DAFTAR ISI Table of Contents

DAFTAR ISI

Table of Contents

Daftar Isi Opening Ikhtisar Keuangan Penghargaan 2013 Peristiwa Penting 2013 Sekilas SSB Tonggak Sejarah SSB Testimonial Pelanggan Struktur Organisasi Laporan Dewan Komisaris Laporan Dewan Direksi Profile Dewan Komisaris Profile Dewan Direksi Tinjauan Operasional Tata Kelola Perusahaan Manajemen Risiko Diskusi dan Analisa Manajemen Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sumber Daya Manusia Keselamatan, Kesehatan Kerja & Lingkungan

ii

Annual Report Laporan Tahunan

2013

Sanggar Sarana Baja

i 1 6 9 10 16 20 25 26 28 33 43 46 49 61 83 92 107 114 129

Table of Contents Opening Financial Highlights Award 2013 2013 Event Highlight SSB At Glance SSB Milestone Customer Testimonial Organization Structure Board of Commissioner Report Board of Director Report Board of Commissioner Profile Board of Director Profile Operational Highlight Good Corporate Governance Risk Management Management Discussion and Analysis Corporate Social Responsibility Human Resources Health, Safety, and Environment

PEMBUKAAN Opening

Building Company From STRENGTH to STRENGTH Di tahun 2013, Sanggar Sarana Baja mendasarkan keberhasilannya terhadap perencanaan yang matang serta perumusan strategi bisnis secara tepat. Beberapa tahun terakhir, langkah-langkah tersebut telah memungkinkan kami untuk membangun Perusahaan ke arah yang lebih kokoh dan stabil, terutama dalam menghadapi situasi industri pertambangan yang belum membaik. Hingga kini, Sanggar Sarana Baja terus berupaya memberikan kualitas terbaik kepada para pemangku kepentingan, tidak saja di sisi operasional dan keselamatan kerja, namun juga aspek-aspek lain seperti Tata Kelola Perusahaan, pengelolaan risiko, dan sumber daya manusia. Reputasi kami sebagai salah satu perusahaan yang mengutamakan kualitas, efisiensi, dan inovasi merupakan bagian dari komitmen kami terhadap para pelanggan setia Sanggar Sarana Baja. Melalui kekuatan demi kekuatan yang telah kami raih, Sanggar Sarana Baja berkembang semakin kuat sejalan dengan perluasan bisnis dan operasi kami, membawa Perusahaan semakin dekat dengan visinya untuk menjadi perusahaan rekayasa terkemuka di Indonesia.

Sanggar Sarana Baja’s achievements in 2013 are the result of careful planning and formulation of its business strategies. In recent years, these measures have enabled us to build the company to become more solid and stable, especially in facing the market condition of mining industry which has not improved. Until now, Sanggar Sarana Baja continues to provide the best service quality to its stakeholders, not only in operational and safety aspects, but also other aspects such as Corporate Governance, risk management, and human resources. Our reputation as a company that focuses on quality, efficiency and innovation is part of our commitment to Sanggar Sarana Baja’s loyal customers. Sanggar Sarana Baja has grown from strength to strength in line with the expansion of our business and operations, taking the Company closer to its vision to be the leading engineering company in Indonesia.

Sanggar Sarana Baja

2013 Annual Report Laporan Tahunan

1

Mengelola Pondasi Bisnis Perusahaan Melalui Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan Pengelolaan Risiko Managing Corporate Business Foundations Through Good Corporate Governance and Risk Management

• Hasil Penilaian Penerapan GCG:

2012 68,66% 2013 89,13%

• Melakukan risk maturity level di seluruh unit bisnis Perusahaan • GCG Implementation Assessment 2012 68.66 %

2013 89.13 %

• Perform risk maturity level throughout the Company’s business units

2


2013

Sanggar Sarana Baja

Sanggar Sarana Baja


3

Aktif Menerapkan Program Efisiensi Actively Implementing Efficiency Program Ikhtisar Program Efisiensi: • Memaksimalkan efektifitas waktu kerja, penghematan hingga mencapai 41%. • Manajemen proyek yang lebih baik untuk mengelola pekerjaan, sumber daya manusia, peralatan dan material. • Penghematan melalui pembangunan HUB Surabaya, hingga mencapai 16%. • Pengalihan pembelanjaan plat baja dari stockist ke produsen. Harga stockist bisa mencapai 2-20% lebih tinggi dari produsen. • Kontrak baru dengan supplier yang memiliki harga lebih kompetitif. Efficiency Program Overview : • Maximize working hours effectiveness, saving up to 41% • Better Project management to manage projects, human resources, equipment and materials • Up to 16% savings through Surabaya HUB development • Transfer material orders from stockist of steel plate to manufacturers, in which stockist’s prices are approximately 2-20 % higher than the manufacturers’. • New contract with suppliers offering more competitive prices.

4


2013

Sanggar Sarana Baja

Wilayah Operasional Sanggar Sarana Baja Jakarta, Tangerang, Balikpapan, Samarinda, Sangatta, Satui, Bengalon, Tanjung Adaro, Batu Licin, Kuala Kencana, Grassberg, Batu Hijau, Sorowako, Laos

Operating Region Sanggar Sarana Baja

Jakarta, Tangerang, Balikpapan, Samarinda, Sangatta, Satui, Bengalon, Tanjung Adaro, Batu Licin, Kuala Kencana, Grassberg, Batu Hijau, Sorowako, Laos

Sanggar Sarana Baja


5

IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlight

Ikhtisar Keuangan Financial Highlight

FINANCIAL HIGHLIGHTS PT SANGGAR SARANA BAJA AND ITS SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) 31 DES 2013 DES 31, 2013

LABA (RUGI) INCOME (LOSS) PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA / SALES AND SERVICES BEBAN POKOK PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA COST OF GOODS SOLD AND SERVICES PROVIDED LABA BRUTO/ GROSS PROFIT Beban Penjualan, Umum, Dan Administrasi Selling, general and administrative expenses Pendapatan (Beban) Operasi Lainnya Other operating income (expenses)

LABA USAHA/ Income from operations Pendapatan/Biaya Keuangan/ Finance Income/Finance Charges LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN/ Income (Loss) Before Income Taxes Manfaat Pajak Penghasilan - Neto/ Income tax benefit - NET LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN/ Income (Loss) for the year

31 DES 2012 DES 31, 2012

31 DES 2011 DES 31, 2011

972,266,792,742

1,137,18,740,654

1,006,082,763,601

(798,260,764,546)

(944,781,964,603)

(791,486,738,535)

174,006,028,196

192,398,776,051

214,596,025,066

(221,476,160,152)

(180,338,295,535)

(167,983,530,051)

191,164,156,251

6,809,082,151

3,225,470,631

143,694,024,295

18,869,562,667

49,837,965,646

(117,004,685,177) 26,689,339,118 28,661,415,954 55,350,755,072

(69,323,711,623) (50,454,148,956) 5,220,739,580 (45,233,409,376)

(34,584,685,777) 15,253,279,869 2,721,298,648 17,974,578,517

NERACA CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION ASET/ Assets ASET LANCAR/ CURRENT ASSETS ASET TIDAK LANCAR/ NON-CURRENT ASSETS TOTAL ASET / TOTAL ASSETS LIABILITAS DAN EKUITAS/ LIABILITIES & EQUITY LIABILITAS JANGKA PENDEK/ CURRENT LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PANJANG/ NON-CURRENT LIABILITIES TOTAL LIABILITAS/ TOTAL LIABILITIES TOTAL EKUITAS/ TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS/ TOTAL LIABILITIES & EQUITY

630,332,089,391 447,557,763,688 1,077,889,853,079

734,721,417,158 483,691,679,186 1,218,413,096,344

675,454,187,110 447,045,524,672 1,122,499,711,782

655,539,203,863 165,385,392,577 820,924,596,440 256,965,256,639 1,077,889,853,079

679,933,081,170 336,865,513,608 1,016,798,594,777 201,614,501,567 1,218,413,096,344

617,962,847,473 357,689,953,366 975,652,800,839 146,846,910,943 1,122,499,711,782

5.1%

-3.7%

1.6%

21.5%

-22.4%

12.2%

96.2%

108,1%

109.3%

17.9%

16.9%

21.3%

14.8%

1.7%

5.0%

5.7%

-4.0%

1.8%

RASIO FINANCIAL RATIOS Laba (Rugi) Bersih Komprehensif/Total Aset Comprehensive Income (Loss)/Total Asset Laba (Rugi) Bersih Komprehensif/Total Ekuitas Comprehensive Income (Loss)/Total Equity Rasio Lancar Current Ratio Laba Kotor/Penjualan dan Pendapatan Jasa Gross Income/Sales and Services Laba Usaha/Penjualan dan Pendapatan Jasa Income from operations/Sales and Services Laba (Rugi) Bersih Komprehensif/Penjualan dan Pendapatan Jasa Comprehensive Income (Loss)/Sales and Services

6


2013

Sanggar Sarana Baja

IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlight

PT Sanggar Sarana Baja

PENJUALAN DAN PENDAPATAN JASA

Sales and Services Dalam Miliaran Rupiah in Billion Rupiah

PT Sanggar Sarana Baja

LABA USAHA

Income from operations Dalam Miliaran Rupiah in Billion Rupiah

Sanggar Sarana Baja


7

8


2013

Sanggar Sarana Baja

PENGHARGAAN 2013 2013 Award

Penghargaan 2013 2013 Award

D

I

Proses sertifikasi ini dilalui untuk memenuhi kriteria yang sering diminta oleh para pelanggan setia SSBR. Maka itu, dengan adanya sertifikat ini diharapkan dapat memperluas ruang lingkup bisnis SSBR. Tak hanya fokus di industri pertambangan saja namun juga mulai berekspansi di industri minyak dan gas.

This certification was achieved to meet the criteria frequently requested by SSBR’s loyal customers. Thus, the certificate is expected to expand the business scope of SSBR not only to focus on the mining industry, but also to begin expanding to oil and gas industry.

i tengah kondisi perekonomian yang belum membaik selama tahun 2013, Perusahaan tetap memfokuskan diri untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik bagi para pelanggan setianya. Komitmen ini diwujudkan dan direalisasikan dengan perolehan penghargaan berupa Sertifikat ISO 9001:2008 untuk Divisi Remanufacturing (SSBR) awal tahun 2013 lalu. Sertifikat yang dikeluarkan oleh Badan Sertifikasi LRQA (Lloyd Register Quality Assurance) ini merupakan sertifikat berstandar Internasional untuk sistem manajemen mutu/kualitas dari layanan yang diberikan. Sertifikat ini akan membantu SSBR dalam menganalisa secara akurat, memberikan tindakan yang tepat, dan memonitoring pelaksanaannya agar berbagai kebutuhan pelanggan dapat terpenuhi dengan baik dan efektif.

n the midst of an economic downturn during 2013, the Company remained focused to continuously provide excellent services to its loyal customers. This commitment is manifested and realized by obtaining the ISO 9001:2008 Certification for Remanufacturing Division (SSBR) in the beginning of 2013. Issued by LRQA Certification Agency (Lloyd’s Register Quality Assurance), the ISO 9001:2008 Certification is an international standard certificate for quality management system of services provided. This certificate will help SSBR in analyzing accurately and formulate proper actions, as well as monitoring its implementation so that various customer needs could be properly met and effective.

Sanggar Sarana Baja


9

PERISTIWA PENTING 2013 2013 Event Highlight

Peristiwa Penting 2013 2013 Event Highlight Kaleidoskop 2013 Satu tahun memang terasa begitu singkat. Dalam kurun waktu setahun pula, Perusahaan

2013 Kaleidoscope One year felt short. Within a year, the Company conducted various significant events throughout the year.

Perayaan Ulang Tahun Perusahaan

Celebration of the Company’s Anniversary

Tepat di tanggal 19 Maret 2013 Perusahaan merayakan hari jadinya yang ke-36. Melalui semangat kebersamaan di hari ulang tahunnya kali ini, Manajemen dan seluruh karyawan berkomimen untuk semakin memantapkan langkah menunjukkan performa terbaik dalam meraih cita-cita SSB menjadi salah satu perusahaan rekayasa terkemuka di Indonesia.

On March 19, 2013 the Company celebrated its 36th anniversary. Through the spirit of togetherness on its anniversary, the management and employees are committed to further assert steps to show their best performance in achieving SSB’s vision to become the leading engineering companies in Indonesia.

FEBRUARI

JANUARI

Perolehan Sertifikat ISO ISO 9001:2008

January ISO 9001:2008

Divisi Remanufacturing membuka awal tahun 2013 dengan pencapaian yang luar biasa melalui perolehan sertifikat ISO 9001: 2008. Sertifikat ini merupakan salah satu komitmen Perusahaan dalam meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus menjadi akses untuk memasuki area bisnis yang baru di industri minyak dan gas.

Remanufacturing Division (SSBR) started 2013 with an outstanding achievement through ISO 9001:2008 certification. This certificate is one of the Company’s commitments in increasing customer satisfaction and expanding into new business fields in the oil and gas industry.

10


2013

Sanggar Sarana Baja


Kompetisi Pengelasan Untuk mengukur kompetensi para welder di Perusahaan, Dept. Learning &Development menyelenggarakan sebuah kompetisi pengelasan internal pertama kalinya tahun ini. Kompetisi ini diikuti oleh 10 welder dari masing-masing divisi. Juara 1-3 didominasi oleh welder dari Divisi Fabrikasi sekaligus menjadikan Divisi Fabrikasi sebagai Juara Umum dalam kompetisi pengelasan 2013.

Welding Competiton To measure the competence of the Company’s welders, this year the Learning & Development Dept. held its first internal welding competition. 10 welders from each division participated in the competition. The First to Third place were dominated by the welder of Fabrication Division which as well as made the Fabrication Division as the Champion in the 2013 welding competition.

MARET

APRIL

Bulan K3 Nasional

National Health and Safety Month

Untuk memperingati bulan K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) nasional, Perusahaan kembali menggelar acara tahunan nya yaitu HSE Fair 2013 bertemakan “Keselamatan Budayaku, Sehat Gaya Hidupku”. Berbagai macam perlombaan, seminar, dan kegiatan sosial yang berkaitan dengan K3 mampu menyemarakkan kegiatan yang bertujuan untuk mengajak seluruh karyawan lebih peduli akan aspek K3 dilingkungan kerja.

To commemorate the National Health and Safety Month, the Company once again held its annual event, the 2013 HSE Fair, with “Safety is My Culture, Healthy is My Life Style” as its theme. Various kinds of competitions, seminars, and social events related to Health and Safety were held during the event to encourage all employees on Health and Safety working lifestyle.

Peresmian Plant Baru

The Launching Ceremony of the New Plant

SSBR meresmikan Plant 2 di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur. Peresmian pabrik, yang dibangun di atas lahan seluas 15m x 100m tersebut dihadiri oleh Komisaris Utama, Direktur Utama, serta Manajemen Perusahaan dan para pelanggan. Pembangunan Plant 2 ini bertujuan mengantisipasi peningkatan populasi alat berat di industry pertambangan. Pengembangan fasiitas ini merupakan bentuk komitmen Perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggannya di segmen Remanufaktur.

SSBR launched Plant 2 in Kariangau, Balikpapan , East Kalimantan. The inauguration of the plant, which was built on an area of 15m x 100m, was attended by the President Commissioners, President Director, as well as the management of the Company and its customers. The construction of Plant 2 was intended to anticipate the increasing number of heavy equipments in the mining industry. The development of this facility is a manifestation of the Company’s commitment to meet the needs of its customers in the Remanufacturing segment.

Sanggar Sarana Baja

2013 Annual Report 11 Laporan Tahunan


Aktif Berpartisipasi di Seminar Kampus

Active Participation in Campus Seminars

Perusahaan diwakili oleh Muh Arfani Fatchul Alam selaku Plant Manager Divisi Remanufacturing, Jakarta berkesempatan hadir sebagai key speaker dalam Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri 2013 di Universitas Muhammadiyah Malang. Dalam seminar ini, Perusahaan mengemukakan konsep dan penerapan industri Remanufacturing yang telah dijalankan sesuai dengan tema yang diangkat dalam seminar ini yaitu “Menuju Sustainable Manufacturing untuk Keberlanjutan dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional”.

The Company, represented by Mr. Muh Arfani Fatchul Alam as Plant Manager of Jakarta Remanufacturing Division, participated as a keynote speaker at the 2013 National Seminar of Industrial Management and Engineering at the University of Muhammadiyah Malang. In the seminar, the Company explains the concept and application of Remanufacturing industry that has been applied by the Company. This is in line with the seminar’s theme, “Towards Sustainable Manufacturing for Sustainability and Increased in National Industry Competitiveness “.

Visit Workshop Perusahaan

Company’s Workshop Visit

Melihat adanya keserasian antara bisnis Perusahaan dengan kompetensi keahlian yang diajarkan di sekolah, beberapa sekolah diberikan kesempatan mengunjungi workshop Divisi Fabrikasi dan Remanufacturing di Pulogadung. Tidak hanya melihat secara langsung proses produksi di lapangan, siswa-siswa tersebut juga dibekali dengan materi mengenai roda bisnis yang digerakkan oleh empat divisi Perusahaan.

Seeing the alignment between the Company’s business and the skills taught in schools, several schools were given the opportunity to visit the Fabrication and Remanufacturing Divisions workshops in Pulogadung. In addition to the opportunity to observe the production directly on the field, the students were also provided with information regarding the business processes of the Company’s four divisions.

MEI

JUNI

Tanggung Jawab Sosial Hari Lingkungan Hidup Sedunia Bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2013, Perusahaan mengajak karyawannya untuk ikut berperan aktif dalam upaya penyelamatan lingkungan melalui kampanye “Think. Eat. Save” dengan tidak membuang sisa makanan karena dapat mengancam kelangsungan ekosistem lingkungan. Sementara itu, Divisi Fabrikasi dan Divisi Remanufacturing meminta karyawannya untuk membawa satu pohon untuk diletakkan diruang kerja atau di sekitar workshop. Lain lagi dengan Divisi Site Service Bengalon yang mengadakan lomba mewarnai drum bekas untuk dijadikan tong sampah yang kreatif lalu dibagikan ke beberapa SD dan SMP di Sangatta.

Customer Relationship Management Berbagai macam upaya dilakukan oleh Perusahaan untuk dapat lebih mempererat hubungan dengan para pelanggan setianya. Salah satunya adalah dengan mengundang Nonton Bareng “Man of Steel” seperti yang dilakukan oleh Divisi Remanufacturing Jakarta dan Balikpapan. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang promosi produk terbaru Divisi Remanufacturing, yaitu Indojack.

12


2013

Sanggar Sarana Baja


Tanggung Jawab Sosial untuk Tuna Netra Beberapa karyawan Perusahaan berpartisipasi menjadi sukarelawan dalam aksi 1000 Buku untuk Tuna Netra yang diselenggarakan oleh PT ABM Investama Tbk dan Yayasan Mitra Netra. Para sukarelawan tersebut diminta untuk mengetik ulang buku-buku yang telah beredar dipasaran kedalam bentuk MS Word yang nantinya akan dikonversikan ke dalam bentuk Huruf Braille.

Corporate Social Responsibility for the Visually Impaired Several Company’s employees volunteered in an activity named 1000 Books for the Visually Impaired which was organized by PT ABM Investama and Mitra Netra Foundation. Volunteers were asked to retype various books into MS Word document format. The documents will be converted into Braille books.

JULI

Corporate Social Responsibility Activities on the World Environment Day Coinciding with the 2013 World Environment Day, the Company encouraged its employees to take an active role in saving the environment through the “Think. Eat. Save” campaign. This is done by not throwing away leftovers as it threatens the preservation of the ecosystem. Along with this, the Fabrication Division and Remanufacturing Division asked employees to bring a tree to be planted on their workplace or the workshop. Meanwhile, Site Services Division of Bengalon held a used drums coloring contest, transforming the junk into a creative dustbin. The dustbins were then distributed to several elementary and junior high schools in Sangatta.

Customer Relationship Management Various efforts were made by the Company to further strengthen its relationship with its loyal customers. One of them is by inviting them to Watch “Man of Steel” movie together. The effort was made by Remanufacturing Division of Jakarta and Balikpapan. This activity served as a promotion of Indojack, a new product of Remanufacturing Division.

Sanggar Sarana Baja



Aksi 1000 Kantung Darah Perusahaan secara rutin mengadakan acara donor darah di berbagai lokasi, Jakarta, Tangerang, dan Balikpapan, untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama. Aksi ini dinamakan “Aksi donasi 1000 kantung darah di tahun 2015”. Acara yang sudah berjalan sejak pertengahan tahun 2013 ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif secara langsung bagi masyarakat umum di sekitar area operasional Perusahaan.

1000 Blood Bags Movement Each year the Company holds ablood donation activity at various locations, namely Jakarta, Tangerang, and Balikpapan, to foster a sense of concern for others within the employees. This activity was titled “1000 blood bags Donation Movement up to 2015”. The event, which has been running since mid-2013, is expected to contribute directly to the general public surrounding the operating areas of the Company.

SEPTEMBER

AGUSTUS Satu Keluarga, Satu Perjuangan

One Family, One Fight

Dalam rangka memeriahkan perayaan hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke-68, Perusahaan menyelenggarakan acara bertemakan “Satu Keluarga, Satu Perjuangan” serempak di empat area wilayah operasi yaitu Pulogadung, Tangerang, Balikpapan, dan Samarinda. Acara ini menjadi momen kebersamaan paling ditunggutunggu oleh karyawan.Perayaan yang sekaligus menjadi ajang Halal Bihalal Keluarga Besar Perusahaan ini merupakan bagian dari kebijakan Perusahaan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan karyawan.

14


2013

In celebrating the 68th national independence day, the Company held an event themed “One Family, One Fight”. The event was held simultaneously in its four operating areas; Pulogadung, Tangerang, Balikpapan, and Samarinda. The event acted as a moment of togetherness which was eagerly awaited by the employee. The celebration, which also served as an Ied Mubarak Celebration of The Big Family of SSB, is part of the Company’s policies to improve the welfare of its employees.

Sanggar Sarana Baja


Kelas Inspirasi di Sekolah Dasar

Kick Off Implementasi ISO 9001:2008 SSBR-BPN

Perusahaan juga melanjutkan misinya untuk ikut meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia khusunya di area terpencil melalui program “Kelas Inpirasi”. Di Kelas Inspirasi ini, relawan Perusahaan yang berperan juga sebagai inspirator berkesempatan untuk memberikan pengajaran dan pengetahuan mengenai profesinya misalnya seperti apa tugas yang dijalankan oleh profesinya sehari-hari, bagaimana cara untuk menjadi seseorang dengan profesi tersebut, dan lainnya.

Divisi Remanufacturing-Balikpapan (SSBR-BPN) menutup akhir tahun ini dengan semangat menuju perbaikan melalui Kick Off Implementasi ISO 9001:2008-Quality Management System. Penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 di lingkungan kerja SSBR-BPN diharapkan mampu meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan yang pada akhirnya dapat meningkatkan nilai tambah Sanggar Sarana Baja di mata pelanggan dan daya saing perusahaan dari sisi kompetitor.

Inspiration Class in the Elementary School The Company also continues its objectives to participate in improving education quality in Indonesia, especially in remote areas through the “Inspiration Class” program. In the event, the Company’s volunteers who acted as inspirators were given the opportunity to provide knowledge regarding their professions. For example, what kind of day-to-day duties performed by their respective profession, how to become one, and others.

OKTOBER

Kick Off of ISO 9001:2008 Implementation in SSBR - BPN The Remanufacturing Division of Balikpapan (SSBR -BPN) closed this year with a spirit towards improvements through the Kick Off of ISO 9001:2008-Quality Management System Implementation. The implementation of ISO 9001:2008 quality management system in SSBR-BPN working environment is expected to improve the efficiency and performance of the Company, which in turn may increase its added value in the eyes of its customers and competitiveness among its competitors.

NOVEMBER

DESEMBER

Turut Serta dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) Perusahaan mengirimkan tim relawannya untuk turut serta dalam acara Festival Gerakan Indonesia Mengajar yang bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada di dalam diri generasi penerus bangsa Indonesia dengan membantu menyediakan alat belajar yang unik dan kreatif. Relawan Perusahaan datang membawa puluhan judul buku mulai dari buku cerita sampai ensiklopedia serta alat peraga menarik hasil kreasi dari masing-masing divisi.

Participated in Indonesia Teaches Movement Festival (FGIM) The Company sent its team of volunteers to participate in the Indonesia Teaches Movement Festival which aims to develop the potential of the Indonesia’s young generations by providing unique and creative learning tools. SSB Volunteers arrived with dozens of books ranging from story books to encyclopedias and interesting props creations from each division.

Sanggar Sarana Baja


SEKILAS SSB SSB At Glance

Visi Vision Menjadi perusahaan rekayasa terkemuka di bidang pertambangan dan energi To be the leading engineering company in mining and energy related industry

Misi Mission 1.

Secara terus-menerus menciptakan lapangan kerja yang layak dan berkualitas bagi sebanyak mungkin rakyat Indonesia

2.

Selalu memastikan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan yang selalu memaksimalkan nilai pemegang saham

3.

Senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan

4.

Secara aktif terlibat dalam masyarakat sebagai warga korporat yang baik

1.

To continually create meaningful and challenging job opportunities for as many Indonesians as possible

2.

To ensure sustainable and profitable growth that maximizes shareholder value

3.

To provide value adding solutions that will optimize customer satisfaction

4.

To actively engage within communities as a good corporate citizen

Nilai Inti Core Values

1. Integritas

Kita senantiasa menerapkan standar etika dan moral tertinggi dengan selalu mengedepankan azas kejujuran dan keadilan dalam setiap kegiatan.

16


2013

2. Pengembangan Berkelanjutan

Sanggar Sarana Baja

Kita bertekad untuk senantiasa mengembangkan perusahaan kita berikut sumber daya manusianya.

3. Keunggulan

Kita terus berupaya mencapai standar kinerja tertinggi.

SEKILAS SSB

SSB At Glance

4. Proaktif

Kita terus mencari teknik-teknik dan pendekatanpendekatan baru untuk meningkatkan mutu bisnis kita.

5. Tanggung Jawab

Kita bertanggung jawab kepada seluruh pemangku kepentingan atas segala keputusan dan tindakan yang kita ambil.

6. Kerjasama Kelompok

Kita mendorong dan mendukung keanekaragaman tenaga kerja berdasarkan azas saling percaya dan menghormati serta bersama-sama mencapai semua sasaran yang telah ditetapkan dengan komunikasi secara baik.

1. Integrity

We enforce the highest ethical and moral standards, demonstrating honesty and fairness in all activities.

2. Continuous Development

We are committed to continuously developing both our companies and employees.

3. Excellence

We continuously strive to achieve the highest standard of result.

4. Proactive

We pursue new techniques and approaches in improving our business quality.

5. Accountability

We assume responsibility to stakeholders for all the decisions and actions taken.

6. Teamwork

We promote and support multicultural workforce based on trust and respect, achieving goals by communicating appropriately.

Sanggar Sarana Baja


SEKILAS SSB SSB At Glance

Sifat Kepemimpinan Leadership Traits 1. Kompeten

Menunjukkan kompetensi kepemimpinan dalam mengambil keputusan yang tepat.

2. Berwawasan ke Depan

Dapat menetapkan tujuan secara menyeluruh; memiliki visi yang dapat dikomunikasikan dengan baik dan kemudian dimiliki oleh seluruh anggota organisasi; mempunyai gambaran bagaimana cara untuk meraih keberhasilan dan menetapkan prioritas berdasarkan nilai-nilai inti perusahaan.

3. Menginspirasi

Memperlihatkan kepercayaan diri dalam semua interaksi; memegang kendali; memiliki daya tahan; senantiasa berkomunikasi, memberi inspirasi, dan memberdayakan para karyawan untuk terus berprestasi.

4. Mengaktualisasi Diri

Terus mengembangkan potensi diri dan mencari tantangan baru.

5. Jujur dan Rendah Hati

Selalu bersikap tulus, rendah hati, dapat diandalkan, dan jujur dalam menjaga kepercayaan.

1. Competent

Display leadership competence in making correct decisions.

2. Visionary

Set encompassing goals; have a well-communicated vision that all members of the organization would take into ownership; envision how to succeed and establish priorities based on the company’s core values.

18


2013

Sanggar Sarana Baja

SEKILAS SSB

SSB At Glance

3. Inspiring

Exhibit confidence in all interactions; take charge; demonstrate endurance; communicate, inspire, and empower others to achieve new heights.

4. Self-Actualizing

Develop self potential and seek new challenge

5. Honest and Humble

Be sincere, modest, reliable, and straightforward in maintaining trustworthy.

Sanggar Sarana Baja


TONGGAK SEJARAH SSB SSB Milestone

1977

1983

Pada 19 Maret, PT Trakindo Utama mendirikan anak perusahaannya, yaitu PT Sanggar Sarana Baja untuk memanufaktur “attachment” alat-alat berat. Seiring berkembangnya kemampuan serta teknologi yang dimiliki, Sanggar Sarana Baja mulai menjadi pemasok produk fabrikasi baja dan jasa konstruksi.

On March 19th, PT Trakindo Utama establishedits subsidiaries, PT Sanggar Sarana Baja to manufacture the “attachment” of heavy equipments. Following developmentsinthe Company’s capabilities and technologies, Sanggar Sarana Baja started to become a supplier of steel fabricated and construction services products.

Permintaan akan produk dan jasa Sanggar Sarana Baja semakin tinggi, sehingga pada tahun ini kami melakukan diversifikasi bisnis yang mendukung pasar di industri minyak dan gas, petrokimia, dan pembangkit listrik. Unit bisnis ini dinamakan Divisi Fabrikasi yang menawarkan jasa menyeluruh terkait Fabrikasi, termasuk rancangan dan proses pembuatan peralatan, fabrikasi umum, dan pembangunan peralatan proses di lokasi industri.

With the increasing demand for Sanggar Sarana Baja products and services, this year the Company diversified its business tosupport its market in the oil and gas, petrochemical, and power plant industries through the establishment of the Fabrication Division. The new business unit offered comprehensive services related to fabrication process, including design and manufacturing of equipment, general fabrication, and construction of process equipment at the industrial sites.

20


2013

Sanggar Sarana Baja

TONGGAK SEJARAH SSB

SSB Milestone

2001

2002

Reputasi yang semakin membaik di mata pelanggan, membuat Sanggar Sarana Baja terus tumbuh dan berkembang. Melihat adanya kebutuhan pelanggan di bidang pertambangan, Perusahaan menyediakan layanan perbaikan untuk peralatan alat berat di lokasi tambang dengan prinsip melayani selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu. Inilah awal berdirinya divisi baru di Sanggar Sarana Baja, yaitu Divisi Site Services. Pada tahun yang sama, Sanggar Sarana Baja melihat peluang bisnis besar dengan mendirikan unit bisnis baru, Divisi Remanufaktur, untuk me-remanufaktur komponen-komponen alat berat.

Following the improvements in its reputation in the eyes of its customers, Sanggar Sarana Baja continues to grow and evolve. Identifying the needs of its customers in the mining industry, the Company provides repair services for heavy equipment at the mining site with the principle of 24 hours a day and 7 days a week services. This is the beginning of the new division of Sanggar Sarana Baja, theSite ServicesDivision. Additionally, in response to business opportunities in remanufacturing process, Sanggar Sarana Baja set up a new business unit, the Remanufacturing Division, to remanufacture components of heavy equipment.

Mendukung misi besar di grup dengan menyediakan lapangan pekerjaan seluasluasnya, Sanggar Sarana Baja niscaya terus berupaya menciptakannya. Maka pada tahun ini Sanggar Sarana Baja melakukan ekspansi dengan mengambil alih aset utama PT Porter Rekayasa Utama, perusahaan patungan Howard Porter Group dari Western Australia dan rekan lokal Indonesia. Ekspansi ini kemudian melahirkan unit bisnis baru Sanggar Sarana Baja, yaitu Divisi Transport Equipment.

To support the Company’s group mission in providing a maximum scale of employment, Sanggar Sarana Baja continues to create more job opportunities. Thus, this year, Sanggar Sarana Baja expanded through the assets acquisition of PT Porter Rekayasa Utama, a joint venture of Howard Porter Group from Western Australia and local Indonesian partners. This expansion resulted in the establishment of a new business unit in Sanggar Sarana Baja, the Transport Equipment Division.

Sanggar Sarana Baja


TONGGAK SEJARAH SSB SSB Milestone

2009

2010

Kemampuan melayani pelanggan diperluas dengan pembangunan fasilitas baru Divisi Remanufaktur di Balikpapan. Hal ini dinilai sangat bernilai tinggi bagi mereka karena fasilitas seluas 55.989 m2 dapat memaksimalkan kemampuan Sanggar Sarana Baja untuk melayani pelanggan, langsung di dekat lokasi pertambangan.

The Company expanded its ability to serve its customers with the construction of a new Remanufacturing Division facility in Balikpapan. The facility plays an important role in the Company’s operational activities as the 55 989 m2 facility can maximize Sanggar Sarana Baja’s ability to serve its customers directly, near the mining site.

Divisi Site Services semakin dipercaya oleh beberapa pelanggan, salah satunya pelanggan besar di Kuala Kencana. Oleh karena itu, pada tahun ini diresmikan fasilitas baru di Kuala Kencana yang kegiatan operasionalnya telah berjalan dari tahun 2005.

The Site Services Division is gaining more trustfrom its customers; one of them is a major customer in Kuala Kencana. As a result, this year a new facility was officially launched in Kuala Kencana where operations have been running since 2005.

22


2013

Sanggar Sarana Baja

TONGGAK SEJARAH SSB

SSB Milestone

2012 Dalam perjalanan panjang bisnis perusahaan, Sanggar Sarana Baja memasuki era baru ditandai dengan perubahan identitas korporasi sebagai bagian dari transformasi. Dengan menggunakan identitas baru dan transformasi yang terjadi, Perusahaan menatap masa depan sebagai perusahaan yang selalu terdepan di bidang rekayasa industri.

2013 SSB menambah area workshop Remanufacturing di Balikpapan untuk meningkatkan nilai tambah terhadap kebutuhan pelanggan.

SSB expanded the Remanufacturing workshop area in Balikpapan to give added value to the customers’ needs.

Pertumbuhan Sanggar Sarana Baja ini semakin diperkuat dengan pembangunan fasilitas baru di Divisi Remanufaktur, yaitu perbaikan Duo Cone Seal yang merupakan satu- satunya fasilitas di Asia Tenggara. Ini menjadi salah satu upaya nyata bahwa Perusahaan semakin memperluas fasilitas dengan teknologi tinggi untuk memenuhi permintaan para pelanggan.

In the Company’s long journey, Sanggar Sarana Baja entered the new era,marked by changes in its corporate identity as part of the transformation. With thetransformation and its new identity, the Company is looking forward to its future as a forefront company in the field of industrial engineering. Sanggar Sarana Baja growth was reinforced by the construction of a new facility in the Remanufacturing Division, the Duo Cone Seal fixes which is the only facility in Southeast Asia. The initiative is a proof of the Company’s efforts to further expand itshigh-technology facilities to meet the customers’ demands.

Sanggar Sarana Baja


TESTIMONIAL PELANGGAN Customer Testimonial

Testimonial Pelanggan Customer Testimonial

TRI SWARDANA UTAMA Terima kasih untuk kualitas memuaskan yang diberikan Sanggar Sarana Baja Thank you for the satisfactory quality by Sanggar Sarana Baja

CONOCO PHILLIPS

TRAKINDO UTAMA BATU HIJAU Sanggar Sarana Baja senantiasa memberikan pelayanan yang cepat dan tepat waktu dengan kualitas yang sangat baik. Kami harap kerjasama kami dan Sanggar Sarana Baja akan terus berkesinambungan di masa depan. Sanggar Sarana Baja continues to provide fast service and on time with excellent quality. We hope that our company will continue the cooperation suistainable with Sanggar Sarana Baja in the future.

We are very satisfied with the service. We wish the company success in your future endeavor. Keep up the good work!

PERTAMINA Meski memberikan harga yang bersahabat, kualitas layanan Sanggar Sarana Baja sebagai mitra kerja selalu dapat dipertanggung jawabkan Despite giving a competitive price, quality of Sanggar Sarana Baja services as a partner can always be accountable for satisfactory partner.

Sanggar Sarana Baja


STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure

STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure

PRESIDENT DIRECTOR

SATYA HERAGANDHI

BOARD OF DIRECTOR

OPERATIONAL DIRECTOR

JOHAN BUDISUSETIJA

FINANCE DIRECTOR

WILLY AGUNG ADIPRADHANA

26


2013

Sanggar Sarana Baja

GENERAL MANAGER SITE SERVICE

EDY MELFIZON

GENERAL MANAGER REMANUFACTURING

STEVE DAVIES RAWUNG

GENERAL MANAGER

GENERAL MANAGER TRANSPORT EQUIPMENT GENERAL MANAGER (HUMAN CAPITAL)

BACHRAWAN

GENERAL MANAGER FABRICATION

MIFTAHUL HASAN

GENERAL MANAGER FINANCE & IT

SOERJANDARI ANGGARADHIAMAYANTI

Sanggar Sarana Baja


LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioner Report

Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner Report

P

E

Kinerja perekonomian Indonesia tahun 2013 tidak terlepas dari pengaruh perubahan pola siklus yang mewarnai dinamika ekonomi global. Kinerja perekonomian global pada tahun 2013 berlangsung tidak sesuai harapan dan melemah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan World Bank, pertumbuhan ekonomi global menurun dari 2,4% di tahun 2012 menjadi 2,1% di tahun 2013, harga komoditas terutama komoditas pertambangan terus terkoreksi ke bawah dan ketidakpastian di pasar keuangan semakin meningkat. Perubahan pola siklus global berupa lambannya pemulihan ekonomi terutama di negara-negara maju dan harga komoditas global yang melemah telah menyebabkan ekspor Indonesia melemah yang pada gilirannya mempengaruhi kinerja perekonomian domestik. Perekonomian global yang tumbuh dengan lebih pelan ini, bersama dengan belum kuat dan belum seimbangnya topangan struktur ekonomi domestik, telah berkontribusi pada melambatnya perekonomian Indonesia di tahun 2013. Pertumbuhan ekonomi Indonesia tercatat tumbuh sebesar 5,8% di tahun 2013, atau lebih lamban bila dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 6,2%, meski angka tersebut masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi global.

Indonesia’s economic performance in the year 2013 could not be separated from the influence of cyclical patterns that characterized global economic dynamics. The global economic performance in 2013 spiraled out not as expected and weakened, if compared to the previous year. World Bank’s data said the global economic growth had decreased from 2.4% in 2012 to 2.1% in 2013, whereas the commodity price, especially in the mining sector, was corrected negatively in the midst of the rising uncertainty of the financial market. The change in the global cycle pattern, which was reflected in the economic recovery slowdown in the developed countries and the decreasing global commodity prices, caused Indonesian export activities to weaken, thus affecting domestic economic performance. The slow growth in the global economy, along with the feeble and unbalanced support from domestic economy structures, contributed greatly to the sluggish growth of Indonesia’s economy in 2013. The country’s economic growth was recorded at 5.8% in 2013, slower than the previous year with 6.2% growth recorded. Nevertheless, that number is still higher than the global economic growth.

Sementara itu, pertumbuhan sektor pertambangan pada tahun 2013 masih berada dalam tren yang melambat. Menurunnya produksi minyak bumi disertai melemahnya permintaan ekspor pertambangan non-migas menjadi penyebab melambatnya pertumbuhan sektor ini. Harga minyak bumi yang sempat kami harapkan mengalami peningkatan di awal tahun ternyata juga belum mampu menunjukkan peningkatan yang berarti.

In the meantime, the growth of the mining sector in 2013 was also at a sluggish trend. The decrease in crude oil production, accompanied by the decreasing request of non-oil products export, had become the main cause of the slowing down in this sector. The crude oil price, which had been expected to rise earlier in the beginning of the year, also did not show any significant changes.

Di sisi industri pertambangan batubara, melimpahnya pasokan batubara thermal dari tidak hanya Indonesia dan Australia, namun juga dari Amerika Serikat mengakibatkan harga batubara sulit untuk pulih. Kondisi yang tidak menguntungkan ini menambah panjang penantian para pemain di industri ini. Para produsen batubara terpaksa memilih untuk bermain aman dengan menurunkan skala serta biaya produksi, bahkan sebagian mulai menghentikan operasi tambangnya.

On the coal mining industry, the abundant supply of thermal coal, which came not only from Indonesia and Australia, but also the United States of America, had caused the coal price to suffer hard times to recover. This harmful condition added to the long wait experienced by the players in this industry. The coal producers had to choose to play safe, by lowering their scale and cost of production, while even some had chosen to stop the operational of their mines.

emegang Saham dan para pemangku kepentingan yang terhormat,

28


2013

Sanggar Sarana Baja

steemed Investors and stakeholders,

Kondisi ini tidak pelak lagi berimbas pada industri-industri pendukungnya, tidak terkecuali pada Sanggar Sarana Baja. Di tengah kondisi yang masih tidak kondusif ini, kinerja Sanggar Sarana Baja sepanjang tahun 2013 ini tentu cukup sulit untuk memperoleh hasil yang memuaskan, baik dari segi keuangan maupun operasional.

This condition definitely struck an effect on the supporting industries, including Sanggar Sarana Baja. In the midst of the unfavorable market, the Company’s effort to gain great results throughout 2013 has proven to be difficult, both in terms of financial and operational.

Sejalan dengan kondisi tersebut, Dewan Komisaris Perusahaan menyadari akan semakin beratnya tugas pengawasan yang harus dilakukan. Bersama-sama dengan manajemen Sanggar Sarana Baja, Dewan Komisaris terus bekerja membantu Direksi mempersiapkan langkah-langkah yang lebih strategis dalam menghadapi tantangan demi tantangan hingga kondisi perekonomian dan industri pertambangan pulih kembali, di antaranya dengan mengoptimalkan efisiensi di berbagai aspek untuk menekan biaya operasional, serta meningkatkan produktivitas karyawan.

In parallel with the above condition, the Company’s Board of Commissioners realized the increasing burden of our supervisory duties. Thus, together with the management of Sanggar Sarana Baja, the Board of Commissioners continued to assist the Board of Directors in preparing strategic efforts to face each challenge until the economic condition and mining industry fully recovers, among others by optimizing efficiency in various aspects to suppress operational costs and increasing the productivity of its employees.

Sanggar Sarana Baja


LAPORAN DEWAN KOMISARIS Board of Commissioner Report

Kinerja 2013

The 2013 Performance

Optimalisasi aset yang salah satunya berupa penjualan aset tetap serta efisiensi biaya operasional memungkinkan Sanggar Sarana Baja untuk mendapatkan hasil keuangan yang positif di tengah iklim industri yang sedang lesu. Perusahaan membukukan pendapatan sebesar Rp972,27 miliar di tahun 2013, turun sebesar 14,50% dibandingkan dengan Rp1.137,18 miliar di tahun 2012. Laba usaha termasuk laba dari penjualan aset tetap sebesar Rp153,25 miliar tercatat sebesar Rp143,69 miliar di tahun 2013 dibandingkan dengan Rp18,87 miliar di tahun 2012. Perusahaan meraih laba bersih sebesar Rp55,35 miliar di tahun 2013 dibandingkan dengan rugi bersih sebesar Rp45,32 miliar di tahun 2012.

The assets optimization, some of which are the sales of fixed assets and operational cost-efficiencies, enabled Sanggar Sarana Baja to obtain positive financial outcome in a weakened industrial climate. The Company recorded an income of Rp972.27 billion in 2013, which decreased as much as 14.50% if compared to the 2012 income of Rp1,137.18 billion. The income from operations, including from the sale of Rp153.25 billion fixed assets, was recorded at Rp149.69 billion in 2013, compared to the 2012 profit of Rp18.87 billion. The company achieved a net income of Rp55.35 billion in 2013, compared to the net loss of Rp45.32 billion in 2012.

Di tengah kondisi sulit yang terjadi pada industri pertambangan, Perusahaan masih berhasil meraih kontrak-kontrak jangka panjang dan menaikkan harga untuk segmen-segmen tertentu. Hal ini tentu tidak terlepas dari kerja keras Perusahaan dalam memperjuangkan kualitas kontrak-kontrak yang berhasil diperoleh di tahun 2013. Kami atas nama Dewan Komisaris merasa bangga atas prestasi ini karena membuktikan kepercayaan para pelanggan terhadap kinerja Sanggar Sarana Baja.

Between the struggling conditions of mining industry, the Company still managed to achieve long-term contracts and raise its rates for selected segments. These results were surely part of the Company’s hard work in seeking for the best quality of contracts obtained in 2013. On behalf of the Board of Commissioners, we feel very proud of this achievement, which has proven the customers’ loyalty and trust to Sanggar Sarana Baja’s performance.

Dalam konteks efisiensi, 3 dari 4 divisi bisnis Perusahaan, yaitu Divisi Remanufacturing, Transport Equipment, dan Site Service, berhasil melakukan penghematan. Divisi Transport Equipment bahkan berhasil mencatatkan kenaikan laba usaha meskipun mengalami penurunan pendapatan usaha.Hal ini membuktikan bahwa strategi efisiensi yang diterapkan Direksi sudah berada di jalur yang benar.

In the context of efficiency, 3 out of 4 business divisions of the company, namely the Remanufacturing, Transport Equipment and Site Service Divisions managed to register cost-savings. Moreover, the Transport Equipment Division managed to record a business profit despite the decline in business revenues. This has also proven that the Board of Directors’ efficiency strategy is heading in the right direction.

Manajemen juga telah memutuskan untuk melepas salah satu aset untuk membayar utang yang berdenominasi Dolar Amerika Serikat (AS). Langkah antisipasi terhadap potensi risiko pelemahan nilai kurs Rupiah terhadap Dolar AS ini terbukti dapat menghindari potensi tambahan biaya yang diderita Perusahaan akibat melesatnya nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah terutama sejak semester ke-2 tahun 2013.

The management also decided to sell one of the Company’s assets to settle the US Dollar based debts. This anticipation measure on the potential risk of weakening Rupiah rate against US Dollars was proven to avoid the potential additional costs suffered by the company due to the rapid increase of US Dollar exchange rate against Rupiah, especially since the second semester of 2013.

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Sanggar Sarana Baja senantiasa mengedepankan prinsipprinsip Good Corporate Governance dalam setiap perilaku usaha. Hal ini diwujudkan dengan sejumlah inisiatif dalam hal Tata Kelola Perusahaan. Pada tahun 2013 lalu, Dewan Komisaris memberlakukan Piagam Komite Audit yang berisi pedoman kerja Komite Audit berupa visi, misi, tujuan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, hubungan dengan pihak-pihak terkait, struktur dan komposisi keanggotaan, persyaratan keanggotaan, kebijakan penyelenggaraan rapat,

Sanggar Sarana Baja has always put forward the Good Corporate Governance principles in its business activies. This is embodied by a number of initiatives in terms of Corporate Governance. In 2013, the Board of Commissioners imposed the Audit Committee Charter containing guidelines for the committee, which was divided into vision, mission, objectives, duties and responsibilities, authorities, relations with related parties, membership structure and composition, membership terms and conditions, Audit Committee’s meeting policies,

30


2013

Sanggar Sarana Baja

LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Board of Commissioner Report

kode etik, remunerasi, sistem pelaporan kegiatan, serta evaluasi kinerja.

code of ethic, remunerations, activity report system, and performance evaluations.

Sebagai komite yang bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris, Perusahaan memandang pentingnya langkah ini untuk memaksimalkan kinerja Komite Audit, terutama dalam hubungannya dengan laporan keuangan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris.

As a committee responsible to provide independent professional opinions to the Board of Commissioners, the Company has seen the importance of this measure to maximize the performance of the Audit Committee, especially regarding its relation with the financial statements or other matters conveyed by the Board of Directors to the Board of Commissioners.

Selain memberlakukan Piagam Komite Audit, Dewan Komisaris Perusahaan juga telah mensahkan Kebijakan dan Prosedur Investasi/Divestasi (Investment, Divestment Policy and Procedures – IDPP) dan Kebijakan Transaksi Sinergi, sekaligus membentuk Komite Investasi dan Divestasi (KomID) Perusahaan. KomID ini bertugas membantu tugas pengawasan Dewan Komisaris terkait investasi dan divestasi serta memastikan pelaksanaan IDPP.

Aside from imposing the Audit Committee Charter, the Company’s Board of Commissioners also ratified the Investment, Divestment Policy and Procedures (IDPP) and Transactional Synergy Policy, including the formation of the Company’s Investment, Divestment Committee (KomID). This committee assists the supervisory duties of the Board of Commissioners in its relations with investments and divestments, as well as ensuring the implementation of IDPP.

Di tahun ini pula, Dewan Komisaris dan Direksi kembali menyetujui pembentukan Code of Conduct (COC). CoC ini sendiri pada prinsipnya merupakan kumpulan nilai-nilai dan aturan-aturan mengenai integritas, yang mencakup etika bisnis dan etika kerja, bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perusahaan beserta seluruh karyawan Perusahaan dan akan berlaku mengikat bagi Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh karyawan, baik di dalam tubuh Perusahaan maupun anakanak perusahaan.

Also within this year, the Board of Commissioners and the Board of Directors approved the establishment of the Code of Conduct (COC). In principal, the COC is a collection of values and regulations on integrity, covering the business and work ethics for the Board of Directors and Board of Commissioners along with the entire company’s employees, and also legally binding the Board of Directors, Board of Commissioners, and every employee within the Company or its subsidiaries.

Sanggar Sarana Baja juga kembali membuktikan komitmennya untuk terus berbenah diri dalam hal peningkatan penerapan GCG, yaitu dengan terus meningkatkan skor GCG Assessment. Pencapaian tersebut tentu menjadi motivasi tersendiri bagi Manajemen untuk terus meningkatkan upaya Perusahaan agar lebih konsisten menjalankan prinsip-prinsip GCG, tentunya dengan melibatkan peran serta seluruh komponen perusahaan.

Sanggar Sarana Baja has also proven its commitment to improve itself in the enhancement of GCG application, by continually increasing the GCG Assessment scores. This achievement became a motivation for the Management to raise the Company’s efforts to consistently implement the GCG principles, by involving the entire components of the Company.

Dewan Komisaris juga memuji keberhasilan Manajemen dalam mempertahankan sertifikasi ISO 14001:2004 dan OHSAS 18001:2007 serta keberhasilan seluruh perangkat GCG dalam tubuh Perusahaan yang secara berkelanjutan meningkatkan skor GCG Assessment Sanggar Sarana Baja. Hasil yang konsisten ini membuat Sanggar Sarana Baja selangkah lebih dekat menuju pelestarian suatu budaya kerja yang memperhatikan kualitas layanan kepada pelanggannya.

The Board of Commissioners also praised the Management’s success in maintaining the ISO 14001:2004 and OHSAS 18001:2007 Certifications for the SSBF and SSBC Divisions, as well as the success of the entire GCG components within the Company, which have continually been increasing Sanggar Sarana Baja’s GCG Assessment score. The consistent result had progressed Sanggar Sarana Baja closer in preserving a working culture emphasizing on the quality of service to customers.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Corporate Social Responsibility

Sesuai dengan tujuan kami untuk menciptakan bisnis yang berkelanjutan dan memberikan sumbangsih bagi bangsa, kegiatan program tanggung jawab sosial perusahaan di tahun

As per our goal to create a continuance in our business and providing many contributions to Indonesia, the Company’s social responsibility actions in 2013 were focused on 6

Sanggar Sarana Baja


LAPORAN DEWAN KOMISARIS

Board of Commissioner Report

2013 difokuskan pada 6 (enam) aktivitas utama yang dinilai mampu memberikan nilai tambah terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar, yaitu: pemberdayaan fasilitas umum, pengelolaan lingkungan hidup, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggung jawab pada pelanggan.

(six) main activities which is considered capable to provide added values to the surrounding communities, such as: public facilities empowerment, environmental management, employment, health and work safety, education quality improvement, social and community developments, as well as the responsibility to the customers.

Penutup

Closing

Berdasarkan pengamatan kami, situasi industri pertambangan di tahun 2014 nampaknya belum menggembirakan. Namun demikian, seluruh jajaran Direksi dan Dewan Komisaris akan terus menciptakan strategi-strategi baru, baik melalui efisiensi maupun strategi lainnya, agar Perusahaan dapat tetap bertahan bahkan tumbuh meski harus menghadapi berbagai hambatan maupun tekanan akibat kondisi pasar.

Based on our observation, the situation of mining industry in 2014 will remain stagnant. Nevertheless, the Board of Directors and Board of Commissioners will continue to create new strategies, through efficiency or other methods, so that the Company will be able to survive and grow despite facing obstacles and pressures due to the market’s condition.

Namun kami melihat bahwa tahun 2014 ada potensi pasar untuk Divisi Remanufacturing dimana diperkirakan akan banyak vessel di sektor migas yang memasuki masa peremajaan. Tentunya hal ini merupakan peluang bagi Perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangan dan operasionalnya. Saat ini Perusahaan juga masih mengkaji kemungkinan-kemungkinan untuk melakukan ekspansi pada sektor-sektor komoditas lainnya. Melihat kondisi-kondisi tersebut, kami tetap optimis bahwa Sanggar Sarana Baja dapat tetap membukukan pertumbuhan laba serta nilai perusahaan di masa depan.

Even so, we have seen that 2014 provides a market potential for our Manufacturing Division, where it is estimated that many vessels in the oil and gas sector will enter their renewal period. This of course is an opportunity for the Company to increase its financial and operational performance. This time, the Company is still examining the possibilities to expand in other commodity sectors. With all of these conditions, we are optimist that Sanggar Sarana Baja is still able to book more profits and corporate values in the future.

Sebagai penutup, tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada para pelanggan serta Pemegang Saham atas kepercayaan dan dukungannya selama ini. Adalah sebuah komitmen bagi kami untuk terus memberikan yang terbaik kepada semua pihak. Kami percaya bahwa dengan itikad baik ini, Direksi dan seluruh karyawan serta para pemangku kepentingan lainnya akan dapat terus berpartisipasi aktif membawa Sanggar Sarana Baja ke arah yang lebih kokoh demi kemajuan Perusahaan.

As a closing, we sincerely thank our esteemed customers and Shareholders for their continuing trust and support over the years. It is our commitment to provide the best for all parties, as we believe with this good will, the Board of Directors, employees and other stakeholders will be actively participating to bring a stronger and growing Sanggar Sarana Baja.

Jakarta, Mei 2014 Jakarta, May 2014

Untuk dan atas nama Dewan Komisaris, On Behalf of Board of Commisioner,

Achmad Ananda Djajanegara Presiden Komisaris President Commissioner

32


2013

Sanggar Sarana Baja

LAPORAN DEWAN DIREKSI

Board of Director Report

Laporan Dewan Direksi Board of Director Report

S

A

Berkat kerjasama yang solid, Sanggar Sarana Baja tetap mencapai kinerja keuangan yang cukup stabil meski harus menghadapi iklim bisnis yang sulit. Strategi-strategi yang diterapkan Manajemen, keunggulan layanan operasional Perusahaan, dan pengakuan para pelanggan telah membuat Perusahaan tidak hanya survive, tapi juga mengukuhkan posisi kami sebagai pemain penting dalam industri jasa pertambangan. Tahun ini, beberapa nama besar kembali mempercayakan kebutuhan operasionalnya kepada Perusahaan, di antaranya Total E&P Indonesie (”Total”), Conoco Phillips (”COPI”), dan PT Kaltim Prima Coal (“KPC”).

Thanks to a solid teamwork, Sanggar Sarana Baja still achieved a stable financial performance, despite having to navigate through difficult business climate. The strategies implemented by the Management, the Company’s excellent operational service, as well as the recognition from the clients have enabled the Company not only to survive, but also establish our position as the key player in the mining service industry. This year, several big names have again entrusted their operational needs to the Company, among them are Total E&P Indonesie (”Total”), Conoco Phillips (”COPI”), dan PT Kaltim Prima Coal (“KPC”).

Dengan bangga dapat saya laporkan bahwa di tahun yang penuh tantangan ini Perusahaan tetap berhasil mencatatkan berbagai pencapaian penting. Dari sisi operasional, Perusahaan berhasil mendapatkan kontrak-kontrak jangka panjang dengan harga yang relatif lebih tinggi dari sebelumnya. Di sisi keuangan, Sanggar Sarana Baja juga berhasil meningkatkan laba bersih meskipun iklim bisnis tidak menguntungkan.Bagi kami, hasil yang telah kami capai selama ini merupakan bukti posisi Sanggar Sarana Baja sebagai salah satu perusahaan terkemuka di bidangnya. Tentunya, kami akan terus meningkatkan prestasi yang telah dicapai selama ini dengan tetap mengedepankan nilai-nilai inti Perusahaan.

I am proud to report that in this challenging year, the Company still succeeded in recording various important achievements. From the operational side, the Company succeeded in obtaining long term contracts with relatively higher prices if compared to the previous ones. In the financial side, Sanggar Sarana Baja also succeeded in increasing net profit despite the difficult business climate. For us, the results we have achieved so far are evidence to Sanggar Sarana Baja’s position as one of the most renowned companies in its field. Surely, we will continue to increase our achievements by emphasizing the core values of the Company.

Kinerja Usaha

Business Performance

Sebagai Perusahaan yang memfokuskan diri pada industri jasa pertambangan, lesunya industri pertambangan beberapa tahun terakhir tidak diragukan lagi telah memberikan dampak tersendiri pada kinerja Sanggar Sarana Baja. Industri pertambangan batubara yang mendominasi aktivitas pertambangan di Indonesia belum menunjukkan geliatnya. Harga batubara terus turun akibat kelebihan pasokan, padahal biaya operasional terus meningkat. Akibatnya,

As a Company focusing on the mining service industry, the slowdown of mining industry during the past few years undoubtfully had a significant impact on the performance of Sanggar Sarana Baja. The coal industry dominating Indonesia’s mining activity has yet to show signs of recovery. The price of coal kept sliding down due to oversupply, eventhough operational costs kept rising. Consequently, many companies holding the mining license or Izin Usaha Pertambangan (IUP)

ebagai pembuka, ijinkan saya untuk menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh karyawan beserta anggota Direksi serta Manajemen yang telah bekerja bersama-sama sepanjang tahun hingga kita dapat melewati tahun 2013 dengan baik.

llow me to begin by conveying the highest appreciationto all employees, members of the Board of Directors and Management who have been working together throughout the year thus enabling us to pass the year with good result.

Sanggar Sarana Baja


LAPORAN DEWAN DIREKSI Board of Director Report

banyak perusahaan pemegang IUP (Izin Usaha Pertambangan) menghentikan operasinya serta mengambil langkah-langkah efisiensi termasuk harus merumahkan dan mengurangi jumlah karyawan. Begitu juga dengan uplift pada industri migas yang sempat kami harapkan pada awal tahun. Industri migas nampaknya belum mampu menaikkan kembali pamornya.

seized their operations and took efficiency measures including sending home and reducing the number of employees. The same condition also applies to the uplift on oil and gas industry that we had expected to rise in the beginning of the year. It seems that the oil and gas industry have not yet been able to regain its prominence.

Walau dihadapkan dengan berbagai tantangan, dapat kami sampaikan bahwa pada tahun 2013, Laba Bersih Perusahaan berhasil meningkat signifikan meski Pendapatan Perusahaan mengalami penurunan. Tahun ini Pendapatan Usaha Perusahaan dicatatkan menurun sebesar 14,50%, menjadi Rp972,27 miliar dari Rp1,14 triliun pada tahun lalu sedangkan laba usaha Perusahaan melonjak sebesar 661,51% dari Rp18,87 miliar menjadi Rp143,70 miliar, memecahkan rekor laba usaha tahun 2010 yang mencapai Rp64,53 miliar.

Although faced with multiple challenges, we can now address to you that in 2013, the Company’s Net Profit increased significantly despite a decline in the Company’sRevenue. This year, the Company’sRevenue was recorded lower at 14.50% to Rp972.27 billion from Rp1.14 trillion last year. At the same time, the Company’s Income from Operation soared as much as 661.51% from Rp18.87 billion to Rp149.70 bilion, breaking the Income from Operation record of Rp64.53 billion in 2010.

Pencapaian ini dapat diraih berkat berbagai antisipasi yang diterapkan Perusahaan. Memasuki kuartal pertama tahun 2013, Manajemen telah memprediksi bahwa kondisi pasar akan sangat tidak kondusif. Oleh karenanya, Perusahaan sedari awal telah menerapkan langkah-langkah proteksi untuk menyelamatkan kinerja keuangan Perusahaan, yaitu dengan memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan parameterparameter agar Perusahaan terhindar dari posisi default.

The achievement could be attained, thanks to the various anticipation measures implemented by the Company. As it entered the first quarter of 2013, the Management predicted an incondusive market. Therefore, the Company implemented protection measures from the beginning to salvage the Company’s financial performances, which was by focusing on the matters related to parametes, which kept the Company from going default.

Sebagai langkah awal, pada kuartal pertama 2013 Perusahaan melakukan aksi korporasi dengan melakukan pelepasan atas aset Perusahaan, yaitu lahan seluas 24.035 m2 di Kawasan Industri Pulo Gadung, untuk membayar utang jangka panjang Perusahaan yang berdenominasi Dolar Amerika Serikat. Keputusan strategis ini dilakukan jauh sebelum nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah naik secara signifikan sepanjang 2013. Belajar dari pengalaman tahun lalu, Manajemen ingin menghindari tingginya potensi kerugian selisih kurs atas utang-utang Perusahaan.

As an initial step, on the first quarter of 2013, the Company conducted a corporate actionby releasing a Company’s asset in the form of a 24,035 m2 land in the Pulo Gadung Industrial Complex, to settle the Company’s long term debt in US Dollar. This strategic decision came far before the US Dollar’s exchange rate against Rupiah rose significantly throughout 2013. Learning from last year’s experience, the Management wanted to avoid the potential of loss on foreign exchange from the Company’s debts.

Upaya ini terbukti sangat strategis. Dengan membayar utangutang yang berdenominasi Dolar AS, Perusahaan dapat menghindari tambahan biaya akibat nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah yang melesat sejak Juni 2013, yaitu dari kisaran Rp9.000 di awal tahun ke kisaran Rp12.000 pada penutupan tahun 2013. Pada paruh semester kedua tahun lalu performa Rupiah memang merosot, terutama dikarenakan derasnya arus investasi portofolio asing yang keluar dari Indonesia akibat rencana the Fed (Bank Sentral AS) untuk mengurangi Quantitative Easing serta defisitnya neraca perdagangan Indonesia.

The effort proved to be strategic. By settling the account payable in US Dollars, the company was able to avoid extra charges due to the weakening Rupiah exchange rate to US Dollar at Rp9,000and went as high as Rp12,000 on the second half of last year, Rupiah’s performance was indeed weaker, mostly due to the vast outflow of foreign investment portfolio from Indonesia because of the Fed’s plan to reduce the Quantitative Easing and the deficit of Indonesia’s Balance Trade.

Di sisi lain, dengan bangga dapat saya sampaikan bahwa lesunya industri pertambangan ternyata tidak menghalangi Perusahaan untuk meraih kontrak-kontrak jangka panjang dan menaikkan harga. Perusahaan juga berhasil meraih kontrak

On the other side, I can proudly announced that the slowdown of mining industry did not hinder the Company from obtaining long term contracts and imposing higher prices. The Company also obtained contractsfroma new

34


2013

Sanggar Sarana Baja

dengan jenis jasa yang baru, yaitu jasa rekondisi pompa dari PT Medco E&P Indonesia. Tentunya hal ini merupakan prestasi tersendiri bagi kami karena membuktikan kepercayaan para pelanggan terhadap kinerja Sanggar Sarana Baja.

type of service, which is the Pipe Recondition service from PT Medco E&P Indonesia. This has also become an accomplishment of its own for us, because it has proven the client’s trust in Sanggar Sarana Baja performance.

Di samping itu, Perusahaan melakukan berbagai langkah penghematan melalui penekanan biaya operasional. Hasilnya, 3 divisi dari 4 divisi bisnis Perusahaan, yaitu Divisi Remanufaktur, Transport Equipment, dan Site Service, berhasil melakukan penghematan. Dengan memaksimalkan efisiensi, Divisi Transport Equipment bahkan berhasil menaikkan laba usaha hingga 34% ketika pendapatan usahanya justru mengalami penurunan. Divisi Transport Equipment membukukan peningkatan laba menjadi Rp49,02 miliar dari Rp28,65 miliar di tahun 2012, meski pendapatan usahanya menurun sebanyak 28,46% dari Rp356,26 miliar menjadi Rp254,88 miliar. Sementara, kinerja Divisi Fabrikasi

Aside from that, the company also conducted different efficiency measures through the derease in operational expenses. As a result, 3 out of 4 business segments of the Company, which are the Remanufacturing, Transport Equipment and Site Service, have succeeded in implementing the efficiency strategy. By maximizing efficiency, the Transport Equipment division even managed to raise their income from operation as much as 34%, even while revenue decreased. The Transport Equipment division booked an increase in their income from operation to Rp49.02 billion from Rp28.65 billion in 2012, even while its revenue decreased as much as 28.46% from Rp356.26 billion to only Rp254.88 billion. Meanwhile, the performance of Fabrication Division was slowed

Sanggar Sarana Baja



terhambat oleh peningkatan beban pokok penjualan dan pendapatan karena adanya upaya diversifikasi produk.

by the increase in cost of goods sold and revenue due to an effort of product diversification.

Berbagai langkah optimasi melalui Cost Effieciency Program (CEM) yang telah dilakukan oleh Sanggar Sarana Baja telah menghasilkan penghematan pada proyek-proyek yang dijalankan Perusahaan, terutama penghematan melalui mitigasi pada forex loss dengan pembayaran utang lebih awal, penghematan pada biaya pengiriman dokumen, penghematan consumable cost, efisiensi waktu dan biaya pada pengerjaan proyek, efisiensi pengerjaan pengelasan, dan optimalisasi penggunaan pasir.

Various optimization measures through the Cost Efficiency Program (CEM) implemented by Sanggar Sarana Baja resulted in savings from the Company’s projects, especially the savings through mitigation on foreign exchange loss with an early payment of account payable, reduction in document delivery cost, consumable cost savings, time and cost efficiency from project execution, efficiency on welding process, and the optimalization of sand usage.

Masih dalam konteks efisiensi dan perampingan dalam tubuh organisasi, sepanjang 2013 Perusahaan melakukan atrisi (attrition) terhadap posisi yang kosong. Atrisi merupakan suatu langkah pengurangan karyawan secara sukarela dan bertahap (melalui pengunduran diri dan pensiun yang tidak diganti). Pada beberapa posisi, yaitu posisi-posisi dimana karyawan mengundurkan diri atau mengalami pensiun, ruang lingkup pekerjaannya dirangkap dengan posisi lain. Hal ini merupakan bukti disiplin diri Perusahaan untuk menjaga komponen biaya tetap dari biaya operasional Perusahaan agar kami dapat bekerja dalam stream line yang lebih hemat dan efisien.

Still on the efficiency and downsizing context within the organization, throughout 2013 the Company conducted attrition on vacant position. Attrition is a measure of voluntary and gradual employee downsizing (through resignation and unreplacedretirement). In several positions, where the incumbentresigns or retires, the scope of its work will be merged with another position. This is evidence of the Company’s self discipline to manage its fixed expenses components from the Company’s operational costs so we can work in a more efficient streamline.

Kendala-kendala yang Dihadapi Perusahaan

Obstacles Faced by the Company

Terlepas dari strategi-strategi yang telah ditetapkan Manajemen, kinerja Sanggar Sarana Baja tidak dapat dipisahkan dari serangkaian tantangan yang harus dihadapi di tahun 2013 dan memberikan beban yang signifikan terhadap performa keuangan Perusahaan.

Apart from the Strategies stipulated by the Management, Sanggar Sarana Baja’s performance can not be separated from a series of challenges they would have to navigate through in 2013, as well as having a significant impact on the Company’s financial performance.

Kerugian Selisih Kurs

Net Loss on Foreign Exchange

Laporan Keuangan Sanggar Sarana Baja disajikan dalam Rupiah sehingga Perusahaan akan selalu berhadapan dengan risiko nilai tukar mata uang asing. Meski telah melunasi utang-utang jangka panjangnya, Perusahaan tetap memiliki utang-utang jangka pendek yang berdenominasi Dolar AS. Pada tahun 2013 kerugian selisih kurs yang ditanggung Perusahaan naik drastis sebesar 156,12% dari Rp31,30 miliar

The Financial Report of Sanggar Sarana Baja is presented in Rupiah, so the Company is exposed to foreign exchange risks. Despite having settled the long-term debt in US Dollars, the Company still has short-term debts in US Dollars. In 2013, the Company’s net loss on foreign exchange climbed drastically as much as 156.12% froim Rp31.30 billion to Rp48.86 billion. Even so, we are grateful, aswithout the corporate act of

36


2013

Sanggar Sarana Baja



menjadi Rp48,86 miliar.Namun demikian, kami cukup berpuas diri karena tanpa aksi korporasi pelunasan utang yang telah dilakukan di awal tahun, angka kerugian yang diderita Perusahaan tentu akan lebih besar.

settling the debts at the beginning of the year, the amount of the loss would be even greater.

Kenaikan UMSP Industri Logam

Metal Industry Miminum Wage Rise

Pada bulan Desember 2012, Pemerintah DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 207 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) Tahun 2013 menetapkan Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) yang baru untuk industri Logam, Elektronik, dan Mesin (LEM). Besaran UMSP Tahun 2013 tersebut naik signifikan sebesar 48,96% menjadi Rp2.574.000 dari UMSP Tahun 2012 yang sebesar Rp1.727.940 atau 17% di atas Upah Minimum Provinsi (UMP) DKI Tahun 2013 yang sebesar Rp2,441 juta. Kenaikan UMSP ini tentunya memberikan pukulan yang cukup berat bagi kami. Hal ini mengingat rata-rata harga pada kontrak-kontrak yang diperoleh Perusahaan diterima pada tahun 2012 belum memperhitungkan kenaikan biaya personil yang tinggi sehingga Perusahaan harus langsung menderita tekanan pada beban operasional sejak awal tahun 2013.

In December 2012, the DKI Jakarta State Government, through the Governor Regulation No. 07 Year 2012 regarding the Minimum Sectoral Provincial Wage (UMSP) for the Year 2013 established the new sectoral minimum wagefor Metal, Electronic and Machine (LEM) industries. The amount of UMSP Year 2013 rose significantly as much as 48.96% to Rp2,574,000 from UMSP 2012 at Rp1,7272,940 or 17% higher than Jakarta’s Provincial Minimum Wage for 2013 as much as Rp2,441,000. The rise in UMSP was a huge blow for us, remembering that the average prices on the contracts obtained before 2012 had not accounted for the rise in personnel cost, increasing the pressure of operational expenses for the Company since the beginning of 2013.

Peningkatan Beban Operasional akibat Keterlambatan Pengiriman

Increase in Operational Expenses due to Delivery Delay

Tidak diragukan lagi bahwa krisis yang terjadi di dunia pertambangan telah mengakibatkan banyak pemainnya menutup operasi bisnis mereka. Hal yang sama terjadi pula pada beberapa pemasok Divisi Fabrikasi. Banyak di antara partner kami yang tidak lagi beroperasi sehingga terjadi keterlambatan pengiriman di Divisi Fabrikasi. Dengan banyak terjadinya delay tersebut, Perusahaan harus menanggung kerugian operasional yang cukup tinggi karena harus membayar denda keterlambatan pada para pelanggannya.

The crisis in the mining world had undoublty caused many of its players to discontinue their operations. The same thing happened to several suppliers of the Fabrication Division. Many of our partners are no longer operating, which in turn, caused delaysin delivery in the Fabrication Division. The Company was faced with high operational loss, since it had to settle the fines for the delay to their clients.

Kenaikan Biaya Material

Rise in Raw Material Cost

Selama 2013, terjadi kenaikan harga material utama yang cukup tajam sehingga mempengaruhi laba usaha Perusahaan. Dampak kenaikan harga ini terutama sangat menghambat kinerja Divisi Fabrikasi yang bisnisnya sangat bergantung pada harga bahan baku.

Throughout 2013, a sharp rise in the main raw material price occurred, thus having a significant impact on the Company’s income from operation. The impact of this price hike would definitely slow down the performance of Fabrication Division whose business heavily relies on raw material prices.

Peningkatan Kualitas Layanan

Service Quality Advancements

Sanggar Sarana Baja senantiasa berupaya untuk memenuhi harapan klien, pemasok maupun mitra kerja dan juga Pemegang Saham dengan mempertahankan kualitas layanan dan jasa

Sanggar Sarana Baja continuously aspire to meet the expectations of the clients, suppliers, working partners and also shareholders by maintaining the quality of services

Sanggar Sarana Baja



yang diberikan Perusahaan. Sebagai realisasinya, tahun ini Perusahaan kembali berhasil mempertahankan Sertifikat ISO 14001:2004 dan Sertifikat OHSAS 18001:2007 untuk Divisi SSBF dan SSBC. Kami juga berhasil memperoleh Ijin TPS LB3 dari BPLHD Provinsi DKI Jakarta untuk SSB Divisi Fabrikasi Jakarta dan Divisi Remanufacturing Jakarta;sertamemperoleh sertifkat sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) dalam bidang Pembuatan, Pemasangan, dan Reparasi Pesawat Uap dan Bejana Tekan untuk Divisi Fabrikasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

it provided. As a realization, this year the Company had succeeced in maintaining the ISO 14001:2004 and OHSAS 18004:2004 certification for SSBF and SSBC Division. We have also succeeded in collecting TPS LB3 permit from Jakarta’s BPLHD for SSB Fabrication Division and the Remanufacturing Division in Jakarta; while also receiving a certificationfor Safety and Office Health Service Company (PJK3) in the field of Manufacturing, Assembly, and Reparation of the Boiler and Pressure Vessel for Fabrication Division from the Ministry of Manpower and Transmigration.

Sertifikasi-sertifikasi ini melengkapi sertifikasi U, U2, dan U3 dari The American Society of Mechanical Engineers (ASME) untuk Boiler and Pressure Vessel Code dan sertifikat R&NB dari The National Board of Boiler & Pressure Vessel Inspectors.

These certifications complement the U, U2 and U3 certifications from the American Society of Mechanical Engineers (ASME) for Boiler and Pressure Vessel Code received by the Company, and the R&NB certificate from the National Board of Boiler & Pressure Vessel Inspectors.

Pembangunan Fasilitas Pendukung

Development of Supporting Facility

Pada bulan Februari 2013 Perusahaan melakukan pembangunan fasilitas pendukung bagi kegiatan operasional di Divisi Remanufaktur. Fasilitas berupa workshop yang berada atas lahan seluas 15m x 100m di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur tersebut dibangun karena melihat potensi pasar akibat terus meningkatnya populasi alat berat di industri pertambangan Batubara. Workshop 2 ini menerapkan sistem VSM (Value Stream Mapping) dalam proses rekondisi. Kini, Perusahaan telah memiliki teknologi yang memadai untuk menyediakan jasa rekondisi alat hidrolik. Pembangunan Workshop 2 ini langsung menunjukkan hasil, yaitu dengan diraihnya kontrak eksklusif rekondisi alat hidrolik oleh Divisi Remanufaktur melalui kerjasama dengan PT Trakindo Utama.

In February 2013, the Company carries out a strategic expansion by purchasing a land to be used as a supporting facility for the operational activity of Remanufacturing Division. The workshop facilities located on a 15m x 100m land in Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur, was built to anticipate growth potential due to the growing number of heavy equipments in the coal mining industries. This Workshop 2 adopted the VSM system, or Value Stream Mapping, in the recondition process. Currently, the Company possesses sufficient technology to provide hydraulic recondition services. The Workshop 2 development shows results straight away, with an exclusive contract of hydraulic recondition by the Remanufacturing Division through cooperation with PT Trakindo Utama.

Memasuki Pasar Baru

Entering New Market

Pada tahun 2013, Divisi Remanufaktur memasuki babak baru dalam bisnisnya dengan memasuki pasar migas. Divisi ini berhasil memperoleh kontrak dari PT Medco E&P Indonesia untuk menyediakan jasa rekondisi pompa. Diraihnya kontrak dengan Medco diharapkan akan membuka gerbang menuju kontrakkontrak baru bagi Divisi Remanufaktur di industri migas. Jasa stacker dan reclaimer yang mulai kami berikan di tahun 2012 juga telah di deliver di tahun 2013. Sanggar Sarana Baja merupakan perusahaan lokal pertama yang menyediakan jasa jenis ini.

In 2013, the Remanufacturing Division stepped into a new chapter in its business by entering the oil and gas market. This division managed to obtain a contract from PT Medco E&P Indonesia for pump recondition service. The contract with Medco is expected to open the gate towards new contracts for Remanufacturing Division in oil and gas industry. Stacker and reclaimer services which we started to provide in 2012 have also been delivered in 2013. Sanggar Sarana Baja is the first local company providing this type of service.

Dalam rangka memberikan nilai tambah pada pelanggan, pada 2013 Perusahaan juga telah mendaftarkan paten terhadap produk Indojack yang diproduksi oleh Divisi Remanufaktur. Saat ini permohonan paten tersebut telah menerima pernyataan patent pending selama 2 tahun sehingga izin patennya diharapkan telah dapat diterima pada 2015.

In providing added value to the clients, in 2013 the Company also enlisted a patent on Indojack, produced by Remanufacturing Division. As of today, the patent request have received statements saying that the patent is pending for two years, until the patent is received in 2015

38


2013

Sanggar Sarana Baja



Mempertahankan Tingkat Keselamatan Kerja yang Mengesankan

Maintaining Impressive Safety Record

Dengan bangga kami laporkan mengenai pencapaian Perusahaan di bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan (K3L) dimana Perusahaan kembali menorehkan catatan keselamatan kerja tahunan yang cukup mengesankan, di antaranya dengan mencatatkan free Lost Time Incident (LTI) di 2 Divisi, yaitu SSBF dan SSBR.

We are proud to report ourexcellent achievement with regards to Health, Safety and Environment (HSE), where we again recorded an impressive annual safety achievement, among many by recording free Lost Time Incident (LTI) in 2 Divisions, SSBF and SSBR.

Di sepanjang tahun 2013, Perusahaan juga berhasil mendapatkan penghargaan dalam bidang K3L. Tahun ini untuk ketiga kalinya Sanggar Sarana Baja memperoleh penghargaan Zero Accident Award untuk SSB Kutai Timur dari Kementerian Tenaga Kerja danTransmigrasi (Kemenakertrans). Pencapaian ini membuktikan konsistensi dan kerja keras seluruh karyawan dalam menerapkan prinsip-prinsip K3L sebagai prioritas utama dalam setiap kegiatan operasi.

Throughout 2013, the Company has also received various HSE awards. This year, Sanggar Sarana Baja received the Zero Accident Award for the third time for SSB East Kutai from the Ministry of Manpower and Transmigration. The achievement has proven the consistency and hard work from all employees in implementing the HSE principles as the main priority in operational activity.

Dapat kami laporkan pula bahwa selama 2013 Perusahaan telah memastikan 100% kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan di bidang K3L.Melalui program-program K3L yang bersifat proaktif dan kreatif, Perusahaan terus berupaya membudayakan prinsipprinsip K3L dalam aktivitas kerja sehari-hari.

We can also report that throughout 2013, the company had been ensuring 100% compliance to HSEregulations and requirements. Through HSE proactive and creative programs, the Company iscontinuously instilling HSE principles in daily activities.

Standar Tertinggi dalam Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan

High Standard in GCG

Sanggar Sarana Baja senantiasa berkomitmen untuk menegakkan sistem pengelolaan perusahaan yang solid sebagai landasan infrastruktur Perusahaan untuk menjadi perusahaan rekayasa terkemuka di bidang pertambangan dan energi.

Sanggar Sarana Baja has kept its commitment to buidling a solid corporate governance infrastuctureas a platform towards its aspirations to become a world class engineering company in the mining and energy industry.

Kami sebagai Manajemen berkeyakinan bahwa penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) merupakan salah satu syarat mutlak dalam proses mencapai visi Perusahaan. Oleh karenanya, Perusahaan tidak akan lelah mengajak seluruh karyawan untuk secara bersama-sama menjadikan GCG sebagai prinsip yang dipegang teguh dalam setiap proses kerja.Perusahaan juga berkomitmen untuk mematuhi seluruh regulasi yang berkaitan dengan operasional Perusahaan. Salah satunya dengan memastikan kepatuhan secara penuh terhadap seluruh peraturan dan ketentuan dalam UU Ketenagakerjaan, UU Perseroan Terbatas, UU Hukum Perdata, Peraturan Tentang SNI, Lingkungan, Ekspor Impor, dan Perpajakan. Sebagai tolok ukur kualitas penerapan GCG, Perusahaan berinisiatif untuk menyelenggarakan GCG Assessment secara independen dengan menunjuk institusi yang kredibel di bidangnya. Pada tahun 2013, kami kembali melakukan GCG Assessment terhadap praktik-praktik tata kelola perusahaan

The Management believesthat the implementation of Good Corporate Governance (GCG) principles is one of the most important requisite in achieving the Company’s vision. Therefore, we continue to exert ourselves in encouragingemployees at all levels of the organization to make GCGprinciples as part of each and every business processes.The Company is also committed in complying with all regulations regarding the Company’s operations. One of which is by ensuring full compliance to all regulations in the Manpower Law, Limited Company Law, Civil Law, SNI Regulations, Environmental Law, Export Import Law and Tax Law. To obtain benchmark on the quality of GCG implementation at the Company, we initiated to organize independent GCG Assessment by appointing a credible institution. In 2013, we reassessed GCG implementation within the Company. The assessment was performed by MUC Consulting and

Sanggar Sarana Baja



di tubuh Perusahaan. Asessment ini dilakukan oleh MUC Consulting dan sejak pelaksanaannya yang pertama pada tahun 2011, nilai GCG Assessment Sanggar Sarana Baja terus meningkat. Untuk penerapan GCG tahun 2013, Perusahaan mendapatkan skor sebesar 89,13% atau meningkat sebesar 29,81% dari 68,66% pada 2012 lalu. Terus meningkatnya skor GCG Assessment ini tentu menjadi motivasi tersendiri bagi Manajemen untuk terus meningkatkan upaya Perusahaan agar lebih konsisten menjalankan prinsip-prinsip GCG, tentunya dengan melibatkan peran serta seluruh komponen perusahaan.

since its first initiation in 2011, Sanggar Sarana Baja’s GCG Assessment score have continually increased. For the GCG implementation in 2013, the Company have received a score of 89.13% or increased by 29.81% from 68.66% in 2012. The increase in GCG Assessment score becomes another motivation to the Management to increase the Company’s efforts to implement GCG principles consistently, by involving the participation of all elements within ourorganization.

Tanggung Jawab Sosial kepada Masyarakat


Aspek tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) telah lama menjadi topik yang hangat di kalangan warga korporasi. Terlebih sejak dimasukkannya kewajiban CSR pada Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 tahun 2007. Namun demikian, Sanggar Sarana Baja telah lama memandang CSR sebagai sebuah bentuk kontribusi maupun pengembalian manfaat yang positif artinya bagi masyarakat.

The Corporate Social Responsibility or CSR has long been a hot issue among the corporate communities, moreover with the addition of CSR obligations to the Company Law No. 40 Year 2007. Nevertheless, Sanggar Sarana Baja has long foreseen CSR as a form of contribution or positive feedback to the society.

Fokus kegiatan tanggung jawab sosial Sanggar Sarana Baja di tahun 2013 di antaranya meliputi 6 (enam) aktivitas utama, yaitu pemberdayaan fasilitas umum, pengelolaan lingkungan hidup, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggung jawab pada pelanggan. Perusahaan masih secara rutin menyelenggarakan aksi donor darah dan talk show ke kampus-kampus terkemuka di Indonesia.

Sanggar Sarana Baja’s CSR activities in 2013 are focusing on 6 (six) main activities, namely the public facilities utilization, environmental management, employment, health and work safety, educational quality improvement, as well as responsibilities to the customers. The Company continuously organizes blood donor program and campus talkshows across Indonesia.

Sementara, di antara kegiatan CSR yang cukup penting adalah pemanfaatan drum bekas oli untuk kegiatan lomba mewarnai tong sampah bertemakan lingkungan hidup di Bengalon, Kalimantan Timur; aksi penanaman pohon di lingkungan workshop SSBF dan SSBR; Workshop Visit bagi pelajar ke workshop Perusahaan di Pulogadung; serta keikutsertaan relawan Perusahaan dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar (FGIM) dan Kelas Inspirasi.

Meanwhile, among the most important CSR activity are the utilization of unused oil drums for the colouring competition with environmental theme in Bengalon, East Kalimantan; the tree planting in the SSBF and SSBR workshop areas; Workshop Visit by the students of SMKN 1 Batur Jaya, Ceper, Klaten and SMKN 20 Bandung, to the Company’s workshop in Pulogadung; and the employees’ participation to volunteer in the Indonesian Teaching Movement Festival (Festival Gerakan Indonesia Mengajar) and Inspiration Classes (Kelas Inspirasi)

Prospek Tahun 2014 ke depan

Future Prospectfor 2014 and Beyond

Perekonomian Indonesia yang mulai membaik pada triwulan IV 2013 menjadi modal penting bagi prospek ekonomi nasional di masa depan. Bank Indonesia memperkirakan pada tahun 2014 pertumbuhan ekonomi akan lebih berimbang sehingga akan semakin memperkuat stabilitas ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan berada pada kisaran 5,5%-5,9%.

The recovering Indonesian economy on the fourth quarter of 2013 had become an important factor for the national economic prospect in the future. Bank Indonesia estimates that in 2014, the economic growth will be more balanced, which will strengthen the economic stability. Indonesian economic growth is estimated to be between 5.5% to 5.9%.

40


2013

Sanggar Sarana Baja



Meskipun membaik, prospek perekonomian Indonesia tahun 2014 masih dihadapkan pada beberapa faktor risiko, baik yang bersifat global maupun domestik. Di sisi global, proses rebalancing ekonomi China yang semula berorientasi investasi menjadi konsumsi dapat mengurangi ekspor. Terkait implementasi UU Minerba, kebijakan ini dalam jangka menengah sebenarnya berdampak positif terhadap ekspor, tetapi dalam jangka pendek dapat mengurangi ekspor jika proses pembangunan smelter tidak berjalan lancar sesuai rencana. Risiko ini merupakan sebuah tantangan tersendiri yang harus dihadapi oleh industri pertambangan, tidak terkecuali oleh Sanggar Sarana Baja.

Despite the improvement, the Indonesian economic prospect in 2014 is still facing several risks, both global and domestic. From the global perspective, the rebalancing process of China’s economy which shifted from investment to consumption may reduce export. With regard to the implementation of the Mineral Law, the policy has a positive impact on export in a mid term, but on a short term may decrease export if the smelter development process does progress as planned. This risk is another challenge to be faced by mining industry, including Sanggar Sarana Baja.

Memasuki kuartal pertama tahun 2014, Manajemen masih belum melihat adanya angin segar bagi harga komoditas pertambangan. Situasi industri pertambangan Indonesia di tahun 2014 diperkirakan masih belum akan menunjukkan geliatnya hingga 2015, terutama dikarenakan situasi politik Indonesia yang masih belum stabil setelah Pemilu 2014. Oleh karena itu, Perusahaan masih harus memilih jalur efisiensi sembari mencari peluang untuk meningkatkan kinerja Perusahaan. Untuk itu, mewakili Direksi, Saya ingin mengajak seluruh jajaran karyawan untuk meningkatkan kerjasama tim serta bekerja dengan Direksi dan Dewan Komisaris dalam menciptakan strategi-strategi baru, agar Perusahaan dapat tetap bertahan bahkan bertumbuh meski harus menghadapi berbagai tantangan maupun tekanan pasar.

Entering the first quarter of 2014, the Management still has not seen any refreshment for the mining commodity price. The Indonesian mining industry is expected to show minimum movements until 2015, especially due to the instability political situation in Indonesia post the 2014 election. As a result, the Company will continue to perform efficiencies while looking for opportunities to increase the Company’s performance. Thus, on behalf of the Board of Directors, I would like to urge all employees to increase teamwork and to work hand-in-hand with the Board of Directors and Board of Commissioners in creating new strategies to ensure the stability and growth of the Company despite various challenges and market pressure.

Di sisi lain, Perusahaan tidak akan berdiam diri dan akan tetap mencari kemungkinan ekspansi maupun peluang-peluang untuk memasuki pasar baru. Di tahun 2014, Manajemen melihat banyak vessel di sektor migas yang akan memasuki masa peremajaan karena telah berumur 25 tahun. Kondisi ini tentu merupakan potensi pasar yang baik bagi Divisi Fabrikasi. Kemungkinan lain yang tengah dijajaki adalah peluang ekspansi dengan menyediakan jasa pada sektor lain, misalnya pada industri kimia, komoditas kelapa sawit, karet, dan transportasi.

On the other hand, the Company will not stand still and will put it’s efforts on the possibilities of expansions or new chances to enter new markets. In 2014, the Management realizes that many vessels in the oil and gas sector are entering their rejuvenation period after 25 years of operation. This condition is surely becoming a good market potential for Remanufacturing Division. Another ongoing possibility is the chance of expansion by providing service to other sectors, such as the chemical industry, palm oil commodity, rubber, and transportation.

Yang menarik, tingginya pertumbuhan perekonomian Indonesia dibandingkan negara-negara lain telah menciptakan kompetisi di antara para investor asing dalam memberikan tawaran partnership untuk proyek-proyek global. Kini, Perusahaan tengah menjajaki kemungkinan untuk mengerjakan proyek-proyek baru di luar negeri dengan para potential partner tersebut. Melihat kondisi-kondisi ini, tidak mengherankan jika kami tetap optimis bahwa Sanggar Sarana Baja dapat tetap membukukan pertumbuhan keuangan yang sehat di masa depan.

The interesting part is that the high rate of Indonesian economic growth compared to other countries has created competition among foreign investors in offering partnership propositions for global projects. Now, the Company is in the middle of performing new projects abroad with the new potential partners. Looking at this condition, it is not surprising that we are still optimistic Sanggar Sarana Baja will book another healthy financial growth in the future.

Sanggar Sarana Baja



Penutup

Closing

Menutup laporan ini, puji syukur dan rasa terima kasih kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas perlindunganNya sehingga Perusahaan berhasil menunjukkan kinerja usaha yang terus membaik dari waktu ke waktu serta tetap bersemangat menjawab segala tantangan.

To conclude this report, we thank God almighty for His blessings that the Company succeeded to show continuous outstanding performance and always be up to every challenge.

Penghargaan setinggi-tingginya juga kami berikan kepada para Pemegang Saham atas dukungan serta kepercayaan yang telah diberikan kepada kami. Sebagai timbal balik, tentunya kami akan terus berupaya untuk memenuhi harapan para Pemegang Saham di masa-masa mendatang.

We would like to extend our deepest appreciation to our esteemed Shareholders for their sustained support and vote of confidence in us. Rest assured that we will continue to do our best to meet and exceed your expectations in the coming years.

Berikutnya, ucapan terima kasih kami sampaikan kepada para pelanggan yang telah mempercayai kami sebagai mitra kerja. Harapan kami, semoga hubungan kerja yang telah terbina dengan baik selama ini dapat terus dipertahankan bahkan dikembangkan di masa depan.

We would also like to thank our clients for trusting us as their work partners. We sincerely hope that going forward; the excellent business relationship between us can be maintained and developed.

Atas nama Direksi, kami juga ingin menyampaikan penghargaan tak terhingga bagi seluruh karyawan dan Manajemen Sanggar Sarana Baja yang telah bersamasama bekerja keras menjawab segala tantangan yang harus dihadapi di tahun 2013 ini. Terima kasih kami sampaikan pula kepada Dewan Komisaris serta komite-komite yang telah memberikan masukan dan arahan sepanjang tahun ini. Segala pencapaian serta prestasi yang telah diraih kini tentu tidak luput dari peran serta Anda semua yang telah mendedikasikan diri demi kemajuan Perusahaan. Saya yakin, dengan semangat kerja serta kinerja yang optimal, visi Perusahaan untuk menjadi perusahaan rekayasa terkemuka di bidang pertambangan dan energi dapat kita raih.

On behalf of the Board of Directors, we also would like to convey our outmost recognition for all employees and Management of Sanggar Sarana Baja, for their untiring efforts in successfully overcoming challenges in 2013. Thank you for the Board of Commissioners and all committees which provided us with valuable recommendations and directions throughout the year. All of our achievements are part of your participation, as the active members of the Company. I am highly confident that, with the same spirit, along with our optimum performance, the Company’s vision to be the leading engineering company in mining and energy related industrywill be ours.

Jakarta, Mei 2014 Jakarta, May 2014

Untuk dan atas nama Dewan Direksi, On Behalf of Board of Director,

Satya Heragandhi Presiden Direktur President Director

42


2013

Sanggar Sarana Baja

PROFILE DEWAN KOMISARIS

Board Of Commissioner Profile

Andi Djajanegara

Komisaris Utama/ President Commissioner Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Bisnis Administrasi dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, pada tahun 1990 dan gelar Master of Business Administration dari Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Belanda pada tahun 1992. Menjabat sebagai Direktur Utama Perusahaan sejak tahun 2010. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Managing Director Perseroan (2009-2010), Chief Strategy Officer PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director Standard Chartered Bank (2007-2008), Senior Director Standard Chartered Bank (2006-2007), Partner Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director Abacus Capital (20012003), dan berkarir di Bank of America antara lain sebagai Vice President/Relationship Manager (1996-2000) dan Senior Vice President (2000-2001).

Indonesian Citizen, 47 years. Earned his Bachelor Degree in Business Administration from Faculty of Social and Political Science, Universitas Indonesia in 1990 and Master of Business Administration from Rotterdam School of Management, Erasmus University, Rotterdam, Netherlands in 1992. Appointed as President Director of the Company since 2010. Previously he held positions of Managing Director the Company (2009-2010), Chief Strategy Officer of PT Tiara Marga Trakindo (2008-2009), Managing Director of Standard Chartered Bank (2007-2008), Senior Director of Standard Chartered Bank (2006- 2007), Partner of Corporate Finance and Advisory Fund Asia (2006-2006), Managing Director of Abacus Capital (2001-2003), he once worked at Bank of America with positions of Vice President/Relationship Manager (1996-2000) and Senior Vice President (2000-2001).

Sanggar Sarana Baja


PROFILE DEWAN KOMISARIS Board Of Commissioner Profile

Yovie Priadi

Komisaris/ Commissioner Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik Industri, Universitas Trisakti, Jakarta pada tahun 1991 dan meraih gelar Master of Business Administration dari San Francisco State University, San Fransisco, Amerika Serikat pada tahun 1996. Menjabat sebagai Direktur Strategi Korporat Perusahaan sejak tahun 2011. Pengalaman kerja sebelumnya antara lain sebagai President Director PT Mitra Energi Batam dan PT Dalle Energy Batam (bagian dari Grup Medco Energi) (2009-2010), Senior Vice President Corporate Growth and Planning PT Medco Power Indonesia (2008-2009), Vice President Commercial & Planning PT Medco Power Indonesia (2006-2008), berbagai posisi Manager/Department Head di PT Medco Energi Internasional Tbk. (2001-2006), dan berbagai posisi di perusahaan nasional yang bergerak di bidang insfrastruktur dan energi (19912000).

Indonesian Citizen, 44 years. Earned his Engineer Degree from Faculty of Industrial Technology, Universitas Trisakti, Jakarta in 1991 and Master of Business Administration from San Francisco State University, San Francisco, United States of America in 1996. Appointed as Corporate Strategy Director of the Company since 2011. Previously he held positions of President Director of PT Mitra Energi Batam and PT Dalle Energy Batam (parts of Medco Energi Group) (2009-2010), Senior Vice President of Corporate Growth and Planning of PT Medco Power Indonesia (2008-2009), Vice President of Commercial & Planning of PT Medco Power Indonesia (2006-2008), various positions as Manager/ Department Head at PT Medco Energi Internasional Tbk. (2001- 2006) and various positions in national company engaged in insfrastructure and energy (1991-2000).

44


2013

Sanggar Sarana Baja

PROFILE DEWAN KOMISARIS

Board Of Commissioner Profile

Syahnan Poerba Komisaris

Warga Negara Indonesia, usia 53 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun 1986, dan gelar Master of Economics in Accounting and Finance dari Macquarie University, Sydney, Australia pada tahun 1992. Menjabat sebagai Direktur Layanan Pendukung Korporat Perusahaan sejak tahun 2009. Sebelumnya menjabat antara lain sebagai Country Manager PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009); Direktur Operasional PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007); Director & Chief Financial Officer Life Insurance Company John Hancock Indonesia (2000-2004); Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area The Jakarta Initiative Task Force / JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000); Corporate Secretary PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999); Managing Director PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997); Accounting and Tax Manager PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994); Management Consultant The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990); Auditor Arthur Young International - Public Accounting Firm (1986-1987). Indonesian Citizen, 53 years. Earned his Bachelor Degree in Accounting from Faculty of Economics, Universitas Indonesia in 1986, and Master of Economics in Accounting and Finance from Macquarie University, Sydney, Australia in 1992. Appointed as Corporate Support Service Director of the Company since 2009. Previously he was Country Manager of PT D&B (Dun & Bradstreet) Indonesia (2007-2009); Operational Director of PT AXA Mandiri Financial Services (2004-2007); Director & Chief Financial Officer of Life Insurance Company John Hancock Indonesia (2000-2004); Senior Facilitator and Team Leader for Jakarta & Bandung area of The Jakarta Initiative Task Force / JITF (Prakarsa Jakarta) (1999-2000); Corporate Secretary of PT Bangun Tjipta Pratama Group (1997-1999); Managing Director of PT Surya Pelita Pratama (a subsidiary of PT Bangun Tjipta Pratama Group) (1994-1997); Accounting and Tax Manager of PT Bangun Tjipta Pratama Group (1992-1994); Management Consultant of The Flagler Management Group Inc. (Jakarta Office) (1987-1990); Auditor at Arthur Young International Public ccounting Firm (1986-1987).

Sanggar Sarana Baja


PROFILE DEWAN DIREKSI Board Of Director Profile

Satya Heragandhi

Presiden Direktur/ President Director Meraih gelar Sarjana Fisika di Universitas Indonesia. Mendapat gelar MBA dari Monash University dan MM dari IPMI. Bergabung dengan PT Sanggar Sarana Baja pada akhir tahun 2010. Beliau memiliki 10 tahun pengalaman dengan GE dalam berbagai posisi, diantaranya menjabat sebagai Direktur Utama PT GE Operation dan Direktur Penjualan GE Transportation Asia Tenggara. Sebelumnya beliau memimpin Departemen Marketing di PT Siemens Indonesia dan 8 tahun di kelompok usaha Bakrie (Sektor Telekomunikasi)

Hold a Bachelor Degree in Physics from University of Indonesia. Earned his MBA from Monash University and MM from IPMI. Join PT Sarana Baja in 2010. He has 10 years of experience with GE in various positions, as President Director of PT GE Operation and Sales Director of GE Transportation Southeast Asia. Previously, he led Marketing Department at PT Siemens Indonesia and 8 years in the Bakrie Group (Telecommunications Sector)

46


2013

Sanggar Sarana Baja

PROFILE DEWAN DIREKSI

Board Of Director Profile

Johan Budisusetija

Direktur Operasional/ Operational Director Warga Negara Indonesia, 44 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Teknik dari jurusan Teknik Perkapalan, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya pada tahun 1993. Menjabat sebagai Direktur Perusahaan sejak tahun 2013. Pengalaman kerja sebelumnya antara lain berbagai posisi pada PT Alstom Power Energy System Indonesia, di antaranya sebagai Direktur Utama; Managing Director and Factory Director, (2010-2013 ); Managing Director and GM Boiler Operations (2008-2010); Director, Commercial and Technology (2001-2008); dan General Manager, Commercials (2000-2001). Serta berbagai posisi di ABB Energy Systems Indonesia, antara lain sebagai Manager, Project Operation (1995-2000); Project Manager (1995-1998); Group Leader, Project Engineering (1995-1995).

Indonesian citizen, 44 years. Earned his Bachelor of Engineering from Department of Naval Architecture, Institute of Technology, Surabaya in 1993. Appointed as Director of the Company since 2011. His previous work experiences positions at PT Alstom Power Energy Systems Indonesia, including as President Director; Managing Director and Factory Director, (2010-2013); Managing Director and GM Boiler Operations (2008-2010); Director, Commercial and Technology (2001-2008); and General Manager, Commercials (2000-2001). As well as various positions at ABB Energy Systems Indonesia, among others, as Manager, Project Operations (19952000); Project Manager (1995-1998); Group Leader, Project Engineering (1995-1995).

Sanggar Sarana Baja


PROFILE DEWAN DIREKSI Board Of Director Profile

Willy Agung Adipradhana Direktur Keuangan

Warga Negara Indonesia, usia 45 tahun. Mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Parahyangan, Bandung pada tahun 1989. Menjabat sebagai Direktur Keuangan Perusahaan sejak tahun 2009. Sebelumnya pernah menjabat sebagai Chief Financial Officer baik di perusahaan nasional maupun multinasional, diantaranya adalah sebagai Chief Financial Officer di Sime Darby (Minamas Plantation) pada tahun 2007-2009 dan di San Miguel Indonesia pada tahun 2003-2007. Menjabat posisi sebagai Direktur sejak 15 tahun lalu hingga sekarang. Sebelumnya juga, pernah menjadi General Manager Finance dibeberapa jenis industri, diantaranya manufacturing, trading, retail, FMCG, property, plantation, engineering serta pernah bekerja di Kantor Akuntan Publik Prasetio Utomo & Co, ArthurAndersen SC. Indonesian Citizen, 45 years. Graduated with Bachelor Degree in Economy from Faculty of Economics, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung in 1989. Appointed as Financial Director of the Company since 2009. Previously he served as Chief Financial Officer for Sime Darby (Minamas Plantation) (2007-2009) and in San Miguel Indonesia (2003-2007). He has been serving as Director since 15 years ago until now. Previously, he was General Manager of Finance in several types of industries, including manufacturing, trading, retail, FMCG, property, plantation, engineering and worked at Prasetio Utomo & Co, Arthur Andersen SC.

48


2013

Sanggar Sarana Baja

TINJAUAN OPERASIONAL Operational Highlight

Tinjauan Operasi Per Divisi Usaha Operational Overview per Division

S

epanjang tahun 2013, harga batubara dunia masih belum menunjukkan perkembangan yang signifikan, Namun demikian, aktivitas eksplorasi dan produksi batubara masih cukup baik, sehingga Perusahaan masih dapat menikmati kontrak-kontrak jangka panjang dari pelanggan perusahaan batubara. Tetap aktifnya kegiatan eksplorasi dan produksi batubara dipicu oleh terus meningkatnya kebutuhan terhadap pasokan batubara di masa depan untuk memenuhi kebutuhan pembangkit tenaga listrik dan kebutuhan industri. Kondisi yang sama terjadi pula pada beberapa komoditi non tambang, harga karet dan CPO hingga akhir 2013 masih stagnan. Namun, aktivitas produksi karet dan CPO masih stabil sehingga prospek Perusahaan untuk memperoleh pelanggan dari industri tersebut masih terbuka lebar. Sementara itu, harga minyak masih terus berfluktuasi sehingga permintaan terhadap jasa pendukung eksplorasi dan produksi belum stabil.

Throughout 2013, world coal prices still have not shown encouraging improvements. However, exploration and production activities in coal industry remained relatively well, enabling the Company to enjoy long-term contracts from coal-mining companies. The increasing demand for future coal supply to meet the power plants and industry’s needs enabled coal exploration and production activities to remain active. The same condition applies to several non-mining commodities. Until the end of 2013, the rubber and palm oil prices remained stagnant. However, rubber and palm oil production activities remained stable. Thus, chances to acquire customers from such industry were still prospective. Meanwhile, oil prices continued to fluctuate, resulting in unstable demands for supporting companies in oil explorations and productions.

Namun, tingginya pasokan dikhawatirkan membuat harga berbagai komoditas energi ini sulit untuk menanjak. Oleh karena itu, untuk mempertahankan kinerja operasionalnya, Sanggar Sarana Baja senantiasa melakukan inovasi di berbagai lini dalam upaya peningkatan kualitas produk dan kualitas jasa. Berbagai strategi dan pengembangan bisnis juga dilakukan untuk mensiasati dinamisme industri dan perekonomian sekaligus memperluas target pasar sehingga Perusahaan mampu menembus persaingan di setiap sektor industri. Di antaranya dengan terus mengedepankan aspek keselamatan, meningkatkan efisiensi, meminimalisasi biaya pinalti, menjalin hubungan baik dengan pelanggan, dan menjajal sektor-sektor pelanggan baru,

However, it is feared that the high supply will prevent energy commodities prices to climb. Therefore, to maintain its operating performance, Sanggar Sarana Baja is constantly innovating at various aspects in an effort to improve the quality of its products and services. Various strategies and business developments were also done to anticipate the dynamism of the industry and the economy as well as to expand the target market so that the Company is able to penetrate the competition in every sector of the industry. This was done by continuing to prioritize aspects of safety, increase efficiency, minimize penalty costs, maintain good relations with customers, and step into new sectors. We also realize that Sanggar Sarana Baja operates in a

Sanggar Sarana Baja



Kami juga menyadari bahwa bisnis Sanggar Sarana Baja berada dalam industri yang bersifat cyclical dan dipengaruhi oleh harga komoditas energi khususnya pertambangan, minyak dan gas. Oleh sebab itu, Perusahaan selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak-kontrak jangka panjang yang dapat menjamin arus kas untuk waktu yang cukup lama.

cyclical industry and is influenced by the price of energy commodities, especially mining, oil and gas. Therefore, the Company constantly strives to obtain long-term contracts to ensure continuous cash flow.

Akibat lesunya pasar jasa pertambangan pada tahun lalu, secara umum, kinerja pendapatan usaha Perusahaan selama tahun 2013 mengalami penurunan, yaitu sebesar 14,5% dari Rp1,14 triliun menjadi Rp972,27 miliar. Penurunan pada pendapatan konsolidasi Perusahaan pada tahun 2013 terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan pada produk Divisi Fabrikasi dan Transport Equipment, masingmasing sebesar 37,89% dan 28,46% dimana pendapatan dari produk Fabrikasi turun menjadi Rp170,64 miliar dari Rp274,76 miliar pada tahun 2012 dan produk Transport

As a result of the general slowdown in the mining services market last year, the Company’s revenues had decreased by 14.5% during 2013, from Rp1.14 trillion to Rp972.27 billion. The decrease in the Company’s consolidated revenues in 2013 was primarily due to a decrease in the revenues from Fabrication and Transport Equipment Divisions by 37.89% and 28.46% respectively. The revenue derived from Fabrication Division fell to Rp170.64 billion from Rp274.76 billion in 2012 and Transport Equipment revenue decreased from Rp356.26 billion to Rp254.88 billion in 2013. Nevertheless, two other

50


2013

Sanggar Sarana Baja


Equipment menurun dari Rp356,26 miliar menjadi Rp254,88 miliar pada tahun 2013.Namun demikian, 2 segmen lainnya masih menikmati kenaikan pendapatan, yaitu naik 4,72% untuk Divisi Site Services menjadi Rp371,29 miliar dari Rp354,56 miliar di tahun lalu serta naik 15,74% dari Rp161,60 miliar menjadi Rp175,46 miliar pada tahun 2013 untuk Divisi Remanufaktur. Kenaikan ini disebabkan adanya fasilitas Duo Cone Seal, proyek pompa, Hoist Drum dan Track Pad Shoe serta Penambahan volume pekerjaan dari salah satu pelanggan, yaitu PT Kaltim Prima Coal (KPC).

segments booked an increase in its revenue, by 4.72% for Site Services Division to Rp371.29 billion from Rp354.56 billion in the last year and by 15.74% for Remanufacturing Division from Rp161.60 billion to Rp175.46 billion in 2013. The increase is due to the Duo Cone Seal facilities, pump project, Hoist Drum and Track Pad Shoe and addition in the volume of work from one of the Company’s customers, PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Sementara, Laba Usaha Perusahaan dibukukan sebesar Rp143,69 miliar, tumbuh secara signifikan sebesar 661,51% dari Rp18,87 miliar pada tahun 2012. Kontribusi terbesar untuk pos Laba Usaha berasal dari segmen Transportasi dan Site Services, yaitu masing-masing menyumbang sebesar 34,12% dan 30,22%, terutama dari Divisi Transportasi yang

Meanwhile, the Company recorded an operating profit of Rp143.69 billion, grew significantly by 661.51% from Rp18.87 billion in 2012. The largest contribution to operating profit are from Transport and Site Services segments, which contributed 34.12% and 30.22%, of the Company’s operating profit respectively, particularly from the Transportation Division

Sanggar Sarana Baja



meningkat signifikan 71,13% dari Rp28,65 miliar menjadi Rp49,02 miliar di tahun 2013.

which has significantly increased by 71.13% from Rp28.65 billion to Rp49.02 billion in 2013.

Sedangkan profitabilitas Perusahaan, yaitu Rasio Laba Bersih Perusahaan dicatatkan sebesar 5,69% atau meningkat dibandingkan tahun lalu, kenaikan ini disebabkan oleh Penjualan aset Perusahaan berupa lahan tanah di Pulogadung.

With regard to profitability, the Company recorded a Net Income Ratio of 5.69%, an increase compared to last year. This increase was due to the sale of Company’s land assets in Pulogadung.

Profitabilitas Sanggar Sarana Baja Tahun 2012-2013 dalam jutaan Rupiah, kecuali disebutkan lain The Profitability of Sanggar Sarana Baja for The Year 2012-2013 in million Rupiah, unless otherwise stated Pendapatan/ Revenue Laba Kotor/ Gross Profit Laba Usaha/ OperatingProfit Laba Bersih/ Net Profit

2012

2013

1.137.181 192.399 18.870 (45.233)

972.267 174.006 143.694 55.351

DIVISI FABRIKASI

FABRICATION DIVISION

Divisi Fabrikasi didirikan pada tahun 1983, sebagai bentuk diversifikasi bisnis Sanggar Sarana Baja. Mendukung pasar di industri minyak dan gas, petrokimia, dan pembangkit listrik. Divisi ini menawarkan jasa fabrikasi secara menyeluruh termasuk desain dan peralatan pemrosesan produk, fabrikasi umum, konstruksi di lokasi dan proses instrumentasi, serta penyediaan solusi untuk pengendalian dan instalasi untuk minyak dan gas, petrokimia dan pembangkit listrik industri.

Fabrication Division was established in 1983, as a form of business diversification of Sanggar Sarana Baja. Supporting the oil and gas, petrochemical, and power generation industries, this division offers comprehensive fabrication services including design and manufacture of processing equipment, general fabrication, on-site construction and process instrumentation, as well as provision of solutions for the control and installation for oil and gas, petrochemical and power generation industries.

Pada tahun 2013, Divisi Fabrikasi juga mencatatkan total pendapatan usaha sebesar Rp170,64 miliar atau menurun 37,89% dari Rp274,76 miliar di tahun 2012 akibat menurunnya order intake yang disebabkan oleh lesunya industri energi.

In 2013, the Fabrication Division also recorded a total operating revenue of Rp170.64 billion, declined by 37.89% from Rp274.76 billion in 2012 due to declining order intake caused by the energy industry slowdown.

Di tahun yang sama, volume produksi divisi Fabrikasi Sanggar Sarana Baja yaitu sebesar 1.309. Hal ini terlihat menurun diban-ding tahun 2012. Namun secara kapasitas produksi divisi Fabrikasi tidaklah menurun. Hanya saja, karena order intake menurun menyebabkan angka output produksi juga menurun.

In the same year, the production volume of the Fabrication Division of Sanggar Sarana Baja declined by 1.309 tonnages compared to 2012. Although the production capacity of Fabrication division remained stable, the decrease in order intake caused a decline in the production volume.

Kinerja Operasional Divisi Fabrikasi Tahun 2011-2013 Operational Performance of Fabrication Division for The Year 2011-2013

Tahun/ Year 2013 2012 2011

52


2013

Sanggar Sarana Baja

Volume Produksi/ Production Volume (Tonnage) 1.309 2.136 4.048


Aktivitas produksi tersebut berasal dari kegiatan usaha yang dilakukan selama tahun 2013, antara lain berhasil menyelesaikan proyek dengan PT Pertamina Cilacap serta PT Pertamina Dumai.

The Production activity is derived from business activities conducted during the year 2013, among others are the completion of PT Pertamina and PT Pertamina Dumai Cilacap projects.

Kontrak-Kontrak yang Mendukung Pendapatan Tahun 2013 Divisi Fabrikasi Contracts Supporting the 2013 Revenue of Fabrication Division Nilai Kontrak (Rp) < Rp5 miliar/ miliar > Rp5 miliar/ miliar PT. Pertamina Balongan PT. Pertamina Dumai PT. Cipta Kridatama ConocoPhillips PT. Pertamina Cilacap

Proyek lain yang sukses dirampungkan divisi Fabrikasi adalah LTRO Project (Letang Tengah Rawa Optimization), yang merupakan gas compression plant milik Conoco Phillips (COPI). Plant yang berlokasi di Sumatera ini digunakan untuk mendistribusikan gas dari fasilitas hulu ke konsumen COPI di hilir.

Another successful project which was completed by Fabrication division is LTRO (Letang Tengah Rawa Optimization) Project, which is a gas compression plant owned by Conoco Phillips (COPI). The plant, which is located in Sumatra, is being used to distribute gas from the upstream facilities to downstream consumers of COPI.

Dalam LTRO project ini, Divisi Fabrikasi terlibat selama sekitar 6 bulan, yaitu antara 23 Mei 2013-6 Desember 2013, dalam memproduksi Dehydration Package Unit (DHP Unit). Saat ini, sejumlah bahan mentah dan instrumen untuk memproduksi unit ini masih diimpor dari Eropa dan Amerika.

In this LTRO project, the Fabrication Division engaged in approximately 6 months, between May 23, 2013 - December 6, 2013, in producing Dehydration Package Unit (DHP Unit). Currently, a number of raw materials and instruments for producing these units are imported from Europe and America.

Sanggar Sarana Baja



Kerja keras Sanggar Sarana Baja dalam memproduksi DHP ini mendapatkan apresiasi yang positif dari COPI karena tidak semua industri fabrikasi di Indonesia mampu memproduksi DHP yang sesuai dengan kriteria yang diinginkan COPI.

Sanggar Sarana Baja’s hard work in producing DHP received a positive recognition from COPI since not all fabrication industry in Indonesia is able to produce DHP in accordance with the desired criteria set by COPI.

Selain itu, Divisi Fabrikasi berhasil menyelesaikan proyek test separator milik Total E&P Indonesie (Total) yang serah terima produknya dilakukan pada bulan Maret 2013. Untuk usaha ini, pihak Total E&P Indonesie memberikan pujian atas kerja keras dan ketepatan waktu yang diberikan oleh Sanggar Sarana Baja dalam pengerjaan test separator ini. Produk yang dihasilkan divisi Fabrikasi Sanggar Sarana Baja juga memenuhi spesifikasi yang diinginkan oleh Total E&P Indonesie.

In addition, the Fabrication Division successfully completed the test separator project owned by Total E&P Indonesie (Total) and its products handover was done in March 2013. For this effort, Total E&P Indonesia praised the hard work and punctuality of Sanggar Sarana Baja in completing the test separator project. The resulting products of the Fabrication division of Sanggar Sarana Baja also met the specified qualifications by Total E & P Indonesia.

Fokus pada pengerjaan proyek dari klien besar dari industri minyak dan gas, terutama pada pengerjaan refinery, merupakan bagian dari strategi pemasaran Perusahaan. Peraihan kontrak-kontrak tersebut juga merupakan bukti hasil kerja nyata atas diraihnya sertifikasi U3 pada tahun sebelumnya. Sesuai dengan standar ASME (American Society of Mechanical Engineer), Perusahaan mendapatkan sertifikat U3 karena dinilai telah memiliki kemampuan memfabrikasi pressure vessel degan tekanan di atas 10.000psi.

The Company’s focus on projects from major clients from the oil and gas industry, particularly in refinery projects, is part of its marketing strategy. The achievement in obtaining these contracts is also a tangible evidence of the U3 certification obtained in the previous year. In accordance with ASME (American Society of Mechanical Engineer) standards, the Company received U3 certification based on its ability to fabricate high-pressure vessels operating at above 10,000 psi.

Hingga saat ini, hanya Sanggar Sarana Baja yang memiliki sertifikasi U3 di wilayah Asia Tenggara. Diharapkan dengan adanya sertifikasi U3 ini, klien-klien di industri minyak dan gas akan semakin meningkatkan kepercayaannya pada Perusahaan. Hal ini juga merupakan salah satu strategi yang dilakukan Sanggar Sarana Baja dalam upaya memperluas target pasar dari industri pertambangan ke industri minyak dan gas. Adapun selama 2013 tidak ada pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Divisi Fabrikasi .

Until now, Sanggar Sarana Baja is the only company in Southeast Asia to have a U3 certification. Hopefully, with the certification, clients in the oil and gas industry are more confident towards the Company. It is also one of the strategies undertaken by Sanggar Sarana Baja to expand its target market from the mining industry to the oil and gas industry. Throughout 2013, there was no infrastructure development by the Fabrication Division.

DIVISI REMANUFACTURING

REMANUFACTURING DIVISION

Divisi Remanufaktur didirikan pada tahun 2001 untuk menyediakan jasa perbaikan, rekondisi, dan pembuatan komponen inti dari peralatan berat, terutama hydraulic cylinder, drivetrain, undercarriage rotary equipment, dan peralatan rotasi (pompa).

Remanufacturing Division was established in 2001 to provide services to salvage, remanufacture, and manufacture of heavy equipment core component, and rotating equipment (pumps).

Untuk melayani pelanggan Divisi Remanufaktur secara langsung di dekat lokasi pertambangan, Kegiatan operasional unit bisnis ini didukung oleh fasilitas bisnis seluas 55.989 m2 di Kariangau, Balikpapan yang dibangun pada tahun 2010, Divisi Remanufaktur menerapkan metode rekayasa tinggi seperti HVOF dan chrome plating untuk memastikan proses remanufaktur yang prima serta Program Pengendalian Pencemaran untuk menjamin kepuasan pelanggan.

To serve the Remanufacturing Division customers directly near the mining site. The operation of the unit is supported by a 55,989 m2 business facilities in Kariangau, Balikpapan which was built in 2010. The Remanufacturing Division apply high remanufacturing methods such as HVOF and chrome plating to ensure excellent remanufacturing process as well as to conduct Pollution Control Program to ensure customer satisfaction.

54


2013

Sanggar Sarana Baja


Pada tahun 2013, Divisi Remanufaktur Sanggar Sarana Baja (SSBR) mengalami peningkatan pendapatan sebesar 15,74% atau Rp23,86 miliar menjadi Rp 175,46 miliar, dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar 161,59 miliar.

In 2013, the Remanufacturing Division of Sanggar Sarana Baja (SSBR) revenue increased by 15.74% or Rp23.86 billion to Rp 175.46 billion, compared to the previous year which amounted to 161.59 billion.

Sementara itu, Laba Usaha Divisi Remanufaktur, mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari Rp23,69 miliar, menjadi Rp11,89 miliar dikarenakan Cost of Good Sold (COGS) yang tinggi seperti besarnya biaya material untuk proses manufacturing, biaya OPEX dan biaya konsumsi yang terus bertambah sementara tidak diimbangi dengan harga jual. Selain itu juga dikarenakan harga jual yang kompetitif bagi beberapa kontrak dengan klien.

Meanwhile, the Operating Profit of Remanufacturing Division, has decreased from the previous year, from Rp23.69 billion to Rp11.89 billion due to high Cost of Good Sold (COGS) such as materials cost for the manufacturing process, OPEX costs and consumption costs which continue to grow despite the non-increasing sales price. The decrease was also due to competitive selling price for multiple contracts with clients.

Pendapatan tersebut berasal dari kontrak-kontrak besar yang diperoleh Divisi Remanufaktur selama tahun 2013 sebagai berikut:

The revenues derived from major contracts obtained by Remanufacturing Division during 2013 are as follows:

Kontrak-Kontrak yang Mendukung Pendapatan Tahun 2013 Divisi Remanufaktur Contracts Supporting the 2013 Revenue of Remanufacturing Division Nilai Kontrak (Rp)/ Contract Value (Rp) < Rp15 miliar/ billion > Rp20 miliar / billion PT. Kaltim Prima Coal PT. Kaltim Prima Coal PT. CK PT Trakindo Utama PT. KPUC

Sanggar Sarana Baja



Selama tahun 2013, Divisi Remanufaktur antara lain berhasil menyelesaikan proyek dengan PT Kaltim Prima Coal, Trakindo Utama dan PT KPUC.

During 2013, Remanufacturing Division has, among others, successfully completed various projects with PT Kaltim Prima Coal, Trakindo Utama and PT KPUC.

Pendapatan penjualan juga mengalami kenaikan sebesar 16,1% persen, dari Rp155 miliar di tahun lalu menjadi Rp180 miliar tahun 2013, adanya peningkatan ini didukung oleh beberapa faktor yaitu adanya fasilitas Duo Cone Seal, proyek pompa, hoist drum dan track pad shoe, serta adanya penambahan volume pekerjaan dari beberapa kontrak dengan Kaltim Prima Coal.

Sales revenue also increased by 16.1%, from Rp155 billion last year to 180 billion in 2013, the increase was supported by several factors, namely the Duo Cone Seal facility, project pump, hoist drum and shoe track pad, as well as the increase in the volume of work of several contracts with Kaltim Prima Coal.

Selain itu, tahun ini Divisi Remanufaktur (SSBR) mengalami kenaikan kapasitas produksi sebesar 7,18% atau 24.472 jam kerja menjadi 365.150 jam kerja dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 340.678 jam dikarenakan pada awal tahun 2013 sudah ada fasilitas di Kuala Kencana dan WorkhsPlant 2 Balikpapan yang sudah beroperasi

In addition, Remanufacturing Division (SSBR) has increased its production capacity by 7.18% or equal to 24,472 manhours to 365,150 compared to 340,678 man-hours in 2012, due to existing facilities in Kuala Kencana and WorkhsPlant 2 Balikpapan which already operating in early 2013

Kinerja Operasional Divisi Remanufaktur Tahun 2011-2013 Operational Performance of Remanufacturing Division for The Year 2011-2013 Tahun/ Year 2013 2012 2011

Kapasitas Produksi/ Production Capacity 365.150 340.678 263.482

awal tahun 2013 fasilitas di Kuala Kencana dan Plant 2 di Balikpapan sudah beroperasi. Sedangkan order intake di tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 14,97% menjadi USD3.654.838,89 dibandingkan pada tahun 2012 yang sebesar USD4.298.457,13. Penurunan angka tersebut dikarenakan: - Krisis global di industri pertambangan akibat penurunan harga batu bara yang mengakibatkan banyak unit yang tidak dioperasikan serta penurunan biaya oleh pelanggan. - Perang harga karena permintaan pasar menyusut

In the beginning of 2013, facilities in Kuala Kencana and Plant 2 in Balikpapan had already begun operating. While order intake in 2013 has decreased by 14.97% to USD3,654,838.89 compared to USD4,298,457.3 in 2012. The decline in numbers is due to: - The global crisis in the mining industry due to the decline in coal prices, which resulted in many non-operating units as well as cost reduction by the customer. - The price war which occurred due to the declining market demands

Divisi Remanufaktur juga melakukan beberapa pembangunan infrastruktur di tahun 2013, antara lain power system (genset) 810 KVA untuk menggantikan back up power supply yang sudah ada sebelumnya, Hub Surabaya untuk jalur distribusi terkait kontrak dengan PT Trakindo Utama dengan tujuan untuk menurunkan biaya transportasi, dan welding booth untuk mengurangi efek fume (efek yang ditimbulkan akibat proses welding yang ada di dalam ruangan).

The Remanufacturing Division developed several infrastructures in 2013, including a 810 KVA power system (generator) to replace the existing back up power supply, Surabaya Hub for distribution channels related to contract with PT Trakindo Utama to lower the transportation cost, and welding booth to reduce the fume effects (effects caused by indoor welding process).

Divisi Remanufaktur juga resmi membuka lokasi workshop tambahan seluas 15x100m pada tanggal 7 Februari 2013 di Kariangau, Balikpapan, Kalimantan Timur untuk melengkapi pabrik yang sudah ada sebelumnya. Dibangunnya workshop kedua ini didasari oleh bertambahnya volume alat-alat berat yang diproduksi di pabrik pertama. Untuk memudahkan pengerjaan dan membuat jarak dengan klien semakin dekat,

On February 7, 2013, the Remanufacturing Division also officially launched 15x100m additional workshop locations in Kariangau, Balikpapan, East Kalimantan, to complement the existing plant. The construction of the second workshop is based on the increasing volume of heavy equipment produced in the first plant. To facilitate the process and shorten the distance to the client, Sanggar Sarana Baja

56


2013

Sanggar Sarana Baja


Sanggar Sarana Baja membuat fasilitas yang akan mendukung kebutuhan jasa remanufaktur bagi para klien yang berada di wilayah Kalimantan.

has been building facilities that will support the needs of remanufacturing services for clients located in Kalimantan.

Dengan adanya fasilitas workshop terbaru ini, Sanggar Sarana Baja dapat mengerjakan kontrak-kontrak dengan beberapa perusahaan pertambangan di Indonesia. Termasuk di antaranya adalah kontrak eksklusif melalui Joint Operation dengan PT Trakindo Utama. Di fasilitas ini pula, Divisi Remanufaktur mengimplementasikan sistem VSM (Value Stream Mapping) dalam proses pengerjaan sebuah proyek. VSM ini memungkinkan pelanggan untuk melihat proses produksi dari awal sampai akhir, yaitu dari material dikirim hingga diterima oleh pelanggan, serta meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses kerja yang sesuai dengan pelanggan.

With the addition of such workshop facilities, Sanggar Sarana Baja can perform contracts with several mining companies in Indonesia. Among others is an exclusive contract through the Joint Operation with PT Trakindo Utama. In this same facility, Remanufacturing Division implements VSM (Value Stream Mapping) system in the working process. VSM allows customers to access the production process from start to finish, from the material delivery to its receipt by customers, as well as increasing the productivity and efficiency of the working processes in accordance with the customer’s requirements.

Prestasi lain ditunjukan divisi Remanufaktur dengan memanfaatkan kesempatan dari dinamisnya industri pertambangan yang terjadi selama setahun terakhir, untuk melakukan inovasi dalam Pumps and Rotating Equipment. Strategi bisnis dengan mesin-mesin terbaru ini telah bersertifikasi ISO 9001:2008 yang menunjukan komitmen Sanggar Sarana Baja untuk terjun dalam industri minyak dan gas.

Another achievement was shown by the Remanufacturing division by utilizing opportunities in the dynamic condition of mining industry occurred during the past year, to make innovations in the Pumps and Rotating Equipment. This business strategy with the latest machinary have been certified with ISO 9001:2008 which shows Sanggar Sarana Baja’s commitment to engage in the oil and gas industry.

Selain itu, dalam rangka memberikan nilai tambah pada customer pada 2013 Perusahaan juga telah mendaftarkan paten terhadap produk Indojack yang diproduksi oleh Divisi Remanufaktur. Saat ini permohonan paten tersebut telah menerima pernyataan patent pending selama 2 tahun sehingga izin patennya diharapkan telah dapat diterima pada 2015.

In addition, to provide added value to the customer in 2013, the Company has also registered patents on Indojack products manufactured by Remanufacturing Division. Currently, the patent application has received a patent pending statement for 2 years, thus that patent license is expected to be received in 2015.

Untuk tahun 2014, Perusahaan mencanangkan beberapa strategi untuk meningkatkan kinerja Divisi Remanufaktur, di antaranya: 1. Mengembangkan pasar untuk produk remanufaktur 2. Melakukan penetrasi pasar ke perusahaan-perusahaan eksplorasi migas 3. Melakukan penetrasi ke industri lain, seperti forestry, pabrik gula, dan lainnya.

For 2014, the Company launched several strategies to improve the performance of Remanufacturing Division, including: 1. Develop markets for remanufactured products 2. Penetrate into oil and gas exploration companies market 3. Penetrate into other industries, such as forestry, sugar mills, and others.

DIVISI SITE SERVICES

SITE SERVICES DIVISION

Divisi Site Services (SSBS) yang memiliki deskripsi kerja perbaikan peralatan berat di lokasi dan proses pemeliharaan dan konstruksi fasilitas pada industri pertambangan, minyak, dan gas. Menghadapi sejumlah tantangan, di antaranya persaingan pasar yang tinggi dan efisiensi biaya pelanggan, divisi ini menorehkan sejumlah catatan baik dari segi profitabilitas maupun pendapatan usaha selama tahun 2013.

Site Services Division (SSBS) specializes in on-site repair of heavy equipment and process plant maintenance and construction of in mining, oil, and gas industries. Although faced with a number of challenges, including the tight competition and customers’ cost efficiency, this division was still able to book a number of notable achievements, in terms of both profitability and revenue for the year 2013.

Sanggar Sarana Baja



Tahun 2013, Divisi Site Services berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp371,29 miliar, naik sebesar 4,72% persen dari tahun sebelumnya yaitu Rp354,56 miliar. Pendapatan ini diperoleh dari sejumlah kontrak dengan klien besar yang mendukung usaha divisi Site Services selama setahun, antara lain pengerjaan proyek general repair & service dumb body welding maintenance services.

In 2013, the Site Services division recorded Rp371.29 billion revenue, an increase of 4.72% from Rp354.56 billion in the previous year. The revenue was derived from contracts with major clients that support Site Services business division for a full year, among others are general repair & service dumb body welding maintenance services projects.

Sedangkan Laba Usaha SSBS selama tahun 2013 mengalami kenaikan dari 37,17 miliar menjadi 43,43 miliar, dengan Order Intake sebesar Rp336,34 miliar yang didapat dari beberapa klien langganan seperti PT Trakindo Utama, PT Kaltim Prima Coal dan PT Freeport Indonesia.

While the Operating Income of SSBS for the year 2013 increased from 37.17 billion to 43.43 billion, with Order Intake of Rp336.34 billion obtained from several clients such as PT Trakindo Utama, PT Kaltim Prima Coal and PT Freeport Indonesia.

Selain kontrak-kontrak besar dengan sejumlah klien yang mendukung pendapatan usaha, divisi Site Service juga produktif menjalankan kontrak-kontrak lain dengan klien langganan seperti mengerjakan perbaikan umum, line boring, perbaikan chasis dan dumb body, dan juga perbaikan ROPS. Selengkapnya, kontrak-kontrak besar yang diperoleh divisi Site Services selama tahun 2013 adalah sebagai berikut:

In addition to major contracts with a number of clients supporting its revenue, the Site Service division also actively engaged in other contracts with repeating clients such as contracts for general repairs, line boring, dumb body and chassis repair, and ROPS repair. In details, major contracts of Site Services division acquired during 2013 are as follows:

Kontrak-Kontrak yang Mendukung Pendapatan Tahun 2013 Divisi Site Services Contracts Supporting the 2013 Revenue of Site Services Division Nilai Kontrak (Rp)/ Contract Value (Rp) < Rp15 miliar/ billion > Rp20 miliar/ billion PT Freeport Indonesia PT Kaltim Prima Coal PT Trakindo Utama

58


2013

Sanggar Sarana Baja


Pada tahun 2013, Divisi Site Services antara lain berhasil menyelesaikan proyek dengan PT Trakindo Utama, PT Kaltim Prima Coal dan FMI Grasbreg.

In 2013, the Site Services Division successfully completed its projects with PT Trakindo Utama, PT Kaltim Prima Coal and FMI Grasbreg.

Selain itu, tahun ini Divisi Site Service mengalami penurunan kapasitas produksi sebesar 36,92% atau 738.469 jam kerja menjadi 1.261.888 jam kerja dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 2.000.357 jam dikarenakan upaya efisiensi dengan mengurangi overtime. Kapasitas produksi Divisi Site Service ini diukur berdasarkan jumlah jam kerja dalam setahun.

In addition, this year the Site Services Division production capacity decreased by 36.92% or equal to 738,469 man-hours to 1,261,888 man-hours compared to the year 2012 which amounted to 2,000,357 man-hours due to its efforts to reduce overtime as part of efficiency effort. The production capacity of Site Services Division is measured by the number of its man-hours within a year.

Kinerja Operasional Divisi Site ServicesTahun 2011-2013 Operational Performance of Site Services Division for The Year 2011-2013 Tahun/ Year 2013 2012 2011

Kapasitas Produksi/ Production Capacity 1.261.888 2.000.357 1.700.023

Berbagai strategi bisnis yang dilakukan divisi Site Services selama tahun 2013, antara lain: - Berfokus mendapatkan process plant pemeliharaan dan konstruksi - Melayani kebutuhan klien, terutama yang berlokasi di Kalimantan, - Menjadi distributor ROPS dan FOPS di Jakarta dan Balikpapan dan melakukan sejumlah perbaikan besar ROPS dan FOPS di Samarinda - Program truck-rebuild milik Newmont di Batuhijau - Memperbaiki peralatan yang digunakan di bawah laut dan sistem loading dan unloading di lokasi pertambangan - Meraih sejumlah kontrak bisnis di antara internal Grup Perusahaan, terutama kontrak-kontrak jangka panjang dengan beberapa klien di wilayah Kalimantan.

Various business strategies were executed by Site Services Division during the year 2013, among others: - Focus on gaining projects regarding maintenance and construction process plant - Serving the needs of clients, especially those located in Kalimantan, - Become a ROPS and FOPS distributor in Jakarta and Balikpapan and perform a number of major repairs on ROPS and FOPS in Samarinda - Truck-rebuild program owned by Newmont in Batuhijau - Repair equipment used in subsea as well as loading and unloading systems at the mining site - Obtain a number of business contracts between the internal Company’s Group, especially long-term contracts with several clients in the Kalimantan areas.

Tahun 2013 Divisi Site Services juga berhasil menyelesaikan proyek reclaimer & stacker dengan RSSI. Catatan keselamatan yang dibuat oleh Divisi Site Services adalah 3,9 juta jam kerja tanpa Lost Time Incident (LTI) untuk site BHU dan 2.5 juta jam kerja untuk Kuala Kencana. Adapun selama 2013 tidak ada pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Divisi Site Services.

In 2013, the Site Services Division also successfully completed reclaimer & stacker projects with RSSI. Safety records achieved by Site Services Division are 3.9 million man-hours without Lost Time Incident (LTI) for BHU site and 2.5 million man-hours for Kuala Kencana. Additionally, throughout 2013, there is no infrastructure development by the Division Site Services.

Memasuki tahun 2014, Divisi Site Services mempersiapkan sejumlah strategi, dengan fokus pada proyek bersama dengan grup usaha serta melakukan efisiensi biaya dan kegiatan operasional yang handal.

Entering 2014, the Site Services Division is preparing a number of strategies, with a focus on joint projects with the Company’s groups as well as conduct cost efficiency and reliable operations.

DIVISI TRANSPORT EQUIPMENT

TRANSPORT EQUIPMENT DIVISION

Sebagai akibat dari pengambilalihan aset utama PT Porter Rekayasa Utama,sebuah perusahaan patungan Howard Porter

As a result of the takeover of the main assets of PT Porter Rekayasa Utama, a joint venture of Howard Porter Group of

Sanggar Sarana Baja



Group dari Western Australia dan rekan lokal Indonesia pada tahun 2002, lahir unit bisnis baru di Sanggar Sarana Baja yaitu Divisi Transport Equipment. Divisi ini bergerak di bidang desain, pembuatan dan distribusi produk-produk transportasi dan alat angkut bahan.

Western Australia and Indonesian business partners in 2002, a new business unit, the Transport Equipment Division was establisehd by Sanggar Sarana Baja. This division engages in design, manufacturing and distribution of transportation and material handling products.

Setelah mengalami tantangan berat akibat penurunan harga batubara, Divisi Transport Equipment terus berupaya memperluas jangkauan pasar pelanggan di industri transportasi logistik dan pengembangan bisnis pada jasa layanan suku cadang alat-alat berat. Pada tahun 2013, Divisi Transport Equipment mencatatkan total pendapatan usaha sebesar Rp254,88 miliar atau menurun 28,46% dari Rp356,27 miliar di tahun 2012.

After experiencing major challenges due to the decrease in the coal price, Transport Equipment Division continued to expand its market to reach customers in logistics transportation industry and conduct business development in heavy equipment spare parts service. In 2013, Transport Equipment Division booked operating revenue of Rp254.88 billion, declined by 28.46% from Rp356.27 billion in 2012.

Sementara itu, Laba Usaha Divisi Transport Equipment, mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya, yaitu dari Rp28,65 miliar menjadi 49,02 miliar, dikarenakan beberapa improvement program di bidang proses produksi dan vendor.

Meanwhile, its Operating Profit increased over the previous year, from Rp28.65 billion to Rp49.02 billion, due to several improvement programs in the field of production processes and vendors.

Kinerja Operasional Divisi Transport Equipment Tahun 2011-2013 Operational Performance of Transport Equipment Division for The Year 2011-2013 Tahun/ Year 2013 2012 2011

Di tahun 2013 ini, Divisi Transport Equipment Sanggar Sarana Baja (SSBT) mengalami penurunan volume produksi sebesar 41,46% atau 233 units menjadi 329 units dibandingkan tahun 2012 yang sebesar 562 units dikarenakan menurunnya permintaan produk mengingat industri pertambangan dan energi yang melemah dari tahun 2012.

Volume Produksi/ Production Volume (Units) 329 562 807

In 2013, the Transport Equipment Division of Sanggar Sarana Baja (SSBT) production volumes decreased by 41.46% or 233 units to 329 units compared to the year 2012 which amounted to 562 units due to declining demand for products as a result of the weakening mining industry and energy since 2012.

Kontrak-Kontrak yang Mendukung Pendapatan Tahun 2013 Divisi Transport Equipment Contracts Supporting the 2013 Revenue of Transport Equipment Division Nilai Kontrak (Rp)/ Contract Value (Rp) < Rp1 miliar/ Billion > Rp1 miliar/ Billion PT Hino Motor Sales Indonesia PT Pertamina (Persero) PT Freeport PT Chakra Jawara GS Engineering & Contruction Corp.

Adapun selama 2013 tidak ada pembangunan infrastruktur yang dilakukan oleh Divisi Transport Equipment. Sedangkan untuk tahun 2014, divisi ini berencana untuk lebih memfokuskan diri di sektor-sektor selain batubara, terutama road transport equipments pada industri migas.

60


2013

Sanggar Sarana Baja

Meanwhile, there is no infrastructure development in 2013 by the Transport Equipment Division. As for 2014, this division is planning to focus more on sectors other than coal, particularly road transport equipment in the oil and gas industry.

TATA KELOLA PERUSAHAAN Good Corporate Governance


S

A

Bagi Perseroan, mematuhi semua peraturan yang berlaku merupakan bukti komitmen Perseroan untuk bersikap profesional dan transparan terhadap semua stakeholders.

By ensuring full compliance toward prevailing regulations, the Company has proven its commitment to conduct business in a professional and transparent manner toward its stakeholders.

Prinsip-prinsip GCG menjadi perhatian tersendiri di dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan. Selain membukukan membukukan Board Manual, Code of Conduct dan Delegation of Authority sebagai implementasi GCG, Perseroan juga

The GCG principleshave been a part of the Company’s focus in conducting business activities. In addition to the production of Board Manual, Code of Conduct and Delegation of Authority as part of GCG implementation, the Company also

ebagai warga korporasi yang baik, PT Sanggar Sarana Baja (“Perseroan”) berpegang pada prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/”GCG”), yang diantaranya adalah akuntabilitas dan transparansi.

s a good corporate citizen, PT Sanggar Sarana Baja (the “Company”) adhered to theGood Corporate Governance (”GCG”) principles, which among them are accountability and transparency principles.

Sanggar Sarana Baja


melakukan sosialisasi secara berkala agar GCG ini dapat diketahui dan dipatuhi oleh karyawan Perseroan.

conducts continuous GCG socialization to increase knowledge and compliance by the employees.

ORGAN GCG SANGGAR SARANA BAJA

GCG STRUCTURE OF SANGGAR SARANA BAJA

Sesuai dengan UUPT pasal 1 ayat 2, organ Perseroan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Direksi dan Dewan Komisaris.

In accordance with article 1 paragraph 2 of the Company Law, the Company’s governance structure consists of the General Meeting of Shareholders (GMS), Board of Directors and Board of Commissioners.

62


2013

Sanggar Sarana Baja


Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholders

Seperti yang diatur dalam UUPT, setiap tahun Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan sebagai bentuk pertanggungjawaban Dewan Komisaris dan Direksi kepada para Pemegang Saham, yang pada akhirnya juga kepada para stakeholder Perseroan. Jika ada hal-hal yang sifatnya mendesak, Perseroan juga dapat menyelenggarakan RUPS Luar Biasa. Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 8

As regulated in the Company Law, the Company convenes Annual GMS where the Board of Commissioners and Directors is accounted for their conduct before the Shareholders, and eventually before the stakeholders of the Company. Should urgent matters occurr, the Company may also conduct an Extraordinary GMS.In accordance with Article 8 paragraph 2 of the Articles of Association of the Company, the Annual

Sanggar Sarana Baja



ayat 2, RUPS Tahunan diselenggarakan paling lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku Perseroan ditutup.

GMS should be conducted no later than 6 (six) months after the closing of such financial year.

Dalam rangka menyampaikan kinerja Perseroan tahun 2012 kepada para Pemegang Saham, Perseroan telah menyelenggarakan RUPS Tahunan pada tanggal 16 Mei 2013 di Jakarta. Sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar pasal 9 ayat 2 dan 3, RUPS diselenggarakan dengan melakukan pemanggilan terlebih dahulu kepada para pemegang saham dengan surat tercatat dan/atau dengan iklan dalam surat kabar. Pemanggilan dilakukan paling lambat 14 (empat belas) hari sebelum tanggal RUPS.

The Company convened its Annual GMS on May 16, 2013, in Jakarta, to present the Company’s 2012 performance to the Shareholders. In compliance to Article 9 paragraph 2 and 3 of the Articles of Association ofthe Company, the GMSwere conducted with invitation to the Shareholders through official letter and/or newspaper announcement. The invitation was sent 14 (fourteen) days before the date of the GMS.

Selain itu, Perseroan menyediakan buku Laporan Tahunan di kantor Perseroan apabila dibutuhkan oleh para Pemegang Saham.

In addition, copies of the Annual Report were made available to Shareholders at the Company’s head office.

Di RUPS Tahunan untuk Tahun Buku Perseroan yang berakhir di 31 Desember 2012, dihadiri oleh seluruh pemegang saham, dewan komisaris, dan dewan direksi dan menghasilkan 5 keputusan, yaitu: 1. Persetujuan atas Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 dan pembebasan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan Perseroan selama tahun buku 2013; 2. Penetapan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013; 3. Penunjukkan Akuntan Publik Perseroan untuk tahun buku 2014 yaitu Akuntan Publik Purwantono, Suherman dan Surja (Ernst & Young); 4. Perubahan pengurus Perseroan yaitu menjadi : a. Direksi : 1. Direktur Utama: Satya Heragandhi 2. Direktur: Willy Agung Adipradhana. b. Dewan Komisaris : 1. Komisaris Utama: Achmad Ananda Djajanegara 2. Komisaris: Syahnan Poerba 3. Komisaris: Yovie Priadi 5. Penetapan gaji/honorarium dan tunjangan lainnya bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan

The Annual GMS for the year ending in December 31, 2012, was attended by all of the Company’s shareholders, board of commissioners, and board of directors and has approved 5 resolutions, as follows: 1. Approval of Annual Report and Annual Financial Statements of the Company for the year ending in December 31, 2013 and the granting of full release and discharge to the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company from their responsibilities regarding their management and supervisory actions during the year 2013; 2. Determination of the use of the Company’s net profit for the year ending in December 31, 2013; 3. Appointment of Purwantono, Suherman and Surja (Ernst & Young) Public Accounting Firm as the Public Accountant of the Company for the year 2014. 4. Changes of the Company’s management to : a. Directors : 1. President Director: Satya Heragandhi 2. Director: Willy Agung Adipradhana. b. Board of Commissioners : 1. President Commissioners: Achmad Ananda Djajanegara 2. Commissioners: Syahnan Poerba 3. Commissioners: Yovie Priadi 5. Determination of salaries/honorarium and other benefits of members of the Board of Commissioners and Board of Directors of the Company

Sebagai perusahaan privat, Perseroan tidak berkewajiban untuk mengumumkan hasil RUPS Tahunan tersebut. Namun demikian, pengumuman tersebut secara tidak langsung, dilakukan melalui ABM, sebagai pemegang saham mayoritas

As a private company, the Company is not obliged to announce the Annual GMS Resolutions. Nevertheless, the announcement was indirectly made through ABM, as a public company andthe majority shareholders of the Company. The

64


2013

Sanggar Sarana Baja


Perseroan, dan sebagai perusahaan terbuka. Laporan Keuangan yang berakhir di 31 Desember 2012 terefleksi di Laporan Keuangan yang berakhir di 31 Desember 2013 sebagaimana kami sajikan di halaman akhir Laporan Tahunan ini.

Annual Financial Statements for the year ending in December 31, 2012 is reflected in the Annual Financial Statements for the year ending in December 31, 2013 as presented on the final pages of this Annual Report.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan sesuai Akta No. 28 Tanggal yang dibuat oleh Notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH. MKn. dan telah disetujui oleh Kementerian Hukum dan HAM tanggal 04 Juli 2013 No. AHU-AH.01.10-27231., Pemegang Saham Sanggar Sarana Baja tercatat sebanyak 2 pihak, yaitu ABM dan Achmad Hadiat Kismet Hamami, yang memiliki total 150.000.000 lembar saham sesuai jumlah saham yang telah dikeluarkan dan disetorkan penuh ke dalam Perseroan.

In accordance with the Articles of Association of the Company under the Notarial Deed No. 28 dated was created by Ny. Djumini Setyoadi, SH. MKn., which was approved by the Ministry of Law and Human Rights through Decree No. AHUAH.01.10-27231 dated on July 4, 2013, there are 2 registered Shareholders of Sanggar Sarana Baja,ABM and Achmad Hadiat Kismet Hamami, with a total ownership of 150,000,000 shares which is the total of the Company’s issued and fully paid shares.

Pemegang Saham yang sah dari Perseroan memiliki seluruh hak Pemegang Saham berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku dengan memperhatikan ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan. Seluruh Pemegang Saham memiliki hak yang sama untuk menghadiri, menyampaikan rekomendasi, dan menggunakan hak suaranya dalam RUPS. Pemegang Saham yang tidak dapat menghadiri RUPS boleh diwakilkan sepanjang perwakilan Pemegang Saham membawa surat kuasa tertulis.

The Registered Shareholders of the Company reserve all Shareholders’ rights, as regulated under the prevailing laws and regulations, as well as provisions in the Articles of Association of the Company. The Shareholders of the Company have equal right to attend and vote in the GMS. Shareholders who are unable to attend may be represented by anauthorized representative as proven by a written Power of Attorney.

DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS

Dalam menjalankan usahanya, Perseroan dikelola oleh Direksi dengan pengawasan Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tanggung jawabnya, setiap dan semua anggota Dewan Komisaris dan Direksi, bertindak berlandaskan itikad baik, informasi yang lengkap, ketekunan, kecermatan, kehati-hatian dan perhatian, serta sesuai dengan kepentingan Perseroan. Keteguhan dalam menjalankan prinsip-prinsip di atas merupakan modal yang sangat penting untuk mendapatkan kepercayaan dari pemegang saham dan seluruh stakeholders.

In conducting its business activities, the Company is managed by the Bord of Directors under the supervisory of the Board of Commissioners. In performing its duties, each and every member of the Board of Commissioners and Board of Directors, acts in good faith, comprehensive infomation, diligence, accuracy, prudent, and attention, for the interest of the Company. Their diligence in implementing such principles is very critical to gain the trust of all of its shareholders and stakeholders.

A. DEWAN KOMISARIS

A. BOARD OF COMMISSIONERS

Sesuai ketentuan Undang-Undang mengenai Perseroan Terbatas, Perseroan menerapkan struktur two tier, di mana konsep tersebut memisahkan secara tegas keanggotaan Dewan Komisaris selaku pengawas dan Direksi selaku pelaksana.

In accordance with the Company Law, the Company implements a two-tiered governance structure, which clearly separate membership of the Board of Commissioners as a supervisory function and the Board of Directors as an executive function.

Keanggotaan

Membership

Sesuai Anggaran Dasar Perseroan pasal 14, Dewan Komisaris terdiri dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Apabila diangkat lebih dari seorang anggota Dewan Komisaris, maka seorang di antaranya dapat diangkat sebagai Komisaris Utama.

In accordance with the Company’s Article of Association, article 14, the Board of Commissioners consists of one or more members of the Board of Commissioners. In the case of more than one members of Board of Commissionersis appointed,one of them maybe appointed as the President Commissioner.

Sanggar Sarana Baja



Para anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS Perseroan, pengangkatan tersebut berlaku sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (ketiga) setelah tanggal pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.

The members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the Company’s GMS. The appointment is valid from the date of such GMS and ends on the closing of the 3rd (third) Annual GMS after the date of appointment, without reducing the right of the GMS to dismiss at any time.

Di tahun 2013, terjadi perubahan susunan Dewan Komisaris Perseroan. Sebelumnya posisi Komisaris Utama dijabat oleh Bapak Willy Agung Adipradhana yang kemudian digantikan oleh Achmad Ananda Djajanegara selaku Komisaris Utama dengan anggota Komisaris terdiri dari Syahnan Poerba dan Yovie Priadi. Berikut Komposisi Dewan Komisaris Sanggar Sarana Baja saat ini adalah:

In 2013, there were changes in the composition of the Board of Commissioners. Willy Agung Adipradhana who previously served as the President Commissioner resigned its position and was replaced by Achmad Ananda Djajanegara.Thus, the Board of Commissioners consists of Achmad Ananda Djajanegara as the President Commissioner and Syahnan Poerba and Yohie Priadi as Commissioners. Currently, the composition of the Board of Commissioners of Sanggar Sarana Baja today are as follows:

Komposisi Dewan Komisaris Sanggar Sarana Baja* The Board of Commissioners of Sanggar Sarana Baja* No. 1. 2. 3.

Nama/ Name Achmad Ananda Djajanegara** Syahnan Poerba Yovie Priadi

Jabatan/ Position Komisaris Utama/ President Commissioners Komisaris/ Commissioners Komisaris/ Commissioners

Tanggal Pengangkatan/ Appointment Date 16 Mei 2013 16 Mei 2013 16 Mei 2013

Catatan: *Profil masing-masing Komisaris dimuat di bagian Laporan Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. **diangkat pada tanggal 16 Mei 2013, melalui RUPS, menggantikan Willy Agung Adipradhana.

Note: *Profiles of respective Commissioner are presented on the Board of Commissioners Report section in this Annual Report. **appointed on May 16, 2013 by the GMS, replacing Willy Agung Adipradhana

Setiap anggota Dewan Komisaris Perseroan telah melalui proses nominasi dan seleksi yang ketat. Kinerja masing-masing anggota Komisaris akan dinilai setiap tahunnya oleh Pemegang Saham Perseroan.

Each Commissioner has passed a strict nomination and selection process. Every year, the Company’s Share holders evaluate the performance of each Commissioner.

Tugas Dewan Komisaris

Board of Commissioners Duties

Berdasarkan UUPT pasal 1 ayat 6 dan Anggaran Dasar pasal 15, Dewan Komisaris mempunyai tugas pokok untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam menjalankan tugas dan wewenangnya dalam mengurus Perseroan. Lebih jauh, sesuai Anggaran Dasar, Dewan Komisaris berhak memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi, di mana dalam hal ini setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan Komisaris.

UnderArticle 1 paragraph 6 of the Company Law and Article 15 of the Company’s Articles of Association, the Board of Commissioners has the main duties of supervising and advising the Board of Directors in performing their duties and authorities of managing the Company. Furthermore, in accordance with the Articles of Association, the Board of Commissioners has the right to audit and match the Company’s cashand other financial positionsas well asbeing informed on allmanagement actionsthat have been implemented by the Board of Directors. In addition, each of the Directors is required to provide the necessary information requested by the Board of Commissioners.

Dalam pelaksanaan kesehariannya, antara lain Dewan Komisaris selalu mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memantau praktek GCG, memberikan masukanmasukan kepada Direksi untuk kemajuan Perseroan serta memberikan persetujuan-persetujuan atas transaksi-transaksi tertentu sesuai ketentuan yang berlaku.

In performing their daily duties, the Board of Commissioners continuously monitors the development of the Company’s activities and GCG practices, as well asprovides inputto the Board of Directorsonthe Company’s progress and approvals on certain transactions in accordance with the prevailing laws and regulations.

66


2013

Sanggar Sarana Baja


Penilaian Kinerja

Performance Assessment

Proses evaluasi Kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham Perseroan. Kinerja Dewan Komisaris dan Direksi sebagaimana tercermin di dalam Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perseroan menjadi dasar penilaian atas evaluasi tersebut. Ke depan, penilaian tersebut akan mengarah pada penilaian setiap anggota Dewan Komisaris maupun Dewan Direksi secara organ berdasarkan Key Performance Indicator (KPI).

The Company’s Shareholders conduct assessment of the Board of Commissioners performance. The assessment is based on the performance the Board of Commissioners and Board of Directors as reflected in the Financial Statements and the Annual Report of the Company. Going forward, this will lead to the assessment of each member ofthe Board of Commissioners and Board of Directors based on Key Performance Indicators (KPI).

Remunerasi

Remuneration

Besaran remunerasi yang diterima Dewan Komisaris, ditentukan berdasarkan rumusan tertentu. Mengingat tingkat sensivitas atas hal ini dinilai masih tinggi di dalam Perseroan, dalam tahapan saat ini, Perseroan memandang perlu untuk menunda transparansi atas hal ini. Secara keseluruhan, usulan dan besaran remunerasi telah didelegasikan ke organ tertentu di dalam Perseroan dan hal tersebut akan ditetapkan di dalam RUPS Tahunan Perseroan.

The amounts of the remunerations of the Board of Commissioners are determined based on a specific formula. Given the high level ofsensitivityof thismatter, in the current stage, the Company deems it necessary to delay the transparency ofthis matter. Overall, the proposal and amount of the remuneration have been delegated to designated Company organs and will be determined at the Annual GMS of the Company.

Komite Audit

Audit Committee

Komite Audit dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam mengidentifikasi permasalahan yang membutuhkan perhatian lebih dari Komisaris khususnya masalah fungsi audit dan keuangan.

The Audit Committee was established to assist the Board of Commissioners in identifying issues that require more attention from the Commissioner, particularly on audit function and financial matters.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit

Duties and Responsibilities of Audit Committee

Menindaklanjuti surat keputusan Dewan Komisaris Perseroan tanggal 17 Juni 2013 mengenai pembentukan Komite Audit serta merujuk kepada prinsip tata kelola perusahaan yang baik, maka pada tanggal 31 Juli 2013 Dewan Komisaris Perseroan memutuskan untuk memberlakukan Piagam Komite Audit Perseroan, dimana Piagam Komite Audit ini berisi pedoman kerja Komite Audit yang memuat visi, misi, tujuan, tugas dan tanggung jawab, wewenang, hubungan dengan pihak-pihak terkait, struktur dan komposisi keanggotaan, persyaratan keanggotaan, kebijakan penyelenggaraan rapat, kode etik, remunerasi, sistem pelaporan kegiatan, serta evaluasi kinerja.

Following the Board of Commissioners decree dated on June 17, 2013 regarding the establishment of Audit Committee and incompliance withthe good corporate governance principles, on July 31, 2013, the Board of Commissioners decided to enactthe Audit Committee Charter of the Company. The Audit Committee Charter, which contains workingguidelines for Audit Committeecomprising vision, mission, objectives, duties and responsibilities, authorities, relationship with relevantparties, structure and membership composition, membership requirements, meetings policy, code of conduct, remuneration, reporting system, as well as performance evaluation .

Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat profesional yang independen kepada Dewan Komisaris terhadap laporan keuangan atau hal-hal lain yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Selain itu, Komite Audit juga bertugas untuk mengidentifikasi halhal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris antara lain penelaahan informasi keuangan yang dikeluarkan oleh Perseroan, memastikan semua risiko penting telah

The Audit Committee has the duty of providing independent professional opinion to the Board of Commissioners on the financial statements or other reports submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners. In addition, the Audit Committee also has the duty of identifying issues that needsto be addressed by the Board of Commissioners, among others, reviewing financial information published by the Company, ensuring that all critical risks have been considered

Sanggar Sarana Baja



dipertimbangkan oleh akuntan publik pada saat audit laporan keuangan dan menelaah kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.

by the public accountant in their audit on the Company’s financial statement and reviewing the Company’s compliance with prevailing laws and regulations related to the Company’s activities.

Keanggotaan Komite Audit

Audit Committee Membership

Sesuai dengan Komite Audit Charter, keanggotaan Komite Audit Sanggar Sarana Baja terdiri dari 3 orang. Komposisi Komite Audit Perseroan saat ini adalah:

In accordance with the Audit Committee Charter, the Audit Committee of Sanggar Sarana Baja consists of 3 members. The current composition of the Company’s Audit Committee is as follows:

Komposisi Komite Audit Sanggar Sarana Baja* The Composition of the Audit Committee of Sanggar Sarana Baja* No. 1. 2. 3.

Nama/ Name Achmad Ananda Djajanegara Andre Alis Lucy Saptari

Jabatan/ Position Ketua/ Chairman Anggota Komite Audit/ Committee Audit Member Anggota Komite Audit/ Committee Audit Member

Catatan: *Profil masing-masing anggota Komite Audit dimuat di bagian Laporan Dewan Komisaris dalam Laporan Tahunan ini. *Profiles of respectiveAudit Committee membersare presented on theBoardof CommissionersReport section inthisAnnual Report.

Komite Audit Perseroan terdiri dari orang-orang yang sangat memahami bidangnya dan memiliki pengalaman dalam bidang audit keuangan. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit secara berkala mengadakan pertemuan dengan perwakilan dari masing-masing Divisi Perseroan. Hal ini sejalan dengan salah satu wewenang Komite Audit yang tercantum dalam charter bahwa Komite Audit memiliki kewenangan untuk mengakses secara penuh, bebas dan tidak terbatas terhadap catatan, karyawan, dana aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas Komite Audit.

The Company’s Audit Committee members are highly competent persons in their respective field and have extensive experience in financial audit. In performing their duties, the Audit Committee holds regular meetings with representatives from each division of the Company. This is in line with one of the provision in the Audit Committee Charter that the Audit Committee is authorized with full, independent and unrestricted access to the records, employees, funds, and other resources of the Company with respect to the implementation of its duties.

Demi mendapatkan informasi yang akurat dan lengkap terhadap kegiatan bisnis Perseroan, Komite Audit juga kerap melakukan perjalanan mengunjungi lokasi operasional Perseroan.

In order to obtain accurate and comprehensive information on the Company’s business activities, the Audit Committee often travels to visit the Company’s operational sites.

Rapat Komite Audit

Audit Committee Meetings

Sepanjang 2013, Komite Audit Perseroan mengadakan rapat secara berkala untuk mendiskusikan berbagai perkembangan dan temuan dalam kegiatan audit yang dilakukan bersama tim Audit Internal.

Throughout 2013, the Audit Committee has held regular meetings, in which progress and findings from audit processes conducted with the Internal Audit team were discussed.

Komite Investasi dan Divestasi

Investment and Divestment Committee

Di tahun 2013, menyadari akan pentingnya implementasi prinsip GCG secara konsisten dalam menjalankan fungsi pengawasan dan dengan memperhatikan Anggaran Dasar Perseroan serta kebutuhan kegiatan usaha Perseroan, maka

On June 17, 2013, awareof the importance a continuous implementation of GCG principles in performing supervisory function and in accordance with the Articles of Association of the Company as well asthe requirement of the Company’s

68


2013

Sanggar Sarana Baja


pada tanggal 17 Juni 2013 Dewan Komisaris Perseroan mensahkan Kebijakan dan Prosedur Investasi/Divestasi (Investment, Divestment Policy and Procedures – IDPP) dan Kebijakan Transaksi Sinergi, sekaligus membentuk Komite Investasi dan Divestasi (KomID) Perseroan.

business activities, the Board of Commissioners ratified the Investment, Divestment Policy and Procedures (IDPP) and Synergy Transaction Policy, as well as established the Investment and Divestment Committee (Komite Investasi dan Divestasi - KomID) of the Company.

Tugas dan Tanggung Jawab KomID

Duties and Responsibilities of KomID

KomID bertugas membantu tugas Dewan Komisaris Perseroan dalam melakukan fungsi pengawasannya terkait investasi dan divestasi serta memastikan pelaksanaan IDPP.

KomID has the duty of assisting the Board of Commissioners in performing its supervisory functions towards investment and divestment decisions as well as ensuring the implementation of IDPP.

Keanggotaan KomID

KomID Membership

KomID terdiri dari 8 (delapan) anggota dengan berbagai keahlian dan fungsi, yaitu:

KomID consists of 8 (eight) members with various expertise and functions, namely:

Komposisi Kom ID Sanggar Sarana Baja The Composition of the KomID of Sanggar Sarana Baja No. 1.

Nama/ Name Yovie Priadi

2.

Rara Rengganis Dewi

3.

Roni Kiat

4.

Rindra Donovan

5.

Bernado Agustono Mochtar

6.

Jack Djaksahari Bujung

7.

Anita Zultrina

8.

Tjong Lie In

Jabatan/ Position Ketua Komite/ Chairman Staf Ahli Bidang Strategi Perencanaan dan Pengembangan Usaha Expert Staff of Strategic Planning and Business Development Staf Ahli Bidang Pengembangan Usaha Expert Staff of Business Development Staf Ahli Bidang Hukum Expert Staff of Legal Staf Ahli Bidang Resiko Expert Staff of Risks Staf Ahli Bidang Perbendaharaan Korporat Expert Staff of Corporate Treasury Staf Ahli Bidang Perencanaan Keuangan Anggaran Expert Staff of Corporate Budget Planning Staf Ahli Bidang Keuangan Korporat dan Akuntansi Expert Staff of Corporate Finance and Accounting

Masa bakti anggota KomID ini berlaku efektif sejak 17 Juni 2013 (sejak tanggal surat keputusan Dewan Komisaris) dan berakhir bersamaan dengan masa jabatan Dewan Komisaris Perseroan.

The office term of KomID members came to effective on June 17, 2013 (from the date of the Board of Commissioners’ decree) and ends in conjunction with the Board of Commissioners’ office term.

Rapat KomID

KomID Meetings

Sepanjang tahun 2013, KomID menyelenggarakan rapat secara berkala untuk mendiskusikan berbagai langkah strategis terkait investasi dan divestasi Perseroan.

Throughout 2013, KomID has held regular meetings, to discuss various strategic measures toward the Company’s investment and divestment decisions.

Program Pengembangan Kompetensi Dewan Komisaris

Board of Commissioners Competency Development Program

Selama tahun 2013, untuk meningkatkan keahlian, Dewan Komisaris telah mengikuti berbagai kegiatan pengembangan kompetensi dalam bentuk Pelatihan, Workshop, dan Seminar yang dianggap perlu.

During 2013, to increase their competency, the Board of Commissioners members have participated in various competency development activities in the form of training, workshop, and seminars as deemed necessary.

Sanggar Sarana Baja



B. DEWAN DIREKSI

BOARD OF DIRECTORS

Direksi bertugas dan bertanggungjawab penuh atas kepengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.

The Board of Directors is fully responsible of the Company’s management in the interest of the Company towards the achievement of its goals and objectives.

Keanggotaan

Membership

Sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan Pasal 11 komposisi Direksi terdiri dari 1 (satu) orang Direktur atau lebih. Jika diangkat lebih dari seorang Direktur, maka seorang di antaranya diangkat sebagai Direktur Utama.

As stipulated in Article 11 of the Company’s Articles of Association, the Board of Directors consists of 1 (one) or more Director(s). In the case of more than one Director is appointed, one of them may be appointed as the President Director.

Anggota Direksi diangkat oleh RUPS untuk masa jabatan terhitung sejak tanggal RUPS yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-3 (ketiga) setelah tanggal pengangkatannya, dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. RUPS berhak untuk sewaktu-waktu memberhentikan seorang atau lebih anggota Direksi sebelum masa jabatannya berakhir, jika yang bersangkutan dinilai tidak dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan Anggaran Dasar .

The members of the Board of Directors are appointed and dismissed by the Company’s GMS. The appointment is valid from the date of such GMS and ends on the closing of the 3rd (third) Annual GMS after the date of appointment, without reducing the right of the GMS to dismiss at any time. The GMS has the right to dismiss one or more of the Directors at any time before the termination of the office term, in the case the respective Director is deemed unable to perform the duties as stipulated in the Articles of Association.

Di tahun 2013 terjadi perubahan susunan anggota Direksi, di mana Bapak Anton Kosim yang menjabat sebagai Direktur dari tahun 1991 mengundurkan diri karena telah memasuki masa pensiun. Melalui RUPS Bapak Willy Agung Adhipradhana kemudian diangkat sebagai Direktur Perseroan pada bulan Mei 2013. Untuk memperkuat Perseroan, Melalui Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 7 tanggal 3 September 2013, susunan Direksi Perseoran kemudian ditambah dengan bergabungnya Bapak Johan Timothy Budisusetija di bulan September 2013. Susunan anggota Direksi Perseroan terakhir (sejak 2 September 2013) menjadi sebagai berikut:

In 2013, there were changes in the composition of the Board of Directors, where as Mr. Anton Kosim, who previously served as Director since 1991 resigned its position due to retirement. Through the GMS, Willy Agung Adhipradhana was then appointed as Directorof the Company in May 2013. To strengthen the Company’s performance, through the Deed of Shareholders Resolutions No. 7 dated on September 3, 2013, the composition of the Board of Directors was changed with the appointment of JohanTimothy Budisusetija in September 2013. The current composition of the Board of Directors (since September 2, 2013) are as follows:

Komposisi Direksi Sanggar Sarana Baja* The Board of Directors of Sanggar Sarana Baja* No. 1. 2. 3.

Nama/ Name Satya Heragandhi** Johan T. Budisusetija Willy Agung Adhipradhana

Jabatan/ Position Direktur Utama/ President Director Direktur/ Director Direktur/ Director

Catatan: *Profil masing-masing anggota Direksi dimuat di bagian Laporan Direksi dalam Laporan Tahunan ini. **Diangkat menggantikan Anton Kosim yang mengundurkan diri pada Mei 2013 Note: *Profiles of respective Directors are presented on the Board of Directors Report section in this Annual Report. **appointed to replace Anton Kosim who resigned on May, 2013

Tugas dan Wewenang Direksi

Boardof Directors Duties and Authorities

Sesuai dengan pasal 12 Anggaran Dasar Perseroan dan Akta No. 14 tanggal 4 April 2013 penyesuaian pasal 12 Anggaran Dasar tentang Tugas dan Wewenang Direksi, Direksi berhak mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat Perseroan

In accordance with article 12 of the Company’s Articles of Association and Deed No. 14 dated on April 4, 2013, adjustments of Article 12 of the Articles of Association regarding Duties and Authorities of the Board of Directors, the Board of Directors is entitled to represent the Company

70


2013

Sanggar Sarana Baja


dengan pihak lain dan pihak lain dengan Perseroan, serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan, dengan pembatasan bahwa untuk hal-hal dibawah ini harus terlebih dahulu memperoleh persetujuan dari Dewan Komisaris: a. Meminjam atau meminjamkan uang atas nama Perseroan (tidak termasuk mengambil uang Perseroan di Bank dan pinjaman untuk karyawan Perseroan); b. Mendirikan suatu usaha baru atau turut serta pada perusahaan lain, baik di dalam maupun di luar negeri; c. Menjual aset Perseroan dengan nilai sebagaimana ditetapkan melalui suatu keputusan Dewan Komisaris hingga nilai maksimum kurang dari atau sama dengan 50% (lima puluh persen) dari nilai aset Perseroan; d. Menjaminkan aset Perseroan dengan nilai sebagaimana ditetapkan melalui suatu keputusan Dewan Komisaris hingga nilai maksimum kurang dari atau sama dengan 50% (lima puluh persen) dari nilai aset Perseroan; e Melakukan investasi dan/atau divestasi dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan melalui suatu keputusan Dewan Komisaris; f Melakukan pemutusan hubungan kerja dengan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan melalui suatu keputusan Dewan Komisaris; g. Menetapkan Rencana Kerja Tahunan dan Rencana Kerja Jangka Panjang Perseroan; h. Penghapusan aset (termasuk namun tidak terbatas pada piutang dan tagihan Perseroan) dengan nilai sebagaimana ditetapkan melalui suatu keputusan Dewan Komisaris; i. Menyewakan aset Perseroan untuk jangka waktu lebih dari 3 (tiga) tahun kecuali tindakan menyewakan tersebut merupakan kegiatan usaha Perseroan sehari-hari; j. Mengikat Perseroan untuk menjadi penjamin dengan nilai sebagaimana ditetapkan melalui suatu keputusan Dewan Komisaris hingga nilai maksimum kurang dari atau sama dengan 50% (lima puluh persen) dari nilai aset Perseroan;

within and outside the Court on all matters and in any event, binding the Company with another party and the other party to the Company, as well as to perform any actions both with regard to management and ownership of the Company, with the restriction that for the following matters must first obtain the approval of the Board of Commissioners : a. Borrow or lend money on behalf of the Company (not including withdrawingthe money of the Company at the bank and providingloans to the Company’s employees); b. Establish a new business entity or participate in other companies, both domestically or abroad; c. Sell the Company’s assets with a maximum value of less than or equal to 50 % (fifty percent) of the value of the Company’s assets as determined by the Board of Commissioners’ Decree; d. Pledge the Company’s asset with a maximum value of less than or equal to 50% (fifty percent) of the value of the Company’s assets as determined by the Board of Commissioners’ Decree; e. Perform investment and/or divestment with the provisions determined by the Board of Commissioners’ Decree; f. Execute lay offs with the provisions determined by a the Board of Commissioners’ Decree; g. Set the Annual Work Plan and Long Term Work Plan of the Company; h. Assets write-offs (including but not limited to the Company’s accounts receivable and bills) with the value as determined by the Board of Commissioners’ Decree; i. Lease the Company’s assey for a period of more than 3 (three) years unless such action is part of the Company’s daily business activities; j. Bind the Company to be the guarantor with the maximum value of less than or equal to 50 % (fifty percent) of the value of the Company’s assets as determined by the Board of Commissioners’ Decree;

Dalam beberapa hal, kewenangan Direksi juga dibatasi oleh keputusan RUPS sesuai ketentuan yang berlaku.

In several cases, the authority of the Board of Directors is also limited by the GMS Resolution in accordance with the prevailing laws and regulations.

Penilaian Kinerja

Performance Assessment

Proses evaluasi Kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan kriteria-kriteria penilaian yang terdapat dalam Key Performance Indicator (KPI) Direksi Tahun 2013.

The performance assessment process of Board of Directors by the Board of Commissioners is based on criteria determined in the 2013 Key Performance Indicator (KPI) of the Board of Directors.

Remunerasi

Remuneration

Besaran remunerasi yang diterima Direksi, ditentukan berdasarkan rumusan tertentu yang ditetapkan oleh Dewan Komisaris selaku penerima delegasi dari RUPS.

The amount of the remuneration of the Board of Directorsis determined by a specific formula set by the Board of Commissioners as authorized by the GMS.

Sanggar Sarana Baja



Rapat Direksi

Boardof Directors Meeting

Anggaran Dasar Sanggar Sarana Baja pasal 13 ayat 1 mengatur bahwa penyelenggaraan Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi, atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari 1 (satu) orang atau lebih pemegang saham yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu per sepuluh) atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara. Pada prakteknya, Direksi secara berkala melakukan rapat minimal sebulan sekali secara internal.

As stipulated in the Article 13, paragraph 1 of the Articles of Association of Sanggar Sarana Baja, the Board of Directors Meetings may be held at any time deemed necessary by one or more members of the Board of Directors, upon written request of one or more members of the Board of Commissioners, or upon written request of 1 (one) person or more shareholders which represent 1/10 (one tenth) or more of the total shares with voting rights. In practice, the Board of Directors held regular internal meetings at least once a month.

Anggaran Dasar pasal 13 ayat 7 dan 8 juga menetapkan bahwa Rapat Direksi hanya sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila lebih dari ½ (satu per dua) dari jumlah anggota Direksi hadir atau diwakili dalam Rapat tersebut. Apabila pada saat Rapat seorang anggota Direksi berhalangan hadir, maka hanya dapat diwakili oleh anggota Direksi yang lain berdasarkan surat kuasa.

Article 13 paragraph 7 and 8 also stipulates that the Board of Directors Meeting is only valid and entitled to make binding resolutions if more than ½ (half) of the members of the Board of Directors arepresent or arerepresented at the Meeting. If at the time of the Meeting a member of the Board of Directors is unable to attend, then it can only be represented by other members of the Board of Directors based on a power of attorney.

Selain rapat Direksi, Direksi juga melakukan rapat berkala dengan Dewan Komisaris dan Senior Management Team (SMT) secara terpisah, yang diselenggarakan satu minggu sekali setiap Senin. SMT adalah tim manajerial yang terdiri dari para General Manager yang membawahi Divisi-Divisi di dalam Perseroan. Pada pertemuan dengan SMT tersebut, Direksi melaporkan perkembangan kegiatan operasional serta keuangannya. Komitmen penuh ditunjukkan oleh setiap anggota Direksi dengan menghadiri rapat-rapat tersebut.

In addition to the Board of Directors meeting, every Monday the Board of Directors also holds regular meetings separately with the Board of Commissioners and the Senior Management Team (SMT). SMT is a managerial team consisting of the General Managers of various divisions of the Company. At the meeting, the Board of Directors reports the development of its operational and financial activities. The members of the Board of Directors have shown full commitment to attend these meetings.

Selain Rapat-rapat tersebut, Direksi bertemu secara rutin dengan Direksi lainnya dari Grup ABM. Pada pertemuan tersebut Direksi Perseroan dan Direksi anak-anak perusahaan ABM lainnya saling bertukar informasi, selain membahas perkembangan kinerja masing-masing perusahaan dan isu-isu penting lain. Rincian mengenai rapat tersebut disajikan dalam tabel berikut :

In addition to these meetings, the Board of Directors met regularly with other Directors of ABM Group. At that meeting, the Company’s Board of Directors and the Board of Directors of other ABM subsidiaries exchange information, in addition to discussing the development of each company’s performance and other important issues. Details about the meeting are presented in the following table:

Komite-komite di Bawah Direksi

Committees under the Board of Directors

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Etika

Duties and Responsibilities of Ethic Committee

Untuk menerima dan menampung seluruh pengaduan mengenai pelanggaran atas etika yang diajukan oleh Anggota Perseroan terhadap Anggota Perseroan lainnya.

To receive and accommodate all complaints regarding the violation of ethics proposed by the Members of the Company to other Members of the Company.

Keanggotaan Komite Etika

Ethic Committee Membership

Komite Etika ditunjuk dan ditetapkan oleh Direksi untuk masa kerja 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang. Sesuai dengan Komite Etika Charter , Komite tersebut memuat sedikitnya 3

The Ethics Committee members are appointed by the Board of Directorsfor a period of 1(one) year and may be extended. In accordance with the Ethics Committee Charter, the

72


2013

Sanggar Sarana Baja


(tiga) orang yang terdiri dari unsur-unsur organisasi Perusahaan dan mempunyai track record integritas yang baik. Saat ini, Komite Etika ini beranggotakan 6 (enam) orang sebagai berikut:

Committee should consists at least 3 (three) persons with in the organizational structure of the Company and has a good track record of integrity. Currently, the Ethics Committee consists of six (6) members as follows:

Komposisi Komite Etika Sanggar Sarana Baja The Ethic Committee of Sanggar Sarana Baja No. 1. 2. 3. 4. 5. 6.

Nama/ Name Satya Heragandhi Soerjandari Anggaradhiamayanti Rifky Bargah Erwan Desiviyanto Djoko Sri Prihanto Antonius Wibowo

Rapat Komite Etika

Ethic Committee Meetings

Hingga 31 Desember 2013, Komite Etika mengadakan rapat secara berkala untuk mendiskusikan berbagai pelaporan pelanggaran. Selain Komite Etika, tugas dan tanggung jawab Direksi dibantu oleh SMT.

As of December 31, 2013, the Ethics Committee held regular meetings to discuss various whistleblowing reports. In addition to the assistance of the Ethics Committee, in performing its duties and responsibilities, the Board of Directors is also assisted by SMT.

Senior Management Team

Senior Management Team

Dalam menjalankan tugas dan kewenangannya, Direksi dibantu antara lain oleh Senior Management Team Perseroan (“SMT”) yang terdiri dari para General Manager yang membawahi Divisi-Divisi di dalam Perseroan, yaitu Divisi Fabrikasi, Divisi Remanufacturing, Divisi Transporter, Divisi Site Services, Divisi Finance, Accounting dan ICT serta Divisi Human Capital. SMT ini bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Susunan SMT ini pada akhir tahun 2013 juga mengalami perubahan sehubungan dengan pengunduran diri Bapak Ivan Taufiza selaku GM Human Capital. Dalam masa transisi ini, Perseroan menunjuk Bapak Bachrawan sebagai Acting General Manager Human Capital yang membawahi semua Departemen Human Capital, di samping tugas yang bersangkutan selaku General Manager Divisi Transport. Susunan SMT terakhir adalah sebagai berikut:

In performing out its duties and authorities, the Board of Directors is assisted by, among others, the Company’s Senior Management Team (“SMT”) consisting of General Managers from various divisions of the Company, namely the Fabrication Division, Remanufacturing Division, Transport Division, Site Services Division, Finance, Accounting and ICT Division and Human Capital Division. SMT reports directly to the Board of Directors. At the end of 2013, the composition of the SMT was changed due to the resignation of Ivan Taufiza as GM of Human Capital Division. Duringthis transitional period, the Company appointed Bachrawan as Acting General Manager of Human Capital Division, in addition to his position as the General Manager of the Transport Division. Thus, the current SMT composition is as follows:

Komposisi SMT Sanggar Sarana Baja* The SMT of Sanggar Sarana Baja No. 1 2 3 4 5 6

Nama/ Name Miftahul Hasan Steve Davies Rawung

Jabatan/ Position General Manager Divisi Fabrikasi/ General Manager of Fabrication Division General Manager Divisi Re-manufacturing/ General Manager of Remanfacturing Division General Manager Divisi Transport dan Acting General Manager Divisi Human Capital Bachrawan General Manager of Transport Division and Acting General Manager of Human Capital Division Edy Melfizon General Manager Divisi Site Services/ General Manager of Site Services Division General Manager Divisi Finance, Accounting dan ICT/ Soerjandari Anggaradhiamayanti General Manager of Finance, Accounting, and ITC Ivan Taufiza* General Manager Divisi Human Capital/ General Manager of Human Capital Division

*mengundurkan diri dari Perseroan pada Desember 2013.

Sanggar Sarana Baja



C. SEKERTARIS PERUSAHAAN

C. CORPORATE SECRETARY

Untuk menjalankan fungsi compliance officer, Perseroan telah membentuk Sekertaris Perusahaan yang bertanggungjawab langsung kepada Direksi. Saat ini Direksi baru menunjuk pejabat sementara (caretaker), Sdr. Antonius Wibowo, yang saat ini menjabat sebagai Legal Manager, sampai Perusahaan menunjuk pejabat yang definitif. Profil Sekretaris Perusahaan disajikan pada bagian Laporan Direksi pada Laporan Tahunan ini.

To perform the function of compliance officer, the Company has established a Corporate Secretary Division that directly reports to the Board of Directors. Currently, the Board of Directors appointed a caretaker, Antonius Wibowo, who currently serves as the Legal Manager, until the Company appoints a designated official. The profile of the Corporate Secretary is presented on the Board of Directors section of this Annual Report.

Sekretaris Perusahaan berperan sebagai motor pelaksana kepatuhan terhadap peraturan, membantu Direksi memastikan penerapan GCG dan menjadi koordinator pada kegiatan praktik-praktik GCG di Perseroan. Sementara itu, untuk membantu pemegang saham dan publik mendapatkan informasi yang lengkap mengenai kinerja Perseroan, divisi Sekretaris Perusahaan memastikan penyajian Laporan Tahunan mengikuti Peraturan Bapepam-LK No. X.K.6. Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK No.Kep-134/BL/2006.

The Corporate Secretaryacts asthe driver forcompliance towards laws and regulations,to assistthe Board of Directorsin ensuringthe GCG implementation, and acts as the coordinator of the corporate governance practices within the Company. Furthermore, to help the share holders and publicin obtaining comprehensive information regarding the Company’s performance, the Corporate Secretary Division ensures that the presentation of the Annual Report is in accordance with the Bapepam-LK’s Regulation No. X.K.6. Attachment Decree of the Chairman of Bapepam-LKNo.Kep-134/BL/2006.

D. AUDIT INTERNAL

D. INTERNAL AUDIT

Departemen Internal Audit sedang dipersiapkan untuk dibentuk. Hal ini merupakan salah satu bentuk komitmen Perseroan untuk menjalankan perusahaan sesuai prinsipprinsip Good Corporate Governance.

E. AKUNTAN PERSEROAN Sesuai prosedur yang berlaku dan dengan memperhatikan independensi dan kualifikasi auditor independen, RUPS Sanggar Sarana Baja, telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Ernst & Young Purwantoro, Suherman & Surja untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013. Akuntan yang menandatangani Laporan Auditor Independen Tahun Buku 2013 adalah Sunarta.

F. SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL Dewan Komisaris bertanggungjawab melaksanakan fungsi pengawasan dengan dibantu oleh Komite-Komite di bawah Dewan Komisaris. Dalam mendukung kecukupan efektivitas sistem manajemen risiko dan pengendalian internal di Sanggar Sarana Baja, Divisi Manajemen Risiko berkoordinasi dengan Komite Manajemen Risiko dan Komite Audit.

74


2013

Sanggar Sarana Baja

The Internal Audit Department is currently being established. This is one of the Company’s commitments toward the compliance of Good Corporate Governance principles.

E. ACCOUNTANT In accordance with the applicable procedures and considering the independency and qualifications of the independent auditors, the GMS of Sanggar Sarana Baja has appointed Ernst & Young Purwantoro, Suherman & Surja Public Accounting Firm (“KAP”) to audit the Financial Statements of the Company for the year ending in 31 December, 2013. The accountant who signed the Independent Auditor’s Report for the Year 2013 was Sunarta.

F. INTERNAL CONTROL SYSTEM In performing its supervisory function, the Board of Commissioners is assisted by several Committees under the Board of Commissioners. To support the effectiveness of risk management and internal controls systems of Sanggar Sarana Baja, Risk Management Division coordinates with Risk Management Committee and Audit Committee.


Sementara, Direksi memastikan bahwa fungsi pengendalian internal dan manajemen risiko diterapkan pada semua aspek dan lini Perseroan, terutama operasional dan keuangan Perusahaan. Sistem pengendalian internal dilakukan melalui penerapan nilai, etika, integritas karyawan sebagaimana tercermin dalam Code of Conduct, pengorganisasian beserta kejelasan pembagian tugas, tanggung jawab dan kewenangan, pengelolaan risiko, dan sistem informasi serta komunikasi yang efektif. Untuk memantau pelaksanaan sistem pengendalian internal, maka Direksi melakukan review atas implementasi sistem pengendalian internal yang dilakukan oleh Komite Audit.

Meanwhile, the Board of Directors ensures that internal control and risk management functions are applied to all aspects of the Company, particularly the Company’s operations and financial. The internal control system is done through the application of values, ethics, and integrity of its employees as reflected in the Code of Conduct, organization as well as clear duties, responsibilities and authorities, risk management, as well as effective information and communication systems. To monitor the implementation of the internal control system, the Board of Directors review the implementation of the internal control system carried out by the Audit Committee.

Manajemen Perusahaan telah melakukan penilaian efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013. Dalam melakukan penilaian. Berdasarkan penilaian ini, manajemen menyimpulkan bahwa hingga 31 Desember 2013, pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perusahaan telah efektif.

The Company’s management has assessed the effectiveness of internal control over financial reporting as of December 31, 2013. In conducting the assessment. Based on this assessment, management concluded that as of December 31, 2013, the Company’s internal control of financial reporting waseffective.

G. SANKSI ADMINISTRATIF Selama tahun 2013, tidak ada sanksi administratif yang dikenakan kepada Perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi oleh otoritas industri atau pemerintah untuk tahun buku 2013.

H. AKSES INFORMASI

G. ADMINISTRATIVE SANCTIONS Duringthe year 2013, there is no administrative sanction imposed on the Company, the Board of Commissioners and the Board of Directors by industry or government authority for fiscal year2013.

H. ACCESS OF INFORMATION

Sebagai bentuk penyediaan akses informasi kepada publik, Sanggar Sarana Baja menyampaikan informasi melalui website Perusahaan www.ptssb.co.id serta melalui beberapa penerbitan informasi secara khusus baik di media massa cetak maupun elektronik.

Inproviding access to public information, Sanggar Sarana Baja conveys information through the Company’s website:www.ptssb.co.id, as well as through several information publishing specifically both inprint and electronic media.

Selain itu, publik juga dapat mengakses informasi mengenai Perseroan dengan menghubungi Perseroan secara langsung ke:

In addition, the publiccan also access information about the Company by contacting the Company directly to:

PT Sanggar Sarana Baja Gedung TMT I, 5th Floor, Suite 501 Jl. Cilandak KKO No.1 Jakarta, Indonesia 12560 Telp : (+6221) 2997 6830 Fax : (+6221) 29976835

PT Sanggar Sarana Baja, TMT Building I, 5th Floor, Suite 501 Jl. Cilandak KKO No.1 Jakarta, Indonesia 12560 Telp : (+6221) 2997 6830 Fax : (+6221) 29976835

I. KODE ETIK PERSEROAN

I. CODE OF ETHICS

Pada 15 Oktober 2013, sebagai bentuk implementasi dari GCG, Direksi dan Dewan Komisaris telah setuju membuat

On October 15, 2013, as part of the implementation of good corporate governance, the Board of Directors and

Sanggar Sarana Baja



76


2013

Sanggar Sarana Baja


dan membentuk Code of Conduct (CoC). CoC ini sendiri pada prinsipnya merupakan kumpulan nilai-nilai dan aturan-aturan mengenai integritas, yang mencakup etika bisnis dan etika kerja, bagi Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan beserta seluruh karyawan Perseroan dan akan berlaku dan mengikat bagi Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh karyawan, baik di dalam tubuh Perseroan maupun anak-anak perusahaan Perseroan.

Board of Commissioners have agreed to create and establish a Code of Conduct (CoC). The CoC itself in principle is a collection of values and rules regarding integrity, which include business ethics and work ethics for the Board of Directors and Board of Commissioners and all employees of the Company and shall be valid for the Board of Directors, the Board of Commissioners and all employees, both in at the Company or the Company’s subsidiaries.

Secara prinsip, CoC mendasarkan pada nilai-nilai inti Perseroan, yaitu ICEPAT, yang merupakan kepanjangan dari Integrity, Continous Development, Excellence, Proactive, Accountability, Teamwork. Hal-hal yang diatur di dalam CoC tersebut antara lain mengenai gratifikasi, benturan kepentingan, kerahasiaan informasi dan penggunaan aset.

In principle, CoC is based on our core values, ICEPAT, which stands for Integrity, Continuous Development, Excellence, Proactive, Accountability, Teamwork. Aspects regulated in the CoC include the gratification, conflict of interest, confidentiality of information and the use of the asset.

Lebih lanjut, CoC ini akan diimplementasikan dan dijabarkan secara konsisten di dalam tiap-tiap peraturanperaturan di internal Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan, baik dalam Perjanjian Kerja Bersama maupun peraturan-peraturan internal lainnya, dan juga perjanjianperjanjian yang akan mengikat PERSEROAN dengan pihak lain manapun, baik para pelanggan maupun para penyedia jasa (supplier atau vendor), baik dalam bentuk perjanjian, surat perintah kerja, purchase order ataupun dalam bentuk lainnya. CoC bertujuan agar visi dan misi Perseroan dan anak-anak perusahaan Perseroan, khususnya penegakan GCG, dapat dijalankan secara maksimal.

Furthermore, the CoC will be implemented and consistently described in each of the internal rules of the Company and the Company’s subsidiaries, both in Collective Labour Agreements or other internal regulations, as well as agreements between the Company and any other parties, customers or the service providers (supplier or vendor), either in the form of agreements, the work orders, purchase orders or in any other forms. CoC’ goaloptimal implementation of vision and mission of the Company and the Company’s subsidiaries, in particular the implementation of good corporate governance.

Dalam implementasinya, sosialisasi mengenai CoC akan dilakukan kepada seluruh jajaran Perseroan agar mendapatkan pemahaman yang sama atas ketentuanketentuan dalam CoC. Kemudian, CoC ini juga akan ditandatangani oleh seluruh Anggota Perseroan sebagai wujud komitmen terhadap penegakan GCG. Jika hal-hal tersebut sudah dilakukan, maka implementasi CoC ke dalam ketentuan-ketentuan yang mengikat, baik secara internal maupun eksternal, diharapkan dapat berjalan lebih baik.

In the implementation, socialization of the CoC will be made to all levels of the Company in order to providea common understanding of its provisions. Then, the CoC will also be signed by all the Members of the Company as a commitment to the implementationof GCG. Following the completion of these measures, the implementation of the CoC to the regulating provisions, both internally and externally, is expected to improve.

CoC ini akan disesuaikan dengan perkembangan hukum, sosial, norma, peraturan dan perjalanan bisnis Perseroan, terutama dengan perkembangan pada group usaha PT ABM Investama Tbk. Diharapkan kepada semua pihak untuk memberikan masukan terhadap pengembangan CoC agar sejalan dan bersinergi dengan nilai-nilai yang telah ada di Perseroan dan anak usaha Perseroan, yaitu dalam hal ini adalah PT Prima Wiguna Parama. Keberhasilan implementasi CoC sangat didukung oleh semangat, komunikasi dan komitmen bersama seluruh Anggota Perseroan untuk melaksanakannya dalam aktivitas operasional sehari-hari.

The CoC will be adjusted to changes in law, social norms, regulations and the Company’s course of business, especially with the development of PT ABM Investama group. It is expected that all parties could provide input to the development of the CoC for it tobe consistent and in synergy with the values that has already existed in the Company and the Company’s subsidiaries, which in this case is PT Prima Wiguna Parama. Successful implementation of the CoC is strongly supported by the spirit, communication and commitment of all Members of the Company to execute the day-to-day activities.

Sanggar Sarana Baja



Pada akhirnya, Perseroan sebagai suatu perusahaan berkomitmen penuh untuk senantiasa mendorong kepatuhan terhadap CoC tersebut dan untuk mengimplementasikannya, serta mewajibkan seluruh pimpinan dan karyawan dari setiap tingkatan dalam Perusahaan bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pedoman perilaku dipatuhi dan dijalankan dengan baik.

J. PELAPORAN PELANGGARAN Untuk pengaduan atas dugaan pelanggaran atas CoC ini, termasuk tetapi tidak terbatas mengenai benturan kepentingan dan/atau gratifikasi, yang sifatnya internal, Direksi telah menunjuk Komite Etika untuk menerima dan menampung setiap dan semua pengaduan mengenai pelanggaran atas etika yang diajukan oleh Anggota Perseroan terhadap Anggota Perseroan lainnya.

K. KEBIJAKAN SISTEM PELAPORAN PELANGGARAN-SPP (WHISTLEBLOWING SYSTEM-WBS)

In the end, the Company as a business entity is fully committed to continuously encourage compliance with the CoC, and to implement accordingly, and requires all leaders and employees from all levels within the Company to beresponsible for ensuring that the code of conduct are adhered to and well executed.

J. WHISTLEBLOWING SYSTEM

For reports of alleged internal violations of the CoC, including but not limited to conflict of interest and/or gratification, the Board of Directors has appointed Ethics Committee to receive and accommodate any and all reports regarding the violation of ethics reported by a Company’s Member on other Company’s Member.

K. WHISTLEBLOWING SYSTEM-WBS POLICY

Dalam hal pengaduan atas dugaan pelanggaran yang sifatnya eksternal dan melibatkan para stakeholders Perseroan, Direksi akan menunjuk GM Divisi Human Capital atau pejabat internal tertentu lainnya untuk menerima, menampung, menangani dan memeriksa setiap laporan pengaduan dugaan pelanggaran atas CoC, baik oleh para stakeholders maupun Anggota Perseroan termasuk tetapi tidak terbatas pada benturan kepentingan dan/atau gratifikasi, yang dilakukan oleh Anggota Perseroan.

In the case of reports of alleged violations outside the Company and involves the Company’s stakeholders, the Board of Directors will appoint the GM of Human Capital Division or other internal officials to receive, accommodate, handle and examine any reports of alleged violations of the CoC, either by the stakeholders as well as the Company’s Members including but not limited to conflicts of interest and/or gratification, done by a Member of the Company.

Setiap dan semua pengaduan atas dugaan pelanggaran, baik internal maupun eksternal, wajib disampaikan secara tertulis kepada Komite Etika atau tim lain yang ditetapkan oleh Direksi. Perseroan menjamin kerahasiaan identitas pelapor, informasi dan data pengaduan pelanggaran, sementara pihak-pihak yang berpartisipasi dalam pengaduan pelanggaran berhak mendapat perlindungan hukum dari Perseroan.

Any and all reports of alleged violations, both inside and outside the Company, must be submitted in written to Ethics Committee or another team designated by the Board of Directors. The Company guarantees the confidentiality of the identity of the whistleblower, information and data, while those who participated in the reportare entitled to legal protection from the Company.

Pihak-pihak yang berjasa menyelamatkan Perseroan dan/atau Group ABM dengan mengungkap perkara yang merugikan secara material dan non materiil berhak mendapatkan penghargaan dari Perseroan.

The parties who have contributed to help the Company and/or the ABM Group in uncovering adverse issues, both material and non-material, are entitled to receive appreciation from the Company.

Lebih lanjut, penjelasan dan ketentuan selengkapnya tentang pengaduan pelanggaran Code of Conduct diatur dalam Kebijakan Pengelolaan Pengaduan Pelanggaran (whistleblowing policy) Perseroan yang akan ditetapkan

More information regarding the descriptions and provisions on the whistleblowing system and Whistleblowing Policy toward violations of the Code of Conduct will be determined by the Company’s Board of

78


2013

Sanggar Sarana Baja


oleh Direksi Perseroan, yang mencakup: a. Penerimaan pengaduan pelanggaran; b. Penanganan dan penyelesaian pengaduan pelanggaran; c. Perlindungan pelapor; d. Pemantauan penanganan dan penyelesaian pengaduan pelanggaran.

Directors, which includes: a. Acceptance of reportsof violations; b. Handling and settlement of reportsof violations; c. Protection of the whistleblower; d. Monitoring on the handling and settlement of the violations.

Selain SSB, pintu untuk Pengaduan Pelanggaran juga dibuka oleh pemegang saham mayoritas Perseroan, dalam hal ini PT ABM Investama Tbk (“ABM”). Pada tanggal 1 April 2013, ABM memberlakukan Kebijakan Sistem Pelaporan Pelanggaran (Whistleblowing System/WBS) di lingkungan ABM dan anak-anak perusahaan ABM. Untuk sementara ini, WBS ini dijalankan oleh Komite Audit ABM dimana nantinya akan diurus oleh tim independen.

In addition to SSB, the Company’s majority shareholder, PT ABM Investama (“ABM”) has also imposed its Whistleblowing System (WBS) on April 1, 2013, within the ABM and its subsidiaries. In the meantime, the WBS is managed by the Audit Committee of ABM, and eventually will be managed by an independent team.

Penyampaian laporan pelanggaran WBS ini dapat dilakukan oleh setiap anggota ABM, anggota ABM Group maupun pihak ketiga di luar ABM maupun ABM Group yang merasa dirugikan atau hanya ingin melaporkan terjadinya Pelanggaran. Pelaporan ini dapat dilakukan secara anonim maupun dengan dilengkapi dengan identitas pelapor. Penyampaian laporan secara anonim harus dilengkapi dengan bukti-bukti atau petunjuk awal atas tindakan pelanggaran yang terjadi, misalnya: fotokopi dokumen, dokumen asli, rekaman gambar, rekaman suara dsb. Pelapor yang mengirimkan laporan yang berupa fitnah atau laporan palsu akan memperoleh sanksi dan tidak memperoleh jaminan kerahasiaan maupun perlindungan pelapor. Sanksi yang dapat dijatuhkan merujuk kepada peraturan internal perusahaan hingga pasal pidana.

Submission of WBS violations reports can be done by any member of ABM, ABM Group members or third parties outside ABM and ABM Group who were impaired or just to report the violation. This reporting can be done anonymously or with identity of the whistleblower. Anonymous reports Submission should be equipped with evidence or preliminary indications of the violations, such as photocopies of documents, original documents, videos, voice recordings, and others. Whistleblower who submit reports that turn out to be defamations or false reports will be sanctioned and not obtain protection or confidentiality guarantee of Whistleblower. Sanctions to be imposed will refer to the Company’s internal regulations up to criminal lawsuit.

Pelaporan atas Pelanggaran dapat dilakukan kapan saja tanpa ada batasan waktu, caranya yaitu dengan mengirimkan laporan ke wadah pelaporan melalui surat elektronik (e-mail) atau mengirimkan laporan tertulis ke: [email protected] atau

Reporting on Violations can be submitted at any time without any time restrictions, by sending a report to the reporting forum by e-mail or written to: teamwbs.abm. investama @ gmail.com or

PT AB Investama Tbk Gedung TMT I, Lantai 18, Suite 1802 Jl. Cilandak KKO No.1, Cilandak, Jakarta Selatan U.p. : Komisaris Independen/ Komite Audit

PT ABM Investama Tbk TMT I Building, 18th Floor, Suite 1802 Jl. Cilandak KKO No.1, Cilandak, South Jakarta U.p. : Independent Commissioner/Audit Committee

Selain itu, ABM memberikan perlindungan kepada Pelapor yang beritikad baik meliputi perlindungan dari ancaman fisik dan psikis, antara lain pemecatan yang tidak adil, penurunan jabatan atau pangkat, pelecehan atau diskriminasi, catatan merugikan dalam data pribadi, pemberian keterangan tanpa bertatap muka dengan terlapor (berlaku disetiap tingkat pemeriksaan pelanggaran).

In addition, ABM will also provide protection to Whistleblower with good intention from physical and psychological threats, including unfair termination, demotion, harassment or discrimination, negative records in personal files, provision of information without personal meeting with the reported (valid at all investigation stages).

Sanggar Sarana Baja



Terhadap Pelapor juga diberlakukan kerahasian dan perlindungan bagi pelapor seperti kerahasiaan identitas pribadi pelapor seperti berkas informasi dan identitas Pelapor hanya diketahui Petugas WBS. Sedangkan untuk sistem komunikasi dengan pelapor hanya melalui Tim WBS dan informasi kepada Pelapor mengenai tindak lanjut kasus. Terkait dengan perlindungan terhadap pelapor, team WBS ini dapat bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

Confidentiality and protection are also given to the Whistleblowers such as confidentiality of personal identity files which will only be known by WBS Officer. Furthermore, communication regarding follow up on the case will only occurred between WBS Team and the Whistleblower. In the case of protection to the whistleblower, the WBS team may cooperate with the Witness and Victim Protection Agency (Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban - LPSK).

Dalam rangka mengenalkan WBS di SSB, pihak manajemen bekerja sama dengan Corporate Secretary berusaha menyelenggarakan sosialisasi WBS ini ke seluruh lingkungan SSB. Salah satunya adalah dengan diselenggarakannya Sosialisasi Whistleblowing System pada 29 November 2013 di SSB Transport Workshop SSBT Cikupa, Tangerang secara serentak melalui conferencecall di SSB Corporate Cilandak, SSBR Balikpapan, SSBFSSBR dan SSBS Pulo Gadung. Peserta yang mengikuti sosialisasi ini adalah karyawan yang berada pada level superintenden dan level di atasnya. Untuk selanjutnya akan dilaksanakan kegiatan sosialisasi WBS di site-site dan area lain, dengan peserta di bawah level superintenden yang belum sempat mendapat sosialisasi ini agar seluruh karyawan Sanggar Sarana Baja mendapat pemahaman mengenai WBS ini.

In introducing WBS in SSB, the management together with the Corporate Secretary held WBS socialization events throughout SSB. One of them is the Whistleblowing System Socialization event on November 29, 2013 in SSB Transport Workshop in SSBT Cikupa, Tangerang which was held simultaneously through conference-call with SSB Corporate in Cilandak, SSBR Balikpapan, SSBFSSBR and SSBS Pulogadung. Employees at the level of superintendent and above participated on the event. For the next event, the WBS socialization will be conducted in other sites and areas, with participants below the superintendent level who previously have not participated in the socialization so that all employees of Sanggar Sarana Baja will gain a better understanding on the WBS.

L. PELAPORAN PELANGGARAN Untuk pengaduan atas dugaan pelanggaran atas Kode Etik Perseroan (Code of Conduct / CoC) ini, termasuk tetapi tidak terbatas mengenai benturan kepentingan dan/atau gratifikasi, yang sifatnya internal maupun yang sifatnya eksternal yang dilakukan oleh anggota perseroan dan melibatkan para stakeholder Perseroan terdapat 2 jalur pelaporan, yaitu melalui: 1. Komite Etika dan 2. Team WBS. Pelapor dapat memilih jalur mana yang kana dipilihnya untuk melaporkan pelanggaran yang dirasa terjadi.

M. LAPORAN PERKARA SSB Saat ini SSB sedang menghadapi sengketa tanah atas tanah milik SSB yang digunakan sebagai workshop di Kariangau, Balikpapan. Klaim atas tanah diajukan oleh ahli waris almarhum Bp. Tone yang mengaku memiliki hak atas sebagian tanah milik SSB tersebut. Para ahli waris ini kemudian mengajukan gugatan perdata di Pengadilan Negeri Balikpapan. Untuk menanggapi hal ini, SSB, di

80


2013

Sanggar Sarana Baja

L. WHISTLEBLOWING SYSTEM For reporting of alleged violation of the Company’s Code of Conduct (CoC), including but not limited to conflict of interest and/or gratification, both internally or externally commited by members of the Company and involves the Company’s stakeholder, there are 2 reporting lines which are: 1. Ethics Commitee; and 2. WBS Team. Violation informer may choose which reporting line to choose in reporting the alleged violation.

M. SSB LEGAL PROCEEDING REPORT Currently SSB is facing a land dispute on a land which SSB used as workshop at Kariangau, Balikpapan. Claim on the land was filed by the heir(s) of Mr. Tone who claimed to have the legal rights for part of the land which owned by SSB. The heirs then filed a civil lawsuit at the Balikpapan State Court. In response to the legal lawsuit, SSB on the other hand has filed an alleged document forgery at


sisi lain, melaporkan adanya pemalsuan dokumen di Kepolisian Daerah Kalimantan Timur. Berikut ini Laporan status perkara tersebut:

the East Kalimantan Regional Police. The following are updates on the legal proceeding status:

a. Perdata di Pengadilan Negeri Balikpapan

a. Civil Lawsuit at the Balikpapan State Court Civil lawsuit against the Company on claims over ownership of a portion of a land the Company used as workshop, which is located at Balikpapan, East Kalimantan Province. On April 2013, a party claiming to be the heir of the late Mr. Teno (“The Plaintiff”), has filed a legal lawsuit at the Balikpapan State Court with case number: 51/Pdt.G/2013/PN.BPP. The legal lawsuit was filed against SSB as Defendant I, PT Hendra Jaya Kariangau as Defendant II, H. Adang Als Sadang Bin H. Sabang as Defendant III, Hendra Adang HS as Defendant IV and City of Balikpapan Land Agency as Co-Defendant.

Perseroan digugat secara perdata sehubungan dengan klaim atas kepemilikan sebagian tanah workshop yang berlokasi di Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur. Pada bulan April 2013, pihak yang mengaku ahli waris dari pemilik tanah, yaitu alm. Bp. Tone (“Para Penggugat”), telah mendaftarkan gugatan di Pengadilan Negeri Balikpapan dengan nomor perkara: 51/Pdt.G/2013/ PN.BPP. Gugatan tersebut diajukan kepada SSB selaku Tergugat I, PT Hendra Jaya Kariangau selaku Tergugat II, H. Adang Als Sadang Bin H Sabang selaku Tergugat III, Hendra Adang HS selaku Tergugat IV dan Badan Pertanahan Kota Balikpapan selaku Turut Tergugat. Dalam perkara ini, bukti kepemilikan yang dijadikan dasar oleh para Penggugat adalah Surat Pernyataan Penguasaan Tanah Negara (“SPPTN”) tertanggal 20 April 1994. Sementara SSB memiliki seluruh bidang tanah yang digunakan sebagai workshop tersebut berdasarkan Sertifikat Hak Guna Bangunan No.166, 167, 168, 169 dan 07.

On this case, proof of ownership with which the claim was based upon is a Statement Letter of State Land Control (Surat Pernyataan Penguasaan Tanah Negara – “SPPTN”) dated on April 20, 1994. Meanwhile, SSB’s ownership of the entire land, which currently being used as a workshop, based on Building Rights on Land (Hak Guna Bangunan) No. 166, 167, 168, 169 and 07.

Secara hukum, konsep penguasaan dan kepemilikan sangatlah berbeda. Dalam penjelasan saksi ahli yang SSB hadirkan, obyek penguasaan tanah adalah tanaman atau rumah yang berada di atas tanah tersebut, sedangkan obyek kepemilikan adalah tanah itu sendiri dan segala sesuatu yang berada di atasnya. Perbedaan lainnya adalah bahwa penguasaan tidak dapat diwariskan, sementara kepemilikan bisa diwariskan.

Legally, the concept of control and ownership is very different. From expert’s testimony presented by SSB, the object in land controlership is plants or houses above the land, whereas the object of ownership is the land itself and everything above it. Another difference is that land control cannot be inherited, while its ownership can be inherited.

Terhadap hal tersebut, Pengadilan Negeri Balikpapan telah memutuskan melalui Putusan No.51/ Pdt.G/2013/2013/PN.BPP tanggal 11 Desember 2013 bahwa Gugatan Para Penggugat ditolak. Di dalam Putusan yang diterima oleh SSB tanggal 26 Februari 2014 tersebut diketahui bahwa Para Penggugat telah mengajukan banding pada tanggal 18 Desember 2013. b. Penanganan Perkara Pidana di Kepolisian Terkait gugatan Perdata yang diajukan oleh Para Penggugat, selain menanggapi gugatan tersebut, SSB juga melaporkan tindakan para ahli waris dari almarhum Bp. Tone (Para Penggugat, yaitu Sdr Nurdin & Ibunya bernama Hadawiyah dan lainnya, sebagai Terlapor) melalui Direktorat Kriminal Umum

Regarding the case, Balikpapan State Court has decided through Decision No. 51/Pdt.G/2013/PN.BPP dated on December 11, 2013 that the Plaintiff’s lawsuit was rejected. In the Decision received by SSB on February 26, 2014, it is stated that the Plain tiffs have filed an appeal on December 18, 2013.

2. The Handling of Criminal Proceedings at the Police In relation with the Civil Lawsuit filed by the Plaintiffs and as a respond to the lawsuit, SSB also filed a law suit against the actions of the heirs of the late Mr. Tone (the Plaintiffs, who are Mr. Nurdin and his mother Mrs. Hadawiyah and others as the Reported) to General Criminal Directorate at East Kalimantan

Sanggar Sarana Baja



Polda Kaltim pada tanggal 19 Juli 2013 berdasarkan Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor: STPL/249/ VII/2013/SPKT atas dasar pemalsuan surat berdasarkan Pasal 263 KUHP junto Pasal 264 KHUP, yang mengatur mengenai pidana pemalsuan surat dan pemberatan pidana atas pemalsuan surat tertentu.

Regional Police on July 19, 2013 through Report Receipt No. STPL/249/VII/2013/SPKT on charges document forgery based on Article 263 of the Criminal Code (KUHP) juncto Article 264 of the Criminal Code, which regulates penalty for document forgery and further penalty for specific document forgery.

Saat ini, proses Pemeriksaaan di Kepolisian atas kasus tersebut telah berada di tahap Penyidikan sesuai Surat Perintah Penyidikan Nomor: Sp.Sidik/63/VIII/2013 tanggal 21 Agustus 2014.

Currently, the case is in the Investigation stage at the Police as stated with the Investigation Warrant Letter No. Sp.Sidik/63/VIII/2013 dated on August 21, 2014.

N. ASSESSMENT GCG 2013 Dalam rangka mendukung implementasi Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance), ABM beserta anak-anak perusahannya melakukan Assessment GCG untuk tahun 2013 ini, tidak terkecuali dengan Perseroan. Sesuai penilaian MUC Consulting selaku assessor yang sama yang melakukan penilaian sebelumnya, score final Assessment GCG Tahun 2013 Perseroan mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari sebesar 68,66% di tahun 2012 menjadi 89,13% di tahun 2013. Peningkatan ini tentu menunjukkan komitmen dan kesungguhan Perseroan kepada para stakeholders-nya untuk meingkatkan praktik-praktik Tata Kelola Perusahaan Yang Baik.

82


2013

Sanggar Sarana Baja

N. 2013 GCG ASSESSMENT

In 2013, to support the implementation of Good Corporate Governance, ABM and its subsidiaries,including the Company, have carried out GCG Assessments.This year, MUC Consulting once again acts as the assessor. According to the assessment, the Company’s 2013 GCG Assessment final score rose significantly from 68.66% in 2012 to 89.13% in 2013. This improvement is clearly a sign of the Company’s commitment and efforts to its stakeholders in increasing the practice of Good Corporate Governance principles.

MANAJEMEN RESIKO

Risk Management

Manajemen Resiko Risk Management

D

D

ikembangkan sejak tahun 2011, Sistem Manajemen Risiko Sanggar Sarana Baja bermula dari inisiatif kami untuk mengelola risiko di setiap lini maupun proses kerja. Berpengalaman selama lebih dari 35 tahun di industri alatalat berat, kami menyadari benar berbagai risiko yang harus dihadapi Perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.

eveloped since 2011, the Risk Management System of Sanggar Sarana Baja was established from our initiatives to manage risks at each of the Company’s business line and work process. With more than 35 years of experience in the heavy equipment industry, we are fully aware of the variety of risks that the Company must face in conducting its business activities.

Meski telah memiliki Departemen K3L yang bertanggung jawab mengawasi risiko-risiko operasional di setiap wilayah kerja, kami dihadapkan pada berbagai potensi risiko di bidang lain yang harus diidentifikasi dan dikelola sehingga tetap berada dalam kendali Manajemen. Oleh karena itu, kami mensyaratkan agar seluruh entitas Sanggar Sarana Baja memastikan bahwa pelaksanaan setiap kegiatan di lingkungan Perusahaan dilaksanakan dengan risiko yang terkendali melalui penerapan

Despite the existence of the HSE Department responsible for the supervision of operational risks at every work locations, we are also exposed to a variety of potential risks in other areas that should be identified and managed properly to ensure adequate control by the management on the overall business risks. Therefore, we require that all elements of Sanggar Sarana Baja to ensure that the implementation of each of the Company’s activities is executed with manageable

Sanggar Sarana Baja


MANAJEMEN RESIKO Risk Management

manajemen risiko yang efektif. Sejalan dengan hal ini, sejak tahun 2011 Sanggar Sarana Baja juga telah berkomitmen untuk melaksanakan proses manajemen risiko berdasarkan ISO 31000 :2009 mengenai Enterprise Risk Management.

risk through the implementation of effective risk management. In line with this, since the year 2011, Sanggar Sarana Baja has also been committed to implement risk management processes based on ISO 31000: 2009 on Enterprise Risk Management.

RISK MANAGEMENT COMITTEE DAN RISK MANAGEMENT UNIT

RISK MANAGEMENT COMITTEE AND RISK MANAGEMENT UNIT

Untuk memastikan terselenggaranya evaluasi yang berkelanjutan terhadap efektivitas sistem manajemen risiko, Sanggar Sarana Baja membuat langkah yang penting dengan membentuk Komite Manajemen Risiko melalui Surat penunjukkan No. 02/RMCA/II/2012 tanggal 20 Februari 2012. Selanjutnya, dalam rangka meningkatkan implementasi tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) secara berkelanjutan, pada akhir 2013 Perusahaan memperbaharui Risk Management Committee serta membentuk Risk Management Unit melalui Surat Ref. No. 04/ RMCA/XII/2013 tanggal 10 Desember 2013. Risk Management Unit bertugas membantu Risk Management Committee melaksanakan fungsi manajemen risiko di tingkat divisi.

To ensure a sustainable evaluation of the effectiveness of risk management systems, Sanggar Sarana Baja took an important initiative by establishing a Risk Management Committee through the Appointment Letter No. 02/RMCA/II/2012 dated on February 20, 2012. Subsequently, to improve the sustainable implementation of Good Corporate Governance (GCG), at the end of 2013 the Company re-established the Risk Management Committee and formed a Risk Management Unit through Ref. Letter No. 04/RMCA/XII/2013 dated on December 10, 2013. The Risk Management Unit is responsible for assisting the Risk Management Committee in performing risk management functions at the divisional level.

Adapun rincian fungsi Risk Management Committee dan Risk Management Unit tersebut adalah: 1. Memastikan pengelolaan risiko berjalan secara berkelanjutan 2. Mengembangkan dan memfasilitasi pelaksanaan: a. Strategi risiko dan peluang (risk and opportunity) b. Risk Framework c. Proses pengelolaan risiko dan peluang 3. Memfasilitasi proses identifikasi risiko dan peluang dengan pemilik risiko (risk owner) dalam melakukan analisis risiko kuantitatif 4. Membantu, mendukung, dan memfasilitasi proses penilaian risiko dan peninjauan ulang risiko 5. Memastikan proses pelaksanaan pengelolaan risiko dan peluang konsisten dengan standar dan sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan 6. Mengkoordinasikan pemantauan risiko dan pelaporan secara berkala 7. Menyiapkan laporan “SSB corporate risk & register” untuk korporasi bagi Risk Management Committe koordinator

The functions of the Risk Management Committee and the Risk Management Unit are as follows: 1. Ensure a sustainable implementation of risk management 2. Develop and facilitate the implementation of: a. Strategies of risks and opportunities b. Risk Framework c. Risks and opportunities management process 3. Facilitate the identification process for risks and opportunities with owners of risk (risk owner) to perform quantitative risk analysis 4. Assist support, and facilitate the process of risk assessment and reevaluation 5. Ensure that the implementation of risks and opportunities management is consistent with the standards and in accordance with established policy 6. Coordinate risk monitoring and periodic reporting 7. Prepare “ SSB & corporate risk register” report for the corporation for the Risk Management Committee coordinator

Untuk melaksanakan fungsinya, maka dibentuk Risk Management Committee dan Risk Management Unit dengan susunan keanggotaan sebagai berikut:

To carry out its function, Risk Management Committee and the Risk Management Unit were established with members as follows :

Susunan keanggotaan Risk Management Committee: Penanggung jawab : Direksi PT Sanggar Sarana Baja Ketua : Direktur Operasional PT Sanggar Sarana Baja

The composition of the Risk Management Committee: Advisor : BOD of PT Sanggar Sarana Baja Chairman : Operational Director of PT Sanggar Sarana Baja

84


2013

Sanggar Sarana Baja

MANAJEMEN RESIKO

Risk Management

: Manager Business Process and Risk Strategy Anggota : GM Finance and Technology GM Human Capital GM Fabrication Division GM Remanufacturing Division GM Site Service Division GM Transport Equipment Division Manager Sales and Marketing Manager Legal Risk Management Unit Coordinators dari masing-masing divisi Koordinator

Coordinator

Sedangkan susunan keanggotaan Risk Management Unit di setiap divisi adalah: • Sales and Marketing Manager • Operation Manager • QHSE Manager • Manufacturing Manager • Engineering Manager • Finance and Admin Manager • Site/Branch Manager

: Business Process and Risk Strategy Manager Members : GM of Finance and Technology GM of Human Capital GM of Fabrication Division GM of Remanufacturing Division GM of Site Service Division GM of Transport Equipment Division Sales and Marketing Manager Legal Risk Management Unit Coordinators managers from each division While the members of the Risk Management Unit from each division are: • Sales and Marketing Manager • Operation Manager • QHSE Manager • Manufacturing Manager • Engineering Manager • Finance and Admin Manager • Site/Branch Manager

Risk Management Unit Coordinators dari masing-masing divisi ditunjuk oleh GM divisi sebagai perwakilan dari masingmasing divisi yang akan duduk dalam keanggotaan Risk Management Committee.

Risk Management Unit Coordinators from each division designated by GM division as representatives from each division who will sit in the membership of the Risk Management Committee.

Kriteria Risk Management Unit Coordinators adalah sebagai berikut: 1. Sekurang-kurangnya level manajerial dengan kepemimpinan yang kuat; 2. Memiliki pengetahuan tentang business process pada masing-masing SBU; 3. Memiliki kemampuan analisa dan komunikasi yang kuat; 4. Memiliki komitmen untuk menjalankan fungsi manajemen risiko; dan 5. Bersedia bekerja sama dengan Risk Management Committee.

The requirements of Risk Management Unit Coordinators are as follows: 1. At least managerial level with strong leadership; 2. Deep knowledge of business process in their respective SBU; 3. Strong analytical skills and communication; 4. Have a commitment to carry out the functions of risk management; and 5. Willing to work closely with the Risk Management Committee.

Dengan dibentuknya Risk Management Committee dan Risk Management Unit ini, setiap divisi diharapkan dapat mengidentifikasi risiko-risiko di bagiannya masing-masing sehingga dapat mengelola setiap risiko yang mungkin muncul dalam setiap kegiatan usaha Perusahaan.

With the establishment of the Risk Management Committee and Risk Management Unit, each division is expected to identify the risks in their respective division to manage any potential risks that may arise in every business activities of the Company.

RISIKO-RISIKO YANG DIHADAPI PERUSAHAAN

RISKS FACED BY THE COMPANY

Sanggar Sarana Baja melakukan identifikasi terhadap kemungkinan munculnya risiko eksternal maupun internal. Risiko-risiko ini dikelompokkan ke dalam 4 kategori, yakni low, medium, high dan extreme. Berdasarkan identifikasi

The identification of potential risks in Sanggar Sarana Baja is performed both internal and external. These risks are grouped into 4 categories, namely low, medium, high and extreme. Based on the identification and analysis of the various levels

Sanggar Sarana Baja



dan analisa terhadap berbagai tingkatan risiko, Perusahaan kemudian melakukan upaya-upaya yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya risiko. Untuk risiko yang masuk dalam kategori high dan extreme, dilakukan pemantauan dan mitigasi untuk mengurangi risiko sampai ke tingkat medium (wajar). Di antara risiko-risiko yang diidentifikasi Perusahaan adalah sebagai berikut:

of risk, the Company then undertakes the necessary measures to minimize the risk. For high and extreme risks, monitoring and mitigation are conducted to reduce risks to the medium (fair) level. Among the risks identified by the Company are as follows:

Risiko Kondisi Negara

Country Risks

Risiko kondisi negara terkait kondisi Negara Republik Indonesia secara umum, antara lain terkait perubahan situasi politik, sosial, ekonomi makro, bencana alam dan sebagainya. Seluruh operasi Perusahaan berada di Indonesia. Oleh karena itu, bila terjadi perubahan struktur dan kebijakan pemerintahan dan bila terdapat ketidakstabilan sosial atau politik, ekonomi, hukum, perundangan atau perkembangan lain yang berdampak terhadap Indonesia maka tentunya akan berdampak pula pada Perusahaan.

Country’ risks are related to the general conditions of the Republic of Indonesia which, among others, related to changes in the political, social, macroeconomic, natural disasters and others. The entire operations of the Company are located in Indonesia. Therefore, if there are changes in the government’s structure and policies and if there is instability of social or political, economic, legal, regulatory or other developments which would affect Indonesia, it certainly would also affect the Company.

Meski risiko-risiko tersebut di atas berada di luar kendali Perusahaan, kami berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki kemampuan yang cukup stabil dalam menjalankan usahanya di negara ini sehingga tidak mudah terpengaruh dampak dari perubahan tersebut.

Despite the risks mentioned above are beyond the control of the Company, we believe that the Company has the capability to manage its business in this country. Thus, it is not easily affected by negative impacts that may arise as a result of these changes.

86


2013

Sanggar Sarana Baja

MANAJEMEN RESIKO

Risk Management

Risiko Kolektibilitas

Collectability Risks

Sesuai dengan sifat bisnisnya, risiko kegagalan pembayaran merupakan risiko yang tak terhindari oleh Perusahaan. Hal ini dapat terjadi pada saat pemberi pekerjaan menunda atau tidak membayar biaya proyek yang mengakibatkan cost of fund meningkat dan piutang usaha menjadi bermasalah. Di antara upaya yang dilakukan Sanggar Sarana Baja untuk mengurangi risiko kolektibilitas adalah: - Melakukan penilaian awal terhadap kredibilitas dan kemampuan pendanaan dari pemberi kerja; - Memberlakukan uang muka proyek; - Memastikan pelaksanaan pekerjaan dilakukan sesuai dengan termin yang disepakati; - Memperkuat penerapan proses bisnis yang terkait dengan pemenuhan persyaratan pembayaran oleh pemberi kerja; - Melindungi kepentingan Perusahaan dengan kontrak yang kuat; - Menjalankan strategi negosiasi jika terjadi perselisihan dengan pemberi kerja.

In accordance with the nature of its business, the risk of payment failure is unavoidable by the Company. This risk may occur when an employer delay or avoid the payment of the project which resulted in an increase in cost of funds, resulting uncollectible receivables in the Company’s account receivable. Among the efforts made by Sanggar Sarana Baja to reduce the collectability risk are: - Perform preliminary assessment towards the credibility and capability of the employer’s funding; - Impose project advances; - Ensure that the project is executed in accordance with the agreed terms; - Strengthen the implementation of business processes, particularly on compliance toward term of payment provisions by the employer; - Protect the interests of the Company with legally binding contracts - Implement a negotiation strategy in the event of a dispute with the employer.

Risiko Bahan Baku/Material

Raw Material Risks

Bahan baku utama yang digunakan Sanggar Sarana Baja antara lain adalah steel plate. Biaya bahan baku merupakan komponen yang cukup penting dari total biaya produksi Perusahaan. Terutama karena Perusahaan saat ini sedang menjajaki jasa serta produk baru di area Site Erection (Divisi Fabrikasi) dan Site Construction (Divisi Site Services). Oleh karena itu, apabila biaya bahan baku meningkat dan di sisi lain Perseroan tidak dapat menyesuaikan peningkatan biaya bahan baku dengan membebankan harga jual yang lebih tinggi kepada pelanggan, maka hal tersebut akan berdampak kepada penurunan pendapatan Perusahaan.

Steel plate is among the main raw materials being used by Sanggar Sarana Baja. The raw materials cost is a significant component of the Company’s total production costs. Especially since the Company is currently exploring new services and products in the field of Site Erection (Fabrication Division) and Site Construction (Site Services Division). Thus, if the raw materials cost increase and the Company could not adjust the increase in raw material costs by charging a higher price to the customer, the increase will resulted in a decrease in the Company’s revenue.

Risiko ini biasanya terjadi karena kenaikan harga bahan baku/material dan upah baik secara umum maupun karena kebijakan pemerintah di bidang ekonomi dan moneter yang terjadi pada saat pelaksanaan pekerjaan. Untuk mengatasi hal ini, Perusahaan berupaya: - Melakukan identifikasi pemasok yang memiliki kredibilitas tinggi; - Membuat kontrak payung dengan para pemasok, terutama untuk material strategis dan bahan habis pakai (consumable); - Melakukan perencanaan dan pengelolaan kebutuhan yang lebih ketat; - Melakukan evaluasi terhadap kinerja pemasok secara berkesinambungan.

The increase in raw material costs usually happens as a result of both generally rising prices in raw materials and wages as well as government economic and monetary policy during the project’s execution. To overcome this, the Company strives to: - identify suppliers with high credibility; - Create an umbrella contract with suppliers, especially for core and consumable materials; - Perform a more stringent planning and management on the Company’s necessities. - Conduct sustainable evaluation towards the suppliers’ performance

Sanggar Sarana Baja



Permasalahan selanjutnya adalah pengadaan bahan baku. Selama ini, sebagian industri manufaktur di Indonesia masih belum mampu melakukan pengadaan bahan baku sendiri, sehingga Perusahaan melakukan impor bahan baku. Belum lagi masalah keterlambatan pasokan bahan baku. Padahal, kekurangan pasokan bahan baku dapat mengganggu kegiatan produksi Perseroan dan dapat berdampak terhadap pendapatan Perseroan. Untuk itu, Perusahaan terus menjalankan berbagai strategi, di antaranya: - Menjalankan efisiensi penggunaan bahan baku - Melakukan restrukturisasi dan pembenahan sistem - Melakukan diversifikasi produk sehingga dapat meningkatkan marjin dan market share.

Also coming to our attention is the procurement of raw materials. Until now, most of the manufacturing industry in Indonesia is still not able to procure its own raw material, thus currently the Company is still importing raw materials. This is combined with the delay problem in the supply of raw materials. A shortage of raw materials supply could disrupt production activities of the Company and may negatively affect the Company’s revenues. Therefore, the Company continues to execute a variety of strategies , including: - efficiencies in the raw materials usage - Restructuring and improvement of the system - product Diversification in order to increase its profit margins and market share.

Risiko Kurs

Exchange Rate Risks

Meskipun Pendapatan dan posisi kas Perusahaan dan Anak Perusahaan bukan dalam mata uang Dolar AS, namun risiko ini sangat mungkin terjadi pada proyek-proyek yang bertransaksi dengan menggunakan valuta asing, seperti penerbitan surat utang, serta penerimaan pembayaran, penerimaan kontrak dan transaksi dengan mitra kerja asing. Apalagi hingga saat ini Rupiah masih terus berfluktuasi terhadap mata uang Dolar AS sehingga kemungkinan masih dapat mengalami depresiasi kembali di masa yang akan datang.

Although the revenues and cash position of the Company and its Subsidiaries are not in U.S. Dollars, these type of risks are likely to occur in projects with foreign currency, such as the issuance of debt securities, as well as payment received, contracts received and transactions with foreign partners. As of now, Rupiah continue to fluctuate against the U.S. dollar so it may still experience further depreciation in the future.

Untuk mengurangi kerugian/defisit akibat selisih kurs, Perusahaan menerapkan strategi analisa makro terhadap faktor-faktor pemicu pergerakan kurs valas sebagai acuan untuk mengambil keputusan jual beli mata uang asing. Selain itu, aktivitas pengendalian biaya di seluruh lini serta utilisasi penggunaan perangkat perencanaan sumber daya perusahaan (ERP/Enterpise Resource Planning) perlu diperkuat dan dioptimalkan guna mengurangi paparan risiko .

To reduce the loss/ deficit as a result of foreign exchange, the Company adopted a macro analysis strategy towards factors affecting the foreign exchange rate movement as a reference in making decision in foreign currencies transactions. In addition, the cost control activities across the line and the utilization of the use of Enterprise Resource Planning (ERP) software needs to be strengthened and optimized in order to reduce risk exposure.

Risiko Kurangnya Ketersediaan Sumber Daya Manusia yang Berkualitas

Risks regarding Lack of Qualified Human Resources

Sumber daya manusia yang handal merupakan bagian yang penting dalam kegiatan operasional di Sanggar Sarana Baja sehingga Perusahaan senantiasa memastikan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung keberlangsungan Perusahaan. Untuk mengelola risiko ini, upaya-upaya yang dilakukan Perusahaan adalah: - Meninjau program pelatihan dan pengembangan apakah sudah sesuai dengan proses bisnis yang di jalankan; - Melaksanakan program pelatihan bagi para karyawan untuk memenuhi kompetensi yang diharapkan; - Melakukan perencanaan suksesi (succession planning) dan memberlakukan paket insentif dan renumerasi yang kompetitif kepada para karyawan, terutama para karyawan kunci;

Qualified human resources is an important part of the Company’s operations at Sanggar Sarana Baja. Thus, the Company is continuously ensuring the quality of its human resources to support the sustainability of the Company. To manage this risk, the efforts made by the Company are: - Review training and development program in compliance with the business process; - Implement training programs for employees to meet expected competence level; - Conduct succession planning and impose an incentives package and competitive remuneration to employees, particularly to key employees; - Strengthen its performance management system and evaluate employees’ performance regularly and objectively.

88


2013

Sanggar Sarana Baja

MANAJEMEN RESIKO

Risk Management

-

Memperkuat sistem pengelolaan kinerja serta melakukan evaluasi kinerja karyawan secara berkala dan objektif.

Risiko Operasional

Operational Risks

Risiko operasional adalah risiko-risiko yang dapat memberikan dampak negatif terhadap aktivitas operasional Perusahaan sehari-hari, termasuk di antaranya terhadap keselamatan dan kesehatan karyawan, serta terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.

Operational risks are risks that could negatively affect the Company’s daily activities, including the health and safety of the employees, as well as the environment and surrounding communities.

Risiko-risiko yang dapat dikategorikan sebagai risiko operasional adalah risiko kerusakan mesin atau peralatan, kecelakaan kerja, aksi mogok, ketidakpatuhan atas standar prosedur operasi, dan kegagalan dalam tata kelola lingkungan. Dampak dari kejadian tersebut dapat berupa kematian pekerja (fatality), kerusakan aset perusahaan (property damage), maupun aksi huk (lawsuit).

Risks that can be categorized as operational risks are risks of machinery or equipment malfunction, work related accidents, union strikes, standard operating procedures incompliance, and environmental mismanagement. The effect of these incidents could lead to workers casualties (fatality), damage to the Company’s assets (property damage), and legal action (lawsuit).

Untuk menghindari risiko tersebut, dilakukan upaya-upaya sebagai berikut: - Mengurangi biaya utang melalui pelunasan lebih awal - Mitigasi pengurangan realisasi kerugian selisih kurs melalui pelunasan utang lebih awal - Pengurangan waktu lembur - Pengiriman slip gaji dalam bentuk softcopy - Melakukan pelaporan pajak secara E-filing - Pengalihan pembelanjaan plat baja dari stockist ke produsen. - Mencari alternative supplier dengan harga yang lebih kompetitif - Penghematan pada consumable cost pengadaan barang dengan subtitusi brand dan subtitusi spesifikasi - mitigasi pada forex loss dengan pembayaran utang lebih awal - penghematan pada biaya pengiriman dokumen - efisiensi waktu dan biaya pada pengerjaan proyek - efisiensi pengerjaan pengelasan - optimalisasi penggunaan pasir - Menerapkan prinsip-prinsip K3L berstandar nasional maupun internasional - Menerapkan Behaviour Based Safety / Safety Awareness Program (SAPA) - Melaksanakan kampanye pentingnya K3L kepada seluruh karyawan - Melakukan safety inspection secara reguler serta berkesinambungan - Menerapkan pengawasan yang ketat terhadap perangkat yang terkait dengan proses pengelasan seperti mesin las, tabung gas, dan lain-lain pada saat penerimaan dari pemasok maupun pada saat operasional - Melaksanakan program pelatihan secara konsisten terkait

To avoid these risks, the Company carry out the following efforts: - Reduce costs through early repayment of debts - Mitigate reduction in foreign exchange losses realized through early extinguishment of debt - Reduce overtime - distribution of paycheck in softcopy - Perform e-filing of tax reporting - Shift the purchase of steel plate expenditure from stockist to the manufacturer. - alternate suppliers with competitive prices - Cost savings on consumables procurement with brand and specification substitution - Mitigate foreign exchange loss with early debt repayment - cost saving on document shipping - Time and cost efficiency on project execution - efficiency on welding jobs - Optimize the use of sand - Application of national and international standards of HSE principles - Implementation of Behavior Based Safety/ Safety Awareness Program (SAPA) - HSE campaign to all employees - Conduct regular and sustainable safety inspection - Apply strict control over welding devices such as welding machines, gas cylinders, and others, both at the time of receipt from the supplier and at the time of operation - Provide continuous training programs related to HSE to all employees - Selection of the partners who are professionals in their respective field - Maintain good relationships with employees and local residents.

Sanggar Sarana Baja



- -

K3L kepada seluruh karyawan Pemilihan rekanan yang profesional di bidangnya membina hubungan yang baik dengan karyawan dan warga sekitar.

EVALUASI EFEKTIVITAS SISTEM MANAJEMEN RISIKO

EVALUATION OF RISK MANAGEMENT SYSTEM EFFECTIVENESS

Kami menyadari adanya risiko yang berada di luar kendali yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya oleh upaya-upaya internal. Menjawab tantangan ini, secara berkala Perusahaan memantau dan mengkaji risiko untuk memastikan efektivitas sistem manajemen risiko yang ditetapkan.

We are aware of the risks that are beyond our control which cannot be eliminated entirely with internal efforts. To answering this challenge, the Company periodically monitor and assess risks to ensure the effectiveness of its risk management system.

Sebagai bagian evaluasi implementasi manajemen risiko, secara bertahap kami telah melakukan pengukuran tingkat kematangan penerapan manajemen risiko (Risk Maturity Level). Untuk tahun 2013, pengukuran (Risk Maturity Level). dilakukan di Divisi Fabrikasi, Remanufacturing, dan Transport Equipment dengan atribut yang dinilai adalah culture, process, experience, dan application. Dari hasil pengukuran disimpulkan bahwa saat ini Sanggar Sarana Baja telah menyadari pentingnya penerapan manajemen risiko serta akan terus melakukan monitoring dan perbaikan dalam prosesnya sehingga perusahaan dapat menikmati keuntungan dari penerapan manajemen risiko ini,

As part of the evaluation of the risk management implementation, we have gradually measure the Risk Maturity Level. For 2013, the measurement of Risk Maturity Level was performed at the Fabrication, Remanufacturing, and Transport Equipment Divisions by assessing attributes such as culture, process, experience, and application. From the measurement, it is concluded that currently Sanggar Sarana Baja has realized the importance of risk management and will continue to conduct monitoring and improvements in the process so that the Company can enjoy the benefits of the risk management application.

REALISASI PENGEMBANGAN MANAJEMEN RISIKO

REALIZATION OF RISK MANAGEMENT DEVELOPMENT

Sebagai bagian dari komitmen Perusahaan terhadap pengembangan Manajemen Risiko, pada tahun 2013 lalu Perusahaan menjalankan langkah-langkah pengembangan Manajemen Risiko. Berikut laporan realisasi dari langkahlangkah tersebut: - Secara berkesinambungan melakukan perbaikan dan penyesuaian prosedur sistem manajemen yang terintegrasi dengan manajemen risiko, apabila dipandang perlu. - Membuat kategorisasi risiko sehingga memudahkan dalam proses identifikasi, analisis, dan evaluasi risiko. - Pengukuran Risk Maturity Level di Divisi Fabrikasi telah dilakukan pada tahun 2012 lalu, sedangkan pada tahun 2013 pengukuran Risk Maturity Level dilakukan pada Divisi Remanufakturing dan Transport Equipment. - Secara terus-menerus melakukan pelatihan dan penyegaran yang terkait dengan pengelolaan risiko. Untuk meningkatkan pemahaman para pengelola risiko di masing-masing divisi, kami juga menyelenggarakan pelatihan-pelatihan manajemen risiko, baik secara

As part of the Company’s commitment to the development of Risk Management, in 2013 the Company carry out steps for Risk Management developments. The following are the realization of these developments : - Continuously improve and adjust management system procedure that is integrated with risk management, if it is deemed necessary - Create a risk categorization to facilitate the process of identification , analysis , and evaluation of risk . - Measurement of Risk Maturity Level on the Fabrication Division has been carried out in 2012, whereas in 2013 the Risk Maturity Level measurement is carried out on the remanufacturing and Transport Equipment Division . - Continuously provide trainings and refreshments that relates to risk management. To improve the understanding of risk coordinators in respective division, we also organize risk management training, both internally with the parent company (ABM Investama) as well as with risk management practitioners from outside the Company. The training is a form of risk

90


2013

Sanggar Sarana Baja

MANAJEMEN RESIKO

Risk Management

-

- -

internal, dengan induk perusahaan (ABM Investama), maupun dengan praktisi manajemen risiko di luar Perusahaan. Bentuk pelatihan tersebut adalah pelatihan manajemen risiko berbasis ISO 31000:2009, Project Risk Management, dan lain-lain. Sepanjang 2013, Sanggar Sarana Baja juga telah menyelenggarakan beberapa pelatihan di bidang Manajemen Risiko. Selain itu, unit manajemen risiko perusahaan bersama dengan bagian training aktif terlibat dalam program orientasi bagi karyawan baru, serta mengkampanyekan pentingnya manajemen risiko melalui artikel/tulisan yang dimuat di media komunikasi internal baik online maupun cetak. Melakukan Focus Group Discussion antar departemen atau mengundang pihak eksternal perusahaan. Selama 2013, Perusahaan melakukan Focus Group Discussion mengenai Sistem Manajemen Risiko, dengan topik-topik seperti Project Risk Management, Supply Chain Risk Management, Customer Risk Management, dan lainnya. Melakukan benchmark sistem pengelolaan risiko di perusahaan lain. Benchmark dilakukan antara Sistem Manajemen Risiko Perusahaan dengan perusahaan lain yang dinilai sudah lebih baik penerapan proses manajemen risiko nya, yaitu PT Indonesia Power.

Untuk lebih memantapkan penerapan manajemen risiko, di tahun 2014 Perusahaan menetapkan beberapa rencana sebagai berikut: 1. Memastikan Risk Management Unit dan Risk Management Committee melaksanakan fungsinya dengan efektif dan efisien, sehingga semua lini semakin aware terhadap pentingnya risk management 2. Melakukan roadshow untuk kampanye manajemen risiko agar personil Sanggar Sarana Baja yang berada di site juga memiliki pengetahuan yang mumpuni terkait sistem manajemen risiko. 3. Melakukan pengukuran Risk Maturity Level di Divisi Corporate dan Site Service sehingga didapatkan gambaran yang utuh terhadap nilai Risk Maturity Sanggar Sarana Baja secara keseluruhan.

-

- -

management training based on ISO 31000:2009, Project Risk Management, and others. Throughout 2013, Sanggar Sarana Baja has also conducted several trainings in the field of Risk Management. In addition, the company’s risk management unit along with the training unit are actively involved in the new employees’ orientation program, as well as campaign on the importance of risk management through articles/papers published in the Company’s internal communication, both online and print media Conduct Focus Group Discussion among departments or invite external parties. During 2013, the Company conducted a Focus Group Discussion on Risk Management System, with topics ranging from Project Risk Management, Supply Chain Risk Management, Customer Risk Management, and others. Perform benchmark on risk management systems with other companies Benchmark was performed between the Company’s Risk Management System with another company that is considered to have better risk management implementation, such as PT Indonesia Power.

To further strengthen the implementation of risk management, in 2014 the Company set out plans as follows: 1. Ensure that Risk Management Unit and Risk Management Committee perform its functions effectively and efficiently, so that all part of the Company become more aware of the importance of risk management 2. Conduct roadshow to campaign for risk management with the purpose to provide all site personnel of Sanggar Sarana Baja with better knowledge in risk management system. 3. Conduct Risk Maturity Level measurement in the Corporate and Site Service Divisions to obtain a comprehensive description of the overall Risk Maturity value of Sanggar Sarana Baja.

Sanggar Sarana Baja


DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMEN Management Discussion and Analysis

Diskusi dan Analisa Kebijakan Manajemen MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Kondisi Umum Global

Global Economic Condition

L

T

aporan “World Economic Situation and Prospect” yang dipublikasikan oleh World Bank telah merilis angka pertumbuhan ekonomi global. Perekonomian dunia tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 2,1% dibandingkan dengan tahun 2012 yang sebesar 2,4%. Kinerja tahun lalu berlangsung tidak sesuai harapan.Pergeseran siklus dan tatanan ekonomi global yang terjadi di sepanjang tahun 2013 telah mengakibatkan harga komoditas terus tergerus dan pasar keuangan semakin tidak pasti.

92


2013

Sanggar Sarana Baja

he “World Economic Situation and Prospect” report, published by the World Bank, has released the overview onthe global economic growth number. The World economy in 2013 had experienced a downturn to 2.1%, compared to 2.4% growth in 2012. The performance in 2013 did not live up to the expectations, as the shift of global economy system and cycle during the year had led to the decline of commodity prices and an uncertain financial market.

DISKUSI DAN ANALISA MANAJEMEN

Management Discussion and Analysis

Pergeseran demi pergeseran mewarnai perekonomian global. Pertama adalah beralihnya lanskap ekonomi dunia yang ditandai oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi negara maju dan menurunnya pertumbuhan ekonomi negara berkembang. Pergeseran kedua adalah berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dunia. Sedangkan pergeseran yang terakhir adalah mulai beralihnya arus modal dunia, seiring dengan berakhirnya era kebijakan moneter longgar di AS.

Several factors affected global economy through several factors. The first was a change in the world economy landscape, marked by the increasing economic growth of advanced countries while the emerging market (EM) countries experienced a decline in their economic growth. The second factoris the continuing drop of the world commodity prices. Meanwhile, the final change was marked by a shifting of global capital flows as the era of tapering off policy in the US ended.

Memasuki awal tahun 2013, optimisme perbaikan ekonomi global pada tahun 2013 sangat tinggi, terutama karena dunia sangat optimis terhadap meningkatnya pertumbuhan di negaranegara emerging market (EM). Namun, pertumbuhan ekonomi China dan India mulai melemah di triwulan kedua dan terus berlanjut di triwulan ketiga, sehingga berimbas pada negara EM lainnya. Sementara itu, pelemahan yang terjadi di negaranegara maju tidak sedalam pelemahan yang terjadi di negaranegara EM. Hal ini menimbulkan perubahan lanskap ekonomi global dari negara-negara EM ke ke negara-negara maju.

The year 2013 began on an optimistic note following upbeat forecast towards the increasing growth of emerging market countries. However, China and India began to experience a decline of economic growth in the second quarter of the year, which continued in the third quarter ,affecting other EM countries. Nevertheless, the economic slowdowns taking place in advanced countries were not as deep as the economic deceleration affecting emerging markets. This caused the change of the global economic landscape, as the key drivers began to swing from the EM countries to advanced countries

Selanjutnya, pelemahan pertumbuhan ekonomi global tidak pelak berdampak terhadap penurunan harga komoditas. Posisi Cina dan india sebagai negara pengimpor komoditas terbesar dunia menciptakan pukulan yang cukup besar terhadap harga komoditas di tahun 2013. Perlambatan pertumbuhan ekonomi di negara-negara EM, di tengah pasokan yang berlimpah mengakibatkan terus berlanjutnya tren penurunan harga komoditas dunia, terutama pada harga komoditas nonmigas, yaitu sebesar 1,2%. Harga minyak secara rata-rata juga mengalami penurunan dibandingkan tahun 2012, meskipun sempat sedikit meningkat pada beberapa periode akibat gejolak geopolitik di Timur Tengah. Terus menurunnya harga komoditas dunia ini bahkan telah mulai menciptakan isu mengenai berakhirnya era commodity supercycle.

Henceforth, the weakening of global economic growth surely influenced the declining commodity prices. China and India’s positions as the largest commodity importers in the world created a massive strike on the commodity prices in 2013. The economic slowdown, notably within the EM countries, in the midst of abundant supply of commodities perpetuated the trend of sliding international commodity prices, especially on the non-oil and gas commodities, amounting to 1.2%. The average oil price also dropped moderately compared to the year 2012, despite experiencing a slight increase within several periods due to the geopolitical tensions in the Middle East. The continuing decline of world commodities even sparked an issue about the end of the commodity supercycle era.

Di sisi lain, membaiknya perekonomian negara-negara maju di tengah melemahnya perekonomian negara-negara EM berdampak pada beralihnya arus modal dari negara-negara EM ke negara-negara maju. Intensitas peralihan arus modal dunia tersebut semakin meningkat menjelang triwulan III 2014.Hal ini dipicu oleh rencana pengurangan stimulus moneter (tapering off) oleh the Fed. Rencana tersebut kemudian menimbulkan ketidakpastian dan memicu sentimen negatif di pasar keuangan global, termasuk di negara-negara EM sehingga semakin mendorong pelarian modal dari negaranegara EM serta memberikan tekanan terhadap mata uang di negara-negara EM, termasuk Indonesia.

On the other hand, the recovery of advanced countries in the midst of weakening economy of the EM countries ignited a shift in the capital outflows from EM countries to the advanced countries. The intensity of the capital outflows increased towards the third quarter of 2013, triggered by the Fed’s plan to taper off its monetary stimulus (tapering off policy). The plan raised uncertainty and sparked bearish sentiment in the global financial market along with the EM countries, which then drove capital to flow out of these countries and put pressure on their currencies, including Indonesia.

Sebagai respons terhadap kondisi ini, berbagai negara menerapkan langkah antisipasi dengan merilis berbagai kebijakan sehingga perekonomian tidak semakin terpuruk. Negara-

As a response toward this condition, several countries applied counter-measures by releasing various policies to keep their economy from falling apart. The advanced countries

Sanggar Sarana Baja



negara maju merespons dengan kebijakan makro ekonomi yang akomodatif. Sementara, negara-negara EM menanggapi tantangan tersebut dengan kebijakan yang lebih beragam. Menyusul berbagai kebijakan tersebut, kinerja perekonomian global cenderung membaik di akhir tahun, sehingga diharapkan dapat mengembalikan optimisme perbaikan ekonomi di masa depan.

replied with accommodative macroeconomic policies, while EM countries responded to the challenges through more diverse policies. Following these policies, the global economic performance improved towards year end, thus generating optimism for economic recovery in the future.

Kondisi Umum Domestik

Domestic Economic Condition

Perubahan pola siklus global yang tidak sesuai harapan telah menyebabkan kontraksi pada pertumbuhan ekspor sehingga memengaruhi kinerja perekonomian domestik. Kondisi ini, ditopang dengan belum kuat dan belum seimbangnya struktur ekonomi domestik, telah berkontribusi pada melambatnya perekonomian Indonesia di tahun 2013.

The lower than expected pattern change on the global cycle led by a contraction on the export growth, thereby influenced the domestic economic performance. This condition, fueled by the unbalanced and weak domestic economic structure, contributed tothe Indonesia economic slowdown in 2013.

Perekonomian Indonesia mencatat pertumbuhan terendah dalam 4 tahun terakhir. PDB Indonesia di akhir tahun 2013 hanya tumbuh 5,8%, turun dari 6,2% pada tahun 2012. Penyebab perlambatan ekonomi selain karena melemahnya ekspor, juga dipicu lesunya tingkat konsumsi domestik, baik dari konsumsi swasta maupun investasi. Pelemahan ekspor menyebabkan semakin melebarnya defisit transaksi berjalan (current account deficit), yang pada gilirannya telah membuat Rupiah terdepresiasi cukup tajam sejak bulan Mei. Menurut data kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar USD terhadap Rupiah per 31 Desember 2012 adalah Rp9.670 sementara per 31 Desember 2013 mencapai Rp12.081, sehingga Rupiah telah terdepresiasi sekitar 25%.

Indonesia’s economy recorded the lowest growth in the past four years. Indonesia GDP by the end of 2013 had only topped at 5.8%, or a decrease from 6.23% in 2012. The cause of the economic slowdown, aside from the weakening exports, was also triggered by sluggish domestic consumptions – both from private and investment consumptions. The weakening exports led to the widening of current account deficit, which in turn depreciated the Rupiah sharply since May. According to Bank Indonesia middle rate data, the exchange value of USD against Rupiah per December 31, 2012 was Rp9,670, while on December 31, 2013 dropped to Rp12,081, which placed a depreciation by approximately 25%.

Di samping itu, kebijakan Bank Indonesia (BI) yang secara agresif menaikkan suku bunga acuan BI (BI Rate) untuk meredam impor dan mempertahankan nilai tukar Rupiah telah mengakibatkan penurunan sektor konsumsi domestik. Sejak bulan Mei 2013, BI tercatat telah 5 kali menaikkan suku bunganya, dengan total kenaikan sebesar 175 basis poin (bps). Efeknya, bunga pinjaman ikut meningkat sehingga berdampak ke sektor investasi. Kredit perbankan ke sektor investasi berkurang akibat naiknya bunga kredit.

In addition, the Bank Indonesia’s policy which aggressively increased the BI Rate to dampen imports and maintain Rupiah exchange rate caused a decline in domestic consumption sector. Since May 2013, BI raised interest rates 5 times, with a total increase of 175 Base Points (bps). The effect was ultimately the increasing loan interest which affected investment sector. Banking loans to the investment sector decreased due to rising loan interest.

Keputusan pemerintah mengurangi subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga bensin premium sebesar 44% dan solar sebesar 22% di pertengahan tahun telah mengakibatkan kenaikan biaya transportasi dan tarif listrik serta memicu laju inflasi yang naik cukup signifikan yaitu sebesar 7,6% dibandingkan 4,3% pada tahun 2012.

The government’s decision to reduce fuel subsidies, which caused premium gasoline to rise by 44% and diesel oil by 22% in the middle of the year, caused an increase of transportation costs and electric tariffs, as well as ignitingthe inflation rate significantly to 7.6% compared to 4.3% in 2012.

TINJAUAN INDUSTRI

INDUSTRY OVERVIEW

Sementara, Pertumbuhan sektor pertambangan, terutama pertambangan batubara yang menjadi pasar utama

In the mean time, the growth of the mining sector, particularly coal mining which is the main market of the

94


2013

Sanggar Sarana Baja



Perusahaan, pada tahun 2013 masih berada dalam tren yang stagnan. Dalam hal pertambangan batubara, peningkatan pasokan dari Australia, Kolombia dan Afrika Selatan serta melemahnya pertumbuhan permintaan Asia (China dan negara berkembang) telah mendorong terjadinya oversupply batubara dunia. Di tengah kondisi seperti ini, produsen batubara lainnya juga diperkirakan tidak akan mengurangi atau menghentikan produksi, bahkan cenderung akan meningkatkan volume guna menekan biaya produksi dan mempertahankan arus kas. Kondisi kelebihan pasokan dan melemahnya perekonomian dunia berdampak pada penurunan harga batubara. Sejak tahun 2011 lalu harga batubara terus menurun dan turun tajam pada pertengahan 2012.

Company, remained stagnant in 2013. In terms of coal mining, the increase of supply from Australia, Colombia and South Africa, as well as the weakening demand growth in Asia (China and developing countries) had driven the oversupply of world coal. In the midst of this condition, other coal producers were expected not to decrease or cease production, and even tended to increase their production volume to suppress production cost and maintain cashflow. The overwhelming supply condition and the dowturn of world economy put an impact on the coal price. Since 2011, the coal price continuously declined before fallingl sharply in mid 2012.

Sebagaimana harga batubara di pasar dunia, harga batubara Indonesia juga terus menurun sampai menjelang akhir tahun 2013 indeks batubara Indonesia (Indonesian Coal Index – ICI) mengalami sedikit penguatan seiring dengan mulainya musim dingin di Eropa dan Asia Utara. Secara year to date, indeks ICI-1 telah mengalami penurunan sebesar 7,64%, ICI-2 turun sebesar 5,64%, ICI-3 turun sebesar 0,19%, ICI-4 naik sebesar 0,97% dan ICI-5 turun sebesar 1,85%.

In line with the weak coal price in the world market, Indonesian coal prices also decreased until near the end of 2013, when the Indonesian Coal Index (ICI) experienced a slight strengthening along with the onset of winter season in Europe and North Asia. On year to date, the ICI-1 index decreased by 7.64%, ICI-2 fell 5.64%, ICI-3 slipped by 0.97%, ICI-4 rose by 0.97% and ICI-5 dropped by 1.85%.

Kondisi yang tidak menguntungkan ini menambah panjang penantian para pemain di industri ini. Para produsen batu bara terpaksa memilih untuk bermain aman dengan menahan bahkan menurunkan volume produksinya.

The unprofitable condition added to the long-wait of the industry players, where coal producers were forced to choose a safe-play option by holding, or even lowering their production volume.

Kondisi ini tidak pelak lagi berimbas pada industri-industri pendukungnya, tidak terkecuali pada Sanggar Sarana Baja. Di tengah kondisi yang masih tidak kondusif ini, kinerja Sanggar Sarana Baja sepanjang tahun 2013 ini tentu cukup sulit untuk memperoleh hasil yang memuaskan, baik dari segi keuangan maupun operasional. Hal ini terlihat dari penurunan permintaan produk dan jasa dari Sanggar Sarana Baja sejak paruh kedua tahun 2012 lalu. Belum lagi permasalahan pengadaan bahan baku. Hingga kini, Perusahaan masih belum mampu melakukan pengadaan bahan baku sendiri, sehingga harus melakukan impor seperti pengadaan bahan baku dalam proses manufaktur produk. Namun, meski harus melewati tantangan demi tantangan, Perusahaan terus melakukan berbagai strategi, baik melalui upaya efisiensi, restrukturisasi, pembenahan sistem, hingga melakukan diversifikasi produk dan pasar agar dapat tetap meningkatkan marjin dan market share Perusahaan.

The circumstance inevitably ignited a wide spread effect to its supporting industries, including Sanggar Sarana Baja. In the midst of the unfavorable conditions, Sanggar Sarana Bajafound it difficult to perform well throughout 2013, both financially and operationally. This is seen from the downturn of steel and service demands to Sanggar Sarana Baja since the second half of 2012. Not to mention the raw materials procurement issues, whereas until present, the Company hasnot been able to procure raw materials independently, which ledto raw materials imports in the product manufacturing process. Nevertheless, the Company continued to implement many strategies despite having to navigate through various challenges, among others are through efficiency, restructurization, system upgrading, and product and market diversification to increase margin and marketshare of the Company.

Di sisi lain, Perusahaan melihat bahwa industri batubara masih memiliki prospek yang sangat baik. Meniliki “Annual Medium-Term Coal Market Report” yang dirilis oleh Badan Energi Internasional (IEA) pada Desember 2013, konsumsi

On the other hand, the Company saw that coal industry still possesses an excellent prospect. Referring to the “Annual Medium-Term Coal Market Report” released by the International Energy Association (IEA) in December 2013, the global coal consumption is predicted to grow at average

Sanggar Sarana Baja



batubara global diprediksi akan terus tumbuh pada tingkat rata-rata 2,3% per tahun hingga 2018. Dalam jangka panjang, permintaan terhadap batubara akan tetap tinggi, terutama untuk pembangkit listrik, karena harganya relatif murah dan memiliki cadangan berlimpah.

rate of 2.3% per year until 2018. In the long term, the coal demand will remain high, especially from power plants, due to its relatively inexpensive price and abundant reserve.

Lebih jauh, Indonesia bahkan diprediksi masih menjadi negara pengekspor terbesar di bisnis batubara termal dunia hingga 20 tahun ke depan, mengungguli Australia, Rusia, Kolombia, dan Afrika Selatan. Indonesia akan menjadi pemasok batubara utama di pasar global, terutama di kawasan Asia Pasifik karena cadangan batubara Indonesia yang memadai serta biaya produksi yang bersaing. Data Badan Geologi Nasional tahun 2011 menunjukkan Indonesia memiliki sumber daya batubara terkira (resources) sebesar 161 miliar ton dan cadangan yang dapat ditambang (reserves) sebesar 28 miliar ton. Dari potensi tambang batubara nasional tersebut sebanyak 53% berada di Sumatera dan 47% sisanya berada di Kalimantan. Melihat besarnya potensi ini, Perusahaan optimis akan dapat memastikan kinerjanya di masa depan sebagai perusahaan jasa pendukungan pertambangan.

Furthermore, Indonesia is predicted to maintain its position as the largest exporter in world thermal coal business for the next 20 years, over Australia, Russia, Colombia and South Africa. Indonesia will be the main coal supplier in the global market, especially in the Asia Pacific region, due to sufficient coal reserve and competitive production cost. The National Geology Agency’s data in 2011 shows that Indonesia possesses 161 billion tons of resources and 28 billion tons of reserves. From that national coal mining potentials, 53% are in Sumatra and the remaining 47% are in Kalimantan. Given the scale of its potential, the Company is optimistic to affirm its future performance as a mining support services company.

HASIL-HASIL OPERASIONAL

OPERATIONAL RESULTS

Berikut adalah uraian mengenai hasil-hasil operasional Sanggar Sarana Baja yang merupakan analisa atas laporan keuangan tahun 2013 yang tercantum dalam Laporan Tahunan ini.

The following are the description of Sanggar Sarana Baja’s operational results, which is an analysis of the 2013 Financial Statements attached in this Annual Report.

Ringkasan Kinerja Usaha

Operational Performance Summary Ringkasan Kinerja Usaha per 31 Desember 2013 dan 2012 dalam jutaan Rupiah kecuali disebutkan lain Operational Performance Summary for the years ended in December 31, 2013 and 2012 in million Rupiah, unless otherwise stated

Ringkasan Kinerja Usaha | Summary of Operational Performance Pendapatan Usaha | Sales and Service Biaya Total | Total Cost EBITDA Pendapatan (Beban) Lain-lain | Other Income (Charges) Laba Sebelum Pajak | Profit Before Tax Laba Bersih | Net Profit Laba Bersih per Saham Dasar (dalam Rupiah)| Basic Earnings per share (in IDR) Permodalan dan Likuiditas | Capital Resources and Liquidity Arus Kas dari Aktivitas Operasi | Cash Flow from Operating Activities Belanja Modal | Capital Expenditure Total Aktiva | Total Assets Utang Berbunga | Interest Bearing Debts Ekuitas | Equity

96


2013

Sanggar Sarana Baja

Audited 2013

Audited 2012

972.267 798.261 150.730 191.164 26.689 55.351

1.137.181 944.782 14.787 6.809 (50.454) (45.233)

369

-

117.997. 14.119 1.077.890 472.999 256.965

177.435 84.142 1.218.413 611.750 201.615



Pendapatan Usaha

Revenues Rincian Pendapatan Usaha per Segmen Usaha per 31 Desember 2013 dan 2012 dalam jutaan Rupiah kecuali disebutkan lain Revenue Breakdown Based on Segments for the years ended in December 31, 2013 and 2012 in million Rupiah, unless otherwise stated Segmen Manufaktur/ Manufacturing Services/ Services Total Pendapatan Usaha/ Total Sales and Services

2013

2012

425.522 546.745 972.267

631.029 506.152 1.137.181

Pada tahun 2013, Perusahaan membukukan Pendapatan usaha sebesar Rp972,27 miliar, menurun Rp164,91 miliar atau 14,5% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp1.137,18 miliar. Pendapatan tersebut berasal dari kontribusi segmen manufaktur sebesar 43,77% dan segmen services sebesar 56,23%. Penurunan pendapatan terutama disebabkan oleh menurunnya jumlah kontrak baru pada Divisi manufaktur sebesar 32.57% dibandingkan tahun 2012 akibat lesunya industri pertambangan dan energi, walaupun terjadi kenaikan sebesar 8.02% pada segmen services.

In 2013, the Company booked Rp972.27 billion in Revenue, which dropped by Rp164.91 billion or 14.5% compared to Rp1,137.18 billion in the previous year. The decrease was mainly caused by the downturn of new contracts on the Manufacturing Division by 32.57% compared to 2012, due to the slowdown in mining and energy industry despite the 8.02% increase in services segment.

Laba (Rugi) Kotor dan Margin Laba (Rugi) Kotor

Gross Profit (Loss) and Gross Margin

Rincian Laba Kotor per Segmen Usaha per 31 Desember 2013 dan 2012 dalam jutaan Rupiah kecuali disebutkan lain Segmen Gross Profit Breakdown Based on Segments for the years ended in December 31, 2013 and 2012 in million Rupiah, unless otherwise stated Segmen/ Segments Manufaktur/ Manufacturing Services/ Services Total Laba Kotor/ Total Gross Profit

2013

2012

5,66% 27,42% 17,90%

6,66% 29,73% 16,92%

Walaupun terjadi penurunan Pendapatan pada tahun 2013,, Perusahaan memperoleh peningkatan Laba Kotor sebesar 0,9% dari 16,92% di tahun 2012 menjadi sebesar 17,90% di tahun 2013, karena Perusahaan melakukan Productivity Improvement Project dalam upaya efisiensi biaya operasional.

Variance Rp % (35.911) 298,82 18.043 33,44 (18.393) (9,56)

Kontribusi terhadap Total (%) Contribution to Total Gross Profit (%) (27,54) 41,38 100,00

Even with the downturn of Revenue in 2013, the Company earned a slight increase in Gross Profit by 0.9% from 16.92% in 2012 to 17.90% in 2013, due to the Company’s Productivity Improvement Project in the effort of operational cost efficiency.

Sanggar Sarana Baja



Beban Penjualan, Umum dan Administrasi

Selling, General and Administrative Expenses

Rincian Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi per Segmen Usaha per 31 Desember 2013 dan 2012 dalam jutaan Rupiah kecuali disebutkan lain Selling, General and Administrative Expenses Breakdown Based on Segments for the years ended in December 31, 2013 and 2012 in million Rupiah, unless otherwise stated Segmen/ Segments

2013

2012

Manufaktur/ Manufacturing Services/ Services Lainnya/ Others Total Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi / Total Selling, General and Administrative Expenses

73.659 95.756 52.061

48.954 84.755 46.630

Variance Rp % 24.706 50,47 11.001 12,98 5,431 11,65

221.476

180.338

41.138

22,81

Rincian Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi per 31 Desember 2013 dan 2012 dalam jutaan Rupiah kecuali disebutkan lain Selling, General and Administrative Expenses Breakdown for the years ended in December 31, 2013 and 2012 in million Rupiah, unless otherwise stated Variance Keterangan Gaji dan Kesejahteraan Karyawan/ Salaries and employee benefits Beban Imbalan Kerja/ Employee benefit expenses Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Usaha Provision for impairment of trade receivables Perjalanan Dinas Travelling Peralatan dan Fasilitas Equipment and facilities Penyusutan Depreciation Lain-lain Others Total Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi Total Selling, General and Administrative Expenses

2013

2012

128.085

Rp

%

121.845

6.240

5,12

57,83

10.292

4.046

6.246

154,39

4,65

32.230

1.119

31.111

2.779,89

14,55

5.911

10.932

(5.021)

(45,93)

2,67

4.278

9.168

(4.890)

(53,34)

1,93

5.772

6.001

(228)

(3,81)

2,61

34.908

27.227

9.289

225,52

6,05

221.476

180.338

41.138

22,81

100,00

Total Beban Penjualan, Umum dan Administrasi naik 22,81% atau Rp41,14 miliar menjadi Rp221,48 miliar dibandingkan Rp180,34 miliar pada tahun 2012. Kenaikan tersebut terutama berasal dari: • Beban Gaji dan Kesejahteraan Karyawan sebesar 57,83% dari Beban Penjualan, Umum, dan Administrasi Perusahaan. Gaji dan Kesejahteraan Karyawan pada tahun 2013 dicatatkan meningkat sebesar 5,12% dari Rp121,85 miliar menjadi Rp128,09 miliar yang disebabkan kenaikan UMP dan promosi karyawan

98


2013

Sanggar Sarana Baja

Kontribusi terhadap Total (%) Contribution to Total (%)

The total Selling, General and Administrative Expenses rose by 22.81% or Rp41.14 billion to Rp221.48 billion compared to Rp180.34 billion in 2012. The increase was mainly from: • Employee Salaries and Benefits Expenses by 57.83% from Selling, General and Administrative Expenses. The Employee Salaries and Benefits in 2013 rose by 5.12% from Rp121.85 billion to Rp128.09 billion, caused by the minimum wage rise and promotions • Employee Benefit Expenses increased by 154.37% due to the increase of expected discount rate from 6.0% pa



• Beban Imbalan Kerja meningkat sebesar 154,37% karena peningkatan asumsi tingkat diskonto dari 6,0% pa pada tahun 2012 menjadi 8,5% pa pada tahun 2013, serta peningkatan asumsi kenaikan gaji tahunan dari 7,0% pa di tahun 2012 menjadi 9,0% pa di tahun 2013. • Peningkatan pada Cadangan Kerugian Penurunan Nilai dari Piutang Usaha Perusahaan melonjak 2.779,89%dari Rp1,12 miliar menjadi Rp32,23 miliar pada tahun 2013 diakibatkan adanya piutang berisiko gagal bayar pada segmen manufaktur . • Diantara upaya efisiensi yang dilakukan, pada tahun 2013 Perusahaan melakukan penghematan Biaya Perjalanan Dinas sebesar 45,93% dibandingkan total biaya di tahun sebelumnya; serta penghematan Biaya Peralatan dan Fasilitas sebesar 53,34%. • Terjadinya peningkatan Biaya Lain-Lain pada tahun 2013 karena adanya Biaya Notaris sebesar Rp10 miliar atas tindakan divestasi aset yang dilakukan Perusahaan. Di luar biaya Notariat tersebut, Perusahaan membukukan efisiensi sebesar 8,52%.

•

•

•

•

in 2012 to 8.5% pa in 2013, as well as the increase in projected annual salary from 7.0% pa in 2012 to 9.0% pa in 2013. The rise in the Provision for impairment of trade receivables by 2,779.89% from Rp1.12 billion to Rp32.23 billion in 2013, due to the risk of defaulted receivable on the manufacturing segment. Among the efficiency efforts being conducted, the Company performed efficiencies in Travel Advances by 45.93% compared to the total expense in the previous year; along with the efficiencies in Equipments and Facilities Expenses by 53.34%. The increase on Other Expenses in 2013 was caused by Notary Expenses of Rp10 billion as a result of the assets divestment conducted by the Company. The efficiency booked by the Company was at 8.52%. Other Operating Income, Other Operating Expense and Gain (Loss) on Foreign Exchange

Pendapatan operasi lainnya merupakan pendapatan yang diperoleh Perusahaan di luar pendapatan bisnis utamanya. Pada tahun 2013, Pendapatan Operasi Lainnya melonjak sebesar Rp179,12 miliar terutama berasal dari penjualan aset Perusahaan berupa 2 bidang tanah di Kawasan Industri Pulogadung senilai Rp175,01 miliar. Selain dari itu, Pendapatan Operasi Lainnya didapat dari laba neto selisih kurs atas aktivitas operasi dan penjualan material scrap.

Other operating income is the income earned by the Company outside its main business income. In 2013, Other Operating Income rose by Rp179.12 billion, especially from sales of the Company’s asset, namely two lands in Kawasan Industri Pulogadung (Pulogadung Industrial District) with a value of Rp175.01 billion. Moreover, Other Operating Income was from gain (loss) on foreign exchange from operational activities and scrap material sales.

Laba Usaha

Business Profit Rincian Laba Usaha per 31 Desember 2013 dan 2012 dalam jutaan Rupiah kecuali disebutkan lain Business Profit Breakdown for the years ended in December 31, 2013 and 2012 in million Rupiah, unless otherwise stated Segmen/ Segments Manufaktur/ Manufacturing Services/ Services Lainnya/ Others Total Laba Usaha Total Business Profit

Laba Usaha konsolidasi tahun 2013dibukukan sebesar Rp143,69 miliar, meningkat secara signifikan sebesar Rp124,82 miliar karena adanya tindakan divestasi aset Perusahaan berupa 2 bidang tanah di Kawasan Industri Pulogadung.

2013

2012

(42.809) 55.314 131.190

(2.485) 60.865 (39.511)

143.694

18.863

The 2013 Consolidated Business Profit was booked at Rp143.69 billion, rose significantly by Rp124.82 billion due to the divestment of the Company’s Assets of two parcels od land in Pulogadung Industrial District. Associated Net Profit, Financial Associated Net Profit, Financial Income and Financial Expenses

Sanggar Sarana Baja



Laba Bersih Asosiasi, Pendapatan Keuangan dan Beban Keuangan

Associated Net Profit, Financial Income and Financial Expenses

Total Laba Bersih per 31 Desember 2013 dan 2012 dalam jutaan Rupiah kecuali disebutkan lain Total Net Profit for the years ended in December 31, 2013 and 2012 in million Rupiah, unless otherwise stated Segmen

2013

2012

Laba Operasi/ Income from operations Pendapatan/(Biaya) Keuangan/ Finance income (charges) Manfaat Pajak Penghasilan / Income tax benefit – net Total LabaBersih/ Total Net Profit

143.694 (117.005) 28.661 55.351

18.863 (69.324) 5.221 (45.233)

Secara keseluruhan, Biaya Keuangan Perusahaan pada tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar Rp47,68 miliar karena beban bunga dan loan commitment fee serta kerugian selisih kurs atas Biaya Keuangan.

Comprehensively, the Company’s Financial Expenses in 2013 rose by Rp47.68 billion due to interest cost and loan commitment fee, as well as loss on foreign exchange from Financial Charges.

Manfaat Pajak Penghasilan

Income Tax Benefit

Perusahaan mengalami akumulasi Rugi Fiskal karena adanya Pendapatan non Operasional yang sudah dikenakan pajak final sehingga menjadi manfaat pajak bagi Perusahaan sebesar Rp28,66miliar.

The Company experienced Cummulative Tax Losses due to Non-Operating Income with final tax, thus resulted in a tax benefit of Rp28.66 billion for the Company.

TOTAL ASET

TOTAL ASSETS

Total Aset Konsolidasi Perusahaan mengalami penurunan sebesar 11,53% atau Rp140,52 miliar dari Rp1,2 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp1,1 triliun pada tahun 2013 karena terjadinya penurunan akun Piutang Usaha dari Pihak Ketiga, Persediaan, dan Aset Tetap Perusahaan

The total of Company’s Consolidated Assets decreased by 11.53% or Rp140.52 billion from Rp1.2 trillion in 2012, to Rp1.1 trillion in 2013 due to the downturn of Trade Receivable from Third Party, Supplies and the Company’s Fixed Assets

TOTAL LIABILITAS

TOTAL LIABILITY

Total liabilitas Perusahaan pada tahun 2013 sebesar Rp820,93 miliar, menurun Rp195,87 miliar dari Rp1,02 triliun pada tahun 2012. Penurunan liabilitas terutama berasal dari penurunan liabilitas jangka panjang Perusahaan dalam mata uang Dolar Amerika; karena adanya tindakan percepatan pembayaran hutang jangka panjang sebesar18 juta Dolar Amerika pada 5 Juni 2013.

The total liability of the Company in 2013 was at Rp820.93 billion, decreasing by Rp195.87 billion from Rp1.02 trillion in 2012. The decrease in liability was mainly due to decrease in the Company’s long term liabilities in US Dollar; as a result of the advanced payment of long term loans by 18 million US Dollars on June 5, 2013.

EKUITAS

EQUITY

Ekuitas Perusahaan tahun 2013 sebesar Rp256,96 miliar atau meningkat 27,45% dari ekuitas tahun 2012 sebesar Rp201,61 miliar. Peningkatan ekuitas berasal dari saldo laba tahun 2013

The Company’s Equity in 2013 was booked at Rp256.96 billion, or rose by 27.45% from 2012, which was booked at Rp201.61 billion. The increase in equity originated from the

100


2013

Sanggar Sarana Baja

sebesar Rp106,96 miliar atau meningkat 107,24% dari saldo laba tahun 2012 sebesar Rp51,61 miliar

2013 retained earnings of Rp106.96 billion or rose by 107.24% from the 2012 retained earnings of Rp51.61 billion.

Rincian Total Ekuitas per 31 Desember 2013 dan 2012 (dalam jutaan Rupiah kecuali disebutkan lain) Total Equity as of December 31, 2013 and 2012 (in million Rupiah, unless otherwise stated) Segmen/ Segments Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid capital Saldo laba Retained earnings Kepentingan non pengendali Non-controlling interest Total Ekuitas Total Equity

2013

2012

150.000

150.000

106.964

51.613

1

1

256.965

201.614

MODAL

CAPITAL

Struktur Modal

Capital Structure

Struktur Modal Perusahaan adalah sebagai berikut:

The Capital Structure of the Company is as follows:

Struktur Modal Sanggar Sarana Baja per 31 Desember 2013 dan 2012 Sanggar Sarana Baja Capital Structure as of December 31, 2013 and 2012 Pemegang Saham Shareholder PT ABM Investama Tbk Achmad Hadiat Kismet Hamami Total

Jumlah Saham Number of Shares 149.979.960 20.040 150.000.000

Persentase Percentage 99,99% 0,01% 100,00%

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Issued and Fully Paid Capital 149.979.960.000 20.040.000 150.000.000.000

Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal

Management Policy on Capital Structure

Tidak ada kebijakan manajemen atas struktur modal yang dilakukan Perusahaan di tahun ini. Peningkatan Modal Disetor telah dilakukan pada tahun 2012 silam.

There were no management policy on Capital Structure conducted by the Company within this year. The increase in Paid-in Capital had been conducted in 2012.

Sanggar Sarana Baja



KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG DAN TINGKAT KOLEKTIBILITAS PERUSAHAAN

DEBTS SERVICE ABILITY AND COLLECTIBILITY LEVEL

Rasio liabilitas terhadap ekuitas Perusahaan membaik yaitu sebesar 3,19 kali di tahun 2013 dari 5,04 kali pada tahun 2012, yang disebabkan adanya penurunan utang bank jangka panjang.

The liability ratio against the Company’s equity improved by 3.19 times in 2013 from 5.04 times in 2012, caused by the lowering of Long Term Bank Loans.

INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN

SUBSEQUENT EVENTS

Pada tanggal 21 Jan 2014, seluruh utang bank Perusahaan telah dilunasi dengan menggunakan pinjaman dari entitas induk.

In January 21, 2014, all of the Company’s bank loans had been settled by using a loan from the parent company.

PROSPEK USAHA PERUSAHAAN

THE COMPANY’S BUSINESS PROSPECT

Booming komoditas pada tahun 2000-an telah menghasilkan laba yang signifikan bagi perusahaan yang bergerak dalam ekspor komoditas energi. Kenaikan harga komoditas itu sebagian besar dipicu oleh percepatan pertumbuhan ekonomi di negara berkembang dan emerging countries. Namun, situasi pecahnya krisis keuangan global pada tahun 2008 telah menyebabkan harga komoditas turun dengan cepat. Sedangkan pertumbuhan PDB Indonesia sangat dipengaruhi oleh faktorfaktor eksternal seperti ekspor komoditas (khususnya batubara dan minyak sawit, yang menyumbang sekitar 50% dari total ekspor Indonesia) sehingga krisis keuangan telah membatasi pertumbuhan PDB Indonesia pada tahun 2009 menjadi 4,6%. Oleh karena itu, meski dari paruh kedua tahun 2009 hingga awal tahun 2011 harga batubara global mengalami rebounce, namun penurunan aktivitas ekonomi global telah mengurangi permintaan batubara dan mengakibatkan kecenderungan penurunan harga batubara mulai dari awal tahun 2011 sehingga kinerja bisnis para pemain di industri pendukungnya seperti Sanggar Sarana Baja yang sebagian besar pendapatannya berasal dari industri ini ikut melemah.

The commodities boom in 2000 era produced significant profits for companies engaged in energy commodities export. The rise in commodity prices was mostly triggered by the acceleration of economic growth in developing and emerging countries. But the global financial crisis in 2008 caused commodity prices to fell sharply. In the mean time, Indonesia’s GDP growth was largely affected by external factors, such as commodities exports (especially coal and palm oil which contributed around 50% of Indonesia’s total export), thus limiting the coutry’s GDP growth in 2009 to only 4.6%. Due to that matter, despite a rebound in global coal price within the second half of 2009 to early 2011, the slowdown in the global economic activity had reduced coal demand and causing the tendency of decreasing coal price from the beginning of 2011, thus making the business performance of supporting industry players such as Sanggar Sarana Baja – from which most of its incomes gained from this industry – also weakened.

Bank Indonesia telah memproyeksikan bahwa harga komoditas pertambangan di tahun 2014 belum menunjukkan pertumbuhan yang berarti. Industri pertambangan Indonesia diperkirakan masih tumbuh terbatas, terutama karena belum stabilnya situasi politik Indonesia pasca Pemilu 2014. Menurut BI, sektor pertambangan Indonesia hanya bergerak pada kisaran 1,3-1,7 pada tahun 2014.

Bank Indonesia projected that the mining commodity prices in 2014 would not show significant growth. Indonesian mining industry was expected to grow in certain limits, especially due to the instability of Indonesia’s political situation post the 2014 election. According to BI, the domestic mining sector growth will only fluctuate in a range of 1.3-.1.7 in 2014.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di Sektor Pertambangan Tahun 2013-2015 Projected Indonesia’s Economic Growth in the Mining Sector for 2013 - 2015 2013 1,3

2014* 1,3-1,7

*Proyeksi Bank Indonesia/ Based on Bank Indonesia’s projection

102


2013

Sanggar Sarana Baja

2015* 1,4-1,8



Di sisi global, proses rebalancing ekonomi China dari investasi menjadi konsumsi dapat mengurangi ekspor komoditas energi. Dalam hal implementasi UU Minerba, dalam jangka menengah kebijakan ini sebenarnya berdampak positif terhadap ekspor, namun dalam jangka pendek berisiko mengurangi ekspor jika proses pembangunan smelter tidak berjalan lancar sesuai rencana. Jika hal ini terjadi, Perusahaan akan dihadapkan pada risiko semakin lesunya pasar.

From the global perspective, the rebalancing process of China’s economy from investments to consumption may reduce the energy commodity export. With regard to the implementation of the Mineral Law, the policy has a positive impact on export, but on a short terms it poses a risk of reduced export if the smelter development process does not progress as planned. Should this occur, the Company would be facing the risk of increasing market slowdown.

Namun, situasi ini diperkirakan hanya akan berlangsung dalam jangka pendek. Ketika aktivitas ekonomi global telah kembali ke jalurnya, permintaan dari China dan India diperkirakan akan kembali membuat bisnis batubara, tidak terkecuali industri pendukungnya, sangat menguntungkan. Prospek yang menjanjikan ini adalah alasan utama banyaknya perusahaan Indonesia dalam beberapa tahun terakhir telah mulai berekspansi ke industri pertambangan batubara maupun pendukungnya. Mengingat kenaikan harga energi dan kelangkaan sumber energi, harga batubara di masa mendatang diperkirakan akan melonjak. Bagi banyak perusahaan di Indonesia, hal ini merupakan sinyal untuk segera mulai mengamankan cadangan batubara. Sejumlah perusahaan besar seperti Astra International, Semen Gresik dan Perusahaan Listrik Negara–dimana dua perusahaan terakhir sangat tergantung pada pasokan batubara – ikut berinvestasi di bidang pertambangan batubara dalam rangka untuk membentuk rantai nilai dalam bisnis pertambangan dan energi sambil mengamankan pasokan energi di masa depan.

Nevertheless, this situation is estimated only to last for a short term. When global economy activity returns to its path, demands from China and India are most likely to profit coal business, including its supporting industry. This promising future is the main reason why most Indonesian companies in the recent years have expanded to coal mining industry or its supporting industry. Considering the rising energy prices and rowing scarcity of energy resources, the future coal price is predicted to soar. For many Indonesian companies, this is a clear signal for them to start securing their coal reserves. Several major companies such as Astra International, Semen Gresik and Perusahaan Listrik Negara (PLN) – whereas the last two of which depends greatly on coal supply – are investing in coal mining field to form a value chain in the mining and energy business, while at the same time securing their future supplies.

Di samping itu, perkembangan sumber daya energi terbarukan tidak menunjukkan indikasi bahwa ketergantungan pada bahan bakar fosil (terutama batubara) akan berkurang secara signifikan di masa mendatang, sehingga batubara tetap akan menjadi sumber energi penting. Bahkan, untuk mengamankan pasokan dalam negeri, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia telah meminta produsen batubara untuk menyimpan sejumlah tertentu produksi mereka untuk konsumsi domestik. Melihat kondisi-kondisi ini, Perusahaan masih sangat optimis dengan keberlangsungan bisnisnya di masa depan.

Aside from that, the developments of renewable energy resources do not show an indication that dependency on fossil fuels (especially coal) will significantly decrease in the foreseeable future, thus coal remains a vital source of energy. Moreover, the Indonesian Ministry of Energy and Mineral Resources has ordered coal producers to reserve a specific amount of their products for domestic consumption. Based on these conditions, the Company is optimistic on the continuation of their business in the future.

Di sisi lain, Perusahaan tidak akan berdiam diri dan akan tetap mencari kemungkinan ekspansi maupun peluang-peluang untuk memasuki pasar baru. Di tahun 2014, Manajemen melihat ada potensi pasar baik bagi Divisi Remanufaktur terkait banyaknya vessel di sektor migas yang akan memasuki masa peremajaan karena telah berumur 25 tahun. Selain itu, Perusahaan juga melihat bahwa jasa yang diberikan Perusahaan memiliki peluang untuk berekspansi pada sektorsektor di luar sektor pertambangan, di antaranya untuk sektor kimia, komoditas kelapa sawit, karet, dan transportasi.

On the other side, the Company would not stand still and putting efforts on the possibility of expansion or chances to enter new markets. In 2014, the Management realizes a great market potential for Remanufacturing Division, as a great number of vessels in oil and gas sector are about to enter their rejuvenation period after 25 years of operation. Apart from that, the Company has also seen that the services given had created a chance to expand beyond the mining sectors, such as chemical sector, palm oil commodity, rubber and transportation.

Sanggar Sarana Baja



PEMASARAN

MARKETING

Perusahaan menerapkan berbagai strategi pemasaran untuk SSB, diantaranya yaitu: - Meningkatkan engineering capability; dan - Memfokuskan diri tidak hanya pada sektor pertambangan, namun juga pada sektor-sektor non pertambangan; - Memfokuskan diri pada kontrak-kontrak jangka panjang - Mengembangkan pasar untuk manufaktur produk seperti Dewatering pump, Ladder, bucket teeth, dan IndoJack; - Melakukan penetrasi pasar ke sektor migas serta industri lain seperti Forestry, pabrik gula, dan lain-lain. - Memfokuskan diri untuk memperoleh process plant maintenance and construction - Menyesuaikan layanan Perusahaan dengan kebutuhan pelanggan,khususnya di Kalimantan. - Melakukan layanan perbaikan peralatan kelautan dan sistem bongkar muat di lokasi pertambangan. - Memprioritaskan pada kontrak-kontrak dengan internal Grup Perusahaan -- Melakukan pengendalian yang ketat terhadap proyekproyek yang diraih Perusahaan - Memfokuskan diri pada refinery serta peralatan untuk gas pipe line

The company implemented various marketing strategies for SSB, namely: - Improving engineering capability; and - Focusing on not only the mining sector, but also to nonmining sectors; - Focusing on long term contracts - Expanding market for the manufacturing products such as Dewatering pump, Ladder, bucket teeth and IndoJack; - Performing market penetration to oil and gas sector as well as other industries such as Forestry, sugar mills and others. - Focusing on acquiring process plant maintenance and construction - Adjusting the Company’s services with clients’ needs, especially in Kalimantan. - Performing naval equipment repair service as well as load and discharge system in the mining location - Prioritizing to contracts with the internal Company Group - Performing tight control on projects acquired by the Company - Focusing on refinery and equipments for gas pipe line

KEBIJAKAN DIVIDEN

DIVIDENT POLICY

Perusahaan tidak melakukan pembagian dividen karena tidak memiliki pemegang saham publik.

As Private company with no public shareholders, Sanggar Sarana Baja did not disburse dividend to its shareholders.

REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM

USE OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING

Perusahaan tidak melakukan penawaran umum atas saham.

The Company did not conduct any public offering of shares.

INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI ATAU RESTRUKTURISASI

MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUSITION OR RESTRUCTURING

Pada tahun 2013, Perusahaan melakukan divestasi atas aset tetap yang dimiliki Perusahaan dengan melakukan penjualan aset atas tanah seluas 24.035m2 berikut bangunannya di Kawasan Industri Pulogadung senilai Rp175,01 miliar kepada induk Perusahaan. Dana yang diterima dari hasil penjualan aset tersebut, setelah dikurangi biaya, digunakan untuk melunasi pinjaman bank yang sebesar USD18 juta. Selain divestasi, Perusahaan tidak melakukan investasi, ekspansi, akuisi, maupun restrukturisasi.

In 2013, the Company divested its fixed assets by the selling of its 24.035m2 land and building in the Pulogadung Industrial District at the value of Rp175,01 billion to its holding company. Funds acquired from the divestment, after deducting divestment costs, are being use to settle its USD18 million bank loans. Other than the divestment, the Company did not conduct other corporate actions.

104


2013

Sanggar Sarana Baja



TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI

TRANSACTION WITH AFFILIATED PARTY

Sehubungan dengan pembelian aset tetap berupa lahan milik Perusahaan oleh induk Perusahaan, yaitu PT ABM Investama Tbk (ABM), pihak ABM telah mendapatkan Fairness Opinion (Penilaian Kewajaran) atas Rencana Transaksi Penjualan Tanah dan Bangunan PT Sanggar Sarana Baja per 31 Desember 2012 oleh Kantor Jasa Penilai Publik KJPP Stefanus Tonny Hardi & Rekan. Nilai transaksi pembelian oleh ABM adalah sebesar Rp175,01 miliar atau sebesar 5% dari ekuitas Perusahaan (lebih rendah dari 20%) berdasarkan Laporan Keuangan per 31 Desember 2013 yang telah diaudit sebesar Rp3,52 triliun, oleh karena itu, transaksi ini bukan merupakan transaksi material sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Bapepam No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama.

In relation with fixed asset purchase in the form of land owned by the Company by its parent company, PT ABM Investama Tbk (ABM), ABM has obtained Fairness Opinion on the Transaction Plan of Land and Building Sales of PT Sanggar Sarana Baja per December 31, 2012, by the Public Evaluator Office (KJPP) Stefanus Tonny Hardy & Partners. The value of the transaction is Rp175.01 billion or 5% of the Company’s equity (lower than 20%) based on the audited Financial Statements per December 31, 2013, of Rp3.52 trillion. Therefore, the transaction is not a material transaction as stipulated in the Bapepam Regulation No. IX.E.2, regarding Material Transaction and Changes of Main Business Activity.

PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANGUNDANGAN

AMENDMENTS IN LAWS AND REGULATIONS

Pada tahun 2013, Perusahaan menaikkan Upah Minimum karyawan menjadi Rp2.574.000,- per bulan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 207 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) Tahun 2013, dimana UMSP untuk sektor industri Logam, Elektronik, dan Mesin (LEM) adalah Rp2.574.000,- per bulan. Besaran UMSP tersebut naik signifikan dari UMSP Tahun 2012 yang sebesar Rp.1.727.940,- untuk sektor yang sama, yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 13 Tahun 2012 tentang UMSP Tahun 2012.

In 2013, the Company raised the employee’s Minimum Wage to Rp2,574,000 per month. This was conducted in accordance to the Provincial Governor of DKI Jakarta Regulation No. 207 Year 2012 regarding the Sectoral Provincial Minimum Wage (UMSP) Year 2013, whereas the UMSP for Metal, Electronic and Machinery (LEM) Sector is set at Rp2,574,000 per month. The amount of UMSP had risen significantly from the 2012 UMSP of Rp1,727,940 for the same sectors, stipulated by the Provincial Government of DKI Jakarta through the Provincial Governor of DKI Jakarta Regulation No. 13 Year 2012 regarding the 2012 UMSP.

Besaran tersebut 17% di atas besaran Upah Minimum Provinsi (UMP) Tahun 2013 yang ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 189 Tahun 2012 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2013 yang mensyaratkan bahwa UMP Tahun 2013 di Provinsi DKI Jakarta adalah sebesar Rp 2.200.000,- per bulan.

The increase is 17% higher than the 2013 Provincial Minimum Wage (UMP) stipulated by the Provincial Government of DKI Jakarta in the Provincial Governor of DKI Jakarta Regulation No. 189 Year 2012 regarding the Provincial Minimum Wage Year 2013, which requires the minimum UMP for the Year 2013 in DKI Jakarta is Rp2,200,000 per month.

Pada akhir 2013, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menaikkan besaran UMP DKI Jakarta untuk Tahun 2014, yaitu berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 123 Tahun 2013 tanggal 1 November 2013 tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2014, dimana UMP Tahun 2014 di Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta adalah sebesar Rp2.441.000,- per bulan. Sedangkan UMSP Tahun 2014, diperkirakan akan naik sebesar 5% dari tahun sebelumnya.

By the end of 2013, the Provincial Government of DKI Jakarta again increased the amount of UMP for DKI Jakarta for the year 2014, based on the Provincial Government of DKI Jakarta in the Provincial Governor of DKI Jakarta Regulation No. 123 Year 2013, dated on November 1, 2013, regarding the 2014 Provincial Minimum Wage, whereas the 2014 UMP is set at Rp2,441,000 per month. Meanwhile, the UMSP for 2014 is estimated to increase by 5% from the previous year.

Kenaikan UMSP ini memberikan tekanan yang cukup berat bagi Perusahaan karena rata-rata harga pada kontrakkontrak yang diperoleh Perusahaan diterima pada tahun-

The rise of UMSP has given heavy pressure to the Company, since the average rates in the contracts received by the Company in the years before the increase of UMP and UMSP

Sanggar Sarana Baja



tahun sebelum kenaikan UMP dan UMSP tersebut belum memperhitungkan kenaikan biaya personil yang tinggi sehingga Perusahaan harus langsung menderita peningkatan pada beban operasional sejak awal tahun.

have not calculated the high increase on personnel cost, thus making the Company to suffer from the increase of operational cost since the beginning of the year.

Rincian UMSP dan UMP DKI Jakarta Tahun 2012-2014 DKI Jakarta Sector (UMSP) and Province (UMP) Minimum Wage for 2012 - 2014 Tahun/ Year 2012 Upah Minimum Sektoral Provinsi (UMSP) untuk Logam, Elektronik, dan Mesin (LEM) Province Minimum Wage for Metal, Electronic and Machines Sector Upah Minimum Provinsi (UMP) Province Minimum Wage

Tahun/ Year 2013

Tahun/ Year 2014

Rp 1.401.843, -/bulan/ month

Rp 1.727.940, -/bulan month

Rp 2.574.000,/bulan month

Rp Rp1.529.150, -/bulan/ month

Rp 2.200.000,-/bulan Rp 2.441.000,/bulan month

*merupakan angka estimasi, besaran UMSP JakartaTahun 2014 adalah 5% dari UMSP Tahun 2013. Hingga April 2014, Pergub yang mengatur besaran ini belum diluncurkan. *Total Equity as of December 31, 2013 and 2012 (in million Rupiah, unless otherwise stated)

106


2013

Sanggar Sarana Baja

TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN


Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

D

alam mewujudkan misi sebagai warga korporasi yang baik, Sanggar Sarana Baja senantiasa berusaha terlibat secara aktif dalam memberikan kontribusi positif di tengahtengah masyarakat. Kami percaya, peran aktif Perusahaan dalam setiap kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan tidak hanya akan meningkatkan reputasi perusahaan di mata stakeholders, tetapi juga memberikan nilai tambah pada seluruh masyarakat pada umumnya.

I

n achieving its mission to become a good corporate citizen, Sanggar Sarana Baja is actively involved in making a positive contribution to the society. We believe that the Company’s active role in all corporate social responsibility activities will not only enhance the Company’s reputation in the eye of the Stakeholders, but also provide added value to the public in general.

Sanggar Sarana Baja


TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN Corporate Social Responsibility

Dengan tekad berkontribusi terhadap kesejahteraan bangsa, sebagai perusahaan nasional Sanggar Sarana Baja juga berkomitmen dalam memastikan keberlanjutan dalam setiap kegiatan tanggung jawab sosial Perusahaan (corporate social responsibility/CSR). Bagi kami, kegiatan bisnis akan mencapai keseimbangan ketika kepentingan perusahaan yang bersifat komersial mencapai harmonisasi dan sinerginya dengan kepentingan sosial dan lingkungan hidup.

Determined to contribute to the welfare of the nation, as a national company Sanggar Sarana Baja is also committed in ensuring the sustainability of all Corporate Social Responsibility (CSR) activities. For us, business activity will reach its balance when the commercial interest of the Company achieves harmonization and synergy with social and environmental interests.

Untuk merealisasikan komitmen ini, Perusahaan menjalankan pembangunan berkelanjutan melalui berbagai aktivitas tanggung jawab sosial perusahaan. Selama 2013, Sanggar Sarana Baja memfokuskan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaannya pada 5 (lima) aktivitas utama, yaitu pengelolaan lingkungan hidup, ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja, peningkatan kualitas pendidikan, pengembangan sosial dan kemasyarakatan, serta tanggung jawab pada pelanggan.

To realize this commitment, the Company carries out a sustainable development through various corporate social responsibility activities. During 2013, Sanggar Sarana Baja focused its corporate social responsibility activities in 5 (five) main activities, namely the management of environment, labor, health and safety, education quality improvement, social and community development, as well as the responsibility towards customers.

PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

ENVIRONMENTAL MANAGEMENT

Di bidang lingkungan, Sanggar Sarana Baja menjalankan berbagai program baik yang terkait langsung dengan kegiatan operasional perusahaan maupun terkait perlindungan dan konservasi alam. Perusahaan juga menerapkan ISO 14001:2004 untuk Sistem Manajemen Lingkungan yang diakui secara internasional. Hal ini merupakan bukti komitmen Sanggar Sarana Baja untuk membantu upaya menjaga keseimbangan alam secara berkelanjutan.

With respect to environmental aspect, Sanggar Sarana Baja ran various programs related directly to the operations of the company as well as environmental protection and conservation. The Company also implemented internationalstandard ISO 14001:2004 for Environmental Management System. This is a testament to Sanggar Sarana Baja’s commitment to help efforts in preserving the balance of nature in a sustainable manner.

Pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni, Sanggar Sarana Baja diwakili oleh tiga divisinya, yakni Divisi Fabrikasi dan Divisi Remanufacturing yang berlokasi di area Jakarta. mengadakan kegiatan sosial yang bertujuan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan alam dengan tema “Dari Kita untuk Semua”.

In celebration of the World Environment Day on June 5, Sanggar Sarana Baja, through its two divisions, namely Fabrication Division and Remanufacturing Division located in the Jakarta area, organized a social event that aimed to preserve the balance of nature with the “From Us To All” as its theme.

Aksi yang pertama, dijalankan oleh Divisi Fabrikasi (SSBF) dan Divisi Remanufacturing (SSBR) yang mengajak karyawannya masing-masing untuk membawa setidaknya satu batang pohon untuk ditanam di lingkungan workshop SSBF dan SSBR. Sedangkan tanaman yang lebih kecil, ditempatkan ke dalam pot, kemudian dibagikan kepada karyawan untuk diletakkan di ruangan atau meja kerja. Secara langsung, kegiatan ini menambah keasrian dan kesejukan lingkungan kerja dan juga menimbulkan kesadaran karyawan akan pentingnya menjaga kelestarian dan keseimbangan alam demi kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup.

The first action, ran by the Fabrication Division (SSBF) and Remanufacturing Division (SSBR), was to ask their employees to bring at least one tree to be planted at the SSBF and SSBR workshops. Smaller plantsare placed into pots, and then distributed to the employees to be placed at their workplace; This activity directly added beauty and refreshment to the workplace and raised our employees’ awareness on the importance of preserving the balance of nature for the survival of living creatures.

Sedangkan di Bengalon, Kalimantan Timur, dalam rangka memperingati World Environment Day 2013, Perusahaan

Meanwhile, in celebratingthe 2013 World Environment Day, the Company together with other KPC and Darma Henwa

108


2013

Sanggar Sarana Baja



bersama beberapa kontraktor KPC dan Darma Henwa lainnya mengadakan beberapa kegiatan tanggung jawab sosial. Salah satu kegiatan tanggung jawab sosial yang digawangi oleh Perusahaan adalah pemberian drum bekas oli untuk kegiatan lomba mewarnai tong sampah. Drum bekas oli dari aktivitas Fabrikasi di Perusahaan diberikan cat dasar warna putih, kemudian drum bekas tersebut dijadikan alat untuk lomba mewarnai. Drum yang telah dilukis dengan tema lingkungan hidup ini nantinya akan dijadikan tong sampah di sekolah para peserta.

contractors organized several social responsibility activities in Bengalon, East Kalimantan. One of the activities organized by the Company was the provision of used oil drums for coloring competition. The used oil drums from the Company’s Fabrication activity were painted with a white basecoat and used as a tool for the coloring contest. Drums that have been painted with the environmental themes will be used as trash cans at the participants’ schools.

Kegiatan yang diadakan di SD Negeri 03 Bengalon dan SMP Negeri Bengalon ini dilaksanakan tanpa mengeluarkan dana. Malah sangat menguntungkan karena ternyata limbah bekas kegiatan operasional di Perusahaan dapat didaur ulang menjadi barang yang berguna. Lomba mewarnai tong sampah ini menjadi kegiatan yang menarik, karena drum bekas oli yang telah dilukis digunakan di sekolah mereka menjadi tong sampah. Di akhir acara penyerahan hadiah kepada juara, hadir pula Camat Bengalon, Kapolsek Bengalon, Kepala Desa SepasoBengalon hingga para pimpinan manajemen seluruh kontraktor yang terlibat serta para guru dan murid SD dan SMP Bengalon.

The event, which was held at the Bengalon 03 Elementary School and Bengalon Junior High School, had no cost to the Company. In fact, the event turned out to be very profitable because it recycled the Company’s wastes into useful items. This drum coloring competition became an interesting activity as the painted oil drums are used as trash cans in their schools. At the end of the competition, an award ceremony was held attended by Bengalon district head, Bengalon Police Chief, Sepaso-Bengalon Village Chief and the management of all contractors involved as well as the teachers and students of Bengalon elementary and junior high schools.

Selain pemberian drum bekas oli, Perusahaan juga turut serta dalam penanaman 1000 pohon di beberapa sekolah di Kecamatan Bengalon. Semoga kegiatan ini dapat dimaknai sebagai kegiatan positif yang bisa dibagikan oleh Perusahaan kepada masyarakat di sekitar Bengalon.

In addition to the provision of used oil drums, the Company also participated in the planting of 1,000 trees at several schools in Bengalon District. Hopefully, this activity can be interpreted positively by the Bengalon communities.

Selain kegiatan tesebut, pelestarian lingkungan dilakukan Perusahaan dalam kegiatan operasional sehari-hari Perusahaan, di antaranya dengan berkomitmen terhadap target 0 (zero) spill, meningkatkan pengetahuan dan kesadaran karyawan Perusahaan akan lingkungan, berkontribusi dalam mengurangi aktivitas penipisan Sumber Daya Alam dengan meningkatkan efisiensi penggunaan air bersih dan energi, menyelenggarakan manajemen pengelolaan sampah dan limbah B3, mengelola Bahan Berbahaya dan Beracun, menyelenggarakan Program Monitoring Lingkungan, serta mensosialisasikan ”Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2013”. Penjelasan lebih lanjut mengenai kegiatan-kegiatan ini dapat dilihat pada bagian Manajemen Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja (K3L) Laporan Tahunan ini.

Aside from these activities, the Company also made efforts toward environmental conservation in the Company’s daily operations, including commitment to 0 (zero) spill target, increased employee knowledge and awareness of the environment, contributing in reducing the natural resources depletion by improving water usage and energy efficiency, conducting waste management and B3 waste management, manage hazardous and toxic materials, as well as conducting Environmental Monitoring Program and “World Environment Day 2013” socialization. Further details on these activities are presented in the Health, Safety, and Environment (HSE) Management of this Annual Report.

PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN

SOCIAL AND PUBLIC DEVELOPMENT

Aksi 1000 Kantong Darah

1000 Blood Bag Act

Sebagai perusahaan nasional, Perusahaan memahami perannya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat,

As a national company, the Company understands its role in improving the welfare of the community, particularly through

Sanggar Sarana Baja



terutama melalui program-program sosial yang bersifat rutin. Salah satu dari sekian banyak kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan oleh Perusahaan adalah kegiatan donor darah bertajuk “Aksi 1000 Kantong Darah”. Kegiatan ini biasanya rutin dilakukan setiap 3 bulan sekali dengan mengajak para karyawan yang sehat dan layak secara medis untuk menyumbangkan sebagian darahnya bagi yang membutuhkan, terutama bagi masyarakat sekitar daerah operasi. Kegiatan ini, diharapkan dapat menumbuhkan rasa kepedulian dan semangat berbagi pada setiap diri karyawan demi keberlangsungan hidup sesama manusia.

sustainable social programs. One of them is the blood donation titled “1000 Blood Bag Act”. This activity is held every 3 months by encouraging healthy and medically eligible employees to donate their blood for the needy, especially for the people surrounding the Company’s operations. This activity is expected to foster a sense of caring and sharing of the employees for the survival of other human beings.

Pemberdayaan Masyarakat Sekitar

Empowerment of Surrounding Communities

Dilandasi keinginan mendatangkan manfaat bagi masyarakat di sekitar lokasi operasi, Perusahaan memiliki kebijakan untuk melibatkan tenaga kerja lokal atau putera daerah. Proses rekrutmen tetap dijalankan berdasarkan persyaratan dan ketentuan yang sudah ditentukan Perusahaan. Selanjutnya putra daerah yang sudah diterima bekerja, mendapatkan kesempatan setara dengan karyawan lainnya untuk mengembangkan karir.

Based on the desire to bring benefits to the communities in the area of operations, the Company has a policy to involve local labor or native people. The recruitment process remainsbased on terms and conditions that have been determined by the Company. Furthermore, the natives who have been accepted to work at the Company received equal opportunities with other employees to develop their career.

PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN

EDUCATION QUALITY IMPROVEMENT

Peningkatan kualitas pendidikan bagi masyarakat merupakan salah satu fokus dari program CSR yang dilakukan oleh Perusahaan. Di tahun 2012 yang lalu, fokus Perusahaan adalah secara rutin menjadi pembicara dalam acara seminar/ talkshow yang diadakan oleh universitas-universitas terkemuka. Namun, untuk tahun 2013, kegiatan CSR Perusahaan di bidang Pendidikan dikembangkan ke berbagai kegiatan lainnya, di antaranya melalui pemberian buku untuk para tunanetra, serta dengan berperan serta dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar dan Kelas Inspirasi.

Improving the community’s education quality is one of the focuses of the Company’s CSR programs. In 2013, the focus of the Company was to routinely participate as a speaker in seminars/talk shows hosted by leading universities. However, in 2013, the Company’s CSR activities in Education were developed into other activities, including the provision of books for the visually impaired, as well as participation in the Indonesia Teaches Movement Festival and Inspiration Class.

1000 Buku untuk Tuna Netra

1000 Books for the Visually Impaired

PT ABM Investama, yang merupakan induk perusahaan dari Perusahaan, merangkul seluruh karyawan di bawah naungannya untuk menjadi relawan dalam aksi “1000 Buku untuk Tunanetra” yang diselenggarakan oleh Yayasan Mitra Netra pada bulan Maret 2013.

PT ABM Investama, the Company’s parent company, encourages all employees to become a volunteer in the “1000 Books for the Visually Impaired” act organized by Mitra Netra Foundation in March 2013.

Para relawan bekerjasama meluangkan waktunya untuk mengetik ulang buku-buku yang tengah beredar di pasaran, baik dari kelompok fiksi maupun non fiksi, ke dalam bentuk teks digital (format Microsoft Word). Nantinya, teks hasil ketikan tersebut akan diterjemahkan kembali oleh pihak yayasan ke dalam huruf Braille. Kegiatan mulia ini dilakukan dengan tujuan agar para penyandang tunanetra dapat

The volunteers worked together to take their time to retype popular books on the market, both fiction and non-fiction books, into digital text form (Microsoft Word format). Ultimately, the resulting text will be converted by the foundation in Braille. This noble activity was done so that the visually impaired received the same opportunity to increase knowledge and insights from reading the book.

110


2013

Sanggar Sarana Baja



kesempatan yang sama menambah pengetahuan dan wawasannya dari membaca buku. Sampai saat ini sudah terkumpul 30 judul buku yang diketik ulang oleh para sukarelawan baik secara perorangan maupun tim.

As of today, 30 titles have been re-typed by both individual and team volunteers.

Campus Talk Show

Campus Talk Show

Generasi muda adalah cikal bakal penerus bangsa. Menyadari hal ini, Perusahaan ingin ikut terlibat dalam mencetak para profesional muda yang akan membuat inovasi-inovasi di masa mendatang dan menghasilkan karya-karya terbaik bagi bangsa Indonesia dengan hadir di berbagai kegiatan kemahasiswaan di kampus-kampus.

Our younger generation is the future of our nation. Recognizing this, the Company would like to be involved in creating a generation of young professionals who will make innovations in the future and produce its best works for Indonesia by participating in a variety of student activities on campuses.

Pada tanggal 15 Mei 2013, Perusahaan yang diwakili oleh Plant Manager Divisi Remanufacturing, Muh. Arfani Fatchul Alam, hadir sebagai key note speaker dalam Seminar Nasional Teknik dan Manajemen Industri 2013 yang bertajuk “Menuju Sustainable Manufacturing untuk Keberlanjutan dan Peningkatan Daya Saing Industri Nasional” di Universitas Muhammadiyah Malang.

On May 15, 2013, the Company, as represented by the Plant Manager of Remanufacturing Division, Muh. Arfani Fatchul Alam, participated as a keynote speaker at the on 2013 National Seminar of Industrial Engineering and Management, titled “Towards Sustainable Manufacturing for Sustainability and Increased in National Industry Competitiveness” at the University of Muhammadiyah Malang.

Pada acara yang dihadiri oleh kalangan akademisi, praktisi dan pemerintahan ini, Muh. Arfani berbagi pengalaman mengenai penerapan industri remanufaktur berkelanjutan yang selama ini dijalankan oleh Perusahaan.

At the event, this was attended by academics, practitioners and government officials, Muh. Arfani shared his experiences on the implementation of sustainable remanufacturing industry that has been executed by the Company.

Ke depannya, akan terbuka kerjasama dengan pihak perguruan tinggi untuk melakukan penelitian mengenai industri remanufaktur di Perusahaan. Hasil penelitian tersebut nantinya diharapkan dapat mendukung keberlanjutan dan peningkatan bisnis Perusahaan dalam menghadapi daya saing industri nasional maupun internasioal.

In the future, the Company will establish cooperation with universities to conduct research on the Company’s remanufacturing industry. The results of these studies will be expected to support the sustainability and improvement of the Company’s business in facing the competitiveness of the national and the international industry.

Workshop Visit bagi Pelajar

Workshop Visit for Students

Perusahaan terbuka bagi siapa saja yang ingin mengetahui dan mempelajari core bisnis maupun dunia industri remanufaktur lebih luas. Oleh karena itu, Perusahaan memberikan kesempatan kepada beberapa sekolah, yaitu para pelajar dari SMKN 1 Batur Jaya, Ceper, Klaten dan SMKN 20 Bandung untuk melakukan kunjungan industri ke workshop Perusahaan yang berlokasi di Pulogadung Sekolah ini dipilih sebagai lokasi kunjungan dikarenakan adanya kesesuaian antara bisnis inti Perusahaan dengan kompetensi keahlian yang diajarkan, antara lain Teknik Permesinan, Pengelasan, Pengecoran logam, dan lainnya.

The Company welcomes anyone who wants to learn and have a deeper knowledge on the remanufacturing industry core business. Therefore, the Company provides the opportunity for students, namely for the students of SMKN 1 Batur Jaya, Ceper, Klaten and SMKN 20 Bandung to visit to the Company’s workshop located in Pulogadung. These schools have been selected due to the compatibility between the Company’s core business with competency skills that are taught on these schools, namely Engineering Machinery, Welding, metal casting, and others.

Dalam sesi kunjungan ini para siswa dan siswi ditunjukkan secara langsung proses produksi Fabrikasi dan Remanufaktur di lapangan, dimana sebelumnya para pelajar dibekali materi

In this visit, the students were shown live demonstration of on-field Fabrication and Remanufacturing production process. Prior to this, the students were given a brief introduction

Sanggar Sarana Baja



pengenalan singkat tentang roda bisnis yang digerakkan oleh Perusahaan, yakni Divisi Fabrikasi, Divisi Site Services, Divisi Remanufaktur dan Divisi Transport Equipment.

about the Company’s main businesses, which are the Fabrication Division, Site Services Division, Remanufacturing Division and Transport Equipment Division.

Selain itu, para siswa dan siswi tersebut juga diberikan gambaran mengenai alur karir yang akan dilalui apabila tertarik berkarir di Sanggar Sarana Baja, yaitu di antaranya dengan menunjukkan prestasi yang baik selama sekolah.

Additionally, the students were also given an overview of the industry’s career path should they are interested in working at Sanggar Sarana Baja, which among the first step is having a good grades during school.

FGIM (Festival Gerakan Indonesia Mengajar)

Indonesia Teaches Movement Festival (FGIM)

Sanggar Sarana Baja juga mengirimkan tim relawannya untuk mengikuti kerjabakti dalam Festival Gerakan Indonesia Mengajar yang diadakan oleh Yayasan Indonesia Mengajar pada tanggal 5 Oktober 2013 di EcoPark, Ancol, Jakarta.

Sanggar Sarana Baja also sends teams of volunteers to participate in community service in Indonesia Teaches Movement Festival held by the Indonesia Teaches Foundation on October 5, 2013 at Eco Park, Ancol, Jakarta.

Relawan Perusahaan memberikan kontribusi dengan menyumbangkan sejumlah besar buku, mulai dari buku cerita anak hingga ensiklopedia pengetahuan. Selain itu para relawan juga mempersembahkan alat peraga belajar unik yang khusus dibuat oleh tim produksi dari masing-masing divisi di Perusahaan seperti papan piket kebersihan, miniatur pressure vessel (produk Perusahaan), miniatur alat berat dalam bentuk wayang, dan robot peraga.

The Company’s volunteers contributed by donating a large number of books, ranging from children’s storybooks to encyclopaedias. In addition, the volunteers also presented a unique learning aids that are specially made by the production team from each division in the Company, such as a picket board, pressure vessel miniature (as one of the Company’s product), heavy equipment miniature in the form of puppets, and simulation robots.

FGIM ini bertujuan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam setiap diri generasi bangsa dengan membantu menyediakan fasilitas media atau alat belajar yang unik dan kreatif bagi siswa-siswa sekolah yang ada di pelosok-pelosok Indonesia. Hal ini selain membuat kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik dan minat belajar siswa semakin meningkat, juga dapat membantu mereka yang tinggal di pelosok Indonesia mengejar ketertinggalan teknologi.

FGIM aims to develop the potential that exists in all of this nation’syoung generation by providing media facilities or means of unique and creative learning tools for school students in remote corners of Indonesia. This is, in addition to making teaching and learning more interesting and increasing student’s interest in learning activities can also help those who live in remote areas of Indonesia to catch up their technology disadvantages.

Kelas Inspirasi

Inspiration Class

Perusahaan kian berkomitmen untuk terus memajukan kualitas pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan di area-area terpencil. Tahun 2013, relawan Perusahaan kembali melanjutkan misinya dengan bergabung dalam program “Kelas Inspirasi” yang diselenggarakan oleh Gerakan Indonesia Mengajar (GIM).

The Company is increasingly committed to continue improving the quality of education in Indonesia, particularly in remote areas. In 2013, the Company resumed its mission by volunteering in the “Inspiration Class” program which was organized by the Indonesian Teaches Movement (GIM).

Kelas Inspirasi adalah gerakan para profesional turun ke Sekolah Dasar (SD) selama sehari, berbagi cerita dan pengalaman kerja juga motivasi meraih cita-cita. Cerita tersebut akan menjadi bibit untuk para siswa bermimpi dan merangsang tumbuhnya cita-cita tanpa batas pada diri mereka. Tujuan dari Kelas Inspirasi bagi para siswa adalah menjadi untuk belajar dari para profesional. Sedangkan bagi para profesional, khususnya kelas menengah secara lebih luas, Kelas Inspirasi mengajarkan mengenai kenyataan dan fakta mengenai kondisi pendidikan kita .

Inspiration Class is a movement where professionals step in to elementary schools (SD) during the day, to share stories and working experiences as well as motivating the students to achieve theirdreams. The stories act as seeds for the students to dream and foster their limitless lifetime goals. The purpose of the Inspiration Class is for the students to learn from the professionals. As for professionals, especially for the middle class in general, Inspiration Class teaches about reality and facts about the state of our education.

112


2013

Sanggar Sarana Baja



Tanggal 8 November 2013, Perusahaan berkesempatan mengisi Kelas Inspirasi di SD Muhammadyah 1 Balikpapan yang diwakili oleh karyawan-karyawan dari divisi Remanufaktur. Di Kelas Inspirasi ini, para relawan yang berperan sebagai inspirator memanfaatkan peluang berinteraksi langsung dengan para pelajar SD untuk membagi pengalaman dan wawasan mengenai profesi yang dijalankan para inspirator ini sehari-hari. Banyak hal yang dapat diceritakan, antara lain tugas yang dijalankan secara rutin, bagaimana caranya menjadi seseorang dengan profesi tersebut, dan apa yang dapat dikontribusikan oleh profesi tersebut bagi kehidupan di masyarakat.

On November 8, 2013, the Company, represented by employees of the Remanufacturing Division, had the opportunity to participate in the Inspiration Class at SD Muhammadiyah 1 Balikpapan. In this Inspiration Class, the volunteers who played the role as the inspirer took the opportunity to interact directly with elementary school students to share experiences and insights into their daily professions. Many things can be shared; among others aretheir daily duties, how to become one in the profession, and what can be contributed to by the profession for the society.

PELAYANAN PADA PELANGGAN

CUSTOMER SERVICE

Sesuai dengan misi Perusahaan untuk senantiasa menyediakan solusi-solusi bernilai tambah yang akan mengoptimalkan kepuasan pelanggan. Kami menjaga hubungan baik dengan para pelanggan dengan mengedepankan kualitas produk terbaik yang tersertifikasi secara sistem manajemen kualitas dan lingkungan.

In accordance with the Company’s mission to provide valueadding solutions that will optimize customer satisfaction, we maintain good relationships with customers by promoting quality products that are quality management system certified and environmentally certified.

Perusahaan juga membuka pintu terhadap pengaduan dugaan tindakan pelanggaran Code of Conduct yang dilakukan oleh karyawan Perusahaan. Direksi telah menunjuk GM Divisi Human Capital atau pejabat internal tertentu lainnya untuk menerima, menampung, menangani dan memeriksa laporan pengaduan yang disampaikan. Setiap dan semua pengaduan atas dugaan pelanggaran, wajib disampaikan secara tertulis kepada Komite Etika atau tim lain yang ditetapkan oleh Direksi.

The Company also welcomed to reports of alleged act of violations of the Code of Conduct committed by employees of the Company. The Board of Directors has appointed the GM of Human Capital Division or other designated internal officials to accept, accommodate, handle and examine such reports. Any and all reports of alleged violation shall be submitted in written reports to the Ethics Committee or another team determined by the Board of Directors.

Pengaduan dapat dilaporkan melalui email ke: komite.etik@ ptssb.co.id, atau melalui nomor telepon di 081-3188 53 454 dan Pin BB 2A0FEE20.

Such reports can be submitted by e-mail to: komite.etik@ ptssb.co.id, or by phone at +6281-3188 53 454 and BlackBerry Pin 2A0FEE20.

Perusahaan menjamin kerahasiaan identitas pelapor, informasi dan data pengaduan pelanggaran, sementara pihak-pihak yang berpartisipasi dalam pengaduan pelanggaran berhak mendapat perlindungan hukum dari Perusahaan. Bahkan, pihak-pihak yang berjasa menyelamatkan Perusahaan ABM dengan mengungkap perkara yang merugikan secara material dan non material berhak mendapatkan penghargaan dari Perusahaan;

The Company guarantees the confidentiality of the reporter’s identity, as well as its information and data, while the whistleblowers are entitled to legal protection from the Company. In fact, the parties who contributed to save the Company by uncovering both materially and non-materially adverse cases are entitled to appreciation from the Company.

Selama tahun 2003, Perusahaan juga turut berkontribusi dalam kegiatan-kegiatan di Perusahaan pelanggan, Misal Bulan K3, perayaan hari 17 Agustus, Kompetisi Indonesian Fire & Rescue Challenge di Freeport. Keseluruhannya bertujuan untuk mendukung segala aktivitas dan hubungan baik antara Perusahaan dengan para pelanggan.

During 2013, the Company also contributed to the activities at the Company’s customers, namely K3 Month, Independence Day celebrations, Indonesian Fire & Rescue Challenge in Freeport. The overall activities aim to support all the activities and relationships between the Company and its customer.

Sanggar Sarana Baja


SUMBER DAYA MANUSIA Human Resources

Sumber Daya Manusia Human Resources

S

anggar Sarana Baja tengah tumbuh dan berkembang dalam mewujudkan cita-cita menjadi pemain yang diperhitungkan di kancah bisnis rekayasa alat pertambangan dan energi. Untuk mencapai visi ini, kami tidak hanya berfokus pada strategi bisnis, namun juga tengah mentranformasi diri menjadi sebuah organisasi yang solid melalui programprogram pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) secara terarah dan optimal. Bagi kami, SDM adalah aset penting yang harus dijaga dan dibina karena kami percaya bahwa Perusahaan tumbuh bersama dengan karyawan.

114


2013

Sanggar Sarana Baja

Sanggar Sarana Baja is growing and developing to fulfill its vision of becoming a world-class player in mining and energy related industry. To achieve its vision, we focus not only on our business strategies, but also on building a solid organization through effective and focused Human Resources (HR) development programs. We believe that human resource is an important asset that must be protected and nurtured as the Company grows together with employees.


SISTEM REKRUTMEN

RECRUITMENT SYSTEM

Setiap tahun, Departemen SDM di Sanggar Sarana Baja melakukan analisa terhadap kebutuhan pegawai sebagai dasar rekrutmen karyawan dan rencana mutasi maupun promosi untuk memenuhi kekosongan jabatan.

Each year, the Human Resources Department of Sanggar Sarana Baja analyses the basic needs of employees as part of recruitment, rotation and promotion plans to fill any vacant position.

Rekruitmen karyawan bertujuan untuk mendapatkan calon karyawan dengan kemampuan yang sesuai dengan kualifikasi dan kebutuhan perusahaan. Sanggar Sarana Baja memberikan kesempatan yang sama kepada setiap warga negara Indonesia untuk menjadi karyawan Perusahaan. Proses rekrutmen ini dimulai dari perencanaan sumber tenaga kerja, penetapan kualifikasi calon karyawan yang dibutuhkan, pencarian sumber tenaga kerja, pengumpulan surat lamaran dan dokumen-dokumen yang dibutuhkan. Setelah mendapatkan calon-calon tenaga kerja potensial, maka selanjutnya dilakukan serangkaian proses seleksi untuk memutuskan calon karyawan yang akan dipekerjakan.

The recruitment aims to find prospective employees with suitable skills and qualifications in accordance with the needs of the Company. Sanggar Sarana Baja provides equal opportunities to all Indonesian citizens to become employees of the Company. The recruitment process starts from planning the manpower resources, determining the required qualifications of the candidates, searching the manpower resources, to collecting application letter and required documents. After identifying prospective employees, we performed a series of selection process to decide which candidates will be employed.

KOMPOSISI KARYAWAN

THE COMPOSITION OF THE EMPLOYEES

Hingga 31 Desember 2013, Sanggar Sarana Baja tercatat memiliki total 2.382 karyawan yang tersebar di 12 lokasi kerja. Jumlah tersebut terdiri dari 1.806 karyawan tetap, 570 karyawan kontrak nasional dan 6 karyawan ekspatriat. Selain itu, Perusahaan juga memperkerjakan 309 karyawan pihak ketiga. Jumlah karyawan Sanggar Sarana Baja di tahun 2013 ini mengalami penurunan yang cukup signifikan, yaitu sebesar 14,7% dibandingkan tahun lalu yang mencapai 2.792 karyawan. Penurunan ini disebabkan adanya perusahaan membuka kesempatan Pensiun Dini dan Kesepakatan pengakhiran hubungan kerja (Perjanjian Bersama ) dan berakhir kontrak kerja.

As of December 31, 2013, Sanggar Sarana Baja has a total of 2,382 employees working at 12 workplaces. This number consists of 1,806 permanent employees, 570 national contract employees and 6 expatriate employees. In addition, the Company also hires 309 third party employees.The total number of Sanggar Sarana Baja employees in 2013 decreased significantly by 14.7% compared to 2,792 employees last year. This decrease was due to the Company’s early retirement opportunities, agreement on termination of Collective Labour Agreements and the end of employment contract.

Secara demografi, komposisi karyawan dapat dibagi berdasarkan fungsi bisnis, jenjang manajemen, usia, tingkat pendidikan, status, masa kerja, dan divisi. Berdasarkan fungsi bisnis, sebanyak 94 karyawan memegang fungsi Management, 761 karyawan di fungsi Support, 83 karyawan sebagai Sales Marketing, sisanya sebanyak 1.444 karyawan adalah karyawan Operational. Sementara itu, berdasarkan Jenjang Manajemen, karyawan Sanggar Sarana Baja terdiri dari 3 orang Direksi, 6 General Manager dan Senior Manager, 95 Manager, serta 2.278 Staff dan Non Staff.

Based on its demographics, the composition of the employees can be divided based on business functions, management levels, age, education level, status, employment tenure, and division. Based on business function, 94 employees perform management functions, 761 employees perform supporting functions, 83 employees are from Sales Marketing, and the remaining 1,444 employees are from Operational. Meanwhile, based on management level, Sanggar Sarana Baja employees consist of 3 Directors, 6 General Managers and Senior Managers, 95 Managers and 2,278 Staff and Non Staff.

Berdasarkan usia, sebanyak 368 karyawan berusia di bawah 25 tahun, 1.773 karyawan berada di rentang usia 25-45 tahun, dan 241 karyawan berusia 46 hingga 55 tahun. Dari segi tingkat pendidikan, sebanyak 2.026 karyawan memiliki latar belakang pendidikan dasar sampai dengan Diploma

Based on age, 368 employees are under the age of 25, while 1,773 employees are between 25-45 years old, and 241 employees are between 46-55 years old. In terms of education level, 2,026 employees have up to Diploma 3 (D3) Degree, 344 employees have a Bachelor Degree (S1),

Sanggar Sarana Baja



3 (D3), 344 adalah lulusan Sarjana Strata 1 (S1), dan 12 karyawan bergelar Master (S2). Dilihat dari status, terdapat 1809 karyawan tetap (permanen) dan 573 karyawan kontrak. Selanjutnya menurut masa kerja, sebanyak 1.826 karyawan memiliki masa kerja kurang dari 8 tahun, 225 karyawan memiliki masa kerja antara 8-16 tahun, 250 karyawan telah bekerja selama 17-24 tahun, 76 karyawan bekerja selama 2532 tahun, dan 5 karyawan telah berdedikasi selama lebih dari 32 tahun. Sedangkan jika dibagi berdasarkan divisinya terdiri dari 127 karyawan SSBC, 467 karyawan SSBF, 415 karyawan SSBR, 974 karyawan SSBS, dan 399 karyawan SSBT.

and 12 employees earned a Master Degree (S2). Based on their status, there are 1,809 permanent employees and 573 contract employees. Furthermore, according to employment tenure, 1,826 employees have served for less than 8 years, 225 employees have served between 8-16 years, 250 employees have worked for 17-24 years, 76 employees have 25-32 years of service, and 5 employees have dedicated their service for over 32 years. Meanwhile, based on the division, there are 127 SSBC employees, 467 SSBF employees, 415 SSBR employees, 974 SSBS employees, and 399 SSBT employees.

Gambaran mengenai komposisi karyawan Sanggar Sarana Baja berdasarkan masing-masing demografi dapat dilihat pada berbagai diagram berikut:

Details of the composition of Sanggar Sarana Baja employees based on each demographic can be seen in the diagrams below:

Komposisi Karyawan Berdasarkan Fungsi Bisnis The Composition of the EmployeesBased on Function

Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Manajemen The Composition of the EmployeesBased on Management Level

Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia The Composition of the EmployeesBased on Age

Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan The Composition of the EmployeesBased on Education Level

Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian The Composition of the EmployeesBased on Employment Status

Komposisi Karyawan Berdasarkan Masa Kerja The Composition of the EmployeesBased on Employment Tenure

116


2013

Sanggar Sarana Baja


Komposisi Karyawan Berdasarkan Divisi The Composition of the EmployeesBased on Divison

PENGEMBANGAN DAN PELATIHAN KETERAMPILAN

TRAINING AND DEVELOPMENT

Kami percaya bahwa SDM yang berkualitas merupakan salah satu modal utama untuk menjadi perusahaan kelas dunia yang mampu memberikan layanan berkualitas tinggi kepada para stakeholders. Oleh karena itu, sejak tahun 2009 kami memiliki Departemen Learning and Development yang memiliki visi untuk mengembangkan bisnis perusahaan dengan mencetak individuindividu yang profesional di bidangnya.

We believe that the quality of human resources represents one of the primary assets for the Company to become a world class company that is able to deliver high quality services to the stakeholders. Therefore, the Learning and Development Department was established in 2009 with a vision to develop the Company’s business by generating professional individuals in their respective field.

Aktivitas pengembangan ini didahului oleh proses Training Need Analysis (TNA) untuk memastikan program pelatihan tepat sasaran sesuai kebutuhan perusahaan. Hasil TNA kemudian menjadi referensi untuk pelaksanaan pelatihan selama satu tahun ke depan. Perusahaan menyusun programprogram pelatihan dan pengembangan untuk mendorong peningkatan kinerja. Setiap karyawan diberikan kesempatan yang sama untuk mengembangkan keterampilannya untuk mendukung kesuksesan kinerja yang bersangkutan.

This development activity is preceded by the Training Need Analysis (TNA) process to ensure the training programs are in accordance with the Company’s needs. The TNA results then serves as a reference for the next year’s training. The Company formulates training programs and developments to encourage improved performance. To ensure their future performances, each employee is given equal opportunities to improve their skills.

Pada kuartal pertama tahun 2013 telah terbentuk tim Internal Assessor Sanggar Sarana Baja dalam payung SSB Assessment Development Center yang telah melakukan pemetaan dan pengukuran kompetensi khususnya core dan soft competency yang merupakan turunan dari Nilai Inti dan Sifat Kepemimpinan (Core Value and Leadership Traits/CVLT) Sanggar Sarana Baja.

In the first quarter of 2013 an Internal Assessor team of Sanggar Sarana Baja was formed as part of SSB Assessment Development Center. The team has conducted mapping and measuring competencies, particularly on core and soft competencies, derived from Core Values and Leadership Traits (CVLT) of Sanggar Sarana Baja.

Perusahaan secara berkesinambungan menciptakan programprogram pelatihan yang inovatif, baik dalam bentuk soft skill maupun hard skill. Pelatihan di bidang hard skill salah satunya adalah pelatihan pengelasan (welding) oleh instruktur welding profesional yang bersertifikat. Saat ini, kami mempunyai izin sebagai Area Competency Test (Tempat Uji Kompetensi) dimana perusahaan boleh menyelenggarakan Uji Kompetensi di bidang pengelasan (welding) yang disertifikasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Di samping itu, untuk memastikan pelatihan yang efektif di bidang K3L, sejak 2012 pelatihan di bidang Kesehatan, Keselamatan Kerja, dan Lingkungan telah ditangani langsung oleh Departemen Health, Safety, and Environment (HSE).

The Company creates sustainable training programs that are innovative, both in soft skill and hard skill trainings. One of the hard skill training is welding training by certified welding instructors. Currently, the Company holds Area Competency Test license which allows the Company to hold a Competency Test in the field of welding that is certified by the Indonesian Professional Certification Authority (BNSP). In addition, to ensure effective training in the field of HSE, the Health, Safety, and Environment trainings have been handled directly by the Health, Safety, and Environment (HSE) Department since 2012.

Sanggar Sarana Baja



Untuk pelatihan di bidang soft skill, Departemen Learning and Development menyelenggarakan program pengembangan kepemimpinan, di antaranya: 1. Management Trainee Di tahun 2013 Departemen Learning and Development kembali menyelenggarakan program Management Trainee untuk 16 karyawan baru. Program ini bertujuan untuk mencari pemimpin masa depan yang potensial di antara para fresh graduates. Sejak 2012, Program Management Trainee dibagi menjadi dua. Pertama adalah jalur generalis, yaitu Commercial Leader Development Program (CLDP), sedangkan yang kedua adalah jalur spesialis, yaitu Technical Development Program (TDP).

For soft skill training, the Learning and Development Department holds leadership development programs, among others: 1. Management Trainee In 2013, the Learning and Development Department once again held the Management Trainee program for 16 new employees. This program aims to discover prospective future leaders among fresh graduates. Since 2012, the Management Trainee Program is divided into two programs, generalist and specialist. The generalist program is named Commercial Leader Development Program (CLDP), while the specialist program is named Technical Development Program (TDP).

Pada program CLDP, karyawan dididik untuk mampu memahami bisnis perusahaan secara menyeluruh dalam waktu 15 bulan melalui pelatihan di beberapa area utama (critical function) dalam bisnis perusahaan. Program CLDP bertujuan untuk mencetak sumber daya manusia yang mempunyai kemampuan yang bersifat generalis.

In the CLDP program, employees are trained to gain indepth understanding on the Company’s overall business within 15 months of trainings in several key areas (critical function) in the Company’s business. The CLDP program aims to produce human resources with generalist capability.

Di sisi lain, program TDP bertujuan mencetak para spesialis sesuai dengan bidang keahlian masing-masing. Program TDP diselenggarakan dalam durasi 12 bulan pada satu area kerja yang khusus.

On the other hand, the TDP program aims to generate specialists in their respective expertise. The program is held for a duration of 12 months at a designated working area.

Selain kedua program ini, Departemen Learning and Development juga memfasilitasi kebutuhan pelatihan para karyawan untuk mendukung pekerjaan mereka, baik pelatihan dari pihak internal maupun eksternal. Salah satu keahlian inti dari PT Sanggar Sarana Baja adalah keahlian pengelasan (welding), oleh karena itu secara berkala kami mengadakan pelatihan dan sertifikasi para juru las kami, baik oleh BNSP maupun lembaga lainnya. Pada tahun 2013, sebanyak 105 orang telah mendapatkan sertifikat pengelasan.

In addition to these programs, the Learning and Development Department also facilitates the training needs of the employees, both internal and external parties. One of the core skills of PT Sanggar Sarana Baja employees is the welding skill. To support improvement of this skill, we regularly conduct training and certification of our welders, either by BNSP and other institutions. By 2013, 105 employees have obtained welding certification.

Dalam mengembangkan kompetensi karyawan, Perseroan menggalang kerjasama dengan berbagai institusi pelatihan maupun sertifikasi yang dikenal kompeten di bidangnya seperti PQM, PPM Manajemen, Prasetya Mulya Business School dan institusi-institusi lainnya. Dalam rangka pemantauan seluruh pelatihan yang diikuti oleh karyawan Perusahaan, Sanggar Sarana Baja juga telah mengintegrasikan sistem SAP dalam input database training. Terobosanterobosan yang telah dilakukan oleh Perusahaan bertujuan untuk menciptakan program pengembangan SDM yang efektif dan simultan di segala dimensi, bukan hanya pengembangan kompetensi teknis dan kemampuan manajerial, namun juga pengembangan kepribadian dan kecerdasan emosional.

In improving employees’ competencies, the Company collaborates with various training and certification institutions that are competent in their respective field such as PQM, PPM Management, Prasetya Mulya Business School and other institutions. To monitor the entire training participated by the employees, Sanggar Sarana Baja has also integrated SAP system in the training database input. Among the breakthroughs that have been made by the Company to create human resource development program that are effective and simultanious in every dimension, not only the developments of technical competencies and managerial capabilities, but also the developments of personal and emotional intelligence.

Secara keseluruhan, selama 2013 Sanggar Sarana Baja telah menyelenggarakan 52,952 jam pelatihan non eksekutif dan 64

Overall, during 2013 Sanggar Sarana Baja has conducted 52.952 non-executive training hours and 64 executives

118


2013

Sanggar Sarana Baja


jam pelatihan eksekutif, dengan total pengeluaran anggaran sebesar Rp1,038,994,810. Biaya pelatihan ini menurun dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp1,700,888,284.

training hours, with a total expenses of Rp1,038,994,810. The training cost is lower than in 2012, which amounted to Rp1,700,888,284.

PENGELOLAAN TALENTA DAN SUKSESI KEPEMIMPINAN

TALENT MANAGEMENT AND LEADERSHIP SUCCESSION

Kami menyadari pengelolaan SDM sebuah perusahaan selayaknya terselenggara melalui manajemen SDM yang terencana. Pengelolaan Talenta atau Talent Management di Sanggar Sarana Baja difokuskan pada kegiatan pengembangan dan penguatan karyawan baru, pemeliharaan dan pengembangan karyawan yang sudah ada, dan penarikan sebanyak mungkin karyawan yang memiliki kompetensi, komitmen dan karakter.

We are aware that HR management of a company should be done through a proper and planned manner. At Sanggar Sarana Baja, Talent Management is focused on developing and reinforcing new employees, maintaining and developing existing employees, and attracting as many of employees who have the competency, commitment and character.

Pengelolaan talenta di SSB diawali dengan menyusun Talent Matrix yang mengkombinasikan pencapaian kinerja dan kompetensi setiap karyawan sesuai dengan blueprint SSB Talent Management & Succession Planning. Setiap tahun, Perusahaan menyelenggarakan Program Talent Review Meeting untuk mengidentifikasi Talent Lister SSB sekaligus memetakan perencanaan suksesi (succession planning) tahunan. Talent Lister merupakan karyawan-karyawan terbaik SSB di setiap level yang diprioritaskan dan disiapkan untuk menjadi pemimpin di masa depan dengan program mentoring, penugasan (assignment), dan pelatihan (training) baik secara internal maupun eksternal.

The talent management at SSB begins with the formulation of Talent Matrix which combines the performance and competence of each employee according to the SSB Talent Management & Succession Planning blueprint. Each year, the Company conducts Talent Review Meeting Program to identify SSB Talent Lister as well as formulate the annual succession plan. The Talent Lister consists of SSB’s best employees at every level which are prioritized and trained to become future leaders through mentoring programs, assignments, and trainings, both internally and externally.

Sistem rekrutmen karyawan baru di Sanggar Sarana Baja dilakukan secara ketat dan berbasis kompetensi. Seleksi yang ketat bertujuan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan Perusahaan, namun juga untuk memastikan ketersediaan generasi baru prospective talent yang siap untuk menjadi star talent berikutnya. Sementara, bentuk pemeliharaan dan pengembangan pada existing employees dilakukan melalui transformasi organisasi dan relokasi di level manager dan lini di bawahnya, yaitu dengan melakukan rotasi. Transformasi dilakukan sebagai upaya meningkatkan kinerja dan kualitas pengelolaan Perusahaan. Sedangkan agar dapat menarik lebih banyak karyawan yang berkualitas, Departemen SDM melakukan kerjasama dengan pihak Universitas dan lembaga rekruitmen.

The recruitment system of new employees at Sanggar Sarana Baja is done strictly, based on competencies. The tight selection aims not only to meet the needs of the Company, but also to ensure the availability of a new generation of prospective talents who are ready to be the next star talent. Meanwhile, to maintain and improve the existing employees, organizational transformation and relocation are done at the managerial level and all levels below, namely through employees rotation. The transformation is done as an effort to improve the management performance and quality at the Company. In addition, the HR Department cooperates with Universities and recruitment agencies to attract more qualified employees.

PENGEMBANGAN KARIR

CAREER DEVELOPMENT

Saat ini proses pengembangan karir dalam organisasi Perusahaan sedang dikembangkan dalam beberapa fase. Fase pertama dari proses ini mulai dilaksanakan pada kuartal pertama tahun 2013 dan dijadwalkan untuk selesai pada kuartal pertama 2014. Di antara langkah-langkah pengembangan karir

Currently the career development process in the Company’s structure is being developed in several phases. The first phase of this process commenced in the first quarter of 2013 and is scheduled for completion in the first quarter of 2014. Among the career development measures that have been

Sanggar Sarana Baja


yang telah dilaksanakan pada tahun 2013 adalah penyusunan position grade, penyusunan SOP Promosi, pembentukan Assessment Development Center. Sedangkan yang masih dalam taraf on progress adalah penyusunan Job Family Tree.

implemented in 2013 were the formulation of position grade and Promotion SOP, as well as establishment of Assessment Development Center. Meanwhile, the formulation of Job Family Tree is still in progress.

Untuk fase berikutnya, Departemen SDM tengah menyiapkan penyusunan Critical Bussiness Role dan jenjang karir, serta penyusunan salary grade secara paralel dengan menggunakan Job Family Tree sebagai acuan dalam penyusunan job dan salary grade tersebut. Proses ini kemudian disinergikan dengan program pengembangan talenta dan perencanaan suksesi karyawan sehingga departemen SDM dapat menjalankan proses pengembangan karir secara lebih objektif.

For the next phase, the HR Department is preparing the Critical Business Role and career path, as well as formulating the salary grade by using the Job Family Tree as a reference in the formulation of the job and salary grade. This process is then synergized with the talent development programs and employees succession planning so that the HR department is able to conduct career development process in a more objective manner.

PRINSIP KESETARAAN

FAIRNESS PRINCIPLE

Sesuai dengan Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 pasal 5 dan 6 tentang Ketenagakerjaan, setiap tenaga kerja memiliki

In accordance with Law No. 13 Year 2003 article 5 and 6 regarding Employment, every worker has an equal

120


2013

Sanggar Sarana Baja


kesempatan yang sama tanpa diskriminasi untuk memperoleh pekerjaan dan setiap pekerja berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dari pengusaha. Oleh karena itu, prinsip kesetaraan dan non-diskriminasi di tempat kerja menjadi prinsip dasar ketenagakerjaan yang harus dilaksanakan oleh setiap perusahaan, baik dalam hal rekrutmen maupun peningkatan keterampilan dan pengembangan karir karyawan.

opportunity to obtain employment without discrimination and entitled to equal treatment without discrimination from employers. Therefore, the principle of equality and nondiscrimination in the workplace become basic principles of employment that must be implemented by every company, both in terms of employees recruitment as well skills and career development.

Sebagai warga korporasi yang taat terhadap Undang-undang, Sanggar Sarana Baja menjunjung tinggi asas kesetaraan (fairness), dengan memberi kesempatan yang sama bagi setiap warga negara untuk menjadi karyawan Perusahaan serta bagi karyawan untuk memperoleh pelatihan kerja serta pengembangan dan peningkatan karir sesuai dengan undangundang yang berlaku.

As a law-abiding corporate citizen, Sanggar Sarana Baja upholds the principle of fairness by giving equal opportunity for every citizen to be the Company’s employees and for employees to obtain job training and career development and enhancement in accordance with the prevailing law and regulations.

Sanggar Sarana Baja



Penilaian, perkembangan karier dan promosi jabatan karyawan ditentukan dari kecakapan dan penguasaan pada bidang pekerjaan. Sesuai Standar Etika, Perusahaan memberikan pelatihan, promosi, pemberhentian, pemberian kompensasi serta hak karyawan lainnya secara adil dan setara tanpa memandang latar belakang agama, ras atau suku, hubungan pribadi, warna kulit, kewarganegaraan, jenis kelamin (termasuk kehamilan), preferensi seksual, umur, cacat, status veteran, atau karakteristik lain yang dilindungi oleh hukum. Hal ini juga sejalan dengan pandangan kami bahwa penerapan prinsip-prinsip kesetaraan dan non diskriminasi, mampu menarik dan mempertahankan bakat terbaik, mendukung inovasi yang lebih besar dan menciptakan lingkungan kerja yang produktif.

The assessment, career development and promotion of employees are determined by their proficiency and mastery in their respective field of work. In compliance with the Ethical Standards, the Company gives training, promotion, termination, compensation and other rights of the employees fairly without discrimination in religion, race or ethnicity, personal relationships, skin color, nationality, sex (including pregnancy), sexual preference, age, disability, veteran status, or any other characteristic protected by law. It is also in line with our belief that the application of the fairness and non-discrimination principles are able to attract and retain the best talent, support greater innovation and create a productive working environment.

MANAJEMEN KINERJA

PERFORMANCE MANAGEMENT

Penilaian kinerja di Sanggar Sarana Baja menggunakan skema performance management development yang terbagi dalam 3 siklus: (a) Planning, yakni penetapan poin-poin penilaian; (b) Monitoring, yakni kajian dan pengawasan secara berkala terhadap hasil pencapaian target per periode; dan (c) Evaluation, yakni penilaian terhadap hasil pencapaian kinerja dalam satu tahun.

The performance assessment in Sanggar Sarana Baja uses a performance management development scheme which is divided into three cycles: (a) Planning, namely the determination of the assessment points; (b) Monitoring, namely the periodic review and monitoring toward the achievement of targets per period; and (c) Evaluation, namely the assessment of the performance achievement in one year.

Skema tersebut kemudian diturunkan dalam bentuk Key Performance Indicator (KPI) masing-masing karyawan yang dirumuskan setiap tahun. Pada fase planning, penilaian kinerja karyawan kemudian diukur dari kemampuan dan kinerja karyawan dalam melaksanakan seluruh KPI yang ditetapkan setiap tahun berdasarkan konsep Balance Scorecard,. Selanjutnya, monitoring dilakukan melalui Midyear review yang dilaksanakan setiap tengah tahun untuk memetakan kekuatan dan kelemahan kinerja untuk kemudian bisa diperbaiki sehingga target yang dicanangkan bisa tercapai pada fase evaluasi.

The scheme is then derived in the form of Key Performance Indicators (KPI) for each employee and formulated each year. In the planning phase, the performance appraisal of the employees are then measured by their capabilities and performance in implementing all KPIs that are formulated annually based on the Balanced Scorecard concept. Furthermore, the monitoring process is done through Midyear review to map and improve the performance’s strengths and weaknesses, so that the target may be achieved at the evaluation phase.

MANAJEMEN PENGHARGAAN

AWARD MANAGEMENT

Sanggar Sarana Baja senantiasa berusaha untuk mengapresiasi kontribusi karyawan bagi Perusahaan. Setiap tahun, kami memberikan berbagai bentuk penghargaan sebagai apresiasi Perusahaan terhadap karyawan yang berprestasi dalam mendukung pencapaian target bisnis, di antaranya melalui pemberian bonus, maupun memberikan penghargaan kepada karyawan berprestasi . Apresiasi ini diberikan berdasarkan kajian terhadap kinerja karyawan yang dilakukan melalui Penilaian Kinerja.

Sanggar Sarana Baja constantly strives to appreciate the contribution of employees to the Company. Each year, we provide various forms of appreciations, through the provision of bonus and reward, to high-performing employees who excel in supporting the achievement of the Company’s targets. The appreciation is given based on the result of the employee’s Performance Appraisal.

122


2013

Sanggar Sarana Baja


LINGKUNGAN KERJA

WORKING ENVIRONMENT

Untuk menjaga kualitas kinerja karyawan, lingkungan kerja menjadi perhatian tersendiri di Sanggar Sarana Baja. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman, dan kondusif, budaya kerja yang produktif akan terbentuk secara alami sehingga karyawan selalu memberikan kinerja yang terbaik untuk perusahaan. Untuk itu, di tahun 2013 Perusahaan melakukan langkah-langkah peningkatan kualitas lingkungan kerja, dengan memperhatikan aspek K3L serta mengadakan acara terkait kesejahteraan karyawan.

To maintain the employees’ performance, the working environment has been a special concern in Sanggar Sarana Baja. By creating a healthy, safe, comfortable, and conducive working environment, a productive working culture will naturally formed so that employees will constantly give their best performance for the Company. To that end, in 2013 the Company has undertaken measures to increase the quality of the working environment, by concerning the HSE aspects and conducting events related to the employee’s welfare.

Pada tahun 2013 Sanggar Sarana Baja kembali melaksanakan Employee Engagement Survey (EOS). Survei ini mengukur aspek kepemimpinan atasan; kepuasan kerja; kualitas hidup dan sumber daya; pelatihan dan pengembangan; visi, misi, dan budaya perusahaan; manajemen kinerja; prosedur dan proses kerja; serta rewards management.

In 2013, Sanggar Sarana Baja once again held the Employee Engagement Survey (EOS). This survey measures the leadership aspects of superiors; job satisfaction; quality of life and resources; training and development; vision, mission, and the corporate culture; performance management; working procedures and processes; as well as rewards management.

Hasil Employee Engagement Survey (EOS ) Tahun 2012-2013 The 2012-2013 Employee Engagement Survey (EOS) Result Skor / Score

NO

ASPEK / ASPECT

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Kepemimpinan Atasan /Superior Leadership Kepuasan Kerja / Job Satisfaction Kualitas hidup dan sumber / daya Quality of life and resources Pelatihan dan Pengembangan / Learning and Development Visi, misi, dan budaya perusahaan / Vision, mission and corporate culture Manajemen kinerja / Performance Management Prosedur dan proses kerja / Working process and procedure Rewards Management Nilai Rata-rata / Average Score

2012

2013

3,59 3,7 3,42 3,47 3,52 3,51 3,2 3,24 3,46

3,49 3,55 3,44 3,54 3,69 3,43 3,46 3,41 3,50

% (3%) (4%) 1% 2% 5% (2%) 8% 5% 1%

Berdasarkan survei tersebut, secara rata-rata, tingkat keterikatan karyawan Perusahaan di tahun 2013 mengalami peningkatan sebesar 1%, yaitu meningkat dari 3,46 menjadi 3,50. Peningkatan ini disumbang oleh peningkatan skor pada aspek visi, misi, dan budaya perusahaan (5%); prosedur dan proses kerja (8%); serta rewards management (5%).

Based on the survey, in average, the level of employee‘s engagement towards the company in 2013 increased by 1%, from 3.46 to 3.50. The increase was contributed by the increase of scores in vision, mission, and corporate culture (5%); working procedures and processes (8%); and rewards management (5%).

Meskipun secara umum hasil EOS mengalami peningkatan, tahun ini penurunan terjadi pada beberapa aspek yang diukur dalam EOS, yaitu aspek kepemimpinan (-3%), kepuasan kerja (-4%), dan manajemen kinerja (-2%).

Despite the EOS result has increased in general, several measured aspects had declined this year, which are leadership (-3%), job satisfaction (-4%), and performance management (-2%).

Oleh karena itu, untuk meningkatkan kepuasan karyawan, manajemen memutuskan untuk melakukan tindak lanjut sebagai berikut: 1. Perbaikan sistem dan proses pengelolaan sumberdaya manusia, di antaranya perbaikan SOP Promosi;

Thus, to increase employees’ satisfaction, the management decided to conduct the following follow-ups: 1. Improvements in human resource management system and process, including improvements in Promotion SOP;

Sanggar Sarana Baja


2. Memastikan penggajian yang kompetitif untuk karyawan berbakat yang memiliki kinerja unggul dan konsisten; dan 3. Mengembangkan rencana pelatihan/rotasi/promosi untuk talent employees yang teridentifikasi dalam TRM Talent Review Management 2012.

2. Competitive salary for talented employees with an excellent and consistent performance; and 3. Development of training/rotation/promotion planning for identified talents in the 2012 TRM Talent Management Review.

SARANA DAN PRASARANA KERJA

WORKING FACILITIES AND INFRASTRUCTURE

Penyediaan sarana dan prasarana yang memadai menjadi perhatian tersendiri di Sanggara Sarana Baja agar karyawan memperoleh tempat kerja yang aman dan sehat serta menjamin kelancaran proses kerja. Di antaranya dengan menyediakan berbagai sarana kerja, mencakup ruang kerja, kendaraan dinas, peralatan kerja, dan lainnya sebagai penunjang terselenggaranya proses kerja, yaitu dalam bentuk peralatan alat tulis kantor, alat elektronik seperti komputer dan printer, perlengkapan keamanan dan keselamatan bagi karyawan operasi, penyediaan fasilitas kesehatan berupa dokter jaga untuk perawatan rawat jalan, hingga pemberian kendaraan untuk karyawan level manajerial dan di atasnya. Dari sisi prasarana, Perusahaan juga memberikan fasilitas sosial seperti pantry, musholla, dan ruang laktasi, sarana olahraga & rekreasi.

The provision of adequate facilities and infrastructure are special concern in Sanggar Sarana Baja as it ensures a safe and healthy workplace as well as continuous working process. This is done by providing various working facilities, including working space, vehicles, equipment, and others to support the working process, namely in the form of stationery, electronic equipment such as computers and printers, security and safety equipment for operational employees, health facilities such as standby physicians for outpatient facility, to the provision of a vehicles for managerial level employees and above. In terms of infrastructure, the Company also provides social facilities such as pantry, prayer room, lactation room, and sports & recreation facilities.

124


2013

Sanggar Sarana Baja


JAMINAN KESEHATAN

HEALTH INSURANCE

Untuk karyawan level executive Perusahaan memiliki program asuransi kesehatan yang meliputi rawat inap maupun rawat jalan Penyediaan asuransi untuk executive level (GM & BOD & Ekspatriat) dilakukan melalui kerja sama dengan Asuransi Rama. Untuk Semua karyawan lainnya untuk rawat inap dan rawat jalan penyediaanya dilakukan secara langsung oleh Perusahaan dengan bekerjasama dengan Rumah sakit diberbagai daerah yang diberikan tidak hanya untuk karyawan, namun juga untuk anggota keluarga inti, hingga anak ke 3 (tiga).

For executive-level employees, the Company provides health insurance program that covers inpatient and outpatient. Health Insurance for executive level (GM & BOD & Expatriates) is provided in cooperation with Asuransi Rama. For all other employees, the inpatient and outpatient insurances are provided directly by the Company in collaboration with hospitals in various regions and are given not only to employees, but also for the core family members, up to 3 (three) children.

DANA PENSIUN

PENSION FUND

Seluruh karyawan Sanggar Sarana Baja telah disertakan dalam program pensiun yang dikelola DPLK BNI. Karyawan yang pensiun menerima kompensasi dalam bentuk pesangon yang dibayarkan saat pensiun maupun PHK. Mereka juga menerima penggantian uang atas cuti yang belum diambil selama bekerja pada Perusahaan. Tercatat 11 karyawan tetap telah pensiun pada tahun 2013, dengan total dana pensiun sebesar Rp 1.582.125.187,-.

All employees of Sanggar Sarana Baja have been included in a pension plan administered by BNI DPLK. Employees who enter their retirement will receive compensation in the form of severance pay upon their retirement or termination. They also receive reimbursement on their unused leaves during their tenure at the Company. In 2013, there were 11 permanent employees who have retired in 2013, with a total pension fund of Rp 1,582,125,187, -.

Sanggar Sarana Baja



REMUNERASI

REMUNERATION

Pemberian remunerasi merupakan hak-hak normatif karyawan sebagaimana diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan. Komponen remunerasi karyawan ini terdiri dari gaji pokok dan komponen lainnya seperti tunjangan maupun insentif yang jenisnya diberikan sesuai status kepegawaian masing-masing. Perusahaan memastikan bahwa setiap karyawan memperoleh haknya sesuai dengan yang disyaratkan undang-undang, di antaranya hak untuk memperoleh jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek) dan hak lainnya. Berikut detail komponen remunerasi di Sanggar Sarana Baja.

Remuneration is part of the employees’ basic rights as stipulated under the Labor Law . The remuneration consists of basic salary as well as other components such as allowances and other incentives which is given based on their respective employment status. The Company ensures that all employees obtain their rightful rights in accordance with the requirements of laws, including the right to receive social security workers (Jamsostek) and other rights. The following are the details of remuneration components in Sanggar Sarana Baja.

Komponen Gaji Karyawan Tahun 2013 The Components of Employee’s Salary for the Year 2013 Komponen Component

No. 1 2 3 4 5

Karyawan Tetap Permanent Employee 12 kali/ times Ada / Available

Gaji / Salary Tunjangan Tetap / Fixed Allowances Tunjangan Tidak Tetap, terdiri dari: - Tunjangan Transport & Makan** Ada / Available Non-Fixed Allowances, consisting: - Transport & Meal** Jamsostek Ada / Available Sampai anak ke 3 Tunjangan Kesehatan / Health Allowance Up to third child

6

Tunjangan Hari Raya / Holiday Allowance

7 8

Insentif / Incentive Bonus

Selain itu, Perusahaan juga memastikan bahwa upah minimum yang diterima karyawan lebih besar daripada besaran upah minimum yang diberlakukan di masing-masing wilayah operasi. Bahkan, untuk Divisi Site Services dan Remanufaktur, Upah Minumum yang diterapkan Perusahaan berada di atas ketentuan yang disyaratkan pemerintah, yaitu masing-masing 85,45% dan 12,70%.

1 kali / time Ada / Available Ada / Available

Karyawan Kontrak Contract Employee 12 kali/ times Ada / Available Ada / Available Ada / Available Sampai anak ke3 Up to third child 1 kali Ada / Available Tidak ada / Not Available

In addition, the Company also ensures that the minimum wage receives by its employees is greater than the applicable minimum wage in their respective areas of operation. In fact, the Company applied a minimum wage above the government’s requirements to Site Services and Remanufacturing Divisions, as much as 85.45% and 12.70%, respectively

Perbandingan Upah Minimum Sanggar Sarana Baja dengan UMR Tahun 2013

Comparison of Sanggar Sarana Baja Minimum Wages with Regional Minimum Wage for the Year 2013

126

Divisi

Upah Minimum Sanggar Sarana Baja Sanggar Sarana Baja Minimum Wages

Upah Minimum Regional Regional Minimum Wage

SSBC

2.574.000

2.574.000

SSBF

2.574.000

2.574.000

SSBS

2.040.000

1.100.000

SSBR

1.975.000

1.752.500

SSBT

2.574.000

2.574.00


2013

Sanggar Sarana Baja

% Upah Minimum Sektoral Provinsi DKI Jakarta DKI Jakarta Province Sectoral Minimum Wage Upah Minimum Sektoral Provinsi DKI Jakarta DKI Jakarta Province Sectoral Minimum Wage Upah Minimum Provinsi Batuhijau Batuhijau Province Minimum Wage Upah Minimum Kota Balikpapan Balikpapan City Minimum Wage Upah Minimum Sektoral Provinsi Tangerang Tangerang Province Sectoral Minimum Wage


Seluruh informasi mengenai remunerasi karyawan pada bagian ini tidak memperhitungkan remunerasi yang diterima manajemen Perusahaan. Adapun komponen remunerasi manajemen disajikan dalam bagian Tata Kelola Perusahaan pada Laporan Tahunan ini.

All information on employees’ remuneration in this section does not account for the remuneration of the Company’s management. The remuneration components of the management are presented in the Corporate Governance section in this Annual Report.

APRESIASI TERHADAP LOYALITAS

APRECIATION ON LOYALTY

Sebagai bentuk apresiasi Perusahaan terhadap loyalitas karyawan, Perusahaan memberikan penghargaan khusus untuk karyawan dengan masa kerja tertentu. Di tahun 2013, sebanyak 96 karyawan menerima penghargaan berupa Helm Emas, Jam Tangan, Liontin Emas 18 Karat, serta Jam Meja atas dedikasinya terhadap perusahaan.

As a token of appreciation to the employee’s loyalty, the Company gives special appreciation to certain employees with a certain length of employment. In 2013, 96 employees received appreciation In the form of Golden Helmet, Watches, 18 K Gold Pendant, as well as Table Clocks for their dedication to the Company.

TINGKAT TURNOVER KARYAWAN

EMPLOYEES TURNOVER RATE

Tingkat turnover karyawan tetap di tahun 2013 tercatat sebesar 0,57% atau sebanyak 120 karyawan. Angka ini meningkat bila dibandingkan tahun lalu yang sebesar 0,32%. Hal ini terutama disebabkan cukup banyak karyawan yang memasuki masa pensiun normal dan ditahun 2013 dilakukan program MAT (Mutual Agreement Termination).

The turnover rate of permanent employees was recorded at 0.57% or a total of 120 employees in 2013. This figure increased if compared to 0.32% last year. This is mainly caused by the sufficient number of employees who enter their normal retirement and the establishment of MAT (Mutual Agreement Termination) program in 2013

Tabel Tingkat Turnover Karyawan 2011-2013 2011-2013 Employees Turnover Rate Tahun/Year

Tingkat Turnover/Turnover Rate

%

2013 2012 2011

0,57% 0,32% 0,35%

77,62 -8,31 -

PERJANJIAN KERJA BERSAMA

COLLECTIVE LABOR AGREEMENT

Perusahaan menyadari sepenuhnya bahwa untuk menjamin terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis dan memastikan terciptanya ketenangan kerja dan kepastian usaha maka diperlukan adanya Perjanjian Kerja Bersama (PKB), yang mengatur hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak, baik Perusahaan maupun karyawan. Oleh karena itu, Perusahaan dan Serikat Pekerja melakukan review secara berkala terhadap PKB ditahun 2014 dengan masa berlaku 2 tahun.

The Company is fully aware that to ensure the harmonious working relationships as well as peace at work and business certainty, Collective Labor Agreement (PKB) will be needed to regulates the rights and obligations of each party, both the Company and employees. Therefore, the Company and the Worker Union periodically conduct a PKB review in 2014, with a validity period of 2 years.

SERIKAT PEKERJA

WORKER UNION

Melihat pentingnya keberadaan Serikat Pekerja dalam penyelesaian perselisihan hubungan industrial, Serikat Pekerja PT Sanggar Sarana Baja dengan surat pendaftaran No.53 /

In recognition of the importance of Worker Union in the settlement of industrial disputes, the Worker Union of PT Sanggar Sarana Baja through the registration letter No. 53/

Sanggar Sarana Baja



IV/P/2001 tanggal. 14 Mei 2001 Sesuai dengan Undangundang No. 20 tahun 2000, Serikat pekerja bertujuan memberikan perlindungan, pembelaan hak dan kepentingan, serta meningkatkan kesejahteraan yang layak bagi pekerja dan keluarganya. Untuk mencapai tujuan tersebut, serikat pekerja mempunyai fungsi : 1. Sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan industrial; 2. Sebagai wakil pekerja dalam lembaga kerja sama di bidang ketenagakerjaan sesuai dengan tingkatannya; 3. Sebagai sarana menciptakan hubungan industrial yang harmonis, dinamis, dan berkeadilan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. Sebagai sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak dan kepentingan anggotanya; 5. Sebagai perencana, pelaksana, dan penanggung jawab 6. Pemogokan pekerja sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku; 7. Sebagai wakil pekerja dalam memperjuangkan kepemilikan saham di perusahaan.

IV/P/2001 dated on May 14, 2001 in accordance with Law No. 20 Year 2000, the union aims to provide protection and protection of rights and interests, and to improve the wellbeing of the employees and their families. To achieve these objectives, the union has the functions of: 1. As the party who formulates the collective labor agreement and industrial disputes settlement; 2. As workers representatives in the institutions of cooperation in the field of labor according to its level; 3. As a means of creating a harmonious industrial relations, dynamic and fair in accordance with the prevailing laws and regulations; 4. As a facilitator of aspiration in fighting for the rights and interests of its members; 5. As planners, implementers, and the responsible party 6. Strikes by employees in accordance with the prevailing laws and regulations; 7. As representatives of workers in the dispute of the shares ownership of the Company.

Lebih jauh, sebagai pengakuan atas hak karyawan berserikat dan menyatakan pendapat, Perusahaan mendukung keberadaan serikat pekerja dengan secara aktif menjamin pengurusnya untuk menjalankan tugas-tugas organisasi, menyediakan fasilitas bagi aktivitas Serikat Pekerja untuk menjalankan aktivitasnya, termasuk penyediaan dana untuk kegiatan Serikat Pekerja. Hingga akhir tahun 2013, 746 karyawan tercatat aktif menjadi anggota serikat pekerja.

Furthermore, in recognition of the employee’s right of association and expression, the Company supports the existence of worker union to actively ensure its management to perform organizational tasks, provide facilities for the activity of Worker Union to carry out its activities, including the provision of funds for labor union activities. By the end of 2013, 746 active registered employees became union members.

128


2013

Sanggar Sarana Baja

KESELAMATAN, KESEHATAN KERJA & LINGKUNGAN Health, Safety, and Environment

Manajemen, Keselamatan, Kesehatan, Dan Lingkungan Kerja

Health, Safety, and Environment Management

S

S

anggar Sarana Baja berkomitmen untuk terus mengedepankan prinsip-prinsip Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Kerja (K3L) dalam setiap kegiatan operasional. Bagi kami, prinsip-prinsip K3L bukan hanya sebuah bentuk tanggung jawab kami terhadap para pemangku kepentingan (stakeholders), namun juga sebuah budaya yang harus dilestarikan serta diresapi oleh seluruh pihak, terutama para karyawan baik di kantor pusat maupun di lapangan.

anggar Sarana Baja is committed to continue focusing on the Health, Safety and Environment (HSE) aspects in its operational activities. We believe, HSE principles implementation is not merely a responsibility, but also a work culture that should be nurtured and instilled among all parties, especially employees, both at the head office and operations.

SISTEM MANAJEMEN K3L

HSE MANAGEMENT SYSTEM

Dengan semangat penerapan tertinggi budaya K3L, kami menerapkan sistem manajemen kesehatan dan keselamatan

With full commitment toward HSE culture, we apply sustainable Occupational Safety, Health, and Environment

Sanggar Sarana Baja



kerja (SMK3) secara berkesinambungan berdasarkan OHSAS 18001:2007 untuk Sistem Keselamatan Kerja dan ISO 14001:2004 untuk Sistem Manajemen Lingkungan yang diakui secara internasional. Penerapan kedua sertifikasi ini memungkinkan organisasi untuk mengintegrasikan kualitas, kesehatan dan lingkungan kerja serta sistem manajemen keselamatan di seluruh wilayah operasionalnya sehingga target dan produktivitas Perusahaan dapat mencapai tingkat yang optimal.

Management System (SHEMS) based on Internationalstandards certificates: OHSAS 18001:2007 for Occupational Safety Systems and ISO 14001:2004 for Environmental Management System. The application of these certifications enables the organization to integrate quality, health and health and safety management systems in all of its operations to achieve its objective and gain optimum levels of productivity.

KEBIJAKAN K3L DI LINGKUNGAN SANGGAR SARANA BAJA

HSE POLICY IN SANGGAR SARANA BAJA

Sanggar Sarana Baja menerapkan 5 Kebijakan K3L yang diwujudkan melalui program-program pendukungnya, yaitu:

Sanggar Sarana Baja applies 5 HSE Policies which is realized through its supporting programs, namely:

1. Memprioritaskan keselamatan kerja demi tercapainya nihil kecelakaan kerja Dengan program pendukung: • Penyelenggaraan Regular Safety Meeting setiap bulan yang dihadiri oleh seluruh karyawan dan manajemen PT Sanggar Sarana Baja untuk membahas kinerja HSE, accident lesson learn dan HSE Management Message; • Pelaksanaan Daily Tool Box Meeting (TBM) oleh seluruh karyawan sebelum pekerjaan dimulai setiap hari. Pertemuan ini membahas mengenai rencana kerja dan juga aspek K3L di setiap kegiatan operasional; • Membuat buletin, seminar, HSE Fair, dan HSE Forum sebagai sarana komunikasi di bidang K3L; • Secara konsisten memberikan Pelatihan K3L untuk karyawan dalam bentuk soft skill dan hard skill training sebagai sarana sosialisasi dan peningkatan pengetahuan mengenai K3L; • Membuat HSE Handbook sebagai pedoman K3L bagi seluruh karyawan; • Memastikan kelengkapan Alat Pelindung Diri (Safety Equipments) saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja; • Mengadakan program inspeksi yg diikuti oleh line Management; • Melakukan analisa kesenjangan dan audit internal. Hasil dari kedua aktivitas ini menjadi masukan yang penting dalam menentukan langkah lanjutan dari penerapan sistem manajemen K3L; • Melakukan review berkelanjutan terhadap prosedurprosedur K3L; • Melaksanakan uji coba keadaan tanggap darurat; • Memberikan pelatihan K3L kepada kontraktor; • Menerapkan CSMS (Contractor Safety Management System) sebagai sarana pengawasan terhadap aspek pengelolaan K3L bagi kontraktor yang bekerja di seluruh daerah operasi SSB; • Melakukan HIRA ASIM (Hazard Identification & Aspect Impact), yaitu proses mengenali potensi bahaya

1. Prioritizing safety to achieve zero-accident

130


2013

Sanggar Sarana Baja

With supporting programs: • Implementation of monthly Regular Safety Meeting, attended by all employees and management of PT Sanggar Sarana Baja to discuss the HSE performance, lessons learned accident and HSE Message Management; • Implementation of Daily Tool Box Meeting (TBM) by all employees before starting work every day. The meeting is to discuss the work plan and HSE aspects in every operational activities; • Create newsletters, seminars, HSE Fair, and HSE Forum as a means of communication in the field of HSE; • Consistently held HSE Trainings for employees in the form of soft skills and hard skills trainings as a means of socialization and improving HSE knowledge; • Produce HSE Handbook as HSE guide to be implemented by all employees; • Ensure Personal Protective Equipment (Safety Equipment) in complete condition at work according to workplace hazards and risks; • Conduct an inspection program participated by line management; • Perform gap analysis and internal audit. The results from these activities become an important inputs in determining further steps in the implementation of HSE management system; • Conduct continuous reviews of HSE procedures; • Conduct emergency trials; • Conduct HSE trainings for contractors; • Apply CSMS (Contractor Safety Management System) as a means of monitoring HSE management aspects of contractors working in all SSB’s operation areas; • Perform HIRA ASIM (Hazard Identification & Aspect Impact), which is the process of identifying potential danger (hazard) and estimate the risk magnitude of


(hazard) dan memperkirakan besarnya risiko dari bahaya tersebut.; • Mengimplementasikan Emergency Drill & Sistem Tanggap Darurat sebagai persiapan tindakan penanganan dan pemulihan dalam keadaan darurat seperti kebakaran dan ledakan, acaman bom, huruhara/demo dan banjir dan gempa bumi.

such danger.; • Implement Emergency Drill & Emergency Response System in preparation of response and recovery actions in case of emergency such as fire and explosions, bombs threat, riot, floods and earthquakes.

2. Kesehatan karyawan sebagai kunci utama produktivitas kerja Dengan program pendukung: • Pemeriksaan kesehatan, mencakup pemeriksaan kesehatan awal, pemeriksaan kesehatan berkala, dan pemerintahan kesehatan khusus. • Seminar kesehatan dan pelaksanaan donor darah • Sharing session mengenai pengetahuan kebersihan di dunia kerja • Pengukuran faktor fisika dan lingkungan di area kerja, berupa pengukuran kebisingan, pengukuran metal fume, pengukuran indoor air quality.

2. Employees Health as Primary key to productivity With supporting programs: • Medical checkup, including initial medical checkup, periodic medical checkup, and special medical checkup. • Health Seminar and blood donor • Sharing session on hygiene at work • Measurement of physical and environmental factors at work, including measurements on noise, metal fume, and indoor air quality.

3. Berorientasi menjadi Green Engineering Company Dengan program pendukung: • Manajemen pengelolaan sampah, seperti adanya kebijakan pembuangan sampah • Manajemen pengelolaan limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3) dan non B3, seperti penyediaanTPS limbah B3, pelatihan B3 dan penanganannya, dsb nya. • Manajemen pengelolaan bahan B3 dan non B3, seperti pemberian label dan simbol, pelatihan MSDS • Program monitoring lingkungan, seperti pengukuran udara ambien, pengukuran emisi bergerak dan tidak bergerak, dan pengukuran kualitas air bersih dan air limbah.

3. Oriented to become a Green Engineering Company With supporting programs: • Waste management, namely waste disposal policy • Waste Management of Toxic and Hazardous Materials (B3) and non-B3 wastes, namely provision of B3 waste temporary shelters, B3 training and handling, and others. • The B3 and non-B3 material management, namely labeling and symbols, MSDS training • Environmental monitoring programs, such as the measurements of ambient air, potable and nonpotable emissions, as well as water quality and wastewater.

4. Patuh sepenuhnya terhadap peraturan terkait K3L di Perusahaan Dengan program pendukung: • Pembentukan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan pelaporan kegiatan K3L • Melakukan pemeriksaan kesehatan umum dan khusus (Program pemeriksaan kesehatan khusus untuk yang berusia diatas 40 tahun) • Melakukan pemeriksaan berkala wajib di bawah pengawasan Depnaker, peralatan angkat angkut dan bejana tekan, penangkal petir, fork lift, instalasi listrik dan sertifikasi alat • Melakukan pemenuhan peraturan lingkungan izin Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup (DPLH) dan izin Tempat Penampungan Sementara (TPS) untuk bahan B3 • Melakukan pengukuran parameter lingkungan untuk pemenuhan peraturan perundang-undangan

4. Full compliance with the Company’s HSE-related regulations With supporting programs: • Establish Health and Safety Counselling Committee and HSE activities reporting • Conduct general and special medical checkup (special medical checkup program for employees aged over 40 years) • Conduct compulsory periodic inspections under the supervision of the Department of Labor, as well as inspections on transport-lifting and pressure vessels equipment, lightning rod, fork lifts, electrical installations and tools certification • Ensure full compliance with environmental permits , including Document of Environmental Management (“Dokumen Pengelolaan Lingkungan Hidup” or DPLH) and Temporary Shelters for B3 materials

Sanggar Sarana Baja



lingkungan (Laporan neraca limbah, indoor and outodor air quality monitoring) • Melakukan Gap Analysis Compliance untuk mengetahui tingkat implementasi K3L Sanggar Sarana Baja dengan standar, prosedur, dan regulasi yang berlaku.

• Measure environmental parameters in compliance with environmental regulation (waste balance report, indoor and outdoor air quality monitoring) • Conduct Compliance Gap Analysis to determine the level of HSE implementation at Sanggar Sarana Baja with the prevailing standards, procedures, and regulations.

5. Peduli dan turut berkontribusi dalam upaya penyelamatan bumi Dengan program pendukung: • Melakukan pencatatan penggunaan air bersih dan konsumsi listrik • Kampanye penghematan air, listrik, dan kertas

5. Cares and contributes in efforts to save the earth With supporting programs: • Record water usage and electricity consumption • Campaigns on water, electricity, and paper savings

PENCAPAIAN TARGET DAN KINERJA K3L

HSE ACHIEVEMENTS AND PERFORMANCE

Sanggar Sarana Baja menetapkan beberapa target di bidang K3L di tahun 2013, yaitu: 1. Total Jumlah Tingkat Keparahan akibat Cidera (Total Incident Severity Rate / TISR) = 0 2. Total Jumlah Frekuensi Cidera (Total Injury Frequency Rate / TIFR) ≤ 1,7 3. Total Lost Time Incident Rate (TLTIR) 4. Tidak Ada Kejadian Tumpahan (No Spill Accident) > 1 liter 5. Tidak ditemukan penyakit akibat kerja pada karyawan 6. Memastikan 100 % kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan lainnya 7. Berkontribusi dalam mengurangi aktivitas penipisan sumber daya alam (penggunaan listrik dan air bersih)

Sanggar Sarana Baja has set several HSE targets in 2013, namely: 1. Total Incident Severity Rate (TISR) = 0 2. Total Injury Frequency Rate (TIFR) ≤ 1.7 3. Total Lost Time Incident Rate (TLTIR) 4. No Spill Accident > 1 liter 5. No occupational diseases found in the employee 6. Ensure full compliance with the regulations and other requirements 7. Contribute to natural resources-saving (electricity and water) activities

Catatan K3L

HSE Records

Komitmen PT Sanggar Sarana Baja dalam pencegahan kecelakaan kerja dan peningkatan kualitas kesehatan kerja telah diterapkan melalui program-program pendukung pelaksanaan SMK3. Salah satu indikator yang penting dalam penilaian kinerja K3L adalah penerapan zero accident melalui implementasi secara konsisten praktek kerja aman dan sehat.

PT Sanggar Sarana Baja’s commitment in preventing accidents and improving health at the workplace has been implemented through the implementation of SHEMS supporting programs. One of the important indicators in assessing the HSE performance is the application of zero accident through consistent safe and healthy working practices.

Untuk mengetahui catatan keselamatan kerja tahunan, Sanggar Sarana Baja menggunakan Total Incident Severity Rate (TISR), yaitu frekuensi jumlah hari kerja yang hilang akibat kecelakaan, Total Injury Frequency Rate (TIFR) yang merupakan frekuensi kecelakaan tercatat yang mengakibatkan cedera, serta Total Lost Time Incident Rate (TLTIR), yaitu frekuensi jumlah kecelakaan yang mengakibatkan kehilangan waktu kerja.

To measure the annual safety record, Sanggar Sarana Baja uses Total Incident Severity Rate (TISR) which shows the frequency of the number of working days lost due to incidents, Total Injury Frequency Rate (TIFR) which shows the frequency of recorded injuries due to accidents, and Total Lost Time Incident Rate (TLTIR) which shows the frequency of incidents resulting in lost time working days.

Untuk tahun 2013, Manajemen telah menetapkan target pencapaian TISR = 0, TIFR ≤ 1,7, dan TLTIR = 0. Sebagai

For 2013, the Management has set a series of target, namely TISR = 0, TIFR ≤ 1.7, and TLTIR = 0. As a result, Sanggar Sarana

132


2013

Sanggar Sarana Baja


hasilnya, Sanggar Sarana Baja membukukan TISR sebesar 0,81, atau meningkat sebesar 440 % dari 0,15 di tahun 2012. TIFR dicatatkan sebesar 1,97, menurun sebesar 13 % dari 2,24. Sementara, TLTIR mencapai 0,03 atau sama dengan tahun lalu. Catatan-catatan tersebut masih sedikit di atas target yang ditetapkan. Namun demikian, dengan kesadaran serta kerjasama antar personil, perusahaan mampu menunjukkan perbaikan pada catatan TIFR. Selain itu, 3 Divisi perusahaan mampu mencatatkan prestasi tanpa kehilangan waktu kerja (free LTI), yaitu Divisi SSBF, SSBR dan SSBS.

Baja booked TISR of 0.81, or an increase of 440% from 0.15 in 2012. TIFR was recorded at 1.97, a decrease of 13% from 2.24. Meanwhile, TLTIR was booked at 0.03 or equal to last year. These figures were still slightly above the intended target set by the Company. However, with awareness and cooperation among its personnel, the Company was able to show improvements on the TIFR record. In addition, 3 Divisions of the Company, Division SSBF, SSBR and SSBS, were able to book free LTI.

Dengan kesadaran serta kerjasama antar personil yang semakin baik menyangkut aspek keselamatan kerja, Sanggar Sarana Baja juga berhasil mencatatkan angka nihil penyakit akibat kerja serta memastikan 100 % kepatuhan terhadap peraturan dan persyaratan lainnya.

Supported by improved awareness and greater coordination among personnel with respect to work safety issues, Sanggar Sarana Baja also managed to record the zero occupational diseases and ensures full compliance with the regulations and other requirements.

Seluruh pencapaian ini dilakukan selaras dengan visi perusahaan untuk selalu mengembangkan awareness terhadap budaya selamat, sehat dan ramah lingkungan dengan minimalisasi perilaku atau kondisi yang tidak aman yang berpotensi menimbulkan terjadinya kecelakaan kerja, gangguan kesehatan, dan pencemaran lingkungan.

All of these achievements is conducted in line with the company’s vision to constantly develop awareness toward safety, healthy and environmentally friendly culture by minimizing unsafe behaviors or conditions that could potentially lead to accidents, health problems, and environmental pollution.

Kinerja K3L Sanggar Sarana Baja Tahun 2010 - 2013 Sanggar Sarana Baja HSE Performance for the Year 2010 - 2013 TAHUN/ YEAR 2010 2011 2012 2013 (YTD)

KINERJA K3L/ HSE PERFORMANCE TIFR 4,00 3,74 2,24 1,97

TLTIR 0,58 0,21 0,03 0,03

TARGET

TISR 2,69 0,62 0,15 0,81

TIFR 2 2 1 1,7

TLTIR 0 0 0 0

TISR 0 0 0 0

Rincian Kinerja K3L Tahun 2013 Per Divisi 2013 HSE Performance per Division Divisi Site Divisi Divisi Divisi Transport Service/ Fabrikasi/ Remanufaktur / / Transport Site Service Fabrikacition Remanufacturing Division Division Divison Dividioan 1 0 0 0

Divisi Corporate/ Corporate Divison (Pulogadung & Cilandak) 0

No

Parameter

Total

1.

LTI (Hilang Waktu Kerja)/ LTI (Lost Time Incident)

2.

Recordable Enviromental (Soiled/ Spill/Fire)

0

0

2

1

0

3

3.

Jumlah Incident/ Total Incident

60

4

59

15

0

138

4.

Jumlah Injury/ Total Injury

1

26

3

35

9

0

73

1.049.519

1.318.272

1.015.798

330.728

7.420.497

5.

Catatan Waktu Kerja / Man Hours Record

3.706.180

6.

Accumulation (Without LTI - YTD)

14.866.073

4.850.690

4.379.911

1.289.029

330.728

25.716.431

30

-

-

-

-

30

7.

Total Hari Hilang (Ytd 2013)/ Total Days Lost (Ytd 2013)

8.

TIFR

1,40

0,57

5,31

1,77

-

1,97

9.

TISR

2

-

-

-

-

1

TLTIR

0

-

-

-

-

0

10.

Sanggar Sarana Baja



Green Company

Green Company

Sanggar Sarana Baja selalu berkomitmen untuk meningkatkan kontribusinya dalam mengurangi aktivitas penipisan sumber daya alam di antaranya dengan mengefektifkan penggunaan kertas dan listrik dalam proses kerja.

Sanggar Sarana Bajais consistently committed toimprove its contributionin natural resources-saving activities, among others through effective use of paper and electricity in the working process.

ANNUAL CORPORATE HSE AGENDA - - -

Industrial Hygiene Program MCU Pelaporan limbah berbahaya ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) dan Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLHD)

- -

- - - - - -

HSE Fair HSE Seminar

JAN

MAR

FEB

-

-

-

-

- -

Penyusunan laporan, objectives, target dan program tahunan. Pelaporan limbah berbahaya ke KLH dan BPLHD Pelaporan UKL UPL ke BPLHD

- - -

-

Formulate annual Report, - objective, target and - program Report of Hazardous waste to KLH AND BPLHD Report of UKL-UPL to BPLHD

134

Industrial Hygiene Program MCU Report of Hazardous waste to Ministry of Environment (KLH) &Environment Board (BPLHD)


- -

-

HSE Forum Pengkajian dan Pengkinian peraturan K3L (seluruh divisi) Peluncuran HSE pocket handbook HSE Forum Review & update HSE regulation (All division) Launch HSE pocket

MEI

APR

Surveillance Audit ISO 14001 Kegiatan donor darah karyawan (seluruh divisi) Penyelenggaraan SSB Compliance Rating

2013

-

Pelatihan Penyegaran ERT

-

ERT Refresing Training

Sanggar Sarana Baja

Pelatihan Internal FSWP Pelaporan UKL-UPL ke BPLHD

- - -

Internal Training FSWP Report of UKL-UPL to BPLHD

JUL

JUN

Surveillance Audit ISO 14001 Employee blood donor (all division) Conduct SSB Compliance Rating

- - -

- -

-

-

-

Pelatihan limbah berbahaya ke KLH dan BPLHD

-

Report of Hazardous waste to KLH & BPLHD

-

SEP

AGT

Evaluation Risk Profile Pelaporan limbah berbahaya ke KLH dan BPLHD Pelaporan limbah berbahaya ke KLH dan BPLHD

-

DES

-

-

- - -

-

Evaluation Risk Profile Report Manifest of Hazardous waste to KLH & BPLHD Employee blood donor (all division

-

Surveillance Audit OHSAS 18001 Annual Report

NOV

OKT

Emergency Drill

-

Surveillance Audit OHSAS 18001 Laporan Tahunan K3L

-

Pelaporan limbah berbahaya ke KLH dan DPLHD Pelaporan limbah berbahaya ke KLH dan BPLHD Employee blood donor (all division) review & update HSE regulation (All division)


PELATIHAN TENAGA KERJA BERSTANDAR INTERNASIONAL

INTERNATIONAL-STANDARD TRAININGS FOR EMPLOYEES

Bagi kami, pelaksanaan K3L secara akurat dan berkesinambungan adalah bentuk pemenuhan nilai-nilai Perusahaan, yaitu Nilai Pengembangan Berkelanjutan dan Keunggulan. Kami bertekad untuk senantiasa mengembangkan perusahaan berikut sumber daya manusia Sanggar Sarana Baja dalam mencapai standar kinerja tertinggi. Keyakinan tersebut ditunjukkan melalui pemberian pelatihan dan induksi K3L berstandar internasional kepada para karyawan. Salah satunya adalah melengkapi mereka dengan sertifikat yang telah diakui dunia internasional seperti Quality Management System Training.

We believe that proper and continuous HSE implementation is part of the Company’s values, namely Continuous Development and Excellence. We are determined to continue to develop the Company and the human resources of Sanggar Sarana Baja in obtaining its highest standards. This belief is demonstrated through international-standard HSE training and induction for employees. Among others is to equip them with certifications from internationally recognized institutions such as the Quality Management System Training.

Selama tahun 2013, Sanggar Sarana Baja telah melaksanakan total 10.941 jam pelatihan di bidang K3L, yang terdiri dari 3.427 jam pelatihan internal serta 7.514 jam pelatihan eksternal di bidang K3L, diikuti oleh 2.980 peserta.

In 2013, Sanggar Sarana Baja engaged in a total of 10,941 training hours in the field of HSE, comprising 3,427 hours of internal training and 7,514 hours of external training in the field of HSE, with a total of 2,980 participants.

Jumlah Peserta Pelatihan K3L Berdasarkan Site per 31 Desember 2013 Total HSE Training Participants Based on Site as of December 31, 2013 Site

2012

2013

1 SSBC 2 SSBF 3 SSBR 4 SSBS 5 SSBT Total Peserta Total Participants

137 516 232 4093 541

73 402 496 1.689 432

Rata-rata per Site/ Average Number per Site 0,49 0,59 1,00 1,38 0,86

5517

2.980

1,0

No

% (total peserta )/ % (total participants) 46 % 22 % 114 % 57 % 20 % 43 %

Jumlah Peserta Pelatihan Berdasarkan Jenis Pelatihan K3L (Eksternal dan Internal) Per 31 Desember 2013 Total Participants Based on HSE Training Type (External and Internal) as of December 31, 2013 No

Site

1 SSBC 2 SSBF 3 SSBR 4 SSBS 5 SSBT Total Peserta Total Participants

2012 Internal Internal 52 83 260 293 101 46 574 1710 217 265 1204

2397

2013 Internal Eksternal 22 51 321 77 344 35 157 1067 189 92 1033

1322

% Internal 58 % 23 % 241 % 73 % 13 %

Eksternal 39 % 74 % 24 % 38 % 65 %

14 %

45 %

Sanggar Sarana Baja



Jumlah Jam Pelatihan K3L Berdasarkan Site per 31 Desember 2013 Total HSE Training Hours Based on Site as of December 31, 2013 No

Site

2012

2013

Rata-rata per Site/ Average Number per Site

% (total jam pelatihan)/ % (total participants)

1

SSBC

917

379

2,52

59 %

2742 614 5807 3865

1406 1495 7229 1.076

2,36 3,03 5,57 2,14

49 % 143 % 24 % 72 %

15758

10.941

3,8

26 %

2 SSBF 3 SSBR 4 SSBS 5 SSBT Total Jam Pelatihan per Bulan Total Training Hours per Month

Jumlah Jam Pelatihan Berdasarkan Jenis Pelatihan K3L (Eksternal dan Internal) per 31 Desember 2013 Total Training Hours Based on HSE Training Type (External and Internal) as of December 31, 2013 2012

2013

No

Site

Internal/ Internal

Eksternal/ External

Internal/ Internal

Eksternal/ External

1

SSBC

36

343

36

343

2

SSBF

544

652

754

652

3

SSBR

1.207

281

1214

281

4

SSBS

1.140

5.859

1140

6286

5

SSBT

500

379

500

379

3.427

7.514

3966

13147

Total Jam Pelatihan per Bulan Total Training Hours per Month

Grafik Persentase Jumlah Pelatihan K3L per Site Per 31 Desember 2013 Total HSE Training in Percentage per Site as of December 31, 2013

Grafik Persentase Jumlah Pelatihan K3L per Site Berdasarkan Jenis Pelatihan (Eksternal dan Internal) Per 31 Desember 2013 Total HSE Training in Percentage per Site Based on Type of Training (External and Internal) as of December 31, 2013

Int 1033 44%

Ext 1322 56%

Int

136


2013

Sanggar Sarana Baja

Ext


PENGHARGAAN DI BIDANG KECELAKAAN DAN KESELAMATAN KERJA

AWARDS IN SAFETY AND ACCIDENTS

Sepanjang 2013 Sanggar Sarana Baja berhasil menorehkan berbagai prestasi maupun pencapaian yang cukup membanggakan di bidang K3L. Penghargaan di bidang K3L yang diraih Perusahaan tahun ini di antaranya adalah: • Mencatatkan free LTI di 3 Divisi, yaitu SSBF, SSBR dan SSBS • Mencatatkan 4 Juta Jam Kerja tanpa LTI di Site Sanggata dan Bengalon • Mencatatkan 2 Juta Jam Kerja tanpa LTI di Site BHU • Mencatatkan 3 Juta Jam Kerja tanpa LTI di Site BHU • Meraih Zero Accident Award dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) untuk SSB Kutai Timur

Throughout 2013, Sanggar Sarana Baja has managed to attain various impressive awards and achievements in the field of HSE. HSE Awards achieved by the Company this year includes: • Recorded free LTI in 3 Divisions, namely SSBF, SSBR and SSBs • Recorded 4 Million Hours without LTI in Sanggata and Bengalon Site • Recorded 2 Million Hours without LTI in BHU Site • Recorded 3 Million Hours without LTI in BHU Site • Obtained Zero Accident Award from the Ministry of Manpower (Kemenakertrans) for SSB East Kutai

SERTIFIKASI BERSTANDAR NASIONAL DAN INTERNASIONAL

NATIONAL AND INTERNATIONAL-STANDARDS CERTIFICATIONS

Demi memastikan kualitas kinerja K3L, Sanggar Sarana Baja terus-menerus melengkapi diri dengan sertifikasi K3L, baik berstandar nasional maupun internasional. Pada tahun 2012 lalu, Perusahaan berhasil mempertahankan Sertifikat ISO 14001:2004 dan Sertifikat OHSAS 18001:2007 untuk SSBF dan SSBC. Selain itu, Perusahaan berhasil memperoleh Ijin TPS LB3 dari BPLHD Provinsi DKI Jakarta untuk SSB Divisi Fabrikasi Jakarta dan Divisi Remanufacturing Jakarta dan memperoleh sertifkat secara resmi sebagai Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3) dalam bidang Pembuatan, Pemasangan, dan Reparasi Pesawat Uap dan Bejana Tekan untuk Divisi Fabrikasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI.

To ensure HSE performance, Sanggar Sarana Baja constantly equips itself with both national and international-standards HSE certifications. In 2012, the Company successfully retain its ISO 14001:2004 and OHSAS 18001:2007 certificates for SSBF and SSBC. In addition, the Company received permits for B3 Waste Temporary Shelters from BPLHD DKI Jakarta for SSB Fabrication Division Jakarta and Remanufacturing Division Jakarta and officially obtained certificates as Occupational Health and Safety Services Company (PJK3) in the field of Boiler and Pressure Vessel Manufacture, Installation, and Repair for Fabrication Division from the Ministry of Manpower and Transmigration.

Sebelumnya, Divisi Fabrikasi juga berhasil memperoleh sertifikasi U, U2, dan U3 dari The American Society of Mechanical Engineers (ASME) untuk Boiler and Pressure Vessel Code. Sanggar Sarana Baja adalah perusahaan pertama di Asia Tenggara yang menerima sertifikasi U3. Sertifikasi U3 berarti bahwa Perusahaan mampu membuat Vessel bertekanan tinggi, yaitu di atas 10.000psi (70 Mpa) sesuai dengan Peraturan ASME Bagian VIII Div. 3 mengenai Aturan Alternatif untuk Pembangunan Bejana Bertekanan Tinggi (Pressure Vesel). Sementara sertifikasi U dan U2 berlaku untuk tekanan internal maupun eksternal sedang, yaitu antara 15 psi dan 10.000 psi. Divisi Fabrikasi SSB juga memiliki sertifikat R&NB dari The National Board of Boiler & Pressure Vessel Inspectors.

Previously, the Fabrication Division also secured U, U2, and U3 certifications from the American Society of Mechanical Engineers (ASME) for Boiler and Pressure Vessel Code. Sanggar Sarana Baja is the first company in Southeast Asia to receive U3 certification, marking the Company’s capability in fabricating high-pressure Vessel, or above 10.000psi (70 MPa), in accordance with ASME Regulation Section VIII Div. 3 regarding Alternative Rules for the Construction of High Pressure Vessel (Pressure Vessels). While the U and U2 certifications are applicable to internal and external pressures between 15 psi and 10,000 psi. The Fabrication Division of SSB also earned R&NB certificate from the National Board of Boiler & Pressure Vessel Inspectors.

SSBF memang dikenal oleh para pelanggannya dengan kompetensi manufaktur bejana tekan. Sejak didirikan, SSBF

SSBF is well renowned by its customers for its pressure vessel manufacturing competencies. Since its founding, SSBF has

Sanggar Sarana Baja



berhasil memproduksi dan mengirimkan berbagai macam bejana tekan berkualitas tinggi untuk pelanggan lokal maupun internasional. Bejana tekan atau yang lebih dikenal dengan pressure vessel merupakan suatu konstruksi teknik berbentuk tabung bertekanan tinggi. Dalam pengoperasiannya bejana tekan ini beresiko menimbulkan kecelakaan atau ledakan hebat.

been producing and delivering a wide range of high quality pressure vessels for local and international customers. Pressure vessel is an engineering construction of highpressure tubular. In its operations, pressure vessel has a high accident or explosion risk.

KEPEDULIAN TERHADAP PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

PARTICIPATION IN ENVIRONMENTAL PRESERVATION

Sebagai perusahaan yang berorientasi menjadi Green Engineering Company, Sanggar Sarana Baja memiliki Kebijakan Lingkungan yang kokoh dan telah terintegrasi ke dalam kegiatan Perusahaan. Kami terus berupaya untuk mencapai tingkat perlindungan yang tertinggi dalam memenuhi tanggung jawab kami kepada lingkungan.

Being a Green Engineering Company, Sanggar Sarana Baja has a strong Environmental Policy that has been integrated into the Company’s business activities. We consistently strive for highest level of environmental protection in fulfilling our responsibility to the environment.

Dalam menjalankan komitmen ini, Perusahaan menerapkan kebijakan no spill accident sehingga pencemaran lingkungan di sekitar wilayah operasional Perusahaan selalu dapat dihindari.

As part of its commitment, the Company operates a no-spill accident policy to avoid any form of environmental pollution at its operational areas.

Beberapa Action plan yang dilakukan terkait dengan lingkungan di tahun 2013 yang telah dilakukan oleh PT. Sanggar Saran Baja adalah sebagai berikut :

Some of the environmental action plan that has been carried out by PT. Sanggar Sarana Baja in 2013 are as follows:

Action 2013

Status 2013

Ikhtisar Kinerja Lingkungan Summary of Enviromental Performance • Pada awal tahun 2013 korporasi memiliki komitmen target 0 (zero) spill atau tumpahan material berbahaya > 1 (tidak lebih dari satu) Liter. • At the beginning of 2013, the Company has committed of 0 (zero) target of spill or hazardous material spills >1 (no more than one) liter.

138


2013

Sanggar Sarana Baja

• Terdapat 3 (tiga) kasus spill atau tumpahan di tahun 2013. Dari 3 (tiga) kasus tumpahan > 1 (tidak lebih dari satu) Liter. Sehingga target Lingkungan di tahun 2013 masih tercapai. • There are 3 (three) spill casesin 2013. Out of 3 (three) cases of spills>1 (less than one) liter. Thus, the 2013 environmental target was achieved.


• Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran karyawan/ti SSB akan lingkungan • Increase SSB’s employees knowledge and awareness towards the environment

• Pada acara HSE Fair 2013 di bulan Februari, mengadakan Seminar Lingkungan yang bertemakan “Water & Energy Efficiency” • In the 2013 HSE Fair in February, the Company held Environmental Seminar under the theme of ”Water & Energy Efficiency”

• Berbagi artikel lingkungan ”Green Talk” dengan Tema (Hari Air Sedunia; Hari Lingkungan Sedunia; Green Procurement) • Share environmental article ”Green Talk” with the theme (World Water Day; World Environment Day; Green Procurement) • Berbagi pengetahuan dan tips melalui HSE meeting gabungan dengan tema (Hemat Air; Efisiensi listrik untuk kesehatan dan lingkungan) • Sharing knowledge and tips through joint HSE meetings with “Save Water; Electric efficiency for our health and the environment” as its theme • Bekerjasama dengan Corporate communication untuk mensosialisasikan Hemat Air. • Cooperate with Corporate communication for socialization of Water Saving Campaign

Sanggar Sarana Baja



• Dicetus oleh divisi Fabrikasi dan Remanufacturing jakarta ”SSB Green & Clean” untuk memperingati hari lingkungan sedunia tanggal 5 Juni 2013 dengan penanaman bibit tanaman ataupun tanaman pot yang telah terkumpul dari karyawan sebanyak 26 bibit tanaman dan 27 tanaman dalam pot. • Initiated by Fabrication and Remanufacturing divisions jakarta, the Company conducted seed planting from 27 potted plants collected from 26 employees. Taking ”SSB Green & Clean ” as its theme, the activity was part of world environment day, which was celebrated on June 5, 2013.

140


2013

Sanggar Sarana Baja


• Berkontribusi dalam mengurangi aktifitas penipisan sumber Daya Alam, dengan cara meningkatkan efisiensi penggunaan air bersih dan energi • Contribute to natural resources-saving activities through water and energy efficiencies.

• Secara korporasi konsumsi air bersih yang tercatat digunakan dalam 3 (tiga) operasional SSB (SSB JHO, SSBF JKT, SSBR JKT) mengalami penurunan sebanyak 8,972 m3/ tahun. • Water consumption of 3 (three) SSB’s operations (SSB JHO, SSBFJKT, and SSBR JKT) had decreased by 8.972m3/ year. • Secara korporasi konsumsi listrik yang tercatat digunakan dalam 3 (tiga) operasional SSB (SSB JHO, SSBF JKT, SSBR JKT) mengalami penurunan sebanyak 324,851 Kwh/tahun. • Electricity consumption of 3 (three) SSB operations (SSB JHO, SSBF JKT, SSBR JKT) had decreased by 324.851 kWh/ year.

• Manajemen pengelolaan sampah dan limbah B3 • Management of B3 Waste

• Melakukan pelaporan TPS Limbah B3 ke pihak BPLHD secara berkala. • Reporting TPS B3 Waste to BPHLD periodically. • Melakukan assessment dan kontrak kerjasama dengan pihak ketiga berijin dalam pengelolaan Limbah B3. • Conduct assessment and contract with third-party licensed in the management of B3. • Secara korporasi Limbah B3 yang dihasilkan di 2 (dua) operasional SSB (SSBF dan SSBR Jakarta) mengalami penurunan setiap tahunnya. • B3 Waste in 2 (two) operational Division, SSB (SSBF and SSBR Jakarta) has decreased each year.

• Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun • HazardousandToxic Material Management

• Identifikasi Material Bahan Berbahaya dan Beracun dan memastikan ketersediaan Lembar Data Keselamatan Bahan (LDKB) di area kerja terutama di area dimana bahan berbahaya dan beracun digunakan. • Identification of Hazardous and Toxic Materials and ensuring the availability of Material Safety Data Sheet (MSDS) at the workplace, especially at areas where hazardous materials are used.

Sanggar Sarana Baja



• Program Monitoring Lingkungan • Environmental Monitoring Program

• Pengukuran lingkungan kerja melalui pihak ketiga dan dilakukan 2 kali dalam setahun pengukuran yang dilakukan adalah pengukuran udara ambien indoor dan outdoor, pengukuran air buangan domestik, pengukuran emisi sumber bergerak dan tidak bergerak. • Conduct 2 working environment measurements through a third party every year, measuring indoor and outdoor air ambient, domestic waste water, as well as portable and non-portable emissions.

• Berkontribusi mensosialisasikan ”Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2013” yang bertemakan ”Ubah Perilaku dan Pola Konsumsi untuk Selamatkan Lingkungan” (Think – Eat – Save). • Contributein socializing”2013 World Environment Day” with the theme of”Change Our Behaviorand Consumptions to Save the Environment” (Think -Eat-Save).

• Membuat Poster dan spanduk ”Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2013” dan di pasang di seluruh area kerja atau kantin PT SSB. • Create ”2013 World Environment Day” posters and banners which are installed through out the work area or canteen of PTSSB.

• Aplikasi Comail. Comail adalah aktifitas mengurangi penggunaan amplop baru untuk pengiriman dokumen di dalam internal SSB yang di cetus oleh Learning & Development Dept. Dari tahun 2012. • Comail Application. Comail is activities aim to reduce the use of new envelopes for document delivery in internal SSB initiated by the Learning & Development Department since 2012.

• Mempertahankan penggunaan COMAIL dalam kegiatan surat-menyurat yang mengharuskan mengunakan hard copy. • Maintainthe use COMAIL in correspondence activities that require the use of hard copies.

142


2013

Sanggar Sarana Baja


DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN TERKAIT K3L

IMPACTS OF CHANGES IN HSE REGULATIONS

Selama tahun 2013, tidak ada perubahan peraturan pemerintah terkait K3L yang memiliki dampak terhadap perusahaan.

In 2013, there were no changes in government regulation concerning HSEI that affected the Company.

JAMINAN KESEHATAN BAGI SELURUH KARYAWAN

EMPLOYEE HEALTH INSURANCE

Sanggar Sarana Baja memiliki program jaminan kesehatan yang meliputi rawat inap maupun rawat jalan bagi seluruh karyawan, baik nasional maupun ekspatriat, beserta anggota keluarga mereka. Perseroan telah bekerja sama dengan asuransi Jamsostek dan Zurich untuk memberikan fasilitas rawat jalan dan rawat inap yang lebih baik, lebih lengkap serta menyeluruh bagi karyawan nasional dan anggota keluarganya. Sementara untuk karyawan ekspatriat, Perusahaan menggunakan asuransi Marsh.

Sanggar Sarana Baja provides health insurance program which includes hospitalization and outpatient for all employees, both domestic and expatriates, along with their family members. The Company has cooperated with Jamsostek and Zurich insurances to provide a more comprehensive and better hospitalization and outpatient facility to domestic employees along with their family members. For expatriate employees, the Company cooperated with Marsh insurance in providing such facility.

KASUS-KASUS TERKAIT K3L

HSE CASES

Sepanjang tahun 2013, tidak pernah terjadi kasus terkait kesehatan dan keselamatan kerja maupun terkait pencemaran lingkungan yang dilaporkan ke Perusahaan.

In 2013, there were no cases or issues concerning neither health and work safety nor environment pollutions that was reported to the Company.

SOSIALISASI K3L KEPADA KARYAWAN

HSE SOCIALIZATION TO THE EMPLOYEES

Sebagai bagian dari Action Plan tahun 2013, yaitu penyelenggaraan Sistem Manajemen K3L yang terpadu, Sanggar Sarana Baja telah melakukan berbagai sosialisasi prosedur K3L di semua Divisi, di antaranya SSB Fabrikasi, SSB Reman Jakarta dan Balikpapan, SSBS Batu Hijau, SSBS Samarinda, SSBS Koala Kencana, dan SSBS Sangata.

As part of the 2013 Action Plan, which was the implementation of integrated HSE Management System, Sanggar Sarana Baja has conducted various socializations on HSE procedures on all Divisions, such as SSB Fabrication, Jakarta and Balikpapan SSB Remanufacturing, SSB Batu Hijau, SSBS Samarinda, SSBS Koala Kencana and SSBS Sangata.

Selain itu, Perusahaan juga memberikan soft skill dan hard skill training di bidang K3L kepada seluruh karyawan dan menerbitkan HSE Handbook yang memuat seluruh tata cara dan prosedur standar K3L di lingkungan operasional Perusahaan.

In addition, the Company also conducts soft skills and hard skills trainings in the field of HSE for employees and printed HSE Handbook which contains all of HSE procedures in the Company’s operations.

INISIATIF IMPELEMENTASI K3L TAHUN 2013

HSE INITIATIVES IN 2013

Sepanjang 2013, SSB Corporate telah melakukan beberapa inisiatif program di bidang K3L, di antaranya adalah:

In 2013, SSB Corporate has initiated several HSE programs, such as:

1. HSE Handbook

1. HSE Handbook

HSE Handbook adalah buku saku yang berfungsi sebagai pedoman kepada seluruh karyawan SSB mengenai cara berkerja yang aman, sehat, selamat, dan peduli lingkungan. Buku ini berukuran pocket sehingga karyawan dapat dengan mudah membawa buku tersebut dalam setiap aktivitas kerja.

HSE Handbook is a pocket book that serves as a guideline to SSB employees on safe, healthy and environmental friendly working methods. This book is pocket-sized, enabling it to be easily carried around by the employees during their working activities. Sanggar Sarana Baja


Buku saku yang terdiri dari 123 halaman ini berisi standar standar kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan yang harus diterapkan oleh seluruh karyawan di seluruh divisi/site SSB, termasuk di antaranya mengenai: penggunaan APD, pengelolaan limbah B3, kesiapan tanggap darurat, tata cara dan prosedur bekerja dengan perkakas tangan dan listrik, MSDS (Material Safety Data Sheet), gas bertekanan, dan lainnya. 2. CSMS (Contractor Safety Management System) SSB CSMS adalah sebuah system control terhadap aspek pengelolaan K3L bagi kontraktor yang bekerja di seluruh

144


2013

Sanggar Sarana Baja

This 123 pages pocket sized book contains health and safety environment standards which is required to be implemented by employees from all SSB divisions/sites, including on the use of APD, B3 waste management, emergency response, hand and electricity tools working procedures, Material Safety Data Sheet (MSDS), pressurized gas, and others.

2. SSB Contractor Safety Management System (CSMS) CSMS is a control system on HSE management for contractors from all SSB operations. CSMS


implementation in SSB is deemed necessary considering the increasing number of SSB‘s business partners engaging in high risks projects.

daerah operasi SSB. Penerapan CSMS di SSB dianggap perlu mengingat semakin banyak rekan bisnis SSB yang melakukan pekerjaan-pekerjaan berisiko tinggi. CSMS sudah mulai diterapkan semenjak akhir tahun 2012, dan menjadi bagian dari vendor/subcontractor selection dan evaluation. Hingga akhir tahun 2013, Divisi Fabrikasi dan Divisi Transport telah melakukan evaluasi pelaksanaan sistem kesehatan dan keselamatan kerja ke lebih dr 30 vendors/subcontractors.

CSMS has been implemented since late 2012, and has been a part of the vendor/subcontractor selection and evaluation. Up to the end of 2013, Fabrication Division and Transportation Division have evaluated the implementation of HSE system of more than 30 vendors/ subcontractors.

Sanggar Sarana Baja



3. Gap Analysis Compliance Salah satu inisiatif program yang dilakukan tahun 2013 adalah pelaksanaan gap analysis compliance untuk beberapa site dan divisi. Tujuan dari penerapan analisis ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh implementasi kesehatan, keselamatan kerja, dan lingkungan dibandingkan dengan standar, prosedur, dan regulasi yang berlaku. Metode gap analysis yang dilakukan hampir sama dengan audit, yaitu melalui assessment dengan metode wawancara, observasi lapangan, dan pengecekan dokumentasi, assessor melakukan checklist terhadap implementasi K3L Perusahaan. Beberapa gap analysis yang sudah dilakukan hingga akhir tahun 2013 adalah pada site SSBT, SSBR Jakarta, SSBR Balikpapan, SSBS Samarinda, dan SSBS Koala Kencana-Papua. 4. HSE Fair 2013 Dalam rangka memeriahkan bulan K3 Nasional yang jatuh pada tanggal 12 Januari setiap tahunnya, HSE Department Sanggar Sarana Baja menyelenggarakan kegiatan HSE Fair dengan tema “Keselamatan Budayaku, Sehat Gaya Hidupku, Produktivitas Tingkatkan Selalu”. HSE Fair 2013 ini dilaksanakan pada tanggal 4 Februari 2013 sampai 13 Maret 2013 SSB Pulogadung dan SSB Tangerang. Beberapa kegiatan yang dilaksanakan selama kegiatan HSE Fair 2013 antara lain : • Seminar Kesehatan; • Pengenalan penyakit ginjal dan pencegahannya; • Pengenalan penyakit Demam Berdarah; • Seminar Keselamatan; • Membangun kesadaran keselamatan di lingkungan kerja; • Membangun kesadaran keselamatan berlalu-lintas di jalan raya; • Seminar Lingkungan; • Membangun kesadaran penggunaan air dan penghematan energi; • Donor Darah; • Lomba bertemakan Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan. Menutup perayaan tersebut, pada upacara penutupan HSE Fair 2013 diumumkan juga penghargaan achievement 2.000.000 jam kerja tanpa LTA dan juga divisi yang memperoleh juara umum HSE Fair 2013. 5. HSE Forum 2013


2013

As of the end of 2013, gap analyses were conducted on SSBT, SSBR Jakarta, SSBR Balikpapan, SSB Samarinda and SSBS Koala Kencana Papua sites.

4. 2013 HSE Fair In celebrating the National K3 month which falls on January 12 every year, Sanggar Sarana Baja’s HSE Department held HSE Fair with “Safety is My Culture, Healthy is My Lifestyle, Lets Improve Our Productivity” as its theme. The 2013 HSE Fair was held on February 4, 2013 to March 13, 2012 at SSB Pulogadung and SSB Tangerang.

The 2103 HSE Fair activities are, among others: • Health Seminar • Introduction to Kidney Diseases and its Preventions • Introduction to Dengue Fever • Safety Seminar • Building safety awareness at the workplace • Building safety awareness on the road • Environmental Seminar • Building Awareness in Water Usage and Energy Saving • Blood Donor • HSE Themed Competition

Closing of the 2013 HSE Fair, the Company also announced the 2.000.000 hours of no LTA achievement as well as the champion of the 2013 HSE Fair.

5. 2013 HSE Forum

HSE Corporate juga menggelar HSE Forum pada tanggal 2-4 Oktober 2013 di Resort Santa Monika, Ciawi. Forum

146

3. Gap Analysis Compliance One of the initiatives in 2013 was the implementation of gap analysis compliance for several sites and divisions. The purpose of this analysis is to know the extent of HSE implementation compared with prevailing procedures and regulations. The gap analysis methods implemented were quite similar to audit process where assessments are done through interviews, field observations and document checking, as well as checklists created by the assessor toward HSE implementation in the Company.

Sanggar Sarana Baja

The Company’s Corporate HSE also held HSE Forum on October 2 – 4, 2013 at Santa Monika Resort, Ciawi. The


ini adalah forum berkumpulnya seluruh HSE representatif dari seluruh area dan divisi di Sanggar Sarana Baja, dimana pada forum ini setiap personil K3L bisa saling berbagi pengalaman, informasi, komunikasi, dan belajar. Tidak kurang dari 20 orang personil K3L dari beberapa site Perusahaan di seluruh Indonesia mengikuti kegiatan ini. Kegiatan ini diisi dengan sesi Presentasi dari PT Jamsostek dan PT Mahadasha mengenai Tata Cara Pelaporan dan Mekanisme Claim Asuransi Kecelakaan, dilanjutkan dengan presentasi dari seluruh personil HSE Corporate mengenai program-program K3L di tahun 2013, tantangan, serta dukungan yang diperlukan dari seluruh teman-teman personil K3L dari seluruh area/site Sanggar Sarana Baja. Selain itu, diselenggarakan pula in house training TOT (Training for Trainer) yang dibawakan oleh pengajar dari Productivity and Quality Management (PQM) Consultant. Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk menghasilkan HSE Trainer yang handal dan bisa memfasilitasi pelatihan K3L di site-nya masing-masing. 6. Emergency Drill dan Sistem Tanggap Darurat

forum was a gathering of all HSE representatives from all areas and divisions in Sanggar Sarana Baja. In the event, all HSE personnel shared their experience, information, communication and knowledge. More than 20 HSE personnels from several Company’s sites throughout Indonesia were participated in this event.

This event was opened with presentation session from PT Jamsostek dan PT Mahadasha on Procedures of Insurance Claim Reporting and Mechanism, followed by presentation from all Corporate HSE personnels on 2013HSE programs, as well as challenges and supports required from HSE personnel throughout Sanggar Sarana Baja areas/sites.

In addition, the Corporate HSE also held TOT (Training for Trainer) in-house training which was presented by Productivity and Quality (PQM) Consultant. The purpose of this training is to produce reliable HSE trainers who are able to facilitate HSE training in their respective sites.

6. Emergency Drill and Emergency Response System

Salah satu program tahunan HSE Department Sanggar Sarana Baja dalam mengelola sistem manajemen K3L adalah mengimplementasikan prosedur SSB.HSEP.005 Emergency Response Prepareness. Prosedur ini bertujuan sebagai persiapan tindakan penanganan dan pemulihan dalam keadaan darurat yang meliputi penyelamatan jiwa manusia, lingkungan, dan aset perusahaan yang mencakup beberapa kondisi seperti kebakaran dan ledakan, acaman bom, huruhara/demo, banjir dan gempa bumi.

One of Sanggar Sarana Baja HSE Department’s annual programs in managing HSE management system is the implementation of SSB.HSEP.005 Emergency Response Preparedness procedure. The purpose of this program is to serve as emergency handling and recovery actions which includes saving of life, environment and the Company’s assets in cases of fire and explosion, bomb threats, riot/rally, flood and earthquake.

Menilik beberapa aksi demo yang pernah dialami Sanggar Sarana Baja di masa lampau, Perusahaan merasakan perlunya dilakukan uji coba sistem penanganan dengan tema demonstrasi. Sebelumnya, selama 2 tahun berturutturut Perusahaan telah melakukan Emergency Drill dengan tema kebakaran.

Considering several rallies experienced by Sanggar Sarana Baja, the Company had identified the need to conduct a management system trial for rallies. Thus, the Company has conducted Emergency Drill for fire for the past 2 years.

Dengan adanya sistem uji coba tanggap darurat yang penerapannya dilakukan secara berkala, diharapkan dapat menambah kepedulian karyawan terhadap aspek K3L khususnya terkait dengan tanda-tanda darurat seperti alarm, tempat berkumpul, dan instruksi dari masingmasing koordinator satgas sehingga dapat mengurangi risiko yang ditimbulkan akibat keadaan darurat di tempat kerja.

With periodic emergency response system trial, it is expected to raise employee awareness on HSE aspects especially in signs of emergency such as alarm, muster point and instruction from respective task force coordinator in order to prevent risks resulted from workplace emergency.

Sanggar Sarana Baja



2013 ACTION PLAN - INISIATIF STRATEGIS

2013 ACTION PLAN - STRATEGIC INITIATIVES

Tidak berpuas diri dengan kinerja K3L yang diraih tahun 2013, Sanggar Sarana Baja terus melakukan improvisasi dan pengembangan terhadap penerapan K3L di segala lini. Untuk tahun 2014, Perusahaan mencanangkan 5 action plans pengembangan K3L, yaitu:

Not being complacent with the HSE performance achieved in 2013, Sanggar Sarana Baja continuous to improvise and develop HSE implementation in every layer. For 2014, the Company launched 5 HSE development action plans, consist of:

Sistem Manajemen K3L yang terpadu • Memastikan Penyelenggaraan SSB Compliance Rating. • Sosialisasi Prosedur K3L di semua Divisi

Integrated HSE Management System • Ensure the Execution of SSB Compliance Rating • Socialization of HSE Procedures on all Division

Pencapaian Target K3L dan Program K3L • Peningkatan HSE Leadership, Authority and Responsibility bagi seluruh Kepala Departemen • Evaluasi terhadap Rencana Kerja Divisi dan pengawasan terhadap pencapaian target program • Penyelenggaraan Monthly meeting dan monthly Teleconference dengan seluruh perwakilan HSE dari seluruh area. SSB,.

HSE and HSE Program Target Achievement • Improve HSE Leadership, Authority and Responsibility of all Department Head • Evaluation of Division Work Plan and supervision of the achievement of the program targets. • Conduct monthly meeting and monthly teleconference with all HSE representatives from all SSB areas.

Program Pengurangan Biaya K3L • Mengumpulkan, menyusun, dan menganalisa konsumsi air dan listrik di semua divisi SSB sebagai langkah pelestarian lingkungan • Mengurangi konsumsi air bersih dan listrik

HSE Cost Reduction Program • Collect, compile and analyze water and electricity usage of all SSB divisions as environmental conservation steps. • Reduce clean water and electricity consumption.

Memperkuat Proses dan Kontrol K3L • Pelaporan dan Pencatatan Implementasi K3L • Mengembangkan proses koordinasi dan komunikasi yang jelas antar HSE Representatif divisi.

Strengthen HSE Process and Control • Reporting and recording of HSE implementation • Develop a clear coordination and communication process between HSE representatives from each division.

Pelatihan dan Pengembangan K3L • Menjalankan pelatihan Modul SAP berdasarkan matriks atau rencana pelatihan • Mengembangkan HSE Pocket Hand Book

HSE Training and Development • Conduct SAP Module training based on metrics and training plan • Develop HSE Pocket Hand Book.

148


2013

Sanggar Sarana Baja

Tanggung Jawab Anggota Dewan Komisaris dan Direksi atas Laporan Tahunan 2013 Responsibility of the Members of Board of Commissioners and Board of Directors Towards the Annual Report 2013

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Sanggar Sarana Baja tahun 2013 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perusahaan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

We, the undersigned, hereby declare that all information in the Annual Report of PT ABM Investama Tbk for the year 2013 have been presented in their entirety and that we assume full responsibility for the accuracy of the contents of the Company’s Annual Report. This statement is duly made in all integrity.

Achmad Ananda Djajanegara Presiden Komisaris President Commissioner

Syahnan Poerba

Yovie Priadi

Komisaris Commissioner

Komisaris Commissioner

Satya Heragandhi Presiden Direktur President Director

Johan Budisusetija

Willy Agung Adipradhana

Direktur Operasional Opeartional Director

Direktur Keuangan Financial Director

Sanggar Sarana Baja


150


2013

Sanggar Sarana Baja

Sanggar Sarana Baja


DAFTAR ISI Table of Contents

Recommend Documents