dsb
161-165
"DDFTTUPJOGPSNBUJPOBOEDPSQPSBUFEBUB%FTDSJQUJPOPGUIFBWBJMBCJMJUZPGBDDFTTUPJOGPSNBUJPOBOEDPSQPSBUFEBUBUP UIFQVCMJD GPSFYBNQMFWJBXFCTJUFT NBTTNFEJB NBJMJOHMJTUT CVMMFUJOFUD
&UJLB1FSVTBIBBO
27-28, 181-182
$PSQPSBUF&UIJDT
t ,FCFSBEBBODPEFPGDPOEVDU
t 5IFFYJTUFODFPGDPEFPGDPOEVDU
t *TJDPEFPGDPOEVDU
t $POUFOUPGDPEFPGDPOEVDU
t QFOZFCBSBODPEFPGDPOEVDULFQBEBLBSZBXBOEBOVQBZBQFOFHBLBOOZB
181-182 182 182
t UIFEJTTFNJOBUJPOPGDPEFPGDPOEVDUUPFNQMPZFFTBOEUIFJSFOGPSDFNFOUFòPSUT
t QFSOZBUBBONFOHFOBJCVEBZBQFSVTBIBBO DPSQPSBUFDVMUVSF ZBOHEJNJMJLJQFSVTBIBBO
t TUBUFNFOUTSFHBSEJOHUIFDPNQBOZhTDVMUVSF DPSQPSBUFDVMUVSF UIBUJTPXOFEDPNQBOZ
G. Laporan Keuangan yang telah diaudit G. The Audited Finacial Statement
452
Laporan Tahunan | 2010 | Annual Report Bank DKI
27-28
201-445