Daftar Isi
Table of Contents
Visi dan Misi
2
Nilai Inti Perusahaan
3
Core Values of The Company
Sejarah Singkat
5 6 8 11 12
Financial Ratio
Kegiatan Perseroan
24
Profil Produk
25
Risiko Usaha
26
Program Kerja Perseroan Tahun 2012
28
2012 Company Work Plans
14
Financial Highlights
Rasio Keuangan
22
Business Risk
Biography of Board of Director
Ikhtisar Data Keuangan
Tata Kelola Perusahaan
Product Profile
Biography of Board of Commissioner
Riwayat Hidup Dewan Direksi
21
Company Activities
Report of Board of Director
Riwayat Hidup Dewan Komisaris
Struktur Organisasi
Good Corporate Governance
Report of Board of Commissioner
Laporan Dewan Direksi
17
Organization Structure
History of brief
Laporan Dewan Komisaris
Analisa dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Vision and Mission
Penghargaan
29
Awards
15
Laporan Keuangan
33
Financial Statement
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
1
Visi & Misi Perusahaan Vision & Mission
Visi
Vision
Menjadi mitra utama yang terpercaya dalam memberikan
To be a major trusted partner in providing security and early
jaminan dan perlindungan dini dengan mengutamakan
protection mainly through customer service and satisfaction
pelayanan dan kepuasan pelanggan di era ekonomi
in this digital economic era.
digital.
Misi
Mission
Memberikan layanan terpadu, mudah, cepat,
To provide a comprehensive, straightforward, efficient,
menyenangkan dan proaktif dalam mengembangkan
proactive and satisfying service in developing risk
manajemen risiko serta menciptakan produk-produk
management as well as creating quality products that meet
berkualitas sesuai kebutuhan pasar berdasarkan
the market’s needs with prudent fundamentals. This
kehati-hatian. Menjadikan perusahaan sebagai tempat sehat
company will be a healthy working environment, as well as
serta membanggakan untuk berkarya, berkehidupan dan
rewarding for creativity, interaction, and also an
tempat untuk mengembangkan profesionalitas bagi
environment to develop professionalism for all employees.
karyawan. Berupaya menghasilkan laba atau keuntungan
Aim to achieve profit through efficiency as well as creating a
dengan cara efisien serta menciptakan pertumbuhan yang
balanced growth until obtaining our shareholders’ mission
berkesinambungan sehingga dapat menunjang misi
and competing for National Development.
pemegang saham dan ikut berperan serta dalam Pembangunan Nasional.
2
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Nilai Inti Perusahaan
Inovasi
Innovation
Dengan berpola kepada kepuasan pelanggan, dapat memberikan tenaga, pemikiran yang selalu terus berkembang sehingga menghasilkan sesuatu yang baru.
Through the customer satisfaction model, we can provide a high level of energy and ideas that is continually developing until we achieve innovation.
Proaktif
Proactive
Tanpa henti dengan pola “jemput bola” dan kerja sama dalam tim untuk memberikan hasil yang optimal.
Non stop do we work as a team through ‘attacking the ball’ model to deliver optimal results.
Kecepatan
Speed
Kecepatan dalam memberikan hasil dengan tetap memperhatikan mutu kepuasan pelayanan kepada pelanggan.
Delivering speedy results yet maintaining quality customer satisfaction for our customers.
Kualitas
Quality
Mengutamakan pada mutu hasil kerja, dengan tetap memperhatikan prosedurnya.
The main aim of quality results is through continual maintaining procedures.
Integritas
Integrity
Sebagai dasar dalam berkarya yang memberikan hasil optimal adalah kejujuran, tekad dan minat.
The foundation of delivering optimal creative results is honesty, determination and motivation.
Kehati-hatian
Prudent
Unsur kehati-hatian merupakan dasar dalam menentukan hasil yang dengan tidak mengabaikan mutu, kecepatan, ketepatan dan kepuasan pelanggan.
Prudent is derived from the early stages of establishing results without neglecting quality, pace, accuracy, and customer satisfaction.
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
3
Sejarah Singkat History of Brief
4
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Dekade 1980.
Dekade 1990.
Perseroan didirikan dengan nama PT Maskapai Asuransi Jasa Tania pada tahun 1979 yang berdomisili di Bandung, dengan bisnis yang berbasiskan kepercayaan dari PT Perkebunan I – XXIX. Pada periode ini operasional perseroan didukung oleh jaringan 5 kantor cabang dan 1 kantor perwakilan. Dengan semakin berkembangnya kegiatan usaha, sejak tahun 1987 domisili Perseroan dipindahkan dari Bandung ke Jakarta.
D engan sem ak in m eni ngk at nya kep erc ay aan da ri PT Perkebunan dan berkembangnya industri asuransi, Perseroan mulai mengembangkan bisnisnya di sektor perbankan, badan usaha milik negara dan badan usaha milik swasta. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, perseroan memperluas jaringan dengan menambah 2 kantor cabang dan 1 kantor perwakilan.
1980’s
1990’s
The company was establish in 1979 in Bandung under the name of PT Maskapai Asuransi Jasa Tania, via a business based on trust from PT Perkebunan I – XXIX. Within this period, this company has the support from a network of 5 branches and 1 representative office. Due to rapid proactive business growth, in 1987 the company relocated from Bandung to Jakarta.
As the level of trust from PT. Perkebunan increased and the Insurance industry grew, the company started to develop its business into the banking sector, state owned enterprise and private enterprise. Within the framework of increasing the level of services for our customers, the company widens its network by adding 2 more branches and one representative office.
Dekade 2000.
Dekade 2010.
Dengan melihat peluar pasar yang ada, Perseroan memfokuskan segmentasi usaha di sektor korporasi dan ritel, dengan pendekatan pengembangan manajemen risiko dan pusat pelayan pelanggan yang berorientasi “customer care”. Untuk membentuk corporate image, perseroan melakukan perubahan logo seiring dengan diluncurkan produk unggulan, yaitu JT OTO dan JT GRIYA. Untuk lebih dekat dengan pelanggan, perseroan menambah jaringan distribusi menjadi 8 kantor cabang dan 4 kantor pemasaran.
Dengan semakin berkembangnya industri perasuransian, Perseroan mulai tahun 2010 secara terus menerus meningkatkan kinerja operasionalnya dengan mengembangkan jaringan pemasaran sehingga saat ini Perseroan telah memiliki 10 Kantor Cabang, 10 Kantor Pemasaran. Selain itu Perseroan juga telah mengembangkan produk asuransi yang dipasarkan, yaitu Surety Bond dan Asuransi Kesehatan, untuk memenuhi kebutuhan pasar asuransi yang terus berkembang. Perseroan juga secara konsisten menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance), baik di jajaran Pengurus maupun karyawan Perseroan, sehingga secara simultan dapat meningkatkan kepercayaan stakeholder.
2000’s
2010’s
Observing the opportunities available within the market, the company focused on segmenting into the cooperative and retail sectors through developing a risk management and a customer service centre with the orientation of ‘customer care’. In developing a corporate image, the company replaced its logo in conjunction with the launch of its main products JT OTO and JT GRIYA. To get closer to the customers, the company expanded its distribution network to 8 branches and 4 representative offices.
With the growing insurance industry, the Company began in 2010 is continuously improving its operational performance by developing a network marketing company that currently has 10 Branch Offices, 10 Office of Marketing. The Company also has developed an insurance product is marketed, the Surety Bond and Insurance, to meet the needs of the growing insurance market. The Company has consistently applied the Good Corporate Governance (Corporate Governance), both in the ranks of the Board and employees of the Company, so it can simultaneously increase the confidence of stakeholders.
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
5
Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commisioner
6
Pemegang Saham Yang Terhormat Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan bimbingan-Nya, Perseroan telah melewati tahun 2011 dengan kinerja yang cukup baik, dengan membukukan laba bersih sebesar Rp12.193 juta atau mengalami kenaikan 2 persen dari capaian laba bersih tahun lalu, sebesar Rp12.006 juta.
To Respecful Shareholders, With the presence of thanksgiving praise God Almighty for His grace and guidance, the Company has gone through in 2011 with a fairly good performance, with net profit of USD 12 193 million, or 2 percent increase from last year's achievement of net income, amounting to Rp12 006 million.
Pencapaian kinerja tersebut tentunya didukung oleh peningkatan kualitas pelayanan secara berkesinambungan kepada pelanggan/ klien, peningkatan seleksi Risiko asuransi, pengelolaan sumber daya Perseroan yang baik, termasuk sumber daya manusia yang profesional, serta peningkatan informasi teknologi (komputerisasi) untuk mendukung perkembangan Perseroan.
Achievement of the performance is certainly supported by continuous improvement of service quality to customers / clients, increased insurance risk selection, resource management is a good company, including human resources professionals, as well as increased information technology (computerization) to support the development of the Company.
Di masa datang, Direksi beserta jajaran manajemen Perseroan harus lebih fokus lagi dalam penetapan dan penerapan kebijakan akseptasi, reasuransi (treaty) dan penanganan klaim, termasuk kelancaran proses akseptasi dan optimalisasi kapasitas treaty reasuransi serta peningkatan pelayanan klaim kepada
In the future, the Board of Directors of the Company and its line management should focus more again in determination and application acceptance policies, reinsurance (treaty) and the handling of claims, including the smooth process of acceptance and the optimization of the capacity of the
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
tertanggung, dengan tetap memperhatikan prinsip kehatihatian (prudent underwriting). Adapun jenis penutupan asuransi yang perlu mendapat perhatian khusus adalah bisnis asuransi property dan kendaraan bermotor yang memberikan kontribusi terbesar dalam perolehan premi Perseroan.
reinsurance treaty as well as an increase in claims services to the insured, by taking into account the precautionary principle attention (Prudent underwriting). The type of insurance coverage needs special attention is the business of property insurance and motor vehicles that provide the largest contribution in the Company's acquisition premium.
Melihat arah perkembangan Perseroan pada tahun 2012, kami akan terus mendukung upaya manajemen untuk mencapai peningkatan kinerja Perseroan, antara lain perluasan jaringan pemasaran, penambahan dan pengembangan produk asuransi yang kompetitif, termasuk pengembangan bisnis asuransi kesehatan.
Looking at the development of the Company in 2012, we will continue to support efforts to achieve improved performance management of the Company, including the expansion of marketing network, and the addition of a competitive insurance product development, including development of the health insurance business.
Dalam menghadapi dinamika bisnis yang akan dihadapi Perseroan, Dewan Komisaris senantiasa mendorong Perseroan untuk selalu menerapkan Prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik (good corporate governance) secara konsisten, sehingga Perseroan dapat beroperasi secara transparan, sehat, dan berdasarkan prinsip kehati-hatian.
In the face of business dynamics that will be faced by the Company, the Company's Board of Commissioners always encouraged to always apply the Principles of Good Corporate Governance (corporate governance) are consistent, so the company can operate in a transparent, fair and based on the precautionary principle.
Dalam rangka pengawasan terhadap Perseroan, Dewan Komisaris telah dibantu Komite Audit, yang diketuai oleh Komisaris Independen, yang bertugas melakukan fungsi pengawasan dan memberikan usulan/rekomendasi untuk meningkatkan kinerja Perseroan, agar operasional Perseroan menjadi lebih terarah sehingga dapat mewujudkan tujuan Perseroan.
In order to supervise the Company's Board of Commissioners has assisted the Audit Committee, chaired by an independent commissioner, whose duties and monitoring functions make suggestions / recommendations for improving the performance of the Company, the Company's operations to become more focused so as to realize the objectives of the Company.
Dalam kesempatan yang baik ini, kami menyampaikan penghargaan/apresiasi dan terima kasih kepada Pemegang Saham, seluruh mitra usaha dan pelanggan/klien yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan penuh kepada Perseroan dalam tahun 2011 dan tahun yang akan datang.
In this auspicious occasion, we express our appreciation / appreciation and thanks to the Shareholders, all business partners and customers / clients who have given full support and confidence to the Company in 2011 and years to come.
Apresiasi yang tinggi juga kami sampaikan kepada Direksi beserta segenap karyawan atas dedikasi, kontribusi, kerja keras, dan kerjasamanya dalam tahun 2011, sehingga Perseroan dapat berkembang dengan baik, dan semoga pada tahun mendatang Perseroan dapat mencapai pertumbuhan kinerja yang lebih baik lagi.
High appreciation goes to the Board along with all employees for their dedication, contribution, hard work and cooperation in the year 2011, so the company can develop well, and hopefully in the coming year the Company can achieve better performance of growth again.
Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa memberikan bimbingan dan perlindungan-Nya untuk semua usaha dan prestasi kita, baik di tahun ini maupun di masa mendatang.
May the Almighty God always gives His guidance and protection for all our efforts and achievements, both this year and in the future.
Jakarta, April 2012 Tbk. PT Asuransi Jasa Tania, Tb Commisioner Dewan Komisaris /Board off C o om
Ir.. H. MM H Adi Prasongko, Pra asongko, M Komisaris K misaris Utama/Chairman Ko Utama/Chairm
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
7
Laporan Dewan Direksi Report of Board of Director
8
Pemegang Saham Yang Terhormat, Perekonomian Indonesia pada tahun 2011 tumbuh positif sebesar 6,5 persen meskipun krisis keuangan Eropa masih belum membaik. Pertumbuhan positif tersebut antara lain didukung pertumbuhan industri jasa keuangan, termasuk industri asuransi umum yang mengalami pertumbuhan premi mencapai 20 persen. Dalam pertumbuhan industri asuransi tersebut, Perseroan juga telah ikut berkontribusi dengan pencapaian kinerja yang cukup baik.
To Respecful Shareholders, Indonesia's economy in 2011 grew by 6.5 percent despite positive financial crisis Europe is still not improved. Positive growth, among others, supported the growth of the financial services industry, including general insurance industry grew by 20 percent premium. In the growth of the insurance industry, the Company has also contributed to the achievement of good performance.
Perseroan membukukan laba bersih tahun 2011 sebesar Rp12.193 juta atau mengalami kenaikan 2 persen dari tahun lalu sebesar Rp12.006 juta.
The Company recorded a net profit in 2011 amounted to Rp12 193 million, or 2 percent increase from last year's Rp12 006 million.
Pencapaian kinerja yang cukup baik tersebut merupakan keberhasilan yang patut disyukuri, mengingat bisnis asuransi kerugian memiliki persaingan yang sangat ketat terutama dalam bisnis asuransi property dan kendaraan bermotor.
Achievement of good performance is a success to be thankful for, considering the general insurance business has a very tight competition, especially in the business of property insurance and motor vehicles.
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Pada tahun 2011, Perseroan lebih memfokuskan strategi pemasarannya untuk memperluas jaringan operasionalnya, yaitu dengan membuka beberapa Kantor Pemasaran di wilayah Jakarta, Jawa Timur, dan Kalimantan, dan juga mengembangkan produk asuransi kesehatan yang pemasarannya difokuskan pada bisnis afiliasi.
In 2011, the Company focuses its marketing strategy to expand its operational network, is to open a marketing office in Jakarta, East Java, and Borneo, and also develop health insurance products focused on the business of affiliate marketing.
Untuk mendukung implementasi strategi pemasaran tersebut, Perseroan juga mengembangkan strategi pengelolaan risiko asuransi, yang fokus pada peningkatan seleksi Risiko asuransi yang prudent, optimalisasi kapasitas treaty reasuransi, dan peningkatan kualitas penanganan klaim, sehingga perolehan hasil underwriting menjadi lebih baik dengan tetap mengedepankan layanan kepada tertanggung yang lebih baik. Secara berkesinambungan, Manajemen juga melakukan restrukturisasi organisasi agar lebih sesuai dengan perkembangan Perseroan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara efektif, sehingga keselarasan organisasi dan alokasi sumber daya manusia dapat berjalan secara efektif dan efisien.
To support the implementation of marketing strategy, the Company is also developing insurance risk management strategies, which focus on improving the selection of a prudent risk insurance, reinsurance treaty capacity optimization, and improving the quality of claims handling, thus obtaining a better underwriting results while promoting service to the insured who better. An ongoing basis, Management also restructured the organization to better fit with the development of the Company and improving the quality and quantity of human resources effectively, so that the alignment of organizational and human resource allocation can be run effectively and efficiently.
Pada tahun 2012, diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia masih melambat antara lain dikarenakan terjadinya krisis keuangan di Eropa dan Amerika. Namun demikian, industri asuransi Indonesia diperkirakan akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan semakin berkembangnya ekonomi masyarakat, terutama kalangan menengah keatas yang memiliki kesadaran berasuransi lebih tinggi.
In 2012, Indonesia is expected to slow economic growth, among others, due to financial crisis in Europe and America. However, the Indonesian insurance industry is expected to continue to grow along with the economic development of society, especially among the middle and upper which has a higher insurance awareness.
Pada tahun mendatang, Perseroan juga akan menghadapi tantangan besar untuk tetap berkembang secara berkelanjutan di bisnis asuransi, sehingga Perseroan akan tetap fokus untuk mengembangkan bisnis Asuransi Kesehatan, meningkatkan promosi secara efektif dan efisien, memperluas jaringan pemasaran dan optimalisasi penggunaan kapasitas treaty dan recovery klaim.
In the coming year, the Company also will face a big challenge to keep developing in a sustainable manner in the insurance business, so that the Company will continue to focus on developing business health insurance, increase the promotion of effective and efficient manner, expanding the marketing network and the optimization of capacity utilization and recovery treaty claims.
Seluruh jajaran menajemen Perseroan berkomitmen untuk melaksanakan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) sebagai kaidah yang harus dilakukan untuk melaksanakan prinsip keterbukaan dan transparansi sebagai sarana utama untuk meningkatkan kinerja perseroan dan akuntabilitas kepada publik.
The whole range of the Company's management is committed to implementing the Good Corporate Governance (Corporate Governance) as a principle that must be done to implement the principles of openness and transparency as the primary means to improve company performance and accountability to the public.
Sebagai wujud dari penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkungan Perseroan, telah ditetapkan Komisaris Independen, Komite Audit, Direktur Tidak Terafiliasi, Sekretaris Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam rangka peningkatan kinerja Perseroan, pada tanggal 30 Mei 2011 Rapat Umum Pemegang Saham telah melengkapi Susunan Direksi Perseroan, yaitu dengan penetapan Direktur Utama dan pengangkatan Direktur yang membidangi fungsi Keuangan dan Sumber Daya Manusia, sehingga dimasa mendatang Direksi akan lebih fokus dan solid lagi dalam mengelola dan mengembangkan Perseroan.
As a form of application of the principles of Good Corporate Governance within the Company, has established an Independent Commissioner, Audit Committee, the Director is not Affiliated, Company Secretary in accordance with applicable regulations. In order to improve the performance of the Company, on May 30, 2011 General Meeting of Shareholders of the Company's Board of Directors has completed, namely the determination of CEO and appointment of the Director in charge of the functions of Finance and Human Resources, so that in future the Board of Directors will be more focused and more solid in managing and develop the Company.
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
9
Sebagai penutup, atas nama seluruh anggota Direksi, kami memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan berkah yang diberikan, dan kami juga sampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan segenap pelanggan serta mitra bisnis Perseroan atas dukungan dan kepercayaan yang diberikan dalam tahun 2011, dan berharap dukungan serta kepercayaan tersebut dapat tetap terjalin dalam tahun-tahun mendatang.
In closing, on behalf of all members of the Board of Directors, we offer gratitude the presence of God the Almighty for the abundant blessings given, and also convey our appreciation and gratitude to the Shareholders, the Board of Commissioners, and all the Company's customers and business partners for their support and trust placed in the year 2011, and expect the support and confidence can stay in touch in the coming years.
Demikian juga, kami sampaikan terima kasih kepada seluruh jajaran karyawan atas kontribusi, kerja keras dan dedikasinya untuk membangun dan mengembangkan Perseroan. Dengan semangat “Semakin Dekat Dengan Anda”, kami terus melangkah seiring sejalan untuk mengembangkan Perseroan di masa mendatang.
Similarly, we say thank you to all employees for their contributions, hard work and dedication to build and develop the Company. In the spirit of "The Close With You", we continue to go hand in hand to develop the Company in the future.
Jakarta, 9 April 2012 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk Dewean Direksi/Board of Director
H. Basran Damanik, SE. MM Direktur Di irektur Utama/President Director
10
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Riwayat Hidup Dewan Komisaris Biography of Board of Commissioner Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1957. Memperoleh gelar Sarjana Pertanian dari Universitas Negeri Jember pada tahun 1982 dan memperoleh gelar Magister dari Universitas Gajayana Malang pada tahun 2003. Mengawali karir sebagai Calon Pengatur Muda pada tahun 1984 di PT Perkebunan Nusantara X (Persero). Tahun 1984- 1986 sebagai Pengatur Muda, Tahun 1987-1989 sebagai Penata Pratama, Tahun 1989- 1992 sebagai Penata Madya, Tahun 1998-1999 sebagai Pembina Pratama, Tahun 2000 sebagai Pembina Muda, Tahun 2001 sebagai Pembina Madya, Tahun 2001-2007 sebagai Direktur Produksi dan pada tahun 2007-2008 sebagai Direktur Utama. Dan pada tahun 2010 sebagai Komisaris Utama
Ir. H. Adi Prasongko, MM Komisaris Utama Chairman
Stanislaus Say, MBA Komisaris Independen Independent Commissioner
Indonesian citizen, born in 1957, obtained his Degree in Agriculture from Jember State University in 1982, and received his Masters degree from Universitas Gajayana Malang in 2003. Started his career as Prospective Young Manager in 1984 at PT Perkebunan Nusantara X (Persero). From 1984 to 1986 as Pengatur Muda, from 1987 to 1989 as Penata Pratama, from 1989 to 1992 as Penata Madya, from 1998 to 1999 as Pembina Pratama, as Pembina Muda in 2000, as Pembina Madya in 2001, from 2001 to 2007 as Production Directorand from 2007 to 2008 he was President Director.In 2010 he was assigned as the Company’s President Commissioner.
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1956. Memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis dari Strayer Colleges , Washington DC, Amerika Serikat, pada tahun 1981 dan memperoleh gelar Master Administrasi Bisnis dari Universitas Districk of Columbia, Washington DC, Amerika Serikat pada tahun 1983. Mengawali karir sebagai Pelaksana Bagian Bina Lembaga Efek, Kepala Bagian Bina Reksadana di Badan Pengawas Pasar Modal Departemen Keuangan Republik Indonesia pada tahun 1984-1994. Kemudian sebagai Kepala Sub- Direktorat Pasar Modal di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan Departemen Keuangan Republik Indonesia pada tahun 1992- 1994. Sebagai Direktur Pengawasan Keaggotaan dan Umum di PT. Bursa Efek Indonesia d/h Bursa Efek Jakarta pada tahun 1994-1996. Sebagai Direktur di PT Jasa Danainvest Securities pada tahun 1997-1998, sebagai Direktur di SZS & Partners Financial Advisory pada tahun 1998-sekarang, sebagai Direktur PT. Evergreen Capital Securities tahun 2000-2001, kemudian sebagai Komisaris Utama di PT. Promoland Atlasindo pada tahun 20032006, sebagai Senior Advisor di PT. Mesana Investama tahun 2003-sekarang, sebagai Komisaris di PT. Millenium Danatama Sekuritas tahun 2008- sekarang, sebagai Direktur Utama PT. Sammak Bekisting Indonesia pada tahun 2010. dan bergabung di Perseroan sebagai Komisaris Independen pada tahun 2010. Indonesian citizen, born in 1956, he obtained his Business Administration degree from Strayer Colleges, Washington DC, USA, in 1981 and received hiss Masters in business Administration from University of District Columbia, Washington DC, USA in 1983. Started his career as Executing Stock Institution building, Head of Mutual Funds Division at the Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency from 1984 to 1994. As Supervision Memebership and General Affairs Director at Indonesian Stock Exchange (was Jakarta Stock Exchange) from 1994 to 1996. As Director at PT Jasa Danainvest Securities from 1997 to 1998, as Director at SZS & Partners Financial Advisory from 1998 to present, as Director at PT. Evergreen Capital Securities from 2000 to 2001, ;ater as President Commissioner at PT. Promoland Atlasindo from 2003 to 2006, as Senior Advisor at PT. Mesana Investama from 2003 to present, as President Commissionerat PT. Millenium Danatama Sekuritas from 2008 to present, as President Commissioner at PT. Sammak Bekisting Indonesia in 2010, joined the Company as Independent Commissioner in 2010.
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
11
Riwayat Hidup Dewan Direksi Biography of Board of Director Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1957. Memperolah gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Krisnadwipayana tahun 1986. \Mengawali karir sebagai karyawan Bagian Pembiayaan di Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) pada tahun 1980, tahun 19851988 sebagai Kepala Urusan Tata Buku Induk, tahun 1988- 1992 sebagai Kepala Urusan Pengawasan, tahun 1992-1995 sebagai Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian Keuangan Program Non Staff, tahun 1995-2003 sebagai Kepala Bagian Pengembangan Dana/Investasi, tahun 2003-2005 sebagai Direktur Bidang Keuangan dan Umum/ SDM, tahun 1998-2003 sebagai Direktur PT. Dapenbun Nusantara, tahun 1999- 2001 sebagai Direktur PT. Tanindo, Anggota Tim Go Public PT. Asuransi Jasa Tania, sebagai Ketua Tim Counterpart Pengkajian System Tata Kelola Dapenbun/PT. AAJ integrasi pada tahun 2004. Mulai bergabung dengan Perseroan sejak bulan Februari tahun 2006 sebagai Direktur Keuangan & SDM. Dan pada Oktober 2010 menjabat sebagai Direktur Utama.
H. Basran Damanik, SE,MM Direktur Utama President Director
Indonesian Citizen, born in 1957. Received his undergraduate degree in Economics from Krisnadwipayana University in 1986. Started his career as Funding Department staff in Dana Pensiun Perkebunan (Plantation Retirement Fund) in 1980. In year 1985 to 1988 he was the Chief of Main Bookkeeping Affairs, the Head of Supervision Affairs in year 1988 to 1992, the Head of Finance Department in year 1992 to 1995, and then lanter the Head of Nonstaff Finance Program and the Head of Fund/Investment Development in year 1995 to 2003, from 2003 to 2005 he was the Director of Finance and General/Human Resources Department. From 1998 to 2003 he was also the Director of PT. Dapenbun Nusantara, from 1999 to 2001 he was the Director of PT. Tanindo, he was also a member of go Public Team of PT. Asuransi Jasa Tania, and the Head Of Dapenbun Governance System Analysis Counterpart Team/PT. AAJ Integrasi in 2004. He joined the Company since the february of 2006 as Finance and Human Resources Director, and in October 2010 he was assigned as President Director of the Company.
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1954. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Pembangunan Panca Budi 1990. Diawali berkarir sebagai Staff Karyawan tahun 1976 di PT. Asuransi Bintang dan mulai bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1981. Pada tahun 1981-1991 sebagai Staff dan 1991-1992 sebagai Kepala Cabang Bandung. Pada tahun 1992-1999 menjabat sebagai Kepala Cabang Medan kemudian tahun 1999-2002 sebagai Kepala Cabang Surabaya. Pada tahun 2002-2007 menjabat kembali sebagai Kepala Cabang Medan dan pada tahun 2007 ditetapkan sebagai Direktur Perseroan. An Indonesian citizen, born in 1954. Obtained his law degree from Universitas Pembangunan Panca Budi in 1990. Started his career as an employee of PT. Asuransi Bintang in 1976, and finally joined PT. Asuransi Jasa Tania in 1981 as a staff. From 1991 to 1992, he was the head of Bandung branch, then the head of Medan branch from 1992 to 1999, and later the head of Surabaya branch from 1999 to 2002. In 2002, he was reassigned as head of Medan branch, and then he was elected as the Company’s Director in 2007.
Buyung Sembiring, SH Direktur - Director
12
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Warga Negara Indonesia, lahir tahun 1971. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Pancasila Jakarta tahun 1995, gelar Diploma Of Insurance dari Glasgow Caledonian University, UK tahun 1999 dan gelar Profesi dibidang Asuransi, yaitu ACII (Associated of Chartered Insurance Institute) dari the Chartered Insurance Institute – London, serta gelar Chartered Insurer diraih pada tahun 2009 dari institusi yang sama. Awal karir sebagai Staff Analis pada PT Bina Analisindo Semesta tahun 1995. Karir dibidang Asuransi diawali tahun 1995 – 1998 sebagai Staff Underwritter Surety dan Customs Bond di PT Asuransi Binagriya Upakara. Tahun 1999 sebagai Asisten Kepala Bagian Underwritting Non Marine & Surety Bond. Tahun 2000-2001 sebagai Kepala Bagian Klaim dan pada tahun 2001-2003 sebagai Kepala Bagian Underwritting, pada tahun 2003-2005 sebagai Kepala Divisi Teknik. Pada tahun 2005-2006 sebagai Broking Director pada PT Alternative Risk Solution Insurance Broker, kemudian pada tahun 2006-2009 sebagai General Manager di PT Gelora Karya Jasatama Insurance Broker. Bergabung dengan Perseroan sejak bulan Mei 2009 sebagai Direktur Teknik.
Ade Zulfikar, SE, Dipl.Ins., ACII Direktur - Director
Indonesian Citizen, born in 1971. Obtained his Undergraduate Degree in Economics from Universitas Pancasila Jakarta in 1995, then a Diploma Of Insurance from Glasgow Caledonian University UK in 1999, and later the Advanced Diploma in Insurance from the Chartered Insurance Institute, London. In 2009 he acquired the Chartered Insurer title from the same institution. Started his career as Analyst Staff in PT. Bina Analisindo Semesta in 1995, and his career in Insurance began after joining PT. Asuransi Binagriya Upakara as Underwriter Surety and Customs Bond Staff from 1995 to 1998. In 1999 he was the assistant for the Head of Underwriting Non Marine & Surety Bond. From 2000 to 2001 he was the Head of Claim Department, as the Head of Underwriting Department from 2001 to 2003, and as the Head of Technical Division from 2003 to 2005. From 2005 to 2006, he was the Broking Director of PT. Alternative Risk Solution Insurance Broker, and later from 2006 to 2009 he was the General Manager in PT. Gelora Karya Jasatama Insurance Broker. He joined the Company since May 2009 as Technical Director.
Warga negara Indonesia, lahir tahun 1972. Memperoleh gelar D-III Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) tahun 1994 dan Sarjana Ekonomi – Akuntansi dari Universitas Satya Negara Indonesia tahun 1999, dan memperoleh gelar profesi Ajun Ahli Asuransi sektor Jiwa (AAAIJ) pada tahun 1998. Awal karirnya dimulai pada tahun 1994 sebagai staff Auditor pada Direktorat Asuransi, Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan, Departemen Keuangan Republik Indonesia, dan selanjutnya pada tahun 2004 diperbantukan pada Unit Pelaksana Penjaminan Pemerintah (UP3), Departemen Keuangan Republik Indonesia. Karir di PT Asuransi Jasa Tania,Tbk diawali tahun 2006 sebagai Kepala Bagian Akuntansi dan Pajak dan pada tahun 2007 ditetapkan sebagai Kepala Divisi Keuangan. Sesuai RUPSLB Mei 2011 ditetapkan sebagai Direktur Keuangan & SDM Perseroan.
Slamet Solikhun Direktur - Director
Indonesian citizen, born in 1972. Earned a D-III College of Accountancy in Accounting from the State (STAN) in 1994 and a Bachelor of Economics - Accounting from the University of Satya Negara Indonesia in 1999, and obtained his profession Adjunct Expert Life Insurance sector (AAAIJ) in 1998. Earlier in his career began in 1994 as a staff auditor in the Insurance Directorate, the Directorate General of Financial Institutions, Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, and then in 2004 was seconded to the Government Guarantee Implementation Unit (UP3), Ministry of Finance of the Republic of Indonesia. Careers in Insurance PT Jasa Tania, Inc. started in 2006 as Head of Accounting and Tax and in 2007 set as the Head of Finance Division. Determined in accordance EGM May 2011 as Director of Finance & HR Company.
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
13
Ikhtisar Data Keuangan Financial Highlights
(dalam jutaan rupiah/in million rupiah) Per 31 Desember / As at December 31
2011
2010
2009
2008
2007
77.468
75.385
64.767
58.569
56.134
162.570
182.571
178.337
160.000
155.438
Cadangan Teknis1 / Technical Reserves1
53.868
57.258
54.867
49.495
46.861
Kewajiban / Liabilities
82.546
76.889
78.330
69.436
67.316
Modal Sendiri / Owner’s Equity
80.024
105.682
100.007
90.564
88.121
Modal Saham Ditempatkan / Issued & Paid up Stocks
60.000
60.000
60.000
60.000
60.000
Premi Bruto / Gross Premium
171.563
179.552
150.507
135.429
101.350
Premi Neto / Net Premium
114.393
109.885
90.448
81.889
60.125
Komisi Neto / Net Commision
25.386
20.975
17.814
21.097
7.450
Beban Klaim Bruto / Gross Claim Expense
64.962
74.926
59.092
60.366
68.316
Beban Klaim Neto / Net Claim Expense
29.750
31.395
30.186
29.794
33.755
Hasil Underwriting / Underwriting Result
59.238
57.516
42.447
30.998
18.920
Hasil Investasi / Investment Income
4.834
5.849
6.836
4.999
4.234
Pendapatan (Beban) Lain / Others Income (Expense)
2.046
306
(982)
367
977
Total Pendapatan / Total Income
64.072
63.364
49.283
35.997
23.153
Beban Usaha / Operating Expense
51.196
47.758
38.434
32.879
31.986
Laba Usaha / Operation Income
12.877
15.607
10.850
3.117
(8.832)
Laba Bersih sebelum Pajak / Net Income Before Tax
14.923
15.912
9.868
3.485
(7.855)
2.730
3.906
661
(353)
(1.883)
12.193
12.007
9.206
3.837
(5.972)
Investasi / Investments Aktiva / Assets
Periode kini / Current period
Taksiran Pajak Penghasilan / Estimated Corporate Income Tax Laba Bersih setelah Pajak / Net Income after Tax
(dalam jutaan lembar/in million shares) Jumlah Saham Ditempatkan/ Issued Stocks
300
300
300
300
300
(dalam rupiah/in rupiah) Laba Bersih per Saham / Earning per share
41
40
1) Total Cadangan Klaim dan Cadangan Premi / Total of Claim Reserve and Premium Reserve
14
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
31
13
(20)
Rasio Keuangan Financial Ratio
2011
2010
2009
2008
2007
2006
Rasio Kas/ Cash Ratio
103 %
105 %
89 %
89 %
90 %
83 %
Rasio Lancar/Current Ratio
174 %
213 %
200 %
198 %
204 %
229 %
7%
7%
5%
2%
-4 %
4%
15 %
11 %
9%
4%
-7 %
6%
6%
8%
11 %
9%
8%
11 %
Rasio Solvabilitas/ Solvency Ratio
97 %
137 %
128 %
130 %
131 %
156 %
Rasio RBC2/ Risk Base Capital Ratio
159 %
180 %
147 %
154 %
136 %
176 %
Kewajiban / Aktiva / Debt to Assets
51 %
42 %
44 %
43 %
43 %
39 %
103 %
73 %
78 %
77 %
76 %
64 %
Modal Sendiri / Premi Neto/ Owner’s Equity to Net Premium
70 %
96 %
111 %
111 %
147 %
139 %
Rasio Underwriting/ Underwriting Ratio
35 %
32 %
28 %
23 %
19 %
31 %
144 %
132 %
118 %
118 %
120 %
111 %
Piutang Premi / Premi Bruto/ Premium Receivable to Gross Premium
27 %
41 %
50 %
49 %
66 %
82 %
Premi Neto / Premi Bruto/ Net Premium to Gross Premium (Own Retention Ratio)
74 %
68 %
67 %
64 %
63 %
73 %
Beban Klaim Neto / Premium Neto/ Net Claim Expense to Net Premium
26 %
29 %
33 %
36 %
56 %
45 %
Rasio Kerugian/ Loss Ratio
38 %
42 %
39 %
45 %
67 %
44 %
Komisi Neto / Premium Neto/ Net Commission to Net Premium
22 %
19 %
20 %
26 %
12 %
11 %
Rasio Beban Komisi/ Commision Expense Ratio
30 %
27 %
28 %
30 %
17 %
14 %
Hasil Underwriting / Premi Bruto/ Underwriting Result to Gross Premium
35 %
32 %
28 %
23 %
19 %
31 %
Hasil Underwriting / Aktiva/ Underwriting Result to Assets
36 %
32 %
24 %
19 %
12 %
19 %
Hasil Underwriting / Modal Sendiri/ Underwriting Result to Owner’s Equity
74 %
54 %
42 %
34 %
21 %
31 %
Total Pendapatan / Aktiva/ Total Income to Assets
41 %
35 %
27 %
23 %
16 %
22 %
Beban Usaha / Hasil Underwriting/ Operating Expense to Underwriting Result
86 %
83 %
91 %
106 %
169 %
95 %
Beban Usaha / Total Pendapatan/ Operating Expense to Total Income
77 %
75 %
80 %
90 %
133 %
81 %
Laba Bersih sebelum Pajak / Aktiva/ Net Income Before Tax to Assets
9%
9%
6%
2%
-5 %
4%
LIKUIDITAS/LIQUIDITY
RENTABILITAS/ RENTABILITY Laba Bersih1 / Aktiva/ Return on Assets Laba Bersih1 / Modal sendiri/ Return on Networth Hasil Investasi / Total Investasi/Return on Investments
SOLVABILITAS/ SOLVABILITY
Kewajiban / Modal sendiri/ Debt to Equity
RASIO KEUANGAN LAINNYA/ OTHER FINANCIAL RATIO
Investasi / Cadangan Teknis/ Investments to Technical Reserves
1) Setelah Pajak / After Tax 2) Sesuai Keputusan Menteri Keuangan No. 424/KMK.06/2003
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
15
LIKUIDITAS / LIQUIDITY
RENTABILITAS / RENTABILITY
SOLVABILITAS / SOLVABILITY
16
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Analisa dan Pembahasan Manajemen
Management Discussion and Analysis
Tinjauan Operasi
Review of Operations
Premi Neto
Net premiums
Pendapatan premi neto tahun 2011 sebesar Rp114.392 juta, naik sebesar Rp4.508 juta atau 4 persen dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp109.885 juta.
Net premium income in 2011 amounting to USD 114 392 million, an increase of USD 4508 million or 4 percent of the realization in 2010 of Rp109 885 million.
Beban Underwriting
Underwriting Expenses
Beban underwriting tahun 2011 sebesar Rp55.154 juta, naik sebesar Rp2.785 juta atau 5 persen dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp52.370 juta.
The burden of underwriting in 2011 amounting to Rp55 154 million, an increase of USD 2785 million or 5 percent of the realization in 2010 of Rp52 370 million.
Hasil Underwriting
Underwriting results
Hasil underwriting tahun 2011 sebesar Rp59.238 juta, naik sebesar Rp1.723 juta atau 3 persen dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp57.515 juta.
Underwriting results in 2011 amounting to Rp59 238 million, an increase of USD 1723 million or 3 percent of the realization in 2010 of Rp57 515 million.
Tinjauan Keuangan
Financial Review
Secara umum, kinerja Perseroan tahun 2011 mengalami kenaikan, dimana perseroan mengalami keuntungan yaitu sebesar Rp12.193 juta (setelah taksiran PPh) atau mengalami kenaikan 2 persen dibandingkan dengan tahun 2010.
In general, the Company's performance in 2011 has increased, which the company had profits of Rp12 193 million (after provision for income tax) or a 2 percent increase compared to 2010.
Aset Perseroan tahun 2011 sebesar Rp162.570 juta, turun sebesar Rp20.001 juta atau 11 persen dari Aset Perseroan tahun 2010 sebesar Rp182.571 juta.
Company's assets in 2011 amounted to Rp162 570 million, down by USD 20 001 million, or 11 percent of assets for fiscal year 2010 amounted to USD 182 571 million.
Modal Sendiri Perseroan tahun 2011 sebesar Rp80.024 juta, turun sebesar Rp25.657 juta atau 24 persen dari Modal Sendiri Perseroan tahun 2010 sebesar Rp105.681 juta. Penurunan Aset dan Modal Sendiri tersebut disebabkan penggunaan cadangan khusus dan sebagian cadangan umum untuk menutupi kerugian piutang asuransi yang telah disetujui Dewan Komisaris melalui surat No. 004/DK/III/2012 dan pembebanan rugi perseroan tahun buku 2007 yang dibebankan dalam cadangan umum.
Equity for the year 2011 amounting to Rp80 024 million, down by USD 25 657 million, or 24 percent of Equity for the year 2010 amounted to USD 105 681 million. Assets and Equity decline was caused by the use of specific reserves and general reserves to cover most losses that the insurance receivable has been approved by the Board of Commissioners by letter No. 004/ DK/III/2012 and the imposition of damages liability for the year 2007 that charged the general reserve.
Selanjutnya, gambaran kinerja PT Asuransi Jasa Tania, Tbk pada tahun 2011 dapat diuraikan sebagai berikut :
Furthermore, the picture of the performance of PT Jasa Tania Insurance , Inc. in 2011 can be described as follows:
Kas dan Bank
Cash and Bank
Kas dan Bank tahun 2011 sebesar Rp7.361 juta, naik sebesar Rp1.831 juta atau 33 persen dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp5.530 juta.
Cash and Bank in 2011 amounting to USD 7361 million, an increase of USD 1831 million or 33 percent of the realization in 2010 of Rp5530 million.
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
17
18
Aset keuangan – nilai wajar melalui laba rugi
Financial assets - fair value through profit or loss
Aset keuangan – nilai wajar melalui laba rugi yang berupa deposito, efek ekuitas untuk diperdagangkan, efek utang untuk diperdagangkan, dan reksadana per 31 Desember 2011 sebesar Rp41.601 juta, turun sebesar Rp6.073 juta atau 13 persen dari realisasi per 31 Desember 2010 sebesar Rp47.674 juta.
Financial assets - fair value through profit or loss in the form of deposits, securities held for trading purposes, the debt securities to be traded, and mutual funds by December 31, 2011 amounting to Rp41 601 million, a decrease of USD 6073 million or 13 percent of the actual per December 31, 2010 amounting to Rp47 674 million.
Aset keuangan – tersedia untuk dijual
Financial assets - available for sale
Aset keuangan – tersedia untuk dijual yang berupa efek ekuitas tersedia untuk dijual, dan efek utang tersedia untuk dijual per 31 Desember 2011 sebesar Rp34.780 juta, naik sebesar Rp8.157 juta atau 31 persen dari realisasi per 31 Desember 2010 sebesar Rp26.624 juta.
Financial assets - available for sale in the form of equity securities available for sale, and debt securities available for sale by December 31, 2011 amounting to Rp34 780 million, an increase of USD 8157 million or 31 percent of the actual per December 31, 2010 amounting to Rp26 624 million.
Investasi
Investment
Total Investasi yang berupa aset keuangan – nilai wajar melalui laba rugi, aset keuangan – tersedia untuk dijual, dan investasi lainnya, per 31 Desember 2011 sebesar Rp77.468 juta, naik sebesar Rp2.083 juta atau 3 persen dari realisasi per 31 Desember 2010 sebesar Rp75.385 juta.
Total investment in the form of financial assets - fair value through profit or loss, financial assets - available for sale, and other investments, as of December 31, 2011 amounting to Rp77 468 million, an increase of USD 2083 million or 3 percent of the actual per December 31, 2010 amounting to Rp75 385 million.
Cadangan Teknik
Backup Techniques
Cadangan teknik (meliputi Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri) per 31 Desember 2011 sebesar Rp53.868 juta, turun sebesar Rp3.390 juta atau 6 persen dari realisasi per 31 Desember 2010 sebesar Rp57.258 juta.
Technical reserves (including premium Which Is Not Estimated Revenue and Retention Claims Self ) by December 31, 2011 amounting to Rp53 868 million, a decrease of USD 3390 million or 6 percent of the actual per December 31, 2010 amounting to Rp57 258 million.
Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha tahun 2011 sebesar Rp51.195 juta, naik sebesar Rp3.438 juta atau 7 persen dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp47.758 juta.
Operating expenses in 2011 amounting to Rp51 195 million, an increase of USD 3438 million or 7 percent of the realization in 2010 of Rp47 758 million.
Hasil Investasi
Investment
Hasil investasi tahun 2011 sebesar Rp4.834 juta, turun sebesar Rp1.015 juta atau 17 persen dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp5.849 juta.
Return on investments in 2011 amounting to Rp4834 million, a decrease of USD 1015 million or 17 percent of the realization in 2010 of Rp5849 million.
Laba Bersih
Net Income
Laba bersih sebelum pajak tahun 2011 sebesar Rp14.923 juta, turun sebesar Rp989 juta atau 6 persen dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp15.912 juta.
Net income before tax in 2011 amounted to Rp14 923 million, a decrease of Rp989 million or 6 percent of the realization in 2010 of Rp15 912 million.
Laba bersih tahun 2011 setelah diperhitungkan dengan taksiran pajak penghasilan adalah sebesar Rp12.193 juta, naik sebesar Rp186 juta atau 2 persen dari realisasi tahun 2010 sebesar Rp12.007 juta.
In 2011 net profit after deduction of income tax is estimated at Rp12 193 million, an increase of Rp186 million or 2 percent of the realization in 2010 of Rp12 007 million.
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Rasio Keuangan
Financial Ratios
Kondisi keuangan per 31 Desember 2011, yang menggambarkan hasil kegiatan Perseroan, dapat dilihat dari beberapa rasio keuangan sebagai berikut :
Financial condition by December 31, 2011, which describes the activities of the Company, can be seen from several financial ratios as follows:
Likuiditas Rasio
Liquidity Ratio
●
●
Rasio kas per 31 Desember 2011 adalah sebesar 103 persen. Lebih rendah 2 persen dari realisasi per 31 Desember 2010 sebesar 105 persen. Rasio kas merupakan perbandingan antara investasi, kas dan bank dengan liabilitas lancar. Rasio lancar per 31 Desember 2011 sebesar 174 persen, lebih rendah 39 persen dari realisasi per 31 Desember 2010 sebesar 213 persen. Rasio lancar merupakan perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas lancar.
Profitabilitas Rasio ●
●
Rasio kemampuan menghasilkan laba bersih terhadap total aset tahun 2011 sebesar 7 persen atau sama dengan realisasi tahun 2010. Rasio kemampuan menghasilkan laba bersih terhadap modal sendiri tahun 2011 sebesar 15 persen, lebih tinggi 4 persen dibanding realisasi tahun 2010 sebesar 11 persen.
●
●
The ratio of cash per December 31, 2011 amounted to 103 percent. 2 percent lower than realization per December 31, 2010 amounting to 105 percent. Cash ratio is the ratio between investments, cash and bank with a current liability. Current ratio at December 31, 2011 at 174 percent, 39 percent lower than realization per December 31, 2010 amounting to 213 percent. The current ratio is the ratio of current assets to current liabilities.
Profitability Ratio ●
●
Ability to generate earnings ratio to total assets in 2011 by 7 percent or equal to the realization in 2010. Ratio of net profitability of own capital in 2011 by 15 percent, 4 percent higher than the realization in 2010 by 11 percent.
Solvabilitas
Solvency
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 424/KMK.06/2003, tingkat solvabilitas perusahaan asuransi dan reasuransi di Indonesia dihitung berdasarkan Risk Based Capital. Sesuai ketentuan Pasal 43 Ayat 2 Kepetusan Menteri Keuangan tersebut, pemenuhan Batas Tingkat Solvabilitas perusahaan asuransi dan reasuransi sekurang-kurangnya sebesar 120%.
Based on the Decree of the Minister of Finance Republic of Indonesia. 424/KMK.06/2003, the solvency of insurance and reinsurance companies in Indonesia are calculated based on the Risk Based Capital. Accordance with the provisions of Article 43 Paragraph 2 Keputusan Minister of Finance, the compliance rate limit Solvency insurance and reinsurance companies at least 120%.
Berdasarkan Laporan Keuangan tahun 2011 yang telah diaudit, Batas Tingkat Solvabilitas Perseroan mencapai 159,3%.
Based on the financial statements audited in 2011, the Company Solvency Level Limit reached 159.3%.
Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Human Resource Development.
Program pendidikan dan latihan Karyawan tahun 2011 merupakan program yang dilakukan secara berkesinambungan sejak berdirinya PT Asuransi Jasa Tania, Tbk. Hal ini akan terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan kinerja sumber daya manusia yang ada dan juga untuk memenuhi ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku pada industri asuransi, antara lain ketentuan tentang kewajiban Perseroan untuk menganggarkan biaya pendidikan minimal sebesar 5% dari jumlah biaya pegawai.
Employee education and training programs in 2011 is a program conducted continuously since the establishment of PT Jasa Tania Insurance , Inc. This will continue to be done to improve the quality and performance of existing human resources and also to comply with the laws and regulations applicable to the insurance industry, among others, provisions on the liability of the Company for the budget for education costs a minimum of 5% of the employee cost in total.
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
19
20
Sedangkan kebijakan manajemen dalam rangka pengembangan sumber daya manusia pada tahun 2011 antara lain : ● Meningkatkan pendidikan dan pelatihan serta pengembangan Karyawan dalam rangka mempersiapkan kader-kader pimpinan yang berkualitas; ● Menyusun dan melaksanakan program pendidikan keahlian di bidang asuransi dalam rangka penyediaan tenaga ahli Perseroan di bidang perasuransian.
While management policies in order to develop human resources in 2011 include: ● Improving education and training and employee development in order to prepare for the leading cadres of quality; ● Develop and implement education programs in the areas of insurance expertise in order to supply the Company's expertise in the area of insurance.
Realisasi biaya pendidikan tahun 2011 sebesar Rp615 juta atau 3 persen dari biaya pegawai sebesar Rp21.382 juta.
Realization of educational costs in 2011 amounting to Rp615 million or 3 percent of the personnel costs of Rp21 382 million.
Pelaksanaan Pembagian Laba Tahun 2010
Implementation of the Division of Profit in 2010
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 30 Mei 2011, telah diputuskan atas pembagian laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebagai berikut : ● Deviden 60,0% ● Tantiem 7,5% ● Dana Sosial 2,0% ● Dana Cadangan Umum 30,5%
In accordance with the General Meeting of Shareholders on May 30, 2011, was decided on the distribution of net profit for the year ended December 31, 2010 as follows:
Pendapat Akuntan Publik atas Laporan Keuangan Tahun 2011
The opinions of Certified Public Accountants on Financial Report 2011
Berdasarkan laporan audit atas Laporan Keuangan tahun 2011, Akuntan Publik Asep Rahmansyah & Rekan (Register Public Accountants – An Independent Member Firm of IECnet Associate), menyatakan bahwa Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011, yang meliputi laporan posisi keuangan per 31 Desember 2011, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas telah menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan per 31 Desember 2011 dan 2010, hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia.
Based on the audit report to the Financial Statements of 2011, Public Accountants Asep Rahmansyah & Partners (Register Public Accountants - An Independent Member Firm of IECnet Associate), stated that the Financial Statements for the year ended December 31, 2011, which includes the statement of financial position as at 31 December 2011, a comprehensive income statement, statement of changes in equity and cash flow statement has been present fairly, in all material respects, the financial position at December 31, 2011 and 2010, results of operations and cash flows for the years ended on those dates , in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia.
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
● ● ● ●
Dividend Tantiem Social Fund General Reserve Fund
60.0% 7.5% 2.0% 30.5%
Struktur Organisasi Organization Structure
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
21
Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance
22
Praktek Keterbukaan
Open Practice
PT Asuransi Jasa Tania, Tbk. (Perseroan) sebagai perusahaan publik senantiasa berupaya melaksanakan prinsip keterbukaan dan transparansi sesuai dengan ketentuan pasar modal, yaitu memberikan informasi kepada publik antara lain mengenai posisi keuangan, kinerja / kondisi Perseroan dan hal-hal lainnya sesuai dengan ketentuan/peraturan yang berlaku.
PT Asuransi Jasa Tania, Tbk. (Perseroan) as a public entity, will continue to implement the principles of openness and transparency in accordance to the guidelines of the investment market, which is to provide information to the public including fi nancial position, company performance and condition, and other information that is pertained in the current rules and regulation set forth.
Praktek Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance
Perseroan berusaha untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) dengan benar dan menjunjung tinggi integritas dalam menjalankan usahanya. Sebagai wujud dari penerapan prinsip prinsip Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (Good Corporate Governance) di lingkungan Perseroan telah ditetapkan Komisaris Independen, Komite Audit, Direktur Tidak Terafi liasi, Sekretaris Perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
The company will continue to implement proper good Corporate Governance and incorporate a high level of integrity in operating thebusiness. In determining and implementing the principles of good corporate governance within the company environment, it is achieved through an independent Commissioner, Auditing Committee, Non-affi liatedDirector, Corporate Secretary in accordance to the current regulations.
Komisaris Independen
Independent Commissioner
Berdasarkan hasil keputusan rapat dalam Rapat Umum Pemegang Saham tanggal 25 Oktober 2010 telah ditetapkan Bpk. Stanislaus Say, MBA sebagai Komisaris Independen. Penetapan Komisaris Independen ini telah sesuai dengan ketentuan sebagaimana dalam Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-315/ BEJ/06/2000 tanggal 30 Juni 2000 perihal Pembentukan Komite Audit berikut perubahannya No.Kep-339/BEJ/07/2001 tanggal 20 Juli 2001. Anggota Komite Audit pada dasarnya terdiri dari 2 (dua) orang yang seluruhnya dari pihak independen, dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen Perseroan.
Based on the decision of the General Meeting of Shareholders dated October 25, 2010 has been set Mr. Stanislaus Say, MBA as an Independent Commissioner. Determination of Independent Commissioners have been in accordance with the provisions of the Board of Directors Decision No. Jakarta Stock Exchange. Kep-315/BEJ/06/2000 dated June 30, 2000 regarding the establishment of the Audit Committee the following amendments No.Kep-339/BEJ/07/2001 dated July 20, 2001. Member of Audit Committee consists essentially of 2 (two) entirely independent of party, and led by an Independent Commissioner.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Dalam rangka menunjang keterbukaan dan memenuhi ketentuan yang berlaku, Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan (“Corporate Secretary”). Hal ini sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Bapepam, bahwasanya setiap perusahaan terbuka wajib memiliki Sekretaris Perusahaan.
In the framework of kick starting openness and fulfi lling the current requirements, the company has decided to obtain a Corporate Secretary. This is in accordance with the decision handed down by Bapepam, where all public listed companies are obliged to have a Corporate Secretary.
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Departemen Internal Audit
Internal Auditing Department
Internal Audit Perseroan secara berkesinambungan terus melakukan perbaikan dalam proses pelaksanaan audit untuk memastikan, bahwa struktur pengendalian internal bisnis asuransi dan kualitas pelaksanaan kegiatan kerja telah berfungsi dengan baik dan efektif, antara lain melakukan penilaian kepatuhan terhadap ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan-kebijakan manajemen. Departemen Internal Audit melaksanakan audit internal dari waktu ke waktu dan seluruh hasil pelaksanaan audit dan pemantauan terhadap tindak lanjut hasil audit tersebut dilaporkan kepada Direktur Utama Perseroan.
The Internal Auditing Department will impartiality continue to implement resolution through the defi nite auditing process, so that the structural constraints of internal business insurance and quality operational performances is properly functional and eff ective, including implementing performance evaluations toward decisions and current regulations, and management decisions. The Internal Auditing Department will implement internal audits from time to time and the entire fi ndings of the audit and its recommendations will be reported to the company’s Chief Director.
Pengurus dan Pengawasan
Management and Monitoring
Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi dengan diawasi oleh Komisaris. Anggota Direksi dan Komisaris diangkat dan disetujui melalui Rapat Umum Pemegang Saham.
The company is managed by the Directors and is monitored by the Commissioner. The Board of Directors and the Commissioner is appointed and elected through the General Shareholders’ Meeting.
Dewan Komisaris
Board of Commissioner
Tugas dan wewenang Komisaris antara lain melakukan pengawasan atas kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasehat kepada Direksi. Dalam melaksanakan tugasnya Komisaris dibantu oleh Komite Audit sesuai dengan perundangundangan yang berlaku. Untuk memantau pelaksanaan tugasnya, Komisaris mengadakan pertemuan secara berkala.
The duties and authority of the Commissioner includes monitoring of the directors decisions in operating the Company as well as giving advice to the directors. In implementing the duties, the Commissioner is supported by the Auditing Committee in accordance to current regulations. To monitor the implementation of their duties, the Commissioner conducts routine meetings.
Direksi
Board of Directors
Direksi pada dasarnya bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk mengelola Perseroan. Dalam mencapai maksud dan tujuannya serta menerapkan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance). Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang asuransi, Perseroan senantiasa menerapkan prinsip kehatihatian dengan tetap memperhatikan ketepatan dan kecepatan dalam memberikan keputusan untuk penutupan suatu obyek asuransi. Selain itu Direksi mengadakan rapat berkala untuk memantau perkembangan usaha dan kinerja perseroan. Direksi Perseroan terdiri dari 4 (empat)orang anggota.
The Board of Directors in general is fully responsible in executing its duties to manage the Company to achieve its aims and targets as well as applying the principles of Good Corporate Governance. As a Company in the business of insurance, the Company will continue to apply prudent principles through the awareness of providing fast and accurate decisions for coverage of any insurance. Other than that, the Board of Directors will conduct routine meeting to monitor companyperformance and business growth. The Board of Directors consists of 3 members.
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
23
Kegiatan Perseroan Company activities
24
Dalam rangka pelaksanaan Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan memenuhi ketentuan Pasal 74 UndangUndang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, yang mengatur tanggung jawab Perseroan terhadan masyarakat sosial dan lingkungan, Perseroan setiap tahun melakukan kegiatan-kegiatan sosial yang mencakup bidang pendidikan, kesehatan, dan lingkungan.
In the implementation of the Company’s CSR (Corporate Social Responsibility) and to comply with the applied regulations, namely Article 74 of Law Number 40 Year 2007 regarding Limited Company, which regulates the Social and Environmental Responsibility, every year PT Asuransi Jasa Tania Tbk conducts social activities which covers education, health, and environment
Dalam tahun 2011, Perseroan telah melakukan beberapa kegiatan sosial, antara lain: 1. Pelaksanaan Program Belajar & Bekerja (B & B) yang merupakan program pemberian beasiswa kepada mahasiswa yang kurang mampu, yang bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) dan penerimaan program magang bagi siswa Sekolah Menengah Kejuruan dan mahasiswa. 2. Pelaksanaan donor darah dan sunatan masal. 3. Pemberian sumbangan kepada panti asuhan, pembangunan rumah ibadah, dan kegiatan sosial lainnya di lingkungan Perseroan.
In the year 2010, PT Asuransi Jasa Tania Tbk has conducted activities such as: 1. Education,Scholarships programs for the underprivi leged students in the Belajar dan Bekerja program (Learn and Work) in collaboration with Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Risiko dan Asuransi (STIMRA) and also job training programs to students of Vocational High School and some college students. 2. Health, blood donor and mass circumcision. 3. Donation to the orphanage, building houses of worship, and other social activities within the Company.
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Profil Produk Product Profile
ENGINEERING INSURANCE NSURANCE 1. Contractor All Risk sk 2. Erection All Risk 3. Machinery Breakdown kdown 4. Civil Plant Machinery nery & Equipment Insurance 5. Civil Engineering g Completed Risk
FIRE INSURANCE CE 1. Property/Industrial rial All Risk 2. Earthquake Insurance rance 3. Business Interruption ption 4. Drying Sheds Insurance surance
MOTOR VEHICLEE INSURANCE 1. Motor Vehicle Insurance surance 2. Heavy Equipment nt Insurance
MARINE INSURANCE ANCE 1. Marine Cargo Insurance surance 2. Air Cargo Insurance nce 3. Land Transport Insurance nsurance 4. Marine Hull Insurance rance
SURETY 1. Big Bond 2. Performance Bond nd 3. Advance Payment nt Bond 4. Maintenance Bond nd
MISCELLANEOUS US 1. Burglary 2. Hole In One 3. Billboard 4. Cash In Transit / Cash In Safe 5. Personal Accident nt
HEALTH INSURANCE ANCE 1. Indemnity 2. Managed Care
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
25
Risiko Usaha Business Risk
26
Dalam menjalankan usahanya Perseroan menghadapi risiko yang dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan, apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan penanganannya dengan baik. Risiko yang dihadapi Perseroan adalah sebagai berikut:
In managing the operation, the Company faces risk that could affect the results of the company, if we do not anticipate and prepare proper treatment. Risks faced by the Company are as follows:
1. Risiko Klaim dari Tertanggung Sebagai asuransi kerugian, risiko yang dihadapi Perseroan adalah mengelola risiko yang dialami oleh tertanggung sebesar kerugian yang diderita dengan maksimum sebesar jumlah telah disepakati bersama sebagai harga pertanggungan. Jumlah penggantian kerugian yang dapat diterima oleh tertanggung relatif tinggi, apabila dibandingkan dengan premi yang dibayarnya. Apabila terjadi klaim dalam jumlah besar dari tertanggung, hal ini dapat mengakibatkan menurunnya kinerja keuangan Perseroan, dalam hal ini arus kas Perseroan.
1. Endurance Claims Risk As part of Insurance against Loss, risk faced by the Company is managing risk of those claims that have endured and suffered maximum loss. The total insurance coverage that is received by the insured is relatively high, if compared to paid-up premiums. If large claims continue to be made, the Company could in turn experience poor performance in company cash flow.
2. Risiko Investasi Sebagaimana himbauan pemerintah pada perusahaanperusahaan asuransi di Indonesia, Perseroan melakukan investasi dalam berbagai bentuk, seperti deposito, penyertaan saham dalam perusahaan lain, serta bentuk-bentuk investasi lainnya. Apabila terjadi penurunan suku bunga, kinerja dan laba perusahaan dimana Perseroan melakukan investasi, hal ini dapat mempengaruhi pendapatan investasi Perseroan yang selanjutnya menurunkan kinerja keuangan Perseroan secara umum.
2. Investment Risk No matter how government appeal towards insurance companies in Indonesia, the Company invests in various areas such as term deposits, share offers in other companies, and other investments. If interest rates, company performance and profits fall, will affect the return of investment on any of its company investments and influence the financial performance of the Company in general.
3. Risiko Ekonomi Faktor risiko yang berasal dari luar perusahaan antara lain disebabkan oleh kondisi ekonomi, sosial dan politik baik nasional maupun internasional yang dapat berakibat kurang baik dalam dunia usaha pada umumnya. Apabila terjadi penurunan kondisi perekonomian dan oleh karena asuransi kerugian pada saat ini belum merupakan kebutuhan primer, maka akan mempengaruhi pemasaran produk Perseroan yang pada akhirnya akan menurunkan laba Perseroan.
3. Economic Risk Some of the Company’s external risk factors are domestic or international economic, social and political conditions that generally have negative effects towards the global business. If the economic condition fall and that the current need for insurance against loss isn’t of a major concern, this could affect the marketing of the Company’s products and then in turn reduce the Company’s profit.
4. Risiko Persaingan Dengan semakin banyaknya pelaku bisnis pada asuransi kerugian yang dimiliki oleh kelompok usaha yang besar/kuat, maka dengan sendirinya mengakibatkan pula semakin tinggi persaingan pada bisnis asuransi kerugian. Sejalan dengan itu terjadi pula persaingan di pasar asuransi, antara lain tarif premi, potongan harga dan persyaratan penutupan asuransi. Sebagai akibatnya apabila hal ini terjadi dan berkelanjutan dalam waktu yang relatif lama, maka akan memberikan dampak penurunan atas pemasaran produk asuransi Perseroan yang pada akhirnya dapat menurunkan laba Perseroan.
4. Competitor Risk As a large number of sizeable and solid businesses enter the market of providing Loss insurance, this will automatically contribute to a highly competitive business of insurance. In conjunction with competition for the insurance market, it will provide competitive premium tariffs, reduced rates and conditions for insurance coverage. If this happens, and continue to occur for a relatively long period, the Company’s market share could fall which in turn could reduce the Company’s profit.
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
5. Risiko Operasional Dalam melaksanakan operasinya, terdapat kemungkinan Penanggung Ulang (Reasuradur) tidak memenuhi kewajiban. Disamping itu, adanya perubahan kondisi alam, seperti musim kemarau yang panjang yang mana menyebabkan kemungkinan terjadinya kebakaran semakin besar, merupakan salah satu risiko yang harus dihadapi. Keterlambatan komunikasi/informasi juga dapat menyebabkan kesulitan dalam menempatkan suatu risiko besar dan berakibat kerugian bagi perseroan.
5. Operational Risk During Operation, it is possible for a Reinsurance to be implemented for unperformed duties. In addition to this, any change to nature, such as a long dry season which could affectively cause large fires, constitutes to face a certain risk. Delayed communication or information can cause complications in implementing a certain large risk which could then affect a loss to the company.
6. Risiko Teknologi Perkembangan teknologi pada saat ini memungkinkan untuk pengelolaan data dan administrasi atau costumer database yang cepat dan akurat. Dengan semakin tingginya persaingan antar pelaku bisnis asuransi kerugian, maka teknologi menjadi suatu hal yang mendasar untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja serta melaksanakan prinsip customer satisfaction. Apabila Perseroan tidak mengikuti dan melakukan pengembangan teknologi, maka dapat menurunkan pelayanan kepada tertanggung yang pada akhirnya akan menurunkan pelayanan kepada tertanggung yang pada akhirnya akan menurunkan laba Perseroan.
6. Technological Risk With the current growth of technology, it is made possible to manage data and administration or customer database efficiently and accurately. With the even more competitive business of insurance, technology is one of the fundamentals to increase productivity and performance efficiency including the implementation of the customer service satisfaction principles. If the Company does not participate and advance its technology, it will reduce the quality of service to our guarantees which in turn could reduce the Company’s profit.
7. Risiko Valuta Asing Sehubungan dengan adanya sebagian premi dalam mata uang asing, maka apabila terjadi perubahan pada kurs mata uang asing terhadap rupiah akan memberatkan pembayaran klaim yang harus dilakukan dalam mata uang asing maka pada akhirnya dapat mempengaruhi laba Perseroan.
7. Foreign Exchange Risk Coinciding with those premiums that are in foreign currency, if there are any changes to foreign exchange rates affecting the rupiah, this could burden the payment of claims made in that currency and eventually affect the Company’s profit.
8. Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah Perubahan kebijakan pemerintah dalam industri asuransi dari waktu ke waktu mungkin dapat mempengaruhi kinerja dan kegiatan usaha Perseroan yang pada akhirnya dapat menurunkan pendapatan Perseroan.
8. Government Policy Risk Any changes made to government decisions pertaining to insurance from time to time could affect the performance and operation of the Company which in turn could affect the Company’s revenue.
9. Risiko Sumber Daya Manusia Dalam industri asuransi, sumber daya manusia sangat menentukan untuk kelangsungan usaha. Industri asuransi merupakan trusty business, sehingga sudah wajib mempunyai sumber daya manusia yang profesional, memiliki competencies yang prima. Apabila tidak mempunyai sumber daya manusia yang handal, maka hal ini dapat mengakibatkan benturan proses bisnis internal dan eksternal. Seperti ketentuan yang dikeluarkan oleh Departemen Keuangan, Asosiasi, perencanaan strategi perusahaan serta kode etik dalam bisnis asuransi. Apabila hal ini terjadi akan dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan.
9. Human Resources’ Risk Within the insurance industry, human resources is directly affects the operation of the business. The insurance industry is built on a trusted business, to the point where it is obligatory to have professional staff with prime competency levels. If you don’t have reliable human resources, it could conflict with the internal and external business process. Similar to decisions made by the Department of Finance, Associations, Strategic Corporate Planning including code of ethics in the insurance business. If this occurs, it could affect the Company’s revenue.
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
27
Program Kerja Perseroan Tahun 2012 2012 Company Work Plans
28
Program kerja perseroan untuk tahun 2012 disusun secara konservatif dengan mempertimbangkan kinerja perseroan serta faktor-faktor eksternal yang dapat mempengaruhi operasional perseroan di tahun 2012.
Work program for the year 2012 the company arranged conservatively by considering the performance of the company as well as external factors that could affect the company operations in 2012.
Berdasarkan hal di atas, dalam rangka menjaga tingkat pertumbuhan serta meningkatkan laba untuk kepentingan pemegang saham, serta cara garis besar program kerja perseroan tahun 2012 adalah sebagai berikut :
Based on the above, in order to maintain the growth rate and increased profits for the benefit of shareholders, as well as outline how the company work program 2012 is as follows:
A. Bisnis Afiliasi
A. Affiliate Business
1. Meningkatkan portofolio bisnis dan/atau market share melalui peningkatan share dan bisnis yang belum digarap. 2. Pengembangan Bisnis Asuransi Kesehatan di lingkungan Afiliasi
1. Increase the portfolio of business and / or market share through increased share and business that have not worked. 2. Business Development in the Health Insurance Affiliate
B. Bisnis Non Afiliasi
B. Business Non Affiliate
1. Fokus pada Bisnis Asuransi Kendaraan Pemasaran Asuransi Kendaraan akan difokuskan pada penggarapan bisnis dari Leasing dan Dealer serta Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) Perbankan di seluruh wilayah kerja Kantor Cabang/Kantor Pemasaran. 2. Bisnis Non Kendaraan Memperbanyak portofolio bisnis non kendaraan dengan mengoptimalkan kapasitas Treaty terutama untuk bisnis Property, Enginering dan Marine Cargo yang bersumber dari Bank, Broker dan Direct Corporate. 3. Bisnis Surety Bond Pemasaran Surety Bond (SB) difokuskan untuk mengembangkan area pemasaran Surety Bond Konstruksi dan Non Konstruksi serta memperbanyak PKS dengan Perbankan untuk meningkatkan potensi Surety Bond Kontra Garansi Bank (KGB). 4. Pengembangan Jaringan Pemasaran a. Peningkatan status Kantor Outlet Yogyakarta menjadi Kantor Pemasaran untuk mengoptimalkan penyerapan potensi premi di wilayah DIY. b. Pembukaan Kantor Pemasaran di wilayah operasional Kantor Cabang yang memiliki potensi premi cukup besar. 5. Promosi dan Publikasi Perseroan Program promosi dan publikasi Perseroan ditujukan untuk lebih mengenalkan nama serta membangun image positif Perseroan di masyarakat luas (expose) melalui berbagai media yang efektif.
1.
5. Promotion and Publication Company Promotion and publicity program aimed to further introduce the Company's name and build a positive image of the Company in the wider community (expose) through a variety of effective media.
Di tahun 2012 seluruh jajaran Perseroan bertekad untuk meningkatkan kepedulian dalam arti dalam rangka mewujudkan target kinerja tahun 2012, sehingga manajemen Perseroan mencanangkan “Yes! We Care” sebagai tema operasional Perseroan tahun 2012.
In 2012 the whole range of the Company is determined to raise awareness in the sense in order to realize performance targets in 2012, so the management of the Company launched the "Yes! We Care "as the theme of the Company's operations in 2012.
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Focus on Business Vehicle Insurance Vehicle Insurance Marketing will be focused on the cultivation of the business of Leasing and Dealer and Motor Vehicle Credit (CLA) in all areas of work Banking Branch Offices / Sales Office. 2. Non-Vehicle Business Increase the portfolio of non-vehicle business to optimize the capacity of the Treaty, especially for business property, Enginering and Marine Cargo originating from the Bank, and Direct Corporate Broker. 3. Business Surety Bond Marketing Surety Bond (SB) is focused on developing the marketing area Surety Bond Construction and NonConstruction and increase the MCC with the Banking to increase the potency of Surety Bond Counter-Guarantee Bank (KGB). 4. Development of Network Marketing a. Improved status Jogyakarta Outlet Office became the Office of Marketing to optimize the absorption potential of the premium in the DIY. b. Sales Office Opening of Branch Office in operational areas that have potential for significant premiums.
Penghargaan Awards
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
29
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
30
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
GENERAL INSURANC E
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
32
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
Laporan Keuangan Financial Statement
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
33
GENERAL INSURANC E
MITRA DALAM MEMBERI SOLUSI
O P I N I O N
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally
34
Laporan Tahunan 2011 PT Asuransi Jasa Tania, Tbk
O P I N I O N
AUDIT
MANAGEMENT CONSULTING
TAX CONSULTING
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk
Financial Statements December 31, 2011 and 2010
Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010
Daftar Isi
Halaman
Contents
Page
Director's Statements Letter
Surat Pernyataan Manajemen
Independent Auditor's Report
Laporan Auditor Independen
Laporan Posisi Keuangan
1-2
Statements of Financial Position
Laporan Laba Rugi
3
Income Statements
Laporan Laba Rugi Komprehensif
4
Comprehensive Income Statements
Laporan Perubahan Ekuitas
5
Statements Of Chages In Equity
Laporan Arus Kas
6
Statements Of Cash Flows
Catatan Atas Laporan Keuangan
7 - 47
Notes To The Financial Statements
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Statements of Financial Position As at December 31, 2011 and 2010
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/
ASET Kas dan Bank Aset keuangan - nilai wajar melalui laba rugi Deposito berjangka Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek utang untuk diperdagangkan Reksadana Aset keuangan tersedia untuk dijual Efek ekuitas tersedia untuk dijual Efek utang tersedia untuk dijual Piutang Premi
2011
Notes
7.361.612.273
5.
32.041.603.600 4.445.967.250 5.113.311.256
6. a. 6. b. 6. c. 6. d.
34.780.340.000 29.066.369.079
7. a. 7. b. 8.
2010
Cash on hand and in banks Financial assets at fair value through profit or loss 39.769.325.000 Time deposit 1.783.750.000 Equity securities for trading 1.045.000.000 Debt securities for trading 5.076.239.416 Mutual fund Financial Assets Available-for-sale 1.607.637.500 Equity securities Available-for-sale 25.015.900.000 Debt Securities Available-for-sale 41.039.425.109 Premiums receivables 5.530.337.468
net of allowance for doubtful
Setelah dikurangi penyisihan
accounts of Rp. 3.282.111.751,- (31 Desember 2011)
piutang ragu-ragu sebesar Rp. 3.282.111.751,- dan
and Rp. 2.601.179.634 (31 Desember 2010)
Rp. 2.601.179.634 tahun 31 Desember 2011 dan 2010
Piutang Reasuransi
17.740.427.175
9.
32.818.987.240
Reinsurance receivables net of allowance for doubtful
Setelah dikurangi penyisihan
accounts of Rp. 3.331.966.855,-
piutang ragu-ragu sebesar Rp. 3.331.966.855,- dan
and Rp. 2.761.960.424 at December 2011 and 2010
Rp. 2.761.960.424 tahun 31 Desember 2011 dan 2010
Piutang Hasil Investasi Uang Muka dan biaya dibayar dimuka Investasi pada saham Piutang Lain-lain Aset Tetap
ASSETS
244.810.630 6.765.065.371 1.087.187.252 4.808.850.747 15.675.371.184
10. 11. 12. 13. 14.
472.540.765 5.260.800.990 1.087.187.252 3.008.500.177 15.269.660.718
Investment income receivable Advance and prepaid expenses Investment in equity securities Other account receivables Fixed Asset - net of accumulated deprecition of Rp. 17.034.760.753,- and
Setelah dikurangi akumulasi penyusutan
Rp. 15.449.375.406,- in 3December 31, 2011 and 2010
sebesar Rp. 17.034.760.753,- dan Rp. 15.449.375.406,untuk tahun 31 Desember 2011 dan 2010
Aset Pajak Tangguhan Aset Lain-lain JUMLAH A S E T
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Halaman 1
808.163.119 2.630.952.470 162.570.031.406
15.
848.140.094 2.937.583.726 182.571.015.455
Deferred tax assets Other assets TOTAL ASETS
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Page 1
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Statements of Financial Position As at December 31, 2011 and 2010
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Laporan Posisi Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/
LIABILITAS DAN EKUITAS
2011
Liabilitas Utang Klaim Estimasi Klaim Retensi Sendiri Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Utang Reasuransi Utang Komisi Utang Pajak Utang Lain-lain Biaya Yang Masih Harus Dibayar Imbalan pasca kerja
9.024.869.494 22.396.710.552 31.471.545.317 5.440.734.538 6.705.772.779 266.550.630 3.872.465.187 1.326.909.157 2.040.053.442
Jumlah Liabilitas
Notes
16. 17. 18. 19. 20. 21. 23. 22. 37.
82.545.611.096
2010
8.625.375.874 20.221.036.203 37.037.296.037 1.346.219.813 4.195.446.317 373.844.470 2.421.298.036 936.138.229 1.732.737.786
Liabilities Claims liabilities Estimated own retention claims Unearned premiums Reinsurance payable Commission payable Taxes payable Other payable Accrued expenses Post-employment benefits liabilities
76.889.392.765
Total liabilities Equity
Ekuitas Modal Saham Nilai nominal - Rp. 200 per saham untuk untuk tahun 31 Desember 2011 dan 2010 Modal Dasar - 1.000.000.000 saham Telah Ditempatkan dan Disetor Penuh 300.000.000 saham Tambahan modal disetor Laba (rugi) belum direalisasikan Saldo Laba Cadangan Umum Cadangan Khusus Belum Ditentukan Penggunaannya Laba (Rugi) Tahun Lalu Laba (Rugi) Tahun Berjalan Jumlah Ekuitas JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Halaman 2
LIABILITIES AND EQUITY
24.
60.000.000.000 2.770.781.054 1.486.475.138
25.
Capital stock Nominal Value - Rp 200 per value per share for the years ended December 31, 2011 and 2010 Authorized - 1.000.000.000 shares issued and paid-up capital 60.000.000.000 300.000.000 shares 2.770.781.054 1.020.752.021
3.571.626.826 -
33.897.989.355 1.954.526.624
2.805.912 12.192.731.380
(5.969.042.811) 12.006.616.447
80.024.420.310 162.570.031.406
105.681.622.690 182.571.015.455
Additional paid in capital Unrealized gain (loss) Retained earnings General reserve Special reserve Unappropriated profit Net Income (Loss) last period Net Income (Loss) current period Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Page 2
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Income Statement For the Periods ended December 31, 2011 and 2010
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Laporan Laba Rugi Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
2011 Pendapatan Underwriting Pendapatan Premi Premi Bruto Premi Reasuransi (Kenaikan) penurunan Premi Yang Belum Merupakan pendapatan Jumlah Pendapatan underwriting - neto Beban Underwriting Beban Klaim Klaim Bruto Klaim Reasuransi Kenaikan (penurunan) Estimasi Klaim Retensi Sendiri Jumlah Beban Klaim Beban Komisi bersih Beban Underwriting Lain Neto Jumlah Beban Underwriting Hasil Underwriting Hasil Investasi Beban Usaha Laba Usaha Penghasilan (beban) Lain-lain Laba Sebelum Pajak Beban Pajak Penghasilan Beban Pajak Tangguhan Laba tahun berjalan Laba per saham Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Halaman 3
Notes
2010
5.565.750.722
(7.089.029.403)
Underwriting Income Premiums income Gross premiums Reinsurance premiums (Increase) decrease in unearned premiums
114.392.873.431
109.885.064.100
Total underwriting income - net
(74.925.720.442) 38.832.997.766
Underwriting Expenses Claims expense Gross claims Reinsurance claims Increase (decrease) in estimated own retention claims
171.563.137.067 (62.736.014.358)
(64.962.158.726) 37.387.531.541
28. 29.
30. 31.
(2.175.674.349)
4.697.784.275
(29.750.301.534) (25.386.093.422) (18.000.000)
179.551.851.263 (62.577.757.761)
(31.394.938.401) 32.
(20.974.562.966) -
Total claims expens Commissions - net Other underwriting expense Total underwriting expenses
(55.154.394.956)
(52.369.501.367)
59.238.478.475
57.515.562.732
Underwriting Results
5.848.878.557 (47.757.940.222)
Net investment income Operating expenses
15.606.501.067
Operating Income
305.620.181
Other income (expense), net
15.912.121.248 (1.792.321.000) (2.113.183.801)
Profit before income tax Tax expenses Current tax Deferred tax
12.006.616.447
Net income for the year
40
Earnings per share
4.833.876.741 (51.195.830.594)
33. 34.
12.876.524.622 2.046.478.731
35.
14.923.003.353 (2.690.295.000) (39.976.973)
21. a 21. a
12.192.731.380 41
36.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Page 3
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Laporan Laba Rugi Komprehensif Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Aset keuangan tersedia untuk dijual Total Pendapatan komprehensif lain Laba komprehensif
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Halaman 4
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Comprehensive Income Statement For the Periods ended December 31, 2011 and 2010
(Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
12.192.731.380
12.006.616.447
Net income for the year
465.723.117
(295.392.854)
Other Comprehensive Income Available-for-sale financial asset
465.723.117
(295.392.854)
12.658.454.497
Total Other Comprehensive Income Total Comprehensive income
11.711.223.593
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Page 4
26. 26. 26. 26.,27. 26.,27. 27 6.. 36.
36.
Halaman 5
catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Saldo 31 Desember 2011
Dividen Tantiem Dana Sosial Cadangan Umum Rugi tahun buku 2007 Kerugian piutang asuransi Laba (rugi) belum direalisasikan Laba bersih tahun berjalan
Saldo 31 Desember 2010
Dividen Tantiem Dana Sosial Cadangan Umum Bonus Karyawan Laba (rugi) belum direalisasikan Laba bersih tahun berjalan
Saldo 1 Januari 2010
Catatan / Notes
60.000.000.000
60.000.000.000
60.000.000.000
Modal disetor / Paid - up capital stock
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Laporan Perubahan Ekuitas Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
2.770.781.054
2.770.781.054
2.770.781.054
Tambahan modal disetor / Additional Paid in capital
1.486.475.138
465.723.117
1.020.752.021
(295.392.854)
1.316.144.875
Laba (rugi) belum direalisasikan / Unrealized gain (loss)
12.195.537.291
12.192.731.380
(7.203.969.869) (900.496.234) (240.132.328) (3.662.018.017) 5.971.848.721
6.037.573.639
12.006.616.447
(4.879.230.135) (460.304.730) (184.121.888) (3.682.437.837)
3.237.051.783
Belum ditentukan penggunaannya / Unappropriated
3.571.626.826
3.662.018.017 (5.971.848.721) (28.020.501.694)
3.969.869
33.897.989.355
3.682.437.837 (514.461.003)
1.230.135
30.728.782.386
Cadangan umum / General reserve
-
(1.954.526.624)
1.954.526.624
1.954.526.624
Cadangan khusus / Special reserve
Saldo Laba / Retained Earnings
80.024.420.310
(7.200.000.000) (900.496.234) (240.132.328) (29.975.028.318) 465.723.117 12.192.731.380
105.681.622.695
(4.878.000.000) (460.304.730) (184.121.888) (514.461.003) (295.392.854) 12.006.616.447
100.007.286.722
Jumlah ekuitas / Total equity
Page 5
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Balance as of December 31, 2011
Dividend Tantiem Social Fund Approriated for general reserve Loss for the year 2007 Loss of insurance receivables Unrealized gain (loss) Net Income for the year
Balance as of December 31, 2010
Dividend Tantiem Social Fund Approriated for general reserve Employee Bonus Unrealized gain (loss) Net Income for the year
Balance as of January 01, 2010
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Statement of Changes In Equity For the Periods ended December 31, 2011 and 2010
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Laporan Arus Kas Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011 Arus Kas dari Aktivitas Operasi Penerimaan premi Penerimaan reasuransi Penerimaan lain-lain Pembayaran premi reasuransi Pembayaran klaim Pembayaran komisi Pembayaran beban usaha Pembayaran pajak Pembayaran beban lain-lain
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Statement of Cash Flows For the Periods ended December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
2010
Cash Flows From Operating Activities Premiums receipts Reinsurance receipts Other receipts Payment for reinsurer Payment for claims Payment for commissions Payment for operating expenses Payment for tax Payment for others
149.093.609.827 22.954.523.636 1.876.755.556 (31.171.051.122) (53.256.411.875) (31.799.215.554) (38.939.658.564) (5.410.683.531) (3.302.048.205)
141.873.793.022 31.362.633.709 4.761.577.447 (26.325.007.067) (67.618.471.868) (25.357.200.845) (41.197.932.627) (1.809.340.140) (3.850.494.839)
10.045.820.167
11.839.556.793
5.512.794.641 171.652.128.600 345.508.254 257.287.500 6.012.554.938 9.167.000.000 (163.924.407.200) (17.271.000.000) (9.472.757.188) (2.393.158.674)
4.178.412.508 228.588.316.975 2.195.306.635 62.459.424 6.154.030.540 4.863.000.000 509.460.333 (236.995.141.975) (7.057.500.000) (6.562.765.851) (963.252.407)
Cash Flows From Investing Activities Net investment income Time deposit withdrawals Proceeds from equity securities Proceeds from disposal of fixed assets Equity securities Bond Sale Other investment Time deposit investment Purchases of bonds Purchases of Equity securities Purchases of fixed assets
(114.049.129)
(5.027.673.818)
Cash Provide by (Used In) Investing Activities
Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pembayaran dividen Pembayaran tantiem Lain-lain
(7.200.000.000) (900.496.234) -
(4.878.000.000) (460.304.730) (514.461.003)
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan
(8.100.496.234)
(5.852.765.733)
Kenaikan (penurunan) bersih kas dan bank Saldo awal kas dan bank
1.831.274.805 5.530.337.468
959.117.242 4.571.220.227
Cash on hand and in Banks at Beginning of Year
Saldo akhir kas dan bank
7.361.612.273
5.530.337.468
Cash on hand and in Banks at end of Year
Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi Arus Kas dari Aktivitas Investasi Penerimaan hasil investasi Pencairan deposito Hasil penjualan saham Hasil penjualan aset tetap Penjualan Saham Penjualan Obligasi Penjualan Investasi Lain Penempatan deposito Pembelian Obligasi Pembelian Saham Pembelian aset tetap Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
Cash provided by (used in) operating activities
Cash Flows From Financing Activities Payment for dividend Payment for tantiem Others Cash Provide by (Used In) Financing Activities Net Increase (Decrease) in Cash on hand and
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
Halaman 6
in Banks
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
Page 6
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
Halaman 7
Informasi Umum
1.
General Information
PT Asuransi Jasa Tania Tbk didirikan berdasarkan akta No. 133 tanggal 25 Juni 1979 dari Kartini Mulyadi, SH Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. Y.A.5/328/11 tanggal 13 Agustus 1979 dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 87 tanggal 31 Oktober 1979. Akta pendirian telah mengalami beberapa kali perubahan yang terakhir berdasarkan akta No. 121 tanggal 25 Agustus 2003 dari Anita Meiza, SH, Notaris pengganti dari Sutjipto, SH, Notaris di Jakarta. Akta ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-25805 HT.01.04.TH.2003 tanggal 29 Oktober 2003 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 3016/RUB 09.05/XI/2003 tanggal 19 November 2003.
PT Asuransi Jasa Tania Tbk was established based on Notarial Deed No. 133 dated June 25, 1979 of Kartini Mulyadi, SH, notary public in Jakarta. The Deed of establishment had been approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. Y.A.5/328/11 dated August 13, 1979 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia, Supplement No. 87 dated October 31, 1979. The Company's Article of incorporation had been amended several times, which is by Notarial Deed No 121 dated August 25, 2003 of Anita Meiza, SH, the successor of Sutjipto, SH, notary public in Jakarta. This deed had been approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C-25805 HT.01.04.TH.2003 dated October 29, 2003 and was registered in Company List at Registered Office in Central Jakarta No. 3016/RUB 09.05/XI/2003 dated November 19, 2003.
Perubahan akta pendirian ini sehubungan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp.100.000.000.000 menjadi Rp.200.000.000.000, menurunkan nilai nominal saham (stock split) dari Rp. 500 menjadi Rp. 200, penjualan saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal dan pengangkatan direksi Perusahaan.
This change of the Article of incorporation the increase of the Company authorized capital from Rp. 100.000.000.000 to Rp. 200.000.000.000, the change in par value per share (stock split) from Rp. 500 to Rp. 200, sale of share to public in the Capital Market and the change in structure of the Board of Directors of the Company.
Pada tahun 2003 Perusahaan melakukan Penawaran Umum Saham kepada masyarakat sebanyak 50 juta Saham Biasa Atas Nama atau 16,67 % dari 300 juta saham yang ditempatkan dan disetor penuh dengan nilai nominal Rp. 200 setiap saham, dengan harga penawaran sebesar Rp. 300 setiap saham. Penawaran Umum Saham ini telah didaftarkan ke Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) pada tanggal 4 Nopember 2003 dan telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) tanggal 15 Desember 2003. Penawaran Umum Saham ini telah memperoleh izin dari ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) Nomor S-3079/PM/2003 tanggal 18 Desember 2003.
In 2003, The Company offered its shares by Initial Public Offering of 50 millions common shares or 16,67% of 300 millions shares issued and fully paid up with the nominal value of Rp. 300 per share. Initial Public Offering was registered in the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) on November 4, 2003 and listed in the Jakarta Stock Exchange (BEJ) on December 15, 2003. Initial Public Offering was approved by Director of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM) No. S-3079/PM/2003 dated December 18, 2003.
Berdasarkan akta No 272 tanggal 29 Mei 2008 oleh Sutjipto, SH.M.Kn notaris di Jakarta tentang Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa menyatakan bahwa Rapat telah mengesahkan Anggaran Dasar yang disesuaikan dengan Undang-undang No 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Perubahan Anggaran Dasar ini telah diaktakan berdasarkan akta No. 33 tanggal 27 Juni 2008 oleh Wahyu Nurani, SH notaris di Jakarta dan disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan surat Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-52208.A.H.01.02 Tahun 2008 tanggal 19 Agustus 2008.
Based on Notarial deed No.272 dated may 29, 2008 of Sutjipto, SH. M.Kn notary in Jakarta regarding Extra Ordinary Sharholders General Meeting stated that meeting has already approved the amendments of the articles of incorporation in complying with Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Company. Those amendments of the articles of incorporation were legalized based on notarial deed No 33 dated June 27, 2008 of Wahyu Nurani, SH. notary in Jakarta and were approved by The Ministry of Law and Human Rights of The Republic of Indonesia No. AHU-52208.A.H.01.02 Year 2008, dated August 19, 2008 .
Sesuai dengan izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-3104/MP/1979 dan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan menjalankan usaha bidang asuransi kerugian, satu dan lain dalam segala bentuk menurut serta tunduk kepada Undang-undang dan peraturan perundangan Republik Indonesia. Kegiatan komersial Perusahaan dimulai pada bulan Juni 1979.
In accordance with operational license of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. KEP-3104/MP/1979 and article 3 of the Company's scope of activities are in general insurance service, according to Government Law and Regulation of the Republic of Indonesia. The Company started commercial operation on June, 1979.
PT Asuransi Jasa Tania Tbk berkantor pusat di Wisma Jasa Tania Jalan Teuku Cik Ditiro No. 14 Jakarta.
PT Asuransi Jasa Tania Tbk's head office is located at Wisma Jasa Tania, Teuku Cik Ditiro Street No. 14, Jakarta.
Page 7
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
Informasi Umum (Lanjutan) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sesuai dengan Akta No. 144 tanggal 27 September 2010 dan Akta No. 254 tanggal 30 Mei 2011 oleh Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, terhitung mulai 30 Mei 2011 adalah sebagai berikut :
President Commissioner Independent Commissioner
Direksi/ Directors H. Basran Damanik, SE, MM Buyung Sembiring, SH Ade Zulfikar,SE. Dipl.Ins.,ACII Slamet Solikhun, SE
President Director Director Director Director
Direksi perseroan tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Pemegang Saham Pengendali dan Komisaris, tidak merangkap jabatan Direksi pada perusahaan lain, serta tidak menjadi Orang Dalam pada lembaga atau profesi penunjang pasar modal.
The Company Directors have no affiliation with the Controlling Shareholders and The Board of Commissioners, Directors are not a concurrent position at another company, and not a person in the institutions or professions capital markets.
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan sesuai dengan Akta No.260 tanggal 29 Mei 2007, Akta No.173 tanggal 27 September 2007, Akta No.91 tanggal 19 Mei 2009 dan Akta No. 144 tanggal 27 September 2010 oleh Sutjipto SH, Notaris di Jakarta, terhitung mulai 27 September 2010 sampai dengan 30 Mei 2011 adalah sebagai berikut :
The structure of the Company's the Board of Commissioners and Directors, based on the deed No. 260 dated May 29, 2007, No. 173 dated September 27, 2007, No. 91 dated May 19, 2009 and No. 144 dated September 27, 2010 of Sutjipto SH, Notary public in Jakarta, for the period September 27, 2010 up to May 30, 2011 are as follows :
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Ir. H. Adi Prasongko Stanislaus Say, MBA
Komisaris Utama Komisaris Independen
Plt. Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
2011 Direksi Dewan Komisaris
President Commissioner Independent Commissioner
Direksi/ H. BasranDirectors Damanik, SE, MM H. Basran Damanik, SE, MM Buyung Sembiring, SH Ade Zulfikar,SE. Dipl.Ins.,ACII
Berikut ini jumlah kompensasi yang diberikan kepada Direksi dan Komisaris berupa gaji, tunjangan dan tantiem, dengan rincian sebagai berikut :
2.340.613.683 884.453.125 3.225.066.808
Jumlah karyawan Perusahaan sebanyak 220 dan 212 orang per 31 Desember 2011 dan 2010.
Halaman 8
The structure of the Company's the Board of Commissioners and Directors as of December 31, 2011, based on the deed No. 144 dated September 27, 2010 and deed No. 254 dated May 30, 2011 of Sutjipto SH, Notary public in Jakarta, commencing at May 30, 2011 are as follows :
Dewan Komisaris/ Board of Commissioners Ir. H. Adi Prasongko Stanislaus Say, MBA
Komisaris Utama Komisaris Independen
Direktur Utama Direktur Direktur Direktur
General Information (Continued)
Provisional President Director Director Director Director
The compensation for commissioners and directors in the form of salary, allowance and tantiem are as follows : 2010 2.743.828.542 774.140.000 3.517.968.542
Directors Board of Commissioners
The number of employees are 220 and 212 people, in December 31, 2011 and 2010 respectively.
Page 8
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
1.
Informasi Umum (Lanjutan)
General Information (Continued) The members of the Company's Audit Committee as of December 31, 2011, based on the deed No. 144 dated September 27, 2010 of Sutjipto, SH, Notary Public in Jakarta and the Decision Letter Number 001/KEP-DK/I/2011 of Commissioner PT Asuransi Jasatania Tbk , commencing at January 03, 2011 are as follows :
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 sesuai dengan Akta No.144 tanggal 27 September 2010 oleh Sutjipto SH, Notaris di Jakarta dan Surat Keputusan Nomor: 001/KEP-DK/I/2011 dari Komisaris PT Asuransi Jasa Tania, Tbk terhitung mulai 03 Januari 2011 adalah sebagai berikut :
Komite Audit/
Audit Committee Ketua (komisaris independen) Anggota Anggota
Stanislaus Say MBA Drs. R. Prayogo Koesoemo Ak MM Frits Zinto Loudoe
The Company's directors are responsible for the preparation of the financial statements and completed on March 27, 2012.
Direksi Perusahaan bertanggung jawab menyusun laporan keuangan dan menyelesaikan pada tanggal 27 Maret 2012.
2.
Standar dan interpretasi telah diterbitkan tetapi belum diterapkan pada periode berjalan
2.
Standards and interpretation in issue not yet adopted in the current period Effective for periods beginning on or after January 01, 2012.
Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 01 Januari 2012. a. PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing
a.
PSAK 10 (Revised 2010), The Effects ofChanges in Foreign Exhange Rates.
b. PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
b.
PSAK 18 (Revised 2010), Accounting andRepoting by Retirement Benefit Plans
c. PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja
c.
PSAK 24 (Revised 2010), Employee Benefits
d. PSAK 28 (Revisi 2010), Akuntansi Asuransi Kerugian
d.
PSAK 28 (Revised 2010), Accounting for General Insurance
e. PSAK 36 (Revisi 2010), Akuntansi Asuransi Jiwa
e.
PSAK 36 (Revised 2010), Accounting for Life Insurance
f. PSAK 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan
f.
PSAK 46 (Revised 2010), Income Tax
g. PSAK 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian
g.
PSAK 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation
h. PSAK 53 (Revisi 2010), Akuntansi Kompensasi Berbasis Saham
h.
PSAK 53 (Revised 2010), Accounting for Stock-Based Compensation
i. PSAK 56 (Revisi 2010), Laba per Saham
i.
PSAK 56 (Revised 2010), Earnings per Share
j. PSAK 60, Instrumen Keuangan : Pengungkapan
j.
PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures
k. PSAK 62, Kontrak Asuransi
k.
PSAK 62, Insurance Contracts
l. PSAK 63, Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi
l.
PSAK 63, Financial Reporting in Hyperinflationary Economies
m. ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
m.
ISAK 13, Hedges of Net Investmentin a Foreign Operation
n. ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya
n.
ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction
o. ISAK 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali Dalam PSAK 63
o.
ISAK 19, Applying the Restatement Approach Under PSAK 63
p. ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya
p.
ISAK 20, Income Taxes – Changes in the Tax Status of an Enterprise or its Shareholders
q. ISAK 23, Sewa Operasi: Insentif
q.
ISAK 23, Operating Lease Incentives
r. ISAK 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
r.
ISAK 24, Evaluating the Substance of Transaction Involving the Legal form of a Lease
Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards) .
Halaman 9
Chairman (Independent Commissioner) Member Member
These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.
Page 9
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Kebijakan Akuntansi
3.
The principle accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti dijabarkan di a. Pernyataan Kepatuhan
a.
Halaman 10
Compliance Statements The financial statements have been prepared based on Indonesian Financial Accounting Standards, consisting among others the Statements of Financial Accounting Standard (PSAK) established by the Indonesian Institute of Accountants, especially for rights and obligation of insurance transactions were use PSAK No.28 (Revised 1996) "the Accounting for General Insurance" and also the regulation of the Capital Market Supervisory Agency-Financial Institution (BAPEPAM-LK) of No. Kep-06/PM/2000 as changed with Decision Letter of the Bapepam and LK No KEP.554/BL/2010.
Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia, yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, khusus untuk hak dan kewajiban transaksi asuransi menggunakan PSAK No.28 (revisi 1996) "Akuntansi Asuransi Kerugian" serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal-Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) No. KEP-06/PM/2000 sebagaimana telah dirubah dengan Surat Keputusan Bapepam dan LK No. KEP.554/BL/2010. b. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Accounting Policies
b.
Basis of Preparation of the financial statements
Dasar pengukuran dan penyajian laporan keuangan adalah biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan, kecuali untuk laporan arus kas, disajikan dengan menggunakan metode akrual.
The basis of measurement in the preparation of these financial statement is by using the acqusition cost concept, except for certain account which are measured on the other basis described in the related accounting policies. The financial statements, except for the statements of cash flows, are prepared under the accrual basis accounting.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode langsung, dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktifitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas tidak mencakup, investasi likuid jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
The Statements of cash flows is prepared based on the direct method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purposes of the cash flow statement, cash and cash equivalents is not included short term higly liquid investments with original maturities of three months or less.
Dalam penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi: - nilai aset dan liabilitas dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan; - jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.
The preparation of financial statements in conformity with accounting principles generally accepted in Indonesia requires the use of estimates and assumptions that effects: the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements. the reported amounts of the revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management's best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, disajikan dalam mata uang Rupiah penuh.
Figures in the financial statements are expressed in Rupiah unless otherwise stated.
Page 10
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
3.
Accounting Policies (Continued)
c. Transaksi Dalam Mata Uang Asing
c.
Foreign currency transaction
c.1. Mata uang pelaporan
c.1. Reporting currency
Laporan keuangan dijabarkan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang pelaporan Perusahaan.
The financial statements are presented in Rupiah, which is the reporting currency of the Company.
c.2. Transaksi dan saldo
c.2. Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in foreign currencies are converted into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the statements of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated at the exchange rate prevailing at that date.
Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, diakui dalam laporan laba rugi.
Exchange gains and losses arising on transactions in foreign currencies, and on the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognized in the income statements.
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Halaman 11
d.
Financial Assets and Financial Liabilities
Aset keuangan Perseroan terdiri dari investasi, kas dan setara kas, piutang hasil investasi, piutang lain-lain, dan aset lain-lain. Liabilitas keuangan Perseroan berupa utang lain-lain. Aset dan liabilitas keuangan sebagai hak dan kewajiban dari transaksi asuransi belum diperlakukan sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan menurut PSAK tersebut diatas.
The Company’s financial assets consist of investment, cash and cash equivalents, investment income receivables, other receivables, and other asset. The Company’s financial liabilities consist of other payables. Financial Asset and liabilities as rights and liabilities of insurance transactions are not treated as financial assets and financial liabilities according PSAK above.
d.1. Klasifikasi
d.1. Classification
Perseroan mengelompokkan seluruh aset keuangannya (kecuali investasi dalam surat berharga) sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif.
The Company classifies all of its financial assets (except investment in markeables securities) as loans and receivables.Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market.
Aset keuangan Perseroan berupa investasi dalam bentuk surat berharga dikelompokkan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual. Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan nonderivatif yang ditetapkan sebagai kelompok tersedia untuk dijual atau tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Company’s financial asset in the form of investment in merketables securities is classified as financial assets at fair value through profit or loss, held to maturity and available-forsale financial assets. Available-for-sale financial assets are nonderivative financial assets that are designated as available-forsale or are not classified as loans and receivables, for trading, held-to-maturity investments or financial assets at fair value through profit or loss.
Seluruh liabilitas keuangan Perseroan dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
All of the Company’s financial liabilities are classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Page 11
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Halaman 12
Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
3.
Accounting Policies (Continued)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
d.
Financial Assets and Financial Liabilities (Continued)
d.2. Pengakuan
d.2. Recognition
Perseroan pada awalnya mengakui aset keuangan dan liabilitas keuangan pada tanggal perolehan.
The Company initially recognizes financial assets and financial liabilities on the date of origination.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan atau liabilitas keuangan Perseroan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung atas perolehan aset keuangan atau penerbitan liabilitas keuangan. Pengukuran aset keuangan dan kewajiban keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya.
At initial recognition, the Company’s financial assets or financial liabilities are measured at fair values plus transaction costs that are directly attributable to the acquisition of financial assets or issue of financial liabilities. The subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification.
Biaya transaksi hanya meliputi biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan suatu aset keuangan atau penerbitan suatu liabilitas keuangan dan merupakan biaya tambahan yang tidak akan terjadi apabila instrumen keuangan tersebut tidak diperoleh atau diterbitkan. Untuk aset keuangan, biaya transaksi ditambahkan pada jumlah yang diakui pada awal pengakuan aset, sedangkan untuk liabilitas keuangan, biaya transaksi dikurangkan dari jumlah utang yang diakui pada awal pengakuan liabilitas.
Transaction costs include only those costs that are directly attributable to the acquisition of a financial asset or issue of a financial liability and they are incremental costs that would not have been incurred if the instrument had not been acquired or issued. In the case of financial assets, transaction costs are added to the amount recognized initially, while for financial liabilities, transaction costs are deducted from the amount of debt recognized initially.
Setelah pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang, serta aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidak memiliki harga kuotasi dicatat pada biaya perolehan.
Subsequent to initial recognition, loans and receivables, and available-for-sale of unquoted financial assets are measured at cost.
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Subsequent to initial recognition, financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest method.
d.3. Penghentian pengakuan
d.3. Derecognition
Perseroan menghentikan pengakuan aset keuangan pada saat hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut kadaluwarsa, atau Perseroan mentransfer seluruh hak untuk menerima arus kas kontraktual dari aset keuangan dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial telah mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan yang ditransfer. Setiap hak atau kewajiban atas aset keuangan yang ditransfer yang timbul atau yang masih dimiliki oleh Perseroan diakui sebagai aset atau kewajiban secara terpisah.
The Company derecognizes a financial asset when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or it transfers the rights to receive the contractual cash flows on the financial asset in a transaction in which substantially all the risks and rewards of ownership of the financial asset are transferred. Any interest in transferred financial assets that is created or retained by the Company is recognized as a separate asset or liability.
Perseroan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan pada saat kewajiban yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
The Company derecognizes a financial liability when its contractual obligations are discharged or cancelled or expired.
Dalam transaksi dimana Perseroan secara substansial tidak memiliki atau tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, Perseroan menghentikan pengakuan aset tersebut jika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atas aset tersebut. Hak dan kewajiban yang timbul atau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut diakui secara terpisah sebagai aset atau liabilitas. Dalam transfer dimana pengendalian atas aset masih dimiliki, Perseroan tetap mengakui aset yang ditransfer tersebut sebesar keterlibatan berkelanjutan, yang ditentukan oleh besarnya perubahan nilai aset yang ditransfer.
In transactions where the Company neither retains nor transfers substantially all the risks and rewards of ownership of a financial asset, the Company derecognizes the asset if it does not retain control over the asset. The rights and obligations retained in the transfer are recognized separately as assets and liabilities as appropriate. In transfers where control over the asset is retained, the Company continues to recognize the asset to the extent of its continuing involvement, determined by the extent to which it is exposed to changes in the value of the transferred asset.
Perseroan menghapusbukukan saldo piutang pada saat Perseroan menentukan bahwa aset tersebut tidak dapat ditagih lagi. Penerimaan atau pemulihan kembali atas aset keuangan yang telah dihapusbukukan diakui sebagai pendapatan lain-lain.
The Company writes off a receivables when the Company determines that the asset is uncollectible. Collection or recovery of financial assets which had been charged-off is recorded as other income.
Page 12
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Halaman 13
Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
3.
Accounting Policies (Continued)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
d.
Financial Assets and Financial Liabilities (Continued)
d.4. Saling hapus
d.4. Offsetting
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, Perseroan memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Financial assets and liabilities shall be offset and the net amount is presented in the statements of financial position when and only when, the Company has a legal enforceable right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah bersih hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi.
Income and expense are presented on a net basis only when permitted by accounting standards.
d.5. Pengukuran biaya perolehan diamortisasi
d.5. Amortized cost measurement
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai.
The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment.
d.6. Pengukuran nilai wajar
d.6. Fair value measurement
Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar (arm's length transaction) pada tanggal pengukuran.
Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability settled, between knowledgeable, willing parties in an arm's length transaction on the measurement date.
Jika tersedia, Perseroan mengukur nilai wajar instrumen keuangan dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen tersebut. Suatu pasar dianggap aktif jika harga kuotasi sewaktu-waktu dan secara berkala tersedia dan mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar.
When available, the Company measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available and represent actual and regularly occurring market transactions on an arm's length basis.
Jika pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perseroan menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang memahami, berkeinginan, dan jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaan model penetapan harga opsi (option pricing model) . Teknik penilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkan penggunaan taksiran yang bersifat spesifik dari Perseroan, memasukkan semua faktor yang akan dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam menetapkan suatu harga dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga instrumen keuangan. Input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadai mencerminkan ekspektasi pasar dan ukuran atas faktor risiko dan pengembalian (risk-return) yang melekat pada instrumen keuangan.
If a market for a financial instrument is not active, the Company establishes fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm's length transactions between knowledgeable and willing parties, and if available, reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same, discounted cash flows analysis and option pricing models. The chosen valuation technique makes maximum use of market inputs, relies as little as possible on estimates specific to the Company, incorporates all factors that market participants would consider in setting a price, and is consistent with accepted economic methodologies for pricing financial instruments. Inputs to valuation techniques reasonably represent market expectations and measures of the risk-return factors inherent in the financial instrument. The Company calibrates valuation techniques and tests them for validity using prices from observable current market transactions in the same instrument or based on other available observable market data.
Perseroan mengkalibrasi teknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama atau atas dasar data pasar lainnya yang tersedia yang dapat diobservasi.
The Company calibrate a valuation techniques and evaluate its validity using prices from current market transactions that can be observed for the same instrument or based on other market data are available that can be observed.
Page 13
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Halaman 14
Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
3.
Accounting Policies (Continued)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
d.
Financial Assets and Financial Liabilities (Continued)
d.6. Pengukuran nilai wajar (Lanjutan)
d.6. Fair value measurement (Continued)
Bukti terbaik atas nilai wajar instrumen keuangan pada saat pengakuan awal adalah harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikan atau diterima, kecuali jika nilai wajar dari instrumen keuangan tersebut ditentukan dengan perbandingan dengan transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi dari suatu instrumen yang sama (yaitu tanpa modifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan suatu teknik penilaian yang variabelnya hanya menggunakan data dari pasar yang dapat diobservasi. Jika harga transaksi memberikan bukti terbaik atas nilai wajar pada saat pengakuan awal, maka instrumen keuangan pada awalnya diukur pada harga transaksi dan selisih antara harga transaksi dan nilai yang sebelumnya diperoleh dari model penilaian diakui dalam laporan laba rugi setelah pengakuan awal tergantung pada masing-masing fakta dan keadaaan dari transaksi tersebut namun tidak lebih lambat dari saat penilaian tersebut didukung sepenuhnya oleh data pasar yang dapat
The best evidence of the fair value of a financial instrument at initial recognition is the transaction price, i.e, the fair value of the consideration given or received, unless the fair value of that instrument is evidenced by comparison with the other observable current market transactions in the same instrument (i.e., without modification or repackaging), or based on a valuation technique whose variables include only data from observable markets. When transaction price provides the best evindence of fair value at initial recognition, the financial instrument is initially measured at the transaction price and any difference between this price and the value initially obtained from a valuation model is subsequently recognized in the statement of income depending on the individual facts and circumstances of the transaction but not later than when the valuation is supported wholly by observable market data or the transaction is closed out.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit atas instrumen keuangan dan termasuk penyesuaian yang dilakukan untuk memasukkan risiko kredit Perseroan dan pihak lawan, mana yang lebih sesuai. Taksiran nilai wajar yang diperoleh dari model penilaian akan disesuaikan untuk mempertimbangkan faktor-faktor lainnya, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model penilaian, sepanjang Perseroan yakin bahwa keterlibatan suatu pasar pihak ketiga akan mempertimbangkan faktor-faktor tersebut dalam penetapan harga suatu transaksi.
Fair values reflect the credit risk of the instrument and include adjustments to take account of the credit risk of the Company and counterparty where appropriate. Fair value estimates obtained from models are adjusted for any other factors, such as liquidity risk or model uncertainties, to the extent that the Company believes a third-party market participation would take them into account in pricing a transaction.
d.7. Reklasifikasi
d.7. Reclassification
Aset keuangan selain pinjaman dan piutang dimungkinkan untuk direklasifikasi diluar kategori untuk diperdagangkan hanya dalam situasi yang jarang terjadi yang timbul dari satu peristiwa yang tidak biasa dan sangat jarang terulang lagi dalam jangka pendek. sebagai tambahan, Perseroan bisa memilih untuk mereklasifikasi aset keuangan yang memenuhi definisi pinjaman dan piutang selain dari kategori untuk diperdagangkan atau tersedia untuk dijual jika Perusahaan mempunyai intensi dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan untuk jangka waktu yang lama atau sampai jatuh tempo pada tanggal reklasifikasi.
Financial assets other than loans and receivables are permitted to be reclassified out of the held-for trading category only in rare circumstances arising from a single event that is unusual and highly unlikely to recur in the near-term. In addition, the Company may choose to reclassify financial assets that would meet the definition of loans and receivables out of the held-fortrading or available-for-sale categories if the Company has the intention and ability to hold these financial assets for the foreseeable future or until maturity at the date of reclassification.
Reklasifikasi dilakukan pada nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Nilai wajar menjadi biaya perolehan baru atau biaya perolehan diamortisasi, mana yang dapat diterapkan, dan tidak ada pencatatan kembali laba atau rugi yang dicatat sebelum tanggal reklasifikasi yang sebelumnya dibuat. Tingkat bunga efektif aset keuangan yang direklasifikasi ke kelompok pinjaman dan piutang, dan dimiliki hingga jatuh tempo ditentukan pada tanggal reklasifikasi. Selanjutnya, kenaikan estimasi arus kas disesuaikan dengan tingkat bunga efektif secara prospektif.
Reclassifications are made at fair value as of the reclassification date. Fair value becomes the new cost or amortised cost as applicable, and no reversals of fair value gains or losses recorded before reclassification date are subsequently made. Effective interest rates for financial assets reclassified to loans and receivables and held-to-maturity categories are determined at the reclassification date. Further increases in estimates of cash flows adjust effective interest rates prospectively.
Page 14
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
3.
Accounting Policies (Continued)
e. Piutang Premi dan Penyisihan Piutang ragu-ragu
e.
Premium Receivables and Allowance for Doubtfull Accounts
Premium receivables are recognized when the insurance policies are issued at par value. The aging of preimum receivables are classified : up to 60 days and over 60 days. The Company provide allowance for doubtfull accounts based on a review of receivables collectibility at end of year. Premium receivables are written off in the period which they are determined to be not collectible, and approved by Shareholders General Meeting. Cash received (recovery) from premium receivables which it already written off, is recognized in the Income Statements.
Piutang premi diakui pada saat polis diterbitkan sebesar nilai nominal. Umur piutang premi diklasifikasikan : sampai dengan 60 hari dan diatas 60 hari. Penyisihan piutang raguragu, ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas kolektibilitas saldo piutang pada akhir tahun. Piutang dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Penerimaan (pemulihan) kembali piutang yang telah dihapuskan (writeoff) , diakui dalam laporan laba rugi.
f.
f. Aset Tetap
Fixed Assets
Awalnya suatu aset tetap diukur sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari harga perolehannya dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, serta estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Biaya perolehan suatu aset yang dibangun sendiri ditentukan dengan menggunakan prinsip yang sama sebagaimana perolehan asset dengan pembelian atau cara lain.
Initially, an item of property plant and equipment is measured at its cost, which comprises its purchase price and any cost directly attributable to bringing the assets to the location and condition necessary for it to be capable of operating in the manner intended by management, and also include the initial estimate of the costs of dismantling and removing the item and restoring the site on which it is located. The cost of selfconstructed asset/s is determined using the same principles as for an acquired asset.
Biaya-biaya setelah perolehan awal seperti penggantian komponen dan inspeksi yang signifikan, diakui dalam jumlah tercatat aset tetap jika besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan akan mengalir ke Perusahaan dan biaya tersebut dapat diukur secara andal. Sisa jumlah tercatat biaya komponen yang diganti atau biaya inspeksi terdahulu dihentikan pengakuannya. Biaya perawatan sehari-hari aset tetap diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
Subsequent expenditures such as replacement and major inspection are added to the carrying amount of the asset when it is probable that future economic benefits will flow to the Company and the cost of the item can be measured reliably. The carrying amount of those parts that are replaced or any remaining carrying amounts of the cost of the previous inspection is derecognized. The costs of day-to-day servicing of an asset are recognized as an expense in the period in which they are incurred.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode saldo menurun ganda kecuali bangunan menggunakan metode garis lurus selama masa manfaat.
Depreciation is computed using the double declining balance method, except for the buildings using straight line method over their usefull lives..
Tanah diakui sebesar biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban-beban tertentu sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah ditangguhkan dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sepanjang tahun yang lebih pendek antara hak atas tanah atau umur ekonomis tanah. Beban ditangguhkan ini disajikan dalam akun “Aset Lain-lain” pada laporan posisi keuangan.
Land is stated at cost and is not depreciated. Certain costs associated with the acquisition or renewal of legal titles on the landrights are deferred and amortized using the (straight-line method over the legal term of the landrights or economic life of the land, whichever is shorter. These deferred costs are presented under “Other Assets” in the statements of financial position.
Estimasi masa manfaat aset tetap adalah sebagai berikut:
The estimated useful lives of the assets are as follows:
Tarif penyusutan per tahun / Kelompok Bangunan Kendaraan bermotor Peralatan dan perabot kantor Perabot dan perlengkapan mess
Depreciation rates per annum 5% atau 20 tahun / 5% or 20 years 50% atau 4 tahun / 50% or 4 years 25 % atau 8 tahun / 25% or 8 years 25 % atau 8 tahun / 25% or 8 years
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan direview setiap akhir tahun buku untuk memastikan nilai residu, umur manfaat dan metode depresiasi diterapkan secara konsisten sesuai dengan ekspektasi pola manfaat ekonomis dari aset tersebut.
Halaman 15
Class Buildings Motor vehicles Office equipment and furniture Mess furniture and fixtures
The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed at each balance sheet date to ensure that such residual values, useful lives and depreciation method are consistent with the expected pattern of economic benefits from those assets.
Page 15
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
3.
Accounting Policies (Continued)
f. Aset Tetap (Lanjutan)
f.
Fixed Assets (Continued)
Ketika suatu aset dilepaskan atau tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya, biaya perolehan dan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada, dikeluarkan dari akun tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap akan dimasukkan dalam laporan laba rugi.
When an asset is disposed of or when no future economic benefits are expected from its use or disposal, the cost and accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any, are removed from the accounts. Any resulting gain or loss from derecognition of an item of property, plant and equipment is included in the (consolidated) profit and loss.
Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusustan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada.
The Company chose to adopt the cost model; accordingly, the Company’s property plant and equipment, are carried at cost less accumulated depreciation and accumulated impairment losses, if any.
g. Piutang Reasuransi Reasuransi ragu-ragu
dan
Penyisihan
Piutang
Reinsurance Receivables and Allowance for Doubtfull Accounts
Piutang reasuransi diakui pada saat timbulnya tagihan kepada perusahaan reasuradur sebesar nilai nominal. Untuk mengurangi risiko penutupan polis asuransi, Perusahaan mereasuransikan sebagian risiko polis yang ditutupnya ke perusahaan reasuransi dan tidak mengakui ganti rugi atas klaim asuransi yang menjadi tanggungan perusahaan reasuradur.
Reinsurance receivable are recognized at nominal value when debit note are issued to reinsurer company. To reduce its underwriting risk, the company reinsures some of policy risk to reinsurer / insurance company for which the company is not liable.
Jika Perusahaan asuransi lain dan Perusahaan reasuransi tidak dapat memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian reasuransi, maka Perusahaan memiliki kewajiban kontijensi atas seluruh klaim tersebut. Perjanjian reasuransi yang dimiliki Perusahaan meliputi perjanjian reasuransi treaty proporsional dan non proporsional (excess of loss) , maupun perjanjian reasuransi fakultatif. Dalam proses reasuransi, Perusahaan dapat melakukan melalui treaty baik secara proporsional maupun non proporsional (excess of loss) serta perjanjian reasuransi fakultatif. Umur piutang reasuransi diklasifikasikan : sampai dengan 60 hari dan diatas 60 hari.
To the extent that the reinsures are unable to meet their obligations under the reinsurance agreements, the Company is contingently liable for all such losses. The Company has proportional and non proportional treaty reinsuranse, and faculative reinsurance agreement. In reinsurance process, the Company may enter into otomatic reinsuranse agreement treaty type both proportional and non proportional (excess of loss) or facultative reinsurance agreement. The aging of reinsurance receivables are classified up to 60 days, and above 60 days.
Penyisihan piutang reasuransi ditentukan berdasarkan hasil penelahaan atas kolektibilitas piutang reasuransi pada setiap akhir tahun. Piutang reasuransi dihapuskan dalam periode dimana piutang tersebut dipastikan tidak akan tertagih setelah mendapat persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham. Penerimaan (pemulihan) kembali piutang reasuransi yang telah dihapuskan (write off) , diakui dalam laporan laba rugi.
The Company provide allowance for doubtfull accounts based on a review of reinsurance receivables collectibility at end of year. Reinsurance premium receivables are written off in the period which they are determined to be not collectible, and approved by Shareholders General Meeting. Cash received (recovery) from reinsurance receivables which it already written off is recognized in the Income Statements.
h. Pengakuan Pendapatan Premi dan Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan
Halaman 16
g.
h.
Premium Income Recognition and Unearned Premium Reserves
h.1. Pendapatan Premi Premi yang diperoleh sehubungan dengan kontrak asuransi dan reasuransi diakui sebagai pendapatan selama periode polis (kontrak) berdasarkan proporsi jumlah proteksi yang diberikan. Premi dari polis penutupan bersama (ko asuransi) diakui sebesar pangsa premi yang diterima oleh Perusahaan. Premi yang menjadi hak reasuradur diakui sebagai premi reasuransi selama periode kontrak reasuransi secara proporsional dengan proteksi yang diperoleh.
h.1. Premium Revenue Premium earned from insurance and reinsurance contracts are recognized as revenue for periode covered by the policy base on the portion of protection covered. Premium from closed joint policies (co insurance) is recognized for share of premium received by the Company. Reinsurer's right on premium regocnized as reinsurance premium during contract period proportionally to protection covered.
h.2. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan Premi yang belum merupakan pendapatan dihitung sekurang-kurangnya 10% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan kurang dari 1 (satu) bulan dan 40% dari premi neto untuk polis dengan masa pertanggungan lebih dari 1 (satu) bulan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003.
h.2. Unearned premium Unearned premium is determined not less than 10% of net premium for policy with covered period of one month or less and 40% of net premium for policy with coverage period of more than one month based on the Decree of the Minister of Finance No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003.
Page 16
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
3.
Accounting Policies (Continued)
i. Pengakuan Beban Klaim dan Estimasi Klaim Retensi Sendiri
i.
Claims Expense and Estimated Own Retention Claims Recognition
i.1. Beban Klaim Beban klaim meliputi klaim yang disetujui (settled claims) , klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim. Klaim diakui sebagai beban pada saat timbulnya kewajiban untuk memenuhi klaim. Bagian klaim yang diterima dari reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim.
i.1. Claims Expense Claim expense consist of settled claims, claims in progress to settle include claims already incurred but not yet reported, and settlement claims expense. Claims expenses is recognized when the claims become payable to the Company. The portion of claims expense received from a reinsurance company is recognized and recorder as a deduction to claims expense in the same period of claim expense recognization.
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi menunjukkan jumlah klaim bruto, klaim reasuransi dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri. Klaim reasuransi disajikan sebagai pengurang klaim bruto.
Presentation of claims expense in income statement shows total gross claims, reinsurance claims, and increase (decrease) in estimated own retention claims. Reinsurance claims is presented as deduction of gross claims expense.
i.2. Estimasi Klaim Retensi Sendiri Estimasi klaim retensi sendiri dihitung atas dasar estimasi kewajiban retensi sendiri dari klaim pada tanggal laporan posisi keuangan yang masih dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (incurred but not yet reported) . Perubahan dalam estimasi klaim retensi sendiri diakui dalam laporan laba rugi periode terjadinya perubahan. Kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri merupakan selisih estimasi klaim retensi sendiri periode berjalan dan
i.2. Estimated Own Retention Claims Estimated own retention claims are detemined based on estimated liabilities on claims in progress of settlement as at statements of financial position date, including estimated claims already incurred but not yet reported. Movements in estimated own retention claims are recognized in income statements in the period its occurred. Changes in estimated own retention claims are the difference between own retention claims for current period with those of prior period.
j. Beban Komisi dan Beban Usaha j.1. Beban Komisi Komisi yang diberikan kepada pialang asuransi, agen dan perusahaan asuransi lain sehubungan dengan penutupan pertanggungan dicatat sebagai beban komisi, sedangkan komisi yang diterima dari transaksi reasuransi dicatat sebagai pengurang beban komisi dibayar.
j.
j.2. Operating Expense Operating and other expense are recognized at the period in which the transactions are incurred (accrual basis)
j.2. Beban Usaha Beban usaha dan beban lain-lain diakui pada saat terjadinya beban yang bersangkutan (accrual basis) . k. Perpajakan Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode bersangkutan yang dihitung tarif pajak yang berlaku.
k.
l.
Post-employment benefits
l.1. Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
l.1. Short-term employmees' benefits Short-term employees’ benefits are recognized whenthey are owed to the employees based on an accrual method.
l.2. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja
l.2. Long-term and post-employmees' benefits Long-term and post-employment benefits, such as pension, severance pay, service pay and other benefits, are calculated in accordance with “Company Regulation” which is in line with Labour Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca-kerja, seperti pensiun, uang pesangon, uang penghargaan dan imbalan lainnya, dihitung berdasarkan “Peraturan Perseroan” yang telah sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Halaman 17
Tax Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Deffered tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases. Deffered tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences and deffered tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductable temporary differences can be utilized.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban. Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. l. Imbalan Pasca Kerja
Commisions and Operating Expenses j.1. Commisions Expense Commisions paid to reinsurance broker, agent and other insurance companies are recorded as commission expense. Commissions received from reinsurance transaction are recorded as deduction of commission expense.
Page 17
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
3.
Accounting Policies (Continued)
l. Imbalan Pasca Kerja
l.
Post-employment benefits
l.2. Imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja (Lanjutan)
l.2. Long-term and post-employmees' benefits (Continued)
Kewajiban imbalan pasca-kerja yang diakui di laporan posisi keuangan dihitung berdasarkan nilai kini dari estimasi kewajiban imbalan pasca-kerja di masa depan yang timbul dari jasa yang telah diberikan oleh karyawan pada masa kini dan masa lalu, dikurangi dengan nilai wajar aset bersih dana pensiun. Perhitungan dilakukan oleh aktuaris independen dengan metode projected-unit-credit .
The obligation for post-employment benefits recognized in the statements of financial position is calculated at present value of estimated future benefits that the employees have earned in return for their services in the current and prior years, deducted by any plan assets. The calculation is performed by an independent actuary using the projected-unit-credit method.
Keuntungan atau kerugian aktuaria diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuaria bersih yang belum diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi 10% dari nilai kini imbalan pasca-kerja pada tanggal tersebut.
Actuarial gains or losses are recognized as income or expense when the net cumulative unrecognized actuarial gains or losses at the end of the previous reporting year exceeded 10% of the present value of the defined benefit obligation at that date.
Keuntungan atau kerugian diakui dengan menggunakan metode garis lurus selama sisa masa kerja rata-rata karyawan. Jika tidak, keuntungan atau kerugian aktuaria tidak diakui.
These gains or losses are recognized on a straight-line method over the average remaining working lives of the employees. Otherwise, the actuarial gains or losses are not recognized.
Perseroan telah memiliki program iuran pasti yang mana Perseroan membayar iuran ke dana pensiun lembaga keuangan yang dihitung berdasarkan prosentase tertentu dari penghasilan tetap yang diterima karyawan yang sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan Perseroan. Iuran dibebankan ke dalam laporan laba rugi pada saat
The Company has a defined contribution program where the Company pays contributions to a financial institution pension plan which is calculated at a certain percentage of fixed income of employees who meet the Company’s criteria. The contributions are charged to the statement of income as they become payable.
l.3. Kewajiban imbalan kerja jangka panjang lainnya
l.3. Other long-term employment benefits
Perseroan memberikan imbalan kerja jangka panjang lainnya berupa tunjangan cuti besar yang ditentukan sesuai dengan Peraturan Perseroan. Perkiraan beban imbalan ini dihitung dan diakui sepanjang masa kerja karyawan dengan menggunakan metode yang diterapkan dalam menghitung kewajiban imbalan pasca-kerja. Kewajiban ini dihitung setiap tahun oleh aktuaris
The Company provides other long-term employment benefits in the form of long service leave award which is determined in compliance with the Company’s Regulation. The expected costs of these benefits are calculated and recognized over the year of employment, using a method which is applied in calculating obligation for post-employment benefits. These obligations are calculated annually by an independent actuary.
l.4. Pesangon pemutusan kontrak kerja
l.4. Termination benefits
Pesangon pemutusan kontrak kerja terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelum usia pensiun normal. Perseroan mengakui pesangon ketika Perseroan menunjukkan komitmennya untuk memutuskan kontrak kerja dengan karyawan berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinannya untuk dibatalkan. Pesangon yang akan dibayarkan dalam waktu lebih dari 12 bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan didiskontokan untuk mencerminkan nilai kini.
Termination benefits are payable when the employment of an employee is terminated before the normal retirement age. The Company recognizes termination benefits when it demonstrates its commitment toterminate the employment of employees according to a detailed formal plan and the possibility to withdraw the plan is remote. Benefits falling due more than 12 months after the statements of financial position date are discounted to reflect its present value.
m. Pihak - pihak Berelasi
Halaman 18
m.
Related parties
Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.7 (Revisi 2010), yang dimaksud dengan pihak berelasi.
The Company has entered transactions with related parties. In accordance with Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) No. 7 (Revised 2010), Related Parties Disclosure.
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilaksanakan dengan ataupun tidak dilaksanakan dengan syarat serta kondisi normal yang sama untuk pihak yang tidak berelasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties, whether or not transacted at normal terms and conditions similar to those with non-related parties, are disclosed in the notes to the financial statements.
Page 18
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
Kebijakan Akuntansi (Lanjutan)
3.
Accounting Policies (Continued)
n. Laba Bersih per Saham
n.
Net Earnings per Share Net earning per share are calculated by dividing net income by the weighted average number of outstanding shares for the year. The weighted average number of outstanding shares were 300.000.000.
Laba bersih per saham dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah rata-rata saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor sebanyak o. Informasi Segmen
4.
o.
Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan. Bentuk primer informasi segmen adalah segmen usaha, sedangkan informasi segmen sekunder adalah adalah segmen geografis.
Segment information prepare in accordance with accounting policies adopted for preparing and presenting in financial statements. The primary segment information is business segment and while secondary segmen information is geographical segment.
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan suatu produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dengan dan imbalan segmen lain.
A business segment is distinguishable component of a company that is enganged in providing products or services (both individual product or service, or a group of related products or services) and that is subject to risk and returns that are different from those of other business segments.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu, dan komponen itu memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Geographical segment is a distinguishable component of a company that is enganged in providing products or services within a particular economic environment, and that is subject to risk and return that are different from those of components operating in other economic environment.
Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan
4.
a. Risiko Asuransi
Management of Insurance and Financial Risk The Company issues contracts that transfer insurance risk or financial risk or both. This section summarises these risks and the way the Company manages them.
Perseroan menerbitkan polis untuk mentransfer risiko asuransi atau risiko keuangan atau kedua-duanya. Berikut ini adalah ikhtisar risiko-risiko tersebut dan bagaimana cara Perseroan mengelola risiko tersebut.
Halaman 19
Segment Information
a.
Insurance Risk
Risiko dalam kontrak asuransi adalah probabilitas terjadinya peristiwa yang dipertanggungkan dan ketidakpastian jumlah klaim yang harus dibayar. Berdasarkan sifat dari kontrak asuransi, risiko bersifat random dan karena itu tidak dapat diprediksi.
The risk under any one insurance contract is the possibility that the insured event occurs and the uncertainty of the amount of the resulting claim. By the very nature of an insurance contract, this risk is random and therefore unpredictable.
Dalam sebuah portofolio kontrak asuransi, teori probabilitas diterapkan untuk menentukan harga dan provisi, risiko utama yang dihadapi Perseroan dalam kontrak asuransi adalah jumlah klaim aktual dan pembayaran manfaat yang melebihi nilai tercatat kewajiban. Hal ini terjadi karena frekuensi dan kompleksitas klaim dan manfaat lebih besar dari yang diestimasi. Peristiwa-peristiwa asuransi bersifat random, jumlah dan besarnya klaim aktual serta manfaat akan bervariasi dari tahun ke tahun pada tingkat yang telah ditetapkan dengan menggunakan tehnik statistik.
For a portfolio of insurance contracts where the theory of probability is applied to pricing and provisioning, the principal risk that the Company faces under its insurance contracts is that the actual claims and benefit payments exceed the carrying amount of the insurance liabilities. This could occur because the frequency or severity of claims and benefits are greater than estimated. Insurance events are random, and the actual number and amount of claims and benefits will vary from year to year from the level established using statistical techniques.
Pengalaman menunjukkan bahwa lebih besar portofolio kontrak asuransi yang sejenis, lebih kecil variasinya secara relatif terhadap hasil yang diharapkan yang akan terjadi. Sebagai tambahan, lebih terdiversifikasi portofolio lebih kecil kemungkinan terpengaruh oleh perubahan sub-bagian portofolio. Perseroan mengembangkan strategi underwriting asuransi kepada diversifikasi jenis risiko asuransi yang diterima dan dalam setiap kategori ini untuk mencapai suatu populasi risiko yang cukup besar untuk mengurangi variasi dari hasil yang diharapkan.
Experience shows that the larger the portfolio of similar insurance contracts, the smaller the relative variability about the expected outcome will be. In addition, a more diversified portfolio is less likely to be affected by a change in any subset of the portfolio. The Company has developed its insurance underwriting strategy to diversify the type of insurance risks accepted and within each of these categories to achieve a sufficiently large population of risks to reduce the variability of the expected outcome.
Faktor-faktor risiko asuransi secara kumulatif meliputi kurang adanya diversifikasi risiko dalam bentuk jenis dan besarnya risiko, lokasi geografis dan jenis industri yang ditutup.
Factors that aggravate insurance risk include lack of risk diversification in terms of type and amount of risk, geographical location and type of industry covered.
Page 19
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
Halaman 20
Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan)
4.
Management of Insurance and Financial Risk (Continued)
a. Risiko Asuransi (Lanjutan)
a.
Insurance Risk (Continued)
a.1. Risiko-risiko Asuransi Umum
a.1. General insurance risk
a.1.i. Frekuensi dan kompleksitas klaim
a.1.i. Frequency and severity of claims
Frekuensi dan kompleksitas klaim dapat dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor yang sangat signifikan adalah meningkatnya tingkat perhatian atas kerusakan yang diderita sebagai akibat dari exposure risiko, dan meningkatnya jumlah kasus di pengadilan yang tidur atau tidak diproses dalam waktu yang sudah lama. Estimasi inflasi juga merupakan faktor yang signifikan karena pada umumnya, proses penyelesaian klaim memerlukan waktu yang cukup lama.
The frequency and severity of claims can be affected by several factors. The most significant are the increasing level of awards for the damage suffered as a result of exposure to risks, and the increase in the number of cases coming to court that have been inactive or latent for a long period of time. Estimated inflation is also a significant factor due to the long period typically required to settle these cases.
Perseroan mengelola risiko melalui strategi underwriting, kapasitas dukungan reasuransi mencukupi dan penangganan klaim yang proaktif.
The Company manages these risks through its underwriting strategy, adequate reinsurance arrangements and proactive claims handling.
Strategi underwriting mencoba memastikan risiko yang ditutup terdiversifikasi secara baik dalam bentuk jenis dan besarnya risiko, industri dan geografi.
The underwriting strategy attempts to ensure that the underwritten risks are well diversified in terms of type and amount of risk, industry and geography.
Limit underwriting diterapkan untuk mendorong kriteria seleksi risiko yang sesuai. Contohnya, Perseroan mempunyai hak untuk tidak memperpanjang kembali polis individu, kebijakan ini dapat menentukan retensi sendiri tertanggung dan hak menolak membayaran atas kecurangan klaim. Kontrak asuransi juga memberikan hak kepada Perseroan untuk meminta ganti rugi kepada pihak ketiga sebagian atau semua biaya klaim (sebagai contoh,
Underwriting limits are in place to enforce appropriate risk selection criteria. For example, the Company has the right not to renew individual policies, it can impose deductibles and it has the right to reject the payment of a fraudulent claim. Insurance contracts also entitle the Company to pursue third parties for payment of some or all costs (for example, subrogation).
Perjanjian reasuransi meliputi program excess of loss , stop loss, proportional treaty dan catastrophe . Dampak dari perjanjian reasuransi adalah Perseroan tidak menderita seluruh kerugian klaim yang terjadi dalam satu tahun. Sebagai tambahan terhadap keseluruhan program reasuransi Perseroan, unit bisnis individu dimungkinkan untuk membeli tambahan proteksi reasuransi.
The reinsurance arrangements include excess, stop-loss and catastrophe coverage. The effect of such reinsurance arrangements is that Company should not suffer total net insurance losses in any one year. In addition to the overall the Company reinsurance programs, individual business units are permitted to purchase additional reinsurance protection.
a.1.ii. Sumber ketidakpastian dalam menaksir pembayaran klaim masa depan
a.1.ii. Sources of uncertainty in the estimation of future claim payments
Klaim dalam kontrak asuransi umum terutang dasarkan terjadinya klaim. Perseroan berkewajiban terhadap semua peristiwa yang dipertanggungkan yang terjadi selama periode polis, bahkan jika kerugian diketahui setelah akhir periode polis. Sebagai hasilnya kewajiban klaim diselesaikan dalam jangka waktu yang lama dan merupakan elemen terbesar dari provisi klaim yang berhubungan dengan klaim yang terjadi tetapi belum dilaporkan (IBNR) . Ada beberapa variable yang mempengaruhi jumlah dan saat arus kas dari kontrak ini. Terutama berhubungan dengan risiko inherent aktivitas bisnis yang dilakukan pemegang polis dan prosedur
Claims on general contracts are payable on a claims-occurrence basis. The Company is liable for all insured events that occurred during the term of the contract, even if the loss is discovered after the end of the contract term. As a result, liability claims are settled over a long period of time, and a larger element of the claims provision relates to incurred but not reported claims (IBNR). There are several variables that affect the amount and timing of cash flows from these contracts. These mainly relate to the inherent risks of the business activities carried out by individual contract holders and the risk management procedures they adopted.
Estimasi beban klaim meliputi biaya langsung yang terjadi dalam penyelesaian klaim, dikurangi dengan nilai subrogasi dan recoveri lainnya. Perseroan melakukan semua tahapan yang relevan untuk memperoleh informasi yang relevan berkenaan dengan eksposure klaimnya. Namun demikian adanya ketidakpastian dalam menetapkan provisi klaim, maka hasil akhir yang akan membuktikan adanya perbedaan dengan jumlah kewajiban yang sebenarnya. Kewajiban asuransi ini meliputi provisi untuk IBNR , klaim yang sudah dilaporkan tetapi belum disetujui dan risiko yang belum berakhir periode polisnya pada akhir periode
The estimated cost of claims includes direct expenses to be incurred in settling claims, net of the expected subrogation value and other recoveries. The Company takes all reasonable steps to ensure that it has appropriate information regarding its claims exposures. However, given the uncertainty in establishing claims provisions, it is likely that the final outcome will prove to be different from the original liability established. The liability for these contracts comprises a provision for IBNR, a provision for reported claims not yet paid and a provision for unexpired risks at the end of the reporting period.
Page 20
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
Halaman 21
Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan)
4.
Management of Insurance and Financial Risk (Continued)
a. Risiko Asuransi (Lanjutan)
a.
Insurance Risk (Continued)
a.1. Risiko-risiko Asuransi Umum (Lanjutan)
a.1. General insurance risk (Continued)
a.1.ii. Sumber ketidakpastian dalam menaksir pembayaran klaim masa depan (Lanjutan)
a.1.ii. Sources of uncertainty in the estimation of future claim payments (Continued)
Dalam menghitung estimasi beban klaim yang belum dibayar (baik yang sudah dilaporkan maupun belum), Perseroan menggunakan teknik penaksiran baik berupa loss ratio (loss ratio didefinisikan sebagai rasio antara beban klaim asuransi dan pendapatan premi asuransi dalam satu periode tertentu yang berhubungan dengan suatu klaim) dan estimasi berdasarkan pengalaman klaim aktual dengan menggunakan formula yang ditentukan sebelumnya dimana beban lebih besar adalah ditetapkan
In calculating the estimated cost of unpaid claims (both reported and not), the Company estimation techniques are a combination of loss-ratio-based estimates (where the loss ratio is defined as the ratio between the ultimate cost of insurance claims and insurance premiums earned in a particular financial year in relation to such claims) and an estimate based upon actual claims experience using predetermined formulae where greater weight is given to actual claims experience as time passes.
Estimasi loss ratio awal adalah asumsi penting dalam tehnik penaksiran dan berdasarkan pengalaman klaim sebelumnya, disesuaikan dengan faktor-faktor seperti perubahan tarif premi, antisipasi pasar dan histori inflasi klaim. Estimasi loss ratio awal yang digunakan pada periode berjalan (sebelum reasuransi) dianalisa menurut teritorial, jenis asuransi dan industri tempat tertanggung beroperasi dalam periode berjalan dan periode sebelumnya.
The initial loss-ratio estimate is an important assumption in the estimation technique and is based on previous years’ experience, adjusted for factors such as premium rate changes, anticipated market experience and historical claims inflation. The initial estimate of the loss ratios used for the current year (before reinsurance) are analysed below by territory, type of risk and industry where the insured operates for current- and prior-year premiums earned.
Pada umumnya estimasi IBNR lebih besar tergantung pada tingkat ketidakpastian daripada estimasi biaya penyelesaian klaim yang sudah dilaporkan kepada Perseroan, karena informasi tentang kejadian klaim sudah tersedia. Klaim IBNR mungkin tidak diketahui siapa tertanggungnya sampai beberapa tahun setelah peristiwa yang menyebabkan klaim tersebut. Untuk kontrak asuransi umum, porsi IBNR dari total kewajiban adalah besar dan umumnya perbedaaanya lebih besar antara estimasi awal dan hasil akhir karena lebih besar tingkat kesulitan dalam
The estimation of IBNR is generally subject to a greater degree of uncertainty than the estimation of the cost of settling claims already notified to the Company, where information about the claim event is available. IBNR claims may not be apparent to the insured until many years after the event that gave rise to the claims. For general contracts, the IBNR proportion of the total liability is high and will typically display greater variations between initial estimates and final outcomes because of the greater degree of difficulty of estimating these liabilities.
Dalam melakukan estimasi kewajiban beban klaim yang sudah dilaporkan tetapi belum disetujui, Perseroan mempertimbangkan setiap informasi yang ada dari adjuster dan informasi biaya penyelesaian klaim dengan karakteristik yang sama. Klaim-klaim besar diestimasi kasus per kasus atau diperkirakan secara terpisah dengan tujuan adanya kemungkinan dampak penyimpangan pada perkembangannya dan luasnya akibat dari portofolio yang ada.
In estimating the liability for the cost of reported claims not yet paid, the Company considers any information available from loss adjusters and information on the cost of settling claims with similar characteristics in previous periods. Large claims are assessed on a case-by-case basis or projected separately in order to allow for the possible distortive effect of their development and incidence on the rest of the portfolio.
a.1.iii. Proses Yang Digunakan untuk Menentukan Asumsi-asumsi
a.1.iii. Process used to decide on assumptions
Risiko-risiko yang berhubungan dengan kontrak asuransi adalah kompleks dan tergantung pada sejumlah variable dalam analisa sensitivitas kuantitatif yang rumit. Perseroan menggunakan asumsi berdasarkan pada kombiasi data internal dan pasar untuk mengukur kewajiban klaim. Data internal terutama diperoleh dari laporan klaim kuartalan Perseroan dan penyaringan kontrak asuransi aktual periode sebelumnya, untuk memperoleh data kontrak yang ada. Perseroan me-review kontrak individu dan khususnya industri tempat beroperasinya dan eksposur klaim aktual tahun-tahun lalu. Informasi ini digunakan untuk mengembangkan skenario yang berhubungan dengan lamanya klaim yang digunakan memproyeksi maksimum jumlah klaim.
The risks associated with these insurance contracts are complex and subject to a number of variables that complicate quantitative sensitivity analysis. The Company uses assumptions based on a mixture of internal and market data to measure its claims liabilities. Internal data is derived mostly from the Company’s quarterly claims reports and screening of the actual insurance contracts carried out at previous periods to derive data for the contracts held. The Company has reviewed the individual contracts and in particular the industries in which the insured companies operate and the actual exposure years of claims. This information is used to develop scenarios related to the latency of claims that are used for the projections of the ultimate number of claims.
Page 21
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan)
4.
Management of Insurance and Financial Risk (Continued)
a. Risiko Asuransi (Lanjutan)
a.
Insurance Risk (Continued)
a.1. Risiko-risiko Asuransi Umum (Lanjutan)
a.1. General insurance risk (Continued)
a.1.iii. Proses Yang Digunakan untuk Menentukan Asumsi-asumsi (Lanjutan)
a.1.iii. Process used to decide on assumptions (Continued)
Metode segitiga bisa diterapkan pada premi, klaim dibayar atau beban klaim (sebagai contoh, klaim dibayar plus estimasi). Dasar tehnik ini meliputi analisa histori faktorfaktor perkembangan klaim dan pemilihan faktor-faktor perkembangan estimasian berdasarkan pola historinya. Pemilihan faktor-faktor perkembangan ini kemudian digunakan untuk data klaim kumulatif masing-masing tahun yang belum terisi sehingga menghasilkan biaya klaim akhir estimasian setiap tahunnya.
Three-Angle methods may be applied to premiums, paid claims or incurred claims (for example, paid claims plus case estimates). The basic technique involves the analysis of historical claims development factors and the selection of estimated development factors based on this historical pattern. The selected development factors are then applied to cumulative claims data for each accident year that is not yet fully developed to produce an estimated ultimate claims cost for each accident year.
Metode segitiga sangat tepat untuk tahun-tahun kejadian dan kelompok bisnis yang pola perkembangannya relatif stabil. Tehnik segitiga kurang sesuai dalam hal perusahaan asuransi tidak mempunyai histori perkembangkan klaim (statistik klaim) setiap kelompok bisnis.
Three-Angle methods are most appropriate for those accident years and classes of business that have reached a relatively stable development pattern. Chain-ladder techniques are less suitable in cases in which the insurer does not have a developed claims history for a particular class of business.
Metode loss ratio menggunakan estimasi berdasarkan pengalaman klaim. Metode ini berdasarkan klaim dibayar atau klaim yang terjadi per tanggal laporan. Tehnik ini telah digunakan dalam situasi perkembangan pengalaman klaim tidak tersedia untuk membuat proyeksi (tahun-tahun kejadian atau kelompok bisnis baru saat ini).
The loss ratio method uses an estimate based on claims experience. This is based on the paid or incurred claims to date. This technique has been used in situations in which developed claims experience was not available for the projection (recent accident years or new classes of business).
b. Risiko Keuangan
Halaman 22
b.
Financial Risk
Perseroan menampilkan rentang risiko keuangan melalui aset keuangan, liabilitas keuangan (investasi dan pinjaman), aset reasuransi dan liabilitas asuransi. Khususnya risiko keuangan kunci yang dalam jangka panjang hasil investasinya tidak menutupi jumlah kewajibannya yang timbul dari kontrak asuransi dan investasi. Komponen yang paling penting risiko keuangan adalah risiko tingkat bunga, risiko harga saham dan risiko mata uang dan risiko kredit.
The Company is exposed to a range of financial risks through its financial assets, financial liabilities (investment contracts and borrowings), reinsurance assets and insurance liabilities. In particular, the key financial risk is that the in the long-term its investment proceeds are not sufficient to fund the obligations arising from its insurance and investment contracts. The most important components of this financial risk are interest rate risk, equity price risk, foreign currency risk and credit risk.
Risiko ini muncul dari tingkat bunga terbuka, produk ekuitas dan mata uang, yang semuanya dinyatakan dalam pergerakan pasar umum dan khusus. Risiko utama yang dihadapi Perseroan berkaitan dengan investasi dan kewajibannya adalah risiko tingkat bunga dan risiko harga ekuitas.
These risks arise from open positions in interest rate, currency and equity products, all of which are exposed to general and specific market movements. The risks that the Company primarily faces due to the nature of its investments and liabilities are interest rate risk and equity price risk.
b.1. Kontrak asuransi jangka pendek
b.1. Short-term insurance contracts
Untuk kontrak asuransi jangka pendek, Perseroan mendanai kewajiban asuransinya dengan portofolio surat berharga ekuitas dan utang yang terkena risiko pasar.
For short-term insurance contracts, the Company funds the insurance liabilities with a portfolio of equity and debt securities exposed to market risk.
Selama periode berjalan, Perseroan porsi aset keuangan yang diinvestasikan kedalam surat utang telah meningkat untuk mengurangi pengaruh volatilitas harga saham yang dialami akhir-akhir ini.
During the current year, the Company has increased the portion of financial assets invested in debt securities to mitigate the impact of the volatility of equity prices experienced in recent periods.
Kewajiban asuransi jangka pendek tidak secara langsung sensitive terhadap tingkat bunga pasar, karena kewajiban asuransi tidak didiskontokan dan kontrak tanpa ada bunga. Namun demikian karena nilai waktu uang dan pengaruh tingkat bunga pada klaim yang terjadi atas kecelakaan dan property (dimana pengurangan tingkat bunga normalnya akan menghasilkan kewajiban asuransi yang lebih tinggi), Perseroan menyeimbangkan arus kas aset dan kewajiban dalam portofolio ini dengan mengestimasi rata-rata jangka waktunya.
Short-term insurance liabilities are not directly sensitive to the level of market interest rates, as they are undiscounted and contractually non-interest bearing. However, due to the time value of money and the impact of interest rates on the level of bodily injury and property claims incurred by the Company’s insurance contract holders (where are reduction of interest rates would normally produce a higher insurance liability), the Company matches the cash flows of assets and liabilities in this portfolio by estimating their mean duration.
Page 22
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
Halaman 23
Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan)
4.
Management of Insurance and Financial Risk (Continued)
b. Risiko Keuangan (Lanjutan)
b.
Financial Risk (Continued)
b.1. Kontrak asuransi jangka pendek (Lanjutan)
b.1. Short-term insurance contracts (Continued)
Rata-rata jangka waktu kewajiban dihitung menggunakan data klaim historis untuk menentukan pola penyelesaian klaim yang timbul dari kontrak asuransi yang masih aktif diakhir periode laporan (baik klaim terjadi dan klaim masa akan dating dari Risiko yang tidak diharapkan pada akhir periode pelaporan).
The mean duration of liabilities is calculated using historical claims data to determine the expected settlement pattern for claims arising from insurance contracts in force at the end of the reporting period (both incurred claims and future claims arising from the unexpired risks at the end of the reporting period).
Analisa sensitivitas berikut berdasarkan pada perubahan satu asumsi sementera itu asumsi lainnya konstan. Dalam praktek kondisi ini tidak mungkin terjadi, dan perubahan beberapa asumsi bisa berkorelasi – sebagai contoh, perubahan tingkat bunga dan perubahan nilai pasar.
The sensitivity analyses below are based on a change in one assumption while holding all other assumptions constant. In practice this is unlikely to occur, and changes in some of the assumptions may be correlated – for example, change in interest rate and change in market values.
b.1.i. Analisa Sensitivitas - Risiko tingkat bunga
b.1.i. Sensitivity analysis – interest-rate risk
Analisa sensitivitas risiko tingkat bunga mengilustrasikan bagamana perubahan dalam nilai wajar atau arus kas masa depan dari instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan tingkat bunga pasar pada tanggal laporan. Instrument keuangan dan kontrak asuransi yang diuraikan dicatatan ini, sensitivitas hanya berhubungan dengan yang pertama karena nilai tercatat dari yang kedua tidak secara langsung dipengaruhi perubahan risiko pasar.
The sensitivity analysis for interest rate risk illustrates how changes in the fair value or future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates at the reporting date. For financial instruments and insurance contracts described in this note, the sensitivity is solely associated with the former, as the carrying amounts of the latter are not directly affected by changes in market risks.
Manajeman Perseroan memonitor sensitivitas perubahan tingkat bunga secara bulanan dengan menilai perubahan yang diharapkan dalam portofolio yang berbeda.
The Company’s management monitors the sensitivity of reported interest rate movements on a monthly basis by assessing the expected changes in the different portfolios.
b.1.ii. Analisa Sensitivitas - Risiko ekuitas
b.1.ii. Sensitivity analysis – equity risk
Analisa sensitivitas pada risiko ekuitas mengambarkan bagaimana perubahan nilai wajar saham akan berfluktuasi karena perubahan harga pasar, apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor khusus berkaitan dengan penerbit saham atau faktor yang mempengaruhi semua saham sejenis yang diperdagangkan di bursa.
The sensitivity analysis for equity risk illustrates how changes in the fair value of equity securities will fluctuate because of changes in market prices, whether those changes are caused by factors specific to the individual equity issuer, or factors affecting all similar equity securities traded in the market.
Manajemen memonitor perubahan aset keuangan dan perubahan risiko harga saham secara bulanan dengan menaksir perubahan yang diharapkan dalam portofolio yang berbeda paralel dengan perubahan dari 15% peningkatan atau penurunan dalam beberapa index dibursa saham (sebagai contoh BEI, NYSE dan lain-lain) dengan semua variabel konstan dan semua instrumen ekuitas Perseroan dalam pergerakan index khusus secara
Management monitors movements of financial assets and equity price risk movements on a monthly basis by assessing the expected changes in the different portfolios due to parallel movements of a 15% increase or decrease in the various stock exchange indexes (for example, IDX, NYSE and other) with all other variables held constant and all the Company’s equity instruments in that particular index moving proportionally.
b.1.iii. Analisa Sensitivitas - Risiko mata uang
b.1.iii. Sensitivity analysis – currency risk
Perseroan melakukan underwriting kontrak asuransi jangka pendek dalam mata uang lokal dan asing. Portofolio asuransi jangka pendek Perseroan diinvestasikan dalam aset dengan denominasi mata uang yang sama seperti kewajibannya, untuk mengeliminasi risiko kurs mata uang. Risiko kurs mata uang timbul dari pengakuan aset dan kewajiban dengan denominasi mata uang selain Rupiah.
The Company underwrites short-term insurance contracts in local and foreign currencies. The Company’s short-term insurance portfolios invest in assets denominated in the same currencies as their insurance liabilities, which eliminates the foreign currency exchange rate risk for these operations. Foreign exchange risk arises from recognised assets and liabilities that are denominated in currencies other than the rupiah.
Page 23
PT ASURANSI JASA TANIA Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
Manajemen Risiko Asuransi dan Keuangan (Lanjutan)
4.
Management of Insurance and Financial Risk (Continued)
c. Risiko Kredit
c.
Credit Risk
Perseroan mempunyai eksposure risiko kredit, yaitu risiko ketidakmampuan debitur membayar utangnya pada saat jatuh tempo. Area kunci dimana Perseroan memiliki risiko kredit adalah: - Bagian reasuradur atas kewajiban asuransinya; - Jumlah yang menjadi kewajiban reasuradur dalam hal klaim yang sudah dibayar; - Piutang kepada pemegang polis; - Piutang kepada pialang asuransi; - Jumlah pinjaman dan piutang; dan - Tagihan atas surat berharga utang.
The Company has exposure to credit risk, which is the risk that a counterparty will be unable to pay amounts in full when due. Key areas where the Company is exposed to credit risk are:
Perseroan menyusun struktur tingkat risiko kredit yang dapat diterima dengan menentukan limit atas eksposurnya masing-masing debitur, atau Perusahaan debitur, dan terhadap segmen geografis dan industri. Suatu risiko tergantung pada review tahunan atau lebih.
The Company structures the levels of credit risk it accepts by placing limits on its exposure to a single counterparty, or the Company’s of counterparties, and to geographical and industry segments. Such risks are subject to an annual or more frequent review.
Reasuransi digunakan untuk mengelola risiko asuransi. Namun demiian bukan untuk membebaskan kewajiban Perseroan sebagai penanggung utama. Jika reasuradur gagal untuk membayar klaim karena suatu alasan, Perseroan tetap berkewajiban untuk membayar kepada pemegang polis. Kesehatan reasuradur dipertimbangkan atas dasar tahunan dengan me-review kesehatan keuangan sebelum meminta dukungan reasuransi.
Reinsurance is used to manage insurance risk. This does not, however, discharge the Company’s liability as primary insurer. If a reinsurer fails to pay a claim for any reason, the Company remains liable for the payment to the policyholder. The creditworthiness of reinsurers is considered on an annual basis by reviewing their financial strength prior to finalisation of any contract.
d. Risiko Likuiditas
Halaman 24
- Reinsurers’ share of insurance liabilities; - Amounts due from reinsurers in respect of claims already paid; - Amounts due from insurance contract holders; - Amounts due from insurance intermediaries; - Amounts due from loans and receivables; and - Amounts due from debt securities;
d.
Liquidity Risk
Risiko likuiditas adalah risiko bahwa Perseroan tidak dapat memenuhi semua kewajibannya pada saat jatuh tempo seperti pembayaran klaim, dana komitmen kontraktual, atau arus kas keluar lainnya. Suatu arus keluar mengurangi sumber kas untuk aktivitas operasional, perdagangan dan investasi. Keadaan yang ekstrem, kekurangan likuidaitas dapat mengakibatkan penurunan laporan posisi keuangan dan penjualan aset atau potensi ketidakmampuan dalam memenuhi komitmen dengan pemegang polis. risiko Perseroan tidak akan dapat melaksanakan kewajibannya adalah inheren dalam semua operasional asuransi dan dapat dipengaruhi oleh skala khusus institusi dan kejadian di industry meliputi, tetapi tidak terbatas pada, peristiwa kredit, kegiatan merger dan akuisisi, kejutan sistemik dan bencana alam.
Liquidity risk is the risk that the Company is unable to meet its obligations when they fall due as a result of policyholder benefit payments, cash requirements from contractual commitments, or other cash outflows. Such outflows would deplete available cash resources for operational, trading and investments activities. In extreme circumstances, lack of liquidity could result in reductions in the statements of financial position and sales of assets, or potentially an inability to fulfill policyholder commitments. The risk that the Company will be unable to do so is inherent in all insurance operations and can be affected by a range of institution-specific and market-wide events including, but not limited to, credit events, merger and acquisition activity, systemic shocks and natural disasters.
Monitoring dan pelaporan yang dilakukan dalam bentuk pengukuran dan proyeksi arus kas untuk beberapa hari, minggu dan bulan kedepan, karena ini periode penting dalam mengelola likuiditas. Titik awal untuk proyeksi ini adalah analisa jatuh tempo kontrak dari liabilitas keuangan dan tanggal penerimaan aset keuangan yang diharapkan.
Monitoring and reporting take the form of cash flow measurement and projections for the next day, week and month respectively, as these are key periods for liquidity management. The starting point for those projections is an analysis of the contractual maturity of the financial liabilities and the expected collection date of the financial assets.
Page 24
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5.
5. Kas dan Bank
Kas Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya Jumlah Kas
Cash and Banks
2011
2010
166.107.720 8.447.670 8.972.129 183.527.518
116.639.048 13.727.207 10.567.347 140.933.602
Cash on hand Rupiah US Dollar Others Total Cash Cash in banks
Bank Rupiah PT. Bank Agroniaga, Tbk PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Bukopin PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT. CIMB Niaga PT. BPR Cinta Manis PT. Bank Mega Citibank NA PT. BPR Bunga Mayang PT. BPR Lokadana Sentosa PT. BPR Centradana Kapuas PT. Bank Central Asia PT. Bank Pembangunan Daerah PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Dollar Amerika Serikat PT. Bank Mandiri Citibank NA PT. CIMB Niaga Jumlah Bank Total Kas dan Bank Tingkat bunga per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
1.035.995.995 2.213.570.786 794.606.151 400.578.489 1.215.536.266 9.784.751 50.716.747 147.000.218 17.001.853 5.036.533 6.786.966 2.361.082 146.487.556 8.933.088 6.054.396.481
701.883.325 1.909.059.832 351.189.222 232.898.040 165.635.189 4.387.153 79.472.723 79.650.990 21.656.068 4.743.937 5.980.929 2.781.298 58.160.003 9.300.213 3.626.798.923
385.367.151 641.448.476 96.872.647 1.123.688.274 7.178.084.755 7.361.612.273
1.652.340.363 68.970.815 41.293.766 1.762.604.943 5.389.403.866 5.530.337.468
2,00% - 3,00% 1,00% - 1,50%
6.
6. Aset Keuangan - nilai wajar melalui laba rugi a. Deposito i. Deposito Wajib Pihak Ketiga Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT. CIMB Niaga, Tbk PT. Bank Yudha Bhakti Jumlah Investasi Deposito Wajib Tingkat bunga per tahun Rupiah
Halaman 25
2,00% - 2,50% 1,00% - 1,50%
2011
600.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 3.000.000.000 7.100.000.000
5,25% - 9,75%
Rupiah PT. Bank Agroniaga, Tbk PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Bukopin PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT. CIMB Niaga PT. BPR Cinta Manis PT. Bank Mega Citibank NA PT. BPR Bunga Mayang PT. BPR Lokadana Sentosa PT. BPR Centradana Kapuas PT. Bank Central Asia PT. Bank Pembangunan Daerah PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk US Dollar : PT. Bank Mandiri Citibank NA PT. CIMB Niaga Total Banks Total cash on hand and in bank Interest rate per annum Rupiah US Dollar
Financial assets at fair value through profit or loss 2010
600.000.000 1.500.000.000 2.000.000.000 4.100.000.000
6,50% - 7,00%
a. Deposits i. Statutory deposits Third parties Rupiah PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk PT. CIMB Niaga, Tbk PT. Bank Yudha Bhakti Total Statutory deposits Interest rate per annum Rupiah
Berdasarkan PMK No.158/PMK.010/2008, Deposito wajib merupakan salah satu bentuk dana jaminan dalam bentuk deposito berjangka pada bank umum yang bukan afiliasi yang harus ditatausahakan pada bank kustodian yang mendapat persetujuan dari Bapepam dan LK. Jumlah dana Jaminan sekurang-kurangnya adalah jumlah yang lebih besar antara 20% dari modal sendiri yang dipersyaratkan dan hasil penjumlahan 1% dari premi neto dengan 0,25% dari premi reasuransi.
Based on PMK No. 158/PMK.010/2008, Statutory deposits are one types of guarantee deposit in the form of time deposit which it should be administered by not affiliated custodian general bank who are allowed by Bapepam and LK. The amount of guarantee deposits at the minimum are 20% of required net equities or sum of 1% of net premium and 0,25% of reinsurance premium whichever is higher.
Dana Jaminan yang dimiliki Perusahaan per 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp. 8.100.000.000,- yang terdiri dari Deposito Wajib sebesar Rp. 7.100.000.000,- dan Obligasi Ritel Indonesia Seri 005 sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Sedangkan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp. 5.100.000.000,- yang terdiri dari Deposito Wajib sebesar Rp. 4.100.000.000,- dan Obligasi Ritel Indonesia Seri 005 sebesar Rp. 1.000.000.000,- (catatan: 7.b).
Company's Guarantee Fund as of December 31, 2011 and December 31, 2010 was Rp. 8.100.000.000,- which consisted of Statutory Deposit was Rp. 7.100.000.000,- and Indonesian Goverment Bond (ORI) 005 was Rp. 1.000.000.000,-. And December 31, 2010 was Rp. 5.100.000.000,- which consisted of Statutory Deposit was Rp. 4.100.000.000,- and Indonesian Goverment Bond (ORI) 005 was Rp. 1.000.000.000,- (note: 7.b).
Page 25
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
6. Aset Keuangan - nilai wajar melalui laba rugi (Lanjutan) ii. Deposito Berjangka Rupiah PT. Bank Agroniaga, Tbk. PT. CIMB Niaga, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Bank Sahabat Purba Danarta PT. Bank Mega, Tbk PT. Bank Yudha Bhakti PT. Bank Perkreditan Rakyat PT. Bank Pembangunan Daerah PT. Bank Kesejahteraan PT. Bank Negara Indonesia
Dollar Amerika Serikat PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk
Jumlah Investasi Deposito Biasa Total Investasi Deposito
Tingkat bunga per tahun Rupiah Dollar Amerika Serikat
2011
Financial assets at fair value through profit or loss (Continued) 2010
8.774.228.600 1.760.000.000 1.250.000.000 2.110.000.000 3.305.500.000 1.000.000.000 2.000.000.000 50.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 22.249.728.600
12.145.000.000 3.414.000.000 1.250.000.000 3.185.000.000 2.755.500.000 2.700.000.000 2.000.000.000 50.000.000 1.000.000.000 2.000.000.000 30.499.500.000
2.691.875.000 2.691.875.000
5.169.825.000 5.169.825.000
24.941.603.600 32.041.603.600
35.669.325.000 39.769.325.000
5,25% - 9,75% 0,25% - 0,50%
6,00% - 9,50% 0,25% - 0,50%
ii. Time Deposits Rupiah PT. Bank Agroniaga, Tbk. PT. CIMB Niaga, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT. Bank Bukopin, Tbk PT. Bank Mandiri PT. Bank Sahabat Purba Danarta PT. Bank Mega, Tbk PT. Bank Yudha PT. Bank Perkreditan Rakyat PT. Bank Pembangunan Daerah PT. Bank Kesejahteraan PT. Bank Negara Indonesia US Dollar : PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk Total voluntary time deposits Total Deposit Investments Interest per annum Rupiah US Dollar
The maturity of time deposits is ranging from 1 up to 12 months.
Jangka waktu penempatan deposito adalah 1 sampai dengan 12 bulan.
b. Equity security for trading
b. Efek ekuitas untuk diperdagangkan 2010 Lembar / Shares Pihak ketiga Harga Pasar PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT. Aneka Tambang, Tbk PT. Medco Energi Internasional, Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk PT. Timah, Tbk
Rp
75.000 100.000 100.000 50.000 100.000 100.000
487.500.000 120.000.000 245.000.000 168.750.000 487.500.000 275.000.000
Third party Market price PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk PT. Aneka Tambang, Tbk PT. Medco Energi Internasional, Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk PT. Timah, Tbk
2011 Lembar / Shares Pihak ketiga Harga Pasar PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk PT. Aneka Tambang PT. Medco Energi Internasional, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk PT. Timah, Tbk PT. Bank Pembangunan Jawa Barat, Tbk PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk PT. BW Plantation, Tbk PT. Bank Negara Indonesia, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT. Bank Tabungan Negara, Tbk PT. Jasa Marga PT. International Nickel Indonesia, Tbk PT. Adaro Energy, Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
Halaman 26
Rp
125.347 200.000 200.000 175.000 45.000 150.000 100.000 400.000 175.000 100.000 50.000 50.000 125.000 25.000 75.000 75.000 50.000
846.092.250 168.000.000 324.000.000 424.375.000 97.875.000 250.500.000 91.000.000 190.000.000 555.625.000 112.000.000 190.000.000 337.500.000 151.250.000 105.000.000 240.000.000 132.750.000 230.000.000
2.120.347
4.445.967.250
Third party Market price PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk PT. Krakatau Steel (Persero), Tbk PT. Aneka Tambang PT. Medco Energi Internasional, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk PT. Timah, Tbk PT. Bank Pembangunan Jawa Barat, Tbk PT. Garuda Indonesia (Persero), Tbk PT. Perusahaan Gas Negara (Persero), Tbk PT. BW Plantation, Tbk PT. Bank Negara Indonesia, Tbk PT. Bank Rakyat Indonesia, Tbk PT. Bank Tabungan Negara, Tbk PT. Jasa Marga PT. International Nickel Indonesia, Tbk PT. Adaro Energy, Tbk PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk
Page 26
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6.
6. Aset Keuangan - nilai wajar melalui laba rugi (Lanjutan) c. Efek utang untuk diperdagangkan Pihak ketiga Nilai Tercatat : Sukuk Titan Petrokimia Nusantara I tahun 2010
2011
2010
-
1.045.000.000
-
1.045.000.000
2011
2010
5.113.311.256
5.076.239.416
7.
7. Aset keuangan tersedia untuk dijual a. Efek ekuitas yang tersedia untuk dijual
c. Debt security for trading Third party Carrying Value Sukuk Titan Petrokimia Nusantara I tahun 2010
Sukuk Titan Petrokimian Nusantara I Tahun 2010, bearing interenst rate 12% per annum, maturity date at February 25, 2012 or 3 years periodes, interest paid at 25 days each months.
Sukuk Titan Petrokimia Nusantara I Tahun 2010, tingkat bunga 12% per tahun, jatuh tempo pada 25 Februari 2012 atau berjangka waktu 3 tahun. Bunga dibayar setiap bulan tanggal 25. d. Reksadana Nilai Tercatat Reksadana Si Dana Batavia Terbatas Maxima
Financial assets at fair value through profit or loss (Continued)
d. Mutual Fund Carrying value Reksadana Si Dana Batavia Terbatas Maxima
Financial Assets Available-for-sale a. Equity securities available for sale
2010 Lembar / Shares Pihak ketiga Harga Pasar PT. Multi Polar, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Alam Sutera Realty, Tbk PT. Sentul City, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk PT. Delta Dunia Makmur, Tbk PT. Energi Mega Persada, Tbk Kawasan Industri Jababeka, Tbk
b. Efek utang yang tersedia untuk dijual Pihak Ketiga Harga Pasar Sukuk Ritel SR-001 Bank Tabungan Negara XIII Th 2009 Seri A Medco Energi Int. II Tahun 2009 seri A Medco Energi Int. II Tahun 2009 seri B Obligasi Ritel Indonesia Seri 006 Obligasi V WOM tahun 2011 seri C Bank Panin III Tahun 2009 PT. Salim Ivomas Pratama I tahun 2009 Pupuk Kalimantan Timur II Tahun 2009 Jasa Marga XIV seri JM-10 tahun 2010 Adira Dinamika Multi Finance IV Th 2010 Seri E Summit Oto Finance IV Th 2010 Seri D BW Plantation tahun 2010 Obligasi Ritel Indonesia Seri 005 PLN X Tahun 2009 Seri A Obligasi V Danareksa tahun 2010 Apexindo Pratama Duta II tahun 2009 seri B Obligasi I Malindo Feedmill tahun 2008 Obligasi V WOM tahun 2011 seri D Jumlah efek utang yang tersedia untuk dijual
Halaman 27
Rp
600.000 200.000 500.000 3.000.000 24.500 102.500 2.000.000 1.000.000
180.000.000 346.000.000 147.500.000 327.000.000 74.112.500 165.025.000 248.000.000 120.000.000
7.427.000
1.607.637.500
2011
2010
Third party Market Price PT. Multi Polar, Tbk PT. AKR Corporindo, Tbk PT. Alam Sutera Realty, Tbk PT. Sentul City, Tbk PT. Bumi Resources, Tbk PT. Delta Dunia Makmur, Tbk PT. Energi Mega Persada, Tbk Kawasan Industri Jababeka, Tbk
b. Debt security available for sale
3.022.500.000 1.026.400.000 2.063.000.000 3.394.500.000 2.070.600.000 1.950.000.000 1.053.600.000 1.057.000.000 2.020.000.000 2.074.000.000 1.054.500.000 1.082.500.000 2.216.000.000 1.037.500.000 2.206.000.000 2.064.740.000 5.387.500.000
3.210.300.000 1.044.800.000 2.047.800.000 3.300.000.000 2.060.000.000 2.000.000.000 1.080.000.000 1.063.000.000 1.020.000.000 2.008.000.000 2.022.000.000 1.010.000.000 1.060.000.000 2.090.000.000 -
Third party Market Price Sukuk Ritel SR-001 Bank Tabungan Negara XIII Th 2009 Seri A Medco Energi Int. II Tahun 2009 seri A Medco Energi Int. II Tahun 2009 seri B Obligasi Ritel Indonesia Seri 006 Obligasi V WOM tahun 2011 seri C Bank Panin III Tahun 2009 PT. Salim Ivomas Pratama I tahun 2009 Pupuk Kalimantan Timur II Tahun 2009 Jasa Marga XIV seri JM-10 tahun 2010 Adira Dinamika Multi Finance IV Th 2010 Seri Summit Oto Finance IV Th 2010 Seri D BW Plantation tahun 2010 Obligasi Ritel Indonesia Seri 005 PLN X Tahun 2009 Seri A Obligasi V Danareksa tahun 2010 Apexindo Pratama Duta II tahun 2009 seri B Obligasi I Malindo Feedmill tahun 2008 Obligasi V WOM tahun 2011 seri D
34.780.340.000
25.015.900.000
Total debt securities available for sale
Page 27
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7.
7. Aset keuangan tersedia untuk dijual (Lanjutan)
Financial Assets available-for-sale (Continued)
Sukuk Ritel SR001, tingkat bunga 12% per tahun, berjangka waktu 3 tahun pada tanggal 25 Februari 2012 dan Obligasi Bank Tabungan Negara XIII Seri A tahun 2009, tingkat bunga 11,75% per tahun, berjangka waktu 3 tahun pada tanggal 29 Mei 2012. Sedangkan Obligasi Medco Energi Int.II Seri A tahun 2009, tingkat bunga 13,375% per tahun, berjangka waktu 3 tahun pada tanggal 17 Juni 2012 dan Obligasi Medco Energi Int.II Seri B tahun 2009, tingkat bunga 14,25% per tahun, berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 17 Juni 2014.
Sukuk Ritel SR001, interest rate 12,00% per annum, maturity date 3 years at February 25, 2012 and Bank Tabungan Negara XIII Seri A year 2009, interest rate 11,75% per annum. maturity date 3 years at May 29, 2012. While Medco Energy Int.II Seri A year 2009, interest rate 13,375% per annum, maturity date 3 years at June 17, 2012 and Medco Energy Int.II Seri B year 2009, interest rate 14,25% per annum, maturity date 5 years at June 17, 2014.
Obligasi Bank Panin III tahun 2009, tingkat bunga 11,50% per tahun, berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 06 Oktober 2014 dan Obligasi PT. Salim Ivomas Pratama tahun 2009, tingkat bunga 11,65% per tahun, berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 01 Desember 2014, sedangkan Obligasi Pupuk Kalimantan Timur II Tahun 2009, tingkat bunga 10,75 % berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 04 Desember 2014. Obligasi Ritel Indonesia (ORI) 005, tingkat bunga 11,45% per tahun, jatuh tempo pada 15 September 2013 atau berjangka waktu 5 tahun. Bunga dibayar setiap bulan tanggal 15.
Bank Panin III year 2009, interest rate 11,50% per annum. maturity date 5 years at October 06, 2014 and PT. Salim Ivomas Pratama year 2009, interest rate 11,65% per annum, maturity date 5 years at December 01, 2014. Pupuk Kalimantan Timur II year 2009, interest rate 10,75% per annum. maturity date 5 years at December 04, 2014. Indonesian Government Bond (ORI) 005, bearing interenst rate 11,45% per annum, maturity date at September 15, 2013 or 5 years periodes, interest paid at 15 days each months.
Jasa Marga XIV seri JM-10 Tahun 2010, tingkat bunga 9,35% per tahun, berjangka waktu 10 tahun pada tanggal 12 Oktober 2020, Obligasi PT. Adira Multi Finance IV Tahun 2010 Seri E, tingkat bunga 9,25% per tahun, berjangka waktu 4 tahun pada tanggal 29 Oktober 2014 dan Obligasi Summit Oto Finance IV Tahun 2010 Seri D, tingkat bunga 9,75 % berjangka waktu 2 tahun pada tanggal 28 Januari 2011, sedangkan Obligasi BW Plantation Tahun 2010, tingkat bunga 10,675% per tahun, berjangka waktu 5 tahun pada tanggal 29 Mei 2015.
Jasa Marga XIV-JM 2010, interest rate 9,35% per annum. maturity date 10 years at October 12, 2020 and PT. Adir Multi Finance IV 2010, interest rate 9,25% per annum, maturity date 4 years at October 29, 2014. Summit Oto Finance IV 2010 - D, interest rate 9,75% per annum. maturity date 2 years at January 28, 2011, BW Plantation 2010, interest rate 10,675% per anum. maturity date 5 years at May, 29 2015.
Berdasarkan hasil penilaian lembaga pemeringkat PT Pefindo, untuk periode peringkat dari tanggal 05 Agustus 2011 sampai dengan 01 September 2012 obligasi yang dimiliki Perusahaan mempunyai rating dari A hingga AA-.
Based on the result of valuation from rating institution PT Pefindo, for the period from August 05, 2011 to September 01, 2012 The Company's bonds have its rating from A to AA-. 8.
8. Piutang Premi Akun ini merupakan tagihan premi baik langsung kepada tertanggung atau melalui pihak perantara (broker/ agen asuransi) dengan rincian sebagai 2011
Premium Receivables This account represent premium receivables from insureds and by insurance brokers/ agent, which is the details as follows : 2010
Pihak yang berelasi Pihak Ketiga
2.455.186.620 29.893.294.210 32.348.480.830
4.268.306.843 39.372.297.900 43.640.604.743
Related parties Third parties
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
3.282.111.751 29.066.369.079
2.601.179.634 41.039.425.109
Less : Provision for doubtful accounts Total premium receivables - net
Berdasarkan klasifikasi umur : Dibawah 60 hari Diatas 60 hari
9.328.260.426 23.020.220.403 32.348.480.830
10.702.458.087 32.938.146.657 43.640.604.744
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
3.282.111.751 29.066.369.079
2.601.179.634 41.039.425.110
Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Lainnya Rincian Piutang Premi : Pihak yang berelasi PT. Perkebunan Nusantara Koperasi Milik Perkebunan KPB PTP. Nusantara Koperasi Karyawan Jasa Tania Lain-lain
Halaman 28
28.296.400.560 3.928.751.182 123.329.088 32.348.480.830
39.472.544.346 4.052.961.466 115.098.932 43.640.604.744
2.074.439.799 265.628.878 14.304.954 97.000.989 3.812.000
3.055.904.876 865.036.947 18.802.147 84.721.739 243.841.135
2.455.186.620
4.268.306.843
Details of premium receivables based on age category: Up to 60 Days Over 60 Days Allowance for doubtful accounts Details of premium receivables based on currency: In Rupiah In foreign currency US$ Others Detail of premium receivables : Related parties PT. Perkebunan Nusantara Koperasi Milik Perkebunan KPB PTP. Nusantara Koperasi Karyawan Jasa Tania Others
Page 28
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8.
8. Piutang Premi (Lanjutan) 2011 Pihak Ketiga PT. National Insurance Brokers CIMB Niaga Auto Finance PT. Indonesia Comnets Plus PT. Gelora Karya Jasatama PT. Krida Upaya Tunggal Perum Bulog PT. Beringin Sejahtera Makmur PT. Jasa Dwiantara Konsultan PT. Petrokimia Gresik PT. Java Insurance Brokers PT. Bank Niaga PT. Bank Rakyat Indonesia IBS Group-Risk Services PT. Istpro Inti Nusa PT. Mitra Dhana Athmaraksha PT. Adhi Karya PT. Bank Mandiri Bdh.Khusus Bialugri Dephan Rutin PT. Sinar Galuh Pratama Asuransi Kurnia Insurance PT. Sarana Janesia Utama PT. Menara Global Mandiri Asuransi Aspan Pelni PT. Asuransi Wahana Tata PT. Bank Bukopin PT. Caraka Mulia (Insurance Broker) PT. Perusahaan Listrik Negara PT. Hutama Karya PT. Asuransi Central Asia Bio Farma Pusat Penelitian Kelapa Sawit PT. Advis Terapan Proteksindo PT. Multiniaga Intermedia Proteksi PT. Mitra Interbuana Utama PT. Bina Dana Sejahtera PT. Asuransi Jasa Raharja Putera Lain-lain
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu Jumlah Piutang Premi
Premium Receivables (Continued) 2010
6.096.752.318 4.315.470.136 1.797.280.905 1.761.553.433 1.326.431.124 1.105.586.210 811.502.306 601.596.890 464.869.839 463.700.638 353.167.673 341.135.470 299.775.230 277.818.927 253.241.080 214.588.055 193.099.421 160.857.143 159.751.479 157.899.712 152.082.642 150.147.884 125.351.931 118.010.925 108.867.752 105.638.265 105.075.497 93.282.893 88.797.152 85.347.311 78.404.474 63.371.118 59.093.370 55.723.486 51.009.782 7.297.011.741 29.893.294.210 32.348.480.830
133.217.005 9.906.730.211 1.891.262.077 1.060.356.198 78.915.031 1.389.030.026 214.731.869 187.527.959 195.511.087 269.800.604 129.285.626 707.156.978 694.327.482 196.023.666 20.201.601 97.330.388 124.945.190 37.675.682 52.472.160 103.281.165 174.208.170 47.785.187 6.895.875 36.586.401 1.618.673.832 19.998.366.430 39.372.297.900 43.640.604.744
3.282.111.751 29.066.369.079
2.601.179.634 41.039.425.110
2.601.179.634 680.932.116 3.282.111.751
2.398.084.627 203.095.007 2.601.179.634
Berdasarkan KMK No 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang premi yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang premi yang berumur sampai dengan 60 hari.
Halaman 29
less : Allowance for doubful accounts Total Premium Receivable Change in the allowance for doubtful accounts
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun Penambahan Saldo akhir tahun
Third parties PT. National Insurance Brokers CIMB Niaga Auto Finance PT. Indonesia Comnets Plus PT. Gelora Karya Jasatama PT. Krida Upaya Tunggal Perum Bulog PT. Beringin Sejahtera Makmur PT. Jasa Dwiantara Konsultan PT. Petrokimia Gresik PT. Java Insurance Brokers PT. Bank Niaga PT. Bank Rakyat Indonesia IBS Group-Risk Services PT. Istpro Inti Nusa PT. Mitra Dhana Athmaraksha PT. Adhi Karya PT. Bank Mandiri Bdh.Khusus Bialugri Dephan Rutin PT. Sinar Galuh Pratama Asuransi Kurnia Insurance PT. Sarana Janesia Utama PT. Menara Global Mandiri Asuransi Aspan Pelni PT. Asuransi Wahana Tata PT. Bank Bukopin PT. Caraka Mulia (Insurance Broker) PT. Perusahaan Listrik Negara PT. Hutama Karya PT. Asuransi Central Asia Bio Farma Pusat Penelitian Kelapa Sawit PT. Advis Terapan Proteksindo PT. Multiniaga Intermedia Proteksi PT. Mitra Interbuana Utama PT. Bina Dana Sejahtera PT. Asuransi Jasa Raharja Putera Others
Balance as at beginning of year Additions Balance as at end of year
Based on the Ministry of Finance Degree No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, premium receivables are recognized as admitted asset in calculating solvency margin is premium receivables less than 60 days from due.
Page 29
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9.
9. Piutang Reasuransi Akun ini merupakan saldo tagihan kepada reasuradur sehubungan dengan premi, komisi dan klaim yang menjadi bagian reasuradur, dengan rincian sebagai berikut : 2011
Reinsurance Receivables This account represent the balance due from reinsurers for premium, commission, and claims to which the right of reinsurers have been vested. The details are as follows : 2010
Pihak Ketiga
21.072.394.030
35.580.947.663
Third parties
Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
3.331.966.855 17.740.427.175
2.761.960.424 32.818.987.240
Less : Provision for doubtful Accounts
Berdasarkan klasifikasi umur : Dibawah 60 hari Diatas 60 hari Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Rincian Piutang Reasuransi : PT. Asrinda Arthasangga IBU Reinsurance Broker Utama PT. Mega Jasa Reinsurance Brokers PT. Asuransi Kredit Indonesia PT. Jasa Cipta Rembaka PT. Dekai Reinsuransi Broker Java Raya Reinsurance Broker PT. Asuransi Umum Mega PT. Asuransi Central Asia Asia Reinsurance Brokers Lain-lain Dikurangi : Penyisihan piutang ragu-ragu
6.752.649.007 14.319.745.023 21.072.394.030
4.700.835.933 30.880.111.730 35.580.947.663
3.331.966.855 17.740.427.175
2.761.960.424 32.818.987.240
19.178.321.156 1.894.072.874 21.072.394.030
35.186.821.942 394.125.722 35.580.947.663
6.458.682.805 625.606.649 413.621.093 197.469.889 158.449.621 152.595.174 128.642.022 91.446.912 2.070.165 12.843.809.700 21.072.394.030
292.590.919 1.137.212.968 2.260.720.593 848.831.126 62.760.776 168.076.105 11.271.187 286.719.007 489.678.530 30.023.086.452 35.580.947.663
3.331.966.855 17.740.427.175
2.761.960.424 32.818.987.240
2.761.960.423 570.006.432 3.331.966.855
Berdasarkan KMK No 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, piutang reasuransi yang diperkenankan dalam menghitung solvabilitas adalah piutang reasuransi yang berumur sampai dengan 60 hari.
Halaman 30
Allowance for doubtful accounts Details of insurance receivables based on currency: In Rupiah In foreign currency US$ Detail of reinsurance receivable PT. Asrinda Arthasangga IBU Reinsurance Broker Utama PT. Mega Jasa Reinsurance Brokers PT. Asuransi Kredit Indonesia PT. Jasa Cipta Rembaka PT. Dekai Reinsuransi Broker Java Raya Reinsurance Broker PT. Asuransi Umum Mega PT. Asuransi Central Asia Asia Reinsurance Brokers Others less : Allowance for doubful accounts Change in the allowance for doubtful accounts
Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu adalah sebagai berikut : Saldo awal tahun Penambahan
Details of reinsurance receivables based on age category Up to 60 Days Over 60 Days
2.424.861.776 337.098.647 2.761.960.423
Balance as at beginning of year Additions Balance as at end of year
Besed on KMK No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, admitted reinsurance receivables in calculation of solvability are reinsurance receivables outstanding not large than 60 days.
Page 30
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10.
10. Piutang Hasil Investasi
Piutang hasil investasi Deposito berjangka wajib Deposito berjangka - sukarela Efek utang tersedia untuk dijual Efek utang dimiliki hingga jatuh tempo Efek utang yang diperdagangkan Saldo Investasi Deposito berjangka wajib Deposito berjangka - sukarela Efek utang tersedia untuk dijual Efek utang yang diperdagangkan
2011
2010
854.795 45.380.807 198.575.028 244.810.630
890.410 263.057.367 18.179.958 175.535.908 14.877.121 472.540.765
7.100.000.000 24.941.603.600 34.780.340.000 66.821.943.600
4.100.000.000 35.669.325.000 25.015.900.000 1.045.000.000 65.830.225.000
11.
11. Uang Muka dan Biaya Dibayar Dimuka 2011 Uang muka Uang muka Uang muka Uang muka Uang muka Uang muka Uang muka Uang muka Jumlah
pajak penghasilan badan premi asuransi sewa beban umum perjalanan dinas pemasaran klaim lain-lain
Investment balance : Statutory time deposits Voluntary time deposits Debt securities available for sale Debt securities held-for trading
Down Payment And Prepaid Expenses 19.554.475 315.449.180 12.224.530 112.420.600 158.424.060 1.883.380.000 2.759.348.145 5.260.800.990
12. 2011 942.987.252 144.200.000 1.087.187.252
Prepaid corporate income taxes Prepaid insurance premium Prepaid rent Prepaid general expenses Prepaid travelling on duty Prepaid Marketing Prepaid Claims Prepaid others Total
Investment in equity securities 2010 942.987.252 144.200.000 1.087.187.252
PT Jasa Tania Medika PT Asuransi Maipark Indonesia Total
PT Jasa Tania Medika ("JTM") adalah perusahaan yang bergerak dibidang program jaminan kesehatan masyarakat. Modal disetor JTM adalah sebesar Rp 3.000.000.000 yang dimiliki oleh Perusahaan (20%), PT Dapenbum Nusantara (40%) dan PT Kaeres Jasa International (40%).
PT Jasa Tania Medika ("JTM") is an entity engage in area of guarantee program of social health. The JTM's paid up capital is amounting Rp 3.000.000.000 which is owned by PT Dapenbum Nusantara (40%), The Company (20%) and PT Kaeres Jasa International (40%).
Penyertaan kepada PT Asuransi Maipark Indonesia dilakukan sehubungan dengan Surat Edaran Departemen Keuangan - Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. SE-60471/LK/2003 tanggal 11 Nopember 2003, yang menyatakan bahwa semua perusahaan asuransi umum dan reasuransi menjadi pemegang saham PT Asuransi Maipark Indonesia minimal 0,5% dari total nilai investasi per 31 Desember 2002. Kepemilikan Perusahaan pada PT Asuransi Maipark Indonesia adalah sebesar 0,5%.
Direct placement in PT Asuransi Maipark Indonesia was taken in relation with Circular Letter of the Department of Finance - Directorate General of Financial Instituion No.SE-6047/LK/2003 dated November 11, 2003, which stated general insurances companies and reinsurance companies should be come shareholder of PT Asuransi Maipark Indonesia with minimum 0,5 % of total investment as of December 31, 2002. Percentage of ownership of shares of PT Asuransi Maipark Indonesia is 0,5%. 13.
13. Piutang Lain-lain 2011 Pihak yang berelasi : Piutang PT Jasa Tania Medika Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Piutang Pegawai Kerugian Penurunan Nilai Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pihak ketiga : Piutang Klaim Koasuransi Lainnya Jumlah
Halaman 31
Investment income receivables : Statutory time deposits Voluntary time deposits Debt securities available for sale Debt securities held-to-maturity Debt securities held-for trading
2010
1.210.062.460 21.240.043 740.913.734 33.624.030 157.833.850 114.574.150 1.617.000.000 2.869.817.103 6.765.065.371
12. Investasi pada saham PT. Jasa Tania Medika PT. Asuransi MAIPARK Indonesia Jumlah
Investment Income Receivables Accrued interest income from time deposit interest and bonds interest income are as below:
Pendapatan yang masih harus diterima atas bunga deposito dan bunga obligasi yang belum jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Other Accounts Receivables 2010
1.124.242.200 (194.866.200) 523.884.718 (90.805.544) 1.362.455.175
1.124.242.200 523.884.718 1.648.126.918
3.392.981.963 53.413.609 3.446.395.572
1.219.745.129 140.628.130 1.360.373.259
4.808.850.747
3.008.500.177
Related parties : PT Jasa Tania Medika Allowance for imparment losses Employees Allowance for imparment losses Third parties : Coinsurance Claim Others Total
Page 31
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14.
14. Aset Tetap Saldo 01-Jan-11 /
Balance 01-Jan-11 Biaya Perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Perabot Kantor Peralatan Kantor Perabot dan perlengkapan mess Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Bermotor Perabot Kantor Peralatan Kantor Perabot dan perlengkapan mess Nilai Buku
Fixed Assets
Penambahan /
Pengurangan /
Additions
Deductions
114.250.000 381.595.000 1.359.504.200 445.135.574
286.085.000 50.857.760 64.429.500
5.354.463.000 10.198.925.540 2.217.230.350 5.546.958.303 8.855.260.234
445.311.210 30.719.036.123
92.673.900 2.393.158.674
690.600 402.062.860
537.294.510 32.710.131.937
3.535.836.590 1.887.717.336 2.537.716.124 7.137.519.134
713.454.496 232.422.298 483.498.156 510.423.135
275.460.000 43.424.438 64.429.500
350.586.222 15.449.375.406
29.591.801 1.969.389.885
690.600 384.004.538
15.269.660.718
Harga Perolehan Akumulasi depresiasi Nilai buku Harga jual Laba penjualan/penghapusan aset tetap
Saldo 01-Jan-10 /
Balance 01-Jan-10
Akumulasi Penyusutan Bangunan Kendaraan Bermotor Perabot Kantor Peralatan Kantor Perabot dan perlengkapan mess Nilai Buku
Halaman 32
Balance 31-Dec-11
5.354.463.000 10.084.675.540 2.121.720.350 4.238.311.864 8.474.554.160
Accumulated depreciation Buildings Motor vehicles Office furniture Office equipment Mess furniture and 379.487.423 fixture 17.034.760.753 Total Book value
The reconciliation of assets sold (disposal) are as follow:
2011 402.062.860 (384.004.538)
2010 163.800.000 (156.940.576)
18.058.322 257.287.500
6.859.424 62.459.424
Book value Sold price
239.229.178
55.600.000
Gain on assets disposal
Penambahan /
Pengurangan /
Additions
Deductions
Cost Accumulated depreciation
Saldo 31-Des-10 /
Balance 31-Dec-10
5.354.463.000 10.037.290.680 2.145.930.350 3.423.037.960 8.084.069.969
47.384.860 119.790.000 815.273.904 410.284.191
144.000.000 19.800.000
5.354.463.000 10.084.675.540 2.121.720.350 4.238.311.864 8.474.554.160
421.896.460 29.466.688.419
23.414.750 1.416.147.705
163.800.000
445.311.210 30.719.036.123
3.077.247.529 1.867.097.863 2.185.699.871 6.806.273.408
458.589.060 164.619.473 352.016.253 344.186.302
144.000.000 12.940.576
335.253.279 14.271.571.949
15.332.944 1.334.744.033
156.940.576
15.195.116.470
Acquisition cost Landright Buildings Motor vehicles Office furniture Office equipment Mess furniture and fixture Total
4.249.291.085 1.844.679.634 2.977.789.842 7.583.512.768
15.675.371.184
Rekonsiliasi penjualan/penghapusan aset adalah sebagai berikut :
Biaya Perolehan Tanah Bangunan Kendaraan Bermotor Perabot Kantor Peralatan Kantor Perabot dan perlengkapan mess
Saldo 31-Des-11 /
Acquisition cost Landright Buildings Motor vehicles Office furniture Office equipment Mess furniture and fixture
Accumulated depreciation Buildings Motor vehicles Office furniture Office equipment Mess furniture and 350.586.222 fixture 15.449.375.406 Total 3.535.836.590 1.887.717.336 2.537.716.124 7.137.519.134
15.269.660.718
Book value
Page 32
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15.
15. Aset Lain-lain 2011 Biaya Tangguhan-bersih Hak Cipta dan Paten Keanggotaan Golf Uang Jaminan Persediaan Meterai Dewan Asuransi Indonesia Persediaan Kupon BBM Perangkat Lunak
2010
338.959.500 110.000.000 200.009.320 51.786.650 117.372.000 11.925.000 1.800.900.000 2.630.952.470
451.946.000 165.000.000 200.009.320 50.837.406 58.476.000 1.000.000 9.315.000 2.001.000.000 2.937.583.726
2011 Biaya Tangguhan : Jasa konsultan restrukturisasi Jasa konsultan pengembangan SDM Akumulasi Amortisasi
Deferred charges - net Right and patent - net Golf Membership Cash guarantee Stamp duty inventory Indonesia Federation of Insurance Association Oil and gas cuopon Software
Deferred expenses: Restructuring consultants Human resources development consultant Accumulated amortization
Claims Payable 2010
Related Parties Third parties
4.659.206.956 4.365.662.538 9.024.869.494
3.847.407.656 4.777.968.218 8.625.375.874
9.019.806.488 5.063.006 9.024.869.494
7.918.844.932 706.530.942 8.625.375.874
3.684.455.004 3.649.881.177 118.403.532 64.786.865 512.049 541.969.736 39.927.369 947.746.263 (22.812.500) 9.024.869.494
2.991.243.981 2.479.776.276 176.568.147 331.500 1.517.031.838 49.066.860 1.395.157.272 16.200.000 8.625.375.874
4.591.286.988 67.919.968 4.659.206.956
3.473.837.623 373.570.033 3.847.407.656
Pihak ketiga CIMB Niaga Auto Finance Autoblits Bengkel Mitra Jaya Karya Koperasi Agrobisnis Tarutama Nusantara CV. Winnes Mobil Bahtera Arung Persada Loss Adjuster Bengkel Karya Prima Bank Niaga Mulia Auto Body Repair Lain-lain
1.087.949.153 202.396.500 187.128.105 150.800.000 146.739.890 100.416.032 10.323.050 169.252.000 18.332.715 2.292.325.093
223.647.365 210.331.580 169.595.241 34.226.464 174.705.458 134.600.000 123.568.440 3.707.293.670
Third parties CIMB Niaga Auto Finance Autoblits Bengkel Mitra Jaya Karya Koperasi Agrobisnis Tarutama Nusantara CV. Winnes Mobil Bahtera Arung Persada Loss Adjuster Bengkel Karya Prima Bank Niaga Mulia Auto Body Repair Others
Jumlah
4.365.662.538 9.024.869.494
4.777.968.218 8.625.375.874
Total
Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous Rincian utang klaim : Pihak yang berelasi PT Perkebunan Nusantara lain-lain
Halaman 33
854.700.000 275.165.000 1.129.865.000 (677.919.000) 451.946.000
16. 2011
Pihak yang berelasi Pihak Ketiga
2010
854.700.000 275.165.000 1.129.865.000 (790.905.500) 338.959.500
16. Utang Klaim
Other Assets
By currencies Rupiah US Dollar By business classification Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous
Related Parties PT Perkebunan Nusantara Others
Page 33
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17.
17. Estimasi Klaim Retensi Sendiri
2011 Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Berdasarkan klasifikasi bisnis : Outstanding klaim Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Miscellaneous IBNR Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Miscellaneous Estimasi Klaim Retensi Sendiri Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Miscellaneous
14.129.668.326 6.091.367.877 20.221.036.203
12.005.584.542 3.140.874.183 403.741.428 397.700.000 57.946.586 4.646.482.257 424.663.766 238.260.265 14.947.500 21.330.200.526
12.729.160.795 2.037.609.675 165.033.830 159.135.000 57.095.562 3.995.149.343 94.945.512 20.000.000 19.258.129.717
600.279.227 157.043.709 20.187.071 19.885.000 2.897.329 232.324.113 21.233.188 11.913.013 747.375 1.066.510.026
636.458.040 101.880.484 8.251.692 7.956.750 2.854.778 199.757.467 4.747.276 1.000.000 962.906.486
12.605.863.770 3.297.917.892 423.928.500 417.585.000 60.843.915 4.878.806.369 445.896.954 250.173.278 15.694.875 22.396.710.552
13.365.618.835 2.139.490.159 173.285.522 167.091.750 59.950.341 4.194.906.810 99.692.787 21.000.000 20.221.036.203
18. 2011
Halaman 34
2010
18.833.253.172 3.563.457.381 22.396.710.552
18. Premi Yang Belum Merupakan Pendapatan
Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous
Estimated Own Retention Claims This account represent estimated own retention on claims already incurred but still in progress of settlement, and on claims already incurred but not yet reported (IBNR).
Akun ini merupakan jumlah estimasi klaim retensi sendiri atas klaim yang sudah terjadi tapi masih dalam proses penyelesaian, dan klaim yang sudah terjadi tapi belum dilaporkan (Incurred But Not Yet Reported / IBNR ).
11.579.651.576 13.507.283.119 634.955.466 80.287.555 12.206.250 2.656.292.807 127.077.558 274.945.528 1.740.192.707 858.652.751 31.471.545.317
By currency Rupiah UD Dollar By business classification : Outstanding claims Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident
IBNR Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Miscellaneous Estimated claims for own retention Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Miscellaneous
Unearned Premiums 2010 7.525.480.906 22.101.053.592 454.172.059 70.478.612 12.206.250 2.224.503.668 425.594.027 1.668.911.676 1.643.565.191 911.330.056 37.037.296.037
By business classification : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous
Page 34
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19.
19. Utang Reasuransi 2011 Pihak Ketiga Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat Pihak Ketiga PT. Jasa Cipta Rembaka Mega Jasa Reinsurance Brokers PT. Asuransi Kredit Indonesia Lain-lain
2010
5.440.734.538
1.346.219.813
4.034.243.954 1.406.490.584 5.440.734.538
810.711.477 535.508.336 1.346.219.813
1.007.858.965 211.124.254 4.221.751.319 5.440.734.538
437.054.473 362.404.423 77.294.186 469.466.731 1.346.219.813
20.
20. Utang Komisi 2011 Pihak Ketiga Berdasarkan mata uang : Rupiah Dollar Amerika Serikat
b. Utang pajak Taksiran pajak penghasilan badan Uang Muka PPh Pasal 25 Jumlah utang pajak (uang muka) penghasilan badan Pajak penghasilan pasal 21 Pajak penghasilan pasal 23 Pajak Pasal 4 ayat 2 Jumlah utang pajak
Halaman 35
By currency Rupiah US Dollar Third parties PT. Jasa Cipta Rembaka Mega Jasa Reinsurance Brokers PT. Asuransi Kredit Indonesia Others
Commission Payable 4.195.446.317
4.897.263.642 1.808.509.137 6.705.772.779
3.231.031.162 964.415.156 4.195.446.317
21. 2011
Third parties
2010
6.705.772.779
21. Perpajakan
a. Penghasilan (Beban) Pajak Penghasilan Kini Tangguhan
Reinsurance Payables
Third parties By currency Rupiah US Dollar
Taxes 2010
2.690.295.000 39.976.973 2.730.271.973
1.792.321.000 2.113.183.801 3.905.504.801
2.690.295.000 (3.900.357.460)
1.792.321.000 (1.731.531.460)
a. Income tax income (expenses) Current Deferred b. Taxes payable Estimated income taxes Prepaid taxes - Income tax article 25:
(1.210.062.460)
60.789.540
Total prepaid corporate income tax
213.795.341 52.755.289 266.550.630 (943.511.830)
278.586.784 28.508.146 5.960.000 373.844.470 434.634.010
Income tax article 21 Income tax article 23 Tax article 4 sub article 2 Total Tax Payable
Page 35
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21.
21. Perpajakan (Lanjutan)
Taxes (Continued) Current tax
Pajak Penghasilan Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak menurut laporan laba rugi dengan laba (rugi) menurut pajak adalah sebagai berikut: 2011 Laba sebelum pajak menurut laporan laba rugi Perbedaan fiskal terdiri : Perbedaan tetap Beban pegawai Beban pemasaran Beban umum Beban administrasi IBNR (cadangan klaim) Cadangan Premi Hasil investasi Jasa giro Perbedaan sementara Perbedaan antara penyusutan komersial dan fiskal Imbalan pasca kerja Laba kena pajak Kompensasi Kerugian Fiskal Laba Kena Pajak Dibulatkan Tarif PPh Pasal 17 sebagai berikut:
The reconsiliation between profit (loss) before tax per income statement and company's taxable income (loss) are as follows: 2010
Profit (loss) before tax per income statement Fiscal adjustments consists of: Permanent differences: Employee benefit Marketing expenses General expenses Administrative expenses IBNR (claim reserve) Premium reserve Investment Interest income Timing defferences:
14.923.003.353
15.912.121.248
172.627.573 628.931.003 1.281.386.223 185.635.249 1.066.510.026 (2.306.962.404) (4.833.876.741) (196.166.536)
555.172.606 675.228.022 52.954.668 190.175.718 962.906.486 (802.768.120) (5.848.878.557) (182.608.489)
(467.223.549) 307.315.656 10.761.179.852 -
141.677.656 192.989.698 11.848.970.935 (4.679.686.863)
10.761.180.000
7.169.284.000
Rounded
2.690.295.000 2.690.295.000
1.792.321.000 1.792.321.000
Income tax Article 17 tariff are as follow:
Diferrences between comercial and fiscal depreciation
Post emplyoements benefits Taxable income
Deffered tax
Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh pajak atas perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas.
aset pajak tangguhan /
Diferred tax assets 31-Dec-11
346.648.637
(116.805.887)
229.842.750
501.491.456 848.140.093
76.828.914 (39.976.973)
578.320.370 808.163.119
aset pajak tangguhan /
Diferred tax assets 01-Jan-10 Aset tetap Liabilitas imbalan pasca kerja Rugi fiskal Pemulihan Rugi Fiskal
Halaman 36
aset pajak tangguhan /
Credited to (change to) income statement
Diferred tax assets 01-Jan-11 Aset tetap Liabilitas imbalan pasca kerja
Dikreditkan (dibebankan) ke Laporan laba rugi/
Deferred tax is calculated based on the tax effect of temporary differences between the tax bases for assets and liabilities and their carrying amount for financial reporting purpose.
311.229.223 453.244.031 2.740.454.387 (543.603.746) 2.961.323.895
Dikreditkan (dibebankan) ke Laporan laba rugi/
aset pajak tangguhan /
Credited to (change to) income statement
Diferred tax assets 31-Dec-10
35.419.414
346.648.637
48.247.425 (2.196.850.640) (2.113.183.801)
Fixed assets Postemployment benefit
501.491.456 2.740.454.387 (2.740.454.386) 848.140.094
Fixed assets Postemployment benefit Fiscal loss Recovery of Fiscal loss
Page 36
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22.
22. Biaya Yang Masih Harus Dibayar 2011 Biaya administrasi Biaya umum
2010
761.837.113 565.072.044 1.326.909.157
2011 Cadangan Dana Sosial Utang Bonus karyawan Utang Lain-lain
Other Liabilities 2010
770.050.270 2.999.242.080 103.172.837 3.872.465.187
Social fund Employee Bonus Others
635.317.941 1.575.731.097 210.248.997 2.421.298.036
24.
24. Modal Saham
Administrative expenses General expenses
712.974.956 223.163.273 936.138.229
23.
23. Utang Lain-lain
Accrued Expense
Capital Stocks The composition of the Company's shareholders are as follows :
Modal ditempatkan dan disetor Perseroan adalah sebagai berikut :
2011 dan/ and 2010 Persentase Kepemilikan/ Jumlah Saham/
Pemegang Saham/ S tockholders
Number of Share
Dana Pensiun Perkebunan Masyarakat (masing-masing kurang dari 5%)
294.303.500 5.696.500 300.000.000
25.
25. Tambahan Modal Disetor 2011
Halaman 37
98,10% 1,90% 100,00%
Jumlah/ Total Paid -
up Capital 58.860.700.000 1.139.300.000 60.000.000.000
Additional Paid In Capital 2010
Harga Emisi Nilai Nominal
15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000
15.000.000.000 10.000.000.000 5.000.000.000
Biaya emisi saham
(2.229.218.946)
(2.229.218.946)
2.770.781.054
2.770.781.054
Jumlah
Percentage of Ownership
Issue price Nominal value Additional paid in capital Share issuance costs Total
Page 37
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26.
26. Penggunaan Laba
Based on the Minutes of General Stockholders' Meeting held on May, 30 2011 and May, 24 2010 which be confirmed by Notarial deed No. 253 and No. 156 of Sutjipto SH, Public Notary in Jakarta, for the year ended 2011 and 2010 respectively which the company stockholders agreed to devide the Company's income after tax in 2010 and 2009 as
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan masingmasing tanggal 30 Mei 2011 dan 24 Mei 2010 yang diaktakan No. 253 dan No. 156 oleh Sutjipto SH Notaris di Jakarta, masing-masing untuk tahun 2011 dan 2010 telah diputuskan bahwa laba setelah pajak untuk tahun 2010 dan 2009 dibagikan sebagai berikut : 2011 Dividen Tantiem Dana Sosial Cadangan Umum
2010
7.203.969.869 900.496.234 240.132.328 3.662.018.017 12.006.616.449
The devidend payment of profit for the year end 2009 is an amount to Rp. 4.878.000.000 which its to be paid in 2010 and profit for the year end 2010 is an amount to Rp. 7.200.000.000 which its to be paid in 2011, thus there was descrepancies with that declaration in shareholders general meeting above in the amounting Rp.1.230.135 (2009) and Rp. 3.969.869 (2010) that it is recorded as General 27.
General Reserve and Special Reserve
Pada tahun 2011, Manajemen telah mengusulkan penggunaan cadangan khusus dan sebagian cadangan umum untuk menutup kerugian piutang asuransi kepada Dewan Komisaris dan telah disetujui melalui surat No. 004/DK/III/2012 tanggal 22 Maret 2012 untuk dilaksanakan pada tahun buku 2011. Jumlah kerugian piutang asuransi yang dibebankan ke Cadangan Khusus adalah sebesar Rp. 1.954.526.624 dan Cadangan Umum sebesar Rp. 28.020.501.694. Jumlah tersebut didasarkan pada hasil pemeriksaan khusus, untuk menentukan kelengkapan dokumen pendukung dan kolektibilitas piutang oleh akuntan independen KAP Asep Rahmansyah & Rekan yang dalam laporannya No. 1131.AJT-A.002 tanggal 22 Nopember 2011, merekomendasikan agar Perseroan melakukan penghapusan piutang premi dan piutang reasuransi per 30 September 2010 masing-masing sebesar Rp. 13.046.993.601 dan Rp. 16.928.034.717.
Management has proposed the use of specific reserves and most of general reserve to cover most losses of insurance receivables to the Board of Commissioners and approved by letter No 004/DK/III/2012 dated 22 Maret 2012 to be implemented in fiscal year 2011. The amount of insurance receivables losses charges to special reserve of Rp. 1.954.526.624 and to general reserve of Rp. 28.020.501.694. The amount is based on the result of special audit, to determine the completness of supporting document and the collectibility of the account receivables, by independent public accountant Asep Rahmansyah & Rekan in its report Number 1131.AJT-A.002 dated November 22, 2011, recommended that the Company made the elimination of premiums receivables and reinsurance receivables as at September 30, 2010 amounted to Rp. 13.046.993.601 and Rp. 16.928.034.717 each respectively.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham yang dilaksanakan tanggal 30 Mei 2011 telah diputuskan untuk membebankan rugi Perseroan tahun buku 2007 ke dalam Cadangan Umum dan juga diputuskan tidak membuat cadangan khusus.
Based on the Minutes of General Stockholders' Meeting held on May 30, 2011 has been decided to charge the company's loss for the year 2007 to General Reserve and also decided to not make additional the special reserve.
Dengan demikian, mutasi Cadangan Umum dan Cadangan Khusus Perseroan pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut :
Thus, mutations General Reserves and Special Reserves the Company in the year 2011 and 2010 are as follows:
2011
2010
a. General Reserve
a. Cadangan Umum Saldo awal tahun Penambahan cadangan umum Penggunaan cadangan umum Saldo akhir tahun
33.897.989.355 3.665.987.886 (33.992.350.415) 3.571.626.826
30.728.782.386 3.683.667.972 (514.461.003) 33.897.989.355
Saldo awal tahun Penambahan cadangan khusus Penggunaan cadangan khusus Saldo akhir tahun
Beginning balances Additional of general reserves Use of general reserve Ending balances b. Special Reserve
b. Cadangan Khusus
Halaman 38
Devidend Tantiem Social fund Special reserve
4.879.230.135 460.304.730 184.121.888 3.682.437.837 9.206.094.590
Pembagian dividen atas laba tahun 2009 dibayarkan sebesar Rp 4.878.000.000 dalam tahun 2010 dan laba tahun 2010 dibayarkan sebesar Rp 7.200.000.000 dalam tahun 2011, dengan demikian terdapat selisih dengan yang telah diputuskan dalam rapat umum pemegang saham tersebut diatas sebesar Rp 1.230.135 untuk tahun 2009 dan Rp 3.969.869 untuk tahun 2010 yang dimasukkan dalam Cadangan Umum Perseroan. 27. Cadangan Umum dan Cadangan Khusus
Net Income Distribution
1.954.526.624 (1.954.526.624) -
1.954.526.624 1.954.526.624
Beginning balances Additional of special reserve Use of special reserve Ending balances
Page 38
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28.
28. Premi Bruto 2011 Berdasarkan pihak Pihak yang berelasi Pihak Ketiga Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous
2010
75.869.843.935 95.693.293.132 171.563.137.067
69.857.357.029 109.694.494.235 179.551.851.263
75.638.885.203 38.738.604.343 14.167.399.426 602.832.194 39.375.000 19.062.299.384 378.827.084 8.081.441.614 11.413.141.266 3.440.331.553 171.563.137.067
68.208.689.185 59.020.090.812 9.198.727.918 407.729.869 39.375.000 18.739.794.340 1.241.350.839 12.018.110.563 7.334.958.027 3.343.024.711 179.551.851.263
29.
29. Premi Reasuransi 2011
Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous
2010 62.577.757.761 62.577.757.761
33.599.449.910 1.189.409.254 4.046.065.390 406.701.554 9.656.689.539 5.844.615.124 7.163.574.413 829.509.174 62.736.014.358
39.553.950.282 889.761.055 2.223.678.797 255.644.289 10.357.575.824 5.731.997.213 2.970.859.531 594.290.771 62.577.757.761
30. 2011
Berdasarkan pihak Pihak yang berelasi Pihak Ketiga Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous
Pihak Ketiga Berdasarkan klasifikasi bisnis : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous
Halaman 39
By classification of bussiness : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous
2010 25.641.303.598 49.284.416.844 74.925.720.442
33.492.261.323 23.451.134.909 347.833.281 107.499.364 3.530.643.028 21.253.678 3.786.878.773 206.654.371 18.000.000 64.962.158.726
42.681.087.506 13.356.522.057 1.306.634.285 331.500 6.715.224.168 138.507.740 9.886.458.438 12.000.000 828.954.749 74.925.720.442
31. 2011
Third party
Gross Claims Expense
13.630.902.329 51.331.256.397 64.962.158.726
31. Klaim Reasuransi
By classification of bussiness : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous
Reinsurance Premiums
62.736.014.358 62.736.014.358
30. Klaim Bruto
By parties Related party Third party
There are no incomes from the third parties more than 10% of gross premium income for the years ended December 31, 2011 and 2010.
Tidak ada pendapatan dari pihak ketiga yang melebihi 10% dari jumlah premi bruto untuk periode tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010.
Pihak Ketiga
Gross Premiums
By parties Related party Third party By classification of bussiness : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous
Reinsurance Claims Expense 2010
37.387.531.541 37.387.531.541
38.832.997.766 38.832.997.766
30.626.791.897 801.917.665 1.091.328 94.100.263 3.128.634.264 2.591.537.999 143.458.125 37.387.531.541
32.606.334.342 235.526.226 339.637.438 265.200 3.231.662.136 2.277.552.424 9.000.000 133.020.000 38.832.997.766
Third party By classification of bussiness : Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous
Page 39
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32.
32. Beban Komisi Bersih 2011 Pihak Ketiga Berdasarkan klasifikasi bisnis : Beban Komisi Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous Pendapatan Komisi Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous Komisi Bersih Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous
2010
25.386.093.422 25.386.093.422
20.974.562.966 20.974.562.966
19.152.678.576 3.795.632.637 4.660.174.845 75.384.814 8.859.375 4.653.479.220 61.133.188 2.987.857.723 1.738.572.964 689.516.905 37.823.290.247
16.807.406.463 2.920.850.230 2.812.553.910 22.734.394 8.859.375 4.734.046.956 177.365.771 3.511.300.610 1.174.224.155 633.973.851 32.803.315.715
6.062.372.223 14.645.346 888.395.469 79.973.061 1.888.601.393 1.438.395.052 1.839.487.878 225.326.403 12.437.196.825
6.966.369.825 43.154.452 379.225.375 46.845.345 1.913.087.611 1.397.466.451 919.038.635 163.565.054 11.828.752.749
13.090.306.353 3.780.987.291 3.771.779.376 (4.588.247) 8.859.375 2.764.877.828 61.133.188 1.549.462.671 (100.914.914) 464.190.502 25.386.093.422
9.841.036.638 2.877.695.778 2.433.328.535 (24.110.952) 8.859.375 2.820.959.345 177.365.771 2.113.834.159 255.185.520 470.408.797 20.974.562.966
33.
33. Hasil Investasi 2011 Bunga deposito wajib Bunga deposito berjangka Efek utang tersedia untuk dijual Efek utang dimiliki hingga jatuh tempo Efek utang untuk diperdagangkan Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek ekuitas tersedia untuk dijual Reksadana Dividen Investasi Lainnya
2011
Halaman 40
By classification of bussiness : Commission expense Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous Commission income Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Engineering Accident Bond Miscellaneous Commission - net Property Motor Vehicle Marine Cargo Marine Hull Aviation Hull Engineering Liability Accident Bond Miscellaneous
Net Investments Income
160.412.603 1.611.440.962 348.145.833 1.625.613.282 62.053.056 1.139.207.649 969.743.669 (113.945.112) 24.345.691 21.860.923 5.848.878.557
34.
21.381.827.305 12.507.251.134 9.740.719.918 1.969.389.885 615.000.173 621.948.830 1.250.938.548 3.108.754.802 51.195.830.594
Third party
2010
54.882.192 1.688.850.294 3.322.718.980 121.934.722 (501.292.401) 48.815.717 37.071.840 60.895.398 4.833.876.741
34. Beban Usaha
Pegawai Administrasi Pemasaran Penyusutan Pendidikan dan latihan Jasa Professional Beban penyisihan piutang ragu-ragu Umum lainnya
Commission Expense - Net
Statutory deposit interest Time deposit interest Debt securities available-for-sale Debt securities held-to-maturity Debt securities for trading Equity securities for trading Equity securities available for sale Mutual fund Dividen Other investments
Operating Expenses 2010 19.125.966.107 11.320.921.402 11.788.988.401 1.334.744.033 274.253.385 584.109.333 540.193.655 2.788.763.907 47.757.940.222
Employees Administrative Marketing Depreciation Training and education Professional fee Allowance for doubtful accounts Others
Page 40
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35.
35. Penghasilan (Beban) Lain-lain 2011 Selisih kurs Laba (Rugi) penjualan/penghapusan aset tetap Penggantian biaya polis Jasa giro Lainnya - bersih
2010
575.457.814 239.229.178 824.648.787 196.166.536 210.976.416 2.046.478.731
(204.147.849) 55.600.000 729.351.598 182.608.489 (457.792.057) 305.620.181
36.
36. Laba per Saham
2011
Tingkat bunga Tingkat kenaikan gaji Tabel mortalitas Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri
12.006.616.447 300.000.000 40
37.
Pada tanggal 25 maret 2003, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 untuk mengganti Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000. Perusahaan telah membuat cadangan pensiun karyawan sesuai dengan Undang-Undang tersebut, yang dihitung oleh aktuaris independen PT. Binaputera Jaga Hikmah dengan laporannya No. 112/PSAK-BJH/III-2012. Metode perhitungan aktuaria yang digunakan untuk menentukan nilai kini kewajiban imbalan pasti dan biaya jasa kini adalah "Projected Unit Credit" dengan asumsi dasar sebagai berikut.
Earning Per Share
2010
12.192.731.380 300.000.000 41
37. Imbalan Pasca Kerja
Exchange rate difference Gain (loses) on fixed assets disposal Policies administration income Bank accounts interest Others - net
Earnings per share are derived from net income dividen by average total of outstanding share for the year. The following is the data that is used to count net income per share.
Laba per saham dengan membagi masing-masing laba bersih dengan jumlah rata-rata saham yang beredar pada tahun yang bersangkutan. Berikut data yang digunakan untuk menghitung laba bersih per saham.
Laba tahun berjalan Jumlah saham yang beredar Laba per Saham
Other Income (Expense)
Net income for the year Outstanding shares Earnings per share
Post-Employment Benefits On March 25, 2003, Govermment was signed labour act No.13/2003 to changed Minister of Labour Decision Letters No. Kep-150/Men/2000. Company was appraised Employment Pension Reserve according to the act, that is calculated by Independent Actuary PT. Bina Putra Jaga Hikmah on its report No.112/PSAK-BJH/III-2012. Actuarial calculation method that used to determine present value of post-employment benefits liabilities and present service expense are " Projected Unit Credit", in assumption basis, consist of :
6,7% pertahun/per annum 10% pertahun/per annum Indonesia II 99 table of mortality 10% dari tingkat mortalitas/of mortality rate 10% usia 18-29 tahun, 5% usia 30-39, 5% usia 30-39 tahun
Discount rate Future salary increment rate Mortality table Disability decrement Resignation rate
3% usia 40-33 tahun, 2% usia 45-49 tahun 1% usia 50-54 tahun Usia Pensiun Metode
55 tahun/ years Projected Unit Credit Actuarial Cost
Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja pada neraca adalah sebagai berikut : 2011
Liabilitas - imbalan pasca kerja awal tahun Pembayaran manfaat karyawan selama tahun berjalan Beban imbalan pasca kerja yang diakui selama tahun berjalan
Halaman 41
(1.732.737.786) 318.099.404
Retirement age Method
Movements of post-employment benefits liabilities in the balance sheet are as follows : 2010
(1.539.748.088) 56.073.995
(625.415.060)
(249.063.693)
(2.040.053.442)
(1.732.737.786)
Post-employment benefits liabilities at the beginning of year Pension benefits payments in the current year Post employment benefits in the current year
Page 41
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38.
38. Sifat dan Transaksi Pihak Yang Berelasi a. b. c. d. e. f. g.
Nature and Transaction of Related Parties The details of related parties are as follows :
Berikut ini pihak-pihak yang berelasi : Dana Pensiun Perkebunan merupakan pemegang saham mayoritas Perusahaan (98,10 %). PT. Perkebunan Nusantara merupakan pendiri Dana Pensiun Koperasi Milik Perkebunan (dimilik oleh karyawan PT. Perkebunan Nusantara) Kantor Pemasaran Bersama PT. Perkebunan Nusantara merupakan unit dari usaha PT. Perkebunan Nusantara. Koperasi Karyawan Jasa Tania, Tbk. dimiliki oleh karyawan PT. Asuransi Jasa Tania, Tbk. Lembaga Pendidikan Perkebunan PT Jasa Tania Medika, perusahaan asosiasi dengan kepemilikan 20%
a. b. c. d. e. f. g.
Dana Pensiun Perkebunan is majority the stockholders of the Company (98,10%). PT Perkebunan Nusantara (founder of Dana Pensiun Perkebunan). Koperasi Perkebunan (owned by employees of PT Perkebunan Nusantara). Kantor Pemasaran Bersama PT Perkebunan Nusanatara (unit of PT Perkebunan Nusantara). Koperasi Karyawan Jasa Tania (owned by employees of PT Asuransi Jasa Tania Tbk). Lembaga Pendidikan Perkebunan. PT Jasa Tania Medika, which is associate company with 20% owned
Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak yang berelasi :
In the course of its business, the Company entered into certain transactions with related parties :
Rincian jumlah masing-masing pos aset, kewajiban, pendapatan underwriting dan beban underwriting yang berkaitan dengan pihak yang berelasi beserta persentasenya terhadap total aset, total kewajiban, total pendapatan underwriting dan total beban underwriting sebagai berikut :
The amount details of each asset, liability, underwriting income, and underwriting expense in the course of transactions with related parties and the its percentage to total asset, total liability, total underwriting income and total underwriting expense are as follows :
2011 Aset Piutang premi Piutang Lain Persentase terhadap total aset Liabilitas Utang klaim Persentase terhadap total kewajiban
2010
2.455.186.620 1.124.242.200 3.579.428.820 2,20%
4.268.306.843 1.124.242.200 5.392.549.043 2,95%
4.659.206.956 4.659.206.956 5,64%
3.847.407.656 3.847.407.656 5,00%
2011
Percentage to total assets Liabilities Claims payable Percentage to total liabilities
2010
Pendapatan Underwriting Pendapatan premi Persentase terhadap total pendapatan underwriting
75.869.843.935 44,22%
69.857.357.029 38,91%
Underwriting income Premium income Percentage to total underwriting income
Beban Underwriting Beban klaim Persentase terhadap total beban underwriting
13.630.902.329 20,98%
25.641.303.598 34,22%
Underwriting expense Claims expense Percentage to total underwriting expense Details of related parties are as follows :
Rincian pihak-pihak yang berelasi sebagai berikut : 2011 Aset Piutang premi PT. Perkebunan Nusantara KPB PTP. Nusantara Koperasi Karyawan Jasa Tania Lain-lain Piutang lain-lain PT. Jasa Tania Medika Liabilitas Utang klaim PT Perkebunan Nusantara Lain-lain
Beban klaim PT Perkebunan Nusantara Lain-lain
2010
2.074.439.799 14.304.954 97.000.989 3.812.000 2.455.186.620
3.055.904.876 18.802.147 84.721.739 243.841.135 4.268.306.843
1.124.242.200 3.579.428.820
1.124.242.200 5.392.549.043
4.591.286.988 67.919.968 4.659.206.956 2011
Pendapatan premi PT. Perkebunan Nusantara Lain-lain
Halaman 42
Assets Premium receivables Other receivables
3.473.837.623 373.570.033 3.847.407.656
Assets Premium receivables PT. Perkebunan Nusantara KPB PTP. Nusantara Koperasi Karyawan Jasa Tania Others Other Receivables PT. Jasa Tania Medika Liabilities Claim payable PT Perkebunan Nusantara Others
2010
72.856.016.518 3.013.827.417 75.869.843.935
67.174.192.082 2.683.164.947 69.857.357.029
12.253.792.001 1.377.110.328 13.630.902.329
25.318.716.536 322.587.062 25.641.303.598
Premium income PT. Perkebunan Nusantara Others Claims expenses PT Perkebunan Nusantara Others
Page 42
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39.
39. Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Fair Value Financial Statements
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset keuangan dan liabilitas keuangan dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya, karena pada umumnya bersifat jangka pendek.
Management consider that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded in the financial statements approximate their fair values because generally of their short terms maturities.
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuagan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
The table below is a comparison by class of the carrying amounts and fair value of the Company's financial instrument that are carried in the financial statements. 2011
Aset Keuangan
Nilai Tercatat/
Nilai Wajar/
Carrying Amount
Fair Value
a. Investasi Deposito berjangka Efek ekuitas untuk diperdagangkan Efek utang tersedia untuk dijual Reksadana Investasi pada saham
32.041.603.600 4.445.967.250 34.780.340.000 5.113.311.256 1.087.187.252
Financial Assets
32.041.603.600 4.445.967.250 34.780.340.000 5.113.311.256 1.087.187.252
a.Investment Time deposit Equity securities for trading Debt Securities Available-for-sale Mutual fund Investment in equity securities
7.361.612.273 244.810.630 4.808.850.747 2.630.952.470
b. Cash on hand and in banks c. Investment income receivable d. Other account receivable e. Other assets
2011 b. c. d. e.
Kas dan Bank Piutang Hasil Investasi Piutang Lain-lain Aset Lain-lain
7.361.612.273 244.810.630 4.808.850.747 2.630.952.470
Financial Liabilities
Liabilitas Keuangan a. Utang Lain-lain
3.872.465.187
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar : Aset Keuangan a. Investasi - Deposito wajib dan berjangka dinilai sesuai dengan nilai nominalnya - Efek ekuitas yang diperdagangkan, efek ekuitas tersedia untuk dijual, efek utang untuk diperdagangkan dan efek utang yang tersedia untuk dijual, nilai wajarnya tersedia di pasar - Reksadana, nilai wajar sesuai dengan nilai aset bersih yang tersedia di pasar - Investasi pada saham, menggunakan nilai nominal, dikarenakan tidak ada nilai kuotasi pasar dan teknik penilaian yang andal yang dapat digunakan. b. Kas dan bank, dinilai menggunakan nilai nominal c. Piutang hasil investasi, dinilai menggunakan nilai nominal d. Aset lain-lain, dinilai menggunakan nilai nominal Liabilitas Keuangan a. Utang Lain-lain, dinilai menggunakan nilai nominal
Halaman 43
3.872.465.187
a. Other payable
The following methods and assumptions are used to estimate the fair value: Financial Assets a. Investments
- Statutory and Time Deposits are measured by par value - Equity securities for trading, equity securities available for sale, debt securities for trading and debt securities available for sale, fair value available at market. - Mutual fund, are measured with net value assets at market - Invesment in equity securities, are measured by par value, because the value are not available in capital market and no methods are rely on. b. Cash and equivalents are measured by par value c. Invesment income receivables, are measured by par value d. Other Assets, are measured by par value Financial Liabilities a. Other payables, are measured by par value
Page 43
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40.
40. Informasi Segmen Informasi Segmen Primer untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Segment Information
Primary Segment Information for the years ended December 31, 2011 and 2010.
Desember 2011 dan 2010. 2011
Property
Motor Vehicle
Marine Cargo
Engineering
Others
Total
2011
Pendapatan underwriting
37.985.264.623
46.142.965.561
9.940.550.629
8.973.820.706
11.350.271.912
114.392.873.431
Underwriting income
Beban Underwriting
15.196.020.714
27.588.632.268
4.369.164.308
3.850.786.150
4.149.791.517
55.154.394.956
Underwriting Expenses
Hasil Underwriting
22.789.243.910
18.554.333.294
5.571.386.321
5.123.034.556
7.200.480.395
59.238.478.475
Underwriting Results Unallocated segment
Hasil (beban) yang tidak
:result
dapat dialokasikan : Hasil Investasi
4.833.876.741
Beban Usaha
(51.195.830.594)
Penghasilan (beban) lain Laba (rugi) sebelum Pajak
Net investment income Operating expenses
2.046.478.731
Other income (expense)
14.923.003.353
Profit before income tax Tax
Beban Pajak : Beban Pajak Penghasilan
(2.690.295.000)
Current tax
Beban Pajak Tangguhan
(39.976.973)
Deferred tax
Laba (Rugi) Bersih
Net income
12.192.731.380
Asets
Aset Aset Segmen
27.852.993.230
6.921.920.763
3.147.428.423
8.135.323.429
749.130.409
46.806.796.254
Segment Asets Unallocated segment
Aset yang tidak dapat dialokasikan
:aset
115.763.235.152
Liabilities
Liabilitas Liabilitas Segmen
32.794.540.237
20.381.216.492
2.988.942.226
9.138.702.768
9.736.230.957
75.039.632.680
Unallocated segment
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
2010
7.505.978.416
Property
Motor Vehicle
Marine Cargo
Engineering
Others
Total
2010
Pendapatan underwriting
28.414.849.110
47.890.330.609
7.128.848.145
10.553.012.683
15.898.023.553
109.885.064.100
Underwriting income
Beban Underwriting
19.065.181.843
15.696.766.683
2.980.523.021
3.553.913.152
11.073.116.668
52.369.501.367
Underwriting Expenses
9.349.667.267
32.193.563.926
4.148.325.125
6.999.099.530
4.824.906.885
57.515.562.732
Underwriting Results
Hasil Underwriting
Unallocated segment
Hasil (beban) yang tidak
:result
dapat dialokasikan : Hasil Investasi
5.848.878.557
Beban Usaha
(47.757.940.222)
Penghasilan (beban) lain Laba (rugi) sebelum Pajak
Net investment income Operating expenses
305.620.181
Other income (expense)
15.912.121.248
Profit before income tax Tax
Beban Pajak : (1.792.321.000)
Current tax
Beban Pajak Tangguhan
(2.113.183.801)
Deferred tax
Laba (Rugi) Bersih
12.006.616.447
Net income
Beban Pajak Penghasilan
Asets
Aset Aset Segmen
25.314.512.590
17.018.072.958
4.985.224.739
4.985.224.739
21.555.377.323
73.858.412.349
dapat dialokasikan
108.712.603.106
25.243.837.302
27.331.353.868
1.123.701.568
8.631.604.441
9.094.877.066
71.425.374.244
Segment Liabilities Unallocated segment
Liabilitas yang tidak dapat dialokasikan
:aset Liabilities
Liabilitas Liabilitas Segmen
Segment Asets Unallocated segment
Aset yang tidak -
Halaman 44
Segment Liabilities
5.464.018.521
Page 44
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41.
41. Informasi Segmen (Lanjutan) Informasi Segmen Sekunder untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011
Segment Information (Countinued)
Secondary Segment Information for the years ended December 31, 2011 and 2010.
dan 2010. 2011
Sumatera
Jawa (diluar Jabodetabek)
Kalimantan
Others
Total
2011
Pendapatan underwriting
41.309.783.944
48.446.202.097
6.878.979.118
17.757.908.272
114.392.873.431
Underwriting income
Beban Underwriting
23.112.358.046
20.094.337.926
2.177.386.169
9.770.312.815
55.154.394.956
Underwriting Expenses
Hasil Underwriting
18.197.425.897
28.351.864.171
4.701.592.949
7.987.595.457
59.238.478.475
Underwriting Results Unallocated segment
Hasil (beban) yang tidak
:result
dapat dialokasikan :
Net investment income
Hasil Investasi
1.489.297.373
2.311.054.716
382.941.135
650.583.516
4.833.876.741
Beban Usaha
16.935.939.251
22.382.033.547
3.293.119.876
8.584.737.920
51.195.830.594
Operating expenses
558.591.114
955.779.495
114.324.978
417.783.144
2.046.478.731
Other income (expense)
3.309.375.133
9.236.664.836
1.905.739.187
471.224.198
14.923.003.353
Profit before income tax
Penghasilan (beban) lain Laba (rugi) sebelum Pajak
Tax
Beban Pajak : Beban Pajak Penghasilan
(2.690.295.000)
Current tax
Beban Pajak Tangguhan
(39.976.973)
Deferred tax
Laba (Rugi) Bersih Aset
14.687.071.912
18.776.588.982
4.750.997.989
124.355.372.523
162.570.031.406
Liabilitas
25.721.770.899
24.683.369.054
3.357.460.819
28.783.010.324
82.545.611.096
2010
Net income
12.192.731.380
Sumatera
Jawa (diluar Jabodetabek)
Kalimantan
Others
Total
Asets Liabilities
2010
Pendapatan underwriting
42.344.295.961
39.030.026.061
5.401.723.473
23.109.018.604
109.885.064.100
Underwriting income
Beban Underwriting
21.451.435.856
17.811.770.093
2.271.440.169
10.834.855.249
52.369.501.367
Underwriting Expenses
Hasil Underwriting
20.892.860.105
21.218.255.969
3.130.283.303
12.274.163.355
57.515.562.732
Underwriting Results Unallocated segment
Hasil (beban) yang tidak
:result
dapat dialokasikan :
Net investment income
Hasil Investasi
2.128.989.193
2.156.622.184
317.666.013
1.245.601.167
5.848.878.557
Beban Usaha
17.311.210.289
16.973.426.025
2.476.917.412
10.996.386.495
47.757.940.221
Operating expenses
340.026.945
305.620.181
Other income (expense)
15.912.121.249
Profit before income tax
Penghasilan (beban) lain
(10.691.647)
(14.886.371)
(8.828.746)
Laba (rugi) sebelum Pajak
Tax
Beban Pajak :
Halaman 45
Beban Pajak Penghasilan
(1.792.321.000)
Current tax
Beban Pajak Tangguhan
(2.113.183.801)
Deferred tax
Laba (Rugi) Bersih
12.006.616.448
Net income
Aset
18.287.876.973
19.572.939.815
5.071.205.851
139.638.992.815
182.571.015.455
Liabilitas
30.988.684.429
21.070.187.451
3.857.714.630
20.972.806.255
76.889.392.765
Asets Liabilities
Page 45
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42. Analysis Of Asset and Solvability
42. Analisis Kekayaan dan Solvabilitas Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003, Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Risk Based Capital (RBC). Perusahaan setiap saat wajib memenuhi tingkat solvabilitas minimum sebesar 120% dari resiko kerugian yang mungkin timbul sebagai akibat deviasi dalam pengelolaan kekayaan dan kewajiban. Tingkat solvabilitas dihitung dengan mengurangi seluruh kewajiban (kecuali pinjaman subordinasi) dari kekayaan yang diperkenankan.
Based on the Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003 dated September 30, 2003, the Company is required to maintain a certain solvability margin which be determined by Risk Based Capital (RBC) approach. The minimum level of solvability which should be maintains is 120% of potensial loss from deviation on in assets and liabilities management. Solvency margin is calculated by deducted all liabilities (except for subordinated loan) from admitted assets.
Batas minimum tingkat solvabilitas yang diwajibkan dihitung dengan mempertimbangkan kegagalan pengelolaan kekayaan, ketidakseimbangan antara nilai kekayaan dan kewajiban dalam setiap mata uang, perbedaan antara beban klaim yang terjadi dan beban klaim yang diperkirakan, ketidak mampuan reasuradur untuk memenuhi kewajiban membayar klaim.
The required minimum limit of solvency margin is determined by considering the risk of assets default, mismatch currencies of assets and liabilities on every currency, deviation of estimated claims expense and actual claims expense, default of claims payment by reinsurer.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, rasio pencapaian solvabilitas yang dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 424/KMK.06/2003 adalah sebesar 159,30% dan 179,90%.
As of December 31, 2011 dan 2010, solvability ratios which are calculated in accordance with the Decree of Minister of Finance of the Republic of Indonesia No. 424/KMK.06/2003 are 159,30% and 179,90%.
I. Analisis Kekayaan
I. Assets Analysis 2011
Aset yang Diperkenankan Investasi Kas dan Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Piutang Hasil Investasi Aset Tetap setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan
2010
77.418.409.358 7.361.612.273 9.328.260.426 6.752.649.007 244.810.629
75.335.039.168 5.530.337.468 10.702.458.087 4.700.835.933 472.540.766
17.028.414.338 118.134.156.031
17.803.354.735 114.544.566.158
II. Solvency Margin
II. Tingkat Solvabilitas 2011
2010
A. Solvency Margin
A. Tingkat Solvabilitas Kekayaan Yang Diperkenankan Kewajiban (kecuali Pinjaman Subordinasi) Jumlah Tingkat Solvabilitas
118.134.156.031 82.545.611.101
114.544.566.158 76.889.392.768
Admitted Asset Liabilities (except for subordinated loan)
35.588.544.930
37.655.173.390
Total solvency margin
2.471.918.637
2.465.568.748
B. Minimum Solvency Margin
B. Batas Tingkat Solvabilitas Minimum (BTSM)
Assets default
1) Kegagalan Pengelolaan Kekayaan 2) Kekayaan dan Kewajiban Dalam Setiap Jenis Mata Uang 3) Beban Klaim Yang Terjadi dan Beban Klaim Yang Diperkirakan 4) Risiko Reasuradur
17.457.215.607 2.405.464.013
Mismatch Currencies Actual claims expense and estimated 16.468.047.561 claims expense 1.833.430.097 Reinsurer risk
Jumlah BTSM
22.340.605.748
20.930.784.833
C. Kelebihan (Kekurangan) Batas Tingkat Solvabilitas D. Rasio Pencapaian Solvabilitas (dalam %)
Halaman 46
Admitted Asset Investment Cash on hand and in banks Premiums receivable Reinsurance receivables Interest receivable Fixed assets net of accumulated depreciation
6.007.492
163.738.427
Total Minimum Solvency Margin C. Excess (less) solvency margin
13.247.939.182 159,30 %
16.724.388.558 179,90 %
D. Solvency ratios
Page 46
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Notes To Financial Statements (Continued) December 31, 2011 and 2010 (Expressed in Rupiah, unless otherwise stated)
PT. ASURANSI JASA TANIA, Tbk. Catatan Atas Laporan Keuangan (Lanjutan) 31 Desember 2011 dan 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43. Monetary Assets and Liability in Foreign Currencies
43. Aset dan Kewajiban Dalam Mata Uang Asing Dollar Amerika Serikat Investasi Deposito Berjangka Kas Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Hutang Klaim Estimasi Klaim Retensi Sendiri Hutang Reasuransi Hutang Komisi
Ekuivalen (Rupiah) Investasi Deposito Berjangka Kas Bank Piutang Premi Piutang Reasuransi Hutang Klaim Estimasi Klaim Retensi Sendiri Hutang Reasuransi Hutang Komisi
2011 295.000 926 123.144 430.548 207.570 555 390.516 154.136 198.193 1.800.587 2011 2.691.875.000 8.447.670 1.123.688.274 3.928.751.182 1.894.072.874 5.063.006 3.563.457.381 1.406.490.584 1.808.509.137 16.430.355.107
Kurs konversi yang digunakan Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010 masing-masing adalah 1US$ =Rp 9.125,- dan Rp 8.991,-
Halaman 47
2010 575.000 1.527 196.041 450.780 43.836 78.582 677.496 59.560 107.265 2.190.086 2010 5.169.825.000 13.727.207 1.762.604.943 4.052.961.466 394.125.722 706.530.942 6.091.367.877 535.508.336 964.415.156 19.691.066.648
Investment Time Deposito Cash Banks Premiums receivable Reinsurance receivable Claims payable Estimated own retention claims Reinsurance payable Commissions payable Rupiahs Investment Time Deposito Cash Banks Premiums receivable Reinsurance receivable Claims payable Estimated own retention claims Reinsurance payable Commissions payable
The exchange rate as at December 31, 2011 and December 31, 2010 are 1US$ =Rp 9.125,- and Rp 8.991,- respectively
Page 47
Halaman ini sengaja dikosongkan This page has been left blank intentionally